Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 88


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 88


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   seketika tertegun, ternyata di dalam rumah itu amat indah dan mewah, Kini sadarlah Bee Kun Bu bahwa saat ini kedudukannya di dalam Mo Kui Ceh Yi amat tinggi.   Agar tidak mencurigakan ia berjalan ke dalam dengan langkah mantap, Setelah masuk, ia menoleh ke belakang.   Tampak dua orang berbaju putih yang menjaga di luar itu tidak ikut masuk, Legalah hati Bee Kun Bu.   Bee Kun Bu sudah sampai di ruang besar Mendadak muncul dua wanita muda, yang mengenakan gaun tipis, Badan mereka ramping dengan wajah putih bersih, namun ditutupi dengan kain cadar Ke dua pahanya yang putih mulus itu juga tampak jelas dan indah bukan main, kelihatan nya dua wanita itu bukan Bangsa Han.   Bee Kun Bu tertegun dan nyaris ke luar lagi, Sebaiknya kedua wanita itu malah mendekati nya.   "Tuan! Setelah berada di luar lantas melupakan kami ya?"   Ujar ke dua wanita itu dengan merdu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ke dua wanita itu merangkul Bee Kun Bu. Keharuman tubuh mereka pun amat menusuk hidung, seketika itu juga Bee Kun Bu tidak tahu harus berbuat apa.   "Hi hi hi!"   Ke dua wanita itu tertawa cekikikan "Tuan, adat Tuan sudah berubah baik."   Tergerak hati Bee Kun Bu. Karena ke dua wanita itu mengatakan begitu, ia pun menjadi tahu bahwa tingkah laku orang yang bernomor dua puluh empat itu amat berangasan Oleh karena itu ia lalu membentak "Cepat pergi!"   Ke dua wanita itu terkejut, dan langsung melepaskan rangkulan mereka saking terkejutnya, sedangkan Bee Kun Bu segera melangkah ke tempat duduk, lalu duduk di situ.   Tak seberapa lama kemudian, mendadak terdengar suara musik.   seketika muncul delapan anak gadis yang berpakaian sama seperti ke dua wanita itu.   Di balik gaunnya yang tipis, paha mereka pun tampak langsing, putih dan mulus, sehingga Bee Kun pu seperti orang kehilangan sukma begitu melihatnya.   Empat orang diantara mereka memainkan alat musik, sedangkan yang lainnya membawa nampan emas, Setelah berada di hadapan Bee Kun Bu, gadis-gadis yang membawa nampan emas segera berlutut, empat gadis lain tetap memainkan alat musik masing-masing.   sementara ke dua wanita yang merangkul Bee Kun Bu tadi, sudah mulai menari mengikuti irama musik itu.   Bee Kun Bu adalah pemuda sejati, namun ketika menyaksikan tarian itu, hatinya pun berdebar-debar tidak karuan Cepat-cepat ia menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan hati nya, lalu memandang ke arah ke empat nampan emas itu, Temyata empat nampan itu berisi berbagai makanan dan minuman    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Memang sudah lapar, maka tanpa bereuriga lagi ia mulai bersantap sambil membatin Ke tiga buah gedung bertingkat itu pasti tempat tinggal Maha Iblis, iblis Ke dua dan iblis Ke tiga, Medalinya bernomor dua puluh empat, jadi tinggal di rumah ini, dilayani ke dua wanita itu dan dihibur dengan para anak gadis itu pula, Lalu bagaimana dengan tiga iblis itu melewati hari-harinya? Tentunya menyamai seorang raja.   Bee Kun Bu bersantap sambil mencuri pandang delapan gadis itu, Mereka semua tampak murung, Tapi ketika Bee Kun Bu melihat mereka, segeralah mereka tersenyum manis.   Karena itu, Bee Kun Bu yakin, bahwa para gadis itu diculik lalu dibawa ke tempat ini.   Bee Kun Bu merasa tidak tega, ia mengibaskan tangannya seraya berkata.   "Kalian boleh mundur sekarang!"   Gadis-gadis itu mengangguk, kemudian cepat-cepat mengundurkan diri dari hadapan Bee Kun Bu.   Kini di ruang besar itu tinggal Bee Kun Bu seorang diri, Temyata tadi ia juga menyuruh ke dua wanita itu pergi.   Setelah tinggal seorang diri, barulah Bee Kun Bu menarik nafas lega.   Akan tetapi, mendadak pintu rumah itu terbuka, dan seketika tampak seorang berbaju putih berdiri di pintu sambil berseru.   "lblis panggil nomor dua puluh empat!"   Seruan itu membuat Bee Kun Bu berpikir, bahwa di dalam Mo Kui Ceh Yi ini tidak pakai nama, melainkan hanya memanggil nomor masing-masing saja, ia menyahut dan segera berjalan ke luar Orang berbaju putih itu membawa Bee Kun Bu ke salah satu gedung.   Di depan pintu gedung itu pun tampak berdiri dua orang berbaju putih, Sekilas Bee Kun Bu sudah mengenali ke dua orang baju putih itu, yang tidak lain adalah Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah berada di gedung itu, orang berbaju putih yang membawa Bee Kun Bu langsung pergi Segeralah Bee Kun Bu berbisik "Adik Loan, Kakak Pek! Kalian tidak apa-apa kan? "Kakak Bu!"   Giranglah Lie Ceng Loan, Ternyata engkau masih bilang tidak apa-apa. Padahal ada seorang wanita yang berdandan tidak karuan malah mengaku isteriku"   Mendengar ucapan Lie Ceng Loan itu, Bee Kun Bu nyaris tertawa, Pada waktu bersamaan, Pek Yun Hui pun berbisik "Jangan banyak bicara, sebentar kita akan bertemu iblis itu, Kita harus tahan dihina, bahkan juga harus menyembah padanya.   "Kakak Pek, ini.,,."   Bee Kun Bu merasa tidak sudi menyembah iblis itu.   "Kini kita sudah berada di sarang iblis. Kalau kurang berhati-hati berarti maut bagi kita, Kita mati tidak jadi masalah, tapi siapa yang akan menolong guru kita?"   Tandas Pek Yun Hui serius.   "Ya."   Bee Kun Bu mengangguk "Kakak Pek!"   Ue Ceng Loan menatapnya.   "Engkau seorang putri kaisar, haruskah menyembahnya juga?"   "Kita harus menolong guru, kenapa harus mempermasalahkan itu?"   Sahut Pek Yun Hui sambil menarik nafas panjang.   Ketika mereka sedang berbisik-bisik, pintu gedung itu terbuka.   Tampak seorang berbaju putih berjalan ke luar, Orang berbaju putih itu berbadan tinggi dan sepasang matanya menyorot tajam, pertanda dia memiliki Lweekang yang tinggi.   Mereka bertiga menduga, bahwa orang berbaju putih itu pasti salah satu iblis di Mo Kui Ceh Yi ini.   Oleh karena itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mereka tidak tahu harus bagaimana membuka mulut Namun orang berbaju putih itu justru membuka mulut lebih dahulu.   "Kalian bertiga, cepat perlihatkan medali masing-masing!"   Ujar orang berbaju putih itu. Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan segera menyerahkan medali tersebut pada orang berbaju putih itu. Orang baju putih itu pun segera memeriksa medali itu satu persatu, lalu dikembalikan pada mereka.   "Dapat bertemu Iblis, itu merupakan kebanggaan bagi kalian bertiga,"   Ujar orang baju putih itu mem-beritahukan.   "Maka kalian bertiga harus baik-baik menjawab setiap pertanyaan, jangan sampai salah! Karena iblis memiliki ilmu yang amat luar biasa, maka kalau kalian melihat hal-hal aneh, tidak perlu terkejut! Nah, sekarang ikutlah aku ke dalam!"   Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan baru tahu, kalau orang baju putih itu bukan salah satu iblis Mo Kui Ceh Yi melainkan entah dia bernomor berapa.   Mereka bertiga mengikuti orang berbaju putih itu ke dalam, Mendadak orang baju putih itu berhenti "Di dalam ada sebuah ruang besar, dan tiga iblis berada di situ, Kalian langsung saja ke dalam!"   Ujar orang berbaju putih itu.   Bee Kun Bu berdiri paling depan, ia segera menjulurkan tangannya membuka pintu ruang itu, Bukan main beratnya pintu itu, ia menggunakan lima bagian Lweekangnya, barulah pintu itu terdorong Setelah pintu itu terbuka, Bee Kun Bu memandang ke dalam.   Ruang itu memang besar sekali, Di dalamnya terdapat tiga buah kursi, tapi tidak tampak seorang pun duduk di situ.   Lantai dan dindingnya terdiri dari batu hitam yang gemerlapan Di sudut ruangan itu terdapat empat buah lampu minyak yang menyala remang-remang, Sinar lampu itu    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kehijau-hijauan, sehingga membuat suasana di situ tampak menyeramkan Bee Kun Bu maju dua langkah, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan juga mengikutinya, Namun tangan Lie Ceng Loan justru mendorong pintu itu agar tertutup kembali.   "Eh?"   Orang berbaju putih itu yang mengeluarkan suara ini.   Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan mendengar suara tersebut namun tidak tahu kenapa orang baju putih itu mengeluarkan suara "Eh", Tentunya mereka bertiga merasa heran Setelah berada di dalam ruang yang sangat besar itu, mereka bertiga sama sekali tidak berani bersuara, hanya saling memandang saja.   Pek Yun Hui memberi isyarat dengan tangan Seketika mereka bertiga lalu berdiri beradu punggung.   Tak seberapa lama kemudian, terdengar suara langkah yang amat berat dari dalam, dan seketika juga ruang itu jadi terang benderang.   Pek Yun Hui langsung menarik mereka berdua untuk berlutut Sebetulnya, mereka bertiga tidak sudi berlutut Tapi apa boleh buat! "Menghadap Iblis!"   Ucap mereka bertiga serentak "Bangunlah!"   Terdengar suara sahutan.   Ketika ruang itu berubah terang benderang, Pek Yun Hui khawatir gerak gerik mereka akan mencurigakan Maka iu segera menarik Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berlutut, otomatis dengan kepala tertunduk Karena itu, mereka bertiga sama sekali tidak melihat raut wajah iblis itu.   Kini mereka bertiga sudah bangkit berdiri dan memandang ke depan Seketika juga mereka bertiga melongo.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ternyata tiga buah kursi itu telah diduduki dua orang.   Bagaimana raut wajah mereka, justru tidak dapat dilihat Karena tangan mereka memegang sebuah lempengan tembaga menutupi seluruh badan masing-masing, lempengan tembaga itu gemerlapan juga bergambar iblis yang menyeramkan Di atas gambar itu terdapat dua huruf yakni "Maha Iblis"   "lblis Ke dua"   Iblis Ke tiga. Mereka bertiga ternyata Tiga iblis Mo Kui Ceh Yi. Berselang sesaat, Maha iblis berkata.   "Nomor Dua PuIuh Empat! Nomor Lima memerintahkan agar engkau membawa dua puluh orang pergi mengambil Kui Goan Pit Cek, kemudian dibantu lagi beberapa orang bukan? Kenapa cuma kalian bertiga yang pu!ang? Apakah kalian bertiga telah memperoleh kitab Pusaka itu?"   Pek Yun Hui segera menyenggol Bee Kun Bu. Segeralah Bee Kun Bu maju selangkah sambil menarik nafas dalamdalam "Lapor pada Maha Iblis, beberapa orang itu sadar mendadak, lalu menyerang kami,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kami bertiga bertempur mati-matian, akhirnya dapat meloloskan diri."   "Omong kosong"   Bentak Tiga iblis itu serentak Begitu mendengar bentakan itu, teganglah Bee Kun Bu, tapi masih berani menyahut "Tidak omong kosong."   "Hm!"   Dengus iblis Ke tiga.   "Beberapa orang itu telah kena ilmu sihir kami bertiga, maka pasti mematuhi perintah kami! Tanpa kami yang menyembuhkannya, bagaimana mungkin beberapa orang itu sadar mendadak?"   "Sepanjang jalan, mereka memang menuruti perintah Namun ketika tiba di depan gua Thian Kie, di Kwat Cong San, mendadak mereka tidak menurut perintah lagi."   Bee Kun Bu memberitahukan sekenanya.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah Bee Kun Bu memberitahukan, lempengan tembaga yang di kiri kanan itu pun miring ke tengah, Rupanya Tiga iblis itu sedang membicarakan sesuatu.   Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan langsung segera pasang kuping untuk mendengar Akan tetapi, ucapan mereka sama sekali tidak dapat didengar Tak lama kemudian, lempengan tembaga yang di kiri kanan itu berdiri tegak kembali "Dua Puluh Empat!"   Ujar iblis Ke tiga dingin.   "Cepatlah engkau panggil nomor lima ke mari!"   Bee Kun Bu mana tahu siapa nomor lima itu? Namun karena iblis ke tiga itu menyuruh demikian, maka ia pun mengangguk lalu membalikkan badannya dan berjalan ke tuan Setelah berada di luar, Bee Kun Bu segera berseru.   "Ada perintah dari Iblis, nomor lima harus cepat-cepat menghadapi.."   "Aku berada di sini, kenapa engkau berteriak-te-riak?"   Sahut orang berbaju putih yang berbadan tinggi Ter kejut lah Bee Kun Bu dan nyaris minta maaf Kini ia baru tahu kalau orang berbaju putih itu bernomor lima.   Bee Kun Bu segera kembali ke dalam ruangan itu, dan orang baju putih nomor lima mengikutinya dari belakang.   Setelah berdiri di hadapan Tiga Iblis, orang berbaju putih nomor lima itu berlutut "Nomor lima, entah apa sebabnya Nomor Dua Puluh Empat berdusta, Bawalah dia untuk diinterogasi!"   Perintah iblis Ke tiga.   Bee Kun Bu tertegun sedangkan orang berbaju putih nomor lima melapor "Lapor pada Iblis! Ketika masuk, nomor sembilan Puluh Satu mendorong pintu, agar tertutup kembali, itu sungguh mencurigakan Maka dia harus diinterogasi juga."   Itu terserah padamu."   Sahut iblis Ke tiga.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Tiga iblis itu bangkit berdiri Badan mereka tetap tertutup lempengan tembaga, sehingga wajah mereka tetap tak terlihat Rupanya mereka mau meninggalkan ruang itu.   "Lapor Iblis!"   Ujar Pek Yun Hui cepat "Nomor Delapan Puluh Tujuh mau bicara."   "Engkau mau bicara apa?"   Tanya iblis Ke tiga. Pek Yun Hui maju dua langkah ke samping orang berbaju putih nomor lima, Setelah itu barulah menjawab.   "Apa yang dikatakan Nomor Dua Puluh Empat memang benar."   "Oh?"   Iblis Ke tiga tertawa dingin.   "Dia juga harus dibawa!"   Ketika maju ke samping orang berbaju putih nomor lima, Pek Yun Hui sudah bersiap, Apalagi Tiga iblis itu tidak mempereayai omongannya, maka ia akan langsung turun tangan terhadap orang berbaju putih nomor lima.   Begitu iblis Ke tiga perintahkan begitu, Pek Yun Hui bersiul panjang sambil merentangkan jari tangannya mencengkeram urat nadi si baju putih nomor lima.   Pek Yun Hui yakin pasti berhasil, akan tetapi sungguh di luar dugaan.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Mendadak badan orang berbaju putih nomor lima bergerak, dan luputlah cengkeraman Pek Yun Hui.   Ketika mencengkeram tempat kosong, terkejutlah Pek Yun Hui, Namun ia masih sempat menyerang orang berbaju putih nomor lima dengan senjata rahasianya.   sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan melihat Pek Yun Hui sudah turun tangan Mereka pun tidak ayal lagi, langsung menghunus pedang masing-masing sekaligus menyerang orang berbaju putih nomor lima itu dengan jurus Chun Yun Cak Can (Awan Musim Semi Mulai Mengembang).   kepandaian orang berbaju putih nomor lima memang tinggi sekali, Dia berhasil mengelak cengkeraman Pek Yun Hui dan ketika Pek Yun Hui menyerang dengan senjata rahasia, dia pun masih mampu menghindar    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Akan tetapi, di saat bersamaan ujung pedang Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan telah mengarah pada nya.   Walau dia berkepandaian amat tinggi, namun sulit baginya untuk mengelak ke dua pedang itu.   Cess! Cess! Ke dua pedang itu telah menusuknya.   Setelah berhasil menusuk orang berbaj u putih nomor lima, Bee Kun Bu dan'Lie Ceng Loan menyurut mundur ke arah Pek Yun Hui.   Mereka bertiga lalu berdiri beradu punggung sedangkan orang berbaju putih nomor lima telah terkulai dengan badan berlumuran darah.   Begitu cepat kejadian itu, sehingga membuat tiga iblis itu tertegun dan lempengan tembaga mereka pun terlepas jatuh ke bawah.   "Cepat tutup pernafasan!"   Seru Pek Yun Hui, ia tahu kalau tiga iblis itu pasti turun tangan terhadap mereka, mungkin menggunakan racun.   Maka ia menyuruh Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan agar menutup pernafasan.   Ketika lempengan tembaga itu jatuh, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengarahkan pandangan pada mereka, Begitu melihat wajah tiga iblis itu, merindinglah mereka bertiga, bahkan Lie Ceng Loan nyaris pingsan seketika.   itu karena wajah tiga iblis itu amat menyeramkan Maha iblis berkepala besar, dan botak, wajahnya putih kepucatpucatan mirip sebuah tengkorak, sepasang bola matanya juga amat besar, berputar-putar dan menyorot tajam.   Tampak pula lidahnya yang panjang menjulur ke luar iblis Kedua berkepala lancip, Telinganya juga lancip panjang, Batang hidungnya tidak ada, hanya tampak sebuah lubang saja pada bagian hidungnya, bahkan mengucurkan darah.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   iblis Ke tiga berkepala segi empat Mulutnya amat kecil Begitu pula sepasang telinganya.   sedangkan hidungnya justru besar sekali.   Nah! Bayangkan betapa seramnya Ke tiga iblis itu.   Maka tidak heran kalau Lie Ceng Loan nyaris pingsan ketika menyaksikannya.   "Kalian... kalian manusia atau setan?"   Tanya Lie Ceng Loan dengan suara gemetar "Kita cepat mundur!"   Seru Pek Yun Hui sambil melesat ke arah pintu.   Maksudnya ingin membuka pintu ruangan itu.   Akan tetapi, mendadak ia mendengar suara tawa dingin di belakangnya, Begitu menoleh, terkejutlah Pek Yun Hui.   Ternyata mendadak muncul tiga orang berbaju putih, Mereka bertiga tidak memakai kedok, namun wajah mereka sudah amat menakutkan.   Langsung saja Pek Yun Hui menyerang mereka dengan pedang, Ke tiga orang berbaju putih berkelit Barulah Pek Yun Hui membuka pintu, tapi pintu itu sama sekali tidak bisa dibuka, Pek Yun Hui tahu, kalau keadaan saat itu sudah gawat, maka ia bersiul panjang lalu berseru.   "Cepat turun tangan!"   Pek Yun Hui melesat ke arah tiga iblis, dengan mengerahkan ilmu pedang yang amat lihay dan dahsyat, yakni pedang menyatu dengan badan.   Begitu melihat Pek Yun Hui menyerang ke tiga iblis, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pun tidak diam, Mereka berdua pun menyerang tiga orang berbaju putih.   Baru menyerang dua jurus, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sudah mendengar suara Trang! Trang! Trang!"   Mereka berdua segera meno!eh. Tampak badan Pek Yun Hui melayang turun, sedangkan ke tiga iblis itu hanya menyurut mundur setengah langkah, Ternyata serangan Pek Yun Hui telah tertangkis oleh lempengan tembaga itu.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui terkejut sekali, karena tiga iblis itu mampu menangkis jurus pedangnya, Bahkan Lweekang mereka bertiga masih di atasnya, Tapi mungkin Lweekang ke tiga iblis itu masih di bawah Na Hai Peng.   Lalu bagaimana mungkin ke tiga iblis itu dapat menundukkan Na Hai Peng? itu pasti ada sebab musababnya, pikir Pek Yun HuL Ketika badan Pek Yun Hui melayang turun, kebetulan mengarah pada ke tiga orang berbaju putih, ia pun sekaligus menyerang mereka bertiga, Pada saat itu, ke tiga orang berbaju putih sedang bertarung dengan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, jadi bagaimana mungkin mengelak serangan Pek Yun Hui yang mendadak itu? Seketika terdengar suara jeritan, Ternyata salah seorang berbaju putih sudah terkulai dengan badan berlumuran darah.   Setelah itu, Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan berdiri beradu punggung.   "Siapa sebenarnya kalian bertiga?"   Tanya Maha iblis.   "Kami algojo pengejar nyawa kalian!"   Sahut Pek Yun Hui membentak "He he he!"   Iblis ke tiga tertawa seram, Belum juga suara tawanya hilang, mendadak di depan mereka telah berubah gelap.   Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terkejut bukan main.   Namun sebelum itu, Pek Yun Hui telah menyuruh mereka menutup pernafasan.   Akan tetapi, walau mereka bertiga telah menutup pernafasan, masih tetap mencium bau yang amat pedas, Seketika mereka bertiga merasa berputar-putar seakan mabuk dan tak lama mereka bertiga pun pingsan.   Ketika siuman, mereka bertiga berpikir, apakah kini mereka sudah tidak waras seperti Na Hai Peng dan Kun Lun Sam Cu?    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Kalau diri mereka sudah jadi begitu, bagaimana mungkin masih bisa berpikir sedemikian jernih? ini membuat mereka bertiga berlega hati Setelah itu, mereka menengok ke sana ke mari.   Ternyata mereka masih tetap berada di ruangan besar itu, hanya kini mereka telah diikat di pilar dengan rantai besi.   Lie Ceng Loan mendapatkan Bee Kun Bu berada di sisinya, Kedoknya telah dilepaskan ia lalu menoleh ke arah Pek Yun Hui, kedoknya juga telah dilepaskan "Kakak Bu!"   Lie Ceng Loan mulai terisak-isak.   "Kita... kita harus bagaimana baiknya?"   "Adik Loan!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Urusan sudah jadi begini, apa gunanya takut lagi?"   "Aku,., aku tidak takut,"   Sahut Lie Ceng Loan.   "Hanya saja... aku teringat pada guru, Mungkin mereka akan gila selamanya."   "Aaaakh!"   Bee Kun Bu menarik nafas.   "Heran! Kenapa kita belum gila?"   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui. Tentunya tiga iblis itu ingin menanyakan sesuatu pada kita."   Seusai Pek Yun Hui berkata begitu, muncullah tiga iblis itu dengan membawa lempengan tembaga, Mereka bertiga duduk menghadap Pek Yun Hui bertiga.   Kali ini lempengan tembaga itu tidak menutupi badan mereka, melainkan di taruh di samping.   Mendadak Pek Yun Hui mengayunkan tangannya melancarkan pukulan jarak jauh ke arah tiga iblis itu.   Ternyata tangan Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak diikat, hanya badan mereka yang diikat dengan rantai besi.   Akan tetapi, ketika Pek Yun Hui melancarkan pukulan jarak jauh itu, ia merasa tenaga murninya telah sirna, Maka pukulan itu tak mengandung tenaga sama sekali, itu pertanda kepandaiannya telah musnah.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga merasa begitu, sedangkan tiga iblis itu tertawa dingin.   "Kakak sulung, Kakak ke dua!"   Ujar iblis Ke tiga sambil tersenyum seram.   "Ke dua gadis itu sungguh cantik sekali, Kalian berdua boleh seorang satu."   Maha iblis dan iblis Ke dua manggut-manggut, kemudian tertawa terkekeh-kekeh sambil berkata.   "Wajah bocah itu amat tampan, dia memang cocok untukmu."   Sesungguhnya Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sama sekali tidak tahu kalau tiga iblis itu wanita atau lelaki, Setelah mendengar pembicaraan mereka barusan, tahulah bahwa Maha iblis dan iblis Ke dua adalah lelaki, sedangkan iblis Ke tiga adalah wanita.   Namun Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengucurkan keringat dingin ketika mendengar itu.   Sebab kini mereka bertiga sudah tidak bertenaga, bahkan mau membunuh diri pun tidak mampu, Lalu apakah mereka bertiga harus dipermainkan oleh tiga iblis tersebut ? "Mau bunuh silakan, mau membuat kami jadi gila juga tidak apa-apa!"   Bentak Pek Yun Hui sengit "Jangan banyak omong kosong lagi!"   Maha iblis tertawa seram, lalu bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Pek Yun Hui.   Ketika Maha iblis itu berdiri di hadapannya, Pek Yun Hui langsung mengayunkan kakinya menendang.   Walau berhasil menendang badan Maha iblis, tapi sebaliknya malah kakinya yang merasa sakit sekali.   "Ouuuh!"   Maha iblis menjulurkan tangannya untuk merabaraba dagu Pek Yun Hui seraya berkata.   "Bidadari yang baru turun dari khayangan, kenapa engkau marah-marah?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Begitu dagunya diraba Maha Iblis, Pek Yun Hui nyaris pingsan seketika, Tiba-tiba ia teringat akan apa yang dikatakan Gin Tie Suseng, bahwa Kuang Ti Taysu bilang, tiga iblis itu tidak dapat dilawan dengan tenaga atau kekuatan manusia, Kini Pek Yun Hui baru pereaya.   sementara iblis Ke dua pun sudah menghampiri Lie Ceng Loan Gadis itu langsung menangis dengan air mata berderai-derai.   "Jangan! jangan sentuh aku! Kakak Bu! Kakak Bu...!n "Hi hi!"   Iblis Ke dua itu tertawa geli, justru bertambah seram "Gadis manis merasa malu, gadis manis merasa malu!"   "He he!"   Iblis Ke tiga tertawa cekikikan, merdu tapi menyeramkan "Wajah Kakak berdua amat menyeramkan lebih baik lepaskan saja kedok itu!"   Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan tertegun Mereka bertiga sama sekali tidak menyangka kalau tiga iblis itu memakai kedok "Adik! Wajahmu juga amat menyeramkan bocah tampan itu tidak akan menyukaimu lho!"   Sahut iblis Ke dua sambil tertawa.   "Hm!"   Dengus iblis Ke tiga.   "Dia tidak suka?"   Maha iblis dan iblis Ke dua mengangkat tangan masingmasing, lalu melepaskan kedok mereka.   Setelah kedok mereka terbuka, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan memandang pada wajah mereka, Tidak begitu jelek wajah mereka, Satu sama lain agak mirip pertanda mereka berdua memang saudara kandung, Usia mereka sekitar lima puluhan sementara Pek Yun Hui terus berpikir, bagaimana cara meloloskan diri.   Setelah melihat mereka berdua melepaskan kedok, Pek Yun Hui berseru.   "Eh? Kun Bu, mereka berdua mirip seseorang!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu tereengang Kenapa Pek Yun Hui berseru begitu? Lagi pula ia pun tidak tahu kalau ke dua iblis itu mirip siapa. Namun Pek Yun Hui berseru begitu, tentunya punya maksud.   "Betul."   Sahutnya.   "Oh?"   Ke dua iblis itu tertegun "Kami mirip siapa?"   "He he!"   Iblis Ke tiga tertawa sambil mendekati Bee Kun Bu.   "Jangan kau dengarkan omong kosong mereka!"   Ketika melihat ke dua iblis itu tertegun, hati Pek Yun Hui tergerak ia tidak menyahut, melainkan cuma menarik nafas panjang.   "Ayoh! Cepat bilang kami mirip siapa?"   Desak Maha Iblis.   "Kenapa aku harus bilang?"   Pek Yun Hui balik bertanya.   "Kalian bertiga sungguh berani menyelinap ke dalam Mo Kui Ceh Yi ini. Orang-orang di sini tidak punya nama semua, Aku pun tidak perlu tanya nama kalian!"   Ujar Maha iblis sambil tertawa dingin "Tapi aku ingin ber-tanya, ke mana nomor dua puluh empat dan lainnya?"   "Mereka sudah menunggu kalian di alam baka!"   Sahut Bee Kun Bu.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Aku sudah menduga itu!"   Maha iblis tertawa seram.   "Kalau begitu, ke mana beberapa orang yang telah gila itu?"   "Mereka sudah pulih!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Ha ha!"   Maha iblis tertawa.   "Engkau tidak bisa membohongi kami, Di kolong langit ini, selain kami bertiga, tiada seorang pun yang mampu memulihkan kesadaran mereka!"   "Tahukah kalian, kitab Kui Goan Pit Cek men-cantumkan segalanya!"   Ujar Bee Kun Bu memberitahukan "Oh?"   Maha iblis tertawa lagi.   "Kalaupun Thian Kle cinjin dan Sam Im Sin Ni hidup lagi juga tiada gunanya!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Bee Kun Bu menarik nafas dingin Kalau begitu, tentunya ayah angkat dan gurunya akan gila selama-lamanya. Walau berpikir demikian, namun ia diam saja. Maha iblis mengibaskan tangannya, lalu kembali ke tempat duduk. Begitu pula dua iblis lainnya.   "Mo Kui Ceh Yi adalah tempat yang amat menyenangkan."   Ujar Maha Iblis.   "Kalau kalian bertiga bersedia tinggal di sini, sudah pasti akan hidup senang selama-lamanya. Tapi kalau kalian ingin mencari gara-gara di sini, tentunya kalian bertiga akan disiksa."   Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan diam saja. Maha iblis itu terus menatap mereka dengan dingin dan tajam, seakan menunggu jawaban mereka.   "Kini kitab Kui Goan Pit Cek itu berada di mana? Kalian bertiga tahu?"   Tanya Maha iblis mendadak "Tentu tahu!"   Sahut Pek Yun Hui cepat Wajah Maha iblis tampak berseri "Cepat katakan di mana kitab Kui Goan Pit Cek itu?"   "Berada di tangan orang yang mirip kalian berdua!"   Sahut Pek Yun Hui. Ke dua iblis itu tertegun.   "Siapa orang itu? Dia berada di mana?"   Tanyanya serentak "Orang itu telah berbudi pada kami, maka kami tidak bisa memberitahukan!"   Jawab Pek Yun Hui menggunakan siasat "Oh, ya?"   Maha iblis itu tertawa seram.   "Di dalam Mo Kui Ceh Yi ini, terdapat banyak alat penyiksa, Kalian bertiga tidak takut?"   "Kami sama sekali tidak takut!"   Sahut Bee Kun Bu.   "Bagus! Bagus!"   Maha iblis tertawa.   "Kalau begitu, kalian harus mencobanya!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Maha iblis bangkit berdiri Pek Yun Hui pun segera berkata.   "Tunggu!"   "Engkau takut disiksa?"   Tidak takut, hanya saja kami sudah berada di dalam Mo Kui Ceh Yi ini, tentunya tidak bisa ke luar. Namun kami justru tidak bisa menjual diri nya!"   "Lalu kenapa?"   Tanya Maha Iblis.   "Kalau kami diijinkan berunding beberapa hari, mungkin kami akan memberitahukan! Bagaimana?"   Pek Yun Hui balik bertanya. Tiga iblis itu saling memandang, kemudian mereka bertiga pun berunding dengan suara rendah. Setelah itu, Maha iblis manggut-manggut "Baiklah, Kalian boleh berunding satu hari!"   "Kalau begitu, lepaskan kami dulul"   Ujar Pek Yun Hui "Kakak sulung!"   Seru iblis Ke tiga.   "ltu tidak boleh!"   "Takut apa? Bagaimana mungkin mereka bisa meloloskan diri?"   Sahut Maha iblis sambil menghampiri mereka. ia membuka rantai yang diikat di pilar, tapi tidak membuka rantai yang masih melekat pada badan mereka, Segeralah Lie Ceng Loan mendekati Bee Kun Bu sambil menyeret rantai yang masih melekat dibadannya.   "Kakak Bu,.,."   Gadis itu mendekap di dadanya. sementara tiga iblis itu telah mengangkat lempengan tembaga, lalu meninggalkan ruang itu.   "Kakak Pek, ini kesempatan kita untuk membunuh diri,"   Ujar Bee Kun Bu sungguh-sungguh.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kun Bu!"   Wajah Pek Yun Hui tampak murung sekali "Akhirnya kita memang harus menempuh jalan pendek ini, namun kini kita masih mempunyai waktu satu harl"   "Kakak Pek...."   Bee Kun Bu menarik nafas panjang.   "Kepandaian kita musnah secara aneh, tentunya tidak bisa pulih dalam waktu satu hari. Bagaimana mungkin kita melawan mereka?"   "Kun Bu!". Pek Yun Hui merendahkan suaranya.   "Aku tadi omong sembarangan bahwa ada orang mirip mereka, Air muka mereka tampak berubah, jangan-jangan mereka masih punya saudara di dunia ini."   "Kalau pun ada juga tiada gunanya,"   Sahut Bee Kun Bu.   "Kini kita tiada jalan lain untuk meloloskan diri, kecuali satu jalan, yakni membunuh diri,"   Ujar Pek Yun Hui.   "ltu agar diri kita tidak dihina, adik Loan. Engkau harus ingat ucapanku ini."   "Kakak Pek! Aku pasti ingat."   Lie Ceng Loan mengangguk dengan mata basah.   "Aaaakh.,.!"   Bee Kun Bu menghela nafas panjang, ia tidak menyangka kalau nasib mereka bertiga akan berakhir begini, Apakah mereka bertiga akan membunuh diri di tempat itu? Apa pula yang akan terjadi? ***** Bab ke 2 - Pertolongan Misterius Memulihkan Kepandaian Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan duduk termenung di ruangan besar itu.   Kening mereka tampak berkerut-kerut, dan wajah mereka pun tampak murung sekali, Sebab hingga saat ini, mereka bertiga masih belum mendapatkan cara untuk meloloskan diri.   "Kakak Pek!"   Ujar Lie Ceng Loan terisak-isak.   "Lebih baik aku mati dari pada dihina."   "Kalian berdua harus ingat satu hal!"   Tiba-tiba wajah Pek Yun Hui tampak serius.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Hal apa?"   Tanya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan serentak "Seteiah aku bilang orang yang mirip mereka itu, mereka justru mengijinkan kita berunding satu hari, Nah, itu berarti orang tersebut sangat penting bagi merekah Tidak salah."   Bee Kun Bu manggut-manggut.   "Ja-nganjangan ayah atau ibu mereka."   "Aku pun menduga begitu,"   Sahut Pek Yun Hui.   "Tapi kita pun harus ingat, ayah atau ibu, justru kita tidak boleh salah, Kalau kita salah berarti mereka akan tahu kalau kita cuma omong sembarangan otomatis diri kita pun akan celaka."   "Kakak Pek, kenapa engkau terus membicarakan ini?"   Tanya Bee Kun Bu heran.   "Kita memang harus membicarakan ini,"   Sahut Pek Yun Hui serius.   "Memangnya kenapa?"   Lie Ceng Loan kebingungan "Sebab ini merupakan peluang bagi diri kita bisa hidup!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Kalau begitu, bukankah lebih baik kita mencoba menghimpun tenaga murni kita? Kalau tenaga murni kita bisa pulih, tentunya kita bisa meloloskan diri,"   Usul Bee Kun Bu.   "Aku pun sudah memikirkan tentang ini, Tenaga murni kita bisa sirna begitu, sudah pasti kena semacam racun. Tiada obat pemunahnya, maka kepandaian kita tidak bisa pulih,"   Sahut Pek Yun Hui.   "Aaakh...!"   Bee Kun Bu menarik nafas.   "Kupikir orang itu, pasti ayah mereka."   Bisik Pek Yun Hui.   "Ayah dan anak memang mirip, Ya, kan?"   Bee Kun Bu cuma manggut manggut. sedangkan Pek Yun Hui berpikir lagi, lama sekali barulah membuka mulut    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Sayang sekali Siao Tiap tidak ada di sini, Kalau dia ada dan langsung memainkan irama Li Hun Mi Cin, mungkin tiga iblis itu tidak bisa macam-macam."   "Kini kita sudah terperangkap di sini, Siapa yang akan mengetahuinya?"   Bee Kun Bu menggeleng-gelengkan kepala.   "Kalau pun kakak Giok Siauw dan lainnya ke mari, mungkin kita sudah jadi mayat."   Pek Yun Hui bangkit berdiri, lalu menghampiri pintu ruang itu, sekaligus mencoba membuka nya.   Namun pintu itu tak bergeming sedikit pun.   Akhirnya ia duduk kembali.   sedangkan sang waktu terus berlalu, dan tak terasa telah lewat hampir empat jam.   Mendadak....   Krek! Pintu ruangan itu terbuka, Tampak seorang gadis Si Yi (Suku pedalaman Cina) yang mengenakan kain tipis dimukanya berjalan ke dalam.   Gadis itu membawa sebuah keranjang yang berisi berbagai buah-buahan dan makanan, lalu ditaruh nya ke bawah.   Ketika gadis itu mau pergi, tiba-tiba Bee Kun Bu menghampirinya sambil menyeret rantai besi yang masih melekat dibadannya.   "Hi hi!"   Gadis itu tertawa cekikikan sambil menuding Bee Kun Bu.   "Engkau bukan orang baik!"   "Di dalam Mo Kui Ceh Yi ini barulah tiada orang baik."   Sahut Bee Kun Bu.   Gadis itu tidak menyahut, dan langsung ke luar.   Kemudian terdengar suara "Bum", pintu ruangan itu tertutup kembali Walau keranjang itu berisi buah-buahan dan makanan yang amat lezat, namun saat ini bagaimana mungkin mereka bertiga mempunyai nafsu makan?    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mungkin saking kesalnya, mendadak Bee Kun Bu menendang keranjang itu, sehingga isinya berserakan ke mana-mana.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   "Kun Bu, pereuma kau melampiaskan kekesa!an...."   Ucapan Pek Yun Hui berhenti secara tiba-tiba. sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga mengeluarkan suara.   "liih!"   Ternyata tampak secarik kertas menempel di sebuah piring, Mereka bertiga saling memandang, kemudian Pek Yun Hui maju mengambil kertas itu. Ketika mereka bertiga baru mau membacanya, mendadak terdengar suara "Krek"   Mengejutkan mereka, segera lah Pek Yun Hui menyimpan kertas itu ke dalam bajunya. Lama sekali pintu ruangan itu tidak terbuka, Setelah tidak terdengar suara apa pun lagi di luar, barulah Pek Yun Hui mengeluarkan kertas itu lalu dibaca bersama.   "Jangan gugup, tunggu kabar berikutnya. Kertas itu bertuliskan demikian Mereka bertiga tertegun seusai membaca surat itu, sebab tidak tahu apa maksud nya.   "Kakak Pek! Kakak Bu! Siapa yang menulis surat ini?"   Tanya Lie Ceng Loan. Pek Yun Hui mengerutkan kening. ia terus-menerus memperhatikan kertas misterius itu sambil berpikir, lama sekali barulah menjawab "Siapa pun penulisnya, tentunya bermaksud menolong kita."   "Kita berada di dalam Mo Kui Ceh Yi, bagaimana mungkin ada orang bersedia menolong kita?"   Bee Kun Bu menggelenggelengkan kepala.   "Sulit dikatakan,"   Ujar Pek Yun Hui.   "Sekarang lebih baik kita menunggu perkembangan selanjutnya."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kakak Pek!"   Wajah Bee Kun Bu tampak murung sekali.   "Kalau kita kehilangan kesempatan ini, mungkin ingin membunuh diri pun sudah tidak bisa lagi."   "Kun Bu! Aku bukan orang yang takut mati,"   Sahut Pek Yun Hui.   "Selagi punya harapan hidup, kenapa harus melepaskannya?"   Bee Kun Bu diam.   Mereka bertiga duduk termenung.   Tak terasa waktu sehari itu pun hampir berlalu, namun mereka bertiga sama sekali tidak pernah memejamkan mata.   Di saat tiga iblis itu hampir muncul, mereka bertiga jadi tegang, Mendadak mereka mendengar suara langkah yang tergesa-gesa di luar, membuat hati mereka berdebar-debar.   Krekl Krek! Pintu terbuka, Yang berjalan ke dalam adalah seorang berbaju putih mengenakan kedok.   sebelum berjalan ke dalam, orang berbaju putih itu menengok ke luar dulu, sikapnya itu sungguh misterius.   Pek Yun Hui tertegun.   Ketika ia mau membuka mulut untuk bertanya, tiba-tiba orang berbaju putih itu melemparkan sebuah bungkusan ke arahnya.   Setelah itu, orang berbaju putih itu pun segera pergi dan sekaligus menutup kembali pintu ruangan itu.   "Kun Bu, Adik Loan! Kalian kenal orang itu?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Heran!"   Sahut mereka berdua serentak "Rasanya kenal bentuk badan orang itu."   Pek Yun Hui manggut-manggut, kemudian membuka bungkusan itu. seketika tereium bau yang tak sedap, Ternyata bungkusan itu berisi semacam binatang, yang menyerupai ulat, bahkan masih bergerak-gerak.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Betapa terkejut dan jijiknya Pek Yun Hui, sehingga bungkusan itu terlepas dari tangannya, sedangkan ke tiga ekor ulat itu terhempas ke luar bergerak-gerak di lantai "Kakak Bu! Cepat tendang ulat-ulat itu!"   Seru Lie Ceng Loan.   "Ya."   Bee Kun Bu mengangguk sambil mendekati ulat-ulat itu, Ketika ia baru mau menendang, mendadak ia melihat secarik kertas di situ.   "Kakak Pek, ada surat lagi."   "Oh?"   Pek Yun Hui segera memungut surat itu, Kemudian mereka baca surat itu bersama-sama.   Ternyata berbunyi demikian "Tidak gampang memperoleh ulat-ulat ini cepatlah kalian telan, jangan membuang waktuP.   Bagaimana mungkin mereka sudi menelannya? Tapi mereka yakin pasti ada sebab musababnya kenapa mereka bertiga disuruh menelan ulat itu oleh si penulis surat tersebut Mereka bertiga berdiri termangu-mangu, Siapa pun tidak sudi menelan ulat itu, jangankan menelan, melihat pun sudah mau muntah rasanya.   "Kakak Bu! Aku... aku tidak bisa menelan ulat itu."   Ujar Lie Ceng Loan terputus-putus saking jijiknya.   "Kun Bu, Adik Loan!"   Pek Yun Hui memandang mereka.   "Orangyang ingin menolong kita ini, sudah pasti punya maksud tertentu Karena itu, biar bagaimana pun kita harus menurutinya."   "Apa?"   Lie Ceng Loan terbelalak sambil menunjuk ulat-ulat yang bergerak-gerak di lantai itu.   "Kakak Pek, engkau mau menelan ulat yang menjijikkan itu?"   "Kita boleh memejamkan mata dan menutup hidung, lalu menelannya,"   Sahut Pek Yun Hui sungguh-sungguh.   "Kakak Pek!"   Bee Kun Bu menatapnya.   "Kenapa engkau begitu mempereayai orang itu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Terus terang, aku sendiri pun tidak tahu apa sebabnya,"   Sahut Pek Yun Hui sambil memandang ke atas.   "Hanya saja,., rasanya aku amat kenal akan bentuk badan orang itu, tapi tidak ingat siapa dia. Lagi pula dia tidak akan berbuat jahat terhadap kita."   "Baik."   Bee Kun Bu tampak nekad "Kalau Kakak Pek mengatakan begitu, aku yang akan menelan ulat itu lebih dulu."   Bee Kun Bu membungkukkan badannya, padahal dia memang sudah bertekad menelan ulat itu, namun ketika melihat ulat itu bergerak-gerak, timbullah rasa jijiknya, Apa yang akan terjadi setelah menelan ulat itu? Pikirnya, tapi bagaimana dirinya akan dihina oleh iblis Ke tiga itu? Bukankah ia sudah berniat membunuh diri? Apa salahnya menelan ulat itu? Setelah berpikir demikian, Bee Kun Bu langsung memungut ulat itu, Ulat itu masih bergerak-gerak di jari tangannya, Bee Kun Bu menarik nafas dalam-dalam, lalu mendadak membuka mulut menelan ulat itu.   Glek! Mata Bee Kun Bu mendelik-delik.   Bukan terjadi sesuatu, melainkan ia masih merasa ulat itu bergerak-gerak di tenggorokannya.   Pada waktu bersamaan, terdengarlah suara langkah.   Pek Yun Hui yakin bahwa itu langkah tiga iblis, Maka ia cepatcepat memungut ulat itu dan sekaligus ditelannya.   "Adik Loan, cepat!"   Seru Pek Yun Hui.   "Aku...."   Lie Ceng Loan masih tampak ragu.   "Adik Loan!"   Bisik Pek Yun Hui.   "Waktu sudah mendesak sekali."   Lie Ceng Loan masih menggelengkan kepala, Tiba-tiba Pek Yun Hui memungut ulat itu, kemudian dimasukkan ke dalam mulut Lie Ceng Loan.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Akkkh...!"   Lie Ceng Loan nyaris muntah, kalau Pek Yun Hui tidak menekan lehernya.   Glek! Ulat itu sudah masuk ke dalam tenggorokan Lie Ceng Loan.   sedangkan Bee Kun Bu segera memungut kertas bungkusan itu, kemudian dimasukkan ke dalam bajunya.   Pada waktu bersamaan, muncullah tiga iblis itu, Maha iblis dan iblis Ke dua tidak memakai kedok Namun iblis Ke tiga masih memakainya, maka tampak seram sekali Tiga iblis itu memandang mereka dengan dingin, Setelah itu, barulah mereka duduk Akan tetapi, mendadak iblis Ke tiga bangkit berdiri sambil berendus-endus, kemudian memandang Maha iblis dan iblis Ke dua seraya bertanya.   "Eh? Apakah kalian mencium bau?"   Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan memang sudah menelan ulat-ulat itu, tapi bau ulat-ulat itu masih belum hilang.   "Benar."   Maha iblis mengangguk "Sepertinya bau Ulat iblis Langit."   "Bagaimana mungkin?"   Iblis Ke dua menggelengkan kepala.   "Ulat iblis Langit tidak mungkin merayap sampai di sini."   Kini Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan baru tahu kalau ulat yang mereka telan itu adalah Ulat iblis Langit, tapi bagaimana khasiatnya, mereka bertiga sama sekali tidak mengetahuinya.   "Kakak!"   Ujar iblis Ke tiga.   "Aku akan periksa tempat penyimpanan Ulat iblis Langit,"   "Adik, kenapa engkau begitu tegang?"   Tanya Maha Iblis.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ketika memasuki ruang ini, aku sudah mencium bau ulat itu,"   Sahut iblis Ke tiga dingin.   "Maka harus memeriksa tempat penyimpanannya."   "Baiklah."   Maha iblis mengangguk Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan baru tahu, kalau ulat tersebut pun amat penting bagi tiga iblis itu, Tentunya ulat itu mempunyai khasiat yang luar biasa, Karena itu, mereka bertiga merasa menyesal, kenapa tadi membuang begitu banyak waktu.   "Kami sudah selesai berunding,"   Ujar Pek Yun Hui lantang.   "Bagus!"   Maha iblis manggut-manggut "Nah, katakan di mana orang itu!"   "Aku cuma bisa memberitahukan kepadamu seorang saja,"   Sahut Pek Yun Hui.   "Sedangkan saudaramu harus menghadap ke arah dinding."   Pada waktu itu, iblis Ke tiga sudah mau berjalan pergi Namun ketika mendengar Pek Yun Hui mengatakan begitu, ia pun segera berhenti "Kakak! Wanita jalang itu ingin memecah belahkan kita!"   Ujarnya.   Pek Yun Hui adalah Lan Tay Kong Cu, putri kaisar yang amat dihormati orang, Bahkan ketika berkecimpung di rimba persilatan, kaum rimba persilatan pun sangat menghormati nya.   Namun kini dirinya dicaci sebagai wanita jalang, dapat dibayangkan betapa gusarnya, Tadi ia mengatakan begitu, tujuannya agar iblis Ke tiga itu jangan meninggalkan ruang tersebut Kini tujuannya telah tereapai, kenapa harus mempermasalahkan cacian itu? pikirnya dan mulai tenang kembali Akan tetapi, sungguh mengherankan! Walau kegusarannya sudah reda, namun rongga dadanya masih terasa panas.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui tertegun, lalu melirik Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Wajah mereka berdua pun tampak agak aneh, Oleh karena itu, mencoba menghimpun hawa murninya.   seketika ia merasa seluruh urat nadinya jadi panas, dan tenaga murninya pun terhimpun perlahan-lahan.   Betapa girangnya gadis itu.   ia pun bertambah yakin bahwa ada teman dekat di dalam Mo Kui Ceh Yi ini, dan sadar pula ulat yang ditelan itu telah memunahkan racun yang mengidap di tubuhnya, Di saat ia sedang girang, terdengar suara bentakan Maha Iblis.   "Kalau engkau mau beritahukan beritahukanlah di hadapan kami bertiga! Kalau tidak,., hm!"   Dengus Maha iblis dengan mata menyorotkan sinar kebengisan "Kalian bertiga ingin mendengar bersama, itu pun tidak apa-apa,"   Ujar Pek Yun Hui serius.   "Cepat bilang!"   Bentak tiga iblis itu serentak "Jangan macam-macam!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      Sebetulnya Pek Yun Hui cuma omong kosong, tapi tiga iblis itu menganggap serius.   Tentunya mereka bertiga berminat sekali memiliki kitab Kui Goan Pit Cek tersebut Apabila Pek Yun Hui memberitahukan tentang orang yang dalam omong kosongnya itu ditambah sedikit bum-bu, mungkin tiga iblis tersebut akan meninggalkan Mo Kui Ceh Yi untuk mencari kitab Kui Goan Pit Cek.   Jadi mereka bertiga mempunyai banyak kesempatan untuk meloloskan diri.   "Baik, kalian dengarlah!"   Ujar Pek Yun Hui lantang.   "Orang tua itu tinggal dekat Thai Ouw."   Thai Ouw itu berada di tempat yang amat jauh.   Kalau tiga iblis itu pergi ke sana, pulang pergi harus memakan waktu dua tiga bu!an, Bukankah dalam waktu itu mereka bertiga bisa mencari jalan untuk meloloskan diri? Ketika Pek Yun Hui menyebut Thai Ouw itu, air muka Maha iblis dan iblis Ke dua tampak berubah, Bagaimana air    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   muka iblis Ke tiga, tentunya tidak bisa dilihat, sebab masih memakai kedok yang menyeramkan itu.   Trang! Tiga buah lempengan tembaga menyatu, Ternyata tiga iblis itu mengadakan perundingan kilat Pek Yun Hui menggunakan kesempatan itu untuk memberi isyarat pada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   Begitu melihat isyarat itu, wajah mereka berdua pun berseri Bee Kun Bu mengangkat tangannya mengarah pada tiga iblis yang sedang berunding itu.   Namun Pek Yun Hui langsung mencegahnya, Bahkan sekaligus memberi isyarat agar mereka mendengarkan perundingan tiga iblis itu.   Kini kepandaian mereka telah pulih, maka dapat mendengarnya, Bee Kun Bu dan lainnya langsung pasang kuping.   "Aku tidak pereaya,"   Ujar iblis Ke tiga.   "Bagaimana mungkin begitu kebetulan? Kalaupun ayah masih hidup, tak mungkin Kui Goan Pit Cek akan jatuh ke tangannya."   "Wanita itu begitu melihatku, langsung bilang aku mirip seseorang,"   Sahut Maha Iblis.   "ltu pasti ada sebab musababnya."   Kemudian tiga iblis itu merendahkan suara masing-masing, sehingga Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak dapat mendengar dengan jelas.   Namun cukup menggembirakan Pek Yun Hui, karena ia omong sembarangan tetapi malah benar bahwa tiga iblis itu masih mempunyai ayah.   Berselang beberapa saat kemudian, tiga lempengan tembaga itu berpisah lagi, dan seketika juga terdengar suara iblis Ke tiga yang amat dingin.   "Engkau tahu siapa orang itu? Cara bagaimana Kui Goan Pit Cek bisa jatuh ke tangannya?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Sesungguhnya Kui Goan Pit Cek itu berada di dalam gua Thian Kie, pemiliknya adalah Na Hai Peng, Beliau adalah guruku, Ketika kami jalan-jalan di Thai Ouwl tiba-tiba muncul musuh besar kami,"   Jawab Pek Yun Hui"   Mengarang cerita bohong.   "Sebenarnya guruku bisa menang melawan musuh itu, tapi guruku masih dalam keadaan berduka atas kematian isterinya, itulah yang membuatnya lengah sehingga terpukul oleh musuh itu, sedangkan musuhnya pun bertambah banyak Di saat nyawa kami terancam, muncullah seorang tua menolong kami."   "Hm!"   Dengus iblis Ke tiga.   "ltu cuma cerita bohong!"   Pek Yun Hui tertegun seketika ia tidak tahu harus bagaimana menyahutnya, sedangkan iblis Ke tiga tertawa dingin.   "Kui Goan Pit Cek merupakan ilmu silat tanpa tanding di kolong lagit!"   Ujar iblis Ke tiga dan melanjutkan "Kalau kalian guru dan murid sungguh-sung-guh sudah mempelajari ilmu itu, bagaimana mungkin bisa kalah di tangan musuh? Bukankah engkau omong ko-song?"   Setelah mendengar apa yang dikatakan iblis Ke tiga, hati Pek Yun Hui malah menjadi tega.   "Kalau dituturkan memang agak memalukan."   Pek Yun Hui menggeleng-gelengkan kepala.   "Kami guru dan murid kurang berbakat dan kurang cerdas, maka belum bisa mempelajari semua ilmu yang ada di dalam Kui Goan Pit Cek. Kalau berhasil, bagaimana mungkin saat ini kepandaianku bisa musnah begitu?"   Tiga iblis itu manggut-manggut Maha iblis menatapnya seraya berkata.   "Lanjutkan penuturanmu tadi!"   "Kami guru dan murid sangat berterimakasih atas pertolongan orang tua itu!"   Lanjut Pek Yun Hui dan bergirang    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   dalam hati, sebab tiga iblis itu tampak mulai mempereayai cerita bohongnya.   "Oleh karena itu, guruku meminjamkan Kui Goan Pit Cek pada orang tua itu untuk tiga tahun, hingga tahun ini sudah dua tahun,"   Sementara Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan diam saja, Mereka berdua pun membatin Kalau kali ini menempuh bahaya menyelidiki Mo Kui Ceh Yi tersebut tidak bersama Pek Yun Hui, mungkin saat ini mereka berdua sudah jadi mayat.   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pun mengingat baik-baik apa yang diceritakan Pek Yun Hui, Siapa tahu tiga iblis akan bertanya pada mereka, jadi mereka pun dapat menjawabnya.   sedangkan tiga iblis itu saling memandang Setelah itu iblis Ke tiga bertanya dingin "Engkau tahu nama orang tua itu?"   "Kami memang menanyakan nama beliau, tapi beliau tidak mau memberitahukan Hanya saja beliau berjanji pada kami, bahwa tiga tahun kemudian kami harus pergi mengambil kembali Kui Goan Pit Cek itu, Pada dasarnya orang tua itu sudah berkepandaian amat tinggi Kalau dalam dua tahun ini beliau telah mempelajari Kui Goan Pit Cek itu, otomatis kepandaiannya akan bertambah tinggi."   Iblis Ke tiga diam, giliran Maha iblis berkata pada kedua saudaranya dengan suara rendah "Adik, kita harus pergi menyelidikinya."   "Kalau kita meninggalkan Mo Kui Ceh Yi...."   Mendadak ucapan iblis Ke tiga itu berhenti Pek Yun Hui cepat-cepat memberi isyarat kepada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, agar mereka memperlihatkan wajah murung.   "Kalau kita memerintahkan orang ke sana, akan menguntungkan orang lain pula,"   Ujar Maha Iblis.   "Sebab Kui Goan Pit Cek juga berisi ilmu istimewa untuk memecahkan ilmu sesat"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "ltu akan kita rundingkan nanti,"   Sela iblis Ke dua.   "Sekarang kita kurung dulu mereka bertiga."   Usai berkata begitu, iblis Ke dua juga membunyikan lempengan tembaganya, dan tak lama kemudian terdengarlah suara di luar "Maha iblis memanggil, ada pesan apa?"   "Engkau boleh masuk,"   Sahut Maha IbHs. Pintu terbuka, Tampak seorang berbaju putih berjalan ke dalam, sedangkan Maha iblis langsung menunjuk Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan seraya berkata.   "Bawalah ke tiga orang itu ke penjara bawah tanah!"   "Tapi...."   Orang berbaju putih itu tampak ragu.   "Kepandaian mereka telah musnah, maka tidak mungkin akan melawan."   Maha iblis memberitahukan. Orang berbaju putih itu mengangguk, kemudian membentak pada Pek Yun Hui dan lainnya.   "Cepat jalan!"   Kening Bee Kun Bu berkerut kegusarannya nyaris meledak.   Pek Yun Hui segera memberi isyarat padanya dan seketika Bee Kun Bu diam, Mereka bertiga men^ ikuti orang berbaju putih itu, Di saat berjalan, mereka sengaja memberatkan langkah agar tampak tak bertenaga.   Mereka bertiga sudah meninggalkan ruangan besar itu, dan terus mengikuti orang berbaju putih itu dari belakang, Setelah berputar ke sana ke mari, tahu-tahu mereka sudah berada di belakang gedung.   Di belakang gedung itu terdapat sebuah rumah batu, Tampak dua orang berbaju putih berdiri menjaga di depan pintu rumah itu, Orang berbaju putih yang membawa Pek Yun Hui bertiga ke sana, langsung membentak Kedua penjaga itu segera menyambutnya.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ada perintah dari Maha Iblis, tiga iblis ini harus dikurung di ruang bawah tanah."   Orang berbaju putih itu memberitahukan. Kedua penjaga itu mengangguk lalu membuka pintu batu sekuat tenaga, Terdengarlah suara "Krek! Krek!"   Pintu batu itu pun terbuka.   "Masuk!"   Bentak ke dua penjaga itu. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan masuk, dan pintu batu itu ditutup kembali Mereka bertiga mulai menengok ke sana ke mari. Cukup luas ruang di bawah tanah itu, bahkan juga sangat bersih.   "Kakak Pek!"   Bisik Bee Kun Bu.   "Tenaga murni kita telah pulih, kenapa masih harus membiarkan mereka mengurung kita di sini?"   "Kun Bu!"   Pek Yun Hui tersenyum.   "Aku yakin bahwa tiga iblis itu sangat menginginkan Kui Goan Pit Cek. Oleh karena itu, mereka pasti akan meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini, Setelah mereka pergi, kita baru boleh meloloskan diri."   "Kakak Pek! Bagaimana seandainya tiga iblis itu tidak pergi?"   Tanya Lie Ceng Loan.   "Pereayalah!"   Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum.   "Mereka pasti pergi untuk mencari Kui Goan Pit Cek itu!"   "Kenapa Kakak begitu yakin?"   Tanya Bee Kun Bu keheranan "Kun Bu!"   Wajah Pek Yun Hui tampak kemerah-merahan. Tentunya engkau masih ingat, tiga iblis itu akan memperlakukan kita bukan?"   Tentu ingat Mereka bilang kita bertiga sungguh cocok untuk mereka...."   Bee Kun Bu tidak melanjutkan namun wajahnya juga tampak kemerah-merahan. Tidak salah,"   Pek Yun Hui manggut-manggut "Kini mereka mengurung kita di ruang bawah tanah ini berarti meskipun    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   mereka belum mengambil keputusan untuk berangkat, namun mereka jelas sudah berniat begitu."   "Benar."   Bee Kun Bu manggut-manggut "Apa yang dikatakan Kakak memang tidak salah!"   "Nah!"   Pek Yun Hui tersenyum.   "Sekarang mari kita mencoba menghimpun hawa murni!"   Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk Mereka bertiga lalu duduk bersila menghimpun hawa murni masingmasing, Tidak sampai dua jam, tenaga murni mereka sudah pulih kembali Ketika mereka memasuki rumah batu ini, keadaan masih tampak agak terang, tapi kini sudah mulai gelap, Melalui sebuah lubang angin mereka dapat mengetahui bahwa ternyata hari sudah mulai malam.   Berselang beberapa saat kemudian, dari lubang angin itu melayang turun tiga buah bungkusan Bee Kun Bu memungut bungkusan itu, lalu dibukanya, Ternyata bungkusan itu berisi nasi putih.   Kini mereka sudah mempunyai harapan untuk meloloskan diri.   Maka mereka talu menyantap nasi putih itu sekenyangkenyangnya.   "Kakak Pek!"   Ujar Bee Kun Bu sesuai bersantap "Sebetulnya siapa yang menolong kita itu?"   "Aku justru masih memikirkan itu,"   Sahut Pek Yun Hui. Tapi tidak ingat siapa dia."   "Dia pasti orang baik,"   Sela Lie Ceng Loan. Tentu."   Pek Yun Hui tersenyum Pek Yun Hui bangkit berdiri, kemudian berjalan ke pintu batu sambil pasang kuping, Setelah itu, ia pun mencoba untuk mendorong pintu batu tersebut Namun pintu batu itu tak bergerak sedikit pun.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Wajah gadis itu tampak cemas.   ia memandang ke arah lubang angin itu, lalu melesat ke atas sambil memandang ke luar Di luar tampak dua orang berbaju putih berdiri dengan tangan memegang obor.   Pek Yun Hui berpikir, apabila ia menyerang mereka dengan senjata rahasia, kedua orang berbaju putih itu pasti roboh.   Pek Yun Hui tetap tidak dapat membuka pintu batu itu, juga tidak tahu kalau tiga iblis itu sudah berangkat atau belum? Kemudian Pek Yun Hui melayang turun.   "Bagaimana?"   Tanya Bee Kun Bu.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Apakah sudah ada cara baik untuk meloloskan diri?"   "Kita harus bersabar menunggu satu hari lagi,"   Sahut Pek Yun Hui. Tunggu tiga iblis itu berangkat dulu."   "Kakak Pek!"   Ujar Lie Ceng Loan.   "Setelah tiga iblis itu pergi, apakah kita mampu melawan yang lain?"   "Tentu mampu."   Pek Yun Hui mengangguk.   "Sebetulnya kepandaian tiga iblis itu tidak berada di atas kita. Hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara mereka membuat guru dan Kun Lun Sam Cu jadi tidak waras begitu, Kalau dia sudah pergi, kita harus segera memusnahkan Mo Kui Ceh Yi ini."   "Bagus!"   Seru Lie Ceng Loan girang dan menambahkan "Kita pun dapat segera bertemu guru, dan selanjutnya memikirkan bagaimana cara menyembuhkan mereka!"   "Memang harus begitu."   Pek Yun Hui manggut-manggut Malam harinya, mereka tidur agar lebih bersemangat.   Ketika mereka mendusin, wajah mereka tampak segar dan penuh semangat Tak lama kemudian, dari lubang angin itu melayang turun lagi tiga bungkusan nasi putih, Mereka langsung bersantap.   Setelah hari mulai gelap, Pek Yun Hui mengintip ke luar melalui lubang angin itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Keadaan di luar tetap sama seperti semalam.   Pek Yun Hui berpikir, mereka dikurung di rumah batu itu sudah sehari semalam.   Tiga iblis itu tidak menyuruh orang untuk memanggil mereka, Rupanya tiga iblis itu sudah berangkat padahal sesungguhnya, Pek Yun Hui masih ingin menunggu semalam !agi, Namun Bee Kun Bu sudah tampak tidak sabaran, Hal itu membuat Pek Yun Hui berpikir lagi, tidak ada salahnya kalau segera turun tangan.    Nurseta Satria Karang Tirta Karya Kho Ping Hoo Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo

Cari Blog Ini