Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 12
a, tumbuh di sana, maka
sangat mungkin Xiao Dai juga akan mengubur dia di sana."
Tidak diragukan lagi, setiap orang juga menyetujui
pandangannya. Namun ini hanyalah perkiraan, jika tidak dibuktikan
siapa pun tidak berani menjaminnya.
0ooo(dw)ooo0 Orang-orang di dalam perumahan Zhan Bao, sekarang
ada semacam kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan
terutama pelayan wanitanya.
Karena Zhan Feng telah memerintah untuk merobohkan
benteng yang memisahkan pekarangan depan dengan
pekarangan belakang.
Memang kakak beradik bisa berselisih sampai
sedemikian rupa, tapi bagaimana pun mengatakannya
kakak beradik tetap saja kakak beradik, dimana ada aturan
seumur hidup saling tidak berhubungan.
Tapi yang membuat orang gelisah adalah Tuan muda
besar, sampai sedikit beritanya juga tidak ada.
Disaat semua orang sibuk membongkar tembok benteng,
diperumahan datang seorang tamu, seorang tamu yang
nafasnya tinggal satu-satu dan datangnya digotong orang.
Ketika Yuan Ershao melihat yang digotong adalah Polisi
Setan Tie Cheng Gong, dia sungguh tidak percaya
pandangan matanya sendiri.
Walau ilmu pengobatan Zhan Feng sangat hebat, tapi
setelah melihat kondisi Polisi Setan dia hanya bisa menyesal
menggelengkan kepalanya pada Yuan Ershao.
Ini artinya sangat jelas, dia tidak bisa menolongnya.
Jika Zhan Feng tidak bisa menolongnya, mungkin dewa
pun pasti tidak bisa menolongnya.
Yuan Ershao memeluk tubuh Polisi Setan yang hanya
tersisa kulit pembungkus tulang, sepasang tangannya
gemetar, dengan tersedak-sedak berkata dipinggir telinga,
"Lao Tie, lao Tie, kau bangunlah, kau bangunlah aaa...."
Polisi Setan dengan susah membuka mata, dia telah
melihat dengan jelas Yuan Ershao, dia tertawa yang
wajahnya lebih tidak enak dipandang, dibandingkan
menangis. "Lao Tie, beritahu aku, beritahu aku bagaimana kau
melarikan diri" Dimana Zhan Long" Apa Zhan Long tidak
bersamamu?"
"Er.... shao, melihat.... melihat kau aku.... aku sungguh
gembira, aku telah.... telah membuktikan be.... benar kakak
kau yang karena iri jadi benci.... mencelakakan mu...."
"Lao Tie, semua ini aku sudah tahu, sekarang asal kau
beritahu aku Yuan Di mengurung kalian dimana" Betulkah
Zhan Long dikurung bersamamu?"
"Zhan Long ta.... tadinya dikurung ber.... bersamaku....
la.... lalu.... dipindahkan.... ke.... kes atu tempat.... yang aku
pun tidak tahu dimana, kau.... kau beritahu aku, anaknya....
Yuan Di, se.... sebenarnya.... bagaimana matinya....?"
Didunia ini ada satu macam orang, mereka mati juga
harus tahu kebenarannya, apalagi orang yang menyelidik
menangkap orang, mereka pasti tidak puas jika dihatinya
masih ada sedikit pertanyaan belum terjawab.
Polisi Setan adalah orang semacam itu, dia ingin
membuktikan, dia ingin mendengar dengan telinga sendiri
Yuan Ershao mengatakannya, karena perkara ini telah
menjadi perkara terakhir dia, juga perkara yang selamanya
tidak bisa diselesaikan, sehingga mana bisa dia mati
sebelum perkaranya jelas, walau dia ada seratus, seribu
alasan percaya Yuan Ershao tidak seperti yang dikatakan
Yuan Di, tapi terhadap seorang anak yang mati mendadak
di dalam kejadian dan waktunya juga terlalu banyak
kebetulan. Dicurigai oleh seseorang, apalagi dicurigai oleh seorang
teman lama pasti adalah satu hal yang sangat menyakitkan
hati. Namun Yuan Ershao tentu saja mengerti Polisi Setan
adalah seorang polisi yang jujur dan tegas, terhadap
pendiriannya, dia bukan saja tidak marah malah sebaliknya
dengan menggunakan nada yang pasti berkata, "Lao Tie,
Yuan Ling dengan kepala di atas leher ini menjamin."
Ada ekspresi seperti menanggalkan beban berat, Polisi
Setan dengan tertawa sedih berkata, "Jika.... jika demikian,
Aku.... aku bisa dengan.... dengan tenang pergi, aku
paling.... paling takut punya hu.... hutang pada orang...."
Polisi Setan telah mati, bisa dikatakan dia mati demi
Yuan Ershao. Karena dia pernah hutang pada dia, hutang budi pada
dia yang telah menolong nyawanya.
Dia juga pernah hutang pada Zhan Long, hutang budi
pada Zhan Long yang telah menolong nyawanya.
Dia telah membalas budi pada Yuan Ershao, dengan
mengorbankan nyawanya.
Namun terhadap Zhan Long" Dia gunakan apa untuk
membalas budinya"
Matinya Polisi Setan Tie Cheng Gong buat Yuan Ershao
tidak diragukan adalah pukulan yang amat berat, juga satu
beban yang sangat berat.
Karena setelah tahu semua ini dimulai oleh kakaknya
sendiri, dia sudah membatalkan niat balas dendamnya,
malah sudah siap seumur hidup ini tidak kembali ke
Perumahan Hui Yuan.
Yuan Di boleh tidak setia kawan, tapi dia sama sekali
tidak bisa tidak harus setia kawan.
Namun sekarang Polisi Setan mati dipelukannya, sudah
membuat dia tidak tahu harus berbuat apa.
Dia tidak bisa membunuh saudaranya sendiri, tapi dia
tidak bisa tanggung jawab pada teman yang telah mati.
Maka dia telah terjerumus ke dalam kesedihan yang sulit
digambarkan. Dia menarik kuat rambutnya, karena kepala dia sakitnya
sudah tidak bisa ditahan.
Zhan Feng tentu saja mengerti kesulitan di dalam hati
dia sekarang ini, namun dia juga hanya dapat mengeluh
tidak berdaya. Bagaimana pun dia juga tidak tahu harus bagaimana
mengatur masalah ini.
0ooo(dw)ooo0 Dalam marahnya Yuan Ershao ingin sekali membunuh
orang, membunuh Yuan Di.
Matanya sudah merah dibakar amarah di dalam hati,
merahnya menakutkan orang.
Dia berdiri di depan pintu lama sekali, lama sekali....
Setelah itu dari mulutnya Zhan Feng dia mengetahui
penyebab kematiannya Polisi Setan, dia sudah terus berdiri
di sana, menatap langit musim gugur dan serangga terbang
sedikit pun tidak bergerak.
Setelah diperiksa Zhan Feng, ternyata Polisi Setan paling
sedikit sudah tiga bulan tidak diberi nasi sebutirpun, maka
dia sampai menjadi kurus tinggal kulit pembungkus tulang,
selain itu dia telah terkena racun yang bekerja lambat, racun
menakutkan yang bisa membuat daging orang mengerut
dan kram. Tidak perduli siapa pun yang bersifat sekeji ini haruslah
mendapat pembalasan.
Sehingga Yuan Ershao sudah mengambil keputusan,
semacam keputusan yang sangat menyakitkan hati namun
terpaksa dilakukannya.
Zhan Feng terus diam menemani disisinya, dia ingin
membujuknya jangan pergi, tapi tidak bisa.
Karena dia tahu pria semacam dia, sekali memutuskan,
pasti tidak bisa dibujuk oleh wanita semacam dirinya,
walau dia yakin, seyakin yakinnya bisa membujuk semua
pria yang ada dikolong langit ini.
Sehingga dia dengan perlahan berjalan menghampirinya,
menggunakan suara yang seperti memberi semangat tapi
juga tidak dapat berbuat apa-apa berkata, "Aku
menunggumu."
"Aku menunggumu." Tiga kata ini sudah memenuhi
segalanya. Memenuhi perasaan terhadapnya, yakin tehadap dia,
juga doa untuknya.
Masih ada perkataan apa lagi yang lebih sempurna"
Disaat ini. 0ooo(dw)ooo0 Angin menderu-deru di atas hutan.
Suaranya terdengar terasa menyeramkan, seperti teriakan
histeris, membuat bulu roma berdiri yang sulit dikatakan.
Di sini ditepi jurang, juga puncaknya sebuah gunung.
Dia sendirian berdiri dikelilingi gunung-gunung, tidak
tahu mengalami berapa tahun.
Yuan Ling ingat ketika masih kecil sekali, dia sering
berdua dengan Yuan Di, dari pintu belakang Perumahan
Hui Yuan, menelusuri jalan gunung mendaki keatas sini
dan mengambil telur burung.
Sekarang dia juga sendirian berdiri dipuncak gunung,
melawan serangan angin gunung, mengenang kembali masa
kecilnya. Sejak mulai dewasa, Yuan Ling sudah merasakan Yuan
Di bersifat ganda, di depan orang dia adalah kakak yang
baik, di belakang orang dia selalu mempermainkan dirinya.
Selamanya dia tidak pernah punya mainan yang utuh
milik pribadinya, karena setiap kali dia mendapatkan
mainan baru, Yuan Di yang menjadi kakak selalu
mengambil kesempatan disaat lengah merebutnya, setelah
barangnya menjadi rusak, baru mengembalikan pada
dirinya. Sampai tahun mulai belajar silat, keadaan begini lebih
jelas lagi, setiap kali mendapat pujian dari ayah ibu atau
guru, setelahnya pasti mendapatkan amarah, pukulan dan
tendangan keras dari dia, dia tidak tahu sifat apa ini, tapi
dia sudah dapat belajar dari pengalamannya, dia tidak
berani dihadapannya menunjukan suatu keberhasilan.
Keadaan begini terus berlanjut sampai umur tujuh tahun,
semua berakhir setelah dirinya meninggalkan rumah pergi
berguru pada orang.
Sekarang ini dia telah berdiri di sana dalam waktu yang
tidak singkat. Dia menunggu sambil memperhatikan jalan gunungku,
menunggu kedatangannya Yuan Di.
Dia tahu, setelah Yuan Di mendapat kabar dari Qian
laodie bahwa dirinya pernah pulang dan menitipkan pesan,
dia pasti akan datang.
Karena di antara mereka harus ada penyelesaian, tidak
perduli penyelesaian macam apa.
Yang aneh adalah semakin lama, tiba-tiba dia merasa
amarah di dalam dadanya semakin mereda, malah akhirnya
ingin segera turun gunung.
Jika manusia dengan manusia harus menggunakan
kepandaian saling mengalahkan, tentu saja ini sandiwara
yang sadis. Disaat Yuan Ling hampir saja melepaskan segala
kemarahannya, dia sudah melihat Yuan Di dari bawah
gunung datang dengan cepat.
Sehingga hatinya tidak tertahan berdebar, daging
diwajahnya juga dengan tidak sadar mengikuti debaran
hatinya menjadi kram.
Benar, dia sudah lama, lama sekali tidak melihatnya,
tidak melihat satu-satunya saudara didunia ini.
0ooo(dw)ooo0 Angin gunung dingin meniup. Tempat main waktu
kanak-kanak. Sama dua orang ini sudah tidak kecil lagi.
Yuan Di kelihatannya sangat tenang, tenangnya
menakutkan orang.
Warna sedih di dalam mata Yuan Ling sangat pekat,
pekatnya seperti ingin mati.
Mereka diam saling menatap, siapa pun tidak bicara.
Karena disaat ini bicara apa pun tidak ada gunanya,
bicara apa pun tidak akan merubah kenyataan yang sudah
terjadi. Namun bisakah tidak bicara"
"Dage, Yuan Ling...."
"Tutup mulut, kau tidak bermarga Yuan, kau juga tidak
pantas bermarga Yuan, hayo cabut pedangmu...."
Yuan Ling baru saja bicara sudah dipotong dengan
dinginnya oleh Yuan Di.
Yuan Ling mengeluh menggelengkan kepala berkata,
"Aku tidak bisa."
"Tidak bisa"!"
"Benar, aku.... aku tidak bisa, walau aku pernah berharap
aku bisa, namun.... namun, bagaimana pun kita adalah
saudara!" "Saudara"! Ha.... ha.... apa kau tidak salah, siapa
saudaramu" Saudara bisa membunuh keponakan kandung
sendiri" cepat cabut pedangmu, hari ini aku ingin
menghadapi orang persilatan yang dianggap paling hebat
Yuan Ershao, sebenarnya dimana kehebatannya."
"Keponakan mati adalah sudah nasibnya, kakak telah
salah paham...."
"Salah paham" Ha.... ha.... salah paham seberapa besar,
siapa yang percaya salah paham yang kau katakan itu?"
Yuan Di tertawa keras, pada langit berkata lagi, "Oh
anakku, kau lihatlah, buka matamu lihatlah, ayah akan
membalaskan dendammu, ayah balaskan dendam kau
ah...." Yuan Ling tidak terasa mundur dua langkah dengan
suara ketakutan berkata, "Kakak, kakak, kau harus percaya
padaku...."
"Percaya"! Aku hanya percaya pada diriku sendiri."
teriak Yuan Ling dengan keras.
"Ke.... kebenaran masalah ini kau.... kau boleh tanyakan
pada adik ipar di rumah kakak ipar, adik ipar melihat
sendiri.... sendiri keponakan mati mendadak...."
Yuan Di mendadak menghentikan tertawa kerasnya,
dengan dingin dan keji melihat Yuan Ling, lalu mengatakan
kata-kata yang hampir saja membuat pingsan Yuan Ling.
"Tanyakan pada kakak iparmu"! Apakah kau tidak tahu
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seluruh keluarga delapan belas orang di Jun Shan Dong
Ting tidak satu pun yang selamat, semua mati terbakar?"
Yuan Ling gemetar seperti kedinginan sampai berdiri
pun sulit, 'duk, duk, duk dia mundur tiga langkah.
Suaranya lemas dan lemah, "Ini.... ini mana mungkin"
Mana mungkin?"
Dia tentu saja tahu, mengapa Yuan Di berusaha
mencelakakan dirinya, hanya karena iri jadi timbul benci,
yang dia benci juga hanya dia seorang diri, Yuan Di pasti
tidak akan sampai hati melampiaskan kemarahannya,
membunuh orang lain untuk menutupi segala tindak
tanduknya. Jika dia tidak mempunyai alasan, juga tidak mungkin
melakukan perbuatan ini, maka, maka mengapa sampai
bisa terjadi perkara sadis, pembunuhan delapan belas jiwa
di Jun Shan Dong ting.
Yuan Ling seperti jatuh ke dalam jurang yang dalamnya
puluhan ribu zhang, dia hanya bisa bergumam mengucap,
"Mana mungkin?" dua kata ini.
Saat seperti ini adalah saat seseorang yang jiwanya
sangat tidak stabil.
Lebih-lebih adalah saat yang paling lemah, yang paling
tidak ada pertahanan jika diserang.
Sehingga sebilah pedang, sebilah pedang di tangan Yuan
Di tiba-tiba dengan tidak ada gejalanya sama sekali, seperti
datang dari alam luar muncul di depan ulu hatinya Yuan
Ling. Ini adalah satu serangan mematikan.
Karena waktu dan arah serangan pedang ini sudah
sampai diluar perkiraan.
Yuan Ling bukan dewa, dewa pun sulit menghindarkan
serangan pedang ini.
Ilmu silatnya Yuan Di sama sekali bukan lawannya
Yuan Ling. Masalah ini tidak perlu orang lain mengatakan, dia
sendiri juga tahu.
Maka dia giat melatih jurus serangan pedang ini, dia
sudah menghabiskan waktu dua tahun penuh.
Seorang mau menghabiskan waktu dua tahun hanya
untuk melatih satu jurus pedang, maka tidak diragukan
serangan pedang itu, buat orang lain tidak akan bisa
menghindar. Sehingga sekali pedang menyerang, darah telah
menyembur. Darah segarnya Yuan Ling telah menyembur, dia sudah
mundur sampai ditepi jurang, duduk di tanah.
Walau dia tidak bisa menghindar serangan pedang ini,
tapi dalam sekejap dapat menghindar pedang itu tidak
sampai menusuk kejantung.
Dia melihat Yuan Di yang selangkah demi selangkah
maju mendesak, di dalam hati dia sudah tahu, dewa mati
juga sedang datang selangkah demi selangkah mendekat
pada dirinya. Serangan pedang tadi telah melukai organ dalam Yuan
Ling, darah segar juga sudah memerahkan baju
panjangnya, ketika pedang panjang diangkat lagi, dia malah
menyadari dirinya hanya bisa dengan lemah melihat Yuan
Di, tidak bisa menggunakan kemampuannya menghadang.
Sehingga ketika pedang datang lagi, langsung menuju
tenggorokannya.
Dengan pasrah Yuan Ling tertawa sedih menutup mata,
malah membusungkan dada.
Dia sudah siap mati, mati di bawah pedang saudaranya
sendiri. Dia menyesal pada temannya (Polisi Setan), tentu saja
hanya dengan kematian baru membuat pelunasan yang
paling baik. Dia tidak bisa membersihkan dosanya sendiri, tentu saja
dengan kematiannya baru dapat menghapus penyesalannya
pada masyarakat.
0ooo(dw)ooo0 Pedang sudah datang lagi, darah pasti menyembur lagi.
Pedang telah mengenai tubuh, menusuk ke dalam
perutnya pelayan tua Qian laodie yang tiba-tiba terbang
menerjang. Darah menyembur lagi, tapi itu adalah darah yang
bergolak, darah yang dipersembahkan demi kesetiaannya
pada majikan. Yuan Di, Yuan Ling bersamaan terkejut dan bengong.
"Jang.... jangan cabut pedangnya, tuan muda besar,
pelayan tua.... ingin bicara...."
Jika pedang dicabut orang pasti langsung mati.
Yuan Di terkejut mundur beberapa langkah, tidak berani
percaya, juga tidak bisa percaya melihat pada pelayan setia
yang rambutnya telah beruban yang telah melayani
keluarga Yuan tiga generasi ini, bersamaan dengan sedih
berkata, "Lao.... laodie, oh langit...."
.... Qian laodie berumur enam tahun ketika masuk ke
keluarga Yuan, sampai sekarang sudah berumur enam
puluh tujuh tahun, di dalam waktu enam puluh satu tahun
yang dipersembahkan dia pada keluarga Yuan tentu saja
bukan hanya perasaan 'majikan' dengan 'pelayan' saja, Yuan
Di, Yuan Ling menghormatinya, hubungannya bukan
hanya di atas permukaan saja.
"Tuan.... tuan muda besar, kau.... kau sama sekali tidak
boleh membunuh Tuan muda kedua.
Tubuh Qian laodie telah basah oleh keringat dingin,
wajah yang banyak keriput juga sudah berubah karena
sakitnya. "Lao.... laodie, mengapa" Mengapa" Kau.... kau tahu
tidak dia telah membunuh anak Xing" kau tahu tidak anak
haram ini demi merebut harta warisan keluarga Yuan telah
membunuh anakXing"!"
Yuan Di sedih tidak terhingga, dengan gelisah dan
ketakutan memandang dia, dan dia teringat Qian laodie
sejak kecil sangat menyayangi dirinya.
Benar, Qian laodie selalu lebih menyayangi Yuan Di,
disaat kanak-kanak setiap ada makanan lezat, mainan bagus
sering Yuan Ling tidak mendapatkan, tapi asal Yuan Di
membuka mulut Qian laodie selamanya tidak pernah
berkata'tidak'.
Qian laodie tertawa sedih berkata, "Tu.... tuan muda
besar kau telah salah paham.... si.... siapa yang beritahumu
Tuan muda kedua bukan darah da.... daging keluarga
Yuan?" "Salah paham"! Ada salah paham apa" Laodie, itu aku
dengar sendiri...." Wajah Yuan Di sudah berubah.
"Kau.... kau sudah dengar apa.... apa?"
"Aku.... suatu kali mendengar ibuku berkata pada ayah
jika sudah tahu nak Ling sulit diasuh, lebih baik bawa
pulang saja ibunya.', apa.... apa lagi ayah ibu dan.... dan
kau selalu lebih sayang padaku, dilihat dari banyak
kelakuan ini kelihatannya dia.... dia tentu saja anak ha....
anak pungut....!" Yuan Di curiga.
Air mata tua bercucuran, Qian laodie duduk menyandar
dilengannya Yuan Ling, mengeluh sekali berkata, "Tuan....
tuan muda besar, apa kau.... kau maukah mendengar cerita
yang sebenarnya, kau.... kau percaya pada laodie?"
0ooo(dw)ooo0 Keluarga Yuan turun temurun hanya punya anak
tunggal, dan semua majikan laki laki umurnya tidak lewat
dari empat puluh tahun, ini mungkin semacam kebetulan,
tapi adalah kenyataan yang tidak bisa didebat.
Sampai pada masa ayah mereka berdua, dia menikah
pada usia muda, namun setahun, dua tahun, lima tahun,
sepuluh tahun telah lewat, majikan wanita selalu tidak
tampak mengandung, keadaan demikian tentu saja bisa
membuat orang gelisah sekali, seperti gila.
Walau ayah ibu mereka saling mencintai, namun tidak
ada turunan adalah dosa besar, sehingga membuat sepasang
suami istri ini terjebak dalam bayangan ketakutan.
Sehingga rencana 'pinjam perut melahirkan anak' di
bawah persetujuan sang majikan wanita, sudah
memutuskan. Sehingga siapa pun tidak tahu majikan keluarga Yuan
diluar sudah beristri lagi.
Namun lewat setahun, suami istri Yuan dari penuh
harapan berubah jadi murung.
Dalam keadaan tidak bisa berbuat apa apa mereka
mengambil seorang anak asuh.... Yuan Di.
Nasib sulit diduga, bersamaan dengan semua orang
sudah tidak ada harapan ternyata ada berita, Yuan Ling
lahir setelah setengah tahun berlalu.
Ikatan yang tanpa perasaan pasti adalah sandiwara sedih,
ibunya Yuan Ling setelah mendapat hadiah uang yang
cukup banyak diam-diam pergi meninggalkan anaknya.
Entah karena perasaan apa, suami istri keluarga Yuan
dan laodie sejak kecil malah lebih menyayangi Yuan Di,
selain itu Yuan Ling tubuhnya lemah sering sakit, terhadap
majikan wanita yang tidak pernah mengasuh anak tentu
saja menjadi beban yang berat.
Suatu kali ibu kandung Yuan Ling merasa rindu pada
anaknya, dia tidak hanya sekali menyatakan, ingin kembali
kekeluarga Yuan, tapi dengan teguh majikan laki-laki
menolaknya, akhirnya dia mati dengan sedih.
Tadinya ini adalah sebuah rahasia, sebuah rahasia yang
hanya laodie seorang yang tahu, karena suami istri keluarga
Yuan mati muda.
Namun rahasia yang didapat Yuan Di, dia mengira
dirinya yang paling benar hingga berubah menjadi
pertengkaran, saling bunuh antara saudara sendiri.
0ooo(dw)ooo0 'Pelapor menjadi tertuduh', yang putih menjadi hitam.
Yuan Di memandang pedang panjang yang menancap
didadanya laodie, selangkah demi selangkah mundur
kebelakang.... Pada wajahnya sedikit warna darah pun tidak ada, pucat
seperti kertas putih, dan juga tubuhnya seperti tersambar
petir, gemetar terus.
Setiap kata, setiap huruf yang dikatakan Qian laodie,
semuanya seperti tongkat dengan keras memukul hatinya,
dia sudah tidak mampu menerima kenyataan ini, kenyataan
yang bercucuran darah.
Karena bagaimana pun dia tidak menyangka dirinya
terus-terusan memaki orang lain anak haram, ternyata
dirinya yang benar-benar anak haram.
Maka dia mulai tertawa yang mendirikan rambut orang,
pelan-pelan tawa itu berubah menjadi semacam tawa keras
yang menyakitkan telinga.
Akhirnya dia sudah tidak bisa menghentikan tawa keras
itu, bersamaan sorot matanya juga semakin hampa....
Dia dengan sempoyongan meninggalkan tebing gunung.
Angin tetap bertiup, hanya saja suara angin lebih
condong menjadi suara tawa keras sedih, dan teriakan
teriakan "Anak haram, aku adalah anak haram, aku adalah
anak haram....".
0ooo(dw)ooo0 Disudut mulutnya Qian laodie sudah mengeluarkan
darah. Dia dengan susah payah menggunakan suara serak
berkata, "Tuan.... tuan muda kedua, Tuan muda besar
dia.... dia kali ini benar.... benar benar jadi gila.... karma.,
.karma...."
Hati Yuan Ling berat seperti tertindih timah berat,
dengan sangat gelisah berkata, "Lao.... laodie, anda is....
anda is.... istirahat sebentar, jangan bi.... bicara, aku bopong
anda tu.... turun gunung."
Dengan sedih menggelengkan kepala, Qian laodie
berkata, "Tidak.... tidak ada gunanya, laodie aku.... aku
akhirnya ti.... tidak mengecewakan kel.... keluarga Yuan
tiga generasi...."
Mati ada banyak macamnya, mati setia, mendapat
kesetiaan bagaimana tidak membuat orang menjadi
hormat" Orang tua ini dengan senyum yang polos mati
dilengannya Yuan Ling, seperti yang dia katakan, dia tidak
mengecewakan keluarga Yuan tiga generasi, mati di
tempatnya, mati diwaktu yang tepat, lebih-lebih matinya
menggemparkan, matinya membuat orang menghormat.
Mengikuti goyangnya kereta kuda, seluruh tulang
ditubuhnya Xiao Dai seperti akan berantakan.
Setelah perahu menepi dia sudah menghilangkan
jejaknya, dia menyewa kereta kuda yang berlari dengan
kencangnya, dia terburu-buru dalam perjalanan hanya ada
satu alasan, yaitu dia harus secepatnya bertemu Zhan Feng,
karena hanya Zhan Feng yang bisa dengan cepat
menyembuhkan luka lama dan luka baru di seluruh
tubuhnya. Sehingga tujuannya tentu saja adalah Perumahan Zhan
Bao. "Tuan." Sikusir memanggil pada ruangan kereta yang
ditutup rapat itu.
"Ada apa?" Xiao Dai menyandar dipuluhan bantal
empuk dengan malas menjawab.
"Begini, tuan, kita orang bisa tidak makan tidak minum
dan terus berjalan, tapi binatang harus berhenti minum air,
dan makan, jika tidak belum sampai di tujuan, empat
kakinya sudah mengejang, ini.... ini di kemudian hari kami
tua muda mengandalkan apa untuk hidup....?"
Sikusir cerewet, tapi yang dikatakannya adalah
kenyataan. "Jadi menurutmu?"
"Menurut aku di.... di depan sepuluh li lagi ada satu toko
terpencil, dan tuan bisa turun kereta melemaskan otot,
kencing atau apalah, aku bisa memberi rumput untuk Hei
Mao ini makan, ini tidak menghabiskan banyak waktu, kau
lihat ini bisa tidak?"
Bisakah tidak bisa"
Xiao Dai walau tidak mau kencing, juga terpaksa setuju,
jika tidak kudanya benar-benar kelelahan dan tidak bisa lari
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lagi, kemana lagi dia menyewa kereta kuda di tempat
terpencil ini"
0ooo(dw)ooo0 Tidak ada merk, lebih-lebih tidak ada tulisan rumah arak.
Tiga rumah rumput berdiri disisi jalan sangat menyolok
mata, apalagi terhadap orang yang dalam perjalanan, bisa
berhenti untuk istirahat, minum secangkir teh atau minum
arak, ditambah beberapa potong daging ayam liar, tahu
goreng dan lain lain, mungkin "Yue Bin Da Jiu Lou"
(Menyenangkan tamu besar di gedung arak) juga tidak
senyaman di sini.
Inilah rumah yang disebut oleh sikusir, toko terpencil,
tapi ketika Xiao Dai telah melangkah keluar dari ruang
kereta dia melihat ditoko ini sudah ada tiga orang pria
setengah baya yang berdandan orang persilatan, mereka di
sana sedang duduk di meja minum arak.
Karena ada waktu, Xiao Dai tentu saja masuk ketoko ini,
mencari satu meja dan duduk.
Belum juga benar-benar duduk dia sudah menyadari tiga
pasang mata yang aneh menyapu pada dirinya, disaat ini
Xiao Dai berpendirian lebih baik kurang satu masalah dari
pada lebih satu masalah, memaksa menahan amarah yang
selalu diawasi oleh orang, dia memanggil bos toko.
"Ada apa?"
Bos toko yang seperti orang liar, berambut tidak karuan,
wajahnya bengis, keluar dari dalam ruangan, sambil
mengeratkan tali pinggang dengan sungguh 'ramah'
bertanya. "Kau bos toko ini"!"
"Mengapa"! Tidak mirip"!"
Ternyata ini juga bisnis monopoli, tingkahnya bos toko
menakutkan orang.
Bertemu dengan raja gunung semacam ini, cara yang
paling baik adalah kurangi buka mulut.
Xiao Dai hanya pesan satu teko arak.
Araknya sampai, cangkirpun penuh.
Belum lagi arak diminum, kusir diluar sudah
menyiapkan rumput untuk kuda, telah memberi makan
kudanya, dia juga masuk ketoko.
Namun dia merasa aneh berkata, "Iri"! Kapan bosnya
telah ganti orang" Aneh, beberapa hari lalu aku masih lewat
sini, juga pernah berhenti, saat itu.... saat itu bosnya masih
sepasang suami istri muda....?"
"Iii, apa iii" Sialan, apa orang tidak bisa mendapat mala
petaka, ada sakit, ada masalah, bos di sini telah kaya, telah
pindah ketempat lain, sekarang di sini aku yang buka toko,
kau suka silahkan datang, jika tidak suka silahkan pergi
sana." Sejak dahulu pedagang dan pengelana, orang yang
banyak tahun kerjanya diluar, semuanya tahu kapan waktu
harus bicara, kapan waktunya tidak bisa bicara.
Kusir itu cerewet terdiam, saat ini dia benar-benar tidak
berani membuka mulut lagi, setelah membayar harga
makanan yang dibeli, membawa asinan yang telah
dibungkus, dia keluar dari toko.
Kelihatan di dalam pikirannya dikereta sendiri terasa
lebih nyaman. Pendengaran Xiao Dai biasanya juga tidak jelek, seorang
pesilat tinggi seperti dia pendengarannya mana bisa jelek"
Walau satu suara yang sangat pelan dan pendek
terdengar dari dalam, dia di dalam hati mengeluh sekali,
karena dia tahu telah bertemu dengan satu masalah yang
mau tidak mau harus dia harus melibatkan diri.
Suara itu adalah suaranya seorang wanita, dan juga
adalah satu suara yang siap teriak minta tolong dan tiba-tiba
mulutnya dibungkam orang.
Seorang bos toko yang seperti orang liar, tiga pria
persilatan yang rupanya tidak pantas, ditambah suami istri
muda yang tadinya bos di sini tidak muncul....
Xiao Dai tidak perlu pikir lama, dia sudah tahu apa yang
telah terjadi. "Tol.... mmm...."
Satu suara lagi yang dibungkam, suara kali ini lebih jelas.
Xiao Dai mendorong kursi, pelan-pelan bangkit berdiri.
"Mau apa"!" Satu di antara tiga pria besar itu tiba-tiba
merentangkan tangan menghadang, nada bicaranya tidak
bersahabat. "Kebelakang ingin kencing," kata Xiao Dai dengan
gagap. "Kencing diluar saja." Orang itu jelas tidak terpikir Xiao
Dai bisa bicara begini, bengong dulu sebentar baru
menjawab. "Tidak.... tidak baiklah! Aku.... akukan bukan anjing
liar...." kata Xiao Dai seperti anak terkena damprat.
"Cerewet benar"! Kalau tidak mau, kencing saja
dicelana." Teriak Orang itu melotot.
"Ini.... ini keterlaluan, kau.... kau kan bukan bos di sini,
apakah aku pinjam.... pinjam sebentar kamar kecilmu bisa?"
Xiao Dai yang berpura-pura lembut sungguh mirip sekali.
Kenyataannya orang itu jadi bungkam dibuatnya.
"Bos, kau ini sungguh keterlaluan, aku ini pinjam kamar
kecilmu bukan pinjam istrimu, mengapa tidak boleh"
Apalagi kata orang Air gemuk tidak jatuh pada ladang
orang', air gemuk aku adalah barang bagus, air yang sudah
disimpan lama, orang lain mau juga tidak ada, dimana ada
orang yang bodoh begini....?" Nada bicara Xiao Dai sudah
berubah. "Sialan, aku bilang tidak ya tidak...." bos yang diejek
oleh Xiao Dai sama sekali tidak mendengar kata ejekannya.
"Tapi saat aku baru masuk, jelas melihat kau
mengetatkan tali pinggang keluar dari dalam, apa betul kau
kencing di dalam kamar" Kalau begitu, itu tidak sehat...."
Xiao Dai dengan tawar menyindir.
Kali ini bos toko mengerti arti kata orang, sehingga
dengan marah berteriak, "Sialan, kau telur kura-kurajika
tidak jaga mulut lagi, aku akan melempar kau keluar...."
Xiao Dai menggelengkan kepala berkata sendiri, "Cek,
cek, aku benar-benar telah masuk ketoko perampok."
Berkata lagi, "Kata bos, kau tidak membolehkan orang
kencing ya sudah, mengapa jadi marah begitu" Yang tidak
jaga mulut adalah dirimu, kakak besar, ternyata kau di
belakang telah menyembunyikan istri orang, jika tidak
mengapa begitu tegang?"
"Aku kebiri kau ini telur kura-kura kecil...."
Belum habis bos bicara, sepasang tangan besar yang
berambut diulurkan membelit leher Xiao Dai.
Tangan Xiao Dai selamanya paling cepat, walau dia
dalam keadaan luka parah.
Disaat sepasang tangan bos toko mengulur, Xiao Dai
sudah melintang melangkah dua langkah disaat tiga pria
persilat itu masih belum tahu apa yang telah terjadi, dia
sudah menjatuhkan mereka bertiga.
Dia membalikkan tubuh menundukkan kepala, sepasang
tangan bos toko telah gagal.
Disaat ini tinjunya Xiao Dai telah dipukulkan dengan
keras pada bagian di bawah perut yang menonjol besar.
Tidak ada satu orang pun di tempat itu terpukul keras
bisa mengeluarkan suara dan bisa berdiri, makanya saking
sakitnya bos toko sampai membungkukan tubuh, sepasang
tangan menutup tempat itu, keringat dingin seperti kacang
kuning dikening bercucuran.
"Mengebiri aku"! Sialan kau sudah gila, jika aku tidak
mengebiri kau itu artinya nenek moyangmu sudah
membakar hio tinggi-tinggi, kalian ini aliran rendah di
dunia persilatan...."
Habis berkata, Xiao Dai sudah melewati gordin pintu,
berdiri di depan pintu yang sepertinya satu kamar tidur.
Pandangan pertama yang dilihat dia adalah seorang pria
agak gemuk yang bentuk tubuhnya persis seperti Li Yuanwai
membelakangi pintu kamar sedang membungkukan
tubuh menarik celana dari tanah.
Li Yuan-wai"!
Xiao Dai terkejut di dalam hati, tapi lalu mengerti,
karena dia telah melihat dengan jelas satu bekas luka di atas
pantat orang itu. Sama sekali bukan tanda lahir Li Yuanwai.
Melihat di atas ranjang, benar seperti dugaannya,
seorang wanita terlentang dengan baju robek di sana, mulut
disumbat kain robek sedikit pun tidak bergerak.
Xiao Dai sabar menunggu, menunggu orang itu beres
memakai celana.
Dan orang yang mirip dengan Li Yuan-wai itu masih
belum tahu ada orang berdiri di depan pintu, sambil
mengeratkan ikat pinggang sambil bergumam, Sialan,
wanita ini sungguh tidak tahan ditekan, aku hanya nomor
dua, kau sudah jadi mayat, diluar masih ada tiga, sekarang
mereka sudah menepuk meja menyuruh cepat-cepat, nanti
tidak tahu harus bagaimana membereskan urusan ini...."
Xiao Dai melihat orang yang sangat mirip Li Yuan-wai
tapi bukan Li Yuan-wai, amarah di dalam hati sudah
membakar sampai kealis.
Dia diam tidak bergerak memperhatikan orang di
depannya, tapi siapa pun orang nya bisa melihat wajahnya
penuh salju dingin, nafsu membunuh samar-samar nampak.
Sekarang wajah agak bulat orang ini ada ekspresi seperti
melihat setan. "Kau.... kau siapa"!"
"Lalu kau siapa?" Xiao Dai sungguh malas banyak
bertanya, tapi dia ingin tahu kelompok macam apa orang
orang ini. "Aku.... aku adalah Hartawan Li, kep.... kepala
pengawas Jiang Nan Gai-bang, orang yang tahu lebih baik
jangan terlibat...."
Xiao Dai baru benar-benar bertemu dengan setan.
Jika orang tidak pernah bertemu dengan Li Yuan-wai
sangat mungkin tertipu olehnya, apa boleh buat Li Yuanwai
yang matanya tumbuh di atas pantat mana mungkin
bisa menipu Xiao Dai"
Tidak membicarakan yang lain, sampai di atas pantat Li
Yuan-wai ada tanda lahir pun Xiao Dai tahu, orang ini
bukankah keterlaluan"
0ooo(dw)ooo0 Kereta kuda tergerak lagi.
Di dalam ruang kereta Xiao Dai tetap bersandar pada
puluhan bantal lembut yang nyaman, dengan dingin
mengawasi Li Yuan-wai palsu yang hidungnya hijau
wajahnya bengkak.
Di dalam hatinya sedang berpikir 'Terlalu banyak jalan
malam, pasti akan bertemu setan', kata-kata ini sungguh
sedikit pun tidak salah.
Dan si hartawan palsu ini meringkuk disudut ruang
sedikit pun tidak berani bergerak, di dalam hatinya juga
berdebar memikirkan apa sebenarnya maksud Xiao Dai,
mengapa hanya menyisakan dirinya seorang"
"Sekarang, sudah waktunya memberitahu nama aslimu,
mmm?" Suara Xiao Dai sekali keluar, hati Huang Wei De
itu bergetar. "Aku...."
"Tadi tiga puluh tamparan itu adalah akibat berbohong,
jika aku dengar lagi satu kata bohong, maaf aku akan mulai
dari telingamu, sampai habis memotong alat di seluruh
tubuhmu, kau bisa mengatakannya, aku juga bisa
melakukannya, kau pikir-pikirlah, perkirakan kau harus
lakukan apa, selain itu aku bisa beri tahu, aku bisa
membedakan setiap perkataanmu yang mana yang benar
dan yang mana yang bohong," kata Xiao Dai seperti bisa
memandang tembus hati orang.
"Aku.... aku dipanggil Huang Wei De."
"Aku lihat kau seharusnya dipanggil hina baru benar."
Xiao Dai menggelengkan kepala berkata, "Kalian juga keji
sekali, sudah membunuh suami orang masih giliran
memperkosa istri orang, ini.... ini didunia ini mengapa ada
kalian orang-orang seperti sampah, binatang."
"Anda.... anda bermarga apa?"
"Tidak perlu menjilat, mereka telah jadi orang mati, aku
jamin kau juga tidak akan lama hidupnya, menyisakan kau
karena aku harus mengejar waktu, dan juga aku ada
pertanyaan padamu, sekarang kau beri tahu aku mengapa
kau bisa berpikir menyamar sebagai Li Yuan-wai?"
"Ka.... karena banyak orang mengatakan aku mirip
dengan dia...."
"Kau pernah bertemu dengan Li Yuan-wai?"
"Per.... pernah."
"Kapan" Dimana?"
"Du.... Kira kira dua setengah tahun yang lalu, di.... di
Jembatan Dua Puluh Empat Yang Zhou."
Wajah Xiao Dai tidak ada ekspresi, sebenarnya di dalam
hatinya berdebar-debar.
Karena dua setengah tahun lalu dia sedang bersama Li
Yuan-wai dan Ouwyang Wu-shuang berada didaerah Yang
Zhou. "Saat itu apakah hanya ada Li Yuan-wai seorang diri?"
Xiao Dai sedikit pun tidak meninggalkan tanda, bertanya
lagi. "Bu.... bukan, ma.... masih ada seorang wanita yang
sekali tertawanya sangat cantik disisi dia."
"Wanita sekali tertawa sangat cantik?"
"Benar, wanita itu sungguh memuaskan...." Huang Wei
De seperti mengenang kembali kenangan indah, sama sekali
tidak terpikir yang lainnya berkata begitu saja.
.... wanita yang seperti Ouwyang Wu-shuang tentu saja
membuat orang sulit melupakannya.
Memuaskan" Hal apa yang bisa membuat seorang lakilaki
memberi penilaian begini pada seorang wanita"
Xiao Dai mendadak terpikir hal yang mengerikan.
Yaitu ketika dirinya bertemu lagi dengan Ouwyang Wushuang,
dia malah menginginkan dirinya pergi membunuh
Li Yuan-wai. Terhadap masalah ini dia selamanya tidak percaya katakata
Ouwyang Wu-shuang.... demi saling mencintai jadi
harus menghapus bayangan gelap.
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sekarang dia sepertinya telah menemukan jawabannya,
alasannya Ouwyang Wu-shuang ingin membunuh Li Yuanwai.
Laki-laki semuanya suka membicarakan kehebatan
dirinya.... apalagi tentang petualangan cinta, sehingga
mereka sering melupakan aturan ini 'Mala petaka datang
dari mulut'. Xiao Dai sangat luwes, juga sangat bersemangat
memancing. "Yang kau katakan puas sebenarnya seberapa puas"
Sialan, bajingan seperti kau yang seharian menghancurkan
orang mungkin bertemu dengan induk babi kau juga akan
mengatakan puas."
"Aku.... aku.... kau apa dengan Li Yuan-wai berteman?"
tanya bajingan ini juga mendadak terpikir dengan sedikit
ketakutan. "Tidak, dia pernah jadi musuhku, aku ingin membunuh
dia, dia juga ingin membunuh aku," kata Xiao Dai kaku.
"Bagus kalau begitu, bagus kalau begitu...."
Maka dengan bangganya dia bercerita, sampai dia sudah
lupa nyawanya sudah diujung tanduk.
Dan yang mendengarnya tampak matanya terlihat
terkejut, marah, seperti ingin sekali mengupas kulitnya.
Xiao Dai akhirnya mengerti masalah sebenarnya.
Ternyata malam ketika Ouwyang Wu-shuang diperkosa,
dia terkena semacam racun obat perangsang kuat yang
hanya bisa menggerakkan kaki tangan dengan pelan, tapi
mata tidak bisa dibuka.
Sehingga dia walau tidak bisa melihat lawan, tapi bisa
merasakan perawakan, dan tanda khusus lawan mainnya.
Yang dimaksud tanda khusus tentu saja adalah alasan
mengapa dia memaksa ingin melihat pantatnya Li Yuanwai.
Juga tidak bisa disalahkan dia menuduh Li Yuan-wai.
Xiao Dai tidak tahu, jika dia tahu, sudah dari dulu dia.
memaksa memerosotkan celananya Li Yuan-wai
memperlihatkan pada Ouwyang Wu-shuang untuk
membuktikan, bagaimana pun tanda lahir di atas pantatnya
Li Yuan-wai adalah datar licin, dan pelaku dosa sebenarnya
adalah bekas luka yang menonjol.
Dua tanda yang berbeda ini bedanya sejauh seratus
delapan li, yakin Ouwyang Wu-shuang bisa dengan mudah
membedakannya. Makanya seluruh masalahnya begitu menunjuk rusa
sebagai kuda kacau tidak karuan.
Tentu saja jika ingin disalahkan juga harus disalahkan Li
Yuan-wai, sejak Ouwyang Wu-shuang mengutarakan
'tanda', dia tidak mengerti tanda apanya.
Jika tidak jangan kata diperiksa orang, walau ingin dia
telanjang pantat ditonton di jalanan mungkin dia juga dapat
melakukannya. Bagaimana pun juga dengan demikian, dia juga tidak
akan mudahnya mendapat tuduhan pemerkosa,
pengkhianat Gai-bang, dikejar-kejar orang seperti anjing di
rumah duka, juga tidak akan ada orang demi
memperebutkan hadiah uang seratus ribu liang perak
sampai kepala pecah bercucuran darah, nyawa hilang.
Ketika kakinya Xiao Dai ditendangkan pada bawah
perutnya Huang Wei De, dia baru mengerti dia telah kena
tipu orang. Dia bercucuran keringat dingin, dengan terbata-bata
berkata, "Kau.... kau ini.... kau ini sebenarnya.... siapa?"
"Tangan Cepat Xiao Dai, saudaranya Li Yuan-wai...."
Xiao Dai di tempat yang sama dia menambah satu
tendangan lagi, ketika dia sudah memastikan 'dia' seumur
hidup ini sudah tidak akan mampu lagi 'puas' baru dengan
dingin berkata.
"Kau.... kau.... kau.... bukankah.... berkata.... de ngan
dia adalah.... bermusuhan...."
"Kaulah tidak mendengarnya dengan baik, yang aku
katakan adalah 'pernah' kata ini."
Huang Wei Dejadi pingsan.
Tidak tahu apakah dia pingsan karena sakit" Atau setelah
mendengar kata-kata Xiao Dai jadi pingsan"
'Bermaksud menanam bunga, bunganya tidak mekar,
tidak bermaksud menancapkan pohoh Liu pohon Liu nya
tumbuh rimbun."
Xiao Dai kembali bersandar lagi dipuluhan bantal
nyaman, dia pelan-pelan menikmati kata kata peninggalan
nenek rc^ang ini, dia merasa lega dirinya tidak emosi dan
menyembelih Huang WeiDe.
Sekarang dia bertambah satu tugas lagi, yaitu berharap Li
Yuan-wai tidak mati.
Dan juga paling baik bisa segera bertemu dengannya.
0ooo(dw)ooo0 BAB 32 Matinya bunga Ju
'Perumahan Zhan Bao' 'Gedung Zhan Feng'.
Bagaimanapun Xiao Dai tidak menyangka begitu
hatinya ingin segera bertemu dengan Li Yuan-wai, langsung
bisa bertemu dengan Li Yuan-wai.
Kejadiannya dua hari yang lalu.
Sekarang dia tinggal di kamar sebelahnya Li Yuan-wai,
berdiri disisi jendela melihat senja dimusim gugur.
Dia dengan Li Yuan-wai berikut Xu Jia-rong mengobral
mulut seperti air terjun saling menceritakan pengalaman
masing-masing. Tentu saja segala salah paham dan rasa tidak senang dia
dengan Li Yuan-wai sudah berlalu.
Apa lagi Xiao Dai membawakan sebuah hadiah paling
berharga, Huang Wei De yang mempunyai wajah bulat,
perawakan agak gemuk yang sama seperti Li Yuan-wai,
malah di tempat yang samajuga terdapat benda aneh.
Terbayang Li Yuan-wai yang pemalas itu ketika melihat
Huang Wei De, begitu tercengangnya sampai Xiao Dai jadi
ingin tertawa. Dia menyadari Li Yuan-wai tetap Li Yuan-wai sedikit
perubahan pun tidak ada, walau dia juga mengalami
banyak siksaan dan kesulitan, tapi tetap masih bisa
menghadapinya dengan tenang, disaat tertawa tetap seperti
patung Budha Mi Le.
Tentu saja Xiao Dai juga mengerti bukan watak dia biasa
berbuat begini, sebab utamanya mungkin dia telah
menemukan cinta ketiga.
Bisa dicintai oleh seseorang bagaimana pun
dibandingkan dengan membabi buta mencintai seseorang
yang tidak mencintai dirinya jauh sekali lebih baik.
Xiao Dai mengeluh perlahan sepertinya melihat lagi
wajah yang tidak terhitung cantik tapi suci seperti bunga
teratai. Dia tahu walau mengeliling dunia, juga akan sulit
mendapatkan wanita seperti dia.
Kepompong sutra, kepompong sutra setelah mati baru
sutranya habis!
Xiao Dai tidak tahan mengeluh.
"Xiao Dai, Xiao Dai, kau sialan ini mengapa sekali
kembali ke kamar, tidak ada kabar beritanya lagi"! Kau
cepat kesini, kau kan bisa jalan, sedang aku hanya bisa
terbaring saja, tidak mungkin menyuruh aku merayap ke
kamar sebelah!"
Di sebelah tembok Li Yuan-wai berteriak karena sudah
tidak tahan. Xiao Dai hanya bisa menggelengkan kepala tertawa
pahit, terpaksa dia ke kamar sebelah.
Dia tahu jika tidak datang, Li Yuan-wai pasti bisa
mencari akal membuat lobang besar ditembok dan merayap
datang. "Mengapa" Kau pemalas ini tidak bisakah membiarkan
orang sedikit tenang" Iii! Istrimu pergi kemana" Mengapa
tidak menamanimu?"
Begitu Xiao Dai masuk ke kamar Li Yuan-wai dengan
tidak senang berkata.
Li Yuan-wai membuat satu wajah setan, dengan telunjuk
menutup mulutnya tanda hati-hati berkata, "Anakku,
pelankan suaramu bisa tidak" Jika dia mendengar kau
memanggil dia istri, apa kau tidak ingin hidup lagi"!"
Xiao Dai telah duduk, melihat dia sekali berkata,
"Sudahlah, kau ini bocah sialan hanya membopong
tampolong saja dianggap barang antik, mengapa" Aku kan
tidak sama denganmu, untuk apa aku takut pada dia?"
"Hai, hai, kau.... kau, apa tidak bisa berkata yang lebih
enak didengar" Apa itu tampolong barang antik segala, in....
ini apa dan apa!" kata Li Yuan-wai dengan susah hati.
Xiao Dai melihat kelakuan Li Yuan-wai, tidak tahan
dengan gemas memaki "Penakut"!
"Dia sedang pergi untuk mempermak telur kura-kura itu,
aku sendiri di sini sangat bosan, makanya kau harus datang
kemari menemani aku, sekarang.... melihat wajahmu yang
seperti buah paria, mulut burung gagak, jika dari tadi aku
tahu, sialan lebih tidur saja...."
"Apa"! Nona Xu pergi mempermak bajingan tengik itu"!
Hai, aku lihat tidak menunggu Ouwyang Wu-shuang
muncul bajingan itu pasti sudah mati duluan, orang sehari
makan tiga kali tidak jadi masalah, tiga kali dipermak tentu
tidak akan tahan lama, kau pemalas ini harus menyuruh dia
jangan bertindak terlalu keras, jika dia sampai mati maka
persoalan kau dengan Ouwyang Wu-shuang tidak akan ada
beresnya."
Li Yuan-wai membuat wajah yang seperti tidak bisa
berbuat apa-apa berkata, "Aku mana berani menasihati!
Tapi sungguh bajingan itu juga benar-benar sial, waktu dulu
hampir saja bajingan itu mati di tangannya, tapi dia dapat
lolos, kali ini dia dapat ditangkap dan dibawa kesini
olehmu, jika Xu Jia-rong tidak mempermaknya baru itu
kejadian aneh!"
Xu Jia-rong berwajahnya dingin tapi hatinya polos, dia
sudah menceritakan kejadian dirinya dengan Huang Wei
De pada Xiao Dai dan Li Yuan-wai, maka terhadap
tindakannya tiga kali sehari mempermak, mereka berdua
juga tidak enak mencegah, bagaimana pun wanita mana
pun tidak bisa menerima itu.
Ketika mengobrol Xiao Dai bertanya, "Pusaka hidup,
mengapa Yuan Ershao dan nona Zhan sudah pergi
beberapa hari masih tidak melihat pulang kembali?"
"Mana bisa secepat itu, siapa suruh kau bocah, sepanjang
perjalanan sembunyi di dalam kereta" Jika tidak
diperjalanan kalian seharusnya sudah bertemu, sekarang
mereka pergi ke Gunung E Mei memcarimu, kau malah
datang kesini mencari mereka, sungguh kacau balau."
Xiao Dai mengeluh berkata, "Lukaku setelah makan obat
nona Zhan yang ditinggalkan untukmu sudah jauh lebih
baik, tapi aku selalu merasa jika belum diperiksa aku
merasa belum bisa tenang.... selain itu juga sungguh tidak
tahu harus bagaimana bicara pada dia, bukan saja Qi Hong
mati demi aku, masih ada enam gadis lagi yang perahunya
hancur dan orangnya juga mati."
Li Yuan-wai tahu Tangan Cepat Xiao Dai, selamanya
tidak pernah hutang pada orang.
Tidak saja tidak hutang uang pada orang, malah satu
traktiran makan pun dia tidak mau berhutang.
Sekarang urusan Qi Hong, ditambah enam gadis yang
dengan susah payah telah dilatih Zhan Feng, semuanya
mati demi dia, beban berat yang menindih hati ini tentu saja
membuat dia tidak bisa melupakan.
Saat ini Li Yuan-wai terpaksa mengikuti dirinya, ikut
mengeluh. Dia juga tahu jika tidak hati-hati dan ingin
melampiaskan kepuasan mulutnya, maka dirinya baru
benar-benar cermin Zhu Ba Jie, mencari keburukan sendiri.
0ooo(dw)ooo0 Berdirinya Perkumpulan Bunga Ju, membuat dunia
persilatan yang sudah lama tenang kembali bergolak.
Maka muncul kembalinya Bai Yu Diao Long tentu saja
membuat orang yang berperasaan seperti 'Hujan gunung
akan datang angin memenuhi seluruh ruangan'.
Tujuh aliran besar masa kini yang dipimpin oleh Shaolin,
telah mengadakan satu pertemuan yang belum pernah
terjadi selama dua puluh tahun.
Dalam pertemuan itu yang didiskusikan mereka hanya
ada satu, yaitu sebenarnya apakah mau menurut
perintahnya Bai Yu Diao Long atau tidak.
Dari pada dikatakan pertemuan, lebih pantas dikatakan
mengundang datang, satu satunya orang yang masih hidup
yang pada tahun itu mengikuti masalah ini yaitu ketua
masa kini aliran Dian Cang Wu, Wei Jian Ke.
'Orangnya ada, perintahnya berlaku, orangnya mati
perintah batal' perkataan ini dikeluarkan Wu Wei Jian Ke
sendiri dihadapan semua utusan tujuh aliran besar.
Sehingga masalahnya ada kesimpulannya, semua orang
jadi mengerti kegunaan Bai Yu Diao Long sekarang hanya
bisa mewakili lambang semangatnya Tabib Dewa Ahli Silat
pada tahun itu, kenyataannya dia tidak ada hak untuk
mengatur gerakan setiap aliran besar.
Dengan kata lain, sudah tidak ada orang yang
menjunjung lagi Bai Yu Diao Long sebagai pemimpin.
Pertemuan kali ini berlangsung rahasia, tapi hasil
pertemuan bukan rahasia.
Sehingga bersamaan dengan kabar ini pada dunia
persilatan dari tujuh aliran besar, satu perkara pembunuhan
telah terjadi. Wu Wei Jian Ke yang berusia delapan puluh tujuh tahun
membawa dua murid Dian Cang, dalam perjalanan pulang
ke Dian Cang tidak ada satu orang pun yang selamat,
semuanya mati di dalam penginapan.
Menurut hasil penyelidikan, mereka terkena racun lalu
dibunuh orang, dan yang membuat orang terkejut adalah
disisi tiga mayat ini ternyata ada sekuntum bunga Ju yang
mekar, dan berikut dengan lambang Bai Yu Diao Long
yang sudah tidak ada gunanya lagi.
Sekarang orang-orang baru menyadari orang yang
memegang Bai Yu Diao Long adalah bunga Ju....
pemimpin Perkumpulan Bunga Ju.
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Artinya sangat jelas, Perkumpulan Bunga Ju tadinya
ingin menggunakan Bai Yu Diao Long bisa mengendalikan
setiap aliran besar, tapi tidak berhasil dan menumpahkan
kemarahannya pada Wu Wei Jian Ke.
Sehingga terhadap organisasi Perkumpulan Bunga Ju
yang misterius ini, setiap aliran putih sudah timbul gerakan
untuk membasminya.
Namun siapa anggota Perkumpulan Bunga Ju"
Siapa Bunga Ju"
Satu-satunya jejak hanya bisa didapat dari satu
pertempuran di bukit tanah kuning, karena Kong Ming,
Kong Ling dari Shao-lin dan Song-hua Dao-zhang dari
Qing Cheng mendengar Yuan Ershao Yuan Ling
menyebutkannya.
0ooo(dw)ooo0 Matahari yang lewat tengah hari, dimusim gugur
menyorot ditubuh orang masih terasa hangat.
Hari ini bunga Ju di dalam kebun setiap kuntumnya
terlihat mekar sangat indah.
Saat ini adalah waktu tidur siang, setiap orang yang tidak
ada pekerjaan semuanya sedang istirahat.
Xiao Dai seorang diri bermain-main dilautan bunga Ju,
sambil memikirkan masalahnya.
Lukanya sudah sembuh tujuh sampai delapan puluh
persen, walau hanya tujuh, delapan puluh persen, sudah
cukup menghadapi pesilat tinggi ternama didunia
persilatan, karena nama Tangan Cepat Xiao Dai dalam
beberapa kali pertempuran ini sudah seperti matahari
ditengah langit, dia punya semangat tempur, ilmu silat yang
tinggi, di dalam dunia persilatan sudah membuat orang
yang mendengar saja menjadi ketakutan, bagaimana pun
dia seperti kucing, punya sembilan nyawa, dengan keadaan
bagaimana pun tidak bisa membuat dia mati.
Aliran udara mendadak seperti berhenti, Xiao Dai
mendadak juga merasakan hawa kematian memenuhi
lautan bunga Ju.
Dia tenang menunggu, bersamaan itu sepasang
tangannya sudah dimasukan ke dalam lengan bajunya,
ditopang di depan dada, ini adalah tanda bersiap
menyerang, juga siap membunuh orang.
Dia tidak tahu siapa orangnya yang datang" Dan ada
berapa banyak"
Namun tekanan perasaan yang terasa sangat besar,
membuat orang sulit bernafas, terbayang orang yang datang
pasti tidak sedikit, dan juga pasti semuanya pesilat tinggi.
Ada beberapa lembar bunga Ju jatuh tanpa tertiup angin.
Bunga jatuh orang bergerak, puluhan bayangan orang
seperti setan tiba-tiba muncul.
Walau kenalan lama, di dalam hati Xiao Dai malah
sudah tahu tujuan kedatangan mereka.
0ooo(dw)ooo0 Ouwyang Wu-shuang di bawah kawalan orang datang
menghampiri, wajahnya sedikit pun tidak ada ekspresi, di
dalam matanyajuga tidak ada perasaan.
Dengan dingin dia melihat Xiao Dai yang diam berdiri,
setelah lama dia baru membuka mulut, "Aku terpaksa
datang, karena cepat atau lambat tetap harus datang, kau
pasti ingin membunuh aku, karena kau sudah tidak akan
mengampuni aku lagi."
Di matanya Xiao Dai terkilas sinar sedih, dia berkata,
"Kau telah melakukan kesalahan yang tidak bisa
dibenarkan lagi, walau sebab semua ini mungkin saja salah
paham." "Kau sudah tahu semua masalah ini?" Ouwyang Wushuang
bertanya. "Benar, malah sudah tahu hal yang kau tidak tahu."
"Kau tahu mengapa aku mau membunuh Li Yuan-wai?"
"Benar, tapi aku bisa beritahu orang itu sama sekali
bukan Li Yuan-wai."
"Bohong yang sangat lucu."
"Kau tidak percaya."
Ada semacam sikap yang tidak dapat berbuat apa apa
tiba-tiba muncul, Ouwyang Wu-shuang berkata,
"Pembicaraan ini sudah tidak ada gunanya lagi, juga tidak
bisa merubah kenyataan yang telah terjadi."
"Benar, ini sudah tidak ada artinya, juga tidak bisa
merubah kenyataan yang telah terjadi...." Xiao Dai teringat
Qi Hong. "Sayang aku tidak tahu dulu sebabnya kau ingin
membunuh Li Yuan-wai, jika tidak mungkin masalahnya
akan berbeda." Xiao Dai berkata lagi, "Mengenai kau
menimpakan semua padaku, aku bisa tidak perdulikan, tapi
terhadap kematian seorang wanita yang tidak berdosa, aku
tidak bisa begitu saja tidak memperdulikan."
"Aku tahu, itu juga sebabnya aku datang, sekarang sudah
tidak ada rahasia lagi, mengapa tidak panggil keluar Li
Yuan-wai dan wanita itu, hari ini kita harus menyelesaikan
semua persoalannya, tidak perduli kalian yang mati, atau
aku yang meninggal."
Xiao Dai melihat orang-orang disekelilingnya, dia
terkejut melihat orang-orang ini semuanya adalah penjahat
besar j^ang ternama didunia persilatan.
Ada sedikit kesedihan tergambar, dia berkata, "Apakah
orang-orang ini semuanya anggota Perkumpulan Bunga Ju"
Apa kau juga. benar-benar adalah bunga Ju?"
"Terhadap orang lain aku sama sekali tidak akan
mengaku, karena waktunya belum sampai, tapi terhadap
kau, aku dengan, senang hati mengakunya, karena...."
Karena apa" Dia tidak mengatakan.
Betulkah karena dia telah memandang Xiao Dai adalah
orang yang segera akan mati"
Xiao Dai juga tidak memperdulikannya, dengan dia
tawar berkata, "Luka Li Yuan-wai lebih parah, sementara
aku tidak mau mengganggu dia dulu, aku pikir kau sudah
datang kesini, tentu saja tidak takut dia melarikan diri, betul
tidak?" "Tentu saja, bagaimana pun hari ini pasti ada
penyelesaian, hanya saja aku sama sekali tidak terpikir
persahabatan kalian sama sekali tidak ada cacatnya, aku
sangat terkejut."
"Aku sudah tidak ada musuh, mana bisa kehilangan
teman lagi" Apalagi kau seharusnya terpikir di antara teman
mungkin sesaat bisa salah paham jadi bermusuhan, tapi
salah paham pasti pada satu hari akan bisa diuraikan."
Tidak ada musuh" Apakah Xiao Dai sudah memutuskan
akan membunuh Ouwyang Wu-shuang"
"Kalian bertiga kebetulan berada di Chuan Shan, yang
tidak beruntung adalah aku telah memilih di sini sebagai
berdirinya Perkumpulan Bunga Ju, di tempat tidur mana
bisa membiarkan orang tidur nyenyak" Ada satu perkataan
bagus mengatakannya, kau adalah Ding (Tempat
menancapkan hio yang besar yang ada di depan rumah) Li
Yuan-wai adalah Tiang, siapa yang ingin ternama didaerah
sini, pasti harus merangkul kalian berdua, apa boleh buat
aku pasti harus membunuh Li Yuan-wai, tapi juga tidak
bisa merangkul kau, makanya aku terpaksa membasmi
kalian, mengenai Yuan Ershao kami sangat
mengaguminya, dia malah bisa membuat Yuan Di jadi gila,
berikut dengan wanita yang ditengah jalan mengundurkan
diri, Zhan Feng." Masalahnya sudah sampai di sini, tidak
ada gunanya dibicarakan lagi.
Xiao Dai mengeluh sekali berkata, "Maukah kau ikut
aku melihat seseorang?"
"Siapa?"
"Seorang yang kau sama sekali tidak bisa terpikir, tentu
saja jika kau merasa punya keberanian, seperti yang kau
katakan, bagaimana pun sudah tidak bisa merubah
kenyataan yang sudah terjadi."
Seorang yang bisa memimpin Perkumpulan Bunga Ju
pasti bukan seorang penakut.
Ouwyang Wu-shuang juga tahu Tangan Cepat Xiao Dai
tidak pernah menggunakan siasat licik menghadapi
musuhnya, sehingga, dia itu berani mengikuti Xiao Dai
masuk kesebuah kamar.
0ooo(dw)ooo0 Matahari sore hari dimusim gugur tetap hangat.
Baju putih Ouwyang Wu-shuang telah penuh dengan
bercak darah, dia kembali ketempat semula dengan Xiao
Dai. Baru saja dia telah menggunakan pedang pendeknya
mencincang orang yang mirip Li Yuan-wai menjadi daging
cingcang. Tentu saja dia juga sudah mengerti sebuah kenyataan.
Anggota Perkumpulan Bunga Ju yang datang bersama
Ouwyang Wu-shuang siapa pun tidak tahu apa yang telah
terjadi, mereka hanya tahu tujuan mereka datang adalah
harus membunuh Tangan Cepat Xiao Dai dan Li Yuanwai.
Sehingga di dalam mata setiap orang niat membunuhnya
tetap masih membara, karena lawan mereka bukanlah
lawan yang enteng, hanya dengan mempertahankan
semangat tinggi, baru bisa membunuh musuhnya.
Sehingga hawa pembunuhan semakin kental.
Ouwyang Wu-shuang tidak bicara, tapi melihat
wajahnya yang naik turun bergejolak, dalam hatinya sedang
terjadi pertentangan.
Apakah pertarungan akan segera dimulai" Mengapa dia
tidak bisa mengendalikan emosi yang bergejolak"
Sepasang tangan Xiao Dai tetap dimasukan ke dalam
lengan baju ditopang di depan dada, dia sedang menunggu,
menunggu pertempuran yang tidak tahu kapan akan
dimulainya, dia juga tahu pertempuran hari ini sekali
dimulai pasti sengit, setelah selesai pasti ada yang tewas.
Dua belas banding satu, perbandingan yang tidak
seimbang. Xiao Dai mengenal dua belas orang itu, dua belas lawan
yang jika diingatnya akan menakutkan, maka dia juga tahu
dirinya tidak yakin dalam pengepungan ini masih bisa
selamat. Menunggu adalah satu siksaan, apalagi menunggu
kematian. Kening setiap orang sudah tampak sedikit keringat,
setiap orang juga mengerti hidup dan mati segera akan
ditentukan. Tangannya Ouwyang Wu-shuang dengan pelan
mencabut sebilah pedang.
Disaat yang tegang ini, Xiao Dai walau di dalam hatinya
merasa tidak mengerti juga tidak ada waktu untuk
memikirkannya. Wajah Ouwyang Wu-shuang dengan cepat terkilas
ekspresi aneh, lalu pada Xiao Dai berkata, "Manusia selalu
mempunyai banyak keadaan terpaksa, manusia juga suatu
saat bisa salah melangkah, punggung setiap orang semua
ada sepasang tangan yang tidak terlihat mendorongnya,
mendorongnya pergi ketempat yang tidak dia senangi,
mendorong berjalan kejalan yang tidak kau senangi, jika
seorang pintar mungkin bisa lolos dari sepasang tangan itu,
seorang bodoh mungkin didorong oleh sepasang tangan itu
ke tebing jurang, akhirnya salah langkah dan tidak bisa
ditarik kembali, sehingga yang ada hanya kematian...."
Xiao Dai tidak mengerti yang dikatakannya, sedikit pun
tidak mengerti.
Namun dia telah mengerti kejadian nyata dihadapan
matanya, yaitu tangan kanan Ouwyang Wu-shuang yang
kosong tiba-tiba menebarkan lautan jarum.
Kematian, perkataan ini masih menggema diudara,
pedangnya sudah dicabut dari dada seseorang, seorang
anggota Perkumpulan Bunga Ju yang paling dekat dengan
dia. Dilanjutkan dengan jeritan mengerikan, teriakan marah
bersamaan timbul.
"Aduh...."
"Aww...."
"Awas, wanita ini berbalik membantu musuh...."
"Ouwyang Wu-shuang, berani sekali kau...."
Setelah jarum sulam Man Tian Hua Yu reda, sebelas
anggota Perkumpulan Bunga Ju tinggal tersisa tujuh orang.
Sehingga ada dua orang Perkumpulan Bunga Ju dengan
berteriak menyerang Ouwyang Wu-shuang, tiga orang
menyerang Tangan Cepat Xiao Dai, dua orang lainnya
dengan cepat pergi, arah Gedimg Zhan Feng.
Perubahan yang mendadak terjadi ini, tidak memberi
kesempatan pada Xiao Dai berpikir, karena pedang,
tombak, godam, tiga macam senjata semuanya sudah
mendekat ke tubuhnya.
Jian Xiong, Ji Ba, Chui Wang tiga orang ini adalah
saudara angkat, juga penjahat besar didaerah Guan Zhong,
serangan serentak tiga orang ini entah sudah berapa banyak
pesilat tinggi ternama, keluarga besar dunia persilatan yang
dikalahkan, sehingga banyak orang begitu mendengar nama
mereka, sudah jadi sakit kepala, apalagi bermusuhan
dengan mereka. Lawan Ouwyang Wu-shuang adalah dua orang berbaju
pelajar, satu hitam satu putih, dengan julukan Sastrawan
Hitam Putih, juga adalah saudara berbeda marga.
Sastrawan Putih Shi Xiang, Sastrawan Hitam Gu Zuo
Yi, dua orang karena kejamnya, liciknya jadi ternama, jujur
saja, Ouwyang Wu-shuang satu lawan satu mungkin ada
harapan menang, tapi jika dua orang ini bersatu maka dia
pasti kalah. Baru saja bertarung, sudah terlihat, karena dua kipas baja
ukuran besarnya Sastrawan Hitam Putih telah mengurung
rapat Ouwyang Wu-shuang, sepasang pedang pendek di
tangannya hanya bisa menangkis dengan kelabakan,
serangan pedangnyajuga tidak bisa dikeluarkan.
0ooo(dw)ooo0 Mengenai dua orang yang lari menuju Gedung Zhan
Feng, kekuatannya paling lemah, orang menyebutnya Pria
Besi, Wanita Perak, sepasang saudara, usia sekitar empat
puluhan belum menikah, memimpin perkumpulan Rakit di
Huang Ho.
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Demikian, yang paling dikhawatirkan Xiao Dai adalah
dua orang ini, karena Li Yuan-wai sedang terluka dan
terbaring diranjang, bisakah Xu Jia-rong melawan dua
orang yang dia sama sekali tidak tahu, apalagi pertarungan
yang tidak tampak adalah pertarungan yang paling
mengkhawatirkan orang.
0ooo(dw)ooo0 Dengan nyawa mengadu jiwa, dengan membunuh
menghentikan pembunuhan.
Sejak serangan pertama dimulai, Xiao Dai sudah
mengerti tidak boleh memperpanjang pertarungan.
Dia harus secepatnya membereskan musuh
dihadapannya, baru ada tenaga membantu Ouwyang Wushuang
atau Li Yuan-wai dan Xu Jia-rong.
Namun pedang, tombak, godam tiga macam senjata ini
saling menutup tidak ada celahnya, dengan rapat
menyerang, kerja sama yang erat, Xiao Dai kecuali
terkurung tidak ada akal untuk mengalahkan musuhnya.
Darah telah mengalir, yang mengalir adalah darahnya
Ouwyang Wu-shuang.
Ketika kipas bajarrya Sastrawan Hitam menyabet sisi
pinggang Ouwyang Wu-shuang, bersamaan dengan
mengalirnya darah, dia dengan bangga tertawa aneh
berkata, "Pelacur busuk, kau berani sekali dihadapan musuh
menghianati Perkumpulan. He he.... walau kau adalah
pemimpin, tapi sekali masuk Perkumpulan Bunga Ju, tidak
perduli siapa pun tidak bisa berubah ditengah jalan,
aturannya kau yang buat, akibat buruknya kau coba
duluan...."
Darah mengalir lagi, punggung Ouwyang Wu-shuang
terluka lagi sepanjang satu che lebih, ini adalah hasil
Sastrawan putih.
Rambut Ouwyang Wu-shuang sudah berantakan dengan
keras berteriak, "A.... aku wa.... walau mati, ju.... juga akan
mengambil.... satu untuk dijadikan tumbal...."
0ooo(dw)ooo0 Beban Ouwyang Wu-shuang, Xiao Dai yang disisi sudah
melihatnya dengan jelas.
Dia gelisah, dia marah, tapi dia tidak bisa berbuat apaapa.
Sehingga satu pikiran menakutan terkilas dikepala, dia
sudah mengambil satu keputusan.
Tiba-tiba dia tidak bergerak lagi, tidak memperdulikan
tombak dan pedang menyerang dari belakang.
Dia seperti jadi gila menerjang masuk ke dalam pelukan
Chui Wang yang setelah sekali serangan tidak mengena siap
kembali menyerang dengan godamnya.
Tidak ada orang yang akan menggunakan jurus yang
mematikan ini, karena ini adalah perbuatan gila.
Walau dia bisa mengambil kesempatan saat kekosongan
mengambil satu serangan mematikan pada Chui Wang,
namun dia sama sekali tidak akan bisa menghindar
serangan tombak dan pedang di belakangnya.
Tapi demi cepat menyelesaikan cerita disisinya, Xiao Dai
sudah tidak ada pilihan, dia juga terpaksa menggunakan
jurus berbahaya untuk mendapat kemenangan.
Darah menyembur seperti mata air, dari belakang
pundak, bagian pantat Xiao Dai, tentu sajajuga dari
tenggorokan, dadanya Chui Wang.
Satu tusukan pedang dipundak belakang, satu tombak
dibagian pantat ditukar dengan satu nyawanya Chui Wang,
Xiao Dai beruntung dapat menghindar serangan berbahaya
di belakangnya, juga mengambil kesempatan disaat pedang
dan tombak masuk ke dalam daging dia menggunakan otot
karena mendapat luka terjadi kram, mengunci dua macam
senjata ini. Membalikkan tubuh, pinggang digoyang, dari sudut yang
sulit dibayangkan, telapaknya Xiao Dai melewati sisi tubuh
memotong masuk ke dalam perut Ji Ba.
Ketika Jian Xiong dengan sekuat tenaga mencabut
pedang panjang dipundak belakangnya Xiao Dai, dia sudah
mendadak melihat tenggorokan Chui Wang menyembur
darah, berikut ususnya Ji Ba sedang bergerak-gerak.
Semua ini selesai dalam sekejap.
Sekejap ada abadi.
Kematian juga abadi.
Tangannya Tangan Cepat Xiao Dai juga adalah abadi....
Saat Jian Xiong bengong, mulutnya teriak "Adik kedua,
adik ketiga...." suaranya masih berkumandang, telapak
tangannya Xiao Dai kembali seperti kilat membelok datang.
Buru-buru dia mengangkat pedang ingin menangkis, Jian
Xioang kini baru menyadari seberapa cepat tangannya
Tangan Cepat Xiao Dai, juga baru tahu arti sebenarnya
Telapak Pisau Sekali Keluar Nyawa Tidak Kembali'.
Karena bersamaan dengan pedangnya baru diangkat
setengah jalan, Jian Xiong sudah merasakan sakit dirobek
di antara perut dan dadanya, dari ujung kepala sampai
keujung kaki. Sehingga suara teriakan "Adik kedua, adik ketiga...."
mendadak terputus....
Jian Xioang selamanya sudah tidak bisa berteriak lagi.
Xiao Dai selamanya penuh yakin pada sepasang
tangannya, dia tahu tidak perduli dalam keadaan bahaya
apapun, asal tangan tidak putus, dan masih bisa bergerak,
dia yakin bisa mempertahankan ketenaran 'Telapak Pisau
Sekali Keluar, Nyawa Tidak Kembali'.
Namun terhadap kakinya, dia malah tidak begitu yakin.
Karena ketika dia ingin pergi menolong Ouwyang Wushuang
yang dalam serangan dua kipas bajanya Sastrawan
Hitam Putih, dia sudah sempoyongan hampir saja jatuh.
Tentu saja sebab dia sempoyongan hampir jatuh
dikarenakan terluka oleh tombak dipantatnya sampai
mengenai tulang.
Ini adalah kesalahan yang serius dan mematikan.
Dia hanya terlambat satu langkah, jarak satu langkah ini
tidak ada bedanya dengan batas hidup dan mati.
0ooo(dw)ooo0 Ouwyang Wu-shuang juga sudah sampai titik tidak ada
pilihan. Dia memandang dua kipas baja satu atas satu bawah
datang memotong melintang, dia sudah tahu pasti tidak bisa
menghindar dari serangan berbarengan ini.
Sehingga di dalam sekejap dia juga telah memilih pilihan
yang paling pailit, dia sudah melepaskan sebelah
pertahanannya, bersamaan dengan menahan kipas baja dari
atas ke bawah, pedang pendek lainnya dia sudah menusuk
ke dalam perutnya Sastrawan Hitam.
Dengan diikuti suara hancurnya tulang, tulang pantatnya
Ouwyang Wu-shuang telah hancur, dia duduk di tanah
sambil menutup mata, ingin meredakan rasa sakit yang
amat sangat, bersamaan juga menunggu serangan
mematikan kedua kalinya Sastrawan Putih Shi Xiang.
Kipas baja yang dingin baru saja masuk ke dalam leher
Ouwyang Wu-shuang, baru akan memotong tenggorokan,
tapi satu fen pun tidak bisa maju memotong lagi.
Karena tangan yang memegang kipas telah putus, karena
tangannya Xiao Dai.
Sastrawan Putih menjerit, mengayunkan tangan
tunggalnya, dengan darah bercucuran, tubuhnya seperti
anak panah meloncat melewati tembok benteng dan pergi,
dia terpaksa melarikan diri, karena dia tahu dia sama sekali
bukanlah lawan Tangan Cepat Xiao Dai, walau Xiao Dai
juga luka parah.
0ooo(dw)ooo0 Sore hari dimusim gugur, matahari senja merah seperti
darah segar. Wajah Ouwyang Wu-shuang dipekakan Xiao Dai malah
pucat sekali. "Aku.... aku sudah melepaskan.... tangan yang tidak
terlihat itu...." Dengan nafas lemah dia berkata disisi
telinganya Xiao Dai.
"Be.... betul," kata Xiao Dai dengan sedih tersedu.
"Kau.... tahukah" Sampai se.... sekarang aku baru
menyadari aku.... orang yang aku cinta, sela.... elalu
kau...." suara dia semakin lemah.
"Kau.... kau.... kau bodoh sekali...." kata Xiao Dai
dengan gemetar.
Ouwyang Wu-shuang tertawa sedih berkata, "Aku.... aku
tahu kau.... kau juga selalu mencintaiku.... na.... namun....
nasib.... mera.... mempe rmainkan orang, justru.... kita se....
semua kenal Li.... Yuan-wai si.... sipemalas itu.... tolong
sampaikan pada dia.... dia.... dia benar benar satu sapu
besar, tapi.... juga adalah se.... seorang teman.... teman
yang lucu."
Hati Xiao Dai sedang meneteskan darah, hanya bisa
perlahan menganggukkan kepala.
"Orang.... orang tidak boleh salah langkah, se.... sekali
salah langkah tiap lang.... langkah akan salah, wa.... wanita
itu namanya.... namanya Qi Hong betul tidak" Aku.... aku
juga akan.... akan beri tahu dia kau.... kau adalah....
pantas.... pantas dia cintai, Xiao.... Xiao Dai, ada dia....
menemani aku, aku.... aku sedih sekali, aku.... aku juga
akan beri tahu dia.... rindunya kau pada dia...."
Xiao Dai dengan serak berkata, "Aku.... aku tahu."
"Aku.... aku masih ada satu.... satu rahasia yang.... yang
kau tidak tahu, yaitu aku.... aku bukan Bunga Ju, yang
benar-benar Bunga Ju.... ada orang lain...."
"Aku tahu, Yuan Di sudah jadi gila, Perkumpulan Bunga
Ju juga akan mengikuti gilanya dia, memjadi bubar baru
benar." "Tidak.... kau salah, yang benar-benar Bunga Ju bu....
bukan dia, si.... siapa dia, tidak.... ada satu orang pun
yang.... yang tahu.... aku.... aku dengan dia semuanya....
adalah bo.... boneka orang itu, ka.... kami se.... selalu
dikendalikan dia.... dia dengan obat, dia.... dia namanya
Qin.... Qin Shao Fei, dia juga terus pura.... pura pura jadi
bawahan kami, il.... ilmu silat dia.... tidak tinggi, tapi....
ilmu meringankan tubuhnya.... sangat bagus...."
Ini betul-betul yang diluar dugaan.
Xiao Dai sudah mengangkat telinganya didekatkan
kemulut Ouwyang Wu-shuang.
"Orang-orang di Perkumpulan Bunga Ju.... setiap
orang.... orang juga.... dikendalikan.... dia dengan....
dengan obat, ma.... makanya terhadap pemberontakan....
aku, me.... mereka jadi ha.... harus membunuh a.... aku,
kau ha.... harus cari.... cari.... orang itu, ji.... jika tidak
Perkumpulan Bunga Ju se.... selamanya akan ada...."
"Dia.... dia punya tanda khusus apa"!" Xiao Dai melihat
Ouwyang Wu-shuang akan menghembuskan nafas terakhir,
tidak terasa dengan keras teriak disisi telinganya.
Memaksa membuka mata, Ouwyang Wu-shuang
berkata, "Ti.... tidak tahu...."
Tidak tahu"!
Xiao Dai sekali mendengar kata ini jadi bengong.
"Xiao.... Xiao Dai, aku.... aku ada satu permintaan ter....
terakhir, be.... beberapa pe.... pelayan wa.... wanita bu....
buta aku itu, me.... mereka semua a.... ada satu sejarah
yang.... yang menyedihkan, kau.... kau harus jan.... janji
pada aku me.... melepaskan mereka"
Terhadap orang yang segera akan mati Xiao Dai mana
tega menolak permintaan terakhirnya"
Makanya dia dengan pasti berkata, "Aku janji padamu,
kau.... kau tenanglah."
"Dikehidupan ini kita sudah tidak bisa bersama, harap
dikehidupan yang akan datang." Ouwyang Wu-shuang
setelah habis mengatakan ini tidak pernah membuka mulut
lagi. Dia sudah mati, mati di dalam matahari senja, mati di
dalam pelukan Xiao Dai.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai perlahan menaruh dia, bangkit berdiri.
Dengan tanpa ekspresi membalikkan tubuh, menghadap
pada Kong Ming, Kong Ling dan Song-hua Dao-zhang
berkata, "Sekarang giliran kalian, ayo!"
Kepala Kong Ming yang botak bersih karena merasa
bersalah mulai berkeringat, dia perlahan menyebut Budha,
berkata, "Anda.... anda salah paham pa.... pada kedatangan
kami...." "Betulkah?" Xiao Dai dengan sorot mata hina melihat
pada Song-hua Dao-zhang berkata, "Kau bukan mencari
aku?" Ada sedikit rasa tidak senang Song-hua Dao-zhang
memaksa menahannya berkata, "Teman kecil,
pendidikanku masih kurang mohon bisa dimaafkan."
Jika ini juga dianggap minta maaf, maka cara perminta
maaf ini juga tidak diragukan adalah tidak sepenuh hati.
Tapi Xiao Dai sudah menerimanya, karena dia tahu bisa
membuat orang seperti Song-hua Dao-zhang mengeluarkan
perkataan ini tidak bedanya seperti pohon besi berbunga,
seratus tahun pun sulit terjadi.
"Kalau begitu alasan kalian bertiga datang kesini....?"
"Aku.... aku khusus datang mengembalikan Bai Yu Diao
Long, untuk keturunannya Tabib Dewa Ahli Silat, tidak
diduga.... tidak diduga malah bertemu dengan anda...."
kata Kong Ming.
"Kalian sudah berapa lama datang?"
"Kami baru saja sampai...."
Cukup, dari kata-kata ini Xiao Dai sudah tahu mereka
pasti bukan baru saja sampai.
Hanya saja Xiao Dai bagaimana pun tidak bisa mengerti
orang yang menyatakan dirinya aliran putih, hanya bisa
menonton saja pertempuran berdarah ini terjadi.
"Jika kalian bisa tenang, berikan saja Bai Yu Diao Long
itu pada ku, jika tidak silahkan kalian datang lagi dilain
hari, tuan rumah tidak di tempat, maaf aku tidak bisa
menentukan sendiri menerima tamu," kata Xiao Dai
dingin. Didunia persilatan masa kini orang yang berani kerkata
dengan nada seperti ini, kelakuan seperti ini pada tiga orang
ini mungkin hanya Xiao Dai seorang.
Namun tiga orang ini juga malah tidak merasa
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tersinggung. Hanya orang yang di dalam hatinya merasa bersalah
baru bisa tidak tersinggung oleh perkataan ini.
Lalu Xiao Dai menerima Bai Yu Diao Long, dia
membalikkan tubuh langsung pergi, sampai memandang
satu kali lagi juga tidak.
Di depan Gedung Zhan Feng Li Yuan-wai dengan
dibantu oleh Xu Jia-rong, telah lama berdiri.
Xiao Dai tentu saja tahu Xu Jia-rong telah membereskan
lawannya, jika tidak dia mungkin sudah dari tadi tidak
memperdulikan Kong Ming, Kong Ling dan Song Hua
DaoZhang. "Kau.... kau tidak apa apa?"
Li Yuan-wai walau hanya mengatakan perkataan ini,
tapi matanya telah memberi tahu Xiao Dai, yang ingin dia
katakan pasti bukan hanya kata-kata ini saja.
"Dia.... dia sudah mati," kata Xiao Dai dengan sedih.
"Tadi saat turun tangga aku sudah melihatnya."
"Aku sudah membukakan simpul mati untuk kau."
"Terima kasih."
"Dia ingin aku beritahu kau satu perkataan."
"Perkataan apa"!"
"Saat dia sekarat dia berkata kau adalah sapu besar,
bersamaan juga adalah teman yang lucu, tapi aku hanya
mengaku kau adalah sapu besar, tapi tidak tahu dimana
lucunya dirimu...."
"Me.... mengapa?"
"Semua masalah ini timbul karena tanda sialan
dipantatmu itu."
Ini adalah perkataan lucu yang bisa membuat orang
mencari gigi di seluruh lantai.
Namun Li Yuan-wai dan Xu Jia-rong bagaimana bisa
tertawa" Bagaimana pun mereka tahu perkataan lucu ini terbentuk
oleh darah dan air mata Xiao Dai.
0ooo(dw)ooo0 BAB 33 Sinar fajar tampak
Arak. Arak bisa menawarkan beribu ribu kesusahan.
Xu Jia-rong dan Li Yuan-wai tidak bisa menolak Xiao
Dai, terpaksa menemani dia minum arak.
Arak bisa melukai tubuh, juga melukai tubuh yang
terluka. Tapi saat Xiao Dai ingin minum arak, walau Li Yuanwai
harus menggadaikan celananya juga harus berusaha
mendapatkan arak.
Karena hanya disaat Xiao Dai ingin minum arak, dia
baru mengatakan isi hatinya, dan sekarang yang paling
diinginkan Li Yuan-wai adalah ingin tahu apa yang
dikatakan Ouwyang Wu-shuang sebelum mati.
Saat nama Qin Shao Fei disebutkan dari mulutnya Xiao
Dai, Xu Jia-rong dan Li Yuan-wai bersamaan hatinya
terkejut, hampir saja tidak bisa memegang cangkir arak di
tangan. "Kau.... kau tidak salah dengar?" tanya mereka
bersamaan. "Apa kalian kenal"!" Di mata Xiao Dai membakar api
harapan. Li Yuan-wai saling memandang berkata, "Apa kau
memastikan tidak salah dengar?"
"Sialan, apa dia biasa dipanggil Qin Xiao 'Fei'?" kata
Xiao Dai sudah tidak tahan marah.
Li Yuan-wai sudah tertawa, karena dia tahu saat Xiao
Dai bisa memaki orang, artinya dia sementara
meninggalkan segala kepusingan.
Tadinya dia mengira didunia ini tidak ada orang yang
bisa mengenal Qin Shao Fei, yang mendengar pun belum
pernah, tidak diduga Li Yuan-wai dan Xu Jia-rong semua
ternyata kenal, maka Xiao Dai bagaimana bisa tidak
senang" Namun ketika dia tahu Qin Shao Fei hanyalah seorang
berbaju hitam yang bercadar, hatinya Xiao Dai kembali
tenggelam kedasar jurang.
Bagaimana pun juga orang didunia ini, asalkan gembira,
siapa pun bisa menyamar jadi orang berbaju hitam
bercadar. Sehingga Xiao Dai tidak mau bicara lagi, hanya ingin
minum sepuasnya.
0ooo(dw)ooo0 Arak telah dituangkan penuh.
Xiao Dai mengangkat cangkir yang penuh dengan arak,
tiba-tiba Xiao Dai mengajukan satu pertanyaan yang
membuat Li Yuan-wai malu.
Dia berkata, "Apa kau sudah lama tidak mandi?"
"Sem.... sembarangan, si.... sialan, kau bocah jangan
merusak namaku...." Li Yuan-wai melirik pada Xu Jiarong,
wajah merah leher membengkak menyangkal, "aku....
aku, sekarang dipaksa olehnya.... setiap hari mandi, ma....
malah setiap hari harus mandi tiga kali...."
Xiao Dai menggunakan sorot matanya bertanya melihat
Xu Jia-rong. Xu Jia-rong yang dilihat oleh Xiao Dai sampai seluruh
tubuhnya merasa tidak enak, dia berkata, "Tidak ada
seorang wanita su.... suka pada laki laki yang seperti
seorang pengemis...."
Xiao Dai bangkit berdiri, dia mendatangi disisi Li Yuanwai
menggerakkan hidungnya dengan kuat mencium bau.
"Mmm, ini bukan bau tubuh kau...."
"Kau ini sialan a.... apa maksudnya"! Aku mandi atau
tidak apa urusannya dengan kau bocah" Apakah...." Li
Yuan-wai membuka mulutnya besar sekali, tiba-tiba seperti
menyadari sesuatu, menggunakan satu mata yang dibuka
sebesar telur ayam melihat pada Xiao Dai.
Karena dia teringat satu kata yang pernah dikatakan
Xiao Dai. .... Ada teman Gai-bang seperti kau, walau jaraknya
sejauh satu li aku juga dapat menggunakan hidungku,
mencium didaerah ini ada tidak orang yang sejenismu.
"Kita keluar saja, Gedung Zhan Feng ini jika juga terjadi
bau darah dimana-mana, itu akan jadi sangat tidak pantas
buat tuan rumah."
Baru saja turun dari loteng, sampai dipekarangan,
sepuluh orang seperti roh sudah mengepung Xiao Dai dan
kawan-kawannya.
Hao Shao-feng, Delapan Besar Dewa Langit, dan juga
istri Du Sha, semua dengan sorot mata penuh dendam
menatap Li Yuan-wai.
"Hao Shao-feng, setelah berpisah di gunung E Mei, apa
kabar?" Suara dingin Xiao Dai terdengar di malam hari
membuat orang kedinginan.
"Kau.... mengatakan apa" Kau.... kau ini siapa?"
Tubuhnya Hao Shao-feng yang tinggi besar tidak tahan
bergetar. "Sudah satu bulan, sebulan yang lalu jika kalian bisa
menemukan aku, aku pasti sulit bisa selamat, tapi sekarang
kalian sudah melewatkan kesempatan itu...." Dendam di
mata Xiao Dai lebih membara dari pada mereka.
"Tangan Cepat Xiao Dai"! Kau...." Hao Shao-feng
mundur satu langkah.
"Kau tepat menebaknya, aku pikir kita harus selesaikan
persoalan membakar rumah, berikut perselisihan antara kau
dengan Li Yuan-wai."
"Ti.... tidak mungkin, tidak mungkin kau bisa begitu
cepat tahu, dan juga sama sekali tidak mungkin mendahului
aku sampai di sini...."
"Didunia ini hal yang tidak mungkin terlalu banyak, aku
malah satu perahu dengan kalian meninggalkan tempat
itu...." Hao Shao-feng bagaimana pun tidak menyangka
bagaimana Xiao Dai bisa satu perahu dengan dia
meninggalkan Gunung E Mei."
Ketika Xiao Dai menceritakannya, dia ingin sekali
menampar dirinya sendiri.
"Sebelum satu bulan dan setelah satu bulan he he.... aku
pikir juga tidak terlalu bedajauh...." Hao Shao-feng sudah
mengetahui Xiao Dai tubuhnya terluka.
"Tidak, kau salah, satu bulan yang lalu hati dan tubuhku
sangat lelah, dan sekarang...." Xiao Dai melihat sekali pada
pundak yang mengeluarkan darah berkata, "Sekarang ini
hanya luka luar, walau terhadap gerakan ada sedikit
mengganggu, tapi menghadapi kau, masih lebih dari
cukup...."
'kup' masih berkumandang diudara, tangannya Xiao Dai
sudah seperti setan menyabet lewat tenggorokan dua orang
dari Delapan Besar Dewa Langit.
Sehingga terjadi satu pertarungan disaat dua orang jatuh,
Hao Shao-feng berteriak-teriak histeris.
0ooo(dw)ooo0 Yang dihadapi Xiao Dai adalah Hao Shao-feng dengan
dua orang dari Delapan Besar Dewa Langit, Li Yuan-wai
juga memaksakan diri melawan dua orang.
Mengenai Xu Jia-rong dengan sepasang pedang yang
satu pendek yang satu panjang menyambut istri Du Sha dan
dua orang lainnya.
Setan sedang menangis, orang sedang berteriak.
Baru saja habis mengalami pertarungan, lautan bunga Ju
ini dijadikan merah lagi oleh darah segar.
Istri Du Sha yang bisa menendang pecah kepalanya Sha
Qian-dao, mimpi pun tidak menyangka Xu Jia-rong yang
cantik tapi dingin ini punya ilmu silat yang begitu tinggi.
Dia mana tahu Pria Besi Wanita Perak dibandingkan
dengan Sha Qian-dao hanya lebih tinggi sedikit, dan baru
saja sore hari tadi keduanya mati di bawah pedangnya Xu
Jia-rong. Sehingga yang pertama mengeluarkan darah di tanah
adalah kelompok dia.
Dalam keadaan bahaya dia menghindar dari sepuluh jari
yang tajam, pedang panjangnya Xu Jia-rong dengan
membawa tetesan darah melewati dada seseorang, sambil
membalikkan tubuh menyerang lagi, ketika jeritan seorang
musuhnya masih belum berhenti, pedang pendeknya sudah
dicabut lagi tiga kali dari perut musuhnya yang lain.
Meski Li Yuan-wai yang paling lemah, tapi
musuhnyajuga hanya bisa menggigit-gigi berusaha
bertahan, bagaimana pun Delapan Besar Dewa Langit dari
cabang bendera merah Gai-bang, kecuali delapan orang
bersatu mungkin masih bisa melawan dia, sekarang hanya
ada dua orang saja, mana bisa jadi lawan yang setimpal"
Tapi musuhnya juga mendapat satu keuntungan besar,
yaitu Li Yuan-wai sedang dalam keadaan terluka dalam,
ilmu silatnya merosot tajam, maka kelompok pertarungan
ini berjalan seimbang, saling menyerang.
Tangan cepatnya Xiao Dai sejak mulai pertarungan
sudah seperti jaring menutup pada Hao Shao-feng dan dua
orang Delapan Besar Dewa Langit, dan jaring ini seperti
terbuat dari puluhan ribu pisau tajam, sekali tidak hati-hati
bisa-bisa dagingnya terbelah.
Dua Pengemis Cacad sesepuh lima generasi dari Gaibang
juga berada di bawah tekanan tangan cepatnya Xiao
Dai, walau Hao Shao-feng adalah pesilat tinggi dari Gaibang,
dia juga hanya bisa bertahan saja, mengenai dua
orang lainnya dari Delapan Besar Dewa Langit tidak perlu
dilihat lagi, ditubuhnya sudah terdapat beberapa luka
sabetan telapak pisau.
Semua orang yang tidak pernah mengalami kekalahan....
saat ini bara akan merasa dia masih kurang latihan.
Orang baru akan merasakan kepandaiannya masih
kurang apabila bertarung dengan pesilat yang
kepandaiannya lebih tinggi dari dirinya, pemukul anjing
sudah mengenai paha kiri kanan Xu Jia-rong, membuat
dirinya terduduk di tanah.
Tapi dia segera melepaskan dua buah jarum sulam yang
segera menembus tenggorokan dua orang terakhir dari
Delapan Besar Dewa Langit, kemudian dia mengangkat
kaki, memutar menendang istri Du Sha, membuat terbang
sejauh satu zhang lebih.
Orang yang telah mencukur kepala musuh akhirnya
dicukur juga oleh orang lain, istri Du sha telah menendang
hancur kepala Sha Qian-dao, sampai matinya dia tidak
percaya, setengah kepalanya bisa hancur ditendang orang.
Dengan hati gugup Li Yuan-wai lari menghampiri Xu
Jia-rong, tenggorokannya terasa kering, mulut pahit, apa
pun tidak bisa dikatakan.
"Kau.... kau tidak apa-apa kan...." kata Xu Jia-rong
bercucuran keringat dingin.
Seharusnya ini perkataan Li Yuan-wai, tapi malah dia
yang menanyakan dulu.
"Aku.... aku...." Aku' setengah harian, Li Yuan-wai
hanya bisa menganggukkan kepala artinya dirinya tidak
apa-apa. Xu Jia-rong tertawa sedih berkata, "Jang.... jangan
tegang, a.... aku tidak akan mati, ka.... karena kau masih
hutang sa.... satu katel Harum Sedap Tiga Li....?"
Li Yuan-wai tertawa, tertawanya lebih buruk tampaknya
dari menangis. Dia berkata, "Aku.... aku segera masak, segera masak....
da.... daging anjing pa.... paling bergizi...."
"Tapi.... juga.... juga.... paling panas ter.... ternyata kau
ingin.... aku.... ingin kedua kaki aku jadi cacat.... supaya....
supaya bisa cari.... cari yang lain lagi be.... betul tidak?"
0ooo(dw)ooo0 Disaat Xu Jia-rong tidak perdulikan keselamatan dirinya,
tepat saat dia memotong putus sepasang tangan istri Du
Sha, dua orang Delapan Besar Dewa Langit yang sedang
bertempur dengan Xiao Dai menggunakan kesempatan
menyerangnya, dua buah tongkat pemukul anjing berhasil
mengenai pahanya Xu Jia-rong, tapi nyawanya juga sudah
melayang oleh serangan balik Xu Jia-rong.
Semua kejadian ini terjadi hanya dalam sekejap, juga
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalam sekejap selesai.
Terhadap Hao Shao-feng, keadaan dia sekarang sudah
sangat kacau, bagaimana pun tiga lawan satu sudah
menderita kalah, maka dalam situasi satu lawan satu
bagaimana dia bisa tidak kalah"
Terhadap orang ini Xiao Dai sangat membenci, dari
mulutnya Li Yuan-wai dia sudah tahu penyebab semua ini
dimulai dari dia, sepasang telapak pisaunya sudah
bertambah merepotkan, juga seperti kilatan sinar kilat, dari
tubuhnya Hao Shao-feng yang tinggi besar menyemburkan
darah. Sehingga ketika Xiao Dai mendengar Li Yuan-wai
disisinya berteriak jangan bunuh dia', dia sudah berhenti.
Dengan sorot mata tidak mengerti, yang sulit dijelaskan
dia melihat Li Yuan-wai sekali, tubuh Hao Shao-feng
hampir tidak ada yang utuh dengan lemah berkata, "Me....
mengapa?" Li Yuan-wai membopong Xu Jia-rong, dengan pahit
berkata, "Aku.... aku harap kau bisa mengembalikan nama
baik ku." Benar, sehari sebagai guru seumur hidup sebagai ayah,
terhadap Gai-bang Li Yuan-wai sepertinya ada perasaan
yang tidak bisa terlepas begitu saja, tentu saja dia berharap
ada satu hari bisa kembali ke Gai-bang.
Hao Shao-feng sedih menundukkan kepala, melihat para
bawahan setianya sudah bergelimpangan di tanah, dalam
pikirannya semua telah gagal.
Setelah lama, dia menenangkan hati yang bergejolak
dengan suara serak berkata, "Ya.... ya sudah, di.... digedung
rumah nenek moyang marga Chai.... di belakang ca....
cabang tiga puluh satu di.... di Jiu Jiang gurumu di....
dikurung di dalamnya, jika kau me.... menolong dia keluar
da.... dari sana maka se.... semuanya akan jadi jelas...."
Darah sudah mengalir dari dalam mulutnya, selesai Hao
Shao-feng bicara orangnya langsung roboh.
Xiao Dai segera maju memeriksanya, lalu berkata, "Dia
sudah menggigit pecah racun obat yang disembunyikan di
dalam mulutnya...."
Orang yang akan mati, perkataannya biasanya jujur.
Li Yuan-wai bagaimana pun tidak terpikirkan Hao Shaofeng
sebelum mati bisa jadi sadar, mengatakan rahasia yang
mengejutkan orang ini.
0ooo(dw)ooo0 Pertarungan yang terjadi terus, bagi orang hatinya kuat
juga ada kalanya susah menerimanya.
Apalagi sekarang setiap orang telah mendapat luka
cukup parah. "Kemana dia pergi?" tanya Xiao Dai yang bersandar
dikursi kelelahan.
"Membalut luka." Jawab Li Yuan-wai.
"Mengapa kau tidak membantunya?"
"Aku.... bisakah aku pergi?"
"Mengapa tidak bisa pergi?"
"Sialan, aku lihat kau bocah sudah gila dipukul orang,
dia.... tempat luka dia di.... di sini." Li Yuan-wai
menggunakan jari menunjuk pada paha.
Xiao Dai baru saja ingin tertawa, tapi tidak jadi lukanya
membuat dia kesakitan sampai mengeluarkan keringat.
Dia berkata, "Akhirnya semua bisa selesai, aku pikir
sekarang aku sudah bisa tidur dengan nyenyak, sialan, saat
pertarungan tadi, aku tidak merasakan sakit, sekarang
begitu duduk aku merasa seluruh tulang ditubuhku rasanya
akan hancur, dan juga di tempat terluka sakitnya serasa
dibakar...."
"Telur kura-kura baru tidak sama denganmu, apa aku
tidak...."
Perkataan Li Yuan-wai tiba-tiba ditarik kembali, dia
bengong melihat kepintu kamar.
Perut Xiao Dai jadi kram, dia mengerti Li Yuan-wai
berekspresi seperti ini pastilah bukan hal yang bagus,
sekarang hari sudah akan terang, siapa orang yang datang
ini" "Apa kabar kalian berdua." Orang ini seluruh baju
panjangnya robek-robek, wajahnya kusut tapi tidak
menutupi sifat pelajarnya.
"Si.... siapa kau" Ditengah malam begini datang ke
rumah orang, apa mau curi barang?" Li Yuan-wai dibuat
terkejut, tidak terasa bicaranya sedikit menyinggung orang.
"Apa ada orang datang ke rumah sendiri mencuri
barang?" kata orang itu tertawa santai.
"Apa katamu?" Li Yuan-wai mengira dirinya salah
dengar. "Aku kata tidak ada orang yang datang ke rumah sendiri
untuk mencuri barang?"
"Kau.... kau siapa?" Li Yuan-wai sedikit bingung.
"Bodoh, hartawan besar mengapa kau masih tidak bisa
memikirkan siapa dia?" Xiao Dai bangkit berdiri.
"Apakah dia adalah Zhan Long"!"
"Kalau bukan dia siapa lagi?"
"Kau.... kau sungguh Zhan Long"!" tanya Li Yuan-wai
terkejut. Dengan tertawa ringan, Zhan Long berkata, "Aku rasa
kau adalah Li Yuan-wai, dan yang ini pastinya Tangan
Cepat Xiao Dai yang ternama itu?"
"Mana, mana, Saudara Zhan kau terlalu memuji," kata
Xiao Dai juga sangat gembira.
"Kalian berdua, pasti demi sahabatku Yuan Ershao
datang kesini, oh betul, mengapa tidak terlihat Yuan
Ershao" Dan juga adik ku Zhan Feng?" kata Zhan Long
tertawa. "Ershao dengan adik anda pergi ke Gunung E Mei, tidak
tahu mengapa sampai sekarang masih belum pulang
kembali, jujur saja pada saudara Zhan, karena masalah ini
kami juga jadi khawatir!" kata Li Yuan-wai dengan wajah
susah. "Ooo, kalian berdua harap tenang saja, kudengar
beberapa hari ini air sungai Zhang Jiang sedang meluap,
mungkin mereka terhalang oleh banjir, setelah banjirnya
surut mereka pasti akan cepat pulang, mengapa" Kalian
berdua kelihatannya semua terluka?"
Li Yuan-wai kelihatannya lebih cerewet dari pada Xiao
Dai. Tampak dia d engan tidak basa-basi menceritakan semua
peristiwa yang terjadi, Zhan Long yang mendengarnya
sampai wajahnya berubah-rubah.
Ketika mendapat kesempatan ceritanya terhenti, tiba-tiba
Xiao Dai menyela, "Hartawan besar, kau ini mengapa"
Mengapa tidak tanyakan dulu saudara Zhan bagaimana
bisa lolos dari bahaya, malah terus menjilat saja?"
"Iii" Xiao Dai, kau ini.... kau ini mengapa jadi begitu
sewot, aku dengan saudara Zhan begitu bertemu seperti
kawan lama, di sini sedang asyiknya berkata-kata, mulut
kau yang agung itu lebih baikjangan dibuka...." kata Li
Yuan-wai pada Xiao Dai sambil membuat wajah setan dan
tertawa. "Sialan kau." Xiao Dai yang disemprot oleh Li Yuanwai,
sungguh jadi ingin menangis tidak bisa ingin tertawa
pun tidak bisa.
Zhan Long tertawa berkata, "Atas perhatian kalian
berdua, Zhan Long semuanya masih baik, kelompok
penjahat itu tidak terlalu menyiksa, tapi Polisi Setan Tuan
Tie, hai, sungguh tidak terpildrkan dia malah...."
Mereka pernah ditawan dalam satu ruangan, nasib
mereka malah berbeda seperti bumi dan langit, Zhan Long
tidak terasa menyesal.
Situasi sedih memenuhi kamar, Li Yuan-wai mengeluh
sekali berkata, "Saudara Zhan jangan terlalu sedih,
untungnya dalam pertempuran sengit tadi, akhirnya orangorang
Perkumpulan Bunga Ju dapat dikalahkan, dapat
membasmi para penjahat dunia persilatan ini juga bisa
menghibur korban...."
Perkumpulan Bunga Ju benarkah sudah kalah"
Tidak salah, orang-orang Perkumpulan Bunga Ju yang
mati sudah mati, yang kabur sudah kabur, yang gila sudah
gila, bisa dikata telah kalah dan bubar.
Namun bagaimana dengan Bunga Ju"
Bunga Ju yang benar-benar memimpin semua
Perkumpulan Bunga Ju tidak pernah tampil, bagaimana
bisa menghibur korbannya"
Bunga Ju tidak mati, Bunga Ju pasti akan muncul lagi.
0ooo(dw)ooo0 "Mari, biar aku obati kalian berdua, siapa duluan?"
Ilmu pengobatannya Zhan Feng sudah sangat
mengagumkan orang, ilmu pengobatannya Zhan Long lebih
tinggi dari Zhan Feng, makanya saat Zhan Long ingin
mengobati luka mereka, Li Yuan-wai buru-buru dengan
tidak sabar berkata, "Aku dulu, aku dulu, sialan, kasihan
aku terluka parah sampai jeroanku berpindah tempat
makanya harus obati aku dulu, he he.... sepan tasnya
diobati dulu...."
Xiao Dai ingin sekali maju menampar dia, dengan kesal
berkata, "Sialan, ini kan bukan meminang istri, merebut
pengantin wanita, lihat rupamu yang terburu-buru ini...."
"He he.... Xiao Dai, kau ini kan pahlawan besar yang
menggemparkan dunia persilatan, dan pahlawan besar
kemampuan menahan sakit, tentu saja lebih tinggi dari
orang biasa, sabarlah sedikit, aku segera selesai, segera
selesai...." kata Li Yuan-wai tertawa sambil berbaring di
atas ranjang dulu.
Zhan Long membungkuk memeriksa matanj'a Li Yuanwai,
lalu memeriksa lidah dia berkata, "Kau.... kau luka
dalamnya sungguh tidak ringan.... sangat parah, di
tanganku sekarang masih kurang satu obat utama...."
"O.... obat apa"!"
Wajah Li Yuan-wai seperti ibu meninggal, seperti
mendengar kata-kata setan, suaranya serak seperti akan
menangis. Xiao Dai yang melihat di sisinya, sungguh gemas
melihat wajah yang pengecut ini hampir saja dia muntah
darah, dia 'puh' meludah sekali berkata, "Li Yuan-wai....
kau sialan ini tabah sedikit bisa tidak" Lihat rupamu itu,
aku.... aku sungguh tidak tahu mengapa bisa berteman
dengan orang macam kau ini...."
"Sebenarnya juga tidak separah itu, aku bisa menggariti
dengan obat lain, kau tidak perlu tegang." Zhan Long juga
dikejutkan oleh wajah seperti itu.
"Sau.... saudara Zhan, aku.... aku dimana bisa tidak
tegang, kau.... kau tidak tahu setelah kau mengatakan ini,
tiba-tiba seluruh tubuh jadi dingin, seperti.... seperti....
seperti jatuh ke kamar es dinginnya.... dinginnya
menegang...."
Seluruh tubuh Li Yuan-wai benar saja mulai gemetar.
"Li Yuan-wai, kau pemalas ini lebih baik pergi mati sana,
jangan ada di sini memalukan orang...." Xiao Dai
selamanya tidak pernah berpikir bagaimana Li Yuan-wai
bisa begitu takut mati.
"Aku tidak mau, aku tidak mau mati, Xiao Dai, Xiao
Dai kau harus tolong aku, kau harus tolong aku...."
Suaranya Li Yuan-wai yang didengar orang bisa membuat
orang sesemutan.
"Aku sialan aku kan bukan seorang tabib bagaimana
caranya menolongmu"! Seharusnya ini kau katakan pada
saudara Zhan baru benar," kata Xiao Dai dengan tidak
senang. "Tidak, Xiao Dai kau bisa menolong aku, masih ingat
tidak kau" Kita waktu kecil digunung belakang kampung
halaman ada semacam rumput kabarnya khusus untuk
mengobati jeroan pindah...."
"Tidak pernah dengar," kata Xiao Dai tanpa pikir.
"Ada, kau pasti pernah dengar, pasti pernah dengar,
rumput macam itu pernah berubah warna.... kita pernah
bersama-sama memetiknya...."
"Bisa berubah warna" Rumput malu malu!?" kata Xiao
Dai semakin mendengar semakin bingung, juga semakin
marah. "Bukan, bukan, bunga yang tumbuh di rumput itu seperti
bunga Ju, tapi dia ada durinya, kau.... kau ingat tidak?" Li
Yuan-wai gusarnya ingin sekali gantung diri.
Mendadak.... Matanya Xiao Dai menjadi terang, dia berkata, "Ooo,
aku ingat sekarang, benar ada semacam rumput khusus
untuk mengobati jeroan pindah tempat, sangat berkhasiat
sekali, mmm, sangat berkhasiat...."
Zhan Long adalah seorang tabib, seorang tabib terhadap
bermacam-macam rumput sangat tahu sekali, dia
mengerutkan alis berpikir keras, tanpa sadar meninggalkan
sisi ranjang mulai jalan-jalan.
Li Yuan-wai pelan-pelan bangkit duduk, menyander di
tiang ranjang menggunakan mata yang seperti tertata tapi
bukan tertawa memandang pada Zhan Long, sekarang
mana ada wajah yang takut mati seperti tadi.
"Bunga Ju dimana ada durinya" Saudara Zhan kau tidak
perlu pikir lagi, walau berpikir sampai kepala pecah juga
tidak akan terpikir." Xiao Dai melangkah kesisi ranjang,
sepasang tangan dimasukan ke dalam lengan baju ditopang
di depan dada. "Hai, aku pernah lihat bermacam-macam rumput di
seluruh dunia ini, tapi sungguh tidak terpikir ada semacam
rumput yang dikatakan kalian berdua...." kata Zhan Long
sesudah berhenti berjalan dan menggelengkan kepala.
"Tentu saja tidak ada, Qin Shao Fei...." Li Yuan-wai
tertawanya seperti seekor rase.
"Qin Shao Fei!" Siapa.... siapa Qin Shao Fei?" tanya
Zhan Long, dengan wajah berubah.
"Kau." Li Yuan-wai dengan pasti.
"Aku!" Aku adalah Zhan Long! Mengapa mengatakan
kata-kata yang aneh ini?"
"Sedikitpun tidak aneh, orang bisa mempunyai sepasang
tangan, sepasang kaki, tentu saja mungkin bisa mempunyai
dua nama." Li Yuan-wai seperti ingin menembus diri Zhan
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Long. Setelah kehilangan ketenangannya, Zhan Long mundur
sampai disisi pintu, ketika dia membalikkan kepala tiba-tiba
melihat Xu Jia-rong dengan pandangan mata ingin
membunuh, bukan saja telah menghalangi jalannya,
sepasang pedangnyajuga sudah dicabut.
"Ka.... kalian, bagaimana bisa tahu!?" kata Zhan Long
lemas. "Kemarin, kemarin baru saja aku dan Li Yuan-wai ke
taman bunga Ju, saat itu kami berkata wanita seperti
Ouwyang Wu-shuang sungguh mirip dengan bunga Ju yang
berduri, kemudian dia mati, sebelum dia mati telah
memberitahu kami satu rahasia, yaitu dia bukan Bunga Ju,
dan Bunga Ju yang benar adalah orang yang dipanggil Qin
Shao Fei," kata Xiao Dai yang sepasang tangannya
ditopang di depan dada, siapa pun tahu jika sepasang
tangannya ditopang di depan dada, telapak pisaunya bisa
dengan kecepatan paling tinggi menyerang.
"La.... lalu bagaimana kau bisa tahu Qin Shao Fei adalah
aku?" "Waktu itu kau dengan bercadar meng.... mengusir aku
dari bangunan tempat aku berteduh dari hujan, bukankah
aku pernah berkata padamu aku pasti bisa mengenalmu?"
"Aku tidak percaya, kau tidak mungkin bisa mengenal
aku." "Penyamaran sesempurna apa pun pasti ada cacatnya...."
kata Li Yuan-wai.
"Dimana cacatku?"
Li Yuan-wai tahu, jika dia tidak berkata lagi, bukan
hanya Zhan Long yang bisa gusar sampai mati, mungkin
sampai Xiao Dai juga tidak akan mengampuni dirinya.
"Alis."
"Apa alis" Alis ku mengapa?"
"Di alis kanannya Qin Shao Fei ada sehelai alis yang
sangat panjang, dan juga putih, disaat tadi kau
membungkukkan tubuh memeriksa lidahku, aku
menemukan kau mempunyai sehelai alis putih, juga di
tempat yang sama."
Zhan Long tidak sadar mengusap alis kanan dirinya.
"Jika kau ingin mencabut dia rasanya sudah tidak
keburu...." Li Yuan-wai selamanya belum pernah tertawa
sebangga ini. "Aku dulu seharusnya membunuhmu."
"Kau sudah kehilangan kesempatan yang paling baik,
jika tadi kau menyerang, aku pasti telah menjadi mayat,"
kata Li Yuan-wai mengeluh, "Makanya aku terus memberi
tanda pada Xiao Dai, hai, bocah ini mengaku dirinya
pintar, sialan, menyiksa aku setengah harian membuat tekateki,
mengatakan dia idiot dia malah tidak mengaku,
sungguh hampir saja aku kencing dicelana, tapi sekarang....
sekarang dia ada disisiku, kau ingin bunuh aku, mungkin
harus bunuh dia dulu baru bisa, apa kau bisa membunuh
dia?" "Aku tidak bisa," katanya jujur.
"Katakan sebabnya?" Xiao Dai sama sekali tidak
memperdulikan ejekan Li Yuan-wai, dia bertanya pada
Zhan Long. Masalahnya sudah sampai begini, semua rahasia sudah
menjadi bukan rahasia lagi.
Zhan Long sekali lagi menghela napas panjang berkata,
"Semua makhluk hidup, siapa yang bisa keluar dari
kekuasaan dan nama?"
"Jika demi kekuasaan dan nama, mengapa aku dan Li
Yuan-wai menjadi tujuanmu?" tanya Xiao Dai.
"Itu adalah urusan perasaan yang rumit yang tidak ada
kejelasannya, antara Ouwyang Wu-shuang dengan kalian
tidak ada hubungannya dengan aku."
"Lalu bagaimana dengan Yuan Ershao?" Xiao Dai
bertanya lagi. "Itu juga tidak ada hubungannya dengan aku, hanya saja
aku tahu Yuan Di sudah sejak dulu ingin mencelakakan
dia." "Kau adalah temannya, mengapa tidak memberitahukan
dia, siasat Yuan Di?"
"Mengapa aku harus membocorkan" Zhan Feng adalah
satu satunya adikku, karena dia membuat aku dengan
adikku bermusuhan, Perumahan Zhan Bao dibagi dua,
teman seperti ini boleh ada boleh tidak," kata Zhan Long
sedikit licik. "Kau gunakan obat-obatan untuk mengendalikan
Ouwyang Wu-shuang dan Yuan Di?" Xiao Dai bertanya
lagi. "Betul, jika ingin menguasai dunia persilatan, mana
mungkin bisa tanpa menguasai sedikit kekuatan?"
"Mengapa" Bukankah kau memiliki Bai Yu Diao Long?"
"Bai Yu Diao Long harus dua dijadikan satu, aku tidak
ingin Zhan Feng tahu kelakuanku, akhirnya terpaksa aku
menyuruh Ouwyang Wu-shuang memaksa sebagai
pengganti nyawaku, berpura-pura tertangkap olehnya, dan
dia berhasil mendapatkan setengah bagian lainnya dari
tangan Zhan Feng, apa boleh buat...."
"Kalau begitu kau yang menyuruh orang membunuh
Dian Cang Wu Wei Jian Ke?"
"Itu adalah keinginan Yuan Di."
"Kau tahu tidak masalah nona Zhan Feng dengan Yuan
Ershao?" Dengan tertawa sedih Zhan Long berkata, "Hati wanita
seperti jarum di dasar laut, apa yang bisa dilakukan lakilaki."
"Kau sebenarnya tidak usah datang, kalau kau tidak
datang kami mungkin selamanya tidak akan tahu kau
adalah Qin Shao Fei," kata Xiao Dai.
"Cepat atau lambat kalian pasti akan terpikir padaku,
karena aku telah melakukan satu kesalahan."
"Kesalahan apa?"
"Tidak seharusnya aku memberitahu Hao Shao-feng,
setelah pertempuran di Bukit Tanah Kuning untuk pergi ke
Gunung E Mei."
Benar, Qi Hong tinggal di Gunung E Mei, hanya orangorangnya
keluarga Zhan yang tahu, jika bukan Zhan Feng
yang membocorkan beritanya, maka hanya Zhan Long
yang tahu, hanya saja kejadiannya berturut-turut, belum
ada orang yang terpikir ke arah itu.
"Kabarnya kau tidak bisa silat, lalu ilmu silat kau ini...."
kata Li Yuan-wai melihat matanya Xu Jia-rong yang penuh
amarah, tidak sadar menyela.
"Dapat mencuri belajar, sebenarnya terhadap ilmu silat
aku sejak kecil tidak berminat, tapi ilmu meringankan
tubuh, aku bisa mahir, tidak ada orang yang tahu, setelah
aku mempunyai ambisi menguasai dunia persilatan maka
dengan segala cara aku mencari guru belajar silat, jika aku
sedikit pun tidak ada kemampuan untuk melindungi diri,
mana mungkin bisa mengendalikan mereka para penjahat
dunia persilatan yang segala kejahatan apapun bisa
dilakukan?"
"Kau.... kau, sungguh hina perbuatanmu." teriak Xu Jiarong
melotot. "Nona Xu, mengenai kakek luarmu, aku tidak merasa
tidak bersalah, sesungguhnya dia sudah mengidap penyakit,
memang setiap kali obat yang aku berikan adalah obat
penawar racun, sebenarnya di dalamnya juga mengandung
obat untuk menyembuhkan penyakit itu, dia dapat hidup
lebih lama lagi dalam waktu yang panjang, kau seharusnya
berterima kasih pada aku, baru benar, mengenai ilmu silat
turun temurun boleh dianggap sajalah sebagai ongkos
pengobatan."
Xu Jia-rong marah sekali, tapi apa boleh buat, setelah
sesaat baru berkata lagi, "Anggap kau mengatakannya
masuk akal, hemm, Perkumpulan Bunga Ju membunuh
orang sudah tidak terhitung, jadi akar permasalahan
didunia persilatan, bagaimana pun ini adalah kenyataan,
kau tidak bisa menghindar dari hukuman."
"Aku tidak berniat menghindar dari hukuman, orang
yang dibunuh Perkumpulan Bunga Ju ada alasan yang kuat
mereka harus mati."
"Jangan kau sembarangan berkata."
"Aku sama sekali tidak sembarangan berkata, KupuKupu Bunga Si lu Lang, Srigala Wajah Putih Chen Ji Ping,
malah Laki-Laki Besi Zhou Lian Shan, Wu Dang.... dan
yang lainnya bisa mati, semua dilakukan oleh enam pelayan
wanita buta Ouwyang Wu-shuang, mereka membalas
dendam karena telah diperkosa, mengenai orang yang
lainnya kalian saksikan sendiri semuanya adalah
pengkhianat dunia persilatan mati pun tidak perlu
disesalkan."
Zhan Long bercerita lagi, "Mengenai semua orang-orang
mengatakan Perkumpulan Bunga Ju perbuatannya keji, itu
juga terjadi belakangan, menyeleweng dari garis tujuan
setelah Ouwyang Wu-shuang dan Yuan Di meninggalkan
aku." Xiao Dai lama berpikir keras, akhirnya menghela napas
berkata, "Jujur saja, semua ini sepertinya ada hubungannya
denganmu, juga sepertinya tidak ada hubungannya
denganmu, terhadap uraianmu aku sungguh tidak tahu
harus bagaimana menyimpulkannya, kabarnya
Perkumpulan Bunga Ju bisa menyumbang untuk bencana
dan kemiskinan yang tidak terhitung...."
"Aku malah tidak berani menerima penghargaannya,
semua uang itu dikeluarkan oleh Zhan Feng."
"Terakhir, kau beritahu aku, jika Yuan Di tidak tahu
siapa kau sebenarnya, bagaimana mungkin bisa
melepaskanmu?" Xiao Dai bertanya lagi.
"Aku hanya beritahu dia terkena racun, dan kebetulan
aku adalah keturunannya Tabib Dewa Ahli Silat, jadi dia
ingin aku mengobati racunnya, mana mungkin tidak
melepaskan aku" Hanya aku tidak terpikir Polisi Setan bisa
disiksa dia sampai mati, hal ini aku sejak semula tidak
menyangka, jika tidak aku pasti ingin dia juga melepaskan
Polisi Setan," kata Zhan Long juga merasa sedikit
menyesal. "Si.... sialan, kau bisa berkata demikian, semua kesulitan
harus diterima olehku, Xiao Dai dan juga Yuaji Ershao, apa
semuanya tidak ada hubungannya denganmu?" Li Yuanwai
sungguh tidak bisa menerimanya.
"Menurutmu?"
"Aku.... aku bisa berkata apa lagi?" Li Yuan-wai sungguh
menyesal tidak tahu harus berbuat apa supaya bagus.
0ooo(dw)ooo0 Zhan Long sudah pergi.
Dia tidak mengatakan pergi kemana, tapi Li Yuan-wai
dan Xiao Dai tahu, dia tidak akan kembali lagi.
Mereka terpaksa membiarkannya pergi, walau mereka
tahu dia adalah Bunga Ju.
Bunga Ju memang adalah Pria Pagar Timur, dan siapa
yang pernah mendengar bunga Ju ada durinya"
Hari sudah terang, malam yang panjang akhirnya
berlalu. Xiao Dai bertiga datang kepekarangan, membangunkan
para pelayan Perumahan Zhan Bao, mulai membersihkan
tempat yang berantakan.
Tamat Petualang Asmara 18 Balada Pendekar Kelana Karya Tabib Gila Rahasia 180 Patung Mas 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama