Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 28


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 28


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   "Jika Souw Hai boleh datang ke sini, apakah kami tidak boleh datang?"   Jawabnya Tu Wee Seng.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai tersenyum, dan berkata lagi.   "Hanya aku merasa heran mengapa Tu Heng selalu membayangi jejak partai Thian Liong?"   "Souw Heng pandai bicara,"   Kata Tu Wee Seng.   "Souw Heng telah berhasil membujuk Si Tian Houw menjadi anggota partai Thian Liong dengan suatu maksud yang tersembunyi Tetapi kali ini Souw Heng tak dapat bergembira, karena keadaan sekarang ini lain daripada keadaan di pegunungan Kwat Cong San setahun berselang. Ketika itu orang-orangnya partai Thian Liong berjumlah banyak, Kali ini, banyak jagojago silat dari kalangan Bu Lim telah datang ke pegunungan ini, Ha! Ha! Ha!"   Souw Peng Hai juga tertawa gelak-gelak dan berkata.   "Sebetulnya hari untuk partai Thian Liong mengundang jagojago silat dari kesembilan partai yang terkenal kelak akan tiba, Jika malam ini jago-jago silat dari kesembilan partai itu sudah datang ke sini, kita dapat menguji ilmu silat kita di tempat ini, bukan?"   Sambil bicara ia mengawasi wajahnya Pek Yun Hui. Tetapi Pek Yun Hui tidak mengutarakan sikapnya, ia agaknya tidak menghiraukan mereka semua! Tu Wee Seng berkata lagi.   "Souw Heng mempunyai maksud mengundang para jago silat dari sembilan partai untuk mengadu silat? Partai Hoa San sangat gembira jika turut diundang, Tetapi kedatangan kami malam ini bukannya untuk menguji itm silat, hanya untuk menjumpai Si Tian Houw dan berunding dengan dia. Akan tetapi aku kuatir dia tak dapat menyetujui...."   Souw Peng Hai memotong pembicaraan itu dengan tegurannya.   "Saudara Si telah menjadi anggota partai Thian Liong, dan aku berhak menanya urusan apakah Tu Heng ingin rundingkan dengan dia, dan aku dapat mempertimbangkan."   "Ai!"   Mengejek Tu Wee Seng.   "Hm, kau betul-betul licin!"   Tu Wee Seng mengejek "Bukankah kau dan orang-orang partai Thian Liong datang ke sini dengan maksud merampas Ban Lian Hwe Kwi?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Betul!"   Jawab Souw Peng Hai.   "Bukankah kau dan Suteemu pun bermaksud serupa juga?"   "Ha! Ha! Ha!"   Tertawa Tu Wee Seng.   "Maka mengapa kita harus bertarung mati-matian sekarang untuk orang lain yang memperoleh hasilnya?"   Souw Peng Hai berpikir sejenak, lalu menanyai "Apa-kah Tu Heng mempunyai pendapat yang baik untuk memecahkan persoalan memperebutkan Ban Lian Hwe Kwi?"   "Menurut pendapatku,"   Jawab Tu Wee Seng.   "Untuk sementara kita harus kesampingkan permusuhan kita, sekarang kita harus bersama-sama menangkap Ban Lian Hwe Kwi itu."   "Dan setelah Ban Lian Hwe Kwi didapatkan, kita baru saling bertarung? Dan yang menang berhak memiliki kura sakti itu?"   Tegur Souw Peng Hai.   "Bukan demikian maksudku,"   Kata Tu Wee Seng.   "Kita bertarung untuk menguji ilmu silat kita dalam tiga..."   Ia belum habis menjelaskan tiba-tiba terdengar suara tertawa dan segera terlihat beberapa orang mendatangi Souw Peng Hai menoleh dan melihat tiga orang.   Orang yang di tengah bertubuh kecil dan pendek, berpakaian putih, tali pinggangnya berwarna merah, mukanya kurus perok, tetapi mulutnya luar biasa besarnya, matanya yang sipit berkesap-kesip, hidungnya pesek dan jenggotnya pulih serupa jenggot kambing gunung, Tetapi kedua orang yang berdiri di kiri dan kanannya bertubuh tinggi besar, pakaiannya serba putih, ikat pinggangnya merah, tetapi tidak berjenggot Pek Yun Hui yang juga telah melihat ketiga orang itu berpikir.   "Siapakah mereka ini? Mukanya sangat menyeramkan!"   Tetapi Tu Wee Seng setelah melihat mereka itu lantas berkata sambil tertawa gelak-gelak.   "Aha, pemimpin partai    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   silat Swat San juga telah datang mengajak kedua Suteenya! Souw Heng, lihatlah! Aku tidak berdusta!"   Souw Peng Hai tidak gentar ia mengawasi mereka, lalu mengejek.   "Rupanya pertemuan malam ini akan menjadi ramai, Mungkin juga semua jago-jago silat dari kesembilan partai silat yang terkenal akan datangi berkumpul di puncak Ngo Houw Leng ini!"   Lalu ia mengawasi Pek Yun Hui, tetapi sebetulnya ia menjadi agak gelisah, karena jika usahanya tertunda, ia kuatir usaha itu akan gagah Lagi pula kabar tentang partai Thian Liqng akan mengundang semua jago-jago silat dari sembilan partai untuk mengadu ilmu silat telah lama tersiar, dan kabar itu dipandang oleh para jago jago silat sebagai tantangan, karenanya mereka menjadi mengambil sikap bermusuhan terhadap partai Thian Ljong.   Jika betul-betul para jago-jago silat sembilan partai telah datang, ia tak dapat melawan mereka, karena hanya Kiok Goan Hoat dari bendera hitam yang telah datang, disamping empat iblis, Sao JCong Gie dan Si Tian Houw.   "   Aku dapat gempur orang-orang dari partai Hoat San dan Swat San sekarang sebelumnya jago-jago silat dari lain-lain partai datang,"   Pikir SouwJPeng Hai.   "Tetapi aku kuatir Pek Yun Hui membantu raereka!"   Lalu si pendek, pemimpin partai silat Swat San, berkata ambil mengurut-urut jenggotnya.   "Aku dan kedua Suteeku sudah lebih 10 tahun tidak datang ke daerah daeratan, tengah ini, dan tidak jelas akan perubahan perubahan pada dewasa ini. Tetapi aku pernah mendengar tentang berita partai Thian Liong akan mengundang semua jago-jago silat dari sembilan partai silat untuk mengadu silmu si!at..,. Ha! Ha! Ha! Orang yang mengundang itu betul-betul bernyali besar, dan aku kagum Aku yakin pertandingan itu akan hebat dan ramai daripada pertandingan di atas gunung Sao Sit Hong pada 300 tahun berse!ang...."   Kiok Goan Hoat yang berangasan menjawab.   "Saudara Teng, lebih baik jangan sebut-sebut tentang adu silat di    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   pegunungan Sao Sit Hong pada 300 tahun berselang.   Meskipun aku tidak menyaksikan akan tetapi dari berita yang tersiar di kalangan Kang-ouw, hasil daripada pertandingan itu membuktikan bahwa partai silat Hoa San, Tiam Cong dan Kong Tong segera disisihkan hanya dalam babak pertama, Apakah partai Thian Liong akan mengundang partai Swat San atau tidak, ini juga masih belum dapat dipastikan Saudara Teng menyebut-nyebut pegunungan Sao Sit Hong dan sembilan partai silat lainnya sebetulnya bagi kami partai Thian Liong tidak ada artinya, karena dipandang mata kami, partai silat Swat San sudah tidak ada di kalangan Kang-ouw!"   Ejekan yang pedas itu bukan saja membikin orang-orang dari partai Swat San menjadi murka, bahwa orang-orang dari partai Hoa San juga tersinggung, Lalu dua Sutee dari pemimpin partai Swat San bertindak maju satu langkah menghadapi Kiok Goan Hoat, agaknya hendak menyerang, Kiok Goan Hoat segera mengumpulkan tenaga da-lamnya, siap bertempur melawan dua orang itu.   Sao Kong Gie juga maju dan berdiri di sampingnya Kiok Goan Hoat, ia mengawasi kedua orang itu sejenak, lalu ia menjadi terkejut ia berpikir "Di dalam ilmu silat sering terjadi dua orang bersamasama menyerang lawannya, atau yang satu menyerang dan yang lain menangkis, Misalnya empat iblis dari propinsi Sucoan yang bertempur dengan berempat menggunakan siasat penjagaan empat penjuru."   Tetapi dua orang dari partai Swat San ini yang sedang mengumpulkan tenaga dalamnya rupanya akan menyerang atau bertempur dengan siasat lain...."   Tiba-tiba orang yang berdiri di sebelah kiri menyerang dengan jurus Tian Goa Lai In atau Awan Menghembus dari balik angkasa, Kiok Goan Hoat sudah siap, ia sambut tinju kanan lawannya itu dengan satu dongkrakan ke atas dengan lengan kirinya, Sao Kong Gie tidak bergerak, ia mengawasi    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   lawan yang berdiri di sebelah kanan.   Tetapi lawan itu juga tidak bergerak ia hanya berdiri menyaksikan saudara seperguruannya menyerang dan bertempur melawan Kiok Goan Hoat.   Pada saat itu, Pek Yun Hui, Sam Sou Lo Shi, Souw Per4 Hai, Tu Wee Seng, To It Kang, empat iblis dari propinsi Sucoan, dan pemimpin partai Swat San si pendek sudah mengurung kedua orang yang sedang bertarung, pertempuran makin lama makin hebat Kiok Goan Hoat sudah menggunakan semua tenaganya untuk menjatuhkan lawannya selekas mungkin, dan terlihat ia menyerang lawannya dengan kedua tinjunya bertubi-tubi, dan tiap-tiap jotosan atau pukulan seolah-olah martil besi hebatnya, Lawannya rupanya hanya dapat menangkis atau berkelit, tetapi ia sedang menanti suatu lowongan untuk mengirim pukulan-mautnya.   siasatnya itu dilihat oleh Pek Yun Hui, Souw Peng Hai dan Tu Wee Seng.   Orang dari partai Swat San sedang menggunakan siasat meletihkan lawan, dan setelah pertempuran berjalan tiga puluh jurus, Kiok Goan Hoat kelihatan mulai letih.   Tu Wee Seng mengangkat toya bambunya dan berkata kepada pemimpin partai Swat San sambil tertawa.   "Teng Heng, ilmu silat Suteemu banyak maju, Aku harus memberi selamat kepadamu!"   Si pendek menjawab sambil tersenyum: Tu Heng terlampau memuji!"   Tetapi.,.."   Tu Wee Seng melanjutkan.   "Aku pernah dengar bahwa kedua Suteemu itu biasanya bertarung bersama-sama, dan siasat itu selalu membawa hasil, Aku merasa sangat beruntung jika aku dapat menyaksikan mereka sekarang bertarung dengan siasat itu."   Dengan ketus si pendek menjawab: Tu Heng sangat cerdik, Kau mendesak kedua Suteeku bertarung sampai letih, dan kemudian kau yang rebut hasilnya!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tu Wee Seng tidak berubah wajahnya, dan ia terus berkata.   "Dugaan kau itu sangat menyinggung. Aku tak mempunyai maksud yang demikian kejinya. Si Tian Houw mengawasi keadaan di sekitarnya, dan ia berkata kepada diri sendiri.   "Ai, jika terus begini, usahaku akan menjadi gagal:"   Pek Yun Hui setelah mendengar ucapan si pendek, berpikir.   "Ucapan si pendek itu betuL Tu Wee Seng menghendaki orang-orang lain bertarung sampai letih atau terbunuh, kemudian dia dapat mengambil hasilnya, jika dua orang saja bertarung demikian lamanya, sampai kapan baru akan selesai bila semua jago-jago silat ini bertempur? Apabiia penundaan terlampau lama, aku khawatir Bee Kun Bu akan terlambat dito!ong! Aku harus berusaha menghentikan pertempuran ini!"   Lalu dari dalam kantong bajunya ia ambil tiga biji besi kecil yang mirip telor burung. ia kerahkan tenaga dalamnya untuk menyerang dan menghentikan kedua orang yang sedang bertarung itu, tiba-tiba si pendek membentak.   "Berhenti!"   Dan ia loncat maju memisahkan Kedua orang itu terpental dua langkah ke belakang, Lalu dengan mengawasi Tu Wee Seng dan Souw Peng Hai. Ia mengejek.   "Pertempuran mereka mungkin makan banyak waktu, Lagi pula di sini bukannya tempat yang cocok untuk menguji ilmu silat Menurut pendapatku, pertarungan kali ini kita tangguhkan dulu, Aku yakin bahwa kalian telah datang ke sini bukannya untuk mengadu silat tapi maksud yang sebenarnya ialah untuk menangkap Ban Lian Hwe Kwi Bagaimanakah pendapat kalian jika kita pergi menangkap Ban Lian Hwe Kwi itu dulu, dan kemudian kita bertempur lagi untuk menentukan siapa yang berhak memiliki Ban Lian Hwe Kwi itu?"   Selagi Souw Peng Hai berpikir, Tu Wee Seng telah menjawabnya.   "Pendapatmu itu cocok dengan pendapat-ku. Setelah Ban Lian Hwe Kwi tertangkap, kita masih mempunyai    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   banyak waktu untuk menguji ilmu silat kita, dan juga untuk menentukan Ban Lian Hwe Kwi itu milik siapa."   Souw Peng Hai tersenyum dan berkata.   "Jika kedua saudara setuju diatur demikian aku juga tak dapat menolaknya, Akan tetapi Ban Lian Hwe Kwi itu adalah suatu binatang yang sangat ganjil, dan sukar ditangkapnya, Apakah kedua saudara dari partai Hua San dan Swat San ada jalan untuk menangkapnya?"   Pertanyaan itu membikin kedua pemimpin partai Hua San dan Swat San tereengang, mereka tak dapat menjawab, Ketika mereka semua menuju ke puncak Ngo Houw Leng, mereka telah mengambil keputusan untuk bersembunyi mengamat-amati atau mengintai gerak-gerik-nya Si Tian Houw, setelah kura sakti tersebut ditangkap oleh Si Tian Houw, mereka akan datang menyerang dan merampasnya, Tetapi setelah Souw Peng Hai berhasil membujuk Si Tian Houw menjadi anggota partai Tian Liong, siasat untuk memperoleh Ban Lian Hwe Kwi dari kedua partai Hua San dan Swat San itu dengan sendirinya berubah, Melihat mengetahui mereka tidak menjawab, Souw Peng Hai tersenyum dan berkata.   "Menurut pendapatku pada dewasa ini hanya seorang yang dapat menangkap kura sakti itu. Dia telah mempelajari menyelidiki dan memperhatikan jejak, gerak-gerik dan sifatnya kura itu selama lima belas tahun lebih. Orang itu ialah Si TianHouw, Jika kalian ingin menangkap Ban Lian Hwe Kwi, kalian harus lupakan kedudukan kalian sebagai pemimpin, untuk turut petunjuknya Si Tian Houw."   Ia berhenti, menanti jawaban, Tu Wee Seng berkata, suaranya agak keras.   "Souw Heng bicara dengan beralasan Tetapi aku masih ada satu usul. Mendengar dan mentaati perintah Si Tian Houw tidak sukar, tetapi jangka waktunya harus dibatasi sampai kura sakti itu tertangkap, Setelah kura sakti tertangkap, tentang hak milik dari kura sakti itu, kita harus rundingkan sekarang juga untuk menghindarkan hal-hal yang kita tidak ingini!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai tertawa gelak-gelak.   "Tu Heng ada usul apakah? Aku si tua bangka tentu turul!"   Jawabnya, Tu Wee Seng tersenyum lebar karena merasa ia dihargai oleh pemimpin partai Thian Liong, dan ia melanjutkan "Menurut pendapatku setelah kura sakti itu tertangakp, kita taruh kura sakti itu di suatu tempat, dan kita semua akan bersuaha merebut nya.   Orang yang berhasil merebutnya akan menjadi pemiliknya....H Lalu ia menghadapi si pendek dan menanyai Teng Heng, bagaimana pendapatmu tentang usulku ini? Si pendek tersenyum dan menjawab.   "Usul Tu Heng bagus sekali, aku setujuiM Souw Peng Hai berkata.   "Jika demikian, kita dapat....M Tiba-tiba Pek Yun Hui memotong pembicaraan mereka itu dan berkata.   "Jika usul itu dilaksanakan berarti tiap-tiap orang berhak merebut kura sakti itu."   Lalu ia mengawasi Si Tian Houw. Si Tian Houw mengejek.   "lngat, Pek Siocia, Kau masih harus mendengar perintahku lima hari lagi, Aku masih boleh perintah kau mengusir orang-orang dari partai Swat San dan Hoa San...."   "Jangan khawatir aku salah janji,"   Jawab Pek Yun Hui dengan gemas.   "Aku hanya ingin melihat bagaimanakah kau jaga dirimu setelah lima hari ini lewat!"   Ti Kian Su Seng tertawa mendengar jawaban itu, Lalu ia mengawasi Ju Wee Seng dan si pendek, pemimpin partai Siat San. Dengan bereemooh ia berkata kepada mereka.   "Malam ini kedua pemimpin akan menuruti perintahku, Aku khawatir jika hal ini tersiar di kalangan Kang-ouw, nama dari kedua pemimpin akan tereemar!"   "Seorang yang bersifat jantan dapat bersikap lunak, dan juga dapat bersikap keras, Soal demikian bagi kami tak berarti,"   Jawab Tu Wee Seng.   "Jadinya Tu Heng sudi mendengar perintahku?"   Mengejek Si Tian Houw,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Aku hanya menuruti kehendakmu untuk menangkap Ban I^ian Hwe Kwi/Setelah kura sakti itu tertangkap, kau menjaga, diri!"   Jawab Tu Wee Seng dengan ketus, Sambil menghadapi Teng Lee (si pendek), Si Tian Houw menanya lagi dengan nada menyindir "Dan Teng Heng juga sudi mendengar perintahku?"   Teng Lee menjawab dengan menyengir "Kau jangan terlampau gembira sekarang. Setelah Ban Lian Hwe Kwi tertangkap, kau lihat saja!"   Si Tian Houw yang pintar dan busuk itu lalu me^ mandangkan matanya ke sekitarnya ia berkata kepada semua orang dengan suara yang kexas.   "Sekarang sudah hampir jam dua, dan Ban Lian Hwe Kwi itu segera akan keluar dari Jobangnya, Tu Heng, kau boleh ajak saudara To It Kang menjaga di sebelah kiri dari lereng gunung!"   Dengan sikap ragu-ragu Tu Wee Seng mengajak saudara angkatnya berlalu untuk menjaga di sebelah kiri dari lereng gunung, menuruti petunjuknya Ti Kian Su Seng. Lalu Ti Kian Su Seng menghadapi Teng Lee dan memerintahkannya.   "Teng Heng, kau harus bawa kedua Suteemu pergi menjaga di sebelah kanan dari lereng gunung ini!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Teng Lee yang belum pernah diperintah orang lain, dan yang biasa memerintah orang merasa gusar mendapat perintah Si Tian Houw itu, ia menjawab.   "Mengapa kau harus bicara demikian kasarnya? Kau hanya memberitahukan kami apa yang kami harus lakukan, tetapi jangan menyuruhnya seperti! seorang jenderal demikian kasar!"   Lalu dengan mendongkolnya ajak kedua Sutenya berlalu untuk melaksanakan petunjuk Ti Kian Su Seng. Setelah mereka berlalu, Si Tian Houw menjerit.   "Hei kalian harus bertindak menurut petunjukku, jangan sekali-kali bertindak sendiri!"   Lalu ia berkata kepada Souw Peng Hai sambil tersenyum.   "Kio Cu (Pemimpin), ayolah kita turun ke    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dalam lembah. Suhengku Ciu Kong Liang, sudah menunggu di bawah lembah.!"   Souw Peng Hai yang sudah mulai menaruh kepereayaan kepada Si Tian Houw menjawab.   "Kali ini kau yang memimpin, Kau hanya katakan apa yang kami harus lakukan."   Si Tian Houw tersenyum, lalu memimpin rombongan itu turun ke dalam lembah, dan yang berjalan paling belakang adalah Pek Yun Hui dan Pang Siu Wie.   Di pihak Tu Wee Seng dan Teng Lee terpaksa menuruti petunjuknya Si Tian Houw terus berjalan dengan perasaan masgul, mereka bertekad bulat untuk membikin perhitungan setelah Ban Lian Hwe Kwi tertangkap.   Untuk membuyarkan kesepian Souw Peng Hai berkata kepada Si Tian Houw.   "Tu Wee Seng dan Teng Lee, dua pemimpin dari dua partai silat yang terkenal telah menuruti petunjukmu jika hal ini tersiar di kalangan Kang-ouw, maka partai Thian Liong kita menjadi lebih dikagumi Hanya aku khawatir mereka akan membikin perhitungan terhadap kau."   Setelah menempuh dua-tiga lie, mereka harus turun ke satu lembah yang curam dan sempit Si Tian Houw yang jalan paling depan tiba-tiba loncat turun ke atas suatu birai yang hanya dua-tiga kaki lebarnya.   Baru saja ia berdiri, ia merasa hembusan angin.   ia menoleh dan melihat Tu Wee Seng dan To It Kang menghampiri dari sebelah kiri, dan Tu Wee Seng juga telah datang dari sebelah kanannya diikuti oleh kedua Suteenya, Mereka hanya terpisah dua kaki jauhnya, dan jika mereka ingin membunuh Si Tian Houw, mereka dapat lakukan dengan mudah sekali hanya satu pukulan atau satu totokan.   Si Tian Houw bergerak mundur setindak, memepet di lereng gunung, tetapi Teng Lee segera maju setindak dengan kedua jari tangan kanannya ditandaskan di punggungnya sambil membentak.   "Ha! Si Tian Houw! Apakah yang kau hendak perbuat? Apakah kau mau mati sekarang?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sebelumnya Si Tian Houw membuka mulut, Tu Wee Seng telah menghampiri Teng Lee dan berbisik: Teng Heng, kita harus bertindak waspada! Apakah Teng Heng dan kedua Suteemu dapat melawan orang-orangnya partai Tian Liong jika kau bunuh mati dia? Kita sudah berjanji menuruti petunjuknya dan sebagai laki-laki, kita harus pegang janji kita itu! Ingat, maksud kita ialah memperoleh Ban Lian Hwe Kwi, Setelah itu terserah kepada Teng Heng!"   Teng Lee menjawab, suaranya rendah: Tu Heng yang memimpin partai Hua San, mustahil dapat menerima hinaan jahanam ini dengan sikap yang disengaja untuk mengejek kita? Aku, Teng Lee, sebetulnya tak dapat tahan lagi!"   Teng Heng, meskipun demikian, kau harus bersabar agar kita berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi!"   Tu Wee Seng membujuk Teng Lee segera bertindak mundur dua langkah, Pada saat itu Si Tian Houw berusaha loncat ke kiri untuk keluar dari kepungan, tetapi ia ditahan oleh toya bam-bunya Tu Wee Seng, dan segera dicengkeram oleh Teng Lee.   Untuk menghindarkan Si Tian Houw dari cengkeraman mautnya Teng Lee, To It Kang menangkap dengan jurus Lan Kang Cai To atau Membendung Arus Sungai Yang Deras, Dengan kesempatan itu, Si Tian Houw loncat keluar tujuh-delapan kaki jauhnya, Ketika itu Souw Peng Hai( Kiok Goan Hoat, Sao Kong Gie dan empat iblis sudah tiba dan menjagal Si Tian Houw, Mereka menjadi gusar karena Si Tian Houw diserang, dan jika Souw Peng Hai memberikan perintah, mereka semua akan menyerang, Tetapi Souw Peng Hai tertawa gelak-gelak dan berkata: Teng Heng, ilmu tinju-mu betul-betul lihay! Tetapi mengapa lekas-lekas menjadi gusar, dan tidak menaruh kepereayaan kepada orang lain sedikitpun? Bukankah Teng Heng telah    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   berjanji menuruti petunjuk Si Tian Houw sebelumnya Ban Lian Hwe Kwi tertangkap?"   Teng Lee yang telah digeprak lengannya oleh To It Kang masih merasa sakit, dan jika ia tidak memiliki ilmu tenaga dalam, mungkin ia telah terjungkal seketika! Dengan geprakannya To It Kang, ia mulai insyaf bahwa ia menghadapi jago-jago silat yang tidak enteng, Dengan menahan amarah dan masgulnya ia menjawab.   "Aku hanya memperingatkan dia jangan bertindak curang, Jika aku sungguh-sungguh hendak memukulnya, dia sudah menjadi mayat. Ia menoleh kepada To It Kang dan berkata. Tadi aku digeprak dengan seorang jago silat entah dengan jurus apa. Aku kagumi jago itu To It Kang sendiri pun merasa terperanjat karena ia yakin ia hanya menggeprak lengan yang hendak mencengkeram Si Tian Houw, dan tidak bermaksud melukainya, ia pun merasa heran mengapa Teng Lee terdampar mundur, ia mengawasi Souw Peng Hai, tetapi Souw Peng Hai berkata.   "Aku juga telah melihat bahwa Teng Heng terdampar mundur, tetapi itu bukannya perbuatanku!"   Lalu ia menoleh mengawasi Pek Yun Hui. Tu Wee Seng berkata untuk mempereepat usaha mereka menangkap Ban Lian Hwe Kwi.   "Sekarang bukan waktunya untuk kit merebut jasa, jika kita terus menerus bertengkar, mungkin kura sakti itu tak dapat ditangkap. Si Tian Houw! Ayo,pimpin kami ke tempat Ban Lian Hwe Kwi!"   Si Tian Houw yang nyaris dari cengkeram maut, lalu berjalan lagi, diikuti oleh semua orang.   Setelah mereka berjalan dua lie jauhnya, ia berhenti dan bersiul dua kali.   Kemudian dari belokan sebelah kanan lereng gunung yang curam itu berjalan keluar Ciu Kong Liang.   Melihat Si Tuan Houw menghampiri Ciu Kong Liang dan berbisik.   "Aku telah masuk menjadi anggota partai silat Thian Liong."   "Ha! Mengapa?"   Tanya Ciu Kong Liang.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Sambil menghela napas Si Tian Houw menjelaskan.   "Aku pun tidak mengetahui bagaimana rahasia tentang Ban Lian Hwe Kwi tersiar di kalangan Kang-ouw. Mereka yang mengikuti aku itu semuanya pemimpin-pemimpin dari partai silat yang terkenal pada dewasa ini dan memiliki ilmu silat yang sangat tinggi. Kita berdua tak dapat melawan mereka! Di belakangku, di samping Souw Peng Hui dan Teng Lee dari partai Swat san. Jago-jago silat dari Hoa san dan Teng Lee dari partai Siat san. Jago-jago silat dartai silat lainnyapun mungkin sudah berada di pegunungan ini. Jika aku tidak masuk partai Thian Liong, kita Ti Kian Su seng tak dapat melawan mereka."   "Jadinya susah payah kita menjagai Ban Lian Hwe Kwi selama lima belas tahun sia-sia belaka?"   Kata Ciu Kong Liang dengan masgul.   "Tetapi sebelumnya aku menjadi anggota partai Thian Liong. Souw Peng Hai telah menjamin bahwa setelah kita tangkap Ban Lian Hwe Kwi, hak mengaturnya masih tetap di dalam tangan kita."   Kata Si Tian Houw.   "Tetapi hati orang sukar diselami. Apakah kau kira urusan ini hanya dapat diatur begitu saja?"   Tegur Ciu Kong Liang. Ucapan terakhir dari Ciu Kong Liang dapat didengar Souw Peng Hai yang segera berkata.   "Aku telah hidup lebih dari setengah abad, tetapi aku belum pernah salah janji atau melanggar sumpah! Aku harap kau jangan ragu-ragu terhadap janjiku!"   "Betul!"   Kata Si Tian Houw kepada saudara angkatnya lagi.   "Souw Cong Piauw Tou (Pemimpin partai) lebih hargai orangorang yang berbakat daripada harta benda. Dia tak akan menilap kita."   Lalu dengan air mata berlinang ia membujuk Ciu Kong Liang.   "Kita berdua sudah menjadi saudara, bahkan melebihi saudara kandung. Aku pun minta kau menggabungkan diri menjadi anggota partai Thian Liong!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ciu Kong Liang berpikir, rupanya sedang mempertimbangkan usul itu. Tetapi Souw Peng Hai berkata.   "Aku si tua bangka pernah dengar Ciu Heng. Jika Ciu Heng suka menggabungkan diri ke dalam partai Thian Liong, aku segera memerintahkan semua cabang-cabang partai Thian Liong membikin pesta merayakan peristiwa yang menggembirakan ini!"   Kiok Goan Hoat menyambung.   "Ciu Heng tak usah banyak pikir Banyak jago-jago silat yang sekarang tidak menggabungkan diri ke dalam suatu partai silat sering-sering diperlakukan sewenang- wenang oleh sembilan partai silat yang terkenal Souw Piawu Tou membentuk partai Thian Liong bukan dengan maksud mengangkat diri atau mencari nama, tetapi untuk membela jago-jago silat yang terombang-ambing. Ciu Heng yang telah lama berkecimpungan dikalangan Kangouw pasti telah mengalami perlakuan yang menjemukan itu, bukan?"   Ciu Kong Liang masih bersikap ragu-ragu. Souw Peng Hai berkata.   "Jika Ciu Heng kini masih belum dapat mengambil keputusan, tunggu nanti setelah kita berhasil menangkap Ban Lian Hwe Kwi, Ciu Heng dapat mempertimbangkan lagi untuk mengambil keputusan."   Ciu Kong Liang mengangguk dan menjawab.   "Baiklah. sekarang yang penting ialah menangkap Ban Lian Hwe Kwi, Menurut pengalamanku selama lima belas tahun tahun, kura sakti itu sangat tajam perasaannya. Aku kuatir dia telah mendapat firasat, dan tak akan keluar!"   Peringatannya itu berhasil menghentikan pereakapan, dan semua mata ditujukan kepada Ciu Kong Liang, ia berdehem dua kalt, dan segera suasana menjadi sunyi senyap Iagi.   Si Tian Houw yang mengetahui habis watak saudara angkatnya, dan karena kuatir orang lain salah paham, segera berkata kepada semua orang.   "Karena saudara angkatku belum menjadi anggota Thian Liong, aku setelah memperoleh persetujuannya Souw PiauW Tou, dan juga    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kedua pemimpin partai Hua San dan Swat San, masih menjadi pemimpin dalam usaha menangkap Ban Lian Hwe Kwi!"   "Betul!"   Kata Souw Peng Hai.   "Aku kira Tu Heng dan Teng Heng pun masih ingat janji untuk menuruti petunjuk Si Tian Houw!"   Kedua pemimpin partai itu tidak menjawabnya, Me-reka hanya mengawasi sikap Si Tian Houw terhadap Ciu Kong Liang, Ciu Kong Liang cabut pedangnya dan dengan suara agak keras berkata.   "Kalian boleh pereaya kepadaku, dan aku segera memimpin kalian ke lobang Ban Lian Hwe Kwi!"   Tu Wee Seng berkata.   "Seorang laki-laki sekali keluarkan omongannya tidak akan ditarik kembali Dalam urusan menangkap Ban Lian Hwe Kwi ini, kau masih tetap menjadi pemimpin!"   Si Tian Houw menjenguk ke bawah dan berkata.   "Menurut penyelidikanku selama beberapa hari belakangan ini, jagojago silat yang telah datang ke pegunungan ini bukan terbatas dari orang-orangnya partai Hua San dan Swat San. Aku taksir sudah datang juga orang-orang dari lima partai silat lainnya, dan mereka mungkin sedang bersembunyi mengintai gerakgerik dan jejakku, Mungkin juga mereka sudah pasang perangkap untuk menjebak aku dan merampas Ban Lian Hwe Kwi, Kita telah berjanji juga bahwa setelah Ban Lian Hwe Kwi ditangkap, kita harus mengadu ilmu silat untuk menetapkan hak milik dari kura sakti itu. Tetapi jika kita menjadi letih setelah bertarung bukankah usaha atau jerih payah kita sia-sia belaka?"   Tu Wee Seng mengerutkan kening dan berkata.   "Ya, soal itu kita harus rundingkan "Tidak usah!"   Teng Lee memotong.   "Perjanjian semula kita harus laksanakan, tak dapat dirubah!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Si Tian Houw naik darah, ia membentak.   "Kau betul orangorang yang tidak dapat pereaya orang! Jika mengetahui ada bahaya menunggu, mengapa kita harus bertindak semberono?"   "Kau mempunyai siasat apakah untuk menghindarkan bokongan?"   Tanya Teng Lee yang wataknya berangasan dan semberono.   "Menurut pendapatku."   Kata Si Tian Houw.   "Mengadu silat untuk menetapkan hak milik atas kura-kura sakti itu kita dapat undurkan beberapa hari. Sekarang kita semuanya harus berserikat untuk menghadapi musuh."   Tu Wee Seng dan Teng Lee mengetahui bahwa siasat itu hanya menguntungkan partai Thian Liong! Akan tetapi pada ketika itu mereka tidak mempunyai lain daya, dan siasatnya Si Tian Houw dapat dianggap yang terbaik pada ketika itu.   Mereka segera setujui usulnyaSi Tian Houw.   Dengan persetujuan kedua pemimpin itu.   Ti Kian Suseng menjadi redaa, dan ia yakin dengan berserikat, musuh yang akan menyergap akan digempur.   Ia tersenyum dan berkata.   "Jika kedua pemimpin dapat melihat faedahnya siasatku, akupun berterima kasih."   Lau ia tegur Ciu Kong Liang.   "Toako, apakah semua barang untuk menangkap Ban Lian Hwe Kwi telah disiapkan?"   "Semuanya sudah siap sedia!"   Jawab Ciu Kong Liang. Si Tian Houw menghadapi Tu Wee Seng dan memberikan petunjuk.   "Tu Heng, harap kau ajak Suteemu menjaga sebelah kiri. Lembah yang sempit dan curam ini meskipun sukar dicapai, akan tetapi aku khawatir kita diserang oleh para jagojago silat dari partai lain!"   Tu Wee Seng segera mengajak To It Kang pergi ke sebelah kiri dari lereng gunung yang curam itu, dan berhenti lebih kurang lima belas depa jauhnya, ia berpikir "Lembah yang sempit dan curam ini dilingkari oleh semak belukar yang lebat sekali, Meskipun di waktu siang hari, kita tak dapat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   melihat orang yang bersembunyi diantara semak belukar ini. Untuk keselamatan lebih baik aku menyelidiki dulu!"   Lalu ia berbisik kepada To It Kang dan memberitahukan pendapatnya tentang semak belukar yang lebat itu, dan maksudnya untuk menyelidiki apakah ada orang lain yang sedang bersembunyi -ooo0oooMenangkap Kura Sakti dengan siasat yang cerdik Dengan cepat Teng Lee juga telah tiba di lembah yang sempit itu.   Meskipun ia telah berkali-kali diejek, akan tetapi ia harus mentaati janjinya.   "Jika kura sakti tidak melalui jalan ini, apa gunanya kita menyelidiki dan memeriksa tempat ini?"   Kata ia kepada Tu Wee Seng dengan suara keras.   "Betul juga! Mungkin Si Tian Houw sengaja mempersulit kita,"   Kata Tu Wee Seng.   "Lembah yang sempit ini lebih dari sepuluh lie panjangnya."   Si Tian Houw menjelaskan "Goa-goa di sepanjang lereng gunung yang curam jumlahnya banyak sekali dan sukar dihitung, Jika ada musuh yang bersembunyi di dalam goa-goa tersebut, kita pun sukar mengetahuinya.   Lagi pula tempat bersembunyi nya Ban Lian Hwe Kwi itu berpindah-pindah, Dia hanya keluar tujuh atau delapan kali dalam setahun.   Aku telah mengintai di puncak Ngo Houw Leng ini selama lima belas tahun, dan setelah menyelidiki dengan tekun dan bersusah payah, aku baru saja mengetahui jalan yang suka dilalui dan tempat-tempat persembunyiannya, Oleh karena itu, aku minta kalian menuruti petunjukku, jangan mengambil tindakan sendiri!"   Teguran itu sukar ditelan oleh Tu Wee Seng dan Teng Lee. Sambil menyeringai Tu Wee Seng berkata.   "Kami dari partai Hua San selalu menuruti petunjukmu Apa yang kami harus perbuat sekarang?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Si Tian Houw menyuruhnya ambil jalan ke jurusan selatan, Tu Wee Seng bersama To It Kang lalu menuju ke arah selatan. Tetapi ia ditahan lagi oleh Si Tian Houw yang berkata.   "Tu Heng, berhenti! Aku masih ada pesan!"   Dengan mendongkol Tu Wee Seng berhentikan tindakannya dan di dalam hatinya ia memaki.   "Anak sambel! Nanti jika kura sakti sudah tertangkap, kau akan rasai hajaranku!"   "Jika Ban Lian Hwe Kwi sudah keluar dari 1o-bangnya,"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Kata Si Tian Houw.   "Jangan coba-coba menangkap kura sakti itu, dan jangan membantu aku men-angkapnya, Tetapi kalian harus menjaga musuh yang akan menyerang kita, Setelah kura sakti itu tertangkap, aku tentu memberitahukan ka!ian...."   Lalu ia menoleh ke arah Teng Lee, dan memberi petunjuk: Teng Heng, harap bawa Suteemu menjaga di dekat tikungan, dan tahan siapa saja yang hendak melewati!"   Sete!ah Si Tian Houw berlalu untuk melaksanakan petunjuk-petunjuknya, tiba-tiba ia berkata lagi dengan suara yang keras.   "Ban Lian Hwe Kwi paling tekun akan suara teriak! Jika kalian menjumpai musuh, jangan men-jerit-jerit, dia mungkin akan lari bersembunyi lagi ke dalam lobangnya!"   Souw Peng Hai telah menyaksikan bagaimana cara Si Tian Houw mengatur siasat sehingga tiap-tiap orang tak dapat berkesempatan untuk bertindak sendiri, bahkan dapat menundukkan pemimpin-pemimpin partai Hua San dan Swat San.   Si Tian Houw pun berkata kepada Souw Peng Hai.   "Ban Lian Hwe Kwi segera akan keluar, Lebih baik kita mencari tempat untuk bersembunyi ia segera memimpin semua orang itu ke suatu tempat Setelah berjalan satu iie lebih, mereka tiba di suatu pohon cemara yang tua. Si Tian Houw berhenti lalu berkata.   "Souw piauw Tou, harap kau bersembunyi di dalam semak belukar di bawah pohon cemara itu agar Ban Lian Hwe Kwi tidak melihatnya dan menjadi takut karenanya!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dengan tersenyum Souw Peng Hai bersembunyi di dalam semak belukar, diikuti oleh beberapa orang, sedangkan Pek Yun Hui dan Kiok Goan Hoat bersembunyi di belakang satu batu gunung yang besar, Si Tian Houw dan Ciu Kong Liang bersembunyi di semak bunga-bunga liar tepat di bawah pohon cemara itu.   Kelika itu sudah lewat jam dua belas tengah malam.   Suasana telah menjadi sunyi senyap, angin gunung sepoisepoi meniup dan kadang-kadang terdengar suara meraungnya binatang buas atau suara bersiulnya seranggaserangga dan sebagainya.   Kjra-kira seperempat jam kemudian, tiba-tiba terdengar teriaknya seekor kura yang nyaring dan seram sehingga membangunkan bulu roma! Si Tian Houw berdiri tegak memperhatikan suara itu, ia berbisik kepada Ciu Kong Liang.   "Mulutnya Ban Lian Hwe Kwi itu sangat beracun, Jika digigit olehnya, orang pasti mati, Kita harus hati-hati sekali menangkapnya !"   Belum lagi Ciu Kong Liang menyahut, segera terdengar suara meraungnya seekor serigala, tak lama kemudian tereium hawanya yang bau dari serigala itu.   Lalu terdengar suara serombongan serigala berlarian, dan suara itu makin lama main dekat terdengarnya.   Si Tian Houw dan Ciu Kong Liang segera cabut senjatanya, begitu pun Souw Peng Hai dan lain-Iainnya segera loncat ke atas cabang-cabang pohon cemara dan siap sedia bila diserang oleh serigala-serigaia itu.   Harus diketahui bahwa serombongan serigala-serigala itu sedang mencari mangsa untuk dimakannya, Tiap-tiap mangsa akan habis dimakan oleh serigala-serigala yang sangat lapar itu, Untung mereka tidak diketahui oleh serigala-serigala itu yang terus lari lewat.   Dengan perasaan sangat bersyukur Souw Peng Hai berkata sambil mengurut-urut jenggotnya.   "Rombongan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   serigala itu terdiri tidak kurang daripada seratus ekor, jika kita diserang, aku yakin kulit dan tulang-tulang kita juga dimakan habis.... Tetapi apakah mereka tidak melihat kita? Mengapa mereka berlari terus?"   Si Tian Houw menghampiri dan berbisik.   "Souw Piauw Tou, lekas-lekas bersembunyi Ban Lian Hwe Kwi telah kelihatan jejaknya!"   Lalu ia pun lekas-lekas bersembunyi di dalam semak belukar Souw Peng Hai, Pang Siu Wie, Pek Yun Hui, Sao Kong Gie dan lain-Iainnya juga berturut-turut bersembunyi di dalam semak belukar atau di belakang batu-batu gunung yang besar Dengan kedua matanya yang tajam Pek Yun Hui tampak di sebelah timur, diantara dua lereng gunung, tiba-tiba menyorot keluar sinar merah yang berkelak-kelik, dan mendatangi tempat di mana mereka bersembunyi Sinar merah itu sangat lambat jalannya, baru hanya mendekati beberapa depa jauhnya setelah selang setengah jam.   Tetapi ketika sinar merah itu tinggal lagi lebih kurang sepuluh tombak jauhnya dari mereka, dari semak belukar dimana Si Tian Houw bersembunyi tiba-tiba ada api menyala, dan segera berkobar sehingga tempat di sekitar itu menjadi terang benderang! "Rupanya Si Tian Houw sengaja menyalakan api untuk membikin terang tempat ini."   Pang Siu Wie berbisik kepada Pek Yun Hui, sekonyong-konyong terdengar suara "blas!"   Dan dua gundukan rumput-rumput kering terbakar tidak jauh dari tempat mereka sembunyi Dua gundukan rumput-rumput kering itu adalah persiapannya Si Tian Houw, dan menyala sangat terang, Ketika itu sinar merah yang kelak-kelik itu terlihat berpindahan tidak hentinya, dan suara "blas! blas!"   Terdengar pula, dibarengi dengan menyalanya beberapa gundukangundukan rumput-rumput dan kayu-kayu kering sehingga    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dalam waktu beberapa detik saja, daerah seluas empat puluh atau lima puluh depa persegi menjadi terang benderang dikelilingi oleh nyatanya api yang ber-kobar-kobar, Ban Lian Hwe Kwi segera terlihat nyata! Dengan pedang terhunus, Si Tian Houw meloncat keluar menghampiri kura sakti itu, dan beberapa orang-orang lainnya juga telah loncat turut dari pohon menghampiri kura sakti itu! Ternyata bahwa Ban Lian Hwe Kwi itu adalah seekor kura yang tidak lebih satu kaki panjangnya, Bedanya daripada kura-kura biasa, ialah seluruh tubuhnya bersinar merah! Pek Yun Hui, Souw Peng Hai, Si Tian Houw dan lainlainnya segera jalan dengan waspada mengurung Ban Lian Hwe Kwi itu, yang kepalanya sebentar-sebentar masuk ke dalam batoknya, tetapi kedua matanya yang bersinar laksana berlian mengawasi orang-orang di sekitarnya.   Si Tian Houw mengangkat satu batu sebesar tinju, lalu disambitnya kura sakti itu, TENG!"   Terdengar batu itu mengenai punggungnya tetapi batu yang sebesar tinju itu hancur! Rupanya kura sakti itu tidak menghiraukan serangan batu tadi, Dia menarik kepalanya ke dalam batoknya, dan kedua matanya mengawasi Si Tian Houw, lalu mendekatinya! Si Tian Houw terperanjat mukanya menjadi pucat Dengan pedang lerhunus, ia pun bertindak mundur perlahan-lahan! Souw Peng Hai mengerutkan keningnya.   "Kura yang demikian kecil memiliki tenaga yang ajaib, sehingga Si Tian Houw menjadi ketakutan!"   Pikirnya.   Lalu ia mengerahkan tenaga dalamnya dengan maksud menyerang kura sakti itu, sekonyong-konyong terlihat kura itu mengeluarkan kepalanya, dan sinar di seluruh tubuhnya menjadi bukan main merahnya, dan menyorot ke arah Si Tian Houw! Si Tian Houw sudah siap sedia, ia egosi sorotan sinar merah itu, dan dengan jurus Kiauw Pa Kim Ceng atau Memukul Lonceng Emas, ia sabet sinar merah itu dengan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   pedangnya, Ketika itu api dari gundukan-gundukan rumput dan kayu kering sedang berkobar-kobar dan suasana menjadi terang seperti siang hari! Terlihat pedangnya Si Tian Houw membentur sinar merah dan terlepas dari pegangannya, Si Tian Houw lekas-lekas loncat satu tombak jauhnya mengelakkan diri dari sinar merah itu! Pek Yun Hui yang memperhatikan semua kejadian itu menjadi terpesona, ia memperhatikan bahwa bila kura sakti itu melonjorkan kepala nya, kepala itu dapat keluar dua kaki lebih, dan mulutnya dibuka untuk menggigit pedangnya Si Tian Houw, Semua itu dilakukan demikian cepatnya dan pedang itu terlepas seolah-olah terbentur sinar merah.   Kemudian terlihat dan terdengar kura sakti itu menggigit dan makan pedang bajanya Si Tian Houw dengan enaknya! "Belum pernah aku melihat dan mendengar binatang yang memakan baja!"   Pikir Pek Yun Hui, keringat dinginnya mengucur di seluruh tubuhnya, Souw Peng Hai pun berpikir "Batoknya keras melebihi baja, sinarnya dapat menyilaukan mata, dan giginya tajam dapat memotong baja, Ai! Dengan senjata apa binatang itu dapat digempurnya?"   Setelah Si Tian Houw berhasil mengegos, ia mendekati Souw Peng Hai dan berkata.   "Souw Piauw Tou, kau lihat betapa lihaynya kura-kura itu, Giginya yang tajam, aku tidak takuti, tetapi aku takut jika dia menyemburkan keluar sinar merah yang beracun. Siapa saja yang kena sinar merah yang beracun itu, pasti mati, itulah yang aku takuti!"   Tetapi jika dia menyembur nanti, apakah kau tidak membikin persediaan untuk mengendalikan nya ?"   Tanya Souw Peng Hai, Si Tian Houw berbisik dengan kedua matanya membelalak.   "Aku tinggal di daerah Ngo Houw Leng ini sudah lima belas tahun, hanya baru tiga kali aku lihat Ban Lian Hwe    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kwi itu.   pada tahun yang lalu aku melihat dia menyemburkan sinar merahnya untuk membunuh seekor harimau yang besar dan beberapa ekor macan tutul! Aku telah mengetahui sinar merah yang beracun itu, tetapi baru kali ini aku tahu bahwa giginya dapat menghancurkan baja! Dan untuk itu, aku...   aku...   belum membikin persiapan.-."   Ia berhenti sebentar, lalu meneruskan "Tetapi jika kita berhasil menangkap kura itu, kita tak dapat menghindari pertarungan melawan orang-orang nama partai Hua San dan Swat San.   Menurut pendapatku, Tu Wee Seng dan Teng Lee adalah orang-orang yang cerdik, Aku khawatir mereka bergabung menggempur kita.   sekarang lebih baik kita menggunakan kura sakti itu untuk membasmi mereka.   Dengan demikian, bukan saja kita dapat mengurangi musuh-musuh kita di kemudian hari, bahkan dapat memiliki Ban Lian Hwe Kwi itu, Bagaimanakah pendapat Souw Piauw Tou?"   Souw Peng Hai berpikir sambil mengerutkan dahi-nya, lalu ia menjawab.   "Aku setuju akalmu yang cerdik itu, Tetapi perbuatanmu itu melanggar peraturan Kang-ouw, kalau perbuatan kita itu tersiar, namun partai Thian Liong harus dibuang di dalam keranjang sampah!"   "Tetapi Souw Piauw Tou harus ingat Tu Wee Seng dan Teng Lee itu bukan orang yang baik,"   Mendesak Si Tian Houw, suaranya rendah sekali.   "Aku khawatir mereka mungkin akan bertindak terhadap kita dengan cara yang lebih kejam Iagi. Aku berpendapat bahwa mereka harus dibasmi du!u!"   "Akupun akui bahwa Tu Wee Seng dan Teng Lee itu adalah orang-orang yang paling busuk diantara pemimpinpemimpin partai silat yang terkenal,"   Berkata Souw Peng Hai.   "Tetapi kita hanya perlu bertindak waspada mencegah mereka berbuat curang terhadap kita, Sebetulnya, kita dari partai Thian Liong tidak perlu takut kepada mereka, kita mampu membasmi mereka dengan jalan yang jujur!"   Si Tian Houw mengagumi kejantanannya Souw Peng Hai meskipun ia merasa masgul bahwa usulnya tak dapat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   diterima.   "Souw Piauw Tou pantas dihormati Segala tindak tandukmu dilakukan dengan menurut peraturan dan jujur Aku sangat menghargainya..."   Kata Si Tian Houw memujinya, sebetulnya ia bermaksud agar partai Thian Liong bertarung melawan partai Hua San dan partai Siat San, dan kemudian dengan bantuannya Pek Yun Hui dan Pang Siu Wie, ia akhirnya memiliki Ban Lian Hwe Kwi.   Tetapi Souw Peng Hai yang berwatak ksatria tak dapat dibakar, tipu muslihatnya yang keji itu tak dapat ia laksanakan Untuk menutup malunya ia berbisik lagi.   "Ya, kabut merah yang beracun itu hebat sekali, Manusia atau binatang yang menyentuhnya pasti binasa. semenjak aku menyaksikan dengan kepala mata sendiri bagaimana harimau dan macan tutul binasa seketika terkena kabut merahnya yang beracun itu, aku telah berusaha mencari daya upaya untuk menghadapi kabut merah itu...."   Sambil tersenyum, Souw Peng Hai memotong pembicaraannya Si Tian Houw: Tetapi kura-kura itu hanya satu kaki panjangnya, Meskipun dia dapat menyemburkan kabut beracun, akan tetapi dia tak dapat terus menerus menyembur yang akan menghabiskan kabut itu! Jika kita menyerang dia secara bergiliran aku yakin kita pasti akan berhasil memukul mati kura-kura itu, Hanya, jika sudah mati, apakah kura-kura itu masih juga tetap mujarab???"   "Mustika dari kura-kura itu terletak di dalam suatu biji Hwee Tan (pil api) yang berada di dalam ususnya, Aku khawatir jika kita pukul mati, Hwee Tan itu akan kurang mujarabnya atau kemukjizatannya. Aku telah mempunyai siasat untuk menangkap kura sakti itu hidup-hidup, tak tahu apakah siasatku ini bisa berhasil."   Pembicaraan mereka itu rupanya telah didengar oleh Sao Kong Gie, ia campur bicara.   "Jika pil mujizatnya berada di dalam tubuhnya, kita harus berusaha membikin dia lelah, lambat laun binatang itu akan menjadi jinak dan menuruti kehendak kita."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Si Tian Houw tersenyum.   "Betul! Menurut penyelidikanku selama sepuluh tahun lebih, kita harus menangkapnya hiduphidup dengan jalan meletihkan pada-nya. sekarang kita boleh mulai menggempur kura-kura itu untuk membikin dia letih."   Ketika itu pedang bajanya Si Tian Houw telah di-makan habis oleh kura sakti itu yang kemudian masukkan kepalanya ke dalam batoknya, tetapi sinar merah dari tubuhnya tetap berkelak-kelik.   Dengan terperanjat Si Tian Houw memperingatkan "Souw Piauw Tou, hati-hati! Kura itu akan menyerang lagi!"   Lalu ia loncat mencari tempat berlindung, Souw Peng Hai, Sao Kong Gie dan lain-lainnya juga turut meloncat mencari tempat berlindung di belakang satu batu gunung yang besar.   Terdengar kura sakti itu berbunyi sambil kepalanya dikeluarkan dari batoknya, Lalu terlihat dia menyemburkan asap merah dari mulutnya, Rumput-rumput, ran-ting-ranting pohon dan apa saja yang tersembur asap merah itu segera terbakar Si Tian Houw, yang pernah menyaksikan asap merah yang sangat beracun itu telah membinasakan harimau dan macan tutul, ia menjerit.   "Saudara-saudara! Lekas menyingkir dari asap merah itu!"   Iapun lari secepat-cepat-nya.   Ciu Kong Liang yang telah menyediakan barang-barang keperluan yang disimpannya di sebuah peti kayu segera beritahukan bahwa peti kayu itu berada di bawah suatu pohon cemara di dekat tikungan lereng gunung.   Si Tian Houw lah menuju ke peti kayu tersebut, dari dalam mana ia ambil satu stel pakaian terbuat dari karet yang segera dikenakannya, ia pun memakai kedok dan sarung tangan dari karet, Lalu ia jingkat satu guci yang berisi cuka keras, ia buka sumbatnya guci itu, dan jalan perlahan-lahan menghampiri kura sakti itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kura itu sedang menyemburkan kabut merahnya tetapi Si Tian Houw yang telah berpakaian baju karet yang luar biasa terus mendekati, tidak menghiraukan sinar merah maut itu! Harus diketahui bahwa perbuatannya itu adalah per buatan yang nekat, dan banyak resikonya, Pakaian, kedok dan sarung tangan yang ia pakai adalah buatannya sendiri, setelah ia menyelidiki mempelajari dan mencoba keampuhannya, dan ia yakin bahwa perlengkapannya itu kebal terhadap kabut merah maut dari Ban Lian Hwe Kwi itu.   Tetapi pereobaannya terhadap kura sakti itu, baru per tama kali ia Iakukan.   Berhasil atau gagal ia belum dapat dipastikan! Ciu Kong Liang sambit memegangi satu kotak dari batu Giok mengawasi gerak-gerik saudara angkatnya dengan cemas, bahkan semua orang yang menyaksikannya pun terpaku melihat perbuatan Si Tian Houw yang nekat itu.   Semua orang yakin bahwa hanya Si Tian Houw yang dapat berbuat demikian, karena dialah yang mengetahui betul sifat daripada Ban Lian Hwe Kwi itu Mereka yakin bahwa selainnya Si Tian Houw tiada seorang pun dari mereka yang dapat menangkap kura sakli itu! Si Tian Houw sendiri pun tidak berani memastikan akan berhasilnya pereobaanya itu.   Tetapi dengan keberanian yang luar biasa, dan dalam keadaan terdesak, ia telah menjadi nekat, Dengan sekuat tenaga ia berusaha menahan napas sambil jalan mendekati kura itu.   Tiba-tiba kura itu loncat menerkam dadanya Si Tian Houw, Meskipun Si Tian Houw melihat terkaman itu, akan tetapi karena ia membawa guci cuka yang berat dan mengenakan pakaian karet yang sangat menghambat gerak-geriknya, ia kena ditubruk dadanya dan terdorong mundur lima-enam kaki jauhnya sehingga ia jatuh terduduk Ciu Kong Liang terkejut ia mejerit, dan loncat ingin meno1ongnya.   Tetapi Sao Kong Gie menahan ia sambil membentak.   "Jangan gegabah, Kau akan mati terbunuh kena kabut merah itu!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ketika itu Pek Yun Hui telah keluarkan tiga biji besi sebesar telor burung, lalu ia mengerahkan tenaga dalamnya untuk menolong Si Tian Houw, Souw Peng Hai pun lelah pungut satu batu gunung sebesar tinju sipa sedia menimpuk kura sakti itu, Si Tian Houw jatuh terduduk, tetapi guci cuka masih dipegang erat-erat.   Setelah menubruk jatuh Si Tian Houw, kura-kura itu berbunyi dan tidak menyerang lagi, ia berbalik dan coba lari, Melihat hal itu, Si Tian Houw yakin bahwa kura-kura itu dapat dikendalikan Lekas-lekas ia bangun, dan lempar guci cuka itu ke atas tubuhnya kura-kura itu, Segera terdengar guci itu pecah! Guci itu tidak mengenai sasarannya, tetapi membentur batu gunung sehingga batu itu hancur seketika, dan cuka keras di dalam guci keluar berhamburan dan bereipratan! Kejadian yang ganjil segera tertampak, Kura-kura yang batoknya sekeras baja, mungkin lebih keras daripada baja, setelah kecipratan cuka keras itu, segera berhenti dan segera memasukkan kepalanya ke dalam batoknya, dan tidak bergerak lagi.   Bukan main girangnya Si Tian Houw, ia tidak menduga bahwa seguci cuka kerasnya itu demikian ampuhnya, ia menoleh ke belakang dan mengulap-ulapkan tangannya kepada Ciu Kong Liang.   Dengan memegang kotak dari batu Giok, Ciu Kong Liang loncat keluar dari balik pohon cemara dan lari menghampiri Si Tian Houw, Setelah menerima kotak batu Giok itu, Si Tian Houw suruh Ciu Kong Liang lekas-lekas lari kembali ke tempat persembunyiannya.   Kemudian dengan kotak batu Giok di tangan ia jalan menghampiri kura sakti itu, dengan hatinya masih tetap merasa jeri, ia khawatir kura-kura itu menyerang lagi,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Diluar dugaannya, kura-kura itu diam tak bergerak ia angkat kura itu dan dimasukkan ke dalam kotak batu Giok yang lalu ditutupnya, ia buka pakaian karetnya, kedok dan sarung tangannya, Setelah menarik napas lega, ia pun tertawa gelak-gelak, dan gema suara tertawanya itu menggema dan terdengar nyata beberapa lie jauhnya, Souw Peng Hai adalah orang yang pertama meloncat keluar dari tempat persembunyiannya.   Tetapi ia belum lagi tiba, ketika hembusan angin yang dibarengi dengan berkelebatnya bayangan membikin ia terkejut, dan segera ia melihat Pek Yun Hui sudah berdiri di sampingnya Si Tian Houw, Lalu Pek Yun Hui menegur Si Tian Houw.   "Si Tian Houw, suhengku luka berat, dan jiwanya dapat diumpamakan sebutir telur di ujung tanduk, Kau telah berjanji kepadaku bahwa setelah Ban Lian Hwe Kwi tertangkap, terutama kau akan menyembuhkan penyakit Suhengku, Aku harap kau memenuhi janjimu!"   Katanya dengan suara yang saban Si Tian Houw berhenti tertawa dan menjawabnya.   "Aku telah berjanji menyembuhkan Suhengmu, aku pasti memenuhi janjiku itu, Tetapi masih ada rintangan yang kita harus halaukan, Partai Hua San dan Swat San sedang menjaga jalan keluar kita dari lembah yang sempit ini...."   Belum lagi habis ucapannya Si Tian Houw itu, tiba-tiba terdengar suara orang mengejek, dan sejenak kemudian orang yang tertawa atau mengejek itu telah berdiri di depan mereka.   Pek Yun Hui melihat Tu Wee Seng dan Teng Lee telah berdiri di depan mereka sambil menyengir.   Si Tian Houw tertawa gelak-gelak lalu berkata.   "KaIi-an adalah pemimpin dari partai yang terkenal, dan jika tidak mentaati janji, aku tidak lagi menganggapnya sebagai pemimpin yang jujur!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ha! Jika kami masih terus menerus menjaga di lereng gunung, kami tentu tidak mengetahui bahwa kura sakti telah tertangkap olehmu!"   Jawab Tu Wee Seng, Souw Peng Hai membentak.   "Apakah kau sudah lupa akan janjimu, dan ingin merampas kura-kura itu?"   Sambil mengawasi kotak batu Giok, Tu Wee Seng menjawab.   "Tentangsoal menentukan hak milik atas Ban Lian Hwe Kwi, aku kira kita dapat laksanakan sekarang!"   Teng Lee menyokong usul itu dengan berkata.   "Aku setujui Lebih baik kita mengadu silat sekarang untuk menentukan hak miliki Ban Lian Hwe Kwi itu!"   Pek Yun Hui menjadi marah mendengar kedua pemimpin yang tak mentaati janji itu, ia maju setindak sambil mengawasi Tu Wee Seng dan Teng Lee ia berkata dengan suara keras.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Jika kalian sudah bernapsu ingin bertarung sekarang, aku bersedia melayaninya, Nah! siapakah diantara kalian yang hendak maju lebih dulu?"   Matanya Tu Wee Seng dan Teng Lee dibuka besar-besar mengawasi gadis yang mengenakan pakaian laki-laki itu. Mereka terperanjat melihat gadis yang muda itu berani menantang mereka. Teng Lee yang berangasan lalu mengejek.   "Siapakah kau? Kau masih muda, tetapi kau berbesar mulut!"   Pek Yun Hui membentak.   "Aku bukan mau bertarung dengan lidah! Dan kau tak perlu tahu aku siapa. Apakah kau yang mau maju melawan aku dulu? Segera silahkan!"   Teng Lee yang memikir bahwa ia adalah satu pemimpin partai silat Swat San yang terkenal tak dapat tahan ditantang secara demikian oleh seorang gadis yang dianggapnya masih kanak-kanak, Dengan mengerahkan tenaga dalamnya ia sudah siap untuk memukul mati Pek Yun Hui dengan satu pukulan.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dan Pek Yun Hui yang senantiasa memikirkan kesehatan Bee Kun Bu, telah ingin membasmi partai Hua San dan Swat San yang merintangi maksudnya, juga telah siap sedia dengan tenaga dalamnya Ketika itu Si Tian Houw telah mengambil lagi kotak batu Giok yang berisi Ban Lian Hwe Kwi itu dan dipegangnya eraterat, sedangkan Souw Peng Hai dan empat iblis menjagai di kiri kanannya, Tu Wee Seng dengan toya bambunya di tangan selalu mengawasi gerak-geriknya Si Tian Houw.   Sam Sou Lo Shi juga telah keluar dari tempat berlindungnya menghampiri Pek Yun Hui.   Setelah ia berdiri di belakangnya Pek Yun Hui, ia pun telah siap dengan kantong pasir beracun dan anak panah beracunnya untuk membantu Pek Yun Hui, Di lain pihak Kiok Goan Hoat, Sao Kong Gie dan Ciu Kong Liang berdiri di belakang Souw Peng Hai siap menghadapi segala serangan Suasana menjadi sunyi pada saat segenting dan gawat itu.   Sekonyong-konyong Teng Lee tertawa keras, dan suaranya itu menulikan te|inga.   Sejenak kemudian terdengar suara siulan yang panjang, dan suara itu makin tama makin dekat terdengarnya, Ketika bayangan berkelebat mereka melihat dua Suteenya Teng Lee berdiri di kiri dan kanannya Teng Lee.   Setelah kedua Suteenya datang, Teng Lee berhenti tertawa, dan dengan mata yang beringas mengawasi Pek Yun Hui.   Pang Siu Wie membentak.   "Ha! Kau ingin mengerubuti gadis ini dengan tiga orang? Nah! Sekarang rasai pasirku du!u!"    Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong Tiga Dara Pendekar Siauwlim Karya Kho Ping Hoo Goda Remaja Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini