Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 100


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 100


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   serangan yang mendadak itu membuat Co Hiong terpaksa meloncat ke belakang untuk menghindar sedangkan Sie Bun Yun pun menerjang ke dalam menghampiri Bee Kun Bu seraya memanggilnya.   "Saudara Bee!"   Akan tetapi, saat ini Bee Kun Bu telah kehilangan diri ia tidak tahu berada di mana dirinya dan siapa yang .   memanggilnya, juga tidak memperhatikan keadaan di sekitar nya.   Sie Bun Yun tertegun ketika melihat Bee Kun Bu berdiri mematung, wajahnya pucat pias dan sepasang matanya mendelik ke depan.   "Saudara Bee!"   Sie Bun Yun segera menggenggam tangannya, dan betapa dinginnya tangan Bee Kun Bu. Sie Bun Yun segera menariknya ke dalam pelukan-nya, namun Bee Kun Bu sama sekali tidak merasakannya, sebaliknya malah meronta.   "Adik Pek!"   Seru Sie Bun Yun.   "Uhatlah! Saudara Bee entah kenapa?"   Pek Yun Hui segera melesat ke arah Bee Kun Bu. Akan tetapi, di saat bersamaan, terdengarlah suara siulan Kai Thian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kauw Cu yang amat panjang, dan suasana di dalam gua itu menjadi hening seketika.   "Ha ha ha!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa gelak.   "Pek Lie Hiap, selamat datang!"   Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan malah memandang ke arah Bee Kun Bu.   Tadi ia tidak jadi melesat ke arah Bee Kun Bu, sebab mendengar suara siulan Kai Thian Kauw Cu.   ia telah melihat ada yang tak beres dalam diri Bee Kun Bu, maka segera memberi isyarat pada Sie Bun Yun.   Sie Bun Yun tahu isyarat itu, maka segeralah ia memapah Bee Kun Bu, lalu melangkah ke belakang.   "Ha ha ha!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa lagi.   "Kalian jangan harap bisa meninggalkan tempat ini!"   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui.   "Ha ha ha.,.!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa lagi, namun berhenti mendadak Ternyata ia telah mengangkat sebelah tangannya memberi tanda pada para anggota Kai Thian Kauw.   Bum! Bum! Pintu gua itu telah ditutup.   Pek Yun Hui memang berkepandaian tinggi.   Namun kini wajahnya tampak agak pucat.   ia merasa kepandaiannya masih di bawah Kai Thian Kauw Cu, sedangkan Sie Bun Yun belum tentu dapat melawan Co Hiong.   Apabila terjadi pertarungan siapa yang akan menolong Bee Kun Bu? Pikir Pek Yun Hui sambil mengerutkan kening, Setelah berpikir lama sekali, barulah ia memberi isyarat lagi pada Sie Bun Yun.   Sie Bun Yun mengangguk lalu segera mundur ke pintu gua yang telah tertutup rapat itu.   "Sobat!"   Seru Kai Thian Kauw Cu.   "Pereuma engkau ke sana!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Sie Bun Yun tidak menghiraukan seruan Kai Thian Kauw Cu, bahkan langsung melancarkan sebuah pukulan ke arah pintu gua. Bum! Pintu gua itu sama sekali tidak bergerak "Ha ha ha!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa terbahak-bahak.   "Kalian sungguh tak tahu diri! Kalian berani menerobos ke mari, itu berarti kalian cari mati!"   Pek Yun Hui tidak menghiraukan Kai Thian Kauw Cu.   ia melesat ke arah Sie Bun Yun yang memapah Bee Kun Bu, lalu mereka berdiri di dekat pintu gua.   Men-dadak Pek Yun Hui menepuk punggung Bee Kun Bu, dan tepukannya itu membuat Bee Kun Bu tersentak kaget lalu sadar.   Begitu melihat Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun, air mata Bee Kun Bu meleleh karena berduka.   Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun menarik nafas lega.   Walau wajah Bee Kun Bu masih pucat, namun sudah tampak normal, Pek Yun Hui yakin Bee Kun Bu tidak terluka, hanya hatinya yang terpukul oleh sesuaiu, sehingga membuat dirinya menjadi begitu tadi.   "Kai Thian Kauw Cu!H ujar Pek Yun Hui.   "Harap engkau membuka pintu gua, dan ijinkanlah kami pergt!"   "Pek Lie Hiap!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa.   "Aku tidak akan mengijinkan!"   "Kalau begitu, engkau bersungguh-sungguh ingin memusuhi kami?"   Tanya Pek Yun Hui dengan suara dalam.   "Ha ha!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa gelak.   "Pek Lie Hiap, kini dirimu bagaikan burung dalam sangkar, maka lebih baik engkau menuruti perkataanku saja!"   Ngung! Pek Yun Hui menggerakkan pedangnya.   "Sabar!"   Ujar Kai Thian Kauw Cu.   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui.   "Ternyata engkau pe-nakut!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Bagaimana situasi sekarang, tentunya Pek Lie Hiap bisa menyaksikannya!"   Sahut Kai Thian Kauw Cu.   "Jadi engkau tidak perlu banyak bicara, pikirkanlah!"   Pek Yun Hui diam, sebab ia memang tahu jelas bagaimana situasi yang sedang dihadapinya.   "Kini hanya ada dua pilihan untuk Pek Lie Hiap!"   Kau Thian Kauw Cu memberitahukan "Bagaimana ke dua pilihan itu?"   Tanya Pek Yun Hui dingin.   "Pilihan pertama, kalau kalian bertiga memusuhi Kai Thian Kauw, maka kalian bertiga akan dijadikan tumbal dalam upacara ini!"   Sahut Kai Thian Kauw Cu serius. Tidak begitu gampang!"   Pek Yun Hui tertawa dingin.   "Gampang atau tidak, nanti kalian akan mengetahuinya!"   Sela Co Hiong sambil tertawa terbahak-bahak "Kini lebih baik kalian dengar perkataan Kauw Cu!"   Pek Yun Hui langsung menatap tajam ke arah Co Hiong, Sie Bun Yun khawatir Pek Yun Hui akan segera menyerang Co Hiong, maka ia cepat-cepat berbisik "Adik Pek, sabar! Kita dengar apa yang akan dikatakan Kai Thian Kauw Cu!"   Pek Yun Hui mengangguk, lalu memandang tempat lain, sama sekali tidak mau memandang Co Hiong.   "Pilihan ke dua, kalian berdua harus bersumpah berat untuk bergabung dengan Kai Thian Kauw! padahal Pek Lie Hiap boleh kuangkat sebagai wakil, tapi kedudukan tersebut telah kuserahkan pada Co Hiong, maka kalian berdua harus dibawah perintah Kauw Cu dan wakil Kauw Cu!"   "Lalu bagaimana dengan Bee Kun Bu?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Kai Thian Kauw bermusuhan dengan sembilan partai besar, sedangkan Bee Kun Bu adalah murid partai Kun Lun, karena itu dia tidak boleh dilepaskan!"   Sahut Kai Thian Kauw    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Cu.   "Harus dijadikan tumbal dalam upacara ini. Berhubung kalian berdua bukan murid sembilan partai besar, maka diampuni!"   Baru saja selesai Kai Thian Kauw Cu berbicara, Co Hiong menyambungnya dengan dingin.   "Kauw Cu telah mengampuni kalian berdua, Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun! Kenapa kalian masih belum berlutut menyatakan terimakasih pada Kauw Cu?"   Ternyata ketika mendengar Kai Thian Kauw Cu mengajukan syarat tersebut, Co Hiong pun sangat khawatir mereka berdua akan setuju, maka cepat-cepat mengatakan begitu, agar mereka berdua menoIaknya.   "ltu adalah kebiasaanmu, Co Hiong! Tapi kami tidak akan menyetujuinya!"   Sahut Sie Bun Yun.   "Saudara Sie Bun!"   Co Hiong tersenyum.   "Ajal sudah di depan mata, kok masih keras hati?"   "Kalau kami bertiga mau dijadikan tumbal, kenapa cuma omong saja?"   Ujar Sie Bun Yun dingin. Co Hiong mendekati Kai Thian Kauw Cu, kemudian berbisik-bisik di telinganya. Semula tampak Kai Thian Kauw Cu menggelengkan kepala, namun kemudian manggut-manggut "Baiklah!"   Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun sama sekali tidak tahu, apa yang dibisikkan Co Hiong.   "Kalian berdua begitu lancang menerobos ke dalam markas Kai Thian Kauw, seandainya kalian mati di sini, tentunya merasa penasaran sekali!"   Ujar Co Hiong sambil menatap Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun.   "Oleh karena itu, Kauw Cu memberi sedikit kesempatan pada kalian...."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kesempatan apa?"   Tanya Sie Bun .Yun cepat.   "Bertarung satu lawan satu!"   Sahut Co Hiong singkat "Baik!"   Sie Bun Yun mengangguk "Lan Tay Kong Cu!"   Co Hiong menudingnya.   "Be-berapa tahun lalu, engkau sering memberi pelajaran padaku, maka kini aku masih ingin mohon pelajaran darimu!"   Pek Yun Hui tertegun ketika mendengar Co Hiong berani menantangnya secara terang-terangan, Semula ia mengira Kai Thian Kauw Cu yang ingin bertarung de-ngannya, tidak tahunya justru Co Hiong yang menantangnya bertarung, Oleh karena itu, ia merasa aneh dan yakin pula bahwa Kui Goan Pit Cek berada di tangan Co Hiong.   "Co Hiong!"   Pek Yun Hui tersenyum dingin.   "Su-dahkah engkau berpikir masak?"   "Ha ha!"   Co Hiong tertawa.   "Pek Lie Hiap tidak usah mengkhawatirkanku! Ayolah, mari kita mulai!"   Pek Yun Hui manggut-manggut sambil meghimpun Lweekangnya, Maksudnya ingin menghabiskan Co Hiong dalam waktu singkat "Hm!"   Dengusnya, lalu melangkah ke depan beberapa langkah. Ternyata ia telah mengambil keputusan untuk menggunakan ilmu pedang Sin Hap Kiam. sedangkan Kai Thian Kauw Cu telah mundur.   "Hati-hati!"   Bisik Kai Thian KauwCu pada Co Hiong.   "Terimakasih atas perhatian Kauw Cu!"   Ucap Co Hiong.   "Co Hiong!"   Bentak Pek Yun Hui.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Engkau sudah siap?"   "Silakan menyerang!"   Sahut Co Hiong.   "Baik!"   Pek Yun Hui mengangguk lalu bersiul panjang dan sekaligus menyerang ke arah Co Hiong dengan ilmu pedang Sin Hap Kiam, Badannya sudah tidak tampak Iagi, yang tampak hanya sinar pedangnya yang berkelebat an.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Menyaksikan itu, terkejutlah Co Hiong, sebab ia sama sekali tidak menduga kalau Pek Yun Hui memiliki ilmu pedang yang begitu lihay dan dahsyat Tanpa banyak pikir lagi, Co Hiong langsung meloncat ke belakang, bahkan saking gugupnya ia nyaris terjatuh.   Pek Yun Hui menghentikan serangannya, tetapi matanya menatap tajam ke arah Co Hiong, Co Hiong memandangnya dengan kening berkerut, lama sekali barulah membuka mu!ut.   "Sungguh lihay ilmu pedang Pek Lie Hiap!"   "Senjata apa yang di tanganmu? Dari mana engkau memperoleh senjata itu?"   Tanya Pek Yun Hui mendadak "Senjata ini adalah Teng Thian Sin Cin!"   Sahut Co Hiong.   Begitu mendengar nama senjata itu, terkejutlah Pek Yun Hui, karena ia mengetahui senjata tersebut dari kitab pusaka Kui Goan Pit Cek, dan itu adalah senjata andalan Sam Im Sin Ni ratusan tahun silam, Kenapa senjata pusaka itu bisa jatuh ke tangan Co Hiong? Pek Yun Hui tidak habis berpikir "Ha ha!"   Co Hiong tertawa gelak, ternyata ia telah melihat air muka Pek Yun Hui yang berubah hebat itu.   "Aku boleh menyimpan senjata ini, dan cukup dengan tangan kosong melawanmu!"   Itu merupakan perkataan yang sangat menghina dan menyindir Tentunya Pek Yun Hui gusar sekali mendengar nya.   "Co Hiong! Teng Thian Sin Cin memang merupakan senjata pusaka, Tapi kalau engkau pergunakan untuk melakukan kejahatan, senjata itu akan berbalik menewaskanmu!"   Ujarnya.   "Oh?"   Co Hiong tertawa aneh, kemudian mendadak menyerang Pek Yun Hui dengan senjata itu. Pek Yun Hui tidak berani menangkis, hanya mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar Begitu badannya bergerak, dalam waktu sekejap sudah berada di    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   belakang Co Hiong, dan sekaligus menyerang punggungnya dengan jurus Tay Cui Can Pheng (Burung Merpati Mengembangkan Sayap).   Co Hiong sudah tahu akan adanya serangan itu, Maka ia langsung memutarkan senjatanya untuk menang-kis.   Trang! Suara benturan senjata.   Setelah menangkis, Co Hiong balas menyerang, dan seketika tampak cahaya putih berkelebatan menyilaukan mata.   Pek Yun Hui tidak berani menangkis senjata itu.   ia menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar lalu balas menyerang lengan Co Hiong, Pada saat bersamaan Pek Yun Hui pun menyerangnya dengan senjata rahasia mengarah pada Leng Tay Hiat dan Noh Hu Hiat ditubuh Co Hiong.   Betapa terkejutnya Co Hiong.   ia secepat kilat meloncat ke belakang, tetapi Pek Yun Hui telah menyerangnya dengan senjata rahasia, Cepat sekali Co Hiong menjatuhkan diri, sehingga senjata rahasia itu meleset dari sasarannya.   Namun ujung pedang Pek Yun Hui sudah dekat, maka Co Hiong terpaksa bergu!ing-gulingan menghindari pedang itu, Mendadak Co Hiong menggerakkan senjatanya dengan jurus Hai Tie Kuang Cin (Meraba jarum di Dasar Laut).   Pek Yun Hui tetap tidak berani menangkis senjata itu, ia langsung melesat ke belakang beberapa depa.   Co Hiong menarik nafas lega sambil bangkit berdiri justru itu yang diharapkan Pek Yun Hui, sebab ia ingin menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu mendekati Co Hiong, sekaligus menyerang punggungnya.   Akan tetapi, Co Hiong justru sudah menduganya, maka ia cuma bangkit sedikit, sehingga Pek Yun Hui tidak bisa menggunakan ilmu langkah ajaib itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui.   "Co Hiong, apakah engkau ingin terus jongkok di situ?"   "Aku cuma merasa capek. Ka!au engkau berkepandaian tinggi, silakan menyerang!"   Sahut Co Hiong menantang.   "Walau aku jongkok, masih mampu melawanmu!"   Pek Yun Hui menatapnya, kemudian melangkah maju beberapa langkah, Di saat bersamaan, sebelah tangan Co Hiong menekan pada tanah sambil menatap Pek Yun Hui dengan tajam.   Kemudian sepasang kaki Pek Yun Hui mulai bergerak Karena itu, badannya pun ikut bergerak berdasarkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu.   Badan Pek Yun Hui terus berputar, dan makin lama makin cepat hingga hanya tampak bayangan nya.   Di saat itulah Co Hiong menyerangnya dengan tiga jurus beruntun.   Pek Yun Hui memang menghendaki demikian.   Begitu Co Hiong mulai menyerang, Pek Yun Hui bersiul panjang, dan seketika bayangannya berubah jadi puluhan, begitu pula pedangnya yang mengarah bahu Co Hiong.   serangan itu begitu aneh dan dahsyat, maka tanpa banyak pikir lagi Co Hiong langsung mengayunkan senjatanya untuk menangkis Trang! Terdengar suara benturan senjata yang sangat nyaring.   Pedang Pek Yun Hui patah, namun tenaganya yang amat dahsyat itu tetap menerjang ke arah Co Hiong.   Co Hiong terpental dan bahunya terasa sakit sekali, sehingga senjata di tangannya terlepas, Betapa terkejutnya Co Hiong, ia masih ingin meraih senjatanya, namun Pek Yun Hui sudah melesat ke hadapannya sambil melancarkan sebuah pukulan ke arah senjata itu, sehingga membuat senjata itu melayang ke dinding gua.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah melancarkan pukulan itu, Pek Yun Hui memukul lagi ke arah dada Cd Hiong, bahkan sekaligus mengayunkan pedangnya yang sudah kutung itu.   Duk! Serrt! Dada Co Hiong terpukul dan bahunya telah tergores pedang, Setelah berhasil melukai Co Hiong, Pek Yun Hui bersiul panjang lagi sambil melesat Co Hiong tahu, Pek Yun Hui ingin mengambil Teng Thian Sin Cin yang menancap di dinding gua.   Oleh karena itu, ia berseru.   "Kauw Cu!"   Pada waktu bersamaan, Pek Yun Hui telah berhasil meraih ujung senjata tersebut Namun terdengar pula Kai Thian Kauw Cu membentak gusar dan sepasang lengannya bergerak, badannya pun meluncur ke arah Pek Yun Hui dan sekaligus mendorongkan sepasang telapak tangannya ke depan.   Pek Yun Hui terkejut bukan main, sebab ia merasa ada tenaga yang sangat kuat menerjang ke arahnya, ia tahu, Kai Thian Kauw Cu telah menyerangnya, Oleh karena itu, ia pun mengayunkan pedangnya yang kutung itu ke arah Kai Thian Kauw Cu, dan tangan kirinya pun melancarkan sebuah pukulan.   Kai Thian Kauw Cu berkelit, dan sekaligus mengibaskan lengan jubahnya ke arah pedang Pek Yun Hui.   Akan tetapi, Pek Yun Hui sudah melesat pergi Ketika Pek Yun Hui sedang bertarung dengan Kai Thian Kauw Cu, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu tetap berdiri dekat pintu gua, sedangkan Bee Kun Bu masih terus-menerus mengucurkan air mata.   "Saudara Bee, kini kita bertiga dalam keadaan ba-haya, Kenapa engkau masih terus menangis ?"   Tegur Sie Bun Yun.   "Apakah engkau takut mati?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Saudara Sie Bun, ba... bagaimana mungkin aku takut mati?"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kalau engkau tidak takut mati, kenapa masih me-nangis?"   Sie Bun Yun mengerutkan kening.   "Aaakh...!"   Bee Kun Bu menarik nafas panjang.   "Saudara Sie Bun, Adik Loan sudah mati kena racun ular, bagaimana mungkin aku tidak menangis?"   "Apa?"   Sie Bun Yun tertegun.   "Saudara Bee, engkau dengar dari siapa?"   "Co Hiong yang memberitahukan,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Saudara Bee...."   Sie Bun Yun menggeleng-gelengkan kepala.   "Kami meninggalkan gua Thian Kie baru satu hari, sedangkan Co Hiong lebih cepat tiba di sini, Ketika kami meninggalkan gua Thian Kie, Nona Lie masih dalam keadaan pingsan dan dijaga Na Locianpwee, lalu bagaimana mungkin Nona Lie mati? Co Hiong telah membohongi mu."   "Oh?"   Bee Kun Bu tertegun ia yakin Sie Bun Yun tidak akan membohongi nya, justru ia telah tertipu oleh Co Hiong, Namun apabila tidak bisa menemukan ular kilat hijau, Lie Ceng Loan tetap akan mati, itu membuatnya berduka lagi.   Sie Bun Yun terus memperhatikan air mukanya yang berubah tak menentu, ia pun dapat menduga apa yang sedang dipikirkannya.   "Saudara Bee, menurutku...."   Ujar Sie Bun Yun.   "Nona Lie tidak bertampang pendek umur, maka aku yakin ia tidak akan mati, Oleh karena itu, lebih baik kita cari jalan agar bisa meninggalkan tempat ini."   Setelah mendengar ucapan itu, Bee Kun Bu tampak agak bersemangat lalu memandang ke arah Pek Yun Hui yang sedang bertarung, Kebetulan ia melihat Kai Thian Kauw Cu sedang melesat ke arah Pek Yun Hui.   Karena itu, ia dan Sie Bun Yun langsung berseru serentak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Dasar tak tahu malu, Tadi bilang satu lawan satu, tapi sekarang malah dua lawan satu!"   Di saat mereka berseru, Pek Yun Hui pun melesat ke arah mereka, dan sebelum sepasang kakinya menginjak tanah, ia pun berteriak "Cepat matikan obor!"   Begitu sepasang kakinya menginjak tanah, ia langsung saja melancarkan sebuah pukulan ke arah obor-obor yang berada di situ, dan seketika obor-obor itu pun padam.   Sementara Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu juga mulai memadamkan obor-obor yang lain, sehingga tempat itu mulai berubah gelap, Di saat mereka memadamkan obor-obor itu, tidak sedikit anggota Kai Thian Kauw yang berusaha menghadang, namun semuanya terluka oleh tangan Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu, sehingga membuat kapok yang lain.   Berselang beberapa saat kemudian, tempat itu telah berubah gelap gulita, sementara Co Hiong masih berupaya mengambil senjatanya yang tertancap di dinding gua, tapi selalu terhalang oleh pukulan Pek Yun Hui.   Di saat Pek Yun Hui ingin memadamkan obor yang terakhir, Co Hiong tertawa seraya berseru.   "Kauw Cu! jangan menyiarkannya memadamkan obor itu!"   Usai berseru, Co Hiong menyerang Pek Yun Hui dengan gelang emasnya.   Pek Yun Hui tertawa dingin sambil melebarkan lengan bajunya, kemudian menangkis gelang emas itu.   Gelang emas itu tak bergerak, Pek Yun Hui segera menyimpannya ke dalam bajunya, Akan tetapi, Kai Thian Kauw Cu justru telah berdiri di hadapan obor yang terakhir itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Apabila obor yang ada di dalam gua besar itu padam, maka sangat menguntungkan Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu.   Kemungkinan besar mereka bertiga masih dapat meloloskan diri dari tempat itu.   Namun obor yang terakhir itu telah dilindungi Kai Thian Kauw Cu.   Karena itu mereka bertiga tidak berani mencoba memadamkan nya.   Setelah berdiri di hadapan obor itu, Kai Thian Kauw Cu mengibaskan lengan jubahnya ke arah Pek Yun Hui, membuat gadis itu harus mundur beberapa langkah, sedangkan Bee Kun Bu dan Sie Bun Yun mendekati obor itu.   "Kalian semua, cepat kurung mereka!"   Teriak Kai Thian Kauw Cu memberi perintah.   seketika tampak puluhan orang langsung mengurung Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu.   Pek Yun Hui memberi isyarat pada Sie Bun Yun, lalu langsung menyerang Kai Thian Kauw Cu beberapa jurus berturut-turut.   Kai Thian Kauw Cu pun segera mengangkat sepasang lengan nya.   Plak! Plak! Plak! Terdengar tiga kali suara benturan.   Pek Yun Hui terdorong mundur Sie Bun Yun cepat-cepat melancarkan sebuah pukulan ke arah obor itu, tetapi Kai Thian KauwCu mengibaskan lengan jubahnya ke arah Sie Bun Yun, Bukan main! Kibasan itu membuat Sie Bun Yun terpental ke udara.   Mendadak badan Bee Kun Bu bergerak, tahu-tahu sudah berada di belakang Kai Thian Kauw Cu, dan langsung melancarkan sebuah pukulan ke arah punggungnya Tanpa membalikkan badan, Kai Thian Kauw Cu mengibaskan lengan jubahnya ke belakang, Setelah mengibaskan lengan jubahnya, barulah Kai Thian Kauw Cu tersadar, bahwa kibasannya itu justru mengarah obor yang ada di belakangnya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bum! Obor itu terpental entah ke mana, sedangkan Bee Kun Bu sudah melesat ke arah Pek Yun Hui dengan menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu, dan seketika gelaptah tempat itu, bahkan suasanapun jadi hening sekali.   Craak! Tampak sedikit cahaya, namun kemudian disusul pula dengan suara jeritan.   Ternyata salah seorang anggota Kai Thian Kauw coba menyalakan api, tapi tewas seketika terserang senjata rahasia Pek Yun Hui.   Begitu Bee Kun Bu sampai di samping Pek Yun Hui, terdengarlah suara seruan Co Hiong yang lantang.   "Para anggota Kai Thian Kauw, harap jangan bergerak Siapa yang bergerak pasti di serang!"   Seusai Co Hiong berseru, terdengar suara desiran senjata rahasia menyerang ke arahnya.   Trang! Trangf senjata rahasia itu terpukul jatuh, Ternyata Pek Yun Hui yang menyerangnya.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      sedangkan Bee Kun Bu tertegun setelah mendengar seruan Co Hiong, Kemudian ia mencoba berjalan beberapa langkah sambil merentangkan sepasang lengan-nya.   Akan tetapi, tiada seorang pun berada di situ.   padahal para anggota Kai Thian Kauw yang berada di dalam gua itu lebih dari seratus orang, Ternyata para anggota Kai Thian Kauw takut mati, maka mereka semua telah berdiri menyandar di dinding gua.   Keadaan di dalam gua besar itu memang gelap sekali, maka Bee Kun Bu merapatkan dirinya pada dinding gua sambil meraba-raba, Tiba-tiba ia merasa ada desiran angin di sisinya, Segeralah ia menjulurkan tangannya, dan betapa terkejutnya, karena tangannya telah memegang sebuah lengan yang cukup besar Lengan itu pasti bukan lengan Pek Yun Hui atau Sie Bun Yun.   Kalau begitu, tentunya lengan Kai Thian Kauw Cu, Bee    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kun Bu terkejut sekali, namun sama sekali tidak berani bersuara.   Mendadak lengan itu bergerak, dan tangan Bee Kun Bu sudah dicengkeram.   Tidak salah, orang itu memang Kai Thian Kauw Cu, tapi ia tidak tahu kalau yang dicengkeramnya itu Bee Kun Bu.   sebaliknya ia malah mengira salah seorang anggotanya, maka segera didorongnya pergi.   Bee Kun Bu terdorong ke belakang beberapa langkah, dan barulah ia menarik nafas lega, Akan tetapi, ia justru menubruk seseorang, sehingga orang itu mengeluarkan suara kaget, kemudian menjerit dan roboh seketika.   Bee Kun Bu tahu, orang itu telah mati diserang Kai Thian Kauw Cu, sebab orang itu mengeluarkan suara kaget.   Setelah mendengar suara jeritan itu, barulah Kai Thian Kauw Cu tahu telah salah membunuh orang.   Dapat dibayangkan betapa gusarnya Kai Thian Kauw Cu.   "Pek Yun Hui, engkau sungguh bukan lelaki sejati! Kenapa main kucing-kucingan denganku?"   Bentaknya. Yang mendengar suara bentakan, hampir saja mengeluarkan suara tertawa geli, sebab Pek Yun Hui bukan lelaki "Eeeh,.,?"   Suara Kai Thian Kauw Cu. Ternyata ia baru tahu kalau dirinya telah salah ucap, Mendadak ia menyalakan api dengan batu, dan seketika itu juga terdengar suara Co Hiong.   "Hati-hati Kauw Cu!"   Tampak seseorang berdiri di belakang Kai Thian Kauw Cu, ialah Pek Yun Hui, Memang kebetulan sekali Pek Yun Hui berdiri di situ.   Sebab tadi Kai Thian Kauw Cu menggeserkan badannya, lalu berhenti di depan Pek Yun Hui.   Begitu Kai Thian Kauw Cu menyalakan api, girang-lah Pek Yun Hui karena melihat Kai Thian Kauw Cu berdiri di    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   hadapannya, ia langsung melancarkan sebuah pukulan ke arah punggungnya.   Walau kepandaian Kai Thian Kauw Cu lebih tinggi, tapi dalam posisi begitu dekat dengan punggung menghadap Pek Yun Hui, tentunya sulit baginya untuk berkelit Co Hiong pun memperingatkannya, tetapi sudah terlambat Buuuk! pukulan Pek Yun Hui telak mengenai punggung Kai Thian Kauw Cu, dan seketika juga terdengar suara teriakan aneh dari mulut Kauw Cu itu, Badannya terpental entah berapa depa.   Api yang menyala itu pun padam, sehingga tempat itu berubah gelap kemba!L Pada saat bersamaan, Bee Kun Bu dan Sie Bun Yun pun segera merapatkan diri pada Pek Yun Hui.   sementara masih terdengar suara Kai Thian Kauw Cu berteriak-teriak aneh, dan terdengar pula suara desiran pukulan, Ternyata Kai Thian Kauw Cu secara membabi buta melancarkan pukulan ke sekelilingnya.   "Adik Pek!"   Bisik Sie Bun Yun di telinga Pek Yun HuL "Pukulanmu itu pasti membuat Kai Thian Kauw Cu terluka parah."   "Jangan bersuara!"   Sahut Pek Yun Hui dengan suara rendah.   "Dia tidak akan terluka dalam."   Sie Bun Yun diam. sementara masih terdengar suara desiran pukuIan, kemudian mendadak terdengar suara yang kalang kabut "Aku Co Hiong, Kauw Cu jangan memukul!"   Kai Thian Kauw Cu berhenti memukul, sedangkan Co Hiong merapatkan dirinya pada Kai Thian Kauw Cu seraya berbisik "Mari kita pergi!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mereka berdua melesat ke tempat lain, lalu Co Hiong berbisik lagi dengan suara rendah.   "Kauw Cu, tidak apa-apa kita membuka pintu gua itu,"   "Jangan!"   Sahut Kai Thian Kauw Cu.   "Mereka bertiga pasti dapat meloloskan diri apabila pintu gua dibuka."   "Begini."   Usul Co Hiong.   "Kita berdua menjaga di pintu gua, para anggota yang ke luar harus menyebut nama masingmasing. Kalau pun Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu dapat meloloskan diri, kita masih bisa mengurung Pek Yun Hui di dalam gua ini."   "Benar."   Kai Thian Kauw Cu manggut-manggut "Ka-bar berita dalam rimba persilatan menyatakan bahwa engkau adalah orang yang banyak akal, itu memang tidak salah."   "Tapi aku masih harus mohon petunjuk dari Kauw Cu."   Ucap Co Hiong merendah.   Mereka berdua memang sudah berada di depan pintu gua, sedangkan Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu yang berdiri agak jauh itu, sama sekali tidak dengar apa yang mereka kasak-kusukkan.   Tapi mereka bertiga tahu, Co Hiong pasti sedang berunding dengan Kai Thian Kauw Cu.   "Adik Pek, Saudara Bee!"   Bisik Sie Bun Yun.   "Apa-kah kalian bisa menerka, Co Hiong akan menggunakan rencana busuk apa terhadap kita?"   "Ku pikir untuk sekarang ini, Co Hiong masih belum punya rencana busuk apa pun,"   Sahut Bee Kun Bu juga berbisik Ketika mereka bertiga sedang berbisik-bisik, mendadak terdengar suara langkah ringan terus bergeser, maka seketika juga mereka berhenti berbisik itulah suara langkah Co Hiong dan Kai Thian Kauw Cu, Ternyata mereka menuju pintu gua, Setelah itu, terdengar pula suara siulan Kai Thian Kauw Cu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ketika mendengar suara siulan itu, Pek Yun Hui terkejut dan segera berbisik "Sepertinya Kai Thian Kauw Cu berdiri di hadapan pintu gua."   "Mari kita ke sana!"   Ajak Sie Bun Yun.   Mereka bertiga bergandengan tangan menuju pintu gua, dan pada waktu bersamaan terdengarlah suara.   Krek! Kreeek! Ternyata pintu gua itu mulai dibuka, Kai Thian Kauw Cu dan Co Hiong yang berdiri di depan pintu gua itu, telah bersiapsiap melancarkan pukulan apabila muncul orang yang mencurigakan "Para anggota, dengarlah baik-baik!"   Seru Kai Thian Kauw Cu.   "Kalian semua boleh ke luar satu persatu, tapi harus menyebut nama dan kedudukan! Bagi yang telah terluka, tidak boleh dipapah, harus berjalan sendiri!"   Setelah Kai Thian Kauw Cu berseru begitu, tak lama kemudian terdengarlah para anggota berjalan ke luar sambil menyebut nama dan kedudukan masing-masing.   "Kakak Yun!"   Bisik Pek Yun Hui.   "Kai Thian Kauw Cu menggunakan cara itu, kita harus bagaimana?"   Itu memang merepotkan, sebab kita tidak tahu pasti nama para anggota dan kedudukan mereka, Kalau kita sembarangan menyebut, pasti Kai Thian Kauw Cu akan mengetahui sahut Sie Bun Yun.   "Kalau begitu, apakah kita harus diam di sini?"   Pek Yun Hui menarik nafas panjang.   "Tidak juga,"   Ujar Bee Kun Bu mendadak "Engkau punya akal?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Co Hiong telah kehilangan Teng Thian Sin Cin, jadi kita bertiga cukup kuat menghadapinya dan Kai Thian Kauw Cu. sedangkan dia dan Kai Thian Kauw Cu pun tidak akan yakin dapat mengalahkan kita bertiga,"   Sahut Bee Kun Bu menjelaskan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Maksudmu Kai Thian Kauw Cu ingin mengurung kita di dalam gua ini?"   Tanya Pek Yun Hui cepat "Benar,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Oh yaf Di dalam gua ini banyak anggota Kai Thian Kauw yang terluka, Apakah yang terluka itu akan di-tinggal begitu saja?"   Tanya Sie Bun Yun.   "Tentu,"   Sahut Bee Kun Bu lagi.   "Kai Thian Kauw Cu dan Co Hiong berhati kejam, maka mereki akan melakukan apa pun."   "Kalau begitu, Kai Thian Kauw Cu memang berniat mengurung kita di dalam gua ini,"   Pek Yun Hui menarik nafas panjang.   "Menurut aku, memang begitulah."   Bee Kun Bu juga menarik nafas.   "ltu belum tentu,"   Ujar Sie Bun Yun.   "Kakak Yun, kenapa engkau mengatakan begitu?"   Tanya Pek Yun Hui heran Teng Thian Sin Cin berada di dalam gua ini, maka bagaimana mungkin Co Hiong tidak mengambilnya? Tidak mungkin dia akan membiarkan senjata pusaka itu jatuh ke tangan kita,"   Sahut Sie Bun Yun.   "Mungkin Co Hiong tidak berpikir sampai ke situ,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Mari kita mundur dulu, setelah itu barulah berunding lagi!"   Mereka bertiga berjalan mundur sambil bergandengan tangan. Kira-kira setengah jam kemudian, suasana di dalam gua tersebut sudah berubah sepi.   "Apakah masih ada orang yang tertinggal di dalam gua?"   Suara Kai Thian Kauw Cu. Tiada sahutan, dan yang terdengar hanya suara ke-luhan dan rintihan Ternyata para anggota yang terluka itu masih belum meninggalkan gua tersebut    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Akan tetapi, Kai Thian Kauw Cu dan Co Hiong sama sekali tidak mempedulikan mereka, Berselang sesaat, ke dua orang itu tertawa gelak.   "Ha ha ha!"   Kemudian terdengar suara seruan Kai Thian Kauw Cu.   "Pek Yun Hui, kalian akan terkurung di sini! Nanti kami akan ke mari menengok kalian lagi!"   "Adik Pek!"   Bisik Sie Bun Yun.   "Kinl laatnya kita menerjang ke luar!"   WJanganiH cegah Pek Yun Hui.   "Kai Thfan Kauw Cu pasti sudah bersiap siaga, Kita pasti celaka apabila menerjang ke luar!"   "Kauw Cu! jangan tinggalkan kami..."   Seru para anggota Kai Thian Kauw yang terluka.   Tiada suara sahutan, Yang terdengar hanya suara pintu gua ditutup, yang kemudian disusuloleh suara tawa Kai Thian Kauw Cu dan Co Hiong yang kian menjauh....   ***** Bab ke 29 - Berupaya Meloloskan Diri Dari Gua Setelah pintu gua itu tertutup, terdengarlah suara cacian para anggota Kai Thian Kauw yang terluka, Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu diam saja, berselang sesaat, Pek Yun Hui mulai bersuara.   "Kita nyalakan sebuah obor, lihat bagaimana keadaan di dalam gua ini!"   Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu segera menyalakan beberapa buah obor, dan seketika gua itu jadi terang, Tampak belasan anggota Kai Thian Kauw tergeletak dalam keadaan luka berat Mereka semua memandang Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Bee Kun Bu dengan penun rasa takut Pek Yun Hui mendekati mereka, Menggigillah mereka karena mengira Pek Yun Hui akan turun tangan membunuh    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mereka, Setelah berada di hadapan mereka, Pek Yun Hui tertawa dingin "Kalian semua bergabung dengan Kai Thian Kauw, hanya karena ingin mengandal pada kepandaian Kauw Cu untuk memusuhi sembilan partai besar Namun di saat kalian terluka parah seperti ini, Kai Thian Kauw Cu malah meninggalkan kalian semua.   jadi kini kalian tahu bagaimana hatinya, bukan?"   Para anggota Kai Thian Kauw yang terluka itu diam saja, Namun Pek Yun Hui tahu, saat ini mereka sangat membenci dan mendendam pada Kai Thian Kauw Cu.   "Kalian boleh berlega hati, kami tidak akan membunuh kalian, Namun kalian harus bertobat dan harus segera kembali ke jalan yang benar!"   Ujar Pek Yun Hui dan menambahkan "Kalau pun kalian tidak terluka berat, kami juga tidak akan membunuh kalian, yang penting kalian harus bertobat!"   Betapa girang dan terharu para anggota Kai Thian Kauw, setelah mendengar apa yang dikatakan Pek Yun Hui, Mereka semua langsung bersorak sorai walau dalam keadaan luka berat.   "Di antara kalian, siapa yang tahu bagaimana cara ke luar dari gua ini?"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Tanya Pek Yun Hui.   "Pek Lie Hiap.,."   Sahut salah seorang dari mereka yang berusia agak tua.   "SuIit untuk ke luar dari tempat ini."   "Kenapa?"   Tanya Sie Bun Yun.   "Sebab gua ini berada di dalam perut gunung, dan hanya ada satu jalan yang menuju ke mari,"   Jawab orangtua itu menjelaskan "Sedangkan jalan itu ditutup dengan tujuh buah pintu besi yang sangat tebal Karena itu, kita sama sekali tiada harapan untuk meninggalkan tempat ini."   Tintu besi itu tidak bisa dibuka?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Yaah.,.!"   Orangtua itu menarik nafas panjang.   "Kai Thian Kauw Cu punya dua orang kepereayaannya. Tanpa ada perintah dari Kauw Cu, ke tujuh pintu itu tidak akan dibuka."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bec Kun Bu, Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui tertegun Mereka saling memandang dengan kening berkerut-ke-rut, lama sekali barulah Sie Bun Yun membuka mulut "Adik Pek, lebih baik kita ambil Teng Thian Sin Cin duIu!"   "Punya senjata pusaka itu juga pereuma,"   Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum getir "Kita tidak bisa ke luar."   "Pek Lie Hiap.,."   Panggil salah seorang yang lain dengan suara lemah.   "Aku... aku ingin bicara."   Sie Bun Yun, Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu langsung memandang orang itu. Ternyata orang itu masih muda dan berwajah hitam "Engkau mau bicara apa?"   Tanya Sie Bun Yun.   "Ke dua orang,., ke dua orang kepereayaan Kauw Cu itu ada!ah..."   Sahut orang itu terputus-putus,"... familiku, Kalau aku bisa bertemu mereka, mungkin... mungkin mereka akan membukakan pintu-pintu besi itu."   "Omong kosong!"   Bentak orangtua tadi.   "Jangan membentaknya!"   Tegur Pek Yun Hui.   "Apakah kita punya akal untuk memberitahu ke dua orang itu?"   "Pek Lie Hiap, jangan dengar omongan nya!"   Ujar orangtua itu.   "Ke dua orang itu berada di tempat hampir setengah mil dari sini, Bagaimana mungkin mereka itu akan ke mari? Lagipula mereka tidak bernyali begitu besar untuk membukakan ke tujuh pintu besi itu."   "Kakak Pek!"   Ujar Bee Kun Bu sambil menarik nafas.   "Kelihatannya Co Hiong memang ingin mengurung kita di sini sampai kita mati."   "Aku tidak pereaya!"   Teriak Sie Bun Yun. Usai berteriak, Sie Bun Yun langsung melesat ke atas, Ternyata ia mengambil Teng Thian Sin Cin yang tertancap di dinding gua. Ke dua kakinya menginjak pada batu yang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   menonjol di dinding gua, kemudian melancarkan beberapa pukulan ke arah Teng Thian Sin Cin yang tertancap itu.   Bum! Bum! Bum! Batu yang hancur berhamburan, Ternyata Teng Thian Sin Cin itu menancap sampai ke da!am.   Setelah batu-batu di sekitarnya hancur, barulah pangkal senjata itu menongol Sie Bun Yun memegang pangkal senjata itu, lalu meloncat ke bawah sambil mencabut senjata tersebut Craaak! Teng Thian Sin Cin telah tereabut dari dinding gua.   Setelah ke dua kaki Sie Bun Yun menginjak tanah, Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu segera mendekatinya, dan memperhatikan senjata itu dengan seksama dan kagum.   "Co Hiong licik sekali, namun kali ini dia justru salah perhitungan,"   Ujar Sie Bun Yun.   "Aku tidak pereaya, kalau setelah memperoleh senjata ini, kita masih tidak mampu membuka pintu besi itu."   "Kakak Yun!"   Pek Yun Hui menggeleng-gelengkan kepala.   "Jangan terlampau yakin!"   "Ha ha!"   Sie Bun Yun tertawa.   "Melubangi sedikit demi sedikit, bukankah akhirnya akan jadi lubang besar?"   "Oh?"   Pek Yun Hui menatapnya "Kalau begitu, bolehlah dicoba."   Mereka bertiga mendekati pintu gua, Sie Bun Yun mengangkat Teng Thian Sin Cin, lalu ditusukkan pada pintu gua itu sekuat-kuatnya. Craak! pintu gua yang terbuat dari besi tebal itu langsung ber!ubang.   "Bagaimana?"   Sie Bun Yun tertawa. Melihat itu, Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu merasa girang sekali, Sie Bun Yun mencabut senjata itu, lalu ditusukkannya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   lagi, Akan tetapi, mendadak wajahnya tampak berubah, dan sekujur badannya bergetar-getar lalu roboh. Bukan main terkejutnya Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu. Mereka berdua segera membungkukkan badan sambil memandang Sie Bun Yun.   "Kenapa?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Cepat! Cepat tutup lubang kecil itu!"   Seru Sie Bun Yun. Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu saling memandang, Kemudian Bee Kun Bu bertanya Iagi.   "Memangnya kenapa?"   "Cepat tutup lubang itu, kalau tidak, kita pasti mati!"   Sahut Sie Bun Yun lagi. Srrrt! Pek Yun Hui segera merobek ujung bajunya, kemudian menyumbat lubang kecil pada pintu itu.   "Jangan menghadap lubang kecil itu!"   Seru Sie Bun Yun. Pek Yun Hui mengangguk, lalu memiringkan ba-dannya, setelah itu barulah menyumbat lubang kecil itu dengan sobekan bajunya. MAaaakh...!"   Sie Bun Yun menarik nafas dalam-dalam beberapa kali.   "Kecerdasanku masih dibawah Co Hiong! Ternyata dia telah menduga kita akan memperoleh Teng Thian Sin Cin itu, lalu melubangi pintu gua dengan senjata tersebut, maka dia mengatur semacam hawa beracun di luar, apabila pintu gua itu berlubang, hawa beracun itu pasti menerobos masuk."   "Kalau begitu, bagaimana baiknya?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Adik Pek, untung aku cepat menutup pernafasanku, jadi cuma terhisap sedikit hawa beracun itu. Dengan bantuanmu, hawa beracun yang kuhisap itu pasti dapat di desak ke luar,"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui menarik nafas lega, kemudian membantu Sie Bun Yun mendesak ke luar hawa racun yang ada di dalam tubuhnya.   Bee Kun Bu mengambil Teng Thian Sin Cin dari tangan Sie Bun Yun, lalu berjalan mondar-mandir dengan hati kacau balau, Bagaimana keadaan Lie Ceng Loan? Apabila tidak menemukan ular kilat hijau, Lie Ceng Loan jelas tidak akan tertolong, Lalu apa artinya ia hidup di duma.   Akhirnya ia menarik nafas panjang, kemudian duduk di atas sebuah batu dan menatap para anggota Kai Thian Kauw itu, Kelihatannya mereka semua menaruh harapan pada mereka bertiga.   "Kalian semua telah melihat, walau"   Kami memegang senjata pusaka itu, namun di luar telah dipasang hawa beracun, jadi kita semua sulit untuk meloloskan diri dari sini,"   Ujar Bee Kun Bu pada para anggota Kai Thian Kauw.   "Bee siauhiap, kami sudah melihat itu,"   Sahut orang-tua tadi.   "Di antara kalian, apakah benar tiada seorang pun yang tahu, ada atau tidak jalan lain di dalam gua ini?"   Tanya Bee Kun Bu. Para anggota Kai Thian Kauw hanya saling me-mandang, sama sekali tidak mengeluarkan suara, Tiba-tiba mendadak terdengar suara yang sangat lemah, mirip suara rintihan.   "Bee.... Bee siauhiap...."   Bee Kun Bu segera memandang ke tempat suara itu, Tampak seseorang tergeletak di situ, Orang itu berusaha bangun, namun jatuh lagi.   Setelah melihat wajah orang itu, Bee Kun Bu merasa kenal, karena pernah melihatnya di Toan Hun Ya.   Dia adalah salah seorang anggota dari sembilan partai besar    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Bee.... Bee siauhiap, aku... aku adalah murid Pat Pie Sin Ong-Tu Wee Seng, partai Hwa San. Apakah... apakah Bee siauhiap masih ingat padaku?"   "Kalau begitu, engkau murid murtad,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Sebab engkau telah bergabung dengan Kai Thian Kauw."   "Aku,., aku sangat menyesali namun... sudah ter-lambat."   Orang itu menarik nafas panjang. Bee Kun Bu mendekatinya, lalu memeriksa nadinya, Dia sudah lemah sekali dan kelihatannya sudah mendekati ajal.   "Ada urusan apa engkau memanggitku?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Aku,., aku pernah dipereayai Kauw Cu, Pada suatu hari aku dengar dari Kauw Cu, bahwa di dalam gua ini terdapat., sebuah terowongan."   "Oh?"   Bee Kun Bu girang bukan main.   "Di mana terowongan itu?"   Akan tetapi, mendadak sepasang mata orang itu mendelik dan tenggorokannya mengeluarkan suara "Krok", namun masih mampu mengangkat sebelah tangannya ke atas.   Kelihatannya ia menunjuk terowongan tersebut, tapi begitu sebelah tangannya terangkat ingin menunjuk, mendadak turun kembali.   "Kawan...."   Bee Kun Bu menggoyang-goyangkan bahunya, tetapi orang itu sudah tak bernyawa lagi.   Bee Kun Bu memandang Pek Yun Hui, Ternyata gadis itu masih berusaha mendesak ke luar racun yang ada di tubuh Sie Bun Yun, Kemudian Bee Kun Bu memandang anggota Kai Thian Kauw yang lain, lalu berkata.   "Ka!ian semua pasti sudah mendengar apa yang dikatakan orang itu, bukan?"   Mereka semua mengangguk    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Oleh karena itu, kita masih mempunyai harapan untuk meloloskan diri dari sini Jadi kalian jangan putus asa!"   Setelah Bee Kun Bu mengatakan begitu, para anggota Kai Thian Kauw mulai tampak bersemangat "Kini kita sudah tahu, di dalam gua ini terdapat sebuah terowongan, hanya saja kita tidak tahu di mana terowongan itu, Tapi kalau kita cari dengan teliti, pasti akan ketemu, Maka sekarang kalian harus mengobati luka masing-masing, Apabila bisa menemukan terowongan itu, kita akan meloloskan diri bersama dari gua ini."   Ujar Bee Kun Bu.   Seusai berkata demikian, Bee Kun Bu mendekati pintu gua, lalu memeriksa dengan cermat, bahkan tangannya meraba-raba ke sana ke mari pada dinding gua pula.   Akan tetapi, walau sudah setengah jam lebih, ia masih belum menemukan terowongan yang dimaksud, Padahal setiap batu yang agak menonjol pada dinding gua telah diperiksanya dengan teliti.   Bee Kun Bu berdiri termangu-mangu.   Berselang sesaat ia mulai memeriksa lagi, tetapi, tetap tidak menemukan terowongan rahasia itu, Bee Kun Bu mengerutkan kening, mungkinkah di dalam gua ini tidak terdapat terowongan rahasia? Orang itu mengatakan ada, mungkin cuma khayalan di saat mendekati ajal.   Namun itu tidak mungkin, Sebab orang itu masih mengenali Bee Kun Bu, jadi tidak mungkin orang itu omong ngawur Setelah berpikir demikian, Bee Kun Bu mulai memeriksa ke sana ke mari lagi.   Tapi dia tetap tidak menemukan sesuatu, Pada saat bersamaan, beberapa anggota Kai Thian Kauw yang sudah agak sembuh, mulai memeriksa ke sana ke mari, Boleh dikatakan seluruh gua itu telah mereka periksa, namun terowongan rahasia tetap tidak dapat ditemukan.   Bee Kun Bu berdiri mematung dengan kening ber-kerutkerut, kelihatannya sedang berpikir keras.   Semua dinding gua    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   telah diperiksa, yang beIum... hanya langit-langit dan lantai gua. Berpikir di situ, Bee Kun Bu tampak bersemangat "Kalian periksa lantai gua ini!"   Perintah Bee Kun Bu pada orang-orang yang masih memeriksa ke sana ke mari itu.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Kemudian Bee Kun Bu mendongakkan kepala memandang ke langit-langit gua.   Tinggi gua itu tidak rata, ada yang setinggi tiga depa, dua depa dan ada pula yang dapat diraih dengan tangan.   Bee Kun Bu mulai memeriksa langit-langit gua yang paling tinggi, ia melesat ke atas, lalu bergantung di langit-langit dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengeluarkan Teng Thian Sin Cin.   Karena senjata itu memancarkan cahaya, maka Bee Kun Bu bisa melihat langitlangit gua itu dengan jelas.   Bee Kun Bu terus memeriksa di langit-langit gua, namun tetap tidak menemukan terowongan rahasia itu.   "Adik Kun Bu!"   Terdengar suara seruan Pek Yun Hui.   "Engkau sedang berbuat apa?"   Ternyata Pek Yun Hui telah usai membantu Sie Bun Yun mendesak ke luar hawa racun tersebut Begitu mendengar seruan itu, Bee Kun Bu segera melayang turun seraya menyahut "Kakak Pek, tadi ada salah seorang murid Hwa San Pay memberitahukan, bahwa di dalam gua ini terdapat sebuah terowongan rahasia, maka aku terus mencari terowongan rahasia itu."   "Oh, ya?"   Pek Yun Hui tampak girang sekali. TapL.,"   Bee Kun Bu tersenyum getir "Ya atau tidak, aku tidak berani memastikannya, sebab sejak tadi aku memeriksa ke sana ke mari, sama sekali belum menemukan apa-apa."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Dari pada kita duduk menunggu, memang lebih baik mencari terowongan rahasia itu,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Benar ada atau tidak, tiada ruginya bagi kita mencari Adik Kun Bu, aku akan membantumu memeriksa langit-langit gua ini."   "Baik."   Bee Kun Bu mengangguk Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui mulai memeriksa langitlangit gua, Walau mereka berdua telah memeriksa seluruh langit-langit gua, tapi tidak menemukan apa-apa.   Bee Kun Bu melayang turun, lalu memandang beberapa orang yang sedang memeriksa permukaan dasar gua itu seraya bertanya.   "Apakah kalian menemukan sesuatu?"   Orang-orang itu menggelengkan kepala sambil tersenyum getir, dan Bee Kun Bu mulai tampak putus asa. Pek Yun Hui melayang turun, lalu memandang Sie Bun Yun yang wajahnya mulai kemerah-merahan, Lega-lah hatinya, dan kemudian memandang Bee Kun Bu.   "Kupikir, mungkin murid Hwa San itu cuma omong kosong,"   Ujarnya sambil menarik nafas.   "Kalau begitu, kita...."   Ucapan Bee Kun Bu diputuskan oleh seruan seseorang.   "Bee siauhiap, Pek Lie Hiap! Di sini kedengarannya seperti kosong!"   Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui segera ke tempat itu.   Ternyata tempat itu agak tinggi, merupakan tempat duduk Kai Thian Kauw Cu dan wakil nya.   Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui melihat seseorang berjongkok di situ, tangannya mengetuk permukaan tempat itu dengan sebuah batu, lalu menempelkan telinganya pada tempat itu.   "Nah! Kalian berdua coba dengar!"   Ujar orang itu, Bee Kun Bu memasang kuping, begitu pula Pek Yun Hui. Kemudian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   orang itu mengetuk lagi, Tidak salah, di bawah tempat itu memang kedengaran kosong, Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui saling memandang, kemudian menempelkan telinga pada permukaan tempat itu.   Tak lama, wajah mereka tampak berubah serius.   Ternyata mereka mendengar suara seperti arus air.   Bee Kun Bu bangkit berdiri, lalu memperhatikan tempat yang agak tinggi itu.   Tempat itu menyerupai atau berbentuk seperti sebuah batu yang menonjol dari bawah, dan tampak alami, Kalau benar itu mulut terowongan rahasia, memang sulit diduga, Setelah memperhatikan tempat itu, Bee Kun Bu mengeluarkan Teng Thian Sin Cin.   Ditusukkannya senjata itu pada tempat tersebut sehingga menancap, Begitu senjata tersebut dicabutnya, muncratlah air ke atas bagaikan air mancur "Mungkin di bawah tempat ini terdapat sebuah sungai yang sangat deras arusnya,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Kakak Pek!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Mungkin terowongan rahasia itu adalah sungai yang di bawah ini."   "Kalau pun benar...."   Pek Yun Hui tersenyum getir "Kita juga tidak akan dapat meloloskan diri dari sini."   "Kenapa?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Sebab lubang itu sangat keciI...."   Pek Yun Hui menarik nafas panjang.   "Aku akan membuat lubang itu jadi besar,"   Ujar Bee Kun Bu. ia menusuk lagi, namun mendadak terdengar sebuah seruan.   "Bee siauhiap, celaka!"   Bee Kun Bu segera menoleh, seketika juga tertegun. Ternyata di tempat lain telah digenangi sedikit air.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Karena Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui berada di tempat yang agak tinggi itu, maka tidak mengetahuinya.   "Adik Kun Bu, kita harus cepat cari akal untuk menutup lubang-iubang itu,"   Ujar Pek Yun Hui. Bee Kun Bu segera mengambil batu untuk menutupi lubang-iubang itu, tapi air masih terus muncrat ke atas. Sie Bun Yun yang duduk bersila itu membuka mata-nya. Ketika melihat air itu, ia terkejut sekali.   "Apakah Co Hiong mengalirkan air ke gua ini?"   Tanyanya.   "Bukan,"   Sahut Pek Yun Hui. HAir itu muncrat dari bawah."   "Kupikir, apa yang dikatakan murid Hwa San itu adalah sungai di bawah itu, yang dapat tembus ke luar, itu yang kita harapkan, dan kita harus mencobanya,"   Ujar Sie Bun Yun. Pek Yun Hui mengibaskan tangannya ke arah batu yang menutupi lubang-iubang itu, dan seketika air pun muncrat ke atas. Setelah menyaksikan itu, Sie Bun Yun bersorak girang.   "Saudara Sie Bun, apa pula yang terpikirkan?"   Tanya Bee Kun Bu.   Sie Bun Yun tidak menyahut, melainkan menjulurkan tangannya untuk meraih air yang muncrat itu, lalu ditarik kembali Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu saling memandang, Mereka berdua sama sekali tidak tahu kenapa Sie Bun Yun berbuat begitu? "Kalian lihatlah!"   Ujar Sie Bun Yun.   "Apa yang di tanganku?"   Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu langsung memandang ke telapak tangan Sie Bun Yun. Ternyata di telapak tangan pemuda itu terdapat seekor ikan kecil.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Di dalam air itu terdapat ikan, tentunya air itu mengalir dari luar, Nah, berarti kita telah menemukan jalan ke luar!"   Sie Bun Yun memberitahukan dengan wajah berseru Apa yang dikatakan Sie Bun Yun membuat semua orang ikut girang.   "Saudara Bee! pergunakan Teng Thian Sin itu untuk membuat lubang yang lebih besar!"   Lanjut Sie Bun Yun. Bee Kun Bu mengangguk, lalu menggunakan Teng Thian Sin menusuk-nusuk tempat itu. Tak lama kemudian lubang itu menjadi lebar, dan pancaran air makin rendah, tetapi terus mengalir ke luar "Saudara Bee!"   Tanya Sie Bun Yun.   "Rasanya ada berapa tebal batu itu?"   Tidak sampai setengah meter,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kalau begitu...."   Sie Bun Yun tersenyum.   "Kita mempunyai harapan."   Sie Bun Yun mengarah pada para anggota Kai Thian Kauw, kemudian ujarnya dengan suara lantang.   "Kalian semua harus berdiri di tempat yang agak tinggi, dan apabila air itu menerjang ke luar, kalian tidak boleh panik!"   "Ya,"   Sahut mereka semua, lalu berdiri di tempat yang agak tinggi.   "Adik Pek, Saudara Bee!"   Ujar Sie Bun Yun.   "Kita bertiga melancarkan pukulan serentak untuk menghancurkan batu itu!"   Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu mengangguk Kemudian mereka bertiga berdiri sambil menghimpun Lweekang, setelah itu mereka melancarkan pukulan serentak ke arah batu tersebut Bum!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Seketika itu juga air dari bawah menerjang ke iuar, Terjangan air itu begitu dahsyat sehingga mereka bertiga terdorong ke belakang.   "Bagaimana sekarang?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Kita sama sekali tidak dapat mendekati lubang, karena terjangan air itu sangat kuat,"   "Itu...."   Sie Bun Yun memandang Pek Yun Hui "Adik Pek, di antara kita bertiga, kepandaianmu yang paling tinggi, cobalah engkau dekati lubang itu!"   Pek Yun Hui mengangguk, lalu menarik nafas dalanv dalam sekaligus menutup pernafasannya, selangkah demi selangkah didekatinya lubang besar itu.   Akan tetapi terjangan air sungguh dahsyat sekali, maka Pek Yun Hui melangkah dengan ilmu pemberat badan.   Pakaian dan rambut Pek Yun Hui telah basah kuyup, ia terus melangkah, dan tak lama kemudian sampai di pinggir lubang itu.   ia ingin terjun ke dalam lubang itu, tapi terhalang oleh terjangan air yang sangat dahsyat Mendadak badan Pek Yun Hui terpental ke atas, terdorong oleh tenaga terjangan air.   Tangannya langsung menggapai langit-langit gua sekaligus bergantung di situ, Setelah itu, barulah ia melayang turun.   sementara genangan air di dalam gua itu semakin tinggi, Para anggota Kai Thian Kauw sudah mulai terendam air.   Bee Kun Bu merasa tidak tega menyaksikannya.   "Kalian semua boleh naik ke mari, jangan terus berendam di situ!"   Ujar Bee Kun Bu.   "Hm!"   Dengus Sie Bun Yun seraya berkata.   "Mereka itu sering melakukan kejahatan, Saudara Bee tidak perlu menaruh belas kasihan pada mereka!"   "Mereka mau bertobat, maka kita harus memberi kesempatan pada mereka,"   Ujar Bee Kun Bu sambil menarik nafas.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalian sudah dengar apa yang dikatakan Bee siau-hiap?"   Bentak Sie Bun Yun.   "Ayoh! cepatlah kalian naik ke mari!"   Belasan orang itu mengangguk, lalu naik ke tempat Bee Kun Bu dan Sie Bun Yun berdiri Bee Kun Bu termangu-mangu memandang terjangan air itu. Berselang sesaat ia berseru mendadak "Aku punya akal!"   "Akal apa?"   Tanya Sie Bun Yun cepat "Kakak Pek bisa terpental tadi, itu disebabkan badannya kurang berat Kalau badannya diikat dengan batu, mungkin bisa tenggelam ke dalam dan mencari jalan keluarnya,"   Jawab Bee Kun Bu menjelaskan "Benar,"   Sahut Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui.   "Memang boleh dicoba."   "Kali ini biar aku saja,"   Ujar Bee Kun Bu. Tapi...."   Sie 6un Yun ragu, sebab ia tahu itu cukup berbahaya, justru karena berbahaya, maka Bee Kun Bu mau menempuhnya, agar tidak menyusahkan Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Tidak!"   Pek Yun Hui menggelengkan kepala.   "Biar aku saja!"   "Sudahlah!"   Bee Kun Bu memandang mereka, Ten-tunya kalian tahu, itu cukup berbahaya, maka harus aku yang menempuhnya, Kalau salah satu di antara kalian yang menempuh bahaya itu, dan kemudian terjadi se-suatu, yang satu pasti berduka sekali, sedangkan aku, biarpun mati, tiada seorang pun akan merasa berduka,.,."   "Adik Kun Bu!"   Pek Yun Hui tertegun "Apa maksudmu berkata begitu?"   "Adik Loan kena racun ular kilat hijau, tipis sekali harapannya untuk hidup, Kalau aku mati, tentunya kami akan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   bertemu di alam baka,"   Sahut Bee Kun Bu sambil menarik nafas panjang. Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun saling memandang, sedangkan Bee Kun Bu memandang para anggota Kai Thian Kauw.   "Cepatlah kalian cari tali dan batu!"   Serunya.   Tampak beberapa orang langsung pergi mencari tali dan batu yang berukuran cukup besar, Setelah itu, mereka ikat batu itu di badan Bee Kun Bu.   Perlahan-lahan Bee Kun Bu melangkah ke lubang itu bagaikan robot, Ketika ia sudah dekat dengan lubang itu, Sie Bun Yun berteriak mengingatkannya.   "Saudara Bee! Apabila badanmu sudah tenggelam, engkau harus cepat-cepat membuka tali itu!"   "Adik Kun Bu, pereayalah! Adik Loan tidak akan mati!"   Sambung Pek Yun Hui.   Bee Kun Bu manggut-manggut, kemudian ia melangkah maju lagi, namun terhalang oleh terjangan air.   ia berkertak gigi dan melangkah maju setapak demi setapak, akhirnya mencapai juga pinggir lubang itu.   ia langsung terjun ke dalam lubang itu, dan membiarkan badannya tenggelam.   Berselang sesaat, barulah ia membuka matanya, tetapi tak melihat apa pun, sebab keadaan di dalam lubang itu gelap sekali Bee Kun Bu tahu, kini dirinya sudah berada di dalam sungai Segeralah ia membuka tali yang mengikat batu di badannya, lalu berenang di dalam air, Tak seberapa lama kemudian, ia melihat ada cahaya di depan.   Giranglah Bee Kun Bu, sehingga bertambah semangat dan terus berenang ke depan.   Berselang sesaat, ia sudah semakin mendekati cahaya itu, Setelah itu, barulah ia muncul di permukaan air.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu menarik nafas dalam-dalam, lalu menengok ke sana ke mari Ternyata ia berada di dalam sebuah telaga yang di kelilingi gunung.   Segeralah ia berenang menepi Setelah sampai di tepi, ia naik, lalu duduk beristirahat di situ, Kini ia sudah berani memastikan, lubang di dalam gua itu merupakan jalan untuk meloloskan diri Akan tetapi bagaimana cara ia kembali ke dalam gua untuk memberitahukan pada Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun? Tentunya tidak bisa berenang ke tempat itu lagi Bee Kun Bu terus berpikir, akhirnya mengambil keputusan untuk mencari pintu masuk gua itu, ia harus membuka semua pintu besi yang ada di dalam gua, agar Sie Bun Yun, Pek Yun Hui dan lainnya bisa selamat Setelah mengambil keputusan itu, Bee Kun Bu menggenggam erat-erat Teng Thian Sin Cin sambil berjalan ke depan.    Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Pendekar Gunung Lawu Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini