Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 49


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 49


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mundur tiga langkah sambil memutar-mutar-kan pedangnya melindungi tubuhnya, ia berhasil me-nabas jatuh beberapa jarum-jarum beracun, Tetapi sambil tertawa Mo Lun menyambit lagidengan tiga pasang jarum beracun berturutturut yang sinarnya menyilaukan mata.   Senjata rahasia itu disambitkan dengan ilmu yang ampuh, tidak kurang dari seratus jarum-jarum menyerang sangat derasnya sehingga sukar dielakkan lagi! Sia Yun Hong terus putar pedangnya melindungi diri.   "Aku tak dapat terus-menerus memutar-mutar pedangku Aku bisa kehabisan tenaga jika jarumnya tak habis-habisnya!"   Pikirnya dengan cemas.   "Lebih baik aku menyerang dengan nekat!"   Lalu ia meloncat ke atas, dan dengan beringas ia menerkam dan menusuk lawannya.   Cara menyerang lawan dengan senjata dan tubuh berbareng itu merupakan suatu ilmu pedang yang hanya dimiliki oleh bukan sembarangan jago-jago silat, dan diantara jago silat pedang, dapat terhitung Sia Yun Hong yang nomor wahid! Betul saja serangannya yang nekat itu menakjubkan! Mo Lun terkejut, namun iapun bertekad melawan mati-matian demi namanya, Baru saja ia ingin menjotos serangan lawannya dengan hembusan angin Ngo Tok Siunya, tiba-tiba Souw Peng Hai berteriak.   "Mo Lun, jangan tangkis! Lekas-lekas mundur!"   Dan iapun meloncat mencegah dengan toyanya. Tu Wee Seng juga segera meloncat keluar dan berseru.   "Souw Piauw Touw apakah kau hendak mengerubuti Dan ia sambit Souw Peng Hai dengan satu biji besi. Tu Wee Seng juga sangat benci Souw Peng Hai yang telah membunuh mati Suteenya, To It Kang, dan kesempatan itu ia gunakan untuk membalas dendam! Yap Eng Ceng yang masih menahan sakit lukanya segera menyambit dengan palu besi nya, dan berhasil menjatuhkan biji besinya Tu Wee Seng. Dengan demikian Souw Peng Hai    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   luput dari sambitan biji besi, dan dapat menolong Mo Lun dengan mengemplang Sia Yun Hong dengan toyanya! Cara ia meloncat dan mengemplang Sia Yun Hong demikian cepatnya mengagumkan sekali, karena hanya orang yang memiliki ilmu meringankan tubuh yang tinggi dapat melakukannya, Sia Yun Hong lekas-lekas menangkis dengan pedangnya, dan Mo Lun yang tak keburu menahan jotosan nya telah terjerunuk ke depan karena tinjunya memukul angin, Suasana menjadi kacau, Souw Peng Hai luput mengemplang Sia Yun Hongj bijinya Tu Wee Seng terbentur jatuh oleh palunya Yap Eng Cengj Mo Lun terjerunuk karena memukul tempat kosong dan Sia Yun Hong baru saja mengumpulkan semangat setelah berhasil menangkis kemp!angan Souw Peng Hai! Tetapi perhatian para hadirin tertuju ke lengan baju kiri Mo Lun yang berlumuran darah, karena ujung pedangnya Sia Yun Hong telah berhasil menusuk lengannya yang buntung itu.   Namun, Sia Yun Hong juga merasa dadanya menyesak karena menahan hembusan tinju Ngo Tok Siunya Mo Lun.   Untung ia memiliki ilmu Hut Sin Kong Kie, sehingga luka di dalam badan itu tidak meluas! Souw Peng Hai menghampiri Mo Lun, dan dengan dua jari tangan kirinya ia menotok bagian atas pada luka di lengan kirinya Mo Lun untuk menahan mengalirnya darah lebih banyak, Lalu ia panggil keempat iblis dari propinsi Sucoan dan berkata.   "Lekas-Iekas bawa Mo Lun kepada Souw Piauw Touw untuk diobati!"   Lalu ia tancap toyanya di tanah dan berkata dengan senyuman yang menyindir "llmu silat pedang Sia Totiang betuI-betul Iihay. Tetapi aku ingin menguji nya dengan bertangan kosong!"   Ketika itu Sia Yun Hong sedang mengerahkan tenaga dalamnya untuk menahan sakit pada dadanya, mendengar    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tantangan itu, ia menjadi gelisah Jika ia bertempur lagi, ia yakin tentu akan kalah, karena sebagian besar tenaganya sudah dihamburkan melawan Mo Lun tadi. Souw Peng Hai segera melihat kegelisahan lawan nya, ia mendesak.   "Mengapa Sia Totiang diam saja? Apakah kau takut melawan aku?"   Gertakannya itu ia barengi dengan satu samberan kepada pundak kirinya Sia Yun Hong, Sia Yun Hong tak dapat mundur lagi, ia menangkis dengan satu sabetan pedangnya yang dilancarkan dengan jurus Yang Hong Twan Cao atau Mengikuti angin mena-bas rumput Souw Peng Hai lekas-lekas menarik pulang lengannya lalu menusuk dengan jari sakti Kan Goan Citnya, ia bermaksud membunuh mati lawannya dengan satu tusukan jari saktinya itu! Sia Yun Hong segera melihat serangan Kan Goan Cit itu yang terbukti dapat menembusi baja atau batu, Tetapi karena ia tak dapat mengegosi lagi, maka ia kerahkan tenaga dalamnya dan menahan dengan ilmu Hut Sin Kong Kienya.   ia menahan jari sakti lawannya dengan pundak kirinya, dengan demikian pundaknya telah terluka, tetapi menolong jiwanya! ia terdorong dan terpental, lalu terguling-guling di tanah, Setelah jari sakti Kan Goan Citnya Souw Peng Hai melukai hebat sekali pundak kirinya Sia Yun Hong, semua jago-jago silat dari kesembilan partai menjadi gelisah, Thian Hong Taysu berseru.   "O Mi To Hut!"   Lalu ia meloncat ke gelanggang pertempuran diikuti oleh Tu Wee Seng.   Teng Lee, Sin Goan Tong dari partai Kong Tong, dan Song Bok Totiang dari partai Ceng Sia.   Suasana menjadi kacau dan tegang, karena pemim-pinpemimpin partai silat pihak lawan seolah-olah ingin mengerubuti Souw Peng Hai, Dari pihak Thian Liong terlihat Ong Han Siong dengan kipas baja nya, Ouw Lam Peng dengan sepasang arit bajanya, Yap Eng Ceng yang masih menahan sakti luka lengannya, Kiok Goan Hoat dan Iain-lain pun maju ke gelanggang pertempuran Suasana sementara waktu itu betul-betul menjadi kacau, Tetapi Souw Peng Hai    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   membentak, suaranya seperti geledek.   "Berhenti!"   Dan semua orang-orangnya partai Thian Liong berhenti menyerbu! Tidak seorang pun yang berani maju lagi! Thian Hong Taysu datang menghampiri Sia Yun Hong yang sudah menggeletak dengan muka pucat pasi dan mata terpejam, napasnya pun terputus-putus, karena terluka oleh jari sakti Kan Goat Cit! Si Hweeshio tua itu menarik napas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepala, Sambil menuding dengan toya bambunya, Tu Wee Seng membentak.   "Hei! Souw Cong Piauw! Apakah Cong Piauw tidak malu menyerang lawan yang baru habis bertempur dan yang masih letih? Kau telah berbuat curang!"   "Jika kau tidak senang, kau yang masih segar dan kuat boleh melawan aku!"   Menantang Souw Peng Hai.   "Apakah kau kira aku takut!"   Bentak Tu Wee Seng, Dengan sikap menantang Souw Peng Hai mengejek.   "Hu! Kau selalu menggunakan kesempatan untuk mencaci maki orang lain, tapi sendirinya selalu bersembunyi di belakang orang lain, menanti kesempatan untuk menyerang dengan curang, Kali ini, jika kau betul-betul berani melawan aku, aku betul-betul merasa bahagia!"   Tantangan dan ejekan yang sangat menghina itu tak dapat diterima lagi.   Tu Wee Seng segera menyerang dengan jurus Cit Yang Thian Bun atau Mendongkrak pintu langit Toyanya menyodok tenggorokan Souw Peng Hai untuk disontek ke atas! Souw Peng Hai yang telah mengundang semua jago-jago silat dari kesembilan partai silat dengan bemaksud mengujuk gigi, dan berhasrat menjagoi di kalangan Bu Lim.   Tidak seorang jago silat dari pihak lawan yang ia takuti, Maka serangan Cit Yang Thian Bun dari toyanya Tu Wee Seng ia hanya tepak dengan tangan kirinya ke samping, dan jari tangan kanannya menusuk lagi tubuh lawannya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai jarang sekali menggunakan jari sakti Kan Goat Citnya, tetapi kali ini setelah melukai Sia Yun Hong, ia bermaksud membunuh mati Tu Wee Seng dengan Kan Goat Cit itu.   Tu Wee Seng terkejut, demikianpun para jago silat dari pihak Thian Liong sendiri Tu Wee Seng tak berani menangkis atau melawan Kan Goat Cit itu.   ia meloncat ke atas sambil menyambit lawannya dengan biji besi, Tiba-tiba terlihat Souw Peng Hai memutar jurusan jari saktinya ke atas.   Sebetulnya jari sakti Kan Goat Cit dari Souw Peng Hai telah terlatih baik, ia dapat melakukan serangan ke jurusan manapun yang ia kehendaki Dan terdengar suara jeritannya Tu Wee Seng yang segera jatuh dari atas ke tanah! Jago-jago silat dari pihak lawan terkejut melihat korban kedua dari Kan Goat Cit itu, Dua pemimpin partai silat yang terkenal telah runtuh dengan begitu saja oleh serangannya Souw Peng Hai, sehingga jago-jago silat lainnya menjadi gentar Sok Bok Totiang segera menghampiri Tu Wee Seng dan digendong ke tempatnya, Terlihat darah keluar dari hidung dan mulutnya Tu Wee Seng.   Lukanya di dalam tubuhnya hebat sekali, Teng Lee menjadi beringas, dan sambil menjerit ia menyerang Souw Peng Hai dengan kedua tinjunya, ia menyerang dengan perhitungan matang, jika ia berhasil memukul Souw Peng Hai, pukulannya yang dikerahkan dengan sekuat tenaga itu pasti dapat merobohkan Souw Peng Hai, Dan jika ia luput, ia harap jago-jago silat lainnya membantu ia menyerang Souw Peng Hai, Tetapi diluar dugaannya, Souw Peng Hai sudah siap sedia, ia mengegosi serangannya Teng Lee, dan jari sakti tangan kanannya menyodok tubuhnya Teng Lee, yang segera jatuh pingsan,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Demikianlah di dalam jangka waktu beberapa detik saja, Kan Goat Citnya Souw Peng Hai telah melukai hebat tiga pemimpin partai silat yang sangat dimalui, Lalu orangorangnya partai Hua San dan partai silat Siat San berdiri dengan senjata terhunus siap menyerang! Thian Hong Taysu menggendong Sia Yun Hong ke tempatnya partai Siauw Lim, ia berusaha menolong Sia Yun Hong dengan membebaskan jalan darahnya, Dengan ilmu Hut Sin Kong Kienya, Sia Yun Hong menderita luka agak ringan, maka setelah ditolong oleh Thian Hong Taysu, ia menjadi sadar lagi, ia membuka kedua matanya untuk dipejamkan lagi, karena tak tertahankan nyeri di dalam tubuhnya, Tu Wee Seng yang terluka berat ditolong oleh Song Bok Totiang dari partai silat Ceng Sia, dan Teng Lee yang paling berat luka di dalam tubuhnya ditolong oleh Sin Goan Tong dari partai silat Kong Tong.   sementara itu orang-orangnya partai silat Hua San dan Siat San dengan senjata terhunus sudah menyerbu ke medan pertempuran mengurung Souw Peng Hai.   Tetapi Thian Hong Taysu membentak.   "Kalian tak dapat berbuat se-wenang-wenang mengacaukan suasana, Kita masih harus mentaati peraturan-peraturan Bu Lim!"   Seruannya segera ditaati oleh semua orang-orang yang menyerbu, dan suasana menjadi tenang kembali Lalu Ceng Hian Totiang dari parti silat Bu Tong berkata.   "Kita telah memilih Thian Hong Taysu menjadi pemimpin kita harus patuh kepada perintahnya, Oleh karena itu, kalian harus kembali lagi ke tempat masing-masing menanti petunjuk-petunjuknya lebih lanjut!"   Seruan itu juga dituruti oleh orang-orangnya partai Siat San dan Hua San, dan semuanya berjalan kembali ke tempat duduknya masing-masing.   Setelah suasana menjadi tenang kembali, Souw Peng Hai yang masih berdiri di medan pertempuran berkata dengan suara yang keras.   "Jika kita mengadu silat, bahaya terbunuh    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   atau terluka tak dapat dielakkan. Nah, sekarang jago silat yang mana lagi ingin bertempur melawan aku si tua bangka ini?"   Demikianlah Souw Peng Hai dengan congkak telah menantang pihak lawannya setelah ia melukai tiga pemimpinpemimpin partai silat yang tersohor Kemudian Thian Hong Taysu berdiri dan menjawab.   "O Mi To Hut! sebetulnya pertandingan ini sudah cukup kalau ada yang kalah saja, Tetapi Souw piauw Touw telah melakukan perbuatan yang kejam sekali dengan melukai hebat sekali pihak kami Maka aku bermaksud mengakhiri pertandingan silat ini, dan menasehatkan...."   Souw Peng Hai memotong pembicaraan itu dengan berkata: Taysu terlalu baik hati, Tetapi diantara jago-jago silat pihak Taysu masih banyak yang tidak puas jika pertandingan silat ini diakhiri begini saja!"   Tantangan yang menghina itu segera menimbulkan kemurkaan terhadap pemimpin partai silat Thian Liong yang congkak dan sombong itu. Ceng Hian Totiang dari partai silat Bu Tong juga tak terkecuali menjadi gusar ia bangun dan berkata.   "Souw Cong Piauw adalah satu pemimpin partai silat yang besar, tetapi mengapa mengucapkan kata-kata demikian menghina ?H Souw Peng Hai yang sudah nekat setelah melihat Mo Lun terluka telah lupa akan kedudukannya, ia menjawabnya dengan kasar.   "Aku sudah dengar bahwa partai Bu Tong sangat dimalui ilmu silat pedangnya, aku ingin menguji ilmu silat itu!"   Ceng Hian Totiang tak dapat menerima ejekan atau hinaan itu lagi, ia segera cabut pedangnya yang dipanjangkan di punggungnya, dan maju ke medan pertempuran Pada saat itu juga segera bangun dan berjalan keluar dari tempatnya partai Bu Tong empat Totiang (pendeta) dan dengan pedang terhunus mengikuti pemimpinnya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai mencabut toyanya yang tadi ia tancapkan di tanah, dan sambil tertawa menyambut kedatangannya Ceng Hian Totiang dan orang-orangnya.   Dari pihak partai Thian Liong terlihat Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat, Yap Eng Ceng dan Ouw Lam Peng, masingmasing dengan senjata di tangan juga maju ke medan pertempuran, Souw Peng Hai yang anggap Kan Goat Citnya dapat menjagoi di kalangan Bu Lim berlagak hormat menyambut Ceng Hian Totiang dan orang-orangnya.   ia berkata.   "Aku merasa beruntung mendapat kesempatan untuk belajar silat dari partai Bu Tong...."   "Souw Cong Piauw,"   Jawab Ceng Hian Totiang dengan beringas.   "Kami akui bahwa Kan Goat Citmu lihay. Tetapi sekarang ini apakah kita bertempur satu lawan satu, atau banyak lawan banyak, Aku minta Souw Cong piauw segera menetapkannya!"   Lalu ia bertindak mundur tiga tindak, dengan segera di kawal oleh empat orang-orangnya yang juga bersenjata pedang, sebelumnya Souw Peng Hai menjawab, Ong Han Siong bertindak maju di hadapannya dan berkata.   "Cong piauw harus beristirahat setelah menghajar tiga lawan, Siasat Ngo Heng Kiam Ceng (Perangkap pedang lima jurusan) dari partai Bu Tong ini, perkenankanlah aku yang menggempurnya...."   Ketika itu Souw Peng Hai memperhatikan siasat yang dipasang oleh partai Bu Tong, dan melihat siasat lawan yang terdiri dari lima jurusan Kim, Bok, Cui, Hwee dan To (Emas, Kayu, Air, Api dan Tanah) dalam bentuk lima jago silat yang bersenjata pedang di dalam tangan kanan, perangkap itu nampaknya sangat teguh dan kuat, sukat ditoblosi! Souw Peng Hai segera merasa kagum atas pengetahuan Ong Han Siong yang mengetahui siasat Ngo Heng Kiam Ceng lawannya, ia tertawa dan berkata.   "Aku sudah pernah dengar tentang Ngo Heng Kiam Ceng yang terkenal dari partai Bu Tong, juga tentang siasat Lo Han Ceng (siasat mengisi    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   towongan) dari partai Stauw Lim.   Selama sepuluh tahun ini aku ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri siasatsiasat yang lihay itu.   Kali ini, di Twan Hun Ya, aku beruntung sekali dapat menguji keampuhan kedua siasat itu....   Ha! Ha! Ha! Aku harus menguji sendiri...."   Tetapi Ong Han Siong mendesak.   "Cong Piauw, aku minta Cong Piauw mundur Biarlah aku yang memecahkannya !"   "Tidak!"   Jawab Souw Peng Hai.   "Ong Piauw Touw, aku ingin menguji sendiri siasat Ngo Heng Kiam Ceng ini!"   Lalu dengan memegang toyanya ia berjalan masuk ke dalam siasat Ngo Heng Kiam Ceng itu! Siasat Ngo Heng Kiam Ceng adalah suatu siasat ilmu silat yang luar biasa ampuhnya, akan tetapi selama sepuluh tahun tidak pernah terdengar bahwa partai silat Bu Tong menggunakan siasat itu, Maka setelah terdengar bahwa partai silat Bu Tong akan bertempur melawan Souw Peng Hai dengan siasat Ngo Heng Kiam Ceng, para hadirin menjadi tegang, dan ingin menyaksikan keampuhan siasat tersebut Souw Peng Hai berjalan maju ke arah timur dan sambil tersenyum ia menghadapi jago silat yang berdiri di arah tersebut, lalu memukul dengan toyanya dengan jurus Cit Yang Lam Thian atau Mendobrak Pintu Selatan, Si jago silat itu hanya menyombongkan tubuhnya sedikit ke samping mengelakkan kemplangan toya itu, lalu menusuk dengan pedangnya, Begitu kedua orang itu bergebrak, maka siasat Ngo Heng Kiam Ceng itu segera dirubah.   0rang2 yang menusuk tadi segera meloncat ke samping, dan Souw Peng Hai menghadapi angin, ia berbalik dan memukul Ceng Hian Totiang yang berdiri di tengah, tetapi orang yang tadi menusuk sudah datang menangkis pukulan toya itu, dan Ceng Hian Totiang memperoleh kesempatan menyabet dengan pedangnya, Souw Peng Hai menangkis sabetan tersebut sambil tertawa, Tapi ia harus berhenti tertawa, karena lawan yang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   berdiri di sebelah barat sudah datang menusuk! ia lekas-lekas menyontek tusukan itu ke atas dan loncat keluar dari perangkap! Semua itu hanya berlangsung dalam beberapa detik saja, Betul Souw Peng Hai berhasil menangkis dan mengelakkan semua sabetan dan tusukan, namun ia mulai merasa gentar jika ia terkurung atau terdesak masuk ke dalam perangkap Ngo Heng Kiam Ceng itu, ia sudah lantas merasakan lihaynya siasat itu! wataknya yang congkak mencegah ia menyuruh orangorangnya membantu ia mencurahkan perhatian untuk menyerang.   ia insyaf jika ia berada di dalam perangkap, tiaptiap tangkisan yang dilancarkan hanya mempersulit kedudukannya, ia senantiasa bertindak dengan waspada menghadapi lawan yang menggunakan siasat bertempur yang ia belum pernah hadapi Melihat sikapnya itu, Ceng Hian Totiang berkata di dalam hatinya.   "Pemimpin ini betul-betul menjadi pemim-pin."   Lalu dengan jurus Peng Sa Lok Yen atau menyapu belibis yang jatuh, ia maju menusuk, dan kaki kirinya dipentang ke samping untuk memasang rintangan Segera empat orangnya berloncat-loncat mengambil kedudukan mengurung sambil memutar-mutar pedangnya membingungkan lawan! Bukan main terkejutnya Souw Peng Hai.   Dengan jurus Yun Bu Ni Thian atau membubarkan kabut di angkasa, ia putar toyanya dengan beringas melindungi diri dan meloncat keluar dari perangkap yang sedang dipasangi Dalam usahanya meloncat keluar dari perangkap itu, toyanya beradu dengan pedangnya Ceng Hian Totiang, dan hampir saja pedang tersebut terlepas dari cekalan! Ceng Hian Totiang segera merasa lengannya menjadi lumpuh! "Benar-benar hebat tenaganya si tua bangka ini!"   Pikir Ceng Hian Totiang, sebetulnya tusukan yang dilancarkan oleh Ceng Hian Totiang itu adalah isyarat untuk keempat orangnya menusuk dengan berbareng.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   serangan serentak secepat kilat itu sukar dielakkan oleh jago silat yang manapun, kecuali seorang jago silat yang memiliki ilmu silat serupa Souw Peng Hai.   Setelah luput dari serangan maut tadi, Souw Peng Hai lalu memasang kuda-kuda dan mengumpulkan tenaga dalamnya sambil memutarkan toyanya melindungi diri, Tiba-tiba ia berjalan melingkari kelima lawannya sehingga membikin kelima lawannya itu lupa akan siasat yang hendak dilancarkan untuk menjaga diri dari serangan sekonyong-konyong ke atas dan turun menerkam Ceng Hian Totiang, Semua itu dilakukan secepat kilat ia telah berpendapat bahwa melawan partai silat Bu Tong dengan siasat Ngo Heng Kiam Cengnya, tak dapat ia terus-menerus menjaga atau menangkisnya.   ia harus menyerang, Maka ia menerkam pemimpin lawannya dengan maksud memberikan pukulan yang mematikan! Ceng Hian Totiang tak berani menangkis kemplang-an toya dari atas itu, ia melangkah ke samping lima tindak, diikuti dengan bertindak mundurnya keempat orangnya, selekasnya Souw Peng Hai tiba di atas tanah iagi, mereka segera menyerang dengan serentak.   Harus diketahui bahwa siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari partai Bu Tong dan siasat Lo Han Ceng dari partai Siauw Lim adalah siasat ilmu silat yang sangat dimalui, Hanya siasat Lo Han Ceng terdiri dari seratus delapan perubahan-perubahan, dan lebih ampuh daripada siasat Ngo Heng Kiam Ceng.   Selama seribu tahun, baru ada tiga jago silat yang dapat luput dari siasat Lo Han Ceng yang harus dilakukan oleh seratus delapan orang.   Partai Siauw Lim yang datang dengan hanya delapan belas orang juga dapat melancarkan siasat Lo Han Ceng-nya, dan menurut keyakinan Thian Hong Taysu, pertandingan silat di Twan Hun Ya itu, siasat Lo Han Ceng dengan delapan belas orang dapat mengatasi sesuatu,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Demikianlah para hadirin melihat pertempuran Souw Peng Hai melawan Ceng Hian Totiang dengan Ngo Heng Kiam Cengnya, dan agaknya Souw Peng Hai itu tak berdaya, bahkan terdesak! siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari partai silat Bu Tong kalah karena tertipu Siasat Ngo Heng Kiam Ceng dari partai silat Bu Tong sangat ampuh dan kuat sebagai lima gunung, Lima jago silat ilmu pedang yang melakukan siasat tersebut telah terlatih betul, mereka dipilih bukan hanya ilmu silat pedangnya sangat mahir, tetapi juga harus cerdas dan cermat partai silat Bu Tong senantiasa memilih tujuh jago-jago silat pada tiap-tiap angkatan: lima yang tetap dan dua sebagai cadangan Ketika itu Ceng Hian Totiang terpaksa keluar bertempur bersama-sama empat orang Suteenya, karena ia bermaksud memberi hajaran kepada Souw Peng Hai yang sangat congkak itu.   Siasat Ngo Heng Kiam Ceng tersebut mereka telah pelajari dan berlatih lebih dari tiga puluh tahun, mereka dapat melancarkan siasat tersebut tanpa kekeliruan Disamping itu, tiap-tiap orang memiliki ilmu silat pedang yang tinggi setaraf dengan jago-jago silat yang turut serta di dalam pertandingan silat ketika itu, Oleh karena itu, Souw Peng Hai yang congkak itu menjadi bingung melawannya, dia tak dapat kesempatan untuk menggunakan jari sakti Kan Goat Citnya, Hian Ceng Totiang dari partai silat Kun Lun yang menyaksikan itu sangat kagum, ia berseru.   "llmu silat pedang partai Bu Tong selalu terkenal di kalangan Bu Lim, kini ternyata kebenarannya! Tiap-tiap jago silat yang turut serta di dalam siasat Ngo Heng Kiam Tin itu dapat melancarkan jurusjurusnya dengan mahir dan cepat!"   Tong Leng Tojin menjawab sambil mengangguk.   "Betul! Siauw Tee juga berpendapat demikian....M sementara itu Bee Kun Bu menyaksikan dengan perasaan kagum, dan memperhatikan jurus-jurus yang dilancarkan oleh kelima jago-jago silat pedang itu,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tong Leng Tojin berbisik kepada Hian Ceng To-tiang.   "Suheng pun paham akan siasat Ngo Heng Ki Sut (ilmu memecahkan siasat dari lima jurusan), Bukankah Suheng ingin mengajarkan siasat itu kepada Bee Kun Bu?"   Hian Ceng Totiang menggeleng-geleng kepalanya sambil berkata.   "Aku mengetahui siasat Ngo Heng Ki Sut, tetapi aku belum mahir betul, Menyaksikan Ngo Heng Kiam Tin itu membikin aku terpesona, karena perubahan perubahan yang dilancarkan sangat cepat dan cermat Aku merasa bahwa aku belum dapat mengajarkan siasat Ngo Heng Kit Sut kepada orang lain...."   Ketika itu terdengar Bee Kun Bu bicara sendirian.   "Sayang! Sayang! Jika Kim (orangyang mengambil kedudukan di sebelah timur) dan Cui (orang yang mengambil kedudukan di sebelah barat) menusuk lagi beruntun-runtun dua kali...."   Tong Leng Tojin membentak.   "Kau jangan sembarangan memberi komentar! Kau tidak tahu apa-apa!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Bee Kun Bu terkejut, dan mengawasi susioknya sejenak lalu menundukkan kepalanya, Hian Ceng Totiang hanya mengawasi Bee Kun Bu, kemudian tersenyum terhadap Tong Leng Tojin dan memperhatikan pertempuran lagi, Ketika itu pertempuran berjalan dengan hebat sekali Souw Peng Hai terus memutar-mutar toyanya menangkis seranganserangan pedang dari kelima lawannya, dan sewaktu-waktu menyerang dengan kemp!angan, sabetan dan pukulan Tibatiba Ceng Hian Totiang menjerit menangkis pukulan Souw Peng Hai.   Dengan cepat ia loncat ke kanan dan membacok dua kali beruntun dan meneruskan dengan satu tusukan Gerak tersebut adalah isyarat untuk merubah serangan Segera terdengar empat Suteenya berloncat menukar kedudukan sambil menjerit-jerit! perubahan segera ter-    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tampak, lima bilah pedang menyabet atau menusuk secepat kilat, sinar pedang berkilau-kilau menyilaukan mata, Tetapi Souw Peng Hai yang bertenaga kuat dan memiliki ilmu silat yang tinggi tetap teguh sebagai batu karang, ia memutar-mutar toyanya melindungi diri Tidak pereuma ia menjadi pemimpin partai silat Thian Liong yang telah dapat menarik banyak jago-jago silat seperti Ong Han Siong, Mo Lun, Ouw Lam Peng, Kiok Goan Hoat, Yap Eng Ceng dan lain-lainnya.   ia selalu gemar mempelajari ilmu-ilmu silat, berlatih keras ilmu-ilmu tenaga dalam, meringankan tubuh, memulihkan semangat dan sebagainya.   Meski ia tak paham akan siasat Ngo Heng Kiam Tin, akan tetapi dengan ilmu silat toyanya ia dapat melindungi diri dari serangan-serangan lima bilah pedang yang dilancarkan dengan cermatnya oleh lima jago-jago silat kenamaan dari partai Bu Tong, Semua orang yang menyaksikan dengan hati kebat-kebit, mereka siap membantu jika perlu, Ong Han Siong berusaha mencegah kawan - kawan nya ketika mereka ingin membantu, Ong Han Siong mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam partai Thian Liong, karena ia terkenal akan pengetahuannya yang luas dan terpelajar di samping ilmu silatnya yang tinggi, ia selalu dihormati oleh kawan-k awan nya.   Sambil memegangi kipas bajanya, ia memperhatikan Souw Peng Hai bertempur Tiba-tiba ia berseru.   "Cong Piauw, bertempurlah dengan tenang, jangan napsu merebut kemenangan! Cong Piauw harus menyerang ke sebelah barat, lalu menyerang ke selatan Dengan demikian mengambil air membasmi api!"   Saran yang diberikan oleh Ong Han Siong itu segera diperhatikan oleh Souw Peng Hai yang segera melancarkan jurus Hong Lee Peng Hoat atau "Melepas angin dan geledek"   Serentak ia memutar toyanya mengem-plang lawan yang di sebelah barat, lalu berbalik menyodok lawan yang di sebelah selatan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Selagi ia melancarkan serangan-serangan tersebut, justru ketika Cui (orang yang mengambil kedudukan di sebelah barat) dan Hwee (orang yang mengambil kedudukan di sebelah selatan) saling menukar tempat, dan seranganserangannya yang hebat dan pesat itu memaksa kedua lawannya meloncat mundur beberapa langkah! Dengan kedudukan yang agak luas itu, ia mengemplang Bok (orang yang mengambil kedudukan di sebelah utara) dengan jurus Hun In Ki Gwat (membentang awan memetik bulan).   "Cong Piauw! Dobrak Kim (orang yang mengambil kedudukan di sebelah timur),"   Seru Ong Han Siong.   "Cong Piauw segera dapat keluar dari perangkap!"   Souw Peng Hai yang cerdik menyabet Kim (orang yang mengambil kedudukan di sebelah timur) dengan jurus Hay Tee Lo Gwat atau Menyedok Bulan dari Dasar Laut, dan Kim segera meloncat ke samping untuk menghindari sabetan toya Souw Peng Hai yang gagangnya berbentuk seekor naga, Dengan petunjuk-petunjuk Ong Han Siong, maka Souw Peng Hai berhasil keluar dari perangkap siasat Ngo Heng Kiam Ceng, dan untuk sementara waktu siasat Ngo Heng Kiam Ceng itu menjadi kacau, Ceng Hian Totiang meraung sambil menusuk beruntun tiga kali kepada lawannya, dan secepat kilat keempat Suteenya mengambil kedudukan masing-masing untuk memulihkan siasat perangkap mereka.   Souw Peng Hai beringas.   Dengan kedua mata me-lotot, ia meraung keras seperti seekor naga yang sedang mengamuk dan menyerang To (orang yang mengambil kedudukan di tengah, ialah Ceng Hian Totiang) dengan jurus Sin Liong Cut Sui atau Naga sakti keluar dari laut, dan jari tangan kirinya menyodok Hwee (orang yang mengambil kedudukan di sebelah selatan), dan menyodok lagi Bok (orang yang mengambil kedudukan di sebelah utara).   Segera terdengar jeritan yang memilukan hati, dan terlihat dua orang To Jin - Hwee dan Bok - jatuh terguling-guling di    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tanah sambil menjerit-jerit menahan sakit Dengan demikian siasat Ngo Heng Kiam Ceng segera menjadi lumpuh, karena kehilangan Hwee dan Bok, Tiga orang, Kim, Cui dan To tak dapat melancarkan siasatnya lagi dengan sempurna! Ceng Hian Totiang menjadi sangat murka melihat Souw Peng Hai melukai dua Suteenya dengan Kan Goat Citnya, karena kekalahan serupa itu belum pernah dialami oleh partai Bu Tong sebelumnya, ia anggap kekalahan itu seperti satu hinaan yang besar, Dengan beringas ia menusuk lawannya! Sambil tertawa Souw Peng Hai menangkis tusukan itu dengan toyanya, dan ia merasa lebih bangga lagi, karena siasat Ngo Heng Kiam Ceng yang ampuh itu ia telah pukul kucar-kacir, Ceng Hian Totiang yang menyerang dengan nekad sudah bertekad melawan terus demi nama partai Bu Tongnyaj namun ia tak dapat melawan Souw Peng Hai.   Tusukan, sabetan atau bacokan pedangnya ditangkis dengan mudah oleh Souw Peng Hai.   Segera ia merasa kedua lengannya menjadi lumpuh dan mulutnya menjadi panas.   "Celaka!"   Pikirnya.   "Aku tak dapat memegang pedangku lagi!"   Lalu ia meloncat mundur untuk memulihkan tenaga.   Dua Suteenya menyambuti serangan Souw Peng Hai yang mengejar ia.   Kesempatan sejenak itu sudah cukup untuk ia memulihkan tenaga, Lalu ia menyerang lagi dengan ilmu pedang Tay Kek Kiam (ilmu silat pedang neraka), Harus diketahui bahwa ilmu silat pedang Tay Kek Kiam adalah ciptaan pendiri partai silat Bu Tong yang bernama Thio Sam Hong, ilmu silat pedang itu dilancarkan dengan tenaga sekuat banteng dan gerik-geriknya seperti ular, yang tiap-tiap jurus dapat membingungkan lawan, Maka Souw Peng Hai menjadi bingung mengha-dapinya, Kesempatan ini digunakan oleh kedua Suteenya Ceng Hian Totiang untuk menyerang dari belakang,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Demikianlah Souw Peng Hai dikerubuti lagi oleh tiga jago silat pedang dari partai Bu Tong itu, ia harus mengeluarkan semua kepandaiannya untuk menjaga diri, dan mencari lowongan melancarkan Kan Goat Citnya pula! Lagi-Iagi terdengar Ong Han Siong berseru.   "Cong Piauw! Mereka melawan dengan ilmu silat pedang Tay Kek Kiam, jurus Hay Tee Lo Gwat dapat Cong Piauw lancarkan dan kemudian dengan jurus Hong Lee Peng Hoat (Melepas Angin dan Geledek Serentak) menghajar mereka!"   Saran tersebut segera dituruti lagi oleh Souw Peng Hai yang segera mengerahkan tenaga dalamnya dan kemudian sambil meraung ia menyapu ketiga lawannya dengan toyanya, jurus Hay Tee Lo Gwat telah mendesak lawan-lawannya mundur, dan jurus Hong Lee Peng Hoat membikin lawanlawannya sibuk menangkis, Dalam kesibukan mereka itu, Souw Peng Hai menusuk lagi dengan jari tangan kirinya ke tubuhnya seorang lawan.   "Aduh!"   Menjerit lawan itu, yang lantas tergultng-guling di tanah menderita luka hebat dari Kan Goat Citnya Souw Peng Hai! Lalu secepat kilat Souw Peng Hai mengempIang seorang lawan lagi yang lekas-Iekas menangkis dengan pedangnya, Bukan main hebatnya kemp!angan itu, pedang lawannya terpental! Souw Peng Hai kini hanya menghadapi Ceng Hian Totiang seorang.   Dengan jurus Shin Liong Cip In atau Naga Sakti Masuk, Awan, ia putar-putar toyanya di atas kepalanya sehingga terdengar hembusan angin yang memusingkan dan mendampar lawannya mundur beberapa langkah, dan kemudian mengemplang lawannya sekuat tenaga, Demi namanya partai Bu Tong, Ceng Hian Totiang sebagai pemimpin terpaksa melawan dengan tak menghiraukan jiwanya lagi.   ia menangkis kemplangan toya tersebut, lalu secepat kilat ia menusuk lambungnya Souw Peng Hai.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai hanya melangkah sedikit ke samping mengelaki tusukannya lolos menjumpai sasaran "Aduh!"   Terdengar Ceng Hian Totiang yang jatuh tersungkur menjerit kesakitan, karena ia juga menjadi korban Kan Goat Cit! Suasana menjadi riuh dan gaduh! Suara tindakan kaki orang terdengar menyerbu ke medan pertempuran! Dalam keadaan yang tegang itu, Thian Hong Taysu berdiri dan berseru dengan suara yang keras sekali.   "Hut Co (Dewa Budha) harus maafkan dosaku kali ini? Keada-an tak dapat membiarkan aku bersikap sabar lagi! Aku harus membantu!"   Dan iapun menyerbu, diikuti oleh orang-orangnya. Tong Leng Tojin berkata kepada Hian Ceng Tojin.   "Jika kita tidak turut turun tangan, partai-partai lain bisa salah paham dan menganggap kita bersekongkol dengan partai Thian Liong!"   Hian Ceng Tojin segera menyambut pedangnya dan maju ke medan pertempuran diikuti oleh Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu. Ketika Thian Hong Taysu tiba di medan pertempuran ia berkata dengan suara yang keras.   "Kalian diminta mundur dan kembali ke tempat masing-masing. Aku si Hweeshio tua ini ingin menguji Kan Goat Cit dari Souw Cong PiauwP suaranya yang keras itu segera menghentikan pertempuran dan semua orang menoleh kepadanya, Lalu semuanya balik kembali ke tempat masing-masing, kecuali jago-jago silat dari partai Bu Tong yang telah terluka di tangannya Souw Peng Hai. Thian Hong Taysu berkata kepada- Ceng Hian To-tiang: To-heng! Perkenankanlah aku yang melawan dia!"   Tetapi Ceng Hian Totiang masih penasaran ia bangun dan menyerang Souw Peng Hai lagi Thian Hong Taysu yang lihay penglihatannya segera dapat tampak bahwa kawannya sudah letih dan terluka, ia membentak.   "Berhenti! Bukankah aku menjadi pemimpin!"   Bentakan tersebut ia barengi dengan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   membentangkan kedua tangannya yang dikerahkan dengan jurus Api San Cauw Hay atau Menindih Gunung Mendorong Laut, dan hembusan anginnya mendampar Souw Peng Hai dan Ceng Hian Totiang ke samping dua-tiga langkah, Lalu secepat kilat ia meloncat dan berdiri diantara kedua jago silat itu! ia berkata kepada Ceng Hian Totiang.   "Aku telah dipilih untuk memimpin pihak kita, aku minta To Heng mundur, dan biarlah aku yang tandingi Souw Cong Piauw!"   Ceng Hian Totiang menarik napas panjang, lalu berjalan kembali ke tempatnya, dan Suteenya yang luka digotong oleh orang-orangnya, Sambil berpaling kepada Souw Peng Hai, Thian Hong Taysu berkata.   "Cong Piauw, caramu mengalahkan lawan betul-betul lihay dan kejam...."   Souw Peng Hai menjadi gusar dan memotong pembicaraan itu.   "Dalam pertempuran luka atau tewas tak dapat dihindarkan, Taysu tak usah memberi keterangan Jika Taysu penasaran Taysu boleh mulai menyerang!"   Thian Hong Taysu tersenyum dan menjawab.   "Jika itu kehendak Cong Piauw, akupun tidak banyak bicara lagi!"   Lalu ia mengambil sikap siap bertempur Tetapi Tong Leng Tojin menahan dan berkata: Taysu harus bersabar Babak ini harus diserahkan kepada partai Kun Lun!"   Si Hweeshio tua menoleh ke belakang, dan melihat ketiga pemimpin partai Kun Lun sudah siap dengan pedang terhunus ia tersenyum dan berkata.   "Aku persilahkan ketiga Tojin maju."   Begitu menghadapi Souw Peng Hai, Tong Leng Tojin berkata.   "Betulkah kata-kata Cong Piauw tadi bahwa dalam pertempuran luka atau tewas tak dapat dihindar-kan. Tetapi soal mati atau hidup tak dapat ditentukan oleh kita manusia! Kami dari partai Kun Lun sudah bertekad melawan Cong Piauw, atau tewas di Twan Hun Ya ini!"   Lenyaplah semua kecurigaan setelah mendengar tantangan Tong Leng Tojin kepada Souw Peng Hai itu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai di pihak lain tampak menjadi pucat, entah karena budi kasih partai Kun Lun terhadap puteri-nya, atau karena ia selalu menjunjung tinggi ketiga pemimpin partai Kun Lun yang mulia dan berbudi luhur itu.   Tetapi di hadapan orang banyak ia harus menutupi perasaannya, ia berkata.   "Apakah ketiga pemimpin partai Kun Lun sungguh-sungguh ingin bertempur melawan aku si tua bangka sampai ada yang tewas?"   "Kami tak gentar menghadapi ilmu silat yang tinggi dan Cong Piauw,"   Jawab Tong Leng Tojin.   "Kami telah bertekad bertempur dan tak takut jika harus mati di dalam pertempuran!"   "Jika memang kehendak ketiga pemimpin partai Kun Lun,"   Kata Souw Peng Hai.   "Aku tak dapat menolak lagi!"   Pada saat itu Ong Han Siong meloncat maju dan setelah memberi hormat kepada Souw Peng Hai, ia berkata.   "Cong Piauw sudah berkali-kali menggempur musuh, dan mungkin Cong Piauw sudah letih, Melawan ketiga pemimpin partai Kun Lun ini, perkenankanlah aku yang maju! Souw Peng Hai agaknya menjadi ragu-ragu, tetapi Ong Han Siong mendesak "Aku minta Cong Piauw beristirahat aku ingin menguji keampuhannya ilmu silat pedang partai Kun Lun!"   Peringatan yang berharga itu segera diinsyafi oleh Souw Peng Hai, ia mengangguk dan berkata.   "llmu silat pedang Hun Kong Kiam Hoat (ilmu silat pedang memancarkan sinar) dari partai Kun Lun terkenal ampuhnya di kalangan Bu Lim. Kau harus berhati-hati menghadapi-nya!"   Ong Han Siong tersenyum dan berkata.   "Aku tidak sepandai Cong Piauw yang dapat mengalahkan banyak lawan sekaligus, Tetapi aku telah memperoleh kesanggupan pemimpin cabang bendera merah Ouw Lam Peng dan pemimpin cabang bendera hitam Kiok Goan Hoat untuk membantu menggempur ketiga pemimpin partai Kun Lun."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lalu ia angkat kipas bajanya, dan Ouw Lam Peng dan Kiok Goan Hoat meloncat maju ke medan pertempuran Tong Leng Tojin menghadapi sang Suheng Hian Ceng Tojin dan mengawasi Sumoynya, Giok Cin Cu, lalu berkata.   "Kita tak dapat menandingi Kan Goat Citnya Souw Peng Hai, tetapi kita dapat bertempur melawan ketiga pemimpin cabang bendera kuning, merah dan hitam, Aku kira kesempatan ini cukup cemerlang jika kita dapat kemenangan!"   Kata-kata itu sebagai saran agar Suheng dan Sumoy-nya masing-masing dapat melawan dan mengalahkan lawan dengan sungguh-sungguh, Setelah Souw Peng Hai kembali ke tempatnya, Ong Han Siong berkata kepada Tong Leng Tojin.   "Aku harap ketiga pemimpin partai Kun Lun dapat membuktikan kata-katamu tadi, Nah, sekarang sekalian boleh maju!"   Lalu Tong Leng Tojin berjalan maju, siap untuk menyerang! sebetulnya ketika kedua belah pihak tengah mengadu lidah, semua jago-jago silat memperhatikan sikap masingmasing jago silat yang hendak bertempur karena menurut pembicaraan mereka, pertempuran itu akan berakhir sampai ada yang tewas! pertempuran segera akan bergebrak, tiba-tiba dari belakang meloncat keluar seorang jago silat muda sambil berseru.   "Ketiga Suhu! Teecu ingin bicara!"   Tong Leng Tojin berhenti dan membentak.   "Kau bukan lagi murid partai Kun Lun, kau tak berhak turut campur!"   Bee Kun Bu segera berlutut di hadapan Tong Leng Tojin segera memohon.   "Susiok mungkin tidak mengakui Teecu murid partai Kun Lun, akan tetapi Teecu tak dapat melupakan budi Suhu dan Susiok, Teecu mohon diperkenankan bertempur melawan mereka, dan Teecu rela mati untuk membela partai Kun Lun!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tong Leng Tojin tidak menjawab, Teecu telah dipelihara, dididik selama dua belas tahun,"   Berkata Bee Kun Bu dengan kedua mata ber-linang.   "Jika Susiok tidak memperkenankan Teecu bertempur untuk membuktikan kebaktian Teecu, maka Teecu akan menggorok leher di hadapan Suhu dan Susiok!"   Lie Ceng Loan lari menubruk Bee Kun Bu, lalu ia cabut pedangnya dan berkata.   "Jika Bu Koko membunuh diri, aku segera membunuh diri!"   Hian Ceng Tojin dan Giok Cin Cu sangat terharu melihat kebaktian Bee Kun Bu dan mendengar tekad Lie Ceng Loan yang anggap Bee Kun Bu sebagai jiwanya sendiri! Giok Cin Cu memohon.   "Ji Suheng, perkenankanlah dia bertempur untuk membuktikan kebaktiannya, jika mereka membunuh diri, lebih baik mereka mati di tangan jago-jago silat partai Thian Liong."   Tong Leng Tojin menoleh ke arah Hian Ceng Tojin yang berdiri dengan sikap gelisah, Lalu ia menghampiri Bee Kun Bu dan mengangkat pundaknya menyuruh berdiri seraya berkata.   "Baiklah! Kau boleh bertempur untuk membela partai Kun Lun!"   Lalu ia berjalan kembali ke tempatnya, Bee Kun Bu berlutut lagi di hadapan Tong Leng Tojin dan berkata: Terima kasih atas perkenan Susiok, Jika Teecu menang, Teecu mohon diterima kembali!"   Tong Leng Tojin tidak menjawab, ia berbalik dan jalan mengikuti Hian Ceng Tojin ke tempatnya, diikuti oleh Giok Cin Cu. Bee Kun Bu bangun dengan perasaan girang, ia berkata kepada Lie Ceng Loan.   "Sumoy, kau juga kembali ke tempatmu Aku sendiri yang melawan mereka!"   Lalu dengan pedang terhunus, ia menghampiri Ong Han Siong dan menantang.   "Hayo, kalian semuanya maju melawan aku sendiri!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ong Han Siong dan Ouw Lam Peng yang mengetahui bahwa Bee Kun Bu pernah terluka parah ketika bertempur di puncak Ban Hut Teng di pegunungan Ngo Bi San menjadi terperanjat mendengar anak muda itu menantang mereka.   "Apakah anak ini sudah gila!"   Pikir Ong Han Siong.   "Apakah dia ingin mencari mati?"   Kiok Goan Hoat yang pernah dibikin bingung oleh ilmu langkah ajaib Ngo Heng Bi Cong Pu, tidak berpendapat demikian, Tetapi ia merasa heran, jika Bee Kun Bu berani menggempur mereka bertiga sekaligus, Ouw Lam Peng maju dan membentak.   "Hei, anak kemarin dulu! Kau bermulut besar! sekalipun ketiga pemimpin partai Kun Lun, mereka masih tak berani memandang remeh kepada kami!"   "Kau boleh mencaci maki aku! Kau jangan menodakan nama ketiga pemimpin partai Kun Lun!"   Bentak Bee Kun Bu yang terus menusuk Ouw Lam Peng dengan jurus Siauw Cit Thian Lam (Panah terbang ke selatan), semenjak tadi para jago silat tidak merasa puas melihat ketiga pemimpin partai Kun Lun membiarkan seorang muridnya melawan tiga jago silat nomor wahid dari pihak lawan, mereka merasa benci terhadap ketiga pemimpin partai Kun Lun itu, karena mereka menganggap Bee Kun Bu pasti akan tewas di gelanggang pertempuran melawan tiga jagojago silat yang masing-masing telah diberi pimpinan cabang partai Thian Uong oleh Souw Peng Hai.   Tusukan pedang Bee Kun Bu ditangkis oleh Ouw Lam Peng dengan arit bajanya, dan arit di tangan yang lain segera memancung dadanya lawan, Murid dari partai silat Kun Lun berjasa lagi! Melihat betapa kejamnya Ouw Lam Peng menyerang ia, sebetulnya Bee Kun Bu ingin melancarkan jurus jurus yang ia dapat pelajari dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.   Tetapi ia    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   berpikir "Aku tak perlu lekas-lekas menang. Sebagai murid yang menggantikan guru-guruku bertempur melawan tiga jago-jago silat yang terkenal, aku harus memperlihatkan kepandaianku mengendalikan ketiga lawanku!"   Lalu ia menggunakan ilmu langkah ajaib Ngo Heng Bi Cong Pu, dan artinya Ouw Lam Peng yang memancung dadanya dapat diegosi dengan mudah, dan secepat kilat ia meloncat kehadapannya Kiok Goan Hoat yang masih berdiri terpesona menyaksikan serangan Ouw Lam Peng dengan jurus Tok Bong Cut Siat atau Ular berbisa keluar dari lubang, dapat diegosi demikian mu-dahnya, Kiok Goan Hoat lekaslekas meloncat mundur dua langkah.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   pada saat itu kalau mau, Bee Kun Bu dapat menyerang dan mungkin melukai Kiok Goan Hoat, akan tetapi ia hanya menjotos pura-pura memaksa lawannya mundur Tiba-tiba keadaan berubah.   Ouw Lam Peng menyerang dari belakang.   Bee Kun Bu mengegos ke samping, la(u secepat kilat tangan kirinya menerkam lengannya Ouw Lam Peng yang memancung punggungnya dengan arit jurus To Im Kiat Yo (Menggunakan tenaga lawan untuk memukul lawan) dari catatan kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu menakjubkan hasilnya! Ouw Lam Peng terjerunuk ke depan karena serangannya lagi-lagi menubruk angin! Kesempatan tersebut digunakan oleh Bee Kun Bu menendang belakang lawannya, Ouw Lam Peng jatuh tersungkur.   Ong Han Siong tak dapat menonton lagi, ia loncat menerkam dari belakang, Sodokan kipas bajanya mengarah punggungnya Bee Kun Bu.   Lagi-lagi ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu membikin Ong Han Siong menyodok angin, Bee Kun Bu belum membalas menyerang, ia telah berkeputusan hendak mempermainkan ketiga lawannya lebih dahulu, dan selama pertempuran berjalan beberapa jurus, ia mengendalikan ketiga lawannya seperti seorang ahli mengajar kuda-kuda! ilmu Ngo Heng Bi Cong Pu telah dapat menipu Ong Han Siong dan Kiok Goan Hoat, sedangkan jurus Kiat Im    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   To Yo telah membikin Ouw Lam Peng jatuh tersungkur, Pedang ditangannya tetap belum digunakan Tusukan pertama hanya untuk mulai pertempuran saja! Ilmu silat yang ia lancarkan terhadap tiga jago silat terkenal dari partai Thian Liong itu membikin semua hadirin terperanjat kawan maupun lawan.   Mereka merasa kagum "Ai! Seorang murid saja dapat mempermainkan tiga jago-jago silat! Apalagi ketiga gurunya!"   Pikir pihak lawan, Dengan tersenyum Giok Cin Cu berkata kepada Hian Ceng Tojin: Toa Suheng, di dalam setengah tahun ini, ilmu silatnya Bee Kun Bu maju pesat sekali, Dia betul-betul harapan dari partai kita!"   Ia sengaja berkata demikian dengan maksud menarik perhatian Ji suhengnya agar supaya Bee Kun Bu dapat diterima kembali.   Ketika itu Ouw Lam Peng sudah berdiri lagi, Kiok Goan Hoal sudah siap melawan, dan Ong Han Siong sedang mengerahkan tenaga dalamnya untuk menyerang puia, Tiba-tiba Bee Kun Bu meloncat dan menusuk Kiok Goan Hoat, pemimpin cabang bendera hitam dari partai Thian Liong itu.   Kiok Goan Hoat melangkah ke samping mengegos-kan tusukan itu, lalu menjotos dengan sekuat tenaga, Harus diketahui, bahwa jotosan itu dapat menghancurkan batu.   Tetapi sambil tertawa Bee Kun Bu berbalik menangkis jotosan tersebut dengan satu bacokan pedang-nya.   Kiok Goan Hoat terkejut dan lekas-lekas menarik kembali jotosan nya.   Bacokan itu diteruskan dengan jurus Can Im Ki Gwat (Melalui awan memetik bu!an), dan terlihat pedang berkelebat menusuk Ong Han Siong, Ong Han Siong yang sedang mengerahkan tenaga dalamnya tidak minggir, dengan kipas bajanya ia menangkis tusukan itu, dan jari tangan kirinya menotok pundaknya Bee Kun Bu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tangkisan dan totokan Ong Han Siong itu membikin Hian Ceng lojin bersemi "Celaka!"   Karena ia merasa pasti Bee Kun Bu tak dapat mengelakkan diri lagi, Tetapi secepat kilat terlihat tangannya Bee Kun Bu menerkam pergelangan tangan Ong Han Siong yang datang menotok pundaknya, dan pedang di tangan kanannya membabat lambung lawannya! Dengan terkejut Ong Han Siong mengerahkan seluruh tenaga dalamnya membebaskan terkaman di pergelangan tangannya dan meloncat mundur satu tombak lebih! Ong Han Siong nyaris terbunuh, tetapi Ouw Lam Peng dengan aritnya dan Kiok Goan Hoat dengan palu bajanya segera menyerang dari kiri dan kanan.   Semua hadirin melihat bahwa Bee Kun Bu segera diserang serentak oleh tiga jago silat partai Thian Liong, mereka sangat cemas akan keselamatannya jago silat yang muda itu! Song Bok Totiang dari partai silat Ceng Sia segera mencabut pedangnya dan lari maju ke medan pertempuran diikuti oleh Lie Ceng Loan yang berlari-lari dengan pedang terhunus, Bee Kun Bu tersenyum dan berkata kepada Song Bok Totiang.   "Totiang, aku kira aku dapat melawan mereka, tak usah aku dibantu, Terima kasih!"   Baru saja Song Bok Totiang dan Lie Ceng Loan berjalan kembali ke tempatnya, Ouw Lam Peng dan Kiok Goan Hoat berbareng menyerang Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu memutar pedangnya menangkis serangan-serangan senjata kedua tawannya, lalu meloncat menusuk Ong Han Siong, dan berbalik secepat kilat membabat Ouw Lam Peng dan menjotos ke arah Kiok Goan Hoat, Demikian-lah Bee Kun Bu bukan saja dapat menangkis serangan-serangan, bahkan berbalik menyerang.   ilmu silat demikian rupa membikin para hadirin terpesona.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ouw Lam Peng harus meloncat mundur mengelaki babatan pedang, dan Kiok Goan Hoat terdampar mundur oleh hembusan angin jotosan, Tiba-tiba Bee Kun Bu menjerit dan menyerang Kiok Goan Hoat sambil me-mutar-mutar ujung pedangnya di depan muka lawannya, Sinar pedang yang menyilaukan itu membikin Kiok Goan Hoat bingung, dan melangkah mundur lagi.   "Kini kau tak dapat melarikan diri lagi!"   Bentak Bee Kun Bu, dan ia terus menusuk Kiok Goan Hoat berusaha menangkis tusukan dengan palu bajanya, tetapi ujung pedang tak luput menusuk lengan kirinya.   Ouw Lam Peng dan Ong Han Siong datang menyerang lagi dari belakang, Sambil menjerit Ong Han Siong menyodok, memukul dan membabat bertubi-tubi dengan kipas bajanya, Hadirin insyaf bahwa serangan-serangan Ong Han Siong itu berbahaya sekali bagi Bee Kun Bu.   Mereka berdiri dengan hati berdebardebar, dan ada juga yang ingin maju membantu! Tetapi terlihat Bee Kun Bu meloncat ke atas dengan satu tekanan telapak tangan kirinya ke bawah, dan dari atas menusuk kepalanya Ong Han Siong, jurus itu adalah jurus Thian Lui Pa Su (Geledek menyambar pohon).   "Aduh!"   Terdengar jeritan Ong Han Siong, dan terlihat lengan kanannya Ong Han Siong berlumuran darah.   Ouw Lam Peng yang maju bersama sama Ong Han Siong menyerang Bee Kun Bu terkejut mendengar jeritan Ong Han Siong, dan ia makin terkejut ketika pedangnya Bee Kun Bu membabat lambungnya, ia lekas-Iekas menangkis dengan jurus Lek Peng Thian Lam (Tembok besi menahan ombak), Satu arit baju menangkis babatan pedang lawan, dan arit baja di tangan lainnya memancung dadanya Bee Kun Bu.   ia tidak menduga jika pedang lawan yang membabat lambungnya dapat menahan arit bajanya untuk diputar secepat kilat menusuk paha kirinya!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kiok Goan Hoat telah luka lengan kirinya, Ong Han Siong telah terbabat lengan kanannya, dan Ouw Lam Peng tertusuk paha kirinya, semua itu hanya berlangsung di dalam beberapa detik saja, Bukan main terkejutnya orang-orang dari pihak Thian Liong! Tetapi yang paling gembira adalah Lie Ceng Loan.   Dengan wajah berseri-seri ia mengawasi ketiga pemimpinnya yang berdiri terpesona menyaksikan kelihayan Bee Kun Bu! Bee Kun Bu tidak menyerang lawan-lawan nya yang sudah terluka, iapun tidak bersikap bangga atas kemenangannya yang cemerlang itu.   ia berdiri di tengah-tengah ketiga lawannya yang sedang menahan sakit, lalu menanya sambil tersenyum.   "Apakah kalian menyerah ka!ah?"   Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat dan Ouw Lam Peng adalah jago-jago silat yang terkenal di kalangan Kang-ouw, Kini mereka dikalahkan oleh seorang murid partai silat Kun Lun, mereka merasa malu sekali pertanyaan Bee Kun Bu itu membikin mereka menjadi nekad, Tiba-tiba Kiok Goan Hoat menyerang dengan palu bajanya dengan jurus Tok Bong Tu Tok atau Ular berbisa menyemburkan racun, Bee Kun Bu sudah mengetahui tenaga Kiok Goan Hoat yang kuat.   ia tidak menangkis serangan palu baja itu.   ia mengegos menghindarkan pukulan palu baja la-wan, dan terus menusuk tubuh lawannya, pukulan palu baja yang dikerahkan dengan seluruh tenaga, memukul angin dan Kiok Goan Hoat terdorong maju dan tak dapat mengelaki tusukan pedang, ia lekas-lekas menjatuhkan diri dan bergulingan beberapa langkah jauhnya, Bee Kun Bu harus lekas-Iekas berbalik menangkis pancungan arit bajanya Ouw Lam Peng dari belakang.   Giok Cin Cu terkejut dan berseru.   "Celaka!"   Belum lagi seruan itu lenyap, terlihat Ouw Lam Peng terdorong mundur dan jatuh terlentang, Tangkisan pedang terhadap pancungan arit baja dikerahkan oleh Bee Kun Bu dengan tenaga dalam Thian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kong Kie (tenaga dalam sakti), dan Ouw Lam Peng tak dapat menahan dorongan sehebat Dua orang lawannya telah jatuh, Bee Kun Bu kini hanya menghadapi seorang lawan saja.   Dengan mengerak gigi dan sambil menahan sakit pada lengan kanannya, Ong Han Siong menerkam Bee Kun Bu dengan maksud menyodok dadanya dengan ujung kipas bajanya seolah-olah seekor kucing hutan menerkam seekor anjing yang mengejar-ngejar ia.   Dengan tenang Bee Kun Bu melangkah sedikit ke samping, lalu dengan jurus Cap Bian Bi Hong (Angin topan merobohkan sepuluh pohon) telapak tangan kirinya menggeprak ke depan menusuk tubuh lawannya dengan pedang di tangan kanannya, Ong Han Siong yang sudah sering menjumpai lawan yang lihay kini hilang semangatnya.   "Mati aku kali ini!"   Pikirnya, dan ia pejamkan kedua matanya dan dengan sekuat tenaga ia menjatuhkan tubuhnya ke tanah.   ia luput dari tusukan Ketika itu, jika mau Bee Kun Bu dapat menusuk lagi lawannya yang sudah jatuh di depannya itu, Tetapi ia yang berwatak luhur dan mulia tak dapat membunuh lawan yang sudah tak berdaya, ia berdiri di hadapan lawannya sambil tersenyum, dan kesempatan itu digunakan oleh Kiok Goan Hoat dan Ouw Lam Peng untuk datang menyerang lagi! Justru pada saat itu Souw Peng Hai menjerit: Tahan!"   Dan ia berjalan maju ke medan pertempuran "Ongt Ouw dan Kiok Piauw Touw, jangan bertempur lagi."   Kemudian sambil menghadapi Bee Kun Bu ia berkata.   "Aku tidak menduga jika partai silat Kun Lun mempunyai seorang murid yang sangat lihay ilmu silatnya! Tiga orang jago-jago silatku telah dikalahkan Namun aku si tua bangka ini ingin menguji ilmu silatmu...."   Bee Kun Bu mengawasi Souw Peng Hai yang sudah berusia lanjut itu, lalu menjawab dengan hormati "Aku hanya dari angkatan muda, aku tak dapat bertempur melawan Souw    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Cong Piauw, Namun, jika didesak, aku tak dapat menolaknya...."   Jawaban yang diucapkan dengan nada yang hormat itu dianggap satu ejekan oleh Souw Peng Hai. ia menjadi gusar, dan ia membentak.   "Hei, anak kemarin dulu, jangan kira setelah dapat mengalahkan tiga orang-orang-ku kau dapat menjual lagak! sekarang kau rasai pukulanku!"   Kata-kata itu ia teruskan dengan sapuan toyanya dengan jurus Ngo Tee Cui Hong (Angin puyuh meniup tanah), Entah bagaimana tanpa bergerak, dengan hanya menarik napas panjang, Bee Kun Bu melonjak ke atas menghindarkan sapuan toyanya Souw Peng Hai, lalu dari atas menghujam tusukan-tusukan dengan pedang-nya.   Souw Peng Hai lekas-lekas menarik toyanya, lalu diputar di atas kepalanya menangkis tusukan-tusukan dari atas yang bertubi-tubi itu.   Sebentar kemudian terlihat Bee Kun Bu turun di tanah hanya beberapa langkah dari lawannya.   ia maju menusuk pula, tapi tusukan tersebut lagi-Iagi dapat di-tangkis, Lalu terlihat toya dan pedang dari kedua jago silat yang bertempur itu berkelebatan dan berkilau-kilau, sedangkan hembusan angin yang keluar dari sabetan-sabetan senjata mereka mendebar-debarkan jantung para hadirin Dalam tempo sekejap saja pertempuran telah berlangsung tiga puluh jurus lebih, dan kedua belah pihak masih sama unggulnya, Souw Peng Hai merasa heran, bahwa ia masih juga tak dapat mengalahkan lawannya setelah tiga puluh jurus, ia mengerahkan tenaga dalamnya, dan mulai menyerang dengan beringas, Tiba-tiba terdengar Bee Kun Bu menjerit dan merubah jurus-jurusnya, Jika tadi ia melawan dengan jurus-jurus Hun Kong Kiam Hoat (ilmu silat pedang memancarkan sinar) khas dari partai silat Kun Lun, maka sekarang ia melancarkan jurus-jurus khas dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.    Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Pedang Pusaka Thian Hong Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini