Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 60


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 60


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   "Kenapa Tan Cun Goan boleh berguru di Swat Ling San?"   Tanya Bee Kun Bu. itu karena aliran tersebut punya satu peraturan, yakni harus ada orang Han."   Gin Tie Suseng memberitahukan.   "Saudara Kim mengatakan orang tua pendek itu adalah orang Miau, kenapa dia berdandan seperti orang Han?"   Tanya Bee Kun Bu Iagi.   "Sebab aliran Swat San masih menjalankan adat orang Han, maka mereka juga mengenakan pakaian orang Han,"   Jawab Gin Tie Suseng dan menjelaskan "Mereka berlima disebut Lima Setan Swat Ling San, namun sesungguhnya mereka masih punya julukan lain."   "Oh?"   Bee Kun Bu terbelalak "Apa julukan mereka berlima?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Julukan mereka adalah Siang Sat (Sepasang Algojo), Siang Tok (Sepasang Racun) dan It Khek (Satu Tamu). Siang Sat adalah saudara tertua dan kedua, mereka berdua dipanggil Lam Thian It Sat-Cong Cin dan Ciak Bin Sat Sin. It Khek adalah Tan Cun Goan, Siang Tok adalah adik perempuan seperguruan Kiu Tok Ciu (Tangan sembilan Racun) Liu Bwee dan orang tua pendek itu adalah Ling Coa Hong Tok (Ular Beracun) Oey Hue."   Gin Tie Suseng menambahkan "Lima Setan itu berhati jahat dan kejam.   Sepuluh tahun yang !ampau, hanya karena urusan kecil, mereka berlima membantai sebuah kampung suku Miau yang berjumlah seribu orang lebih, anak kecil dan bayi pun dibantai habis, Nanun Tan Cun Goat tidak ikut membantai orang-orang Miau itu, maka ia memperoleh julukan It Khek (Satu Tamu), sedangkan yang lain memperoleh julukan Siang Sat dan Siang Tok-"   "Sungguh kejam mereka!"   Bee Kun Bu menggelenggelengkan kepala.   "Mereka harus dibasmi...."   Ucapan Bee Kun Bu terputus, ternyata diputuskan oleh suara tawa yang sangat nyaring.   Tak lama melayang turun seseorang wanita yang berparas cantik, tapi penuh mengandung hawa sesat " ***** Bab ke 11 - Muncul Lawan Tangguh Wanita cantik itu berdiri di hadapan Gin Tie Suseng, lalu menudingnya seraya berkata.   "Aku kira siapa, tidak tahunya Gin Tie Suseng dari gunung Tay Pah San! Aku pernah bertemu denganmu beberapa kali, namun engkau justru menceritakan tentang kami, kok engkau begitu banyak mulut?"   Ketika wanita itu menuding, justru telah melancarkan semacam ilmu ke arah Gin Tie Suseng. Begitu melihat wanita itu menuding, Gin Tie Suseng pun segera melompat ke belakang dengan air muka berubah,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Walau ia bergerak begitu cepat, bahunya masih terkena serangan itu, sehingga merasa ngilu di bahunya.   "Kiu Tok Ciu!"   Bentak Gin Tie Suseng.   "Engkau sungguh kejam, datang-datang sudah melancarkan serangan gelap yang ganas!"   Ternyata wanita itu adalah Kiu Tok Ciu-Liu Bwee, Ketika melihat Gin Tie Suseng begitu gusar, ia pun tertawa cekikikan "Sesungguhnya.,."   Ujarnya Kiu Tok Ciu-Liu Bwee genit ".... Tay Pah San dan Swat Ling San masih punya sedikit hubungan, kenapa engkau tidak mau mendekati-ku?"   Usai berkata begitu, mendadak Kiu Tok Ciu menggerakkan jari telunjuknya itu adalah serangan mendadak, Namun tjin Tie Suseng sudah siap, ia membentak keras sambil mengayunkan suting peraknya untuk menangkis serangan itu.   sementara Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui cuma menonton, mereka berdua tahu, tangkisan itu merupakan jurus yang mematikan Akan tetapi, Kiu Tok Ciu tidak merasa takut atau gentar, sebaliknya malah tertawa nyaring seraya berkata.   "Baiklah! Mari kita berduel!"   Kiu Tok Ciu segera melancarkan serangan yang bertubitubi, itu sungguh mengejutkan Gin Tie Suseng, Setelah berkelit ke sana ke mari, ia pun mulai menyerang dengan jurus-jurus andalannya.   serangannya itu dapat dihindari oleh Kiu Tok Ciu dengan mudah, bahkan langsung balas menyerang.   "Sungguh hebat kepandaian Kiu Tok Ciu ini,"   Ujar Gin Tie Suseng dalam hati.   "Aku harus bertarung dengan hati-hati, kalau tidak, sulit bagiku untuk meloloskan diri."   Oleh karena itu, Gin Tie Suseng segera mengeluarkan jurus Sih Ku le Kih (Burung Merpati Memindahkan Ranting).    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Hi hi!"   Kiu Tok Ciu tertawa cekikikan "Cukup lumayan kepandaianmu!"   Kiu Tok Ciu meloncat ke samping, setelah itu secara tibatiba ia memutarkan badannya, dan sekaligus menyerang Gin Tie Suseng dengan pukulan tangan kosong.   "Celaka!"   Seru Bee Kun Bu yang menyaksikan serangan itu, Pemuda itu tahu bahwa Gin Tie Suseng tidak mampu menyambut serangan yang dilancarkan Kiu Tok Ciu, maka tanpa banyak pikir lagi ia segera melesat ke arah Gin Tie Suseng seraya berkata.   "Saudara Kim, aku membantumu!"   Ketika mendengar seruan Bee Kun Bu, Kiu Tok Ciu pun langsung menyerangnya, Bee Kun Bu segera mengibaskan tangannya, seketika juga Kiu Tok Ciu terpental lima langkah.   "Eeeeh?"   Kiu Tok Ciu terkejut bukan main, ia menatap Bee Kun Bu dengan mata terbelalak, tapi kemudian malah tertawa cekikikan "Hi hi hi! Engkau amat tampan dan masih muda, lebih baik engkau segera meninggalkan tempat ini! jangan ikut mereka, itu amat membahayakan dirimu! Kakak merasa kasihan padamu, tapi kalau engkau tidak mau dengar nasihatku, masih bikin kacau di sini, kakak pasti menangkapmu dan membawamu ke Siang Ciang Koan untuk jadi pelayanku."   "Diam!"   Bentak Bee Kun Bu gusar, lalu menyerang Kiu Tok Ciu dengan tangan kosong. KiuTokeiu terkejut, ia tidak menyangka bahwa Bee Kun Bu memiliki kepandaian yang begitu tinggi, tidak heran ia tertegun.   "Ei! Bolehkah aku tahu namamu? Kenapa engkau begitu garang?"   Tanya Kiu Tok Ciu sambil berkelit "Aku adalah Bee Kun Bu, maka hari ini aku harus memberi pelajaran padamu!"   Sahut Bee Kun Bu dan menyerang Kiu Tok Ciu lagi.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Oooh!"   Kiu Tok Ciu tertawa merdu.   "Ternyata engkau adalah Bee Kun Bu, sungguh beruntung kita bertemu di sini! pukulanmu cukup lumayan, kakak akan melayanimu beberapa jurus!"   Kiu Tok Ciu berkelip namun kali ini ia justru batas menyerang dengan mengarahkan jari telunjuknya ke arah jalan darah di pergelangan tangan Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu membentak keras, ia melesat ke atas, kemudian menukik ke bawah sambit melancarkan serangannya pada Kiu Tok Ciu.   Begitu melihat serangan itu, Kiu Tok Ciu pun membentak nyaring, lalu menjulurkan sepasang tangannya menyambut serangan Bee Kun Bu.   Blamm! Terdengar suara benturan keras.   Bee Kun Bu dan Kiu Tok Ciu sama-sama terpental sehingga mereka jatuh duduk, namun Bee Kun Bu segera bangkit berdiri sebaliknya Kiu Tok Ciu masih duduk di tempat, berselang beberapa saat, barulah wanita itu mampu bangkit berdiri.   Kiu Tok Ciu menatap Bee Kun Bu dalam-dalam, dalam hati ia amat kagum pada Bee Kun Bu, tapi juga merasa penasaran, Oleh karena itu, ia pun mulai menyerang Bee Kun Bu lagi.   Bee Kun Bu menyambut serangan itu dengan ilmu pukulan yang terdapat di kitab Kui Goan Pit Cek, tentunya hebat bukan main.   "Sungguh hebat anak muda itu!"   Ujar Kiu Tok Ciu dalam hali.   "Kalau aku kalah di tangannya, tentunya amat memalukan! Lebih baik aku menghindari Kiu Tok Ciu langsung meloncat menghindar, akan tetapi, Bee Kun Bu justru bergerak cepat menangkap pergelangan tangan Kiu Tok Ciu. Begitu cepat sehingga Kiu Tok Ciu tidak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mampu berkelit, tahu-tahu pergelangan tangannya telah dicengkeram Bee Kun Bu.   Setelah berhasil mencengkeram pergelangan tangan Kiu Tok Ciu, namun Bee Kun Bu pun segera melepaskan tangannya, sekaligus mendorongnya.   Wanita itu terdorong mundur beberapa langkah, tidak melakukan serangan lagi, sebaliknya malah tertawa merdu.   "Bee Kun Bu, engkau memang berkepandaian tinggi, pertarungan kita cukup sampai di sini. Kalau engkau tertarik, engkau boleh ke Siang Cing Koan mencariku Sampai jumpa!"   Kiu Tok Ciu melesat pergi, tapi Bec Kun Bu segera membentak dan sekaligus mengejarnya.   "Mau kabur ke mana Kiu Tok Ciu?"   Kiu Tok Ciu Liu Bwee tidak menyangka Bee Kun Bu tidak terkesan baik padanya, Ketika melihat Bee Kun Bu mengejarnya, wajahnya langsung berubah, namun wanita itu tidak gugup dan segera melesat ke pohon siong.   Bee Kun Bu sama sekali tidak menduga bahwa Kiu Tok Ciu akan meloncat ke pohon siong, otomatis membuatnya tidak bisa mengembangkan ginkangnya.   "Kiu Tok Ciu, meskipun engkau kabur ke ujung langit, aku pasti menangkapmu juga!"   Seru Bee Kun Bu di bawah pohon siong itu.   "Hi hi hi!"   Kiu Tok Ciu Liu Bwee tertawa cekikikan "Adik kecil, engkau ingin menangkapku? Rasanya tidak begitu gampang!"   Suara tawa yang cekikikan itu membuat Bee Kun Bu kesal, dan merasa dirinya terhina oleh wanita itu, Men-dadak ia membentak keras sekaligus mengerahkan ginkangnya meloncat ke pohon siong itu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kiu Tok Ciu Liu Bwee sudah siap, begitu melihat Bee Kun Bu meloncat, ia pun segera mematahkan beberapa batang ranting pohon siong, lalu meloncat ke pohon siong lain.   Di pohon siong itu, ia mematahkan beberapa batang ranting lagi, Semua ranting itu tidak dibuang, melainkan dikepit di bawah ketiaknya, sepasang matanya justru terus memandang Bee Kun Bu yang di pohon siong lain.   Bee Kun Bu pun merasa heran menyaksikannya, Sebelum Bee Kun Bu meloncat ke pohon siong itu, Kiu Tok Ciu sudah meloncat ke pohon siong lain lagi, itu membuat Bee Kun Bu salah pengertian, menduga Kiu Tok Ciu Liu Bwee mengajaknya mengadu ilmu ginkang, Seketika juga Bee Kun Bu tertawa dingin, dan langsung meloncat ke arah pohon siong di mana Kiu Tok Ciu berdiri di silu sambil tersenyumsenyum.   Kiu Tokeiu Liu Bwee pun segera meloncat ke pohon siong lain, begitulah mereka main loncat-loncatan di atas pohon siong ke pohon siong lain.   "Adik kecil!"   Kiu Tok Ciu tertawa nyaring.   "Pereuma kita loncat-Ioncat di atas pohon, lebih baik turun untuk bertarung lagi!"   "Baik,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kalau begitu, Kakak akan meloncat turun!"   Seru Kiu Tok Ciu Liu Bwee, kemudian meloncat ke bawah.   Bee Kun Bu sudah tahu bahwa Kiu Tok Ciu banyak akal, maka ia memperhatikan tempat Kiu Tok Ciu meloncat turun, barulah ia melompat ke situ.   Ketika melihat Bee Kun Bu melompat turun, Kiu Tok Ciu segera menancap sebatang ranting pohon, lalu meloncat ke tempat lain sambil menyambit Bee Kun Bu dengan ranting pohon siong pula.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu terkejut, ia tidak menyangka Kiu Tok Ciu akan menggunakan ranting pohon itu sebagai senjata rahasia, dan segera berkelit pada saat Bee Kun Bu berkelit, Kiu Tok Ciu pun bergerak cepat menancapkan semua ranting pohon siong ke tanah, Bee Kun Bu berdiri terheran-heran di tempat, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan Kiu Tok Ciu Liu Bwee.   sementara Pek Yun Hui yang terus mengamati mereka, mendadak keningnya berkerut dan segera berseri "Kun Bu, jangan masuk ke dalam ranting-ranting itu!"   Namun terlambat, ternyata Bee Kun Bu sudah meloncat ke situ, Begitu sepasang kakinya menginjak bumi, seketika juga ia terbelalak karena tempat itu telah berubah jadi rimba belantara, sedangkan Kiu Tok Ciu Liu Bwee menghilang entah ke mana.   Bee Kun Bu berdiri terbengong-bengong di situ, merasa dirinya berada di dalam rimba belantara yang amat sepi, Saat ini ia baru sadar, bahwa dirinya telah terkurung di dalam formasi aneh ini.   "Adik yang baik, engkau tunggu saja di situ!"   Ter-dengar suara Kiu Tok Ciu Liu Bwee.   "Nanti malam aku akan ke mari menengokmu."   Sedangkan Pek Yun Hui tampak gugup ketika melihat Bee Kun Bu meloncat ke dalam formasi itu, namun sudah tidak keburu mencegahnya, ia cepat-cepat mendekati Kiu Tok Ciu Liu Bwee, dan mendadak memukulnya dengan pukulan jarak jauh.   Kiu Tok Ciu memang berotak cerdas, ternyata itu telah dalam perhitungannya, maka ia menggunakan tenaga pukulan yang dilancarkan Pek Yun Hui untuk meloncat ke belakang, kemudian melesat ke dalam rimba.   Pek Yun Hui tidak menyangka itu, dan tidak mengejar Kiu Tok Ciu, sebab wanita itu telah hilang di dalam rimba, ia amat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mengkhawatirkan Bee Kun Bu yang terkurung di dalam formasi itu, dan memperhatikan formasi itu dengan cermat Namun ada satu hal di luar dugaan, yaitu ketika Bee Kun Bu meloncat ke dalam formasi itu, Gin Tie Suseng pun mendengar suara seruan Pek Yun Hui.   Oleh karena itu, ia pun langsung meloncat ke dalam formasi itu dengan maksud ingin menarik Bee Kun Bu keluar Akan tetapi, setelah berada di dalam formasi itu, Gin Tie Suseng pun terbelalak, karena tidak melihat Bee Kun Bu, yang tampak di situ adalah rimba belantara, ia segera mengayunkan kakinya, maksudnya ingin mencari Bee Kun Bu.   Tapi ia malah terus-menerus berputar-putar di tempat lain, tidak melihat Bee Kun Bu dan tidak melihat jalan ke luar.   sementara Pek Yun Hui yang berada di luar formasi itu, justru dapat melihat Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng, mereka berdua tampak kebingungan, bahkan juga berlari ke sana ke mari perlu diketahui, sejak kecil Pek Yun Hui sudah mempelajari unsur Ngo Heng, Kiu Kiong dan Pat Kwa, setelah memperhatikan formasi itu, iapun amat kagum pada Kiu Tok Ciu Liu Bwee.   "Hanya dengan ranting pohon siong, Kiu Tok Ciu mampu membentuk formasi ini, dia memang luar biasa!"   Gumam Pek Yun Hui.   "Kalau aku menghancurkan formasi ini dengan pukulan, otomatis akan melukai orang yang terkurung di dalamnya."   Pek Yun Hui terus memperhatikan formasi tersebut sambil berjalan mengelilingi formasi itu, Saat ini ia melihat Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng tampak panik sekali, pakaian mereka pun telah basah oleh keringat Pek Yun Hui tahu, kalau ia tidak segera turun tangan menolong mereka, tak seberapa lama mereka pasti celaka.   Oleh karena itu, ia cepat-cepat melangkah berdasarkan unsur    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ngo Heng, Kui Kiong dan Pat Kwa, lalu membentak sambil mendorongkan sepasang tangannya ke depan.   "Naik!"   Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng yang berada di dalam formasi, tiba-tiba merasa ada segulung tenaga yang amat kuat mengangkat mereka, Karena sudah mendengar suara bentakan Pek Yun Hui, mereka berdua pun tidak berani melawan tenaga itu, membiarkan badan mereka terangkat ke atas.   Pada waktu bersamaan, mereka pun merasa badan mereka terdorong oleh suatu tenaga yang sangat dahsyat, badan mereka terpental dan kemudian jatuh duduk di tanah.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Pek Yun Hui menarik nafas lega ketika melihat mereka sudah keluar dari formasi itu.   "Sungguh jahat Kiu Tok Ciu, dia berani mengu-rungku dengan formasi setan itu! Aku bersumpah akan memusnahkan markas mereka!"   Ujar Bee Kun Bu dengan penuh kegusaran "Lima Setan Swat Ling San memang lihay, bahkan mengerti berbagai macam formasi, Kalau tidak ada Nona Pek menolong kita, mungkin kita sudah celaka di dalam formasi itu,"   Sahut Gin Tie Suseng.   "ltu adalah formasi yang mengelabui pandangan dan menyesatkan pikiran,"   Ujar Pek Yun Hui sambil tersenyum dan menambahkan "Formasi itu berdasarkan unsur Ngo Heng, Kui Kiong dan Pat Kwa, kalian akan terus berlari-lari di dalamnya, akhirnya akan mati kehabisan nafas."   "Nona Pek, formasi itu harus dihancurkan agar tidak mencelakai orang lain."   Ujar Gin Tie Suseng mengusulkan "Baik."   Pek Yun Hui mengangguk "Saudara Kim boleh segera turun tangan menghancurkan formasi itu."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu melihat wajah Pek Yun Hui agak serius, maka ia pun tahu bahwa tidak begitu gampang menghancurkan formasi itu.   Biar Gin Tie Suseng mencoba menghancurkannya, kalau dia tidak mampu, barulah aku turun tangan membantunya.   Ujar Bee Kun Bu dalam hati.   Gin Tie Suseng sama sekali tidak mengerti tentang ilmu Ngo Heng, Kiu Tok Ciu dan Pat Kwa, maka ia langsung menghantam formasi itu dengan su!ing peraknya sekuat tenaga.   Namun sungguh mengherankan, walaupun Gin Tie Suseng menghantam sekuat tenaga dengan suling perak-nya, puluhan batang ranting pohon siong itu sama sekali tidak rusak, masih tetap di tempat.   Gin Tie Suseng terheran-heran, sedangkan Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui cuma melihatnya saja.   itu membuat Gin Tie Suseng jadi malu, sehingga timbul pula ke-gusarannya terhadap ranting-ranting pohon siong itu.   ia menghimpun tenaga dalamnya, lalu membentak keras sambil memukul ke arah ranting-ranting pohon siong itu.   Akan tetapi, ranting-ranting pohon siong itu masih tetap berdiri tegak di situ.   "Saudara Kim!"   Ujar Bee Kun Bu sambil tertawa.   "Formasi itu sangat aneh, jangan membuang tenaga secara sia-sia! Biar aku coba apakah dapat menghancurkan formasi itu."   Gin Tie Suseng segera mundur dengan nafas memburu, ternyata ia telah banyak menghamburkan tenaganya.   Bee Kun Bu mendekati lalu memandang formasi itu dengan penuh perhatian Tadi Gin Tie Suseng telah menghantamnya sekuat tenaga, tapi tiada hasilnya, maka Bee Kun Bu tidak mau sembarangan memukul formasi tersebut, ia yakin pasti ada cara lain untuk menghancurkannya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lama sekali Bee Kun Bu memperhatikan formasi itu, kemudian ia duduk bersila di depannya, Setelah itu ia memukul sebatang ranting pohon siong itu dengan pukulan jarak jauh.   Betapa dahsyatnya pukulan Bee Kun Bu, tapi ranting pohon siong itu sama sekali tidak ber-geming, itu sungguh mengherankan dan membuat Bee Kun Bu tidak habis berpikir Padahal pukulannya itu dapat menghancurkan batu.   "Kakak Pek!"   Bee Kun Bu menggeleng-gclengkan kepala.   "Aku dan Saudara Kim tidak mampu menghancurkan formasi ini, harap Kakak yang turun tangan menghancurkannya!"   "Kun Bu!"   Pek Yun Hui tersenyum, ia menunjuk ranting pohon siong yang ke sebelas itu.   "Coba!ah merobohkan ranting itu!"   Bee Kun Bu segera mengarah pada ranting tersebut, lalu melancarkan pukulan jarak jauh pada ranting itu. Braak! Ranting itu terpukul hancur "Nah!"   Pek Yun Hui tertawa kecil "Kini engkau boleh memukul ranting yang lain!"   Bee Kun Bu menurut, lalu segera melancarkan pukulan jarak jauh ke arahranling-raniing itu, seketika juga semua ranting itu terpukul hancur beterbangan kemana-mana.   "Yang menyebabkan keanehan formasi itu adalah ranting yang ke sebelas,"   Ujar Pek Yun Hui menjelaskan.   "Setelah ranting ke sebelas itu dihancurkan, maka formasi itu pun tidak dapat berfungsi lagi."   "Oooh!"   Bee Kun Bu manggut-manggut.   "Aku ke mari justru ingin menyelidiki keadaan Swat Ling San ini, tapi tidak menduga akan adanya formasi-formasi aneh, maka kalau tidak didampingi Nona Pek, mungkin aku sudah celaka di dalam formasi aneh itu,"   Ujar Gin Tie Suseng sambil menggeleng-gelengkan kepala.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kini Lima Setan Swat Ling San sudah tahu akan kehadiran kita, jadi kita tidak boleh lama-lama di sini, harus segera melanjutkan perjalanan,"   Sambung Bee Kun Bu.   "Lima Setan Swat Ling San memang berkepandaian tinggi, namun sejak dahulu kala hingga kini, kesesatan tidak bisa memenangkan kebenaran,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Mereka sudah tahu kehadiran kita di Swat Ling San ini, lagi pula kita pun telah membulatkan tekad untuk masuk ke dalam, Nah, alangkah baiknya kita cari tempat yang tenang, agar Saudara Kim bisa menjelaskan tentang Lima Setan itu, jadi kita pun bisa bersiap-siap untuk masuk ke dalam."   "Sebetulnya tadi aku ingin menjelaskan tentang me-reka, tapi terganggu oleh kemunculan Kiu Tok Ciu, Baiklah! Kita cari tempat tenang untuk beristirahat dan aku pun akan menjelaskan tentang mereka."   Mereka mulai berjalan ke dalam, Pek Yun Hui memandang jauh ke depan, tampak sebuah gunung yang amat tinggi, dan puncaknya tertutup oleh awan.   "Mungkin itu adalah puncak gunung Swat Ling San,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Benar,"   Sahut Gin Tie Suseng.   "Namun markas aliran Swat Ling San justru tidak berada di puncak itu. Kata orang, hingga kini tiada seorang pun yang mampu mendaki sampai ke puncak gunung itu!"   "Kalau begitu, markas aliran Swat Ling San berada di mana?"   Tanya Bee Kun 6u mendadak.   "Berada sepuluh mil dari puncak gunung itu."   Gin Tie Suseng memberitahukan.   "Oooh!"   Bee Kun Bu manggut-manggut sambil menunjuk ke depan yang penuh batu.   "Mari kita duduk beristirahat sejenak di tempat itu! Kita duduk di atas batu besar agar bisa melihat ke empat penjuru, kalau ada orang datang, kita pun dapat melihatnya."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "BetuI."   Pek Yun Hui mengangguk "Mari kita ke sana!"   Mereka bertiga menuju tempat itu, kemudian duduk di sebuah batu besar. Setetah duduk di atas sebuah batu besar, mereka pun dapat melihat ke sekeliling dengan jelas sekali.   "Udara Swat Ling San ini sangat dingin, Kita belum sampai di puncaknya sudah merasa dingin, apalagi sampai di sana,"   Ujar Gin Tie Suseng.   "Oh ya!"   Bee Kun Bu teringat sesuatu.   "Saudara Kim, jelaskan lagi tentang Lima Setan Swat Ling San itu!"   "Ketua aliran Swat Ling San adalah Lam Thian It Sat-Cong Cin, namun yang berhak penuh justru Kiu Tok Ciu-Liu Bwee,"   Ujar Gin Tie Suseng memberitahukan "ltu karena mengandung suatu rahasia,"   "Rahasia apa?"   Tanya Bee Kun Bu heran.   "Kenapa wanita itu yang berhak penuh?"   "Lima Setan Swat Ling San, hanya satu orang Han bernama Tan Cun Goan, dia nomor tiga dan dipanggil Tamu Baju Hijau, yang lain semuanya adalah orang Miau, yang masih agak primitif."   "Kami pernah bertemu Tan Cun Goan. Dia kelihatan bukan orang sesat, kenapa bisa masuk ke perguruan Swat Ling San?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Sesungguhnya, aliran Swat Ling San sering memasuki daerah Tionggoan itu, bukan karena ingin menuntut batas pada partai Bu Tong, melainkan mencari anak yang berbakat untuk dijadikan murid,"   Ujar Gin Tie Suseng.   "Pada waktu itu, di Swat Ling San sudah ada dua murid suku Miau yang sangat berbakat, Kedua murid itu adalah Lam Thian It Sat-Cong Cin dan Ciak Bin Sat Sin-Sang Yang. SebuIan kemudian, di kaki gunung Swat Ling San muncul sepasang muda-mudi. Pemuda itu adalah Tan Cun Goan, sedangkan pemudi itu adakah Kiu Tok Ciu-Liu Bwee, Mereka    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tidak mirip sepasang kekasih, juga tidak mirip kakak beradik, Kemunculan mereka sangat mengejutkan, maka tak lama muncullah Lam Thian It Sat dan Ciak Bin Sat Sin.   Mereka berdua bertarung dengan muda-mudi itu, namun tidak mampu mengalahkan mereka, Oleh karena itu, ketua Swat Ling San masa itu segera turun tangan, barulah dapat menundukkan Tan Cun Goan dan Liu Bwee, akhirnya berguru pada ketua Swat Ling San."   "Kalau begitu, kenapa Kiu Tok Ciu-Liu Bwee yang lebih berhak dari pada semua saudara seperguruannya?"   Tanya Bee Kun Bu heran.   "Ternyata Tan Cun Goan adalah murid seorang aneh di seberang laut. Ketika mulai berkelana, ia bertemu Liu Bwee, gadis suku Miau itu sangat canlik. Tidak heran Tan Cun Goan tertarik padanya, Namun sungguh di luar dugaan, Liu Bwee juga memiliki kepandaian tinggi, maka mereka bertanding dan tiada yang kalah maupun menang, Setelah itu Liu Bwee mengusulkan ke suatu tempat sepi untuk mengadu tenaga dalam tanpa sengaja mereka berdua memasuki Swat Ling San, dan akhirnya malah berguru pada ketua Swat Ling San."   "Pantas ilmu silat Tan Cun Goan beraneka ragam, ternyata sebelumnya dia sudah punya guru lain!"   Ujar Bee Kun Bu.   "Kernudian bagaimana?"   "Setelah menerima empat murid ilu, ketua Swat Ling San girang bukan main, ia pun membimbing keempat muridnya dengan sepenuh hati, tidak mau bertemu siapa pun, sebab ia cuma mencurahkan perhatiannya pada ke empat muridnya itu. justru sungguh di luar dugaan, telah terjadi sesuatu, karena ketua itu menerima seorang murid baru lagi, yaitu Ling Goa Hong Tok-Oey Hue."   "Itu memang aneh!"   Bee Kun Bu tertawa.   "Tentunya masih ada hal-hal yang di luar dugaan kan?"   "Dugaan Saudara Bee memang tidak salah."   Gin Tie Suseng tersenyum.   "Saudara Bee berotak cerdas, aku kagum padamu."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Aku cuma sembarangan menduga."   Sahut Bee Kun Bu merendah.   "Maka alangkah baiknya Saudara Kim melanjutkan."   "Padahal waktu itu, ketua Swat Ling San telah menutup diri, tujuannya cuma ingin membimbing ke empat muridnya ilu, Tapi tiga bulan kemudian, muncul seorang pemuda suku Miauw, Pemuda itu terus berlutut di Siang Cing Koan (Tempat Aliran Swat Ling San Bersem-bahyangan), tiga hari tiga malam pemuda itu terus berlutut di situ, Oleh karena itu, ketua Swat Ling San menyuruh Kiu Tok Ciu-Liu Bwee keluar menemui pemuda ilu. Ternyata pemuda itu ingin berguru pada ketua Swat Ling San, kalau tidak diterima, dia akan terus berlutut di situ."   Ketika mendengar sampai di situ, Pek Yun Hui memandang Bee Kun Bu sambil tersenyum Bee Kun Bu tereengang, ia tidak tahu kenapa Pek Yun Hui memandangnya sambil tersenyum "Karena hati pemuda itu begitu keras dan teguh, apakah akhirnya ketua Swat Ling San menerimanya?"   Tanya Bee Kun Bu pada Gin Tie Suseng.   "Kalau begitu sederhana, aku pun tidak akan menceritakannya,"   Sahut Gin Tie Suseng.   "Ketua Swat Ling San sama sekali tidak tergerak hatinya, malah menyuruh Kiu Tok Ciu-Liu Bwee mengusirnya. Kalau pemuda Miau itu tidak mau menurut, haruslah menggunakan kekerasan Demikian pesan ketua Swat Ling San pada Kiu Tok Ciu-Liu Bwee. Akan tetapi, Kiu Tok Ciu-Liu Bwee malah belum kembali walau sudah dua jam, oleh karena itu, ketua Swat Ling San pun menyuruh Tan Cun Goan, Lam Thian It Sat dan Ciak Bin Sat Sin pergi me nyusul nya. Tapi mereka bertiga pun tidak segera kembali, sehingga ketua Swat Ling San terpaksa keluar, akhirnya menerima pemuda Miau itu juga."   "Kenapa bisa jadi begitu?"   Tanya Bee Kun Bu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ternyata ke empat muridnya juga ikut berlutut di Siang Cing Koan, agar guru mereka menerima pemuda Miau itu,"   Sahut Gin Tie Suseng.   "Pemuda Miau itu tidak punya hubungan dengan ke empat murid ketua Swat Ling San, cara bagaimana dia membuat ke empat orang itu mau membantunya, agar ketua Swat Ling San bersedia menerimanya?"   Tanya Pek Yun Hui mendadak.   "Itu memang ada suatu sebab musababnya, akan dijelaskan nanti,"   Jawab Gin Tie Suseng.   "Ketika melihat ke empat muridnya juga ikut berlutut, itu sungguh diluar dugaan ketua Swat Ling San. Kemudian ketua Swat Ling San tertawa gelak, dan menerima pemuda Miau itu sebagai murid."   "Aku jadi bingung,"   Ujar Bee Kun Bu tidak mengerti "Bolehkah Saudara Kim menjelaskan?"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Ternyata Ling Coa Hong Tok-Oey Hue dan Kiu Tok Ciu-Liu Bwee adalah teman sejak kecil."   Gin Tie Suseng menjelaskan "Karena Kiu Tok Ciu-Liu Bwee hilang begitu lama, maka Oey Hue itu terus mencarinya, akhirnya dia mendapat kabar bahwa Kiu Tok Ciu-Liu Bwee berada di Gunung Swat Ling San, dia pun ke gunung tersebut"   Ternyata begitu!"   Bee Kun Bu manggut-manggut dan bertanya.   "Apakah masih terjadi hal-hal yang di luar dugaan?"   "Sejak Liu Bwee berada di Gunung Swat Ling San..."   Lanjut Gin Tie Suseng sambil tersenyum "Bukan cuma Tan Cun Goan yang jatuh hati padanya, bahkan Lam Thian It Sat dan Ciak Bin Sat Sin pun menaruh hati padanya, Oleh karena itu, ketika Kiu Tok Ciu-Liu Bwee berlutut di Siang Cing Koan, ke tiga kakak seperguruannya juga ikut berlutut, bermohon pada ketua Swat Ling San agar menerima Oey Hue sebagai murid."   "Mereka bertiga saling merebut hati Kiu Tok Ciu-Liu Bwee, lalu bagaimana Liu Bwee itu? Dia memilih siapa?"   Tanya Bee Kun Bu sambil tersenyum    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Perlu diketahui, sebelum berguru pada ketua Swat Ling San, Oey Hue sudah mengerti berbagai macam racun,"   Ujar Gin Tie Suseng.   "Kalau begitu, dia pasti memiliki kepandaian yang beracun?"   Tanya Bee Kun.   "Benar."   Gin Tie Suseng mengangguk "Kini dia adalah pakar racun.   Setelah ketua Swat Ling San meninggal, maka Swat Ling San pun jadi terkenal itu disebabkan kepandaian mereka berlima amat tinggi, sedangkan Kiu Tok Ciu-Liu Bwee ahli dalam hal formasi, Ling Coa Hong Tok pakar racun dan hatinya pun amat kejam, dia bisa tertawa sambil membunuh orang, Oleh karena itu, Swat Ling San pun jadi terkenal sampai di luar perbatasan, bahkan juga sampai ke seberang laut."   Ketika Bee Kun Bu baru mau membuka mulut bertanya, tiba-tiba Gin Tie Suseng berseru.   "Saudara Bee, hati-hati!"   Tanpa ayal lagi Bee Kun Bu langsung meloncat ke atas dan pada waktu bersamaan, menyambar datang suatu benda ke arah batu besar itu.   Begitu jatuh ke bawah, benda itu pun mengepulkan asap dan mengeluarkan bau busuk yang amat menusuk hidung.   Di saat itu pula, terdengar suara tawa ringan, tak lama muncullah seseorang dari balik batu yang lain.   Bee Kun Bu memandang orang itu, sepasang matanya tampak terbelalak ternyata ia heran akan pakaian orang itu yang warna-warnL Usianya dua puluh lebih, namun suara tawanya justru bernada tua.   "Ha ha ha!"   Orang itu masih tertawa sambil memandang Gin Tie Suseng.   "Ceh Yun Si di Tay Pah San dan Swat Ling San ingin bahu-membahu, tidak tahunya murid Kuang Ti Taysu malah membocorkan rahasia pribadi pihak Swat Ling    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   San, itu sungguh di luar dugaan! Aku memang pakar racun, bagaimana kalau kita bertanding dalam hal racun?"   Gin Tie Suseng cuma tersenyum dingin, tidak menjawab malah memandang Pek Yun Hui dan Bee Kun seraya berkat a.   "Orang ini adalah Ling Coa Hong Tok-Oey Hue, sekujur badannya penuh racun dan mahir pula memerintah ular berbisa serta tawon berbisa, Hatinya sangat licik, harap kalian berdua berhati-hati terhadapnya!"   Meskipun Gin Tie Suseng tidak meladeninya, Ling Coa Hong Tok-Oey Hue masih tampak tersenyum-se-nyum.   "Saudara Kim begitu memuji diriku, aku sangat berterimakasih padamu!"   Ucap Ling Coa Hong Tok-Oey Hue.   "Saudara Kim berkunjung ke mari, kami tidak menyambut sebagaimana mestinya, harap Saudara Kim memaafkan kami! Tapi,., Saudara Kim membocorkan rahasia pribadi kami, apakah itu demi menarik perhatian orang lain?"   "Lima Setan Swat Ling San memang sudah bernama busuk, bahkan kini menyuruh para iblis seberang laut bergabung untuk menimbulkan bencana di rimba persilatan Tionggoan!"   Sahut Gin Tie Suseng.   "Nona ini adalah Pek Yun Hui yang telah mengalahkan Souw Peng Hai di Toan Hun Ya, pemuda itu adalah Bee Kun Bu! Kami ke mari justru ingin memusnahkan Siang Cing Koan di puncak gunung Swat Ling San, kebetulan Saudara Oey memunculkan diri! Mengingat kita pernah bertemu, maka aku pun menasihatimu agar kembali ke jalan yang benar!"   Ketika mendengar nama Pek Yun Hui, seketika juga Ling Coa Hong Tok-Oey Hue tertegun, namun senyuman tetap menghias wajahnya, Kemudian ia menatap Pek Yun Hui dengan penuh perhatian sambil berkata.   "Souw Peng Hai memiliki ilmu Kan Goan Cih yang amat hebat, tapi Nona mampu mengalahkannya, itu pertanda Nona berkepandaian amat tinggi! Namun.... Nona masih begitu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   muda, bagaimana mungkin Nona ini adalah Pek Yun Hui? Saudara Kim jangan bohong!""   Mendadak hati Gin Tie Suseng tergerak, karena melihat Ling Coa Hong Tok tidak pereaya Pek Yun Hui berada di depan mata.   Maka ia pun ingin memanasi hatinya agar dibekuk Pek Yun Hui.   Ketika Gin Tie Suseng baru mau membuka mulut, sudah didahului oleh Pek Yun Hui.   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui dingin.   "Harus bagaimana engkau baru pereaya bahwa aku adalah Pek Yun Hui?"   Ling Coa Hong Tok tertawa ringan, lalu menyahut dengan suara lembut "Kalau engkau menghendaki aku pereaya, itu tidak su!it! Asal engkau mampu menyambut tiga jurus seranganku!"   Betapa gusarnya Bee Kun Bu ketika melihat Ling Coa Hong Tok menantang Pek Yun Hui, maka ia segera menyeIak.   "Engkau tidak perlu bertanding dengan Kakak Pek! Kalau engkau berkepandaian tinggi, tentunya dapat me-ngalahkanku dengan tiga jurus! Aku pun akan segera meninggalkan tempat ini!"   "Sungguhkah begitu?"   Tanya Ling Coa Hong Tok sambil tersenyum lembut sikapnya begitu, bagaimana mungkin orang pereaya dia berhati kejam? "Aku tidak pernah mengingkari janji!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Menghadapi orang semacam itu, tidak perlu Saudara Bee turun tangan, biar aku saja yang menyambut tiga jurus serangannya!"   Sela Gin Tie Suseng mendadak.   "Bagus, bagus!"   Ling Coa Hong Tok tertawa.   "Saudara Kim memiliki ilmu Tui Hong Sim Tie yang berjumlah seratus delapan jurus, sudah berani bersikap jumawa di hadapanku? Kalau hari ini aku tidak minta pelajaran darimu, mungkin engkau tidak akan merasa puas! Setelah aku mengalahkanmu, barulah aku minta petunjuk pada mereka!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Usai berkata begitu, mendadak Ling Coa Hong Tok pun langsung menyerang Gin Tie Suseng.   Gin Tie Suseng sama sekali tidak menyangka Ling Coa Hong Tok akan menyerangnya langsung, maka ia tampak gugup, namun masih sempat mengayunkan suling peraknya untuk menangkis serangan itu.   Akan tetapi, tepat pada waktu bersamaan, Gin Tie Suseng juga mencium semacam bau yang aneh.   "Celaka!"   Serunya dalam hati, kemudian terkulai Ternyata Gin Tie Suseng telah terkena racun, sehingga membuat sekujur badannya tak bertenaga sama sekali.   Ketika melihat Gin Tie Suseng roboh, Bee Kun Bu tahu bahwa dia terkena racun, maka ia membentak dan langsung menghantam Ling Coa Hong Tok dengan pukulan Kepandaian Ling Coa Hong To masih dibawah Kiu Tok Ciu, tentunya ia bukan tandingan Bee Kun Bu.   Begitu merasa angin pukulan yang amat dahsyat, Ling Coa Hong Tok tidak berani menyambut, melainkan ce-pat-cepat berkelit pukulan Bee Kun Bu dilancarkan dalam keadaan gusar, maka dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pukulan itu.   Ling Coa Hong Tok memang berhasil berkelit, tapi angin pukulan itu mengarah pada sebuah batu yang ada di belakang Ling Coa Hong Tok.   Blamm! Batu itu hancur berkeping-keping.   Menyaksikan itu, Ling Coa Hong Tok pun mengucurkan keringat dingin, dan pereaya bahwa mereka memang benar Pek Yun Hui serta Bee Kun Bu.   "Kalau bertarung hanya mengandal pada ilmu silat, tentunya aku bukan tandingan mereka, lebih baik kugunakan racun,"   Ujar Ling Coa Hong Tok dalam hati, setelah itu, ia segera memasukkan tangannya ke dalam bajunya, Apabila Bee Kun Bu mengejarnya, ia akan menggunakan racun.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah menyerang Ling Coa Hong To, Bee Kun Bu tidak mengejarnya, melainkan mendekati Gin Tie Su-seng.   Wajah Gin Tie Suseng pucat pias, keringatnya pun terus mengucur, dan sekujur badan juga tidak bisa bergerak Ketika melihat Bee Kun Bu sedang memperhatikan Gin Tie Suseng, Ling Coa Hong Tok pun tertawa gelak, lalu mendadak meloncat ke atas, maksudnya ingin menyerang Bee Kun Bu dengan racun.   Saat itu Bee Kun Bu tidak siap, Meskipun ia dapat menangkis serangan itu, tapi pasti terkena racun tersebut sementara itu, Pek Yun Hui terus-menerus mengawasi gerak-gerik Ling Coa Hong Tok, Ketika melihatnya meloncat ke atas, Pek Yun Hui sudah menduga apa yang akan dilakukan Ling Coa Hong Tok, maka ia segera membentak "Lihat serangan!"   Pek Yun Hui melancarkan sebuah pukulan ke atas.   pukulan yang dilancarkan Pek Yun Hui memang aneh.   Pukulan itu tidak di arahkan pada Ling Coa Hong Tok, melainkan diarahkan pada tempat Bee Kun Bu di mana Ling Coa Hong Tok melancarkan serangan be-racunnya.   Betapa terkejutnya Ling Coa Hong Tok, namun pukulan itu tidak di arahkan pada dirinya, maka ia tetap melanjutkan serangannya pada Bee Kun Bu.   Namun pukulan yang dilancarkan Pek Yun Hui memang aneh, ternyata gadis itu melancarkan pukulan untuk melindungi Bee Kun Bu dari serangan Ling Coa Hong Tok, sehingga membuat racun yang ditaburkan Ling Coa Hong Tok meleset arah, bahkan Ling Coa HoangTok sendiri pun terpental jatuh, Memang sungguh diluar dugaan, sebab racun itu berbalik ke arah Ling Coa Hong Tok, Untung sebelumnya Ling Coa Hong To telah menyiapkan obat pemunahnya di dalam mulutnya, maka ketika racun itu berbalik menyerang dirinya sendiri, ia pun segera menelan obat pemunah itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu sudah tahu kejadian itu, ia amat gusar dan membalikkan badannya, Tapi ketika ia baru mau mengejar Ling Coa Hong Tok, Pek Yun Hui buru-buru mencegahnya.   "Kun Bu, tidak usah kau kejar! Lebih baik kita periksa luka Gin Tie Suseng itu! Lima Setan Swat Ling San sangat licik, kalau tidak ada Gin Tie Suseng menyertai kita, mungkin kita akan celaka!"   "Kalian berani menginjak Swat Ling San ini, maka jangan mempersalahkanku berlaku kejam pada kalian!"   Ujar Ling Coa Hong Tok dingin.   Setelah itu, ia pun melesat pergi sambil bersiul panjang bergema ke empat penjuru.   Pek Yun Hui tidak mengejarnya.   Iasegera mendekati Gin Tie Suseng yang tergeletak di tanah, kemudian mengeluarkan sebutir obat "Kita tidak tahu dia terkena racun jenis apa, sementara ini sulit mengobati nya,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Engkau memasukkan obat ini ke dalam mulutnya, lalu membantunya dengan iweekangmu agar racun itu tidak menjalar! Kita pun harus berhati-hati, sebab Ling Coa Hong Tok itu sangat licik!"   Bee Kun Bu mengangguk kemudian memasukkan obat itu ke dalam mulut Gin Tie Suseng. Pada waktu bersamaan, terdengar pula suara yang mendesis-desis.   "Hati-hati!"   Pesan Pek Yun Hui. HItu suara ular!"   "Oh?"   Bee Kun Bu mengernyitkan kening.   ***** Bab ke 12 - Barisan Ular-Ular Beracun Suara mendesis-desis itu semakin dekat dan tak seberapa lama tampak ribuan ular beracun merayap ke arah me-reka.   Betapa terkejutnya Bee Kun Bu menyaksikan kemunculan ular-ular berbisa itu, kening pun berkerut-kerut.   "Kak! Ular-ular berbisa itu merayap ke mari, harus bagaimana kita?"   Tanya Bee Kun Bu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Begini!"   Jawab Pek Yun Hui.   "Kita berdiri dengan punggung menghadap punggung, kalau ular-ular berbisa itu mendekat, kita hantam saja dengan pukulan!"   "Ya."   Bee Kun Bu segera membalikkan badannya.   Ketika ular-ular berbisa itu sudah dekat, mereka berdua pun langsung melancarkan pukulan, dan beberapa ekor ular berbisa itu hancur remuk seketika.   Akan tetapi, ular-ular yang lain sama sekali tidak merasa takut, tetap merayap ke arah mereka sambil menjulurkan lidahnya, bahkan kini dengan posisi mengurung mereka bertiga.   Pek Yun Hui yang berkepandaian tinggi, namun saat itu tampak agak panik menghadapi barisan ular-ular berbisa itu, Bee Kun Bu tampak gugup sekali, Yang sama sekali tidak gugup dan panik adalah Gin Tie Suseng.   Kenapa begitu? Ternyata ia dalam keadaan pingsan.   sementara barisan ular-ular berbisa yang ribuan banyaknya semakin mendekat, mendadak Pek Yun Hui bersiul panjang dan nyaring, suara siu!annya menembus rimba dan angkasa.   Tak seberapa lama, tampak sosok bayangan meluncur datang di angkasa bagaikan meteor, lalu menukik ke bawah ke arah mereka, itu adalah Bangau Sakti, burung itu menukik sambil memekik keras mengejutkan ular-ular berbisa itu.   seketika ular-ular berbisa itu diam dengan kepala mendongakkan ke atas sambil menjulurkan lidah, burung bangau memang sangat ditakuti ular sementara Bangau Sakti itu sudah mulai mematuk ular-ular beracun, Tampak sudah puluhan ular berbisa ter-patuk mati Tak lama kemudian Bangau Sakti itu pun turun di sisi Pek Yun Hui.   "Kun Bu, Gin Tie Suseng pernah bilang, bahwa Ling Coa Hong Tok mahir memerintahkan tawon beracun juga, maka kita harus segera meninggalkan tempat itu!"   Ujar Pek Yun HuL    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu mengangguk dan segera memapah Gin Tie Suseng ke atas punggung Bangau Sakti, kemudian ia pun naik ke punggung Bangau Sakti itu.   Setelah Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng duduk di atas punggung Bangau Sakti, segera Pek Yun Hui meloncat ke situ.   Ketika Bangau Sakti mengembangkan sayapnya, belasan ekor ular berbisa langsung menyerang, Bee Kun Bu dengan cepat mengayunkan tangannya, Ternyata dia menyerang dengan jarum Toh Meng Cin yang tepat mengenai kepala ularular berbisa itu dan mati seketika.   "Kun Bu, dengar!"   Ujar Pek Yun Hui. Tawon-tawon berbisa telah terbang kemari!"   Bee Kun Bu menelengkan kepala, Saat itu terdengarlah suara berdengungan di angkasa, seiring dengan datangnya segu!ungan bayangan hitam meluncur ke arah mereka.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Pek Yun Hui langsung menepuk Bangau Sakti, seketika juga burung itu pun terbang ke atas, Akan tetapi, ribuan tawon berbisa itu langsung memburu dengan kecepatan kilat "Kun Bu, lancarkan pukulan jarak jauh untuk menghalau mereka! Usir mereka, cepat,"   Ujar Pek Yun Hui.   Bee Kun Bu segera melancarkan pukulan jarak jauhnya membuat tawon-tawon berbisa berhamburan ke segala arah, puluhan tawon tewas seketika, Namun tawon-tawon lain tetap mengurung mereka, sehingga Pek Yun Hui terus melancarkan pukulan jarak jauhnya, Tampak ratusan ekor tawon berjatuhan terhantam pukulan tersebut Akan tetapi, ribuan tawon-tawon berbisa masih tetap terbang mendekati mereka, sementara Bee Kun Bu sibuk melancarkan pukulan jarak jauh, Bangau Sakti terus terbang, meskipun binatang-binatang berbisa itu terus mengejar, tanpa rasa takut sama sekali.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Oleh karena itu, Bee Kun Bu dan Pek Yun Hui pun harus melindungi Bangau Sakti.   "Celaka!"   Seru Bee Kun Bu yang mulai panik.   "Ta-wontawon berbisa itu menyerang Bangau Sakti dari bawah. Pek Yun Hui memandang ke bawah, dilihatnya sebagian tawon-tawon berbisa itu mulai menyerang Bangau Sakti dari bawah, Karena Pek Yun Hui duduk di atas punggung Bangau Sakti, sulit baginya untuk melancarkan pukulan jarak jauh ke bawah, Pada saat krisis itu, mendadak Gin Tie Suseng tersadar dari pingsan. Ketika menyaksikan hal itu, ia pun segera berseru. Tawon-tawon berbisa itu tidak bisa terbang tinggi, cepat perintahkan burung ini terbang ke atas, itu dapat menghindar dari kejaran tawon-tawon berbisa itu!"   Mendengar itu, Pek Yun Hui segera menepuk leher Bangau Sakti tiga kali, Setelah memekik keras, burung itu terbang ke atas secepat kilat Tawon-tawon berbisa itu masih mengejar, tapi sudah ketinggalan Pek Yun Hui menarik nafas lega, meskipun wajahnya tampak cemas.   "Tadi Bangau Sakti memekik seperti rintihan, mungkin sudah tersengat tawon berbisa itu!"   "Benar!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Tapi, Bangau Sakti tidak kuat membawa kita bertiga, lebih baik cari tempat yang aman untuk turun!"   Sebelum Pek Yun Hui menjawab, burung itu sudah meluncur ke bawah dengan gerakan yang tampak sedikit goyah.   Pek Yun Hui memandang ke bawah, ternyata sebuah puncak gunung, Sayup-sayup terdengar pula suara air terjun, Pek Yun Hui segera menepuk leher Bangau Sakti dua kali, Burung tersebut langsung meluncur ke arah suara air terjun,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Meskipun dengan gerakan miring dan tampak goyah, akhirnya mendarat juga di situ.   Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng terpental dekat air terjun, sedangkan Pek Yun Hui masih berada di atas punggung Bangau SaktL Begitu Pek Yun Hui meloncat turun, burung itu segera terkulai Terdengar dari paruhnya ada suara rintihan, seakan menahan rasa sakit di tubuhnya.   Cepat-cepat Pek Yun Hui mengeluarkan sebutir obat, lalu dimasukkan ke dalam mulut burung itu, Wataupun telah diberi obat, burung itu tetap belum bisa bergerak.   Tiba-tiba hati Pek Yun Hui tergerak ketika mendengar suara air terjun, Racun tawon bersifat panas, sedangkan di puncak gunung ini amat dingin, terutama air terjun itu, Kalau dicoba direndam di air terjun, bukankah burung itu akan merasa enakan? Pikir Pek Yun Hui, lalu membawa Bangau Sakti itu ke tempat air terjun.   Akan tetapi, Bangau Sakti tampaknya tak mau turun ke air terjun itu, padahal Pek Yun Hui telah mendorongnya berulang kali, Hal itu membuat Pek Yun Hui tak habis pikir, Heran dia, Dan belum habis rasa ke-heranannya, mendadak terdengar suara tawa di dalam lembah di balik air terjun itu.   Pek Yun Hui terperanjat Hatinya sungguh tak menduga di tempat yang sunyi dan amat dingin ini terdengar ada suara orang, Mungkinkah orang itu salah seorang dari Lima Setan Swat Ling San? Pikir Pek Yun Hui.   "Siapa yang tertawa?"   Bentak Pek Yun Hui.   "Harap segera keluar! Kalau tidak, jangan salahkan kalau aku bertindak kurang ajar!"   Bee Kun Bu yang sedang memperhatikan luka Gin Tie Suseng, terkejut begitu mendengar bentakan Pek Yun Hui, ia    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   segera menghimpun lweekangnya untuk menjaga segala kemungkinan Walau Pek Yun Hui sudah membentak, tiada sahutan dari balik air terjun, kecuali hanya jatuhnya air dari tebing tinggi itu.   "Kak! Bagaimana mungkin ada orang di balik air terjun itu? Kalau ada, itu pasti ada jalan lain memasuki tempat itu!"   Ujar Bee Kun Bu. Pek Yun Hui terus menatap air terjun itu, lama sekali, Keningnya berkerut tajam "Orang itu bersembunyi di balik air terjun Tidak diragukan Mungkin dia salah seorang dari Lima Setan Swat Ling San! Mengenal jalan keluar masuknya...."   Pek Yun Hui tidak melanjutkan Dia pun sependapat dengan Bee Kun Bu, pasti ada jalan lain menuju ke balik air terjun itu.   Begitu melihat Pek Yun Hui sependapat, Bee Kun Bu segera meloncat ke atas sebuah batu di dekat air terjun itu.   Setelah berdiri di atas batu, ia langsung menengok ke sana ke mari, juga mengawasi air terjun itu.   Sesaat kemudian dia mengetahui Air terjun itu ternyata berbeda dengan air terjun biasa, Di balik air terjun tampak terdapat sebuah batu besar yang menonjol keluar juga terdapat sebuah lubang besar, mirip gua.   Kalau tidak melihat dengan tajam tentunya tidak jelas keadaan lubang itu.   "Kak! Di situ memang terdapat sebuah lubang mirip gua!"   Seru Bee Kun Bu memberitahukan Begitu mendengar seruan Bee Kun Bu, Pek Yun Hui segera melesat mendekat Dia berdiri di sisi Bee Kun Bu, lalu memandang tempat itu dengan penuh perhatian "Kalau kita tidak berdiri di atas batu ini, pasti tidak bisa melihat lubang di balik batu besar itu!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Sebab, batu besar itu berada di balik air terjun! seandainya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ada orang tinggal di silu, kita harus berhati-hati. Dia tadi tidak menyahut!"   Bersamaan dengan itu terdengar lagi suara tawa, Suaranya kering dan sepertinya berasal dari orang berusia tua. Kemudian terdengar pula sahutan.   "Mendadak datang di bawah pohon siong, tidur di atas batu! Di dalam lembah tiada kalender, tidak tahu kini sudah tahun apa? Mendengar pembicaraan kalian, tentunya kalian adalah orang yang berkepandaian tinggi! Maaf, aku orang tua tidak leluasa berjalan kuharap kalian berdua masuk ke mari untuk bereakap-cakap!"   Bee Kun Bu tertegun ketika mendengar suara sahutan itu. Hatinya yakin orang itu berkepandaian tinggi.   "Kak! Orang itu mengatakan tidak leluasa berjalan itu pasti ada sebabnya, Bagaimana jika aku yang masuk ke sana untuk melihat? Kalau diriku terjadi sesuatu diluar dugaan, barulah kakak menerjang ke dalam!"   Pek Yun Hui mengangguk, namun terdengar lagi suara dari dalam gua yang di balik air terjun itu.   "Lima Setan tidak perlu khawatir, kini aku sudah mengambil keputusan tidak akan keluar dari gua ini, kalian tidak perlu berkasak-kusuk untuk mencelakaiku!"   Mendengar itu, kening Pek Yun Hui pun berkerut Kemudian dia berbisik kepada Bee Kun Bu.   "Kun Bu, orang itu sepertinya tiada hubungan dengan Lima Setan Swat Ling San! Namun biar bagaimana engkau harus berhati-hati!"   Bee Kun Bu mengangguk, kemudian melesat ke arah batu besar itu sambil menghimpun Iweekangnya, setelah itu baru melesat ke dalam gua.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ia melihat seorang tua duduk di situ.   Kurus kering dan rambutnya amat panjang melewati bahu.   Bee Kun Bu ingin memberi hormat namun orang tua itu mendadak menghentakkan sepasang telapak tangannya ke arah Bee Kun Bu, menimbulkan suara menderu-deru.   Bee Kun Bu yang sudah siap, cepat menjulurkan sepasang tangannya ke arah orang tua itu.   Ternyata Bee Kun Bu menyambut serangan orang tua yang mengandung tenaga dalam tinggi.   Setelah menyambut serangan itu, Bee Kun Bu baru tahu, tenaga dalamnya lebih tinggi dari yangdimiliki orang tua itu.   "Aku tidak sejalan dengan Lima Setan Swat Ling San!"   Ujar Bee Kun Bu sambil tersenyum hambar "Kenapa Cianpwee langsung menyerangku, tak sabar menunggu kuberitahukan maksud tujuanku ke mari?"   Orang tua itu tampak terkejut "Kalau engkau tidak sejalan dengan Lima Setan Swat Ling San, kenapa memasuki Swat Ling San ini? seandainya engkau ingin merebut benda pusakaku, ketahuilah, itu hanya mimpi di siang hari bolong!"   Bee Kun Bu tidak kenal orang tua itu. Namun yakin kalau orang tua ini bermusuhan dengan Lima Setan Swat Ling San, maka ia berlega hati.   "Aku datang dari Tionggoan, murid partai Kun Lun! Kedatanganku di Swat Ling San ini, justru karena ingin memusnahkan sarang Lima Setan itu! Karena mendengar suara tawa Cianpwee, maka aku memberanikan diri masuk ke mari! Harap Cianpwee sudi memaafkan ke-lancanganku!"   Orang tua itu diam saja, tapi terus memandang Bee Kun Bu dengan mata terbelalak Pada waktu bersamaan, terdengar suara desiran, ternyata Pek Yun Hui melesat ke dalam, lalu berdiri di sisi Bee Kun Bu.   itu membuat mulut orang tua itu ternganga lebar, karena tidak menyangka akan kemunculan gadis cantik itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "lni Pek Yun Hui!"   Ujar Bee Kun Bu memperkenalkan "Kami datang dari gunung Kwat Cong San!"   "Aaaakh...!H Tiba-tiba orang tua itu menarik nafas panjang.   "Aku pun berasal dari Tionggoan, Namun kini sudah belasan tahun berada di sini! Aku mengira selamanya tidak akan bertemu orang Tionggoan lagi, tidak tahunya justru bertemu kalian, ini barangkali jodoh kita! Karena itu, aku ingin menasihati kalian!"   Melihat kalau orang tua itu tiada niat jahat, Pek Yun Hui menarik nafas lega, Namun ia merasa heran, kenapa orang tua itu tetap duduk, sama sekali tidak mau bangkit berdiri Kenapa begitu? "Cianpwee punya nasihat apa? Silakan katakan...!"   Pinta Pek Yun Hui.   Mendadak sekujur badan orang tua itu bergeme-taran, Lama sekali barulah ia membuka mulut "Tadi saudara kecil itu bilang, kedatangan kalian ingin memusnahkan sarang Lima Setan Swat Ling San.   itu tidak mungkin! Lebih baik kalian berdua segera kembali ke Tionggoan saja! Karena Swat Ling San ini merupakan tempat yang amat berbahaya, terutama Ling Coa Hong Tok yang menggunakan racun! Entah sudah berapa banyak pendekar Tionggoan mati di tangannya, Kalau tidak memiliki obat pemunah racun, mungkin kini aku cuma tinggal tulangbelulang saja! Karena itu, alangkah baiknya kalian berdua cepat-cepat meninggalkan tempat ini dan kembali ke Tionggoan!"   Ketika mendengar orang tua itu memiliki obat pemunah racun, hati Bee Kun Bu pun tergerak "Aku memang sudah bertemu Ling Coa Hong Tok itu. Temanku dan burung bangau terluka oleh racun, sudikah Cianpwee mengobati mereka?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Jadi, kalian berdua telah bertarungdengan Ling Coa Hong Tok?"   Terbelalak orang tua itu.   "Tapi kalian masih bisa hidup?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau kami sudah mati, bagaimana mungkin berada di sini?"   Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum.   "Kalau Cianpwee memiliki obat pemunah racun, sudikah kiranya Cianpwee mengobati teman kami dan burung bangauku itu?"   "Kalau begitu...."   Orang tua itu memandang Pek Yun Hui.   "Bawalah orang itu dan burung bangaumu ke mari! Aku tidak bisa keluar, sebab punggungku dikunci dengan rantai besi!"   Kini Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu baru mengerti, kenapa orang tua itu tidak mau bangkit berdiri Ternyata punggungnya dikunci dengan rantai besi.   "BaiklahV ujar Bee Kun Bu.   "Aku akan membawa teman kami ke mari!"   "Harus cepat!"   Orang tua itu memberitahukan.   "Sia-pa yang terkena racun tawon, lewat dua jam pasti mati!"   Bee Kun Bu melirik Pek Yun Hui sejenak, setelah itu barulah melesat keluar, Pek Yun Hui segera meng-ikutinya. Begitu sampai di luar, Bee Kun Bu berkata pada Pek Yun Hui.   "Orang tua itu agak aneh, benar atau tidak dia memiliki obat pemunah racun itu, kita tidak mengetahuinya. Harap Kakak yang memutuskannya!"   Pek Yun Hui memandang Bangau Sakti yang terus merintih, membuat hatinya merasa seperti teriris.   "Kun Bu, daripada Gin Tie Suseng dan Bangau Sakti ini mati secara mengenaskan, alangkah baiknya kita pasrah pada orang tua itu untuk mengobati mereka...."   "Kalau begitu, cepatlah kita bawa mereka ke dalam gua!"   Sahut Bee Kun Bu dan langsung membawa Gin Tie Suseng ke dalam gua itu. Pek Yun Hui tak ragu lagi, ia cepat-cepat membawa burung itu ke dalam gua.   "Bawa mereka ke mari!"   Ujar orang tua itu ketika melihat mereka masuk gua.   "Aku tidak bisa bergerak...."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu tidak banyak pikir lagi, langsung membawa Gin Tie Suseng ke hadapan orang tua itu.   "Ngmmm!"   Orang tua itu manggut-manggut setelah memperhatikan Gin Tie Suseng yang dibaringkan di hadapannya.   "Dia terkena racun aneh, tapi... bukan racun tawon, mungkin orang itu tidak akan sadar dalam beberapa hari."   "Benar!"   Bee Kun Bu mengangguk Temanku ini bukan terkena racun tawon, mohon Cianpwee segera menolongnya!"   Orang tua itu tampak mengeluarkan dua butir obat dari dalam baju nya.   "Aku tidak bisa bergerak, apalagi untuk mengerahkan tenaga dalam, Engkau masukkan dua butir obat ini ke dalam mulutnya, Setelah itu engkau pun harus mengerahkan Iweekangmu untuk membuka semua jalan darahnya guna mendesak keluar racun yang bersarang di dalam tubuhnya!"   "Ya!"   Bee Kun Bu memasukkan dua butir obat itu ke mulut Gin Tie Suseng, kemudian sepasang telapak tangannya ditempelkan pada punggung kawannya itu.   "Setelah racun itu terdesak keluar, dia pasti selamat!"   Ujar orang tua itu pada Bee Kun Bu. Bee Kun Bu yakin pada orang tua itu, ia segera mengerahkan lweekangnya ke dalam tubuh Gin Tie Suseng melalui punggungnya, Berseteng beberapa saat kemudian, mendadak Gin Tie Suseng membuka mulutnya.   "Uaaakh!"   Ia memuntahkan darah hitam.   "Kini racun itu telah muntah keluar!"   Ujar orang tua itu.   "Sungguh hebat Iweekangmu, Saudara kecil! Sekarang engkau melancarkan semua jalan darahnya dengan Iweekangmu, sejam kemudian dia pasti bisa bergerak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Setelah memuntahkan racun itu, Gin Tie Suseng tersadar, meski masih belum bisa bergerak, Tiba-tiba ia merasa ada semacam hawa hangat mengalir ke dalam tubuhnya, ia merasa nyaman sekali, kemudian ia pun coba mengerahkan lweekangnya, seketika juga ia merasa tubuhnya hangat sekali.   Berselang beberapa saat, Bee Kun Bu menarik kembali lweekangnya, Orang tua itu memandang dengan penuh kekaguman "Sungguh hebat lweekangmu!"    Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Perintah Maut Karya Buyung Hok Pendekar Muka Buruk Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini