Bangau Sakti 36
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 36
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Co Hiong berkata. "Jika Bee-heng masih juga mendesak akupun tak dapat membuktikan sekarang terserah kepada Bee-heng!" Harus diketahui bahwa Co Hiong telah pandai ilmu silatnya daripada Bee Kun Bu. ia hanya jeri terhadap Pek Yun Hui, Maka ia sengaja menantang Bee Kun Bu. Betul saja jawaban itu membikin Bee Kun Bu menjadi murka, ia menjawab. "Jika kau ingin melawan aku, aku siap meladeni!" Lalu ia cabut pedangnya, Co Hiong berkata sambil tersenyum. "Kita pernah bersahabat dan kita bertarung hanya untuk memastikan kalah dan menang, dan tidak perlu sampai ada yang binasa, Jika aku kalah, aku akan mengembalikan kitab Kui Goan Pit Cek itu, Tetapi jika aku menang, bagaimana perhitungannya?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui mendahului menjawab. "Kau harus melawan aku dulu!" Co Hiong berubah wajahnya dan ia bertindak mundur beberapa langkah sambil berkata. "Aku telah berjanji terhadap Bee-heng. Pek siocia jika ingin melawan aku, kita bertarung setelah pertarunganku melawan Bee-heng," Bee Kun Bu loncat maju dan berkata kepada Pek Yun Hui. "Pek Siocia aku minta kau mundur Biarlah aku yang membereskan soal ini." Pek Yun Hui berbisik: Tapi ilmu silatnya lihay, Rupanya dari partai San Im Shin Ni dari pegunungan Thay San, Aku khawatir kau tak dapat menandinginya!" Bee Kun Bu menjawab sambil tersenyum. "Aku rela binasa untuk membereskan soal ini. Jika aku gugur, aku minta Cici antarkan Lie Ceng Loan kembali ke pegunungan Kun Lun, dan mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek untuk dikembalikan kepada pemiliknya yang sejati." Pek Yun Hui yang mengetahui wataknya Bee Kun Bu dan melihat ketekatannya tidak dapat mencegah lagi, ia memperingatkan "Kau harus waspada, Kau harus gunakan jurus-jurus Coa Cauw Ing Hoan (Ular Ngeloyor dan Garuda Terjun) dan Ngo Heng Seng Khe (Lima Langkah Mencari Lowongan)." Dengan tenang Bee Kun Bu menjawab. "Jika aku kalah melawan Co Hiong, aku rela menggorok leher sendiri membunuh diri!" Jawaban itu membikin Pek Yun Hui terperanjat dan cemas. Co Hiong yang dapat mendengar ucapan itu juga tertawa dan berkata. "Bee-heng, mengapa kau mesti bersumpah demikian? Kita hanya menguji silat, dan tidak perlu demikian nekatnya." Tetapi ucapan Bee Kun Bu itu keluar dari isi hatinya yang tulus, dan ia telah bertekad mengambil kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek untuk diserahkan kepada pemiliknya, Na Siao Tiap, Sebagai seorang murid partai Kun Lun, ia akan bersikap KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ksatria dan luhur demi nama partai Kun Lun, dan dalam pertempuran melawan Co Hiong, ia mempertaruhkan jiwanya! Co Hiong lalu bertindak maju dan menantang. "Bee-heng kau dapat segera mulai menyerang!" Bee Kun Bu tidak menjawab ia menusuk Co Hiong dengan pedangnya, Co Hiong mengelit dengan mudah, sambil berkata. "Aku akan menerima serangan-seranganmu tiga kali dan tidak membalas, Tetapi seterusnya.,.," Bee Kun Bu tidak memperdulikan ucapan itu, ia menyerang lagi dengan hebat dengan jurus-jurus khas ilmu silat pedang Kun Lun, Tetapi Co Hiong yang jauh lebih pandai hanya tersenyum dan dapat menghindari serangan-serangannya dengan mudah, Lalu ia memperingatkan "Bee-heng jaga hati-hati! Aku mulai menyerang!" Lalu satu tusukan dengan jurus To Hoan Im Yang atau Membalikkan Awan ia lancarkan dengan penuh tenaga. Bee Kun Bu terkejut, dan lekas-lekas mundur lima Iangkah. Belum lagi ia berdiri jejak ketika pedangnya Co Hiong menyambar lagi ke dadanya, ia tak keburu meng-egos, dan ia harus menangkis dengan pedangnya, Trang!" Terdengar suara kedua pedang itu beradu! Co Hiong tertawa dan berkata. "Bee Heng coba sambut tiga seranganku lagi!" Dan ia terus melancarkan serangan-serangannya dengan jurus-jurus Hai Ti Cin Lo (Menyerok Mutiara dari dasar laut), Ya Poa Hong Yen (Menghalau Tawon di tengah malam) dan Thian Bong Lo Ciok (Memasang jaring menangkap burung), Bee Kun Bu segera merasa ia dikurung oleh pedangnya Co Hiong, seolah-olah tak ada lowongan untuk menghindarkan diri dari serangan-serangan itu, ia tidak menangkis dengan pedangnya, ia hanya menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu yang ia dapat pelajari dari Pek Yun Hui, dan berhasil lolos dari ketiga serangan-serangan yang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dilancarkan dengan hebatnya itu, Gerak yang luar biasa itu membikin Co Hiong terheran-heran, Lekas-lekas ia loncat mundur tiga tindak, dan menanya. "Bee-heng! ilmu apakah yang kau gunakan untuk meloloskan diri dari tusukantusukanku?" Bee Kun Bu terus membungkam, bahkan ia menyerang kembali. Kiok Goan Hoat yang menyaksikan pertempuran itu berkata kepada Ouw Lam Peng. "Coba kau lihat cara Si-Bee itu meloloskan diri! Aku khawatir Co Piauw-su tak mudah menangi dia!" Pada saat itu Co Hiong membentak. "Jika Bee-heng tidak ingin berhenti bertarung aku terpaksa menghajar lebih dahsyat lagi,.,!" Dan ia menusuk pula kepada Bee Kun Bu, Kali ini ia berusaha menusuk kepalanya, Dan tusukan itu adalah jurus yang ia dapat pahami dari kita catatannya San Im Shin Ni, Kelihatannya hanya satu tusukan, Tetapi setelah dekat sasarannya, tusukan itu berubah menjadi tiga tusukan bertubitubi, Bee Kun Bu sukar mengegos atau berkelit Tetapi di luar dugaan semua orang yang menyaksikan, ketika ujung pedang sudah dekat sekali, tiba-tiba Bee Kun Bu berbalik, dan secepat kilat meloncat ke atas dan melalui di atas kepalanya Co Hiong untuk turun di belakang lawannya! Lagi-lagi Co Hiong menusuk angin, dan ia lekas-lekas berbalik Bee Kun Bu lagi-lagi menggunakan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu, dan segera menusuk kembali, tetapi dapat diegosi oleh Co Hiong, Setelah berkali-kali gagal Co Hiong tidak berani memandang enteng lagi kepada lawannya. ia loncat mundur beberapa depa dan berdiri tegak mengawasi lawan-nya, dengan maksud mencari kesempatan menyerang pu!a, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah melihat Ngo Heng Bi Cong Pu sudah cukup meladeni Co Hiong yang congkak dan busuk itu. Pek Yun Hui mulai tidak khawatir lagi. Bee Kun Bu telah berhasil meloloskan diri dari seranganserangan yang dahsyat ia berpikir "zBenar-benar aku tak dapat menduga wataknya, Tahun lalu, ketika aku bersamasama dia melawan hweeshio-hwee-shio dari kuil Toa Ciok Si, ilmu silatnya tidak lebih tinggi daripada ilmu silatku, dan ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam-ku (ilmu silat pedang mengusir roh dengan dua belas jurus) lebih baik daripada ilmu silat pedangnya, Tapi hanya dalam satu tahun, dia telah banyak maju, Aku betul-betul heran!" Demikianlah kedua belah pihak saling mengawasi karena kedua-duanya merasa jeri untuk menyerang sembarangan Kemudian Co Hiong maju menghampiri Kali ini Bee Kun Bu tidak memberikan kesempatan lawannya menyerang lebih dulu, Dengan jurus Heng Hua Cun Ji atau Hujan Menghantam bunga mekar, ia putar-putar pedangnya sambil mendesak maju, jurus itu adalah salah satu jurus dari Cui Hun Cap Ji Kiam, dan Co Hiong tak dapat pandang remeh. ia harus menggunakan jurus Peng Hong Cang Ho atau Es Membekukan Sungai untuk melindungi diri. Ketika itu terdengar suara kedua pedang beradu berkalikali, dan memuncratkan lelatu api yang terlihat nyata di malam itu. Beradunya pedang mereka segera terlihat akibatnya, Co Hiong rupanya tidak merasa bahwa pergelangan tangannya yang memegang pedang mulai lumpuh, Tiba-tiba Co Hiong berseru. "Bee-heng awas!" Dalam pertarungan yang seri itu tiba-tiba ia menusuk Bee Kun Bu dengan jurus Shin Liong Cut In atau Naga Sakti Keluar dari Awan, Tusukan tersebut sangat dahsyat Gagangnya tergetar dan pedangnya berkebat Hembusan angin tusukan itu terasa jauh, Bee Kun Bu tidak berani menangkis, karena ia insyaf bahwa tangkisan nya hanya akan melumpuhkan tangan-nya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lagi-lagi ia menggunakan Ngo Heng Bi Cong Pu, dan lagi-lagi ia luput dari tusukan maut itu! Co Hiong sengaja menusuk demikian karena ia ingin mengetahui Bee Kun Bu menggunakan ilmu apakah untuk meloloskan diri. Tetapi ia hanya melihat Bee Kun Bu berbalik secepat kilat, dan dengan cepat pula Bee Kun Bu seolah-olah lenyap dari penglihatan nya, ia tidak mengetahui kelihayan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu itu! Co Hiong tidak menanti serangan kembali dari lawannya, ia lekas-lekas meloncat mundur lima tindak, dan berkata sambil tersenyum. "Aku tidak menduga Bee-heng memiliki ilmu yang sakti,." Talu secepat kilat ia menyerang lagi dengan jurus Gie Heng Hoan Wie atau Merubah Bentuk dan Menukar Tempat, Hanya terlihat bayangannya berkelebat dan berkeredepnya pedangnya yang menyerang Bee Kun Bu bertubi-tubi, jurus itu lagi-lagi dari kita catatannya San Im Shin Ni yang terkenal pada tiga ratus tahun berselang, dan yang bersama-sama Tian Ki Cin Jin telah menyusun ilmu-ilmu silat ajaib dan sakti ke dalam kitab-kitab yang terkenal dengan nama Kui Goan Pit Cek. Meskipun Co Hiong telah berkata sebelumnya mereka mulai bertempur bahwa ia tak mau bertempur sampai ada yang tewas, tetapi dalam hatinya ia ingin membunuh mati Bee Kun Bu. Berulang- ulang ia mencoba membunuh Bee Kun Bu, namun maksudnya itu selalu gagal Demikian kali ini ia bertekad untuk dapat membunuhnya Semula ia khawatir Pek Yun Hui akan membantu akan tetapi setelah mengingat bahwa iapun didampingi oleh Ouw Lam Peng, Ong Han Siong, Mo Lun dan Kiok Goan Hoat, ia yakin dapat menakluki Pek Yun Hui, Karena ia berkeputusan mengakhiri jiwanya Bee Kun Bu dengan menyerang menggunakan jurus-jurus yang ia telah pahami dari kitab catatan San Im Shin Ni. -ooo0oooCo Hiong berbuat curang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu (Langkah Ajaib) Bee Kun Bu berhasil mengelaki tusukan dari bacokannya Co Hiong sehingga semua yang menyaksikan ter-pesona, Lalu dengan menggunakan ilmu Cui Hun Cap Ji Kiam (ilmu silat pedang khas partai Kun Lun) ia mulai menyerang lagi sambil melindungi diri dengan jurus In Bu Kim Kong atau Awan dan Kabut Meliputi Surya, Harus diketahui bahwa Ngo Heng Bi Cong Pu adalah jauh lebih lihay daripada ilmu Gie Heng Hoan Wie (ilmu merubah bentuk dan tempat) dari Co Hiongj dan bagaimana Co Hiong menyerangnya, ia tak berhasil melukai Bee Kun Bu. Demikianlah pertempuran berlangsung beberapa puluh jurus, dan kedua belah pihak mengeluarkan semua keahliannya untuk menjatuhkan lawannya sehingga membikin keempat pemimpin-pemimpin cabang partai silat Thian Liong terpaku, Tiba-liba pedangnya Bee Kun Bu menusuk punggungnya Co Hiong setelah dengan secepat kilat ia meloncat ke belakang lawannya, Tapi dengan gesitnya Co Hiong berbalik dan menangkis tusukan maut itu dengan jurus Tan Hong Liauw In atau Burung Hong Melalui Awan, ia terkejut dan merasa heran bahwa ia masih juga tak berhasil melukai lawannya, Tiap-tiap kali ia dapatkan tusukan atau bacokannya mengenai angin. justru pada saat ia berpikir, ia mendengar Bee Kun Bu menjerit, dan ia merasa ujung pedangnya Bee Kun Bu sudah dekat kepada tengkuk lehernya, ia tak dapat menangkis tusukan itu. ia hanya dapat miringkan tubuhnya sedikit ke samping, lalu meloncat mundur satu depa lebih. Bee Kun Bu sudah siap menyerang lagi dengan wajah yang seram, dan dalam sekelebatan saja ujung pedangnya sudah menempel di atas dada lawannya ia hanya perlu mendorong sedikit lagi, maka berakhirlah riwayatnya Co Hiong, Tapi Bee Kun Bu berkata. "Co Hiong, dahulu kau telah berlaku baik terhadap aku, dan budimu itu aku tak dapat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ lupakan. Aku hanya minta kau memegang janji dan mengembalikan kitab-kitab Ku Goan Pit Cek itu, dan kita se terus nya masih menjadi kawan yang baik!" Dalam keadaan terdesak dan jiwanya terancam itu Co Hiong yang pintar busuk berkata. "Bee-heng telah bicara betul! Kita masih menjadi kawan yang baik Tentang apa isinya kotak itu, aku sebetulnya tidak mengetahui Hanya setelah aku mengambil kotak itu, aku pernah serahkan kepada orang lain. Akupun tidak mengetahui jika dia telah membuka kotak itu. Tetapi kotak itu belum diberikan kepada orang ketiga, dan jika isinya betul kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, aku yakin kitab-kitab itu belum hilang, Oteh karena itu, aku minta Bee-heng ikut aku menemui orang yang menyimpannya." Pek Yun Hui membentak "Hm! Lagi-lagi kau coba menipu kami!" "Aku memberitahukan dengan sejujurnya, Tetapi jika Pek Siocia tidak pereaya, aku bisa berbuat apa?" Jawab Co Hiong. "Siapakah orang itu?" Tanya Pek Yun Hui. "Orang itu dikenal oleh Bee-hengj hanya dia sungkan menemui kau." Pek Yun Hui menjadi makin marah dan ia membentak. "Aku hendak mengikut untuk menemui orang itu!" Sebelumnya Co Hiong menjawab, Mo Lun berkata. "Co Piauw-su. Orang itu sekarang di mana? jika kau ingin pergi, kami semuanya pun akan turut pergi-" "Bagus!" Kata Ong Han Siong. "Kita semuanya pergi. Aku juga ingin lihat kitab-kitab ajaib itu!" Tiba-tiba Pek Yun Hui menggerakkan tangannya, dan dua biji bola perak sebesar kacang tanah terbang ke udara, lalu sekejab kemudian terdengar dua orang menjerit dan segera jatuh di tanah. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sebetulnya setelah melihat ilmu silat Bee Kun Bu, Ong Han Siong sudah menjadi kagum. Tetapi setelah melihat cara Pek Yun Hui melontarkan senjata rahasia-nya, ia makin kagum. ia berpikir "Gadis ini lihay sekali Dia pasti memiliki ilmu silat yang sangat tinggi Jika kita berhasil mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, dengan pemimpin-pemimpin cabang bendera merah dan biru sudah terluka, kita sukar membawa kitab-kitab tersebut keluar dari pegunungan ini. Lagi pula kita harus menghadapi Tu Wee Seng, Teng Lee dan Sia Yun Hong. Kita tak dapat mengharap bala bantuan lekas-Iekas datang. jalan yang terbaik ialah memberitahukan hal ini kepada Cong Piauw-tauw dulu, agar dia dapat siap sedia menggempur lawan jika perlu," Maka ia telah memberi isyarat kepada dua orangnya berlalu, Kedua orang yang telah disambit jatuh oleh biji bola perak tadi adalah orang-orangnya partai Thian liong yang dilihat oleh Pek Yun Hui hendak berlalu, Ong Han Siong menghampiri kedua orang itu untuk segera menjadi kaget ketika melihat bahwa mereka itu telah tertotok jalan darahnya sehingga tak sadar. Ia segera mengetahui bahwa biji-biji tersebut dilontarkan oleh ilmu Bi Li Pa Shing Kong (llmu sakti menotok jalan darah) yang jarang terlihat di kalangan Kang-ouw. ia yang telah lama berkecimpung di kalangan Kang-ouw juga jarang menjumpai jago silat yang memiliki ilmu yang sakti itu. ia lekas-lekas menolong membebaskan jalan-jalan darah yang tersumbat oleh totokannya Pek Yun Hui. Dalam suasana yang tegang itu, Co Hiong tiba-tiba tertawa. Pek Yun Hui lekas-Iekas meloncat dan berdiri di sampingnya Co Hiong, ia membentak. "Apa yang kau tertawaj!? Bukankah dengan tertawa itu kau ingin mengirim isyarat kepada orang-orang dari partai Tian Liong? Hm! Meskipun Souw Peng Hai berada di sini, dia tak dapat menolong kau!" Lalu Pek Yun Hui mengirim jotosannya, Co Hiong lekas-Iekas mengegos dan dengan pedangnya coba menyerang, Tetapi entah dengan ilmu apa, Pek Yun Hui kebat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pedangnya Co Hiong ke samping dengan tangan kirinya, dan menusuk dadanya Co Hiong dengan satu telunjuk tangan kanannya. Co Hiong terkejut, dan lekas-lekas menggunakan ilmu Gie Heng Hoan Wienya, dan berhasil mengelit tusukan telunjuk mautnya Pek Yun Hui. Bee Kun Bu yang khawatir Pek Yun Hui akan membunuh mati Co Hiong segera loncat dan berdiri menjagai Co Hiong sambil berkata. "Cici, aku minta kau berhenti menyerang! jangan melukai dia!" Pek Yun Hui yang senantiasa membantu dan membela Bee Kun Bu terpaksa berlaku sabar lagi. Lalu Co Hiong berkata lagi. "Orang yang kita harus temui itu berwatak ganjil, dia sungkan menjumpai orang lain, Keempat Piauw-touw dapat menunggu di sini, aku akan mengajak Bee-heng menjumpai dia,.,." "Jika dia berwatak ganjil, kamipun tidak perlu menjumpai dia," Kata Mo Lun. "Jika mereka berempat turut ikut serta," Pikir Co Hiong. "Maka Pek Yun Hui tentu juga mengikut, Bee Kun Bu sudah dapat melawan aku, tetapi aku masih merasa ragu-ragu keempat Piauw-touw dapat melawan Pek Yun Hui. Yang penting ialah Pek Yun Hui jangan sampai merampas kitabkitab Kui Goan Pit Cek itu." Bee Kun Bu telah menduga siapa orang yang dimaksudkan itu, setelah ia yakin ia dapat melawan Co Hiong dengan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu, iapun tidak khawatir mengikuti Co Hiong seorang diri, Ong Han Siong yang melihat Co Hiong diam saja, segera berkata. "Jika Co Piauw-su anggap kami tak usah turut, kamipun tidak hendak memaksanya." Lalu Co Hiong berkata kepada Bee Kun Bu. "Mari kita berangkat sekarang!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Baik!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jawab Bee Kun Bu. "Aku masih tetap pereaya janjimu!" Pek Yun Hui menahan Bee Kun Bu dan berkata. "Kau harus waspada jangan sampai kena dianiaya lagi, karena kau telah berkali-kali dianiaya dia sehingga menderita luka-luka di dalam tubuh!" Bee Kun Bu mengangguk, Co Hiong juga telah mendengar peringatan itu, ia hanya menyengir Sambil berjalan Co Hiong berkata. "Apakah Bee-heng pereaya bahwa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu disimpan oleh Sucimu?" "Aku telah mengatakan tadi bahwa aku masih pereaya janjimu." Jawab Bee Kun Bu. Co Hiong menyengir dan terus berjalan Ketika itu sudah hampir jam empat pagi, tetapi bulan masih berada di atas memancarkan sinarnya, Setelah mereka berjalan lebih kurang empat-lima lie, mereka tiba di suatu lembah, dan Co Hiong mulai berjalan makin perlahan Bee Kun Bu tidak sabar melihat sikap Co Hiong itu, ia menegur "Co Hiong! Tidak lama lagi akan terang tanah, Ayo jalan lekas sedikit!" Co Hiong yang busuk menjawab sambil tersenyum. "Apakah Bee-heng tidak memikiri Pek Cicimu?" Bee Kun Bu tersinggung. "Pek Siocia adalah seorang yang luhur dan agung, aku minta kau jangan menyinggung padanya!" Jawab Bee Kun Bu. Co Hiong masih juga menyindir "O! Aku tidak boleh menyinggung dia!" Katanya mengejek "Soal ini lebih baik kita jangan membicarakannya, Kita lebih baik lekas-lekas menjumpai Liong Suciku!" Kata Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Co Hiong terpaksa berjalan cepat lagi, dan diikuti terus oleh Bee Kun Bu. "Dia mengajak aku ke tempat yang asing bagiku, Kini, bukan saja aku tidak melihat kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, tetapi aku juga belum tentu dapat melihat Liong Suctku. Jika dia melarikan diri, apakah yang aku harus perbuat?" Ketika itu Co Hiong telah berbelok dan tidak kelihatan Bee Kun Bu mengejar dengan hati berdebar-debar. Ketika ia tiba di depannya semak-semak, ia ingat akan peringatannya Pek Yun Hui bahwa ia harus waspada terhadap Co Hiong yang busuk dan licin itu, ia cabut pedangnya dan bertindak maju, ia berjalan terus sampai di kaki suatu jurang yang curam, ia memandang ke sekitarnya dan dapatkan bahwa ia berada di suatu lembah yang dalam dikitari oleh jurang-jurang yang curam, ia berpikir. "Meskipun Co Hiong memiliki ilmu meringankan tubuh yang lihay, ia tak dapat mendaki jurang yang curam ini. Aku menunggu sampai terang tanah dan mencari dia lagi!" Tak lama kemudian ia mendengar suara seorang wanita memanggil Dengan kedua matanya yang tajam, ia berusaha mencari arah di mana datangnya suara wanita itu, tetapi ia tak melihat apa-apa yang dapat menunjukkan sesuatu kepada nya. ia pasang kedua kupingnya dengan harapan dapat mendengar panggilan tadi untuk kedua kali nya. Kemudian di tempat yang jauhnya sedepa lebih terdengar suara beberapa batu yang kecil membentur batu gunung yang besar Apakah batu-batu yang kecil itu telah gempur dan jatuh dari atas ke bawah? ia loncat maju ke suatu batu gunung yang besar yang sangat melekat ke pinggir kaki jurang, ia ingat akan peristiwa ketika ia bersama Co Hiong bersembunyi di dalam sebuah kamar batu di dalam goa yang mulutnya tertutup dengan batu gunung yang besar ia berpikir "Apakah di balik batu gunung ini adalah satu goa?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Baru saja ia ingin menggeser batu gunung yang besar itu, ketika ia mendengar suara tertawa dari tempat yang hanya beberapa depa jauhnya, Bee Kun Bu mengenali bahwa suara tertawa itu adalah dari Co Hiong, dan baru saja ia ingin loncat menghampirinya, ia ingat akan pesannya Pek Yun Hui, Maka hanya berteriak. "Co Hiong, kau lari ke mana sehingga aku tak dapat mencarinya?" Sambil tertawa Co Hiong jalan mendekati dan setelah berdiri berhadapan, ia berkata. "Bee-heng kotak batu Giok itu betul berisikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, dan aku telah minta kembali dari Sucimu!" Bee Kun Bu mengerutkan kening, lalu menanya. "Lembah yang sempit dan terkurung ini tidak luas. sebetulnya Suciku sekarang berada di mana?" Ia menanya demikian karena barusan ia mendengar suaranya seorang wanita, ia khawatir Co Hiong telah menggunakan kekerasan untuk mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu dari Liong Giok Pin. "Sebelumnya aku memperoleh persetujuan dari Suci-mu, aku tak berani mengajak kau menengoki dia." Kata Co Hiong, Bee Kun Bu melangkah mundur dua tindak, dan dengan heran ia menanya lagi. "Bukankah dia telah minta kau mencari aku? Mengapa sekarang dia tak sudi melihat aku?" Melihat Bee Kun Bu bersikap waspada, maka maksudnya untuk membinasakannya gagal lagu ia menjawab. "Ya... orang perempuan memang aneh, pikirannya sering-sering berubah. Tetapi sekarang dia sudi melihat kau. Apakah kau masih juga hendak menemuinya?" Bee Kun Bu berpikir "Pek Siocia masih menunggu, jika aku tidak lekas-lekas kembali, dia akan menjadi cemas, Lagipula aku khawatir dia harus menghadapi empat pemimpinpemimpin cabang partai Thian Liong yang semuanya lihay ilmu silatnya, Paling baik aku lekas-lekas minta dan bawa kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dari bangsat ini, untuk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ segera dikembalikan kepada pemiliknya, Na Siao Tiap, Dengan demikian urusan ini beres sudah, dan kemudian aku masih dapat menengoki Liong Giok Pin." Setelah berkeputusan demikian, ia menjawab. "Jika aku menjumpai Liong Suci, aku tentu ada banyak omongan yang diucapkannya, Para Piauw-touw dari partai Tian Liong tentunya akan menjadi kesal menunggui kita, Lebih baik sekarang kau kembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu kepadaku agar aku dapat segera mengembalikan kepada pemiliknya, Kemudian dapat menemui Liong Suci bersamasama kau." Dari kantong di dadanya Co Hiong keluarkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek seraya berkata. "Karena Bee-heng sangat bernapsu, baiklah, aku kembalikan kitab-kitab ini." Dalam suasana yang agak gelap itu. Bee Kun Bu melihat tiga kitab tersusun, dan di kulit muka dari kitab yang teratas ia juga lihat empat huruf KUI GOAN PIT CEK. Sambil menerima kitab-kitab itu, ia berkata dalam hatinya. "Kitab-kitab ini entah berisi ilmu-ilmu silat apa, dan selama tiga ratus tahun entah telah membinasakan berapa banyak jago-jago silat!" "Bee-heng aku telah berjanji mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, dan sekarang aku mengembalikan kepada Bee-heng sendiri Aku telah memenuhi janji." Kata Co Hiong sambil tersenyum. "Di kalangan Bu Lim, kita harus mengutarakan kepereayaan, Aku senantiasa bersikap jujur terhadap Co Hiong, dan akupun minta Co Hiong dapat bersikap jujur terhadapku." Kata Bee Kun Bu. Co Hiong berpikir sejenak, lalu berkata. "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu merupakan benda yang berharga sekali, dan pada dewasa ini, tidak seorang jago silat yang tidak ingin memi!ikinya. Aku minta Bee-heng jaga baik-baik, Jika di tengah jalan ada yang merampasnya, aku tidak bertanggung jawab lagi!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Betapapun berharganya kitab-kitab ini, aku tak akan merampas miliknya orang Iain...." Tiba-tiba Co Hiong mengangkat tangan kanannya, dan secepat kilat mencengkeram pergelangan tangan kanannya Bee Kun Bu, dan tangan kirinya merampas kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Setelah berhasil ia tertawa dan berkata. "Jika Bee-heng tidak ingin memilikinya, berikanlah kitab-kitab ini kepadaku, karena aku sangat mengaguminya!" Bee Kun Bu terkejut, dan secepat kilat ia menjotos dengan tinju kirinya dengan ilmu Cit Sin Pok Liong atau Tangan Telanjang Menerkam Naga, dan berhasil menjotos pergelangan tangan kirinya Co Hiong, ia memaksa Co Hiong mengembalikan kitab-kitab itu, Tetapi Co Hiong hanya tertawa, dan ia berkata. "Jika Beeheng masih juga memaksa, jangan mempersalahkan aku lagi!" Lalu ia membalas menjotos lengannya Bee Kun Bu sehingga Bee Kun Bu merasa seluruh tubuhnya menjadi lumpuh, Pada saat itu Co Hiong simpan kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek di kantong di dadanya sambil berkata. "Aku telah mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, dan aku telah memenuhi janji, Sekarang aku merampas dari kau, dan soalnya menjadi lain, bukan?" Jotosan pembalasan itu dilakukan dengan tiba-tiba, dan jotosan itu dilancarkan menurut petunjuk dari kitab catatan San Im Shin Ni. Bee Kun Bu merasa seluruh tubuhnya lumpuh dan segera keringat keluar dari seluruh tubuhnya Dengan masgul ia berkata. "Kau menyerang aku dengan curang, itulah bukan perbuatannya satu laki-laki!" "Ha! Ha! Ha!" Jawab Co Hiong. "Seumur hidupku aku selalu menggunakan tipu muslihat dan jika bertempur dengan tipu muslihat orang tak dapat mengatakan curang, Cuma kau yang mengatakan demikian?" Jawaban itu membikin Bee Kun Bu makin marah lagi. ia berkata. "Aku dapat dibunuh tapi tak dapat dihina!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan kejam Co Hiong berkata. "Bee-heng, kau jangan banyak tingkah lagi Jika ada pesan, sebutlah, sebab aku segera akan mengakhiri riwayatmu! Bee Kun Bu tertawa keras seperti orang hilang ingatan, dan berkata dengan suara keras. "Apakah kau kira aku takut kepada kematian? Ayo! Kau boleh segera membunuh mati kepadaku!" "O, jadinya kau tidak ada pesan kepada siapapun?" Mengejek Co Hiong. "Jangan banyak bacot! Bangsat! Ayo, bunuh aku!" Bentak Bee Kun Bu. Lalu ia pejamkan kedua matanya, menerima nasib, Tetapi Co Hiong mengambil sebungkus bubuk obat, dan berkata. "Bee-heng, bukalah matamu, dan lihat sebungkus obat ini!" Bee Kun Bu membuka kedua matanya, tetapi bukan untuk melihat benda yang diunjukkan, ia hanya membentak lagi. "Kau mempunyai pedang, Kau boleh membacok, memotong, menusuk aku sesukamu, dan aku tak akan menjerit!" Co Hiong menyengir dan berkata. "Ha! Kau memandang mati seperti peristiwa remeh, Aku betul-betul kagum Aku juga ingat akan persahabatan kita, dan aku tidak sampai hati memotong tubuhmu menjadi berkeping-keping. sebungkus bubuk obat ini adalah serupa racun. Jika kau makan, maka semua tulang-tulangmu akan menjadi lemas dan lemah setelah lewat tujuh hari, dan seterusnya kau tak dapat berlatih silat lagi." "Fui! Bangsat! Bajingan! Kau betul-betul kejam! Kau ingin membunuh aku dengan jalan lambat-lambat." Bentak Bee Kun Bu. "Ha! Ha! Ha!" Kata Co Hiong. "Mungkin kau belum dengar akibat seterusnya setelah makan bubuk obat ini." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan mengeluarkan seluruh tenaga Bee Kun Bu tibatiba menjotos tangan yang memegang bungkusan obat racun itu, tetapi sia-sia belaka, karena Co Hiong telah menotok lagi beberapa jalan darahnya yang penting. Lalu ia panggul Bee Kun Bu dan diletakkan di atas satu batu gunung yang besar Sambil tertawa ia berkata. "Aku harus menceritakan akibat seterusnya kau makan bubuk racun ini-" Bee Kun Bu yang telah menjadi tak berdaya sama sekali tak dapat berbuat apa-apa. Lalu Co Hiong mulai menuturkan "Sayang di tempat terpencil ini tidak ada tempat tidur atau bantah Terpaksa aku meletakkan kau di atas batu gunung ini." Kemudian ia buka bungkusan bubuk obat racun sambil berkata. "Obat ajaib ini dibuat dari benda-benda yang luar biasa dan sukar diperolehnya, Jika kita sedot baunya, maka kita segera tak sadarkan diri, Mungkin pada dewasa ini, tidak banyak orang yang memiliki obat racun semacam ini, Obat ini dapat membikin tulang-tulangmu menjadi lemas dan lemah, dan namanya Hua Kut Siauw Goan San...." Bee Kun Bu terkejut, dan berkata. "Kau dapat membunuh aku dengan cara apapun, dan aku tak akan membenci kau. Tapi aku minta kau jangan memaksa aku makan Hua Kut Siauw Goan San itu!" "Ha! Ha! Ha!" Tertawa Co Hiong. "Justru karena aku ingat akan persahabatan kita, maka aku tak ingin membunuh mati kau. Aku hanya menyuruh kau makan obat ini, dan kau masih dapat hidup beberapa tahun. Liong Sucimu sering-sering mengatakan aku seorang yang jahat, dan kau seorang yang baik dan berbudi luhur Oleh karena itu aku ingin dia menyaksikan bahwa seorang yang berbudi luhur menjadi mayat hidup, Na! Sesudah kau makan obat Hua Kut Siauw Goan San ini, aku akan ajak kau menemui Liong Giok Pin!" Bee Kun Bu menjawab. "Liong Suciku telah berkata betul Kau lebih kejam dan jahat daripada binatang liar!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Co Hiong hanya tersenyum. Lalu ia coba buka mulutnya Bee Kun Bu untuk dipaksanya makan bubuk racun itu dan ia berhasil menegukkan air dan memasukkan bubuk obat itu ke dalam mulutnya Bee Kun Bu. Kemudian ia tersenyum dan berkata. "Na, beres sudah! setengah jam lagi racun tersebut kau dapat buktikan akibatnya, Kau boleh menemui Liong Giok Pin. Setelah lewat tujuh hari, tulang-tulangmu akan menjadi lemas dan lemah, Tetapi setelah lewat lima belas hari, kau akan berubah menjadi seorang yang hilang ingatan dan perasaan Seterusnya kau masih dapat hidup tiga tahun lagi, lalu yang terakhir kau masuk ke liang kubur!" Bee Kun Bu berkata. "Lebih baik kau bunuh mati aku. Jika tidak, bila aku tertolong dan dapat hidup terus, aku pasti membalas dendam terhadapmu!" "ltulah urusan lain," Kata Co Hiong. "Sekarang meskipun Pek Yun Hui datang menolong, diapun tak berdaya, Pada dewasa ini hanya ada tiga butir obat yang dapat menolong kau dari akibat racun ini, Tiga butir obat itu Co Hiong coba membuka mulut Bee Kun Bu untuk dipaksanya makan bubuk racun itu ada di markas besarnya partai Thian liong di sebelah utara propinsi Kwiciu, Lebih baik kau lupakan pikiran membalas dendam agar kau dapat mati dengan memejamkan kedua matamu!" Ketika itu Bee Kun Bu ingat tutur kata gurunya yang mengatakan bahwa di kalangan Kang-ouw ada serupa obat racun yang namanya Hua Kut Siauw Goan San. Pada empat puluh tahun berselang ada dua orang hweeshio yang telah membawa ke daerah pertengahan untuk meracuni seorang jago silat bernama Tang Ceng Kong yang termasyur pada zaman itu. Tetapi kedua hweeshio tersebut juga binasa di bawah pedangnya Tang Ceng Kong yang ilmu silatnya sudah sangat sakti, Mula-mula orang tidak pereaya akan jahatnya racun Hua Kut Siauw Goan San itu, akan tetapi setelah lima tahun kemudian, orang menemui mayatnya Tang Ceng Kong di pegunungan Hua San. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Cara bagaimana kedua hweeshio itu berhasil meracuni Tang Ceng Kong dengan Hua Kut Siauw Goan San itu masih merupakan suatu rahasia, dan tidak ada yang mengetahui Tapi peristiwa itu pernah menggemparkan kalangan Kang-ouw lama juga. Seterusnya tidak terdengar lagi orang diracuni dengan Hua Kut Siauw Goan San. Tentang bagaimana dan berapa banyak kedua hweeshio itu membawa racun tersebut juga merupakan teka-teki. Namun peristiwa Tang Ceng Kong diracuni dengan Hua Kut Siauw Goan San masih diingat oleh para jago-jago silat yang berusaha mencari Hua Kut Siauw Goan San itu, tetapi hampa, Namun peristiwa Tang Ceng Kong diracuni dengan Hua Kut Siauw Goan San itu terus dianggap sebagai perbuatan yang sangat keji, dan para pemimpin partai silat selalu memperingatkan para murid-muridnya untuk waspada terhadap racun yang dahsyat itu. Semua itu Bee Kun Bu pernah dengar dari gurunya, Hian Ceng Tojin, tetapi setelah ia mendengar lagi dari Co Hiong, ia menjadi bergidik bereampur sedih, Lalu Co Hiong tertawa gelak-gelak dan berkata. "Fajar segera menyingsing, dan satu jam lagi, racun yang kau makan itu segera menampakkan akibatnya," Lalu ia angkat Bee Kun Bu dan turun dari batu gunung yang besar itu, Di belakang batu gunung tersebut yang tertutup oleh semak-semak adalah mulut goa yang sukar dilihat oleh orang yang belum mengetahuinya. Bee Kun Bu yang sudah tak berdaya dibawa oleh Co Hiong masuk ke dalam goa itu, Co Hiong terus berjalan masuk ke dalam goa yang gelap itu, dan sejenak kemudian tiba di suatu kamar yang luasnya lebih kurang satu depa persegi. Satu lilin menyala menerangkan kamar kecil itu, Ketika Co Hiong bertindak masuk, seorang wanita dengan rambut terurai dan pakaian yang kotor segera bangun dari Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tidurnya, dan membentak. "Mengapa kau berani masuk lagi! Enyahlah kau! Aku tak sudi melihat kau lagi!" Sambil tertawa Co Hiong menjawab. "Aku datang membawa orang untuk menemani kau di sini! Bukankah kau selalu memikiri Bee Suteemu? Aku sekarang membawa dia kemari, kau dapat bereakap-cakap dengan dia sepuasnya!" Lalu ia taruh Bee Kun Bu di samping wanita itu dan berlalu, Wanita itu tak tahan berdiri lama, ia jatuh kembali di tanah! Bee Kun Bu menjadi kalap karena racun Hua Kut Siauw Goan San. Di mulut goa Co Hiong berbalik dan berkata. "Kalian berdua telah aku totok jalan darahnya yang penting, dan sehabis meletakkan tubuh Bee Kun Bu di hadapan wanita Wu, Co Hiong berlalu, meskipun semua pemimpin-pemimpin partai silat Kun Lun datang meno!ong, mereka tak akan berdaya, Na, nanti setelah lewat tiga hari, aku datang menengok kalian lagi!" Kemudian ia lari keluar dari goa itu. Wanita itu adalah Liong Giok Pin, kedua betisnya menjadi lumpuh, tetapi kedua lengannya masih bebas. Setelah melihat Bee Kun Bu, ia terkejut dan berseru. "O! Kau betul-betul Bee Sutee!" Sambil terlentang Bee Kun Bu berkata. "Aku betuI-betul Bee Kun Bu. Liong Suci bukankah sangat baik terhadap jahanam itu, mengapa kau menjadi begini?" Sambil mengucurkan air mata Liong Giok Pin menjawab "Kisahku panjang sekali, Tetapi mengapa kau juga ditangkap oleh Co Hiong?" Bee Kun Bu tersenyum pahit, dan baru saja ia ingin menjawabnya, tiba-tiba ia merasa hawa panas timbul di dalam perutnya dan naik ke atas dadanya sehingga ia menjadi iermegap-megap. ia menanyai "Liong Suci, dapatkah kau menolong membebaskan jalan-jalan darahku yang tersumbat?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dalam suasana yang agak gelap itu, Liong Giok Pin dapat menyaksikan bahwa wajahnya Bee Kun Bu menjadi merah. ia menjadi sedih, lalu menjawab. "Aku pernah belajar cara membebaskan jalan-jalan darah. Hanya aku khawatir dengan kedua betisku yang sudah menjadi lumpuh, aku tak mempunyai cukup tenaga untuk melakukan nya. Tetapi aku mau coba." "Lekas-lekas bebaskan jalan-jalan darahku di bagian tenggorokan, dada, lambung dan punggung!" Kata Bee Kun Bu. Liong Giok Pin tak menanya lagi, ia segera berusaha keras membebaskan jalan-jalan darah yang dikatakan Bee Kun Bu itu, Dan seperempat jam kemudian Bee Kun Bu merasa agak reda, ia menggigit lidahnya, dan dapat bangkit Tanpa berkata sesuatu ia lari keluar dari kamar itu, Liong Giok Pin memanggil. "Bee Sutee, Bee Sutee! Tunggu! Aku ada omongan penting untuk beritahukan kepadamu!" Tetapi Bee Kun Bu, karena akibat racun Hua Kut Siauw Goan San, tidak gubris panggilan Sucinya, ia lari makin cepat di jalan goa yang gelap itu dan menyaksikan bahwa mulut goa sudah tertutup oleh Co Hiong, ia berusaha mendorong batu yang menutup mulut goa itu, tetapi tak berhasil Hanya terdengar suara tertawa dan ejeknya Co Hiongdi luar goa. "Hm! Bee-heng betul-betul seorang yang luar biasa, Meskipun telah ditotok jalan-jalan darahnya, dan diserang oleh racun ku, tetapi masih juga dapat berlari-lari. Cuma sayang? Mulut goa ini aku telah tutup lagi! Aku menyesal harus meninggalkan kau di dalam, Na, sampai bertemu pula!" Lalu iapun berlalu. Ketika itu racun Hua Kut Siauw Goan San sudah mulai bekerja, dan Bee Kun Bu merasa kepalanya pusing, iapun tak mendengar terang ucapannya Co Hiong tadi, ia kembali lagi ke kamar, dan menanya Liong Giok Pin. "Apakah tidak ada jalan yang lain untuk keluar dari goa ini?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan kedua mata berlinang Liong Giok Pin menjawab. "Aku telah menjadi orang yang segera mati. Jika aku berdosa, aku harap Sutee dapat mengampuninya, dan aku mohon Sutee mendengarkan pesanku ini." Tetapi Bee Kun Bu tiba-tiba memukul dadanya dengan kedua tinjunya. Liong Giok Pin terperanjat melihat sikapnya yang ganjil itu, ia berpikir "Bee Suteeku ini pasti dianiaya oleh Co Hiong sehingga ia bersikap seperti orang yang sudah gila!" Ia menjerit. "Di sudut kamar ini ada jalan untuk ke luar, Ayo, kau lekas-lekas lari keluar! Bee Kun Bu masih dapat dengar pemberitahuan itu. ia menuju ke sudut itu dan berusaha sekuat tenaga mendorong dinding kamar dengan kedua tangannya, dan segera ia terjerunuk ke depan untuk jatuh di atas jalan goa yang sangat gelap, Dinding kamar yang ia dorong tadi sebetulnya satu batu gunung yang besar yang menutupi mulut jalan goa untuk keluar ia lekas-lekas bangun lagi, dan berlari-lari dijalan goa yang gelap itu. ia hanya merasa seluruh tubuhnya menjadi bengkak Sejenak kemudian ia merasa ia sedang melalui jalan yang agak curam, ia berlari-lari terus sehingga ia tiba lagi di suatu tembok batu. ia dorong tembok itu, tetapi tembok itu tak bergerak.... ia menjerit sekuat-kuatnya, dan berusaha mendorong dengan tubuh maupun kepalanya. Kebetulan kepalanya telah mendorong satu batu gunung yang menutup lubang dan mendengar suara jeritnya seorang wanita dan terlihat sinar api yang berkelok-kelok. Bee Kun Bu naik dan masuk ke dalam lubang itu dan segera berada di suatu ruang. ia berdiri mengawasi keadaan di sekitar nya, dan dalam suasana yang agak gelap itu ia melihat seorang wanita muda yang mengenakan pakaian hijau, Wanita muda itu mula-mula terkejut melihat Bee Kun Bu naik masuk ke ruang itu, Sejenak kemudian ia menjadi tenang kembali Dengan pelita di tangannya ia jalan menghampiri Bee KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kun Bu. Lalu menanya. "Kau mengapa datang ke sini? Dan mengapa mulutmu berdarah?" Ia lekas-lekas menyeka darah di mulut dan di mukanya Bee Kun Bu untuk segera menjadi terkejut ketika merasa bukan main panasnya mulut dan muka itu. Tiba-tiba Bee Kun Bu menjerit dan memukul dadanya dengan kedua tinjunya, lalu coba memukul wanita muda itu. "Hei! Mengapa kau menyerang aku?" Bentaknya wanita itu. "Aku Souw Hui Hong tak dapat dihina oleh siapapun!" Wanita muda itu menangkis dan membalas mengirim satu jotosaa Bee Kun Bu segera terpukul jatuh tersungkur, Souw Hui Hong menghampiri lagi dengan pelita di tangan, dan menyaksikan bahwa mukanya Bee Kun Bu sudah agak bengkak Lalu ia berusaha menyadarkannya. Souw Hui Hong yang sudah banyak pengalaman segera mengetahui bahwa Bee Kun Bu telah diracuni, dan karena racun itu, maka sikap dan pikirannya telah berubah. Dengan sebetulnya Bee Kun Bu sudah mulai kalap, dan ia akan segera binasa jika membentur batu karang atau jatuh tergelincir ke dalam jurang, Untung sekali ia menjumpai Souw Hui Hong yang telah memukul jatuh padanya menjadi pingsan. Souw Hui Hong mengawasi sejenak, namun karena ia sendiri merasa letih, tidak lama kemudian ia pun tertidur Ketika ia bangun dari tidurnya ruang tersebut sudah terang benderang, ia mengawasi Bee Kun Bu yang masih juga belum sadar ia menghampiri dan duduk di sam-pingnya, Tiba-tiba Bee Kun Bu menarik napas, lalu membuka kedua matanya, ia agak terkejut melihat Souw Hui Hong di sampingnya, ia berusaha bangun sambil berkata. "Aku mengapa berada di sini?!" Ia mengawasi keadaan di sekitarnya, dan sambil ketokketok kepalanya, ia rupanya ingat bahwa ia pernah datang ke ruang tersebut bersama Co Hiong.... iapun coba mengingatkan peristiwa ia dipaksa makan racun Hua Kut KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Siauw Goan San oleh Co Hiong, ia merasa tak berdaya dan pa!ing akhir ia memukul Souw Hui Hong.... Adegan-adegan itu beriurut-turut terbayang di depan matanya... dan tiba-tiba ia menjerit, dan berusaha menumbuk tubuhnya di atas dinding batu dari ruang itu. Tetapi Souw Hui Hong lebih cepat bergerak ia kak kakinya Bee Kun Bu yang segera jatuh tertiarap di tanah, ia membentak "Hei! Mengapa kau selalu ingin mati! Hai! Mustahil seorang pria sebagai kau demikian pendek pikirannya, dan gampang menjadi putus asa?" Ia sengaja mengejek demikian pedasnya, karena ia yakin bahwa Bee Kun Bu sudah menjadi nekat sekali untuk membunuh diri. Betul saja ejekan itu membikin Bee Kun Bu merasa malu, ia membisu agak lama, lalu berkata. "Jika aku tidak mati sekarang, akupun tak sudi hidup lagi setelah lewat tujuh hari, karena racun Hua Kut Siauw Goan San yang I telah aku makan akan membikin aku menjadi mayat hidup!" Mendengar itu, bukan main terperanjatnya Souw Hui Hong. Dengan kedua mata terbelalak ia menanya. "Apa? Kau makan Hua Kut Siauw Goan San? Dari manakah kau peroleh racun itu?" Sambil duduk Bee Kun Bu menjawab. "Sebetulnya soal mati atau hidup adalah soal yang remeh bagiku, Hanya jika aku mati, suhengmu Co Hiong yang kejam, busuk dan jahat itu masih dapat berkeliaran meneruskan perbuatan-perbuatannya yang keji dan busuk Lagipula aku akan menyusahkan kau!" "Ha!" Berseru Souw Hui Hong dengan kaget sekali. "Co Hiong yang menganiaya padamu?" Bee Kun Bu mengangguk dan berkata. "Ketika dia mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek yang dicurinya kepadaku, dengan curang sekali dia menyerang aku dan menotok jalan-jalan darahku. Setelah aku menjadi lumpuh dia paksa aku makan racun Hua Kut Siauw Goan San. seingatku aku belum pernah menyinggung dia, apalagi bersikap curang terhadapnya, Meskipun dia ingin merampas kitab-kitab Kui KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Goan Pit Cek itu, tidak seharusnya dia memperlakukan aku demikian kejamnya, Ai! Orang sebusuk dan sejahat suhengmu itu mungkin sukar dicari kedua nya!" Souw Hui Hong menjadi sangat panas dan dengan khitmat ia berkata. "Hm! Dia mencari jalan untuk menjirat lehernya sendiri! Partai Thian Liong tak akan membiarkannya, Lambat laun dia akan mendapat pembalasan yang setimpal!" Bee Kun Bu menghela nafas dan berkata. "Ya! Nasi sudah menjadi bubur Semua ini adalah kesalahanku sendiri Aku selalu pereaya bahwa dia ku anggap sebagai saudara, Tapi ternyata dia lebih kejam daripada binatang. jika siocia ada pesan, aku Bee Kun Bu menyesal sekali tak dapat menyampaikan pesan itu, karena aku pasti akan mati di dalam tujuh hari ini!" Souw Hui Hong menjadi beringas, dan ia menanya lagi. "Apakah omonganmu itu tidak dibuat-buat?" "Aku belum pernah berdusta!" Jawab Bee Kun Bu. "Tibatiba perkataanku keluar dari hati yang jujur!" Lalu Souw Hui Hong berkata. "Aku ada satu permohonan Pertama, kau harus berjanji tidak berusaha membunuh diri!" Bee Kun Bu berpikir sejenak, lalu mengangguk Kemudian Souw Hui Hong merogoh kantongnya, agaknya ia mencari sesuatu yang berharga, Lalu ia berseru. "Terima kasih Tuhan Yang Maha Esa! untunglah barang ini belum hilang!" Tangannya memegang satu bungkusan kecil, ia buka bungkusan itu dan mengambil satu butir pil obat yang berwarna merah. Lalu ia berkata lagi. "Permohonanku yang kedua ialah kau harus segera makan pil obat ini." Bee Kun Bu yang telah menjadi nekat ingin membunuh diri berpikir. "Bagiku kini soal mati atau hidup serupa saja, Meskipun aku disuruh telan racun, akupun tidak akan menolaknya." Lalu ia ambil pil obat merah itu dan ditelannya KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kekhawatiran Souw Hui Hong tampaknya agak mereda dan sambil tersenyum ia berkata lagi. "Na, sekarang kau harus memejamkan kedua matamu dan beristirahat Tetapi Bee Kun Bu membantah "Aku tak akan dapat hidup lama lagi, dan waktu sangat berharga bagiku, Jika aku terus beristirahat di sini, aku tak mempunyai kesempatan lagi untuk membikin pembalasan." "Tapi." Jawab Souw Hui Hong. "Kau sudah berjanji melulusi permohonanku, Aku kini berusaha menolong dan membantu kau. pereayalah aku, dan turutilah kehendakku!" Bee Kun Bu tak membantah lagi, ia memejamkan matanya dan duduk beristirahat sambil bersandar di dinding batu ruang itu, Segera ia merasai khasiat daripada pil obat yang berwarna merah itu, Seolah-olah semut merayap di seluruh tubuhnya, lalu perasaan itu hilang dan berganti dengan perasaan darah yang hangat beredar agak lancar di seluruh tubuhnya, Setelah selang seperempat jam, ia merasa seluruh tubuhnya menjadi demam, akan kemudian keringatnya membasahi pakaiannya, Perubahan-perubahan tersebut diperhatikan oleh Souw Hui Hong dengan seksama, iapun seolah-olah merasakan perubahan-perubahan yang dialami oleh Bee Kun Bu yang menderita, Setelah ia melihat keringatnya Bee Kun Bu membasah, tersenyum Betul saja, entah telah berapa lama semenjak Bee Kun Bu memejamkan kedua matanya, ia kemudian merasa semua rasa sakit atau lumpuh telah lenyap! ia buka kedua matanya lebar-lebar dengan perasaan yang sukar dilukiskan dengan perkataan ia telah sembuh! Dengan lemah lembut Souw Hui Hong menanyai "Bagaimana kau rasakan tubuhmu sekarang?" "Aku merasa sehat!" Jawab Bee Kun Bu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Apakah tidak merasa perutmu sakit atau ingin muntah?" Tanya Souw Hui Hong, Tidak! Aku merasa sehat wal'afial! Apakah semua ini karena pil obat yang Souw Siocia menyuruh aku menelannya tadi?" Tanya Bee Kun Bu. "Bagus.-." Kata Souw Hui Hong, lalu ia menutupi mukanya dengan lengan bajunya dan menangis tersedu-sedu. Sikap Souw Hui Hong itu membikin Bee Kun Bu menjadi serba sulit Entah dengan jalan apa ia harus menghibur gadis yang telah menolong ia itu. Maka ia hanya menanya, suaranya ramah sekali. "Siocia, mengapa kau bersedih hati?" "Aku... aku... menyesal telah memberikan kau pil obat tadi," Jawab Souw Hui Hong tersedu-sedu. "Mengapa kau menjadi menyesal? Bukankah pil obat itu menolong aku dari maut? jika aku makan sebutir lagi, aku yakin aku dapat menambah tenaga, Kau tak usah menyesali hibur Bee Kun Bu. "Jika,., jika aku tidak memberikan kau pil itu, aku,., aku masih mendapat kesempatan berada di sampingmu untuk beberapa hari lagi." Jawab Souw Hui Hong, Lalu ia bangkit dan berkata lagi. "Sekarang permohonanku yang ketiga. "Kau harus perlakukan Lie Ceng Loan dengan baik...!" Bee Kun Bu tersenyum dan berkata: Tetapi bukankah aku hanya dapat hidup untuk beberapa hari lagi?" Souw Hui Hong mendekati dan berkata dengan sedih. "Aku sekarang harus berpisah dan mungkin se-terusnya tak akan menjumpai kau lagi...." Tetapi meskipun aku sungkan berpisah dan mendampingi kau di sini waktunya pun hanya beberapa hari saja, bukan?" Hibur Bee Kun Bu. Tetapi kau tak akan mati, justru itu aku harus berpisah!" Kata Souw Hui Hong. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu yang tak ingin menanya lagi, segera tarik tangannya Souw Hui Hong dan berkata. "Ayo, kita keluar dari sini!" Ketika mereka keluar dari lubang goa, Bee Kun Bu mendengar Lie Ceng Loan memanggil. "Bu Koko! Pek Cici menyuruh kami menanti Koko di mulut goa ini. Betul-betul saja kau keluar! Dan ketika ia melihat seorang wanita mengikuti di belakangnya Bee Kun Bu, ia cabut pedangnya dan mendatangi sambil berlari-lari. ia berseru ketika mengenali wanita itu. "O! Hong Cici! Kau juga berada di sini?" Souw Hui Hong tersenyum. "Bagaimanakah kau mengetahui Bu Kokomu akan keluar dari sini?" Tanyanya. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Pek Cici yang menyuruh aku menunggu di sini." Jawab Lie Ceng Loan. Bee Kun Bu yang menyaksikan betapa mesranya kedua gadis itu bereakap-cakap hanya berdiri di samping mereka seperti seorang yang dungu. Tetapi ketika Lie Ceng Loan melihat wajahnya Bee Kun Bu yang berubah ia terkejut: ia buang pedangnya dan menubruk Bee Kun Bu seraya menanya. "Bu Koko, kau mengapa diam saja?" Bee Kun Bu tetap berdiri dengan mulut membungkam, ia berpikir "Dia membenci aku, maka setelah aku meninggal dunia dia akan sangat menderita Aku harus membikin dia supaya membenci aku.,.," Dengan keputusan itu Bee Kun Bu berontak dari rangkulannya Lie Ceng Loan, dan dengan menyengir ia berlalu, Tetapi Lie Ceng Loan menjerit. "Bu Koko...!" Ia tak dapat meneruskan karena ia muntahkan darah dari mulutnya dan jatuh di tanah tak sadarkan diri. Bee Kun Bu tetap berkeras hati, ia terus berjalan Tiba-tiba Pang Siu Wie datang mencegat Bee Kun Bu sambil membentak. "Berhenti! Jika kau masih maju kau rasai pasir beracunku!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu berhenti dan memperhatikan kantong dari kulit menjangan yang berisikan pasir beracun itu, ia hanya menyengir, lalu berjalan terus. Pang Siu Wie terperanjat melihat sikap yang acuh tak acuh dari Bee Kun Bu, dan ia berpikir "Apakah dia sudah gila tidak takut mati?" Ketika itu ia melihat Souw Hui Hong sedang menolong menyadari Lie Ceng Loan dari pingsannya. Dalam keadaan serba sulit itu, Na Siao Tiap mendatangi bersama-sama empat bujangnya, dan mencegat Bee Kun Bu. Pang Siu Wie berseru. "Na Siocia, jangan lepaskan dia. Aku disuruh Pek siocia membawa dia kembali ke kamar Tian Kie Ciok Hu!" "Jangan khawatir!" Seru Na Siao Tiap. "Dia tak dapat lolos!" Pang Sui Wie yang telah mengetahui kelihaiannya Na Siao Tiap yakin bahwa Bee Kun Bu tak akan lolos, ia berbalik untuk menolong Lie Ceng Loan. Bee Kun Bu yang dicegat oleh Na Siao Tiap, telah menjadi sangat marah, pikirnya. "Jika bukannya kau yang memaksa aku mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, aku tidak menjadi begini" Lalu, ia cabut pedangnya hendak menyerang. Tapi ia segera ingat kembali bahwa gadis itu telah menolong jiwanya. Maka ia masukkan pula pedangnya ke dalam sarungnya dan bertindak mundur lima langkah, Sikap yang ganjil itu merupakan teka-teki bagi Na Siao Tiap, ia berdiri tegak mengawasi sikapnya Bee Kun Bu yang aneh itu, Sejenak kemudian Bee Kun Bu menghampiri lagi, tapi dibentak oleh keempat bujangnya Na Siao Tiap. "Berhenti! maju setindak lagi kami akan hajar kau!" Tetapi Bee Kun Bu tidak menghiraukan ancaman itu, dan Na Siao Tiap juga maju setindak dan menanyai "Mana kitab-kitab Kui Goan Pit Cekku?" Bee Kun Bu tersenyum, tapi tidak menjawabnya, ia jalan terus melalui Na Siao Tiap. "Hei! Apakah sudah tuli tidak mendengar teguranku?" Tegur Na Siao Tiap, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu tertawa gelak-gelak dan berjalan terus, ia dikejar oleh satu bujangnya Na Siao Tiap, lalu dipukul mukanya, ia tidak menangkis, dan segera terlihat bekas pukulan itu dimukanya, dan darah keluar dari mulutnya, ia berjalan terus, Bujang yang telah memukulnya itu menjadi heran, karena ia mengetahui bahwa Bee Kun Bu bukannya jago silat gandrungan, Dia memiliki ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu, dan beberapa bulan berselang ketika berada di atas perahu di sungai Bin Kang, dia telah dikerubuti oleh empat orang, dia dapat mengegos dan mengelaki semua pukulan, Tetapi kali ini dia tidak hiraukan semua bentakan ancaman bahkan pukulan pun dia tidak mengelaknya, Oleh karena itu, bujang itu dan semua yang menyaksikan anggap Bee Kun Bu sudah kurang beres pikirannya, Na Siao Tiap yang tidak digubris pun telah menjadi gusar ia mengejar dan mengirim jotosan ke atas pundaknya Bee Kun Bu. jotosan tersebut nampaknya tidak keras, akan tetapi setelah terjotos, Bee Kun Bu segera merasa betis kanannya lemas dan tak dapat bertindak lagi, seolah-olah betisnya itu telah ditabas putus, Harus diketahui bahwa jotosan itu dilancarkan dengan ilmu Kim Ki Tok San atau Ayam Mas Mematok Jangkrik ialah satu jurus yang ampuh dan catatan kitab Kui Goan Pit Cek, jotosan itu merupakan juga suatu totokan yang melumpuhkan betis, Bee Kun Bu tak dapat berdiri lagi, tetapi ia masih berusaha berbalik dan mengirim pukulan dengan jurus Tui Ciok Tin Hai atau Mendorong Batu Menyapu Laut. Na Siao Tiap hanya tertawa melihat Bee Kun Bu . membalas. Ketika itu juga ia memperhatikan bahwa wajahnya Bee Kun Bu sudah seperti mayat. Bee Kun Bu insyaf bahwa Na Siao Tiap memiliki ilmu silat yang tinggi sekali, mungkin lebih tinggi daripada ilmu silatnya Pek Yun Huij akan tetapi karena ia telah bertekad ingin mati, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ maka ia melawannya dengan nekad " Dengan mengeluarkan seluruh tenaganya yang masih ketinggalan Karena ingin mengembalikan Kui Goan Pit Cek, Bee Kun Bu menjadi korban lagi Jotosannya Bee Kun Bu dapat diegosi oleh Na Siao Tiap, dan Bee Kun Bu yang telah mengerahkan seluruh tenaganya ke dalam jotosan itu, ditambah pula dengan betis kanannya yang lumpuh, terjerunuk ke depan suatu batu gunung yang besar didekatnya Na Siao Tiap, Batu gunung yang kasar dan keras itu dapat membunuh mati Bee Kun Bu jika kepalanya menabraknya, Na Siao Tiap tampak bahwa Bee Kun Bu tak dapat terhindar lagi dari batu itu, Secepat kilat ia menghempas lengan kanannya, dan segera hembusan angin dari hempasan lengan itu menahan Bee Kun Bu yang lalu jatuh tersungkur di depan batu gunung itu. Hempasan lengannya Na Siao Tiap itu dilakukan secepat kilat dan hasilnya menakjubkan, Bee Kun Bu dapati dikatakan dipermainkan seperti satu boneka, Ketika ia bangun, ia melihat Na Siao Tiap berdiri hanya tiga kaki di depan ia dengan wajah yang seram. "Kau memikir dengan membunuh diri kau dapat melunaskan janji? Jika malam ini kau tidak mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cekku, kau jangan harap bisa mati atau lolos dari tanganku!" Bee Kun Bu yang yakin bahwa racun Hua Kut Siauw Goan San akan mengakhiri riwayatnya itu telah menjadi tidak takut mati, tetapi setelah ia ingat janjinya terhadap Souw Hui Hong, ia tidak dapat membunuh diri lagi ia hanya dapat membikin orang lain membunuh ia, dan dengan demikian tidak mengingkari janjinya terhadap Souw Hui Hong. Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong Persekutuan Pedang Sakti Karya Qin Hong