Bangau Sakti 43
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 43
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Dengan senyuman yang sedih Lie Ceng Loan menjawab pula. "Akupun tidak mengetahui sebab musabab-nya. Dia menyuruh aku berlalu, Aku hanya menuruti kehendaknya, karena aku tidak mau melukakan hatinya!" "Ha!" Kata Liong Giok Pin. "Memang kebanyakan pria tak dapat dipereayai Mungkin dia telah jatuh cinta kepada Pek Cicimu!" Kata-kata itu seperti juga sebilah pisau belati telah menusuk hatinya Bee Kun Bu yang dapat mendengarnya cukup tegas, Lie Ceng Loan menggelengkan kepalanya. "Pek Cici seorang yang baik, dan kita tak dapat membusuki ia." "Kau betul-betul satu malaikat," Seru Liong Giok Pin. "Kamu masih dapat mengampuni orang yang merampas kekasihmu...." Lie Ceng Loan menubruk Liong Giok Pin dan sambil menangis terisak-isak ia berkata. "Meskipun Bu Koko tak sudi melihat aku lagi, aku tetap memikiri dan mencintai padanya...." "Sekarang dia ada di mana? Mari antarkan aku menjumpai dia, Aku harus menasehatkan padanya?" Kata Liong Giok Pin. "Apakah tabiat Bu Kokomu itu sudah berubah?" Sambil menyeka air matanya, Lie Ceng Loan men-jawab. "Bu Koko sangat baik,., tetapi dia telah diusir oleh Supek." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Apa?" Seru Liong Giok Pin dengan terkejut "Me-ngapa dia diusir?" "Halnya aku tidak mengetahui jelas," Kata Lie Ceng Loan. "Aku hanya mengetahui bahwa Pek Cici telah bertengkar dengan Supek, dan di dalam murkanya itu, Bu Koko telah diusir oleh Supek!" "Apakah kau masih ingin mencari Bee Sutee?" Tanya Liong Giok Pin. "Bu Koko tidak ingin melihat aku lagi," Jawab Lie Ceng Loan. "Jika aku mencari dia, aku hanya akan menimbulkan kegusarannya." Liong Giok Pin berpikir, lalu berkata. "Baiklah kau ikuti aku. Kita pergi ke suatu tempat yang terpencil, di sana kita bersama-sama mempelajari catatan-catatan dari kitab Thian Ki Cin Jin yang aku telah peroIeh, Setelah kau dapat pelajari dan berlatih masak, kau dapat mencari Bee Sutee untuk membikin perhitungan terhadapnya!" Dengan membelalakkan mata Lie Ceng Loan berkata. "Aku mempelajari ilmu silat untuk memukul Bu Koko? Tidak! Tidak!" "Baiklah," Kata Liong Giok Pin menghibur. "Jika kau sudah lebih pandai, kau membantu Bu Kokomu." "Juga tak mungkin," Kata Lie Ceng Loan. "Dia sudah tak sudi melihat aku pula bagaimanakah aku dapat membantu dia? Sudahlah... Cici pergi sendiri menjumpai dia. Aku tak ingin belajar silat lagi." "Loan Moi, apakah telah terjadi pereideraan antara kalian berdua?" Tanya Liong Giok Pin. Tidak.! Liong Cici, tadi ia mencari kau di gua itu.,.," "Mengapa kau kelihatannya lesu?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku sangat mengantuk, aku ingin tidur," Lalu iapun tidur pula yang dalam tempo sekejap saja telah tertidur dengan nyenyaknya, Harus diketahui bahwa ia yang berhati suci murni dan luhur wataknya telah berpikir banyak setelah Bee Kun Bu diusir keluar dari partai, dan dengan terus menerus berpikir, ia tak tahan akan keletihan otak maupun tubuhnya. Maka akhirnya ia tertidur karena ke-letihannya itu, Sia-sia Liong Giok Pin berusaha membanguninya. Bee Kun Bu yang bersembunyi di sebuah pohon besar telah menyaksikan dan mendengar pembicaraan kedua orang itu, hatinya dirasakan hancur melihat keadaannya Lie Ceng Loan. ia ingin meloncat turun dari pohon dan menyatakan penyesalannya terhadap Lie Ceng Loan. Sambil mengawasi Lie Ceng Loan yang sedang tidur nyenyak itu. Liong Giok Pin berkata dalam hati. "Aku tak dapat membiarkan urusan ini. Aku telah melukai halinya." Tiba-tiba terdengar Lie Ceng Loan berseru dari ngigaunya. "Bu Koko, bangau putih yang kau tangkap bagus sekali, sama bagusnya seperti bangaunya Pek CicL.." Liong Giok Pin menotok suatu jalan darahnya Lie Ceng Loan, lalu mengangkat dan membawanya pergi entah kemana. Mereka menghilang di tempat yang gelap, Bee Kun Bu loncat turun dari pohon setelah memperhatikan keadaan sekitarnya, talu berjalan maju. Angin gunung meniup sepoi-sepoi. Bee Kun Bu berjalan tanpa tujuan, ia jalan ke mulut gua yang tidak jauh dari lembah itu. ia berusaha keras melupakan penderitaannya Lie Ceng Loan, ia berjalan masuk dan menuju ke dalam kamar batu di mana ia berbaring untuk beristirahat dan merancangkan jalan yang ia harus tempuh seterusnya, Akhirnya tanpa terasa iapun tertidur KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Entah berapa lama ia telah tidur dengan nyenyaknya, akan kemudian ketika bangun ia merasa tubuhnya menjadi hangat, dan hidungnya membaui harumnya arak. ia buka matanya dan melihat empat bujang perempuan yang mengenakan pakaian serba putih, Segera ia mengenali bahwa mereka itu adalah bujang-bujangnya Na Siao Tiap. Dan segera terdengar suaranya Na Siao Tiap yang berkata. "Kau sudah bangunkah? Lekas-lekas kerahkan tenaga dalammu, kau segera menjadi segar dan kuat lagi!" Tetapi Bee Kun Bu masih bingung, pikirnya mengapa mereka ketahui ia berada di dalam kamar di dalam gua itu. "Apakah kau tidak mengerti atau mendengar perkataanku Mengapa kau tidak mengerahkan tenaga da-lammu? Jika kau dapat lakukan itu dengan baik sehingga seluruh jalan-jalan darahmu menjadi bebas, maka usaha itu akan bermanfaat sekali bagimu!" Seru Na Siao Tiap, Bee Kun Bu segera mengerahkan tenaga dalamnya dan betul saja ia merasakan tubuhnya lebih kuat dan segar Kemudian ia bangun dan menghadapi Na Siao Tiap siapa berkata sambil tersenyum. "Aku sangat letih, Biar-lah aku beristirahat sejenak, setelah itu aku akan ber-cakap-cakap dengan kau!" Bee Kun Bu terkejut ia tidak mengerti mengapa gadis itu menjadi !etih. Tapi ia mengangguk dan berkata. "Baiklah! Mungkin keletihanmu karena menolong aku, aku menyesal sekali, dan aku menghaturkan diperbanyak terima kasih," Na Siao Tiap tersenyum, lalu ia merebahkan diri dan memejamkan kedua matanya untuk beristirahat dijaga oleh keempat bujangnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Me!ihat wajah yang cantik jelita dari gadis itu, Bee Kun Bu tergiur hatinya, ia !ekas-Iekas memalingkan muka untuk membikin tenang pikirannya, Selang beberapa saat kemudian Na Siao Tiap membuka kedua matanya, dan sambil duduk menghadapi Bee Kun Bu ia berkata. "Aku sudah tidak letih lagL sekarang kita dapat bereakap-cakap!" Sambil menundukkan kepalanya Bee Kun Bu menyahut "Aku menghaturkan banyak terima kasih atas pertolongan Siocia, sekarang aku minta diri...." Lalu ia berbalik dan berjalan keluar. "Kau hendak pergi ke mana?" Tanya Na Siao Tiap dengan heran. Bee Kun Bu menghentikan langkah kakinya, ia menoleh ke belakang dan menjawab. "Aku hendak pulang menjumpai ayah bundaku, Kemudian aku akan...." Ia tidak meneruskan kata-katanya, ia hanya menarik napas lalu berjalan lagi. "Bee Siangkong, tunggu du!u! Aku ada sedikit omongan." Kata Na Siao Tiap, Bee Kun Bu berhenti dan menoleh ke belakang lagi. ia melihat Na Siao Tiap sedang menghampiri "Apakah kau membenci aku?" Tanya gadis itu ketika berada di sampingnya. "Tidak! Dia tak membenci kau! Dia mempunyai banyak musuh yang mengacaukan pikirannya!" Terdengar jawabannya seorang wanita, dan Bee Kun Bu segera mengenali bahwa wanita itu adalah Pek Yun Hui yang dalam sekejap saja sudah berada di sampingnya! Bee Kun Bu mundur dua langkah, dan sambil merangkap tangan menghaturkan hormat, ia berseru. "Pek Siocia!" "Mengapa kau masih bersusah hati? Apakah karena kau telah diusir oleh Susiokmu?" Tanya Pek Yun Hui. "Ha! Apakah kau juga telah menyaksikan ketika aku diusir?" Tanya Bee Kun Bu dengan terperanjaL KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tidak," Jawab Pek Yun Hui. "Aku hanya menduga, setelah aku mengetahui watak Susiokmu, yang sangat keras itu. Karena aku telah menolong partai Kun Lun beberapa kali, terutama menolong kau, dia menjadi tidak senang, tapi dia tidak berani marah terhadapku, dia hanya mencurigai kau, Tetapi kesalahanmu tidak seberapa be-sar, maka dia hanya mengusir kau dari partai Kun Lun, tidak menghukum mati." "Apakah Pek Siocia sengaja membikin Susiokku marah dan mengusir aku?" Tanya Bee Kun Bu. "Tidak! Ketika aku bertengkar dengan Susiokmu, aku telah membuatnya gusar terhadap kau. Aku tidak sangka dia sampai mengusir kau," Jawab Pek Yun Hui. "Jika seorang murid diusir oleh gurunya, itulah suatu hal yang sangat memalukan Soal ini tak dapat dipandang remeh," Kata Bee Kun Bu. "Tentang hal itu kau jangan buat pikiran, Nanti pada pertengahan bulan delapan lain tahun, partai Thian Liong lelah mengundang semua jago-jago silat dari kesembilan partai silat untuk mengadu silat Partai silat Thian Liong lelah membikin persiapan selama dua puluh tahun untuk maksud tersebut Menurut pandanganku pertarungan pada waktu itu akan merupakan suatu pertempuran yang merusak dan menyedihkan Jago-jago silat dari kesembilan partai silat akan sukar berlalu dari daerah sebelah utara propinsi Kwiciu, Harus diketahui bahwa jago jago silat dari partai Thian Liong memiliki ilmu silat luar biasa dan cerdik pula, yang kesemuanya itu diperoleh partai Thian Liong adalah karena...." Bee Kun Bu mendengari uraian gadis yang hanya baru berusia dua puluh tahun lebih itu dengan penuh kekaguman, karena disamping memiliki ilmu silat yang sakti, pun sangat berpengalaman dan sangat luas penge-tahuannya, Tiap-tiap pemimpin partai Thian Liong dan cabangcabangnya itu dapat menandingi tiap-tiap pemimpin dari kesembilan partai silat lawannya. Souw Peng Hai yang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menjadi ketua umum partai itu memiliki ilmu Kan Goan Cit (Jari Sakti) yang tak dapat digempur oleh siapapun dari kesembilan partai lawannya...." Pek Yun Hui meneruskan Dengan tak dapat menahan napsunya, Bee Kun Bu memotong. "Jika demikian, maka pertarungan itu hanya akan membikin semua partai silat lawannya menderita kekalahan!" "Segala sesuatu yang belum terjadi sukar ditafsirkan," Kala Pek Yun Hui. "Hanya menurut pandanganku jika satu lawan satu, maka tidak seorang lawan dapat menandingi Souw Peng Hai. Meskipun dia telah berusia lanjut, namun tenaganya kuat sekali, aku belum pernah dapatkan orang yang sekuat dia. Tetapi, menurut kabar, untuk menghadapi partai Thian Liong, partai-partai silat Siauw Lim dan Bu tong juga telah membikin persiapan selama sepuluh tahun lebih, Terutama ilmu silat Siauw Lim yang terkenal itu, Di dalam kuil Siauw Lim Si, mereka mempunyai kitab ilmu silat Tat Mo Gie Lit Keng yang tidak kalah hebatnya daripada kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Hanya kitab Tat Mo Gie Lit Keng itu tertulis dalam bahasa Urdu, yang bagi kebanyakan orang sukar dibaca, Sayang sekali di dalam beberapa ratus tahun sedemikian banyaknya Hweeshio-hweeshio di kuil Siauw Lim Si itu belum ada yang dapat membaca kitab tersebut Maka kitab sakti itu hanya disimpan saja, Apabila diantara orang-orang partai Siauw Lim dapat membaca catatan-catatan itu, dan berlatih menurut petunjuk-petunjuk yang tertera dalam kitab itu, maka akibatnya tentu akan menjadi berlainan sekali!" Seperti orang dungu Bee Kun Bu mendengari uraian itu, dan tak terhingga kekagumannya terhadap gadis yang berpengetahuan demikian luasnya. "Orang-orangnya partai silat Thian Liong dapat dikatakan tersebar di mana-mana dan terdiri dari segala macam sifat dan watak. Tiap-tiap gerak-gerik dari kesembilan partai silat akan diketahui oleh mereka, pertarungan pada pertengahan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ bulan delapan lain tahun tidak akan berakhir dengan kalah atau menang. Misalnya partai Thian Liong yang menang, maka pertarungan antara partai-partai silat akan berakhir Tetapi jika partai Thian Liong yang kalah, mereka akan berusaha dengan segala tipu muslihat untuk membikin pembalasan!" Ia berhenti dan merenung sejenak, lalu sambil menghadapi Bee Kun Bu menanya. "Apakah kau masih berniat kembali ke partai Kun Lun?" Bee Kun Bu tak dapat segara menjawab ia berpikir, dan setelah menghela napas ia menjawab. "Sekarang aku telah menjadi seorang yang tak berguna, aku bermaksud hendak pulang menengoki ayah bundaku, kemudian aku akan mengasingkan diri dan tinggal berdiam di tempat yang terpencil, melupakan segala sesuatu dan hidup seperti seekor binatang di hutan!" Pek Yun Hui tersenyum dan menanyai "Apakah kau telah pikir masak-masak? Kau telah menceburkan diri ke dalam olahan air kalangan Kang-ouw, dan juga telah menyebarkan budi kasih, maupun dendam benci, kau tak dapat membebaskan diri lagi meski bagaimana keraspun keinginanmu untuk menjauhkan diri: tak mudah kau dapat melupakan peristiwa-peristiwa yang lampau...." "Jika mereka masih juga mau mencari aku, aku rela dibunuh mereka," Kata Bee Kun Bu yang terus menghela napas. "Aku anggap jiwaku sudah tak berarti lagL,." Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Dengan nada agak memperingatkan Pek Yun Hui berkata. "Kau telah dipelihara, dididik dan dilatih oleh gurumu selama dua belas tahun, apakah kau dapat melupakan budi gurumu yang besar itu? Lagi pula, apakah kau dapat membiarkan Lie Sumoymu yang mencintai kau dengan seluruh jiwa raganya? Di samping itu, masih ada banyak orang yang tak sudi melihat kau bertindak demikian Souw Hui Hong misalnya: meskipun keras wataknya, tetapi dia telah menaruh simpati terhadapmu Dia telah menolong kau dari racun Hua Kut Siauw KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Goan San dengan melupakan kedudukan maupun nama baik ayahnya. Apakah kau dapat melupakan budi kasihnya itu? Kini, karena kau, dia telah kehilangan sebelah lengannya dan menjadi seorang cacat, dan terpaksa menjadi seorang rahib wanita. Aku yakin selama hidupnya, dia tak akan melupakan kau! Bila kau menyakiti lagi hatinya, dia tentu akan membunuh diri. Akibatnya??? Souw Peng Hai tentu akan menjadi murka dan mencari kau. Mungkin juga kau tak dapat menjumpai kedua orang tuamu lagi!" Alasan yang diberikan Pek Yun Hui itu telah membuka kedua matanya Bee Kun Bu. Agak lama ia berdiri terpesona. Akhirnya ia hanya dapat berkata. "Tapi urus-an-urusan yang sulit dan rumit ini telah membikin aku menempuh jalan buntu, Tak tahu aku sekarang harus berbuat apa!" Pek Yun Hui tersenyum, lalu berkata: Terhadap kesemuanya itu aku telah merancangkannya untuk kau. Hanya aku khawatir kau tak sudi mendengarnya." "Aku suka menuruti petunjuk Cici jika petunjuk itu beralasan," Jawab Bee Kun Bu. Pek Yun Hui memandang Na Siao Tiap sejenak, lalu berkata. "Aku telah membicarakan soalmu dengan Tiap Moi mengatakan bahwa kau berbakat dalam ilmu silat, dia rela menurunkan semua kepandaian ilmu silatnya kepadamu, undangan partai Thian Liong masih mempunyai waktu hampir setahun lamanya, jika kau sudi menuruti petunjukku kau dapat belajar dari Tiap MoL Aku yakin setelah kau berlatih dan belajar dengan sungguh tunggu h, kau kelak dapat menandingi jago silat yang manapun Kau harus ketahui, bahwa tenaga dalamnya Tiap Moi telah sempurna betuh Dia dapat melatih tenaga dalammu jika kau berhasil, maka tenagamu akan bertambah berlipat ganda, Kau telah menanam benih kasih maupun dendam, dan kau tak dapat membebaskan diri dari jaring atau ikatan kasih atau dendam itu. Jalan yang terbaik bagimu ialah berlatih dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ memperdalam ilmu silatmu, agar pada suatu hari kau dapat menjagoi di kalangan Bu Lim untuk membalas dendam atau membalas budi kasih, Mungkin juga pada waktu ilu, kau dapat membayar dosadosamu untuk diterima kembali oleh partai Kun Lun. Tentang Loan Moi, diapun memiliki bakat dalam ilmu silau Jika dia berhasil memperoleh guru, diapun dapat memperdalam ilmu silatnya, Soalmu itu kini tak dapat menjadi beres dengan maksudmu untuk mengasingkan atau membunuh diri-W ia berhenti untuk memperhatikan sikap-sikapnya Bee Kun Bu, lalu meneruskan "Cobalah kau pikir masak-masak, apakah kata-kataku ini beralasan?" Bee Kun Bu menundukkan kepala berpikir agak lama sebelumnya ia dapat menjawab "Perhatian dan kasih sayang Cici terhadapku besar sekali, aku tak dapat membalas budimu itu...." "Kau tak usah berpikir yang bukan-bukan," Kata Na Siao Tiap memotong. "Aku rela mengajarkan dan menurunkan semua kepandaian silatku kepadamu, Pek Cici akan mengajarkan kau ilmu silat pedang dan puku!an, dan akupun akan mewariskan kau kepandaianku dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Kita bertiga akan bersama-sama mempelajari jurusjurus silat dari catatan-catatan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, aku yakin kita akan berhasil Lalu ia pejamkan kedua matanya, dan sambil kedua tangan diangkat ke atas ia berkata di dalam hatinya. "lbu! Bee Siangkong adalah seorang yang baik! Aku rela mengajarkan dia ilmu silat Dia adalah kekasihnya Lie Ceng Loan, dan aku tidak mencintai dia!" Sikap itu membikin Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui terperanjat Lalu Pek Yun Hui menegur: Tiap Moi, Bee Siangkong telah setuju, dan siap menghadapi pertarungan nanti pada pertengahan bulan delapan lain tahun, Untuk mengejar waktu, lebih baik kita segera memu!ai-nya. Kau KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ harus ingat, berhasil atau gagalnya usaha kita ini bersandar atas dirimu seorang!" Na Siao Tiap membuka matanya, dan berkata. "Baik-lah, mari sekarang kita mulai!" Lalu Pek Yun Hui menanya Bee Kun Bu. "Ketika kau diusir dari partai Kun Lun, bagaimanakah sikapnya Lie Sumoymu?" "Dia menyertai aku, dia tak sudi mengikuti Suhu dan Susiokku kembali ke pegunungan Kun Lun!" Jawab Bee Kun Bu. "Mengapa sekarang dia tidak ada bersama kau?" Tanya Pek Yun Hui. -ooo0oooPang Siu Wie terpaksa menggunakan pasir beracunnya pertanyaan tersebut bagaikan sebilah pisau tajam menusuk hatinya Bee Kun Bu. Tak terasa air matanya mengucur keluar "la membantingkan sebilah kakinya dan berseru dengan gemas. "Aku ini betul-betul seorang kejam! Dia yang demikian murah hati dan tak bersalah, aku tak seharusnya mengusir padanya, Aku tak pantas berdiri sejajar dengan seorang malaikat..." Pek Yun Hui terkejut mukanya segera manjadi pucat. "Ha! Kau mengusir dia?! Apakah kau tidak pikir akan akibatnya jika dia ditinggalkan seorang diri?" Lalu dengan suara terputus-putus Bee Kun Bu menuturkan halnya bagaimana ia telah mengusir Lie Ceng Loan. "Loan Moi betul-betul seperti malaikat!" Kata Pek Yun Hui. "Dia sudah dijaga oleh Liong Giok Pin, kau tak usah pikirkan lagi, Kau harus tinggal dengan tenang di kamar Thian Ki Ciok Huku. Tiap Moi akan mengajarkan kau mempertebal tenaga dalammu, Selama itu, aku akan berusaha mencari Loan Moi. Semoga aku berhasil dapat mencari padanya, dan aku bawa KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dia ke tempatku dan minta Tiap Moi mengajarkan ilmu silat kepadanya, De-ngan demikian nanti pada pertengahan bulan delapan lain tahun, kau dapat tambah satu pembantu yang berkepandaian tinggi." Tiap-tiap kata-kata yang penuh dengan kasih sayang dan untuk kepentingannya membuat Bee Kun Bu sangat terharu, ia hanya dapat menghela napas seraya berseru. "Budi Cici aku betul-betul tak dapat membalas, Aku sangat beruntung sekali dapat menjumpai dan mengenal Cici...." Pek Yun Hui menggoyang-goyangkan tangannya. "Sudahlah, jangan kau sebut-sebut tentang budi pula, Aku merasa gembira sekali kalau dapat berbuat sesuatu untukmu!" Tetapi pandangan maupun kata kata Cici seperti seorang nabi. Aku....M Bee Kun Bu tak dapat meneruskan katakatanya, sehingga Na Siao Tiap dan Pek Yun Hui tersenyum "Lalu kau ingin mengutarakan apa lagi?" Tanya Pek Yun HuL "Sudahlah," Kata Na Siao Tiap. "Cici tak usah memaksa dia bicara lagi, Aku yakin dia senantiasa menuruti petunjuk Cici." "Belum tentu," Kata Pek Yun Hui. "Betulkah?" Tanya Na Siao Tiap sambil menoleh dan memandang Bee Kun Bu. "Tiap Siocia telah menebak jitu," Jawab Bee Kun Bu. "Aku akan senantiasa menuruti petunjuk Pek Cici!" Pek Yun Hui tersenyum, dan setelah memperhatikan keadaan di sekitarnya, ia berkata. "Sudah lama kita belum mengisi perut Mari kita pulang ke kamar Thian Kie Ciok Hu, biarlah Tiap Moi membuat hidangan-hidangan yang lezat untuk didaharnya bersama!" "Mungkin masakanku tidak disukai oleh Bee Siang Kong!" Kata Na Siao Tiap sambil tersenyum, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tiap Moi, kau jangan merendahkan diri lagi. Aku sudah lapar! Mari kita berangkat sekarang!" Kata Pek Yun Hui sambil membetot tangannya Na Siao Tiap, Bee Kun Bu mengikuti mereka dengan penuh pikiran, ia memikirkan kerelaan Na Siao Tiap mengajarkan ia ilmu-ilmu silat dari catatan-catatan kitab Kui Goan Pit Cek, juga kerelaannya Pek Yun Hui mengajarkan ia ilmu silat pedang dan ilmu pukulan untuk kelak dipertunjukkan bahwa tidak pereuma ia menjadi seorang murid dari partai silat Kun Lun di markas besarnya partai Thian Liong di sebelah utara propinsi Kwiciu pada pertengahan bulan delapan lain tahun, jika ia berhasil, pikirnya, mungkin ia dapat kembali terima oleh guru dan Susioknya. Dengan pikiran itu ia merasa sedikit reda, dan berpengharapan terhadap masa depannya! Demikianlah mereka jalan menuju ke kamar Thian Kie Ciok Hu, masing-masing dengan harapan yang berlainan Ketika mereka hampir tiba di kamar Thian Kie Ciok Hu, tiba-tiba terdengar suara jeritan yang memilukan hati, Bee Kun Bu terkejut mendengar suara tersebut, dan ia berhenti! Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap yang berjalan di depan diikuti oleh keempal bujangnya, juga berhenti Mereka terperanjat melihat perubahan wajahnya Bee Kun Bu. "Apakah suaranya Giok Siu Sian Cu? Mengapa wanita itu datang ke sini?" Kata Pek Yun Hui seorang diri. "Bee Siang Kong! Hayo kita jalan terus!" Seru Na Siao Tiap, Bec Kun Bu seolah-olah tidak menghiraukan seruan itu, karena suara jeritan tersebut didengarnya makin lama makin dekat, Dan sejenak kemudian tampaklah seorang wanita yang berpakaian serba hilam datang menghampiri sambil meniup serulingnya, Datangnya Giok Siu Sian Cu membikin semua mereka menjadi heran, Na Siao Tiap yang belum pernah melihat Giok Siu Sian Cu terus mengawasi gerak-geriknya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ketika Giok Siu Sian Cu berjalan dekat sekali, ia memandang kepada Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap sejenak, lalu berkata kepada Bee Kun Bu. "Hengtee, ketika aku tidak berhasil mengejar Tio Hui, aku segera kembali mencari kau. Aku tidak menduga dapat menjumpai kau di sini!" Bee Kun Bu tak dapat menjawab, ia menjadi gelisah. "Hengtee, di manakah Loan Sumoymu!" Tanya Giok Siu Sian Cu. Bee Kun Bu tetap membungkam dan mundur beberapa langkah sambil menundukkan kepatanya, Tiba-tiba Giok Siu Sian Cu loncat menerkam, tapi secepat kilat keempat bujangnya Na Siao Tiap meloncat menjaga Bee Kun Bu setelah memperoleh isyarat dari majikannya! Giok Siu Sian Cu tak dapat mencapai maksudnya, sambil memandang Na Siao Tiap ia menanya. "Siocia, apakah maksudmu ini?" Ditanya demikian, Na Siao Tiap pun menjadi gugup, ia bertindak menghampiri dan membungkukkan tubuh memberi hormat seraya berkata. "Jika Siocia ada urusan terhadap Bee Siang Kong, lebih baik kita bersama-sama pergi ke kamar Thian Kie Ciok Hu untuk membicarakan-nya." Setelah melihat Pek Yun Hui, Giok Siu Sian Cu menjawab. "Sebetulnya pergi mengunjungi kamar Thian Kie Ciok Hu adalah baik jugaj akan tetapi urusanku ini tak dapat orang lain turut campur Atas undanganmu itu aku dapat menghaturkan terima kasih." Dengan nada yang gusar Pek Yun Hui berkata. "Jika kau menolak datang ke kamar Thian Kie Ciok Hu, aku minta kau segera berlalu dari pegunungan Koat Cong San ini!" Giok Siu Sian Cu yang terkenal sebagai seorang jago silat kenamaan belum pernah dihina sedemikian rupa. Dengan mengejek ia menjawab. "Pegunungan Koat Cong San ini bukannya milikmu, Aku dapat datang atau berlalu sesukaku, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kau tak dapat melarang atau mencegahnya!" Lalu ia siap menyerang Tapi Bee Kun Bu berseru. "Aku tak akan lupa budimu yang pernah menolong jiwa ku, tapi jika Siocia terusmenerus mengikuti aku, aku tidak dapat melayani!" "Hengtee," Kata Giok Siu Sian Cu. "Aku ingin mengetahui kau hendak pergi ke mana?" Sebetulnya Bee Kun Bu hendak pergi ke kamar Thian Kie Ciok Hu untuk belajar silat dari Na Siao Tiap dan Pek Yun Hui menurut petunjuk-petunjuk dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, tetapi ia tak sudi memberitahukan hal tersebut, bahkan ia tidak menjawabnya, Kegelisahan itu telah dilihat oleh Giok Siu Sian Cu, ia berkata lagi. "Hengtee, aku datang untuk suatu permintaan Apakah kau dapat mengabulkan?" "Jika permintaanmu itu beralasan, aku tentu dapat menyanggupinya!" Jawab Bee Kun Bu. "Aku ingin menyertai kau keluar dari pegunungan Koat Cong San ini mencari Lie Sumoymu!" Kata Giok Siu Sian Cu yang segera membetot tangannya Bee Kun Bu. Betotan itu dilakukan secepat kilat sehingga Bee Kun Bu tidak berkesempatan menghindarkan diri, Giok Siu Sian Cu mengawasi semua orang di sekitar-nya, lalu ia berkata. "Jika kalian tidak suka aku berdiam di pegunungan Koat Cong San ini, sekarangpun aku hendak berlalu bersama-sama Bee Siang Kong, aku tidak mengganggu kalian lagi!" Sambil berkata-kata ia memijat jalan darah di tangannya Bee Kun Bu sehingga keringat membasahi tubuhnya. "Mari sekarang kita pergi mencari Lie Sumoymu!" Katanya lalu ia membetot tangannya Bee Kun Bu. Pek Yun Hui meloncat ke atas dan melayang seperti seekor burung akan kemudian turun di depan mereka! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Giok Siu Sian Cu terkejut, dan ia menegur "Pek Siocia, apakah artinya ini?!" Dan teguran itu ia barengi dengan satu sodokan serutingnya. Pek Yun Hui mengegos, lalu mengirim satu jotosan ke dada lawannya, sebetulnya Giok Siu Sian Cu segera dapat menggunakan jurus Mo In Cap Pwee Cao menangkis dan menyerang lawannya, akan tetapi dengan satu tangan mencekal pergelangan tangannya Bee Kun Bu, ia tak dapat melakukan jurusnya yang lihay itu. ia hanya dapat menangkis jotosan lawan dengan seruling-nya. Hembusan angin dari sabetan seruling itu men-dampas lawannya ke belakang, lalu ia menyerang dengan sodokan bertubi-tubi sambil menyeret Bee Kun Bu. Na Siao Tiap menyaksikan pertempuran itu segera melihat bahwa ia harus membebaskan Bee Kun Bu dari cekalannya Giok Siu Sian Cu. Lalu ia meloncat ke atas kepalanya Giok Siu Sian Cu dan mengirim satu jotosan, Giok Siu Sian Cu yang baru saja berhasil mendesak mundur Pek Yun Hui harus cepat-cepat menangkis jotosan ilu. Segera terdengar hembusan angin dari beradunya jotosan dan tangkisan, dan terlihat Giok Siu Sian Cu terdorong mundur selagi Na Siao Tiap melonjak makin tinggi dengan jurus Shin Hong Teng Kong (Burung Hong sakti terbang ke langit) untuk kemudian turun di belakangnya Giok Siu Sian Cu! Beium lagi Giok Siu Sian Cu berdiri jejak, ketika Pek Yun Hui maju ke sebelah kanannya dan melancarkan jotosan pula. Dalam kedudukan yang terdesak itu, ia terpaksa membuat Bee Kun Bu sebagai perisai Pek Yun Hui terpaksa lekas-lekas menarik kembali jotosannya. Kesempatan itu digunakan Giok Siu Sian Cu untuk melarikan diri sambil menyeret-nyeret Bee Kun Bu, Tapi ketika Pang Sui Wie telah keburu datang dengan kantong kulit menjangan yang berisi pasir beracun, ia dapat menyambit Giok Siu Sian Cu dengan pasir beracunnya, akan tetapi ia khawatir melukakan juga kepada Bee Kun Bu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Keadaan yang membikin Pek Yun Hui, Na Siao Tiap dan Pang Sui Wie sukar bertindak itu digunakan oleh Giok Siu Sian Cu untuk mengancam, ia membentak. "Jika kalian masih juga menyerang aku, aku terpaksa memijit putus pergelangan tangannya Bee Kun Bu!" Ketika itu juga terlihat Bee Kun Bu meringis kesakitan, dan keringatnya mengucur menahan sakiti Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap tidak tega melihat penderitaan Bee Kun Bu, dan Pek Yun Hui yang telah mengetahui kekejamannya iblis wanita itu terpaksa ber-kata. "Giok Siu Sian Cu, jangan menyiksa Bee Siang Kong. Kau boleh berlalu!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Giok Siu Sian Cu menyengir, dan tanpa berkata-kata lagi ia tarik tangannya Bee Kun Bu dan berlalu, Na Siao Tiap hanya mengawasi mereka berlalu, dan ia mengeluh. "Pek Cici, apakah kita membiarkan iblis wanita itu membawa Bee Siang Kong begitu saja?" Dengan cemas Pek Yun Hui menahan amarahnya, ia tidak menjawab, ia mendongak dan bersiul Sejenak kemudian bangau saktinya terlihat terbang mendatangi dan turun di sampingnya. "Tiap Moi," Kata ia. "Hayo, kita menaiki bangau ini!" Lalu ia naik ke atas punggung bangau itu dituruti oleh Na Siao Tiap. Bangau sakti itu yang telah berusia seribu tahun lebih dan bertubuh besar dapat membawa kedua gadis itu. Betapapun cepatnya Giok Siu Sian Cu lari, dia masih dapat dikejarnya, Dalam waktu sekejap saja bangau sakti tersebut sudah berada di atas kepalanya Giok Siu Sian Cu. Rupanya bangau sakti itu telah paham akan maksud majikannya ia berbunyi lama dan nyaring, Bunyi bangau itu membikin Giok Siu Sian Cu terperanjat ia mendongak dan melihat Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap menunggangi bangau itu, Ketika bangau itu terbang rendah, Pek Yun Hui segera meloncat turun, diturut oleh Na Siao Tiap, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Untuk melayani satu Pek Yun Hui saja, aku sudah terdesak Aku tak dapat melawan mereka berdua!" Pikir Giok Siu Sian Cu, lalu ia betot tangannya Bee Kun Bu untuk dijadikan perisai pula, Betotan itu hebat sekali, Bee Kun Bu menjerit kesakitan Satu pijatan lagi saja mungkin lengannya itu bisa putus! "Hei!" Bentak Giok Siu Sian Cu. "Jika kalian masih juga merintangi aku, aku tak dapat menjamin lagi jiwanya Bee Kun Bu." "Kau yang terkenal sebagai pendekar wanita, tidak malukah berbuat sekeji ini? Apakah perbuatanmu ini tidak melanggar perbuatan yang lazim dari kalangan Kang-ouw?" Teguran itu menusuk hatinya Giok Siu Sian Cu, ia insyaf bahwa perbuatannya itu betul-betul keji, ia tak dapat menjawabnya, Dengan tersenyum Na Siao Tiap menanya Bee Kun Bu. "Bee Siang Kong, apakah kau telah dianiaya?" "Tidak," Jawab Bee Kun Bu sambil meringis. "Aku hanya merasa sakit dicekal keras olehnya, Terima kasih atas pertolongan ini." Lalu di luar dugaan semua, Giok Siu Sian Cu berkata. "Hengtee, kau boleh tinggal bersama-sama kedua wanita yang cantik ini di pegunungan Koat Cong San. Kelak, jika ada kesempatan, aku akan datang pula mencari kau!" Katakatanya itu belum lagi habis diucapkan, ia telah melepas cekalannya dan hendak meloncat keluar dari kepungan untuk turun dari pegunungan Koat Cong San itu. Pek Yun Hui berkata dengan suara keras. "Giok Siu Sian Cu! janganlah kau anggap aku takut dengan ancamanmu itu!" Lalu ia menjotos ke arah Giok Siu Sian Cu siapa harus lekaslekas menangkis dengan seruling-nya. Baru saja mereka KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ hendak bertempur ketika terlihat mendatangi dua orang dari lereng gunung! Dengan kedua matanya yang tajam, Pek Yun Hui segera dapat mengenali bahwa kedua orang itu adalah Si Tian Houw dan saudara angkatnya, Ciu Kong Liang! Sambil berlari-lari menghampiri Si Tian Houw bersemi "Pek Siocia, kita beruntung sekali berjumpa pula!" Tetapi Pek Yun Hui menjawab dengan ejekannya. "Si Tian Houw, aku tidak menduga dapat menjumpai kalian di sini! Maksud apakah sebenarnya kalian datang lagi ke pegunungan Koat Cong San?" Dengan gusar Si Tian Houw menjawab. "Pegunung-an Koat Cong San ini bukan milikmu! Apakah kami tidak boleh datang ke sini?" Ketika Pek Yun Hui berada di puncak Ngo Houw Leng untuk menangkap kura sakti Ban Lian Hwee Kwi, karena ia harus menolong jiwanya Bee Kun Bu, ia terpaksa menelan hinaan dan menuruti petunjuknya Si Tian Houw, Kini ia berjumpa lagi dengan manusia yang keji itu, ia merasa girang untuk membalas dendamnya, ia berkata. "Jika kalian tidak menjelaskan maksud kedatanganmu ke pegunungan Koat Cong San ini, kalian jangan harap dapat keluar dengan mudah!" "Umpama kami tidak menjelaskan maksud kami, apa yang kau dapat perbuat terhadap kami?" Jawab Si Tian Houw yang tidak senang dipandang remeh oleh seorang gadis. "Jika kalian tidak sudi menjelaskan terserah! Tetapi aku merasa heran, kalian berani datang ke sini, tapi tak berani menjelaskan maksud kedatanganmu! Bukankah ini ganjil sekali?" Tiap-tiap kata-kata itu sangat menusuk hatinya Si Tian Houw, dan ia tak sabar lagi, ia ingin menyerang, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lalu Ciu Kong Liang bertindak maju dan berkata, suaranya agak keras. "Kita tidak mempunyai dendam terhadap satu sama lain, Ucapan Pek Siocia tadi sebetulnya keterlaluan!" Pek Yun Hui tidak menjawab, ia hanya mengawasi gerakgerik mereka. "Aku sangat tidak beruntung!" Pikir Si Tian Houw, Baru saja kita dapat lolos dari orang-orangnya partai Thian Liong, sekarang bertemu Liehiap-Liehtap ini sebetulnya kita bermaksud mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, jika kita berhasil menemukannya, kita akan mempelajari dan berlatih ilmu-ilmu silat yang tereatat di dalam kitab-kitab mujizat itu agar dapat memberikan hajaran yang setimpal kepada Souw Peng Hai! Kita betuI-betul sial!" Baru saja ia ingin berlalu, ketika terlihat seorang meloncat di hadapannya seraya menegur. "Hei! Si Tian Houw, apakah kau masih mengenali aku?" Teguran itu mengejutkan pada nya. Dengan kedua mata terbelalak ia tampak Kui Pang Sui Wie berdiri di hadapannya dengan sikap mengancam. ia hanya berseru. "Pang Siocia, aku beruntung menjumpai kau!" "Hm!" Pang Sui Wie mengeluarkan suara di hidung. "Kita masih ada urusan yang harus dibereskan Hari ini kita dapat membereskan perhitungan itu!" Lalu dengan kantong pasir beracunnya ia siap menyerang, Pek Yun Hui segera insyaf bahwa Pang Sui Wie betuIbetul akan melaksanakan niatnya membalas dendang maka iapun mundur beberapa langkah seraya berkata. "Pang Siocia, kau dapat membereskan urusanmu itu sendiri, aku tidak campur tangan!" Terima kasih," Kata Pang Sui Wie. "Aku pasti membereskan urusan ini sekarang juga! Wajahku menjadi begini jeleknya karena dia!" Si Tian Houw bersikap waspada, tetapi ia tak tahu harus berbuat apa! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan menunggangi bangau sakti pergi ke lembah yang berbahaya Dalam saat yang tegang itu, Ciu Kong Liang lekas-lekas loncat maju dan berdiri di depannya Si Tian Houw, ia berkata. "Pang Sui Wie, kau berani melawan kami karena kau sekarang mempunyai kawan, Kau kira dengan pasir beracunmu itu, kau dapat berbuat sesukamu! Bagiku, pasir itu tidak terhitung lihay!" Bukan main marahnya Pang Sui Wie, ia membentak. "Ciu Kong Liang! Urusan ini kau tak dapat turut campuri Lebih baik kau diam!" Lalu ia meloncat dan menerkam Si Tian Houw siapa harus lekas-Ickas mengegos dan siap melawan dengan pedangnya, Tapi Pang Sui Wie lelah menyambitnya dengan pasir beracunnya, Dengan kedua tinjunya Si Tian Houw berusaha menjotos keluar sehingga hembusan angin dari kedua tinjunya itu dapat mendampar mundur pasir beracun itu, Pang Sui Wie yang telah bertekad membalas dendam lalu melepaskan anak panah beracun belirang, Secepat kilat Sia Yun Hong mencabut pedangnya dan menangkis anak panah itu. Trang! Anak panah itu tertangkis jatuh di tanah sambil mengeluarkan asap belirangyang beracun dan membakar rumput di sekitarnya! Di dalam sekejap saja mereka semua diselubungi oleh asap belirang itu. Setelah berhasil menangkis anak panah, Si Tian Houw menusuk Pang Sui Wie tiga kali beruntun dengan jurus "Ouw Liong Cu Tong" (Naga hitam keluar dari gua) sehingga Pang Sui Wie terpaksa mundur, Dengan me-ngertek gigi, Pang Sui Wie menyerang lagi, Tapi Ciu Kong Liang datang menangkis jotosan nya. Kepandaian Pang Sui Wie memang lebih rendah daripada Si Tian Houw, Dengan bantuan Ciu Kong Liang, Pang Sui Wie tak dapat menggempur lawan nya. Na Siao Tiap telah melihat kedudukannya Pang Sui Wie, Bagaikan kilat cepatnya, ia meloncat dan mengirim jotosan, Kedua lawan itu terpaksa mundur KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Giok Siu Sian Cu yang berdiri terpesona menyaksikan pertempuran antara jago-jago silat itu telah lupa akan dirinya, dan kesempatan ini digunakan oleh Pek Yun Hui untuk menjagai Bee Kun Bu. Dan ketika Giok Siu Sian Cu ingin menerkam Bee Kun Bu lagi, Bee Kun Bu sudah sadar untuk melakukan ilmu Ngo Heng Bi Cong punya mengegosi dan mengelaki segala serangan, Meski Giok Siu Sian Cu telah menyerang dengan sodokan serulingnya berkali-kali, akan tetapi tiap-tiap serangannya tidak menemui sasaran lagi sehingga ia merasa heran akan ilmu lawannya itu! Pek Yun Hui merasa tidak perlu datang membantui, karena dengan Ngo Heng Bi Cong Pu saja Bee Kun Bu sudah dapat menolong dirinya dari segala serangan, Ketika itu pertempuran telah berlangsung dengan serunya, Si Tian Houw dan Ciu Kong Liang tak dapat menandingi Na Siao Tiap, dan untuk keselamatan jiwa-nya, mereka lari menuju ke luar lembah Pang Sui Wie masih penasaran ia mengejar dan siap menyambit mereka dengan pasir beracunnya lagi, Tetapi secepat kilat Na Siao Tiap telah meloncat dan berdiri di depan kedua lawan itu. Pang Sui Wie tak dapat menyambit dengan pasir beracun nya! Dengan mengejek Na Siao Tiap berkata. "Kalian tak usah terburu-buru lari, Aku tidak ingin menganiaya kalian Aku hanya ingin kalian menjawab pertanyaan Pek Cici, Kalian datang ke sini dengan maksud apa?" Dengan wajah yang pucat kedua orang itu berdiri gemetaran, dan mereka lebih ketakutan lagi ketika melihat Pek Yun Hui datang menghampiri Kesempatan ini digunakan oleh Pang Sui Wie untuk menghadapi Si Tian Houw, Dengan tertawa seperti orang gila Pang Sui Wie mengancam Si Tian Houw. "Pang Cici," Hibur Pek Yun Hui. "Kau tak usah terlalu sedih hati! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tetapi Pang Sui Wie terus tertawa, lalu menjotos, Si Tian Houw mengegosi jotosan maut itu, dan Ciu Kong Liang yang khawatir pasir beracun dilontarkan lagi, segera menjotos pundaknya Pang Sui Wie. Pang Sui Wie tak dapat mengegos lagi, tapi Pek Yun Hui secepat kilat menggeprak tinju itu dan menghindarkan padanya dari jotosan yang dahsyat itu! Ciu Kong Liang insyaf bahwa ia tak dapat melawan Pek Yun Hui, ia mundur beberapa langkah. "Hei! Ciu Kong Liang!" Kata Pek Yun Hui. "Aku dan kalian tidak mempunyai dendam, aku tidak bermaksud menganiaya kalian, Apakah kedatanganmu ini dengan maksud mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek yang jatuh ke dalam jurang bersama-sama Co Hiong?" Ciu Kong Liang tak dapat menyangkal lagi, ia mengangguk "Selainnya kalian berdua, apakah ada juga orangorangnya partai Thian Liong yang datang kembali dengan maksud itu?" Tanya Pek Yun Hui. Lalu Ciu Kong Liang menuturkan maksudnya, dan Pek Yun Hui agar mereka dapat mempelajari ilmu silat sebagai modal untuk membalas dendam terhadap Souw Peng Hai, musuh besarnya, Setelah mengetahui maksudnya, Pek Yun Hui berkata dengan ramah tamah. "Jika kalian berlalu dari pegunungan Koat Cong San ini, akupun tak akan menaruh dendam terhadap kalian!" Ciu Kong Uang, merasa lega hatinya dengan anjuran itu, dan baru saja ia ingin mengajak Si Tian Houw berlalu, ketika Pang Sui Wie lekas-Iekas mencegahnya, Kesem-patan itu segera digunakan oleh mereka untuk lekas-Iekas berlalu, Pang Sui Wie masih juga ingin mengejarT tapi Pek Yun Hui menasehatkan. "Sudahlah, Mereka dengan diam-diam telah datang kembali ke pegunungan Koat Cong San dengan maksud mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. jika perbuatan mereka itu diketahui oleh orang-orangnya partai Thian Liong, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mereka pasti akan dibasmi oleh orang-orangnya partai Thian Liong, Maka menurut pendapatku, kau tak usah mengejar mereka lagi-" Nasehat yang beralasan itu dapat diterima oleh Pang Sui Wie, ia tidak mengejar Iagi. Di lain pihak Bee Kun Bu dan Giok Siu Sian Cu, masih terus bertempur, dan ketika Si Tian Houw dan Ciu Kong Liang telah berlalu, mereka berhenti bertempur "Hengtee," Kata Giok Siu Sian Cu. "Kali ini aku lepas kau. Tetapi lain kali jika kita berjumpa lagi, kau takdapat lolos lagi!" Lalu iapun berlalu dengan satu loncatan entah kemana! Dengan memandang Bee Kun Bu, Pek Yun Hui memikiri hubungan antara Giok Siu Sian Cu dan pemuda itu, Ketika itu hujan mulai turun, dan Na Siao Tiap mengajak cicinya berlalu, Kedua gadis itu berjalan paling depan diikuti oleh Bee Kun Bu dan lain-lainnya. Di sepanjang jalan Bee Kun Bu diajak bereakap-cakap oleh keempat bujang perempuannya Na Siao Tiap, akan tetapi Bee Kun Bu hanya tersenyum saja, Di sepanjang jalan Pek Yun Hui berpikir "Aku suka merasa sukar membereskan hubungan-hu bunga n nya terhadap Souw Hui Hong dan Lie Ceng Loan, Kini ternyata bahwa Giok Siu Sian Cu pun tergila-gila terhadapnya, Mungkin juga Na Siao Tiap telah jatuh hati padanya-" Sikap tersebut juga diperhatikan oleh Na Siao Tiap. "Pek Cici, apakah yang kau sedang pikiri?" Tanya gadis itu. Seperti orang yang tersadar dari tidurnya, Pek Yun Hui menjawabnya dengan terkejut. "Oh! Tidak apa-apa!" "Cici," Kata Na Siao Tiap. "Aku tahu apa yang kau sedang pikirkan," "Coba sebut apa yang aku sedang pikirkan," Kata Pek Yun Hui dengan tersenyum, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tapi Cici tak usah khawatir bahwa aku akan membikin Cici bersedih hatL." Kata Na Siao Tiap. "Sekarang aku tidak mau sebut apa yang sedang dipikir oleh Cici," Demikianlah mereka berjalan sambil bereakap-ca-kap, kemudian mereka tiba di kamar Thian Kie Ciok Hu. Ketika itu juga terdengar suaranya bangau sakti yang terbang turun dan berdiri di sampingnya Pek Yun Hui, Lalu Pek Yun Hui berkata kepada Na Siao Tiap:."Tiap Moi, mari kau ikut aku!" "Apakah aku dapat ikut juga?" Tanya Bee Kun Bu, Na Siao Tiap mendahului Pek Yun Hui menjawab. "Baik, kita pergi bersama-sama!" "Apakah Cici ingin menghadapi orang-orang yang akan berusaha pergi ke jurang untuk mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek?" Tanya Bee Kun Bu. "Betul!" Jawab Pek Yun Hui. "Bangau ini memberitahukan aku bahwa mereka tidak menghiraukan per-ingatanku, Mereka telah datang kembali pula, Oieh karena itu, dengan bantuannya Tiap Moi, aku ingin membasmi mereka!" "Aku yakin bahwa ilmu silatku tidak lihay, tetapi akupun ingin membantu...H kata Bee Kun Bu berterus terang. "Baiklah," Kata Na Siao Tiap. "Aku dapat menjaga kau jika kau terdesak," Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Pek Yun Hui tertawa dan berkata. "Baiklah, mari kita berangkat sekarang, Kalian berdua dapat menunggangi bangau sakti ini dan terbang ke dalam jurang yang berbahaya itu. jika kalian menjumpai orang-orang yang berada di dalam jurang itu, tidak perduli siapapun, kalian harus basmi mereka, dan aku akan mencegat lari keluarnya mereka." Dengan tersenyum manis Na Siao Tiap mengangguk, lalu ia loncat ke atas punggungnya bangau dan memanggil Bee Kun Bij untuk menunggangi bangau itu di belakang-nya. Dengan menghadapi Pang Sui Wie, Pek Yun Hui memberi perintahnya. "Setelah kami pergi, mungkin ada orang datang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ke kamar Thian Kie Ciok Hu. sebelumnya kami kembali, kau tidak boleh membuka pintu melawan orang atau orang-orang yang datang menyerbu Kau harus menjaga di dalam kamar, dan jaga baik-baik jangan sampai ada orang dapat masuk ke dalam kamar!" Pang Sui Wie menundukkan kepala seraya menjawab. "Aku akan mentaati perintah itu!" Lalu Pek Yun Hui menyuruh Na Siao Tiap segera berangkat sedangkan ia sendiripun berlalu dengan cepat, meninggalkan Pang Sui Wie dan keempat bujang perempuannya Na Siao Tiap! Dengan cepat sekali bangau sakti itu telah membawa Na Siao Tiap dan Bee Kun Bu ke atas jurang yang diselubungi oleh kabut Tiba-tiba Na Siao Tiap menanya. "Bee Siang Kong, kau memikirkan apa?" Bee Kun Bu tak dapat segera menjawab, karena sebetulnya ia sedang memikiri nasibnya yang selalu diganggu oleh wanita-wanita yang cantik jelita dan muda belia. Lie Ceng Loan, Pek Yun Hui, Souw Hui Hong, Giok Siu Sian Cu dan sekarang Na Siao Tiap. ia insyaf dan yakin bahwa mereka semua telah jatuh hati ter-hadapnya, dan karena merekalah, ia selalu mengalami kesulitan Lalu ia menjawab. "Aku sedang memikiri Loan Sumoyku, Dia selalu gemar menunggangi bangau ini, dan jika dia dapat menungganginya, dia pasti merasa girang dan senang!" "Lie Sumoymu itu sangat cantik, semua orang suka dan bersimpati terhadapnya, Pek Cici sayang dia, akupun sayang dia," Kala Na Siao Tiap. "Betul." "Apakah kau pun sayang Lie Sumoymu?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Terhadap saudari seperguruanku, aku harus sayang dan menjagal dia." "Apakah kau juga sayang Pek Cici?" "Pek Cici memiliki ilmu silat yang tinggi, berpengetahuan luas, Berwatak luhur dan pemurah hati, siapapun yang mengenal dia, akan menghormati dan menyayangi padanya." "Apakah kau membenci aku?" "Dahulu aku pernah bermusuhan terhadapmu tetapi itulah karena salah paham, Tetapi kemudian berulang kali kau telah menolong jiwaku, dan budi kasihmu ini aku tak akan lupa, Bagaimanakah kau bilang aku membenci kau? Ha! Ha! Ha...!" Ia menjawab semua pertanyaan itu dengan memalingkan muka ke Iain jurusan ia tak berani memandangi gadis itu. Lalu bangau itu berbunyi nyaring dan terbang turun ke bawah jurang yang berbahaya dan dalam itu. Bee Kun Bu memperhatikan keadaan di sekitar jurang itu, dan mengenali bahwa ke dalam jurang itulah Co Hiong yang keji dan kejam telah tergelincir Tiba-tiba Na Siau Tiap menanya lagi. "Jika di kaki jurang kita menjumpai Suhu dan Susiokmu, apakah kita juga harus mentaati pesan Pek Cici dan membasmi mereka ?n Bee Kun Bu terkejut dan ia menjawab. "Suhu dan Susiokku adalah orang-orang yang agung dan luhur Mereka tak akan berbuat yang demikian itu." "Ya, jika mereka tidak pergi ke dalam jurang, itu memang baik sekali, Tetapi... jika mereka pergi, kita harus berbuat apa terhadap mereka????" Bee Kun Bu menjadi gugup, ia tak dapat segera menjawabnya, Kemudian bangau itu turun dan berdiri di atas satu batu gunung yang besar Na Siao Tiap loncat turun, Bee Kun Bu memperhatikan bahwa dari punggung bangau ke atas tanah KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jauhnya lebih dari dua tombak, akan tetapi Na Siao Tiap dapat meloncat turun dengan mudah sekali ia merasa kagum. iapun terpaksa menuruti meloncat turun, sekonyong-konyong Na Siao Tiap bersem. "Lekas-lekas tutup kedua matamu! Anggap saja kau tidak melihat mereka!" -ooo0oooBertempur merebut kitab-kitab KuI Goan Pit Cek Bee Kun Bu terperanjat dan menanya. "Mengapa aku harus memejamkan mata?" "Suhu dan kedua susiokmu telah datang!" Menjelaskan Na Siao Tiap. Bee Kun Bu melihat di sekitamya, dan dari belokan lereng gunung itu betul-betul melihat tiga bayangan orang yang jalan berbaris, Karena jaraknya agak jauh, ia tak dapat melihat tegas ketiga orang itu, Hanya tertampak ketiga orang tersebut berjubah, dan ia sangat khawatir jika ketiga orang itu betulbetul Suhu dan kedua Susiok-nya. "Mari kita bersembunyi di belakang batu yang besar itu!" Seru Na Siao Tiap, Saran tersebut dapat disetujui oleh Bee Kun Bu, karena ia tak ingin terlihat oleh Suhu dan Susioknya, Lalu Na Siao Tiap meloncat ke atas batu, dan sambil menepuk-nepuk bangau yang berdiri di atas batu ia berkata. "Aku dan Bee Siang Kong bersembunyi di belakang batu, Kau boleh pergi terbang!" Agaknya bangau itu sangat mengerti, dia segera terbang pergi, Na Siao Tiap meloncat turun lagi dan bersembunyi di belakang batu bersama-sama Bee Kun Bu. Suara tindakan kaki dari ketiga orang itu makin lama makin dekat terdengarnya, Bee Kun Bu berusaha mengintip dari belakang batu, dan alangkah terkejutnya ia menyaksikan dengan kepala mata sendiri bahwa ketiga orang itu benarbenar ketiga pemimpin dari partai silat Kun Lun, Ketika itu mereka sedang merundingkan se-suatu, dan tidak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ memperhatikan jika di balik batu yang besar, Bee Kun Bu dan Na Siao Tiap sedang bersembunyi. Batu yang besar itu terletak tepat di kaki jurang, rumput dan alang-alang tumbuh di sekitarnya sehingga merupakan suatu tempat yang baik sekali untuk bersembunyi Hanya batu tersebut terlalu dekat dinding jurang, dan bagi dua orang rupanya agak sempit Bee Kun Bu terpaksa berdiri rapat-rapat dengan Na Siao Tiap yang merasa nikmat berada di sampingnya Bee Kun Bu dengan memejamkan kedua matanya, Dalam suasana yang sunyi senyap itu terdengar oleh mereka seorang berkata. "Di balik batu yang besar itu kita dapat bersembunyi Bee Kun Bu terkejut, karena suara itu adalah suara gurunya yang pernah memelihara, mendidik dan mengajarkan ilmu silat selama dua belas tahun kepadanya! "Apakah yang aku harus berbuat jika Su.mu datang ke sini?" Pikirnya, Belum lagi hilang terkejutnya ketika terdengar suara orang tertawa gelak-gelak seraya berseru: Tidak diduga ketiga Tojin telah tiba di sini lebih dulu, Rupanya aku terbelakang sedetik!" Suara tersebut dikenal betul oleh Bee Kun Bu, karena orang itu adalah Tu Wee Seng, pemimpin partai silat Hua San. Terdengar Tong Leng Tojin berkata. "Meskipun kami telah datang lebih dulu, akan tetapi Tu-heng juga tidak datang terlambat Kami belum melakukan apapun di sini!" "Partai Hua San dan partai Kun Lun sebetulnya harus berserikat," Kata Tu Wee Seng. "Jika ketiga Tojin rela menunjukkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek yang telah dapat dteari, aku tentu merahasiakan hal ini...." Lalu terdengar seorang berseru sambil berlari-Iari. "Aha! Rupanya kalian telah datang lebih dulu, aku hanya harap aku tidak di!upakan.... KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Suara itu adalah suaranya Sia Yun Hong, dan Bee Kun Bu berkata di dalam hatinya. "Celaka! Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong telah menyangka Suhu dan kedua Susiokku berhasil mencari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek! Mungkin mereka akan bertempur karena salah paham itu!" Wajah yang cemas itu telah dilihat oleh Na Siao Tiap yang segera menanyai "Kita harus berbuat apa sekarang? Rupanya Tu Wee Seng maupun Sia Yun Hong menduga Suhu dan susiokmu telah memiliki kitab-kitab Kui Goan Pit Cek!" Bee Kun Bu mengerutkan kening, lalu menjawab, suaranya rendah. "Untuk sementara waktu kita dapat berdiam di sini dan memperhatikan perkembangannya lebih lanjut!" Na Siao Tiap tersenyum dan memejamkan kedua matanya lagi. Lalu terdengar lagi Tu Wee Seng berkata. "Menurut pandanganku, tempat ini adalah tempat jatuhnya Co Hiong, Mungkin ketiga Tojin telah menjumpai mayat-nya!" Giok Cin Cu menjawab. "Kami hanya sedetik lebih dulu tiba di tempat ini....t" "Kami ingin memeriksa!" Seru Sia Yun Hong, dan terdengar lagi suara kakinya orang berlari-lari. Bee Kun Bu mengintip dan tampak beberapa orang itu sedang memeriksa keadaan diantara rumput dan alang-alang. "Tidak salah, ini darah manusia!" Seru Tu Wee Seng setelah ia mencium tanah yang ia periksa, Lalu ia menghadapi ketiga pemimpin partai Kun Lun dan berkata. "Buktinya sudah terang, Ketiga Tojin tak dapat menyangkal lagi!" "Tu-heng anggap kami ini orang-orang macam apa?" Berkata Tong Leng Tojin sambil tertawa. "Pereayalah, bahwa kami tidak melihat mayatnya Co Hiong atau kitab-kitab Kui Goan Pit Cek. Kami tak akan berdusta!" Tu Wee Seng mengawasi Sia Yun Hong dan menanyai "Bagaimanakah pendapat Sia-heng?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sia Yun Hong memperhatikan keadaan di sekitarnya, lalu menjawab. "Menurut pandanganku lebih baik ketiga Tojin mengeluarkan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, lalu dibagi menjadi tiga bagian, yakni untuk partai Kun Lun, partai Hua San dan partai Tian Cong, Karena, kitab-kitab tersebut telah diperoleh oleh partai Kun Lun, maka partai Kun Lunlah berhak memilih paling dulu dari ketiga kitab termaksud, Tiga tahun kemudian aku dari Tu-heng akan membawa kitab-kitab lainnya pergi ke kuil San Ceng Kiong di puncak Kim Teng Hong di pegunungan Kun Lunj dan setelah kami tukar membaca, k^i akan mengembalikan kitab-kitab itu kepada partai Kun Lun." "Usul itu baik sekali!" Seru Tu Wee Seng sambil menepuk tangan. "Dan bagaimanakah pendapat ketiga pemimpin Kun Lun?" Tong Leng Tojin tak tahan sabar lagi. ia cabut pedangnya dan mengancam. "Kalian rupanya masih juga tidak pereaya keterangan kami. Lagi sekali aku katakan bahwa kami belum mencari dapat kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu. jika kalian masih juga tidak pereaya, terserahlah!" Sia Yun Hong tersenyum, dan berkata. "Baik! Rupa-nya kalian ingin kami merebut kitab-kitab tersebut dengan kekerasan Aku hanya ingin mengetahui apakah ketiga Tojin melawan aku sendiri, atau satu lawan satu? Jika dikehendaki aku dan Tu-heng akan melawan kalian bertiga!" Tong Leng Tojin membentak. "Sia-heng, kau tak usah banyak bicara, aku siap melawan kau!" Sia Yun Hong pun lantas mencabut pedangnya siap bertempur, dan berkata. "Pedang ini tidak mempunyai mata, mungkin juga salah satu dari kita akan terluka atau tewas dalam pertempuran Nah! Kau boleh mulai menyerang!" Kata-kata yang kasar itu membikin gusar Hian Ceng Tojin, dan ia telah mengetahui bahwa ilmu silat pedang Sia Yun Hong lihay sekali. Jika Tong Leng Tojin kalah, maka jatuhlah pamornya partai Kun Lun, karena Tong Leng Tojin memegang pemimpin partai, Maka ia cabut pedangnya dan mencegah KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ suteenya dengan berkata. "Su-tee memegang pemimpin partai, soal ini kau serahkan kepadaku!" Lalu secepat kilat ia menyabet Sia Yun Hong dengan pedangnya! Tapi Sia Yun Hong telah siap sedia, dan iapun beranggapan urusan ini harus dibereskan lekas-lekas, Jika orangorangnya partai Thian Liong telah datang, maka Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap juga tentu akan datangi dan ia tak dapat menghadapi banyak lawan, Maka sabetan pedangnya Hian Ceng Tojin ia tangkis dengan pedangnya yang dikerahkan dengan tenaga dalam! Terdengar dua senjata beradu dengan memuncratkan lelatu api, dan dua-duanya terdampar mundur beberapa langkah. Dengan cepat Sia Yun Hong sudah loncat menyerang lagi dengan jurus Tiang Hong Keng Thian (Pelangi melintasi angkasa), dan terlihat pedangnya menyabet pinggangnya Hian Ceng Tojin. Hian Ceng Tojin harus meloncat mundur lagi mengelaki sabetan pedang maut itu, dan maju menyerang dengan jurus Wa Hun Keng Wie (Sinar Surya membuyarkan uap) dengan memutar-mutar pedangnya, salah satu jurus yang lihay dari ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam Hoat khas dari partai Kun Lun, dan jurus itu adalah untuk melindungi diri dari serangan sambit mencari lowongan untuk menyerang lawan. Pedang Pusaka Thian Hong Karya Kho Ping Hoo Badai Laut Selatan Karya Kho Ping Hoo Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo