Bangau Sakti 51
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 51
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Petunjuk itupun segera dituruti oleh para pemimpin dari beberapa partai itu, bahkan mereka pun masing-masing memerintahkan dua orang muridnya membantui ketiga regu dari partai Siauw Lim. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sambil mengurut-urut janggutnya, Song Bok Totiang berkata. "Partai Thian Liong telah mengundang kita untuk mengadu ilmu silat Betul di pihak kita telah mengalami luka-luka, namun dendam yang telah berlangsung di antara partai-partai kita boleh dikatakan lenyap sendirinya. jika kali ini kita beruntung dapat lolos dari perangkap-perangkap partai Thian Liong, seterusnya di kalangan Kang-ouw, antara kesembilan partai kita, mungkin tak akan timbul perselisihan lagi!" Itulah yang kita harapkan Setelah bahaya kali ini kita dapat atasi, kalangan Bu Lim akan menjadi tente-ram," Sambut Thian Hong Taysu, Ketika itu Ceng Hian Totiang telah memberikan pil obat yang berwarna putih dan sebesar kacang kedele kepada Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong, Tampak Hian Ceng Tojin bisik-bisik kepada Sutee-nya. "Jika kita telah kembali ke puncak Kim Teng Hong di pegunungan Kun Lun, kita harus mengajarkan ilmu silat pedang Cui Hun Cap Ji Kiam kepada murid-murid kita," Demikian bisiknya Hian Ceng Tojin, Tong Leng Tojin mengangguk Justru pada saat itu di angkasa terlihat seekor bangau putih yang besar terbang menukik ke arah mereka, tetapi ketika mendekati kira-kira tiga-empat tombak jauhnya dari mereka, bangau tersebut kembali terbang ke atas berputarputar di atas para jago silat itu, Di antara para jago silat itu ada yang belum pernah lihat bangau putih sebesar itu, mereka memperhatikan gerakgeriknya bangau itu dengan perasaan kagum bereampur cemas, Tiba-tiba terdengar Lie Ceng Loan berseru. "Bu Koko, apakah bangau putih itu bukannya kepunyaan nya Pek Cici?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Gadis yang berhati polos itu berseru tanpa memikiri akibatnya, dan seruan itu menarik perhatiannya semua orang. "Betul, bangau kepunyaannya Pek Cici." Sahut Bee Kun Bu dengan suara yang perlahan sekali, Lie Ceng Loan mengulap-ulapkan tangannya kepada bangau putih itu, Bangau yang cerdas itu, setelah melihat Lie Ceng Loan, segera terbang dan berdiri di sisinya gadis itu, Bangau sakti itu lebih tinggi daripada Lie Ceng Loan, jenggernya yang merah tersorot matahari, nampaknya sangat garang, Dia kemudian berjalan-jalan di antara para jago silat untuk terus terbang pula, yang dalam sekejap saja telah terbang melalui puncak-puncak gunung dan lenyap dari pemandangan "Aku yakin bahwa Pek Cici pun sedang mendatangi, bisik Lie Ceng Loan kepada Bee Kun Bu. "Aku ingin sekali menjumpai Pek Cici." Karena Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu mengawasi mereka, maka Bee Kun Bu tidak menyahuti Sumoy-nya. Tetapi Lie Ceng Loan terus berbisik, katanya. "Bangau itu menunjukkan kita bahwa Pek Cici tidak jauh lagi dari sini. Pek Cici dengan ilmu silatnya yang maha tinggi pasti dapat membantu dan menolong kita keluar dari sini." "Loan Moi," Peringatkan Bee Kun Bu dengan suara yang lebih perlahan pula. "Kau jangan sembarang omong, Lebih baik kita menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat Aku khawatir kita akan harus bertempur melawan musuh-musuh kita lagi." Lie Ceng Loan tersenyum dan tidak berkata-kata pula. ia tampak Ceng Hian Totiang dan Supeknya, Hian Ceng Tojin, sedang memejamkan mata, tengah berusaha menolong Tu Wee Seng dan Sia Yun Hong, diawasi oleh Thian Hong Taysu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Suasana di situ menjadi sunyi senyap. Sejenak kemudian terlihat Sia-heng bangun berduduk berusaha memulihkan tenaga dalam dan semangatnya, Ketika ia membuka matanya, ia menjadi terperanjat seolah-olah ia baru tersadar dari mimpinya. "Sia To Heng, kau belum sembuh betuI, lebih baik kau jangan banyak bergerak!" Kata Thian Hong Taysu menasehati Sia Yun Hong bergiliran memandangi Thian Hong Taysu, Ceng Hian Totiang dan Hian Ceng Tojin, Terima kasih atas pertolongan kalian inL." Katanya kemudian. "Aku hanya,.," Kata Ceng Hian Totiang memotong, TidakZ kata Sia Yun Hong. "Tanpa pil obat yang mujijat itu, mungkin aku sudah mati." Harus diketahui bahwa Sia Yun Hong yang memiliki ilmu Kong Kie Hu Sin (llmu tenaga dalam melindungi tubuh), meskipun terlupakan Kan Goan Citnya Souw Peng Hai, ia hanya menjadi pingsan karena tersumbat jalan-jalan darahnya, Setelah menelan pil obat dari Ceng Hian Totiang, peredaran darahnya segera pulih kembali, dan iapun menjadi sadar, Tetapi Tu Wee Seng dan Teng Lee yang tidak memiliki ilmu Kong Kie Hu Sin itu, telah menderita luka-luka yang diderita dalam tubuhnya agak berat Thian Hong Taysu berusaha menolong Teng Lee dengan cara: Tui Kong Kwee Hiat atau Menimbulkan hawa mendorong peredaran darah, dengan mengurut-urut urat syaratnya yang penting, Lama juga Teng Lee baru tersadar dan dapat membuka kedua matanya, Terima kasih atas pertolongan Taysu, Kami dari partai Siat San tak akan lupa membalas dendam terhadap partai Thian Liong.,." Kata Teng Lee setelah sadarkan diri. "Teng-heng menderita luka parah, pejamkanlah matamu dan mengerahkan tenaga dalam untuk memulihkan peredaran darah," Menghibur Thian Hong Taysu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ketika itu Tu Wee Seng yang ditolong oleh Hian Ceng Tojin pun menyusul siuman dari pingsannya, ia membuka kedua matanya dan tampak Hian Ceng Tojin basah dengan keringat sedang memijat-mijat urat-urat syarafnya. "Ah, malu aku. Aku selalu suka mengejek-cjek partai Kun Lun, tetapi dia tidak berdendam, bahkan ikhlas menolong aku, Dia betul-betul seorang yang luhur wataknya. Apakah aku ada muka menerima pertoIongannya.,." Pikirnya Tu Wee Seng dengan perasaan jengah, Ia sudah sadar, tetapi masih merasa sakit di beberapa bagian anggota tubuhnya, ia memejamkan matanya lagi dan mengerahkan tenaga dalamnya untuk menghilangkan rasa sakitnya. "Tu-heng, lebih baik kau berbaring," Kata Hian Ceng Tojin "Aku akan menguruti urat-urat syarafmu...." Kemudian Thian Hong Taysu menyuruh dua orang murid dari partai Siat San dan Hua San membuat usungan (gotongan) dari kayu pohon cemara dan rotan Lalu Teng Lee dan Tu Wee Seng setelah diletakkan di atas usunganusungan, ditotok jalan-jalan darahnya agar mereka tidur nyenyak, orang-orang yang luka telah diurus sebagaimana layaknya. "Taysu segera tetapkan waktunya untuk kita menerjang keluar dari lembah," Kata Tong Leng Tojin kepada Thian Hong Taysu, Thian Hong Taysu memandangi cuaca. "Baiklah kita bergerak sekarang," Ia berkata. "Jika kita dapat menerobos keluar sebelumnya senja, aku yakin kita akan lebih berhasil menerobos keluar dari pem-bokonganpembokongan mereka... Segera ketiga pemimpin partai Kun Lun mencabut pedangnya, dan berjalan menuju ke satu jalan keluar dari lembah tersebut, diikuti oleh Oey Ci Eng, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Loan Moi," Bisik Bee Kun Bu. "Kau jalan di sebelah , kanan dan aku di sebelah kiri, di belakang Suhu dan Susiok," Lie Ceng Loan mengangguk dan tersenyum Lalu Thian Hong Taysu menoleh ke arah Song Bok Totiang dan Sin Goan Tong. "Kalian berdua masing-masing memimpin empat orang murid menjaga kedua sayap rombongan!" Ia mengatur lebih jauh. demikianlah para jago silat dari kesembilan partai mulai bergerak untuk menerobos keluar lembah di bawah pimpinan Thian Hong Taysu yang memiliki ilmu silat tertinggi, dan yang mereka hormati dan taatL "Kalian sudah mengetahui bahwa kita akan menghadapi musuh dan perangkapnya, Menurut pendapatku, lebih baik kita mempersatukan tenaga dari semua partai-partai kita menerobos keluar dengan mengambil jalan yang tengah!" Kata Thian Hong Taysu menyarankan "Petunjuk Taysu kita pasti turut!" Sahut para jago-jago silat "Terima kasih," Kata Thian Hong Taysu. "Partai Thian Liong telah membikin persiapan untuk memusnahkan kita semua, maka seharusnya kita menggempur mereka dengan sekuat tenaga, Aku harap selagi kita menghadapi bahaya bersama, kalian dapat menyingkirkan segala dendam di antara kita, untuk bersatu padu melabrak musuh kita bersamasama!" Segera semua mereka berjalan maju dengan senjata terhunus menuju ke jalan yang di tengah. orang-orang dari partai Kun Lun yang bertindak sebagai pelopor sudah mulai memasuki jalan itu, di belakangnya berjalan Thian Hong Taysu yang diikuti oleh kedelapan belas orang muridmuridnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kini mereka telah memasuki jalan sejauh dua puluh tombak lebih, tapi masih tak tampak sesuatu yang mencurigakan "Suheng, mengapa kita tidak melihat gerakan-gerak-an mereka?" Kata Tong Leng Tojin bisik-bisik kepada Hian Ceng Tojin. "Apakah Souw Peng Hai hanya me-nakut-nakuti kita saja...?" Belum lagi habis kata-kata Tong Leng Tojin itu, ketika mereka melihat lima orang gadis, yang berpakaian aneka warna dengan masing-masing memegangi serupa alat musik dan pedang memancang di punggungnya, berjalan keluar dari suatu tikungan menghampiri ke arah mereka, Tong Leng Tojin segera memperhatikan kelima gadis tersebut yang masing-masing mengenakan pakaian yang berlainan warnanya yakni merah, kuning, biru, putih dan hitam, sesuai dengan bendera-bendera cabang dari partai Thian Liong, Kelima gadis tersebut berhasil dan mengambil sikap menghalau majunya rombongan Thian Hong Taysu, Tanpa menegurnya lagi, Tong Leng Tojin lompat menyerang kelima gadis tersebut dengan pedangnya, tetapi segera dicegah oleh Hian Ceng Tojin. "Sutee, kita harus bertindak hati-hati!" Hian Ceng Tojin menasehatkan, Terlihat gadis yang berbaju kuning memetik tali gitarnya, dan keempat gadis lainnya segera menyambutnya dengan memetik alat-alat musik masing-masing sehingga di dalam waktu sekejap saja suasana menjadi riuh dengan suara alatalat musik itu, Tong Leng Tojin mendekati dan menyaksikan bahwa kelima gadis itu memainkan alat-alat musiknya dengan tenang seolah-olah tidak menghiraukan keadaan di sekitar mereka. "Minggir!" Bentak Tong Leng Tojin, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Gadis yang berpakaian kuning mendongak dan tersenyum, lalu berjalan pergi, diikuti oleh gadis-gadis lain-nya. Mereka berjalan demikian perlahannya dan jalan yang dilalui sangat sempit, maka Tong Leng Tojin terpaksa mengikuti dengan berjalan perlahan pula, Hian Ceng Tojin dan Giok Cin Cu dengan pedang terhunus dan sikap waspada berjalan di belakangnya Tong Leng Tojin, Setelah mereka berbelok di suatu tikungan, keadaan menjadi berubah, Mereka menghadapi suatu lapangan luas dua bauw penuh dengan pohon-pohon bunga yang indah. Kelima gadis tersebut segera menerobos masuk ke dalam pohon-pohon bunga itu, Tong Leng Tojin mengejar, tetapi Hian Ceng Tojin lagi-lagi mencegah dengan peringatan "Di musim rontok ini kita masih menjumpai pohon-pohon bunga yang segar, lagipula pohon-pohon bunga itu diaturnya demikian rupa, merupakan suatu perangkap! Kita harus curiga dan bertindak hati-hati!" Rombongan yang dipimpin oleh Thian Hong Taysu pun telah tiba di hutan pohon-pohon bunga itu, ia dapat mendengar kata-katanya Hian CengTojin. ia mengawasi pohon-pohon bunga itu dengan seksama. "Betul! Bunga-bunga itu adalah buatan manusia.,." Serunya, To-heng, paham akan ilmu Ngo Heng Shin Hak (ilmu lima langkah melalui rintangan), aku minta To-heng menjelaskan cara-caranya untuk melalui pohon-pohon bunga itu." "Akupun sudah lama mendengar bahwa To-heng bertapa di kuil Sam Ceng Koan untuk mempelajari Ngo Heng Shin Hak, maka hutan pohon-pohon bunga itu tak akan merupakan suatu teka-teki bagiku To-heng," Berkata Ceng Hian Totiang, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Betu!, Pohon-pohon bunga ini dipasang berseling warnanya dengan cara sebaiknya daripada Ngo Heng, untuk menerobos masuk, harus lakukan bersama-sama," Kata Hian Ceng Tojin menjelaskan Ceng Hian Totiang tersenyum. "Aku bersedia diri masuk lebih dulu bersama To-heng." Lalu Ceng Hian Totiang mulai memasuki pohon-pohon bunga yang berwarna biru, dan Hian Ceng Tojin masuk dari pohon yang bunganya berwarna merah, Tiba-tiba terdengar seruannya Bee Kun Bu. "Suhu! jangan sembarangan masuk! Hutan pohon-pohon bunga itu....W Tutup mulutmu!" Bentak Tong Leng Tojin, tetapi ia tidak meneruskan karena ia ingat akan peristiwa Bee Kun Bu yang tidak terluka meskipun diserang oleh Kan Goan Citnya Souw Peng Hai. Bee Kun Bu segera tutup mulut, tetapi ia betot ujung bajunya Lie Ceng Loan dan Oey Ci Eng untuk merundingkan siasat melalui hutan pohon-pohon bunga itu. Tampak Bee Kun Bu menunjuk-nunjuk seolah-olah memberi petunjuk tentang cara-cara melalui perangkap tersebut Ketika itu semua mata ditujukan kepada Ceng Hian Totiang dan Hian Ceng Tojin, hanya Thian Hong Taysu seorang yang memperhatikan Bee Kun Bu. Setelah Ceng Hian Totiang dan Hian Ceng Tojin masuk ke dalam hutan pohon-pohon bunga tersebut, suara musik menjadi semakin bisingkan telinga, Ceng Hian Totiang merasa pusing dan menebas pohon di depannya, tetapi pedangnya lantas terpental membalik, karena pohon-pohon itu ternyata terbuat dari besi yang dicat merupakan sebuah pohon. Segera lain-lain pohon-pohon buatan manusia itu bergoyang-goyang. Bunga-bunganya yang berwarna-warni itu membikin mata berkunang-kunang, ia berhenti untuk mencari jalan maju, begitu pula Hian Ceng Tojin, Semula para jago silat mengagumi keberaniannya Ceng Hian Totiang dan Hian Ceng Tojin, kini menampak mereka berhenti kebingungan akan gangguan suara musik dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ perubahan warna dari bunga-bunga yang ber-goyang-goyang, para jago silat itu menjadi cemas! Suara musik mendadak lenyap, Hian Ceng Tojin dan Ceng Hian Totiang mulai maju lagi, tapi segera juga suara musik terdengar pula, Suatu keanehan terjadi Kedua pemimpin itu berlari-lari terputar-putar tak dapat maju! Sia Yun Hong menghela napas. "Rupanya kedua To-heng itu telah terjebak," Kata-nya. "Mereka tak dapat maju atau mundur Aku harus masuk menolong mereka!" Tong Leng Tojin, Giok Cin Cu dan Tio Ceng Taysu lalu maju masuk dengan pedang terhunus, tetapi mereka dicegah oleh Thian Hong Taysu. "Sabar! siapakah tidak mengetahui bahwa Hian Ceng Tojin paham akan ilmu Ngo Heng Shin Hak! Mustahil kalian lebih pandai daripada dia?" "Telapi kita tak dapat berpeluk tangan tanpa berbuat sesuatu untuk menolong mereka?" Sahut Tong Leng Tojin. Thian Hong Taysu maju dua langkah, dan dengan toyanya, ia memukul pohon yang terdepan sekuat tenaga. "Kaiian lihatlah, aku telah pukul pohon tersebut dengan tenaga sebesar seribu kati, yang biasanya dapat menghancurkan batu," Kata Thian Hong Taysu, Tetapi ternyata pohon tersebut tak terobohkan! Oleh karena itu, jika kita tidak paham akan ilmu Ngo Heng Shin Hak, kita jangan sembarangan menerobos masuki" Sementara itu Hian Ceng Tojin dan Ceng Hian Totiang masih berlari-lari menuruti irama musik, mereka telah basah kuyup dengan keringat. pemandangan itu membuat Tong Leng Tojin dan Giok Cin Cu merasa sangat cemas! Dalam pada saat yang tegang itu tiba-tiba terdengar Bee Kun Bu memperingatkan Sumoy dan Suhengnya: KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Suheng, Sumoy, jangan lupa langkah dan kedudukan yang kusebutkan tadi!" Lalu dengan pedang terhunus ia meloncat masuk ke dalam hutan pohon-pohon bunga itu, diikuti oleh Oey Ci Eng dan Lie Ceng Loan. "Anak yang tak mengenal mampus!" Seru Tong Leng Tojin seorang diri, tetapi ia tak berani mencegahnya, karena perbuatan Bee Kun Bu bertiga itu adalah untuk memberikan pertolongan Bee Kun Bu menyerbu di tengah-tengah, sedangkan Lie Ceng Loan membelok ke kanan dan Oey Ci Eng ke kiri, Gerakan mereka cepat sekali, dalam sekejap mata mereka sudah berada di dekat Hian Ceng Tojin, Semua orang yang menyaksikan perbuatan mereka itu menjadi terperanjat "Rupanya mereka telah mengetahui cara-cara untuk menerobos keluar dari perangkap yang berbentuk hutan pohon-pohon bunga ini!" Bisik Giok Cin Cu kepada Tong Leng Tojin, yang hanya mengangguk-angguk dengan perasaan kagum! Bee Kun Bu memecahkan siasat perangkap hutan pohonpohon bunga Bee Kun Bu berhasil menolong gurunya dan Ceng Hian Totiang menebas sebuah pohon bunga. Dengan terdengarnya suara "tang" Dari beradunya logam, pohon bunga tersebut tertebas putus! "Kelima gadis yang memetik gitar itu telah totok jalan darahnya, mereka telah tak berdaya pula, sekarang kita dapat menerobos keluar dari perangkap pohon-pohon bunga ini tanpa bahaya lagi!" Seru Bee Kun Bu kepada gurunya, Hian Ceng Tojin tersenyum "Kau gunakanlah pedangku ini untuk memimpin rombongan kita keluar!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dengan laku yang hormat Bee Kun Bu sambuti pedang dari tangan gurunya, lalu ia menghampiri Oey Ci Eng dan Lie Ceng Loan, dua saudara seperguruannya. "Jika kalian diserang musuh, kalian harus menghindarkannya dengan langkah ajaib yang aku telah beritahukan lalu balas menyerangnya agar tidak dibikin tersesat...." Segera ia menebas pohon-pohon di depannya, Tenaganya besar sekali, dalam tempo sekejap saja, telah dapat ditebas tiga belas buah pohon, Dengan demikian ia telah berhasil membuka jalan. "O Mi To Hut!" Seru Thian Hong Taysu. "Dia betuI-betul seorang jago silat yang lihay!" Iapun bertindak masuk ke dalam hutan pohon-pohon bunga itu, diikuti oleh yang lainlainnya. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Hutan pohon-pohon bunga yang luasnya dua bauw itu dari luar kelihatannya lebat sekali, akan tetapi setelah Thian Hong Taysu masuk ke dalamnya, ternyata tidaklah sedemikian lebat dan membingungkan orang. "Mengapa Hian Ceng Tojin dan Ceng Hian Totiang telah dapat disesatkan?" Ia bertanya dalam hati dengan heran, Tapi kemudian ia berpaling kepada rombongannya dan berkata. "Rintangan pertama telah dapat disingkirkan berkat ketangkasannya murid dari partai Kun Lun. Namun menurut dugaanku, mungkin masih terdapat banyak pe-rangkapperangkap lainnya, kita harus berlaku lebih hati-hati." Demikianlah Thian Hong Taysu memperingatkan para jago silat itu sambil mengikuti Bee Kun Bu yang membuka jalan dengan Lie Ceng Loan dan Oey Ci Eng di sebelah kanan dan kirinya sebagai pelindung, Dalam waktu kira-kira seperempat jam Bee Kun Bu bersama rombongan berhasil menerobos keluar dari hutan itu, pemandangan di luar hutan sangat berlainan Mere-ka menghadapi lereng gunung yang curam, Di sebelah kanan lereng gunung itu terlihat air terjun yang menumpahkan airnya KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ke suatu sungai Di sebelah kiri terlihat suatu jalan gunung yang sempit "Kita terpaksa harus mengambil jalan yang sempit itu," Jcata Thian Hong Taysu. "Entah perangkap apalagi , yang kita akan hadapi!" "Aku masih hijau," Kata Bee Kun Bu sambil menoleh ke arah Tong Leng Tojin. "Namun jika kalian memperkenankan dan mempereayainya, dengan segenap hati aku akan memimpin jalan." Thian Hong Taysu menganggukkan kepala sebagai tanda setuju. "Kami tentu merasa girang jika kau rela membuka jalan." Baru saja Bee Kun Bu bertindak maju, tiba-tiba terdengar suara meraungnya harimau dan binatang-bina-tang buas lainnya yang mengejutkan mereka. "Aku pernah mendengar bahwa partai Thian Liong mempunyai orang-orangyang dapat mengendalikan bina-tangbinatang buas. Binatang-binatang buas yang suaranya tata dengar itu mungkin dilepaskan mereka untuk menyerang kita!" Kata Sia Yun Hong. "O Mi To Hut!" Puji Thian Hong Taysu. "Jika demi-kian, partai Thian Liong betul-betul kejam!" Lalu ia berkata kepada Bee Kun Bu. "Kau yang bertugas memelopori jalan, harus hatihati!" Bee Kun Bu hanya tersenyum, dan dengan pedang terhunus ia berjalan maju, Thian Hong Taysu meminta Hian Ceng Tojin, Tio Ceng Taysu, Sin Goan Tong dan empat muridnya mengikuti Bee Kun Bu untuk memberikan bantuan jika perlu, Mereka berjalan sejauh dua lie dengan jalan yang ditempuhnya semakin sempit, tapi mereka belum menjumpai binatang-binatang buas yang suaranya terdengar tadi, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tiba-tiba Bee Kun Bu berhenti ia mengawasi ke arah kubu batu yang tersembunyi di dalam semak belukar Para jago silat pun ikut menunjukkan pandangan matanya ke arah kubu batu tersebut Kubu batu tersebut hanya sebesar sebuah rumah kecil, dan dijaga oleh hanya dua orang, Yang membuat mereka heran ialah kedua orang itu berdiri diam seperti patung, tidak menghiraukan segala sesuatu di sekitarnya Thian Hong Taysu mendekati Bee Kun Bu. "Kubu batu yang tersembunyi itu dan dijaga hanya dua orang apakah maksudnya? Kita harus menyelidiki dengan seksama sebelum menerjang maju!" Kata Thian Hong Taysu, Bee Kun Bu mengangguk. "Betul! Kita harus menyelidiki du!u!" Sahutnya. "Untuk menghindari kita masuk perangkapnya, lebih baik kita suruh salah satu orang untuk menyelidiki lebih duIu.,." Kata Thian Hong Taysu mengusulkan Tampak Sin Goan Tong bertindak maju ke muka. Taysu, perkenankanlah aku yang pergi menyelidiki-nya!" Ia mengajukan diri. Lalu Thian Hong Taysu menyuruh seorang muridnya menyertai Sin Goan Tong. Kedua orang itu segera mendekati kubu batu tersebut mereka bertiarap dan memperhatikan bahwa kedua penjaga itu bersenjatakan lingkaran (gelang) tembaga berdiri diam seperti patung! Shin Goan Tong sebagai seorang pemimpin partai Kong Tong dan telah berpengalaman di kalangan Kang-ouw harus bertindaic Setelah ia menoleh ke belakang memandang kawan-kawannya, ia meloncat ke kubu batu itu. Tetapi kedua penjaga itu tetap tidak bergerak, Rupanya mereka telah ditotok jalan darahnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sin Goan Tong lalu dengan tangan kanannya memegang lingkaran tembaga dari seorang penjaga itu. Ketika itu Thian Hong Taysu dan lain-Iainnya pun telah mendatangi Melihat Sin Goan Tong memegang lingkaran tembaga dari salah seorang penjaga itu, Thian Hong Taysu segera mencegah dengan seruannya. "Sin Sicu, lepaskan tanganmu!" Tetapi peringatan itu telah terlambat Batu-batu gunung yang berdekatan kubu batu tersebut bergerak, dan segera terlihat keluarnya segumpal seperti asap hitam dan tebal menyerang di atas mereka, Bee Kun Bu yang berada di sebelah kanannya Thian Hong Taysu menjadi terkejut karena ia melihat bahwa asap yang hitam dan tebal itu adalah serombongan tawon-tawon hitam, Sambil berseru. "Celaka!" Ia segera me-nutar-mutar pedangnya menyerang tawon-tawon yang lalang menyerbu itu. Thian Hong Taysu, Hian Ceng Tojin dan lain-Iainnya pun segera mengebut-ngebutkan lengan bajunya menghalau tawon-tawon itu, Akhirnya mereka berhasil membunuh atau mengusir tawon-tawon yang hitam itu! "Ai! Karena kesembronoanku, aku telah membikin susah kalian!" Kata Sin Goan Tong menyesal. Lalu ia memimpin jalan dengan berlari-Iari melalui kubu batu tadi, jalan yang ditempuh makin lama makin sempit, dan ketika mereka melalui suatu jalan di tengah-tengah kedua lereng gunung yang curam, suasana menjadi gelap, hawanya pun sangat lembab, sehingga sukar ber-napas, Mereka berjalan terus dengan waspada, mereka keluar dari jalan yang sempit itu dan tiba di suatu lembah untuk segera menjadi terperanjat karena mereka menyaksikan bergelimpangan nya bangkai-bangkai macan, singa dan lainIain binatang buas. "Betul-betul rendah perbuatannya orang-orang partai Thian Liong!" Kata Hian Ceng Tojin. "Mengapa mereka KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mempergunakan siasat yang busuk ini untuk membinasakan lawan-lawannya? Tapi siapakah yang telah membunuh binatang-binatang buas ini?" "Dugaanku mungkin ada orang yang diam-diam membantu kita," Kata Thian Hong Taysu. Tentulah penolong itu yang membunuh mati binatang-binatang buas itu." "Menurut dugaan Taysu, siapakah penolong kita itu?" Tanya Sin Goan Tong. "Siapa? Aku tak mengetahui. Tetapi sudah dapat dipastikan bahwa dia adalah seorang jago silat yang lihay!" Jawab Thian Hong Taysu. "Betul!" Menyambung Hian Ceng Tojin. "Karena dia lebih dulu harus bertempur dengan orang-orangnya partai Thian Liong sebelumnya dia berhasil membunuh mati binatangbinatang buas itu!" Thian Hong Taysu tersenyum. "Aku yakin bahwa jago silat itu memiliki ilmu silat jauh lebih tinggi daripada ilmu silat kita." Tetapi." Pikir Hian Ceng Tojin, jago-jago silat dari kesembilan partai semuanya sudah berada di sini, Tidak salah lagi tentu dia yang datang membantu....M ia ingin menyebut namanya penolong itu, tetapi ia membatalkan maksud nya, Mereka berjalan terus melalui bangkai-bangkai binatang buas itu dan juga beberapa orang-orangnya partai Thian Liong yang sudah tak berdaya karena telah ditotok jalan darahnya, Setelah mereka berjalan lagi enam-tujuh lie jauhnya, mereka tiba di suatu simpang jalan dari mana tampak seorang gadis cantik luar biasa yang mengenakan baju kuning dari sutera, sedang jalan mendatangi Para jago silat yang melihatnya segera menundukkan kepala, tetapi Lie Ceng Loan segera berseru. "Pek Cici!" Dan lari mendapatkannya. ia menubruk dan memeluk gadis itu dengan mesra sekali Ketika itu para jago-jago silat baru mengangkat kepalanya pula dan mengawasi gadis itu yang belum dikenal oleh sebagian besar dari mereka itu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dia adalah Pek Yun Hui dari pegunungan Koat Cong San yang wajahnya cantik elok dan memiliki ilmu silat yang sangat tinggi! Pek Yun Hui tersenyum kepada Lie Ceng Loan. "Loan Moi, aku harus menghaturkan selamat ke-padamu, karena hari ini kau memperoleh kesempatan untuk membalas dendam terhadap orang yang membunuh mati ayahmu!" Lie Ceng Loan terkejut dengan kedua matanya terbelalak "Siapakah yang telah membunuh mati ayahku?" Tanyanya heran, Entah darimana datangnya, Ngo Kong Taysu muncul sekonyong-konyong. "Orang yang membunuh mati ayahmu adalah Ouw Lam Peng, seorang pemimpin cabang dari partai Thian Liong!" Katanya menjelaskan Lie Ceng Loan menubruk Ngo Kong Taysu dan menangis tersedu-sedu, seraya berkata. "Mengapa Supek selalu berdusta, mengatakan bahwa aku anak yatim piatu, Kini aku baru mengetahui bahwa ayahku dibunuh orang!" "Selama berapa belas tahun aku simpan rahasia ini terhadapmu," Sahut Ngo Kong Taysu dengan nada menghibur "karena aku khawatir hatimu terluka dengan akibat kau tidak sungguh-sungguh mempelajari ilmu silatmu. Nah, ini adalah surat dari ibumu, dan kau boleh membaca nya!" Dari dalam sakunya ia keluarkan sepucuk surat yang dibungkus dengan kain sebagai sampul Lie Ceng Loan menyambuti surat tersebut dengan air mata bereucuran sebetulnya bungkusan yang berisi surat ini disimpan oleh Giok Cin Cu yang menyerahkan itu kepada Na Siao Tiap di pegunungan Koat Cong San. Kemudian Na Siao Tiap KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menyerahkannya lagi kepada Pek Yun Hui. Pek Yun Hui menyerahkannya kepada Ngo Kong Taysu untuk diteruskan kepada Lie Ceng Loan. Terdengar Pek Yun Hui dengan suara keras berkata kepada jago-jago silat dari kesembilan partai itu. "Kini Souw Peng Hai dengan kelima pemimpin-pemimpin cabang pertainya serta murid-muridnya sedang menanti di luar lembah ini!" Lalu ia menghampiri dan membisiki Lie Ceng Loan. "Loan Moi, kau harus berlaku tabah, sekarang adalah kesempatan baik untuk kau membalas dendam sakit hati ayahmu!" "Betul, kati ini aku harus dapat membunuh mati pembunuh ayahku!" Jawab Lie Ceng Loan dengan sungguh-sungguh. Ngo Kong Taysu tak dapat berbuat lain, ia hanya mengawasi anak angkatnya itu dengan berdiri terpaku. Pek Yun Hui menarik tangannya Lie Ceng Loan dan berjalan maju seolah-olah memimpin semua jago-jago silat dari kesembilan partai itu, yang telah dikagumkan dan terpesona oleh kelihayannya Pek Yun Hui yang telah membunuh mati sekian banyaknya binatang buas! Setelah mereka berjalan melalui dua pengkolan, di depan mereka tampak suatu lapangan yang luas, di mana jago-jago silat dari partai Thian Liong tengah berdiri menanti kedatangan mereka, Souw Peng Hai berdiri paling depan dengan toya di tangan. Melihat rombongan yang dipimpin oleh Pek Yun Hui, Souw Peng Hai membentak. "Aku si tua bangka telah yakin bahwa kita tak dapat hidup bersama-sama di dunia ini. Hari ini, aku atau kau yang harus binasa!" "Aku telah memperingatkan kau berulang kali.." Jawabnya Pek Yun Hui, sikapnya tetap tenang, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Cukup! Tutup mulutmu!" Bentak Souw Peng Hai. Pek Yun Hui menjadi naik darah, tetapi Thian Hong Taysu tampil ke muka. "Bukankah Souw Cong Piauw bermaksud bertempur dengan kami dari kesembilan partai silat? Mengapa sekarang kau berubah maksud? Aku yang sudah berusia lanjut tak gentar melawan kau!" Thian Hong Taysu berkata sambil memotong. "Lebih baik kau mundur! Biarlah Pek Siocia yang bertempur dengan aku!" Ejeknya Souw Peng Hai. Thian Hong Taysu mengangkat toyanya menuding. "Usiaku sudah hampir delapan puluh tahun, aku tak akan menyesal, bahkan bangga jika aku mati bertempur melawan kau!" Bentaknya. "Hei, Souw Peng Hai! Sekali lagi kuperingatkan, pikirlah masak-masak akan perbuatanmu! Jika kau masih juga tidak insyaf akan perbuatan-perbuatanmu yang keji, aku terpaksa turun tangan!" Seru Pek Yun Hui meng-ancam, Datam suasana yang tegang itu, tiba-tiba terlihat asap mengepul dari lembah gunung dan munculnya empat gadis yang mengenakan jubah putih mengiring seorang gadis yang berbaju sutera biru dan memeluki sebuah gitar, Sesaat pula dari atas angkasa terdengar suara jeritnya seekor bangau, secepat kilat terbang turun di depan Pek Yun Hui. Dari punggung bangau itu segera meloncat turun dua wanita yang satu cantik dan yang lain jelek parasnya, Mereka itu adalah Giok Siu Sian Cu dan Pang Siu Wie! Sin Goan Tong yang sudah lama berkelana mencari Giok Siu Sian Cu menjadi terharu melihat wanita idamanidamannya itu, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Giok Siu Sian Cu!" Ia memanggil dan lari menghampiri tanpa menghiraukan orang-orang di kanan kirinya. Giok Siu Sian Cu mengawasi dengan kedua mata melotot sehingga Sin Goan Tong tidak berani maju lebih dekat lagi Lalu sambit membetot-betot tangannya Pang Siu Wie, ia menghadap Pek Yun Hui. Mereka memberi hormat dengan membungkukkan tubuh. "Kami telah datang untuk menanti perintah lebih lanjut!" Katanya, Pek Yun Hui tersenyum. "Kalian tunggu di bela-kangku!" Sahutnya, ia mengebutkan lengan bajunya, dan segera terlihat Sin Goan Tong terhempas mundur oleh hembusan anginnya. Para jago jago silat terperanjat menyaksikan hebatnya kebutan lengan baju itu, dan semua perhatian ditujukan ke arah gadis itu. Sin Goan Tong yang menganggap dirinya dipermainkan menjadi gusar. "Siocia, apa artinya berbuat demikian terhadap aku?" Tegurnya. "Sin Locianpwee, aku hanya sedang bicara dengan Giok Siu Sian Cu, aku tidak ingin kau datang mengganggu!" Sahut Pek Yun Hui dengan tenang, Sebagai pemimpin partai silat Kong Tong, Sin Goan Tong tak puas dengan jawaban itu, ia membentak. "Apakah kau melarang aku bicara kepadanya?" Lalu ia bertindak maju dengan sikap menantang. Suasana menjadi tegang, dan para jago silat merasa cemas atas perbuatannya Sin Goan Tong itu. "Aku tidak mempunyai urusan dengan kau, aku minta kau jangan mengganggu aku pula!" Giok Siu Sian Cu balas membentaknya, KANG ZUSI Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.ce/ Mendengar jawaban Giok Siu Sian Cu yang bersikap dingin itu, Sin Goan Tong merasa kecewa. "Aku senantiasa menghargai dirimu, tetapi mengapa Siocia demikian dingin terhadap aku?" "Sin Goan Tong," Sahut Giok Siu Sian Cu. "Aku menasehatkan kau jangan mengganggu aku lagi, atau aku terpaksa menyerang kau!" Jawaban yang ketus itu membikin Sin Goan Tong menjadi sangat malu, Lalu terdengar Souw Peng Hai tertawa gelak-gelak. "Bagus! Bagus! sebetulnya kita sudah siap sedia bertempur melawan kalian, Tetapi rupanya kita datang untuk menyaksikan suatu pertempuran di antara kalian!" Thian Hong Taysu jalan menghampiri Sin Goan Tong. "Sin Sicu, aku minta kau tengok kepentingan kita semua, janganlah melakukan sesuatu yang dapat merugikan pihak kita," Kata Thian Hong Taysu menasehat-kan. Sin Goan Tong menundukkan kepala, berpikir se-jenak, lalu mengikuti Thian Hong Taysu mundur ke belakang, Souw Peng Hai mengangkat toyanya dan menantang. "Siapakah di antara kalian yang ingin mencoba jari sakti Kan Goan Citku!" Thian Hong Taysu bertindak maju. "Aku sudah bilang bahwa akulah yang ingin mencoba-coba jari sakti-mu!" Lalu dengan toyanya ia maju hendak menyerang lebih dulu, tetapi Pek Yun Hui segera meloncat di depannya, Taysu yang telah dipilih sebagai pemimpin, tak seharusnya turun tangan sendiri Biarlah aku yang coba Kan Goan Citnya!" Kata Pek Yun Hui, dan iapun lalu hadapi Souw Peng Hai. "Semua perangkap-perangkapmu yang kau pasang dengan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jerih payah, telah dibakar musnah oleh aku! Kecuali bangunan yang kau diami, kau tak mempunyai bangunan lain lagi." Ketika itu tampak Tan Pao berlari-lari mendatangi, ia menghadap Pek Yun Hui dengan laku yang hormat. "Perintah Kongcu untuk membebaskan para jago silat yang dipenjara oleh partai Thian Liong, termasuk Tio Pan Taysu dari partai Ngo Bi, telah kulaksanakan...." "Cukup! Lekas ke belakang!" Memotong Pek Yun Hui menyuruhnya berlalu. Mendengar bahwa semua perangkap dan bangunanbangunan partai Thian Liong telah dimusnahkan para jago silat dari kesembilan partai menjadi sangat giraflfc Pek Yun Hui maju beberapa tindak mendekati Souw Peng Hai. "Kau anggap perangkap-perangkapmu sangat sempurna, tak mudah ditembusi, maka kau telah memimpin semua orang-orangmu dan mengosongkan markas besarmu sehingga dengan bebas dan leluasa aku dapat niemasukinya...." "Kau sangat menghina aku!" Bentak Souw Peng Hai dan dibarengi dengan sodokan toyanya, serangan toya yang dapat menghancurkan batu itu, berhasil diegosi dengan mudah oleh Pek Yun Hui Menampak sodokan maut ketuanya meleset, maka pemimpin-pemimpin dari kelima cabang partai Thian Liong maju Tiendak mengerubuti nya. "Hei Souw Peng Hai!" Bentak Giok Siu Sian Cu. "perbuatanmu yang tidak tahu malu!" Sambil meloncat melindungi Pek Yun Hui dengan memutar-mutarkan seruling batu Gioknya, justru pada saat itu terdengar petikan tali gttar dan serunya Na Siao Tiap. "Berhenti!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Getaran tali gitar yang dipetiknya itu sudah cukup mengejutkan semua orang, karena mereka merasa seolaholah jantungnya tertumbuk palu seberat seribu kati Souw Peng Hai dan kelima pemimpin cabang partai nya juga segera menunda serangannya, Dengan tenang Pek Yun Hui mengambil pedang Lie Ceng Loan, lalu berkata dengan suara keras. "Keempat iblis dari propinsi Sucoan yang menjadi pengawal Souw Peng Hai paling berat dosanya, Maka aku akan membunuh mati mereka berempat lebih dulu!" Bi asa nya keempat iblis tersebut selalu berada di kanan kirinya Souw Peng Hai, akan tetapi ketika itu mereka berdiri di belakang ketuanya, Jika Pek Yun Hui tetap hendak membunuh mereka, ia terpaksa harus menerobos melewati Souw Peng Hai dan kelima pemimpin cabang partainya, Pek Yun Hui agak ragu-ragu. Ong Han Siong membuka kipas bajanya perdengarkan suara tertawanya dan tantangannya. "Siasat Su Siang Ceng dari keempat iblis propinsi Sucoan itu sudah terkenal di kalangan Kang-ouw. Kau pasti tak dapat melawan mereka, Bukankah ketiga pemimpin partai Kun Lun tak mampu melawan mereka? Lebih baik kau tan-dingi aku dulu!" Tantangan itu menimbulkan kecurigaannya Pek Yun Hui akan tipu muslihatnya Ong Han Siong. "Su Siang Ceng dari keempat iblis itu hanya siasat kanakkanak, Tetapi karena kau hendak bertempur dengan aku, akupun tak akan meno!aknya!" Sahut Pek Yun Hui dengan tenang, lalu mengawasi wajahnya Ong Han Siong, Ketika Ong Han Siong hendak menyerang, segera ia ditahan oleh Souw Peng Hai. "Ong Piauw Touw, sabar Aku ada omongan!" Katanya :sanibjl terus menoleh ke arah lawannya. "Usaha-usaha yang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kurancangkan dengan susah payah selama sepuluh tahun telah dimusnahkan olehmu, Kita tak dapat hidup bersamasama di dunia ini, aku hidup atau kau binasa!" "Souw Cong Piauw, kau sungguh-sungguh berniat tempur aku?" Kata Pek Yun Hui mengejek. "Aku se-nantiasa siap sedia! Tetapi kau harus menanti aku membunuh mati lebih dulu keempat iblis dari propinsi Sucoan itu!" Ucapannya ia barengi dengan satu tusukan pedang, Tusukan itu ia lancarkan dengan menggunakan tenaga dalam, segera terasa hembusan anginnya menyerang ke depan, cahaya pedangnya menyilaukan mata, Souw Peng Hai mengegoskan diri menghindar serangan, demikianpun kelima pemimpin cabang partainya terpaksa menyingkir Suara jeritan yang memilukan hati terdengar segera dan tertampak keempat iblis dari propinsi Sucoan satu demi satu jatuh terbunuh dengan tubuh berlumuran darah! Ketika cahaya pedang fo)gyap, Pek Yun Hui sudah berada kembali di tempatnya semula. serangan pedang yang dilancarkan demikian cepatnya dan yang berhasil membunuh mati empat pengawal Souw Peng Hai sekaligus telah mempesona orang yang menyaksikannya, sehingga mereka berdiri terpaku bagaikan patung, Lalu sambil mengayun pedangnya Pek Yun Hui berkata kepada Souw Peng Hai. "Souw Peng Hai, jika kau mau turut nasehatku, bubarkanlah segera partai Thian Liongmu, Lalu kau cari sebuah tempat di pegunungan dan tinggal dengan tenang untuk menikmati hari tuamu, Tetapi jika kau tetap tidak mau insyaf, maka hari ini...." Sekonyong-konyong, sambil menjerit dengan beringas dan sekuat tenaga Souw Peng Hai menyerang dengan jari sakti Kan Goan Citnya! KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kau mencari mati!" Bentak Pek Yun Hui sambil mencelat ke atas, dan menggunakan ilmu jari mujizat Kan Goan Cit pada tangan kiri nya. justru pada saat itu pun terdengar seruannya Na Siao Tiap. "Rasai Hian Bun It Goan Kong Kieku (tenaga dalam sakti)!" Suara ucapannya masih berkumandang, Souw Peng Hai terdengar menjerit, dan tertampak tubuhnya terlempar satu tombak jauhnya! Serangan secepat kilat itu tak seorangpun yang dapat melihatnya dengan tegas, Ketika Na Siao Tiap melihat Souw Peng Hai mulai melancarkan Kan Goan Citnya, ia insyaf bahwa Souw Peng Hai telah menjadi nekad dan bermaksud membunuh mati Pek Yun Hui dengan satu kali serangan ia berpendapat bahwa Pek Yun Hui belum sempat mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menangkis jari sakti lawannya, Maka ia segera lempar gitarnya, dan lari menyerang dengan melancarkan ilmu Hian Bun It Goan Kong Kie, setelah tangan kirinya lebih dulu menolak serangan Kan Goan Cit dengan ilmu Pan Tan Cong Lek, membelokkan ke arah lain, Setelah berhasil membikin Souw Peng Hai terpental, Na Siao Tiap meneruskan menyerang kelima pemimpin cabang partai Thian Liong, Terlihat tinju kanannya memukul secepat kilat ke arah kepala atau mukanya kelima pemimpin cabang itu. Muka mereka menjadi bengkak serta memuntahkan darah dari mulutnya! "Ayo! Mundur jika kalian masih ingin hidup!" Bentak Na Siao Tiap. Meskipun mereka terserang dan menderita luka, namun sebagai pemimpin, mereka masih penasaran dipermainkan oleh seorang gadis. "Hei anak kemarin dulu!" Mo Lun membentak. "Kau jangan menjual lagak di hadapan kami! Rasai Ngo Tok Im KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ HongCiangku (tinju beracun)!" Segera ia membarengi dengan jotosannya ke arah Na Siao Tiap, Para jago silat yang sudah kenal Ngo Tok Hong Ciang dari Mo Lun merasa khawatir atas keselamatannya gadis itu. Tetapi Na Siao Tiap dengan tenang menangkap tinju lawannya, lalu dibetot sekuat tenaganya, Segera Mo Lun terjerunuk jatuh ke depan dan menjerit kesakitan Ong Han Siong, Ouw Lam Peng, Yap Eng Ceng dan Kiok Goan Hoat yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana. Mo Lun dibetot sehingga jatuh ter-luka, segera maju membantuinya. Dengan kipas bajanya Ong Han Siong menyodok punggung Na Siao Tiap, Ouw Lam Peng menyabet ke arah leher dengan aritnya, Kiok Goan Hoat menyambit dengan palu bajanya, dan Yap Eng Ceng membacok dengan goloknya. Tetapi dengan mengebutkan lengan baju nya, Na Siao Tiap mencelat ke atas menghindari semua serangan-serangan tersebut Souw Peng Hai yang sudah berhasil memulihkan tenaganya dan melihat keempat pemimpin cabang partai nya mengerubuti seorang gadis, segera menyerukan. "Berhenti!" Serunya mencegah, Keempat orang itu lantas berhenti menyerang dan mundur Dengan menahan sakit, Souw Peng Hai bertindak menghampiri Pek Yun Hui. "Aku si tua bangka ini belum pernah mengalami kekalahan sehebat kali ini...." "Sebetulnya partai silat Thian Liong dapat hidup bersamasama lain-lain partai, Tetapi kau berhasrat menjagoi di kalangan Kang-ouw dengan jalan memusnahkan partai-partai itu, Kau telah mengundang jago-jago silat dari kesembilan partai untuk mengadu ilmu silat Jika kau dapat mengalahkan mereka, kau bermaksud membunuh mereka semua: dan jika pihakmu kalah, kau sudah mempersiapkan perangkap- KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ perangkap untuk memusnahkan juga mereka itu, perbuatanmu yang sangat keji itu sebetulnya tak dapat diampuni...." Ia berhenti dan memanggil Lie Ceng Loan. Lie Ceng Loan segera menghampiri. "Apakah orang yang bersenjata arit itu pembunuh ayahku?" "Betut! sekarang adalah saatnya kau dapat menuntut batas untuk ayahmu!" Sahut Pek Yun Hui sambil menyerahkan pedangnya, Dengan pedang terhunus Lie Ceng Loan berjalan maju menghampiri Ouw Lam Pengj tetapi Bee Kun Bu menjadi cemas: ia segera meloncat dan mengikuti di belakangnya, Na Siao Tiap pun terperanjat ia segera menyuruh bujangnya mengambil kembali gitarnya, Lie Ceng Loan berjalan ke suatu tempat diantara kedua belah pihak, lalu ia menuding dengan pedangnya. "Ouw Lam Peng! Kau keluarlah!" Serunya dengan keras karena gusarnya, Ouw Lam Peng menoleh ke arah Souw Peng Hai dan berkata. "Gadis itu adalah puterinya musuhku yang aku telah bunuh mati, Kini rupanya dia ingin membalas dendam terhadapku...." Souw Peng Hai menarik napas panjang. "Kau pergilah ketemui padanya," Katanya mengijinkan. Setelah membungkukkan tubuh memberi hormat kepada pemimpinnya, Ouw Lam Peng bertindak keluar dan berdiri di hadapan Lie Ceng Loan lebih kurang satu tombak jauhnya. "Apakah kau puterinya Li Kwi Cee?" Tanyanya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hm! Kau membunuh mati ayahku, sehingga ibuku hidup menderita dan kemudian mati mereras! Dendam ini harus kau bayar dengan jiwamu!" Sahut Lie Ceng Loan. Ouw Lam Peng tertawa gelak-gelak. "Di kalangan Kang-ouw, soal membalas dendam tak dapat dielakkan. Jika ketika itu ayahmu tidak tewas, tentulah aku yang mati!" "Dari surat ibuku aku telah mengetahui sebab musabab tewasnya ayahku, karena dia.,." Ia tak dapat meneruskan kata-katanya karena air matanya dengan deras telah mengucur keluar "Jika kau ingin membalas dendam, ayo silahkan menyerang!" Bentak Ouw Lam Peng. ia sengaja me-nantang, karena ia khawatir Lie Ceng Loan menuturkan sebab musabab permusuhannya itu di hadapan orang banyak, Ditantangnya secara demikian, Lie Ceng Loan yang sudah gusar bertambah marah pula, ia segera menyerang dengan tusukan pedangnya, Tusukan yang dilancarkan dengan perlahan itu membingungkan Ouw Lam Peng, tapi ia menangkisnya dengan kedua arit baja nya. Tetapi ketika tajam pedang menyentuh kedua arit, Lie Ceng Loan menarik kembali pedangnya untuk terus menyabet secepat kilat Ouw Lam Peng terkejut, ia lekas-lekas meloncat mundur lima langkah! Pek Yun Hui bantu menghajar partai Thian Liong Lie Ceng Loan menyerang terus dengan jurus-jurus yang membingungkan lawannya, yang hanya bisa berkelit diri, tak bisa batas menyerangnya, Karena sangat bernapsu, Lie Ceng Loan telah menggunakan jurus-jurus yang ia dapat pelajari dari kitab KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ catatan Thian Kie Cin Jin. Meski serangan serangannya belum menemui sasaran, akan tetapi sudah cukup membikin lawanlawannya tak berdaya, karena tidak dapat mengetahui jurusjurus apa yang dilancarkan oleh Ue Ceng Loan yang jauh lebih muda usianya daripadanya, Setelah pertempuran berjalan lebih kurang tiga puluh jurus, Ouw Lam Peng sudah basah kuyup dengan keringat, sebaliknya Lie Ceng Loan masih tetap segar Pada satu ketika, terlihat Ouw Lam Peng mengertak gigi dan menyambit lawannya dengan aritnya dan terus menerkam dengan arit lainnya, Lie Ceng Loan tidak menduga jika Ouw Lam Peng berlaku nekad menyambit dengan aritnya, ia harus menangkis arit yang melayang menyambar kepalanya, dan juga menjaga terkaman ia agak menjadi gugup, tetapi justru pada saat itu, berkelebat bayangan orang di de-pannya, dan terdengar suara dua senjata beradu! Arit^ yang tengah menyambar kepalanya Lie Ceng Loan terhajar jatuh ke tanah, sebetulnya Ouw Lam Peng sudah bertekad menyambit dan membunuh mati Lie Ceng Loan dengan risiko, iapun akan terbunuh jika sambitannya gagal ia tidak menduga jika Bee Kun Bu meloncat dan menolong gadis itu dengan menggeprak jatuh aritnya. "Hei! Manusia yang hina dina! Apa maksudmu mengerubuti aku?" Di saat itupun dari pihak partai Thian Liong meloncat keluar Ong Han Siong yang lantas menyerang Bee Kun Bu dengan kipas bajanya, diikuti oleh Yap Eng Ceng dan Kiok Goan Hoat yang maju mengurung Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu. Suasana segera menjadi tegang, Jago-jago silat dari pihak Thian Hong Taysu segera mencabut senjatanya masingmasing, siap membantu, Tiba-tiba entah darimana, meloncat satu bayangan hitam yang terus menyerang Ouw Lam Peng, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Serangan secepat kilat itu bukan saja mengejutkan Ouw Lam Peng, juga Lie Ceng Loan tak terkecuali Tapi gadis itu segera menjadi girang, karena ia lantas mengenalinya bahwa pendatang itu bukan lain daripada Liong Giok Pin yang telah mengajarkan banyak ilmu-ilmu silat dari catatan-catatan Thian Kie Cin Jin kepadanya, Dengan semangat terbangun kembali ia menyerang Ong Han Siong, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng, serangan tiba-tiba itu memaksa ketiga lawannya meloncat mundur "Liong Cici!" Seru Lie Ceng Loan memanggil Liong Giok Pin hanya tersenyum, ia lari menghampiri Giok Cin Cu, dan dengan kedua mata berlinang ia berlutut di hadapan gurunya itu. Giok Cin Cu yang belum hilang terkejutnya menyaksikan para pemimpin cabang partai Thian Liong mengurung Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu, menjadi gugup melihat muridnya yang telah kabur, kini berlutut di hadapannya, Tong Leng Tojin mengawasi dengan sikap yang dingin, tetapi Giok Cin Cu yang welas asih itu menjadi terharu. "Pin Jie, kau selama ini pergi kemana?" Kemudian tanyanya, Liong Giok Pin tak dapat menyahut, ia menangis tersedusedu, Tiba-tiba Tong Leng Tojin membentak. "Pengkhianat! Kau telah menodakan nama partai Kun Lun dengan perbuatanmu yang hina dengan Co Hiong yang keji itu, Apakah kau tidak malu datang kembali?!" Bentakan itu didengar oleh banyak orang, dan semuanya terperanjat! Liong Giok Pin sebaliknya telah menjadi nekad, ia berbangkit dan menyahut: KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku mengakui dosaku, dan aku rela dihukum oleh Suhu dan Supek, Kedatanganku kali ini ialah untuk membalas budi kasih Suhu dan Supek, Aku rela berkorban untuk menebus dosaku, Setelah aku selesai membalas budi ini, aku akan serahkan diri kepada Suhu dan Susiok untuk dihukum, atau... dibunuh mati!" Jawaban Liong Giok Pin itu menarik perhatian semua orang. "Pengkhianat! Enyah kau! Kau hanya memalukan partai Kun Lun!" Tong Leng Tojin kembali membentak Melihat betapa keras hati dan kejamnya Supeknya itu, Liong Giok Pin mencabut pedangnya ingin menggorok lehernya sendiri Para jago sifat ingin mencegah, tetapi justru pada saat itu terlihat pedang yang dipegang Liong Giok Pin itu tak dapat bergerak! Ternyata Pek Yun Hui yang menyaksikan Liong Giok Pin menjadi nekad dan ingin membunuh diri, diam-diam sudah menyediakan sebuah biji besi dan disen-tilkannya untuk menotok lengan Liong Giok Pin yang hendak menggorok leher Dan Pek Yun Hui berhasil Pek Yun Hui pun segera menghampiri Liong Giok Pin untuk membebaskan totokannya tadi, setelah mana ia menoleh kepada Tong Leng Tojin: Tong Leng Totiang, jika aku mengetahui kau sedemikian kejamnya, aku tentu tidak sudi datang membantu memusnahkan perangkap-perangkap dan bangun-anbangunan dari partai Thian Liong itu, Harus diketahui bahwa yang membikin Liong Giok Pin menjadi tersesat adalah Co Hiong, si jahanam itu, orang dari partai Thian Liong, Dialah yang kau harus hukum! Mengapa kau harus melampiaskan amarahmu kepada wanita yang tak berpengalaman ini?l" Meskipun hatinya Tong Leng Tojin merasa mendongkol karena Pek Yun Hui turut campur urusan partai nya, tetapi KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ setelah mendengar penjelasan itu dan mengingat bantuanbantuan yang telah diberikan Pek Yun Hui kepada partai Kun Lun, ia tak dapat membuka mulut pada saat itu Thian Hong Taysu datang meredakan suasana, Tong Leng To-heng, sebetulnya aku tidak boleh turut campur di dalam urusan partai orang lain," Kata Thian Hong Taysu, Tetapi aku mohon To-heng melihat kepentingan kita semua, Kita masih harus menghadapi musuh bersama, ialah partai Thian Liong, jika hal ini sudah beres, To-heng dapat membereskan persoalan muridmu ini." Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Baru saja Thian Hong Taysu menghabiskan kata-katanya, tiba-tiba Liong Giok Pin lari pergi, Lie Ceng Loan mengejar, tetapi Pek Yun Hui mencegahnya. "Loan Moi, biarlah dia pergi, sekarang kau harus membikin perhitungan terhadap pembunuh ayahmu, Ouw Lam Peng, kemudian masih ada tempo untuk kau mencari Liong Sucimu!" Lie Ceng Loan ingat lagi bahwa ia harus membalas dendam, ia lompat kepada Ouw Lam Peng dan menyerangnya, Kiok Goan Hoat dan Yap Eng Ceng coba menghalaui, tetapi dengan pedang terputar Lie Ceng Loan menyerang kedua jago silat itu, Souw Peng Hai di lain pihak, yang sangat membenci Pek Yun Hui, yang telah memusnahkan hasil-hasil pe-kerjaannya, juga ingin menyerang Pek Yun Hui dengan toyanya, Pek Yun Hui yang melihat Souw Peng Hai mencari mati membentak. "Hei tua bangkai Persiapan-persiapanmu sudah mus-nah, kau kini tak dapat berbuat hanya k. Kita satu pada lain tidak mempunyai dendam, Aku memusnahkan pe-rangkapperangkapmu karena aku bermaksud mencegah kau senantiasa bermusuhan terhadap partai-partai silat lainnya, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Maksudku telah terlaksana, akupun tak ingin membunuh kau lagi, Lebih baik aku mundur saja!" Tetapi Souw Peng Hai tidak mau mengerti ia sangat membencinya, karena Pek Yun Hui telah menghancurkan citacitanya. ia terus menyodok Pek Yun Hui dengan toyanya, Untuk membikin Souw Peng Hai mengetahui kelihayannya, Pek Yun Hui terpaksa menggunakan tenaga dalamnya dan mengirim tinjunya ke tubuhnya Souw Peng Hai. jotosan yang dikerahkan dengan tenaga dalam yang luar biasa itu membuat Souw Peng Hai terdorong mundur tujuhdelapan langkah, Setelah menderita pukulan dua ka!i, Souw Peng Hai insyaf bahwa ia tak dapat melawan lebih lama lagi, Namun, karena merasa malu menerima keka!ahan, ia masih berusaha mencari jalan menolong kedudukannya yang sudah hampir runtuh itu. Ketika itu kelima pemimpin cabang partainya masih bertempur dengan nekad, ia memerintahkan mereka untuk berhenti bertempur Di pihak lawannya juga tak ingin meneruskan pertempuran yang mungkin akan mengambil lebih banyak korban, Lalu dengan menghadapi para jago dari kesembilan partai, Souw Peng Hai berkata. "Aku kelak akan membikin pembalasan akan kekalahan kami ini, Kalian telah berhasil memusnahkan markas besar kami, tetapi aku masih dapat membangun dan membikin partaiku lagi! sekarang kalian,boleh bertalu tanpa penghalangpenghalang yang mengganggu lagi!" Ia berhenti sejenak, lalu menatap Pek Yun Hui. "Pek Siocia, perbuatanmu kali ini, aku tak akan lupakan, Kelak akan tiba saatnya untuk kami mengunjungi pegunungan Koat Cong San!" Katanya lebih lanjut kepada Pek Yun Hui. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ancaman tersebut dijawab oleh Pek Yun Hui dengan ejekannya. "Jika Souw Cong Piauw mempunyai minat mengunjungi aku di pegunungan Koat Cong San, aku tentu akan menerima dengan tangan terbuka!" Lalu iapun berlalu dari tempat itu, meninggalkan para jago silat dari kesembilan partai yang merasa berterima kasih atas bantuannya, juga kepada Na Siao Tiap, yang telah memusnahkan markas besarnya partai Thian Liong, Sebagai pemimpin daripada kesembilan partai, Thian Hong Taysu maju mendapatkan Pek Yun Hui. "Pek Siocia, aku atas namanya kesembilan partai menghaturkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan dengan memusnahkan partai Thian Liong yang congkak dan kejam itu," Katanya dengan khidmat dan hormat Pek Yun Hui merendahkan diri dengan menyatakan bahwa ia berkewajiban membasmi orang-orang yang jahat Tanpa bantuan Siocia, mungkin kami belum dapat bebas dari perangkap-perangkap yang berbahaya dari partai Thian Liong," Kata Ceng Hian Totiang dan Song Bok Totiang dengan terharu, kemudian kedua pihak setelah masing-masing memberi hormat lalu meminta diri untuk berpisahan, Sia Yun Hong yang menderita luka karena jari sakti Kan Goan Cit, dapat ditolong dengan cepat berkat ia memiliki ilmu Kong Kie Hu Sin (ilmu melindungi tubuh), akan tetapi Tu Wee Seng dari partai silat Hua San dan Teng Lee dari partai silat Siat San masih belum sembuh, mereka terpaksa diusung oleh murid-muridnya, Yang terakhir berlalu dari tempat tersebut adalah ketiga pemimpin partai Kun Lun. Dengan sikap yang hormat Bee Kun Bu menghampiri Tong Leng Tojin KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Atas perkenan Susiok aku telah dapat berbuat sedikit untuk nama partai Kun Lun. Kini pertempuran telah berakhir, apakah aku dapat pengampunan untuk diterima kembali sebagai murid partai Kun Lun?" Katanya sambil membungkukkan tubuh menghormat "Kau dengar baik-baik. Jika kau berhasrat diterima kembali sebagai murid partai Kun Lun, kau harus berkelana di kalangan Kang-ouw selama sepuluh tahun, dalam masa pereobaan itu kau harus membuktikan bahwa kau tidak melakukan sesuatu yang membikin malu par-tai!" Pendekar Gunung Lawu Karya Kho Ping Hoo Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Pembakaran Kuil Thian Loksi Karya Kho Ping Hoo