Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 50


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 50


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Betapapun hebatnya Souw Peng Hai menyerang, jurusjurus yang dilancarkan oleh Bee Kun Bu telah berhasil memusnahkan serangan-serangan ituj dan setelah pertempuran berlangsung lebih kurang dua puluh jurus lagi, Bee Kun Bu mulai melancarkan serangan-serangannya, Demikianlah Souw Peng Hai berbalik menjadi pihak yang bertahan dan lambat laun tertampak ia terdesak mundur Para jago silat setelah melihat cara Bee Kun Bu mengalahkan dan melukakan tiga jago nomor wahid dari partai Thian Liong, menjadi terperanjat tak terhingga menyaksikan dia memaksa Souw Peng Hai bertahan terusmenerus dengan tak diberi kesempatan melancarkan serangan batasan Lalu terlihat orang-orangnya partai Thian Liong bangun dari tempat duduknya dan rupanya ingin menyerbu untuk membantu pemimpin besarnya itu.   Menampak gelagat yang mencurigakan itu, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai silat Ngo Bi maju ke medan pertempuran dengan pedang terhunus, sebetulnya mereka itu, setelah melihat kelihayan ilmu silat pedang Bee Kun Bu yang dapat mempermainkan jago silat kaliber besar seperti Souw Peng Hai, ingin menonton dari dekat pertempuran itu.   Pada saat itu juga mereka melupakan dendamnya karena Bee Kun Bu pernah melukai murid mereka di pegunungan Ngo Bi, mereka kini berbalik menaruh simpati terhadap pemuda itu.   Di samping itu, mereka juga ingin lekas membantu bila orang-orang partai Thian Liong datang mengerubuti Bee Kun Bu.   perbuatan mereka itu dituruti oleh jago-jago silat kesem-bilan partai lainnya, sehingga dalam sekejapan saja suasana menjadi tegang dan riuh, Thian Hong Taysu segera mengetahui bahwa jago-jago silat dari kedua belah pihak menjadi beringas: pihak partai Thian Liong merasa malu dan pemimpin besarnya terdesak, oleh karena itu mereka ingin menyerbuj pihak lawan menjadi    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   bernafsu untuk mengambil kemenangan ia tak berani mencegah: ia hanya siap menjaga segala sesuatu, Gelanggang pertempuran yang luas telah menjadi sempit karena orang-orang mendekati dan melingkari tempat tersebut Xiba-tiba terdengar Souw Peng Hai meraung, dan dengan jurus Hian Niauw Kwat Se (Burung elang menyapu pasir) toyanya membuka jalan keluar dari desakan dan serangan pedang lawannya, Segera ia melancarkan jari sakti Kan Goat Citnya, semenjak Souw Peng Hai membentuk dan memimpin partai silat Thian Liong, belum pernah ada seorang lawan yang luput dari jari sakti Kan Goat Citnya yang lihay itu, Pada saat itu juga terlihat tubuhnya Bee Kun Bu terdorong dan terpental ke atas, lalu jatuh ke tanah! Lie Ceng Loan menjerit kaget dan lari menubruk Bee Kun Bu.   Semua jago-jago silat dari kesembilan partai segera datang mengurung untuk meIindunginya.   Thian Hong Taysu berseru.   "Kan Goat Cit itu betul-betul lihay!"   Sebelum perasaan terkejut dari semua orang yang menyaksikan Bee Kun Bu Icnyap, tiba-tiba mereka dibikin terperanjat oleh suara beberapa orangyang berseru.   "Dia bangun lagi! Dia bangun lagi!"   Pertempuran dahsyat berlangsung di atas jembatan gantung Thian Hong Taysu dari partai Siauw Lim menoleh ke arah Bee Kun Bu yang ketika itu sudah berdiri tegak dan memejamkan kedua matanya berusaha memulihkan tenaga dan semangatnya dengan ilmu Thian Kong Kie.   Bukan saja Thian Hong Taysu menjadi terperanjat, demikian semua jago kedua belah pihak, Rupanya Bee Kun Bu tidak terluka, dia hanya terkejut    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tak lama kemudian tertampak wajahnya yang pucat perlahan-lahan menjadi merah lagi.   Ketika ia membuka matanya, ia segera pungut pedangnya yang terlepas jatuh di tanah, siap bertempur lagi, Semua orang membuka jalan memberi ia lewat untuk menghampiri Souw Peng Hai.   Souw Peng Hai di lain pihak, setelah menyerang Bee Kun Bu dengan Kan Goat Citnya iapun merasa dadanya seolaholah dipalu, kepalanya menjadi pusing dan matanya berkunang-kunang.   ia mundur dua langkah dan tak melihat atau mengetahui akibat Kan Goat Citnya terhadap Bee Kun Bu.   Maka ketika Bee Kun Bu berjalan dengan sikap yang tenang, ia sendiri baru saja pulih semangatnya, ia merasa heran sekali! "Anak ini betul-betul lihay!"   Pikirnya.   "Dia tidak terlukakan."   Bagaikan orang yang baru sadar dari mimpinya, ia berkata kepada lawannya: ilmu silatmu betul-betul luar biasa! Aku si tua bangka tidak malu menyatakan keka-gumanku!"   Sambil tersenyum Bee Kun Bu menjawab.   "Kan Goat Citmu betul-betul ampuh! Namun aku tidak tewas kare-nanya, dan sekarang aku ingin menguji lagi!"   Dari sikap dan nada bicaranya, Souw Peng Hai segera mengetahui, bahwa Bee Kun Bu tidak terluka oleh Kan Goat Citnya, ia merasa heran jika ia ingat bahwa Kan Goat Citnya dapat menembusi baja atau menghancurkan batu, tetapi tak ampuh terhadap Bee Kun Bu! Ketika ia berusaha mencari sebab-musabab kesaktian Bee Kun Bu yang luput dari Kan Goat Citnya, tiba-tiba Bee Kun Bu menyerang lagi dengan pedangnya yang dilancarkan dengan jurus Heng Hua Cun Ji atau Hujan turun di musim bunga dari Cui Hun Cap Ji Kiam dari partai Kun Lun, pedangnya menusuk-nusuk gencar se-kali, dan sinarnya membikin lawan berkunang-kunang penglihatannya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai terkejut, lalu menangkis dengan jurus Cwan In Yen Gwat atau Mendorong angin menutupi bu!an, ia memutar-mutar toyanya menangkis dengan gencar pula tusukan-tusukan pedang lawannya! Bee Kun Bu merasakan hebatnya tangkisan itu, karena hembusan angin dari toya yang terputar sudah cukup mendampar ia.   ia terpaksa menggunakan ilmu yang ia dapat pelajari dari kitab-kitab Kui Goan Pit Cek.   ia menarik napas panjang dan segera tubuhnya melonjak ke atas untuk menusuk lawannya dari atas dengan jurus Gin Han Hui Sing atau Bintang Sapu menyambar Bulan, sinar yang dipancarkan oleh ujung pedangnya membingungkan lawan.   Souw Peng Hai yang sudah lama berkecimpung di kalangan Kang-ouw dan telah sering bertempur dengan jagojago silat dari berbagai-bagai partai silat tidak mengetahui jurus apakah yang dilancarkan oleh Bee Kun Bu, serangan dari atas itu ia tangkis.   Bee Kun Bu lekas-lekas menarik kembali tusukan pedangnya karena tangkisan dari lawan itu dikerahkan dengan tenaga Shin Kong Kie (tenaga dalam sakti), dan untuk mengelakkan ia menarik napas dan terlihat tubuhnya membul ke atas lagi, Lalu terdengar ia tertawa ketika ia jatuh di atas tanah dan dengan cepat ia menyerang Iagi, Souw Peng Hai yang baru saja menangkis dengan hampa tidak keburu menangkis tusukan dengan toyanya, ia mengegos, namun pedangnya Bee Kun Bu menusuk lengan baju nya.   Bukan main malunya ia.   ia menyerang kembali dengan nekat, dan Bee Kun Bu terpaksa meloncat mundur ia tidak mengejar, tetapi dengan kedua mata terbelalak-belalak ia berkata.   "Aku telah berkelana di mana-mana dan telah bertempur melawan banyak jago-jago silat Tidak diduga aku dibikin malu kali ini,.,."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ong Han Siong segera mengerti maksud dari ucapan itu.   ia meloncat maju dan berdiri di samping pemimpin-nya.   Souw Peng Hai mengawasi keadaan di sekitarnya dan tersenyum getir, sedangkan Ong Han Siong mengangkat kipas bajanya ke atas memberikan isyarat Segera pemimpinpemimpin cabang partai Thian Liong berjalan maju ke medan pertempuran dan murid-muridnya berjalan menuju ke mulut jembatan gantung! Jago-jago silat dari kesembilan partai yang menampak mulut jembatan gantung hendak dijaga oleh orang-orangnya partai Thian Liong, merasa curiga akan maksud tidak baik dari pihak Thian Liong, Ceng Hian Totiang dari partai silat Bu Tong adalah yang berdiri terdekat dari jembatan gantung.   Melihat gelagat yang mencurigakan itu, ia meloncat dan berdiri di mulut jembatan, dan dengan pedang terhunus ia menghalau orang-orang partai Thian Uong yang tengah mendekati! Sambil memukul tanah dengan ujung toyanya, Souw Peng Hai berkata.   "Ceng Hian Totiang! Apa maksudmu dengan pedang terhunus mencegat jalan kami? Apakah di samping siasat Ngo Heng Kiam Ceng, partai Bu Tong tak mempunyai ilmu lain yang lebih lihay? Apakah partai Bu Tong masih belum merasa puas?"   Ejekan itu membikin Ceng Hian Totiang menjadi marah. ia menjawab.   "Jari sakti Kan Goat Citmu tak ampuh terhadap seorang murid partai Kun Lun, aku yakin bahwa Kan Goat Cit itu masih ada lawannya!"   "Ha! Ha! Ha!"   Tertawa Souw Peng Hai.   "Tetapi Kan Goat Citku telah memberi hajaran hebat terhadap jago-jago silat partaf Bu Tong dengan siasat Ngo Heng Kiam Cengnya!"   Ejekan yang lebih hebat itu membikin Ceng Hian Totiang menjadi malu sekali, dan ia membentak.   "Souw Cong Piauw telah berhasil mendobrak siasat Ngo Heng Kiam Ceng kami, tetapi aku masih berani menggempur kau dengan pedangku ini!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tanpa menjawab lagi Souw Peng Hai menyerang dengan toyanya, Ceng Hian Totiang tidak berani menangkis toya itu, ia hanya mengegos menghindarkan justru pada saat itu terdengar suara siulan serentak dan terlihat serangan pedangnya Bee Kun Bu yang loncat menolong, Souw Peng Hai lekas-lekas menarik kembali kemplangan untuk menangkis tusukan pedangnya Bee Kun Bu, dan berusaha menggunakan Kan Goat Citnya untuk membunuh mati lawan nya.   Bee Kun Bu yang sudah mengetahui keampuhan Kan Goat Cit itu segera menggunakan ilmu To Im Kiat Yo (menggunakan tenaga lawan untuk memukul lawan), terlihat tangan kirinya menyambut tusukan jari tangan Souw Peng Hai untuk didorong dengan tenaga dalam ke arah orang-orangnya partai Thian Liong yang bermaksud mencegat jalan di mulut jembatan gantung! Souw Peng Hai yang sudah bertekad membunuh mati Bee Kun Bu dengan jari saktinya segera merasa jari tangannya tertarik ke lain jurusan, ia tarik kembali jari saktinya, dan menyerang lagi dengan jurus Heng Sao Cian Cun (Menyapu benda seberat seribu kati), Terlihat toyanya membabat lambungnya Bee Kun Bu.   Dan di saat itu pun para pemimpin cabang partai Thian Liong datang menyerang Bee Kun Bu.   Namun, dengan tenang Bee Kun Bu menarik napas untuk melonjak ke atas menghindari sapuan toyanya Souw Peng Hai, dan kemudian menjatuhkan diri di luar kurungan jago-jago silat partai Thian Liong yang telah datang dengan maksud mengerubuti padanya.   "Ha!"   Mengejek Bee Kun Bu.   "Kalian hendak mengerubuti aku seorang?! Tetapi aku tak takut melawan kalian semua!"   "Kau betul-betul membuka mulut besar!"   Bentak Souw Peng Hai, dan ia menyerang lagi, begitu juga orang-orangnya dengan tak menghiraukan peraturan Bu Lim lagi!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu putar pedangnya sehingga terdengar hembusan anginnya yang santer dan cahayanya yang berkilauan Semua lawan-lawannya tak dapat mendekati, Pihak kawan terpaku menyaksikan Bee Kun Bu seorang diri melawan Souw Peng Hai dan kelima pemimpin cabang partainya, Tiap-tiap jurus untuk mengelit, mengelak, mengegos, maupun jurus untuk menyerang dengan tusukan, sabetan dan bacokan dilancarkan dengan cepat dan cermat Belum pernah mereka menyaksikan seorang jago silat yang demikian muda melawan enam jago-jago silat yang lihay itu! Tong Leng Tojin yang masih belum reda amarahnya terhadap Bee Kun Bu, setelah menyaksikan kelihayan muridnya itu, menjadi merasa kagum.   Lie Ceng Loan tak dapat menahan girangnya, ia berseru.   "Suhu, Supek! Coba lihat betapa lihaynya Bu Koko! Dia telah mengangkat nama partai Kun Lun!"   "Loan Jie! Tutup mulutmu!"   Bentak Tong Leng Tojin, Baru saja Lie Ceng Loan menoleh ke arah Supeknya yang membentak ia, tiba-tiba terdengar Bee Kun Bu menjerit.   ia menoleh ke arah tempat pertempuran ia menyaksikan Bee Kun Bu meloncat ke atas, lalu menusuk Ouw Lam Peng dengan ujung pedangnya.   Ouw Lam Peng lekas-lekas menjaga tusukan tersebut dengan satu arit bajanya.   Tetapi Souw Peng Hai mem-bentak.   "Ouw Piauw Touw, jangan ditangkis!"   Dan toyanya menghalau tusukan tersebut Tang! Terdengar kedua senjata beradu! Dan karena tenaga kedua belah pihak sama kuatnya, maka kedua-duanya terdorong mundur satu tombak lebih dan jatuh terduduk di tanah! Bee Kun Bu lekas-lekas berusaha memulihkan tenaga dalamnya, dan jago-jago silat dari kesembilan partai bermaksud datang membantu, ketika terlihat dua anak yang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mengenakan pakaian serba merah melepaskan dua ekor burung dara putih ke udara! Perbuatan melepaskan dua ekor burung dara itu adalah isyarat untuk orang-orangnya partai Thian Liong menyerbu ke mulut jembatan Souw Peng Hai juga tidak menyerang lagi, setelah bangun, iapun lari menuju ke mulut jembatan, diikuti oleh kelima pemimpin cabang partainya! Thian Hong Taysu yang sudah berdiri di mulut jembatan dengan pedang terhunus menanya dengan sifat mengejek.   "Pertandingan ilmu silat kedua belah pihak belum selesai, tetapi Souw Cong Piauw hendak melarikan diri, apakah maksudnya ?"   Souw Peng Hai hanya tertawa gelak-gelak dan ber-kata: Twan Hun Ya ini sangat terpencil.   Orang hanya dapat keluar dari sini dengan melalui jembatan gan-tung....H Thian Hong Taysu tak dapat menghalangi orang-orang partai Thian Liong melalui jembatan, Souw Peng Hai, Ouw Lam Peng, Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat, Yap Eng Ceng dan keempat iblis dari propinsi Sucoan yang mengawal Souw Peng Hai masih menghadapi ia, ia membentak.   "Aku si Hweeshio tua sebetulnya mengagumi ilmu silat Souw Cong Piauw, akan tetapi setelah melihat maksud yang keji ini, aku anggap Cong Piauw berwatak rendah ?"   Lalu ia mengangkat satu tangannya ke atas, dan segera terlihat delapan belas orang Hweeshio dari partai-nya datang berbaris di belakangnya dan merupakan suatu tembok pertahanan yang teguh sekalL Ketika itu semua jago-jago silat dari kesembilan partai telah berlari menuju ke mulut jembatan dengan senjata terhunus, tetapi Souw Peng Hai mencegah mereka dengan memutar-mutar toyanya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu masih belum dapat membantu karena ia belum selesai memulihkan tenaganya, Thian Hong Taysu terpaksa turun tangan, ia mengirim satu jotosan tangan kanannya ke depan, dan secepat kilat ia berusaha merampas toyanya Souw Peng Hai dengan jurus Lek Peng Lam atau Membendung Angin Selatan, Sambil tertawa Souw Peng Hai menarik toyanya untuk menyapu kedua betisnya Thian Hong Taysu, Thian Hong Taysu meloncat ke atas dan turun menerkam lawan nya.   Souw Peng Hai menangkis terkaman tersebut Dua tinju beradu.   Kedua tinju tersebut dikerahkan dengan seluruh lenaga, dan sebagai akibat beradunya kedua tinju itu, Thian Hong Taysu yang melayang di atas terpental tujuh-delapan langkah jauhnya, sedangkan Souw Peng Hai terdorong mundur tiga langkah! justru pada saat tersebut keempat iblis dari propinsi Sucoan yang senantiasa mengawal Souw Peng Hai mengambil posisi untuk mengurung Thian Hong Taysu! Semua jago-jago silat dari kesembilan partai segera melihat bahwa partai Thian Liong bermaksud mencegah mereka keluar dari Twan Hun Ya.   Dengan menduduki mulut jembatan, partai Thian Liong mencegah mereka keluar, usaha tersebut dilaksanakan oleh Ong Han Siong, Ouw Lam Peng, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng! Demikianlah nasib semua jago-jago silat dari kesembilan partai tergantung pada jembatan tersebut mereka semua telah melupakan dendam atau perselisihan diantara mereka untuk mencari jalan keluar, Tio Hui yang berdiri dekat pemimpin-pemimpin partai Kun Lun berkata kepala Tong Leng Tojin.   "Sekarang Souw Peng Hai masih belum tiba di mulut jembatan, Kita harus mencegah dia datang mendekati mulut jembatan! "   "Betul!"   Jawab Tong Leng Tojin,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Jika ketiga pemimpin bermaksud demikian, kami dari partai Ngo Bi pasti membantu sekuat tenaga!"   Kata Tio Hui.   Lalu dengan pedang terhunus, ketiga pemimpin partai Kun Lun lari mencegah Souw Peng Hai, diikuti oleh Tio Hui dan kawan-kawannya, Ketika itu, Souw Peng Hai dan keempat pemimpin cabang partainya sudah dua tombak lagi jauhnya dari mulut jembatan, Terlihat Souw Peng Hai di tengah-tengah melawan Thian Hong Taysu, dan keempat pemimpin cabangnya bertempur melawan delapan belas Hwee-shio-hweeshio dari partai Siauw Lim, sedangkan keempat pengawalnya mencegat jago-jago silat lainnya menuju ke mulut jembatan, Mengambil kesempatan itu, Tong Leng Tojin lari menerobos melalui keempat pengawalnya Souw Peng Hai yang berada di sebelah kanannya Souw Peng Hai, Menampak gelagak itu, Souw Peng Hai berteriak.   "Semua orang kita segera mundur!"   Dan terlihat toyanya diputar-putar dengan jurus Pek In Cut Kiok atau Awan putih keluar di angkasa, dan secepat kilat jari tangannya menyodok Thian Hong Taysu.   "O Mi To Hut!"   Berseru Thian Hong Taysu, dan dengan sekuat tenaga ia mengirim jotosan ke arah tubuhnya Souw Peng Hai, Dua-duanya terdorong mundur lagi, justru pada saat itu terlihat sinar pedang berkelebat! Bee Kun Bu yang sudah selesai memulihkan tenaganya segera datang membantu Thian Hong Taysu, dan Souw Peng Hai yang sudah mengetahui kelihayan anak muda itu, segera menjaga diri dengan toyanya, ia putar-putar toyanya melindungi diri dari tusukan atau bacokan pedangnya Bee Kun Bu.   Tiba-tiba Bee Kun Bu melonjak ke atas, dan setelah purapura menusuk Souw Peng Hai, ia menyerang Ong Han Siong yang terdekat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bukan main kagetnya Ong Han Siong, ia lekas-lekas menangkis serangan yang tiba-tiba itu dengan kipas baja-nya.   Tetapi entah bagaimana Lie Ceng Loan telah berhasil menusuk pergelangan tangan kanan Ong Han Siong yang memegang kipas baja! Selama Lie Ceng Loan mengikuti Liong Giok Pin tinggal bersembunyi di pegunungan Koat Cong San, bersama-sama Liong Giok Pin ia telah mempelajari Umu-ilmu silat dari catatan kitab Thian Kic Cin Jin.   tusukannya secepat kilat itu tak dapat diegosi oleh Ong Han Siong yang terpaksa meloncat mundur untuk menghindari diri dari maut Kesempatan itu digunakan oleh Bee Kun Bu untuk melancarkan langkah ajaib Ngo Heng Bi Cong Pu, ia berhasil memotong dan menghalau jalan jago-jago silat dari partai Thian Liong mencapai mulut jembatan Te-tapi, setelah Ong Han Siong meloncat mundur, Ouw Lam Peng datang menyerang Lie Ceng Loan dengan kedua arit bajanya, sedangkan Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng datang mencegat majunya gadis itu! Dengan jurus Jat Hwee Sauw Thian atau Api Ganas Membakar Angkasa, Lie Ceng Loan membacok kedua arit bajanya Ouw Lam Peng untuk diteruskan menusuk dadanya, Ouw Lam Peng segera merasa kedua lengannya menjadi lumpuh.   ia yang berhati kejam, segera menyambit gadis itu dengan satu arit bajanya! Lie Ceng Loan tidak mau menangkis arit itu dengan pedangnya, Sambil tersenyum ia kebat pedangnya, dan hembusan angin dari kebatan itu telah berhasil men-dampar arit baja jatuh ke tanah! -ooo0oooPartai Siauw Lim bertempur hebat melawan partai Thian Liong Tan In, salah satu keempat pengawalnya Souw Peng Hai, setelah melihat Tong Leng Tojin menerobos, ia berusaha    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mencegahnya dengan mengirim satu jotosan dari belakang, Hembusan angin jotosan tersebut segera terasa oleh Tong Leng Tojin yang segera berbalik dan menyabet dengan pedangnya, Tetapi Thio Khin dan Ciu Pang (dua pengawal lainnya) menyerangnya dari kiri dan kanan, Sambil menjerit Tong Leng Tojin menusuk Ciu Pang di sebelah kanan dan kebat tangan kirinya menangkis Thio Khin di sebelah kiri! justru pada saat itu Hian CengTojin, Giok Cin Cu dan Tio Hui telah tiba, Dalam keadaan biasa ketiga pemimpin partai Kun Lun sungkan bersama-sama melawan keempat pengawalnya Souw Peng Hai itu.   Dengan seorang saja mereka yakin, keempat pengawal itu dapat dihajar Akan tetapi kini karena bermaksud merebut jalan ke mulut jembatan, yang berarti mati hidupnya semua jago-jago silat dari kesembilan partai, mereka terpaksa menyerang keempat pengawal tersebut dengan beringas, Di pihak keempat pengawal itu yang bertempur dengan siasat Su Siang Tin (siasat empat perangkap) juga bertempur dengan ganas sekali, merekapun berusaha menghalangi majunya lawan-lawan mereka ke mulut jembatan, Ong Han Siong di pihak lain setelah terluka sedikit pergelangan tangannya dan melihat bahwa Bee Kun Bu telah berhasil menerobos dan menjaga mulut jembatan, berkata kepada pemimpin cabang bendera hitam dan bendera putih.   "Kiok Heng dan Yap Heng, kalian berdua harus mencegah mereka menerobos lagi. Aku hendak menggempur Bee Kun Bu!"   Lalu dengan kipas bajanya ia meloncat dan menyerang Bee Kun Bu.   Jago-jago silat dari kesembilan partai rupanya tak dapat menerobos masuk melalui Souw Peng Hai, meskipun dikepalai oleh Thian Hong Taysu yang bersenjata toya besi, Tiba-tiba terdengar suara beradunya toyanya Souw Peng Hai dan Thian Hong Taysu untuk kesekian kalinya, kedua-duanya masing-masing terdorong mundur    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ha! Hai tahan!"   Seru Souw Peng Hai.   "Seumur hidup-ku, aku jarang menjumpai lawan serupa Taysu! Nah, coba tangkis lagi pukulan toya ku !H Lalu ia memukul lawannya dengan jurus Ngo Heng Jiat Teng atau Lima Gunung Menindih Kepala. Dengan cepat Thian Hong Taysu menangkis pukulan tersebut dengan jurus Heng Ciap Kim Liong atau Balok Baja Menahan Palu! Souw Peng Hai menarik pulang toyanya dan memukul lagi dengan jurus Lek Sao Cian Kun atau Menyapu Seluruh pasukan dengan hebat, tetapi lagi-lagi Thian Hong Taysu dapat menangkis pukulan maut itu! Setelah berhasil menangkis pukulan-pukuian Souw Peng Hai, maka Thian Hong Taysu memimpin delapan belas Hweeshio-hweeshio untuk bertempur dengan siasat Lo Han Ciang (siasat mengisi lowongan) dengan seratus delapan jurus-jurus yang beraneka ragam, dan dalam sekejap saja terlihat toya-toya dari ke delapan belas Hweeshio-hweeshio dari partai Siauw Lim itu berseliwer-an dan berkilau-kilau melabrak orang-orang dari partai Thian Liong. Souw Peng Hai yang pernah bertempur melawan banyak musuh menjadi terperanjat menyaksikan Thian Hong Taysu telah berhasil menangkis puku!an-pukulannya, dan ia pun menjadi sibuk sekali menangkis dan mengegosi seranganserangan dari orang-orang partai Siauw Lim itu. pertempuran yang hebat dan seru itu menarik perhatian jago-jago silat dari partai-partai lain, Tiba-tiba terdengar Song Bok Totiang, pemimpin partai silat Ceng Sia, berseru sambil mengangkat pedang-nya.   "Kita harus mengakui bahwa partai Siauw Limlah yang pating lihay di antara kesembilan partai silat pada dewasa ini! Kita...."   Belum lagi kata-katanya habis diucapkan, ketika mereka tampak lengan kanannya Ouw Lam Peng berlumuran darah, dan Lie Ceng Loan sedang menghalau larinya menuju ke mulut jembatan.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Yap Eng Ceng setelah melihat Ouw Lam Peng dilukai oleh Lie Ceng Loan segera mengeluarkan satu biji besi dan menyambit Lie Ceng Loan.   perbuatan keji itu terlihat oleh Song Bok Totiang yang segera memburu dengan pedang terhunus dan menjerit memperingatkan gadis itu.   "Siocia, awas senjata rahasia!"   Lie Ceng Loan menoleh ke belakang dan menangkis biji besi yang dilontarkan kepada nya.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Bee Kun Bu yang baru saja berhasil tiba di mulut jembatan, harus menangkis serangan kipas bajanya Ong Han Siong, dan harus pula melawan orang-orangnya partai Thian Liong yang mengeroyok pada nya.   Segera Lie Ceng Loan datang membantu dan menusuk Ong Han Siong, Tusukan tersebut memaksa Ong Han Siong mengegos dan meloncat mundur dua langkah.   "Kita harus menjaga mulut jembatan ini, kita harus berdiri saling membelakangi untuk menggempur Iawan-lawan yang datang menyerbu!"   Bisik Bee Kun Bu kepada Sumoynya.   "Baik!"   Jawab Lie Ceng Loan sambil tersenyum, dan dengan memutar-mutar pedangnya melindungi diri gadis itu meloncat dan berdiri dengan be!akang-membelakangi punggung dengan Bee Kun Bu.   Orang-orangnya partai Thian Liong berusaha menyerbu dan merebut kedudukan di mulut jembatan itu, akan tetapi jembatan itu sangat sempit, hanya dua orang dapat berjalan di atasnya, sebegitu jauh Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan masih berhasil mempertahankan kedudukan di mulut jembatan itu, Namun Ong Han Siong mendesak terus-menerus, Bee Kun Bu terpaksa menggunakan lagi ilmu silat pedang yang ia dapat pelajari dari Na Siao Tiap, ia bertempur dengan beringas melawan Ong Han Siong, dan ketika ia ingin menusuk lawannya yang sudah payah, tiba-    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tiba ia melihat gurunya, Hian Ceng Tojin datang berlari-Iari kepadanya, diikuti oleh Giok Cin Cu.   Tong Leng Tojin dan Tio Hui masih menahan majunya keempat pengawalnya Souw Peng Hai.   Keempat iblis dari propjati Sucoan itu dengan siasat Su Siang Tin (siasat empat perangkap) telah bertempur selama tiga puluh jurus melawan Tong Leng Tojin dan kawankawannya, Dengan ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam, Tong Leng Tojin berhasil mendesak mundur keempat iblis itu, dan dengan kesempatan itu, Hian Ceng Tojin dan Giok Cin Cu lari ke mulut jembatan untuk membantui Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan! Souw Peng Hai yang sibuk melawan jago-jago silat dari partai Siauw Lim melihat bahwa orang-orangnya terusmenerus terdesak, lalu ia hajar Thian Hong Taysu dan mendesak lawannya mundur beberapa langkah seraya berkata: Taysu betul-betul lihay! Tetapi aku tak dwSt terus bertempur dengan kau.,."   Talu dengan merawg seperti seekor naga ia lari menuju ke mulut jembatan diikuti oleh Kiok Goan Hoat, Ouw Lam Peng, Yap Eng Ceng dan orang-orang dari partainya, Demikianlah di dalam waktu singkat itu, pertempuran di mulut jembatan menjadi seru sekali, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng menerobos dengan beringas memimpin orang-orangnya, sedangkan Ouw Lam Peng menyambit dengan arit bajanya, dan arit tersebut berhasil melukai dua orang dari partai Kong Tong.   Souw Peng Hai memutar-mutar toyanya sambil meraung dan berhasil membuka jalan menuju ke mulut jembatan, tetapi ia dibikin terkejut dengan seruan.   "O Mi To Hut!"   Dari Thian Hong Taysu yang datang mengejar!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai berbalik dan menangkis serangan tersebut setelah mengemplang tewas dua jago-jago silat dari pihak lawannya. Dengan gusar Thian Hong Taysu membentak.   "Souw Peng Hai! Kau betul-betul keji dan kejam!"   Dan bentakan itu dibarengi dengan satu sodokan hebat Hanya dengan mengegos ke samping, Souw Peng Hai dapat mengelaki sodokan maut itu, lalu lari menuju ke mulut jembatan lagi! Kesempatan ini digunakan oleh Ouw Lam Peng untuk ikut lari ke mulut jembatanj tapi ia ditegur oleh satu bentakam "Hei Ouw piauw Touw! Kemanakah kau ingin lari! Coba dulu pedangku inL.!"   Ouw Lam Peng lekas-lekas menangkis tusukan pedang Hian Ceng Tojin itu dengan arit bajanya, Tetapi Hian Ceng Tojin terus menusuk dengan jurus Naga Berbisa Keluar dari Gua, ke arah jantung lawannya, Ouw Lam Peng tak berani menangkis tusukan itu, dengan ilmu Tiat poan Kio atau Lipatan Besi, ia menjatuhkan diri ke tanah, bergulingguling dan loncat berdiri lagi! Tusukan tersebut gagal menemui sasaran, tetapi Hian Ceng Tojin mengejar dan membafibk kepala lawannya dengan jurus Cun Ji Pa Teng atau Hujan Lebat Menimpa Atap! Ouw Lam Peng terkejut ia tak dapat menangkis bacokan itu.   justru pada saat itu goloknya Yap Eng Ceng datang menangkis bacokan maut itu, dan Ouw Lam Peng lekas-lekas loncat mundur! Segera pertempuran antara Hian Ceng Tojin dan Yap Eng Ceng berlangsung dengan hebat Ouw Lam Peng yang membantu Yap Eng Ceng menggempur Hian Ceng Tojin, Di pihak ThiaitHong Taysu yang bertanggung jawab atas keselamatannya semua jago-jago silat dari kesem-bilan partai, karena ia telah dipilih sebagai pemimpinnya, harus bertempur dengan sekuat tenaga! Bersama delapan belas Hweeshiohweeshio dari partainya ia dapat menahan Souw Peng Hai dan orang-orangnya selama lebih dari lima puluh jurus, bahkan berhasil mendesak lawan-lawannya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dalam keadaan terdesak, Souw Peng Hai bermaksud membunuh mati Thian Hong Taysu dengan jari sakti Kan Goat Citnya, tetapi Thian Hong Taysu yang banyak pengalaman tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk melancarkan Kan Goat Citnya, Di pihak Bee Kun Bu, dengan dibantu oleh Lie Ceng Loan, pun dapat mencegah majunya orang-orang dari partai Thian Liong, Tiap-tiap serangan Ong Han Siong kandas, dan banyak orang-orang partai Thian Liong telah terluka oleh pedangnya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   Keadaan yang merugikan partai Thian Liong itu dilihat oleh Souw Peng Hai, maka dengan nekat ia menyerang Thian Hong Taysu dengan jurus Lek Sao Cian Kun atau Sekuat tenaga menyapu lawan.   Sapuan toyanya itu segera ditangkis oleh Thian Hong Taysu, Kedua toya itu beradu pula untuk kesekian kalinya, dan dua-dua pemimpin partai silat yang terkenal itu terdorong mundur karena dua-duanya telah mengerahkan seluruh tenaga dalamnya! Segera dua-duanya harus mengerahkan tenaga dalamnya lagi untuk memulihkan semangat! Ong Han Siong sedang sibuk mengegosi tusukan atau bacokannya Bee Kun Bu, ia tak dapat membantu Souw Cong Piauwnya, justru pada saat itu terlihat empat iblis dari propinsi Sucoan, lari menerkam Souw Peng Hai.   "Cong Piauw, awas!"   Ia berteriak Tapi terkaman Tong Leng Tojin itu ditangkis oleh Kiok Goan Hoat! Maka Tong Leng Tojin terpaksa bertempur melawan Kiok Goan Hoat, Souw Peng Hai sudah pulih lagi semangatnya, ia maju mengemplang kepalanya Thian Hong Taysu dengan toya-nya.   Thian Hong Taysu mengegos, lalu menyodok lambung lawannya dengan jurus Ouw Liong Pa Bwee atau Naga Hitam Menggoyang Ekor.   Secepat kilat Souw Peng Hai menangkis sodokan toya itu, lalu berbalik menyodok dada lawannya, Thian Hong Taysu loncat mundur    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ong Han Siong merasa reda melihat Souw Cong Piauwnya luput dari terkaman Tong Leng Tojin, ia segera menyerang Bee Kun Bu dengan kipas bajanya, Bee Kun Bu menggunakan kesempatan itu menusuk perutnya Ong Han Siong dengan jurus Giok Tay Bwee Jauw atau Ular Kobra Menyambar Lambung, sehingga Ong Han Siong terkejut dan meloncat ke udara sekuat tenaga! Ketika itu keadaan di seluruh tempat Twan Hun Ya itu telah menjadi riuh dengan jeritan jago-jago silat yang bertempur demi keselamatan masing-masing.   Hian Ceng Tojin segera melancarkan jurus-jurus ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiamnya membantu Thian Hong Taysu untuk mencegah Souw Peng Hai menuju ke mulut jem-batan! "Hian Ceng Totiang! Apakah kau juga hendak mencari mati? Apakah kau juga ingin mati oleh Kan Goan Citku?"   Bentak Souw Peng Hai. Bentakan itu dipandang sebagai suatu hinaan, maka Hian Ceng Tojin menjawab.   "Betul! Aku ingin menguji Kan Goan Citmu itu!"   Lalu ia menyerang Souw Peng Hai dengan pedangnya.   "Ha!"   Kata Souw Peng Hai.   "Aku terpaksa melawan Totiang!"   Dan ia terus memutar-mutar toyanya dengan jurus Hong Bu Liong Hui atau Garuda berlari-!ari dan Naga Terbang, sehingga semua orang yang berdekatan terpaksa mundur menghindarkan diri dari toya maut itu! Semua jagojago silat telah mengetahui bahwa toya itu tak dapat ditangkis, maka Hian Ceng Tojin menanti kesempatan untuk menusuk dada lawannya dengan jurus Pek Coa Tek Sim atau Ular Putih Menyambar Jantung.   Terlihat Souw Peng Hai dengan tenang menggeprak pedangnya Hian Ceng Tojin itu, dan mengemplang lawannya dengan toyanya! Geprakan itu segera terasa oleh Hian Ceng Tojin, ia merasa lengannya menjadi lumpuh dan seluruh tubuhnya menjadi panas, ia terpaksa meloncat mundur Souw Peng Hai mengejar untuk mengemplangfftppketapi justru pada saat itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   terlihat seorang Hweeshio berjubah kuning loncat dan menangkis kemp!angannya Souw Peng Hai, Hweeshio itu adalah Thian Hong Taysu yang sama kuatnya, baik tenaga luar atau tenaga dalam dengan Souw Peng Hai.   Lagi-lagi beradunya kedua toya itu mendorong dua-dua jago silat ke belakang! Lalu dengan jurus Kiauw Yan Poan In atau Burung Walet Melalui Awan, Thian Hong Taysu menusuk dada lawannya.   Tidak pereuma Souw Peng Hai menjadi pemimpin.   Dengan tenang ia tekan toya lawannya yang datang menusuk Thian Hong Taysu terkejut ia lekas-lekas menarik kembali tusukannya.   Kesempatan itu digunakan oleh Souw Peng Hai untuk lari menuju ke mulut jembatan, perbuatannya itu diluar dugaan semua jago-jago silat, Pihak lawan yang dipimpin oleh Thian Hong Taysu dari partai Siauw Lim dan Song Bok Totiang dari partai Ceng Sia lalu mengejar ke mulut jembatan juga! -ooo0oooSatu tusukan dari Lie Ceng Loan menolong ke sembilan partai Dengan Souw Peng Hai sebagai pemimpin, maka pertempuran di mulut jembatan menjadi lebih hebat dan nekat, Bee Kun Bu harus bertempur melawan Kiok Goan Hoat dan Ong Han Siongj Hian Ceng Tojin melawan Yap Eng Ceng, dan Giok Cin Cu melawan Ouw Lam Peng, Ketika Souw Peng Hai tiba, ia berseru kepada Hian Ceng Tojin.   "Hian Ceng To-heng! Jika kau masih penasaran hayo maju melawan akui Untuk merebut jalan ke jembatan kita masih ada waktu!"   Ia masih tak dapat lupakan budi kasih Hian Ceng Tojin terhadap puterinya, Souw Hui Hong, dan seruan itu adalah    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   suatu saran agar orang-orang dari partai Kun Lun lekas-lekas lari ke atas jembatan dan keluar dari Twan Hun Ya.   Hian Ceng Tojin loncat dan bertempur melawan Souw Peng Hai, tetapi ia disambut oleh Yap Eng Ceng dengan bacokan goloknya.   Souw Peng Hai mengawasi keadaan di sekitarnya, dan segera melihat bahwa kedudukan yang dijaga oleh Bee Kun Bu adalah yang terpenting.   Jika ia dapat mengusir Bee Kun Bu, maka orang-orang partai Thian Liong dapat menerobos lari ke jembatan.   Segera ia lari dan menyerang Bee Kun Bu seraya menganjurkan orang-orangnya.   "Hayo, kita rebut mulut jembatan dan menerobos ke atas jembatan!"   Ong Han Siong yang cerdas segera mengerti maksud pemimpinnya.   Dengan kipas bajanya ia menyerang dengan hebat kepada Giok Cin Cu yang sedang bertempur melawan Oue Lam Peng.   Giok Cin Cu menangkis serangan Ong Han Siong, tetapi Ouw Lam Peng telah loncat ke mulut jembatan Kiok Goan Hoat juga telah mengikuti Ong Han Siong dan menyerang Hian Ceng Tojin yang sedang bertempur melawan Yap Eng Ceng.   Ketika Hian Ceng Tojin menangkis, Yap Eng Ceng loncat ke mulut jembatan.   Demikianlah dalam waktu sekejap saja, ke-empat pemimpin cabang partai Thian Liong, (Ong Han Siong, Ouw Lam Peng, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng) telah berhasil menerobos masuk ke mulut jembatan dimana Bee Kun Bu sedang bertempur melawan Souw Peng Hai, Segera Thian Hong Taysu dan Song Bok Totiang datang memimpin jagojago silat dari kesembilan partai membantui Bee Kun Bu, mereka harus bertempur melawan Ong Han Siong dan kawankawannya! Tiba-tiba terdengar Souw Peng Hai menjerit, dan jari tangan kirinya menyodok ke arah tubuhnya Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu pernah merasakan lihaynya Kan Goan Cit itu, ia insyaf tak boleh ia menangkis atau menahannya, Tetapi jika ia meloncat, maka Lie Ceng Loan yang berdiri di belakangnya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   akan terserang oleh Kan Goan Cit itu, Untuk membela Sumoynya, ia terpaksa menahan Kan Goan Cit itu, Segera ia merasa hembusan angin dari Kan Goan Cit menusuk dadanya, dan seluruh tubuhnya menjadi hangat.   Kesempatan itu digunakan oleh Souw Peng Hai untuk menyodok punggungnya Lie Ceng Loan dengan toyanya, Sebelum ujungnya toya menyentuh punggungnya, Lie Ceng Loan telah merasai hembusan angin, ia segera mengegos secepat kilat dan berbalik menusuk dengan hebat Souw Peng Hai lekas-lekas tangkis tusukan itu dengan toyanya.   Semua jago-jago silat dari kesembilan partai yang melihat serangan-serangan yang kejam dari Souw Peng Hai itu menjadi murka sekali tetapi mereka pun sedang sibuk bertempur melawan orang-orangnya partai Thian Liong, mereka tak dapat menolong Ketika pedangnya Lie Ceng Loan ditangkis oleh toyanya Souw Peng Hai, maka tertampak Lie Ceng Loan terbawa ke atas udara, Setelah belajar dan berlatih itmu-ilmu silat dari buku catatan Ti Kian Cin Jin bersama-sama Liong Giok Pin, ternyata Lie Ceng Loan telah peroleh banyak kemajuan.   Dengan ilmu meringankan tubuh ia mengikuti sapuan toyanya Souw Peng Hai naik ke atas udara, lalu secepat kilat dari atas ia menusuk kepalanya Souw Peng Hai.   Souw Peng Hai terkejut, dan lekas-lekas meloncat mundur beberapa langkah.   Secepat kilat pula Lie Ceng Loan meloncat dan turun tepat di mulut jembatan setelah menusuk dan melukai seorang jago silat dari partai Thian Liong yang sudah tiba di mulut jembatan itu.   ia tidak berhenti ia menusuk, membacok dan menyabet semua lawan-lawannya yang berada di mulut jembatan itu, dan dalam sekejap saja sudah ada lima jago-jago silat dari partai Thian Liong luka parah.   Lalu ia tarik Bee Kun Bu dan mereka berdiri bahu membahu di mulut jembatan, tidak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   seorangpun dari partai Thian Liong berani datang menyerbu lagi! Ketika itu Bee Kun Bu menahan sodokan Kan Goan Citnya Souw Peng Hai untuk membela Sumoynya, ia sudah perhitungkan bahwa kulit ular sakti pemberian Pek Yun Hui yang dikenakan di dadanya, dapat menahan sodokan maut itu, Sodokan Kan Goan Cit tersebut telah mendorong ia sampai ke tepi jurang, dan dalam keadaan pusing, ia telah ditarik oleh Lie Ceng Loan.   Dan pada ketika itu juga semua jago-jago silat dari kesembilan partai telah datang membantu.   Demikianlah Bee Kun Bu memperoleh kesempatan untuk memulihkan tenaga dalam dan semangatnya.   Souw Peng Hai datang menyerang lagi seperti seekor bantengyang sudah kalap, Lie Ceng Loan berkata kepada Bee Kun Bu.   "Bu Koko, kau beristirahatlah sejenak Aku dapat melawan si tua bangka ini!"   Lalu ia maju melawan Souw Peng Hai.   Souw Peng Hai telah melihat dengan ilmu apa si gadis itu telah menipu jago-jago silatnya, ia tak berani memandang remeh lagi.   Dengan jurus Siauw Cit Thian Lam atau Geledek Menyambar ke selatan, ia sodok kepalanya si gadis, Lie Ceng Loan mengegos ke samping, lalu sambil meloncat ia tusuk lambung lawannya, Souw Peng Hai terkejut, dan ia tak keburu menangkis, Lie Ceng Loan loncat mundur lagi, sebetulnya ia dapat menusuk lagi, tetapi ia khawatir akan keselamatannya Bee Kun Bu yang berdiri di atas jembatan yang sempit itu.   Oleh karena itu ia mundur lagi dan berdiri di depannya Bee Kun Bu, Souw Peng Hai merasa heran menampak sikapnya gadis itu.   ia datang menyerang lagi sambil menjerit hebat sekali dan betul-betul dapat menghancurkan besi atau baja, Tetapi Lie Ceng Loan hanya mengegos sedikit ke samping, lalu meloncat dan melancarkan tusukan-tusuk-an bertubi-tubi ke arah Souw Peng Hai, dan berhasil menggores bajunya, jika ia terus menusuknya, Souw Peng Hai pasti mati atau terluka parah.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tetapi Lie Ceng Loan ingat bahwa Souw Peng Hai adalah ayahnya Souw Hui Hong yang telah menolong Bu Kokonya, budi kasih tersebut menahan ia berlaku kejam. ia mundur dua langkah seraya berkata.   "Hong Cici sangat baik terhadap kami, Jika aku melukai kau, Hong Cici pasti bersedih hati"   Souw Peng Hai menjawab dengan perasaan malu bereampur sedih.   "Ombak di belakang mendorong ombak di depan, Angkatan tua harus mengalah terhadap angkatan muda. ilmu silat pedangmu telah membikin aku si ^tua bangka menjadi kagum, tetapi budi kasihmu telah menginsyafkan dan mengharukan aku. Dan karena aku menghargai budi kasihmu itu, aku rela memperkenankan semua jago-jago silat dari kesembilan partai melalui jembatan itu dengan selamat...."   Lalu ia berteriak memerintahkan orang-orangnya.   "Berhenti bertempur!"   Teriakannya itu laksana guntur menggetarkan suasa-na, bahkan seluruh pegunungan ituj suara gemanya saja memusingkan sekali! Segera pertempuran berhenti Lalu Souw Peng Hai berjalan dan sambil menatap Ong Han Siong, Ouw Lam Peng, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng, ia berkata dengan khtdmat.   "Buka jalan, biarkan mereka melalui jembatan dengan selamat!"   Keempat pemimpin cabang partai Thian Uong itu terperanjat mendengar perintah itu, mereka tak mengerti maksud apa lagi yang dikandung pemimpin besarnya, namun mereka tak berani menanya, mereka segera membuka jalan untuk lawan-lawannya berlalu, Segera semua jago-jago dari kesembilan partai berjalan keluar dari medan pertempuran Twan Hun Ya melalui jembatan gantung di atas jurang yang dalam dan berbahaya itu, dipimpin oleh Souw Peng Hai beserta keempat pemimpin cabang partainya dan keempat pengawalnya berjalan paling belakang dari pawai tersebut    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tetapi ketika semua orang sudah melalui jembatan gantung tersebut, dengan toyanya ia memukul putus satu tambang besar dari jembatan gantung itu, sehingga jembatan tersebut segera hilang keseimbangannya mengge-lantung miring di atas jurang yang dalam dan berbahaya itu.   Semua menatap Souw Peng Hai, mereka tak mengerti maksud daripada pemimpin besar partai Thian Liong itu.   Lalu sambil tertawa gelak-gelak Souw Peng Hai berkata, suaranya keras.   "SebetuInya aku si tua bangka ini bermaksud menjerumuskan kalian ke dalam jurang yang dalam itu. Di pihak kami, hanya aku dan delapan jago-jago silatku yang bersama-sama akan tewas. Di pihak lawan semuanya akan tewas, Tetapi...."   Justru pada saat itu terdengar suara ledakan-ledakan yang nyaring dari dalam jurang, disusul oleh suara mn-tuhnya tanah dataran tinggi Twan Hun Ya di seberang mereka.   Tertampaklah pemandangan yang mengerikan hampir semua Twan Hun Ya itu ambruk! wajahnya semua jago-jago silat dari kesembilan partai menjadi pucat pasi membayangkan nasib mereka jika mereka tidak dapat lari keluar dari Twan Hun Ya itu dengan jalan melalui jembatan gantung! Thian Hong Taysu memejamkan kedua matanya dan bersembyang.   "O Mi To Hut! Tuhan Yang Maha Esa telah melindungi kita.J"   Lalu dengan berpaling kepada Souw Peng Hai ia menanyai "Souw Cong Piauw! perangkap ini mungkin Cong Piauw telah merencanakan dengan teliti, banyak tenaga dan pikiran telah dicurahkan untuk melaksanakannya...."   "Betul! Aku telah membuat persiapan selama sepuluh tahun...M jawab Souw Peng Hai sambil tertawa.   "Tetapi jerih payahku itu telah hancur lebur karena pikiranku yang tiba-tiba berubah...."   Lalu ia menundukkan kepalanya seolah-olah merasa sangat menyesal.   "Souw Cong Piauw!"   Menghibur Thian Hong Taysu.   "Pikiran yang mulia dan yang tiba-tiba datangnya itu pasti    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   akan memperoleh pembalasan yang baik. Cong Piauw tak usah menyesali Dengan wajah yang khidmat, Souw Peng Hai berkata dengan suara yang keras sekali.   "Kalian diminta beristirahat sejenak, Aku ada sedikit omongan, dan minta kalian memperhatikan!"   Suaranya yang nyaring itu menarik perhatian semua orang yang baru saja pulih semangatnya memikiri nasib mereka jika mereka mati konyol tertimbun tanah di Twan Hun Ya karena ledakan-ledakan di bawah jurang, Segera suasana menjadi sunyi senyap, semua perhatian dicurahkan kepada Souw Peng Hai yang berdiri sambil meng-usap-usap janggutnya yang panjang.   Dengan sikap seorang pemimpin besar, Souw Peng Hai berkata, suaranya keras.   "Aku si tua bangka ini sebetulnya bermaksud buruk, karena aku bermaksud mengubur kalian di dalam jurang yang dalam ini setelah aku ledakkan Twan Hun Ya yang segera ambruk menguruk kalian hidup-hidup, Tetapi pedang dari pahlawan wanita itu..."   Ia menunjuk Lie Ceng Loan.   "Telah membuka mata dan hatiku, ilmu silat pedangnya membikin aku kagum, dan watak serta budi kasihnya mengharukan hatiku...."   Ia menundukkan kepala melihat bajunya yang sudah tergores ujung pedang, ia pasti terbunuh jika gadis itu menusuk lagi, ia mengangkat kepalanya, dan sambil menunjuk Lie Ceng Loan ia berkata.   "Jika Siocia itu menusuk lagi, aku pasti akan terluka atau terbunuh mati!"   Semua perhatian kini beralih kepada Lie Ceng Loan yang menundukkan kepalanya merasa malu menerima pujian dari seorang pemimpin partai yang terkenal Bee Kun Bu juga menatap gadis itu dengan perasaan heran tereampur kagum.   ia tak menduga jika Sumoynya dapat menaklukkan seorang jago silat kelas wahid serupa Souw Peng Hai.      Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Song Bok Totiang dari partai Ceng Sia lalu berbisik kepada ketiga pemimpin partai Kun Lun.   "Kiong Hie, Kiong Hie (Selamat! Selamat!), Jika partai Kun Lun mempunyai muridmurid sedemikian, mungkin dua puluh tahun lagi, partai Kun Lun akan menjadi pemimpin dari semua partai silat di kolong langit,.,." -ooo0oooPartai silat Kun Lun memimpin jalan keluar Tong Leng Tojin hanya tersenyum, ia tidak menyahut Kemudian terdengar suaranya Souw Peng Hai yang seperti guntur bunyinya.   "Di samping tanah dataran tinggi Twan Hun Ya itu, di daerah seluas sepuluh lie persegi masih terdapat banyak perangkap-perangkap yang kalin harus lalui...."   Ia berhenti sejenak, lalu meneruskan "Mu!ai saat ini, kalian dapat menggunakan segala senjata rahasia yang kalian punyai!"   Lalu ia mengangkat toyanya memberi isyarat kepada orang-orangnyaj sekejap saja semua orang-orang dari partai Thian Liong telah berlalu dari tempat tersebut dan turun ke dalam lembah.   Yang ketinggalan hanya Souw Peng Hai sendiri Para jago silat dari kesembilan partai segera mengurung Souw Peng Hai dengan senjata di tangan, Tetapi Souw Peng Hai tetap bersikap tenang.   "Untuk keluar iiari sini hanya ada tiga jalan yang terdapat di lembah ilu, yang penuh dengan perangkap-perangkap, Kalian tak dapat keluar dengan mengambil jalan lain, karena lembah tersebut dilingkungi oleh ju-rang-jurang yang dalam. Kalian harus hadapi perangkap-perangkap dan bertempur dengan orang-orangku untuk dapat keluar dari Twan Hun Ya ini!"   Ia mengakhiri kata-katanya dengan memutar-mutarkan toyanya:    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Siapakah yang berani sambuti jari sakti Kan Goan Citku?"   Katanya, menantang, Para jago silat yang telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri kelihayan Kan Goan Cit itu segera mundur beberapa tindak, tetapi Tong Leng Tojin ketika menam-pak Souw Peng Hai hendak berlalu, segera maju menghalau Sambil tertawa Souw Peng Hai menggunakan ilmu meringankan tubuh Pat Po Teng Kong (Delapan langkah melonjak ke angkasa), secepat kilat meloncat melewati atas kepalanya Tong Leng Tojin, Tong Leng Tojin membentak dan mengejar Dengan jurus Cwan In To Gwat atau Metalui awan memetik bulan, ia menusuk Souw Peng Hai dari belakang, Souw Peng Hai berbalik dan dengan toyanya menangkis tusukan lawannya, Tong Leng Tojin tarik pulang pedangnya untuk terus menyerang dengan tusukannya pu!a, Souw Peng Hai masih dapat menangkisnya dengan jurus Tui Ciang Kwat Goat atau Membuka jendela melihat bulan: toyanya yang baru menangkis tusukan pertama secepat kilat mengemplang pedang lawannya sambil meloncat turun ke lembah dan berlari masuk ke semak belukar! Song Bok Totiang segera mengejar dengan pedang terhunus, tetapi Thian Hong Taysu mencegahnya.   Taysu ada petunjuk apakah?"   Tanya Song Bok Totiang yang telah berhenti mengejar "Maksud dari partai Thian Liong busuk sekali Me-reka telah merencanakan selama sepuluh tahun untuk membasmi kesembilan partai lain.   Kita baru saja luput dari kemusnahan di tanah dataran tinggi Twan Hun Ya tadi Aku yakin bahwa perangkap-perangkap di dalam lembah itu sangat berbahaya jika kita bertindak tanpa perhitungan...!"   Kata Thian Hong Taysu memperingat-kan.   "Tetapi kita semua sudah berada di daerah ini Kita harus bersatu padu untuk bertempur melawan orang-orangnya partai    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Thian Liong. Meskipun di tiap-tiap langkah ada perangkap, kitapun harus tidak gentar untuk menggempurnya!"   Kata Song Bok Totiang.   "Betul! Kita lebih suka hancur lebur daripada di-perhina oleh orang-orang dari partai Thian Liong!"   Menyambungi Tio Ceng Taysu dari partai Ngo Bl "Tadi Souw Peng Hai telah mengatakan atau mengancam!"   Kata Thian Hong Taysu.   "Bahwa untuk kita keluar dari sini hanya ada tiga jalan yang tidak mudah dilalui Sudah dapat diduga mereka akan membokong kita di ketiga jalan keluar itu. jika kita segera menerobosnya tanpa perhitungan kita tentu akan terjebak ke dalam perangkap mereka, ada kemungkinan akan hilang jiwa pula, sekarang kita harus merundingkan soal mencari jalan keluar demi kepentingan dan keselamatan kita semua!"   "Aku sependapat dengan usul Taysu,"   Kata Tong Leng Tojin. Thian Hong Taysu mengawasi para jago silat yang berdiri di sekitarnya, Thian Hong Taysu berkata.   "Kali ini pertempuran tak dapat dielakkan lagi Kita-pun tidak perlu berlaku sungkan-sungkan pula, Aku yang telah dipilih sebagai pemimpin, bertanggung jawab atas keselamatan kalian, tetapi jika di antara kalian ada yang mempunyai pikiran atau pendapat yang baik untuk mengatasi bahaya yang mengancam kita semua, aku bersedia menerimanya...."   Belum lagi Thian Hong Taysu selesai bicara, terdengar seruan-seruan dari beberapa jago-jago silat katanya.   "Kami semua menghormati Taysu, kami akan mentaati perintah Taysu, kami serahkan Taysu yang memimpin dan mengaturnya, silahkan Taysu berikan petunjuk-petunjuk!"   Thian Hong Taysu tersenyum.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Baiklah,"   Katanya.   "Sekarang aku minta agar ketiga pemimpin partai Kun Lun dan murid-muridnya bertugas sebagai pelopor Jika di depan ada sesuatu yang mencurigakan Sam-wie hendaknya berhati-hati dan harus segera memberi isyarat kepada kami."   "Kami dan murid berjumlah empat orang akan mentaati petunjuk-petunjuk Taysu!"   Jawab Tong Leng Tojin, Mendengar jawaban itu, Thian Hong Taysu menjadi heran, Pikirnya, nyata-nyata orang dari partai Kun Lun berjumlah enam orang - tiga pemimpin dan ketiga muridnya -- mengapa Tong Leng Tojin mengatakan empat orang? Tapi pikirnya pula soal itu adalah urusan partai silat Kun Lun sendiri, yang tiada sangkut pautnya dengan ia.   Lalu ia memperhatikan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, ia memberi petunjuk lagi.   "Aku minta Tio Ceng dan Tio Hui kedua Taysu memilih dua puluh orang diantara jago-jago silat kesembilan partai untuk menjaga dan mengawal Tu Heng, Sia Heng dan saudarasaudara lainnya yang terluka."   Ia menundukkan kepala dan menghela napas, lalu meneruskan.   "Aku yakin hari ini kita terpaksa bertempur mati-matian. Aku ingin tengok lukalukanya Tu-heng dan Sia-heng. Meskipun aku tak dapat menyembuhkannya, namun aku akan berdaya untuk mencegah luka-lukanya menjadi lebih hebat...."   Ia talu jalan menghampiri Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong, diikuti oleh ketiga pemimpin partai Kun Lun, Tio Ceng dan Tio Hui dari partai Ngo Bi, Ceng Hian Totiang dari partai Bu Tong dan Song Bok Totiang dari partai Ceng Sia, Ketika itu Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong sedang menggeletak memejamkan mata, napasnya sangat lemah, wajahnya pucat pasi! Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Thian Hong Taysu berkata:    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Jari sakti Kan Goan Citnya Souw Peng Hai betul-betul lihay! Jika Sia-heng dan Tu-heng tidak memiliki ilmu silat yang tinggi, mereka pasti sudah tewas!"   "Menurut pendapatku, bukan saja mereka terluka di dalam tubuh, bahkan jalan-jalan darahnya pun terganggu! Untuk menyembuhkan mereka mungkin memerlukan jangka waktu yang agak lama!"   Kata Hian Ceng Tojin, Thian Hong Taysu angguk-anggukan kepalanya.   "Akupun menduga demikian. Untung mereka telah mempunyai latihan tenaga dalam yang sempurna, yang telah dilatihnya sepuluh tahun lebih, mereka masih mempunyai harapan untuk dapat sembuh kembali Sekarang aku harap di antara kalian ada yang memiliki ilmu Hui Kong Gie (Tenaga dalam sakti) yang dapat menolong untuk sementara waktu membebaskan jalan-jalan darah-nya, jika jalan-jalan darahnya telah bebas, mereka dapat menggunakan tenaga dalamnya sendiri untuk meredakan penderitaan atau luka-lukanya."   "Ceng Hian To Heng, sudah lama To-heng terkenal sebagai seorang tabib yang pandai, apakah To-heng sudi menolong mereka?"   "Pujianmu itu berat aku menerimanya,"   Jawab Ceng Hian Totiang merendah "Aku akan mencobanya barangkali saja aku dapat mencegah agar luka-luka mereka tidak menjadi lebih hebat."   "Jika demikian, kuharap To-heng segera meno!ongnya,"   Kata Hian Ceng Totiang.   "Di dalam botol ini adalah pil obat mujizat yang dibuat dengan resep rahasia dari partai Bu Tong kami, Pil obat ini dapat mencegah luka-luka di dalam tubuh menjadi buruk sekarang aku berikan masing-masing sebutir,"   Katanya sambil memperlihatkan botol itu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Pil obat Tiauw Kie Ku Shin Tan dari partai Bu Tong terkenal dapat menyembuhkan luka-luka di dalam tubuh dan sangat dihargai oleh para jago silat di kalangan Bu Lim,"   Kata Hian Ceng Totiang memuji, TetapL, pil obat ini tak dapat menghidupkan orang yang sudah mati,"   Sahut Ceng Hian Totiang sambil tersenyum.   "Luka-luka Tu-heng dan Sia-heng tak dapat dibikin sembuh dengan makan beberapa pil obat ini. Namun, pil ini dapat menolong banyak agar peredaran darah dapat berjalan lancar, melegakan pernapasan dan meringankan penderitaan nyeri dan luka-luka itu."   Thian Hong Taysu mendongakkan kepala untuk melihat keadaan cuaca, lalu ia berpaling ke delapan belas orang murid-muridnya.   "Lekas kalian bentuk tiga regu dari empat orang untuk menjaga tiga jalan dari lembah itu, dan halau keluar orangorangnya partai Thian Liong, dan sisanya enam orang bertugas mengintai-intai keadaan di sekitarnya, Bila ada sesuatu yang mencurigakan, kalian lekas-lekas memberitahukan,"   Thian Hong Taysu memberikan perintahnya, Perintah tersebut segera dilaksanakan oleh delapan belas orang murid partai Siauw Lim itu.   Dua belas orang dari mereka segera membentuk tiga regu menjaga mulut lembah, dan enam murid lainnya meronda dan mengintai-intai keadaan di sekitarnya, Lalu Thian Hong Taysu berkata kepada kawan-kawannya.   "Aku mohon kalian, pemimpin-pemimpin partai, menanti di tempat masing-masing dengan tenang!"    Alap Alap Laut Kidul Karya Kho Ping Hoo Badai Laut Selatan Karya Kho Ping Hoo Darah Daging Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini