Bangau Sakti 27
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 27
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Tanya pula Pek Yun Hui. Si Tian Houw memberikan penjelasan. "Setelah saudara angkatku Ciu Kong Liang kembali, ia memberitahukan aku bahwa malam ini mungkin akan terjadi pertempuran suhengmu menderita luka parah, dia tak boleh terkejut atau kaget. Demi keselamatannya, aku membawa dia ke dalam goa batu...." Pek Yun Hui tidak sabar lagi, ia memotong pembicaraan itu, dan setelah mengawasi wajahnya Ciu Kong Liang ia mendesak. "Sudah, nanti baru bicara lagi. sekarang lekaslekas bawa aku melihat mereka!" Si Tian Houw yang sudah mengenal kepandaian dan kelihayannya Pek Yun Hui, tidak berani berlagak-lagak lagi, ia berpikir. "Dia rupanya sangat mendongkol terhadap aku. ilmu silatnya tinggi sekali, aku dan Toakoku tak dapat menandinginya. Aku kuatir setelah dia melihat Suheng dan Sumoinya, dia akan lebih gusar lagi terhadap aku. Ai.." Sambil menundukkan kepala ia melanjutkan perjalanannya dan berusaha mencari daya menghindari amarahnya Pek Yun Hui. Ciu Kong Liang dan Pang Siu Wie mempunyai pikiran yang berlainan Mereka pun sangat waspada, dan siap menjaga diri bila Pek Yun Hui mengamuk, Tidak lama kemudian mereka tiba di mulut goa batu yang dimaksud, Mulut goa batu itu tertutup oleh satu batu gunung yang besar Si Tian Houw berkata kepada Pek Yun Hui. "Suheng dan Sumoi berada di balik batu gunung yang besar ini. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Goa batu yang terpencil dan tersembunyi itu betul-betul merupakan satu tempat berlindung yang aman, hanya suasana di dalam goa itu sangat gelap, Dengan mendorong batu gunung yang besar itu Si Tian Houw terus jalan masuk ke dalam, diikuti oleh Pek Yun Hui. Jantungnya Pek Yun Hui memukul keras, ia membayangkan bahwa ia segera akan menyaksikan apakah suhengnya masih hidup atau mati.... ia berhenti sejenak, dan Ciu Kong Liang dan Pang Siu Wie yang mengikuti di belakang juga berhenti Tiba-tiba terdengar suara tertawanya Si Tian Houw yang memanggil "Siocia! Sucimu datang menengoki kau...." Pek Yun Hui mengertak gigi, lalu ia loncat masuk ke dalam, Di dalam itu ia dapatkan satu kamar kecil yang rupanya sengaja dibikin dengan memahati batu goa itu. Di atas batu tempat tidur yang dibuat dari kayu pohon cemara tampak rebah terlentang Bee Kun Bu. Di pinggir tempat tidur ada satu meja bundar yang dibuat dari batu gunung, dan di atas meja itu ada satu lampu kecil, Lie Ceng Loan sedang duduk di atas satu batu yang merupakan bangku sedang menunggui atau menjagai Bu Kokonya. Pek Yun Hui menghampiri Lie Ceng Loan dan memegang pundaknya. "Loan Moi, kau menderita...." Ia menanya dengan ramah, tetapi kedua matanya mengawasi Ti Kian Su Seng. Ti Kian Su Seng mengerti bahwa jika Lie Ceng Loan mengatakan bahwa ia telah menderita, maka Pek Yun Hui pasti akan menghajar padanya, Maka ia mundur beberapa tindak dan berdiri dengan waspada. Lie Ceng Loan geleng-geleng kepalanya, ia mengawasi Si Tian Houw sejenak, lalu jawabnya. "Setelah Cici keluar, dia segera masuk ke dalam kamar dan bicara kepadaku, Ketika aku lengah, tiba-tiba ia menotok jalan darahku...." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui menyengir Tiba-tiba tangan kirinya mencekal pergelangan tangan kanannya Si Tian Houw, Tapi Si Tian Houw telah siap sedia, ia berkelit diri, dan setelah membungkukkan tubuhnya, secepat kilat ia mencekal lehernya Bee Kun Bu yang rebah terlentang di atas tempat tidur, Betul-betul Si Tian Houw dapat mengelit dan mencekal lehernya Bee Kun Bu, tetapi Pek Yun Hui telah berhasil memijat jalan darahnya di pergelangan tangan kanannya, Dalam keadaan yang terdesak itu Si Tian Houw berhasil mencekal bajunya Bee Kun Bu dan dengan sekuat tenaga mendudukkan Bee Kun Bu di atas tempat tidur Bee Kun Bu yang menderita luka parah tak dapat melawan, Maka dengan tangan kirinya mencekal bajunya Bee Kun Bu dan tangan kanannya dicekal oleh Pek Yun Hui, Si Tian Houw mengancam. "Jika kau melukai atau membunuh aku, Bee Kun Bu mati sekarang juga!" Pek Yun Hui membentak. "Lekas lepaskan cekalan-mu! Dia sudah luka parah sekali! Dia tak dapat menahan goncangan lagi! Ayo, lepas! jangan berbuat keji terhadap orang yang hampir mau mati!" Ia membentak sambil melepaskan pijatannya di pergelangan tangan kanan lawan nya. Sambil tertawa Si Tian Houw berkata. "Ha! Ha! Di kalangan Kang-ouw tidak ada yang jago!" Lalu ia angkat tinjunya di atas dadanya Bee Kun Bu seolah-olah ia ingin memukul mati Bee Kun Bu. Dengan terkejut Pek Yun Hui berseru. "Hei! Apa yang kau hendak lakukan?" "Ha! Ha! Ha! jika kau masih berani melukai aku, dengan tinju ini aku kirim Bee Kun Bu ke akherat!" Mengancam Ti Kian Su Seng. Pek Yun Hui terpaksa mundur tiga langkah demi keselamatannya Bee Kun Bu. Lie Ceng Loan yang telah menyaksikan kejadian itu, perlahan-lahan jalan menghampiri KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Si Tian Houw, katanya. "Jika kau berani memukul mati Bu Koko, Pek Cici pasti tak dapat memberi ampun lagi!" "Jika kau ingin aku lepas Suhengmu, kau harus setuju melaksanakan permintaanku," Kata Si Tian Houw, Dengan mata berlinang Lie Ceng Loan berpaling kepada Pek Yun Hui dan menanya. "Pek Cici, apakah aku yang turuti kehendaknya?" Dengan kedua mata melotot Pek Yun Hui menanya, suaranya keras. "Permintaan apakah? Sebutlah, agar aku dapat mempertimbangkan." Si Tian Houw tidak berani mengawasi sepasang mata yang sangat tajam itu. ia melengos dan mengumpulkan semangatnya, Lama ia tidak menjawab, Tiba-tiba terdengar suara orang berkata. "Hengtee, hati manusia sukar dijejaki, Kau jangan tertipu!" Pek Yun Hui menoleh ke arah suara itu, dan melihat Ciu Kong Liang dan Sam Sou Lo Shi berdiri di luar kamar di dalam goa itu, Lalu Ti Kian Su Seng tertawa gelak-gelak dan berkata. "Souw Peng Hai, pemimpin partai silat Thian Liong yang terkenal, telah merampok dan membawa pergi peta tentang tempatnya Ban Lian Hwe Kwi (Kura Sakti) Dia tidak akan merasa puas jika dia tidak memperoleh kura sakti itu, Tetapi dia hanya mengetahui cara merampok peta yang berharga itu, dia tak akan dapat membaca peta itu, Dia pasti akan datang kembali untuk mencari kura sakti itu. Aku dan saudara angkatku tentu tak dapat melawan dia dan orangorangnya, Oleh karena itu aku...." "Kau menghendaki aku membantu kalian merintangi Souw Peng Hai dan orang-orangnya mencari Ban Lian Hwe Kwi?" Pek Yun Hui memotong, Si Tian Houw mengawasi Pek Yun Hui, lalu berkata. "Suhengmu telah menderita luka parah, dan aku yakin hanya Ban Lian Hwe Kwi yang dapat menyembuhkan dia. Ya, di KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dalam dunia ini hanya Ban Lian Hwe Kwi yang dapat menyembuhkan Suhengmu...." "Tetapi suhengku sudah payah sekali, dia tak dapat menahan sakit terlampau Iama..." Kata Pek Yun Hui, yang sudah mulai ketarik mendengar bahwa Ban Lian Hwe Kwi itu dapat menyembuhkan Bee Kun Bu. Sambil tersenyum Ti Kian Su Seng berkata: Tada waktu permulaan musim bunga ini, kura sakti itu akan keluar dari tempat berlindungnya setelah dia tidur nyenyak selama musim dingin, Di dalam beberapa hari ini kura sakti itu akan keluar Cuma aku tak mengetahui hari apa ia akan keluar Jika Suhengmu dapat bertahan setengah bulan lagi, aku yakin dia...." Pek Yun Hui geleng-geleng kepalanya dan berkata. "Suhengku tak dapat bertahan sampai setengah bulan, Dia hanya dapat bertahan pali'ng lama sepuluh hari...." Tetapi dalam jangka waktu sepuluh hari, kita mempunyai harapan akan berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi itu..." Kata Ti Kian Su Seng. "Dan Sumoymu harus turut perintahku selama sepuluh hari itu?" "Apa?" Menanya Pek Yun Hui. "Sumoymu harus mentaati perintahku di dalam jangka waktu sepuluh hari, dia tak boleh berbuat sesukanya." Si Tian Houw menegaskan. Dengan hasrat menolong jiwanya Bee Kun Bu. Pek Yun Hui terpaksa menjawab. "Baik! Lekas lepaskan Suhengku!" Tapi jika aku lepas, kau dapat juga melupakan janji, dan membunuh aku..." Kata Si Tian Houw dengan perasaan curiga. "Hm!" Kata Pek Yun Hui. "Perkataan atau janjiku pasti dipenuhkan. Kau jangan khawatir, dan jangan anggap orang !ain seperti kau sendiri!" Setelah mendapat kepastian itu, barulah Si Tian Houw lepaskan cengkeramannya pada bajunya Bee Kun Bu, dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sambil tersenyum ia pun turun dari tempat tidur itu, Pek Yun Hui segera menghampiri Bee Kun Bu. sebetulnya ia ingin memeluknya, akan tetapi di hadapan banyak orang, terutama di hadapannya Lie Ceng Loan, ia merasa canggung jika ia berbuat demikian Hanya tampak mukanya menjadi merah. ia memandang lagi Si Tian Houw yang rupanya masih merasa curiga terhadap ia. "Apakah kau masih merasa curiga terhadap janjiku?" Tanyanya kepada Si Tian Houw. Ti Kian Su Seng mengangguk dan menjawab. "Aku minta kau bersumpah, aku baru mau pereayai Pek Yun Hui terpaksa bersumpah bahwa di dalam jangka waktu sepuluh hari ia harus mendengar perintah Lalu sambil tersenyum Si Tian Houw berkata. "Suhengmu betul-betul sukar dibikin sembuh oleh obat biasa, Jika kita berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi, suhengmu tentu terto1ong. Tadi aku telah mengatakan bahwa aku akan memberi hadiah, aku akan memenuhi janji itu...." "Aku tidak menghiraukan hadiah itu, Aku telah berjanji mendengar perintahmu dalam jangka waktu sepuluh hari dan janji itu adalah membantu kau menolak musuh, Tentang mencari mustika, aku tidak akan turut campur," Kata Pek Yun Hui, lalu ia menghampiri tempat tidur "Betul!"kata Ti Kian Su Seng. "Urusan mencari mustika, kami tak akan minta bantuan Siocia. silahkan kalian duduk, dan aku segera datang kembali dengan santapan dan arak yang harum." Lalu ia mengangkat kedua tangannya memberi hormat dan keluar dari kamar goa itu. Ketika ia melihat Sam Sou Lo Shi ia berkata. "Ban Lian Hwe Kwi itu bukan saja dapat menyembuhkan rupa-rupa penyakit, tetapi juga dapat memulihkan muka Pang Siocia." "Kau jangan khawatir Di dalam sepuluh hari aku tak akan berbuat sesuatu terhadap kau. Tetapi setelah lewat sepuluh hari, urusannya akan lain lagi!" Jawab Pang Siu Wie. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ha! Ha! Ha!" Si Tian Houw tertawa. "Mungkin tidak sampai sepuluh hari. Bila kita berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi, mukamu yang cantik jelita tentu pulih kembaIi...." "Hm." Geram Pang Siu Wie. "Aku akan menuntut bukti, SeteIah Ban Lian Hwe Kwi itu kau tangkap, kita baru membikin perhitungan!" Si Tian Houw tidak hendak berbantahan lagi, ber-samasama Ciu Kong Liang ia berlalu dari goa batu itu. Pang Siu Wie menunggu di luar goa dengan sabar Pek Yun Hui menegur "Hei! Mengapa kau masih juga belum berlalu dari sini? Apa maksudmu tetap berdiri di luar?" Si wanita jelek itu menghela napas, lalu menjawab-nya: Ti Kian Su Seng itu seorang yang pintar busuk. Aku khawatir dia menipu kau lagi!" Pek Yun Hui menjadi sedikit khawatir dan ia menanya. "jebakan apa lagi yang dia akan pasang?" Pang Siu Wie bertindak masuk, ia meneliti keadaan di sekitar goa itu, lalu ia berkata. "Santapan dan arak yang ia sediakan, lebih baik kita jangan makan dan minum." Tetapi kita sangat lapar..." Kata Lie Ceng Loan. "Jangan khawatir mati kelaparan Di daerah ini masih banyak tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang dapat dimakan," Kata Pang Siu Wie. sebetulnya Pek Yun Hui tidak menghendaki Pang Siu Wie berada di dalam kamar goa itu, Tetapi mengingat keadaannya Bee Kun Bu yang perlu ditolong dengan membebaskan delapan urat-urat syarafnya yang penting, ia batalkan maksudnya mengusir Pang Siu Wie. Tiap-tiap kali membebaskan urat-urat syaratnya Bee Kun Bu, Pek Yun Hui harus menggunakan tenaga dalamnya, dan setelah itu ia harus beristirahat selama tiga jam untuk memulihkan tenaga nya. Lie Ceng Loan masih hijau dan tak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dapat melawan mereka, Meskipun Sam Sou Lo Shi belum kelihatan watak sejatinya, tetapi dia adalah seorang wanita, dan dalam keadaan yang mendesak itu, Pek Yun Hui pikir lebih baik berkonco dengan dia untuk menghadapi Ti Kian Su Seng yang banyak tipu muslihalnya! Maka ia berkata kepada Pang Siu Wie. "Apa yang kau telah beritahukan kepadaku ketika kita berada di atas pohon cemara semuanya betuL Si Tian Houw adalah seorang yang sopan luarnya tetapi kejam hatinya!" "Hm!" Jawab Sam Sou Lo Shi. "Dan tipu muslihatnya banyak, Jika dia tak memerlukan bantuanmu untuk melawan musuhnya, mungkin kalian sudah ada yang binasa!" "Jika aku tidak memikir keselamatan Suhengmu, dia sudah menjadi mayat!" Kata Pek Yun Hui kepada Lie Ceng Loan sambil menjotoskan tinjunya keluar dengan gemasnya. Pang Siu Wie tersenyum, dan meneruskan. "He! He! He! Tetapi akhirnya Si Tian Houw yang menang juga. Dengan ilmu silatmu yang tinggi, kau masih dapat dikendalikan olehnya, dan kau harus taati perintahnya selama sepuluh hari Siocia, banyak hal dapat terjadi di dalam jangka waktu sepuluh hari yang akan datang, Dalam ilmu silat, aku mengakui aku kalah, tetapi tentang pengalaman, aku yakin aku lebih unggul daripadamu Tentang ini aku dapat buktikan dengan cara kau menghadapi Ti Kian Su Seng, Tetapi jika kau pereaya, aku...." Ia berhenti sejenak untuk memperhatikan sikapnya Pek Yun Hui, lalu meneruskan. "Sekarang kita harus membuang perasaan bermusuhan antara kita, dan kita harus berserikat menghadapi dia dan saudara angkatnya!" Pek Yun Hui tersenyum dan menanyai "Apa yang kau curigai? Kita orang perempuan selalu kalah cerdik daripada Iaki-laki..." "Kita dapat atur cara begini," Pang Siu Wie men jelaskan. "Sebelumnya Ban Lian Hwe Kwi itu tertangkap, mereka tentu KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo akan mentaati janjinya, Tetapi setelah mereka memperoleh kura sakti itu, aku khawatir mereka akan melupakan janji-janji atau sumpah-sumpahnya..." Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan "SudahIah. Aku hendak pergi mencari makanan untuk kalian." Lalu ia loncat keluar dari goa itu entah kemana, Setelah Pek Yun Hui melihat Pang Siu Wie loncat keluar dari goa, ia ingin membebaskan urat-urat syaratnya Bee Kun Bu, tetapi ia ingat akan bangaunya yang sudah lama ia tidak lihat, ia berkata kepada Lie Ceng Loan "Loan Moi, kau jagai Bu Koko, aku pergi mencari bangau ku." Lalu ia jalan keluar dari goa itu. Sambil berdiri di mulut goa ia bersiul, dan siulan yang nyaring itu terdengar jelas di malam yang sunyi senyap itu. Tetapi setelah ia menunggu sekian lama, tidak juga ia mendengar atau melihat bangau nya. ia menjadi cemas, Dengan ilmu Leng Kong Hi To atau Melayang di angkasa ia meloncat ke atas bukit yang tinggi, Di atas bukit itu ia bersiul lagi, dengan terbawa angin siulan itu dapat terdengar sepuluh lie jauhnya, Tetapi bangaunya masih juga tidak menampakkan diri Hal yang demikian belum pernah terjadi maka ia menjadi khawatir sekali Bangau sakti itu sangat tajam pendengarannya dan penglihatannya, Bila mendengar siulannya Pek Yun Hui, dia segera terbang menghampiri Pek Yun Hui menjadi sedih, dan air matanya mengucur.... ia terkejut ketika mendengar suara tindakan kaki di belakangnya, ia seka air matanya dan menoleh ke belakang ia melihat Sam Sou Lo Shi sedang memanggut seekor anak menjangan tengah mendatangi Pek Yun Hui berlagak gembira, akan tetapi Sam Sou Lo Shi tak dapat diabui ia menarik napas panjang dan berkata. "Meskipun suhengmu menderita luka berat, akan tetapi dia masih dapat ditolong. Ti Kian Su Seng meskipun jahat, akan tetapi dia terpelajar Jika dia katakan bahwa Ban Lian Hwe Kwi dapat menyembuhkan Suhengmu, dia mengetahui itu dengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ penuh keyakinan Kini kau harus menjaga diri untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan datang." Mendengar nasihat yang luhur itu, Pek Yun Hui berpikir. "Nasihat perempuan ini harus aku perhatikan. Bee Kun Bu sedang menderita, Lie Ceng Loan masih hijau, Nasib mereka di dalam tanganku, Aku harus ber-besar hati dan berusaha menolong mereka, dan aku harus waspada." Meskipun bangaunya tidak kembali ia memaksakan diri melupakan hal itu. "Jika Ban Lian Hwe Kwi betul-betul mujijat, aku juga tentu membantu kau memulihkan wajahmu seperti sediakala!" Jawabnya. Seperti orang yang sedang mengenangkan peristiwa yang lampau, Pang Siu Wie berkata. "Selama 20 tahun aku telah biasa membawa muka yang jelek ini, Meskipun aku gagal memulihkan wajahku seperti dulu, aku tidak pikiri lagi, Hanya aku harus membalas dendamku terhadap orang yang merusaki mukaku ini! Aku hanya harap Siocia membantu aku. Satu lawan satu, aku yakin aku dapat melawan Si Tian Houw, Dengan pasir beracun dan anak panah beracunku, aku lebih unggul daripada dia. Tetapi jika saudara angkatnya Ciu Kong Liang membantu aku tak dapat melawan mereka, permintaanku ialah, jika Ciu Kong Liang membantu dia, kau juga membantu aku." "Hal yang demikian itu sudah lazim di kalangan Bu Lim, ialah satu lawan satu jika membalas dendam, Hanya di dalam 10 hari ini aku tak dapat membantu kau, karena aku harus menuruti perintahnya." Pang Siu Wie mengangguk, lalu berkata. "BetuI.... Aku telah bisa menunggu selama 20 tahun, apalagi hanya menunggu 10 hari, Kita lihat saja jalannya urusan ini. Oh ya, Siocia dan Sumoimu mungkin sudah lapar sekali, Aku telah memperoleh menjangan kecil ini, Ayo kita panggang untuk dimakan bersama-sama!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lalu mereka menggunakan ilmu meringankan tubuh turun dari atas bukti itu, Setelah Pang Siu Wie mengumpulkan kayu bakar, mereka lalu menunggang menjangan kecil itu dan dimakannya sekenyangk-kenyangnnya, Tidak lama kemudian Si Tian Houw juga membawa santapan dan arak. Ketika ia melihat Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan telah makan menjangan panggang, ia segera merasa bahwa ia tetap masih dicurigai ia taruh makanan dan arak itu, dan berlalu tanpa bicara, Seterusnya Ti Kian Su Seng membawa santapan dan arak pada waktu-waktu makan yakni sehari tiga kali. Akan tetapi di dalam tiga hari, tiap-tiap kali ia membawa makanan dan arak, ternyata Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan sudah makan, dan mereka tidak pernah menanya apa-apa kepada nya. Pang Siu Wie yang juga berdiam di dalam kamar goa itu tidak sudi makan atau minum barang-barang yang ia bawa, Namun, ia membawa santapan dan arak sebagaimana layaknya, Selama tiga hari itu, Pek Yun Hui telah membebaskan urat-urat syaraf nya Bee Kun Bu dua kali, lukanya agak mereda, akan tetapi belum lagi sadarkan diri, Untuk menolong secara demikian, Pek Yun Hui telah menghamburkan banyak tenaga dan menjadi agak kurusan, Pada hari ke empat, ketika Pek Yun Hui sedang membebaskan urat-urat syaratnya Bee Kun Bu, tiba-tiba Si Tian Houw masuk ke dalam kamar goa. ia telah perhatikan wajah yang pucat dari Pek Yun Hui. tetapi ia tidak menanya, Sam Sou Lo Shi yang telah tinggal bersama-sama di dalam kamar goa itu selama empat hari telah menjadi kawan karibnya kedua gadis itu, Sam Sou Lo Shi menegur ketika Si Tian Houw masuk sekonyong-konyong. "Hai! Maksud apakah kau datang masuk ke sini?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Si Tian Houw menyengir dan menjawab. "Semalam aku telah menjumpai jejaknya Ban Lian Hwe Kwi. Oleh karena itu aku datang ke sini untuk memberitahukan." Pek Yun Hui berhenti memijat urat-urat syarafnya Bee Kun Bu, ia bangun dan menegur Si Tian Houw. "Jikakau sudah melihat jejaknya, mengapa kau tidak berusaha menangkapnya?" "Bukan saja orang-orang nya partai silat Thian Liong, tetapi juga, menurut penyelidikanku di dalam beberapa hari ini, aku telah lihat para jago-jago silat dari kesembilan partai silat yang tersohor pada dewasa ini!" Pek Yun Hui mendesak. "Aku harus mendengar perintahmu dalam sepuluh hari ini, Ayo, katakanlah, apa yang aku harus lakukan?" Si Tian Houw mengawasi Bee Kun Bu yang masih berbaring tak berdaya di tempat tidur. ia menarik napas sebelum menjawab. "Kura sakti Ban Lian Hwe Kwi itu bukan saja besar faedahnya bagi ki(a, tetapi lebih besar manfaatnya bagi Suhengmu itu...." Ia menunjuk ke arah Bee Kun Bu. Pek Yun Hui tidak sabar lagi, ia mendesak. "Ayo, katakanlah apa yang harus kulakukan Harap kau jangan membuang waktu mengatakan ini dan itu!" Si Tian Houw tetap tenang. ia berkata. "Suhengmu menderita sakit yang berat Jika kita gagal pendapatku, setelah aku menyelidiki di dalam beberapa hari ini, sudah banyak jago-jago silat dari kalangan Bu Lim yang datang ke puncak Ngo Houw Leng ini, Partai silat Tian Liong yang telah memperoleh peta tentang letaknya Ban Lian Hwe Kwi itu, tentu akan mencari menurut petunjuk peta itu. Dan mungkin mereka menggambarnya, aku telah khawatir bahwa peta itu dapat dicuri atau dirampas orang lain, maka banyak tempat-tempat yang penting aku tandai dengan kodekode yang aku sendiri mengerti Kode-kode itu tak mudah dimengerti oleh mereka, Namun, kita harus mendahului KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mereka pergi menangkap kura sakti itu, Ke satu, demi kepentingan atau jiwanya Suhengmu, Ke dua, demi memulihkan wajah yang cantik dari Pang Siocia. Dengan berkumpulnya banyak jago-jago silat di puncak Ngo Houw Leng ini, sebelum kita bertindak, kita harus mempunyai rencana yang baik, justru untuk merundingkan rencana ini, aku segera datang ke sini..." Sam Sou Lo Shi menanyai "Kau ingin merundingkan rencana apa?" Ti Kian Su Seng mengawasi Pek Yun Hui, lalu mengawasi Pang Siu Wie, setelah itu ia melanjutkan "Di dalam beberapa hari ini, aku telah melihat jejaknya Ban Lian Hwe Kwi itu tiga kali, Menurut pengalamanku selama tujuh belas tahun ini, tiaptiap kali kura sakti itu keluar, dia akan terus menerus keluar selama tujuh hari, Dan itu terjadi hanya setahun sekali, dan dia keluar kebanyakan di bulan-bulan lima, enam atau tujuh. Aku heran mengapa dia keluar di bulan tiga pada tahun ini? sebetulnya aku ingin memaksa dia keluar dengan mengepulkan asap, dan siasat ini aku ingin lakukan, Hal ini aku tidak rundingkan bersama saudara angkatku, Ciu Kong Liang, agar kita lakukan malam ini saja, Segala sesuatu yang diperlukan aku telah siapkan, Cuma bilamana kita lakukan siasat kita ini, orang yang berada di daerah ini mungkin akan mendapat tahu karena kepulnya asap itu, Aku datang ke sini perlunya untuk menanya kalian cara kita melawan para jagojago silat yang telah berkumpul di daerah ini jika kita diserang." "Apakah betul Ban Lian Hwe Kwi dapat menyembuhkan Suhengku?" Menanya Pek Yun Hui, suaranya agak keras, tanganlah kau bersangsi lagi," Jawab Si Tian Houw. "Meskipun Suhengmu menderita sepuluh kali lebih he-bat, aku jamin dia pasti akan sembuh, jika tidak potong kepalaku ini!" Pek Yun Hui menoleh ke arah Bee Kun Bu dan ia berseru. "Asal Ban Lian Hwe Kwi dapat menyembuhkan Suhengku, aku KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pasti membantu dengan sekuat tenaga melawan mereka semua. Aku hanya khawatir mereka menyerang kita dari banyak jurusan sehingga kita sukar menggempurnya!" Tentang itu aku pun telah pikirkan, Goa batu ini sangat terpencil dan tidak sembarang orang dapat ketahui kata Si Tian Houw. "Siocia jangan khawatir suhengmu diganggu di dalam goa ini, dan Siocia dapat bertarung dengan mencurahkan semua perhatian Kita akan menahan musuh di suatu jalan yang sempit, karena musuh tentu akan berjalan melalui jalan itu untuk datang ke lobang Ban Lian Hwe Kwi. Jalan yang sempit itu sukar dilalui, karena letaknya di pinggir jurang dan air terjun yang deras, Jika Siocia menahan musuh di situ, Siocia pasti dapat mencegah atau merintangi mereka!" "Namun," Kata Pek Yun Hui. "Aku harus menyuruh Sumoyku tinggal di kamar goa ini menunggui Suhengku!" Ti Kian Su Seng tersenyum, dan berkata. "Baiklah, sementara setelah lewat jam dua belas tengah malam, aku akan datang lagi, dan minta kalian berdua keluar membantu kami." Ia membungkukkan tubuh menghaturkan hormat lalu loncat keluar dari goa itu. Sam Sou Lo Shi mengikuti sampai di mulut goa, dan menunggu sampai Si Tian Houw tak kelihatan lagi, barulah ia masuk kembali dan berkata kepada Pek Yun Hui. "Si Tian Houw sangat licin dan cerdik, Kita juga harus jaga jangan sampai dia melarikan diri setelah memperoleh kura sakti itu!" "Jika dia berani melarikan diri, dan tidak memenuhi janjinya, aku akan bunuh dia dan menguburnya di pegunungan ini!" Kata Pek Yun Hui lalu menghampiri Lie Ceng Loan dan menanyai "Apakah Bu Koko mendusin?" Lie Ceng Loan geleng-geleng kepalanya. "Dalam beberapa hari ini dapat dikatakan dia belum pernah membuka matanya, Jika dia mati, aku juga menyertai dia mati." Air matanya tak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tertahan keluar mengucur, ia menangis tersedu-sedu, hatinya hancur luluh! Pek Yun Hui menghibur "Loan Moi, kau jangan memikirkan hal yang bukan-bukan, Malam ini kita akan berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi, dan Bu Koko segera tertolong! Kau jangan bersedih hati." Lalu ia berusaha memijat urat-urat syaratnya Bee Kun Bu lagi, Tetapi baru saja ia naik ke atas tempat tidur itu, tiba-tiba sedang berseru. "Pek Siocia! Berhenti!" Secepat kilat, si wanita jelek itu telah loncat ke atas tempat tidur juga, Pek Yun Hui terperanjat dan ia menegur, suaranya keras. "Kau mau berbuat apakah?" Si Thian Houw dipaksa masuk partai silat Thian Liong Pang Siu Wie berkata. "Tiap-tiap kali aku menyaksikan kau menolong Suhengmu membebaskan urat-urat syaraf-nya, kau senantiasa menjadi letih, betul tidak?" "ltu adalah urusanku, kau tidak usah ambil pusing!" Kala Pek Yun Hui, agak mendongkol. Sam Sou Lo Shi tersenyum menampak Pek Yun Hui salah paham, ia berkata dengan ramah. "Tadi Si Tian Houw mengatakan bahwa banyak jago-jago silat dari kalangan Bu Lim telah datang berkumpul di puncak Ngo Houw Leng. pertarungan untuk merebut mustika pada malam ini tentu dahsyat sekali, Sekarang sudah hampir tengah malam, aku khawatir setelah kau menolong Suhengmu, kau akan menjadi letih dan tak dapat memulihkan tenaga dalam waktu yang singkat Apabila kau bertempur melawan musuh dalam keadaan letih, aku khawatir kau tak dapat mengatasinya sehingga membahayakan juga Suheng dan Sumoymu." Mendengar nasihat yang luhur itu Pek Yun Hui lalu duduk diam mengumpulkan tenaga dalamnya lagi. Pang Siu Wie juga beristirahat menyiapkan diri untuk pertempuran yang segera akan terjadi KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sang waktu berlalu dengan cepat sekali, dan Si Tian Houw datang membawa santapan dan arak di waktu senja, Setelah ia taruh makan dan arak itu di atas meja, ia berkata sambil tersenyum. "Pertempuran malam ini pasti hebat, Dengan jalan ini aku menyatakan terima kasihku atas kerelaan kalian membantu kami menolak musuh, Harap kalian tidak curiga dan menolak dahar makanan dan arak yang aku siapkan ini." Pang Siu Wie mendahului menjawab: Terima kasih. Tetapi kau harus makan dulu!" Sambil menyengir Si Tiau Houw mengangkat kedua tangannya memberi hormat dan berkata. "Harap kalian jangan curiga." Lalu ia keluar dari goa ilu. Pang Siu Wie periksa dengan teliti sayuran dan makanan yang disediakan itu, dan berkata kepada Pek Yun Hui. "Dia perlu tenaga kita. Menurut perhitunganku dia tak akan meracuni kita dengan makanan dan arak ini. Namun dia adalah seorang yang pintar dan busuk, aku harus periksa dengan teliti sebelum kita makan dan meminumnya." Dengan sumpit Pek Yun Hui dahar makanan itu dengan napsu, karena telah beberapa hari ia hanya makan daging menjangan dan daun-daun yang dipetik dari daerah pegunungan itu, Kemudian Pang Siu Wie dan Lie Ceng Loan juga turut makan dan minum. Ketika cuaca sudah menjadi gelap, Si Tian Houw datang lagi dengan mengenakan pakaian serba hitam pedangnya ia pancangkan di punggungnya, Dengan wajah yang gelisah ia memberitahukan: Tadi aku dapat lihat jejak musuh-musuh kita di kaki puncak Ngo Houw Leng...." Pek Yun Hui memotong pembicaraannya, dan menanyai "Apakah kau telah siapkan barang-barang yang harus digunakan?" "Semua sudah disiapkan Aku hanya perlu memberitahukan kalian bila harus keluar untuk membantu," Jawab Si Tian Houw, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Loan Moi," Kata Pek Yun Hui kepada Lie Ceng Loan. "Kau jaga Bu Koko baik-baik. Aku membantu Si Tian Houw menangkap Ban Lian Hwe Kwi untuk menyembuhkan Bu Koko." Lie Ceng Loan yang sangat khawatirkan kesehatan-nya Bee Kun Bu sudah beberapa hari duduk termenung, ia jarang bicara, dan mukanya selalu muram, ia hanya mengangguk Pek Yun Hui menghela napas, lalu jalan keluar dari goa sambil berkata kepada diri sendiri. "Ban Lian Hwe Kwi itu adalah harapan besar yang dapat menolong jiwanya Bee Kun Bu. Malam ini aku harus membantu dengan sungguh-sungguh menangkap kura sakti itu!" Lalu ia menanya Si Tian Houw. "Apakah kau masih ada senjata lainnya?" "Senjata apakah yang Siocia perlukan?" Tanya Si Tian Houw. "Paling baik berikan aku Po Kiam (pedang)," Kata Pek Yun Hui. "Masih ada satu pedang, hanya aku tidak tahu apakah pedang itu cocok bagi Siocia," Kata Si Tian Houw, Tetapi siocia lihat saja, Mari, turut aku!" Si Tian Houw loncat keluar dari goa itu, diikuti oleh Pek Yun Hui dan Pang Siu Wie. Setelah mereka melalui beberapa tikungan, mereka tiba di suatu jalan yang sangat berbahaya, jalan itu hanya satu depa lebih lebarnya, di kedua sisinya adalah lereng gunung yang curam, Walau jago silat yang memiliki ilmu meringankan tubuh pun tak mungkin mendaki lereng gunung yang sangat curam itu. "Kita sekarang berdiri di suatu jalan yang tingginya lebih dari tiga ratus depa dari kaki gunung ini." Si Tian Houw menjelaskan "Di kaki gunung ini adalah tempat persembunyiannya Ban Lian Hwe Kwi. Coba lihat air terjun di seberang kita! Orang tak dapat jalan dari dekat air terjun itu, jalan itu adalah jalan satu-satunya untuk keluar dan masuk ke puncak Ngo Houw Leng. Kedua Siocia jika dapat menjaga KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jalan ini, aku yakin musuh dapat ditahan...." Belum lagi ia bicara habis, tiba-tiba terdengar suara orang tertawa keras dan lama, Pek Yun Hui menengadah dan melihat Souw Peng Hai yang dikawal oleh empat iblis sedang berusaha turun dari atas puncak itu, Di belakang mereka terlihat juga enam-tujuh orang. Nampaknya Souw Peng Hai sangat tenang, Si Tian Houw terperanjat melihat Souw Peng Hai dan orang-orangnya telah mendatangi Dengan muka yang pucat ia berkata kepada Pek Yun Hui. "Siocia, itulah ada musuhmusuh kita yang lihay, jika kita berhasil menahan mereka, separoh dari usaha kita berhasil...." Betul ucapan itu ia katakan dengan suara yang rendah, akan tetapi dari jarak yang hanya beberapa depa Souw Peng Hai yang pendengarannya tajam sekali bisa mendengar jelas. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Terdengar ia tertawa gelak-gelak, dan secepat kilat ia loncat dari atas ke depan di mana mereka berdiri Dengan toya besinya yang berkepala naga dipegang di tangan kanannya, ia berdiri di hadapan Si Tian Houw hanya lebih kurang dua depa jauhnya. "Si Tian Houw! jika kau dapat sambuti pukulan toya besiku tiga kali, orang-orang partai silat Thian Liong segera berlalu dari sini, dan aku kembalikan peta tentang tempat persembunyiannya Ban Lian Hwe Kwi kepadamu!" Kata Souw Peng Hai, mengejek Si Tian Houw yang pernah rasai tenaga dalamnya Souw Peng Hai yakin ia tak dapat menahan pukulan toya besi itu, ia cabut pedangnya dan menjawab. "Aku menyesal tak dapat menerima tantanganmu, Tetapi aku sedia orang yang dapat melayani kau...."Ja melirik ke arah Pek Yun Hui, dan meneruskan. "Dan orang itu juga ingin kau menerima pukulannya tiga kali!" Pek Yun Hui menjadi gemas, Tetapi dalam waktu sepuluh hari menurut janjinya ia harus turut perintahnya Si Tian Houw, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dan ia terpaksa keluar melaksanakan perintah itu, ia maju setindak menghadapi Souw Peng Hai. Ketika itu, keempat iblis segera berdiri berderet di belakangnya Souw Peng Hai, dan enam-tujuh orang di belakang juga telah mendatangi dan segera berhenti lebih kurang satu depa di belakangnya Souw Peng Hai, Dengan tekad menolong Bee Kun Bu, Pek Yun Hui berdiri dengan tenang menghadapi Souw Peng Hai. Dengan kedua mata yang bersinar ia menegur Souw Peng Hai. "BaikIah. Aku menerima pukulan toya besimu tiga kali!" Souw Peng Hai tertawa gelak-gelak dan menanya. "Siocia dengan Si Tian Houw ada hubungan apa? Mengapa rela menggantikan dia?" Segera mukanya Pek Yun Hui menjadi merah. Ia merasa canggung dengan pertanyaan itu, ia tak dapat menjelaskan sebab musababnya mengapa ia rela menggantikan Ti Kian Su Seng menerima tiga pukulan toya besinya Souw Peng Hai yang terkenal lihay di kalangan Kang-ouw. ia yang berwatak agung tidak mudah menerima perintah orang lain, Di kalangan Kang-ouw ia hanya takuti dua atau tiga orang. Ejekan Souw Peng Hai itu menusuk hatinya, tetapi ia terpaksa memenuhi janjinya demi menolong jiwanya Bee Kun Bu.... setelah menelan ejekan itu, ia menjawab dengan senyuman terpaksa. "Aku tidak mempunyai kesabaran untuk mengadu lidah dengan kau. Lebih baik dengan mengadu silat kita bereskan perselisihan kita!" "Ha! Ha! Ha!" Tertawa Souw Peng Hai. "Baik!" Tetapi ia masih juga tidak menyerang, karena semenjak ia menyaksikan dengan kepala mata sendiri betapa lihaynya ilmu silat Pek Yun Hui, ia pun tak berani bertindak sembrono, Pek Yun Hui mendengar suara tawanya Souw Peng Hai laksana meraung nya seekor naga, ia berpikir "Orang ini tenaga dalamnya luar biasa, Aku harus waspada menerima pukulannya!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Souw Peng Hai terus menerus tertawa dan suaranya memusingkan telinga, Pek Yun Hui terkejut, dan ia berpikir lagi. "Rupanya dia sengaja tertawa lama untuk menguji tenaga dalamku." Ia menoleh ke arah Si Tian Houw siapa ia lihat berkeringat. Rupanya Si Tian Houw tak dapat menahan suara tertawanya Souw Peng Hai yang menggoncangkan sukma. Pek Yun Hui tidak tahan diperlakukan demikian oleh Souw Peng Hai, Sambil menjerit ia menjotos dengan jurus Hun Ceng Tan atau Membuyarkan Abu Menjernihkan Suasana dengan tinju kirinya, dan secepat kilat dua jari tangannya berusaha menotok tenggorokan Souw Peng Hai! Souw Peng Hai segera berhenti tertawa. Terlihat kedua pundaknya bergerak ia mengelit totokan lawan nya, dan terus menyabet dengan toya besinya. Pek Yun Hui hanya mundur satu langkah, dan terus menyodok dada lawan nya, serangannya ini sangat berbahaya, ia melancarkan sodokan itu dengan mengambil resiko yang besar, karena toya besi Souw Peng Hai setelah luput menebas, segera kembali membabat pinggangnya Souw Peng Hai telah menjumpai dan melawan banyak musuh, akan tetapi cara Pek Yun Hui menyerang dengan berani mengambil resiko yang besar itu, ia belum pernah jumpai! Sodokan itu dilakukan dengan jurus Peng Hong Tiang Ho atau Membekukan Arus Sungai yang deras yang dilancarkan dengan tenaga dalam bukan saja dapai menahan sabetan toya besi, bahkan berhasil menyentuh dadanya Souw Peng Haij apabila Souw Peng Hai tidak lekas-lekas loncat mundur, ia pasti akan tewas! Souw Peng Hai terkejut! Setelah ia loncat mundur dengan menjejakkan kakinya ia lompat menerkam lawan nya! serangan atau kelitan kedua belah pihak menakjubkan orang-orang yang menyaksikan Belum pernah mereka menyaksikan pertarungan yang dilakukan dengan ilmu silat demikian tingginya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kelitan, egosan, menahan toya besi untuk menerus kan menyodok yang dilakukan Pek Yun Hui adalah jurus-jurus yang dapat dipelajari dari kitab silat Kui Goan Pit Cek, dan hanya Souw Peng Hai yang memiliki ilmu silat tinggi dapat luput dari sodokan maut tadi, Terkaman Souw Peng Hai pun dengan mudah dapat diegosi oleh Pek Yun Hui. Souw Peng Hai menubruk angin! Dengan perasaan kagum ia berseru. "Siocia, berhenti ilmu silat Siocia aku belum pernah jumpai, Aku pun tidak menduga bahwa aku si tua bangka ini beruntung menjumpai lawan yang setimpal. Aku minta Siocia memberitahukan kepadaku siapa gerangan guru Siocia?" Souw Peng Hai yang telah lanjut usianya dan telah berpuluh-puluh tahun berkecimpung di kalangan Kang-ouw, dan telah banyak kali bertempur melawan jago-jago silat, harus mengakui bahwa Pek Yun Hui itu adalah jago silat yang lebih luar biasa daripada yang luar biasa, Tiap-tiap serangan yang dilancarkannya sangat aneh ajaib, dan ia harus keluarkan semua kepandaiannya untuk mengelit serangan tersebut Pek Yun Hui berkata sambil menyindir "Kita harus bertempur untuk menentukan siapa yang lebih unggul, dan aku tak perlu memberitahukan siapa guruku!" Souw Peng Hai menjadi gusar dihina oleh gadis sepantar usia putrinya, ia membentak. "Ha! Kau betul-betul kurang ajar, Kau berani mengejek aku si tua bangka yang pantas menjadi ayahmu!" Baru saja ia ingin menyerang dengan satu kemplangan yang nekat dari toya besi nya, tiba-tiba loncat ke depan salah seorang jago silat, Setelah mengangkat tinjunya ke depan dada sebagai tanda menghormat, jago silat itu berkata. "Harap Cong Piauw Tou (Pemimpin Partai) menahan kemurkaanmu, Perkenankanlah aku melawan gadis itu!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jago silat itu adalah Kiok Goan Hoat, pemimpin bendera hitam dari partai Thian Liong, Souw Peng Hai terpaksa mundur dan memperingatkan dengan suara rendah. "Kau harus hati-hati melawan gadis itu!" Belum pernah Souw Peng Hai dihina demikian rupa, tetapi karena ia yakin tidak dapat menundukkan Pek Yun Hui, maka ia memperkenankan Kiok Goan Hoat maju melawan. Kiok Goan Hoat berdiri menghadapi Pek Yun Hui sambil mengumpulkan tenaga dalamnya. Pek Yun Hui terus mengejek. "Ha! Apakah ini namanya jago silat? Mengapa melawan seorang gadis harus bergiliran? jika kalian takut majulah kalian semuanya melawan aku seorang!" Kiok Goan Hoat tidak menggubris ejekan itu, ia berpaling kepada Si Tian Houw dan menegurnya. "Si Tian Houw! Kau betul-betul seorang yang cerdik, Kau berhasil menarik seorang jago silat untuk melawan kami! Dan kau sendiri seperti seorang pengecut bersembunyi di belakang!" Ucapan itu menyinggung Pek Yun Hui, seolah-olah ia adalah budaknya Si Tian Houw yang dapat disuruhnya menurut kehendaknya, ia membentak. "Hai, kau jangan banyak bicara! Ayo, kau maju menyerang!" Sam Sou Lo Shi memperingatkan "Pek Siocia, kau jangan masuk perangkap! Dia sengaja membikin kau marah!" Pek Yun Hui insyaf akan kekeliruannya, ia seger berlaku tenang kembali sebetulnya Kiok Goan Hoat bermaksud mengejek Pek Yun Hui sambil menegur Si Tian Houw, dan kemudian mengambil kesempatan kejengahan Pek Yun Hui, ia akan menyerang tiba-tiba, Tapi akalnya itu dilihat oleh Pang Siu Wie. ia tertawa lagi, dan ia mengejek si wanita jelek. "Aha, orang ini tidak mirip manusia, dan juga tidak mirip setan! Apakah kau ini bukannya Pang Siocia, yang dulunya cantik jelita, dan kemudian mukamu dibikin rusak oleh Si Tian Houw? Aku beruntung dapat menyaksikan muka yang demikian rusak itu. Ha! Ha!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ejekan itu menusuk hatinya Pang Siu Wie, dan juga Si Tian Houw, yang khawatir Pang Siu Wie segera menerkam ia. Dalam kegelisahannya Si Tian Houw berkata. "Kiok Goan Hoat, aku ketahui maksudmu, kau ingin Pang Siocia menjadi marah dan menyerang aku, dan dengan demikian memecah belahkan kami!" "Ha! Ha!" Tertawa Kiok Goan Hoat. "Kau sudah tinggal bertapa di pegunungan ini hampir enam belas tahun, dan kau tentu telah memiliki ilmu silat yang tinggi Pang Siocia mana bisa menggempur kau?" Si Tian Houw membalas mengejek, karena ia bukannya anak kemarin dulu yang dapat ditipu. "Jika aku binasa di tangan Pang Siocia, partai Thian Liong akan memperoleh Ban Lian Hwe Kwi dengan mudah! Aku tak dapat diabui!" Pang Siu Wie juga dapat menerka tipu muslihatnya Kiok Goan Hoat, ia berkeputusan dengan membikin pembalasan dendamnya terhadap Si Tian Houw ketika itu. Saat itu Kiok Goan Hoat telah mengumpulkan tenaga dalamnya, tiba-tiba ia menjerit dan loncat menyerang Pek Yun Hui dengan kedua tinjunya, Pek Yun Hui yang telah dibikin panas, dan melihat ia diserang sekonyong-konyong, seperti juga api yang disiram bensin, Dengan tangan kirinya ia menangkis jotosan-jotosan, dan dengan tinju kanannya ia berusaha menjotos lambung lawannya, Kiok Goan Hoat terkejut Lekas-lekas ia geprak tinju Pek Yun Hui dengan kedua tangannya, lalu loncat ke belakang. "Ai," Ia berseru di dalam hatinya. "Sedikit lagi tamat ajalku! Gadis ini sukar digempur!" Sebetulnya semenjak ia melawan Souw Peng Hai, Pek Yun Hui telah mengerahkan tenaga Hut Men Sian Thian Ki Kong (Tenaga dalam ajaib kurnia Tuhan yang dapat menjaga tubuh), dan tenaga itu dilakukan dengan ilmu judo: ialah lemas kelihatannya, tetapi keras dan ampuh hasi1nya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui tidak memberikan kesempatan Kiok Goan Hoat untuk menyerang lagi, ia loncat ke kiri dan mengejar Kiok Goan Hoat belum berdiri teguh ketika tinjunya Pek Yun Hui melayang ke mukanya, ia tak dapat mengegos lagi, dengan terpaksa ia berlaku nekat menangkis tinju itu dengan sekuat tenaga, jika Pek Yun Hui meneruskan, tinjunya pasti beradu dengan tinju I awan nya, dan mungkin tangannya menjadi remuk meskipun tangan lawannya hancur ia tidak bodoh membiarkan tangannya remuk, Lekas-lekas ia tarik kembali tangannya dan loncat ke depan. Kiok Goan Hoat nyaris dari maut, keringatnya membasahi seluruh tubuhnya! Si Tian Houw melihat bahwa Ban Lian Hwe Kwi segera akan keluar dari lobangnya, ia harus membikin persiapan, dan ia tak dapat segera menyingkir dari tempat itu. ia menjadi gelisah sekalL., Di pihak Souw Peng Hai yang telah menyaksikan pertempuran antara Kiok Goan Hoat dan Pek Yun Hui, ia juga sangat khawatirkan orangnya, ia yakin bahwa lambat laun, Kiok Goan Hoat akan dapat dipukul mati oleh Pek Yun Hui. Jika ia panggil Kiok Goan Hoat, ia sendiri harus menghadapi Pek Yun Hui, dan ia yakin tak dapat mengalahkan gadis itu. Oleh karena itu ia pun menjadi geIisah.... justru pada saat itu, terdengar suara hembusan angin yang segera disertai dengan berkelebatnya bayangan orang, Bayangan tersebut melayang turun di samping Kiok Goan Hoat. Pek Yun Hui adalah orang yang pertama melihat bayangan itu, Orang yang tiba-tiba datang itu berusia lima puluh tahun lebih, wajahnya putih bersih, jenggotnya putih, mengenakan jubah putih, dia adalah Sao Kong Gie yang terkenal sebagai tabib sakti dari telaga Poyang-ouw. Baru saja ia ingin KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menegur, ketika Sao Kong Gie mengangkat kedua tangannya memberi hormat seraya berkata. "Apakah Siocia masih ingat kepadaku ini, tukang menangkap ikan?" Pek Yun Hui membalas hormat itu, dan sambil tersenyum ia menjawab. "Angkatan tua, kau baikkah? Aku tidak menduga bahwa angkatan tua sudi datang ke pegunungan yang terpencil ini, Aku merasa beruntung dapat berjumpa lagi," Sao Kong Gie tertawa. "Siocia terlampau merendahkan diri. Panggilan angkatan tua aku tak dapat terima, Ketika aku menjumpai Siocia di pinggir telaga Poyang-ouw, aku segera menduganya bahwa Siocia memiliki ilmu silat yang tinggi sekali. Tadi dengan kepala mata sendiri aku menyaksikan Siocia bertarung, ternyata dugaanku tidak keliru!" Pek Yun Hui merasa malu mendengar pujian itu, ia segera berkata dengan merendah. "Angkatan tua terlampau memuji." Lalu Sao Kong Gie mengawasi Si Tian Houw, dan menanya Pek Yun Hui. "Siocia, aku mohon tanya, Siocia mempunyai hubungan apa dengan Si Tian Houw?" Si Tian Houw yang melihat bahwa Pek Yun Hui dan Sao Kong Gie sudah saling mengenal menjadi cemas, ia lekaslekas berdiri di belakangnya Pek Yun Hui dan berbisik. "Ingat! jangan lupa janjimu! Dalam sepuluh hari kau harus turut perintahku Aku memberikan kau batas waktu selama seperempat jam untuk memukul mundur dan mengusir mereka semua keluar dari jalan ini!" Pek Yun Hui terperanjat, dan menjawab, suaranya rendah. "Hm! lima hari telah lewat, dan aku tentu mentaati janjiku lima hari lagi!" "Betul, Lima hari lagi, jika aku tewas, aku tak akan menyesali Tetapi dalam lima hari, kau harus mendengar perintahku." Kata Si Tian Houw, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan terpaksa Pek Yun Hui berkata kepada Sao Kong Gie. "Angkatan tua, aku terpaksa minta kau berlalu dari sini, sebetulnya aku juga harus minta orang-orangnya partai Thian Liong berlalu dan jangan berusaha merebut Ban Lian Hwe Kwi, agar urusan ini menjadi reda!" Sao Kong Gie segera mengetahui bahwa Pek Yun Hui berada di bawah desakannya Si Tian Houw, tetapi ia tak dapat menerka alasannya, ia pun tak dapat berkata apa-apa lagi, Tiba-tiba terdengar Souw Peng Hai menjerit ia tekan ujung toya besinya di atas tanah untuk melonjak ke atas seolah-olah terbang melewat di atas kepalanya Pek Yun Hui untuk mengemplang Si Tian Houw dengan toya besi nya! Serangan yang tiba-tiba itu membikin Si Tian Houw terkejut Dengan pedangnya ia jaga kepalanya dan meloncat mundur tiga Iangkah. Souw Peng Hai belum tiba di atas tanah, tiba-tiba ia merubah jurusnya, Segera terdengar suara pedangnya Si Tian Houw dipukul terpental dari cekalannya, dan sekejap kemudian terlihat Si Tian Houw dicekal pergelangan tangannya oleh Souw Peng Hai. Serangan tiba-tiba itu dilakukan secepat kilat Pek Yun Hui tidak keburu menolong! Tetapi ia berhasil melompat di belakangnya. Kesempatan itu digunakan oleh Pek Yun Hui untuk mengirim Jotosannya beruntun tiga kall, Souw Peng Hai terpaksa lekas-iekas melompat mundur Souw Peng Hai telah mengetahui bahwa Pek Yun Hui pasti berusaha mencegah atau menolongnya, Oleh karena itu ketika ia mencekal pergelangan tangan kanannya Si Tian Houw, ia pun mengegos ke samping, Namun, bajunya tersentuh oleh ujung jari Pek Yun Hui yang berusaha menotok punggungnya, Kemplangan toya besi, pijitan pergelangan tangan, egosan dan melemparkan tubuhnya Si Tian Houw di depan Pek Yun KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hui dilakukan Souw Peng Hai cepat sekali. Dan ketika Pek Yun Hui ingin menolongnya, angin dari telunjuk saktinya Souw Peng Hai sudah hampir tiba di dadanya Si Tian Houw. Si Tian Houw sudah memejamkan kedua matanya menanti ajalnya, Ketika Souw Peng Hai menahan telunjuk saktinya dan mengancam. "Hei, Si Tian Houw! Apakah kau ingin Ban Lian Hwe Kwi atau ingin jiwamu?!" Dalam saat segenting itu, Si Tian Houw tiba-tiba bergulingan lagi, akan tetapi toya besinya Souw Peng Hai menahan padanya, Kesempatan itu digunakan oleh Pek Yun Hui untuk mengirim jotosannya beruntun tiga kali, Souw Peng Hai terpaksa lekas-Iekas Ioncat mundur tiga langkah setelah mencekal lagi pergelangan tangan kanannya Si Tian Houw, Si Tian Houw menjerit kesakitan dan berkata. "Pek Siocia, jangan serang dia lagi! Jangan! Jangan! Dia dapat memijit aku sehingga binasa.,.!" "Ha! Ha! Ha!" Kata Souw Peng Hai. "Jika Siocia coba menyerang lagi, jahanam ini akan mati seketika!" Keadaan memaksa Pek Yun Hui berhenti menye-rang, ia Ioncat mundur empat langkah dan mengejek. "Hm! Kau pegang dia sebagai sandera! ini bukan semangat jantan! Ayo, lepaskan dia dan bertarung melawan aku...." "Ha! Ha! Ha!" Tertawa Souw Peng Hai. "Siocia dan aku si tua bangka tak ada dendaman apapun, mengapa mesti bertempur mati- matian?" Si Tian Houw terus mengejek. "Betul-betuI kau bukan ksatria, kau bernyali tikus! Seorang jago silat tak akan gentar terhadap tantangan!" Ketika itu, Kiok Goan Hoat, Sao Kong Gie dan keempat iblis dari partai Thian Liong telah mengambil kedudukan mengurung, dan Pang Siu Wie juga telah datang berdiri di sampingnya, Pek Yun Hui sambil memegangi kantong pasir beracun di tangan kanan dan anak panah beracun di tangan kiri, siap sedia bertempur jika perlu! Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Souw Peng Hai mengawasi Pek Yun Hui dengan perasaan gemas, lalu ia berkata kepada Si Tian Houw. "Hei! Si Tian Houw! Aku membentuk partai silat Thian Liong bukan karena ingin mencari nama di kalangan Kang-ouw, akan tetapi karena aku memikir para jago-jago silat yang tidak tergabung dalam sembilan partai silat lainnya, Cobalah kau pikir, di dalam beberapa puluh tahun ini,, sudah berapa banyak jago-jago silat yang telah dihina, dilukai bahkan dibunuh oleh orangorang dari kesembilan partai silat itu...." Souw Peng Hai berhenti sejenak dan mengawasi keadaan di sekitarnya, lalu meneruskan "Jika kita yang tidak tergaung dalam partai silat tidak berserikat dan menjaga diri terhadap kesembilan partai silat itu, aku yakin kita semua akan musnah di tangan mereka!" Sambil menahan sakit Si Tian Houw berkata. "Apa-kah kau bermaksud menarik aku masuk ke dalam partai Thian Liong?" Souw Peng Hai menjadi reda. ia tersenyum dan berkata. "Pintu dari partai Thian Liong senantiasa terbuka lebar, dan selalu menyambut dengan senang hati para jago-jago silat yang tidak tergabung dalam sembilan partai yang terkenal pada dewasa ini!" "Tetapi kau jangan paksa aku dengan memijit keras pergelangan tanganku, Dengan paksaan, aku lebih suka mati daripada dihina semacam ini!" Jawab Si Tian Houw, Souw Peng Hai lepaskan cengkeramannya pada pergelangan tangannya Si Tian Houw, lalu mundur dua langkah. "Jika saudara betul-betul suka menggabungkan diri ke dalam partai Thian Liong, aku akan membantu kau sekuat tenaga untuk menangkap Ban Lian Hwe Kwi. Saudara harus mengetahui bahwa Ban Lian Hwe Kwi itu bukan satu rahasia lagi, Jago-jago silat di kalangan Kang-ouw sudah banyak yang telah mengetahuinya, Pada dewasa ini aku yakin sudah banyak jago-jago silat dari kesembilan partai yang terkenal itu datang ke daerah ini dengan maksud menangkap Ban Lian KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hwe Kwi itu. Aku senantiasa mentaati janji, dan pereayalah bahwa aku lebih menghargai orang-orang pandai daripada segala mustika serupa Ban Lian Hwe Kwi itu. Nah! Sekarang terserah kepada saudara Si Tian Houw sendiri untuk mengambil keputusan." Bujukan itu membikin Si Tian Houw berpikir mundur maju, ia memandang wajah Pek Yun Hui, tetapi ia tak dapat menyelami perasaan gadis itu. PerIahan-lahan ia bangun dengan pikiran mengaduk, untuk sementara waktu ia tak dapat mengambil keputusan Justru pada saat itu terdengar siulan yang nyaring, Sejenak kemudian terlihat dari jauh dua bayangan orang sedang berlari- lari mendatangi Mereka semua mengetahui bahwa kedua orang yang tengah mendatangi itu memiliki ilmu silat yang lihay sekali, Kedua orang itu berhenti lebih kurang satu depa jauhnya dari tempat dimana mereka berkumpul Menampak mereka itu, Ti Kian Su Seng menjadi terkejut, karena salah satu dari kedua orang itu, yang mengenakan jubah dan bersenjata toya bambu, brewokan dan berambut putih adalah Tu Wee Seng, pemimpin dari partai silat Hoa San. yang satu lagi, berbaju pendek, tubuhnya tinggi besar, sedikit bungkuk punggungnya, kedua lengannya luar biasa panjangnya dan kedua matanya bersinar, adalah saudara angkatnya Tu Wee Seng, bernama To It Kang, alias si lengan baju, Sebetulnya Ti Kian Su Seng masih belum dapat mengambil keputusan tentang tawaran Souw Peng Hai, akan tetapi setelah melihat Tu Wee Seng dan To It Kang datang, ia berkata kepada Souw Peng Hai dengan nada yang rendah tetapi sungguh-sungguh. "Untuk aku menggabungkan diri ke dalam partai Thian Liong tidaklah sukar Tetapi kali ini aku minta semua orang-orangnya partai Thian Liong menuruti kehendakku agar Ban Lian Hwe Kwi tidak terjatuh ke tangan orang lain!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Orang-orang partaiku pasti mendengar perintahku, dan aku berjanji bahwa sebelumnya kau memperoleh Ban Lian Hwe Kwi, semuanya menuruti kehendakmu!" Jawabnya Souw Peng Hai. "Dan setelah kita dapat menangkap Ban Lian Hwe Kwi, akulah yang berhak mengatur pembagian nya," Kata Si Tian Houw. "Asalkan kau suka masuk partai Thian Liong, soal itupun kami setuju menuruti kehendakmu," Sahut SouwPeng Hai. Lalu Si Tian Houw berpaling kepada Pek Yun Huiu dan berkata. "Perjanjianku kepada Siocia ialah memberikan satu mustika lain kepada Siocia disamping menyembuhkan suhengmu dengan Ban Lian Hwe Kwi, Meskipun aku sudah masuk menjadi anggota partai Thian Liong, perjanjianku terhadap Siocia, aku tetap penuhi!" Pek Yun Hui tersenyum. Tentang hadiah itu, aku sebetulnya tidak hiraukan, Tetapi tentang menyembuhkan Suhengku, kau tak dapat memungkirnya...." "Harap Siocia jangan kuatir jika kita telah dapat menangkap Ban Lian Hwe Kwi itu, kita segera menolong Suhengmu dulu," Kata Si Tian Houw, pada saat itu Kiok Goan Hoat, keempat iblis dari propinsi Sucoan dan lain-Iainnya telah siap sedia menghadapi Tu Wee Seng dan To It Kang. semenjak mereka datang, mereka tidak menghampirinya lebih dekat lagi. Mereka tetap berdiri pada jarak satu depa lebih jauhnya sambit mengawasi Souw Peng Hai yang telah berhasil membujuk Si Tian Houw menggabungkan diri ke dalam partai Thian Liong, Souw Peng Hai menjadi reda setelah berhasil menarik Si Tian Houw menjadi anggota partainya, Dengan toya besinya di tangan ia bertindak menghampiri Tu Wee Seng, dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ berkata sambil tersenyum: Tu Heng betul-betul tajam pendengarannya. semenjak kita berpisah di pegunungan Kwat Cong San, hampir satu tahun telah lewat, dan kita baru bertemu kali ini." Tu Wee Seng hanya menyengir, tetapi tidak menjawab. -ooo0oooPara jago-jago silat bertempur untuk merebut Kura Sakti Kiok Goan Hoat yang melihat sikap yang congkak dari Tu Wee Seng menjadi naik darah, ia bertindak maju dan membentak: Tu Heng! Kau betul-betul sombong! Apakah kau tuli, atau sengaja tidak sudi menjawab?" Tu Wee Seng belum menjawab, To It Kang telah mendahuluinya. "Hei! Mengapa kau campur mulut?! Toakoku harus berpikir sebelumnya dia menjawab, Apa-kah kau kira hanya orang- orang dari partai Thian Liong dapat berbuat sesukanya?" Jawaban yang merupakan juga suatu tantangan itu tidak dapat diterima oleh Kiok Goan Hoat yang berangasan ia menerjang dan mengirim jotosannya, To It Kang tidak mengegos, dengan cepat sekali kedua tangannya menjaga dadanya, lalu tangan kirinya menangkis jotosan itu, karena mereka menjotos dan menangkis dengan sekuat tenaga, maka angin yang keluar dari jotosan dan tangkisan itu telah menghembus tanah, Ketika Kiok Goan Hoat hendak menyerang lagi, Souw Peng Hai merintangi, ia berkata kepada Tu Wee Seng: Tu Heng dan To Heng telah datang tergesa-gesa ke puncak Ngo Houw Leng malam ini, sebetulnya ada urusan apakah?" Perintah Maut Karya Buyung Hok Pendekar Patung Emas Karya Qing Hong Pendekar Tongkat Liongsan Karya Kho Ping Hoo