Bangau Sakti 64
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 64
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Hening seketika suasana di tempat itu. Bee Kun Bu berdiri termangu-mangu, beberapa saat kemudian, barulah mengayunkan kakinya mendekati orang yang terkena senjata rahasianya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Orang itu berusia enam puluhan, namun nyawanya telah putus, Bee Kun Bu menarik nafas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepala, timbul rasa ibanya pada orang tua itu. Maka ia berjanji dalam hati, tidak akan sembarangan menggunakan jarum Toan Meng Cin lagi. Pada saat bersamaan, tiba-tiba terdengar semacam suara siulan yang amat tajam, Bee Kun Bu segera bersiap-siap menghadapi apa yang akan terjadi sekonyong-konyong tampak puluhan panah meluncur ke arah Bee Kun Bu. Begilu cepat luncuran panah itu, membuat Bee Kun Bu tidak sempat berpikir lagi, ia langsung memutarkan pedangnya untuk melindungi diri dan puluhan panah itu tersapu rontok oleh putaran pedang Bee Kun Bu. "Jangan bertindak secara sembunyi-sembunyi, itu adalah pengecut! Ayoh! Cepat perlihatkan diri kalian!" Bentaknya. Sebagai sahutan, meluncur lagi puluhan panah ke arahnya, Kali ini Bee Kun Bu memutar pedangnya sambil meloncat ke tempat luncuran panah-panah tersebut Akan tetapi, di tempat itu tidak tampak seorang pun, namun Bee Kun Bu yakin ada orang bersembunyi di situ. "Aku tahu kalian bersembunyi di balik air terjun itu!" Ujar Bee Kun Bu lantang, Ternyata di tempat itu terdapat air terjun. "Kalau kalian tidak keluar, aku pasti menyerang kesitu!" "Engkau mundur beberapa depa, kami akan segera keluar!" Terdengar suara sahutan lirih. Suara sahutan itu membuat Bee Kun Bu terheran-heran, sebab suara itu mirip suara wanita tapi juga mirip suara lelaki, Walau terheran-heran, ia tidak lupa meloncat mundur beberapa depa. "Aku sudah mundur beberapa depa, harap kalian keluar!" Sahutnya. Tampak dua anak kecil melesat keluar, Usia anak kecil itu sekitar lima belasan, dengan rambut dikuncir ke atas, Masing- KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ masing menggenggam pedang, dan langsung menyerang Bee Kun Bu. Bee Kun Bu agak melongo ketika melihat dua anak kecil melesat keluar dari balik air terjun, justru ia tidak menyangka kalau kedua anak kecil itu akan menyerangnya secara mendadak, ia langsung meloncat mundur dan ujarnya sambil tertawa. "Kalian berdua masih kecil, ada dendam apa kalian berdua denganku? Kenapa menyerangku dengan panah, dan kini menyerangku lagi dengan pedang?" Kedua anak kecil itu tidak menyahut, sebaliknya malah menyerang Bee Kun Bu lagi dari dua arah. Meskipun masih kecil, kedua anak itu memiliki ilmu pedang yang cukup lihay, sayangnya mereka masih kecil sehingga Lweekang mereka belum tinggi. "Eeh?" Bee Kun Bu tertawa geli. "Kalian berdua sudah tidak menyayangi nyawa sendiri? Aku bertanya sekali lagi, kenapa kalian menyerangku? Kalau kalian tidak menjawab, aku pasti menghajar kalian!" Kedua anak kecil itu tetap tidak menyahut, Salah satunya malah menyerang Bee Kun Bu dengan sengit menggunakan jurus Tou Ciok Mun Lou (Menyambit Batu Menanya Jalan), Yang satu lagi menyerang Bee Kun Bu dengan jurus Pat Hong Hong Ih (Hujan Angin Delapan Penjuru). Bee Kun Bu terkejut juga menyaksikan serangan-serangan mereka, ia langsung menangkis menggunakan jurus Thian Kang Loh Mo (lb!is Terbang Kelangit), itu merupakan jurus yang sangat dahsyat Akan tetapi mendadak kedua anak kecil itu membuang pedang masing-masing, kemudian menjatuhkan diri sambil menangis gerung-gerungan. Bee Kun Bu terbelalak ia tidak mengerti kenapa kedua anak kecil itu mendadak menangis begitu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hei, bocah! Kalian berdua tiada permusuhan denganku kenapa melancarkan serangan gelap terhadap-ku?" Tanya nya. "Engkau kejam!" Sahut salah seorang anak kecil itu sengit "Engkau telah membunuh kakekku dengan senjata rahasia, maka kami harus menuntut balas! Tapi kami masih kecil, bukan lawanmu! Kalau kelak sudah besar kami berdua pasti membunuhmu untuk membalas dendam kakekku!" Bee Kun Bu teriegun, ia memandang kedua anak kecil itu, kemudian tanyanya heran. "Apakah orang tua itu kakek kalian?" Kedua anak kecil itu tidak menyahut, melainkan terus menangis sedih, itu membuat Bee Kun Bu salah tingkah, dan tidak tahu harus berbuat apa? "Sudahlah!" Ujar Bee Kun Bu seakan menghibur "Kalian berdua tidak perlu menangis, orang sudah mati tidak bisa hidup lagi, Kakek kalian menurut pada perintah Lima Setan Swat Ling San, itu pertanda ia bukan orang baik. Oleh karena itu, kalian berdua jangan mencontohi kakek kalian itu, dan harus jadi orang baik." "Siapa bilang kakekku bukan orang baik? Engkau yang jahat!" Bentak salah seorang anak itu. "Adik, jangan mencaci orang!" Ujar anak yang memakai baju hijau. "Kakak akan bertanya padanya." Tanyalah!" Sahut Bee Kun Bu cepat "Engkau bukan orang Swat Ling San?" Tanya anak yang berbaju hijau. "Aku datang dari Kwat Cong San di Tionggoan, murid partai Kun Lun," Jawab Bee Kun Bu memberitahukan. "Aku ke mari ingin membuat perhitungan dengan Lima Setan Swat Ling San, maka bagaimana mungkin aku orang Swat Ling San?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau begitu, engkau naik ke mari dari mana?" Bocah berbaju hijau menatapnya tajam. "Aku ke mari melalui Bo Cih Hong (Puncak ibu Jari)," Jawab Bee Kun Bu heran. "Memangnya kenapa?" "Apakah engkau bertemu formasi di tempat itu? Bagaimana caramu meloloskan diri dari formasi itu?" Tanya bocah berbaju hijau dan tampak bingung pula. "Di tempat itu memang ada formasi lima unsur, tapi telah kupecahkan." Bee Kun Bu memberitahukan. Kedua bocah itu tampak kurang pereaya, Mereka memandang Bee Kun Bu dengan mata terbelalak "Bukankah tadi aku sudah bilang pada kakek kalian, apakah kalian berdua tidak mendengar?" Bec Kun Bu tersenyum. "Kakak!" Ujar bocah berbaju merah pada saudaranya. "Tidak salah, orang ini bukan orang Swat Ling San." "Dia telah membunuh kakek," Sahut bocah berbaju hijau. "Dia... dia bukan orang baik." Pereakapan kedua bocah itu membuat Bee Kun Bu tidak habis berpikir, sebab kedengaran kakek mereka bukan anak buah Lima Setan Swat Ling San, namun kenapa kakek mereka menjaga di tempat itu bersama macan-macan. "Adik kecil, kalian berdua jangan emosi," Ujar Bee Kun Bu lembut. "Biar aku menjelaskan persoalan itu. Aku ke mari justru ingin membasmi Lima Setan Swat Ling San, tapi kakek kalian menghalangiku, bahkan memberi perintah pada macanmacannya untuk menerkam ku. Aku harus meloloskan diri, maka terpaksa turun tangan jahat terhadap kakek kalian. Kalian harus berterus terang padaku, kalau kalian bukan orang Swat Ling San, aku pasti mewakili kakek kalian membalas dendam, bahkan akan membawa kalian pergi meninggalkan Swat Ling San ini. Setujukah kalian?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Engkau bukan orang Swat Ling San, tentunya orang baik," Ujar bocah berbaju hijau. "Tapi kenapa engkau tega membunuh kakek kami?" "Kalian harus tahu, barisan macan itu sangat lihay, Kalau aku tidak melukai kakek kalian, tentunya diriku yang bakal celaka, Kakek kalian juga bersalah, kenapa mau menjual nyawanya demi Lima Setan Swat Ling San?" "Jangan mempersalahkan kakek kami!" Sahut bocah berbaju hijau. "Tubuh kakek kami mengidap racun ular, maka tidak bisa jalan, Kalau engkau tidak pereaya, aku akan mengajakmu pergi melihatnya." "Sebelumnya memang aku tidak tahu," Ujar Bee Kun Bu. "Baiklah! Mari kita pergi melihat mayat kakekmu!" Mereka bertiga menuju tempat mayat orang tua itu tergeletak Ternyata di tempat itu terdapat sebuah kali kecil "Lihatlah!" Bocah berbaju hijau menunjuk mayat kakeknya. "Bukankah di punggung kakekku dibelenggu dengan rantai?" Bee Kun Bu memandang punggung orang tua yang lelah jadi mayat itu, memang ada rantai halus membelenggunya. "Kenapa begitu? Bolehkah kalian memberitahukan padaku?" Tanya Bee Kun Bu. "Kakek kami ditangkap Lima Setan Swat Ling San, kemudian Ling Coa Hong Tok meracuni kakek, setelah itu mengurung kakek di balik air terjun untuk menjaga tempat ini." Bocah berbaju hijau memberitahukan. "Kakek kami pawang macan, tapi Lima Setan Swat Ling San khawatir kakek akan kabur, maka tulang punggung kakek dibelenggu dengan rantai besi. Sudah beberapa tahun kami ikut kakek tinggal di balik air terjun." "Aakh.J" Keluh Bee Kun Bu dan merasa menyesal sekali telah menggunakan jarum Toan Meng Cin untuk membunuh orang tua itu, ia tak menyangka bahwa orang tua itu bukan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ orang Swat Ling San. "Adik-adik, mari kita kubur mayat kakek kalian!" "Kini kakek sudah tidak punya nyawa!" Sahut bocah berbaju merah. "Mayat itu jangan diganggu, biarkan saja begitu!" "Kenapa?" Tanya Bee Kun Bu heran. "Kakek pernah berpesan begitu pada kami," Bocah berbaju hijau memberitahukan. "Kalau begitu...." Bee Kun Bu menarik nafas panjang. "Baiklah! Oh ya, kenapa kakek kalian bisa ditangkap Lima Setan Swat Ling San?" "Beberapa tahun lalu, kakek mengajak kami berdua ke gunung mencari rumput obat, tak disangka bertemu Lima Setan Swat Ling San, akhirnya mereka bertarung Padahal kakek tidak kalah melawan mereka, tapi kami berdua ditangkap duluan untuk dijadikan sandera, maka kakek terpaksa menyerah," Tutur bocah berbaju hijau. "Setelah itu, Ling Coa Hong Tok meracuni dan mengurung kakek di balik air terjun, bahkan memasang rantai besi di punggungnya, agar kakek tidak bisa kabur." "Aaakh...!" Bee Kun Bu menarik nafas panjang dan bertambah menyesal, karena telah salah tangan membunuh orang tua itu dengan jarum Toan Meng Cin. "Kalian berdua harus ingat, aliran Swat Ling San adalah musuh kalian, Maka setelah kalian dewasa kelak, kalian harus menuntut balas!" "Kakek sudah bilang, kalau kakek mati, kami berdua harus berusaha kabur dari tempat ini," Ujar bocah berbaju hijau. "Kakek kalian pernah bilang, bahwa kalian harus pergi mencari siapa?" Tanya Bee Kun Bu sambil memandang mereka berdua. "Kami akan pergi mencari paman," Sahut bocah berbaju merah. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Oooh!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Bee Kun Bu manggut-manggut. "Kalian tahu jalan keluar dari tempat ini?" "Tahu." Bocah berbaju merah mengangguk "Setiap hari kami berdua berkeluyuran di gunung ini, maka tahu jalan keluar." "Engkau bukan orang Swat Ling San, lebih baik aku beritahukan," Sambung bocah berbaju hijau. "Kakek memang punya rencana untuk membalas dendam, maka kami disuruh belajar ginkang agar lebih leluasa berkeluyuran di gunung ini. Kami telah menemukan sebuah jalan di belakang gunung, Memang agak sulit melewati jalan itu, tapi aman sebab tiada penjaga di sana, Lagi pula orang-orang Swat Ling San pun tidak tahu jalan itu, maka gampang sekali kami kabur dari sini." "Kalau begitu, apakah kalian tahu jalan yang menuju Siang Cing Koan?" Tanya Bee Kun Bu mendadak. "Tahu." Bocah berbaju hijau mengangguk "Bagus." Bee Kun Bu girang. "Kalau begitu, maukah kalian menunjukkan jalan itu, agar aku dapat membalas dendam kakek kalian?" Kedua bocah itu saling memandang, kemudian bocah berbaju merah mengarah pada mayat kakeknya, Ternyata mayat orang tua itu telah masuk sungai, dan mulai tengge!am. "Kakek mulai tenggelam! Kakek mulai tenggelam!" Teriak bocah berbaju merah. Bee Kun Bu pun mengarah ke sana, mayat orang tua itu memang sudah mulai tenggelam, seketika juga Bee Kun Bu berlutut menghadap ke arah mayat orang tua itu. "Aku Bee Kun Bu mohon maaf, karena tidak tahu hal yang sebenarnya, maka menggunakan jarum Toan Meng Cin melukai Cianpwee, sehingga membuat Cian-pwee menemui ajal." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sementara mayat itu terus tenggelam, akhirnya tidak kelihatan lagi, Bee Kun Bu menarik nafas panjang, kemudian ujarnya kepada kedua bocah itu. "Tempat ini amat bahaya, maka aku akan mengantar kalian turun gunung, Sebelum berhasil mempelajari ilmu silat tinggi, janganlah kalian ke mari!" "Kami sudah tahu jalan ke luar itu, tidak perlu diantar," Sahut bocah berbaju hijau. "Sebaliknya engkau tidak tahu jalan ke Siang Cing Koan, maka harus bagai-mana?" "Walau tidak tahu jalan ke sana, aku tetap harus maju." Bee Kun Bu tersenyum. "Ngo Cih Hong (Puncak Lima Jari) terdiri dari lima puncak, dan setiap puncak merupakan tempat yang amat bahaya, Kalau engkau maju terus ke depan, itu sangat membahayakan dirimu," Ujar bocah berbaju hijau dan menambahkan "Tadi engkau kelihatan menyesal, itu membuktikan engkau adalah orang baik, Jadi lebih baik kita bekerja sama, kami berdua akan menunjukkan jalan rahasia yang menuju Siang Cing Koan, Cepal sampai bisa pula cepat membunuh Lima Setan Swat Ling San, maka kakek pun dapat tenang di alam baka." "Baiklah." Bee Kun Bu mengangguk "Setelah itu, aku pun akan mengantar kalian turun gunung," "Kakek sudah berpesan, apabila dia mati, aku harus segera membawa adikku meninggalkan Swat Ling San. Aku tidak berani melanggar pesan itu, Aku akan menunjukkan jalan rahasia itu, lalu akan membawa adikku pergi," Sahut bocah baju hijau. "Apakah engkau setuju?" "Baiklah, aku setuju!" Bee Kun Bu mengangguk "Nah, sekarang engkau boleh menunjukkan jalan itu, aku ikut di belakang kalian." "Tadi suara terompet bergema sampai ke Siang Cing Koan, maka setiap tempat pasti dijaga ketat," Ujar bocah berbaju hijau. "Jalan rahasia itu memang tiada seorang pun tahu, tapi kita tetap harus waspada." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "BetuI." Bee Kun Bu kagum sekali akan ketelitian bocah itu. "Jalan rahasia itu berada di salah sebuah gua di balik air terjun Kita harus melalui gua itu, Tapi gua itu sangat gelap, engkau harus hati-hati." Bocah berbaju hijau memberitahukan Setelah itu, ia dan adiknya segera melesat ke arah air terjun itu, dan Bee Kun Bu segera melesat mengikuti kedua bocah itu. Tiba-tiba Bee Kun Bu melihat sebuah gua. Kedua bocah itu melesat ke dalamnya, kemudian Bee Kun Bu mengikuti mereka. Di dalam gua gelap gulita, Bee Kun Bu langsung menghimpun Lweekangnya untuk menjaga segala kemungkinan "Meskipun tempat ini amat gelap, kami tidak pernah menyalakan lampu, itu agar tidak terlihat orang, Coba perhatikan ke depan, itu adalah tempat duduk kami," Ujar bocah berbaju hijau memberitahukan Bee Kun Bu melihat ke depan, memang tampak beberapa buah batu tempat duduk. "Dapatkah engkau melihat keanehan gua ini?" Tanya bocah berbaju merah mendadak sambil tersenyum Bee Kun Bu segera memperhatikan gua tersebut, namun ia sama sekali tidak melihat keanehan apa pun. Tidak ada jalan keluar kan?" Bocah baju merah tertawa. "Kalian mengajakku ke mari, maka aku yakin di dalam gua ini terdapat jalan rahasia, Ya, kan?" Bee Kun Bu tersenyum "Betul Di dalam gua ini memang ada jalan rahasia," Sahut bocah berbaju merah. "Namun Lima Setan Swat Ling San sama sekali tidak tahu, kalau kami berdua yang membuat jalan rahasia itu." "Oh?" Bee Kun Bu terbelalak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kedua bocah itu mendekati salah sebuah batu, lalu menggeserkannya, Ternyata di bawah batu itu terdapat sebuah lubang. "Lubang ini merupakan mulut terowongan di bawah tanah, panjang terowongan sekitar tiga mil, tapi banyak tanah becek di sana, maka engkau harus mengikuti langkah kami," Ujar bocah baju hijau. Bee Kun Bu semakin kagum pada kedua bocah itu. Usia mereka masih begitu kecil, tapi justru memiliki daya pikir yang begitu panjang. "Ayolah! Mari kita meloncat ke dalam!" Ajak bocah berbaju merah dan langsung meloncat ke dalam lubang itu, Bocah berbaju hijau lalu menyusul, begitu juga Bee Kun Bu. Sungguh di luar dugaan, ia merasa menginjak tanah keras. sedangkan bocah berbaju hijau segera menekan sebuah tombol, dan seketika lubang itu tertutup kembali. Dapat dibayangkan, betapa gelapnya terowongan itu. "Jalan di terowongan ini banyak turun naiknya, maka engkau harus berhati-hati!" Pesan bocah berbaju merah. "Kalian boleh segera melangkah, aku pasti mengikuti langkah kalian," Sahut Bee Kun Bu sambil tersenyum Kedua bocah itu mengangguk lalu mulai melangkah ke kiri, ke kanan dan ke depan, Bee Kun Bu terus mengikuti langkah mereka. "Aku sama sekali tidak kenal ke dua bocah itu. Walau mereka berdua sangat mendendam pada Lima Setan Swat Ling San, tapi yang membunuh kakek mereka adalah aku. Kalau mereka menjebak aku di terowongan ini, bukankah aku akan menjadi repot sekali?" Ujar Bee Kun Bu dalam hati. "Oleh karena itu, aku pun harus waspada." Kedua bocah itu terus melangkah semakin cepat, Bee Kun Bu terus mengikuti mereka dengan berhati-hati. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Berselang beberapa saat kemudian, kedua bocah itu berhenti, Bee Kun Bu pun mengikuti berhenti dan tereengang "Kenapa berhenti di sini?" Tanyanya. "Tidak lama lagi kita akan keluar dari terowongan ini, berarti kita sudah sampai di puncak ke dua dan terdapat dua jalan pula," Jawab bocah berbaju hijau memberitahukan "Yang satu adalah jalan rahasia yang akan menembus ke belakang Siang Cing Koan, jalan yang lain harus melalui sisi puncak, tapi bisa secara diam-diam menuju Siang Cing Koan, Nah, engkau mau pilih jalan yang mana?" "Bagaimana selisih waktu di antara kedua jalan itu?" Tanya Bee Kun Bu. "Kalau melalui jalan rahasia, itu akan memakan waktu sehari semalam," Jawab bocah baju hijau. "Kalau melalui sisi puncak, mungkin akan terhalang oleh salju, maka menurutku lebih baik engkau menempuh jalan rahasia saja." "Baiklah. Aku akan menempuh jalan rahasia itu. Kalian boleh menunjukkan jalan rahasia itu, aku akan mengikuti kalian dari belakang," Sahut Bee Kun Bu. "Maaf!" Ucap bocah berbaju hijau. "Sebelum kakek mati, dia sudah berpesan pada kami, jangan ke puncak ke tiga kalau kepandaian kami masih rendah, Oleh karena itu, kami tidak bisa menemanimu lagi." "Lalu bagaimana dengan kalian?" Tanya Bee Kun Bu. "Kini kakek kalian telah mati, kalau kalian tidak ikut aku ke atas, kalian mau ke mana?" "Aku akan pergi mencari paman, itu amanat kakek sebelum mati," Jawab bocah berbaju hijau dengan mata basah. "Kami sudah tahu jalan untuk meninggalkan Swat Ling San ini, engkau tidak usah mengkhawatirkan kami!" "Yaah!" Bee Kun Bu menarik nafas panjang. "Aku pun sangat menyesal Karena mengira kakek kalian itu orang Swat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ling San , maka aku menggunakan senjata membunuhnya: Harap kalian berdua jangan menaruh dendam padaku!" "Engkau telah membunuh kakek dengan senjata rahasia, kelihatannya kita sudah punya dendam berdarah, sesungguhnya kakek sudah punya rencana, dan memberitahukan pada kami berdua, bahwa dia sangat mendendam pada Lima Setan Swat Ling San. Akan tetapi kakek malah harus menjaga tempat itu agar tidak di-masuki orang lain, Kalau orang yang berkepandaian rendah, kakek pasti mengusirnya." "Kenapa begitu?" Tanya Bee Kun Bu. "Kakek kalian mendendam pada Lima Setan Swat Ling San tapi kenapa mau membantu mereka mengusir orang yang ingin memasuki tempat itu?" "Kakek bilang, kalau ada orang datang, tentunya ingin membunuh Lima Setan Swat Ling San. Tapi kalau yang datang itu tidak mampu memecahkan barisan ma-can, bagaimana mungkin melawan Lima Setan Swat Ling San itu? Lalu untuk apa harus mengantar nyawa ke Siang Cing Koan? Bukankah lebih baik pergi? ketika terkena senjata rahasia itu, kakek pun berpesan pada kami untuk menanyakan perguruanmu dan melarang kami memusuhimu, Namun...." Bocah berbaju hijau mulai terisak. "Kakek kami mati secara mengenaskan, maka kami berdua sangat sedih sehingga menyerangmu dengan panah, kemudian menyerang lagi dengan pedang. Kami telah melanggar pesan kakek, harap engkau sudi memaafkan kami kakak beradik!" "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut "Aku tahu engkau bernama Bee Kun Bu, tapi belum tahu dari perguruan mana," Ujar bocah berbaju hijau. "Bolehkah engkau memberitahukan pada kami?" "Aku murid partai Kun Lun." Bee Kun Bu memberitahukan sambil tersenyum. "Hian Ceng Totiang adalah guruku, aku datang dari Tionggoan." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Pantas engkau berkepandaian tinggi, ternyata berasal dari partai terkemuka di Tionggoan!" Ujar bocah berbaju hijau terbelalak "Adik-adik kecil!" Bee Kun Bu tersenyum lagi. "Bolehkah aku tahu nama kalian dan nama kakek kalian itu?" "Nama kami adalah Cui Cing Hiong dan Cui Cing Bun," Jawab bocah berbaju hijau memberitahukan "Kakek bernama Cui It Peng, julukannya adalah Ju Houw Koai Siu (Kakek Aneh Penakluk Harimau)." "Kalian berdua masih kecil, bagaimana mungkin dapat menemukan paman kalian? Lebih baik ikut aku ke Siang Cing Koan, Setelah aku meratakan tempat itu, aku akan mengantar kalian pergi mencari paman kalian itu," Usul Bee Kun Bu. "Maafl" Ucap Cui Cing Hiong. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Kami kakak beradik tidak berani melanggar amanat kakek, kita berpisah di sini, Kalau punya jodoh, kelak kita pasti berjumpa kembali "Jalan rahasia yang menuju belakang Siang Cing Koan itu, apakah kalian yang membuatnya? Selain katian, siapa yang tahu jalan rahasia tersebut?" Tanya Bee Kun Bu. "Jalan rahasia itu memang sudah ada," Jawab Cui Cing Hiong dan menambahkan "Tapi kami berdua yang memperbaikinya, Kami yakin tidak ada orang lain yang tahu jalan rahasia itu." "Kalau begitu, kita terpaksa berpisah di sini, mudahmudahan kita akan berjumpa kelak!" Ucap Bee Kun Bu. "Sebelum kakek menghembuskan nafas penghabisan dia pun menyuruh kami memberitahukan padamu," Ujar Cui Cing Hiong. "Katanya, Lima Setan Swat Ling San sangat licik dan banyak akal busuk, maka engkau harus berhati-hati menuju ke Siang Cing Koan," Terimakasih!" Ucap Bee Kun Bu terharu. "Lima Setan Swat Ling San amat jahat, mereka berlima pasti akan mendapat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ ganjarannya! Aku akan segera ke sana, kalian berdua boleh pergi sekarang." "Mari kita naik ke atas dulu!" Ajak Cui Cing Hiong. ia dan adiknya langsung naik ke atas, Bee Kun Bu pun menyusul Ternyata mereka berada di dalam rimba. Bee Kun Bu menengok ke sana ke mari, kemudian matanya melihat sebuah jalan setapak. "Jalan setapak itu menuju ke belakang Siang Cing Koan?" Tanya Bee Kun Bu. "Bukan." Cui Cing Hiong menggelengkan kepala. "ltu adalah jalan yang akan melalui sisi puncak. Sedangkan jalan rahasia yang menuju belakang Siang Cing Koan berada di dalam gua." "Di mana gua itu?" Tanya Bee Kun Bu cepat. "Tuh!" Cui Cing Hiong menunjuk sebuah batu besar. "Gcser batu itu, dibalik batu itu terdapat sebuah gua." "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut Terima-kasih!" "Kalau begitu, kami harus segera meninggalkan tempat ini, sampai jumpa!" Ucap Cui Cing Hiong, lalu mengajak adiknya meninggalkan tempat itu. Setelah mereka berdua pergi jauh, barulah Bee Kun Bu mendekati batu besar itu. ia menggeserkan batu tersebut, tampaklah sebuah gua di balik batu itu. Bee Kun Bu memasuki gua itu, kemudian menutupnya kembali dengan batu tersebut, Gelap sekali di dalam gua itu tapi Bee Kun Bu tidak melihat dengan jelas, ia tidak bergerak maju, melainkan berdiri di situ sambil memperhatikan lorong gua itu. Setelah itu, ia menghunus pedangnya, barulah melangkah ke dalam dengan hati-hati sekali, sebab ia sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan di gua itu. ***** KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bab ke 18 - Pertarungan di Siang Cin Koan Bee Kun Bu terus melangkah dengan hati-hati di dalam lorong itu. ia berlega hati karena tidak mengalami suatu kejadian apa pun. Entah berapa lama kemudian, ia sudah berada di ujung lorong, tapi tiada jalan menuju luar. Bee Kun Bu merasa heran, ia menengok ke sana ke mari, tetapi tidak melihat adanya jalan keluar itu membuatnya kebingungan Tidak mungkin kedua bocah itu membohonginya, namun berada di mana jalan ke luar itu?" Sementara Bee Kun Bu berdiri sambil berpikir, tiba-tiba tampak sedikit cahaya menyorot ke dalam, tapi cepat sekali sudah hilang. Walau begitu, Bee Kun Bu sudah tahu cahaya itu berasal dari langit-langit lorong. Segeralah ia meloncat ke atas sebuah batu, lalu tangannya meraba-raba langit-Iangit lorong tersebut seketika wajahnya berseri, ternyata tempat yang dirabanya itu bisa bergerak dan akhirnya terbuka sedikit Bee Kun Bu melongok ke luar dan terbelalak, karena melihat sebuah halaman yang penuh ditumbuhi berbagai jenis bunga. Menyaksikan itu, hatinya merasa girang, Tiba-tiba ia pun bersiap-siap, ternyata melihat beberapa orang membawa lentera. Kelihatannya mereka itu pe-ronda, sedangkan cahaya yang dilihat Bee Kun Bu di dalam lorong tadi adalah cahaya lentera tersebut Setelah para peronda itu pergi, Bee Kun Bu menggeserkan batu yang di atas itu, lalu melompat ke luar sekaligus bersembunyi Batu yang digesernya itu adalah semacam batu hiasan di taman itu. Tak lupa Bee Kun Bu menggeserkan kembali, setelah itu barulah berendap-endap mendekati bangunan yang ada di situ. Mendadak ia melihat dua sosok bayangan, maka cepatcepatlah bersembunyi di tempat yang gelap, Siapa ke dua orang itu, tidak lain adalah Ling Coa ilmu Tok-Oey Hue dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kui Tok Ciu-Liu Bwce, yang sedang berjalan sambil bereakapcakap, Namun kemudian, tampak lagi sosok bayangan melewati kedua orang itu, bahkan memperdengarkan suara keluhan, ternyata Ciak Bin , Sat Sin. "kepandaian Ji Suheng semakin maju," Ujar Ling Coa Hong Tok. "Ginkangnya sungguh mengejutkan!" Kiu Tok Ciu tertawa dingin, lalu sahutnya dengan suara nyaring. "Dugaan adik telah salah, Ji Suheng terkena senjata rahasia, maka dia harus cepat ke Siang Cing Koan menemui Toa Suheng, agar segera diobati." "Pantas dia sama sekali tidak meladeni kita!" Ujar Ling Coa Hong Tok. "Oh ya! Kok engkau tahu badannya terkena senjata rahasia? Lagi pula siapa yang menggunakan senjata rahasia melukainya?" "Siapa yang menggunakan senjata rahasia melukainya, aku pun tidak tahu, mungkin salah seorang dari tiga orang yang kita jumpai itu," Jawab Kiu Tok Ciu dan melanjutkan "Tadi ketika melewati kita, dia mengeluarkan suara keluhan, lagi pula tangan kirinya memegang erat-erat lengan kanannya, itu pertanda lengan kanannya terkena senjata rahasia." "Dua lelaki dan satu wanita yang kujumpai itu, salah satu lelakinya telah kita pukul ke dalam jurang, Meskipun dia berkepandaian tinggi, tidak akan selamat sedangkan lelaki dan wanita itu, jelas sudah memasuki puncak Lima Jari, mungin mereka masih terkurung di dalam formasi Lima Unsur, Tapi... kenapa Ji Suheng berlari begitu kencang seperti dikejar selan?" "Walau Bee Kun Bu telah kita pukul ke dalam jurang, namun lelaki dan wanita itu juga berkepandaian tinggi," Ujar Kiu Tok Ciu memberitahukan. "Engkau harus tahu, bahwa wanita itu yang mengalahkan Souw Peng Hai, namanya Pek Yun Hui. jangankan berdua, mungkin Toa Suheng masih tidak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mampu mengalahkannya, Nah, alangkah baiknya kalau kita pergi menemui Toa Suheng untuk melaporkan itu." Kiu Tok Ciu segera mengerahkan ginkangnya, Ling Coa Hong Tok pun mengerahkan ginkangnya untuk mengikuti Kiu Tok Ciu. sedangkan Bee Kun Bu girang bukan main, karena secara tidak langsung ia telah tahu keadaan Pek Yun Hui dan Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw, Terlintas pula suatu pikiran, yakni mengikuti kedua orang itu. Bee Kun Bu segera mengerahkan ginkangnya menguntit kedua orang itu, dan sekaligus memperhatikan tempat sekitarnya. Sementara Kiu Tok Ciu dan Ling Coa Hong Tok terus melesat ke depan, sama sekali tidak bereuriga ada orang menguntit mereka. Betapa girangnya Bee Kun Bu, tapi juga tidak habis berpikir, tempat mereka muncul tadi merupakan tempat apa? ia sama sekali tidak mengetahuinya. sesungguhnya itu adalah pos terakhir jadi setiap orang yang ingin ke Siang Cing Koan, harus melalui pos tersebut yang merupakan sebuah bangunan, Cvii Cing Hiong dan Cui Cing Bun, kedua bocah tersebut mengira bahwa bangunan itu adalah Siang Cing Koan, maka memberitahukan pada Bee Kun Bu, bahwa lorong rahasia itu akan menembus ke belakang Siang Cing Koan. Berselang beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di sebuah tebing yang sangat tinggi menjulang seakan menyambung dengan langit Di sisi tebing itu terdapat jurang yang sangat dalam, bahkan jalan yang menuju ke tebing itu pun sangat berbahaya, itu adalah Moh Siang Ngai (Tebing Memandang Kampung Hala-man), Siang Cing Koan berada di situ. Tampak sebuah bangunan yang amat besar berdiri tegar di tebing itu, yakni bangunan Siang Cing Koan yang megah. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sementara Ciak Bin Sat Sin terus berlari menuju ke bangunan itu, Saat ini pintu Siang Cing Koan terbuka lebar, maka ia langsung menerobos ke da!am. Ling Coa Hong Tok dan Kiu Tok Ciu terlambat Setelah Ciak Bin Sat Sin menerobos ke dalam, barulah giliran Ling Coa Hong Tok dan Kiu Tok Ciu. Bee Kun Bu yang terus menguntit itu sudah tahu, bahwa bangunan itu adalah Siang Cing Koan, markas Lima Setan Swat Ling San. Karena tidak tahu jelas bagaimana keadaan di dalammu maka ia tidak berani bertindak ceroboh ikut menerobos ke dalam, melainkan bersembunyi di balik sebuah batu. Ketika Bee Kun Bu bersembunyi dari dalam bangunan itu terdengar suara lonceng yang amat nyaring, berkumandang sampai puluhan mil jauhnya. Bee Kun Bu mengira, bahwa bunyi lonceng itu sebagai tanda pemanggilan kepada para murid Swat Ling San untuk berlatih ilmu silat Namun setelah didengarkan dengan seksama, suara lonceng itu agak kacau, Mungkin telah terjadi sesuatu di dalam Siang Cing Koan itu. Selama menguntit Ling Coa Hong Tok dan Kiu Tok Ciu, Bee Kun Bu sama sekali tidak melihat orang lain, tapi kenapa... mungkinkah Pek Yun Hui telah sampai duluan ke dalam Siang Cing Koan? Tanya Bee Kun Bu dalam hati. Tiha-tiba ia melihat puluhan sosok bayangan berkelebat menuju ke Siang Cing Koan, Ketika melihat bayanganbayangan itu, ia pun berpikir, bagaimana cara menyelinap ke dalam Siang Cing Koan, karena ia ingin tahu apa yang telah terjadi di dalamnya. Tampak beberapa sosok bayangan melewati Bee Kun Bu menerobos ke dalam Siang Cing Koan, sedangkan yang lilin masih belum menyusui Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu. ia segera mengerahkan ginkangnya mengikuti mereka menuju pintu masuk bangunan itu. Begitu sampai di dalam, hati Bee Kun Bu pun tersentak, ternyata di dalam terdapat suatu disiplin, yakni setiap orang berdiri ditempat yang sesuai dengan kedudukan masingmasing. Keempat orang yang baru masuk itu, segera menuju ke tempat sebelah Timur, lalu berdiri diam di tempat Kini Bee Kun Bu jadi serba salah, ia tidak tahu harus berdiri di mana, sebab kalau mundur pasti ketahuan, lagi pula telah masuk empat orang di belakangnya, posisinya memang dalam bahaya, tapi ia bernyali besar dan dapat berlaku tenang di saat demikian Kemudian secepat kilat ia melesat ke belakang kursi yang berkulit macan. Begitu melesat ke tempat itu untuk bersembunyi, empat orang yang di belakangnya juga lelah masuk ke dalam, mereka menuju ke tempat sebelah Barat, lalu berdiri diam di situ. Tempat persembunyian Bee Kun Bu memang stra-tegis, bisa melihat jelas seluruh ruangan itu, Tak seberapa lama kemudian, masuk lagi belasan orang, Bee Kun Bu pun menghitung, jumlah orang yang berada di dalam ruang tersebut sekitar empat puluhan dan masing-masing membawa senjata. Berselang beberapa saat, tampak seorang anak berbaju hijau berjalan ke luar dari dalam ruangan, menuju sebuah meja yang terdapat sebuah lonceng kecil di atas-nya. Kemudian anak lelaki itu mengambil sebuah alat, lalu memukul lonceng itu tiga kali, dan terdengarlah suara lonceng yang amat nyaring, Sebelum suara lonceng itu hilang, di belakang ruangan itu muncul enam orang. Orang yang berjalan duluan itu tampak serius, namun Bee Kun Bu tidak mengenal inya, sedangkan lima orang lainnya adalah Souw Peng Hai, Ciak Bin Sat Sin-Sang Yang, Tan Cun KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Goan, Kiu Tok Ciu-Liu Bwee dan Ling Coa Hong Tok-Oey Hue. Keenam orang itu duduk di kursi masing-masing yang telah tersedia di ruang Siang Cing Koan. Lengan kanan Ciak Bin Sat Sin-Sang Yang telah dibalut, akan tetapi, orang yang pertama itu mendadak bangkit berdiri lalu memandangnya. "Adik ke dua, bagaimana luka di lenganmu? Biar kuperiksa lukamu itu!" Ujar orang itu. Ciak Bin Sat Sin tampak menghormat sekali pada orang itu. ia langsung bangkit berdiri, lalu membuka balutan dan memperlihatkan luka itu. Orang itu memperhatikan luka di lengan Ciak Bin Sat Sin, lalu tertawa dingin "Melihat luka di lenganmu, dapat diketahui bahwa senjata rahasia itu mirip jarum Pho Yong Cin, tapi justru bukan jarum tersebut," Ujar orang itu sambil mengernyitkan kening. "Untung jarum itu cuma melukai kulit luar, kalau masuk ke dalam, sulitlah untuk mengeIuar-kannya, Yang jelas jarum itu tidak mengandung racun, hanya jalan darah di lenganmu itu tertotok sedikit, sehingga lenganmu tidak bisa digerakkan Aku akan membantumu dengan Lweekang, agar lenganmu bisa digerakkan seperti semuIa." Orang itu langsung menggenggam lengan Ciak Bin Sat Sin, kemudian mengerahkan Lweekangnya untuk menembus ke jalan darah yang tertotok itu. Tak seberapa lama, ubunubun orang itu tampak mengeluarkan semacam kabut. Bee Kun Bu terkejut ia yakin bahwa orang itu memiliki Lwekang yang amat tinggi, Saat ini Bee Kun Bu sudah tidak bersembunyi di balik kursi lagi. Ternyata ketika anak lelaki tadi memukul lonceng, ia pun mengerahkan ginkangnya melesat ke atas, dan sekaligus bersembunyi di balik sebuah tiang yang melintang di atas sana, seandainya ia tidak bergerak cepat, tentunya ke-enam orang itu akan tahu keberadaannya di situ. sementara Bee Kun Bu terus memperhatikan orang itu. Orang itu berusia enam puluhan, memakai jubah hitam, dan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ wajah kekuning-kuningan, Mendadak Bee Kun Bu teringat sesuatu dan membatin Orang itu pasti Lam Thian It Sat-Kwa Ih Kang, tapi kenapa wajahnya kekuning-kuningan?" Tidak sa!ah, orang tersebut memang Lam Thian It Sat-Kwa Ih Kang, tetapi kenapa wajahnya kekuning-kuningan? Apakah terpengaruh oleh ilmu silat yang dipelajarinya. Berselang beberapa saat, Ciak Bin Sat Sin menarik nafas ringan, sedangkan Lam Thian It Sat pun melepaskan tangannya. "Terimakasih, Toa Suheng!" Ucap Ciak Bin Sat Sin, Tangannya yang terluka itu sudah bisa bergerak. Lam Thian It Sat diam saja, ia kembali duduk kemudian menyebarkan pandangannya dengan sorotan tajam "Bee Kun Bu!" Ujar Lam Thian It Sat dingin. "Engkau seorang pendekar sejati, tetapi kenapa harus bersem-bunyi? cepatlah turun!" Puluhan pasang mata langsung mengarah ke atas, melihat Bee Kun Bu bersembunyi di atas tiang yang melintang itu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Namun tiada seorang pun berani me-nyerangnya, karena tiada perintah dari ketua aliran Swat Ling San. Betapa terkejutnya Bee Kun Bu, karena sama sekali tidak menyangka kalau Lam Thian It Sat akan tahu dirinya bersembunyi di situ, ia lalu tertawa panjang sambil meloncat turun. "llmu silat Swat Ling San memang hebat, sungguh membuatku kagum sekali!" Ujar Bee Kun Bu. "Pihak kami tidak bermusuhan dengan partai Kun Lun, kenapa engkau ke mari melukai Ji Suteeku dan memecahkan formasi Lima Unsur? Apa maksudmu?" Tanya Lam Thian It Sat dingin. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Partai Thian Liong telah bubar, kalau isteri Souw Peng Hai tidak bermohon pengampunan Souw Peng Hai pasti sudah mati ditanganku! Dia menyatakan mau bertobat dan ikut isterinya ke Kuil Yang Sim Am! Tidak tahunya malah punya rencana untuk menimbulkan bencana di rimba persilatan lagi, bahkan minta bantuan pada beberapa aliran yang ada di luar perbatasan dan di seberang laut! Aku tiada permusuhan dengan aliran Swat Ling San, jadi ke mari cuma karena Souw Peng Hai! Harap ketua maklum dan bersedia menyerahkan Souw Peng Hai padaku, aku pasti berterima kasih sekali!" Lam Thian It Sat tertawa gelak, lalu menatap Bee Kun Bu dalam-dalam seraya berkata. "Souw Peng Hai punya hubungan erat denganku, dia sangat mendendam sehingga berkunjung ke mari menemuiku! Bagaimana mungkin aku menyerahkannya padamu? Lagi pula kami berprinsip, orang tidak gangguku, aku pun tidak ganggu orang! Namun engkau memasuki Swat Ling San, bahkan telah melukai beberapa orangku! Kini engkau harus bagaimana mempertanggungjawabkan perbuatanmu itu?" Mendengar itu, Bee Kun Bu sudah tahu bahwa Lam Thian It Sat membela Souw Peng Hai, maka jelas pertarungannya tak akan terhindar lagi. Oleh karena itu, ia tertawa seraya berkata. "Apa yang harus kupertanggungjawabkan? Aku ke mari secara baik-baik, tapi disambut dengan cara tidak karuan, bahkan hendak membunuhku! itu bagaimana pertanggungjawabanmu?" "Bocah!" Bentak Lam Thian It Sat mengguntur. "Berapa tinggi kepandaianmu sehingga engkau berani bertingkah di Siang Cing Koan? Hari ini engkau mengantarkan diri, maka kalau hari ini aku tidak mencincang-mu, mungkin engkau akan merasa tidak puas!" Wajah Lam Thian It Sat bertambah kuning, pertanda kegusarannya telah memuncak Maka Bee Kun Bu pun bersiap-siap, akan tetapi, Lam Thian It Sat masih tetap duduk, KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ hanya mengibaskan memberi isyarat pada tiga puluh enam orang yang berkumpul di tempat itu Seketika juga tiga puluh enam orang itu maju mengurung Bee Kun Bu. tentunya Bee Kun Bu tahu akan maksud Lam Thian It Sat yang ingin mencoba kepandaiannya dengan semacam formasi "Hm!" Dengus Bee Kun Bu dalam hati. "Aku telah memecahkan formasi Lima Unsur dan barisan macan! Kini aku pun harus berhati-hati, dan harus pula menghancurkan formasi yang ada di sini!" Bee Kun Bu menghunus pedangnya, kemudian mengambil segenggam jarum Toan Meng Cin. Lam Thian It Sat terus menatap Bee Kun Bu, kemudian memberi aba-aba pada tiga puluh enam orang itu. Seketika juga tiga puluh enam orang itu membentuk formasi Lima Unsur, dan sekaligus menyerang Bee Kun Bu. Bee Kun Bu sudah cukup berpengalaman menghadapi formasi tersebut, maka ia tampak tenang sekali, dan langsung menggerakkan pedangnya mengeluarkan ilmu pedang andalannya untuk balas menyerang orang-orang itu. Beberapa jurus kemudian, Bee Kun Bu sudah tahu, bahwa formasi Lima Unsur ini berbeda dengan formasi Lima Unsur yang pernah dihadapinya, jauh lebih hebat dan banyak variasinya. "Selain tiga puluh enam orang ini, masih ada enam orang yang amat sulit dihadapi. Kalau aku tidak segera menghancurkan formasi ini, aku pasti celaka!" Ujar Bee Kun Bu dalam hati. sementara tiga puluh orang itu terus bergerak, maju mundur dan lain sebagai nya. sedangkan Bee Kun Bu berdiri diam di tempat sambil menengok ke sana ke mari, Tiba-tiba ia melihat beberapa pilar di situ, sekelebatan timbullah suatu ide dalam hatinya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu segera memutar-mutarkan pedangnya, kemudian mendadak menyerang mereka, Tapi secara diamdiam ia pun melancarkan pukulan tangan kosong ke salah sebuah pilar Braaak! Pilar itu hancur membuat ruangan Siang Cing Koan itu tergetar Tiga puluh enam orang itu tampak tertegun, karena tidak menyangka kalau Bee Kun Bu akan menghancurkan pilar itu. Bee Kun Bu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, langsung menyerang melukai empat orang. Kini cuma tinggal tiga puluh dua orang, maka formasi itu pun mulai kacau balau. Tampak sinar pedang berkelebatan, dan korban pun berjatuhan Pada waktu bersamaan, terdengarlah suara bentakan keras, seketika juga orang-orang yang menyerang Bee Kun Bu pun berhenti, kemudian mereka me-mapah yang terluka lalu ditaruh di tengah pintu. "Formasi Lima Unsur itu cuma begitu saja!" Ujar Bee Kun Bu dingin "Namun berani berniat ingin menguasai rimba persilatan Tionggoan! Sungguh tak tahu diri! Hari ini aku memang cuma datang seorang diri, namun kelak kalau kaum pesilat rimba persilatan Tionggoan bergabung menyerbu ke mari, bukankah Siang Cing Koan akan musnah? Nah, menurut aku, lebih baik sekarang saja serahkan Souw Peng Hai dan Co Hiong padaku! Aku pun akan memberitahukan pada kaum Bu Lim di Tionggoan agar tidak menyerbu ke mari!" Lam Thian It Sat diam saja, ia memang licik tapi sangat kagum akan kepandaian Bee Kun Bu, sementara yang paling tidak tenang adalah Souw Peng Hai. "Bee Kun Bu ke mari karena diriku dan Co Hiong, maka kalau aku diam tentunya tidak akan enak terhadap pihak Swat Ling San. Saat ini Bee Kun Bu cuma seorang diri, lebih baik aku turun tangan duluan!" Ujarnya dalam hati. Setelah membatin, Souw Peng Hai pun bangkit berdiri sambil menatap Bee Kun Bu tajam KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bee Kun Bu! Kau jangan banyak bertingkah di sini! Biar aku bertarung beberapa jurus denganmu!" Bentaknya lalu menghampiri Bee Kun Bu. Ketika melihat Souw Peng Hai tampil, Bee Kun Bu pun langsung tertawa dingin "Souw Peng Hai!" Bentaknya. "Di Toan Hun Ya, kalau bukan isterimu bermohon pengampunan untukmu, engkau pasti sudah mati! Aku kira engkau mau bertobat, tidak tahunya malah bergabung dengan para setan iblis luar perbatasan dan seberang laut untuk menimbulkan bencana di rimba persilatan Tionggoan! Oleh karena itu, hari ini aku harus menangkapmu dan Co Hiong!" "Ha ha ha!" Souw Peng Hai tertawa keras. "Hei! Murid Kun Lun, berapa tinggi kepandaianmu sehingga berani omong besar di sini? Hari ini kalau aku tidak membunuhmu, rasanya hatiku tidak akan puas!" Usai berkata begitu, ia pun langsung menyerang Bee Kun Bu dengan ilmu Kan Goan Cih. Dapat dibayangkan betapa dahsyatnya serangan itu, sebab Souw Peng Hai menyerang dalam keadaan gusar Bee Kun Bu tidak mau menyambut serangan itu, dan cepat-cepat mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu (Langkah Ajaib) untuk menghindarinya. Oleh karena itu, serangan tersebut jadi mengarah kepada belasan orang yang berdiri di belakang Bee Kun Bu. Belasan orang itu tidak tahu kelihayan Kan Goan Cih. Ketika angin pukulan itu sudah mendekat, barulah mereka serentak kaget dan segera menangkis. "Aaakh!" Terdengar suara jeritan, ternyata belasan orang itu telah terluka oleh Kan Goan Cih. Betapa gusarnya Souw Peng Hai, ia tidak menyangka Bee Kun Bu dapat menghindar sehingga melukai orang-orang Swat Ling San. Setelah itu, Souw Peng Hai mulai menyerang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu lagi dengan ilmu Kan Goan Cih, tapi kati ini ia sangat berhati-hati, agar tidak melukai orang lain. Bee Kun Bu tetap menggunakan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar agar membuat Souw Peng Hai penasaran sekali. "Aku sebagai tamu di sini, kalau aku tidak dapat merobohkan Bee Kun Bu, tentunya Lam Thian It Sat akan memandang rendah diriku, bahkan mungkin juga tidak jadi bekerja sama denganku, maka aku harus segera merobohkannya," Ujar Souw Peng Hai dalam hati sambil menyerang Bee Kun Bu. Setelah mengambil keputusan ini, Souw Peng Hai menyalurkan Lweekangnya ke jari tangannya, ia ingin menyerang Bee Kun Budari tigajurusan, agar tidak dapat menghindar lagi. Bee Kun Bu sudah siap, maka ketika Souw Peng Hai menyerangnya, langkah ajaibnya pun bergerak. Souw Peng Hai terkejut, karena tidak menyangka kalau Bee Kun Bu akan bergerak begitu cepat Ketika melihat Bee Kun Bu sudah berdiri, giranglah hatinya dan memekik keras sambil menyerang dengan ilmu Kan Ooan cih. Akan tetapi, kali ini Bee Kun Bu tidak menggunakan Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar melainkan menyambut serangan itu dengan jari tangannya, Ternyata Bee Kun Bu menggunakan Tan Cih Sin Kang (llmu Telunjuk Sakti). Souw Peng Hai sama sekali tidak tahu bahwa Bee Kun Bu memiliki ilmu tersebut, maka membuat hatinya tersentak Sungguh di luar dugaan Souw Peng Hai, ilmu Telunjuk Sakti itu mampu membuyarkan tenaga Kan Goan Cih, bahkan langsung menyerangnya. Betapa terkejutnya Souw Peng Hai, dan tanpa banyak pikir lagi ia langsung meloncat mundur KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu tidak mengejarnya, cuma tersenyum hambar sambil menatapnya, lalu berkata. "Belum lama ini aku bertemu dengan isterimu dan Nona Souw Hui Hong. Mereka berdua bermohon padaku agar tidak membunuhmu! Aku masih memandang muka isterimu dan Nona Souw Hui Hong, Padahal kalau aku ingin melukaimu saat ini, tentunya gampang sekali! Tapi mengingat usiamu sudah mulai lanjut maka aku pun tidak mau melukaimu Namun engkau harus segera kembali ke Kuil Yang Sim Am untuk bertobat!" Akan tetapi, mendadak melayang sosok bayangan, tampak seseorang sudah berdiri di hadapan Bee Kun Bu. Orang itu tidak lain adalah Lam Thian It Sat-Kwa Ih Kang, ia tersenyumsenyum seraya berkata lantang. "Tidak sampai satu jam, engkau sudah memperlihatkan ilmu pedang, pukulan dan telunjuk, bahkan melukai orangorangku! Engkau memang berkepandaian tinggi, sungguh membuatku kagum sekali! Selama ini aku cuma berada di Swat Ling San, jarang bertemu orang berkepandaian tinggi! Sungguh tak disangka, hari ini justru muncul engkau yang berkepandaian tinggi, itu membuat tanganku jadi gatal! Kalau engkau dapat mengalahkanku, segalanya aku akan menurut padamu! sebaliknya kalau engkau kalah, aku pasti membawamu ke gunung Kun Lun menemui Hian Ceng Totiang untuk minta pertanggungjawabannya!" "Partai Kun Lun dan aliran Swat Ling San tiada permusuhan apa pun! Aku ke mari cuma ingin menangkap Souw Peng Hai dan Co Hiong berdua!" Sahut Bee Kun Bu sambil tersenyum. "Asal engkau tidak turut campur, aku akan segera membawa mereka pergi!" "Ha ha ha!" Lam Thian It Sat tertawa ge!ak. "Engkau memasuki Swat Ling San dan melukai orang-orangku, itu membuktikan engkau sama sekali tidak memandang sebelah mata pada pihak Swat LingSan! Apakah aku harus menyudahi begitu saja?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bagaimana baiknya menurutmu?" Tanya Bee Kun Bu. ia tahu bahwa pertarungan tak akan terhindar lagi. "Hari ini, kalau engkau tidak menyerahkan nyawamu, jangan harap bisa lolos dari tempat ini!" Bentak Lam Thian It Sat melotot "Kalau begitu, silakan maju!" Tantang Bec Kun Bu. "Lihat serangan!" Seru Lam Thian It Sat sambil menyerang Bee Kun Bu dengan pukulan. Bee Kun Bu menangkis serangan itu, tapi diam-diam ia memperhatikan pukulan Lam Thian It Sat. Mendadak badan Lam Thian It Sat melambung ke atas, lalu menyerang Bee Kun Bu secepat kilat Bee Kun Bu tidak berani berlaku ayal lagi. Cepat-cepat ia menghunus pedangnya, dan sekaligus menangkis serangan itu dengan jurus Thai Ong Hu Kiam (Raja Thai Memutar Pedang). Seketika juga berkelebat sinar pedang berbentuk seperti pelangi, ternyata jurus itu mematahkan serangan Lam Thian It Sat. Lam Thian It Sat merasa kagum menyaksikannya, sebab Bee Kun Bu mampu menangkis serangannya, bahkan sekaligus menyerangnya, Walau badannya masih terapung, Lam Thian It Sat masih bisa berkelit, dan menyerang Bee Kun Bu dengan tendangan Bee Kun Bu segera meloncat mundur, sedangkan Lam Thian It Sat melayang turun, Sesaat mereka saling memandang. Lam Thian It Sat tidak habis berpikir, kenapa Bee Kun Bu begitu gampang menghindari seranganserangannya. Tiba-tiba bahu Lam Thian It Sat bergerak, kemudian melesat ke arah Bee Kun Bu sambil menyerang dengan jurus aneh, Bee Kun Bu cepat-cepat menggerakkan pedangnya menggunakan jurus Kim Sih Jauw Wua (Benang Emas Melilit pergelangan Tangan). KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Mendadak Lam Thian It Sal merubah jurusnya, seketika juga tampak berpuluh pasang tangan mengarah pada pergelangan tangan Bee Kun Bu. Kelihatannya Lam Thian It Sat ingin merebut pedang yang ditangannya. Sungguh aneh jurus itu, bahkan sepasang kaki Lam Thian It Sat pun bergerak maju, Bee Kun Bu segera berkelit Ketika melihat serangan itu, ia pun merasa heran lantaran tangan kiri Lam Thian It Sat sama sekali tidak bergerak. Bee Kun Bu memang tidak tahu bahwa tangan kiri Lam Thian It Sat khusus untuk melancarkan Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat (llmu PukuIan Sembilan Racun Dingin) yang amat ganas. sesungguhnya Lam Thian It Sat sudah ingin melancarkan ilmu tersebut, namun ketika menyaksikan kegagahan Bee Kun Bu, hatinya pun tergerak dan merasa sayang akan bakatnya, Maka ia tidak mau mengeluarkan ilmu itu. Tiba-tiba Bee Kun Bu tertawa panjang, dan sekaligus menyerang lengan kiri Lam Thian li Sat secepat kilat Ketika pedang itu hampir menusuk lengan kirinya, mendadak Lam Thian It Sat menggerakkan bahu kirinya, sehingga pedang Bee Kun Bu jadi luput justru pada waktu bersamaan, Bee Kun Bu pun melancarkan pukulannya ke arah punggung Lam Thian It Sat Tanpa melihat, Lam Thian It Sat menggerakkan tangan kanannya menotok jalan darah di lengan Bee Kun Bu. Untung Bee Kun Bu sudah menduga akan serangan itu, maka dapat mengelak, Lam Thian It Sat semakin kagum, sehingga tanpa sadar ia pun berseru. "Bagus!" Setelah mengelak, Bee Kun Bu tidak tinggal diam, ia segera menyerang dengan pedangnya lagi, Sungguh dahsyat serangan itu. Ciak Bin Sat Sin yang pernah merasakan kelihayan Bee Kun Bu, begitu melihat serangan itu, berseru tak tertahan. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Toa Suheng, hati-hati!" Setelah berseru, Ciak Bin Sat Sin bangkit berdiri, begitu pula Tan Cun Goan, Kiu Tok Ciu dan Ling Coa Hong Tok. Kalau Lam Thian It Sat tidak dapat mengelak serangan itu, mereka berempat akan melancarkan serangan serentak pada Bee Kun Bu. Akan tetapi, Lam Thian It Sat sudah tahu akan kelihayan serangan itu. ia ingin mengeluarkan ilmu Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat, namun mendadak dibatalkannya, sebaliknya malah menangkis serangan itu dengan pukulan tangan kanannya, dan sekaligus menotok jalan darah di lengan Bee Kun Bu pula. Kalau Bee Kun Bu terus melanjutkan serangan itu, tentunya mereka berdua akan terluka bersama. Bee Kun Bu tidak menghendaki hal itu, maka ia pun cepat-cepat merubah jurus pedangnya, yakni membabat lengan Lam Thian It Sat. "Dia masih begitu muda, namun kepandaiannya sudah begitu tinggi," Ujar Lam Thian It Sat dalam hati. "Kalau aku tidak segera merobohkannya, tentunya akan ditertawakan semua orang yang berada di sini. Aku terpaksa bertindak kejam terhadapnya." Lam Thian li Sat menggeserkan badannya, sekaligus mendorongkan telapak tangan kirinya, ternyata ia telah mengeluarkan ilmu Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat. Bee Kun Bu terkejut melihat pukulan yang tampak sederhana itu. Segera ia mengerahkan ginkangnya meloncat ke atas, kemudian menangkis pukulan itu dengan ilmu Tan Cih Sin Kang. ia ingin membuyarkan tenaga pukulan itu dengan ilmu telunjuk saktinya. ilmu Tan Cih Sin Kang berasal dari kitab ajaib Kui Goan Pit Cek, sudah tentu sangat dahsyat dan dapat membuyarkan tenaga pukulan Lam Thian It Sat. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Akan tetapi, sungguh mengherankan Ternyata tenaga pukulan itu mendadak menyatu lagi menyerang ke arah Bee Kun Bu. Betapa terkejutnya Bee Kun Bu, cepat-cepat ia mengerahkan ginkang Ling Khong Sih Tou untuk menghindari pukulan itu. Ketika melihat Bee Kun Bu mengeluarkan ilmu ginkangnya itu, timbullah suatu niat aneh dalam benak Lam Thian It Sat. Ternyata ia pernah mendengar tentang ilmu ginkang Ling Khong Sih Tou, namun tidak pernah menya ks ikan nya. Kini ia telah menyaksikan ilmu ginkang tersebut, sehingga membuatnya tertarik, dan ingin menangkap Bee Kun Bu hidup-hidup, lantaran berniat mempelajari ilmu ginkang tersebut Setelah itu, barulah membunuhnya. Karena niat itu, maka ia pun segera menyerang Bee Kun Bu dengan sepasang tangannya, yakni pukulan Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat, ia menyerang Bee Kun Bu dari dua arah, agar Bee Kun Bu tidak dapat menghindar Bee Kun Bu sama sekali tidak tahu itu dan ia pun berkelit itu membuat Lam Thian It Sat bergirang dalam hati, Secepat kilat ia menyerang lagi dengan pukulan Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat. Kini Bee Kun Bu telah terperangkap di dalam pukulannya, ia tampak gugup, apalagi ketika Lam Thian It Sat membentaknya. "Lihat pukulan!" Bee Kun Bu langsung berkelit, akan tetapi mendadak ia mendengar suara "Braaaak", ternyata lantai yang diinjak Bee Kun Bu terbuka secara tiba-tiba, sehingga badan Bee Kun Bu terperosok ke dalamnya, Namun ia memiliki ginkang yang amat tinggi, sehingga dapat dengan cepat mengerahkan ginkangnya dengan cara sebelah kaki menginjak kaki lain, maka badannya melambung ke atas. Akan tetapi, Lam Thian It Sat tidak memberi kesempatan padanya untuk mencapai ke atas, ia langsung melancarkan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pukulan Kiu Tok Im Sat Ciang Hoat ke arah Bee Kun Bu, Karena badan sedang melambung, maka sulit bagi Bee Kun Bu untuk menghindari maupun menangkis, Dari pada terluka oleh pukulan itu, lebih baik masuk ke lubang itu! Pikirnya. Oleh karena itu, ia pun memberatkan badannya agar merosot ke bawah, sekaligus merogoh ke dalam bajunya, dan secepat kilat melemparkan sesuatu ke ruang Siang Cing Koan. Ternyata ia melempar semacam bahan peledak, ingin membakar ruang Siang Cing Koan dengan bahan peledak itu. Benda itu melayang ke arah jendela, kemudian meledak di situ mengeluarkan api. Lam Thian It Sat terkejut bukan main. ia langsung mengibaskan lengan bajunya ke arah jendela, dan seketika juga api itu pun padam. sedangkan Bee Kun Bu terus merosot ke bawah, namun cepat menghimpun Lweekangnya untuk menjaga diri, khawatir masih ada jebakan lain di dalam lubang itu. Akhirnya Bee Kun Bu terjatuh ke dalam air. Sungguh di luar dugaannya, di tempat itu persisnya di bawah Siang Cing Koan terdapat sebuah telaga yang airnya sangat dingin menusuk tu!ang. ***** Bab ke 19 - Bertarung di Ruang Bawah Tanah Bee Kun Bu yang terjatuh di dalam air, langsung menggerakkan pedangnya ke sana ke mari, khawatir ada binatang beracun di dalam air itu. Tapi tidak, itu membuatnya menarik nafas Iega. Setelah itu, barulah ia meloncat ke pinggir telaga itu. Gelap gulita di tempat itu, Tiba-tiba Bee Kun Bu teringat akan Pit Giok Cak pemberian Miauw Muk Jin Mo-Ciu Lin, wanita tua picak yang tinggal di dalam gua. Cepat-cepat ia mengeluarkan benda tersebut, dan seketika juga tampak cahaya kehijau-hijauan menerangi tempat itu, Bee Kun Bu menengok ke sana ke mari dan hati pun Pedang Asmara Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo Patung Dewi Kwan Im Karya Kho Ping Hoo