Ceritasilat Novel Online

Dendam Sejagad 14


Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung Bagian 14



Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya dari Khu Lung

   

   Tengah hari sudah lewat, kini napsu birahi yang membakar dalam tubuh Im Yan cu sudah pudar, kesadaran serta akal budinya telah pulih kembali, namun gadis itu kelewat lemas, kelewat lelah dan kehilangan banyak tenaga, hampir saja ia terlelap tidur.

   "Adik Im, adik Im!"

   Ku See-hong segera berteriak keras-keras. Air mata bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, pekiknya pedih.

   "Engkoh Hong..."

   Kata-kata selanjutnya tak mampu dilanjutkan lagi, tenggorokannya seperti tersumbat oleh kepedihan hatinya.

   "Adik Im, kau tak usah sedih"

   Bisik Ku See hong.

   "dalam dua hari mendatang aku pasti akan mencarikan obat mujarab untuk memunahkan racun yang mengeram dalam tubuhmu"

   "Engkoh Hong, tidak menjadi soal kalau aku harus mati"

   Sahut Im Yan cu sedih, ' walaupun aku hanya dapat berkumpul denganmu dalam waktu singkat, namun aku merasa puas sekali, apalagi kalau aku bisa memperoleh cintamu yang murni ....." ' Adik Im, kau pasti akan tertolong, kau tak usah memikirkan hal-hal seperti itu, jangan kelewat cepat putus asa."

   Dari ucapan sang pemuda yang begitu memedihkan hati, Im Yan cu sudah tahu kalau tiada harapan hidup lagi baginya, setiap orang yang sedang menghadapi kematian, hatinya tentu akan merasa sedih dan kosong, kecuali bila orang itu rela mengorbankan diri.

   Begitu juga keadaan Im Yan cu sekarang menghadapi keputusan asaan, tanpa terasa dia menangis dengan sedih, suaranya begitu memilukan hati membuat siapa pun akan turut bersedih hati bila mendengarnya.

   Dengan sinar mata yang memancarkan kelembutan, dia menatap wajah Ku See hong lekat-lekat, seakan-akan dalam waktu yang amat singkat itu dia ingin mengingat baik-baik wajah kekasihnya ini dan membawanya sampai ke akhirat.

   "Engkoh Hong, cintakah kau kepadaku?"

   Tiba-tiba ia bertanya dengan sedih. Ku See hong tidak habis mengerti apa sebabnya dia mengajukan pertanyaan tersebut dalam suasana begini, namun dia toh menjawab juga.

   "Adik Im, aku cinta kepadamu!"

   Kembali Im Yan cu bertanya.

   "Engkoh Hong, tahukah kau setelah kematianku nanti, arwahku akan masuk ke sorga atau neraka? Sepanjang hidupku, sudah banyak manusia yang mati ditanganku tapi aku tahu orang yang mati ditanganku semua nya adalah orang-orang jahat yang sudah banyak melakukan perbuatan keji dan terkutuk di dunia ini"

   Ku See hong mengerti, semangat maupun pikiran gadis itu sekarang amat kalut, tak heran kalau apa yang diucapkan juga kacau dan tidak karuan, tapi pemuda tersebut tak ingin membuatnya sedih, dia berupaya keras untuk memberikan kehangatan kepadanya sedapat mungkin.

   Dengan lembut Ku See hong berkbata.

   "Adik Im, kau tak bakal amasuk neraka!"

   "Benarkah itu? benarkan aku tak akan masuk neraka?"

   Im Yan cu tersenyum manis.

   "Adik Im, buat apa kau menanyakan tentang persoalan ini.?"

   Im Yan cu segera tertawa.

   "Engkoh Hong, aku takut bila arwahku disekap dalam neraka sehingga dikemudian hari aku tak bisa keluar lagi untuk mencarimu, suasana semacam ini pasti amat sepi dan menderita."

   Ku See hong menghela napas panjang, diam-diam pikirnya.

   "Ooooh Thian, mengapa kau hendak merenggut nyawanya? lihatlah, dia begitu menawan..."

   Berpikir sampai disitu, cepat dia menjawab sambil tertawa.

   "Adik Im, aku pasti akan seringkali menemani kau! Aku akan berusaha untuk selalu berada disampingmu"

   Im Yan cu memutar sepasang biji matanya yang jeli beberapa waktu, lalu katanya lagi.

   "Engkoh Hong, orang bilang antara alam dunia dan alam baka terbagi oleh suatu jurang yang sangat dalam, bagaimana mungkin kau bisa datang mendampingi diriku?"

   "Adik Im, kata orang selama ini cuma kata gurauan belaka, padahal orang yang telah mati, arwah merekapun berada ditempat yang sama, hanya bedanya orang yang belum mati mempunyai wujud badan kasarnya dan mempunyai daya hidup, sedangkan orang yang sudah mati tak mempunyai wujud kasarnya, arwah tersebut tak bisa terikat di suatu tempat saja, mereka dapat bergerak ke sana kemari sekehendak mereka sendiri"

   "Engkoh Hong, aku tidak memahami apa yang kau katakan itu"

   Seru Im Yan cu tidak mengerti.

   "yang kau maksudkan sebagai arwah itu benda macam apa? Tadi kau bilang dia bisa melayang kian kemari menurut kehendaknya sendiri, lantas bagaimana caranya kita dapat selalu berada bersama-sama?."

   "Adik Im, arwah adalah roh, sesuatu yang tak berwujud dan tak nampak, keadaannya seperti perasaan kita sekarang, maya bentuk nya dan sukar di lukiskan dengan suatu perkataan, arwah adalah roh yang berada dalam tubuh manusia, dalam diri kita sendiri, sedangkan daging dan tubuh sebetulnya adalah benda byang mati, justdru karena dimasauki roh atau arbwah maka tubuh itu menjadi sesuatu yang hidup, dan karena ditunjang dan digerakan oleh roh, maka tubuh tersebut baru dapat melakukan pelbagai perbuatan maupun pekerjaan.

   "Jadi kalau ada orang mengatakan sudah tak punya arwah lagi, berarti dia sudah mati, tubuhnya tak dapat bergerak lagi"

   Im Yan cu segera tertawa merdu.

   "Engkoh Hong, sekarang aku sudah tahu, tapi bagaimana caranya untuk membawa sealu arwahku disisimu?"

   "Adik Im, yang dimaksudkan sebagai roh atau arwah adalah sesuatu yang bersifat tak menetap, roh itu melayang kesana kemari, tapi kita pun dapat membuat roh selalu berada disisi kita."

   "Caranya yakni membawa jasad tubuh itu ke suatu tempat dan menyimpannya di sana kemudian selamanya aku akan menetap di sana, bukankah hal ini berarti pula kalau rohmu selalu berada disisiku?"

   Im Yan cu menjadi amat girang, segera serunya.

   "Engkoh Hong, apakah kau hendak membuatkan sebuah kuburan yang sangat indah bagiku, kemudian membangun sebuan rumah disamping kuburan tersebut dan selamanya kau akan menetap di sana?"

   "Adik Im, aku memang bermaksud demikian, cuma dendam darahku harus dituntut lebih dulu, setelah itu aku akan membangun rumah gubuk dan menemanimu untuk selamanya." 'Engkoh Hong, bagaimana kalau kaupun ajak Him Ji im untuk tinggal bersama kau?"

   Tiba-tiba Im Yan cu berseru.

   ooo0dw0ooo BAB 36 MENDENGAR gadis itu menyinggung kembali soal Him Ji im, tat kuasa Ku See hong menghela napas panjang, lagi sorot matanya pelan-pelan dialihkan ke tempat kejauhan sana, memandang awan putih yang melayang di angkasa, hatinya terasa lebih sedih dan pedih.

   Mendadak Im Yanr cu berkata lagti.

   "Engkoh Hong, bukankah kau bilang masih ada seorang lagi yang bernama Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di laut Lam hay?"

   Keng Cin sin adalah gadis pertama yang tertanam dalam hati pemuda itu, dia merupakan gadis yang paling dicintai dan paling di hormati Ku See hong selama ini, menyinggung soal gadis itu, perasaan Ku See hong makin bertambah pedih, air matanya bercucuran semakin deras lagi.

   Sambil menghela napas sedih, kembali Im Yan cu berkata.

   "Engkoh Hong, apakah Keng Cin sin telah tiada?"

   "Ya, dia memang sudah meninggal"

   Suara Ku See hong kedengaran amat gemetar, namun aku tak pernah menyaksikan sendiri jenazahnya.

   "Engkoh Hong, aku mati masih mendingan tapi kau .... kau bakal kesepian, aaah, betul! Masih ada Him J i im, kau harus segera menolongnya, kau pun harus mencari tulang belulang Keng Cin sin dan menguburnya bersamaku, dengan begitu aku akan mendapatkan seorang teman, sedang kau yang berada didunia inipun ada Him Ji im yang bakal merawatmu, dengan demikian aku dan Keng Cin sin yang berada di alam baka pun tak akan terlalu menguatirkan dirimu"

   Diam-diam Ku See hong merasa kagum bercampur terharu, dia dapat merasakan kalau gadis tersebut jauh berbeda dengan gadis-779 gadis lain, seakan-akan tidak menaruh perasaan cemburu terhadap perempuan lainnya, meski yang lainpun merupakan saingan baginya, penampilan semacam ini sudah jelas memperlihatkan kalau dia bukan seorang perempuan biasa.

   Aaaai....

   Tapi, mengapa Thian tidak adil? Kalau begiut, bila ia dapat memperistri tiga orang kekasih yang cantik jelita dan hidup berbahagia sepanjang tahun, bukahkah kejadian ini merupakan suatu peristiwa yang hebat?"

   Sekarang, Him Ji im masih berada di dalam sarang iblis, jiwanya berada di ujung tanduk, sekarang kini diapun seperti memperoleh suatu firasat tak baik, siapa tahu gadis itu sudah tiada....

   Teringat sampai ke situ, Ku See hong merasa amat sedih dan kosong, tanpa terasa dia menghela napas panjang.

   Ia benci, bencinya bukan alang kepalang, membenci kepada langit, juga membenci kepada bumi.

   Baru dalam keadaan seperti ini dia dapat merasakan makna yang sesungguhnya dari bait-bait syair dalam lagu "'DENDAM SEJAGAD'"

   Sementara itu, Im Yan cu sudah kelihatan lelah sekali, berulang kali dia menguap lebar, sedang suara bisikannya ikut bertambah lirih.

   "Engkoh Hong, setelah aku mati nanti tolong kau suka menyampaikan berita tentang kematianku ini kepada guruku..."

   Mendengar ucapan tersebut, satu ingatan tiba-tiba melintas didalam benak Ku See hong, buru-buru serunya.

   "Adik Im, apakah gurumu masih berada di tebing Hay jin gay? Dia orang tua pasti dapat mencarikan akal untuk menyelamatkan dirimu"

   Kesadaran dan akal budi Im Yan cu ketika itu sudah makin lama semakin bertambah lemah, pada hakekatnya apa yang diucapkan Ku See hong sudah tak dapat di tangkap olehnya.

   Tapi dalam keadaan begini gadis itu masih bergumam lagi.

   "Engkoh Hong, apakah luka pukulan Hou kut jian hun im kang yang kau derita telah sembuh kembali.?"

   Tiba-tiba Ku See hong menepuk kepala sendiri sambil berteriak.

   "Aaah, mengapa aku bodoh begini? Orang itu dapat menyembuhkan aku dari pengaruh pukulan Hou kut jian hun im kang, berarti dia dapat juga menyembuhkan racun cabul tersebut, mengapa aku tidak berusaha untuk mohon kepadanya....?"

   Im Yan cu sudah terlelap tidur, sekali memejamkan mata, dia baru akan mendusin kembali dari tidurnya dua hari kemudian.

   ooo0dw0ooo MATAHARI telah terbenam dilangit sebelah barat, sinar yang berwarna keemas-emasan menarik ke seluruh angkasa.

   Suasana senja yang indah dan lembut itu seakan-akan mendatangkan suatu perasaan yang pedih dan murung dihati orang.

   Hari ini udara sedikit agak luar biasa, langit serasa mengering dan mati, tiada hembusan angin yang lewat.

   seluruh benda disekeliling situ bagaikan turut lesu dan letih.

   Dalam suasana senacam inilah, ditengah angkasa yang hening, tiba-tiba berkumandang suara nyanyian yang keras tapi bernada memedihkan hati orang...

   Dendam kesumat menbentang bagai Jagat Bukit tinggi berhutan lebat ditepi sebuah kuil Sungai besar didepan kuil berombak besar.

   Dendam kesumat sepanjang abad.

   Dendam kesumat membentang bagai jagad.

   Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.

   Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.

   Memetik kampak membuat lagu.

   Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa? Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa.

   Dendam kesumat membentang bagai jagad.

   Ji koan pernah berbuat salah.

   Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya? Salju terbang air laut semuanya terasa hambar.

   Dendam kesumat membentang bagai jagad Curah hujan membuyarkan awan.

   Air mengalir akhirnya surut.

   Dendam kesumat tak akan pernah luntur.

   Suara nyaring yang begitu memilukan, begitu memedihkan mengalun di udara dan memancar ke empat penjuru.

   Dari irama dan nada nyanyian tersebut, seakan-akan dia hendak mengutarakan rasa dendam yang membara di dalam dadanya.

   Kesepian...

   Kesedihan...

   Kesengsaraan...

   Sisa sinar matahari meninggalkan suasana yang makin suram di seluruh permukaan jagad.

   Senja telah menjelang tiba, sesosok bayangan yang memanjang tiba-tiba muncul di atas permukaan tanah, Ku See hong dengan membawa si nona yang tertidur pulas sedang berjalan pelan menelusuri jalan.

   Rupanya Ku See hong sedang membopong Im Yan cu menuju ke arah kota, dia hendak menuju ke gedung yang seram dan terpencil untuk memohonkan pertolongan bagi gadis itu.

   Tapi gedung yang besar dan lebar itu ditemukan berada dalam keadaan kosong tanpa penghuni meskipun barang-barang keperluan sehari-hari masih terlihat dalam ruangan itu, akan tetapi tak sesosok bayangan manusia pun yang nampak.

   Bahkan si bocah lelaki itupun tak diketahui sudah pergi ke mana, dia harus menunggu selama berjam-jam lamanya sebelum membopong kembali Im Yan cu dan berlalu dari situ.

   Tapi dari sementara kawanan jago yang berbisik-bisik, dia mendapat tahu kalau malam nanti di lembah Yu cui kok diluar kota sana akan terjadi suatu pertarungan sengit, sekawanan jago-jago persilatan di dunia saat ini hendak mengerubuti seorang manusia berkerudung warni warni.

   Maka Ku See hong lantas teringat akan manusia aneh dalam gedung menyeramkan itu, siapa tahu kalau dia pun telah berangkat ke lembah Yu cui kok untuk menonton keramaian? Karena berpendapat demikian, Ku See hong dengan membopong Im Yan cu segera berangkat menuju ke lembah tersebut, dia berharap bisa menjumpai si bocah itu lagi, kemudian memohon kepadanya agar memperkenalkan manusia aneh itu kepadanya.

   Begitulah, sambil membopong In Yan cu dan menyanyikan lagu "DENDAM SEJAGAD"

   Selangkah demi selangkah Ku See hong berjalan menyelusuri hutan yang sepi, suara nyanyian yang mengenaskan itu dengan cepat menambahkan suasana yang memedihkan di senja itu. Sebagaimana diketahui, bait-bait dalam lagu ' dendam sejagad"

   Yang dibawakan Ku See hong itu sesungguhnya mengandung arti yang sangat mendalam, itulah sebabnya dia berjalan sambil menyanyikan lagu itu, dia tak tahu dimanakah letak lembah Yu cui kok tersebut, maka dia ingin memancing kedatangan para jago persilatan tersebut dengan lagunya, agar merekalah yang memberi petunjuk kepadanya dimtana letak Yu cui kok yang dimaksudkan.

   Padahal, ingatan semacam itu sangat berbahaya, sebab jago persilatan didunia sekarang menaruh perasaan dendam dan permusuhan terhadapnya, mereka sangat berharap dapat mengetahui jejaknya, bahkan tidak berada dibawah manusia berkerudung itu .....

   Penampilannya secara sengaja sekarang sudah dapat dipastikan akan memancing datangnya keributan dari kawanan jago persilatan tersebut.

   Disaat suara nyanyiannya belum selesai di bawakan ......

   Suara pekikan-pekikan nyaring secara tiba-tiba berkumdang dari lembah bukit disebelah depan situ..

   Menyusul kemudian terlihat ada empat sosok bayangan manusia yang meluncur ke hadapan Ku See Hong dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, salah satu diantaranya yang berwarna abu-abu paling cepat bergerak, seperti hembusan angin lembut dalam sekejap mata telah tiba ditempat tujuan.

   Dia adalah seorang sasterawan setengah umur yang berwajah tampan, berparas putih dan menggembol sebilah Pedang berwarna hitam dipunggungnya, orang itu bukan lain adalah salah seorang diantara dua murid murtad Bun ji koan su, yakni Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok ....! "Sreeet Sreeet...! Sreeet...!"

   Secara beruntun dari arah belakang berdatangan lagi tiga sosok bayangan manusia.

   Kakek yang kurus lagi pendek, dia adalah Hiangcu nomor satu dari ruang Sin hwe tham dalam perkumpulan Ban sia kau yang terkenal karena kelihayan ilmu silatnya serta kesaktian gerakan tubuhnya ....

   Kun thian ciang Tan Khong lun.

   Dua orang sisanya adalah manusia aneh bertubuh kurus kering yang berperawakan jangkung, dandanannya aneh, gerak geriknya kebanci-bancian, mereka tak lain adalah dua orang pelindung hukum kesayangan dari Thi bok sin kiam Cu Pok.

   Si kakek berjubah merah darah yang berada di sebelah kiri adalah Ang yang kui (setan merah) Sin Sau si.

   Sedang Kakek-kakek berbaju hijau yang berada disebelah kanan bernama Lik Im lok si (setan hijau) Sin Eng siang.

   Kedua orang itu bersaudara, ilmu silatnya lihay dan keji, mereka termasuk manusia penting dalam perkumpulan Ban sia kau.

   Setelah menyaksikan orang-orang munculkan diri dihadapannya sekarang terasa bergidik juga hati Ku See-hong dibuatnya, sebab dia cukup menyadari kalau ilmu silat yang dimiliki ke empat orang itu benar-benar luar biasa hebatnya.

   Dalam sekilas lintas pemeriksaannya dia sudah merasakan kalau diantara beberapa orang yang hadir, maka tenaga dalam yang dimiliki Thi bok sin kiam Cu Pok termasuk yang paling hebat, membuat orang sukar untuk mengukur sampai dimanakah taraf kepandaian yang sebenarnya.

   Kemudian orang yang menempati urutan ke dua adalah si kakek kurus dan pendek itu--- Kun thian ciang Tan Khong lun.

   Tapi sewaktu Ku See hong menyaksikan dandanannya, hanya menempati urutan ke tiga dalam perkumpulan Ban sia kau, hal ini membuatnya tercengang dan tidak habis mengerti.

   Ketika sinar mata Ku See hong dialihkan ke wajah Kun thian ciang Tan Khong lun tadi, kebetulan sekali sorot matanya juga lagi memandang kearahnya.

   Ku See hong dapat menyaksikan dengan jelas sorot matanya yang tajam, namun hal ini semakin membuatnya merasa keheranan.

   
Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Mendadak si pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin, kemudian tegurnya.

   "Barusan, kau yang membawakan lagu dendam sejagad itu?"

   Dengan wajah sedingin es, Ku See hong memperhatikan beberapa kejap pula ke arahnya, kemudian menyahut.

   "Kalau benar kenapa, kalau tidbak kenapa?"

   Sorot mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam, mendadak memancarkan sinar kebuasan, dia meneliti tubuh Ku See hong beberapa kejap lalu memperhatikan pula Im Yan cu yang berada dalam bopongan, sekilas perasaan tercengang sempat menghiasi raut wajahnya.

   Tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya, lalu memperdengarkan suara tertawanya yang menyeramkan .....

   Suara tertawanya sangat keras, memekikkan telinga, menggetarkan sukma dan seakan-akan menggoncangkan seluruh jagad.

   Dalam gelak tertawa tersebut, terdengar pula nada angkuh, sombong, takabur dan kejinya yang sukar dilukiskan dengan kata-kata.

   Mendadak ia berhenti tertawa ....

   "Maaf, maaf ..!"

   Serunya kemudian lantang. Sesudah berhenti sejenak, lanjutnya kembali.

   "Kalau begitu, kaulah yang disebut Leng hun koay seng Ku sute yang namanya menggetarkan dunia persilatan dewasa ini? Harap kau sudi memaafkan sikapku yang punya mata tak mengenal bukit Thay san, harap Ku sute sudi memaafkan"

   Ku See hong merasakan darah yang mengalir dalam tubuhnya mendidih keras, ia benar-benar sangat gusar sesudah mendengar gelak tertawanya yang aneh, terutama ucapannya barusan.

   Dengan cepat dia menghimpun segenap tenaga yang dimilikinya dan berusaha untuk menenangkan perasaan hatinya yang bergolak.

   Selang beberapa saat kemudian, dia baru berseru dengan perasaan terperanjat.

   "Jadi kau adalah Pedang sakti kayu besi Cu Pok!"

   Sekali lagi Pedang sakti kayu besi Cu Pok mendongakkan kepalanya dan tertawa seram.

   "Haahhh... haaahh... hahh... rupanya dia masih belum melupakan kami berdua..."

   Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, dia mendengus dingin, kemudian dengan nada sinis dan sama sekali tak berperasaan teriaknya.

   "Murid durhaka, hari ini kau tak akan lolos dari kematian, bersiap-siaplah untuk mampus!"

   Thi bok sin kiam (pedang saktib kayu besi) Cu Pok mengulumkan sekulum senyuman yang sinis lagi licik.

   "Heehhh.. heehhh...... heeehh.. padahal kita sesama saudara seperguruan baru pertama kali ini bersua, buat apa kau melototi aku dengan wajah gusar? Heeehh... heeehhh... tolong tanya apakah belakangan ini suhu dia orang tua berada dalam keadaan sehat walafiat...?"

   Sekali lagi Ku See hong merasakan darah yang mengalir didalam dadanya mendidih keras, dia betul-betul tak sanggup untuk mengendalikan kobaran hawa amarahnya lagi, dengan suara yang keras, dia membentak nyaring.

   "Kau bajingan keparat yang tak tahu malu, bila kau masih memiliki sedikit perasaan saja, tak mungkin kau akan berbuat bejad dengan menghianati perguruanmu"

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok kembali mendehem beberapa kali, dengan senyum tak senyum katanya.

   "Ku sute, kau memang seorang manusia yang benar-benar lupa budi, seandainya kami dua bersaudara tidak meninggalkan perguruan, bagaimana mungkin kau bisa menjadi hebat dan lihay seperti hari ini?"

   Heeeehh...... Heeeehh...... heeeehh...... apakah suhu sudah berangkat ke alam baka untuk beristirahat selamanya?" -ooo0dw0ooo-

   Jilid 24 TIBA-TIBA Ku See hong menangkap kembali sorot mata yang sangat aneh memancar keluar dari balik mata Kun thian ciang Tan Khong lun, dia seperti lagi memberi tanda rahasia kepadanya berulang kali.

   Ku See hong sebagai seorang pemuda yang cerdik dengan cepat dapat menangkap maksudnya, dia menjadi amat terperanjat, segera pikirnya dengan cepat.

   "Ilmu silat yang dimiliki penghianat itu sangat lihay, kenapa aku bersikap bodoh dengan termakan oleh hasutannya yang sengaja hendak mengobarkan amarahku, jika sebentar pertarungan berlangsung dan keadaan tidak menguntungkan bagiku, bukankah aku akan menyesal sepanjang masa?"

   Berpikir sampai disitu, dengan cepat anak muda itu berusaha keras untuk menenangkan kembali hatinya, kemudian dengan kening berkerut dan sekulum senyuman sinis menghiasi ujung bibirnya, dia mendengus berat-berat, lalu tertawa dingin.

   Selang berapa saat kemudian, dengan hawa pembunuh yang menyelimuti seluruh wajahnya, dia berseru ketus.

   "Tak ada salahnya untuk memberi tahukan kepadamu, suhu telah mencapai kesempurnaan dan kembali ke alam baka, tapi sebelum meninggalnya beliau telah berpesan kepadaku untuk membersihkan perguruan dari semua manusia-manusia penghianat Hmmm! Cu Pok, mengapa kau tidak segera berlutut untuk menerima kematian?"

   Perubahan demi perubahan yang terjadi membuat Ku See hong bersikap lebih waspada dan serius.

   Tampaknya perbuatan sikap yang sangat mendadak ini cukup membuat kawanan iblis itu merasa terkesiap, mereka tidak habis mengerti, mengapa anak muda tersebut dapat menunjukkan perubahan sikap hanya didalam beberapa saat saja.

   Sementara itu si setan merah Ang yang si kui dan setan hijau Lik im pok si telah memperdengarkan suara tertawa anehnya yang sangat mengerikan.

   Suara tertawa itu seperti jeritan setan, seperti juga lolongan serigala, menjulang di angkasa dan amat tak sedap didengar.

   Dengan perasaan terkesiap Ku See hong segera berpikir.

   "Tampaknya peristiwa yang terjadi pada hari ini tidak gampang diselesaikan, sekarang aku cuma seorang diri..."

   Tiba-tiba Ang yang kui si, Sin siau si memperdengarkan suara tertawanya yang menggidikkan hati, kemudian serunya menyeramkan.

   "Dengan mengandalkan kecongkakanmu sewaktu berbicara tadi, kami dua bersaudara jadi berhasrat sekali untuk meneoba kepandaianmu lebih dulu, ingin kuketehui sampai dimanakah kehebatan ilmu silatmu itu sehingga begitu berani tidak memandang sebelah matapun kepada orang lain' Ku See hong menyipitkan sepasang matanya menjadi satu garis, kemudian mendengus sinis. ' Hmmm setan-setan gentayangan dari dalam neraka pun berani melancong ke alam semesta ini, hmmm, sayang kalian telah berjumpa denganku hari ini, tampaknya saat sial buat kalian sudah tiba, heehh... heeehhh... heeehhh...."

   Sinar buas segera mencorong keluar dari mata Ang yang kui si dan Lik im pok si, tampaknya mereka sudah dibikin marah dan bersiap-siap melancarkan serangan.

   Tapi si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mendengus dingin, kedua orang itu pun segera menarik kembali hawa amarah-nya dan mengundurkan diri ke belakang.

   Setelah itu Cu Pok baru berkata sambil menyeringai seram.

   "Ku See hong, aku orang she Cu masih mengingat diri kita sebagai sesama seperguruan, karena itu tak ingin menyulitkan dirimu, asal kau bersedia memberi tahukan bait lagu gurumu itu kepadaku, urusan pasti akan beres sampai disini saja"

   Ku See hong tertawa dingin.

   "Hemmm, hubungan sesama seperguruan, haaahh... haaaahhh.... haaaahhh... boleh saja aku beritahukan bait lagu itu kepadamu, cuma suhu pun pernah berpesan. Setelah bersua dengan kalian, dia bila kalian menginginkan bait lagu tersebut, silahkan kamu berdua berangkat ke akhirat, disanalah suhu akan mengajarkan sendiri kepada kalian, sebab aku hanya seorang adik seperguruan kalian, aku tak bisa mewakili guru untuk memberi pelajaran kepada kakak seperguruan, heeehhh...heeehhh...heeehh...."

   Setelah tertawa dingin tiada hentinya, kembali dia berkata.

   "Sekarang bersiap-siaplah untuk berangkat ke akhirat, suhu sudah menantimu di situ untuk memberi pelajaran lagu kepadamu."

   Selesai berkata, tubuhnya secepat kilat berjumpalitan sejauh tujuh delapan kaki dari posisi semula, kemudian dengan cepat membaringkan tubuh Im Yan Cu ke atas tanah.

   'Baru saja Ku See hong menggerakkan tubuhnya Ang Yang kui si dan Lik Im pok si segera mengira anak muda itu hendak meloloskan diri, serentak mereka tertawa seram, tubuhnya yang kurus kering bagaikan sukma gentayangan langsung menerjang ke arah tubuh Ku See hong.

   Dengan suatu gerakan secepat kilat Ku See hong membalikkan badannya, tidak nampak bagaimana dia bertindak, seakan-akan besi 790 semberani yang menghisap benda logam saja, dia langsung menerjang ke tubuh kedua orang manusia aneh tersebut.

   Menyaksikan gerakan tubuh yang begitu cepat tapi hebat dari Ku See hong, Ang yang kui si maupun Lik Im pok si berteriak aneh, serentak mereka memisahkan diri ke arah kiri dan kanan, kemudian dengan ke empat cakar setannya menyerang ke muka.

   Ditengah hembusan angin puyuh yang menderu-deru, serangan kedua orang itu tiba-tiba berubah pula setelah sampai ditengah jalan, kini secara ancaman tadi miring ke samping kiri dan kanan lalu menerjang ke muka.

   Dalam waktu singkat selapis hawa pukulan yang sangat kuat dan menyesakkan napas muncul dari empat arah delapan penjuru dan langsung mengurung seluruh badan Ku See hong.

   Dengan sinis Ku See hong tertawa dingin, tubuhnya mengigos ke samping dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, itulah gerakan tubuh Mi khi biau tiong yang amat lihay, hanya dalam beberapa kali jumpalitan saja dia sudah menyingkir kesamping.

   Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau baru terperanjat sesudah ancamannya mengenai sasaran yang kosong, serentak mereka berpekik aneh, lalu cakar setan yang kurus dan panjang diayunkan berulang kali kedepan.

   Ada yang mencakar, ada yang membacok ada yang menusuk, gerak demi gerakan, tendangan semuanya dilepaskan dengan kecepatan luar biasa.

   Dalam waktu singkat, Ku See hong sudah menyambut datangnya puluhan jurus serangan tersebut.

   Seketika itu jika seluruh angkasa diliputi oleh hawa pukulan yang tajam dan maha dahsyat, suara gemuruh yang memekikkan telinga disusul dengan gulungan hawa pukulan yang tajam menggidikan hati bersama-sama menggulung tubuhnya.

   Serangan demi serangan yang dilancarkan Im yang siang si semuanya diakukan dengan kecepatan luar biasa, jurus serangannya pun aneh tapi sakti, yang lebih hebat lagi adalah jurus serangan yang digunakan semuanya sama, seakan-akan mereka sudah mempunyai ikatan batin yang hebat hingga kedua belah pihak bisa menduga apa selanjutrya yang bakal dilakukan rekannya.

   Ku See hong melambung dan melompat kian kemari meloloskan diri dari ancaman selapis hawa pukulan yang maha dahsyat di bawah kilauan bayangan setan segera menerjang ke depan seperti ombak samudra yang menyapu daratan dan menyergap musuh-musuhnya.

   Tiba-tiba Ku See hong berkerut kening, tiba-tiba saja sepasang tangannya digetarkan keras-keras, seluruh tubuhnya segera berubah menjadi enteng bagaikan selembar bulu yang tipis dan melayang kian kemari diombang ambingkan oleh hawa pukulan lawan yang kuat.

   Rupanya belakangan ini Ku See hong telah berhasil memahami rahasia dari ketiga macam ilmu sakti yang diajarkan Bun Ji koan su kepadanya itu, ilmu meringankan tubuh yang sangat enteng ini tak lain adalah perubahan yang berhasil dipecahkan olehnya dari ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong.

   Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau merupakan manusia-manusia bengis yang berhati kejam, mendadak mereka berdua berputar tiga kali, begitu meninggal-kan permukaan tanah, mereka segera menerjang ke arab Ku See hong dengan dahsyatnya, sepasang telapak tangan mereka secepat sambaran petir melakukan tiga kali serangan yang aneh dan ganas mengimbangi gerakan melambung yang mereka lakukan.

   Serangan semacam ini amat ganas lagi keji.

   kekuatannya seperti air yang menerjang keluar dari bendungan yang jebol.

   deras, kuat dan mengerikan hati.

   Mendadak...

   Ku See hong menengadah lalu memperdengarkan pula suara pekikan panjang yang amat keras.

   Sepasang lengannya melakukan suatu gerakan yang sangat aneh ditengah udara, lalu dari seluruh badannya segera memancar ke luar selapis cahaya aneh yang menyilaukan mata.

   Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terperanjat, dia segera membentak keras-keras.

   "Kalian berdua cepat mundur"

   Rupanya dia tahu kalau musuhnya sedang bersiap-siap melancarkan serangan dengan tiga gerakan Hoa han seng huan yang maha dahsyat tersebut.

   Ditengah teriakan mana, secepat kilat Thi bok sin kiam Cu Pok melambung ketengah udara, sepasang telapak tangannya pun secara beruntun melepaskan beberapa buah pukulan dahsyat bagaikan angin puyuh yang sangat mengerikan.

   Segulung demi segulung hawa pululan tanpa wujud yang dahsyat, seperti ambruk-nya bukit karang langsung menerjang ke muka dengan membawa desingan serta angin puyuh yang menderu-deru.

   Tapi, dikala Cu Pok melepaskan pukulan-nya tadi, Ku See hong telah menggunakan pula jurus Jin hay bu seng (lautan manusia tumbuh tenggelam), salah satu gerakan dari tiga gerakan Hoa han seng huan untuk melancarkan serangan .....

   Dua gulung hawa sakti yang berwarna putih dan menyilaukan mata, bergerak dari kiri dan kanan langsung menerjang ke bagian tubuh yang mematikan di tubuh Ang Yang kui si serta lik im pok si.

   Perlu diketahui, bila gerak serangan Ho han seng huan telah dilancarkan dan cahaya berkilat sudah melintas di angkasa, maka sang korban sulit untuk meloloskan diri lagi dari kedahsyatan serangan tersebut.

   Betul, si pedang sakti kayu besi Cu Pok telah melepaskan pukulan untuk memberi pertolongan, namun sayang gerak serangan itu masih terlambat juga sedetik.

   Dua kali jeritan ngeri yang mengerikan hati segera berkumandang memecahkan keheningan..

   Tubuh Ang Yang kui si Sin Siau si dan Lik im pok si Sin Eng siang segera terlempar ke tengah udara lalu bergulingan diatas tanah.

   Dada mereka sudah hancur dan darah segar memancar keluar ke empat penjuru, dua setan yang dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan itu, kini berangkat kembali ke akhirat pada saat yang hampir bersamaan pula.

   Di tengah jeritan ngeri yang memilukan hati ..

   Secara kebetulan, angin pukulan yang dilepaskan si Pedang sakti kayu besi Cu Pok juga menghantam telak di tubuh Ku See hong.

   "Blaaam, blaaammm, blaaam...!"

   Serentetan bunyi ledakan keras bergema memecahkan keheningan.

   Desingan angin pukulan yang amat dahsyat dengan membawa suara yang tajam langsung menyebar ke empat penjuru.

   Ku See hong hanya merasakan datangnya segulung angin pukulan tak berwujud yang menerjang masuk ke dalam jaring hawa murni yang menciptakan lewat gerakan Ho han seng huan, langsung menekan ke tubuhnya dengan kekuatan yang menyesak- kan napas..

   Tak kuasa tubuhnya segera terpental sejauh tiga kaki dari tempat semula, namun tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera apa-apa.

   Wajah si pedang sakti kayu besi Cu Pok yang mengerikan tiba- tiba berubah sangat hebat dan nampak menyeringai lebih menyeramkan, dia bukan terluka oleh benturan tersebut sebaliknya merasakan suatu perasaan terkesiap yang luar biasa sekali, tapi hanya dalam waktu singkat paras mukanya telah pulih kembali seperti sedia kala..

   Sambil mengulumkan senyuman licik yang rendah dan berat, dia segera berkata.

   "Sungguh tak kusangka dia telah mewariskan pula segenap ilmu simpanannya kepadanya.."

   "Mana, mana!"

   Ku See hong tertawa dingin, dengan wajah yang tenang.

   "aku hanya mempelajari tiga macam kepandaian sakti saja. Kan kun mi siu khikang, tiga gerakan Hoo han seng huan serta gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat, heeeehh... heeehh... heeeehh... aku rasa kaupun sudah pernah mempelajarinya bukan!"

   Berbicara sampai di situ, kembali Ku See hong memperdengarkan suara dengusan dinginnya yang amat sinis.

   "Hmmm... murid murtad yang bermoral bejad dan bderhati binatang, mana mungkin punya rejeki sebaik itu untuk mempelajari ilmu-ilmu rahasia semacam ini, haaah... haahhh.... haaahhh..."

   Dari balik mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok segera mencorong keluar sinar buas yang keji, setelah tertawa seram katanya lagi.

   "Kalau begitu, dengan membawa ke tiga macam ilmu sakti tersebut, pergilah ke akhirat dan pamerkan kemampuanmu itu di depan guru setan tersebut?"

   Sepasang telapak tangan si Pedang sakti kayu besi Cu Pok berputar membentuk satu gerakan busur, kemudian didorong ke muka.

   Segulung angin pukulan yang amat dahsyat dengan cepat meluncur dan menggulung ke muka.

   Serangan ini dilancarkan sangat tiba-tiba, kekuatannya pun sangat mengerikan.

   Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, sepasang telapak tangannya segera diayunkan silih berganti, angin puyuh yang dahsyat seperti jaringan langit dan perangkap bumi segera meluncur ke depan menyongsong datangnya ancaman tersebut..

   Ketika pedang sakti kayu besi Cu Pok selesai melepaskan pukulan tadi, sambil tertawa seram dia sudah menerjang ke muka, kemudian 795 menyelinap ke sisi kanan Ku See hong, telapak tangan kirinya secara aneh segera melepaskan pukulan lagi dengan jurus Thian gwa lay im (awan tebal dari luar langit) mengancam bagian tubuh yang mematikan di tubuh Ku See hong.

   Anak muda itu sangat terperanjat , dia sama sekali tak menyangka kalau tenaga dalam nya telah mencapai tingkatan yang begitu sempurna, ditengah amukan dinding hawa murni yang tajam dan menyelimuti angkasa, dia mengigos ke samping kemudian balas menerjang pula kedepan...

   Rupanya si pedang sakti kayu besi Cu pok pun menyadari kalau Ku See hong telah berhasil menguasai ilmu Kan kun mi siu khikang dan menerima kesaktian atas hawa im dan hawa yang yang saling bertautan, sekalipun dia menyerang dengan kekuatan yang hebat, belum tentu sanggup menghajarnya sampai mampus.

   ltulah sebabnya dia lantas bertekad untuk menyelesaikan pertarungan tersebut dengan sesuatu pertarungan jarak dekat, dia pun melepaskan pukulan lebih dulu dengan tujuan memancing lawannya masuk perangkap.

   Dalam kejutnya tadi, Ku See hong segera berputar ke kiri, sementara telapak tangan kanannya menyaru ke samping membacok urat nadi pada pergelangan tangan kiri lawan.

   Bagaimana pun jua, selama beberapa waktu si Pedang sakti kayu besi Cu Pok pernah menerima beberapa pelajaran sakti dari Bun ji koan su, ilmu silat yang dimilikinya sekarang selain sakti juga luar biasa sekali.

   Mendadak telapak tangan kirinya berputar membentuk satu gerakan setengah busur, kemudian di ringi desingan angin tajam, tangannya itu bergerak bagaikan seekor ular sakti menerobos masuk lewat celah-celah kosong diantara tangkisan tangan kanan Ku See hong dan langsung menotok jalan darah Khi hay hiatnya.

   Jurus serangan ini sakti dan luar biasa, juga terhitung sebagai suatu serangan yang kejam.

   Paras muka Ku See hong berubah hebat, dengan cepat dia melangkah mundur dengan ilmu tujuh bintang.

   dalam sekali ayunan badan, dia sudah mundur sejauh beberapa kaki.

   Kali ini, Ku See hong tidak membiarkan musuhnya menguasai keadaan lagi, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke muka, sepuluh jari tangannya dipentangkan dan disentilkan ke muka..

   Segulung desingan angin tajam dengan membawa hawa serangan yang dahsyat langsung menerjang kemuka secepat kilat dan mengancam sepuluh buah jalan darah kematian ditubuh Thi bok sin kiam Cu Pok.

   Dikala Ku See hong masih melancarkan serangan dengan kekuatan yang maha dahsyat itu, dengan suatu gerakan cepat Cu Pok telah meloloskan pedang sakti kayu besinya, tangan kanannya digetarkan, serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata kontan memancar keluar dari tubuh pedang tersebut, lalu desingan angin tajam menderu-deru seperti gulungan ombak sarnudra langsung menyambar ke arah sepuluh desingan angin jari yang sedang meluncur tiba itu.

   Ketika sampai ditengah jalan, serentetan hawa sakti itu segera saling membentur satu sama lainnya, hawa sakti yang di lancarkan Ku See hong ketika saling membentur dengan hawa pedang yang lunak, tahu-tahu saja lenyap tak berbekas seperti batu yang tenggelam ditengah samudra saja.

   Sejak mengetahui musuhnya meloloskan pedang sakti kayu besi, Ku See hong sudah tahu bahaya, dia melompat mundur dengan cepat dan tangan kanannya menyambar ke belakang.

   "Cri ngg...!"

   Bunyi gemerincingan nyaring memenuhi angkasa.

   Kini pedang sakti Hu thian seng kiam telah diloloskan dari dalam sarungnya, hawa pedang yang bercahaya tajam seketika menembusi angkasa yang gelap.

   Dengan pedang Hu thian seng kaim di tangan kanannya, Ku See hong berdiri diatas satu kaki, sedang tangan kirinya melakukan suatu gerakan dengan kedua jari tangannya diletakkan sejajar dengan alir mata.

   Sorot mata yang tajam, kening yang berkerut serta tubuh yang memancarkan hawa sakti tanpa menimbulkan suatu kewibawaan yang luar biasa sekali.

   Setelah menyaksikan gerakan pedang yang diciptakan Ku See hong, ternyata Cu Pok tak berani menyerang secara gegabah, pedang sakti kayu besi yang berada dalam cekalannya diluruskan sejajar dada, kakinya berdiri setengah berjongkok, sedangkan sepasang matanya yang keji sedang mengawsi wajah Ku See hong tanpa berkedip, tanpa terasa dia pun memperluhatkan suatu hawa seram yang menggidikkan.

   Untuk sesaat empat marta yang tajam saling berpandangan tanpa berkedip...

   Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Seluruh jagad menjadi hening, sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun, begitu sepi, dan heningnya seperti mati, membuat orang merasakan suatu keseraman, ketegangan dan kengerian yang mencekam.

   Pertama-tama Si Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang melancarkan serangan paling dulu, dia membentak nyaring, pelan-pelan pedang kayu besi yang berada ditangan kanannya digerakkan menusuk ke jalan darah Sim kan hiat di tubuh Ku See hong.

   ooo0dw0ooo BAB 37 SERANGAN pedang itu kelihatannya seperti biasa dan sederhana, sedikitpun tidak disertai kekuatan apapun, padahal sesung-guhnya mengandung suatu daya penghancur yang amat jahat dan luar biasa, asal pihak lawan berani memandang enteng sudah pasti tak akan lolos dari serangan mautnya itu.

   Menyaksikan gerakan pedang yang dilan-carkan musuh, Leng hun koay seng Ku See hong segera merasakan hatinya menjadi sangat berat dan tegang..

   dia tahu murid murtad dari gurunya Bun ji koan su ini memiliki ilmu silat yang sangat hebat, apakah dia dapat menangkan musuh, hingga sekarang masih merupakan suatu tanda tanya besar..

   Baru saja ingatan tersebut melintas didalam benaknya, pedang kayu besi dari Cu Pok sudah menusuk tiba, walaupun Ku See hong masih tetap berdiri tegap bagaikan batu karang, sekejap pun tanpa berkedip dia mengawasi gerakan pedang tersebut lekat- lekat.

   Kun thian ciang Tan Khong lun yang menyaksikan jalannya pertarungan dari sisi arena merasa amat kagum sekali dengan ketajaman mata Ku See hong, sebetulnya dia kuatir kalau anak muda itu tak mampu menandingi kelihayan musuhnya, tapi sekarang ia sudah tidak merisaukan hal itu lagi.

   Setelah si Pedang sakti kayu besi Cu Pok menyaksikan Ku See hong sama sekali tidak terpancing oleh gerakan pedangnya itu, hawa sakti yang semula disembunyikan dibalik jurus serangan itu segera dipancarkan keluar melalui gerakan yang tak berubah pula.

   Segulung desingan hawa pedang yang tajam dan dahsyat, secepat sambaran petir meluncur ke muka.

   Sementara itu, selisih jarak antara mereka berdua hanya satu depa saja, begitu hawa pedang meluncur keluar, sesungguhnya sukar buat lawan untuk menghindar.

   Akan tetapi, Ku See hong sudah menduga kalau lawannya bakal melepaskan serangan dengan hawa pedangnya itu, maka disaat hawa pedang musuh meluncur ke depah, kaki kirinya segera bergerak ke kiri, sedang tubuhnya pun ikut berputar pula ke akiri.

   Creeet....!' Hawa pedang yang dipancarkan oleh Cu Pok, dengan cepat menyambar lewat persis melalui sisi tubuhnya.

   Kembali Ku See hong menggeserkan kakinya diantara getaran tangan kanannya, serentetan suara pekikan nyaring memenuhi angkasa, kemudian muncul beribu-ribu cahaya pedang yang tajam mengurung bagian kiri tubuh Cu Pok yang mematikan.

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin, tubuhnya seperti gerakan setan gentayangan bergerak melewati sisi kanan musuh, lalu pedang kayu besinya melepas-kan serangan balasan dengan menusuk jalan darah Khi hay hiat ditubuh Ku See hong.

   Jurus serangan yang dilakukan saat ini benar-benar sangat lihay dan luar biasa, menghindari sambil menyerang, hampir boleh dibilang gerakan mana dilakukan bersamaan waktunya, ditambah pula serangan itu dilakukan dengan gerakan setengah berjong-kok, membuat orang sukar untuk menduga sebelumnya.

   Ku See hong sangat terperanjat, cepat tubuhnya melambung dan meluncur ke atas kepala Cu Pok.

   Cu Pok yang sedang berdiri setengah ber jongkok dengan cepat menegakkan tubuhnya kembali, pedang kayu besinya ditarik kembali lalu menusuk lurus keatas.

   Secara beruntun dia lepaskan tiga jurus serangan, semuanya merupakan gerakan tusukan lurus keatas, kecepatannya luar biasa sekali.

   Ku See hong yang melambung ke udara, mendadak berjumpalitan beberapa kali, dengan kepala dibawah kaki diatas sebetul nya dia hendak melancarkan sergapan balasan ke arah Cu Pok, siapa tahu dia kena kedahuluan, sesosok bayangan hitam yang menyilaukan mata tahu-tahu sudah tiba di depan mata.

   Rasa terperanjat Ku See hong kali ini tak terlukiskan dengan kata-kata, cepat dia menghimpun kembali hawa murninya, tubuh yang masih melambung di udara, sekali lagi meluncur ke lima enam depa lebih tinggi dari posisi semula.

   Cu Pok yang merasakan posisinya lebih menguntungkan sudah barang tentu tak rela membiarkan musuhnya berhasil lolos dari cengkeraman mautnya, tiba-tiba pedang kayu besinya memancarkan selapis kabut cahaya berwarna hitdam yang amat menyilaukan mata, desingan hawa serangan yang tajam bergerak dari bawah menuju keatas, langsung menerjang diri Ku See hong.

   Untuk kesekian kalinya Ku See hong melambung kembali ke udara, sementara pedang Hu thian seng kiam ditangannya dengan membawa hawa serangan yang dahsyat telah menembus masuk ke balik kabut cahaya hitam lawan seperti seekor naga emas.

   'Cri ing! Cri ing! Traaang! Traaanggg...

   benturan dua bilah pedang itu menimbulkan serangkaian bunyi yang amat memekikkan telinga.

   Menyusul kemudian...

   dua kali dengusan tertahan bergema diudara, bayangan manusia pun saling berpisah.

   Ku See hong dan Cu Pok masing-masing berdiri satu kaki jauhnya dari posisi semula, di atas lengan kanan masing-masing yang membawa pedang sama-sama muncul sebuah robekan sepanjang tiga inci, darah kental sedang meleleh keluar tiada hentinya dan membasahi sebagian pakaian yang mereka kenakan.

   Didalam bentrokan yang berlangsung barusan, kedua belah pihak sama-sama melalukannya dengan satu kecepatan yang luar biasa, sedemikian cepatnya sampai Kun thian ciang Tan Khong lun yang memiliki kepandaian silat amat lihay pun tak sempat melihat dengan jelas bagaimana terjadinya peristiwa hingga kedua belah pihak sama-sama terluka.

   Dalam pada itu si Pedang sakti kayu besi Cu Pok betul-betul merasa terperanjat sekali, selama ini dia tersohor dalam dunia persilatan sebagai jago pedang sakti, tak nyana pada malam ini dia harus menderita kekalahan diujung pedang Ku See hong.

   Padahal kalau dibicarakan yang sesungguh nya, menang kalah masih belum bisa ditentukan diantara mereka berdua, tapi berhubung Ku See hong yang menyerang dari tengah udara dengan posisi yang lebih jelek, sedang Cu Pok berada di daratan menempati posisi yang lebih menguntungkan, maka meski hasil pertarungan itu seri, namun boleh dibilang juga kalau kepandaian silat dari Ku See hong terhitung jauh lebih tinggi.

   Tapi Ku See hong yang tinggi hati ini merasa sedih sekali, rasa sedihnya malah tidak berada di bawah keadaan Cu Pok.

   Jurus serangan ryang dia perguntakan tadi, sebetulnya dipelajari dari dalam kitab Pedang warisan Hu to lo jin.

   dan dia yang mengandalkan pedang Hu thian seng kiam ternyata belum berhasil menangkan Cu Pok, bila keadaan semacam ini dibiarkan berlangsung terus, bagaimana mungkin dia mampu menghadapi manusia manusia laknat lainnya didunia ini? Bagaimana mungkin dia dapat membalaskan dendam buat suhunya? Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mencibirkan-bibirnya sambil memperdengar-kan suara tertawa dingin menggidikkan hati, kemudian serunya.

   "Ku sute, ilmu pedangmu memang benar-benar sangat hebat, tolong tanya apakah kau berhasil mempelajarinya dari suhu?"

   Cu Pok yang licik dan banyak tipu muslihatnya ini, tampak sudah dapat menduga kalau jurus pedang yang di gunakan Ku See hong barusan sebetulnya bukan ajaran dari Bun ji koansu. Ku See hong mendengus dingin dengan nada sinis.

   "Hmm, terang kuberitahukan kepadamu ilmu pedang ini kuperoleh dari Si hong lo jin, jurus yang barusan kugunakan tak lebih hanya satu jurus serangan yang paling rendah dan mudah. Cu Pok lebih baik serahkan saja nyawa anjingmu itu, aku orang she Ku tak bakal mengampuni murid murtad seperti kau!"

   Begitu si pedang sakti kayu besi Cu Pok mengetahui kalau jurus pedang yang digunakan Ku See hong adalah jurus pedang ciptaan Si hong lo jin, seorang jago pedang kenamaan pada dua ratus tahun berselang, paras mukanya segera berubah hebat, tapi hanya sebentar saja telah lenyap kembali tak berbekas.

   Sekulum senyuman seram segera menghiasi bibirnya, sambil tertawa dingin ia berkata.

   "Ku sute, rejekimu benar-benar amat bagus, sudah mendapatkan pedang mestika Ang soat po kiam, mendapat warisan ilmu silat dari 802 Si hong lo jin pula, cuma kau harus tahu perubahan selama sepuluh tahun saja sudah amat banyak apalagi sampai ratusan tahun. Dulu, ilmu pedang Si hong lo jin memang hebat dan di akui sebagai kepandaian maha sakti, tapi sekarang, hmm.. kepandaian tersebut sudah menjadi ilmu pedang paling jelek yang tak ada harganya sama sekali.

   "Kau tahu, jurus pedang yang barusan ku pakai itu tak lebih cuma jurus serangan yang terjelek yang kumiliki, hmmm .... hmm.. malam ini, jangan harap kau lolos dari tanganku melebihi sepuluh jurus, tapi mengingat kita punya hubungan sesama saudara seperguruan, asal kau bersedia menceritakan bait lagu Dendam sejagad kepadaku, tentu saja aku pun tak akan menyusahkan kau"

   Dengan sekuat tenaga Ku See hong berusaha untuk mengendalikan kobaran hawa amarahnya, setelah tertawa dingin ia berseru;

   "Murid murtad, Kau benar-benar kelewat jumawa dan takabur, betul-betul seorang manusia yang tak tahu malu Hmmm, hmm ...... maksud baikmu itu biar aku seorang she Ku terima dalam hati saja. Sekarang tak usah banyak bicara lagi, lebih baik kita selesaiken persoalan kita dengan adu kepandaian saja"

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok memutar sepasang biji matanya yang licik bagaikan rase itu dan melirik sekejap ke arah Im Yan cu tergeletak ditanah, kemudian setelah menyeringai seram ujarnya.

   "Ku sute, aku hanya mengagumi atas kegagahanmu serta bakatmu yang bagus, ini bukan berarti aku benar-benar takut kepadamu. Hmmm. Asal kau bersedia mengungkap kan isi bait syair dari lagu Dendam sejagad sudah pasti aku tak bakal mengesampingkan kebaikanmu itu, bahkan luka yang di derita nona itupun akan kutolong dan kusembuhkan'"

   Si Pedang kayu besi Cu Pok adalah seorang manusia yang licik dan banyak tipu muslihatnya, setelah terjadi bentrokan sebanyak beberapa jurus tadi, dia sudah tahu kalau kepandaian silat yang dimilikinya tak mungkin bisa menangkan Ku See hong, sekalipun dapat memenangkan pemuda itu mustahil dia bisa memaksa lawannya untuk memberitahukan isi bait syair dari lagu Dendam sejagad.

   Oleh sebab itu, otaknya yang licik lantas berputar kian kemari mencari akal, kebetulan dia menyaksikan Im Yan cu yang tergelapar di tanah, satu ingatan telah melintas dalam benaknya dan dia hendak memperalat gadis tersebut untuk mencapai ke inginannya.

   Dia tahu luka yang diderita Im Yan cu tak mungkin bisa disembuhkan oleh Ku See hong, maka dia menggunakan hal mana untuk menguasahi si anak muda tersebut.

   Padahal bicara yang sebenar-benarnya, hingga kini si Pedang sakti kayu besi Cu Pok masih belum tahu luka apakah yang di derita oleh Im Yan Cu .

   ...

   Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, segera pikirnya didalam hati.

   'Yang ditelan oleh Im Yan cu adalah obat perangsang lm hwee si hun wan, konon dalam dunia persilatan belum ada obat penawar untuk racun tersebut, tapi si pedang ular perak Ciu Heng thian adalah anggota Ban sia kau mereka, siapa tahu .....

   Belum habis dia berpikir, Pedang sakti kayu besi Cu Pok telah berkata lagi sambil tertawa dingin.

   "Ku sute, kau ingin apa? Apakah kau senang menyaksikan kekasihmu yang cantik jelita itu tewas dengan begitu saja?'' Kini, Ku See hong benar-benar merasa serba salah, berulang kali gurunya Bun ji koan su Him Ci seng telah berpesan kepada nya agar bait lagu tersebut jangan diberitahukan kepada orang lain, apalagi terhadap seorang murid murtad semacam dia, hal ini sudah tentu lebih lebih tak boleh. Tapi, Im Yan cu mempunyai budi dan cinta yang amat mendalam terhadap dirinya, apalagi dia pun mengutarakan apakah gadis itu harus dibiarkan mati secara mengenas-kan.

   "Aaai... suhu.... wahai suhu.... mungkin aku akan melanggar pesan terakhirmu secara terpaksa ....."

   Sementara itu, sepasang mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok yang tajam bagaikan sembilu sedang mengawasi perubahan wajah Ku See hong dengan seksama, dia tahu si anak muda itu sudah termakan oleh ucapan sendiri.

   "Ku sute!"

   Katanya kemudian sambil tertawa dingin, ' lebih baik bersikaplah lebih cerdik, kalau tidak, bila Ban sia kaucu sampai bertemu dengan kau, maka kau pun tak bakal lolos dari pancingan obatnya, bila sampai, terjadi begitu apa yang dia suruh pasti akan kau lakukan, apakah kau anggap rahasia lagu dendam sejagad itu bisa kau rahasiakan terus untuk selamanya? "Sebaliknya jika aku yang mendapatkan bait lagu tersebut, Setelah kitab pusaka Cong ciong pit kip ditemukan akupun tak akan mengangkangi kitab tersebut seorang diri"

   Padahal Si Pedang Sakti kayu besi Cu Pak mempunyai rencana yang benar-benar amat keji, dia berencana bila Ku See hong telah mengungkapkan isi bait lagu dari "Dendam sejagad"

   Tersebut, maka dia akan segera membunuhnya. Mendadak Ku See hong bertanya dengan suara dingin.

   "Benarkah kau mempunyai keyakinan untuk bisa mengobati penyakitnya. ."

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera tertawa.

   "Asal Ku sute bersedia menerangkan penyakit macam apakah yang diderita olehnya, tanggung aku dapat menyembuhkan nya!"

   Paras muka Ku See hong berubah agak memerah, lalu dengan nada tergagap katanya.

   "Dia telah menelan obat perangsang Im hwee si hun wan nilik si pedang ular perak Ciu Heng thian"

   Begitu tahu akan pil beracun Im hwee si hun wan' diam-diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, segera pikirnya didalam hati.

   "Konon didalam kitab pusaka Ban sia cinkeng milik sumoay pun tidak dicantumkan obat penawar untuk pil tersebut, bagaimana mungkin aku bisa mengobatinya.?"

   Cu Pok yang licik, kendatipun dalam hati berpikir demikian, namun diluarnya dia tertawa terbahak-bahak.

   "Haaahhh.. haaahhh... haaahhh!"... Ku sute, rejekimu benar-benar besar sekali ...."

   Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mengetahui apa yang dimaksud kan, paras mukanya berubah hebat, serunya kemudian dengan suara dingin.

   "Dia sudah menjadi istri Aku orang she Ku, aku harap kau jangan sembarangan berbicara, apakah kau mempunyai keyakinan untuk menyembuhkan penyakit tersebut?"

   Satu ingatan dengan cepat melintas dalam benak Pedang Sakti kayu besi Cu Pok. Cepat sahutnya sambil tertawa.

   "'Bagi pandangan sementara orang persilatan, pil beracun tersebut merupakan pil yang tiada harapan bisa dipunahkan, tapi aku justru mengetahui kalau obat tersebut bisa ditawarkan dengan sejenis obat-obatan, dan hanya obat-obatan itu saja yang bisa menyembuhkan.."

   "Obat apakah itu"?"

   Buru-buru Ku See hong bertanya.

   Pedang Sakti kayu besi Cu Pok termenung dan berpikir sebentar kemudian jawabnya.

   ' Menurut apa yang kuketahui, obat tersebut hanya terdapat disuatu tempat saja, asal kau bersedia memberrikan isi dari bait lagu Dendam sejagad kepadarku, tentu saja aku pun akan memberi petunjuk kepadamu untuk pergi mencari obat itu"

   "Baik"

   Sahut Ku See hong dengan cepat.

   "Asal kau bisa mendapatkan obat tersebut, dan mampu memunahkan pengaruh racun tersebut, sudah pasti aku orang she Ku akan memberitahukan isi bait lagu Dendam sejagad kepadamu!"

   Diam diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa kegirangan, tapi dengan licik dia berkata lagi. ' Hal bagaimana mungkin bisa kulakukan untuk mengobati dia, aku harus .... sedang kau.... heeehh.. heeehh..."

   Tentu saja Ku See hong memahami maksud perkataannya itu, dengan gusar segera bentaknya.

   "'Mengapa sih kau banyak curiga? Kapan aku orang she Ku pernah mengingkari janji?"

   "Mana, mana"

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa licik, aku rasa ku sute, tentu bukan manusia seperti itu...cuma....."

   Waktu, itu, pikiran Ku See hong sudah dibikin kalut oleh keadaan Im Yan cu yang semakin parah, apa yang dipikirkan olehnya sekarang hanyalah bagaimana caranya untuk menyembuhkan kembali Im Yan cu dari pengaruh racun, sudah barang tentu dia pun tak pernah membayangkan jika pihak musuh akan menggunakan akal licik untuk menipunya.

   Buru-buru tanyanya lagi dengan cemas.

   "Cuma kenapa? Cepat kau katakan!" ' Maksudku, lebih baik kita melakukan pertukaran saat ini juga.." ' Kau maksudkan, sekarang juga aku memberitahukan bait lagu tersebut kepada-mu dan kau akan memberitahukan tempat di mana obat tersebut bisa didapat kan kepada ku?"

   Tukas Ku See hong cepat. Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa terbahak-bahak.

   "Haaahhh. ...haaahhh... Ku sute memang seorang pintar, memang demikian maksud hatiku, bagaimana pendapatmu tentang usulku ini?"

   Kontan saja Ku See hong tertawa dingin.

   'Heehhh ....

   Heeehh....

   heehhh, ...enak benar kalau berbicara, aku toh belum tahu apakah obat tersebut benar-benar dapat memunahkan pengaruh dari racun Im hwee si hun wan atau tidak? Boleh saja kalau kau menghendaki isi bait lagu tersebut, tapi bait lagu itu baru akan kuberikan setelah ia terbukti sembuh nanti"

   "Yaa, tak heran kalau kau mencurigai diriku dalam hal ini, tapi begitupun boleh juga, sekarang kau boleh menyalin dulu bait syair dari lagu tersebut diatas secarik kertas, besok kentongan ketiga aku akan menunggu mu di kuil Toa an ku bio di barat kota, kemudian kita akan saling bertukar barang!"

   "Tapi kau boleh pergi hanya setelah racun yang mengeram didalam tubuhnya punah sama sekali."

   "Ooh tentu saja begitu, soal ini tak usah kau kuatirkan!"kata Pedang sakti kayu besi Cu Pok sambil tertawa.

   "Ucapan seorang kuncu....

   "seru Ku See hong lantang.

   "Bagaikan kuda dicambuk..."

   Sambung pedang sakti kayu besi Cu Pok cepat.

   Selesai berkata, Cu Pok segera berpaling, kemudian dengan sorot mata yang memancarkan cahaya buas melotot wajah Kun thian ciang Tan Khong lun lekat-lekat, sementara tubuh iblisnya selangkah demi selangkah bergeser ke depan.

   Kun thian ciang Tan Khong lun tahu kalau pihak musuh hendak membinasakan dia, hatinya sangat gelisah sekali, dalam keadaan demikian mau tak mau dia harus memper-lihatkan asal usul sebenarnya.

   karena dia tahu, kalau tidak bertindak demikian, Cu Pok tidak akan melepaskan dirinya dengan begitu saja.

   Sementara itu Ku See hong yang menyaksikan Cu Pok telah menggeserkan tubuhnya mendekati Tan Khong lun dia segera membentak keras.

   'Cu Pok, berhenti kau! Mengapa kau harus membunuh selembar nyawa manusia yang tak berdosa??' Rupanya semenjak tadi Ku See hong mendapat tanda dengan kerlingan mata dari Tan Khong lun, dia tahu orang tersebut, bukan manusia jahat, itulah sebabnya dia berusaha mencegah peristiwa berdarah sampai terjadi.

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera berpaling, kemudian jawabnya.

   "Ku sute, apakah kau menginginkan diriku memperoleh banyak kesulitan dikemudian hari? Membunuh orang ini sama untungnya buat kita berdua, kalau tidak, andaikata dia sampai melaporkan kejadian ini kepada Ban sia kaucu, maka pertemuan kita besok malam jangan harap bisa diselenggarakan lagi...? Belum habis dia berkata, Kun thian ciang Tan Khong lun telah membentak nyaring.

   "Ku sauhiap, jangan percaya dengan obrolan itu, kau harus menyadari betapa licik dan berbahayanya dunia persilatan ini, apa lagi berjanji dengan manusia jahat yang licik dan banyak tipu muslihatnya seperti dia, mengapa kau tidak memohon bantuan saja kepada manusia berkerudung warna warni."

   Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera sadar kembali dari impian. Tak terlukiskan rasa gusar Pedang sakti kayu besi Cu Pok setelah menyaksikan Tan Khong lun menghancurkan rencana bagusnya, sambil tertawa dingin dia segera berseru.

   "Tan hiangcu, nyalimu sungguh sangat besar hari ini, aku akan menyuruh kau mampus dengan tubuh tercincang menjadi berkeping-keping!"

   Tiba-tiba Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.

   Suaranya keras dan melengking seperti ada beribu-ribu ekor kuda yang lari bersama-sama, begitu keras dan tajamnya sampai menggetarkan telinga siapapun.

   Sudah jelas, seorang hiangcu tak mungkin bisa memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna.

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, dengan cepat dia berpikir.

   "Jangan-jangan orang ini adalah mata-mata yang sengaja diselundupkan kemari?"

   Berpikir demikan, paras muka Cbu Pok berubah hdebat, hawa napsau membunuhnya bberkobar, segera bentaknya keras-keras.

   "Tan Khong lun, sebenarnya siapakah kau?"

   Kun thian ciang Tan Khong lun menghentikan gelak tertawanya, kemudian menjawab dengan suara dingin.

   "Cu Pok, kau benar-benar kelewat memandang tinggi dirimu sendiri, haaahh.... haaahhh...haaaahhh... kau ingin mengetahui nama lohu? Huuh, dengan akhlak yang bejad dan moralmu yang sudah bobrok, masih belum pantas bagimu untuk mengetahuinya, aku lihat nasib sialmu sudah tiba pada malam ini' Hampir meledak dada pedang sakti kayu besi Cu Pok sesudah mendengar perkataan tersebut, ia segera tertawa seram dengan suara yang memekikkan telinga .... Mendadak pedang kayu besinya diputar menciptakan selapis cahaya hitam yang amat menyilaukan mata, kemudian secara ganas dan tak kenal ampun, dia tusuk tubuh Tan Khong lun' Sekalipun Kun thian ciang Tan Khong lun merupakan seorang jagoan yang berilmu sangat tinggi, namun terhadap Cu Pok dia tak berani memandang enteng.. Sambil membentak keras, sepasang telapak tangannya diayunkan kemuka, lalu secepat kilat melepasken sebuah pukulan dahsyat ke depan. Ketika telapak tangannya diayunkan, sama sekali tidak terasa ada suatu yang hebat, tapi begitu pukulan sudah dilepaskan, terasalah angin puyuh yang maha dahsyat di ringi desingan suara tajam bagaikan amukan ombak ditengah samudra langsung menggulung ke muka. Paras muka pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah hebat setelah menyaksikan datang nya serangan tersebut, dia tertawa seram, seluruh tubuhnya, bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya, berikut senjatanya yang meleburkan jadi satu, menembusi angin pukulan lawan yang kuat bagaikan baja dan langsung menusuk badan Tan Khong lun..

   "Sreeet sreeet"

   Desingan angin tajam berhembus lewat persis disisi tubuhnya ...."

   Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menyelinap kesamping dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, dengan demikian ancaman pedang dari Cu Pok pun mengenai sasaran kosong.

   Sekali lagi diar tertawa seram, telapak tangan kirinya diayunkan kemuka, selapis hawa khikang yang kuat berbentuk cahaya bintang, dengan membawa desingan angin yang dingin menusuk tulang, bagaikan sambaran bayangan petir menerjarg tubuh Kun thian ciang.

   Sekali lagi Kun tian ciang Tan Khong lun menyelinap ke samping dengan suatu gerakan aneh, untuk kedua kalinya dia berhasil meloloskan diri dari ancaman tersebut.

   Tapi pedang kayu besi Cu Pok kembali menyambar ke muka mengikuti gerak serangan tersebut, bagaikan membacok tiba secara ganas.

   
Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Serangan ini benar-benar dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, dengan kening berkerut Kun thian ciang Tan Khong lun berputar cepat sekali lagi, dia meloloskan diri dari ancaman tersebut.

   "Weeesss....!"

   Telapak tangan kiri Cu Pok secara beruntun melancarkan tiga buah serangan berantai.

   Begitu ke tiga buah serangan tersebut di lepasken, seluruh angkasa segera dipenuni oleh hawa serangan yang tajam dan dahsyat bagaikan air bah yang menjebolkan bendungan, secara terpisah dan muncul dari sudut yang tak terduga menggulung tiba.

   Seketika itu juga, hawa tekanan yang menyelimuti sekeliling tempat itu menjadi makin dahsyat.

   Meledak juga amarah Kun thian ciang Tan Khong lun setelah digencet oleh serangkaian serangan berantai tersebut, sambil memben-tak keras, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya berubah menjadi beribu pasang bayangan tangan yang mengepung sekitar tempat itu dengan pukulan tanpa wujudnya, kehebatannya tak terlukiskan dengan kata-kata.

   Diam-diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa girang sekali setelah menyaksikan kejadian tersebut, pikirnya.

   "Kali ini, kau akan segera mampus!"

   Ternyata Cu Pok telah dipaksa untuk mengeluarkan hawa pukulan panasnya.

   Jit han ji khi sinkang (hawa sakti dua unsur panas dingin) yang termashur karena keganasan serta kedahsyatannya.

   Akan tetapi, kenyataannya tidak segam-pang seperti apa yang dibayangkan semula, hanya dalam waktu singkat hawa pukulan dari kedua belah pihak telah saling membentur satu sama lainnya.

   "Blaaammm....!"

   Suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga segera berkuman- dang mencekam keheningan, menyusul kemudian bumi seraya turut bergoncang keras, hawa tajam menyebar ke empat penjuru di tengah desingan angin yang amat tajam itu.

   Tubuh Ku thian ciang Tan Khong lun bergoncang keras, kemudian dengan sempoyongan mundur sejauh empat lima langkah dari posisi semula.

   Sebaliknya si pedang sakti kayu besi Cu Pok sendiri pun merasakan lengannya menjadi sakit sekali sehingga tanpa terasa tubuhnya mundur sejauh tiga langkah.

   Dalam keadaan demikian, serangan dahsyat yang telah dipersiapkan pun tak mampu untuk dilepaskan kembali.

   Cu Pok, gembong iblis yang amat termashur karena kedahsyatan dan kehebatannya itu benar-benar dibuat kagetnya bukan kepalang, dia sama sekali tidak menduga kalau tenaga dalam yang dimiliki seorang hiangcu bisa berada jauh diatas kemampuan empat orang Thamcu maupun Pedang ular perak Ciu Heng thian.

   Sebaliknya Kun thian ciang Tan Khong lun yang baru saja menerima sebuah pukulan nya, merasakan juga hawa darah didalam rongga dadanya bergolak keras sekali, diam-diam ia segera berpikir.

   "Sungguh berbahaya, seandainya aku tidak cepat mengetahui gelagat sehingga mengerahkan hawa khikang untuk melindungi badan, mungkin aku sudah akan terluka di tangannya sedari tadi, tenaga dalam yang di miliki bajingan ini benar-benar tak boleh dianggap enteng"

   Mendadak Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin dengan suara yang mengerikan, kemudian berkata.

   "Heeehhh....heeehhh...heeehhh.... benar-benar tenaga dalam yang amat dahsyat, sungguh kemampuan yang hebat, hampir saja aku orang she Cu salah melihat!" 'Cu Pok"

   Balas Kun thian ciang Tan Khong lun sambil tertawa dingin.

   "kurangilah ngebacotmu yang tak ada gunanya itu, jangan dikira aku orang she Tan adalah bocah berumur tiga tahun?' "Mana, mana!' Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa.

   "kecerdasanmu dan kelicikanmu sungguh diluar dugaan siapapun, cuma kaupun jangan berharap bisa hidup sampai selewatnya hari ini"

   Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan kepalanya, lalu tertawa terbahak-bahak.

   "Haaahhh...haaahhh... haaahh... Cu Pok, kalian Ban sia kau boleh dibilang ibaratnya perahu yang karam dalam selokan, tapi dengan kemampuan yang kau miliki itu, aku pikir masih belum mampu mengapa-ngapakan diriku, paling baik lagi kalau kau menggoyangkan ekormu dan cepat-cepat lari naik keatas jepitan sepasang paha pada perempuan jalang itu."

   Oleh cemoohan dan ejekan lawan yang sinis dan amat tak sedap didengar itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah wajahnya menjadi hijau membesi, dengan sepasang mata memancarkan cahaya buas yang penuh kekejaman, dia melototi wajah Tan Khong lun tanpa berkedip.

   Sementara itu, Leng hun koay seng Ku See hong telah berjalan maju ke muka, setelah tertawa dingin ujarnya.

   "Cu Pok, malam ini kau jangan harap bisa meloloskan diri dari sini dalam keadaan selamat!"

   Sekarang, Pedang sakti kayu besi Cu Pok baru menyadari betapa gawatnya situasi, seandainya dia sampai dikerubuti oleh dua orang jago tersebut, boleh jadi sulit baginya untuk meloloskan diri dalam keadaan selamat.

   Mendadak dia tertawa seram lalu katanya.

   ' Ku sute, mengapa sih kau begitu tak percaya dengan ucapanku? Orang bilang naik bukit mencari harimau, kita sama sesama saudara perguruan, masa aku akan mengakalimu dengan siasat licik?"

   "Co Pok` seru Ku See hong sinis.

   "kau si bajingan terkutuk yang licik dan berhati keji, lebih baik tak usah menggunakan siasat licik 814 untuk membohongi diriku lagi, aku orang she Ku sudah mengetahui akan seluk belukmu yang sebetulnya."

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera menghela napas panjang.

   "Aaaai, sudah, sudahlah, kalau toh kau berkata demikian, aku juga tak bisa berbuat apa-apa lagi. Cuma aku ingin menjual muka sedikit untukmu, akan kuberitahukan kepadmu apa nama obat-obatan tadi dan di manakah bisa menemukan obat-obatan itu, kau boleh pergi mencarinya sendiri, seandai nya benar-benar dapat memunahkan racun ditubuhnya, sebagai rasa terima kasihmu, kau boleh serahkan syair lagu tersebut kepada ku, setuju?"

   Pancingan dengan obat-obatan tersebut benar-benar merupakan suatu pancingan yang besar sekali pengaruhnya bagi Ku See hong, yaaa! Hal ini memang tak bisa disalahkan sebab dia amat mencintai Im Yan cu..

   Oleh karena dia adalah seorang pemuda yang sangat mengingat budi, sikap Im Yan cu terhadapnya pun penuh dengan rasa cinta yang amat mendalam, ditamtah lagi dia telah memberikan kehormatannya kepadanya, itu berarti gadis itu sudah menjadi istrinya, sudah barang tentu dia tak akan membiar-kan nyawa gadis itu terancam.

   "Tak ada salahnya kaIau kau sebutkan dahulu"

   Kata Ku See hong dingin "seandainya benar-benar bisa mendatangkan hasil seperti yang diharapkan, aku orang she Ku tak akan mengingkari janji!"

   Dalam hati kecil si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera terlintas suatu niat jahat yang amat keji, hanya niatnya itu tak sampai diperlihatkan diluar wajahnya..

   "Baik, baik. baik. akan segera kuucapkan' katanya kemudian.

   "Obat itu bernarna Im cu cau, tinggi rumput tiga depa dengan ujungnya tumbuh tiga lembar daun, daun itu berbentuk seperti mutiara dengan enam buah ruas bulat yang beruntun, cuma yang berguna bukanlah rumputnya melainkan kuncup bunga seperti sebuah mutiara yang muncul ditengah-tengah antara tiga lembar daun Im cu cau tersebut.

   "Rumput ini hanya tumbuh ditempat yang basah, lembab dan gelap, belakangan ini kebetulan aku sedang berpesiar diselat Im leng san dan menemukan rumput Im cu cau tersebut, sebetulnya aku ingin mengambilnya untuk dibuat bahan obat, tapi berhubung kuncup bunga itu belum muncul, maka sampai sekarang rumput itu belum sempat kuambil."

   "Orang awam tiada yang tahu apa kegunaan dari rumput Im cu cau tersebut, akan tetapi berhubung aku telah mendapat kan se

   Jilid kitab Khi leng cau su, maka aku baru mengetahui kegunaan istimewa dari rumput obat itu"

   Sedemikian bersungguh-sungguhnya dia mengucapkan perkataan itu, membuat orang lain mau tak mau harus mempercayai juga. Dengan suara dingin Ku See hong berkata lagi.

   "Bolehlah aku meminjam sebentar kitab Ki leng cau su mu itu?"

   Pedang sakti kayu besi Cu Pok menghela napas panjang.

   "Aaaai.. Ku sute, mengapa kau tidak mempercayai aku?"

   Kitab Ki leng Cau su adalah sebuah kitab yang berharga sekali, kitab itu tak pernah kubawa kemana- mana, bila kau masih saja curiga, aku tak bisa berkata apa-apa, mau percaya atau tidak terserah kepadamu sendiri, sekarang maaf kan aku untuk mohon diri lebih dulu, moga-moga saja apa yang kau kehendaki bisa sukses"

   Selesai berkata dia lantas melejit ke tengah udara, lalu dalam beberapa kali lompatan saja sudah lenyap dibalik kegelapan sana. Ku See hong segera berpikir sepeninggalan orang itu.

   "Sebagai manusia yang keji licik dan berhati busuk, sudah pasti pedang sakti kayu besi tak akan bersikap sedemikian baiknya kepadaku, cuma dia toh sudah menerangkan bentuk rumput Im cu cau dan tempat tumbuhnya, apa salahnya kalau aku pergi ke sana untuk melakukan penyeli-dikan? Toh syair dari lagu dendam sejagad belum kusampaikan kepadanya, andaikata dia cuma membual, paling banter aku hanya membuang waktu saja dengan sia-sia."

   Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menjura sambil berkata.

   "Nama besar Kun sauhiap sudah termashur dalam dunia persilatan, setelah berjumpa hari ini lohu baru merasakan kalau orang itu memang cocok dengan nama besarnya, selain berilmu silat sangat tinggi, kau pun gagah dan berjiwa besar"

   Ucapan tersebut diutarakan Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa disertai suatu maksud tertentu atau bernada mengumpak, semuanya muncul dari dasar hati yang tulus.

   Mendengar perkataan tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong segera menjura dan menjawab dengan nada merendah.

   "Tidak berani! Tidak berani! Aku orang she Ku cuma seorang kuli silat kasaran, bagaimana mungkin aku berani menerima pujian dari saudara .....?"

   Setelah berhenti sejenak, lanjutnya.

   "Bolehkah aku orang she Ku bertanya, siapakah nama saudara yang sebenarnya?"

   Waktu itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah tahu kalau dia tak mungkin bisa lebih jauh menyamar dalam perkumpulan Ban sia kau, maka sekalipun indentitas yang sebenarnya diutarakan juga tak akan berpengaruh apa- apa.

   Karena berpendapat demikian, dengan lantang dia menyahut.

   'Berkat sanjungan dan pujian dari kawan-kawan dunia persilatan, mereka menyebutku Thian ku tee ciang Khong Tang lun."

   Mendengar nama tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong tertawa terbahak-bahak.

   'Haaahhh...haaahhh...haaahhh...

   selamat berjumpa, selamat berjumpa! Rupanya saudara adalah Thian kun tee ciang Khong Tang lun tayhiap yang sudah termashur sejak dua puluh tahun berselang'' Rupanya orang yang menyamar sebagai seorang hiangcu dibawah pimpinan Sin hwee tham dalam perkumpulan Ban sia kau dan memakai nama Kun thian ciang Tan khong lun ini tak lain adalah seorang pendekar besar dari luar perbatasan yang namanya sudah termashur dalam dunia persilatan semenjak puluhan tahun berselang, si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun.

   Sambil tertawa Pukuluan langit dan bumi Khong Tang lun berkata.

   "Kalau orang sudah tua maka dia semakin tak berguna, apalagi setelah berjumpa dengan Ku sauhiap malam ini, aku makin menyadari bahwa ombak belakangan sungai Tiangkang akan selalu mendorong ombak didepannya, coba kalau bukan dikarenakan dunia persilatan dewasa ini dipenuhi oleh kaum durjana, kaum manusia laknat dan gembong iblis berhati keji, lohupun tak bakal akan munculkan diri untuk memperilhatkan kejelekanku di depan umum."

   "Khong tayhiap berjiwa besar dan berbudi luhur, aku sungguh merasa kagum sekali"

   Ucap Ku See hong cepat.

   "Yaa, dunia persilatan dewasa ini sudah makin mendekati kiamatnya, sebagai anggota persilatan memang sewajarnya bila kita menyumbang kan sedikit tenaga untuk menyelamatkan keadaan ini, Tolong tanya Khong tayhiap, apa maksudmu sehingga menyusup ke dalam perkumpulan Ban sia kau?"

   "Tujuan lohu menyelundup ke dalam perkumpulan Ban sia kau adalah akan membuat pahala bagi khalayak ramai, cuma saja saat ini lohu hanya menerima perintah orang sehingga keadaan yang sejelasnya tak mungkin bisa ku utarakan dalam hal ini, harap Ku sauhiap sudi memakluminya..."

   Terkejut juga Ku See hong setelah mengetahui kalau jago tua itupun melaksanakan perintah orang, segera dia berpikir.

   "Dengan kedudukannya sebagai seorang pendekar besar yang termashur pun masih rela tunduk dibawah perintah orang, kejadian 818 ini sungguh membuat orang tidak habis mengerti, kalau begitu ilmu silat yang di miliki pihak lawan pasti lihay sekali"

   Berpikir sampai disitu, dia segera berkata dengan suara nyaring.

   "Aaah... mana... mana, aku tak ingin menyelidiki rahasia orang lain, toh urusannya tidak menyangkut diriku" 'Ku sauhiap, apakah kau agak menaruh curiga kepada lohu, apa sebabnya sampai rela menuruti perintah orang?"

   "Padahal majikan yang memberi perintah kepada lohu itu adalah seorang jago yang berbakat bagus, entah didalam bidang apa saja, semuanya dapat membuat orang merasa kagum, bahkan dia mempunyai tekad yang amat besar untuk menyelamatkan dunia persilatan dari kehancuran, menegak kan keadilan dan kebenbaran bagi umat dpersilatan dan amelenyapkan kaubm durjana dari muka bumi, dia sangat berharap segenap kekuatan lurus yang ada dalam dunia ini bisa bersatu padu untuk melakukan perbuatan besar ini"

   Ku See hong merasakan hatinya dipengaruhi oleh gejolak emosi setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya dengan lantang.

   "Khong tayhiap, bolehkah aku tahu siapakah orang itu?"

   Tergerak hati si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun setelah mendengar ucapan tersebut, segera sahutnya dengan lantang.

   "Dia adalah ketua dari perguruan Hiat mo bun, yakni manusia berkerudung warna warni yang amat misterius itu"

   "Khong tayhiap, dapatkah kau mengajak ku untuk bertemu dengannya? Aku orang she Ku ingin memohon bantuan darinya !' seru Ku See hong dengan perasaan cemas.

   "Ku sauhiap. apakah kau ingin memohon bantuannya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Hujinmu itu?"

   "Benar, benar! Harap kau sudi mengajakku untuk pergi menjumpainya, tentu kau bersedia bukan? Setelah sangsi sejenak, si Pukulan langit dan bumi Khong Tang lun berkata sambil menghela napas.

   "Yang diderita oleh istrimu adalah obat perangsang paling jahat dalam dunia persilatan dewasa ini, aku tidak tahu apakah Buncu sanggup mengobatinya atau tidak, cuma dengan kemampuan yang dimilikimya itu, aku pikir mungkin masih ada setitik harapan, tapi sulitnya Buncu kami tak sudi bertemu dengan orang diluar perguruan, bagaimanakah baiknya sekarang?"

   Mendengar itu, Ku See hong segera berpikir.

   "Konon dia adalah seorang pendekar yang berjiwa luhur, masa dia tak sudi menolong orang yang sedang sakit parah, Hmm hmm? rupanya dia pun seorang manusia yang lebih suka mencari nama dan pahala, aaaai! Oooh Thian, mengapa didalam dunia persilatan selalu bermunculan manusia-manusia sema-cam ini?' Mendadak terdengar Thian kun tee ciang Khong Tang lun berteriak keras.

   "Ahaa, ada jalan!"

   Kemudian dengan wajah berseri karena girang, terusnya.

   "Ku sauhiap, bersediakah kau untuk menggabungkan diri dengan perguruan Hiat mo bun kami?"

   "Sayang aku orang she Ku masih mempunyai tugas perguruan yang belum selesai kulakukan, terima kasih atas maksud baikmu itu"

   Sebagaimana diketahui, Ku See hong adalah seorang manusia yang aneh dan berjiwa keras, bagaimana mungkin dia sudi bertekuk lutut dibawah perintah orang lain.

   Si Pukulan langit dan bumi Khong Tang lun menghela napas sedih sehabis mendengar kata-kata mana, ujarnya.

   "Sayang, benar-benar amat sayang! Kalau perguruan Hiat mo bun bisa mendapat bantuan dari Ku sauhiap, sudah pasti perjuangan kami untuk menegakkan keadilan dan kebenaran akan berjalan semakin lancar, hasil yang diperoleh pun akan bertambah luas"

   Ku See hong mendengus dengan dingin, katanya.

   "Khong tayhiap, kau tak usah banyak berbicara lagi, aku orang she Ku sudah terbiasa hidup bebas tanpa ikatan dari siapapun, bilamana tiada persoakan yang lain lagi aku orang she Ku akan segera memohon diri lebih dulu"

   Selesai berkata Ku See hong berjalan mendekati Im Yan cu, membungkukkan badan dan membopongnya bangun.

   Memandang wajah cantik si nona yang sedang tertidur nyenyak, apalagi teringat kalau enam hari kemudian dia bakal mati, tak kuasa lagi air matanya segera jatuh bercucuran dengan derasnya...

   Si pukulan langit dan bumi Kong Tang lun yang menyaksikan hal itu hanya bisa menghela napas sedih.

   Helaan napas itu entah berarti turut bersedih atas musibah yang menimpa anak muda tersebut, ataukah berarti kekecewaan nya karena gagal menarik Ku See hong untuk bergabung dengan pihaknya.

   Pada saat itulah, mendadak dibawah rembulan tampak ada dua sosok bayangan manusia berkelebat mendekat, ketika empat mata mereka yang tajam menangkap wajah Ku See hong serta si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun, mereka kelihatan seperti tertegun, kemudian salah seorang diantara nya segera menjerit kaget.

   "Kau... bukankah kau adalah Ku See hong, Ku sauhiap?"

   Kalau di dengar dari nada suaranya yang gemetar, bisa diketahui betapa terkejut dan bergembira hati orang itu. Sekali lagi Ku See hong mendongakkan kepalanya dan memandang wajah orang itu, kemudian sambil manggut-manggut katanya.

   "Kanglam sianghou, aaaah! Dua bersau-dara Hoo, apakah kalian sudah tidak kenal lagi dengan aku orang she Ku?"

   Kedua orang itu tak lain adalah Kanglam Siang hou. Terdengar Pek lek jiu Hoo Kian segera tertawa terbahak2, kemudian ujarnya. -ooo0dw0ooo-

   Jilid 25

   "KU SAUHIAP, kau ... kau sudah menjadi sehat walafia't kembali? Apakah kita sedang berjumpa dalam alam impian?' Ku See hong menghela napas sedih.

   "Saudara Ho, walaupun kita masih berada dalam dunia, tapi apa bedanya antara kenyataan dengan impian."

   Mendadak terdengar Siang hong kek Hoo Gi menjerit kaget.

   "Ku sauhiap, bagaimana keadaan nona Im? Apakah dia .... dia telah tewas ...."

   Rupanya setelah mendengar perkataan Ku See hong yang amat memilukan hati itu, apalagi setelah dilihatnya Im Yan cu yang berada dalam pelukannya sama sekali tak berkutik, bahkan dengusan napasnya pun tak kedengaran lagi, mereka telah mengira Im Yan cu sudah meninggal dunia...

   Ketika Ku see hong mendengar perkataan tersebut, dia nampak semakin sedih.

   Jawabnya dengan suara yang memilukan hati.

   "Dia belum mati, tapi tidak lama lagi jiwanya akan meninggalkan dunia ini ..."

   Ketika berbicara sampai disitu, Ku See hong tdak dapat menahan rasa sedihnya lagi, dua titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya ... Dengan perasaan gelisah pek lek jiu Ho Kian berseru.

   "Ku sauhiap, kenapa dengan nona lm, apakah dia sudah kena dihantam oleh manusia laknat?"

   "Ia telah dicelakai oleh pedang Ular perak Ciu Heng thian, dicekoki sebuah obat beracun...."

   "Ku sauhiap, racun apakah itu? Apakah tiada obat penawar yang bisa memunahkan racun itu?"

   Tanya Sian hong kek Ho Gi dengan cemas. Ku See hong manggut-manggut, jawabnya amat sedih.

   "Yaa, memang sejenis obat beracun yang sudah tiada obat penawarnya lagi didunia ini' "Pasti ada, pasti ada!"

   Buru-buru Pek lek jtu Hoo Kian berseru.

   "setiap racun yang ada didunia ini sudah pasti ada obat penawarnya, hanya bedanya dalam hal waktu saja, cepat tertolongnya atau terlambat diselamatkan nya"

   Sian hong kek Hoo Gi turut berkata lagi.

   "Ku sauhiap, bukankah kau sudah terkena pukulan beracun Hoa kut jian hun im kang dari Ban sia kaucu ? Biasanya barang siapa terkena pukulan beracun yang jahat itu, tipis harapan untuk hidup terus, tapi kenyataan nya bukankah kau pun tertolong ?"

   Mendengar perkataan tersebut, buru-buru Ku See hong bertanya.

   "Saudara Ho, tahukah kalian siapa yang telah menyelamatkan diriku itu .... ?"

   Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Pertanyaan mana segera membuat Kanglam siang hou tertegun, kemudian pikirnya dalam hati.

   "Aneh, masa dia tidak tahu siapa yang telah menyelamatkan jiwanya? Atau mungkin bukan dia, aaah betul, kalau begitu dia tak ingin diketahui jejaknya olehnya, maka setelah berhasil menyelamatkan jiwanya, ia pun berlalu ..."

   Berpikir sampai disitu, Kanglam siang hou segera saling berpandangan sekejap, sementara ke empat buah sorot matanya masing-masing memancarkan sinar mata bertanya, seakan-akan mereka hendak berkata, perlukah untuk memperlihatkan surat yang ditinggalkan manusia berkerudung itu kepada anak muda tersebut? Mendadak Thian kun tee ciang Khong Tang lun berjalan mendekat, kemudian ujarnya sambil tertawa nyaring.

   "Kang lam siang hou, apakah kalian hendak berangkat ke lembah Yu cui kok...?"

   "Terima kasih banyak atas bantuanmu semalam"

   Kata Sian hong kek Ho Gi cepat.

   "berhubung kami berdua sedang sibuk mencari nona Im Yan cu dan Ku See hong sauhiap, hingga kini belum berangkat ke lembah Yu cui kok?"

   "Tahukah kalian mengapa lohu mengajak kalian berdua berangkat ke lembah Yu cui kok? "Kami berdua tidak tahu, harap cianpwe memberi petunjuk kepada kami!" 'Bukankah kalian berdua mempunyai Jim sim siau kiam ?"

   Tanya Khong Tang lun tiba2. Sian hong kek segera menjerit kaget. ' Aaaah, jadi cianpwe adalah anggota Hiat mo bun ?"

   Teriaknya.

   "Benar, lohu tak lebih hanya seorang anggota Hiat mo bun yang bergabung lebih duluan dari pada kalian, sekarang sedang mendapat perintah dari buncu untuk menyelidiki organisasi dalam perkumpulan Ban- sia kau."

   "Harap cianpwe sudi memberitahukan, siapa nama aslimu"

   Pinta Sian hong kek Ho Gi dengan girang.

   "Lohu adalah si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun"

   "Aaaaaah, kau .... kau adalah pukulan langit dan bumi Khong Tang lun tayhiap!' Mendadak terdengar Ku See hong mendengus dingin dengan nada sinis, kemudian tegurnya.

   "Kanglam Siang hou, rupanya kalian juga anggota dari perguruan Hiat mo-bun"

   "Benar, benar, benar!"

   Jawab Pek lek jiu Ho Kian dengan cepat.

   "Ku sauhiap, kami dua bersaudara adalah anggota Hiat mo bun, buncu kami memiliki ilmu silat yang sangat tinggi apalagi dia ....' Belum habis dia memuji-muji kehebatan Hiat mo Buncu mendadak Ku See hong sudah mendongakkan kepalanya sambil tertawa nyaring. Dibalik suara tertawanya itu kedengaran penuh dengan rasa sedih, perih dan mengenaskan. Sian hong kek Ho Gi benar-benar tidak habis mengerti apa sebabnya Ku See hong seperti tidak begitu senang mendengar persoalan tentang Buncunya, buru2 dia berkata.

   "Ku sauhiap, mengapa kau ?' Ku See hong berhenti tertawa, lalu menjawab dingin.

   "Dua bersaudarar Ho, banyak tertima kasih atas budi kebaikanmu diwaktu-waktu lalu yang sempat merawat diriku, budi kebaikan ini sudah pasti akan kubayar di kemudian hari, sekarang aku hendak memohon diri lebih dahulu."

   Selesai berkata, dia lantas membopong Im Yan cu kedalam bopongannya dan siap berlalu dari sana. Buru-buru Pek lek jiu Ho Kian berseru.

   "Ku Sauhiap, harap kau jangan pergi dulu, siaute ingin menanyakan sesuatu hal lebih dulu kepadamu."

   Pelan-pelan Ku See hong membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan suara dingin.

   "Saudara Ho, kau hendak bertanya apa, cepat katakan, aku orang she Ku tidak mempunyai banyak waktu senggang untuk berbicara."

   "Ku sauhiap, tahukah kau siapa yang telah menyelamatkan selembar jiwamu?"

   "Bukankah tadi aku sudah menanyakan persoalan ini kepada kalian...."

   "Orang yang telah menolong jiwamu itu tak lain adalah Hiat mo Buncu, yakni manusia berkerudung warna warni itu."

   Ucapan tersebut segera membuat Ku See hong menjadi tertegun, tapi sesaat kemudian katanya sambil tertawa dingin.

   "Budi pertolongannya pasti akan kubalas dikemudian hari!"

   Rupanya dalam hati Ku See hong telah tertanam suatu pendapat kalau manusia berkerudung warna warni itu sebenarnya adalah manusia munafik yang berpura-pura sok mulia dan bijaksana.

   oooo0dw0oooo BAB 38 SEPERTI diketahui, sewaktu masih berada didalam gedung yang terpencil lagi diselimuti misterius itu, dia pernah dibikin mendongkol hatinya , oleh perkataan-perkataan Kho It ki, kemudian diapun merasakan pula suasana serba rahasia yang diperlihatkan penolong nya itu selama ini.

   Semuanya itu segera mendatangkan suatu perasaan yang amat tidak leluasa baginya, otomatis dia pun menaruh kesan kurang baik terhadap manusia berkerudung itu.

   Kemudian, pada malam ini dia telah berjumpa dengan Thian kun tee ciang Khong Tang lun, ucapan jagoan tua yang kelewat mengunggulkan majikannya itu kontan saja membangkitkan rasa mendongkol di dalam hatinya.

   Apalagi setelah diketahui sekarang bahwa manusia berkerudung yang misterius itulah yang telah menyelamatkan jiwanya, suatu kobaran api amarah yang tak diketahui darimana munculnya dengan cepat memba-kar seluruh tubuhnya.

   Pek lui jiu Ho Kian berkata lagi.

   "Buncu kami tidak akan menerima pembalasan budimu itu, tapi siaute tahu antara Buncu kami dengan dirimu sudah pasti mempunyai suatu hubungan yang luar biasa".

   Ketika Thian kun tee ciang Khong Tang lun mendengar Ho Kian mengatakan kalau antara Ku See hong dan Buncu mereka mempunyai hubungan yang luar biasa, dengan gusar dia segera menegur.

   "Ho Kian, apa yang telah kau katakan? Belum lagi menjadi anggota perguruan, besar betul nyalimu untuk mengatakan hal yang bukan-bukan, siapa bilang kalau Buncu kita mempunyai hubungan dengan orang lain?"

   "Khong tayhiap, keadaan yang sesungguhnya masih belum kami ketahui secara jelas"

   Ucap Pek - lui jiu Ho Kian pelan.

   "apa yang kami ujarkan hanya merupakan suatu dugaan dan Ku sauhiap sendirilah yang akan membuktikan akan hal ini."

   Thian kun tee cing Khong Tang lun tertawa dingin.

   "Heeehhh... heeehhh... heeehhh... Kanglam Sianghou, siapakah yang menjadi sponsor kalian untuk memasuki perguruan kami ini, Hiat mo bun tidak membutuhkan manusia yang tak setia terhadap Buncunya macam begitu."

   Kembali Pekd lui jiu Hoo Kiaan tertawa.

   "Sastrawan berbaju perlente Hoa siong si locianpwee yang merupakan sponsor kami, dan lagi kamipun sama sekali tidak mempunyai niat untuk tidak setia kepada Buncu."

   Ketika Ku See hong mendengar nama jin siusu (sastrawan berbaju perlente) di singgung, paras mukanya segera berubah, segera serurya dengan terkejut.

   "Apa? jadi Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si locianpwe juga telah bergabung dengan Hiat mo bun?"

   Dia benar-benar merasa terperanjat sekali setelah sastrawan berpakaian perlente yang sejak tiga puluhan tahun berselang sudah 827 termashur dalam dunia persilatan pun telah bergabung dibawah komando manusia berkerudung tersebut, bagaimana mungkin dia tak kaget setelah mengetahui akan hal ini?' Sekarang Ku See hong telah mampunyai semacam pandangan yang lain lagi terhadap manusia berkerudung tersebut, tentu saja pandangan mana menyangkut kemampuan orang tersebut untuk mengendalikan begitu banyak jago lihay.

   Sambil tertawa, Thian kun tee ciang Khong Tang lun berkata.

   "Bukan hanya sastrawan berbaju perlente saja yang telah bergabung dengan Hiat mo bun, bahkan ke empat gembong iblis dari pulau Tang hay to pun sudah menjadi anggota perguruan kami.."Khong Tang lun! "

   Dengan suara dingin Ku See hong segera berkata.

   "sebenarnya aku orang she Ku sangat menghormati dirimu, tapi tak kusangka kalau kau adalah seorang manusia yang pandai menjilat pantat. Hmmm ... Bila ada kesempatan, aku orang she Ku tentu akan menantang Buncu dari Hiat mo bun kalian itu untuk bertarung, aku ingin tahu manusia berkepala tiga berlengan enam apakah dia itu. Thian kun tee ciang Khong Tang lun menjadi naik pitam sesudah mendengar ucapan itu, diapun berteriak keras.

   "Ku See hong, pada mulanya lohu masih mengira kau adalah seorang pendekar besar yang mempunyai maksud luhur, rupanya kaupun tak lebih cuma seorang manusia latah Hmmm, dengan mengandalkan ilmu silatmu itu untuk menangkan lohu saja sudah sukar, masih berani berbicara besar untuk bertarunbg melawan Buncud kami"

   Pek lui jiu Ho Kian kuatir kalau pembicaraan yang semakin meruncing bisa mengakibatkan bentroknya dua orang jago tersebut, buru-buru dia menengahi.

   'Ku sauhiap, Buncu kami mempunyai hubungan yang luar biasa dengan dirimu.."

   "Aku orang she Ku tidak kenal dengannya, kalian tak usah banyak berbicara lagi"

   Tukas Ku See hong dengan suara dingin.

   "Ku Sauhiap, entah selama hidupumu berapa orang perempuan yang pernah kau kenali? Siapakah diantara mereka yang paling akrab denganmu ?". Ku See hong salah menyangka kalau lawan sedang mengejeknya, sambil tertawa dingin segera sahutnya.

   "Satu laksa orang, mau apa kau? Jumlah ini tidak akan terlalu banyak bukan?"

   Mendadak ia mendongakkan kepalanya lalu memperdengarkan suara tertawa panjang yang amat menusuk pendengaran.

   Tanpa menyapa atau berbicara lebih jauh lagi, dia membopong tubuh Im Yan cu dan segera berlalu dari situ.

   Buru-buru Pek lui jiu Ho Kian berseru.

   "Ku sauhiap!' Ku sauhiap! Harap kau tunggu sebentar lagi, aku orang she Ho ada suatu benda yang hendak kuserahkan kepadamu"

   Tapi Ku See hong sudah tidak memperdulikan mereka lagi, tanpa berpaling dia meneruskan perjalanannya, dalam waktu singkat dia sudah berada lima enam kaki jauhnya dari tempat semula.

   Pada saat itulah...

   Mendadak ditengah keheningan malam yang mencekam seluruh jagad, berkumandang suara genta yang dibunyikan bertalu-talu.

   "Tingg! Taang! Tinggg! Taaang..! Suara genta itu munculnya amat mendadak sekali dan segera membelah keheningan yang mencekam disekeliling tempat itu..Bunyi genta itu secara beruntun berkumandang sampai puluhan kali banyaknya, suara yang nyaring mengalurn diseluruh angkasa, membuat sqesuatu yang semrula hening, kini dicekam oleh keadaan yang benar-benar mengerikan sekali. Begitu mendengar suara genta itu, paras muka Thian Kun tee ciang Khong Tang lun berubah hebat, cepat-cepat serunya kepada Kanglam Siang hou.

   "Buncu kami sudah berada di lembah Yu cui kok dan mengeluarkan perintah bahaya utuk mengumpulkan sepuluh jago Hiat mo bun, mari kita segera berangkat ke sana!"

   Sembari berkata dia sudah melejit ketengah udara dan meluncur ke depan dengan kecepatan luar biasa.

   Ketika Ku See hong mendengar suara genta tersebut, dengan perasaan tercengang diapun menghentikan gerakan tubuhnya tanpa terasa.

   Pada saat itulah Kang lam siang huu sudah lewat disisi tubuhnya, mendadak Pek lui jiu Ho Kian menyerahkan secarik kertas kepada Ku See hong sambil berkata.

   "Ku sauhiap, surat ini di tinggalkan kepada nona Im oleh manusia berkerudung tersebut sewaktu menolong dirimu, setelah kau membaca isi surat tersebut dan dipikir sebentar, bisa jadi kau akan segera mengenali siapakah dia.

   "Untuk penyakit yang diderita oleh nona Im sekarang, kemungkinan besar hanya manusia berkerudung itu yang dapat menolongnya, tak ada salahnya bila kau pergi mencarinya. Kami dua bersaudara sudah menjadi anggota Hiat mo bun, sekarang Buncu ada perintah untuk mengumpulkan kami, untuk sementara kami akan berpisah dulu sampai disini, sampai jumpa lagi lain kesempatan."

   Selesai berkata, Kanglam sianghou segera mengerahkan ilmu meringankan tubuh masing-masing dan mengikuti dibelakang Thian kun-tee-ciang Khong Tang lun untuk berlalu dari situ.

   Dalam waktu singkat mereka sudah lenyap dibalik kegelapan sana...

   Malam sudah semakin kelam, bintang bertaburan diangkasa membiaskan cahaya yang redup.

   Rembulan tergantung pula diawang-awang dan memancarkan cahaya biru yang lembut.

   Waktu itu, kentongan pertama baru saja menjelang tiba.

   Sambil berdiri tegak, Ku See hong membuka kertas itu dan segera membaca isinya.

   "Adik Im Yan cu. Racun Hou kut jian hun im kang yang diderita olehnya besok akan segera hilang dan kesehatannya akan pulih kembali seperti sedia kala, selain sembuh diapun akan berubah menjadi seorang jagoan yang gagah bagaikan naga dan harimau. Aku tahu dia amat berterima kasih kepamu, dia mencintamu, aku harap kaupun dapat mencintainya dan memeliharanya agar hatinya yang terluka bisa memperoleh sedikit kehangatan dan hiburan. Aku harap surat ini jangan sampai kau bocorkan ke padanya, jangan biarkan dia tahu tentang hal ini, sebab hal tersetut bisa jadi akan mencelakainya dan diriku, seorang manusia bernasib jelek yang berada diujung langit, moga-moga kalian bahagia selalu' Selesai membaca isi surat tersebut, Leng hun-koay-seng Ku See- hong segera berdiri mematung, bagaikan sedang mengigau saja gumamnya. 'Siapakah dia? siapakah dia?"

   Dengan cepat dia melamun kembali ke dalam kenangannya belasan tahun berselang, berbagai pikiran seperti gulungan ombak di tengah samudra menerpa dan menerjang lewat tiada hentinya....

   Dari balik nada surat tersebut, bukankah dengan jelas terpetik suatu ungkapan perasaan cinta yang mendalam sekali? perempuan itu tidak cemburu, tidak iri, melainkan dalam hatinya justru menyimpan suatu kepedihan, suatu penyesalan yang amat mendalam...

   Siapakah dia..? Teka- teki tersebut serasa menusuk benaknya, akan tetapi ia tak mampu menjawab.

   Suara dari Pek lui jiu Ho Kian seolah-olah berkumandang kembali disisi telinganya.

   "Ku sauhiap, dalam hidupmu beberapa orang perempuan yang kau kenal? Perempuan manakah yang mempunyai hubungan paling akrab denganmu?"

   Im Yan cu, Him Ji im, Keng Cin sin, Ketika bedrpikir sampai daisitu, Ku See hbong menjerit kaget.

   "Aaaah. diakah! Mungkinkah Keng Cin sin. Mungkinkah Keng Cin sin yang telah mati...? Apakah dia masih hidup? Mungkin kah dia masih hidup...?"

   Tanpa terasa Ku See hong terbayang kembali kenangannya pada setahun berselang.

   Peristiwa tragis yang dialaminya dalam istana Huan mo kiong dilaut Lam hay.

   Disisi telinganya seakan-akan berkumandang lagi suara jeritan lengking yang menyayatkan hati dan memilukan hati dari gadis tersebut.

   "Engkoh Hong, cepat lari, sampai di alam baka pun adik Sin mu selamanya tetap mencintaimu, kau cepat lari..."

   Menyusul jeritan itu berkumandang pula suara jeritan yang memilukan hati, suara jeritan orang yang mendekati saat ajalnya.

   "Engkoh Hong .... adik Sin akan akan berangkat selangkah lebih dulu .... kau..."

   Tiba-tiba jeritan tersebut berhenti sampai ditengah jalan.

   "Adik Sin kau... kau tak akan mati... kau tak mungkin mati, Thian tak akan menyuruh kau mati."

   Berpikir sampai disitu, dengan suara yang keras Ku See hong berteriak keras.

   "Benar! Dia pastilah adik Sin, sudah pasti benar ...."

   Dia mengalihkan kembali sorot matanya ke atas kertas surat itu dan sepatah demi sepatah kata dibaca kembali, ketika terbaca sampai Manusia bernasib jelek dari ujung langit, dia menjerit sedih, butiran air mata jatuh bercucuran dengan derasnya memba-sahi pakaian yang dikenakan Im Yan cu.

   Keng Cin sin, adalah kekasih hatinya yang paling berkesan dalam benaknya, kekasih pertamanya yang tak pernah akan terlupakan olehnya, apalagi pada waktu itu hatinya baru saja terluka, begitu memilukan hati..

   Dia merasa Keng Cin sin yang begitu anggun, begitu cantik, benar-benar mempesonakan hati, begitu mendalam membekas dalam benaknya, biar langit ambruk, biar samudra mengering, dia tak akan pernah melupakan cintbanya kepada gaddis tersebut.

   Kaini Ku See hong merasa seakan-akan mendengar suaranya, seakan-akan menyaksikan bayangan tubuhnya, seakan-akan mengendus bau perawannya yang harum dan aneh..

   Dia memeluk tubuh Im Yan-cu kencang-kencang, dalam lamunannya dia mengira dia adalah Keng C in sin.

   Aaai...

   Keng Cin sin benar-benar telah menempati hampir seluruh bagian tubuhnya.

   Yaa, sampai mati Ku See hong tetap mencintainya dan bisa sampai melakukan senggama dengan Him Ji im, bukankah hal itupun disebabkan dia salah menganggap dia sebagai Keng Cin sin? Pelan-pelan Ku See-hong menjadi sadar kembali, ketika dia mengenali gadis yang berada dalam pelukannya adalah Im Yan cu, hatinya terjerumus kembali dalam kesedihan yang mendalam.

   Dia teringat pula akan Him Ji-im yang berada dalam sarang harimau, Im Yan-cu yang berada diambang pintu kematian dalam pelukannya.

   Dua orang itu semuanya sudah pernah melakukan hubungan suami istri dengannya..

   Him Ji-im adalah puteri tunggal gurunya Bun-ji koan su Him Ci seng, riwayat hidup-nya amat mengenaskan.

   Sedangkar Im Yan-cu adalah tuan penolongnya, seorang yang sangat mencintai dirinya.

   Kini, sudah ada tiga orang perempuan yang memenuhi benaknya, bagaimana mungkin seorang lelaki bisa memberikan hatinya untuk tiga perempuan? Ku See hong merasakan hatinya mulai mengucurkan darah dan merasakan pikiran nya kalut, kalut sekali.

   Mendadak...

   Setitik cahaya kebahagiaan muncul, secara tiba-tiba dari balik mata Ku See hong, kembali dia bergumam.

   ' Aku tak akan melepaskan siapapun diantara mereka, aku mencintai mereka semua!"

   Tapi mungkinkah harapannya itu bisa terwujud seperti apa yang dia harapkan? Perjalanan hidup manusia kadang kala harus melalui jalan yang tak rata, sering kali banyak durinya, banyak bukit yang tinggi dengan batu-batu cadas yang menghadang, Kehidupan manusia pun tidak selalu bahagia, tidak selalu berhasil mencapai kepuasan, bahkan sering kekecewaran yang muncul, kesedihan dan qkegagalan yang rdi peroleh.

   "Aku hendak mencari manusia berkerudung itu dan membuktikan apakah dia benar- benar adalah Keng Cin sin..."

   Bergumam sampai disitu, pelan-pelan dia mulai bergerak kedepan menuju kebalik kegelapan... Mendadak dari belakang tubuhnya berkumandang suara bentakan yang amat menusuk pendengaran.

   "Berhenti kau!"

   Ketika mendengar suara bentakan tersebut perasaan Ku See hong yang bergolak dan hatinya yang serasa kalut oleh rerasaan tadi seketika itu juga tersapu lenyap hingga tak berbekas.

   Ketika dia membalikkan badan dan memandang kearah mana berasalnya suara bentakan tersebut, dengan cepat pemuda itu berdiri tertegun.

   "Kemari kau!"

   Suara bentakan yang menggeledek kembali bergema memekikkan telinga...

   Entah sejak kapan, berapa kaki dihadapan Ku See hong sekarang telah berdiri seorang perempuan yang berambut panjang warna putih, mukanya cantik seperti kemala dan sama sekali tak nampak kerutan, bajunya indah dan halus berwarna biru.

   Barusan Ku See hong tertegun karena bentuk wajah perempuan itu aneh sekali bila dilihat dari rambutnya yang telah beruban, dia seharusnya seorang perempuan tua yang telah lanjut usia, akan tetapi kalau dilihat dari raut wajahnya, justru mirip sekali dengan seorang gadis muda yang baru berusia dua puluh tahunan.

   Sepasang matanya yang jeli memancarkan cahaya tajam yang sangat menggidikkan hati, membuat dia berwibawa sekali.

   
Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Ketika sorot mata Ku See hong saling membentur dengan sorot matanya itu, diam-diam dia merasa hatinya bergidik, sebab sorot matanya itu benar-benar kelewat tajam, sehingga membuat orang tak berani berta-tapan muka secara langsung dengan nya.

   Ku See hong tahu kalau ilmu silat yang dimiliki perempuan berambut putih itu pasti lihay sekali, padahal dia mana tahu kalau perempuan itu sebenarnya adalah manusia paling aneh yang berilmu silat paling tinggi didunia saat ini.

   Ku See hong yang berwatak angkuh dan tinggi hati, merasa mendongkol sekali karena suara bentakan dan tatapan mata perempuan tersebut, segera tegurnya dingin.

   "Siapakah kau? Mengapa kau bersifat begitu angkuh dan takabur dihadapanku?"

   Mendengar teguran mana, perempuan berambut putih itu nampak seperi agak tertegun, rupanya dia tidak menyangka kalau Ku See hong bernyali begitu besar. Terdengar perempuan itu membentak lagi keras-keras.

   "Kau si manusia laknat, sudah berani mengganggu anak gadis orang, suka mempermainkan lagi, Lo nio akan segera membinasaksn dirimu disaat ini juga!"

   Mendengar perempuan tersebut membaha-sai diri sendiri sebagai "lo nio"

   Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, tapi dengan wajah gusar dia berseru pula.

   "Kau jangan menfitnah orang dengan seenaknya sendiri, aku orang she Ku adalah seorang lelaki sejati, aku tak akan membiarkan perempuan semacam kau menegur aku dengan semaunya sendiri"

   Dengan cepat perempuan berambut putih itu dipengaruhi oleh keangkuhan Ku See hong, dia seakan-akan teringat kembali dengan peristiwa yang terjadi pada lima puluh tahun berselang, lelaki yang telah menghancur leburkan hatinya pun mempunyat kegagahan dan watak persis seperti pemuda tersebut..

   Dengan wajah berubah hebat perempuan berambut putih itu segera menegur.

   "Siapakah kau? Cepat jawab!' "Siapa pula dirimu? Mengapa tidak menyebutkan dirimu sendiri lebib dahulu?"

   Saking gusarrya lalu tubuh perempuan berambut putih itu sampai gemetar keras, di ringi bentakan nyaring tubuhnya menerjang ke 836 muka, tangan kirinya menyapu ke muka dan mencengkeram pergelangan tangan Ku See hong.

   Anak muda itu benar-benar merasa terperanjat, dia tak menyangka kalau pihak lawan memiliki gerakan tubuh yang cepat, sehingga belum lagi ingatan untuk menghindar sempat melintas, persendian tulang tangan kanannya, sudah terlanjur dicengkeram.

   Seketika itu juga dia merasakan separuh tenaga yang berada ditubuh sebelah kanannya lenyap tak berbekas, tapi tangan kirinya masih memeluk tubuh Im Yan cu kencang-kencang.

   "Kau bersedia untuk menjawab atau tidak!"

   Bentak perempuan berambut putih itu lagi.

   Perlu diketahui, Ku See hong sudah merupakan jagoan lihay dalam dunia persilatan dewasa ini, dia sama sekali tidak menyangka kalau tangannya bakal kena di cengkeram orang dengan begitu mudah, dari sini dapat diketahui kalau ilmu silat yang dimiliki orang itu benar- benar luar biasa sekali.

   


Golok Bulan Sabit -- Khu Lung /Tjan Id Pendekar Satu Jurus Karya Gan KL Golok Kumala Hijau -- Gu Long

Cari Blog Ini