Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 37


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 37


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   "Sekarang ada kesempatan baik bagiku!"   Pikirnya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lalu dengan mengejek ia berkata.   "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu berada di tangannya Co Hiong dari partai silat Thian Liong, Jika kau mempunyai kepandaian, kau boleh merebutnya sendiri Aku tidak perlu tarik urat lagi terhadap kau!"   Setelah berkata demikian ia segera berlalu, Na Siao Tiap mengejar dan membentak.   "Ber-henti! Kau tak dapat lolos!"   Bentakan itu tidak digubris oleh Bee Kun Bu, dan sikapnya itu membikin Na Siao Tiap makin marah, dan segera memukul dadanya, ia tidak mengegos atau menangkis pukulan itu. ia hanya tertawa dan berkata.   "Aku tidak berdusta! Kui Goan Pit Cekmu di tangannya Co Hiong! Kau boleh pergi sendiri mencari bangsat itu!"   "Jika aku tidak pandang Pek Cici, aku pasti akan sudah pukul kau mati!"   Kata Na Siao Tiap.   justru pada saat itu Pek Yun Hui datang dan berdiri di sampingnya Bee Kun Bu.   Tiap Moi-moi, aku minta kau jangan mendesak lagi Dia sudah diracuni dengan makan Hua Kut Siauw Goan San.   pikirannya sudah kalut, dan dia sudah nekat ingin membunuh diri!"   Kata Pek Yun Hui.   Bee Kun Bu melihat wajahnya Pek Yun Hui yang penuh dengan kekhawatiran, dan baru saja ia ingin menjelaskan ketika ia ingat akan sikapnya yang kasar terhadap Lie Ceng Loan.   Segera ia melengos dan bersikap congkak lagi, Rupanya Pek Yun Hui dapat menyelami isi hatinya Bee Kim Bu.   ia berkata dengan ramah.   "Aku tahu bahwa kau sedang menderita, dan hatimu seperti disayat Tapi kau tidak harus bersikap kasar terhadap Loan Moi-moi, karena dia mencintai kau dengan seluruh jiwa raganya, Bagi Sumoymu itu, hidup tak ada artinya tanpa kau. Barusan Pang Siu Wie telah memberitahukan kepadaku betapa kejamnya kau perlakukan Sumoymu, Sikapmu itu akan membunuh dia,.,."   Bee Kun Bu menghela napas, lalu ia menjawab: Tapi aku tak akan hidup lama lagi, dan aku berniat membikin dia membenci aku agar dia dapat melupakan.-."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kau telah berbuat keliru."   Kata Pek Yun Hui, MMes-kipun kau telah diracuni dengan Hua Kut Siauw Goan San yang dapat membikin kau gila setelah berselang lima belas hari, tetapi kau masih dapat hidup tiga tahun.   Di dalam tiga lahun, aku akan berusaha mencari jalan atau obat untuk menyembuhkan kau!"   Terima kasih atas maksudmu yang baik itu, Cici!"   Kata Bee Kun Bu dengan tersenyum: Tetapi apa gunanya aku hidup seperti mayat hidup?"   Lalu ia mendongak ke langit dan tertawa seperti orang gila, Dengan suara yang "   Keras ia menjerit.   "Aku Bee Kun Bu yakin bahwa selama hidupku ini aku belum pernah melakukan sesuatu yang menyakiti hati orang lain. Aku belum pernah menganiaya orang, Tapi mengapa Tuhan memberikan kepadaku nasib seburuk itu, yang selalu menyusahkan orang lain? Aku ingin mati dan melupakan nasibku yang buruk!"   Lalu air matanya mengucur tak tertahankan lagi, dan ia tak dapat meneruskan kata-katanya. Pek Yun Hui menghibur.   "Soal ini bukan kehendakmu dan kau tak dapat dipersalahkan, dan kau juga tak harus menyesal Yang penting ialah kau harus mempertimbangkan nasib Sumoymu. ia pasti akan membunuh diri jika kau mati."   "Justru aku kasihan Sumoyku dan tak ingin dia mendampingi aku yang menjadi mayat hidup, maka aku ingin mengakhiri jiwaku, Dan setelah aku tidak ada di dunia ini, aJtu yakin Cici dapat melindungi dia.,."   Jawab Bee Kun Bu dengan sedih hati.   "Meskipun kau tidak mengatakannya, aku pasti melindungi dia."   Kata Pek Yun Hui.   "Pek Cici!"   Kata Bee Kun Bu.   "Aku hanya mempunyai satu permintaan, Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ke-punyaannya Na Siao Tiap masih di tangan Co Hiong, dan aku minta Cici mengambilnya dan mengembalikan kepada pemiliknya!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Baik!"   Jawab Pek Yun Hui.   "Soal ini kau tak usah pikirii aku akan urus dengan seksama, Aku akan mencari dia meskipun harus masuk ke dalam goa macan!"   Na Siao Tiap juga berkata.   "Jika sudah ketahuan pencurinya, aku tidak mendesak dia lagi. Aku segera pergi ke markas besar partai Thian Liong membikin perhitungan terhadap bangsat itu!"   "Jika kau tidak terlalu mendesak, aku tak akan mengalami dipaksa makan racun Hua Kut Siauw Goan San!"   Kata Bee Kun Bu agak mengejek ia berhenti sejenak, lalu berkata dengan ramah: Tapi Na Siocia telah menolong jiwaku, dan budi ini aku tak bisa lupakan, Dan jika aku mati karena usahaku merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, aku juga mati dengan perasaan puas!"   Na Siao Tiap tak tahan bersedih hati Sambil menangis ia berkata.   "Beberapa hari ini aku telah bersikap kasar terhadapmu, dan aku tak heran jika kau membenci aku, Kini aku insyaf bahwa kau adalah seorang yang baik."   Lalu ia seka air matanya dan berkata pada Pek Yun Hui.   "Pek Cici, semua ini adalah karena salahku, Aku telah membikin dia makan racun, membikin sedih Li Cici, dan juga Cici sendiri...."   "Semua peristiwa ini adalah karena perbuatannya Co Hiong yang jahat, kejam, sangat licik dan keji itu, dia seharusnya dibasmi siang-siang, dan Bee Kun Bu harus-nya ingat akan pesanku untuk selalu waspada terhadap manusia yang busuk itu!"   Bee Kun Bu berkata sambil menundukkan kepa!a-nya.   "Betul, aku telah mengabaikan pesan Pek Cici untuk berlaku waspada, Dia menotok aku ketika merampas kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu!"   Tiba-tiba Pek Yun Hui menanya Na Siao Tiap: Tiap Moimoi, apakah San Im Shin Ni juga memiliki ilmu Hut Siat Co Kut Hoat (llmu menyumbat jalan darah dan mematahkan tu!ang)?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Na Siao Tiap berpikir sejenak, lalu menjawab.   "Betul! Dan juga ilmu Ngo Cauw Kim Lu Hoat (ilmu menyerang dari lima jurusan sekaligus) yang sukar ditangkis atau dielakkan."   "Jika demikian, Co Hiong si bangsat itu rupanya telah pelajari ilmu-ilmu dari San Im Shin NL Dari mana dia dapat mempelajarinya?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Kedua ilmu tersebut sangat luar biasa,"   Kata Na Siao Tiap.   "Tetapi di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ada lagi ilmuilmu yang lebih lihay, Misalnya ilmu Hui Liong Sam Sut (ilmu Menakluki Naga dengan tiga cara), tiap-tiap gerakannya meliputi jurus-jurus menyerang maupun menangkis dengan berbareng, dan yang mengandung delapan belas perubahan ilmu Hui Liong Sam Sut ini dapat menggempur ilmu Hut Siat Co Kut Hoat dan ilmu Ngo Cauw Kim Lu Hoat, Sayang Bee Siangkong belum memahami ilmu itu.... Tapi jika Bee Siangkong sudi belajar, aku dapat mengajarkan kepadanya."   Bee Kun Bu tersenyum dan berkata.   "Terima kasih. Cuma sayang, walau aku suka mempelajarihya, aku tidak akan hidup lama lagi!"   Na Siao Tiap diam berpikir dengan memejamkan matanya mengingatkan tentang cara mengobati atau menyembuhkan penderitaan karena racun Hua Kut Siauw Goan San.   Harus diketahui bahwa ia telah ingat betul-betul tiap-tiap huruf yang tereatat di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.   Pek Yun Hui segera mengerti sikap Na Siao Tiap yang juga ingin menolong Bee Kun Bu.   ia yakin bahwa racun Hua Kut Siauw Goan San itu berasal dari daerah barat di dekat pegunungan Altai, dan San Im Shin Ni berasal dari pegunungan itu.   Mungkin juga di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek terdapat catatan-catatan untuk menyembuhkan penderitaan karena racun itu.   Ketika Na Siao Tiap membuka kedua matanya lagi, ia berkata kepada Pek Yun Hui.   "Pek Cici, di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ada tereatat tentang racun Hua Kut Siauw Goan San yang dibuat oleh partai silat Bi Tiong di propinsi    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tibet, tentang cara pengobatannya, kitab-kitab itu telah disebut tentang cara yang khas untuk mengobati penderitaan karena racun Hua Kut Siauw Goan San, Namun, untuk racun itu, kita memerlukan kura-kura Ban Lian Hwee Kui, Tetapi di manakah kita harus mencari Ban Uan Hwee Kui lagi?"   "Bagaimanakah buah Sie Can Ko di kuil Toa Ciok Si yang terletak di pegunungan Ci Lian San? Apakah buah itu tak dapat menggantikan kura-kura Ban Lian Hwee Kui?"   Tanya Pek Yun Hui. Na Siao Tiap menggelengkan kepalanya, dan men-jawab.   "Di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu hanya dicatat bahwa Ban Lian Hwee Kui dapat memusnahkan racun apapun, dan tidak disebut-sebut tentang benda atau barang lain yang dapat menandingi kemujarabannya."   Bee Kun Bu yang mendengari pereakapan kedua gadis itu lalu berkata.   "Aku kira tak perlu menolong aku lagi, karena ketika Co Hiong memaksa aku menelan racun itu, ia pernah berkata bahwa hanya tiga pil obat yang disimpan di markas besar Thian Liong di sebelah utara propinsi Kwiciu dapat menolong aku!"   Pek Yun Hui membuka kedua matanya dan berseru.   "O! Aku segera akan pergi kemarkasbesar partai Thian Liong di propinsi Kwiciu, dan akan kembali sebelum tujuh hari. Dengan minta berkahnya Tuhan Yang Maha Kuasa, aku harap akan berhasil...n Na Siao Tiap berkata.   "Cici, aku pun ingin pergi bersamasama Cici, jika pil itu masih ada di markas besar partai Thian Liong, kita harus berusaha sekuat tenaga mengambilnya untuk menolong dia."   Pek Yun Hui tersenyum.   "Jika Moi-moipun pergi bersamasama aku yakin kita tak akan gagal!"   Katanya.   "Cici jangan anggap ilmu silatku terlalu tinggi."   Kata Na Siao Tiap.   "Meskipun aku telah pahami tiap-tiap huruf di dalam    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, akan tetapi aku belum mempraktekkannya.   Berapa banyak ilmu yang aku dapat gunakan, aku sendiripun tak dapat mengetahui Dalamperjalanan kita ke markas besar partai Thian Liong itu, aku harus bersandar kepada Cici yang sudah berpengalaman"   Tiba-tiba Bee Kun Bu berkata dengan suara agak keras.   "Maksud menolong aku dari kedua Siocia, aku... aku.,."   Ia tak dapat meneruskan: mulutnya berbusa, mukanya pucat pasi, akan kemudian jatuh tertiarap di tanah.   Kedua gadis itu terkejut, mereka lekas-lekas menolongnya, Pek Yun Hui berusaha memijat urat-uratnya Bee Kun Bu untuk menyadarkannya.   Sejenak kemudian Bee Kun Bu membuka kedua matanya dan berkata.   "Aku telah diberikan satu pil oleh Souw Hui Hong, mungkin untuk meracuni aku, maka aku khawatir aku tak dapat hidup sampai dua hari. Maksud yang baik dari kalian, aku hanya dapat menyatakan beribu-ribu terima kasih! Na Siocia pernah menolong jiwaku, dan aku menyesal tak dapat membalas budi itu."   Na Siao Tiap menghela napas dan berkata.   "Akulafr yang telah membikin kau mengalami penderitaan ini, dan jika kau tak membenci aku, aku sudah merasa bersyukur, kau tak usah memikiri tentang membalas budi."   Lalu ajr matanya mengucur turun dengan derasnya dari kedua belah pipinya.   "Na Siocia, aku tak akan membenci kau."   Kata Bee Kun Bu.   "Setelah kau mengetahui bahwa aku tidak mencuri kitabkitab Kui Goan Pit Cekmu, aku pun sudah merasa senang,.,."   Pada saat itu Lie Ceng Loan lari mendatangi sambil memanggil-manggil.   "Bu Koko! Bu Koko...."   Bee Kun Bu mengawasi Lie Ceng Loan dan hatinya seperti disayat melihat Lie Ceng Loan dengan pakaian yang kotor dan darah masih keluar dari mulutnya, ia ingin bangun, tetapi ia merasa seluruh tubuhnya tak bertenaga,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Bu Koko mengapa?"   Tanya Lie Ceng Loan.   "Loan Moi-moi, apakah kau mau membalas dendam untuk Bu Kokomu!"   Tanya Pek Yun Hui. Dengan merasa cemas Lie Ceng Loan berbalik menanyai "Ha! Apakah Bu Koko dianiaya orang lagi?"   Pek Yun Hui mengangguk dan berkata.   "BetuI! Dia, dipaksa menelan racun Hua Kut Siauw Goan San oleh Co Hiong. Oleh karena itu, tadi dia telah berlaku kasar terhadapmu agar kau membenci padanya dan tak akan bersedih hati jika dia meninggal dunia...."   Karena membela murid, dua partai silat bertempur Tiba-tiba Lie Ceng Loan tertawa gelak-gelak dan ia berkata dengan tegas.   "Aku tahu, aku tahu bahwa Bu Koko bermaksud luhur Dia khawatir bila dia meninggal dunia, aku tentu tak ingin hidup. Dia sengaja membikin aku membenci padanya, Tapi jika dia niati, aku... aku,.,."   Ia menangis lagi, Souw Hui Hong menghampiri, dan sambil memegangi pundaknya, ia menghibur.   "Kau tak usah khawatir, dia pasti tidak akan mati!"   Pek Yun Hui terperanjat mendengar kata-kata itu, dan ia menanyai "Apa! Dia tak akan mati?"   Souw Hui Hong mengangguk dan berkata.   "Betul. Dia tak akan mati!"   Lalu sambil berpaling kepada Lie Ceng Loan ia berkata.   "Nanti kira-kira dua jam lagi, kau harus berikan dia minum air jahe, dan biarkan dia tidur nyenyak sampai setengah hari. Dan setelah selang tiga W hari, tenaga maupun semangatnya akan pulih kembali!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Lalu ia berbalik dan ingin berlalu, Tapi Pek Yun Hui mencegatnya dan menanya.   "Kau mengatakan bahwa dia akan sembuh dalam jangka waktu tiga hari? Jika demikian kau pun tentunya dapat menunggu sampai tiga hari baru berlalu!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Hui Hong tersinggung ditegur demikian ia menjawab.   "Aku mengerti mengapa kau memandang ringan terhadap aku, tetapi...."   Pek Yun Hui memotongnya dan berkata.   "Maaf, aku tak sudi mendengar apa sebab musababnya, Kini yang penting ialah menolong jiwa nya. Kau adalah puteri kesayangan dari pemimpin partai Thian Liong, dan kau pasti mengetahui tempat disimpannya pil obat yang dapat menolong jiwanya Bee Kun Bu dari racun Hua Kut Siauw Goan San. Aku minta kau menunggui dia di kamar Tian Ki Ciok Hu sampai aku kembali dari Kwiciu mengambil obat yang dibutuhkan itu."   Harus diketahui bahwa Souw Hui Hong yang selalu dimanjakan oleh ayahnya Souw Peng Hai, telah menjadi satu gadis yang congkak dan keras kepala, Banyak pemimpinpemimpin cabang partai Thian Liong senantiasa mengalah karena memandang ayahnya, Begitu juga banyak jago-jago silat di kalangan Bu Lim tak berani mengganggu dan menyinggung padanya karena takut terhadap ayahnya, permintaan Pek Yun Hui itu membikin ia menjadi gusar, dan ia menjawabnya.   "Jika aku tak sudi memberitahukan tempat disimpannya pil itu, kau dapat berbuat apakah?"   Pek Yun Hui segera insyaf bahwa ia telah berlaku agak kasar terhadap Souw Hui Hong, ia membutuhkan pertolongan gadis itu seharusnya ia memperlakukan Souw Hui Hong dengan baik.   Maka ia menarik napas, dan terus memandang kepada Bee Kun Bu.   Souw Hui Hong yang selalu menaruh hati terhadap Bee Kun Bu lalu berkata lagi.   "Dia telah memakan pil obat dari aku, jika pil itu bekerja baile, maka di dalam tiga hari seluruh racun di dalam tubuhnya akan lenyap, dan kau tak usah pergi ke propinsi Kwiciu!"   Tetapi jika di dalam tiga hari dia tak sembuh, bagaimana?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Jika aku bermaksud meracuni padanya, aku tak perlu berbuat demikian Kemarinpun.,."   Kata Souw Hui Hong,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui membentak.   "Sudahlah, Kau pergilah! Dan aku minta kau jangan menjumpai dia lagi!"   Lalu Souw Hui Hong menjadi lunak, dan sambil menyentuh pundaknya Lie Ceng Loan ia berkata.   "Aku minta kau jangan khawatir Aku tak akan menyakiti hatinya Loan Moi-moi yang baik hati ini!"   Ia berhenti sejenak, lalu dengan geregetan ia berkata.   "Co Hiong itu betul-betul busuk dan sangat licik, Untuk mengambil kembali kitab Kui Goan Pit Cekdari tangannya, aku yakin tak gampangl"   "Apabila dia tak mau mengembalikannya, dia harus membayar dengan jiwanya!"   Kata Pek Yun Hui. Souw Hui Hong berkata.   "Misalnya kau dapat membunuh mati dia, tapi kitab-kitab itu akan tetap sukar kau dapat ambil kembali, karena sudah pasti dia telah menyembunyikan dengan rapi, Aku hanya khawatir jika kitab-kitab itu terjatuh di tangannya orang yang jahat."   "Menurut pendapatmu, cara bagaimanakah melaksanakannya untuk mengambil kembali kitab-kitab itu?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Dia menjadi besar bersama-sama aku, Aku telah mengerti betul sifat dan wataknya, jika kau pereaya kepadaku, aku berjanji mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu kepada kau dalam waktu tiga hari."   "Baiklah!"   Kata Pek Yun Hui. Sebelum berlalu, Souw Hui Hong berkata.   "Sebelum-nya dia sembuh, lebih baik dia jangan didekat i. sebetulnya aku ada banyak omongan, tetapi sekarang ini sang waktu sangat mendesak Aku akan bicara lagi setelah aku mengembalikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu!"   Setelah Souw Hui Hong berlalu dan tidak kelihatan lagi, Pek Yun Hui memperhatikan Bee Kun Bu yang sedang duduk di tanah dijagai oleh Lie Ceng Loan, dan dikitari oleh Na Siao Tiap dan keempat bujangnya.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu menanya.   "Apakah Souw Hui Hong sudah berlalu?"   "Dia sudah pergi dan akan kembali pula setelah tiga hati Kau akan sembuh karena telah makan pil obatnya."   Pek Yun Hui menghibur Bee Kun Bu terperanjat dan berseru.   "Apa? Aku tak akan mati?"   Lie Ceng Loan menghibur.   "Betul! Kau tak akan mati, karena kau seorang yang baik. Jika kau mati, banyak orang akan bersedih hati."   Bee Kun Bu tiba-tiba bangkit dan lari mengejar Souw Hui Hong. Pek Yun Hui mencegat dan menanya.   "Kau hendak ke mana?"   "Aku mau kejar dia karena aku masih ada urusan dengan dia."   Jawab Bee Kun Bu.   "Aku harus kejar dia!"   Pek Yun Hui membujuk.   "Dia bilang kau harus beristirahat dan dia akan kembali membawa Kui Goan Pit Cek dalam waktu tiga hari, Kau harus bersabar, dan dia pasti kembali."   Bee Kun Bu terpaksa duduk beristirahat lagi. Kemudian Pek Yun Hui berkata kepada Lie Ceng Loan.   "Bu Kokomu harus beristirahat selama tiga hari Ayo kita gotong dia ke kamar Tian Kie Ciok Hu,"   Kata-kata itu terdengar oleh Bee Kun Bu yang segera berkata.   "Aku dapat berjalan!"   Lalu ia bangkit dan berjalan menuju ke tempat yang disebut, diikuti oleh Lie Ceng Loan, Pek Yun Hui, Na Siao Tiap dan lain-lainnya.   Karena ia masih lemas, maka ia berjalan sangat perlahan, perjalanan enamtujuh lie di tempuh dalam satu jam.   Ketika mereka tiba di muka jurang, Pek Yun Hui berkata kepada Lie Ceng Loan.   "Suhu, Supek dan susiokmu sudah datang ke pegunungan ini."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lie Ceng Loan mengawasi keadaan di sekitarnya, tetapi ia tidak melihat apa-apa, Lalu Pek Yun Hui berkata, suaranya rendah.   "Biarlah aku jumpai mereka."   Lalu dengan ilmu meringankan tubuh, ia loncat ke depan, Pang Siu Wie yang melihat Pek Yun Hui loncat ke depan seolah-olah menyerang musuh, segera loncat dan berdiri di samping Bee Kun Bu.   Kemudian terlihat berlebatnya pedang, dan terdengar Pek Yun Hui membentak: Tahan!"   Bee Kun Bu membuka kedua mata nya, dan melihat ketiga pemimpin partainya berdiri berderet dengan pedang terhunus, Hian Ceng Tojin juga membawa satu pedang tua yang dipanjengkan di punggungnya, Tetapi di depan ketiga pemimpin partai silat Kun Lun itu, lebih kurang tiga depa jauhnya juga berdiri tiga orang, Mereka adalah Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai silat Ngo Bi, dan mereka semuanya menyekal senjata: Tio Goan bersenjatakan sebilah golok, Tio Ceng bersenjatakan periuk tembaga, dan Tio Hui berdiri di tengah-tengah kedua belah pihak, sebetulnya ketika ia loncat ke depan, ia juga mengirim jotosan enam kali bertubi-tubi, dan hembusan angin dari jotosan-jotosan itu telah mendampar ke enam orang itu.   Mereka semuanya terperanjat merasa terdampar, dan terpesona ketika dibentak Tahan!"   Pihak partai Ngo Bi meskipun tidak kenal Pek Yun Hui, akan tetapi menjadi tereengang menyaksikan ilmu silat hebat dari seorang gadis yang hanya berusia lebih kurang dua puluh tahun itu, dan mereka mengawasi terus kepada Pek Yun Hui, Lalu Pek Yun Hui menghaturkan hormat kepada ketiga pemimpin partai silat Kun Lun seraya berkata.   "Ketiga angkatan tua adalah tamu-tamu, dan aku minta beristirahat di pinggir. Lawan-lawan ini biarlah aku yang memberesinya!"   Lalu ia menghadap ketiga jago silat dari partai Ngo Bi, dan membentak.   "Sebetulnya dengan maksud apakah kalian datang ke puncak Pek Yun Siat ini?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tio Goan setelah melihat sikap kasar dari Pek Yun Hui menjadi gusar, dan menjawabnya.   "Daerah pegunungan yang terpencil ini dapat dikunjungi oleh siapapun pertanyaanmu itu agak terlalu kasar!"   Pek Yun Hui berkata lagi.   "Betul katamu, pegunungan Koat Cong San menjadi tersohor karena soal peta Cong Cin To, dan siapapun dapat datang ke sini, Tapi kalian mengapa datang ke sini sekarang?"   "Jika sembarangan orang boleh datang ke sini, maka kau tak perlu melarang kami datang ke sini."   Jawab Tio Goan.   "Kau tidak menegur orang-orang dari partai Kun Lun, tetapi hanya menegur kami. Aku menjadi curiga akan maksudmu!"   Pek Yun Hui tidak segera menjawabnya, ia hanya memandang Hian Ceng Tojin yang berkata sambil tersenyum.   "Pek Siocia mungkin tidak mengenal mereka. Perkenankanlah aku memperkenalkannya."   Lalu dengan tenang ia maju menghampiri ketiga jago silat partai Ngo Bi itu.   Tio Goan menampak sikap yang luar biasa dari Hian Ceng Tojin itu menjadi kagum, ia berkata seorang diri: Temimpin Sam Ceng Koan ini betul-betuI berwatak luhur Meskipun terhadap lawan, dia masih bersikap hormat!"   Sambil menunjuk Tio Goan, Hian Ceng Tojin ber-kata: Taysu ini adalah pemimpin partai silat Ngo Bi bernama Tio Goan Taysu, Tio Goan mengangkat kedua tangannya seraya berkata: Tojin terlampau memuji!"   Lalu Hian Ceng Tojin menunjuk kepada hweeshio yang memegangi periuk tembaga, katanya.   "Taysu yang ibergenggaman periuk tembaga ini adalah kenalanku di kalangan Kang-ouw, dan salah satu dari empat pemimpin partai silat Ngo Bie."   Tio Ceng tertawa, lalu berkata dengan ejekannya.   "Kalian dari partai Kun Lun tidak menanya lagi segera mencegat dan menyerang kami dengan pedang-pedang, Ketika itu kau lupa bahwa kami adalah kenalan lama!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Hian Ceng Tojin tidak membantah ia tunjuk Tio Hui dan memperkenalkan lagi: Tio Hui Suthay ini adalah pemimpin ke empat dari partai Ngo Bi."   Tio Hui pun menyindir "Kalian telah mencegat dan menyerang kami Tetapi sekarang kau berlaku sangat ramah...."   Giok Cin Cu yang tak tahan dengan sindiran itu, membentak.   "Kau jangan salah paham, Jika kami telah bertempur karena terburu napsu, kau harus memberi maaf, tetapi tidak dengan menyindir!"   Tio Hui masih juga menyindir "Mungkin juga kau ingin menguji silat kami!"   Giok Cin Cu menjadi makin marah, ia cabut pedangnya dan menantang.   "Memang kami hendak menguji kalian, Ayo, kita bertempur sampai ada yang kalah!"   Tio Hui pun segera mencabut pedangnya siap menerima tantangan Tetapi Pek Yun Hui menghempaskan tangannya sambil membentak.   "Enyahlah kau!"   Hempasan tangan itu telah mendorong Tio Hui yang coba menangkis hembusan anginnya dengan pedangnya, segera dia merasakan seluruh tubuhnya gemetar, karena Pek Yun Hui terus mengirim jotosannya lagi dengan tangan kirinya, Tio Hui merasa hembusan angin dari jotosan itu lebih hebat daripada yang pertama.   ia terpaksa bertindak mundur, dan tak berani menangkis lagi.   Tio Goan mengirim jotosan dengan tangan kanannya, dan Tio Ceng menyerang dengan periuk tembaganya, sebetulnya Pek Yun Hui tidak ingin melukai Tio Hui.   ia hanya ingin memaksa lawan itu mundur Tapi ketika ia diserang oleh Tio Goan dan Tio Cengt ia terpaksa harus melawan, ia condongkan tubuhnya ke samping mengegosi jotosannya Tio Goan, dan menjotos ke arah periuk tembaganya Tio Ceng,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lalu terlihat periuk tembaga itu terjotos oleh hembusan angin dan jatuh ke tanah.   Jika Pek Yun Hui bermaksud membunuh, kesempatan itu ia dapat gunakan untuk mengirim jotosannya lagi sambil menendang lambungnya Tio Goan.   Pek Yun Hui tersenyum dan berkata.   "Tak usah kita lawan mereka, karena mereka bukan musuh-musuh kita, Aku berbuat demikian hanya dengan maksud mencegah pertempuran antara partai Kun Lun dan partai Ngo Bi."   Lalu ia hadapi Tio Goan dengan tenang ia menanyai "Apakah ketiga pemimpin ini datang ingin merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek? Mengapa harus bertempur melawan ketiga pemimpin dari partai Kun Lun?"   Tio Goan, yang telah mengetahui bahwa ia tak dapat menandingi gadis itu, segera mengangkat kedua tangannya menghaturkan hormat seraya berkata.   "Sebetulnya kami sedang mengejar seorang musuh, akan tetapi ketiga pemimpin partai Kun Lun tiba-tiba mencegat dan menyerang kami. Mengapa kami dicegat, kami tak mengerti Oleh karena itu, aku minta ketiga pemimpin partai Kun Lun memberi penjelasanku Dan ia menjadi terkejut ketika melihat Bee Kun Bu. Pada saat itu, Tio Ceng dan Tio Hui pun telah melihat Bee Kun Bu. Pada dua bulan yang Ialu, karena ingin menolong Souw Hui Hong, Bee Kun Bu telah menerobos masuk ke dalam kuil Ban Hut Si diwaktu malam, karenanya ia telah menanam benih dendam. ia tertangkap dan di-kurung di dalam kuil Ban Hut Si selama setengah bulan, Kemudian dengan mengambil kesempatan yang baik ia melarikan diri dengan menggunakan ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu (Langkah Ajaib), ia berhasil menerobos dari kepungan orang-orangnya kuil Ban Hut Si. Tapi ia kembali lagi setelah berselang tiga hari, dan telah bertempur melawan banyak jago-jago silat dari kuil Ban Hut Si, dan dengan bantuannya Giok Siu Sian Cu, ia telah melukai banyak murid-murid dari partai Ngo Bi. Tetapi Bee Kun Bu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   telah dikemplang oleh Sin Lee hweeshio dan telah menderita luka parah, dan Giok Siu Sian Cu yang hendak menolongnya pun telah dipukul oleh Tio Pan.   Untung sekali Souw Hui Hong telah membawa pemimpin-pemimpin cabang bendera merah, kuning dan putih dari partai Thian Liong, dan mereka berdua tertolong...   Ketika itu Bee Kun Bu betul-betul luka parah setelah melukai banyak murid-murid Ngo Bi, bahkan telah membunuh mati satu murid yang pandai, Seorang murid lain juga telah terbunuh oleh Giok SiuSian Cu.   Tio Pan Taysu telah ditawan oleh partai ThianLiong.   peristiwa tersebut belum pernah terjadi di dalam sejarah partai Ngo Bi, maka di matanya ketiga pemimpin partai Ngo Bi itu, Bee Kun Bu dianggap musuh besar, Dan ketika mereka menyaksikan dengan kepala mata sendiri bahwa Bee Kun Bu masih hidup, mereka menjadi heran bereampur gusar.   Bee Kun Bu segera berlutut di hadapan gurunya sambil berkata.   "Teecu memberi hormat kepada Suhu!"   Sambil tersenyum Hian Ceng Tojin berkata.   "Kau masih beruntung karena tidak tewas, Ada banyak urusan aku perlu menanya kau."   Ketika itu Lie Ceng Loan juga sudah menghampiri Giok Cin Cu dan ia segera berlutut di hadapannya seraya berkata.   "Suhu...."   Sudah berbulan-buIan ia menderita, dan pertemuan dengan gurunya itu sangat mengharukan maka ia menangis tersedu-sedu, Giok Cin Cu yang melihat pakaian muridnya yang kotor, rambutnya terurai dan darah di mu!utnya, mengangkatnya bangun dan menanya dengan cemas.   "Ayo! Lekas-lekas beritahukan siapa yang menghajar kau sampai demikian rupa?"    KANG ZUSI   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   http://cerita-silat.co.ce/   Lie Ceng Loan menggelengkan kepalanya dan menjawab "Tidak ada orang yang menghajar aku. Aku telah jatuh sehingga mulutku berdarah!"   Giok Cin Cu mengawasi Pek Yun Hui, dan Bee Kun Bu, tetapi ia tak menanya Iagi.   ia yang telah berpengalaman tak dapat didustai oleh Lie Ceng Loan, Dalam keadaan seperti itu, lebih baik ia tidak mendesak Tong Leng Tojin setelah melihat wajahnya Bee Kun Bu dan keadaannya Lie Ceng Loan juga menghampiri Hian Ceng Tojin dan menanya.   "Suheng, jika ada pertanyaan, lebih baik mereka ditanya nanti sebentar lagi,"   Maka Hian Ceng Tojin berkata sambil menyentuh pundaknya Bee Kun Bu.   "Kau lekas-lekas memberi hormat kepada kedua Susiokmu!"   Lalu Bee Kun Bu berlutut berturut-turut di hadapannya Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu.   Pek Yun Hui berdiri menghadap pemimpin partai Ngo Bi dengan di dampingi Na Siao Tiap, Melihat sikap yang adem dari Giok Cin Cu terhadap Bee Kun Bu.   Na Siao Tiap berkata seorang diri.   "Dia sebetulnya seorang yang baik, tapi mengapa dia sering-sering diperlakukan dengan adem oleh orang lain? Me-ngapa Susiok-susioknya pun perlakukan dia dengan adem pula?"   Ia melihat Bee Kun Bu bangkit lagi, dan tak menghiraukan sikap yang adem dari kedua Susioknya, Kemudian Hian Ceng Tojin membentak.   "Sebelum aku menyuruhnya, kau tak dapat berlalu dari sampingku!"   Bee Kun Bu membungkukkan tubuhnya seraya menjawab Teecu mentaati perintah Suhu,"   Dan berdiri di samping gurunya, Pereakapan antara Bee Kun Bu dan gurunya telah didengar oleh Pek Yun HuL ia segera mengerti akan kecurigaan guru, dan bibi serta paman gurunya terhadap Bee Kun Bu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lalu terlihat Hian Ceng Tojin menghampiri Tio Goan Taysu, dan setelah membungkukkan tubuh memberi hormat, ia berkata.   "Partai Ngo Bi dan partai Kun Lun sebetulnya tiada mempunyai dendam. Kami telah mencegat dan menyerang karena ingin menanya mengapa partai Ngo Bi melakukan keprukan dan penawanan, Kini ternyata Bee Kun Bu tidak binasa, dan akupun tak sudi mengorek-ngorek lagi soal tersebut sehingga kedua partai kita menjadi bermusuhan..."   Tio Hui mengejek.   "Muridmu telah tertolong jiwanya, tapi bagaimana perhitungannya terhadap muridmu rid kami yang luka dan tewas?"   Dengan terperanjat Hian Ceng Tojin menanya.   "Apakah murid-murid partai Ngo Bi dilukai atau dibunuh mati oleh murid partai kami?"   Sambil menuding Bee Kun Bu dengan pedangnya, Tio Hui nanya.   "Apakah kau telah membunuh mati orang-orangnya partai Ngo Bi?"   Dengan tegas Bee Kun Bu menjawab: Teecu dikerubuti oleh empat orang hweeshio, dan ketika Teecu terpukul dari belakang, Teecu berbalik dan menusuk seorang lawan."   Tio Hui mengejek.   "Dan tusukan itu telah menusuk dada dan tembus ke punggung sehingga orang itu tewas, Yang seorang lagi ditotok jalan darahnya oleh Giok Siu Sian Cu sehingga meninggal Dua korban dari partai Ngo Bi itu harus ada perhitungannya!"   Tong Leng Tojin menegur.   "O, jadinya partai Ngo Bi sengaja mencari lantaran untuk bermusuhan terhadap partai Kun Lun?"   Tio Goan membela Sumoynya dengan berkala.   "Se-bagai seorang pemimpin seharusnya mengurus segala sesuatu dengan menurut peraturan Murid partai Kun Lun telah menerobos masuk ke kuil Ban Hut Si untuk membantu seorang putri Thian Liong, Kami masih mem-perlakukan dia dengan lunak dengan hanya menawannya tidak membunuh    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mati, Tetapi dia telah melarikan diri, meskipun telah diberitahukan bahwa kami akan mengembalikan dia ke kuil di puncak Kim Teng Hong di pegunungan Kun Lun.   Dia sudah kabur Dan kamipun tidak menghiraukan lagi.   Tapi kemudian ternyata dia kembali pula dengan mengajak Giok Siu Sian Cu hanya untuk melukai dan membunuh dua murid kami.   Bagaimana pendapatmu apakah perbuatan yang demikian kejinya dapat dibiarkan? Dan yang lebih kejam lagi, dengan berserikat dengan partai Thian Liong, seorang pemimpin kami telah diculik...."   Sebetulnya peristiwa diculiknya Co Pan Toa-su oleh partai Thian Liong hanya diketahui oleh ketiga pemimpin Ngo Bi, dan karena soal itu adalah soal besar, partai Thian Liong pun tidak mempropagandakan, Di pihak Ngo Bi, mereka berusaha mengundang beberapa jago-jago silat untuk pergi ke markas besar partai Thian Liong di sebelah utara dari propinsi Kwiciu untuk menolong Tio Pan Toa-su dan membikin pembalasan Tong Leng Tojin mengerutkan kening, lalu menanya Bee Kun Bu.   "Apakah perkataannya Tio Goan Toa-su itu betuI?"   Teecu tak berani berdusta."   Jawab Bee Kun Bu.   "Peristiwa memang telah terjadi seperti demikian Hanya cara penuturannya agaknya diputar balikkan sehingga menjadi suatu fitnah."   "Jika demikian, kau harus menuturkan peristiwa itu."   Kata Tong Leng Tojin.   "Dan ingat bahwa peraturan partai kita sangat keras, Kau tak dapat memutar balikkan hal yang sebenarnya!"   Bee Kun Bu menjawab dengan hormat: Teecu tak berani berdusta, peristiwa itu terjadi karena Teecu ingin menolong Souw Hui Hong, puterinya Souw Peng Hai, pemimpin partai Thian Liong."   Pek Yun Hui yang khawatir bahwa Bee Kun Bu akan keliru dalam keterangannya sehingga ia melanggar peraturan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   partainya, berkata.   "Puncak Pek Yun Siat ini adalah tempat yang sulit, dan aku mohon kalian jangan membikin tempat ini menjadi kancah pembalasan dendam!"   Bee Kun Bu tersenyum, lalu memulai penuturannya.   "Ketika Teecu berada di dalam perjalanan kembali ke pegunungan Kun Lun dari pegunungan Koat Cong San, Teecu menjumpai empat orang hweeshio mengerubuti seorang gadis-"   Pang Siu Wie yang telah mengerti kekhawatirannya Pek Yun Hui talu campur bicara.   "Hm! perbuatan mengerubuti satu gadis itu sudah melanggar peraturan Bu Lim. Bee Siangkong tentu tak dapat membiarkan gadis itu dikerubuti oleh banyak orang!"   Ucapan itu membikin ketiga pemimpin partai Ngo Bi menjadi malu, Bee Kun Bu meneruskan Teecu tidak mengetahui bahwa empat orang hweeshio itu adalah murid-murid dari partai Ngo Bi, tetapi karena Teecu telah kenal Souw Hui Hong, Teecu lalu menasehatkan agar kedua belah pihak berhenti bertempur Tapi keempat orang hweeshio itu tidak gubris maksud Teecu, bahkan mereka memaki dan menanya Teecu murid dari partai silat mana yang berani campur tangan di dalam urusan partai Ngo Bi.,"   Tio Hui berkata.   "Souw siocia telah menggunakan senjata rahasianya melukai kedua murid kami, maka kami mengirim orang mengejar padanya, apakah itu tidak pantas?"   Setelah menunggu ucapannya Tio Hui selesai Bee Kun Bu meneruskan "MeskJpun Teecu dihina ketika itu.   Teecu masih dapat bersabar, dan Teecu hanya minta kepada mereka untuk melepaskan Souw Hui Hong, Tetapi mereka memaksa Teecu menemui pemimpin partai Ngo Bi.   Teecu pikir pemimpinpemimpin dari partai Ngo Bi terutama Tio Pan Taysu, tentunya seorang yang berjiwa besar, dan Teecu turut kehendak mereka.   Tetapi setelah tiba di kuil Ben Hut Si, Teecu hanya menjumpai Tio Hui Suthay yang segera mencaci maki Teecu,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dan kemudian bersama-sama Souw Hui Hong, Teecu dipenjarakan di dalam suatu kamar batu.   Teecu terpaksa mencabut pedang dan membikin perlawanan Dalam pertempuran itu Teecu melawan mereka, Tetapi akhirnya Teecu tertawan, dan dipenjarakan di dalam kamar batu itu selama setengah bulan.   Kemudian ketika seorang lweeshio membawa makanan ke dalam kamar itu, Teecu berhasil melarikan diri, Di perjalanan Teecu berjumpa agi dengan Souw Hui Hong yang memberitahukan bahwa Suhu telah datang ke kuil Bat Hut Si mencari Teecu.   Oleh karena itu, dengan hasrat menjumpai Suhu, Teecu lalu kembali pula ke kuil Ban Hut Si.   Tidak diduga, Giok Siu Sian Cu juga telah datang ke kuil Ban Hut Si.   Apakah Teecu telah berserikat dengan Giok Siu Sian Cu, Tio Ceng Taysu telah mengetahui, karena dia telah melihat dan mendengarnya dengan mata kepalanya sendiri, Ten-tang Souw Hui Hong membawa jago-jago silat partai Thian Liong ke kuil Bat Hut Si.   Teecu kurang jelas, karena ketika itu Teecu dan Giok Siu Sian Cu telah menderita luka parah dan tak sadarkan diri."   Tong Leng Tojin menegaskan lagi.   "Apakah penuturanmu itu betul semuanya?"   "Jika Teecu berdusta atau memutar balikkan persoalan Teecu rela dihukum!"   Jawab Bee Kun Bu. Lalu Tong Leng Tojin berpaling kepada ketiga pemimpin partai Ngo Bi dan berkata.   "Jika penuturan murid kami ada yang salah, aku harap kalian beri petunjuk!"   Tio Hui berkata.   "Penuturannya betul, Tapi bagaimanakah segala sesuatu demikian kebetulan Aku yakin dia telah berserikat dengan Giok Siu Sian Cu dan partai Thian Liong untuk menggempur kami!"   "Ucapanmu Suthay, terlampau sembrono."   Kata Hian Ceng Tojin.   "Soal muridku telah berserikat dengan partai Thian Liong untuk menggempur partai Ngo Bi belum terbukti, dan aku sendiri tak berani memastikan Tentang hubungannya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dengan Giok Siu Sian Cu, aku lebih tahu daripada kalian. Lagi pula ketika Giok Siu Sian Cu, melawan kalian, aku sendiri telah berada di pegunungan Ngo Bi dan telah menyaksikan dengan kepala mata sendiri."   "Hm! Jika kau telah tiba di pegunungan Ngo Bi, mengapa tidak terus pergi ke kuil Bat Hut Si? Jika kau datang ke kuil Bat Hut Si, mungkin kesalah pahaman kedua partai kita ini tak akan terjadi!"   Kata Tio Ceng. Tio Hui mengejek "Untuk membereskan soal salah paham itu hanya dapat terlaksana dengan mengambil dua jiwa dan murid partai Kun Lun!"   Hian Ceng Tojin tertawa gelak-gelak dan menjawab.   "Suthay betuI-betul sangat keterlaluan! Jika jiwa murid-murid partai Ngo Bi berharga, apakah jiwanya muridmu rid partai kami tak berharga? Murid kami telah me-lawan, belum tentu karena dia bersalah, tetapi karena dia terpaksa melakukan perlawanan!"   Ketika Tio Hui ingin membantahnya lagi, Pek Yun Hui yang sejak tadi tak campur bicara telah menjadi hilang sabar ia membentak.   "Sekarang sudah terang kalian bertiga datang ke puncak Pek Yun Siat untuk membalas dendam, Pemimpinpemimpin partai Kun Lun ini adalah tamu-tamuku dan tak dapat diganggu, Jika kalian masih keras kepa!a, boleh membikin perhitungan terhadap aku!"   Pang Siu Wie segera loncat maju, dan dengan memegang kantong yang berisi pasir beracun ia membentak.   "Hei! Kalian bertiga lekas-lekas enyah! Majikanku tak memberitahukan dua kali! Ayo lekas enyah! Tio Goan lalu mengawasi Tio Ceng dan Tio Hui dan berkata.   "Mari, kita berlalu dari sini!"   Tio Goan berpengalaman dan waspada, ia insyaf bahwa Pek Yun Hui bukan tandingan mereka,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ketiga pemimpin partai Kun Lun pun tak dapat berbuat lain, karena mereka telah mengerti dan mengetahui seluk beluknya salah paham itu.   Sejenak kemudian dari jauh terdengar suara jeritan seorang wanita dan suara bentakan-bentakan yang keras, Pek Yun Hui yang mempunyai pendengaran yang tajam segera dapat mengetahui bahwa suara jeritan itu adalah suaranya Souw Hui Hong, ia berpikir "Dia tak akan menjerit tanpa sebab!"   Ia menoleng ke arah suara jeritan itu, dan tampak di atas puncak di sebelah selatan beberapa bayangan orang sedang mengejar Na Siao Tiap yang memiliki ilmu silat lebih tinggi dan karena telah makan kura-kura Ban Lian Hwee Kui dapat melihat lebih nyata, ia berseru.   "Aneh, mengapa mereka bertempur sambil berlari-lari!"   Sejenak kemudian terlihat bayangan-bayangan itu berlariIari turun ke bawah, dan tak kelihatan lagi, Tiap moi, apakah orang yang berlari paling depan seorang wanita?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Betul! Dia berlari-lari dengan memegang senjata di tangannya."   Jawab Na Siao Tiap, Tetapi orang-orang di belakangnya bersenjata belum jelas mengejar-ngejar dia atau melindunginya."   "Wanita itu pasti Souw Hui Hong!"   Kata Pek Yun Hui.   "Kita harus menolong."   Lalu iapun lari ke jurusan tersebut Ketiga pemimpin partai Ngo Bi melihat sikap Pek Yun Hui juga turut lari di belakangnya Pek Yun Hui.   Ketiga pemimpin partai Kun Lun yang khawatir Pek Yun Hui seorang diri tak dapat meladeni musuh yang mungkin besar jumlahnya, juga turut lari di belakangnya.   Pek Yun Hui lari cepat sekali, dan sejenak kemudian setelah membelok di suatu lereng gunung, ia tak kelihatan lagi!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sebetulnya pegunungan itu sangat curam, dan di manamana hampir terlihat jurang-jurang dan puncak-puncak gunung yang curam, sedikit sekali jalan gunung yang ditempuh dengan mudah, Mereka yang mengikuti di belakangnya setelah tak mengetahui Pek Yun Hui lari ke jurusan mana, lalu berhenti Ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi setelah berunding antara mereka lalu mengambil jalan ke barat, tanpa mengucapkan sepatah kata kepada rombongan partai Kun Lun dan lain-lainnya.   Melihat sikap yang congkak itu, Na Siao Tiap membentak "Berhenti!"   Ia angkat tangannya, dan empat bujangnya segera loncat dan mencegat ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi itu.   Tio Goan Taysu melihat bahwa meskipun keempat bujang itu tidak bertubuh besar, akan tetapi gerak-geriknya yang lincah dan pesat sangat menakjubkan, ia belum mengetahui kepandaiannya Na Siao Tiap, ia hanya telah menyaksikan kelihayan Pek Yun Hui.   Kini Pek Yun Hui tidak ada di situ, ia anggap Na Siao Tiap itu seorang lawan yang remeh, ia lalu menghampiri Na Siao Tiap dan menegur.   "Siocia, apa maksudmu mencegat kami lagi?"   Na Siao Tiap menjawab dengan suara yang keras: Tadi Pek Cici menyuruh kalian berlalu, kalian seolah-olah sungkan berlalu, sekarang kalian harus menunggu sampai Pek Ciciku kembali, baru kalian dapat berlalu!"   Pang Siu Wie juga mengejek.   "Karena kalian dari tempat yang jauh telah datang ke pegunungan ini, jika berdiam lama sedikit, aku yakin tidak menjadi rintangan Tunggu sajalah sampai majikanku kembali Mungkin dia hendak berunding lagi dengan kalian! Tio Hui menjadi marah diejek demikian.   "Kami mau berlalu sekarang, siapapun tak dapat mencegatku!"   Lalu dengan pedang terhunus ia menusuk untuk membuka jalan,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tapi segera juga empat bujangnya Na Siao Tiap membentak sambil mengirim jotosan dari empat penjuru.   Jotosan-jotosan itu dilancarkan secepat kilat untuk menotok jalan darahnya lawan, Meskipun dengan pedang terhunus, Tio Hui tak dapat menangkis semua serangan itu, ia terpaksa meloncat mundur dua depa, Sambil tertawa Pang Siu Wie mengancam.   "Ha! Ha! Ha! Paling baik kalian jangan coba-coba melarikan diri. Pasir racunku ini dapat segera mengirim kalian ke akherat! Ha! Ha! Ha!" -ooo0oooMenolong Souw Hui Hong Tio Goan, salah seorang pemimpin-pemimpin partai silat Ngo Bi berbisik.   "Sumoy, kita harus bersabar sekarang kita tak dapat melawan merekah Tio Hui tarik kembali pedangnya, dan setelah mengawasi lawan lawan nya, lalu ia menyarungkan pedangnya, Na Siao Tiap mengawasi ketiga pemimpin dari partai silat Kun Lun yang agaknya sungkan berlalu, ia menghampiri Giok Cin Cu yang sedang memeluki Lie Ceng Loan. Terhadap gadis itu, sedikitpun ia tak merasa benci atau jemu, bahkan mengagumi kemurnian dan kesetiaan-nya, Ketika itu Bee Kun Bu berdiri dengan khidmat di belakang gurunya. Hian Ceng Tojin rupanya baru mengetahui bahwa muridnya, Bee Kun Bu, berdiri di belakangnya. ia menoleh ke belakang, dan mengawasi sejenak, lalu menghela napas, Tiba-tiba Na Siao Tiap berseru.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Pek Cici sudah kemba!i. Jika kalian ada urusan kalian dapat menanya dia!"   Semuanya menoleh kepada Pek Yun Hui yang mendatangi bersama seorang wanita muda yang mengenakan baju kurung, dan sedang dikejar oleh enam-tujuh orang!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Hian Ceng Tojin segera mencabut pedangnya.   "Kami dari partai silat Kun Lun telah berkali-kali menerima budi, Hari ini adalah kesempatan yang baik untuk membalas budi itu!"   Serunya, Setelah mendorong Lie Ceng Loan ke samping, Giok Cin Cu juga mencabut pedangnya sambil berkata kepada dirinya sendiri.   "Pek Siocia itu telah menolong jiwaku ketika aku kena racun, Hari ini aku harus menolong untuk membalas budinya...:"   Sebagai seorang yang sudah lanjut usianya dan telah berpengalaman, ia telah mengisyafi bahwa untuk kebahagiaan Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu, ia harus berusaha memisahkan mereka berdua dari Pek Yun Hui yang juga mencintai Bee Kun Bu.   Hian Ceng Tojin juga telah menginsyafi asmara antara pemuda dan pemudi itu, Hanya ia belum memperoleh jalan untuk memecahkan soal yang rumit itu, Bagi Tong Leng Tojin yang mencintai Giok Cin Cu dan yang menghormati Suhengnya, dia telah berkorban mengalah, dan telah tinggal berdiam di puncak Kim Teng Hong selama sepuluh tahun lebih menggantikan suhengnya mengurus segala urusan partai silat Kun Lun, Pada ketika itu, diapun menghunus pedangnya, siap sedia membantu Suheng dan Sumoynya, Meskipun Pek Yun Hui memiliki ilmu meringankan tubuh yang sangat tinggi, akan tetapi dengan menarik-menarik tangannya Souw Hui Hong, ia tak dapat berlari dengan pesat Lagipula orang-orang yang mengejar adalah jago-jago silat dari tingkat atas, Tiba-tiba Souw Hui Hong jatuh di tanah, dan segera terlihat cahaya terang berkelebat mengejar Pek Yun Hui! Secepat kilat Pek Yun Hui membalikkan tubuh dan melontarkan beberapa biji Hiancu, yang segera menggempur cahaya terang yang berkelebat mengejek Pek Yun Hui itu! Tapi orang yang mengejar telah mengurung.   Sambil menjerit Pek Yun Hui mengirim jotosan-jotosan ke kanan dan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ke kiri dan berhasil mendorong mundur beberapa lawanlawannya! Hian Ceng Tojin membentak.   "Kalian adalah jago-jago silat dan pemimpin-pemimpin dari partai-partai silat yang terkenal."   Hian Ceng Tojin membentak.   "Mengapa kalian tidak mentaati peraturan Kang-ouw dengan ber-kawan mengerubuti seorang wanita?"   Bentakannya itu ia barengi dengan satu tusukan yang dahsyat sehingga beberapa lawan tersebut terpaksa harus mundur Lalu ia berdiri dengan wajah beringas dan pedang terhunus menghalau di depannya Pek Yun Hui.   Sejenak kemudian, Pang Siu Wie, Na Siao Tiap dan keempat bujangnya pun meloncat maju, Ketika meloncat maju, pasir beracun di tangan kanannya ia sebar ke arah lawan-Iawannya.   Di bawah sinar bulan purnama pasir beracun itu mengepul dan beribu-ribu butir pasir menyerang lawantawan itu! Dengan menggunakan kesempatan itu, Pek Yun Hui mengangkat Souw Hui Hong dan dibawanya lari keluar dari kepungan.   Lalu terdengar suara orang mengejek.   "Hei! Kamu menggunakan senjata rahasia yang beracun!"   Dan ejekan itu dibarengi dengan hembusan angin yang keras, dan pasir beracun itu terdampar berbalik, Menampak akan hal itu, Pang Siu Wie segera berteriak Totiang dan lain-lainnya lekas mundur!"   Ia menjotos keluar kedua tinjunya dengan seluruh tenaga dalamnya dan berusaha menolak kembali pasir beracun itu! Tapi Hian Ceng Tojin tidak mundur Dengan pedangnya ia bertindak maju sambil memutar-mutar pedangnya menjaga diri dari serangan-serangan pasir beracun.   sekonyong-konyong terdengar suara jeritan yang nyaring dari Na Siao Tiap, dan terlihat ia terbang ke atas laksana awan terapung-apung di angkasa, Kedua tinjunya diayun ke depan dan ke belakang berkali-kali!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ia telah memahami dasar daripada ilmu Toa Pan Yo Hian Kong (ilmu ajaib mengerahkan hawa udara), dan dengan kedua tinjunya yang diayun ke depan dan ke belakang itu, ia sedang mengerahkan hawa udara, Segera terbukti ampuhnya ilmu tersebut.   Semua pasir beracun yang menyerang dapat dihembus oleh angin yang hebatnya seperti angin taufan, berbalik menyerang semua lawan-Iawannya, ilmu yang dahsyat dan ampuh itu bukan saja membikin ketiga pemimpin partai silat Kun Lun terpesona, bahkan Pek Yun Hui pun menjadi terperanjat! Jeritan-jeritan yang menyatakan sakit terdengar keluar dari lawan-lawan mereka, dan dengan kesempatan yang baik itu, Hian Ceng Tojin dan kawan ^kawannya mencari tempat yang aman.   sebetulnya ilmu Toa Pah Yo Hian Kong tersebut adalah ciptaan bersama dari Tian Ki Cin Jin dan San Im Shin Ni setelah mereka bertempur dengan hebatnya tetapi yang berakhir menjadi kawan.   Pihak lawan harus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menahan atau memukul kembali serangan angin yang terbit dari Toa Pan Yo Hian Kongnya Na Siao Tiap, sambil berusaha mengegos dan melarikan diri.   Setelah semua pasir beracun terjatuh di tanah, dan asap yang mengepul telah buyar, di bawah sinar bulan purnama, Bee Kun Bu dapat melihat bahwa orang-orang yang tadi mengejar Pek Yun Hui adalah Tu Wee Seng (pemimpin partai silat Hua San) dan To It Kang (saudara seperguruan nya) Teng Lee (pemimpin partai silat Siat San) dan kedua saudara seperguruannya yang bertubuh tinggi kurus dan berwajah kejam, dan seorang pendeta yang bersenjata pedang, Ketika melihat pendeta itu, Hian Ceng.Tojin terkejut ia berpikir.   "Orang itu sudah lama tinggal menyepi dan tidak terdengar lagi di kalangan Bu Lim. Mengapa dia sekarang berada di pegunungan Koat Cong San?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui telah membebaskan jalan-jalan darahnya Souw Hui Hong, dan setelah gadis itu siuman, ia berkata.   "Kau terlampau mengeluarkan tenaga, Kau harus beristirahat dulu! Jika kau ingin memberitahukan sesuatu kepadaku, nanti sebentar saja!" . Souw Hui Hong mengangguk dan memandang keadaan di sekitarnya, ia sudah tak bertenaga lagi, Tapi ketika melihat Bee Kun Bu, ia tersenyum, dan hatinya berdebar-debar. Pada saat itu, Tio Hui meloncat dan menyergap Souw Hui Hong! ia lelah menggunakan kesempatan ketika mereka sedang memperhatikan Tu Wee Seng dan kawan -kawannya untuk menyergap gadis itu, Untung Bee Kun Bu telah siap sedia, ia mengetahui bahwa ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi sangat membenci Souw Hui Hong, dan ia senantiasa mengawasi gerak-gerik mereka Maka ketika Tio Hui meloncat dan menyergap Souw Hui Hong, iapun secepat kilat segera mencegatnya, sebenarnya Bee Kun Bu tidak sekuat dan secepat Tio Hui, tapi karena ia telah siap sedia, maka dengan seluruh tenaga dalamnya, ia berhasil meloncat di depan Souw Hui Hong untuk menjotos sergapan Tio Hui dengan kedua tinjunya! Bee Kun Bu tak tahan menjaga sergapan yang dahsyat itu, ia terdorong mundur dan terjatuh. Pek Yun Hui, yang baru saja meninggalkan Souw Hui Hong untuk menghadapi Tu Wee Seng, telah merasakan anginnya sergapan di belakangnya itu, ia segera membalik tubuh dan menyerang Tio Hui. Tio Hui dan Tio Ceng sebetulnya ingin mencegah saudari seperguruannya menyergap Souw Hui Hong, tetapi mereka terlambat Dan ketika Tio Hui di serang oleh Pek Yun Hui, terpaksa mereka maju membantunya.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kejadian itu membikin keadaan menjadi kacau lagi.   Lie Ceng Loan meloncat dan menubruk Bee Kun Bu yang terdorong jatuh, Tu Wee Seng menjerit, dan secepat kilat menyerang Souw Hui Hong dengan toya bambunya.   serangan itu ditelan oleh Sia Yun Hong dan Teng Lee, dan dalam sekejap saja ketiga orang itu telah berada di dekat Souw Hui Hong, Ketika penyerang itu mempunyai maksud yang berlainan Ketika Sia Yun Hong meloncat dan tiba kembali di tanah, ia sengaja membentur pundak kanannya Tu Wee Seng.   Tu Wee Seng yang tidak menduga benturan dari kawannya itu telah terdorong ke pinggir Dengan kesempatan itu Sia Yun Hong mencengkeram lengan kanannya Souw Hui Hong, Tapi Tu Wee Seng yang terdorong itu menjadi mendongkol dengan toya bambu-nya ia mengemplang tangan yang mencengkeram lengan kanannya Souw Hui Hong! Sia Yun Hong yang memiliki ilmu silat yang tinggi dengan mudah mengelaki kemplangan itu, lalu menusuk dadanya Tu Wee Seng dengan pedangnya, Ketika itu Teng Lee dan ketiga pemimpin partai silat Kun Lun pun sudah datang, Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin menangkis dengan pedangnya masing-masing, dan Giok Cin Cu mengangkat Souw Hui Hong dibawanya mundur ke belakang Sia Yun Hong menarik pedangnya untuk melompat dan mengejar Giok Cin Cu.   Na Siao Tiap dan keempat bujangnya yang melihat kekacauan itu, telah menjadi bingung, tak tahu yang mana musuh dan yang mana kawan.   Harus diketahui bahwa Na Siao Tiap yang sudah lama tinggal terpencil di pegunungan, dan tak berpengalaman di kalangan Kang-ouw, tidak dapat mengetahui seluk beluknya peristiwa yang berlangsung itu,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ketika itu ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi telah bertempur melawan Pek Yun Hui yang berlanjut beberapa jurus, Melawan Pek Yun Hui itu, Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui harus berlari-lari dan meloncat ke kiri dan ke kanan, mereka tak memperoleh kesempatan menyerang, Pek Yun Hui pun sukar mengalahkan ketiga jago silat yang lihay itu, karena ia masih khawatir akan keselamatannya Souw Hui Hong, Pang Siu Wie berdiri menjagai Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   Hiara Ceng Tojin bertempur dengan Tu Wee Seng, Tong:lieng Tojin bertempur dengan Teng Lee.   To li Kang dan kedua Suteenya Teng Lee menanti kesempatan merebut Souw Hui Hong bila Sia Yun Hong berhasil merampasnya dari Giok Cin Cu.   Demikianlah semua jago-jago silat yang berpengalaman bertindak dengan penuh perhitungan kecuali Na Siao Tiap dan empat bujangnya yang masih hijau, sebetulnya dalam pertempuran itu, Giok Cin Cu berada dalam keadaan yang sangat berbahaya, karena ia yang sedang menjagai Souw Hui Hong harus bertempur melawan Sia Yun Hong, dan ia tak dapat melancarkan ilmu silat pedang Cun Hun Cap Ji Kiam Hoatnya, Bee Kun Bu telah sadar dari pusingnya, ia membuka kedua matanya, dan melihat keadaan atau pertempuran di sekitarnya.   Ketika ia melihat kedudukannya Giok Cin Cu, ia terkejut ia segera bangun dan mencabut pedangnya sambil lari maju, Tapi ia segera merasa kepalanya pusing dan ia terjatuh pula.   Tapi ia masih dapat memaksakan untuk berseru.   "Na Siocia, lekas bantu Susiok-ku!"   Ketika itu Na Siao Tiap dan keempat bujangnya hanya tengah memperhatikan pertempuran antara Pek Yun Hui dan ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi.   Setelah mendengar seruan dari Bee Kun Bu, ia melonjak ke atas dan menerkam Sia Yun Hong, Pada saat itu Sia Yun Hong telah mencurahkan seluruh tenaga dalamnya di atas pedangnya dengan maksud menyapu dan membikin terlepas pedangnya Giok Cin Cu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tiba-tiba ia merasa hembusan angin dan melihat bayangan putih menyambar ke arahnya.   Ia insyaf bahwa hembusan angin yang datang menyerang itu dapat menghancurkan tubuhnya, ia terkejut Secepat kilat ia meloncat mundur setombak iebih, Dan ketika ia mengawasi lagi, ia melihat Na Siao Tiap sudah berdiri di depan Giok Cin Cu, iapun tak mengerti mengapa gadis itu tersenyum seolaholah tidak berbuat apa-apa.   Empat bujangnya Na Siao Tiap dan Pang Siu Wie masih berdiri di tempatnya masing-masing.   Pek Yun Hui masih repot melayani ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi: Hian Ceng Tojin masih bertarung dengan Tu Wee Seng, dan Tong Leng Tojin melawan Teng Lee.   Sia Yun Hong berpikir "Hm! Mustahil gadis yang hanya baru berusia tujuh belas atau delapan belas tahun ini telah berani menggempur aku?"   Sia Yun Hong tidak melihat bahwa Na Siao Tiap tadi menghalau pasir beracunnya Pang Siu Wie, karena ia menduga perbuatan itu dilakukan oleh Pek Yun Hui. Oleh karena itu ia pandang ringan Na Siao Tiap, Lalu ia menegur.   "Apakah Siocia barusan menyerang aku dengan tenaga dalam?"   "Betul!"   Jawab Na Siao Tiap dengan ketus.   "Dan apa kau mau?"    Badai Laut Selatan Karya Kho Ping Hoo Saputangan Berdarah Karya Kho Ping Hoo Tiga Dara Pendekar Siauwlim Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini