Ceritasilat Novel Online

Bangau Sakti 91


Bangau Sakti Karya Chin Tung Bagian 91


Bangau Sakti Karya dari Chin Tung   "Dia mantan kepala cabang ekspedisi Thian Liong."   "Pek Lie Hiep sedang omong bereanda!"   Orang berjubah merah itu tertawa panjang.   "Orang semacam itu cuma merupakan pesilat kelas rendah."   "Cianpwee!"   Pek Yun Hui bangkit berdiri.   "Kalau sudah tiada urusan lain, kami mau mohon diri, sebab kami masih punya urusan penting yang harus diselesaikan"Tunggu!"   Orang berjubah merah menahannya.   "Aku mengundang Pek Lie Hiap ke mari, tentunya punya urusan yang harus dirundingkan."   "Urusan apa?"   Tanya Pek Yun Hui sambil duduk kembali "Sejak kecil aku belajar ilmu silat Setelah aku berusia empat puluh, aku mendirikan suatu aliran,"   Jawab orang berjubah merah memberitahukan "Oleh karena itu, aku pun punya ambisi seperti Souw Peng Hai."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Oh?"   Pek Yun Hui terkejut "Apa hubungannya ambisi Cianpwee dengan kami?"   "Setahun yang lalu, aku mendirikan Kai Thian Kauw (Agama Langit), otomatis aku adalah Kauw Cu."   Ujar orang berjubah merah sambil tertawa.   "Dalam setahun ini, sudah banyak orang berkepandaian tinggi bergabung dengan kami, Tapi hingga kini aku masih belum mendapat seseorang yang bisa kuandalkan Pek Lie Hiap sudah sangat terkenal, lagi pula bukan berasal dari partai mana pun Kalau Pek Lie Hiap bersedia jadi wakil Kauw Cu, itu sungguh menggembirakan kami semua."   Pek Yun Hui baru tahu, kalau orang berjubah merah mengundangnya ke mari dikarenakan maksud tersebut Terimakasih atas penghargaan Cianpwee terhadap diriku, namun itu merupakan hal yang tak mungkin"   "Kenapa tidak mungkin? Apakah Pek Lie Hiap menganggap kepandaianku masih tidak dapat menaklukkan orang lain?"   "Bagaimana kepandaian Cianpwee, aku sama sekali tidak mengetahuinya Yang kumaksudkan itu adalah ambisi Cianpwee, itu tak mungkin bisa terwujud."   "Apakah Pek Lie Hiap mengira Kai Thian Kauw kurang terkenal?"   Tanya orang berjubah merah bernada tidak senang.   "Aku tidak mengatakan begitu,"   Sahut Pek Yun HuL "Pek Lie Hiap harus tahu, bahwa mulai sekarang Kai Thian Kauw akan bergerak secara besar-besaran Tidak sampai setahun, Kai Thian Kauw pasti tersohor di kolong langit Pada waktu itu, Pek Lie Hiap pasti tahu, ambisiku pasti terwujud."   "Cianpwee punya ambisi itu, silakan mewujudkannya."   Ujar Pek Yun Hui dan menambahkan, Tapi tidak perlu menyeret kami ke dalamnya, Kami masih ada urusan penting, Maaf, kami harus mohon diri."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui bangkit berdiri dan langsung menuju pintu, Akan tetapi, pada waktu bersamaan, Ku Hut Leng Khong dan Lan Si Tianglo sudah melesat ke arahnya, sekaligus menghadang di depannya.   "Apa maksud kalian menghadang di depanku?"   Tanya Pek Yun Hui sambil mengerutkan kening. sementara orang berjubah merah pun sudah bangkit dari duduknya, lalu selangkah demi selangkah menghampiri Pek Yun Hui.   "Pek Lie Hiap!"   Ujarnya memberitahukan.   "Lima orang di dalam ruangan ini adalah tokoh Bu Lim yang amat terkenal, namun mereka cuma merupakan wakil sektor, Kaiau engkau mau bergabung, kedudukan wakil Kauw Cu untukmu, itu merupakan suatu kebanggaan bagimu, kenapa malah ditoIak?"   "Pendirian orang berbeda,"   Sahut Pek Yun Hui sing-kat.   "Pek Lie Hiap!"   Orang berjubah merah tertawa dingin.   "Apakah engkau tidak mau minum arak peng-hormatan?"   "Memang tidak mau!"   Pek Yun Hui juga tertawa dingin.   Kini mereka berdua sudah saling menantang, Orang berjubah merah maju selangkah, kemudian mengibaskan tangannya, Seketika segulung angin pukulan yang amat dahsyat langsung mengarah pada Tay Meh Hiat di badan Pek Yun Hui.   jurus itu aneh bukan main, sebab orang jubah merah menggunakan lengan jubahnya sebagai senjata, bahkan penuh mengandung Lweekang.   "Bagus!"   Seru Pek Yun Hui. ia pun menjulurkan tangannya menyambar ujung jubah itu. Akan tetapi, orang berjubah merah segera berkelip dan mendadak lengan jubahnya melembung bagaikan gumpalan awan merah mengarah Pek Yun Hui.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui terkejut, sebab Lweekang orang berjubah merah itu amat luar biasa.   Tak ayal lagi ia langsung mendorongkan sepasang tangannya ke depan.   Bummml Terdengar suara benturan yang dahsyat sekali Pek Yun Hui terdorong mundur dua langkah, sedangkan orang berjubah merah cuma terdorong selangkah, kemudian tertawa panjang.   "Pek Lie Hiap, aku berani mengangkat diriku sebagai Kauw Cu, tentunya tidak akan mengecewakan diri sendiri!"   Ujar orang berjubah merah.   "ltu urusan Cianpwee, tapi kenapa mendesakku harus jadi wakil Kauw Cu?"   Tanya Pek Yun Hui gusar.   "ltu dikarenakan engkau berkepandaian tinggi dan sudah terkenal, maka pilihanku jatuh padamu,"   Sahut orang berjubah merah.   "Cianpwee tidak usah mengharapkan itu, sebab tidak mungkin! Kalau Cianpwee mau bertarung, itu pun belum tentu aku akan kalah. sebaliknya malah Cianpwee yang akan menyesali sepasang mata orang berjubah merah menyorot ta-jam, kemudian menatap Pek Yun Hui dalam-dalam seraya berkata.   "Pek Lie Hiap pasti mengira aku orang sesat yang tak tahu aturan kan?"   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui dingin.   "Kalau Pek Lie Hiap berpikir begitu, berarti Pek Lie Hiap telah salah!"   Ujar orang berjubah merah. Kemudian orang berjubah merah melepaskan kedok di mukanya, Pek Yun Hui memang ingin melihat muka orang berjubah merah itu. Maka ketika kedok itu dilepas kan, Pek Yun Hui segera memandang mukanya.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   justru membuat Pek Yun Hui tertegun setelah menyaksikan muka orang jubah merah itu, bahkan tampak terbelalak pula.   "Pek Lie Hiap!"   Ujar orang berjubah merah.   "Kalau aku berniat jahat terhadapmu, itu gampang sekali, namun aku tidak mau melakukan itu! Kalau bukannya dulu aku tidak mau berbuat jahat terhadap siapa pun, aku tidak akan meninggalkan tempat tinggal yang dulu itu."   Setelah orang berjubah merah itu melepaskan kedoknya, Pek Yun Hui dapat menduga siapa orang berjubah merah itu.   seandainya orang berjubah merah itu masih muda, wajahnya pasti tidak berbeda dengan Maha iblis dan iblis Ke dua.   Karena itu, Pek Yun Hui yakin orang berjubah merah itu adalah ayah mereka.   Tidak salah! Orang jubah merah itu memang ayah tiga iblis tersebut, yang sudah lama meninggalkan Mo Kui Ceh Yi.   "Eh?"   Orang berjubah merah tereengang.   "Kenapa Pek Lie Hiap menatapku dengan cara begini? Apakah dulu Pek Lie Hiap pernah melihatku?"   "Aku tidak pernah bertemu Cianpwee, tapi justru telah bertemu putra-putri Cianpwee itu!"   Pek Yun Hui memberitahukan.   "Apa?"   Orang berjubah merah tampak terperanjat kemudian menarik nafas panjang sambil mengge!enggelengkan kepala.   "Aaaakh...!"   "Cianpwee tidak menyangka kalau aku telah bertemu mereka kan?"   Pek Yun Hui menatapnya lagi.   "Kini bagaimana mereka, aku juga sudah tidak bisa membayangkannya."   Ujar orang berjubah merah sambil menarik nafas lagi.   "Naniun wajah mereka memang mirip wajahku, maka tidak heran kalau begitu Pek Lie Hiap menyaksikan wajahku, sudah tahu siapa aku ini."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Benar!"   Pek Yun Hui mengangguk "Mereka memang hampir serupa dengan Cianpwee!"   "Entah di mana Pek Lie Hiap bertemu mereka?"   "Di Mo Kui Ceh Yi!"   Sahut Pek Yun Hui dingin.   "Oh?"   Orang berjubah merah tertawa gelak.   "Tidak disangka, Pek Lie Hiap juga bisa berdusta!"   "Aku berdusta apa?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Yang bisa memasuki Mo Kui Ceh Yi, kecuali orang yang telah bergabung di sana! Kalau tidak, bagaimana mungkin dapat memasuki Mo Kui Ceh Yi dan bisa keluar dengan selamal?"   "Setelah Cianpwee bertemu dengan mereka, barulah Cianpwee tahu kalau aku lidak berdusta!"   "Oh?"   Orang berjubah merah mengerutkan kening.   "Cianpwee pereuma berada disini, sebab kedua putra Cianpwee sedang ke Thai Ouw mencari Cianpwee |"   Ujar Pek Yun Hui memberitahukan "Kenapa mereka ke Thai Ouw cari aku?"   Tanya orang jubah merah keheranan "Ng!"   Orang berjubah merah manggut-manggut.   "Pek Lie Hiap, saat ini engkau tidak mau jadi wakil Kauw Cu, itu tidak apa-apa! Namun sebulan kemudian, aku ingin mohon petunjukmu!"   Pek Yun Hui lalui, kalau orang berjubah merah memberikannya waktu satu bulan untuk mempertimbangkan tentang ilu. ia pun tahu kalau orang berjubah merah itu tidak boleh diremehkan, tapi juga panas dalam hati.   "SebuIan kemudian, Cianpwee akan ke mana mencariku tanyanya dingin.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Manusia di mana pun akan bertemu, kenapa harus menentukan tempat?"   Sahut orang jubah merah sambil tertawa panjang.   "Kalau Cianpwee masih mendesakku jadi wakil Kauw Cu, pertemuan kita nanti pasti tidak menyenangkan0 "Tapi aku yakin pada waktu itu, engkau pasti bersedia menjadi wakil Kauw Cu."   Ujar orang berjubah merah itu sambil tersenyum. Ketika Pek Yun Hui ingin mengatakan sesuatu, Souw Hui Hong telah menarik tangannya.   "Kakak Pek! Mari kita pergi!"   Ajaknya.   Pek Yun Hui mengangguk dan berpikir, itu adalah urusan sebulan yang akan datang.   Siapa tahu gurunya telah pulih dan akan bertemu Na Siao Tiap pula, maka ia pun tidak akan takut menghadapi orang tua berjubah merah yang akan mendesaknya jadi wakil Kauw Cu.   "Kami mohon diri!"   Ucap Pek Yun Hui pada orang berjubah merah.   "Antar Pek Lie Hiap ke luar!"   Seru orang berjubah merah lantang.   Kemudian muncullah kedua anak yang rambut mereka dikuncir ke atas, lalu mengantar Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong ke luar.   Begitu keluar dari gua, tampak dua puluh empat pria berdiri di situ dengan sikap hormat "Pek Lie Hiap mau ke mana, kami bersedia meng-antar."   Ujar mereka serentak "Kami akan mengikuti arus, Kalau kusuruh berhenti, kalian harus berhenti,"   Sahut Pek Yun Hui.    Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ya."   Mereka mengangguk lalu menuju tepi pantai Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong mengikuti mereka dari belakang.   "Kakak Pek! bisik Souw Hui Hong.   "Kenapa harus mengikuti arus?"   Pek Yun Hui cuma tersenyum, kemudian menariknya menuju tepi sungai, Sete!ah naik ke atas rakit, tak lama rakit melaju mengikuti arus sungai itu, Ketika matahari mulai terbit, Pek Yun Hui menoleh ke belakang, pulau itu sudah tidak tampak lagi Kira-kira seratus mil kemudian, mendadak Pek Yun Hui berseru.   "Cepat berhenti di tepi sungai!"   Orang-orang yang mengantar mereka berdua langsung mengangguk, Setelah rakit itu menepi, Pek Yun Hui menarik Souw Hui Hong melesat ke darat, dan rakit itu pun melaju pergi.   "Kita harus segera ke Thai Ouw."   Ujar Pek Yun Hui.   "Ke Thai Ouw?"   Souw Hui Hong tereengang "Apa-kah hilangnya Bee Kun Bu dan lainnya ada hubungannya dengan ke dua iblis itu?"   "Belum bisa dipastikan,"   Sahut Pek Yun Hui.   "Yang jelas tiada hubungannya dengan Kai Thian Kauw, Namun orang berjubah merah itu pun pasti ke sana, maka kita harus sampai di sana lebih duIu."   "Ooh!"   Souw Hui Hong manggut-manggut, kemudian mereka berdua meninggalkan tempat itu.   Di saat hari mulai menjelang senja, mereka sudah melihat Thai Ouw yang amat indah itu, dan tak lama mereka sudah sampai di tepi telaga.   Akan tetapi, keadaan di tempat itu sepi sekali, tak tampak seorang pun, Mereka pun tidak tahu ke dua iblis itu berada di mana.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mereka berdiri di situ, Tak seberapa lama turunlah gerimis.   Mereka berdua terpaksa berteduh di bawah sebuah pohon.   Di saat itu tampak sebuah perahu kecil sedang melaju di tengahtengah telaga itu, dan dua orang nelayan duduk di depan dan di belakang perahu tersebut Souw Hui Hong segera melambai-lambaikan tangannya, Kebetulan ke dua nelayan mengarah ke sana, Ketika melihat ada dua gadis berdiri di bawah pohon, ke dua nelayan itu terbelalak, lalu cepat-cepat menepikan perahu mereka.   Setelah menepi, ke dua nelayan bertambah terbelalak saking kagumnya akan kecantikan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong.   "Tuan!"   Seru Souw Hui Hong sambil mengeluarkan beberapa tael perak.   "BoIehkah kami menyewa perahu itu? Uang perak ini untuk kalian beli arak."   Begitu melihat uang perak itu, ke dua nelayan merasa girang, sebab uang itu cukup untuk membeli dua buah perahu.   "Baik, Nona."   Sahut salah seorang nelayan.   Souw Hui Hong menyerahkan uang perak itu kepada nelayan tersebut Ke dua nelayan mengucapkan terima kasih, lalu meninggalkan perahu mereka.   Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong segera meloncat ke perahu itu, kemudian memakai topi rumput yang ditinggalkan ke dua nelayan, sementara hujanpun semakin deras.   Mereka berdua mengambil pengayuh, lalu mulailah mengayuh, dan perahu itu pun mulai meluncur "Nona Souw!"   Ujar Pek Yun Hui sambil memandang telaga itu.   "Begitu luas Thai Ouw ini, tidak gampang kita kitari dengan perahu ini!"   "Memang tidak salah."   Souw Hui Hong tertawa.   "Kupikir, kalau ke dua iblis dan orang berjubah merah itu mau ke mari, mungkin sejalan dengan kita, maka kita cukup berputar-putar di sini saja."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Berputar-putar di sini?"   Pek Yun Hui terbelalak.   "   Ya."   Souw Hui Hong mengangguk"   Apabila mereka ke mari, kita pasti melihat mereka."   "Ng!"   Pek Yun Hui manggut-manggut. Hujan deras itu membuat mereka tidak dapat melihat jauh ke depan, sebab permukaan telaga itu sudah berkabut. Berselang beberapa saat kemudian, Souw Hui Hong yang duduk di sisi Pek Yun Hui langsung menyenggolnya.   "Hati-hati, ada orang datang!"   Bisiknya.   "Oh?"   Pek Yun Hui memandang ke darat, tampak dua sosok bayangan melesat ke pinggir telaga, Siapa ke dua sosok bayangan itu? Pek Yun Hui tidak tahu, karena belum dapat melihat jelas.   ***** Bab ke 7 - Membekuk Maha iblis dan iblis Ke Dua Ternyata ke dua sosok bayangan itu berhenti di pinggir telaga, Pek Yun Hui sudah melihat jelas ke dua orang itu, ialah Maha iblis dan iblis Ke dua.   "Hati-hati Nona Souw!"   Pesan Pek Yun Hui.   "Ke dua orang itu Maha iblis dan iblis Ke dua."   "Heil Nelayanl Cepul ke maii!"   Seru salah seorang itu. Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong segera mengayuh perahu itu ke tepi. Sebelum sampai di tepi, ke dua iblis itu sudah meloncat ke perahu. Tuan-tuan mau pesiar ke mana?"   Tanya Pek Yun Hui dengan suara serak sambil menarik topi rumputnya yang lebar itu ke bawah untuk menutupi mukanya. Tidak usah banyak tanya!"   Bentak Maha Iblis. Turuti saja perintahku!"   Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang, kemudian mereka berdua pun mulai mengayuh    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Adik!"   Ujar Maha iblis bernada gusar.   "Jangan-jangan kita sudah tertipu oleh wanita sialan itu!"   "Hm!"   Dengus iblis Ke dua. Tidak salah, Sudah tiga hari kita sampai di sini dan bertanya ke sana ke mari, tapi tiada seorang pun yang tahu mengenai orang tua kita!"   Setelah kita pulang ke Mo Kui Ceh Yi, aku akan menguliti ke tiga anak muda itu!"   Pek Yun Hui terheran-heran, sebab berdasarkan apa yang mereka katakan, pertanda mereka sama sekali tidak tahu kalau Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan dirinya sendiri sudah berhasil meloloskan diri, Kalau begitu, tentunya juga tiada hubungannya dengan hilangnya Bee Kun Bu dan lainnya.   "Tapi sangat mengherankan,"   Ujar Maha iblis seakan bergumam "Kelihatannya wanita sialan itu tidak berdusta, Mungkin tempat tinggal orang tua kita amat ra-hasia, maka kita belum menemukannya."   "Bagaimana rahasia pun pasti ada orang melihatnya, namun tiada seorang pun melihat orang tua kita,"   Sahut iblis Ke dua.   "Kita juga bersalah, karena belum bertanya jelas sudah berangkat"   "Ketika ayah kita meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, kita masih kecil."   Maha iblis menarik nafas.   "Entah ayah kita pernah pulang atau tidak, dan apakah dia sudah punya isteri?"   "Kalau dia punya isteri, itu berarti akan punya anak."   Ujar iblis Ke dua bernada terkejut "Mengenai Kui Goan Pit Cek, mungkin tidak akan sampai di tangan kita."   "Hm!"   Dengus Maha iblis dingin.   "Kalau ayah tidak memberikan Kui Goan Pit Cek itu pada kita, maka kita pun tidak perlu memperdulikannya sebagai ayah kita lagil"   Kemudian mereka berdua berbisik-bisik, kelihatannya sedang merundingkan sesuatu dengan serius sekali, Setelah itu, mendadak Maha iblis membentak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Hei! Tahukah kalian ada seorang tua yang tinggal di Thai Ouw ini?"   "Orang tua yang tinggal di Thai Ouw ini?"   Pek Yun Hui balik bertanya dan pura-pura merasa heran.   "Ya."   Maha iblis mengangguk "Engkau tahu?"   "Wah! Banyak sekali orang tua yang tinggal di Thai Ouw ini, entah orang tua yang mana?"   Sahut Pek Yun Hui.   "Oooh!"   Souw Hui liong bersikap seakan teringat sesuatu. Suaranya juga dibikin serak "Engkau tahu?"   Tanya iblis Ke dua cepat.   "Yang kalian maksudkan adalah Lo Sin Sian (Dewa Tua) itu?"   Souw Hui Hong balik bertanya.   "Lo Sin Sian apa?"   Maha iblis tereengang "Kakekku pernah bereerita, bahwa di tengah-tengah telaga ini terdapat seorang Lo Sin Sian, Kalau tidak salah, tiga puluh tahun yang lalu Lo Sin Sian itu ke mari,"   Ujar Souw Hui Hong memberitahukan.   "benar."   Sahut Maha iblis dan iblis Ke dua serentak.   "Yang kami maksudkan memang Lo Sin Sian itu, Di mana tempat tinggalnya? Cepat katakan!"   "Lo Sin Sian tinggal di Thai Ouw Pek Hoa Ciu. Apakah kalian mau berobat ke sana?"   Tanya Souw Hui Hong.   "Kami ke sana bukan untuk berobat"   Sahut Maha iblis sengit "Cepat katakan di mana Thai Ouw Pek Hoa Ciu itu? "Di tengah-tengah telaga ini."   Souw Hui Hong menunjuk ke tengah telaga "Cepat antar kami ke sana!"   Bentak Maha Iblis.   "Ya."   Souw Hui Hong mengangguk    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Souw Hui Hong dan Pek Yun Hui mulai mengayuh perahu itu ke tengah, Ketika mendengar pembicaraan mereka, Pek Yun Hui hampir tertawa geli.   Tak seberapa lama kemudian, tampak daratan di tengahtengah telaga tersebut Souw Hui Hong dan Pek Yun Hui segera menepikan perahu itu.   "Sudah sampai."   Souw Hui Hong memberitahukan.   "Rapatkan perahu ini ke sana!"   Ujar iblis Ke dua dan bertanya.   "Kok begitu dekat?"   "Memang sudah sampai,"   Sahut Souw Hui Hong. ia pun tersentak karena mengira iblis itu sudah tahu penyamarannya.   "Kami tidak berani terlampau merapatkan perahu ke sana, sebab kalau Lui Sin Sian itu tidak senang kami akan ditiup hingga sakit kepala."   "Omong kosong!"   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo   Bentak Maha Fblis, lalu bersama iblis Ke dua melesat ke daratan itu.   Pada waktu bersamaan, Pek Yun Hui menyentilkan jari tengahnya, Ternyata ia telah menyerang mereka dengan mutiara.   Serangan yang mendadak itu membuat ke dua iblis tidak dapat berkelit Mereka berdua jatuh di tepi telaga, karena Hun Bun Hiat di punggung mereka terserang senjata rahasia Pek Yun Hui.   Ketika melihat Pek Yun Hui berhasil merobohkan ke dua iblis dengan senjata rahasia tersebut, Souw Hui Hong melesat ke tepi telaga, dan sekaligus menotok Tay Meh Hiat mereka.   Pek Yun Hui juga sudah meloncat ke tepi telaga, lalu menuding ke dua iblis itu seraya membentak "lblis! Kalian masih kenal aku?"   Sebetulnya ke dua iblis itu gusar bukan main ketika dirobohkan oleh senjata rahasia itu. Setelah Pek Yun Hui    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   membentak, barulah mereka tahu siapa yang melakukan serangan gelap itu, dan betapa terkejutnya mereka ber-dua.   Sebab mereka tahu jelas, bahwa tenaga murni Pek Yun Hui, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan telah lenyap, dan ke tigatiganya dikurung di dalam ruang batu, Bahkan iblis Ke tiga juga sudah pulang.   Lalu cara bagaimana mereka meloloskan diri dan memulihkan tenaga murni yang telah lenyap itu? Pek Yun Hui menatap mereka dan yakin pula bahwa hilangnya Bee Kun Bu serta lainnya tiada kaitannya dengan ke dua iblis itu, Akan tetapi, karena ke dua iblis itu telah banyak melakukan kejahatan, maka harus dilenyapkan Namun setelah melenyapkan mereka, bagaimana dengan Na Hai Peng dan Kun Lun Sam Cu? Siapa yang mampu menyembuhkan mereka? "Kakak Pek!"   Ujar Souw Hui Hong yang telah menebak apa yang sedang dipikirkan Pek Yun Hui.   "Mereka telah banyak melakukan kejahatan, lebih baik kita basmi!"   Usai berkata begitu, Siow Hui Hong langsung menyerang ke dua iblis itu dengan jurus Siang Liong Cut Hai (Sepasang Naga Keluar Dari Laut).   Pek Yun Hui terkejut ketika melihat Souw Hui Hong telah turun tangan, ia ingin mencegahnya tapi sudah terlambat, sebab Souw Hui Hong telah menggerakkan pedangnya.   Pedang itu berkelebat dan seketika darah pun muncrat! Ternyata telinga ke dua iblis itu telah lenyap, dan darah pun terus-mengucur "Hm!"dengus SouwHui Hong dingin "Kalian berdua telah banyak melakukan kejahatan, jadi harus disiksa perlahanlahan!"   Ketika mendengar Souw Hui Hong mengatakan begitu, Pek Yun Hui sudah tahu maksudnya.   "Benar."   Sahut Pek Yun Hui.   "Mereka berdua harus disiksa perlahan-Iahan sampai mati!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Pek Yun Hui menggerakkan jari tangannya, dan seketika juga ke dua iblis itu menjerit-jerit.   "Kematian kalian sudah berada di depan mata, kenapa masih menjerit-jerit?"   Tanya Pek Yun Hui sambil menepuk bahu mereka.   "Hm!"   Dengus Maha Iblis.   "Wanita busuk! Kalian jangan sampai jatuh ke tangan kami lagi!"   "Masih berani banyak omong?"   Bentak Souw Hui Hong, kemudian mendadak menggerakkan pedangnya untuk menggores leher Maha Iblis. Darah pun mengalir seketika dan membuat Maha iblis tidak berani bersuara lagi.   "Sudah cukup lama kami meninggalkan Mo Kui Ceh Yi, bahkan adik kalian itu pun sudah mampus!"   Begitu mendengar ucapan ilu, wajah ke dua iblis langsung berubah pucat pias, dan mata mereka pun menyorotkan sinar kebengisan "Namun kalian masih punya sedikit harapan untuk hidup!"   Ujar Pek Yun Hui sambil menatap mereka tajam "ltu pun tergantung pada kalian berdua!"   "Maksudmu?"   Tanya Maha Iblis.   "Ada beberapa orang telah gila karena perbuatan kalian! Kalau kalian bersedia memberitahukan bagaimana cara menyembuhkan mereka, aku pun akan melepaskan kalian!"   Sahut Pek Yun Hui.   "Engkau berkata sesungguhnya?"   Tanya Maha Iblis.   "Tentu sungguh!"   Pek Yun Hui mengangguk "Baik, kalau begitu! Bebaskan dulu jalan darah kami yang tertotok!"   Ujar Maha Iblis.   "Sungguh pintar engkau!"   Souw Hui Hong tertawa.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau totokan itu belum dibebaskan, bagaimana kami bisa menyembuhkan mereka yang telah gila?"   Maha iblis tertawa dingin "Engkau cukup memberitahukan caranya sa|a! Biar kami yang menyembuhkan mereka!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Kami tidak bisa memberitahukan!"   Tegas Maha Iblis.   "Oh, ya?"   Souw Hui Hong tertawa dingin.   "Keadaan kalian sudah begini, masih berani keras kepala?"   Gadis itu melintangkan pedangnya di tenggorokan Maha Iblis, Tergoreslah tenggorokan Maha iblis itu, dan darahnya pun mengalir "Wanita jalang!"   Bentak Maha iblis mencacinya.   "Mau bunuh silakan, aku tidak takut mati!"   "Membunuhmu sama juga mengotori tanganku!"   Ujar Souw Hui Hong dingin.   "Biar engkau mati sendiri sajal"   Souw Hui Hong mengayunkan kakinya menendang Maha Iblis, seketika tubuh Maha iblis melayang ke telaga.   Byuuur! Badan Maha iblis itu jatuh di air, lalu tenggelam perlahan-lahan, Karena masih dalam keadaan tertotok, maka dia tidak bisa bergerak sama sekali.   "Sekarang giliranmu!"   Pedang Souw Hui Hong menuding iblis Ke dua.   "Engkau mau beritahukan atau tidak cara penyembuhan itu?"   "Aaakh!"   Iblis Ke dua menarik nafas lalu memberitahukan "Di Ko Kui Ceh Yi terdapat semacam rumput yang bisa memulihkan kesadaran orang-orang itu."   "Engkau membawa rumput itu?"   Tanya Souw Hui Hong cepat "Ya."   Iblis Ke dua mengangguk "Aku membawa sebatang."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Sebatang rumput itu bisa menyembuhkan berapa orang?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Cepat katakan! Kalau tidak, nyawamu pasti melayang!"   "Sebatang rumput itu mempunyai tujuh helai daun, dan setiap helai dan daun bisa menyembuhkan satu orang."   Iblis Ke dua itu memberitahukan "Kenapa pada punggung masing-masing orang gila itu ada semacam tanda?"   Tanya Pek Yun Hui mendadak.   "Itu...."   Air muka iblis Ke dua tampak berubah.   "ltu bekas pukulan, tidak apa-apa, tidak akan mempengaruhi apa pun."   Pek Yun Hui tahu kalau iblis Ke dua itu berdusta. Segeralah ia membentak sekaligus mengancam.   "Engkau mau cari mati?"   "Memang begitu, Urusan sudah jadi begini bagaimana mungkin aku berdusta?"   Sahut iblis Ke dua sambil menarik nafas panjang.   "Hm!"   Dengus Pek Yun Hui dingin, Kemudian ia menghunus pedangnya dan diarahkan pada tenggorokan iblis Ke dua.   "Engkau.,."   Wajah iblis Ke dua pucat pias.   "Engkau sudah berjanji tidak akan membunuhku kan?"   Pek Yun Hui tidak menyahut, melainkan mendadak menyobek lengan baju iblis Ke dua itu dengan ujung pedangnya.   Breeet! Lengan baju iblis Ke dua tersobek.   Ternyata lengan iblis Ke dua diikat dengan sebuah kantong kulit kambing, sesuai dengan apa yang dikatakan Sie Bun Yun.   Pek Yun Hui mengambil kantong kulit kambing itu, lalu dilempar ke arah telaga dan sekaligus disambit nya dengan senjata rahasia.   Plok! Plok! Ke dua kantong kulit kambing itu tersobek, lalu jatuh ke telaga itu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah itu, Pek Yun Hui memeriksa badan iblis Ke dua.   Memang terdapat sebuah kotak kecil di dalam bajunya.   Pek Yun Hui mengambil kotak itu membukanya.   Di dalamnya berisi sebatang rumput yang berdaun tujuh helai Pek Yun Hui merasa girang, dan segera menutup kembali kotak itu lalu disimpan ke dalam bajunya.   Kini Pek Yun Hui telah memperoleh rumput itu, maka ia membebaskan totokan di badan iblis Ke dua.   Setelah bebas dari totokan itu, mendadak iblis Ke dua menyerang Pek Yun Hui dengan sebuah pukulan dahsyat Pek Yun Hui bersiul panjang, lalu melancarkan sebuah pukulan menyambut pukulan iblis Ke dua.   Plaaak! Terdengar suara benturan keras.   "Aaakh...!"   Jerit iblis Ke dua.   Mulutnya menyemburkan darah segar Ternyata Pek Yun Hui menggunakan ilmu Toa Pan Yok Kian Kang untuk melancarkan pukulannya tadi.   Walau iblis Ke dua sudah terluka parah.   Namun ia masih mampu melotot ke arah Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong, Setelah itu barulah ia melangkah pergi dengan tertatih tatih.   "Ha ha!"   Souw Hui Hong tertawa.   "Kini iblis itu baru tahu rasa!"   Pek Yun Hui juga tertawa, sebab dengan adanya rumput itu, gurunya dan Kun Lun Sam Cu pasti sembuh.   Akan tetapi, Pek Yun Hui tetap bingung dan cemas, sebetulnya Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun ke mana? Kenapa mereka sama sekali tiada meninggalkan jejak?"   "Nona Souw, kita terpaksa harus kembali ke kota Ceng Kang,"   Ujar Pek Yun Hui "Kembali ke Kota Ceng Kang?"   Souw Hui Hong terbelalak "Memangnya kenapa?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau ingin mencari Bee Kun Bu dan lainnya, kita harus mulai dari kota itu,"   "Oooh! Souw Hui Hong manggut-manggut Mereka segera berangkat ke kota Ceng Kang, sementara hari sudah mulai gelap, Setelah tujuh delapan mil kemudian, mendadak Pek Yun Hui berhenti seraya berseru.   "Celaka!"   "Ada apa?"   Souw Hui Hong terkejut, karena menyaksikan air muka Pek Yun Hui berubah hcbat.   "Kita tidak mempedulikan Maha iblis yang tenggelam di telaga itu. Dia memiliki Lweckang tinggi tentunya masih mampu menutup pernafasan,"   Jawab Pek Yun Hui memberitahukan "Apa yang kita takutkan? Dia sama sekali tidak bisa bergerak, maka pasti mati di dasar telaga itu,"   Sahut Souw Hui Hong sambil menarik nafas lega. Takut sih tidak, Cuma khawatir iblis Ke dua akan menolongnya setelah kita meninggalkan tempat itu,"   Ujar Pek Yun Hui dan menambahkan "Seandainya Maha iblis itu mati, namun iblis Ke dua itu masih hidup, tentunya dia akan melakukan serangan gelap terhadap kita, inilah yang kukhawatirkan."   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Kalau begitu...."   Wajah Souw Hui Hong berubah.   "Kita harus segera kembali ke sana untuk melihat keadaan di sana."   "Ayoh, mari kita cepat ke sana!"   Sahut Pek Yun Hui Mereka berdua langsung mengerahkan ginkang kembali ke Thai Ouw, Tak lama mereka sudah sampai di tempat itu Kini telaga itu tampak tenang sekali Ketika Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong baru menarik nafas lega, mendadak di permukaan telaga tampak    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   bergelembung-gelembung.   Segeralah Pek Yun Hui menarik Souw Hui Hong bersembunyi Di saat mereka bersembunyi dipermukaan telaga itu muncul dua orang, yang tidak lain adalah ke dua iblis itu.   Tak seberapa lama kemudian, ke dua iblis itu sudah naik ke darat, Tempat itu hanya beberapa depa dari tempat persembunyian Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong namun ke dua iblis itu sama sekali tidak tahu kalau ke dua gadis itu berada di dekat mereka.   Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tampak tegang sekali Mereka berdua tidak berani melakukan serangan gelap, karena khawatir Maha iblis akan batas menyerang dengan racun pelenyap tenaga murni Mereka tetap diam sambil menahan nafas.   "Kakak!"   Ujar iblis Ke dua penuh kegusaran "Kali ini kita betul-betul dipecundangi orang!"   "Bagaimana cara engkau meloloskan diri?"   Tanya Maha Iblis.   "Kedua wanita sialan itu telah merusak kantong kulit kambing, bahkan mengambil rumput berdaun tujuh itu. Setelah itu, barulah menjelaskan totokan ditubuhku,"   Jawab iblis Ke dua memberitahukan "Aku langsung menyerang, tapi malah terluka berat."   "He he!"   Maha iblis tertawa aneh.   "Jangan takuti Mereka sama sekali tidak menduga kalau engkau akan menolongku Kalau mereka melihat aku, pasti terperanjat Hmm! Apabila mereka berdua jatuh ditanganku, pasti kupermak mereka habis-habisan."   "Mereka harus kita siksa pelan-pelan, jangan langsung kita bunuh!"   Ujar iblis Ke dua dengan bengis.   "Mereka pasti belum pergi jauh, mari kita kejar mereka!"   Ajak Maha IbIis.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kita memang harus mengejar mereka!"   Sahut iblis Ke dua penuh dendam "Mereka telah membunuh adik kita...."   "Apa?"   Maha iblis terkejut bukan main.   "Benarkah mereka telah membunuh adik kita?"   "Kedengarannya sih benar."   Iblis Ke dua mengangguk "Maka kita harus menuntut balas!"   "Memang harus."   Maha iblis manggut-manggut Mereka berdua lalu meninggalkan tempat itu. Setelah mereka pergi, barulah Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong ke luar dari tempat persembunyian "Akh!"   Pek Yun Hui menggeleng-gelengkan kepala.   "Karena kecerobohan kita, akhirnya kita pun harus selalu berjaga-jaga."   "Yang penting, kita harus menghindari mereka,"   Sahut Souw Hui Hong.   "Sewaktu-waktu kita pasti bertemu mereka."   Pek Yun Hui menarik nafas.   "Seharusnya kita bunuh mereka, jadi tidak ada masalah ini lagi!"   "Yang memiliki kantong kulit kambing itu cuma Maha Iblis, lagi pula racun yang di dalam kantong kambing itu tidak akan bertahan lama, maka kita tidak perlu begitu cemas, sekarang kita kembali ke kota Ceng Kang saja menyelidiki jejak Bee Kun Bu dan lainnya."   "Kalau kita berangkat sekarang, sungguh membahayakan."   Sahut Pek Yun Hui sambil menggelengkan kepala.   "Kalau begitu...."   Pikir Souw Hui Hong sejenak dan melanjutkan "Kita melanjutkan perjalanan saja menggunakan perahu itu."   "Cuma itu jalan satu-satunya."   Pek Yun Hui mengangguk "itu agar kita tidak berpapasan dengan ke dua iblis itu,"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mereka berdua meloncat ke dalam perahu.   Tak lama perahu itu pun mulai melaju mengikuti arus.   Kini Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah tiba di pinggir Kota Ceng Kang, Mereka membeli dua ekor kuda, lalu menunggang kuda memasuki kota tersebut Akan tetapi, sepanjang jalan mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan sedangkan hari sudah terang.   Ketika mereka berada di luar kota itu, tampak Ku Hut Leng Khong menghampiri mereka, lalu menjura hormat sebetulnya Pek Yun Hui dan Ku Hut Leng Khong saling bermusuhan, tapi ketika melihat Pek Yun Hui, laki-laki itu menjura hormat Maka Pek Yun Hui manggut-manggut dengan wajah dingin.   "Taysu!"   Tanya Souw Hui Hong mendadak "Apakah di dalam Kota Ceng Kang masih ada orang lain yang berkepandaian tinggi?"   "Tidak ada,"   Jawab Ku Hut Leng Khong dan tampak tertegun "Apakah Taysu pernah bertemu dengan orang berkepandaian tinggi kaum Bu Lim?"   Tanya Souw Hui Hong lagi.   "Wanita iblis yang malang melintang di rimba persilatan Giok Siauw Sian Cu itu telah bertarung denganku semalam."   Ku Hut Leng Khong memberitahukan.   "Taysu bilang apa?"   Pek Yun Hui tertegun.   "Giok Siauw Sian Cu?"   Tidak salah,"   Sahut Ku Hut Leng Khong, Pek Yun Hui tahu sudah terjadi sesuatu, karena sebelum meninggalkan gunung Kwat Cong San, ia telah berpesan pada Giok Siauw Sian Cu, Kim Eng Hauw dan Pang Siu Wie harus menjaga baik-baik Na Hai Peng serta Kun Lun Sam Cu.   Kini Giok Siauw Sian Cu malah muncul di kota ini, tentunya telah terjadi sesuatu di gunung Kwat Cong San.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Engkau bertemu dengannya di mana dan dia berada di mana sekarang?"   Tanya Pek Yun Hui sambil menatap Ku Hut Leng Khong.   "Aku bertemu dengannya di sebuah pekuburan yang tak jauh dari sini,"   Jawab Ku Hut Leng Khong dan menambahkan "Tetapi aku tidak tahu dia berada di mana sekarang."   "Terimakasih,"   Ucap Pek Yun Hui sambil melarikan kuda nya.   "Nona Souw, cepat ikut aku!"   Souw Hui Hong segera mengikutinya, Namun ia terheranheran sebab ia sama sekali tidak tahu tentang Giok Siauw Sian Cu yang menjaga Na Hai Peng dan Kun Lun Sam Cu.   "Kakak Pek! Kenapa engkau begitu terburu-buru menuju tempat kuburan itu? Apakah Giok Siauw Sian Cu ada hubungannya dengan hilangnya Bee Kun Bu dan lainnya?"   Tanya Souw Hui Hong heran. Tidak ada hubungan dengan mereka,"   Jawab Pek Yun Hui memberitahukan "Tapi pasti telah terjadi sesuatu di gunung Kwat Cong San."   Kemudian Pek Yun Hui menutur tentang itu. Setelah mendengar penuturan itu, Souw Hui Hong malah bergumam.   "Entah Bee Kun Bu berada di mana? itu sungguh mencemaskan orang."   "Engkau tidak usah cemas!"   Pek Yun Hui tersenyum getir.   "Hilangnya mereka itu tiada sangkut pautnya dengan ke dua iblis itu, Maka Bee Kun Bu dan lainnya tidak akan celaka. Kita pun tidak tahu harus ke mana mencari mereka, Cemas pun tiada gunanya."   "Aaakh...!"   Keluh Souw Hui Hong dengan mata berkacakaca. Berselang beberapa saat kemudian, mereka sudah memasuki sebuah rimba. Tampak sebuah kuburan yang amat    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   besar di sana, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong meloncat turun dari punggung kuda, lalu mendekati kuburan itu, Ternyata itu adalah kuburan tua.   Hembusan angin di tempat itu merindingkan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong, namun tidak tampak apa pun.   ***** Bab ke 8 - Giok Siauw Sian Cu Menemui Ajalnya Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong saling memandang, Pek Yun Hui mengerutkan kening dan kemudian berteriak "Apakah ada orang di sini?"   Pek Yun Hui berteriak berulang kali, tapi sama sekali tidak ada suara sahutan di tempat itu, Ketika Pek Yun Hui mau berteriak lagi, mendadak terdengar suara rintihan di belakang kuburan "Siapa?"   Tanya Souw Hui Hong.   Pek Yun Hui juga sudah mendengar suara rintihan itu.   Secepat kilat melesat ke belakang kuburan.   Souw Hui Hong juga melesat ke sana.   Setelah berada di belakang kuburan itu, hati Souw Hui Hong tersentak, karena melihat noda-noda darah, sedangkan Pek Yun Hui membungkukkan badannya di hadapan seorang wanita, Wajah wanita itu pucat pias, yang tidak lain adalah Giok Siauw Sian Cu.   Tangannya masih menggenggam suling giok, tapi cuma tinggal separuh, dan sepasang matanya telah redup.   Perlahan-lahan Souw Hui Hong mendekati mereka, dan tak lama barulah berkata.   "Bagaimana dia?"   "Lukanya sudah parah sekali,"   Sahut Pek Yun Hui sambil menggeleng-gelengkan kepala.   "Aku telah mengerahkan Toa Pan Yok Hian Kang ke dalam tubuhnya, entah bermanfaat atau tidak,"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Oh?"   Souw Hui Hong terkejut Berselang beberapa saat kemudian, bibir Giok Siauw Sian Cu mulai bergerak mengeluarkan suara rintihan "Kakak Pek! Apakah dia dilukai oleh Hweeshio itu?"   Tanya Souw Hui Hong.   "Menurutku bukan."   Pek Yun Hui menggelengkan kepala.   "Ku Hut Leng Khong mengira aku akan bersedia jadi wakil Kauw Cu, maka dia sangat menghormatiku Apabila dia yang melukai Giok Siauw Sian Cu, tentunya dia tidak berani memberitahukan kepadaku tentang ini. Giok Siauw Sian Cu terluka sedemikian parah, sudah pasti ada sebab lain."   Sementara setelah merintih lirih, mata Giok Siauw Sian Cu tampak agak bersinar, dan wajahnya mulai sedikit memerah.   Menyaksikan keadaan gadis itu, giranglah Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong.   Namun kemudian mereka berdua mengerutkan kening, sebab wajah Giok Siauw Sian Cu semakin memerah, yang menandakan ajal Giok Siauw Sian Cu telah tiba.   Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tampak berduka sekali, Mata mereka pun mulai basah.   "Bagaimana perasaanmu sekarang?"   Tanya Pek Yun Hui. Giok Siauw Sian Cu menarik nafas panjang, Matanya memandang Pek Yun Hui dan menyahut terputus-putus.   "Aku tahu,., aku tahu sudah mau mati."   "Jangan omong sembarangan!"   Ujar Pek Yun Hui dengan air mata meleleh.   "Tay Kong Cu, engkau tidak usah... tidak usah menghiburku!"   "Giok Siauw Sian Cu! Kenapa engkau meninggalkan gunung Kwat Cong San? Bagaimana guru, Kun Lun Sam Cu dan lainnya?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Telah... telah terjadi sesuau.,.,"   Sahut Giok Siauw Sian Cu sambil memandang jauh ke depan.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan semua..."   Pek Yun Hui terkejut ketika mendengar Giok Siauw Sian Cu menyebut nama Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan.   "Tuturkanlah apa yang telah terjadi!"   Katanya sambil memegang bahu Giok Siauw Sian Cu.   "Aku... aku akan menuturkannya...."   Suara Giok Siauw Sian Cu makin lemah, lalu menggenggam tangan Pek Yun Hui erat-erat seraya melanjutkan.   "Tay Kong Cu, aku... aku telah bersalah... bersalah terhadapmu."   "Jangan omong begitu, cepatlah engkau tuturkan kejadian itu!"   Ujar Pek Yun Hui gugup, sebab Giok Siauw Sian Cu ibarat merupakan lampu kehabisan minyak "Aku...."   Giok Siauw Sian Cu tidak melanjutkan, kepalanya telah terkulai dan sepasang matanya mendelik Ternyata Giok Siauw Sian Cu telah mati.   Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong tertegun beberapa saat lamanya, Setelah itu, barulah Pek Yun Hui mengusap sepasang mata Giok Siauw Sian Cu agar terpejam.   Wanita yang malang melintang di rimba persilatan tak pernah menemukan lawan, kemudian bertemu Bee Kun Bu, sehingga timbul pula rasa cintanya, Akan tetapi, akhirnya justru mati di belakang kuburan tua.   "Aaakh!"   Pek Yun Hui menarik nafas.   "Kita tetap terlambat selangkah ke mari, sehingga kita tidak tahu apa yang lelah terjadi di gunung Kwat Cong San. Siapa yang membunuh Giok Siauw Sian Cu, kita pun tidak mengetahuinya, Belum juga kita mengungkap hilangnya Bee Kun Bu, Lie Ceng Loan dan Sie Bun Yun, kini malah timbul urusan lain lagi."   "Kakak Pek!"   Ujar Souw Hui Hong.   "Sebelum menghembuskan nafas penghabisan kenapa Giok Siauw Sian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Cu menggenggam tanganmu sambil mengatakan telah bersalah padamu?"   "Entahlah."   Pek Yun Hui menggeleng-gelengkan kepala.   "Aku pun tidak mengerti, Namun dia juga menyinggung Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, tentunya mereka berkaitan dengan kejadian di gunung Kwat Cong San."   "Oh?"   Souw Hui Hong mengerutkan kening.   "Aaakh...!"   Pek Yun Hui menarik nafas panjang.   "Entah apa yang telah terjadi di gunung Kwat Cong San? Kita sama sekali tidak mengetahuinya."   "Ketika aku pergi ke gunung Kwat Cong San, justru tidak menyelidiki tempat itu."   Ujar Souw Hui Hong sambil menggeleng-gelengkan kepala.   "Oh ya!"   Pek Yun Hui menatapnya.   "Ketika engkau tiba di depan gua Thian Kie Cinjin, apakah engkau tidak bereuriga menyaksikan kehancuran gua itu?"   Tentunya aku bereuriga,"   Sahut Souw Hui Hong.   "Apakah engkau tidak melihat ke sekitar tempat itu?"   Tanya Pek Yun Hui lagi.   "Ada."   Souw Hui Hong mengangguk "Engkau menemukan sesuatu di sana?"Pek Yun Hui tampak serius.   "Aku.,,."   Souw Hui Hong berpikir keras.   "Kalau engkau melihat sesuatu yang mencurigakan, katakan saja! jangan ragu!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Siapa tahu kita akan menemukan titik terangnya."   "Setelah kupikirkan, hanya ada satu hal yang mencurigakan,"   Sahut Souw Hui Hong.   "Hal apa?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Ketika sampai di depan gua Thian Kie, aku merasa heran kenapa gua itu bisa hancur tidak karuan begitu? Oleh karena itu, aku memeriksa tempat-tempat di sekitarnya..."   Souw Hui Hong memberitahukan "Kira-kira sepuluh mil ada sebuah lembah...."   "Kemudian bagaimana?"   Tanya Pek Yun Hui tegang.   "Lembah itu terdapat banyak pohon, tapi-"   Souw Hui Hong mengerutkan kening.   "Kenapa?"   "Pohon-pohon di lembah itu tampak seperti ter-bakar."   "ltu pasti akibat dari panah api."   Ujar Pek Yun Hui tak tertahan "Apa panah api itu?"   Tanya Souw Hui Hong heran.   "Nanti akan kujelaskan sekarang lanjutkan dulu penuturanmu!"   Sahut Pek Yun Hui.   "Karena itu...."   Lanjut Souw Hui Hong.   "Aku merasa heran dan memasuki lembah itu ... Oh ya! Ada dua buah batu besar di situ, yang kelihatannya telah retak, bahkan tampak ada bekas telapak tangan di batu itu."   Pek Yun Hui tahu, bahwa itu adalah lembah Cu Ngu. Berarti sebelum Souw Hui Hong tiba di sana, sudah terjadi sesuatu, Namun tidak tahu apa yang telah terjadi.   "Engkau tidak melihat siapa pun di dalam lembah itu?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Tidak."   Souw Hui Hong menggeleng kepala.   "Tapi melihat sebuah sarung tangan kulit."   "Mungkinkah Mo Kui Ceh Yi mengutus orang ke sana lagi?"   Gumam Souw Hui Hong setelah mendengar Pek Yun Hui menjelaskan tentang panah api dan sarung tangan kulit milik Pang Siu Wie.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Setelah kami bertiga di kurung, kemungkinan besar tiga iblis itu mengutus orang ke gunung Kwat Cong San,"   Ujar Pek Yun Hui dan menambahkan "Tapi itu tidak mungkin, sebab tiga iblis itu telah berangkat ke Thai Ouw, Jangan-jangan telah muncul musuh tangguh lain di gunung Kwat Cong San."   Mereka berdua berpikir keras, namun tidak dapat memecahkan kejadian itu.   Akhirnya mereka mengubur mayat Giok Siauw Sian Cu di bawah sebuah pohon dengan air mata berderai-derai.   Pada waktu bersamaan, terdengarlah suara di belakang mereka, Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong terkejut dan segera meno)eh.   "   "Pek Lie Hiap!"   Ternyata Ku Hut Leng Khong. Begitu melihat Hweeshto itu, timbullah kecurigaan Pek Yun Hui. ia maju selangkah seraya bertanya.   "Apakah Taysu yang melukai Giok Siauw Sian Cu?"   "Tidak,"   Ku Hut Leng Khong tampak tertegun "Aku tahu kalau dia orangmu, maka bagaimana mungkin aku berani melukainya?"   "Kalau begitu, kenapa Taysu ke mari?"   Pek Yun Hui menatapnya tajam.   "Maaf!"   Ku Hut Leng Khong segera menjura.   "Kauw Cu akan segera ke mari menemui Pek Lie Hiap!"   "Lho?"   Pek Yun Hui heran.   "Aku dengan dia sudah ada janji, bahwa sebulan kemudian baru bertemu, kenapa mendadak ingin menemuiku di sini?"   "Aku cuma melaksanakan perintah Harap Pek Lie Hiap jangan ke mana-mana! Apa sebabnya Kauw Cu ingin menemui Pek Lie Hiap di sini, aku sama sekali tidak mengetahuinya."    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Setelah mendengar Kai Thian Kauw Cu akan menemuinya di tempat ini, hati Pek Yun Hui tersentak, dan sekaligus mengambil keputusan "Maaf! Aku masih ada urusan lain,"   Ujar Pek Yun Hui sambil memberi isyarat pada Souw Hui Hong. Gadis itu sudah tahu apa maksud Pek Yun Hui, maka segeralah ia menghunus pedangnya, dan langsung menyerang Ku Hut Leng Khong seraya membentak "Cepat minggir!"   Ku Hut Leng Khong berkelit, namun Pek Yun Hui pun telah menyerangnya pula dengan pedang, itu membuat Ku Hut Leng Khong terpaksa meloncat ke samping, Pek Yun Hui dan Souw Hui Ho'ng pun langsung melesat pergi.   "Harap berhenti, Pek Lie Hiap!"   Teriak Ku Hut Leng Khong.   Begitu mendengar suara itu, Pek Yun hui merasakan adanya angin pukulan di belakangnya.   Pek Yun Hui tahu betapa lihaynya ilmu pukulan Pek Tok Ciang (Pukulan Seratus Racun) milik Ku Hut Leng Khong itu, karena khawatir Souw Hui Hong tidak dapat bertahan, maka ia pun segera mengibaskan tangannya ke arah Souw Hui Hong, agar gadis itu mundur ke samping.   seketika juga Ku Hut Leng Khong meloncat mundur "Engkau ingin bertarung denganku?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Tidak berani,"   Sahut Ku Hut Leng Khong sambil menjura.   Pada waktu bersamaan, muncul tiga orang di belakang Pek Yun Hui.   Salah seorang dari mereka ialah Lan Sia Tiangle sedangkan yang dua orang lagi Pek Yun Hui belum mengenal, namun pernah melihat mereka di Pulau Emas.   Kemunculan mereka secara tidak langsung telah mengurung Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong.   Pek Yun Hui memang tidak gentar menghadapi mereka.   Tapi kalau menerjang ke luar, juga harus memakan waktu.      KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kalau kalian tidak berani bertarung denganku kenapa mengurung kami di sini?"   Bentak Pek Yun Hui.   "Kami mengurung Pek Lie Hiap tidak bermaksud jahat, hanya ingin menunggu kemunculan Kauw Cu menemui Pek Lie Hiap,"   Sahut mereka berempat serentak "Aku sudah bilang tadi, bahwa kami masih punya urusan penting lain, Kalau kalian tidak menyingkir jangan menyalahkan jika aku bertindak terhadap kalian!"   Ujar Pek Yun Hui.   Mendadak Pek Yun Hui menggerakkan pedangnya menyerang empat orang itu.   Mereka berempat terpaksa berkelit, Pek Yun Hui bersiul panjang, kemudian tampak sinar pedangnya berkelebatan Akan tetapi, kali ini ia tidak menyerang mereka, melainkan membentak sengit "Di antara kalian, siapa yang mampu menangkis seranganku?"   Ternyata barusan Pek Yun Hui memperlihatkan ilmu pedangnya, yaitu ilmu pedang tingkat tertinggi Setelah menyaksikan ilmu pedang itu, mereka berempat saling memandang dengan mulut membungkam.   Mereka tahu, apabila serangan itu di arahkan pada mereka, paling sedikit juga ada dua orang yang terluka.   Lalu kenapa Pek Yun Hui tidak menyerang mereka? Tidak lain karena memikirkan Souw Hui Hong.   Kalau ia menyerang mereka, tentunya salah seorang di antara mereka pasti menyerang Souw Hui Hong, dan tidak mungkin gadis itu mampu melawannya, Oleh karena itu, Pek Yun Hui cuma bergerak memperlihatkan ilmu pedangnya.   Bangau Sakti Karya Chin Tung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo      "Siapa di antara kalian berani menghadang kepergian kami, aku pasti turun tangan!"   Ujar Pek Yun Hui dingin. Usai berkata begitu, Pek Yun Hui segera menarik Souw Hui Hong meninggalkan tempat itu, sehingga membuat mereka berempat jadi serba salah, Di saat bersamaan terdengarlah suara siulan panjang.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Ketika mendengar suara siulan itu, Pek Yun Hui tertegun Tak lama muncullah sosok bayangan di hadapan kuburan kuno itu, yang tidak lain adalah Kai Thian Kauw Cu, kemudian bertambah lagi dua orang.   Begitu melihat dua orang itu, wajah Pek Yun Hui beruban.   Kenapa? Ternyata ke dua orang itu Maha iblis dan iblis Ke dua.   Hening seketika suasana di tempat itu, hanya terdengar suara desiran angin, Kemudian mendadak ke dua iblis itu membentak sambil melangkah maju, Namun seketika itu juga tampak bayangan merah menghadang di hadapan mereka.   Tunggu!"   Ternyata Kai Thian Kauw Cu yang mencegah ke dua putranya maju.   "Kauw Cu!"   Ujar Pek Yun Hui.   "Bukankah kita sudah berjanji, sebulan kemudian baru bertemu? Kok sekarang baru tiga hari Kauw Cu sudah ke mari menemuiku? Apa tujuan Kauw Cu?"   "Pek Lie Hiap!"   Kai Thian Kauw Cu tertawa panjang.   "Aku ke mari karena ada urusan lain."   "Urusan apa?"   Tanya Pek Yun Hui.   "Berdasarkan apa yang dikatakan Pek Lie Hiap, Kui Goan Pit Cek berada padaku, Entah bagaimana Pek Lie Hiap menjelaskan?"   Sahut Kai Thian Kauw Cu sambil menatapnya tajam.   "Sebetulnya aku cuma omong kosong pada waktu itu."   Pek Yun Hui tertawa.   "Tak disangka justru ada orang mempereayai omonganku itu."   Wajah ke dua iblis itu langsung berubah kehijau-hijauan Kemarahan mereka sudah memuncak, hanya tunggu meledak saja.   "Hm!"   Dengus Kai Thian Kauw Cu.   "Pek Lie Hiap, apakah benar putriku mati ditanganmu?"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   "Kejahatan mereka sudah melampaui batas, jadi bagaimana mungkin tidak benar?"   Sahut Pek Yun Hui dingin.   "Ayah!"   Desak ke dua iblis itu.   "Kok belum mau turun tangan?"   "Sabar!"   Wajah Kai Thian Kauw Cu sudah berubah tak sedap dipandang.   "Kalian berdua mundur du!u!"   Ke dua iblis itu terpaksa mundur dengan wajah penuh kegusaran, Bahkan mereka berdua pun melotot pada Pek Yun Hui.   sedangkan Pek Yun Hui dan Souw Hui Hong sudah tahu, kalau diri mereka berdua dalam bahaya, Menghadapi salah satu iblis itu sudah kewalahan, apalagi harus menghadapi mereka semua.   "Pek Liel Hiap, engkau telah membunuh putriku di Mo Kui Ceh Yi, otomatis kita pun sudah jadi musuh."   Ujar Kai Thian Kauw Cu, tapi kemudian menambahkan "Tapi aku sangat menyukai orang berbakat Maka kalau engkau bersedia menjadi wakil Kauw Cu, semua itu dapat dihapuskan"   Sebelum Pek Yun Hui menyahut, ke dua iblis itu sudah mencak-mencak sambil berteriak-teriak.   "Ayah! itu mana boleh?"   "Kalian tahu apa?"   Bentak Kai Thian Kauw Cu.   Ke dua iblis itu diam, kemudian mundur beberapa langkah, dan berkasak-kusuk merundingkan sesuatu.   Karena berjarak agak jauh, maka Pek Yun Hui tidak dapat mendengar apa yang mereka rundingkan "Pek I.ic Hiap! Bagaimana keputusanmu?"   Tanya Kai Thian Kauw Cu. Saat ini, Pek Yun Hui betul-betul terdesak dan serba salah, Kalau ingin meloloskan diri, jelas amat sulit Namun seandainya ia mengabulkan permintaan Kai Thian Kauw Cu, tentunya ia pun akan aman.    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Akan tetapi, Kai Thian Kauw Cu justru berambisi ingin menguasai rimba persilatan seperti Souw Peng Hai.   Lalu bagaimana mungkin dirinya terseret dalam hal ini? Lagi pula Kai Thian KauwCu menghendaki Pek Yun Hui menjadi wakil ketua Kauw Cu itu karena Pek Yun Hui memiliki kepandaian tinggi, dan tahu pula seluk-beluk rimba persilatan Oleh sebab itu, tentunya sangat menguntungkan Kai Thian Kauw Cu dan bisa bergerak lebih luas, Setelah berpikir lama sekali, barulah Pek Yun Hui menjawab.   "Tidak bisa!"   "Pek Lie Hiap!"   Air muka Kai Thian Kauw Cu berubah.   "Engkau sudah berpikir matang?"   "Kakak Pek!"   Ujar Souw Hui Hong dengan suara rendah ketika melihat posisi Pek Yun Hui terjepit "Se-mentara ini lebih baik engkau menerima saja! itu tidak jadi masalah."   "Nona Souw!"   Pek Yun Hui menarik nafas.   "Tentang ini tidak boleh sembarang mengambil keputusan, sebab bukan urusan main-main."   "Kakak Pek, biar bagaimana pun kita harus mempergunakan siasat Kalau sekarang melawan mereka, kita pasti berada di bawah angin Lagi pula bagaimana mungkin Kakak Pek menyembuhkan Na Locianpee dan Kun Lun Sam Cu dengan rerumput itu?"   Ujar Souw Hui Hong mengingatkan Kening Pek Yun Hui berkerut-kerut ia tampak serba sulit untuk mengambil suatu keputusan "Pek Lie Hiap, bagaimana keputusanmu?"   Desak Kai Thian Kauw Cu. Desakan ini membuat Pek Yun Hui mengambil suatu keputusan ia menoleh memandang Souw Hui Hong seraya berpesan "Nona Souw! Begitu aku bergerak, engkau harus menerobos pergi!"    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   Mendengar itu, Souw Hui Hong sudah tahu, bahwa itulah keputusan Pek Yun Hui yang tak dapat diganggu gugat lagi, maka ia pun manggut-manggut "Kai Thian Kauw Cu, dengarkanlah baik-baik!"   Pek Yun Hui memandang orang berjubah merah itu dalam-dalam "Bagaimana?"   Tanya Kai Thian Kauw Cu cepat "Aku tidak akan bergabung dengan kalian!"   Sahut Pek Yun Hui dan kemudian bersiul panjang.   Setelah itu, ia menyerang Kai Thian Kauw Cu dengan pedangnya, ia mengerahkan ilmu pedang tingkat tertinggi, yakni menyatukan diri dengan pedangnya, Tampak sinar putih berkelebatan mengarah pada Kai Thian Kauw Cu.   sedangkan Kai Thian Kauw Cu pun sudah bergerak ia bukan berkelit ke samping atau meloncat ke belakang, melainkan mendadak tangannya telah menggenggam sebilah pedang, sekaligus menangkis serangan Pek Yun Hui.   Trangt Terdengar suara benturan pedang yang amat memekakkan telinga, dan bunga api pun berpijar.   Setelah terjadi benturan pedang, mereka berdua samasama terdorong mundur Betapa lihay dan dahsyatnya ilmu pedang Pek Yun Hui, Sejak gadis itu ^berkelana dalam rimba persilatan, untuk ke tiga kalinya ia mengeluarkan ilmu pedang Sin Hap Kjam ini.   Akan tetapi, ketika menyerang dengan ilmu pedang tersebut, mendadak ia melihat sosok bayangan bagaikan gumpalan awan merah di hadapannya, Bahkan merasakan adanya tenaga yang amat dahsyat menekan dirinya, Maka di saat terdengar suara benturan pedang, ia terdorong mundur dua langkah.   Betapa terperanjatnya Pek Yun Hui, Oleh karena itu, ia menyurut mundur lagi beberapa depa, kemudian    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   menggerakkan pedangnya dan sekaligus mengeluarkan jurus Siauw Cih Thian Lam (Menunjuk Thian Lam Sambil Tertawa) menyerang Kai Thian Kauw Cu. Kai Thian Kauw Cu bersiul panjang sambil memutarkan pedangnya, namun mendadak terdengar suara seruan.   "Ayah! Biar aku yang meringkusnya!"   Itu suara seruan Maha Iblis.   "Jangan turut campur!"   Bentak Kai Thian Kauw Cu.   "Aku harus menaklukkannya dengan kepandaianku sendiri ! Ketika Maha iblis masih mau membuka mulut, iblis Kedua sudah menariknya seraya berbisik "Lihatlah Kak!"   Maha iblis menoleh Ternyata Souw Hui Hong melesat pergi laksana kilat Melihat itu, Maha iblis dan iblis Kedua mendengus dingin.   "Hm! Hmm!"   Mereka berdua lalu mengejar gadis itu.   Di saat Pek Yun Hui sedang bertarung dengan Kai Thian Kauw Cu, Souw Hui Hong melesat pergi, Karena semua orang mencurahkan perhatian menyaksikan pertarungan itu, maka tidak begitu memperhatikan gadis itu.   Kalau iblis Kedua tidak melihatnya, saat ini Souw Hui Hong pasti sudah aman.   Maha iblis dan iblis Kedua sangat mendendam pada Souw Hui Hong, karena itu, mereka berdua langsung mengejarnya.   sedangkan Souw Hui Hong tahu, setelah ia melesat pergi, pasti ada orang mengejarnya, itu sebabnya tanpa menoleh ia terus melesat pergi, puluhan depa kemudian, ia mendengar suara desiran di belakangnya, disusul suara siulan aneh.   Souw Hui Hong terkejut bukan main, karena tahu bahwa itu suara siulan kedua iblis, Tak seberapa lama kemudian,    KANG ZUSIhttp://cerita-silat.co.ce/   kedua iblis telah melampauinya, dan menghadang di hadapannya.   Begitu melihat kedua iblis itu menghadang, Souw Hui Hong langsung menyerang mereka dengan pedang, Tampak Maha iblis mengibaskan lengannya, seketika juga Souw Hui Hong mencium bau pedas.   Gadis itu sudah mendengar tentang bau pedas itu dari Pek Yun Hui, ia ingin menutup pernafasannya, tapi sudah terlambat, maka tubuhnya lalu terkulai sementara Pek Yun Hui dan Kai Thian Kauw Cu sudah bertarung dengan seru sekali Masing-masing mengeluarkan ilmu pedang andalan, sehingga yang tampak hanya bayangan putih berkelebatan Mereka berdua bertarung sudah lebih dari tiga puluh jurus, Pek Yun Hui terus menyerang Kai Thian Kauw Cu dengan jurus-jurus ampuh, namun tiada satu jurus pun yang dapat merobohkan Kauw Cu itu.    Si Rajawali Sakti Karya Kho Ping Hoo Pedang Pusaka Thian Hong Karya Kho Ping Hoo Pendekar Bego Karya Can

Cari Blog Ini