Ceritasilat Novel Online

Duri Bunga Ju 6

Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 6


epuluh orang lebih pesilat dunia persilatan yang
belum pergi, semuanya membelalakkan mata, menahan
nafas tidak bersuara, bersamaan masuk ke dalam situasi
menegangkan. Semua orang tahu, keramaian ini sulit dapat disaksikan.
Bagaimana pun Tangan Cepat Xiao Dai mempunyai
sebutan 'Sekali pisau telapak keluar, tidak ada nyawa tidak
kembali', namun 'Jebakan sepuluh arah, Jaring menutup
langit dan bumi' Pengemis Bersaudara juga pernah
mengalahkan pesilat ternama yang tidak terhitung
jumlahnya. 0ooo(dw)ooo0 Sampai saat sekarang, Xiao Dai masih belum mendengar
Yao Bo-nan bersaudara berkata satu patah katapun.
Orang yang sedikit bicara membuat orang merasa susah,
apa lagi musuh yang sedikit bicara, lebih lebih membuat
orang yang mempunyai perasaan entah harus bagaimana
menghadapinya. Dan sekarang Yao Bo-nan bukan saja tidak berkata satu
kata, sampai satu huruf pun belum pernah mengeluarkan
suara, sehingga Xiao Dai sulit menduga ketinggian
ilmunya. Melihat lawannya berdiri teguh seperti sebuah gunung,
diluar Xiao Dai tampak santai di dalam hati tegang, seluruh
tubuh dari atas sampai ke bawah, setiap cun daging, setiap
lembar syaraf sudah dalam keadaan siaga penuh.
Dimana-mana adalah kekosongan, dimana mana juga
bukan kekosongan, Xiao Dai juga baru merasakan
kelihayan lawannya.
Dia ingin menyerang lebih dulu, mendadak menyerang,
namun itu cuma keinginan saja, kenyataan tetap kenyataan.
Xiao Dai mengeluh di dalam hati, karena tiba-tiba dia
tidak tahu harus menyerang lawan dari arah mana.
Di dalam situasi yang menegangkan, semua keadaan
seperti berhenti....
"Ketua bagian Yao, perkelahian ini, bisa dibagi dalam
beberapa macam, misalkan asal menyentuh lawan sudah
cukup, satu sampai mati baru berhenti, ada satu lawan satu,
tentu ada pertarungan bergiliran, tidak tahu...."
Tidak ada orang yang berpikir, disaat tegang ini Xiao
Dai masih bisa membuka mulut, juga kata-katanya seperti
tidak berarti apa apa, tapi di dalamnya mengandung
kebenaran. Kata-katanya tidak enak didengar, tentu saja reaksi
pendengarnya pun jadi tidak baik.
Dengan sedikit marah, Yao Bo-nan berteriak, "Kau
tenang saja, walau aku sampai dibagi delapan bagian
olehmu, di sini tidak akan ada orang yang akan melakukan
pertarungan secara bergiliran."
Benar, empat orang ini semuanya adalah para petinggi
Gai-bang, walau didunia persilatan mereka adalah orang
yang ternama, sekarang ini mana bisa menerima ucapan
dingin Xiao Dai"
Xiao Dai melirik tiga orang yang menonton
dipinggirnya, wajahnya menampilkan tawa yang penuh
arti, dengan keras berkata, "Betulkah" Aku pikir memang
seharusnya demikian, Gai-bang adalah perkumpulan paling
besar nomor satu didunia! Pasti tidak akan melakukan hal
yang akan ditertawakan orang...."
"Omong kosong, bocah kau tunggu apa...." Yao Bo-nan
dengan marah berteriak, di matanya seperti akan
mengeluarkan api.
Tentu saja kata-kata Xiao Dai itu, sungguh tidak enak
didengar. "Hi, kalau begini aku jadi tenang, jadi tenang...."
Xiao Dai baru saja habis mengatakan kata jadi tenang
pertama, orangnya sudah seperti anak panah menerjang ke
depan, bersamaan dengan dua sinar seperti kilat
membentuk huruf x bersilang menyerang lawannya.
Mmm, ini adalah penyakit lamanya, lebih dulu
menyerang, menyerang saat lawan tidak siap.
Kali ini, hati Yao Bo-nan 'hut! Hut!' loncat dua kali,
tubuh sebisanya dimiringkan, menghindari serangan yang
mendadak ini, sambil berteriak, "Bocah, kau sungguh pintar
mengambil kesempatan...."
"Maaf, maaf, sudah menjadi penyakit lama, sungguh
sulit merubahnya...." sepasang telapak tangan seperti dua
buah senjata tajam, dengan kuat membacok dan membelah,
mengendalikan keunggulan serangan pertama, sambil
menyerang sambil berkata.
Kata-katanya hampir saja membuat Yao Bo-nan pingsan
karena marahnya, dia sekarang hanya bisa menangkis dan
menghindar, tidak ada kesempatan untuk menjawab.
0ooo(dw)ooo0 Akalnya Xiao Dai sangat banyak, Yao Bo-nan mana bisa
menduganya. Tadi sewaktu semangat, nafas, syaraf nya Yao Bo-nan
sudah siap dipuncaknya, justru Xiao Dai tidak menyerang.
Xiao Dai mencoba membuat Yao Bo-nan menjadi marah
dan membuka mulut, disaat persiapannya mengendur,
bayangan telapak tangannya Xiao Dai sudah memenuhi
langit datang menyerang, Yao Bo-nan mencoba
mengumpulkan tenaganya lagi, tapi insiatif penyerangan
sudah diambil lawannya, menjadikan dia hanya dapat
bertahan saja. Tujuannya Xiao Dai telah tercapai, sebaliknya wajahnya
Yao Bo-nan menjadi berwarna hati babi karena marahnya,
keringatnya bercucuran karena menghindar gelombang
tenaga telapak yang tidak ada hentinya itu.
Hati Yao Bo-nan gelisah, orang yang menonton juga
merasa gelisah.
Karena dalam perkelahian pesilat tinggi, sedikit selisih
saja sudah cukup melayang jiwanya, apa lagi kehilangan
kesempatan menyerang duluan, keadaannya hanya
menerima serangan dan menangkis saja tidak bisa balas
menyerang. Yao Zhong Bei sebagai adik, yang hubungannya seperti
tangan dengan kaki, bukan saja keringat dinginnya juga
bercucuran, wajahnya juga menjadi merah karena gelisah,
cukup bisa dibandingkan dengan pantat kera.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai tertawa di dalam hati, tapi tangannya sedikit
pun tidak berani lengah dan tidak mengendur, bagaimana
pun dia tahu jika dia tidak menggunakan kesempatan
menyerang duluan, perkelahian ini mungkin harus
memerlukan waktu yang sangat lama.
Telapak pisau membentuk lengkungan tidak terputusputus
dan kerap, cepat laksana kilat, laksana meteor, juga
seperti sepasang cakar setan dari neraka, sedikit pun tidak
memberi peluang, seperti berbilah-bilah kapak tajam yang
mengeluarkan sinar dingin.
Arah serangan yang dituju semuanya di atas tubuh Yao
Bo-nan, yang harus dihindar, juga titik bahaya yang dapat
merengut nyawa.
Yao Bo-nan dengan sebelah tangan memegang pahat,
mengerakan sebentar di depan sebentar di belakang,
bergulung ke bawah bergulung keatas, dengan susah payah
sekuatnya menangkis.
Dalam perkelahian jarak dekat macam ini, 'Jebakan
Sepuluh Arah' tangan kirinya seperti jadi tidak berguna.
Bagaimana pun itu adalah senjata jarak jauh, baru bisa
efektif! Menggunakan sebelah tangan menghadapi dua tangan,
dua tangan yang kecepatannya juga sampai mata orang juga
sulit mengikutinya, dan mereka sering tiba-tiba menyerang
dan bertahan dari sudut yang tidak mungkin dan tidak
diduga. Pertahanannya yang susah payah, orang yang menonton
juga bisa merasakannya.
0ooo(dw)ooo0 Biasanya Xiao Dai tidak mau bertarung jika tidak yakin,
tapi hari ini dia tidak bisa memilih, lebih-lebih tidak ada
waktu untuk mempelajari dulu keadaan musuh, makanya
dia dengan sepenuh tenaga, memanfaatkan setiap peluang
dan waktu yang dalam sekejap bisa hilang.
Karena dia belum pernah kalah, maka juga tidak boleh
kalah. Karena jika dia sampai kalah, akibat kekalahan itu,
selain merosotkan namanya sendiri, mungkin harus
ditambah apa lagi.
Ada banyak begitu alasan dan kemungkinan, apakah
Xiao Dai tidak akan dengan menyerang dengan seluruh
kemampuannya"
Apa lagi dia selamanya mempunyai satu keyakinan,
yaitu 'Dari pada kasihan pada musuh, lebih baik diri sendiri
menabrakan kepala mati duluan'.
Pikirannya demikian.
Lawan dia Yao Bo-nan juga berpikir demikian"
Ini adalah persoalan hati dibandingkan dengan hati pula,
semua orang punya hati sama, semua hati dan pikiran yang
sama. Xiao Dai tidak bisa kalah, lawannya juga tidak ingin
kalah. Tekanan semakin lama semakin besar, Yao Bo-nan yang
sudah sering kali pas-pasan menghindar dari serangan
mendadak, pelan-pelan merubah taktik perkelahiannya, dia
tidak lagi menghindar, juga tidak lagi menolong diri sendiri.
Setiap Xiao Dai yang melakukan serangan membunuh,
dia sudah tidak perdulikan keselamatan dirinya sendiri,
sama-sama mengeluarkan pahatnya atau menusuk, atau
memukul, atau mendongkel.
Titik sasarannya juga tempat Xiao Dai yang harus
melindunginya. Ini adalah cara bertempur mengadu nyawa, juga
semacam pertempuran mati bersama, atau kedua-duanya
terluka. Tentu saja ini adalah cara bertempur gila-gilaan.
Seseorang jika bertempur habis-habisan, puluhan ribu
musuh juga susah melawannya.
Xiao Dai bukan orang yang benar-benar idiot, dia sudah
mengerti tujuan lawannya.
Tentu saja dia tidak akan bertindak idiot, mau mengadu
nyawa dengan lawan.
Usia sembilan belas tahun, tidak perduli bagi laki-laki
atau wanita, adalah usia yang seperti bunga, juga bukan
usia yang dengan mudahnya mencari mati.
Maka orang yang berumur sembilan belas tahun,
mengadu nyawa dengan orang yang berusia lima puluh
sembilan tahun, walau bagaimana pun juga adalah satu hal
yang tidak menguntungkan.
0ooo(dw)ooo0 Perkelahian ini, adalah perkelahian yang sangat sengit.
Pertarungannya walau tidak sampai merubah warna
angin dan awan, tapi juga mendebarkan hati orang yang
melihat. Namun, keadaan yang tadinya berat kesebelah, karena
Yao Bo-nan sudah menganut keyakinan pasti mati,
sedangkan Xiao Dai sudah memutuskan tidak mau mati,
pelan-pelan keadaannya menjadi berubah.
Selain itu keadaan fisik Xiao Dai juga sudah ada
perubahan yang mendadak, dia sudah merasakan setiap kali
dia memusatkan qi dan mengumpulkan tenaga, sepertinya
aliran qi murni di dalam tubuhnya dirasakan tidak bisa
lancar. Sehingga tekanan yang diterima Yao Bo-nan sedikit
demi sedikit melemah, walau jurusnya Xiao Dai tetap
cukup cepat, cukup tajam, tapi tenaganya terus berkurang.
Sehingga situasi pertempurannya dari berat kesebelah
pelan-pelan menjadi seimbang, malah Yao Bo-nan sudah
ada kelebihan selain bertahan, bisa balik menyerang.
Bukan saja Yao Bo-nan sendiri merasa aneh, sampai
penontonpun bisa melihat perubahan yang tidak diduga ini.
Orang yang menonton diseberang sungai, karena
jaraknya sedikit jauh, tentu saja tidak tahu apa sebabnya.
Dengan lewatnya waktu, setiap orang membelalakkan
mata, mulut menganga.
Mereka tidak bisa percaya pada matanya sendiri. Karena
Tangan Cepat Xiao Dai sudah menjadi Tangan Lambat
Xiao Dai, bukan saja tangannya Xiao Dai menjadi lambat,
dan juga lambatnya aneh, lambatnya tidak masuk akal.
Ini sungguh pas dengan kata-kata lama 'Keadaan
dimedan pertempuran dalam sekejap bisa terjadi perubahan
berpuluh ribu macam'.
Xiao Dai yang tadinya seperti Guan Yin seribu tangan,
bagaimana bisa berubah menjadi Raja Golok Tangan
Tunggal" Dan lagi tangan tunggal itu malah seperti sangat tidak
lincah. Hanya Xiao Dai sendiri mengerti keadaan dia
sekarang, sudah sampai seburuk apa dirinya.
Karena tangan kirinya sudah sama sekali tidak bisa
dikendalikan, tangan kanan sedikit mendingan, tapi
perasaan kesemutan tidak bertenaga itu semakin lama
semakin parah. Sudah dari tadi dia merasakan keadaan yang tidak
sewajarnya, dia mengeluarkan sebilah pisau.
Dia terpaksa melakukan ini, karena telapak tangannya
sudah tidak bertenaga, telapak tangan yang tidak bertenaga
mana bisa membunuh orang"
Makanya dia mengeluarkan pisau, pisau ini adalah
perberian dari Li Yuan-wai untuk dia.
Dengan pisau melawan pahat di tangan Yao Bo-nan,
tampaknya masih bisa memperpanjang waktu beberapa
saat, tapi dia sendiri pun sungguh tidak tahu masih bisa
memperpanjang berapa jurus lagi.
Tiga jurus" Atau lima jurus.
Wajahnya Xiao Dai sudah kehilangan keyakinannya,
lebih-lebih sudah kehilangan kepercayaan diri yang selalu
ada disaat kapan pun.
Keringat diwajahnya lebih-lebih sudah seperti kacang
kuning, sebutir demi sebutir menetes ke bawah.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Di atas pulau pasir tiga orang menonton keadaan itu,
wajahnya sudah tertawa.
Orang diseberang sungai, malah sudah ada yang
berkata.... "Hai! Tangan Cepat Xiao Dai pertempurannya hari ini,
mungkin sudah tidak bisa berakhir dengan selamat...."
Semuanya menyayangkan, mengeluh.
Menyayangkan Tangan Cepat Xiao Dai diusia muda
mungkin akan tewas di sisi Gedung Wang Jiang....
Mengeluh bintang dunia persilatan dimasa mendatang
ini, akan layu sebelum tumbuh besar....
0ooo(dw)ooo0 Sepasang mata Xiao Dai menatap tajam pahat di tangan
musuhnya. Pahat tajam walau setiap jurusnya perubahannya
berpuluh ribu macam, namun dia tahu di dalamnya hanya
ada satu gerakan yang nyata, dan juga bisa menusuk di atas
tubuhnya. Makanya dia harus bisa melihatnya dengan tepat dan
juga menentukan pukulan itu kapan munculnya, karena dia
sudah tidak mempunyai banyak tenaga lagi untuk
menangkis jurus variasi yang lain yang tidak nyata.
Dia tidak ingin mati, lebih-lebih tidak mau mati, apa lagi
mati di sini. Mati di tangan orang tua yang sebenarnya tidak bisa
memenangkan dirinya.
Dia lebih baik mati karena mabuk, atau mati dalam
pelukan wanita, dia justru tidak ingin mati karena tidak
jelas dan tidak mengerti.
Yang aneh adalah disaat seperti ini, otaknya masih bisa
memikirkan hal lain.
Dia terpikir di antara setiap kelompok serigala, raja
serigalanya, disaat akan mati karena usianya yang terlalu
tua, selalu akan mati di tempat yang tidak bisa ditemukan
oleh kawan sejenisnya, karena dia lebih baik mati
menyendiri, juga tidak mau merusak penampilan paling
tinggi yang baru dapat diperoleh setelah dengan perebutan
tidak terhitung itu.
Dia berpikir masih banyak orang-orang dunia persilatan
menyaksikan diseberang sungai, dan masih menyayangkan
dan mengeluh di dalam kata-katanya.
Tentu saja dia juga terpikir kenapa mendadak dia bisa
kehilangan tenaga....
Dia tidak mengerti kenapa Ouwyang Wu-shuang mau Li
Yuan-wai mati bersama dirinya"
Apakah ini satu siasat busuk" Walau dia sudah tahu ada
yang tidak beres, tapi bagaimana pun tidak terpikirkan
Ouwyang Wu-shuang bisa melakukan hal ini.
Apakah semua air mata itu palsu. Apakah semua katakata
rayuan itu sedikit pun tidak ada yang jujur"
Dia tertawa, tertawa di dalam hati, namun tawa yang
pahit. Dia mentertawakan dirinya dengan segala upaya ingin
membongkar jebakan itu untuk menolong orang, tapi tidak
terpikir jebakannya tidak terbongkar, malah dia terjebak ke
dalam jebakan itu.
Dia lebih mentertawakan dirinya setiap kali 'Menyamar
jadi babi memakan harimau' yang tidak pernah gagal, bisa
juga menjadi tidak ampuh, dan juga harimau tidak
tertangkap, dirinya malah menjadi babi dimulutnya
harimau. Babi, Xiao Dai, kau sungguh seekor babi, kau idiotnya
sampai babi juga lebih pintar darimu.
Di dalam hatinya dia memaki dirinya sendiri, pahat
tajam di tangan Yao Bo-nan malah dengan tidak terduga
sedikit pun tidak ada variasinya dan pura pura, dengan
begitu saja langsung datang menusuk....
Bersamaan itu jaring hitam di tangan kirinya, entah
bagaimana tiba-tiba turun dari langit....
Hatinya Xiao Dai hancur berkeping keping....
Kesedihannya, tidak dapat berbuat apa apa semua sudah
tertulis diwajahnya.
Dia mengangkat sepasang matanya yang abu-abu tidak
bersinar, sulit mengatakan, itu adalah melambangkan
perasaan apa, dengan cepat mencari ketepian sungai.
Padahal tadinya adalah sepasang mata yang indah dan
jernih, kenapa sekarang bisa berubah menjadi begitu marah
dan keji" Padahal tadinya adalah sepasang mata yang penuh
sayang, kenapa semuanya sekarang diganti dengan
kelicikan dan hina"
Xiao Dai telah melihat Ouwyang Wu-shuang, dia tetap
begitu menarik, tetap begitu cantik.
Dia berdiri di matahari fajar, angin sepoi melambaikan
roknya yang lebar itu, menampilkan kaki kecilnya yang
cantik tidak bercacad itu, sepertinya sedang tersenyum, satu
senyum yang membuat Xiao Dai sampai mati pun tidak
bisa lepas darinya.
Dia berdiri disisi sebuah pohon bunga Ju liar, sedikit pun
tidak bergerak dan sedikit agak jauh dari kerumunan orang,
menyambut sorot mata Xiao Dai yang tanpa reaksi, tentu
saja seharusnya dia mengerti sorot mata itu melambangkan
rasa putus asa.
Dia malah sedikit pun tidak ada perasaan"
Dia malah seperti melihat orang asing"
Ini, ini wanita macam apa ini!"
Ini, masalah apa ini"!
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai mengeluarkan tenaga terakhir, gerakannya saat
ini cepat laksana kilat.
Terdengar 'trang!' satu suara, satu percikan api saat
logam beradu meletus. Walau di bawah sinar matahari,
setiap orang sudah bisa dengan jelas melihat kembang api
itu, dan semua hatinya bergetar.
Siapa pun tadi mengira Xiao Dai tidak akan bisa
menghindar pahat tajam yang menusuk padanya.
Karena walau pahat tajam itu tidak sangat cepat, tapi
sangat bertenaga.
Xiao Dai saat ini tidak bisa menangkisnya, apa lagi
tusukan satu pahat itu hanya berjarak tidak sampai satu cun
dari hati Xiao Dai.
Walau Xiao Dai bisa menghindar dari satu tusukan
pahat tajam itu! Tapi pasti tidak akan bisa menghindar jala
hitam yang turun dari langit.
Semua orang juga berpikir demikian, namun semua
orang salah menerkanya.
Tidak salah, Xiao Dai tidak dapat menangkis pahat yang
meminta nyawa itu.
Tidak salah, Xiao Dai telah dikurung seperti bacang oleh
jala hitam yang dari langit itu.
Namun tidak menunggu pahat Yao Bo-nan kedua turun,
pisau di tangan Xiao Dai seperti satu sinar dingin yang
datang dari langit barat, sudah masuk ke dalam dada
lawannya.... Darah mengucur keluar dari dadanya Yao Bo-nan, dia
membelalakkan mata, seperti tidak percaya melihat Xiao
Dai yang ada di dalam jala.
Sepertinya sekarang ini dia baru tahu Tangan Cepat Xiao
Dai mengapa disebut orang 'Tangan cepat'.
Karena dia sungguh tidak mengerti Xiao Dai bagaimana
bisa menangkis tusukan pahatnya.
Dan pisau di tangan Xiao Dai, juga bagaimana tiba-tiba
bisa menancap ditubuhnya.
0ooo(dw)ooo0 "Kakak, oh...."
"Kepala bagian Yao...."
"Yao Bo-nan...."
Tiga teriakan keras yang mengerikan bersamaan
terdengar. Tiga macam senjata secara bersamaan dihantamkan
pada Xiao Dai yang masih ada di dalamjala.
Sepasang tongkat Ji Mei yang berkarat, sebilah golok
pincang, dan satu martir meteor rantai kecil, semuanya
bertekad menghabisi Xiao Dai.
Semua kejadian ini terjadi dalam waktu sekejap dan
bersamaan. Meminjam kata sastra, benar-benar dikatakan lambat,
saat itu cepat.
"Kepala bagian Yao dia tidak...."
Kata kata Xiao Dai belum habis, tentu saja dia juga tidak
sempat menghabiskan kata katanya.
Karena siapa pun orangnya, disaat menerima gempuran
dari tiga orang pesilat tinggi dunia persilatan, tapi masih
ada waktu bicara, itu baru namanya hal yang aneh!
Seseorang yang terkurung di dalam jala, gerakannya
tentu saja sulit, jika bersamaan waktu bertemu dengan tiga
macam serangan yang meminta nyawa, dan secara
bersamaan menggempur laksana gugur gunung, untuk
menghindar, rasanya hal itu sama sekali hal yang tidak
mungkin. Xiao Dai jika dalam keadaan biasanya mungkin bisa
menghindarkan, tapi itu juga hanya terbatas pada satu
gempuran, gempuran yang selanjutnya, mungkin dewa pun
tidak bisa menghindar.
Namun sekarang, bagaimana dia bisa menghindarnya"
Bisa menghindarkan tongkat Ji Mei, mana bisa
menghindar pisau sipincang"
Bisa menghindarkan pisau sipincang, mana bisa
menghindar martir meteor rantai"
Makanya Xiao Dai yang berada di dalam jala
mengucurkan darah segar cukup banyak, seperti sebaskom
air bunga Feng Xian yang merah api, oleh orang disebarkan
ke langit. Itu semburan darah segar, di bawah sorot matahari
membentuk warna yang aneh menyeramkan, membuat hati
menjadi dingin, membuat hati gemetar, juga ada semacam
perasaan emosi.
Xiao Dai tentu saja tidak bisa menghindar semuanya,
walau dia sudah menghabiskan seluruh tenaga berguling di
tanah. Tidak ada orang yang tahu seberapa parah luka dia"
Apakah dia sudah tewas"
Karena gulingan dia terakhir, malah berguling masuk
kegulungan air sungai.
Hanya sekali tampak timbul, yang bisa dilihat orang, dia
masih tetap terbungkus oleh jala hitam itu.
Permukaan sungai lebar dan dalam, alirannya deras dan
besar. Walau di dalam air ada tampak sedikit warna merah,
tapi itu juga dalam sekejap sudah menghilang.
Seperti gelombang memukul batu menyemburkan
gelombang air kecil, mengalir tidak jauh sudah bergabung
lagi dengan aliran air sungai.
0ooo(dw)ooo0 Sudah bubar, semua orang telah bubar.
Pulau pasir setelah orang-orang bubar, kembali keasalnya
menjadi tenang lagi.
Dari sejak malam hingga fajar hari, dari hujan rintikrintik
sampai matahari yang terik, di sini sepertinya tidak
pernah terjadi apa-apa.
Jin Jiang tetap saja Jin Jiang, Gedung Wang Jiang juga
tetap saja Gedung Wang Jiang.
Tidak ada orang yang bisa merubahnya, seperti tidak ada
orang yang bisa meru bah hal yang kenyataannya telah
terjadi. Walau ada orang yang bisa meninggalkan sesuatu di sini!
Tapi dengari berjalannya waktu, ingatan akan semakin
memudar, akhirnya juga akan terhapus dan melupakannya.
Seperti jejak darah yang ada di atas pulau pasir itu, yang
tadinya lengket dan kental yang sulit menghilang, sekarang
ini karena dihisap oleh tanah pasir, hanya tinggal bekas
yang tipis saja, tidak perlu lama lagi, darah itu juga akan
hilang tidak berbekas.
0ooo(dw)ooo0 Orang yang menyaksikan sendiri pertempuran ini, tidak
ada seorang pun yang bisa menduga Tangan Cepat Xiao
Dai tidak mati.
Apa lagi dua sesepuh lima generasi Gai-bang, dan Yao
Zhong Bei menceritakan setelah kejadianku.
Karena menurut cerita mereka, paling sedikit Tangan
Cepat Xiao Dai tulang iganya patah tiga batang, dan
pinggangnya terkena satu pukulan martir meteor mungkin
sudah terluka dalam, yang paling dapat merengut
nyawanya seharusnya pisau si pincang hampir menembus
ke punggung sebelah kanannya.
Mereka mengatakan Xiao Dai sudah mati, maka Xiao
Dai pasti tidak bisa hidup.
Apa lagi setiap orang juga tahu Xiao Dai tergulung oleh
jala, jatuh ke dalam air sungai yang mengalir deras, walau
seorang yang sehat pun! Dalam keadaan begini, mungkin
juga tidak bisa melepaskan diri, apa lagi orang yang
mendapat luka berat ditiga tempat dan nyawanya tinggal
sisa setengah. Tidak ada orang yang pergi membuktikan Tangan Cepat
Xiao Dai sebenarnya sudah mati atau belum, karena tidak
ada yang mengeluarkan mayat dia dari dalam sungai,
kenyataannya juga tidak bisa mengeluarkannya dari dalam
sungai. Maka kesimpulan akhir adalah Tangan Cepat Xiao Dai
sudah mati, dan juga tidak meninggalkan mayat.
Sehingga nama Tangan Cepat Xiao Dai dengan
demikian terhapuslah.
Mungkin selanjutnya tetap ada orang yang 'Tangan
Cepat' nya muncul, tapi dia pasti tidak akan bernama Xiao
Dai, bagaimana pun didunia ini mana ada orang yang
dinamakan dirinya Wang Xiao Dai" kecuali Xiao Dai.
0ooo(dw)ooo0 'Kalah menang menentukan pahlawan', kenyataannya
begitu, apalagi didunia persilatan.
Karena pahlawan mati sungguh tidak untuk dibicarakan,


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

jika masih dibicarakan juga hanya seorang pahlawan yang
telah mati. Jika pahlawan yang telah mati tidak ada yang untuk
dibicarakan, maka yang bisa dibicarakan tentu saja semua
adalah pahlawan yang hidup.
Makanya orang yang bisa membunuh Tangan Cepat
Xiao Dai, tentu saja adalah pahlawan, dan juga benar-benar
pahlawan. Lihat saja! Sekarang disetiap sudut, setiap waktu, yang
dibicarakan orang-orang semuanya mengenai Dua
Pengemis Cacad dari Gai-bang bagaimana sangat
perkasanya, dan bagaimana ilmu silatnya yang sangat tinggi
sekali, sampai....
'Sekali Telapak Pisau Keluar, Nyawa Tidak Kembali'
Tangan Cepat Xiao Dai begitu bertemu mereka, juga
menjadikan dirinya 'Nyawa Tidak Kembali', malah 'Mayat
pun tidak kembali'.
Yang disayangkan adalah justru tidak ada yang
mengatakan Tangan Cepat Xiao Dai baru berusia sembilas
tahun, dan juga matinya di bawah tangan tiga orang pesilat
tinggi dunia persilatan yang berusia sembilan puluh tahun.
Juga sepertinya setiap orang telah lupa, lupa Dua
Pengemis Cacat yang tadinya telah menjamin pada Xiao
Dai 'Pasti tidak akan mengeroyoknya, pasti tidak akan
menggunakan pertempuran secara bergiliran'.
Bagi orang dunia persilatan, yang paling penting
menepati janji, apa lagi namanya sudah terkenal, Cjianbei
yang usia lebih tua juga begitu, apakah tidak ada erang yang
berani mengungkitnya, Dua Pengemis Cacat sendiri apa
juga telah lupa"
Mereka adalah tetua generasi kelima dari perkumpulan
nomor satu terbesar didunia!
Siapa pun yang menggantikan Tangan Cepat Xiao Dai,
ketemu hal yang begini, kecuali dia meloncat masuk ke
dalam sungai, maka mau pergi kemana meminta keadilan"
Siapa yang pahlawan"
Dan siapa yang menjadi seekor raja serigala yang
menyendiri dan sombong"
0ooo(dw)ooo0 BAB 16 Jembatan Wan Li
Arak, araknya adalah arak Bi Lei Cun. Masakan,
masakannya adalah Shang Bing Pan.
Orang, orangnya ingin menangis tapi tidak ada air mata.
Ini adalah satu restoran, restoran yang sangat kecil, kecil
sekali. Bukan saja tidak menyolok mata, sehingga satu pelayan
pun tidak ada. Restorannya berada disamping jembatan Wan Li,
jembatan Wan Li berada diluar gerbang selatan kota Cheng
Du. Ada jembatan tentu saja ada sungai, makanya jembatan
Wan Li melintang di atas Jin Jiang.
Restoran ini yang tidak ada namanya, di dalamnya
hanya ada empat buah meja.
Sekarang ini hanya dua meja yang diduduki orang.
Disalah satu meja, di atasnya sedang tengkurap seorang
pria mabuk, dia sepertinya sedang tertidur, bajunya
menutupi kepala, wajahnya tidak terlihat, dua buah teko
timah juga sama terjatuh di atas meja.
Benar seperti perkataan 'Dunia terasa besar di dalam
mabuk, hari dan bulan panjang ada di dalam mimpi'.
Hanya saja tidak tahu dia mabuk sudah berapa lama, dan
tidur berapa lama.
Di meja lain tampak dua orang duduk disisi jendela
menghadap kesungai, tampak seperti baru saja datang,
araknya hanya ada satu teko, masakannya belum dimakan.
Di atas teko tertempel kertas merah dengari tulisan hitam
Bi Lei Cun tiga kata.
Masakannya empat piring masakan dingin kecil.
Ada arak enak bernyanyi, ada masakan juga harus
makan sepuas puasnya itu baru benar.
'Minum arak dijembatan Wan Li, sambil mabuk
memandang gedung Wang Jiang'.
Wajah Li Yuan-wai rusak sama seperti setumpuk 'tai
anjing', dengan perlahan dia sedang membaca sajak
ditembok yang entah ditulis oleh sastrawan mana.
Gedung Wang Jiang, puihhh! Sialan, gila, aku baru pergi
ke gedung Wang jiang itu.
Dia memaki di dalam hatinya, lalu mengangkat kepala
melihat Ershao yang ada dihadapannya, dia ingin
mengatakan sesuatu, melihat orangnya seperti sedang
memikirkan apa, dia jadi tidak enak bicara, terpaksa
pandangannya ditujukan kembali kesungai yang mengalir
tidak ada putusnya.
Dalam lima hari ini, dia dengan Yuan Ershao sudah
mengunjungi restoran kecil ini delapan kali, setiap kali
berkunjung, hampir setiap kali dia pulang dibopong oleh
Yuan Ershao. Dia adalah orang yang biasa minum, minum ribuan
cangkir juga tidak akan mabuk, tapi mengapa beberapa kali
berkunjung kesini, dia malah bisa mabuk"
Mabuknya juga tidak ringan, malah harus dibopong
orang supaya bisa pulang.
Sekarang baru saja dia mengulurkan tangan ingin
menambah arak lagi, wajah Ershao yang bertopeng kulit
manusia tiba-tiba tampak seperti tidak mengerti, katanya,
"Hartawan besar, kau sudah lupa."
"Lupa"! Lupa apa"!" kata Li Yuan-wai bengong.
Wajah yang tadinya kelihatan susah, tampak ada sedikit
senyum, walau senyum itu bercampur rasa sedih, Yuan
Ershao berkata, "Kau lupa apa yang telah kau katakan."
"Kata-kata apa" Aku pernah mengatakan apa"!"
Pandangannya sedikit aneh melihat pada Yuan Ershao.
"Kau sepertinya sudah lupa, pada saat sakit kepala tidak
tahan karena mabuk jadi mengatakan...."
Wajahnya menjadi panas, tapi tangan Li Yuan-wai tidak
ditarik kembali, tetap saja menumpahkan arak sampai
penuh satu cangkir, dengan pelan mengangkatnya sambil
mengeluh berkata, "Xiao Dai selamanya tidak mau
kutemani minum arak, karena dia kata aku selamanya tidak
bisa mabuk, aku.... aku hanya ingin buktikan pada dia, aku
juga bisa mabuk, sama bisa mabuk...."
Habis bicara, arak sepenuh cangkir itu sudah dituangkan
semuanya ke dalam tenggorokannya, namun karena
minumnya tergesa-gesa, dan juga sambil bicara, makanya
dia jadi tersedak.
Sekarang dia tidak henti-hentinya batuk sampai seluruh
wajahnya menjadi merah, malah sampai air mata juga
mengucur. Siapa yang pernah berkata pria tidak bisa mengucurkan
air mata" siapa lagi yang pernah berkata pahlawan tidak
berair mata"
Li Yuan-wai adalah seorang pria, juga seorang
pahlawan, mengapa sekarang air matanya bisa mengucur"
Yuan Ershao dengan iba memandang Li Yuan-wai,
setelah beberapa saat menunggu, akhirnya batuknya
berhenti, baru dia berkata, "Bagaimana" Apa sudah baikkan
belum" Minumlah sedikit air teh, basahi tenggorokanmu,
jika orang tidak tahu masalahnya, dan tidak jelas apa yang
terjadi, tentu merasa aneh, seorang pria sebesar ini mengapa
bisa menangis sampai tersedu sedan."
Dengan tertawa malu, Li Yang Wai berkata, "Kenapa"
Siapa yang menentukan pria tidak boleh menangis" Kau
salah, pria yang bisa menangis baru benar-benar pria
berwatak, orang yang mempunyai perasaan...."
"Benarkah" aku pernah mendengar, laki-laki yang gagal
baru bisa menangis" dengan menahan tawa Yuan Ershao
membantahnya. Dengan aneh Li Yuan-wai melihat Yuan Ershao sekali,
tiba-tiba bertanya, "Apa kau tahu Liu Bei?"
"Liu Bei"! tentu saja aku tahu, oh.... tidak, tidak, aku
tidak tahu, hanya pernah mendengarnya, lalu kenapa?"
jawab Yuan Ershao tanpa merasa Li Yuan-wai bisa
mengajukan pertanyaan ini, dalam waktu singkat dia tidak
bisa berpikir tenang dan langsung saja mengeluarkan
perkataan, setelah sadar kata-katanya ada kesalahan, maka
buru-buru diralatnya.
Memang jika Yuan Ershao benar tahu Liu Bei, baru satu
hal yang aneh. Tapi, jika mau menyalahkan juga hanya bisa salahkan Li
Yuan-wai, mana ada aturan bertanya yang demikian.
Namun, jika Li Yuan-wai tidak bertanya demikian mana
bisa disebut Li Yuan-wai lagi"
Karena dia memang orangnya begitu, setiap saat dia bisa
melakukan kelakuan aneh-aneh dan juga kata yang anehaneh.
Li Yuan-wai memain-mainkan cangkir yang sudah
kosong di tangannya.
Tentu saja dia juga dengan sengaja tidak mau melihat
wajah Yuan Ershao yang menunggu lanjutan kata-katanya.
Semua orang juga tidak akan tahan mendapat masalah
demikian. Jika orang yang suka terburu-buru, bertemu dengan
orang yang bicara setengah-setengah, mungkin meja sudah
diacak-acak. Yuan Ershao adalah orang yang normal, tentu saja
sifatnyajuga ada sedikit terburu-buru.
Tapi ketika dia melihat tingkah dan ekspresi kawannya
begitu, dia malah juga tidak berbicara, setelah meminum
habis arak yang ada di depannya, dia juga mulai
memainkan cangkir araknya.
Mmm, tingkahnya tampaknya lebih santai dari pada Li
Yuan-wai. Pelan-pelan Li Yuan-wai malah mulai tidak tahan, dia
melirik Yuan Ershao sekali, tampak dirinya seperti sudah
melupakan hal itu.
"Kau.... kau tidak menanyakan aku?" kata Li Yuan-wai.
"Tanya"! Tanya apa"!" Yuan Ershao sepertinya tidak
mengerti apa maksud kata katanya.
"Tentu saja bertanya pada aku, tadi apa yang aku
katakan!" "Oww, aku lupa bertanya, apa kau mau aku tanya?"
Kata-kata apa ini, Li Yuan-wai hampir saja batuk
kembali. "Kau.... kau tidak ingin tahu?" kata Li Yuan-wai dengan
heran. Yuan Ershao menggerakkan bibirnya sambil tertawa
berkata, "Aku rasa menghadapi orang yang seperti kau
tidak boleh terburu-buru, jika kau ingin mengatakannya,
tidak perlu aku tanya kau juga pasti akan mengatakannya,
apa lagi aku tahu kau pasti tidak tahan, mendengar kata
kata yang disampaikan hanya setengah, memang hal yang
menyusahkan hati, tapi orang yang berkata setengah pasti
lebih susah hati, kemungkinan malah karena menahan jadi
menimbulkan penyakit, benar tidak?"
Perutnya Li Yuan-wai seperti terkena tinju orang, dia
sedikit bengong, beberapa saat tidak bisa menutupnya
kembali. "Mmm, sekarang apakah kau sudah mau
mengatakannya" Hartawan Li," kata Yuan Ershao setelah
melirik dia sekali lagi.
"Mengatakan, mengatakan, aku tentu mau mengatakan,
jika tidak mengatakan lagi, aku pasti mati dulu karena tidak
tahan." Li Yuan-wai mau menangis tidak bisa, mau tertawa
juga tidak bisa, "Aku.... maksudku adalah Liu Bei suka
menangis, dia bukan saja mempunyai dua pahlawannya
yang bernama Guan dan Zhang, juga menangis karena
urusan negara, makanya.... makanya seorang pria menangis
apa jeleknya...."
Ternyata ini maksudnya, Li Yuan-wai mengambil
contoh-contoh sejarah sembarangan membandingkannya.
Wajah Yuan Ershao menjadi serius, dengan perlahan
berkata, "Orang menangis karena urusan negara, hartawan
Li, tidak tahu apakah kau juga punya kemampuan itu"
Jangan lupa kau sekarang sudah menjadi buronannya Gaibang."
Kata-kata ini sungguh manjur, hatinya Li Yuan-wai
segera tenggelam kedasar jurang.
Setelah dia minum habis satu cangkir arak, lama dia
tidak bicara lagi.
"Aku sangat menyesal, disaat kau bisa bergurau, aku
mengeluarkan kata-kata yang tidak enak," kata Yuan
Ershao sambil berdiri menghampirinya, menepuk perlahan
bahunya, memandang sungai diluar jendela.
"Tidak apa-apa, masalahnya nanti pasti akan jelas....
seperti halnya antara aku dan Xiao Dai, suatu hari nanti
kami pasti akan menangkap orang di belakang layar ini,"
kata Li Yuan-wai.
Begitu mengatakan Xiao Dai, sinar mata Yuan Ershao
juga tampak sedih katanya, "Apakah kau memastikan kita
telah salah paham pada dia?"
"Tentu saja, hari itu aku dengan jelas melihatnya, pisau
di tangannya itu jelas-jelas pisau aku yang diberikan pada
dia, pisau itu memang tidak bisa digunakan untuk
membunuh orang, dia sudah tahu, makanya kata-kata
terakhir yang belum sempat dia katakan seharusnya adalah
'Ketua bagian Yao tidak mati'."
"Mengapa bisa ada pisau yang tidak bisa membunuh
orang?" "Itu hanya sebuah peralatan saja, satu kali aku
menggeladah seorang penipu, dari dia aku mendapatkan
pisau itu, tahun lalu ketika Xiao Dai ulang tahun, aku
memberikan pisau itu pada dia sebagai kado ulang tahun,"
kata Li Yuan-wai mengingatnya.
"Siapa lagi yang tahu rahasia ini?"
"Rahasia.... Ouwyang Wu-shuang!" Li Yuan-wai tibatiba
tersadarkan. "Bukankah dia wanita yang dicintai dirimu dan Xiao Dai
secara bersamaan?" tanya Yuan Ershao.
"Betul, tahun itu saat Xiao Dai berulang tahun dia juga
ada di tempat.... pasti dia, pasti dia.... ini semua pasti dia


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

biang keladinya."
Li Yuan-wai teringat sesuatu berkata lagi, "Ershao,
bukankah kau mengatakan pernah melihat Xiao Dai
dengan seorang wanita dikota Xiang Yang" Rumah
Ouwyang Wu-shuang aku pernah mengunjunginya,
letaknya juga dikota Xiang Yang.... sekarang aku sudah
memastikan dia.... jika dia bisa mengirim surat pada Gaibang
mengatakan aku ini pengkhianat perkumpulannya,
dan masalah Xiao Dai mengirim surat menantang aku,
pasti dia yang mengaturnya."
Kelihatan masalahnya sudah ada titik terang.
"Apakah dia punya alasan berbuat demikian?" tanya
Yuan Ershao dengan curiga.
"Alasan?" Li Yuan-wai berpikir keras.
Dia sungguh tidak terpikirkan apa alasan Ouwyang Wushuang
mau mencelakakan dirinya.
Apakah hanya karena dia dan Xiao Dai meninggalkan
dia" "Hartawan Li, apakah kau pernah menghina orang?"
tanya Yuan Ershao.
"Ah"! Oww, tidak, tidak, aku berani menjamin, aku
dengan Xiao Dai tidak pernah menyentuh dia." Li Yuanwai
terus-terusan berkata sambil menggelengkan kepala.
"Kalau begitu jadi aneh sekali, walau benar dia ada
sedikit membenci kalian! Tapi tidak akan sampai benci
seperti ini...."
Yuan Ershao berkata sendiri.
Sungguh persoalan yang membuat sakit otaknya.
Jika semua persoalan karena hal ini, maka wanita ini
sungguh sangat menakutkan.
"Perasaan Xiao Dai dan dirimu aku mengerti, dulu aku
juga mengira demi wanita ini sungguh-sungguh ingin
membunuhmu, tapi jika dia menyiapkan pisau yang kau
berikan datang menepati janji, sudah membuktikan alasan
dia tidak ingin membunuhmu, tapi kenapa dia
menantangmu?" tanya Yuan Ershao tidak mengerti.
"Aku.... aku pikir dia pasti menemukan sesuatu, atau ada
alasan lain yang tidak bisa di atasinya, juga bisa saja dia
mencari kita untuk melakukan rencana ini.... mungkin
jawabannya harus bertanya pada dia...."
Ini adalah persoalan yang semua orang tidak bisa
menjawabnya, Li Yuan-wai juga memandang aliran sungai
diluar jendela.
Dia dengan Yuan Ershao sudah lima hari penuh mencari
Xiao Dai dialiran bawah Jin Jiang, mereka berharap bisa
menemukan apa saja, walau satu sobekan baju juga
bolehlah. Namun mereka tidak menemukan apapun.
Di atas sungai ada perahu, perahu besar, perahu kecil,
perahu nelayan.
Tapi tidak ada satupun perahu dan satu orang pun
nelayan bisa menemukan Xiao Dai.
Kelihatannya Li Yuan-wai hari ini juga akan mabuk
sebelum meninggalkan tempat ini.
0ooo(dw)ooo0 Senja semakin gelap, sinar mentari terakhir pun segera
akan menghilang.
Bos restoran selama lima hari ini sudah terbiasa dengan
dua orang tamu ini, sedikit pun dia tidak bicara, dia
langsung menyalakan lampu, sambil menghampiri tamu
lainnya dengan pelan menggoyang-goyangnya.
"Tuan, anda.... anda apa masih perlu apa lagi?"
Orang itu benar-benar mabuk, juga benar-benar tertidur,
untungnya restoran ini tidak begitu ramai, jika tidak, hanya
tiga orang saja sudah menduduki setengah kapasitas
restoran, mau berdagang bagaimana".
Orang yang menutupi kepalanya itu tidak bangun, tapi
mengeluarkan satu perak menaruhnya di atas meja,
mulutnya dengan tidak jelas berkata, "Pergi.... pergi sana,
jangan.... jangan ganggu aku...."
Jika uang yang dibayarkan berlebih, bos itu mau bicara
apa lagi" Mungkin malah dia mengharapkan lebih banyak lagi
tamu yang seperti ini"
Bagaimana pun masakan harus pakai modal, orang
tengkurap di atas meja dan tidur, itu tidak akan merusak
meja dan kursi.
Melihat hari sudah malam, Yuan Ershao memandang Li
Yuan-wai yang sudah hampir mabuk berkata, "Aku lihat
kita sudah harus pergi."
Li Yuan-wai mulai mabuk, berkata, "Pergi.... benar
memang sudah harus pergi.... Xiao Dai, kau pergi terlalu
cepat.... kami dari Gai-bang sungguh minta maaf...."
Begitu mendengar kata Gai-bang, Yuan Ershao terpikir
sesuatu, tiba-tiba dia bertanya, "Hartawan Li, Gai-bang
kalian kenapa bisa begitu gampangnya percaya pada katakata
Ouwyang Wu-shuang?"
Li Yuan-wai dengan sedih berkata, "Kenapa.... kenapa
tidak bisa" Sampai jelas-jelas pisau tidak bisa membunuh
orang, juga.... juga bisa.... bisa membunuh orang, apa....
apa lagi yang tidak bisa?"
Benar, walau Li Yuan-wai disalahkan, tapi terhadap
kematian Yao Bo-nan tidak bisa begitu saja dia lepas
tangan, bagaimana pun juga terhadap Gai-bang dia masih
ada perasaan yang dalam!
Yuan Ershao masih ingin mengatakan apa, tapi ketika
melihat wajah Li Yuan-wai, kata-kata yang akan diucapkan
akhirnya ditelannya kembali.
Setelah melemparkan beberapa recehan perak, dia
membopong Li Yuan-wai yang sedikit limbung, Mereka
keluar dari restoran yang sangat kecil ini. Baru saja mereka
pergi, orang yang mabuk sampai pingsan yang menutupi
kepalanya itu, tiba-tiba bangun.
Ternyata dia adalah Yuan Di, Yuan Dashao!
Bagaimana bisa dia"!
Sekarang bukan saja dia tidak mabuk, mungkin tidak ada
orang yang lebih sadar dari pada dia.
"Ershao, kau adik yang hebat, kau tidak mati".... Apa
kau sungguh bisa tidak mati?"
Dia bergumam, matanya menyorotkan sinar yang
menakutkan. Dia telah pergi, perginya sangat cepat sekali.
Dia pergi karena dia masih mempunyai banyak hal yang
harus segera dikerjakan.
0ooo(dw)ooo0 'Bunuh di tempat tidak ada perkara'.
Setiap orang juga mengerti apa arti kata ini.
Begitu bangun pagi, Li Yuan-wai masih menggunakan
tangan memukul-mukul kepalanya yang sakit, dia langsung
mendengar berita yang disampaikan oleh Yuan Ershao,
berita yang menyakitkan hatinya.
Walau dia sudah tahu akibatnya akan begini, tapi tetap
saja dia terkejut.
"Aku lihat kali ini kau sungguh-sungguh akan mati dan
berkelana keseluruh dunia," kata Yuan Ershao, walau katakatanya
sedikit mempermainkan, tapi wajahnya
memperlihatkan rasa khawatirnya.
Li Yuan-wai mengambil teh dingin di atas meja, dia
menenggak sampai setengah teko teh, dia menggunakan
belakang tangannya mengelap bekas teh dimulut, sambil
memaki, "Brengsek, penginapan burung ini juga sangat pelit
pada tamu penginapan, menyeduh teh tidak enak untuk
melayani tamu."
Walau sudah terbiasa dengan kelakuan Li Yuan-wai,
menjawab yang bukan ditanyakan Yuan Ershao tetap saja
tidak tahan menanyakan lagi, "Kau tidak perduli?"
"Perduli apa" Buat apa perduli dengannya?" kata Li
Yuan-wai malah tertawa.
Dengan pandangan aneh, Yuan Ershao tidak mengerti
kenapa hanya dalam waktu semalam, orang ini seperti
sudah berubah menjadi orang yang berbeda.
"Apakah kau belum sadar" Apakah kau masih mabuk?"
tanya Yuan Ershao dengan penuh keheranan.
Dengan tingkah yang serius, Li Yuan-wai menjawab,
"Aku sudah sadar sekarang, orang sudah mati tidak bisa
hidup kembali, orang yang masih hidup tetap harus
melanjutkan hidupnya benar tidak" jika benar Xiao Dai
sudah mati, aku telah bersedih selama lima hari, mabuk
sembilan kali, aku pikir jika di dalam baka sana dia tahu,
dia juga akan tersenyum, makanya mulai dari sekarang aku
tetap aku, aku pikir kau juga pasti tidak mengharapkan
melihat aku seharian bermuram durja, benar tidak"
Mengenai apa yang baru saja kau katakan, asalkan aku
tidak bertemu dengan mereka, dan berharap bisa
menghindar hari demi hari. tentu saja aku mengharapkan
bisa mendapatkan penjelasan tentang semua hal yang kacau
balau ini, sehingga namaku kembali bersih."
Tingkah Li Yuan-wai sudah berubah, hatinya sekarang
bisa terbuka, Yuan Ershao, sungguh sedikitpun tidak
menyangka. Karena dalam beberapa hari ini, dia sudah cukup sadar
melihat tingkah laku Li Yuan-wai yang seperti tidak mau
hidup dan ingin mati itu, seperti setiap orang yang kenal
dan punya hutang pada dia, semua tidak mau membayar.
Langit tahu Li Yuan-wai tidak meminjam uang pada
siapapun, sebaliknya siapa yang mau meminjam uang pada
dirinya" Bagaimana pun semua orang tahu daripada meminjam
uang pada Li Yuan-wai, lebih baik menggadaikan saja
celana sendiri, tentu lebih gampang, karena dia adalah
hartawan miskin, dan karena miskinnya setiap hari sering
makan tidak teratur.
0ooo(dw)ooo0 Tertawalah Yuan Ershao.
Bagaimana dia bisa tidak tertawa"
Dia tertawa karena Li Yuan-wai telah sadar, benar-benar
sadar. "Bagus, bagus, kau bisa sadar sungguh tidak percuma
menjadi temanku, ha.... ha.... jika sekarang bukan pagi hari
dan baru sadar dari mabuk, aku sungguh ingin menarikmu
minum arak lagi!" kata Yuan Ershao dengan gembira.
"Jangan, jangan, Tuanku, sekarang aku sungguh sudah
takut minum arak, dulu aku tidak pernah benar-benar
mabuk, sekarang aku sudah merasakan bagaimana rasanya
mabuk, aku pikir aku lebih baik pergi mandi, aku juga tidak
akan pergi minum arak lagi."
Li Yuan-wai benar-benar sudah sadar, perkataan
'humornya' sudah mulai tampak.
Bisa membuat Li Yuan-wai pergi mandi dan tidak
mengerjakan urusan lain, itu pasti adalah hal yang sangat
serius dan menakutkan orang.
Dia bisa berkata demikian, terbukti dia sudah benarbenar
kapok minum arak.
"Hartawan Li, rupanya sekarang kau telah menjadi Li
Yuan-wai yang aku kenal, jika kau sudah sadar, maka kita
harus membicarakan masalah serius ini...."
"Hai, sudah setengah harian berbicara, aku baru tahu
ternyata aku tidak disukai olehmu! Sekarang kau baru mau
membicarakan hal serius denganku," kata Li Yuan-wai
sambil memalingkan mata, "Baiklah, bagaimana pun
diluaran namaku sudah busuk, dulu para gadis berebut
untuk bisa melihat aku, sekarang jika aku mengatakan aku
adalah Li Yuan-wai, mungkin orang hanya melihat dengan
putih matanya.... katakanlah! Aku akan membuka telinga
dan dengan hormat mendengarkan."
Yuan Ershao melihat tingkahnya yang mulai
menyebalkan, tidak tahan dengan tertawa memakinya,
"Pusaka hidup!"
0ooo(dw)ooo0 Airnya panas sekali, panasnya cukup bisa mengupas
kulit orang. Kolam airnya juga cukup besar, besarnya cukup untuk
orang bisa berenang.
'Kolam Qing Hua' melihat nama dan hurufnya saja
berartinya rumah untuk mandi.
Sekarang Li Yuan-wai sedang berendam dengan mulut
cemberut sambil menggigit gigi di dalam 'kolam umum' ini.
Tampak kepalanya menyandar kesisi kolam, seperti
tersiksa saja kelakuannya, dia menggosok daki
ditubuhnyayang seperti mie itu.
Untung saja ini adalah pagi hari, orang yang datang ke
rumah mandi ini tidak banyak, hanya tiga orang, mandi
disudutnya masing-masing.
Jika tidak, kalau orang melihat air disekelilingnya
menjadi berubah warna, mungkin sudah dari tadi mereka
bergotong royong mengangkatnya dan melempar keluar.
Li Yuan-wai dipaksa oleh Yuan Ershao masuk ke rumah
mandi ini, karena Yuan Ershao ingin dia berubah
keseluruhannya.
Dia terpaksa menurut, makanya sekarang wajahnyajuga
seperti ingin menangis.
Mandi bisa mengurangi hawa murni, ini adalah kata-kata
yang sering dia ucapkan.
Apa lagi air yang begitu panas, dia seperti sudah
kehabisan tenaga.
Dia menutupkan matanya, otaknya berpikir, berpikir
tentang perkataan yang tadi Yuan Ershao ucapkan.
Tie Cheng Gong, Polisi Setan yang sampai setan pun
bisa ditangkapnya dan diadili dipengadilan, kenapa sedikit
pun tidak ada beritanya, apakah dia bisa menghilang"
Zhan Long yang dikatakan oleh Yuan Ershao kenapa
bisa menjadi kakaknya Zhan Feng" Kenapa dia tidak
pernah mendengar Zhan Feng membicarakannya"
Dia tidak berani memberitahukan pada Yuan Ershao dia
kenal dengan Zhan Feng, tentu saja dia juga tidak berani
memberitahukan pada Yuan Ershao bahwa dia pernah
jatuh ke dalam sumur asmaranya.
Dia takut jika mengatakan dia bisa menjadi olokan
temannya, atau mungkin memandang hina padanya.
Karena dia begitu menghormati dan menyayangi


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pendekar hebat didunia persilatan ini, dia tentu saja takut
pandangan bagus tentang dirinya yang dibangun sejak lama
menjadi rusak. Dia sekarang sudah mengerti wanita yang cantik
menggetarkan hati itu, perasaannya hanya untuk menipu
dia saja. Maka bagaimana dia berani menceritakan cerita cinta
yang bohongan ini"
Dia mempunyai harga diri, dan harga dirinya sangat
kuat. Makanya persoalan ini mungkin akan disembunyikan di
dasar hatinya selama hidup.
Dia merasa beruntung, pikirannya telah terbuka, hingga
dia bisa segera melupakan wanita itu.
'Hanya pahlawan saja, yang dapat dengan pedang memutus
tali asmara.' Dia tertawa dan menyadarinya.
Tentu saja dia juga mengerti yang diputuskan adalah
cinta sepihak, hanya keinginan dia sendiri.
Anggap sajalah setengah pahlawan,1 Dia menghibur
dirinya didalan hati.
Setelah hatinya terbuka, Li Yuan-wai sudah berubah jadi
gembira lagi. Dia sudah tidak memikirkan Xiao Dai lagi, tidak
memikirkan Zhan Feng lagi, Ouwyang Wu-shuang, jika
'dbunuh juga tidak ada perkara'nya, Gai-bang juga sudah
tidak dipikirkan.
Dia memang juga tidak suka menggunakan otak.
Orang yang tidak suka menggunakan otak, juga orang
yang senang, walau hal yang dia temukan semuanya adalah
hal yang kurang menyenangkan, tapi dia juga akan cepat
melupakannya. Sekarang yang dipikirkan Li Yuan-wai, hanya
bagaimana nanti memakai baju yang baru dibeli itu, dan
mencari satu restoran yang besar, memesan satu meja
penuh bermacam masakan, dengan gembira makan
sepuasnya. Dia sendiri tidak tahu sudah berapa tahun dia tidak
pernah memakai baju baru"
Juga sudah berapa hari tidak pernah makan dengan
enak" Uang tentu saja Yuan Ershao yang memberikan
padanya, bagaimana pun Li Yuan-wai adalah hartawan
yang termiskin didunia.
Alasan Yuan Ershao ingin Li Yuan-wai berubah dari
dalam sampai keluar, tujuannya juga ingin dia merubah
penampilannya, menghindari perhatian orang dan kejaran
dari golongan Gai-bang.
Walau dia telah menghalangi Li Yuan-wai mengantar
nyawa dipinggir Gedung Wang Jiang, tentu saja dia tidak
ingin ada hal yang demikian terjadi.
Penampilan Li Yuan-wai sama saja dengan iklan hidup,
makanya ketika Yuan Ershao meninggalkan dia untuk
mencari Polisi Setan dan Zhan Long, dia terus-terusan
berpesan supaya Li Yuan-wai berbuat ini.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai bernyanyi, terpikir dirinya sudah punya
baju baru dan uang lima ribu liang, tidak terasa dia
tersenyum. "Sialan, ternyata Ershao menginginkan aku menjadi
seorang hartawan."
Kata-kata ini dia ucapkan pada diri sendiri, walau hanya
baru menggumannya saja.
Dia sudah berubah dari asap ke air, tiba-tiba menemukan
satu hal yang tidak masuk akal.
Li Yuan-wai walau percaya matahari bisa terbit dari
barat, dia juga tidak berani percaya hal yang menakutkan
ini. Karena samar-samar dia melihat ada enam orang wanita,
yang tubuhnya langsing, pasti semuanya adalah wanita
yang cantik. "Hey, hey, hey, kalian.... kalian bisa baca tidak" Apa
tidak salah" Ini adalah ramah mandi hanya untuk pria,
kalian.... kenapa kalian bicara juga tidak langsung saja
masuk...." teriak pelayan rumah mandi mengejar dari luar.
Gorden yang tebal baru saja dibuka oleh pelayan, tapi
kata-katanya juga hanya sampai di sini, kemudian sudah
tidak ada suara lagi.
Karena orang mati tidak bisa bicara.
Darahnya menyembur tinggi, dalam sekejap pelayan itu
jatuh, tampak bagian tenggorokannya telah berlubang.
Ada satu saja wanita yang berani masuk ke rumah mandi
khusus pria, sudah cukup mengejutkan orang, hampir saja
menggigit putus lidahnya.
Sekarang ada enam orang wanita melabrak masuk, lakilaki
yang sedang mandi di dalam kolam hampir saja
matanya buta digosok gosok.
Uap air memenuhi ruangan.
Tiga orang pria yang sedang berendam di dalam kolam
air walau tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah
tiga orang wanita yang datang itu, tapi mereka semuanya
juga tahu apa yang telah terjadi, karena mereka samarsamar
melihat pelayan yang jatuh itu, posisinya tidak
seperti kelakuan seorang yang masih hidup.
Mereka tadinya berpikir, wanita yang berani melabrak
masuk ke rumah mandi khusus pria pasti adalah wanita
gila, kalau tidak pasti nenek-nenek tua.
Karena hanya ada dua macam wanita ini baru ada
keberanian melakukan hal semacam ini.
Tapi mereka semua salah, bagaimana pun mereka
semuanya telah melihat enam orang wanita ini bukan saja
tidak tua, dan juga semuanya masih sangat muda, juga
cantik sekali. Kalau begitu apakah mereka semua orang gila"
Apakah orang gila bisa bicara dengan lancar dan
beraturan begini"
Apa lagi dihari-hari biasa, bisa melihat satu orang gila
saja sudah sulit sekali, sekarang ada enam orang wanita gila
bersamaan waktu muncul, itu sungguh satu hal yang tidak
mungkin. "Aku tahu di antara kalian ada satu orang bernama Li
Yuan-wai, paling bagus dia baik-baik berdiri keluar."
Nadanya dingin, tapi tidak tahu wanita yang mana yang
bicara. Disaat bagini, bertemu dengan wanita semacam ini,
sungguh satu hal yang membuat orang sakit kepala.
Tiga orang itu sepertinya ketakutan, mereka menjadi
bengong, semuanya berkumpul jadi satu, tidak menjawab.
Tentu saja tidak ada satu orang pun yang 'baik-baik
berdiri, karena bagaimana mereka bisa berdiri"
Suasana sunyi, suara yang dingin itu terdengar lagi,
"Kalian tidak berani mengaku?"
Tiga orang itu membalikkan kepala saling memandang
sekali, tetap tidak menjawab.
"Bagus sekali, kalau begitu jangan salahkan aku, jika
tidak mau mengatakannya, mayat di lantai ini adalah
contoh kalian...."
Wanita itu seperti akan membunuh orang lagi, hal ini
menjadi sangat serius.
Sehingga dua tamu yang sedang mandi berteriak seperti
babi disembelih, "Jangan, jangan bunuh, tolong! Aku bukan
Li Yuan-wai...."
Keadaannya jadi jelas, yang tidak membuka mulut tentu
adalah Li Yuan-wai.
"Kalian berdua enyah sekarang juga...." kata salah
seorang wanita dengan kesal sambil melemparkan dua buah
handuk di tangannya.
Seperti menerima perintah raja saja, dua orang tamu ini
menggulung bagian bawah tubuhnya dengan handuk,
dengan ketakutan mereka berlari keluar.
Mereka dengan selamat keluar dari rumah mandi ini,
hanya saja wajahnya kurang enak dilihat saja.
Li Yuan-wai mengeluh di dalam hatinya, melihat dua
bayangan punggung yang lari meninggalkan tempat, jika
tadi tahu seharusnya dia merebut dulu salah satu handuk
itu. 0ooo(dw)ooo0 "Kau Li Yuan-wai betul tidak?" tanya salah satu suara
wanita itu. Dengan wajah pahit, Li Yuan-wai dengan sedih berkata,
"Aku berharap aku bukan...."
Uap air sedikit menipis.
Kata orang melihat bunga dibalik embun, melihat wanita
cantik adalah suatu hal yang nikmat, seperti membaca
sajak. Tapi sekarang Li Yuan-wai bukan saja tidak bersemangat
membaca sajak, malah sebaliknya di dalam hati sangat
kesulitan. Karena dia tahu semua wanita ini walau cantik-cantik,
tapi semuanya adalah wanita yang menginginkan
nyawanya. Dia ingin membuka mulut, sedikit makan 'tahu', yang
merupakan penyakit lamanya, namun tiba-tiba dia teringat
waktu kejadian dipenjara air, maka dia jadi tidak berani
sembarangan membuka mulut.
"Bagus sekali, sekarang paling bagus kau baik-baik
keluar." Suara dingin wanita itu seperti keluar dari neraka.
Air di dalam kolam sudah cukup panas, tapi kata-kata ini
membuat Li Yuan-wai gemetar kedinginan.
"Aku.... apa aku bisa keluar....?" Li Yuan-wai berkata
seperti menangis saja.
Memang, disaat dihadapan wanita, mana bisa dia
keluar" Apa lagi bukan hanya satu wanita saja, tapi ada
enam orang. Mungkin lebih baik dia mandi di sini empat tahun tidak
keluar-keluar. "Jika kau tidak keluar, kami akan membuat kau
selamanya tidur di sini."
"Kalian.... kalian tidak takut"!"
"Takut"! Kenapa kami harus takut?"
Bertemu dengan wanita yang senang melihat laki-laki
mandi, Li Yuan-wai lebih senang bertemu dengan enam
setan. "Kalian.... kalian tidak takut, aku.... tapi aku takut
sekali," kata Li Yuan-wai bersungguhsungguh seperti
bertemu dengan enam setan. Mulutnya gemetaran.
"Jangan banyak omong kosong, kau keluar atau tidak" Li
Yuan-wai, aku akan menghitung sampai tiga jika kau masih
belum keluar, maka kau akan tahu bahwa kau telah
melakukan kesalahan sebesar apa.... satu...." Wanita itu
seperti sedang menatap tajam Li Yuan-wai di dalam uap
air, dengan marah berteriak mulai menghitung.
Li Yuan-wai tentu saja tahu lawan tidak berkata mainmain,
mendengar nada kata-katanya, sangat mungkin tidak
perdulikan apa-apa, semuanya bisa meloncat masuk ke
dalam kolam, menangkap hidup-hidup dirinya.
"Dua...." Suara yang menginginkan nyawa itu terdengar
lagi. Walau dia juga orang yang berani melakukan apa saja,
tapi bila sungguh-sungguh menyuruh dia dengan telanjang
menghadapi enam nona besar, buat dia mungkin hanya
dalam mimpi dia baru bisa melakukannya.
Ini adalah saat-saat yang paling sulit seumur hidupnya,
juga adalah saat yang paling sulit untuk mengambil
keputusan. Dia sungguh sulit membayangkan dirinya dengan
telanjang bulat keluar, di kemudian hari bagaimana dia bisa
jadi orang, dan juga bagaimana menghadapi semua
pahlawan didunia dan berkelana bebas didunia persilatan.
Keluar membunuh mereka semua" lebih lebih hal yang
tidak mungkin. Tidak perlu katakan yang lainnya, tadi saja sekali orang
membalikkan tubuh dan menyabetkan pedang, pelayan itu
sampai menjerit ngeri pun tidak sempat, tahu-tahu sudah
menghembuskan nafas terakhirnya, kecepatannya, keji, jitu,
dirinya tidak yakin bisa membunuhnya, lima orang lainnya
juga kelihatan tidak lemah.
Selain itu, yang terpenting, jika tidak bisa membunuh
lawan.... Dari dasar hatinya mulai timbul rasa gemetar
kedinginan, dia terpikir satu hal....
Karena seorang laki-laki bertelanjang bertarung dengan
seorang wanita sudah cukup membuat orang
menyemburkan nasi dari mulutnya, apalagi bertarung
dengan enam orang wanita, di kemudian hari jika tersebar
keluar, bukankah akan membuat orang tertawa sampai di
bawah kemana-mana mencari gigi"
Hal yang demikian kacaunya jangan kata tidak pernah
terjadi sebelumnya, mungkin juga tidak akan terjadi lagi
selanjutnya. Dia tidak berani melanjutkan pikirannya lagi....
0ooo(dw)ooo0 "Tiga...."
Huruf 'tiga' yang minta ampun itu sudah keluar dari
mulut, enam buah senjata rahasia sudah terbang mengarah
Li Yuan-wai. Enam buah senjata rahasia, salah satu saja sudah cukup
membunuh orang.
Semua orang tentu mempunyai satu kemampuan yang
tersembunyi, juga mempunyai satu macam reflek untuk
menyelamatkan nyawa.
Li Yuan-wai di antara hidup dan matinya, sudah tidak
terpikirkan apa akibat selanjutnya.
"Buaaar...." satu suara.
Jipratan air muncrat kemana-mana, Li Yuan-wai sudah
meloncat keluar dari kolam air.
Wow! tentu saja dia telanjang bulat, seperti seekor ayam
yang baru dikeluarkan dari air mendidih dan bulunya telah
dicabut habis. Hanya saja dia adalah manusia, bukan seekor ayam
mati.

Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

0ooo(dw)ooo0 Tempat untuk bergerak di dalam rumah mandi
memangnya juga tidak luas, kecuali satu kolam besar
ditengah-tengah, sisanya hanya tempat untuk berjalan yang
sempit. Bukan saja tangan Li Yuan-wai tidak ada satu cun besi,
lebih-lebih ditubuhnya tidak menempel seutas benang pun.
Enam orang wanita, enam bilah pedang.
Kecuali Li Yuan-wai lari mengelilingi kolam, dia tidak
tahu bagaimana caranya menghindar kilatan sinar pedang
di belakangnya.
Keadaan ini seperti seorang anak kecil lari di depan,
yang menjadi ibu di belakang mengejar akan memukulnya.
Yang kasihan adalah anak ini bertelanjang bulat, dan
yang menjadi ibu malah ada enam banyaknya.
Li Yuan-wai mempunyai mata yang bisa tersenyum,
mata tersenyumnya tentu saja sangat lincah, juga sangat
teliti melihat orang.
Setelah beberapa kali membalikkan kepala, dan beberapa
kali menghindar, tiba-tiba dia menghentikan larinya, dan
tanpa mengeluarkan suara menempelkan tubuhnya
kedinding, sampai nafas pun dihentikan.
Sehingga dia bisa melihat enam orang wanita itu juga
merasa kehilangan sasarannya, semuanya menjadi berhenti
tidak bergerak.
Pelan-pelan wajah Li Yuan-wai yang bulatnya seperti
kue tampak sedikit tersenyum....
Dengan perlahan tangannya menutup mulutnya, dia
sungguh takut dirinya tidak tahan tertawa hingga
mengeluarkan suara karena gembiranya.
Sekarang dia sudah bisa dengan jelas memperhatikan
enam orang wanita yang berdiri di sana, mereka sama sekali
tidak bergerak.
Wajah enam wanita ini cukup menarik, memakai baju
yang sama, menyisir rambut dengan model yang sama,
memegang pedang yang sama, walau semuanya
mempunyai mata yang cantik, tapi semuanya adalah mata
yang tidak dapat melihat.
Karena sorot mata mereka tidak saja tidak bersinar, juga
kaku tidak berputar.
"Buta"! Mereka semuanya buta!?"
Li Yuan-wai hampir saja berteriak mengeluarkan suara.
'Sungguh sayang!' setelah tahu lawannya semua buta, Li
Yuan-wai menyayangkan di dalam hati.
Dia sudah lupa tadi ketika didesak hampir saja jiwanya
melayang, sekarang dia malah menyayangkan lawannya.
Hati yang terancam terasa terlepas, tidak usah dikatakan
bagaimana riang gembiranya.
"Sialan, jika dari tadi tahu kalian adalah orang buta, buat
apa aku ketakutan" Lihatlah! Kalian lihatlah! Aku sekarang
berdiri di sini dengan telanjang bulat, kenapa kalian tidak
melihatnya" Apa kubilang, didunia ini dimana ada wanita
yang suka melihat laki laki sedang mandi...."
Di dalam hati Li Yuan-wai sambil bergumam, sambil
memperhatikan keadaan sekelilingnya, dia tahu tidak
mungkin terus begini tidak bergerak, dia harus memikirkan
cara untuk melepaskan dirinya, jika terus bertelanjang,
tentu saja tidak enak, jika sampai masuk angin itu baru hal
yang tidak diinginkan.
Akhirnya lawannya tidak tahan, salah seorang wanita
membuka mulut, "Li Yuan-wai kenapa kau tidak bicara?"
"Bicara" Sialan, aku kan bukan idiot." Li Yuan-wai
memaki di dalam hati, tapi dia tidak berani membuka
suara. Wanita yang lain bicara lagi, "Heng! Li Yuan-wai, jika
kau sudah tahu kami tidak bisa melihat, buat apa kau takut"
Apakah kau sudah menjadi gagu?"
"Takut!" Aku tentu saja takut, kalian semua kan
memegang senjata, jangan gelisah, adik besar, tunggu
sampai aku mendapatkan akal baru nanti aku bertindak
bagaimana memperlakukan kalian."
Setelah enam orang wanita itu memiringkan kepala, teliti
mendengarkan, Li Yuan-wai mengerti, dia pasti tidak akan
mengeluarkan suara, tapi sesaat dia juga tidak tahu harus
bertindak bagaimana baiknya.
Tapi mereka semua tahu Li Yuan-wai masih berada di
dalam rumah ini, hanya tidak tahu dia bersembunyi disudut
mana. Li Yuan-wai mengangkat kepala melihat jendela langit
langit, di dalam hatinya mengeluh berkata, "Hai! Mandi
kali ini benar-benar sial delapan turunan, melihat keadaan
begini selanjutnya jangan mandi lagi lebih bagus...."
Tiba tiba dia melihat seutas tali tergantung melintang
didinding, itu sebenarnya tali untuk tamu menggantungkan
handuk. Otaknya terkilas satu ilham, dengan perlahan
sekali dia bergerak.
Seperti sudah satu tahun saja lamanya, dengan
bercucuran keringat, akhirnya Li Yuan-wai bisa mencapai
tali. Juga bersamaan waktu dia mengambil dua buah batu
untuk tamu menggosok telapak kaki.
Sekarang dia bisa menampilkan senyum yang 'penuh
arti'. Dengan perlaha dian berdiri bersiap, melemparkan batu.
Terdengar suara batu memecah udara, hampir
berbareng.... Enam bayangan orang, enam bilah pedang semuanya
bergerak kearah jatuhnya batu.
Pedang cepat, orangnya lebih cepat.
Disaat enam gadis besar itu menabrak tali, semuanya
jadi berjatuhan, Li Yuan-wai sudah menaklukan wanita
yang jatuh bertumpuk yang tadi hampir saja membuat
diamati. 0ooo(dw)ooo0 Ketika Li Yuan-wai keluar dari rumah mandi ini,
bagaimana pun tidak menyangka diluar sudah berkumpul
begitu banyak orang.
Dia benar benar merasa beruntung, yang diikat bukan
dirinya, jika tidak, bisa saja dia bertelanjang bulat jalanjalan
di jalan raya, kalau sudah itu dia sungguh tidak tahu
apakah dirinya masih sanggup hidup terus.
Dia mengepalkan tangan dan menggoyanggoyangkannya,
Li Yuan-wai berkata pada kumpulan orangorang,
"Siapa yang mau menyewakan kereta, aku mau
mengantarkan enam pembunuh ini ke kantor pemerintah
untuk diadili."
Kereta sewaan datangnya sungguh cepat, mungkin
semua orang sangat kesal terhadap wanita-wanita itu yang
membunuh orang dengan mata tidak berkedip!
Li Yuan-wai cukup royal, dengan seratus liang perak dia
membeli kereta ini bersama kudanya, majikan kereta
merasa gembira mendapat keuntungan.
Hanya saja semua orang tidak mengerti kenapa tuan
muda 'agung' yang berpakaian menyolok ini, bisa berbuat
demikian. 0ooo(dw)ooo0 Tidak disangka dalam keadaan begini, disaat begini, Li
Yuan-wai bisa bertemu dengan Ouwyang Wu-shuang....
Li Yuan-wai yang duduk di atas kereta, dua tangan yang
memegang tali kuda sedikit gemetar.
Dia sulit percaya, tapi terpaksa percaya kenyataan ini.
Sekarang walau hari sudah senja, tapi matahari senja
yang menyorot wajahnya begitu jelas dan begitu nyata.
Dia berdiri ditengah jalan raya seorang diri, sepertinya
sudah menunggu lama sekali.
Dua orang yang terdiam akhirnya saling menatap,
sepertinya sahabat yang lama berpisah dan menanyakan
bagaimana kabar selama ini"'
Pelan-pelan sinar mata Ouwyang Wu-shuang berubah
seperti kehilangan perasaan, digantikan dengan sinar
kemarahan, semakin lama tampak semakin membara.
Mulut Li Yuan-wai seperti penuh dengan pasir,
tubuhnya tidak tahan bergetar, dia tertawa pahit.
"Li Yuan-wai...." Disaat ini Ouwyang Wu-shuang tibatiba
dengan keras berteriak.
"Xiao Shuang, aku...." Li Yuan-wai tergagap.
"Kau tidak perlu banyak bicara, sekarang kau lepaskan
dulu enam orang di belakangmu itu."
"Ke.... kenapa?" tanya Li Yuan-wai dengan tidak
mengerti. "Karena mereka semua adalah wanita yang patut
dikasihani, juga adalah orang-orangku."
"Orang-orangmu"!" Tanya Li Yuan-wai merasa terkejut.
"Benar, orang-orangku." Jawab Ouwyang Wu-shuang
dengan pasti. Menandakan apakah ini"
Apakah benar, sebelum Ouwyang Wu-shuang berhasil
membunuh Li Yuan-wai, dia tidak akan berhenti"
Apakah dia masih kurang cukup telah mencelakakan
dia" Ada dendam apa yang memaksa dia bisa melakukan
semua ini"
Orang luar tidak mengerti, Li Yuan-wai juga tidak
mengerti. "Karena apa mereka datang ingin membunuh aku...."
"Tidak salah, aku yang mengutus mereka."
Tadinya dia berharap ini adalah salah paham.
Li Yuan-wai bukan sekali saja memberitahu alasannya,
bahwa semua adalah salah paham, Xiao Shuang pasti tidak
mempunyai alasan bisa membenci dirinya sampai taraf
demikian. Sekarang mendengar nada lawan bicaranya yang begitu
teguh, sikapnya sedikit pun tidak disembunyikan, ekspresi
yang begitu pasti, seketika membuat kepala Li Yuan-wai
sampai membesar.
Dengan hati yang sakit dia memandang wanita cantik di
depannya, wanita yang pernah dicintainya, Li Yuan-wai
dengah sedih berkata, "Mengapa" mengapa?"
"Mengapa"! Seharusnya aku yang menanyaimu baru
betul," kata Ouwyang Wu-shuang dengan benci.
"Bertanya padaku"!" tanya Li Yuan-wai lebih banyak
lagi. "Kau mau melepaskan orang tidak?" Ouwyang Wushuang
bertanya lagi. Li Yuan-wai sudah tahu setelah membebaskan orang,
mungkin dia akan mendapat masalah yang lebih besar, tapi
dia tetap membebaskannya, karena dia tidak pernah
menolak permintaan Ouwyang Wu-shuang.
Ouwyang Wu-shuang menunggu sampai enam orang
wanita buta itu dibebaskan semuanya, sesudah berada
disisinya baru dia berkata, "Bagus sekali, terima kasih."
"Tidak perlu terima kasih," kata Li Yuan-wai yang
berdiri disisi kereta dan tidak bisa berbuat apa apa.
"Sekarang kita bisa membuat perhitungan, Li Yuan-wai,
aku tidak akan merasa berterima kasih karena kau sudah
melepaskan mereka karena dosa-dosamu tidak cukup
menebus masalahnya...." kata Ouwyang Wu-shuang sambil
mengeluarkan pedang pendeknya.
Melihat keadaannya tidak beres, Li Yuan-wai buru-buru
berkata, "Tunggu, Xiao Shuang, aku pikir di antara kita
mungkin ada sedikit salah pahaman...."
"Salah paham"! Ha ha.... salah paham" Lihat mereka, Li
Yuan-wai, kau lihat mereka, mereka satu pun tidak ada
salah paham terhadap laki laki...."
Ouwyang Wu-shuang menggunakan tangan menunjuk
enam wanita disisinya.
"Menurutmu bagaimana mereka bisa menjadi buta"
Mereka semua menggunakan tangannya sendiri
membutakan mata, karena mereka semua pernah ditipu
laki-laki, juga semua telah salah melihat laki-laki, tentu saja
mereka semua sudah membalaskan dendamnya, hanya aku
yang masih belum membalas dendam denganmu, jika tidak
aku juga akan sama seperti mereka, jadi seorang buta....
ha.... ha.... ha," kata Ouwyang Wu-shuang seperti orang
gila tertawa. Li Yuan-wai melihat tingkahnya yang seperti gila,
hatinya terkejut sulit dibayangkan.
Bagaimana pun dia tidak bisa terpikir, bagaimana bisa
ada orang yang mau membutakan sepasang mata sendiri.
"Kau.... kau marah padaku?"
Tiba-tiba Ouwyang Wu-shuang dengan tenang berkata,
"Marah" Tidak, aku tidak marah padamu, aku hanya ingin
kau mati."
"Sekarang aku mengerti, Xiao Dai ingin membunuhku....
Gai-bang mau menangkapku.... semua ini adalah.... adalah
kau yang mengaturnya betul tidak?" kata Li Yuan-wai
dengah sedih. "Benar, semua ini memang aku yang mengaturnya,
bagaimana" Apakah kau sudah jelas" Aku ingin selangkah
demi selangkah mendesakmu, semua orang
menghianatimu, saudaramu meninggalkanmu, lalu melihat
kau tidak mempunyai jalan lagi, terakhir sedikit demi
sedikit membunuhnmu, hanya saja kau sekarang hidupnya
seperti sedang senang sekali, ini malah diluar dugaanku,"
kata Ouwyang Wu-shuang dengan bengis.
Seorang wanita bisa membenci orang sampai demikian,
walau dia adalah wanita yang sangat menarik, sekarang
mana bisa dia masih menarik, sebaliknya malah jadi sedikit
menakutkan orang.
Li Yuan-wai dengan hati sakit melihat pada wanita yang
menjadi cinta pertamanya, di dasar hatinya timbul
semacam ketakutan.
Dia tidak tahu apa yang membuat wanita ini bisa
berubah begitu besar"
Dia juga tidak tahu kesalahan apa yang pernah diperbuat
dirinya" Maka dia berkata, "Bisakah kau katakan, apa sebabnya
semua?" Dengan tertawa tajam, Ouwyang Wu-shuang seperti
melihat setan pada Li Yuan-wai.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Beberapa saat baru dia menghentikan tawa yang
menusuk telinga itu, dengan pelan berkata, "Apa yang telah
kau perbuat, bagaimana kau bisa lupa" Kau bisa melupakan
segalanya, tapi mana bisa melupakan tanda lahir yang ada
di atas pantatmu?"
Seorang wanita yang seharusnya jangan sampai
kehilangan kesopanan, karena di dalam memilih kata dia
sudah tidak mempertimbangkan lagi kesopanan.
Kata-kata ini sebenarnya bisa membuat orang tertawa,
tapi nyatanya tidak ada orang yang bisa tertawa.
Ouwyang Wu-shuang tidak tertawa.
Bagaimana Li Yuan-wai bisa tertawa"
Enam orang wanita yang matanya buta, mungkin ingin
membunuh habis semua laki-laki didunia, tentu saja mereka
juga tidak tertawa.
Perkataan lucu yang tidak bisa membuat orang tertawa
mana bisa disebut perkataan lucu"
Buat Li Yuan-wai, perkataan ini mungkin sudah menjadi
perkataan yang menginginkan nyawa orang.
"Kau.... kau bagaimana bisa tahu di.... ditubuhku ada
tanda lahir?" tanya Li Yuan-wai dengan heran, karena
rahasia ini sekarang sudah menjadi rahasia yang telah
diketahui semua orang, untuk apa dia bertanya"
Mengandalkan tanda lahir Ouwyang Wu-shuang bisa
membuat Gai-bang tidak bisa membantahnya, jadi dia
seperti menangguk dosa yang tidak pernah ada.
"Jika ingin orang tidak tahu, jangan dia melakukannya."
Ini adalah satu pepatah, juga satu kata-kata tua.
Pepatah dan kata-kata tua yang bisa turun temurun
digunakan, tentu saja merupakan satu kebenaran yang
walau sepuluh ribu tahun pun tidak akan salah.
Jelas-jelas dirinya tidak pernah melakukan hal itu, dan
orang lain semuanya tahu, jadi ini termasuk kebenaran yang
bagaimana"
Maka ketika Li Yuan-wai mendengar Ouwyang Wushuang
mengatakan dengan sinis dua kata ini, kemarahan
dihatinya seperti qi melabrak banteng adu.
"Perkataan apa ini?"
"Apa kau tidak mengerti?" kata Ouwyang Wu-shuang
tampaknya juga marah sekali.
"Kau.... kau tahu apa maksudku...."
"Aku tidak tahu apa maksudmu, aku hanya tahu jika kau
ada keberanian melakukan hal yang tidak ingin diketahui
orang, kenapa tidak berani mengakuinya."
"Aku.... aku, sebenarnya apa yang telah kulakukan" Xiao
Shuang, anggap aku memohon, tolong jelaskan saja ok?"
kata Li Yuan-wai pahit hampir menangis.
Ouwyang Wu-shuang sekuatnya menahan emosi yang
bergejolak, tapi tidak mampu menahan kebencian di dalam
matanya, "Aku sudah melihat tanda lahir itu, juga pernah
mengusap tanda lahir itu."
"Pernah melihat"! Pernah mengusap"!" Li Yuan-wai
sudah mengerti.
Jika seorang wanita bisa melihat tempat dimana dirinya
sendiri pun tidak bisa melihatnya, itu menandakan apa"
Jika dirinya sendiri tidak telanjang bulat, dan juga tidak
pernah naik ranjang bersama dia, bagaimana dia bisa tahu"
Seorang wanita sampai harga dirinya juga tidak
diperdulikan lagi, apalagi berani mengumumkan pada
dunia, apa Li Yuan-wai bisa tidak mengakuinya" Apa Li
Yuan-wai bisa mengakuinya" Hal yang tidak pernah
dilakukannya mana bisa dia mengakuinya"
0ooo(dw)ooo0 BAB 17 Kebencian di antara saudara
"Kau masih tidak mengaku?"kata Yuan Di, Yuan
Dashao yang wajahnya seperti setan mengerikan itu,
melotot pada Polisi Setan di depannya.
Kepala Polisi Setan yang sedikit botak itu, mengeluarkan
tetes-tetes keringat sebesar kacang kedele, dia sedang
menahan kesakitan yang seperti puluhan ribu semut
menggigit hati.
Zhan Long yang berada disisinya juga diikat dengan tali
bergulung. Ini adalah sebuah kamar batu yang menyeramkan seperti
di dalam neraka.
Di lantai berserakan bermacam-macam alat untuk
menyiksa orang, sampai-sampai dinding, diatap rumah juga
tergantung ring untuk menggantung, katel minyak, dan
beberapa permainan aneh yang tidak pernah dilihatnya.
Setiap hari Polisi Setan sudah sering keluar masuk
penjara, dia pernah melihat bermacam-macam alat
penyiksa, juga mengerti kegunaannya.
Tapi dia tidak terpikir di tempat ini, dia bisa melihat alatalat
itu, hatinya terkejut dan bergetar.
Sekarang dia sedang digantung, paku-paku dipapan
terpasang di belakang punggungnya dan sudah menusuk
sedalam setengah nun, jari kakinya juga sudah tertancap
tiga tusukan bambu.
'Sepuluh jari itu berhubungan langsung kehati', ditambah
paku papan dipunggung, cara penyiksaan ini, siapa yang
bisa menahannya"
Polisi Setan mengangkat kepalanya yang pucat abu-abu,
wajah Polisi Setan yang sedikit pun tidak ada warna
manusia, sudah tidak berbentuk karena menahan sakit.
"Kau.... kau ingin aku kata.... katakan apa lagi?" katanya
dengan lemah. "Hem!" Yuan Di dengan keras berkata, "Katakan kenapa
sibelasteran itu tidak mati, katakan sejak kapan kalian
mengetahui masalahnya ada yang tidak beres?"
"Kau.... kau seharusnya sudah tahu, dia adalah
seorang.... laki-laki yang dapat menahan langit, berdiri
tegak dibumi, mana bisa begitu gampang mati, kau saja
tidak mati, dia mana.... bagaimana dia bisa mati" Aku
sungguh tidak mengerti, ken.... kenapa kau bisa berbuat hal
yang begitu.... kejam dan keji" Dia.... dia adalah saudara
kandungmu sendiri...."
Setelah Polisi Setan selesai berkata, dia jadi gemetar terus
karena sakitnya.
"Puih! Saudara" Saudara apa" sudah kukatakan aku tidak
mempunyai saudara seperti dia, tidak tahu ujung
pangkalnya tiba-tiba dia datang kekeluarga Yuan kami,
makan di rumah kami, memakai barang kepunyaan kami,
sampai akhirnya dia mau membagi harta warisan keluarga
Yuan kami, mengandalkan apa dia ingin melangkahi aku
disegala bidang" 'Naga Giok Yuan Ershao', mengapa orang
hanya tahu Yuan Ershao saja, apakah aku yang menjadi
tuan muda besar asli, harus kalah dengan dia di segala
bidang" Dia hanyalah blasteran, blasteran yang sumbernya
tidak jelas! Kalian tahu tidak...." Yuan Di berteriak marah
marah, sepasang matanya seperti ingin memancarkan api.
Blasteran"
Seketika Polisi Setan dan Zhan Long yang bergulung di
tanah merekajadi mengerti semuanya.
Hanya mereka tidak tahu mengapa dengkinya hati
seseorang bisa sebesar ini, menakutkan sekali"
Walau benar Yuan Ershao bukan saudara, kandungnya,
tapi bagaimana pun mereka telah hidup bersama banyak
tahun! Harta, nama, apa benar sepenting itu, saking pentingnya
sampai mendesak Walet Tidak Kembali yang cukup
ternama melakukan hal yang tidak berperasaan"
Walet Tidak Kembali, Walet Tidak Kembali jika ada
permintaan pasti dikabulkan benar bukan"
Terhadap orang luar saja, bila ada permintaan pasti
dikabulkan, kenapa terhadap orang yang tumbuh besar
bersama tidak bisa menerimanya"
Polisi Setan mengeluh, di dalam hatinya berpikir, dia
sebenarnya orang macam apa"
Apakah.... Apakah perbuatannya hanya untuk menutup telinga dan
mata orang"
Apakah sifat dia semuanya palsu belaka"
"Kau.... kau apa gunanya melakukan perbuatan
demikian?" tanya Polisi Setan mengeluh pelan.
Yuan Di tertawa, tawanya terasa sangat dingin.
Tiba-tiba dengan perlahan dia berkata, "Satu gunung
tidak bisa ada dua harimau, Perumahan Hui Yuan hanya
ada satu majikan, satu majikan asli, apakah kau tahu" Di
rumahku aku malah sepertinya seorang tamu, Sepertinya
seluruh penghuni perumahan menganggap aku sebagai
tamu, tingkah setiap orang terhadap aku bagaimana aku
masih bisa menerimanya, disisi tempat tidurku, mana boleh
ada orang lain bisa tidur nyenyak" Semua adalah milikku,
semua milikku, kaumengerti tidak....?"
Ketika baru mulai bicara, suaranya masih tenang,
akhirnya makin bicara makin emosi.
Sekarang Polisi Setan sudah mengerti semuanya,
seseorang jika kelakuannya sudah sampai demikian, ini
adalah perbuatan gila.
Keadaan hatinya sekarang sudah tidak ada satu orang
pun bisa merubahnya.
"Kau.... kau apakah sungguh ingin dia mati baru hatimu
merasa puas?"
"Benar, aku ingin dia segera mati, karena setelah dia
mati, orang lain baru bisa melihat aku, juga aku bisa
menonjolkan bahwa aku tidak kalah hebat dari dia.... sehari
dia tidak mati, sehari aku tidak bisa tampil ke muka. Aku
pernah menggunakan segala cara, mengadakan pendekatan
pada seluruh pelayan rumah dan orang-orang dunia
persilatan, tapi bukan saja aku gagal, aku juga putus
harapan, kenapa" Kenapa" Kenapa di mata setiap orang
hanya ada dia saja seorang" mengapa semua pembicaraan
juga hanya ada dia" mengapa...."
Apakah wajah Yuan Dashao sekarang seperti seorang
manusia" Jika seorang manusia bagaimana bisa bertingkah begini
menakutkan, memilih orang dan ingin menggigitnya.
Dia menggerak-gerakan sepasang kepalannya, matanya
merah penuh dengan urat darah, wajahnya menyeramkan,
gigi putih, dan mulutnya meraung-raung.
Banyak sebab yang terus menerus melanda, malah
membuat Polisi Setan jadi bengong ketika ditanya.
Memang benar, didunia persilatan begitu menyebut
Perumahan Hui Yuan, pertama-tama yang ada diingatan
orang adalah Yuan Ershao yang termasyur di seluruh
dunia, sesudah itu baru orang bisa teringat orang yang
paling baik adalah Yuan Dashao.
Bicara dengan jujur Yuan Dashao juga bukan orang
sembarangan, ilmu silatnya, kepandaian lainnya,
perbuatannya juga lebih dari pada orang lain, tapi kenapa
orang-orang malah lebih banyak membicarakan Yuan
Ershao, jarang menyebut Yuan Dashao"
Polisi Setan tentu saja tidak bisa menjawab masalah ini,
dan juga tidak tahu harus dari mana menjawab
pertanyaannya. Didunia memang juga banyak hal yang tidak perlu
alasannya. Ada orang beruntung, tentu saja ada orang tidak
beruntung. Ada orang ternamanya lebih cepat, tapi ada orang sudah
berusaha seumur hidupnya, tetap saja tidak ternama.
Contoh, seperti ada orang telah melakukan satu hal yang
kentut anjing juga tidak berhubungan, hal yang tidak begitu
menggegerkan, tapi namanya jadi terkenal dan
menggemparkan dunia. Ada orang melakukan kebaikan
seumur hidupnya, tapi akhirnya tidak mendapat apa pun
juga. Bukankah ini sangat bertentangan dan sangat tidak adil,
juga tidak bisa berbuat apa apa"
0ooo(dw)ooo0 "Kau.... kau terlalu ekstrim, juga.... terlalu ambisius...."
Polisi Setan cuma bisa mengatakan begini.
Dengan aneh dia melotot, Yuan Di tidak marah lagi
katanya, "Aku ambisius" Benar, aku memang ambisius,
coba aku tanya padamu, siapa yang tidak ambisius" Kau,
kau tidak ambisius" Kau seharian lari ketimur, lari ke barat,
menangkap buronan, membekuk penjahat, tujuan akhir
bukankah juga naik pangkat dan jadi kaya, bukankah itu
ambisius" Ershao, dia mendongkel Qing Cheng, melabrak
Wu Dang, naik ke Shao-lin yang mana yang bukan
ambisius" Sudahlah, kau tidak perlu bicara tentang
kehidupan, bicara kebenaran, tidak ada orang yang
percaymu...."
Benar, orang-orang didunia ini siapa yang tidak
ambisius" Orang memang biasa begitu, yang dikejar orang didunia
persilatan malah lebih banyak"
"Yuan Dashao, aku.... aku pikir caramu salah...."
Polisi Setan sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana
menyadarkan batu bandel ini.
"Aku tidak merasa aku salah, walau salah, aku juga akan
meneruskannya, dulu aku pura-pura mati, hanya ingin dia
terjerumus ke dalam jala yang telah aku siapkan, lalu tiba
tiba saat dia tidak perhatian aku akan menghabisi dia, siapa
tahu dia lebih licik, lebih licin dari pada aku, malah bisa
membiarkan dirinya menerima nama yang busuk, membuat
semua rencanaku gagal, aku juga tidak menduga wanita
hina itu malah membantunya bersandiwara" Aku sangat
membenci, benci pada mereka berdua sepasang binatang
ini, aku menyayangkan, menyayangkan anakku Yuan Xing
yang baru berusia empat tahun, aku juga memalukan,
memalukan kau Polisi Jiang Nan yang ternama masih bisa
percaya kata kata setan mereka" Apakah kau masih tidak
mengerti apa tujuan mereka" Aku sudah mati, mereka
mana mungkin membiarkan anakku, permainan ini anak
tiga tahun pun tidak akan tertipu, hanya kalian yang
percaya, benar, aku ingin membunuhnya, tapi diapun ingin
menghilangkan aku" Sampai anak berusia empat tahun pun
tidak bisa diampuni, malah kalian menghormatinya seperti


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghormati dewa saja, melindungi dia, kalian.... kalian
sungguh malah membantu kejahatan."
Masalah ini mengapa tiba-tiba bisa berubah jadi begitu
kompleks" Membingungkan"
Setelah Polisi Setan mendengar ceritanya Yuan Di,
sungguh dia jadi tidak tahu harus percaya pada siapa"
Walau Yuan Di tidak dibenarka tindakannya, tapi
bukankah Yuan Ershao juga banyak perbuatannya yang
sulit dipercaya"
Apa lagi munculnya Xian Xian Nu, dan juga matinya
anak berusia empat tahun itu, bukankah juga mengandung
rahasia" Katakanlah kebetulan, bagaimana bisa ada
kejadian yang begitu banyak kebetulannya"
Wajah Polisi Setan sudah berkeringat dingin, sama sekali
bukan kesakitan karena disiksa oleh alat penyiksa itu, tapi
rasa dingin yang timbul di dasar hati.
Keringat dingin timbul karena sudah mencurigai teman
baiknya, kehilangan kepercayaan.
Jika kau punya pengalaman, pernah dihianati oleh teman
baik, kau tentu akan bisa merasakan perasaan hati dia
sekarang. Dia adalah polisi ternama yang pernah membongkar
bermacam-macam perkara yang tidak terhitung banyaknya.
Dia tentu saja tahu, tidak ada satu hal yang selamanya
tidak berubah, dan seseorang tidak pernah berubah
selamanya. Dia tentu saja juga tahu banyak hal yang jelas-jelas tidak
mungkin terjadi atau bisa membuat orang tidak percaya tapi
hal itu terjadi juga.
.... 'Hati orang sulit ditebak', terhadap segala hal memang
selalu ada curiga.
Ini adalah satu kepercayaan yang setiap penyidik harus
menepatinya, maka di dalam hati Polisi Setan mulai ada
satu ketakutan yang sulit dijelaskan.
Sekarang semua yang di depan mata, dia sedikit pun
tidak merasa takut lagi, terpikir jika kenyataannya seperti
yang dikatakan Yuan Di, dia sudah ketakutan, dan juga
sangat takut. 0ooo(dw)ooo0 Dia tidak ingin bertanya, tidak berani bertanya, tapi
terpaksa bertanya.
Polisi Setan dengan ragu-ragu akhirnya membuka mulut,
"Kau.... kau sudah tahu ada orang yang menyamar sebagai
janda Yuan Dashao...."
Sepasang tangan Yuan Di mengepal erat sambil
menggigit gigi berkata, "Aku tentu saja tahu, aku juga tahu
adik istri ku sejak dulu sudah menaruh hati pada dia,
seorang yang tidak tahu malu, hal apa yang tidak bisa
dilakukan" Aku hanya berharap hati kejamnya tidak sampai
berani membunuh kakaknya sendiri...."
Seperti telah lupa akan sakitnya, Polisi Setan mendesak,
"Bagaimana ceritanya!?"
Yuan Di dengan sakit hati berkata, "Dimana ada seorang
istri pulang ke orang tuanya selama setengah tahun" Dan
dimana ada seorang istri tega meninggalkan anak yang
masih kecil dan suaminya" Dan siapa yang bisa
membungkam berita kematianku" Mengapa dia tidak
kembali lagi ke rumah?"
Polisi Setan seperti terjerumus ke dalam goa es, tidak
tahan dia gemetar kedinginan.
Ini memang hal yang tidak masuk akal.
Keluarga Zhao di Jun Shan juga keluarga persilatan, jika
terjadi hal yang sebesar ini, mana mungkin mereka tidak
tahu" mana bisa tidak mendengar dan tidak bertanya"
"Aku dengar istrimu tidak bisa silat?" Polisi Setan
bertanya lagi. "Benar, keluarga Zhao di Jun Shan hanya dia sendiri
yang tidak bisa silat, makanya Xian Xian Nu Zhao Pei Yan
wanita hina itu menyamar sebagai dia, sungguh sangat kaku
penanpilannya, orang yang matanya jeli bagaimana tidak
tahu?" kata Yuan Di dengan kosong.
Polisi Setan jadi berpikir keras, apa yang sedang
memikirkan"
Yuan Di juga seperti sedang mengingat, apa yang dia
sedang pikirkan"
Dari sorot matanya yang kesakitan sepertinya bisa
melihat emosi di dalam hatinya, apakah dia benar sedang
teringat istri tercinta dan anak tersayang"
Atau terpikir semua kejadian yang mencelakakan
dirinya, sebenarnya siapa yang memulai"
Zhan Long.... yang hanya tahu menolong orang, tidak
tahu membunuh orang, keturunan 'Dewa Tabib Ahli Silat',
saat ini entah sedang melamun apa.
Walau dia bergulung disudut, diikat seperti bacang, tapi
sedikit rupa ketakutan pun tidak ada.
Apakah dia juga terjerumus ke dalam perkara yang
kompleks ini"
Atau apakah dia juga terpikir dirinya, terpikir adik
kandungnya.... Zhan Feng yang seperti orang asing"
0ooo(dw)ooo0 Sadar dari keadaan melamun, Yuan Di Yuan Dashao
kembali kealam kenyataan.
Dia dengan dingin bertanya, "Siapa yang mengatur
pengganti yang mati itu?"
Disaat begini sepertinya sudah tidak ada kepengtingan
menyembunyikan apa-apa.
Makanya Polisi Setan mengatakannya, sedikit pun tidak
ada yang disisakan, juga tidak ada yang disembunyikan,
semua dikatakannya.
Setelah mendengar kata-kata Polisi Setan, diluar dugaan
Yuan Di tidak marah, dia dengan tawar berkata, "Aku
sudah tahu dia tidak akan begitu gampang mati, hanya
tidak terpikirkan kau dan wanita hina itu bekerja sama....
tapi begini juga bagus, kita semua bisa secara terbuka
bertarung, siapa pun tidak perlu ada kekhawatiran lagi, dan
lagi didunia ini memangnya juga 'Yang sukses jadi raja,
yang kalah jadi penjahat'.... tidak kuduga blasteran ini
punya begitu banyak orang yang membantu...."
"Kau.... kau tahu?"
"Jika aku tidak tahu, apa aku masih bisa hidup sampai
sekarang" Tapi ini juga tidak apa-apa, sekarang Tangan
Cepat Xiao Dai sudah menjadi arwah di Jin Jiang, Li Yuanwai
juga telah menjadi anjing di rumah duka, bukan hanya
Gai-bang saja, semua orang-orang dunia persilatan juga
akan memandang dia sebagai tikus menyeberangi jalan
raya, kau sudah menjadi tawananku, mengenai tuan muda
Zhan, sama sekali tidak bisa berbuat apa apa, aku tidak
perlu takut karenanya" Tunggu sampai segalanya beres, aku
akan melepas kalian...."
Polisi Setan dan Zhan Long berdua sungguh tidak
menduga setelah mereka ditangkap oleh orang-orang Yuan
Di, masalah diluar bisa terjadi perubahan yang begitu besar.
Namun mereka selain hanya bisa gelisah saja, sekarang
bisa apa lagi"
Bagaimana pun mereka sendiri sekarang adalah dalam
keadaan 'Budha tanah liat menyeberang sungai, melindungi
diri sendiri juga susah'.
0ooo(dw)ooo0 Masalah yang ingin diketahui sudah didapatkan, tidak
ada lagi yang mau ditanyakan, Yuan Di sudah tidak perlu
lagi memakai alat penyiksa.
Makanya dia menurunkan Polisi Setan dan juga melepas
tali yang mengikat Zhan Long, hanya meninggalkan
perkataan yang membuat orang mau tawa susah menangis
pun tidak bisa.
"Jaga dirimu."
Polisi Setan tidak tahu bagaimana menjaga dirinya, tapi
dia tahu walau disisinya ada tabib yang telah menolong
orang tidak terhitung banyaknya, tapi tetap tidak ada
gunanya. 'Nyonya yang bagaimana pintar juga tidak dapat berbuat
apa-apa jika tidak ada beras', di dalam rumah, di seluruh
ruangannya kecuali alat penyiksa, tidak ada apa-apanya
lagi, bagaimana menyuruh Zhan Long mengembangkan
tangan ajaibnya itu"
Tentu saja, wajah putih abu-abu Polisi Setan dengan luka
di seluruh tubuhnya, Zhan Long juga melihatnya, selain
hanya bisa menghibur dengan tertawa pahit, dia sungguh
tidak bisa berbuat apa-apa untuk meringankan sakitnya.
Pintu besi yang tebal dan berat sudah terbuka, Polisi
Setan baru terpikir masih ada banyak pertanyaan yang
belum jelas....
Yuan Ershao apakah dia tahu masalah kelahirannya"
Jika tidak tahu, bagaimana Yuan Dashao bisa tahu"
Ketika Yuan Dashao pura-pura mati, kemana saja dia
pergi" Apa yang dilakukannya"
Empat saksi yang tidak berdosa itu bagaimana matinya"
Dimana Ershao sekarang" bagaimana dia harus bersikap
terhadapnya"
Tentu saja dia juga tidak tahu mengapa dia bisa muncul
di kamarnya Zhan Feng" Dan juga tidak tahu dunia
persilatan akan segera terjadi pertumpahan darah.
0ooo(dw)ooo0 "Kepala bagian Yao tidak akan mati, pisau itu tidak bisa
membunuh orang."
Perkataan Tangan Cepat Xiao Dai belum lagi habis, dia
merasakan pisau sipincang seperti ingin merobek dirinya
dan telah memotong punggung sebelah kanan dirinya.
Seharusnya dia merasa sakit yang amat sangat, dan saat
kesakitan itu mulai dirasakan, dia sudah mendengar suara
patah tulang iga dirinya, disusul dengan pukulan keras di
belakang pinggang membuat seluruh tubuhnya sepertinya
hancur berantakan.
Dia telah melihat darah, darah dirinya sendiri.
Dan darah itu seperti sebaskom air merah api bunga
Feng Xian, disemburkan orang keudara.
Dia lupa akan sakit, lupa akan luka, lebih lebih lupa
segala sesuatu didunia ini.
Dia bisa melupakan segalanya, tapi mana bisa dia
melupakan sepasang mata yang membuat dirinya seperti
mandi angin musim semi, seperti minum air madu,
mengapa sekarang semua bisa berubah dalam sekejap"
Dia bisa melupakan segalanya, tapi mana bisa dia
melupakan pertarungan yang sangat tidak adil"
Dia bisa melupakan segalanya, tapi mana bisa dia
melupakan janji yang dibuat oleh tiga orang yang usianya
lebih besar lima kali lipat dari dirinya"
.... Aku tidak boleh mati, aku ingin membalasnya.
.... Aku ingin membuka kedok palsunya.
.... Aku ingin membunuh laki-laki sejati yang tidak
menepati janji ini.
Seperti ada tenaga yang datang dari alam gaib. Yang
mempunyai kemampuan tersembunyi untuk terus hidup.
Xiao Dai mengikuti tenaga pukulan yang terakhir
menimpa dirinya, dia mengangkat tangannya menutup
jalan darah dipunggungnya, menghentikan aliran darah di
tempat yang terluka, dan juga meminjam tenaga dorong
yang besar itu berguling masuk ke dalam sungai.
Sekali masuk ke dalam air dia baru merasakan sakitnya
yang tidak bisa ditahan, dalam bantingan yang seketika
terjadi itu membuat dia mengerti satu hal.
Dia menahan nafas, sepertinya dia telah kembali kepada
waktu yang dulu.
'Cara Nafas Kura-kura,' Xiao Dai pernah berlatih
mengubur dirinya di dalam pasir.
0ooo(dw)ooo0 Jika seseorang kehilangan semangat untuk hidup, walau
mendapat sedikit luka juga akan berubah menjadi luka
besar malah bisa kehilangan nyawanya.
Sebaliknya, jika seseorang yang semangat hidupnya
sangat kuat, di mata orang lain jelas sudah tidak ada
harapan untuk hidup, tapi bisa dengan ajaibnya hidup
kembali. Dan lagi hidupnya sangat baik, hidupnya masih panjang.
Xiao Dai hanya berusia sembilan belas tahun.
Usia sembilan belas adalah usia yang seperti bunga, juga
adalah usia dalam pertumbuhan.
Bagaimana dia bisa mati" juga mana boleh dia mati"
Bagaimana pun di dalam keseluruhan cerita ini, dia
adalah pemeran yang sangat penting, juga adalah pemeran
yang disukai. Orang baik tidak mati, orang yang disukai tentu saja
lebih-lebih tidak boleh mati.
Maka dia tidak mati, tapi juga dengan mati tidak
berbedajauh. Karena dia hanya punya lebih satu nafas saja
dibandingkan orang mati.
0ooo(dw)ooo0 Sinar matahari menyilaukan mata.
Bunga Ju memenuhi ruangan.
Saat Xiao Dai membuka mata, pandangan pertama yang
dia lihat adalah bunga Ju yang memenuhi ruangan.
Yang besar, yang kecil, yang kuning, yang putih, yang
ungu. Yang kuncup, yang mekar, yang bergulung, yang seperti
kepiting jalan.
Dia tidak tahu mengapa di rumah ini bisa begitu banyak
bunga Ju" Mungkin sinar matahari telah menyilaukan matanya!
Juga mungkin dia ingin tahu benarkah di sini adalah tanah
nirmala, dia menutup kembali matanya.
Dia takut dirinya benar-benar telah mati, dia lebih takut
pada bunga yang besar dan kecil, bentuknya tidak sama,
warnanya juga berbeda, mungkin teman-teman dan sanak
famili yang membawanya untuk menandakan ikut bela
sungkawa. Karena bunga Ju menandakan hilangnya roh.
Pelan-pelan mata yang tertutup dibukanya lagi, dengan
susah payah dia tersenyum.
.... Dia menemukan dirinya masih tetap hidup, bukan


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dialam mimpi, juga bukan alamnya dewa.
Sekarang masih ada hal apa lagi yang lebih
menggembirakan dari pada membuktikan bahwa dirinya
masih hidup"
Maka tertawalah dia, walau sakit di seluruh tubuhnya
hampir saja membuat dia mengucurkan air mata.
Bisa sakit tentu ada perasaan, ada perasaan tentu saja
tidak mati, sehingga dia tahu dia masih hidup.
Dia kembali menutup matanya lagi, dia ingin dengan
teliti, dan pelan-pelan merasakan apa perasaannya setelah
dapat hidup kembali.
Tentu saja dia juga ingin mencium harumnya bunga
yang memenuhi ruangan ini.
Dia merasa aneh mengapa dirinya selama ini tidak
pernah merasakan bunga itu sangat menyenangkan dan
begitu harum, Xiao Dai sudah mendengar suara tawa yang
sudah hafal....
"Jika kau masih tidak ingin bangun, aku bisa
membiarkan kau tidur panjang tidak bangun lagi, kau ingin
memilih yang mana?"
.... mendengar suara ini, Xiao Dai sudah mengerti
mengapa dirinya bisa tidak mati.
Dia mengeluh perlahan, pelan-pelan membuka matanya,
terlihat wajah cantik yang bisa membuat hati orang sakit,
juga sepertinya dia semakin cantik, saking cantiknya seperti
akan menjadi dewi.
"Sobat, kau kan tidak bisu, kenapa tidak bicara"
Hmm...." Wajah Zhan Feng yang cantik, yang jaraknya
cuma satu che, dengan nafas harum anggrek tertawa.
Seketika bunga Ju yang memenuhi ruangan seperti
meredup banyak, baru saja Xiao Dai menggerakkan bibir
ingin bicara. "Aduh ibu...." dia berteriak, karena sakit yang amat
sangat di seluruh tubuhnya.
Zhan Feng tertawa seperti ratusan bunga mekar yang
begitu cantik, sangat cantik....
Xiao Dai kesakitan sampai keningnya bercucuran
keringat dingin, tapi dia melihatnya sampai bengong, sangat
tertegun.... Setelah beberapa saat, Zhan Feng dengan susah payah
baru menghentikan tawa yang seperti bel perak itu, dengan
terengah-engah berkata, "Terima kasih, aku tidak punya
anak baik sebesarmu...."
Orangnya cantik, kata-katanya nakal, walau ini hanya
satu kata humor, tapi bukan kata humor yang setiap orang
boleh mengatakannya.
Setelah Xiao Dai mendengarnya, bukan saja sedikit pun
tidak marah, malah dengan bengong melihat orang di
depannya sambil tertawa bodoh.
Memang benar, jika ada seorang gadis yang begitu cantik
bisa berkelakar dengan dirinya, orang idiot mana yang bisa
sungguh-sungguh marah" bagaimana tega marah"
"Ma.... maaf, maaf, Xiao Dai, kau tidak marah kan...."
kata Zhan Feng sedikit malu, seperti merasa gurauannya
rada keterlaluan.
Xiao Dai ingin sekali makan 'tahu', tapi apa boleh buat
sakitnya Xiao Dai sekarang hampir tidak tertahankan,
terpaksa mulutnya berkata, "Tidak, walau aku ingin marah
juga sudah tidak ada tenaga...."
"Kenapa setiap kali bertemu denganmu, kata-kata
pertamamu selalu membuat orang tidak berani
menerimanya?" kata Zhan Feng, terpikir waktu dulu katakata
pertama yang diucapkan Xiao Dai, tidak sadar dia
tertawa sambil menutup mulut dengan tangan.
"Benarkah" Apa yang pernah kukatakan, kenapa aku
tidak ingat lagi?"
Tentu saja dia tidak ingat lagi, walau dapat
mengingatnya, Xiao Dai juga akan pura pura tidak ingat!
Ilmu pengobatan Zhan Feng sangat hebat, tapi Xiao Dai
tidak terpikir bagaimana hebatnya sampai sedemikian,
ajaibnya membuat orang melongo.
Dia tahu jika tidak ada Zhan Feng, nyawanya mungkin
sudah melapor ke raja neraka, dia merasa berterima kasih
dalam hati. Perasaan terima kasih semacam ini sulit dirasakan orang,
malah sudah sampai taraf seperti 'menghormati dewa',
walau diluarnya dia masih tampak seperti biasa.
Walau dia tetap bebas tidak terikat, tapi dia tahu didunia
ini tidak ada orang yang bisa mencelakai dirinya.
Tapi dia sekarang sedang berbaring, anggota tubuhnya
susah digerakan, walau ada golok menekan lehernya juga
dia tidak bisa mengadakan perlawanan.
Tapi jika golok ini menekan dileher Zhan Feng, Xiao
Dai pasti bisa bergerak, dan juga gerakannya akan sangat
cepat, gerakannya bisa membuat terkejut siapapun.
.... Melenggang didunia persilatan, dengan senang
menyelesaikan budi dan dendam.
.... bagi laki-laki sejati budi dan dendam harus jelas, ada
dendam harus dibereskan, ada budi juga mana bisa tidak
mau membalasnya"
Tangan Cepat Xiao Dai tidak berani menyebut diri
sebagai laki-laki sejati, namun dia pasti adalah orang yang
menerima budi setitik, akan membalas dengan sebesar mata
air. Apa lagi dia sekarang bukan hanya menerima budi
setitik. Karena telah menyembuhkan penyakit bisunya, sudah
cukup membuatnya membalas sebesar mata air.
Sekarang budinya bertambah dengan menyelamatkan
nyawanya kembali, budi seperti ini mana bisa Xiao Dai
membalasnya seumur hidup"
0ooo(dw)ooo0 Hari kesepuluh, Xiao Dai sudah sadar sepenuhnya
selama sepuluh hari, dia masih tidak bisa bergerak, lebih
lebih tidak bisa turun kelantai.
Maka dia juga sepuluh hari penuh berbaring di atas
ranjang. Tidurnya malah merupakan satu kenikmatan, tapi jika
seorang tidur di atas ranjang selama sepuluh hari, itu bukan
saja tidak nikmat, malah sebaliknya adalah hukuman,
hidup menerima siksaan.
Karena luka ditubuhnya, membuat dia harus menahan
rasa sakitnya, tapi dia merasa lebih baik lebih sakit lagi,
seluruh tubuhnya seperti papan pintu kaku.
Begitulah manusia, saat tidak bisa bicara baru mengerti
bisa bicara adalah hal yang begitu menyenangkan, dan
ketika seluruh tubuh kaku seperti lumpuh, begitu bisa
meloncat-loncat dan berlari-lari, baru merasakan bahwa itu
satu kenikmatan, semacam kenikmatan yang menghabiskan
uang pun tidak bisa membelinya.
Seperti kata-kata lama, seseorang yang kehilangan
kesehatannya, baru mengerti mahalnya kesehatan, betul
tidak" 0ooo(dw)ooo0 Ketika pagi, sinar pertama matahari sudah menyorot ke
dalam rumah, Xiao Dai sudah bangun.
Dia membuka matanya melihat pelayan yang bernama
Yi Hong membawa baskom dan alat pembersih lain masuk
ke dalam. Yi Hong, mungkin usianya sudah tiga puluh tahun lebih.
Walau dia sudah hampir mencapai wanita setengah tua,
namun hatinya masih seperti gadis.... hatinya yang seperti
mengerti, tapi juga seperti tidak mengerti.
Dia masih kelihatan cantik, wanita yang sudah matang,
tapi malah seperti gadis besar berusia lima, enam belasan,
terhadap apa pun merasa aneh, apa lagi terhadap laki-laki.
Dia menundukkan kepala, dia menaruh perhatian pada
pot-pot bunga Ju yang bermacam ragam, yang ditaruh di
lantai, sedangkan Xiao Dai terus memperhatikan dirinya.
Xiao Dai sudah banyak berhubungan dengan wanita,
tapi tidak pernah bertemu dengan wanita yang seperti ini,
seorang wanita walau memakai kaca pembesar juga tidak
akan bisa melihatnya dengan jelas.
Dia hanya tahu dia dipanggil Yi Hong, memanggil Zhan
Feng, Nona, kenyataannya apakah benar hubungan mereka
adalah majikan dengan pelayan, Xiao Dai sangat curiga
akan hal itu. Tapi dia malas memikirkannya, juga tidak ingin
memikirkannya, karena terhadap wanita, bukan saja
hatinya sudah dingin, hatinya juga sudah sakit sekali.
Namun terhadap wanita, dia sungguh tidak tahu harus
bagaimana menghadapinya, bagaimana pun seorang wanita
telah hampir merengut nyawanya, sedangkan seorang
wanita yang lain malah memberikan dia satu nyawa baru.
"Ah"! Tuan muda Dai kau sudah bangun?"
Menaruh baskomnya, Yi Hong mulai dengan pekerjaan
beberapa hari ini, dia memeras handuk, melayani Xiao Dai
membersihkan wajah.
Setelah semuanya beres, dengan pelan Xiao Dai berkata,
"Terima kasih, kak Yi Hong."
"Tidak apa, kau sungguh sungkan.... oh benar, kau lapar
tidak" Mau tidak aku ambilkan makanan?"
"Nanti saja, sekarang aku masih belum merasa lapar,
apakah nona Zhan Feng sudah kembali?"
"Masih belum, tapi aku pikir tidak lama lagi dia akan
datang, kali ini air bah sudah menghancurkan banyak
rumah orang, juga melukai banyak orang, hai! Nonaku
sungguh akan sibuk sekali...." kata Yi Hong sambil
membereskan barang-barangnya, sambil menjawab
pertanyaan Xiao Dai.
Xiao Dai sangat tidak biasa dipanggil orang 'Tuan muda
Dai' tapi wanita ini malah senang memanggilnya begini,
Xiao Dai terpaksa membiarkannya, siapa suruh ayah
ibunya memberi nama ini pada dia"
Xiao Dai diam-diam menghitung hari, dia menemukan
Zhan Feng telah meninggalkan rumah selama delapan hari,
dan dia hanya bertemu dengannya cuma dua kali saja.
Tentu saja dia tahu nona Zhan Feng sekarang sedang
sibuk menolong orang, bagaimana pun dia punya hati
emas. "Tuan.... tuan muda Dai, Tuan muda Dai...." Yi Hong
melihat Xiao Dai yang tiba-tiba tidak buka suara, maka
dengan pelan memanggil dua kali.
"Ah"! Apa"! Kau memanggilku?" kata Xiao Dai kembali
sadar. Yi Hong tertawa dengan malu berkata, "Tuan muda Dai,
nona kami menitip pesan, katanya obatmu harus diminum
menurut jadwal, dan juga kau sama sekali tidak boleh
sembarangan menggerakkan hawa murni, jika tidak tiga
bulan bisa menyembuhkan luka, tapi tiga tahun baru bisa
sembuh seluruhnya."
Xiao Dai terharu, orang ada diluar masih mengingat
keadaan di sini, Xiao Dai berkata, "Kak Yi Hong, aku tahu,
kau tenang saja, nyawa aku adalah pemberian nona kalian,
aku mana berani tidak menurutnya" Dan pula aku sungguh
takut harus berbaring diranjang selama tiga tahun."
"Baguslah jika kau tahu, dirimu harus kau yang
merawatnya." Yi Hong setelah melirik sekali dengan
pandangan aneh, mengambil lagi baskom lalu pergi keluar.
0ooo(dw)ooo0 Dia mengira tempatnya seharusnya Perumahan Zhan
Bao, Xiao Dai tidak terpikir bahwa tempatnya dengan
Perumahan Zhan Bao jauhnya ada ratusan li, dia sekarang
berada di gunung E Mei.
Disenja hari keenam belas, Zhan Feng sudah kembali,
dia terlihat kotor dan penuh debu dan sedikit kelelahan, tapi
tetap dengan teliti memeriksa lukanya Xiao Dai.
Dia lalu membuat penyangga dengan kayu kecil, lalu
mengikatkan dari pinggang sampai leher Xiao Dai supaya
tidak bisa berobah, dan mengeluarkan kata-kata yang Xiao
Dai merasa gembira.
"Kau sekarang sudah boleh turun dari ranjang, juga
boleh jalan-jalan, tentu saja harus hati-hati sekali, jika
lukanya terusik, sakitnya bisa membuat kau berteriak minta
tolong!" Seseorang yang sudah berbaring di dalam rumah selama
sepuluh hari lebih, sekali dibolehkan turun ranjang, yang
paling dia harapkan tentu saja melihat-lihat keluar.
"Di.... ini bukan rumahmu?" tanya Xiao Dai sedikit
terkejut. "Ini kenapa harus aneh" Ini tentu saja rumahku."
"Tapi rumahmu tidak seperti ini...."
Zhan Feng mengerti maksud Xiao Dai, dia tertawa
sampai membungkuk berkata, "Tidak ada orang yang
menentukan, seorang hanya boleh mempunyai satu rumah,
benar tidak" Kelinci juga punya tiga goa, apa lagi orang...."
Xiao Dai tidak mengerti mengapa manusia dibandingkan
dengan kelinci.
"Melihat wajahmu yang terkejut, sepertinya kau
menemukan hal yang sangat luar biasa.... kuberi! Aku
punya banyak tempat, di sini hanya salah satunya saja, lag
Kesatria Berandalan 1 Kisah Dua Saudara Seperguruan Karya Liang Ie Shen Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 11

Cari Blog Ini