Bangau Sakti 103
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 103
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Betapa girangnya Bee Kun Bu, sebab Swat Lo Kongcu ingin menukar Kun Lun Sam Cu dengan senjata tersebut "Baik!" Bee Kun Bu mengangguk, lalu melempar senjata itu ke arah Swat Lo Kongcu. padahal saat ini, Bee Kun Bu mengandal Teng Thian Sin Cin mengalahkan Liat Pah To, namun senjata itu malah diberikan pada Swat Lo Kongcu, otomatis membuat dirinya dalam bahaya. Karena Swat Lo Kongcu menyatakan akan melepaskan Kun Lun Sam Cu, asal Bee Kun Bu bersedia menyerahkan senjata itu padanya, maka karena girangnya Bee Kun Bu tidak berpikir panjang lagi, langsung menyerahkan Teng Thian Sin Cin pada Swat Lo Kongcu. Ketika melihat Bee Kun Bu melemparkan senjata itu, dapat dibayangkan betapa girangnya Swat Lo Kongcu, ia menjulurkan tangannya untuk menerima senjata tersebut dengan wajah berseri, kemudian mendadak bersiul panjang. Suara siulan itu membuat Bee Kun Bu tersentak sadar ia menyesal sekali menyerahkan senjata itu pada Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu in'gin merebut kembali senjata itu, tetapi Swat Lo Kongcu telah meloncat ke belakang beberapa depa. "Aku sudah menyerahkan senjata itu, cepatlah lepaskan ke tiga orang itu!" Ujar Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hi hi!" Swat Lo Kongcu tertawa cekikikan "Engkau telah tertipu!" Bee Kun Bu gusar sekali, ia langsung menerjang ke arah Swat Lo Kongcu, tetapi Liat Pah To bergerak menghadang di hadapan Bee Kun Bu. Karena tahu Liat Pah To berkepandaian jauh lebih tinggi dari padanya, maka Bee Kun Bu tidak berani mengadu pukulan dengannya, Ketika Liat Pah To menyerang Bee Kun Bu cuma mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar, dan sekaligus mengejar Swat Lo Kongcu yang telah kabur dengan membawa senjata itu. Mendadak Bee Kun Bu merasa ada desiran angin di belakangnya, ia tahu bahwa Liat Pah To telah menyerangnya lagi, Oleh karena itu, ia segera melesat ke depan, namun Liat Pah To tetap mengejarnya, sambil melancarkan pukulanpukulan yang amat dahsyat Bee Kun Bu cepat-cepat menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu, dan berhasil mengelak pukulan-pukulan itu, bahkan sekaligus mengejar Swat Lo Kongcu, Akan tetapi, karena Liat Pah To bergerak cepat menyerang Bee Kun Bu, maka terpaksa lah Bee Kun Bu menghindar lagi dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu. Liat Pah To mengejar Bee Kun Bu sambil me-nyerang, sedangkan Bee Kun Bu menghindar sambil mengejar Swat Lo Kongcu, Tak lama mereka sudah sampai di tikungan tebing, Setelah menikung, Bee Kun Bu melihat sebidang tanah datar di depan. ia melesat ke arah tanah datar itu, Tiba-tiba terdengar suara tambur dari empat penjuru, Begitu mendengar suara tambur itu, Liat Pah To tertegun kemudian membalik dan meninggalkan tempat itu. Bee Kun Bu terheran-heran ketika melihat Liat Pah To tidak mengejarnya lagi, Kemudian ia berhenti, dan suara tambur itu semakin mendekat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu tidak tahu pertanda apa suara tambur itu, namun ia telah mengambil keputusan untuk meninggalkan tempat itu, agar tidak menimbulkan urusan lain Akan tetapi ia masih merasa penasaran, karena senjatanya telah jatuh ke tangan Swat Lo Kongcu, dan karena itulah ia tetap berdiri diam di tempat sementara suara tambur itu bertambah dekat Bee Kun Bu mendongakkan kepala untuk melihat, dan seketika juga ia terkejut bukan main. Ternyata muncul ratusan ofang Miauw berpakaian aneh lalu mengurung tempat itu, dan tampak puluhan orang di antara mereka sedang memukul tambur Wajah mereka tampak berwarna hijau dan merah, sungguh menyeramkan Walau Bee Kun Bu berkepandaian tinggi, namun tampak gentar juga hatinya ketika dikurung oleh ratusan orang Miauw, Lagi pula ia tidak mau membunuh sembarangan "Kalian mau apa?" Tanya Bee Kun Bu berteriak Mereka terus maju dengan tombak di tangan, dan tanpa ada seorang pun di antara mereka yang menyahut pertanyaan Bee Kun Bu. "Kalau kalian tidak mau bersuara, aku tidak akan berlaku sungkan-sungkan lagi terhadap kalian!" Bentak Bee Kun Bu. Begitu ia membentak, suara tambur itu berhenti, dan orang-orang Miauw itu pun berhenti di hadapan Bee Kun Bu. Bee Kun Bu tidak tahu apa tujuan mereka me-ngurungnya, maka ia membentak lagi. " Cepatlah kalian minggir, biar aku pergi!" Akan tetapi, orang-orang itu tetap berdiri di tempat, dan menatap Bee Kun Bu dengan mata melotot Bee Kun Bu gugup, sebab ia telah kehilangan jejak Swat Lo Kongcu, bahkan terpisah pula dengan Pek Yun Hui dan Sie KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bun Yun, ia ingin bergerak meninggalkan tempat itu, namun orang-orang Miauw itu ikut bergerak menghadang. Bee Kun Bu merasa tidak tega melukai orang-orang Miauw itu, maka ia terpaksa berdiri diam di tempat Pada saat itu pun orang-orang Miauw tersebut tidak bergerak lagi. Mereka sama-sama diam hampir setengah jam. Ke-mudian terdengar lagi suara tambur di kejauhan, yang makin lama makin mendekat, membuat wajah orang-orang Miauw yang mengurung Bee Kun Bu berubah serius. orang-orang Miauw tersebut langsung minggir, dan ketika itu juga tampak seseorang berpakaian warna-wami berjalan masuk. Bee Kun Bu memandang ke arah orang berpakaian warnawarni, namun orang itu telah berada di depannya, Sungguh cepat dan aneh gerakannya. ***** Bab ke 34 - Orang Berpakaian Aneh Mohon Bantuan Bee Kun Bu terkejut, lalu menatap orang itu dengan penuh perhatian Orang itu berusia lima puluhan wajahnya berwarnawarni pula, dan tangannya memakai kerincingan tembaga. Setelah berada di hadapan Bee Kun Bu, orang itu menggerakkan lengannya, sehingga kerincingan itu terus berbunyi Bee Kun Bu tertegun Swat Lo Kongcu memiliki ilmu sesat melalui matanya, Mungkinkah orang ini memiliki semacam ilmu sesat pula melalui kerincingannya? pikir Bee Kun Bu dan cepat-cepat menghimpun hawa murninya Mendadak orang itu berloncat-loncatan mengelilingi Bee Kun Bu sambil mengangkat tangannya, dan kerin-cingannya terus berbunyi Tentunya membuat Bee Kun Bu terheranheran, namun ia tetap diam saja KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hampir setengah jam orang itu berloncat-loncatan mengelilingi Bee Kun Bu, dan kerincingannya pun terus berbunyi, tetapi tidak tampak ada keanehan apa pun. itu membuat Bee Kun Bu semakin tereengang Ke-mudian menengok ke sekelilingnya. Sungguh mengherankan wajah orang-orang Miauw yang mengurung Bee Kun Bu tadi, tampak begitu gembira. Berselang beberapa saat kemudian, orang itu berhenti berloncat-loncatan, lalu mendadak menjatuhkan diri berlutut di hadapan Bee Kun Bu. Begitu pula ratusan orang Miauw itu. Kejadian yang tak terduga itu membuat Bee Kun Bu terbelalak dengan mulut ternganga lebar "Kalian mau apa?" Tanya Bee Kun Bu menggunakan Lweekangnya, maka suaranya terdengar jelas dan lantang Orang berpakaian warna-warni itu bangkit berdiri, kemudian berteriak dengan bahasa Miauw, namun ratusan orang Miauw yang berlutut itu sama sekali tidak berani bergerak "Kami mohon Tuan mengerjakan sesuatu!" Sahut orang berpakaian aneh dengan bahasa Han. "Asal aku bisa mengerjakannya, aku pasti membantu kalian," Ujar Bee Kun Bu sungguh-sungguh. Orang berpakaian aneh membalikkan badannya, lalu berkata pada ratusan orang Miauw itu dengan bahasa mereka. seketika terdengarlah suara tepuk sorak yang riuh gemuruh, dan karena itulah Bee Kun Bu lalu berkata. "Kalian menghendaki aku mengerjakan apa, harap beritahukan padaku!" Tidak leluasa kita bicara di sini, lebih baik Tuan ikut kami," Sahut orang berpakaian aneh. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "lkut kalian ke mana?" Tanya Bee Kun Bu dengan kening berkerut Sikap Bee Kun Bu yang kurang senang itu membuat semua orang Miauw jadi cemas, bahkan suasana pun berubah hening sekali Karena itu, Bee Kun Bu yakin bahwa pasti ada sesuatu yang sangat penting, namun entah dapat dikenakannya atau tidak. ia ingin menolak tapi merasa tidak tega. Tidak begitu jauh," Orang berpakaian aneh menunjuk ke depan. "Di depan itu." Bee Kun Bu berpikir, lama sekali barulah manggutmanggut "Baiklah, aku ikut kalian ke sana!" "Bagus! Bagus!" Orang berpakaian aneh tertawa gembira, kemudian mengibaskan tangannya ke arah orang-orang Miauw, seketika juga orang Miauw itu bangkit berdiri sambil bertepuk sorak. Orang berpakaian aneh berjalan duIuan, dan Bee Kun Bu mengikutinya dari belakang, sedangkan ratusan orang Miauw mengiringi mereka berdua sambil berteriak-teriak dan memukul tambur Kini Bee Kun Bu pereaya, bahwa orang berpakaian aneh itu adalah pemimpin ratusan orang Miauw tersebut "Sebetulnya engkau Tongcu mana?" Tanya Bee Kun Bu. "Aku bukan Tongcu," Sahut orang berpakaian aneh dengan air muka berubah Bee Kun Bu tertegun ia memang tidak tahu jelas tentang suku Miauw itu. Kalau orang berpakaian aneh bukan Tongcu, bagaimana mungkin bisa memimpin begitu banyak orang? Ketika Bee Kun Bu sedang berpikir, orang berpakaian aneh menunjuk ke depan seraya ber-kata. "Sudah sampai," KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu memandang ke depan, Tampak olehnya sebuah lembah yang agak gelap, Orang berpakaian aneh berjalan melalui lembah itu, dan Bee Kun Bu tetap mengikutinya dari belakang. Ke luar dari lembah itu, terbentanglah dataran yang luas, dan di sana tampak rumah-rumah orang Miauw, Begitu tiba di tempat itu, orang-orang Miauw tersebut berhenti berteriak dan memukul tambur, lalu bubar Kemudian orang berpakaian aneh mengajak Bee Kun Bu ke salah satu rumah yang ada di situ, Setelah duduk, barulah orang berpakaian aneh itu berkata. "Kami suku Miauw, kalau tidak memperoleh bantuanmu mungkin akan habis." "Eh?" Bee Kun Bu terperangah. "SebetuInya siapa engkau, kenapa begitu memastikan aku mampu menolong suku Miauw?" "Aaaakh,,.!" Orang berpakaian aneh menarik nafas panjang. "SebetuInya aku adalah Tay Cih Su (Dukun) dari Cit Tong Tongcu di daerah Miauw ini," "Oh?" Bee Kun Bu terbelalak, namun ia tahu bahwa orangorang Miauw memang mempereayai tahyul, maka kedudukan Tay Cin Su sangat tinggi, Akan tetapi kenapa ia tinggal di rumah gubuk ini? itu membuat Bee Kun Bu tidak habis berpikir. "Akan tetapi..." Lanjut Tay Cih Su. "Kini Tok Sui Tongcu dan Liat Pah To bergabung untuk menundukkan Tongcu-tongcu lain, Kemudian mereka pun sembarangan membunuh, sehingga sekarang cuma tersisa enam ratus orang yang ikut aku tinggal di sini, Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu takut akan kekuatan setan iblisku, maka mereka berdua tidak berani datang ke mari mencelakaiku Begitu mendengar apa yang dikatakan Tay Cih Su, hampir saja Bee Kun Bu tertawa geli, Tapi memang ada benarnya juga apa yang dikatakan Tay Cih Su itu, sebab tadi ketika Liat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pah To mengejar Bee Kun Bu, begitu mendengar suara tambur, langsung pergi begitu saja, itu membuktikan bahwa Liat Pah To takut terhadap dukun tersebut Padahal sesungguhnya, Tay Cih Su itu sama sekali tidak mengerti ilmu silat, namun ia seorang Dukun Sakti df. daerah Miauw, sedangkan Liat Pah To juga orang Miauw, maka pereaya bahwa Tay Cih Su itu memiliki ilmu-ilmu gaib yang amat sakti, karena itu, ia pun merasa takut pada Tay Cih Su itu. "Akan tetapi.,." Lanjut Tay Cih Su sambil menarik nafas panjang. "Kami pun tidak bisa melenyapkan dia dan Swat Lo Kongcu itu, sebab kepandaian mereka berdua sangat tinggi, Bahkan kami telah mengorbankan lebih dari dua ratus orang." "Aku....," Bee Kun Bu menarik nafas dalam-dalam. "Dengarkan dulu!" Potong Tay Cih Su cepat, sebetulnya Bee Kun Bu ingin memberitahukan bahwa dirinya juga tidak mampu menandingi Liat Pah To, namun sebelum dicetuskannya telah dipotong oleh Tay Cih Su. "Kepandaian Liat Pah To memang tinggi sekali, dan tiada seorang pun yang dapat mendekati nya." SIAM HOK S!N CIM Jttld 5 89 "Terus terang," Bee Kun Bu tersenyum getir. "Aku juga tidak mampu melawan Liat Pah To." "Kalau engkau bersedia menolong laksaan nyawa orang Miauw, janganlah menolak dengan suatu alasan!" Ujar Tay Cih Su sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Lagipula tadi engkau telah mengabuIkannya." "Aku...." Wajah Bee Kun Bu agak kemerah-merahan. "Aku,., aku berkata sesungguhnya, itu bukan suatu alasan." "Tapi ada orang melihat tanganmu dapat mengeluarkan kilat melukai telapak tangan Liat Pah To hingga berdarah, itu pasti benar kan?" Tay Cih Su menatapnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Apa?" Bee Kun Bu terbelalak Tanganku bisa mengeluarkan kilat?" "Benar." Tay Cih Su manggut-manggut. "Lagipula aku tadi telah mengerahkan ilmu gaib menyerangmu bahkan juga telah kesurupan jin sehingga bedoncat-loncatan di hadapanmu, tapi.,, engkau tidak terpengaruh sama sekali, itu pertanda engkau memang dewa dari kahyangan." Penjelasan Tay Cih" Su membuat Bee Kun Bu ternganga mu!utnya, Yang dimaksudkan kilat itu tentunya adalah Teng Thian Sin Cin, yang telah menusuk telapak tangan Liat Pah To. Kebetulan ada orang Miauw me-nyaksikannya, sehingga mengira tangan Bee Kun Bu bisa mengeluarkan kilat Oleh karena itu, Tay Cih Su bersama beberapa ratus orang Miauw mengundang Bee Kun Bu ke tempat ini. Kalau belum kehilangan Teng Thian Sin Cin, Bee Kun Bu pasti akan membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu, Namun kini, senjata itu telah hi!ang, tentunya ia tidak mampu melawan Liat Pah To lagi. Tay Cih Su! Maukah engkau mendengar beberapa patah kataku ?" Tanya Bee Kun Bu sambil menatapnya. "Tentu! Tentu!" Tay Cih Su manggut-manggut "Apa yang engkau katakan tadi tidaklah begitu benar Yang benar, aku memang memiliki sebuah benda pu-saka." Ujar Bee Kun Bu memberitahukan "Benda pusaka itu berhasil melukai telapak tangan Liat Pah To. Namun sekarang... benda pusaka itu tidak berada di tanganku lagi." Tay Cih Su kelihatan tidak begitu pereaya, maka Bee Kun Bu cepat-cepat menjelaskan "Benda pusaka itu adalah Teng Thian Sin Cin. Aku terpedaya oleh Swat Lo Kongcu, dan kini dia telah membawanya kabur" "Be... benarkah itu?" Tanya Tay Cih Su dengan air muka berubah. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Benar!" Bee Kun Bu mengangguk "Lantaran perbuatan Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu sangat sadis, maka aku bertarung dengan mereka. Kalau Teng Thian Sin Cin masih berada di tanganku, kalian tidak perlu bermohon, aku pasti membasmi mereka berdua." "Aaakh...r Tay Cih Su menarik nafas panjang. "Ben-cana di daerah Miauw, kapan akan berhenti?" Bee Kun Bu diam ia pun turut berduka dalam hal tersebut Berselang sesaat ia berkata sungguh-sungguh. Tay Cih Su tidak usah putus asa!" "Apa kah engkau punya cara lain untuk membunuh Liat Pah To?" Tanya Tay Cih Su penuh harap. Terus terang, aku datang di daerah Miauw tidak seorang diri," Jawab Bee Kun Bu memberi tahu kan. "Ma-sih ada dua temanku, yang kepandaiannya jauh di atasku, dan kalau kami bertiga bergabung...." Mendengar tentang itu, wajah Tay Cih Su tampak berseri dan segera bertanya dengan nada gembira. "Di mana ke dua temanmu itu?" "Aku kehilangan jejak mereka, maka bertemu Liat Pah To." "ltu tidak apa-apa," Ujar Tay Cih Su. "Aku akan mengutus beberapa orang untuk mencari mereka." "Ng!" Bee Kun Bu manggut-manggut "Mereka berdua sepasang lelaki dan wanita, usia mereka masih muda dan wanita itu sangat cantik, Tidak sulit mengenali merekah Tay Cih Su mengangguk, lalu berjalan ke tuar. Bee Kun Bu duduk seorang diri di situ, tetapi tak seberapa lama kemudian Tay Cih Su sudah kembali lagi. "Aku sudah mengutus tiga puluh orang untuk pergi mencari mereka," Tay Cih Su memberitahukan "Asal mereka berdua KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ masih berada di daerah Miauw ini, tentunya tidak sulit menemukan mereka." "Asal bisa menemukan mereka, kita mempunyai harapan untuk membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kong-cu," Ujar Bee Kun Bu dan menambahkan "Terus terang, tiga orang familiku terkurung di Tok Sui Tong, maka aku harus menolong mereka." "Kalau begitu, beristirahatlah engkau di sini!" Ujar Tay Cih Su mengusulkan "Terimakasih!" Ucap Bee Kun Bu. ia memang harus menunggu Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun, sebab kalau bergerak seorang diri, itu sungguh membahayakan Setelah Tay Cih Su meninggalkan gubuk itu, Bee Kun Bu memandang ke luar, ternyata hari sudah mulai gelap, Tampak obor-obor menyala di sekitar tempat tersebut, dan orangorang Miauw pun berkumpul di situ. Bee Kun Bu bangkit berdiri, dan menutup pintu lalu berjalan ke dalam untuk beristirahat Mungkin ia terlalu lelah, karena tidak pernan berisiiranat dalam beberapa hari ini, maka begitu menyentuh tempat tidur, tidurnya pun langsung pu!as. Sinar mentari menerobos ke dalam gubuk itu, membuat Bee Kun Bu terjaga dari tidurnya. Ternyata hari " Sudah siang, Bee Kun Bu merasa segar karena tidurnya sangat nyenyak, tapi mendadak ia merasa aneh pada badannya. ia segera memandang badannya, Betapa terkejut dan gusarnya, ternyata sekujur badannya tidak bisa bergerak sama sekali, karena telah diikat kencang dengan semacam tali. Bee Kun Bu cepat-cepat menghimpun hawa mur-ninya, namun begitu menghimpun hawa murninya, sekujur badannya malah terasa sakit sekali. Kini ia baru sadar, bahwa dirinya telah kehilangan kepandaiannya, tentunya ada orang meracuninya semalam. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tay Cih Su! Tay Cih Su!" Teriak Bee Kun Bu. pintu terbuka, dan dua orang berjalan masuk mendekati tempat tidur, Begitu melihat dua orang itu, terkejut lah Bee Kun Bu, sebab seorang di antara mereka ternyata Co Hiong yang berhati jahat, kejam dan licik itu, sedangkan yang seorang lagi justru Tay Cih Su. "Ha ha!" Co Hiong tertawa gelak. "Apa kabar, saudara Bee?" "Apakah ini rencanamu?" Tanya Bee Kun Bu. "Mana berani aku berbuat begitu!" Sahut Co Hiong sambil tersenyum "lni adalah rencana Tay Cih Su!" Tay Cih Su!" Bentak Bee Kun Bu. "Kuktra engkau orang baik, tidak tahunya justru malah penjahat!" "jangan mempersalahkan aku!" Sahut Tay Cih Su dengan air muka agak berubah. "Bukankah engkau yang bilang, ingin menemukan ke dua temanmu?" "Benar! Di mana mereka berdua?" Tanya Bee Kun Bu. pertanyaan ini membuat Tay Cih Su tertegun. sementara Bee Kun Bu sangat gusar dan membentak lagi. "Ayo bilang!" " Bukankah ini?" Tay Cih Su menunjuk Co Hiong. "Phui! Engkau kusuruh mencari sepasang lelaki dan wanita!" Sahut Bee Kun Bu. "Benar Memang masih ada seorang nona sedang beristirahat Tay Cih Su memberitahukan. Bee Kun Bu tahu bahwa Tay Cih Su telah salah mencari orang, maka ia tidak mempedulikan yang seorang itu lagi. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau begitu, cepat lepaskan aku! Kenapa badanku sedemikian lemah, aku diberi racun apa hingga jadi begini?" Tanya Bee Kun Bu. "Kami cuma menaruh racun di hidungmu agar tersedot maka engkau menjadi lemah," Sahut Tay Cih Su. "Kata temanmu ini, engkau memang berasal dari kahyangan Asal engkau kembali ke wujud semula, pasti mampu mengalahkan Liat Pah To." "Hm!" Dengus Bee Kun Bu/"Kenapa engkau pereaya omong kosong itu?" Tay Cih Su menjulurkan tangannya menepuk bahu Co Hiong, seraya berkata sungguh-sungguh. "Aku pereaya omonganmu, Dia harus ditaruh di atas tumpukan kayu yang menyala, agar kembali ke wujud aslinya, sehingga mampu membasmi Liat Pah To!" Tay Cih Su berkata sambil menunjuk ke depan. Bee Kun Bu pun memandang ke sana, Bukan main terkejutnya karena melihat setumpukan kayu yang tingginya hampir tiga meter, dan tampak puluhan orang Miauw duduk mengelilingi tumpukan kayu itu dengan obor di tangan Menyaksikan itu, Bee Kun Bu mulai mengucurkan keringat dingin, kemudian memandang Co Hiong seraya berkata. "Sungguh jahat rencanamu!H "Ha ha!" Co Hiong tertawa. "Saudara Bee, engkau harus ingat! Sebagai seorang pendekar, haruslah menolong sesama manusia! Liat Pah To begitu jahat dan berlaku sewenangwenang di daerah Miauw ini, tentunya engkau bersedia turun tangan menolong kan?" "Setelah aku dibakar mati, jadi bisa menolong?" Tanya Bee Kun Bu gusar "Ha ha!" Co Hiong tertawa terbahak-bahak "Saudara Bee, jangan menolak! Engkau berasal dari kahyangan, bagaimana mungkin api dapat membakarmu? Setelah engkau dibakar, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ maka engkau akan kembali ke wujud aslimu, dan dapat membasmi Liat Pah To yang jahat itu!" Apa yang dikatakan Co Hiong, membuat Tay Cih Su terus manggut-manggut dengan wajah berseru Betapa jahatnya hati Co Hiong, itu memang sungguh di luar dugaan siapa pun. ia tahu bahwa Tay Cih Su dan para pengikutnya sangat mempereayai tahyul, maka ia menggunakan ketahyu!an untuk membohongi Tay Cih Su, bahwa Bee Kun Bu memang benar berasal dari kahyangan, yang harus dibakar agar kembali ke wujud aslinya, sehingga mampu membasmi Liat Pah To. Tay Cih Su pereaya, namun sesungguhnya Co Hiong ingin meminjam tangan Tay Cih Su untuk membunuh Bee Kun Bu. Tay Cih Su!" Bee Kun Bu tertegun "Engkau mempereayai omongannya?" "Benar," Sahut Tay Cih Su sambil mengangguk Bee Kun Bu terdiam, sama sekali tidak tahu harus bagaimana menyadarkan Tay Cih Su, si Dukun Sakti itu. Mendadak Co Hiong maju selangkah, sambil memandang Bee Kun Bu dan tersenyum manis, Bee Kun Bu tersentak, sebab melihat senyuman ciri khas Co Hiong di saat timbul nafsu membunuhnya. Tidak salah, Co Hiong menjulurkan tangannya untuk menekan Hu Keng Hiat, sekaligus mengerahkan Lweekangnya, dan seketika seluruh jalan darah Bee Kun Bu telah tertutup. "Saudara Bee!" Wajah Co Hiong tetap tampak berseri seakan sedang menghadapi teman dekat "Sudah lama aku tidak melihat engkau kembali ke wujud aslimu, Kini sudah saatnya, janganlah engkau menolak lagi!" Bee Kun Bu tidak mampu bersuara, karena seluruh jalan darahnya telah tertutup. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau engkau diam, berarti engkau setuju," Ujar Co Hiong sambil tersenyum. "Saudara Bee, engkau setuju atau tidak dirimu dibakar, agar bisa kembali ke wujud aslimu dan sekaligus membasmi Liat Pah To demi suku Miauw?" Tentunya Bee Kun Bu tidak bisa bersuara, Kemudian Co Hiong tertawa gembira sambil menoleh. "Tay Cih Su! Sudah beres, dia sudah setuju." Walau berdiri di belakang Co Hiong, Tay Cih Su sama sekali tidak tahu kalau Co Hiong telah menutup seluruh jalan darah Bee Kun Bu. Karena Bee Kun Bu diam saja, maka ia mengira bahwa Bee Kun Bu telah setuju, sehingga wajahnya tampak gembira sekali. Tay Cih Su membalikkan badannya memandang ke luar, lalu berseru sekeras-kerasnya, seketika juga puluhan orang Miauw yang mengelilingi tumpukan kayu tersebut langsung bertepuk sorak, dan sekaligus memukul tambur Tak lama muncullah empat orang Miauw, yang kemudian menggotong Bee Kun Bu ke luar, Bee Kun Bu tidak bisa bergerak, karena seluruh jalan darahnya telah tertutup. Ke empat orang Miauw itu menaruh Bee Kun Bu di atas tumpukan kayu, Setelah ditaruh di atas tumpukan kayu, Bee Kun Bu tidak dapat melihat apa yang akan terjadi di bawah, cuma dapat mendengar saja Tay Cih Su terus berteriak sedangkan suara tambur itu semakin keras, dan kadang-kadang terdengar pula suara tawa Co Hiong yang sangat keras. Bee Kun Bu sendiri tahu, apabila tumpukan kayu itu dinyalakan, dirinya pasti mati terbakar, namun bagaimana mungkin ia dapat meloloskan diri? ia cuma menatap langit sambil menarik nafas pan-jang, tetapi kemudian terdengar suara seorang gadis. "Co Hiong! Mereka sedang berbuat apa?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Begitu mendengar suara itu, bergejolaklah hati Bee Kun Bu. Namun sayang sekali, ia tidak bisa bersuara sedikit pun. Ternyata suara itu suara Lie Ceng Loan. "Di atas tumpukan kayu itu terdapat seseorang, dan kata orang-orang Miauw di sini, orang itu jelmaan dewa," Sahut Co Hiong sambil tertawa. "Maka kalau dibakar, orang itu dapat terbang ke langit" "Omong kosong, aku tidak pereayai ujar Lie Ceng Loan. "Engkau tidak pereaya, terserah! Tapi orang-orang Miauw justru pereaya," Sahut Co Hiong dan tertawa lagi. "Siapa orang yang di atas tumpukan kayu itu?" Tanya Lie Ceng Loan mendadak "Entahlah! Aku pun tidak tahu," Jawab Co Hiong. Sungguh kasihan sekali gadis itu! Bagaimana mungkin ia akan menyangka bahwa orang yang siap dibakar itu Bee Kun Bu. orang-orang yang diutus Tay Cih Su untuk mencari Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun, ternyata telah salah mencari orang, Yang mereka ketemukan malah Co Hiong yang bersama Lie Ceng Loan, Begitu sampai di tempat tersebut, gadis itu langsung beristirahat maka sama sekali tidak tahu kalau Bee Kun Bu juga berada di tempat itu. ia terjaga dari tidurnya karena suara tambur itu. Lagi pula Co Hiong tidak akan memberitahukannya, bahwa orang itu Bee Kun Bu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sebab entah sudah berapa kali Co Hiong ingin membunuhnya, tapi tidak pernah berhasil Kali ini, Co Hiong yakin bahwa dirinya akan berhasil, sehingga ketika berbicara dengan Lie Ceng Loan, ia sengaja mengeraskan suaranya agar didengar Bee Kun Bu, maksudnya untuk menyiksa hati Bee Kun Bu. Memang tidaksalah, Hati Bee Kun Bu tersiksa sekali, bahkan sangat berduka, karena Lie Ceng Loan tidak tahu bahwa orang yang akan dibakar itu dirinya, ia ingin berteriak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sekeras-keras nya, namun tak mampu mengeluarkan suara sama sekali. Tidak bisa!" Ujar Lie Ceng Loan mendadak "Maksudmu?" Tanya Co Hiong heran. "Aku tidak akan membiarkan mereka membakar tumpukan kayu itu!" Sahut Lie Ceng Loan. "Lho?" Co Hiong mengerutkan kening. "Kenapa?" "Kalau tumpukan kayu itu dibakar, orang itu pasti akan mati terbakar! Omong kosong jelmaan dewa segala! Kita tidak boleh membiarkan orang itu dibakar hiduphidup!" "Nona Lie!" Ujar Co Hiong. "ltu urusan orang-orang Miauw, kita tidak boleh turut campur!" "Saudara Co!" Lie Ceng Loan menatapnya tajam. "Apa maksudmu berkata begitu?" Mendengar pereakapan itu, hati Bee Kun Bu agak girang dan mempunyai sedikit harapan, Asal Lie Ceng Loan mau mendekati tempat itu, tentii bisa melihat orang yang akan dibakar itu Bee Kun Bu. "Nona Lie!" Ujar Co Hiong. "ltu adalah kepereayaan suku Miauw di sini, sedangkan tujuan kita datang ke mari adalah mencari Kun Lun Sam Cu. Kalau kita bersalah terhadap mereka, sudah pasti mereka tidak akan bersedia membantu kita mencari Kun Lun Sam Cu." Lie Ceng Loan diam, seandainya gadis itu mencampuri urusan yang tiada sangkut pautnya, otomatis akan menggagalkan tujuan semulanya menolong Kun Lun Sam Cu. Oleh karena itu, ia pun terus diam saja. ***** Bab ke 35 - Lie Ceng Loan menolong Bee Kun Bu Dalam Kobaran Api KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Mendadak Tay Cih Su berteriak sekeras-kerasnya, puluhan orang Miauw itu segera bangkit berdiri, dan sekaligus berloncat-loncatan mengelilingi tumpukan kayu, dan tambur pun terus berbunyi, sedangkan Tay Cih Su berkomat-kamit seakan sedang membaca mantera. Tak seberapa lama kemudian, tampak belasan orang Miauw itu telah mulai menyundut tumpukan kayu itu dengan api obor. Betapa gembiranya Co Hiong, sehingga tertawa panjang dua ka!i. Lie Ceng Loan menatapnya sambil mengerutkan kening. "Kenapa engkau tertawa?" Tanyanya. "Aku tertawa karena... orang-orang Miauw itu amat bodoh," Sahut Co Hiong, ia masih tidak mau memberitahukan pada Lie Ceng Loan, bahwa orang itu adalah Bee Kun Bu, sebab Bee Kun Bu belum mati terbakar "Engkau tahu mereka begitu bodoh, kenapa engkau tidak menghalangi perbuatan mereka?" Tanya Lie Ceng Loan tidak senang. Co Hiong khawatir akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan lantaran pertanyaan tersebut maka ia segera mengalihkan pembicaraan "Nona Lie, aku sudah mendapat kabar dari Tay Cih Su tentang Kun Lun Sam Cu, Mari engkau ikut aku!" "Sungguh?" Tanya Lie Ceng Loan girang. "Tentu sungguh," Sahut Co Hiong sambil tersenyum "Aku tidak membohongimu." "Mereka berada di mana?" Tanya Lie Ceng Loan lagi. "Di Tok Sui Tong," Sahut Co Hiong singkat "Di Tok Sui Tong?" Lie Ceng Loan mengerutkan kening. "Kalau begitu, di mana Tok Sui Tong itu?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku sudah tahu, jadi engkau ikut aku saja," Co Hiong tampak serius. Gadis itu memandang ke arah tumpukan kayu itu lagi, kemudian menarik nafas panjang seraya berkata. "Kita cuma menatap orang itu mati terbakar, tapi tidak turun tangan menolongnya, aku... aku tidak bisa tenang seumur hidup." "Peduli amat dengan orang itu," Sahut Co Hiong. "Apakah engkau tidak memikirkan guru dan paman gurumu lagi?" Sesungguhnya Lie Ceng Loan sangat memikirkan Kun Lun Sam Cu, maka ingin segera sampai di Tok Sui Tong. Akan tetapi, hati gadis itu memang bajik. Di depan matanya ada orang bakal mati dibakar, maka ia merasa tidak sampai hati meninggalkan tempat itu. otomatis menyebabkan Co Hiong jadi gugup. Na-mun ia tidak berani begitu mendesaknya, khawatir akan ketahuan sedangkan Lie Ceng Loan terus memandang ke arah tumpukan kayu yang mulai terbakar dengan kening berkerutkerut, Kemudian gadis itu pun memandang Tay Cih Su, yang kebetulan telah berhenti berloncat-loncatan Pada waktu bersamaan, mendadak Lie Ceng Loan melesat ke arah Tay Cih Su. Betapa terkejutnya Co Hiong. "Nona Lie!" Serunya. "Mau apa engkau ke sana?" Lie Ceng Loan tidak menghiraukan seruan Co Hiong, malah terus mendekati Tay Cih Su itu. "Tay Cih Su! Siapa orang yang di atas tumpukan kayu itu?" Tanya Lie Ceng Loan. "Eh?" Tay Cih Su tertegun "Bukankah dia teman-mu?" Lie Ceng Loan terperangah, sedangkan Co Hiong telah sampai di situ, dan cepat-cepat berteriak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Nona Lie! Kalau kita terlambat, tidak bisa bertemu Kun Lun Sam Cu lagi!" Tay Cih Su bilang, orang yang di atas tumpukan kayu itu temanku. Bukankah menggelikan sekali?" Ujar Lie Ceng Loan memberitahukan "Memang menggelikan," Sahut Co Hiong sambil tertawa. "Ayolah, mari kita pergi!" Lie Ceng Loan masih ingin menanyakan sesuatu, tetapi Co Hiong telah membentak Tay Cih Su. "Tunggu apalagi, Tay Cih Su?" Tay Cih Su mengangguk sambil mengibaskan tangan nya. seketika tampak belasan obor yang menyala dilempar ke arah tumpukan kayu, Dalam waktu sekejap, api pun mulai berkobar di tumpukan kayu itu. "Saudara Cof" Lie Ceng Loan tampak tertegun "Siapa sebenarnya orang yang di atas tumpukan kayu itu? Aku belum melihat jelas...." "Kalaupun engkau melihat jelas juga pereuma," Sahut Co Hiong. "Kenapa pereuma?" Tanya Lie Ceng Loan. "Ratusan orang Miauw itu masih primitif, mereka sama sekali tidak tahu aturan, Engkau ingin menghalangi perbuatan mereka, tentunya pereuma, Sebab mereka berjumlah ratusan orang, sedangkan kita hanya berdua." "Walaupun begitu, kita harus menolong orang itu." Tandas Lie Ceng Loan. sementara api semakin berkobar ke atas, dan asap pun mengebul menutupi tubuh Bee Kun Bu. Dadanya terasa sesak dan sakit karena asap, Bahkan ia pun telah melihat lidah api mulai mendekati tubuhnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sehingga tubuhnya merasa panas dan keringatnya pun terus mengucur deras. Betapa gugup dan paniknya Bee Kun Bu. ia berusaha mati-matian menghimpun hawa murninya untuk membebaskan seluruh jalan darahnya yang tertutup itu, tetapi tetap tidak berhasil Sebab Co Hiong menggunakan ilmu Sam Im Sin Ni untuk menutup seluruh jalan darahnya, lagi pula kondisi badan Bee Kun Bu masih lemah lantaran menyedot semacam racun. Perlahan-Iahan lidah api mulai menjilat tubuh Bee Kun Bu. Walau merasa sakit sekali, Bee Kun Bu sama sekali tidak bisa menjerit Kelihatannya, tidak lama lagi ia akan mati terbakar Berselang sesaat, ia sudah tidak mendengar suara apa pun lagi, dan orang-orang Miauw yang mengelilingi tempat itu mendadak berteriak sementara Lie Ceng Loan masih berdebat dengan Co Hiong, Ketika mendengar suara teriakan, mereka berhenti berdebat lalu memandang ke arah tumpukan kayu yang terbakar itu. Tampak orang-orang Miauw melangkah ke belakang Ternyata api sudah berkobar tinggi sekali, dan tumpukan kayu setinggi tiga meter itu kelihatan hampir roboh. Co Hiong cepat-cepat meloncat ke belakang, tetapi Lie Ceng Loan masih tetap berdiri di tempat "Nona Lie, cepat mundur!" Teriak Co Hiong. Ketika Co Hiong berteriak, tumpukan kayu itu ro-boh. Maka tubuh Bee Kun Bu langsung merosot ke dalam kobaran api, Lie Ceng Loan melihat sosok tubuh merosot ke dalam kobaran api, tetapi sama sekali tidak melihat jelas siapa orang itu. Tiba-tiba Lie Ceng Loan bersiul panjang, lalu melesat ke kobaran api itu tanpa banyak berpikir lagi. Ratusan orang Miauw, termasuk Tay Cih Su dan Co Hiong terkejut bukan main, ketika melihat Lie Ceng Loan melesat ke KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dalam kobaran api itu, Tiada seorang pun yang dapat mencegahnya, sebab tubuh Lie Ceng Loan telah melesat bagaikan kilat Lidah-lidah api menjilat tubuhnya, tapi gadis itu sama sekali tidak merasakannya, Saat ini, ia masih tidak tahu bahwa orang yang akan ditolongnya itu Bee Kun Bu. Ia menempuh bahaya menolong orang itu, hanya terdorong oleh rasa kemanusiaan saja. Lie Ceng Loan menyambar tubuh Bee Kun Bu, kemudian dilemparkannya ke luar. Karena ia mengerahkan tenaganya, maka tubuhnya sendiri merosot ke bawah. Betapa terkejutnya gadis itu. ia cgpat-cepat menghimpun hawa murninya agar tubuhnya melambung ke atas, lalu berjungkir balik meninggalkan kobaran api. Setelah sepasang kakinya menginjak tanah, barulah ia menarik nafas lega sambil memandang ke depan, Tampak orang yang ditolongnya itu tergeletak beberapa meter di hadapannya. Lie Ceng Loan masih belum melihat jelas siapa orang itu. Namun ia bersyukur dalam hati karena telah berhasil menyelamatkan nyawa orang tersebut Lie Ceng Loan melangkah mendekati orang itu, kemudian membungkukkan badannya dan menepuk bahu orang itu seraya berkata. "Cepatlah engkau kabur, kalau tidak mereka pasti.,.," Ucapan gadis itu terhenti mendadak Ternyata ia telah melihat jelas orang tersebut yang tidak lain Bee Kun Bu. Semula Lie Ceng Loan masih mengira bahwa matanya salah lihat Namun setelah memperhatikan dengan seksama, meledaklah tangisnya, karena yang dilihatnya itu memang benar Bee Kun Bu. "Kakak Bu!" Serunya sambil mendekap di dada Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lie Ceng Loan menangis bukan karena berduka, melainkan saking gembiranya karena teringat akan dirinya yang menempuh bahaya untuk menolong orang tersebut, yang tidak lain Bee Kun Bu. Apa yang akan terjadi seandainya ia tadi tidak menempuh bahaya ,jtu? Bukankah Bee Kun Bu akan mati terbakar? Bee Kun Bu sendiri pun tidak menyangka, kalau yang menolong dirinya justru Lie Ceng Loan, Dapat dibayangkan betapa girangnya dan terkejutnya pemuda itu. sementara Lie Ceng Loan masih menangis mendekap di dadanya, sama sekali tidak tahu kalau jalan darah Bee Kun Bu telah ditotok orang. Berselang sesaat, barulah Lie Ceng Loan tersentak, karena melihat Bee Kun Bu diam saja, Semula ia mengira Bee Kun Bu telah mati, maka ia langsung menatap wajah Bee Kun Bu. sepasang mata Bee Kun Bu terbeliak menatap Lie Ceng Loan, namun mulutnya sama sekali tidak bersuara. Kini gadis itu tersadar, tahu kalau jalan darah Bee Kun Bu ditotok orang. "Kakak Bu!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Lie Ceng Loan tertawa dengan air mata masih berderai. "Aku sungguh bodoh!" Gadis itu segera membebaskan jalan darah Bee Kun Bu yang tertotok sedangkan racun yang melemahkan tubuh Bee Kun Bu, telah punah di saat tumpukan kayu yang berkobar itu roboh. Oleh karena itu, setelah jalan darahnya yang tertotok itu bebas, Bee Kun Bu langsung meloncat bangun, pada waktu bersamaan, mereka berdua merasa ada sesuatu yang aneh di sekitar mereka, Ternyata tempat itu telah berubah menjadi sunyi, Kemudian mereka menengok ke sana ke mari. Tumpukan kayu itu telah habis terbakar, hanya tampak bara di situ. sedangkan ratusan orang Miauw mengelilingi KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mereka, dan yang berdiri paling dekat dengan mereka adalah Tay Cih Su. Semua orang Miauw, itu terus menatap Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, tapi tiada seorang pun yang bersuara, sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak tahu, entah sudah berapa lama orang-orang itu mengelilingi mereka. "Aaaakh.J" Bee Kun Bu menarik nafas panjang dan bertanya. "Di mana Co Hiong?" "Orang itu jahat sekali," Sahut Lie Ceng Loan. "Dia tahu engkau yang dibakar, tapi tidak mau memberitahukan padaku, Untung aku tidak pereaya omongan-nya." "Hm!" Dengus Bee Kun Bu. "Dia bukan cuma tahu, bahkan dia pula yang mengusulkan agar aku dibakar." "Oh?" Lie Ceng Loan mengerutkan kening lalu me-noleh, tetapi tidak melihat Co Hiong. Bee Kun Bu tahu, Co Hiong pasti sudah kabur ia menarik nafas dalam-dalam sambil menatap Tay Cih Su dengan wajah dingin. Tay Cih Su! Kini engkau sudah harus tahu, bahwa engkau telah tertipu," Ujar Bee Kun Bu. Tidak," Tay Cih Su menggeleng-gelengkan kepala. "Kenapa masih tidak?" Tanya Bee Kun Bu dengan kening berkerut "Kalau bukan karena Nona ini, saat ini engkau pasti berubah jadi dewa dan pasti menolong kami membasmi Liat Pah To itu," Sahut Tay Cih Su. Tay Cih Su...." Bee Kun Bu memandangnya dengan terbelalak "Kalau begitu, engkau masih ingin membakar aku?" Tay Cih Su maju dua langkah, kemudian mendadak menjatuhkan diri berlutut di hadapan mereka berdua, itu sangat mengejutkan Bee Kun Bu dan Ue Ceng Loan. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Eh? Engkau mau apalagi?" Tanya Bee Kun Bu heran. Tay Cih Su tidak menyahut, malah ratusan orang Miauw itu pun segera ikut berlutut, dan sekaligus menyembah di hadapan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. "Kalian mau bicara apa, bicaralah!" Ujar Bee Kun Bu. "Nona ini pasti Sang Dewi dari kahyangan nyatanya tadi melayang ke kobaran api, tapi tidak terbakar sama sekali," Sahut Tay Cih Su. "JadL,." Air muka Bee Kun Bu langsung berubah. "Kalian juga ingin membakarnya?" "Kami tidak berani," Ujar Tay Cih Su. "Kalau begitu, kalian menghendaki apa?" Tanya Bee Kun Bu dengan kening berkerut "Kami hanya ingin bermohon pada Sang Dewi, agar sudi membantu kami membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu," Jawab Tay Cih Su sambil membenturkan kepalanya di tanah. "Ngl" Bee Kun Bu manggut-manggut Tay Cih Su, kami pasti membantu kalian, Tetapi kalian jangan ter-buru-buru, pokoknya kami sudah mengabulkan permintaan kalian." Terimakasiht" Ucap Tay Cih Su sambil bangkit berdiri Tay Cih Su, mari kita berunding dulu!" Ujar Bee Kun Bu. "Bagaimana cara menuju Tok Sui Tong dan bagaimana kekuatan Liat Pah To serta Swat Lo Kongcu di sana." "Kakak Bu! Siapa sih Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu?" Tanya Lie Ceng Loan mendadak "Dua penjahat di daerah Miauw ini," Sahut Bee Kun Bu memberitahukan. "Guru kita bertiga terkurung di Tok Sui Tong itu, sedangkan Swat Lo Kongcu telah menipu senjata Teng Thian Sin Cin." "Apakah kepandaian mereka tinggi sekali?" Tanya Lie Ceng Loan. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ya." Bee Kun Bu mengangguk Tapi Kakak Pek dan Saudara Sie Bun sudah datang ke mari. Kita berempat dan ditambah ratusan orang Miauw di sini, mungkin bisa melawan mereka." "Kalau begitu, mari kita berangkat ke Tok Sui Tong sekarang saja!" Ujar Lie Ceng Loan. "Untuk apa berunding lagi?" "Tay Cih Su! Tolong bawa kami ke Tok Sui Tong itu!" Ujar Bee Kun Bu pada Tay Cih Su itu. "Baik," Tay Cih Su mengangguk "Walau mereka berdua sangat kejam, tapi masih tidak berani membunuhku "Kenapa?" Tanya Lie Ceng Loan heran. "Sebab aku bisa kesurupan jin dan lain sebagainya," Sahut Tay Cih Su sungguh-sungguh. "Oh?" Lie Ceng Loan tertawa geli "Kenapa engkau tertawa? Kalau aku tidak memiliki kepandaian gaib itu, mungkin diriku sudah lama mati di tangan Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu," Ujar Tay Cih Su. Bee Kun Bu khawatir Tay Cih Su itu akan ter-singgung, maka ia segera memberi isyarat pada Lie Ceng Loan, agar gadis itu diam. Lie Ceng Loan meleletkan lidahnya, dan tidak berani bersuara lagi. Tak seberapa lama kemudian, mereka bertiga ke luar dari lembah itu, dan barulah Tay Cih Su menarik nafas panfang. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menoleh ke arah Tay Cih Su, dan Dukun Sakti itu segera berkata memberitahukan "Dua tahun lalu aku telah memimpin orang-orang untuk menyerang Tok Sui Tong, tapi hampir separuh orang-orang yang kupimpin itu mati di tangan Tok Sui Tong. Sebab tempat itu sangat berbahaya, maka sulit untuk memperoleh kemenangan di sana." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bagaimana situasi tempat itu?" Tanya Bee Kun Bu. "Sulit dijelaskan." Tay Cih Su menggelengkan kepala. "Nanti sampai di sana engkau akan mengetahuinya." Bee Kun Bu tidak banyak bertanya lagi, dan terus mengikuti Tay Cih Su itu, Tak terasa, hari pun sudah mulai senja. Mereka telah melewati beberapa buah bukit, dan beberapa saat kemudian sampailah di atas sebuah puncak. "Kalian berdua sudah melihat?" Tanya Tay Cih Su sambil menunjuk ke bawah. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan memandang ke bawah, Di sana tampak sebuah telaga yang amat besar. Sungguh indah telaga itu, apalagi tertimpa sinar matahari senja, permukaan telaga itu tampak kemerah-merahan. Di tengah-tengah telaga itu, terdapat sebuah pulau yang penuh ditumbuhi pepohonan dan rumput-rumput hijau. Di pulau itu tampak sebuah gunung dan rumah-rumah batu. "Apakah itu Tok Sui Tong?" Tanya Bee Kun Bu. "Benar." Tay Cih Su mengangguk sambil menarik nafas.H sebetulnya pulau itu berpenghuni hampir sepuluh ribu orang, Namun beberapa tahun lalu, Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu mengusir mereka dan banyak di antara mereka yang tidak mau pergi, ditenggelamkan di telaga itu." "Sungguh kejam mereka berdua!" Lie Ceng Loan menggeleng-gelengkan kepala. " "Kalian lihat, rumah batu yang berada di puncak gunung itu adalah tempat tinggal Liat Pah To bersama Swat" Lo Kongcu, Di tempat itu juga terdapat penjaga yang mengawasi telaga, Kalau ada apa-apa di permukaan telaga itu, mereka pasti mengetahuinya." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "ltu tidak perlu kita takuti," Ujar Lie Ceng Loan. "Ada sesuatu yang tidak diketahui DewL." Sahut Tay Cih Su. "Hi hi!" Lie Ceng Loan tertawa cekikikan karena Tay Cih Su memanggilnya Dewi, Tay Cih Su melanjutkan tanpa menghiraukan suara tawanya. "Swat Lo Kongcu memelihara ratusan ekor burung buas, yaitu burung elang merah yang sangat besar dan buas, sepasang cakar elang merah itu mampu mengangkat batu besar Kalau ada perahu menuju pulau itu, maka burungburung elang merah mengangkat batu dan ditimpakan pada perahu tersebut." "Apakah tiada seorang yang mahir berenang menuju pulau itu?" Tanya Bee Kun Bu mendadak Tempat itu disebut Tok Sui Tong...." Tay Cih Su tersenyum getir Terkejutlah Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, sehingga mereka berdua bertanya serentak "Apakah air telaga itu beracun?" "Ya." Tay Cih Su mengangguk "Telaga itu begitu besar, bagaimana mungkin airnya beracun?" Bee Kun Bu kurang pereaya. "Air telaga itu.-." Tay Cih Su memberitahukan. "Kami menamai Tho Hoa Sui (Air Bunga Persik)." Bee Kun Bu memandang ke arah telaga itu lagi. Walau hari sudah mulai gelap, namun permukaan telaga itu masih tampak kemerah-merahan bagaikan warna buah persile Ternyata warna itu bukan karena tertimpa oleh sinar matahari senja, melainkan memang begitu warna air telaga tersebut "Air telaga itu bersumber pada sebuah air terjun di dalam sebuah lembah." Tay Cih Su menjelaskan "Di dalam lembah itu tumbuh pohon persik liar yang buahnya mengandung KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ racun, sedangkan air terjun itu mengalir melewati lembah tersebut menuju telaga, otomatis air telaga jadi beracun, Kalian lihat, bukankah tampak tulang belulang di pinggir telaga itu?" Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan memandang ke pinggir telaga itu, Di situ tidak tumbuh pohon maupun rumput apa pun, hanya terlihat tulang belulang binatang, Mungkin binatang-binatang di sana meminum air telaga itu, akhirnya mati keracunan di situ. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Kalau begitu, apabila perahu terbalik, bukankah orang di dalam perahu pasti mati?" Ujar Lie Ceng Loan. "Benar." Tay Cih Su mengangguk "Oleh karena itu, kami mohon bantuan Dewi," Mendengar itu, Lie Ceng Loan tersenyum getir sambil memandang Bee Kun Bu. Mereka berdua tahu, bahwa tidak gampang menolong Kun Lun Sam Cu yang terkurung di Tok Sui Tong itu. "Bagaimana kalau kita ke sana di malam hari?" Tanya Bee Kun Bu mendadak "ltu tidak bisa sama sekali," Sahut Tay Cih Su sambil menggelengkan kepala. "Kenapa?" Bee Kun Bu menatapnya "Sebab di malam hari, ratusan elang merah terus-menerus terbang di atas telaga itu...." Ketika Tay Cih Su berkata sampai di sini, mendadak terdengar suara pekikan yang tak menyedapkan telinga, Tay Cih Su segera menunjuk ke depan. "Lihatlah!" Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan memandang ke arah yang ditunjuk Tay Cih Su. Tampak ratusan elang merah terbang kian ke mari di atas telaga, dan sepasang cakar burungburung itu pun mencengkeram batu yang berukuran cukup besar, bersiap menimpa apabila ada perahu berlayar di telaga itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak Bu!" Lie Ceng Loan mengerutkan kening. "Bagaimana baiknya?" Bee Kun Bu berpikir lama sekali barulah berkata kepada Tay Cih Su. "Engkau boleh pulang sekarang, tapi utuslah orangorangmu mencari ke dua temankut Kali ini jangan sampai salah lagi!" Pesan Bee Kun Bu. "Ke dua temanku itu bernama Pek Yun Jlui dan Sie Bun Yun, Kalau menemukan mereka, tolong suruh mereka ke mari, kami tunggu mereka di sini." "Ya." Tay Cih Su mengangguk, lalu meninggalkan Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu. "Kakak Bu!" Ujar Lie Ceng Loan. "Kita merobohkan partai Thian Liong, Kim Hun Tokouw di Pit Sia Kiong dan Kai Thian Kauw, kita meraih kemenangan dalam keadaan krisis, Tapi kali ini,.,." "Adik Loan!" Bee Kun Bu menatapnya. "Bagaimana kali ini?" "Kali ini tujuan kita justru ingin menolong guru bertiga.,." Jawab Lie Ceng Loan dengan air mata mulai berderai. "Namun kelihatannya tiada harapan, sebab kita sama sekali tidak mampu mendekati pulau itu." Bee Kun Bu terdiam, karena apa yang dikatakan Lie Ceng Loan memang berdasarkan kenyataan, lama sekali barulah ia membuka mulut "Adik Loan, aku yakin pasti ada jalan, Engkau jangan terlampau cemas!" "Jalan apa?" Tanya Lie Ceng Loan sambil menatapnya. "Lebih baik kita tunggu Kakak Pek dan Saudara Sie Bun ke mari saja," Sahut Bee Kun Bu. "Sekarang mari kita beristirahat!" "Kakak Bu!" Lie Ceng Loan menarik nafas. "Aku tidak bisa tidur." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Karena Lie Ceng Loan tidak mau tidur, maka Bee Kun Bu tetap berdiri di sisi gadis itu, dan mereka berdua terusmenerus memandang ke arah telaga. Telaga itu tampak begitu indah, Airnya pun tenang kemerah-merahan, Kalau mereka berdua tidak tahu, bagaimana mungkin pereaya bahwa air telaga itu mengandung racun ? "Kakak Bu!" Tanya Lie Ceng Loan. "Menurutmu apa yang sedang dialami guru bertiga di pulau itu?" "Adik Loan, itu tidak perlu diceniaskan," Sahut Bee Kun Bu. "Kakak Bu, guru bertiga pasti sedang disiksa!" Ujar Lie Ceng Loan sambil memandangnya. "Kenapa engkau tidak merasa cemas ?" "Adik Loan, apakah engkau lupa? Guru bertiga masih dalam keadaan tidak waras.,.," "ltu lebih celaka." Air mata gadis itu mulai meleleh. sesungguhnya Bee Kun Bu sangat cemas dan berduka dalam hati, tapi tidak diperlihatkan di hadapan Lie Ceng Loan. itu agar tidak membuat gadis tersebut bertambah sedih. "Karena guru bertiga dalam keadaan tidak waras, maka tidak merasakan apa-apa," Ujar Bee Kun Bu dengan suara rendah. "Aaakh...!" Lie Ceng Loan menarik nafas, kemudian mendadak berjalan ke bawah. "Adik Loan!" Bee Kun Bu terkejut "Engkau mau ke mana?" TOau ke telaga itu melihat-lihat," Sahut Lie Ceng Loan. Tunggu!" Seru Bee Kun Bu. "Aku akan menemanimu ke sanaPV ***** KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bab ke 36 - Menyeberang Telaga Beracun Dengan Pakaian Aneh! Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terus berjalan menuju telaga itu, dan tak seberapa lama kemudian, mereka sudah sampai di tepi nya. seketika itu juga Lie Ceng Loan terbelalak ternyata gadis itu melihat begitu banyak tulang belulang yang berserakan di tepi telaga tersebut, otomatis membuatnya merinding. Lie Ceng Loan segera menggenggam tangan Bee Kun Bu erat-erat Mereka berdua berdiri di tepi telaga, Memang indah sekali telaga itu, Mendadak tampak sosok bayangan berkelebat ke tepi telaga, Ternyata seekor rusa yang ingin minum. "Hei! Rusa kecil, jangan minum! Air itu beracun!" Seru Lie Ceng Loan. Seruan Lie Ceng Loan membuat rusa itu terkejut, dan langsung meloncat, tapi ujung lidahnya telah menyentuh air telaga. Rusa itu meloncat pergi, namun kemudian terkulai Lie Ceng Loan segera melesat ke arah rusa itu, Kaki belakang rusa tersebut masih bergerak sedikit, namun kemudian tak bergerak lagi, Ternyata rusa itu telah mati. Lie Ceng Ldan berdiri tertegun di sisi rusa, sedangkan Bee Kun Bu sudah menyusul gadis itu lalu berdiri di sampingnya. "Adik Loan, kita harus menjauh!" Bisik Bee Kun Bu. "Kalau kita kurang berhati-hati dan sampai terkena pereikan air telaga itu, tentunya kita akan celaka." Gadis itu mengangguk lalu bersama Bee Kun Bu menjauhi telaga beracun itu, Kemudian mereka berdua berdiri sejenak di situ, Berselang sesaat, mereka kembali ke atas karena khawatir Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun telah menyusul ke sana. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Begitu sampai di tempat itu, mereka berdua duduk di bawah pohon rindang, Lie Ceng Loan bersandar di dada Bee Kun Bu, sedangkan Bee Kun Bu bersandar pada pohon tersebut. Tak seberapa lama, gadis itu tertidur pulas, Setelah Lie Ceng Loan tertidur pulas, tak lama Bee Kun Bu pun ikut pulas. Ketika mereka terjaga, hari sudah pagi Wajah Lie Ceng Loan tampak segar dan cerah, ia memandang Bee Kun Bu seraya berkata. "Kakak Bu, nyenyakkah tidurmu?" "Nyenyak sekali." Bee Kun Bu mengangguk "Bagai-nana tidurmu?" Tanyanya. "Juga nyenyak seka!i...." Mendadak terdengar suara menyelak, Ternyata suara Pek Yun Hui yang berasal dari balik sebuah batu besar "Karena kalian sedang tidur begitu nyenyak, maka kami tidak mau mengganggu kalian ketika kami sampai di sini." "Kakak Pek!" Seru Lie Ceng Loan girang. Kemudian muncul dua sosok bayangan dari balik batu besar itu, yang tidak lain Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun. "Kapan kalian berdua sampai di sini?" Tanya Bee Kun Bu. "Ketika kami sampai di sini, kalian berdua dalam keadaan pulas." Sahut Sie Bun Yun. Tiba-tiba Lie Ceng Loan teringat akan dirinya yang tertidur dalam pangkuan Bee Kun Bu. seketika juga wajahnya memerah, Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui memandangnya sambil tersenyum, sehingga membuat wajah gadis itu bertambah merah. "Kakak Pek! Tahukah kalian urusan sangat serius?" Ujar 8ee Kun Bu mendadak "Bahkan juga genting sekali." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kami tidak tahu sama sekali," Sahut Sie Bun Yun. "Setelah berpisah denganmu, kami kehilangan jalan, Akhirnya kami bertemu beberapa orang Miauw, Orang itu mengatakan bahwa kalian menunggu kami di sini. sebetulnya urusan apa yang sangat serius dan genting sekali?" "Aaakh...." Bee Kun Bu menarik nafas panjang "Panjang sekali kalau dituturkan," "Tidak apa-apa," Ujar Pek Yun Hui dan yakin pasti ada sesuatu yang amat penting. Tuturkan perlahan-lahan agar kita berempat bisa berunding bersama!" Bee Kun Bu segera menutur tentang dirinya bertemu Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu, juga mengenai Teng Thian Sin Cin yang ditipu oleh Swat Lo Kongcu itu dan lain sebagainya. Setelah mendengar penuturan Bee Kun Bu, Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui memandang ke bawah yaitu ke arah telaga beracun, permukaan telaga beracun itu tampak begitu tenang, indah dan kemerah-merahan. Kening Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui berkerut-kerut begitu melihatnya. "Kakak Pek!H ujar Lie Ceng Loan terisak. "Bagai-mana menurutmu? Apakah kita tiada harapan sama sekali?" Pek Yun Hui diam saja, namun Sie Bun Yun yang menyahut "Nona Lie jangan putus asal Di dunia ini tiada urusan yang tak dapat diselesaikan." "Kakak Sie Bun, kalau begitu bagaimana cara kita ke Tok Sui Tong itu?" Tanya Lie Ceng Loan. "InL. belum terpikirkan sementara ini," Jawab Sie Bun Yun sambil menarik nafas. "Kakak Sie Bun, aku tahu tiada jalan untuk menolong guruguruku. Engkau mengatakan begitu tadi hanya untuk menghibur hatiku saja," Ujar Lie Ceng Loan sambil menggeleng-gelengkan kepala. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Adik Loan!" Pek Yun Hui memegang bahunya. "Ja-ngan berduka! Engkau mempereayai kata-kataku, kan?" "Ya." Lie Ceng Loan mengangguk "Kalau begitu, engkau tenang saja!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Pek Yun Hui menepuk bahunya. "Kakak Pek!" Lie Ceng Loan menunjuk pulau yang ada di tengah-tengah telaga itu. "Guru-guruku berada di pulau itu, bagaimana mungkin aku bisa tenang?" "Adik Loan, bagaimana bahayanya istana Pit Sia Kiong dan markas Kai Thian Kauw di dalam perut gunung? Bukankah kami tetap dapat meloloskan diri?" Lie Ceng Loan tidak berkomentar apa pun, hanya menarik nafas sambil menggeleng-gelengkan kepala. sedangkan Sie Bun Yun, Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu mulai berunding, Setelah berunding beberapa saat lamanya, Sie Bun Yun berkata. "Kita boleh mencoba membuat sebuah perahu dan satu orang-orangan dari rumput, lalu kita dorong ke telaga beracun itu, kita lihat bagaimana akibatnya." "Ngmmm!" Pek Yun Hui manggut-manggut. "Boleh kita coba cara itu." Kemudian mereka berempat menuruni bukit menuju telaga beracun, Begitu sampai di sana, mereka langsung bergotongroyong membuat sebuah perahu, kemudian menaruh orangorangan dari rumput ke dalam perahu itu. Kemudian mereka berempat mendorong perahu tersebut ke telaga beracun. Pek Yun Hui, Sie Bun Yun, Bee Kun Bu dan Ue Ceng Loan terus memandang perahu itu dengan penuh perhatian Namun mereka berempat tidak berani berdiri terlampau dekat dengan telaga beracun, melainkan di luar jarak tujuh delapan depa. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sementara perahu itu terus terapung ke tengah telaga dengan tenangnya dan tidak terjadi suatu apa pun. Ternyata Tay Cih Su itu cuma omong kosong!" Ujar Bee Kun Bu. "Belum tentu," Sahut Pek Yun Hui memberitahukan Tadi aku mendengar suara aneh di pulau itu, mungkin sebentar lagi akan terjadi sesuatu." Di antara mereka, memang Pek Yun Huilah yang berkepandaian pating tinggi, Maka pendengarannya pun sangat tajam, ia mengatakan tadi mendengar suara aneh di pulau itu, namun yang lain sama sekali tidak mendengarnya. Karena Wanita Karya Kho Ping Hoo Badai Laut Selatan Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo