Rase Emas 5
Rase Emas Karya Chin Yung Bagian 5
Rase Emas Karya dari Chin Yung Dan setelah keluar terbebas dari tempat hantu2 ini, barulah dia akan melarikan diri. Tetapi orang tua itu telah dapat membaca apa yang dipikirkan oleh Kie Bouw. "Hemm......, jika memang engkau berpikir untuk melarikan diri dari kami, niscaya kau akan memperoleh kesulitan !" Kata hantu tua itu. Tentu saja hal ini telah membuat Kie Beuw jadi terkejut kembali. Dia menghela napas. Biar bagaimana memang sulit baginya untuk dapat memberikan perlawanan pada hantu2 itu. Maka dengan cepat dia telah mengangguk. "Baiklah ... perintah apa saja yang akan di berikan kepadaku? Katakanlah !" "Hemmm....... sudah kukatakan tadi, tugasmu hanyalah mem- bunuh2i manusia belaka ! Nanti anak buah kami yang akan mengambil arwah2 penasaran Itu ..... ! Mengertikah kau ?" Kie Bouw akhirnya nekad. Pemuda ini telah mengengguk. "Baiklah !" "Berani berjanji ?" "Berjanji ?" Tanya Kie Bouw terkejut. "Ya, berjanji !"Bulu kuduk Kie Bouw meremang lagi. Berjanji dengan setan ! Itulah suatu pekerjaan yang benar2 membuat bulu tengkuk jadi berdiri. Mengerikan sekali, tentu saja Kie Bouw jadi memandang bengong saja dengan hati gelisah. "Bagaimana" Tegur hantu tua itu. Kie Bouw tambah bimbang. "Heemm........" Dia tidak bisa segera menyahuti. "Cepat katakan, kau berani berjanji !" Kie Bouw tambah bimbang. Berjanji dengan setan bukanlah pekerjaan yang enak, maka dari itu, mau tidak mau memasa Kie Bouw tidak berani memberikan janjinya. "Baiklah, jika engkau tidak mau memberikan janjimu, akupun tidak dapat memaksamu .." Mendengar perkataan hantu tua itu, Kie Bouw jadi tambah bimbang saja. Dia berdiam sejenak kemudian baru berkata . "Baiklah, aku tideak mau memberikan janjiku! Aku ingin meminta pada kalian untuk memberikan aku waktu selama tiga hari untuk memikirkannya." "Boleh ! Kau mau, tinggal disini dulu, bukan?." Kembali bulu tengkuk i Bouw jadi mengkirik. Tinggal ber-sama2 hantu itu ? Ohhh..........betapa mengerikan sekali. Tentu saja Kie Bouw tidak mau. Maka cepat2 dia telah menggelengkan kepalanya lagi."Aku akan kembali keduniaku seperti biasa, dan setelah nanti tiga hari, orang2mu boleh datang padaku .... aku akan memberikan kabar padamu!". Mendengar perkataan Kie Bouw, hantu tua itu telah bimbang sejenak. Namun akbhirnya dia mengangguk juga. "Begitupun boleh!" Katanya. "Nah aku ingin kembali pula keduniaku, kau harus mengembalikannya" "Silahkan, kau bisa kembali keduniamu itu dengan mudah! Sebutlah sebanyak tiga kali! . Kembali........! Kembali........! Kembali.........! Maka kau akan segera kembali keduniamu!" Kie Bouw telah menyebut perkataan kembali se-banyak tiga kali. Seketika itu juga keadaan disekeliling jadi gelap-gulita, Orang tua itu juga telah lenyap. Begitu juga perkampungan hantu itu telas sirna pula Dan ketika segalanya telah menjadi terang kembali, dan Kie Bouw telah dapat melihat segalanya, dia jadi ter-heran2 dirinya ternyata beada di-tengah2 hutan belantara. Keringat dingin jadi membanjir keluar dari kening dan tububnya. Cepat2 Kie Bouw telah meninggalkan tempat itu. ---oo-dwkz)0(TAH-oo--- BAGIAN 11 KETIKA sampai dirumah penginapannya Kie Bouw masih memburu napasnya, Dia segera menemui Kwa Sin Lan. Diceritakan, segala apa yang telah dialaminya itu kepada si gadis.Tentu saja Kwa Sin Lan jadi merasa ngeri sekali, berulang kali sigadis telah mengeluarkan seruan ketakutan dan wajahnya telah berobah Pucat Pasi. "Jadi kau telah berkumpul dengan hantu2 itu ?" Tanya sigadis. Kie Bouw telah mengangguk cepat. "Ya .......dan mereka telah mengetahui apa yang kita pikirkan! Inilah yang membuat aku jadi heran dan tidak habis mengerti ! Dan juga memang suatu hal tidak masuk dalam akal, begitu aku menyebut perkataan "kembali" Tiga kali, tubuhku telah berada dalam keadaan sadar pula, seperti ba ru terbangun dari mimpi belaka! Kalau di lihat dari keadaan demikian, pusat hantu2 Wie Ling itu berada dibutan belantara diluar kampung sebelah barat.......! Hemm........ begitu aku telah kembali kealam sadar, aku telah berada di-tengah2 hutan itu.........!" Tampak Kwa Sin Lan telah mengangguk dengan memperlihatkan perasaan takut pada wajahnya. Saat itu Kie Bouw telah melanjutkan perkataannya lagi . "Jadi tegasnya kita harus segera meninggalkan kampung ini! Biar bagaimana, kita orang2 dari kalangan rimba persilatan tidak bisa menghadapi hantu2 itu ! Kepandaian yang kita miliki jadi tidak ada artinya sama sekali !" Mendengar perkataan Kie Bouw, Kwa Sin Lan tadi memperlihatkan wajah yang murung. "Lalu bagaimana dengan keadaan ayahku ?" Tanyanya. Kie Bouw jadi menghela napas, dia juga jadi bingung. Memang sebetulnya bisa saja dia meninggalkan perkampungan itu untuk menghindarkan diri dari setan2 itu, tetapi rasa keadilan dan kependekaran darinya, tidak bisa melakukan tindakan seperti itu.Sedang Kwa Sin dan Kie Bouw termenung dengan kebingungannya yang sangat, tiba2 terdengar orang berkata perlahan dimuka kamar mereka . "Omitohud ! Mengapa harus sulit2 berpikr keras begitu ?" Dan Kwa Sin Lan maupun Kie Bouw jadi terkejut bukan main, mereka telah menoleh kearah pintu. Pintu kamar sigadis memang tidak tertutup, maka dari itu ketika mereka menoleh, mereka telah melihat seorang hweshio berdiri diambang pintu. Wajah si hweshio tampak bersih dan agung. Dan terlihat betapa wajahnya memperlihatkan sikapnya yang welas asih dan juga ramah sekali. Saat itu si hweshio tengah memandang kearah mereka dengan seulas senyuman tersungging dibibirnya. Dengan sendirinya, mau tidak mau Kie Bouw dan Kwa Sin Lan lenyap sebagian rasa kagetnya. "Boleh Lolap (aku) masuk ?" Tanya sihweshio sambil mengangguk ramah. Kwa Sin Lan mengangguk. "Boleh Taisu !" Menyahuti sigadis. Hweshio itu telah melangkah masuk. "Lolap bergelar Kong-tai Siansu !" Kata sihweshio dengan suara yang ramah. "Dan Lolap melihat betapa pada alis dari sicu terdapat tanda2 hitam....... tentu tengah diganggu oleh hawa kotor ! Kedatangan Lolap keperkampungan ini untuk membasmi setan Wie Ling, untuk memenuhi permintaan salah seorang sahabat Lolap!" Mendengar perkataan si Hweshio, tiba2 sekali wajah Kie Bouw dan Kwa Sin Lan jadi berobah ber-seri2. Tampaknya mereka jadi girang bukan main, karena seketika itu juga pikiran mereka telah terbuka.Terlihat jelas sekali, betapa Kie Bouw menyadarinya babwa dia bersama Kwa Sin Lan memang tidak mungkin dapat menghadapi hantu seperti itu memang seharusnya Hweshio2 seperti Kong-tai Siansu. Cepat2 Kwa Sin Lan dan Kie Bouw telah bangkit dari duduk mereka. Keduanya telah merangkapkan tangan mereka memberi hormat pada si Hweshio. Dan ke-dua2nya juga telah memperkenalkan diri mereka masing2. Dengan sendirinya, mereka telah saling berkenalan. Dan terlihat jelas, si hweshio memang telah dapat melihat keadaan wajah Kie Bouw dan Kwa Sin Lan. Rupanya hweshio ini lebih waspada. Mereka telah merasakan bahwa hweshio ini juga memang memiliki ilmu bathin yang kuat. Dan ilmu seperti itu memang lebih sesuai untuk dapat menghadapi hantu2. Maka dari itu, dengan cepat sekali mereka telah berkata dengan suara mengharap . "Dapatkah Siansu menolong kami ?" Tanya Kwa Sin Lan dengan suara penuh harapan. "Tentu ! Tentu ! Apakah yang telah menimpah diri Siocia dan kesulitan apakah itu?" Tanya hweshio. "Hemmm........ sebetulnya kami tengah menghadapi kesulitan disebabkan ayah dari nona Kwa diculik oleh hantu2 itu !" Kata Kie Bouw menjelaskan. Si hwesbio tersenyum. Dia memejamkan mata nya dan mulutnya kemak-kemik membaca liam keng. Dan kemudian dia membuka matanya kembali, sambil katanya . "Menurut penglihatan Lolap, ayahmu masih hidup, dia dikurung oleh hantu-hantu itu.......!""Benarkah itu Taisu ?" Tanya Kwa Sin Lan dengan suara tersendat girang. "Ya......." Menyahuti si hwesbio. "Dan Lolap akan coba2 untuk mengambil dan membawanya kembali." Dan setelah berkata begitu si hwesbio telah kemak-kemik lagi. Rupanya dia tengah membaca mantera dan juga liam-keng-nya. Dan segera juga terlibat tubuhnya gemetaran keras sekali, rupanja dia tengah mengerahkan kepandaian dan ilmunya. Saat itu terlibat, betapa keringat juga telah mengucur deras sekali. Kie Bow don Kwa Sin Lan yang menyaksikan ini jadi memandang dengan sorot mata yang berkuatir. Mau tidak mau memang telah membuat mereka jadi diliputi oleh perasaan kuatir juga, kalau2 si hwesbio ini gagal dengan usahanya. Dan apa yang mereka takuti itu rupanya masih berlangsung terus. Saat itu, terlihat betapa si hweshio Kong Tai Siansu telah mengeluarkan perkataan. "Kembalilah !" Tetapi tubuhnya jadi tergetar keras, rupanya dari pihak hantu2 itu terjadi perlawanan yang kuat. Mau tidak mau memang usaha sihweshio ini bebat sekali, karena dia telah mengerahkan ilmunya, dan apa yang dilakukannya itu telah membuat si hweshio jadi gemetaran tidak hentinya. Didalam hal ini telah membuat Kwa Sin Lan dan Kie Bouw tambah diliputi rasa ngeri dan kuatir. Diam2 mereka juga telah berdosa, agar usaba si hweshio ini berhasil. "Cepat2 kembali !"Tiba2 si hweshio telah berteriak begitu dengan suara yang parau. Tetapi keadaan tetap hening. "Kembalikan atau, kalian akan hancur !" Tetap hening. "Kalian membandel ?" Tetap hening, hanya tampak tubuh si hweshio telah tergoncang keras. Rupa2nya mereka telah melakukan suatu pertempuran. Antara si hweshio dengan kelompok hantu2 itu. Dan Pertempuran seperti itu masih berlangsung terus, karena tubuh si hweshio masih tergoncang terus menerus dengan keras, wajahnya tampak berubah-rubah Keringat juga banyak membanjir keluar. MeIihat hal ini tentu saja telah membuat Kie Bouw dan Kwa Sin Lan tambah diliputi oleh kegelisahan yang akan main. Apa yang tengah terjadi merupakan suatu kejadian yang benar2 merupakan suatu kejadian yang jarang sekali terjadi. Dan bagi Kie Bouw atau Kwa Sin Lan, apa yang dilakukan oleh hweshio itu merupakan juga suatu peristiwa yang benar2 merupakan kejadian yang jarang dan hampir boleh dibilang tidak pernah mereka saksikan. Dengan sendirinya, mau tidak mau didalam hal ini telah membuat muda-mudi ini jadi memandang dengan hati yang berkuatir sekali. Saat itu, terlihat si hweshio Kong-tai Siansu telah membentak keras . "Kembalikan !" Dan disekeliling kamar itu telah terdengar suara yang aneh sekali, seperti orang yang mendesis. Dan juga, terlihat betapa ruangan kamar ini siperti tergoncang keras. Mau tidak mau didalam hal ini telah membuat Kie Bouw dan Kwa Sin Lan memandang dengan ter-heran2 dan jantung mereka juga telah tergoncang keras.Mau tidak mau didalam hal ini telah membuat Kie Bouw maupun Kwa Sin Lan jadi tergetar dan berkuatir sekali. Apa lagi mereka telah melihatnya betapa tubuh dari si hweshio telah tergoncang keras sekali. Mau tidak mau memang telah membuat Kie Bouw jadi memandang dengan sepasang mata yang terpentang lebar2. Dia mengawasi dengan sorot mata berkuatir dan jika memang dia mengetahui ilmu apa yang harus digunakan untuk menolongi hweshio itu, dia tentu akan turun tangan menolonginya. Tetapi mengenai ilmu yang menyangkut dunia dan persoalan ajaib itu, sama sekali tidak dimengerti oleh Kie Bouw. Mau tidak mau telah membuat Kie Bouw dan Kwa Sin Lan hanya dapat memandang dengan bengong saja. Biar bagaimana memang kenyataan seperti ini telah membuat Kie Bouw dan Kwa Sin Lan semakin diliputi oleh perasaan kuatir yang sangat. Saat itu kedua tangan dari Kong-tai Siansu telah ber-gerak2, dan terlihat betapa tubuh dari hweshio ini juga telah tergoncang keras sekali. Rase Emas Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Disamping itu, juga tampak jelas betapa sepasang kaki dari si hweshio yang duduk bersila itu, telah ber-goyang2 keras sekali Kepalanya yang gundul itu tampak menitik butir2 keringat yang sangat banyak sekali. Dengan sendirinya didalam hal ini telah tentu buat Kie Bouw dan Kwa Sin Lan mementang mata mereka masing2 semakin lebar. Juga terlihat jelas betapa si hweshio telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memberikan perlawanan pada hantu2 yang rupanya tengah memberikan perlawanan keras padanya. Maka dari itu, tidak heran, semakin lama semakin keras juga yang terjadi goncangan didalam kamar itu. Dan juga telah tampak pula, betapa gerakan yang ada pada diri si hweshio itu telah merupakan gerakan yang sangat hebat, karena dia selainmengerahkan seluruh kemampuannya juga telah mengeluarkan seluruh ilmu yang dimilikinya. Rupanya perlawanan yang diberikan oleh rombongan hantu2 itu sangat kuat sekali. Dan perlawanan seperti ini telah membuat si hweshio yang hanya seorang diri harus menghadapi hantu yang berjumlah sangat banyak itu, telah membuat Kie Bouw dan juga Kwa Sin Lan memperoleh kenyataan si hweshio agak kewalahan juga. Tetapi hweshio itu sama sekali tidak mengenal mundur, dia telah mengempos terus kepandaiannya, dan disertai pula oleh suara bentakannya . "Kembalikanlah !" Dan getaran yang terjadi pada diri si Hweshio yang keras bukan main telah terlibat jelas sekali bahwa dia tengah menghadapi suatu saat2 yang sangat menentukan sekali. Mau tidak mau memang telah membuat Kwa Sin Lan dan juga Kie Bouw memang tambah berkuatir sekali. Apalagi memang mereka jaga telah melihat-nya bahwa napas dari si hweshio telah mendengus keras den cepat sekali, mau tidak mau teIah membuat hweshio itu tampaknya letih sekali. Dan Kwa Sin Lan atau juga Kie Bouw memang dapat menerkanya bahwa si hweshio tentu nya tengah menghadapi hantu2 yang banyak jumlahnya. Rupanya si hweshio tengah dikereyok oleh hantu2 itu, sehingga dia sama sekali tampak nya sibuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada. Disaat itulah, diantitara suara mendesah napas dari pendeta itu, maka terlihat si hweshio tampaknya telah habis kesabaran hatinya. Dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras. "Hancurlah..........!" Kong-tai Siansu telah mengempos semangatnya.Dia telah menyalurkan seluruh ilmu dan kekuatan bathinnya untuk menyerang. Terdengar suara pekikan tanpa wujud. Dan disaat itu pula telah terlihat betapa goncangan yang terjadi diruangan ini telah terhenti. Dan anehnya, seketika itu juga disudut ruangan itu nampak ayah Kwa Sin Lan. Dengan sendirinya si gadis she Kwa itu mengeluarkaa seruan girang. Dia telah berlari menubruk dan merangkulnya. Tentu saja hal ini telah membuat Kie Bouw juga jadi girang bukan main. Disaat itulah, dia melihat betapa ayah Kwa Sin Lan telah menggeliat, seperti baru tersadar dari mimpinya, Sedangkan si hweshio Kong-tai Siansu telah berhenti dari semadhinya. Dia telah berdiri dungan keringat dingin yang mengucur deras. "Selesai !" Kata si hweshio. Kie Bouw, Kwa Sin Lan dan ayah sigadis telah menyatakan terima kasih mereka. "Aku bukan hanya menolongi ayahmu, nona, coba kalian lihat keluar, hutan tempat sarang hantu2 itu telah kuhancurkan.....!" Kata si hweshio lagi. Dan Kie Bouw bertiga telah melongok keluar. Benar saja, dari kejauhan terlihat hutan diluar kampung itu tengah terbakar. Dan Kong Tai Siansu telah menjelaskan, dengan terbakarnya hutan itu, berarti musnahnya istana dari wilayah hantu itu. Dan untuk selanjutnya penduduk kampung itu tidak akan djganggu oleh keganasan hantu2 itu lagi .............Kie Bouw bertiga telah menarik napas lega. Sedangkan si hweshio telah meminta diri, karena dia harus melakukan perjalanan lagi, guna mencari tempat2 hitam untuk dibasminya dari gangguan setan itu. Dan kenyataan seperti ini telah membuat Kie Bouw merasa berat untuk berpisah dengan hweshio itu. Begitu juga halnya dengan si gadis sbe Kwa dan ayahnya. Tetapi karena si hweshio telah menyelesaikan tugasnya, maka dia telah pamitan lalu mereka pun berpisah. Sedangkan Kie Bouw juga telah berpisah dengan Kwa Sin Lan dan ayah si gadis. Mereka telah meninggalkan kampung itu untuk meneruskan perjalanan mereka ..... ---oo~dwkz.0.Tah~oo--- BAGIAN 12 PENGALAMAN yang telah dialami oleh Kie Bouw merupakan pengalaman yang mengerikan dan berkesan dihati pemuda ini. Dia juga merasakan betapa apa yang dialaminya itu merupakan pengalaman yang jarang sekali dapat diperoleh diatas permukaan bumi. Bayangkan saja, seorang yang telah melatih diri didalam ilmu silat yang tinggi, harus berhadapan dengan hantu2....... tentu saja hal itu memang sulit sekali untuk dilawan. Kenyataan seperti ini mau tidak mau telah membuat Kie Bouw jadi menghela napas lagi, dan membuat Kie Bouw bertekad dia memang harus dapat turun tangan guna dapat menolongi pihak yang lemah dari tindasan sikuat. Berkat pertolongan yang diberikan oleh Kong Tai Siansu maka persoalan dengan hantu itu telah dapat diselesaikan dan wilayahkekuasaan hantu2 penasaran itu telah dapat dimusnahkan berkat ilmu si pendeta Kong Tai Siansu yang memang hebat. Perjalanan pemuda ini menuju kearah timur. Dia melakukan perjalanan dengan cepat. Didalam waktu tiga hari Kie Bouw telah berada diwilayah Sucoan, dikota Hay-ping-kwan. Dan kota ini merupakan kota yang sangat besar sekali. Dan waktu Kie Bouw tiba dikota itu matahari telah naik tinggi, hari telah siang benar dan Kie Bouw telah memasuk kota itu dari pintu bagian barat. Maksud Kie Bouw ingin beristirahat dan untuk menangsal perutnya yang sudah lapar, tetapi ketika Kie Bouw tengah melangkahkan kakinya itu sambil memandang kekiri dan keknan untuk melihat2 tempat untuk bersantap, disaat itulah tiba2 telah dihadang oleh seorang pengemis tua. "Tuan muda maukah kau menolongku ?" Tanya sipengemis dengan tubuh yang ter-bungkuk2 dan seperti juga mengharapkan sekali pertolongan dari Kie Bouw." "Pertolongan ? pertolongan apa paman pengemis ?" Tanya Kie Bouw. "Ya ...... aku situa sudah empat hari tidak makan, maukah kau menolongku memberikan satu atau dua tail buatku untuk membeli makanan" Kata sipengemis. Kie Bouw tidak segera menyahuti, karena dia telah memandang dengan sorot mata yang tajam pada pengemis itu. Dia tetah memandangi saja dan me-lihat2 apakah pengemis ini benar2 merupakan seorang pengemis yang harus dikasihani. Dan setelah melihat usia dari pengemis yang memang telah lanjut dan juga memang melihat tubuh sipengemis yang kuruskerempeng, akhirnya Kie Bouw telah merogo sakunya, dia mengeluarkan dua tail perak. Diberikannya uang itu pada si pengemis, dan sipengemis telah menerimanya sambil mengucapkan terima kasihnya berulang kali. Dan Kie Bouw telah melanjutkan perjalanannya lagi. Tidak jauh dari tempatnya berada, dia telah melihat sebuah rumah makan yang tidak begitu besar, tetapi bersih. Kie Bouw menghampirinya, dilihatnya didalam ruangan makan itu telah terdapat beberapa orang ramu. Tetapi masih terdapat meja2 yang kosong, segera Kie Bouw memilih sebuah meja dan rnemesan makanan untuknya pada pelayan yang telah menghampirinya. Dengan cepat makanan yang dipesan oleh Kie Bouw telah datang diantar pelayan itu. Dan per-lahan2 Kie Bouw teleh menikmati makanan itu. Tetapi ketika Kie Bouw tengah bersantap begitu, tiba2 dia mendengar suara jeritan. Dengan terkejut Kie Bouw menoleh kearah pintu dari rumah makan tersebut, dan dia melihat seorang gadis tengah ditempiling oleh seorang lelaki bertubuh tinggi besar. Tempilingan itu telah membuat tubuh gadis itu berputar dan terpelanting. Dan si gadis me-raung2 Tentu saja Kie Bouw merasa kurang senang melihat pemandangan seperti ini. Dia telah meletakkan sumpitnya dan mengerutkan sepasang alisnya! Diawasi nya orang lelaki bertubuh tinggi besar itu dan juga dia telah melihat betapa lelaki itu telah mengulurkan tangan nya menjambak rambut si gadis.Dan ketika tangan kirinya telah melayang lagi, maka segera juga muka gadis itu telah kena di tempilingnya. Keras sekali tamparannya. Karena tubuh gadis itu telah terjungkel dan terguling diatas tanah. Seketika itu juga telah membuat Kie Bouw jadi tambah tidak senang. Darahnya juga jadi mendidih. Dengan cepat Kie Bouw berdiri dari tempat duduknya, sedangkan tamu2 yang lainnya setelah melihat peristiwa tersebut, hanya berdiam diri saja dan meneruskan makan mereka masing2. Seperti juga urusan ini tidak dianggap oleh mereka Saat itu, terlihat betapa Kie Bouw telah melangkah keluar. Berbareng mana saat itu lelaki bertubuh tinggi besar itu tengah mengulurkan tangannya menjambak rambut dari gadis itu lagi! maksudnya akan melancarkan serangan lagi. Tetapi dengan gerakan yang cepat bukan main, Kie Bouw telah mencelat. Dia telah menggerakkan tangannya, segera juga terdengar yang nyaring ...... Plakk.......! plakkk.......! Ternyata muka lelaki tinggi baser itu telah kena ditempilingnya. Dan tempilingan yang dilakukan oleh Kie Bouw merupakan tempilingan yang sangat kuat. Karena terlihat betapa tubuh lelaki tinggi besar itu telah terpental. Dan tubuhnya bergulingan diatas tanah. Tentu saja hal ini telah membuat lelaki tinggi besar itu jadi murka sekali. Dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras bukan main. Dan dengan mengeluarkan suara teriakan, dia telah bangkit berdiri. Dia berteriak begitu dengan suara yang sangat mengguntur. Terlihat betapa tubuhnya telah menerjang kearah Kie Bouw dengan wajah yang bengis.Si gadis yang tadi disiksanya telah duduk menangis dipinggir jalan. Tampaknya gadis itu ketakutan sekali, Sedaagkan Kie Bouw telah memandang saja serangan dari lelaki itu. Sedikitpun juga Kie Bouw tidak menepi atau mengelakkan serangan yang dilancarkan oleh lawannya, Dan setelah terjangan lelaki tinggi besar ini hampir tiba, dengan gerakan yang amat cepat sekali, Kie Bouw telah mengeluarkan suara dengusan. Dengan kecepatan yang bukan main dia telah membentak dan menggerakkan tangan kirinya. Dan tampaklah tubuh orang itu telah terpental keras sekali. Dan terbanting diatas tanah. Seketika itu juga lelaki bertubuh tinggi besar itu telah meraung dengan suara yang menyayatkan, karena tangan kanannya telah patah. Tentu saja dia jadi menderita kesakitan yang bukan main, dan dengan mengeluarkan suara rintihan dia telah merangkak untuk dapat berdiri. Disaat itulah, tampak sigadis telah menutupi mukarnya menangis ketakutan. Tatapi lelaki bertubuh tinggi besar itu rupanya memang seorang yang bandel. Walau dia telah diserang begitu rupa dan telah dihajar sampai tangannya patah oleh Kie Bouw kenyataannya dia tidak mau sudah sampai disitu saja. Dengan cepat dia telah berdiri dan telah melompat akan melancarkan serangan lagi. Disebabkan tangan kanannya telah patah, maka dia menyerang dengan tangan kirinya. Dia melompat menerjang begitu disertai oleh suara raungan yang manyeramkan sekali. Dan juga gerakannya sangat kejam dan telengas sekali, karena dia bermaksud akan menghajar hancur batok kepala Kie Bouw Tentu saja Kie Bouw jadi mendongkol bukan main melihat hal ini. Dengan mengeluarkan suara seruan yang nyaring tampak Kie Bouw telah menggerakkan tangan kirinya, dengan cara melintang,untuk menangkis serangan lawannya. lalu tangan kanannya telah nyelonong dan menghajar telak sekali dada lelaki itu. "Bukkk..............!" Tubuh lelaki yang tinggi besar itu telah terpental lagi dengan keras. Ambruk diatas tanah dan terbanting dengan tangan kirinya telah patah lagi ! Dia mengeluarkan suara rintihan sambil berdiri Dia mengawasi Kie Bouw dengan sorot mata yang bengis sekali, sambil bentaknya. "Siapa kau ? Mengapa kau mencampuri urusan ku ?" Bentaknya dengan bengis. "Aku she Thang dan bernama Kie Bouw!" Menyahuti Kie Bouw dengan tawar. Muka lelaki tua itu tampak tambah bengis. "Hemm, kau tunggulah sebentar ... aku akan segera kembali" Kata lelaki tua itu. "Silahkan .. aku akan menunggu ?" Kata Kie Bouw dengan suara yang tawar. Sedangkan lelaki tinggi besar yang telah patah kedua tangannya itu, setelah mengawasi Kie Bouw sejenak, te!ah membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat itu. Kie Bouw hanya mengawasi saja, sedangkan si gadis yang tadi telah disiksa oleh lelaki tinggi besar itu cepat2 menghampiri Kie Bouw dan berlutut dihadapan pemuda tersebut. Kie Bouw tentu saja jadi repot untuk menghindarkan penghormatan itu. "Terima kasih atas pertolongan yang diberikan oleh Kui-jin !" Kata sigadis."Jangan banyak peradatan... !" Kata Kie Bouw. "Siapakah nona ? Mengapa disiksa oleh orang itu?" Rase Emas Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sigadis menangis lagi. "Siauwlie Khang Pai Lan... !" Katanya. "Dan Siauwlie berdagang bakso dipojok jalan ini, tetapi orang itu buaya kota ini, selalu memerasku, ingin meminta pajak liar..... dan hari ini kebetulan daganganku tidak laku, sehingga kukatakan padanya aku tidak mempunyai uang. Tetapi dia jadi marah dan telah menyiksaku." "Hmmm.........., nona jangan takut, nanti akan kuhajar lagi dia !" Kata Kie Bouw. "Pergilah kau kembali ketempatmu !" Gadis itu yang ditolong oleh Kie Bouw telah menyatakan terima kasihnya berulang kali. Dan dia juga telah melihatnya bahwa Kie Bouw memang memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Dengan sendirinya, membuat dia sangat kagum. Dengan perasaan berterima kasih sekali dia telah berlalu dari tempat itu. Kie Bouw melanjutkan makannya. Sedangkan tamu2 dari rumah makan itu telah mengawasi kearah Kie Bouw dengan perasaan kagum. Di antara mereka juga ber-bisik2 memperbincangkan si pemuda yang tangguh ini. Tetapi Kie Bouw sudah tidak memperdulikan semua itu, dia telah meneruskan makannya. Saat itu, dia juga tengah menantikan kedatangan lelaki tinggi besar yang menjadi buaya darat dikota ini. Dan Kie Bouw memang yakin lelaki buaya darat kota ini akan datang kembali dengan kawan2nya. Tetapi Kie Bouw tidak jeri. Malah dia ingin menantikannya, agar dapat memberikan hajaran pada buaya2 darat itu. Dan itulah sebabnya sengaja Kie Bouw menanti saja dengan melahap makanannya per-lahan2. Dia bersantap juga tanpa memperdulikan keadaan se kelilingnya.Lama juga Kie Bouw berdiam dirumah makan itu, sampai akhirnya dari kejauhan terdengar suara yang ramai. Semua orang yang menjadi tamu rumah makan itu jadi berobah muka mereka, menjadi pucat. Begitu juga para pelayan rumah makan tersebut, tampaknya ketakutan. Dan diantara para pengunjung rumah makan itu yang nyalinya kecil, telah cepat2 meninggalkan ruangan rumah makan itu. Rupanya mereka tidak mau jika nanti menjadi sasaran dari perkelahian atau keributan yang akan terjadi. Sedangkan para pelayan rumah makan itu masing-masing telab mencari tempat yang aman. Mereka bersembunyi dibalik kursi dan meja. Diantara suara ramai2 yang semakin jelas terdengar itu, tampak belasan orang dimuka rumah makan itu. Salah seorang diantara mereka terlihat lelaki tinggi besar yang sepasang tangannya telah dipatahkan Kie Bouw. Tentu saja hal ini membuktikan bahwa lelaki tinggi besar itu telah mengajak kawan2nya ini buat mengeroyok Kie Bouw atau mengepruknya. Tetapi Kie Bouw tidak jeri. Dia masih duduk dikursinya. Sikapnya tenang sekali. "Keluarlah.....!" Bentak lelaki tinggi besar yang sepasang tangannya telah patah itu. Dan tampak Kie Bouw berdiri dari duduknya. Per-lahan2 dia melangkah keluar. "Apa yang kau inginkan lagi ?" Tanya Kie Bouw dengan sikap yang tenang."Jiwamu.......!" "Hemm........., tetapi tidak semudah itu !" "Kau harus mampus....... !" "Walaupun jumlah kalian demikian banyak, tetapi jargan harap dapat mencelakai diriku! mungkin kalian yarg akan terbinasa keseluruhannya ! lebih baik kalian bubar saja!" Tentu saja perkataan Kie Bouw ini telah membuat belasan orang itu jadi murka bukan main. Dengan mengeluarkan suara teriakan2 yang mengguntur, mereka telah menerjang. Gerakan yang mereka lakukan itu sangat bengis dan kejam sekali. Dan juga terlihat jelas, betapa gerakan yang mereka lakukan itu juga merupakan gerakan untuk membinasakan Kie Bouw. Tetapi Kie Bouw tetap berdiri tenang2 ditempatnya, sedikitpun juga dia tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Dia hanya memandang dengan sorot mata yang sangat tajam pada terjangan belasan orang itu. Dan suara gemuruh terdengar disebabkan pekik teriakan belasan orang itu, para pelayan rumah makan itu tambah ketakutan. Tetapi Kie Bouw tenang sekali. Pada wajahnya tidak terlihat perasaan takut sedikitpun juga, karena dia memaog tidak merasa jeri. Ketika melihat terjangan orang2 itu hampir tiba, dengan mengeluarkan suara seruan yang keras sekali, tampak Kie Bouw telah menggerakkan sepasang tangannya, Gerakan yang dilakukan oleh Kie Bauw bukannya gerakan yang sembarangan. Karena pada kedua tangannya itu telah disaluri oleh tenaga dalam yang kuat sekali. Kali ini Kie Bouw juga tidak berlaku sungkan2 lagi, karena mengetahui orang2 itu adalah buaya2 darat yang jahat. Maka dengan mengeluarkan suara teriakan yang keras sekali, dia telah melancarkan serangan dengan serangan yang sangat hebat sekali.Maka tidak heran, begitu tenaga seraogan itu telah di lancarkan, tubuh orang2 itu terpental. Mereka telah bergulingan diatas tanah. Rupanya sampokan tenaga dalam Kie Bouw memang merupakan sampokan yang hebat. Dan juga terdengar suara pekik kesakitan dari orang2 tersebut, bercampur perasaan kaget. Maka dari itu, segera pula terlihat, betapa mereka telah saling tindih. Dengan hati masih diliputi perasaan terkejut mereka telah bangkit berdiri. Muka orang yang bertubuh tinggi besar yang sepasang tangarnya telah dipatahkan oleh Kie Bouw, tampak berdiri pucat pias, karena terkejut. Tetapi ketika dia tersadar dari perasaan kagetnya, dia jadi murka bukan main. "Serang.....!" Dia memberikan perintahnya dengan suara yang nyaring sekali. Dan anak buah lelaki itu telah mengeluarkan suara pekikan yang menyeramkan. Mereka telah menyerang lagi. Dan terjangan mereka juga sangat menyeramkan sekali, karena masing2 telah menggenggam senjata tajam. Gerakan yang mereka lakukan itu merupakan gerakan yang sangat bengis. Maksud mereka ingin mencincang tubuh Kie Bouw. Tentu saja Kie Bouw jadi terperanjat juga melihat sinar golok dan pedang ber- kelebat2. Dengan cepat dia mengadakan persiapan. Disaat sinar senjata tajam menyambar kearahnya, dengan gerakan yang sangat cepat dia telah menyentil setiap senjata yang menyambar kearahnya. Gerakan yang dilakukan oleh Kie Bouw merupakan gerakan yang gesit.Hal ini disebabkan Kie Bouw memang memiliki ginkang yang sangat tinggi. Dengan sendirinya, mau tidak mau hal itu telah membuat Kie Bouw berhasil, menyentil senjata lawannya. Orang2 yang mengeroyoknya juga sangat terkejut. Karena setiap kali seajata mereka kena disentil Kie Bouw tentu tergetar. Disamping itu, telapak tangan mereka juga jadi nyeri sekali. Tentu saja hal ini membuat orang2 itu jadi terkejut bukan main. Dan mereka telah melompat mundur. Pada wajah mereka memperlihatkan perasaan nyeri dan nyali mereka mulai goyang. Melihat keadaan tidak beres buat pihaknya, orang yang kedua tangannya telah dipatahkan Kie Bouw telah ber-teriak2 dengan murka. "Serang....! Serang....!" Dan anak buahbnya telah menyerbu lagi. Senjata tajam telah ber-kelebat2 cepat lagi ke arah Kie Bouw. Disaat seperti inilah Kie Bouw merasakan bahwa dia tidak boleh bertindak kepalang tanggung. Dangan mangeluarkan suara siulan yang panjang, dia telah menggerakkan kedua tangannya. Seketika itu jugs senjata2 tajam yang kena disampoknya telah, mental balik. Dan menghajar batok kepala majikan masing2. Dan segera juga tubuh2 berjatuhan dan terkulai diatas tanah dlam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Karena mereka telah binasa terhajar oleh belakang senjata mereka masing2.Telah ada tujuh orang yang rubuh mati diranah. dan yang lainnya telah menghentikan serangan mereka dan melompat mundur. Mereka cepat2 berlutut meminta penghampunan pada Kie Bouw. Apa yang mereka lakukan itu merupakan jalan satu2nya, karena mereka telah melihatnya bahwa pemuda ini sangat tangguh dan kosen sekali. Itulah sebabnya mereka juga menyadarinya bahwa mereka tidak mungkin dapat menghadapinya. Dengan cepat mereka meminta pengampunan begitu buat jiwa mgsing2, begitu juga lelaki yang bertubuh tinggi besar yang tangannya tetah dipatahkan Kie Bouw. Tampaknya mereka ketakutan sekali. Kie Bouw mau mengampuni mereka. Pemuda she Thang ini hanya meminta mereka berjanji tidak akan melakukan kejahatan lagi. Dan orang2 itu memberikan janjinya. Maka mereka diberikan pengampunan oleh Kie Bouw. Setelah orang itu bubar dan setelah Kie Bouw kenyang menangsel perutnya, Kie Bouw melanjutkan perjalanannya lagi. Dia telah meninggalkan kota itu. Tentu saja apa yang dilakukan oleh Kie Bouw membuat penduduk kota itu bergirang hati. Sebab Kie Bouw telah memulihkan ketenangan dan keamanan kota itu. Dengan sendirinya, mereka sangat kagum atas kepandaian yang dimiliki oleh Kie Bouw. Dan ginkang Kie Bouw yang begitu sempurna, gerakannya yang gesit menyerupai seekor rase, dan juga karena melihat kemuliaan hati pemuda itu bagaikan murninya emas, akhirnya penduduk kota itu telah memberikan gelaran kepada Kie Bouw dengan julukan Si Rase Emas!Dan julukan Si Rase Emas itu dari hari kehari semakin terkenal saja. Setiap Kie Bouw, sampai dikota mana saja, selalu melakukan pekerjaan yang mulia. Dengan sendirinya membuat orang2 sangat menyukainya, dan karena mereka menyadari bahwa Si Rase Emas itu selalu berdiri dilandas keadilan dengan sendirinya mereka juga menaruh hormat yang tangat. Sedangkan Kie Bouw sendiri telah melakukan apa saja yang dianggapnya ada perbuatan yang tidak adil, tentu Kie Bouw akan turun tangan menolongi si lemah dan si tertindas. Sedangkan julukan Si Rase Emas itu semakin populer saja, dan juga sangat dihormati oleh orang2 yang beraliran putih. Para penjahat yang mengetahui tindakannya yang selama ini dilakukan Si Rase Emas, walau pun sangat membencinya, tetapi mereka, juga seIalu diliputi perasaan takut. ---oo.dwkz.0.Tah.oo--- BAGIAN 13 PADA PAGI itu, didaerah sekitar kaki gunung Hoa-san, tampak berjalan seorang pemuda. Pemuda itu memiliki tubuh yang tegap dan wajah yang cakap sekali. Ternyata pemuda ini tidak lain dari pemuda yang telah menggemparkan rimba persilatan dengan tindak tanduknya yang selalu membela keadilan. Dialah Thang Kie Bouw, Si Rase Emas dan selalu melakukan perbuatan mulia.Saat itu memang Kie Bow tengah melakukan perjalanan kegunung Hoa-san untuk me-lihat2 keindahan yang terdapat digunung tersebut. Disaat itulah dipagi hari seperti ini hawa udara sangat bersih sekali. Disamping itu juga memang dia telah melihat nya betapa hawa udara dan pohon2 yang segar membuat hati menjadi terbuka dan pikiran menjadi jernih. Kie Bouw sangat kagum melihat lereng2 gunung yang begitu dalam dan indah, tempat tersebut benar2 indah bagaikan tempat berdiamnya dewa-dewi belaka. Kie Bouw suatu kali telah menahan langkah kakinya, dia berdiam diri diatas batu gunung mengawasi sekitarnya. Dia mengawasi pemandangan yang ada disekitar dirinya dengan hati yang lapang, juga dapat menarik hawa udara yang sangat bersih dan segar, Kie Bouw telah rnelihat halimun masih terdapat dipuncak gunung itu, dan dia menghela napas ....... khayalannya jadi jauh menerawang. Seandainya dia sudah tua nanti, akan bahagia sekali jika dia dapat hidup melewati hari tuanya ditempat seindah seperti Hoa-san ini. Dan memikirkan hal ini, Kie Bouw telah menghela napas lagi. Karena dia jadi teringat akan gurunya yang hidup melewati hari tuanya dipuncak Thian-san, dan jika ia bandingkan antara Thian-san dengan Hoa-san sesungguhnya Thian-san menurut-nya lebih indah. Tetapi disebabkan sejak kecil Kie Bouw memang telah berdiam di Thian-san, maka dari itu pemandangan yang ada di Hoa-san ini dirasa lebih menarik hati Kie Bouw. Saat itu, setelah menghela napas beberapa kali lagi, Kie Bouw telah melanjutkan perjalanannya lagi.Tetapi baru saja Kie Bouw melangkah beberapa tindak, tiba2 terdengar suara bentakan . "Berhenti !" Nyaring sekali suara bentakan itu. Rase Emas Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Kie Bouw sangat terperanjat, dia menoleh ke-arah belakangnya. Dilihatnya seorang Tojin tengah memandang kearah dirinya dengan sorot mata yang tajam. Sikapnya tidak memiliki sinar berkawan, malah nyatanya itu telah memancarkan sinar permusuhan. Tentu saja Kie Bouw jadi heran, Hati pemuda ini jadi me-nerka2, entah siapa Tojin ini sesungguhnya. "Hemm.......engkau sungguh berani mati telah datang juga kemari !" Kata Tojin itu. Kie Bouw tentu saja jadi heran. "Siapa Totiang, rasanya kita belum pernah saling jumpa, bukan?" Tanya Kie Bouw. Tetapi pendeta yang memelihara rambut itu telah tertawa mengejek. "Hemm ...... tidak perlu kau pura2 seperti itu ! Kau memang merupakan manusia palling jahat didunia ini !" Kata si Tojin dengoa suara yang aseran. Dan membarengi dengan suara beatakannya itu dia telah mencabut pedangnya. "Srrreeeeeeengngngg !!! ........... Sinar pedang berkilauan tertimpah cabaya matahari pagi, tampaknya tajam sekali. Dan Tojin itu tanpa mem-buang2 waktu, juga telah mengeluarkan suara bentakan yang keras sekali.Tahu2 pedangnya telah meluncur, dia telah mempergunakannya untuk menikam. Serangannya memperlihatkan bahwa dia berasal dari pintu perguruan Hoa-san Pai, karena dia melancarkan serangannya itu dengan mempergunakan ilmu pedang dari Hoa-san Pai. Kenyataan seperti ini telah membuat Kie Bouw jadi ter-heran2 Karena biasanya Tojin2 dari Hoa-san Pai itu merupakao tojin2 yang memiliki kepandaian sangat tinggi dan merupakan tojin2 yang ramah. Tetapi Tojin yang seorang ini mengapa begitu tiba2 telah melancarkan serangan kepadanya. Dangan sendirinya, kejadian ini selain membuat Kie Bouw mendongkol, dia juga jadi te-heran2 didalam hatinya. Tetapi karena dia memang telah melihat pedang lawan menyambar datang, Kie Bouw tidak boleh terlalu lama berpikir dihati seperti itu Dengan mengeluarkan Suara siulan yang sangat panjang, dia telah melompat tinggi sekali. Dengan gerakan yang dilakukannya itu merupakan gerakan yang dapat menghindarkan dirinya dari tikaman pedang lawannya. Dan gerakan yang dilakukan oleh Kie Bouw memang sangat cepat sekali Dengan sendirinya pedang Tojin itu telah jatuh ditempat kosong. Tentu saja si Tojin jadi penasaran bukan main dengan mengeluarkan suara bentakan nyaring, dia telah menarik pulang pedangnya itu. Tetapi Tojin itu bukan untuk berdiam diri saja, dia telah mengeluarkan suara seruan yang keras sekali dan telab melancarkan serangan lagi. Kali ini si Tojin telah melancarkan tikamannya dengan pedangnya itu berulang kali.Dan mata pedang seperti Ielaki berobah menjadi beberapa batang, dan menyambar beberapa bagian disutub Kie Bouw. Tentu saja Kie Bouw jadi terkejut, karena dia melihatnya bahwa tikaman yang dilancarkan oleh Tojin itu merupakan tikaman yang bukan sembarangan. Dengan sendirinya merupakan tikaman yang sangat berbahaya sekali, dan telah membuat Kie Bouw juga harus cepat2 mengeluarkan kepandaiannya. Karena dia menyadarinya bahwa jika dia sampai lalai dan berayal, dengan sendiririya akan membuat dia terluka oleh tusukan pedang si Tojin. Itulah sebabnya, telah membuat Tojin itu jadi merasa penasaran sekali. Diantara suara bentakan yang nyaring, tampak Tojin itu telah melancarkan serangan lagi. Gerakan yang dilancarkan oleh Tojin itu merupakan serangan yang semakin lama semakin cepat saja. Diserang dengan cara demikian terus menerus, tentu saja telah membuat Kie Bouw jadi mendongkol. Karena dia tidak pernah saling jumpa dengan Tojin itu dan juga memang tidak pernah kenal. Tidak hujan tidak angin tahu2 Tojin ini telah melancarkan serangan telengas. Coba kalau memang Kie Bouw tidak memiliki kepandaian yang tinggi, bukankah berarti dia akan terbinasa diujung pedang dari Tojin itu. Karena berpikir begicu, tentu saja Kie Bouw jadi tambah mendongkol. Dengan mengeluarkan suara seruan yang nyaring sekali, dia telah menggerakkan kedua tangannya......... "Wuttt.......... ! Wuttt ............!" Serangkum angin serangan yang kuat bukan main telahmenyambar keras, samberan angin serangan yang dilancarkan oleh Kie Bouw merupakan serangan yang kuat. Dengan sendirinya mau telah membuat Tojin itu jadi terkejut, dia telah menarik pulang pedangnya, dan melompat mundur. Gerakan yang dilakukannya itu merupakan gerekan yang sangat cepat sekali. Karena Tojin itu menyadarinya bahwa dia tidak boleh berlaku ayal. Kalau sampai dirinya dihajar oleh tenaga serangan Kie Bouw, tentunya dia akan celaka Saat itu Kie Bouw yang telah mendongkol bukan main, tidak menyudahi sampai disitu saja. Dengan cepat Kie Bouw telah menggerakkan sepasang tangannya lagi. Dia melancarkan serangannya dengan meuganodung kekuatan hebat pada kedua telapak tangannya. Gerakan yang di lancarkan oleh Kie Bouw merupakan serangan yang berbahaya, karena kearah dada dari si Tojin. Tojin itu saking terkejutnya, dia mengeluarkan suara seruan kaget. Dan cepat2 Tojin itu telah melompat mundur kebelakang dan menyelamatkan dirinya. Dan gerakan yang dilakukan Tojin ini ternyata tidak secepat gerakan yang dilancarkan oleh Kie Bouw. Maka tanpa ampun lagi, tubuh si Tojin telah kena disampok oleh tenaga serangan Kie Bouw. Tentu saja si Tojin jadi sempoyongan. Dan untung saja dia sanggup mengerahkan tenaga dalam pada kedua kakinya. Sehingga dia tidak sampai rubuh dan dapat berdiri dengan kedua kaknya.Dengan sendirinya, telah membuat Kie Bouw jadi penasaran juga. Dengan mengeluarkan suara bentakan keras, Kie Bouw telah melancarkan serangan lagi. Gerakan yang dilakukan oleh Kie Bouw merupakan gerakan yang sangat kuat sekali. Kali ini dia melancarkan serangan dengan mempergunakan gerakan yang cepat. Dan tenaga serangannya telah menyambar secara ber- gelombang dengan kekuatan delapan bagian dari tenaga dalamnya. Serangan yang dilancarkan Kie Bouw itu merupakan serargan yang sangat kuat bukan main, telah membuat Tojin itu jadi tambah terkejut, hingga tubuhnya jadi sempoyongan dan akan terjerembab. Untung saja, biar bagaimana Tojin itu memang memiliki kepandaian yang tinggi, maka dia masih bisa mempertahankan dirinya tidak sampai terguling. Dengai sendirinya pula, si Tojin jadi kaget bercampur bukan main gusarnya. Dengan cepat dia telah mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur. Dan disaat itulah dia telah menjejakkan kakinya, tubuhnya telah mencelat melambung ketengah udara. Gerakan yang dilakukannya memang merupakan gerakan yang nekad, sebab dia menerjang dengan melayang ditengah udara begitu, juga dengan pedang yang telah menyambar akan menikam kearah Kie Bouw, gerakannya cepat sekali. Itulah sebabnya Kie Bouw jadi tidak melancarkan serangannya lagi. Dia menahan gerakan kedua tangannya, dengan cepat dia telah melancarkan tangkisan dengan mempergunakan sentilan jari tangannya.Dan gerakan yang dilakukan oleh Kie Bouw ini memang berhasil untuk mengelakkan diri dari samberan mata pedang si Tojin, dan gerakan yang dilakukannya itu merupakan gerakan yang bukan main cepatnya. Dan kenyataan seperti ini memang membuat Kie Bouw juga jadi tambah mendongkol. Dia telah meIihatnya bahwa serangan yang dilakukan oleh Tojin itu memang sesungguhnya benar2 ingin membinasakan dirinya dan bernafsu untuk mencelakainya. Dengan sendirinya membuat Kie Bouw jadi mengambil keputusan untuk melayaninya, disaat itulah dengan cepat dia telah mengeluarkan suara seruan nyaring. Kala mana si Tojin tengah menarik pulang pedangnya yang gagal mengenai sasaran. Dan dia belum sempat untuk melancarkan serangan berikutnya pula, dia telah melihat Kie Bouw melancarkan serangan dengan kedua tangannya. Gerakan yang dilancarkan oleh Kie Bouw merupakan gerakan yang sangat hebat sekali, karena tenaga yang terkumpul pada kedua telapak tangannya menimbulkan angin serangan yang menyambar kearah Tojin itu dengan kuat sekali. Kedahsyatan seperti inilah telah membuat Kie Bouw jadi menambahkan gerakan dan tenaga pada kedua tangannya. Terlihat betapa gerakan tangan Kie Bouw itu hanya terpisah beberapa dim dari sasarannya. Si Tojin sendiri dengan meangeluarkan suara bentakan nekad, telah memutar pedangnya. Maksudnya mungkin juga ingin menabas kutung dari kedua tangan Kie Bouw. Kenyataan seperti ini telah membuat Kie Bouw tidak mau jika dia harus kutung kedua tangannya.Maka dari itu, setelah menarik pulang kedua tangannya Kie Bouw melancarkan seraogan lagi. Hal ini disebabkan Kie Bouw memang sangat penasaran, sejak tadi dia belum berhasil dengan serangannya. Maka dia melancarkan kembali serangan dengan bersungguh hati, sepasang tangannya itu ber-gerak2 dengan cepat, juga mengandung kekuatan sebagian tenaga dalam pada kedua telapak tangan nya itu. Tentu saja gerakan yang dilancarkan oleh Kie Bouw mirip2 bisa mematikan. Hal ini terpaksa dilakukan Kie Bouw, karena dia memang melihat Tojin itu tangguh sekali. Dan dia melancarkan serangan tanpa tanggung2. Gerakan yang dilancarkan oleh Kie Bouw merupkan gerakan untuk membendung agar si Tojin tidak mempunyai kesempatan untuk membalas menyerang. Tetapi Tojin ini rupanya sudah kewalahan, tidak habis akal. Tahu2 mulut nya telah bersiul nyaring. Maka dari semak belukar, tahu2 telah melompat keluar beberapa sosok tubuh. Waktu Kie Bouw menegaskan, dia telah melihatnya, sosok tubuh yang melompat keluar itu tidak lain dari beberapa orang Tojin belaka. Jumlah Tojin itu meliputi delapan orang dan mereka telah mengurung Kie Bouw. "Serang ...........!" Salah seoraog Tojin itu telah berteriak begitu den ber-ramai2 mereka melancarkan serangan dengan mempergunakan pedang yang tercekal ditangan masing2Rupanya mereka memang telah dipersiapkan sejak tadi oleh Tojin yang pertama. Dan karena dia memang telah kewalaban menghadapi Kie Bouw barulah dia memanggil anak buahnya keluar. Tetapi kedelapan Tojin ini bukan tojin sembarangan dan dapat dianggap remeh. Mereka masing2 memiliki kepandaian yang tinggi, tidak berada disebelah bawah dari kepandaian Tojin yang pertama. Maka dari itu tidak mengherankan, jika Kie Bouw kewalahan juga menghadapi serangan2 yang dilancarkan oleh lawannya itu. Apa lagi mata pedang itu telah ber-kelebat2 dengan cepat. Kie Bouw memberikan perlawanan dengan gerakan yang lincah. Didalam waktu sekejap mata saja, mereka telah melewati belasan jurus. Dan terlihat nyata betapa Kie Bouw telah mulai terdesak oleh serangan2 lawannya. Kenyataan ini telah membuat Kie Bouw jadi memutar otak untuk mencari jalan keluar mengelakkan diri dari kurungan tojin2 ini. Tetapi sampai begitu lama tetap saja Kie Bouw masib belum berhasil meloloskan diri Malah serangan Tojin2 itu semakin lama jadi semakin hebat saja. Dengan sendirinya hal ini telah membuat Kie Bouw harus menghadapi serangan2 itu. Dan gencarnya samberan pedang lawan membuat Kie Bouw juga harus mengempos seluruh kepandaiannya. ---oo.dwka.0.Tah.oo--- BAGIAN 14 SINAR pedang telah ber-kelebat2 dengan, cepat sekali.Dan mata pedang selalu mengincer bagian yang sangat berbahaya ditubuh Kie Bouw. Mau tidak mau telah membuat Kie Bouw harus memasang mata lebih jeli. Karena kalau kurang jeli tentu dia akan kena dicelakai oleh rombongan tojin ini. Tetapi sambil bertempur begitu. Kie Bouw juga memperhatikan cara lawannya itu melancarkan serangan. Dia melihat ilmu silat Tojin2 ini berasal dari pintu perguruan Hoa- san. Dan tentunya mereka merupakan Tojin2 dari Hoa-san Pai. Tetapi karena Kie Bouw belum melihat kelemahan pada ke-empat Tojin itu yang mengurung terus dirinya, Kie Bouw tidak berhasil meloloskan diri. Kenyataanya seperti ini telah membuat Kie Bouw jadi agak mendongkol dan gelisah juga. Suatu kali Kie Bouw telah menjejakan kakinya, tubuhnya telah mencelat ketengah udara. Gerakan yang dilakukannya itu bukan main cepatnya dan tubuhnya seperti seekor burung telah mencelat melayang ketengah udara. Gerakan yang dilakukan Kie Bouw selain cepat, juga tubuhnya ringan sekali. Kesembilan Tojin itu terkejut. Dan belum lagi mereka menyadari apa yang ingin dilakukan Kie Bouw, tampak pemuda ini telah melancarkan serangan dengan mempergunakan kedua tanggannya. Gerakan yang dilakukan oleh Kie Bouw merupakan gerakan yang sangat kuat sekali. Dan juga memang merupakan gerakan yang mengandung kehebatan tenaga dalam yang dahsyat. Tujuh orang Tojin dapat mengelakkan diri.Tetapi dua orang lainnya tidak berhasil untuk meloloskan diri dari serangan Kie Bouw. Segera juga terdengar suara jeritan yang menyayatkan hati dari mereka, karena kedua Tojin itu telah kena digempur dada mereka, sampai mereka binasa disaat itu juga. Tentu saja ketujuh Tojin lainnya yang melihat kedua kawan mereka telah binasa begitu rupa, menjadi murka bukan main. Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Geger Solo Karya Kho Ping Hoo Rondo Kuning Membalas Dendam Karya Kho Ping Hoo