Pertikaian Tokoh Persilatan 13
Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya Chin Yung Bagian 13
Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya dari Chin Yung Kerabat istana jadi sibuk sekali melakukan pencarian. Tetapi ada beberapa orang menduga mungkin Toan Hoagya tengah-pergi menyamar keluar dari istana, melakukan penyelidikan sesuatu. Orang2 istana memang mengetahui bahvwa raja mereka memiliki kepandaian yang tinggi, seharusnya mereka tidak berkuatir. Tetapi disebabkan dua orang semalam melayani Toan Hongya mengatakan bahwa raja mareka telah masuk tidur, mengatakan dan dipagi itu tidak terlihat lagi, membuat mereka jadi kuatir juga. Maka Toan Liang, sebagai panglima yang memimpin angkatan perang Tailie, telah menyebar beberapa orang2nya untuk melakukan pencarian jejak raja mereka karena kuatir kalau2 raja mereka Toan Liang mengalami sesuatu yang tidak diinginkan. Walaupun para pengawal istana telah melakukan pencarian disekitar Tailie, Toan Hongya tidak berhasil mereka jumpai. Malah telah dua hari lewat begitu saja, Toan Hongya tidak berada di istana, hal ini membuat semua orang di istana tambah panik. Tidak biasanya Toan Hongya keluar istana sampai ber- hari2. Sebab setiap kali akan keluar istana, Toan Hongya paling lama hanya menghabiskan waktu satu hari dan kembali ke istana. Maka orang2 istana Tailie menduga tentu ada sesuatu yang telah terjadi. Keadaan ini telah membuat Toan Liang, dan Toan Bun jadi sibuk sekali menyebar orang orang istana untuk mencari jejak raja mereka. Tetapi keadaan seperti itu berlangsung sampai beberapa hari lamanya tanpa memperoleh hasil, karena Toan Ceng telah lenyap tanpa meninggalkan jejak. Pihak istana jadi tambah panik, malah telah mengerahkan beberapa pasukan untuk menggeledah rumah2 penduduk. Mereka sangat - menguatirkan sekali keselamatan raja mereka. Banyak juga orang yang mereka curigai telah ditangkap, namun sejauh itu tetap saja mereka tidak berhasil menemui jejak raja mereka. Pihak istana jadi begitu panik dan berduka, mereka jadi bersedih karena berkuatir sekali kalau2 raja mereka itu menemui bahaya. Usaha pencarian terus juga dilakukannya. Tetapi urusan yang terjadi itu, yaitu lenyapnya sang raja dirahasiakan ketat, sebab pihak kerajaan kuatir kalau-kalau akan menimbulkan kegoncangan dihati rakyatnya, kalau saja berita lenyapnya raja mereka diketahui dan didengar oleh rakyat Tailie.......... ---o^dw.kz~0~tah^o--- BAGIAN 31 . AKSI SI NENEK PENGUASA IM YANG HUN BONG KIM LIAN yang telah menculik Toan Hongya, lalu membawa pulang kekamar rumah penginapannya. Tetapi sesampai dikamar rumah penginapan itu, ia teringat Liu Liang Cwan dan Oey Yok Su masih menginap disana, jika terjadi keributan dikamarnya tentu akan memancing perhatian kedua orang tersebut. Akhirnya ia menjejakkan kakinya melocat meninggalkan penginapan tersebut sambil menggendong Toan Hongya, ia teringat suatu tempat. Ternyata Bong Kim Liam membawa Toan Hongya kesebuah kuil kuno yang terletak dipinggiran kota, yang pernah dilihatnya saat dia datang pertama kali ke Tailie. Kuil itu diurus oleh tiga orang pendeta yang telah berusia pertengahan baya. Tetapi hal itu tidak membuat rintangan atau kesulitan bagi Bong Kim Lian. la mengetuk pintu kuil yang tertutup dan seorang pendeta yang berusia pertengahan baya yang tampaknya masih mengantuk sambil mengusap-usap matanya, telah membuka pintu kuil. Waktu melihat tamunya adalah seorang wanita cantik yang menggendong seorang pemuda yang tampaknya tengah tertidur nyenyak, pendeta itu jadi heran. "Ada urusan penting apakah dimalam buta seperti ini nona datang berkunjung kekuil kami?" Tanya pendeta itu. Bong Kim Lian tersenyum manis. "Kami tengah melakukan perjalanan dan kemalaman ditengah jalan, malangnya sahabat ku ini juga terserang semacam penyakit, sehingga ia perlu memperoleh perawatan. Apakah Taisu bersedia memberikan sedikit tempat untuk kami benaung melewati malam yang dingin ini?" Pendeta itu tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Kalau memang wanita itu datang seorang diri, tentu bisa saja ia menolaknya dengan alasan dikuil itu memang tidak terdapat wanita dan tentu tidak akan baik jika dilihat orang luar. Namun sekarang yang membuat dia sulit menolaknya justru wanita itu menyatakan sahabatnya itu tengah terserang semacam penyakit, maka pendeta itu telah membuka pintu lebih lebar, ia mempersilahkan tamunya itu untuk masuk. Bong Kim Lian girang melihat tipu daya nya telah berhasil. Setelah pendeta itu menutup pintu kuil, ia mengajak Bong Kim Lian kesebuah kamar yang tidak begitu besar, dan hanya dilengkapi oleh sebuah pembaringan. "Dikamar ini nona bisa beristirahat ......., kalian boleh mempergunakan kamar ini" Kata pendeta itu. "Terima kasih Taisu ...... !" Kata Bong Kim Lian sambil meletakkan Toan Hongya dipembaringan. "Dikuil ini terdapat beberapa orang pendeta yang mengurus kuil ini, Taisu," Tanya Kim Lian lagi. Pendeta itu tertegun sejenak, tetapi tokh ia menyahuti juga. "Tiga orang, termasuk Lolap ......!" Sahut pekdeta itu. "Bisa kami meminta sedikit air hangat ?" Tanya Bong Kim Lian lagi. Pendeta itu mengangguk. "Tunggu, Lolap akan mengambilkannya!" Katanya, dan ia telah menuju kedapur. Sedang kan Bong Kim Lian diam2 telah mengikutinya, diluar tahu pendeta itu sendiri. Ketika pendeta itu telah mengambilkan air hangat dari dapur dan akan menuju kekamar Bong Kim Lian, justru wanita cantik itu telah berada dihadapannya, mengejutkan pendeta itu. Waktu itu Bong Kim Lian telah berkata . "Terima kasih Taisu, maaf kan mengganggu tidur Taisu, silahkan tidur lagi.......!" Dan Bong Kim Lian menyambuti tempat air hangat itu, ia mengulurkan tangan kanannya dengan cepat, dan ternyata pendeta itu telah tertotok jalan pulasnya. Pendeta itu hanya merasakan dada sebelah kirinya sakit, kemudian sudah tidak sadarkan diri, tubuhnya terkulai rubuh dilantai. Dia telah tertidur dengan keadaan tertotok. Bong Kim Lian bekerja cepat. Sambil membawa tempat air hangat itu ia tidak kembali kekamar dimana Toan Hongya berada, tetapi dikelilinginya kuil-itu, ia melihat dua orang pendeta yang berusia pertengahan baya tengah tertidur nyenyak disebuah kamar. Cepat sekali Bong Kim Lian mendorong daun pintu kamar yang tidak terkunci itu, ia menotok jalan darah pulas pendeta yang tengah tidur ....... kedua pendeta itu akan terus tidur sampai dua hari dua malam karena totokan tersebut. Cepat2 Bong Kim kembali kekamar dimana Toan Hongya tergeletak, ia menuangkan sedikit air hangat kedalam sebuah cawan, kemudian dicampur sedikit bubuk putih, yaitu bubuk pelemas seperti yang diminum oleh Oey Yok Su beberapa saat yang lalu. Bong Kim Lian kemudian menghampiri pembaringan, ia duduk ditepi pembaringan. Dilihatnya Toan Hongya tertidur nyenyak sekali akibat asap pulas yang dibakar beberapa waktu yang lalu. Ditekan kedua rahang Toan Hongya kemudian waktu mulut Toan Hongya terbuka, Bong Kim Lian memasukan air bercampur bubuk putih obat pelemas itu, ia tuangkan kedalam mulut Toan Hongya, dan menekan tenggorokkan raja itu sehingga cairan itu masuk kedalam kerongkongannya. Bong Kim Lian tersenyum puas. Dengan tidak sabar ia duduk menantikan Toan Hongya terpengaruh obat pelemas itu, yang akan bekerja selama sepeminuman teh, maka Bong Kim Lian harus menanti dulu sebelum menyadari pemuda itu dari pulasnya. Bong Kim Lian tersenyum, ketampanan yang dimiliki Toan Hongya tidak kalah jika dibandingkan dengan Oey Yok Su, juga tubuhnya yang tegap disamping juga Kim Lian mengetahui pemuda ini memiliki kepandaian yang tinggi. Setelah yakin obat pelemasnya bekerja, Bong Kim Lian menotok jalan darah Toan Hongya. Toan Ceng terbangun dari tidurnya. la heran sekaii ketika pertama kali membuka matanya melihat dirinya berada ditempat asing. Yang lebih mengejutkan batinya justru ia melihat wanita cantik dihadapannya. Dan yang lebih membuat ia tertegun adalah wanita itu Bong Kim Lian, yang diketahuinya dari Oey Su dan Lu Liang Cwan sebagai wanita cabul. "Siapa... siapa kau.... mengapa kau membawaku kemari ?, mengapa aku berada di sini ?" Tanya Toan Ceng dengan suara gagap. Bong Kim Lian tersenyum manis sekali. "Hongya," Katanya dengan suara yang merdu, ia memanggil Hongya, karena Kim Lian telah mengetahui asal usul pemuda ini, yang merupakan Kaisar negeri Tailie ini. "Engkau mengingau dalam mimpimu, engkau berjalan diluar sadarmu ......, engkau keluar istana dan keluyuran seorang diri dalan keadaan tidur aku kuatir Hongya mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, telah mengikuti sampai dikuil ini." Mendengar perkataan Bong Kim Lian bukan main herannya Toan Ceng. "Apakah benar2 telah terjadi begitu?" Tanyanya heran. Kim Lian, mengangguk. "Ya....., Hongya telah mengalami mimpi yang membuat Hongya jadi jalan dalam keadaan tidur .......!" Sahut wanita cantik ini. Tetapi Toan Hongya yang otaknya terang dan cerdas mana bisa mempercayai parkataan wanita ini. Ia mengetahui, selama hidupnya belum pernah mengalami peristiwa seperti itu. Dan juga saandainya ia bermimpi berjalan dalam keadaan tertidur, jelas ia akan di lihat oleh para pengawal istana. Tetapi mengapa tahu2 ia telah berada diruang yang asing seperti ini ? Apa lagi mernang Toan Hongya telah mengahui dari Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan, bahwa wanita cantik ini adalah seorang wanita cabul yang menyukai anak muda, untuk diambil sari keperjakaannya, Toan Ceng jadi bergidik. la, berusaha untuk bangun duduk, tetapi dirasakana tubuhnya lemas sekali, ia seperti tidak memiliki tenaga, dan tangannya yang menunjang berat tubuhnya, jadi gemetaran, sehingga akhirnya Toan Hongya telah rebah kembali, Bong Kim Lian berkata dengan suara yang manis . "Hongya jangan terlalu banyak bergerak dulu," Katanya. "Hongya perlu istirahat, biarlah aku yang merawatmu ......!" "Siapa engkau sebenarnya ?" Tanya Toan Ceng kemudian. Kim Lian tersenyum lagi. "Siauwmoy she Bong dan bernama Kim Lian," Kata Kim Lian memperkenalkan dirinya. "kebetulan Siauwmoy tengah berke ana dinegeri Hongya.........!" "Hemm.......," Tertawa tawar Toan Hongya, dan kemudian berkata dengan tidak senang. "Baiklah, jika memang benar apa yang telah engkau ceritakan itu, aku berterima kasih atas pertolonganmu, tetapi aku akan segera kembali ke istana, agar orang2 istana tidak menjadi bingung atas kepergianku ini.........!" Sambil berkata begitu, Toan Hongya berusaha untuk bangun. Tetapi tenaganya habis, ia sama sekali terlalu lemah untuk bangun dari pembaringan itu. "Jangan terlalu banyak bergerak Hongya, percayalah...... Hongya masih terlalu lemah." Kata Kim Lian. Toan Ceng jadi kaget, karena ia benar2 merasakan tenaganya seperti lenyap sama sekali. Seketika itu juga Toan Ceng menduga, pasti semua ini adalah perbuatan main gila perempuan cabul ini. Tetapi sebagai seorang yang cerdas Toan Hongya tak mau menunjukan kemarahannya, ia hahya berkata . "Terima kasih atas pertolongan yang telah engkau berikan ... dan maukah engkau, menolongku lagi ?" "Katakanlah Hongya, dengan senang hati aku akan menolong dan membantu, jika memang aku bisa melakukannya ........!" Kata Kim Lian cepat. "Dapatkah engkau pergi keistana untuk rnemberitahukan keadaanku ini, agar orang2 istana datang menjemput diriku ?" Kim Lian tertawa. "Mana bisa Hongya ? Hari telah larut malam....... sedangkan aku seorang wanita, mana berani aku berke!uyuran seorang diri dimalam buta seperti ini ?" Toan Ceng semakin keras dugaannya bahwa dirinya memang dikerjakan oleh wanita ini diculiknya. Maka hatinya jadi mendongkol. Tetapi Toan Hongya tidak memperlihatkan kegusaran hatinya, ia hanya berkata . "Baiklah jika begitu, tetapi kuharap pagi engkau tolong memberitahukan pada orang istana mengenai keadaan diriku ini dan minta mereka menjemputku......! " Bong Kim Lian tersenyum sambil mengangguk. "Dengan senang hati aku akan melaksanakan perintah Hongya.....!" "Aku tentu tidak berani rnenolak perintah Toan Hongya, tetapi jika aku menolongi Hongya, aku akan menerima hadiah, bukan? Maksudku hadiah dari Hongya." Toan Ceng jadi ragu2, tetapi akhirnya ia mengangguk juga. "Tentu...., tentu.... pihak istana akan memberikan hadiah yang cukup banyak atas pertolongan yang engkau berikan padaku. Engkau tentu akan diberikan uang dan harta perhiasan yang cukup banyak atas jasa2mu ini........ !" Kata Toan Hongya. Tetapi Bong Kim Lian telah menggelengkan kepalanya. "Bukan itu yang kukehendaki, Hongya," Kata Bong Kim Lian kemudian. Hati Toan Ceng tercekat. "Lalu apa yang kau kehendaki?" Tanyanya, walaupun Toan Ceng mulai merinding ..... karena dapat menduga apa yang diminta wanita ini, yang menurut Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan merupakan wanita cabul. "Aku menghendaki hadiah dari Hongya.......!" Sahut Kim Lian tertawa. "Mengharapkan hadiah dariku?" "Ya, aku hendak tolongi Hongya, tetapi aku juga menginginkan,agar Hongya sendiri yang memberikan hadiah itu kepadaku.........!" "Hadiah apa yang engkau kehendaki dariku?" Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Tanya Toan Hongya. "Tidak banyak..... entah Hongya akan merasa atau tidak jika aku mengatakannya?" Kata Kim Lian sambil mengawasai Toan Hongya disertai senyuman2nya. "Katakanlah........!" "Aku....... aku hendak......!" Tetapi Kim Lian tidak meneruskan perkataannya itu, ia ter-senyum2 memperlihatkan sikap seperti malu2..... "Katakanlah......" Bentaknya. "Baiklah Hongya, harap Hongya tidak marah." Kata Kim Lian. "Sesungguhnya aku hendak menyerahkan diri kepada Hongya...... menyerahkan bulat2 ....... betapa bangganya jika aku bisa tidur semalaman saja bersama Hongya, karena itu berarti merupakan kenangan yang sangat berharga, dimana aku telah bisa tidur bersama seorang Kaisar seperti Hongya !" Mendengar perkataan Kim Lianitu, tubuh Toan Hongya jadi merinding ..... seketika ia teringat perkataan Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan bahwa wanita cantik ini sesungguhnya seorang nenek tua yang telah berusia hampir delapan puluh tahun, yang tengah meyakinkan ilmu Im Yang Hun, ilmu sesat yang membutuhkan banyak sekali sari keperjakaan pemuda ....... ! Teringat begitu, muka Toan Hongya jadi berobah pucat. Apa lagi teringat bahwa dirinya dalam keadaan lemas tidak bertenaga. Disaat seperti inilah barulah Toan Hongya mau mempercayai keterangan Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan. Tetapi segalanya telah terlambat ........ Bong Kim Lian melihat perobahan wajah raja ini, ia tersenyum sambil katanya . "Hongya, tentu engkau tidak keberatan mengabulkan permintaanku itu ?" Toan Hongya diam. "Bagaimana Toan Hongya" Desak Kim Lian. Hongya itu berdiam terus. Kim Lian mendesak terus, akhirnya Toan Hongya bisa mengambil keputusan. "Baiklah....., aku akan menerima usulmu itu setelah aku berada diistana kembali. Engkau beritahukan dulu orang istana, agar mereka menjemputku kemari, dan setelah aku berada diistana, aku mengirim orang untuk menjemputmu masuk istana.......!" Tetapi Bong Kim Lian bukan orang bodoh ia melihat Toan Hongya seperti ragu2 dan memandang dia dengan sorot mata jijik, maka Bong Kim Lian yakin bahwa Toan Hongya ini tentu telah mengetahui keadaan dirinya lewat Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan. la yakin bahwa permintaan Toan Hongya itu hanyalah untuk memperdayakan dirinya, agar bisa meloloskan diri dari keadaan sekarang. "Mengapa tidak sekarang saja, Hongya ? Bukankah sekarang ini merupakan kesempatan yang baik ?" Tanya Kim Lian. "Bukankah disini hanya kita berdua saja ?" Mendengar perkataan Kim Lian yang mendengung nada mendesak seperti itu, Toan Hong ya jadi bingung juga. Sedangkan Kim Lian berkata . "Jika memang aku nanti di jemput masuk kedalam istana, hal itu akan diketahui banyak orang jelas hal ini tidak menggembirakan, tentu akan menimbulkan kecurigaan mereka yang akan menjadi bahan pembicaraan mereka. Menurut pendapatku alangkah baiknya jika kita ini dapat segera melakukannya sekarang saja .. karena inilah kesempatan yang paling baik......I" Toan Hongya cepat2 menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak........tidak bisa.......!" Katanya agak gugup. "Mana bisa dilakukan sekarang.......seperti engkau lihat kesehatanku sekarang ini agaknya terganggu, semangat dan tenagaku seperti lenyap ..... aku tidak memiliki tenaga, berarti dalam satu-dua hari aku harus beristirahat dulu memulihkan semangatku ........!" Bong Kim Lian tersenyum. "Hongya jangan salah paham, itu bukan berarti tenaga lenyap.......justru tadi Siauwmoy telah lancang tangan memberikan sedikit obat penenang, obat yang bisa membuat Hongya tenang sehingga tidak menimbulkan keributan bagi orang2 disekitar tempat ini, obat itu memang mendatangkan rasa lemas dan tenaga seperti lenyap dari tubuh. Tetapi setelah lewat satu hari lagi, semuanya itu akan lenyap....... dan tenaga Hongya akan pulih kembali. Bukan berarti bahwa sekarang ini Hongya tidak bisa melaksanakan tugas untuk tidur bersama Siauwmoy ......!" Genit sekali waktu Kim Lian berkata begitu, tubuhnya juga di-gerak2kan dengan gerak gerik yang menggiurkan, sehingga Toan Hongya jadi muak melihatnya. Tetapi yang, mengejutkan Toan Hongya justru Kim Lian mengakui bahwa lemasnya dia disebabkan oleh semacam obat yang diberikan oleh wanita ini. Maka perasaan marah, mendongkol dan penasaran telah berkecamuk menjadi satu didalam hati raja ini. Waktu itu Bong Kim Lian telah tertawa manis, sambil menggeliatkan tubuhnya untuk menimbulkan rangsangan, dia juga berkata . "Apakah aku terlalu jelek, Hongya ?" Toan Ceng berdiam diri saja, ia jadi tergetar hatinya diliputi oleh perasaan jijik dan ngeri, diam2 ia jadi merinding. Bong Kim Lian berkata . "Tentu Hongya tidak keberatan untuk mengabulkan permintaanku ?" Toan Ceng menghela napas. "Tetapi jika sekarang aku keberatan.......!" Kata Toan Hongya kemudian. "Lalu kapan?" "Setelah aku berada diistana." "Itulah urusan yang tidak enak untuk pihakku," Kata Kim Lian. "Tetapi untuk melakukan segalanya ditempat yang kotor seperti ini aku tidak bersedia," Toan Ceng mencari alasan. "Hemm, Toan Hongya terlalu men-cari2 alasan", kata Kim Lian. "Sungguh, tentu tempat yang sekotor ini tidak akan mendatangkan kegairahan dan kegembiraan," Menyahuti Toan Ceng tetap dengan pendiriannya. "Tetapi justru aku menghendakinya sekarang saja, Hongya .......!" Toa Ceng terdiam. Jika dilihatnya keadaan seperti ini memang agak sulit juga ia bisa mengelakkan diri dari tangan wanita cabul tersebut. la jadi memutar keras pikirannya. "Bagaimana Hongya?" Didesaknya begitu Toan Ceng berusaha untuk tersenyum. "Engkau demikian cantik dan manis, maka jika kita hanya sekedar melakukan apa yang kau kehendaki itu disini, engkau sendiri yang rugi ....... !" Kata Toan Ceng. "Memang mudah, aku bisa saja tidur bersamamu disini, tetapi......tentu itu tidak berarti apa2. Tetapi jika aku telah kembali keistana, dan aku perintahkan orang menjemputmu, bukankah engkau lebih bahagia. Jika mungkin, malah aku bersedia mengambil kau menjadi permaisuri, engkau sangat cantik, tentu orang2 istana akan menyetujui keinginanku itu .... !" Kim Lian telah berpengalaman. Mana bisa di bujuk seperti itu Maka wanita cantik, ini teleh melontarkan senyumnya sambil menggeliat genit. "Hongya, kita tidak perlu berpikir terlalu jauh........ yang terpenting sekarang saja kita tidur bersama. Bukankah kita akan sama2 senang ? Soal pengangkatan diriku untuk menjadi permaisuri Hongya, itu terserah nanti saja akupun tidak berpikir sejauh itu. Asal aku tidur bersama Hongya yang agung dan memiliki kekuasaan penuh di Tailie ini, sudah merupakan suatu kebanggaan buatku... !" "Tentu aku tidak bisa melakukannya, ditempat seperti ini, engkau harus ingat bahwa aku adalah raja dinegeri ini," Kata Toan Ceng. Kembali Kim Lian senyum. "Hongya, dengarlah," Katanya kemudian. "Aku tidak mengharapkan apapun juga. Jika memang Hongya telah meluluskan untuk tidur bersamaku dihari ini, maka begitu fajar menyingsing aku akan keistana untuk - memberitahukan orang2 istana agar menjemput Hongya. Bukankah itu merupakan pikiran yang bagus ?" Toan Ceng jadi terdesak, dan ia bingung sekali. Sebagai seorang akhli silat yang telah memiliki kepandaian tinggi, memang Toan Hongya bisa saja pura2 menuruti keinginan wanita cabul ini. Dan kelak jika, mereka tengah bercumbu Toan Hongya bisa mempergunakan kesempatan untuk mencelakai Kim Lian. Namun yang membuat Toan Hongya ragu2 justru disaat itu ia tengah dipengaruhi obat pelemas yang membuat seluruh tenaganya seperti telah lenyap, disamping itu juga memang Kim Lian pun memiliki kepandaian yang tinggi, tidak mungkin ia bisa mencelakai wanita itu disaat mereka bercumbu, malah kemungkinan dirinya yang akan lebih dalam terlanjur jatuh kedalam cengkeraman wanita itu. Hal ini membuat Toan Hongya jadi ragu2 sampai ia berdiam diri saja. Bong Kim Lian melihat sikap raja itu, jadi tersenyum lagi. Kim Lian yakin kali ini tidak mungkin gagal menguasai Toan Hongya, seperti yang dialaminya ketika ia berusaha menguasai Oey Yok Su. Karena waktu itu tidak diduga telah muncul Lu Liang Cwan yang mengagalkan rencananya, tetapi sekarang mereka justra berada disebuah kuil, yang tentu jauh dari perhatian siapapun juga, terlebih lagi ketiga orang pendeta pengurus kuil tua ini telah dibuat tidak berdaya, sehingga tidak akan menimbulkan kegaduhan. Memang Bong Kim Lian sekarang telah melakukan segala apa yang hendak dilaksanakannya dengan penuh perhatian, ia tidak mau kalau sampai kali ini harus menemui kegagalan lagi. Sedangkan Toan Ceng sendiri tengah bingung bukan main, diam2 ia berdoa dihatinya, untuk memperoleh jalan keiuar, agar ada orang yang bisa bantu meloloskan ia dari cengkeraman Bong Kim Lian. Sebagai seorang raja yang memiliki kekuasaan besar, belum pernah Toan Hongya dicekam oleh perasaan takut seperti sekarang. Namun sekarang, Toan Ceng baru mengetahui apa yang disebut takut ......... Bong Kim Lian telah tertawa lagi, dia menggeliat-geliat sambil mendekati dirinya pada Toan Ceng yang masih rebah dipembaringan. Waktu itu, Toan Ceng telah memusatkan seluruh kekuatan sinkang yang ada padanya, untuk disalurkan pada dirinya. Namun Justru Toan Hongya merasakan betapa napasnya agak memburu, hatinya juga tidak tenang. Bong Kim Lian mendekati mukanya pada raja itu, ia berbisik dengan suara yang lirih sekali . "Tentu Hongya tidak keberatan jika kita melakukannya sekarang ........ !" Jari2 tangan Bong Kim Lian, yang lentik itu telah meng-usap2 dada Toan Hongya, sehingga membuat raja itu tambah jijik saja. ---o^dw.kz~0~tah^o--- TIBA-TIBA Bong Kim Lian merasakan dada raja ini keras sekali. Wanita cantik ini jadi heran, segera ia menarik tangannya.......... "Dadamu keras sekali, Hoogya ?" Tanyanya ingin mengetahui. Toan Ceng diam saja. Sedangkan Bong Kim Lian telah tertawa lagi, sambil mengulurkan tangannya, dia membuka tali pengikat pinggang Toan Hongya, dimana dia hendak melepaskan pakaian luar raja ini. Toan Ceng jadi gugup. Segera juga Toan Ceng berusaha mempergunakan kedua tangannya untuk mencegah perbuatan wanita itu. Namun tenaganya telah habis, ia tidak memiliki kekuatan untuk mencegah keinginan dari Bong Kim Lian, sehingga pakaian luarnya telah kena dibuka. Mata Kim Lian jadi terpentang lebar2. Wanita itu telah menyaksikan sesuatu yang aneh dan tidak diduganya. Tubuh dan dada Toan Hongya bersisik "Kau.....?" Katanya dengan suara tersendat dan ia jadi tertegun. Toan Hongya seketika memperoleh akal, tetapi la berdiam diri saja. "Mengapa tubuhmu bersisik seperti itu ?. Kau manusia atau binatang?" Tanya Bong Kim Lian saking heran dan takjubnya. Toan Hongya menyahuti, karena ia menganggap inilah satu-satunya kesempatan yang dimilikinya untuk meloloskan diri dari cengkeraman Bong Kim Lian. "Aku sesungguhnya telah minum serupa racun, sehingga seluruh darahku keracunan, dan tubuhku juga telah timbul sisik2 ini. Hanya bisa lenyap jika memang aku dapat tidur bersama seratus perawan yang masih gadis. Maka itu nona, aku bukan tidak mau tidur denganmu......., justru darahku itu telah mengandung racun. Setiap gadis yang tidur denganku akan terbinasa karena keracunan, dimana racun yang mengendap ditubuhku akan berpindah kepadanya. Dan...... aku melihat engkau demikian cantik, sayang kalau sampai binasa dengan cara begitu penasaran." Rupanya kata2 Toan Hongya ini berpengaruh juga untuk Kim Lian. Tetapi tokh akhirnya Kim Lian tersenyum juga ia merupakan seorang wanita yang telah hidup didunia ini hampir delapan puluh tahun ia sangat berpengalaman sekali. Iapun diam2 menduga didalam hatinya . "Tampaknya raja Tailie ini adalah seorang raja yang luar biasa ia memiliki sisik2 pada, tubuhnya tentu sari keperjakaannya itu lebih hebat dari pemuda2 lainnya aku sangat beruntung telah berhasil menculiknya." Karena berpikir begitu, Kim Lian jadi girang, ia telah berkata . "Baiklah Hongya, aku tetap dengan pendirianku, yaitu ingin tidur dengan Hongya berdua hari ini juga..... biarlah, jika memang Hongya benar2 memiliki darah yang mengandung racun jahat yang bisa mencelakai diriku, aku akan puas dan senang hati menerima akibatnya itu ....... !" Toan Ceng jadi tambah bingung. Gertakan yang diberikan oleh raja ini ternyata tidak dihiraukan oleh Kim Lian, dan tidak mendatangkan hasil yang diinginkannya. Diam2 Toan Ceng jadi mengeluh. Waktu itu Kim Lian telah mengulurkan tangannya mengusap dada raja ini. Toan Ceng jadi menggidik. "Tungguh dulu ....... !" Katanya gugup. Kim Lian menarik tangannya, ia telah mengawasi Toan Hongya. "Kenapa Hongya ?" Tanyanya. "Janganlah kita berbuat mesum ditempat ini," Kata Toan Ceng akhirnya merasa putus asa. "Mesum....? Mengapa mesum....? Bukankah engkaupun tertarik oleh kecantikanku? Bukankah kita sama2 senang ?" "Tetapi aku tidak rela jika melakukannya ditempat seperti ini ...... !" Kim Lian tersenyum lebar. "Pemuda ini tampaknya sulit ditundukkan, ia juga rupanya memang telah mengetahui perihal diriku dari mulutnya Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan. Maka lebih baik aku memaksanya saja, merayunya hanya akan sia2 membuang2 waktu belaka." Karena berpikir begitu. Kim Lian bermaksud akan mempergunakan cara paksaan saja. Maka Kim Lian tersenyum. Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Baiklah, jika memang Hongya tidak bersedia untuk melakukannya sekarang, aku akan sabar menunggu ! Kalau memang Hongya hendak pulang dulu keistana, akupun bersedia mengantarkannya, asal Hongya tidak mendustai aku dan kelak menjemputku keistana .......!" Mendengar perkataan Kim Lian yang sudah tidak mendesaknya, agak lega hati Toan Hongya. "Tentu.....aku akan menepati janjiku ...!" Kata Toan Hongya. "Jika engkau mau mengerti dan tidak melakukannya disini, kelak aku akan menjemputmu untuk tinggal diistana........!" Kim Lian pura2 memperlihatkan sikapya, gembira, katanya. "Baiklah....., tunggulah sebentar aku hendak mengambilkan sesuatu untuk Hongya...... !" Toan Ceng mengangguk. Dihatinya raja men-duga2, entah barang apa yang hendak diambil oleh Kim Lian. Sedang menanti begitu, Toan Hongya juga memutar otak mencari akal untuk dapat meloloskan diri dari wanita cabul itu. Waktu itu Kim Lian telah kembali, ditangannya membawa dua buah cawan. Cawan yang satunya diberikan kepada Toan Hongya, sambil katanya. "Mari kita rayakan pertemuan kita ini dengan minum bersama secawan teh....... dikuil ini tidak terdapat arak, kukira teh pun cukup pantas untuk mengikat tali persahabatan kita.......!" Muka Toan Hongya jadi berobah lagi, ia memang pernah mendengar dari Oey Yok Su bahwa wanita ini sangat cabul sekali, maka ia bersikap hati2 Tetapi Toan Hongya tidak mau memperlihatkan kecurigaannya itu. la menyambuti cawan yang diberikan kepadanya, diliriknya, air teh itu tidak memperlihatkan sesuatu yang mencurigakan. "Mari kita minum ajak Kim Lian. "Tunggu dulu... !" Kata Toan Hongya. "Apa lagi yang ingin ditanyakan Hongya?" "Tadi aku mengatakan kita berada dikuil, apakah kamar ini merupakan salah sebuah kamar dari sebuah kuil?" Tanya Hongya itu ..... mengulur waktu. Kim Lian mengangguk. "Ya, aku telah meminjamnya dari pendeta yang mengurusnya.....!" Sahutnya sambil melontarkan senyuman manisnya kepada raja itu........ genit sekali. Toan Hongya baru saja ingin bertanya lagi, Kim Lian telah meneguk teh didalam cawannya, kemudian katanya. "Silahkan Hongya meminum teh itu......!" "Aku tidak haus.......!" Hongya tersebut memberikan alasan. "Apakah Hongya tidak mau memberikan sedikit muka terang padaku sehingga teh untuk mengikat tali persahabatan saja tidak di minum oleh Hongya ?" Toan Ceng bingung, ia melihat Kim Lian memperlihatkan wajah yang kurang puas. Maka akhirnya Toan Ceng berusaha mengalihkan perhatian wanita itu. "Aku lapar sekali......!" Katanya. Kim Lian mengerutkan alisnya. "Dimana aku harus mencari makanan untuk mu ?" Tanya Kim Lian. "Pergilah kau mencarikan dulu, aku kuatir jika perutku kosong akan bisa masuk angin....!" Kata Toan Ceng, karenaa ia hendak mempergunakan jika Kim Lian meninggalkannya, untuk membuang teh dicawannya dan membohongi wanita itu bahwa ia telah minum teh itu. Tetapi Kim Lian tersenyum sambil katanya . "Sekarang engkau minum dulu teh itu, nanti aku akan pergi mencarikan makanan untukmu........!" Toan Ceng terpojokkan lagi. Dalam keadaan demikian benar-benar Toan Hongya jadi gugup sekali. Ia tidak tahu alasan apa lagi yang bisa diberikannya untuk mengulur waktu. Waktu itu Kim Lian berkata . "Minumlah Hongya !" Toan Ceng diam saja. Kim Lian mengulurkan tangannya, dia mendorong cawan ditangan raja itu kedekat mulut Toan Hongya, agar raja itu meminumnya. Toan Hongya jadi tergoncang keras hatinya, ia jadi merinding. Tetapi sekarang Toan Hongya sudah tidak memiliki jalan keluar lagi, dan dia merasakan air teh itu memasuki mulutnya mengalir melewati tenggorokannya. Gelisah sekali hati raja ini, ia juga telah mengeluh didalam hatinya. Air teh itu dirasakan agak sepat dan pahit2 maka Toan Hongya tetah yakin bahwa didalam air teh itu dicampuri oleh semacam obat, hati raja ini jadi dingin sendirinya, dan ia tahu dirinya semakin dalam terlanjur kena dicengkeram oleh wanita cabul ini, cengkeraman yang bisa menghancurkan hidupnya sebagai seorang pemuda. Kim Lian melihat cawan ditangan Toan Hongya telah kosong, kemudian dengan gerakan yang gesit sekali, tangan Kim Lian memegang kedua rahang bawah mulut Toan Hongya sehingga mulut Kaisar itu jadi terbuka. Ternyata mulut itu telah kosong, air teh yang tadi diminum Toan Hongya telah tertelan. Kim Lian tersenyum, sedang matanya melirik genit sekali. "Bagus!" Katanya manja sekali. "Engkau telah meminum air teh persahabatan itu.......! Engkau jangan kuatir, aku akan memberikan makanan yang paling lezat untukmu, melebihi lezatnya dari makanan yang mana saja didunia ini !" Terkesiap hati Toan Hongya, ia mengerti apa makna perkataan wanita cabul itu. Jelaslah kini, bahwa didalam air teh itu tentu terdapat semacam ramuan yang bisa mempengaruhi dan membahayakan diri. Toan Hongya jadi mengeluh, ia memejamkan matanya. Tiba2 Toan Hongya jadi terkejut, karena pipinya telah dicium oleh Kim Lian. Raja itu membuka matanya, ia mempergunakan kedua tangannya mendorong keras sekali tubuh Kim Lian. Namun disebabkan tenaganya lenyap akibat pengaruh obat pelemas, maka dorongan Hongya itu tidak berarti apa-apa buat Kim Lian, tubuh wanita itu sama sekali tidak bergeming. Toan Hongya tambah gugup. Tetapi Kim Lian dengan sikapnya yang genit telah berbisik . "Hongya, aku sangat mencintaimu, begitu aku melihatmu, hatiku telah tergoda........!" "Akhhhh........!" Keluh Toan Hongya. Kim Lian mendengar keluhan itu, ia mengangkat kepalanya dan memandang Toan Ceng. "Ada apa Hongya, tampaknya engkau begitu gugup dan muram?" "Tidak apa2 aku hanya kecewa mengapa aku tidak bisa kembali keistana dan menikmati kehangatan tubuhmu didalam istanaku..!" "Soal tempat tidak berarti apa2 .. justru kehangatan tubuhku ini bisa Hongya cicipi di sini saja. Menyenangkan juga bukan?" Toa Ceng berdiam diri saja. Saat itu Kim Lian telah berkata lagi dengan suara yang perlahan berbisik manja . "Bagaimana jika sekarang saja kita lakukan Hongya" Toa Ceng jadi gugup sekali . "Jangan ..!" "Kenapa ?" "Darah sangat beracun ..... seperti engkau lihat betapa tubuhku seluruhnya telah tumbuh sisik ........!" Kata Toan Hongya. Kim Lian telah tersenyum. "Hemmm........., itu tidak berarti apa2.... jusru aku akan senang sekali bila telah berhasil tidur dengan Hongya, biarpun aku akan menerima kematian akibat keracunan dari darah Hongya, aku puas ........!" Benar2 kewalahan Toan Hongya menghadapi wanita cabul ini, ia telah berusaha untuk menggeser tubuhnya, tetapi tenaganya sangat lemah. Diwaktu itulah Toan Hongya merasakan terjadi sesuatu perobahan pada dirinya, didalam tubuhnya seperti terdapat semacam uap panas. Toan Hongya terkejut. Bong Kim Lian telah tersenyum. "Mengapa Toan Hongya membawa sikap seperti seorang gadis malu2 kucing ?" Tanyanya dengan sikap yang manja sekali. Toan Hongya mendongkol bukan main. "Jangan kau menggangguku," Katanya. "Aku tidak akan mengganggu Hongya, aku hanya ingin menghadiakan sesuatu kegembiraan pada Hongya .... !" "Tetapi ...!" Toan Hongya tidak bisa meneruskan perkataannya, sebab wanita telah merangsek terus. Tangan Toan Hongya bisa menyentuh lengan wanita cabul itu, halus sekali. Hati raja ini tergoncang keras sekali, dan ia merasakan hawa yang panas beruap didalam tubuhnya kian mendesak dirinya, hatinya ber-debar2. Toan Hongya berusaha mengerahkan sisa lwekang yang ada padanya, untuk menguasai goncangan hatinya. Namun hawa panas didalam tubuhnya itu tetap mengganggu dan mempengaruhi dirinya. Bong Kim Lian juga mengetahui bahwa obat yang diberikan kepada raja ini telah mulai bekerja, ia tertawa manja. "Hongya, engkau tidak perlu menolak hadiah yang kuberikan ...!" Katanya dengan manja. "Engkau tidak perlu sulit2 bisa memperoleh sesuatu yang menggembirakan........!" "Jangan ......... jangan menggangguku...... !" Berulang kali Toan Hongya berkata begitu. Tetapi Kim Lian tertawa, wanita ini berkata begitu. Sepotong demi sepotong ia melepaskan pakaiannya, sehingga tertarik tubuhnya yang putih halus. Toan Ceng memejamkan matanya, ia tidak mau menyaksikan apa yang ada dihadapannya. Tetapi justru waktu itu Kim Lian telah mendekatinya. "Toan Hongya, apakah aku perlu membantuimu untuk melepaskan pakaianmu?" Tanyanya. Toan Hongya jadi tambah gugup. Waktu itu Kim Lian telah bekerja untuk melepaskan pakaiannya Toan Hongya. Raja Tailie itu berusaha untuk memberikan perlawanan. Namun mana dia sanggup? Tenaganya seperti telah lenyap semuanya. Terlebih lagi waktu ia tengah dikuasai oleh obat yang baru diminumnya. Toan Hongya jadi mengeluh. "Celakalah aku kali ini.........!" Pikirnya. Tetapi dalam keadaan terdesak seperti itu Toan Hongya telah teringat sesuatu. "Tunggu dulu....!" Katanya. "Kenapa ?" "Kau lihat, sinar matahari pagi mulai tampak.....!" Kata Toan Hongya. "Apa hubungannya antara matahari dengan kegembiraan kita?" Tanya Kim Lian, yang jadi tidak mengerti atas perkataan Toan Hongya. "Tentu saja kita tidak bisa melakukannya sekarang, nanti hwesio2 penghuni kuil ini akan terbangun dari tidurnya........!" Kim Lian tertawa. "Mereka telah kubereskan !" "A. ., apa? kau telah membunuhnya?" "Tidak...!" Katanya. "Aku hanya menotok mereka, membuat mereka tertidur untuk dua hari dua malam..!" Toan Hongya jadi mengeluh lagi, gagal pula akalnya kali ini. "Nah Toan Hongya, lebih baik engkau tidak terlalu banyak mempersulit aku... l" Kata Kim Lian. "Terus terang saja, aku memang membutuhkan sekali tidur dengan kau saat2 aekarang ini...!" "Tetapi. aku tidak sudi." "Kenapa ? Apakah aku terlalu jelek?" Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Bukan itu sebabnya..." Kim Lian tertawa. "Engkau telah meminum obatku, engkau tentu akan dikuasai oleh obat itu !" "Aku akan bunuh diri... ." "Mengapa begitu? " Tanya Kim Lian lagi dengan suara yang perlahan dan tertawa manja.. "Engkau tidak mungkin bisa membunuh dirimu sendlri.., karena tenagamu telah lenyap... !" "Tetapi jika memang engkau bermaksud memaksa aku, biarlah aku akan benar-benar bunuh diri.......! " "Itulah perbuatan tolol, engkau diberikan makanan yang enak dan kegembiraan, tetapi engkau menolak rejeki.......!" "Tetapi engkau wanita sesat.....!" "Apa kau bilang?" Muka Kim Lian berobah. "Engkau seorang wanita cabul.........!" Muka Kim Lian jadi berobah lagi. "Hemmm..... tentunya engkau telah mendengar ocehan dari pemuda she Oey dan si-tua bangka seperti monyet Lu Liang Cwan itu?" "Bukan......!" "Lalu dari mana kau bisa mengeluarkan,a kata-kata seperti itu ?" "Aku telah menyaksikan engkau bukan manusia baik- baik, engkau wanita sesat....!" "Mengapa begitu ?" "Engkau telah memaksa aku melakukan perbuatan mesum.......!" "Tetapi semua itu untuk kegembiraanmu, bukan ?" "Cisss, aku tidak sudi......! Engkau seorang wanita nenek2 yang telah tua dan tersesat, yang melatih ilmu Im Yang Hun, bukankah begitu ?" Mendengar perkataan Toan Hongya yang terakhir, Kim Lian tertawa bergelak. "Tampaknya engkau memang mengetahui banyak soal diriku!" Katanya. "Baiklah......, baik...... lah, aku berterus terang " Dan setelah berkata begitu, Kim Lian mengawasi Toan Hongya tajam2. Kemudian katanya lagi. "Terus terang memang aku mempelajari ilmu Im Yang Hun. Maka jika engkau mau menuruti secara baik2 keinginanku untuk memberikan kegembiraan padaku hari ini, tidur bersamaku, besok aku akan membebaskan engkau tanpa kurang suatu apapun juga, hanya untuk memperlengkapkan syarat dari ilmu yang tengah kulatih ini! Ini tentu tidak akan merugikan dirimu juga...!" Tetapi Toan Hongya telah menggelengkan kepalanya keras-keras, saat itu sebetulnya Toan Ceng tengah mati- matian menindih perasaan nafsu yang berkobar didirinya akibat pengaruh obat yang telah diminumnya. "Engkau menuruti keinginanku jika memang engkau ingin selamat..." Kata Kim Lian. "Tidak.....!" Sahut Toan Hongya. "Kenapa.......?" "Aku tetap tidak akan memenuhi kenginanmu..........!" "Tetapi engkau telah minum obat perangsang yang kuberikan, akhirnya engkau tetap akan terpengaruh juga oleh bekerjanya obat itu.........!" Toan Ceng berdiam diri. la juga menyadari, walaupun bagaimana kuatnya ia berusaha menghindarkan diri dari pengaruh nafsu yang berkobar akibat obat itu, tokh ia terbatas sekali, dan akhirnya tentu, akan terjatuh ditangan wanita ini. Hal ini telah membuat Toan Hongya jadi tambah panik dan gugup. Sinar matahari menyorot masuk kian panas, menunjukkaa hari telah naik tinggi. Sedangkan Toan Hongya sendiri sedang men-duga2, entah orang2 istananya mengetahui atau tidak dirinya telah diculik dan berada dikuil ini. Kim Lian tertawa menyeringai, ia bilang dangan suara yang mengancam. "Jika engkau tidak mau menuruti dengan sukarela, biarlah......... setelah engkau dipengaruhi bekerjanya obat itu, maka semuanya, akan terjadi, dan setelah itu akan kubinasakan engkau.......agar engkau tidak menimbulkan mulut2 usil lagi !" "Lebih baik engkau membunuhku sekarang saja ..........!" Kata Toan Hongya, karena ia memang tidak rela jika dirinya harus terjatuh ditangan wanita cabul itu. "Enak benar kata mu itu ?" Kata Kim Lian mengejek. "Hemmm........, lihatlah, beberapa lama lagi engkau bisa menahan diri.........?" Kim Lian dalam keadaan polos tanpa berpakaian itu telah duduk diam, menantikan bekerjanya obatnya itu didiri Toan Hongya. Dilihatnya Toan Hongya berusaha mati-matian menguasai dirinya. Tetapi raja itu tidak berhasil untuk menguasai dirinya, karena setelah berjuang sekian lama, tiba2 Toan Hongya melompat dan memeluk Kim Lian. Bong Kim Lian jadi girang, usahanya kali ini akan berhasil, karena Toan Hongya jadi demikian liar, memeluki Bong Kim Lian kuat. Kam -Lian juga membalas- mencumbunya. Kali ini Kim Lian tentu akan memperoleh kemenangan dengan tercapai maksudnya, maka ia girang bukan main. Tetapi yang tersiksa adalah Toan Hongya karena walaupun tangannya memeluk Kim Lian, dan ia tampaknya terangsang sekali, pikiran jernihnya masih ada. Raja dari Tailie ini berusaha untuk memberikan perlawanan terhadap nafsu yang dimilikinya, tetapi gagal dan selalu tidak berhasil. Disaat itu Toan Hongya seperti seorang yang binal. Tetapi waktu Kim Lian tengah gembira karena akan berhasil, tiba2 terdengar suara pintu kuil diketuk seseorang. ---o^dw.kz~0~tah^o--- BAGIAN 32 . DI TOLONG SIAN HO LAUW CIE LAN SI DEWI API KETUKAN itu keras sekali, muka Kim Lian jadi berobah. Didorongnya Toan Hongya dan dia cepat2 mengenakan pakaiannya, kemudian dengan hati yang kesal, ia telah melangkah keluar. Dibukanya pintu luar untuk menjelaskan kepada tamu bahwa kuil tidak menerima tamu. Toan Hongya yang tinggal didalam kamar benar2 tersiksa sekati ia jadi begitu resah dan keringat telah membanjiri sekujur tubuhnya. Di-saat2 seperti itu memang Toan Hongya masih berusaha untuk mengandalkan kokuatan sinkangnya bertahan dari nafsunya. Namun karena hebatnya cara bekerja obat itu, akhirnya Toan Hongya telah berjingkrak-jingkrak sambil mengeluarkan suara teriakan2. Dengan berbuat seperti itu memang Toan Hongya bisa mengurangi desakan nafsunya. Sedangkan Kim Lian Yang keluar membukakan pintu kuil itu jadi tertegun sejenak. Diluar kuil, dihadapannya berdiri seorang wanita agak lanjut usianya yang memandang kearah Kim Lian dengan heran. "Eh, apakah dikuil ini ada seorang wanita secantik engkau? Tidak kusangka........!" Gumam wanita. Kim Lian sudah tidak sabar. "Ada urusan apa kau datang kekuil ini?" Tegurnya dengan suara tidak senang. "Aku hendak bersembahyang ........!" "Kuil ini tidak menerima tamu, karena ada beberapa orang pengurus kuil kami yang tengah sakit. "Jadi engkau juga pengurus kuil ini ? tanya wanita itu sambil mengawasi tajam. Muka Kim Lian jadi berobah merah. "Benar," Akhirnya ia mengangguk juga. "Aneh.....!" Kata wanita setengah baya itu. "Apanya yang aneh.....?" Tanya Kim Lian tidak sabar lagi melihat tamu ini tidak juga mau pergi. "Dikuil seperti ini bisa terdapat seorang pengurus terdiri wanita yang sangat cantik, apakah ini tidak akan menggoyahkan iman-iman pendeta itu?" Muka Kim Lian jadi berobah merah pula, ietapi cepat sekali ia bisa mencari alasan . "Sesungguhnya aku bukan pengurus tetap dikuil ini, hanya disebabkan beberapa orang Taisu di kuil ini tengah menderita sakit, maka aku telah datang untuk mengurusinya.........!" "Bolehkah jika aku melaksanakan niatku untuk sembahyang ?!" Tanya wanita sete ngah baya itu. "Sayang sekali hari ini kami tidak menerima tamu," Kata Kim Lian. Diwaktu itulah, wanita setengah baya tersebut mendengar suara jeritan Toan Hongya, suara jeritan yang aneh sekali, dan ribut2 didalam kuil. Wanita setengah baya itu jadi mengerutkan alisnya, iapun sempat melihat wajah Kim Lian yang berobah luar biasa, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. "Suara apa itu ?" Tanya wanita setengah baya tersebut. "Itu hanya suara seorang Taisu yang menderita sakit pada perutnya.........!" Kembali Kim Lian berdusta. Sedangkan didalam hatinya ia berpikir. jika memang wanita setengah baya ini memaksa hendak masuk, maka ia terpaksa akan mempersilahkanhya, tetapi nanti di dalam, ia akan menotoknya agar wanita itu tidur dua hari dua malam. "Aneh sekali, suara jeritan itu begitu menakutkan dan mengerikan, seperti orang yang hendak dipotong........!" Kata wanita setengah baya tersebut. Semula tamu ini, hendak berlalu, namun setelah mendengar suara jeritan seperti itu, ia berkata . "Aku mengerti sedikit sedikit ilmu pengobatan, maka jika kau tidak menolak, aku bersedia mengobati hwesio-hwesio yang sedang sakit itu...........!" Muka Kim Lian jadi berobah. "Tidak usah....... mereka akan segera sembuh kembali, penyakit mereka tidak terlalu parah.......!" Kata Kim Lian menolak. Namun wanita setengah baya itu justru jadi tambah curiga saja. "Biarlah aku menengok kesehatan mereka.......!" Katanya memaksa. Kim Lian sudah tidak memiliki jalan lain untuk menolak keinginan wanita ini. Akhirnya ia membiarkan wanita setengah baya tersebut melangkah masuk kedalam kuil, dan di saat itu Kim Lian cepat2 menutup dan mengunci pintu kuil itu. Wanita setengah baya itu melangkah cepat sekali sampai diruang tengah kuil tersebut tanpa menaruh kecurigaan pada Kim Lian. Hal ini membuat Kim Lian lebih mudah untuk menurunkan tangan jahatnya menotok wanita tersebut. la menghampiri cepat sekali, setelah jarak mereka berdekatan. Kim Lian mengulurkan tangan kanannya. Maksud Kim Iian hendak menotok jalan darah Tu- liang-hiat yang berada ditengkuk wanita tersebut. Namun luar biasa gesitnya wanita itu menundukan bahunya, totokan yang dilancarkan Kim Lian jatuh ditempat yang kosong! "Kau?" Seru Kim Lian yang jadi heran. Wanita setengah baya itu membalikkan tubuhnya, mukanya memandang tidak sedap pada Kim Lian. "Hemmm......, engkau hendak melancarkan serangan membokong padaku? Apa maksudmu?" Sebelum Kim Lian menyahut, justru disaat itu terdengar lagi suara jeritan yang keras dari Toan Hongya berasal dari ruangan dalam. Wanita setengah baya itu telah menatap tajam pada Kim Lian. "Tentu terjadi sesuatu yang tidak beres di dalam kuil ini, wanita cantik berada didalam kuil dan dengan sikap yang mencurigakan, disamping itu juga terjadi sesuatu yang mengherankan hweshio sakit perut dengan men- teriak2 begitu keras, tentu ada sesuatu yang terjadi kuil ini.......! " Kim Lian yang melihat dirinya sudah tak bisa mendustai wanita itu, jadi berbalik marah. "Siapa kau? bentaknya. Jika engkau hendak sembahyang cepat engkau sembahyang, setelah itu pergi ........! jangan kau usil dengan urusan kami........!" Tetapi wanita setengah baya itu tersenyum. "Aku hanya seorang pengembala yang berkelana dari kota yang satu, kekota yang lain, dan akupun bukannya seorang manusia usil. Aku she Lauw bernama Cie Lan". "Hemmm...... jika demikian pergi kau memasang hio, aku akan memberikan pertolongan dulu kepada hwesio yang tengah sakit perut itu .....! " "Biar aku ikut serta ......!" Kata Lauw Cie Lan sambil mengikuti dibelakang Kim Lian. Kim Lian jadi mendongkol dan marah sekali, ia telah ber-siap2 hendak melancarkan serangan jika tokh Lauw Cie Lan hendak memaksa masuk. Waktu itu Lauw Cie Lan juga telah berlaku waspada- sekali, karena tadi ia telah melihat Kim Lian berusaha membokongnya, maka dia bersiap2, kuatir kalau sampai nanti Kim Lian melancarkan serangan menggelap lagi. Kim Lian sendiri jadi serba salah. la melihat wanita ini merupakan wanita yang memiliki kepandaian tinggi. Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Tadi ia telah melancarkan totokan dengan gerakan yang sangat cepat sekali, namun wanita setengah baya berhasil mengelakkan dirinya. Kim Lian yang memang memitiki kepandaian tinggi tidak merasa takut, ia yakin akan bisa merubuhkan wanita ini. Sedangkan wanita setengah baya itu, yang tidak lain dari Sian Ho Lauw Cie Lan, sahabatnya Lu Liang Cwan, si Dewi Api telah meninggalkan pulau dan kembali kedaratan melakukan pengembaraan. Tanpa dikehendakinya ia telah tiba di Tailie ini. Memang telah menjadi kebiasaannya, setiap kali bertemu dengan kuil, ia akan singgah untuk bersembahyang memasang hio. Selama berada didalam pulau ia sangat kesepian sekali maka nekad dengan mempergunakan sebatang pohon yang ditebangnya, melakukan pelayaran. Dan telah berhasil mencapai daratan. Kim Lian sendiri tidak menyangka bahwa wanita setengah baya ini merupakan pendekar wanita yang menjadi tokoh sakti dalam rimba persilatan. la hanya menduga Lauw Cie Lan memiliki ilmu yang cukup tinggi dan harus hati2 untuk merubuhkannya. Suara teriakan2 Toan Hongya semakin terdengar jelas karena Toan Hongya masih terus berjinghrak2 dan ber- teriak2 keras. Kim Lian tidak mau kalau sampai Lauw Cie Lan melihat Toan Hongya, maka ia telah memutar tubuhnya menghadapi Lauw Cie Lan katanya dengan suara yang berang . "Sekarang juga aku perintahkan engkau pergi jika engkau sudah tidak memiliki urusan penting, jika memang hendak bersembahyang pergi bersembahyang, tetapi jangan mau mencampuri urusan kami........!" Lauw Cie Lan jadi tertegun. Tetapi kemudian dia tertawa. "Ha..., ha.... jika dilihat glagatnya, seperti ini, tampaknya dikuil ini terjadi urusan yang tidak baik......apakah dikuil ini telah terjadi urusan mesum anatara seorang wanita cantik dengan para pendeta mesum ........ ?" Disindir begitu, Kim Lian jadi mendongkol. "Engkau jangan bicara sembarangan, nanti kurobek mulutmu........!" Ancamnya. Lauw Cie Lan tertawa. "Aku tidak bicara sembarangan, jika memang tidak terjadi sesuatu dikuil ini, mengapa engkau tampaknya gugup dan mati2an berusaha mencegah aku masuk.......!" Balik tanya Lauw Cie Lan. Muka Kim Lian jadi berobah merah. "Engkau tidak perlu ambii tahu apa yang kami lakukan sekarang katakan saja, engkau ingin bersembahyang atau tidak ?" Bentaknya. Lauw Cie Lan tertawa, sikapnya sabar sekali, iapun telah menyahut dengan ucapan kata-kata yang tenang sekali . "Jika memang aku ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya didalam kuil ini, apakah engkau melarangnya ?" "Ya " Sahut Kim Lian. "Hemmm...., dengan cara bagaimana.....!" "Melemparkan engkau keluar .......!" Dan berbareng dengan sahutannya itu, Kim lian telah menerjang kedepan, kedua tangannya diulurkan untuk mencengkeram Lauw Cie Lan. Gerakan itu dilakukan sangat cepat, karena Kim Lian memiliki kepandaian tinggi, maka cengkeraman tangannya juga mengandung kekuatan yang tidak lemah. Jika orang biasa yang kena dicengkeram olehnya, tentu akan remut tulang2nya. Tetapi justru sekarang ini Kim Lian berhadapan dengan Sian Ho Lauw Cie Lan, pendekar wanita yang memang memiliki kepandaian tinggi sekali, cengkeraman tangannya itu telah jatuh ditempat kosong, dengan mudah Lauw Cie Lan berhasil mengelakkan diri. Kim Lian jadi penasaran. Puluhan tahun ia mempelajari ilmu silat dari berbagai macamin golongan, bahkan iapun mempelajari. ilmu yang aneh2. Seperti sekarang ia tengah menyempurnakan latihan Im Yang Hun-nya. Jika memang Im Yang Hun itu berhasil dilatih dengan sempurna, tentu jarang sekali orang bisa menandinginya. Dengan berhasil menguasai Im Yang Hun, seseorang akan memiliki kekuatan tenaga yang bukan main besarnya, bisa dipergunakan untuk menyerang secara kekerasan dan juga bisa menyerang dengan cara yang lunak. Disamping itu tenaga sinkang yang dimilikinya telah mencapai puncaknya, sehingga lwekangnya itu bisa dipergunakan dengan cara yang diinginkan dan seenaknya. Tetapi justru sekarang ini Bong Kim Lian baru melatih beberapa tingkat saja, masih kurang sempurna sebab ia belum berhasil benar benar memperoleh bibit perjaka yang hebat dari pemuda-pemuda yang menjadi korbannya. Di samping itu, iapun lebih memusatkan Im Yang Hun untuk kecantikan wajahnya. Maka ilmu yang hebat itu hanya separoh saja yang bisa di kuasainya. Mati2an Bong Kim Lian berusaha menguasai Oey Yok Su dan Toan Hongya, untuk memperoleh sari keperjakaan kedua pemuda yang hebat itu. Dengan harapan kelak ia bisa menguasai, ilmu Im Yang Hun itu lebih tinggi, karena dengan diperolehnya sari keperjakaan kedua pemuda itu, berarti ia seperti juga telah memperoleh seratus orang pemuda yang biasa saja. Tetapi justru, kedua kalinya dari usahanya tersebut selalu menemui rintangan dan halangan. Waktu Oey Yok Su, ia telah digagalkan rencananya oleh tingkah laku Lui Liang Cwan, dan sekarang diwaktu ia akan berhasil menguasai Toan Hongya, saat mana Toan Hongya terpengaruh obat perangsangnya, muncul Lauw Cie Lan, yang merintanginya. Yang membuat Kim Lian jadi mendongkol dan gusar sekali, justru tampaknya Lauw Cie Lan memiliki kepandaian yang tinggi sekali. Dengan cepat Lauw Cie Lan berkata dingin. "Hemmm....., engkau rupanya bukan wanita baik-baik, kukira perlu dihajar ....... !" Tetapi Bong Kim Lian sudah tidak memberikan kesempatan kepada Lauw Cie Lan memaki ia terus, sebab Bong Kim Lian yang sudah habis sabarnya, kembali melancarkan serangan. Tadi sesungguhsya ia hampir berhasil dengan usahanya untuk menguasai Toan Hongya, tetapi siapa tahu datang rintangan dari Lauw Cie Lan ini. Tentu saja telah membuat Bong Kim Lian jadi tidak sabar. Kim Lian bermaksud untuk merubuhkan lawannya ini cepat2, karena jika ia ber-lama2 dan mereka terjalin dalam suatu pertempuran yang panjang, jelas hanya, akan mem-buang2 waktu. Kim Lian Kuatir kalau2 nanti daya. kerja oat perangsangnya akan berkurang, disamping it juga akan membuat Toan Hongya kembali sadar pada keadaan dirinya yang sebenarnya. Bajak Laut Kertapati Karya Kho Ping Hoo Si Angin Puyuh Tangan Kilat Karya Gan Kh Merdeka Atau Mati Karya Kho Ping Hoo