Bangau Sakti 38
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 38
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Sia Yun Hong tertawa terbahak-bahak, dan mengumpulkan kembali tenaga dalamnya, Tapi baru saja ia hendak menyerang, tiba-tiba ia dengar suara gaduh di betakangnya, karena Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui sedang berlari mundur Mereka kena dipukul Pek Yun Hui. Tio Goan dan Tio Ceng yang telah terpukul telah menjadi pusing kepala, Pek Yun Hui tidak mengejar, ia meloncat ke samping Giok Cin Cu dan menanya Souw Hui Hong. "Apakah kau terluka?" Sambil tersenyum Souw Hui Hong menjawab: Tadi aku dibuat perebutan dan dikejar-kejar oleh mereka, lengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kananku telah kena terpukul sekarang aku merasa sakit sekali." Dengan cemas Pek Yun Hui berkata. "Di manakah lukanya?" Dan ia memeriksa pada lengan yang luka, Souw Hui Hong menjerit kesakitan dan keringat membasahi tubuhnya Giok Cin Cu merebahkan Souw Hui Hong di tanah, Dalam usahanya melindungi Souw Hui Hong, Giok Cin Cu telah mengeluarkan banyak tenaga, dan ia terkejut melihat wajahnya gadis itu yang menjadi pucat pasi! Di lain pihak sambil menjerit Sia Yun Hong menyerang Na Siao Tiap dengan seluruh tenaga dalamnya, Tapi dengan cepat sekali Na Siao Tiap meloncat ke atas dua tombak lebih tingginya, Dengan pakaian sutera birunya melambai-lambai laksana daun bunga terhembus angin di udara, tiba-tiba terlihat ia berbatik, dan seperti sebatang anak panah, ia meluncur ke bawah menerkam Sia Yun Hong! Kini Sia Yun Hong menyaksikan kelihayan gadis itu dengan kepala mata sendiri, ia terkejut, ia memutarkan pedangnya kencang-kencang melindungi diri sambil bertindak mundur beberapa langkah, Tapi empat bujangnya Na Siao Tiap tidak berdiri diam saja, Mereka lari menyerang, dan menghujaninya dengan jotosanjotosan, Seperti seekor kerbau gila, Sia Yun Hong menyapu, menyabet dan menusuk dengan pedangnya Lalu ia meraung seperti seekor harimau dan loncat melalui keempat bujangbujang itu untuk berlindung di belakang Pek Yun Hui. Giok Cin Cu mengertek gigi dan hendak menangkis tusukan pedang Sia Yun Hong, ketika Pek Yun Hui secepat kilat menotok dadanya Sia Yun Hong dengan kedua jari tangan kanannya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sia Yun Hong terdorong ke belakang dan jatuh terlentang dengan wajahnya berubah menjadi kehitam-hitaman dan tak bersuara lagi! Pedangnyapun terlepas dari cekalannya. "Angkatan tua tolong jagai Souw Siocia," Kata Pek Yun Hui kepada Giok Gn Cu. "Aku akan membunuh semua bangsatbangsat malam ini!" Lalu ia mengambil pedangnya Souw Hui Hong, menarik napas panjang dua kali, dan dengan kedua mata melotot ia hendak menyerang lawan-lawannya, justru pada saat itu Souw Hui Hong menjerit dengan susah payah. "Pek Cici! Awas...!" Pek Yun Hui menoleh ke belakang. Na Siao Tiap dan empat bujangnya yang sedang menyerang Sia Yun Hong lalu menghampiri Tu Wee Seng, karena mereka melihat Sia Yun Hong sudah dibikin tak berdaya oleh Pek Yun Hui. Tu Wee Seng yang sedang bertempur dengan Hian Ceng Tojin telah menggunakan ilmu toya Pwee-tiap-it Hut Mo Ciang Hoat (ilmu silat toya ajaib dengan delapan puluh satu perubahan). Hian Ceng Tojin pun telah menggunakan ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam Hoat Demikian serunya mereka bertempur sehingga hanya terdengar hembusan angin dari sabetan-sabetan pedang dan toya, dan terlihat cahaya berkelebatan dari sinar pedang! Meskipun Na Siao Tiap memiliki ilmu silat yang dahsyat akan tetapi ia tak berpengalaman, maka ia tak berani sembarangan menyerang, Tiba-tiba Tu Wee Seng menjerit, dan terlihat ia meloncat ke atas dan turun mengemplang Hian Ceng Tojin dengan toya bambunya, Kemplangan tersebut dilancarkan dengan jurus Tian Lee Pa Su (Kilat menyambar sebuah pohon), Jika lawannya coba menangkisnya, maka akan binasalah lawan itu! Tapi Hian Ceng Tojin bukannya anak kemarin dulu, Setelah ia meloncat ke samping, iapun meloncat ke atas dan menusuk lawannya dengan jurus Tian Long Cui Hie (Naga sakti mengejar ikan), KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Na Siao Tiap menyaksikan kedua jago silat itu bertempur dengan kagum, tetapi ia tak mengetahui harus bagaimana membantui Hian Ceng Tojin, Jika ia telah masuk dalam latihan, ilmu-ilmu yang tereatat di kitab Kui Goan Pit Cek ia dapat masuk dan membantu dengan mudah dan berhasil! Untuk sementara waktu ia berdiri tak berdaya. sejenak kemudian ia ingat akan suatu jurus To Im Kiat Yo (Mengikuti serangan menggempur lawan) yang tereatat di dalam kitab Kui Goan Pit Cek yakni dengan menggunakan tenaga musuh dapat menggempur musuh, Maka tanpa menunggu lagi, setelah ia mengumpulkan tenaga dalamnya, ia maju dan mendorong tubuhnya Tu Wee Seng ketika dia tiba lagi di atas tanah! -ooo0oooCo Hiong merampas kitab Kui Goan Pit Cek dengan akal busuk Jurus yang dilancarkan itu lihay sekali, Tu Wee Seng tidak menduga bahwa ia terdorong oleh suatu tenaga yang dahsyat ia terkejut, dan berdaya menahan tubuhnya yang terdorong itu, tapi tak tertahankan ia terus terdorong dan menyeruduk ke tubuhnya Teng Lee yang sedang sibuk melawan Tong Leng Tojin. Teng Lee terperanjat ia loncat ke samping meng-egosi Tong Leng Tojin dan berdaya menangkis serudukan Tu Wee Seng yang terdorong hebat itu. Bukan fnatn gusarnya ketika ia melihat Tu Wee Seng yang sedang mendatangi menyeruduk pada nya. "Hm! Pengkhianat! kau menyerang kawan!H pikirnya, Lalu dengan satu tinju ia menjotos dengan sekuat tenaganya "Tu Wee Seng lekas-iekas menangkis jotosan-jotosan kawannya. "Buk!" Terdengar dua tinju beradu dan keduaduanya terdorong ke belakang. Tu Wee Seng terdorong tujuhdelapan langkah ke belakang dan jatuh terlentang dengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ wajah yang pucat pasi! Teng Lee pun terdorong mundur tak dapat berdiri tegak lagi Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin yang berwatak luhur sungkan menggunakan kesempatan yang baik itu untuk membinasakan lawannya! Mereka menarik kembali pedangnya dan menyelidiki perubahan yang tiba-tiba terjadi itu! Segera suasana di sekitarnya menjadi sunyi senyap, Semua orang yang menyaksikan kejadian itu berdiri terpesona, Sejenak kemudian, To It Kang meloncat menghampiri Tu Wee Seng, dan kedua Suteenya Teng Lee menghampiri Teng Lee, yang setelah mulai sadar segera menelan dua butir pil obat Dan ketika ia melihat Tu Wee Seng jatuh terlentang, iapun menghampiri dan memberikan sebutir pil obat kepadanya seraya berkata. "Tu-heng, telan pil obat ini. Mungkin dapat menolong kau!" Seterimanya pil obat itu, Tu Wee Seng segera menelannya, Sejenak kemudian ia merasa lega dan ia berkata. "Pil obat itu betuI-betul mujarab, Aku menghaturkan banyak terima kasih kepada Teng-heng!" Teng Lee hanya tersenyum, dan ia mulai insyaf bahwa ia telah dikerjai oleh jago silat yang mungkin lebih lihay dari padanya atau Tu Wee Seng. Lagi pula ia telah melihat bahwa Pek Yun Hui sudah siap dengan pedang terhunus, jika ia tidak menolong Tu Wee Seng, ia khawatir ia tak dapat melawan Pek Yun Hui lagi tanpa dihantui Pek Yun Hui telah melihat bagaimana Na Siao Tiap telah menggunakan jurus To Im Kiat Yo, dan telah membikin kedua lawan itu tak berdaya, ia sangat mengagumi justru pada saat itu, Souw Hui Hong berkata. "Cka, aku telah berhasil mengambil kitab Kui Goan Pit Cek. Kata-katanya itu telah didengar oleh semua jago-jago silat yang segera memperhatikan kepadanya Bahkan Sia Yun KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hong yang telah ditotok oleh Pek Yun Hui membuka kedua matanya, Kitab Kui Goan Pit Cek itu telah mengambil banyak korban, Namun jago-jago silat tidak menjadi gentar karena itu, Mereka masih terus berdaya untuk memilikinya. Demikianlah kata-katanya Souw Hui Hong membikin Tu Wee Seng, Sia Yun Hong, To It Kang, kedua pemimpin partai Kun Lun (Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu) dan Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui datang mendekati Souw Hui Hong, Hanya Hian Ceng Tojin seorang yang tidak terpengaruh atau tertarik oleh kitab ajaib itu, Begitu juga Lie Ceng Loan yang menjagai Bee Kun Bu tidak menghiraukan kitab tersebut Pek Yun Hui menyambuti kitab Kui Goan Pit Cek itu dari Souw Hui Hong, dan segera disimpannya di dalam kantong di dadanya, Lalu ia mengawasi semua orang yang berdiri di sekitarnya, ia membentak. "Kalian tidak dapat maju lagi!" Meskipun ia seorang wanita, akan tetapi bentakannya itu telah berhasil membikin semua orang yang sedang mendekati berhenti. Tu Wee Seng memandang Teng Lee dan Sia Yun Hong sambil berkata: Teng-heng, Sia-heng, perjalanan kita, maupun jerih payah kita sia-sia belaka!" Ia ucapkan kata-kata itu dengan maksud memberi isyarat agar kawan-kawannya berusaha merampas kitab ajaib itu bersama-sama karena ia yakin bahwa ia sendiri tak dapat melawan Pek Yun Hut Dengan menyindir Teng Lee berkata. "Betul! Kita telah mengejar sampai di pegunungan ini. Dan kitab itu telah dirampas oleh orang Iain. Soal ini sangat memalukan kita, Sia Heng, bagaimana pendapatmu?" Sia Yun Hong, yang mengerahkan tenaga dalamnya untuk memulihkan tenaganya, menjawab sambil tersenyum. "Aku KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pun berpendapat demikian Kita menjadi malu jika kita lepas tangan sekarang!" Tetapi tiada seorangpun yang berani maju merampas kitab itu. Pek Yun Hui mengawasi mereka bertiga, lalu ia keluarkan kitab Kui Goan Pit Cek itu dan berjalan ke satu batu gunung yang agak besar ia taruh kitab Kui Goan Pit Cek itu di atas batu tersebut Dengan sikap yang tenang ia berkata. "Jika kalian ingin merampas kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini, mengapa tidak coba mengambilnya ?" Setelah mengucapkan tantangan itu, ia berdiri menghadapi meraka dengan pedang terhunus, semuanya bungkam! Mereka insyaf bahwa siapa saja yang berani mengambilnya dilabrak oleh Pek Yun Hui yang bertekad membunuh siapa saja yang berani coba mengambilnya! Suasana menjadi sunyi senyap untuk sementara wak-tu. Kemudian terdengar Hian CengTojin menghela nafas dan berkata. "Kalian lebih baik pulang ke tempat masing-masing, Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu selalu membawa sial! Lebih baik jangan hendak menaikinya!" Ia memperingatkan mereka karena ia telah melihat semua jago-jago silat telah berdiri mengitari gunung di mana kitabkitab Kui Goan Pit Cek itu ditaruh, dan peringatan itu ia ucapkan dengan setulus hati. Lalu Na Siao Tiap menghampiri batu gunung itu setelah melalui Teng Lee dan Tu Wee Seng, Sebelum mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, ia menanya. "Cici, apakah aku boleh mengambil kitab-kitab ini?" Justru pada saat itu Tu Wee Seng menyapu ketiga kitab Kui Goan Pit Cek itu dengan toya bambunya sambil berseru. "Jika kau boleh mengambilnya, orang lain pun mengambil juga!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tanpa menengok lagi, Na Siao Tiap melancarkan jotosanjotosannya, ia betul-betul kurang pengalaman ia bukannya merampas kitab-kitab dulu, sebaliknya ia melabrak Tu Wee Sengi Meski jotosan-jotosannya telah membikin Tu Wee Seng meloncat mundur, akan tetapi toya bambunya telah berhasil menyapu ketiga kitab tersebut Pek Yun Hui tidak meneruskan tusukan pedangnya, ia menangkap kitab-kitab yang di lempar oleh Teng Lee. Tapi embusan angin dan jotosannya Teng Lee tak dapat dielaki lagi oleh nya. ia terdampar mundur dua tombak jauhnya! Na Siao Tiap terkejut ia meloncat menghampiri begitu juga keempat bujangnya dan Pang Siu Wie, Hebat betul jotosan yang dilancarkan oleh Teng Lee sehingga Pek Yun Hui jatuh terduduk Harus diingat bahwa Pek Yun Hui telah bertempur melawan banyak musuh siang dan malam, ia sudah menjadi letih, Rupanya iapun telah terluka di dalam tubuhnya oleh jotosan Teng Lee yang sudah nekat itu, ia mengeluarkan darah dari mulutnya, Na Siao Tiap lekas-lekas mengambil sebutir pil obat merah dari kantong di dadanya, lalu dijejalkan ke dalam mulutnya Pek Yun Hui seraya berkata. "Cici, lekas-lekas telan pil obat ini. Pil ini dibuat oleh ibuku sendiri...." "Aku tidak apa-apa..." Jawab Pek Yun Hui sambil tersenyum. Segera ia merasa seluruh tubuhnya menjadi hangat setelah menelan pil obat itu, ia merasa segar dan bersemangat lagi ia berbangkit dan menyerahkan kitab-kitab Kut Goan Pit Cek itu yang terlempar ke arah Teng Lee! Teng Lee mengerti tipu muslihatnya Tu Wee Seng, ia buruburu menyanggapi ketiga kitab itu! Pek Yun Hui menjadi beringas, dan baru saja ia hendak menusuk Teng Lee dengan pedangnya, ketika empat bujangnya Na Siao Tiap berbareng menyergap Teng Lee. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kedua Suteenya Teng Lee telah siap sedia, mereka segera membantu dengan menyerang keempat bujangnya Na Siao Tiap. kesempatan yang baik itu digunakan oleh Teng Lee untuk meloncat delapan-sembilan kaki jauh-nya. "Berhenti!" Bentak Pek Yun Hui sambil mengejar dengan pedang terhunus, Terlihat bayangan putih dan berkelebatnya pedang mengejar Teng Lee Demikian cepatnya kejaran itu sehingga Sia Yun Hong melupakan kedudukannya dan berseru. "Sungguh lihay sekali ilmu itu! Seumur hidupku baru aku menyaksikan ilmu pedang yang selihay itu!" Untuk menolong jiwanya sendiri, Teng Lee lekas-lekas lempar kitab-kitab di tangannya dan berusaha menangkis dengan kedua tangannya Embusan jotosan dari kedua tinjunya berhasil menolong dirinya dari bahaya maut! Kepada Na Siao Tiap sambil berkata. "Moi-moi, terimalah kitab-kitab Kui Goan Pit Cek!" Baru saja Na Siao Tiap mengulurkan kedua tangannya untuk menerima kitab-kitab tersebut, tiba-tiba terdengar suara orang tertawa terbahak-bahak dan seru-nya. "Apakah kalian menghendaki buku-buku itu atau jiwanya oleh She Bee ini?" Suara itu membikin Pek Yun Hui terperanjat ia menoleh ke arah orang yang tertawa dan berseru itu, Dengan kedua mata melotot ia membentak. "Kau betuU betul bernyali besar! Kau berani datang kembali...." Semua orang menoleh ke arah orang itu yang bukan lain daripada Co Hiong yang sedang mencekal pergelangan tangan kanannya Bee Kun Bu dengan tangan fcirinya, dan siap menotok jalan darah di punggungnya Bee Kun Bu dengan jari-jari tangannya. "Betul! Aku berani datang kembaIi. jika kau berani menyerang aku, maka dia ini segera akan menjadi mayat!" Kata Co Hiong mengejek KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Semua orang diam terpaku, Mereka merasa heran dan tak mengetahui bila dan bagaimana Co Hiong datang, Tiba-tiba Hian Ceng Tojin membentak, dan secepat kilat ia meloncat dan menyerang Co Hiong dengan pedangnya, Tapi Co Hiong dengan cepat sekali bertindak ke belakangnya Bee Kun Bu yang digunakannya sebagai perisai ia mengancam. "Hei tua bangkai jangan coba main gila! Satu tindak lagi kau maju, aku pasti membinasakan dia ini!" Betul cepat Hian Ceng Tojin menyerang, tapi Co Hiong lebih cepat lagi, Hingga Hian Ceng Tojin terpaksa tidak berani menyerang lagi, ia mengawasi manusia jahanam itu dengan rupa yang benci, Souw Hui Hong berusaha dengan susah payah merangkak menghampiri Co Hiong sambil berteriak. "Le-paskan dia! Aku yang curi kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia!" Souw Hui Hong telah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menghampiri Co Hiong, dengan tak menghiraukan sakit yang diderita, ia merangkak atau merayap dengan rambutnya yang panjang terurai dan pakaiannya yang kotor dan bernoda darah! ia tak berbeda seperti seorang yang tidak beres pikirannya! Tapi Co Hiong yang kejam itu mengancam. "Ayo, mundur kau! Jika kau masih menghampiri aku bunuh mati kau!" "Aku tidak takut mati!" Berteriak Souw Hui Hong, dan ia terus merayap maju. Dengan tangan kanan mencekal leher bajunya Bee Kun Bu, Co Hiong menendang Souw Hui Hong, sehingga gadis itu terpental Pang Siu Wie lari menangkap tubuhnya Souw Hui Hong, Tendangan itu cukup keras, dan Pang Siu Wie terdampar mundur sambil menangkap dan memegang tubuhnya Souw Hui Hong yang seketika itu juga menjadi pingsan, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Na Siao Tiap memperhatikan bahwa Bee Kun Bu yang dicekal leher bajunya tidak berdaya seperti patung dengan kedua matanya terbelalak, ia segera mengetahui bahwa Bee Kun Bu telah ditotok ia berseru kepada Pek Yun Hui: Tek Cici berikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek kepadanya, Aku tak sudi jika Bee Siangkong dianiaya olehnya!" Pek Yun Hui mengawasi wajahnya Na Siao Tiap dengan membungkam. "Bee Siangkong adalah seorang yang berbudi dan baik hati, Aku tidak sampai hati melihat dia dianiaya!" Meratap Na Siao Tiap, Lalu Pek Yun Hui menghampiri Co Hiong, dan keempat bujangnya Na Siao Tiap menjaga Co Hiong dari belakang setelah diberi isyarat oleh majikannya. Ketika itu Giok Cin Cu juga telah membebaskan jalan darahnya Lie Ceng Loan yang telah ditotok oleh Co Hiong, Dengan pedang terhunus ia menghampiri Co Hiong, begitu juga Hian Ceng Tojin dan Tong Leng Tojin, Entah mengapa, Tu Wee Seng, Teng Lee, Sia Yun Hong dan ketiga pemimpin dari partai silat Ngo Bi juga mendekati dan mengurung Co Hiong, Mereka semua memperhatikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek di dalam tangannya Pek Yun Hui. Co Hiong dikurung oleh jago-jago silat, ia tak gentar ia mengawasi mereka dengan tangannya masih mencekal leher bajunya Bee Kun Bu. Setelah Pek Yun Hui hanya beberapa langkah jauhnya dari Co Hiong, ia berkata kepada Na Siao Tiap. "Tiap Moi-moi siapa saja yang berani maju lagi, kau bunuh mati saja!" Na Siao Tiap mengangguk, dan ia mengawasi semua orang, ia melihat To It Kang masih juga berjalan maju, Tanpa menegur lagi, ia mengirim jotosan ke tubuhnya To It Kang, Sia Yun Hong yang berpengalaman dan mengetahui kelihayan jotosan itu berteriak. "Sutee, lekas mundur!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ To It Kang segera meloncat mundur, demikianpun Sia Yun Hong dan Teng Lee, Na Siao Tiap terperanjat melihat akibat jotosannya, Kecuali ketiga pemimpin partai silat Kun Lun, semuanya sudah mundur, Lalu Pek Yun Hui memperingatkan Co Hiong. "Jika kau menganiaya Bee Kun Bu, jangan harap kau dapat berlalu dari sini dengan masih bernyawa!" Dengan menyengir Co Hiong menjawab. "Pek Siocia, aku minta kau jangan khawatir Aku hanya telah menotok dua jalan darahnya Bee Kun Bu sehingga dia tak berkutik seperti patung, lain ttdak!" Dengan gemas Pek Yun Hui lempar ketiga kitab Kid Goan Pit Cek di sampingnya Go Hiong seraya mem-bentak. "Ambillah buku-buku itu!" Co Hiong mengawasi semua orang di sekitarnya lalu mengambil kitab-kitab tersebut "Aku minta siocia mengantar aku keluar dari perangkap ini!" Katanya. "Hm!" Geram Pek Yun Hui dengan gemas. "Meskipun kau lari ke ujung langit, orang masih juga mengejar kau...." "Apakah Siocia tidak sudi mengantar aku?" Tanya Co Hiong mengancam Pek Yun Hui tak dapat berbuat lain, ia anggap jiwanya Bee Kun Bu lebih berharga daripada segala benda, ia menjawab. "Aku dapat mengantar kau keluar dari sini dengan mudah Tapi kau harus membebaskan totokanmu atas dirinya Bee Kun Bu!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Co Hiong tersenyum, Sambil mencekal pergelangan tangan kanannya Bee Kun Bu, ia membebaskan to-tokannya, Segera terlihat Bee Kun Bu berkelojotan, dan tiba-tiba secepat kilat ia berbalik dan menerkam Co Hiong, Tapi Co Hiong telah siap sedia, Dengan mudah ia mengegos, dan luputlah ia dari terkaman Satu tendangan ke lambung membikin Bee Kun Bu KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jatuh tersungkur! Keringat membasah di seluruh tubuhnya, tapi ia masih mencoba bangkit lagi. Na Siao Tiap menyaksikan tendangan itu menjerit. "Bee Siangkong! jangan bergerak! Dia telah menendang kau dengan ilmu Hut Siat Co Kut (menyumbat jalannya darah dan meremukkan tulang)! Makin kau bergerak makin hebat lukamu!" Memperingatkan Na Siao Tiap sambil mendekati Co Hiong. Co Hiong terkejut mendengar peringatan tersebut, karena hanya orang yang ilmu silatnya setinggi Kok Gie Hweeshio (gurunya yang ia telah dianiaya sampai binasa) dapat melihat ilmu tendangannya tadi Tapi ia yang keji dan busuk hatinya berlagak bersikap tenang, ia berkata kepada Pek Yun Hui. "Pek Siocia kau harus lekas-lekas mengantar aku keluar! Jika terlambat aku segera membunuh mati Bee Kun Bu, dan memusnahkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini!" Dengan beringas Pek Yun Hui mengawasi jahanam itu, ia tak dapat melampiaskan kebenciannya. Hian Ceng Tojin bertindak maju, dan berkata. "Soal mati atau hidup adalah soal remeh! Pek Siocia, ayo hajar manusia jahanam itu, dan jangan hiraukan jiwanya Bu-ji (Bee Kun Bu yang ia pandang seperti anak kandung)! Rampas kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek!" Na Siao Tiap yang sangat khawatir jiwanya Bee Kun Bu menghampiri Pek Yun Hui dan memohon. "Pek Cici, ayo kau antar jahanam itu keluar!" Pek Yun Hui menjadi serba salah. Jika kitab-kitab itu jatuh di tangan Co Hiong yang jahat, kejam dan busuk, maka makin banyak orang akan menjadi korbannya, Jika ia merampasnya kembali, maka tewaslah Bee Kun Bu. Akhirnya kasih sayang terhadap Bee Kun Bu memaksa ia mengangguk ia menghadapi Co Hiong dan berkata. "Ayo, ikut aku!" Tiba-tiba Lie Ceng Loan berseru. "Pek Cici, aku ikut!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui lalu tuntun Lie Ceng Loan, dan Co Hiong terus mencekal pergelangan tangannya Bee Kun Bu mengikuti Pek Yun Hui Na Siao Tiap mengikuti di belakangnya Co Hiong. Tu Wee Seng dan kawan-kawannya mengikuti di belakangnya Na Siao Tiap, Setelah mereka melalui dua tikungan lereng gunung, Co Hiong berjalan lebih cepat dan mengejar Pek Yun Hui. ia berkata kepada Pek Yun Hui. "Aku kini telah memenuhi janjiku, dan aku sekarang akan melepaskan Bee Kun Bu! Tapi lebih dahulu aku akan membawa dia sampai sepuluh tombak jauhnya dari kalian, baru aku lepaskan padanya." "Hm! siapakah yang pereaya kepada manusia sekeji dan sebusuk kau?" Kata Pek Yun Hui. -ooo0oooNa Siao Tiap menghajar Co Hiong "Jika aku melepaskan dia sekarang, beranikah kau menjamin bahwa tidak akan ada orang yang menghadang aku?" Kata Co Hiong. "Jika kau tidak berbuat curang, aku tentu tidak mengejar kau!" Kata Pek Yun Hui. Co Hiong tersenyum dan berkata. "Aku pereaya janjimu." Lalu secepat kilat ia dorong Bee Kun Bu ke arah Pek Yun Hui, dan loncat maju dua tombak lebih jauh nya! Pek Yun Hui menangkap tubuhnya Bee Kun Bu, tapi Na Siao Tiap telah meloncat mengejar Co Hiong, Dengan menghadapi Co Hiong ia mengancam. "Hei, bangsat! Apakah kau sekarang dapat lari lagi!" Co Hiong tidak menyahut, ia hanya mengirim jotosan Na Siao Tiap mengegos dengan mudah, dan menyodok dengan jari tangannya. Hembusan angin dari sodokan itu menyerang Co Hiong yang harus lekas-lekas meloncat mundur Co Hiong pernah membaca tentang ilmu Tan Cit Pa Siat (Telunjuk sakti menotok jalan darah) dari buku catatan San Im KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Shin Ni, akan tetapi ilmu itu harus dipelajari dan dipahaminya paling sedikit dua puluh tahun lamanya, ia tidak menyangka Na Siao Tiap yang berumur enam belas-tujuh belas tahun, telah dapat melancarkan serangan Tan Cit Pan Siat itu! ia tidak mengetahui bahwa Na Siao Tiap yang telah memahami ilmu Toa Pan Yo Hian Kong dan telah ingat diluar kepala semua catatan di dalam kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu telah dapat menggunakan ilmu tersebut dengan mudah dan pesat! Melihat Co Hiong berdiri tertegun, Na Siao Tiap membentak. "Apa yang kau awasi!" Dan ia menyerang lagi dengan jotosan-jotosannya. Dengan ilmu Gie Sing Hoan Wie (ilmu merubah bentuk dan memindahkan keletakan) Co Hiong berhasil mengelaki tiga jotosan yang dahsyat, dan iapun dapat membalas menyerang, Demikianlah mereka bertarung selama dua puluh jurus dengan Co Hiong sebagai pihak yang menyerang, Tapi tiaptiap serangan dapat diegosi oleh Na Siao Tiap yang belum berpengalaman melawan musuh yang sudah kawakan itu. Dan setelah pertarungan berlangsung sepuluh jurus lagi, rupanya Co Hiong tak berdaya menyerang lagi, karena ia telah mengeluarkan semua ke-pandaiannya, pertempuran itu telah menarik perhatian Tu Wee Seng dan kawan-kawannya, mereka mengagumi kepandaian gadis yang masih sangat muda itu. Harus diketahui bahwa Tu Wee Seng dan lain-lainnya adalah jago-jago silat yang telah banyak pengalaman dan kawakan dalam kalangan Bu Lim, tetapi mereka belum pernah melihat ilmu silat yang dimiliki oleh si gadis. Makin lama Co Hiong bertempur, makin jerih ia menjadi, karena ia insyaf bahwa ia tak dapat menandingi gadis itu. Untuk meloloskan diri, tiba-tiba ia menjotos dua kali dengan nekat seraya berteriak, lalu meloncat mundur satu tombak lebih! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tapi Na Siao Tiap tidak memberi kesempatan lawannya kabur iapun meloncat dan mengejar Co Hiong melontarkan lingkaran emasnya, tapi Na Siao Tiap mengebutkan kedua lengan bajunya memukul lingkaran emas dan mukanya Co Hiong yang segera memuntahkan darah dari mulutnya! Lie Ceng Loan berjingkrak kegirangan, dan berseru. "Cici, hayo hajar lagi! Orang itu kelewat jahat dan busuk!" Na Siao Tiap tersenyum, dan mengangkat tangannya memukul mukanya Co Hiong tanpa Co Hiong dapat berbuat sesuatu. Darah muncrat keluar lagi dari mulutnya manusia yang keji itu! Ketika Pek Yun Hui telah membebaskan totokan di tubuhnya Bee Kun Bu, dan sedang terpesona menyaksikan hajaran-hajaran yang diberikan oleh Na Siao Tiap kepada Co Hiong! Banyak sudah ilmu silat yang ia telah pelajari dari gurunya, tapi hajaran-hajaran yang me-lumpuhkan Co Hiong itu, ia baru sekarang dapat menyaksikannya untuk pertama kali ia telah melihat Na Siao Tiap menggunakan ilmu-ilmu silat To Im Kiat Yo (Menggunakan tenaga lawan menyerang lawan) Toa Pan Yo Hian Kong (ilmu tenaga dalam Sakti) dan Tan Cit Pa Siat (Telujuk Sakti menotok jalan darah), Tetapi kebutan lengan baju yang dilancarkan itu, ia tidak mengetahui dan belum pernah menyaksikan Co Hiong yang mendapat hajaran itu telah menjadi pusing kepalanya dan matanya berkunang-kunang, De-ngan melotot ia menegur Pek Yun Hui. "Kau telah bilang tidak akan merintangi aku! Mengapa kau tidak memegang janji?" "Aku berjanji bahwa aku tidak merintangi kau, tapi aku tidak menjamin keselamatanmu setelah kau turun dari pegunungan ini!" Jawab Pek Yun Hui. Co Hiong berkata dengan beringas. "Jika kalian masih juga menyerang aku, aku segera akan memusnahkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Semua jago-jago silat terkejut mendengar ancaman itu, mereka bertindak maju, Dengan mengangkat toya bambunya, Tu Wee Seng berkata, suaranya keras. "Kau tidak boleh memusnahkan kitab-kitab itu, jika kau ada maksud lain, kau dapat merundingkannya dulu!" Sia Yun Hong juga berkata. "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek adalah kitab-kitab yang berisi ilmu silat luar biasa, dan telah menjadi suatu mustika yang dibuat perebutan oleh jago-jago silat dari segala zaman, Tak mudahlah kau sembarangan memusnahkannya...!" Belum lagi ucapannya selesai, tiba-tiba entah dari mana datangnya, sekejap saja beberapa orang telah berada di dekat mereka! Semua orang menoleh dan memperhatikan orang-orang yang baru datang itu untuk segera menjadi terperanjat, karena pemimpin partai Thian Liong,Souw Peng Hai, dengan disertai kelima pemimpin cabang partainya dan keempat iblis dari propinsi Sucoan telah tiba! Dengan toya kayu yang berkepala naga, Souw Peng Hai berkata sambil tertawa. "Ha! Ha! Hai! Satu pertemuan yang ramai! Rupanya kalian telah tiba lebih dulu!" Lalu ia melihat mukanya Co Hiong yang sudah menjadi babak belur dan pakaiannya yang sudah bernoda darah, ia menanya dengan perasaan heran. "Hiong-ji! Mengapa kau? Apa itu di tanganmu?" Dengan susah payah Co Hiong menjawab. "Suhu datang tepat betul Teecu telah terdesak dan tak dapat lolos dari kepungan ini. Teecu ingin memusnahkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ini!" Pada saat itu, karena kedatangan yang tiba-tiba dari Souw Peng Hai dan orang-orangnya, semua orang berdiri terpaku, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Jika dimusnahkan oleh Co Hiong, bagaimanakah Pek Yun Hui harus menghadapi Souw Peng Hai? Latu Souw Peng Hai memutar-mutar toya kayunya di atas kepala segera keempat iblis dari propinsi Sucoan dan kelima pemimpin dari cabang-cabangnya mundur terpencar mengambil kedudukan masing-masing siap sedia menggempur. Souw Peng Hai berhenti memutar-mutar toya kayunya dan mengawasi semua orang di sekitarnya, lalu jalan menghampiri Co Hiong, Pada saat itu suasana menjadi sangat tegang, semua mereka diam tak bersuara, Siapa saja yang mulai bergebrak pasti terbit pertempuran yang maha dahsyat! Tiba-tiba dari tangannya Pek Yun Hui terbang tiga butir biji Hiancu yang menyerang secepat kilat tiga tempat di bagian atas tubuhnya Souw Peng Hai. Dan secepat kilat pula Souw Peng Hai menyapu ketiga biji Hiancu itu. Tidak pereuma ia menjadi pemimpin dari satu partai silat yang terbesar! jatuhnya biji-biji Hiancu itu disertai oleh suara menyambarnya arit yang datang menyambar itu, Tapi Souw Peng Hai menggunakan kesempatan ini untuk mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong, ia tidak menduga bahwa perbuatannya telah diduga oleh Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong yang segera meloncat dan menghalau nya. Lalu Kiok Goan Hoat dari cabang bendera hitam meloncat dan menyerang Tu Wee Seng, dan Ong Han Siong dari cabang bendera kuning menyerang Sia Yun Hong, Keempat orang itu adalah jago-jago silat yang memiliki ilmu silat yang tinggi Gerak-geriknya cepat sekali, seolah-oleh mereka tiba di atas tanah berbareng, Ong Han Siong dan Sia Yun Hong, begitu tiba di tanah, masing-masing mundur tiga langkah sebelumnya bergerak Tapi Kiok Goan Hoat kena dipukul oleh Tu Wee Seng, dan terdampar ke samping, ia yang terkenal dengan tinju bajanya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ setelah mengumpulkan tenaga dan semangatnya, maju lagi menghadapi lawannya, Pada saat ia menyerang lawannya Sia Yun Hong juga menyerang Ong Han Siong, dan pertarungan yang hebat segera terjadi! Souw Peng Hai lekas-lekas mendekati Co Hiong berbisik. "Hiong-ji lekas serahkan buku-buku Kui Goan Pit Cek kepadaku...." Co Hiong yang masih pusing kepala dan berkunangkunang matanya karena dihajar babak belur oleh Na Siao Tiap, tak dapat mendengar nyata kata-kata gurunya, ia menatap gurunya seperti orang yang hilang ingatan, Ketika itu Pek Yun Hui sedang melawan Ouw Lam Peng, dan Sia Yun Hong, Teng Lee, To It Kang, Tu Wee Seng harus melawan kelima pemimpin cabang partai silat Thian Liong yang dibantu keempat iblis dari propinsi Sucoan yang selalu mendampingi Souw Peng Hai yang ingin mengambil kitabkitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong, sekonyong-konyong Na Siao Tiap menjerit dan meloncat menyergap Souw Peng Hai, tapi Lo Toa dan Lo Ji, dua dari keempat iblis dari propinsi Sucoan juga meloncat mencegah ia! Tapi Na Siao Tiap dapat lolos dari sergapan kedua iblis itu dengan mementang kedua lengannya dengan tenaga dalam, kedua iblis itu terpukul dan jatuh terguling! Segera Lo Sam dan Lo Si loncat menggempur. Kesempatan ini digunakan oleh Lo Toa dan Lo Ji untuk bangun dan melancarkan siasat Su Siang Ceng Hoat (Siasat memasang perangkap) yang selalu berhasil me!ancarkannya jika menyerang musuh! Na Siao Tiap berhasil memukul jatuh Lo Sam dan Lo Si, dengan demikian ia telah berhasil memukul roboh keempat iblis yang lihay itu, perbuatan itu dilihat oleh Mo Lun yang segera mengejar dan memberitak. "Hei, anak kemarin dulu! Coba tinjuku ini!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hembusan angin dari tinju yang dilancarkan dari belakang telah dirasai oleh Na Siao Tiap, yang tanpa menoleh ke belakang lagi, meloncat ke depan mengikuti arah hembusan angin itu. Mo Lun terperanjat tinjunya yang lihay itu biasanya jika tidak memukul mati lawan, paling sedikit akan melukainya. Tapi gadis itu meloncat ke depan, seolah-olah tak terjadi apaapa. Ketika itu, Souw Peng Hai telah merampas kitab-kitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong, dan pada saat Na Siao Tiap tiba di hadapan Co Hiong, Souw Peng Hai telah meloncat mundur beberapa langkah, Na Siao Tiap mengebutkan lengan bajunya dan mengejar Souw Peng Hai. "Hai! ilmu apakah itu? Dia tidak merasai tinjunya Mo Lun, bahkan masih dapat mengejar aku!" Pikir Souw Peng Hai, terkejut Harus diketahui bahwa ilmu Kin Sheng Hui Heng (llmu terbang dengan meringankan tubuh) itu bersandar sematamata atas tenaga dalam disertai cara bernapas, Na Siao Tiap dapat melesat lebih pesat lagi dengan bantuan embusan angin dari tinjunya Mo Lun. ilmu Kin Sheng Hui Heng itu hanya dimiliki oleh satu atau dua jago silat. Lagi puIa pertempuran-pertempuran yang baru-baru terjadi itu telah memberikan Na Siao Tiap kesempatan untuk mempraktekkan ilmu-ilmu silat yang maha dahsyat dari kitabkitab Kui Goan Pit Cek. pepatah mengatakan "Anak menjangan yang baru keluar dari tempat pertapaan atau pengasingan tidak takut melawan siapapun!" Ketika itu ia yakin harus merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Ceknya, dan ia akan merebut nya dengan nekat! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Souw Peng Hai memutar-mutar toyanya menjaga diri. Na Siao Tiap terpaksa berhenti, dan menanti kesempatan menyerang lagi. Pada saat itu Pek Yun Hui sudah siap menggunakan ilmu Tian Kong Cit (telunjuk sakti), dan ketika melihat kitab-kitab Kui Goan Pit Cek sudah tiada di tangan Co Hiong, iapun loncat menyerang Souw Peng Hai. Yap Eng Ceng membentak dan menyambit dengan sebutir biji besi yang sama ampuh nya seperti arit tembaganya Ouw Lam Peng dan yang sangat dimalui di kalangan Kang-ouw. Pek Yun Hui terpaksa menjatuhkan dirinya mengelak sambitan biji besinya Yap Eng Ceng. justru pada saat Pek Yun Hui terhalangi, Mo Lun, Yap Eng Ceng dan Ouw Lam Peng sudah meloncat dan berdiri di sampingnya Souw Peng Hai, begitu juga keempat iblis dari propinsi Sucoan sudah lari melindungi Souw Peng Hai. Ong Han Siong telah membuka kipas bajanya dan Kiok Goan Hoat sudah memegang senjata martilnya mengawasi semua orang dengan beringas, Pek Yun Hui pernah bertempur melawan Souw Peng Hai di puncak Ngo Houw Leng di pegunungan Ngo Bi San, dan masing-masing harus mengakui kepandaiannya pihak lawan, Belum selang beberapa lama, iapun telah bertempur melawan beberapa pemimpin cabang partai-nya Souw Peng Hai, dan ia mengetahui bahwa mereka itu adalah jago-jago silat kelas satu, maka ia yakin ia tak dapat melawan mereka semua sekaligus, Begitu juga Tu Wee Seng, Sia Yun Hong, Teng Lee dan kawan-kawannya tidak berani berbuat apa-apa terhadap Souw Peng Hai yang disertai dengan lima pemimpin cabang partai nya dan empat pengawalnya, Mereka hanya mengharap agar Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap dapat menggempurnya, menanti jika kedua pihak sudah bertempur dan habis tenaga, mereka dapat memperoleh hasilnya tanpa banyak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengeluarkan tenaga, Dan dengan kesempatan itu, mereka baru ingin merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Suasana yang telah menjadi tegang itu dibuyarkan lagi oleh seruan Pang Siu Wie yang membawa Souw Hui Hong, diikuti oleh ketiga pemimpin partai Kun Lun, dan juga oleh ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi. Melihat Ong Han Siong, Ouw Lam Peng dan Yap Eng Ceng, ketiga pemimpin partai Ngo Bi tak dapat menahan amarahnya mereka lantas menyerang ketiga musuh lamanya itu, Tio Goan menyerang Ong Han Siong dengan goloknya, Tio Ceng mengangkat periuk tembaganya dan menubruk Yap Eng Ceng, karena di pegunungan Ngo Bi San ia pernah dilukai oleh senjata rahasianya Yap Eng Ceng sehingga betis kanannya ter-luka, dan baru sembuh setelah diobati beberapa hari. Melihat tubrukan yang nekat itu, Yap Eng Ceng tidak menangkis Ie mengegoskan diri, lalu menyabet dengan goloknya, Kedua senjata bentrok hebat sehingga memuncratkan lelatu api. Tio Hui menyerang dengan pedangnya, dan untuk sementara waktu ia berhasil mendesak lawannya yang hanya dapat menangkis serangan-serangannya itu. Tio Goan dan Ong Han Siong telah menggunakan tenaga dalamnya masing-masing dan bertempur dengan sengit Souw Peng Hai tidak berani membantu, karena ia harus menghadapi Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap, Dalam keadaan yang tegang itu, ia membentak. "Berhenti!" Suara yang ia keluarkan dengan tenaga dalam membisingkan telinga, dan ketiga pemimpin dari cabang partainya segera loncat mundur dan berhenti bertempur! Bahkan ketiga pemimpin partai Ngo Bi pun berhenti bertempur setelah mendengar bentakan yang seperti halilintar santarnya itu! Kemudian Souw Peng Hai tertawa besar seolah-oleh seekor naga meraung, dan gemanya riuh sekali! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tu Wee Seng membentak. "Hei, Souw Cong Piauw Tauw! Apakah yang kau tertawai? Apakah kau kira kau dapat lolos dengan membawa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek?" -ooo0oooKitab Kui Goan Pit Cek terebut oleh Souw Peng Hai Tu Wee Seng sengaja menyebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu untuk memperingatkan kawan-kawannya bahwa mereka datang hanya untuk kitab-kitab yang mujizat itu. sebetulnya ketika Sia Yun Hong berlalu dari pegunungan Tiam Cong San, ia juga bermaksud mencari Souw Peng Hai, pemimpin daripartai Thian Liong, untuk membalas dendam Nie Kwi Suteenya, Tetapi setelah melihat Souw Peng Hai memutar-mutar toyanya menangkis serangan, dan mendengar ia meraung seperti seekor naga, ia baru insyaf bahwa jerih payahnya melatih diri selama dua puluh tahun pereuma saja, ia yakin ia tak dapat melawan Souw Peng Hai. Maka bila ia diajak oleh Tu Wee Seng untuk bersamasama merebut kitab Kui Goan Pit Cek, ia juga berniat memperoleh bantuannya Tu Wee Seng menggempur Souw Peng Hai bila perlu, Untuk menyatakan dukungannya terhadap Tu Wee Seng, iapun berkata: Tu Heng telah bicara betul! sekarang pemimpin-pemimpin dari partai-partai silat Hua San, Ngo Bi, Kun Lun, Siat San dan Tiam Cong sudah berada di sini. Jika kita biarkan pemimpin partai silatThianUong mengambil kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, dimanakah kita harus menutupi muka jika diejek oleh orangorang di kalangan Bu Lim?" Ia sengaja menyebut-nyebut nama-nama dari kelima partai silat itu dengan maksud menggabungkan kelima partai silat itu untuk bersama-sama menggempur partai Thian Long yang juga telah datang ke tempat itu dengan semua pemimpinpemimpin cabang partai sifatnya, Ke-mudian, jika kitab-kitab tersebut telah terlepas dari tangannya Souw Peng Hai, ia yakin ia dapat menggempur pemimpin-pemimpin partai silat lainnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah berkata demikian, ia mengawasi kedua kawan nya, Tu Wee Seng dan Teng Lee. Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai silat Ngo Bi paling benci partai silat Thian Liong, dan ucapan Sia Yun Hong itu telah menambah marahnya mereka, seoIah-oleh bensin dituang di atas api! Dan mereka berkata berbareng. "Kata-kata Sia Toheng beluI! Partai Tian Liong yang baru menjadi makmur selalu memandang remeh partai-partai silat Iainnya...." Jago-jago silat lain yang tidak mengetahui dendam apakah yang dipunyai partai silat Ngo Bi terhadap partai silat Thian Liong segera mengawasi mereka bertiga! kemudian Tio Goan berkata lagi. "Kami dari partai silat Ngo Bi tidak tamak, dan kami sebetulnya tidak bermaksud merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cok itu, namun kami tidak sudi melihat kitab-kitab tersebut jatuh di dalam tangannya partai Thian Liong, karena mereka dapat membahayakan orangorang dari kalangan Bu Lim, Jika kami tidak berbuat apa-apa terhadap dirampasnya kitab-kitab mujizat itu, pasti akan disesali oleh jago-jago silat lain dan angkatan muda di kemudian hari, Tidak perduli siapa saja yang mulai merebut, kami dari partai silat Ngo Bi tentu akan membantunya, karena kamipun merasa bertanggung jawab!" Tu Wee Seng tersenyum dan menanya. "Taysu adalah pemimpin pertama dari partai silat Ngo Bi, apakah tak akan menyesal?" "Aku sudah berusia lanjut, aku tak takut mati!" Jawab Tio Goan. "Seumur hidupku, aku senantiasa mentaati janji." "Kata-kata Taysu aku pereaya penuh, Tu-heng janganlah bereuriga lagi!" "Hei, kalian semuanya berwatak rendah, Toa suhengku belum pernah mengingkari janji!" Kata Tio Hui agak gusar karena orang mencurigai suhengnya, Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Maaf, harap partai silat Ngo Bi tidak taruh di hati akan pertanyaan-pertanyaan kami," Kata Teng Lee. Semua pereakapan itu telah didengar jelas oleh Souw Peng Hai, ia tidak takut menghadapi kelima partai silat itu, ia hanya agak gentar menghadapi Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap yang kelihayannya ia telah saksikan dengan kepala mata sendiri, Pada saat itu, ia memikirkan jalan untuk meloloskan diri dengan membawa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu. Apabila ia masukkan kitab-kitab itu ke dalam sakunya, maka ia segera akan diserang oleh mereka semua, ia terus memegangi kitab-kitab itu di tangan sambil mengawasi gerakgerik lawan-lawannya! Dengan tenang Ong Han Siong menghampirinya dan berbisik. "Di belakang lereng gunung di sebelah barat terdapat hutan pohon-pohon yang lebat dan gelap, Kita lebih baik menerjang lari ke dalam hutan itu, dan kemudian kita dapat menggempur lawan-Iawan kita dengan senjata-senjata rahasia." Justru pada saat itu, Souw Peng Hai tampak puteri-nya, Souw Hui Hong yang dipondong oleh Pang Siu Wie. ia pun memperhatikan keadaan puterinya, yang wajahnya pucat pasi, kedua matanya tertutup, rambutnya terurai, pakaiannya kotor dan bernoda darah, ia yakin bahwa puterinya itu terluka parah! Tapi Ong Han Siong tidak memperhatikan itu. Dengan menghadapi Tio Goan ia mengejek. "Tio Goan Taysu, jika kau berani melukai seorang murid dari partai silat kami, jangan mempersalahkan bahwa aku Ong Han Siong seorang yang kejam!" Ejekan itu, terhadap orang yang tak mengetahui selukbeluknya, merupakan serupa teka-tekij tetapi terhadap Tio Goan, ejekan itu segera membikin Tio Goan menjadi berubah wajahnya, Souw Peng Hai berpikir "Urusan sekarang ini tak dapat segera dibereskan Meskipun aku lepaskan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, aku tak dapat menjamin keselamatan puteriku!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kasih sayangnya terhadap puterinya segera timbul Untuk sementara ia menjadi gelisah dan bersangsi, Apakah ia harus menolong puterinya, atau membela kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu? Justru pada saat itu terlihat Tu Wee Seng meloncat dan menyergap Pang Siu Wie yang sedang memondong Souw Hui Hong! Tu Wee Seng telah memperhatikan kegelisahannya Souw Peng Hai, maka ia menerkam Pang Siu Wie untuk merebut Souw Hui Hong agar dijadikan sandera penukaran dengan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, Dengan toya di tangan kanan ia menotok jalan darahnya Pang Siu Wie, dan tangan kirinya menjambret tubuhnya Souw Hui Hong, Pang Siu Wie tidak menduga akan sergapan itu, ia kena ditotok dan hanya dapat melangkah mundur beberapa tindale ia luput dari totokan maut, tetapi ia tak dapat melindungi Souw Hui Rong. Tu Wee Seng sangat gembira berhasil merebut Souw Hui Hong, tetapi ia segera merasa ujung pedang di-tonjokkan di pundak kirinya, ia menoleh dan melihat Hian Ceng Tojin yang siap menusuk pundaknya itu. ia menjadi gusar dan menegur Toheng, apakah artinya ini?" Tu Heng adalah pemimpin suatu partai silat yang terkenal, mengapa menggunakan tipu muslihat yang keji ini menyergap seorang gadis yang telah pingsan dan tak berdaya? jika kau tidak melepas kan nya, aku terpaksa menebas putus lenganmu!" Jawab Hian Ceng Tojin, Tu Wee Seng terpaksa melepaskan Souw Hui Hong yang segera dipegang lagi oleh Pang Siu Wie. "To Heng adalah seorang yang termasuk salah satu dari kesembilan partai silat yang menentang partai silat Thian Liong, mengapa sekarang membantu partai silat |Thian Liong? Apakah tidak khawatir jika partai silat Hua San menjadi musuh?" Kata Tu Wee Seng agak meng-ancam. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hian Ceng Tojin menarik kembali pedangnya, dan berkata. "Jika partai silat Thian Liong bermaksud menghina kesembilan partai silat lain, partai silat Kun Lun tentu akan membantu kesembilan partai itu. Tetapi Tu Heng telah menggunakan akal tipu yang keji terhadap gadis yang sudah tak berdaya ini!" Tanpa menjawab lagi Tu Wee Seng menyerang Hian Ceng Toj in dengan toya bambunya, Tapi Hian Ceng Tojin dengan cepat menangkisnya, Kedua belah pihak menggunakan seluruh kekuatannya untuk membunuh Iawan-nya, Pang Siu Wie sudah cepat-cepat membawa Souw Hui Hong ke tempat yang lebih aman Souw Peng Hai menyaksikan dengan kepala mata sendiri bagaimana Hian Ceng Tojin menolong puterinya, ia sangat berterima kasih, Tetapi karena wataknya yang congkak, ia tidak segera menyatakan perasaannya itu, Pada ketika itu, Co Hiong pun sudah dapat memulihkan tenaganya dengan mengerahkan tenaga da!am-nya, hanya mukanya yang masih kelihatan babak belur dan bengkak, ia membuka kedua matanya dan memperhatikan keadaan di sekitarnya, ia melihat bahwa orang-orangnya partai Thian Liong telah dikurung oleh jago-jago silat, dan Souw Peng Hai berada di tengah. ia yang banyak tipu muslihatnya berlagak masih belum sadar, tapi sebetulnya ia sedang mencari jalan untuk melarikan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Sia Yun Hong menjadi kecewa setelah melihat Tu Wee Seng gagal, tetapi ia tak berani menyerang, Hanya dengan pedang terhunus, ia membentak. "Jika kali ini kita tidak membasmi orang-orang partai silat Thian Liong, maka sembilan partai-partai silat lainnya tak dapat tempat lagi di kemudian hari!" Dan ia terus menyerang Souw Peng Hai. Ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi yang sangat benci kepada partai silat Thian Liong juga segera menyerang, serangan yang datang dari empt jago-jago silat itu cepat sekali, tapi Souw Peng Hai yang sudah biasa dikerubuti segera memutar-mutar toyanya dengan tangan kanannya dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tangan kirinya masih memegang erat-erat kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Ketiga pemimpin partai silat Kun Lun tidak membantu Mereka hanya menonton Sia Yun Hong dan ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi menyerang Souw Peng Hai. Tapi orangorangnya partai silat Thian Liong segera menyambut mereka yang menyerang Souw Peng Hai itu. pemimpin cabang bendera kuning Ong Han Siong melawan Sia Yun Hong, dan keempat iblis dari propinsi Sucoan segera mengatur siasat Su Siang Ceng Hoat melawan ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi. Ouw Lam Peng dengan sepasang arit di tangan kiri dan kanan, Yap Eng Ceng dengan biji bajanya, dan Mo Lun yang air mukanya berwarna kuning sedang mengumpulkan tenaga dalamnya untuk menyerang dengan tinju Ngo Tok Shin Ciangnya (Tinju sakti yang beracun), semuanya menanti lowongan melakukan serangan yang menentukan Tu Wee Seng dan Suteenya To li Kang, Teng Lee dan kedua Suteenya Tio Hoa dan Tio Lok juga telah siap sedia menanti kesempatan merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, Pek Yun Hui menyaksikan pertempuran yang dahsyat itu ia berbisik kepada Na Siao Tiap. "Moi-moi, jangan turun tangan dulu, Kita tunggu sampai mereka bertempur sehingga letih, baru kita merebut kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek." Na Siao Tiap yang asyik menyaksikan para jago silat bertempur itu tidak mendengar jelas bisikan Pek Yun Hui. Lagi pula ia sedang berusaha mengingati jurus-jurus yang ampuh untuk segera digunakan untuk merebut kembali kitab-kitab itu. ia yakin bahwa ia dapat meng-egosi atau mengelaki tiap-tiap serangan yang dilancarkan oleh para jago silat itu, dan ia yakin pula bahwa ia dapat dengan mudah mendesak lawannya jika ia yang bertempur Harus diketahui bahwa catatan-catatan yang disusun oleh Ti Kian Cin Jin bersamasama San Im Shi Ni tidak hanya menjelaskan ilmu-ilmu silat pedang, tinju atau senjata lainnya, juga berisi semua ilmu-ilmu KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ silat yang ampuh dan lihay, disamping ilmu-ilmu tersebut telah dipahami oleh Na Siao Tiap, Biasanya ia tak dapat mempraktekkan ilmu-ilmu yang ia telah pahami, tetapi dalam beberapa hari belakangan ini, karena terpaksa berkelahi, ia telah menggunakan beberapa ilmu-ilmu yang ampuh itu dengan berhasil, Dengan menyaksikan pertempuran dari beberapa jago-jago silat itu, ia pun telah belajar banyak, Pek Yun Hui segera mengetahui sikapnya, maka ia pun tak menegur lagi, Tetapi ketika ia menoleh ke arah Bee Kun Bu yang mengawasi Souw Hui Hong dengan perasaan kasihan, ia menjadi cemas dan cemburu, Baru saja ia ingin menotok jalan darahnya Souw Hui Hong, tiba-tiba Lie Ceng Loan berseru. "Pek Cici, apakah lukanya Bu Koko bisa sembuh?" Sebetulnya, setelah Pek Yun Hui membebaskan totokannya Co Hiongdi tubuhnya Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan terus menerus menjaga dan melindunginya, ia tak gubris keadaan atau kejadian di sekitarnya. Dan ketika Bee Kun Bu membuka kedua matanya lebar-Iebar mengawasi Souw Hui Hong, ia merasa heran, dan menanya kepada Pek Yun Hui. Meskipun suaranya lemah lembut, tetapi bagi Pek Yun Hui seperti juga petir menyambar ia terkejut dan menyalahkan dirinya sendiri. "Hai, hampir saja aku bertindak keliru, Baiknya ada Lie Moi-moi yang memperingatkan aku. Mengapa aku harus bereemburu? Bukankah Bee Kun Bu hanya mencintai Li Moimoi?" Atas pertanyaannya Lie Ceng Loan ia menjawab. "Aku telah membebaskan jalan darah nya, dan aku yakin dia akan segera pulih kekuatannya." Lalu ia meloncat menghampiri Pang Siu Wie dan menanya. "Bagaimanakah keadaan nya ?" Pang Siu Wie menghela napas dan menjawab. "Dia terluka parah, dan sampai sekarang dia belum sadar dari pingsan nya!" Pek Yun Hui mengawasi wajahnya gadis yang pingsan itu dan berkata. "Kini kitab-kitab Kui Goan Pit Cek berada di tangan ayahnya, Semua orang sekarang bertempur untuk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ merebut kitab-kitab itu, sebetulnya sebagai ayah, dia harus lebih mementingkan keselamatan atau jiwa puterinya, Lukanya Souw Hui Hong betuI-betuI hebat, tak mungkin dia dapat lolos sembuh, jika aku sekarang menyadarkan dia, aku hanya membikin merasakan nyeri nya. Kau harus baik-baik menjagal dan melindunginya, tak usah perdulikan soal lain, jaga baik-baik jangan sampai orang merampas dia untuk ditukar dengan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek!" Pang Siu Wie mengangguk, dan ia merasa heran mengapa tiba-tiba majikannya menaruh perhatian besar kepada Souw Hui Hong, ia tak berani menanya, ia hanya menjawab. "Baik, Harap Pek Siocia jangan khawatir Aku cuma menjagainya!" Pek Yun Hui tersenyum, Suatu senyuman terpaksa yang hanya untuk menghilangkan kekhawatirannya! Lalu ia memperhatikan keadaan di sekitarnya, dan ia terperanjat ketika melihat Co Hiong sedang menatap kepadanya dengan sorot penuh birahi! "Hm! Manusia jahanam!" Kata ia seorang diri. "Kau sudah dekat mati, tapi masih juga bersikap kurang ajar!" Pada saat itu terdengar Souw Peng Hai membentak, dan Tu Wee Seng pun berseru. Ketika itu Pek Yun Hui menyaksikan Souw Peng Hai dengan toya di tangan kanannya membuka jalan menuju ke arah barat, dan Ouw Lam Peng, Yap Eng Ceng, Kiok Goan Hoat dan Mo Lun melindungi padanya, Ong Han Siong dan keempat iblis juga mengikuti sambil melawan musuhmusuhnya, Di pihak partai Hua San terlihat To It Kang sedang berbaring dengan kedua matanya tertutup, Rupanya ia telah terluka! Setelah melihat Hian Ceng Tojin menolong puterinya dan mencaci maki Tu Wee Seng, Souw Peng Hai sudah sangat mengagumi pemimpin partai silat Kun Lun itu, dan ia telah bertekad untuk membalas budi bi!a ada kesempatan ia pun KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ bertekad akan memberitahukan orang-orangnya untuk membalas budi kasih itu, bukan saja terhadap Hian Ceng Tojin, tetapi terhadap semua orang-orangnya partai silat Kun Lun. Tapi ketika melihat Pek Yun Hui berdiri dekat puterinya, ia berpikir "Apa-kah jago silat wanita itu juga ingin menawan puteriku sebagai sandera?" Pikirannya itu sangat keliru, Pek Yun Hui tidak bermaksud menganiaya Souw Hui Hong, bahkan ingin menolongnya. Souw Peng Hai bukan saja lebih pandai dalam ilmu silat, tetapi juga lebih pintar mencari siasat Dan sejenak kemudian, ia pun dapat melihat bahwa Pek Yun Hui tidak bermaksud mencelakakan puterinya, Dengan kepereayaan itu, ia menyerukan kepada orang-orangnya: Terjang terus, dan kita menuju ke sebelah barat!" Semua pemimpin-pemimpin cabang partainya memiliki ilmu silat yang tinggi, dan pintar cerdas, Setelah mengetahui kitab-kitab Kui Goan Pit Cek di tangan Souw Peng Hai yang sangat mencintai puterinya, dan Ong Han Siong berani menyarankan untuk menerobos keluar dari kepungan musuh, maka ketika mendengar perintah untuk menerjang keluar, mereka bertempur membuka jalan dengan gembira sekali, Terlihat kipas bajanya Ong Han Siong berkelebat ke kanan ke kiri seperti seekor kupu-kupu beterbangan menyerang musuh-musuhnya, dan keempat iblis dari propinsi Sucoan melancarkan siasat Su Siang Ceng Hoat-nya membingungkan lawan, Hanya mereka tak dapat melakukan seranganserangan dengan cepat karena mereka telah kena dipukul oleh Na Siao Tiap. To It Kang meskipun telah terluka, lalu meloncat menyerang Souw Peng Hai yang berusaha menerobos keluar, Tapi Souw Peng Hai mengemplang dengan toya-nya, terpaksa Tjb It Kang meloncat mundur lagi, Souw Peng Hai mengejar dan menjotos punggungnya sehingga dia jatuh tersungkur Untung Tu Wee Seng keburu datang menyodok KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dengan toya bambunya, Souw Peng Hai menarik kembali toyanya, dan menyabet toya bam-bunya Tu Wee Seng yang datang menyodok itu. Tu Wee Seng mengegos ke samping untuk terus menyapu kedua kaki lawannya, Souw Peng Hai meloncat ke atas dan mengemplang kepalanya Tu Wee Seng ketika ia turun ke tanah, Ketika di puncak Ngo Houw Leng karena urusan merebut kura sakti Ban Lian Hwe Kwi, dan ia telah mengetahui tenaga Souw Peng Hai, ia tak berani menangkis kempalangan itu, ia terpaksa meloncat mundur lagi, Teng Lee ingin membantu, tetapi ia jeri kalau ketiga pemimpin partai silat Kun Lun datang membantu. Keris Maut Karya Kho Ping Hoo Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo