Bangau Sakti 47
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 47
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lie Ceng Loan mengawasi Bee Kun Bu yang masih juga termenung-menung, ia menghampirinya dan mengajak duduk di ruang tersebut menanti kabar dari Oey Ci Eng. "Baiklah kita duduk menunggu kabar disini," Kata Lie Ceng Loan, Bee Kun Bu menuruti saja, karena ia berpendapat bahwa ia dapat menunggu dimanapun asal saja ia tidak diusir keluar Demikianlah jago-jago silat dari kesembilan partai telah berturut-turut datang ke markas besarnya partai Thian Liong. Lalu Bee Kun Bu menukar pakaiannya yang sudah kotor dengan lumpur dan diam-diam ia mengenakan kulit ular yang dihadiahkan oleh Pek Yun Hui. Kulit ular tersebut dapat menahan tusukan atau bacokan senjata tajam. Setelah berselang kurang lebih seperempat jam, Oey Ci Eng kembali dengan wajah yang tegang, Dengan hati berdebar-debar Bee Kun Bu menanya. "Suheng, apakah ketiga pemimpin memperkenankan aku.,." Oey Ci Eng menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata. "Urusannya diluar dugaan ruwetnya, Ketiga pemimpin kita sukar ditebak maksudnya!" "Apakah yang mereka katakan ?" Tanya Bee Kun Bu. "Aku telah memmberi tahu kan maksud kedatangannya berkata Oey Ci Eng. "tetapi mereka tidak mengatakan apaapa!" Menampak hal itu, Lie Ceng Loan hanya dapat menarik napas menunjukkan kekecewaannya. "Menurut pendapatku," Kata Oey Ci Eng. "Sutee dapat tinggal di kamar itu. Untuk sementara waktu jangan menemui ketiga pemimpin kita. Nanti aku akan berdaya mencari kesempatan mengajukan permohonan lagi untukmu." Tetapi," Kata Bee Kun Bu. "tanggal untuk kita mengadu silat tinggal hanya dua hari lagi, waktunya demikian singkatnya, Jika Suhu dan Susiok tidak memperkenankan aku KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengadu silat atas nama partai Kun Lun, aku khawatir aku terlambat,.," "Supek dan Susiok tidak berani mengambil keputusan," Kata Oey Ci Eng. "hanya Suhuku yang harus menetapkan Meski dia belum sudi menerima kau, namun nampaknya dia tak akan mengusir kau." "Terima kasih," Kata Bee Kun Bu. "menurut katanya Lie Sumoy, Suheng adalah kesayangannya Susiok, oleh karena itu aku berpengharapan besar akan daya usaha Suheng." "Aku pasti akan berdaya sedapat mungkin," Kata Oey Ci Eng menghibur. "untuk sementara ini aku minta kau bersabar saja." "Baiklah," Jawab Bee Kun Bu. Oey Ci Eng lalu keluar dari ruang itu. Lie Ceng Loan dapat membaca isi hati Bee Kun Bu ketika itu, dan ia menghibur "Biarlah aku yang pergi menjumpai Supelt" Bee Kun Bu segera menahan. "Jangan! Oey Suheng bertindak cepat Ketiga pemimpin tak akan mengusir aku lagi, Hanya sekarang mereka sedang berunding apakah aku dapat diterima kembali, Kita harus bersabar" Lie Ceng Loan pergi ke ruang lain, dan kembali setelah berselang lebih kurang seperempat jam. Sambil terseyum ia berkata kepada Bee Kun Bu. "Ketiga pemimpin sedang bereakap-cakap, Aku dan Oey Suheng coba mencuri dengar dari luar, akan tetapi mereka hanya membicarakan ilmu-ilmu silat saja, Aku belum berani masuk menanyakan soal Koko. Karena aku khawatir Koko kesepian, maka aku segera kembali." Bee Kun Bu berkata. "Adu kepandaian silat kali ini bukan saja merupakan pertandingan terhadap partai Thian Liong, tetapi juga terhadap partai-partai silat lainnya. Tidak heran jika Suhu dan Susiok merundingkan soal itu." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Demikianlah satu hari satu malam telah lewat, dan pada keesokan harinya diwaktu lohor Oey Ci Eng datang dengan hati berdebar-debar, ia berkata. "Agaknya Suhu, Supek dan Susiok telah merundingkannya, Aku belum lagi mempunyai kesempatan mengajukan soal Sutee!" Bee Kun Bu terseyum dan berkata. "Terima kasih, Aku masih dapat menunggu." Hari ketiga telah tiba, dan hari itu adalah hari untuk mengadu ilmu silat, Fajar baru saja menyingsing ketika Ouw Lam Peng memimpin delapan orang-orangnya yang mengenakan pakaian serba hitam datang mengunjungi bangunan dimana orang-orang dari partai Kun Lun ditampung, Teng Leng Tojin dengan disertai oleh Hian Ceng Tojin, Giok Cin Cu dan Oey Ci Eng menyambut di depan pintu, Bee Kun Bu tidak berani mengikuti terlampau dekat, ia berdiri jauh di belakang, didampingi oleh Lie Ceng Loan, Ouw Lam Peng yang mengenakan pakaian serba biru mengangkat kedua tangannya memberi hormat seraya berkata. "Aku datang atas perintah pemimpin besar partai Thian Liong kami untuk mengundang ketiga pemimpin partai Kun Lun dan para muridnya datang ke tanah dataran tinggi Twan Hun Ya untuk mengadu silat orang-orang partai Thian Liong kami sudah menunggu!" Tong Leng Tojin membalas hormat tersebut dan menjawab. "Sebetulnya partai Thian Liong dapat mengirim satu orang saja untuk memberitahukan kami, tetapi Piau-touw (Pemimpin cabang) telah sudi datang sendiri." "Pemimpin-pemimpin partai Kun Lun sangat terkenal di kalangan Kang-ouw," Kata Ouw Lam Peng. "Jika ada kekurangan tentang penyambutan dan sebagainya, kami dari partai Thian Liong mohon dimaafkan!" Tong Leg Tojin seraya berkata. "Baiklah kita berangkat sekarang!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ouw Lam Peng berkata lagi. "Kami telah sediakan kuda untuk kalian bertiga." "Terima kasih," Jawab Tong Leng Tojin. "lebih baik kami berjalan saja!" Ouw Lam Peng tertawa dan berkata: To-heng bersemangat besar, aku sangat mengagumi semangat itu! Tetapi letaknya tyaah dataran tinggi Twan Hu Ya ada lebih kurang sepuluh lie jauhnya dari sini, Lebih baik kalian naik kuda saja!" "Kami yang telah biasa tinggal di pegunungan, lebih cocok berjalan kaki," "Baiklah, akupun turut berjalan kaki!" Kata Ouw Lam Peng yang lalu berbalik dan memimpin jalan, diikuti oleh orangorangnya, ketiga pemimpin partai Kun Lun dan Oey Ci Eng. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengikuti paling be!akang, Ouw Lam Peng yang berjalan paling depan dapat berjalan cepat sekali, dan yang lain-lainnya terpaksa mengikuti dengan cepat juga, sehingga keadaan disekitar-nya tak dapat ingat diperhatikan dengan teliti Hiang Ceng Tojin berbisik kepada Tong Leng Tojin. "Mereka berjalan sangat pesat sekali, apakah maksud-nya? Mungkin mereka sengaja agar kita tak dapat ingat perjalanan yang kita telah tempuh." "Kata-kata Toa Suheng beralasan," Jawab Tong Leng Tojin, Toa Suheng dapat memperhatikan jalan didepan, aku dan Sumoy dapat memperhatikan keadaan di kanan-kiri!" Betul saja sepanjang jalan mereka memperhatikan segala sesuatu sangat mencurigakan, dan jalan yang ditempuh itu rupanya tidak dilalui oleh jago-jago silat dari partai lainnya, Hian Ceng Tojin mengejar Ouw Lam Peng dan menanya. "Ouw-heng, Twan Hun Ya masih berapa jauh KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dari sini?" Sambil berjalan terus Ouw Lam Peng menjawab. "Jika kita telah melalui dua lereng gunung lagi, kita segera tiba di tempat itu!" Lalu mereka harus berjalan melalui satu gua yang gelap, Ouw Lam Peng menyalakan sebuah obor, dan memimpin masuk ke dalam gua yang gelap itu. ia berseru. "Gua ini hanya dua ratus tombak lebih panjangnya, kalian mengikuti obor ini, dan tak usah khawatir!" Tong Leng Tojin memperhatikan bahwa jalan di dalam gua tersebut adalah buatan orang, dan betul saja berjalan belum lama mereka sudah keluar dari gua yang gelap itu. Setelah melalui dua lereng gunung, Ouw Lam Peng berkata sambil tersenyum. "Di depan kita adalah tanah dataran tinggi Twan Hun Ya!" Ketiga pemimpin partai Kun Lun dan juga lain-lainnya mengangkat kepala melihat ke tempat yang ditunjuk oleh Ouw Lam Peng. Tanah dataran tinggi Twan Hun Ya itu terletak di atas satu puncak gunung. Lapangan di tengah yang luas dikitari oleh rumput hijau dan bunga-bunga yang beraneka warna, Sangat indah permai dipandangnya ! Sambil tertawa gelak-gelak Tong Leng Tojin berkata :"Aha! Namanya Twan Hun Ya (Jurang mengakhiri roh), tetapi tempatnya indah sekali!" Ouw Lam Peng berkata: To-heng terlampau siang menyatakan pendapat tentang Twan Hun Ya. sebentar jika sudah berada disitu, To-heng mungkin berpendapat lain!" "Hm! jangankan Twan Hun Ya, meskipun namanya Liong Tam Houw Siat (Gua Naga dan Sarang Harimau) pun kami tak gentar!" Baru saja kata-katanya habis diucapkan, tiba-tiba terlihat berkelebatnya bayangan orang di hadapan me-reka, dan ketika mereka melihat dengan tegas, Orang itu adalah Souw KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hui Hong, puteri kesayangan Souw Peng Hai, pemimpin dari partai Thian Liong. Ouw Lam Peng terperanjat melihat datangnya Souw Hui Hong, ia menegur: Twan Hun Ya bukannya tempat untuk kau! Tanpa ijin dari Souw Cong Piauw, siapapun tak dapat datang kesini, Meskipun kau puterinya Souw Cong Piauw, akan tetapi peraturan partai kita harus ditaati, Apakah kau sudah memperoleh ijin dari ayahmu ?" Souw Hui Hong yang sudah cacat kehilangan satu lengannya masih tetap berkepala batu dan manja di markas besar ayahnya, ia menjawab. "Di daerah partai Thian Liong, siapapun tak dapat melarang aku, Aku dapat datang atau pergi ke tempat manapun sesukaku. Kau tak berhak melarang aku!" Ouw Lam Peng merasa tersinggung dengan jawaban yang kasar itu, tetapi ia menahan amarahnya karena memikir bahwa yang ia hadapi adalah puteri pemimpin-nya. Dengan senyuman terpaksa ia berkata. "Kata-kata-mu itu memang betul, Tetapi hari ini adalah hari istimewa dimana telah datang banyak jago-jago silat dari kesem-bilan partai O!eh karena itu daerah partai kita pada hari ini harus dijaga dengan tertib, dan kau tak bisa sembarangan datang tanpa ijin dari ayahmu!" Dengan mata melotot Souw Hui Hong membentak. "Ouw Piauw-touw, kau boleh mempersalahkan aku, aku rela dihukum ayahku! Kau tak usah ikut campur tangan lagi! Kau dapat mengajak ketiga pemimpin partai Kun Lun berjalan terus, karena aku hanya ingin bicara sejenak dengan Bee Siangkong, sebentar aku dapat membawa dia ke Twan Hun Ya!" Bentakan Souw Hui Hong itu membikin ketiga pemimpin partai Kun Lun terperanjat, demikianpun Ouw Lam Peng, Tetapi yang paling gelisah adalah Bee Kun Bu sendiri, karena turut serta dan iapun belum diterima kembali ke partai Kun Lun. sikapnya itu dilihat oleh Lie Ceng Loan yang membetot KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ lengan bajunya dan menegur. "Bu Koko, Souw Cici ingin bicara dengan kau sebentar saja, apakah kau sudi?" Bee Kun Bu hanya mengangguk dan melihat Suhu dan susioknya berjalan mengikuti Ouw Lam Peng, Souw Hui Hong tak segera menanya Bee Kun Bu. ia menatap lama sehingga Bee Kun Bu menjadi makin gclisah. "Souw Siocia," Katanya. "Aku harus mengikuti guru-ku, aku minta Siocia jangan menahan aku !agi!" "Bee Siangkong," Kata Souw Hui Hong dengan ramah sekali. "Aku hanya ingin bicara sebentar saja!" "Tetapi... tetapi..." Kata Bee Kun Bu terputus. Lie Ceng Loan maju seraya menyambungkan: Te-tapi Bu Koko harus menunaikan janjinya terhadap Suhu dan Susioknya, Lebih baik Souw Cici menunggu sampai dia sudah mengadu silat di Twan Hun Ya, barulah Cici dapat bicara panjang Iebar..." Souw Hui Hong terharu mendengar pembelaan Lie Ceng Loan itu, ia menghela napas dan berkata. "Baiklah, aku rela menunggu demi kepentingan kalian berdua!" Lalu iapun berbalik dan berjalan pergi. Ouw Lam Peng dilain pihak terus memimpin ketiga pemimpin partai Kun Lun pergi ke tanah dataran tinggi Twan Hun Ya. Mereka harus mendaki suatu jurang yang curam, Hian Ceng Tojin berkata kepada Sutee dan Sumoy-nya. "Jurang itu agak berbahaya, Sutee dan Sumoy ikuti aku di belakang, biarlah aku mendaki dulu!" Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh semua jago-jago silat tersebut dapat mendaki jurang yang curam itu tanpa mendapat kesukaran, dengan mudah mereka tiba di atas puncak, Dari puncak gunung itu terlihat satu jembatan gantung untuk tiba di tanah dataran tinggi Twan Hun Ya yang terletak di puncak seberang, Mereka melihat bahwa di Twan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hun Ya itu telah berkumpul banyak orang dan banyak bendera berkibar kibar! Ouw Lam Peng menghadapi ketiga pemimpin partai Kun Lun dan berkata. "Setelah kita menyeberangi jembatan gantung ini, kita akan tiba di Twan Hun Ya dimana Souw Cong Piauw telah menanti kedatangan kalian!" Tong Leng Tojin melongok ke bawah jurang dan berkata kepada Ouw Lam Peng sambil berkelakar. "lika jembatan ini putus, kita pasti mati hancur di dalam jurang yang dalam itu!" "Harap kalian jangan khawatir! Semua pemimpin cabang dan semua jago-jago silat dari kesembilan partai sudah berada disini. Kita tak akan berbuat keji memutuskan jembatan gantung inil" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jawab Ouw Lam Peng, jembatan gantung itu panjangnya dua ratus tombak dan sangat kuat dibuatnya. Jika orang berdiri di tengah-tengah jembatan tersebut, maka semua pemandangan di dalam jurang dapat terlihat dengan nyata diwaktu siang hari Ketiga pemimpin partai Kun Lun merasa kagum atas pembuatan jembatan yang demikian kuatnya itu. Ouw Lam Peng lalu berjalan di depan diikuti oleh yang lain-lainnya. persiapan di tanah dataran tinggi Twan Hun Ya telah dilakukan dengan sempurna. Tempat dari tiap-tiap partai silat telah diatur demikian rapi nya. Ketiga pemimpin partai Kun Lun disambut oleh empat anak yang mengenakan pakaian serba hijau dan memegang bendera warna-warni, Mereka diajak ke tempat yang sudah ditetapkan Sementara itu Ouw Lam Peng juga berjalan menuju ke tempatnya sendiri Tiba-tiba terdengar suara musik menyambut kedatangan mereka, dan sejenak kemudian terlihat dari jembatan gantung itu berturut-turut datang orang-orang dari partai silat lainlainnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Memang partai Kun Lunlah yang paling dulu diajak ke Twan Hun Ya itu, mereka hanya melihat orang-orangnya partai Thian Liong, tak tampak jago-jago silat dari partai lainnya, Hian Ceng Tojin berbisik kepada Tong Leng Tojin. "Mengapa partai Thian Liong mengajak partai kita masuk paling dulu ke Twan Hun Ya? Apaicah maksud nya?" "Akupun tak dapat menjelaskan," Jawab Tong Leng Tojin dengan suara perlahan... "Apakah karena Souw Peng Hai ingin menyatakan terima kasihnya kepada kita karena kita telah berulang kali menolong puterinya... Tiba-tiba Hian Ceng Tojin berseru dengan wajah berseriseri: Tu-heng, sudah lama kita tak berjumpa!" Tu Wee Seng yang baru saja tiba membalasnya dengan gembira. "Ya, sudah lamakah Totiang sampai? Kali ini rupanya tempat-tempat partai Kun Lun dan Hua San berdampingan Baik seka li !M Tong Leng Tojin juga berkata. "Ya, beruntung sekali tempat kita berdekatan!" Tetapi ketiga pemimpin partai Kun Lun adalah orang-orang pertama yang tiba disini, Kehormatan itu luar biasa!" Kata Tu Wee Seng yang senantiasa mencurigai orang lain dan merasa iri hati terhadap penerimaan yang diberikan kepada partai Kun Lun. Tu-heng, janganlah bereuriga terhadap kami. Adu silat kali ini bukannya main-main, pertandingan ini, disamping mempertahankan partai masing-masing, juga merupakan pertempuran mati hidupnya kita sendiri!" Tu Wee Seng masih juga menyindir. "Kali ini pedang dari ketiga pemimpin partai Kun Lun sudah dapat membereskan urusan kita bersama terhadap partai Thian Liong!" Iapun segera mengajak orang-orangnya dari partai Hua San ke tempat yang sudah disediakan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu dan Ue Ceng Loan mencari tempat duduk belakang di tempat yang diperuntukkan partai Kun Lun, Mereka mengagumi keadaan di tempat yang segera akan menjadi medan pertempuran yang maha dahsyat pertandingan adu silat yang baru diselenggarakan lagi setelah tiga ratus tahun berselang! Semua jago-jago silat dari partaipartai silat yang terkenal telah datang untuk membela nama partainya masing-masing, mungkin juga nama pribadinya, Bendera beraneka warna dan yang berkibar-kibar diangkasa menambah pula kemeriahannya suasana, Tetapi jago-jago silat yang sudah datang tidak banyak. Bee Kun Bu memperhatikan bahwa tiap-tiap partai silat hanya membawa murid-murid yang dapat dipereayai Hanya partai silat Siauw Lim yang paling banyak jumlah nya t namun seluruhnya tidak melebihi sembilan belas orang. Orang-orang dari partai lain masing-masing hanya membawa lima atau enam orang saja, dan partai Tiam Cong hanya Sia Yun Hong sendiri yang datang, Oleh karena itu banyak tempat duduk terlihat kosong, Setelah semua orang berada di tempatnya masing-masing, lalu terdengar suara tambur berbunyi tiga kali, dan anak-anak yang mengenakan pakaian warna hijau dari partai Thian Liong yang sibuk melayani para undangan segera berlari-lari kembali berdiri di tempat partai Thian Liong sambil memegangi bendera, Setelah tambur berhenti dipukul, dari tempat partai Thian Liong berjalan keluar Souw Peng Hai, pemimpin partai Ouw Lam Peng. jenggotnya yang putih menutupi dadanya, ia berjalan perlahan-Iahan dengan congkaknya memegangi toya yang ujungnya berbentuk kepala naga, Keempat iblis dari propinsi Sucoan yang selalu mengawal padanya membuka jalan di depannya, dan pemimpin-pemimpin dari kelima cabangnya mengikuti di belakangnya setibanya di tengah-tengah gelanggang pertempuran ia berhenti dan mengangkat tangan yang bebas ke atas seraya menancapkan toyanya di tanah, lalu ia ber-pidato dengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ suara yang keras. "Kami dari partai Thian Liong adalah sisa dari kalangan Kang-ouw yang telah berserikat membentuk partai silat ini. Kali ini para jago silat yang terhormat telah datang atas undangan kami, maka dengan jalan ini, kami atas nama partai Thian Liong menghaturkan diperbanyak terima kasih!" Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan pula. "Pada tiga ratus tahun berselang, sembilan partai silat di kalangan Bu Lim, karena berebut nama dan kedudukan, telah mengadu silat di atas puncak gunung Sao Sit Hong, pertempuran tersebut telah menjadi perhatian para jago silat sehingga dewasa int. Sayang sekali ketika itu, Tian Kie Cin Jin dengan ilmu silatnya yang sakti, telah membubarkan pertandingan silat tersebut Banyak orang anggap bahwa perbuatan Tian Kie Cin Jin itu sangat bijaksana, karena dia telah berhasil mencegah pembunuhan, dan dengan demikian banyak jago-jago silat dapat hidup mewariskan ilmu-ilmu silatnya kepada angkatan belakangan Namun, menurut pendapatku, perbuatan Tian Kie Cin Jin tidak menghasilkan akibat yang baik, jika Tian Kie Cin Jin tidak mencegah pertempuran atau pertandingan silat itu, mungkin kini keadaan di kalangan Bu Lim akan berlainan karena nama dan kedudukan masing-masing partai silat mungkin sudah teratur, dan partai-partai silat tak akan berlomba dan bermusuhan lagi, Sayang maksud yang baik dari Tian Kie Cin Jin itu hanya menambah iri hati dan persaingan lebih hebat di antara partai-partai silat belaka!" Pidato pembukaan tersebut telah menggemparkan suasana, Mata Souw Peng Hai menyapu keadaan di sekitarnya, lalu melanjutkan pidatonya. "Kali ini partai Thian Liong telah mengundang selain jago-jago silat dari kesembilan partai silat, juga para jago silat yang tak termasuk partai atau golongan di kalangan Kang-ouw, untuk datang berkumpul disini dengan maksud saling mengenal, dan mengatur nama dan kedudukan yang masih dibuat perebutan selama beberapa ratus tahun ini. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kami dari partai Thian Liong pun akan menggunakan kesempatan ini untuk menguji kepandangai kami. Para hadirin dengan tidak menghiraukan perjalanan yang jauh dan waktu yang berharga telah memenuhi undangan kami, kami atas nama partai Thian Liong menghaturkan diperbanyak terima kasih!" Demikian ia mengakhiri pidatonya, ia memberi hormat kepada para hadirin dan berjalan kembali ke tempatnya. Lalu dua anak yang berpakaian serba kuning mengibarngibarkan bendera merah, Segera terdengar suara terompet berbunyi nyaring. Setelah suara terompet berhenti, Souw Peng Hai bangun dari tempat duduknya dan mengangkat cangkir tehnya, dan sambil tersenyum lebar ia berseru. "Atas kunjungan para hadirin ke tempat kami yang terpencil ini, kami yang terdiri dari sisa kalangan Kang-ouw mungkin kurang hormat menyambut atau melayaninya. Maka atas nama partai Thian Liong kami minta dimaafkan!" Lalu ia minum tehnya dan duduk kembali Terdengar Tu Wee Seng berkata. "Souw Cong Piauw terlalu merendahkan diri Kata-katamu itu hanya dapat diucapkan kepada jago-jago silat yang memiliki ilmu silat sakti, kami jago-jago silat gadungan tak berani menerima pujian itu!" Lalu ia tertawa gelak-gelak sambil memandangi ke arah ketiga pemimpin partai Kun Lun. Souw Peng Hai bangun lagi dan berkata: Tu-heng salah menduga maksudku Aku sudah lanjut usianya, Mungkin aku hanya dapat memimpin partai Thian Liong beberapa tahun lagi. Meski betul partai Thian Liong baru berdiri lebih kurang dua puluh tahun, dan telah berhasil menggabungkan sisa dari kalangan Kang-ouw, tetapi orang-orang partai Thian Liong masih harus belajar dari kalian." Tu Wee Seng rupanya tak dapat menjawab sindiran itu, maka Sia Yun Hong bangun dari tempat duduknya, dan minta bicara, ia membungkukkan tubuh memberi hormat kepada para hadirin sebelum ia mulai bicara. "SebetuInya para jago KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ silat yang dipimpin Souw Cong Piauw semuanya memiliki ilmu silat yang maha tinggi sehingga partai Thian Liong yang hanya baru berdiri dua puluh tahun saja sudah menjadi terkenal di kolong langit ini. Kami sangat mengagumi Souw Cong Piauw dan para pemimpinnya, Akan tetapi dalam hal menerima atau menyambut tamu, kami tampak ada keganjilan. Ada yang disambut dengan kemewahan, ada pula yang disambutnya dengan sikap yang dingin, Oleh karena ini, kami mohon penjelasan!" Souw Peng Hai tertawa gelak-gelak dan berkata. "Sia Totiang, aku situa bangka mengira Totiang akan memberikan kami petunjuk yang bermanfaat bagi pertemuan ini, tetapi ternyata Totiang hanya mengejek dan menyindir seperti Tuheng dari partai silat Hua San. Ah, sayang sekali jiwa yang besar rupanya tidak dimiliki oleh tiap-tiap jago silat!" Ejekan yang pedas itu membikin Sia Yun Hong gusar sekali, dan ia ingin mendamprat kembali ketika Tu Wee Seng bangun dari tempat duduknya dan berkata. "Souw Cong Piauw agaknya menganggap partai Hua San dan partai Thian Cong dapat dibuat permainan Kini tidak perlu kita mengadu Kdah, kita jangan membuang-buang waktu lagi, aku minta Souw Cong Piauw segera mengatur acara pertempuran!" Segera terdengar suata gaduh di antara para hadirin, karena semuanya telah mulai mengeluh atau saling memberi komentar Tiba-tiba pemimpin partai Siat San, Teng Lee bangun dari tempat duduknya dan berteriak. "Souw Cong Piauw, kata-kata Tu-heng betuI! sekarang bukan waktunya kita mengadu lidah, Kila mengadu ilmu silat! Umumkanlah segera acara pertempuran!" Souw Peng Hai tetap tenang, bahkan ia tertawa gelakgelak, ia berkata, suaranya keras: Teng-heng, mengapa kau tergesa-gesa? sekarang masih pagi. Aku situa bangka akan memperlihatkan daerah di sekitar Twan Hun Ya ini sebelum KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kita mulai mengadu ilmu silat Aku kira acara demikian lebih bagus, Bagaimanakah pendapat kalian?" Hian Ceng Tojin berpikir "Maksud apakah dia mengajak melihat-Iihat keadaan tempat ini? Apakah dia memasang perangkap lagi?" Ia ingin menyatakan pikirannya agar pertandingan silat segera dimulai tetapi Tu Wee Seng sudah bicara lagi. "Maksud Souw Cong Piauw mengajak kami melihat-Iihat Twan Hun Ya ini memang bagus, tetapi tempat ini bukannya tempat yang luar biasa, kami segan melihat lagi, Acara itu dihapuskan saja!" "Kata-kata Tu-heng itu seolah-olah merasa curiga terhadap partai Thian Liong," Jawab Souw Peng Hai. "Meskipun kami ini sisa kalangan Kang-ouw, tetapi kami mengerti dan mentaati peraturan yang lazim di kalangan Kang-ouw, Tu-heng tak usah khawatir kami akan melakukan sesuatu yang keji!" Lalu ia bertindak keluar, dikawal oleh keempat iblis dari propinsi Sucoan, ia berjalan mengitari tempat-tempat dari kesembilan partai silat itu, dan minta para jago silat turut padanya agar ia dapat tunjukkan keadaan di sekitar tanah dataran tinggi Twan Hun Ya itu, Entah mengapa, semua jago-jago silat bangun dari tempat duduknya masing-masing dan berjalan mengikuti dengan sikap yang waspada, Tanah dataran tinggi Twan Hun Ya tersebut terletak di antara banyak puncak-puncak gunung, dan di waktu pagi hari diselubungi oleh awan-awan yang putih, Di bawah adalah jurang yang curam, dan siapa saja yang jatuh ke bawah tak akan tertolong lagi, Para jago silat baru mengerti mengapa tempat itu dinamakan Twan Hun Ya (tanah dataran tinggi yang mencabut nyawa), Setelah Souw Peng Hai mempertunjukkan keadaan di sekitar tempat itu, ia berseru. "Kalian telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri keadaan di sekitar Twan Hun Ya ini, segala kesan kalian akan kami terima dengan senang hati!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku tak mempunyai kesan!" Sia Yun Hong menjawab dengan ketus, Souw Peng Hai mengurut-ngumt jenggotnya yang panjang, ia meraung seperti seekor naga sehingga suasana menjadi seram sekali, Lalu ia berkata: Tu-heng tak usah mendesak Acara mengadu silat segera dimulai Kami berani mengundang semua jago-jago silat datang kesini, tentu saja kami ingin melihat kepandaian silat kalian, terutama dari partai Hua San..." Sekonyong-konyong terdengar suara orang mendoa, dan Souw Peng Hai berhenti bicara untuk mendengari suara tersebut. Tiap-tiap perkataan diucapkan dengan tegas terang menarik perhatiannya para hadirin! Semua orang menoleh ke arah suara tersebut, dan mereka dapatkan bahwa suara itu datangnya dari tempatnya partai silat Siauw Lim. Seorang Hweeshio tua yang berjubah warna kuning bangun dari tempat duduknya, ia menyoja dan sambil memejamkan kedua matanya berkata. "Kami Hweeshiohweeshio dari Siauw Lim Pay jarang keluar dari lingkungan kampung halaman kami, terhadap soal batas membalas dendam atau pertandingan silat yang merupakan bunuh membunuh ini, kami tak harus turut serta, Akan tetapi kali ini undangannya Souw Cong Piauw, kami telah datang dengan tak menghiraukan akibatnya..." Terima kasih atas perhatian terhadap undangan partai Thian Liong kami!" Sambutnya Souw Peng Hai. Lalu Hweeshio itu membuka matanya mengawasi Souw Peng Hai, ia meneruskan. "Kami sebagai pemimpin partai silat Siauw Lim mesti memenuhi undangan Kami datang bukan untuk berebut nama atau kedudukan, tapi semata-mata untuk meredakan perselisihan di antara para hadirin!" "Tetapi dengan cara apakah Taysu dapat meredakannya?" Tanya Souw Peng Hai, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Hweeshio itu menghela napas, lalu menjawabnya. "Pada tiga ratus tahun yang lalu, peristiwa mengadu silat di atas puncak Sao Sit Hong mungkin masih diingat jelas oleh kalian. Kalian juga telah mengetahui berapa banyak korban telah runtuh di dalam pertempuran yang maha dahsyat itu! Hari ini Souw Cong Piauw, pemimpin partai silat Thian Liong, telah mengundang kalian dari kesembilan partai silat datang ke Twan Hun Ya juga untuk mengadu silat Dan kali ini jago-jago silat yang datang untuk maksud tersebut jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah jago-jago silat yang datang ke puncak gunung Sao Sit Hong pada tiga ratus tahun yang lalu, Aku yakin bahwa adu silat kali ini akan lebih dahsyat dan hebat, mungkin akan mengambil lebih banyak korban! Tetapi, bagaimanakah akibatnya nanti???" Ia berhenti dan mengawasi jago-jago silat di sekitarnya, seolah-olah menanti jawaban atas pertanyaan itu, Tetapi semua orang membungkam. Mereka semuanya sedang memikiri peristiwa di puncak gunung Sao Sit Hong pada tiga ratus tahun yang lalu, dan nasib mereka masingmasing dalam pertandingan silat yang segara akan dilangsungkan Pemimpin partai silat Siauw Lim itu meneruskan. "Oleh karena itu, kami dari partai silat Siauw Lim ingin mengajukan usul tentang pertandingan silat kali ini, dan minta pendapatnya kalian jika usul kami ini dapat diterima demi kepentingan semua!" Usul yang akan diajukan oleh pemimpin partai silat Siauw Lim itu menarik perhatiannya semua hadirin, terutama karena usul tersebut katanya untuk kepentingan mereka semua. -ooo0oooPartai silat Siauw Lim ajukan usul KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah mendengar pemimpin partai silat Siauw Lim bicara, Souw Peng Hai menyambut dengan kata-katanya. "Jika Taysu ada usul, sudilah segera menjelaskan nya. Kami akan berusaha menerimanya jika beralasan!" "Nama Souw Cong Piauw sudah terkenal dimana-mana, dan aku si Hweeshio tua ini menghormati Souw Cong Piauw yang pandai memimpin. Ilmu-ilmu silat dari berbagai-bagai partai silat atau golongan banyak sekali, akan tetapi jika kita menyelidiki lebih mendalam, dasar daripada ilmu-ilmu silat itu hampir serupa, Betul ilmu silat ada yang dikerahkan dengan tenaga luar, dan ada yang dikerahkan dengan tenaga dalam, ada yang kelihatannya keras, dan ada juga yang kelihatannya lemah lembut. Tetapi dasarnya ialah menyerang dan membunuh lawan, dan mengegosi atau mengelit serangan-serangan lawan, Aku si Hweeshio tua ini merasa beruntung dapat berjumpa dengan jago silat dari kesembilan partai yang terkenal pada dewasa ini, Jika Souw Cong Piauw dapat mengubah pertandingan atau pertempuran silat kali ini menjadi suatu pertemuan untuk belajar mempelajari semua ilmu-ilmu silat dari semua partaipartai silat yang telah hadir disini, bukankah bermanfaat sekali bagi semua partai-partai silat umumnya dan semua jago-jago silat khususnya?" Ia berhenti sejenak untuk melihat akibat dari usulnya itu. Lalu ia meneruskan "Jika usulku ini dapat diterima oleh Souw Cong Piauw dan para hadirin, maka kita dapat menghindarkan pembunuhan di antara kita, dan mungkin juga mengubah permusuhan menjadi persahabatan Sekianlah! OMiToHut!" Semua jago-jago silat berpikir setelah mendengar usul si Hweeshio tua itu, dan semuanya menghargai usul itu, Lalu Tu Wee Seng bangun dari tempat duduknya dan berkata. "Tidak keliru jika dikatakan Taysu seorang yang suci dan luhur Usulnya telah membuktikan bahwa dia berusaha keras menghindarkan pembunuhan di antara kita, Tetapi belum tahu bagaimana pendapat Souw Cong Piauw yang telah mengundang kita datang ke sini!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah ia mengatakan pikirannya, ia duduk kembali dan mengawasi semua jago-jago silat di sekitarnya, Rupa-nya jago-jago silat yang lain belum dapat mengatakan pendapatnya, karena semuanya masih juga duduk berpikir Usul pemimpin partai silat Siauw Lim yang disokong oleh Tu Wee Seng, pemimpin partai silat Hua San, tidak sedikit membikin Souw Peng Hai menjadi gelisah, ia bangun lagi dari tempat duduknya, dan berkata, suaranya keras. "Usul Taysu yang disokong oleh Tu Wee Seng membuktikan bahwa mereka itu mempunyai hati yang baik, Tetapi aku yakin bahwa jago-jago silat dari partai-partai lainnya tak akan dapat menerimanya, karena pertemuan yang kami selenggarakan ini adalah suatu pertemuan yang luar biasa, dan baru dapat diselenggarakan setelah tiga ratus tahun semenjak pertemuan di atas puncak gunung Sao Sit Hong. Bukankah para hadirin telah tidak menghiraukan perjalanan yang jauh dan waktu yang berharga untuk datang kesini dengan tekad mengadu ilmu silat, agar supaya nama dan kedudukan masing-masing dapat ditetapkan? Oleh karena itu, jika kita batalkan pertandingan silat ini berarti kita bekerja setengah jalan, Para hadirin yang terhormat! pikirlah dengan tenang sebelum kita batalkan pertemuan ini yang dapat membereskan perebutan nama dan mengakhiri iri hati di antara kita!" Pemimpin partai silat Siauw Lim segera bangun dan berkata. "Maksud semula Souw Cong Piauw sebetulnya bagus, tetapi kita harus menginsyafi bahwa pedang atau golok itu tak bermata, dan totokan atau jotosan itu tak mengenal kasihan. Di dalam pertempuran kita tak dapat mengendalikan napsu membunuh lawan kita, dan korban dari pertempuran demikian pasti ada! Menurut pendapat aku si Hweeshio tua, pertandingan ilmu silat ini dapat kita ubah menjadi pertunjukan kemahiran ilmu silat yang dilakukan oleh tiap-tiap jago silat, Dengan demikian kita semua dapat belajar men pelajari kepandaian mas ingin asin g, dan mungkin pula dapat mengikat tali persahabatan! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Souw Peng Hai tak sabar lagi, Dengan kedua mata melotot ia berkata: Tentang kemahiran ilmu silat masing-masing kita semua sudah mengetahui Sekali lagi aku tegaskan: Kita datang kesini untuk membereskan perebutan nama dan kedudukan partai masing-masing agar supaya di kemudian hari kita tidak saling berselisih pula, Jika sekarang kita batalkan, maka pertemuan serupa ini yang kami telah usahakan dengan jerih payah tak dapat diselenggarakan lagi!" Tu Wee Seng yang mendengar tentangan Souw Peng Hai itu, dan menganggap bahwa partai Thian Liong sudah bertekad memperlihatkan keunggulannya, menjadi mur-ka. ia segera berdiri dan berkata dengan suara keras sekali. "Souw Cong Piauw rupanya sudah bertekad menetapkan nama dan kedudukan dari semua partai yang telah diundang! Kamipun tak gentar mengadu ilmu silat! Nah, sekarang karena Souw Cong Piauw telah pertama menerima partai silat Kun Lun datang ke Twan Hun Ya ini, maka menurut aturan, partai silat Kun Lun yang harus bertempur melawan jago-jago silat dari partai Thian Liong! Para hadirin yang terhormat, setujukah dengan usul kami ini?" Sebelumnya Souw Peng Hai dapat menjawab, Tong Leng Tojin dari partai silat Kun Lun telah bangun dan menjawabnya sambil tersenyum: Tu-heng telah menghargai partai silat Kun Lun, dan telah ajukan usul untuk partai silat kami yang pertama melawan jago-jago silat partai Thian Liong, penghargaan tersebut, kami menghaturkan banyak terima kasih. Akan tetapi tentang urut partai silat yang mana harus bertempur adalah soal kita semua, tak dapat ditetapkan oleh Tu-heng seorang." Souw Peng Hai tertawa dan berkata. "Tong Leng Totiang bicara betul! Mengatur urut itu bukannya soal perseorangan, Urut itu harus ditetapkan oleh kami! itu baru adil!" Sia Yun Hong dari partai silat Tiam Cong yang selalu membela Tu Wee Seng segera berdiri dan berkata. "Partai KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ silat Kun Lun sangat terkenal di kalangan Bu Lim, Jika partai silat Kun Lun bertempur pertama, kami anggap adil sekali!" Hian Ceng Tojin setelah memandang Suteenya, lalu berdiri dan berkata. "Usul Tu-heng dan Sia Totiang kami sangat hargai, karena partai silat kami sangat dipuja! Namun partai silat kami tak berani keluar bertempur tanpa memperoleh persetujuan semua partai yang telah diundang, Aku pereaya bahwa Souw Cong Piauw yang menyelenggarakan pertemuan ini sudah mempunyai daftar urut tersebut Lebih baik kita serahkan kepada Souw Cong Piauw sajaf" Dari dalam saku di dadanya Souw Peng Hai mengeluarkan sehelai sutera putih yang tergulung ia buka gulungan tersebut dan sambil memegangi sutera itu ia berkata. "Tentang urutan tersebut, aku si tua bangka sebetulnya sudah tetapkan sekarang kami bacakan nama-nama dari partai silat menurut urutan ini. Namun kalian masih dapat ajukan usul untuk mengubahnya!" Suasana segera menjadi sunyi senyap, karena semuanya ingin mengetahui partai yang manakah memperoleh kehormatan untuk keluar bertempur paling du!u. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Semua perhatian ditujukan kepada Souw Peng Hai seorang, Souw Peng Hai menyapu semua hadirin dengan kedua matanya yang tajam, lalu mulai membaca nama-nama partai silat yang ia telah tulis diatas sutera putih itu dengan tenang dan nyata. Menurut urutan yang telah ditetapkan olehnya, partai silat Ngo Bie tereantum paling pertama, Ketika ia hendak membaca nama partai yang kedua, Tia Ceng, pemimpin ke empat dari partai silat Ngo Bie, lekas-lekas berdiri dan berkata. "Souw Cong piauw terlampau menghormati partai silat kami." " "Partai silat Ngo Bie sangat dihormati dan terkenal di kalangan Bu Lim. Lagi pula partai silat kami dan partai silat Ngo Bie mempunyai dendam. Oleh karena itu kami sengaja ingin bertempur melawan lebih dahulu partai silat Ngo Bie Kami yakin partai silat Ngo Bie tak akan gentar melawan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ seorang jago silat dari partai kami." " Jawab Souw Peng Hai dengan senyum menyindir Tio Ceng Taysu sangat tersinggung dan mukanya menjadi merah, ia berkata. "Souw Cong Piauw terkenal sebagai seorang jago silat yang lihay dan sebagai pemimpin satu partai silat yang besar, tidak seharusnya berbicara demikian! Mengapa kau harus menyebut-nyebut soal dendam! Dendam itu tak akan kami lupakan dan akan kami bayar sampai lunas! Nah, kita dapat bertempur sekarang!" Suasana segera menjadi tegang, karena Tio Ceng Taysu sudah maju keluar menantang partai Thian Liong, Tetapi Souw Peng Hai yang terkenal pintar, tak gentar dengan tantangan itu, Dengan tenang ia berkata pula. "Kali ini kita hanya mengadu silat semata-mata, tentang soal dendam antara kedua partai silat kita, kita dapat membereskannya kelak, Aku minta Taysu ber-sabar!" Si Hweeshio tua dari partai silat Siauw Lim segera berbangkit dan berusaha meredakan suasana sambil mendoa. "O Mi To Hut! pertandingan ilmu silat kali ini terlampau kejam. sebetulnya kita harus mencegahnya!" Souw Peng Hai tertawa getak-gelak dan berkata: Taysu terlalu baik hati Aku si tua bangka menghargai kebaikan hati itu, Tetapi kami tak dapat membikin kecewa jago-jago silat dari kesembilan partai yang telah datang dari tempat-tempat jauh dan menghamburkan banyak waktu yang berharga untuk membereskan perselisihan yang telah berlangsung tiga ratus tahun ini!" Tiba-tiba terdengar seseorang berkata. "Jika demikian nyata sekali Souw Cong piauw sudah bertekad bertempur melawan semua jago-jago silat dari kesembilan partai lainnya!" Semua menoleh ke arah orang itu, Orang itu berada di tempatnya partai silat Bu Tong, seorang yang penuh brewoican, bertubuh tegap, berjubah coklat, bersenjata KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pedang, dan seluruhnya menunjukkan seorang pemimpin yang dipandang dan ditakuti Dia adalah Ceng Hian Totiang, pemimpin partai silat Bu Tong, sebetulnya partai silat Bu Tong tidak lebih rendah daripada partai silat Siauw Lim dan ilmu silat Bu Tong sejajar dengan partai silat yang manapun. Tu Wee Seng segera bangun dan berkata. "Partai Thian Liong senantiasa mencari alasan yang bermusuhan terhadap lain-lain partai silat Ya, selama dua puluh tahun ini, orangorang dari partai Thian Liong selalu berbuat sewenangwenang di kalangan Kang-ouw seolah-olah orang-orang dari partai silat lainnya dapat diinjak dan dihina! Jika hari ini kami tak dapat memberi pengajaran kepada mereka, aku khawatir partai Thian Liong akan menjadi lebih congkak lagi!" Sia Yun Hong juga bangun dan menambahkan. "Akupun berpendapat demikian Hari ini jika kita tidak membikin beres perselisihan dengan partai Thian Liong, maka seterusnya partai-partai silat lainnya tak dapat tempat lagi di kalangan Kang-ouw!" "O Mi To Hut," Puji pemimpin partai silat Siauw Lim-"Jika hari ini kita bertempur, maka seterusnya antara kita selalu ada dendam, partai silat kami telah diundang dan dipandang sejajar dengan partai-partai silat lainnya, Ke-datangan partai silat kami sebetulnya dengan maksud meredakan ketegangan, bukan untuk mempertunjukkan ilmu silat Siauw Lim, karena kami yakin akibatnya daripada pertempuran atau pembunuhan nanti. Ya, akibatnya akan lebih hebat daripada pertempuran di atas puncak gunung Sao Sit Hong pada tiga ratus tahun berselang, dan lebih banyak orang yang akan tewas menjadi korban." Tio Goan Taysu dari partai silat Ngo Bie segera menginsyafl bahwa pemimpin-pemimpin partai silat Siauw Lim dan Bu Tong berhasrat mencegah dilangsungkannya adu silat itu, tetapi dalam keadaan seperti itu, untuk membela muka KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ dan nama partainya, ia tak dapat mundur Maka iapun bangun dan bicara. "Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada kedua Taysu dari partai-partai Siauw Lim dan Bu Tong. Kamipun menuntut penghidupan sejalan dengan orang-orang dari kedua partai Siauw Lim dan Bu Tong, seharusnya kamipun menolak bertempur yang hanya untuk saling bunuh membunuhi Tetapi partai silat Thian Liong terlalu menghina kami dan semua partai silat tainnya! semenjak Suheng kami yang memimpin partai diculik, sampai sekarang sudah hampir satu tahun, Kamipun tidak mengetahui apakah dia masih hidup atau sudah meninggal dunia. Hinaan ini, apakah kami dapat membiarkan nya ?" Para jago silat pernah mendengar tentang permusuhan antara partai Ngo Bie dan partai Thian Liong, akan tetapi mereka belum mengetahui tentang sebab mu-sababnya, penjelasan dari Tio Goan Taysu sangat menggemparkan suasana, Kemudian Ceng Hian Totiang dari partai silat Bu Tong dan Song Bok Totiang, pemimpin partai silat Ceng Sia bersamasama bangun dan berkata kepada pemimpin partai silat Siauw Lim. "Soal ini sudah sukar diredakan. Meskipun kita berdaya upaya merintanginya, aku yakin tak ada manfaatnya lagi, Menurut pendapatku, soal ini tak dapat dibikin beres dengan kebaikan hati." Segera Sia Yun Hong, Tu Wee Seng dan semua jago-jago silat berturut-turut bangun dari tempat duduknya masingmasing menyatakan sokongannya untuk melangsungkan silat, tetapi orang-orang dari partai silat Siauw Lim dan partai Kun Lun tetap duduk dengan tenang. Si Hweeshio tua menarik napas panjang menunjukkan kekecewaan yang telah gagal untuk meredakan atau mencegah pertumpahan darah yang segera akan terjadi itu, lalu iapun duduk kembali dengan cemas, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Souw Peng Hai mengurut-umt jenggotnya yang panjang dan tertawa gelak-gelak, lalu berkata dengan suara yang keras sekali. "Kami minta kalian tenang, Kami telah mengundang kalian kesini untuk mengadu ilmu silat Tetapi tentang caranya, kami minta petunjuk-petunjuk kalian-,." "Souw Cong Piauw telah mengundang kita datang kesini," Jawab Ceng Hian Totiang. "Souw Cong piauw sudah tetapkan urutannya partai-partai mana yang harus bertempur melawan jago-jago silat dari partai Thian Liong, tentang caranya pun tentu sudah ditetapkan pula! Mengapa mesti menanya atau minta petunjuk-petunjuk dari kami IagJ?" Dengan tertawa Souw Peng Hai berkata. "Kalian rupanya selalu memuji partai Thian Liong kami yang baru saja berdiri sebetulnya kami merasa malu jika ternyata partai silat kami berbuat sesuatu yang melanggar peraturan Bu Lim. Oleh karena itu kami terpaksa minta petunjuk-petunjuk dari kalian agar kami dapat banyak belajar dari kalian!" Teng Lee, pemimpin partai silat Siat San, menjawab, suaranya bersifat mengejek. "Souw Cong piauw yang terkenal sebagai pemimpin partai silat Thian Liong yang jempol tak perlu petunjuk-petunjuk dari kami!" Ejekan tersebut menyinggung Souw Peng Hai. ia mengawasi Teng Lee dan berkata: Teng-heng lebih pandai dari aku si tua bangka ini, maka aku sekarang minta petunjuknya!" Terima kasih," Jawab Teng Lee, tetapi mengejek. "Jika ingin petunjukku, aku terpaksa memberikan Jika Souw Cong piauw betul-betul ingin belajar ilmu-ilmu siflj!t dari partai silat lain, aku kira tak usah mengundang serasa partaipartai silat datang kesini untuk mengadu silat Tajtf terbukti bahwa partai Thian Liong ingin mengunjukkan di hadapan jago-jago silat dari partai-partai lainnya, Terhadap mereka, partai Thian Liong bukan saja sangat memandang remeh, tetapi juga menghina, seolah-olah partai Thian Lionglah yang paling jempol di kolong langit! Maka itu, Souw Cong Piauw KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tidak perlu petunjuk Sebut saja jago silat yang mana harus bertempur melawan jago silat dari partai Thian Liong, dan kami dari pihak lawan, sudah siap menghadapinya! Di antara pemimpin-pemimpin cabang partai Thian Liong, Mo Lun terhitung yang paling berangasan ia tak dapat menahan napsu mendengar ejekan itu, Dengan kedua mata melotot, ia bangun dari tempat duduknya dan membentak: Tutup mulutmu! Twan Hun Ya ini bukan tempatnya untuk seorang macam Teng Lee mengeluarkan suara besar! partai Thian Liong berani mengundang semua partai silat datang kesini, sudah tentu pula kami mampu melawan tiap-tiap jago silat dari partai-partai silat yang telah diundangnya! Jika kau mempunyai keberanian sebesar mulutmu, kau tentu tak gentar maju bertempur melawan aku.,.!" Pada saat yang tegang dan gawat itu, Hian CengTojin bangun dan berkata. "Kedua saudara Mo dan Teng, jangan berselisih Jika diijinkan, aku ingin bicara," Ia menoleh kearah Souw Peng Hai untuk minta ijin bidara. Souw Peng Hai mengangguk, dan ia mulai bicara. "Pihak tamu atau pihak tuan rumah tak dapat mengambil langkah atau bertindak sewenang-wenang. Bukankah Souw Cong Piauw sudah menetapkan urutannya tentang pertemuan adu silat ini? Sekarang Souw Cong Piauw dapat menyatakan acara tentang pertandingan ini, lalu kita semua dapat merundingkan sebelum bertempur! Usul yang baik itu diterima dengan suara bulat, dan suasana menjadi tenang kembali, justru pada saat itu, ketika para jago silat sedang menanti pengaturan acara yang akan diucapkan oleh Souw Peng Hai, terlihat oleh mereka seorang yang berpakaian serba putih berjalan di jembatan gantung menuju ke tempat mereka berkumpul Souw Peng Hai terperanjat ketika melihat orang yang mendatangi Dengan gusar ia mengusir seraya membentak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hei! Mengapa kau datang kesini? Apakah kau ingin mencari mati!" Diantara para hadirin ada juga yang belum pernah melihat atau mengenal Souw Hui Hong, puterinya Souw Peng Hai, mereka menjadi heran mendengar Souw Peng Hai memaki dan mengusir Souw Hui Hong tidak mundur setelah diusir oleh ayahnya, bahkan ia berjalan makin cepat, dan setelah dekat sekali ia berkata. "Ayah, aku hanya ingin menjumpai Bee Siangkong." Semua orang memperhatikan sikap Souw Peng Hai yang gelisah, sambil mengertek gigi dan memberi isyarat kepada orang-orangnya di belakang untuk mencegah puterinya datang, Tetapi ketika itu Bee Kun Bu lebih gelisah, karena di hadapan banyak orang Souw Hui Hong menyatakan ingin menjumpai pada nya. Souw Hui Hong masih juga mendesak meskipun ditahan oleh orang-orangnya ayahnya, Dengan gusar Souw Peng Hai memaki. "Hei! jika kau tidak enyah, aku bunuh mati kau, dan biarkan kau jatuh hancur ke dalam jurang!" Melihat ayahnya semakin gusarnya, Souw Hui Hong terpaksa mundur Setelah peristiwa tersebut berlalu, Souw Peng Hai mulai mengutarakan acaranya dengan suara keras. "Kami sekarang mengumumkan acara pertandingan silat ini, dan minta kalian memaafkan jika terdapat kesalahan Karena tadi terjadi salah faham, kami mengubah acaranya, Kami dari partai Thian Liong rela melawan kalian dari ke-sembilan partai tergabung jadi satu, Dengan singkat, orang-orang kami siap sedia melawan semua jago-jago silat dari kesembilan partai yang tergabung! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tapi kami minta dari pihak lawan memilih satu pemimpin untuk kelancaran dan keberesan berlangsungnya pertempuran pemimpin pihak lawan akan ajukan seorang jago silat, dan kami juga akan ajukan seorang jago silat sebagai I awan nya. Kedua, kami minta ketetapan, apakah kita bertempur sampai ada yang tewas, atau sampai ada yang jatuh saja? Bagaimana pendapat kalian apakah acara ini adil atau tidak?" Semua hadirin menundukkan kepala berpikir, lalu Ceng Hian Totiang dari partai Bu Tong bangun dan berkata sambil tertawa. "Souw Cong Piauw, aku setuju dengan cara demikian, dan aku usulkan kita bertempur sampai ada yang kalah. Entah pendapat saudara-saudara dan saudari-saudari lainnya." Ia menunggu untuk orang mengajukan usulnya, setelah semua jago-jago silat mengangguk menyatakan persetujuannya, ia berkata lagi. "Kami atas nama partai silat Bu Tong mengusulkan mengangkat Thian Hong Taysu dari partai silat Siauw Lim menjadi pemimpin gabungan kesembilan partai Bagaimanakah pendapat kalian?" Lalu Song Bok Totiang dari partai silat Ceng Sia bangun dan berkata: Thian Hong Taysu terkenal sebagai seorang pemimpin yang pandai, adil dan bijaksana. Beliau tepat menjadi pemimpin pihak kita, Kami dari pihak partai silat Ceng Sia menyatakan setuju!" Tong Leng Tojin pun menyatakan kesetujuannya, Tetapi Thian Hong Taysu menjawabnya dengan merendah. "Aku si Hweeshio tua ini mungkin tak pandai menjadi pemimpin." Tio Goan Taysu dari partai silat Ngo Bie segera bangun dan berkata: Taysu jangan menolak lagi, Taysu adalah pemimpin yang tepat!" Tu Wee Seng dan Teng Lee pun sama berbangkit dan berkata. "Partai silat Siauw Lim adalah yang terkenal di antara KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ partai-partai silat lainnya, jika Taysu yang menjadi pemimpin pihak kita, kami anggap paling tepat!" Thian Hong Taysu melihat bahwa semua orang setuju ia menjadi pemimpin, ia tak dapat menolak lagi Lalu ia menyoja memberikan hormat kepada semua orang dan berkata dengan suara yang keras. "Kalian rupanya sangat menghargai aku si Hweeshio tua ini, Namun jika ada kekhilafan atau kekeliruan aku mohon dimaafkan dan diberikan petunjuk." Souw Peng Hai tertawa dan berkata. "Partai silat Siauw Lim betul terkenal di kalangan Bu Lim, jika Taysu yang menjadi pemimpin dari pihak lawan kami, aku juga anggap tepat sekali Terimalan pemberian selamat kami!" Lalu iapun menyoja memberi hormat kepada Thian Hong Taysu itu, Thian Hong Taysu membalas hormat itu dengan menyoja juga, dan menjawab. "Aku si Hweeshio tua ini sebetulnya tidak pantas menjadi pemimpin pihak lawan. oleh karena itu, jika ada kekeliruan aku mohon Souw Cong Piauw memberi petunjuk, Terima kasih." Lalu dengan suara keras ia berkata kepada semua pemimpin-pemimpin dari kesembilan partai silat itu. "Karena saudara-saudara dan saudari-saudari telah setuju memilih aku si Hweeshio tua menjadi pemimpin pihak lawannya tuan rumah, dan juga telah disetujui oleh Souw Cong Piauw, aku menerima pengangkatan ini!" Kemudian Souw Cong Piauw menghadapi Thian Hong Taysu dan berkata. "Taysu, sekarang kami mohon Taysu ajukan jago silat yang pertama bertempur melawan orang kami!" Thian Hong Taysu tersenyum, iapun lantas memilih seorang jago silat yang harus bertempur dalam babak pertama, sekonyong-konyong perhatiannya para hadirin tertarik oleh suara jeritan seorang wanita. "Ayah, aku harus datang, karena KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ akupun tak ingin hidup lagi, Aku minta ayah pukul mati agar aku dapat bebas dari semua penderitaan lahir batin!" Jeritan tersebut sangat memilukan hati, semua orang menoleh ke arah jeritan itu. Mereka tampak Souw Hui Hong berdiri di atas jembatan gantung dan hendak menghampiri ayahnya, Souw Peng Hai membentak lagi. "Setan kau! Lekas, pergi!" Tetapi Souw Hui Hong tak menghiraukan dampratan ayahnya, ia berjalan maju terus sambil berkata dengan senyumnya yang getir. "Ayah, aku hidup pun tak berguna lagi, aku rela dipukul mati olehmu ayah!" Souw Peng Hai yang terkenal sebagai satu pemimpin yang pandai dan seorang jago silat yang memiliki ilmu silat sakti, tak dapat menyingkirkan kasih sayangnya terhadap puterinya yang satu-satunya itu. ia merasa seolah-oleh jantungnya tersayat mendengar permintaan puterinya itu. ia menjerit. "Betapapun hebatnya kau menderita, kau tak harus berkata demikian sekarang adalah saat partai kita bertempur melawan jago-jago silat dari kesembilan partai yang tergabung, dan aku sangat sibuk, Jika pertempuran ini telah selesai, aku akan menerima kau, dan kau dapat merundingkan segala sesuatu dengan aku, dan aku berjanji akan berusaha menolong kau!" Ketika itu terlihat Souw Hui Hong bergemetaran, seolaholah ia ingin terjun ke dalam jurang untuk membunuh diri. Bee Kun Bu terperanjat ia berbangkit dan hendak menolongnya, tapi baru saja ia berdiri, ia merasa bajunya dibetot orang, ia menoleh ternyata orang itu Oey Ci Eng yang mencegah padanya, Oey Ci Eng berbisik. "Bee Sutee jangan turut campur urusan orang lain!" Bee Kun Bu mengangguk dan tersenyum, namun ia tetap gc!isah! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ayah!" Menjerit Souw Hui Hong. "Penderitaanku ini tak dapat dihibur atau ditoIong, Lebih baik ayah pukul mati aku saja!" Souw Peng Hai terkejut, dan ia perintahkan orangorangnya menyergap puterinya, Tetapi dengan ilmu Yan Cu Coan In atau burung Walet menembusi awan, ia mengelit dan bebas dari sergapan, Jika wanita itu bukan puterinya, Souw Peng Hai dapat menjotos dari tempat di mana ia berdiri dengan hanya hembusan angin dari jotosannya sudah dapat mendorong jatuh wanita itu ke dalam jurang yang dalam dan berbahaya itu, Tetapi terhadap darah dagingnya sendiri ia tak berdaya! Lalu Souw Hui Hong jalan menghampiri ayahnya sehingga semua jago-jago silat menjadi terperanjat Pada saat yang tegang itu, tiba-tiba terdengar suara bujukan yang lemah lembut dari seorang wanita. "Souw Cici, kau mengapa? sebentar jika pertandingan silat ini selesai, aku akan mengajak kau ke suatu tempat yang sepi dan tenang, di mana kita dapat tinggal bersama-sama Bu Koko untuk berlatih ilmu silat Mungkin juga Pek Cici dan Na Moi-Moi menyertai kita pula, Bu kan kah itu enak sekali?" Wanita itu adalah Lie Ceng Loan yang segera bangun dari tempat duduknya dan jalan menghampiri Souw Hui Hong. Kini semua mata ditujukan kepada Lie Ceng Loan, Tibatiba Giok Cin Cu membentak. "Loan Jie, lekas kembali ke tempatmu!" Lie Ceng Loan berhenti dan berbalik, dengan wajah yang sedih ia memohon. "Suhu, aku hanya ingin menghibur Souw Cici, lain tidak." Tong Leng Tojin menjadi beringas, ia berdiri dan membentak. "Loan Jie, kau tidak segera kembali, sekarang juga aku menghukum kau!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Lie Ceng Loan terkejut, dan air matanya mengucur keluar Souw Hui Hong terharu, melihat usahanya Lie Ceng Loan yang hendak menghibur padanya terhalangi. ia membujuk "Loan Moi, lebih baik kau kembali kepada gurumu...." Pedang Pusaka Thian Hong Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo