Bangau Sakti 90
Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 90
Bangau Sakti Karya dari Chin Tung Kaum wanita di daerah Kang Lam sangat lembut dan ramah tamah serta cantik jelita, Hawa udara di sana pun menyegarkan di musim semi. Malam harinya, mereka berempat menginap di kuil Kim San Si, Hari berikutnya mereka berempat sudah melanjutkan perjalanan lagu Kemudian mereka tiba di kota Ceng Kang dan sekaligus membeli empat ekor kuda. Kini mereka melanjutkan perjalanan dengan menunggang kuda, Setelah meninggalkan kota Ceng Kang kira-kira belasan mil kemudian, mereka mendengar suara derap kaki kuda di belakang. Mereka berempat segera menoleh, tampak dua ekor kuda berlari kencang ke arah depan. Agar tidak menghalangi kudakuda itu, maka mereka berempat menghentikan kuda masingmasing di pinggir jalan. Akan tetapi, kedua ekor kuda itu mendadak berhenti dan salah seorang langsung meloncat turun sambil menjura ke arah mereka. "Maaf" Ucap orang itu lalu bertanya. "Yang mana Bee siauhiap?" Bee Kun Bu tertegun Orang itu menanyakan dirinya, namun ia tidak kenal mereka, Karena sikap orang itu sangat sopan, Bee Kun Bu pun menyahut KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku Bee Kun Bu. Siapa kalian berdua?" "Kami anak buah Tee Ju Liong, Hari ini kami memperoleh berita bahwa ada empat orang akan melewati tempat ini. Salah seorang mirip Bee siauhiap, maka Tee Ju Liong mengutus kami ke mari untuk mengundang Bee siauhiap ke tempat tinggalnya." Barulah Bee Kun Bu tahu kalau orang itu anak buah Tee Ju Liong, yaitu kepala cabang ekspedisi Thian Liong. Terhadap Tee Ju Liong, Bee Kun Bu memang terkesan baik. Walau Tee Ju Liong adalah kepala cabang ekspedisi Thian Liong, namun ia orang jujur dan bersih dari segala kejahatan Kalau tiada urusan penting, Bee Kun Bu pasti mampir di tempat tinggal Tee Ju Liong, Namun berhubung kini harus melanjutkan perjalanan ke Thai Ouw, maka ia terpaksa menolak "Terimakasih atas undangan Tee Ju Liong, tapi aku sedang punya urusan penting, maka lain kali saja aku akan mengunjunginya." "Bee siauhiap!" Bisik salah seorang itu. Tee Ju Liong, bilang baru-baru ini dia menemukan suatu urusan aneh, dan harus diberitahukan pada Bee siauhiap." Hati Bee Kun Bu tergerak mendengar ucapan orang itu. Pek Yun Hui pun segera bertanya pada kedua orang itu "Kalau begitu, kenapa dia tidak datang ke sini?" "Justru dikarenakan urusan aneh itu....M Kedua orang itu memberi hormat pada Pek Yun Hui. "Mendadak tenaga murninya lenyap, maka dia tidak bisa ke mari, sehingga harus mengutus kami." Sie Bun Yun, Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tertegun mendengar ucapan itu, dan mereka saling memandang. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Dia berada di mana, harap kalian berdua harus menunjukkan jalan!" Ujar Bee Kun Bu. "Mari ikut kami!" Orang itu meloncat ke punggung kuda, Mereka lalu kembali ke kota Ceng Kang lagi. Tak lama mereka sudah memasuki kota tersebut, kemudian mengambil arah timur Setelah melewati beberapa tikungan, sampailah mereka di suatu tempat yang agak sepi, dan melihat sebuah rumah besar di situ. Mereka menuju ke rumah tersebut dan berhenti di depan pintu, Sesaat kemudian muncullah seseorang menyambut mereka. "Bee siauhiap sudah datang?" Tanya orang itu. "Sudah, Majikan berada di mana?" Sahut salah seorang utusan. "Majikan berada di halaman belakang sedang menunggu Bee siauhiap." Orang itu memberitahukan Kedua orang utusan itu segera meloncat turun dari punggung kuda, lalu menjura pada Bee Kun Bu seraya berkata. "Harap kalian berempat turun, silakan ke halaman belakang menemui majikan kami!" Bee Kun Bu langsung meloncat turun, begitu pula yang lainnya, Pek Yun Hui segera berbisik "Kun Bu, menurut pendapatmu, apakah ini merupakan suatu jebakan bagi kita?" "Suatu jebakan?" Bee Kun Bu mengerutkan kening. Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan membalikkan badannya, lalu memberi isyarat pada Sie Bun Yun dan Lie Ceng Loan agar mereka turun, Setelah itu, barulah Pek Yun Hui menjawab KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Tee Ju Liong itu begitu menghormatimu tapi kenapa bukan dia sendiri yang menyambutmu tetapi malah menyuruh orang lainT" "Mungkin tenaga murninya telah lenyap, maka tidak bisa bergerak," Ujar Bee Kun Bu. "Engkau sungguh polos!" Pek Yun Hui tersenyum "Kalau dia tidak bisa bergerak, kenapa masih menunggumu di halaman belakang?" Bee Kun Bu terdiam, tidak tahu harus bilang apa. "Kalau begitu, lebih baik kita tidak usah masuk," Ujarnya kemudian dengan suara rendah. "Kita justru harus masuk," Sahut Pek Yun Hui. "Kita harus tahu dia ingin berbuat apa terhadap kita." Bee Kun Bu mengangguk Mereka lalu mengikuti kedua orang itu ke dalam Setelah melewati ruangan besar, mereka melihat sebuah pintu. Keluar dari pintu itu, mereka melewati sebuah jalan kecil, Di sisi jalan itu dihiasi dengan pohon bambu yang melambailambai lembut terhembus angin, sehingga tampak indah sekali. sementara Bee Kun Bu, Pek Yun Hui, Sie Bun Yun dan Lie Ceng Loan bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan Tak seberapa lama kemudian, mereka sudah sampai di sebuah tempat beristirahat yang ada di tengah-tengah telaga buatan Akan tetapi, tidak tampak Tee Ju Liong berada di situ. "Majikan berada di dalam, harap kalian masuk saja!" Ucap orang itu sambil menjura. "Hm!" Dengus Pek Yun Hui, lalu mendadak mencengkeram lengan ofang itu. "Ada jebakan apa di sini? Ayoh, cepat bilang!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Je... jebakan apa?" Wajah orang itu meringis. "Kenapa kalian membawa kami ke mari?" Tanya Sie Bun Yun membentak "Kami... kami diutus majikan untuk menjemput kalian," Sahut orang itu terputus-putus. "Entah apa sebabnya, kepandaian majikan kami lenyap begitu saja." "Kalau kepandaiannya lenyap, kenapa dia berada di dalam tempat ini?" Tanya Sie Bun Yun Kami... kami sama sekali tidak tahu. Tuan, lepaskanlah kami!" Orang itu memohon. Sie Bun Yun melihat mereka memang tidak berbohong maka lalu memandang Pek Yun Hui seraya berkata. "Mari kita ke dalam saja!" Pek Yun Hui mengangguk dan sekaligus menotok jalan darah orang itu. sedangkan Bee Kun Bu juga menotok jalan darah orang yang satu lagi, Dari tadi orang tersebut cuma berdiri tertegun Sie Bun Yun mendorong pintu, Tiada suara apa pun di dalam, Kemudian ia melangkah ke dalam, diikuti Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan Di dalam ruangan itu tidak tampak siapa pun, hanya terdapat sebuah meja dan lima buah kursi, Di atas meja itu sudah tersedia lima buah cangkir dan sebuah guci arak. Mereka berempat saling memandang Pada waktu bersamaan terdengarlah suara yang serak. "Apakah Bee siauhiap sudah datang? Maaf, aku tidak bisa menjemput kalian!" Mendadak dinding ruang itu terbuka, dan tampak seorang tua berjalan ke luar dengan menggunakan sebuah tongkat Bee Kun Bu mengenalinya, Orang itu tidak lain adalah Tee Ju Liong. Memang mengherankan orang tua itu tampak tak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ bertenaga sama sekali, Kalau begitu, kepandaiannya sudah pasti lenyap. Mereka berempat saling memandang dengan penuh keheranan Setelah itu Pek Yun Hui menyahut Terimakasih atas undanganmu!" "Aaakh...!" Tee Lu Jiong menarik nafas panjang. "Jangan mengucapkan begitu, Pek Lie Hiap! Kini aku sudah bukan kepala cabang ekspedisi Thian Liong lagi," "Kami masih ada urusan penting lain," Ujar Pek Yun Hui. "Kenapa kepandaianmu bisa lenyap? Bolehkah kami tahu sebab musababnya?" "Urusan ini sungguh panjang kalau dituturkan." Tee Ju Liong menghela nafas lagi. "Sebetu!nya yang mengundang kalian ke mari bukan aku...." "Siapa yang undang kami ke mari?" Tanya mereka berempat serentak "Sobat Tee!" Ujar Bee Kun Bu kemudian. "Kami menganggapmu sebagai kawan, maka kami ke sini. Ke-napa engkau malah plintat-plintut sekarang? Kalau demi-kian, lebih baik kami mohon pamit saja." Tunggu, Bee siauhiapt" Ujar Tee Ju Liong. "Aku harus menjaga rahasia dirinya, Namun apabila sudah waktunya, dia pasti muncul." "Oh?" Bee Kun Bu mengerutkan kening. "Bee siauhiap!" Tee Ju Liong tertawa. "Kalau kalian berempat bergabung, mungkin tiada tanding di kolong langit ini, kenapa kini malah takut ada jebakan di sini?" Ucapan tersebut membuat mereka berempat merasa tidak enak dalam hati, tapi tetap bereuriga akan sikap Tee Ju Liong yang misterius itu^ "Kami justru ingin melihat siapa orang itu." Ujar Pek Yun Hui dingin. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kafau begitu, mari ikut aku!" Ajak Tee Ju Liong sambit berjalan ke pintu rahasia itu. Mereka berempat mengikutinya dari betakang. Ke-luar dari pintu rahasia itu dan tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sebuah taman yang amat indah, Empat pelayan langsung mempersilakan mereka duduk. "Sebetulnya siapa orang itu?" Tanya Lie Ceng Loan setelah duduk. "Kenapa harus begitu misterius sih?" Sesungguhnya kalian sudah mengenalnya," Sahut Tee Ju Liong. "Oh ya, siapa orang gagah ini?" "Dia teman baik kami," Jawab Pek Yun Hui. "Nama-nya Sie Bun Yun." "Sobat Tee!" Sie Bun Yun menjura. "Kupikir sudah waktunya kita mengundang orang itu ke mari." Tee Ju Liong segera memandang ke arah suatu tempat, dan di sana tampak sosok bayangan. Mereka berempat pun memandang ke sana, Terbelalaklah Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Mereka bertiga bukan terkejut, melainkan tertegun karena tidak menyangka kalau orang itu akan muncul di situ. Keberadaannya di tempat ini sungguh membuat Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan terheran-heran dan tidak habis berpikir Sebab setahu mereka, gadis itu berada di kuil Yang Sim Am mendampingi ibunya, Tapi kenapa mendadak muncul di sini? Lagi pula kemunculannya tidak memakai pakaian biarawati, melainkan memakai pakaian hitam. Begitu melihat gadis itu, Pek Yun Hui teringat pada Na Siao Tiap, karena kedua gadis itu pun mencintai Bee Kun Bu, Kini gadis itu muncul lagi, apakah akan menimbulkan badai asmara seperti du!u? Perlahan-Iahan Souw Hui Hong berjalan ke arah mereka, Dari air mukanya dapat dilihat bahwa ia sedang menekan suatu gejolak dalam hatinya. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Nona souw!" Ucap mereka serentak. "Selamat ber-temu!" Souw Hui Hong tersenyum, lalu duduk dan memandang Bee Kun Bu, Pek Yun Hui dan Lie Ceng Loan seraya berkata. "Selamat bertemu!" "Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan tertawa gembira. "Engkau mulai berkecimpung di rimba persilatan lagi ya? Memang lebih baik engkau berpakaian begini dari pada harus berpakaian biarawati." "Adik Loan!" Souw Hui Hong menatapnya. "Sudah sekian lama kita tidak bertemu, tetapi engkau tetap mempesonakan Sungguh beruntung Tuan Bee punya kekasih yang begitu cantik jelita!" Kini Pek Yun Hui sudah berlega hati, sebab di tempat ini bukan merupakan suatu jebakan, Tapi ia justru merasa heran dan bingung, kemunculan Souw Hui Hong dengan cara misterius, sebetulnya dikarenakan apa? "ldih!" Lie Ceng Loan tertawa dengan wajah memerah "Kakak Hui Hong suka menggoda ah!" "Aku tidak menggoda, tapi mengatakan yang sesungguhnya." Souw Hui Hong tersenyum. "Nona Souw!" Pek Yun Hui memandangnya dalam-dalam "Padahal engkau tinggal di Yang Sim Am di Toan Hun Ya, kenapa kini berada di sini?" "Sudah setengah bulan aku meninggalkan Yang Sim Am," Jawab Souw Hui Hong memberitahukan. "Aku pun sudah pergi ke gunung Kwat Cong San, tapi gua Thian Kie telah rusak berat, sedangkan kalian tidak ada di sana." "Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan memandangnya. "Engkau sama sekali tidak bertemu seorang pun di sana?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ya." Souw Hui Hong mengangguk "Aku terus menanyakan jejak kalian, namun tiada seorang pun mengetahuinya. Tapi ada juga yang bilang bahwa kalian pergi ke istana Pit Sia Kiong dan lain sebagainya. Karena itu, aku tidak tahu harus ke mana mencari kalian." "Oh?" Lie Ceng Loan terbelalak "Aku ke sana ke mari." Lanjut Souw Hui Hong. "Kebetulan aku melihat kalian di kota Ceng Kang, maka aku pun ingat tempat ini, dan sekaligus mengundang kalian ke mari." "Ternyata begitu!" Ujar Sie Bun Yun. "Semula kami mengira kalau sobat Tee ingin menjebak kami." "Aku khawatir kalian tidak mau ke mari, apabila tahu aku yang undang," Souw Hui Hong tersenyum. "Maka aku minta tolong pada paman Tee." "Kalau kami tahu Kakak Souw yang undang, kami pasti lebih cepat ke mari," Ujar Lie Ceng Loan. "Oh?" Souw Hui Hong menatapnya. "Tentu." Lie Ceng Loan manggut-manggut. "Nona Souw!" Tanya Pek Yun Hui. "Sebetulnya ada urusan apa engkau mengundang kami ke mari?" "Apakah kalian tahu?" Wajah Souw Hui Hong berubah serius. "Co Hiong, suhengku telah kembali ke Toan Hun Ya?" "Aku tahu, Di tengah jalan aku pernah bertemu dengannya," Sahut Lie Ceng Loan. "Kalian tahu, dia ke Toan Hun Ya bukan untuk bertobat," Ujar Souw Hui Hong dengan kening berkerut-kerut "Apakah...." Pek Yun Hui tertegun "... dia berniat jahat lagi terhadapmu?" "Tidak sih!" Jawab Souw Hui Hong. "Hanya saja aku merasa heran...." "Kenapa heran?" Tanya Bee Kun Bu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "KeIihatannya... kitab pusaka Kui Goan Pit Cek berada di tangannya." Souw Hui Hong memberitahukan itu. "Benarkah itu?" Tanya Pek Yun Hui terkejut "Kelihatannya benarH kata Souw Hui Hong "Nona Souw, dari mana engkau mengetahuinya?" Tanya Pek Yun Hui. "Maukah engkau menjelaskan? Sebab kalau benar Kui Goan Pit Cek jatuh ke tangannya, itu sungguh membahayakan." "Oleh karena itu, aku meninggalkan Yang Sim Ara untuk mencari kalian." Ujar Souw Hui Hong dan melanjutkan "Sebulan lalu, dia pulang mendadak Tentunya sangat mengherankan ibu dan aku. ibu terpaksa me-nyambutnya, sedangkan aku tetap berada di ruang me-ditasi, setelah ibu menemuiku, barulah aku tahu ayahku telah mati." "Benar Kami pun telah melihat mayat ayahmu." Ujar Bee Kun Bu memberitahukan sambil menarik nafas. "Dia...." Mata Souw Hui Hong sudah basah. "Dia bilang ayahku mati di tangan Na Siao Tiap, Tuan Bee, apakah itu benar?" "Bagaimana kematian ayahmu, aku sungguh tidak tahu," Sahut Bee Kun Bu. "Adik Loan!" Souw Hui Hong menatapnya. "Engkau pasti tahu, katakanlah padaku!" Lie Ceng Loan terbelalak dan mulutnya terbungkam seketika, Segeralah Pek Yun Hui berkata. "Nona Souw, ayahmu bersekongkol dengan para iblis luar perbatasan dengan maksud ingin menguasai rimba persiIatan...." "Nona Pek!" Potong Souw Hui Hong, Tidak perlu kau katakan lagi, aku sudah tahu, Aku justru ingin tahu jelas, siapa pembunuh ayahku." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Nona Souw!" Bee Kun Bu terkejut. "Biasanya engkau berhati lapang, kenapa kali ini jadi begini?" "Kalian boleh berlega hati. Na Siao Tiap berkepandaian tinggi, maka kalaupun aku mendendamnya, itu cuma mendendam dalam hati saja." "Nona Souw, engkau jangan mempereayai omongan Co Hiong," Tandas Bee Kun Bu mengingatkan "Maka...." Air mata Souw Hui Hong berderai-derai. "Aku ingin mendengar jelas tentang itu, apakah omongannya boleh dipereayai atau tidak." Pek Yun Hui dan Bee Kun Bu segera memandang Lie Ceng Loan, dan kemudian gadis itu langsung ber-kata. "Kakak Hui Hong, aku sama sekali tidak tahu bagaimana kematian ayahmu." "Tapi engkau pasti mengetahui sesuatu." Souw Hui Hong memandangnya dengan air mata bereucuran "Aku ingin mendengar sesuatu itu!" Lie Ceng Loan mengerutkan kening berpikir kemudian menutur tentang dirinya dan Na Siao Tiap melihat Co Hiong menuju telaga kering, kemudian Na Siao Tiap menjaga di luar gua. Setelah itu, ia cuma melihat mayat Souw Peng Hai, sedangkan Na Siao Tiap dan Co Hiong entah hilang ke mana. "Adik Loan!" Wajah Souw Hui Hong berubah hijau. "Terimakasih atas penuturanmu!" "Siapa yang membunuh ayahmu, aku justru tidak tahu sama sekali," Ujar Lie Ceng Loan. "ltu sudah cukup, sebab apa yang engkau tuturkan, hampir sama seperti "apa yang dituturkan Co Hiong," Sahut Souw Hui Hong. "Co Hiong menuturkan apa?" Tanya Pek Yun Hui. "Ha ha!" Souw Hui Hong tertawa tidak wajan "ltu tidak perlu kuberitahukan Lebih baik kita membicarakan urusan KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ penting saja. Apakah Kui Goan Pit Cek berada pada kalian sekarang?" Tidak, Na Siao Tiap justru telah kehilangan Kui Goan Pit Cek itu." Sahut Pek Yun Hui. "Kalau begitu..." Seru Souw Hui Hong tak tertahan "ltu memang benar, Apa yang kulihat memang benar." "Kakak Hui Hong!" Lie Ceng Loan kebingungan "Engkau melihat apa? Katakanlahi" "Nona Souw, engkau melihat apa sehingga membuat engkau begitu emosi?" Tanya Pek Yun Hui. "SepuIuh hari setelah dia pulang, pada suatu malam telah terjadi urusan yang di luar dugaan Dalam sepuluh hari itu, aku sama sekali tidak bertemu dengannya, sehingga malam itu...." Berkata sampai di situ, Souw Hui Hong memandang Bee Kun Bu sambil melanjutkan "Mendadak aku teringat akan kejadiankejadian yang telah berlalu, karena itu, aku pun tidak bisa tidur Aku berjalan ke luar, dan tak seberapa jauh, aku melihat segulung sinar putih." "Hah?" Seru Lie Ceng Loan tak tertahan "Adik Loan, kenapa engkau?" Tanya Bee Kun Bu, karena gadis itu berseru begitu mendadak sehingga mengejutkan nya. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Aku...." Wajah Lie Ceng Loan kemerah-merahan "Ketika aku mendengar Kakak Hui Hong mengatakan segulung cahaya putih, aku pun teringat setelah meninggalkan pegunungan Altai Taysan dan berpisah dengan Kakak Kun Bu hingga bertemu Co Hiong. Aku pun seakan pernah melihat cahaya itu." "Heran!" Pek Yun Hui mengerutkan kening. "Se-betulnya segulung cahaya putih itu merupakan benda apa?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ketika itu aku pun merasa heran Selama itu di tempat tersebut sangat tenang dan damai, tidak pernah terjadi hal-hal yang aneh, justru gulungan cahaya putih bergerak-gerak seakan hidup, Bukankah amat meng-herankan?" Semua orang menahan nafas sambil mendengarkan dengan penuh perhatian, karena sangat misterius apa yang diceritakan Souw Hui Hong. Setelah melihat segulung cahaya putih itu, semula Souw Hui Hong memang terkejut dan tertegun, namun kemudian malah girang sekali. Ternyata gadis itu yakin, gulungan cahaya putih itu adalah bayangan Bee Kun Bu, maka ia melangkah ke depan dan nyaris berseru. Akan tetapi, mendadak ia berhcnti, sebab ia ingat Bee Kun Bu selalu berlaku terang-terangan. Kalupun ia ingin menemui Souw Hui Hong, tidak perlu melakukan hal aneh seperti itu. Karena berpikir begitu, ia pun memperlambat langkahnya menuju tempat itu, dan sekaligus bersembunyi sambil mengintip. Gulungan cahaya putih itu semakin tampak jelas, Ternyata adalah Co Hiong saudara seperguruannya, Be-tapa terkejutnya Souw Hui Hong, dan ia pun terus mengintip dengan penuh perhatian Cahaya putih itu ternyata sebatang jarum yang menyerupai pedang panjang, hanya saja berbentuk bulat Kelihatannya Co Hiong sedang melatih semacam ilmu silat, sehingga senjata itu berkelebat-kelebat menimbulkan cahaya putih. Tak seberapa lama kemudian, Co Hiong berhenti lalu mengeluarkan sebuah kitab dari dalam baju nya. Sebab berjarak agak jauh, Souw Hui Hong tidak dapat melihat kitab apa itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Co Hiong terus membaca kitab tersebut, kemudian berlatih lagi dengan senjata yang berupa jarum panjang tersebut, Setelah itu, harus mendongakkan kepala sambil tertawa gelak. "Sungguh hebat dan lihay ilmu silat Sam Im Sin Ni!" Gumamnya. "Ha ha! Lewat setahun, aku pun tidak akan takut terhadap Pek Yun Hui lagi!" Seusai bergumam, Co Hiong berjalan mondar-mandir di tempat itu seakan sedang memikirkan sesuatu dan bergumam lagi. Tapi Na Siao Tiap gadis sialan itu, memang sulit dihadapi! Hmmm!" Co Hiong tertawa dingin beberapa kali. Berselang beberapa saat kemudian, dengan hati-hati sekali Co Hiong menyimpan senjata itu, kemudian badannya bergerak dan langsung tidak kelihatan lagi. Seketika Souw Hui Hong berpikir, kedatangan Co Hiong ke kuil Yang Sim Am, bertujuan bukan untuk bertobat, melainkan menggunakan tempat yang sepi itu untuk meatih ilmu silat, setelah itu akan muncul di rimba persilatan lagi. Namun Souw Hui Hong sama sekali tidak tahu, dari mana senjata yang menyerupai jarum itu, juga tidak tahu kitab apa yang ada di dalam baju Co Hiong. selanjutnya beberapa malam Souw Hui Hong terus ke tempat itu mengintip Co Hiong berlatih, Pada malam ke empat, barulah ia terpikirkan bahwa kitab itu adalah Kui Goan Pit Cek. Betapa terkejutnya setelah terpikirkan itu, tapi ia pun kebingungan bagaimana kitab pusaka itu bisa jatuh ke tangan Co Hiong. Setelah berpikir semalaman, akhirnya ia mengambil keputusan untuk muncul di rimba persilatan lagi, tujuannya mencari Pek Yun Hui dan lainnya. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Terlebih dahulu Souw Hui Hong berangkat ke gunung Kwat Cong San, ia melihat gua Thian Kie telah rusak berat, namun tidak tampak seorang pun di situ. Setelah meninggalkan Kwat Cong San, Souw Hui Hong menuju selatan dan tiba di kota Ceng Kang, dan kebetulan melihat Pek Yun Hui dan lainnya. Semua orang tertegun setelah mendengar penuturan itu, Lama sekali barulah Pek Yun Hui berkata. "Kalau begitu, tentu benar Kui Goan Pit Cek itu berada di tangan Co Hiong." "Aaakh..,!" Bee Kun Bu menarik nafas. "Akan terjadi bencana lagi dalam rimba persilatan!" "Aku telah menyampaikan itu." Souw Hui Hong bangkit berdiri "Sekarang aku mohon diri." "Kakak Hui Hong! Engkau tidak mau ikut kami mencari iblis-iblis itu?" Tanya Lie Ceng Loan mendadak Souw Hui Hong tertegun, sebab ia tidak tahu tentang iblis-iblis yang dimaksudkan Lie Ceng Loan. "Aku... aku lebih baik kembali ke kuil Yang Sim Am saja," Sahut Souw Hui Hong. "Adik Loan, aku ucapkan semoga engkau bahagia selalu bersama Tuan Bec!" Air matanya sudah meleleh, lalu melesat pergi laksana kilat Pada waktu bersamaan, Pek Yun Hui juga melesat ke arah Souw Hui Hong. "Nona Pek!" Seru Souw Hui Hong. "Jangan ikut aku!" "Nona Souw!" Sahut Pek Yun Hui. "Aku ingin bicara sebentar denganmu." Souw Hui Hong menoleh ke belakang, wajahnya tampak murung sekali dengan air mata berderai, kemudian ia mengangguk perlahan, Mereka berdua lalu berjalan pergL Tentunya sangat mengherankan Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak Bu, kenapa Kakak Pek menyusul Kakak Hui Hong?" Tanya Lie Ceng Loan. "Entahlah," Bee Kun Bu menggelengkan kepala. "Aku pun tidak tahu, Mungkin Kakak Pek ingin berbicara empat mata dengan Nona Souw." "Ooooh!" Lie Ceng Loan manggut-manggut. Setelah itu, mereka bertiga memandang Tee Ju Liong yang sejak tadi duduk diam seorang diri. sementara Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah berada di tempat sepi, Segeralah Pek Yun Hui menggenggam tangan Souw Hui Hong erat-erat seraya berkata. "Nona Souw, aku tahu bagaimana perasaanmu." "Nona Pek,.,." Badan Souw Hui Hong tergetar "Aku... aku tidak mengerti apa yang engkau maksudkan itu. Aku.,.," "Nona Souw!" Pek Yun Hui menarik nafas panjang. "Engkau mencari kami karena ingin memberitahukan tentang Co Hiong, tentunya engkau pun menganggap kami sebagai temanmu, kan?" "Ya." Souw Hui Hong mengangguk "lnilah!" Pek Yun Hui tersenyum lembut "Terus terang, aku sangat salut padamu, Terutama ketika engkau menolong Kun Bu...." Mendengar ucapan itu, wajah Souw Hui Hong langsung berubah pucat pias, namun kemudian berubah kemerahmerahan. "Engkau tidak usah merasa malu," Ujar Pek Yun HuL "Seandainya Kun Bu tahu soal itu, dia pasti sangat berterimakasih padamu." "Jadi... selama ini dia tidak tahu sama sekali?" Tanya Souw Hui Hong dengan suara bergemetar. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Aku pikir... kemungkinan besar dia tidak tahu." "Kakak Pek! Aku mohon padamu jangan memberitahukan padanya!" "Aku tahu jelas," Jawab Souw Hui Hong sambil menarik nafas. "Aku mencintainya, namun aku pun tahu yang dia cintai bukanlah aku. Lagi pula aku sudah cacat, kalau dia tahu tentang itu, bukankah akan membuatnya jadi bersusah hati?" "Nona Souw! Untuk sementara ini dia memang tidak perlu tahu tentang itu. Akan tetapi, kelak aku pasti mengatur yang paling baik untukmu." "Kakak Pek! Hatiku telah tawar, maka engkau tidak perlu memikirkan kepentingan diriku lagi," Tandas Souw Hui Hong. "Engkau tidak usah membohongiku juga tidak usah membohongi dirimu sendiri. Sebab aku tahu, engkau sangat merindukannya setiap saat, Maka bagaimana mungkin hatimu bisa tawar?" Souw Hui Hong terbungkam, karena Pek Yun Hui telah menerka jitu mengenai perasaannya. "Nona Souw!" Pek Yun Hui menarik nafas. "Ke-adaanmu yang begini, aku pun telah merasakannya." "Kakak Pek!" Souw Hui Hong tertegun. "Engkau... engkau juga dikarenakan Bee Kun Bu?" "Bukan!" Pek Yun Hui tersenyum. "Selama ini aku tidak pernah mencintai Kun Bu. Kelak kalau ada kesempatan aku pasti menuturkannya padamu, Oh ya! setelah engkau kembali ke Yang Sim Am, bersikaplah biasa, jangan memperlihatkan kecurigaanmu. Setelah urusan kami usai di Thai Ouw, kami berempat pasti datang di kuil Yang Sim Am untuk menemuimu Usai berkata begitu, Pek Yun Hui melangkah pergi, Namun mendadak Souw Hui Hong memanggilnya. "Kakak Pek! Tunggu!" "Ada apa?" Pek Yun Hui berhenti KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak Pek, lebih baik jangan memberitahukan pada siapa pun tentang itu! Kalau adik Loan tahu, dia pasti berduka sekali," Sahut Souw Hui Hong berpesan. "Engkau tidak usah khawatir, sebab aku punya ide sendiri." Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum. "Terimakasih, Kakak Pek!" Ucap Souw Hui Hong dan tetap berdiri termangu di situ, Gadis itu terus berpikir, akhirnya ikut Pek Yun Hui kembali ke sana. ***** Bab ke 6 - Suatu Kejadian Yang Tak Terpikirkan Mereka berdua telah sampai di tempat Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan, Sie Bun Yun, Tee Ju Liong dan lainnya, Akan tetapi, mereka berdua terbelalak karena mereka semua sudah tidak ada di situ. Bukankah itu sangat mengherankan? Padahal Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong ke tempat yang tak seberapa jauh dari situ, Bagaimana mungkin dalam waktu begitu cepat mereka telah menghilang tanpa jejak? "Kun Bu, Adik Loan! Kalian di mana?" Seru Pek Yun Hui. "Kakak Yun! Kakak Yun!" "Kakak Pek!" Souw Hui Hong terkejut "Apa gerangan yang telah terjadi?" "Entahlah." Pek Yun Hui menggelengkan kepala. "Kok bisa jadi begini?" Souw Hui Hong mengerutkan kening. "Nona Souw!" Tanya Pek Yun Hui serius. "Apakah di tempat ini masih ada orang berkepandaian tinggi?" Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Tidak ada, tapi mungkin... ada orang luar masuk ke sini," Sahut Souw Hui Hong. "Heran, kita di tempat yang tak begitu jauh, kok sama sekali tidak mendengar suara apa pun?" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "ltu tidak perlu dipikirkan, ayoh, cepat kita cari mereka!" Ujar Pek Yun Hui. Mereka mencari ke sana ke mari di tempat itu, namun tidak menemukan Bee Kun Bu maupun yang tainnya. Pek Yun Hui tahu, bahwa ini urusan serius, sebab Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun berkepandaian tinggi, Apabila ada orang menyerang men-dadak, tentunya mereka pasti bersuara, Akan tetapi, mereka semua justru tidak bersuara sama sekali Setelah berpikir sejenak, Pek Yun Hui menghunus pedangnya, lalu melesat pergi. Souw Hui Hong segera mengikutinya dari belakang. Tak lama, mereka melihat dua sosok mayat, yakni mayat pelayan di rumah Tee Ju Liong, sepasang mata mereka melotot, sepertinya ketika belum mati, mereka menyaksikan sesuatu yang amat menyeramkan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang, kemudian mereka berjalan ke dalam rumah Tee Ju Liong, Betapa terkejutnya mereka, karena di dalam rumah itu juga terdapat tiga puluhan mayat, yang semuanya anak buah Tee Ju Liong "Kita harus cepat periksa di luar, mungkin musuh masih belum pergi jauh." Ujar Pek Yun Hui. Mereka berdua langsung melesat ke luar Tak lama mereka sudah sampai'di jalan besar Namun mereka tidak melihat sesuatu yang mencurigakan "Nona Souw, lebih baik engkau pulang ke kuil Yang Sim Am. Aku akan menangani urusan ini." Ujar Pek Yun Hui. "Kakak Pekt Alangkah baiknya kita bersama," Sahut Souw Hui Hong. "Baiklah." Pek Yun Hui mengangguk "Mari kita kejar ke arah selatan!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak Pekl" Souw Hui Hong keheranan "Kenapa ke arah selatan?" "ltu instingku," Jawab Pek Yun Hui memberitahukan "Benar atau tidak, aku pun tidak mengetahuinya." Souw Hui Hong tidak banyak bertanya lagi, Mereka berdua lalu mengejar ke arah selatan Tak seberapa lama kemudian mereka sudah sampai di luar pintu kota, Setelah berada di tempat sepi, barulah mereka mengerahkan ginkang. Kira-kira sepuluh mil, Pek Yun Hui memperlambat langkahnya, barulah Souw Hui Hong dapat menyusulnya. "Kakak Pek, kalau kita terus mengejar tanpa arah tujuan, bagaimana mungkin kita bisa mengejar musuh itu?" Ujar Souw Hui Hong. "Bukan tiada arah tujuan," Sahut Pek Yun Hui sambil berhenti "Kalau begitu, kita mau ke mana?" Tanya Souw Hui Hong. "Ke Thai Ouw," Jawab Pek Yun Hui. "Kakak Pek!" Souw Hui Hong heran "Engkau sudah tahu jejak musuh itu?" "Nona Souw, apakah engkau tidak memperhatikan wajahwajah mayat itu? Kelihatannya sebelum mati, mereka menyaksikan sesuatu yang amat menyeramkan" "Benar." Souw Hui Hong mengangguk "Apakah itu... perbuatan Co Hiong?" "Bukan Panjang sekali kalau dituturkan," Sahut Pek Yun Hui. "Aku akan menuturkannya sambil berjalan." Mereka langsung menuju Thai Ouw, Pek Yun Hui mulai menutur dari istana Pit Sia Kiong, kemudian tentang Na Hai Peng dan Kun Lun Sam Cu yang mendadak menjadi tidak waras sampai dengan mengenai Mo Kui Ceh Yi itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Oh ya! Apa sebabnya Tee Ju Liong jadi begitu, engkau tahu sebab musababnya?" Tanya Pek Yun Hui seusia menutur. "Aku tidak tahu, Mungkinkah dia telah bertemu Maha iblis dan iblis Ke dua itu?" "Dugaanku memang begitu," Pek Yun Hui manggutmanggut. "Namun aku masih tidak paham, kenapa Bee Kun Bu dan lainnya hilang begitu saja? Kalaupun kedua iblis itu berkepandaian begitu tinggi, tentunya juga akan menimbulkan sedikit suara." "Memang sulit memecahkan tentang itu." Pek Yun Hui menggeleng-gelengkan kepala. "Lagi pula kita sama sekali tidak tahu ke mana ke empat orang itu." Ketika Pek Yun Hui berkata sampai di situ, tiba-tiba wajah Souw Hui Hong berubah, dan langsung berhenti "Kenapa engkau?" Tanya Pek Yun Hui keheranan "Kakak Pek, mereka berempat... apakah sudah....n Suara Souw Hui Hong gemetar. "Nona Souw, maksudmu mereka berempat telah celaka, ditenggelamkan ke dalam telaga buatan itu?" "Aku.j, aku memang berpikir begitu, tapi mudah-mudahan tidak!" Sahut Souw Hui Hong dengan wajah pucat pias. Pek Yun Hui tertegun, kemudian ujarnya perlahan "Menurut pendapatku... tidak akan begitu!" "Kakak Pek!" Souw Hui Hong menatapnya. "Yakin-kah itu?" "Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun berkepandaian tinggi, Bagaimana mungkin ada orang mampu menenggelamkan mereka tanpa mengeluarkan suara sedikit pun?" Sahut Pek Yun Hui. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Kakak Pek, tadi engkau bilang Na Locianpwee sudah jadi tidak waras, Kalau mereka berempat juga jadi tidak waras, bukankah,., gampang ditenggelamkan ke dalam telaga buatan itu?" "Nona Souw!" Pek Yun Hui memegang tangannya. "Berapa kedalaman air di telaga buatan itu?" "Kira-kira tiga depa." "Nona Souw...." Pek Yun Hui menarik nafas. "Kalau dugaanmu tidak meleset, kita kembali ke sana juga per-cuma!" "Aaakh...!" Gumam Souw Hui Hong dengan air mata bereucuran "Aku yang menyebabkan itu...." "Nona Souw!" Pek Yun Hui menghiburnya. "ltu cuma dugaanmu, Kalau mereka benar sudah celaka, aku lebih bersedih dari padamu, Namun aku pereaya mereka tidak akan celaka." "Kalau begitu, mereka berempat hilang ke mana?" Tanya Souw Hui Hong dan timbul pula harapannya. "Untuk sementara ini, kita memang sulit menemukan jawabannya." Sahut Pek Yun Hui. Kupikir... yang datang bukan cuma ke dua iblis itu, mungkin masih ada orang lain yang berkepandaian tinggi." "Kenapa engkau berpikir begitu?" "Terus terang, ke dua iblis itu hanya mengandal pada racun, sedangkan kepandaian mereka tidak begitu tinggi, Maka pasti ada orang lain yang berkepandaian tinggi muncul di situ." "Apa yang engkau katakan memang masuk akal." Souw Hui Hong manggul-mangguL "Oleh karena itu, kita harus secepatnya sampai di Thai Ouw, Setelah bertemu ke dua iblis itu, tentunya akan jernih pula urusan itu." "Ya." Souw Hui Hong mengangguk KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Mereka berdua segera mengerahkan ginkang menuju ke Thai Ouw, tak seberapa lama kemudian, hari sudah mulai gelap, Akan tetapi, mereka berdua sama sekali tidak beristirahat dan terus melakukan perjalanan menuju Thai Ouw dengan mengerahkan ginkang. Berselang beberapa saat kemudian, mendadak ter dengar suara semacam peluit di depan, kemudian di arah barat dan terdengar lagi di tempat lain, kedengarannya seperti semacam suara kode Tak lama tampak dua sosok bayangan melesat da-tang. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong memang tidak bermaksud menghindar maka mereka berdua berdiri di tempat Akan tetapi, sungguh di luar dugaan, kedua sosok bayangan itu berhenti di hadapan mereka, bahkan sekaligus memberi hormat seraya berkata. "Kedatangan kalian berdua sungguh menggembirakan Kauw Cu (Ketua Agama), harap kalian berdua ikut karmT Usai berkata begitu, kedua orang itu pun langsung melesat pergi, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang dengan penuh keheranan "Hei! Kalian berdua harap tunggu!" Seru Souw Hui Hong. Kedua orang itu langsung berhenti Souw Hui Hong menatap mereka seraya bertanya. "Siapa sebenarnya kalian berdua, dan apa pula itu KauwCu?" Tadi Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tidak begitu memperhatikan ke dua orang itu mengatakan begitu, Ternyata ke dua orang itu mengenakan pakaian hitam, wajah mereka tampak kehijau-hijauan tiada warna darah sama seka!i. Ketika Souw Hui Hong bertanya begitu, ke dua orang baju hitam tampak terkejut KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Bukankah kalian berdua ingin menghadiri pesta ulang tahun Kauw Cu?" Tanya salah seorang berbaju hitam. "Siapa Kauw Cu kalian, kami sama sekali tidak me-. ngetahuinya," Sahut Pek Yun Hui. "Jadi bagaimana mungkin kami ingin menghadiri pesta ulang tahun Kauw Cu kalian?" "Hm!" Dengus Souw Hui Hong. "Kenapa kalian harus tahu siapa kami?" Ke dua orang berbaju hitam saling memandang, kemudian menyerang ke arah Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong dengan kuku yang amat tajam, Gerakan mereka sungguh cepat. Souw Hui Hong membentak nyaring, kemudian berkelit ke samping sambil mengayunkan kaki nya. Pek Yun Hui juga berkelit ke samping, lalu secepat kilat menjulurkan tangannya untuk mencengkeram urat nadi orang berbaju hitam, Namun orang itu sangat gesit ia segera meloncat ke belakang, Akan tetapi Pek Yun Hui telah menyentilkan jarinya, dan seketika sebuah senjata rahasia berupa semacam mutiara meluncur ke arah orang berbaju hitam. Memahg sungguh di luar dugaan, Walau diserang dengan senjata rahasia, tetapi orang baju hitam tersebut masih dapat menghindar Tapi jari tangan Pek Yun Hui menyentil lagi, dan meluncur lagi sebuah mutiara laksana kilat ke arahnya. Kali ini orang berbaju hitam itu tidak mampu berkelit lagi, sebab senjata rahasia Pek Yun Hui telah mengenai Khi Hu Hiatnya. Buk! Orang baju hitam itu jatuh gedebule Temannya yang sedang bertarung dengan Souw Hui Hong terkejut sekali, dan langsung melesat ke arah orang baju hitam itu, sekaligus menyambarnya, Dalam waktu sekejap, orang baju hitam itu telah melesat beberapa depa, dan kemudian hilang dari pandangan Bukan main cepatnya gerakan orang KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ baju hitam itu, padahal sebelah tangannya mengapit temannya. "Hm!" Dengus Pek Yun Hui. "Kakak Pek, siapa ke dua orang baju hitam itu?" Tanya Souw Hui Hong. "Entahlah." Pek Yun Hui menggelengkan kepala. "Yang jelas mereka pasti dari golongan sesat." "Kita tidak perlu mempedulikan mereka?" Tanya Souw Hui Hong lagi "Memang tidak perlu," Sahut Pek Yun Hui. Mereka berdua memang tidak begitu menaruh perhatian akan hal tersebut, lalu melanjutkan perjalanan lagi. Akan tetapi, beberapa mil kemudian, mendadak terdengar suara di depan mereka, yakni semacam suara lonceng. Tang! Tang! Tang! Tak lama muncul delapan orang menghadang di depan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong. Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Pek Yun Hui tidak mau meladeni mereka, dan segeralah melesat melewati delapan orang itu, Souw Hui Hong juga melesat mengikutinya. "Harap kalian berdua berhenti!" Seru salah seorang dari mereka. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong berhenti, lalu menatap mereka tajam seraya bertanya dingin. "Kenapa kalian menyuruh kami berhenti?" "Kauw Cu kami mengundang kalian," Sahut orang itu sambil menjura. "Kami masih ada urusan penting, maka tidak bisa membuang waktu." Ujar Pek Yun Hui. Terimakasih atas undangan Kauw Cu kalian!" Pek Yun Hui menarik Souw Hui Hong, kemudian melesat pergi tanpa berhenti sama sekali. "Harap kalian berdua berhenti!" Seru delapan orang itu serentak KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Namun di saat itu, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah berlari belasan depa jauhnya, Kemudian mendadak terdengar lagi suara Tang! Tang! Tang!" Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong menoleh ke belakang, ternyata delapan orang itu telah hi!ang. "Nona Souw, kelihatannya mereka bukan dari golongan sesat biasa." Ujar Pek Yun Hui. "Benar." Souw Hui Hong menambahkan "Entah tokoh lihay mana yang sudah lama menyepi, kini kembali muncul di rimba persilatan Jangan-jangan... itu perbuatan Maha iblis dan iblis Ke dua." "Menurut pendapatku bukan!" Pek Yun Hui menggelengkan kepala. "Orang-orang dari Mo Kui Ceh Yi berpakaian putih semua, sedangkan mereka berpakaian hitam, Bagaimana asal-usul mereka dan berniat baik atau jahat, kita belum mengetahuinya, Maka lebih baik kita melanjutkan perjalanan saja." Mereka berdua melanjutkan perjalanan Karena sudah dihadang dua kali oleh orang-orang baju hitam, maka kini mereka berhati-hati. Kira-kira dua tiga mil mereka berjalan, mendadak terdengar suara "Syuuur", dan seketika tampak sesuatu meluncur ke atas, Sesaat kemudian terdengarlah suara ledakan dan bunga-bunga api pun bersebaran, sehingga tempat itu jadi terang, Ternyata yang meledak di udara itu semacam kembang api. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hongsudah bersiap-siap. Mereka yakin tak lama lagi pasti akan muncul orang berbaju hitam menghadang mereka. Tidak salah, tiba-tiba di hadapan mereka muncul tiga orang, Salah seorang dari mereka melangkah maju sekaligus menjura-pada Pek Yun Hui. "Pek Lie Hiap, apa kabar selama ini?" Tanya orang itu. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui tereengan dan tertegun, karena orang itu mengenalinya, Setelah ditegasinya, ternyata adalah seorang biarawati. Pek Yun Hui bertambah heran, begitu pula Souw Hui Hong, sebab mereka mengenali biarawati itu. Ternyata biarawati itu adalah Tio Hui Suthay, tokoh tua dalam partai Gobi yang memiliki ilmu Kun Goan Khi Kang. Sudah dua kalf Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong dihadang oleh orang-orang berbaju hitam. Gerak-gerik mereka sangat misterius, membuktikan bahwa mereka bukan dari golongan lurus. Walau partai Gobi sangat angkuh, namun tetap partai lurus, Kenapa Tio Hui Suthay membaurkan diri dengan mereka? itulah yang membuat Pek Yun Hui dan Souw Hui Hbng tidak habis berpikir "Aku baik-baik saja," Jawab Pek Yun Hui. "Bagai-mana keadaan Suthay?" "Pek Lie Hiap!" Tio Hui Suthay tersenyum. "Harap engkau sudi ikut aku menemui seseorang!" Suthay memang tersenyum, tapi tampak agak licik sehingga Pek Yun Hui menduga, bahwa biarawati itu mempunyai maksud tidak baik "Apakah Suthay ingin mengajak kami menemui Kauw Cu itu?" Tanya Pek Yun Hui. "Pek Lie Hiap memang pintar Aku tidak perlu banyak bicara, engkau sudah dapat menduganya." Sahut Tio Hui Suthay. Pek Yun Hui bereuriga, kalau bukannya menyangkut Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun yang tidak ketahuan jejaknya, mungkin ia dan Souw Hui Hong akan ikut Tio Hui Suthay menemui Kauw Cu tersebut, ingin tahu ada apa KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sebenarnya. Namun karena urusan penting itu, Pek Yun Hui terpaksa menolak "Maaf, Suthay! Kami masih ada urusan peniing, maka tidak bisa ikut Suthay pergi menemui Kauw Cu itu." "Pek Lie Hiap!" Tio Hui Suthay masih tersenyum licik "Engkau mau ikut atau tidak terserah, sebab kepandaianku masih tidak mampu untuk memaksamu. Akan tetapi, ini menyangkut urusan yang teramat pen-ting, maka harap engkau mempertimbangkannya!" Hati Pek Yun Hui tergerak ia maju selangkah sambil menatap Suthay dan bertanya. "Apakah kini Suthay sudah tidak berada dalam partai Gobi lagi?" "Kenapa Pek Lie Hiap malah ingin mencampuri urusan pribadiku?" Tio Hui Suthay balik bertanya. "Kalau begitu, bolehkah aku tahu, siapa Kauw Cu itu?" "Pek Lie Hiap ikut aku saja! Tentunya akan mengetahui nya." "Bee Kun Bu dan lainnya hilang mendadak di tempat tinggal Tee Ju Liong, apa itu perbuatan kalian?" Tanya Pek Yun Hui mendadak Tio Hui Suthay diam. sementara Souw Hui Hong sudah tidak sabaran lagi, ia langsung menyerang Tio Hui Suthay dengan sebuah puku!an. Air muka Tio Hui Suthay berubah. Secepat kilat ia berkelit menghindari pukulan itu. sedangkan dua orang yang berdiri di belakang Tio Hui Suthay sudah melangkah maju, kelihatannya mereka berdua sudah siap bertarung. "Kakak Pek!" Seru Souw Hui Hong. "Mari kita memberesi mereka bertiga!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Pek Lie Hiap!" Ujar Tio Hui Suthay dingin "Kami sama sekali tidak berniat jahat! Kalau engkau tidak pereaya, jangan menyesali "Omong kosong!" Bentak Souw Hui Hong. Ketika ia baru mau menyerang Tio Hui Suthay, mendadak Pek Yun Hui mencegahnya. "Nona Souw jangan bertindak sembarangan!" Ujar Pek Yun Hui. Souw Hui Hong tertegun, Gadis itu tidak mengerti kenapa Pek Yun Hui mencegahnya menyerang Tio Hui Suthay. "Suthay!" Pek Yun Hui memandangnya. "Kauw Cu itu berada di mana? Apakah akan memakan waktu untuk kita ke sana?" "Tidak sampai setengah jam kita akan tiba di sana." Jawab Tio Hui Suthay memberitahukan "Sesampainya di sana, terserah bagaimana keputusan Pek Lie Hiap saja," "Kakak Pek!" Souw Hui Hong terbelalak "Bagai-mana sih? Engkau mau ikut mereka ke sana?" "Nona Souw harus tahu!" Bisik Pek Yun Hui. "Tio Hui Suthay ini bukan tokoh sembarangan Dia juga mau menyumbangkan tenaganya membantu Kauw Cu itu, tentunya ada sesuatu yang luar biasa. Siapa tahu kejadian aneh di tempat tinggal Tee Ju Liong, justru ada kaitannya dengan ini." Souw Hui Hong diam. pada dasarnya ia memang sangat kagum pada Pek Yun Hui, maka ketika Pek Yun Hui mengatakan demikian, ia cuma diam, tidak berko-mentar apa pun. "Tadi kami telah bertemu dua sobat berbaju hitam," Ujar Pek Yun Hui. "Apakah hari ini Kauw Cu itu merayakan ulang tahunnya?" "Benar, Namun setelah mengetahui Pek Lie Hiap berada di sini, dia segera menolak para tamu lain, jadi khusus nya cuma KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ menunggu kedatangan Pek Lie Hiap," Sahut Tio Hui Suthay memberitahukan "Kalau begitu,., baik!ah. Harap Suthay menunjukkan jalan!" Ujar Pek Yun Hui. Tio Hui Suthay langsung mengibaskan tangannya, seketika ke dua orang itu segera melesat pergi Tio Hui Suthay juga melesat mengikuti mereka, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang sejenak, setelah itu barulah mengikuti di belakang Tio Hui Suthay. "Kakak Pek!" Bisik Souw Hui Hong. "Apakah itu bukan merupakan suatu jebakan bagi kita?" "Kalau itu merupakan jebakan, kita pun tidak perlu takut," Sahut Pek Yun Hui sambil tersenyum "Heran! Entah siapa Kauw Cu itu?" Ujar Souw Hui Hong seakan bergumam "Kalau sudah bertemu, bukankah kita akan mengetahuinya?" Pek Yun Hui tersenyum lagi. Setelah beberapa mil kemudian, mereka melihat sebuah dusun kecik Pek Yun Hui tereengang, sebab tidak mungkin tokoh bu Lim akan tinggal di dusun kecil itu, terutama bagi orang yang berkedudukan sebagai Kauw Cu. Tak seberapa lama, mereka sudah hampir mendekati sebuah sungai "Kakak Pek!" Bisik Souw Hui Hong. "Mereka mengajak kita ke sungai!" "Ng!" Pek Yun Hui mengangguk "Kita ikuti saja." Tio Hui Suthay dan ke dua orang berbaju hitam berhenti di pinggir sungai, Setelah itu, Tio Hui Suthay bertepuk tangan tiga kali. Berselang sesaat, muncullah sebuah rakit yang cukup besar, dan tampak belasan orang berbaju hitam berdiri di atas rakit itu dengan galah panjang di tangan. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Silakan kalian naik ke rakit itu!" UjarTio Hui Suthay. "Sebentar akan tiba di tempat (ujuan." Pek Yun Hui memandang jauh ke depan, Tampak sesuatu menjulang tinggi di tengah-tengah sungai itu. Entah itu sebuah bukit atau pulau emas, sebab kelihatan gemerlapan tertimpa sinar rembuIan. Pek Yun Hui berpikir, kini sudah sampai di sini, tidak mungkin mundur lagi, Karena itu, ia menarik Souw Hui Hong meloncat ke rakit itu. Tio Hui Suthay dan kedua orang berbaju hitam itu pun menyusuI. Setelah mereka berada di atas rakit, Tio Hui Suthay bertepuk tangan lagi dua kali, seketika juga rakit itu melaju, Sungai itu memang lebar sekali, namun amat tenang, sama sekali tidak ada gelombang. "Kakak Pek!" Bisik Souw Hui Hong. "Rupanya itu bukit emas." "Benar." Pek Yun Hui mengangguk dan seraya berpesan dengan suara rendah. "Engkau harus ingat, jangan bertindak sembarangan, harus melihat situasi du!u!" "Kakak Pek...." Souw Hui Hong menarik nafas. "Aku justru ragu, haruskah kita ke mari? sedangkan Kun Bu dan lainnya,.,." Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Aku yakin mereka tidak akan terjadi sesuatu atas diri mereka," Potong Pek Yun Hui yakin, Tentunya mereka pun telah menghadapi sesuatu yang aneh, maka tiada waktu untuk memberitahukan pada kita." "Mereka tidak dalam bahaya?" Souw Hui Hong masih mengkhawatirkan mereka, terutama terhadap Bee Kun Bu. "Aku cuma menduga," Sahut Pek Yun Hui. "Mereka bertiga berkepandaian sangat tinggi, bagaimana mungkin begitu gampang roboh di tangan orang? Lagi pula siapa tahu kita akan memperoleh kabar berita mereka di tempat ini." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ sementara rakit itu telah merapat di pinggir daratan. Tio Hui Suthay dan lainnya sudah meloncat ke darat, hanya tinggal dua orang di rakit. "Mari kita naik ke darat!" Ajak Pek Yun Hui. Souw Hui Hong mengangguk Mereka berdua lalu meloncat ke darat Tio Hui Suthay segera mengayunkan kakinya menuju ke depan. Beberapa depa kemudian, Pek Yun Hui menengok ke belakang, tampak rakit itu telah melaju pergi. Tio Hui Suthay melewati tempat yang penuh batu, Berselang beberapa saat, mereka sudah berada di depan sebuah goa, Tio Hui Suthay berhenti di depan gua itu yang tertutup oleh pintu batu. Mendadak pintu batu itu terbuka, dan tampak dua anak kecil dengan rambut dikuncir ke atas berjalan ke tuan "Apakah Pek Lie Hiap sudah datang? Kauw Cu sedang menunggu di dalam," Ujar salah seorang anak kecil itu. "Kauw Cu hanya ingin menemui ku seorang, atau harus bersama Nona Souw?" Tanya Pek Yun Hui. "Kauw Cu sudah berpesan, gadis yang bersama Pek Lie Hiap boleh ikut masuk," Sahut anak itu. "Ham!" Dengus Souw Hui Hong dingin, Pek Yun Hui segera memberi isyarat padanya, agar jangan bertindak sembarangan. Souw Hui Hong mengangguk Tio Hui Suthay meloncat mundur beberapa depa. "Pek Lie Hiap, kalau memperoleh suatu keman-faatan perjalanan ini, jangan melupakan budiku lho!" Ujar Tio Hui Suthay serius. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tertegun mendengar ucapan itu. sementara salah seorang anak itu berkata. KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Harap Pek Lie Hiap ikut kami ke dalam!" Ke dua anak itu melangkah ke dalam, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong mengikuti mereka dari belakang. Gua itu mirip sebuah lorong panjang, namun pada dindingnya terdapat beberapa buah pintu batu. Setelah berjalan belasan depa, ke dua anak itu berhenti di depan salah satu pintu. "Kauw Cu berada di dalam menunggu Pek Lie Hiap." Salah seorang anak itu memberitahukan kemudian mereka berdua mengundurkan diri dari situ. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang, sejenak kemudian, barulah Pek Yun Hui menjulurkan tangannya untuk mendorong pintu batu itu. "Kakak Pek!" Souw Hui Hong mengingatkan "Hati-hati!" Pek Yun Hui tersenyum, dan memperlihatkan dua buah mutiara yang di tangannya, Ternyata Pek Yun Hui telah menyiapkan senjata rahasia itu di tangan. Melihat itu Souw Hui Hong juga tersenyum. Pek Yun Hui mendorong pintu batu itu, Pintu itu terkuak, kemudian mereka berdua melangkah ke daIam. Ruangan itu tidak begitu luas, pada dindingnya terdapat banyak mutiara yang memancarkan cahaya sehingga menerangi ruangan itu, Tampakdi dalam ruangan itu seorang berjubah merah duduk di atas sebuah kursi batu yang menempel pada dinding, Dan tampak pula beberapa orang berbaju hitam duduk di atas sebuah bangku batu yang agak panjang. Begitu Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong melangkah ke dalam, beberapa orang itu langsung bangkit berdiri Pek Yun Hui memandang mereka, Dalam hatinya merasa heran, sebab dirinya mengenali dua tiga orang di antara mereka, yaitu Ku Hut Leng Khong dan Lan Si Tiangto dari KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ partai Siauw Lim, Masih ada dua orang, salah seorang berambut putih dan seorang lagi agak muda mirip banci. Orang yang berjubah merah duduk di kursi itu memakai kedok warna merah, membuat Pek Yun Hui semakin merasa heran. Akan tetapi, Pek Yun Hui sama sekali tidak bisa menduga, kira-kira siapa orang berjubah merah itu. Namun ia pun amat terkejut, sebab Ku Hut Leng Khiong dan Lan Si Tianglo merupakan tokoh tua dalam rimba persilatan yang sangat dihormati orang, sedangkan yang dua itu, walau tidak tahu asal-usul mereka, tapi tentunya mereka berdua tergolong tokoh luar biasa, Kalau bukan, bagaimana mungkin duduk bersama Ku Hut Leng Khong dan Lan Si Tianglo? "Maafi" Ucap Pek Yun Hui kemudian. "Entah apa sebabnya Cianpwee mengundang kami ke mari?" "Silakan duduk, Pek Lie Hiap!" Sahut orang berjubah merah. Di situ memang masih ada dua tempat duduk batu yang kosong, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang, setelah itu, barulah mereka duduk. "Pek Lie Hiap! Menurutmu dalam rimba persilatan masa kini, siapa yang yang paling kuat?" Tanya orang berjubah merah lagi. pertanyaan tersebut membuat Pek Yun Hui tertegun beberapa saat lamanya, dan merasa heran kenapa orang berbaju merah itu bertanya demikian padanya? Setelah partai Thian Liong jatuh.,." Jawab Pek Yun Hui setelah berpikir sejenak "Tentunya sembilan partai besar yang paling kuat." "Ha ha!" Orang berjubah merah tertawa gelak "Ha ha ha!" KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ Pek Yun Hui terkejut ketika mendengar suara tawa itu, sebab mengandung Lweekang yang amat dalam, Siapa orang berjubah merah ini? Pek Yun Hui tidak habis berpikir "Pandangan Pek Lie Hiap sangat dangkal," Ujar orang berjubah merah. "Bagaimana menurut Cianpwee, bolehkah memberitahukan padaku?" Tanya Pek Yun Hui. "Kalau berdasarkan ilmu silat, apa yang disebut sembilan partai besar itu, cuma merupakan tong kosong, Aku tidak omong menghina Iho!" Sahut orang berjubah merah. "Bolehkah Cianpwee menjelaskan?" Tanya Pek Yun Hui, ia tidak menyangka kalau orang jubah merah berani berkata begitu. "Betapa luasnya kolong langit ini, lagi pula terdapat banyak tokoh aneh yang berkepandaian tinggi," Sahut orang berjubah merah. "Kalau berdasarkan ilmu silat, hanya pemilik Kui Goan Pit Cek, yaitu orang marga Na dan putrinya berikut Pe"k Lie Hiap yang berkepandaian tinggi, Lainnya adalah ilmu Tu Si Ciang (llmu pukulan Laba-laba) dan Pek Tong Ciang (llmu pukulan Seratus Racun), Di luar perbatasan dan seberang laut terdapat Lam Kiong Siu tapi sudah mati, Ku Ciok Sianjin dan Mo Kui Ceh Yi." Usai berkata demikian, orang berjubah merah menatap Pek Yun Hui dalam-da!am. Ketika orang berjubah merah menyinggung Mo Kui Ceh Yi, hati Pek Yun Hui tergerak "Apakah Cianpwee tahu jelas tentang Mo Kui Ceh Yi?" Tanyanya. "Sedangkan aku sendirL." Ujar orang jubah merah tidak menjawab pertanyaan Pek Yun Hui. "Juga boleh dibandingkan dengan mereka itu." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Oh?" Pek Yun Hui cuma manggut-manggut "Pek Lie Hiap!" Tanya orang berjubah merah mendadak "Bagaimana menurut pendapatmu mengenai Souw Peng Hai?" Pertanyaan tersebut membuat Pek Yun Hui mengarah Souw Hui Hong, sebab Souw Peng Hai adalah ayah Souw Hui Hong. Gadis itu cuma mengerutkan kening, Pek Yun Hui berpikir, kemudian berkata. "llmu Kan Goan Cin Sin Kang Souw Peng Hai, memang tiada duanya di kolong langit Kalau dia tidak berambisi ingin menguasai rimba persilatan tentu kedudukannya sangat tinggi dalam rimba persilatan." "Apa yang Pek Lie Hiap katakan, itu cuma benar separuh," Sahut orang berjubah merah sambil tertawa. "Maksud Cianpwee?" "Souw Peng Hai memang bertekad menguasai rimba persilatan, maka mendirikan partai Thian Liong dan mengumpulkan semua pesilat rimba persilatan pula, Tekadnya sungguh mengagumkan." "Oh, ya?" Pek Yun Hui tampak acuh tak acuh. "Maafl" Ucap orang berjubah merah. "Nona Souw berada di sini, tetapi aku membicarakan ayahnya." "Tidak apa-apa. Silakan Cianpwee membicarakannya!" Ujar Souw Hui Hong dengan senyum paksa. "Baik, aku akan melanjutkan." Orang berjubah merah manggut-manggut "Sayangnya Souw Peng Hai masih belum memiliki kepandaian tertinggi maka gagal mewujudkan ambisinya, Lagi pula dia cuma dibantu oleh orang yang tak berguna." "Oh?" Pek Yun Hui tersenyum Tapi anak buahnya juga memiliki kepandaian tinggi." KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/ "Ha ha!" Orang berjubah merah tertawa. "ltu cuma merupakan kepandaian cakar ayam Mengenai racun, anak buah Souw Peng Hai hanya mengerti kulitnya ?aja." "Apakah Cianpwee tidak omong kosong?" Tanya Pek Yun Hui. "Aku tidak omong kosong," Sahut orang berjubah merah. "Kalau begitu....H Pek Yun Hui teringat seseorang. "Masih ada satu orang lagi, apakah orang itu boleh digo!ongkan sebagai orang luar biasa?" "Siapa orang itu?" "Tee Ju Liong." Pek Yun Hui memberitahukan "Tec Ju Liong?" Orang berjubah merah itu tampak tertegun "Siapa orang itu?" Jawaban tersebut membuktikan bahwa hilangnya Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun tiada kaitannya dengan orang berjubah merah. Pedang Karat Pena Beraksara Karya Tjan ID Sejengkal Tanah Percik Darah Karya Kho Ping Hoo Perangkap Karya Kho Ping Hoo