Bangau Sakti 68
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 68
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung "Sembilan partai besar di rimba persilatan Tiong-goan, boleh dikatakan merupakan katak dalam sumur, sama sekali tidak tahu tingginya langit! Karena itu, aku ingin menggunakan kesempatan ini agar partai-partai besar itu membuka mata!" Bee Kun Bu memang berhati luhur, maka ia masih berupaya menasihati Kim Hun Tokouw. "Kim Hun Tokouw, betapa tenang dan damainya engkau hidup di dalam istana ini, kenapa harus terpengaruh oleh Souw Peng Hai?" Ujarnya. "Ha ha!" Kim Hun Tokouw tertawa. "Omong kosong! Siapa yang dapat mempengaruhiku? itu adalah atas kemauanku sendiri!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bagaimana engkau dibandingkan dengan Souw Peng Hai? Bukankah akhirnya dia akan hancur di Toan Hun Ya?" "Aku sudah mendengar penuturannya, kalau pada waktu itu dia tidak berbelas kasihan, mungkin kini sembilan partai besar cuma tinggal nama!" "Kalau begitu, engkau telah mengambil keputusan itu?" "Tidak salah!" Kim Hun Tokouw manggut-manggut. "Aku sudah mengutus dua puluh orang berangkat ke Tionggoan mendatangi kesembilan partai besar, termasuk Kwat Cong San untuk mengantar kartu undangan, Aku mengundang sembilan partai besar dan Kwat Cong San ke mari untuk menikmati keindahan bulan purnama, tahun depan Pek Gwee Cap Ngo (Tanggal lima belas bulan delapan)." "Oh?" Bee Kun Bu mengerutkan kening. "Ha ha!" Kim Hun Tokouw tertawa lagi, Tahun depan Pek Gwee Cap Ngo, dapat diketahui siapa yang berkepandaian tinggi di kolong langit!" "Yah!" Bee Kun Bu menarik nafas panjang. "Kalau engkau memang menghendaki begitu, aku pun tidak bisa banyak bicara lagi!" "Oh ya!" Kim Hun Tokouw menatapnya tajam. "Eng-kau datang ke mari, bukankah berniat menghancurkan istana ini?" "Ha ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak. "Aku memang berniat demikian!" "Oh, ya?" Kim Hun Tokouw tertawa terkekeh "ltu boleh dikesampingkan dulu, sekarang engkau beritahukan urusan ke tiga itu!H "Urusan ke tiga, aku cuma mewakili seseorang!" Ujar Bee Kun Bu memberitahukan "Dengan semacam benda untuk menukar obat penawar racun Thao Ning Poh Kut San!" "Oh?" Sepasang mata Kini Hun Tokouw tampak berbinar dan bertanya. "Benda apa itu?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Padahalsesungguhnya, Kim Hun Tokouwsudah tahu Bee Kun Bu membawa sepotong Pit Giok Cak yang diimpiimpikannya, ia mengetahui tentang itu atas pemberitahuan dari Cap Kouw, maka Kim Hun Tokouw mengundangnya ke mari. Kalau tidak, bagaimana mungkin Bee Kun Bu dan Gin Tie Suseng begitu gampang memasuki istana Pit Sia Kiong ini? "Benda itu adalah sepotong Pit Giok Cak!" Sahut Bee Kun Bu. "Engkau bawa benda itu?" Tanya Kim Hun Tokouw dengan wajah berseri "Bawa!" Bee Kun Bu mengangguk. "Aku bersedia menukar!" Ujar Kim Hun Tokouw dan menambahkan, Tapi engkau harus memperlihatkan dulu Pit Giok Cak itu!" Bee Kun Bu tidak menyangka, bahwa begitu lancar menyelesaikan urusan tersebut, maka ia segera merogoh ke dalam bajunya, kemudian mengeluarkan Pit Giok Cak. Ketika Pit Giok Cak itu berada di tangannya, mendadak ia merasa adanya segulung tenaga menckannya. Begitu merasa adanya tenaga tersebut, Bee Kun Bu pun tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Namun sudah tiada kesempatan baginya untuk menyambut tenaga tersebut, maka ia menggerakkan badannya dengan Ngo Heng Mi Cong Pu untuk menghindari tenaga itu. Ketika ia mengerahkan ilmu tersebut, pada waktu bersamaan tampak sosok bayangan berkelebat ke hadapannya, yang tidak lain Kim Hun Tokouw-Lam Kiong Siu. ilmu Ngo Heng Mi Cong Pu (Langkah Ajaib) adalah ilmu ciptaan Thian Kie Cinjin, tentunya sangat aneh dan luar biasa, sehingga dapat menghindari serangan gelap dari Kim Hun Tokouw. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hmm!" Dengus Bee Kun Bu dingin. "Engkau majikan istana Pit Sia Kiong, tapi justru pengecut!" Serangan itu tidak membawakan hasil apa-apa, maka wajahnya yang tampak dingin itu berubah agak kemerahmerahan. Kim Hun Tokouw bersifat angkuh, namun apa yang diucapkan Bee Kun Bu, membuatnya jadi membisu. Padahal Kim Hun Tokouw telah menyanggupi akan menukar Pit Giok Cak itu dengan obat penawar racun, tentunya tidak akan turun tangan untuk merebut Pit Giok Cak tersebut. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Pit Giok Cak tersebut merupakan benda pusaka, yang selalu diincar para pesilat luar perbatasan maupun seberang laut. Lagi pula Kim Hun Tokouw cuma memiliki sepotong, sedangkan yang sepotong lagi tiada kabar ceritanya Oleh karena itu, ketika melihat yang sepotong itu berada di tangan Bee Kun Bu, tak tertahan langsung menerjangnya. Dengan wajah kemerah-merahan Kim Hun Tokouw kembali ke tempat duduknya, dan setelah duduk ia pun berseru. "Cepat bawa ke mari obat penawar racun Thao Ning Poh Kut San!" Sebetulnya Bee Kun Bu sudah mau melampiaskan kegusarannya, tapi dibatalkannya karena mendengar suara seruan itu. Tak lama muncullah seorang gadis menyerahkan sebuah botol porselin kecil kepada Kim Hun Tokouw. "Bee Kun Bu, obat penawar racun yang ada di dalam botol porselin itu, cukup dimakan separuh saja, dan sisanya kuhadiahkan kepadamu," Ujar Kim Hun Tokouw. "Terimakasih Tokouw!" Ucap Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kim Hun Tokouw tersenyum, lalu ia mengambil botol porselin itu. WBee Kun Bu, terimalah!" Serunya kemudian Botol porselin itu melayang ke arah Bee Kun Bu, Sungguh menakjubkan, padahal Kim Hun Tokouw sama sekali tidak menggerakkan tangannya, tetapi tahu-tahu botol porselin itu telah meluncur ke arah Bee Kun Bu. Bee Kun Bu tahu, bahwa Kim Hun Tokouw ingin menguji Lweekangnya, maka ia pun megerahkan lweekangnya untuk menyambut botol porselin tersebut. sementara botol porselin itu terus meluncur, sepertinya dikendalikan orang, Ketika botol porselin kecil itu hampir sampai di hadapan Bee Kun Bu, mendadak Bee Kun Bu menjulurkan tangannya mencengkeram botol porselin itu. Begitu berhasil mencengkeram nya, Bee Kun Bu pun merasa ada tenaga yang sangat dahsyat menerjang ke arahnya. ia memang sudah siap dan langsung memberatkan tubuhnya, agar tidak terdorong oleh tenaga itu. Tiba-tiba tenaga itu sirna entah ke mana, Ketika Bee Kun Bu merasa heran, sekonyong-konyong menerjang lagi tenaga yang amat dahsyat ke arahnya Meskipun Bee Kun Bu telah memberatkan tubuhnya, tapi masih terdorong mundur selangkah, maka membuat mukanya memerah. "Sungguh hebat Lweekangmu!" Puji Bee Kun Bu. "Engkau datang dari Tionggoan, tentunya telah banyak melihat!" Sahut Kim Hun Tokouw sambil tersenyum. "Maka engkau tidak perlu memujiku!" Bee Kun Bu membuka tutup botol porselin itu, lalu mengendusnya, Tereium bau asam yang amat menusuk hidung, dan seketika juga kepalanya merasa pusing. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Hm!" Dengus Kim Hun Tokouw dingin. "Aku berikan padamu, tentunya tidak akan palsu! Obat penawar racun itu, pada dasarnya merupakan racuni Kalau engkau mengendus lagi, engkau pula yang akan keracunan!" Bee Kun Bu cepat-cepat menutup botol itu kembali, kemudian di simpan di dalam bajunya. "Sambutlah!" Serunya kemudian Pit Giok Cak yang ada di tangan Bee Kun Bu meluncur ke arah Kim Hun Tokouw, Karena wanita itu telah mempermalukannya, maka kini ia pun ingin membalas. Ia melempar Pit Giok Cak itu ke arah Kim Hun Tokouw, menggunakan cara yang diajarkan Pek Yun Hui menyambit jarum Toan Meng Cin. Begitu melihat luncuran Pit Giok Cak, hati Kim Hun Tokouw terkesiap namun segera menjulurkan sepasang jari tangannya untuk menerima benda itu. Memang ber-hasil, akan tetapi... Terjadilah sesuatu keanehan, ternyata Pit Giok Cak itu berhasil lolos dari dua jari tangannya dan meluncur ke arah bahunya, Secepat kilat Kim Hun Tokouw mengibaskan lengan bajunya. Serrt! Lengan baju Kim Hun Tokouw berlubang. Kim Hun Tokouw tertegun, karena sebelah lengan bajunya berlubang, barulah ia dapat menyambut Pit Giok Cak itu, sehingga tak tertahan ia pun memuji. "Engkau sungguh hebat!" Terimakasih!" Sahut Bee Kun Bu sambil tersenyum, sebab ia telah berhasil membalasnya. "Bee Kun Bu! sebetulnya aku berniat minta pelajaranmu!" Ujar Kim Hun Tokouw, Yang dimaksudkan "Minta pelajaran yakni bertanding. "Tapi kini aku punya urusan lain, sehingga harus dibatalkan!" ""Oh?" Bee Kun Bu menatapnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Antar tamu!" Seru Kim Hun Tokouw. seketika muncullah dua belas gadis, dan mereka langsung berlutut di hadapan Kim Hun Tokouw seraya berkata serentak. "Kiong Cu, kami berjumlah enam belas orang dan telah bersumpah sehidup semati, Kini empat saudari kami dilukai orang ini, mohon Kiong Cu mengijinkan kami menuntut balas!" Padahal Bee Kun Bu sudah siap meninggalkan istana tersebut, tapi justru muncul dua belas gadis ingin metuntut balas padanya. "Setelah kalian mengantarnya sampai di luar istana, kalian mau bagaimana itu terserah," Sahut Kim Hun Tokouw. "Terimakasih, Kiong Cu!" Ucap mereka serentak. Namun mendadak Kim Hun Tokouw memandang Bee Kun Bu, lama sekali barulah membuka mulut. "Bee Kun Bu berkepandaian tinggi, kalian harus hati-hati!" Ujarnya memperingatkan mereka. "Ya." Mereka mengangguk Bee Kun Bu membatin, terhadap Kim Hun Tokouw pun. aku tidak merasa takut, apa lagi terhadap kalian! "Oh ya!" Tiba-tiba Bee Kun Bu teringat sesuatu. "Harap Kim Hun Tokouw sudi melepaskan Gin Tie Suseng, agar bisa pergi bersamaku!" Mendengar itu, tiba-tiba wajah Kim Hun Tokouw berubah dingin, bahkan tampak penuh diliputi hawa membunuh. "Dia?" Dengus Kim Hun Tokouw. "Dia berani kurang ajar terhadapku, maka tidak bisa diampuni! Engkau tidak usah menunggunya lagi!" "Kim Hun Tokouw!" Sahut Bee Kun Bu lantang. "Kalau engkau tidak melepaskannya, aku pun tidak akan meninggalkan tempat ini!" KANG ZUSI Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.ce/ "Aku yang memberi keputusan di sini, lebih baik engkau jangan cari penyakit di tempat ini!" Ujar Kim Hun Tokouw sambil tertawa dingin. "Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak. "Teman baikku hilang di istana ini, bagaimana mungkin aku akan pergi tanpa dia? Engkau anggap diriku ini apa?" "Aku masih ingat akan kebaikanmu membawa sepotong Pit Giok Cak ke mari, maka aku pun terus nerriberi muka padamu! Namun kalau engkau masih tidak tahu diri, mungkin engkau pun tidak bisa lolos!" "Aku harus menolong teman, kenapa dikatakan tidak bisa lolos?" Bee Kun Bu maju selangkah "Baik! Kalau begitu, engkau boleh mencoba melawan ke dua belas pelayanku itu!" Bentak Kim Hun Tokouw. "Kalian dua belas pelayan, boleh bertarung dengannya sekarang!" Usai membentak, Kim Hun Tokouw pun ingin beranjak dari tempat duduknya, Melihat itu, gusarlah Bee Kun Bu. "Jangan pergi dulu!" Bentaknya sambil melesat ke arah Kim Hun Tokouw. Akan tetapi, di saat itu pula berkelebat bayangan menghadang di hadapannya, seketika juga Bee Kun Bu menggerakkan sepasang lengannya, ternyata ia telah mengeluarkan jurus Tay Tiau Cian Uh (Rajawali Me-ngibaskan Sayap), yakni merupakan ilmu yang terdapat dalam kitab Kui Goan Pit Cek. Terdengar beberapa suara jeritan, tampak empat gadis telah terpental jatuh, Akan tetapi, pada waktu bersamaan, Kim Hun Tokouw pun telah hilang. Bee Kun Bu sama sekali tidak menduga itu, tapi ia yakin bahwa di ruang tersebut pasti banyak jebakannya atau pintu rahasia. "Lam Kiong Siu!" Teriak Bee Kun Bu gusar "Kalau engkau tidak melepaskan Gin Tie Suseng, hati-hati aku akan memusnahkan Pit Sia Kiong ini!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bee Kun Bu!" Terdengar suara sahutan Kim Hun TokouwLam Kiong Siu, namun tidak tahu berasal dari mana suara sahutan itu. "Silakan kalau engkau mampu! Tapi aku telah mengabulkan mengantarmu ke luar dari istana ini, kapan engkau mau pergi, beritahukanlah! Walau para pelayanku telah membencimu sampai ke tulang sumsum, akan tetapi, mereka masih tidak berani membangkang perintahku!" Ketika Kim Hun Tokouw menyahut, Bee Kun Bu terus memperhatikan ruangan itu, Selain pintu masuk, disitu tidak terdapat juga pintu lain, Suara sahutan Kim Hun Tokouw kedengaran cukup jauh, pertanda dia berada di suatu terowongan rahasia. sementara dua belas gadis itu justru memandangnya sambil tersenyum Mereka merupakan gadis yang cantik jclita, maka ketika tersenyum kecantikan mereka pun bertambah, bagaikan bunga yang baru mekar Menyaksikan itu, Bee Kun Bu juga berpikir Padahal mereka amat membencinya, tetapi kini malah tersenyumsenyum sambil memandangnya, tentunya ada sesuatu di balik itu. Karena itu, Bee Kun Bu bertambah waspada, dan yakin mereka pasti punya suatu akal busuk. "Kalian boleh maju semua!" Ujar Bee Kun Bu. "Tuan!" Sahut salah seorang gadis sambil tersenyum. "Engkau tadi kenapa begitu garang, begitu turun tangan langsung melukai empat saudari kami? Bolehkah kami tahu sebabnya?" "Karena pada saat itu, aku tereekam rasa cemas dan panik, mengira Nona Pek telah kalian lukai!" Jawab Bee Kun Bu jujur jawaban Bee Kun Bu membuat gadis-gadis itu tertawa cekikikan Suara tawa itu membuat Bee Kun Bu agak berlega hati, sebab kelihatannya gadis-gadis itu tidak begitu KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ memusuhinya lagi, Maka ketika gadis-gadis itu maju selangkah, Bee Kun Bu tidak begitu menanggapi-nya. "Kalau begitu...." Terdengar lagi suara yang mengalun merdu. "Engkau bukan sengaja ingin melukai orang kan?" "Benar!" Bee Kun Bu mengangguk dan bertanya. "Bagaimana keadaan luka mereka sekarang?" Gadis-gadis itu maju selangkah lagi, mereka setianya tersenyum manis seakan menghadapi teman lama. "Luka mereka tidak begitu berat," Sahut gadis-gadis itu serentak Kemudian mereka memutarkan badan, sehingga baju yang mereka pakai itu terbuka sedikit, dan tampak bayangan dalam yang amat indah. Bee Kun Bu tidak berani lihat, namun justru telah melihat lantaran dirinya telah dikelilingi mereki Bee Kun Bu tidak habis berpikir, kenapa mereka bersikap demikian? Padahal mereka ingin bertarung, kenapa mendadak berubah jadi sedemikian lemah lembut? Bee Kun Bu tampak tersentak sadar karenanya. "Terimakasih atas perhatianmu pada mereka!" Ucap gadisgadis itu serentak sambil tersenyum manis. Akan tetapi, pada waktu bersamaan, gadis-gadis itu serentak menggerakkan selendang masing-masing, kemudian dua belas helai selendang itu meluncur ke arah Bee Kun Bu dengan penuh mengandung tenaga lunak. Untung Bee Kun Bu telah tersentak sadar tadi, kalau tidak, niseaya saat ini ia pasti celaka terkena serangan yang tak terduga itu. Ketika dua belas helai selendang itu meliuk-liuk hampir mengenai badannya, ia pun menggerakkan pedangnya laksana kilat, dikeluarkannya jurus Khi Hohg Cuan Siau (Burung Phoenix Menari), menyusul adalah jurus Guat Hong Khuang siau (Angin Topan Menderu) dan terakhir jurus Ban Hong Cut Cau (Selaksa Tawon Keluar Sarang). KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ jurus terakhir itu membuat dua belas gadis itu men-jerit, kemudian meloncat mundur serentak Bee Kun Bu berdiri tegak di tempat, diluruskannya pedangnya ke bawah sambil memandang mereka. "Lam Kiong Siu berada di mana? cepatlah kalian bawa aku pergi menemuinya!" Bentaknya. Dua belas gadis itu tidak menyahut, tetapi mendadak mereka berputar-putar mengitari Bee Kun Bu, lalu menyerang serentak dengan selendang masing-masing. Tadi Bee Kun Bu menangkis serangan-serangan itu dengan Hun Kong Ktam Hoat, justru dapat mematahkan "serangan-serangan mereka, maka saat ini Bee Kun Bu tetap menggunakan ilmu pedang tersebut melayani mereka. Kenapa tadi gadis-gadis itu tersenyum-senyum memandang Bee Kun Bu? Ternyata mereka ingin memikatnya agar perhatiannya terpecahkan Pada dasarnya mereka memang memiliki Kiu Im Cha Li Tin Hoat (Ilmu Formasi Gadis Suci), Tadi mereka memang telah mengerahkan ilmu tersebut, namun kekuatannya tidak begitu hebat, sebab berkurang empat gadis yang terluka itu. sementara pertarungan semakin seru dan tak terasa pertarungan mereka sudah melewati tiga puluh jurus, Pedang Bee Kun Bu berkelebat kian ke mari, namun pihak lawan berjumlah dua belas orang, lagi pula mereka menggunakan selendang yang bersifat lembut, yang ditambah dengan Lweekang, Maka selendang-selendang itu berubah menjadi senjata yang amat luar biasa. Entah sudah berapa kali selendang-selendang itu melilit pedang Bee Kun Bu, dan Bee Kun Bu menggetarkan pedangnya untuk memutuskan selendang-selendang itu, tapi sia-sia, sebaliknya pedangnya malah nyaris terlepas dari tangannya. Apa boleh bual, Bee Kun Bu terpaksa harus mengeluarkan ilmu andalannya, Mendadak ia membentak keras sambil KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ memutar badan dan menggerakkan lengan kirinya, Ternyata ia menggunakan jurus To Im Cih Yang (Menyambut Dengan Keras Mendorong Dengan Lunak). Ternyata Bee Kun Bu menyambut serangan-serangan dengan pedang, tapi lengan kirinya mendorong ke arah empat gadis yang menyerang dari sebelah kirinya, Empat gadis itu sampai membentur empat gadis lain. seketika juga Bee Kun Bu menggerakkan pedangnya dengan jurus Yun Liong Phun Uh (Naga di Awan Menyemburkan Kabut). Terdengar dua kali jeritan, ternyata pedangnya telah melukai bahu dua gadis, sehingga formasi mereka menjadi kacau balau. Bee Kun Bu meloncat mundur, tetapi tiba-tiba pada dinding batu di belakangnya muncul sebuah pintu dan keluar sosok bayangan. Orang yang baru melesat ke luar dari pintu rahasia itu tidak lain adalah Cap Kouw, Agak terkejut juga Bee Kun Bu melihat wanita itu. Cap Kouw adalah adik seperguruan Kim Hun Tokouw-Lam KiongSiu, tentunya kepandaiannya pun tidak selisih begitu jauh dengan Kim Hun Tokouw. ia pasti melihat dua belas gadis itu tidak mampu melawan Bee Kun Bu, maka segera memunculkan diri untuk membantu Setelah Cap Kouw mendekat, Bee Kun Bu pun membentak "Di mana Kim Hun Tokouw?" "Kiong Cu telah memerintahmu pergi, namun engkau masih berada di sini! Apakah engkau ingin cari mati di sini?" Sahut Cap Kouw dingin. Bee Kun Bu memandang dinding yang terbuka tadi, ternyata dinding itu pun bereahaya dan dibikin dari batu pualam. Kalau tadi tidak melihat Cap Kouw ke luar dari situ, ia pun tidak akan pereaya bahwa di situ terdapat pintu rahasia. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Dua belas gadis itu dan kini ditambah Cap Kouw, pasti diperintah Kim Hun Tokouw. Kalau tidak mencari Kim Hun Tokouw, lalu untuk apa harus bertarung lama-lama dengan mereka? Berpikir sampai di sini, Bee Kun Bu lalu mengambil suatu keputusan ia menggerakkan pedangnya, dan langsung menyerang Cap Kouw. "Bagus!" Seru Cap Kouw sambil tertawa, dan segera menangkis serangan Bee Kun Bu, dengan jurus Hung Hui Ming Ming (Angsa Terbang Gelap-Gelap). Akan tetapi, jurus yang dikeluarkan Bee Kun Bu tadi cuma merupakan jurus tipuan, Begitu Cap Kouw me-nangkis, Bee Kun Bu telah mengerahkan Ngo Heng Mie Cong Pu (Langkah Ajaib), dan seketika juga sudah berada di belakang Cap Kouw. Begitu berada di belakang Cap Kouw, pedang Bee Kun Bu pun bergerak menyerang punggung wanita itu dengan jurus Lang Cien Liu Sah (Ombak Menderu Pasir Mengalir). Setelah Cap Kouw menangkis serangan Bee Kun Bu dengan jurus Hung Hui Ming-Ming mendadak Bee Kun Bu menghilang dari hadapannya, Namun pada waktu bersamaan, ia mendengar suara desiran di belakangnya yang amat dingin. Dapat dibayangkan, betapa terkejutnya Cap Kouw, maka secepat kilat ia melesat ke depan beberapa depa. Bee Kun Bu memang tidak berniat bertempur de-ngannya, maka ia tidak memburunya, sebaliknya Bee Kun Bu malah melesat ke arah dinding pualam tempat Cap Kouw keluar tadi, lalu mengerahkan Hian Bun It Goan Kang Khi (Tenaga Dalam Hian Bun), dan tangan kirinya menghantam dinding pualam itu. Maksud Bee Kun Bu ingin membuka pintu rahasia tersebut dengan pukuIannya, ia ingin mencari Kim Hun Tokouw dan terlebih dahulu menolong Gin Tie Suseng, setelah itu barulah pergi mencari Pek Yun Hui. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu pun tahu, bahwa apabila ia telah membuka pintu rahasia, bahaya pun pasti mengancam dirinya. Namun demi menolong teman, haruslah menempuh bahaya. ***** Bab ke 24 - Menolong pendekar Demi Membalas Budi Sebelum telapak tangan Bee Kun Bu menyentuh dinding pualam itu, mendadak pintu rahasia tersebut pun terbuka sendiri Oleh karena itu, tenaga pukulan Bee Kun Bu pun menerobos ke dalam, sehingga membuat dirinya terbetot ke dalam pula. Keadaan di dalam ruangan itu gelap gulita, Bee Kun Bu menyadari adanya gelagat yang tidak beres, maka lalu mengerahkan ginkangnya untuk meloncat mundur Namun belum lagi Bee Kun Bu sampai di luar, pintu itu sudah tertutup kembali Bee Kun Bu menghimpun tenaga dalamnya, lalu menghantam pintu rahasia tersebut, tapi pintu rahasia itu sama sekali tidak bergerak. Saat ini Bee Kun Bu berada di mana, ia sendiri pun tidak tahu, karena tempat itu gelap sekali Bee Kun Bu tertegun, karena terdengar lagi suara Kim Hun Tokouw. "Bee Kun Bu! Kalau engkau mau pergi sekarang, aku tetap menepati janji!" "Hm!" Dengus Bee Kun Bu. "Lam Kiong Siu, kalau engkau tidak melepaskan Gin Tie Suseng, aku tidak akan menyudahi sampai di sini!" "He he he!" Terdengar suara Kim Hun Tokouw yang terkekeh "Kim Eng Hauw telah terkena racun, dan tujuh hari kemudian dia pasti mati! Engkau boleh mencarinya di dalam Pit Sia Kiong ini, tetapi lewat tujuh hari dia pasti mati, maka engkau pun tidak perlu memikirkannya lagi! Namun kalau dalam tujuh hari engkau bisa menemukannya, aku pasti KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ berikan obat penawarnya, dan sekaligus melepaskan kalian berdua!" "Lam Kiong Siu! Lam Kiong Siu...." Bee Kun Bu berteriak berulang kali, tapi tiada sahutan lagi Setelah itu, ia pun mulai mengayunkan kaki-nya. Kira-kira sepuluh depa kemudian, terdapat sebuah tikungan, dan ia pun menikung. Tak lama setelah menikung, di depan tampak ada cahaya, Segeralah Bee Kun Bu melesat ke sana, dan tak lama ia sudah berada di sebuah ruangan kristal Ruangan itu cuma beberapa depa luasnya, namun dinding-dindingnya terbuat dari kristal Dinding-dinding itu memantulkan bayangan Bee Kun Bu, sehingga tampak beberapa Bee Kun Bu berada di ruangan tersebut!" Bee Kun Bu berputar-putar di situ, namun tidak menemukan jalan keluar, jadi boleh dikatakan ia telah terkurung di dalam ruangan kristal itu. Sejak memasuki ruang kristal Bee Kun Bu pun mencoba menghitung waktu, mungkin sudah ada sehari semalam ia berada di ruangan itu. Da!am waktu sehari semalam itu, ia terus mencari jalan ke luar, tetapi berputar-putar tetap di situ-situ juga. itu sungguh membuatnya tereengang. Akhirnya ia merasa lelah, bahkan merasa lapar Maklum dalam waktu sehari semalam itu, ia terus-menerus berputarputar ke sana ke mari, tapi tetap kembali ke tempat semula. Kalau ia terkurung tujuh hari di ruangan kristal ini, bukankah Gin Tie Suseng sudah mati? Karena berpikir demikian, ia pun segera melesat ke sana ke mari lagi. Tibatiba ia melihat sebuah kamar yang mirip kamar baca, sehingga membuatnya terheran-heran. ia berdiri termangu-mangu di depan kamar itu. Mendadak pintu kamar baca itu terbuka, tampak seorang gadis berdiri di KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ situ. Tangannya membawa sebuah nampan warna emas, ada semangkok nasi, sayur dan seguci arak di atasnya. Bee Kun Bu memang dalam keadaan lapar, maka ketika melihatnya otomatis membuatnya bertambah lapar. "Kiong Cu (Majikan Istana) tahu bahwa Tuan sudah lapar, karena sehari semalam terus berputar ke sana ke mari, Maka aku diperintahkan membawa makanan ke mari untuk Tuan, harap Tuan berlega hati menyantap-nya!" Ujar gadis itu sambil tersenyum ramah. Bee Kun Bu betul-betul salah tingkah, sebab semua gerakgeriknya di dalam ruang kristal sudah berada dalam pengawasan Kim Hun Tokouw, Bagaimana cara dan dari mana ia melihat gerak-geriknya? Bee Kun Bu tidak habis berpikir "Jangan melamun, Tuan!" Gadis itu tertawa ge!i. "Makanlah dulu!" "Taruhlah!" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sahut Bee Kun Bu. Padahal ia bisa menangkap gadis itu untuk memaksanya menunjukkan jalan ke tempat Kim Hun Tokouw, namun Bee Kun Bu tidak mau bertindak begitu, berhubung yang dihadapinya adalah anak gadis. Kalau ia bertindak begitu, tentunya akan mempermalukan dirinya sendiri. Gadis tersebut menaruh nampan ke atas meja, kemudian menuang secangkir arak. Tidak usah tuangkan arak!" Cegah Bee Kun Bu. "Aku tidak biasa minum arak." Tuan!" Gadis itu tersenyum. "Kenapa Tuan tidak mau menangkapku, lalu memaksaku menunjukkan jalan?" "Bagaimana mungkin aku akan berbuat begitu?" Sahut Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Tuan!" Gadis itu menarik nafas panjang. "Tuan dan Co Hiong sama-sama datang dari Tionggoan, tapi Tuan lebih baik dari padanya." Ucapan gadis itu membuat Bee Kun Bu tertarik, maka ia lalu mengamati gadis tersebut Bee Kun Bu merasa agak kenal pada gadis itu, namun bukan salah seorang dari dua belas pelayan Kim Hun Tokouw. "Co Hiong berada di mana sekarang?" Tanya Bee Kun Bu. "Aku tidak boleh bilang," Sahut gadis itu. "Kalau aku bilang, Tuan pun tidak akan dapat mencarinya." "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut, lalu duduk dan mulai menyantap. Berselang beberapa saat kemudian, gadis itu berkata lagi dengan suara rendah. "Apakah Tuan tidak mau keluar kalau hendak menolong teman Tuan itu?" Pertanyaan gadis itu membuat hati Bee Kun Bu tergerak. Mungkinkah gadis itu bermaksud baik? Pikir-nya. "Tidak salah," Jawab Bee Kun Bu. "Tuan!" Bisik gadis itu serius. "Kalau Tuan ingin menolong orang itu, haruslah mempereayai omonganku." "Berdasarkan apa aku harus mempereayai omongan-mu?" Tanya Bee Kun Bu sambil menatapnya. "Tuan! Aku sangat berterima kasih padamu, karena pedangmu itu tidak menusuk diriku," Jawab gadis itu memberitahukan. "Kebetulan Kiong Cu perintahkan aku mengantar makanan ke mari, maka aku pun siap menempuh bahaya untuk memberitahukan tempat terkurungnya Kim Eng Hauw. Setelah menolongnya, Tuan pun boleh mendesak Kiong Cu untuk minta obat penawar racun." Bee Kun Bu tertegun dan terus menatap gadis itu. Barulah ia ingat bahwa ketika ia bersama Gin Tie Suseng menaiki KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ undakan tangga batu, gadis itu menyerangnya, Tapi Bee Kun Bu berhasil merebut pedangnya, dan sekaligus menusuknya, Namun ketika melihat wajah gadis itu memelas dengan mata bersimbah air, Bee Kun Bu segera menarik kembali pedangnya, justru sungguh di luar dugaan, saat ini gadis tersebut malah ingin membalas budinya itu. Tentunya hal itu amat menggirangkan hati Bee Kun Bu. Akan tetapi, kemudian ia justru menggeleng kepala. "Terimakasih atas maksud baik Nona, tetapi aku tidak membutuhkan bantuanmu," Ujar Bee Kun Bu sungguhsungguh. "Tuan harus tahu, melepaskan kesempatan ini berarti Tuan tidak alam dapat menemukan Kim Eng Hauw," Sahut gadis itu. "Aku sangat berterimakasih dan mempereayaimu tapi tidak bisa menerima bantuanmu," Tandas Bee Kun Bu. "Kenapa?" Tanya gadis itu heran Tentunya engkau tahu bagaimana silat Kim Hun Tokouw," Jawab Bee Kun Bu sambil tersenyum hambar "Setelah engkau membantuku, dia pasti tahu dan apa yang akan terjadi pada dirimu?" "Tuan...." Air mata gadis itu mulai berlinang. "Asal aku bisa membantu, mati pun rela." Bee Kun Bu tertegun, kemudian barulah ia tahu bagaimana perasaan gadis itu terhadapnya, maka ia segera berkata sungguh-sungguh. "Engkau semakin mendesak, maka aku pun semakin tidak mau menyeretmu ke dalam bahaya, cepatlah engkau pergi!" "Tuan!" Gadis itu tertawa sedih. "Terus terang, meskipun Tuan tidak mau kubantu, aku pun tetap akan mati," "Lho?" Bee Kun Bu terbelalak "Kenapa?" "Tuan! Aku tahu Tuan adalah lelaki sejati, tentu tidak sudi menerima bantuanku, Oleh karena itu, sebelum aku datang ke KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mari, aku sudah menelan racun Tiga jam kemudian aku pasti mati, itu agar tidak disiksa oleh Kiong Cu." Gadis itu memberitahukan "Eh? Nona...." Bee Kun Bu melongo. "Kenapa Nona melakukan itu?" "Aku tahu.,.," Air mata gadis itu terus mengalir "Gadis semacam diriku, Tuan pasti tidak akan pandang sebelah mata padaku, Hanya saja,., aku harap, setelah aku mati, Tuan akan ingat padaku, aku pun merasa puas." Bee Kun Bu terharu, Gadis itu tahu tidak mungkin dirinya akan dicintai Bee Kun Bu tapi tetap mau berkorban itu sungguh membuat Bee Kun Bu terharu. Karena itu, tanpa sadar Bee Kun Bu pun langsung menggenggam tangan gadis itu erat-erat. Gadis itu segera bersandar di badan Bee Kun Bu sambil tersenyum manis. "Namaku Siauw Yun, Tuan akan ingat selalu nama-ku?" Ujarnya perlahan "Siauw Yun, selamanya aku tidak akan melupakanmu," Jawab Bee Kun Bu. "Cepatlah engkau makan obat penawar racun, jangan menempuh jalan pendek!" "Tuan...." Siauw Yun tersenyum lagi dan tampak bahagia sekali. "Racun yang kutelan tiada obat penawarnya "Aaaakh-.!" Keluh Bee Kun Bu. "Engkau terlampau nekad!" "Kalau tidak begitu, bagaimana mungkin Tuan akan menerima bantuanku?" Siauw Yun menatapnya dengan penuh cinta kasih. "Siauw Yun!" Bee Kun Bu semakin terharu. "Selamalamanya aku pasti selalu ingat padamu." "Terimakasih!" Ucap Siauw Yun sambil mengangkat nampan yang ada di atas meja. "Kun Bu, mari ikut aku, kalau ada orang menghadang, bunuh saja!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu mengangguk lalu mengikuti Siauw Yun dari belakang, Walau amat gelap tempat yang mereka lalui, namun Siauw Yun bisa berjalan seperti biasa. Berselang beberapa saat, tampak muncul seseorang menghadang dan seketika juga Siauw Yun berkata. "Aku nih!" Sebelum penghadang itu mengeluarkan suara, Bee Kun Bu sudah turun tangan menotoknya. Siauw Yun segera berjalan lagi, dan Bee Kun Bu tetap mengikutinya dari belakang, Tak seberapa lama, kembali muncul penghadang, Bee Kun Bu bergerak cepat menotok orang itu. Kira-kira setengah jarn kemudian, Siauw Yun berhenti di depan sebuah gua dan ujarnya dengan suara rendah. "Kun Bu, Kim Eng Hauw dikurung di ruang bawah tanah di dalam gua ini. Setelah bertemu dengannya, engkau pun boleh mengeluarkan suara mendesak Kiong Cu memberikan obat penawaran racun." "Ya." Bee Kun Bu mengangguk "Kun Bu...." Siauw Yun menatapnya sambil tersenyum sedih. "Kita akan berpisah selama-lamanya." "Siauw Yun.,.." Hati Bee Kun Bu terasa seperti tersayat Tiba-tiba Siauw Yun menjulurkan tangannya yang bergemetar, lalu mengusap muka Bee Kun Bu. Setelah itu, mendadak gadis itu melesat pergi. Bee Kun Bu berdiri termenung di depan gua, lama sekali barulah menarik nafas dan berjanji dalam hati bahwa ia akan menyiarkan berita bahwa di dalam Pit Sia Kiong masih terdapat orang yang baik. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah berjanji demikian dalam hati, Bee Kun Bu melangkah ke dalam gua itu. Tidak begitu dalam gua tersebut, namun terdapat undakan tangga batu yang menuju ke bawah. Bee Kun Bu berjalan turun, dan tak lama ia sudah menginjak tanah datar, bahkan mendengar suara rintihan "Saudara Kim! Saudara Kim!" Panggil Bee Kun Bu. "Saudara Bee...." Suara sahutan yang amat lemah. "Apakah... apakah kita bertemu di alam baka?" Bee Kun Bu segera melesat ke depan, setelah melewati sebuah tikungan ia melihat Gin Tie Suseng dikurung di dalam sebuah kerangkeng. Wajah Gin Tie Suseng pucat dan kekuning-kuning-an. Tubuhnya kurus sekali, padahal baru sehari semalam ia berada di tempat itu. Cepat-cepat Bee Kun Bu mendekati kerangkeng itu. Ditariknya gembok pintu kerangkeng itu kuat-kuat sehingga terlepas, lalu segera membuka pintunya. "Saudara Kim...." Bee Kun Bu memegang bahunya. "Bagaimana keadaanmu?" "Mungkin... mungkin aku sudah mau mati," Sahut Gin Tie Suseng lemah. Tiba-tiba Bee Kun Bu teringat akan pesan Siauw Yun, segeralah ia bersiul panjang, Sebelum suara siulan-nya hilang, terdengarlah suara Kim Hun Tokouw yang bernada dingin. "Apakah engkau ingin keluar dari istana ini?" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak "Aku kira istana Pit Sia Kiong ini merupakan sarang macan, tidak tahunya cuma merupakan sarang tikus, Aku sudah menemukan Gin Tie Suseng-Kim Eng Hauw, namun Kim Hun Tokouw yang sangat terkenal itu cuma berani meracuni orang." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bee Kun Bu!" Terdengar suara tawa Kim Hun Tokouw. "Aku tak menyangka engkau pun bisa ber-bohong.,,." Berkata sampai di sini mendadak berhenti, kemudian mengeluarkan suara kaget, dan seakan tidak pereaya. "Eeeeh? Ternyata benar engkau telah menemukan Kim Eng Hauw yang terkurung di ruang bawah tanah!" Mendengar itu, Bee Kun Bu pun tereengang, karena nada Kim Hun Tokouw tadi sepertinya tidak tahu bahwa Bee Kun Bu berada di ruang bawah tanah, namun kemudian kenapa dia bisa (ahu? Sungguh mengherankan "Meskipun engkau berkepandaian tinggi, tapi aku yakin engkau tidak mampu menemukan ruang bawah tanah itu. Kecuali... ada orang membantumu secara diam-diam, barulah engkau bisa menemukan tempat itu." Suara Kim Hun Tokouw mengalun datang lagi. "Lam Kiong Siu!" Bentak Bee Kun Bu. "Apa yang engkau cetuskan kemarin, apakah masih berlaku?" "Hm!" Dengus Kim Hun Tokouw. "Di Pit Sia Kiong ini telah muncul murid pengkhianat, aku harus bilang apalagi? Engkau tunggu sebentar, aku akan menyuruh orang ke sana membawa kalian keluar!" Bee Kun Bu girang sekali, karena Kim Hun Tokouw masih menepati janjinya, Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara lain bernada dingin. "Kim Hun Tokouw, kalau engkau menghendaki kitab kui Goan Pit Cek, janganlah engkau melepaskan orang itu!" Bee Kun Bu mengenali suara itu, tidak lain adalah suara Co Hiong, Kalau Kim Hun Tokouw menurut pada perkataan Co Hiong, ia dan Gin Tie Suseng pasti celaka di istana Pit Sia Kiong itu. "Co Hiong!" Bentaknya gusar "Apakah engkau ingin melaksanakan akal busuk lagi?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sekonyong-konyong terdengar suara "Bumm", seketika juga terang benderang di tempat itu, bahkan dinding ruang bawah tanah itu pun bergerak Bee Kun Bu memandang ke luar, ternyata di luar sana merupakan sebuah ruangan. Yang duduk di situ adalah Kim Hun Tokouw, di ke dua sisinya juga terdapat dua buah kursi, Yang duduk di kursi itu adalah Souw Peng Hai dan Co Hiong, Di belakang Kim Hun Tokouw berdiri dua belas anak gadis yakni para pelayannya. Bee Kun Bu memapah Gin Tie Suseng menuju ruang itu, kemudian dinding ruang bawah tanah pun tertutup kembali "Saudara Bee!" Co Hiong menatapnya sambil tersenyumsenyum. "Apa kabar? Aku sungguh rindu padamu." "Hm!" Dengus Bee Kun Bu, lalu memandang Kim Hun Tokouw sambil tersenyum "Lam Kiong Siu, mana obat penawar racun itu? Cepat berikan!" Kim Hun Tokouw tidak menyahut, sebaliknya malah bangkit berdiri dan sekaligus menyentak seketika juga tampak sinar keemas-emasan menyerupai kabut mengarah pada Bee Kun Bu dengan cepat sekali. Bee Kun Bu sedang memapah Gin Tie Suseng, maka tidak bisa bergerak cepat untuk berkelit Akan tetapi, kabut yang bersinar keemas-emasan itu justru meluncur ke dalam mulut Kim Eng Hauw. "Lam Kiong Siu! Engkau..." "Bee Kun Bu!" Potong Kim Hun Tokouw dingin. "Aku telah menyentil obat penawar racun ke dalam mulut Kim Eng Hauw, Racun yang mengidap didalam tubuhnya akan segera punah, Akan tetapi dalam waktu setahun, dia tidak boleh mengerahkan Lweekangnya, Kalau dia berani mencoba mengerahkan Lweekangnya, semua urat nadinya akan putus dan dia pun akan mati, Oleh karena itu, engkau harus baikbaik merawatnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu pereaya apa yang diucapkan Kim Hun Tokouw, maka ia pun mengambil keputusan untuk mengantar Gin Tie Suseng pulang ke Tay Pah San. "Kalau begitu.,." Ujar Co Hiong pada Kim Hun Tokouw sambil mengerutkan kening. "Tokouw ingin melepaskan mereka berdua?" Tadi engkau bilang, kalau aku menghendaki kitab Kui Goan Pit Cek, tidak boleh melepaskannya, itu apa maksudmu?" Tanya Kim Hun Tokouw dingin. "Ha ha!" Co Hiong tertawa. "Kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu, kini berada di tangan dua orang gadis yang di Kwat Cong San, yaitu Na Siao Tiap dan Pek Yun Hui. Tiada seorang pun mampu menandingi kepandaian ke dua gadis itu." "Oh, ya?" Air muka Kim Hun Tokouw tampak berubah Co Hiong memang licik. ia sengaja memanasi hati Kim Hun Tokouw, tujuannya adalah meminjam tangan Kim Hun Tokouw untuk membunuh orang. "ltu memang benar." "Kalau begitu, kenapa?" Kim Hun Tokouw menatapnya tajam. Co Hiong mengarah pada Bee Kun Bu, setelah itu ia pun tersenyum-senyum. Namun ketika Co Hiong mau membuka mulut Bee Kun Bu sudah membentak "Kalian berdua telah diberi kesempatan untuk bertobat di Toan Hun Ya, namun kalian bukannya bertobat, kini malah menimbulkan ber bagai urusan, kelihatannya kalian memang ingin cari mati!" Wajah Souw Peng Hai langsung berubah, kemudian mengangkat sebelah tangannya, kelihatannya ia ingin menyerang Bee Kun Bu dengan ilmu Kan Goan Cihnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Guru tidak perlu turun tangan," Cegah Co Hiong serius. "Seusai aku bicara dengan Kim Hun Tokouw, Bee Kun Bu pasti dilepaskannya. "Ng!" Souw Peng Hai menurunkan tangannya. "Kedua gadis di Kwat Cong San.,." Ujar Co Hiong pada Kim Hun Tokouw dan melanjutkan "... sama-sama telah jatuh hati pada pemuda itu. Kalau Tokouw menahan dia di sini, lalu mengutus orang ke Kwat Cong San mengantar surat, bukankah ke dua gadis itu akan membawa kitab-kitab Kui Goan Pit Cek ke mari untuk dilukai dengan Bee Kun Bu?" Betapa gusarnya Bee Kun Bu, sebab Co Hiong menggunakan akal busuk itu untuk memaksa Na Siao Tiap dan Pek Yun Hui menyerahkan Kui Goan Pit Cek pada Kim Hun Tokouw. Walau gusar, namun Bee Kun Bu berlega dalam hati, rupanya mereka masih tidak tahu Pek Yun Hui sudah berada di Taysan ini. itu berarti Pek Yun Hui tidak mengalami sesuatu yang di luar dugaan, Tapi kenapa dia kehilangan jejak? Bee Kun Bu tidak mengerti ***** Bab ke 25 - Penyerangan Mendadak Sementara Kim Hun Tokouw diam saja, Co Hiong menatapnya dan yakin Kim Hun Tokouw tertarik akan usulnya itu, maka ia pun segera berkata lagi. "Kalau Kui Goan Pit Cek sudah berada di istana Pit Sia Kiong, tentu tidak perlu mengkhawatirkan orang-orang dari sembilan partai besar Kalau mereka tidak ke mari, kami pun akan bergabung dengan Tokouw membasmi mereka. Nah, bukankah kita akan menguasai Bu Lim di Tionggoan? Pit Sia Kiong dan partai Thian Liong bergabung akan menjadi Bu Lim Beng Cu (Ketua Rimba Persilatan)." "Co Hiong!" Kim Hun Tokouw menatapnya tajam. "Yang akan menjadi Bu Lim Beng Cu itu Pit Sia Kiong atau Partai Thian Liong?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Co Hiong tidak menyangka Kim Hun Tokouw akan bertanya begitu, maka diam-diam ia mencacinya. Sialan Lam Kiong Siu, jangan sok! Walau mencaci dalam hati, namun wajah Co Hiong tetap tampak tersenyum. "Tentu Pit Sia Kiong." "Oh, ya?" Kim Hun Tokouw menatapnya tajam. "Itu sudah pasti." Co Hiong tertawa gelak. "Bee Kun Bu!" Ujar Kim Hun Tokouw pada pemuda tersebut "Kalau begitu, engkau terpaksa harus tinggal di sini untuk beberapa hari." "Lam Kiong Siu!" Bentak Bee Kun Bu gusar "Engkau tidak menepati janji, aku harus bertindak!" "Baik!" Sahut Kim Hun Tokouw. Bee Kun Bu menengok ke sana ke mari, tampak di ruangan itu hanya terdapat dinding batu, sama sekali tiada jalan untuk keluar Kalau pun ada, itu merupakan pintu rahasia. Setelah menengok ke sana ke mari, Bee Kun Bu segera mengapit Gin Tie Suseng, kemudian mendadak menggerakkan pedangnya menyerang ke arah Kim Hun Tokouw Lam Kiong Siu. Kim Hun Tokouw sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya, hanya mengibaskan selendangnya untuk menangkis serangan itu. "Lam Kiong Siu!" Ujar Souw Peng Hai. "Biar aku yang melayaninya!" Souw Peng Hai bangkit berdiri, tangan kirinya memegang sebatang tongkat berkepala naga, sedangkan jari tengah tangan kanannya menyentil ke arah Bee Kun Bu. Ternyata Souw Peng Hai mengeluarkan ilmu Kan Goan Cihnya. Pada waktu itu, Bee Kun Bu mencurahkan perhatiannya terhadap Kim Hun Tokouw, maka tidak menjaga serangan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ tersebut Tahu-tahu dadanya sudah diterjang tenaga yang amat dahsyat Bee Kun Bu terpental beberapa langkah membentur dinding batu, seketika juga ia merasa matanya ber-kunangkunang, tetapi masih bisa dengan cepat mengatur pernafasannya. "Souw Peng Hai! Engkau terhitung mantan ketua suatu partai!" Bentak Bee Kun Bu seusai mengatur pernafasannya. "Tapi kenapa tidak tahu malu melakukan serangan gelap ?" Souw Peng Hai tampak terkejut, karena dada Bee Kun Bu telah terpukul oleh ilmu Kan Goan Cihnya, bahkan juga telah terpental, namun kenapa dia sama sekali tidak terluka? Souw Peng Hai tidak habis berpikir justru Souw Peng Hai tidak tahu, kalau Bee Kun Bu memakai kulit ular yang tahan bacok di dadanya, otomatis mengurangi tenaga pukulan Kan Goan Cih tersebut Oleh karena itu, Bee Kun Bu dapat bertahan dari sisa tenaga itu. Kalau ia tidak memakai kulit ular tersebut, saat ini pasti telah terluka parah. "Hebat! Hebat! Kepandaian Saudara Bee sungguh hebat, aku sangat kagum, sehingga tertarik untuk minta pelajaran beberapa jurus!" Seru Co Hiong dan langsung mencabut pedang gelang emasnya, kemudian menyerang Bee Kun Bu dengan jurus berantai, yakni Hei Seh Pin Lou (Menerobos Ke Dalam Laut), Yueh Pan Hong Yen (Asap Ditengah Malam) dan Thian Kang Lo Cieh (Bu-rung Beterbangan). Tampak sinar pedang berkelebat ke arah Bee Kun Bu, Saat ini Bee Kun Bu masih mengapit Gin Tie Suseng di bawah ketiaknya, sehingga menghambat gcrakannya, Apa boleh buat, Bee Kun Bu terpaksa menangkis serangan-serangan itu. Trang! Terdengar suara benturan keras. Co Hiong termundur selangkah, sedangkan Bee Kun Bu masih berdiri di tempat, ternyata ia bersandar pada dinding. Sungguh luar biasa, Bee Kun Bu telah melayani tiga orang yang berkepandaian tinggi, bahkan tadi dadanya telah terkena KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ pukulan Kun Goan Cih, tapi justru masih tampak seperti biasa, tiada tanda-tanda terluka oleh pukulan tersebut. Menyaksikan itu, Kim Hun Tokouw mengerutkan kening dan membantin. "Kalau aku ingin menguasai rimba persilatan Tionggoan, pemuda itu tidak boleh dibiarkan hidup!", setelah membatin ia pun berkata. "Kalian berdua adalah tamu PitSia Kiong! Jadi kalian berdua tidak perlu turun tangan, pokoknya dia tidak bisa meninggalkan Pit Sia Kiong ini!" Semula Bee Kun Bu menganggap Kim Hun Tokouw walau sesat, tapi masih merupakan orang yang akan menepati janji. Akan tetapi, setelah mengalami ini, barulah ia tahu bagaimana sifat dan watak wanita itu. "Lam Kiong Siu!" Bentaknya gusar "Kalau aku berada di sini, engkau pun tidak bisa tenang!" Mendadak Bee Kun Bu menyerang Kim Hun To-kouw, ia mengeluarkan jurus Ku Hoa Cun Ih (Bunga Ku Dimusim Semi), tampak pedangnya memancarkan sinar yang bergemerlapan "Bee Kun Bu!" Hardik Kim Hun Tokouw. "Engkau ingin cari mati!" Kim Hun Tokouw segera mengibaskan selendang-nya. Kibasan itu tidak bisa dianggap remeh, sebab itu adalah jurus Pit Yun Cian Cang (Gumpalan Awan Merintang). Selendang itu tampak bagaikan ombak menyerang Bec Kun Bu. Sungguh aneh dan penuh mengandung tenaga lunak. Bee Kun Bu kurang berhati-hati, sehingga nyaris terserang oleh selendang itu. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Betapa terkejutnya Bec Kun Bu, ia segera menghimpun tenaga dalamnya, dan sekaligus disalurkan pada pedangnya, Ketika ia baru mau melancarkan serangan, tibatiba lonceng kecil yang bergantung di ruang itu berbunyi "Ting Tang Ting Tang!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Begitu mendengar suara lonceng kecil itu berbunyi, air muka Kim Hun Tokouw tampak berubah. "Souw Peng Hai! Entah siapa yang bernyali begitu besar berani mengacau di Pit Sia Kiong!" Souw Peng Hai dan Co Hiong memandang Kim Hun Tokouw, lalu menjura, setelah itu Co Hiong pun berkata pada Bee Kun Bu sambil tersenyum. "Saudara Bee, nanti aku akan ke mari menengokmu!" Usai berkata begitu, ia mundur ke dinding bersama Souw Peng Hai. Entah dengan cara bagaimana mereka membuka dinding itu, tahu-tahu dinding itu sudah terbuka dan mereka berdua pun segera masuk. Kemudian dinding itu langsung tertutup kembali Ketika mendengar Kim Hun Tokouw mengatakan bahwa ada orang mengacau di Pit Sia Kiong, Bee Kun Bu girang sekali dan yakin orang itu pasti Pek Yun Hui. Kalau tidak, bagaimana mungkin para anak buah Kim Hun Tokouw melapor padanya dengan cara yang seunik itu, yakni membunyikan lonceng kecil yang bergantung di ruang itu. "Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa. "Engkau kira Pit Sia Kiongmu ini dibuat dari tembok baja, maka tiada seorang pun mampu menerjang ke mari? Buktinya sudah ada orang mengacau di sini!" "Hm!" Dengus Kim Hun Tokouw. "Engkau jangan salah duga, pendatang itu memang sudah memasuki lembah, namun tidak gampang bagi dia memasuki istana Pit Sia Kiong ini! Maukah engkau lihat siapa pendatang itu?" "Bagaimana cara melihatnya?" Tanya Bee Kun Bu dan merasa heran. "Tentunya punya cara istimewa," Sahut Kim Hun Tokouw bangga. "Engkau kira orang Tionggoan mampu membangun istana seperti ini?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kim Hun Tokouw menarik ke atas gordyn di belakangnya, tampak sebuah kaca besar di situ, Sungguh aneh kaca itu karena dipasang semacam pipa yang amat panjang, entah tembus ke mana pipa itu, Kim Hun Tokouw memandang kaca itu, seketika wajahnya berubah bengis. "Ternyata wanita jalang itu!" Bee Kun Bu tereengang mendengar cacian tersebut, maka ia pun memandang ke kaca itu. Terlihatlah pemandangan di luar istana Pit Sia Kiong yaitu undakan tangga yang menuju pintu istana tersebut, bahkan juga tampak seorang wanita yakni Giok Siauw Sian Cu yang sedang bertarung dengan para pelayan Kim Hun Tokouw. "Apakah wanita jalang itu salah satu dari dua wanita di gunung Kwat Cong San?" Tanya Kim Hun Tokouw mendadak. "Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa. "Dua wanita Kwat Cong San berkepandaian sepuluh kali lipat lebih tinggi dari kepandaian wanita itu!" "Oh? Kalau begitu, siapa wanita itu?" "Wanita itu adalah...." Mendadak Bee Kun Bu menyerang Kim Hun Tokouw tiga jurus beruntun, yaitu jurus Ciak Ciu Puh Uong (Tangan Kosong Menangkap Naga), Phang Hoa Soh Liu (Bunga-bunga Bertaburan) dan Yun Liong Phun Uh (Naga Menyemburkan Kabut). Bukan main dahsyatnya serangan-serangan itu, Kim Hun Tokouw tidak menyangka Bee Kun Bu akan menyerangnya secara mendadak, maka ia terpaksa menghindar ke samping, sedangkan Bee Kun Bu justru berhadapan dengan kaca itu, dan secepat kilat mengeluarkan jurus Ciok Phoh Thian Keng (Batu Pecah Langit Kaget), sekaligus menghantam kaca itu. Braaak! Kaca itu pecah berantakan "Engkau berani merusak kaca itu?" Bentak Kim Hun Tokouw dengan wajah kehijau-hijauan saking gusarnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bee Kun Bu tidak menyahut, melainkan langsung menggetarkan pedangnya, Tampak sinar berkelebatan mengarah pada Kim Hun Tokouw dari tiga jurusan, itu adalah gerakan Cun Yun Ciat Can (Awan Berkembang). Kim Hun Tokouw memutarkan badannya laksana kilat, sambil menggetarkan selendangnya untuk menangkis serangan Bee Kun Bu, kemudian melesat kesamping. Ketika melihat Kim Hun Tokouw melesat ke sam-ping, Bee Kun Bu yakin dugaannya tidak meleset, yakni Kim Hun Tokouw ingin pergi melihat keadaan di luar Pit Sia Kiong. Karena itu, Bee Kun Bu pun mengikutinya, Pada waktu bersamaan, dinding di tempat itu terbuka, dan Kim Hun Tokouw langsung masuk ke dalanr Se ketika juga Bee Kun Bu mengerahkan ginkangnya melesat ke arah dinding itu dan berhasil masuk. Kim Hun Tokouw terus melesat ke depan. ia tahu Bee Kun Bu mengikutinya, maka tanpa membalikkan badannya maupun meno!eh, ia langsung menyerang ke belakang mengeluarkan jurus Pit Lang Cong Cong (Onv bak Terus Menderu). Selendang yang digunakannya bergerak bagaikan ombak, dan penuh bertenaga mengarah pada tangan Bee Kun Bu. Perlu dikelahui, saat ini Bee Kun Bu masih tetap mengepit Gin Tie Suseng di bawah ketiaknya, Kalau tidak mengapit Gin Tie Suseng di bawah ketiaknya, tentunya dengan gampang ia dapat menghindari serangan itu. jalan satu-satunya harus meloncat ke belakang, itu berarti ia akan kembali ke ruangan tadi, dan tiada kesempatan lagi baginya untuk keluar Tiba-tiba Bee Kun Bu menyalurkan Lweekangnya ke tangan kanannya yang menggenggam pedang, Dilemparkannya pedang itu ke arah punggung Kim Hun Tokouw, dan seketika terdengarlah suara yang menderu-deru. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah pedang itu meluncur, tangannya pun memukul ke depan dengan jurus Hui Pa Cong Ceng (Gembreng Terbang Menubruk Lonceng), yakni salah satu jurus dari ilmu Cap Pek Lo Han Ciang (Delapan jurus Pukulan Arhat), ilmu andalan Ngo Khong Taysu, Dapat dibayangkan, betapa dahsyatnya ilmu pukulan itu. Benar! Pukulan itu dapat menangkis serangan selendang tersebut, sedangkan pedang yang meluncur laksana kilat itu dapat dihindari Kim Hun Tokouw, Ternyata wanita itu menggunakan jurus Cing Yun Toh Toh (Awan Bergumpalgumpal). Setelah menghindari pedang itu, Kim Hun Tokouw menatap Bee Kun Bu dengan mata berapi-api. "Baiklah! Mari kita bertarung di sini!" "Silakan maju!" Tantang Bee Kun Bu. Ketika Kim Hun Tokouw baru mau menyerang Bee Kun Bu, tiba-tiba terdengar suara lelaki di luar, Suara itu parau tapi sangat menusuk telinga. "Wanita siluman Pit Sia Kiong, kenapa tidak keluar menyambut tamu?" Begitu mendengar suara itu, Kim Hun Tokouw tampak lersentak, sedangkan Bee Kun Bu cuma tereengang sebab tadi Bee Kun Bu melihat Giok Siauw Sian Cu dan kaca, tiada orang lain, tapi kenapa malah ada suara lelaki yang begitu parau? Apakah masih ada orang lain yang datang di Pit Sia Kiong ini? Berdasarkan suara itu, dapat diketahui betapa tingginya Lweekang orang tersebut, tapi Bee Kun Bu sama sekali tidak mengenali suara itu. Mendadak Kim Hun Tokouw melesat ke depan, diikuti oleh Bee Kun Bu. Berselang beberapa saat ke-mudian, sekonyongkonyong tampak terang di tempat itu, ternyata pintu rahasia terbuka. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Kim Hun Tokouw segera mengerahkan ginkangnya melesat ke luar, tapi sambil memukul ke belakang, tujuannya menghalangi Bee Kun Bu keluar Tentunya Bee Kun Bu tahu, ketika Kim Hun Tokouw melesat keluar dengan ginkang, ia sudah menduga akan hal tersebut, Oleh karena itu, ia pun memukul ke depan. Kim Hun Tokouw memang cerdik, ia menggunakan tenaga pukulan Bee Kun Bu agar dirinya melesat lebih cepat, sedangkan Bee Kun Bu malah tertahan di dalam, sedangkan pintu rahasia itu pun mulai tutup. Bee Kun Bu bersiul panjang sambil mengerahkan ginkangnya, lalu terdengarlah suara "Serrrt", Ternyata meskipun masih mengapit Gin Tie Suseng, tapi Bee Kun Bu tetap berhasil melesat ke luar. Akan tetapi, ujung bajunya justru terjepit oleh pintu rahasia yang sudah tertutup itu. Berrrt! Sobeklah ujung baju Bee Kun Bu. Ternyata kini ia telah berada di ruangan yang amal besar Tampak Kim Hun Tokouw duduk di kursi batu pualam, tampak pula dua belas pelayannya sedang bertempur melawan Giok Siauw Sian Cu, Di sebelah kiri, terlihat Cap Kouw dengan wajah beringas sedang bertarung dengan seorang Hweeshio tua. Tampak aneh Hweeshio itu, karena kepalanya yang gundul licin itu agak menonjol ke atas, muka merah dan hidungnya mancung, namun sepasang matanya bersinar tajam, dan dapat diketahui juga bahwa dia bukan orang Tionggoan. "Berhenti!" Bentak Kim Hun Tokouw mendadak Dua belas pelayannya langsung meloncat mundur, begitu pula Cap Kouw, Hweeshio tua dan Giok Siauw Sian Cu. "Eh?" Giok Siauw Sian Cu baru melihat Bee Kun Bu. "Adik Bee, ternyata benar engkau berada di sini!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak!" Sahut Bee Kun Bu. "Apa kabar?" Di saat mereka berdua sedang tutur sapa, di saat itu pula terdengar suara bentakan keras, Hweeshio tua yang bersenjata martil tembaga langsung menyerang Bee Kun Bu dengan gerakan Heng Sau Cian Kun (Menyapu Ribuan Prajurit). Bee Kun Bu sama sekali tidak menduga akan serangan itu, ia tidak pernah bertemu dan tidak kenal Hweeshio itu, tapi kenapa dia menyerang Bee Kun Bu secara begitu mendadak? Memang sudah tiada kesempatan bagi Bee Kun Bu untuk menangkis, tetapi pada waktu bersamaan, terdengar pula suara bentakan Giok Siauw Sian Cu. "Keledai gunduI! Sudah gilakah kau?" Sementara Bee Kun Bu walau gugup, tapi ia masih mempunyai sedikit waktu untuk mengerahkan Ngo Heng Mie Cong Pu. seketika ia lolos dari serangan, sedangkan martil tembaga itu menyapu tempat kosong. Belum juga kaki Bee Kun Bu menginjak lantai, Hweeshio itu sudah menyerang lagi dengan ganas. Bee Kun Bu terpaksa mengerahkan ginkangnya meloncat mundur beberapa depa, Betapa gusarnya Bee Kun Bu, ia segera menyerahkan Gin Tic Suseng pada Giok Siauw Sian Cu seraya berkata. "Kakak! Dia teman baikku, tolong jaga dia sebentar!" Setelah menyerahkan Gin Tie Suseng pada Giok Siauw Sian Cu, Bee Kun Bu memutarkan badannya, sambil memukul ke arah pinggang Hweeshio tua itu. Namun sebelah tangannya justru mengarah pada Thian Sing Hiat di lengan kiri Hweeshio tua tersebut itu adalah jurus Thian Ceh Te Jui (Langit Getar Bumi Gerak), salah satu jurus dari Kui Goan Pit Cek, yang hebat dan amat aneh gerakannya, Dengan kelabakan Hweeshio tua KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ itu berkelit, akhirnya meloncat mundur, kemudian menatap Bee Kun Bu dalam-dalam seraya bertanya lantang. "Siapakah kau? Kenapa engkau bilang muridku adalah teman baikmu?" Begitu mendengar pertanyaan Hweeshio tua itu, Bee Kun Bu sudah tahu siapa dia, ternyata adalah Kuang Ti Taysu dari Kuil Ceh Yun Si di gunung Tay Pah San. Kuang Ti Taysu memang berkepandaian tinggi, namun orangnya amat kasar dan boleh dikatakan Hweeshio sinting. "Sudah lama aku kenal murid Taysu, kami adalah teman baik," Jawab Bee Kun Bu sambil tersenyum. "Kalau begitu, bukan engkau yang melukai muridku!" Ujar Kuang Ti Taysu parau. "Aku keliru mempersalahkanmu!" "Jangan berkata begitu!" Bee Kun Bu tersenyum lagi, Dia yakin Hweeshio itu adalah orang baik, karena berani mengaku salah di hadapan orang banyak. "Adik Bee!" Sela Giok Siauw Sian Cu. "Hwecshio keparat itu telah menyerangmu dua kali, maka jangan begitu gampang memaafkannya!" Pedang Asmara Karya Kho Ping Hoo Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo Pendekar Bego Karya Can