Bangau Sakti 89
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 89
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung "Sebentar kalau pintu batu itu terbuka, kalian berdua harus cepat-cepat turun tangan terhadap orang-orang berbaju putih itu!" Ujar Pek Yun Hui berpesan. "Sekaligus menanggalkan pakaian dan kedok mereka, agar kita bisa keluar!" "Bagaimana mungkin pintu batu itu akan terbuka?" Bee Kun Bu mengerutkan kening. "Aku punya akal untuk menipu mereka," Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum. "Kakak Pek! Mereka berdua, sedangkan kita bertiga, Masih kurang pakaian putih dan kedok." Ujar Lie Ceng Loan. "ltu gampang," Sahut Pek Yun Hui. "Setelah kita meninggalkan rumah batu itu, bukankah kita akan bertemu orang berbaju putih lagi?" "Benar." Lie Ceng Loan manggut-manggut Pek Yun Hui mendekati pintu batu itu, kemudian memukulnya tiga kali. Bum! Bum! Bum! "Ada apa?" Tanya penjaga di luar. "Cepat bawa kami menemui Maha Iblis!" Sahut Pek Yun Hui. "Sekarang sudah malam, besok pagi saja," Ujar penjaga. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau engkau tidak mau membawa kami menemui Maha Iblis, ada apa-apa kalian harus bertahggungjawab!" Ancam Pek Yun Hui. Hening sejenak di luar Tak lama kemudian terdengar lagi suara penjaga itu. "Kalian kok macam-macam?" "Kepandaian kami telah musnah, bagaimana mungkin kami macam-macam?" Sahut Pek Yun Hui. "Kalau begitu... baiklah." Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera meloncat ke samping kiri kanan pintu batu itu. "Kakak Pek!" Bisik Lie Ceng Loan. "Apakah tiga iblis itu masih belum berangkat?" "Aku tidak berani memastikannya," Sahut Pek Yun Hui. "Kalaupun mereka bertiga sudah berangkat, di dalam Mo Kui Ceh Yi ini tiada seorang yang menge-tahuinya." "Benar." Bee Kun Bu manggut-manggut "Maka biar bagaimanapun kita harus menempuh bahaya." Di saat mereka sedang berbisik-bisik, mendadak pintu batu itu berbunyi dan tampak bergerak, Tidak menunggu ke dua orang baju putih itu masuk, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan langsung menotok jalan darah mereka, sekaligus ditariknya ke dalam, Bee Kun Bu melepaskan kedok dan pakaian mereka, lalu diberikan pada Pek Yun Hui. "Kalian berdua yang pakai dulu." Ujar Pek Yun Hui. "Kakak Pek...." "Cepat! Bukan saatnya untuk berlaku sungkan!" Potong Pek Yun Hui. "Kini waktu sangat berharga!" Bee Kun Bu mengangguk ia dan Lie Ceng Loan segera menyalin pakaian putih dan memakai kedok itu, kemudian KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengambil medali mereka sekaligus digantungkan di pinggang Mereka bertiga berjalan ke luar. Pek Yun Hui menutup pintu batu itu, kemudian berkata. "Kalian berdua harus bersikap seolah-olah sedang membawaku ke luar!" Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk Mereka bertiga lalu berjalan ke depan,.,, Tak lama kemudian, tampak tiga orang berbaju putih menghampiri mereka dengan membawa obor "Siapa?" Bentak salah seorang berbaju putih. "Wanita ini mau menemui Maha Iblis, kami membawanya ke sana," Sahut Bee Kun Bu. Tiga orang berbaju putih mendekati mereka sambil mengangkat obor masing-masing. Maksud mereka ingin melihat jelas wajah Pek Yun Hui. Pada saat mereka bertiga mendekat, Pek Yun Hui berdehem memberi isyarat, dan seketika juga mereka bertiga langsung bergerak. Tanpa mampu menjerit ke tiga orang berbaju putih telah roboh tertotok Mereka bertiga segera menyeret ke tiga orang berbaju putih itu ke sudut rumah batu, Bee Kun Bu melepaskan kedok dan pakaian salah seorang berbaju putih, sekaligus mengambil medalinya, dan diberikan Pek Yun Hui. "Ke tiga orang ini lebih baik dimasukkan ke dalam rumah batu itu," Ujar Pek Yun Hui setelah menyalin pakaian putih dan mengenakan kedok. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengangguk, lalu segera menyeret ke tiga orang berbaju putih itu ke rumah batu, Pek Yun Hui membuka pintu rumah itu, sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menyeret ke tiga orang berbaju putih ke dalam. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui menutup kembali pintu batu. Kemudian mereka bertiga berjalan lagi dengan obor di tangan. Belum seberapa jauh berjalan, mereka bertemu dengan tiga orang berbaju putih lagi, namun mereka tidak saling menyapa. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga merasa tegang, sebab mereka sama sekali tidak tahu tiga iblis itu telah berangkat atau belum? Berselang beberapa saat, mereka bertiga sudah sampai di depan gedung itu, Hati mereka pun kebat-kebit. seandainya tiga iblis itu telah berangkat, tentunya mereka bertiga akan memporak-porandakan Mo Kui Ceh Yi ini, Akan tetapi, apabila tiga iblis itu masih berada di dalam Mo Kui Ceh Yi, mungkin mereka bertiga akan menghadapi suatu kekuatan misteri dari tiga iblis itu. Tentunya mereka bertiga tidak mampu melawan kekuatan tersebut, dan kemungkinan besar mereka akan tertangkap kembali, Lalu apakah orang berbaju putih misterius itu akan menolong mereka lagi? Pek Yun Hui terus berpikir tentang ini. Bee Kun Bu memandangnya dan merasa heran, kenapa Pek Yun Hui mendadak tampak ragu. "Kakak Pek! Apa yang sedang engkau pikirkan?" Tanya Bee Kun Bu. "Aku sedang memikirkan tiga iblis itu," Jawab Pek Yun Hui. "Entah mereka bertiga masih berada di dalam gedung ini atau sudah berangkat?" "Kakak Pek!" Ujar Bee Kun Bu bernada tegas. "Kini kita sudah sampai di sini, maka tiga iblis itu ada atau tidak, kita harus masuki" "Baiklah!" Kata Pek Yun Hui. ***** Bab ke 3 - Bertarung Dengan iblis ke Tiga KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui menyahut "Ya", lalu menjulurkan tangannya untuk membuka pintu gedung itu. Pintu itu terbuka perlahan-lahan. Pek Yun Hui segera melesat ke dalam. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengikutinya dari belakang. Begitu memasuki gedung itu, Pek Yun Hui merasakan bahwa suasana di ruangan itu agak ber!ainan. Di sudut ruangan itu tampak barisan orang-orang berbaju putih, Mereka berdiri mematung dengan tangan menggenggam senjata yang berbentuk aneh. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tertegun menyaksikan keadaan itu, Namun kemudian mereka mendadak tersentak, karena mendengar suara "Bum". Ternyata pintu ruangan itu telah ditutup. "Begitu turun tangan harus merebut senjata mereka!" Bisik Pek Yun Hui yang telah menyadari adanya gelagat tidak beres. "Siapa kalian bertiga?" Bentak salah seorang berbaju putih yang berbadan pendek. "Kami bertiga ingin menemui Tiga Iblis," Sahut Pek Yun Hui tenang. "Karena ada urusan penting." Saat ini, Pek Yun Hui masih tidak bisa menduga, ada atau tidak tiga iblis tersebut Namun ketika menyaksikan suasana di ruangan itu, Pek Yun Hui yakin bahwa di tempat itu telah terjadi sesuatu. "Hm!" Dengus orang berbaju putih pendek. "Maha iblis tidak memanggil, tetapi kenapa kalian berani ke sini? itu berarti kalian bertiga harus mati!" Setelah mendengar ucapan itu, Pek Yun Hui yakin bahwa tiga iblis itu tidak berada di dalam Mo Kui Ceh Yi ini seketika Pek Yun Hui tertawa panjang, lalu mendadak badannya bergerak bagaikan angin puyuh. Ter-dengarlah KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ suara jeritan, ternyata Pek Yun Hui telah berhasil merebut beberapa buah senjata dari tangan orang-orang berbaju putih. Begitu melihat Pek Yun Hui bergerak, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pun bergerak laksana kilat menyerang orangorang berbaju putih. "Aaakh,.,!" Terdengar suara jeritan, Ternyata dua orang berbaju putih telah roboh. Karena orang-orang berbaju putih berjumlah puluhan, maka Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menggunakan pedang yang direbut dari tangan dua orang berbaju putih. Lie Ceng Loan tidak tega membunuhi maka ia hanya menotok jalan darah orang berbaju putih. Kejadian yang mendadak itu, membuat panik semua orang baju putih, sementara orang berbaju putih pendek bersiul panjang, lalu berseru. "Nomor Empat mengundang Maha iblis!" Begitu mendengar seruan itu, tertegunlah Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Mereka bertiga sama sekali tidak menyangka, bahwa tiga iblis itu masih berada di dalam gedung tersebut. Setelah tertegun, Pek Yun Hui pun tersentak dan membatin. Kalau sekarang tidak melarikan diri, mungkin diri mereka akan tertangkap kembali, bahkan akan kehilangan kepandaian seperti kemarin dulu. Setelah berpikir begitu, ia segera memberi isyarat kepada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, sekaligus menggerakkan pedangnya Hong Tek Ie (Hembusan Angin Semi) yang amat dahsyat itu pun menyerang orang berbaju putih nomor empat itu. "Cepat mundur!" Serunya. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan langsung memutarmutarkan pedangnya menyerang orang-orang berbaju putih KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ yang mendekati, kemudian melesat ke luar Setelah sampai di pintu, mereka berdua menoleh. Ternyata Pek Yun Hui masih bertarung dengan orang berbaju putih nomor empat Ketika Pek Yun Hui ingin mundur, mendadak sebuah jala yang gemerlapan melayang ke arahnya. "Kakak Pek!" Seru Bee Kun Bu. "Cepat kabur!" Pek Yun Hui segera melesat ke arah mereka, sedangkan jala itu melayang turun di tempat kosong. Orang berbaju putih nomor empat dan lainnya segera mengejar Pek Yun Hui sudah menduga itu, maka tangannya bergerak menyerang mereka dengan senjata rahasia. "Aaakh!" "Aaaakh. Terdengar suara jeritan, orang-orang baju putih yang mengejar langsung roboh. Hanya orang berbaju putih nomor empat yang berhasil menghindari senjata rahasia Pek Yun Hui yang berupa semacam mutiara. Pek Yun Hui sudah sampai pintu, Bee Kun Bu menjulurkan tangannya ingin membuka pintu, namun pada waktu bersamaan, terdengarlah suara yang amat mengejutkan mereka bertiga. Creng! Creng! Creng! itu adalah suara lempengan tembaga. Bee Kun Bu segera menengok, tampak tiga orang berbaju putih muncul mendadak dengan membawa lempengan tembaga. Setelah ke tiga orang berbaju putih muncul, heninglah suasana di dalam ruang itu, Orang berbaju putih nomor empat pun segera mundur. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Siapa ke tiga orang berbaju putih itu? Mereka adalah Maha iblis, iblis Ke dua dan iblis Ke tiga. Begitu melihat tiga iblis itu, dinginlah perasaan Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. Semula mereka bertiga mengira bahwa tiga iblis itu tidak berada di dalam Mo Kui Ceh Yi ini, namun malah muncul di ruang tersebut Walau tertegun, Bee Kun Bu masih tidak lupa membuka pintu, Akan tetapi, Maha iblis tertawa dingin. "Masih ingin kabur?" Bee Kun Bu tidak menghiraukannya, dan tetap membuka pintu, Namun sungguh di luar dugaan, pintu itu tak bergeming sedikit pun. Pada waktu bersamaan, mendadak melompat ke luar seorang berbaju putih sambil tertawa gelak. Ketika melihat orang berbaju putih itu, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan bergirang dalam hati, karena mereka masih mengenalinya, tidak lain adalah orang berbaju putih yang memberi mereka ulat "Siapa kalian bertiga?" Bentak orang berbaju putih itu sambil menuding tiga iblis. "Sungguh berani kalian menyamar sebagai Tiga Iblis!" Ucapannya itu membuat semua orang tertegun, begitu pula Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan. Badan tiga iblis itu tampak tergetar, Pek Yun Hui paham, bahwa orang baju putih itu memberitahukannya secara tidak langsung bahwa tiga orang baju putih itu bukan Tiga Iblis. Kalau begitu, tentunya tiga iblis asli telah meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini. Namun tiga iblis itu mengatur tiga orang kepereayaannya menyamar diri mereka bertiga Karena itu, Pek Yun Hui langsung bersiul panjang, lalu menyerang tiga iblis itu. Tampak sinar putih berkelebat ke arah tiga orang baju putih yang menyamar sebagai Tiga Iblis. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Orang baju putih nomor empat ingin menghadang, namun pada saat itu, orang baju putih yang pernah menolong Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, langsung melepaskan baju putih yang dipakainya, Ter-nyata ia mengenakan pakaian hijau, kemudian mendadak menyerang orang baju putih nomor empat sementara Pek Yun Hui sudah melesat sampai ke hadapan tiga iblis, Maha iblis segera menangkis dengan lempengan tembaga. Trang! Terdengar suara benturan Seketika lempengan tembaga itu melayang ke atas. Tangan Pek Yun Hui bergerak cepat memukul dada orang baju putih itu, sedangkan pedangnya menowel mukanya, sehingga kedok itu terlepas.Tidaksalah! Orang baju putih itu bukan Maha Iblis. "Aaakh!" Jerit orang itu, Ternyata ia telah terpukul oleh tangan Pek Yun Hui, langsung roboh tak bangun lagi. Pek Yun Hui tidak membuang waktu, secepat kilat menyerang dua orang berbaju putih yang lain dengan pedang. iblis Ke dua dan iblis Ke tiga palsu itu tidak dapat menghindar sehingga mereka berdua tertusuk pedang Pek Yun Hui. Setelah berhasil merobohkan Tiga iblis palsu, Pek Yun Hui pun menoleh, ia melihat orang berbaju hijau sedang bertempur dengan orang baju putih pendek. sedangkan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan juga bertempur seru dengan orang-orang baju putih, Keadaan di ruang itu sudah kacau balau, bahkan orang-orang berbaju putih mulai tampak panik. "Mo Kui Ceh Yi hari ini akan musnah!" Seru Pek Yun Hui nyaring. "Siapa yang masih ingin hidup, harus segera berhenti!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui berseru nyaring dengan menggunakan ilmu Toa Pan Yok Hian Kang sehingga suaranya bergema sampai ke mana-mana, Belum juga suara seruannya berhenti sudah tampak orang-orang berbaju putih yang belum terluka, langsung berhenti menyerang dan semuanya lalu berdiri dekat dinding. Setelah berseru begitu dan melihat orang-orang berbaju putih sudah berhenti menyerang, Pek Yun Hui langsung melesat ke arah orang berbaju putih nomor empat, sekaligus menyerangnya. Orang berbaju putih nomor empat sedang bertarung dengan orang baju hijau, Ketika melihat Pek Yun Hui menyerangnya ia cepat-cepat berkelit ke samping, Namun orang baju hijau mengibaskan lengan bajunya ke arah orang baju putih nomor empat, sedangkan Pek Yun Hui juga menyerangnya dengan pedang. Bagaimana mungkin orang baju putih nomor empat berkelit lagi? seketika ia menjerit dan roboh dengan badan berlumuran darah. Setelah berhasil melukai orang baju putih nomor empat, Pek Yun Hui pun segera melepaskan kedoknya, lalu berkata pada orang baju hijau. "Maaf, meskipun tidak ingat Anda siapa, namun kami tidak akan melupakan budi pertolongan Anda!" Orang baju hijau diam saja, tetapi sepasang matanya menyorot tajam menatap Pek Yun Hui, Orang itu masih mengenakan kedok, maka Pek Yun Hui sama sekali tidak mengenalinya. Pek Yun Hui mengenali tatapan orang itu, namun tidak ingat di mana pernah menyaksi kan nya. "Sebetulnya siapa Anda?" Tanya nya. Orang berbaju hijau itu tidak menyahut, melainkan cuma menarik nafas panjang, Pek Yun Hui tersentak, sebab ia KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mengenali suara tarikan nafas itu, Setelah menarik nafas panjang, orang berbaju hijau itu lalu melangkah pergi. "Tunggu!" Seru Pek Yun Hui. "Kami ingin memusnahkan Mo Kui Ceh Yi ini, harap Anda sudi menunjukkan jalan!" Orang berbaju hijau berhenti Kelihatannya ia ingin bersuara, namun mendadak terdengar suara yang amat dingin di belakang Pek Yun Hui. "Siapa ingin memusnahkan Mo Kui Ceh Yi? Sungguh omong besar!" Pek Yun Hui terkejut, sebab setahunya sudah tiada orang berbaju putih yang berani melawan mereka, Na-mun kini justru ada suara yang begitu dingin di be-lakangnya. Pek Yun Hui segera membalikkan badannya, ia tertegun seketika, karena di situ berdiri seorang wanita berbaju putih. Wanita berbaju putih itu berusia tiga puluh limaan, wajahnya cantik, tapi tampak sesat. Begitu melihat wanita berbaju putih, Pek Yun Hui bertambah terkejut, karena ia mengenali sorotannya, yang tidak lain adalah iblis Ke tiga. Tidak salah, wanita berbaju putih itu memang iblis Ke tiga. Tentang asal usul Tiga iblis Mo Kui Ceh Yi, nanti akan diceritakan iblis Ke tiga paling berhati-hati melakukan sesuatu, bahkan sangat seksama pu!a. sebetulnya Tiga iblis itu sudah berangkat malam itu juga setelah mendengar apa yang diceritakan Pek Yun Hui. Mereka menuju Thai Ouw dengan tujuan mencari Kui Goan Pit Cek, Sebelum meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, mereka sudah mengatur tiga orang kepereayaan menyamar diri mereka bertiga. Akan tetapi, setelah ratusan mil kemudian, mendadak iblis Ke tiga teringat akan sesuatu, Walau sudah ada orang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ kepereayaan menyamar mereka bertiga, namun kalau terjadi suatu urusan, tentunya yang menyamar mereka itu tidak dapat mengatasinya. Padahal di dalam Mo Kui Ceh Yi, puluhan tahun ini sama sekali tidak pernah terjadi apa pun, jadi dalam hal tersebut iblis Ke tiga boleh berlega hati, Akan tetapi baru-baru ini memang telah terjadi sesuatu, yakni kemunculan Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan di dalam Mo Kui Ceh Yi tersebut Walau kepandaian mereka bertiga telah musnah, namun iblis Ke tiga merasa urusan itu masih belum beres. Oleh karena itu, iblis Ke tiga kembali ke Mo Kui Ceh Yi seorang diri. Ketika baru tiba di Mo Kui Ceh Yi, ia melihat Pek Yun Hui, Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan orang berbaju hijau telah memperoleh kemenangan, bahkan terdengar pula ucapan Pek Yun Hui ingin memusnahkan Mo Kui Ceh Yi. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa gusarnya iblis Ke tiga. Pek Yun Hui tertegun ketika menyaksikan kemunculan wanita berbaju putih yang tidak lain adalah iblis Ke tiga, sedangkan wanita berbaju putih itu tertawa cekikikan menggetarkan sukma. "Kalian sudah berniat memusnahkan Mo Kui Ceh Yi, kenapa masih belum turun tangan? Ayoh, cepatlah turun tangan!" Pek Yun Hui memang terkejut sekali ketika melihat kemunculan iblis Ke tiga, Kalau berdasarkan kepandaian, mungkin ia masih akan menang, Akan tetapi berdasarkan apa yang dikatakan Gin Tie Suseng tentang pemberitahuan Kuang Ti Taysu sebelum nafasnya berhenti, bahwa Tiga iblis itu tidak dapat dilawan dengan kekuatan manusia, Buktinya Na Hai Peng, Kun Lun Sam Cu dan Pat Pie Sin Ong jadi tidak waras, bahkan dapat mereka kendalikan, lalu bagaimana dengan dirinya? KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Di saat Pek Yun Hui sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara bentakan Bee Kun Bu. "Hei! perempuan jalang! Tentunya kami akan turun tangan! Kenapa engkau begitu tidak sabar?" Bee Kun Bu langsung menyerangnya dengan pedang, Pek Yun Hui terkejut, tetapi ia baru mau mencegah, wanita berbaju putih itu sudah tertawa dingin sambil mengibaskan lengan bajunya. Kibasan lengan baju itu tampak tak bertenaga sama sekali, namun justru bagaikan angin puyuh, Di saat iblis Ke tiga mengibaskan lengan bajunya, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan juga mengarah ke sana, Mereka melihat badan Bee Kun Bu tergetar, dan serangannya pun tertangkis oleh kibasan lengan baju itu. Kemudian terdengar lagi iblis Ke tiga tertawa aneh, dan mengibaskan lengan bajunya lagi, seketika badan Bee Kun Bu terhuyung-huyung, pedangnya terlepas dari tangan, dan akhirnya roboh. Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan terkejut bukan main, Lie Ceng Loan segera melesat ke arah Bee Kun Bu. "Kakak Bu!" Tanya Lie Ceng Loan. "Bagaimana keadaanmu?" "Aku...." Bee Kun Bu berusaha bangkit berdiri "Aku.,, aku juga tidak tahu." Lie Ceng Loan menatap iblis Ke tiga, Ketika ia baru mau menyerang, mendadak iblis Ke tiga mengibaskan lengan bajunya, Lie Ceng Loan merasa hidungnya pedas, ia pernah mencium bau pedas ini ketika pertama kali menghadapi Tiga Iblis, Pada waktu itu, begitu mencium bau pedas tersebut, tenaga murninya langsung sirna entah ke mana. Saat ini tereium lagi bau pedas itu, Lie Ceng Loan menyadari adanya gelagat yang tidak beres, Oleh karena itu ia segera menutup pernafasannya, tetapi sudah terlambat KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Gadis itu merasa dirinya berputar-putar, sepasang kaki tak bertenaga dan akhirnya terkulai Betapa terkejutnya Pek Yun Hui ketika menyaksikan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan telah roboh. Tanpa banyak pikir lagi ia langsung menggerakkan pedangnya, Namun ketika baru mau menyerang tahu-tahu iblis Ke tiga telah melesat ke arahnya. Pek Yun Hui juga bergerak cepat ia meluruskan pedangnya ke depan mengarah pada iblis Ke tiga, Akan tetapi, mendadak hidungnya terasa pedas dan seketika tangannya menjadi lemas. Trang! pedangnya terlepas dari tangannya. Badannya juga mulai terkulai, namun ia masih sempat mengayunkan tangannya menyerang iblis Ke tiga dengan senjata rahasia. iblis Ke tiga yakin ilmu sesatnya itu dapat melumpuhkan Pek Yun Hui. Karena itu ia tidak bersiap sama sekali, Senjata rahasia berupa mutiara itu telah mengenai Sin Tong Hiatnya, dan seketika juga ia terkulai bersama Pek Yun Hui. Ketika melihat iblis Ke tiga terkulai, orang-orang berbaju putih berteriak-teriak. Walau Pek Yun Hui berhasil melumpuhkan iblis Ke tiga dengan senjata rahasianya, tapi keadaan mereka bertiga tetap dalam bahaya. Sebab mereka masih berada di dalam ruangan itu, Kalau ada salah seorang berbaju putih membebaskan totokan di badan iblis Ke tiga, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan pasti celaka, karena kini tenaga murni mereka bertiga telah musnah lagi. Harapan satu-satunya bergantung pada orang berbaju hijau, mungkin orang baju hijau itu akan menolong mereka lagi. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Anda.... Anda masih belum mau turun tangan?" Seru Pek Yun Hui. "Tidak takut orang baju putih akan membebaskan totokan di badan iblis Ke tiga?" Di saat Pek Yun Hui bersuara, sudah tampak dua orang berbaju putih menghampiri iblis Ke tiga. Ke dua orang berbaju putih itu memang ingin membebaskan totokan itu, Kalau iblis Ke tiga sudah bebas dari totokan tersebut, orang berbaju hijau pasti celaka. Betapa gugupnya Pek Yun Hui, karena kedua orang berbaju putih itu sudah berada di hadapan iblis Ke tiga, Tapi mendadak tampak sosok bayangan melesat ke situ, dan sekaligus melancarkan dua pukulan. "Aaakh...!" Kedua orang berbaju putih itu menjerit, dan badan mereka pun terpental beberapa depa. Pek Yun Hui menarik nafas lega, karena orang berbaju hijau telah turun tangan, sedangkan orang berbaju hijau tidak berhenti sampai di situ, ia menyambar sebilah pedang yang di lantai, sekaligus menyabet iblis Ke tiga. Saat ini, iblis Ke tiga dalam keadaan tertotok Kalau-pun ia memiliki kekuatan ajaib, tetap juga tidak dapat menghindari sabetan pedang itu. pada waktu bersamaan mendadak seorang berbaju putih melompat ke hadapan iblis Ke tiga, sehingga sabetan pedang itu mengenai tubuhnya. "Aaakh!" Jerit orang berbaju putih itu, pinggangnya telah berlumuran darah, namun berhasil menyelamatkan iblis Ke tiga. Orang baju hijau itu tertegun, Di saat bersamaan tampak beberapa orang berbaju putih maju mengeroyok-nya dengan senjata. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Orang baju hijau terpaksa bertempur dengan me-reka, otomatis kehilangan kesempatan untuk membunuh iblis Ke tiga. sementara salah seorang berbaju putih sudah mendekati iblis Ke tiga, Melihat itu, Pek Yun Hui memaksa dirinya untuk maju sekaligus menyambar pedang yang di lantai, lalu mendadak meloncat ke arah iblis Ke tiga sambil meluruskan pedang yang di tangan. Ketika ujung pedang itu hampir mencapai dada iblis Ke tiga, orang berbaju putih itu sudah berada di sisi iblis Ke tiga, langsung menangkis pedang itu dengan goloknya. Trang! pedang Pek Yun Hui terpental lalu terguling-guling di lantai. Orang berbaju putih itu menjulurkan tangannya untuk membebaskan totokan di tubuh iblis Ke tiga, Namun di saat itu pula orang berbaju hijau melesat ke arahnya sambil mengayunkan pedangnya Crasss! Orang berbaju putih itu tertusuk dan mati seketika. sedangkan orang berbaju hijau juga bergerak cepat Setelah membunuh orang berbaju putih itu, ia pun menggerakkan pedangnya menangkis senjata-senjata yang mengarah punggungnya dengan senjata. iblis Ke tiga tertolong lagi, sementara Pek Yun Hui yang tergu!ing-guling itu sempat mendongakkan kepalanya ia melihat empat orang berbaju putih sedang menghadang orang berbaju hijau mendekati iblis Ke tiga. "Kawan!" Seru Pek Yun Hui. "Tahan mereka!" Crasss! Dada iblis Ke tiga tertembus pedang, sehingga darahnya mengucur deras, Kelihatannya ia sudah sulit untuk hidup lagi. Keempat orang berbaju putih tertegun ketika melihat dada iblis Ke tiga telah tertembus pedang, Di saat mereka tertegun, orang berbaju hijau menyerang mereka secara mendadak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Terdengar dua kali jeritan. Ternyata dua orang berbaju putih sudah roboh berlumuran darah. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Kini cuma tersisa dua orang baju putih. Maka orang baju hijau tidak begitu kewalahan lagi menghadapi mereka berdua. Tak lama, salah seorang berbaju putih itu roboh, dan yang satunya lagi langsung kabur Akan tetapi, orang berbaju hijau segera menyambitnya dengan pedang, Tam-pak sinar putih meluncur, dan terdengar suara jeritan, Orang baju putih itu tertembus pedang tersebut, dan roboh seketika dengan badan berlumuran darah. Hening suasana di ruangan itu. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan bangkit berdiri, Orang baju hijau berkata dengan suara serak, seakan tidak mau orang mengenali suara nya. "Untung di sini adalah tempat tinggal Maha iblis, maka sebelum ada perintah, orang-orang berbaju putih yang di luar sana tidak berani masuk, Kaiian bertiga cepat ikut aku!" Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sangat berterima kasih pada orang berbaju hijau. Sebab kalau tiada orang baju hijau, mereka bertiga pasti sudah menjadi mayat. Mereka bertiga dapat mendengar, bahwa orang berbaju hijau sengaja membuat serak suaranya agar mereka tidak mengenalinya. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang. "Sudah beberapa kali Anda menyelamatkan kami, tetapi kenapa Anda masih tidak mau memperkenalkan diri?" Tanya mereka serentak Orang baju hijau tertawa nyaring dengan nada aneh, setelah itu barulah berkata dengan suara serak. "Belum waktunya dan keadaan masih membahayakan kalian bertiga ikut aku saja!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Orang berbaju hijau membuka pintu sekaligus berjalan ke luar. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera mengikutinya dari belakang. Keluar dari pintu itu, tampak sebuah koridor yang amat gelap, Orang berbaju hijau terus berjalan, dan tak lama sudah sampai di ujung koridor itu. "Kalian bertiga tunggu di sini, aku akan pergi berusaha mencari tiga ekor ulat untuk kalian!" Ketika mendengar ucapan itu, wajah mereka bertiga berubah getir, sebab harus menelan ulat yang menjijikkan itu lagi, seketika itu juga perut Lie Ceng Loan langsung merasa mual. "Aku berada di Mo Kui Ceh Yi ini tidak begitu lama, maka tidak tahu banyak Tapi aku tahu, apa yang disebut ilmu sihir itu, tidak lain adalah merupakan sejenis binatang amat beracun, yang sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata, Di Mo Kui Ceh Yi ini terdapat dua jenis binatang beracun, Salah satu jenis binatang itu membuat orang kehilangan tenaga murni, dan yang sejenis lagi membuat orang menjadi tidak waras," Ujar orang berbaju hijau memberitahukan "Ulat Thian Mo dapat memulihkan tenaga murni, lalu bagaimana cara memulihkan orang yang tidak waras ?" Tanya Pek Yun Hui. "Aku justru tidak tahu itu." Orang berbaju hijau menggelengkan kepala. Setelah itu, dia menekan sebuah tombol yang di dinding, dan tak lama muncullah sebuah pintu rahasia di dinding itu. Orang berbaju hijau melesat ke da!am. Pek Yun Hui dan lainnya melongok ke dalam, ternyata di dalam merupakan sebuah ruang batu, Di sana duduk dua orang berbaju putih, Begitu melihat ada orang masuk, kedua orang berbaju putih itu langsung meloncat bangun. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Sebelum kedua orang berbaju putih bersuara, orang berbaju hijau bergerak laksana kilat menotok jalan darah mereka, ia lalu melambaikan tangannya ke arah Pek Yun Hui dan lainnya agar mereka bertiga masuk. Pek Yun Hui, Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu berjalan ke dalam, Tampak sebuah tempayan batu terletak di tengahtengah ruangan itu, Mereka bertiga serentak memandang ke dalam tempayan batu itu, Di dalamnya terdapat belasan ulat Thian Mo bergerak-gerak dan berbau anyir yang menusuk hidung. "Cepat!" Seru orang berbaju hijau. "ltu ulat Thian Mo. Kalau Maha iblis dan iblis Ke dua muncul, kita pasti mati dengan tubuh tak utuh." Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terpaksa menelan ulat itu masing-masing seekor. Walau merasa jijik dan ingin muntah, namun mereka bertiga harus menelannya, Kalau tidak, tenaga murni mereka tidak akan pulih. setengah jam kemudian, tenaga murni mereka bertiga sudah pulih kembali, dan mereka menarik nafas lega. sementara orang berbaju hijau mengambil semua ulat Thian Mo itu, kemudian dibungkusnya dengan kain dan dimasukkan ke dalam bajunya, Setelah itu, barulah ia mengajak mereka bertiga meninggalkan ruang batu tersebut Mereka kembali ke ruang yang tadi, Mayat-mayat masih menggeletak di situ. Orang berbaju hijau melepaskan kedok tiga orang berbaju putih yang telah mati, lalu diserahkan kepada Pek Yun Hui, Lie Ceng Loan dan Bee Kun Bu. "Cepat pakai kedok ini!" Ujarnya memberitahukan. "Sekarang kita harus meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini!" Ketika berbicara, orang berbaju hijau tetap menggunakan suara serak, Oleh karena itu Pek Yun Hui dan lainnya tetap tidak mengenali suaranya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kawan!" Ujar Pek Yun Hui sambil memakai kedok. "Apakah kita pergi begini saja?" Orang baju hijau tertegun. "Memangnya harus bagaimana?" "Mumpung Maha iblis dan iblis Ke dua belum kembali, alangkah baiknya kita membakar habis Mo Kui Ceh Yi ini." Sahut Pek Yun Hui. "Benar," Sela Bee Kun Bu. Akan tetapi, orang berbaju hijau itu menggelengkan kepala seraya berkata sungguh-sungguh. "Jangan! Kalau kita membakar tempat ini, kita akan membuang waktu, Kalau Maha iblis dan iblis Ke dua muncul mendadak, celakalah kita, LagipuIa di sini banyak terdapat orang-orang yang patut dikasihani Apabila kita membakar tempat ini, secara tidak langsung mereka pun akan jadi korban." "Kalau begitu, kita harus membasmi Maha iblis dan iblis Ke dua, lalu menolong orang-orang yang patut dikasihani itu!" Ujar Lie Ceng Loan. "Apa yang Nona Lie katakan memang benar," Sahut orang berbaju hijau kelepasan. "Kawan!" Pek Yun Hui langsung menatap orang berbaju hijau. "Engkau tahu dia marga Lie?" Orang berbaju hijau tampak tertegun "Sudahlah! Saat ini bukan untuk bereakap-cakap, mari kita pergi!" Tandas nya kemudian dengan suara serak, lalu melesat ke depan. Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang, Setelah itu, Bee Kun Bu berbisik "Heran! Siapa orang itu, kok dia tahu marga Ceng Loan?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Setelah kita keluar dari Mo Kui Ceh Yi, ini barulah kita bertanya padanya. sekarang kita harus segera mengikutinya." Mereka bertiga lalu melesat pergi mengikuti orang berbaju hijau, sementara orang berbaju hijau terus berlari tanpa berhenti Sambil berlari, Pek Yun Hui berpikir keras, ia amat penasaran ingin mengetahui siapa orang berbaju hijau itu. Oleh karena itu, ia terus mengamati bentuk tubuhnya dengan penuh perhatian ***** Bab ke 4 - Pasangan Kekasih Bertemu Kembali Setelah mengamati bentuk tubuh orang baju hijau dengan penuh perhatian, mendadak hati Pek Yun Hui tersentak dan seketika itu juga menghentikan larinya. Ternyata ia teringat pada seseorang yang pernah dikenalnya. Tentunya sangat mengherankan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, karena mereka berdua sama sekali tidak tahu apa sebabnya Pek Yun Hui berhenti mendadak Wajah Pek Yun Hui tampak berubah aneh sekali, namun juga penuh mengandung penderitaan Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terkejut, dan kemudian bertanya dengan serentak "Kakak Pek! Kenapa engkau?" Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berhenti di sisinya. Pek Yun Hui mendongakkan kepala, Sepasang matanya tampak basah, sehingga membuat Lie Ceng Loan bertambah terkejut "Kakak Pek! Kenapa engkau menangis?" "Adik Loan! Aku... aku tidak menangisi sahut Pek Yun Hui sambil memalingkan wajahnya. "Kakak Pek bohong! Apakah Kakak Pek tidak mau baik lagi terhadapku?" Tanya Lie Ceng Loan. Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan memandang ke depan, Orang berbaju hijau itu pun sudah berhenti. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Adik Loan! Kita harus segera meninggalkan Mo Kui Ceh Yi ini." Pek Yun Hui mengalihkan pembicaraan sambil melesat ke depan. Lie Ceng Loan terpaksa menurut ia pun melesat ke depan mengikuti Pek Yun Hui. Namun gadis itu, justru tidak tahu kenapa Pek Yun Hui berduka mendadak? Bee Kun Bu terus berpikir, akhirnya memahami sedikit lalu memandang ke arah punggung orang baju hijau. Diam-diam Bee Kun Bu menarik nafas, lalu melesat ke depan, Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sebuah terowongan. Orang baju hijau berhenti seraya berkata. "Kalian bertiga terus saja menuju ke depan, nanti kalian akan berdiri di atas sebuah papan yang akan secara otomatis mengangkat kalian bertiga ke atas, sampai muncul di permukaan gurun pasir." Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan diam saja. Mendadak orang baju hijau mendorong mereka ke depan, sehingga membuat mereka bertiga terdorong ke atas papan, seketika papan itu bergerak ke atas, sedangkan orang berbaju hijau telah melesat pergi, dan dalam waktu sekejap ia telah hilang dari pandangan mereka. sementara Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan harus memejamkan mata, sebab ketika papan itu bergerak ke atas, pasir pun mulai berjatuhan Tak lama kemudian, mereka bertiga sudah berada di atas, di permukaan gurun pasir Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan segera meloncat ke samping beberapa depa, agar tidak merosot ke bawah lagi bersama papan tersebut Tidak seberapa lama kemudian mereka melihat sosok bayang berdiri tak jauh dari tempat itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Sampai berjumpa nanti!" Seru orang itu dan bersiap melesat pergi "Kawan, tunggu!" Teriak Bee Kun Bu ketika melihat orang itu mau melesat pergi. "Aku ingin bicara sebentar!" "Tolong menolong dalam rimba persilatan memang wajar, maka saudara tidak perlu mengucapkan terima-kasih padaku," Sahut orang itu. "Aku bukan ingin mengucapkan terimakasih, melainkan membicarakan urusan lain," Ujar Bee Kun Bu. Orang itu tertegun. "Cepat bicaralah!" Ujarnya. Bee Kun Bu mendekati orang itu dengan wajah serius, Saat ini dia dan Pek Yun Hui sudah tahu siapa orang itu, Bahkan Pek Yun Hui tahu apa sebabnya Bee Kun Bu ingin bicara padanya. Gadis itu ingin memanggil Bee Kun Bu, namun tak mampu mengeluarkan suara, sebab perasaannya sedang bergejolak dalam hati, juga merasa berduka sekali, sehingga tanpa sadar air matanya telah meleleh. Lie Ceng Loan berada di sisinya, Ketika melihat Pek Yun Hui mengucurkan air mata, gadis itu pun tereengang. Kini mereka bertiga sudah tidak memakai kedok yang menyeramkan lagi, maka tampak wajah Pek Yun Hui agak memucat "Kakak Pek kok menangis lagi?" Tanya Lie Ceng Loan heran. Pek Yun Hui diam saja. sementara Bee Kun Bu sudah sampai di hadapan orang itu, ia menatapnya seraya memanggil "Saudara Sie Bun!" Begitu Bee Kun Bu memanggil demikian, badan orang itu tampak gemetar, seakan tergoncang hebat. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Setelah itu, ia pun melesat pergi Bee Kun Bu sudah menduga itu, maka secepatnya ia menjulurkan tangan menangkap lengan orang itu. Saudara Sie Bunl Selama ini Kakak Pek tidak pernah melupakannya. Masa lalu kalian telah diceritakannya padaku, Hingga saat ini dia masih tetap mencintaimu Lalu apakah saudara begitu tega tidak mau menemui-nya?" Ujar Bee Kun Bu. Usai berkata begitu, Bee Kun Bu menjulurkan tangannya menyambar kedok di muka orang itu, dan orang itu diam saja. Setelah kedok terbuka, tampak seraut wajah yang amat tampan Tidak salah, orang itu memang Sie Bun Yun yang pernah diceritakan Pek Yun Hui Saat ini, Pek Yun Hui memandangnya dengan air mata berderai, sedangkan Sie Bun Yun memandangnya dengan tertegun, mereka berdua saling memandang tak bergerak sama sekali Lie Ceng Loan yang tidak tahu apa-apa juga berdiri mematung di tempat sepasang matanya melirik Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun dengan penuh keheranan Kemudian gadis itu memandang Bee Kun Bu. Ketika ia baru mau bertanya, Bee Kun Bu telah melesat ke arahnya. "Adik Loan! Mari kita ke tempat yang agak jauh!" "Kenapa sih?" Tanya Lie Ceng Loan kebingungan "Kakak Pek ingin bicara sejenak dengan kawan itu, karena sudah sekian tahun mereka tidak bertemu," Sahut Bee Kun Bu memberitahukan Lie Ceng Loan berpikir, sedangkan Bee Kun Bu telah menariknya ke tempat yang agak jauh. "Oooh!" Lie Ceng Loan manggut-manggut Telah terpikir sesuatu olehnya, sehingga matanya berbinar-binar "Kakak Bu, orang itu jantung hatinya Kakak Pek?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Benar." Bee Kun Bu mengangguk "Di antara Kakak Pek dan dia terdapat sedikit ada kesalahpahaman, dan karena itu mereka tidak bertemu sekian tahun." "Kakak Bu!" Air mata Lie Ceng Loan sudah meleleh "Mudah-mudahan tidak ada kesalah pahaman lagi di antara mereka, dan takkan berpisah selama-lamanya!" Bee Kun Bu mengangguk sambil memandang ke arah sana, Tampak Pek Yun Hui dan Sie Bun Yun mulai saling mendekat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menarik nafas lega melihat itu, Semula mereka berdua masih khawatir Sie Bun Yun akan pergi, namun ternyata hal itu tidak terjadi Bahkan kini mereka sudah saling mendekat dan saling berhadapan "Saudara kecil, sudah lama... Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sudah lama kita tidak bertemu," Ujar Sie Bun Yun terputus-putus. Sie Bun Yun masih memangil Pek Yun Hui sebagai saudara kecil Hal itu membuat Pek Yun Hui terharu, sedih dan berbagai perasaan pun timbul seketika, sebab pemuda itu masih tampak begitu menaruh perhatian padanya. Air mata Pek Yun Hui berderai, kemudian mendadak mendekap di dada Sie Bun Yun, dan isak tangisnya pun meledak seketika. Sie Bun Yun tertegun, lalu perlahan-lahan menjulurkan tangannya untuk merangkul Pek Yun Hui seraya berkata. "Saudara kecil,... Nona Pek... aku.,, aku sembarangan mempersalahkanmu." "Sudah beberapa kali aku bilang padamu, sebetulnya aku seorang gadis," Ujar Pek Yun Hui terisak-isak, Tapi, engkau malah tidak pereaya." Pek Yun Hui mendongakkan kepalanya, ia memandang Sie Bun Yun dengan air mata bereucuran KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kalau aku pereaya, bagaimana mungkin... adik Hung mengantar nyawanya di dasar jurang!" Ujar Sie Bun Yun sambil menarik nafas panjang. "Kakak Yun.,,." Pek Yun Hui juga menarik nafas. "Apakah engkau masih membenciku dalam hati?" "Ketika adik Hung baru mati...." Sie Bun Yun tersenyum getir "Aku memang membencimu sampai ke tulang sumsum, namun kemudian pikiranku makin terbuka. Di gunung Taysan engkau menutur tentang kita pada saudara Bee dan Giok Siauw Sian Cu, aku juga berada di situ sehingga pikiranku semakin terbuka dan tidak membencimu lagi, sebab kuanggap semua itu merupakan takdir." Pek Yun Hui menarik nafas lega, inilah yang diharapkan nya selama dua tahun itu. Tapi adik Hung mati gara-garaku, itulah membuatku selalu merasa berdosa," Ujar Pek Yun Hui sambil menggelenggelengkan kepala. "Sudah kukatakan, bahwa semua itu merupakan takdir." Sie Bun Yun menarik nafas panjang. "Di antara kita bertiga tidak ada yang bersalah dalam hal itu." "Kakak Yun!" Pek Yun Hui menatapnya da!am-dalam. "Kini engkau sudah tahu perasaanku?" "Aku sudah tahu kalau engkau adalah Lan Tay Kong Cu, aku.,,." Sie Bun Yun menggeleng-gelengkan kepala. "Aku.,, sungguh tidak berani memikirkan itu." "Pokoknya aku tidak akan kembali ke istana," Ujar Pek Yun Hui tegas sambil membanting kaki. "Kita sama-sama kaum rimba persilatan...." "Adik Pek!" Sie Bun Yun tersenyum sambil mengecup pipinya. "Engkau jangan marah!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Ketika Sie Bun Yun mengecup pipinya, seketika juga hati Pek Yun Hui berbunga-bunga, pipinya pun langsung memerah indah, kemudian memeluknya erat-erat. Betapa gembiranya Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menyaksikan keadaan itu dan segera menghampiri mereka "Hi hi!" Lie Ceng Loan tertawa geli "Kakak Pek, tadi aku bertanya kenapa engkau menangis, namun engkau tidak mau mengaku, jahat sekali ya!" "Adik Loan!" Pek Yun Hui langsung melepaskan pe!ukannya. "Kalau engkau masih omong yang bukan-bukan, aku tidak menghiraukanmu lho!" "Kakak Pek!" Lie Ceng Loan menggenggam tangan-nya. "Aku tidak berani omong yang bukan-bukan tagi." "Saudara Sie Bun!" Bee Kun Bu menjura padanya. "Sejak Kakak Pek menuturkan tentang dirimu aku pun amat kagum dan salut, Akan tetapi, setelah saudara menghilang di gunung Taysan, kenapa bisa muncul di Mo Kui Ceh Yi?" "Saudara Bee, aku tidak bisa dibandingkan dengan-mu," Ujar Sie Bun Yun merendah "Kalian berdua sudah usai bereakap-cakap belum?" Sela Lie Ceng Loan. "Nona Lie, kita memang belum saling kenal," Sahut Sie Bun Yun. Tapi engkau begitu mesra terhadap saudara Bee, maka aku pun tahu kalau engkau Nona Lie." "Kakak Sie Bun, sungguh pandai bicara." Wajah Lie Ceng Loan kemerah-merahan. Sie Bun Yun tersenyum. "Saudara Sie Bun, ketika engkau mengantar ulat Thian Mo pada kami, pada waktu itu kami pun merasa kenal pada mu. Namun sama sekali tidak menyangka kalau orang berbaju putih itu ternyata dirimu." Ujar Bee Kun Bu. "Oh ya! Kenapa Saudara bisa bergabung dengan Mo Kui Ceh Yi?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Sungguh panjang kalau dituturkan," Sahut Sie Bun Yun. Tempat ini masih dekat dengan Mo Kui Ceh Yi, lebih baik kita meninggalkan tempat ini dulu." "Benar." Pek Yun Hui mengangguk Mereka berempat lalu melesat pergi, Setelah hari mulai terang, mereka sudah berada di padang rumput, Kebetulan di sana terdapat sebuah telaga. Mereka berempat lalu duduk di pinggir telaga itu. Tampak ikan berenang di permukaan telaga, Lie Ceng Loan dan Pek Yun Hui segera mengambil ranting pohon, kemudian dipatah-patahkan dan sekaligus menyambit ikanikan itu. Tak seberapa lama, mereka berdua telah berhasil menyambit belasan ekor. Bee Kun Bu dan Sie Bun Yun menyalakan api, ikan-ikan itu pun dibakar Setelah itu, mereka menyantap ikan-ikan bakar itu dengan lahapnya. "Saudara Sie Bun!" Ujar Bee Kun Bu sesuai me-nyantap. "Tuturkanlah kenapa Saudara berada di Mo Kui Ceh Yi itu!" "Terus terang, beberapa tahun lalu, aku sudah mendengar guru mengatakan, bahwa di antara Giok Bun Kwan dan Si Yi terdapat gurun pasir yang amat luas. Di tengah-tengah gurun pasir itu, terdapat orang-orang aneh yang berkepandaian tinggi, namun mereka sama sekali tidak berhubungan dengan dunia luar Tempat tinggal mereka disebut Mo Kui Ceh Yi (Perbatasan Setan Iblis), Guru pun menceritakan tentang Mo Kui Ceh Yi berikut orang-orang aneh itu, Ternyata guru pernah berada di Mo Kui Ceh Yi hampir setengah tahun, bahkan dapat keluar dengan selamat pula." Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan merasa girang sekali mendengar itu. Sebab mereka bertiga akan mengetahui tentang Tiga iblis Mo Kui Ceh Yi. "Saudara Sie Bun!" Desak Bee Kun Bu. "Cepatlah ceritakan!" "Kalau diceritakan, sungguh panjang sekali," Sahut Sie Bun Yun. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "ltu tidak apa-apa," Ujar Pek Yun HuL "Kami memang ingin mengetahui jelas tentang Mo Kui Ceh Yi itu." "Seratus tahun yang lalu, ada kaum pedagang perhiasan bangsa Han. Mereka mengundang seorang pesilat Bu Lim untuk mengawal barang-barang dagangan mereka ke daerah Si Yi. Pesilat itu memang sangat terkenal, justru musufinya pun banyak-" Sie Bun Yun berhenti sejenak, lalu melanjutkan "Ketika mau berangkat, pesilat itu tahu kalau akan mengarungi gurun pasir Kalau musuh tahu dan menyerangnya, tentunya ia tidak bisa melawan karena cuma seorang diri, Karena itu, sebelum berangkat, ia menitipkan anak isteri nya secara diamdiam ke rumah mertuanya, Setelah itu, barulah ia berangkat! Akan te-tapi, kemudian ia berputar lagi ke rumah mertuanya menjemput anak isteri nya, lalu bergabung lagi dengan pedagang-pedagang perhiasan itu di Giok Bun Kwan...." "Kemudian bagaimana?" Tanya Lie Ceng Loan "Walau mereka sekeluarga berangkat secara rahasia, tapi diketahui musuh-musuhnya juga," Jawab Sie Bun Yun melanjutkan "Ketika mereka tiba di sebuah lembah, yang kini adalah Mo Kui Ceh Yi itu, musuh-musuh itu pun berhasil mengejar mereka." "Jadi terjadi pertarungan dahsyat?" Tanya Bee Kun Bu. Tidak salah." Sie Bun Yun mengangguk "Musuh-musuh itu berjumlah tujuh orang yang berkepandaian tinggi. Maka mereka suami isteri bertempur mati-matian di lembah itu, dua lawan tujuh, pertempuran itu berlangsung hingga sehari semalam Walau sudah sama-sama teriuka, tapi pertempuran itu masih tetap berlanjut dengan sengit, Akhirnya mereka semua mati di dekat tebing...." "Bagaimana dengan anak mereka?" Tanya Pek Yun Hui mendadak "Ketika pertempuran dimulai, anak itu langsung bersembunyi jawab Sie Bun Yun melanjutkan "Pada waktu itu, anak tersebut baru berusia dua belas tahun Salah seorang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ musuh itu adalah seorang wanita iblis, yang suaminya mati di tangan pesilat itu, Wanita iblis itu mempunyai seorang putri yang baru berusia delapan tahun, juga dibawa serta ketika mengejar pesilat itu. Setelah sembilan orang itu mati, mereka berdua muncul dan sekaligus menangis sedih, Meskipun orang tua mereka saling bermusuhan tapi dalam hati mereka berdua tiada rasa permusuhan Kedua anak kecil itu tidak pernah meninggalkan Tionggoan, maka tidak tahu diri mereka berada di mana." "Kasihan!" Ujar Lie Ceng Loan dan bertanya. "Kemudian bagaimana dengan kedua anak kecil itu?" "Kedua anak kecil itu berjalan tanpa arah tujuan." Jawab Sie Bun Yun dan melanjutkan lagi. "Akhirnya mereka berdua menetap di lembah itu, Setelah dewasa mereka hidup sebagai suami isteri dan dikaruniai seorang putra." "Oh! Mereka pasti hidup bahagia sekali!" Ujar Lie Ceng Loan sambil tersenyum "Benar." Sie Bun Yun manggut-manggut. "Mereka sekeluarga memang hidup bahagia sekali, Akan tetapi, pada suatu hari mendadak putra mereka jadi gila." "Hah?" Lie Ceng Loan terbelalak, dan matanya pun langsung bersimbah air. "Kemudian bagaimana? Apakah putra mereka akan sembuh?" "Mereka berdua sangat cinta dan sayang pada putranya, Maka begitu melihat putra mereka gila mendadak, mereka berdua berduka sekali, Akhirnya mereka berpikir harus pergi mencari tabib. Namun mereka tidak bisa keluar dari tempat itu, karena tempat itu dikelilingi tebing curam. Untung mereka sejak kecil sudah belajar ilmu silat, karena itu, mereka berlaku nekad memanjat tebing curam. Tapi..." "Tapi kenapa?" Tanya Lie Ceng Loan cemas. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Mereka berdua tetap tidak bisa keluar, sebab tidak berhasil memanjat tebing curam itu," Jawab Sie Bun Yun. "Tentunya mereka berdua cemas sekali, Beberapa hari kemudian, terjadilah hal yang mengherankan karena anak itu sembuh mendadak, Kedua orang tuanya sangat heran, maka bertanya pada anak itu, Barulah mereka tahu bahwa anak mereka di suatu tempat mencium semacam bau, sehingga jadi gila, Bagaimana anak itu bisa sembuh sendiri, anak itu pun merasa heran. Oleh karena itu, kedua orang tuanya tahu bahwa di tempat itu pasti terdapat binatang beracun, Maka mereka mengajak anak itu pergi ke tempat "tersebut, Tempat itu merupakan sebuah gua. Mereka berdua tidak berani langsung masuk, melainkan menangkap seekor kelinci, lalu dilempar ke dalam goa itu, Tak lama kelinci itu pun berubah gila, Mereka berdua terus menyelidik Akhirnya mereka baru tahu bahwa di dalam goa itu terdapat semacam hawa, Siapa pun yang mencium hawa itu, akan menjadi gila, Mereka pun menemukan gua lain. Dari dalam gua itu tersebar bau pedas, Siapa pun mencium bau itu, akan kehilangan tenaga murni," Bee Kun Bu manggut-manggut. "Setelah itu apa yang diperbuat mereka berdua?" "Mereka berpikir ingin mengambil hawa dan bau itu, Dengan cara tertentu akhirnya mereka berhasil juga mengambilnya," Sie Bun Yun melanjutkan. "Akhirnya mereka berdua pun berpikir membuat sebuah terowohg-an yang bisa menembus ke luar Dua puluh tahun kemudian, barulah mereka berhasil membuat terowongan itu, Kemudian mereka pun menjadi suami istert, Setelah kedua orang tua itu meninggal, wanita iblis itu semakin menggila dan mengganas, Namun masih untung ia hanya bergerak di sekitar gurun pasir saja, Maha Iblis, iblis Ke dua dan Ke tiga adalah putra putri wanita iblis itu." Itu sungguh di luar dugaan!" Ujar Pek Yun Hui. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo " Wanita iblis itu menamakan tempat tersebut sebagai Mo Kui Ceh Yi/" Tambah Sie Bun Yun. "Sedangkan kekuatan Mo Kui Ceh Yi kian hari kian meningkat, bahkan wanita iblis itu pun tahu bagaimana cara memunahkan kedua jenis racun itu." "Obat apa yang dapat menyembuhkan orang gila karena racun itu?" Tanya Pek Yun Hui mendadak. "Guruku tidak tahu itu, sedangkan aku sendiri pun tidak berhasil menyelidikinya," Jawab Sie Bun Yun sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Kenapa gurumu datang di Mo Kui Ceh Yi itu?" Tanya Lie Ceng Loan. "Guruku mendengar desas-desus tentang Mo Kui Ceh Yi, maka beliau pergi ke sana untuk menyelidiki sebetulnya tempat apa Mo Kui Ceh Yi itu," Jawab Sie Bun Yun memberitahukan. "Lagi pula teman guruku telah bergabung di sana, dan mengajak guruku untuk bergabung dengan Mo Kui Ceh Yi. Guruku tergolong sesat dan lurus, karena itu guruku pun bergabung dengan nomor yang cukup tinggi, Kemudian guruku baru tahu kalau tindakan mereka itu sangat kejam. Namun guruku sendiri tidak mampu melawan mereka, sehingga akhirnya kabur Setelah itu, guruku pun langsung mengganti nama dan menjuluki dirinya sebagai Ku Ciok Sianjin." "Oooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut "Setelah aku terluka di gunung Taysan, karena tidak mau bertemu adik Pek, maka aku pun meninggalkan gunung Taysan menuju ke gurun pasir Si Yi. Kebetulan aku melihat beberapa orang berbaju putih sedang ber-cakap-cakap, Kemudian aku menghampiri mereka, dan memberitahukan bahwa diriku juga dari golongan sesat Aku bertarung melawan kaum lurus sehingga terluka parah dan tiada tempat berteduh Sebab itu mereka membawaku ke tempat Mo Kui Ceh Yi. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pada waktu itu, aku dalam keadaan putus asa, sehingga ingin mengorbankan nyawaku demi memusnahkan Mo Kui Ceh Yi itu, Tapi setelah aku berada di sana, barulah aku tahu betapa lihaynya Tiga iblis itu. Bahkan aku pun melihat Na Locianpwee dan Kun Lun Sam Cu menjadi gila hanya karena kena kibasan lengan baju Maha Iblis, Memang lihay sekali hawa beracun itu, Walau kita sudah menutup pernafasan, tetap kena juga." "Pantas guruku dan Kun Lun Sam Cu jadi gila!" Ujar Pek Yun Hui manggut-manggut "Sebetulnya hawa yang bisa membuat orang gila dan bau pedas yang bisa melenyapkan tenaga murni orang itu berasal dari binatang atau tumbuh-tumbuhan?" Tanya Bee Kun Bu. "Mungkin berasal dari semacam binatang," Jawab Sie Bun Yun menjelaskan "Hawa dan bau pedas itu ditampung di dalam kantong kulit kambing, Namun sayangnya aku sama sekali tidak tahu obat penawar hawa yang membuat orang gila itu, Setelah aku bergabung dengan Mo Kui Ceh Yi, aku menjadi tahu bahwa Tiga iblis itu menginginkan Kui Goan Pit Cek. Lagi pula mereka memang berniat menguasai rimba persilatan Tionggoan, maka mereka mengutus orangorangnya pergi ke Tiong-goan untuk mencuri Kui Goan Pit Cek. Aku pun ingin kabur untuk menyampaikan berita ini pada kalian, tapi kalian justru telah menyelinap ke dalam Mo Kui Ceh Yi." "Atas pertolongan Saudara, kami sungguh berterimakasih!" Ucap Bee Kun Bu. "Kalau saudara Bee mengucapkan demikian, kita malah akan merasa asing," Sahut Sie Bun Yun sambil tertawa. "Maaf, saudara Sie Bun!" Bee Kun Bu tersenyum. "Heran!" Ujar Pek Yun Hui setelah berpikir sejenak "Apakah benar Tiga iblis itu masih mempunyai ayah? Tapi kenapa ayah mereka tidak berada di Mo Kui Ceh Yi?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Eh?" Sie Bun Yun tampak tereengang "Bagaimana Nona bisa tahu itu?" "Begitu....," Tutur Pek Yun Hui tentang omong kosongnya itu, sebaliknya malah benar adanya. Sie Bun Yun manggut-manggut sambil tersenyum "Aku justru masih merasa heran, kenapa Tiga iblis mendadak meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, ternyata karena akalmu!" "Engkau tahu tentang ayah mereka?" Tanya Pek Yun Hui. "Sebenarnya ayah mereka sudah lama meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, hingga kini tidak pernah pulang, Mereka sudah mati atau masih hidup tiada seorang pun mengetahui nya," Jawab Sie Bun Yun.."Kalau begitu..." Ujar Pek Yun Hui. "Maha iblis dan iblis Ke dua pasti berangkat ke Thai Ouw." "Benar." Sie Bun Yun mengangguk "Mereka berdua masih tidak tahu iblis Ke tiga sudah mati. Maka alangkah baiknya kalau kita juga berangkat ke Thai Ouw menyusul mereka." "Kita semua bukan tawan mereka, untuk apa kita menyusul ke sana?" Tanya Pek Yun Hui. "Kupikir mereka melakukan perjalanan jauh, tentunya hanya membawa sedikit racun itu. Kalau kita dapat membuat mereka menghabiskan racun itu, bukankah kita akan bisa mengalahkan mereka?" Sahut Sie Bun Yun. "Benar." Lie Ceng Loan tertawa sambil bertepuk-tepuk tangan "ltulah akal yang jitu, Ayohf Mari kita berangkatl" "Baiklah." Pek Yun Hui mengangguk Mereka berempat langsung pergi ke Giok Bun Kwan, Namun tidak beristirahat di situ, hanya membeli makanan kering, lalu melanjutkan perjalanan lagi menuju Thai Ouw.,. Setelah tiba di daerah Ho Lam, mereka berempat sama sekali tidak mendengar berita tentang Maha iblis dan iblis Ke dua. Oleh karena itu mereka merasa heran, Karena tidak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ mungkin ke dua iblis itu tidak menanyakan jalan pada orang, sedangkan ke dua iblis itu tidak pernah memasuki Tionggoan. Bagaimana mungkin mereka tahu jalan menuju Thai Ouw? Tentunya mereka sepanjang jalan harus bertanya pada orang. Sebab itu, mereka berempat merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun tetap menuju ke Thai Ouw. Hari itu, mereka berempat sudah menyeberang Tiang Kang (Cang Ciang) menuju Kang Lam. kebetulan saat itu musim semi, maka betapa indahnya daerah Kang Lam itu, Kang Lam memang tersohor akan panorama dan wanita cantiknya. Geger Solo Karya Kho Ping Hoo Pendekar Muka Buruk Karya Kho Ping Hoo Pendekar Bego Karya Can