Ceritasilat Novel Online

Duri Bunga Ju 10

Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 10


man pulang ke rumah, seorang teman yang dapat
membuat semua wanita didunia tergila-gila.
Lalu semuanya jadi berubah, tadinya keluarga yang
damai sejahtera terbagi menjadi dua bagian, hubungan
saudarajadi seperti orang asing.
Hal didunia sangat sulit diduga, apa lagi perasaan antara
wanita dan laki-laki.
Sesuai dengan satu kata lama, 'Bunga jatuh ada tujuan,
air mengalir tidak ada perasaan' bagaimana pun yang
menjadi adik mengutarakan isi hatinya, dengan tidak
memperhitungkan perasaan wanita dan harga dirinya,
mengatakan isi hati pada kakaknya, berharap bisa
mendapatkan cinta.
Apa boleh buat teman yang dapat membuat semua
wanita didunia tergila gila itu, tawar seperti asap tipis,
kerasnya seperti sebuah batu, bukan saja membuat yang
menjadi adik tidak bisa menduga perasaannya, juga
membuat yang menjadi kakakjatuh berantakan.
Namun hati seorang gadis, apalagi hati gadis yang tidak
pernah mengalami pukulan, mana bisa menerima ini"
Kebalikan cinta adalah benci, dan memang juga hati
manusia adalah terbentuk dari cinta dan benci.
Dia mulai benci, juga telah kehilangan cinta, dia berubah
jadi keras kepala.
Keras kepala sampai satu perumahan yang besar dibagi
menjadi dua bagian.
Keras kepalanya sampai berbuat banyak hal yang tidak
bisa dimengerti oleh orang.
Antara laki-laki dan wanita hal yang paling berbeda
adalah, seorang laki-laki ada kalanya lebih baik menentang
orang tuanya, menyinggung perasaan sanak famili tapi
tidak mau kehilangan temannya.
Yang jadi kakak sakit hati, tapi hanya bisa berdiam diri,
demi menjaga temannya, sekali pun dia tidak berani
mengutarakan perubahan yang terjadi di dalam rumahnya.
Hanya karena takut dirinya ditertawai oleh temannya,
bahwa dirinya jadi kehilangan wibawa, akhirnya banyak hal
yang terjadi mulai dari masalah ini.
Sebuah cerita yang sangat biasa, juga sebuah cerita yang
belum habis. Zhan Feng alisnya berkerut, wajahnya yang secantik
dewi kahyangan, yang sekali tmp akan pecah, masih terlihat
ada bekas air mata.
Wanita yang setiap orang melihatnya akan menyayangi,
ada apa lagi yang dia masih tidak puas"
Lalu dia mengapa dia menangis"
Di dalam perumahan Zhan Bao, dia berdiri dikebun
bunga Ju yang luas sudah beberapa jam lamanya.
Dia seperti sedang berpikir, juga seperti sedang
menunggu orang.
Apa yang sedang dia pikirkan" Siapa orang yang dia
tunggu" Dua orang pelayan wanita dengan tidak tenang berdiri
jauh, jauh sekali, mereka tidak berani mendekat, karena
mereka tahu saat nona gelisah, jika terlalu dekat hanya akan
mencari susah sendiri.
Musim gugur sudah lama lewat sekarang adalah
musimnya bunga Ju.
Sejak kecil dia hanya menyukai bunga Ju, karena dia
menganggap bunga Ju adalah seorang laki-laki sejati, bunga
Ju juga adalah pertapa laki-laki.
'Laki-laki sejati tidak ada pertengkaran, pertapa laki-laki
tidak ada permintaan' setelah mengatakannya dengan
perlahan, Zhan Feng dengan perlahan mengusap sudut
matanya, melihat awan putih nun jauh di sana,
pandangannya sulit ditarik kembali.
Awan memang tidak ada perasaan, bunga Ju memang
tidak ada air mata.
Dia memikirkan awan, memikirkan mengapa awan tidak
bisa bersama disatu tempat, tapi selalu berpindah-pindah
tempat" Dia memikirkan bunga Ju, memikirkan bunga Ju
mengapa tega melihat orang sedih, layu tapi tidak
meneteskan air mata"
Langit biru dan awan putih, menonjolkan wanita cantik
di dalam lautan bunga Ju, ini seharusnya adalah sebuah
gambar yang indah sekali"
Tidak ada orang yang ingin merusak ketenangan ini dan
mengejutkan orang di dalam gambar itu.
Jika ada, itu pastilah dia seorang gila atau seorang buta.
Karena orang gila tidak mengerti keindahan, orang buta
tidak dapat melihat keindahan.
Enam orang buta seperti enam roh tiba-tiba meloncat
dari luar, melewati tembok benteng dan masuk ke dalam.
Mereka menendang jatuh beberapa bonsai bunga Ju,
tentu saja merusak ketenangan gambar ini, juga
mengejutkan Zhan Feng.
Seperti bayangan indah di dalam air, dilempar orang
dengan batu, bukan saja semuanya menjadi hilang, juga
menimbulkan riak gelombang.
Zhan Feng mengeluh perlahan berkata, "Kelian telah
menendang rusak bunga Ju aku."
Enam orang wanita buta seperti patung batu, ekspresi
wajahnya kaku seperti ukiran.
"Bunga Ju tertendang rusak masih bisa ditanam kembali,
nyawa orang setelah hilang, walau kau punya kepintaran
mengembalikan nyawa, obat mujarab dewa juga hanya
dapat mengobati orang yang belum mati." Orang yang
menjawab Zhan Feng malah Ouwyang Wu-shuang.
Zhan Feng membalikkan tubuh melihat Ouwyang Wushuang
yang sedang jalan mendekat.
"Apa kau takut aku lari?" tanya Zhan Feng.
"Tidak," kata Ouwyang Wu-shuang sedikit menutupi,
"Mereka tidak tahu keadaan di sini, aku terpaksa menyuruh
mereka masuk meloncati tembok benteng."
"Apa kau telah dapat mengejar Li Yuan-wai?" Zhan
Feng bertanya lagi.
"Anjing di rumah duka, burung yang ketakutan oleh
panah, tidak ada orang yang dapat mengejarnya."
Ada sedikit kegembiraan yang sulit terlihat, Zhan Feng
berkata, "Jika kau tidak merasa marah mengapa tidak
duduk di dalam saja?"
"Tentu saja aku tidak marah, aku hanya takut kau
marah, jika tuan rumah telah membuka mulut begini,
terpaksa aku menebalkan muka merepotkanmu, jujur saja,
aku menginginkan Yu Quan Long Jing yang sudah lama
sekali kau simpan."
Zhan Feng membalikkan tubuh, berjalan di depan,
sambil menyuruh dua orang pelayan wanita yang bengong
kembali ke rumah untuk menyeduh teh melayani tamu.
0ooo(dw)ooo0 Setelah memetik beberapa kali Yao Qin (kecapi) yang
ada di atas meja, Ouwyang Wu-shuang kembali ketempat
duduknya, memandang Zhan Feng beberapa saat baru
menghela nafas.
"Pemandangannya masih tetap yang lama, tapi
keadaannya sudah berbeda sama sekali, masih ingat ketika
aku membawa Tangan Cepat Xiao Dai datang kesini
mengobati sakit tenggorokannya, sepertinya baru saja
terjadi kemarin...."
Hati Zhan Feng meloncat, tapi dia diam tidak berkata.
"Akhir-akhir ini tersebar berita di dunia persilatan bahwa
Xiao Dai belum mati...." Ouwyang Wu-shuang sengaja
menghentikan bicaranya lalu berkata lagi, "Malah ada lagi,
orang yang mengatakannya adalah orang kita."
Zhan Feng mendadak memotong, "Jangan sangkut
pautkan aku denganmu...."
Ouwyang Wu-shuang tertawa berkata, "Mengapa"
Perkumpulan Bunga Ju bukankah nama ini adalah kau
yang memikirkannya!"
"Aku sudah katakan aku sudah mengundurkan diri,"
kata Zhan Feng dengan kesal.
"Mengundurkan diri!" Nona Zhan, ini bukanlah
permainan anak kecil di rumah yang sedang main
pengantin-pengantinan, mana bisa dengan begitu
mudahnya, kau ingin bagaimana terus bagaimana?"
Ouwyang Wu-shuang nada bicaranya semakin dingin.
"Kalau.... kalau begitu apa keinginanmu supaya bisa
melepaskan aku?" kata Zhan Feng dengan lemas
menyandar kekursi.
"Mudah sekali, keinginanku tetap seperti dulu, serahkan
plat kepercayaan untuk memerintahkan seluruh pesilat
kepunyaannya Tabib Dewa Ahli Silat.... Bai Yu Diao Long
halaman depan."
"Shuang-Shuang." Zhan Feng hampir-hampir dengan
memohon berkata, "Kau.... kau sebenarnya ingin
melakukan apa" Apakah yang kau lakukan selama ini
masih belum cukup" Masih belum puas?"
"Melakukan apa?" Ouwyang Wu-shuang berkata, "Tentu
saja melakukan hal besar yang telah disetujui antara kau
dan aku, memimpin dunia persilatan, menguasai dunia
persilatan, menciptakan gerakan besar yang bersejarah! Kau
terlalu memandang rendah aku Ouwyang Wu-shuang, jika
hanya mendapat kesuksesan Perkumpulan Bunga Ju
sekarang, aku merasa sudah puas, maka aku lebih baik jadi
wanita biasa saja, buat apa merendahkan diri-sendiri?"
"Sekarang dunia persilatan sangat kacau, kebanyakan
masing-masing mengurus diri sendiri, wai.... walau Bai Yu
Diao Long halaman depan aku berikan padamu, mungkin
juga hanya tujuh aliran besar yang mau menurut perintah,
lagi pula Bai Yu Diao Long harus ada halaman depan dan
belakang bergabung menjadi satu baru ada kekuatannya,
mempunyai satu halaman saja bukankah sama dengan
benda tidak berguna...."
Ouwyang Wu-shuang tertawa dingin beberapa kali,
berkata, "Tujuanku juga cuma tujuh aliran besar, asal
mereka mendengar perintah sudah cukup, aliran lain di
dunia persilatan aku masih mampu menundukkan mereka,
asalkan sudah ada halaman yang kau punyai, mengenai
halaman lainnya, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku."
"Aku.... aku tidak bisa melakukannya."
"Tidak bisa memberikannya?" Matanya Ouwyang Wushuang
memelotot. "Be.... benar, aku tidak bisa memberikannya."
Dengan pandangan seperti ingin menembus, Ouwyang
Wu-shuang menatap tajam Zhan Feng, lalu dia tertawa,
suara tawanya menusuk telinga, seperti pisau yang tajam,
tajam menusuk kehati Zhan Feng.
"Apa kau tidak memperdulikan kematiannya" Apa kau
tidak takut aku membongkar rahasiamu?"
Zhan Feng ketakutan, wajahnya yang cantik seperti
bunga sudah menjadi pucat, dia berkata, "Jika dia sudah
mati, matinya juga demi kebenaran, tentu tidak perlu
menyesal. Dan aku.... rahasiaku, sejak kematiannya aku
sudah sadar, seperti asap lewat di depan mata, menghilang
tidak berbekas.... kau.... kau pergilah! Aku tidak bisa
merubah niatmu, kau juga seharusnya jangan menghalangi
aku, pan.... pandanglah atas dasar kita pernah berteman,
aku mohon kau bisa melepaskannya, baik tidak?"
Ouwyang Wu-shuang bangkit berdiri, dia tidak emosi,
juga tidak berteriak lagi, hanya dengan nada bicara yang
tenang dan dingin menakutkan berkata, "Aku tidak tahu
apa yang telah merubah dirimu, jika mengatakan demi
kematian Yuan Ershao, kau jadi merubah segalanya, aku
pikir kau akan menyesal, karena dia sangat mungkin masih
belum mati...."
Zhan Feng bukan saja gemetar saking terkejut, malah
hampir saja jatuh pingsan, dengan lemas dia berkata,
"Kau.... kau bilang apa"!"
Ouwyang Wu-shuang tertawa sinis berkata, "Aku kata
dia sangat mungkin belum mati, sekarang ini aku masih
belum bisa memastikan, karena ada kabar di dunia
persilatan, ada orang pernah melihat dia."
"Ma.... mana mungkin?"
"Mengapa tidak mungkin" Kau hanya melihat mayat
yang wajahnya telah hancur, hanya mengandalkan tahi lalat
merah dipergelangan tangannya, siapa pun tidak berani
mengatakan itu adalah dia."
"Aku...." Zhan Feng sudah terkejut oleh berita ini
sampai tidak bisa bicara.
"Jika dia belum mati, rahasiamu pasti pada suatu hari
akan terbongkar, apakah kau sudah mempertimbangkannya
dengan jelas?" Ouwyang Wu-shuang melanjutkan lagi,
"Kau jangan merasa aku sedang mengancammu, mengenai
Zhan Long, bagaimana pun dia adalah kakakmu, juga tidak
akan demi satu plat Bai Yu Diao Long kau mau
mengorbankan dia, bukan begitu?"
Zhan Feng tubuhnya gemetar tidak kedinginan, setelah
lama baru berkata, "Shuang Shuang, kelihatannya kau telah
lama kemasukan setan, aku sudah tidak dapat
menyadarkanmu lagi, baiklah aku akan menyerahkannya
padamu, hanya saja aku harap bisa melihat Zhan Long
pulang ke rumah dengan selamat dahulu."
Ouwyang Wu-shuang tertawa berkata, "Kelihatannya
kau masih memperdulikan hubungan saudara, baik, aku
percaya padamu, aku akan membuat dia sedikit pun tidak
kekurangan apa-apa, dia boleh pulang dulu, aku hanya
berharap kau bisa menepati janji, juga jangan berubah
pikiran ditengah jalan."
Zhan Feng lemas sampai sedikit tenaga pun tidak ada,
dia menyandar pada sandaran kursi menutup matanya
berkata, "Kau.... kau pergilah! Aku.... aku tidak ingin
melihatmu lagi...."
Ouwyang Wu-shuang dengan dingin menatap lama
berkata, "Aku pergi sekarang, walau kau tidak ingin melihat
aku lagi, tapi aku tetap akan kembali datang, karena aku
harus mendapatkan plat Bai Yu Diao Long itu, maaf telah
mengganggumu menikmati bunga Ju...."
Baru Ouwyang Wu-shuang berjalan sampai pintu, dia
kembali membalikkan kepala berkata, "Oh betul, aku ingin


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

beritahu, kau benar cantik sekaji, cantiknya sampai hati aku
juga tergerak, justru tidak tahu sibodoh itu urat mananya
tidak benar, sampai tidak bisa menerimamu.... sudah,
sampai jumpa!"
Sampai jumpa."
Sepasang mata Zhan Feng yang tertutup, air mata telah
mengucur melewati leher, dia sangat berharap paling baik
seumur hidup tidak bertemu lagi.
Kenangan yang pahit sulit dilupakan.
Kesalahan dahulu juga seperti satu jala yang tidak dapat
merobeknya, juga tidak dapat meloloskannya, dengan
ketatnya menjaring Zhan Feng sampai sulit bernafas.
Dia sudah merasakan akibatnya kesalahan, juga sudah
sampai saatnya untuk membayar.
Giginya yang seperti kerang itu menggigit bibirnya.
Dimulainya kesalahan itu terkilas di dalam bayangan....
Dia ingat saat mengenal Ouwyang Wu-shuang pertama
kali karena hubungan antara tabib dengan pasien, saat
dimulai senyumnya Ouwyang Wu-shuang tidak diragukan
bisa menimbulkan perasaan orang yang enak, bersamaan
juga orang bisa merasakan dia adalah teman bicara yang
dapat menampung curahkan hati.
Karena dia begitu teliti, telitinya sampai bisa melihat
rahasia di dalam mata orang, dia begitu hangat, hangatnya
bisa sampai orang menimbulkan perasaan menyesal
terlambat mengenal dia.
Zhan Feng ketika itu sedang dalam keadaan kacau,
kesal, karena dia telah jatuh hati pada Yuan Ershao yang
dipuja wanita di seluruh dunia.... Yuan Ling.
Dia mengutarakan semua kekacauan hatinya dan
kekesalannya pada Ouwyang Wu-shuang, di dalam
pikirannya, jika seorang teman yang bisa mencurahkan hati,
dan lawan bicaranya adalah seorang wanita yang telah
menikah, bagaimana pun dia bisa membantu menunjukan
arah perasaan yang kacau itu.
Dia tidak tahu entah mulai sejak kapan, keadaannya
berubah semakin kacau, dia orang yang tadinya sulit diraba,
sekarang bertemu dengan dirinya seperti bertemu dengan
seekor ular, menghindar pun rasanya takut tidak keburu.
Akhirnya dia kehilangan Yuan Ershao, dia tidak datang
lagi ke perumahan Zhan Bao.
Dia telah mempercayai kata-kata Ouwyang Wu-shuang,
mulailah timbul rasa benci, membenci dia yang tidak ada
perasaan, juga membenci kakaknya Zhan Long lebih baik
kehilangan satu-satunya adik, dan tidak mau kehilangan
persahabatannya.
Sehingga dia kehilangan arah, dalam kebencian yang
mendalam, membagi dua perumahan Zhan Bao, memutus
hubungan saudara.
Lalu dia juga memuja Ouwyang Wu-shuang sebagai
penentu arah, ingin cepat-cepat membalas dendam, sampai
saat ini dia baru mengerti Shuang Shuang juga mengalami
pengalaman pahit, gagal dalam cinta, hanya saja Shuang
Shuang mencintai orang yang tidak seharusnya dicintai,
dan dirinya sendiri mencintai seorang yang tidak mencintai
dirinya. Cara untuk menghilangkan benci hanya ada satu macam,
yaitu membunuh orang yang dibencinya.
Yuan Ershao bukanlah orang yang dengan cara biasa
bisa dibunuhnya, dia sungguh tidak bisa memikirkan cara
untuk menghilangkan kebencian di dalam hatinya.
Dia juga tidak tahu bagaimana Ouwyang Wu-shuang
bisa kenal dengan Yuan Dashao, juga tidak tahu bagaimana
dia bisa tahu Yuan Dashao dengan Yuan Ershao bukanlah
saudara sekandung, dengan hebatnya menggunakan Yuan
Dashao yang mempunya hati iri dan tidak stabil.
Tiga orang itu berkumpul menjadi satu, merencanakan
pembunuhan. 0ooo(dw)ooo0 Zhan Feng dengan sangat sedih memeluk erat-erat
kepalanya. Dia menggulung dirinya di atas kursi, karena dia
merasakan hanya dengan demikian baru bisa meringankan
beban hati nuraninya.
Dia melanjutkan lamunannya....
Apa itu cinta" Dan benci itu apa"
Dalam pergumulan antara cinta dan benci dimana bisa
dengan jelas merasakan itu apakah cinta atau benci"
Dia tahu Yuan Ershao masuk penjara, adalah ingin
mengumpan supaya tahu siapa yang telah membunuh
kakaknya, dia juga tahu dengan melakukan ini, malah tepat
masuk ke dalam perangkap, satu perangkap yang walau dia
punya ratusan mulut juga tidak akan bisa menjangkalnya,
bagaimana pun didunia ini kecuali dia sendiri yang ingin
mati, orang lain mana bisa membuat dia mati"
Sungguh dia juga dapat memikirkan siasat ini, dia tidak
tahu bagaimana matinya anak Yuan Dashao, dan matinya
begitu kebetulan, begitu kebetulannya sampai dirinya pun
sulit mempercayainya, tapi dia tahu ketika empat saksi
hidup telah dibunuh untuk menutup mulutnya, walau Bao
Gong hidup kembali pun sulit menentukan siapa yang
benar siapa yang salah, orang pintar malah terjebak dalam
kepintarannya, dia sudah sampai taraf mau tidak mau harus
mati, karena wanita satu-satunya yang bisa membuktikan
dia tidak bersalah, dalam perjalanan pulang kegunung Jun
di Tong Ding juga telah diserang, dibunuh orang.
Dia telah mati, dia juga baru mengerti dirinya mencintai,
dia sudah melewati batas kebenciannya, bersamaan itu juga
baru menemukan wajah sebenarnya Ouwyang Wu-shuang
dan Yuan Dashao yang ingin menguasai dunia persilatan,
menjadi raja di dunia persilatan.
Akhirnya dia terjerumus ke dalam lumpur yang sulit
menarik diri, atas dorongan hati nurani dia memberanikan
diri mengundurkan dirinya, dia mulai kesal, sangat
menyesal, menyalahkan dirinya sendiri, juga juga melihat
dengan jelas ketamakan, kejahatan, kekejaman Ouwyang
Wu-shuang. Semua perubahan ini dimulai dari Li Yuan-wai yang
tidak sengaja melanggar masuk ke perumahan Zhan Bao,
karena dari mulutnya dia membuktikan satu kenyataan
yang mengerikan, yaitu Ouwyang Wu-shuang sebenarnya
telah menyediakan satu jebakan, satu rencana dengan satu
batu menjatuhkan dua burung, dia dengan indahnya
menyebut demi melampiaskan kemarahan dirinya, dia
sungguh telah menyelidik dengan jelas sifat setiap orang,
setiap tahap kejadian, dan dengan rapi merencanakannya.
Juga lagi, dia malah dapat membuat Tangan Cepat Xiao
Dai dan Li Yuan-wai, sepasang teman main sejak kecil ini
jadi bermusuhan, ini membuat orang menjadi kagum atas
kemahirannya. 0ooo(dw)ooo0 Malam, diam-diam telah mengalir masuk ke dalam
kamar, ketika para pelayan dengan hati hati menyalakan
lampu, Zhan Feng baru sadar dirinya satu kali lagi bangun
dari kesedihan.
Benar, semua masih ada ruang untuk mengembalikan,
jika dia benar-benar belum mati.
Dia tentu saja tidak mengharapkan bisa memperoleh
kembali, dia hanya berharap pada suatu hari nanti dapat
menyelesaikan cinta yang tidak ada hasilnya dengan tidak
menyesal. Air mata telah bercurcuran, dia tahu ini air mata pahit,
juga seret, ini adalah dimulainya pembayaran itu.
Mendadak.... Dia teringat dua orang yang sangat dirisaukan, sangat
dikhawatirkan, Zhan Long dan Tangan Cepat Xiao Dai.
Dia tidak tahu Xiao Dai menemui masalah apa, juga
tidak tahu mengapa Zhan Long bisa ditahan oleh Ouwyang
Wu-shuang. Sehingga dia hanya bisa lebih menyalahkan diri, satu
hati yang menyesal juga tidak bisa diredakan.
Di dalam kerah baju dia mengeluarkan sebuah Bai Yu
Diao Long, ini adalah warisan dari ayahnya yang sejak
kecil dikalungkan pada dirinya.
Melihat ini seperti melihat wajah ayah yang sayang
padanya, hati Zhan Feng sedang meneteskan darah, karena
dia harus menggunakan ini untuk menebus dengan nyawa
sang kakak, Zhan Long yang kasihan, sejak kecil hanya
tahu mempelajari pengobatan, orang yang begitu lembut
karena keteledoran dirinya sesaat, sudah mengalami banyak
derita. 0ooo(dw)ooo0 Merah diwajah Ouwyang Wu-shuang masih belum
memudar. Yuan Di sudah turun dari ranjang, datang kejendala
memandang ke depan dengan bengong.
Senja hari adalah waktu yang paling ringan, juga paling
santai, tapi siapa pun bisa melihat mereka berdua baru saja
habis menyelesaikan olah raga yang paling panas, dan
paling memerlukan semangat.
"Keringat masih belum kering, kau sudah buru-buru
turun ranjang?"
Jelas nadanya tidak senang, sudah dapat didengar dari
kata-katanya Ouwyang Wu-shuang.
Yuan Di tidak membalikkan tubuh, juga tidak
menyahutnya. "Tuan besar Yuan, sialan kau ini dengarkan baik-baik,
jangan bertampang ingin mati tidak, hidup lesu begitu.
Tidak salah, kau dan aku bersatu hanya karena saling
membutuhkan, anggap saja menjual dan membeli! juga bisa
dikatakan basa- basi, kau mau apa" Puah! Kau paling baik
jangan mimpi disiang hari!"
Memang betul, tidak ada satu wanita pun yang dapat
menerima tingkah yang begini, apa lagi disaat wajah
merahnya belum memudar.
Makanya Ouwyang Wu-shuang dengan keji dan marah
mengatakannya. Yuan Di membalikkan tubuhnya, di matanya tampak
sangat marah, wajah tampan yang sedikit dingin, sudah
menjadi warna ati babi.
Dengan dingin berkata, "Kau berkata apa"!"
"Berkata apa" Gambar kunonya Tang Bo Hu, kau jangan
berlagak seperti mau makan orang."
Ouwyang Wu-shuang juga tidak takut, lanjutnya, "Apa
yang kau pikirkan jangan kira aku tidak tahu, jika kau
mampu coba kau cari akal, pakai kekerasan, dia juga
seorang wanita, kau sialan ini mengapa tidak mencoba
wanita itu dengan aku, apa ada bedanya?"
"Siapa yang kau katakan!?"
"Siapa yang kau pikirkan dalam hati, aku mengatakan
siapa." "Ouwyang Wu-shuang, kau juga harus mengerti, walau
demi satu tujuan kita jadi bekerja sama, tapi paling baik
siapa pun jangan mengurus masalah pribadi...." Yuan Di,
satu huruf per satu huruf dia mengatakannya.
"Betulkah?" Ouwyang Wu-shuang dengan hina berkata,
"Yuan Di, aku lihat kau sekali makan kenyang sudah lupa
siapa marga sendiri, kau paling baik jangan lupa, di dalam
seluruh rencana, aku adalah pemimpinnya, kau adalah
wakilnya, segala sesuatu tentang kau semuanya aku harus
tahu, dan juga harus mengurusnya, termasuk kehidupan
dan pikiranmu."
Melangkah maju selangkah, mengepal tangannya dengan
erat, amarah di matanya sudah bergolak, namun, hanya
satu langkah, dia sudah berhenti, tubuhnya gemetar, setelah
lama baru dengan membisu melepas kepalan erat
tangannya. Ouwyang Wu-shuang membungkus tubuhnya dengan
selimut di atas ranjang, dengan teliti memperhatikan
gerakan dan reaksi hati lawannya, akhirnya dia tertawa, itu
adalah semacam tawa hina dan kemenangan.
"Mengapa tidak maju lagi" Mengapa tidak meninjukan
kepalan tanganmu" Mengapa kau hanya berani berlagak
saja?" Hatinya Yuan Di mendadak mengencang, tapi wajahnya
sudah tidak ada ekspresi apa-apa.
Wajah yang tidak ada ekspresinya tentu adalah wajah
yang aneh dan misterius.
Ouwyang Wu-shuang sedikit tidak tenang, tapi tetap
berteriak berkata, "Kau tidak menerimanya" Sialan, aku
katakan kavi tidak menerimanya, betul tidak?"
Yuan Di tetap tidak bicara, dia melangkah lagi kesisi
ranjang. Ekspresi Ouwyang Wu-shuang yang judes, rambut
panjang yang acak-acakan, diujung hidung ada keringat,
buah dada yang tinggi dan putih ada setengah lebih keluar,
bahu yang bulat licin, alis yang meninggi, ditambah dengan
kata-kata kasar....
Dua orang itu sejenak saling melotot, pelan pelan mereka
menemukan mereka itu begitu dekatnya, juga adalah jenis
manusia yang sama.
Mendadak bergerak....
Yuan Di menarik erat rambut panjangnya kebelakang,
kebelakang.... Wajah Ouwyang Wu-shuang karenanya menengadahmenengadah
lagi.... Ini pasti sangat sakit, karena wajahnya Ouwyang Wushuang
sudah mengerut, dia tidak mengeluarkan suara, juga
tidak minta ampun, sebaliknya dari dasar matanya
menemukan semacam gairah yang sulit dimengerti,
semacam kepuasan yang sulit dilukiskan.
Tangan lainnya Yuan Di sudah hampir dihantamkan....
"Jangan.... jangan pukul wajahku...." kata Ouwyang
Wu-shuang dengan lemas.
"Buk!" satu tinju.
Bahunya dipukul, orangnya terbang dari pinggir ranjang
ke tengah ranjang.
Dia menggulung tubuhnya di dalam ranjang, gemetaran,
seperti.... seperti seekor kambing bertemu dengan seekor
serigala galak.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tentu saja selembar kain pun tidak dipakai.
Dia bertelanjang bulat membiarkan orang melihatnya.
Yuan Di seperti harimau buas yang sudah gila, dia
menunggangi di atas tubuhnya, telapaknya seperti hujan
menghantamnya, dia malah memakai lututnya
menahannya, memakai giginya sembarangan menggigit
disekujur tubuhnya....
Ouwyang Wu-shuang berteriak dengan gairah, suaranya
membuat orang gemetar.
Ini sama sekali bukan teriakan kesakitan, karena siapa
pun bisa mendengar dari suaranya sama sekali tidak
mengandung kesakitan. Yang ada juga membuat seorang
pria timbul gerakan birahinya.
Suara teriakan sangat lemah, terengah-engahnya Yuan
Di juga semakin mereda.
Ouwyang Wu-shuang tidur di atas dadanya, menutup
mata tapi sambil tersenyum, tawanya adalah semacam tawa
kepuasan, menaklukan, bangga, dan bercampur dengan
yang sulit dilukiskan.
Kali ini merah diwajahnya tetap masih ada, Yuan Di
mengeluh duluan, dengan sedikit lelah berkata, "Ke....
mengapa kau selamanya tidak bisa puas?"
Mengangkat kedua tangannya, Ouwyang Wu-shuang
melihat di atasnya ada darah beku, bekas gigitan, serta
lapisan-lapisan besar warna biru, dia baru merasakan sedikit
kesakitan berkata, "Aku ingat kau juga pernah mengatakan
demikian padaku, di rumahku, dan juga baru saja
membunuh orang, kau sendiri juga tahu, kita adalah orang
yang sama jenisnya, Yuan Di, di antara kita hanya ada sifat
binatang, tidak ada perasaan, masalah ini siapa pun tidak
perlu menyangkalnya...."
"Kau sungguh sangat jujur, dan juga jujurnya sangat
manis...."
"Tentu saja, aku kan bukan gadis lagi, kau juga bukan
pria sejati, dihadapanmu buat apa aku
menyembunyikannya" Dan lagi terhadap pria aku sudah
kehilangan gairah bercerita cinta...." Di dalam mata
Ouwyang Wu-shuang terkilas kesedihan yang sulit
dikatakan, melanjutkan, "Seorang wanita asal kehilangan,
kehilangan sekali dengan kehilangan seratus kali apa ada
perbedaannya?"
Yuan Di tahu tentang segala sesuatunya, dia dengan
tanpa tujuan bertanya, "Kau masih belum
mendapatkannya?"
"Hem, cepat atau lambat aku pasti bisa menangkapnya,
sialan Li Yuan-wai ini licinnya seperti belut, larinya seperti
kelinci, beberapa kali dia hampir saja mati di tempat, siapa
tahu disaat terakhir dia selalu bisa meloloskan diri...."
"Ooo" Mengapa bisa begitu?" Yuan Di sedikit aneh.
"Mengapa bisa!" Ini harus tanyakan pada Zhan Feng itu,
cewek brengsek ini, ketika aku sedang dengan segala upaya
mencari Li Yuan-wai, sialan, disaat itu dia sudah timbul
hati yang berbeda, bukan saja menyembunyikan dia, malah
masih mengajarkan dia jurus hebat Man Tian Hua Yu,
dia.... dia sengaja ingin melawan aku."
Yuan Di tidak buka suara, karena dia tahu akan hal Li
Yuan-wai tidak sengaja masuk ke perumahan Zhan Bao,
malam itu dia sedikit terkena masuk angin ingin mengambil
kesempatan mendekati dia, tapi karena Li Yuan-wai masuk
jadi merusak segalanya.
Sekarang mendengar Ouwyang Wu-shuang berkata
demikian, sungguh merasa tidak terduga.
"Wanita itu, terhadap kita, cepat atau lambat pasti akan
merepotkan, masalah ini tidak perlu aku katakan, aku pikir
kau juga pasti tahu."
Ouwyang Wu-shuang sedikit menengadahkan
kepalanya, tapi tidak bisa menangkap dari matanya apa
yang dipikirkan dia di dalam hatinya, setelah dihentikan
sejenak melanjutkan, "Aku tahu kau tidak tega membunuh
dia, tapi, melihat kenyataannya, dia bagaimana pun harus
dibunuh." Dengan pelan Yuan Di berkata, "Aku tahu, hanya saja
wanita yang begitu cantik siapa yang tega membunuhnya?"
"Kau bukan ingin mengatakan pada aku, kau sudah jatuh
cinta pada dia bukan?" kata Ouwyang Wu-shuang bangkit
duduk, dia memiringkan kepala.
"Macam orang seperti kita ini hanya ada gairah, dimana
bisa ada cinta?" kata Yuan Di dengan bengong.
"Kau tahu akan masalah ini, bagus, dan lagi wanita itu
menurut yang aku tahu kecuali.... kecuali orang itu, didunia
ini mungkin tidak ada orang lain lagi yang bisa membuat
hatinya tergerak."
Yuan Di tentu saja tahu orang yang ditunjuknya, siapa.
Walau hanya dengan bergetar perlahan, Ouwyang Wushuang
sudah bisa merasakan dia sudah sedikit tidak
tenang. "Masih belum ada berita dia?" Ouwyang Wu-shuang
bertanya. Yuan Di menggelengkan kepala, dia berkata, "Tapi aku
bisa merasakan sepasang matanya ada disuatu tempat
sedang mengawasi aku, melihat gerak gerik kita."
"Aku tidak percaya, apa dia punya tiga kepala enam
tangan, kau adalah kakaknya, mengapa kau begitu takut
pada dia?"
"Lucu! mengapa aku takut pada dia" Aku ingin sekali
mencincangnya, jangan bicarakan aku adalah kakaknya,
aku tidak punya adik semacam dia." Tiba-tiba Yuan Di
berkata dengan marah.
Satu tawa keji terlintas, Ouwyang Wu-shuang berkata,
"Dia adalah musuh kita yang utama, aku pikir kau tidak
lupa, dia telah meracuni anakmu" Asal telah memusnahkan
dia, lalu dapat mengambil Bai Yu Diao Long, maka tugas
kita akan sukses, dan dunia ini akan menjadi milik kita
berdua!" Yuan Di diam tidak bicara. Karena dia terpikir anaknya,
anak berusia empat tahun yang polos dan lucu itu.
Mendorong pelan beberapa kali Yuan Di, Ouwyang Wushuang
berkata, "Hei! Kau ini mengapa" Sedang
memikirkan apa?"
Yuan Dijadi tersadar berkata, "Tidak apa."
"Aku sedang bertanya padamu, kapan kau akan
melepaskan Zhan Long, dan itu Polisi Setan mau
diapakan?" tanya Ouwyang Wu-shuang.
"Bukankah kau mengatakan dia harus melihat Zhan
Long dulu baru mau menyerahkan Bai Yu Diao Long"
Kalau begitu cepat saja lepaskan dia pulang, bagaimana pun
orang itu tidak bisa silat, juga tidak akan ada pengaruh apa
apa, Polisi Setan Tie Cheng Gong aku lihat sementara
ditahan dulu, mungkin di kemudian hari masih ada
gunanya," kata Yuan Di setelah berpikir beberapa saat.
"Aneh" Bai Yu Diao Long harus ada halaman depan dan
belakang, baru dapat memerintah dunia, mengapa orang itu
hanya ingin kita mendapatkan halaman yang dipunyai
Zhan Feng saja" jadi satu halaman lagi ada dimana?" kata
Ouwyang Wu-shuang tidak mengerti sambil menyandar
ketembok menarik- narik selimut.
Dengan sedikit ketakutan, Yuan Di berkata, "Bicaramu
hati-hati sedikit."
"Takut apa" Dia tidak mungkin sembunyi diatap kamar
mencuri dengar" Kecuali kau melaporkan, sebenarnya biar
kau melapor juga tidak ada gunanya, terhadap kita berdua
dia sama sekali tidak percaya, jika tidak dia juga tidak akan
menggunakan cara yang keji itu untuk mengendalikan
kita," kata Ouwyang Wu-shuang.
"Siapa yang tahu satu halaman lagi ada dimana" Aku
sudah bertanya pada Zhan Long, dia malah berkata
ayahnya Tabib Dewa Ahli Silat tahun itu hanya
meninggalkan satu halaman, jangan perdulikan itu, mencari
satu halaman bagaimana pun lebih mudah dari pada
mencari dua halaman, apa lagi orang itu mungkin sudah
mempunyai halaman lainnya." Yuan Di menerka.
"Hitung hitung hari, batas tiga bulan seharusnya sudah
sampai, masalah ini paling baik cepat-cepat dilakukan, jika
tidak sudah sampai waktunya tidak bisa menyerahkan, sakit
yang seperti menggigit hati itu, tubuh yang terbentuk dari
darah dan daging ini bagaimana bisa menahannya...."
ketakutan disepasang mata Ouwyang Wu-shuang dengan
jelas dapat dilihat.
"Siapa sebenarnya orang itu" Apa sampai kau sendiri
pun tidak tahu?" Yuan Di bertanya.
"Setan baru bisa tahu, setiap kali perintahnya selalu
diantar oleh orang lain." Sekali menyebut orang itu,
diwajah Ouwyang Wu-shuang jadi ada ketakutan.
"Jika.... jika satu hari jika kau...." dia dengan ketakutan
bertanya. "Jika satu hari aku jadi mati betul tidak?" Ouwyang Wushuang
mewakili dia melanjutkan, "Makanya aku beritahu,
jika aku telah mati, kau juga tidak akan hidup, kita adalah
satu tali mengikat duajangkrik, kau tidak bisa lari, aku juga
tidak bisa lari, ini kau paling baik mengerti."
Hatinya Yuan Dijadi tenggelam.
"Kau, jangan memikirkan yang bukan-bukan, sampai
aku juga tidak terlepas dari orang itu, kecuali menerima
mau apa lagi?" Ouwyang Wu-shuang tangannya mulai lagi
mengerayangi tubuhnya.
Lambat laun, Yuan Di juga mulai bereaksi.
Akhirnya malam telah tiba, di dalam rumah malah ada
pemandangan yang menggairahkan, suara terngengahengah
seperti akan merobek malam terdengar.
0ooo(dw)ooo0 Diatap rumah tidak ada orang yang mencuri dengar, tapi
diluar kamar ada orang berdiri jauh-jauh sekali.
Pak Qian di tangannya ada satu baki, dibaki ada
makanan kecil, ada kue rose seribu lapis, kuah daging
bungkus segar, dan daging ayam serabut.
Dia sudah berapa lama datangnya tidak ada orang yang
tahu. Tapi melihat makanan kecil di atas baki, seharusnya
datangnya sebelum makan malam.
Orang di dalam kamar adalah pesilat tinggi yang
telinganya sangat tajam, mengapa mereka tidak mengetahui
keberadaannya"
Hanya ada satu kemungkinan, ketika orang sedang
melakukan hal yang lupa diri, walau derap kaki seekor
gajah besar pun, mungkin juga sulit mendengarnya.
Pak Qian bukan seekor gajah besar, dia hanya seorang
tua yang kecil kurus, juga adalah pengurus rumah yang
setia dan tua. Dia tidak berani maju ke depan, hanya karena sekarang
waktu makan malam juga sudah lewat, mana bisa
mengantarkan makanan kecil"
Maka ketika suara terengah-engah di dalam kamar
terdengar kembali, dia membalikkan tubuh pergi, juga
sambil menggelengkan kepala mengeluh.
Di sini adalah perumahan Hui Yuan, dia juga hanya
seorang pelayan.
Seorang pelayan walau tahu majikannya pulang
bersamaan membawa pulang sepuluh orang wanita,
bersamaan dengan sepuluh wanita naik ranjang, kecuali
menggelengkan kepala mengeluh dia masih bisa berbuat
apa lagi" 0ooo(dw)ooo0 BAB 27 Kesalahan dalam kesalahan
Tangan Cepat Xiao Dai pernah dengan senyum
misterius, menghindar dari satu pertarungan.
Di sini walau bukan di jalan raya Chuan Shan, tapi
adalah jalan raya tanah kuning.
Sekarang dia bertemu lagi dengan orang yang sama,
yang berbeda dengan keadaan yang lalu adalah kali ini dia
tidak menunggang kuda, dan di antara alis lawan juga tidak
ada hawa membunuh yang menakutkan.
Sebenarnya dalam jarak tiga puluh zhang lebih, Xiao Dai
sudah jelas melihat orang yang datang ini siapa, tapi, dia
tetap berjalan terus, tidak ada sedikit pun rasa heran, juga
tidak ada ekspresi sedikitpun, hingga jarak langkah dia
melangkah, setiap langkahnya tetap adalah dua che tujuh
cun. Sesudah dekat, dia melihat Xu Jia-rong yang kepalanya
sedang menunduk rendah, sepertinya ada puluhan ribu
simpul yang tidak dapat dibuka di dalam hatinya, begitu
kesepian. Ada jalanan tentu ada orang yang berjalan, ini tidak ada
yang aneh. Tentu saja dia tahu ada orang yang berpapasan dengan
dia, hanya saja dia tidak mengangkat matanya, karena ini
adalah jalan raya yang besar.
Tapi, dia telah menghentikan langkahnya, pelan-pelan
membalikkan tubuh, menatap tajam bayangan belakang
orang yang baru saja berpapasan.
Manusia semuanya mempunyai perasaan, sekarang Xu
Jia-rong seperti merasa kenal dengan bayangan belakang
orang itu, sepertinya pernah bertemu.
"Hei, berhenti...."
Xiao Dai menghentikan langkahnya, dia membelakangi
Xu Jia-rong, ketika dia mendengar teriakan ini, sudah tahu
satu masalah sudah tidak bisa dihindari.
Dengan pelan dia membalikkan tubuhnya, Xiao Dai
dengan dingin berkata, "Kau memanggil aku?"
"Benar, aku memanggilmu, kau adalah...." tampak
wajah Xu Jia-rong tercengang berkata, "Tangan Cepat Xiao
Dai!?" "Sudah lama tidak bertemu. Mengapa bisa dirimu!?"
"Me.... mengapa adalah kau!?"
Mengapa bisa dia" Mengapa bisa dia"
Xu Jia-rong hanya merasa bayangan belakang orang ini
sangat hafal, tapi tidak terpikir ternyata adalah Tangan
Cepat Xiao Dai.
Sekarang dia sudah melihat jelas, dia adalah Xiao Dai,
bukan saja pakaian sutranya kusut tidak karuan, sampai


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

orangnya pun rupanya tidak karuan.
Rambutnya acak-acakan, brewok panjang, bekas darah
yang sudah menghitam penuh di seluruh tubuh, dan
didadanya digulung dengan kain luka, satu-satunya barang
yang tidak berubah, ialah sepasang matanya, sepasang mata
yang selamanya tidak bisa dipandang tembus oleh orang.
Julukan Tangan Cepat Xiao Dai sudah menggemparkan
dunia persilatan, apa lagi setelah terjadi peristiwa
pertarungan digedung Wang Jiang, setelah Tangan Cepat
Xiao Dai bertarung melawan Dua Pengemis Cacat empat
orang dari Gai-bang dia jatuh kesungai dan ternyata tidak
mati, sampai saat dekat ini muncul kembali sendirian
menghancurkan Perkumpulan Perairan Zhang Jiang, lalu
melukai Tiga Pedang Serangkai Wu Dang, semua kejadian
yang memgemparkan ini, setiap orang sudah tahu.
Sekarang dia berdiri di depan dengan kusut tapi tetap
gagah, walau kepandaian Xu Jia-rong lebih tinggi,
kemampuannya lebih besar, juga tidak terasa mundur tiga
langkah. "Kau.... kauterluka?"
"Benar, jika kau mengira aku sedang terluka sehingga
tidak berani bertarung, kau salah mengira."
"Bertarung" Bertarung apa?" Dia sesaat bingung.
"Aku tidak lupa kejadian di jalan raya Chuan Shan kau
menghadang aku," kata Xiao Dai dingin, "Sekarang adalah
kesempatan yang paling bagus."
"Aku pikir kau telah salah paham, masalah itu sudah
lama lewat...." kata Xu Jia-rong sedikit canggung.
Walau di dalam hati merasa aneh, tapi Xiao Dai hanya
dingin melihat wanita cantik ini katanya., "Kau tidak perlu
mengkhawatirkan aku, hari ini kita sudah bertemu...."
"Aku sudah katakan masalah itu sudah lewat...." Xu Jiarong
menggelengkan kepala berkata, "Apa lagi.... apa lagi
kau adalah temannya Li Yuan-wai."
"Lalu bagaimana?" kata Tangan Cepat Xiao Dai kaku.
Bagaimana pun Xu Jia-rong tidak bisa memberitahukan
perasaan dirinya pada Li Yuan-wai, Xu Jia-rong terdiam
sejenak berkata, "Tidak.... tidak apa, hanya saja aku juga
kenal dia.... dan juga.... dan juga...."
"Dan juga bagaimana!?" Xiao Dai sedikit tidak sabar.
"Dan juga aku.... aku tahu salah paham yang terjadi
antara kau dengan dia."
"Kau ini siapa" Aku ingat kau pernah mengatakan lebih
baik membantu temanku, juga tidak mau menjadi
musuhku, dan kau juga mengatakan disaat bertemu kedua
kalinya, akan memberitahu aku namamu." Xiao Dai mulai
menginterogasi.
"Aku Xu Jia-rong, dulu.... dulu mencegat kau di jalan
raya Chuan Shan, aku.... aku terpaksa melakukannya...."
"Xu Jia-rong?" Xiao Dai otaknya dengan cepat
menyelidik nama ini, tapi dia gagal, karena dia sungguh
tidak pernah mendengarnya.
"Kau mengatakan kau tahu salah paham yang terjadi
antara aku dengan Li Yuan-wai?" tanya Xiao Dai tidak
mengerti. "Benar." Dia menjawabnya dengan pasti. Xiao Dai tidak
bicara, hanya dengan sorot matanya dia meneliti.
"Kau.... kau tidak percaya?" Dilihat orang dengan sorot
mata demikian, tentu saja dia merasa tidak nyaman, maka
dengan sedikit gelisah bertanya.
"Apakah aku bisa percaya?" kata Xiao Dai seperti bicara
pada diri sendiri.
Tentu saja dia tidak percaya, bagaimana pun dia adalah
orang yang terlibat.
Di dalam pikirannya dia yang terlibat juga tidak tahu,
orang luar bagaimana mungkin bisa tahu" Apa lagi orang
luar ini adalah seorang yang mendengar pun dia belum
pernah. Seorang yang kata-katanya tidak dipercaya orang,
biasanya hanya ada dua reaksi.
Satu, mencari akal membuktikan.
Satunya lagi adalah tidak peduli penjelasannya lagi,
membalikkan kepala dan pergi.
Xu Jia-rong adalah wanita yang mempunyai harga diri
tinggi, dia tentu saja tidak bisa mengatakan dirinya telah
bertemu dengan laki-laki yang dipantatnya ada tanda luka
yang sama seperti Li Yuan-wai punya.
Makanya dia tidak mau menjelaskan lagi, dia
membalikkan kepala dan pergi.
Sayang baru saja membalikkan kepala melangkah dua
langkah, dia sudah dihadang dengan cepat oleh Xiao Dai.
"Aku.... aku pikir, aku pikir aku seharusnya mendengar
dulu kata-katamu...." kata Xiao Dai dengan sedikit
harapan. "Kau sudah percaya?" tanya Xu Jia-rong sedikit kesal.
"Aku pikir kau tidak ada alasan membohongi aku."
"Bagus sekali, ini membuktikan kau cukup pintar, jika
tidak aku berani katakan salah paham antara kau dengan
dia selamanya tidak akan ada penyelesaiannya."
"Kalau begitu nona Xu sekarang bisakah kau
memberitahu aku?"
"Boleh, tapi aku ingin tahu dulu mengapa kau dulu ingin
bertarung dengan Li Yuan-wai?" tanya Xu Jia-rong.
"Ini.... ini apakah ini sangat penting?"
"Tentu saja, karena Li Yuan-wai juga untuk masalah ini
selalu tidak punya jawabannya."
"Soal ini bukan dengan satu dua patah kata bisa
menjelaskannya," kata Xiao Dai kaku.
"Aku bisa sabar."
Xu Jia-rong tentu bisa sabar, bagaimana pun setiap
wanita terhadap orang yang dicintainya, walau dia setiap
makan, berapa mangkuk makannya, berapa kali masuk
ketoilet, dia juga ada kesabaran untuk mendengarnya.
0ooo(dw)ooo0 Sebuah warung teh.
Satu warung teh yang khusus melayani orang yang
melewati jalan itu.
Rumah bambu, meja bambu, kursi bambu, ditambah bos
warung yang tubuhnya seperti bambu, di bawah teriknya
sinar matahari dimusim gugur, jika ada tempat seperti ini,
tidak perlu dikatakan lagi, setiap orang yang lewat pasti
akan menghentikan langkahnya dan mampir sebentar,
minum semangkuk teh untuk membasahi tenggorokan yang
kering. Xiao Dai sedang menemani Xu Jia-rong, sekarang
mereka telah duduk diwarung teh ini.
Xu Jia-rong telah mendengar cerita Xiao Dai dengan Li
Yuan-wai. "Katamu demi menyelidik sebuah siasat busuk, jadi
sengaja melakukan perbuatan demikian?" tanya Xu Jiarong.
"Betul, aku melihat, di belakang Ouwyang Wu-shuang
ada yang memerintah dia."
"Apa alasannya?"
"Dia tidak ada kemampuan, juga tidak ada semangat
melakukan hal itu, dengan melakukan semua ini aku bisa
memancing keluar orang di belakang layarnya, juga dengan
cepat menolong Li Yuan-wai, dan yang paling penting, aku
berharap mendapat jawaban mengapa dia mau membunuh
Li Yuan-wai, berusaha membuat dia sadar dari
perbuatannya."
Xiao Dai tidak mengerti mengapa dia bisa
memberitahukan semua ini pada Xu Jia-rong.
Mungkin karena dia ingin tahu apa penyebab salah
pahamnya dari mulut dia.
Juga mungkin ini yang disebut 'bertemu benang merah'.
"Menurut yang aku tahu, Li Yuan-wai tidak pergi
menepati janji pertemuan digedung Wang Jiang, karena ada
alasan yang tidak bisa dikatakan, tapi kau sepertinya tidak
berniat melepaskan dia."
"Mengapa bicara begitu?"
"Karena kau siap menggunakan pisau pemberian dia,
untuk mengakhiri pertarungan itu?"
"Benar, aku pikir walau aku tidak ada kesempatan
menjelaskannya, tapi kalau dia melihat pisau itu seharusnya
dia tahu segalanya."
"Bagusnya dia tidak jadi datang menepati janjinya, jika
tidak dia mungkin mati pun matanya tidak bisa meram." Xu
Jia-rong tidak merasa sepaham.
"Aku pun ada kesulitan, sebelumnya.... aku tidak tahu
pisau itu telah ditukar oleh Ouwyang Wu-shuang," kata
Xiao Dai tercengang.
"Makanya aku berkata bagus sekali dia tidak bisa datang,
kalau tidak bukankah akan terjadi korban yang sia-sia."
"Kau.... kau mengapa bisa tahu akan hal ini?" tanya Xiao
Dai. "Menurutmu, bagaimana?"
"Apa Li Yuan-wai yang memberitahumu?" Xiao Dai
cepat cepat bertanya, "Aku sudah tahu, aku sudah tahu,
karena pisau itu, salah paham antara aku dengan dia
sampai pada ketaraf susah dijelaskan lagi...."
"Bukan hanya masalah ini saja...." Xu Jia-rong berkata
lagi, "Li Yuan-wai sudah putus hubungan dengan Gai-bang,
juga beberapa kali hampir dibunuh oleh Ouwyang Wushuang,
ini semua juga karenamu."
Xiao Dai diam mendengarkan dia melanjutkan.
Dengan wajah sedikit merah, dia melanjutkan, "Salah
paham dia padamu adalah meng.... mengira kau telah
melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, tapi
dia yang menanggung resikonya."
"Resiko"! Aku membuat dia menanggung resiko"
Mengapa aku tidak tahu?"
"Kau tentu saja tidak tahu, jika kau sudah tahu maka
tidak akan disebut salah paham, masalahnya begini,
Ouwyang Wu-shuang pernah diperkosa orang, dan dia
mengira Li Yuan-wai yang memperkosanya, tapi justru Li
Yuan-wai tidak tahu masalah ini, dia tentu saja tidak
mengaku, sehingga Ouwyang Wu-shuang ingin dengan
segala cara membunuh dia."
"Ini.... ini apa hubungannya dengan aku?"
"Masalahnya adalah tuduhan itu kau yang
menyebarkannya, dan akibatnya semua ditimpakan pada
dia." "Kentut, aku Tangan Cepat Xiao Dai mana mungkin
orang semacam itu." Xiao Dai tidak tahan jadi memaki,
"Dengan apa dia melibatkan diriku?"
"Karena.... karena hanya kau yang tahu tanda.... tanda
ditubuh Li Yuan-wai." Xu Jia-rong dengan samar
mengatakannya. "Tanda" Ditubuhnya ada tanda apa?" Mata Xiao Dai
jadi terang berkata, "Kau mengatakan.... kau mengatakan
tanda di atas pantat dia?"
Dengan seorang wanita membicarakan pantat laki-laki,
ini.... ini aliran dari mana"
Tapi ini adalah kuncinya, kunci yang tidak bisa tidak
dibicarakan, dia jadi tidak bisa banyak memperdulikannya.
Xu Jia-rong dengan wajah merah menganggukkan
kepala. "Bisakah kau mengatakannya lebih jelas, aku sudah jadi
bingung, walau aku tahu dipan.... ditubuhnya ada tanda,
apa urusannya dengan aku?" Xiao Dai tidak dingin lagi, dia
sudah masuk ke dalam masalah yang ruwet ini.
Xu Jia-rong menenangkan jalan pikirannya, berkata,
"Sederhana sekali, Ouwyang Wu-shuang telah mengenal
tanda ditubuhnya Li Yuan-wai, dan Li Yuan-wai mengira
kau meniru tandanya dia dan melakukan hal itu."
"Kacau, satu-satunya tanda yang dia punya itu orang lain
mana bisa menirunya" Sitelur kura-kura ini mengapa
mencurigai aku.... aku yang melakukannya" Dimana ada
aturan begini, sungguh tidak masuk akal...." Xiao Dai jelas
marah sampai tidak tertahan.
"Hal ini juga tidak bisa menyalahkan dia, karena
sesungguhnya hanya kau seorang yang tahu rahasia itu."
"Kalau begitu bagaimana kau juga tahu?"
Xiao Dai bertanya satu pertanyaan yang paling tidak
boleh ditanyakan, mungkin dia bertanya tidak ada maksud,
hanya mengikuti pembicaraan lawan, tapi dia mendengar
ini, wajahnya sudah merah karena malu.
"Aku.... aku mendengar dari dia." Xu Jia-rong suaranya
seperti suara nyamuk.
"Ooo!"
Xiao Dai walau Ooo sekali, tapi seorang idiot pun bisa
mendengar Ooo ini sangat terpaksa, sangat tidak sepaham.
"Kau.... kau jangan berlagak aneh seperti itu, sungguh,
beberapa hari lalu saat Ouwyang Wu-shuang menghadang
Li Yuan-wai, aku kebetulan ada di sana, jadi semua ini aku
bisa tahu."
"Anjing tidak bisa merubah kebiasaan memakan
kotoran." Xiao Dai sudah beberapa kali mengalami petaka,
seharusnya orangnya sudah berubah, tapi kebiasaannya
dengan tidak sadar muncul kembali.
"Aku hanya sekali Ooo saja, hai, aku rasa rupanya kau
sekarang barulah aneh."
Xu Jia-rong suka pada orang yang kocak, humor, juga
suka perkataan yang lucu, humor.
Sekarang dia baru mengerti, orang yang bisa jadi
temannya Li Yuan-wai, sifat mereka akan begaimana.
"Bagaimana kau bisa menentukan dengan pasti orang
yang dikatakan Ouwyang Wu-shuang bukan Li Yuan-wai?"
tanya Xiao Dai setelah berpikir sebentar.
"Karena.... karena aku tahu ada seorang yang wajahnya
juga bulat, tubuhnya sedikit gemuk, di tempat yang sama
juga.... juga mempunyai tanda yang sama...." kata Xu Jiarong
dan telinganya menjadi merah, tapi ada nada marah.
Dengan merasa aneh Xiao Dai melihat tingkahnya, dia
seperti telah mengerti sesuatu.
"Kau ingin mengatakan yang benar-benar berdosa adalah
orang itu?"
"Benar."
"Bi.... bisa ada hal yang begitu kebetulan....?" Xiao Dai
bicara pada diri sendiri.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sekarang kau sudah mengerti salah paham antara kau
dengan dia, bukan!"
"Lalu Li Yuan-wai yang diusir dari Gai-bang bagaimana
masalahnya?" tanya Xiao Dai tidak mengerti.
"Juga karena masalah itu, Ouwyang Wu-shuang sudah
melaporkan masalahnya pada Gai-bang, perkumpulan Gaibang
paling tidak bisa menerima pelanggaran kesusilaan,
ditambah di dalam perkumpulan mereka sudah ada
pengkhianat, sehingga Li Yuan-wai terpaksa jadi buronan."
Lalu Xu Jia-rong menceritakan kejadian yang
dialaminya dari awal sampai akhir, Xiao Dai
mendengarnya sampai wajahnya berubah-rubah tidak
menentu. Simpul itu pada akhirnya bisa dilepaskan.
Salah paham juga pasti pada suatu hari bisa jadijelas.
Xiao Dai sudah tahu mengapa Ouwyang Wu-shuang
dengan segala kemampuannya menginginkan nyawa Li
Yuan-wai. Ini adalah salah paham yang sebesar langit, juga adalah
hal yang membuat orang ingin tertawa tidak bisa ingin
menangis juga susah.
Walau dia sudah kehilangan cintanya terhadap
Ouwyang Wu-shuang, tapi juga berharap pada suatu hari
dia bisa menyadarkannya.
Tapi dia tahu itu sudah sangat sulit, karena ketika dia
tahu Ouwyang Wu-shuang adalah orang Perkumpulan
Bunga Ju, banyak kejadian yang nyata sudah tidak bisa
kembali lagi. Bagaimana pun Perkumpulan Bunga Ju sudah menjadi
sasaran harus dimusnahkan oleh semua orang, dirinya dan
Li Yuan-wai mungkin masih bisa memaafkan semua
permusuhan, dan tidak meminta tanggung jawabnya, tapi
Gai-bang, Wu Dang, dan banyak lagi orang-orang dunia
persilatan yang mati di tangannya, famili dan teman,
mereka mana bisa melepas dia"
Ketika simpul telah terbuka, alis bisa kembali terangkat.
Salah paham setelah jelas, perasaan hati tentu saja tidak
kesal lagi. Walau Xiao Dai belum bertemu dengan Li Yuan-wai,
tapi di dalam hatinya dengan diam-diam sudah berkata.
.... Hartawan busuk, kelihatannya kesusahan yang kau
terima tidak lebih ringan dibandingkan denganku, harap
jagalah dirimu yang gemuk itu, jangan sampai dipotong
orang, paling bagus aku masih bisa mencicipi masakan,
Harum Sedap Tiga Li itu.
Xiao Dai merasa makin dilihat makin merasa wanita ini
cantik, walau dia sedikit dingin, tapi dia tahu hatinya yang
hangat. Di dalam hati dia mengeluh berkata, "Hartawan busuk,
kau sungguh punya kepintaran, disaat dikejar-kejar akan
dibunuh oleh orang, malah masih ada kesempatan
mendapat wanita yang begitu cantik."
Xu Jia-rong yang dilihat oleh Xiao Dai jadi merasa
sedikit malu, dia terus terang berkata, "Apa kau biasa begini
melihat orang?"
Baru saja dia mau mengoloknya, Xiao Dai teringat
sebuah kata tua" Istri teman, tidak boleh mengoloknya, dia
mengeluh sekali berkata, "Tidak, aku hanya ada satu
perasaan...."
"Perasaan apa?"
"Perasaan, nasib kotoran anjing dengan nasib asmara
mengapa bisa bertalian menjadi satu, dan mereka justru bisa
menimpa dirinya 'pusaka hidup' itu," kata Xiao Dai sambil
tertawa. Xu Jia-rong terdiam sejenak, tapi dengan serius berkata,
"Apa kau sudah puas melihatnya?"
"Melihat apa?" Xiao Dai sengaja mengoloknya.
"Kau sudah mengerti malah sengaja bertanya," kata Xu
Jia-rong pura-pura marah.
"Ha.... ha.... baik, baik, nona Xu, kau sungguh membuat
aku kagum, seorang wanita bisa begitu berani
mengutarakan perasaan dirinya, mana aku tega
mentertawakan" Lalu dengan serius dia melanjutkan,
"Hartawan busuk itu tahu tidak perasaanmu?"
Xu Jia-rong menggelengkan kepala berkata, "Kupikir dia
tidak tahu, sampai saat untuk melarikan diri juga tidak ada,
mana ada waktu dia memikirkan yang lain?"
"Si goblok itu, pusaka hidup, dia.... dia itu otaknya
penuh dengan air tepung tapioka." Xiao Dai tidak sadar
memakinya. "Tapi tidak bisa menyalahkan dirinya, bagaimana pun
aku dengan dia sangat singkat berhubungan."
"Singkat kentut, kita hubungan paling banyak juga hanya
dua jam, tapi aku langsung bisa melihatnya, apa dia begitu
bodoh?" kata Xiao Dai dengan melotot.
Dia sudah terbayang satu wajah yang bulat, sepasang
mata yang jika tertawa memikat orang.
Tiba-tiba Xiao Dai juga teringat seseorang, seorang
wanita yang sepanjang tahun tinggal di dalam gunung.
0ooo(dw)ooo0 Banyak masalah yang kejadiannya tidak ada aturan.
Seperti kejadian ini, siapa pun tidak tahu Tangan Cepat
Xiao Dai bisa bertemu dengan Xu Jia-rong.
Li Yuan-wai justru bertemu dengan Qi Hong.
Sama disatu warung teh.
Sama satu rumah bambu, meja bambu, kursi bambu,
serta bos yang tubuhnya seperti bambu itu.
Dihari senja yang sama setelah Xiao Dai dan Xu Jiarong
pergi. Li Yuan-wai dan Qi Hong juga masuk, hanya tidak
duduk di mejayang sama.
"Kak Qi Hong, aku telah memikirkan ceritamu, aku juga
akan mempertimbangkan usulmu, tapi masih banyak
pertanyaan antara aku dan dia, semua harus bertemu muka
dulu baru bisa jelas, sekarang aku menyanggupimu, aku....
aku pasti memberi dia kesempatan untuk menjelaskannya
boleh tidak?" kata Li Yuan-wai setelah berpikir lama.
Wajah Qi Hong yang putih terkilas warna merah,
dengan pelan berkata, "Terima kasih."
Li Yuan-wai mengeluh sambil mengambil cangkir teh
yang kasar itu, baru saja akan minum, dia melihat tubuh
bos yang seperti bambu, maka dia menaruhnya kembali.
Perlahan melambaikan tangan, Li Yuan-wai pada bos
berkata, "Kau.... kau di dalam cangkir ini, selain daun teh,
tidak menaruh benda yang lain lagi kan?"
"Tuan, kau sungguh pintar bergurau," kata bos warung.
Dia juga tertawa, ternyata Li Yuan-wai sekarang
terhadap sekelilingnya selalu timbul curiga, apa lagi
terhadap penjual makanan, dia sudah mengalami pil pahit,
ibarat 'Sekali digigit ular, sepuluh tahun takut pada tali
sumur.' "Apa rencanamu selanjutnya...." tiba-tiba Li Yuan-wai
bertanya. "Aku juga tidak tahu, dunia persilatan begitu besar, di
lautan manusia ini, harus kemana mencari orang itu?" Qi
Hong sekali teringat hal ini, jadi merasa sakit kepala.
"Dasar brengsek, dia selalu melakukan perbuatan, setelah
buang air besar tidak membersihkan pantatnya...." Li Yuanwai
marah memaki. Qi Hong malu, wajahnya sampai menjadi merah karena
malu, di dalam pikirannya Li Yuan-wai bukan hanya bisa
mengatakan yang aneh-aneh, juga pintar memaki orang.
"Ma.... maaf, aku lupa memaki dia sama saja dengan
memakimu, hai.... aku ini selalu saja lupa beberapa hal....
kak Qi Hong, maaf, maaf...." Li Yuan-wai merasa malu
lalu memukul-mukul keningnya sendiri.
"Aku tidak menyalahkanmu."
"Baguslah, baguslah, sesungguhnya Xiao Dai ini juga
brengsek, mengapa dia meninggalkan kau sendirian.... ini
sungguh.... ini sungguh kurang ajar!"
"Itu juga hal yang tidak dapat ditahan, nonaku butuh
bantuannya."
"Nonamu"!" tanya Li Yuan-wai tidak mengerti.
"Betul! Nonaku, adalah orang yang menyelamatkan Xiao
Dai dari sungai!"
"Siapa nonamu itu?" tanya Li Yuan-wai aneh.
"Aku hanya tahu dia marga Zhan namanya Feng, ilmu
pengobatannya sangat hebat...."
Perkataan Qi Hong belum habis, Li Yuan-wai hampir
saja jatuh ke tanah dari kursi bambunya.
Matanya melotot sebesar bel tembaga, dengan serak
bertanya, "A.... apa" apa katamu?"
"Aku kata nonaku namanya Zhan Feng, a.... apa ada
yang salah?"
"Ti.... tidak ada...." Li Yuan-wai mulutnya berkata
demikian, tapi dihatinya tidak berpikir demikian.
.... Xiao Dai, kau ini sialan sungguh tidak hanya ada satu
kemampuan saja, Ma Ge Ba Zi wanita yang aku kenal,
mengapa kau juga bisa mengenalnya"
"Kak Qi Hong, aku tiba-tiba ingat cerita yang kau
katakan, sungguh.... sungguh aku mau mendengarnya,
bisakah kau menceritakannya lebih jelas lagi" Maksudku
nonamu itu bagaimana bisa menolong sibre.... bukan,
menolong Xiao Dai?" tanya Li Yuan-wai menahan hati
yang berdebar. Wanita seperti Qi Hong, di dalam hatinya sekarang ini
kecuali Xiao Dai, mungkin sudah tidak bisa menampung
hal lain. Satu-satunya keinginan dia, satu-satunya harapan dia,
semuanya sudah dipasrahkan pada dirinya Xiao Dai, dia
berharap ada orang yang bisa bicara dengannya mengenai
diri Xiao Dai. Dan didunia ini satu-satunya orang yang bisa memberi
tahu dan jadi lebih mengenal Xiao Dai, hanya Li Yuan-wai
saja. Makanya tentu saja dia dengan gembira menceritakan
segala sesuatu mengenai Xiao Dai.
Matanya telah diselimuti selapis embun.
Wajahnya telah bersinar putih bersih.
Dia mulai menceritakan segala sesuatu yang dia ketahui
tentang Xiao Dai.
Li Yuan-wai dengan teliti mendengarkan.
Tentu saja dia bisa mengerti perasaan orang yang
bercerita, cintanya yang mengalir, dan perasaannya yang
tidak dapat diputuskan.
Sejak dahulu, perasaan antara laki-laki dan wanita
adalah bahan cerita yang paling bagus.
Walau itu sekelumit cerita cinta yang paling alami, yang
paling tidak ada perubahan, yang paling biasa, tapi juga
dapat memikat orang.
Apa lagi orang yang menceritakan adalah cerita tentang
dirinya, dan orang yang mendengar ceritajuga mengenal
orangnya. 0ooo(dw)ooo0 Diwarung teh tidak ada tamu lain.
Bos warung juga duduk disamping, menegakan tubuhnya
yang seperti bambu itu, mengangkat kupingnya, terjerumus
ke dalam cerita yang indah dan sedih ini.
Ceritanya tidak panjang, tapi mengharukan orang.
Li Yuan-wai akhirnya mengerti perihal kejadian Xiao
Dai yang tidak diketahui orang.
Sekarang dia mempunyai semacam perasaan, merasakan
dirinya dan Xiao Dai sepertinya diombang-ambing orang,
dan selangkah demi selangkah melangkah masuk ke dalam
perangkap yang tidak terlihat.
Orang yang bersembunyi dikegelapan itu, tidak
diragukan adalah setan jahat yang menakutkan sekali.
Siapa dia itu"
Ouwyang Wu-shuang" Zhan Feng" Atau orang yang
memulai semua ini, Walet Tidak Kembali Yuan Di"
Li Yuan-wai tidak bisa memikirkannya, sepertinya
semua orang juga ada kemungkinannya, tapi juga
sepertinya tidak mungkin.
Dia sudah menyerah, karena ini sungguh hal yang sangat
melelahkan otak.
Dia tahu masalahnj'a pasti pada suatu hari akan menjadi
terang. 0ooo(dw)ooo0 "Aku pernah dengar nama Tangan Cepat Xiao Dai, aku
juga pernah melihat orangnya."
Kata-kata ini adalah diucapkan oleh bos warung.
Li Yuan-wai meloncat dari kursinya, Qi Hong juga
hampir saja menggenggam pecah cangkir teh di tangannya
karena kata-kata ini.
"Kau.... kau bilang apa?" Li Yuan-wai maju ke depan,
sepasang tangannya menggoyang-goyang bahu bos warung
dengan kuatnya.
"Tuan, pelan sedikit, pelan sedikit, Ge Lao Zi De seluruh
tulang tubuh ku hampir lepas digoyangmu...."
Li Yuan-wai melepaskan tangannya, sedikit merasa
kaget. Dengan wajah seperti kuda bos warung bergoyanggoyang,
mukanya berubah jadi sedikit pucat, juga menjadi
jelek. Tapi dia tidak berani marah, karena dia telah melihat
satu hal di matanya Li Yuan-wai.
Yaitu jika dia tidak menjelaskan perkataan yang tadi
keluar dari mulutnya, orang dihadapannya yang
kelihatannya penyabar ini, mungkin mengoyaknya.
Ada semacam orang yang paling suka mencuri dengar
pembicaraan orang.
Apa lagi orang semacam bos Ma ini, dia ada kebiasaan
ini. "Tuan, masalahnya begini, aku marga Ma, orang lain
semua memanggil aku Lao Ma, aku seorang diri di jalan
raya ini membuka warung the, sudah ada dua puluh tiga
tahun lamanya...."
Kata-kata Bos Ma belum habis, Li Yuan-wai sudah tidak
sabar sampai keningnya berkeringat.
Dia menggoyang-goyangkan tangannya berkata, "Baik,


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

baik, bos Ma kau cepat katakan saja yang perlu, bisa tidak"
Kapan kau bertemu dengan sibrengsek itu" Dan dia pergi
kearah mana?"
Boa Ma melototkan sepasang mata kudanya, berkata,
"Tuan, buat apa kau terburu-buru" Semua hal itu ada ujung
pangkalnya, jika tidak ada kepala Zhang Jiang, mana ada
ekor Zhang Jiang" Kau ini orang di bawah aliran hanya
tahu Zhang Jiang beribu li, jika tidak tahu dimana mata
airnya, mengalir melalui berapa provinsi, dan dari mana
masuk kelautnya, itu tidak akan berarti apa-apa...."
Li Yuan-wai sungguh tidak terpikirkan didunia ini ada
orang yang se cerewet ini, tapi dia tidak berani membuka
mulut lagi, karena dia telah menyadari jika dirinya
mendesak lagi supaya dia cepat mengatakan, mungkin dia
akan menceritakan tentang Huang He.
Melihat Li Yuan-wai diam tidak berkata, bos Ma berkata
lagi, "Masalahnya begini, aku ini, aku ini sudah biasa
sendirian, setahunan tidak menemukan orang untuk diajak
bicara, makanya, lama-kelamaan jadi sangat suka
mendengar orang berbincang, seperti cerita nona ini,
ceritanya sudah membuat aku sangat terharu...."
Li Yuan-wai terus menerus mengusap keringat, di dalam
hatinya sudah habis-habisan memaki bos Ma ini.
Qi Hong juga sudah merasa tidak sabar merubah posisi
duduknya. Sakit stroke ketemu tabib alon, kecuali di dalam hati
berteriak pada langit masih bisa berbuat apa lagi"
Begitu menyapu melihat pada Li Yuan-wai dan Qi
Hong, bos Ma berkata lagi, "Masalahnya begini...."
Li Yuan-wai dengan tidak bisa marah bersamaan berkata
dengan dia. "Iiih" Tuan kau mengapa bisa tahu aku akan mengatakan
apa?" kata Bos Ma.
"Bos Ma, majikan Ma, tuan besar Ma, kata-kata ini kau
sudah mengatakannya delapan puluh kali...." kata Li Yuanwai
hampir saja menangis.
Qi Hong sudah dibuat tertawa.
Bos Ma juga merasa canggung, setelah he he dua kali
berkata, "Tuan kau ini sungguh lucu, he he, sungguh
lucu...." Lucu" Sialan, nanti jika kau tidak bisa menjelaskannya,
aku akan memukulmu, itu baru lucu, Li Yuan-wai
bergumam di dalam hati.
"Betul, hari ini, betul hari ini, disaat hampir siang hari,
yang kalian bicarakan itu.... itu yang namanya apa....
namanya apa...."
"Tangan Cepat Xiao Dai betul tidak?" Qi Hong menyela.
"Betul, betul, betul dia, Tangan Cepat Xiao Dai, Ge Lao
Zi De nama ini sungguh aneh, mengapa ada orang
mengambil nama ini" Sulit dipikirkan, aku sungguh tidak
bisa memikirkannya...." bos warung berkata sambil
menggelengkan kepala.
Li Yuan-wai meloncat, dia dengan kesal ingin sekali
menampar dua kali orang ini berkata, "Bos Ma, di sini ada
sepuluh liang perak, jika kau bisa sekali gus mengatakan
apa yang ingin kami dengar, sepuluh liang perak ini jadi
milikmu." Habis bicara, Li Yuan-wai sudah mengeluarkan uang
perak 'pak' satu suara ditaruh di atas meja.
Ternyata sekarang dia baru sadar alasan lawan
memperlambat perkataannya.
Uang, benda ini sampai setan juga bisa mendorong
gilingan batu, apa lagi manusia"
"Siang hari ini Tangan Cepat Xiao Dai dengan lukanya,
di sini setelah minum satu mangkuk teh pergi kearah utara."
Dua kata yang begitu mudahnya, sehabis bos Ma
berkata, Li Yuan-wai sudah menarik Qi Hong keluar dari
warung teh ini, dengan kecepatan tinggi lari kearah utara.
"Ge Lao Zi De sungguh seperti pantat terbakar." Bos Ma
berkata sambil mengambil uang perak, digigit sekali
dimulut untuk membuktikan tidak palsu, lalu bicara lagi
pada diri sendiri, "Mengapa perkataanku belum habis sudah
langsung pergi" disisinya masih ada seorang gadis cantik
yang namanya Xu Jia-rong."
Dia berkata pada dirinya, Li Yuan-wai dan Qi Hong
tentu saja tidak bisa mendengarnya.
Jadi tidak tahu sepasang 'pusaka hidup' disaat bertemu
nanti bisa ada kejadian apa.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai berlari sudah cukup cepat.
Tapi dia melihat ternyata larinya Qi Hong juga tidak
lebih lambat dari dirinya, juga dia masih dengan entengnya
berkata sambil berlari.
"Kau sudah tidak menginginkan kuda itu lagi?"
"Kuda...." Oww, dari pada menunggangi kuda tua yang
sudah tidak bisa lari, aku.... aku lebih suka berlari sendiri
saja.... jadi sekalian saja.... sekalian saja berikan pada bos
Ma itu...." jawab Li Yuan-wai dengan terngengah-engah.
"Mengapa kau begitu terburu-buru?"
"Aku.... aku, bagaimana bisa tidak terburu-buru" Kau
tidak.... tidak tahu si.... sibrengsek itu, sampai dewapun
tidak bisa menebak, dia.... dia nanti bakal terjadi hal apa,
sekarang orang di dunia persilatan pada ingin
membunuhnya, mungkin seperti ikan mas yang lewat
disungai.... begitu banyaknya, lebih cepat dapat mengejar....
mengejar dia aku.... aku baru bisa tenang...."
Lambat laun, Qi Hong juga mempercepat langkahnya,
juga tidak bicara lagi.
Li Yuan-wai dengan susah payah mengejar dari
belakang. Kelihatannya Qi Hong sekarang lebih terburu-buru dari
pada dia. Bagaimana dia tidak terburu-buru"
Saat dia tahu orang yang dirindukannya itu sedang
dalam keadaan berbahaya.
.... inilah cinta.
Cinta yang hanya melihat orang yang dicinta, tidak
memikirkan diri sendiri, matipun tidak menyesal.
0ooo(dw)ooo0 BAB 28 Bertarung dan membunuh
Keadaan apa yang sedang terjadi, apa menunggu ikan
masuk ke dalam jaring"
Seharusnya ini adalah kumpulan dari harapan, gembira,
semangat, dan juga kemarahan berikut sedikit rasa tersiksa.
Ikan walau sangat licin, tapi jika bertemu dengan jaring
yang sudah disiapkan, bagaimana bisa melarikan diri"
Orang yang menyiapkan jaring memang sangat yakin,
tapi jika ikan yang masuk kejaring adalah ikan hiu, ikan
paus, atau seekor buaya besar, apa jaring ini bisa
menariknya"
Semua orang juga ingin menangkap ikan besar yang
bernama Li Yuan-wai, yang harganya sampai seratus ribu
liang perak ini.
Jika Li Yuan-wai diumpamakan dengan seekor ikan,
maka Tangan Cepat Xiao Dai tidak diragukan adalah
seekor ikan hiu besar, buaya besar.
Manusia bisa makan ikan, ikan juga bisa makan
manusia. 0ooo(dw)ooo0 Ada biksu, ada Dao, ada orang dunia persilatan yang
matanya melotot hidungnya melintang.
Ada laki-laki, ada wanita, ada yang rambutnya putih
wajahnya merah dan ada juga anak setengah besar yang
masih ingusan. Segerombolan orang ini bisa bersatu, adalah hal yang
aneh, yang lebih aneh lagi adalah ekspresi wajah mereka.
Ada yang berharap, gembira, sedih, serakah, dan tidak
bisa berbuat apa-apa.
Siapa yang mereka tunggu"
Alasan apa yang membuat mereka dengan tidak berjanji
dahulu bisa datang ketempat ini"
Jika kau pernah berkelana dua hari saja di dunia
persilatan. Jika matamu sedikit lincah saja.
Kau akan terkejut menemukan hal ini sungguh sulit bisa
membuat orang percaya, tapi terpaksa harus percaya.
Karena kenyataannya yang ada dihadapan mata.
Dua orang biksu adalah adik seperguruan ketua Shao-lin
masa ini yaitu Kong Ming, Kong Ling.
Orang yang berpakaian Dao dan dipunggungnya terselip
pedang kuno sarungnya berukir cemara adalah Song-hua
Dao-zhang sesepuh dari aliran Qing Cheng.
Yang lainnya sepasang suami istri tua yang wajahnya
merah dan berambut putih adalah Du Sha yang ditakuti
oleh aliran putih maupun hitam.
Mengenai anak setengah besar masih ingusan,
sebenarnya adalah seorang kerdil, orang menyebutnya Sha
Qian-dao, mengapa dipanggil Sha Qian-dao" Tentu saja
nama ini bukan diberikan oleh istrinya, tapi dia pernah
bertarung dengan penjahat besar di utara sungai yang
bernama Zhuan Ji Zuo, Zhuan Ji Zuo menggunakan golok
besar yang beratnya tujuh puluh enam jin, ketika bertarung
sudah melewati seribu jurus, Zhuan Ji Zuo mati kelelahan,
sehingga nama Sha Qian-dao jadi tersohor.
Selain itu ada enam laki-laki dunia persilatan yang
matanya melotot hidung melintang, orang menyebutnya
Enam Setan Qi Lian, manusia yang bisa disebut iblis
manusianya, pasti tidak mudah melawannya.
Dua belas orang ini tidak mungkin bisa bersatu.
Sekarang mereka bisa berkumpul dengan tenang, tentu
saja membuat orang tidak bisa percaya, namun terpaksa
harus percaya. 0ooo(dw)ooo0 Dimusim gugur yang udaranya segar.
Dimusim melancong, juga dimusim daun berguguran.
Juga adalah musim membunuh orang.
Dipinggir jalan ada pohon, daunnya berguguran.
Xiao Dai dan Xu Jia-rong sudah merasakan ada
kesalahan. Hawa udara yang mendesak, sudah mulai menaiki bukit
kecil ini. Ketika sedang akan menuruninya, mereka melihat dua
belas orang ini, secara bersamaan di dalam hati timbul
getaran yang aneh.
Mereka berjalan mendekat.
Setelah melihat dengan jelas siapa orang yang berdiri
dikedua sisi jalan ini, wajah Xiao Dai terlihat ada ekspresi
yang tidak bisa dibayangkan.
"Siapa mereka?" tanya Xu Jia-rong dengan pelan.
"Harap saja bukan orang-orang yang mencari kita," kata
Xiao Dai kaku dan menatap ke depan.
"Mengapa?" Dia bertanya lagi.
"Karena mereka semua adalah pesilat kelas satu masa
kini dari aliran putih dan hitam, siapa pun di antara mereka
adalah orang keji yang sekali menghentakan kaki bisa
menggetarkan dunia persilatan."
"Aku sudah dapat melihatnya, dua biksu itu adalah Kong
Ming, Kong Ling dari Shao-lin, yang kerdil itu.... oh langit!
Adalah Sha Qian-dao, dan.... dan Suami Istri Du Sha, ada
apa ini" Mengapa mereka bisa bersama-sama?" Xu Jia-rong
mulai gelisah. "Aku juga tidak paham." Xiao Dai mengeluh.
Didunia ini orang yang dapat membuat Xiao Dai
mengeluh, hal yang dapat membuat Xiao Dai mengeluh
sudah tidak terlalu banyak.
Namun Xiao Dai sekarang sudah mengeluh.
Karena di antara sekelompok itu, walau siapa pun yang
bertemu sudah pasti harus mengeluh, apa lagi sekarang
bertemu sekaligus dua belas orang"
Sedikit berdebar, Xu Jia-rong berkata, "Ki.... kita apa
kembali saja" Atau memutar jalan?"
Tertawa sekali dengan pahit, Xiao Dai tetap menatap
mereka berkata, "Tidak, aku tidak akan kembali, tidak ada
orang yang bisa membuat aku kembali, walau yang berdiri
di depan aku itu adalah utusan pengambil roh dari raja
akhirat, non.... nona Xu, kau boleh tidak mengikuti aku."
Terhadap Tangan Cepat Xiao Dai yang teman baiknya
Li Yuan-wai, Xu Jia-rong bertambah mengenal lagi,
terhadap perbuatan yang selamanya pantang mundur 'lebih
baik patah dari pada bengkok' bukankah ini disebut jantan"
Dia tertawa berkata, "Kau jangan sombong, jalan ini
adalah satu-satunya jalan menuju perumahan Zhan Bao,
mana bisa mengatakan aku tidak ikut denganmu?"
Hatinya kram sebentar, Xiao Dai pelan berkata, "Kau....
kau, buat apa terlibat di dalam air keruh ini....?"
"Air keruh" mengapa bisa tahu ini adalah air keruh"
Siapa tahu tujuan mereka adalah aku bukan kau, juga siapa
tahu semuanya bukan." Xu Jia-rong tertawanya sedikit
terpaksa. "Tolong bantulah aku" Nanti apa pun yang terjadi, jika
aku ingin kau pergi, kau harus pergi ok?" kata Xiao Dai
dengan berharap.
"Tidak."
Xiao Dai menghentikan langkah, dengan tegas berkata,
"Kalau begitu aku tidak akan maju lagi, atau aku segera
balik." Xu Jia-rong tentu saja tahu maksudnya Xiao Dai.
Tapi dia tidak bisa membiarkan nanti dia dimaki orang,
juga tidak bisa membiarkan dia jadi kura-kura yang
memasukan kepalanya, makanya dengan tidak bisa berbuat
apa-apa dia menganggukkan kepala.
Bagaimana pun dia adalah orang persilatan, hanya orang
persilatan yang mengerti nama lebih penting dari pada
nyawa. .... Li Yuan-wai, kau sibodoh, dia bisa begitu melindungi
orang yang mencintai dirimu, dia mana bisa melukaimu"
Xu Jia-rong mengeluh di dalam hati.
Xiao Dai mendapatkan anggukan kepala tanda setuju,
tapi dengan tidak tenang berkata, "Aku bicara sungguhsungguh,


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nona Xu." "Aku tahu, aku juga seorang yang setelah mengatakan
pasti akan melakukannya."
Xiao Dai sudah tertawa, tapi dengan berkelakar berkata,
"Si pusaka hidup itu betul-betul bernasib kotoran anjing,
jika aku mempunyai seorang teman wanita yang begini
penurut, dalam mimpi juga pasti akan terbangun dengan
tertawa." Xu Jia-rong masih belum keburu berkata wajahnya jadi
merah. Dua belas orang itu sudah seperti angin dengan
mendekat, setiap orang semuanya memandang pada Xiao
Dai dan Xu Jia-rong, dengan sorot mata yang menyelidik,
tidak mengerti, dan sulit berkata.
Sepasang tangannya Xiao Dai sudah dimasukan ke
dalam lengan baju dilipat di depan dada.
Wajah tertawanya sudah menghilang, bukan saja
menghilang, malah diganti dengan wajah yang dingin
serius. Xiao Dai melihat pada kelompok orang itu, dengan
dingin berkata, "Ada apa"!"
Dua kata ini keluar dari mulutnya terasa lebih dingin
dari pada es, membuat hawa yang sudah membeku juga
diselimuti rasa dingin, malah membuat orang dapat
mencium suatu hawa pembunuhan.
Satu hawa kematian.
'Enam Setan Qi Lian' 'Suami Istri Du Sha' delapan orang
mengambil posisi di depan.
'Sha Qian-dao' dan 'Song-hua Dao-zhang', Kong Ming,
Kong Ling berada di belakang.
Jelas, orang aliran putih dengan orang aliran hitam
selamanya terbagi dengan jelas, karena sesuatu alasan
terpaksa bersatu.
"Kau siapa?" Istrinya Du Sha sungguh buruk rupa sekali,
dengan suara melengking dia bertanya.
Xiao Dai melirik sekali, dengan nada mengejek berkata,
"Kalian berkelompok menghadang jalanku, malah bertanya
aku siapa, mengapa" Mau merampok"! Merampok memang
tidak ada kebiasaan melapor nama dahulu, betul tidak?"
Perkataan Xiao Dai menimbulkan dua macam reaksi
dari kelompok orang ini.
Yang di belakang wajahnya menjadi merah kemudian
berubah putih, dan yang di depan malah tertawa aneh.
Di dalam tawanya, Du Sha yang berrambut putih dengan
seram berkata, "Orang kecil, hebat, hebat, kau berani bicara
demikian dengan istriku, benar-benar hebat, ha ha...."
"Apa sangat lucu?" Xiao Dai dengan kaku berkata.
"Tentu.... tentu lucu.... ha ha.... orang kecil, kau.... kau
tahu siapa kami?" Tawanya Du Sha, siapa pun dapat
mendengarnya, tampak sedang menahan amarahnya.
Xiao Dai tidak terpengaruh, tapi kata-katanya hampir
saja membuat dia tersedak.
"Jangan panggil aku orang kecil, Du Sha,
kemampuanmu itu pasti tidak akan lebih dari padaku,
Enam Setan Qi Lian, Sha Qian-dao, dan Shao-lin, Qing
Cheng, cek cek.... sungguh perpaduan hitam putih,
perkumpulan besar dunia persilatan...."
Tidak ada orang yang tertawa lagi.
Karena setiap orang seperti melihat setan menatap pada
Xiao Dai yang wajahnya dingin, dan kata-katanya yang
sinis. Mereka jadi curiga, apakah orang ini sudah gila"
Bagaimana pun orang ini bisa mengenal setiap nama
mereka sudah cukup membuat heran, dan lawan yang
mengenal mereka sangat berani dengan tingkah dan
bicaranya, kecuali setan mungkin orang ini gila.
Du Sha ingin sekali mengulurkan tangannya, mengusap
kening orang ini, merasakan apa panas"
Jika dia tidak panas, mengapa berani dihadapan begitu
banyak orang ini menghina dirinya"
"O.... orang kecil, cam.... campuran kecil, apa kau sialan
ini sudah makan perekat"! Mengapa beraninya berkata
begini ter.... terhadap aku?" kata Du Sha dengan sangat
marah. Dengan pandangan marah melihatnya, Xiao Dai
berkata, "Aku katakan sekali lagi, kau sialan tua jika tidak
menjaga mulut lagi, jangan salahkan aku tidak
mengatakannya terlebih dahulu, kau hati-hatilah sendiri."
Tubuhnya bergerak, tongkat diayunkan.
Bersamaan waktu dengan diayunkannya tongkat Du
Sha, setan kedua dari Enam Setan Qi Lian sudah menahan
tongkat yang menyerang Xiao Dai.
"Tunggu, Du Sha, buat apa terburu-buru?" kata salah
satu di antara Enam Setan Qi Lian.
"Betul, betul, orang tua, mengapa kau tidak sabar,
tunggu setelah kami menanya dulu, setelah itu baru
bergerak, orang ini berguna atau tidak juga tidak
terlambatlah! Hi...." kata Istrinya Du Sha dengan
membungkukan tubuh, dengan menampakkan gigi
kuningnya tertawa berkata, "O.... saudara kecil, kau
sungguh lucu, apa tidak puas dengan nona cantik disisimu,
mengapa" Malah menggigit kami suami istri 'tahu kering
yang keras ini'" Mari, mari, bisakah beritahu aku siapa
namamu" Dan mau kemana?"
Xu Jia-rong marah dia berteriak sekali, tapi dicegah oleh
sorot mata Xiao Dai.
"Jangan urus siapa aku, aku hanya tanya kalian
menghalangi jalanku apa maksudnya?" tanya Xiao Dai.
"Yoo, saudara kecil, kati tidak kelihatan bisa
mempermainkan orang, kau sudah tahu siapa kami, buat
apa bertindak misterius begitu" Silahkan menyebutkan
namanya, siapa tahu kita bisa jadi teman?" kata Istri Du
Sha dengan sikap menyebalkan.
"Tidak perlu, aku erang yang tidak suka bergaul, juga
tidak suka bergaul dengan orang semacam kalian."
"He he" tertawa dua kali, istri Du Sha masih ingin bicara
lagi, Enam Setan Qi Lian sudah seperti angin puyuh
melabrak maju. Enam golok kepala setan seperti datang dari neraka,
menutup kearah tiga puluh enam titik penting ditubuhnya
Xiao Dai. Xiao Dai tertawa, mendorong jauh Xu Jia-rong.
Dia memutar tubuh, melempar lengan baju, mengerakan
lengan, mengeluarkan serangan.
Dari enam buah golok jatuh tiga buah ke tanah, berikut
tiga tangan yang putus.
Darah sudah mengalir, tangan sudah putus, dendam
sudah terikat. Xiao Dai berdiri di tempat semula seperti gunung,
matanya sudah menjadi merah, merah setelah melihat bau
amis darah. Suara jeritan kesakitan sekarang sudah terdengar.
Oh langit, apa yang terjadi.
Siapa orang muda ini" Mengapa bisa begitu hebat"
Ketika semua orang baru saja sadar apa yang terjadi,
Enam Setan Qi Lian, tinggal tersisa tiga orang yang tidak
terluka, mereka sudah seperti orang gila berteriak-teriak,
dan juga maju menyerang dengan pukulan.
Disudut mulutnya tampak senyum dingin, Xiao Dai
sepasang tangannya yang dilipat di dalam lengan baju baru
saja akan dikeluarkan.
Mendadak.... "Berhenti" Kong Ming, Kong Ling bersamaan berteriak.
Teriakan ini walau suaranya tidak keras, tapi terasa
seperti guntur disiang hari, menggetarkan hati setiap orang,
membuat kepala seperti jadi membesar.
Hmm.... Auman Singa dari Shao-lin sungguh luar biasa,
tiga orang yang terputus tangannya, hawa murninya telah
banyak terkuras, dengan adanya teriakan "Berhenti",
mereka sudah tergetar hingga tidak bisa menahan diri,
tenggorokannya terasa manis, darah telah merembes dari
sudut mulutnya.
"Apakah Tuan Tangan Cepat Xiao Dai?" tanya Kong
Ming yang di antara alisnya tersorot sinar dingin.
Xiao Dai tertawa dingin berkata, "Tangan Cepat Xiao
Dai sudah mati."
Kong Ming mengeluh menyebutkan Amitaba sekali lalu
berkata, "Tuan kecil, mukamu berhawa pembunuhan yang
sangat pekat, gerakannya juga kejam, sekali bergerak
membuat cacat orang, apa tidak merasa ini melanggar
aturan langit?"
"Biksu dari Shao-lin, tidak menjaga nama baik, bersatu
dengan orang-orang seperti ini, apakah tidak memalukan
aliran Budha?" tanya Xiao Dai.
Walau pengetahuan Kong Ming lebih tinggi, ditanya
begini oleh Xiao Dai, dia tidak tahu harus bagaimana
menjawabnya, wajahnya yang kebapaan dan damai itu
segera menjadi kaku dan malu.
"Shao-lin berbuat demikian karena terpaksa, Tuan muda
telah salah paham, aku mau tanya apakah Tuan yang
dijuluki Tangan Cepat Xiao Dai?" tanya Kong Ming
mendesak. "Terpaksa?" kata Xiao Dai tertawa sinis, "Mengapa
terpaksa" Kalian tidak mentaati larangan Budha, tanpa izin
turun gunung, tidak mengikuti aturan kebenaran dunia
persilatan, berkumpul melakukan kejahatan, terpaksa
kentut, aku lihat otak kalian sudah sinting."
Xiao Dai berkata dengan angkuh, seharusnya dia lihat
siapa yang dihadapinya.
Seperti sekarang perbuatan dia sudah kelewat batas,
selain itu juga tidak masuk akal.
Karena Kong Ming bukan saja adalah adik seperguruan
ketua Shao-lin, di dalam dunia persilatan juga termasuk
dalam urutan sepuluh pesilat tertinggi.
Meski nama Xiao Dai lebih besar, juga sama sekali tidak
pantas berkata seperti ini.
Tapi, setelah seseorang mengalami arti 'kehidupan' dan
'kematian', perubahan hatinya sudah bukan seperti orang
biasa. Apalagi sekarang dia sangat benci pada keroyokan, dia
memandang rendah beberapa pesilat yang sudah lama
ternama. Bagaimana pun dia pernah mengalami pengeroyokan,
dan hampir saja mati.
Bayangkan, orang yang mengeroyok dia adalah sesepuh
lima generasi Dua Pengemis Cacad dari Gai-bang yang
mungkin lebih senior dari pada Kong Ming.
Biksu terhormat bagaimana pun adalah biksu tingkat
tinggi. Wajah Kong Ming sudah menjadi merah seluruhnya,
tapi tidak ada tanda kemarahan.
Karena yang dikatakan Xiao Dai adalah kenyataan dan
menurut aturan.
Dia tertawa dengan pahit, menyebutkan lagi nama
Budha, Kong Ming dengan menyatukan tangan berkata,
"Tuan muda, aku sangat menyesal, apa boleh buat perintah
ketua juga terpaksa, beliau harus menurut pada plat
perintah Bai Yu Diao Long, dan siapa yang bisa tidak
menurut perintah" Makanya perkataan Tuan muda walau
agak keterlaluan, aku juga terpaksa menerimanya...."
Bai Yu Diao Long"
Xiao Dai tahu barang itu mewakili kekuasaan dan
kehormatan yang sangat agung.
Dia tahu pada sepuluh tahun yang lalu seluruh dunia
persilatan, untuk menunjukan penghormatan pada Tabib
Dewa Ahli Silat, tujuh perguruan besar dengan golongan
aliran rimba hijau membuat sebuah plakat, walau tidak ada
fakta hitam di atas putih, tapi tidak diragukan lagi Plakat itu
mewakili rasa hormat dan kepatuhan.
Xiao Dai sedikit bengong tapi tetap dengan dingin
berkata, "Kalau begitu tujuan kalian semua adalah aku....?"
"Jika Tuan muda adalah Tangan Cepat Xiao Dai, ini
adalah salah paham, tapi...." kong Ming melihat sekali pada
tiga tangan yang terputus di tanah.
Dia tahu salah paham ini sudah tidak bisa diselesaikan
lagi. Tidak menyangkal, juga tidak mengaku, Xiao Dai
bertanya lagi, "Yang kalian tunggu adalah...."
"Li Yuan-wai," kata Kong Ming.
"Li Yuan-wai"! Mengapa?" Xiao Dai terkejut.
Xu Jia-rong juga terperanjat.
"Kesatu, Li Yuan-wai berkhianat dan membunuh atasan.
Kedua, Li Yuan-wai memperkosa wanita. Ketiga, Li Yuanwai
mencelakai sesama seperguruan. Keempat, LiYuan-wai
meracun dan membunuh rakyat. Kelima, Li Yuan-wai...."
"Cukup." Xiao Dai menyela perkataan Kong Ming
katanya, "Orang ini sungguh harus dibunuh."
Tampak sekali sorot mata Xu Jia-rong tidak mengerti,
Xiao Dai melanjutkan perkataannya, "Asalkan orang itu
melanggar satu saja apa yang biksu katakan, memang harus
dibunuh, tapi.... semua ini apa kalian menyaksikan dengan
mata kepala sendiri?"
"Tidak," kong Ming terpaksa berkata demikian.
Xiao Dai tertawa dingin sekali lagi, "Tidak"! Kalau
begitu kalian dengan bukti apa memastikan semua hal ini
adalah Li Yuan-wai yang melaku kanny a?"
Kong Ming tidak bicara.
Kong Ling malah berkata, "Tuan ini siapa" Mengapa
perkataannya membela Li Yuan-wai?"
Xiao Dai melihat dia sekali berkata, "Tidak perlu urus
aku siapa, aku juga tidak membela siapa pun, tapi aku ingin
memberi nasihat pada kalian, walaupun kejadian ini dilihat
dengan mata kepala sendiri, belum tentu itu benar, apalagi
ini hanya berita di dunia persilatan?"
"Siapa sebenarnya Tuan ini?" Kong Ling bertanya lagi.
Xiao dai memandang kearah yang jauh berkata, "Siapa
aku tidaklah penting, malah kalian bisa menganggap aku
adalah orang mati, yang paling penting adalah aku bukan
orang yang kalian cari, jika tidak ada hal apa lagi, aku akan
meneruskan perjalananku."


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Di dalam kelompok orang ini, Kong Ming, Kong Ling,
Song-hua Dao-zhang, dan juga Sha Qian-dao bisa
dikatakan adalah orang-orang aliran putih.
Mereka bukanlah orang pemaksa, juga bukan petugas
pemerintah, mereka tentu saja tidak ada alasan
menghadang jalan orang untuk lewat.
Tapi Enam Setan Qi Lian, Suami Istri Dii Sha adalah
penjahat besar, setan yang sungguh-sungguh jahat orang
yang melakukan segala macam kejahatan.
Hanya karena kedudukan Kong Ming sangat tinggi,
makanya mereka menahan amarah berdiri disisi menunggu.
Sekarang melihat Kong Ming dan kawan-kawan mundur
kesamping, siap memberi jalan pada Xiao Dai, segera
mereka membuat gerakan.
"Mau pergi" Jika didunia ini ada hal yang demikian
mudahnya, apa kami Enam Setan Qi Lian masih bisa terjun
di dunia persilatan" Telur kura-kura kecil, tidak perduli kau
siapa, hari ini kecuali kau roboh di sini menjadi mayat,
jangan harap bisa pergi...." Salah satu dari Enam Setan Qi
Lian yang tidak terluka berteriak.
Melihat delapan orang ini berbaris menghadang jalan,
Xiao Dai menggeleng gelengkan kepala berkata, "Siapa
kau?" "Sialan, aku tuan Wen Shang Yi, kakak terbesar Enam
Setan Qi Lian."
"Wen Shang Yi, hmmm, tidak, kau masih mempunyai
rasa setia kawan sebagai tertua." Tiba-tiba mata Xiao Dai
melotot, berteriak, "Anjing, Enam Setan Qi Lian kalian
dengar baik-baik, 'banyak melakukan kejahatan pasti mati
sendiri', satu tahun yang lalu sudah ada orang yang
meminta padaku untuk membasmi habis kalian berenam
bajingan yang tukang membunuh membakar, melakukan
segala kejahatan, terhadap kalian aku sudah menyelidiknya,
tapi selalu tidak bisa bertemu dengan kalian, yang lucu
adalah kalian bukan cepat-cepat cari tempat untuk hidup
tenang, tapi bersikukuh ingin cepat-cepat bereinkarnasi."
Wajah persegi Wen Shang Yi sudah menjadi merah
padam karena marah.
Xiao Dai memalingkan kepala pada Suami Istri Du Sha
berkata, "Dan kalian berdua, kalian sepasang suami istri
juga tidak lebih baik dari mereka, Du Sha, aku juga beri
satu saran buat kau, jika kau ingin hidup bersenang-senang
beberapa tahun lagi, aku sarankan kau cepat membawa istri
'cantik mu sembunyijauh-jauh...."
Dilapangan seketika menjadi hening.
Karena Xiao Dai sedikit pun tidak berkedip melotot pada
lawannya. Karena ejekan dan hinaannya, seketika lawannya tidak
bisa berpikir. Orang yang tidak bersangkutan juga menahan nafas
menunggu, menunggu sebuah angin topan.
Xiao Dai sudah gila"
Seseorang berani bersamaan menantang delapan orang
ini jika bukan gila lalu apa"
0ooo(dw)ooo0 Sepasang tangan Xiao Dai yang ada di dalam lengan
baju, telapak tangannya sudah berkeringat.
Tadi dia pertama kali berhasil menyerang, dia tahu
semuanya karena mengandalkan tulisan satu huruf 'cepat',
juga tidak diduga oleh lawannya, makanya dapat berhasil.
Kali ini dia sudah tidak begitu yakin, apa lagi ditambah
Suami Istri Du Sha.
Tapi diwajahnya, sedikit perubahan juga tidak terlihat.
Dia sedang menunggu, menunggu lawan yang akan
menyerang seperti air bah itu.
Dia sedang menunggu, menunggu lawan kehilangan
kontrol. Sebenarnya dia adalah orang yang bisa menunggu,
apalagi saat sedang berhadapan dengan musuh.
Dia juga bukan orang yang biasa menyerang belakangan
dalam pertempuran yang tidak bisa dihindarkan.
Sebab dia berbuat demikian, karena dia telah
memikirkan kenyataan yang menakutkan.
Tadi disaat menyerang karena terlalu memakai tenaga,
luka lamanya sudah terbuka, darah sudah merembes keluar
dari luka lamanya.
Yang lebih fatal, dia merasa sakit dan kram, sudah
membuat sepasang tangannya tidak mantap, malah sedikit
gemetar, susah dikendalikan.
Dia tahu dia hanya bisa mengambil kesempatan disaat
musuh sedang kehilangan kontrol, dengan mendadak
menyerang, bertarung dengan seluruh kemampuannya,
mungkin dia bisa membunuh tiga orang, mungkin dua
orang, ini satu-satunya kesempatan 'mengambil modal'.
Saat segera akan dimulai.
Terdengar kata-kata Amitaba yang jernih.
Song-hua Dao-zhang melangkah seperti dewa keluar dari
kelompok orang, menggunakan tangan mengusap pelan
janggut panjang di bawah dagunya dengan tersenyum
menganggukkan kepala pada semua orang.
Dia berkata, "Sahabat, harap tunda dahulu pertarungan
ini, aku ada satu pertanyaan pada Tuan kecil ini."
Enam Setan Qi Lian, Suami Istri Du Sha walau
wajahnya ada sedikit rasa tidak senang, tapi berhubung
kedudukan dan nama besarnya, terpaksa menahan amarah,
diam tidak bicara.
Xiao Dai malah merasa heran berkata, "Apa."
"Baik, apa sahabat kecil ini betul bukan Wang Dai yang
dijuluki Tangan Cepat Xiao Dai?"
Xiao Dai mengerutkan alis, ini betul-betul pertanyaan
yang membuatnya sulit menjawab.
Ingin mengaku, khawatir malah menimbulkan masalah
yang lebih besar, karena dia tahu akhir-akhir ini di dunia
persilatan tersebar kabar mengatakan dirinya adalah orang
Perkumpulan Bunga Ju.
Tidak mengaku, di kemudian hari akan tersiar bukankah
akan merusak namanya"
Berpikir dulu sebentar, dia mengangkat mata berkata,
"Dao Zhang, siapa aku ini terhadap keadaan dihadapan
mata ini tidak ada bedanya, betul tidak?"
"Tidak, tidak sama, tentu saja tidak sama."
"Ooo?"
"Karena jika kau adalah Tangan Cepat Xiao Dai, aku
masih ada banyak pertanyaan di dalam hati yang ingin
ditanyakan, jika bukan, aku mungkin.... mungkin ingin tapi
tidak bisa membantu."
"Song-hua Dao-zhang" Du Sha dengan dingin berteriak
sekali, "Kau sudah membuang banyak waktu kami."
"Betulkah" Kalau begitu kau ingin bagaimana?" Songhua
Dao-zhang dengan tidak senang.
"Kau...."
"Aku mengapa" Du Sha, kau harus jelas kita melakukan
ini atas perintahnya Bai Yu Diao Long, yang mau
ditangkap hanya satu orang, Li Yuan-wai, mengenai orang
lain, maaf, maaf kami tidak bisa bekerja sama denganmu,"
kata Song-hua Dao-zhang nadanya semakin dingin.
"Sialan, Dao hidung kerbau, orang lain boleh takut
padamu, aku Du Sha tidak takut, bagaimana" Apakah kau
tidak senang pada kami" Bagus, sialan, kita bisa bertarung
dahulu, lihat siapa yang lebih unggul?" Du Sha berteriak
marah. "Setiap saat aku siap melayani," kata Song-hua Daozhang
sinis. Kong Ming mengulurkan tangan menghalang Song-hua
Dao-zhang, Enam Setan Qi Lian juga menarik Du Sha.
"Lao Du, lao Du, mengapa orang sendiri malah ribut
duluan" Sa.... sabarlah...."
"Setan tua Wen, kau lihat matanya yang tidak
memandang orang, sialan, siapa takut padanya, apa bisa
menerima hinaannya?" Du Sha masih menggerutu.
"Dao Zhang kau berkatalah, pandanglah Bai Yu Diao
Long, buat apa bersamaan pandangan dengan mereka?" Sha
Qian-dao yang belum pernah bicara pun menenangkan
Song-hua Dao-zhang.
Ini adalah kesempatan, satu kesempatan 3'ang sekali
lepas tidak akan kembali lagi.
Xiao Dai adalah orang yang sangat pandai mengambil
kesempatan. Ketika orang lain perhatiannya terfokus pada
pertengkaran yang mendadak timbul ini....
'Telapak pisau sekali keluar, nyawa tidak kembali.'
Cepatnya seperti kilat saja, bayangan Xiao Dai lewat
dihadapan Enam Setan Qi Liari.
Dia terpaksa menyerang, karena sekarang atau nanti pun
juga akan menyerang.
Dia terpaksa menyerang duluan, karena dia ingin
melemahkan kekuatan musuh dahulu.
Tidak ada orang yang memperhatikan serangannya Xiao
Dai. Juga tidak ada orang yang melihat dengan jelas
kejadiannya bagaimana.
Dua orang dari Enam Setan Qi Lian yang tangannya
tidak putus, sudah mengeluarkan jeritan singkat, berurutan
roboh ke tanah, seketika saat roboh Xiao Dai sudah
menyerang lagi ke tiga orang lainnya.
0ooo(dw)ooo0 Wen Shang Yi dan suami istri Du Sha begitu melihat ada
dua mayat yang tenggorokannya tersayat, mereka
memalingkan kepala lagi, tampak Xiao Dai sedang matimatian
menyerang tiga orang dari Enam Setan Qi Lian
yang tangannya terputus.
'Bum' sebuah suara mengalir keatas, tiga orang
bersamaan tanpa janji dahulu maju menerjang dengan
marahnya. "Telur.... telur kura-kura, kau ini bajingan yang suka
nyolong menyerang, aku.... aku hari ini pertaruhkan nyawa
denganmu...." Wen Shang Yi mengejar-ngejar bayangan
Xiao Dai, mengayunkan goloknya sambil memaki seperti
orang gila. Disudut sorot matanya, Xiao Dai melihat Wen Shang Yi
dan Suami Istri Du Sha yang mengejar dan mendekat, Xiao
Dai sedikit pun tidak mengendurkan tujuannya.
Telapak pisaunya seperti kembang api dibulan pertama,
melayang ke langit, mendesak musuh, darah, juga seperti
kembang api yang mengembang, menyembur keatas langit,
mengalir ke tanah.
Ketika satu penyerangan terakhir Xiao Dai, dia sudah
tidak keburu menghindar tongkat yang menyerang dari
belakang tubuhnya, sedikit pun tidak ada rasa ragu, dia
sekuatnya maju ke depan, berharap serangan tongkat dari
belakang tubuh tenaganya bisa dikurangi seminim
mungkin. Dia sudah memutuskan, lebih baik menerima pukulan
tongkat itu, tidak melepas musuh yang akan tewas itu.
Sehingga.... Terdengar suara teriakannya Xu Jia-rong, bercampur
dengan suara Xiao Dai.
Berikut dengan suara jeritan yang mengerikan
musuhnya. Xiao Dai tidak bisa menghindar tongkat itu, seperti juga
tiga orang yang diserang tidak dapat menghindarkan
telapak pisau Xiao Dai yang datang menebas, hanya di
antaranya ada perbedaan besar, semacam perbedaan mati
dan hidup. Berguling dua kali di bawah, Xiao Dai merangkak
bangun dengan sudut mulutnya merembes keluar darah,
dengan tawa pahit dia memandang sepasang mata Xu Jiarong
yang kehilangan sinarnya, dengan tanpa tujuan
menjelaskannya berkata, "Aku masih baik...."
Benar dia masih baik, dibandingkan dengan musuhnya,
betul-betul baiknya banyak, banyak sekali.
Dihadapannya, Wen Shang Yi dan Suami Istri Du Sha
tiga orang seperti kehilangan roh saja memandang lima
mayat yang malang melintang di atas tanah, wajah mereka
sangat lucu, juga sungguh sulit digambarkan.
Bagaimana pun mereka sulit percaya, dalam waktu
sekejap saja, lima orang yang bisa disebut pesilat tinggi di
dunia persilatan, mati begitu saja, dalam sekejap dari orang
hidup berubah jadi orang mati.
0ooo(dw)ooo0 Tidak ada teriakan, juga tidak ada makian.
Wen Shang Yi satu-satunya orang yang tersisa dari
Enam Setan Qi Lian, dengan pelan membalikkan
kepalanya, menatap tajam pada Xiao Dai.
Dengan menahan sakit dipunggung yang seperti dibakar
api, Xiao Dai menggerakkan sudut mulutnya, tampak
tertawa yang aneh berkata, "Wen.... Wen laoda, aku
sangat.... sangat menyesal, kau tahu aku terpaksaber....
berbuat demikian...."
Wen Shang Yi pelan menganggukkan kepala juga
dengan aneh berkata, "Aku tahu, ini adalah kejadian yang
tidak disangka, apa kau.... kau adalah Tangan Cepat Xiao
Dai?" "Benar."
"Benar saja kau, benar saja kau belum mati, aku
seharusnya dapat memikirkan ini, karena orang yang dapat
memutuskan tangan tiga orang saudaraku di dalam
serangan keroyokan Enam Setan Qi Lian, kecuali Tangan
Cepat Xiao Dai memang tidak ada orang lain, yang lucu
adalah aku sekarang baru terpikirkan.... baru terpikirkan...."
"Sekarang tahu juga masih belum terlambat," kata Xiao
Dai. "Benar, tidak terlambat, sedikit pun tidak terlambat."
Golok kepala setan sudah melintang di depan dada, ini
adalah posisi sebelum mengeluarkan serangan.
Tapi golok belum bergerak, tongkat sudah menyerang
dulu, tongkat bergerak cepat, tapi satu sabuk panjang yang
di dalamnya dianyam dengan benang mas lebih cepat lagi.
0ooo(dw)ooo0 Tidak diragukan lagi Xiao Dai adalah pesilat tinggi yang


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

paling disegani di dunia persilatan sekarang ini.
Setiap orang yang belum ternama ingin membunuh dia
supayajadi ternama.
Orang yang sudah ternama juga ingin membunuh dia
untuk mengangkat namanya lebih tinggi lagi.
Inilah susahnya jadi orang jika ternama, juga merupakan
kesulitan orang dunia persilatan.
Bagaimana pun semua orang tahu Tangan Cepat Xiao
Dai tidak mempunyai musuh, karena setiap orang yang
bermusuhan dengannya akan menjadi seorang mati.
Wen Shang Yi tahu akan hal ini, Suami Istri Du Sha
tentu saja juga tahu akan hal ini.
Jika sudah menjadi musuhnya Tangan Cepat Xiao Dai,
maka satu-satunya cara adalah membunuh dirinya.
Maka sebelum golok menyerang, tongkat sudah
menyerang lebih dahulu.
Tongkat cepat, tapi sabuk panjang itu lebih cepat lagi.
Xiao Dai menahan sakit akibat luka lamanya sekarang
ditambah luka baru, dia menatap tiga senjata pembunuh ini.
Di dalam hatinya sudah memperhitungkan akibat yang
paling buruk, karena dia tahu dia tidak mempunyai tenaga
lagi untuk mengalahkan musuh secara bersamaan.
Dia hanya bisa memperhitungkan orang yang mana yang
bisa menjadi tumbal.
0ooo(dw)ooo0 Xu Jia-rong sudah bersiap-siap dengan pedang di
tangannya, yang satu panjang dan yang satu pendek.
Sejak tadi dia ingin membantu Xiao Dai.
Tapi dia tidak berani sembarangan bergerak, bagaimana
pun dia mengerti orang berkedudukan seperti Tangan Cepat
Xiao Dai, walaupun mati, pada saat-saat tertentu tidak mau
menerima bantuan orang lain, apalagi menerima bantuan
dari seorang wanita.
Dia juga tahu persoalan ini tidak masuk akal, tapi jika
benar-benar berdebat dengannya, dia pasti bisa
mengeluarkan beberapa puluh alasan yang seperti benar
tapi tidak, sama sekali tidak ada hubungannya.
Dia tahu punggungnya Xiao Dai telah terkena sebuah
pukulan tongkat.
Sampai seberapa hebat pukulan tongkat itu bisa melukai
Xiao Dai" Dia tidak tahu.
Mengenai luka lamanya Xiao Dai terbuka lagi, tentu saja
dia tidak tahu.
Jika tidak dia sudah dari tadi bergerak.
0ooo(dw)ooo0 Setiap orang tentu mengira Tangan Cepat Xiao Dai
dengan mudah bisa menangkis atau menghindar serangan
tiga senjata ini.
Malah musuhnya sendiri juga berpikir demikian, karena
itu jurus pertama mereka masih belum sepenuhnya
dilancarkan, sudah melancarkan jurus kedua.
Pertarungan pesilat tinggi ditentukan dalam hanya
sekejap, waktu sekejap itu adalah hasil kumpulan dari
waktu, pengalaman, keringat dan berikut latihan keras
terus-menerus yang tidak diketahui orang.
Justru pandangan setiap orang semua salah, bukan saja
salah, malah salah besar.
Xiao Dai sama sekali tidak menghindar, hanya sedikit
saja memiringkan tubuh atasnya, supaya mendapatkan
posisi menyerang yang paling menguntungkan.
Disaat sekejap sabuk membelit tubuh, Xiao Dai
mengambil kesempatan kesalahan musuh yang sedikit
bengong. Walau bengongnya sangat singkat, singkatnya hampir
saja tidak bisa dilihat, tapi buat Xiao Dai, itu sudah cukup,
bagaimana pun saat inilah yang dia butuhkan.
Golok kepala setan menyabet membuat luka darah, satu
golok ini paling sedikit seharusnya bisa menyabet habis
setengah tubuh Xiao Dai.
Namun tenaga dia tidak cukup, hanya dapat menggores
dada bagian depan, membuat tubuh sebelah kanan Xiao
Dai menjadi lemah menggantung ke bawah.
Du Sha sangat licin, walau dia juga melihat Xiao Dai
telah dibelit oleh sabuk sepanjang satu zhang istrinya, tapi
masih keburu menghentikan gerakan majunya, tongkat
yang tadinya menyapu melintang pada musuh dipaksa
melindungi di depan tubuhnya, bersamaan itu dia
menendang dua kali.
Keadaannya adalah sekali dimulai langsung sudah
berakhir. Dengan mengumpan tubuhnya Xiao Dai membuat
lawannya salah perhitungan, dia mengambil kesempatan,
gerakan yang sekali muncul langsung menghilang,
menggunakan seluruh tenaganya, telapak pisau membabat
melalui perutnya Wen Shang Yi, juga memukul patah
tulang kaki kanannya Du Sha.
Namun keadaan dia sendiri juga tidak lebih baik, dada
depan sebelah kanan terluka sepanjang satu cun lebih,
darah telah membuat merah seluruh pakaiannya, selain itu
perutnya juga terkena tendangan Du Sha, sekarang ini
mungkin ususnya juga sudah menjadi simpul, sakitnya
membuat dia bercucuran keringat dingin.
Yang paling parah, sabuk yang membelit dipinggangnya
sudah mengikat dia sampai bernafas juga hampir tidak bisa.
Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat,
singkatnya hanya dalam waktu dua kedipan mata orang
saja. 0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai kesakitan dan terduduk di tanah, sekarang
tenaga untuk menggerakkan jari tangannyajuga sudah tidak
ada. Dia tentu saja mengerti dia telah membuat musuh gentar
sebesar apa. Xiao Dai menutup matanya, disudut mulut Xiao Dai
tampak semacam tawa yang dingin.
Benar, dia telah kembali modal, Enam Setan Qi Lian
semuanya telah menjadi setan mati, selain itu ditambah satu
kaki kanan Du Sha, apa lagi yang membuat dia tidak puas"
0ooo(dw)ooo0 "Lao Du.... lao Du aaa...."
Suara jeritan mengerikan ini mendadak terdengar.
Istrinya Du Sha sampai sekarang baru menyadari kaki
kanannya Du Sha, dengan anehnya terayun-ayun mengikuti
angin. Ternyata dari tadi Du Sha hanya bisa berdiri di sana
tidak bergerak, semua tubuhnya ditopang oleh tongkatnya,
jika dia tidak mengatakan, orang lain sulit bisa melihat kaki
kanan dia yang tulangnya sudah hancur.
"Pegang erat benda di tangan kau...." Du Sha berteriak
keras. "Lao Du, kau.... kau mengapa"!" Istri Du Sha gelisah
bertanya. "Tidak apa, hanya patah satu kaki." Dikening Du Sha
sudah mengucurkan keringat sebesar kacang, tapi dengan
dingin berkata, "Tangan Cepat Xiao Dai, kau.... kau, tidak
salah dijuluki Tangan Cepat."
Xiao Dai memaksa membuka mata, dengan lemah
berkata, "Terima kasih, Du.... Du laoda, memang ba....
banyak orang juga mengatakan demikian...."
"Jangan mendekati dia...." Istri Du Sha tiba-tiba
berteriak keras.
Karena dia telah melihat Xu Jia-rong sedang mendekat
Xiao Dai. Xu Jia-rong tidak berani maju lagi, hanya bisa gelisah
dan kesal, bagaimana pun jika dia tadi sudah tahu Xiao Dai
bisa jadi begini, apa pun yang dikatakannya, dia akan
bergerak. Dan sekarang dia malah berdiri di sana sedikit pun tidak
berani bergerak, hanya bisa gelisah.
"Semuanya tidak boleh mendekat." Du Sha berteriak
lagi, "Nenek tua, tarik.... tarik bocah.... itu kesini."
Kong Ming, Kong Ling, berikut Song-hua Dao-zhang
dan Sha Qian-dao juga menghentikan langkah ingin
mendekat oleh teriakannya Du Sha.
Terhadap Kong Ming dan kawan-kawannya, Du Sha
tampak berniat bermusuhan, dia seumur hidup berkelana
dari aliran hitam sudah membentuk sifatnya, tidak percaya
pada siapa pun.
Tidak ada orang yang berani menolong Xiao Dai, karena
siapa pun tidak yakin dapat menolong dia.
Tubuhnya Xiao Dai ditarik di atas tanah dan ada bekas
yang panjang, sampai disisi kaki Du Sha. Dan di tanahnya
juga ada bekas darah yang panjang.
Semua orang hanya dapat melihat, melongo melihat dia
ditarik orang seperti anjing mati.
Di antaranya hati Xu Jia-rong juga seperti dirobek
mengikuti tubuhnya Xiao Dai, ditarik menimbulkan bekas
darah yang panjang.
Pasir kuning memenuhi luka, juga memenuhi wajah
Xiao Dai yang sudah tidak berbentuk.
Dia terbaring di tanah menatap pada Suami Istri Du Sha,
disudut mulutnya masih menggantung senyum yang sulit
digambarkan, seperti mentertawakan diri sendiri, juga
seperti mentertawakan musuhnya.
"Kau milikku, Tangan Cepat Xiao Dai kau adalah
milikku.... ha.... ha.... aku akan beritahukan pada semua
orang, Tangan Cepat Xiao Dai pernah berada di bawah
kakiku, seperti anjing minta ampun, menggoyanggoyangkan
ekor padaku...." teriak Du Sha dengan keji
seperti gila. Macam apa keadaan dirinya"
apakah setiap orang, semuanya merasa bangga bisa
membunuh Tangan. Cepat Xiao Dai"
Sekali tangkap dia mengangkat Xiao Dai dari tanah, Du
Sha dengan melotot menampar sepuluh kali wajah Xiao
Dai. "Sialan, kau tertawa lagi, kau tertawa lagi ya"! Aku
pukul.... pukul mati kau setan yang kejam ini.... kau
balaslah, mengapa kau tidak membalas" Aku masih ada
sebelah kaki, jika kau masih punya kemampuan patahkan
lagi...." Kepala Xiao Dai mengikuti gerakan tangan Du Sha
bergoyang kekiri kekanan, darah dimulutnya juga beruntun
mengikuti goyangan kepala menyebur keudara, menyembur
kewajahnya Du Sha.
Dia sudah tidak sadar, sejak semula dia sudah tidak bisa
mengeluarkan suara.
Sesudah lelah memukul, Du Sha melepaskan tangannya.
Xiao Dai tergeletak lagi di atas tanah.
Dengan sedikit waspada, Du Sha memperhatikan
sekelilingnya sekali.
Tampak olehnya wajah-wajah kaku.
Dia menyadari kelakuan gilanya tadi telah menimbulkan
rasa tidak senang beberapa orang.
"Teman Du, aku ada satu permohonan." Song-hua Daozhang
yang suaranya jernih itu terdengar.
Suami Istri Du Sha dengan waspada berkumpul bersatu,
bersama bertatapan.
"Ke, ke, Masalahnya begini, menurut kabar Tangan
Cepat Xiao Dai adalah pembunuh nomor satu di
Perkumpulan Bunga Ju, beberapa hari lalu telah
membubarkan aliran Zhang Jiang, membunuh kepala
pelatih Jiang Nan, mengalahkan Tiga Pedang Serangkai
Wu Dang...."
"Lalu bagaimana?" kata Istri Du Sha dengan suara
melengking. "Aku.... aku ingin menghadapi dia."
"Inikah permohonanmu?" kata Du Sha.
"Betul."
"Song Hua, yang kau katakan lebih merdu dari pada
nyanyian, kau ingin mendapat keuntungan tanpa bekerja?"
kata Du Sha dingin.
"Sahabat Du mengapa berkata demikian?"
"Bagaimana kau in
Seruling Samber Nyawa 1 Hikmah Pedang Hijau Karya Gu Long Jodoh Rajawali 18

Cari Blog Ini