Bangau Sakti 32
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 32
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Pek Yun Hui menarik napas panjang dan berkata. "Betul, aku kira setelah Suhu merampas Ban Lian Hwe Kwi dari KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ puncak Ngo Hauw Leng, dia segera datang ke lembah Pek Hua Kok mencari kau. Meskipun dia telah megetahui bahwa bibi Cui Tiap telah mali, dia masih berharapan dapat menolong bibi Cui Tiap dengan Leng Tan dari Ban Lian Hwe Kwi itu. Suhu tiba di Pek Hua Kok, tapi kau telah berangkat menuju ke puncak Pek Yun Siat, dan ia menjumpai kau waktu kau diserang oleh perampok-perampok..." "Cici betul-betul cerdas," Kata Na Siao Tiap. "Tafsiran Cici semuanya cocok. Setelah perampok-perampok dihajar babak belur, ayah bilang bahwa dia tinggal di pegunungan Koat Cong San tidak jauh dari puncak Pek Yun Siat, dan dia sudah menyertai aku pergi ke pegunungan Koat Cong San. Di sepanjang jalan dia se-nantiasa memperhatikan aku. Aku yang sedari kecil dibesarkan di lembah Pek Hua Kok, selainnya ibu dan keempat bujangku, tidak mengenal orang, Dia perlakukan aku baik sekali, tetapi aku masih tidak menduga kepada ayah, Dia tidak bersihkan cat yang dipuIaskan dimukanya. Ketika sudah tiba di pegunungan Koat Cong San, dia kata bahwa esok harinya dia akan ajak aku menemui orang yang menyakiti hatinya ibu. Dia ambil Leng Tan dari dalam tubuhnya Ban Lian Hwe Kwi dan berikan itu untuk aku makan, Setelah aku makan aku merasa seluruh tubuhku menjadi panas dan sakit sekali sehingga aku menjadi curiga, Empat bujangku juga mengira aku relah diracuni, mereka segera menyerang ayah, Tetapi keempat bujang itu tak berdaya menghadapi ayahku, Aku jatuh pingsan, dan entah berapa lama aku tertidur Ketika aku buka kedua mataku, tampak ayah duduk disampingku, dan berkata dengan penuh kasih sayang. "Jangan takut Pil dari kura sakti itu suka diperolehnya dan adalah obat yang sakit sekali." Lalu dia pergi untuk datang lagi diwaktu petang, Dia mengatakan bahwa orang yang menyakiti hati ibuku sudah tahu aku datang untuk membalas dendam dan besok aku boleh menemui kepadanya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pada keesokan harinya, aku dan empat bujangku pergi ke tempat yang ditunjuk itu. Betul saja aku tampak seorang kakek berjubah sedang duduk di atas rumput Aku keluarkan gambar yang telah dilukis oleh ibuku, dan benar bahwa kakek itu serupa dengan orang yang terlukis dalam gambar Aku segera mainkan lagu "Hiam Hao Sim" Apabila pada waktu itu jika Cici tidak keburu datang, mungkin aku telah betul-betul membunuh ayahku dengan lagu ajaib yang aku mainkan itu...H Pek Yun Hui terperanjat Dan berkata. "Akupun telah dipengaruhi oleh lagu ajaib itu, Tetapi aku tidak menduga bahwa lagu ajaib itu kau dapat pelajari dari kitab Kui Goan Pit Cek." Lagu Him Im Hao Sim dan Bi Cin Li Hun adalah sebahagian diantara catatan tetang ilmu Toa Pan Yo Hian Kong, dan kedua lagu itu betul-betul hebat dapat membinasakan lawan dengan pertama mengacaukan uraturat sarafnya.,." Jelaskan Na Siao Tiap. "Mungkin Bee Kun Bu sudah binasa jika aku kejam ketika berada di atas perahu, dan mungkin juga ayahku telah mati, jika Cici tidak buru-buru datang merintanginya... Unlung dan aku merasa bersyukur sekali Cici keburu datang..." -ooo0oooIlmu menyembuhkan luka-Iuka menurut petunjuk-petunjuk Kui Goan Pit Cek Tiba-tiba Pek Yun Hui berjingkrak, dan menanyai "Moi-moi setelah Suhu potong kura sakti itu untuk diambil pil nya, dimanakah Suhu taruh sisanya ?" Dengan menggelengkan kepala Na Siao Tiap men-jawab. "Aku tidak tahu, karena waktu itu aku telah jatuh pingsan!" Pek Yun Hui mengawasi Bee Kun Bu, lalu berpaling kepada Na Siao Tiap dan berkata. "Moi-moi, apakah kau sudi membantu aku?" "Cici sebut sajalah, aku pasti membantu!" Kata Na Siao Tiap dengan sungguh-sungguh, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku minta pinjam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek untuk mencari cara atau petunjuk tentang penyembuhan luka-luka guna menolong Bee Kun Bu" Kata Pek Yun Hui. Na Siao Tiap tersenyum, ia berbalik dan jalan menghampiri seorang bujangnya, Dari bujang itu ia ambil satu kotak yang dibuat dari batu Giok, lalu diberikan nya kepada Pek Yun Hui seraya berkata. "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek berada di dalam kotak itu. Cici dapat periksa sendiri." Dengan terharu Pek Yun Hui menyambut kotak itu. ia buka dan melihat tiga kitab dengan huruf KUI GOAN PIT CEK di atas tiap-tiap kulit buku. Segera ia mencari halaman-halaman yang melukiskan cara menyembuhkan tulang patah, melampiaskan peredaran darah, membebaskan jalan-jalan darah yang mampet, memunahkan racun di dalam tubuh, membangkitkan semangat menenangkan urat-urat saraf dan sebagainya. Dan semuanya itu harus dilakukan semuanya j ia tak tahu apakah ia harus bergirang atau bersedih hati, karena semua cara-cara itu dapat menyembuhkan luka-lukanya Bee Kun Bu, ia masukkan kitab-kitab itu ke dalam kotak dan dikembalikan kepada Na Siao Tiap serta berkata. "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini patut dibuat perebutan oleh para jago silat." Lalu ia duduk bersila untuk melakukan penyembuhan dengan jalan menenangkan urat-urat saraf untuk menolong Bee Kun Bu yang berbaring terlentang di atas rumput ia memejamkan kedua matanya, dan mulai menggosok gosok kedua tinjunya... Lie Ceng Loan, Na Siao Tiap, Pang Siu Wie dan keempat bujangnya Na Siao Tiap berdiri diam mengawasi Pek Yun Hui.Sejenak kemudian mereka tampak wajahnya Pek Yun Hui menjadi merah, dan tiba-tiba membuka matanya dan menotok dadanya Bee Kun Bu dengan tinju kanannya, setelah itu Pek Yun Hui membalikkan tubuhnya Bee Kun Bu dan menotok punggungnya dengan tinju kirinya, lalu ia mengawasi KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menantikan akibat usahanya, dan sekonyong-konyong ia berseru. "Loan moi, Bu Koko mati!" Lie Ceng Loan menjadi kaget, ia tubruk dan memeluk tubuhnya Bee Kun Bu yang diam tak berkutik nafasnya pun berhenti dan matanya mendelik Semua orang yang menyaksikan menjadi terpaku Lie Ceng Loan tidak menangis tetapi hatinya ia rasakan hancur ia yang selalu khawatir keselamatan dan jiwanya Bee Kun Bu boleh dikatakan berhari-hari tidak pernah tidur Ketika ia kira Bee Kun Bu betulbetul telah mati, iapun tak ingin hidup lagi. Keringat membasah di seluruh tubuhnya Pek Yun Hui, karena ia telah mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menolong mengobati Bee Kun Bu. Bukan main menyesalnya ketika ia melihat usahanya gagah Na Siao Tiap mengingat cara-cara menyembuhkan lukaluka yang tereatat di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. ia telah menghafalkan betul semua catatan-catatan dan tidak satu huruf terluput dari ingatannya. Entah berapa lama mereka semua diam terpaku, Lalu dengan penuh kasih sayang, Pek Yun Hui menegur Lie Ceng Loan. "Loan-Moi kau bangunlah, Mari kita angkat Bee Kun Bu ke dalam kamar di dalam goa, dan aku akan mencari daya upaya untuk menolong dia." Tetapi Lie Ceng Loan diam saja, Tiba-tiba terdengar suaranya bangau, yang tak !ama kemudian segera terbang mrun. Na Siao Tiap menjambret kedua kakinya bangau itn. Bangau itu terkejut dan terbang naik pula, membawa Na Siao Tiap yang bergelantungan memegangi kedua kakinya, Semua orang terperanjat melihat perbuatan yang ganjil itu. Pek Yun Hui yang khawatir akan keselamatannya Na Siao Tiap segera loncat mengejar, Baru saja kedua tangannya hendak menjambret kedua kaki bangaunya, ia merasa kedua tangannya terhempas, dan ia segera jatuh kembali ke tanah, Sejenak kemudian terlihat juga Na Siao Tiap turun dengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tenang ke atas tanah, ia menghampiri Pek Yun Hui dan berkata. "Aku telah dapat ingat cara menolong Bee Kun Bu, tetapi tentang hasilnya aku belum dapat memastikan." Pek Yun Hui yang telah menyaksikan dengan kepala mata sendiri cara Na Siao Tiap menjambret kedua kaki bangau, lalu mendampar ia segera mengetahui bahwa Na Siao Tiap itu yang telah memahami ilmu Toa Pan Yo Hian Kong telah memiliki ilmu yang dahsyat, hanya Na Siao Tiap tidak mengetahuinya, karena belum pernah dipraktekkan, Dengan bernapsu ia menanya. "Cara bagaimana, coba lekas-lekas bilang!" "Barusan aku pikir akan ilmu Toa Pan Yo Hian Kong, aku ingat akan petunjuk yang berbunyi: jika terlampau penuh akan menjadi luber. Jika urat-urat saraf yang bekerja dan yang menahan dapat dibebaskan maka yang luber dapat menambal yang kurang,.," Kata Na Siao Tiap. Segera kedua pipinya menjadi merah dan Pek Yun Hui mengerti bahwa Na Siao Tiap sedang mengerahkan tenaga dalamnya. Sebetulnya orang yang telah memahami ilmu Toa Pan Yo Hian Kong tersebut dapat menyembuhkan luka-luka apapun dengan tenaga dalamnya. Na Siao Tiap yang telah memahami ilmu itu tidak insyaf akan kepandaiannya sendiri, karena belum pernah ia praktekkan sendiri, Dan setelah menyaksikan usaha yang gagal dari penolong ibunya, timbullah pikirannya untuk membalas budi. Pek Yun Hui mendesak. "Moi-moi, tetapi cara bagaimana kita membebaskan kedua urat-urat sarafnya itu?" "Setelah dia menderita luka parah, dia masih bisa bertahan demikian lamanya, Aku yakin bagian-bagian tubuhnya belum rusak. Jika kita dapat mengirim tenaga dalam kita ke dalam tubuhnya agar ia dapat mengerahkan tenaga itu untuk menyembuhkan luka-lukanya, maka kedua urat sarafnya itu dapat bebas, dan diapun tertolong." Jawab Na Siao Tiap, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui geleng-geleng kepalanya dan berkata. "Aku telah mengerahkan seluruh tenaga dalamku untuk dikirim ke dalam tubuhnya, tetapi aku masih tidak berhasil, dia tetap tak sadarkan diri...." "Jika luka-lukanya Bee Kun Bu tidak parah, cara Cici yang demikian itu memang akan berhasil tetapi terhadap luka yang parah, usaha Cici sebaiknya hanya menyumbat jalan-jalan darahnya sehingga dia seolah-olah sudah mati!" "Tetapi caraku tadi toh menuruti apa yang tertera di dalam kitab itu dengan mengalirkan tenaga dalamku ke dalam tubuhnya.,." Bantah Pek Yun Hui. "Betul! Tetapi Cici menyalurkannya dengan meniup mulutnya," Kata Na Siao Tiap. Pek Yun Hui menjadi merah mukanya karena merasa malu harus menempelkan mulutnya kepada mulutnya seorang pria, dan ia berkata. "Aku tak peduli apa orang akan kata, asalkan aku dapat menolongnya!" Dengan kedua mata terbelalak Na Siao Tiap menanya. "Apakah Cici menyukai dia?" Mendengar pertanyaan itu Pek Yun Hui merasa canggung, tetapi ia harus menjawabnya, Maka ia lalu mengangguk dan berkata. "Betul, Dia orang baik.-" Sebetulnya ia ingin menjelaskan mengapa ia menyukai pemuda itu, tetapi dalam keadaan terdesak itu, ia harus lekas-lekas menolong jiwanya Bee Kun Bu. Na Siao Tiap juga tidak menanya lagi. ia berlutut dan mulutnya berkemak-kemik sambil memejamkan kedua matanya, Lalu ia berkata kepada Pek Yun Hui. "Barusan aku telah memberitahukan ibu bahwa aku harus tolong pemuda ini! Aku menolong dia, karena Cici menyukai padanya, Untuk menolong dia, harus orang yang paham ilmu Toa Pan Yo Hian Kong." Pek Yun Hui berdiri mengawasi Na Siao Tiap, ia berpikir "Dia dapat menghafaikan semua catatan-catat an dari kitab KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kui Goan Pit Cek, dan telah memahami ilmu Toa Pan Yo Hian Kong, Tidak salah jika Suhuku pernah memperingatkan aku jangan melawan dia jika aku tidak ingin binasa. ia mengawasi terus dengan perasaan kagum. "Apakah yang Cici sedang pikirkan," Tegur Na Siao Tiap. "Aku telah berjanji akan menolong dia, Cici jangan kecil hati!" Ketika itu Pek Yun Hui juga memperhatikan bahwa mukanya Na Siao Tiap menjadi merah sekali, dan ia menanya. "Kau mengapa nampaknya gugup?" "Aku khawatir.,." Jawab Na Siao Tiap. "Apa yang membuat kau khawatir?" Tanya Pek Yun Hui. Dengan suara rendah Na Siao Tiap menjelaskan "Mungkin Cici tidak mengetahui bahwa pemuda itu sudah habis semangatnya karena telah menderita luka agak lama. Untuk menolong dia, aku harus menggunakan semangatku sendiri selama tiga hari tiga malam..." Dengan air mata berlinang Pek Yun Hui melihat Bee Kun Bu yang masih terus dipeluki oleh Lie Ceng Loan, Lalu dengan suara memohon ia berkata kepada Na Siap Tiap. "Moi-moi, aku minta kau pandang aku. Tolonglan dia!" "lbuku pernah pesan bahwa aku harus turut perintah Cici, karenanya aku pasti akan menolongnya!" Lalu Pek Yun Hui menotok jalan darahnya Lie Ceng Loan, dan gadis itu segera berjengit dan bangun untuk segera berkata. "Pek Cici, setelah kita kubur jenazahnya, aku minta Cici membunuh mati orang yang menganiaya dia..." "Janganlah kau memikir yang bukan-bukan" Berkata Pek Yun Hui. "Bu Kokomu masih dapat ditolong." Dengan berjingkrak Lie Ceng Loan berseru. "Aku tahu Pek Cici memang seorang yang sakti, Pek Cici dapat menghidupkan orang yang sudah mati!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui lalu angkat Bee Kun Bu untuk di-pindahkan ke dalam ruang di dalam gua batu, ia berkata kepada Lie Ceng Loan. "Aku sendiri tidak dapat menolong dia, tetapi Na Moi-moi itu yang akan menolongnya!" Lie Ceng Loan menjadi terperanjat, dan ia menatap Na Siao Tiap, lalu menghampiri dan menghaturkan terima kasih, Pek Yun Hui angkat Bee Kun Bu dan dipanggulnya di atas pundaknya, diikuti oleh Na Siao Tiap, Lie Ceng Loan dan lainlainnya masuk ke dalam goa batu, Pang Siu Wie yang berjalan paling belakang selalu nengok kiri dan kanan ia yang telah lama berkecimpung di kalangan Kang-ouw merasa curiga ketika bangaunya Pek Yun Hui terbang menghampirkan. ia tidak merasa bahwa ia curiga oleh bangau putih itu. Tidak lama kemudian mereka tiba di dalam goanya Pek Yun Hui setelah mereka melalui satu tegalan berumput Goa tersebut terletak di lereng gunung kira-kira seratus depa tingginya dari kaki gunung, tetapi Pek Yun Hui dapat memanggil Bee Kun Bu dengan tanpa ke-sukaran, Pek Yun Hui lalu taruh Bee Kun Bu di ruang yang ia biasa gunakan sebagai kamar tidur Lalu sambil tersenyum ia berkata kepada Na Siao Tiap. "Moi-moi, dia telah menderita terlampau lama, Kita jangan menunda lebih lama lagi, Sebutlah apa-apa yang kita perlukan." "Sebetulnya aku tak usah minta bantuan orang lain, hanya ada suatu hal aku minta Cici menyanggupkannya." Sambil tersenyum Pek Yun Hui berkata. "Sebutlah, apapun aku akan menyanggupkannya." Dengan suara yang tetap dan bersungguh-sungguh Na Siao Tiap berkata. "Di dalam kamar ini, aku harus menemani dia selama tiga hari dan tiga malam. Lagi pula usaha menyembuhkan dia masih mendatangkan beberapa kesulitan Tetapi demi untuk membalas budi Cici, aku akan melakukannya Oleh karena itu, aku minta Cici, menemani aku di dalam kamar ini selama tiga hari tiga malam untuk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menyaksikan Apabila dia setelah ditolong timbul niatan busuknya terhadapku, aku terpaksa harus menusuk dia mati, dan aku minta Cici bisa maafkan perbuatanku dan Cici tak boleh mencegah aku menikam dia mati, Jika permintaan ini Cici dapat menyanggupinya, aku segera menolong, Jika tidak..." Pek Yun Hui tidak segera menjawab ia berpikir "Bagaimanakah aku dapat ketahui dia mempunyai niatan busuk?" Lalu ia menjawab. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Sepanjang pengetahuanku dia adalah seorang pemuda yang luhur dan sopan, Kita hanya dapat mengetahui dia mempunyai niatan busuk jika dia berbuat yang dalam pandangan kita melanggar kesusilaan!" "ltulah yang aku artikan," Kata Na Siao Tiap. "O! Jika dia berbuat demikian, kau boleh lantas bunuh dia!" Kata Pek Yun Hui. "Bukan saja aku dapat memaafkan nya, bahkan mungkin juga aku akan membantu kau membunuh dia!" Lalu Na Siao Tiap keluarkan sebuah pisau belati dari sakunya seraya berkata. "Cici, jika aku terpaksa harus membunuh dia, aku minta kau jangan datang menolong, karena aku khawatir aku tak dapat mengendalikan diri dan melawan Cici!" Melihat sikapnya Na Siao Tiap yang sungguh-sungguh itu, Pek Yun Hui menjadi sedikit heran. ia telah mengetahui bahwa Na Siao Tiap adalah seorang gadis yang lemah lembut dan luhur wataknya, lebih kurang sama seperti Lie Ceng Loan, Maka sikap dan suara yang berlainan itu membikin Pek Yun Hui merasa sedikit heran, ia mengawasi mukanya keempat bujangnya gadis itu, tetapi ia tak bisa melihat sesuatu yang menyelami isi hatinya Na Siao Tiap, Keempat bujang itupun menunjukkan perasaan cemas atas sikap majikannya. Sebetulnya Na Siao Tiap dan Lie Ceng Loan tak dapat dikatakan serupa wataknya, Na Siao Tiap masih polos dan berotak tajam, cerdas dan tangkas jujur hati, tak pernah mencurigai orang lain. Meskipun ia lama tinggal terpencil di KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ lembah Pek Hua Kok dan tak mengetahui kejadian-kejadian di luar, tetapi setelah ia keluar dari tempat bertapanya, ia senantiasa memperhatikan gerak-gerik orang lain dan besar curiganya. Lalu Na Siao Tiap dan Pek Yun Hui masuk ke dalam kamar di mana Bee Kun Bu telah diletakkan Na Siao Tiap memesan keempat bujangnya. "Aku dan Pek Cici akan berada di dalam kamar ini untuk menolong mengobati pemuda itu. Selama tiga hari dan tiga malam aku harus mencurahkan semua semangat dan tenagaku dalam usaha pengobatan itu, kalian tak boleh mengganggu!" Lalu bersama-sama Pek Yun Hui ia masuk ke dalam, sebetulnya goa tersebut adalah tempatnya Tian Ki Cin Jin bertapa, Goa itu luas sekali dan mempunyai lima kamar, kamar yang paling belakang digunakan sebagai kamar dapur Pek Yun Hui berkata kepada Na Siao Tiap. "Moi-moi tunggu sebentar Aku hendak pergi ke dapur menyediakan sedikit sarapan dulu." Lalu ia pun ke kamar paling belakang, Ketika ia tiba di kamar dapur, ia melihat bahwa tempat Tan Pao dan istrinya, Hiong Yun (pengawal istana dan selir raja yang Na Hai Peng paksa, datang tinggal ke puncak Pek Yun Siat untuk menjaga Pek Yun Hui) Kedua-duanya menggeletak di lantai ia memeriksanya. Ternyata mereka telah ditotok jalan darahnya, Mereka telah dibikin pusing dan luka karena mendengar lagu "Hian Im Hao Sim" Yang dimainkan oleh Na Siao Tiap, untuk kemudian ditotok jalan-jalan darahnya. Pek Yun Hui berusaha membebaskan totokan itu, dan sesaat kemudian mereka telah sadar kembali Mereka bangkit, dan setelah melihat Pek Yun Hui, mereka berlutut dihadapannya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui menegur. "Apa yang telah terjadi di sini?" Tanya Pek Yun Hui. "Pada dua hari berselang Na Loya (Tuan besar Na) ada ajak satu gadis berpakaian sutera biru kesini.,, Hamba...." Pek Yun Hui goyang-goyang tangannya dan berkata. "Sudahlah, aku sudah mengetahui Kalian lekas-lekas menyediakan sarapan, dan bawa ke depan, karena aku menerima beberapa tanrn jangan lambat!" Lalu iapun lari ke depan lagi, Sebelum ia masuk ke dalam kamarnya, ia telah pesan sesuatu kepada Lie Ceng Loan dan Pang Siu Wie. Dengan cepat Tan Pao dan Hiong Yun menyiapkan sarapan, dan mereka menjadi terperanjat melihat demikian banyak orang telah datang ke goa itu, Pang Siu Wie dan Lie Ceng Loan yang sudah merasa lapar segera makan sarapan itu, lalu yang lain-lainpun turut Pek Yun Hui mengambil banyak kue dan buah-buahan ke dalam kamarnya, Lalu ia tutup pintu kamar, ia berkata kepada Na Siao Tiap. "Moi-moi apakah kau tidak makan dulu sebelumnya kau menolong mengobati dia?" "Aku tidak merasa lapar, karena hatiku bimbang." Jawab Na Siao Tiap. "Jika Cici sudah lapar, makanlah dulu!" Pek Yun Hui juga tak dapat makan karena ia selalu khawatir akan keadaannya Bee Kun Bu. ia hanya makan satu kue dan minum secangkir teh. Na Siao Tiap duduk di atas sehelai tikar di atas lantai dengan dua tangannya memegang lututnya, Matanya menatap kedepan, seolah-olah ia tak menghiraukan soal mengobati Bee Kun Bu. Melihat sikapnya yang acuh tak acuh Pek Yun Hui tak sabar lagi. ia menegur. "Siao Tiap Moi-moi, mengapa kau masih belum memulai, Aku khawatir jika ditunda, dia tak dapat ditolong lagi! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan tenang dan pelahan Na Siao Tiap bangun dan menghampiri Pek Yun Hui. ia berkata dengan suaranya yang rendah sekali. "Aku telah menyanggupi mengobati dia, aku tentu akan menolongnya!" Pek Yun Hui masih tak puas dengan jawaban itu, ia menegur lagi. "Mengapa kau mundur maju lagi?" Na Siao Tiap menghampiri Bee Kun Bu dan mengangkat tubuhnya seraya berkata. "Sebetulnya aku tidak boleh mengobati dia, Tetapi aku telah berjanji kepada Cici untuk menolong dia, aku tak harus menyesal!" Pek Yun Hui tak berkata-kata lagi, ia khawatir menyinggung perasaannya Na Siao Tiap, Dalam keadaan terdesak itu ia harus mengalah ia duduk diam mengawasi cara-cara Na Siao Tiap menolong Bee Kun Bu. Ia menyaksikan Bee Kun Bu dibaringkan terlentang di atas tempat tidur, sedangkan seluruh tubuhnya Na Siao Tiap terlihat gemetar tak henti nya. Dengan mata terbelalak ia menyaksikan sikapnya Na Siao Tiap, seolah-olah orang yang sedang diserang demam panas. Ia bangun menghampiri Na Siao Tiap dan berkata dengan suara yang lemah lembut "Siao Tiap Moi-moi, untuk aku, kau harus menderita demikian hebatnya, Aku sangat berterima kasih." Na Siao Tiap tidak menyahut ia pejamkan kedua matanya, Hanya dari celah-celah kulit matanya molos keluar air matanya, yang bagaikan mutiara sebutir-se-butir, ia berkata. "Sebentar ketika aku kerahkan tenaga dalamku, seluruh semangatku akan berkumpul Aku minta Cici jangan mengganggu atau menyentuh tubuhku!" Lalu ia duduk bersila di pinggir tempat tidur, dan tangan kirinya ditaruh di atas batang hidungnya Bee Kun Bu, sedangkan tangan kanannya memeluk pinggangnya Bee Kun Bu. ia memejamkan kedua matanya untuk mengerahkan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ seluruh tenaga dalamnya, Ternyata ia telah berhasil mengerahkan urat-urat sarafnya Bee Kun Bu karena keringatnya mulai terasa ke tenggorokan dada sampai ke pusarnya. Lalu ia letakkan Bee Kun Bu terlentang di atas tempat tidur untuk dipijat-pijat kaki tangannya, Demikianlah semua bagianbagian penting di dalam tubuhnya Bee Kun Bu telah dapat dipulihkan olehnya dengan ilmu Toa Pan Yo Hian Kong, dan darahnya mulai beredar dengan wajar diseluruh tubuh-nya. Pek Yun Hui juga memperhatikan bahwa kaki tangannya Bee Kun Bu tidak kaku lagi, kelihatan segar dan bergerakgerak, Sejenak kemudian keringatpun mulai keluar dari pembuluh-pembuluh pada kaki tangannya, Bukan main girangnya Pek Yun Hui menyaksikan perubahan yang ajaib itu! Malam itu Pek Yun Hui dapat tidur nyenyak di dalam kamar itu, Satu hari dan satu malam telah lewat, akan tetapi Bee Kun Bu masih belum sadarkan diri, dan Na Siao Tiap yang telah mengerahkan banyak tenaga dan semangat, nampaknya sangat letih sekali Pada malam kedua, ketika Pek Yun Hui menyalakan lilin di atas meja, tiba-tiba ia mendengar Na Siao Tiap menguap, ia menoleh, dan melihat Na Siao Tiap yang harus tidur di samping Bee Kun Bu mengulurkan tangan kanannya meraba badannya Bee Kun Bu, lalu ia tersenyum dan berkata. "Cici, tenaganya disemua bagian tubuhnya sudah pulih, Malam ini aku dapat membebaskan semua jalan-jalan darahnya yang tersumbat." Pek Yun Hui menghampiri dan sambil tersenyum ia berkata. "Semua ini karena pertolongan Moi-moi. Aku yakin nanti jika dia mengetahui bahwa kau yang telah menolong jiwanya, dia pasti akan berterima kasih kepadamu!" "Aku sebetulnya menolong dia karena ingin membalas budi Cici." Kata Na Siao Tiap, Lalu ia duduk bersila untuk memulai mengerahkan tenaga dalamnya pula, sebentar saja segera KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ terlihat wajahnya menjadi merah, dan seluruh tubuhnya mengeluarkan uap. Pek Yun Hui merasa kagum melihat caranya gadis itu mengumpulkan tenaga dalamnya, dan ia yakin hanya orang yang telah memahami ilmu Toa Pan Yo Hian Kong dapat melakukan itu. Mungkin Suhunya pun tak dapat menandinginya dalam ilmu Toa Pan Yo Hian Kong itu, pikirnya, Terlihat pula uap yang keluar dari tubuhnya Na Siao Tiap makin lama makin tebal, dan setelah seperempat jam kemudian seluruh kamar itu telah diliputi uap yang keluar dari tubuhnya gadis itu. Tiba-liba ia letakkan kedua tinjunya di atas dadanya Bee Kun Bu, dan lalu secepat kilat menotok jalanjalan darah di bagian dada itu, tetapi kedua tinjunya tidak diangkat ia tetap tempelkan tinjunya di atas dadanya Bee Kun Bu untuk secepat kilat menotok pula yang diulanginya sampai enam kali, dengan demikian berhasil membebaskan dua belas jalan-jalan darah yang terpenting di seluruh tubuhnya Bee Kun Bu. Yang aneh ialah, tiap-tiap kali ia menotok dengan kedua tinjunya, uap di dalam ruang itu agak berkurang ia baru mengulangi totokannya setelah uap berkumpul lagi, Malam itu, Pek Yun Hui tidak tidur ia terus memperhatikan cara Na Siao Tiap menyembuhkan Bee Kun Bu dengan perasaan kagum, Berkali-kali ia ingin menghampiri tempat tidurnya Bee Kun Bu untuk melihat keadaannya dari dekat, tetapi berkali-kali juga ia batalkan niatnya, karena khawatir mengganggu Na Siao Tiap, Kira-kira sejam kemudian setelah Na Siao Tiap berhasil membebaskan jalan-jalan darah yang terpenting di seluruh tubuhnya Bee Kun Bu, tiba-tiba ia berseru. "Pak Cici, dengan tenaga ajaibku aku telah berhasil membebaskan dua belas jalan-jalan darahnya yang penting, dan juga menyembuhkan luka-luka yang terus menyerang perkakas-perkakas di dalam KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tubuhnya. Dia harus beristirahat sebentar, dan aku akan menyembuhkan urat-urat sarafnya untuk membikin ia sadar!" -ooo0oooNA SIO TIAP BERHASIL MENOLONG BEE KUN BU Pek Yun Hui bertindak perlanan-lanan menghampiri tempat tidur dan menanya sambil tersenyum. "Siao Tiap Moimoi, bolehkah aku memeriksa denyutan jantungnya sekarang?" "Boleh. Tapi karena darahnya baru saja beredar, lebih baik dia tidak banyak bergerak." Jawab Na Siao Tiap. Lalu Pek Yun Hui meraba dadanya Bee Kun Bu dengan tangan kanannya, Betul saja jantungnya mulai berdenyut lagi seperti biasa. "Siao Tiap Moi-moi, terima kasih, Kau telah berhasil menolong jrwanya, Dia pasti akan berterima kasih kepadamu.,." Pek Yun Hui berkata dengan girangnya Tiba-tiba Na Siao Tiap memotong. "Aku tidak ingin dia menghaturkan terima kasih kepadaku Aku menolong dia karena memandang kepada Cici." Sebetulnya Pek Yun Hui masih ada banyak omongan, akan tetapi setelah melihat sikap Na Siao Tiap, ia hanya berkata: Tentu saja aku berterima kasih kepadamu." Na Siao Tiap pejamkan kedua matanya, dan terlihat air matanya mengucur keluar ia berkata. "Sebelumnya ibuku menutup mata, dia telah memesan kepadaku bahwa aku jangan sayang seorang laki-laki, meskipun laki-laki itu seorang yang baik. Aku telah menolong dia, dan aku telah melanggar pesan ibuku, Oleh karena itu, setelah aku berhasil menyembuhkan dia, aku akan berpisah dari Cici untuk pergi kembali ke lembah Pek Hua Kok agar aku dapat menangis di depan kubur ibuku!" Pek Yun Hui menghibur: Tapi ketika bibi Cui memberi pesan itu, ia sedang bersedih hati, sudah tentu pesannya itu KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tidak wajar Kau tak boleh anggap semuanya beralasan Moimoi adalah seorang yang cerdas, Cobalah pikir masak-masak dengan otak yang dingin." Na Siao Tiap belum menjawab, ketika di luar terdengar suara orang. Pek Yun Hui segera loncat dan ingin buka pintu, tetapi Na Siao Tiap membentak. "Cici, jangan buka pintu!" "Mengapa tidak boleh membuka pintu?" Tanya Pek Yun Hui. Na Siao Tiap mengawasi Bee Kun Bu dan sambil menarik napas ia berkata. "Luka-luka dalam tubuhnya baru saja sembuh, dan peredaran darahnya baru saja mulai lancar. Jika ada orang menerjang masuk ke dalam kamar ini, aku khawatir dia terkejut dan darahnya terhalang kembali sehingga jerih payah kita selama satu hari dan satu malam menjadi sia-sia belaka!" "Tapi jika ada musuh datang ke sini, aku terpaksa harus keluar membantu.!" Kata Pek Yun Hui. "Jika Cici membuka pintu dan Lie Ceng Loan datang masuk, dia hanya akan mempersulit usahaku untuk menyembuhkannya" Na Siao Tiap menjelaskan. Ketika itu terdengar suara yang jelas dari Lie Ceng Loan yang memanggil "Pek Cici, ada musuh datang ke lembah Pek Yun Siat!". Pek Yun Hui yang telah diperingatkan oleh Na Siao Tiap tidak berani membuka pintu dan keluar, ia hanya menjerit dari dalam kamar. "Bu Koko sedang dalam keadaan kritis, aku tak dapat keluar membantu menjaga musuh, Kau harus menjaga agar musuh itu tidak masuk ke dalam goa!" Lie Ceng Loan lari menjaga jalan masuk ke dalam goa. Ketika Pek Yun Hui berbalik lagi, ia tampak Na Siao Tiap sedang membebaskan urat-urat sarafnya Bee Kun Bu. Dan caranya berlainan sekali dengan cara yang ia pernah lakukan. Na Siao Tiap menolong membebaskan urat-urat sarafnya Bee Kun Bu selama dua jam baru berhenti, terlihat tegas akan keletihannya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Menampak itu, Pek Yun Hui merasa kasihan. Tiba-tiba Na Siao Tiap mengambil pisau belati yang ia taruh di dekat bantal kepala ketika Bee Kun Bu mulai bergerak. Pek Yun Hui terkejut dan lalu mendebati Na Siao Tiap. "Tiap-moi, apakah dia sudah sadar?" Ia berbisik. "Semua jalankan darah dan urat-urat sarafnya telah bebas. Sebentar beberapa jam lagi aku akan membantu dia memulihkan tenaga dalamnya dan setetusnya ia dapat mengumpulkan tenaga dalamnya sendiri. Mendengar kata-kata yang ramah dan sikap yang lunak itu, Pek Yun Hui seger mengerti bahwa dicekalnya pisau belati itu hanya sebagai tindakan pencegahan saja. Pek YunHui berkata "Tiap Moi-moay karena menolong dia, kau telah menjadi letih sekali." Sambil tersenyum Na Siao Tiap menjawab. "Aku dapat menolong jiwanya berkat ilmu Toa Pan Yo Hian Kong (Ilmu tenaga dalam ajaib) yang aku telah dapat pelajarkan dari kitab-kitab Kui Goan Pie Cek." Na Siao Tiap tersenyum. "Aku tahu maksud cici, cici takut aku akan melukai dia dengan pisau belati ini, betulkah?" Pek Yun Hui yang selalu jujur hanya mengangguk. Ia berkata. "Kau telah menerka jitu, Aku khawatir kau masih saja ingin menunaikan pesan ibumu untuk membunuh mati segala laki-laki yang kau sayang!" Na Siao Tiap tidak menjawab, ia duduk di pinggir tempat tidur Lalu Pek Yun Hui menggantikan ia memulihkan tenaga dalamnya Bee Kun Bu... Sejenak kemudian Na Siao Tiap berkata. "Cici, setelah kau berhasil memulihkan tenaga dalamnya. kau harus segera angkat dia duduk." Pek Yun Hui hanya mengangguk dan tersenyum. ia terus mengurut-urut tubuhnya Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pada suatu ketika Bee Kun Bu membuka kedua matanya, dan Pek Yun Hui terkejut ia memberitahukan hal itu kepada Na Siao Tiap. "Cici, dia sudah mulai sadar Ayo terus urut, dan aku membantu!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Kata Na Siao Tiap. Segera Pek Yun Hui merasa bahwa telapak tangannya Na Siao Tiap yang ditaruh di punggungnya sangat hangat, dan hawa yang hangat itu dirasakan seperti juga aliran listrik, Pek Yun Hui berpikir. "Tenaga dalam ajaibnya ini betul-betul hebat Mungkin gurukupun tak akan dapat menandinginya!" Segera juga terlihat mukanya Bee Kun Bu, yang tadinya pucat perlahan-lahan menjadi merah, hidungnya bergerak, dadanya berdenyut-denyut lebih cepat, dan setelah menarik napas panjang, kedua matanya terbuka dan mengawasi Pek Yun Hui. Na Siao Tiap berbisik. "Na, sekarang Cici harus membantu angkat dia agar dia dapat duduk!" Belum lagi ucapannya selesai, Bee Kun Bu sudah mulai bergerak, dan kedua tangannya meronta-ronta, Mukanya sangat merah, agaknya ia hendak muntah-muntah. Pek Yun Hui menjadi terpesona, tetapi Na Siao Tiap segera memegang erat-erat kedua bahunya Bee Kun Bu. Dengan kedua mata membelalak ia berkata. "Cici, dia telah tertolong. sebentar lagi dia akan sadar Tapi kita masih harus membantu dia mengerahkan tenaga dalamnya selama lebih kurang dua jam. Aku akan tahan dia jangan sampai dia meronta, dan Cici harus duduk di-sampingku mengawasi segala perubahan.." Lalu dengan satu telapak tangan ia tahan Bee Kun Bu dan tangan lainnya mengambil pisau belatinya, ia melakukan segala pertolongan itu dengan tenang dan cerdas, sedangkan Pek Yun Hui yang menyaksikan segala perubahan-perubahan atas dirinya Bee Kun Bu menjadi agak gelisah. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu tak dapat meronta lagi, ia memejamkan matanya lagi, tapi ia dapat bernapas dengan wajar seolaholah seorang yang sedang tidur dengan nyenyak. Demikian kedua gadis berusaha keras menolong jiwanya Bee Kun Bu, dan entah sudah berapa lama ketika terdengar lagi suara Lie Ceng Loan diluar kamar. "Meskipun kau sahabat karibnya Bu Koko, kau tak diperkenankan masuk!" Terdengar jawaban yang mengejek. "Mengapa tidak boleh masuk?" "Sebab di dalam kamar itu Pek Cici sedang sibuk menolong Bu Koko, Aku pun tak diperkenankan masuk ke dalam!" Mendengar jawaban Lie Ceng Loan itu, Pek Yun Hui terperanjat. Lalu terdengar Pang Siu Wie yang memperingatkannya. "Kamar itu adalah kamar majikanku, kau tak dapat masuk." Mendengar suara Pang Siu Wie itu, kekhawatirannya Pek Yun Hui menjadi sedikit lega, ia berpikir: Pang Siu Wie mempunyai banyak pengalaman, dan telah mengetahui segala tipu muslihat dari banyak jago-jago silat Meskipun Co Hiong cerdik dia tak akan luput dari pengawas annya! Terdengar lagi Lie Ceng Loan berkata. "Cici, janganlah perlakukan dia demikian Dia adalah sahabat Bu Koko." Co Hiong tertawa gelak-gelak dan menanyai "Bu Kokomu dilukai oleh siapakah?" Mendengar pertanyaan itu, Pek Yun Hui memaki di dalam hatinya. "Hm! kau betul-betul busuk dan cerdik..." Ketika itu, tiba-tiba Na Siao Tiap memegang pisau belati di depan dadanya Bee Kun Bu seolah-olah hendak menikam, kedua matanya mengawasi Bee KunBu dengan beringas. Dengan cemas Pek Yun Hui menanya. "Moi-moi, apakah dia telah berbuat tak sopan terhadaprnu?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tidak!" Jawab Na Siao Tiap. "Dia akan lekas menjadi sadar. Dan jika dia melihat pisau belati terhunus ini, dia tentu menjadi kaget dan tak berani berbuat sesuatu yang tak sopan, bukan?" Pek Yun Hui menarik napas lega dan berkata lagi. "Jika kau terpaksa menikam dia, sudilah memberitahukan aku!". "Sebelum Na Siao Tiap menjawab, diluar terdengar lagi suaranya Co Hiong. "Jika Bee-Heng menderita luka parah, aku sebagai kawan karibnya, mengapa tidak boleh masuk?" "Pek Yun Hui telah menebak bahwa Lie Ceng Loan yang jujur telah memberitahukan tentang lukanya Bee Kun Bu kepada Co Hiong, Harus diketahui bahwa ketika Pek Yun Hui menolong Bee Kun Bu di pegunungan Ngo Bi San dari tangannya Co Hiong yang ingin mengubur Bee-Kun Bu hiduphidup, Pek Yun Hui tak pernah menceritakan hal itu kepada Lie Ceng Loan sehingga Lie Ceng Loan tidak mengetahui betapa kejamnya Co Hiong. Terdengar lagi Lie Ceng Loan menarik napas lalu berkata. "Kau sebagai kawannya Bu Koko, tentu saja boleh menengoki keadaannya, tapi sekarang Bu Koko sedang diobati, dia tak dapat diganggu Pek Cici telah memberitahukan aku bahwa Bu Koko harus diobati selama tiga hari tiga malam. Jika kau ingin tengok dia, kau harus bersabar untuk menunggu tiga hari, Jika kau sekarang memaksa masuk, bukan saja kau dapat membahayakan Bu Koko, kau juga akan membikin gusar Pek Cici." Dengan terperanjat Co Hiong berseru. "Hah, Dia terluka demikian parah, masihkah dapat diobati?" Sambil tertawa Lie Ceng loan berkata. "Pek Ciciku memiliki ilmu yang sakti, dia dapat menyembuhkan dan menolong Bu Koko!" "Rupanya Pang Siu Wie telah dapat menyelami akan kebusukan hatinya Co Hiong, maka ia berkata sambil mengejek. "Kau mengapa demikian dungu? Kau tak dapat mengerti penjelasan atau keterangan orang! Li Siocia telah menjelaskan bahwa Bee Kun Bu harus tenang Tidak boleh diganggu! Tapi kau masih juga mendesak minta masuk! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jangankan di dalam kamar ada orang, meskipun tidak ada orangpun, kau tak berhak masuk ke dalam!" Co Hiong yang kejam itu dan yakin bahwa ilmu silatnya tinggi menjawab sambil mengejek. "Ada apakah kau melarang aku masuk? Jika, aku memaksanya masuk juga, aku ingin lihat apa yang kau akan perbuat?!" "Ha! Ha!" Tertawa Pang Siu Wie. "Kau boleh rasai pasir beracunku dulu!" Lie Ceng Loan yang menyaksikan kedua orang itu semakin bertegang, ia berusaha meredakannya "Kalian jangan berselisih di sini! Jika kau ingin tengok Bu Koko, kau harus tunggu dua hari lagi!" Lalu terdengar tindakan kaki yang makin lama makin menjauh. Rupanya mereka telah berlalu dari luar kamar Pek Yun Hui yang telah mendengar bahwa Lie Ceng Loan minta Co Hiong tunggu dua hari lagi, berpikir "Ai! Lie Ceng Loan! Lie Ceng Loan! Mengapa kau tak dapat melihat bahwa Co Hiong itu adalah satu manusia yang kejam dan busuk? Dengan ilmu silatnya yang tinggi dia telah datang kesini, Dia pasti datang dengan maksud yang busuk, Kau minta dia menunggu di sini dua hari lagi, sama juga kau mengundang maut ke dalam rumah!" Ketika itu Bee Kun Bu sudah duduk di atas tempat tidurnya dengan kedua matanya terbuka lebar, seolah-olah orang baru sadar dari pingsannya. Dengan pisau belati terhunus di depan dadanya, Na Siao Tiap berkata kepadanya: Tenaga dalammu belum pulih, kami harus membantu kau mengerahkan itu. Ayo, kau lekas-lekas pejamkan matamu dan berusaha mengerahkan tenaga dalammu dengan bantuan kami, Jika kau dapat melakukan itu selama empat jam, kau akan sudah sembuh, dan semua tenaga dalammu pulih kembali KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ucapan itu dikeluarkan dengan tegas, tetapi dengan nada yang mengancam Sikap itulah yang membikin Pek Yun Hui gelisah. Setelah Bee Kun Bu membuka kedua matanya, ia mengawasi Na Siao Tiap yang berada dihadapannya, kemudian menatap Pek Yun Hui, ia tersenyum, dan baru saja ia ingin membuka mulutnya untuk bicara, lantas Na Siao Tiap mengancam ia untuk lekas-lekas memejamkan kedua matanya. "Ayo, tutup matamu jika tidak ingin mati! Mulailah kerahkan tenaga dalammu!" Sebetulnya Bee Kun Bu ingin bicara kepada Pek Yun Hui, tetapi ancaman Na Siao Tiap membikin ia tak berdaya, ia hanya pejamkan kedua matanya lagi, dan berusaha mengerahkan tenaga dalamnya, setelah mendengar ancaman dan melihat pisau belati terhunus di dadanya. Pek Yun Hui tidak sampai hati melihat Na Siao Tiap demikian galaknya terhadap Bee Kun Bu, ia berkata dengan bisik-bisik: Tiap Moi-moi, dia telah lama tak sadarkan diri. Meskipun dia telah sadar, akan tetapi semangatnya belum kumpul. Kau terlampau galak terhadap dia..." Setelah mendengar peringatan itu, Na Siao Tiap makin beringas, ia tekan pisau belatinya pada dadanya Bee Kun Bu sehingga keluar darah. Pek Yun Hui berusaha pegang pergelangan tangannya Na Siao Tiap, tetapi Na Siao Tiap lebih cepat menarik kembali tangannya. Ketika itu Bee Kun Bu telah memejamkan kedua matanya, dadanya berdenyut cepat, dan seluruh tubuhnya bergetar karena ia sedang menuruti petunjuk Na Siao Tiap mengerahkan tenaga dalamnya, Lalu Na Siao Tiap duduk kembali di pinggir tempat tidur dan taruh lagi pisau belatinya di sisi bantal kepala nya. Sambil mengawasi Pek Yun Hui ia berkata. "Jika dia membuka mulut bicara atau terus memandangi kita, mungkin dia lupa KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengerahkan tenaga dalamnya dan jalan-jalan darahnya akan menjadi mampet lagi, Dengan demikian jerih payah kita selama dua hari dua malam menjadi sia-sia belaka," Tetapi apakah artinya darah yang keluar karena tikaman?" Sambil tersenyum Na Siao Tiap menjawab. "Aku sengaja menikamnya agar dia tidak berani membandel Luka itu pun tak ada artinya, aku harap Cici tidak buat pikiran." Pek Yun Hui tidak menanya lagi, iapun duduk mengawasi perubahan yang sedang berlangsung di tubuhnya Bee Kun Bu. Demikianlah kedua gadis itu menunggu dengan sabar sambil matanya terus mengawasi Bee Kun Bu, Setelah selang hampir satu jam, Na Siao Tiap mulai memijat tengkuk lehernya Bee Kun Bu, Segera Bee Kun Bu menarik napas panjang sebelum ia membuka matanya. Tiba-tiba Bee Kun Bu bangun dan meloncat turun dari tempat tidurnya, Pek Yun Hui lekas-tekas menahannya sambil berkata. "Kau baru saja sembuh, kau tidak boleh bangun, itulah Na Siocia yang telah menolong kau. Ayo, lekas-lekas menghaturkan terima kasih kepada-nya!" Lalu ia tarik tangannya Bee Kun Bu dibawa ke-depannya Na Siao Tiap, Tetapi Na Siao Tiap menghadapi Bee Kun Bu dengan beringas sambil memegangi pisau belatinya. Sambil tersenyum Pek Yun Hui berkata. "Tiap Moi-moi, ketika bibi Cui masih hidup, dia sayang aku seperti anak kandungnya, Selama sepuluh tahun lebih ini aku senantiasa ingat akan kasih sayangnya, Bagaimanakah jika beberapa hari lagi kita bersama-sama pergi ke kuburannya, untuk menghaturkan terima kasihku di hadapan roh nya ?" Na Siao Tiap taruh kembali pisau belati nya dan menundukkan kepala nya. Terlihat pula air matanya mengucur Lalu ia berlutut di hadapan Pek Yun Hui serta berkata. "Aku bersalah, dan aku rela dihukum oleh Kong Cu!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lekas-lekas Pek Yun Hui mengangkat bangun, dan memeluknya sambil berkata. "lbumu seperti juga ibu kandungku, Seterusnya kita harus menjadi saudara kandung Aku lebih tua darimu, dan kau harus panggil aku Cici, Lagipula ayahmu adalah guruku, Seterusnya kau tak boleh panggil aku Kong Cu lagi, Aku adalah Cicimu!" Lalu dengan mengawasi Bee Kun Bu ia membentak. "Hai! Kau mengapa diam saja? Dia sudah menolong jiwamu dengan telah mengeluarkan banyak tenaga, Kau masih juga belum menghaturkan terima kasih kepada-nya!" Bee Kun Bu lalu berlutut di hadapan Na Siao Tiap seraya berkata. "Aku Bee Kun Bu menghaturkan banyak-banyak terima kasih karena Siocia telah menolong jiwaku!" Tanpa mengawasi Bee Kun Bu, Na Siao Tiap menjawab "Aku menolong kau karena Pek Cici!" Bee Kun Bu terperanjat mendengar jawaban itu, ia bangun dan jalan ke sudut kamar Lalu Pek Yun Hui ajak Na Siao Tiap duduk di tempat tidur dan dengan ramah ia berkata. "Tiap moi, aku harap kau pandang aku, dan tidak menyesal karena kau telah menolong jiwanya...." Sebetulnya ia ingin membela Bee Kun Bu tetapi setelah melihat sikapnya Na Siao Tiap, ia tidak meneruskan. Na Siao Tiap bangun dari tempat duduknya dan berkata. "Cici setelah dia dapat beristirahat sebentar, dia akan menjadi sembuh betul. Aku ingin keluar memerintahkan bujangbujangku untuk membikin persiapan kembali ke lembah Pek Hua Kok." Pek Yun Hui terperanjat mendengar ucapan itu. Sambil tersenyum ia berkata. "Tiap-moi, kini di lembah Pek Yun Siat telah datang banyak musuh. Aku hendak keluar memeriksanya. Kau boleh tunggu di dalam kamar ini mengajarkan Bee Kun Bu ilmu mengumpulkan semangat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Na Siao Tiap menoleh kepada Bee Kun Bu yang sedang berdiri di suatu sudut kamar itu seperti seorang dungu, Melihat sikapnya itu, ia menjadi kasiham Lalu dengan ramah ia berkata. "Kau hanya perlu duduk beristirahat sebentar, segera kau akan menjadi sembuh betul sementara itu, kau harus mengerahkan tenaga dalammu untuk mengumpulkan semangatmu!" Pek Yun Hui menghampiri Bee Kun Bu. "Ayo, kau turut melaksanakan petunjuk-petunjuknya. sebentar lagi aku akan ajak Lie Ceng Loan datang melihat kau." Bee Kun Bu tersenyum, dan ia segera duduk di lantai melaksanakan petunjuk-petunjuknya Na Siao Tiap. Sebetulnya Pek Yun Hui ingin suruh Bee Kun Bu duduk di atas tempat tidurnya, tetapi ia merasa malu mengatakan itu dihadapannya Na Siao Tiap, ia hanya menarik tangannya Na Siao Tiap untuk diajak keluar dari kamar itu bersama ia. Dengan pertolongan Na Siao Tiap yang menggunakan ilmu Toa Pan Yo Hian Kong, Bee Kun Bu telah luput dari maut, Luka yang disebabkan perbuatan Co Hiong dengan ilmu Tai Ki Kongnya juga telah disembuhkan oleh ilmu Pun Sin Cin Ki (Tenaga ajaib dari semangat dalam) dari Na Siao Tiap. Maka setelah ia beristirahat mengerahkan tenaga dalamnya untuk memulihkan semangat nya, ia telah sembuh betuL Baru saja ia membuka kedua matanya, ia dibikin kaget oleh berkelebatnya bayangan orang setelah pintu kamar ditendang terbuka, Lalu dihadapannya tampak Co Hiong yang berdiri dengan wajah berseri-seri. Co Hiong menatap Bee Kun Bu, dan kemudian sambil tertawa ia berkata. "Bee Heng betul-betul beruntung, Aku tak menduga bisa bertemu lagi!" Bee Kun Bu menarik napas panjang sambil bangun dari lantai. "Selama satu tahun belakangan ini, aku merasa seperti sudah seratus tahun, Aku telah menjumpai banyak sekali rintangan-rintangan, Jika aku pikir sekarang, aku seperti juga KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tengah bermimpi." Ia berhenti, lalu menanya Co Hiong. "Coheng, bukankah kita pernah berjumpa di pegunungan Ngo Bi San? Disitu aku ingat aku telah terluka,.," Kata Bee Kun Bu. Co Hiong yang pintar tetapi busuk lalu tersenyum dan berkata. "Betul! Betul! Ketika itu Bee-heng sedang ditawan oleh seorang wanita berpakaian hitam, Dan.., aku pernah bertarung melawan wanita itu." "Wanita berpakaian hitam itu adalah Giok Siu Sian Cu yang terkenal di kalangan Kang-ouw, Co-heng mungkin bukan tandingannya." Kata Bee Kun Bu. Melihat bahwa Bee Kun Bu tidak menaruh curiga kepadanya, dan karena yakin bahwa Bee Kun Bu tidak ingat lagi tentang peristiwa-peristiwa setelah dia pingsan, maka jawabnya Co Hiong dengan berlagak. "Ya, akupun merasa malu tak dapat melawan seorang wanita yang telah terluka dan aku telah dipukul jatuh terjerumus ke dalam suatu telaga!" "Giok Siu sian Cu sangat terkenal lihay ilmu silatnya, Jika Co-heng kalah melawan dia, Co-heng tak usah merasa malu!" "Kalah atau menang bagiku tidak menjadi soal." Kata Co Hiong, berkata dengan wajan "Karena hendak menolong aku, Co-heng telah kecebur ke dalam telaga, Meskipun Co-heng tak berhasil menolongnya, akan tetapi aku sangat berterima kasih." Co Hiong tersenyum, lalu berkata lagi. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Barusan Lie Sumoymu telah memberitahukan bahwa Bee-heng telah menderita luka parah, Aku hanya dapat menunggu di luar dengan hati cemas.,." "Aku hanya perlu beristirahat sedikit lagi, dan kita segera boleh keluar mencari tempat untuk bereakap-cakap,.," Kata Bee Kun Bu, Selagi Co Hiong hendak berkata pula terdengar suaranya Pek Yun Hui diluar yang mengatakan "Hm! Orang yang berpakaian demikian, dan yang hatinya sangat buruk itu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Loan-moi lain kali jangan sembarangan beritahukan hal-hal yang sebenarnya. Kau harus hati-hati menghadapi manusia yang jahat itu.,." Tapi dia adalah kawannya Bu Koko! Aku harus layani dia.,." Terdengar kata-katanya Lie Ceng Loan, Pereakapan kedua gadis itu makin lama makin dekat terdengarnya, Co Hiong lalu loncat dibelakangnya Bee Kun Bu, dan sambil mengangkat tinjunya ia berseru. "Bee-heng, biarlah aku menolong membebaskan jalan darahmu di punggung." Baru saja ia ucapkan perkataan itu, lalu pintu terbuka, dan Pek Yun Hui lari masuk. ia terkejut melihat Co Hiong ingin menjotos punggungnya Bee Kun Bu. Harus diketahui bahwa jalan darah dipunggung adalah satu dari kedua belas jalan-jalan darah yang sangat berbahaya, Satu jotosan yang jitu saja dapat membunuh mati Bee Kun Bu! Melihat Pek Yun Hui terperanjat Co Hiong tertawa gelakgelak dan berkata. "Bee-heng rupanya sudah sembuh, Hanya satu jotosan di punggung ini, maka kau akan sembuh betul!" "Hm! Kau jangan berlagak!" Bentak Pek Yun Hui. "Kau hanya pura-pura ingin menolong!" Co Hiong mengawasi Pek Yun Hui yang sekarang telah mengenakan pakaian perempuan Co Hiong yang bermata keranjang tertarik oleh potongan tubuhnya yang langsing dan wajahnya yang cantik. Untuk sementara waktu Co Hiong telah lupa bahwa ia sedang menghadapi satu musuh yang sangat membenci padanya, Dengan gerak yang sangat lincah Pek Yun Hui loncat ke sampingnya Co Hiong dengan maksud memukulnya, tetapi ketika melihat Co Hiong menekan punggungnya Bee Kun Bu, ia segera batalkan maksudnya, dan loncat mundur Iagi. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sambil mengejek Co Hiong berkata. "Satu jotosan di punggung ini dapat segera menyembuhkan Bee-heng! Maka itu, janganlah kau coba-coba mengganggu aku!" Tinju yang ditekan di punggungnya membikin Bee Kun Bu merasa sakit ia lekas-Iekas mengerahkan tenaga dalamnya menahan sakit itu sambil memejamkan kedua matanya, dan sejenak kemudian ia baru merasa seluruh tubuhnya menjadi hangat, dan sakit tersebut mulai lenyap! Pek Yun Hui pernah bertempur melawan Co Hiong dua kali, ia yakin bahwa ilmu silatnya Co Hiong lebih tinggi dari pada Bee Kun Bu. Kini tinjunya jahanam itu ditekan di punggung Bee Kun Bu. jika ia menyerang, Bee Kun Bu pasti dibunuh oleh Co Hiong, Karena kawatir akan jiwanya Bee Kun Bu, maka ia mengalah sambil berkata. "Jika kau tidak melukai dia, aku rela berunding dengan kau!" Dengan kesempatan itu, Co Hiong berkata sambil tersenyum. "Ke satu, aku minta kau tidak mengorek-mengorek peristiwa yang lampau untuk menghindarkan salah faham!" "Baik," Jawab Pek Yun Hui. "tetapi sarat itu harus diberi batas tempo!" "Ya, aku beri jangka waktu satu bulan." Kata Co Hiong. "Dan ke dua, dalam jangka waktu satu bulan ini, kita tak boleh saling menyinggung!. "Apakah kau tidak bermaksud berlalu dari sini?" Tanya Pek Yun Hui. "Betul!" Jawab Co Hiong. "Aku bermaksud berdiam disini selama satu bulan, dan kita dapat bermain-main bersamasama di sini selama satu bulan itu, bukan?" Melihat sikapnya yang kurang ajar dan mendengar ejekannya Co Hiong itu, Pek Yun Hui menjadi gusar dan hendak memukulnya. Tetapi mengingat jiwanya Bee Kun Bu yang terancam. Pek Yun Hui terpaksa mengalah! "Baiklah!" Jawabnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan tertawa gelak-gelak Co Hiong mengangkat tinjunya dan Bee Kun Bu pun segera merasa napasnya menjadi lega! Harus diketahui bahwa Co Hiong sekarang sudah beda jauh sekali daripada Co Hiong dulu, sebelum dia dapat belajar dari Kok Gie Taysu yang dia telah bunuh mati dengan kejam. Bee Kun Bu membuka kedua matanya, dan melihat Pek Yun Hui berdiri di dekat ia. Sambil tersenyum ia berkata. "Aku merasa aku sekarang betul-betul sembuh!" -ooo0oooPang Siu Wie menjaga Co Hiong seorang diri Sebelum Pek Yun Hui menjawab, Co Hiong telah berkata. "Luka-luka Bee-heng sudah sembuh betul Kau hanya perlu beristirahat beberapa hari saja, dan segera akan dapat menjadi jago lagi, Ha! Ha! Ha!" Bee Kun Bu yang belum kumpul betul semangatnya, ketika Co Hiong menekan tinjunya di atas punggungnya, mengira Co Hiong telah membantu mengobati padanya, karena setelah tinju tersebut diangkat, ia segera merasa reda dan lega, Maka ia berkata. "Jika Co Hiong tak membantu, mungkin aku tidak demikian cepat sembuhnya, Terima kasih!" Co Hiong menyengir "Aku hanya berbuat selayaknya sebagai seorang kawan." Bee Kun Bu melanjutkan "Kali ini aku telah menderita luka parah, jika tidak ada Pek cici yang datang menolong, aku tak dapat hidup.". "Kau harus berterima kasih kepada Na Siao Tiap, Tanpa dia yang menolong, aku tak berdaya, Kau berhutang jiwa terhadap Na Siocia." Kata Yun Hui. Bee Kun Bu ingat akan sikap yang dingin dari Na Siao Tiap, maka ia hanya menundukkan kepalanya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Untuk sementara waktu keadaan di dalam kamar itu sunyi senyap, Lalu Co Hiong mengejek lagi. "Nah, aku mewakili Bee Heng menghaturkan terima kasih atas pertolongan Pek Siocia!" Iapun mengangkat kedua tangannya dan menyoja kepada Pek Yun Hui. Pek Yun Hui merasa jemu sekali melihat lagaknya manusia yang busuk itu. ia membentak. "Fui! janganlah kau berlagak Kelak jika ada kesempatan, aku akan memberitahukan perbuatan-perbuatan busukmu kepadanya." Bentakan tersebut hanya dijawab dengan tertawa gelakgelak. Ketika itu Lie Ceng Loan juga sudah masuk ke dalam dan lari menubruk Bee Kun Bu seraya berseru. "Bu Koko, kau sudah sembuh?" Selama hampir satu bulan ia selalu khawatir penderitaannya Bee Kun Bu. Maka ketika melihat Bee Kun Bu sudah sembuh, bukan main girangnya, ia duduk di samping Bee Kun Bu, dan air matanya mengucur deras sekali, ia pegangi kedua tangannya Bee Kun Bu sambil berkata. "Jika kau tidak sembuh dan tak dapat hidup, aku dan Pek cici akan menyertai kau bersama, dan kita masih juga dapat melihat kau setiap hari!" Bee Kun Bu mengusap-usap rambutnya Lie Ceng Loan dan berkata sambil tersenyum. "Ai, aku telah membikin kau turut menderita juga!" Lie Ceng Loan seka air matanya, lalu menjawab. "Aku tidak letih, tetapi Pek cici menjadi letih sekali, Untuk menolong kau, Pek cici harus bertarung melawan banyak musuh, Tanpa pertolongannya, mungkin kau sudah mati." Co Hiong yang berdiri dekat mereka dan menyaksikan betapa mesranya Lie Ceng Loan melayani Bee Kun Bu merasa iri hati, Meskipun ia bermaksud membunuh mati Bee Kun Bu, tetapi wajahnya tetap tenang, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu menoleh kepada Pek Yun Hui dan berkata. "Pek cici, kau telah berulang kali menolong aku. Aku khawatir aku tak dapat membalas budimu yang sebesar itu!" Pek Yun Hui hanya tersenyum meskipun ada banyak perkataan yang ia ingin ucapkan. "Tetapi Bee-heng menderita luka tidak pereuma, aku sebagai kawan karibnya..." Co Hiong mengejek. Pek Yun Hui meneruskan. "Telat mencelakakan dia bukan?" "Jika aku pandai, aku tentu berhasil menolong dia keluar dari pegunungan Ngo Bi San.,." Kata Co Hiong. "Jangan bilang "kawan" Lagi!" Bentak Pek Yun Hui. "Betul aku telah berjanji tak saling menyinggung selama satu bulan, tetapi kau harus hati-hati. jika kau berbuat sesuatu yang gilagilaan di Pek Yun Siat ini kau jangan kira kau dapat keluar hidup-hidup dari pegunungan Koat Cong San ini!" Co Hiong tetap menantang. "Aku hanya khawatir kau tak mampu membunuh mati aku!" Bee Kun Bu merasa gelisah, dan ia berusaha meredakan. "Co-heng telah datang sebagai tamu, Pek Siocia, aku minta kau pandang aku, dan jangan terlampau beringas." Pek Yun Hui menarik napas dan memperingatkan Bee Kun Bu. "Aku hanya minta kau berhati-hati terhadapnya, jangan sampai dianiaya lagi!" Bee Kun Bu yang telah mengetahui wataknya Pek Yun Hui, setelah mendengar peringatan itu, lalu mengawasi Co Hiong, Tetapi Co Hiong masih tetap tenang, dan sambil tersenyum ia berkata. Perawan Lembah Wilis Karya Kho Ping Hoo Pembakaran Kuil Thian Loksi Karya Kho Ping Hoo Keris Maut Karya Kho Ping Hoo