Bangau Sakti 22
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 22
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung "Musuhnya bersenjata seruling batu Giok dan berpakaian hitam," Jawab Souw Hui Hong. "O! Dia itu Giok Siu Sian Cu!" Kata Bee Kun Bu. "Aku sudah letih sekali, aku hanya dapat menjerit dan minta mereka berhenti bertempur," Meneruskan gadis itu. "Hian Ceng Tojin melihat aku lantas ingin berhenti Tetapi lawannya terus menyerang, dan mereka bertempur terus! Aku menjerit lagi dan memberitahukan bahwa kau telah ditawan dan berada dalam bahaya, Aneh sekali! Mereka segera berhenti bertempur! Lebih aneh lagi bahwa wanita yang berpakaian hitam itu mendesak menanya aku tentang keselamatanmu! Aku hanya menuturkan lagi kejadian-kejadian yang menimpa kau dan bagaimana kau tertawan." Tapi bagaimana sikapnya guruku setelah mendengar pemberitahuan kau itu?" Tanya Bee Kun Bu. "Nampaknya wanita itu lebih cemas daripada Hian Ceng Tojin, ia agaknya tak tahan sabar lagi, ia berkata kepada gurumu: Totiang, kita jangan mengadu silat lagi! Tentang Bee Kun Bu tidak lekas-lekas kembali ke kuil Sam Goan Kong, mula-mula aku mengiranya bahwa dari partai Kun Lun berdusta dan menipu aku. Bee Kun Bu dalam bahaya, kita harus segera pergi menolong." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lalu ia lari lebih dulu, dan gurumu juga mengikuti mengejar di belakangnya meninggalkan aku seorang diri di atas puncak yang tinggi! Karena letih dan tapar, aku tak dapat mengejar mereka, aku duduk beristirahat dan telah tertidur dan baru terbangun setelah seluruh langit kelihatan merah karena sinar matahari yang terbenam, Seumur hidupku belum pernah aku mengalami kesengsaraan demikian hebatnya! HaL.!" Bee Kun Bu terharu, dan ingin menyatakan terima kasihnya, tetapi kata-kata yang hendak diucapkannya itu tersumbat di tenggorokannya, dan ia hanya menghela napas. "Ya, ketika aku sadar, aku kedinginan dan kelaparan, di sekitarku hanya salju dan es. Aku hanya dapat memetik buahbuah cemara untuk menangsel perut, dan isap-isap es untuk menghilangkan dahaga, Aku berkeliaran di pegunungan itu selama sepuluh hari lebih, Aku yakin setelah lewat sepuluh hari wanita itu dan gurumu sudah tiba di pegunungan Ngo Bie San. "Sekarang guruku berada di mana? Aku telah berlalu dari pegunungan Ngo Bie San enam hari," Tanya Bee Kun Bu. "Betul Hian Ceng Tojin datang ke pegunungan Ngo Bie San untuk menolong kau, tetapi segala sesuatu adalah karena aku yang terbitkan, oleh karena itu aku sekarang harus menyertai kau pergi lagi ke pegunungan Ngo Bie San.,." Kata Souw Hui Hong. "Tidak usah, aku seorang diri dapat pergi ke sana!" Kata Bee Kun Bu. Souw Hui Hong mengawasi Bee Kun Bu dengan penuh kasih sayang, lalu air matanya mengucur keluar Sambil menarik napas ia berkata. "Mengapa kau benci aku? Apakah aku melukai hatimu?" Bee Kun Bu tersenyum dan menghibur. "Kau baik terhadap aku. Tapi antara pria dan wanita harus ada perbedaan Jika kita berdua pergi, orang lain dapat menyangka yang bukanbukan, peraturan partai Kun Lun keras sekali Jika desas- KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ desus yang dibuat-buat orang tiba di kuping guruku, aku pasti dimaki atau dihukum." Lalu ia berbalik dan bertindak maju. Souw Hui Hong berdiri terpaku, dan ia pun tak dapat mendesak, ia berpikir. "Hm! Kau betul-betul kejam, Kau tidak memperdulikan aku, Awas! Aku akan bikin kau memperhatikan aku." Ketika itu Bee Kun Bu telah berjalan agak jauh, Souw Hui Hong memanggil-manggil. "Bee Siangkong, Bee Siangkong.,.!" Bee Kun Bu berhenti, dan Souw Hui Hong mengejar Lalu berkata. "Kau boleh pergi seorang diri ke pegunungan Ngo Bie San. Tapi kau ingin lekas-lekas pergi ke pegunungan itu, bukan? Nah, lebih baik kau menunggang kuda, sebab pegunungan Ngo Bie San agak jauh dari sini." Tapi aku telah memukul mati kudamu, dan kuda itu untuk mengganti kudamu!" Jawab Bee Kun Bu. Souw Hui Hong tersenyum ia tidak jawab pertanyaan itu, ia menanya lagi. "Apakah kau telah menjumpai Co Hiong?" Bee Kun Bu terkejut sebelumnya menyahut. "Sau-dara seperguruan Co Hiong itu memiliki ilmu silat yang tinggi, tetapi,.,." Tetapi ia kejam dan banyak tipu musIihatnya, Be-t^lkah?" Kata Souw Hui Hong. Lalu Bee Kun Bu menceritakan bagaimana ia berjumpa dengan Co Hiong di jalan tadi, tetapi ia tak menceritakan hubungannya dengan Liong Giok Pin karena hanya akan mencemarkan nama baiknya partai Kun Lun belaka sebab Liong Giok Pin melarikan diri bersama-sama Co Hiong. "Aku tidak mau menceritakan watak Suhengku, tetapi ia memiliki seekor kuda ajaib yang dapat menempuh jarak seribu lie sehari," Kata Souw Hui Hong, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Betul, aku tahu, dan ia ingin berikan kuda itu kepadamu," Kata Bee Kun Bu. "Bagaimanakah kau dapat ketahui?" Tanya Souw Hui Hong. "Aku tahu karena dia pernah omong soal itu ke-padamu," Jawab Bee Kun Bu sambil menyempIak kudanya. "Dan dia pun mengatakan bahwa dia sangat sayang kau," Souw Hui Hong buka matanya lebar-lebar dan ber-kata. "Jika demikian, dia sendiri mencari pusing!" Setelah meminta diri, Bee Kun Bu kaburkan kudanya menuju ke pegunungan Ngo Bie San. Souw Hui Hong mengikuti jejaknya Bee Kun Bu dengan harapan Bee Kun Bu menoleh ke belakang lagi, tetapi harapannya hampa! Bee Kun Bu dengan hati berdebar-debar ingin lekas-lekas tiba di pegunungan Ngo Bie San menjumpai guru-nya, dan lekas tiba di tepi sungai Bin Kong. ia berhenti di tepi sungai itu agar kudanya dapat minum air. ia berdiri sambil berkata kepada diri sendiri. "Ngo Bie San masih lima-enam ratus lie jauhnya dari sini. Dengan kuda ini mungkin aku tiba di sana dalam satu hari dan satu malam Jika aku naik perahu, aku dapat tiba di kota Ka Teng, dan dari Ka Teng pegunungan Ngo Bie San hanya lebih kurang seratus tie jauhnya. Aku lebih baik naik perahu." Dengan berkeputusan itu ia coba mencari perahu, dan tidak jauh dari tempat di mana ia berdiri ia melihat bahwa perahu layar sedang berlabuh ia jalan menuju ke perahuperahu itu, Tempat yang kecil itu agak ramai, karena merupakan satu pusat perdagangan Di tempat itu juga ada banyak kedai-kedai arak di mana orang dapat membeli makanan dan minuman. ia masuk ke dalam sebuah kedai arak dan memesan makanan ia KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menanya seorang pelayan. "Apakah hari ini ada perahu yang berlayar ke kota Ka Teng?" Pelayan itu menjawab sambil geleng-geleng kepa!a-nya. "Perahu yang berlayar ke kota Ka Teng berlabuh di dekat kota Tiong Leng." Tetapi perahu-perahu di sini mustahil tidak ada yang berlayar ke kota Ka Teng?" Tanya Bee Kun Bu sambil menunjuk ke perahu-perahu yang sedang berlabuh itu. Terahu-perahu itu adalah perahu-perahu nelayan, tetapi jika Siangkong ingin menyewa, aku dapat menanyakannya," Jawab pelayan itu. Lalu ia pergi untuk menanyakannya. Sebentar kemudian pelayan itu kembali dengan wajah berseri-seri. ia berkata. "Siangkong beruntung Kebetulan ada sebuah perahu yang akan berlayar ke kota Ka Teng. Siangkong dapat berangkat sekarang." Bee Kun Bu menghaturkan terima kasih, dan setelah membayar makanan dan minumannya, ia menuju ke perahu dengan diantar oleh pelayan kedai. BetuI saja ada satu perahu yang baru saja mengangkat sauhnya, pelayan kedai ajak Bee Kun Bu naikperahu, tetapi ada satu tukang kedai mengawasi Bee Kun Bu dari atas sampai ke bawah, ia berkata. "Tanpa pemberitahuan dari aku, orang tak dapat keluar dari kamar perahu, jika sudah tiba di kota Ka Teng, aku tentu memberitahukan kau." Bee Kun Bu yang selalu memikirkan keselamatan gurunya menurut saja, dan di dalam tergesa-gesanya itu sehingga ia lupa kepada kudanya yang masih berada di depan kedai arak itu. Perahu berlayar mengikuti arus air sangat pesatnya, dan karena di dalam perahu ada beberapa penumpang wanita, Bee Kun Bu hanya duduk diam di dalam perahu akan kemudian ia pun jatuh puIcs di dalam kamar perahu itu. Dalam tidurnya ia seolah-olah mendengar suara seorang wanita tertawa di sampingnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ia buka kedua matanya, dan ia terkejut melihat seorang gadis remaja yang cantik jelita berdiri di sampingnya Gadis itu mengenakan pakaian putih, dan rambutnya yang hitam seperti bulu burung gagak disisir licin ke belakang dengan sanggul yang mirip buah pepaya menggelantung di dahannya, Kulitnya putih laksana salju, matanya jeli, pipinya merah seperti warna bunga mawar yang dadu, sedangkan kedua bibirnya yang mungil berwarna merah delima, senyumannya merayu sukma, dan untuk sementara waktu Bee Kun Bu tak pereaya jika orang yang di depannya adalah manusia belaka, dan bukannya bidadari yang baru turun dari kahyangan. Bee Kun Bu berpikir, setelah ia mengawasi gadis itu dari atas sampai ke bawah. "Siapakah gadis ini, mengapa ia telanjang kaki?" Segera ia bangun, dan ia lupa bahwa ia naik perahu itu sebagai penumpang, Baru saja ia ingin menanya, sekonyongkonyong datang lagi tiga gadis yang mengenakan pakaian putih, dan ketiga gadis yang baru datang itu hampir serupa pakaiannya, cara bersoleknya dan gaya dan sikapnya seperti gadis yang pertama: semuanya cantik jelita dan menggiurkan hati. "Apakah gadis-gadis ini suku bangsa Han? Mengapa pakaiannya demikian rupa? Apakah mereka suku bangsa Biouw, Tubuhnya sehat dan segar kelihatannya!" Pikir Bee Kun Bu. Sikap yang canggung itu diperhatikan oleh mereka, dan gadis yang pertama menanya dengan suara yang agak keras. "Kau siapa? Mengapa kau dapat naik perahu ini?" Pertanyaan itu diucapkan dalam bahasa suku bangsa Han yang lancar Bee Kun Bu ingin menjawab dan memberitahukan mengapa ia naik perahu itu. Jika terpaksa ia juga ingin memberitahukan atau menjelaskan mengapa ia terpaksa naik KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ perahu itu. ia pikir dengan maksud yang luhur, jika ia telah berbuat kekeliruan, mungkin gadis-gadis itu dapat memaafkan ia. -ooo0oooMustika di dalam perahu pertanyaan yang diajukan itu membikin Bee Kun Bu bingung, ia harus menjawab, Lalu sambil tersenyum ia menyahut. "Karena aku harus pergi ke kota Ka Teng dengan lekas, aku telah berdamai dengan tukang perahu dan naik perahu ini. Jika aku bersalah, aku minta Siocia-siocia maafkan." Keempat gadis itu mendadak menjadi murka, Salah satu gadis itu mengejek. "Tukang perahu itu betul-betuI kurang ajar, Dia telah mengambil kesempatan di waktu kita beristirahat dengan diam-diam dia memasukkan satu penumpang!" Lalu dengan beringas ia menanyai "Apakah kau tahu siapa kami ini?" "Aku tak tahu, tetapi jika aku hanya menjadi penumpang dan tidak berbuat yang tidak pantas, aku yakin aku tidak melanggar peraturan." Bee Kun Bu yakin bahwa keempat gadis tersebut adalah jago-jago silat, maka ia sengaja sebut-sebut peraturan di kalangan Bu Lim. Tetapi alasan yang diberikan itu rupanya tidak memuaskan Yang termuda lalu me-nanya kepada yang lebih tua. "Cici, apakah yang dikatakan peraturan Bu Lim? Apakah kau tahu?" "Peraturan Bu Lim ialah peraturan peraturan yang harus ditaati oleh jago-jago silat di kalangan Bu Lim," Jawab gadis yang ditanya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu membantu menjelaskan "Orang-orang yang pernah berlatih ilmu silat semuanya orang-orang dari kalangan Bu Lim." "Diam!" Yang tua membentak "Aku tidak menanya kau! Aku tak menghiraukan peraturan Bu Lim, tetapi kau telah naik di atas perahu ini tanpa izin dari kami, kau telah bersalah!" Bee Kun Bu tidak gentar, dan ia menjawab dengan hormat. "Setelah perahu ini tiba di kota Ka Teng, aku lantas mendarat Kini perahu masih berada di tengah sungai. Bagaimanakah aku dapat mendarat?" Keempat gadis itu lalu berdamai sambil berbisik, Kemudian gadis itu yang pertama datang berkata. "Kakak kami kini masih tidur Kalau dia mengetahui bahwa di atas perahu ini terdapat penumpang lain, dia pasti menjadi gusar, dan mungkin ia akan ceburkan kau ke dalam sungai Kami tidak berdaya meski ingin menolongnya. Menurut pendapat kami, sekarang dia belum bangun, lebih baik kau sekarang meninggalkan perahu ini." "Kini perahu sedang berlayar di tengah-tengah sungai dengan pesatnya, aku.,,." Kata Bee Kun Bu, belum habis diucapkan, tiba-tiba terdengar suara yang nyaring menusuk kuping, dan dengan cepat keempat gadis itu lari pergi. Melihat caranya keempat gadis itu berlalu demikian cepatnya, Bee Kun Bu berpikir. "Keempat gadis itu semuanya cantik dan lincah, mereka pasti lihay ilmu si ia t nya. Tetapi gerakannya berlainan daripada jago-jago silat di kalangan Bu Lim, sebetulnya siapa mereka itu, dan dari mana?" Ia pun ingin mengetahui siapa pemimpin dari gadis-gadis itu, ia menanti segala kemungkinan ia melihat seorang wanita muda yang berpakaian putih menghampiri padanya, Tangannya memegang satu nampan, dan di atas nampan ada satu cangkir teh yang dibuat dari batu Giok, ia berdiri tegak menghadapi wanita itu, dan ber-kata. "Aku merasa gembira dapat berjumpa dengan Sio-cia. Tetapi aku tidak berdahaga." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Wajah dari wanita yang muda itu sangat merah, ia taruh nampan itu di hadapan Bee Kun Bu, dan membentak "Kau mesti minum teh ini, talu berbaring, Mes-kipun air teh ini tidak beracun, tetapi dapat bekerja dengan berhasil tanpa membikin kau merasa sakiti Ayo! Minum!" Sambil geleng-gelengkan kepalanya Bee Kun Bu menjawab. "Umpama aku telah melanggar peraturan, aku bersalah dan harus minum air teh itu untuk membunuh diri, aku tak akan lakukan, Apa pula aku merasa tak bersalah, sudah pasti aku menolak meminumnya!" "Sebetulnya kami ingin ceburkan kau ke dalam su-ngai, Tetapi saudari-saudariku mengusulkan supaya diberi air teh saja, untuk diminumnya karena kau seorang yang baik, dan tak harus mati konyol!" Bee Kun Bu menjadi marah. Dengan kedua mata terbelalak, i? mengawasi wanita itu. Lalu ia tertawa gelakgelak. "Apakah yang membikin kau tertawa? Apakah kau betulbetul berani menolak minum air teh ini?" Tegur wanita itu. "Saudari-saudarimu orang baik!" Kata Bee Kun Bu. "Betul!" Kata wanita itu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Dan mereka semuanya cantik jelita." "Tolong beritahukan mereka bahwa aku menolak minum air teh itu," Kata Bee Kun Bu. "Siapakah pemimpinmu itu? Beritahukan dia bahwa aku menolak minum air teh itu!" "Kau berani menolak? Dan kau berani menantang kepada pemimpin kami? Apakah kau ingin mati konyol?" Tanya wanita itu. "Sekali kukata tidak minum, aku tetap tidak minum!" Jawab Bee Kun Bu dengan suara tetap. "Jadi kau lebih suka diceburkan ke dalam sungai agar mati konyol?" Kata wanita itu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku tidak cukup berani menyebur ke dalam sungai, Aku terpaksa harus minta kalian semua menceburkan aku!" Kata Bee Kun Bu dengan menantang. "O! sekarang aku tahu, kau juga bukan seorang baik," Kata wanita itu. "Kau ingin melihat pemimpin kami yang cantik jelita, maka kau ingin dia yang datang menceburkan kau!" Melihat sikap yang kepala batu dari wanita itu, Bee Kun Bu menjadi ingin mengetahui siapa pemimpin wanita-wanita itu, Sambil tersenyum wanita itu menanya. "Coba lihat kepadaku apakah aku ini cantik?" "Kau cantik, tetapi mengapa kau tak bersepatu?" Kata Bee Kun Bu. Waivta itu tereengang, lalu menanya. "Apakah dengan tak bersepatu kau anggap kurang pantas? Di rumah kami, kami dapat dikatakan tidak berpakaian, karena pakaian itu hanya menghambat gerak-gerik kami." "Di manakah rumahmu?" Tanya Bee Kun Bu. Baru saja wanita itu ingin menyahut, tiba-tiba terdengar suara kim (alat musik Tionghua kuno, semacam gitar), Wanita itu mendengar suara alat musik itu, ia terkejut Dengan tergesa-gesa ia memaksa. "Ayo! Kau lekas minum air teh ini. Jika tidak, aku akan dimaki!" Bee Kun Bu terperanjat Pikirnya. "Betul-betuldogol gadis ini, Dia tak mengerti jawabanku, Apakah dia kira aku demikian tolol untuk dipaksa minum air teh itu untuk membunuh diri?" Ia mengawasi gadis itu yang berlinangkan air mata, hatinya merasa kasihan, Lalu wanita itu menyodorkan nampan ke mukanya Bee Kun Bu, dan tangan kanannya secepat kilat coba mencengkeram pergelangan tangan kanannya Bee Kun Bu. Dengan terkejut Bee Kun Bu loncat ke belakang dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Po atau Langkah ajaib, dan berhasil menghindarkan cengkeraman itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Si gadis terkejut menyaksikan lihaynya Bee Kun Bu, tapi ia terus menyerang dan Bee Kun Bu dapat mengegos lagi dengan ilmu langkah ajaibnya, Begitu juga serangan ketiga dapat dikelitnya, Gadis itu menyerang dengan mengirim jotosan beruntun lima kali, karena setelah yakin ia tak dapat menangkap Bee Kun Bu, ia menyerang dengan maksud melukakan dan membikin lawannya tak berdaya. Maka kelihatan lengan bajunya yang putih berkibar melambai seolah-oleh kupu-kupu beterbangan diantara bunga-bunga, Serangan-serangan itu sangat cepat, beruntung sekali Bee Kun Bu telah pahami ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu yang Pek Yun Hui ajarkan kepadanya, Berkat ilmu itu ia dapat mengegos dan mengelit semua serangan-serangan meskipun ia berada di tempat yang kecil dan sempit. sementara itu perahu berlayar sangat pesatnya, Si gadis menyerang, tetapi Bee Kun Bu hanya mengegos, mengelit dan berusaha menghindari serangan ^serangan lawannya, Yang luar biasa adalah nampan yang dipegang si gadis dengan tangan kirinya tidak jatuh meskipun ia menyerang dengan keras dan lancar dengan tangan kanannya. Sekonyong-konyong suara alat musik berbunyi lagi dengan nyaring sekali Si gadis berhenti menyerang, dan Bee Kun Bu juga berhenti menjaga diri. Tetapi dengan tak terduga gadis itu tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke depan sambil menyabet Bee Kun Bu dengan kaki nya. Bee Kun Bu tidak waspada, hampir saja ia disapu jatuh! Bee Kun Bu menjadi murka, ia mulai menyerang dengan mengirim tinju kanannya, Tapi gadis itu loncat mundur, dan lari keluar dari kamar perahu itu! Sambil pegangi UJung gagang pedangnya, Bee Kun Bu mengejar Di luar keempat gadis tadi telah berdiri siap mengurung padanya, gadis yang lari tadi masih tetap memegangi nampan, sambil berdiri tegak megawasi padanya, Begitu lekas Bee Kun Bu keluar, ia lantas disambut dengan serangan berbareng oleh kelima gadis itu dari kiri dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kanan, dan mereka berusaha menotok jalan-jalan darahnya Bee Kun Bu. Serangan-serangan mereka itu cepat sekali, dan Bee Kun Bu tak keburu menangkis, ia terpaksa loncat mundur ke belakang, dan kembali ke dalam kamar perahu nya. Gadis-gadis itu tidak mengejar Mereka menunggu di luar, seolah-olah Bee Kun Bu tertawan di dalam kamar perahu itu, tak dapat keluar Dengan marah Bee Kun Bu berteriak. "Hei! sebetulnya kalian ingin berbuat apa terhadap aku?" Pertanyaan itu tidak dapat jawaban. Bee Kun Bu menanya lagi dengan suara yang keras. "Jika kalian masih juga merintang-rintangi aku, jangan salahkan aku jika aku harus bertempur dengan sungguhsungguh melawan kalian semua!" Tetapi ancaman itu tidak dihiraukan. Bee Kun Bu loncat keluar dengan marah sekali, Lalu dengan jurus Lo Han Su Pik atau Pendeta menyodok hebat, tangan kirinya menyapu, dan dengan jurus Hui Pa Tang Ceng atau GanduIan besi memukul lonceng, tangan kanannya menyerang semua gadis-gadis itu, ia menyerang dengan mengerahkan semua tenaganya, dan bukan main dahsyatnya serangan-serangan itu. Gadis-gadis itu terperanjat dan dengan semua kepandaian nya, mereka berusaha mengegos, mengelit menghindarkan diri dari serangan-serangan itu sambil mencari kesempatan mengirim jotosan dan menyapu dengan kaki masing-masing sehingga Bee Kun Bu terdesak lagi dan harus masuk lagi ke dalam kamar perahu. Ketika ia loncat keluar lagi, ia menyerang dengan jurus Yun Liong Pen Bu atau Naga Putih Menyembur Buyar Awan dan Kabut, Jurus tersebut adalah keistimewaan dari ilmu tinju Sa Cap Lak Sut Thian Kong Ciang atau ilmu pukulan menyerang lawan dengan tiga puluh enam jurusan, dan bukan main dahsyatnya. Lagi pula serangan itu dilancarkan dengan tenaga dalam, sehingga gadis-gadis itu tak ada yang berani menangkis, Mereka hanya loncat mundur, dan memberi kesempatan bagi KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu berdiri leluasa di atas lantai perahu itu Kemudian dengan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu ia bikin terpencar semua gadis-gadis itu yang berusaha menyerang padanya. Berkat jurus Ngo Heng Bi Cong Pu ia dapat menghindarkan semua serangan-serangan yang serentak dari gadis-gadis itu, dan juga dapat mengirim tinjunya, dan untuk sekian lamanya Bee Kun Bu masih berada di atas angin meskipun pertempuran telah berlangsung lebih kurang seratus jurus, Lalui gadis yang tertua berseru. "Saudara-saudara, berhenti bertempur! Kita yang beramai-ramai mengerubuti seorang, dia senantiasa dapat menangkis atau menghindarkan serangan kita, Dia itu lihay ilmu silat nya. Kita harus waspada!" Lalu yang termuda berkata. "Jika kita tak dapat gempur dia, lebih baik kita beritahukan kepada pemimpin kita!" Baru saja kata-kata itu selesai, diucapkan lalu terdengar suara wanita yang nyaring berkata. "Kalian tak dapat menyerang dia, karena dia menggunakan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu!" Bee Kun Bu terkejut Selama setengah tahun belakangan ini ia berhasil membebaskan diri dari bahaya-bahaya atau rintangan-rintangan dengan menggunakan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu, dan selama itu tak seorang pun mengetahui ilmu apakah yang ia telah gunakan, Kini ia mendengar orang itu memberitahukan tentang ilmu langkah ajatbnya, maka ia terkejut ia menoleh ke arah orang yang berseru tadi, dan di depannya, lebih kurang sedepa jauhnya ia tampak seorang gadis yang luar biasa cantiknya, mengenakan pakaian putih, memakai selendang biru dan sepatu sutera, Dia berdiri tegak, dan sikapnya sangat tenang, Semua gadis bertindak mundur ketika melihat padanya dan setelah memberi hormat dengan mengangkat kedua ta-ngan, semuanya berdiri tegak di kedua sampingnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu bertindak maju, dan memberi hormat, lalu berkata. "Aku bernama Bee Kun Bu. Karena aku ingin lekasIekas pergi ke kota Ka Teng, maka aku telah naik perahu Siocia, Dengan kelancangan yang aku tidak sengaja ini aku mohon Siocia dapat memaafkannya." Gadis yang rupanya menjadi pemimpin itu menanyai "Hm! siapakah yang ajarkan kau ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu itu?" "Seorang kawan," Jawab Bee Kun Bu. "Melihat cara kau menggunakan Ngo Heng Bi Cong Pu, aku yakin ilmu silatmu tinggi, Semua mereka ini bukan tandinganmu Aku juga yakin bahwa kau seorang yang berwatak luhur, Meskipun mereka terus menerus menyerang kau selama lebih kurang seratus jurus, tapi kau senantiasa mengelak atau mengelit, dengan tidak membalas menyerang kau tidak berniat melupakan merekah Bee Kun Bu mendengarkan dengan penuh perhatian dan ia sendiri merasa heran, bahwa setelah pertempuran berlangsung hampir seratus jurus, ia masih tidak mengetahui jurus-jurus apa yang mereka lancarkan. Pemimpin itu lalu berkata lagi. "Kau seorang baik, dan sebetulnya aku tak harus merintangi kau lagi. Tetapi ibuku pernah mengatakan bahwa tidak ada seorang laki-laki yang baik. Mereka semuanya hanya baik di luarnya, tetapi busuk hatinya, Maka kau juga bukan seorang baik, Bee Kun Bu tak tahan untuk tidak tertawa mendengar alasan yang tak masuk akal itu. Tapi ia lantas dibentak oleh gadis itu. "Apa yang kau tertawakan? itu adalah ucapan ibuku, dan aku pereaya dia tak akan keliru! Pemimpin itu menjadi merah mukanya, dan air matanya berlinang selagi ia menyahut. "lbuku telah meninggal dunia, Meskipun dia masih hidup, dia tak akan sudi menjumpai kau." "Mengapa?" Tanya Bee Kun Bu. "lbuku paling benci orang laki-laki," Kata pemimpin itu. "Oleh karena itu, ketika dia hendak menutup mata, dia telah KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ memesan kepadaku, jika aku sukai seorang laki-laki, maka laki-laki itu aku harus bunuh mati," Perkataan itu diucapkan dengan tenang, dan suara yang tetap. Bee Kun Bu terperanjat mendengar keterangan itu, Lalu ia berkata. "Aku baru saja berjumpa dengan Siocia, dan aku yakin kita tak dapat bicara tentang urusan suka atau tidak suka, Karena aku harus lekas-lekas sampai ke kota Ka Teng, maka aku telah naik perahu Siocia, Jika aku mengetahui lebih dulu bahwa Siocia benci orang laki-laki, aku lebih suka bertunggang kuda, aku tentu tidak berani naik perahu ini." Pemimpin itu diam sejenak, lalu berkata dengan tertawa di paksa. "Aku tidak katakan bahwa aku harus membunuh kau, tetapi aku tak dapat lupakan pesan ibuku." Ia diam berpikir Bee Kun Bu sangat tertarik dan hormati gadis yang cantik dan sikapnya yang agung itu. sekonyong-konyong gadis itu berkata dengan suara keras: Tidak! Aku tidak bunuh mati kau, karena aku tidak suka kau!" Tapi Bee Kun Bu menjadi murka, ia membentak. "Maksud apa sebenarnya yang kau kandung? Seorang satria tak dapat dihina, tetapi dapat dibunuh Tentang soal mati atau hidup, bagiku ada urusan kecil, tetapi aku tak sudi dihina!" Pemimpin itu menarik napas panjang, lalu berkata. "Sebetulnya aku tak ingin menyinggung kau lagi, tetapi aku tak dapat lupakan pesan ibuku, Di waktu ibuku menutup mata, keadaannya sangat memilukan hati...." Gadis itu tidak meneruskan kata-katanya ia memegangi dadanya untuk menahan kesedihannya. ia pejamkan kedua matanya dan berusaha menahan mengucurnya air matanya, Tetapi air matanya tak tertahan mengalir keluar dan membasahi pakaian nya. Setelah berselang lama juga ia baru buka kedua matanya, dan dengan terharu ia meneruskan sambil menyeka air matanya. "Aku telah memberitahukan kepada roh ibuku bahwa jika kau dapat menahan satu laguku, aku tak akan menghalang-halangi kau lagi." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Mendengar keterangan itu, Bee Kun Bu menjadi t heran bereampur bingung melihat sikap gadis yang aneh itu. Tapi ia berkata. "Aku berterima kasih atas penghargaan Siocia, kepadaku, Aku suka mendengar lagu itu, Hanya aku khawatir aku tak paham akan lagu." "Kau jangan takut," Kata gadis itu. "Aku akan memperdengarkan lagu yang bersemangat keramahan." Lalu ia berbalik dan masuk ke kamarnya, diikuti oleh semua gadisgadis lainnya, Bee Kun Bu menarik napas lega, ia berdiri mengawasi arus air sungai yang deras, Pua tukang perahu yang berdiri memegang kemudi berdiri seperti orang ketakutan karena perahu telah berlayar menuju ke jalan sungai yang lebih luas dan lebar, karena dua cabang sungai telah mengalir ke satu sungai sehingga arusnya semakin deras. "Melihat sikapnya gadis pemimpin tadi dia rupanya tak paham ilmu silaL Tetapi jika aku lihat ilmu silat saudarisaudarinya, aku yakin bahwa ilmu silatnya tinggi sekali Tetapi mengapa dia ingin aku mendengar lagu yang akan ia mainkan dengan alat musiknya? Apakah lagu itu mempengaruhi aku?" Kemudian ia teringat akan lagu dari serulingnya Giok Siu Sian Cu yang dapat mempengaruhi orang lain, Ketika itu terdengar suaranya alat musik mulai dipetik, dan suara itu demikian menggetar sehingga Bee Kun Bu merasa bahwa jantungnya berdebar-debar hebat sekali, perahu itu pun tibatiba tergoncang, karena kedua tukang perahu yang memegang kemudi juga telah dipengaruhi oleh lagu itu, mereka tak tetap mengemudikannya sehingga perahu itu bergeser dari j urusannya. Bee Kun Bu loncat keluar dari kamar perahunya, dan berteriak. "Siocia, harap kau tidak meneruskan lagu itu!" Ia jalan menghampiri kamarnya si gadis pemimpin itu, segera kedua gadis membuka kerei yang menutupi kamar perahu dan mempersilahkan Bee Kun Bu masuk, ia melihat bahwa gadis pemimpin itu sedang mainkan gitarnya sambil duduk di KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sebuah kursi kecil, dan dua gadis berdiri di kedua sampingnya. Bee Kun Bu mengangkat kedua tangannya memberi hormat seraya berkata. "Aku minta Siocia tidak mainkan lagu itu." "Mengapa? Apakah kau takut mendengarnya. tanya si gadis. "Meskipun aku takut mendengarnya, bagiku tidak menjadi soal," Kata Bee Kun Bu, Tetapi pengaruhnya suara dari alat musik itu besar sekali terhadap tukang-tukang perahu, sekarang perahu sedang berlayar di tempat yang airnya deras, jika tukang-tukang perahu yang mengemudikan perahu ini lupa akan dirinya, aku khawatir perahu ini akan menabrak karang dan tenggelam, dan kita semua akan binasa di dalam sungai ini!" "Hm! Kau takut mati binasa di dalam sungai ini?" Tanya gadis pemimpin itu. "Aku telah katakan, bagiku mati atau hidup tidak menjadi soal, tetapi bagaimana terhadap kau dan saudari-saudari lainnya?" Kata Bee Kun Bu sambil menunjuk ke arah gadisgadis lainnya, Tetapi aku tak takut mati kelelep di dalam sungai ! ini!" Kata si gadis pemimpin dengan ketus. Bee Kun Bu pun menjadi bisu, Lalu kedua gadis yang berdiri di sampingnya berjalan keluar dari kamar perahu itu. Selang tak lama seorang gadis yang termuda masuk lagi dan bisik-bisik di kupingnya si gadis pemimpin yang segera mengangguk dan berkata sambil tersenyum. "Aku telah suruh mereka menotok jalan-jalan darahnya tukang-tukang perahu itu, sekarang mereka telah tak berdaya lagi, Dua saudarisaudariku kini memegang kemudi, dan perahu tak akan menabrak karang atau tenggelam." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu telah melihat banyak alat musik semacam itu, tapi kepunyaan pemimpin itu mengherankan ia, karena bukan dibuat dari kayu atau logam, tetapi terbuat dari batu Giok, dengan ukiran-ukirannya yang indah. ia mengawasi kim itu dengan penuh kekaguman, maka gadis pemimpin itu menegur. "Apa yang kau awasi? Kim ini adalah milik ibuku, dia sering memainkannya semasa hidupnya." Bee Kun Bu teringat akan Pek Yun Hui ketika memetik kim di tengah telaga Po Yang Auw. sebetulnya ia ingin menanya tentang alat musik itu, tetapi si gadis pemimpin sudah mulai memetik tali gitarnya sambit memejamkan kedua matanya. Lagu yang dimainkan merayu kan sukma dan men-debardebarkan hatt, dan Bee Kun Bu berdiri terpaku mendengarkan lagu itu, Hanya di dalam waktu beberapa menit saja keringat mengucur keluar dari seluruh tu-buhnya, dan kemudian ia tak tahan berdiri lagi, Sambil menjerit ia loncat keluar dari kamar perahu itu. Meskipun kedua gadis di depan kamar coba menghalanginya tetapi ia masih juga loncat keluar Perahu berlayar sangat lajunya, dan Bee Kun Bu berusaha melawan pengaruh suara yang keluar dari gitar itu dengan berlari-larian di atas lantai perahu bagaikan orang yang hilang ingatan, Si gadis pemimpin juga keluar menyaksikan akibat dari lagu girangnya, Bee Kun Bu merasa sangat sedih dan putus asa, ia seolah-olah ingin menceburkan diri ke dalam sungai untuk membunuh diri, tetapi si gadis pemimpin memetik tali gitarnya tiga kali, dan nada yang keluar dari tali tersebut menahan kehendak Bee Kun Bu, karena nada itu seperti juga suaranya seorang ibu memanggil putera kesayangannya, Bee Kun Bu berbalik dan berdiri menghadapi si gadis pemimpin itu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Air matanya berlinang di kedua matanya gadis itu, Dan dadanya berombak-ombak, Gadis itu berhenti memetik alat musiknya dan berdiri mengawasi Bee Kun Bu dengan wajah yang muram Bee Kun Bu datang menghampiri. Lalu si gadis KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ berkata. "Kau pasti membenci aku, betulkah? Akupun tak mengetahui bahwa kau telah menderita luka-Iuka di dalam tubuh karena suara kim itu. Ayo kau ikut aku masuk ke dalam kamar perahu agar aku dapat mengobati Dengan menggeleng-gelengkan kepalanya Bee Kun Bu berkata. "Terima kasih, Aku Bee Kun Bu tak mau membikin kau pusing soal hidup atau matiku, tak usah mengobati aku, aku hanya minta Siocia masuk ke dalam kamar, dan perkenankan aku naik perahu ini sampai di kota Ka Teng. Nanti setelah aku mendarat di Ka Teng, aku akan menghaturkan terima kasih lagi." Tiba-tiba si gadis pemimpin itu memejamkan kedua matanya, dan memegang erat-erat kedua tangannya Bee Kun Bu setelah ia letakkan gitarnya di atas lantai perahu, Lalu dengan kepala mendongak ke langit ia berseni. "lbu! Anak tak dapat lupakan pesan ibu. Aku tak dapat menyukai pria yang manapun selama hidupku, Tetapi lagu yang aku telah mainkan tadi yakni lagu "Mi Cin Li Hun" Atau "Menyesatkan pikiran dan mengusir roh telah melukai orang, dan aku harus mengobati dia. Aku tidak menyukai ia, tapi aku tak dapat membikin dia mati, Aku harus mengobati dia!" Kemudian ia buka kedua matanya dan berkata kepada Bee Kun Bu. "Aku telah beritahukan kepada roh ibuku bahwa aku harus mengobati kau, dan kau tak usah t khawatir lagi!" Bee Kun Bu coba kerahkan tenaga dalamnya, dan ia terkejut, karena semua tenaga dalamnya ternyata telah lenyap, segera ia merasakan dadanya menyesak, jantungnya berdebar-debar keras, dan kaki tangannya menjadi lemas, ia yakin bahwa ia terluka di dalam, dan ia khawatir jika tak lekaslekas diobati, ia akan menjadi seorang cacad. Ketika ia coba menahan pengaruh daripada lagu tadi, ia telah menggunakan tenaga dalamnya sehingga darahnya beredar lebih lancar Tetapi setelah usahanya tidak berhasil darahnya tersumbat di beberapa jalan-jalan darahnya dan ia menjadi lemas tak bertenaga. pengobatan harus segera dilakukan atau ia akan menjadi seorang cacad. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah mendengar kata-kata gadis pemimpin ilu, ia berpikir "Jika aku tidak menerima tawarannya mengobati aku, mungkin aku tak dapat bergerak lagi setibanya di kota Ka Teng, Ya! Apa boleh buat!" Lalu ia jalan masuk ke dalam kamar gadis itu. Ia disuruh duduk bersila, lalu disuruh menuruti mengucapkan jampe, Setelah lewat seperempat jam, ia merasa # napasnya banyak lebih tega, Di waktu ia mengobati, gadis pemimpin itu didampingi oleh gadis-gadis lain, Bee Kun Bu buka kedua matanya dan tampak si gadis pemimpin duduk termenung menghadapi jendela perahu, memandang keluar ia menegur. "Siocia, terima kasih. Aku merasa banyak baikan." Si gadis pemimpin tersenyum. "Aku harus mengobati kau dua kali lagi, dan kau akan sembuh betul," Kata gadis itu. Bee Kun Bu hanya mengangguk "Aku yakin bahwa lagu dari gitarku dapat melukakan kau, Tetapi aku tak mengira luka itu hebat sekali Jika aku mengetahui akibatnya, aku tak akan melukakan kau cara demikian," Kata si gadis pemimpin, lalu ia menarik napas panjang, Bee Kun Bu mengawasi sambit mendengarkan dengan penuh perhatian, ia masih ragu-ragu akan kejujurannya gadis itu. Kemudian si gadis pemimpin menyuruh seorang gadis yang lebih muda mengambil satu dos obat Dari dos obat itu, ia ambil dua butir pil obat berwarna merah, ia berikan pil obat itu kepada Bee Kun Bu sambil berkata. "Pil obat ini adalah dari pegunungan-pegunungan dan pantai-pantai telaga, Dia mengatakan bahwa pil obat ini, disamping dapat menyembuhkan segala luka-luka di dalam tubuh, juga dapat menambah tenaga, Aku telah melukai kau, aku mengganti kerugian dengan memberikan kau dua pil obat yang mustajab ini." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lalu ia mengambil secangkir air teh dan disuruhnya Bee Kun Bu telan pil obat itu, sebetulnya Bee Kun Bu masih curiga, tetapi setelah melihat wajah gadis itu, ia sambuti dua pil obat itu sambil berkata: Terima kasih, Tetapi aku belum ingin makan sekarang Biarlah aku simpan baik-baik." Ketika itu Bee Kun Bu kebetulan melihat isi daripada dos obat tadi Disamping beberapa kitab kecil, dan pada atas kulit kitab tertulis Kui Goan Pit Cek, Buku ajaib yang telah diburu, dikejar, dibuat perebutan oleh para jago-jago silat di kalangan Bu Lim dengan tak disangka berada di depan matanya! Bukankah karena kitab Kui Goan Pit Cek itu, banyak jago-jago silat telah menjadi korban? ia hampir tak pereaya akan penglihatannya, ia buka matanya lebar-Iebar dan melihat lagi! Melihat sikapnya Bee Kun Bu yang demikian itu, si gadis berkata sambil tersenyum. "Sebelum ibuku meninggal dunia, dia hanya mewarisi lima butir pil obat ini. Aku telah berikan kau dua butir, kini hanya ketinggalan tiga butir lagi." Bee Kun Bu hanya berseru. "O!" Ia angkat kedua tangannya memberikan hormat, lalu jalan masuk ke kamarnya, ia tidak mendengar jelas kata-kata gadis itu, karena ia dibikin bingung oleh kitab Kui Goan Pit Cek di dalam dos obat tadi. -ooo0oooPergi ke kuil Ban Hut di pegunungan Ngo Bie San mencari guru Ya, kitab Kui Goan Pit Cek tersebut telah memakan ratusan, bahkan ribuan jago-jago silat selama tiga ratus tahun belakangan ini, dan telah menimbulkan gelombang hebat di kalangan Bu Lim. Dengan diam-diam ia berjalan masuk ke dalam ka-marnya, dan berusaha menenangkan perasaannya, tetapi hatinya tetap KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tak tenang. Gaya tarik kitab Kui Goan Pit Cek itu hebat sekali, Meskipun ia belum mempunyai jalan memperoleh kitab itu, tetapi ia sedang memikirkan dengan jalan apa ia bisa memperolehnya, Berkali-kali ia bangun dan hendak pergi menanya gadis pemimpin tentang kitab itu, tetapi untuk sekian kalinya ia mundur lagi. ia memikirnya hendak meminjam kitab itu, tetapi ia mundur maju akan akhirnya ia kembali lagi ke dalam kamarnya, Kemudian seorang gadis yang termuda datang masuk ke dalam kamarnya dengan wajah berseri-seri. ia menghampiri Bee Kun Bu dengan sikap yang wajar ia pegang tangannya Bee Kun Bu dan diseretnya sambil berkata. "Ayo, ikut aku, pemimpin kami ingin bicara dengan kau!" Bee Kun Bu terperanjat menyaksikan sikap yang berani dari gadis yang muda belia itu, dan ia menanyai "la ingin bicara apa?" Si gadis hanya membetot tangannya Bee Kun Bu, dan berkata. "Aku hanya disuruh memanggil kau, Apa yang hendak dibicarakan aku tidak mengetahui "Baiklah!" Kata Bee Kun Bu. Si gadis itu berkata sambit menghela napas. "Sebelum guru kami meninggal dunia, ia paling benci orang laki-laki, dan pemimpin kami sekarang pun benci laki-Iaki. Bee Kun Bu berpikir " Apakah gadis pemimpin itu berubah pikiran? Atau dia ingin menceburkan aku ke dalam sungai?" Sambil berjalan gadis itu menanyai "Apakah kau mengetahui namaku?" Bee Kun Bu menggelengkan kepala dan menjawab. "Aku tak tahu." Si gadis berkata sambil tersenyum. "Kami semua mengenakan pakaian putih, apakah kau tahu sebabnya?" "Soal itu aku pun tidak tahu," Kata Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kau ini orang bodoh! Semua kau tidak tahu!" Kata si gadis. Bee Kun Bu tidak menyahut dan juga tidak tersinggung dikatakan bodoh. Lalu si gadis berkata. "Maaf, jika aku kata kau bodoh. sebetulnya aku yang salah, Jika aku tidak memberitahukan kau, kau tidak mengetahui Bee Kun Bu tersenyum, dan berkata. "Kalian sebetulnya dari mana? Kalian pergi ke kota Ka Teng untuk urusan apakah?" "Kami datang dari lembah Peh Hua Hok, dan kemana kami akan pergi, kami tidak tahu. jika kau ingin mengetahui, sebentar kau tanya pemimpin kami," Kata si gadis, Bee Kun Bu mengerutkan kening, dan menanya lagi. "Lembah Pek Hua Mok itu dimana letaknya?" "Lembah itu cantik permai pemandangannya dengan daundaun pohon yang rindang, rumput yang hijau dan segar, bunga-bunga yang beraneka warna, kelinci-kelinci yang berlarian, kupu-kupu yang beterbangan, dan telaga yang bening airnya," Kata si gadis. Mereka lekas juga tiba di kamar si pemimpin, dan si gadis pemimpin itu sedang duduk termenung memegangi gitarnya. "Kakak, dia telah datang!" Kata gadis yang membawa datang Bee Kun Bu itu. Si gadis pemimpin mengangkat muka dan tersenyum. "Sebetulnya aku tak ingin menyusahkan kau lagi. Tetapi ada suatu urusan yang aku ingin tanya kau, Apakah kau sudi menjawabnya?" Tanya gadis pemimpin itu. Bee Kun Bu menyahut. "Sebutlah urusan apa. Jika aku tahu, aku tentu dapat menjawabnya." "Di manakah letaknya pegunungan Koat Cong San?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pegunungan Koat Cong San jauh dari sini, letaknya di sebelah timur dari propinsi Cekiang, Kalian bisa pergi ke sana dengan perahu ini mengambil jalan menuju ke kota Cinkang, lalu mendarat untuk pergi ke pegunungan itu," Jawab Bee Kun Bu. Apakah kau pernah pergi ke pegunungan itu ?" Tanya si gadis pemimpin Bee Kun Bu mengangguk "Sudah pernah pergi dua kati," Katanya "Jika demikian, kau tentu mengetahui tentang lembah Pek Yun yang sempit," Kata si gadis pemimpin dengan wajah berseri-fteri. Bee Kun Bu terkejut, dan ia berpikir "Pada setengah tahun berselang ketika aku mengantar Pek Yun Hufke sebelah timur propinsi Cekiang untuk berobat, aku pernah dengar dia mengatakan bahwa dia tinggal berdiam di lembah Pek Yun yang sempit itu. Urusan penting apakah gadis ini punyai yang memerlukan dia pergi ke lembah Pek Yun? Aku ingin mengetahui seluk beluknya," Lalu ia menanya. "Menurut penglihatanku, Siocia dan Siocia-siocia lainnya tidak mirip orang-orang yang biasa berkelana, sebetulnya dengan maksud apa kalian hendak pergi ke pegunungan itu?" Si gadis pemimpin menarik napas panjang lalu berkata. "Aku menjadi besar di dalam lembah Pek Hua Hok, dan tahun ini aku berusia tujuh belas tahun, selama itu aku belum pernah meninggalkan lembah Pek Hua Hok, Ketika ibuku hampir meninggal dunia, ia berkata kepadaku bahwa aku harus pergi ke pegunungan Koat Cong San untuk menjumpai seseorang. itu adalah pesan ibuku yang aku harus melaksanakannya." "Siapakah gerangan yang kau hendak jumpai di Koat Cong San itu?" Tanya Bee Kun Bu. Dengan senyuman yang terpaksa si gadis pemimpin menjawab. "Aku harus menjumpai seorang she Tio, tetapi aku KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tak tahu namanya, ibuku pernah melukiskan wajahnya, jika aku lihat orang itu, aku dapat mengenalinya." Dengan tak tertahan air matanya mengucur keluar dari kedua matanya gadis itu. "Ketika ibuku meninggal dunia dia suruh aku pergi ke pegunungan Koat Cong San dan mencari orang itu di lembah Pek Yun, dan mainkan beberapa lagu dengan kim ini untuk dia mendengarnya!" Bee Kun Bu tereengang dan berkata. "Gitarmu itu mempunyai pengaruh suara yang luar biasa. Mustahil kau dapat memetik dengan sesukanya untuk orang lain mendengar?" Dengan khidmat gadis itu berkata: itulah pesan ibuku, Mengapa aku harus mainkan gitar ini untuk didengar oleh orang itu, aku tak mengetahui Tetapi barusan aku telah mainkan suatu lagu untuk kau mendengar dan aku telah menyaksikan dengan kepala mata sendiri akibatnya terhadap kau. Aku kira aku mulai mengerti maksud daripada ibuku!" "Maksud apa itu?" Desak Bee Kun Bu. ibuku tentu sangat benci orang itu, dan dia menghendaki aku mainkan gitar ini untuk melukai dia!" Jawab gadis itu. Bee Kun Bu mengangguk dan berkata. "Hm! Untuk membikin dia menderita dan terluka, mungkin juga membinasakan dia!" "Oleh karena itu, aku sekarang merasa serba salah, Apakah aku harus mencari orang itu atau jangan? Semenjak kecil aku diajarkan ibuku memainkan gitar ini, dan ketika itu akupun tak mengetahui akibat dari lagu-lagu yang aku mainkan, Aku telah mempelajarinya dengan tekun, Ketika aku menjadi dewasa, aku lihat kitab Kui Goan Pit Cek, dan aku baru mengerti bahwa lagu-lagu yang aku dapat mainkan banyak guna nya. sebelumnya aku masih tidak pereaya akan manfaat daripada lagu-lagu itu, tetapi setelah melihat kau KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ terluka, aku insyaf akan kebenaran uraian di dalam kitab Kui Goan Pit Cek itu." Bee Kun Bu merasa gembira, karena gadis itu menyinggung-nyinggung soal kitab Kui Goan Pit Cek. ia terus menanya: Tetapi mengapa lagu-lagu yang kau mainkan tak dapat mempengaruhi kau sendiri?" Si gadis sambil tersenyum berkata. "Di dalam kitab" Kui Goan Pit Cek tertulis ilmu Toa Pan Yok Hian Kong atau ilmu ajaib membikin diri menjadi kebal, Dengan memahami itu aku tak dapat dipengaruhi kata gadis itu, Bee Kun Bu terpaku mendengar penuturan itu, ia berpikir "llmu Toa Pan Yok Hian Kong itu betul-betul sakti, dengan ilmu itu orang dapat mengatasi segala sihir dan sebagainya." Melihat sikap yang ganjil dari Bee Kun Bu, si gadis tersenyum dan berkata. "Mengapa kau bersikap seperti seorang dungu?" Bee Kun Bu tersadar dari lamunannya, ia tersenyum. "Bagaimanakah jika aku minta kau menolong aku tentang suatu urusan?" Tanya si gadis. "Siocia telah memperoleh kitab Kui Goan Pit Cek, dan aku yakin bahwa sedikit sekali jago-jago silat dapat menandingi kau jika kau telah dapat pahami ilmu-ilmu yang tertera di dalam kitab ajaib itu, Aku tak mengerti mengapa kau masih minta pertolonganku." Dengan mengawasi wajahnya Bee Kun Bu si gadis menjelaskan dengan khidmat. "Semua ilmu-ilmu yang tertera di dalam kitab Kui Ooan Pit Cek itu aku telah dapat ucapkan satu persatu hurufnya, Tapj yang aku pelajari hanya ilmu Toa Pan Yok Hian Kong saja, dan mainkan gitar ajaibku." Bee Kun Bu ingin mengatakan bahwa ia tak pereaya akan kata-kata itu, tapi ia tidak ingin menyinggung gadis itu dengan menyatakan isi hatinya, ia hanya tersenyum dan menanya lagi. "Disamping pergi ke pegunungan Koat Cong San untuk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mencari orang itu, siocia ingin mencari siapa lagi?" Ia menanya demikian karena ia khawatir jika ada sesuatu yang bersangkutan dengan Pek Yun Hui, penoIongnya, Si gadis geleng-geleng kepalanya. Tidak. ibuku hanya suruh aku mencari orang she Tio itu seorang," Jawabnya, Bee Kun Bu masih belum merasa puas. ia menanya lagi. "Apakah kau mengenal seorang gadis she Pek?" Si gadis menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku hanya mengenal ibuku dan gadis-gadis yang mengikuti aku ini. Dan aku sekarang kenal kau. Apakah kau bernama Bee Kun Bu?" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Bee Kun Bu terperanjat Dan heran mengapa si gadis pemimpin itu ketahui namanya? Dengan kedua mata terbelalak ia menanya. "Dari siapakah kau mengetahui namaku?" Si gadis tertawa dan menjelaskan "Barusan kau telah dilukai karena mendengar lagu dari gitarku, Lalu aku menawarkan diri untuk mengobati luka-luka di dalam tubuhmu, tetapi mula-mula kau menolak-" "Betul!" Kata Bee Kun Bu. "Setelah kau terluka karena gitarku, kau membenci aku," Meneruskan si gadis itu. "Dan dengan congkak kau berkata. "Aku Bee Kun Bu tidak menghiraukan soal mati atau hidup!" Apakah itu bukan kau yang memberitahukan kepadaku!" Bee Kun Bu tersenyum, sekarang ia ingat mengapa gadis itu mengetahui namanya, ia berpikir "At! Gadis ini betuIlbetul pintar dan cerdik, ia hanya belum pernah keluar dari tempat kediamannya yang terpencil maka ia kurang pengalaman Jika ia banyak berkecimpungan di kalangan Kang-ouw, dengan kepandaian yang telah di-punyai, dan dengan berlatih menurut petunjuk-petunjuk dari kitab Kui Goan Pit Cek, dia pasti menjadi seorang jago silat yang lihay sekali. Guruku pernah mengatakan bahwa orang yang baru keluar dari rumah perguruan dan bertindak masuk di kalangan Kang- KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ouw, harus bertindak waspada, karena jika menjumpai orang yang jahat, kita dapat tersesat dan terjerumus di dalam jurang kemusnahan. Gadis ini masih hijau dalam pergaulan, dan tak mengetahui duri-duri di dalam dunia yang luas ini, dengan mudah dia bisa terpikat oleh orang yang jahat...." Lalu ia teringat akan saudara seperguruannya, Liong Giok Pin, yang telah terjerumus, dan ia bergidik memikirkan nasib Sucinya itu. Melihat Bee Kun Bu melamun lagi, si gadis menegur. "Apakah yang kau bengongkan? Dengarlah kisahku ini. Kami semuanya menjadi besar di dalam lembah Pek Hua Hok, dan inilah untuk pertama kali kami keluar Oleh karena itu banyak urusan kami tidak mengerti pesan ibuku senantiasa kuingat di dalam otakku, ibuku benci semua orang laki-Iaki, tetapi setelah menjumpai kau, aku mulai...." Ia tak meneruskan ia segan mengucapkan kata-kata tentang perasaannya terhadap Bee Kun Bu. ia menanyai "Aku minta kau membawa kami pergi ke pegunungan Koat Cong San, apakah kau sudi?" Bee Kun Bu menundukkan kepalanya ia berpikir agak lama. Ketika ia angkat kepalanya lagi, kedua mata yang jeli dari si gadis mengawasi ia dengan sikap yang merayu sukmanya, ia menarik napas, dan sambil geleng-geleng kepalanya ia menjawab. "Aku masih ada urusan yang penting belum diurus, Aku tak dapat menyertai kalian ke pegunungan itu...." Ia tak dapat meneruskan kata-katanya itu. ia melengos dan mengawasi air sungai yang mengalir deras, Si gadis pemimpin itu tidak serupa Pek Yun Hui yang sikapnya agung, atau serupa Lie Ceng Loan yang selalu menimbulkan perasaan kasihan. Pek Yun Hui yang agung dan cantik jelita adalah laksana salju dan es. Lie Ceng Loan yang mungil dan polos serta menawan hati adalah laksana bunga haitang dihembus angin ketika hujan gerimis membasahi tanah. Tetapi gadis yang ia hadapi adalah laksana bunga KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ teratai putih di tepi telaga yang luas. ia tampaknya suci murni tetapi mulia dan meriah, ia tak dapat menebak isi hatinya. PenoIakan itu membikin si gadis duduk terpaku, Untuk beberapa saat ia tak bicara. ia terus mengawasi wajah dan sikapnya Bee Kun Bu, sehingga Bee Kun Bu menjadi serba salah, Kemudian Bee Kun Bu bertindak keluar dari kamar itu. ia masuk lagi ke kamarnya, ia pejamkan kedua matanya untuk menentramkan hatinya, Tetapi hatinya tetap berdebardebar, cemas akan keselamatannya gadis-gadis itu yang baru saja melangkah ke dalam kalangan Kang-ouw tanpa pengalaman apapun juga, Bagaimanakah jika mereka menjumpai orang-orang yang jahat dan kejam? ia juga sangat khawatir tentang kitab Kui Goan Pit Cek jatuh ke tangan orang-orang jahat dan tak mengenal perikemanusiaan ia membayangkan yang runtuh di bawah tangan jago-jago silat yang tak mengenal perikemanusiaan yang berhasil merampas kitab Kui Goan Pit Cek itu. Semua gambaran itu menegangkan ia. ia pun menyesal telah menolak menyertai mereka, Mungkin jika ia menyertainya, ia senantiasa dapat memberi petunjuk atau nasehat bila mereka bertindak keliru, dan terutama ia senantiasa dapat memperingatkan mereka menjaga baik-baik kitab Kui Goan Pit Cek agar tidak terjatuh ke dalam tangan penyamun atau perampok, atau jago-jago silat yang kejam dan jahat Tetapi berbareng ia pun membayangkan gurunya yang berada di dalam bahaya, Yang mana ia harus tolong dulu? ini membikin ia gelisah, Perahu terus berlayar dengan pesat sekali, dan ketika perahu tiba di kota Ka Teng, hari sudah menjadi senja, Bee Kun Bu loncat ke darat setelah menghaturkan terima kasih. Segera perahu berlayar terus, ia mengawasi perahu itu dengan harapan pada suatu hari ia dapat berjumpa lagi dengan si gadis pemimpin tadi atau gadis-gadis lainnya itu. Wajah dari gadis pemimpin itu tetap terbayang-bayang di KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dalam pikirannya, dan ia memenangkan hal-hal yang terjadi selama ia berada di atas perahu. Demikianlah ia berdiri di tepi sungai dalam lamunan, dan ia tak mengetahui beberapa lama. ia melamun. Angin menghembus agak keras, dan ia sadar dari lamunannya ia berseru. "Hei! Bee Kun Bu! Bee Kun Bu! Urusan penting belum beres!" Ia pikir lagi keselamatan gurunya, ia bertindak maju, dan ketika ia membelok di suatu tikungan dari jalan ia melihat seorang Hweeshio beberapa depa jauhnya dari ia. Hweeshio itu memegang satu mangkok nasi terbuat dari tembaga, dan datang menghampiri ia dengan tindakan yang tergesa-gesa, lalu menubruk Bee Kun Bu! Bee Kun Bu lekas-lekas mengegos, tetapi si Hweeshio menyambit ia dengan mangkuk nasi nya sambil tertawa. Tempat nasi tersebut dapat memuat lima liter beras, dan angin daripadanya ketika dilontarkan ke arah tubuhnya Bee Kun Bu menghembus keras sekali Secepat kilat Bee Kun Bu menangkap tempat nasi dari tembaga itu dengan kedua tangannya. Melihat cara Bee Kun Bu menangkap tempat nasinya yang beratnya lebih dari seratus kati demikian ringannya, si Hweeshio terkejut ia coba merebut kembali, tetapi Bee Kun Bu membentak. "Tahan! Taysu! Tangkap kembali milikmu!" Bentakan itu dibarengi dengan sambitan tempat nasi itu ke arah si Hweeshio. Lemparan itu dilakukan dengan sekuat tenaga, dan segera dadanya Bee Kun Bu dirasakan sakit, dan darah keluar dari mulutnya, SebetuInya, setelah ia terluka di atas perahu, ia belum sembuh betul, Sekarang ia mengerahkan banyak tenaga, maka luka-Iukanya menjadi hebat lagi, Si Hweeshio menyanggapi miliknya, dan ketika melihat Bee Kun Bu keluar darah dari mulutnya, ia tertawa gelak-gelak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dan berkata. "Ai! Anak kemarin, kau gegabah! Apakah kau kira tempat nasi ini enteng?" Meskipun Bee Kun Bu seorang peramah, tetapi ia senantiasa tidak sudi dihina, Mendengar ejekan si Hweeshio, ia menjadi murka. ia tak menghiraukan luka-luka-nya, ia kata. "Aku dan Taysu tidak kenal mengenal, satu pada lain kita tak dapat bicara tentang soal budi atau dendam, Tetapi mengapa kau tanpa alasan menyambit aku dengan barang yang berat itu?" Si Hweeshio masih tertawa, lalu ia menjawab. "Aku hanya ingin menguji silatmu! Tetapi jika kau tidak tahu diri dan tidak ingin lekas-lekas lari, aku khawatir jiwamu tak terjamin!" Lalu ia lari pergi dengan membawa tempat nasinya. Bee Kun Bu merasa heran mengapa ia diganggu demikian rupa. Tetapi ketika melihat caranya Hweeshio " ,, itu berlarilarian, ia segera mengetahui bahwa Hweeshio itu sedang mabok arak. ia merasa sakit di dadanya, ia teringat akan pil obat yang diberikan oleh si gadis pemimpin di atas perahu, ia ambil satu butir dan segera ditelannya, Ajaib sekali, sakitnya hilang! ia merasa kagum akan khasiat pil obat itu, dan ia merasa berterima kasih kepada si pemberinya, ia ingin menelan satu butir lagi, tetapi ia berpikir "Pil obat ini sangat mustajab Lebih baik aku simpan untuk keperluan lain kali." Lalu ia mencari tempat yang sepi. ia duduk bersila, dan mengucapkan jampe menurut petunjuk si gadis pemimpin untuk menyembuhkan luka-luka di dalam tu-buhnya, Setelah ia merasa reda lagi, ia baru berangkat menuju ke pegunungan Ngo Bi San. ia masih saja khawatir akan keselamatan gurunya, maka dengan ilmu meringankan tubuh ia lari dengan pesatnya, pada waktu hampir fajar, ia telah tiba di suatu kuil Po Kok Si yang terletak dijalan untuk masuk ke pegunungan Ngo Bi San. Perangkap Karya Kho Ping Hoo Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo Pembakaran Kuil Thian Loksi Karya Kho Ping Hoo