Ceritasilat Novel Online

Pengelana Rimba Persilatan 21


Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi Bagian 21


Pengelana Rimba Persilatan Karya dari Huang Yi   Tidak sama dengan benteng Zhang-feng yang melakukan kejahatan sendiri, di kota Wu-chang keadaannya sama sekali tidak ada kesempatan melakukan kejahatan seperti yang dilakukan benteng Zhang-feng.   Putra-putrinya keluarga Guan walau sedikit tidak tahu aturan, tapi mereka putra putri orang kaya yang tidak punya rekor kejahatan besar, tidak mungkin sampai berani membunuh orang atau mencelakakan orang.   Bagaimana dia bisa menggunakan cara yang dahsyat dan tanpa ampun menghadapi orang orang keluarga Guan? Rupanya, tujuan Guan Mei-yun hanya ingin bermain asmara saja, tidak ada niat mengundang dia masuk ke rumah keluarga Guan, siasat Fu Ke-wei jadi sulit terlaksana.   "Aku bisa membuat kakak tidak bisa menempelmu."   Guan Mei-yun dengan bangga menciumnya.   "jika perlu aku suruh kakak Lan-yin menempel dia."   "Ilmu silatmu pasti cukup bagus."   Katanya sambil berjalan melepaskan tangan dari tubuh seksi yang memikat itu.   "sampai berani melawan seorang wanita gila yang ilmu silatnya tinggi, aku tidak ada keberanian ini."   "Aku tidak percaya dia orang gila, dia datang pasti ada tujuannya."   Guan Mei-yun dengan benci membereskan bajunya.   "selanjutnya jika dia masih berani datang lagi, Henmm...! Aku akan membuat dia benar-benar jadi orang gila."   Di dalam hati Fu Ke-wei tahu, wanita baju putih memang datang dengan tujuan, tapi dia tidak mengerti kata-kata wanita baju putih itu, apa maksudnya 'Kau lebih memalukan lagi, datang kesini untuk bersembunyi dari bahaya, malah menggaet wanita.' Dia bukan datang untuk bersembunyi, tapi datang untuk memburu orang, jelas wanita baju putih itu salah melihat orang.   Lalu siapa sebenarnya orang yang bersembunyi menghindar dari bahaya? "Sudahlah, jangan dibicarakan lagi."   Fu Ke-wei menepuk-nepuk bahu dia.   "kau pergi beritahu nona Du, supaya dia hati-hati, wanita gila itu mungkin akan datang lagi. Aku akan kembali kepenginapan untuk mandi dan ganti baju."   Wanita cantik baju hijau, dengan wanita baju putih bersamaan muncul di vila teratai didalam taman Qing-feng.   Orang-orang keluarga Du lebih banyak wanita dari pada laki-lakinya, tamannya terlalu besar, orang yang tinggal disini kebanyakan pelayan wanita, hanya beberapa orang laki-laki yang bertugas menjaga pintu, jika ada pesta, baru mengutus banyak orang dari rumah untuk membantu.   Para pelayan wanita jadi ketakutan begitu mendengar di vila teratai muncul seorang wanita gila yang berilmu tinggi, semua jadi sembunyi dirumah utama yang ada dibagian depan, tidak berani lagi jalan-jalan ke tempat lainnya.   Taman Qing-feng yang luas ini, sekarang jadi sepi seperti kota mati.   0oo0 "Katamu orang ini juga memiliki ilmu batin yang hebat?"   Tanya wanita cantik baju hijau pada wanita cantik baju putih.   "Ilmu Pengendali Roh juga tidak bisa menguasai dia?"   "Benar, dia hanya sebentar terpengaruh."   "Ilmu Liu-he-da-qian-neng (enam aliran bergabung jadi satu) juga tidak bisa melukai dia?"   "Aku telah melihat kemampuannya, dia bisa membelokan Qian-neng hingga menghancurkan rak bunga."   "Ilmu Liu-xuang-jun-yin (sinar mengalir menghindar bayangan.) mu juga tidak bisa meloloskan diri dari pengejaran dia?"   "Malah sebaliknya di tengah jalan aku dicegat dia, tanpa sempat bersiap dipukul sebelah telapaknya sampai salto dua kali."   "Sampai begitu? kakek juga tidak bisa mencapai taraf ini!"   "Kenyataannya begitu."   "Aku pikir orang ini pasti bukan satu kelompok dengan orang itu, jika tidak dia tidak akan seperti anjing di rumah duka melarikan diri dari kota kabupaten, lari sampai kesini."   Wanita cantik baju hijau berkata.   "berarti, kau tidak menemukan bajingan yang hina itu bersembunyi di rumahnya keluarga Du. Tapi apakah pesilat hebat yang misterius ini orangnya keluarga Du?"   "Tidak tahu. Begitu aku masuk kesana, disana baru ada orang, tidak diduga malah dua orang ini sedang bermain asmara."   "Selanjutnya kita harus perhatikan orang ini, jika keluarga Du punya seorang pesilat hebat yang seperti ini, kita akan mengalami kesulitan, orang-orang kita harus hati-hati mengawasinya, supaya tidak terjadi kerewelan yang tidak perlu."   "Orang ini tampaknya bukan anggota keluarga Du atau pengawalnya, sebelum dan sesudah kejadian, dia tidak menyelidiki masalah aku menorobos masuk, dan juga......"   Wanita cantik baju putih menceritakan kejadiannya.   0-0-0 Restoran Jia-bin adalah restorang paling mewah diluar kota, karena lokasinya didaerah pelabuhan yang ramai, maka menjadi tempat berkumpulnya para putra hartawan, diatas loteng di setiap ruang sekatan ada ruang kosong yang luas, bisa dipergunakan untuk pertunjukan tarian atau musik, juga boleh memanggil para penjaja sek yan g ternama menemani pesta untuk bergembira.   Saat sore hari, tiga bersaudara Guan, dan Du Lan-yin, membawa dua orang pelayan, beramai ramai menemani Fu Ke-wei naik keatas loteng restoran Jia-bin yang mewah itu, duduk didalam ruangan sekatan yang telah dipesan sebelumnya.   Dua orang pelayan menjaga diluar ruang sekatan, tamu restoran lainnya tidak diizinkan masuk.   Pesanan masakannya sangat melimpah, setelah sedikit mabuk, yang laki-laki suaranya semakin keras, yang wanita mengimpit Fu Ke-wei ditengah, semakin bebas tidak beraturan, alis dan sudut mata tampak bergairah, dengan alasan sedikit mabuk sedikit pun mereka tidak merasa malu.   Wanita yang cantik dan bebas, sedikit mabuk adalah saat yang paling memikat orang.   Tapi mereka tidak tahu, saat mereka memesan tempat pada restoran Jia Bin sudah menimbulkan perhatian orang lain.   Orang yang seharusnya datang, semua sudah datang, diantaranya termasuk Xie-shen yang berpakaian mewah, dia menyamar jadi seorang hartawan peminum arak, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, semua menyamar jadi hartawan setengah baya, tingkahnya cocok dengan kedudukkan dirinya.   Semua ruang sekatan model tertutup, didepan ada satu ruangan besar yang mewah, tersedia dua puluh lebih meja makan mewah yang disediakan dinding penyekat yang dapat digerakan, jika dinding penyekatnya disingkirkan, bisa dijadikan tempat pesta besar bagi hartawan besar.   Xie-shen bertiga memesan ruang sekat bersebelahan, suara diruang sebelah samar-samar bisa didengar.   Di ruang sekat lainnya, menjadi ruang makan empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan.   Dua wanitanya, adalah wanita cantik baju hijau dan wanita cantik baju putih yang bermarga Jin.   Dua wanita ini tidak berdandan lagi, mereka menyamar menjadi kakak beradik keluarga menengah, wajahnya menggunakan obat perubah wajah, tidak jelas lagi wajah aslinya, yang tadinya cantik menawan sudah tidak ada lagi.   "Saudara He, dengarlah."   Kata Guan Ji-zhong setelah minum tiga gelas arak, suaranya keras dan lantang sekali.   "besok malam aku bawa kau ke suatu tempat, kau bisa main dengan sepuasnya, bersamaan juga bisa mengangkat harga diriku, jujur saja kukatakan, di kota ini berbicara harta kekayaan keluargaku adalah nomor satu, tentang ilmu silat juga kelas satu. Dengan sebutan aku tuan muda besar Guan, siapa pun tidak bisa dibandingkan denganku, hanya..."   "Hanya apa?"   "Hanya soal bakat, dibandingkan dengan orang dari keluarga Shi yang di gerbang selatan, aku hanya kalah sedikit, sehingga aku selalu berada dibawah angin, aku justru takut pada nona nona di Hong-yuan itu......"   "Kau ingin mati yaa! Kak."   Guan Mei-yun marah.   "ternyata kau tidak berniat baik, bukannya membujuk saudara Xian-wei pergi berlatih silat, tapi malah menipu dia pergi ke Hong-yuan tempat kotor itu, kau ingin memakai kepintaran saudara Xian-wei mengadu dengan putranya keluarga Shi, ingin mengangkat gengsi di hadapan para sastrawan kotor. Puuih...! Jangan harap kau..."   Sambil berteriak-teriak, tangan dibawah meja malah memegang erat tangan besarnya Fu Ke-wei mengusap-usapkan ke dadanya.   Kata-kata seperti ini keluar dari mulut putra-putrinya hartawan besar, sungguh membuat orang jadi mual.   Fu Ke-wei sedikit kelabakan, Du Lan-yin yang di sisi lain, tidak perdulikan pertengkaran Guan bersaudara, jari mulusnya menujuk bahu Fu Ke-wei, sebelah tangan mengangkat gelas arak, langsung menawarkan minum di mulutnya, tawa genitnya sangat memikat sekali, tubuhnya yang panas hampir menempel di tubuhnya.   "Lan-yin, kau jangan menawarkan arak saja, bantu aku bicara, baik tidak?"   Guan Ji-zhong mengulurkan tangan dari bawah meja, mencubit Du Lan-yin di pahanya sambil tertawa cabul.   "bujuklah adik kesayanganku, aku hanya mengajak saudara Xian-wei bersandiwara saja, setelah merebut gengsi langsung pulang, tidak akan meninggalkan dia disana, jika terjadi sesuatu, aku yang tanggung jawab."   "Kak, jangan kata adik Mei-yun tidak setuju, aku juga merasa keterlaluan."   Guan Yue-yun mengjulurkan kaki, disentuhkan beberapa kali ke paha Fu Ke-wei.   "tuan muda He adalah tamu, kau melakukan ini orang lain nanti akan mengatakan apa."   "Saudara Guan, Hong-yuan itu tempat apa?"   Fu Ke-wei pura-pura bodoh, dengan bersemangat bertanya.   "Kau jangan pura-pura suci! Saudara He."   Guan Ji-zhong tertawa keras.   "kau adalah putra terhormat dari ibu kota, seharusnya mengerti keadaan ibu kota. Seratus tahun yang lalu raja kita Zheng-de, di ibu kota membuka usaha untuk raja, di antaranya ada Hong-yuan, sekarang kau mengerti kan? Hong-yuan nya kota Wu-chang dengan yang di ibu kota adalah sama, tempat yang bagus, ha ha......"   "Kalian ini semakin bicara semakin tidak benar."   Guan Mei-yun seperti tawa tapi seperti tidak melihat dengan mata putih pada Fu Ke-wei.   "kau malah bersemangat sekali! Kakak Xian-wei ku, kau paling baik jangan anggap kata-katanya kata-kata manusia, jangan mau diatur dia, tempat yang dia kunjungi tidak ada satu pun yang bersih, apa kau bisa ikut dengan dia?"   "Masalah laki-laki, wanita jangan ikut campur."   Kata Guan Ji-zhong sambil minum segelas arak, tampak sangat semangat sekali.   "aku katakan sekali lagi, saudara He! Kau bersama dengan nona-nona ini, tidak akan bisa bermain ke tempat yang luar biasa. Asal ikut dengan aku, di jamin kau di kota Wu-chang bisa hidup senang dan gembira, malah saking senangnya sampai lupa pulang!"   "Kak, jangan bicarakan hal yang menghilangkan semangat seperti ini, hal-hal demikian seharusnya tidak dibicarakan di depan adikmu, tidak pantas."   Guan Mei-yun dengan tegas mencegah kakaknya bicara lagi.   "Xian-wei adalah tamuku, kau jangan bujuk dia lagi baik tidak? Xian-wei, kau maha pengampun, aku bersulang dengan kau......"   Mereka berkelakar, saling bersulang arak.   Sebenarnya, tiga wanita ini tidak mengerti apa tujuan sebenarnya Guan Ji-zhong menempel Fu Ke-wei.   Empat orang itu mulai bersatu menyerang Fu Ke-wei, satu gelas satu gelas arak masuk ke dalam perut.   Di dalam hati Fu Ke-wei diam-diam tertawa, setiap permintaan yang datang tidak ditolak.   Tidak lama, Guan Ji-zhong yang pertama tumbang.   Hoa-fei-hoa yang berada di ruang sebelah, semakin mendengar semakin marah, beberapa kali dia ingin keluar melabrak, tapi selalu dicegah oleh Xie-shen dan Ouw Yu-zhen.   "Bagaimana dia bisa bergaul dengan putra-putri anjing ini?"   Hoa-fei-hoa mendengar tawa genit kata-kata cabul dari tiga wanita yang mengajak minum arak, dia hampir meledak.   "oh langit! Apakah dia mampu berperan jadi putra romantis? Kebanyakan dia akan terjerumus ke tangan tiga wanita jalang ini, hemm..!"   "Seluruh penduduk kota juga bisa jadi saksi, dia adalah putra romantis yang datang dari ibu kota, kau tidak mengakuinya juga tidak bisa."   Xie-shen sedikit pun tidak terganggu, orang sudah tua tentu pintar, terhadap romantika sangat mengerti.   "dia menutup semua wajah aslinya, bukan begitu? Kau lihat saja nanti."   "Tapi......"   "Aku sedikit pun tidak khawatir pada tiga wanita jalang itu."   Xie-shen meneguk seteguk arak, dengan nada penuh pengalaman.   "tidak salah, seluruh laki-laki didunia, kecuali orang suci yang hanya sedikit, kebanyakan sulit menolak daya tarik wanita, apalagi wanita yang cantik, muda, dan dengan susah payah diam-diam menyatakan perasaannya."   "Omong kosong!"   "Benarkah?"   Xie-shen tertawa tawar.   "tidak salah, memang tiga wanita jalang ini cantik, genit membuat orang sulit menolak."   "Memang begitu, aku tahu daya tariknya wanita."   Kata Hoa-fei-hoa tidak bisa marah.   "Tapi sudah kau pikirkan belum?"   "Pikirkan apa?"   "Di Shan-xi, beberapa wanita cantik yang berhubungan dengan dia, misalnya, kau, Xiao Zhen, Xiao Ling, dan juga Shi-tu Yu-yao, tiga wanita jalang ini apa bisa dibandingkan dengan kalian? Akhirnya bagaimana? Dia dengan santainya naik kuda, melambaikan tangan pergi jauh, hanya mengatakan sampai jumpa, sampai berita dan jejak pun tidak ditinggalkan.   Xiao Ji, jangan khawatir dia bisa terjerumus di tangan tiga wanita jalang ini, tujuan dia, mungkin aku bisa bocorkan sedikit rahasia."   "Kau bukan ulat di dalam perut dia."   Hoa-fei-hoa berkata.   "menurut dugaan mu......"   "Pasti ada hubungannya dengan Yu-shu-xiu-shi."   "Kata-kata setan! Aku dengan adik Zhen mengikuti jejak Yu-shu-xiu-shi beberapa hari, dari Zhen-jiang mengikuti sampai Nan-jing, lalu mengikuti sampai kota kabupaten Wu-chang. Jika bukan karena dua wanita dari Jin-she-dong itu muncul, Yu-shu-xiu-shi pasti tidak akan bersembunyi di kota Wu-chang."   Hoa-fei-hoa membantah pendapatnya Xie-shen.   "dan dia, sudah tiba dari Nan-jing beberapa hari sebelumnya. Kau kira dia itu dewa, bisa tahu sebelumnya, tahu dulu, tahu yang akan datang, sebelumnya sudah menunggu disini si bocah penakut itu?"   "Apa berani bertaruh?"   "Aku tidak pernah bertaruh dengan orang, apalagi bertaruh dengan manusia yang penuh pengalaman seperti kau, walau taruhannya hanya satu sen pun, aku tidak mau."   "Kau cukup pintar, bisa tahu diri."   Kata Xie-shen dengan bangganya.   "tiga wanita jalang ini yang satu marga Du, Yu-shu-xiu-shi bersembunyi di sebuah tempat di goa rahasianya. Tidak perduli apakah dia dewa yang tahu segalanya sebelum kejadian, atau kebetulan, pokoknya ada sebab musababnya. Jika aku katakan keluarga Guan dengan keluarga Du dan juga Yu-shu-xiu-shi, semua berhubungan dengannya, kali ini dia datang dengan sabar sebagai seorang putra terhormat, untuk menggaet tiga wanita jalang ini. Malah aku curiga dua wanita dari Jin-she-dong, adalah teman dia! Apa kau merasa aneh?"   "Aku jadi bingung mendengar kata-kata mu."   Kata Hoa-fei-hoa tidak mengerti.   "Paman Tu, aku pikir tuan melakukan ini, sangat mungkin ada hubungannya dengan ketua benteng Xi dan anaknya."   Kata Ouw Yu-zhen tenang.   "Ooo..! Kau punya dasar apa?"   "Saat berpisah di Shan-xi, tuan membawa kakak Chao disisinya, tujuannya adalah supaya dia menunjukan siapa saja orang persilatan yang pernah ada hubungan rahasia dengan Xi Zhangfeng.   Jika pelayan kecil yang ada disisi tuan adalah kakak Chao yang menyamar, sasaran tuan mungkin adalah ketua benteng Xi dan anaknya."   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Mmm! Masuk akal."   Xie-shen merasa analisanya Ouw Yu-zhen dekat dengan kenyataan.   "Kenapa kita tidak mulai dengan menyelidik dulu dasar keluarga Guan dan keluarga Du? Paling sedikit saat diperlukan kita bisa membantu dia!"   "Betul!"   Kata Hoa-fei-hoa gembira.   "Kita tentukan begitu saja. Aku tahu kau adalah ahlinya menyelidik, aku dan Xiao Zhen juga tidak lemah, kita sekarang berpencar melakukannya, jika tidak perlu, kita hanya melakukannya diam-diam saja, menjaga agar jangan terjadi hal yang tidak diduga, jangan sampai kau tidak bisa menahan diri, sekali marah dan bertindak liar akan merusak seluruh pekerjaan! Banyak-banyak mendengar pendapat Xiao Zhen, dia orangnya lebih tenang."   "Baik! Aku menurut dia saja."   Dua wanita dan dua orang laki-laki dari Jin-she-dong yang berada di sebelah lain di ruang sekatan, reaksinya berbeda.   Wanita cantik baju putih, seperti telah makan sesuatu benda yang mudah terbakar.   "Dia dengan wanita marga Guan itu bukan suami istri, malah terang-terangan di vila teratai di taman Qing-feng melakukan hal yang memalukan."   Kata Wanita cantik baju putih marah.   "pesilat tinggi yang ilmunya begitu sempurna, mana boleh memanfaatkan kedudukan sebagai sastrawan romantis, dengan segala cara menggaet wanita baik-baik? Dia sangat jahat! Dia justru melakukan hal yang hina."   "Mmm! Hal ini sangat mencurigakan."   Kata laki-laki setengah baya.   "Ying-ying, putra terhormat dari ibu kota yang hanya tampangnya saja putra terhormat tapi kelakuannya berlawanan, apa yang kau katakan itu, apa benar orangnya sama dengan orang yang kau temui siang hari tadi?"   "Sedikit pun tidak salah,"   Kata wanita cantik baju putih, nadanya sangat pasti.   "membakar dia sampai jadi abu pun, aku masih bisa mengenal dia."   "Aneh."   "Paman, apanya yang aneh?"   "Tiga wanita muda ini semuanya bunga bekas, sejak lahir tabiatnya memalukan, tidak terhitung wanita hebat di dunia persilatan,"   Wanita setengah baya memberi komentar pada kata-kata suaminya.   "dia datang dari ibu kota, gengsi putra terhormatnya pasti tidak akan rendah. Ying-ying, dirimu dibandingkan dengan tiga wanita iblis ini, tidak perduli wajah atau ilmu silat, sama sekali tidak bisa dibandingkan, betul tidak?"   "Ini......"   "Wen-wen pernah menceritakan kejadiannya padaku. Saat itu, kau sebenarnya telah berada dalam kekuasaannya, dia mau berbuat apapun tidak ada yang bisa menghalanginya, tapi hasilnya, menurut apa yang kau ceritakan, dia adalah seorang pria sejati. Kau beruntung bisa lolos, dia sampai tidak mau melihat juga tidak sudi melakukannya. Lalu, kenapa dia menyembunyikan keadaannya sebagai seorang pesilat tinggi yang memiliki ilmu silat hebat, dan mau bergaul dengan putra-putri orang kaya yang tidak tahu malu ini?"   "Dia pasti mempunyai tujuan yang tidak boleh diketahui orang."   Wanita cantik baju hijau berkata.   "tangkap saja dia maka akan ketahuan tujuannya. Jika kita tidak mau mengurus masalah dia terlebih dulu, dan membiarkan dia tinggal di keluarga Du, pasti akan menggagalkan pengejaran kita terhadap pelaku kejahatan."   "Kita tidak boleh ceroboh, tunggu sampai masalahnya jelas baru bergerak, mungkin dia tidak ada maksud jahat pada kita."   Pria setengah baya mencegahnya.   0-0-0 Meski Nie-sha-yin-hoa tidur, dia sangat waspada, memang sebenarnya dia tidak benar-benar tidur.   Tempat tidur dia terletak di ruang luar, lampu minyak di atas mejanya hanya dinyalakan satu sumbu.   Satu lampu seperti kacang, menyinari remang-remang seluruh kamar.   Dia sedikit pun tidak mengkhawatirkan keadaan Fu Ke-wei.   Dengan menyamar sebagai pelayan kecil yang setia, dia tidak menanyakan gerak-gerik majikannya, memang perbuatan majikan bukanlah hal yang harus diatur oleh seorang pelayan, jadi dia hanya dengan sabar menunggu perubahan.   Dia sudah tahu ada orang yang diam-diam mengawasinya.   Pintu kamar diam-diam terbuka, di dalam kamar sudah ada dua orang.   Dia dalam keadaan sadar, dia tidur tidak membuka baju seperti pelayan biasanya, dengan setia dia menunggu majikan pulang dan harus siap setiap saat diperintah.   Dia merasa aneh, malam ini kenapa orang yang diam-diam mengawasi sudah tidak sabar lagi? Pasti telah terjadi perubahan diluar dugaan, orang yang mengawasi tidak ragu-ragu lagi menampakan diri, mulai mengorek dirinya.   Di dalam kamar sinarnya remang-remang, dia menyipitkan matanya pura-pura tidur, dia sudah melihat keadaan di dalam kamar dan telah melihat dengan jelas tamu yang tidak diundang.   Ternyata bukan mata-mata yang telah dia di ketahui dia, adalah dua bayangan langsing yang cantik.   Di dalam hati dia timbul pertanyaan? Api lampu dikamar tiba-tiba diperbesar hingga ruangan menjadi terang, tapi dia tetap terbaring diatas ranjang pura-pura tidur.   "Kau pasti sudah tahu ada orang yang datang."   Wanita cantik baju putih Jin Ying-ying menepuk-nepuk tiang ranjang.   "majikanmu berilmu hebat, kau tentu juga tidak lemah, jika tidak bangun, aku akan menghancurkan ranjang ini, paling baik kau percaya aku bisa mengatakan juga bisa melakukannya."   Chao Yung-ling tidak bisa berpura-pura tidur lagi, tapi sengaja pura-pura terkejut dan bangkit duduk.   Dia jadi tertegun! Dua wanita yang satu berbaju hijau dan yang satu berbaju putih, di bawah sinar lampu kecantikannya membuat mata silau, kecantikannya tidak dibawah dia.   Maka tahulah dia wanita yang bertemu dengan Fu Ke-wei di taman Qing-feng telah datang.   "Kalian ini memang keterlaluan?"   Dia tidak bisa pura-pura jadi pelayan yang tidak bisa silat.   "majikanku tidak ada permusuhan tidak ada dendam dengan kalian, jika masing-masing ada perselisihan kecil, setelah masalahnya berlalu, bukankah lebih baik jangan di ungkit lagi? Sedikit salah paham saja, jika di taruh di dalam hati tidak akan ada habis-habisnya, hidup ini akan jadi susah."   "Ih...! Kau seorang wanita."   Wanita baju hijau Jin Wen-wen tertegun.   "Ini......ini apa ada yang salah?"   "Kau sudah berapa besar?"   "Kau bertanya ini ada maksud apa?"   "Jawab pertanyaan aku!"   Jin Wen-wen berteriak dingin dengan nada dalam.   "Tidak lebih kecil dari padamu, aku sudah dua puluh empat tahun."   Nie-sha-yin-hoa berpikir di dalam hati, jika wanita ini marah, benar-benar ada sedikit hawa menakutkan.   "Kau menyamar jadi pelayan."   "Putra terhormat melancong memperdalam ilmu, tentu saja harus ada pelayan baru cocok dengan kedudukannya."   "Kau satu kamar dengan dia?"   "Ih...! Kau ini aneh, kamar kan ada luar dan dalam, aku adalah pelayan yang bertugas melayani majikan, apakah ada yang salah?"   "Kau adalah wanita yang sudah dewasa, katakan! Kau ini sebenarnya siapanya dia? Budak? Atau......"   "Baiklah! Aku akan beritahukan padamu sejelas-jelasnya."   Nie-sha-yin-hoa sedikit sadar, dia sadar lawan telah salah berpikir.   "aku sebenarnya memang adalah salah satu budaknya, tapi tuan muda tidak pernah memandang kami sebagai budaknya, tapi memandang kami sebagai teman atau saudaranya."   "Bagaimana ceritanya?"   "Kami adalah orang yang pernah mati sekali atau beberapa kali, tuan muda telah menyelamatkan kami, maka kami dengan suka rela jadi budaknya, namun dia telah memberi kami persahabatan dan harga diri. Dia pernah berkata padaku, kalian bukan musuhnya, terhadap orang yang bukan musuhnya, dia tidak mau perduli. Tapi jika kalian melukai aku, walau kalian bersembunyi di bawah singgasananya kaisar, dia tanpa rasa takut akan menangkap kalian keluar. Aku pikir, apa yang telah aku katakan sudah cukup jelas, kalian pergilah!"   "Kalian benar datang dari ibu kota?"   Sikap Jin Wen-wen tambah ramah, tidak tampak sikap permusuhan lagi.   "Itu tidak penting, nona."   Nie-sha-yin-hoa tetap dengan tersenyum.   "raja dan para pejabat tinggi, di ibu kota sering melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, makanya orang yang datang dari ibu kota buat masyarakat kota Wu-chang kecuali takut, selebihnya adalah benci dan memaki, orang persilatan biasanya tidak menanyakan asalnya dari mana."   "Dia mencintaimu?"   "Dia mencintai semua temannya, lebih-lebih cinta pada kami para pelayan wanita dan laki-laki. Jika kalian benar-benar ada perselisihan yang belum bisa didamaikan dengan tuan mudaku, paling baik langsung dibereskan dengan dia, jangan berpikir apa-apa padaku, nanti masalah akan lebih kacau, dan tidak bisa diselesaikan."   "Dia meninggalkan kau seorang diri tidak memperdulikan, seharusnya tahu orang yang menagih hutang tidak pandang caranya."   "Dia tahu aku mampu melindungi diriku."   "Ooo...? Kalau begitu kau adalah salah seorang pesilat tinggi di dunia persilatan? Bisakah beritahukan sebutannya?"   "Sebutan dulu sudah dikubur, sekarang aku hanya pelayannya tuan."   Nie-sha-yin-hoa menolak menyebutkan julukannya.   "Baiklah! Jika kau tidak mau mengatakannya, aku juga tidak memaksa.   Malam ini tuanmu di undang oleh nona kedua Guan, dan juga sudah mabuk sekali, saat ini di atur tinggal di taman anggrek nona besar Guan, kau tidak khawatir?"   "Hal yang dia lakukan, orang lain tidak perlu mengkhawatirkannya, dia juga tidak mengijinkan aku terlibat.   Sekalian kukatakan, jangan melukai mata-mata yang diutus itu, mereka hanya melakukan tugas, sebenarnya mereka tidak ada pengaruh apa-apa."   "Tuanmu, apakah tahu orang yang dijuluki Yu-shu-xiu-shi dari perkumpulan Cun-qiu itu?"   Jin Wen-wen memperkeras suara, seperti sengaja supaya para mata-mata itu mendengar dengan jelas.   "Aku pernah dengar dia mengatakan orang ini, orang ini sangat jahat."   "Kalian bukan temannya, apa betul?"   "Teman? Tuanku tidak akan punya teman semacam dia, menjinjing sepatu tuanku saja dia tidak pantas."   "Kau tahu asal-usul kami?"   "Pernah kudengar tuan menyebutnya, kalian adalah orang dari Jin-she-dong."   "Jika tahu asal-usul kami, maka seharusnya tahu aturan kami, orang Jin-she-dong melakukan sesuatu hal, tidak mengizinkan orang ikut melibatkan diri."   Sikap Jin Wen-wen tambah ramah lagi.   "Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya, lima orang adalah musuh kami, mereka saat ini sedang bersembunyi didalam taman Qing-feng keluarga Du, tolong beritahukan pada tuanmu harap jangan pergi ke taman Qing-feng, supaya tidak mengganggu pekerjaan kami."   "Baik, aku akan beritahukan dia."   Nie-sha-yin-hoa menganggukan kepala.   "tapi aku juga ada satu hal yang ingin memberitahukan pada nona, tuanku tidak pernah melibatkan diri mengurus urusan orang lain, tapi juga tidak senang orang lain mengurusi urusannya. Biasanya Jin-she-dong tidak terlibat dalam urusan dunia persilatan. Maka, harap nona-nonajuga tidak mengganggu pekerjaan tuanku, supaya tidak terjadi perseli-sihan yang tidak ada gunanya."   "Asal tuanmu tidak mengganggu gerakan kami mengejar penjahat, kami tidak akan mengurusi urusan tuanmu."   "Baik, kalau begitu aku jadi tenang."   "Maaf telah mengganggumu, kami pamit."   "Silahkan,"   Nie-sha-yin-hoa dengan sopan mengantar tamu.   0-0-0 Guan Ji-zhong mabuk, beberapa saat dia dibopong oleh dua pelayannya pulang kerumah, baru saja minum satu mangkuk kuah penyadar arak, mata-matanya dengan terburu-buru datang.   Didalam kamar rahasia berkumpul lima orang, mendengarkan laporan mata-mata.   Setelah Guan Ji-zhong selesai mendengar laporan mata-matanya, mabuknya telah setengah hilang.   "Orang-orang perkumpulan Cun-qiu, tanpa alasan bersembunyi di kota kita, sebenarnya ada tujuan apa?"   Orang setengah baya yang wajahnya kurus kering dengan tidak tenang berkata.   "pantas mati! Gerakannya pasti ditujukan pada kita. Keluarga Du diam-diam menampung musuh kita, sungguh keterlaluan, sangat tidak setia kawan, sangat mungkin dimuka bersahabat, diam-diam sedang menbuat siasat mencelakai kita, pantas mati!'' "Pengurus Yan, ja......jangan sem......sembarangan menerka."   Meski Guan Ji-zhong masih mabuk tapi hatinya sadar, dia mencegah anak buahnya sembarangan menduga.   "keluarga Du sama sekali tidak tahu kita ada permusuhan dengan perkumpulan Cun-qiu. Dulu ketika Du Jin-yuan berkelana di dunia persilatan, memang ada berhubungan dengan Shen-li-jin-gang (dewa bertenaga Jin-gang = orang yang bertenaga hebat), menampung Yu-shu-xiu-shi, bukan salah dia."   "Aku tetap merasa curiga."   Pengurus Yan mempertahankan pendiriannya.   "tamu baru datang beberapa hari, musuh diam-diam telah tiba, aku tidak pernah percaya kata-kata kebetulan ini, musuh yang datang malah orang orangnya Jin-she-dong......"   "Begini sajalah! Cepat utus orang lapor pada tuan besar, lihat apa kata ayahku."   Guan Ji-zhong sepertinya juga merasa masalahnya tidak biasa, terpaksa mundur selangkah.   "Terima perintah."   Seorang setengah baya yang ada dibawah menyahut. 0oo0 Bab 23 "Kalian berdua tidak seharusnya kembali semua, seharus tinggalkan meninggalkan satu orang mengawasi, cepat kembali!"   Pengurus Yan membentak dua orang mata-matanya.   "Tempat tinggalnya tuan muda He, beberapa hari sedikit pun tidak ada gerakan, jadi tidak perlu siang malam mengawasinya."   Salah seorang mata-mata berkata tidak senang.   "Bagaimana pun dia adalah putra orang kaya dari ibu kota, dia sedikit pun tidak ada yang mencurigakan.   Sekarang tanpa alasan dia terlibat perselisihan antara Jin-she-dong dengan keluarga Du, sebenarnya kita juga tidak perlu terlibat didalam air keruh ini.   Jika kita berdua tidak kembali, jika sampai dicurigai oleh orangnya Jin-she-dong sebagai orangnya keluarga Du bukankah kami akan menjadi korban sia-sia?"   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Jangan omong kosong!"   Pengurus Yan membentak.   "setiap orang asing yang berhubungan dengan keluarga Guan kita, semua harus diawasi dengan ketat dan diselidiki. Tidak usah takut sepuluh ribu hanya takut seper sepuluh ribu, setiap orang yang datang harus dicurigai berniat menyelidik dan merusak, tidak terkecuali dia putra orang kaya dari ibu kota, siapa yang bisa mengutus orang pergi jauh keibu kota menyelidiki asal-usul dia? Cepat kembali kesana dan lanjutkan pengawasan, jika ada gerakan yang mencurigakan, harus utus satu orang kembali melapor, sekali lagi mencari alasan meninggalkan tempat, pasti dihukum berat, pergi!"   Guan Ji-zhong sudah tengkurap diatas meja, hampir tertidur.   Dua mata-mata itu segera keluar kamar, dengan hati berdebar-debar kembali kepenginapan.   Setelah tuan besar Guan Tian-fu menerima laporan bahwa Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya sembunyi di rumah keluarga Du, reaksinya sangat marah.   Jam satu malam, secara darurat orang-orang dikumpulkan, berturut-turut orang-orang itu berkumpul menunggu perintah, sampai orang yang penting tiba, mereka segera dibagi beberapa kelompok berangkat.   Kelompok pertama delapan orang, berangkat dari pekarangan timur.   Diatas atap rumah diseberang jalan, bersembunyi Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen yang datang dari rumahnya tuan muda Guan Ji-zhong.   Tiga orang itu dirumahnya tuan muda Guan, menyelidik gerakannya Fu Ke-wei, tapi sedikit pun tidak mendapat hasil, seluruh rumah tenang seperti biasa, tidak ada orang yang keluar masuk, tidak terjadi sesuatu perubahan.   Tiga orang itu hatinya bergerak, mereka menduga Fu Ke-wei pasti tidak ada dirumahnya tuan muda Guan, sangat mungkin pergi ke pekarangan besar keluarga Guan, maka mereka segera mendatangi tempat itu.   Benar saja, dipekarangan besar keluarga Guan ada gerakan.   Tiga orang itu berunding sebentar, lalu menguntip dibelakang kelompok pertama dengan hati-hati.   Setelah Fu Ke-wei dibopong ketaman anggreknya nona besar Guan, diatur dikamar tamu ruang timur.   Kakak beradik Guan sudah mabuk tidak sadarkan diri, sudah diantar oleh pelayan kepekarangan dalam.   Menunggu pelayan yang melayani meninggalkan ruang tamu, Fu Ke-wei segera bangkit dari ranjang.   Sedikit pun dia tidak terlihat mabuk? Dia mendengar dibelakang jendela sebentar, lalu membuka jendela, seperti asap menghilang diudara malam.   Saat dia tiba dipekarangan besar keluarga Guan, kelompok terakhir pas berangkat.   Didalam hatinya tergerak, bagaimana pun hari sudah malam, menyusup kedaiam rumah Guan untuk menyelidik waktunya tidak cukup, buat apa terburu-buru? Maka dia menguntip dibelakang kelompok terakhir, di keluarga Guan jelas terjadi peristiwa besar, tepat waktunya untuk menyelidik perbuatan apa yang akan dilakukan tuan besar Guan.   Mengikuti keluar dari gerbang timur sampai diluar kota, dia jadi bengong.   "Mengapa mereka pergi ke taman Qing-feng?"   Dia berguman tanya pada dirinya sendiri.   "hubungan kedua keluarga ini sangat erat, namun orang-orang ini memakai baju ringkas membawa senjata, situasinya tampak tidak bersahabat, gerakannya tidak seperti datang untuk bertamu!"   Dugaan dia memang tidak salah, berturut-turut empat kelompok orang berkumpul diluar taman Qing-feng, banyaknya ada sekitar tiga puluh lima orang.   Melihat pengaturannya, Fu Ke-wei sedikit sadar.   Dua keluarga Guan dan Du telah berbalik jadi bermusuhan, orang-orang keluarga Guan banyak, tujuan masuk ingin melabrak sangat jelas, dan juga bermaksud mengepung, hingga tidak ada orang yang keluar, seluruh arah sudah dikurung rapat, begitu hari terang, orang-orang di taman Qing-feng jangan harap mengandalkan kegelapan malam melarikan diri! Celaka! Jika menunggu hari terang baru melakukan gerakan, maka dia tidak bisa menyaksikan keramaian! Karena sebelum hari terang dia harus kembali ketaman anggrek, padahal saat ini dia masih belum ada rencana membuka diri! Taman Qing-feng adalah tempat bermain anggota wanita keluarga Du, biasanya lebih banyak wanita dari pada laki laki, jika pihak keluarga wanita tidak datang, siang hari juga tidak akan melihat banyak orang.   Tapi malam ini, sepertinya lebih banyak orang, ditimur baru saja memutih, penjaga taman baru saja bangun akan berlatih silat, tiba-tiba menyadari ada orang membuka pintu, masuklah sembilan bayangan hitam, dengan sendirinya penjaga taman terkejut! Penjaga taman segera mengeluarkan siulan tanda bahaya, membawa pedang menghadang dijalan kebun bunga.   "Siapa?"   Penjaga taman mencabut pedang berteriak.   "dilarang masuk!"   Sepuluh orang dengan langkah besar mendekat, mendekat hingga dua puluh langkah tetap masih tidak bisa terlihat wajahnya dengan jelas.   "Saudara tua Wang, suruh pengurus Liang keluar."   Bentak orang yang memimpin didepan.   "mengertilah sedikit, simpan pedangmu, supaya tidak terluka, peristiwa yang terjadi tidak hubungannya dengan kalian, para bawahan."   "Ih...! Ternyata adalah pengurus Zhong dari keluarga Guan"   Kata penjaga bermarga Wang merasa tidak mengerti, menyimpan pedang segera bertanya.   "Kalian ini sedang apa?"   "Ini....ini..   "   "Tidak lama lagi kau akan tahu."   Pengurus Zhong tidak mau membocorkannya.   Tidak lama, lima orang membawa golok dan pedang tiba, lalu pengurus taman Qing-feng, pengurus Liang Yung-diao membawa empat orang yang mengurus taman Qing-feng datang.   Lima orang yang tiba duluan, biasanya tidak bertugas ditaman Qing-feng, mereka adalah pengawal keluarga Du yang sementara ditugaskan menjaga taman, dikota mereka cukup ternama.   Kedua belah pihak sama-sama sudah saling kenal, malah ada yang teman baik, sekarang berhadapan membawa senjata, situasinya sangat tidak enak.   "Saudara Liang, masing-masing punya majikan, maaf aku kurang sopan."   Pengurus Zhong tidak bertingkah angkuh lagi, dengan tenang memberi hormat.   "aku harap tidak merusak persahabatan, masing-masing dengan pikiran dingin menyelesaikan masalah."   "Saudara Zhong, apakah begini caramu menyelesaikan masalah dengan pikiran dingin?"   Pengurus Liang tertawa pahit.   "Hubungan kedua keluarga majikan kita sangat erat, seperti famili saja, kau membawa senjata datang kemari, kau mau aku bagaimana bertanggung jawab pada tuan besar Du? Katakan saja! Sebenarnya ada masalah apa, sehingga kalian membawa banyak orang kemari, apakah ini diperintah oleh tuan besar Guan?"   "Tunggu setelah pengurus Liang tiba, kau akan tahu."   Pengurus Zhong dingin berkata.   "kau tidak perlu banyak tanya"   "Pengurus Liang tentu datang tapi dia harus berpakaian dulu dan perlu waktu. Pengurus Zhong, kalian sepertinya datang untuk berkelahi!"   "Mungkin benar."   Pengurus Zhong terus terang.   "Apakah taman anda menyembunyikan seorang yang namanya Yu-shu-xiu-shi?"   Pengurus Zhong balik bertanya, tidak menjawab pertanyaan penjaga bermarga Liang.   "Ini......aku tidak bisa menjawabnya......"   "Apakah saudara Liang tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi ini?"   "Ini......"   "Apakah saudara Liang tahu, sejak dua bulan yang lalu, dia membawa lima puluh lebih pesilat tinggi perkumpulan Cun-qiu, jauh pergi keperbatasan Shan-xi, menjalin hubungan kentut anjing, apa yang telah mereka lakukan?"   "Saudara Zhong, aku sedikit pun tidak tahu......"   "Kalau begitu, aku beritahu.   Dia pada benteng Zhang-feng meminta orang yang minta perlindungannya benteng, menimbulkan gejolak yang besar sekali, mengakibatkan hancurnya benteng Zhang-feng.   Dan saat mala petaka terjadi, dia bukan saja tidak membantu benteng Zhang-feng, malah disaat kritis melarikan diri, membiarkan ketua benteng Xi sendirian menghadapi mala petaka, menyaksikan kematian tidak menolong."   "Aku sudah mendengar sedikit gosipnya...."   "Bukan gosip, itu kenyataan, orang macam dia, kemana-mana mencelakakan orang, lebih menakutkan dari wabah penyakit, begitu datang kemari, sudah mendatangkan musuh kuat Jin-she-dong, ini akan mendatangkan malapetaka besar bagi kedua keluarga kita.   Saudara Liang, sebelum terjadi mala petaka, kita harus mengusir dia keluar dari wilayah ini, menghindarkan mala petaka buat kita semua.   Panggillah mereka berlima keluar, usir mereka pergi."   "Saudara Zhong, aku tidak tahu apa sebenarnya yang kau katakan?"   Pengurus Liang dengan wajah tidak berdosa.   "dan juga, aku serius katakan padamu, aku tidak kenal Yu-shu-xiu-shi, hanya mendengar sedikit tentang dia. Kau tanpa bukti tanpa saksi membawa senjata datang kerumah meminta orang, ini kau yang salah. Taman Qing-feng adalah tempat tuan besar Du melayani anggota keluarga wanita, kau malah mengatakan disini menyembunyikan laki-laki asing, hal yang tanpa bukti, kau ingin aku bagaimana mengatakannya?"   "Saudara tua Liang, kau masih belum mengerti seriusnya masalah?"   Pengurus Zhong menekan wajah, nadanya berubah jadi keras.   "si brengsek itu telah menimbulkan kemarahan dimana-mana, terakhir sampai orangnya Jin-she-dong juga jadi marah, ada banyak orang menunggu kesempatan mengambil nyawanya, walau pun dia tidak berniat jahat pada kota Wu-chang, juga harus menjaga dia tidak membawa musuh ketempat ini, menjadikan tempat ini tempat pertarungan. Jika tidak mengusir dia keluar dari wilayah ini sebelum mala petaka datang, orang-orang kita dikota Wu-chang akan terlibat, mati tidak ada tempat untuk mengubur, kau juga akan jadi salah satu korban, saat itu menyesal sudah tidak keburu, apakah kau mengerti?"   "Kau ini bicara tanpa ada kenyataan......"   "Betulkah? Saudara tua Liang, aku ingin memeriksa, mendapatkan orang ini, apakah kau akan menolaknya?"   "Kau ingin memeriksa? Kau terlalu sombong.   "kata pengurus Liang tidak tahan, sikapnya berubah jadi keras.   "aku maafkan sikapmu yang tidak sopan ini, bagaimana pun kita adalah teman lama. Tapi jika kau tidak tahu diri ingin melanjut masuk memeriksa, semua akibatnya kau harus bertanggung jawab. Aku melakukan tugas aku, tidak bisa menerima hinaan kau yang keterlaluan ini, kau pergilah! Pergi!"   "Untuk menghindarkan mala petaka, aku harus berbuat ini. Saudara tua Liang, maafkan."   Sepuluh orang segera mencabut senjata, bersamaan menerjang kedepan.   Dipihak pengurus Liang juga ada sepuluh orang, malah lebih satu orang penjaga taman bermarga Wang.   Penjaga taman yang bangun pagi-pagi berlatih silat, ditangannya ada pedang, tentu dia bukanlah penjaga tua yang lemah, tapi seorang pesilat yang menyembunyikan ilmunya.   Pertarungan tidak bisa dihindarkan, masing masing demi majikannya bertarung semampunya.   "Minggir!"   Seorang pengawal pengurus Zhong, sambil berteriak menerjang pengurus Liang yang menghadang jalannya, pedang panjangnya mengeluarkan suara samar-samar, menyerang dari tengah, tenaga dan kecepatannya sangat mengejutkan orang, buat seorang pengawal jelas mempunyai kemahiran hebat tapi digunakan ditempat kecil.   Ini yang disebut pesoraknya maju duluan, burung bodoh terbang duluan, kelakar yang tidak benar, tidak bisa dianggap sungguh-sungguh.   Biasanya jika bertarung ramai-ramai pasti pasukan intinya yang maju duluan, orang yang kemampuannya lebih rendah mengikuti dari belakang, mengambil kemudahan memukul orang yang sudah terdesak, jika tidak sekali maju tentu sudah kalah, hingga bisa mempengaruhi semangat tempur kawan.   Pengawal ini tentu saja pasukan inti, pertama menerjang membuka jalan, jurus pedangnya dahsyat bertenaga.   Pengurus Liang tertegun, terkejut! Dengan serangan yang dahsyat begini, mana layak sebagai pengawal biasa? Dalam keadaan terkejut, dia tidak berani sembarangan menangkis, dia menghindar kesamping membuat jalan jadi terbuka.   Salah satu dari lima pengawal taman Qing-feng yang tiba pertama, mendadak masuk dari samping, pedangnya diangkat, sinar pedang menerjang, traang...suara menangkis serangan dahsyat dari pengawal keluarga Guan, dalam percikan kembang api, pengawal keluarga Guan mundur satu zhang lebih, posisinya jadi kacau.   Pengurus Zhong juga jadi terkejut, dia segera menghalangi orang dipihaknya yang maju menerjang.   "Kau bukan orang keluarga Du."   Pengurus Zhong menatap pengawal yang berdiri tegap memegang pedang, tingkahnya ganas.   "kelihatannya pasukan inti perkumpulan Cun-qiu sudah datang, kalian yang pantas mati! Kalian ada tujuan jahat apa? Ingin menguasai kota Wu-chang kedalam kekuasaan kalian? Kau kira kota Wu-chang tidak ada orang?"   Dari dalam kebun bunga tidak jauh dari sebelah kanan, keluar tiga orang baju hitam.   "Pengurus Zhong, serahkan dia padaku."   Orang yang memimpin berkata dengan nada dalam.   "dia adalah salah satu dari dua belas ketua bintang perkumpulan Cun-qiu...Pedang Setan Zuo-liang, baru datang petang kemarin, masih ada sekelompok pesilat tinggi laki-laki dan perempuan yang menyebar diseluruh kota, tidak perduli apa tujuan mereka datang kemari, terhadap kita tetap ada ancaman yang tersembunyi, harus diurus dengan tegas, biar aku yang hadapi dia."   "Kami jamin sedikit pun tidak ada ancaman terhadap orang-orang didaerahmu."   Wajah Pedang Setan Zuo-liang heran, kenapa sekali bergerak dia sudah bisa dikenali orang? Buru-buru dia merendah menjelaskan.   "kami menerima kabar minta tolong dengan segera dari orang-orang kami, hingga terpaksa buru-buru datang membantu, tidak ada hubungannya dengan orang-orang setempat kalian."   "Kau ingin aku percaya?"   Orang baju hitam tertawa dingin.   "Kenyataannya begitu.   Saudara, apakah tahu orang orang yang mengejar Yu-shu-xiu-shi dari mana?"   "Tahu, orang-orangnya Jin-she-dong."   "Jika kau tahu, tentu akan memaklumi, orang-orang perkumpulan kami meminjam taman Qing-feng untuk sembunyi, sama sekali tidak ada niat tidak baik pada orang-orang setempat anda.   Saudara tua, aku jamin setelah menjemput orang, orang-orang perkumpulan kami, pasti tidak akan tinggal lagi dikota anda, bisakah kami mohon pertimbangan ini pada kalian?"   "Justru karena kalian membuat marah orang-orangnya Jin-she-dong, jadi akan menimbulkan mala petaka pada orang-orang disini, sebelum hari belum terang, kalian ambillah kesempatan ini segera tinggalkan kota!"   Kata pengurus Zhong tertawa pahit.   "Tidak bisa."   Pedang Setan dengan tegas menolak.   "kami sudah ada persiapan yang sempurna, sanggup menjaring habis mereka semua."   "Tapi, bagaimana selanjutnya? Orang-orang Jin-she-dong pasti akan mengerahkan seluruh orangnya datang kemari, teman mereka juga akan......"   "Tidak ada selanjutnya, kami akan mengerjakan sampai tuntas."   Pedang Setan Zuo-liang berkata dengan tegas dan sangat percaya diri.   "Kami orang-orang kecil juga bisa tahu, apa yang disebut tuntas? setelah kejadian ini kalian langsung meninggalkan tempat, tapi kami yang akan celaka, tuan."   "Itu harus melihat apakah kalian mampu menutup beritanya, saudara Zhong, keadaannya sudah terjadi, sudah tidak bisa dikendalikan, tidak ada jalan kedua.   Kau harus tahu, orang persilatan siapa pun tidak perduli pembalasan Jin-she-dong, tapi tidak bisa tidak mereka akan memperhatikan dengan serius pembalasan perkumpulan Cun-qiu, alasan dan sebabnya seharusnya kau tentu mengerti."   Seorang berandalan kecil tidak takut pada pembalasan orang-orang golongan putih, tapi pada perkumpulan Cun-qiu yang dari golongan aliran hitam, kejamnya pembalasan sangat membuat orang ngeri, maksud terselubung kata-kata Pedang Setan Zuo-liang, pengurus Zhong tentu saja bisa mendengarnya.   "Pengurus Zhong, jika kalian tidak ingin bergabung dengan kami, masih sempat meninggalkan tempat ini."   Pengurus Liang menambah tekanan.   "terhadap ancaman orang-orangnya Jin-she-dong siapa pun tahu, ini hanya ancaman yang terpendam, membantu kami diam-diam menguburkan beberapa orang yang datang dari jauh, itu ada untungnya buat kalian, perkumpulan Cun-qiu juga akan berterima kasih pada kalian, dan pasti akan ingat budi."   Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Masalah ini terlalu besar, harus tuan besar Guan yang menentukannya, aku tidak bisa menentukan."   Pengurus Zhong menyiapkan jalan mundur, tentu saja juga tahu masalahnya serius sekali, mana berani dia menentukan sendiri? Lalu dia mengangkat tangan memberi aba-aba untuk mundur.   "saudara Liang, silahkan kalian melibatkan diri! Aku harap kau tidak akan menyesal. Jika tuan besar Du memang punya keinginan, dia mungkin juga tidak akan menyesal. Maaf sudah mengganggu, aku pamit."   Aba-aba telah dikeluarkan, orang-orang disekeliling yang siap masuk ke taman semua mundur kembali, kepala harimau ekor ular dengan memalukan keluar dari tempat peristiwa.   Hari sudah terang benderang, Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen menunggu diluar penginapan tua Jiang-han, dengan sabar menunggu Fu Ke-wei kembali ke penginapan, mereka berencana menemui dia dan langsung melaporkan berita yang didapat, tidak lagi diam-diam menunggu kesempatan membantunya.   Tiga orang yang mengikuti dari belakang para pengawal keluarga Guan pergi ke taman Qing-feng, sembunyi dikegelapan menonton, menyaksikan dengan jelas pembicaraan kedua belah pihak.   Tidak saja tahu Yu-shu-xiu-shi memang betul sembunyi di taman Qing-feng, juga tahu Jin-she-dong telah mengutus tidak sedikit orang datang membantu, situasinya semakin jadi kacau.   Tidak perduli keluarga Guan memihak siapa, semua akan membuat semangat diri Fu Ke-wei, dengan terencana dia menggaet Guan Mei-yun, tidak perduli apa tujuannya, pasti tidak akan berdiam diri.   "Jika tuan membantu keluarga Guan, dan keluarga Guan terpaksa membantu keluarga Du melakukan tindakan serupa, itu akan merepotkan, tuan akan berselisih hebat dengan orang-orang Jin-she-dong, akibatnya sangat serius sekali!"   Wajah Ouw Yu-zhen tampak gelisah.   "Makanya kita terpaksa muncul memberi laporan! Aku benci pada wanita jalang itu."   Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal.   "He he he! Aku mencium bau cuka."   Xie-shen tertawa aneh.   "Kau......"   Hoa-fei-hoa meloncat, dia marah! Di benteng Zhang-feng, dia sudah membuka hatinya pada Fu Ke-wei, dan terus menerus berusaha menarik perhatiannya Fu Ke-wei, tapi tidak berhasil.   Saat berkelana di dunia persilatan, dengan wajah cantik yang diberi langit, ditambah ilmu silat hebat yang dilatihnya, siapa yang tidak memuja dia? Orang yang mengejar dia entah ada berapa banyaknya, dia seperti ratu yang dipuja orang, dewi cantik yang dikejar-kejar orang.   Tapi, Fu Ke-wei adalah satu-satunya orang yang tidak tertarik pada daya tariknya.   Kemudian mereka berdua menjalin hubungan sebagai kakak beradik seperguruan, Fu Ke-wei sangat sayang dan melindungi dia, tapi didalam perasaannya, itu hanyalah hubungan perasaan kakak beradik seperguruan, bukan perasaan hubungan cinta.   Dia benar-benar tidak bisa menerimanya, Guan Mei-yun dibandingkan dengan dia, sungguh kalah jauhnya sampai seratus delapan puluh li, wanita jalang ini, malah terpikat oleh Fu Ke-wei? Sungguh tidak masuk di akal.   Walau dia tahu Fu Ke-wei menggaet Guan Mei-yun, pasti ada tujuan lain, tapi tetap saja membuat dia tidak enak, ini sudah menunjukan cintanya pada Fu Ke-wei, semakin bertambah kadarnya, hampir sampai ketitik mengharapkan sekali.   Setelah Xie-shen membuka rahasia hatinya, dia jadi malu dan gelisah, dia menjadi marah.   "Sudah sudah, kak Ji jangan marah, tuan sudah kembali!"   Ouw Yu-zhen sambil tertawa, menahan sikut dia yang akan memukul orang, menunjuk kearah sebelah barat jalan.   Penginapan tua Jiang-han berada didaerah pelabuhan diluar gerbang barat kota, begitu hari terang, dipelabuhan orang-orang seperti ikan mas, tidak saja tamu pelayaran sibuk naik turun, orang-orang di kampung yang masuk kekota, juga tidak henti-hentinya.   Fu Ke-wei menyusup diantara orang kampung yang banyak, tanpa mencolok melangkah masuk ke penginapan.   "Kita tunggu didalam penginapan."   Hoa-fei-hoa tidak sabar segera masuk kepekarangan penginapan.   Para tamu penginapan sedang ramai bersiap-siap berangkat, diluar penginapan ramai dengan orang kuda dan kereta, mengambil kesempatan sedang ramai masuk kedalam penginapan, siapa pun tidak perhatikan, ada tiga orang kaya setengah baya, masuk kedalam penginapan.   Tiga orang dengan perkiraan orang biasa, menunggu Fu Ke-wei mandi, ketika mereka tampil dipekarangannya kamar Fu Ke-wei, mereka jadi bengong.   Pintu kamarnya Fu Ke-wei terbuka lebar, seorang pelayan sedang melangkah keluar kamar, dengan santainya mengunci pintu kamar, dengan jelas menyatakan Fu Ke-wei dengan pelayannya sudah tidak ada didalam kamar, mungkin sudah membayar kamar.   Dua orang laki-laki besar setengah baya buru-buru jalan ke koridor.   "Tuan muda He sudah pergi?"   Tanya seorang pria besar menghadang pelayan.   "Tidak tahu."   Pelayan penginapan menggelengkan kepala.   "aku hanya tahu dia dikasir meninggalkan pesan, menyuruh orang mengunci pintu."   "Pelayan kecilnya juga tidak ada?"   "Tidak ada."   "Pergi kemananya?"   "Aku benar-benar tidak tahu, tuan."   Pelayan itu menggeleng-gelengkan kepala.   "pagi-pagi semua orang sedang sibuk, siapa pun tidak perhatikan keluar masuknya tamu, tuan muda He tidak mengundurkan kamarnya, juga tidak berpesan apa-apa, sungguh tidak bisa memperhatikan aktifitas dia dengan pelayannya, apakah tuan mencari dia?"   "Sudahlah."   Laki-laki besar putus asa, segera pergi dengan temannya.   "Mereka adalah mata-mata, pulang pasti dimarahi, karena tidak baik melaksanakan tugas."   Xie-shen berkata.   "kita tiga orang persilatan tua juga terjungkal."   "Celaka! Kita harus bagaimana?"   Hoa-fei-hoa sangat gelisah.   "harus kemana mencari dia?"   "Tuan diam-diam pergi, juga membawa pelayannya, pasti tahu telah terjadi hal yang tidak diduga, dia telah merasakan keadaannya telah lepas kendali."   Kata Ouw Yu-zhen.   "Apa pergi kerumah Guan?"   "Guan dan Du, dua keluarga ini sedang sibuk.   Begini sajalah! Tunggu di sekitar taman Qing-feng lihat keadaannya.   Pergi menunggu ketempat yang mungkin akan terjadi peristiwa, lebih praktis dari pada mencari kemana-mana, ada satu hal yang harus diingat, kita ini adalah orang luar."   Kata Ouw Yu-zhen dengan tenang.   "Aku tahu, mari jalan,"   Kata Hoa-fei-hoa mengangguk kepala.   Tiga orang itu buru-buru keluar penginapan, berjalan melintas alam liar, segera menuju ke taman Qing-feng yang berada di luar gerbang Bin-yang.   Taman Qing-feng sepi seperti biasanya, jam sepuluh pagi bukan waktunya untuk melancong, taman Qing-feng biasanya juga sedikit orang yang keluar masuk.   Wanita baju hijau Jin Wen-wen dan wanita baju putih Jin Ying-ying, muncul didepan satu vila kecil sebelah timur taman Qing-feng.   Vilanya kecil, bagus, diatas pintu digantung satu papan merk, dua huruf besar merah Chao-yang', seperti naga terbang Feng menari, sepertinya tulisan seorang ternama.   Di ruang tamu di bawah loteng, seorang pelayan setengah baya sedang konsentrasi, sedang membersihkan dan mengelap pajangan antik, pot bunga, alat rumah tangga yang dipajang, wajahnya selalu menghadap kedalam, sepertinya tidak tahu diluar sudah datang dua orang wanita cantik.   Dua wanita hari ini membawa pedang, datang dengan persiapan, siap bertarung.   Jelas niatnya harus berhasil, jika tidak berhasil maka akan menggunakan kepandaian menyelesaikannya.   Tapi, setelah memeriksa setengah lebih taman Qing-feng, ternyata penjaga taman juga sudah menghilang, semua pelayan wanita sepertinya sudah ditarik keluar! Akhirnya, mereka menemukan jejak orang digedung Chao-yang.   "Melakukan siasat kota kosong menipu orang,"   Jin Ying-ying berdiri didepan pintu, suaranya seperti bel perak merdu sekali.   "bermimpi kami tidak menemukan lalu pergi, siasatnya tidak akan berhasil."   "Belum tentu!"   Kata Jin Wen-wen.   "setiap bangunan kosong semua, apakah kau dan aku bisa satu persatu memeriksanya? Dengan berani membiarkan kita memeriksanya, setelah tidak berhasil menemukan apa-apa, apakah tidak akan meninggalkan ?"   Pelayan wanita yang sedang membersihkan barang membalikan tubuh melihat, dia terkejut hingga gemetar bersembunyi dibelakang lemari.   "Akhirnya menemukan seorang juga."   Jin Ying-ying belakangan masuk keruangan.   "nasib tidak terlalu buruk, hanya kurang satu orang saja dibandingkan waktu dulu."   Waktu dulu di vila teratai, dia mendapatkan dua orang yang sedang bermain asmara, akhirnya dipermainkan oleh Fu Ke-wei hingga mendapat malu.   "Hati hati!"   Jin Wen-wen berteriak pelan diluar pintu.   "orang ini wajahnya pura-pura ketakutan, tapi mahir kepandaian mengerutkan tulang, sayangnya setelah merubah bentuk dia tidak bisa menggunakan tenaga dalamnya, dia gemetar karena tidak bisa menggerakan sesuatu benda, bukan karena ketakutan."    Keris Maut Karya Kho Ping Hoo Perangkap Karya Kho Ping Hoo Pendekar Sakti Suling Pualam Karya Chin Yung

Cari Blog Ini