Ceritasilat Novel Online

Dedemit Bukit Iblis 3


Pendekar Naga Putih Dedemit Bukit Iblis Bagian 3



Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Ki Palaran! Awas ...

   !"

   Teriak beberapa orang yang berada di sampingnya yang langsung bergulingan menghindari serangan yang ganas tersebut.

   Namun, orang tua gagah yang dipanggil Ki Palaran itu tidak mempunyai waktu lagi untuk menghindar! Posisinya yang berada di tengah tengah kawannya itu sepertinya memang tidak -memungkinkan dia untuk menghindar.

   Satu satunya -jalan untuk menyelamatkan kepalanya dari sambaran pedang adalah memapak dengan pedangnya.

   Traaannng! Terdengar benturan yang nyaring disertai memerciknya bunga api yang menandai betapa kerasnya benturan tadi.

   Dan sebagai akibatnya, tubuh Ki Palaran terdorong sejauh lima langkah! Lengan kanannya yang dipakai menangkis tadi terasa nyeri dan linu.

   Cepat cepat Ki Palaran memeriksa -pedangnya.

   Dan alangkah terkejutnya orang tua gagah itu ketika mendapati mata pedangnya telah rompal! "Gila! Mengapa tenaga mereka menjadi demikian hebat?"

   Umpat Ki Palaran.

   Wajah laki laki tua itu diliputi keheranan.

   Padahal ia tahu betul kepandaian para -pendekar itu tidaklah berada di atasnya! "Hm....

   Tidak salah lagi! Pastilah ilmu gaib iblis inilah yang telah melipatgandakan tenaga para pendekar itu!"

   Ucap Ki Palaran dalam hati.

   Tapi orang tua gagah itu tidak dapat berpikir panjang lagi.

   Karena tiba tiba serangan dari lawan telah meluncur datang.

   -Terjadilah pertarungan yang tak dapat dihindari 111 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lagi.

   Pendekar yang jiwanya telah dikuasai Dedemit Bukit lblis itu membabatkan pedangnya dengan serangan serangan -maut! Seolah olah pendekar itu berhadapan dengan orang yang sangat dibencinya.

   -Sehingga apablia Ki Palaran lengah sedetik saja, maka malaikat maut pasti segera menjemputnya! Dapat dibayangkan, betapa sulitnya posisi Ki Palaran saat itu.

   Di satu pihak, ia sebagai kepala desa berkewajiban membela warganya.

   Sementara di pihak lain, harus pula dimaklumi keadaan pendekar itu yang tidak menyadari perbuatannya, akibat pengaruh gaib si iblis.

   Itulah sebabnya, mengapa sampai pada jurus kelima Ki Palaran masih belum juga membalas serangan lawan.

   Memang, kepandaian mereka tidak berselisih jauh.

   Tentu saja hal ini membuat Ki Palaran menjadi terdesak hebat.

   Dan kalau pada jurus jurus selanjutnya Ki Palaran masih tidak membalas-serangan lawan, maka kerugianlah yang akan didapatnya.

   Di arena lain, para pendekar yang telah dikuasai Dedemit Bukit lblis juga mengamuk hebat.

   Para penduduk yang tidak mengerti tentang ilmu olah kanuragan, berlarian menjauhi tempat tersebut Mereka merasa ngeri menyaksikan akibat dari amukan para pendekar yang sudah seperti gila itu.

   Beberapa orang penduduk yang tak sempat menghindar, langsung berpentalan tewas.

   Usus mereka terburai, dan kepala terpisah dari badan.

   Jerit dan tangis bergema merobek udara malam yang semakin dingin Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu.

   Darah pun mengalir membasahi rerumputan yang lembab.

   Desa Pasiran malam itu benar benar telah berubah menjadi neraka! Mayat para -penduduk yang tidak berdosa bergelimpangan tumpang tindh dengan keadaan yang sangat menyedihkan! Amukan kesembilan orang pendekar yang dipengaruhi iblis itu sangat memilukan hati siapa saja yang berada di dekatnya, langsung dibabat tanpa kenal ampun! Pengawal kepala desa yang "Jumlah dua belas orang segera mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membendung amukan Para pendekar yang kesetanan itu.

   Meskipun sadar sepenuhnya bahwa mereka bukanlah tandingan para pendekar Itu, namun tanggung Jawab terhadap keselamatan desa kelahiran membuat kedua belas orang Pengawal Kepala Desa rela mengorbankan nyawa mereka.

   Tapi sayang, kepandaian para Pengawal kepala desa Itu masih terlalu rendah jika dibandingkan kepandaian lawan lawannya.

   Sehingga dalam tiga jurus saja, pedang -kedelapan orang pendekar itu telah membabat putus leher mereka! Darah kembali menyembur membasahi bumi.

   Delapan tubuh tanpa kepala itu terhuyung-huyung untuk kemudian jatuh tanpa dapat bangkit lagi.

   Sedangkan empat orang lainnya melompat mundur dengan tubuh mengigil bagai terserang demam hebat.

   Wajah mereka pucat bagai tak dialiri darah! Bibir mereka gemetar, tanpa mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

   Rupanya kejadian itu telah mengguncangkan 113 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hati para Pengawal kepala desa yang masih tersisa Itu.

   Mereka benar benar tidak menyadari kalau pada saat itu tengah terancam oleh dua -batang pedang yang siap mencincang hancur tubuh mereka.

   Pada saat yang menentukan, tiba tiba sesosok bayangan merah yang terbungkus oleh -segulung sinar hijauan meluncur memotong serangan kedelapan orang pendekar itu.

   Trang! Trang! Trang! Terdengar suara berdentang sebanyak delapan kali, ketika pedang di tangan para pendekar itu membentur sebatang pedang yang bersinar kehijauan.

   Kedelapan orang pendekar itu terdorong mundur sejauh lima langkah.

   Sementara pedang di tangan mereka hanya tinggal separuhnya, akibat terbabat pedang yang mengeluarkan sinar kehijauan itu.

   Meskipun demikian, kedelapan orang pendekar itu sama sekali tidak menunjukkan rasa terkejut.

   Wajah mereka tetap dingin dan kaku bagai mayat hidup.

   Sedangkan di lain pihak, bayangan merah itu menjadi terkejut! Akibat benturan tadi, tubuhnya terdorong sejauh dua tindak.

   Dan tangannya yang memegang pedang terasa bergetar dan nyeri.

   Dan bayangan merah itu lebih terkejut lagi ketika melihat wajah kedelapan orang lawannya yang nyaris bagai mayat hidup itu.

   "Iiih ... !"

   Pekik si bayangan merah tertahan! Pandangan bayangan merah itu tak lepas ke arah delapan orang di depannya.

   Tanpa sadar kakinya melangkah ke belakang.

   Hatinya berdebar bercampur 114 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tegang.

   Namun, sebelum dapat berpikir leblh jauh, kedelapan orang lawannya sudah menerjang dengan ganasnya.

   Si bayangan merah pun segera menggerakkan pedangnya untuk menyambut serangan lawan lawannya.

   -Pertarungan pun kembali berlangsung.

   Bahkan kali ini, lebih hebat lagi.

   Si bayangan merah yang tak lain adalah Sundari, atau yang lebih dikenal dengan julukan Dewi Tangan Merah itu, segera membalas serangan lawan dengan tidak kalah ganasnya.

   Pedangnya yang bersinar kehijauan itu berkelebatan mengancam tubuh semua lawannya.

   Sementara itu, pertarungan yang berlangsung antara Ki Palaran dan seorang pendekar yang telah dikendalikan Dedemit Bukit Iblis itu, mulai tidak seimbang.

   Ki Palaran terdesak begitu hebatnya oleh serangan lawan yang makin lama makin ganas dan kuat! Seolah-olah, lawannya itu memiliki sumber tenaga yang tidak pernah habis habisnya.

   Hingga pada suatu saat....-"Aaakh!"

   Ki Palaran memekik tertahan Ternyata pedang lawan berhasil melukai pangkal lengan laki laki tua itu.

   Ki Palaran terhuyung sambil menekap pangkal -lengan kanannya.

   Sabetan pedang lawannya itu kuat sekali, hingga terasa menembus sampai ke tulang Darah pun mulai menetes membasahi pakaiannya.

   Sedangkan lengannya terasa kaku Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dan sukar sekali digerakkan.

   Ki Palaran terpaksa me mindahkati pedangnya ke tangan kiri, karena lengan kanannya telah lumpuh! Dan, belum lagi dapat memperbaiki kuda kudanya, -kini pedang lawan sudah meluncur mengancam ulu hatinya.

   Karena tidak mempunyal pilihan lain, Ki Palaran berusaha menangkis sebisa bisanya.

   -Trannng! Cappp! "Aaahhkk ...

   !"

   Ki Palaran menjerit kesakitan karena pedang lawan telah menembus lambung kirinya.

   Meskipun telah ditangkis dengan baik, namun tenaganya sangatlah lemah.

   Sehingga pedang itu tetap mengarah dan menancap di lambungnya.

   Ki Palaran terhuyung huyung sambil meringis-menahan sakit pada lambungnya.

   Sedangkan pedang lawannya sudah berputar menyambar lehernya dengan kecepatan kilat.

   Siiinnng! "Ahh ...

   !"

   Orang tua itu tersentak dengan wajah memucat! la hanya dapat memejamkan matanya, menanti datangnya sang maut yang siap menjemput.

   Duukkk! Dhieeesss! Pada saat yang berbahaya itu sesosok bayangan putih berkelebat cepat dan menyambut serangan lawan terhadap Ki Palaran.

   Dengan gerakan yang tak tampak oleh mata, bayangan putih itu menggerakkan tangannya untuk menotok ke arah tangan yang 116 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com memegang pedang.

   Itu pun masih dibarengi dengan gedoran telapak tangannya ke arah dada! Betapa dahsyatnya tenaga dalam orang yang berjubah putih tersebut.

   "Aarrrghh ... !"

   Terdengar raung kematian yang mendirikan bulu roma, disusul terpentalnya sesosok tubuh yang menyemburkan darah segar dari mulut Tubuh Itu berkelojotan sejenak untuk kemudian diam tak bergerak untuk selama lamanya.

   Orang-itu tewas dengan dada remuk! Ki Palaran yang telah pasrah menanti kematiannya menjadi heran.

   Ternyata pedang lawan belum juga menebas lehernya.

   Setelah menunggu beberapa saat serangan tersebut belum juga tiba, maka dengan wajah ketakutan bercampur heran orang tua itu mencoba membuka matanya.

   Dan keheranan Ki Palaran semakin menjadi jadi -ketika mendapati tubuh lawannya tergeletak tak bernyawa sejauh dua tombak darinya.

   Sedang di hadapannya telah berdiri sesosok tubuh Yang mengenakan jubah luar berwarna putih.

   Orang berjubah putih itu membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara berdebuk di belakangnya.

   Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat tubuh Ki Palaran sudah menggeletak di atas rumput dengan napas satu -satu.

   Bergegas dihampirinya dan diperiksanya keadaan orang tua itu.

   Si jubah putih semakin terkejut melihat 117 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com luka Ki Palaran yang cukup parah itu.

   Cepat ditotoknya tubuh Ki Palaran di beberapa, tempat untuk menghentikan derasnya darah yang keluar.

   "Terima... kasih..., Kisanak,"

   Ucap orang tua itu perlahan sambil menggerakkan tangannya.

   "Ah, sudahlah, Ki! Jangan terlalu banyak bergerak dulu! Luka ini harus segera diobati dan dibersihkan agar tidak membusuk!"

   Ujar laki laki berjubah putih Itu.

   -Setelah berkata demikian, orang berjubah putih Itu segera mengangkat tubuh Ki Palaran dan membawanya ke tempat yang aman.

   Kemudian dipanggilnya salah seorang dari pengawal Ki Palaran.

   Setelah memberikan beberapa, Petunjuk cara mengobati luka yang diderita Ki Palaran, si jubah putih memutar tubuhnya dan memperhatikan pertarungan Dewi Tangan Merah yang masih berlangsung seru.

   Orang berjubah putih itu ternyata masih muda.

   Paling tidak, usianya baru sekitar sembilan belas tahun.

   Namun sikapnya terlihat tenang sekali.

   Wajahnya yang tampan dan berkulit putih itu selalu dihiasi senyum.

   Sudah bisa diduga, siapa, pemuda berjubah putih Itu.

   Dia tak lain adalah Panji, yang merupakan pewaris tunggal dari seorang tokoh persilatan yang berjuluk Malaikat Petir (baca episode.

   Tiga lblis Gunung Tandur) Dahi Panji yang dijuluki Pendekar Naga Putih Itu 118 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berkerut ketika memandang wajah delapan orang yang mengeroyok Dewi Tangan Merah.

   Wajah pengeroyok yang dingin dan kaku tak berperasaan itu telah mencurigakan hatinya.

   "Hm. Sepertinya ada yang tidak wajar dalam diri orang orang yang mengeroyok -wanita berbaju merah itu?"

   Gumam Panji pelahan.

   Panji mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.

   Kerut di dahi pemuda itu tampak semakin dalam ketika melihat mayat mayat yang bergelimpangan dalam keadaan mengerikan.

   Dan-pemuda itu sangat tersentak ketika pandangannya tertumbuk pada sesosok tubuh yang berdiri tegak di bawah sebuah pohon besar yang berjarak sekitar lima belas tombak darinya.

   Hati Panji sempat tergetar ketika matanya sempat beradu pandang dengan mata yang bersinar kehijauan milik sosok tubuh itu.

   Panji menduga duga sosok tubuh itu, -tapi segera perhatiannya beralih pada pertarungan yang masih berlangsung seru itu.

   Pada saat itu pertarungan sudah berjalan lima puluh jurus.

   Dewi Tangan Merah tampak mulai terdesak oleh kedelapan orang lawannya yang sepertinya memiliki sumber tenaga yang tak pernah habis.

   Dewi Tangan Merah yang tenaganya mulai berkurang itu, merasakan tekanan yang makin lama semakin berat! Sehingga, kini tidak dapat lagi ia membalas serangan 119 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lawan lawannya.

   Dia hanya mampu -bertahan sambil bermain mundur.

   "Kurang ajar! Mengapa tenaga mereka semakin lama semakin bertambah kuat saja? Setan apa yang telah merasuk ke dalam tubuh mereka?"

   Umpat Dewi Tangan Merah geram.

   Dewi Tangan Merah semakin terdesak hebat! Dia benar benar tidak mampu lagi untuk-menahan serangan lawan lawannya yang kuat dan ganas -itu.

   Bahkan beberapa kali pedang lawan hampir melukai tubuhnya.

   Pada saat yang gawat itu, tiba-tiba sesosok bayangan putih berkelebat memasuki arena pertempuran.

   "Nisanak! Mari kita gempur mereka bersama sama!"

   Seru bayangan putih yang tak lain dari Panji, sambil melancarkan serangan ke arah delapan orang yang mengeroyok Dewi Tangan Merah.

   Setelah Panji ikut membantu, barulah Devi Tangan Merah merasa lega.

   Sepertinya baru saja terbebas dari sebuah himpitan yang menyesakkan dada.

   Mula mula Dewi Tangan -Merah atau Sundari merasa khawatir kalau -kalau pemuda itu akan mendapat celaka.

   Akan tetapi ketika melihat gerakan -gerakannya yang kuat dan mantap, kekhawatiran itu pun lenyap.

   Apalagi ketika pemuda yang hanya menggunakan tangan kosong itu telah dapat mendesak kedelapan orang pengeroyoknya.

   Maka Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tak ada alasan lagi untuk ragu -ragu, bahkan kini berubah menjadi kekaguman! "Siapakah dia? Kalau dilihat dari caranya menghadapi kedelapan orang itu, pastilah ia memiliki kepandaian yang tidak rendah.

   Bahkan mungkin, berada di atas kepandaianku! Hebat!"

   Ucap Dewi Tangan Merah dalam hati.

   "Kisanak, hati hatilah! Kedelapan orang itu tidak mengetahui apa yang mereka -lakukan! Mereka dalam pengaruh kekuatan gaib Dedemit Bukit lblis!"

   Seru Dewi Tangan Merah.

   Wanita itu merasa khawatir kalau pemuda itu akan berlaku kejam kepada delapan orang yang sebenarnya tak tahu apa apa.

   -"Hm..., pantas saja kedelapan orang ini bertempur bagai orang glia! Rupanya mereka dikendalikan oleh ilmu sihir! Hm, Ialu di manakah Dedemit Bukit Iblis itu sekarang, Nisanak?"

   Tanya Panji tanpa mengurangi serangannya terhadap lawan lawannya. -Meskipun Panji sudah menduganya, namun ia ingin memastikan dugaannya itu.

   "Kau lihat orang yang berdiri di bawah pohon besar itu? Dialah yang berjuluk Dedemit Bukit lblis! Entah manusla, atau bukan, aku sendiri tidak tahu!"

   Jawab Dewi Tangan Merah sambil mengelak dari sambaran pedang lawan yang menuju ke pinggangnya.

   Setelah mendapatkan kepastian dari Dewi Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tangan Merah, tiba tiba Panji -melompat mundur dan mengeluarkan sebuah bentakan yang merontokkan jantung! Begitu dahsyatnya bentakan itu, sehingga udara di sekitarnya terasa bergetar.

   Dewi Tangan Merah melompat ke belakang sejauh dua tombak.

   Cepat dikerahkan tenaga saktinya, untuk melindungi dadanya yang terasa sesak akibat bentakan yang dahsyat tadi.

   "Gila! Siapakah sebenarnya pemuda ini?"

   Pikir Dewi Tangan Merah semakin kagum.

   Sebenarnya Dewi Tangan Merah atau Sundari sudah mempunyai dugaan tentang pemuda berjubah putih itu.

   Namun dugaannya menjadi kabur karena tidak dillihat adanya selapis kabut berwarna Putih keperakan yang khabarnya menjadi ciri khas Pendekar Naga Putih.

   Sementara, akibat bentakan Panji terhadap kedelapan orang lawannya itu lebih dahsyat lagi! Tubuh mereka jatuh bergulingan sambil menutup, kedua telinganya yang terasa pecah! Wajah mereka menyeringai menahan rasa sakit yang hebat, Tidak terkecuali pula Dedemit Bukit Iblis.

   Meskipun berada agak jauh dari arena pertempuran, namun bentakan Panji tadi telah membuat dadanya berdebar.

   Dedemit Bukit Ibis terkejut bukan main! Tidak disangkanya kalau pada malam ini akan menemui lawan Yang tangguh! Cepat dikerahkan kekuatan sihirnya kembali untuk menguasai para pendekar yang tengah 122 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bergulingan itu.

   "Bangkitlah...... Bangkit...... Bunuh pemuda berjubah putih dan gadis berbaju merah itu! Rasa sakit itu tidak akan menghalangi niat kalian! Bangkit .. ! Seraaang .. ! Bunuh mereka....!"

   Perintah Dedemit Bukit Iblis dengan suara parau namun mengandung kekuatan sihir yang luar biasa.

   Suaranya bergema ke sekeliling tempat itu.

   Menyelusup dan menggetarkan sukma delapan orang pendekar itu Panji dan Sundari tersentak mundur! Mereka terkejut sekali ketika melihat kedelapan orang pendekar yang tengah bergulingan itu, tiba tiba melompat bangkit dengan sigapnya.

   Diiringi gerengan yang dirikan -bulu roma, kedelapan orang pendekar itu menyerbu Panji dan Sundari.

   Serangan budak iblis itu kini lebih kuat dan lebih ganas daripada sebelumnya seolah-olah bentakan Panji tadi telah melipat gandakan tenaga mereka.

   "Nisanak, tahanlah serangan mereka untuk beberapa jurus! Aku akan mencoba untuk menghadapi Dedemit Bukit Iblis agar perhatiannya menjadi terpecah. Siapa tahu dengan berbuat demikian, la tidak dapat lagi mengerahkan kekuatan sihirnya untuk mempengaruhi mereka,"

   Ujar Panji kepada Dewi Tangan Merah.

   "Baiklah, Kisanak! Aku akan mencobanya. Dan hati-hatilah! lblis itu sangat licik dan kepandaiannya pun tinggi sekali!"

   Jawab Dewi Tangan Merah memperingatkan pemuda Sakti itu.

   "Terima kasih ...... ujar Panji sambil melemparkan 123 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com senyumnya kepada dara jelita berbaju merah Itu. Setelah berkata demikian, tubuh Panji berkelebat ke arah berdirinya Dedemit Bukit Iblis. Dewi Tangan Merah tidak sempat lagi memperhatikan senyuman Panji, karena pada saat itu delapan orang lawannya sudah datang menyerbu. Tanpa membuang buang waktu lagi Dewi Tangan Merah -langsung menggerakkan pedangnya untuk menghalau serangan lawan. Pertarungan pun kembali berlangsung sengit. Namun kali ini Dewi Tangan Merah benar benar terkejut!-Ternyata serangan serangan lawan kini semakin mengandung tenaga yang berlipat -ganda, sehingga dalam beberapa jurus saia Dewi Tangan Merah sudah terdesak hebat. Dewi Tangan Merah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membendung serangan yang datang bagai air bah itu. Pedangnya yang bersinar kehijauan bergulung gulung -membentuk sebuah benteng Pertahanan yang sangat kuat, dan sulit untuk ditembus, Lima jurus pun berlalu cepat memasuki jurus keenam, empat buah pedang lawan meluncur keempat bagian tubuhnya! Suaranya berdesing tajam. Jelas betapa kuatnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu. Traanng! Triinng! Traanng! "Aaahh ... !"

   Pekik Dewi Tangan Merah tertahan.

   Tubuh Dewi Tangan Merah terjengkang akibat Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tangkisan yang dilakukannya sendiri.

   la merangkak, berusaha bangun dengan tangan yang terasa bagai patah! Sama sekali tidak diduga kalau tenaganya sudah tidak mampu mengatasi lawan -lawannya.

   Dewi Tangan Merah meringis menahan rasa sakit pada tangan kanannya.

   Sedangkan keempat orang lawannya hanya terdorong mundur sejauh empat langkah.

   Melihat lawannya masih belum dapat bangkit, keempat orang itu segera menerjang Dewi Tangan Merah dengan serangan yang mematikan! Empat batang pedang Itu meluncur ke arah leher dan lambungnya! Dewi Tangan Merah hanya mampu memandang dengan wajah pucat Rasanya tidak ada lagi waktu untuk menghindar.

   Lengannya pun belum lagi dapat digerakkan.

   Keadaan Dewi Tangan Merah saat itu benar benar di ambang kematian.

   -Pada saat yang berbahaya Itu, seberkas sinar putih keperakan meluncur.

   Kecepatannya luar biasa menyambut serangan keempat batang pedang itu.

   Siiinnng! Traaannng! Triiinnng! Craatt! Sreett! "Oouuuggh ...

   ! Aaakkhhh...!"

   Terdengar suara berdenting yang memekak telinga, bercampur jerit kesakitan! Tubuh keempal orang penyerang itu terpelanting ke segala penjuru.

   Pedang mereka pun terpental dalam keadaan patah! Keempat orang itu meringkuk disertai keluhan seperti orang yang menderita rasa dingin yang hebat! Setelah beberapa saat 125 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menggigil, mereka pun mengeluh untuk kemudian diam tak bergerak lagi.

   Sementara itu, keempat orang lainnya kontan berloncatan mundur, karena pada saat hendak menyerang, dirasakan sambaran hawa dingin yang luar biasa menerpa tubuh mereka.

   "Pendekar Naga Putih ... !"

   Teriak Dewi Tangan Merah penuh kagum.

   Kini dara jelita itu sudah tidak ragu ragu lagi ketika melihat sosok tubuh berjubah putih -yang diselimuti selapis kabut bersinar putih keperakan itu.

   Orang yang memang Panji itu segera membalikkan tubuhnya ke arah Dewi Tangan Merah sambil tersenyum.

   "Kau tidak apa apa, Nisanak?"

   Tanya Panji ramah. -Pemuda itu mengulurkan tangannya untuk membantu Dewi Tangan Merah bangkit.

   "Ah, tidak apa apa! -Terima kasih alas pertolonganmu!"

   Ucap, Dewi Tangan Merah.

   Mata wanita itu tetap tertuju pada wajah pendekar yang telah mengguncang dunia persilatan.

   Sepak terjangnya langsung mencuat ketika menewaskan tiga pentolan kaum sesat yang berkepandaian tinggi.

   (Baca episode.

   Tiga Iblis Gunung Tandur) Sementara itu, Panji segera berbalik untuk menghadapi keempat orang pendekar yang masih dalam pengaruh sihir Dedemit Bukit Iblis Itu.

   Pendekar Naga Putih itu menjadi terkejut ketika melihat sinar mata mereka mulai melemah.

   Belum lagi hilang rasa 126 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com herannya, tiba tiba keempat orang -pendekar itu mengeluh lalu roboh pingsan! *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 7 Panji segera melompat ke arah empat orang pendekar yang kini tergeletak di tanah.

   Hatinya pun menjadi lega setelah mengetahui keadaan mereka.

   "Apa yang terjadi terhadap mereka, Kisanak?"

   Tanya Dewi Tangan Merah yang sudah berada dekat pemuda Sakti itu.

   Di wajahnya terbayang keheranan, karena keempat orang pendekar itu tahu tahu roboh tanpa disentuh pemuda berjubah putih itu.-"Ah! Tidak apa apa, Nisanak! Mereka hanya pingsan! -Mungkin ini disebabkan oleh lenyapnya pengaruh gaib dari Dedemit Bukit Iblis!"

   Jelas Panji.

   Setelah berkata demikian, Pendekar Naga Putih itu melangkah menghampiri tubuh empat orang lainnya yang juga masih tergeletak pingsan akibat tangkisan dan serangan yang dilakukannya tadi.

   Dewi Tangan Merah melangkah mengikuti pemuda itu.

   Ingin juga diketahui apa yang akan diperbuat pemuda itu terhadap empat orang yang tengah dihampirinya, Tubuh empat orang itu terlihat mulai membiru.

   Padahat luka mereka tidaklah terlalu parah! Sebab pedang pemuda Itu hanya menggores pangkal lengan mereka masing masing.

   Dan itu pun tidak terlalu dalam! -Memang sulit dimengerti.

   Sementara Panji sudah berjongkok dan memeriksa keadaan empat orang pendekar itu.

   Pendekar Naga 128 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Putih menotok di beberapa bagian tubuh salah seorang dari mereka.

   Setelah beberapa kali tangannya menotok dan memijit, warna kebiruan di tubuh orang itu pun pelahan memudar.

   "Iiihh ... !"

   Pekik Dewi Tangan Merah tertahan, dan cepat cepat menarik Pulang -tangannya.

   Wanita Itu mencoba coba menyentuh tubuh salah seorang dari empat -orang yang tergeletak pingsan tersebut.

   Dan Dewi Tangan Merah pun menjadi terkejut ketika mendapat kenyataan bahwa tubuh orang itu terasa dingin bagai segumpal salju.

   Dingin dan keras! "Apa yang terjadi dengan mereka? Mengapa tubuh mereka begitu dingin?"

   Tanya Dewi Tangan Merah.

   Panji yang langsung menoleh karena mendengar Pekikan tadi, segera tersenyum mellhat gadis jelita Yang tengah kebingungan Itu.

   Pemuda itu tidak segera menjawabnya la pun melangkah menghampiri orang yang tadi disentuh Dewi Tangan Merah.

   Kemudian jari-jarinya pun bergerak melakukan hal yang sama seperti yang tadi dilakukannya.

   "Mereka hanya terserang hawa dingin akibat goresan pedangku tadi! Untunglah tubuh mereka cukup kuat, sehingga keadaannya tidaklah membahayakan,"

   Jelas Panji sambil menotok dan memijit orang itu.

   "Hm.... Seorang Pemuda yang mengagumkan!"

   Ucap gadis itu dalam hati.

   "la tidak membanggakan kehebatan tenaga saktinya, namun memuji kekuatan 129 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tubuh keempat orang lawannya. Benar benar sikap seorang pendekar sejati!"-Panji menarik napas lega setelah berturut turut melakukan pengobatan kepada -empat orang pendekar itu. Tidak berapa lama kemudian, terdengar keluhan-keluhan dari mulut empat orang pendekar itu rupanya mereka mulai sadar dari pingsannya.

   "Eh Sudah mulai siuman,"

   Seru Dewi Tangan Merah dengan wajah terseri. Kedua anak muda itu pun bergegas menghampirinya.

   "Ooob ... ! Siapakah Kisanak dan Nisanak ini Apa... apa yang terjadi dengan diri kami? Dan, mana Iblis jahat itu?"

   Tanya salah seorang dari empat pendekar itu memberondong begitu tersadar dari pingsannya.

   Setelah berkata demikian, orang itu pun segera melompat berdiri.

   Tapi alangkah terkejut hatinya ketika ia kembali terjatuh karena kedua kakinya terasa lemas sekali.

   "Tenanglah, Kisanak! Kesehatanmu belum pulih benar. Tenaga dalammu telah terkuras habis ketika bertanding tadi!"

   Ujar Panji sambil menggerakkan tangannya ketika melihat orang itu akan bangkit kembali.

   "Berkelahi? Menguras tenaga? Apa... apa maksudmu?"

   Tanya pendekar itu heran. Dia memang tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dirinya.

   "Nantilah aku ceritakan! Sekarang lebih baik melakukan semadi untuk mengembalikan tenagamu. Mudah mudahan, setelah semadi tubuhmu segera pulih kembali,"

   Kata Panji -menasehati. Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 'Benar apa yang dikatakannya, Kisanak! Kalau kurang percaya, cobalah kerahkan tenagamu sekarang!"

   Timpal Dewi Tangan Merah.

   Dia juga telah dapat mengerti apa yang telah diucapkan Pendekar Naga Putih tadi.

   Meskipun merasa bingung, namun orang itu segera mencoba mengerahkan tenaga saktinya.

   Tapi, betapa terkejutnya dia ketika ternyata tenaganya benar benar lenyap! Maka -tanpa ragu-ragu lagi, segera dipusatkannnya untuk segera memulihkan tenaganya.

   Seperti yang disarankan Panji tadi.

   Demikian pula dengan ketujuh orang Pendekar lainnya.

   Begitu tersadar, mereka pun ikut melakukan hal yang sama.

   "Hm, Kisanak! Bagaimana dengan Dedemit Bukit Iblis? Apakah sudah kautemukan?"

   Tanya Dewi Tangan Merah.

   Memang, sewaktu Panji memburu Dedemit Bukit Iblis, Dewi Tangan Merah tak tahu kalau iblis itu telah melesat pergi.

   Dan, Pendekar Naga Putih tak berhasil mengejarnya.

   Pengawal kepala desa yang kini tinggal empat orang itu ikut berkumpul bersama Panji dan Sundari.

   mereka semua duduk di atas batu -batu padas yang banyak terdapat di sekitar tempat itu.

   Sedangkan Ki Palaran, sang kepala desa, sudah dibawa kerumah.

   Dia mengalami luka-luka yang cukup parah, sehingga harus beristirahat beberapa hari untuk mengembalikan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kesehatannya.

   Sementara itu, Panji yang mendengar pertanyaan Dewi Tangan Merah tadi, menjadi tertunduk dengan wajah kecewa.

   Melihat sikap pemuda itu, Dewi Tangan Merah pun merasa heran.

   "Ah..., menyesal sekali, Nisanak! Aku tidak berhasil menemukan Dedemit Bukit lbljs itu. Padahal telah kucari ke sekitar tempat ini, namun iblis itu tidak juga kutemukan,"

   Jawab Panji lesu.

   "Hm..mungkin Dedemit itu merasa gentar meIihat kepandaianmu, lalu mengambil keputusan untuk kembali ke sarangnya!"

   Ujar Dewi Tangan Merah yang berniat memancing pendapat pemuda itu.

   "Ah! Aku rasa tidak begitu, Nisanak! Menurut khabar yang kudengar, kepandaian Dedemit Bukit Iblis sangatlah tinggi. Dan selama dalam perjalanan, aku pun mendengar bahwa dia juga memiliki ilmu sihir dan ilmu kebal yang sangat hebat! Jadi menurut pendapatku, iblis itu sangatlah berhati hati dalam mengambil suatu-tindakan. Dan kalau tidak dalam keadaan yang sangat terpaksa, dia tidak ingin bentrok dengan siapa pun!"

   Jelas Panji.

   Dia memang cukup cerdik dalam mengemukakan sebuah alasan yang sangat tepat.

   Mau tidak mau Dewi Tangan Merah harus mengakui bahwa apa yang dikatakan pemuda itu sangat tepat dan tidak dapat disangkal Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kebenarannya.

   "Memang benar apa yang dikatakan Kisanak ini. Karena menurut yang kuketahui, Dedemit Bukit Iblis itu selalu menghindar apabila bertemu dengan para peronda desa. Padahal kalau mau, dengan kepandaiannya yang tinggi ia dapat membunuh para peronda itu semudah membalikkan telapak tangannya!"

   Tegas seorang dari para pengawal kepala desa itu.

   "Memang, hal itu pun tidak kusangkal! Tapi aku pun yakin, iblis keparat itu akan lari terbirit-birit apabila sudah merasakan kehebatan ilmu dan ajian Pendekar Naga Putih yang mukjizat itu. Lihat saja apa yang dilakukannya terhadap tokoh sesat yang berjuluk Laba Laba -Beracun dan Tiga Iblis Gunung Tandur. Padahal mereka sudah terkenal kepandaian dan kehebatannya!"

   Bantah Dewi Tangan Merah tidak mau kalah.

   "Ah! Nisanak terlalu memuji! Padahal mereka itu tewas karena kesombongan mereka sendiri. Kalau saja lebih berhati hati, mana bisa aku mengungguli kepandaian -mereka?"

   Jawab Panji lagi. Dia memang tidak ingin menonjol nonjolkan -kepandaiannya.

   "Oh, jadi begitu?!"

   Ujar Dewi Tangan Merah sambil membelalakkan kedua matanya.

   Lagaknya seperti orang terkejut.

   Panji menganggukkan kepalanya tanpa meninggalkan senyumnya.

   la mulai dapat menduga kalau dara berbaju Merah itu sengaja hendak menjajagi sifatnya.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "

   Hm..., benar benar gadis yang cerdik dan pandai bicara. Aku harus lebih -berhati hati dalam menanggapi ucapannya. Salah salah bisa terjebak oleh --jawabanku sendiri,"

   Ucap Panji dalam hati.

   "Nini Dewi Tangan Merah, benarkah sahabat muda yang gagah ini yang berjuluk Pendekar Naga Putih?"

   Tanya seseorang yang tiba tiba saja Ikut meramaikan pembicaraan itu.

   -Keenam orang itu pun segera menoleh ke arah asal suara itu.

   Panji dan Dewi Tangan Merah sedikit terkejut juga, karena keduanya tidak mendengar suara langkah kaki yang mendatangi tempat itu.

   Namun, mereka tersenyum senang ketika mengetahui bahwa orang yang bertanya tad adalah salah seorang dari delapan orang pendekar yang telah menyelesaikan semadinya.

   Panji dan Dewi Tangan Merah saling berpandangan, kemudian meledaklah tawa kedua orang muda mudi itu.

   Mereka telah mengetahui apa yang ada dalam pikiran masing --masing.

   Sedangkan keempat orang pengawal kepala desa itu hanya dapat saling pandangan dengan wajah bingung, karena tidak mengerti apa yang ditertawakan dua pendekar muda itu.

   "Hai, mengapa kalian malah tertawa? Apakah pertanyaanku ada yang salah?"

   Tanya pendekar itu tak mengerti.

   Pendekar yang telah diselamatkan Panji itu pun bangkit dan menghampiri enam orang yang tengah berkumpul.

   Ketujuh orang pendekar lainnya yang juga sudah menyelesaikan semadinya, ikut pula bangkit 134 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menghampiri tempat itu.

   Panji yang khawatir kalau-kalau pendekar itu akan merasa tersinggung, buru buru bangkit -menyambut kedatangan mereka.

   "Ah! Mari..., mari Kisanak semua! Silakan...,silakan!"

   Ucap Panji sambil tersenyum ramah.

   Kedelapan orang pendekar itu pun segera mengambil tempat duduk masing masing.

   -Tiga orang di antaranya duduk di alas hamparan rumput tebal, karena tidak ada batu batu lagi yang dapat digunakan untuk tempat duduk.

   Empat buah sinar obor -yang ditancapkan di empat penjuru, ikut pula menyemaraki tempat pertemuan yang sederhana itu.

   "Maaf, Kisanak. Terpaksa kuulangi pertanyaanku! Apakah yang menyebabkan kalian tertawa begitu lepas? Ataukah pertanyaanku ada yang salah? Kalau benar demikian, mohon dimaafkan, Nini Dewi Tangan Merah!"

   Kata pendekar itu sambil membungkukkan kepalanya kepada Dewi Tangan Merah dan Panji.

   "Begini, Kisanak....,"

   Panji menghentikan kata -katanya karena belum mengenal nama pendekar itu.

   "Panggil saya Ludira, Kisanak,"

   Jawab Pendekar itu cepat "Oh, ya. Panggil juga saya Panji. Hm..., begini Kakang Ludira! Sebenarnya kami bukan menertawai pertanyaan Kakang, tapi adalah kebodohan diri kami Sendiri! "

   Jawab Panji sambil tersenyum geli. Dia masih teringat dengan tingkahnya itu.

   "Menertawakan diri sendiri? Mengapa begitu?", tanya pendekar yang bertubuh tinggi besar dan 135 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kokoh. Tampak otot otot yang -melingkar di tangannya.

   "Begini, Kisanak semua! Sebagai orang persilatan yang telah terlatih semenjak kecil, maka kepekaan kita pun terlatih dalam hal pendengaran. Nah! Pada saat Kakang Ludira mengeluarkan pertanyaan secara tiba tiba tadi, kami berdua merasa terkejut, -Sebab sama sekali tidak mendengar suara langkah sedikit pun pada saat kedatangannya. Tentu saja kami menduga bahwa orang yang bertanya itu pastilah memiliki kepandaian tinggi. Dan ketika kami menoleh ke tempat asal suara, ternyata orang itu adalah Kakang Ludira yang baru saja menyelesaikan semadinya. Tentu saja kami tidak dapat mendengar langkahnya, karena dia tengah duduk bersila dengan santainya!"

   Tutur Dewi Tangan Merah sambil tertawa terpingkal pingkal.

   -Meledaklah gelak tawa kedelapan orang pendekar dan keempat orang Pengawal kepala desa itu.

   Bahkan beberapa di antaranya sampai mengeluarkan air mata, karena cerita itu benar-benar menggelikan.

   *** Sementara malam sudah mulai berganti pagi.

   Kokok ayam jantan terdengar bersahut sahutan -menyambut datangnya fajar.

   Pertanda sebentar Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lagi kehidupan akan segera dimulai kembali.

   Setelah kedelapan orang pendekar itu benar-benar pulih tenaganya, Panji pun minta diri.

   Pemuda itu berniat untuk menyatroni, Bukit lblis.

   Namun, maksudnya itu tidak diceritakan kepada mereka semua.

   sebelum, meninggalkan tempat ini, Panji berpesan kepada kedelapan orang pendekar itu untuk menjaga keamanan Desa Pasiran selama Dedemit Bukit Iblis masih berkeliaran mencari mangsa.

   "Hendak pergi ke manakah, Kakang Panji?"

   Tanya Dewi Tangan Merah atau Sundari yang sudah menyebut Panji dengan panggilan 'Kakang'. Memang, sejak peristiwa itu, mereka sudah saling mengenalkan nama masing masing. -Bahkan semakin akrab saja.

   "Aku hendak melanjutkan perjalananku, Adik Sundari.

   "

   "Hm.... Kalau begitu, aku pun hendak pamit pula. Rasanya sudah tidak ada lagi yang dapat kukerjakan di sini!"

   Ujar Dewi Tangan Merah seraya bangkit dari duduknya untuk berpamitan kepada yang lainnya.

   "Kau... kau hendak ke mana, Adik Sundari?"

   Tanya Panji cemas. Dari senyuman gadis baju merah itu, sudah dapat diduga kalau gadis itu sengaja hendak menggodanya.

   "Tentu saja hendak melanjutkan perjalananku! Apakah tidak boleh?"

   Dewi Tangan 137 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Merah pura pura membelalakkan -matanya sambil berkacak pinggang.

   Sengaja diberi tekanan pada kata 'tidak boleh', untuk memancing perhatian Panji.

   Pemuda itu menjadi tertegun.

   karena tentu saja tidak mempunyai hak untuk melarang kepergian gadis itu.

   "Ah! Bukan begitu, Adik Sundari! Aku hanya bertanya saja, kok. Tentu saja kau boleh pergi ke mana kau sutra!"

   Jawab Panji tersenyum masam. Dan dia pun tidak berkata kata lagi, karena khawatir kalau kata-katanya nanti dijadikan senjata -oleh gadis yang pandai bicara itu.

   "Nah, begitu dong! Mari kita berangkat sama sama, Kakang!"

   Ujar Dewi Tangan Merah sambil menarik tangan Panji untuk segera meninggalkan tempat itu.

   "Eh ...., eh...., bagaimana ini?!"

   Panji menjadi bingung bercampur malu.

   Dan untuk beberapa saat lamanya pemuda itu tidak mampu berkata kata.

   -"Kalau kutolak gadis ini pasti akan marah.

   Tapi, kalau kuterima, tentu akan membuat repot perjalananku! Hm..., apa yang harus kukatakan agar ia tidak marah?"

   Lanjut Panji dalam hati. Sementara itu, kedelapan orang pendekar dan empat pengawal kepala desa tersenyum geli melihat Panji yang tidak berdaya menghadapi Dewi Tangan Merah atau Sundari yang memang pandai bicara itu.

   "Sudahlah, Adi Panji. Turuti saja kemauannya! bukankah lebih menyenangkan daripada melakukan Perjalanan sendirian! Apalagi yang menemani seorang 138 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Dewi?"

   Goda Ludira sambil tertawa terbahak bahak melihat kebingungan pemuda yang mereka kagumi itu.

   -"Hm..., baiklah! Baiklah, aku mengalah! Mari, Kakang!"akhirnya Panji pun mengalah, walaupun di wajahnya menyemburat merah menahan malu.

   Terpaksa dituruti kehendak gadis itu karena tidak ingin membuat gadis itu tersinggung.

   Maka, Panji segera berpamitan kepada yang lainnya.

   "Nah, begitu baru enak! Lagi pula apa sih ruginya melakukan perjalanan bersamaku?"

   Ujar gadis itu lagi sambil mencibirkan bibimya yang merah menantang.

   Panji tidak menjawab perkataan gadis itu, tapi hanya menoleh sambil tersenyum melihat keriangan Dewi Tangan Merah.

   Memang pada dasamya, dia adalah gadis yang periang dan pandai bicara.

   Diiringi gelak tawa kedua belas kawannya, sepasang muda mudi itu segera berjalan -meninggalkan Desa Pasiran dan menuju ke Bukit Iblis.

   Angin fajar berhembus lembut mengantar kepergian sepasang pendekar muda yang akan melaksanakan kewajibannya sebagai penegak keadilan.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 8 Di tengah kegelapan malam yang hampir menjelang pagi, sesosok bayangan putih berambut meriap melesat meninggalkan perbatasan Desa Pasiran.

   Kecepatan lari bayangan putih itu memang sukar ditangkap mata biasa.

   Seolah olah, bayangan itu tengah berpacu dengan sang waktu yang saat itu sudah -hampir berganti.

   Bayangan itu terus berlari ke arah mulut hutan yang terletak jauh di luar Desa Pasiran.

   Setelah cukup memakan waktu, barulah ia tiba di mulut hutan itu.

   Padahal, perjalanan itu biasa ditempuh orang selama satu hari.

   Tapi oleh bayangan itu hanya ditempuh kurang dari seperempat hari! Dapat dibayangkan, betapa tingginya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan putih itu! Bayangan putih itu terus melesat melewati hutan belantara yang sukar dan gelap.

   Dan kini dia tiba pada sebuah daerah perbukitan yang tegak berjajar bagaikan raksasa raksasa yang -sedang tidur.

   Mendadak bayangan putih yang ternyata Dedemit Bukit Iblis itu, menghentikan larinya.

   Kepalanya ditengadahkan ke langit yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com nampak mulai cerah itu.

   Cuping hidungnya bergerak gerak,-seolah olah -mengendus sesuatu yang tidak berkenan di hatinya.

   Perlahan lahan sinar matanya yang menyeramkan itu berubah kehijauan.

   Otot otot --di seluruh tubuhnya menegang! Ternyata nalurinya yang tajam memperingatkan adanya bahaya mengancam yang tengah mengintainya.

   Iblis itu terdiam sejenak seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.

   Beberapa saat setelah hatinya mantap, Dedemit Bukit Iblis melangkah pelahan menuju tempat kediamannya.

   Langkah kakinya yang satu satu itu, menandakan kalau ia tengah -bersiap slap menghadapi segala kemungkinan yang -bakal terjadi.

   Dan, tiba tiba....

   -Siiinnng! Seennng! Siiinng! Terdengar suara berdesing yang disusul meluncurnya beberapa buah senjata yang menyambar ke arah tubuhnya! Namun dengan gerakan yang sangat mengagumkan, kedua tangan Dedemit Bukit lblis menangkap empat batang tombak yang mengancam kepalanya.

   Sedangkan yang mengancam tubuhnya, sama sekah tidak digubris.

   Tappp! Tappp! Trakkk! Trakkk! Luar biasa sekali! Senjata seniata yang menyentuh tubuhnya langsung patah dan -runtuh ke tanah! Sementara empat batang tombak yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ditangkapnya, langsung dikembalikan dengan kecepatan empat kali lipat dari semula.

   Senjata-senjata itu meluncur menuju semak semak yang-berada lima depa di sebelah kirinya.

   Krosakkk! "Aaarrggghhh...

   Terdengar raungan tinggi, disusul munculnya empat sosok tubuh yang berdiri limbung.

   Tangan mereka memegangi tombak yang telah menembus dada dan lehernya.

   Cairan merah seketika membasahi pakaian mereka.

   Empat orang itu ambruk ke tanah dan tidak bergerak gerak lagi.

   -Belum lagi ibiis itu dapat menarik napas lega, tiba tiba bermunculan beberapa sosok tubuh -dari sekitar tempat itu.

   Dalam waktu yang singkat saja Dedemit Bukit lblis sudah terkurung oleh puluhan orang yang bersenjata.

   Hm..., iblis busuk! Bersiaplah menerima kematianmu! Seraaanng ...

   !"

   Seru seseorang yang memimpin penyerangan itu.

   Tanpa diperintah dua kali puluhan orang itu pun s a g e r a b e r l o m p a t a n k e a r a h D e d e m i t B u k i t I b l i s .

   Senjata senjata mereka -berdesingan dan menyambar nyambar dengan kuatnya.

   -"Arahkan senjata senjata kalian ke bagian kepala!" -kembali terdengar perintah yang dikeluarkan oleh seorang lelaki gagah yang berusia sekitar lima puluh tahun.

   Wajahnya masih terlihat tampan dan berwibawa.

   Pada dagu dan pipinya 142 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ditumbuhi bulu bulu halus yang -lebat dan hitam.

   Orang tua gagah itu tak lain adalah Ki Teja Laksana atau yang lebih dikenal berjuluk Pendekar Tangan Baja.

   Di sebelah kiri Pendekar Tangan Baja, terlihat seorang pendekar yang selalu membawa bawa guci arak.

   Tidak salah lagi, -pendekar itu adalah Pendekar Pemabuk.

   Kedua orang pendekar itu hanya berdiri di tepi arena pertandingan, sambil memperhatikan jalannya pertarungan itu.

   Rupanya kedua orang pendekar itu sedang mengamati gerakan maupun kelebihan Dedemit Bukit lblis, untuk mencari kelemahan kelemahannya.

   -Dedemit Bukit Iblis yang lagi dikeroyok puluhan orang pendekar itu, memang benar benar lihai.

   Dalam beberapa jurus saja, -tiga orang pendekar telah menggeletak tewas dengan leher berlubang! Namun mesikipun demikian, para pendekar itu tidak menjadi gentar.

   Mereka tetap bersemangat menyerang dengan semangat yang tinggi.

   Menghadapi serangan yang susul menyusul -itu, Dedemit Bukit Iblis menggeram gusar.

   Dengan teriakan yang mendirikan bulu roma, tubuhnya melesat melompat mundur.

   Tiba tiba -kedua tangannya berputar putar-dengan kecepatan yang sukar diikuti mata.

   Dari sela sela bibirnya -terdengar suara desisan yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menggetarkan jantung! Itulah jurus 'Tangan Pengejar Roh' yang merupakan, gabungan antara ilmu silat dengan ilmu sihir.

   Tentu saja pengaruh dan kedahsyatannya pun sangatlah hebat! Pada saat itu, dua orang pendekar melancarkan serangan berbahaya yang mengarah pada mata dan tenggorokan si iblis.

   Tapi entah dengan cara bagaimana, tahu tahu -kedua tangan Dedemit Bukit Iblis sudah mencengkrarn leher kedua orang itu.

   Krekkk! Krakkk! Terdengar bunyi tulang leher yang patah ketika Dedemit Bukit Iblis itu mengerahkan tenaga pada cengkramannya.

   Tanpa dapat menjerit lagi, dua pendekar itu tewas.

   Dan dengan sekali sentak, dua tubuh yang telah menjadi mayat itu terlempar dan langsung menimpa kawan kawannya.-Seketika para pendekar itu serentak mundur sambil menahan senjatanya.

   Meskipun telah menjadi mayat, namun sungguh tidak diinginkan kalau pedang mereka membelah tubuh dua Pendekar itu.

   "Wah, Kakang! Kalau didiamkan terus, bisa bisa semua pendekar tewas di tangan -iblis terkutuk itu!"

   Ujar Pendekar Pemabuk geram.

   Pendekar Tangan Baja atau Ki Teja Laksana pun menjadi gusar melihat keadaan itu.

   Maka ketika melihat Pendekar Pemabuk sudah tidak sabar, dia pun segera melesat ke arena Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com pertempuran.

   "Mari, Adi. Kita gempur iblis itu!"

   Ujar Pendekar Tangan Baja.

   "Mari, Kakang!"

   Sahut Pendekar Pemabuk.

   Setelah berkata demikian, Pendekar Pemabuk pun segera menggerakkan tubuhnya mengikuti Pendekar Tangan Baja yang telah mendahului melesat ke arena pertarungan.

   Para pendekar yang semula sudah mulai gentar, menjadi bangkit semangatnya ketika melihat dua pemimpinnya telah memasuki arena pertarungan.

   Mereka pun kembali menyerbu ke arah Dedemit Bukit Iblis itu.

   Pendekar Tangan Baja dan Pendekar Pemabuk yang tidak ingin melihat kawan kawannya-terbantai, segera menghadang serangan serangan iblis -itu dengan ilmu andalannya.

   Maka dikerahkanlah ilmu yang terkenal yaitu jurus 'Sepasang Kepalan Baja'.

   Sepasang kepalan Ki Teja Laksana menyambar -nyambar menimbulkan suara menderu tajam karena disertai oleh tenaga dalam penuh! Bukan main hebatnya serangan itu! Kedua tangannya benar-benar kuat seperti baja.

   Jangankan kepala manusia, bahkan batu karang pun akan hancur apabila terlanggar pukulannya.

   Pantaslah kalau ia dijuluki orang Pendekar Tangan Baja! Dedemit Bukit Iblis sempat terkejut ketika mendengar suara angin pukulan yang kuat mengancam dadanya.

   Tapi sebagai tokoh sesat yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com selalu percaya akan kekuatannya, Dedemit Bukit Iblis tidak mempedulikannya.

   Dipapaknya serangan itu, bahkan dibarenginya dengan cengkraman kedua tangannya ke arah pundak dan kepala Iawan.

   Bukkk! Breettt! Breettt! "Aaakkkhhh ...

   !"

   Pendekar Tangan Baja menjerit tertahan.

   Tubuh tua itu terpelanting.

   Kedua pangkal lengannya terluka, dan tampak mengeluarkan darah! Rupanya ketika pukulannya telak menghantam dada si iblis, ia menjadi terkejut setengah mati.

   Karena tangannya seperti menghantam segumpal besi yang keras dan licin.

   Dan bukan itu saja.

   Dari tubuh Dedemit Bukit Iblis itu pun keluar daya dorong yang sangat kuat! Akibatnya, tubuh Pendekar Tangan Baja terlempar dengan kuatnya.

   Belum lagi hilang rasa terkejutnya, sepasang cakar si iblis itu sudah mencengkram bahunya.

   Ki Teja Laksana segera mengerahkan tenaga dalam untuk melindungi bahunya, yang dibarengi dengan sentakan ke belakang.

   Untunglah, cengkraman itu hanya melukai kedua pangkal lengannya.

   Pendekar Tangan Baja meringis menahan rasa sakit yang hebat pada lukanya.

   Untung saja bahunya masih dapat diselamatkan.

   Kalau tidak, pasti bakal remuk terkena, cengkraman jurus 'Tangan Pengejar Roh' yang sangat mengerikan itu.

   Cepat Pendekar Tangan Baja mengerahkan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hawa murni ke arah luka itu, untuk menghilangkan rasa nyeri pada luka akibat cengkraman tadi.

   Sedangkan yang dialami Dedemit Bukit Iblis, tidaklah separah Pendekar Tangan Baja.

   Iblis itu hanya terdorong mundur sejauh tiga langkah.

   Namun dadanya sempat bergetar akibat pukulan yang dilancarkan Pendekar Tangan Baja.

   Mau tidak mau iblis itu juga harus mengakui kehebatan tenaga lawannya.

   Dan pada saat yang hampir bersamaan di saat tubuh Dedemit Bukit Iblis terjajar mundur, guci di tangan Pendekar Pemabuk melayang dengan kecepatan tinggi ke arah punggungnya.

   Wuuukkk! Guci arak itu meluncur deras menimbulkan suara mengaung karena digerakkan oleh tenaga dalam penuh! Jangankan tubuh manusia batu pun akan hancur apabila terkena hantamannya.

   Namun Dedemit Bukit Iblis yang dihadapinya kali ini tidaklah sama dengan beberapa bulan yang lalu.

   Kemajuan yang dicapai iblis itu saat ini sangatlah pesat Selain itu, dia juga sudah Pernah merasakan kelihaian Pendekar Pemabuk Maka, kini dengan mudahnya iblis itu menggerakkan tangan kanannya untuk menangkis serangan Pendekar Pemabuk.

   Bahkan langsung disusulnya dengan sebuah tendangan berputar yang menuju ke dada lawan.

   Klaaannng! Dheerr! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Ouuugghhh ....

   !"

   Terdengar suara bagaikan dua batang besi dibenturkan keras! Tubuh Pendekar Pemabuk bergetar bagaikan menghantam sebuah tiang baja kokoh! Sebelum Pendekar itu menyadari keadaannya, sebuah tendangan yang berkekuatan tenaga dalam penuh menghantam telak dadanya.

   Dengan sebuah keluhan pendek, tubuh Pendekar Pemabuk terlempar sejauh dua tombak.

   Dan dari mulutnya menyembur darah segar Yang berhamburan ke sekitarnya.

   "Adi Panggal...!"

   Seru Pendekar Tangan Baja seraya beriari memburu laki laki itu-dengan, wajah pucat pasi.

   "Adi Panggal! Kau... kau tidak apa apa?"

   Tanyanya -cemas.

   "Uuuh..., Kakang Teja! Tendangan iblis itu hebat sekali! Dadaku serasa remuk! Mungkin ada beberapa tulangku yang patah! Ah, maafkan aku, Kakang! Rasanya aku tidak mungkin dapat membantumu lagi! Hati hatilah, -Kakang! Kepandaian iblis itu sudah, maju sedemikian pesatnya,"

   Kata Pendekar Pemabuk. Sedangkan Pendekar Tangan Baja hanya dapat mengangguk dengan, wajah sedih.

   "Istirahatlah dulu, Adi! Aku akan mencoba menghadapinya. Mudah mudahan nasibku -sedang baik hari ini,"

   Tegas Pendekar Tangan Baja, penuh harap.

   Kemudian pendekar itu pun melangkah meninggalkan Pendekar Pemabuk Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang sudah tak berdaya.

   Dengan wajah gusar, Pendekar Tangan Baja segera melesat ke arena pertarungan.

   Pada saat itu, pertarungan antara Dedemit Bukit Iblis melawan pendekar pendekar lain -sudah memasuki jurus ketiga puluh.

   Kesaktian Dedemit Bukit lblis benar benar-telah menggentarkan hati mereka.

   Pada tiga jurus terakhir tadi, tujuh orang pendekar kembali menjadi korban cengkeraman iblis tersebut Mereka tewas dengan batok kepala berlubang.

   "Aarrggghhh ... !"

   Kembali terdengar lengking kesaidtan yang disusul dengan terlemparnya tiga orang Pendekar. Isi perut mereka berhamburan, karma pecah dirobek jad im tangan Dedemit Bukit His yang sekeras baja. Benarbenar mengerikan -jurus 'Tangan Pengejar Roh' Itu.

   "Iblis keji! Mampuslah!"

   Bentak Ki Teja Laksana sambil melancarkan serangan -serangan yang menimbulkan angin bersiutan.

   Pendekar Tangan Baja yang marahnya sudah memuncak itu segera mengerahkan seluruh tenaganya.

   Serangannya dilancarkan secara bertubi tubi.

   -Dedemit Bukit Iblis yang sudah mengetahui kekuatan lawan, segera mengelak.

   Langsung didesaknya lawan dengan serangan serangan yang ganas dan mengerikan.

   Sepasang tangannya bergerak cepat, dan menimbulkan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hawa yang menggetarkan.

   Memang, sepasang tangan itu juga dialiri kekuatan gaib, sehingga kehebatan jurus iblis itu berlipat ganda.

   Jurus demi jurus berlalu cepat tidak terasa pertarungan telah melewati lima belas jurus.

   Meskipun para pendekar sudah dibantu Ki Teja Laksana, namun beberapa orang kembali menggeletak dengan leher patah! "Gila! Iblis keparat! Biadab!"

   Teriak Ki Teja Laksana penuh kemarahan.

   Ternyata, iblis itu kembali membunuh beberapa orang kawannya tanpa mampu dicegah.

   Bahkan ini terjadi di depan hidungnya.

   Betapa terpukulnya hati Pendekar Tangan Baja melihat hal itu.

   Dan dengan kemarahan yang meluap luap, Pendekar-Tangan Baja kembali memperhebat serangan -serangannya.

   Namun celakanya, ke mana saja ia menyerang, Dedemit Bukit Iblis itu selalu dapat mengelak.

   Kemarahan Ki Teja Laksana semakin menjadi jadi saja.

   -Di saat pertarungan sudah memasuki jurus yang kesembilan belas, Pendekar Tangan Baja melontarkan dua buah pukulan disertai pengerahan tenaga dalam penuh ke arah leher dan ulu hati Dedemit Bukli Iblis.

   Terkesiap hati Dedemit Bukit Iblis ketika melihat serangan maut itu.

   Segera digerakkan tangannya secara bersilangan, untuk menangkis serangan lawan.

   Terdengar suara yang keras Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ketika kedua tangan mereka bertemu.

   Ternyata, Dedemit Bukit Iblis masih meneruskan kedua telapak tangannya yang terbuka untuk menghantam dada Pendekar Tangan Baja.

   Dheeesss ...

   ! Bagai laying layang putus, tubuh Pendekar-Tangan Baja terlempar dan jatuh di tanah.

   Darah menyemprot dari mulutnya sehingga membasahi pakaian lawan.

   Ki Teja Laksana tergeletak dengan napas satu satu.

   Dirasakan -dadanya hancur akibat hantaman telapak tangan Dedemit Bukit Iblis yang menggunakan jurus 'Tangan Pengejar Roh'.

   Cairan merah masih mengalir dari sela sela, bibirnya.

   Jelas, kalau pendekar itu terluka dalam cukup -parah.

   Sementara itu, ketika melihat gedorannya menemukan hasil, Dedemit Bukit lblis segera melompat untuk menghabisi lawan yang sudah tidak berdaya itu.

   Kedua tangan iblis itu terkembang dan siap mengirim lawannya ke akhirat.

   Pendekar Tangan Baja yang sudah tidak berdaya itu, hanya dapat memandang tak berkedip.

   Dia hanya pasrah, menantikan tangantangan maut itu menghunjam batok kepalanya.

   Dheerrr! Terdengar sebuah ledakan dahsyat yang memekak telinga! Disusul dangan terlemparnya Dedemit Bukit Iblis di iringi dengan dengan jeritannya yang parau.

   Rupanya pada saat yang 151 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com gawat itu, tiba tiba sesosok -bayangan putih keperakan berkelebat memapak kedua tangan Dedemit bukit Iblis.

   Bumi bagai bergetar akibat pertemuan dua tenaga dalam penuh.

   Sedangkan sosok tubuh berjubah putih itu terjajar mundur sejauh lima langkah! Dia tak lain adalah Panji.

   Pemuda yang dikenal sebagai Pendekar Naga Putih ini merasa terkejut juga ketika mendapat kenyataan bahwa tenaga dalam lawannya ternyata begitu dahsyat! Pendekar Pemabuk yang masih dalam keadaan lemah hanya mampu memandang takjub kejadian itu.

   Sedangkan Pendekar Tangan Baja hampir tak percaya mendapati dirinya dalam keadaan selamat.

   "Pendekar Naga Putih...!"

   Seru Pendekar Tangan Baja dan Pendekar Pemabuk berbarengan. Kedua orang pendekar Sakti itu pun menarik. napas lega dengan wajah berseri-seri.

   "Tidak salah lagi! Dia pasti Pendekar Naga Putih! Lihat saja salah satu ciri dari ilmunya yang mukjizat itu!"

   Seru Pendekar Pemabuk yang pernah mendengar ciri ciri Pendekar Naga Putih itu. -"Grrhh..., Anak Muda! Kaukah yang berjulukan Pendekar Naga Putih itu? Rasanya tak percaya kalau kau telah membunuh Tiga Iblis Gunung Tandur!"

   Kata Dedemit Bukit Iblis dengan suara parau dan menjijikan.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Begitulah orang orang menyebutku! Dan-sekarang bersiaplah kau untuk menerima kematianmu, iblis keparat!"

   Bentak Panji berang. Dia memang merasa terpukul sekali melihat mayat mayat pendekar yang telah dibantai secara kejam itu. -"Anak Muda sombong! Kulumat tubuhmu dan akan kuhirup darahmu!"

   Teriak Iblis itu gusar.

   Setelah berkata demikian, tubuh Dedemit Bukit Iblis mencelat ke arah Panji dengan jurus andalannya yang mengerikan itu.

   Kedua tangannya berputaran mengaburkan pandangan lawan.

   Dalam sekali serang saja, dia telah mengancam delapan jalan darah kematian di tubuh lawan.

   "Hhm..!"

   Dengus Panji ketika melihat serangan itu.

   Secara spontan 'Tenaga Dalam Gerhana Buminya bergolak dan membentuk selapis kabut bersinar putih keperakan yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

   Tangannya lalu digerakkan membentuk cakar naga.

   Dengan menggunakan ilmu 'Naga Sakti', Panji segera menyambut serangan lawan.

   Kini keduanya segera terlibat dalam sebuah pertarungan seru dan mendebarkan! Tubuh mereka yang sama sama terselubung jubah -putih itu, saling serang dengan cepatnya.

   Kalau saja tubuh Panji tidak mengeluarkan sinar putih keperakan, Cukup sulit juga untuk dapat membedakan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com keduanya.

   Memang sukar sekali mengikuti gerakan mereka yang luar biasa cepatnya! Kalau dilihat dari gerakan yang sama sama -gesit dan sama sama ringan itu, rasanya ilmu meringankan tubuh keduanya -berimbang! Kadang-kadang tubuh dua orang sakti itu melambung tinggi melakukan serangan dari udara.

   Angin pukulan itu membuat daun daun pohon di sekitar tempat -itu bagai dilanda angin topan dahsyat! Debu dan pasir beterbangan akibat pukulan-pukulan jarak jauh yang dilancarkan masing masing lawan.

   -Tanpa terasa, pertarungan dua orang sakti itu telah berlangsung empat puluh jurus.

   Dan pada suatu kesempatan, Panji berhasil memancing lawannya.

   Pemuda itu melontarkan sebuah pukulan yang mengarah lambung Sengaja dikerahkan separuh dari tenaganya untuk mengetahui reaksi lawan.

   Angin pukulannya berdesing tajam karena didorong tenaga dalam penuh! Melihat pukulan itu, Dedemit Bukit Iblis tidak berani untuk memberikan tubuhnya.

   Segera digeser kaki kanannya ke b elakang dan sambil memutar tubuhnya, segera dilepaskannya sebuah tendangan disertai pengerahan tenaga dalamnya ke perut Panji suara mengaung keras menandakan kalau serangan itu disertai tenaga dalam yang cukup sempurna.

   Panji yang memang sudah memperhitungkan hal Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu, segera memutar tubuhnya dengan kuda kuda sangat rendah.

   Sehingga tendangan Dedemit Bukit Iblis hanya lewat -sedikit di atas kepalanya.

   Kemudian dengan posisi kuda kuda 'Sepasang Kaki -Berakar Di Bumi', Pendekar Naga Putih itu segera mendorongkan kedua telapak tangannya sekuat tenaga ke dada Dedemit Bukit Iblis.

   Hembusan angin yang luar biasa dinginnya mengiringi dorongan tangan Pendekar Naga Putih itu.

   Deeesss! "Aaarrrhhkk...!"

   Dedemit Bukit lblis meraung dahsyat ketika dorongan telapak tangan Panji telah mengenal dadanya.

   Tanpa dapat dicegah lagi, tubuh iblis itu terlempar sejauh lima tombak, dan terus bergulingan sampai satu tombak jauhnya.

   Namun, karena ilmu kekebolan tubuhnya yang mengharuskan dia menghisap darah seorang bayi yang baru lahir, dorongan itu seperti tidak berpengaruh.

   Iblis itu langsung melompat berdiri meskipun agak limbung.

   Memang luar biasa sekali kekebalan tubuh yang dimiliki iblis itu.

   Meskipun keadaan Panji tidak separah keadaan Dedemit Bukit Iblis, tapi pemuda itu cukup terkejut juga! Walaupun kuda-kudanya tidak sampai tergempur, namun tubuhnya terdorong sejauh setengah meter.

   Bahkan sampai meninggalkan bekas sedalam setengah anak panah di atas tanah! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Gila! Iblis ini mempunyai daya tolak yang kuat!"

   Kata pemuda itu dalam hati.

   Sementara itu Dedemit Bukit Iblis menjadi murka sakali ketika mendapati ada cairan merah yang merembes dari sela sela-bibirnya.

   Matanya yang memancarkan sinar kehijauan itu bergerak gerak liar.

   Rupanya, -pengaruh pukulan Panji tadi memang berjalan lambat, tapi hasilnya cukup memuaskan juga.

   "Hm.... cabutlah pedangmu, Anak Muda! Cabutlah.... Aku adalah tuanmu. Turuti semua perintahku! Cabutlah pedang dan bunuhlah dirimu sendiri, sebagal tanda baktimu kepadaku!"

   Bujuk Dedemit Bukit Iblis, sambil menatap kedua mata Panji.

   Tentu saja disertai kekuatan gaib yang mempengaruhi jalan pikiran.

   Suaranya menggeletar memasuki alam bawah sadar dan menguasai pikiran.

   Pengaruh kata kata yang di ucapkan iblis itu sangatlah kuat dan seakan akan tidak dapat --dibantah lagi.

   Beberapa orang pendekar yang menyaksikannya, sudah siap mencabut pedang Ternyata pengaruh kekuatan gaib yang terkandung dalam suara Dedemit Bukit Iblis juga mempengaruhi mereka.

   Dan para pendekar itu pun segera mengacungkan pedangnya tinggi tinggi dan siap dihunjamkan ke perutnya masing masing.

   -Tiba tiba terdengar lengkingan tinggi yang-156 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menindih getaran suara Dedemit Bukit Iblis.

   Terjadilah sebuah letupan kecil di udara yang menandakan musnahnya pengaruh sihir iblis itu.

   Mendadak tubuh Dedemit Bukii Iblis terdorong sambil menekap dadanya yang bergetar hebat akibat lengkingan yang dikeluarkan Panji tadi.

   Merasa ilmu sihirnya tidak dapat mempengaruhi lawannya, Dedemit Bukit Iblis menggereng bagaikan binatang terluka.

   Disertai teriakan yang merontokkan jantung, tubuh iblis itu meluncur ke arah Panji dengan kecepatan yang sukar ditangkap mata biasa.

   Dia langsung mengirim serangan dengan, jurus 'Tangan Pengejar Roh' yang sangat mengerikan itu.

   Panji yang sudah ingin menyelesaikan pertarungan ini, segera mengempos semangatnya.

   Hasilnya, 'Tenaga Dalarn Gerhana Bulan' semakin deras mengalir ke seluruh anggota tubuhnya.

   Dengan sebuah teriakan yang mengguntur, Panji segera melompat menyambut serangan lawan.

   Pertarungan pun kembali berlangsung dengan hebatnya.

   Debu dan pasir beterbangan dilanda angin Pukulan yang dahsyat itu.

   Daun daun pohon berguguran membuat -suasana pertarungan semakin menegangkan.

   Para pendekar yang menyaksikan pertarungan itu merasa terbelak kagum! Mereka benar benar -tercengang menyaksikan semua itu.

   Selama hidup, baru kali inilah mereka dapat menyaksikan pertarungan 157 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang benar hebat dan dahsyat! Tiga Puluh jurus pun kembali berlalu dengan cepatnya.

   Dan kali ini Dedemit Bukit Iblis benar benar terdesak oleh serangan serangan gencar yang dilakukan --lawannya.

   Nyalinya pun mulai gentar merasakan kehebatan anak muda yang menjadi lawannya itu.

   Secara diam diam, mulai dipikirkan jalan keluar untuk menyelamatkan dirinya.

   -Justru hal inilah yang menjadi pantangan bagi seorang ahli silat.

   Karena dengan demikian perhatiannya telah terbagi.

   Dan hal semacam ini tentu saja dapat merugikan dirinya sendiri.

   Memasuki Jurus ketiga puluh tujuh, Panji mulai tahu apa yang dipikirkan lawannya.

   Maka semakin diperhebatlah serangannya! Dan ketika Dedemit Bukit Iblis melontarkan sebuah pukulan ke arah bawah perutnya, pemuda itu segera melompat ke samping sambil melepaskan tendangan beruntun yang mengancam tujuh jalan darah kematian di tubuh lawan.

   Tentu saja iblis itu menjadi terkejut setengah mati! Dengan gugup dilempar tubuhnya ke belakang.

   Namun Panji juga tidak tinggal diam.

   Pemuda itu segera melompat ke atas tubuh lawannya dan langsung dicengkramnya leher iblis itu.

   Dengan pengerahan tenaga saktinya, disentakannya kuat kuat.

   -Brettt! Brettt! "Krrooohhhk...!"

   Terdengar suara mengorok yang keluar dari kerongkongan iblis itu.

   Darah segar memancur dari 158 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com batang lehernya yang bolong akibat cengkraman Panji tadi.

   Tubuh Dedemit Bukit Iblis berkelojotan meregang nyawa, lalu, terdiam untuk selama lamanya.

   Dedemit Bukit Iblis akhimya tewas dalam -keadaan yang tidak berbeda dengan korban korbannya.

   -Panji berdiri mematung sambil menengadahkan wajahnya ke langit yang sudah mulai agak terang itu.

   Ditariknya napas penuh kelegaan.

   Senyumnya terkembang ketika melihat Dewi Tangan Merah atau Sundarl berlari menghampirinya.

   "Kau.... Kau tidak apa apa, Kakang Panji...?"

   Tanya Dewi Tangan Merah cemas.

   -Tanya disadarinya tangannya telah pula menggenggam kedua tangan pemuda itu penuh kehangatan.

   Tiba tiba tubuh Panji melorot jatuh di atas rerumputan tebal, disertai suara -keluhan pendek yang keluar dari mulutnya.

   Tentu saja Dewi Tangan Merah menjadi terkejut setengah mati! Wajahnya yang cantik itu mendadak pucat karena kekhawatiran yang amat sangat.

   "Kakang Panji! Kau..., kau kenapa?"

   Teriak Dewi Tangan Merah sambil mengguncang -guncangkan tubuh pemuda itu. Dan kecemasannya pun semakin memuncak ketika dilihatnya kedua mata Pendekar Naga Puth itu terpejam. Namun, tiba tiba Panji tersenyum sambil membuka kedua matanya.

   "Aku hanya -kepingin tidur!"

   Kata Pendekar Naga Putih singkat.

   "Kurang ajar Rupanya kau sengaja menggodaku, Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Awas kau!"

   Rutuk Dewi Tangan Merah dengan wajah kemerahan karena malu.

   Panji cepat cepat bangkit dan berlari, karena Dewi Tangan Merah sudah -menggerakkan tangannya untuk memukul.

   Panji terus berlari sambil tertawa terbahak bahak.

   Rasanya senang -sekali la telah berhasil membohongi dara jelita yang sangat cerdik itu.

   Angin pagi bertiup lembut seolah olah ikut gembira menyaksikan dua muda mudi --yang sedang bersenda gurau itu.

   Cahaya kemerahan pun mulai muncul dari ufuk timur.

   Pertanda sang matahari sudah memulai tugasnya.

   SELESAI WAKINAMBORO PROPERTIES Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis Document Outline COVER PNP.002 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis

   

   

   

Senopati Pamungkas (1) Karya Arswendo Atmowiloto Pendekar Mabuk Bocah Tanpa Pusar Dewa Arak Mahluk Dari Dunia Asing

Cari Blog Ini