Bangau Sakti 59
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 59
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Ujarnya sambil tersenyum. "Kami berdua adalah murid Kuang Ti Taysu di gunung Tay Pah San, mohon tanya kalian berdua dari perguruan mana? Mungkin kita bukan orang luar...." "Kalian boleh berlega hali, kami berasal dari daratan tengah, sama sekali tiada hubungan dengan para iblis luar perbatasan maupun seberang laut," Sahut Pek Yun Hui dengan wajah dingin. Begitu mendengar Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui berasal dari Tionggoan seketika juga air muka Hweeshio jubah merah berubah, lalu tertawa panjang sambil membentak "Ternyata kalian berdua dari daratan tengah, pantas begitu tak tahu aturan! Kwa Ih Kang, kepala Lima Setan Swat Ling San mengundang kami, justru minta bantuan pada kami untuk membasmi kalian dari rimba persilatan daratan tengah! Maka kami harus mengantar kalian ke sorga, sekaligus sebagai upeti untuk Kwa Ih Kang, setan tua itu!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Usai berata begitu, Hweeshio jubah merah siap melancarkan serangan ke arah Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui, Akan tetapi Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw segera mencegahnya. "Suheng jangan cepat bertindak, biar aku bertanya pada mereka!" Sungguh mengherankan, Hweeshio jubah merah menurut, padahal ia dalam kegusaran dan juga ia adalah kakak seperguruan, tapi begitu menurut pada Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw. ia tidak jadi menyerang, melainkan berdiri diam di tempat "Apa yang dikatakan Nona memang benar," Ujar Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw dengan wajah serius. "Kita berpisah oleh tembok, maka tiada hubungan, Namun mengenai ilmu silat, itu berasal dari satu sumber, maka kita dibagi daratan tengah, luar perbatasan maupun seberang laut, Agar tidak terjadi salah paham di antara kita, lebih baik Nona memberitahukan perguruan Nona!" "Kuberitahukan!" Sahut Pek Yun Hui dingin. "Kalian masih belum berderajat menanyakan perguruanku!" Hweeshio jubah merah tampak gusar sekali, sedangkan Gin Tie Suseng cuma terkejut akan sikap Pek Yun Hui yang tak bersahabat itu dan membatin. Nona itu bersikap begitu dingin dan ketus ucapannya, namun malah memperlihatkan keanggunannya. Mendadak terdengar suara pekikan di angkasa, Tak lama tampak sosok bayangan meluncur ke arah mereka bagaikan meteor, Ternyata adalah Bangau Sakti, lalu melayang turun di belakang Pek Yun Hui. Ketika melihat Bangau Sakti, hati Gin Tie Suseng pun bergerak. "Ooooh, Nona adalah Pek Yun Hui yang amat tersohor itu! Yang itu pasti Bee Kun Bu, murid kesayangan Kun Lun Sam Cu." Katanya sambil tersenyum. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ketika berangkat ke Swat Ling San, Pek Yun Hui sama sekali tidak memberi tanda pada Bangau Sakti agar mengikutinya, namun Bangau Sakti yang memiliki panca indera keenam sudah tahu Pek Yun Hui berangkat ke Swat Ling San, maka segera terbang menyusuInya, Kemunculan Bangau Sakti justru membuat Gin Tie Suseng mengetahui identitasnya, Pek Yun Hui pun tertawa dingin. "Kini engkau sudah tahu siapa diriku, apakah masih ingin menghalangi kami?" "Nona mampu menundukkan semua Hweeshio yang ada di Kuil Toa Ciok Si, dapat pula merebut kura Ban Lian Hwee Kwi, di Toan Hun Ya menundukkan Souw Peng Hai ketua Thian Liong, Oleh karena itu nama Nona tersohor sampai luar perbatasan dan seberang Iaut. Aku Kim Eng Hauw juga amat kagum, tak terduga kita bertemu di Swat Ling San ini. Selama belasan tahun aku belajar ilmu silat di Tay Pah San, selama itu tidak pernah berkunjung ke Tionggoan, Lagi pula aku amat senang bertemu orang yang berkepandaian tinggi, oleh karena itu aku pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mohon petunjuk pada Nona," Ujar Gin Tie Suseng sambil tersenyum. "Engkau ingin bertarung denganku?" Tanya Pek Yun Hui hambar. "Aku tidak berani bertarung dengan Nona," Sahut Gin Tie Suseng dan mulai tersenyum dingin. "Hanya ingin mohon petunjuk." Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw yang telah berlaku sabar itu mulai naik darah, lantaran sikap Pek Yun Hui yang amat dingin dan ketus ucapannya. Perlu diketahui Kim Eng Hauw adalah murid kesayangan Kuang Ti Taysu yang bermukim di gunung Tay Pah San, Gurunya berkepandaian amat tinggi, karena itu, Gin Tie Suseng pun harus menjaga nama. Kim Eng Hauw sudah menghimpun Iweekangnya, siap untuk menyerang Pek Yun Hui, sementara ketika Hweeshio jubah merah tahu gadis itu adalah Pek Yun Hui, ia pun KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tertegun karena tidak menyangka Pek Yun Hui begitu cantik jelita, sehingga membuatnya terbengong-bengong. "Sutee mundur saja," Ujarnya mencegah. "Biar aku duluan mencoba kepandaian orang Tionggoan!" Hweeshio jubah merah memiliki lweekangyang amat tinggi, Ketika melihat Pek Yun Hui masih begitu muda, maka ia ingin menundukkan Pek Yun Hui dengan lweekangnya Gin Tie Suseng mengangguk ia ingin menyaksikan kepandaian Pek Yun Hui, maka segeralah ia melangkah mundur sedangkan Hweeshio jubah merah melangkah maju, kemudian menyerang Pek Yun Hui dengan ilmu Lohan Cian Hoat (PukuIan Arhat), ia mengeluarkan jurus Ciok Phua Thian Cing (Batu Hancur Langit Ter-kejut), itu merupakan pukulan yang penuh mengandung Iweekang. Ketika Pek Yun Hui ingin menyambut serangannya, mendadak Bee Kun Bu membentak "Hweeshio jangan kurang ajar! Biar aku yang menyambut pukulanmu!" Tangan kiri Bee Kun Bu bergerak membentuk sebuah lingkaran, kemudian tangan kanannya mendorong ke depan ke arah Hweeshio jubah merah. jurus yang dilancarkan Bee Kun Bu adalah jurus Li Kiau Puh Thian (Gadis Cantik menggapai langit), jurus yang dari kitab Kui Goan Pit Cek. jurus tersebut mematahkan serangan Hweeshio jubah merah, sekaligus menyerangnya, Hweeshio jubah merah merasa ada tenaga yang amat dahsyat mengarah pada dirinya, seketika juga ia mengerahkan lweekangnya menangkis. Terdengar suara benturan yang memekakan telinga, Badan Bee Kun Bu bergoyang-goyang, sedangkan Hweeshio jubah merah termundur tiga langkah. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Betapa gusarnya Hweeshio itu, sepasang matanya membara dan membalin. Kalau aku tidak mampu menundukkanmu, bagaimana mungkin aku bertarung dengan Pek Yun Hui. Dalam rimba persilatan cuma tersiar akan kelihayan Pek Yun Hui, tidak tersiar mengenai Bee Kun Bu. Oleh karena itu Hweeshio itu pun tidak tahu bagaimana kepandaian Bee Kun Bu. Setelah termundur tiga langkah, kesempatan ini pun dimanfaatkan Hweeshio jubah merah untuk menghimpun Iweekangnya, lalu menyerang Bee Kun Bu tiga jurus. Betapa dahsyatnya tiga jurus serangan itu. Angin pukulannya berderu-deru membuat rerumputan di sekitar tempat itu tereabut dedaunan yang di pohon pun rontok beterbangan Ketiga jurus serangan itu membuat Bee Kun Bu agak gugup, sebab sejak ia berhasil mempelajari kitab aneh Kui Goan Pit Cek, belum pernah berhadapan dengan lawan yang berkepandaian tinggi, Walau gugup, Bee Kun Bu masih sempat melompat mundur ia berteriak keras sambil mengeluarkan ilmu Ling Khong Sih Tou (Terbang di Angkasa), badannya melesat ke atas, kemudian ia menukik sekaligus menyerang dengan jurus Giok Kiauw Yang Koan (Gadis cantik memandang ke bawah). Ketika Bee Kun Bu melompat mundur, Hweeshio jubah merah girang bukan main, Namun mendadak Bee Kun Bu menghilang dari hadapannya, tahu-tahu sudah berada di atas dan menyerang kepalanya. Hweeshio itu terkejut ia tidak menyangka bahwa Bee Kun Bu memiliki kepandaian begitu tinggi, sementara Bee Kun Bu telah merubah jurusnya dengan jurus Lan Hoa Sauw Hoat (Bunga Lan menyebar), salah satu jurus dari ilmu menotok jalan darah jarak jauh. Ketika melihat Bee Kun Bu menggerakkan lima jarinya, Gin Tie Suseng terkejut sekali, karena ia tahu itu adalah ilmu yang amat lihay. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Awas Suheng!" Seru Gin Tie Suseng. "Dia menggunakan Tan Cih Sin Kang (llmu Jari Sakti), Begitu mendengar seruan Gin Tie Suseng, Hweeshio jubah merah pun melompat ke samping secepat kilat, Namun tetap terlambat, sebab jalan darah Meh Hai Hoat di bahunya telah tertotok sehingga terasa ngilu seketika. Gin Tie Suseng tahu bahwa itu ilmu jari sakti, Tentunya Hweeshio jubah merah pun tahu, tapi karena ia terlampau meremehkan Bee Kun Bu, maka jadi lengah. Hweeshio jubah merah terpental kena totokan itu. Di saat bersamaan ia pun mengerahkan hawa murninya untuk membebaskan totokan tersebut dan tak lama lengannya sudah tidak sakit lagi. "Hmm!" Dengus Hweeshio jubah merah. "Pantas engkau begitu sombong, ternyata berkepandaian tinggi juga! Baiklah! Hari ini aku bisa bertemu orang yang berkepandaian tinggi, itu merupakan suatu kesempatan untuk bertarung! Aku ingin tahu, berapa tinggi kepandaian-mu!" Setelah berkata begitu, Hweeshio jubah merah pun menyerang Bee Kun Bu dengan ilmu pukulan Kui In Sin Ciang (Pukulan sakti bayangan setan), yaitu ilmu andalannya yang telah dipelajarinya lebih dari tiga puluh tahun, ia mengeluarkan ilmu tersebut, karena mengetahui bahwa Bee Kun Bu mahir ilmu jari saktL ilmu pukulan bayangan setan memang lain dari yang lain, sebab tangan bergerak, kaki pun ikut bergerak miring ke kiri ke kanan dan badan juga ikut sempoyongan seperti orang mabuk, mirip ilmu Delapan Dewa Mabuk. Ketika diserang dengan ilmu aneh ilu, Bee Kun Bu sama sekali tidak bergeming Namun pada saat serangan itu mendekati, ia segera mengeluarkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu (Langkah ajaib). Mendadak Bee Kun Bu berubah sosok bayangan berkelebat ke sana ke mari. Melihat itu, Hweeshio jubah KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ merah penasaran sekali, dan menyerang Bee Kun Bu bertubitubi. Tak terasa sudah lewat tiga jurus, tiba-tiba hati Bee Kun Bu tergerak dan membatin Ngo Heng Mie Cong Pu ini memang hebat dan aneh, tapi hanya untuk berkelit. Tadi susah beradu lweekang dengannya, sepertinya se-imbang, Kalau terus-menerus berkelit dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu, kapan akan berakhir pertarungan itu? Berpikir sampai di sini, sepasang mata Bee Kun Bu pun menyorot tajam memperhatikan ilmu pukulan Hweeshio jubah merah itu, padahal Bee Kun Bu telah berhasil mempelajari semua ilmu Kui Goan Pit Cek, hanya saja belum pernah berhadapan dengan lawan yang tangguh, maka kurang berpengalaman Saat ini ia memperhatikan ilmu pukulan lawan sambil berkelit dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu. Tak terasa dua puluh jurus telah berlalu. Dalam dua puluh jurus ini, Hweeshio jubah merah menyerangnya dengan sepenuh tenaga, namun Bee Kun Bu tetap dapat berkelit Semula Hweeshio itu mengira bahwa dirinya dapat mengalahkan Bee Kun Bu dalam sepuluh jurus dengan ilmu pukulan bayangan setan, Akan tetapi, sungguh di luar dugaannya, Bee Kun Bu masih dapat bertahan, bahkan kini sudah lebih dari dua puluh jurus. Oleh karena itu, dapat dibayangkan betapa penasaran dan gusarnya Hweeshio jubah merah itu, ia mengerahkan lweekangnya sampai pada puncaknya, kemudian menyerang Bee Kun Bu dengan maksud sekali pukul meroboh kan nya. Ketika melihat serangan itu, Bee Kun Bu tidak gugup, sebaliknya malah tampak girang, Ternyata ia ingin meminjam tenaga lawan untuk menggempur lawan. Karena itu, secara diam-diam Bee Kun Bu mengerahkan ilmu Hian Men It Goan Kang Khi (Tenaga dahsyat melumpuhkan lawan), ia menyambut pukulan Hweeshio tersebut, lalu mendorong ke depan ke arah Hweeshio itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Blam! Terdengar seperti suara ledakan Hweeshio jubah merah itu terpental sejauh lima depa, kemudian jatuh dengan kepala di bawah. "Uaaakh!" Ia memuntahkan darah segar, wajahnya pun tampak pucat pias. Gin Tie Suseng segera melesat ke hadapan Hweeshio jubah merah dan membangunkannya agar bisa duduk. "Bagaimana luka Suheng?" Tanyanya cemas. Hweeshio jubah merah cuma tersenyum getir, kemudian memejamkan matanya untuk beristirahat Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw gusar bukan main, ia membalikkan badannya memandang Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui. "llmu silat di Tionggoan memang hebat! Aku ingin mohon petunjuk, namun kali ini harus menggunakan senjata!" Seru Gin Tie Suseng. Senjata Gin Tie Suseng berupa sebatang suling perak Dengan senjata tersebut ia tidak pernah bertemu lawan tangguh, boleh dikatakan selama belasan tahun ia tak terkalahkan terutama ilmu Tui Hong Gin Tie (Suling perak pengejar angin) yang berjumlah seratus delapan jurus itu. justru sungguh di luar dugaannya, Hweeshio jubah merah, kakak seperguruannya itu malah terjungkal di tangan Bee Kun Bu dalam tidak lebih dari enam puluh jurus, Oleh karena itu, ia mengambil keputusan untuk bertarung dengan senjata andalannya tersebut "Kita tidak bermusuhan, kenapa Anda terus mendesakku bertarung dengan senjata?" Tanya Bee Kun Bu sambil menghunus pedangnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Gin Tie Suheng tertawa panjang, Suara taw,inya bergema di pegunungan Swat Ling San ini, sehingga membuat burungburung beterbangan saking lerkejut-nya. "Aku amat kagum pada Nona Pek yang berkepandaian tinggi, maka ingin mohon petunjuk! Tapi tidak disangka Anda justru melukai Suhengku, itu membuktikan Anda berhati jahat! Oleh karena itu, aku pun ingin mohon petunjuk dari Anda dengan menggunakan senjata!" "Hm!" Dengus Bee Kun Bu sambil tertawa dingin. "Kami berdua kebetulan melintas di daerah ini, namun Anda!ah yang mendesak kami bertarung, kenapa sekarang malah mempersalahkanku? Kakak seperguruan-mu terluka di tanganku, itu berarti kepandaiannya masih rendah! Kalau Anda ingin bertarung dengan senjata, lebih baik dipertimbangkan lagi!" "Anda tidak perlu omong kosong! Setelah mampu mengalahkanku, tidak akan terlambat untuk omong besar!" Sahut Gin Tie Suseng. "AyoIah! Mari kita bertarung!" "Bagaimana seandainya aku mampu mengalahkan Anda?" Tanya Bee Kun Bu sambil tersenyum. "Kalau Anda mampu mengalahkan senjataku ini, kami pasti meninggalkan tempat ini dan tidak akan memasuki daerah Tionggoan lagi!" Sahut Gin Tie Suseng dengan wajah merah padam menahan kegusarannya, karena Bee Kun Bu bersikap seakan tidak memandang sebelah mata padanya. "ltu terlampau berat bagi Anda!" Ujar Bee Kun Bu. "Kalau begitu, engkau menghendaki bagaimana?" Tanya Gin Tie Suseng gusar "Masih ratusan mil menuju puncak Swat Ling San, seandainya aku menang, bagaimana kalau Anda menunjukkan jalan ke puncak Swat Ling San itu?" Bee Kun Bu tersenyum-senyum sambil menatapnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Baiklah! Sekarang... lihat serangan!" Bentak Gin Tie Suseng dan menyerangnya. Gin Tie Suseng mengayunkan suling peraknya, dan seketika juga terdengar semacam suara yang amat nyaring menusuk telinga. Bee Kun Bu segera menyambut serangan itu dengan ilmu pedang Tui Hun Cap Ji Sek (Dua belas jurus ilmu pedang pengejar roh), ia mengeluarkan jurus Thian Kang Lo Mo (lblis langit mencabut roh), kemudian berubah dengan jurus Ben Liu Jip Hai (Selaksa arus mengalir ke laut), Mulailah mereka bertarung dengan sengit, dan masing-masing ingin merobohkan lawannya. Walau Gin Tie Suseng berasal dari perguruan sesat, hatinya justru masih lurus, maka ia tidak bertarung dengan cara curang, Hanya saja ia amat angkuh, itu disebabkan selama belasan tahun tidak pernah bertemu lawan yang tangguh, Saat ini telah bertarung beberapa jurus melawan Bee Kun Bu, itu membuatnya amat terkejut dan menyesal, kenapa tadi ia berjanji begitu pada Bee Kun Bu. Oleh karena itu, ia mulai bertarung dengan hati-hati, bahkan menyerang dengan jurus-jurus maut. sementara Bee Kun Bu bertarung sambil berpikir, ia yakin Gin Tie Suseng bukan orang jahat. ia mau masuk ke perguruan sesat tentunya punya suatu kesulitan, Alangkah baiknya dengan pertarungan ini, membuatnya kembali ke jalan yang lurus. Walau mereka sedang berpikir, namun tetap saling menyerang dengan sengit. Karena Gin Tie Suseng berpikir harus menang, maka ia menyerang dengan hcbat. Bee Kun Bu menggunakan ilmu pedang ajaran Hian Ceng Totiang, itu cuma ingin memancing Gin Tie Suseng agar mengerahkan ilmu andalannya, Kini Gin Tie Suseng sudah mulai mengeluarkan ilmu andalannya, yaitu Tui Hong Gin Tie (Suling Perak pengejar Angin) yang berjumlah seratus delapan jurus itu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Menyaksikan serangan-serangan tersebut, Bee Kun Bu mulai menangkis dan menyerang dengan ilmu pedang ajaran Na Hai Peng yang berdasarkan Kui Goan Pit Cek. itu adalah ilmu pedang andalan Thian Ki Cinjin, berbeda dengan ilmu pedang biasa. Sebelum melancarkan serangan balasan dengan ilmu pedang tersebut, Bee Kun Bu memekik keras, lalu menggerakkan pedangnya yang kemudian berubah seperti pelangi. Sungguh terkejut Gin Tie Suseng, ia cepat-cepat memutarkan badannya, setelah itu ia pun menyerang dengan jurus Sam Sing Pan Goat (Tiga Bintang Mengarah Pada BuIan). Suling peraknya berubah menjadi tiga batang dan mengarah pada jalan darah di tubuh Bee Kun Bu. Melihat serangan itu, Bee Kun Bu tertawa panjang sambil melesat ke atas dengan ilmu ginkang Ling Khong Sih Tou (Ter-bang di Angkasa). Betapa terkejutnya Gin Tie Suseng, sebab mendadak Bee Kun Bu telah menghilang dari hadapannya, Namun ia tahu Bee Kun Bu berada di atas, tanpa melihat lagi ia langsung menyerang ke atas dengan jurus Lang Cien Liu Sah (Ombak Memindahkan Pasir), Pada waktu bersama-an, Gin Tie Suseng juga ingin menggunakan senjata rahasianya untuk merobohkan Bee Kun Bu, sebab dalam pertarungan itu, tiada janji tidak boleh menggunakan senjata rahasia. Akan tetapi, mendadak pedang Bee Kun Bu berubah seperti sebuah payung. Ternyata ia menyerang ke bawah dengan jurus Sian Li Khai Cah (Bidadari membuka Payung), Sungguh cepat serangan itu, sehingga membuat Gin Tie Suseng tiada kesempatan untuk mengeluarkan senjata rahasianya. Trang! Terdengarsuara benturan keras, bahkan tampak pula bunga api berpijar, ternyata pedang Bee Kun Bu telah beradu dengan suling perak itu. Tangan Bee Kun Bu bergerak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ cepat mengarah pada suling perak tersebut, seketika juga suling perak itu berpindah ke tangan Bee Kun Bu. Kejadian itu membuat wajah Gin Tie Suseng berubah muram, kemudian menarik nafas panjang. "Sudahlah! Anda memang berkepandaian amat tinggi aku... aku mengaku kalah, kini pereuma aku hidup lagi!" Ujarnya dan mendadak mengangkat sebelah tangannya mengarah pada kepalanya sendiri. "Saudara Kim Jangan!" Teriak Bee Kun Bu tertegun, ia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, begitu pula Pek Yun Hui. Akan tetapi, tiba-tiba sosok bayangan merangkulnya, sehingga membuat Gin Tie Suseng terjatuh, Ternyata yang merangkul Gin Tie Suseng itu Hweeshio jubah merah, Memang kebetulan, Gin Tie Suseng berdiri dekat Hweeshio itu. Ketika Bee Kun Bu berteriak "Saudara Kim jangan!", tanpa banyak pikir lagi Hweeshio jubah merah langsung merangkulnya erat-erat. "Sutee tidak boleh bunuh diri, kalah atau menang dalam suatu pertarungan sudah merupakan hal biasa! Kenapa Sulee harus bunuh diri?" Tegur Hweeshio jubah merah. Maklum! Selama belasan tahun, Gin Tie Suseng tidak pernah mengalami kekalahan, kali ini ia justru roboh di tangan Bee Kun Bu yang masih muda, otomatis membuatnya kehilangan muka dan nama, maka ia pun nekad untuk menghabiskan nyawanya sendiri Namun malah ditolong oleh kakak seperguruannya sendiri, saking sedih atas kekalahan, sepasang mata Gin Tie Suseng pun bersimbah air. Bee Kun Bu yang sudah tenang itu, segera menghampiri Gin Tie Suseng, kemudian ujarnya sopan dan hormat. "Saudara Kim jangan kecewa, di atas gunung masih ada gunung, di luar langit masih ada langit Kita cuma merupakan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kunang-kunang dalam hal ilmu silat Walau Saudara Kim kalah di tanganku, tapi bagaimana mungkin aku mengalahkan orang lain yang berkepandaian tinggi? Kita tidak usah melihat jauh, yang dekat saja yaitu ilmu silat yang dimiliki Kakak Pek, aku sama sekali bukan tandingannya. Aku tahu Saudara Kim bukan orang jahat, ingin rasanya aku bersahabat dengan Saudara, Hanya saja,., entah Saudara Kim sudi bersahabat denganku?" Apa yang diucapkan Bee Kun Bu berdasarkan ketulusan hatinya, itu membuat Gin Tie Suseng tertegun dan menatapnya terbelalak "Suheng, jangan terus merangkulku lagi!" Ujar Gin Tie Suseng pada saudara seperguruannya. "Selama ini aku bagaikan katak dalam sumur, itu menyebabkan diriku jadi angkuh. Kini setelah mendengar apa yang diucapkan Saudara Bee, barulah terbuka mataku, sekaligus membuat diriku merasa malu pula." Usai berkata begitu, Gin Tie Suseng menundukkan kepala, sepertinya dalam hatinya terdapat suatu kesulitan itu tidak terlepas dari mata Bee Kun Bu, karena itu ia pun segera berkata sambil tersenyum "Terus terang, aku dan Kakak Pek ke mari memang ingin menyelidiki Lima Setan Swat Ling San ini. Sebelum kita bertarung, ada suatu janji, Saudara Kim tidak usah memikirkan itu, aku membataIkannya. Sete!ah urusanku di Swat Ling San ini beres, aku pasti ke Tay Pah San untuk mengunjungi Saudara Kim." Gin Tie Suseng terdiam, matanya memandang jauh ke depan, lama sekali barulah membuka mulut "Aku sudah kalah di bawah pedangmu, bagaimana mungkin aku ingkar janji? Hubunganku dengan Lima Setan itu pun tidak begitu akrab, Tapi aku tahu mereka berniat tidak baik, yaitu ingin menguasai rimba persilatan di Tionggoan, Oleh karena itu, aku justru ingin mendekati mereka untuk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengetahui hal yang sebenarnya, Tentang itu, aku pun telah mengambil keputusan akan mengajakmu dan Nona Pek memasuki Swat Ling San ini, harap jangan dito!ak!" "Itu...." Bee Kun Bu tampak ragu. "Suheng!" Ujar Gin Tie Suseng pada saudara seperguruannya. "Urusan ini aku yang memutuskan, walau tiada hubungannya dengan perguruan kita, namun kelak Lima Setan itu pasti mendendam pada gunung Tay Pah San. Aku sudah mengambil keputusan bersama Saudara Bee dan Nona Pek untuk memasuki Swat Ling San ini, maka lebih baik Suheng segera meninggalkan tempat ini, agar tidak tersangkut dalam urusan ini!" Setelah dilukai Bee Kun Bu, Hweeshio jubah merah mendendam sekali pada pemuda itu, tapi setelah menyaksikan kegagahan dan rasa solider Bee Kun Bu, rasa dendamnya pun lenyap seketika, Bahkan timbul rasa hormatnya pada Bee Kun Bu, sehingga ia langsung tertawa gelak seraya berkata. "Sutee, kita ke mari bersama, kalau ada bahaya juga harus kita hadapi bersama, Oleh karena itu, aku pun harus menyertaimu memasuki Swat Ling San ini," Sahut Hweeshio jubah merah. "Suheng.-." Gin Tie Suseng menarik nafas panjang. "Suheng adalah pewaris utama guru kita, walau tidak mewakili perguruan Tay Pah San, tapi ada hubungan dengan guru. Aku memasuki Swat Ling San ini bersama Saudara Bee dan Nona Pek, itu adalah secara pribadi, tidak berkaitan dengan perguruan Namun lain halnya dengan Suheng, maka Suheng harus berpikir panjang dan lebih baik segera kembali ke gunung Tay Pah San!" Sementara Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui cuma diam, mereka tidak turut campur, sebab kedua orang itu berbicara berkaitan dengan perguruan mereka. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Sutee...." Hweeshio jubah merah menggeleng-gelengkan kepala. "Kalau itu adalah keputusan Sutee, aku pun jadi serba salah." "Aku tahu Suheng amat menyayangiku, tapi kali ini menyangkut Suheng dengan perguruan, maka harap Suheng maklum!" Ujar Gin Tie Suseng. "Kita berpisah di sini, mohon Suheng meninggalkan tempat ini!" "Sutee, kapan kita bertemu kembali?" Tanya Hweeshio jubah merah. "Kepandaian Lima Setan Swat Ling San ini amat tinggi, walaupun ada Saudara Bee dan Nona Pek men-dampingiku, aku pun tidak berani menjamin bisa pulang ke gunung Tay Pah San. Kapan kita bertemu kembali, aku tidak berani memastikannya, semoga kita masih bisa bertemu kembali!" Jawab Gin Tie Suseng. "Berhasil atau gagal, itu sudah merupakan takdir," Hweeshio jubah merah. "Menurut aku, engkau masih bisa pulang dengan selamat Karena itu, haruslah ada janji kapan kita bertemu!" "Kalau begitu..." Jawab Gin Tie Suseng setelah berpikir sejenak. "Setelah bunga di Tay Pah San memekar, aku pasti kemba!i." "Baiklah." Hweeshio jubah merah manggut-manggut, kemudian memberi hormat pada Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui seraya berkata. "Kalian berdua memiliki kepandaian yang amat luar biasa, tentunya tiada masalah memasuki Swat Ling San ini, namun aku mohon kalian berdua sudi menjaga adik seperguruanku ini!" "Siansu harap berlega hati!" Ujar Pek Yun Hui. "Gin Tie Suseng juga berkepandaian tinggi, lagi pula kami pergi bersama, tentunya harus saling melindungi pula!" "Terimakasih, Nona Pek!" Ucap Hweeshio jubah merah, lalu memandang adik seperguruannya. "Sutee, sampai jumpa!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah mengucapkan "Sampai jumpa", Hweeshio jubah merah itu pun melesat pergi. "Kami merepotkan Saudara KJm untuk menunjukkan jalan. Kami tidak pernah ke mari, jadi sama sekali tidak tahu harus melalui jalan mana menuju ke dalam, sebelumnya kami ucapkan banyak-banyak terimakasih pada Saudara Kim!" Ujar Bee Kun Bu. "Sekali lagi kami ucapkan terimakasih!" "Kalau begitu, aku pun yakin kalian berdua tidak tahu tentang Lima Setan Gunung Swat Ling San?" Tanya Gin Tie Suseng. "BetuI." Bee Kun Bu mengangguk "Kami sama sekali tidak tahu tentang mereka berlima." "Kalau begitu, aku akan menceritakan sambil memasuki Swat Ling San ini," Ujar Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw. "Mari ikut aku ke dalam!" Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui mengangguk, lalu mengikuti Gin Tie Suseng memasuki Swat Ling San tersebut ***** Bab ke 10 - Menceritakan Tentang Lima Setan Swat Ling San Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui mengetahui Swat Ling San tersebut dari Hian Ceng Totiang, diceritakannya bahwa golongan sesat yang bermukim di Swat Ling San adalah murid ketua partai Bu Tong generasi ke sebelas bernama Cing Ko Hong, namun Hian Ceng Totiang juga tidak tahu begitu jeias, maka Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui cuma tahu golongan sesat tersebut didirikan Cing Ko Hong. "Kami pernah bertemu salah satu setan Swat Ling San bernama Tan Cun Goan," Ujar Bee Kun Bu memberitahukan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Oh, dia!" Sahut Gin Tie Suseng. "Dia nomor tiga." "Kami ingin tahu jelas tentang Lima Setan itu, bolehkah Saudara Kim mencerit akan nya ?" Tanya Bee Kun Bu. "Tentu bo!eh." Gin Tie Suseng mengangguk "Mari kita duduk sebentar, aku akan menceritakannya!" "Baiklah." Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui mengangguk mereka bertiga lalu duduk di bawah pohon. Tentunya kalian tahu bahwa golongan Swat Ling San masih ada kaitannya dengan pertai Bu Tong.,." Ujar Gin Tie Suseng. "Tentang itu, guru Kun Bu memang pernah mencerit akannya," Sahut Pek Yun Hui. "Namun Hian Ceng Totiang cuma tahu Cing Ko Hong itu, bagaimana Swat Ling San sekarang, Hian Ceng Totiang sama sekali tidak tahu jelas." "Kun Lun Sam Cu tinggal di gunung Bu Tong, jauh dari sini tentunya tidak akan tahu jelas mengenai Swat Ling San ini," Kata Gin Tie Suseng. "Namun aku sudah hampir dua puluh tahun bermukim di luar perbatasan lagi pula aku adalah murid ke dua Kuang Ti Taysu di Tay Pah San, maka tahu jelas mengenai Swat Ling San ini." "Kalau begitu, aku harap Saudara Kim menceritakannya!" Desak Pek Yun Hui yang ingin segera tahu tentang itu. "Kaum rimba persilatan tidak pernah saling mengalah dalam hal ilmu silat, sehingga selalu menimbulkan dendam dan kebencian, Pendiri golongan sesat Swat Ling San memang Cing Ko Hong, Pada masa itu dia cuma gusar, maka meninggalkan gunung Bu Tong," Gin Tie Suseng menarik nafas dan melanjutkan "Siapa tahu justru menimbulkan suatu bencana bagi partai Bu Tong, bahkan melibatkan seorang gadis yang amat cantik, sehingga menimbulkan dendam asmara yang membara, Kita masih belum lahir, jadi tidak mengalami itu." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau begitu, tentang dendam asmara yang membara itu ditimbulkan para murid partai Bu Tong sendiri?" Tanya Pek Yun Hui. "Aku akan menceritakannya, harap Nona Pek bersabar mendengarnya!" Gin Tie Suseng tersenyum dan melanjutkan "Ternyata Cing Ko Hong meninggalkan gunung Bu Tong dengan penasaran, akhirnya sampai di Swat Ling San ini, kemudian mati-matian memperdalam ilmu silatnya, Tak terasa sepuluh tahun telah berlalu, Cing Ko Hong pun berhasil memperdalam ilmu silatnya, Oleh karena itu, ia kembali ke gunung Bu Tong untuk menantang ketua Bu Tong bertanding...." Gin Tie Suseng menarik nafas panjang, setelah itu barulah melanjutkan ucapannya sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Tantangan itu diterima ketua partai Bu Tong, Beliau pergi ke puncak Cit Sing Hong menemui Cing Ko Hong. Sebelum bertanding, ketua partai Bu Tong masih berusaha menasihatinya, namun sia-sia." "Tentunya Cing Ko Hong tidak mau menyudahi begitu saja?" Tanya Bee Kun Bu. "Walau sudah cukup lama bermukim di Swat Ling San, Cing Ko Hong tetap adalah orang Tionggoan," Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jawab Gin Tie Suseng. "Karena itu, dia cuma bilang minta petunjuk pada ketua partai Bu Tong itu." "Kalau begitu, ketua partai Bu Tong itu pun tidak bisa menolak lagi." Ujar Bee Kun Bu. "Benar." Gin Tie Suseng mengangguk "Ketua partai Bu Tong itu memang tidak bisa menolak lagi, maka terjadilah pertandingan di puncak Cit Sing Hong (Puncak Tujuh Bintang). justru karena pertandingan itu, maka Cing Ko Hong mendirikan aliran Swat Ling San." "Apakah ketua partai Bu Tong kalah?" Tanya Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ketua partai Bu Tong tidak kalah, sebaliknya malah memenangkan pertandingan itu, Cing Ko Hong meninggalkan Cit Sing Hong dengan penasaran dan menahan rasa malu.-" Lanjut Gin Tie Suseng. "Ternyata mereka bertanding dua hari satu malam, Cing Ko Hong amat penasaran sehingga timbul niat jahatnya untuk membunuh ketua partai Bu Tong itu, Lantaran niat jahatnya, akhirnya malah dia yang terluka parah, Dia kembali ke Swat Ling San, dan sejak itu tidak pernah ke Tionggoan lagi." "Kenapa Cing Ko Hong terluka parah?" Tanya Bee Kun Bu heran. "Sebelumnya ketua partai Bu Tong sudah menasihatinya, tapi Cing Ko Hong menganggap sebagai angin lalu, dia sama sekali tidak tahu ketua partai Bu Tong memiliki insting tajam!" "Kalau begitu, kenapa mereka harus bertanding sampai dua hari satu malam?" Tanya Bee Kun Bu tidak mengerti "Ketua partai Bu Tong tahu, kalau tidak bertanding, Cing Ko Hong pasti tidak mau menyudahi urusan itu," Jawab Gin Tie Suseng. "Seandainya pada waktu itu Cing Ko Hong sadar dan mau kembali pada partai Bu Tong, tentunya dia tidak akan mengalami hal yang mengenaskan itu." "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut mengerti "Jadi ketua partai Bu Tong sengaja bertanding sampai dua hari satu malam itu, agar Cing Ko Hong tidak merasa penasaran ?" "Kira-kira begituIah." Cing Ko Hong menarik nafas panjang. "Sesungguhnya ketua partai Bu Tong masih berusaha menyadarkan dalam pertandingan itu." "Oh?" Bee Kun Bu menggeleng-gelengkan kepala. "Dalam dua hari satu malam, Cing Ko Hong mati-matian menyerang ketua partai Bu Tong, namun ketua partai Bu Tong itu justru tampak tenang sekali, Karena Cing Ko Hong berniat membunuh sehingga menggusarkan ketua itu...." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kemudian bagaimana?" Tanya Pek Yun Hui. "Karena gusar, maka ketua partai Bu Tong pun mengeluarkan ilmu andalannya, itu membuat Cing Ko Hong roboh terkena pukulan yang dilancarkannya." Jawab Gin Tie Suseng. "Untung ketua itu cuma menggunakan delapan bagian Iwcekangnya, nyawa Cing Ko Hong tidak melayang." "Ketua partai Bu Tong itu sungguh berhati pe-nyayang," Ujar Pek Yun Hui. "Tapi ketika roboh, Cing Ko Hong malah melakukan sesuatu yang amat memalukan, itu sangat menggusarkan ketua partai Bu Tong," Kata Gin Tie Suseng sambil menggeleng-gelengkan kepa!a. "Lho?" Bee Kun Bu terheran-heran. "Cing Ko Hong telah roboh, apa pula yang dapat dilakukannya?" Ternyata menyerang ketua partai Bu Tong secara gdap, dengan menggunakan sepasang kakinya menendang alat vitai ketua itu." Gin Tie Suseng memberitahukan "Dapat dibayangkan betapa gusarnya ketua partai Bu Tong! Oleh karena itu, ketua tersebut membentak keras, lalu menotok jalan darah di kaki Cing Ko Hong, Setelah itu ketua partai Bu Tong pun mengatakan bahwa dia harus merawat sepasang kakinya, kalau tidak sepasang kakinya niseaya akan lumpuh, Ketua itu juga menyuruhnya agar segera meninggalkan puncak Cit Sing Hong," "Oooh!" Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui menarik nafas panjang. "Sepasang kaki Cing Ko Hong telah terluka parah, maka dia segera meninggalkan tempat itu, Setengah bulan kemudian, Cing Ko Hong sudah tidak bisa berjalan, dan amat mendendam pada partai Bu Tong, Dia mendirikan aliran Swat Ling San dan menerima murid, Dia pun menyuruh para muridnya bersumpah, kelak harus menuntut balas pada partai Bu Tong, Tenlang itu, kaum Bu Lim sama sekali tidak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengetahuinya, sebab ketua partai Bu Tong tidak menyiarkannya." "Tapi tentunya tidak bisa mengelabui para kaum Bu Lim, kan?" Tanya Bee Kun Bu. "Ternyata ketua partai Bu Tong sudah tahu tujuan Cing Ko Hong, maka sebelum meninggal, beliau pun meninggalkan sepucuk surat wasiat, agar para murid Bu Tong jangan bertindak terlampau keras terhadap aliran Swat Ling San. Sebab biar bagaimana pun, Cing Ko Hong tetap mantan murid partai Bu Tong." Setelah ketua partai Bu Tong itu meninggal, apa pula yang terjadi?" Tanya Pek Yun Hui. "Para murid partai Bu Tong cuma mentaati pesan itu, Namun para murid Cing Ko Hong setiap generasi pergi menuntut balas pada partai Bu Tong. Hal itu terjadi hingga tiga generasi, namun setelah itu terjadi pula suatu perubahan di Swat Ling San." Jawab Gin Tie Suseng. "Perubahan apa?" Tanya Bee Kun Bu. "Apakah berkaitan dengan dendam asmara yang membara itu?" "Tidak salaH, namun itu adalah kejadian berikutnya," Gin Tie Suseng menarik nafas. "Pada generasi ke tiga, di saat itu yang menjadi ketua aliran Swat Ling San adalah Kao Ku. Dia memiliki kepandaian yang amat tinggi, tapi punya kelemahan...." "Apa kelemahannya?" Tanya Bee Kun Bu. "Kelemahannya adalah...." Gin Tie Suseng tersenyum "Amat menyukai wanita cantik, Dia pula yang merubah peraturan aliran Swat Ling San, akhirnya menerima seorang murid wanita yang cantik jelita, itu membuat tiga saudara seperguruannya merasa tidak senang, karena telah melanggar peraturan yang ditetapkan Cing Ko Hong, pendiri aliran Swat Ling San. Oleh karena itu, ketiga saudara seperguruannya pun meninggalkan Swat Ling San dengan penasaran." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau begitu, apakah Kao Ku masih menerima murid lain?" Tanya Bee Kun Bu yang amat tertarik akan cerita itu. Tidak," Jawab Gin Tie Suseng. "Kao Ku cuma menerima murid wanita itu saja, Murid wanita itu bernama Khouw Miauw Nio. itu kejadian seratus tahun yang lampau, Dia memang cantik dan berhasil mempelajari semua ilmu yang diturunkan Kao Ku, gurunya itu. Karena para paman gurunya menentang, maka dia tekun sekali memperdalam ilmu silatnya, dan akhirnya berhasil Oleh karena itu, ketua partai Bu Tong masa itu, yaitu Cing Hong Tojin, sama sekali tidak mampu menunduk-kannya." "Kalau begitu, Cing Hong Tojin pasti kalah di tangan Khouw Miauw Nio itu, kenapa tidak tersiar dalam rimba persilatan?" Tanya Bee Kun Bu heran. "Aku akan menutur sejelas-jelasnya," Sahut Gin Tie Suseng sambil tersenyum "Berhubung tiada seorang pun yang membawa kemenangan dari partai Bu Tong, maka hati Khouw Miauw Nio pun tergerak, sehingga dia seorang diri berangkat ke gunung Bu Tong." "Apakah dia juga menimbulkan bencana dalam rimba persilatan Tionggoan?" Tanya Bee Kun Bu. "Bagaimana isi hati Khouw Miauw Nio ketika itu, mungkin tiada seorang pun mengetahuinya. Namun dia justru membantai para penjahat di Tionggoan, sehingga sangat mengharumkan namanya, Sejak itu pula Khouw Miauw Nio menghilang, sama sekali tidak pernah memunculkan diri lagi." "Kenapa begitu?" Tanya Pek Yun Hui. "Ternyata dalam perantauannya selama dua tahun di Tionggoan, Khouw Miauw Nio pernah bertemu Cing Hong Tojin, yakni ketika dia sedang membunuh para penjahat, kebetulan muncul Cing Hong Tojin mem-bantunya. Walau Cing Hong Tojin adalah pendeta Taosme, tapi dia justru amat tampan, Begitu melihat Cing Hong Tojin, Khouw Miauw Nio pun tertarik dan langsung berkenalan dengannya, Tentunya KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Cing Hong Tojin pun menanyakan tentang perguruan Khouw Miauw Nio, tapi Khouw Miauw Nio tidak berani berterus terang, hanya memberitahukan ingin berkunjung ke gunung Bu Tong. Cing Hong Tojin adalah ketua partai Bu Tong, tentunya menolak sehingga menimbulkan kegusaran Khouw Miauw Nio, dan langsung pergi, Siapa tahu ketika berada di puncak Cit Sing Hong, yang muncul justru Cing Hong Tojin, Barulah Khouw Miauw Nio tahu bahwa dia adalah ketua partai Bu Tong, itu membuatnya salah tingkah dan tidak tahu harus bagaimana baiknya." "Kalau begitu, Khouw Miauw Nio itu pasti sudah jatuh hati pada Cing Hong Tojin!" Kata Pek Yun Hui. "Justru karena itu, urusan dendam pun dapat di-sudahi begitu saja," Ujar Gin Tie Suseng. "Khouw Miauw Nio ingin menuntut balas, barulah dia berangkat ke Tionggoan. Bagaimana mungkin dia menyudahi dendam itu begitu saja!" Tanya Bee Kun Bu heran. "Ketika melihat Cing Hong Tojin adalah orang yang dicarinya, juga pujaan hatinya, Khouw Miauw Nio tersiksa sekali, Tapi dia telah menerima budi kebaikan gurunya, tentunya harus menuntut balas, Karena itu, mendadak wajahnya pun berubah dingin...." Gin Tie Suseng melanjutkan "Cing Hong Tojin adalah ketua partai Bu Tong, ketika mengetahui akan hal itu, dia masih dapat berlaku tenang, Akhirnya mereka berdua bertarung di puncak Cit Sing Hong itu, dan Cing Hong Tojin kalah, Kalau Khouw Miauw Nio ingin membunuhnya, itu gampang sekali, Namun Khouw Miauw Nio justru tidak membunuhnya, malah segera meninggalkan puncak itu dan pulang ke Swat Ling San, Setelah pulang, Khouw Miauw Nio pun melarang para murid aliran Swat Ling San memasuki daerah Tionggoan, maka dendam itu pun usai sampai di situ." "Bagaimana Cing Hong Tojin setelah dikalahkan Khouw Miauw Nio itu?" Tanya Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau urusan itu usai sampai di situ, tentunya tidak aneh," Sahut Gin Tie Suseng sambil menarik nafas. "Lalu dari mana munculnya dendam asmara yang membara itu?" "Jadi masih ada kelanjutannya?" Bee Kun Bu terbelalak Tidak salah." Gin Tie Suseng mengangguk "Cing HongTojin merasa malu atas kekalahannya, maka begitu kembali ke Sam Cing Koan, dia pun segera mengumpulkan para adik seperguruannya untuk menyerahkan jabatannya. Setelah itu, dia pun membunuh diri." "Gara-gara Khouw Miauw Nio itu?" Bee Kun Bu menarik nafas. "Kematian Cing Hong Tojin tersebar sampai di luar perbatasan, itu sungguh di luar dugaan Khow Miauw Nio, akhirnya dia pun jadi rahib dan tidak pernah meninggalkan Swat Ling San," Ujar Gin Tie Suseng. sementara Pek Yun Hui cuma mendengarkan dengan penuh perhatian, sama sekali tidak bertanya apa pun. "Dendam antara partai Bu Tong dengan aliran Swat Ling San pun usai sampai di situ, sebetulnya itu merupakan hal yang baik sekali," Lanjut Gin Tie Suseng. "Akan tetapi, sejak Khouw Miauw Nio jadi rahib, para muridnya pun mulai bertindak semau mereka, lama kelamaan aliran Swat Ling San berubah menjadi aliran sesat hingga sekarang di tangan Lima Setan itu...." Ketika Gin Tie Suseng bereerita sampai di situ, mendadak Pek Yun Hui melesat ke arah sebuah pohon siong, dan sekaligus melancarkan pukulan seraya membentak "Siapa bersembunyi di situ mencuri dengar pembicaraan kami?" Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng pun segera mengarah pada tempat itu, Pada waktu bersamaan, terdengarlah suara tawa dingin, lalu muncul beberapa orang dari balik pohon siong itu setelah Pek Yun Hui melancarkan pukulannya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tay Pah San dengan kami aliran Swat Ling San, boleh dikatakan satu aliran!" Ujar salah seorang yang rambutnya sudah memutih semua. "Namun Gin Tie Suseng justru membuka rahasia aliran Swat Ling San, itu sungguh di luar dugaan!" Bee Kun Bu memandang orang itu, ternyata orang itu berbadan agak pendek dan berusia sekitar lima pu-luhan, sepasang matanya menyorot tajam membuktikan ia memiliki Iweekang tinggi ia pun mengenakan pakaian aneh, Tampak pula delapan orang mengikutinya, yang semuanya mengenakan pakaian warna abu-abu. Mereka semuanya berbadan tinggi besar, masing-masing menggenggam golok kepala setan. "Kuil Ceh Yun Si yang di gunung Tay Pah San, sama sekali tidak ada hubungan dengan aliran Swat Ling San!" Sahut Gin Tie Suseng sambil tertawa dingin. "Aku ke mari atas kemauan sendiri, tiada kaitannya dengan guruku! Kalian Lima Setan telah terpengaruh oleh Hweeshio dari kuil Toa Ciok Si, maka ingin menimbulkan bencana dalam rimba persilatan Tionggoan, Oleh karena itu para pendekar rimba persilatan berhak membasmi kalian!" Orang pendek itu tertawa terkekeh-kekeh ketika mendengar ucapan Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw, ia maju selangkah dan mendadak menyerang Gin Tie Suseng seraya membentak "Sudah lama aku ingin bertarung dengan Kuang Ti Taysu! Kini muncul muridnya, maka aku ingin mencoba kepandaiannya!" Ketika orang tua pendek itu maju selangkah, Gin Tie Suseng pun sudah siap, Maka ketika diserang secara mendadak, ia segera meloncat ke belakang menghindari serangan itu. Orang tua pendek itu tertawa panjang, lalu melesat ke arah Gin Tie Suseng, dan sekaligus menyerangnya lagi. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Begitu melihat serangan itu, Gin Tie Suseng pun tertawa dingin, dan secepat kilat ia mengeluarkan suling peraknya dan menangkis serangan itu. Serangan orang tua pendek itu tertangkis, sehingga ia menjadi gusar sekali. Tiba-tiba badannya meluncur ke atas, sekaligus melancarkan pukulan ke arah Gin Tie Suseng. Gin Tie Suseng segera meloncat ke samping, lalu mendadak balas menyerang dengan pukulan dahsyat Mulailah mereka bertarung dengan seru sekali, dan masing-masing mengeluarkan jurus-jurus andalan. sementara Pek Yun Hui cuma menonton dengan wajah dingin, begitu pula Bee Kun Bu, ia menonton sambil mengerutkan kening, sebab yakin Gin Tie Suseng bukan tandingan orang tua pendek itu. Gin Tie Suseng dan orang tua pendek itu masih saling menyerang dengan ilmu andalan masing-masing. Mendadak orang tua pendek itu membentak keras, kemudian menyerang Gin Tie Suseng sepenuh tenaga, lalu meloncat mundur delapan depa. "Hmm!" Dengusnya dingin. "Kepandaian Tay Pah Sah cuma begitu! Kaiau kalian bertiga tertarik, silakan menerobos ke dalam Swat Ling San, aku masih harus pergi meronda!" Orang tua pendek itu mengibaskan tangannya, seketika juga delapan orang berpakaian abu-abu langsung berdiri dibelakangnya. "Engkau berani mengajak orang lain ke mari, untung masih belum memasuki tempat penjagaanku!" Orang tua pendek menuding Gin Tie Suseng. "Kalau engkau sudah memasuki tempat itu, aku pasti membunuhmu! Aku masih menghormati Kuang Ti Taysu, maka alangkah baiknya engkau segera meninggalkan tempat ini! Tapi kalau engkau berani masuk, jangan mempersalahkanku kalau aku bertindak keji terhadapmu!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hm!" Dengus Gin Tie Suseng dingin, kemudian mendadak menyerang orang tua pendek itu. Akan tetapi, orang tua pendek itu cuma tertawa dingin, lalu melesat ke belakang pohon siong, Gin Tie Suseng terkejut Walau ia menyerang orang tua pendek itu secara mendadak, namun orang tua pendek itu masih dapat berkelit itulah yang membuat Gin Tie Suseng berdiri termangu di tempat Bee Kun Bu segera melesat ke pohon siong, lalu berhenti di situ sambil memandang ke belakang pohon siong itu, dan seketika juga ia terbelalak Ternyata di belakang pohon siong itu terdapat sebidang tanah yang ditumbuhi berbagai macam bunga, Sungguh semarak tempat itu, namun tidak tampak bayangan orang tua pendek itu beserta delapan orang yang menyertainya. Heran! Gumam Bee Kun Bu dalam hatL Kenapa di tempat ini banyak tumbuh bunga yang beraneka warna? Janganjangan itu semacam formasi! ia harus bertanya pada Kakak Pek. Sebelum Bee Kun Bu membuka mulut bertanya, Pek Yun Hui telah mendahuluinya memberitahukan "Lima Setan Swat Ling San memang tidak bernama kosong, lihatlah apa yang bergantung di pohon siong ini!" Bee Kun Bu segera mendongakkan kepala, tampak sebuah papan bertulisan bergantung di pohon siong tersebut SIAPA YANG MEMASUKI SWAT LING SAN PASTI MATI Ternyata papan itu bertuliskan demikian Pada waktu bersamaan, Gin Tie Suseng justru memukul ke arah pohon siong itu. pukulannya merontokkan daun-daun pohon siong, itu membuat Bee Kun Bu terheran-heran. Pek Yun Hui tahu, bahwa Gin Tie Suseng masih kesal pada orang tua pendek itu, maka kekesalannya dilampiaskannya pada pohon siong tersebut KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Letak bunga-bunga itu kelihatan aneh, sepertinya berbentuk suatu formasi yang berdasarkan Kiu Kiong Pat Kwa. Saudara Kim barusan memukul pohon siong ini, apakah berniat memasuki tempat itu?" Tanya Bee Kun Bu. "Lima Setan Swat Ling San telah menghina guruku, maka aku sangat kesal sehingga tak dapat menguasai diri memukul pohon siong ini," Sahut Gin Tie Suseng. "Aku tidak paham akan formasi Kiu Kiong Pat Kwa. Saudara seperguruan mengerti, tapi dia sudah pergi sekarang kita harus bagaimana?" "Saudara Kim tidak usah cemas!" Bee Kun Bu ter-senyum. "Kakak Pek mengerti tentang itu, maka formasi itu tidak akan menyulitkan kita." "Kalau begitu, harap Nona Pek memecahkan formasi itu! Lalu kita menuju ke tempat Lima Setan itu," Ujar Gin Tie Suseng. "Kakak Pek!" Sambung Bee Kun Bu. "Tempat itu merupakan mulut menuju tempat Lima Setan Swat Ling San. Aku dan Saudara Kim tidak paham akan formasi tersebut, harap Kakak Pek sudi menunjukkan jalan!" Pek Yun Hui tersenyum, lalu segera memandang ke arah tempat itu, Berselang beberapa saat, ia pun berkata. "Engkau pernah memasuki ruang bawah tanah di gua Thian Ki Cinjin, bahkan juga menolong Hian Ceng Totiang yang terkurung di dalam formasi bunga persik, Formasi bunga yang ada di tempat ini, tidak berbeda jauh dengan formasi bunga persik itu," Ujar Pek Yun Hui. "Oh?" Bee Kun Bu maju beberapa langkah dan memperhatikan formasi bunga itu dengan cermat, namun tidak melihat bagaimana keanehan formasi tersebut "Bagaimana?" Tanya Pek Yun Hui. "Aku masih tidak paham akan formasi itu." Bee Kun Bu menggeleng-getengkan kepala. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Memang sulit menjelaskan tentang Kiu Kiong Pa Kwa, namun engkau harus ingat pada formasi bunga persik itu," Ujar Pek Yun Hui. "Setelah engkau ingat, otomatis engkau pun dapat memecahkan formasi bunga tersebut" "Aku sudah memperhatikan formasi itu dengan cermat, namun masih belum menyelami perubahannya! padahal aku masih ingat pada formasi bunga persik," Sahut Bee Kun Bu dengan kening berkerut "Kalau begitu, engkau ikut aku memasuki formasi bunga itu!" Ajak Pek Yun Hui sambil mengayunkan kakinya. Bee Kun Bu segera mengikuti Pek Yun Hui, Ketika melihat Bee Kun Bu melangkah, Gin Tie Suseng pun tidak mau ketinggalan, langsung mengikuti di be!akang-nya, namun kemudian malah membelok ke arah Iain. Ternyata ia ingin mencoba formasi bunga tersebut Kurang lebih sepuluh langkah kemudian, mendadak, ia melihat pemandangan di situ telah berubah, Tidak tampak tanaman bunga, melainkan rerumputan dan sa-yup-sayup terdengar pula suara musik. Gin Tie Suseng kebingungan, ia menengok ke sana ke mari, tidak tampak bayangan Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui, namun ia justru mendengar suara bentakan Bee Kun Bu. "Hati-hati Saudara Kim, jangan bergerak sembarang-an!" "Saudara Bee!" Sahut Gin Tie Suseng. "Aku,., aku mengantuk sekali, rasanya ingin tidur,.,." Gin Tie Suseng terkulai di atas rerumputan, tapi mendadak di rerumputan itu muncul lima buah golok yang amat tajam, sehingga badan Gin Tie Suseng tertusuk dan darah segar pun langsung mengucur Sungguh mengherankan, Gin Tie Suseng tidak mampu bangkit berdiri, dan terbaring di atas goIok-golok itu. "Celaka!" Seru Bee Kun Bu. "Kakak Pek, Saudara Kim telah terjebak formasi bunga, mungkin dia terluka!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hm!" Dengus Pek Yun Hui dingin. "Siapa suruh dia tidak mau mengikutimu dari belakang, malah membelok ke arah lain, dia yang cari penyakit!" "Kakak Pek, dia bukan orang jahat, cepatlah tolong dia!" Ujar Bee Kun Bu. "Engkau harus tetap berdiri di sini, jangan bergeser selangkah pun!" Pesan Pek Yun Hui. "Aku akan pergi menolongnya." "Terimakasih, Kak!" Ucap Bee Kun Bu. Pek Yun Hui menarik nafas, kemudian mengayunkan kakinya ke kiri, ke kanan dan ke depan, kemudian menghilang dari pandangan Bee Kun Bu. itu sungguh mengejutkan Bee Kun Bu. Setelah Pek Yun Hui tidak kelihatan, tiba-tiba terdengarlah suara yang amat anch, maka cepat-cepat Bee Kun Bu menghimpun hawa murninya, sekonyong-konyong ia merasa ada segulung angin mengarah padanya, secepat kilat ia pun mengibaskan tangannya untuk me-nangkis. Blamm! terdengar suara benturan keras. Bee Kun Bu segera menengok, tapi tidak tampak siapa pun berada di situ, Walau ia telah diserang, tapi sama sekali tidak berani menggeserkan kakinya. Berselang beberapa saat, mendadak muncul Pek Yun Hui sambil memapah Gin Tie Suseng, ternyata sepasang kaki Gin Tie Suseng tertusuk golok, darahpun masih mengucur "Aduh! Sakit sekali!" Gin Tie Suseng merintih Bee Kun Bu segera merobek ujung lengan baju Gin Tie Suseng, kemudian membalut lukanya. "Banyak jebakan di dalam formasi bunga ini, cepat ikut aku meninggalkan tempat ini!" Ujar Pek Yun Hui. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu segera memapah Gin Tie Suseng, Pek Yun Hui mengayunkan kakinya diikuti Bee Kun Bu dari belakang sambil memapah Gin Tie Suseng. "Lima Setan Swat Ling San memang berkepandaian luar biasa, mampu menyusun formasi yang amat hebat Untung kita sudah keluar dari formasi tersebut!" Ucap Pek Yun Hui. "Kun Bu, cepat taruh Gin Tie Suseng ke bawah, periksa bagaimana keadaan lukanya!" Ucapan Pek Yun Hui membuat Bee Kun Bu tersentak ia menengok kian ke mari, ternyata saat ini ia telah berada di luar formasi bunga itu. Segeralah ia menaruh Gin Tie Suseng ke bawah, lalu memeriksa luka di kaki Gin Tie Suseng. KebetuIan Gin Tie Suseng membuka matanya, Ketika melihat Bee Kun Bu, ia pun menarik nafas panjang. "Aku yang cari penyakit, ingin mencoba kelihayan formasi bunga itu, akhirnya jadi terluka," Ujar Gin Tie Suseng sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Saudara Kim harus tahu, formasi itu berdasarkan Kiu Kiong Pat Kwa, maka di dalamnya terdapat sesuatu yang akan menimbulkan halusinasi kita." Bee Kun Bu tersenyum. "Untung Saudara Kim sudah tertoIong, sekarang bagaimana rasanya luka di kaki i(u?" "Heran!" Sahut Gin Tie Suseng. "Kenapa tadi ketika tertusuk, aku sama sekali tidak merasa sakit?" "Sebab pikiranmu telah terpengaruh oleh formasi bunga itu," Ujar Pek Yun Hui. "Maka engkau tidak merasa sakit." "Sungguh lihay formasi bunga itu!" Gin Tie Suseng menggeleng-gelengkan kepala dan menambahkan. "Kini aku tidak berani meremehkan Lima Setan Swat Ling San lagi." "Saudara Kim sudah tidak merasa sakit lagi?" Tanya Bee Kun Bu. "Sudah tidak sakit lagi," Sahut Gin Tie Suseng sambil tersenyum getir KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau begitu...." Bee Kun Bu menatapnya. "Bagai-mana kalau Saudara Kim melanjutkan penuturan tentang Lima Setan Swat Ling San yang diputuskan oleh kemunculan orang tua pendek itu?" "Baiklah." Gin Tie Suseng mengangguk "Lima Setan Swat Ling San memang amat terkenal.,,." "Amat terkenal?" Bee Kun Bu bingung. "Mereka berlima hidup menyendiri di Swat Ling San ini, bagaimana mungkin mereka terkenal?" "Membicarakan Lima Setan Swat Ling San, aku pun teringat akan sumpah Lima Setan itu lima belas tahun yang lampau," Jawab Gin Tie Suseng melanjutkan "Kalau sumpah itu mereka laksanakan, bukan cuma partai Bu Tong, namun delapan partai besar lainnya pun pasti mengalami bencana." "Lho? Bukankah dendam antara partai Bu Tong dengan aliran Swat Ling San telah usai, setelah Khouw Miauw Nio itu jadi rahib? Kok Saudara Kim malah mengatakan lain?" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Bee Kun Bu heran "Lagi pula kenapa mereka bersumpah lima belas tahun yang lampau?" "Berhubung Cing Hong Tojin membunuh diri, maka timbul pula masalah lain di partai Bu Tong, sebab Cing Hong Tojin punya seorang murid kesayangan Ternyata tanpa setahu siapa pun, dia telah menyaksikan pertarungan gurunya dengan Khouw Miauw Nio itu, bahkan juga mendengar pembicaraan mereka, maka dia tahu bahwa Khouw Niauw Nio berasal dari Swat Ling San, Oleh karena itu, murid Cing Hong Tojin itu pun memberitahukan pada ketua yang baru, Kalau dia memberitahukan secara jujur, mungkin tidak akan menimbulkan suatu masalah." "Murid Cing Hong Tojin itu menimbulkan masalah apa?" Tanya Pek Yun Hui. "Murid itu membela gurunya, maka tidak menceritakan tentang jaringan asmara tersebut, hanya bilang Khouw Miauw Nio ingin menuntut balas, Maka demi menjaga nama baik KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ perguruan akhirnya Cing Hong Tojin membunuh diri," Jawab Gin Tie Suseng. "OIeh karena itu, para murid partai Bu Tong amat mendendam pada aliran Swat Ling San." "Jadi terjadi balas membalas lagi?" Tanya Bee Kun Bu. "Generasi yang selanjutnya, justru menyusun suatu rencana jahat," Jawab Gin Tie Suseng sambil menggelenggelengkan kepaia. "Demi memperkuat aliran Swat Ling San, maka ketua itu mulai berhubungan dengan suku Miau, dan sekaligus mempelajari ilmu ilmu suku itu pula, Setelah itu, mereka pun mengadakan hubungan dengan pihak Toa Ciok Si." "Kalau begitu, Lima Setan Swat Ling San bukan orang Tionggoan, tapi Tan Cun Goan itu justru orang Tionggoan, Orang tua pendek itu pun kelihatan orang Tionggoan pula, Kok bisa begitu?" Bee Kun Bu tidak habis berpikir "Dapatkah Saudara Kim menjelaskannya?" Tan Cun Goan memang orang Han, sedangkan orang tua pendek itu adalah orang Miau, Mereka berlima hanya Tan Cun Goan yang orang Han, sedangkan yang lain orang Miau." Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Pendekar Bego Karya Can