Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 65


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 65


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tersentak, ternyata dinding-dinding itu dibuat dari baja, bahkan sudah berlumut, maka sulit baginya untuk naik ke atas. ia tahu, bahwa kali ini tidak bisa meloloskan diri dari lubang tersebut, mungkin akan mati di tempat ini.   "Lam Thian It Sat berkepandaian tinggi, tapL."   Gumam Bee Kun Bu sambil berpikir "Kenapa dia menjebak aku di dalam lubang ini? Lagi pula kelihatannya dia tidak ingin melukai diriku dengan Kiu Tok Im Sat Ciang Hoatnya, itu dikarenakan apa? Aku harus memperhatikan hal tersebut!"   Pada waktu bersamaan, ia mendengar suara hiruk-pikuk di atas. Suara itu sangat lirih, tapi ia dapat mendengar dengan jelas, Kemudian terdengar pula suara seruan kebakaran Mendengar suara seruan itu, ia pun tertawa gembira.   "Siang Cing Koan pasti terjadi kebakaran, gara-gara aku melempar bahan peledak itu!"   Ujarnya sambil tertawa.   Tidak salah, Di Siang Cing Koan itu memang lelah terjadi kebakaran, Ternyata bahan peledak yang dilemparkan Bee Kun Bu tadi berupa bahan peledak istimewa, dapat meledak berkali-kali dan api pun semakin membesar.   Lam Thian It Sat mengibaskan lengan bajunya memadamkan api itu, namun kemudian bahan peledak itu meledak dan meledak lagi, Apinya pun bertambah besar, sehingga kibasan lengan baju Lam Thian It Sat sudah tiada artinya.   Dalam waktu sekejap, api itu sudah berkobar-kobar, sekaligus menjalar ke mana-mana, Betapa gusarnya Lam Thian It Sat begitu melihat api itu tidak bisa dipadamkan lagi, Segeralah ia menyuruh orang-orangnya cepat menyingkir ia masih ingat Bee Kun Bu berada di dalam lubang itu, tapi tidak mau menolongnya, lantaran sangat gusar padanya yang telah melempar bahan peledak itu.   Toa Suheng! Bagaimana baiknya?"   Tanya Ciak Bin Sat Sin.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Mari kita mundur!"   Sahut Lam Thian It Sat dan menambahkan "Agar api itu tidak menjalar ke bangunan belakang, kita harus menghancurkan ruang Siang Cing Koan ini!"   "Baiklah."   Ciak Bin Sat Sin mengangguk Mereka mundur sambil memancarkan pukulan ke arah tiang-tiang, tembok dan berbagai tempat, akhirnya robohlah ruang Siang Cing Koan itu.   Pada waktu bersamaan, tanpa setahu siapa pun, Tan Cun Goan membuka sebuah pintu rahasia, lalu secepat kilat masuk ke dalam, pintu rahasia itu pun tertutup kembaiL Sungguh di luar dugaan, ternyata pintu rahasia itu menembus ke lubang tempat Bee Kun Bu terjatuh, Akan tetapi, mendadak Tan Cun Goan mendengar suara beradunya senjata tajam, Segeralah ia memandang ke arah suara itu, ternyata Bee Kun Bu sedang bertarung dengan Co Hiong.   Kenapa Tan Cun Goan datang di tempat itu? Tidak lain ingin menolong Bee Kun Bu, namun justru tidak disangka, Co Hiong sudah muncul duluan di situ, bahkan sedang bertempur dengan Bee Kun Bu.   Serangan-se-rangan Co Hiong ganas sekali, kelihatannya ia memang ingin membunuh Bee Kun Bu.   "Hm!"   Dengus Tan Cun Goan dingin.   "Sungguh licik Co Hiong, tapi aku tidak pernah menyaksikan kepandaiannya, Biar aku menonton sebentar Kalau Bee Kun Bu kalah, barulah aku muncul."   Sementara pertarungan itu semakin sengit Tidak disangka kepandaian Co Hiong sudah begitu tinggi, terus menyerang Bee Kun Bu dengan jurus-jurus yang mematikan "Celaka!"   Seru Tan Cun Goan dalam hati mengkhawatirkan Bee Kun Bu. Walau diserang bertubi-tubi, Bee Kun Bu masih dapat melayaninya dengan baik, bahkan sekali-kali batas menyerang.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tidak bertemu beberapa bulan, kepandaianmu sudah begitu maju!"   Ujar Co Hiong dingin.   "Hari ini kita bertemu di sini, maka harus ada yang mati di antara kita berdua!"   "Co Hiong!"   Bentak Bee Kun Bu.   "Semula kuanggap engkau sebagai lelaki sejati, tidak tahunya begitu licik dan jahat! Bahkan memaksaku menelan racun Hua Kut Siau Yen San, sehingga aku diusir dari gunung Kun Lun! Kini aku terkurung di sini, engkau malah menyerangku! Baik, hari ini kita memang harus membuat pernitunganl"   Ternyata saat ini Bee Kun Bu berada di atas permukaan telaga. Co Hiong terus-menerus menyerangnya, agar dia tidak bisa melompat ke pinggir "Ha ha ha!"   Co Hiong tertawa gelak.   "Siapa suruh engkau berani mencuri cinta adik seperguruanku itu? Oleh karena itu, aku sangat mendendam padamu!"   Co Hiong menyerang lagi, Bee Kun Bu membentak keras, kemudian mengerahkan ginkangnya, sehingga badannya meluncur ke atas, dan sekaligus menangkis serangan itu.   Menyaksikan itu, Tan Cun Goan kagum bukan main.   sebaliknya ia malah tersentak kaget, karena tidak menyangka kalau kepandaian Bee Kun Bu sudah sedemikian tinggi"Kalau aku tidak membunuhnya sekarang, sudah tiada kesempatan lagi!"   Ujar Co Hiong dalam hati, lalu menyerang Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu terpaksa menangkis, kemudian badannya melayang turun ke atas permukaan air.   Akan tetapi, Co Hiong pun langsung menyerangnya lagi, Kalau Bee Kun Bu tidak memiliki kepandaian tinggi, pasti sudah tenggelam ke dasar telaga itu.   "Kepandaianmu memang tinggi, maka jangan menyalahkan kalau aku turun tangan jahat terhadapmu!"   Ujar Co Hiong dingin.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kini Co Hiong menyerang Bee Kun Bu dengan Kan Kun Kiam Hoat (llmu pedang Jagat), ilmu pedang tersebut memang dahsyat sekali, namun Na Hai Peng pernah menguraikannya pada Bee Kun Bu, maka Bee Kun Bu mengcnalinya.   Oleh karena itu, ia cuma menangkis, sama sekali tidak balas menyerang.   "Co Hiong!"   Ujar Bee Kun Bu dingin.   "llmu pedang Kan Kun Kiam Hoatmu tidak bisa melukai diriku!"   Co Hiong terperanjat ia tidak menyangka kalau Bee Kun Bu mengenali ilmu pedangnya, Namun kenapa dia tidak berani balas menyerang? Pikir Co Hiong, Mungkin dia takut akan ilmu pedangku ini! Karena berpikir begitu, Co Hiong pun terus-menerus menyerangnya dengan jurus-jurus yang mematikan Akan tetapi, Bee Kun Bu tetap dapat mematahkan jurusjurus ilmu pedangnya, malah masih tidak balas menyerang.   Tan Cun Goan yang mengintip pertarungan itu juga tertarik akan ilmu pedang Kan Kun Kiam Hoat Ternyata ia pernah mendengar kehebatan ilmu pedang itu, Tan Cun Goan pun memusatkan perhatiannya pada ilmu pedang itu.   Memang hebat dan dahsyat ilmu pedang Kan Kun Kiam Hoat, batu-batu yang berada di sekitarnya pun mulai hancur tersambar hawa pedang.   sementara Tan Cun Goan juga memandang ke arah Bee Kun Bu.   ia sama sekali tidak mengerti, kenapa Bee Kun Bu cuma bertahan, tidak mau balas menyerang.   Di saat ia terheran-heran, tiba-tiba pedang Bee Kun Bu bergerak agak lamban, dan badan Bee Kun Bu pun tampak agak sempoyongan seakan mau jatuh.   Betapa girangnya Co Hiong, ia membentak keras dengan badan melambung ke atas, kemudian menukik ke bawah bagaikan burungelang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   menyerang Bee Kun Bu, dan pedangnya mengarah pada dada Bee Kun Bu. Tan Cun Goan pergi ke ruang bawah tanah itu justru ingin menolong Bee Kun Bu, maka ketika melihat serangan yang sangat membahayakan pemuda tersebut, segeralah ia membentak "Hentikan!"   Tan Cun Goan melesat ke luar dari tempat persembunyiannya, sepasang tangannya dijulurkan ke depan ingin mencengkeram bahu Co Hiong.   Akan tetapi, pada waktu bersamaan, ia melihat Bee Kun Bu melesat ke arah Co Hiong, menyerang dengan pedang dan sebuah pukulan sambil membentak "Pergi!"   Ketika mendengar suara bentakan Tan Cun Goan, Co Hiong terkejut sehingga menoleh ke arahnya, sesungguhnya Bee Kun Bu di saat itu cuma pura-pura mau jatuh, itu agar Co Hiong menyerangnya.   Saat ini Co Hiong tidak berani menyambut serangan Bee Kun Bu, dan segera melesat menerobos ke dalam pintu rahasia.   cengkeraman Tan Cun Goan jatuh di tempat ko-song, justru di hadapan Bee Kun Bu.   sementara Bee Kun Bu cuma berdiri acuh tak acuh, namun sepasang matanya menatap tajam pada Tan Cun Goan, seakan menunggunya membuka mulut Tan Cun Goan tahu, kalau ia tidak segera membuka mulut, niseaya akan menimbulkan kesalah pahaman.   "Sungguh hebat dan tinggi kepandaian Bee siauhiap!"   Tan Cun Goan membuka mulut duluan sambil tersenyum "Aku    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ceroboh mengeluarkan suara bentakan, sehingga Bee siauhiap kehilangan kesempatan untuk membasmi Co Hiong."   Setelah Tan Cun Goan berkata begitu, Bee Kun Bu menyarungkan pedangnya seraya menyahut dingin.   Terimakasih atas pujian Cianpwee! Kini aku telah dijebak Kwa Ih Kang ke dalam lubang ini, maka aku sudah bermusuhan dengan aliran Swat Ling San, kenapa Cian-pwee masih datang ke mari? Kalau aku tidak salah lihat, Cianpwee tadi menyerang Co Hiong, seakan ingin membantuku Bagaimana penjelasan tentang itu?"   Tan Cun Goan kagum, sebab meskipun dalam keadaan bahaya Bee Kun Bu masih sempat melihat gelagat Terus terang,"   Sahut Tan Cun Goan sambil tersenyum.   "Kita ada kecocokan dan berjodoh pu!a. padahal ketika di Sungai Bu Han, aku telah memperingatkan Bee siauhiap agar jangan menempuh bahaya ke Swat Ling San. Dan sesungguhnya tindakanku itu telah melanggar peraturan aliran Swat Ling San. Namun Bee siauhiap tetap datang ke mari, bahkan telah bentrok dengan Suhengku, Aku datang ke mari ingin menolong Bee siauhiap keluar dari ruang bawah ini, tapi harap Bee siauhiap memikirkan nasihatku!"   "Sebenarnya aku tidak punya permusuhan apa-apa dengan aliran Swat Ling San, dan aku datang ke mari hanya karena Souw Peng Hai dan Co Hiong, Tadi Cianpwee sudah menyaksikan betapa liciknya Co Hiong, Dia memasuki tempat ini dan menyerangku yang masih dalam kondisi lemah. Asal pihak Swat Ling San bersedia menyerahkan Souw Peng Hai dan Co Hiong padaku, aku pasti berterimakasih dan segera meninggalkan Swat Ling San."   "Bee siauhiap...."   Tan Cun Goan menarik nafas pan-jang.   "Aku kagum akan kegagahanmu, bahkan sudah ada suatu perhitungan dalam hati, Kalau tidak, bagaimana mungkin aku akan turun tangan membantumu tadi? Namun malah membuat Co Hiongdapat meloloskan diri, dalam hal itu aku minta maaft"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "ltu tidak menjadi masalah,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Mengenai Souw Peng Hai dengan Suhengku, mereka berdua memang punya hubungan istimewa,"   Lanjut Tan Cun Goan.   "Ceritanya agak panjang, namun waktu sudah tidak mengijinkan lagi, sekarang alangkah baiknya Bee siauhiap ikut aku meloloskan diri dari tempat ini, sebab api sudah berkobarkobar di Siang Cing Koan, Kalau terlambat kita akan menemui kesulitan untuk meninggalkan ruang bawah tanah ini."   Akan tetapi, mendadak tampak api bergulung-gulung menerobos masuk melalui kedua pintu rahasia ruangan itu.   "Celaka!"   Seru Tan Cun Goan.   "Api telah menjalar ke mari, kita tidak bisa ke luar melalui kedua pintu rahasia itu lagi!"   Pada waktu Tan Cun Goan berkata begitu, tampak beberapa balok kecil yang menyala jatuh ke dalam telaga, dan seketika juga air telaga itu menyala.   "Haah?"   Tan Cun Goan terkejut menyaksikannya.   "Kok bisa begitu?"   Tadi Co Hiong telah menuang semacam minyak ke dalam telaga ini!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Sungguh jahat Co Hiong!"Tan Cun Goan berkertak gigj.   "Dia menghendaki kita mati terbakar di sini!"   "Ha ha ha!"   Terdengar suara tawa Co Hiong dari luar "Bee Kun Bu! Aku tiada waktu menunggumu! Mudah-mudahan engkau akan terpanggang di situ! Selamat tinggal!"   "Co Hiong!"   Bentak Bee Kun Bu.   "Kalau lain kali kita bertemu, aku tidak akan melepaskanmu!"   "Bee siauhiap!"   Tan Cun Goan mengernyitkan ke-ning.   "Kini kita telah terkurung api, harus cepat-cepat cari jalan ke luar!"   "Keluar dari mana?"   Bee Kun Bu menggeleng-geleng kepala.   "Aku tak menyangka sama sekali, kita akan mati terbakar di sini!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sementara api semakin besar, karena tanpa setahu Bee Kun Bu, seluruh ruang bawah tanah itu telah disiram dengan minyak.   "Co Hiong sungguh licik dan jahat!"   Ujar Tan Cun Goan.   "Belum ada satu bulan dia berada di Swat Ling San ini, sudah tahu jelas tentang rahasia ruang bawah tanah ini! Untung aku ke mari, kalau tidak Bee siauhiap pasti mati terbakar di sini!"   "Maksud Cianpwee?"   "Aku teringat ada sebuah jalan rahasia lain, yang Co Hiong dan Suhengku tidak tahu sama sekali!"   Tan Cun Goan memberitahukan "Bee siauhiap, cepatlah ikut aku!"   Tan Cun Goan melesat ke suatu tempat melewati api yang tengah berkobar-kobar, dan Bee Kun Bu segera mengerahkan ginkang mengikutinya, Ketika menginjak tempat itu, api pun telah berkobar di sana.   "Cianpwee, di mana pintu rahasia itu?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Kalau tidak salah, pintu rahasia itu berada di tempat ini!"   Sahut Tan Cun Goan sambil memperhatikan dinding-dinding ruang itu, Kemudian ia melihat ada dinding yang agak berbeda, dan seketika juga wajahnya berseri.   "Di sini!"   Tan Cun Goan mulai mendorong pintu rahasia itu, namun tidak terbuka, sehingga membuatnya terheran-heran.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Cianpwee!"   Ujar Bee Kun Bu.   "Mungkin ada tombol rahasia untuk membukanya!"   "Mungkin!"   Sahut Tan Cun Goan sambil memeriksa kian ke mari, tapi tidak melihat apa pun. sementara api semakin membesar, bahkan mulai menjalar ke tempat mereka sehingga membuat Tan Cun Goan semakin tegang.   "Cianpwee!"   Seru Bee Kun Bu.   "Lihatlah! Bukankah batu yang di atas itu tampak anch? Jangan-jangan batu aneh itu tombol untuk menggerakkan pintu rahasia ini!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Benar!"   Tan Cun Goan tertawa gembira, lalu melesat ke atas, dan sekaligus menekan batu berbentuk aneh itu.   "Kraaak!"   Pintu rahasia itu terbuka. Tan Cun Goan meloncat turun, kemudian secepat kilat melesat ke dalam pintu rahasia itu seraya berseru.   "Bee siauhiap cepat masuki Api sudah menjalar ke mari!"   Tanpa banyak pikir lagi, Bee Kun Bu langsung melesat ke dalam pintu rahasia itu. setelah berada di dalam pintu rahasia tersebut mereka berdua pun menarik nafas lega.   "Bee siauhiap, kita nyaris terpanggang,"   Ujar Tan Cun Goan sambil tertawa.   "Kalau tidak ada Cianpwee, aku pasti mati terbakar di silu,"   Ucap Bee Kun Bu. Terimakasih, Cianpwee!"   "Ha ha ha!"   Tan Cun Goan tertawa gelak.   "Engkau tidak perlu mengucapkan terimakasih kepadaku! Kita berdua memang ada kecocokan, dan pada dasarnya kita memang berjodoh."   "Cianpwee...."   Bee Kun Bu ingin mengatakan se-suatu, tapi dibatalkannya.   "Bee siauhiap!"   Tan Cun Goan tersenyum.   "Jangan banyak curiga, aku menolongmu tanpa pamrih!"   Terimakasih, Cianpwee!"   Ucap Bee Kun Bu setulus hati.   "Bee siauhiap, kita tidak bisa lama-lama di sini, harus segera pergi,"   Ujar Tan Cun Goan sungguh-sungguh.   "Kalau tidak salah, panjang terowongan ini hampir dua miI. Keluar dari terowongan ini, barulah engkau aman."   Tan Cun Goan segera mengayunkan kakinya, dan Bee Kun Bu mengikutinya dari belakang ia tetap tidak habis berpikir, kenapa Tan Cun Goan mau menoIongnya? Mungkinkah mengandung suatu maksud tertentu? Pikir Bee Kun Bu dan terus mengikuti Tan Cun Goan dari belakang.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ***** Tan Cun Goan dan Bee Kun Bu sudah sampai di ujung terowongan. Namun sungguh mengherankan, di ujung terowongan itu tiada jalan ke luar "Cianpwee! Kok tidak ada jalan keluar?"   Tanya Bee Kun Bu heran.   "Pasti ada,"   Sahut Tan Cun Goan.   "Cuma kita belum menemukannya."   Tan Cun Goan menengok ke sana ke mari.   Watau keadaan di dalam terowongan itu amat gelap, tapi Tan Cun Goan dapat melihat dengan jelas, begitu pula Bee Kun Bu.   Akan tetapi, di tempat itu sama sekali tidak terdapat pintu rahasia untuk ke luar Tan Cun Goan segera memeriksa dinding-dinding terowongan itu, namun tetap tidak menemukan jalan ke luar dari terowongan tersebut "Cianpwee!"   Ujar Bee Kun Bu sambil menatapnya.   "Hingga saat ini, aku masih merasa bingung...."   "Bingung kenapa?"   Tan Cun Goan tersenyum.   "Kenapa Cianpwee mau melanggar peraturan aliran Swat Ung San demi menoIongku? Apakah ada suatu maksud tertentu dalam hati Cianpwee?"   "Bee siauhiap jangan salah paham!"   Sahut Tan Cun Goan sambil tersenyum lagi.   "Aku menolongmu meloloskan diri dari ruang bawah tanah itu, sama sekali tiada maksud tertentu."   "Kalau begitu, aku harus bagaimana berterimakasih kepada Cianpwee?"   Tanya Bee Kun Bu sungguh-sungguh.   "Tidak perlu berterimakasih kepadaku,"   Jawab Tan Cun Goan.   "Asal Bee siauhiap tidak kembali ke Swat Ung San lagi setelah meloloskan diri dari sini, aku sudah merasa puas."   Tapi..."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Bee siauhiap jangan keras hati!"   Tan Cun Goan menarik nafas panjang, Tentunya engkau sudah tahu bahwa Suheng, Sutee dan Sumoyku berkepandaian ting-gi, terutama suhengku itu.   sedangkan Suteeku, Ling Coa Hong Tok ahli dalam hal racun, belum ditambah Ciak Bin Sat Sin dan Kiu Tok Ciu, maka bagaimana mungkin engkau dapat menghadapi mereka? Kalian cuma bertiga datang ke mari, bahkan sudah berpencar Kekuatan kalian masih belum mampu untuk memusnahkan Swat Ling San.   Apalagi kini Siang Cing Koan telah terbakar, otomatis membuat suhengku amat mendendam padamu, Oleh karena itu, janganlah engkau menyia-nyiakan pertolonganku ini!"   "Tapi itu menyangkut keselamatan Bu Lim Tiong-goan, apakah aku harus berhenti sampai di sini?"   Bee Kun Bu menggeleng-gelengkan kepala.   "Mungkinkan Cianpwee punya kesulitan? Kalau ada, tolong beritahukan agar aku bisa menceritakan pada kedua temanku itu!"   "Aku memang ada kesulitan, namun terlampau panjang kalau diceritakan Asal Bee siauhiap tidak mencurigaiku, aku sudah merasa puas,"   Ujar Tan Cun Goan dan menambahkan.   "Setelah Bee siauhiap keluar dari terowongan ini, selanjutnya kita adalah musuh atau kawan, itu bergantung pada Bee siauhiap."   "Cianpwee...."   Ketika Bee Kun Bu ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara senjata tajam beradu.   "Mulut terowongan ini pasti berada di sini. Kita tidak tahu siapa yang bertarung di luar, maka kita harus berhati-hati, Harus keluar sekarang atau menunggu, bagaimana menurut Bee siauhiap?"   "Cianpwee saja yang memutuskan!"   Jawab Bee Kun Bu. sementara suara senjata beradu tajam di luar se makin kedengaran jelas, Berdasarkan suara itu, Bee Kun Bu berani memastikan bahwa di luar sedang terjadi pertarungan hebat.   "Siapa yang bertarung itu?"   Tanyanya dalam hati.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sementara Tan Cun Goan pun membatin sambil mengerutkan kening.   "Bagian belakang tebing Moh Siang Ngai merupakan tempat yang amat berbahaya, banyak batu curam yang tajam, tapi justru ada orang bertarung di situ, Siapa yang sedang bertarung itu?"   Mendadak terdengar suara tawa dingin di luar, menyusul terdengar pula suara yang sangat dikenal, yakni suara Co Hiong.   "llmu silat Tay Pah San ternyata cuma begini! Kalau hari ini engkau tidak mati di ujung pedangku, engkau pasti tidak akan puas!"   "Sungguh tidak beruntung rimba persilatan Tiong-goan muncul pesilat tak bermoral! Meskipun engkau licik dan berakal busuk, tapi tak akan bisa berbuat apa-apa terhadap diriku! Aku akan mewakili rimba persilatan Tionggoan untuk melenyapkanmu!"   Terdengar suara sa-hutan, yakni suara Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw.   "Ha ha ha!"   Co Hiong tertawa panjang.   "Aku licik atau banyak akal busuk, tapi masih tidak seperti engkau yang cuma bersembunyi di tempat ini! Ternyata engkau bukan pendekar sejati!"   Kemudian terdengar lagi suara senjata tajam beradu, Bee Kun Bu dan Tan Cun Goan tahu, bahwa kedua orang itu mulai bertarung mati-matian Iagi.   "Kepandaian Gin Tie Suseng cukup tinggi, tapi kalau bertarung lama, dia pasti kalah melawah Co Hiong,"   Ujar Bee Kun Bu dalam hati.   "Bee siauhiap!"   Seru Tan Cun Goan girang.   "Batu besar itu agak menonjo!, mungkin menyumbat mulut terowongan ini!"   Bee Kun Bu memperhatikan batu besar yang agak menonjol itu, lalu manggut-manggut seraya berkata.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Memang mungkin!"   "Kalau begitu, aku akan mencoba mendorongnya,"   Ujar Tan Cun Goan. Didorongnya batu batu besar itu dengan Lweekangnya, tapi batu besar itu sama sekali tidak bergeming. ia merasa penasaran, lalu menambah Lweekangnya, akan tetapi batu besar itu tetap tidak bergeming sedikit pun.   "Cianpwee, biar kubantu!"   Bee Kun Bu mengerahkan Lweekangnya, membantu Tan Cun Goan mendorong batu besar itu.   seketika juga batu besar itu bergerak perlahan-lahan.   Mereka berdua terus mendorong, dan tak lama batu besar itu pun tergeser bahkan tampak sebuah lubang.   Bee Kun Bu langsung melesat ke luar menggunakan ginkangnya, Tepat pada saat bersamaan, kedua orang yang sedang bertarung mati-matian itu terkejut rupanya mereka mendengar suara batu bergerak Gin Tie Suseng langsung mengarah ke sana, sehingga perhatiannya terpecah.   Co Hiong tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dan secepat kilat ia menyerang Gin Tie Suseng.   Pada waktu bersamaan, Bee Kun Bu sudah melesat ke luar dan melihat serangan yang dilancarkan Co Hiong.   "Hati-hati Saudara Kim!"   Serunya.   Gin Tie Suseng tersentak, karena merasa ada suara desiran di belakangnya, Tanpa banyak pikir lagi ia langsung mengayunkan suling peraknya menggunakan jurus Kwan Im Hu Coh (Dewi Kwan Im Duduk Bersila).   Setelah mengayunkan suling perak, ia pun menjatuhkan diri dan secepat kilat berguling menjauhi tempat itu.   Bagaimana mungkin Co Hiong akan melepaskannya begitu saja? Akan tetapi ia justru mendengar suara bentakan Bee    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kun Bu yang membuatnya terkejut sehingga perhatiannya terpecah Gin Tie Suseng yang bergulingan itu mendadak melesat pergi, maka ia terluput dari serangan yang nyaris merenggut nyawanya, sedangkan Co Hiong tidak melanjutkan serangannya lagi, malah berdiri di tempat karena Bee Kun Bu sudah muncul di sisi nya.   "Co Hiong!"   Bee Kun Bu menudingnya.   "Engkau membakar ruang bawah tanah itu agar aku mati terbakar, namun aku masih hidup! Kini setelah kita bertemu di sini, engkau mau bilang apa lagi sekarang?"   "ltu bukan kesalahanku!"   Sahut Co Hiong sambil tertawa.   "Gin Tie Suseng yang membakar ruang belakang Siang Cing Koan, maka api itu menjalar ke dalam ruang bawah tanah itu!"   Bee Kun Bu cuma tertawa dingin sambil menatap Co Hiong dengan penuh kebencian Co Hiong menatapnya dingin, kemudian mendadak menyerangnya secepat kilat, karena melihat Bee Kun Bu tidak siap.   Kini Co Hiong memang memiliki kepandaian tinggi, begitu pula Lweekangnya, sebab ia telah memperoleh kepandaian dari Leng Yan Su Cun, yaitu orang tua aneh berambut panjang di Kuil Toa Ciok Si.   sebetulnya ia tidak memandang sebelah mata akan kepandaian Bee Kun Bu, tetapi setelah bertarung di ruang bawah tanah itu, ia pun amat terkejut lantaran Bee Kun Bu juga memiliki kepandaian tinggi, Oleh karena itu, ia ingin menghabiskan Bee Kun Bu dengan cara membakar ruang bawah tanah itu.   Namun sungguh di luar dugaannya, kini Bee Kun Bu masih hidup segar bugar Co Hiong melancarkan serangan mendadak, menggunakan jurus Ciau Ceh Lam Hai (Ombak Laut Selatan Menderu).      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Bee Kun Bu berkelit sambil tertawa dingin lalu balas menyerang dengan jurus Kim Sih Jauw Wua (Benang Emas Melilit pergelangan Tangan).   jurus tersebut selain dapat mematahkan serangan Co Hiong, juga menyerang urat nadi di pergelangan tangannya.   Akan tetapi, Co Hiong sama sekali tidak gugup, malah langsung meloncat mundur dua depa sambil tersenyum licik.   "Baru berapa bulan tak bertemu, tetapi kepandaianmu kelihatan begitu maju! Aku turut gembira, juga ingin minta pelajaranmu!"   "Bagaimana mungkin aku berani memberi pelajaran padamu?"   Sahut Bee Kun Bu dingin.   "Hanya aku harus membual perhitungan denganmu! Kalau tidak, Sumoymu pasti tidak senang!"   Mendengar ucapan ilu, air muka Co Hiong langsung berubah, kemudian membentak gusar dengan suara menggunlur.   "Bee Kun Bu! Apakah engkau ke Toan Hun Ya menemui Souw Hui Hong, maka tahu jejakku dan guru-ku?"   Ketika melihat air muka Co Hiong berubah dan mengajukan pertanyaan tersebut, Bee Kun Bu tidak berani sembarangan menjawab, Sebab kalau ia salah menjawab, tentu akan menimbulkan masalah lain yang menyangkut Souw Hui Hong dan ibunya, Oleh karena itu ia diam saja.   "Hmm!"   Dengus Co Hiong dingin.   "Engkau berani ke Toan Hun Ya, bahkan juga memecah belah hubungan ayah dengan anak, maka hari ini aku harus mencincangmu!"   Setelah berkata begitu, ia pun langsung menyerang Bee Kun Bu dengan pedangnya, Tampak berkelebat sinar pedang, berkelebat mengarah pada Bee Kun Bu.   Begitu melihat serangan itu, Bee Kun Bu tahu bahwa Co Hiong menggunakan jurus Cong Sing Cui Goat (Semua    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bintang Mengelilingi Butan), Kemudian pedang Co Hiong berubah menjadi puluhan pasang mengelilingi Bee Kun Bu.   "Sungguh kejam Co Hiong!"   Ujar Bee Kun Bu dalam hati.   "Dia ingin membunuhku dengan jurus itu.Dia begitu licik, jahat dan kejam, maka kalau aku tidak membunuhnya sekarang, kelak dia pasti menimbulkan bencana dalam rimba persilatan Apa boleh buat, aku harus turun tangan jahat terhadapnya!"   Bee Kun Bu menangkis serangan itu.   Akan tetapi, sebelum Bee Kun Bu menyerang, Co Hiong sudah melanjutkan serangannya dengan jurus Pek Lang Thau Thian (Ombak Putih Menjulang Ke Langit) Bee Kun Bu sama sekali tidak mundur atau berkelip sebaliknya malah balas menyerang menggunakan jurus Wei Kam Ngo Gak (Menindih Lima Gunung), jurus tersebut juga sangat membahayakan diri sendiri, sebab tidak menangkis melainkan langsung menyerang dengan kecepatan dan disertai Lweekang, Bee Kun Bu memang sengaja mengeluarkan jurus ini, sebab meskipun menyerempet bahaya, namun jurus tersebut dapat melukai dada Co Hiong.   Betapa terkejutnya Co Hiong, Kalau ia terus melanjutkan serangannya, paling juga dapat melukai lengan Bee Kun Bu, namun dadanya pasti tertembus oleh pedang Bee Kun Bu.   Oleh karena itu, ia tidak mau mengambil risiko, dan cepatcepat merubah jurusnya dengan jurus Tong Cu Hian Hud (Bocah Menyembah Buddha), Jurus ini membuyarkan Lweekang Bee Kun Bu dan sekaligus menangkis serangannya Ternyata Bee Kun Bu sudah menduga, bahwa Co Hiong pasti mengeluarkan jurus tersebut Maka ia telah menyalurkan Lweekangnya pada lengan kirinya, dan langsung menyerang perut Co Hiong dengan lengan kirinya itu.   Co Hiong sama sekali tidak tampak gugup, sebab ia telah memperhitungkan, bahwa Bee Kun Bu akan memukul perutnya, Segeralah ia melesat ke atas dan terpaksa    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   menangkis pukulan itu, sehingga terdengarlah suara benturan keras.   Blamm! Co Hiong terpental hampir lima depa, sedangkan Bee Kun Bu terdorong mundur tiga langkah.   Betapa penasarannya Co Hiong, karena dirinya terpental sekian jauh, namun Bee Kun Bu cuma terdorong mundur tiga langkah Selain penasaran, ia pun terkejut bukan main karena merasa dadanya sesak.   sementara Gin Tie Suseng menyaksikan pertarungan itu dengan penuh perhatian, dan bertambah kagum pada Bee Kun Bu.   Kalau ia tadi terus melawan Co Hiong, kini mungkin sudah tergeletak tak bernyawa, Demikian pikirnya sambil menarik nafas panjang.   Saat ini Bee Kun Bu dan Co Hiong berdiri dalam jarak kurang lebih tujuh depa dan saling menatap dengan tajam.   Bee Kun Bu meluruskan pedangnya ke samping, sedangkan Co Hiong meluruskan pedangnya ke atas.   Mendadak terdengar suara bentakan keras, mereka berdua mulai saling menyerang lagi, bahkan mengeluarkan jurus-jurus andalan masing-masing.   Dapat dibayangkan betapa seru dan dahsyatnya pertarungan kali ini, pedang mereka pun mengeluarkan hawa dingin.   Sekian lama Co Hiong tidak mampu merobohkan Bee Kun Bu, sehingga membuatnya amat penasaran dan merasa gugup.   Oleh karena itu, ia lalu mencari-cari akal bagaimana cara merobohkan Bee Kun Bu.   Tiba-tiba timbul suatu akal busuknya, yakni berpura-pura lengah supaya Bee Kun Bu menyerangnya, lalu ia akan balas menyerang secara mendadak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah timbul akal busuknya, gerakan pedangnya pun tampak lamban, Jurus itu adalah jurus Kim Cin Teng Hai (Jarum Emas Menenangkan Laut).   Ketika melihat jurus yang lamban itu, Bee Kun Bu jadi merasa girang dan langsung menyerang perut Co Hiong dengan pedangnya, sambil tangan kirinya melancarkan sebuah pukulan.   Co Hiong tidak berkelit tetapi menangkis, sebab ia sudah menduga bahwa Bee Kun Bu pasti menyerangnya dengan cara demikian Kemudian ia mengganti jurusnya dengan jurus Tok Hu Tang Koan (Menjaga Pintu seorang Diri) untuk mematahkan jurus dan pukulan Bee Kun Bu.   Setelah itu secepat kilat ia menyerang dengan jurus andalannya, yakni jurus Cian Kun Ban Ma (Ribuan prajurit Laksaan Kuda).   Dengan jurus tersebut, Co Hiong ingin membunuh Bee Kun Bu.   ia yakin Bee Kun Bu tidak akan menduga serangannya, Tidak salah, Bee Kun Bu memang tidak menduganya, Namun sejak ia bertarung dengan Lima Setan Swat Ling San, pengalamannya dalam hal bertarung pun bertambah Karena itu, serangan yang di luar dugaannya tersebut sama sekali tidak membuatnya jadi panik, ia bergerak cepat mengeluarkan jurus Thui Poh Pang Lan (Men-dorong Gelombang), dan seketika juga tampak sinar pedang berkelebatan mengarah pada Co Hiong.   padahal sesungguhnya jurus itu merupakan jurus pelindung diri, namun membuat Co Hiong harus meloncat mundur Ternyata jurus itu telah menangkis serangan Co Hiong, dan Co Hiong segera meloncat mundur, karena khawatir Bee Kun Bu akan menyerangnya.   pertarungan itu membuat Gin Tie Suseng mengucurkan keringat dingin, Apalagi ketika Bee Kun Bu mendapat serangan dengan jurus amat dahsyat itu, Gin Tie Suseng hampir menjerit    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Gin Tie Suseng tahu, bahwa kepandaian Bee Kun Bu masih di atas Co Hiong, maka kalau pertarungan itu masih berlanjut, Bee Kun Bu pasti menang, Akan tetapi, Co Hiong amat licik dan banyak akal busuknya, bahkan mampu berbuat curang dalam saat bertarung, itu yang dikhawatirkan Gin Tie Suseng.   Setelah mendapat serangan, Bee Kun Bu pun mulai berhati-hati, sebab ia tahu bahwa lawannya itu amat jahat, licik dan akan berbuat curang.   "Dia selalu melancarkan serangan curang, kalau mau menang haruslah melukainya duIu, Kalau tidak, sulit merobohkannya, seandainya dia masih dapat meloloskan diri lagi, sulitlah mencarinya,"   Ujarnya dalam hati.   Dengan adanya pikiran begitu, Bee Kun Bu terus-mencrus menyerang Co Hiong, bahkan diam-diam mengerahkan Lweekangnya di tangan kirinya, siap untuk melancarkan Tan Cih Sin Kang (llmu Telunjuk Sakli).   Namun sungguh di luar dugaannya, karena Bee Kun Bu tampak begitu serius, Co Hiong pun bereuriga dan yakin bahwa Bee Kun Bu sedang menunggu kesempatan untuk melancarkan jurus andalannya.   Oleh karena itu, kini Co Hiong lebih banyak bertahan dari pada menyerang, Walau demikian, masih sulit bagi Bee Kun Bu untuk melukainya.   Tak terasa mereka bertarung sudah lebih dari tiga puluh jurus, Dalam tiga puluh jurus ini, Bee Kun Bu terus-menerus menyerang Co Hiong dengan jurus-jurus andalannya, tapi Co Hiong terus bertahan dengan jurus-jurus simpanannya pu!a.   Karena itu, Bee Kun Bu cuma mampu mendesaknya, sama sekali tidak bisa melukainya.   Gin Tie Suseng yang menyaksikan pertarungan itu merasa sangat kagum, sehingga tanpa sadar mengeluarkan suara pujian.   "llmu pedang yang sungguh hebat!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu yang sedang menyerang Co Hiong, tidak menyangka bahwa Gin Tie Suseng akan mengeluarkan suara pujian itu, maka langsung'melirik ke arahnya, Co Hiong melihatnya, dan kesempatan tersebut tidak disia-siakannya, ia langsung menyerang Bee Kun Bu bertubi-tubi dengan pedangnya, bahkan juga dengan tendangan Bee Kun Bu terkejut menyaksikan serangan yang amat dahsyat itu, ia terpaksa mengelak, tetapi Co Hiong justru tidak melanjutkan serangannya, melainkan mengerahkan ginkangnya melesat ke rimba.   Bee Kun Bu ingin mengejar, tapi Co Hiong sudah masuk rimba, maka Bee Kun Bu pun tidak jadi mengejarnya.   "Co Hiong! Hari ini engkau masih bisa meloloskan diri, tapi jangan bertemu aku lagi, aku tidak akan mengampunimu!"   Seru Bee Kun Bu.   Gin Tie Suseng menyesal sekali, karena seruannya tadi telah membuat Co Hiong dapat meloloskan diri, ia merasa lidak enak terhadap Bee Kun Bu, lagi pula tidak tahu ada permusuhan apa di antara mereka, Karena itu, ia segera menghampiri nya.   "llmu pedang Saudara Bee sungguh hebat, maka saking kagumnya membuatku mengeluarkan suara pujian Namun justru menyebabkan Co Hiong punya kesempatan untuk meloloskan diri, Aku harap Saudara Bee sudi memaafkanku!"   Ucap Gin Tie Suseng.   "Co Hiong memang licik dan banyak akal busuk, dia dapat kabur tiada kaitan nya dengan Saudara Kim,"   Sahut Bee Kun Bu dan memberitahukan "Aku telah ke Siang Cing Koan dan bertarung dengan Lam Thian It Sat-Kwa Ih Kang, tapi aku justru terjebak ke dalam ruang bawah tanah, Untung Tan Cun Goan Cianpwee turun tangan meno!ongku, kalau tidak, mungkin aku sudah mati ter-bakar."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Oh?"   Gin Tie Suseng mendongakkan kepala, ia melihat Tan Cun Goan berdiri tak jauh dari situ, tentunya ia tidak habis berpikir Padahal Tan Cun Goan adalah salah seorang dari Lima Setan Swat Ling San, yang boleh dikatakan adalah musuh besar Bee Kun Bu.   Tapi kenapa justru dia menoIongnya? itu sungguh aneh! Walau berpikir demikian, ia tetap menghampiri Tan Cun Goan, dan lalu memberi hormat Menyaksikan sikap Gin Tie Suseng, Tan Cun Goan sudah dapat menduga apa yang dipikirkannya.   "Tay Pah San dengan Swat Ling San, pada dasarnya memang punya sedikit hubungan Saat ini di Siang Cing Koan masih berlangsung kebakaran, maka aku akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan agar kalian berdua tidak diliputi teka-teki,"   Ujarnya sambil tersenyum "Terimakasih, Cianpwee!"   Ucap Bee Kun Bu. Tan Cun Goan menarik nafas panjang, kemudian memandang jauh ke depan seraya berkata.   "Hampir tiga puluh tahun aku berkecimpung di rimba persilatan Kalau dipikirkan kembali, itu bagaikan dalam impian Segala sesuatu yang terjadi, boleh dikatakan merupakan permainan hidup."   Tan Cun Goan meng-geleng-gelengkan kepala, lalu melanjutkan "Kalau di-bicarakan, amat memakan waktu, maka lebih baik ku-persingkat saja."   "Cianpwee, kini Co Hiong sudah kabur, dan kami berdua pun tidak akan tergesa-gesa melanjutkan perjalanan Alangkah baiknya Cianpwee duduk dulu sambil menceritakan,"   Ujar Bee Kun Bu.   "Aku justru harus segera kembali untuk melapor,"   Sahut Tan Cun Goan lalu duduk.   "Setelah kuceritakan, harap kalian berdua mengerti akan maksudku!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau begitu, silakan Cianpwee menceritakannya!"   Bee Kun Bu duduk di hadapan Tan Cun Goan, sedangkan Gin Tie Suseng duduk di sisi Bee Kun Bu.   "Aku adalah orang Tionggoan, yang sejak kecil senang sekali akan ilmu silat Oleh karena itu, aku merantau ke luar perbatasan, dan akhirnya masuk aliran Swat Ling San Dalam tiga puluh tahun ini, aku melihat ada perbedaan antara Bu Lim Tionggoan dengan Bu Lim luar perbatasan maupun seberang laut, dan ilmu silatnya pun agak berbeda pula."   "llmu silat luar perbatasan maupun seberang laut memang hebat dan aneh,"   Ujar Bee Kun Bu.   "Kalau tidak cenderung pada kesesatan, tentunya dapat menyamai rimba persilatan Tionggoan,"   "Padahal sesungguhnya.,."   Sahut Tan Cun Goan sambil menarik nafas.   "llmu silat di luar perbatasan maupun di seberang laut, semuanya bersumber dari ilmu silat Tionggoan Tentunya kalian sudah tahu tentang itu."   "Bolehkah Cianpwee menjelaskan?"   Tanya Gin Tie Suseng.   "Engkau berasal dari Tay Pah San, murid kesayangan Kuang Ti Taysu yang tergolong aliran terkemuka di luar perbatasan tentunya sudah tahu tentang itu."   "Ya."   Gin Tie Suseng mengangguk "Lalu kenapa Cianpwee menolongku?"   Tanya Bee Kun Bu mendadak.   "Ketika kita bertemu di sungai Bu Han, aku dapat melihat Bee siauhiap adalah pendekar sejati, maka berulang kali aku menasihatimu agar tidak pergi ke Swat Ling San. Tunggu setelah waktunya tiba, barulah Bee siauhiap bertindak itulah tujuan dari semula."   "Kenapa Cianpwee mau melanggar peraturan aliran Swat Ling San untuk memberi nasihat padaku?"   Tanya Bee Kun Bu heran.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Sudah kukatakan tadi, Bee siauhiap adalah pendekar sejati, bahkan juga berbudi luhur dan berhati bajik, lagi pula aku merasa cocok dengan Bee siauhiap dan kita pun berjodoh. Oleh karena itu, kalau Bee siauhiap gugur di Swat Ling San, bukankah sangat sayang sekali?"   Ujar Tan Cun Goan dan melanjutkan "Ketika suhengku bertarung dengan Bee siauhiap, untung timbul suatu niat dalam hatinya, kalau tidak, Suhengku dan Bee siauhiap pasti sama-sama terluka parah, seandainya terjadi itu, lalu kini harus bagaimana?"   "Kalau begitu, selanjutnya aku harus bagaimana?"   Tanya Bee Kun Bu mendadak.   "Aku merasa cocok dan kagum akan kepandaian Bee siauhiap, sehingga secara tidak langsung telah berkhianat pada perguruan demi menolong Bee siauhiap keluar dari ruang bawah tanah itu, Namun selanjutnya kita adalah kawan atau lawan, itu sulit dipastikan Menurut aku, lebih baik Bee siauhiap meninggalkan Swat Ling San. jangan menempuh bahaya seorang diri, setelah punya rencana matang, barulah bertindak,"   Jawab Tan Cun Goan memberi saran.   Mendengar itu, Bee Kun Bu diam saja, begitu pula Gin Tie Suseng, ia tidak berani turut campur dalam pembicaraan itu, karena apa yang dikatakan Tan Cun Goan ditujukan pada Bee Kun Bu.   sepasang mata Tan Cun Goan menyorot tajam memandang Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng, kemudian menjura seraya berkata.   "Baiklah! pembicaraanku sampai di sini, benar atau salah Bee siauhiap yang memutuskannya, selanjutnya diriku pun akan terikat oleh peraturan Swat Ling San, maka kalau kita bertemu lagi, aku pun tidak bisa menyambut dengan hormat Harap Bee siauhiap sudi memaafkanku di waktu itu, Sudah lama aku meninggalkan Siang Cing Koan, maka aku harus kembali dan sampai jumpa!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tan Cun Goan menatap Bee Kun Bu sejenak, lalu mengerahkan ginkangnya melesat pergi menuju Siang Cing Koan. Setelah Tan Cun Goan pergi, Bee Kun Bu meng-gelenggelengkan kepala sambil menarik nafas panjang.   "Orang tua itu berhati luhur, boleh dijadikan teman, Tapi sayang dia adalah salah seorang dari Lima Setan Swat Ling San,"   Gumamnya.   "Walau dia salah seorang dari Lima Setan Swat Ling San, namun tidak begitu jahat,"   Ujar Gin Tie Suseng.   "Apa yang dikatakannya itu memang ada benarnya juga, tidak tahu bagaimana rencana Saudara Bee?"   Padahal sesungguhnya, hati Bee Kun Bu sudah tergerak oleh nasihat Tan Cun Goan akan tetapi, ia tidak berani memutuskannya karena belum berunding dengan Pek Yun Hui.   "Aku yakin orang tua itu berkata sejujurnya, sama sekali tidak menakuti kita,"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Ujar Bee Kun Bu.   "Kebakaran di Siang Cing Koan, boleh dikatakan gara gara aku, tentunya Lam Thian It Sat tidak akan tinggal diam, Kita pun tidak bisa tinggal diam membiarkan Souw Peng Hai menimbulkan bencana di rimba persilatan Oleh karena itu, kita tetap harus memusnahkan Swat Ling San."   "Ha ha!W Gin Tie Suseng tertawa.   "Memang sungguh kebetuIan, aku ke sana melalui jalan belakang, lalu bersembunyi dan timbul pula suatu pikiran, yakni membumihanguskan Siang Cing Koan, Oleh karena itu aku membakar Siang Cing Koan itu dari belakang, tidak tahunya Saudara Bee justru membakar dari depan! Bu-kankah itu sangat kebetulan sekali?"   "Ha ha!"   Bee Kun Bu juga tertawa.   "Aku yakin Lam Thian It Sat pasti kebakaran jenggot saking gusarnya."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ohya!"   Gin Tie Suseng teringat sesuatu.   "Nona Pek mengerahkan ginkangnya melesat ke mari, apakah saudara Bee sudah bertemu dengannya?"   "Lho?"   Bee Kun Bu heran.   "Aku justru ingin bertanya pada Saudara Kim, tapi Saudara Kim malah bertanya padaku."   "Yah!"   Gin Tie Suseng menggeleng-gelengkan kepala.   "Setelah Nona Pek melesat pergi, aku pun kehilangan jejaknya dan belum bertemu dengannya."   "Heran!"   Gumam Bee Kun Bu.   "Kenapa Kakak Pek belum muncul...."   Ucapan Bee Kun Bu terputus, karena mendengar suara letusan.   ia dan Gin Tie Suseng segera menoleh, tampak asap membumbung di atas Siang Cing Koan, dan bunyi letusan itu berasal dari sana.   Begitu melihat asap itu, Bee Kun Bu tahu bahwa itu merupakan suatu tanda dari pihak Swat Ling San, namun tidak tahu pertanda apa itu, tentunya di Siang Cing Koan itu telah terjadi sesuatu lagi.   "Saudara Kim, telah terjadi sesuatu lagi di Siang Cing Koan, mari kita ke sana! Jangan-jangan Kakak Pek sudah tiba di sana,"   Ujar Bee Kun Bu.   Karena mengkhawatirkan keselamatan Pek Yun Hui, maka tanpa menunggu Gin Tie Suseng membuka mulut, ia sudah mengerahkan ginkangnya melesat ke arah Siang Cing Koan.   Begitu melihat Bee Kun Bu melesat pergi, Gin Tie Suseng tidak banyak berpikir lagi, langsung mengerahkan ginkangnya mengikuti Bee Kun Bu.   Tak seberapa lama kemudian, Bee Kun Bu sudah sampai di depan Siang Cing Koan, sementara api masih berkobarkobar bagaikan lautan api.   "Apakah Kakak Pek berada di dalam?"   Tanyanya dalam hati, Tapi aku tidak tahu bagaimana keadaan di dalam."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Perlu diketahui, bahwa bangunan Siang Cing Koan itu amat besar, luasnya hampir sepuluh hektar, yang terbakar itu bagian depan dan belakang, Oleh karena itu, Bee Kun Bu segera melesat ke samping, kemudian mengerahkan ginkangnya Ling Khong Sih Tou.   Badannya meluncur ke atas, maksudnya ingin melihat keadaan di dalam.   "Kakak Pek!"   Serunya sambil menarik nafas dalam-dalam, Tampak badannya melesat ke suatu tempat, ternyata ia melihat Pek Yun Hui.   "Aku datang mem bantu-mu!"   Saat ini Pek Yun Hui dikurung Lima Setan Swat Ling San dan para anak buah mereka, namun tidak tampak Souw Peng Hai.   Pek Yun Hui memandang Bee Kun Bu yang sedang melayang ke arahnya dengan wajah serius.   ketika melihat Pek Yun Hui, dapat dibayangkan betapa girangnya Bee Kun Bu.   Maka ia mengerahkan ginkangnya menuju tempat Pek Yun Hui terkurung, lalu melayang turun di sisinya.   Begitu melihat kemunculan Bee Kun Bu, air muka Lam Thian It Sat langsung berubah.   "Siang Cing Koan sudah terbakar, dan Bee Kun Bu sudah meloloskan diri, bahkan kini muncul di sini! Eng-kau masih mau omong apa?"   Ujar Pek Yun Hui dingin pada Lam Thian It Sat. Lam Thian It Sat tereengang, Bee Kun Bu dapat meloloskan diri dari ruang bawah tanah itu sungguh di luar dugaannya, maka membuatnya bereuriga.   "Kalau tiada orang menolongmu aku yakin engkau tidak dapat meloloskan diri dari tempat itu! Beritahukan, siapa yang menolongmu keluar dari sana?"   Tanya Lam Thian It Sat. Bee Kun Bu tertawa gelak sambil menatap Lam Thian It Sat tajam, lama sekali barulah menjawab.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Apakah ruang di bawah tanah itu dapat mengurung diriku? Engkau sebagai ketua aliran Swat Ling San, tapi sama sekali tidak merasa malu menjebakku ke dalam ruang di bawah tanah itu! Ayoh, mari kita bertarung lagi!"   Tantang Bee Kun Bu. ***** Bab ke 20 - Terjadi pertarungan Lagi Kemunculan Bee Kun Bu memang mengejutkan Lam Thian It Sat-Kwa Ih Kang, namun ia pun sangat gusar ketika ditantang, sehingga langsung tertawa dingin.   "Aku justru tidak ingin membunuhmu, maka mengurungmu di ruang bawah tanah, Akan tetapi sebaliknya engkau malah melempar semacam bahan peledak yang menyebabkan kebakaran di Siang Cing Koan! Karena itu, janganlah engkau menyalahkan kalau aku turun tangan jahat terhadapmu pula!"   Ujar Lam Thian It Sat membentak lalu menghampiri Bee Kun Bu selangkah demi selangkah Mendadak Bee Kun Bu teringat sesuatu, yakni apa yang dipesankan Miauw Muk Jin Mo-Ciu Lin, wanita tua buta yang tinggal di dalam gua, tentang bagaimana cara menghadapi Lam Thian It Sat ini.   Dalam jarak sepuluh langkah, ilmu pukulan Im Hong Toan Hun Ciang dapat melukai siapa pun.   Teringat akan pesan itu, Bee Kun Bu lalu menyebarkan pandangannya, ia melihat tempat itu tidak lebih dari sepuluh depa, bahkan terkurung oleh Lima Setan Swat Ling San dan para anak buah mereka, Setelah menyaksikan tempat tersebut, timbul pula suatu rencana dalam hatinya.   Maka ketika Lam Thian It Sat mendekatinya, ia pun tertawa dingin seraya membentak keras.   "Lihat serangan!"   Bee Kun Bu menyerang Lam Thian It Sat dengan sebuah pukulan, kemudian mendadak memutarkan badannya, dan sambil menghantam lengan kiri Lam Thian It Sat.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Menyaksikan serangan itu, Lam Thian It Sat tertawa gelak, lalu bergerak cepat menghindari serangan Bee Kun Bu, kemudian menjulurkan tangan kirinya menotok jalan darah di ketiak Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu juga tertawa gelak, lalu secepat kilat ia meloncat mundur sehingga punggungnya menghadap ke Empat Setan Swat Ling San.   Melihat itu, Lam Thian It Sat terkejut "Selain berkepandaian tinggi, dia pun amat cerdik."   Ujar Lam Thian It Sat dalam hati.   "Dia memancingku menyerangnya dengan Im Hong Toan Hun Ciang, lalu akan mengelak agar pukulanku mengarah pada adik-adik seperguruanku Kalau aku ingin menguasai rimba persilatan Tionggoan, terlebih dahulu harus meroboh kan-nya. Aku tidak akan mempergunakan ilmu pukulan Im Hong Toan Hun Ciang, melainkan akan mengadu Lwee-kang dengannya, Akan kulihat apakah dia mampu menandingi Lweekangku atau tidak Lam Thian It Sat menatap Bee Kun Bu tajam, kemudian mendorongkan tangannya ke depan mengarah pada Bee Kun Bu. Saat ini Bee Kun Bu sudah tahu, bahwa Lam Thian It Sat tidak akan mengeluarkan ilmu andalannya, karena keadaan di tempat itu tidak mengijinkannya. Ketika Lam Thian It Sat menyerangnya dengan pukulan yang penuh mengandung Lweekang, ia tidak mau menyambut serangan itu, melainkan mengerahkan ginkangnya melesat ke atas, Setelah angin pukulan itu lewat, barulah ia melayang turun. Sebelum kaki Bee Kun Bu menginjak tanah, Lam Thian It Sat sudah bergerak cepat menyerang Bee Kun 6u lagi. Bukan main terkejutnya Bee Kun Bu, namun tidak gugup dan langsung menghindar dengan cara ber-salto ke belakang. pertarungan barusan tampak begitu santai, tapi semua orang yang berada di situ tahu, bahwa kalau salah satu di antara kedua orang itu lengah, pasti terpukul oleh pihak lawan, Setelah bersalto ke belakang, Bee Kun Bu yakin bahwa Lam    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Thian It Sat pasti melancarkan serangan lagi, maka ia pun menggerakkan kakinya me-nendang. Dugaan Bee Kun Bu tidak meleset, Lam Thian It Sat memang menyerangnya, Karena Bee Kun Bu sudah menendang, Lam Thian It Sat terpaksa menarik serangan nya.   "Hm!"   Dengus Lam Thian It Sal dingin.   "Ginkangmu sungguh tinggi! Sudah belasan tahun aku tidak bertarung dengan orang berkepandaian tinggi! Hari ini bisa bertarung denganmu, memang merupakan jodoh! Bagai-mana kalau kita mengadu tenaga dalam sekarang?"   Sesungguhnya Bee Kun Bu cuma menjaga pukulan Im Hong Toan Hun Ciang yang dimiliki Lam Thian It Sat, namun kalau mengadu Lweekang, ia pun tidak akan merasa takut "Kwa Ih Kang!"   Sahut Bee Kun Bu dingin.   "Nama busukmu sudah tersiar sampai ke Tionggoan! jangan menganggap ilmu Im Hong Toan Hun Ciangmu itu tiada tanding! Menurut aku, itu cuma merupakan pukulan cakar ayam belaka! Engkau mau mengeluarkan ilmu itu atau tidak adalah urusanmu! Tidak perlu menaruh belas kasihan padaku!"   Betapa gusarnya Lam Thian It Sat, dan seketika juga ia membungkam.   Kemudian timbullah niatnya untuk membunuh Bee Kun Bu, dan langsung melancarkan pukulan ke arah dada Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu tahu bahwa kegusaran Lam Thian It Sat telah memuncak Ketika melihat pukulan yang amat dahsyat itu, ia segera mengumpulkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu (llmu Langkah Ajaib) untuk menghindar Lam Thian It Sat bisa menyusun formasi Ngo Heng Kun Goan Tin, tentunya memahami Lima Unsur tersebut Akan tetapi, ia justru dibuat bingung oleh Ngo Heng Mie Cong Pu itu, sehingga ia tampak tertegun.   "Sungguh ajaib ilmunya itu. Kalau aku tidak menyerangnya, dia pasti tahu kalau aku tidak mampu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   memecahkan ilmunya itu,"   Ujar Lam Thian It Sat dalam hati.   "Aku harus menyerangnya dengan pukulan!"   Sepasang mata Lam Thian It Sat menyorot tajam, kemudian menyerang Bee Kun Bu dengan kedua tangan-nya, bahkan mengarah pada dua jurusan.   Sungguh dahsyat pukulan-pukulan yang dilancarkannya, sehingga baju Pek Yun Hui dan Empat Setan yang berdiri tak jauh dari situ bergoyang-goyang terhembus angin pukulan tersebut Bee Kun Bu tetap menggunakan ilmu langkah ajaib untuk menghindar, tapi juga menunggu kesempatan untuk mengadu Lweekang.   Ketika Lam Thian It Sat menyerangnya lagi dengan pukulan, Bee Kun Bu menghimpun Lweekangnya, lalu sepasang tangannya mendorong ke depan menyambut pukulannya.   Blammm! Terdengar suara benturan keras.   Bee Kun Bu dan Lam Thian It Sat sama-sama terdorong mundur lima langkah, setelah itu barulah mereka bisa berdiri tegak.   Bee Kun Bu sama sekali tidak menyangka kalau Lam Thian I( Sal memiliki Lwcekang begitu tinggi, maka tidak heran kalau ia berdiri termangu di tempat Lam Thian It Sat lebih terkejut lagi, bahkan menatap Bee Kun Bu dengan mata terbelalak, sama sekali tidak menyangka kalau Bee Kun Bu memiliki Lweekang begitu tinggi, dan mampu membuatnya sempoyongan ke belakang sampai lima langkah.   Akan tetapi, Lam Thian It Sat memang sudah kenyang akan pengalaman bertarung, Ketika melihat Bee Kun Bu berdiri termangu di tempat, cepat-cepat ia menyerangnya dengan Im Hong Toan Hun Ciang.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Hati-hati Saudara Bee!"   Seru Gin Tie Suseng, yang ternyata sudah sampai di tempat itu.   Bee Kun Bu tersentak, lalu secepat kilat meloncat ke samping menghindari pukulan maut itu.   Lam Thian It Sat melancarkan pukulan itu dengan sembilan bagian Lweekangnya, maksudnya ingin membunuh Bee Kun Bu dengan sekali pukul.   Tapi tak disangka, Bee Kun Bu masih mampu mengelak.   Yang celaka adalah para anak buah Lam Thian It Sat yang berdiri di belakang Bee Kun Bu.   Mereka sama sekali tidak bisa berkelit, maka seketika juga terdengar suara-suara jeritan yang memilukan hati.   "Aaakh!"   "Aaaakh...."   Beberapa orang itu memuntahkan darah segar, kemudian terkulai dan nafas mereka pun putus seketika.   Begitu melihat Bee Kun Bu masih mampu mengelak ke samping, Lam Thian It Sat langsung menyerangnya lagi dengan ilmu pukulan Im Hong Toan Hun Ciang.   Akan tetapi, kali ini Bee Kun Bu sudah siap.   Sebelum angin pukulan itu menyambar ke arahnya, ia sudah menjatuhkan diri lalu berguling sejauh dua depa, otomatis terluput dari pukulan itu.   Terjadi suatu hal yang amat mengejutkan yakni tempat yang tersambar angin pukulan itu, langsung berubah kuning, lalu berubah hitam dan hancur seperti tepung.   Padahal Pek Yun Hui cuma menonton, tapi begitu melihat diri Bee Kun Bu dalam keadaan bahaya, ia pun membentak keras sambil mengibaskan lengannya menyambut pukulan Lam Thian It Sat.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dua gulung tenaga beradu, Tenaga Pek Yun Hui terdorong, tapi kemudian menerjang lagi ke arah Lam Thian It Sat, sehingga membuat Lam Thian It Sat terpaksa meloncat ke samping, ke arah empat adik seperguruannya.   "Wanita itu memiliki kepandaian yang amat luar biasa,"   Ujarnya dengan suara rendah.   "Kita harus segera membentuk formasi Ngo Heng Kun Goan Tin, bertarung mati-matian dengannya!"   Empat Setan Swat Ling San langsung berpencar mengambil posisi mengurung Pek Yun Hui. seketika juga Pek Yun Hui tertawa dingin, kemudian ujarnya dengan suara nyaring.   "Kwa Ih Kang! Pada dasarnya engkau masih bersumber pada partai Butong, dan boleh dikatakan masih berhubungan dengan rimba persilatan Tionggoan, hanya saja engkau tinggal di luar perbatasan! Tapi kenapa engkau justru ingin bergabung dengan Souw Peng Hai? Aku kagum akan kepandaianmu! Asal engkau menyerahkan Souw Peng Hai dan Co Hiong, kami pun akan meninggalkan tempat ini! Kalau tidak, engkau pasti menyesal Setelah mendengar ucapan Pek Yun Hui, Lam Thian It Sat tertawa getir sambil menunjuk Siang Cing Koan yang terbakar itu.   "Selama ini aliran Swat Ling San tidak berhubungan dengan dunia luar, tapi bagaimana akhirnya? Kini Siang Cing Koan telah terbakar, ini memang gara-gara Souw Peng Hai dan Co Hiong!"   Ujar Lam Thian It Sat.   "Tapi aku ingin bertanya pada Nona, Kuil Toa Ciok Si di Cie Lian San, sama sekali tiada kaitannya dengan Souw Peng Hai, tapi kenapa kuil itu hancur dan Hweeshio-hweeshio di sana pun terbunuh?"   Pek Yun Hui tahu bahwa kegusaran Lam Thian It Sat telah memuncak, tentunya urusan pun tidak bisa diselesaikan dengan baik, lagi pula saat ini kebakaran itu belum padam, bahkan mulai menjalar ke tempat ini pula.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Menyaksikan itu, wajah Lam Thian It Sat berubah merah padam, dan kemudian tampak ke hijau-hijauan. Hatinya terasa sakit sekali, karena Siang Cing Koan yang megah itu akan musnah ditatap api.   "Pek Yun Hui, sebelumnya aku amat kagum padamu! Tapi kalian kaum Bu Lim Tionggoan, hanya manis di mulut tetapi keji di dalam hati! Oleh karena itu, biar bagaimana pun, hari ini kita harus bertarung mati-mati-an!"   Usai berkata begitu, Lam Thian It Sat pun segera memberi aba-aba pada keempal saudara seperguruannya untuk menyusun formasi Ngo Heng Kun Goan Tin.   seketika juga keempat saudara seperguruannya bergerak berputar-putar mengitari Pek Yun Hui.   sementara Pek Yun Hui masih tidak habis berpikir, kenapa api itu bertambah besar? Setelah matanya menyapu semua orang yang ada di situ, barulah ia tahu bahwa Gin Tic Suseng tidak berada di tempat, tentunya Gin Tic Suseng yang membakar bangunan itu.   sedangkan Lima Selan Swat Ling San sudah mulai menyerang Pek Yun Hui berdasarkan Ngo Heng Kun Goan Tin.   Pek Yun Hui memang ahli dalam Ngo Heng, Kiu Kong dan Pat Kwa, maka dengan mudah ia berkelit ke sana ke mari tanpa balas menyerang.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Kwa Ih Kang!"   Ujarnya sambil tersenyum dingin.   "Pereuma engkau membentuk formasi ini untuk menye-rangku! Ngo Heng Kun Goan Tin ini tidak akan dapat berbuat apa-apa terhadap diriku! Lebih baik kita damai, serahkan Souw Peng Hai dan Co Hiong padaku!"   Lam Thian It Sat tidak menyahut, karena tidak tahu keputusan apa yang harus diambilnya. Pada waktu bersamaan terdengar suara Kiu Tok Ciu-Liu Bwee.    Nona Berbaju Hijau Karya Kho Ping Hoo Perintah Maut Karya Buyung Hok Tiga Dara Pendekar Siauwlim Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini