Ceritasilat Novel Online

Pengelana Rimba Persilatan 14


Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi Bagian 14


Pengelana Rimba Persilatan Karya dari Huang Yi   Ling-yun-yan tidak lagi bersikap seperti ratu yang angkuh.   "kau tentu Yu-shu-xiu-shi satu diantara tiga sastrawan persilatan (Yu-shu = Pohon giok, Xiu Shi = satu gelar tingkat sastrawan.) anda sudah berkelana di dunia persilatan selama lima tahun, sedang aku baru tiga tahun, mana berani menyombongkan diri telah menggemparkan dunia persilatan?"   Ling-yun-yan berkata merendah, tapi tampangnya tampak ada rasa bangga.   "jika dia temanmu, kau tanyalah dia! nanti aku akan mempertimbangkannya."   "Aku akan menegakan keadilan untuk nona."   "Bagus sekali."   Di dalam hati Fu Ke-wei memaki, 'Dua orang ini kata-katanya menggelikan dan lucu, mengira telah menaklukan aku."   Akhirnya dia tahu sastrawan yang berpura pura sopan ini, adalah Yu-shu-xiu-shi yang ternama.   Walau baru pertama kali bertemu, tapi Fu Ke-wei tahu asal-usul orang ini sudah sejak tiga-empat tahun lalu, dia juga tahu latar belakang orang yang misterius ini.   Berbicara tentang dunia persilatan, orang harus mengenal betul keadaan dan situasi dunia persilatan, baru dapat melewati dengan lancar, tanpa ada rintangan.   Wajah Yu-shu-xiu-shi segera berubah, seperti wajah majikan yang berkuasa, alisnya diangkat, tertawa dingin pada Fu Ke-wei! Jika Xie-shen belum mendapat pesan dari Fu Ke-wei, lalu menceritakan kejadian tentang pertolongannya pada Yu-shu-xiu-shi, tingkahnya Yu-shu-xiu-shi mungkin tidak akan sedingin ini.   Tiga sastrawan dunia persilatan dengan tujuh wanita terhebat namanya sejajar, ilmu silatnya masing-masing tidak berbeda jauh, jika bertanding satu lawan satu entah siapa yang lebih unggul, kalau satu lawan tiga itu hal yang tidak mungkin.   Ketika Fu Ke-wei berada di depan kuil Dewa Bumi, bertarung melawan tiga orang wanita terhebat ditambah dengan Shi-tu Yu-yao yang ilmu silatnya tidak lebih rendah dari mereka, empat orang itu bersatu padu melawan dia, tapi empat orang itu tidak bisa berbuat apa-apa padanya.   "Katakan, sebenarnya apa yang terjadi?"   Yu-shu-xiu-shi berlagak seperti majikan menegur pelayan, jari tangan yang diulurkan hampir saja mengenai hidung Fu Ke-wei.   "jangan berbohong, kau harus bertanggungjawab."   Xie-shen mendadak bangkit, karena marah. Tapi tangan Ouw Yu-zhen bergerak cepat, matanya yang tajam melihat reaksi Xie-shen, dia lansung menangkap tangan Xie-shen, lima jari telah mengerahkan tenaga, memaksa dia duduk kembali.   "Jangan gelisah."   Kata Ouw Yu-zhen pelan.   "tuan telah mengetahui dua orang itu bermaksud tertentu, sengaja pura-pura ketakutan."   Xie-shen adalah angkatan tua dunia persilatan, begitu diberi petunjuk dia langsung mengerti, di dalam hati segera timbul pertanyaan.   Seruling Damai adalah angkatan tua yang terkenal, nama dan ilmu silatnya lebih tinggi dari pada tiga sastrawan dunia persilatan, kenapa tingkahnya seperti seorang pelayan? Sepertinya rela menghormati Yu-shu-xiu-shi sebagai majikan? Sungguh membuat orang bingung.   Xie-shen tidak emosi lagi, dengan tenang dia menonton.   Fu Ke-wei melirik pada Yu-shu-xiu-shi, wajahnya mengendur.   Dia tidak ingin marah, karena waktunya belum tiba.   "Dari pada aku yang mengatakannya lebih baik dia yang mengatakan, jika tidak kau akan mengira itu hanya kata-kata sepihak."   Wajahnya tampak seperti tidak dapat berbuat apa-apa.   "Aku ingin kau yang mengatakannya!"   Teriak Yu-shu-xiu-shi marah.   "Jika aku tidak......"   "Jika kau tidak mengatakannya, aku akan gunakan cara ampuh membuat kau bicara."   Wajah dan perkataan Yu-shu-xiu-shi sangat keras, wajah memaksanya tampak dengan jelas.   "Baik, baik, aku katakan."   Fu Ke-wei menampakan wajah ketakutan.   "tahun lalu di Yang Zhou, temanku tanpa sengaja, telah membuat marah nona Liu, nona Liu lalu memukul dia hingga babak belur, sampai harus mencari giginya kemana-mana, aku hanya menggunakan serangan ringan, mengambil pergi anting dia, begitulah kejadiannya. Nona Liu, maukah aku ceritakan dengan jelas kejadian saat itu?"   "Kutunggu kau mengatakannya, menunggu kau mengatakan kata-katamu yang menghina aku."   Kata Ling-yun-yan dengan wajah merah.   "baru aku beralasan tepat menghukummu. Kau yang harus mati, cepat sekali melarikan diri, kali ini coba kau melarikan diri lagi biar aku lihat?"   "Kau orang yang murahan, berani mengatakan kata-kata jahil, cocok kalau gigi anjingmu dipukul hancur."   Kata Yu-shu-xiu-shi dengan marah.   "dimana antingnya nona Liu?"   "Sudah diberikan pada pelacur di rumah Zhi-hong!"   "Kau harus mati ini......"   Yu-shu-xiu-shi mengayunkan sebuah tamparan yang ganas.   "Pergi kau, sialan!"   Fu Ke-wei tidak bisa menahan diri lagi, sambil merebahkan diri ke belakang sebelah kakinya dengan enteng menendang, membuat meja makan menjadi terbalik dan sayurnya berhamburan.   Yu-shu-xiu-shi tidak mengukur dirinya, dengan sombong menyerang, tiga wanita yang mengurung menjadi lengah, jadi memberi kesempatan bagus untuk Fu Ke-wei meloloskan diri.   Kejadiannya begitu mendadak, siapa pun tidak ada yang mengira dia bisa bergerak sehebat ini.   Semua orang melihat dia menjatuhkan diri ke belakang menghindar serangan telapak tangan, tapi tidak memperhatikan masakan dan piring mangkuk di atas meja, sekejap lebih dulu terbang.   Kasihan Yu-shu-xiu-shi, dia sedikit pun tidak ada persiapan, perubahannya juga terlalu cepat, mana ada kesempatan menghindar? Alat makan, masakan air kuah, mangkuk piring mengenai tubuhnya hancur berantakan, kepalanya dipenuhi oleh masakan dan kuah, membuat matanya menjadi kabur tubuh kepanasan, tampak menderita sekali.   Meja makannya malah terbang ke samping, menuju kearah Liu Fei-yan yang berada di sebelah kiri depan, tapi tidak ada alat makan dan masakan yang terbang, meja makan yang besar dengan mudah dihindari.   Meja makan dan alat makan, di lempar dengan ke dua arah yang berbeda, hanya seorang pakar yang memperhatikan dengan teliti baru dapat melihat keanehannya.   Di dalam ruang makan itu lampunya sedikit, sinarnya jadi terbatas, dalam sekejap sinar lampu bergoyang-goyang, bayangan orang jadi kacau.   Seruling Damai yang melihat dari samping, sekelebat sudah sampai, lima jari tangan kanannya dibuka menekan ke bawah mencoba menangkap orang.   Tapi cengkeramannya menangkap tempat kosong, di lantai tidak ada Fu Ke-wei yang terbaring.   "Aku akan mengupas kulitmu!"   Yu-shu-xiu-shi berteriak keras, mundur dua langkah, segera membersihkan kuah sayur di wajahnya, minyak kuah yang masuk ke mata sungguh tidak enak rasanya, dia marah sekali tapi tidak bisa bergerak menyerang.   "Ih...!"   Seruling Damai berteriak terkejut.   "bocah ini menakutkan, seperti setan saja menghilangnya."   Empat buah rak pasangan lilin sudah padam dua buah, sinarnya jadi lebih gelap lagi.   "Itu adalah ilmu meringankan tubuh Liu-guang-dun-xing (Sinar menyorot menyembunyikan bentuk),"   Kata Liu Fei-yan yang mundur ke-samping dengan kesal.   "cepatnya tidak terbayang, tahun lalu dibawah mata orang banyak didalam ruang makan, dia menggunakan jurus ini melarikan diri, kali ini aku juga tetap tidak bisa menahan dia."   Seruling Damai segera berlari keluar pintu, tapi tidak ada orang, bayangan setan pun tidak ada.   Pelayan rumah makan kembali menyalakan lilin, tapi wajah yang hadir tidak begitu normal.   Di dalam hati Xie-shen dan kawan-kawannya mengerti, mereka tidak merasa aneh.   Di kuil Dewa Bumi tempat peristiwa pembunuhan besar-besaran, tiga wanita hebat dari tujuh wanita terhebat dunia persilatan dan Shi-tu Yu-yao, bersatu menyerang di siang hari bolong, Fu Ke-wei tetap bisa menghindarkan kepungan pedang, menghilang sepuluh zhang lebih, di malam hari untuk meloloskan diri tentu lebih mudah seratus kali lipat.   'Dia pasti keturunan atau muridnya Xie-dao-zi-zun (Aliran sesat paling terhormat.) Tian-luo-fei-mo (Jaring langit setan terbang)."   Dari generasi sebelumnya, tidak salah lagi.' Teriak Xie-shen di dalam hati.   Perbuatan Tian-luo-fei-mo sebenarnya tidak benar-benar sesat atau jahat, hanya saja dia seorang aneh yang hebat, yang hanya tanya benar atau salah, tidak membicarakan hubungan, meraja lela di dunia persilatan empat puluh tahun lebih, menurut kabar tidak pernah menemui tandingan.   Terhadap penguasa di berbagai tempat, dia sangat benci, asalkan dia mendapatkan satu alasan ketidak adilan, maka dia akan bertindak menghancurkannya.   Orang yang sering melakukan kejahatan, tidak sedikit yang menaruh dendam dan ketakutan, menganggap dia paku di dalam mata, semua sepakat menyebut dia Setan Sesat, siang malam terus menyelidiki, agar bisa membunuhnya.   Orang aneh yang bertindak semacam ini, di dunia persilatan jumlahnya banyak sekali, setiap generasi tentu muncul seorang yang menonjol, malah ada beberapa yang sangat hebat malah dihormati dengan sebutan pendekar, pendekar adalah wakil dari penegak kebenaran.   Tapi tidak ada orang yang dengan rela menyebut dia seorang pendekar, karena dia terlalu banyak membunuh.   Tiga puluh tahun lalu, ketika Xie-shen berjalan di pegunungan Xian-ning, dia menyaksikan Tian-luo-fei-mo menggunakan jurus pedang Tian-luo, dalam waktu singkat telah menghabisi Lima Setan Keji dari gunung Ming yang merupakan pesilat hebat di dunia persilatan yang mendengar namanya saja sudah ketakutan.   Dan yang digunakan oleh Fu Ke-wei di kuil Dewa Bumi adalah jurus pedang Tian-luo, makanya dia memastikan Fu Ke-wei pasti ada hubungan-nya dengan Tian-luo-fei-mo.   Jalan raya gelap gulita, tidak ada orang.   Beberapa bintang bertebar di langit malam, di lapangan liar yang luas kadang terdengar lolongan anjing liar, membuat orang berdiri bulu kuduknya.   Di atas jalan raya di Shan-xi, berjalan di malam hari sangatlah berbahaya, perampok dan penjahat banyak sekali berkeliaran, setiap saat para pejalan kaki bisa mengalami hal yang tidak terduga, maka untuk keselamatan, para pejalan biasanya menginap dulu di penginapan, supaya saat berangkat besok mereka bisa berjalan bersama-sama, perampok-perampok kecil tidak akan berani menempuh bahaya melakukan perampokan.   Suara kaki kuda yang berlari cepat, menimbulkan lolongan anjing dari kampung yang jauh.   Penunggang kudanya pasti keberaniannya melebihi orang biasa, sendirian menuju selatan.   Seratus langkah dari kejauhan, sudah tampak ada satu bayangan hitam yang tinggi besar berdiri di sisi kanan jalan, diam tidak bergerak seperti roh.   Penunggang kuda itu sangat waspada, terhadap bayangan hitam yang tidak jelas berdiri menunggu, dia meningkatkan kewaspadaan? Sambil melarikan kuda, dia memeriksa pedangnya, juga dengan reflek memeriksa kantongnya.   Setelah semua dipersiapkan, saat mendekat lari kudanya diperlambat.   Bayangan hitam yang berdiri menunggu di sisi jalan, sedikit pun tidak pernah bergerak.   "Siapa itu?"   Mendekat hingga sepuluh langkah, kudanya dihentikan, penunggang kuda dengan penuh waspada bertanya.   "Orang yang menunggumu."   Bayangan hitam dingin itu menjawab.   "Orang yang menunggu aku? Apakah kita saling kenal?"   "Bukankah sekarang telah kenal?"   "Kau dari aliran mana?"   "Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."   "Apa tujuanmu menghadang jalan?"   "Aku ingin tahu beberapa hal."   "Jika aku tidak mau mengatakannya?"   "Kau akan mengatakannya."   Bayangan hitam itu tertawa dingin.   "dengan caraku yang khusus, hingga hal buruk delapan belas keturunan, kau akan menceritakan dengan jelas."   "Jika kau berani bicara besar begitu, kenapa tidak berani menyebutkan sebutanmu?"   Teriak penunggang kuda lebih meningkatkan kewaspadaan.   "Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."   "Kau, mampuslah!"   Penunggang kuda meng ayunkan tangan besarnya.   Jarak kedua belah pihak tidak sampai dua zhang, senjata gelap yang dilepaskan dari tangannya langsung tiba, dalam kegelapan malam sulit bisa melihat dengan jelas bentuknya senjata gelap itu.   Penunggang kuda memastikan tidak akan gagal serangannya.   Bayangan hitam yang menunggu itu, tangan kirinya mengebut didepan tubuh dengan perlahan, dengan tepat sekali menjepit sebilah pisau daun Liu yang tiba didepan dadanya, dia tetap berdiri seperti semula.   Penunggang kuda itu terkejut, tangan kirinya kembali diayunkan.   Hanya terlihat bayangan hitam berkelibat menghilang, sekejap kembali muncul ditempat semula.   "Kukembalikan!"   Teriaknya seperti geledek. Penunggang kuda itu berteriak, lalu jatuh dari pelana kuda, buug... satu suara mencapai tanah, dan mengeluarkan suara rintihan kesakitan.   "Kau tidak akan mati."   Bayangan hitam pelan-pelan menghampiri.   "pisau daun Liu hanya menancap miring dibahu kirimu saja."   Penunggang kuda itu ketakutan sekali, lawan bukan saja bisa menerima senjata gelapnya, juga dalam keadaan begitu bisa dengan tepat melemparkan pisau terbang mengenai jalan darah-nya, ilmu silat mereka sungguh jaraknya terlalu jauh.   "Kau...kau ini sebenar...sebenarnya dari a...   aliran mana..."   Kata penunggang kuda lemah.   "Aku marga Fu."   Kata bayangan hitam.   "aku khusus datang menunggumu."   "Kenapa menunggu......menungguku?"   "Karena kau adalah orang yang mengantarkan berita."   "Aku......"   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Kepalanya terkena satu pukulan, segera jatuh pingsan.   Hampir tengah malam, lampu didalam ruangan penginapan Yung-an tidak seperti biasanya terang benderang.   Liu Fei-yan dengan Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai sedang berbincang sambil makan malam, tapi tidak ada pelayan penginapan yang melayani.   Kedua belah pihak sepakat menjalin kerja sama, kedua belah pihak sama-sama merasakan pertemuannya agak terlambat.   "Nona Liu datang dari selatan?"   Yu-shu-xiu-shi mulai bicara pada pokok masalahnya.   "aku juga sama, siap pergi ke benteng Zhang-feng karena ada sedikit urusan."   "Aku datang kemari karena sedang mengejar tiga orang yang mencurigakan."   Liu Fei-yan sedikitpun tidak menyembunyikan maksud kedatangannya.   "satu bulan yang lalu, ada tiga orang bertopeng, malam-malam masuk ke rumah suami bibiku, merampas dengan paksa sepasang patung giok singa, dan juga dengan pedang melukai adik misanku. Salah-satunya memakai baju pendeta dao, aku mengejar mengikuti jejaknya, hingga sampai di daerah Shan-xi, lalu kehilangan jejaknya, kampung yang ada di depan, aku mendengar berita orang-orang benteng Zhang-feng melakukan kejahatan di tempat ini, makanya aku datang kesini melihat-lihat. Benteng Zhang-feng berada jauh seratus li lebih, mana mungkin di tempat ini menyamar menjadi perampok, tapi tidak diduga malah ternyata benar adanya."   "Orang-orang benteng Zhang Fung melakukan kejahatan di tempat ini, sebenarnya bukan hal yang aneh."   Yu-shu-xiu-shi tertawa.   "Shan-xi adalah daerah mereka, mereka punya hak menjaga wilayahnya, mereka menangkap beberapa orang dan menghukum mati, itu tidaklah berlebihan, apa tujuan terjun di dunia persilatan dengan senjata berlumuran darah? Jujur saja semua demi nama dan keuntungan dua kata ini, kekuasaan adalah bersatunya nama dan keuntungan, demi mendapatkan dan melindungi kekuasaan, mengorbankan beberapa orang, itu sudah jamak."   "Memang benar, dia memang berhak menjaga wilayahnya."   Liu Fei-yan juga wanita kuat yang mencari kekuasaan.   "Nona Liu kenapa tidak berjalan bersamaku saja, kekuasaan benteng Zhang-feng mencakup seluruh daerah Shan-xi, mereka mungkin bisa memberikan kabar keberadaan tiga perampok yang malam-malam merampok rumah suami bibimu itu, dan setelah aku menyelesaikan urusannya, aku berharap bisa membantumu, harap kau jangan menolak bantuan aku, boleh kan?"   "Kalau begitu aku ucapkan terima kasih!"   Liu Fei-yan tertawa manis, di bawah sinar lilin terlihat sikapnya lebih genit.   "orangku sedikit, sungguh sulit mengejarnya, dengan ada kau yang membantu itu sangat menguntungkan sekali, semoga saja bisa cepat berhasil menangkap tiga perampok itu."   "Harap saja begitu. Ooo ya! terhadap si marga Fu, kau tahu berapa banyak?"   "Tahun lalu dia menyebut dirinya Fu-xian."   "Julukannya?"   "Tidak ada orang yang tahu, juga tidak ada orang yang tahu asal-usulnya, aku dengan dia hanya bertemu sekali di restoran di Yang-zhou, selanjutnya aku mencari tahu kemana-mana, tapi tidak berhasil mendapatkan berita tentang dia."   "Tahun lalu dia menyebut Fu-xian, hari ini menyebut Fu-jiu, nama orang ini mungkin sering berubah, pasti bukan orang ternama.'' Yu-shu-xiu-shi menampakan kesombongannya.   "orang kecil semacam ini hanya mengambil untung dari pertarungan kacau, mana ada asal-usul hebat dan kemampuan yang hebat, lain kali jangan bertemu lagi dengan aku......"   Pintu penginapan yang tadinya telah ditutup, entah kapan mendadak telah terbuka, palang pintunya juga patah sendiri tanpa bersuara.   Setelah pintu terbuka terdengar, Fu Ke-wei muncul diluar pintu.   "Jangan kata lain kali, urusan kita kali ini juga belum selesai!"   Fu Ke-wei melangkah masuk, menggunakan kaki menutup pintu, sepertinya dia telah mendengar dengan jelas perbincangan mereka, wajahnya tampak tertawa penuh arti, sambil membungkukan pinggang dia mengambil sebuah kursi dan mematahkan satu kaki kursi itu.   "kau si bajingan ini di depan wanita cantik mengangkat diri sebagai pahlawan, menganggap diri sebagai pelindung bunga, dengan sombong berani menantang aku, tanpa malu mengatakan aku hidup hanya mengandalkan pertarungan kacau. Baik, malam ini kita selesaikan masalahnya, supaya kau tidak ada kesempatan lain kali, lain kali aku tidak ingin membasahi kepala anjingmu dengan masakan dan kuah sayur lagi."   Sifat Yu-shu-xiu-shi sangat sombong, mana bisa dia menerima kata-kata yang bersifat meng-hina ini? Apa lagi terpikir saat makan malam kepalanya telah terkena oleh masakan dan kuah sayur, membuat dia jadi tambah berang.   Sekali berteriak keras, Yu-shu-xiu-shi mencabut pedang dan maju menerjang.   Kaki kursinya Fu Ke-wei pertama-tama menyapu dulu kekiri dan kekanan, membuat meja dan kursi panjang yang ada di dekatnya, telah disapu sejauh dua zhang lebih, sehingga ada ruang bergerak yang cukup leluasa.   Panjang kaki kursi hanya satu che lebih, digunakan untuk melawan pedang, sungguh tidak seimbang.   Saat Yu-shu-xiu-shi maju menyerang, pedangnya telah keluar dari sarungnya, dengan jurus pedang Luan-sa-xing-luo (Jaring bintang mengacak serabutan), ingin mencincang tubuh Fu Ke-wei.   Bertarung di hadapan wanita cantik, tentu saja dia akan mengerahkan segala kehebatan dan kekuatan, di atas pedangnya keluar angin dan geledek, dahsyatnya serangan sangat menakutkan.   "Ting ting trang trang......"   Suara aneh yang keluar dari sentuhan kaki kursi dengan pedang berturut-turut terdengar, suara dengungan pedang jelas terdengar.   Setiap pukulan kaki kursi dengan tepat memukul badan pedang, Yu-shu-xiu-shi sama sekali tidak ada kesempatan menggunakan mata pedang untuk memotong kaki kursi, meski serangannya dahsyat, tapi sulit untuk bisa maju selangkah lagi, puluhan serangan pedang yang seperti hujan deras itu, semua telah ditangkis keluar oleh kaki kursi, semua hanya menghabiskan tenaga tanpa hasil, lama-lama semangatnya semakin menurun.   Fu Ke-wei sedikit pun tidak mundur, datang satu pedang menyerang menangkis satu pedang, sepasang kaki bergerak dengan lincah dalam radius tiga che, kaki kursi walau pendek, tapi serangan baliknya tanpa halangan bisa masuk, muncul didepan Yu-shu-xiu-shi, membuat Yu-shu-xiu-shi terpaksa menarik pedang melindungi dirinya, hawa yang sangat kuat diatas pedang, terhadap kaki kursi yang terbuat dari kayu sedikit pun tidak ada kekuatan untuk merusaknya.   Seruling Damai yang menyaksikan dari samping, wajahnya berubah, dia mengulurkan tangan melepas kantong seruling yang ada di-pinggangnya.   "Seruling Damai Xiao Tai-ping, jika serulingmu berani keluar dari kantongnya, aku pasti membuatmu mencoba merasakan meledaknya Geledek Bunga Perak di dalam tubuhmu!"   Tiba-tiba terdengar suara genit dari belakang.   Suaranya memang genit menarik, tapi nadanya malah membuat orang merasa dingin menakutkan.   Ilmu silat Nie-sha-yin-hoa, hanya termasuk dalam kelas satu, tapi jika orang persilatan mendengar Geledek Bunga Peraknya wajahnya pasti ketakutan.   Geledek Bunga Perak terbuat dari logam berbentuk kuncup bunga, lalu disepuh warna perak, besarnya hanya sebesar telur merpati, saat dilepas menggunakan tenaga dalam, asal mengenai tubuh manusia, lima daun bunganya segera meletus secara otomatis, dan masuk ke dalam tubuh, sakitnya bisa membuat orang pingsan.   Walau tidak mengenai tubuh, juga dapat menggunakan tenaga dalam mengendalikan jarak meletusnya, sama-sama bisa melukai musuh.   Tangan Seruling Damai yang sedang melepaskan kantongnya jadi terhenti, pelan-pelan dia membalikan tubuh.   Entah kapan, Nie-sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen berdampingan muncul didepan pintu.   Dibelakang mereka berdua berdiri Xie-shen dengan wajah penuh hawa pembunuhan, tangan kanan Nie-sha-yin-hoa sedang memegang sebuah Bunga Perak yang bersinar perak, wajah cantiknya tampak dingin sekali.   "Apa maksudmu?"   Tanya Seruling Damai dingin.   "Kata-kata ini harus aku yang tanyakan padamu baru betul."   Nie-sha-yin-hoa tertawa dingin.   "dengan kaki kursi yang terbuat dari kayu melawan pedang pusaka, itu sudah satu pertarungan yang sangat tidak adil, kau malah tidak memandang kedudukanmu sebagai seorang angkatan tua, berniat mengeroyok lawannya, apa kau tidak takut ditertawakan oleh teman-teman dunia persilatan?"   "Kau siapanya bocah ini?"   "Aku pelayan wanitanya,"   Kata Nie-sha-yin-hoa tawar. *Pelayahl?"Seruling Damai mengira dirinya salah dengar. Nie-sha-yin-hoa yang namanya menggemparkan dunia persilatan, malah jadi pelayan orang, sungguh diluar dugaan! Dia melihat pada Ouw Yu-zhen.   "kalau-kau? Aku sangat asing, apakah juga...." 'Tidak salah, aku juga pelayannya."   Ouw Yu-zhen nadanya dingin seperti es.   "kau tidak kenal aku, tapi aku kenal kau, kau bersifat licik, sering menggunakan racun di dalam seruling diam-diam menyerang orang, barusan kau telah berniat diam-diam menyerang majikanku. Jika bukan kakak Chao menghalangi terlebih dahulu, kau sekarang sudah menjadi mayat hidup. Karena aku juga ahlinya diam-diam menyerang orang, caramu yang kaku dibandingkan dengan aku masih terlalu jauh."   Seruling Damai mendengarnya, di dalam hati merasa marah, tapi diam-diam terkejut juga, bengong melihat dua orang wanita cantik yang ada di depan ini.   Mereka mengetahui asal-usulnya, tapi dia sama sekali asing terhadapnya, dalam hal kemahiran mengetahui lawan terlebih dulu sudah kalah satu langkah.   "Aku tidak satu pandangan dengan kalian, di kemudian hari baru kita bicarakan lagi."   Dia dengan perasaan kalah mundur teratur, kembali melihat ke arena pertempuran.   Pedang Yu-shu-xiu-shi, saat ini sudah tidak bisa menyerang, kaki kursinya Fu Ke-wei berputar putar di depan perut dan dadanya Yu-shu-xiu-shi, maju mundur cepat laksana kilat, memaksa Yu-shu-xiu-shi berlari berputar di seluruh ruangan, pedangnya tertahan di lingkaran luar tidak bisa merebut posisi tengah, mungkin setelah terpukul oleh kaki kursi beberapa kali, dia tidak berani menangkis dengan keras lagi, seperti gila dia berlari berputaran, ingin meloloskan diri dari kejaran kaki kursi, tampaknya sudah tidak akan bertahan lama lagi! Akhirnya Yu-shu-xiu-shi tidak dapat meloloskan diri dari tonjokan di dadanya, buug...   kaki kursi menonjok di dada kanannya, membuat dirinya mundur dua langkah, jaraknya menjadi renggang.   Karena jarak sudah renggang, maka pedang nya bisa ditarik merebut posisi tengah, tapi sayang dia terlambat selangkah lagi, buug...   lengan kanannya terpukul, pedangnya kembali terdorong keluar.   Yu-shu-xiu-shi merasakan lengan kanannya sakit sekali, pedang terdorong keluar, sakitnya membuat dia berteriak langkahnya menjadi kacau.   Kaki kursi berkelebat lagi, buug...   kali ini sebuah suara mengenai bahu kirinya, terasa bahu kirinya seperti akan pecah, tangan kanannya jadi tidak bisa digerakan.   Fu Ke-wei mengangkat tangan kirinya, mencengkram dadanya, gerakannya sangat kasar sekali.   Seruling Damai ingin maju membantu, tapi tidak berani sembarangan bergerak, dia tidak lupa peringatannya dari Nie-sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen.   "Lepaskan dia!"   Liu Fei-yan berteriak menggetarkan telinga.   "jika tidak, kau harus mati duluan."   Fu Ke-wei membalikan kepala melihat pada Liu Fei-yan, sorot matanya tertuju pada Pisau Daun Liu di tangan kanannya.   "Kau ingin menggunakan permainan itu menyerang aku?"   Fu Ke-wei tertawa mengolok.   "Itu pasti, kecuali kau melepaskan dia."   Suara Liu Fei-yan tampak nekat.   "Paling baik kau simpan kembali pisau itu."   Kata Fu Ke-wei tertawa.   "terus terang ku beritahu, aku adalah ahlinya ahli menggunakan senjata rahasia, asal kau melemparkan pisau terbang itu, yang kena pisau pasti bukan aku, tapi dirimu, kecuali kau diam-diam menyerang."   "Aku sama sekali tidak percaya."   "Paling baik kau percaya."   Kata Fu Ke-wei tertawa tawar.   "apa kau tahu Tangan Seribu Wei-yang?"   "Kalau tahu lalu kenapa?"   "Dia termasuk seorang ahli senjata gelap yang terhebat di dunia persilatan, aku pernah membiarkan dia menyerang dulu dua kali senjata rahasianya, lalu aku menyerang balik dan telah memutuskan setengah daun telinga kirinya."   Fu Ke-wei tertawa.   "dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang, kau lebih lihay berapa banyak? Satu kali lipat atau dua kali lipat?"   Ilmu melepaskan senjata rahasia Liu Fei-yan mana bisa dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang? "Kau bukan sedang membual kan?"   "Membual atau tidak, di kemudian hari kau akan tahu sendiri."   Fu Ke-wei lalu mendorong Yu-shu-xiu-shi satu zhang lebih, dengan tertawa mengejek berkata.   "tidak terpikir olehmu bukan! Di depan wanita kau menyombongkan diri sebagai pahlawan, hasilnya malah wanita yang menolongmu, kau sungguh beruntung, lain kali di depanku, kau harus berlaku lebih sopan sedikit."   Sepasang tangan Yu-shu-xiu-shi masih belum bisa digerakan, dia sangat malu sekali, sampai detik ini, dia masih belum tahu kenapa pedangnya tidak bisa mengalahkan kaki kursi, kenapa dia selalu dalam keadaan bertahan dari serangan lawannya.   Gerakan Fu Ke-wei sedikit pun tidak menunjukan kehebatan seorang pesilat tinggi, menggunakan kaki kursi juga tidak ada anehnya, sedikit pun tidak ada jurus yang mengejutkan dan hawa serangan yang super, kenapa pedangnya selalu tidak bisa berbuat apa-apa? "Malam ini arena disini terlalu kecil, tidak dapat bergerak bebas."   Yu-shu-xiu-shi berteriak.   "lain kali, aku pasti membunuhmu, pasti!"   Dia memaksa mencari alasan menutupi malunya, orang yang tidak dapat menerima kekalahan begitu lah tingkahnya, Ilmu silatnya kalah, situasinya tidak boleh kalah.   "Kalau begitu kau harus berlatih keras, jangan hanya bicara tapi harus ada isinya."   Fu Ke-wei mulutnya tetap tidak memberi kesempatan.   "orang yang seperti kau, seharian hanya berusaha mencari nama, sering menggunakan siasat licik diam-diam menyerang orang, mana ada waktu berlatih keras? Makanya kau tidak akan bisa membunuhku."   "Kau jangan hanya bisa bersilat lidah, urusan kau dan aku masih belum selesai!"   Liu Fei-yan telah menyimpan kembali pisau Daun Liu nya, melangkah maju mendekat.   "kali aku akan menatap terus, aku tidak percaya kau benar-benar dalam sekejap bisa menghilang begitu saja."   "Baik, baik, aku sudah menyerah padamu."   Fu Ke-wei membuang kaki kursi.   "sebenarnya di dalam hati kau tentu mengerti, masalah tahun lalu di Yang-zhou kesalahan tidak berada di pihakku, yang harus minta tanggung jawab seharusnya aku, waktu itu penampilanmu sangat gagah, dan terhormat, seorang nona cantik, dengan sorot mata tajam kau menatap aku seorang laki-laki tampan dan muda, itu menghilangkan pandangan seorang wanita baik-baik, bagaimana orang-orang akan mengatakannya?"   Banyak wanita yang mengaku dirinya wanita baik-baik, paling benci pada laki-laki pintar dan mulutnya sangat enteng, diluar menyatakan mengalah, tidak perduli nama baik, tapi setiap kali berkata selalu melukai harga diri orang, membuat orang ya cinta ya benci.   "Aku akan memukul sampai hancur kepala anjingmu."   Umpat Liu Fei-yan marah sekali, wanita tentu saja tidak bisa mengumpat dengan kata-kata yang amat kasar, dengan marahnya dia menerjang maju.   Fu Ke-wei cepat berkelebat, begitu sampai di depan meja makan tempat dua orang bersantap, dia mengambil teko teh, wajahnya tampak tersenyum mengejek.   "Aku bertaruh, kau pasti akan berubah jadi ayam yang jatuh ke dalam air."   Dia membuka tutup teko dan membuang airnya sedikit.   "jika air teh ini tumpah di atas tubuhmu, pasti ada tontonan yang sangat menarik, tidak percaya, coba kau mendekat?"   Liu Fei-yan benar-benar tidak berani mendekat lagi, pakaian yang dipakai dia adalah yang terbuat dari kain sutra, jika teh panas tumpah di atas tubuhnya, maka tubuh dia akan terlihat nyata, bukankah akan memalukan sekali? "Kau......kau..kau......"   Dia tidak bisa tertawa, menangis juga tidak bisa, saking marah hingga wajah menjadi merah.   "kau sungguh seorang brengsek, mana ada tampang seorang pesilat tinggi dunia persilatan? Hal seperti ini kau juga bisa melakukannya!"   "Sudahlah, nona besar Liu, masing-masing sudah tidak ada permusuhan dan tidak ada dendam, masalah perselisihan sekecil ini tidak perlu hingga harus kau mati aku hidup, betul tidak? Seseorang yang ingin berkuasa di dunia persilatan, jika memperhitungkan masalah kecil-kecil, tidak akan mendapat sukses besar."   Dia tidak tertawa mengejek lagi, nadanya sekarang tulus.   "perselisihan kecil sudah lewat ya sudahlah, tidak perlu diperpanjang tidak ada ujungnya. Nona besar seperti kau yang secantik dewi ini, jalan kemana pun pasti ada orang yang bicara iseng, jika setiap hal diperdulikan, kau akan repot seharian mengurusi masalah kecil hingga babak belur, malah bisa menganggap orang di seluruh dunia adalah musuh, kau akan susah menjalani hidup! untuk masalah di Yang-zhou aku menyatakan minta maaf, sudah cukup kan?"   Kelakuannya tampak tulus, tapi dalam perkataannya tetap tampak nada menyindir. Hati wanita memang sempit dan sensitif, Liu Fei-yan juga tidak terkecuali.   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Hemm..!"   Sekali lagi dengan marah, dia pergi meninggalkan tempat itu sambil menengadahkan kepala, membusungkan dada.   Yu-shu-xiu-shi tidak bisa menahan rasa malu, dia sudah pergi terlebih dulu bersama Seruling Damai.   Saat ini, bos penginapan muncul di pintu ruangan.   "Bos, aku telah merusakkan alatmu berdagang, maaf! Akan ku ganti semua kerugianmu.   Mereka telah makan minum dengan kenyang, malah aku makan malam pun belum, aku sudah sangat lapar sekali lho! Tolong siapkan makanan dan arak untuk mengisi perut, terima kasih!"   Bos penginapan menahan tawanya, dia menyuruh pelayan pergi kedapur, pertama-tama menyiapkan dulu dua teko teh, menumpahkannya untuk Xie-shen dan kawan-kawannya.   "Tuan, kejadian kali ini telah membuka pandanganku."   Bos penginapan tertawa.   "Aku dulu juga pernah berkelana di dunia persilatan, telah bertemu dengan banyak sekali pesilat tinggi yang ternama, tapi tidak pernah melihat dengan satu kaki kursi yang terbuat dari kayu, dapat menahan serangan dahsyat seorang pesilat tinggi. Apakah kau tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi itu?"   "Tidak hanya tahu asal-usulnya, aku juga tahu dasarnya."   Fu Ke-wei menganggukan kepala, mendadak dia bertanya.   "ternyata bos orang dari dunia persilatan juga, maafkan kami tidak mengenal kau, maaf siapakah tetua ini?"   "Apa tetua segala."   Bos penginapan tertawa pahit.   "aku marga Shang nama Xiang, sebutan dahulu......"   "Ah! Kiranya Sipoa Besi saudara Nan? Kenapa kau bisa berubah jadi begini, kurus seperti kera tua yang kering?"   Xie-shen berteriak terkejut.   "Saudara Tu, panjang ceritanya."   Bos penginapan tertawa pahit.   "sepuluh tahun yang lalu, di Ling-nan aku bertemu musuh besarku, Biksu Setan Fei-fei, setelah bertarung mati-matian lima ratus jurus lebih, walau berhasil membunuh dia, tapi aku juga telah terkena oleh telapak beracunnya, sehingga saluran hati ku jadi terluka. Selanjutnya aku jadi mengundurkan diri dari dunia persilatan, dan di tempat kecil ini membuka penginapan untuk mencari makan."   Saat Fu Ke-wei, Ouw Yu-zhen dan Nie-sha-yin-hoa turun gunung, Sipoa Besi telah mengundurkan diri, makanya tidak pernah dengar nama dia, jika Xie-shen mengenal dia, pasti dia itu adalah seorang pesilat ternama dulunya.   Seorang pesilat tinggi yang terluka saluran hatinya, kemampuannya akan merosot ketingkat pesilat kelas ketiga, tidak aneh dia sembunyi di tempat kecil ini melewatkan hari tuanya.   "Saudara kecil tadi mengatakan tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi?"   Bos penginapan kembali kepembicaraan semula, sepertinya tidak ingin membicarakan masalahnya sendiri.   "Benar."   Fu Ke-wei menganggukan kepala.   "Dia adalah murid tertua Yu-nei-yi-zun (Satu semesta terhormat.), Hoa Yi-feng, yang telah berhasil melatih Delapan Belas Pedang Angin Ribut, jurus pedang Hoa Yi-feng, dibandingkan dengan adik seperguruannya Sastrawan baju putih Zhou Xing-jian yang tadi siang muncul di depan kuil Dewa Tanah, jauh lebih tinggi, tadi ketika bertarung, sayang sekali hatinya Yu-shu-xiu-shi kurang tenang dan terlalu terburu-buru, begitu menyerang dia ingin segera meraih kemenangan, hingga aku mendapat kesempatan menyerang, membuat dia tidak bisa mengembangkan inti sari jurus pedangnya, kekalahannya membuat dia penasaran, tidak aneh dia tidak mau mengaku kalah."   "Masa...! Saudara kecil, mata tuaku ini belum buta, tadi sore hari di ruang makan kau menggunakan ilmu menghilangkan jejak, sampai aku yang menonton di samping juga tidak bisa melihat dengan jelas, bagaimana caramu menghilang."   Bos penginapan tertawa.   "apa kalian tahu di dalam ruang parkir di seberang jalan, ada tujuh delapan orang misterius sembunyi, sepertinya ada hubungannya dengan Yu-shu-xiu-shi itu."   "Aku tahu."   Kata Fu Ke-wei pelan.   "mereka itu adalah anak buahnya Yu-shu-xiu-shi, di belakang mereka masih ada sekelompok besar orang, di antaranya ada orang yang membuat kontak dengan orangnya benteng Zhang-feng, mungkin mereka telah bekerja sama. Ketua Benteng Xi diam-diam sudah keluar dari bentengnya, saat ini mungkin sudah bertemu dengan anaknya, mereka mencari Sepasang Bintang Perak, tidak lama lagi mungkin akan kembali, dan berkumpul dengan Yu-shu-xiu-shi, dan pergi ke benteng Zhang-feng bertamu."   "Si brengsek ini sungguh licik."   Xie-shen menggigit gigi pelan mengumpat.   "sore hari tadi dia terus menerus meminta kami bersama-sama dia pergi ke benteng Zhang-feng......"   "Kalau begitu kau dan Nie-sha-yin-hoa, pasti akan mati sekali lagi, karena kalian adalah saksi hidup benteng Zhang-feng yang menangkap dan membunuh orang."   Kata Bos penginapan tawa dingin.   "Jahat sekali si anjing itu!"   Kata Xie-shen dengan menggigit gigi.   "tuan, apakah kita malam ini harus pergi untuk menghindar mereka?"   "Tidak bisa dihindarkan, hari ini bisa menghindar, tidak dapat menghindar selanjutnya."   Dalam mata Fu Ke-wei tampak sorot dingin.   "Mereka akan terus mengejar dengan ketat, tidak akan berhenti sebelum berhasil!"   "Dua orang ini tidak perlu mengejar."   "Ooo! Maksud tuan adalah......"   "Kau seharusnya tahu perkumpulan Cun-qiu."   "Perkumpulan Cun-qiu yang kantornya berada di Zhen-jiang?"   Wajah Xie-shen berubah.   "ketua perkumpulannya Shen-li-jin-gang (Raksasa bertenaga dewa)."   Liu Shi-jie, lima tahun lalu begitu muncul perkumpulan Cun-qiu langsung menguasai sebagian besar dunia persilatan.   Perkumpulan itu melakukan perbuatan yang tidak ilegal, anggotanya cepat bertambah banyak, sampai orang-orang dari aliran hitam pun menjadi khawatir......"   "Aku punya seorang teman adalah kenalan lama dari salah seorang anggota perkumpulan tersebut, menurut penuturannya, perkumpulan Cun-qiu diam-diam juga bekerja sebagai pembunuh bayaran, harganya sangat murah hingga banyak merampas pelanggan tiga perkumpulan pembunuh bayaran terbesar."   Nie-sha-yin-hoa memotong perkataannya.   "Maksud perkataan tuan, dua orang ini adalah..."   "Perkumpulan itu punya tiga orang wakil ketua, dua orang wakil ketua kedua-duanya adalah orang yang ternama di dunia persilatan, hanya wakil ketua ketiga tidak diketahui orang. Yu-shu-xiu-shi itulah wakil ketua ketiga yang misterius, kedudukan Seruling Damai lebih rendah, dia adalah kepala bagian kantor cabang luar Bing-he."   Fu Ke-wei dengan suara yang sangat perlahan berkata, mata macannya sering melirik kearah pintu yang setengah tertutup.   "kantor cabang Bing-he adalah organisasi yang khusus mengurus bagian luar, pesilat tinggi yang datang kali ini semua dari kantor cabang itu."   "Tuan, aku percaya kau tidak akan sembarangan bicara."   Kata Xie-shen sedikit malu.   "Perkumpulan Cun-qiu adalah satu organisasi yang setengah terbuka, aku sungguh tidak pernah mendengar di perkumpulan ini ada dua orang ini."   "Setengah terbuka, maka setengahnya lagi adalah rahasia. Dua orang ini khusus bertanggung jawab atas gerakan rahasia, peristiwa yang terjadi di berbagai tempat, siapa pun tidak akan terpikir ada hubungannya dengan perkumpulan itu. Hemm...! Coba kau pikir, tadi sore aku pergi justru melakukan satu hal, sebenarnya ada hal apa yang ingin dibuktikan?"   "Ini......"   "Tuan apakah pergi menyelidik gerakan mereka?"   Tanya Ouw Yu-zhen tertawa.   "Tidak salah."   Fu Ke-wei menganggukan kepala.   "beberapa tamu yang menginap di penginapan di seberang jalan, sebenarnya adalah orang yang bersiap diam-diam membantu dan mengantarkan berita, dan berita yang telah disampaikan adalah mengenai masalah ada orang yang masih hidup dalam penangkapan orang yang di lakukan oleh benteng Zhang-feng."   "Aduh!"   Teriak Nie-sha-yin-hoa terkejut.   "apa melapor pada orangnya benteng Zhang-feng?"   "Sedikit pun tidak salah, makanya Yu-shu-xiu-shi membujuk kalian mengantarkan sendiri kepala kalian ke benteng Zhang-feng. Aku telah menguburkan orang yang pengantar suratnya, sekarang paling sedikit kita punya waktu satu dua hari."   "Mereka pergi ke benteng Zhang-feng, ada tujuan apa?"   "Nanti aku baru beritahukan."   Fu Ke-wei sudah berhasil menyelidiki maksud tujuan Yu-shu-xiu-shi pergi ke benteng Zhang-feng, yang ada hubungannya dengan tujuan dia, karena bos penginapan ada disana, dia tidak leluasa mengatakannya.   "jujur aku katakan pada kalian, saat perkumpulan Cun-qiu muncul, aku telah mengawasi mereka, terhadap asal-usul mereka, aku lebih tahu dibandingkan orang lain, karena itu aku diam-diam bersiap diri, waspada pada mereka, cepat atau lambat akan terjadi perselisihan yang tidak bisa dihindarkan. Berita yang aku dapat, ada beberapa telah dibuktikan dari orang pengantar berita. Kalian hati-hati......"   Api lilin bergoyang-goyang, gordin bergoyang pintu bersuara, orangnya telah menghilang.   "Gerakan saudara kecil ini sungguh seperti setan."   Kata bos penginapan yang berdiri bulu kuduknya.   "saudara Tu, kau melihat dengan jelas bagaimana cara dia pergi?"   "Tidak."   Walau Xie-shen sudah tahu Fu Ke-wei punya kemampuan hebat ini, tetap saja bulu di wajah dan di tangan pada berdiri.   Nie-sha-yin-hoa juga ada perasaan yang sama, wajahnya tampak aneh.   Hanya Ouw Yu-zhen wajahnya tenang, seperti tidak terjadi apa-apa.   "Aku dengar kampung disekitar Lin-jia-gou, sering ada hantu."   Xie-shen dengan berkelakar menenangkan diri.   "pasti membuka penginapan gelap, mereka sering melakukan kejahatan merampas harta orang, makanya hantu penasaran mengejar orang itu. He he he! Sialan! apa tidak menggunakan daging manusia membuat masakan! Padahal waktu makan malam aku makannya banyak!"   "Sialan! Aku hanya seorang diri, seorang makan kenyang seluruh keluarga kenyang, tidak ada niat untuk jadi ternama, hidup ku santai dan lancar, buat apa membuka penginapan gelap?"   "Xie-shen tua, kau jangan bicara kata kata yang menyebalkan itu, baik tidak?"   Nie-sha-yin-hoa berteriak.   "Baik baik, nona besar, aku tidak mengatakan, tidak mengatakan."   Ouw Yu-zhen sepertinya tidak mendengar mereka sedang berbincang apa, sepasang matanya menatap pada pintu.   Di luar pintu memang ada orang yang sedang mencuri dengar, tadi sewaktu Fu Ke-wei masuk, hanya menggunakan kaki menutup pintunya, menempel di celah pintu mencuri dengar sangat mudah sekali, orang di dalam ruangan tidak mungkin bisa mengetahui di luar pintu ada orang yang mencuri dengar.   Orang yang mencuri dengar sangat waspada, sekali pintu bergerak langsung terbang pergi, cepatnya sangat mengejutkan orang, sungguh seperti sinar kilat.   Tapi Fu Ke-wei lebih cepat lagi, di dalam gelapnya malam jarak dekat pun sulit melihat bentuknya.   Bayangan abu-abu yang berperawakan kecil, dalam sekejap telah berlari sejauh seratus langkah lebih, meninggalkan jalan raya masuk ke tanah liar, bayangannya samar-samar masih terlihat.   Sesudah sampai di luar kota yang tumbuh dengan subur rumput dan pohon, tidak akan ada orang yang mengejar lagi! Di siang hari bolong, bertemu hutan jangan masuk, apalagi dalam gelapnya malam siapa yang berani melanggar pantangan mengejar masuk ke dalam hutan? Mungkin di dalam hati bayangan abu-abu merasa gembira, hingga dalam larinya dia membalikan kepala melihat kebelakang.   Tidak di sangka, tiba-tiba ada bayangan hitam datang menutup.   Dia ingin membalikan tubuh mempertahankan diri tapi sudah tidak keburu, seluruh refleknya tidak bisa mengikuti keinginannya, ssst...   terdengar suara leher di cekik, kemudian bagian bawah pinggangnya di peluk, lalu jatuh ke atas rerumputan dan di tekan dengan kuat, dia ingin berguling balik menyerang tapi tenaganya sudah tidak ada.   "Bagus, ternyata seorang wanita."   Fu Ke-wei melepaskan tangannya, meloncat berdiri.   "kau benar-benar tidak mau sudah? Sebel. Jangan membuat aku marah, nona Hoa! Aku ini bukan Budha yang maha penyayang dan maha pengasih, tapi adalah laki-laki yang aneh dan sesat."   Di bawah sinar bintang, dia mengenali wanita ini adalah Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji.   Tubuh wanita biasanya kalah oleh tubuh laki-laki, bertemu dengan laki-laki yang tinggi besar terasa akan menjadi lebih pendek setengah, sehingga kebanyakan wanita berlatih senjata gelap yang kecil untuk melindungi diri, sebisanya menghindari pertarungan jarak dekat dengan laki-laki.   Senjata gelapnya Hoa-fei-hoa, adalah sebuah jarum gepeng yang tidak perlu diberi pita sutra untuk menstabilkan arah, panjangnya lima cun, karena itu geraknya sangat cepat, dengan mata telanjang sulit dilihat dengan jelas, makanya disebut Jarum Dewa Tanpa Bayangan.   Jika dilemparkan dengan menggunakan Wu-tian-shen-gang (Langit besar dewa kuat) dari ilmu aliran mistik, bisa memecahkan pertahanan tenaga dalam, seperti menembus kapas busuk, di dunia persilatan nama Hoa Yu-ji membuat orang sangat ketakutan, beberapa orang yang menyebut dirinya pakar senjata gelap yang ternama, tapi terhadap Jarum Dewa Tanpa Bayangan mereka sebisanya menghindar.   "Kau......kau yang tidak tahu aturan ini...sungguh menyebalkan!"   Hoa Yu-ji meloncat berdiri, mengusap-usap tenggorokan yang barusan di cekik dengan kuat, dia berteriak malu, mungkin tidak tahan ditindih oleh laki-laki di atas tanah.   "Jurus pertarungan tidak tahu malu apa yang kau gunakan?"   "Aku memang orang kecil, tentu saja yang digunakan adalah jurus perkelahian orang kampung!"   Fu Ke-wei juga diam-diam merasa lucu. Mungkin Hoa-fei-hoa seumur hidup baru pertama kali ditindih seorang laki-laki seperti ini, di dalam hati timbul satu perasaan yang aneh.   "Siapa kau sebenarnya?"   Hoa-fei-hoa dengan wajah penuh pertanyaan.   "Kau membawa satu laki-laki dan dua wanita, tiga orang pengikut muncul di daerah Shan-xi, pasti bukan tanpa alasan, aku ingin tahu tujuanmu sebenarnya."   "Nona Hoa, sekarang ini aku tidak bisa memberitahu, di kemudian hari kau akan mengerti, tapi aku bisa memberi satu kepastian padamu, aku bukan musuhmu. Cukup tidak?"   "Maksudmu adalah......"   "Apa pun aku tidak akan mengatakannya. Dengar nasihatku! Kalian lebih baik jangan pergi ke benteng Zhang-feng, jika tidak......"   "Jika tidak bagaimana?"   "Ketua benteng Zhang-feng ketua Xi ayah dan anak adalah orang yang doyan wanita, dan kau adalah wanita cantik yang sangat cantik, jika tertangkap oleh mereka, akibatnya kau pikirlah sendiri."   Kata Fu Ke-wei dengan tulus.   "Dan juga gerakan kalian, akan mempengaruhi gerakanku."   "Ooo! Apakah kau juga akan pergi ke benteng Zhang-feng?"   "Aku tidak pernah mengatakan akan pergi ke benteng Zhang-feng."   "Tapi maksud dalam perkataanmu sangat jelas, jika di tambah empat pedang kami bagaimana?"   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Ooh langit! Bagaimana aku berani pergi bersama dengan bunga yang begini galak, yang paling cantik di dunia persilatan ini? Aku ini kan bukan orang gila, sudahlah! Sampai jumpa, bunga yang galak."   Tubuhnya mendadak mundur menjauh.   "Dia......sebenarnya dia orang macam apa?"   Hoa-fei-hoa berguman sendiri. 0-0-0 "Siapa dia?"   TanyaXie-shen pelan.   "Hoa-fei-hoa."   Kata Fu Ke-wei.   "Ooo! Dia tidak menggunakan Jarum Dewa Tanpa Bayangan menghadapimu?"   "Tidak."   "Bukankah mereka telah berjalan menuju utara? Kenapa masih muncul disini?"   Tanya Xie-shen tidak mengerti.   "Wanita setan ini banyak siasatnya, siapa yang tahu dia sedang melakukan apa?"   Fu Ke-wei menggelengkan kepala.   "mungkin dia sengaja membuat orang bingung, atau di dalam kegelapan ingin menunggu saatnya ketua muda Xi pulang, menggunakan siasat menyembelih dia dulu, lalu pergi ke benteng Zhang-feng minta pertanggung jawaban dari Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng."   "Tuan, kukira seharusnya kita menarik dia, bagaimana pun tujuan kita sama, ditambah tenaga mereka, kekuatan kita akan semakin kuat, aku pikir dia juga akan dengan gembira bekerja sama dengan kita."   Nie-sha-yin-hoa mengusulkan.   "Wanita galak itu adalah wanita kuat, sombong dan percaya diri, setelah bekerja sama, apakah dia mau mendengar pengaturan kita? Sampai saatnya aneh jika tidak berbalik wajah jadi musuh!"   Fu Ke-wei dengan tegas menolak usulan bekerja sama.   "Aku pikir keadaannya tidak akan jadi begitu."   Ouw Yu-zhen tertawa.   "sifat bisa berubah menurut keadaan, walau dia pernah dipermainkan oleh tuan, amarahnya sulit mereda, tapi dia bisa tahu keadaan dirinya sendiri, tahu ilmu silatnya dibandingkan dengan tuan, jaraknya terlalu jauh. Dan juga, aku telah melihat dia tidak saja tidak benci pada tuan, di dalam hati malah sebaliknya suka pada tuan."   "Jangan sembarang bicara, kau bukan dia, bagaimana bisa tahu pikirannya? Bikin kacau saja!"   "Karena aku adalah wanita."   Ouw Yu-zhen tertawa.   "hanya wanita baru bisa mengerti hati wanita, jika tuan tidak percaya, kau bisa tanyakan pada kakak Chao, dengar apa kata dia."   "Pendapat aku sama dengan adik Fu."   Kata Nie-sha-yin-hoa tertawa.   "wanita memang mahluk yang sulit diduga, jelas-jelas di dalam hati suka, tapi mulutnya berkata tidak, apalagi wanita yang sifatnya keras seperti Hoa-fei-hoa, tentu juga demikian. Sebenarnya wanita yang wajahnya semakin keras, di dalam hatinya semakin lemah, wajah yang keras untuk menutupi hatinya yang lemah."   "Kalian semakin bicara semakin melantur, apa dia telah memberi kalian keuntungan, hingga membantu dia bicara."   Kata Fu Ke-wei tertawa pahit.   "setelah aku keluar, bos penginapan Shang membicarakan apa saja dengan kalian?"   "Kebanyakan membicarakan tuan."   Ouw Yu-zhen tertawa.   "mula-mula dia menanyakan asal-usul tuan dan sebutannya, kenyataannya kami pun tidak tahu! Sehingga, kami semua sembarangan menebaknya."   "Kalian mengharapkan siapa aku ini?"   "Siapa tuan itu tidaklah penting."   Kata Nie-sha-yin-hoa dengan tulus.   "kami dengan rela mengikuti kau, sebab sangat bangga dengan perbuatanmu, walau kau adalah seorang baik yang banyak melakukan kejahatan yang tidak bisa diampuni, juga pasti tidak akan menyesal."   "Terima kasih atas kepercayaan kalian."   Kata Fu Ke-wei juga dengan tulus.   "Ooh betul! Bos penginapan Shang tadi telah memberitahu kami, ada satu jalan kecil yang tersembunyi bisa langsung sampai ke gunung Li-liang, hanya saja perjalanannya lebih jauh tiga empat hari."   Kata Ouw Yu-zhen.   "Tidak disangka dia orang yang perhatian, bisa mengetahui kita akan pergi ke benteng Zhang-feng, bagaimana pun jahe lebih tua lebih pedas!"   Fu Ke-wei berkata.   "waktunya sudah tidak pagi lagi, mari kita istirahat! Besok kita harus bangun pagi-pagi melanjutkan perjalanan!"   Ayam pagi berkokok melihat langit, ini adalah kata-kata mutiara untuk orang yang bepergian jauh, pagi-pagi berangkat berjalan supaya tidak terhambat di jalan, dan tidak mendapat tempat untuk menginap.   Di depan penginapan Yung-an, pelayan dengan hangatnya membantu tamu menyiapkan kuda.   Fu Ke-wei dan kawan-kawannya, empat orang saat fajar menyiapkan kuda melanjutkan perjalanan.   Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai yang berada di sisi lain, mengawasi persiapan pelayan, di samping diam menonton, sorot matanya sering melotot dengan galak pada Fu Ke-wei.   Ling-yun-yan tiga orang wanita, juga sering mengawasi gerakan masing-masing pihak.   Seruling Damai tidak berani menantang Fu Ke-wei, jadi mencari Xie-shen.   "Saudara Tu, kau sungguh telah memutuskan tidak pergi dengan kami?"   Seruling Damai bertanya pada Xie-shen yang sedang mengikat bungkusan pada pedal kuda.   "Betul, aku takut."   Jawab Xie-shen dingin, di dalam hatinya benci sekali.   "Bukankah kau akan berjalan ke utara mencari teman?"   "Bagaimana nanti saja."   Xie-shen menunjuk pada Fu Ke-wei.   "Aku akan mengikuti saudara kecil Fu dan kawan-kawan berjalan ke selatan, meninggalkan tempat kacau ini dulu, selanjutnya bagaimana, lihat nanti saja."   "Jika aku memaksa kau ikut kami......"   "Lebih baik jangan."   Xie-shen tangannya memegang pegangan golok.   "kau mungkin masih belum tahu sekarang ini aku adalah pelayannya saudara kecil Fu, kau harus tanya dia dulu, apakah dia mengizinkan tidak?"   "He he he! Tentu saja aku tidak mengizinkannya."   Fu Ke-wei tertawa aneh.   "aku sangat memperhatikan masalah yang merugikan aku, demi memperebutkan satu sen uang, juga tidak akan segan-segan bertarung merebut kembali keadilan. Orang baik dihina orang, kuda baik ditunggangi orang, hari ini jika aku mengaku kalah, dan direbut satu sen uang oleh orang, dan tidak mempermasalahkannya, lain kali pasti bungkusan baju pun habis direbut orang. He marga Xiao, apakah kau akan melawan kehendakku?"   "Aku sekarang sedang sibuk melakukan perjalanan keutara, tidak ada waktu bermasalah denganmu."   Seruling Damai warna wajahnya berubah-rubah, akhirnya mengeluh sekali.   "tidak lama lagi, kita akan bertemu di dunia persilatan."   "Bagus sekali, aku percaya kau tidak akan menunggu lama."   "Benar, aku pasti bisa menemukanmu."   Kata Seruling Damai menggigit gigi, dengan Yu-shu-xiu-shi dia naik ke atas pelana kuda.   Ling-yun-yan bertiga juga siap naik ke atas pelana kuda melanjutkan perjalanan, Yu-shu-xiu-shi sudah berjalan duluan dengan cepat menuju ke utara.   Penunggang kuda yang menginap di penginapan, saat berangkat hanya ada enam orang.   Ling-yun-yan menunggu Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai pergi menjauh, akhirnya tidak tahan dia berjalan menuju kearah Fu Ke-wei.   Dua orang pelayan setia dia, tampak bersemangat ingin bertarung.   "Perselisihan di antara kita, nanti kita perhitungkan di kemudian hari."   Wajah Liu Fei-yan tidak tampak rasa marah yang jelas, tapi ada wajah senyum yang mengandung niat jahat.   "kau katakan, kau ini sebenarnya Fu-xian atau Fu-jiu?"   "Orang kecil semacam aku ini, sering harus melarikan diri dari mala petaka, mengganti nama adalah satu cara yang sering digunakan oleh orang dunia persilatan, pahlawan yang mempunyai puluhan nama palsu banyak sekali! Buat apa kau perdulikan nama Fu-xian atau Fu-jiu?"   Berhadapan dengan wanita cantik yang seksi, kata-kata Fu Ke-wei santai tingkahnya tenang.   Seseorang yang tidak punya keinginan terhadap orang atau sesuatu, berbicara santai itu adalah hal yang normal sekali, tidak menjilat orang, mana bisa mengharapkan mendapatkan keuntungan dari orang? "La......lalu di kemudian hari bagaimana aku bisa mencarimu?"   "Itu adalah kesulitanmu sendiri, bukan urusan aku.   Nona besar Liu, kau paling bagus berpikir dulu dengan tenang, sebenarnya siapa yang menagih hutang, baru bertindak, itu juga tidak terlambat, hanya sepihak menyatakan sebagai penagih hutang, walau kau dapat mencari aku, kau juga hanya mendapat kegembiraan yang kosong saja."   "Bagaimana pun kau tidak bisa menolak hutang, kau lebih hebat dari pada Yu-shu-xiu-shi, sampai Seruling Damai juga harus terus-menerus menahan diri tidak mau menempuh bahaya bertarung denganmu, di seluruh dunia persilatan, orang yang sukses sepertimu ini tidak banyak."   "Pujian yang berlebihan, aku merasa tersanjung."   "Jangan senang dulu."    Pendekar Bunga Karya Chin Yung Badik Buntung Karya Gkh Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong

Cari Blog Ini