Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 7


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 7


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   perlahan-lahan keluar dari kamar itu.   Pek Yun Hui lalu menguruti seluruh tubuh Giok Cin Cu, dan memijit-mijit semua jalan-jalan darahnya, lalu ia berdiri menantikan akibatnya, Perlahan-lahan mukanya Giok SIAN HOK SHH CW - T.s.s, JUM 2 83 Cin Cu menjadi merah, dan tubuhnya kelihatan bergerak Pek Yun Hui tersenyum karena ia yakin usahanya telah berhasil! Bee Kun Bu mendekati Pek Yun Hui dan berkata.   "Saudara Pek Siotee salah besar! Mohon dimaafkan !"   Pek Yun Hui pejamkan kedua matanya, lalu menarik napas panjang.   Ketika ia buka lagi kedua matanya, ia tersenyum terhadap Bee Kun Bu.   Lie Ceng Loan keluarkan sapu tangannya untuk menyeka keringat di mukanya Pek Yun Hui.   Selang beberapa saat Pek Yun Hui berkata kepada Liong Giok Pin.   "Racun ular yang telah merembes masuk ke dalam tulang-tulang suhumu telah disedot keluar oleh bangau putih. Aku telah melancarkan kembali jalan darah nya, menyambung semua sambungan-sambungan tulang, Suhumu perlu beristirahat dua hari lagi, dan ia akan sembuh dan pulih sebagaimana sediakala, sebentar jika ia mendusin, ia tentu menjadi lapar, dan kau harus berikan ia air sayur ikan yang hangat jika ia tak tahan amis, dapat diganti dengan air gula yang hangat Dan besok ia dapat makan atau minum segala apa saja! Kemudian ia keluar dari kamar itu, diikuti oleh Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. Si bangau putih masih berada di pekarangan di luar kamar "Saudara Pek, harap kau berhenti sebentar!"   Mohon Bee Kun Bu. Pek Yun Hui berhenti dan menoleh ke belakang. Lie Ceng Loan seperti anak kecil menanya.   "Apakah aku boleh menunggangi bangau putih itu?"   Pek Yun Hui hanya tersenyum, ia hampiri Lie Ceng Loan dan berkata.   "Bangau itu kini sangat letih, Kelak jika kita berjumpa lagi, aku berikan izin kau menunggangi bangau itu selama setengah hari !amanya."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Jika kita tak berjumpa lagi? Aku tak dapat menunggangi Jika aku pelihara bangau, berapa lamakah bangau itu menjadi besar untuk dapat ditunggangi?"   Tanya Lie Ceng Loan.   "Bangau putih itu sudah seribu tahun lebih usianya, Menunggu bangau besar makan waktu lama, Bangau itu bukannya aku yang pelihara, Orang yang telah memelihara bangau putih ini sudah berada di liang kubur Lagi pula bangau sebesar ini tak mudah dicari Tentang bangau ini ada banyak kisahnya, Kelak kemudian hari jika ada kesempatan, aku akan menceritakan kepadamu!"   "Kami ingin kembali ke pegunungan Kun Lun. Jika Koko ingin mencari aku harus datang ke pegunungan tersebut,"   Sahut Lie Ceng Loan, Pek Yun Hui tersenyum, lalu ia totok kedua ujung jari kakinya dan loncat ke atas atap rumah, Bangau itu pun terbang mengikuti dia.   Bee Kun Bu ingin menghaturkan terima kasih lagi tapi Pek Yun Hui telah loncat keluar Bee Kun Bu mengejar Meskipun tampaknya seperti orang berjalan, tapi gerak majunya Pek Yun Hui sangat pesat Sebentar saja ia telah berada di luar kota.   Bee Kun Bu terus mengejar sambil memanggil-manggil Ketika itu sudah jam lima pagi, seluruh tubuhnya telah basah dengan keringatnya, ia penasaran tentang sikapnya terhadap Pek Yun Hui, dan ia tidak akan menjadi puas jika ia belum menghaturkan maaf dan terima kasih kepada Pek Yun Hui yang telah menolong Susioknya, Tapi meski dengan ilmu meringankan tubuhnya ia telah mengejar penolongnya itu, namun ia tidak berhasil ia menjadi sangat menyesal ia pergi ke pinggir telaga untuk mencuci muka.   Ketika itu ia merasa ada orang di belakangnya melemparkan sapu tangan,, Dari harumnya ia mengetahui bahwa orang itu adalah Pek Yun Hui ia menoleh ke belakang, Betul saja orang itu Pek Yun Hui, entah dari mana dan kapan datangnya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tadi kau demikian beringasnya! Belum lagi aku menjelaskannya, kau telah menyerang aku!"   Kata Pek Yun Hui "Aku mohon seribu maaf, Aku merasa malu terhadap diriku yang tak mengenal budi orang. Aku minta maaf!"   Kata Bee Kun Bu dengan mengucurkan air mata menyatakan penyesalannya. Sambil menyeka air matanya Bee Kun Bu, Pek Yun Hui berkata.   "Hm! Mengapa kau menangis seperti anak kecil?"   Bee Kun Bu tak menjawab ia awasi wajah Pek Yun Hui yang tampan itu dengan sikap yang terpesona.   "Apa yang kau ingin katakan aku telah mengetahui Kau tak usah mengetahui riwayatku, yang akan membuat kau lebih pusing lagi!"   Kata Pek Yun Hui, lalu berjalan ke suatu hutan pohon-pohon Liu. Bee Kun Bu mencegah.   "Saudara Pek, aku tak ingin mengetahui riwayatmu, Aku hanya sangat mengagumi kepandaian dan budimu. Aku tak tahu cara bagaimana membalas budi sebesar itu! Jika saudara Pek dapat memberi ampun atas kesalahan-kesalahanku, aku baru merasa lega!"   "Aku tidak menyalahkan kau,"   Kata Pek Yun Hui sambil memegangi pergelangan tangan kiri Bee Kun Bu.   Bukan main sakitnya pegangan ilu.   Bee Kun Bu berusaha melepaskan pegangan itu dengan membuka semua jari dan memulihkan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mengirim tinju ke dada Pek Yun Hui Tapi Pek Yun Hui hanya mengegos sedikit menghindarkan jotosan itu, dan pegangannya tak terlepas, Meskipun mereka hanya terpisah satu tindak, akan tetapi semua pukutan-pukulan Bee Kun Bu sedikit pun tidak menyentuh tubuh PekYun Hui! "Saudara Pek, lepaslah! Aku menyerah kalah! Rupa-nya Saudara Pek ingin menguji silatku, jagalah jotosan ini!"   Bee Kun Bu berkata sambil melontarkan jotosannya lagi, Dengan tangan kirinya Pek Yun Hui tangkis jotosan ilu, lalu loncat mundur dua tindak sambil melepaskan pegangan pergelangan tangan kirinya Bee Kun Bu,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "llmu silatmu masih kurang. Kau perhatikan aku bertindak di atas tanah, lalu kau berlatih, inilah langkah ajaib, Dengan tekun kau dapat pelajari dalam satu atau dua buIan, Kau juga harus memperhatikan mantera (jam-pe) yang aku ucapkan selagi melangkah."   Kata Pek Yun HuL Kemudian Pek Yun Hui mempertunjukkan langkah ajaib itu, sambil mengucapkan mantera.   "Coa Cau Ing Hoan, HieCekTo Tut, Ngo Heng Seng Khe, Ji Ciang Wee Jok (UIar lari garuda terbang, ikan ngeluyur kelinci kabur, Lima langkah ajaib sakti, Musuh kuat menjadi lemah). Dengan mantera itu kau dapat melangkah keluar dari segala kepungan musuh. Nah! perhatikan lagi!"   Ia mempertunjukkan pula langkah ajaib itu.   Dengan penuh perhatian Bee Kun Bu mengawasi gerakgerik langkah ajaib yang diajarkan itu sambil mengingatkan mantera yang ia harus ucapkaa Ketika ia hendak menghaturkan terima kasih, Pek Yun Hui telah loncat sepuluh depa lebih jauhnya, dan selang sesaat telah lenyap! Dengan berdiri tereengang Bee Kun Bu seka air mata di pipinya, ia berseru seorang diri.   "Bee Kun Bu! Bee Kun Bu! Kau terlampau sembrono! Hampir saja kau membikin luka hatinya seorang penoJong!"   Lalu ia coba melaksanakan langkah ajaib yang diajarkan oleh Pek Yun Hui tadi sambil mengucapkan mantera, Setelah berlatih empat lima kali, ia merasa telah dapat memahami Segera ia kembali ke tempat penginapannya, setibanya di tempat penginapan, ia terus pergi ke kamar Susioknya, dan melihat Giok Cin Cu telah di atas pembanngannya, Tapi ia tidak lihat Liong Giok Pin dan Lie Ceng Loan, ia berlutut di depan pembaringan dan berkata.   "Susiok apakah badanmu merasa enakan?"   Giok Cin Cu buka kedua matanya, dengan menarik-narik napas panjang, menyahut.   "Aku kira aku akan lekas sembuh, Aku harus berterima kasih kepada penolong itu. Hei! Kau mengapa sekarang baru datang? Ceng Loan mencari kau    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   sedari pagi, dan kini ia belum kembali Aku telah suruh Giok Pin mencari nya. Tapi sudah lewat dua jam, keduanya belum ada yang kembali!"   Bee Kun Bu terkejut. ia berkata.   "Baiklah aku cari mereka!"   Baru saja ia bertindak keluar, lalu tampak masuknya Liong Giok Pin.   "Liong Cici, apakah kau dapat lihat Lie Ceng Loan?"   Sambil menggelengkan kepalanya, Liong Giok Pin menyahut.   "Di sekitar kota ini aku telah mencari Orang kata ia pergi ke pintu selatan. Aku telah pergi ke pintu selatan, tapi aku tak menemui dia. Aku tidak tahu ke mana ia pergi, Hai!"   "Lie Ceng Loan masih hijau, Apapun ia tidak tahu, Aku khawatir ia tersesat Susiok, perkenankan aku pergi mencari ia!"   Kata Bee Kun Bu. Liong Giok Pin berkata lagi: Tapi kau sedari kemarin belum tidur Kau tentu letih sekali Kau harus beristirahat dahulu, biarlah aku yang pergi mencarinya."   Bee Kun Bu menggelengkan kepalanya dan berkata.   "Aku tidak letih, Lagi pula Susiok akan lekas sembuh. Liong Cici lebih baik menunggui Susiok biarlah aku yang pergi mencari!"   Giok Cin Cu lalu berkata.   "Loan-jie sangat naif. Ia tidak bisa pergi ke tempat jauh, Mungkin sebentar lagi ia kembali Aku sekarang merasa agak segar jauh. Jika penolong itu tidak keliru, mungkin besok aku sudah bisa bangun, dan mencari Loan-jie. Jika kau mau pergi juga, kau harus makan dahulu, Ketemu atau tidak, malam ini kau harus pulang."   Sebetulnya ada beberapa kata-kata yang Bee Kun Bu hendak beritahukan Susioknya, tapi dalam keadaan cemas itu, ia hanya memikiri akan keselamatan Sumoy-nya.   ia lekaslekas makan sedikit sarapan, lalu ia bawa pedangnya menuju ke pintu selatan, ia mencari di mana-mana sambil menanya-nanya segala orang, tapi ia tak berhasil Ketika cuaca sudah menjadi gelap dan ia sedang berdiri di pinggir jalan dengan mata dan kuping melihat dan mendengar segala sesuatu, tiba-tiba dari tempat jauh terdengar suara larinya kuda, Betul saja kemudian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tampak dua ekor kuda sedang lari dengan pesat sekali, Kedua orang ini naik kuda dari tempat jauh, Mungkin mereka telah menjumpai Lie Ceng Loan, Baiklah aku tanya mereka pikir Bee Kun Bu.   Lalu ia berdiri di tengah jalan untuk minta orang-orang yang berkuda itu berhenti tapi seorang di antara penunggang kuda itu membentak.   "Siapakah berani mencegat kami! Apa kau cari mati!"   Bentakan itu dibarengi dengan serangan dua golok! Bee Kun Bu terpaksa loncat ke belakang menghindarkan serangan-serangan kedua golok itu, Pada saat itu kedua kuda itu juga telah dihentikan Dengan mengangkat kedua tangannya memberi hormat, Bee Kun Bu berkata sambil tersenyum.   "Kedua saudara harap maafkan kelancanganku, Maksud aku menghentikan kedua saudara ialah ingin menanyakan sesuatu, Aku tak bermaksud jahat."   Kedua penunggang kuda itu juga sudah turun dari kuda nya, dan dengan golok terhunus mendengari ucapan Bee Kun Bu. Orang berdiri di sebelah kanannya adalah seorang yang tinggi kurus, berusia lebih kurang empat puluh tahun, ia menyahut.   "Saudara ingin menanyakan sesuatu, tapi caranya seperti orang ingin membegal!"   "Sekali lagi aku minta maaf atas kelancanganku,"   Kata Bee Kun Bu dan ia mengangkat kedua tangannya memberi hormat puIa, Dengan sikap ramah itu kedua orang itu menjadi saban Mereka lalu simpan goloknya dan yang satu menanyai "Kau ingin menanya apa? Lekas-lekas bilang kami harus mengejar waktu!"   "Apakah kedua saudara menemui seorang gadis berbaju merah?"   Tanya Bee Kun Bu. Mereka hanya saling lihat melihat, lalu sambil menghadapi Bee Kun Bu mereka hanya goyang-goyang kepala dan segera naik kuda hendak berlalu, Sikap itu mencurigakan Bee Kun Bu. ia menanya dengan suara keras.   "Hei! Aku menanya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dengan hormat, tetapi kalian tidak menjawab! Cara apakah ini!"   Salah satu kedua orang itu menyahut dengan mengejek "Jika kami benar-benar sudah Iihat, tetapi tidak ingin memberitahukannya, kau mau apa?"   "Jika demikian, jangan pikir kalian dapat lewat dari sini!"   Sahut Bee Kun Bu dengan beringas.   "Sabar saudara, Meskipun kami beritahukan, saudara tak dapat berbuat apaapa."   Lalu ia kedut tali les kudanya hendak berlalu, Bee Kun Bu pikir bahwa mereka harus dipaksa, Dengan satu loncatan ia terkam kedua orang itu dengan ilmu Cong Hok Sao Yan atau bangau hijau menyambar burung walet, Orang yang di sebelah kanan segera kirim tinju kirinya dengan ilmu Heng San Lan Houw atau tubuh - melintang menghalangi harimau, dan tangan kanannya menyodok perut Bee Kun Bu dengan Yap Tee Tao atau menjumput buah di bawah daun.   Tapi Bee Kun Bu telah lihat sodokan itu.   ia lekas-lekas ubah serangannya dengan ilmu Cek Sou Pok Liong atau tangan telanjang menerkam naga, sehingga lawannya terlempar dari kudanya.   Kawan-nya tidak tinggal diam, Dengan golok terhunus ia terjang Bee Kun Bu dengan kudanya, Bee Kun Bu yang telah mahir betul ilmu silat pedang Kun Lun dari Hian Ceng Totiang, dan ilmu silat tinju dari Ngo Kong Toa-su, i ditambah pengalaman-pengalamannya semenjak ia keluar dari kuil San Ceng Koan, dengan mudah dapat mengelakkan serangan dari lawannya dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu atau langkah ajaib yang ia baru saja belajar dari Pek Yun Hui.   Golok yang datang menyerang padanya hanya menyodok angin! Lawannya menjadi heran.   ia belum lagi sadar dari herannya itu, tinju kirinya Bee Kun Bu telah menjotos bahunya dan segera goloknya itu terlempar dari tangan, dan ia juga terjerunuk dari kudanya ke jalan raya itu! Satu tendangan menyusul di pahanya, ia tak dapat bangun lagi!    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Si kurus yang hanya terlempar dari kudanya segera bangun dan berkata: Tidak dinyana malam ini kita bertemu seorang jago silat yang lihay, Saudara dengan ilmu silat yang lihfiy itu sebetulnya siapa?"   Bee Kun Bu menggelengkan kepalanya.   "Aku bukannya berniat bertarung melawan kalian, Kita tidak kenal satu sama lain dan kita tak mempunyai dendam. Aku pun menyesal harus menggunakan kekerasan Untuk mengetahui namaku, saudara harus lebih dahulu beritahukan aku tentang gadis berbaju merah, Jika tidak, aku terpaksa akan menggunakan kekerasan lagi!"   Si kurus menyahut.   "Aku tidak takut mati. Jika saudara ingin menggunakan kekerasan, saudara seperti juga orang bermimpi di siang hari!"   Jawaban itu membikin Bee Kun Bu insyaf bahwa kedua orang itu pasti telah menjumpai Lie Ceng Loan, Lalu ia membentak.   "Jika kalian tidak mau memberitahukan aku terpaksa menggunakan kekerasan lagi!"   Perkataan itu ia barengi dengan totokan di lengan kirinya si kurus.   "Jika kau masih tidak mau memberitahukan aku akan bikin patah lenganmu ini!"   Ia mengancam Si kurus setelah ditotok lengan kirinya tak berdaya lagi, tapi ia masih saja bungkam.   Bee Kun Bu terpaksa patahkan lengan kirinya itu.   Demikianlah si kurus menjadi pingsan, dan kawannya masih tak dapat bangun karena tendangan di pahanya, Bee Kun Bu tidak tega melihat keadaan satrunya, ia tolong sambungan tulang yang patah, membebaskan jalan darahnya si kurus yang kemudian perlahan-lahan sadar kembali ia juga pijit jalan darah pahanya kawan si kurus yang juga perlahanlahan bangun kembali ia hampiri lagi si kurus, dengan ramah ia berkata.   "Gadis berbaju merah itu adalah Sumoyku, jika kau telah menjumpai ia, kau harus beritahukan aku, dengan demikian kau telah menolong aku."   Si kurus merasa berterima kasih atas pertolongan Bee Kun Bu, tetapi ia masih tetap bungkam "Kau tidak mau beritahukan    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   aku, mungkin ada sebab-sebabnya,"   Kala Bee Kun Bu.   "Aku hanya minta kau beritahukan jalan mana yang ditempuh Sumoyku, Dan aku tak akan mengganggu kalian lagi!"   Si kurus mulai tergerak hatinya, rupanya ia hendak berikan keterangan Tiba-tiba dari tempat yang jauhnya lebih kurang dua depa lebih terdengar suara orang mengejek Suara itu membikin terkejut si kurus, Bee Kun Bu berdiri tegak dengan waspada, ia melihat dari tempat itu seorang berusia lebih kurang lima puluh tahun berpakaian rapi dan membawa senjata martil di pinggangnya, Orang itu tak lain daripada kepala bendera hitam cabang partai silat Thian Liong, Kiok Goan Hoat.   Datangnya Kiok Goan Hoat itu membikin Bee Kun Bu kaget ia baru saja ingin menanya, tapi Kiok Goan Hoat berkata lebih dahulu.   "Aku kira siapa? Serunya murid dari partai Kun Lun. Kau telah menali dua orangku dengan maksud apa kah ?"   Bee Kun Bu pikir ia tak dapat melawan Kiok Goan Hoat ia tak ingin mencari pusing melawan Kiok Goan Hoat yang lihay itu. ia mengangkat kedua tangannya memberi hormat dan berkata.   "Aku telah menahan dua orang ini tidak dengan maksud jahat Aku pun tidak mengetahui kalau kedua orang ini adalah orang-orang nya angkatan tua, Aku minta maaf."   Kiok Goan Hoat tidak menyahut ia menghampiri si kurus dan kawannya sambil membentak.   "Kalian masih juga belum berlalu, menunggu apa?!"   Dengan paksakan diri, meskipun mereka masih merasa kesakitan dari tendangan dan totokan Bee Kun Bu, mereka cepat-cepat lekas naik kuda dan berlalu dari tempat itu. Setelah kedua orang itu berlalu, Kiok Goan Hoat berkata lagi kepada Bee Kun Bu.   "Orang-orang dari cabang partai Tian Liong tidak dapat dihina! Mengapa kau menghukum mereka? Apakah salahnya mereka? Aku masih pandang ketiga pemimpin dari partai Kun Lun, aku dapat ampuni jiwamu hari ini!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Lalu ia mendekati Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu pikir tak dapat mengelakkan pertarungan lagi, ia segera mengumpulkan tenaga dalamnya, dan berdiri mengawasi kedua matanya Kiok Goan Hoat Dengan secepat kilat Kiok Goan Hoat menotok bahu kanannya Bee Kun Bu.   sedangkan tinju kirinya menyodok perut! Bee Kun Bu terkejut ia sambar dan pijit pergelangan tangan kanannya Kiok Goan Hoat yang datang menotok bahunya dengan tangan kirinya, dan dengan tangan kanannya ia menyerang lawannya dengan ilmu Kim Kang Kay San atau besi baja membongkar gunung, salah satu jurus dari Cap Pwee Lo Han Cong yang ia dapat pelajari dari Ngo Kong Toa-su.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Kali ini, Bee Kun Bu telah menggunakan dua jurus ilmu tinju yang berlainan satu menggempur dan satu menyerang, Dan jurus-jurus itu mengejutkan Kiok Goan Hoat yang memandang remeh satrunya, Bee Kun Bu harus mencari-cari di pegunungan Koan San mencari Lie Ceng Loan.   Tapi Kiok Goan Hoat betul-betul seorang jago silat yang lihay sekali, dan ilmu tenaga dalamnya telah mahir betul Melihat serangan-serangannya gagal, ia dapat lekas-lekas ubah jurus-jurusnya, Ketika Bee Kun Bu menarik tangan kanannya, ia maju setindak untuk menggempur dadanya Bee Kun Bu dengan kedua tinjunya berbareng.   Bee Kun Bu tidak dapat melawan Kiok Goan Hoat dengan ilmu tenaga dalamnya, ia kalah banyak dalam pengalaman melawan jago-jago silat dari kalangan Kang-ouw.   Ketika dua tinju itu menyerang dadanya, ia hanya dapat loncat mundur ke belakang secepat kilat.   Kiok Goan Hoat mengagumi cara lawannya mengelakkan serangannya itu.   Tapi ia pun menjadi panas, karena tiap-tiap serangannya dapat diegosi atau dihindari Bee Kun Bu harus bersyukur bahwa ia telah mahir betul dalam ilmu tinju Thian Kong Cong, ia berhasil melawan Kiok Goan Hoat selama dua puluh jurus, sebaliknya Kiok Goan Hoat merasa heran mengapa ia masih juga tidak dapat menakluki lawannya dalam dua puluh jurus itu.   ia terus serang lawannya semakin gencar    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   bagaikan turunnya hujan.   Bee Kun Bu sibuk mengelakkan serangan-serangan itu.   ia terkurung oleh jotosan jotosan.   ia harus berusaha melepaskan diri dari serangan- serangan yang gencar itu, atau ia bisa binasa di tangan lawannya, Ketika itu Bee Kun Bu betul-betul berada dalam kedudukan yang berbahaya, ia merasa ia tak mempunyai tenaga lagi untuk menangkis serangan-serangan yang dilancarkan bertubi-tubi, dan tubuhnya basah kuyup dengan keringatnya.   ia yakin ia tak dapat bertahan sepuluh jurus lagi Pada saat itu, ia ingat ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu atau langkah ajaib yang ia baru saja dapat pelajari dari Pek Yun Hui, si orang sakti itu, ilmu itu ia baru mempelajari nya, mungkin ia belum mahir betul Tapi dalam keadaan yang mendesak itu, mengapa ia tidak mau coba ? Dengan bertekad, ia kumpulkan semua tenaga dalamnya, ia lancarkan tiga jurus istimewa dari ilmu Thian Kong Cong ke arah lawannya, Kiok Goan Hoat terpaksa mundur, karena serangan-serangan itu dilancarkan dengan nekad! Kini Bee Kun Bu tidak menjaga diri lagi, bahkan tems-menerus serangan- serangan itu membikin Kiok Goan Hoat terheranheran.   sebetulnya ia bermaksud menawan Bee Kun Bu hiduphidup, tetapi setelah diserang kembali, lawannya itu menjadi beringas.   Dengan semua tenaga dan kepandaiannya ia kirim dua tinjunya lagi! Tapi apakah hasilnya, ia menyerang bayangan! ia menjadi lebih heran lagi, ia melihat di sekitarnya, tapi ia tak dapat melihat Bee Kun Bu! ia berdiri dengan kedua mata terbelalak bahna herannya, Tiba-tiba di belakangnya ia dengar suara orang tertawa, Dengan membalikkan tubuh secepat kilat ia kirim satu jotosan lagi, karena ia berpendapat walau ia tak dapat pukul lawannya dengan tinjunya, angin dari tinjunya itu cukup keras untuk merubuhkan lawannya, Namun hanya daun-daun pohon-pohon yang berhamburan.   Bee Kun Bu entah berada di mana! Kali ini Kiok Goan Hoat mengeluarkan keringat dingin.   "Apakah anak kemarin dulu ini mempunyai ilmu ajaib? Tinju yang aku kirim    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   seratus delapan puluh derajat itu belum pernah gagal merubuhkan lawan ku. Tapi kali ini tanpa hasil!"   Ia pikir Lalu ia loncat ke pinggir dan menoleh ke belakang. Bee Kun Bu tetap berdiri di tempat tadi, ia ingin menanya lawannya tentang ilmu yang digunakannya itu, tetapi ia tak dapat ucapkan. Maka dengan paksa tertawa, ia berkata.   "Partai silat Kun Lun terkenal sebagai salah satu dari sembilan partai silat yang dimalui. Kini aku baru mengetahui karena mempunyai ilmu sihir!"   Sambil bicara ia siap memukul lagi lawannya dengan maksud membinasakan Tapi Bee Kun Bu berdiri dengan waspada.   ia ucapkan mantera dari Ngo Heng Mie Cong Pu atau langkah ajaib dalam halinya, ia tak dengar sedikit pun perkataannya Kiok Goan Hoat Melihat perkataannya tidak digubris, Kiok Goan Hoat menjadi makin murka, ia totok ujung jari kedua kakinya dan loncat menerkam dengan dua tangan nya.   Bukan main hebatnya terkaman itu, karena dilepaskan dengan tenaga dalam dan datangnya sangat cepat Tapi Bee Kun Bu hanya mengegos sedikit saja, dan ia telah berada, entah dimana.   Kiok Goan Hoat menerkam angin! Kiok Goan Hoat yang telah berkecimpungan beberapa puluh tahun di kalangan Kang-ouw, dan pernah bertempur melawan jagojago sifat yang lihay, belum pernah menyaksikan ilmu silat yang dipertunjukkan Bee Kun Bu.   ia berdiri terpisah dari Bee Kun Bu hanya satu depa, tapi Bee Kun Bu seperti juga bayangan iblis sebentar muncuI, sebentar hilang, sebentar di depan, dan sebentar di belakang ia menjadi jeri.   Lawan yang dipandang remeh ini mungkin dapat membunuh mati ia! sedangkan Bee Kun Bu dilain pihak pun merasa khawatir ia khawatir jika ia gagal melancarkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu yang ia dapat pelajari dari Pek Yun Hui.   Tapi kemudian ia bersyukur karena tanpa ilmu itu, mungkin ia telah menjadi mayat! "Apakah perlu aku melawan terus, sedangkan Lie Ceng Loan belum ketemu? Mungkin Sumoyku telah ditawan atau dibokong orang,"   Ia pikir "Dua penunggang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kuda yang aku jumpai tadi adalah orang-orangnya partai Tian Liong, dan Kiok Goan Hoat adalah kepala dari bendera hitam dari cabang partai itu, jika Kiok Goan Hoat hendak menangkap Lie Ceng Loan, hal itu tak sukar bagi nya.   Aku harus pergi ke markasnya partai Tian Liong untuk mencari Sumoyku!"   Setelah berkeputusan demikian, ia tak ingin kembali lagi ke tempat penginapannya untuk memberitahukan maksudnya kepada Giok Cin Cu karena khawatir ia ditahan lagi Maka tanpa diketahui oleh Kiok Goan Hoat, ia berlalu dari tempat pertarungan itu untuk pergi ke markas partai Tian Liong mencari Sumoynya, Di sepanjang jalan ia tak lupa meninggalkan tanda dari par-tainya di pongkol-pongkol pohon yang dapat menunjukkan ke mana ia telah pergi kepada orang-orang dari partai Kun Lun.   sepanjang malam ia meneruskan perjalanannya ke markas partai Tian Liong yang terletak di sebelah utara propinsi Kwiciu.   Pada keesokan paginya ia telah tiba di suatu kota, kota kecil di mana ia membeli sarapan untuk menangsal perutnya yang lapar Lalu ia melanjutkan perjalanannya lagi, B jasanya kalau Lie Ceng Loan berada di sampingnya, ia tak terlalu hiraukan, Kini setelah ia ketahui Lie Ceng Loan tidak pulang, ia menjadi gelisah bagaikan semut di dalam kuali panas, ia baru insyaf betapa hebatnya ia mencintai gadis itu.   Dihari kedua, ia telah tempuh empat ratus sampai lima ratus lie, dan telah tiba di kota Tong Kia Sip di propinsi Kiangsi.   Kota itu meskipun tidak besar, tetapi terletak di jalan yang strategis, sehingga ramai sekali, ia mencari tempat penginapan dengan maksud untuk beristirahat dan mendengar-dengar kabar tentang Sumoy-nya.   Tapi ia cari satu restoran untuk minum dan makan, ia telah menempuh perjalanan hampir lima ratus lie dalam dua hari Maka setelah minum beberapa cangkir arak, ia tertidur di meja makan, ia telah tertidur selama satu jam.   Ketika ia terbangun dari tempat tidurnya dan hendak membayar pegawai restoran berkata.   "Kawan saudara telah membayarnya semua makanan dan arak itu...."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bukan main terkejutnya Bee Kun Bu.   ia berjingkrak sehingga cangkir arak jatuh dari atas meja ke lantai sehingga hancur peristiwa itu telah menarik perhatiannya tamu-tamu lain di restoran itu.   Bee Kun Bu Iekas-lekas menenangkan diri dan menanya pegawai restoran itu.   "Ketika kawanku pergi, apakah ia meninggalkan pesan? Dan kawanku itu, bagaimanakah air mukanya? Berusia berapa ?"   Pegawai itu pun menjadi heran melihat sikap yang terburu nafsu dari Bee Kun Bu. Sambil tersenyum ia menyahut.   "la sudah berusia kira-kira lima puluh tahun lebih, tubuhnya kate dan kurus, Setelah saudara datang, ia pun masuk ke restoran ini, Tapi ia tidak ketemui saudara, ia duduk sedikit jauh dari saudara. Apakah saudara tidak melihatnya?"   Bee Kun Bu melihat meja yang bekas ditempati oleh kawannya, Betul saja di atas meja itu telah tertulis dengan jari tangan yang bunyinya.   "Gadis itu dalam keadaan selamat, Kau boleh minum sehingga mabuk tanpa khawatir!"   Tapi tulisan itu tak ada tanda langannya, dan itulah yang memusingkan kepalanya, siapakah kawannya itu? Semenjak ia menceburkan diri di kalangan Kang-ouw selama tiga bulan, ia telah menjumpai dan mengalami peristiwa-peristiwa yang aneh dan ganjil orang-orang yang ia jumpai seperti juga naganaga yang datang keluar dari pedut atau lautan, ia pasti tak dapat keterangan apapun dari restoran itu, ia tak menanya Iagi.   ia berikan uang untuk mengganti cangkir arak yang telah pecah, lalu keluar dari restoran itu.   ia berjalan di sepanjang pinggir sungai untuk mengenangkan peristiwa-peristiwa di hari-hari yang lampau.   Dengan tak terasa olehnya, ia telah berjalan sampai senja, ia hendak kembali ke tempat penginapannya, Setelah berjalan lebih kurang satu jam, dari depan mendatangi sebuah kereta yang dikendarai dengan pesat oleh seorang laki-laki yang bertubuh besar, berbaju putih dan mengikat kepala dengan kain putih, kereta itu dihentikan dekatnya, Lalu pengendara itu keluarkan satu terompet tanduk, ia tiup terompet tanduk itu, Nada yang keluar dari terompet itu nyaring dan ganjiL    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kemudian pengendara itu loncat turun dari keretanya dan sebentar-sebentar ia menoleh ke arah sungai.   Di dalam kereta itu terdengar suara orang merintih, Bee Kun Bu menjadi curiga mendengar suara rintihan itu, ia cabut pedangnya, dan datang menghampiri kereta itu untuk memeriksa suara rintihan di dalam kereta itu, Ketika ia periksa kereta itu, ia menjadi bengong, Di dalam kereta bukannya Lie Ceng Loan yang ia sedang cari, tetapi tiga orang laki-laki yang menderita luka parah, pada saat itu pengendara yang bertubuh besar itu telah datang menyerang dari belakang, jotosan itu hebat tapi hanya mengegos sedikit lalu dengan pedang terhunus ia menanyai"   Apakah kau orangnya partai Tian Liong?"   "Betul,"   Sahut si pengendara itu.   "Kawanmu bagaimana memperoleh luka parah? Dan mana pengawal lam-lainnya?"   Tanya Bee Kun Bu. pertanyaan itu membingungkan pengendara itu, karena orang-orangnya partai Tian Liong dengan lima cabangcabangnya sangat banyak jumlahnya, mungkin ribuan, ia hanya dapat menjawab.   "Pengawal kami telah ditawan dan kami berempat telah melawan mati-matian."   "Apakah saudara datang untuk menyambut kami?"   Lalu ia angkat tangan kanannya dengan dua jari di-bengkokkan ke depan.   itulah tanda memberi hormat dari partai Tian Liong dan juga tanda dari salah satu cabang-cabangnya, Sudah tentu Bee Kun Bu tidak mengerti arti daripada tanda itu, ia tidak membalas.   Si pengendara segera mengetahui bahwa Bee Kun Bu bukan dari partai Tian Liong, Dengan murka ia membentak.   "Hai! Anak sambel! Kau berani menipu kami!"   Bentakan itu dibarengi dengan satu jotosan, Dengan ilmu Pik Men Tui Goat atau tutup pintu menghalangi bulan Bee Kun Bu mengelakkan jotosan itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dengan tangan kirinya, sedangkan pedang di tangan kanannya sudah berada di tenggorokan pengendara kereta itu.   "Aku bukan orangnya partai Tian Liong, tapi aku pun bukan musuh dari partaimu, Aku hanya ingin menanya kau suatu hal,"   Kata Bee Kun Bu. Karena orang itu telah menyaksikan betapa lihaynya silat Bee Kun Bu, dan ujung pedang telah berada di tenggorokannya, ia menyahut.   "Saudara mau tanya apa?"   "Bagaimana kalian dapat luka parah?"   Tanya Bee Kun Bu.   "Kami sedang membawa seorang gadis berbaju merah, lalu ada orang yang merebut tawanan kami, dan pengawal kami juga telah terluka meskipun kami telah melawan matimatian sehingga menderita luka parah,"   Menjelaskan orang itu.   "Siapakah yang merampas gadis itu?"   Tanya Bee Kun Bu dengan cemas.   "Dan dibawa ke mana?"   "Yang merampas adalah dua Hweeshio (paderi) dan entah ke mana dibawanya,"   Sahut orang itu, Dengan murka Bee Kun Bu membentak.   "Ka(ian dari partai Tian Liong mengapa menculik gadis itu!"   "Kami menculik ia atas perintah atasan. Apakah kau berani menemui pemimpin kami di markas?"   Kata orang itu. Dengan mengejek Bee Kun Bu berkata.   "Salah satu pemimpin cabang partaimu, Kiok Goan Hoat, aku telah jumpai, dan ilmu silatnya tidak mengejutkan orang, Mar-kas partai Tian Liong belum tentu merupakan suatu benteng dengan tembok besi. Mengapa aku takut pergi ke sana? Tapi orang yang diculik telah dirampas lagi, aku tak perlu lagi pergi ke markas Thian Liong untuk mencari korban, Aku pun tidak sudi mendesak orang di dalam kesukaran...."   Belum lagi pembicaraannya setesai, tiba-tiba dari satu perahu yang baru saja dipinggiri meloncat ke darat empat orang laki-laki yang bertubuh kasar dan besar, yang segera menghadapi Bee Kun Bu. Orang yang mengendarai kereta,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   setelah melihat kawan-kawannya telah datang, lantas menuding Bee Kun Bu dan membentak.   "Hei! Anak kemarin! Apakah kau berani melawan pemimpin kami!"   Bee Kun Bu yang telah dengar bahwa Lie Ceng Loan telah diculik oleh orang-orangnya partai Tian Liong, dan ia sendiri dibentak-bentak telah hilang kesabarannya, Dengan murka ia menjerit.   "Na! Kalian semuanya rasai ini!"   Ia membarengi jeritan itu dengan satu sabetan pedang kepada lima orang itu dengan ilmu Hen Hua Cun le atau bunga berhamburan ketimpa hujan.   jurus itu, adalah salah satu jurus istimewa dari Cui Hun Cap Ji Kiam.   Serangan itu betuI-betul seperti berhamburannya bungabunga, sehingga lawan-lawannya tak mengetahui bagaimana harus menangkisnya.   Kelima orang itu segera mundur teratur menghindarkan sabetan pedang yang lihay itu.   Bee Kun Bu membentak lagi.   "Kalian menculik Sumoyku atas perintah atasan Aku harus menyelidiki dahulu untuk membikin perhitungan yang setimpal sekarang aku hanya menanyakan kemanakah Sumoyku di bawa. jikalau kalian dusta, pedangku ini akan kirim kalian ke akherat!"   Si pengantin insyaf bahwa mereka berlima tak dapat melawan Bee Kun Bu. ia menyahut.   "Orang yang merampas gadis baju merah betul dua orang Hweeshio, Ke mana dibawanya, kami betul-betul tak tahu. Sumoymu betul diculik oleh partai Tian Liong, tapi telah dirampas lagi oleh orang Iain. Urusan ini kami dari partai Tian Liong tidak akan tinggal diam. Gadis itu dirampas lagi dekat tempat pekuburan yang letaknya dari sini lebih kurang tiga puluh lie. Saudara boleh pergi lihat."   Bee Kun Bu hanya dapat pereaya apa yang diberitahukan Yang penting ialah menolong Sumoynya, Maka ia meninggalkan mereka dan menuju ke tempat yane ditunjuk tadi, Dengan semangat yang menyala-nyala Bee Kun Bu telah tiba di tempat pekuburan itu dalam jangka waktu selama orang makan nasi, Dengan matanya yang jeli ia melihat di sekitarnya Pohon-pohon yang tinggi dengan bayangan-bayangannya yang menyeramkan membikin bulu roma berdiri Betul di atas    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   tanah Bee Kun Bu melihat tanda-tanda darah dan rumput telah diinjak-injak orang. Melihat keadaan itu rupanya tempat tersebut pernah terbit pertarungan ia menyelidiki terus, tapi tak ada tanda lain yang dapat menunjukkan jejaknya Lie Ceng Loan.   "HweeshioHweeshio jumlahnya sangat ba-nyak. Di kuil manakah aku harus mencari dua Hweeshio itu yang dikatakan telah merampas Sumoyku?"   Tanyanya kepada diri sendiri Makin dipikir, makin cemas ia atas keselamatan Sumoynya.   Air matanya mengucur keluar dari kedua matanya memikiri nasib Sumoynya, ia duduk di atas suatu gundukan tanah kuburan, memikiri jalan yang ia harus tempuh.   sekonyong-konyong dari belakangnya ia dengar suara orang menarik napas, ia menoleh ke belakang dan mengawasi ke jurusan datangnya suara itu.   Di atas satu bongpay (batu nisan) terlihat seorang berbaju putih, ia berdiri siap menghadapi segala sesuatu.   Tapi orang itu segera lenyap kembali.   ia datang menghampiri ke tempat orang itu berdiri, ia temukan satu sapu tangan putih dengan tulisan yang berbunyi "Sumoymu mengalami rintangan lagi, Aku tak mengetahui jejaknya lagi, Mung-kin dibawa oleh rampok.   Tapi jika Sumoymu diganggu, aku pasti membalas.   Harap saudara sabar, dalam satu bulan tentu ada kabar baik!"   Membaca tulisan itu, Bee Kun Bu makin cemas dan murka besar, tapi tak berdaya.   "Kemana aku harus pergi mencarinya?"   Pikirnya, Ketika itu sang fajar telah menyingsing, dan ia tetap masih berdiri termenung! Ke-mudian ia dengar suara orang menegur "Bee Lotee! Kau baik-baik? Tidak diduga kita bertemu lagi di sini!"   Bee Kun Bu hadapi orang yang menegurnya, Orang itu adalah Tee Ju Liong, pemimpin cabang partai Tian Liong di daerah sungai Yang-tse, yang ia pernah jumpai di pinggir telaga Tong Teng, Di belakang Tee Ju Liong ada dua orang laki-laki bertubuh besar dan bersenjata golok sedang menuntun tiga ekor kuda, Bee Kun Bu menyahut ketika Tee Ju Liong sudah datang dekat sekali.   "Partai saudara betul besar    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dan orang-orangnya tersebar diseluruh selatan sungai Tapi banyak orang-orang itu bersifat perampok Apakah Tee Cong piauw juga datang ingin menculik aku?"   Mendengar jawaban itu, Tee Ju Liong menjadi marah. ia membentak.   "Bee Lotee, mengapa bicara demikian kasar?! Aku telah menjelaskan bahwa aku datang untuk mengambil peta Cong Cin To- Kini telah ternyata kitab-kitab Kui Goan Pit Cek itu telah diambil orang. Antara kita berdua tidak ada permusuhan atau sengketa lagi, Tapi Bee Lotee, kau membuka mulut menghina aku. ini apakah maksudnya?!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Dengan suara mengejek, Bee Kun Bu berkata.   "Ada orang dari partaimu yang mulutnya manis sekali, tapi hatinya ingin membunuh perkataan yang enak didengar itu tak terbukti baiknya, tapi terbukti dengan perbuatan perbuatan yang keji. Tee Cong Piauw mungkin juga datang untuk menculik aku!"   Tee Ju Liong menjadi heran dengan ucapan yang pedas itu, ia menanya lagi.   "Bee Lotee, kau harus bicara sopan sedikit Meskipun kau seorang murid kesayangan Hian Ceng Totiang yang berbudi terhadap aku, kau tak dapat bicara demikian kasarnya terhadap aku. 0rang-orangku semalam telah diserang di tempat tidak jauh dari sini dan keempatempatnya telah menderita luka parah, Bahkan orang tawanan yang mereka sedang bawa dirampas! Aku setelah mendapat kabar, segera datang untuk menyelidiki dan aku tak sangka bisa berjumpa lagi dengan Bee Lotee...N ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan Tapi semalam orang-orangku telah menjumpai juga , satu pemuda yang bersenjata pedang, apakah Bee Lotee sendiri?"   "Betul!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Orang yang ditawan itu, apakah Tee Cong Piauw tahu siapa?"   Tee Ju Liong menggelengkan kepala dan menyahut.   "Menurut kata orang-orangku, ia adalah seorang gadis muda. Aku hanya dapat perintah dari pimpinan cabang bendera merah untuk membawa tawanan itu ke utara dari propinsi Kwi-    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   ciu. Tapi semalam tawanan itu telah dirampas orang, dan empat orang-orangku telah menderita luka parah, sedangkan? Satu pengawal entah ke mana...."   Belum lagi omongan itu selesai, Bee Kun Bu sudah naik darah dan membentak.   "Sumoyku baru saja menceburkan diri di kalangan Kang-ouw, dan ia tak pernah menyakiti hati orang lain, ia tak mempunyai musuh, Mengapa ia harus diculik oleh partai Tian Liong?!"   Tee Ju Liong terkejut, dan ia menanyai "Ha! Orang yang ditawan itu apakah Sumoy Bee Lotee? Mengapa pemimpin bendera merah menyuruh menculiknya? urusan ini aku betulbetul tidak mengetahui hal ikhwalnya, Mungkin ini satu kekhilafan pemimpin bendera merah adalah Ouw Lam Peng, dan murid dari bendera merah pasti tak berani melakukan sesuatu tanpa perintah, Ta-wanan itu harus dibawa ke markas pusat dan ini terbukti tidak ada niatan mencelakakan Sumoy Bee Lotee...."   Bee Kun Bu tak tahan sabar lagi, ia membentak.   "la adalah seorang gadis yang putih bersih, suci batinnya, dan belum pernah menyakiti hati orang lain. Mengapa ia harus diculik?"   Tee Ju Liong coba menenangkan dan berkata.   "Per-aturan partai kami keras, orang-orang yang melanggar kesusilaan, segera dihukum berat Ouw Lam Peng terkenal di kalangan Kang-ouw. Mustahil ia berbuat keji?!"   Bee Kun Bu berpikir "Ouw Lam Peng terkenal ilmu silatnya, Sebagai pemimpin, ia tak akan berbuat kejL Tapi...."   Tiba-tiba ia ingat perkataannya Pek Yun Hui di telaga Poa Yo Ouw, yang pernah mengatakan kepadanya.   "Souw Hui Hong tak akan sudi menderita sendiri karena cintanya tak terbalas, Souw Hui Hong pasti mencari daya, Lagi pula ia adalah puteri dari kepala partai Tian Liong Souw Peng Hai! ia pikir lagi Hui Hong mungkin minta pertolongan Ouw Lam Peng menculik Lie Ceng Loan... karena asmara segi tiga, Pasti! Pasti! ini tentu perbuatannya Souw Hui Hong!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tee Ju Liong melihat Bee Kun Bu diam bengong menjadi heran, ia menegur lagi.   "Bee Lotee, apakah perkataan si tua bangka ini ada alasannya, Aku yang pernah menerima budi gurumu, dan belum memperoleh kesempatan untuk membalas, pasti tak akan menjerumuskan kau. Kini yang penting ialah mencari di mana Sumoymu berada. Aku akan perintahkan semua orang-orangku di sebelah selatan sungai ini mencari Sumoymu sebagai tanda bahwa aku berhasrat membalas budi gurumu Betul hasilnya belum ketentuan, tapi usaha ini seratus kali lebih baik daripada kau mencari sendiri, bukan? Partaiku dapat menyampaikan kabar sampai empat ratus atau lima ratus lie dalam sehati Na, sekarang terserah kepada kau. Jika kau pereaya aku, aku akan laksanakan usaha ini!"   Melihat bahwa Tee Ju Liong sungguh-sungguh hati ingin menolongnya, dan ia sendiri sudah kehabisan akal, ia ingin memberitahukan kesetujuannya, ketika dari sebelah barat datang seorang penunggang kuda dengan pesat sekali, tak lama kemudian orang yang berkuda itu sudah berada dekat mereka, Kuda yang ditunggangi itu - luar biasa, warnanya merah dan dari kepala sampai di buntut lebih dari sembilan kaki panjangnya, dan tingginya lebih dari enam kaki.   Bee Kun Bu belum pernah melihat kuda demikian bagusnya.   Orang yang menungganginya juga luar biasa, ia mengenakan baju kuning, tali pinggangnya putih celananya kuning muda, air mukanya putih bersih, kedua alisnya hitam, hidungnya mancung, kedua bibirnya merah delima, dapat dikatakan dia seorang pria yang "cantik"   Dan bersenjata empat lingkaran emas yang berkilau-kilauan, ia turun dari kudanya lalu mengangkat kedua tangannya memberi hormat: Tee Cong Piauw sudah datang lebih dulu, Tawanan partai kami, bagaimana kabarnya? Apakah Tee Cong Piauw sudah dapat kabar lebih lanjut?"   Mendengar Lie Ceng Loan dianggap sebagai orang tawanan, Bee Kun Bu menjadi marah lagi, Dengan tak menunggu jawaban Tee Ju Liong, ia mengejek.   "Rupanya    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   partai kalian adalah partai bergajul yang hanya bisa menculik orang!"   Pemuda itu segera berubah wajahnya, Dengan murka ia menegur dengan menuding.   "Hei! siapakah kau? Be-rani sembarangan buka muiut!"   Ia segera keluarkan lingkaran emasnya yang berkilau-kilauan menyilaukan mata, dan suaranya bising sekali, memusingkan kepala, Untuk mencegah satu pertempuran Tee Ju Liong lekas-lekas berkata.   "Kedua Siotee, sabarlah, Di kalangan Kang-ouw ada pepatah: jika tak mengetahui urusannya, tindakan bisa keliru! Marilah aku ajak kenal!"   Latu sambil menunjuk kepada Bee Kun Bu, ia berkata: inilah saudara Bee Kun Bu, murid kesayangan Partai Kun Lun."   Dan sambil menunjuk ke arah pemuda baju kuning ia berkata.   "lnilah pemimpin kedua dari partai Tian Liong, Co Hiong-"   Co Hiong berkata.   "   Apakah orang tawanan partai kita ada hubungannya dengan saudara Bee?"   "Gadis yang telah ditawan partai kita adalah adik seperguruannya (Sumoy) Bee Lotee,"   Sahut Tee Ju Liong. Sambil masukkan lagi lingkaran-lingkaran emasnya, Co Hiong berkata.   "Mengapa partai kita menawan muridnya partai Kun Lun?"   "ltu aku sendiri belum buktikan Hanya Bee Lotee mengatakan bahwa gadis yang ditawan itu adalah Sumoynya,"   Kata Tee Ju Liong.   "Aku mengejar dan mencarinya dari kota Yauw Ciu, mustahil aku berdusta bahwa ia bukan Sumoyku?"   Menegaskan Bee Kun Bu. Tee Ju Liong geleng-geleng kepalanya dan berkata.   "Aku hanya dapat perintah dari cabang bendera merah untuk mengawal seorang gadis tawanaa Lain daripada itu, aku sedikit pun tak mengetahui    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Dengan sikap menghaturkan maaf, Co Hiong berkata kepada Bee Kun Bu.   "Tidak heran jika saudara Bee demikian marahnya, Kita harus mentaati peraturan partai yang keras, Siapa saja salah membunuh orang yang baik akan dihukum dengan seksama, Ouw Lam Peng yang memegang pimpinan cabang bendera merah pasti tak akan menyeleweng Pada dewasa ini, aku pun belum mengetahui seluk beluknya urusan ini tentuakan menjadi jelas bagi semua orang yang berkepentingan Pagi ini aku dapat kabar bahwa orangorang kami telah dibegal dan menderita luka parah, maka aku lekas-Iekas datang, sekarang bukan saja kami belum mengetahui dimana adanya Sumoynya saudara Bee, bahkan empat orang kami telah terluka parah, jika kami telah menemui Sumoynya saudara Bee, aku yakin kita dapat mengetahui segalanya, sekarang aku berpendapat lebih baik saudara Bee dan "   Aku bersama-sama pergi ke markas besar partai kami di utara propinsi Kwi-ciu menemui pemimpin untuk mencari keterangan yang jelas atau segera mencari dimana Sumoynya saudara Bee."   Bee Kun Bu mendengarkan dengan penuh perhatian lalu ia anggukkan kepala dan menyahut.   "Jalan yang saudara Co usulkan baik sekali Untuk mencari Sumoyku, aku harus mendapat bantuan saudara. Aku harus setuju dengan saudara Co."   "Saudara Bee terlampau merendahkan diri, Jika setuju, marilah kita berdua berangkat,"   Kata Co Hiong. Tee Ju Liong merasa senang melihat kedua pemuda itu telah menjadi baik seperti saudara kandung, ia berkata sambil tertawa.   "Tempat ini bukannya untuk kita be-runding, Di pinggir sungai ada berlabuh perahu, Marilah kita pergi ke atas perahu untuk minum arak dan beristirahat Mungkin juga dari orang-orangku, kita bisa dapat kabar tentang Sumoynya Bee Lotee."   Lalu ia minta kudanya dari kedua orang-orangnya yang tadi menuntun tiga ekor kuda, ia cempIak kudanya dan berikan kuda lainnya untuk Bee Kun Bu sambil berkata.   "Bee Lotee, mari kita berangkat dulu, Kudanya Tio Hiong adalah    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kuda ajaib yang dapat menempuh seribu lie sehari tanpa letih."   Segera mereka sambil tunggang kuda menuju ke perahu yang sedang berlabuh di tepi sungai Bee Kun Bu dan Co Hiong melawan dua hweeshio dijalan Betul saja Co Hiong yang menunggang kuda merah itu segera dapat menyusul, bahkan melewati dengan cepat.   Ketika mereka tiba di tepi sungai, Co Hiong telah menunggu di atas perahu, Lalu Tee Ju Liong mempersilahkan Bee Kun Bu naik ke atas perahu, Kemudian Tee Ju Liong pasang bendera putih di ujung perahu nya.   Dua belas orang-orangnya berdiri tegak dalam dua deretan menanti perintahnya.   Setelah menerima perintah dari Tee Ju Liong, maka kedua belas orang itu segera mengayuh perahu itu ke tengah sungai.   Sebagai tuan rumah, Tee Ju Liong melayani tamunya dengan cermat sekali, Tapi Bee Kun Bu yang selalu memikirkan Lie Ceng Loan, tak dapat menikmati makanan yang lezat dan arak yang harum itu.   Sikap ini diperhatikan oleh Tee Ju Liong.   ia menghibur "Bee Lotee, jangan terlalu dipikirkan Aku telah kirim orang-orangku ke daerah-daerah di propinsi-propinsi Kiang-sie, Hu-nan, Hu-peh dan Kwi-ciu untuk mencari Sumoymu, Mungkin dalam dua hari, kita bisa dapat kabar."   Co Hiong juga berkata.   "Asal kita mendapat sedikit kabar saja, aku rela meminjamkan kuda ajaibku kepada saudara Bee. Kudaku dapat menempuh jarak seribu lie, sehari dan dapat mengejar kuda yang manapun, Saudara Bee, aku ingin membantu."   Dengan perasaan berterima kasih Bee Kun Bu menyahut: Tee Cong Piauw, saudara Co, aku menghaturkan terima kasih atas semua itu. Kuda ajaib itu seperti seekor naga, Siotee tak berani meminjamnya."   Sambil tertawa Co Hiong berkata.   "Aku telah berjanji kuda itu akan kuberikan kepada Sumoyku, Souw Hui Hong. Tiga bulan lagi kuda itu bukan milikku pula, Dua Hweeshio yang merampas Sumoy saudara Bee aku pun ingin menjumpainya,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Apakah mereka itu Tong Ciauw Lo Han atau Tie Ta KLim Kang, Kuda itu kuat, dan kita dapat menunggangnya bersamasama."   Tawaran yang murah hati itu, aku tak dapat menolak Aku menghaturkan terima kasih terlebih dahuhi!" - sahut Bee Kun Bu.   "Aku sebetulnya beradat congkak. Tapi setelah mengenal saudara Bee, aku merasa seperti kawan akrab, Mengapa? pasti ada sebabnya, Nah! Saudara Bee, harap saudara lupakan sejenak pikiran yang kesal, mari temani aku minum secangkir arak lagi sebagai tanda persaudaraan kita. Tentang perintah dari cabang bendera me-rah, aku sudi menyertai saudara menjumpai pemimpin partai kami Souw Peng Hai,"   Kata Co Hiong.   Lalu ia angkat cangkir araknya dan disentuhkan ke cangkir araknya Bee Kun Bu sebelum mereka minum habis arak itu berbareng, Co Hiong yang cerdas itu sengaja mengajak Bee Kun Bu minum lebih banyak arak dengan maksud membikin ia mabuk agar ia lekas jatuh pulas, Betul saja, karena letihnya, Bee Kun Bu tertidur di dalam perahu Tee Ju Liong itu.   Ketika ia mendusin, ia lihat Co Hiong dan Tee Ju Liong masih tidur dekat dia.   Selang kemudian Co Hiong pun bangun, sambil tertawa ia berkata.   "Hm! Kita telah tidur selama tujuh jam. Bagaimana saudara Bee? Apakah kau masih merasa letih?"   Sambil tersenyum Bee Kun Bu menyahut: Terima kasih. Aku tak letih lagi, Aku merasa segar dan ber-semangat."   Kemudian lagi Tee Ju Liong pun mendusin dan bangun, ia keluar dari kamar itu, Dua anak berbaju membawa dua baskom air untuk mereka mencuci muka. Mereka juga keluar dari kamar perahu itu, Bee Kun Bu menanya.   "Saudara Co, kita berada di mana sekarang?"   Sambil tersenyum Co Hiong menyahut.   "Barusan kami menerima kabar bahwa di dekat kota Lam Ciang dua    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Hweeshio yang mencurigakan gerak-geriknya telah diketemukan."   Bee Kun Bu menunggu omongan itu selesai, ia segera memotong dengan pertanyaannya.   "Apakah Hweeshio yang membawa Sumoyku?"   "Sekarang kita belum dapat pastikan,"   Sahut Co Hiong.   "Karena Sumoymu belum kelihatan Tapi pakaian kedua Hweeshio itu serupa dengan Hwesshio yang telah merampas Sumoymu, orang-orang kami di kota Lam Ciang banyak sekali, Mereka harus melaporkan tentang kedua Hweeshio yang dicurigai itu. orang-orang kami tak berani menyergap kedua Hweeshio itu karena mereka khawatir tak dapat melawannya, jalan yang terbaik, ialah mereka laporkan itu kepada Tee Cong Piauw."   "Apakah perahu kita menuju kota Lam Ciang?"   Tanya Bee Kun Bu. Sambil anggukkan kepala Co Hiong berkata.   "Betul, Begitu Tee Cong Piauw mendapat kabar ia ingin memberitahukan kau. Tapi kau sedang tidur, dan kita sungkan mengganggu Tapi rupanya saudara Bee sangat mencintai Sumoymu, bukan?"   Bee Kun Bu menjadi merah mukanya, ia tak dapat menjawab segera. Setelah lewat sejenak, ia berkata.   "la adalah seoranggadis yang putih bersih, berperangai halus, hatinya pemurah. siapakah yang tidak akan menjadi suka padanya?"   Co Hiong mengawasi wajah Bee Kun Bu, lalu berkata.   "Meskipun saudara Bee Kun Bu tak memberitahukan, aku pun dapat mengetahuinya."   Sekonyong-konyong Bee Kun Bu menanyakan suatu pertanyaan yang agak sulit bagi Co Hiong untuk di-jawabnya.   "Apakah saudara Co mengetahui dengan alasan apakah Sumoyku diculik oleh orang partai Tian Liong?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Co Hiong hanya dapat goyang-goyang kepalanya, dan dengan sungguh-sunggun ia berkata.   "Saudara Bee, pereayalah aku, bahwa aku tak mengetahui akan hal itu. Kita harus mencari Sumoy saudara dulu, kemudian baru kita menemui Souw Cong Piauw untuk menanyakan hal itu."   Sementara itu, perahu dikayuh dengan pesatnya, keesokan harinya perahu itu tiba di pelabuhan Lam Ciang.   Co Hiong menuntun Bee Kun Bu dan mendarat Di darat telah menunggu orang-orangnya partai Tian Liong, Kemudian tiga orang lakilaki yang bertubuh besar dan berbaju hijau datang menyambut "Kedua Hweeshio itu, kini bera(te di mana?"   Co Hiong menanya kepada ketiga orang yang menyambut ilu. Orang yang berdiri di tengah, dan berusia lebih kurang empat puluh tahun menjawab.   "Teecu telah kirim orang untuk mengamat-amali jejak kedua Hweeshio itu. Semalam mereka masih berada di suatu tempat penginapan di sebelah barat kota ini. Mungkin sekarang mereka belum berlalu."   Co Hiong melirik ke arah Bee Kun Bu dengan suatu senyuman Lalu ia perintahkan ketiga orang itu.   "Satu orang bawa kuda ajaibku, Satu orang menyertai Tee Cong Piauw, dan yang seorang lagi tunjukkan jalan untuk kita pergi ke tempat penginapan."   Lalu orang yang menjawab itu menyuruh kedua kawannya mengurusi kuda dan melayani Tee Ju Liong, sedangkan ia sendiri jadi penunjuk jalan untuk Co Hiong dan Bee Kun Bu pergi ke tempat penginapan Bee Kun Bu memperhatikan bahwa kedudukan Co Hiong dalam partai Tian Liong agaknya lebih tinggi daripada kedudukan Tee Ju Liong, tapi karena ia bukan di daerahnya, ia menghormati segala tindak tanduk dari Tee Ju Liong, ia menanya orang yang menunjuk jalan.   "Saudara, bolehkah aku ketahui nama saudara?"   Orang itu terkejut, tapi menyahut.   "Aku bernama Thio Cay. Dengan perintah Souw Cong Piauw, aku harus mengamat-amati di sekitar kota Lam Ciang ini."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu menanya lagi.   "Ketika dua Hweeshio itu masuk ke tempat penginapan, apakah mereka membawa seorang gadis berbaju merah?"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Thio Gay geleng-geleng kepala dan menyahut.   "Setelah mendapat perintah, aku segera kirim empat orang untuk menyelidiki dan mereka menjumpai dua Hweeshio yang pergi ke tempat penginapan, Tapi mereka tidak melihat seorang gadis."   Dengan perasaan kecewa Bee Kun Bu memandang kepada Co Hiong. Sambil tersenyum Co Hiong berkata.   "Karena gerak-gerik kedua Hweeshio itu mencurigakan, kita harus pergi menyelidikinya. Sumoy saudara adalah murid yang telah dapat mempelajari ilmu pedang Kun Lun, jika mereka tidak menggunakan tipu muslihat yang keji, ia tak mudah dikendalikan Di kalangan Kang-ouw segala peristiwa yang ganjil dapat terjadi, maka tidak ada salahnya jika kita sendiri pergi menyelidiki bukan?"   Rumah penginapan yang ditunjuk adalah salah satu penginapan yang terbesar di kota Lam Ciang, dan mempunyai tidak kurang seratus kamar Ketika mereka tiba di rumah penginapan tersebut, matahari baru saja naik, dan pintunya belum dibuka, Lalu Thio Cay gedor-gedor pintu itu dengan tinjunya, tak lama kemudian pintu itu dibuka oleh seorang pegawai yang rupanya dibikin kaget dan terbangun, karena pintu itu digedor hebat sekali Mula-muIa pegawai itu marahmarah, tetapi ketika ia buka pintu dan melihat Thio Cay, ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat dan berkata: Thio Loya, selamat pagi."   "Apakah semalam telah datang menginap dua Hweeshio?"   Tanya Thio Cay dengan keren "Kedua Toa-suhu itu masih berada di dalam, mungkin mereka belum berlalu. Thio Loya ingin menjumpai mereka? silahkan duduk, Aku akan segera mewartakan mereka,"   Sahut pegawai itu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tidak usah. Kau bawa kami ke kamar mereka,"   Kata Thio Cay. Setelah melihat Bee Kun Bu dan Co Hiong membawa senjata, pegawai itu merasa sedikit khawatir ia ajak mereka ke pekarangan dalam, lalu ia memanggil dengan suara keras.   "Kedua Toa-Suhu! Bangun.,.! Bangun..!"   Tapi meskipun ia telah memanggil empat lima kali, di dalam kamar tidak ada jawaban.   Thio Cay tidak sabar lagi, ia tendang terbuka pintu kamar itu, dan ketiga orang itu menerobos masuk.   Mereka terkejut ketika berada di dalam kamar Bahkan pegawai itu gemetaran Di dalam kamar tidak terdapat dua Hweeshio itu, tapi dua kepala manusia yang berlumuran darah ditaruh di atas meja dekat jendela, dan di atas kedua tempat tidur menggeletak dua mayat manusia tanpa kepala! Thio Cay menghampiri dan memeriksa dua kepala manusia itu.    Goda Remaja Karya Kho Ping Hoo Pedang Karat Pena Beraksara Karya Tjan ID Keris Pusaka Nagapasung Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini