Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 54


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 54


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   Katanya membandel Tiba-tiba Souw Hui Hong menghampiri Bee Kun Bu.   "Biarlah aku yang menggantikan jiwa ayahku...."   Bee Kun Bu terharu, ia tak dapat menyahut ia melangkah mundur dua tindak.   "Souw Siocia, nasehatilah ayahmu, supaya dia berlalu!"   Kata-kata Bee Kun Bu itu dapat didengar Souw Peng Hai, ia menjadi sangat gusar sekali.   "Aku si tua bangka belum menyerah kalah, ayo kita bertempur terus.,."   Dan iapun terus menyerang.   -ooo0oooPartai silat Thian Liong dibubarkan Souw Peng Hai menjadi gusar mendengar Bee Kun Bu menyuruh puterinya menasehatkan padanya untuk ber-latu, ia segera menyerang dengan toyanya, dengan tenangnya Bee Kun Bu menangkis dengan jurus Ban Lou Cu Si (Laba-laba menerkam mangsa), Souw Peng Hai segera merasakan toyanya tertarik dan pedang Bee Kun Bu terus menyabet tangan sehingga Souw Peng Hai terpaksa melepaskan toyanya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu tidak mau menggunakan kesempatan itu untuk terus menyerang atau membunuh mati lawan-nya, ia hanya berdiri menanti menghadapi lawannya yang sudah tak berdaya itu.   Yap Eng Ceng sudah siap menyambit Bee Kun Bu dengan palu besinya, akan tetapi ia dibentak oleh seorang wanita yang sedang jalan mendatangi "Yap Piauw Touw, jangan kau mengacau lebih jauh!"   Bentaknya wanita itu.   Yap Eng Ceng menoleh ke belakang, dan melihat bahwa orang yang membentak itu adalah seorang wanita yang berusia empat puluh tahun lebih, mengenakan jubah seorang rahib perempuan, wajahnya alim dan sabar ia segera mengenali bahwa wanita itu adalah isterinya Souw Peng Hai, ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat "Mengapa Hujin tidak berdiam di biara dengan tenang sebaliknya datang kemari?"   Justru pada saat itu berlari-lari datang seorang pemuda yang pakaiannya serba kuning dan bersenjatakan pedang, Semua perhatian ditujukan kepada nya.   Lalu dengan beringas mata pemuda itu, yang bukan lain daripada Co Hiong, menyapu Bee Kun Bu, Na Siao Tiap, Pek Yun Hui dan Pang Siu Wie.   "Bee-heng dan ketiga Siocia, maksud apakah kalian datang pula ke markas besar partai Thian Liong?"   Ia menegur dengan suara keras.   "Semua kejadian ini adalah karena perbuatanmu!"   Sahut Bee Kun Bu membuka kedok lawannya, Tahun yang lalu, ketika aku sedang menderita sakit di Thian Kie Ciok Hu, kau telah datang dan mencuri kitab-kitab Kui Goan Pit Cele Apakah kau masih menyangkal?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Co Hiong tertawa gelak-gelale "Aku toh telah mengembalikan kitab-kitab itu kepadamu dan kemudian para jago silat dari kesembilan partai silat berusaha merampas kitab-kitab itu dari ka!ian.   Aku merampas kembali kitab-kitab itu dari tangan mereka, maka kini kitab-kitab tersebut telah menjadi milikku!"   Kata Co Hiong dengan Ucinnya. Bee Kun Bu menjadi semakin gusar mendengar penyangkalannya.   "Jika kau masih tetap tidak mau mengembalikannya, aku terpaksa mengambilnya dengan kekerasan!"   Lalu dengan jurus Hong Piauw Lok Hua (angin menghembus bunga-bunga berserakan), ia menyerang sinar pedangnya berkiIau-kiIau.   Co Hiong tidak gentar menghadapi lawan yang lihay itu, iapun segera memutar-mutar pedangnya dan seperti orang yang menari-nari ia melindungi tubuhnya dari seranganserangan lawannya sambil mencari lowongan untuk membalas menyerangnya Satu ketika kedua pedang itu beradu memuncratkan lelatu api keempat pen-juru, Segera Co Hiong merasa lengannya menjadi lum-puh, mulutnya panas dan pusing kepalanya Harus diketahui bahwa Bee Kun Bu dapat belajar dari Na Stao Tiap ilmu mengerahkan tenaga dalam ajaib, dan ketika pedangnya beradu dengan pedang Co Hiong, tenaga dalam ajaib itu telah menyerang dan melum-puhkan tenaga dan semangat lawannya.   "Co Hiong, hentikan pertempuran dan kembalikan kitabkitab Kui Goan Pit Cek itu!"   Teriak Souw Hujin memperingatkan.   Namun peringatannya telah terlambat, Co Hiong yang telah terkena akibat dari ilmu tenaga dalam ajaib, telah memuntahkan darah segar dan terjungkal serta mati seketika, Bee Kun Bu menghampiri mayat Co Hiong dan menggeledah tubuhnya tapi ia tidak mendapatkan kitab sakti yang dimaksud, ia menjadi sangat masgul dan putus asa, hingga untuk beberapa saat lamanya ia berdiam diri,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Di lain pihak Souw Peng Hai memandangi isterinya dan dengan suara yang halus ia berkata.   "Lebih baik kau enyah dari sini, kau jangan turut campur urusan ini."   Tetapi Souw Hujin membantah, malah ia maju menghadapi suaminya.   "Selama dua puluh tahun kau bereita-cita ingin menjagoi di kalangan Kang-ouw, Untuk melaksanakan cita-citamu itu, kau telah membunuh entah beberapa banyak orang, Aku telah berkorban dan hidup terpencil di biara, Aku bersembahyang siang dan malam untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kau lekas-lekas insyaf akan kekeliruanmu itu, Akupun telah menyediakan tempat di biara untukmu, sekarang ada waktunya kau membuang cita-cita yang edan dan kejam itu, ikut dengan aku tinggal di biara dengan hati tenang dan tenteram,"   Katanya untuk menginsyafkan suaminya, Souw Peng Hai terkenang kembali akan peristiwaperistiwa selama dua puluh tahun yang lampau ketika ia mulai bereita-cita menjagoi di kalangan Kang-ouw.   Meskipun Pek Yun Hui belum pernah menjumpai Souw Hujin, akan tetapi ketika melihat wanita itu disertai dengan Souw Hui Hong, ia segera menduga kepada isterinya Souw Peng Hai, Melihat sikapnya yang agung dan wajahnya yang alim sabar, ia sangat mengagumi dan menghormat Kata-kata Souw Hujin itu membuyarkan suasana yang tegang pada saat itu.   Untuk cita-citanya menjagoi di kalangan Kang-ouw, Souw Peng Hai telah membujuk dan mengumpulkan jago-jago silat dan membentuk partai silat Thian Liong untuk kemudian menggempur kesembilan partai silat yang dianggapnya sebagai seterunya, ia telah berhasil memperkuat partai silatnya dan telah berhasil pula mem-perluas daerah-daerah kekuasaan nya.   Ketika ia mengundang jago-jago silat dari kesembilan partai lainnya bertempur di tanah dataran tinggi Twan Hun Ya, ia telah menderita kekalahan, namun ia masih belum putus    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   asa, ia hendak membangun pula untuk meneruskan citacitanya, Karena ia telah mendapatkan kitab Kui Goan Pit Cek dari Co Hiong, ia telah memaksa Pek Yun Hui dan kawankawannya untuk datang ke markas besarnya dan di dalam pertempuran yang maha dahysat ku ia telah kehilangan banyak orang-orangnya, yang binasa di tangan musuhmusuhnya sehingga menderita kekalahan dan ha-bislah citacitanya untuk dapat membangun kembali ke-kuatannya, semenjak Souw Peng Hai bereita-cita demikian, isterinya telah berulang kali menasehatinya, tapi semua nasehat dan bujukan isterinya itu tidak dihiraukannya, Bahkan ia pernah membenci isterinya karena dianggapnya selalu merintangi kehendaknya, Sang isteri karena kesalnya telah minggat bersembunyi di suatu tempat yang terpencil Souw Peng Hai pernah memerintahkan orang-orang-nya untuk mencari isterinya, tapi karena digosok-gosok Ong Han Siong dan Yap Eng Ceng, ia berhenti men-carinya, Lima tahun kemudian, isterinya kembali pula tapi hidup mengasingkan diri di suatu biara, Di biara itu Souw Hujin siang malam bersemadi memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar suaminya insyaf dan sadar dari kekeliruannya, ia tidak menerima pengunjung siapapun kecuali Souw Hui Hong, puterinya, Berka!i-kali Souw Peng Hai ingin menemuinya, tapi selalu ditotaknya, De-mikianlah suami isteri itu menjadi retak hubungan dan selama sepuluh tahun tak pernah bertemu.   Kini ketika Souw Peng Hai melihat isterinya datang ke tempat pertempuran dan menasehatkan kepadanya, ia menjadi terperanjat bereampur terharu, ia teringat akan peristiwa-peristiwa yang telah lampau, ia mengawasi wajah isterinya yang masih mencintai ia.   "Karena perbuatanmu, puteri kesayangan kita cuma satusatunya ini telah kehilangan sebelah lengannya, ayolah ikut aku untuk kita dapat tinggal dalam suasana ketenteraman.,."   Kata sang isteri sambil terus berbalik dan berlalu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Peng Hai mengawasi semua orang di sekitarnya, lawan dan kawan.   "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek yang mencelakakan bahkan membunuh mati banyak jago-jago silat selama seratus tahun ini, aku si tua bangka kini tidak perlu akan kitab-kitab ini lagi,"   Lalu dari dalam kantong di dadanya ia mengambil keluar kitabkitab tersebut dan dikem-balikannya kepada Pek Yun Hui, setelah mana ia terus mengikuti isterinya berlalu dari tempat itu.   Pek Yun Hui sambil memegangi kitab-kitab tersebut mengawasi Souw Peng Hai berlalu, Baru sekarang Bee Kun Bu insyaf mengapa kitab sakti itu tidak berada di tubuh Co Hiong.   Bertepatan dengan kepergian pemimpin partai Thian Liong, terdengarlah suara seruan dari beberapa orang yang dipimpin oleh Tu Wee Seng dan segera rombongan itu datang menghampiri Pek Yun Hui, Tu Wee Seng tampil ke muka.   "Rupanya ketiga Siocia sudah berhasil merebut kembali ldtab-kitab Kui Goan Pit CeL Apakah kami dapat diberi kesempatan untuk melihat dan membacanya?"   Katanya kemudian, Pek Yun Hui telah memperhatikan bahwa rombongan tersebut yang terdiri dari para jago silat dari kesembilan partai telah datang ke markas besarnya partai Thian Liong dengan maksud merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, Dan sebelumnya ia dapat menjawab pertanyaan Tu Wee Seng, ia lihat Sia Yun Hong dan Teng Lee telah mengejar Souw Peng Hai.   Sia Yun Hong dan Teng Lee pernah menderita luka dalam pertempuran melawan Souw Peng Hai, mereka sangat membencinya.   Maka setelah mereka melihat Souw Peng Hai, mereka segera mengejarnya dengan maksud menghantamnya dari belakang, Tapi perbuatan mereka itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dapat dicegah oleh Bee Kun Bu yang segera meloncat menghalanginya dengan pedang terhunus.   "Bayangkanlah peristiwa tahun yang lalu ketika kita berada di tanah dataran tinggi Twan Hun Ya, jika Souw Peng Hai tidak memperkenankan kalian melukai jembatan gantung, pada detik ini apakah kalian masih hi-dup?!"   Ia berhenti sejenak untuk menantikan akibat dari peringatannya itu, Lalu ia meneruskan.   "Kalian telah datang ke sini dengan maksud merebut kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, tapi Souw Peng Hai yang telah menjadi sadar, dia telah mengembalikan kitab-kitab tersebut kepada Pek Siocia, Kalian tak mempunyai alasan lagi untuk membenci kepadanya, Jika umpama kalian berhasil membunuh mati Souw Peng Hai, apakah perselisihan di kalangan Kang-ouw dapat selesai? Harus diketahui pula bahwa jago-jago silat partai Thian Liong belum semuanya turut bertempur Jika sekarang kalian membunuh mati pemimpinnya mereka itu pasti akan membikin pembalasan Dengan demikian, perselisihan dan pertarungan di kalangan Kang-ouw akan menjadi makin hebat.,.!"   Lalu Ceng Hian Totiang tampil ke muka.   "Empat orang dari partai kami telah tewas dan luka-luka, apakah soal itu dapat kami lupakan?"   "Partai Thian Liong telah menerbitkan segala ke-onaran, mereka harus terima segala akibatnya!"   Sin Goan Tong turut bicara dan tanpa menghiraukan sesuatu, ia meloncat dan menyodok dengan toyanya, Dengan jurus Wa Tee Bie Kai (Menggurat Tapal Batas) Bee Kun Bu mengayunkan pedangnya menangkis sodokan toya tersebut "Apakah dengan seorang diri kau dapat menakluki Souw Peng Hai?"   Bentak Bee Kun Bu.   "Apakah kau anggap jagojago silat dari kesembilan partai yang telah menjatuhkan jagojago silat partai Thian Liong pada tahun yang lalu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   peringatan itu tepat benar, Sin Goan Tong segera berhenti menyerang Terlihat Ceng Hian Totiang maju sambil mengawasi gerak-gerik Pek Yun Hui dan kawan-kawan.   "Jika kali ini kau tidak memperlihatkan kepandaianmu aku khawatir urusan ini akan menjadi bertele-tele,"   Pikir Bee Kun Bu, ia mengangkat tangan memberi hormat kepada Ceng Hian Totiang.   "Aku telah mengetahui bahwa Totiang adalah seorang pemimpin yang kenamaan dan bijaksana serta aku mohon Totiang suka menjelaskan tindakan yang aku ambil ini!"   Katanya kemudian Sambil mengangkat tangannya memberi hormat seraya mengerahkan tenaga dalamnya melancarkan jurus Gi Hoa Kiat Bok (Dengan daun bunga menyentuh batang kayu), salah satu ilmu menyerang lawan dengan tenaga dalam "Aku hanya pemimpin biasa..."   Jawab Ceng Hian Totiang sambil menangkis serangan tenaga dalam dari tangan Bee Kun Bu, tapi telah terdampar mundur hingga ia jadi sangat terperanjat Bee Kun Bu dapat melihat akibat jurus Gi Hoa Kiat Bok yang ia lancarkan tadi, kembali ia menggunakannya menyerang ketiga pemimpin partai silat Ngo Bi yang berdiri di belakang Ceng Hian Totiang, Tio Goan dan "po Ceng yang terdekat segera merasakan anginnya serangan itu dan berbareng mengeluarkan kedua tangan masing-masing untuk mencegahnya, Tio Hui yang berdiri paling belakang terpaksa mundur dua langkah.   "Aku mohon Sam-wie sudi lepaskan Souw Cong Piauw?!"   Kata Bee Kun Bu sambil tersenyum.   Ceng Hian Totiang, Tio Goan, Tio Ceng dan Tio Hui yang telah dibikin terperanjat oleh serangan hembusan angin yang dilancarkan oleh Bee Kun Bu tanpa banyak cingcong segera mundur teratur Lain-lain jago silatpun tereengang melihat akibat serangan ajaib itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Hui Hong menghampiri Bee Kun Bu. Terima kasih.... Bee Siangkong menolong ayahku.,."   Katanya, suaranya gemetar, lalu dengan wajah yang lesu ia mengikuti ayahnya.   "Hong Cici!"   Seru Lie Ceng Loan sambil mengejar Souw Hui Hong menoleh ke belakang dan tersenyum "Loan Moi... kau masih ingat kepadaku!"   Katanya kemudian dengan nada sedih.   "Meskipun Cici telah berubah, aku takkan lupa,"   Kata Lie Ceng Loan sambil memegangi tangannya Souw Hui Hong yang tinggal sebelah.   "Bu Koko telah memberitahukan aku tentang keadaan Cici Jika Pek Cici telah berhasil mengambil kembali kitab-kitab Kui Goan Pit Cek, Bu Koko akan kembali ke kampung halamannya, dia tidak mau pusingi lagi segala urusan di kalangan Kang-ouw. Apakah Cici hendak ikut dengan kami?"   "Loan Moi, lebih baik kau saja yang menyertai Bu Kokomu,"   Kata Souw Hui Hong sambil tersenyum dan memandangi Lie Ceng Loan.   "Aku telah bertekad menjadi seorang rahib, mengabdi kepada Tuhan..."   Lie Ceng Loan masih saja memegang erat-erat lengannya Souw Hui Hong.   "Loan Moi, biarlah dia pergi,"   Kata Pek Yun Hui.   "Aku pun hendak kembali ke pegunungan Koat Cong San bersamasama Tiap Moi dan Pang Siu Wie. Bee Siangkong telah memahami ilmu-ilmu tenaga dalam maupun tenaga luar, aku yakin pada dewasa ini sedikit sekali jago silat yang dapat menandinginya, Kau boleh turut Bee Siangkong untuk samasama berlatih dan memperdalam ilmu silatmu!"   Sehabis berkata, bersama Na Siao Tiap dan Pang Siu Wie, Pek Yun Hui meninggalkan tempat itu. Dengan mengeraskan hati Souw Hui Hong menyusul ayahnya, walau di dalam hatinya terasa amat sedih dan berat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dan Bee Kun Bu mengajak Lie Ceng Loan kembali ke kampung halamannya Panorama di pegunungan Kwat Cong San sungguh indah permai menakjubkan, bagaikan dalam sebuah lukisan, Pagi harinya, terdengar pula kicauan burung yang amat merdu menyedapkan teIinga.   Pagi ini, tampak Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan duduk di bawah pohon, Tak henti-hentinya Pek Yun Hui memberi petunjuk pada Lie Ceng Loan mengenai ilmu silat, sedangkan Bee Kun Bu berdiri tak jauh dari situ menikmati keindahan alam di sekitarnya, Kenapa Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu berada di tempat tersebut bersama Pek Yun Hui? Ternyata ketika Pek Yun Hui mau pergi bersama Na Siao Tiap dan Pang Siu Wie, mendadak Lie Ceng Loan berlari menyusulnya, kemudian mendekap di dada Pek Yun Hui sambil menangis terisak-isak lantaran tidak mau berpisah dengan Pek Yun Hui itu.   "Adik Loan...."   Pek Yun Hui membelainya.   "Hidup ada kalanya berkumpul dan berpisah, kau jangan berduka karenanya!"   "Tapi..."   Air mata Lie Ceng Loan berderai-derai.   Diam-diam Pek Yun Hui menarik nafas panjang, Kalau ia terus-menerus mendesak Lie Ceng Loan pulang ke kampung halaman di Cui Goat San Cung (perkampungan Bulan Air) bersama Bee Kun Bu, itu pasti amat melukai hati gadis tersebut, pikir Pek Yun Hui, oleh karena itu maka ia segera berkata.   "Adik Loan, aku tahu kau sangat menyayangiku, Namun demi masa depan Kun Bu dan dirimu, sehingga aku mendesakmu untuk pulang ke Cui Goat San Cung, Berhubung kau merasa berat berpisah denganku, maka aku memperbolehkan kalian ikut ke Kwat Cong San untuk tinggal di sana sebulan. Tapi aku pun harus menegaskan sebulan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kemudian, kau dan Kun Bu harus pulang ke Cui Goat San Cung."   "Ya, Kakak Tay,"   Sahut Lie Ceng Loan sambil mengangguk Oleh karena itu, Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu ikut Pek Yun Hui ke pegunungan Kwat Cong San tersebut, hingga kini sudah hampir setengah buIan.   Dalam setengah bulan itu, Pek Yun Hui sangat berhati hati menjaga jarak terhadap Bee Kun Bu, itu agar dapat memadamkan api cintanya terhadap pemuda tersebut, dan sekaligus melupakannya.   Pagi ini ketika Pek Yun Hui sedang memberi petunjuk ilmu silat pada Lie Ceng Loan di bawah pohon dekat gua Thian Ki, tiba-tiba muncul Giok Siau Sian Cu dan Pang Siu Wie bersama seorang pendeta Taosme.   Ternyata adalah Hian Ceng Totiang, salah seorang Kun Lun Sam Cu yang kesohor itu, Pek Yun Hui tahu Totiang itu adalah mantan guru Bee Kun Bu, maka gadis itu menyambutnya dengan hormat.   "Apa kabar Totiang? Kunjungan yang mendadak ini tentunya ada sesuatu penting, Ya, kan?"   Tanya Pek Yun Hui.   Sementara Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu pun telah melihat kedatangan Hian Ceng Totiang, maka gadis itu buruburu berlutut.   Walau Bee Kun Bu telah diusir dari pintu perguruan Kun Lun, namun ia tetap berlutut di hadapan Hian Ceng Totiang.   Hian Ceng Totiang cuma memandang mereka berdua yang berlutut di hadapannya, Wajahnya tampak wibawa dan serius, namun tidak menerima penghormatan itu, sebaliknya malah membalikkan badannya menghadap Pek Yun Hui dan berkata.   "Aku diperintahkan ketua untuk ke mari membawa Bee Kun Bu pulang ke gunung Kun Lun, harap nona tidak menghalangiku dan kuucapkan terimakasih se-banyak-    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   banyaknya!"   Tambah Hian Ceng Totiang kemudian "Itu adalah urusan partai Kun Lun membersihkan pintu perguruan."   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Tertegun Pek Yun Hui ketika mendengar ucapan "Membersihkan pintu perguruan", maka ia pun segera bertanya.   "Apa kesalahan Bee Kun Bu, bolehkah dijelaskan?"   Hian Ceng Totiang tidak menjawab, tapi wajahnya telah berubah dingin, Pek Yun Hui justru tertawa ringan "Bee Kun Bu memang murid Kun Lun, tentunya harus mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di partai Kun Lun pula.   Tapi kini dia tinggal di sini dan menjadi tamuku, Maka kalau Totiang tidak mau menjelaskan tentang kesalahannya, Totiang terpaksa harus menunggu setengah bulan lagi setelah Bee Kun Bu meninggalkan Kwat Cong San ini.   Pada waktu itu sudah tiada urusan dengan diriku, Namun seandainya Totiang berkeras ingin membawanya sekarang, haruslah menjelaskan apa kesalahannya, Jika tidak, itu sungguh tidak memberi muka padaku."   Hian Ceng Totiang diam saja, Apa yang dikatakan Pek Yun Hui memang masuk akal, kemudian ujarnya setelah berpikir lama sekali "Bukan aku tidak mau menjelaskan melainkan Bee Kun Bu telah melakukan suatu pantangan rimba persilatan yang kalau dijelaskan tentunya memalukan sekali, sedangkan Nona adalah orang luar, maka lebih baik tidak usah bertanya tentang itu.   Asal Nona memperbolehkan aku membawa Bee Kun Bu pergi, aku dan ketua pasti berterimakasih pada Nona."   "Aku sudah bilang, Bee Kun Bu adalah tamu di sini,"   Tandas Pek Yun Hui sambil tertawa dingin, gadis itu kelihatan mulai gusar "Bagaimana kalau aku melarang siapa pun membawanya pergi?"   "Kalau begitu, bukankah Nona akan menentang partai Kun Lun dan sekaligus mencampuri urusan partai Kun Lun pula?"   Sahut Hiang Ceng Totiang sambil mengerutkan kening.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui tertawa dingin lagi, lalu menatap Hian Ceng Totiang dengan tajam seraya berkata.   "Ketua partai Kun Lun Tong Leng Tojin bersifat picik dan tidak tahu aturan sama sekali, Tanpa suatu sebab apa pun dia mengusir Bee Kun Bu dari pintu perguruan, itu membuat semua orang tertawa hingga gigi rontok, Kini justru masih ke mari ingin membawa Bee Kun Bu kembali ke gunung Kun Lun, sekaligus meng-hukumnya, Kalau Totiang tidak menjelaskan apa kesalahannya lebih baik tunggu setengah bulan lagi! Apabila Totiang berkeras ingin membawanya sekarang, maka aku pun akan bertindak pula."   Hian Ceng Totiang sudah tahu bahwa Pek Yun Hui mulai gusar, maka membuatnya merasa serba salah, ia pun tahu jelas betapa tinggi kepandaian Pek Yun Hui, maka ia tidak berani menggunakan kekerasan Akan tetapi, itu adalah perintah dari ketua Kun Lun, jadi ia harus bagaimana? Hian Ceng Totiang betul-betul terjepit sehingga menyebabkan nya salah tingkah.   Pada waktu bersamaan, Bee Kun Bu yang masih berlutut itu telah berderai-derai air matanya.   "Kakak Tay amat baik padaku, dalam hidupku ini sulit membaIasnya..."   Ujar Bee Kun Bu sambil menahan isaknya.   "Kini guruku telah ke mari dengan maksud membawaku pulang ke gunung Kun Lun. Aku yakin diriku telah melakukan suatu kesalahan besar yang harus dihukum, Kalau aku membangkang dan terus tinggal di Kwat Cong San ini, bukankah akan menambah dosaku? Oleh karena itu, izinkanlah aku ikut guru kembali ke gunung Kun Lun!"   Padahal Pek Yun Hui dalam keadaan gusar, tapi ketika mendengar ucapan Bee Kun Bu. ia pun tidak tahu harus berbuat apa.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sedangkan Hian Ceng Totiang amat terharu akan apa yang diucapkan Bee Kun Bu. ia menarik nafas panjang seraya berkata.   "Nona Pek sangat menaruh perhatian akan solidaritas, itu sungguh membuatku kagum. Berhubung Bee Kun Bu rela menyerahkan diri, maka aku pun harus memberitahukan tentang kesalahan yang lelah diper-buatnya."   Seketika juga Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan mengarah pada Hian Ceng Totiang, Tepat di saat itu pula Hian Ceng Totiang melanjutkan ucapannya.   "Ketua kami memperoleh laporan, bahwa Bee Kun Bu telah melanggar kesusilaan Oleh karena itu ketua mengutusku ke mari untuk membawanya pulang ke Kun Lun, sekaligus menghukumnya."   "Bee Kun Bu melanggar kesusilaan apa, jangan-jangan itu merupakan suatu fitnahan atas dirinya,"   Ujar Pek Yun Hui. Gadis itu tahu jelas bagaimana sifat Bee Kun Bu, maka ia tidak pereaya Bee Kun Bu telah berbuat sesuatu yang melanggar kesusilaan.   "ltu memang benar,"   Sahut Hian Ceng Totiang sambil menarik nafas panjang.   "Dia berbuat yang bukan-bukan atas diri Souw Hui Hong, putri ketua partai Thian Liong."   Mendengar itu, seketika juga Bee Kun Bu jadi gugup dan tersentak ia masih ingat akan kejadian itu, yakin dengan akal busuk Co Hiong memaksanya menelan racun Hwa Kut Siau Yen San, kemudian Souw Hui Hong mati-matian menolongnya untuk memusnahkan racun tersebut.   sementara Pek Yun Hui justru tertawa panjang lalu memandang Hian Ceng Totiang dan berkata.   "Apa yang dikatakan Totiang ternyata adalah urusan itu, baiklah! Berhubung Kun Bu secara rela menyerahkan diri, maka aku pun tidak akan memaksanya untuk tetap tinggal di sini, Namun aku harap pihak Kun Lun harus menyelidiki    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   urusan itu lebih cermal! Kalau tidak, aku pasti pergi menolongnya agar dia tidak mati penasaran di Kun Lun."   "Terimakasih Nona!"   Ucap Hian Ceng Totiang.   "Aku pasti menyampaikan pada ketua, dan menyarankan untuk menyelidiki urusan itu."   Bee Kun Bu bangkit berdiri dan tampak begitu tenang karena merasa dirinya tidak melakukan perbuatan yang bukan-bukan terhadap Souw Hui Hong.   "Kepergianku ke Kun Lun entah akan hidup atau mati, harap Kakak Tay menjaga Ceng Loan baik-baik!"   Pesan Bee Kun Bu pada Pek Yun HuL Pek Yun Hui mengangguk, namun Lie Ceng Loan segera bangkit berdiri dan berkata pada Hian Ceng Totiang.   "Paman guru, aku tidak bisa berpisah dengan Kakak Kun Bu. Karena paman guru membawanya pulang ke Kun Lun, maka aku juga ikuti Dia dihukum, aku pun pasti menemaninya untuk dihukum pula."   Hati Hian Ceng Totiang tersentuh, kemudian menarik nafas panjang lagi seraya berkata.   "Kalau begitu, mari kita berangkat!"   "Totiang dengar baik-baik!"   Pek Yun Hui menegaskan sebelum Hian Ceng Totiang meninggalkan tempat itu.   "Bee Kun Bu pergi ke Kun Lun dengan diliputi rasa penasaran Kalau dalam sepuluh hari partai Kun Lun tidak bertindak adil dan bijaksana terhadap Bee Kun Bu, maka aku pasti ke Kun Lun menemui Tong Leng Tojin untuk membuat perhitungan!! Hian Ceng Totiang tidak menyahut melainkan segera mengajak Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan meninggalkan tempat itu. sementara Giok Siauw Sian Cu cuma diam saja, namun iblis wanita itu amat gusar dalam hati, Kalau tidak melihat keberadaan Pek Yun Hui di situ, ia pasti sudah menyerang Hian Ceng Totiang.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah Hian Ceng Totiang membawa pergi Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Giok Siauw Sian Cu pun mengikuti mereka secara diam-diam.   Tong Leng Tojin, ketua partai Kun Lun masih dalam keadaan marah besar, maka langsung mengurung Bee Kun Bu di dalam ruang batu, itu agar Bee Kun Bu menghukum dirinya sendiri untuk mencuci bersih nama partai Kun Lun.   Betapa gugupnya hati Giouk Siauw Sian Cu setelah mengetahui masalah itu.   iblis wanita tersebut segera menyusup ke gunung Kun Lun, lalu memasuki Sam Ceng Koan melalui pintu belakang, Akan tetapi ia sama sekali tidak tahu berada di mana ruang batu itu.   ia terpaksa mencari ke sana ke mari, namun tidak menemukannya.   Giok Siauw Sian Cu amat penasaran dan mulai putus harapan, Pada waktu bersamaan muncul Oey Ci Eng yang mendapat perintah untuk meronda ruang batu itu.   Betapa girangnya Giok Siauw Sian Cu, ia langsung melesat ke arah Oey Ci Eng, dan bergerak cepat mencekal urat nadi kematian di lengan Oey Ci Eng itu.   justru sungguh kebetu!an, mendadak muncul pula Lie Ceng Loan yang ingin menengok Bee Kun Bu, Hati gadis itu terkesiap ketika melihat kehadiran Giok Siauw Sian Cu di situ, sedangkan Oey Ci Eng segera berseru.   "Loan Sumoy, cepat panggil guruku ke mari!"   Lie Ceng Loan langsung berlari pergi, tak lama ia sudah kembali ke situ bersama Tong Leng Tojin dan Hian Ceng Totiang, Gadis itu tahu Tong Leng Tojin masih marah besar terhadap Bee Kun Bu, maka ia pun memanggil Hian Ceng Totiang.   Ketika melihat Giok Siauw Sian Cu mencekal urat nadi kematian di lengan Oey Ci Eng, seketika juga Tong Leng Tojin tertawa dingin.   "Giok Siauw Sian Cu sudah amat terkenal dan malang melintang di rimba persilatan tapi kini justru menyusup ke mari    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dan menyandera murid partai Kun Lun. Apakah tidak takut akan ditertawai kaum Bu Lim?"   Ujar Tong Leng Tojin menyindir dengan suara dingin.   "Hi hi!"   Giok Siauw Sian Cu tertawa cekikikan, kemudian sahutnya hambar.   "Aku akan melepaskan orang ini, asal pintu ruang batu dibuka! Aku akan menolong Bee Kun Bu untuk meninggalkan tempat ini! Kalau tidak, muridmu ini pasti mati di tanganku!"   Hian Ceng Totiang terkejut bukan main, karena ia tahu jelas watak Giok Siauw Sian Cu, apa yang dicetuskan pasti dilaksanakannya, Oleh karena itu, ia pun menyahut setelah berpikir sejenak.   "Bee Kun Bu adalah murid partai Kun Lun yang telah merusak nama baik partai Kun Lun, maka dikurung di dalam ruang batu, itu adalah perintah dari kelua, lagi pula ini adalah urusan partai Kun Lun, tiada kaitannya dengan Sian Cu!"   "Tidak salah!"   Sahut Giok Siauw Sian Cu sambil tertawa.   "Semua orang mengatakan bahwa Kun Lun Sam Cu adalah orang berkepandaian tinggi dalam rimba persilatan tapi tidaklah demikian setelah aku berhadapan dengan kalian! Ternyata Kun Lun Sam Cu cuma mementingkan diri sendiri, sama sekali tidak bisa membedakan yang bersalah dan yang benar!"   Tertegun Hian Ceng Totiang mendengar ucapan itu. ia mengerutkan kening sambil menatap Giok Siauw Sian Cu dan bertanya.   "Apa maksud Sian Cu? Harap dijelaskan agar aku mengelahuinya?"   "Hm!"   Dengus Giok Siauw Sian Cu dingin.   "Menurut aku, Bee Kun Bu sama sekali tidak merusak nama baik perguruannya! Kalau pun dia melanggar peraturan yang berlaku dalam partai Kun Lun, itu juga harus dibebaskan mengingat akan perjuangannya menghadapi partai Thian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Liong demi membela sembilan partai besar di Toan Hun Giam! Lagi pula Totiang cuma tahu Bee Kun Bu melanggar kesusilaan, tidak tahu seluk-beluk urusan itu, langsung mengurungnya di dalam ruang batu, agar dia menghukum dirinya sendiri! itu merupakan suatu tindakan ceroboh yang dilakukan Kun Lun Sam Cu!"   Padahal sesungguhnya, Hian Ceng Totiang amat menyayangi Bee Kun Bu, muridnya itu, Namun karena ada perintah dari adik seperguruannya selaku ketua, sehingga terpaksa melaksanakan perintah tersebut walau merasa tidak tega terhadap Bee Kun Bu.   "Bec Kun Bu mali-matian melawan Souw Peng Hai di Toan Hun Giam, secara tidak langsung dia telah mengangkat nama partai Kun Lun! Bahkan kemudian dia berhasil pula menolong partai-partai lain, semua itu adalah jasanya!"   Ujar Giok Siauw Sian Cu melanjutkan "Mengenai kejadian dirinya dengan Souw Hui Hong, itu karena dia telah menelan racun Hwa Kut Siau Yen San, sehingga membuatnya kehilangan kesadarannya! Kun Lun Sam Cu tidak berani mengadakan penyelidikan terhadap partai Thian Liong, sebaliknya malah menim-pakan dosa itu pada Bee Kun Bu.   Maka bagaimana mungkin orang lain akan merasa puas terhadap tindakan Kun Lun Sam Cu? Oleh karena itu, hari ini aku pasti meno!ongnya! Kalau Totiang berani menghalangiku, jangan menyalahkan kalau aku bertindak kejam terhadap partai Kun Lun!"   Usai berkata begitu, Giok Siauw Sian Cu pun mengeraskan cekalannya, sehingga membuat sekujur badan Oey Ci Eng bergemelaran dan keringat dingin pun bereucuran membasahi pakaiannya.   Pada waktu bersamaan, Tong Leng Tojin melesat ke arah pintu ruang batu, dan sekaligus menekan sebuah tombol rahasia, seketika juga pintu ruang batu itu terbukti "Bee Kun Bu, keluarlah engkau! Kini muncul Giok Siauw Sian Cu membela dirimu, bahkan Nona Pek pun akan melindungimu maka pereuma kau berada dalam partai Kun    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lun!"   Bentak Tong Leng Tojin dan menambahkan "Saat ini aku memutuskan bahwa kau sudah bukan murid partai Kun Lun lagi! Mulai saat ini, dirimu sudah putus hubungan dengan kami, dan kau boleh ke mana saja! Tapi kalau kau berani menyinggung partai Kun Lun, jangan bilang aku bertindak kejam terhadapmu!"   "Menghormati guru juga harus melihat guru macam apa itu!"   Terdengar suara sahutan dingin di belakang Tong Leng Tojin.   "Kini Bee Kun Bu telah diusir dan tidak diakui sebagai murid partai Kun Lun lagi, kenapa masih harus ditegur secara tajam pula?"   Ketika mendengar suara itu, Hian Ceng Totiang sudah tahu bahwa dia adalah Pek Yun Hui.   Tidak salah! Yang menyahut dengan suara dingin itu memang Pek Yun Hui.   Gadis itu melangkah perlahan mendekati pintu ruang batu itu.   Begitu melihat Giok Siauw Sian Cu menyandera Oey Ci Eng, ia pun berkata dengan dingin "Mengapa kau masih menyandera orang? Murid kesayangan yang telah sepuluh tahun lebih, masih diusir begitu saja! Apakah kau tidak tahu akan hal itu?"   Setelah mendengar perkataan Pek Yun Hui, Giok Siauw Sian Cu pun segera melepaskan tangannya.   "Betul!"   Sahutnya.   "Aku turuti perintahmu!"   "Kakak Kun Bu tidak bersalah, dan kini dia telah diusir dari sini, maka aku pun ikut dia pergi!"   Seru Lie Ceng Loan mendadak dengan air mata berderai.   Seruan itu membuat Hian Ceng Totiang teringat akan beberapa hal, yakni mengenai Pek Yun Hui yang menolong Giok Cin Cu ketika terkena racun ular, bahkan juga menolong Tong Leng Tojin.   Kalau tiada Pek Yun Hui, mungkin Giok Cin Cu dan Tong Leng Tojin sudah mati.   Teringat akan hal itu, Hian Ceng Totiang pun merasa tidak enak terhadap Pek Yun Hui.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Akan tetapi, Bee Kun Bu amat menghormati guru-nya, apakah dia akan ikut Pek Yun Hui meninggalkan gunung Kun Lun? ini yang dipikirkan Hian Ceng Totiang, otomatis Hian Ceng Totiang mengarahkan pada ruang batu itu, ia yakin Bee Kun Bu telah mendengar semua itu.   Yang lain pun ikut mengarah pada ruang batu tersebut namun tidak terdengar suara apa pun di dalam ruang batu itu, seakan tiada penghuninya.   "Bee Kun Bu!"   Bentak Tong Leng Tojin dingin.   "Kini engkau sudah bukan murid Kun Lun lagi, cepatlah engkau keluar dan segera tinggalkan tempat ini!"   Walau Tong Leng Tojin membentak keras, tapi di dalam ruang batu itu tetap sunyi, tiada suara apa pun. Hali Hian Ceng Totiang tersentak dan membatin. Celaka! Mungkin Bee Kun Bu telah mendengar semua ini, sehingga dia....   "Kun Bu!"   Teriak Hian Ceng Totiang sambil melesat ke dalam ruang batu.   "Jangan berbuat bodoh!"   Semua orang terkejut dan langsung menerobos ke dalam ruang batu itu dengan hati berdebar-debar tegang, karena mengira Bee Kun Bu telah membunuh diri.   Akan tetapi, sungguh di luar dugaan, ternyata kosong ruang batu itu, tiada bayangan Bee Kun Bu.   Hian Ceng Totiang mengerutkan kening, kemudian sepasang matanya mengarah pada jendela terali besi.   Tampak semua terali besi itu telah bengkok membentuk sebuah lubang.   Menyaksikan itu, Hian Ceng Totiang sudah menduga ada orang yang berkepandaian amat tinggi memasuki ruang batu, melalui jendela dengan cara membengkokkan terali besi yang besar dan kuat itu.   ia yakin pula bahwa itu bukan perbuatan Bee Kun Bu, sebab Bee Kun Bu tidak memiliki lweekang yang setinggi itu.      KANG ZUSI   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   http://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui segera mendekati jendela tersebut, begitu pula Tong Leng Tojin, namun wajahnya tampak dingin, sedangkan kening Pek Yun Hui terus berkerut Kelihatannya gadis itu sudah dapat menduga siapa yang datang menolong Bee Kun Bu.   Kelika semua orang berdiri termangu, Pek Yun Hui justru menghampiri Giok Siauw Sian Cu dan berkata.   "Kini Bee Kun Bu sudah tidak berada di sini, Pereuma kita tetap berada di sini, lebih baik kita ke Kwal Cong San untuk berunding!"   Ketika berkata, sepasang mata Pek Yun Hui mengarah pada Lic Ceng Loan dengan penuh kasih sayahg.   itu tidak terlepas dari mata Hian Ceng Totiang, Diam-diam ia berlega hati karena yakin bahwa Pek Yun Hui bukan gadis cgois, dan setuju pula apabila Lic Ceng Loan ikut gadis itu, Namun yang memutuskan adalah Tong Leng Tojin, maka Hian Ceng Totiang diam saja.   Ketika melihat Pek Yun Hui mau pergi, Lic Ceng Loan segera menarik tangannya seraya berkata terisak.   "KakakTay, aku ikut pergi cari Kakak Kun Bu! Kalau tidak bertemu dengannya, aku pun tidak mau hidup lagi. Aku... aku ikut Kakak ya!"   "Baiklah!"   Pek Yun Hui mengangguk "Mari kita pergi cari Kakak Kun Bumu!"   "Terimakasih, Kak!"   Ucap Lic Ceng Loan.   Pek Yun Hui tersenyum lembut, tangannya menarik Lic Ceng Loan meninggalkan tempat itu.   Giok Siauw Sian Cu pun mengikuti mereka dari belakang.   Hening suasana di dalam ruang batu, sedangkan Tong Leng Tojin masih diliputi kegusaran, ditambah melihat jendela itu dan Bee Kun Bu menghilang, otomatis membuat kegusarannya memuncak Namun mengingat Bee Kun Bu adalah murid Hian Ceng Totiang, kakak seperguruannya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   maka ia pun tidak berani melampiaskan kegusarannya, Bee Kun Bu memang berbakat alam, namun sepasang alisnya penuh mengandung hawa membunuh, maka pasti akan menimbulkan kemelut dalam rimba persilatan Kini dia telah diusir dari pintu perguruan Kun Lun, maka kelak harus berhatihati menerima murid! Tong Leng Tojin membatin.   Hian CengTotiang diam saja, sebab Tong Leng Tojin adalah ketua, bagaimana mungkin ia berani berkomentar? Apa yang akan terjadi kelak, itu sudah takdir ia pun membatin Siapa yang menolong Bee Kun Bu? ini membuatnya tidak habis berpikir "Aaaakh...!"   Tiba-tiba Tong Leng Tojin menarik nafas panjang.   "Selama tiga ratus tahun ini, partai Kun Lun tidak pernah mengalami hal yang memalukan seperti ini. Namun setelah aku menjabat sebagai ketua, justru terjadi Aku merasa malu terhadap kakek guru pendiri partai Kun Lun, Mengenai murid murtad Sam Sumoy bernama Liong Giok Pin itu, kini walau masih dihukum di ruang batu, namun aku telah mengambil keputusan untuk tidak mencampurinya. itu terserah Sam Sumoy menghukumnya."   "Sutee jangan putus asa.,."   Ujar Hian Ceng Totiang, ia sudah tahu kenapa Tong Leng Tojin berkata begitu, tidak lain karena merasa kecewa terhadap Bee Kun Bu.   "Menurul aku, Bee Kun Bu berbuat itu bukan berdasarkan kemauannya, maka dia bersedia ikut aku ke mari. Lagi pula kini kita masih belum tahu jelas akan kejadian itu, maka tidak baik kita langsung menghukumnya Tentang Liong Giok Pin yang duluan di kurung di dalam ruang batu, janganlah kita cepatcepat meng-hukumnya, lebih baik menunggu setelah kita memperoleh informasi mengenai jejak Bee Kun Bu!"   "Aaakh...!"   Tong Leng Tojin menarik nafas Iagi.   "Saat ini hatiku sedang kacau, Memang ada baiknya Suheng dan Sam Sumoy saja yang memutuskan agar aku tidak bertindak salah lagi."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Suheng!"   Mendadak muncul Giok Cin Cu. Ketika melihat ruang batu itu telah kosong, seketika juga wajahnya berubah pucat pias.   "Dimana Kun Bu? Apakah Suheng telah...."   "Sumoy tidak usah cemas!"   Ujar Hian Ceng Totiang dan memberitahukan tentang Bee Kun Bu telah hilang.   "Oh?"   Giok Cin Cu terbelalak "Kalau begitu, Kun Bu telah hilang jejaknya? Nona Pek memang telah berbudi pada partai kita, tapi,., dia pun tidak boleh mendesak Suheng...."   "Pek Yun Hui mendesakku karena ingin menolong Bee Kun Bu, lagi pula sebelumnya telah muncul Giok Siauw Sian Cu membela Bee Kun Bu. Tapi tak disangka Bee Kun Bu justru telah ditolong orang lain. Begitu banyak orang ingin menolongnya, itu pertanda dia tidak bersalah, malah akulah yang bertindak salah terhadap Bee Kun Bu. Oleh karena itu, mengenai Liong Giok Pin, aku serahkan pada Sumoy saja untuk mengurusinya."   "Aku terima perintah Suheng,"   Sahut Giok Cin Cu cepat. Tong Leng Tojin menggeleng-gelengkan kepala, kemudian melangkah pergi meninggalkan ruang batu itu.   "Toa Suheng!"   Ujar Giok Cin Cu setelah Tong Leng Tojin pergi.   "Ji Suheng tampak begiiu kecewa, lalu aku harus bagaimana menghukum Liong Giok Pin? Harap Toa Suheng sudi memberi petunjuk padaku!"   "Kini Sutee masih dalam keadaan gusar, lebih baik kita tunggu kegusarannya reda, barulah kita berunding dengannya!"   "Baiklah."   Giok Cin Cu mengangguk "Lalu bagaimana dengan Bee Kun Bu? Apakah kita membiarkannya melanggar peraturan itu?"   "Kun Bu berhati baik dan amat mentaati peraturan partai. Sudah dua belas tahun dia bersamaku, tentunya aku tahu jelas bagaimana watak dan sifatnya, Mengenai kejadian itu, sudah jelas ada sesuatu di balik kejadian itu pula. Kalau tidak,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   bagaimana mungkin orang yang berkepandaian tinggi itu sudi menolongnya? Berhubung dia adalah muridku, maka aku pun harus pergi mencarinya, dan sekaligus menyelidiki kejadian itu, Harap Sumoy baik-baik menjaga diri!"   Usai berkata begitu, Hian Ceng Totiang pun mengayunkan kakinya meninggalkan tempat itu.   Giok Cin Cu tidak menyangka Hian Ceng Totiang begitu cepat pergL Saking tertegun ia malah berdiri termangumangu.   Berselang beberapa saat kemudian, Giok Cin Cu pergi ke ruang batu tempat Liong Giok Pin dikurung di situ.   ia membuka pintu ruang batu itu tanpa seizin Tong Leng Tojin, lalu melangkah ke dalam.   Begitu melihat Giok Cin Cu, Liong Giok Pin segera berlutut sambil menangis terisak dengan air mata bereucuran dan wajahnya pun tampak pucat pias.   "Giok Pin telah berbuat dosa, mohon guru sudi menghukum Giok Pin!"   Ujarnya dengan suara bergemetar.   "Anak Pin...."   Sepasang mata Giok Cin Cu telah basah.   Karena Giok Cin Cu sama sekali tidak mencaci Liong Giok Pin, maka justru membuat gadis tersebut semakin sedih.   seandainya Giok Cin Cu mencaci atau memukuL nya, mungkin akan membuatnya merasa agak enak.   Na-mun Giok Cin Cu malah memanggilnya "Anak Pin"   Dan begitu lembut suaranya, Oleh karena itu seketika juga Liong Giok Pin memeluk kaki Giok Cin Cu erat-erat "Anak Pin, bangunlah!"   Ujar Giok Cin Cu dan memberitahukan "Sesungguhnya paman gurumu ingin menghukummu, tapi mendadak Bee Kun Bu ditolong orang yang berkepandaian tinggi, maka paman gurumu menyuruhku menghukummu.   Anak Pin, kita adalah guru dan murid, juga boleh dikatakan sebagai ibu dan anak pula, Oleh karena itu, aku akan membuka pintu ruang batu ini, dan kau boleh pergi atau menunggu paman guru menghukummu!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Guru...."   Liong Giok Pin tahu betapa sayangnya Giok Cin Cu padanya, maka ia pun mengambil suatu keputusari, Mendadak ia mengangkat sebelah tangannya, kemudian diarahkan pada kepalanya sendiri, Ternyata ia ingin membunuh diri.   itu tidak terlepas dari mata Giok Cin Cu.   Secepat kilat ia menotok lengan Liong Giok Pin, dan seketika Liong Giok Pin merasa lengannya menjadi ngilu.   "Anak Pin!"   Giok Cin Cu menggeleng-gelengkan kepala.   "Kenapa kau begitu bodoh dan ceroboh? seharusnya kau menuntut balas demi mencuci bersih nama-mu! Bukan dengan cara membunuh diri!"   "Guru...."   Liong Giok Pin menangis sedih.   "Kini hati Giok Pin kacau balau, tidak tahu harus bagaimana? Mohon guru sudi memberi petunjuk pada Giok Pin!"   "Kau harus tetap hidup demi membersihkan dirimu, lalu menuntut balas pada orang yang telah mencelakaimu! janganlah kau mati secara penasaran, mengerti?"   "Mengerti, Guru!"   Liong Giok Pin mengangguk "Kaiau begitu, kau harus baik-baik menjaga diri!"   Pesan Giok Cin Cu sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang.   "Ya, Guru!"   Liong Giok Pin mengangguk lagi.   "Tadi Guru bilang Kun Bu ditolong orang yang berkepandaian tinggi, apakah itu akan menimbulkan suatu badai?"   "Yaah!"   Giok Cin Cu menarik nafas panjang.   "Bee Kun Bu dikurung di dalam ruang batu, muncul Giok Siauw Sian Cu membelanya, bahkan Pek Yun Hui pun turut campur, sekaligus mendesak paman gurumu melepaskan Bee Kun Bu. Akhirnya paman gurumu terpaksa membuka pintu ruang batu itu. Namun... tidak tampak Bee Kun Bu di dalam ruang batu, sudah jelas Bee Kun Bu ditolong orang, Oleh karena itu Hian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ceng, paman gurumu itu lelah pergi mencari Bee Kun Bu, entah bagaimana nanti.-?"   "Guru!"   Liong Giok Pin teringat sesuatu,.   "Mungkin guru masih ingat pada Na Siao Tiap yang pernah bersama Pek Yun Hui, Jangan-jangan Na Siao Tiap yang menolong Bee Kun Bu."   "Entahlah!"   Giok Cin Cu menggelengkan kepala, lalu meninggalkan ruang batu itu dengan wajah muram, ia pun tidak habis berpikir, siapa yang menolong Bee Kun Bu? Yang jelas orang itu berkepandaian amat tinggi, Mung-kinkah Na Siao Tiap? Giok Cin Cu ragu akan hal itu.   sebetulnya Bee Kun Bu ditolong oleh siapa? itu memang merupakan suatu teka-teki bagi Giok Cin Cu dan kedua saudara seperguruannya.   ***** Bab ke 2 - Mulai Belajar Kepandaian Tinggi Ternyata Bee Kun Bu ditolong oleh orang tua berjubah biru.   Pada waktu itu Bee Kun Bu sedang duduk tereenung di dalam ruang batu, Tiba-tiba berkelebat sosok bayangan menuju jendela, kemudian membengkokkan terali besi dan melayang ke dalam.   Bee Kun Bu terkejut bukan main, ia segera memandang orang tua jubah biru itu dengan mata terbeliak.   Orang tua jubah biru pun mengamati Bee Kun Bu dengan penuh perhatian lalu bergumam "Kau memang tampan dan merupakan sebuah batu mustika, jangankan Lan Tay Kong Cu dan anak Tiap, aku sendiri pun tidak pernah bertemu pemuda semacam kau....   Ketika mendengar orang tua jubah biru bergumam demikian, Bee Kun Bu pun sudah menduga bahwa orang tua itu pasti mempunyai hubungan dengan Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap, maka ia segera memberi hormat "Maaf, bolehkah aku tahu siapa Locianpwee?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Orang tua jubah biru cuma tersenyum, dan masih terus mengamati Bee Kun Bu dengan penuh perhatian, kelihatannya hatinya amat tertarik pada pemuda itu.   "Tong Leng Tojin, ketua partai Kun Lun itu memang sangat terkenal dalam rimba persilatan namun juga amat ceroboh,"   Gumam orang tua jubah biru lagi sambil menggelenggelengkan kepala.   "Sebelum tahu jelas suatu urusan, justru sudah mengurungmu di sini, itu sungguh keterlaluan!"   Gumaman orang tua jubah biru bernada mencela Tong Leng Tojin, Hal itu membuat Bee Kun Bu merasa tidak senang.   "Locianpwee, Bee Kun Bu ingin menyatakan...."   Orang tua jubah biru mengibaskan tangannya, agar Bee Kun Bu tidak melanjutkan ucapan nya, kemudian ujarnya dengan suara rendah.   "Hwa Kut Siau Yen San merupakan obat yang amat beracun, jangankan engkau, seandainya Tong LengTojin yang menelan obat itu, dia pun pasti kehilangan ke-sadarannya, Souw Hui Hong dan engkau memang telah ditakdirkan, itu diluar perhitungan manusia, Lalu engkau tidak memikirkan nama baik diri sendiri dan tidak menghiraukan diri Souw Hui Hong, bahkan ingin membunuh diri. perbuatanmu itu amat bodoh, bahkan membuatku gusar!"   Memang tidak salah, Bee Kun Bu sudah mengambil keputusan untuk membunuh diri, Oleh karena itu tidak heran ia amat terkejut ketika orang tua jubah biru mencetuskannya.   "Tapi...."   Bee Kun Bu menundukkan kepala,"... aku telah mempermalukan nama baik perguruan Kalau aku tidak bunuh diri, lalu apa yang harus kulakukan? Aku mohon sudilah kiranya Locianpwee memberi petunjuk padaku!"   "Hm!"   Dengus orang tua jubah biru dingin.   "Engkau cuma ingin bunuh diri, setelah engkau bunuh diri, apakah bisa mencuci bersih nama perguruanmu dan menyambung lengan Souw Hui Hong yang telah putus itu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu diam saja, sedangkan orang tua jubah biru melanjutkan ucapannya sambil menatapnya tajam.   "Engkau harus tahu, kalau engkau mati, justru akan menimbulkan malapetaka bagi partai Kun Lun."   "Kenapa begitu?"   Bee Kun Bu tertegun "Mohon Locianpwee sudi menjelaskannya!"   "Tentunya engkau sudah tahu bagaimana kepandaian Pek Yun Hui dan Na Siao Tiap, seandainya engkau bunuh diri di sini, bukankah mereka berdua akan menuntut balas pada partai Kun Lun? Engkau sama sekali tidak memikirkan itu?"   "Kalau begitu, aku harus bagaimana?"   "Aku harus memberitahukan. Pek Yun Hui adalah putri kaisar masa kini, gelarnya adalah Lan Tay Kong Cu (Putri Lan Tay), Karena kaisar amat mempereayai para menteri durjana, maka Lan Tay Kong Cu mengikuti aku ke Kwat Cong San untuk belajar ilmu silat, Kini kerajaan dalam bahaya, sudah waktunya Lan Tay Kong Cu kembali ke istana untuk menasihati kaisar Engkau pun telah menyatu hati dengannya, maka engkau harus berusaha menasihatinya, agar dia mau kembali ke istana."   Betapa terkejutnya Bee Kun Bu, ia sama sekali tidak menyangka Pek Yun Hui adalah putri kaisar dengan gelar Lan Tay Kong Cu, namun ia harus bagaimana menasihati Pek Yun Hui agar mau kembali ke istana? "Locianpwee, kini aku masih dikurung di ruang batu ini, cara bagaimana aku menasihati Pek Yun Hui? Tiada kesempatan bagiku untuk menemuinya."   "Aku akan membawamu pergi dari ruang batu ini."   "Tapi itu melanggar peraturan, aku... tidak bisa pergi!"   "Hm!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Dengus orang tua jubah biru.   "ltu adalah demi kerajaan dan rakyat Kalau engkau tidak mau pergi menasihati    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui, pertanda engkau cuma mementingkan diri sendiri."   "Tapi...."   "Apa boleh buat!"   Wajah orang tua jubah biru tampak serius, kemudian mendadak menotok jalan darah gagu di tubuh Bee Kun Bu.   Setelah itu langsung menyambar Bee Kun Bu, dan sekaligus melesat ke luar melalui jendela.   Siapa orang tua jubah biru itu, ternyata adalah ayah kandung Na Siao Tiap yang telah mengetahui semua masalah Bee Kun Bu.   Setelah meninggalkan ruang batu itu, orang jubah biru pun membebaskan totokannya dan berkata pada Bee Kun Bu.   "Aku bertindak demikian karena terpaksa, lagi pula Tong Leng Tojin pun sudah tidak mengakuimu sebagai murid partai Kun Lun. Kalau engkau masih ingin pulang ke Kun Lun juga pereuma, sebab Kun Lun Sam Cu tidak akan menerimamu."   "Kalau begitu, aku harus bagaimana?"   Bee Kun Bu menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah murung.   "Mohon Locianpwee sudi memberi petunjuk padaku!"   Orang tua jubah biru atau Na Hai Peng menatap Bee Kun Bu dalam-dalam, lama sekali barulah menjawab.   "Kini engkau telah bebas, maka engkau pun punya hak untuk ke mana saja."   "Aku punya hak untuk ke mana saja?"   Bee Kun Bu mengernyitkan kening.   "Aku harus ke mana?"   "Ha ha!"   Na Hai Peng tertawa.   "Engkau boleh ikut aku."   "Aku ikut Locianpwee?"   Bee Kun Bu tereengang.   "Betul."   Na Hai Peng mengangguk sambil tersenyum "Kalau tidak, untuk apa aku menolongmu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Terimakasih, lo cianpwe!"   Ucap Bee Kun Bu.   "Tapi... aku masih tidak paham akan dua ha!, bolehkah Locianpwee menjelaskannya?"   "Mengenai hal apa?"   Na Hai Peng menatapnya.   "Beritahukanlah! Kalau aku bisa menjelaskan pasti kujelaskan"Pertama, Locianpwee ingin membawaku ke mana? Ke dua, cara bagaimana aku menasihati Pek Yun Hui agar dia mau kembali ke istana?"   "Aku akan membawamu ke Kwat Cong San agar Pek Yun Hui tidak menaruh salah paham terhadap partai Kun Lun,"   Jawab Na Hai Peng menjelaskan "Mengenai bagaimana cara engkau menasihati Pek Yun Hui agar dia mau kembali ke istana, tentunya aku punya akal. Tapi itu sesudah kita tiba di Kwat Cong San, barulah kita membicarakannya lagi."   "Oooh!"   Be Kun Bu manggut-manggut, kemudian ia menatap Na Hai Peng seraya bertanya.   "Kalau begitu, siapa sebenarnya Locianpwee?"   "Dulu aku adalah pengawal dalam istana bernama Na Hai Peng, Na Siao Tiap adalah anak kandungku, sedangkan Lan Tay Kong Cu adalah majikanku, Tentang ini hanya beberapa orang yang mengelahuinya, oleh karena itu, engkau pun harus tutup mulut menjaga rahasia tersebut."   "Oooh!"   Bee Kun Bu manggut-manggut dan berkata.   "Mulai sekarang, kalau ada urusan yang menyangkut Pek Yun Hui dan adik Tiap, aku pasti menuruti petunjuk Locianpwee."   "Bagus! Bagus!"   Na Hai Peng tertawa gelak dan segera melanjutkan perjalanan menuju Kwat Cong San.   Dalam perjalanan selanjutnya, mereka berdua menggunakan ilmu meringankan tubuh, tentunya Bee Kun Bu tidak mampu menyamai Na Hai Peng, Akan tetapi, Bee Kun Bu justru ingin menandingi Na Hai Peng dalam hal ginkang, Pemuda itu berpikir, apabila ia mampu lebih cepat selangkah, bukankah itu amat membanggakan?    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Karena punya pikiran demikian, maka Bee Kun Bu pun ingin mencoba nya.   seandainya ia gagal, itu tidak jadi masalah, Oleh karena itu, ia segera mengerahkan ginkangnya dengan penuh semangat Akan tetapi, walau telah mengerahkan ginkangnya dengan segenap tenaga, ia tetap tertinggal lima langkah di belakang Na Hai Peng.   Padahal Na Hai Peng tampak begitu santai mengayunkan kakinya.   Kini sekujur badan Bee Kun Bu telah berkeringat, bahkan nafasnya pun mulai memburu, akhirnya ia terpaksa memperlambat langkahnya.   Pada waktu bersamaan, Na Hai Peng juga berbuat begitu sambil memandang Bee Kun Bu, lalu berhenti.   "Locianpwee!"   Bee Kun Bu juga ikut berhenti dengan perasaan heran.   "Kenapa Locianpwee berhenti? Bukankah kita sedang memburu waktu menuju Kwat Cong San?"   "Betul."   Na Hai Peng tersenyum "Kita memang harus buruburu sampai di tempat itu, Aku lihat ginkangmu cukup lumayan, namun masih belum mencapai ke tingkat Ling Khong Sih Tou (Terbang di angkasa)."   Bee Kun Bu memang amat kagum akan ginkang Na Hai Peng, kebetulan orang tua jubah biru itu mengatakan begitu, sehingga menimbulkan niat Bee Kun Bu untuk minta petunjuk mengenai ilmu ginkang.   "Locianpwee, bolehkah aku minta petunjuk...."   "Aku memang punya niat demikian,"   Sahut Na Hai Peng sambil tertawa, tapi kemudian tampak serius.   "Kun Bu, bersediakah engkau jadi muridku?"   "Haah...?"   Bee Kun Bu tertegun "Itu...."   "Engkau telah diusir dari pintu perguruan Kun Lun, apa salahnya kalau kini engkau mengangkat aku jadi gurumu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Terimakasih, Locianpwee!"   Bee Kun Bu segera berlutut di hadapan Na Hai Peng.   "Guru!"   "Ha ha ha!"   Na Hai Peng tertawa gelak sambil membangunkan Bee Kun Bu.   "Selain Lan Tay Kong Cu, aku tidak pernah menerima murid lain, itu karena aku harus berhati-hati, Berhubung... aku memiliki ilmu silat yang teramat tinggi, sebab aku sudah menguasai semua ilmu silat yang tereantum di dalam kitab ajaib Kui Goan Pit Cek. Engkau berhati jujur dan baik, lagi pula harus menasihati Pek Yun Hui agar kembali ke istana, maka aku mengambil keputusan untuk mewariskan kepadamu semua ilmu silat itu."   "Terimakasih, Guru!"   Bee Kun Bu girang bukan main.   "Baiklah! sekarang aku akan menurunkanmu ginkang tingkat tinggi, yakni yang disebut Ling Khong Sih Tou."   Ujar Na Hai Peng dan mulai menjelaskan tentang ilmu peringan tubuh itu.   Bee Kun Bu mendengar dengan penuh perhatian, tak lama ia sudah mengerti dan mulai mempraktekkan-nya.   ia menghentakkan badannya dengan jurus Ti Yun Cong Cok (Menaiki Tangga Langit), seketika juga badannya melambung tinggi, Betapa gembiranya Bee Kun Bu, sehingga tanpa sengaja ia mengeluarkan siulan panjang.   Setelah itu, mereka berdua pun mulai melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ginkang, Di waktu beristirahat Na Hai Peng juga mulai mengajar Bee Kun Bu ilmu silat yang tereantum di dalam kitab ajaib Kui Goan Pit Cek.   "Kun Bu, masih makan waktu satu hari lagi untuk mencapai Kwat Cong San."   Na Hai Peng memberitahukan "Oh?"   Bee Kun Bu mengerutkan kening, ternyata ia teringat akan sesuatu.   "Guru, kini aku telah meninggalkan Gunung Kun Lun, entah bagaimana keadaan Lie Ceng Loan dan apa yang akan terjadi atas dirinya setelah mengetahui aku    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   menghilang dari ruang batu ilu?"   "   Engkau tidak usah mencemaskan nya!"   Ujar Na Hai Peng sungguh-sungguh.   "Hari ini kita tidak usah melanjutkan perjalanan Engkau tetap di sini berlatih ilmu peringan tubuh, sedangkan aku akan mengerahkan Ling Khong Sih Tou ke gunung Kun Lun untuk menjemput Lie Ceng Loan ke mari."    Pembakaran Kuil Thian Loksi Karya Kho Ping Hoo Pedang Asmara Karya Kho Ping Hoo Rajawali Lembah Huai Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini