Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 104


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 104


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   Bee Kun Bu tidak begitu pereaya, Namun tak lama suara aneh itu telah terdengar jelas, yaitu suara pekikan elang merah.   seketika juga, tampak bayangan merah bagaikan gumpalan awan melayang ke atas dari pulau itu, Burungburung elang merah itu berjumlah ratusan ekor, dan sepasang cakar masing-masing mencengkeram sebuah batu yang cukup besar.   Begitu sampai di atas perahu, elang-elang merah itu menjatuhkan batu yang dicengkeramnya untuk menimpa perahu tersebut seketika perahu itu menjadi miring, bahkan kemudian hancur berantakan tertimpa batu.   Pek Yun Hui menarik nafas panjang, sedangkan Lie Ceng Loan mulai menangis terisak-isak.   Sie Bun Yun berjalan mondar-mandir dengan kening berkerut-kerut, berselang beberapa saat, mendadak ia seketika juga, tampak bayangan merah bagaikan gumpalan awan melayang ke atas dari pulau rtu, Burung-burung elang merah itu berjumlah ratusan ekor, dan sepasang cakar masing-masing mencengkeram sebuah batu yang cukup besar BegKu sampai di atas perahu, eiang-elang merah itu menjatuhkan batu yang dicengkeramnya untuk menimpa perahu tersebut seketika perahu rtu menjadi mlrlng, bahkan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kemudian hancur berantakan tertimpa batu, Bee Kun Bu terbelalak menyaksikan kejadian itu. Ia bersorak girang.   "Aku punya akal!"   Serunya. seketika enam pasang mata langsung mengarah padanya.   "Akal apa?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Akal ini pasti dapat di laksanakan,"   Sahut Sie Bun Yun. Tapi bukanberdasarkan kekuatan kita berempat, melainkan harus dibantu Tay Cih Su."   "Kalau begitu memang tidak masalah, sebab Tay Cih Su berharap bantuan kita, maka dia pun harus membantu kita pula,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Para anak buah Tay Cih Su, rata-rata terdiri dari kaum muda yang berbadan kekar, jadi kita dapat menyuruh untuk membuat sebuah perahu besar. Di atas perahu kita tutup dengan kulit sapi, dan di atasnya lagi dipasang jala."   Ujar Sie Bun Yun memberitahukan "Kalau burung-burung elang merah itu menimpa perahu kita dengan batu, perahu kita tidak akan rusak, sebab semua batu itu akan masuk ke jala, dan apabila jala itu bolong, masih ada kulit sapi yang dapat menampung batu-batu itu."   "Masuk akal,"   Ujar Pek Yun Hui sambil tertawa gembira.   "Jadi batu-batu itu tidak akan jatuh ke telaga, maka air telaga tidak akan muncrat."   "Kalau begitu, aku akan segera menggambar rangka perahu itu,"   Ujar Sie Bun Yun sungguh-sungguh.   "Agar orangorang Miauw bisa cepat-cepat membuat perahu yang kita inginkan itu."   "Kakak Sie Bun, itu membutuhkan waktu berapa lama?"   Tanya Lie Ceng Loan mendadak pertanyaan gadis itu membuat Sie Bun Yun tertegun ia berpikir sejenak, setelah itu barulah menjawab    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Orang-orang Miauw kurang ahli dalam hal pembuatan perahu, maka membutuhkan waktu kira-kira dua bulan, itu pun harus dikerjakan siang malam."   Mendengar itu, Lie Ceng Loan diam, tidak bersuara lagi, sedangkan Bee Kun Bu terus mengerutkan kening.   "Saudara Sie Bun, kenapa harus membutuhkan waktu begitu lama?"   Tanyanya.   "Sebab kita harus membuat sepuluh buah perahu besar."   Sie Bun Yun memberitahukan "Apa?"   Bee Kun Bu terbelalak "Kita'cuma berempat, kenapa harus membutuhkan sepuluh buah perahu?"   "Saudara Bee harus tahu, Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu pasti mempunyai anak buah di pulau itu. sedangkan kita cuma berempat, maka alangkah baiknya Tay Cih Su juga ikut menyerbu ke pulau itu bersama anak buahnya."   Sie Bun Yun menjelaskan "Karena itu, kita membutuhkan sepuluh buah perahu besar."   Bee Kun Bu diam, Memang sudah tiada jalan lain, hanya saja cara itu terlampau memakan waktu, Apa boleh buat, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan harus bersabar "Sekarang kita harus berangkat ke tempat Tay Cih Su,"   Ujar Sie Bun Yun Kemudian mereka berempat berangkat ke tempat tinggal Tay Cih Su.   ***** Mereka berempat sudah tiba di lembah itu.   Tay Cih Su dan orang-orang Miauw menyambut kedatangan mereka dengan tepuk sorak dan bef loncat-loncatan Sie Bun Yun segera membeberkan tentang rencana nya, dan Tay Cih Su menyetujuinya.   Karena itu, Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui mulai sibuk, sebab mereka harus menyuruh orang-orang Miauw mencari rotan untuk membuat jala, bahkan harus berburu sapi liar di dalam hutan untuk diambil ku!itnya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan cuma melamun, terutama Lie Ceng Loan. Gadis itu duduk termenung di atas sebuah batu, kelihatannya sedang memikirkan sesuatu.   "Adik Loan!"   Bee Kun Bu menghampirinya "Apa yang sedang engkau pikirkan?"   "Belum terpikirkan olehku, tetapi setelah terpikir-kan, aku pasti memberitahukan padamu,"   Sahut Lie Ceng Loan.   Karena gadis itu menjawab begitu, Bee Kun Bu tidak mau mengganggu nya, ia berjalan pergi membaurkan diri dengan orang-orang Miauw membantu untuk mereka membikin jala.   Tujuh hari kemudian, mereka baru selesai membuat satu rangka perahu, Bee Kun Bu menarik nafas panjang, ia tidak tahu kapan bisa berangkat ke Tok Sui Tong.   "Kakak Bu!"   Mendadak terdengar suara seruan Lie Ceng Loan.   "Cepat ikut aku!"   "Ke mana?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Pergi melihat suatu benda, engkau pasti senang melihatnya,"   Sahut Lie Ceng Loan.   "Benda apa?"   Tanya Bee Kun Bu sambil menghampiri gadis itu.   "Sssst!"   Lie Ceng Loan memberi isyarat "Jangan sampai Kakak Pek mendengar!"   "Oh?"   Bee Kun Bu terheran-heran, Kemudian ia mengikuti Lie Ceng Loan.   Tak seberapa lama kemudian mereka sudah sampai di depan sebuah gua, Gadis itu menggeserkan batu-batu di depan gua, lalu menyalakan obor dan berjalan ke dalam, Bee Kun Bu mengikutinya dari belakang Kira-kira beberapa depa, sudah tampak benda-benda hitam menumpuk di sudut gua.   Entah benda apa itu? Lie Ceng    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Loan berhenti di situ, sedangkan Bee Kun Bu tampak tidak mengerti "Adik Loan, sebetulnya engkau mengajakku ke mari melihat benda apa?"   Tanyanya heran.   "Benda-benda ini yang kumaksudkan,"   Sahut Lie Ceng Loan sambil tertawa.   "Benda apa itu?"   Bee Kun Bu mengerutkan kening.   Lie Ceng Loan membungkukkan badannya, lalu mengambil benda itu dan sekaligus diperlihatkan pada Bee Kun Bu, Ternyata dua stel pakaian aneh yang apabila dipakai seluruh badan pemakainya akan tertutup semua, Pada bagian atas pakaian itu tampak semacam kristal Setelah melihat pakaian itu, Bee Kun Bu mengerti maksud tujuan Lie Ceng Loan.   "Engkau ingin berangkat ke Tok Sui Tong duluan?"   Tanya Bee Kun Bu sambil menatapnya.   "Kakak Bu, setiap malam aku selalu bermimpi dan dalam mimpiku, aku melihat guru sedang disiksa, Maka aku,.,."   Mata gadis itu mulai bersimbah air.   "Aku sudah tidak sabar menunggu lagi."   "Adik Loan!"   Bee Kun Bu menarik nafas.   "Aku pun begitu."   "Kakak Bu, kalau begitu mari kita berangkat ke Tok Sui Tong!"   Ajak Lie Ceng Loan.   Bee Kun Bu tidak menyahut, melainkan memandang ke dua stel pakaian aneh itu, dan segeralah Lie Ceng Loan menjelaskan "Seorangtua suku Miauw yang mengajarku Kalau mengenakan pakajan ini, kita tidak akan kemasukan air, dan aku telah mencobanya beberapa kali,"   "Apa?"   Bee Kun Bu terkejut "Engkau telah mencoba pakaian ini di telaga beracun itu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tidak. Aku cuma mencobanya di sebuah telaga kecil,"   Sahut Lie Ceng Loan dan menambahkan "Kata orangtua Miauw itu, pakaian ini dibuat dari semacam kulit yang tidak melekat air, lagi pula telah dipoles dengan berbagai macam minyak Kita masih bisa berenang seperti biasa di dalam air walau mengenakan pakaian ini."   "Adik Loan, lebih baik kita berunding dengan Kakak Pek dulu!"   Usul Bee Kun Bu.   "Aku telah berpikir, apabila berunding dengan me-reka, kita pasti tidak jadi berangkat ke Tok Sui Tong, sebab mereka pasti akan melarang...."   Tapi...."   Bee Kun Bu berjalan mondar-mandir, lama sekali barulah mengangguk "Baiklah, Kalaupun kita tidak berhasil menolong guru, tentunya kita masih bisa menyelidiki keadaan pulau itu."   Lie Ceng Loan manggut-manggut.   Kemudian mereka berdua mengambil pakaian aneh itu, dan langsung meninggalkan gua tersebut.   sementara hari sudah mulai gelap, Sie Bun Yun dan Pek Yun Hui menyalakan obor, lalu membantu orang-orang Miauw membuat perahu, sama sekali tidak memperhatikan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   sedangkan mereka berdua sudah menuju ke telaga beracun itu, Berselang beberapa saat kemudian, mereka berdua sudah tiba di pinggir telaga, Ke duanya lalu mengenakan pakaian aneh itu.   Karena bagian atas memakai semacam kristal, maka setelah mengenakan pakaian itu, mereka berdua masih bisa melihat apa yang ada di sekitarnya, Kemudian ke duanya mencari batu yang cukup besar, Dengan membawa batu itu mereka berjalan ke telaga.   Ternyata batu itu untuk memberatkan badan mereka, agar bisa tenggelam Setelah badan mereka teng-gelam, batu itu dilepaskan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mereka berpegangan tangan sambil berenang di dalam air, memang luar biasa sekali pakaian aneh itu, sama sekali tidak kemasukan air.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terus berenang, Kira-kira satu jam kemudian, mereka sudah tiba di pulau itu.   Dengan hati-hati sekali membuka pakaian aneh tersebut, dan disembunyikan di dalam sebuah gua.   Kemudian ke duanya sama memperhatikan pulau.   Sunyi sekali, karena sudah larut malam.   Mereka berdua melangkah dengan hati-hati sekali, Di pulau tampak hanya ada beberapa pepohonan Ke duanya terus melangkah Berselang beberapa saat, mereka berada di sebidang tanah kosong.   Ternyata mereka sudah berada di kaki bukit di pulau itu.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berhenti Sayup-sayup mereka mendengar suara musik di puncak, Mung-kin Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu sedang bersenang-senang di atas sana.   "Kakak Bu, bagaimana kalau kita pergi ke atas saja?"   Tanya Lie Ceng Loan. Bee Kun Bu berpikir, mereka berdua menempuh bahaya ke mari. Tentunya harus naik ke bukit itu.   "Baik!"   Bee Kun Bu mengangguk Tapi kita harus berhatihati!"   Lie Ceng Loan manggut-manggut Kemudian mereka menuju ke atas melalui jalan kecil, Tentunya mereka pun tahu, jalan kecil yang menuju ke atas itu pasti ada penjaganya, Oleh karena itu, setelah beberapa depa kemudian, mereka tidak melalui jalan kecil itu lagi, melainkan memanjat tebing.   Karena sama-sama berkepandaian tinggi, tidak sulit bagi mereka untuk memanjat tebing, Tak beberapa lama, mereka sudah sampai di puncak, Tampak beberapa rumah batu yang sangat indah di situ.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan bersembunyi di balik sebuah batu besar Terdengar suara musik mengalun ke luar dari salah sebuah rumah batu itu, Kecuali itu tidak terdengar suara lain.   Mereka berdua saling memandang, lalu manggut manggut dan bersama melesat ke sisi rumah batu itu, Suara musik itu semakin terdengar jelas, diiringi pula suara tawa lelaki dan wanita.   Perlahan-lahan Bee Kun Bu membuka jendela di rumah itu, Kemudian ia pun memandang ke dalam, Lie Ceng Loan juga ikut memandang ke dalam, seketika wajahnya berubah kemerah-merahan, dan langsung berpaling ke tempat lain.   sedangkan hati Bee Kun Bu sudah berdebar-debar tidak karuan begitu memandang ke dalam, Ternyata di dalam terdapat sebuah ruang besar yang sangat indah dan mewah, Beberapa gadis sedang bermain musik, Tampak Liat Pah To tidak mengenakan baju atas, bereumbu-cumbuan dengan Swat Lo Kongcu.   Bee Kun Bu menoleh ke arah Lie Ceng Loan seraya memberi isyarat Gadis itu manggut-manggut, Latu ke duanya berendap-endap menuju ke sebuah pintu, De-ngan hati-hati sekali Bee Kun Bu mendorong pintu itu, Setelah terbuka ia memandang ke dalam, Hanya terdapat sebuah lorong tidak tampak ada orang di situ.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Adik Loan, kira-kira engkau berfirasat di mana guru kita dikurung?"   Tanya Bee Kun Bu berbisik.   "Kakak Bu!"   Sahut Lie Ceng Loan.   "Kalau engkau berhasil mendapat kembali TengThian Sin Cin, kita lebih leluasa bergerak!"   "Benar!"   Bee Kun Bu mengangguk, Tapi entah disimpan di mana senjata itu?"   "Kita tangkap salah seorang untuk menanyakan itu, beres kan?"   Ujar Lie Ceng Loan.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu manggut-manggut, Kemudian mereka berdua berbisik-bisik, Setelah itu barulah mereka menuju ke koridor, Sesampai di ujung, ke duanya membelok, Di situ cuma terdapat koridor lagi, tapi tidak terlihat seorang pun.   Mereka tetap mendengar suara musik, Tentunya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tahu, ujung koridor itu akan menembus ke ruang besar tempat Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu sedang bereumbu-cumbuan.   Mereka berdua mulai melangkah Begitu sampai di ujung koridor, terlihat sebuah pintu, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berhenti Berselang sesaat, tampak seorang gadis membawa sebuah nampan berjalan ke luar Secepat kilat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan bersembunyi, sedangkan gadis itu terus berjalan Mendadak Bee Kun Bu melesat ke arahnya, lalu dengan cepat menotok jalan darahnya, Lie Ceng Loan pun sudah menyusul.   ia langsung memapah gadis itu pergi.   Setelah berada di luar, barulah Bee Kun Bu membuka jalan darah gadis itu.   Dengan penuh ketakutan gadis itu menatap Bee Kun Bu.   "Engkau jangan takut!"   Ujar Lie Ceng Loan.   "Kami tidak akan mencelakaimu!"   "Swat Lo Kongcu sedang bersenang-senang! Tahu-kah engkau di mana kamarnya?"   Tanya Bee Kun Bu. Gadis Miauw itu terbelalak tapi tidak bersuara sama sekali "Eh?"   Gumam Lie Ceng Loan.   "Kenapa engkau diam saja?"   Gadis Miauw itu mulai bersuara, membuat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terbelalak Ternyata gadis Miauw itu menggunakan bahasanya, maka Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sama sekali tidak mengerti Mereka berdua saling memandang sambil tersenyum getir, soalnya mereka berdua ingin mengetahui sesuatu dari mulut gadis Miauw itu.   Namun gadis Miauw itu tidak mengerti bahasa Han, Bee Kun Bu dan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lie Ceng Loan tidak mengerti bahasa Miauw, jadi mereka sama-sama membisu.   Timbul pula satu masalah lain, yakni gadis Miauw tersebut! Sebab Bee Kun IJu dan Lie Ceng Loan tidak akan membunuh gadis Miauw itu.   Tapi kalau dilepaskan gadis Miauw itu pasti melapor pada Swat Lo Kongcu.   Bee Kun Bu tak henti-hentinya menggerakkan jari tangannya di hadapan gadis Miauw, Tapi gadis Miauw tetap menggeleng dengan mata terbelalak lebar, Ke-lihatannya ia sama sekali tidak mengerti apa yang di-isyaratkan Bee Kun Bu.   "Yaah!"   Bee Kun Bu menarik nafas panjang.   "Adik Loan, kita lepaskan dia saja!".   "Baik!"   Lie Ceng Loan mengangguk.   Bee Kun Bu menepuk bahu gadis Miauw itu, kemudian mengibaskan tangannya agar gadis Miauw itu pergi.   Gadis Miauw itu tidak segera pergi, melainkan menatap Bee Kun Bu dengan kening berkerut-kerut.   Bee Kun Bu cepat-cepat menunjuk dirinya sendiri, lalu menunjuk gadis Miauw itu, dan kemudian menggerakkan tangannya seakan menantang berkelahi Gadis Miauw itu terus memperhatikan lama sekali barulah ia mengangguk Giranglah Bee Kun Bu.   Setelah itu, ia pun menunjuk Lie Ceng Loan dan dirinya sendiri, lalu menunjuk mulut gadis Miauw itu dan menggoyang-goyangkan tangannya, Maksud Bee Kun Bu agar gadis itu jangan melaporkan apa-apa pada Swat Lo Kongcu.   Gadis Miauw itu tertegun, Mendadak ia melambailambaikan tangannya pada Bee Kun Bu.   Tereengang Bee Kun Bu, sementara Lie Ceng Loan langsung berkata.   "Dia suruh kita ikut!"   "Adik Loan, kita tidak tahu bagaimana isi hatinya...."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau dia berniat mencelakai kita, setelah kita lepaskan dia. Bukankah dia boleh melapor pada Swat Lo Kongcu?"   "Ngmm!"   Bee Kun Bu manggut-manggut.   ***** Bab ke 37 - Menempuh Bahaya Mencari jarum Sakti Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengikuti gadis Miauw itu yang terus berjalan lalu berputar menuju ke belakang.   Ternyata di situ terdapat belasan rumah batu kecil Gadis itu berhenti di depan salah sebuah rumah batu kecil ia membuka pintu rumah batu, kemudian melambaikan tangannya ke arah Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, agar mereka berdua ikut masuk.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang sejenak, setelah itu barulah mereka masuk.   Tampak dua orang wanita berusia tiga puluhan di bawah.   Begitu mendengar suara, mereka mendongakkan kepala, Ternyata mata mereka telah buta semua.   Gadis Miauw itu mendekati salah seorang wanita, lalu berbisik-bisik Kening wanita itu berkerut-kerut.   "Sungguh berani kalian berdua!"   Ujar wanita itu dengan bahasa Han. Giranglah Bee Kun Bu, sebab wanita itu mengerti bahasa Han, bahkan juga tidak berniat jahat "Kami memang tahu sangat berbahaya sekali!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kalau begitu, cepatlah kalian pergi!"   Wanita itu mengibaskan tangannya agar Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera meninggalkan tempat itu.   "Tapi guru-guru kami terkurung di Tok Sui Tong!"   Bee Kun Bu memberitahukan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Apakah dua lelaki dan satu wanita itu? Mereka semuanya tidak waras kan?"   Tanya wanita itu.   "Benar! Benar!"   Bee Kun Bu gembira sekali, karena wanita itu tahu tentang Kun Lun Sam Cu.   "Mereka bertiga berada di mana? Asal berhasil menolong mereka bertiga, kami pasti segera meninggalkan tempat ini!"   "Mereka bertiga berada di mana, aku pun tidak mengetahuinya!"   Sahut wanita itu sambil menggelenggelengkan kepala.   "Kalian berdua dapat mencapai pulau ini, tapi tidak gampang membawa orang pergi dari sini!"   Tertegun Bee Kun Bu, sebab mereka cuma mempunyai dua stel pakaian aneh itu. Kalau pun berhasil mencari Kun Lun Sam Cu, akan sulit membawa mereka bertiga pergi, kecuali membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu terlebih dahulu.   "Sesungguhnya aku punya sebuah benda pusaka, tapi telah diambil Swat Lo Kongcu!"   Bee Kun Bu memberitahukan sambil menarik nafas panjang.   "Benda pusaka yang mirip kilat?"   Tanya wanita itu.   "Betul!"   Bee Kun Bu mengangguk "Kalau begitu, sulit bagimu untuk mendapat kembali benda pusaka itu!"   Ujar wanita itu sambil menggeleng-geleng.   "Kenapa?"   Tanya Lie Ceng Loan keheranan "Benda yang disayang Kongcu, pasti disimpan di ruang rahasia!"   Wanita itu memberitahukan "Ruang rahasia itu tidak dijaga orang, tapi dijaga oleh semacam binatang aneh,.,."   Berkata sampai di situ, wanita itu pun terisak-isak.   "Binatang aneh itu khusus nya memakan mata orang!"   "Oh! Aku pernah melihat binatang aneh itu!"   Ujar Bee Kun Bu.   "Maka aku bilang, sulit bagimu mendapat kembali benda pusaka itu!"   Wanita itu menarik nafas.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Di mana ruang rahasia itu?"   Desak Bee Kun Bu mendadak "Engkau tidak takut sepasang matamu akan ditatap binatang aneh itu?"   Wanita itu balik bertanya.   "Tidak!"   Sahut Lie Ceng Loan "Di mana ruang rahasia itu? Beritahukanlah pada kami!"   Wanita itu tertegun lama sekali, tidak menyahut melainkan cuma menarik nafas dalam-dalam.   "Beritahukanlah!"   Desak Bee Kun Bu.   "Di mana ruang rahasia itu!"   "Ruang rahasia itu.,."   Ujar wanita itu perlahan-lahan "Sebetulnya aku bertugas memelihara binatang aneh itu, maka tentunya aku tahu di mana ruang rahasia itu!"   Wajah Bee Kun Bu tampak kegirangan "Asal aku bisa mendapat kembali Teng Thian Sin Cin itu, aku pun mampu membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu itu!"   Ujarnya begitu yakin Begitu mendengar apa yang dikatakan Bee Kun Bu, mendadak wanita itu tertawa terkekeh-kekeh.   "Eh?"   Merinding Lie Ceng Loan ketika mendengar suara tawa itu.   "Kenapa engkau tertawa seram?"   "Aku khawatir sebelum kalian sampai di ruang rahasia itu, sudah akan buta seperti aku!"   Sahut wanita itu.   "Kalaupun kami harus buta, itu adalah urusan kami berdua, tiada kaitannya dengan engkau!"   Tandas Bee Kun Bu.   "Baik!"   Wanita itupun berbicara dengan gadis Miauw. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka, sementara gadis Miauw itu manggut-manggut, wanita itu pun menoleh pada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   "Kalau memang kalian berdua tidak takut mati, ikutlah dia ke sana!"   Wanita itu menunjuk gadis Miauw, Tapi dia tidak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   berani membawa kalian sampai dekat sekali, Begitu hampir dekat, dia harus segera pergi!"   Terimakasih!"   Ucap Bee Kun Bu.   Gadis Miauw itu berjalan pergi.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan cepat-cepat mengikutinya dari belakang.   jalan yang dilalui berliku-liku, sehingga Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak dapat menghafal jalan-jalan yang dilalui itu.   Berselang beberapa saat kemudian, tiba-tiba gadis Miauw itu berhenti di tepi sungai kecil.   "Sudah sampai?"   Tanya Bee Kun Bu.   Wajah gadis Miauw itu pucat pias, tampak ketakutan sekali! ia menunjuk ke seberang, lalu membalikkan badannya meninggalkan tempat itu.   Lie Ceng Loan ingin menjulurkan tangannya menangkap gadis Miauw itu, tapi keburu dicegah oleh Bee Kun Bu.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Dia akan mengajak kita ke tempat rahasia itu, kenapa di tengah jalan dia langsung pergi?"   Ujar Lie Ceng Loan dengan kening berkerut "Jangan mempersalahkannya. Sebab wanita yang di rumah batu itu sudah bilang, kalau sudah mendekati tempat rahasia itu, maka gadis Miauw harus segera pergi!"   "Kalau begitu, kita sudah berada di tempat rahasia tersebut?"   Lie Ceng Loan menengok ke sana ke mari.   "Tempat rahasia itu tidak berada di sini, melainkan di seberang sungai itu!"   Tukas Bee Kun Bu sambil menunjuk ke seberang.   "Oh?"   Hati Lie Ceng Loan mulai tegang, sebab ia tadi melihat wajah gadis Miauw itu tampak ketakutan sekali, Hal itu membuat hatinya jadi tegang.   Binatang aneh itu memang lihay sekali, Bee Kun Bu sudah pernah menyaksikannya, Tapi biar bagaimana pun, ia harus    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mendapat kembali Teng Thian Sin Cin, meskipun harus berhadapan dengan binatang aneh.   sementara Lie Ceng Loan terus memandang ke seberang, Kalau sudah sampai di tempat rahasia itu, mendadak muncul binatang aneh itu menyerang Bee Kun Bu, maka gadis itu akan berusaha melindunginya, Biar dirinya sendiri yang terluka, asal Bee Kun Bu bisa selamat! Pikir Lie Ceng Loan, Setelah berpikir demikian, gadis itu tidak merasa takut lagi, sebaliknya malah merasa bahagia bisa berkorban demi Bee Kun Bu.   "Eh?"   Bee Kun Bu menatapnya dengan heran.   "Ke-napa wajahmu berseri-seri?"   "Kakak Bu.-."   Lie Ceng Loan menatapnya dengan penuh cinta kasih.   "Adik Loan!"   Bee Kun Bu terbelalak "Kenapa tadi engkau tersenyum-senyum?"   "Aku sedang berpikir, apabila binatang aneh itu menyerangmu, aku pasti melindungimu agar bisa se-lamat!"   Sahut Lie Ceng Loan memberitahukan "Adik Loan...."   Bee Kun Bu tertegun, kemudian menggenggam tangan gadis itu erat-erat. Lama sekali barulah bersuara.   "Kita tidak seharusnya membuang waktu di sini!"   "Ya!"   Lie Ceng Loan mengangguk dengan wajah kemerahmerahan. Mereka berdua lalu meloncat ke seberang sungai, berhenti di situ sambil menengok ke sana ke mari Tidak tampak sebuah rumah pun. Bee Kun Bu mengerutkan kening seraya berkata.   "Adik Loan, mari kita maju!"   "Kakak Bu, apakah gadis Miauw itu sembarangan menunjuk tempat ini?"   Tanya Lie Ceng Loan.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tidak mungkin!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Mereka kelihatan sangat mendendam pada Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu, Tentunya tidak berniat jahat terhadap kita!"   "Kalau begitu.,."   Ucapan Lie Ceng Loan terputus, karena mendengar suara yang sangat aneh. Begitu mendengar suara itu, wajah Bee Kun Bu langsung berubah.   "Jangan bersuara!"   Bisiknya. Lie Ceng Loan langsung diam, Suara aneh itu berbunyi lagi beberapa kali, kemudian diam.   "Kakak Bu, suara apa itu?"   Tanya Lie Ceng Loan dengan suara rendah.   "ltu suara binatang aneh!"   Bee Kun Bu memberitahukan. Lie Ceng Loan memandang ke tempat itu, ternyata sebuah rimba, ia pun mengerutkan kening.   "Apakah tempat rahasia itu berada di dalam rimba itu?"   Tanyanya.   "Mari kita ke dalam melihat-lihat!"   Ajak Bee Kun Bu. Mereka berdua segera melesat ke dalam, lalu berhenti di situ dan Bee Kun Bu berbisik "Adik Loan, engkau harus berhati-hati! Sebab gerakan binatang aneh itu laksana kilat cepatnya!"   "Ya!"   Lie Ceng Loan mengangguk Gadis itu segera menghunus pedangnya, sedangkan Bee Kun Bu mematahkan sebatang ranting untuk dijadikan senja ta.   Mulailah mereka berdua berjalan ke dalam, Baru berjalan belasan langkah, terdengar lagi suara aneh itu di depan, suaranya kedengaran jelas, pertanda binatang aneh itu tidak begitu jauh.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Betapa tegangnya hati mereka berdua, tapi tetap melangkah maju, Bee Kun Bu melintangkan ranting di dada, sementara Lie Ceng Loan meluruskan pedangnya ke depan sambil berjalan di sisi Bee Kun Bu.   Setelah berjalan puluhan langkah, tampak sebidang tanah kosong di depan, namun tidak begitu luas.   Di tengah-tengah tanah kosong itu, terdapat sebuah batu besar.   Batu besar itu berbentuk segi empat Hal itu membuat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tereengang, mereka berdiri tertegun.   Padahal tadi mereka mendengar suara binatang aneh itu berada di sekitar tempat ini.   Namun setelah mereka berada di tempat ini, justru tidak tampak binatang aneh itu, Yang terlihat hanya sebuah batu besar Di mana binatang aneh itu, dan di mana pula tempat rahasia penyimpan Teng Thian Sin Cin itu? Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang dengan kening berkerutkerut, sebab merasa tidak habis berpikir Akhirnya mereka beristirahat di bawah sebuah pohon rindang.   Mendadak terdengarlah suara binatang aneh itu, membuat ke duanya terkejut bukan main.   Suara binatang aneh itu cuma kedengaran berjarak satu dua depa saja, Bukankah binatang aneh itu dapat bergerak secepat kilat, Dapat dibayangkan betapa bahayanya keadaan mereka berdua.   Oleh karena itu, Bee Kun Bu langsung menggerakkan ranting di tangannya untuk melindungi diri Lie Ceng Loan dan dirinya sendiri Akan tetapi, sama sekali tidak tampak binatang aneh itu muncul.   Terdengar lagi suara binatang aneh itu, namun kali ini Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak begitu ketakutan lagi.   Sebab, suara binatang itu berasal dari bawah tanah, Karena itu, Bee Kun Bu berkesimpulan bahwa tempat rahasia itu berada di bawah tanah.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu menarik Lie Ceng Loan ke batu besar itu, Suara binatang aneh pun tidak terdengar lagi.   Dengan penuh perhatian Bee Kun Bu memandang batu besar itu, Kemudian ia coba mendorong dan memutarkan batu tersebut "Adik Loan! Ruang rahasia Swat Lo Kongcu yang menyimpan benda pusaka berada di bawah tanah, Batu besar ini pasti lubang masuk ke dalam!"   "Kalau begitu, aku akan bantu engkau mendorong batu besar ini!"   Sahut Lie Ceng Loan.   "Tidak boleh ceroboh! Sebab begitu batu besar ini terbuka, binatang aneh itu pasti meloncat ke luar!"   "Jadi harus bagaimana?"   "Aku mendorong batu ini, engkau bersiap-siap! Apa-bila merasa ada sesuatu mencurigakan langsung saja engkau turun tangan, Lebih cepat lebih baik!"   Lie Ceng Loan tertegun, namun kemudian manggutmanggut Gadis itu pun bersiap-siap dengan serius.   sedangkan Bee Kun Bu mulai mendorong dengan sekuat tenaga, Akan tetapi, batu besar itu sama sekali tidak bergerak, membuat Bee Kun Bu terheran-heran.   Sebab tak masuk akal Bee Kun Bu tidak mampu mendorong batu itu, Dia mundur selangkah lalu memperhatikan batu itu, Dia manggut-manggut mengerti "Kakak Bu, perlukah aku bantu mendorong batu itu?"   Tanya Lie Ceng Loan.   "Kalau aku tidak mampu mendorongnya, maka pereuma engkau bantu!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Aku pikir, itu pasti ada suatu sebab-musababnya!"   Lie Ceng Loan mengerutkan kening. Bee Kun Bu memeluk batu besar itu, Mendadak ia membentak keras sambil mengangkat batu tersebut Sungguh    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   di luar dugaan, batu besar itu terangkat dan Bee Kun Bu segera melemparkannya.   Bum! Batu besar itu terlempar dua depa.   Tampak sebuah lubang di situ, Tiba-tiba dari dalam lubang itu berkelebat sosok bayangan hitam Lie Ceng Loan yang telah siap itu, secepat kilat mengayunkan pedangnya mengeluarkan jurus Siauw Cih Thian Lam (Menunjuk Thian Lam Sambil Tertawa) terarah pada bayangan hitam itu.   Setelah metempar batu besar itu, Bee Kun Bu pun jatuh duduk di bawah.   Ketika meno!eh, ia melihat Lie Ceng Loan telah mengayunkan pedangnya mengarah ke depan, Namun kemudian ia menarik nafas lega, sebab sosok bayangan hitam itu bukan binatang aneh yang dimaksud, melainkan cuma merupakan seekor tikus hitam yang meloncat ke luar dari lubang itu, tikus hitam tersebut telah mati diujung pedang Lie Ceng Loan.   "liih!"   Gadis itu tampak merinding, saat mengibaskan pedangnya agar tikus hitam yang telah mati itu lepas dari ujung pedangnya.   "Kok ada tikus hitam yang begitu besar di dalam lubang itu?"   Bee Kun Bu tersenyum sambil bangkit berdiri "Kakak Bu, kini kita telah menemukan jalan masuk itu, kenapa tidak segera masuk ke dalam?"   Tanya Lie Ceng Loan sambil memandanginya.   "Jangan terburu-buru!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kita tunggu sebentar lagi!"   Lie Ceng Loan manggut-manggut Kemudian ke duanya mundur ke sebuah pohon, namun mata mereka tetap memandang lekat-lekat pada lubang itu, Tapi sungguh mengherankan di dalam lubang itu tak terdengar suara apa pun.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Heran!"   Gumam Bee Kun 8u.   "Kita tadi mendengar suara binatang aneh di dalam, maka aku mengangkat batu itu! Namun yang meloncat ke luar ternyata seekor tikus hitam!"   "Kakak Bu, binatang aneh itu pasti berada di dalam lubang itu!"   Tukas Lie Ceng Loan.   "Ng!"   Bee Kun Bu manggut-manggut. Tadi aku melempar batu itu sehingga menimbulkan suara yang amat keras, mungkin Swat Lo Kongcu mendengar suara itu. Tapi kita harus bersabar menunggu!"   "Ya!"   Lie Ceng Loan mengangguk Mereka berdua berdiri menunggu di bawah pohon, Tapi walau sudah lewat satu jam lebih, tetap tiada gerakan suatu apapun.   sementara hari sudah semakin gelap, Bee Kun Bu mengerutkan kening sambil melangkah mendekati lubang itu dengan ranting di tangan.   Lie Ceng Loan mengikutinya dari sisinya.   Mereka berdua berdiri di pinggir lubang, Terasa ada angin dingin menghembus ke luar dari lubang tersebut Padahal Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berkepandaian tinggi Tentunya tidak takut pada angin dingin, Namun angin yang berhembus ke luar dari lubang sungguh dingin menusuk tulang, sehingga membuat mereka merinding.   "lh! Sungguh dingin!"   Ujar Lie Ceng Loan sambil merapat pada Bee Kun Bu.   "Adik Loan!"   Seru Bee Kun Bu.   "Binatang aneh itu akan muncul mendadak, berhati-hatilah!"   Lie Ceng Loan mengangguk, sambil mengarahkan pedangnya pada lubang itu. Mereka berdua lalu memandang ke dalam, Gelap gulita lubang itu, sama sekali tidak tahu ada berapa kedalaman lubang itu. Terdengar pula suara deruan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   aneh, bagaikan suara rintihan orang yang sangat memilukan otomatis membuat bulu kuduk mereka terbangun, merinding "Mari kita mundur dulu!"   Bisik Bee Kun Bu.   Mereka berdua mundur ke tempat semula, Kemu-dian membuat dua buah obor dan sekaligus dinyalakan, Setelah itu, mereka pergi ke lubang itu iagi.   Obor-obor di tangan didekatkan pada mulut lubang itu, Maksud mereka ingin tahu ada apa di dalam lubang tersebut Akan tetapi, obor-obor itu seketika padam terhembus angin dari dalam lubang.   Mereka tidak putus asa, langsung membuat obor yang lebih besar, Namun ketika obor yang lebih besar itu mendekati lubang, tetap juga padam terhembus oleh angin dingin.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang, Lama sekali barulah gadis itu membuka mulut "Kakak Bu, biar aku yang masuk!"   Bee Kun Bu menggelengkan kepala.   "Pokoknya aku harus memikirkan suatu akat!"   Bee Kun Bu mengernyitkan kening, kelihatannya sedang berpikir keras, Sesaat kemudian, ia memandang obor yang telah padam di tangannya, seketika hatinya tergerak "Hei, aku ada akal!"   Serunya.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Akal apa?"   Tanya Lie Ceng Loan cepat "Lihatlah!"   Bee Kun Bu menaruh ujung obor ke mulut lubang, Tadi obor itu masih mengebulkan asap, tapi setelah terhembus angin dingin, asap itu buyar dan ujung obor itu tampak membara.   "Kakak Bu..."   Bingung Lie Ceng Loan.   "Api yang besar bagaimanapun pasti padam terhembus oleh angin dari dalam lubang itu!"   Ujar Bee Kun Bu menjelaskan "Kecuali kita menggunakan bara, tidak akan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   padam terhembus, Bahkan barangkali sebaliknya malah akan semakin menyala! Jadi kita bisa masuk ke dalam lubang, melihat-lihat keadaan di sana!"   "lde yang bagus!"   Sahut Lie Ceng Loan sambil tertawa gembira.   Ke duanya segera mencari dahan pohon yang agak besar, lalu dibakar ujungnya sampai membara.   setelah itu, barulah mereka menuju ke lubang tersebut Setelah berdiri di pinggir lubang, Bee Kun Bu menjulurkan dahan pohon yang telah membara itu ke mulut lubang tersebut Terhembus oleh angin dari dalam lubang, Benar, dahan pohon itu ternyata semakin menyala.   Tampak jelas lubang itu, Kedalamannya hampir tujuh depa, Di samping itu di dasarnya terdapat sebuah terowongan, Dari atas ke bawah, terdapat pula undakan batu.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang dengan wajah muram, Tadi mereka telah melempar ke dalam dahan-dahan pohon yang membara, sehingga bisa melihat jelas keadaan di dalamnya.   Akan tetapi mereka tidak bisa turun ke dalam, karena dasar lubang itu berserakan dengan bara yang menyala, Setelah bara itu padam, barulah mereka bisa turun, Namun di dalam lubang itu akan berubah gelap kembali Di saat mereka saling memandang dengan wajah muram, mendadak terdengar suara pekikan binatang aneh yang kian mendekat Bee Kun Bu segera menarik Lie Geng Loan, Pada waktu bersamaan tampak sosok bayangan hitam menerjang ke luar Tak terlukiskan betapa cepatnya terjangan sosok bayangan hitam itu, Ketika Bee Kun Bu menarik Lie Ceng Loan mundur, ia pun memutar-mutarkan ranting yang di tangannya, Hingga tampak seperti sebuah payung untuk melindungi diri mereka berdua.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Hal itu membuat binatang aneh yang menerjang ke arah mereka terpental jatuh berguling-gulingan lalu melesat pergi Walau binatang aneh itu telah melesat pergi, Bee Kun Bu masih tetap memutar-mutarkan ranting di tangannya, Hatinya khawatir binatang aneh itu akan menyerang lagi Akan tetapi, sudah sekian lama ia terus memutar-mutarkan ranting, binatang aneh itu tetap tidak muncul Karena itu, Bee Kun Bu berhenti Namun ia tetap terus berwaspada, dengan memasang pendengaran Sunyi tak terdengar suara apa pun.   "Mungkin binatang aneh itu telah kabur!"   Ujar Lie Ceng Loan.   "Ayoh! Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk memasuki lubang itu!"   Ajak Bee Kun Bu.   Mereka segera mendekati lubang itu.   Suasana di dalamnya sudah gelap karena bara yang mereka lempar ke dalam, juga sudah padam semua.   Dengan hati-hati sekali mereka menuruni undakan batu, Semakin ke bawah hembusan angin di situ semakin dingin, Membuat badan Lie Ceng Loan menggigil Namun gadis itu tetap bertahan agar tidak memecahkan perhatian Bee Kun Bu.   Tampak ia cuma berkertak gigi Tak lama mereka sudah sampai di dasar lubang, Kemudian bersama menuju terowongan yang mereka lihat dari atas tadi Setelah berjalan puluhan langkah, tampak ada sedikit cahaya di depan.   Mereka segera menuju ke sana.   Ternyata di sana terdapat sebuah pinta Tampak pula sebuah mutiara di atas pintu itu mengeluarkan cahaya.   Bee Kun Bu mendorong pintu itu, kemudian mengawasi ke dalam, Tampak di depannya sebuah ruangan Namun tiada suatu benda pun tersimpan di situ, Yang ada hanya bayangan dua sosok orang duduk bersila di dalam.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu tertegun Semula ia mengira ruang itu menyimpan semua benda pusaka, tapi ternyata kosong hanya tampak dua orang duduk bersila di situ tak bergerak sama sekali Karena agak gelap, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak melihat jelas siapa ke dua orang itu, Sudah menjadi mayat atau masih hidup.   "Siapa di dalam?"   Tanya Bee Kun Bu. Tiada sahutan Bee Kun Bu mengernyitkan kening, lalu maju dua langkah, Setelah Bee Kun Bu maju dua langkah, mendadak terdengar suara "Bum"   Pintu itu tertutup dengan sendirinya, sedangkan Ue Ceng Loan masih berada di luar "Adik Loan! Adik Loan!"   Seru Bee Kun Bu.   Sayup-sayup ia pun mendengar suara Lie Ceng Loan memanggil-manggil namanya, Bee Kun Bu segera berusaha membuka pintu itu, Mendadak pada waktu bersamaan terdengarlah suara wanita di belakangnya.   Tidak perlu mencemaskan nya, tentu ada orang yang akan mengurusinya!"   Betapa terkejutnya Bee Kun Bu ketika mendengar suara wanita di belakangnya, Langsung saja ia melancarkan sebuah pukulan ke belakang, Setelah itu barulah membalikkan badannya, Namun tak tampak seorang pun di situ.   Hanya gelap gulita karena pintu tertutup kembali Bee Kun Bu memasang telinga dengan penuh perhatian Namun tidak terdengar suara apa pun lagi "Siapa?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Engkau mau cari siapa?"   Suara sahutan wanita balik bertanya Saat itu Bee Kun Bu sudah kelihatan tenang, Lagi-pula ia pun sudah mengenali suara wanita itu. Ternyata suara Swat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lo Kongcu, Bee Kun Bu merasa tidak habis berpikir, kenapa mendadak Swat Lo Kongcu bisa berada di ruang bawah tanah ini? Ternyata binatang aneh itu kabur ke tempat Swat Lo Kongcu, Karena itu, Swat Lo Kongcu pergi ke ruang bawah tanah ini melalui jalan rahasia, Ketika Bee Kun Bu mendorong pintu itu, terlihat dua orang duduk bersila tak bergerak di dalam, yang tak lain Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To! ***** Bab ke 38 - Terkurung Dalam penjara Bawah Tanah Dapat dibayangkan betapa terkejutnya Bee Kun Bu.   Namun pemuda itu masih dapat bersikap tenang.   Tidak salah! Aku sedang cari engkau!"   Ujar Bee Kun Bu dengan suara dalam.   "Ada urusan apa engkau mencariku?"   Tanya Swat Lo Kongcu sambit tertawa. Ketika Bee Kun Bu hendak menyahut, terdengar pula suara lelaki yang bernada kasar "Gelap begini, buat apa banyak bicara?"   "Mau membuat tempat ini terang, memang tidak sulit!"   Sahut Swat Lo Kongcu, Dan mendadak ruang itu berubah agak terang.   Yang membuat ruang itu berubah agak terang adalah Teng Thian Sin Cin", Senjata pusaka itu berada di tangan Swat Lo Kongcu, yang berdiri di sisinya tidak latn JLiat Pah To.   Lelaki berambut merah itu menatap Bee Kun Bu dengan penuh kegusaran KeIihatannya siap menyerang Bee Kun Bu.   Tunggu!"   Cegah Swat Lo Kongcu. Liat Pah To segera mundur selangkah, sedangkan "   Swat Lo Kongcu menatap Bee Kun Bu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Beesiauhiap, beritahukanlah kenapa engkau datang ke daerah Miauw ini? sebetulnya karena apa?"   Tanya Swat Lo Kongcu.   "Engkau sudah tahu kok masih bertanya?"   Sahut Bee Kun Bu ketus.   "Aku tidak begitu jelas, maka berharap engkau sudi memberitahukan!"   Pinta Swat Lo Kongcu sambil tersenyum "Baik!"   Bee Kun Bu mengangguk dengan wajah gusar "Kun Lun Sam Cu adalah guru dan paman guruku, Mereka bertiga terkena racun di Mo Kui Ceh Yi, sehingga berubah tak waras! Aku ke mari untuk membawa mereka bertiga pergi!"   "Masih ada urusan yang lain?"   Tanya Swat Lo Kongcu lagi seraya tersenyum. Teng Thian Sin Cin itu adalah senjata milikku, Harap engkau kembalikan padaku puIa!"   Jawab Bee Kun Bu memberitahukan "Mungkin masih ada urusan lain, silakan jelaskan semua!"   Desak Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu tahu, bahwa Swat Lo Kongcu sengaja mengejeknya, namun ia tetap menyahut "Adik seperguruanku kehilangan jejak di sini, kuminta engkau bersedia mempertemukan kami!"   "He he!"   Swat Lo Kongcu tertawa terkekeh.   "Kenapa engkau tertawa?"   Tanya Bee Kun Bu gusar.   "Padahal engkau memiliki nama cemerlang di rimba persilatan Tionggoan, tapi ternyata tak lebih dari seorang yang tolol! Ya, kan?"   Sahut Swat Lo Kongcu sambil tertawa cekikikan "Apa maksudmu?"   "Bee Kun Bu berusaha tetap te-nang.   "Engkau harus tahu!"   Ujar Swat Lo Kongcu.   "Ke tiga orang itu berada di Tok Sui Tong. Mau kulepaskan atau tidak adalah    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   urusanku! Kalau aku merasa senang, mungkin akan membiarkan mereka bertiga tinggal di sini belasan tahun lamanya, Dan tentunya engkau tidak bisa berbuat apa-apa!"   Betapa gusarnya Bee Kun Bu mendengar itu, sepasang matanya langsung berapi-api.   "Mengenai Teng Thian Sin Cin, kini sudah berada di tanganku, berarti sudah menjadi milikku pula! Kalau engkau mampu, silakan merebut kembali!"   Tantang Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu ingin menyerang Swat Lo Kongcu, namun dibatalkannya karena ia belum tahu bagaimana keadaan Lie Ceng Loan, Terpaksa ia harus tetap bersabar "Tentang Lie Ceng Loan itu.,.,"   Ujar Swat Lo Kongcu melanjutkan "Engkau tidak perlu mencemaskannya, Se-bab, aku punya seorang keponakan yang berminat memperisteri gadis Han, mereka berdua merupakan pasangan yang serasi...."   Bee Kun Bu sudah tidak dapat bersabar Iagi.   Sebelum Swat Lo Kongcu menyelesaikan ucapannya ia sudah membentak keras sambil menyerang dengan jurus Sam Yo Khai Tay (Tiga Pukulan Pembuka Tebing).   Swat Lo Kongcu sama sekali tidak bergerak, sebab Liat Pah To telah maju menyambut pukulan Bee Kun Plaak! Benturan keras pun terjadi.   Bee Kun Bu dan Liat Pah To sama-sama terdorong dua langkah, Tentunya hal itu sangat mengejutkan Liat Pah To.   Saat Bee Kun Bu terdorong mundur ketika itu pula tampak berkelebat cahaya putih menerjang ke arahnya.   Bee Kun Bu tahu, Swat Lo Kongcu telah menyerangnya dengan Teng Thian Sin Cin.   Guguplah Bee Kun Bu.   Namun mendadak ia mengerahkan Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar Akan tetapi, bahunya tetap tertusuk oleh senjata itu! Kalau Bee Kun Bu terlambat mengerahkan ilmu langkah ajaib, dadanya pasti sudah tertembus Teng Thian Sin cin.   Dapat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dibayangkan betapa terkejutnya Bee Kun Bu.   Sebab sejak Pek Yun Hui mengajarnya ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu, selama itu ia tidak pernah terluka di saat mengerahkan ilmu tersebut Tapi kali ini, walau telah mengerahkan ilmu itu untuk mengelak, bahunya tetap tertusuk oleh senjata lawan.   Bukan berarti Swat Lo Kongcu berkepandaian tinggi, melainkan karena lihay dalam Teng Thian Sin Cin.   Oleh karena itu, boleh dikatakan diri Bee Kun Bu dalam keadaan yang sangat bahaya.   Swat Lo Kongcu tidak menyerang lagi.   ia cuma menatap Bee Kun Bu sambil tersenyum dingin.   "Swat Lo Kongcu, kalau tidak menuruti perkataanku, engkau pasti menyesal setelah teman-temanku tiba di pulau ini!"   Bentak Bee Kun Bu.   "He he!"   Swat Lo Kongcu tertawa.   "Engkau laksana ikan di dalam jala, kok masih omong besar?"   "Engkau anggap aku omong besar?"   Bee Kun Bu menatapnya.   "Tahukah engkau, seluruh suku Miauw sangat membenci kalian berdua!"   Swat Lo Kongcu tertawa lagi.   "ltu memang tidak salah, Tapi mereka bisa berbuat apa terhadap diriku? Tay Gh Su itu bergabung dengan Pek Yun Hui membuat perahu besar untuk menyerbu ke mati Engkau kira aku tidak mengetahuinya?"   Tertegun Bee Kun Bu. Tidak heran Swat Lo Kongcu dapat menjagoi daerah Miauw, ternyata wanita itu memang berotak cerdas, dan bisa pula memperhitungkan segala sesuatu dengan tepat "Engkau sudah tahu tentang itu, maka cepat-cepatlah engkau bertobat!"   Ujar Bee Kun Bu sungguh-sungguh.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kau kira aku tidak punya cara menghadapi mereka?"   Ejek Swat Lo Kongcu sambil tersenyum Bee Kun Bu membungkam ia memang tidak tahu Swat Lo Kongcu punya cara apa untuk menghadapi penyerbuan itu. Hal itu membuatnya terbungkam.   "Walau aku berada di daerah Miauw, aku tetap tahu jelas semua urusan dan kejadian di Tionggoan, Kalian itu mengandalkan pada Kui Goan Pit Cek malang melintang dalam rimba persilatan, meruntuhkan partai Thian Liong, memusnahkan istana Pit Sia Kiong sekaligus membunuh Kim Hun Tokouw Lam Kiong Siu dan lain sebagainya...."   "Engkau telah tahu semua itu, seharusnya engkau cepatcepat bertobat!"   Tandas Bee Kun Bu.   "He he hel"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Swat Lo Kongcu tertawa terkekeh-kekeh.   "Engkau mentertawakan apa?"   Tanya Bee Kun Bu sambil mengerutkan kening.   "Kalian memang berkepandaian tinggi, tapi...."   Swat Lo Kongcu menatapnya seraya melanjutkan "... kalian semua akan berubah jadi tuiang-belulang di Tok Sui Tong!"   "Pada waktu itu, Lam Kiong Siu juga sependapat sepertimu!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Hm!"   Dengus Swat Lo Kongcu dingin.   "Lam Kiong Siu itu apa?"   Tertegun Bee Kun Bu mendengar itu, Mendadak Swat Lo Kongcu maju beberapa langkah seraya membentak.   "Engkau akan berjalan sendiri atau dipaksa?!"   "Ke mana?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Engkau akan mengetahuinya nanti, tidak perlu banyak bertanya sekarang!"   Sahut Swat Lo Kongcu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bersamaan itu Liat Pah To pun maju ke hadapan Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu berpikir ketika menyaksikan keadaan begini, kalau ia melawan akhirnya dirinya pasti ditangkap.   Daripada ditangkap lebih baik ikut mereka pergi saja, sehingga bisa mencari kesempatan untuk meloloskan diri! "Baik, aku akan berjalan sendiri!"   "Engkau memang pintar!"   Swat Lo Kongcu tertawa dingin "Berjalan ke depan!"   Swat Lo Kongcu mengarahkan Teng Thian Sin Cin pada Bee Kun Bu, membuat Bee Kun Bu memandang ke depan dan tertegun seketika.   Ternyata di depan hanya terdapat dinding batu, sama sekali tiada jalan Kenapa Swat Lo Kongcu menyuruhnya berjalan ke sana? pemuda itu tidak mau banyak bertanya, hanya terus berjalan ke depan.   Hatinya merasa, Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To mengikutinya dari belakang.   Ketika sampai di dinding batu, baru saja Bee Kun Bu mau berhenti, mendadak dinding batu itu bergerak dan tampak sebuah pintu di situ.   Barulah Bee Kun Bu tahu, di ruang bawah tanah terdapat jalan rahasia, Bee Kun Bu terus berjalan, sambil merasa Teng Thian Sin Cin itu masih mengawasinya.   Di dalam pintu rahasia itu cuma terdapat sebuah terowongan yang berliku-liku, bahkan kadang-kadang turun naik.   Bee Kun Bu terus berjalan Berselang beberapa saat kemudian sudah sampai di ujung terowongan Di situ pun terdapat sebuah pintu.   Setelah mendekat, pintu itu langsung terbuka sendiri.   Seketika terdengar suara, Suara musik, Bee Kun Bu memandang ke dalam dengan mata terbelalak Ternyata itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ruangan tempat Liat Pah To bereumbu-cumbuan dengan Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu melihat binatang aneh itu mendekam di sebuah tempat duduk. Kini Bee Kun Bu baru tahu kalau yang melapor pada Swat Lo Kongcu ternyata binatang aneh itu.   "Kenapa aku dibawa ke mari?"   Tanya Bee Kun Bu. Hatinya sangat cemas karena tidak melihat Lie Ceng Loan.   "Ada dua hal, engkau boleh pilih sendiri!"   Sahut Swat Lo Kongcu sambil tersenyum "Hal apa?"   Bee Kun Bu mengerutkan kening.   "Di dalam Tok Sui Tong terdapat tujuh buah penjara yang berbedak Swat Lo Kongcu memberitahukan "Siapa yang terkurung di dalam, boleh dikatakan sama seperti mati!"   "Hm...!"   Bee Kun Bu tersenyum dingin.   "Sebaliknya di dalam Tok Sui Tong, juga terdapat tempat yang sangat menyenangkan!"   Lanjut Swat Lo Kongcu sambil tertawa.   "Bahkan menyerupai sorga...."   "Hra!"   Dengus Bee Kun Bu dingin.   "Kalau engkau tidak pereaya, lihatlah sendiri!"   Swat Lo Kongcu bertepuk tangan tiga kali, Musik berhenti seketika, Sesaat kemudian muncul delapan anak gadis cantik jelita, musikpun mulai mengalun lagi, Delapan gadis itu berjalan lemah gemulai mengikuti irama musik, Mereka mengenakan pakaian yang sangat indah dan warna-warni.   Setelah itu, mulailah mereka menari Bee Kun Bu menyaksikan tarian yang sangat indah menakjubkan itu, Hal itu sempat membuatnya nyaris melupakan keadaan yang membahayakan dirinya.   Swat Lo Kongcu bertepuk tangan sekali Gadis-gadis penari itu pun segera mengundurkan diri.   "Engkau sudah lihat kan? Bukankah sangat menyenangkan?"   Gumam Swat Lo Kongcu sambil tertawa.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Tadi engkau suruh aku pilih, sebetulnya pilih apa?"   Tanya Bee Kun Bu mendadak dan dingin.   "Mau jadi tamu terhormat di sini atau mau meringkuk di dalam penjara? Pilih salah satu di antaranya!"   Sahut Swat Lo Kongcu.   "Ha ha!"   Bee Kun Bu tertawa gelak. Para gadis pemain musik langsung berhenti Mereka memandang Bee Kun Bu dengan penuh keheranan Sebab, belum pernah mereka menyaksikan ada orang yang begitu berani di hadapan Swat Lo Kongcu.   "Bagaimana keputusanmu?"   Tanya Swat Lo Kongcu dengan air muka berubah.   "Engkau wanita jalang yang tak tahu malu!"   Bentak Bee Kun Bu.   "Engkau betul-betul cari penyakit!"   Swat Lo Kongcu menudingnya dengan gusar sekali, kemudian mendadak mundur beberapa langkah.   Bee Kun Bu tidak tahu Swat Lo Kongcu mau berbuat apa.   Namun setelah wanita itu mundur, barulah Bee Kun Bu melihat tangannya menekan dinding batu.   Bee Kun Bu ingin meloncat, tapi sudah terlambat karena badannya telah merosot ke bawah, Segeralah Bee Kun Bu menghimpun hawa murninya agar badannya melambung ke atas, Tapi di saat bersamaan, Liat Pah To melancarkan sebuah pukulan dahsyat menekan badan Bee Kun Bu.   Apa boleh buat! Bee Kun Bu terpaksa mengangkat sepasang tangannya untuk menangkis pukulan itu.   Plaaak! terdengar suara benturan Badan Liat Pah To terpental ke atas, sedangkan badan Bee Kun Bu merosot lebih cepat, karena menangkis pukulan itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bum! Lubang di atas itu seketika tertutup, Tak lama sepasang kaki Bee Kun Bu menginjak dasar tempat itu, Karena gelap tak dapat melihat apa pun di dasar tempat tersebut Bee Kun Bu berdiri cukup lama di situ, Kemudian tampak ia coba menengok ke sana ke mari, samar-samar dilihatnya cahaya yang kehijau-hijauan di tempat itu, Ternyata tulang belulang putih bertumpuk di situ, Tam-pak pula beberapa huruf terukir di dinding batu yakni "PENJARA TULANG BELULANG PUTIH".   Bee Kun Bu masih ingat, tadi Swat Lo Kongcu memberitahukan ada tujuh macam penjara di dalam Tok Sui Tong, Mungkin tempat ini merupakan salah satu dari tujuh macam penjara tersebut! Setelah menyaksikan keadaan di situ, Bee Kun Bu mulai berusaha tenang.   Terasa dingin sekali tempat ini, tapi tiada suatu keanehan.   Bee Kun Bu terus menyebarkan pandangannya.   Kemudian ia pun coba mengetuk dinding-dinding batu.   Tampak begitu keras pertanda dinding-dinding batu itu sangat tebal Tanpa senjata pusaka, tentunya tidak bisa menghancurkan dinding-dinding batu itu.   Bee Kun Bu menggeleng-geleng, lalu mendongakkan kepala memandang ke atas tempat ia jatuh tadi Kalau dirinya terkurung beberapa hari di tempat itu, belum tentu akan mati kelaparan tapi yang jelas, Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To pasti akan meninggalkan ruang atas itu, jadi ia pun bisa coba memanjat ke atas.   setelah mengambil keputusan tersebut, Bee Kun Bu tidak begitu gugup dan panik lagi Yang dicemaskannya justru diri Lie Ceng Loan, sebab ia sama sekali tidak tahu gadis itu berada di mana dan bagaimana keadaannya, Akhirnya ia duduk bersila untuk beristirahat sejenak Berselang sesaat, mendadak hidungnya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mencium semacam bau busuk, sehingga membuatnya nyaris muntah seketika.   Terkejutlah Bee Kun Bu dan segera membuka mata-nya.   ia bertambah terkejut dan cepat-cepat meloncat bangun, Ternyata tulang-belulang putih itu mengeluarkan asap putih.   Bau busuk itu berasal dari asap putih tersebut Lagi-pula asap putih itu telah mengepul beberapa meter, sekaligus memenuhi tempat tersebut Hal itu membuat Bee Kun Bu jadi susah bernafas.   "Uaaakh...!"   Bee Kun Bu muntah.   Hatinya jadi terperanjat sekali Dia tahu Lweekang-nya sangat tinggi, namun tetap muntah tak terhindarkan setelah mencium bau itu, Cepat-cepat pemuda itu menghimpun hawa murninya untuk menghindari muntah lagi.   Akan tetapi, asap putih tampak mulai mengurung dirinya, sedangkan bau busuk itu semakin menusuk hi-dung.   Bee Kun Bu terus berusaha menghimpun hawa murninya untuk melawan Namun akhirnya dirinya jatuh pingsan di atas tumpukan tulang-belulang putih itu.   Entah berapa lama kemudian, Bee Kun Bu tampak tersadar Perlahan-lahan ia membuka matanya, asap yang tebal telah sirna dan bau busuk pun tak tereium lagi Bee Kun Bu segera menarik nafas dalam-dalam.   wajahnya sedikit demi sedikit berubah segar Kreeek! Lantai di atas terbuka mendadak Tampak Swat Lo Kongcu berdiri di situ sambil tertawa dingin "Bagaimana rasanya?"   Tanya Swat Lo Kongcu bernada dingin. Bee Kun Bu sama sekali tidak menyahut Diam dengan mata menatap wanita itu.   "Di dalam penjara itu, semua orang mati keracunanl"   Swat Lo Kongcu memberitahukan "Sebab tulang-belulang putih itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mengandung racuni itu racun tulang-belulang putih, setiap jam pasti akan menimbulkan suatu penderitaan! Nah, silakan menikmati kesenangan itul He he he"   Kreeek! Lantai atas tampak tertutup kembali Bee Kun Bu duduk termangu di tempat ia tidak tahu harus berbuat apa! Apalagi setiap jam ia akan menderita, entah bagaimana rasanya penderitaan itu.   Lama sekali Bee Kun Bu duduk di situ, Kemudian menarik nafas panjang sambil bangkit berdiri Kalau aku bisa meloloskan diri, bukankah tidak usah meninggal didalam penjara? pikirnya sambil memandang ke atas, Telinganya dipasang dengan penuh kewaspadaan Tiada suara apapun di atas, Mungkin Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To telah meninggalkan ruang atas itu.   Kemudian Bee Kun Bu memperhatikan tulisan yang terukir pada dinding, Setelah diperhatikan dengan cermat, ia melihat dinding batu tampak agak retak sedikit Bee Kun Bu segera melesat ke dinding itu, Tangannya meraih batu yang agak menonjol, sehingga badannya bergantung di situ, Tangannya yang sebelah lagi meraba-raba tulisan Namun mendadak keningnya berkerut Dirasakan seketika ada hembusan angin ke dalam melalui salah sebuah huruf terukir itu, Hal itu membuat hatinya berdebar-debar girang, Ternyata itu merupakan jalan ke luar bagi dirinya, seketika terbangkitlah semangatnya Bee Kun Bu mulai menyalurkan Lweekang pada tangan kanannya, kemudian mendorong huruf itu, sungguh di luar dugaan, huruf itu terdorong ke dalam dan wajah Bee Kun Bu pun tampak berseri ia menyalurkan Lweekangnya ke tangan kanan, lalu mendorong lagi huruf itu, Kali ini ia menggunakan tenaga sepenuhnya, sehingga terlihat badannya kehilangan keseimbangan dan perlahan merosot ke bawah.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Begitu badannya menyentuh tanah, tiba-tiba matanya terbelalak Ternyata tadi ia cuma mencurahkan perhatian pada huruf yang didorongnya itu, sama sekali tidak memperhatikan tempat lain.    Perawan Lembah Wilis Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Sang Megatantra Karya Kho Ping Hoo Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini