Ceritasilat Novel Online

Duri Bunga Ju 8

Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 8


0ooo(dw)ooo0 Keringat dingin Li Yuan-wai mengucur lagi.
Dia sudah mengerti jarum di tangannya sudah tinggal
beberapa lagi. Dia lebih tidak menyangka semua jarum yang tidak
pernah gagal ini, malah tidak satu pun mengenai sasaran.
Dia juga tidak tahu ketika semua jarum ini sudah habis
dipergunakan, apa dia masih punya senjata untuk
menghadang serangan lawan berikutnya.
Karena tenaga dia sekarang hanya cukup untuk
menggunakan jarum saja.
Karena dalam pertempuran tadi bukan saja sudah
menghabiskan tenaga dalamnya, bersamaan juga dia telah
mengalami luka dalam yang tidak ringan.
Maka keringat dinginnya mengalir lagi. Mengayunkan
tangan melempar jarum juga menarik lukanya yang
menimbulkan kesakitan, melihat jarum di tangan semakin
berkurang, apa dia tidak gelisah" Apa dia bisa tidak gusar"
0ooo(dw)ooo0 Wanita ini tidak tahu kapan datangnya"
Wajah dingin dengan sepasang matanya sedang
memperhatikan Li Yuan-wai dan Hao Shao-feng.
Ketika Li Yuan-wai sudah siap melemparkan tiga jarum
terakhir di tangannya, matanya yang tajam itu sudah
melihat wanita berbaju putih ini.... Xu Jia-rong.
Tertawalah dia, tentu saja saat ini dia bisa tertawa,
hingga bisa membuat Hao Shao-feng menjadi heran.
Lalu akhirnya Hao Shao-feng juga telah melihat Xu Jiarong
yang berdiri tidak jauh.
0ooo(dw)ooo0 Kepandaian Li Yuan-wai yang paling besar adalah
kecuali dapat memasak Harum Sedap Tiga Li yang lezat,
mungkin ada satu lagi kepandaiannya, yaitu 'bertemu orang
bicara bahasa orang, bertemu setan bicara bahasa setan'.
Melihat wanita yang cantik, tentu saja bicara bahasa
menjilat! Jika tidak percaya, silahkan dengar. "Nona.... nona Xu,
sungguh.... sungguh kebetulan, oww, tidak, tidak terlalu
kebetulan, aku mungkin akan merepotkan kau lagi untuk....
untuk membebaskan lagi!"
"Mengapa setiap kali aku bertemu denganmu, kau
sepertinya sedang berkelahi dengan orang" Dan juga kau
selalu dipihak yang kalah?" kata Xu Jia-rong yang giginya
seperti kerang bersinar-sinar tertawa.
"He he.... memalukan, kau adalah orang bangsawan, dan
aku adalah orang yang ketimban susah," kata Li Yuan-wai
hatinya sudah berani sambil tertawa pahit.
"Kali ini apa lagi sebabnya" Iii"! Dandanan orang ini
seharusnya adalah orang Gai-bang kalian...." Xu Jia-rong
tiba-tiba tidak bisa meneruskan bicaranya, karena dia sudah
menemukan pakaian Li Yuan-wai yang mewah, walau
sudah ada sedikit bekas darah.
"Siapa nona ini" Gai-bang sedang membersihkan
perkumpulan, harap bisa memberikan kemudahan, berdiri
dipinggir," kata Hao Shao-feng dengan keras melihat Li
Yuan-wai menjilat lawan, untuk menjaga supaya tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Membersihkan perkumpulan"!" tanya Xu Jia-rong tidak
mengerti. "Betul, Li Yuan-wai bukan saja menghianati
perkumpulan juga membunuh sesama orang perkumpulan,
aku Hao Shao-feng sedang melaksanakan perintah dari
ketua perkumpulan kami...." kata Hao Shao-feng.
"Kentut, Hao Shao-feng kau.... kau sialan jangan
membalikkan masalah." Li Yuan-wai disisi tidak menunggu
Hao Shao-feng habis bicara, sudah dalam keadaan tergesa
gesa dia membuka mulut memakinya.
Xu Jia-rong mengerutkan alisnya walau sudah pernah
mengalami kelucuannya Li Yuan-wai, tapi tidak diduga
saat dia memaki orang bisa begitu tidak enak didengar.
Wajah Hao Shao-feng berubah, bagaimana pun juga dia
adalah seniornya Li Yuan-wai, dihadapan orang luar mana
bisa dia menerima hal yang begini"
Begitu bayangan telapak muncul, Li Yuan-wai sudah
bersiap, tiga jarum terakhir di tangan sudah dikeluarkan.
Kejadiannya sama, Hao Shao-feng segera membalikkan
tubuh memiringkan bahu langsung dapat menghindarnya,
lalu memukulkan telapak.
"Non.... nona Xu...." Suaranya Li Yuan-wai seperti
pantat dibakar api berteriak.
Sepasang telapak Hao Shao-feng walau disebut Telapak
Besi, tapi mana bisa dibandingkan dengan ketajaman
pedang. Maka setelah dia menghindarkan tiga jarum Li Yuan-wai
dan menyerang, mendadak dia melihat sebilah pedang
sudah menghadang di depannya, dia terpaksa mundur
beberapa langkah, menghentikan serangannya, hingga Li
Yuan-wai terhindar dari satu bahaya lagi.
Terhindar dari bahaya, Li Yuan-wai dengan santainya
mengepalkan tangan berkata, "Nona Xu, terima kasih...."
Hao Shao-feng melihat 'bangga'nya Li Yuan-wai,
kemarahannya meluap sampai kepalanya mengepulkan
asap. "Cjianbei, Li Yuan-wai adalah temanku, bolehkah aku
tanyakan cerita yang sebenarnya dulu?"
Li Yuan-wai diam-diam menghampiri Xu Jia-rong, tidak
menunggu Hao Shao-feng menjawab dia sudah berteriak,
"Cjianbei kentut, nona Xu, kau ingin memanggil orang ini
Cjianbei itu sangat tidak pantas!"
Ternyata sesudah Li Yuan-wai punya backing, dia
dengan tampang tidak takut berkata.
Telapak walau tidak berperasaan, pedang lebih-lebih
tidak berperasaan.
Hao Shao-feng semalaman tidak tidur, dia sibuk
semalaman, lebih-lebih dia telah kehilangan murid
kesayangannya, terakhir dia hampir bisa menghabisi Li
Yuan-wai, tidak tahunya muncul wanita ini menghadang,
apa dia tidak gusar, apa dia tidak marah"
Walau nada Xu Jia-rong ramah, tapi mata dia sudah
merah, paru-parunya seperti sudah mau meledak, maka
tidak banyak bicara lagi, dia mengangkat tangan langsung
dipukulkan. Xu Jia-rong juga seperti wanita yang suka mengurusi
masalah orang lain, sehingga dia pun mengangkat pedang
melayani. Telapak seperti bayangan, pedang seperti pelangi, telapak
dan pedang bergumul.
Li Yuan-wai mendapat kesempatan, dia menelusuri
tembok duduk ke bawah, sambil memijat-mijat bahu,
sambil seperti menonton sandiwara melihat dua bayangan
yang sedang bertarung.
Saat ini dia baru merasakan lukanya begitu parah, karena
dia melihat sekarang bahunya sudah membengkak, dadanya
sakit, seluruh tubuhnya seperti sudah terpisah-pisah sampai
untuk bernafas saja juga harus menggunakan banyak
tenaga. 0ooo(dw)ooo0 Di tahun-tahun ini orang punya penyakit ingin
menonton keramaian.
Jika ada orang berkelahi, tentu saja ada orang yang
menonton, apalagi hari sudah terang, dan lagi berada disisi
gerbang kota. Tidak lama kemudian orang yang bangun pagi sudah
ramai mengurung, mereka berebut ingin melihat
pertarungan hidup atau mati yang seru ini.
Jika bukan karena sakitnya sampai tidak bisa berdiri,
mungkin Li Yuan-wai akan mengelilingi para penonton
meminta bayaran, mengambil keuntungan diluar dugaan.
"Wanita ini sungguh lihay...."
"Sepasang telapak pengemis tua itu juga tidak lemah...."
"Aduh, di tanah ada orang yang telah mati...."
Kerumunan orang menjadi ribut.
Li Yuan-wai tahu perkelahian ini sudah hampir selesai,
walau bagaimana pun orang persilatan tidak berani terangterangan
disiang hari bolong dan ditonton banyak orang
bertarung, ini kan tempat yang ada hukum, dan juga ada
kantor pemerintah.
Janggot diwajah Hao Shao-feng berdiri tegak karena
gelisah, sampai sekarang dia masih tidak tahu kenapa ilmu
silat gadis ini bisa begitu lihay.
Yang membuat dia lebih gelisah adalah dia sedikit pun
tidak yakin bisa memenangkan pertarungan ini.
Bertarung terus atau tidak" Pergi atau tidak"
Dia berhitung di dalam hati tidak sekali saja.
"Orang pemerintahan sudah datang...." tidak tahu siapa
yang mengucapkan ini.
Sehingga Hao Shao-feng segera memutuskan, dia sekali
loncat keluar dari pertempuran, dengan keji melihat Xu Jiarong
dan Li Yuan-wai.
Lalu membungkuk membopong mayat Chu Xiang Yun,
separah kata pun tidak mengucapkan langsung terbang
melewati kepala kerumunan orang, pergi jauh.
Walau dia tidak mengatakan apa-apa, tapi Li Yuan-wai
dan Xu Jia-rong mengerti apa maksud dia melihat saat mau
pergi. Itu adalah sorot mata orang yang sangat mendendam.
0ooo(dw)ooo0 Diluar kota, di dalam hutan.
Li Yuan-wai masih merasa kesakitan.
Melihat dia memejamkan mata, seperti sedang duduk di
awan, meski tulang dia tidak hancur berantakan, tapi dia
merasa lemas. Sepasang tangan lembut Xu Jia-rong dengan pelan tapi
teratur sedang memijat bahunya Li Yuan-wai, wajahnya
yang cantik begitu dekat.
Dan hidung Li Yuan-wai sedang bergerak-gerak
mencium bau harum yang seperti anggrek itu.
Saat ini, dalam keadaan begini, walau jadi dewa pun
tidak akan segembira dia.
Dengan tidak sengaja, Xu Jia-rong tiba-tiba merasakan
penampilan Li Yuan-wai yang begitu keenakan, walau dia
seorang putri persilatan yang tidak terlalu memperdulikan
aturan, tapi bagaimana pun dia tetap saja wanita.
Seorang wanita selalu saja sering berubah tidak menentu,
apa lagi tangan mereka juga begitu.
Karena tangan mereka bisa saja menyembuhkan luka
seorang laki-laki, tapi jika mencubit orang juga sama akan
menghilangkan setengah nyawa orang.
Tidak percaya"
Mengapa Li Yuan-wai yang mendapat luka begitu parah
sedikit pun tidak berteriak kesakitan, sekarang dia malah
berteriak-teriak seperti babi tidak henti-hentinya karena
dicubit oleh Xu Jia-rong.
"Aww.... tolong, tolong, kau lepaskan tangan, lepaskan
tanganmu, lepaskan tangan aww...."
"Kenapa" Bukankah kau merasa enak?"
"Non.... nona besar, perasaan itu.... perasaan itu tidak....
tidak sama aww...." kata Li Yuan-wai seperti menangis.
"Hem! Aku mau lihat apa kau masih berani
menampilkan penampilan seperti itu tidak...."
Xu Jia-rong melepaskan tangannya, Li Yuan-wai buruburu
mengangkat tangannya memakai mulut meniup-niup
tempat yang dicubit.
Apakah ini berguna" Itu adalah kulit biru yang besar!
Li Yuan-wai dengan wajah pahit, melihat kulit biru itu,
dia jadi mengerti satu hal.
Yaitu nona cantik yang dingin ini, walau bisa
menyelamatkan nyawanya, juga bisa mengambil nyawanya.
0ooo(dw)ooo0 Laki laki semuanya punya satu penyakit yang sama,
yaitu sangat mudah melupakan kerugian dan terkena tipu.
Li Yuan-wai adalah seorang laki laki, dan penyakit dia
dibandingkan orang lain lebih besar.
Mengapa wanita cantik selalu membuat laki-laki mudah
melupakan wanita lain"
Li Yuan-wai telah melupakan Ouwyang Wu-shuang,
telah melupakan wanita yang setiap saat disembarangan
tempat ingin membunuh dia.
Li Yuan-wai telah melupakan Zhan Feng, telah
melupakan seorang yang tidak tahu punya tujuan apa,
wanita yang misterius.
Apakah dia tidak tahu wanita yang semakin cantik
semakin seperti binatang berduri, mengusapnya pun jangan
harap. Betulkah Xu Jia-rong telah menyelamatkan dia, hingga
terhadap wanita ini dia sudah kehilangan kewaspadaannya"
Betulkah penyakit dia telah kambuh kembali, mengira
setiap wanita akan terpikat oleh senyumannya"
Li Yuan-wai tertawanya sungguh sangat gembira,
matanya pun hampir sipit sampai menjadi satu garis.
Dia berkata, "Kau telah menyelamatkan aku, walau
diselamatkan oleh seorang wanita kurang.... kurang
membanggakan, tapi aku tetap akan berterima kasih
padamu." Senyum Xu Jia-rong tidak diragukan lebih bagus dari
pada senyum Li Yuan-wai, dia malah berkata, "Terima
kasih padaku" akan memberikan apa untuk terima kasih
padaku" Kabarnya di dunia persilatan, sampai uang untuk
makan besok juga kau tidak punya!"
"Siapa.... siapa yang bilang"! Uang aku ada, aku sungguh
punya uang, kau sama sekali jangan mempercayai kabar
angin, kau tidak percaya"! Baik, kau katakan saja, apapun
yang kau ingin makan, atau ingin membeli apa, aku pasti
akan laksanakan...."
Li Yuan-wai jadi gelisah, bagaimana dia tidak akan
gelisah. Bagaimana pun ini adalah penyakit semua orang, lakilaki
paling takut dikatakan orang miskin.
Apa lagi dihadapan wanita cantik yang baru dikenal,
dipandang enteng orang.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sambil memperhatikan Li Yuan-wai, Xu Jia-rong
tertawa berkata, "Mmm, dandananmu sekarang memang
tidak sama dengan dulu waktu aku bertemu denganmu,
kelihatannya kau benar telah meninggalkan Gai-bang.
Baiklah! Aku pikir jika kau memang terus berkata ingin
berterima kasih pada aku, baiklah, traktir aku makan dulu,
kali ini seharusnya kau sudah bisa bergerak, Mau tidak aku
bantu lagi memijatnya?"
Li Yuan-wai jadi ketakutan sampai dia menggoyang
goyangkan tangannya, "Dewi.... dewi penyelamat, aku
sudah baik, aku sudah baik, aku sungguh takut padamu...."
0ooo(dw)ooo0 BAB 21 Menahan orang untuk mabuk
Di dunia ini ada semacam laki laki, yang hidupnya selalu
berhubungan dengan wanita.
Li Yuan-wai adalah laki laki semacam ini, Tangan Cepat
Xiao Dai tampaknya juga laki laki semacam ini.
Xiao Dai setelah minum semangkuk obat godog untuk
lukanya, wajahnya yang putih pucat sudah mulai sedikit
merah. Dia memuji kemahiran pengobatannya Zhan Feng, dan
resep obat yang dia tinggalkan.
Sekarang Zhong Qiu baru saja lewat (imlek tanggal lima
belas bulan delapan), dengan pertempuran bulan tujuh
tanggal tujuh sudah lewat tidak sampai dua bulan.
Dalam waktu dua bulan Zhang Feng sudah bisa
menyembuhkan orang yang terluka parah, tidak bisa
bergerak dan sekarat menjadi seperti sediakala, ini adalah
satu keajaiban.
Tentu saja kondisi fisik pasien dan situasi tempat juga
menjadi satu unsur yang penting.
"Selamat, Tuan muda Dai," kata Qi Hong menerima
kembali mangkuk sambil tertawa.
"Semua juga harus terima kasih padamu yang telah repot
dan teliti merawatnya!" kata Xiao Dai.
Qi Hong tidak berkata, wajahnya tampak jelas sedih.
Selama dua bulan, siang malam tinggal bersama, dari
tadinya merasa asing sampai kenal, dari kenal menjadi
mengagumi, Xiao Dai sudah menganggap wanita yang
tidak tahu dunia luar ini, sebagai kakak yang paling
dihormatinya. Walau hatinya selalu tidak bisa tenang, dia selalu tidak
dapat melupakan wanita yang pernah dia cintai dan
membuat dirinya terluka parah.
Tapi terhadap Qi Hong dan Zhan Feng, dia merasa lebih
baik dia yang menanggung kesusahannya, dia tidak mau
mereka mendapat kesedihan sedikitpun.
Bagaimanapun tadinya dia seperti pohon yang akan
tumbang, bisa tumbuh kembali semua ini atas
pengobatannya Zhan Feng, dan perawatannya Qi Hong.
Dengan segera, Xiao Dai sudah menyadari wajah Qi
Hong yang tidak seperti biasanya.
"Ada masalah apa" Kak Qi Hong."
Memandang mata yang sudah sedikit merah, Qi Hong
dengan perlahan berkata, "Ada perkataan yang aku sangat
tidak ingin mengatakannya, tapi juga tidak bisa tidak harus
dikatakan...."
Hati Xiao Dai bergetar, dia tidak mengerti kakak yang
putih bersih seperti selembar kertas putih ini, dihari biasa
bicaranya selalu terus terang mengapa sekarang merasa sulit
berkata. "Kau katakan saja, aku pikir didunia ini sudah tidak ada
satu masalah apapun yang tidak dapat aku terima."
Xiao Dai bisa mengatakan ini, dia mengira dia akan
mengatakan hal yang sangat berat.
Air matanya Qi Hong sudah mengalir, hatinya Xiao Dai
sudah gelisah. Sampai sekarang dia juga baru tahu bahwa sungguh dia
tidak ingin, juga sangat takut melihat air matanya.
Dia tahu wanita ini selamanya tidak pernah merasakan
kesusahan, malah tidak pernah mengeluarkan air mata, lalu
pertanda apa ini"
0ooo(dw)ooo0 'Sampai bertemu lagi', dua kata ini menandakan
perpisahan, dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Terhadap seseorang yang tidak ingin mengatakan
'sampai jumpa lagi' itu adalah satu kegembiraan.
Tapi terhadap orang yang tidak ingin ditinggalkan
mengatakan 'sampai jumpa lagi' mana bisa gampang
mengatakannya"
Perasaan yang terjadi pada Xiao Dai dan Qi Hong sangat
aneh, juga abadi.
Karena mereka berdua selama ini, siang malam bertemu,
tinggal bersama, sampai tidak ada masalah yang tidak
dibicarakan. Jadi tidak heran saat Qi Hong mengatakan 'sampai
jumpa lagi' air matanya sudah memenuhi wajahnya.
Juga tidak heran saat Xiao Dai mendengar perkataan
'sampai jumpa lagi' tubuhnya tidak hentinya gemetar.
"Mengapa?" Xiao Dai bertanya.
"Karena nona ingin kau keluar menemui dia, merpati
pos sudah datang pagi ini."
Xiao Dai jadi terdiam, dia tahu, sudah saatnya
mengatakan 'sampai jumpa lagi'.
"Dia.... dia ingin aku kapan berangkat" Dan kemana
menemuinya?"
"Besok pagi-pagi sekali, saat itu akan ada perahu
yangmenjemputmu."
Xiao Dai tertawa pahit sekali, dia melangkah kepinggir
pintu, melihat matahari senja yang semakin tengelam,
bergumam, "Cepat sekali, apakah di dalam gunung
memang benar tidak ada hari" Kenapa aku sekarang baru
merasakan aku seperti baru saja datang, hanya dua hari...."
"Tinggal lama di dalam gunung memang biasa ada
perasaan ini...."
Qi Hong sudah mengusap air matanya, dia juga
melangkah kesisi pintu.
"Tiba-tiba aku merasa sangat takut keluar, juga sangat
tidak ingin keluar, mengapa?"
"Kau takut kembali ke masyarakat?"
"Benar, aku sangat takut."
"Mengapa" Tangan Cepat Xiao Dai mana boleh ada
pikiran demikian?"
Xiao Dai memiringkan tubuhnya menatap tajam wajah
Qi Hong, katanya, "Tangan Cepat Xiao Dai empat kata
mungkin sudah dilupakan orang, lagi pula hatiku sudah
mati." "Kau masih muda, dan lagi diluar kau masih punya
teman, famili, bagaimana bisa kau mengatakan hatimu
sudah mati" Apakah hanya dikarenakan oleh wanita yang
tidak ada harganya itu?"
"Teman" Famili?" Xiao Dai terpikir Yuan Ershao, juga
terpikir Li Yuan-wai.
"Aku mungkin sudah kehilangan semua teman-temanku,
karena.... karena.... karena tidak ada orang yang bisa
memaafkan temannya, karena demi seorang wanita, mau
membunuh temannya," kata Xiao Dai dengan sedih.
"Tapi maksud sebenarnya bukan untuk membunuh Li
Yuan-wai!"
"Betulkah" Siapa yang tahu" Dan siapa yang tahu aku
terpaksa melakukan itu adalah untuk membongkar satu
siasat keji" Dan siapa yang tahu aku telah terkena racun
penghilang ingatan Ouwyang Wu-shuang" Kau harus tahu,
aku tidak punya famili hanya ada teman, sayang sekali dua
teman terbaik aku satu telah mati, yang satunya lagi
mungkin juga karena aku hingga menggabungkan diri
dengan perkumpulan lain...."
Benar, Qi Hong mengerti maksud Xiao Dai, dia tentu
saja lebih lebih mengerti orang yang seperti Xiao Dai bisa
menganggap teman lebih penting dari pada nyawanya.
Maka dia telah kehilangan teman dan mana mungkin dia
hatinya tidak mati"
Dia jatuh cinta, tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Dia tidak pernah punya teman, dia juga tidak dapat
berbuat apa apa karena tidak mampu.
"Kau.... hatimu tidak boleh mati, kau masih mempunyai
teman, kau juga bisa mendapatkan kembali orang yang
mencintaimu...." kata Qi Hong, wajahnya yang tidak bisa
disebut sangat cantik itu tiba-tiba dengan emosi.
"Aku masih mempunyai teman" Aku masih bisa
mendapatkan...."
"Benar, bukankah aku bisa menjadi temanmu, dan
juga.... dan juga didunia ini wanita bukan hanya Ouwyang
Wu-shuang...."
Wanita macam apa ini"
Apakah dia benar-benar tidak bisa mengerti teman di
antara hubungan satu jenis dengan berbeda jenis, ada
perbedaan yang sangat jauh"
Apa yang dia utarakan diam-diam"
Kenapa wajahnya merah, sorot matanya menampilkan
sorot yang sulit dimengerti"
Xiao Dai sungguh idiot, karena dia tidak melihat pada
orang yang sedang bicara.
Dia hanyalah memandang jauh kegunung memikirkan
kata 'teman', ini.
Didunia memang ada banyak hal yang tidak bisa berbuat
apa apa. Apa lagi kejadian yang tidak diduga, hal yang salah
paham. Xiao Dai menarik sorot matanya, dengan terbuka
berkata, "Baik, kak Qi Hong aku menuruti nasihatmu, aku
juga berterima kasih pada nasihatmu, dan juga aku
menerima dengan tulus kau sebagai temanku dan guruku
yang baik, sebenarnya aku sudah sejak dulu menganggap
kau sebagai temanku, jika tidak mana bisa aku
mengutarakan rahasia hatiku padamu" Mari! Tos untuk
perkenalan kita, malam ini aku ingin mabuk, aku sudah
lama tidak minum arak dan tidak gembira."
Laki-laki tetap saja laki-laki, laki-laki selalu lebih
ceroboh. Qi Hong telah pergi, dia sedang sibuk mempersiapkan
masakan dan minuman.
Xiao Dai hanya mengira matanya berlinang air mata
hanya karena dia akan meninggalkan seorang teman.
0ooo(dw)ooo0 Arak, arak sungguh benda yang hebat. Orang sedang
pusing terpikir dia, orang dalam bahagia juga terpikir dia.
Dalam perpisahan orang tidak bisa tidak ada dia, dalam
pertemuan kembali lebih-lebih membutuhkan untuk
merayakannya. Di tempat yang ada orang pasti ada arak.
Di tempat yang ada arak juga tidak mungkinlah tidak
ada orang yang mabuk"
Di sini jauh dari keramaian, di sini bukan di dunia
persilatan. Di sini lebih-lebih tidak ada 'kau bohong, aku menipu'
saling berusaha menjatuhkan lawan.
Orang yang minum arak tidak memperdulikan
akibatnya, orang yang minum arak juga berniat mabuk.
Makanya Xiao Dai telah mabuk, Qi Hong juga telah
mabuk. Xiao Dai tidak punya kemampuan seperti Li Yuan-wai,
makanya dia mabuk sampai tidak sadarkan diri.
0ooo(dw)ooo0 "Semoga mabuk terus tidak sadarkan diri" Ini Yang
dikatakan Li Bai. Tapi apa mungkin"
Xiao Dai bukan Li Bai, dia tentu saja tidak mati karena
mabuk. Tapi ketika dia sadarkan diri, dia malah mengharapkan
dia sungguh bisa mati karena mabuk.
0ooo(dw)ooo0 Langit baru saja terang. Sisa arak di meja masih ada, lilin
sudah padam, tetesan lilin mirip sekali dengan air mata
manusia.... air mata seorang istri yang mengalir demi
suaminya yang akan pergi jauh.
Kepalanya Xiao Dai bukan saja berat, tapi juga sakit.
Ketika dia menerima air teh panas yang disodorkan oleh
Qi Hong, dia menemukan air mata di wajahnya belum
kering. Dia membisu, tapi Xiao Dai sudah tidak bisa memegang
cangkir teh di tangannya.
Cangkir teh yang pecah, seperti hati yang hancur.
Xiao Dai tidak ingat apa yang telah terjadi, tapi dia tahu
pasti telah terjadi sesuatu hal.
Dia mengingatnya kembali dengan teliti, dia memakai
tangannya memukul kepala sekali dan sekali, sekali demi
sekali semakin keras.
Akhirnya dia dengan keras memeras rambutnya, dia
telah terpikir sedikit kejadian kemarin, dia juga tidak berani
memikirkannya lebih lanjut.
Qi Hong tidak berkata, hanya dengan pelan melangkah
mendekat, mengulurkan sepasang tangan memegang tangan
Xiao Dai yang sedang mendekat dan memeras rambut.
Dia dengan lembut memandangnya, tidak menyalahkan,
tidak memarahi, hanya dengan pasti, dengan lembut,
sepertinya sama ingin memeluk dia ke dalam hatinya,
memandangi dia.
Ini adalah perkataan yang tidak seharusnya ditanyakan,
tapi Xiao Dai telah menanyakannya.
"Kau telah kehilangan.... apa betul tidak....?" tanya Xiao
Dai dengan pelan, dengan perlahan.
"Tidak, seharusnya kau berkata apakah aku telah
mendapatkan...."
Dia juga dengan pelan dengan perlahan menjawab.
"Kau.... kau semalaman tidak tidur?"
"Aku tidak bisa tidur, juga tidak mau tidur."
"Ka.... karena apa?"
"Aku ingin melihatmu, karena aku tidak tahu di
kemudian hari apakah aku masih bisa melihatmu."


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hatinya Xiao Dai jadi sakit, sakitnya sampai melebihi
sakit kepalanya.
Dia bergumam berkata sendiri, "Aku telah berbuat apa"
Aku sebenarnya telah berbuat apa?"
"Kau tidak berbuat apa apa, kau sungguh tidak berbuat
apa apa, kau sudah mabuk, kau hanya telah bermimpi saja."
Xiao Dai berharap dia hanya mabuk, hanya bermimpi.
Tapi dia tahu itu bukanlah mimpi, mimpi tidak akan
begitu nyata, dan juga mimpi tidak akan meninggalkan
jejak. Qi Hong berdiri diam, dia juga seperti seorang istri
membantu dia mengikatkan kancingnya.
Melihat kasur yang kusut dan merah dimana-mana, Xiao
Dai merasa kesal sampai ingin membunuh dirinya sendiri.
"Ini.... ini kenapa bisa sampai terjadi"! Kau.... kau
kenapa tidak menolaknya?" Xiao Dai tidak berani melihat
orang dihadapannya, dia dengan kesal bertanya.
"Kau.... telah mabuk, aku.... aku pikir aku juga telah
mabuk." Benarkah dia telah mabuk" Jika dia telah mabuk
mengapa semalaman tidak tidur"
Jika dia telah mabuk mengapa bisa memberitahu Xiao
Dai dia bukan kehilangan, tapi mendapatkan"
Seorang wanita berusia tiga puluh tahun, seorang lakilaki
berusia sembilan belas tahun, walau dia sudah
kehilangan, tapi bukankah juga sama dengan
mendapatkannya"
"Kau.... kau sungguh bodoh, sungguh bodoh, kau
sungguh tidak mendapatkan apa-apa, sungguh tidak
mendapatkan apa-apa...." kata Xiao Dai sudah mengerti,
dia menatapnya.
"Tidak, mendapatkan atau tidak biar aku yang
menentukannya, aku tidak menganggap aku bodoh, aku
juga tidak menganggap aku berbuat begini tidak
mendapatkan apa-apa. Aku sudah bilang kau tidak perlu
menyalahkan dirimu, anggap saja kau telah bermimpi, dan
aku.... aku seumur hidupku akan mengenang mimpi yang
indah ini, sampai.... sampai tua, sampai aku mati."
Hatinya Xiao Dai seperti sedang meneteskan darah, dia
menarik tangan Qi Hong, dengan sedih berkata, "Aku
seharusnya dari kemarin mengerti apa yang kau katakan
kemarin.... maka.... maka aku tidak akan mabuk, apakah
kau tahu" Aku adalah laki-laki, laki-laki tidak akan
perduli...."
Dengan perlahan menganggukkan kepala, Qi Hong
berkata, "Aku tahu, aku juga tahu wanita seharusnya
memandang ini lebih penting dari pada nyawanya....
namun.... namun wanita seperti aku yang selamanya tidak
pernah keluar dari gunung, pandangan rendah dan
perusakan nama didunia ini terhadap aku tidak ada...."
Apakah Xiao Dai masih bisa berkata lagi" Dan dia bisa
berkata apa lagi"
Apakah dia sekarang masih bisa berkata hatinya sudah
mati" Manusia bukan tanaman, yang tidak punya perasaan"
Hanya saja 'perasaan' ini datangnya begitu tiba-tiba,
membuat dia tidak bisa menerimanya.
0ooo(dw)ooo0 Hari sudah terang, perahu sudah datang.
Sudah waktunya untuk berpisah.
Dengan menahan air mata, Qi Hong tabah, tidak
membiarkan air matanya bercucuran.
Karena dia sudah tidak bisa menahan dia untuk tinggal.
Sehingga dia pun tidak mau dia pergi membawa rindu.
Dia melayangkan tangan tanpa berkata, melayangkan
tangan.... Sampai perahu sudah berlayar jauh dia masih berdiri
ditepi sungai. Dia tidak tahu dia bisa tidak kembali lagi, dia juga tidak
tahu seumur hidupnya, apa dia masih bisa bertemu
dengannya lagi.
Tapi dia tahu paling sedikit sekarang hidupnya tidak siasia.
Seperti yang dia katakan sendiri, dia sudah
mendapatkannya.
0ooo(dw)ooo0 Perahunya tidak besar, tapi ruangan perahunya sangat
nyaman. Xiao Dai berbaring di atas ranjang yang dilapisi karpet
bulu domba yang tebal, sudah empat jam dia sedikit pun
tidak bergerak.
Dia tidak tahu perahu ini akan berlayar kemana, dia
tidak bertanya, wanita di atas perahu juga tidak memberi
tahu dia. Walau ada orang berbicara dengan dia, tapi sekali
melihat wajahnya yang dapat mengupas selapis salju, jadi
siapa pun tidak berani membuka mulut.
Walau Xiao Dai berbaring tidak bergerak, tapi tidak ada
satu hal pun yang bisa mengelabui dia.
Xiao Dai tahu diluar ruang perahu, paling sedikit sudah
ada lima orang yang telah mengintip dia, dan juga
semuanya wanita.
Perahu macam apa ini"
Kenapa di atas perahu kecuali Xiao Dai, satu laki laki
pun tidak ada"
Kelihatannya apa yang dikatakan Qi Hong tidak bohong,
sungguh seumur hidupnya dia hanya pernah lihat dua laki
laki. Qi Hong.... begitu Xiao Dai terpikir wanita ini, hatinya
jadi sedih sekali.
Didunia ini kenapa ada wanita seperti ini"
Untuk apa keberadaannya"
Apakah keberadaannya hanya untuk menunggu
kematian saja"
Yang membuat hati Xiao Dai lebih sakit adalah dia telah
merusak kesuciannya.
Kenapa didunia ini selalu saja terjadi hal yang tidak
mungkin terjadi, tapi justru malah terjadi"
Banyak hal yang tidak mungkin terjadi, justru Xiao Dai
malah mengalaminya"
0ooo(dw)ooo0 Zhang Jiang. Zhang Jiang itu besar, panjangnya enam ribu dua ratus
empat puluh kilometer, melintasi sembilan provinsi di
Tiongkok. Daerah yang dialirinya seluas satu juta delapan
ratus kilometer persegi.
Dan daerah yang paling berbahaya yang pertama adalah
San Xia, San Xia terdiri dari Ling Xia, Wu Xia, Qu Xia.
Xiao Dai pernah mendengar perahu yang berlayar
melawan arus di San Xia disebut La Tan, yaitu perahu yang
diikat tambang dan ditarik oleh orang-orang, menelusuri
tebing tinggi yang sempit dan berliku liku.
Tidak terpikirkan perahu yang melawan arus juga harus
ditarik oleh orang-orang.
Sedang jika berlayar ke bawah disebut Fang Tan,
daerahnya lebih sulit, lebih bahaya, lebih menghabiskan
tenaga. Dia tidak bisa bertahan lagi, walau tidak ingin bangun,
namun telinganya mendengar teriakan 'ayo' suara dari para
penarik perahu, dia telah tertarik ingin tahu dan melihat apa
sebenarnya yang terjadi.
Ketika dia berdiri disisi perahu, dia melihat derasnya
aliran sungai, ditengah sungai bertaburan batu-batu, dia
baru tahu ketika perahu yang berlayar ke bawah juga harus
ditarik jika tidak akan sulit berlayar.
Karena tidak ada satu pun perahu yang dapat berlayar
dalam arus yang begitu deras.
Juga tidak ada satupun Nahkoda kapal yang tidak
mengandalkan penarik perahu, dan bisa dengan selamat
berlayar melewati batu-batu ditengah sungai itu.
Kemunculan Xiao Dai mendapat perhatian para wanita
di atas perahu, namun karena saat ini semua orang punya
tugas masing-masing, siapa pun tidak berani berpikiran
yang lain, bagaimana pun begitu tidak hati-hati, kecepatan
perahu akan tidak terkendali, bukan saja perahunya akan
hancur, orangnya juga bisa mati, sampai orang-orang
penarik Fang Tan yang berada ditepi sungai juga sama akan
tertarik oleh tenaga yang sangat besar itu, masuk ke dalam
sungai. 0ooo(dw)ooo0 Dari belakang perahu Xiao Dai berjalan sampai ke depan
perahu, kembali dari depan perahu kebelakang perahu, dia
sudah menghitungnya, di atas perahu ini semuanya ada
tujuh orang, kecuali dirinya enam wanita lagi semuanya
gadis yang cantik-cantik.
Dan didarat ada dua belas orang pria yang tidak
memakai baju atas, otot-ototnya tampak menonjol.
Sekarang dia berdiri disisi perahu sedang memikirkan
satu hal, dia tidak tahu jika tiba-tiba tambangnya putus,
akibatnya akan bagaimana.
Terhadap air sekarang dia merasa ketakutan, karena jika
bukan Zhan Feng menyelamatkan dia, dia sudah tenggelam
di Jin Jiang, mungkin mayatnya pun tidak tahu ada
dimana. Semua orang juga punya satu perasaan 'sekali tergigit
ular, sepuluh tahun takut melihat tambang sumur', jadi
tidak aneh begitu Xiao Dai melihat arus sungai dia sudah
merasakan hal yang tidak enak.
Apa yang dikatakan "suara kera di kedua pantai tidak
henti, perahu ringan telah melewati gunung-gunung', yang
dimaksud mungkin adalah 'tebing buku militer dan pedang
pusaka' yang berada di atasnya Cjing Tan di San Xia ini.
Tebing ini sangat berbahaya sekali, air berputar, arus
sangat deras, batu dimana-mana, tebing menjulang ke
langit, lurus dan licin, karena di atas tebing ada sebuah
batu, rupanya seperti pedang pusaka, dan di atasnya sekitar
jarak lima, enam zhang ada benda yang menyerupai buku
bertumpuk, maka tempat itu mendapat nama itu.
Ini benar-benar lokasi yang sangat berbahaya, pikir Xiao
Dai di dalam hati.
Baru saja dia berpikir demikian, dia sudah melihat satu
hal yang betul-betul berbahaya.
Dia tidak tahu mengapa dua belas laki-laki penarik
perahu itu bisa-tiba mengikatkan talinya pada sebuah batu
besar" Dia juga tidak tahu mengapa mereka tidak membiarkan
perahunya berlayar ke bawah lagi.
Tapi dia telah melihat sebuah kapak tajam yang diangkat
oleh seseorang, dan arah turunnya kapak pas di atas tali
yang mengikat perahu yang dinaikinya.
0ooo(dw)ooo0 Perahu telah berhenti, berhenti ditengah tengah sungai.
Semua orang diperahu berkumpul disisi perahu, Sorot
mata semua orang tampak ketakutan dan merasa aneh.
Karena mereka semua juga melihat kapak yang minta
nyawa orang itu.
"Orang-orang Perkumpulan Bunga Ju dengarlah,
sekarang kalian silahkan saling menotok jalan darah
masing-masing, jika tidak begitu kapak turun tali pun putus,
di sinilah tempat kalian mati...." teriak seorang laki-laki
berdiri disisi pantai.
Perkumpulan Bunga Ju" Xiao Dai jadi bengong.
Dia memiringkan kepala melihat enam wanita itu,
sampai sekarang dia baru menyadari enam gadis cantik ini
pasti bukan nelayan biasa.
Dia melihat enam wajah itu sudah kembali tenang,
bersamaan juga melihat di tangan mereka semuanya
memegang pedang.
Wanita yang bisa memegang pedang bagaimana
mungkin adalah wanita biasa"
"Jika lampu tidak dinyalakan tidak akan jadi terang,
perkataan ini jika tidak diucapkan tidak akan mengerti,
kalian melakukan gerakan yang menakutkan orang, sudah
seharusnyalah mengatakan alasannya...." di antara enam
gadis ada orang menjawab.
"Baik, kami adalah anggota perkumpulan perairan
Zhang Jiang Wan Li Yang Fan Fan Zi Duo. Perkumpulan
Bunga Ju telah membunuh tuan muda kami Ba Jiao Lin
Wei Min, hari ini kami datang untuk menagih hutang...."
Terjadi keheningan sejenak, wanita itu berkata lagi,
"Kalian salah alamat, di sini tidak ada orang yang dari
Perkumpulan Bunga Ju."
Xiao Dai menghembuskan nafas sekali, jika ini adalah
salah paham, maka tidak diragukan lagi seharusnya mereka
bisa terhindar dari satu mala petaka.
Jika tidak, dipihaknya benar tidak mau mendengar apa
yang dikatakan lawannya, begitu kapak tajam turun, kecuali
berteriak ke langit, apa lagi yang bisa diperbuat"
0ooo(dw)ooo0 Orang bilang bertemu dengan orang yang tidak mau
mengerti hanya ada dua cara.
Pertama adalah menghindar, semakin jauh semakin
bagus. Kedua adalah mengambil sebilah pisau, potong saja
lidahnya. Pertanyaannya adalah jika tidak bisa menghindar, dan
juga tidak bisa memotong lidahnya, maka harus bagaimana
lagi" "Wanita bau, kau jangan berpura-pura padaku, kami
sudah menyelidik dengan jelas, tidak perduli kalian benar
atau tidak orangnya Perkumpulan Bunga Ju, sekarang
segera laksanakan apa yang aku perintahkan, nanti
segalanya pasti ada orang yang menanyakan dengan
jelas...." kata laki-laki itu tidak mau mengerti.
"Kak Fei Hua, bagaimana....?"
"Betul! Kak Fei Hua, apakah kami harus menuruti pada
mereka...."
Beberapa gadis mengeliling orang yang tadi bicara,
bertanya dengan suara pelan dan ketakutan.
Gadis yang dipanggil Fei Hua melirik pada Xiao Dai
yang dari tadi tidak pernah bicara, dengan tidak tahu harus


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbuat bagaimana dia menjawab, "Aku.... Hai! aku juga
tidak tahu harus bagaimana, siapa yang menyangka bisa
bertemu orang yang tidak mau mengerti ini, kita juga
mengangkut orang bisu yang aneh ini...."
Orang aneh" Orang bisu"
Xiao Dai sungguh tidak tahu, di dalam pandangan
mereka dia digambarkan dalam dua kata ini.
Dia mengeluh, terpaksa dia membuka mulut, karena dia
tahu jika tidak membuka mulut, mereka mungkin akan
segera memaki dengan perkataan yang lebih tidak enak
didengar. "Nona, bisa tidak mulutmu mengucapkan sedikit
perkataan yang baik" Jika tidak nanti kalau kau melahirkan
anak, hati-hati tidak ada lubang duburnya!" kata Xiao Dai
dengan wajah kaku, dan merasa sedikit aneh.
Perkataan yang bagaimana tidak enak didengar juga
tidak akan seperti perkataan Xiao Dai.
Dia ingin wanita ini mengucapkan sedikit perkataan
yang baik, tapi dirinya malah mengucapkan perkataan yang
tidak 'mengumpulkan kebaikan, malah berasap lagi'.
Wanita, apa lagi wanita yang belum menikah, mungkin
siapa pun tidak bisa menerima perkataan yang diucapkan
Xiao Dai. Pedang di tangan Fei Hua membuat satu garis terang,
lurus dan cepat sekali sudah sampai di depan dada Xiao
Dai. Xiao Dai sudah tahu apa akibat perkataan yang dia
keluarkan. Tubuhnya dimiringkan menghindarkan pedang lawan,
bersamaan itu dua jari tangan kanan dengan tepat menjepit
ujung pedang lawannya.
Lima gadis lainnya segera maju menghadang di antara
mereka berdua, dan juga ramai-ramai berkata.
"Kak Fei Hua, kak Fei Hua, sabarlah, sabarlah...."
"Kau.... kau mengapa sekali membuka mulut langsung
menyinggung...."
"Kak Fei Hua, kau.... jika kau membunuh dia, nanti
bagaimana kita melapor pada nona....?"
"Betul! Kak Fei Hua musuh sudah ada dihadapan,
seharusnya kita menyelesaikan dulu masalah yang ada
sekarang...."
"Hei! Kau ini mengapa orangnya begitu tidak tahu
aturan" Sungguh tampangnya saja seperti emas, perutnya
penuh dengan kotoran...."
Xiao Dai dengan tenang melepaskan jarinya dari ujung
pedang, dia menepuk-nepuk tangannya, walau tidak berkata
apa-apa, tapi maksud tertawanya, siapa pun bisa melihat,
itu adalah 'tertawa kurang dipukul'.
"Aku tidak perduli siapa dia, sialan! Aku juga bisa
berkata kotor, membunuh dia tidak ada masalah yang
besar, apakah nona akan menebus nyawaku dengan nyawa
dia" Zhu Yue, kalian jangan menarik aku, aku bunuh dia
dulu, kotoran kura-kura, benda tidak karuan, kau ini apa"
Aku dari dulu sudah tidak senang melihatmu, juga dari
dulu ingin melemparmu kesungai memberi makan kurakura...."
Sifat Fei Hua ini sungguh tidak ragu-ragu, apalagi dalam
hal memaki orang.
Xiao Dai jadi bengong dimarahinya, bagaimana pun
seumur hidupnya, untuk pertama kali ini dia bertemu gadis
besar yang galak dan lihai ini.
Mata Xiao Dai membelalak, mulutnya terbuka lebar, dia
sungguh tidak percaya apakah telinganya ada penyakit, dia
seperti telah melihat setan bergumam, "Ini.... ini ba....
bagaimana mungkin....?"
"Anak kelinci, apa yang tidak mungkin"! Kau kira semua
wanita didunia ini mudah dihina" Sialan, ibumu yang
melahirkan anak yang tidak ada lubang duburnya...."
dengan sebelah tangan Fei Hua memegang pinggang,
sebelah tangan lagi memakai pedang menunjuk Xiao Dai
suaranya besar dan mengagetkan orang.
Bukah hanya Xiao Dai yang menjadi bengong, sampai
orang ditepi sungai juga jadi bengong.
Mereka tidak mengerti apa yang terjadi, tapi setiap kata
mereka, setiap hurufnya juga terdengar denganjelas.
Sehingga mereka telah lupa harus berbuat apa, mereka
semua tertawa terbungkuk-bungkuk, sampai setiap orang
menekan perutnya.
Tahun ini setiap orang sedang suka-sukanya nonton
sandiwara gratis, apa lagi sandiwara dialog antar wanita
dan laki laki yang seru ini.
"Lihat! Orang yang wajahnya mirip 'Tuan muda',
sungguh berarti...."
"Hai! Bocah, balaslah! Kau jangan memalukan kaum
laki-laki!"
"Betul, betul, anak kelinci, kau lepaskan celanamu
biarkan dia lihat, buktikan kau bukan orang yang tidak ada
lubang dubur...."
Mereka malah sudah menjadi ramai dan mengolok-olok.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai adalah seorang laki laki.
Laki-laki bukan saja takut kehilangan muka di depan
wanita, juga takut kehilangan muka di depan banyak laki
laki. Wajahnya sudah jadi hijau, dada dia dengan cepat
kembang kempis.
Dengan lidah dia membasahi bibir yang sudah kering.
Tiba-tiba.... Dia seperti sudah gila dengan keras memaki, "Kau
wanita galak, kalian para pelacur, aku sial delapan belas
turunan, menumpang perahu perompak ini, kalian
semuanya maju saja, jika aku tidak bisa memakan kalian,
maka huruf Wang ku akan ditulis terbalik...."
Xiao Dai ternyata juga pandai memaki, dia jelas tahu
didunia ini tidak ada satu laki-laki yang dapat sekaligus
makan enam wanita, dia baru berani menyumpah
marganya sendiri, karena bagaimana pun marga 'JF.
(Wang) jika ditulis terbalik tetap saja'/E'! tidak berubah.
Sebuah pukulannya ini sudah memukul balik semua
orang yang berada diperahu, Xiao Dai tidak berpikir,
sengaja atau tidak sengaja, dia sampai bengong memarahi.
Sehingga tadinya masih ada wanita yang menarik Fei
Hua, sekarang tangan mereka bukan saja telah melepasnya,
dan juga bersamaan menghunus pedang mereka.
Sehingga situasi yang memang tadinya juga tidak
bersahabat, tiba-tiba seperti gunung api meletus.
Enam orang wanita, enam buah pedang, memenuhi
geladak perahu, ada yang di atas ada yang di bawah, ada
yang di depan ada yang di belakang semuanya tidak berjanji
tapi bersamaan menyerang pada Xiao Dai.
Xiao Dai berlari dari depan perahu sampai belakang
perahu, dan lalu dari belakang perahu ke depan perahu,
apakah dia bisa meloloskan diri"
Enam orang wanita ini memang tidak lemah, tapi
bagaimana mungkin bisa melawan Tangan Cepat Xiao Dai"
Jangan kata enam orang, walau ditambah enam lagi
juga, Xiao Dai tetap saja mampu dengan mudahnya
merobohkan mereka di atas perahu.
Tapi kenapa dia berlari"
Juga melihat tampangnya dia seperti tidak bisa melawan
mereka. Sebenarnya dia bertujuan apa"
Enam orang wanita yang sangat kesal juga sangat marah
sudah berhenti, mereka sudah tidak lagi membabi
butamengejar. Sekarang mereka membagi dua orang satu group,
masing-masing berdiri diatap perahu, dan kiri kanan tepi
perahu, selangkah demi selangkah mendesak Xiao Dai yang
berada di depan perahu.
"Hei! Bocah, kau sendiri tidak akan bisa melawan enam
orang, melawan dua orang seharusnya tidak ada masalah,
keluarkan kepandaianmu, kami di sini mendukungmu...."
Orang-orang didarat bisa melihat keadaan di atas perahu,
ada yang senang melihat orang dalam bahaya, seperti
menonton harimau bertarung diseberang gunung.
Disudut mulut Xiao Dai tersirat senyum penuh arti yang
tidak bisa mereka lihat, pelan-pelan dia mendekati jalan
penghubung disisi kanan perahu, dia sudah melihat dengan
tepat, sisi kanan tepat berhadapan dengan tepi sungai, orang
yang ditepi bisa dengan jelas melihat gerakan Xiao Dai.
Dua bilah pedang seperti dua ekor ular menerjang kearah
Xiao Dai. Xiao Dai tidak mundur malah sebaliknya maju, dia
menerobos celah yang sangat sempit, bersamaan sepasang
tangannya menangkap pergelangan tangan pemegang
pedang, lalu mengangkat sikut menyodoknya.
Dua orang wanita itu terjatuh ke bawah, sedikitpun tidak
bisa bergerak, semuanya telah kehilangan perasaannya.
"Bagus, bagus."
"Bocah hebat, memang pandai, gerakannya juga
hebat...."
Orang yang berada didarat tentu saja bisa melihatnya
dengan jelas, tapi mereka tidak tahu kehebatannya, mulut
mereka hanya tertawa dan berteriak bagus.
Ternyata mereka takut tidak bisa melihat tontonan seru
selanjutnya, jadi sengaja berteriak bagus, memberi semangat
pada Xiao Dai. Xiao Dai menghadap tepi sungai mengepalkan dua
tangan, mulutnya sembarangan berkata, "Terima kasih!
Kakak-kakak." Dihatinya malah berpikir, "Sialan, nanti
kalian baru tahu berapa banyak kehebatan yang aku
sembunyikan, setelah bisa lolos dari keadaan bahaya ini,
jika aku tidak memukul kalian sampai menggelundung di
tanah, aku sendiri yang akan terjun kesungai, dasar tidak
punya mata, malah memanggil aku Tuan muda'"!"
Kelompok yang ada diatap perahu adalah Zhu Yue dan
temannya, mereka sudah loncat turun ke bawah, satu di
depan satu di belakang segera mengepung Xiao Dai.
Xiao Dai melebarkan bibirnya seolah-olah tidak bisa
berbuat apa-apa, membuat kemarahan dua orang
bertambah-tambah.
Secara bersamaan, dua buah pedang, satu di depan satu
di belakang menjepit menyerang dengan cepat pada Xiao
Dai. Xiao Dai sengaja terus menghindar sampai beberapa
kali, begitu melihat ada kesempatan yang sulit didapat, dia
merendahkan tubuhnya, ketika sisi perahu menghalangi
pandangan orang ditepi pantai, tangan dia sungguh seperti
tangan setan, dengan cepatnya menotok titik nadi Zhu Yue
dengan temannya.
Dua wanita itu hanya merasa dua kakinya kaku, tidak
bisa berdiri, dan pedang mereka saling menyerang kearah
lawannya. Begitu Xiao Dai bangkit, dia mengangkat sikutnya
menyodok pedang di tangan mereka menjadi miring, dan
sekalian menotok jalan darah Yun Xie.
"Aduh duh.... kalian mengapa saling memukul sendiri?"
Xiao Dai sengaja berteriak.
Semua ini terjadi hanya dalam sekejap, orang didarat
tidak bisa melihat dengan jelas, karena posisi mereka tidak
berbeda seperti saling membunuh.
Setelah Xiao Dai habis berkata dia lalu berkeliling kesisi
kiri perahu yang membelakangi tepi darat. Mmm,
datangnya begitu cepat, disaat Fei Hua dan temannya dari
atap perahu ingin datang mengepung, mereka sudah
berhadapan. Tentu saja mereka tidak tahu bagaimana Xiao Dai dalam
waktu singkat, dengan mudah bisa merobohkan temantemannya.
Xiao Dai mengangkat jari telunjuk dengan entengnya
dikaitkan, tampangnya seperti tidak ingin berkelahi.
Dua orang wanita itu, mana bisa menerima penghinaan
seperti ini"
Pedangnya langsung bergerak, orangnya juga bergerak.
Sekarang Fei Hua tahu orang bisu yang aneh ini ternyata
menakutkan sekali.
Karena baru saja pedang mereka bergerak, dia dan
temannya seperti masuk angin tiba-tiba menjadi lemas.
Dia tidak tahu Xiao Dai telah melakukan sihir apa, tapi
dia tahu dia telah kalah, kalah habis-habisan.
Mata Xiao Dai terkilas satu senyuman puas karena dia
telah berhasil mempermainkan orang, dia dengan perlahan
membopong mereka, dan juga dengan hati-hati
menyandarkan mereka di atas papan perahu.
Lalu dia duduk, dua tangannya dengan tidak ragu-ragu
memeluk mereka, mulutnya berteriak teriak, "Ayo! Kalian
seranglah....!"
"Aduh! Kalian sungguh galak...."
Xiao Dai menendang papan perahu sampai berbunyi
'pak pak'. Setelah beberapa saat berteriak-teriak sendiri, dia bangkit
berdiri mengambil pedangnya Fei Hua, ditubuhnya dia
memotong bajunya, dan menuliskan beberapa kata, 'jangan
lupa mengganti satu baju baru padaku' lalu dia langsung
pergi. Orang yang didarat tidak bisa jelas melihat keadaan di
perahu, tapi ketika mereka melihat Xiao Dai dengan baju
yang robek-robek muncul keluar, segera bertepuk tangan,
berteriak. "Kalian sekelompok babi, nanti jika kalian masih bisa
bertepuk tangan, itu baru aneh...."
Hati Xiao Dai berpikir, tapi mulutnya sengaja bernapas
terengah-engah berkata, "Para kakak kakak, para Hao....
Hao . Han dari cabang Fan.... aku.... aku.... akhirnya....
bisa.... bisa.... memberes kan.... enam wanita buruk ini...."
"Bocah, kau hebat, kau telah merebut kembali nama baik
kami para kaum lelaki sekarang beritahu kami kau ini
siapa" Kenapa bisa naik keperahu mereka?"
"Aku.... aku adalah Wang Kou Mu, orang memanggil
aku.... memanggil aku Shuai Bei Shou, karena terburu-buru
makanya.... makanya dengan membayar aku naik keperahu
mereka." Xiao Dai sungguh pintar membagi huruf, dia


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membagi huruf Dai menjadi Kou dan Mu dua huruf.
Sebutan Shuai Bei Shou, di dunia persilatan paling
sedikit ada lima, enam puluh orang dipanggil demikian oleh
orang, dia juga dengan tidak khawatir terbongkar nama
palsunya. "Shuai Bei Shou, kau dengar, sekarang kau tarik tali
untuk mengikat keenam wanita itu, kami akan menarik
perahu itu ketepi pantai, apa kau sudah mengerti?"
Xiao Dai justru sedang menunggu orang berkata
demikian, dengan segera dia mendapatkan tali, mengikat
Fei Hua, Zhu Yue seperti mengikat bacang dengan kuatnya.
0ooo(dw)ooo0 Bersalah karena tidak dapat membela diri
Perawakan seperti Li Yuan-wai, selamanya sangat
mudah membeli baju yang pas, bahannya juga bisa selalu
yang paling bagus.
Karena hanya Li Yuan-wai yang banyak uangnya baru
bisa sering membeli pakaian, dan Li Yuan-wai yang banyak
uangnya, bukankah perawakan orang umumnya persis
dengan Li Yuan-wai"
Li Yuan-wai tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya,
jelas-jelas dia ingin mencari restoran untuk mentraktir
makan orang yang menyelamatkan nyawanya, tapi tetap
tidak bisa menahan diri mencari dulu toko penjual kain
sutra, mengganti 'baju barunya' yang sudah kotor dan
robek-robek. Apakah dia percaya, nasibnya tidak ada keberuntungan
memakai baju baru" Atau dia takut dirinya tidak serasi
dengan Xu Jia-rong yang bentuk tubuhnya seperti gitar ini"
Xu Jia-rong melihat Li Yuan-wai melangkah keluar dari
toko penjual kain sutra dengan mengenakan pakaian yang
mentereng, dia tertawa pelan berkata, "Aku ada sebuah
perkataan, tidak tahu apakah kau pernah mendengar tidak?"
Li Yuan-wai sudah tahu itu pasti bukan perkataan yang
enak didengar, tapi dia tetap saja tidak tahan bertanya,
"Perkataan apa?"
"Ada semacam orang walau memakai pakaian raja, juga
tidak seperti raja. Mmm, kebetulan yang tidak
beruntungnya adalah dirimu, seperti orang macam itu."
Li Yuan-wai setengah harian tidak bisa berkata, dia
hanya bisa diam tidak berkata, dengan membawa jalan di
depan, dia berharap segera mendapatkan sebuah restoran,
mentraktir wanita yang tidak tahu kesenangan orang, suka
bicara sejujurnya, sehabis makan, lalu melambaikan tangan
mengatakan 'sampai jumpa'.
Mengapa manusia semuanya tidak dapat menerima
perkataan yang jujur"
Apakah Li Yuan-wai tidak bisa menerimanya juga"
"Kau.... kau seperti tidak merasa nyaman?" Xu Jia-rong
bertanya lagi. "Aku baik baik saja." Li Yuan-wai dengan kaku
menjawab. "Lalu mengapa kau yang selalu melucu, tiba-tiba berubah
jadi tidak suka bicara" Apakah karena perkataanku tadi?"
"Tidak, aku bukan orang yang tidak bisa diajak
bergurau."
"Asal kau tahu, jika wajahmu masih masam seperti itu,
lebih baik aku pergi saja, jujur saja alasan aku mau bersama
denganmu, karena aku suka mendengar kau yang banyak
bicara dan melucu, jika kau sudah kehilangan kelucuanmu,
lebih baik aku pulang saja ke rumah, bermain dengan anjing
Bei Jing ku."
Li Yuan-wai tertawa pahit, dia tidak menyangka wanita
yang dingin ini bisa berkata begitu terus terang.
"Me.... Mengapa?" tanya Li Yuan-wai tidak mengerti.
Setelah bepikir sejenak, Xu Jia-rong berkata, "Dunia
persilatan yang berbau darah ini, sudah terlalu banyak
pembunuhan, kesakitan, kepusingan, aku hanya berharap
bisa mencari seorang teman yang dapat membuat aku
gembira dan tertawa, dan kau inilah teman yang aku cari."
Li Yuan-wai menggoyang-goyangkan kepala dengan
sedih, sepertinya langit akan segera runtuh, dia berkata,
"Katakan dengan terus terang, aku seperti apa?"
"Kau seperti apa"! Kau adalah Li Yuan-wai! Masih
seperti apa lagi?"
"Kalau begitu mengapa sorot mata orang-orang di jalan
ketika melihat aku semuanya seperti melihat kotoran sapi?"
kata Li Yuan-wai dengan wajah memelas.
Xu Jia-rong maju melewati dua langkah, dia
membalikkan kepala, sejenak memperhatikan Li Yuan-wai
dengan teliti, lalu melihat orang- orang di jalanan.
Kemudian dia tertawa keras sampai membungkuk,
hingga air matanya mengalir keluar.
Dia tertawa tidak berhenti, tidak berhenti....
Wajahnya Li Yuan-wai sekarang tidak berbeda jauh
dengan kotoran sapi, dia hanya dapat melihat temannya
tertawa, melihat dia tertawa tidak berhenti....
Setelah lama Xu Jia-rong baru meluruskan pinggangnya,
sambil mengusap sudut mata, sambil menahan tertawa
berkata, "Kau.... kau apakah kau mengira.... mengira aku
bersamamu.... seperti sekuntum bunga segar tertancap di....
tertancap dikotoran sapi....?"
"Tidak, bukan aku yang mengira, mereka yang mengira,"
kata Li Yuan-wai dengan susah payah mengangkat tangan
menunjuk pada orang-orang yang berada di jalan.
Tiba-tiba Xu Jia-rong menyimpan pedangnya, dengan
serius berkata, "Mengapa kau harus memperdulikan
perkataan orang lain" Mengapa kau bisa berpikiran
demikian" Apakah kepercayaan dirimu, perasaan
banggamu semuanya sudah hilang?"
Melihat baju baru ditubuhnya, Li Yuan-wai mengeluh,
"Aku.... aku sudah bukan Li Yuan-wai...."
Sungguh ini sebuah kesedihan, tidak ada orang yang
mau merubah jati dirinya.
Dia mengerti apa yang dia tunjuk, dia juga tertular
dengan kesedihan yang tidak bisa berbuat apa-apa.
0ooo(dw)ooo0 Tidak ada arak, tidak ada masakan.
Li Yuan-wai mentraktir Xu Jia-rong makan kue bakar
yang dingin keras yang bisa mematahkan gigi.
Melihat Xu Jia-rong memandang kue yang keras di
tangannya, sekali pun belum pernah digigit, Li Yuan-wai
dengan kaku dan malu berkata, "Maaf, tadinya aku ingin
mentraktir makan yang enak, tapi.... tapi kau tahu aku
terpaksa buru-buru meninggalkan...."
"Apakah kau ingin seumur hidupmu menghindar dari
mereka" Kau melarikan diri, sampai kapan bisa melarikan
diri" Kau harus tahu kau hanya bisa menghindar sementara,
mana mungkin bisa menghindar selamanya?" kata Xu Jiarong
menghela napas.
"Aku.... aku tahu ini bukan akal yang bagus, tapi tadi
yang datang dari depan adalah si Cacad dari Gai-bang
kami, tadinya aku juga sudah di cap menjadi pengkhianat di
mata mereka, sekarang ditambah lagi aku membunuh
Macan Tutul Marah Chu Xiang Yun, kau mau aku
bagaimana menerangkan pada mereka?" kata Li Yuan-wai
masih ketakutan.
"Bukankah kau bisa membongkar kebusukannya Hao
Shao-feng!"
"Bagaimana cara membongkarnya" siapa yang bisa
mempercayai aku?"
Ini adalah perkataan yang jujur, Xu Jia-rong jadi
terdiam. Tiba-tiba Xu Jia-rong teringat satu hal berkata, "Hei!
Hartawan besar, ketika tanggal tujuh bulan tujuh kau
berjanji bertarung dengan Tangan Cepat Xiao Dai di
gedung Wang Jiang, kudengar kau tidak hadir, bisa tidak
katakan padaku apa yang terjadi?"
Li Yuan-wai paling takut orang menanyakan hal ini, tapi
terhadap orang yang telah menolong nyawanya, dia tidak
ingin menyembunyikan, sehingga dia berkata, "Tidak, hari
itu aku ada di sana, tapi karena sesuatu hal, aku tidak bisa
membunuh Tangan Cepat Xiao Dai dengan tanganku
sendiri, ini adalah hal yang membuat aku menyesal seumur
hidupku...."
Wajah Xu Jia-rong tampak curiga dia bertanya, "Kau
bohong, mana bisa kau melawan Tangan Cepat Xiao Dai?"
Menyebut Xiao Dai, Li Yuan-wai jadi teringat tanda
lahir dipantatnya, dia juga teringat Ouwyang Wu-shuang.
Dengan marah dia berkata, "Kuakui aku bukan
lawannya, tapi jurus melempar jarumku itu dia masih
belum tahu, aku berani mengatakan dia pasti tidak akan
dapat menghindar jarum sulamku, kau kan belum pernah
bertarung dengan dia, jadi bagaimana bisa tahu aku bukan
lawannya"!"
Xu Jia-rong tertawa dengan aneh, dia berkata, "Walau
aku belum pernah bertarung dengan Xiao Dai, tapi kami
hampir saja bertarung, dia sungguh pesilat hebat, pesilat
yang benar benar tinggi...." dia mengenang kembali di jalan
Chuan Shan ketika berhadapan dengan Xiao Dai, dia
berkata lagi, "Dia juga seorang yang banyak akal, hari itu
aku tertipu dia, jika tidak waktu itu aku telah membunuh
dia, maka tidak akan ada perjanjian gedung Wang Jiang
pertarungan melawan dia...."
Li Yuan-wai yang semula duduk bersama dia di atas batu
hijau besar, sekarang dia sudah berdiri, wajahnya yang
bulat agak gemuk karena terkejut hampir menjadi wajah
kuda, dia dengan tidak percaya bertanya, "Kau.... kau
kapan kau bertemu dengan Xiao Dai" Dimana kau hampir
bertarung dengan dia"!"
Xu Jia-rong terkejut, dia bertanya, "Apa ada yang salah"
Dia adalah musuhmu, mengapa harus tegang begitu?"
Benar, Li Yuan-wai sungguh sangat benci pada Tangan
Cepat Xiao Dai, walau dia telah mati, tapi mereka tumbuh
besar bersama-sama, juga pernah karena baiknya bisa
bersama-sama memakai satu celana.
Orangnya sudah mati, semuanya sudah berlalu,
mengatakan dia kembali apa ada gunanya" Li Yuan-wai
pelan-pelan duduk kembali. Dia tidak bertanya lagi, tapi Xu
Jia-rong berpikir sebentar berkata, "Aku ingat, hari itu
adalah tanggal tujuh belas bulan enam, di jalan Chuan Shan
aku menunggu dia sampai sehari...."
Tanggal tujuh belas bulan enam" Di jalan raya Chuan
Shan" Li Yuan-wai mengingat-ingat hari apa sebenarnya pada
tanggal tujuh belas bulan enam itu.
Dia berpikir lagi jalan Chuan Shan adalah jalan yang
harus dilewati oleh Xiao Dai untuk pergi ke kota kabupaten
Ping Yang. Wanita ini menunggu dia" Dan menunggu sampai
sehari" Untuk apa menunggunya" Mengapa bisa tahu Xiao Dai
pada tanggal tujuh belas bulan enam akan melewati jalan
Chuan Shan"
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai kali ini bukan hanya bangkit berdiri, tapi
meloncat, sepertinya pantat dia digigit oleh ular.
Walau dia tidak digigit ular, tapi dia sekarang seperti
menemukan seekor ular yang paling menakutkan, paling
beracun, dia menatap tajam orang dihadapannya.
Mulutnya gemetar, bicaranya tidak karuan, "Apakah
ta.... tahun ini"!"
"Apa kejadian itu?" Xu Jia-rong dibuat dia tertawa tidak
menangispun bukan.
Memang tidak bisa disalahkan, dia tidak mengerti
perkataan Li Yuan-wai, seorang yang saat mulutnya
gemetar bagaimana bisa bicara dengan jelas"
"Yang aku katakan.... katakan adalah ketika kau di jalan
Chuan Shan menunggu.... menunggu Xiao Dai, apakah....
apakah ta.... tahun ini?"
Xu Jia-rong juga bangkit berdiri, dan juga
menganggukkan kepala.
"Kau.... kau yakin?"
"Aku kan tidak seperti kau, bisa terkena penyakit gila,
tentu saja aku ingat peristiwa tahun ini, sekarang adalah
bulan sepuluh, hal yang terjadi empat bulan yang lalu,
bagaimana aku bisa lupa?"
"Mengapa bisa" Mana mungkin...." Li Yuan-wai
mundur dua langkah.
Xu Jia-rong sudah merasakan masalahnya ada yang
tidak benar, dia hanya bengong melihat.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai ingat betul, tanggal tujuh belas bulan enam,
hari itu dia juga menunggu Xiao Dai seharian, mulai dari
hari baru terang, sampai tengah malam.
Dia juga ingat dengan jelas, dia telah memukul perut
Xiao Dai satu kali.
Xiao Dai datang dari Luo Yang, ini adalah rahasia.
Rahasia ini bagaimana orang lain bisa tahu"
Xu Jia-rong pernah menghadang Xiao Dai, Mengapa
setelah menemui dirinya, Xiao Dai tidak pernah
mengatakannya. Dia tidak mengatakannya, apakah Xiao Dai mencurigai
dia" Li Yuan-wai bercucuran keringat dingin, walau Xiao Dai
sudah mati, tapi bagaimana pun ini adalah masalah yang
harus dijelaskan.
"Bagaimana kau bisa tahu hari itu Tangan Cepat Xiao
Dai akan lewat di jalan Chuan Shan" Dan kenapa kau mau
menghadang dia?" tanya Li Yuan-wai seperti sedang
menanyai terdakwa.
Xu Jia-rong merasa tidak senang dengan dingin
menjawab, "Apakah ini sangat penting?"
Terasa nada bicaranya kurang enak didengar, Li Yuanwai
menampilkan tawa yang lebih buruk dilihat dari pada
menangis, dia berkata, "Maaf, barusan aku terburu-buru,
maaf, maaf...."
Warna wajah Xu Jia-rong kembali normal, dia tertawa
katanya, "Hmm, lumayan.... aku mendapat perintah dari
kakek luarku, pergi menghadang Tangan CepatXiao Dai."


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apa Pedang Kiri Bai Lian Shan" Mengapa kakek
luarmu ingin kau melakukan ini?"
"Kejadiannya begini, kakek luarku pernah terkena
penyakit aneh, penyakit aneh yang membuat kakek luarku
lambat laun kehilangan ingatannya dan seluruh tabib
didunia telah angkat tangan, kami hanya bisa melihat dia
orang tua hari demi hari semakin kurus, sedikit daya juga
tidak ada, sampai dia lupa akan semuanya, suatu hari
datang seorang tabib keliling ke rumah, dia berkata dia bisa
menyembuhkan penyakit aneh ini, buat kami semua tentu
saja satu kabar gembira...."
"Lalu....?" tanya Li Yuan-wai mendesak.
"Lalu"!" Xu Jia-rong tertawa pahit, "Lalu penyakitnya
walau sudah disembuhkan, tapi kami selamanya harus
diatur oleh dia...."
"Kenapa"!"
"Karena setiap tiga bulan sekali kakek luarku harus
makan obat penawar dari dia, kalau tidak seluruh tubuhnya
akan kram terus tidak henti-hentinya."
Li Yuan-wai mengeluh berkata, "Aku sudah mengerti,
kalau begitu penghadangan Tangan Cepat Xiao Dai juga
atas perintah orang ini betul tidak?"
Dengan sedih Xu Jia-rong menganggukkan kepala,
"Sekarang setiap tiga bulan, selalu ada orang membawa
obat penawar, kali itu diikuti dengan satu surat...."
"Apa katanya"!"
"Tanggal lima belas sampai tanggal tujuh belas bulan
enam, di jalan Chuan Shan bunuhlah Xiao Dai, harus
dengan seluruh kemampuan." Jawab Xu Jia-rong.
"Siapa tabib keliling yang misterius itu" Apakah kalian
tidak bisa menyelidiknya?"
"Siapa yang tahu dia itu siapa" Siapa yang tahu dia ada
dimana" Dan siapa yang tahu dia dengan hinanya
meninggalkan perintahnya?"
Li Yuan-wai jadi terdiam, dia terpaksa mengagumi
kelihayan orang ini.
Ini adalah satu jebakan, sama seperti dirinya, juga
terjerumus ke dalam jebakan yang sulit lolos.
Dikepalanya terkilas satu pemikiran, tiba-tiba Li Yuanwai
terpikir satu hal yang mengerikan.
"Perkumpulan Bunga Ju! Pasti Perkumpulan Bunga Ju."
Dia berteriak. "Bagaimana bisa?" tanya Xu Jia-rong tidak mengerti.
Li Yuan-wai menceritakan dengan singkat hubungan
dirinya dengan Xiao Dai, dia dengan wajah pahit berkata,
"Dulu aku mengirim surat lewat merpati pos supaya Xiao
Dai datang kekota kabupaten Ping Yang, menggunakan
merpati Qian Li dari Gai-bang, hal ini hanya orang Gaibang
yang tahu, Hao Shao-feng adalah orangnya
Perkumpulan Bunga Ju, aku pikir beritanya pasti dia yang
membocorkan, seluruh masalah ini...."
Dalam hati Li Yuan-wai timbul rasa dingin, dia tidak
terpikirkan Perkumpulan Bunga Ju bisa begitu mengerikan.
"Hanya.... hanya Perkumpulan Bunga Ju mengapa mau
membunuh Tangan Cepat Xiao Dai?" tanya Xu Jia-rong
tidak mengerti.
Dia tidak tahu, bagaimana Li Yuan-wai juga bisa tahu"
Sekarang kebencian dia terhadap Xiao Dai, sudah
berkurang banyak.
Karena dia sudah terpikirkan sepertinya ada orang
dengan sengaja ingin mengadu domba dan saling
mencurigai antara dia dengan Xiao Dai, malah sudah
terpikirkan Tangan Cepat Xiao Dai menantang dirinya juga
sengaja diatur orang.
.... Xiao Dai, Xiao Dai sungguhkah kau sudah mati"
.... Xiao Dai mengapa kau tidak mengatakannya"
mengapa tidak memberitahu aku, ketika kau dihadang
orang di jalan"
Dalam hati Li Yuan-wai merasa kesal sampai berteriak.
Dia berharap, sekarang dia bisa berbicara dengan Xiao
Dai. Bagaimana pun di antara teman, jika tidak berkata jujur,
akibatnya akan banyak salah paham.
Dia juga sama, ketika dia menemukan jarum sulam dia
tidak berkata, jadi bukankah ini salah satu terjadinya salah
paham" 0ooo(dw)ooo0 Jika orang tidak suka makan daging anjing, walau kau
memukulnya sampai mati, dia tetap tidak berani makan.
Sebaliknya orang yang doyan makan daging anjing, jika
mendapatkan kesempatan makan, selalu meminta satu
mangkuk besar. Dan yang pernah mencoba 'Masakan Besar Daging
Anjing' yang dimasak dengan resepnya Li Yuan-wai,
mungkin dia seumur hidupnya akan selalu teringat, sampai
mimpi pun akan mengalirkan liur sepanjang tiga che.
Saat Li Yuan-wai tidak gembira dan sedang pusing
sekali, hal pertama yang ingin dia lakukan adalah
mendapatkan seekor anjing untuk meredakan kemarahan
dan menawarkan dahaknya.
Prilakunya ini susah dikatakan sebagai penyakit, juga
adalah benar penyakit.
Ada orang ketika marah selalu ingin makan besar, ingin
membunuh, membakar rumah, ingin gantung diri, terjun
kesungai, memaki orang, malah lari kekuburan tidur di
sana, memekik wanita main sepuasnya, semua begitu.
Dunia ini memang banyak yang aneh-aneh, jadi tidak
heran ada orang aneh melakukan hal yang aneh-aneh.
Dasar nasib anjing hitam sedang sial, justru ketika Li
Yuan-wai paling kesal, paling tidak gembira malah bertemu
dengan dia. Biasanya, kalau ada wanita yang menemani, Li Yuanwai
tidak berani menampilkan sifat aslinya.
Tapi hari ini dia sungguh tidak bisa menahan kepalanya
yang hampir pecah ini. Sehingga....
Anjing hitam yang sial itu, sampai satu jeritan kematian
pun tidak keluar, dia sudah jatuh ke tanah.
Menurut cerita, anjing bisa mencium bahaya kematian,
setiap malam asal anjing menggonggong, didekat daerah ini
tidak lewat dua hari pasti ada orang yang mati.
Mengapa dia tidak bisa mencium dirinya akan mati"
Mungkinkah akibat wangi tubuh Xu Jia-rong, sudah
menutupi semua hawa membunuh anjingnya Li Yuan-wai"
Jika anjing bisa tahu, pasti akan menyesal. Karena hanya
hawa pembunuhan yang bersembunyi di belakang bau
harum, baru hawa yang sulit dihindari dan paling
menakutkan. 0ooo(dw)ooo0 Api sudah membara, tempat pembakaran sudah panas.
Katel besar yang ada di atas tempat pembakaran juga
mengeluarkan bau harum yang merangsang selera,
membuat pemilik rumah tani dan dua anak kecil seringsering
memunculkan kepalanya dipintu dapur, berharap
segera dapat mencoba masakan enak yang seumur
hidupnya tidak pernah mencicipinya.
Sambil mengutak-atik kayu bakar di dalam tempat
pembakaran, Li Yuan-wai tidak tahu sedang memikirkan
apa. Xu Jia-rong duduk disisinya, dia sudah beberapa kali
ingin berkata-kata, tapi justru tidak tahu bagaimana harus
memecahkan keadaan ini.
Wanita yang berbaju putih polos, wajahnya cantik
seperti salju, mungkin sampai dia sendiri juga tidak tahu
kenapa bisa duduk di sini.
Bukankah orang suka melakukan hal yang tidak
dimengerti, tanpa dia bisa menahannya"
Li Yuan-wai menggunakan tangan menepuk belakang
kepalanya sendiri, seperti teringat sesuatu juga seperti ingin
melupakan sesuatu.
Dengan rasa menyesal dia memandang Xu Jia-rong,
"Kau ingin berkata apa?"
Xu Jia-rong begitu mendengar perkataan ini, matanya
membelalak dengan wajah tidak mengerti dia bertanya,
"Aku tidak akan mengatakan apapun."
"Betul?" Mata Li Yuan-wai tiba-tiba muncul sedikit tawa.
"Apanya yang betul" Aku sama sekali tidak ingin
bicara," kata Xu Jia-rong setelah melihat maksud tidak
baiknya Li Yuan-wai, hatinya bergetar.
Li Yuan-wai tertawa, situasi yang tadinya kaku jadi
tersapu hilang.
"Aku sepertinya mendengar perutmu berbunyi kluk-kluk,
seperti mendengar dia sedang berkata, sedang main apa
kau! Kenapa masih belum juga...."
Wajah Xu Jia-rong tiba-tiba menjadi merah, di dalam
hati diam-diam memaki "Hartawan mati", tapi dia berkata,
"Aku.... aku tidak akan makan makanan itu, kau.... kau
sembarangan menduga...."
Li Yuan-wai tidak bicara, tapi sinar wajahnya tampak
yang sama sekali tidak percaya.
Xu Jia-rong ingin sekali mengorek keluar mata dia,
dengan kesal berkata, "Kau orang sungguh kejam, sampai
anjing selucu itu kau juga membunuhnya, malah masih....
masih tanya aku mau makan tidak...."
Dengan menggeleng-gelengkan kepala, Li Yuan-wai
menampilkan tingkah seperti tidak dapat berbuat apa-apa,
dia berkata, "Nonaku, meski orang lain mengeluarkan
uang, masih belum tentu bisa makan masakan seperti ini,
demi berterima kasih padamu yang telah menyelamatkan
nyawaku, baru aku mau turun tangan sendiri kedapur, kau
tidak mau makan, malah mengatakan aku kejam, ini.... dari
mana aturannya! Wanita, hai! Dasar wanita, wanita yang
sangat aneh...."
"Kenapa memangnya wanita"! Kau katakan, kau
katakan, dimana wanita anehnya"!" kata Xu Jia-rong
memang tidak suka orang mengatakan demikian, sehingga
dengan sedikit galak.
"Non.... nona besar, kau jangan marah, jangan marah
ya?" sambil mundur dua langkah, Li Yuan-wai berkata
sambil menggoyang goyangkan tangannya.
"Katamu, wanita orang aneh, memang dimana
anehnya." Tanya Xu Jia-rong dengan wajah cemberut.
Li Yuan-wai mengeluh, dia berkata di dalam hati, satu
kata saja tidak cocok, sudah membuatnya marah, apakah
ini tidak aneh"
Pikir tinggal pikir, tapi Li Yuan-wai tidak berani
mengatakannya. "Aku.... maksudku adalah.... adalah kau pun berani
membunuh, aku membunuh seekor anjing saja.... kan tidak
seberapa...." kata Li Yuan-wai dengan wajah pahit.
Ini kata jujur.
Xu Jia-rong jadi tertawa, dalam sesaat sungguh Li Yuanwai
dibuat tidak bisa menjawab apa-apa, melihat lagi
wajahnya yang seperti disalahkan, dia tidak tahan tertawa.
"Memang! Membunuh seekor anjing jika dianggap kejam,
maka membunuh orang bukankah lebih kejam lagi...." kata
Li Yuan-wai juga merasa dipersalahkan.
"Yang aku.... aku bunuh semuanya orang jahat."
"Yang aku bunuh juga anjing jahat! Kau tidak lihat tadi
dia disisimu dengan hidung anjingnya tidak berhentinya
mencium bau harumnya tubuhmu, tampangnya bermaksud
tidak baik," kata Li Yuan-wai, hampir saja tidak tahan
tertawa. Sesaat terbengong, Xu Jia-rong memikirkan
perkataannya Li Yuan-wai.
Ketika dia menyadarinya, Li Yuan-wai sudah
menghindar jauh sekali.
Dia sungguh tidak bisa tertawa juga tak bisa menangis,
membanting-banting kakinya memaki, "Hartawan mati,
Hartawan busuk, kau.... kau sungguh ingin mati ya?"
Li Yuan-wai yang lucu, Li Yuan-wai humoris, dia
sungguh tidak tahan dengan cara melucunya dan cara
berguraunya. Dia juga merasakan Li Yuan-wai benar-benar ada
kemampuan membuat orang mati karena jengkelnya.
0ooo(dw)ooo0 Sepasang suami istri petani tua, sepasang anak laki laki
yang lucu. Ditambah Li Yuan-wai dan Xu Jia-rong, semuanya
enam orang mengelilingi satu meja.
Harum daging tersiar kemana-mana, kuah kentalnya
juga wangi, setiap orang sudah makan beberapa mangkuk,
hanya Xu Jia-rong sendiri duduk salah berdiripun salah,
justru tidak berani mengangkat sumpit.
Li Yuan-wai pakai sikut dengan pelan menyenggol dia
sekali, dengan mulut penuh makanan berkata, "Kau
sungguh tidak mau makan?"
Dia menggelengkan kepala.
"Mengapa" Aku jamin ini adalah makanan yang paling
enak yang seumur hidup belum pernah kau makan, cobalah
sedikit dulu?"
Xu Jia-rong masih menggelengkan kepala, tapi gelengan
kepalanya lebih ringan.
"Asal kau memikirkannya ini adalah daging bebek,
daging angsa, maka apa lagi yang tidak bisa dimakan?"
Kali ini dia tidak menggelengkan kepala.
"Sudahlah! Jika kau tidak makan, aku berani
mengatakan kau akan menyesal seumur hidup."
Dia tidak bicara, tapi dia dengan tidak sadar telah
menelan air liur.
Li Yuan-wai tertawa dalam hati, tapi diwajahnya sedikit
pun tidak berani memperlihatkannya. Karena dia tahu jika
ingin supaya seseorang melakukan satu hal yang dia
inginkan tapi tidak berani melakukannya, dia harus bisa
menahan diri, pelan-pelan dia membujuknya, pelan pelan
memberi semangat.
Li Yuan-wai menjepit satu daging, menaruhkan
dimangkuknya. Dia berkata, "Nah, ini adalah daging yang paling kecil,
asal kau dengan perlahan menggigitnya sudah baik, atau
begini saja kau jangan makan dagingnya dulu, cukup


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

minum sedikit kuahnya saja, bagaimana?"
Tidak bersikukuh lagi, Xu Jia-rong berkata, "Ya.... ya
aku hanya minum sedikit kuahnya saja...."
"Bagus, kau minum sedikit kuahnya saja dulu." Li Yuanwai
sudah mengambil mangkuknya dan mengisi dengan
sedikit kuah. Seperti meminum obat racun, Xu Jia-rong memeramkan
matanya, sedikit mencobanya. Li Yuan-wai sengaja tidak
melihat dia. Dia sudah sering melihat, setiap kali dia
mengajak orang makan 'Masakan Besar Daging Anjing',
pertama-tama banyak orang yang tingkahnya seperti dia,
namun pada akhirnya mereka makan lebih banyak dari
pada orang lain, juga makannya lebih cepat dari pada siapa
pun, sepertinya takut kehabisan oleh orang.
Li Yuan-wai mengulum satu senyum memandang Xu
Jia-rong. Mmm, rupanya dia sekarang, persis seperti baru saja
makan buah Ren Shen.
Dia tentu saja tahu yang baru saja diminum itu kuah apa,
namun dia tidak dapat menerka lagi didunia ini ada kuah
apa lagi yang lebih segar, lebih lezat dari pada kuah ini.
Perlahan dia menjilat kedua bibirnya, rasanya masih
belum habis. "Bagaimana" Kan tidak menakutkan! Ayo, sekarang kau
seharusnya sudah berani menggigit kecil daging itu!"
"Aku.... bolehkah aku?"
"Kau tentu saja boleh," kata Li Yuan-wai dengan yakin.
Xu Jia-rong mengambil sumpit, sedikit gemetar.
Li Yuan-wai di dalam hati memaki, 'Sialan, melihatmu
yang gemetar itu, sungguh membuat orang gelisah, walau
makan daging orang, juga tidak menakutkan seperti ini.'
Didunia ini, sering terjadi seseorang mendapat
kesempatan muncul sekali kemudian langsung menghilang.
Melakukan sesuatu hal begitu, berbisnis begitu, mengejar
cinta juga begitu.
Sampai makan daging anjing juga begitu. Apa tidak
masuk akal sehat" Tidak, memang begitu.
Rumah petani ini dibangun dengan batako, dan atapnya
adalah terbuat dari rumput ilalang yang sangat tebal.
Ditahun itu, orang yang bertani tidak mati kelaparan
sudah untung, karena orang yang bertani kecuali bayar
pajak, menyetor padi, ditambah membayar sewa sawah,
hasil panen setiap tahun sisanya hanya cukup untuk makan
saja. Makanya sepasang petani tua ini dengan cucu mereka,
bukan saja sudah lama tidak pernah makan daging, dan
juga tidak pernah makan daging seenak ini.
Xu Jia-rong hanya mencobanya segigit kecil, segigit yang
sangat sangat kecil.
Namun ketika segigit kecil itu masih belum ditelan ke
dalam perut, matanya sudah menatap ke dalam katel.
Ini adalah kejadian yang pasti, Li Yuan-wai sekali lagi
sudah membuktikan keahliannya.
Juga disaat Xu Jia-rong sedang melihat ke dalam katel,
menatap daging yang paling besar, dia sedang berpikir,
nanti dia harus mengambil daging yang itu.
"Huuut!"
"Brouuuk!"
Seluruh rumah ini sudah dibongkar orang.
Batako, rumput ilalang beterbangan.
Bukan saja Xu Jia-rong sudah tidak bisa mencicipi
daging paling besar yang ada di dalam katel, sampai daging
yang ada disumpitnya pun tidak tahu sudah terbang
kemana. 0ooo(dw)ooo0 Delapan orang pengemis dengan perawakan besar yang
sepertinya sekali tinju saja sudah bisa membunuh seekor
sapi. Enam orang buta yang wajahnya cantik.
Mereka semua melotot marah memandang pada Li
Yuan-wai yang berada di dalam rumah, tidak perduli bisa
melihat atau tidak.
Rumput ilalang tidak akan menindih orang sampai mati,
tapi pemilik rumah tani dan dua orang anak kecil sudah
bersembunyi di bawah meja dengan ketakutan sekali.
Li Yuan-wai dan Xu Jia-rong bengong berdiri di sana,
walau wajah mereka semuanya terkejut, namun hanya Li
Yuan-wai yang merasa sedikit ketakutan.
Karena dia sudah pernah merasakan kelihayannya enam
orang wanita buta itu, dia juga tahu delapan orang
pengemis berperawakan besar itu, adalah Delapan Besar
Dewa Langit, anak buahnya Hao Shao-feng.
Li Yuan-wai menundukkan kepala melihat baju barunya,
entah apakah dia sedang mengeluh akan baju barunya ini
sudah menjadi baju kotor lagi Atau dia sedang berpikir kali
ini dirinya tidak akan bertelanjang tubuh berlari-lari di
jalanan dikejar oleh orang lagi"
Disaat tidak ada orang yang berbicara, orang pertama
yang bicara pasti adalah Li Yuan-wai.
Disaat tidak boleh bicara, mendengar ada orang bicara
yang tidak-tidak, orang itu jika bukan Li Yuan-wai pasti
adalah Tangan Cepat Xiao Dai.
"Kenapa kalian disaat seharusnya tidak muncul, malah
muncul" Apakah kalian merasa 'jarum' aku masih terlalu
kecil" Atau kalian lebih senang berganti tempat?"
Li Yuan-wai sudah mengeluarkan segenggam jarum,
yang dia katakan hanya enam orang wanita buta yang
mengerti. "Hina, tidak tahu malu!" dipojok rumah telah muncul
Ouwyang Wu-shuang, di belakangnya ada orang pengemis
yang tinggi besar.
Dua orang yang menginginkan nyawanya sekali lagi
muncul, wajah Li Yuan-wai yang tadinya masih bernada
mengolok-olok orang sekarang sudah menghilang, dia
menyesal juga kesal.
Dia menyesal mengapa mulut ini selalu saja
sembarangan bicara, hingga terdengar oleh dia.
Dia kesal mengapa tidak terpikir, jika orang-orang ini
sudah datang, maka pemimpin mereka mana mungkin tidak
datang" Hatinyajadi kaku, wajahnya juga berubah.
Bagaimana pun, dua orang ini walau yang mana sudah
cukup membuat dia hatinya dingin, apalagi sekarang dia
muncul secara bersamaan"
Maka bagaimana mungkin wajahnya tidak berubah"
"Ka.... kalian bagaimana bisa.... bisa menemukanku?"
tanya Li Yuan-wai dengan serak.
Tapi tidak ada orang yang memperdulikannya, mata
Delapan Besar dewa Langit itu dengan tidak sengaja
memandang katel mangkuk sumpit yang berantakan di
bawah, dan bersamaan hidung mereka sedikit digerakgerakan.
Li Yuan-wai mengerti sekarang.
Bersamaan itu dia hampir saja memuntahkan semua
daging anjing yang tadi makan.
"Harum Sedap Tiga Li, Li Yuan-wai, Li Yuan-wai, jika
kebiasaan makan daging anjing ini tidak dirubah lagi, pasti
pada suatu hari nanti kau akan seperti orang membunuh
anjing, membunuhmu...." Li Yuan-wai mengeluh
bergumam di dalam hati.
Dia tentu saja tahu hidungnya orang Gai-bang biasanya
paling tajam, dan lagi, siapa yang bisa seperti dirinya, bisa
memasak daging anjing sewangi dirinya"!
Ouwyang Wu-shuang dan Hao Shao-feng bersamaan
muncul, artinya...."
Akhirnya Li Yuan-wai mengerti, walau dia pernah
curiga tapi sekarang melihat keadaan yang ada di depan
mata, jika dia lebih idiot lagi, dia juga bisa berpikir
Ouwyang Wu-shuang pasti orang Perkumpulan Bunga Ju.
"Kalian merobohkan rumah orang, memecahkan
katelku, dan juga menunjukan situasi yang tidak bersahabat,
sebenarnya untuk masalah apa?" tanya Xu Jia-rong yang
biasanya dingin, sekarang malah dengan wajah aneh
tertawa. Ternyata dia telah tertular Li Yuan-wai"
"Kau siapa?" tanya Ouwyang Wu-shuang timbul
semacam cemburu yang tidak bisa ditahan.
"Lalu kau ini siapa?" Xu Jia-rong tidak menjawab juga
balik bertanya dengan sikap bermusuhan.
Sekejap dua wanita ini tidak bicara lagi, mereka
menggunakan sorot mata yang sulit dimengerti orang luar
saling memperhatikan lawan.
Ouwyang Wu-shuang tidak terbilang sangat cantik, tapi
dia muda, dan mempunyai keahlian mendesak orang,
walau dia tidak tertawa, orang lain juga tahu jika dia
tertawa pasti akan memikat orang.
Kecantikan Xu Jia-rong terasa dingin, walau sekarang
baju putihnya sudah banyak berdebu, dirambutnya juga ada
sedikit rumput ilalang, tapi tetap tidak mengurangi
sinarnya. Lambat laun, dua sorot mata yang saling menatap, sudah
berkobar api peperangan yang tinggal sekali sentuh
langsung meletus, sekali meletus tidak akan berhenti sampai
ada korban. "Kau cantik sekali." Ouwyang Wu-shuang terpaksa
mengakuinya. "Kau juga tidak jelek," kata Xu Jia-rong dengan bangga.
Hening sejenak sebelum perang besar, siapa pun bisa
melihat mereka saling ingin membunuh lawan.
Li Yuan-wai tidak tahu mengapa Hao Shao-feng sampai
sekarang tidak bicara sepatah katapun.
Tapi tidak berkata ada kalanya lebih menakutkan dari
pada berkata, bagaimana pun anjing yang tidak
menggonggong, biasanya bisa menggigit orang.
Dia sudah bersiap-siap, dia dengan terbata-bata berkata,
"Shuang Suang, ini.... ini adalah salah paham, kau dengar
kata-kataku, sungguh.... ini sungguh adalah salah paham."
"Jangan beritahu aku ini adalah salah paham, aku hanya
percaya pada diriku, dan juga aku beritahu, aku bukan
sepatu robek, juga bukan katel pecah, setelah dipakai boleh
dibuang, setelah robek bisa ditambal, kau binatang yang
hina dan rendahan ini, kenapa kau tidak tanya saja pada
tanda lahir dipantatmu itu" Apakah ini bisa salah paham?"
bentak Ouwyang Wu-shuang marah, mendengar Li Yuanwai
tetap pada pendiriannya, mengatakan ini adalah salah
paham. Dengan tidak sadar, Li Yuan-wai mengusap pantatnya
sendiri. Bodoh sekali! bukankah 'Dipantaunya tidak ada uang
tiga ratus liang?"
Babi goblok, sekali mengusap, bukankah sama memberi
tahu semua orang, di atas pantatmu benar ada benda yang
tidak bisa diperlihatkan pada orang"
Kelihatannya dia sungguh sudah jadi bingung dimarahi
oleh Ouwyang Wu-shuang.
Setelah menyadari tingkah lakunya, Li Yuan-wai seperti
'Li Si diseberang tidak mencuri', Rasanya dia ingin sekali
menerobos masuk ke dalam perut bumi.
Wajah dia begitu pahit.
Xu Jia-rong malah membelalakkan mata.
Wajah dia yang dingin menjadi lebih dingin lagi, di
matanya sudah terlihat ada air mata....
Dadanya dengan cepat naik turun, sedikit tidak bisa
menahan diri, juga dengan sedikit tidak percaya diam-diam
dia mundur dua langkah. Dia bergumam berkata, "Kau....
kau benar ada...."
"Aku tidak," kata Li Yuan-wai.
Jawabannya juga seperti 'kepala sapi tidak cocok dengan
mulut kuda', karena yang orang ingin tanyakan adalah ada
tidaknya tanda lahir dipantatnya, Li Yuan-wai salah
mengerti, dia mengira yang orang tanyakan adalah pernah
tidak melakukan perbuatan yang cabul itu.
Makanya dia tentu saja sekuatnya menyangkal.
"Tidak"! Li Yuan-wai jika kau seorang laki-laki bukalah
celanamu, biar semua orang lihat, jika benar tidak ada, aku
Ouwyang Wu-shuang segera memalangkan pedang
membunuh diri." Ouwyang Wu-shuang juga salah
mengartikan, begitu dia mendengar Li Yuan-wai
mengatakan 'tidak' segera dia menjerit.
Sungguh menjadi hal yang walau benar juga sulit
menjelaskannya.
Li Yuan-wai adalah laki-laki, tapi sebagai laki-laki juga
tidak bisa sembarangan dihadapan muka umum melepas
celana untuk diperiksa orang!
Dia tidak bisa melepas, juga tidak berani melepas.
Dia sungguh kesalnya sudah hampir jadi gila, lebih-lebih
bicaranya tidak karuan, dia hanya bisa berkata, "Aku....
kalian.... aku.... oh langit...."
Li Yuan-wai yang kasihan, kecuali berteriak langit masih
bisa melakukan apa lagi"
Yang hebat adalah, ketika berteriak langit orang
kebanyakan mencakar rambut, tapi ketika dia berteriak
langit, malah memegang ikat pinggangnya, seperti takut
orang akan melepas celana dia.
Tentu saja Ouwyang Wu-shuang berani berteriak pada Li
Yuan-wai melepas celananya, karena dia sudah bukan lagi
seorang gadis. Tapi Xu Jia-rong adalah gadis yang masih suci belum
ternoda, dia mana mau melihat Li Yuan-wai melepas
celananya. Apakah dia sudah lupa bahwa dirinya adalah seorang
gadis" Apakah Li Yuan-wai melepas atau tidak melepas
celananya begitu penting baginya.
Dia malah telah mengucurkan air mata, dengan
ketakutan berkata, "Li.... jika kau sungguh tidak melakukan
hal.... hal itu, kenapa.... kenapa tidak mau membuktikan
bahwa kau.... kau itu tidak bersalah?"
Li Yuang Wai sekali mendengar kata ini, kepalanya
seperti di 'boom', seperti disambar geledek.
Dia seperti sudah gila, berloncat-loncat, mulutnya juga


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berteriak-teriak kacau, berkata, "Aku.... aku mengaku
dipantatku ada 'tanda lahir', aku mengaku, aku semuanya
mengaku, dasar sialan, kalian sekelompok orang ini
semuanya sudah gila, semuanya berpenyakit, kenapa kalian
semua suka melihat pantat laki-laki" Oh langit, Tuan langit,
kenapa kau tidak menumbuhkan saja benda itu di atas
wajahku" Kenapa" Kenapa....?"
Xu Jia-rong telah pergi, dengan cepat sudah pergi.
Tidak dihalangi, walau ada orang yang bisa
menghalangi, meskipun belum tentu . bisa menghalanginya.
Apa lagi dia juga bukan orang yang mereka cari.
Tapi siapa pun dapat melihat, saat dia pergi wajahnya
bercucuran air mata.
Untuk apa dia menangis"
Dan juga mengapa dia seperti bertemu dengan setan,
hingga meninggalkan Li Yuan-wai"
Bukankah dia suka melihat kelucuannya, rasa
humornya, juga suka mendengar perkataan lucunya dia
yang bisa membuat orang mati tertawa.
Apakah, apakah dia telah terjerumus ke dalam tawanya
Li Yuan-wai"
Apakah, apakah dia telah terjatuh ke dalam semacam
jala yang tidak terlihat.
Dia hanya melihat Li Yuan-wai dua kali, dan waktu
bersama berkenalan juga hanya baru dua hari, mana
mungkin" Ini dimana bisa mungkin"
Li Yuan-wai, sibodoh ini, dia sudah jatuh cinta dua kali,
tapi malah melepaskan wanita ketiga yang benar-benar
mencintainya. Si bodoh, sibabi, sibodoh nomor satu didunia ini.
0ooo(dw)ooo0 BAB 23 Jarum di tangan
Tangannya Xiao Dai lebih cepat lagi, tapi dia tidak akan
bisa menahan kecepatan turunnya kapak dari jarak sejauh
itu. Disaat perahu hampir menepi, Xiao Dai sudah meloncat
turun kedarat. Tepat disaat kaki dia baru menginjak daratan, terdengar
satu suara teriakan 'potong talinya'.
Kapak sudah turun, tali pun putus.
Xiao Dai hanya bisa bengong melihat perahu itu dalam
sekejap dibawa hanyut oleh arus yang sangat deras.
Dia tidak bisa berteriak, v/alau bisa berteriak juga bisa
berbuat apa-apa"
Enam wanita di atas perahu yang semua tertotok jalan
darahnya, sedikit pun tidak dapat bergerak, siapa yang bisa
menolong mereka"
Sehingga.... Hanya dalam waktu sekejap, perahu itu sudah menabrak
batu ditengah sungai.
Terdengar satu suara yang sangat keras, badan perahu
hancur, dan enam gadis yang galak itu, hanya dua kali
timbul tenggelam dalam ombak arus, kemudian tenggelam
di dalam aliran sungai, jejaknyajuga tidak akan ditemukan
lagi. Fei Hua, Zhu Yue, nama yang sangat indah.
Dua nama ini, enam wanita ini, Xiao Dai mungkin
seumur hidupnya tidak bisa melupakannya lagi.
Hatinya sudah kacau, matanya sudah menjadi merah.
Dia bukan tidak pernah membunuh orang, tapi dia
selamanya tidak pernah salah membunuh orang.
Apa lagi enam gadis yang cantik.
Bagaimana hatinya tidak hancur" Bagaimana matanya
tidak merah"
Walau tidak membunuh mereka dengan tangannya
sendiri, apa bedanya membunuh mereka dengan keadaan
sekarang" 'Aku tidak membunuh orang tidak bersalah tapi orang
yang tidak bersalah mati karena aku'. Xiao Dai akhirnya
merasakan dan mengeluarkan perkataan ini, kekesalan
hatinya, karena dia tidak dapat berbuat apa apa.
Walau telah lolos dari maut dan tidak ada sesuatu lagi
yang dapat membuat dia sedih, namun Xiao Dai adalah
Xiao Dai, bagaimana dia bisa menahan dan melihat begitu
saja kenyataan kepedihan yang terjadi dihadapan matanya
sendiri" Sekarang dia diam berdiri di atas batu besar dipinggir
pantai, dia seperti sebuah batu yang abadi dipinggir pantai.
Dia tidak tahu siapa yang menghadang itu" Dia tidak
perlu tahu, juga tidak ingin tahu.
Karena dia telah melihat mereka akan mati, terhadap
orang yang akan mati, buat apa mengetahui namanya"
Siapa pun mereka, tetap harus mati. "Mengapa"!" Xiao
Dai sudah melihat dengan jelas orang yang datang ini
berpakaian sastrawan, berjenggot yang putih.
Dengan tiga kata, dia lebih mirip tiga es batu dipuncak
gunung yang ribuan tahun jatuh ke bawah, begitu dingin
dan keras, begitu jatuh terdengar suara keras, membuat
orang yang mendengar, timbul rasa dingin dari dalam
hatinya. Siapa pun bisa mengerti apa maksud tiga kata yang
dingin ini"
Tapi siapa pun tidak menyangka Xiao Dai yang
kelihatannya seperti "Tuan muda', anak kelinci, anak
ingusan ini, kenapa dalam sekejap seperti berganti orang,
berubah begitu mantap, berubah membuat orang menjadi
takut. Seperti sedikit dipaksa, sastrawan yang mendekat itu
dengan gagap berkata, "An.... anda siapa" Aku Shi Ren
sebagai penasehat perkumpulan Perairan Zhang Jiang...."
Ternyata Penasehat Qin ini baru datang, dia masih
belum tahu perbuatan Xiao Dai di atas perahu.
Dia mengepalkan kedua tangannya, tangannya masih
belum diturunkan, sepertinya menunggu Xiao Dai
membalas hormat.
Mendadak.... Seperti angsa terkejut datang dari kaki langit, juga mirip
petasan ditahun baru mengeluarkan suara yang ribut.
Penasehat Qin hanya melihat satu bayangan hitam
mendekat, kemudian kedua pipi hanya merasa sakit panas,
bersamaan telinga mendengung keras.
Dia tidak tahu bagaimana dia bisa terkena enam kali
tamparan keras, belum tahu apa yang terjadi, dia sudah
keburu pingsan.
Orang bilang terkena tamparan seperti terkena guntur,
memang demikianlah, disaat Penasehat Qin ini siuman,
memikirkan keadaan tadi, sungguh seperti terkena guntur,
seperti terkena kilat.
Dua belas pria besar yang tubuh atasnya tidak berbaju,
dan otot ototnya menonjol, sudah tidak tahu sejak kapan
bertumpukjadi satu, seperti menara dua puluh tingkat orang
ditumpuk orang, bertumpuk disitu sedikit pun tidak
bergerak. Begitu Qin Shi Ren sadar, dia segera melihat keadaan
yang mengerikan ini.
Dia membalikkan kepala lagi, ah.... seperti datang dari
neraka, seluruh tubuhnya penuh dengan noda darah, malah
sampai seluruh kepala dan seluruh wajahnya, seperti setan
menatap dirinya.
Tubuhnya langsung gemetar, tentu saja dia tahu apa
yang telah terjadi, dia juga tahu semua ini hasil karya siapa.
Dia tidak dapat menahan lagi, mulutnya muntah,
bersamaan juga memuntahkan enam buah gigi.
"Qin Shi Ren jika kau tidak ingin seperti mereka berubah
jadi orang mati, sekarang lebih baik kaujawab pertanyaan
aku dengan jujur...."
Suara Xiao Dai sungguh tidak seperti manusia.
Setelah muntah setengah harian, Qin Shi Ren
mengangkat kepala, wajah ketakutan, hampir saja dia
lumpuh, berkata, "Aku.... aku Suo, aku Suo...."
Jika seseorang tiba-tiba kehilangan enam buah gigi,
perkataannya tentu tidak bisa benar, bagusnya Xiao Dai
mengerti ini, ji?a tidak sekali dia marah sungguh sangat
mungkin menampar beberapa kali lagi pada Penasehat ini.
Menggunakan tangan menunjuk pada tumpukan orangorang
itu, Xiao Dai dengan dingin berkata, "Apa para anak
kelinci itu semuanya anggota cabang Fan dari Perkumpulan
Perairan Zhang Jiang?"
Penasehat Qin dengan susah menganggukkan kepala.
"Bagus sekali, kalau begitu aku tidak salah membunuh
orang, katakan, apa sebenarnya yang telah terjadi?" kata
Xiao Dai dingin.
"Shu.... shu qi shu qi.... shu qi zhe yang...." (masalahnya
begini) "Apa Shu Qi Shu Ba"!"
Setelah Xiao Dai marah sekali lagi, dia tiba-tiba tidak
bicara lagi, karena dia sudah melihat Penasehat Qin
memuntahkan lagi enam buah gigi yang patah.
Xiao Dai tahu dirinya memukul terlalu keras, tapi dia
tidak tahu gigi Penasehat Qin ini begitu tidak tahan terkena
pukulan. 0ooo(dw)ooo0 Gunung berbahaya, jalannya lebih berbahaya.
Sungguh jalan kecil ini seperti usus kambing, malah bisa
dibilang jalan burung.
Penasehat Qin berjalan di depan sambil memegang
kedua pipinya yang membengkak besar, Xiao Dai diam
tidak bicara, dia mengikuti dari belakang.
Memandang kedua sisi tebing dan cadas, memandang di
bawah kaki Zhang Jiang dengan arusnya yang deras, di
'jalan burung' yang berliku liku ini Xiao Dai tidak takut dia
melarikan diri, dia juga tahu dia tidak berani lari.
Setelah membelok di bawah satu tebing, puluhan rumah
yang indah tersebar disatu perumahan kayu.
Di depan gerbang perumahan, Xiao Dai mengangkat
kepala melihat pada kedua tiang kayu besar yang terukir.
"Sungai nomor satu didunia"
"Puluhan ribu li aku berlayar"
Dia dengan hina tertawa, juga tidak memperdulikan
Penasehat Qin yang sudah melarikan diri, dia menopang
tangan menunggu, menunggu dia masuk memanggil orang.
Menunggu dia mencari orang yang bisa bicara dengan
jelas. Tentu saja dia juga menunggu satu pertarungan yang
sengit. 0ooo(dw)ooo0 Akhirnya datang, datangnya cukup cepat, Xiao Dai
memandang segerombolan orang datang dengan cepat
seperti terbang dari dalam perumahan.
Sekarang diwajah setiap orang tampak terkejut dan aneh.
Mereka sungguh tidak terpikir, pemuda ini yang seluruh
tubuhnya penuh dengan bercak darah bukan saja ada
keberanian seperti baja, juga ada keberanian tidak takut
mati. Seorang pria besar yang beralis tebal bermata bulat dan
berjenggot, wajahnya merah, berusia sekitar lima puluhan,
keluar dari gerombolan orang, dia memperhatikan Xiao
Dai, dari atas kepala sampai kaki, tiba-tiba mulutnya
membentak, "Laporkan nama."
Dia marah, soalnya dia ingin bertemu dengan orang
yang setelah menyuruh membunuh orang yang berada di
perahu, dia sengaja tidak melarikan diri, sebaliknya malah
datang ke 'goa harimau'.
Xiao Dai bertumpang tangan, wajahnya dingin seperti
salju dimusim dingin, dengan sangat dingin berkata, "Siapa
kau?" "Puluhan ribu li aku berlayar"
Dia dengan hina tertawa, juga tidak memperdulikan
Penasehat Qin yang sudah melarikan diri, dia menopang
tangan menunggu, menunggu dia masuk memanggil orang.
Menunggu dia mencari orang yang bisa bicara dengan
jelas. Tentu saja dia juga menunggu satu pertarungan yang
sengit. 0ooo(dw)ooo0 Akhirnya datang, datangnya cukup cepat, Xiao Dai
memandang segerombolan orang datang dengan cepat
seperti terbang dari dalam perumahan.
Sekarang diwajah setiap orang tampak terkejut dan aneh.
Mereka sungguh tidak terpikir, pemuda ini yang seluruh
tubuhnya penuh dengan bercak darah bukan saja ada
keberanian seperti baja, juga ada keberanian tidak takut
mati. Seorang pria besar yang beralis tebal bermata bulat dan
berjenggot, wajahnya merah, berusia sekitar lima puluhan,
keluar dari gerombolan orang, dia memperhatikan Xiao
Dai, dari atas kepala sampai kaki, tiba-tiba mulutnya
membentak, "Laporkan nama."
Dia marah, soalnya dia ingin bertemu dengan orang
yang setelah menyuruh membunuh orang yang berada di
perahu, dia sengaja tidak melarikan diri, sebaliknya malah
datang ke 'goa harimau'.
Xiao Dai bertumpang tangan, wajahnya dingin seperti
salju dimusim dingin, dengan sangat dingin berkata, "Siapa
kau?" "Karena mereka semua orang Perkumpulan Bunga Ju."
"Apa ada buktinya?"
"Perkumpulan kami mengetahui dan telah
menyelidikinya."
"Ada permusuhan apa Perkumpulan Bunga Ju
denganmu?"
Lin Zhen-jiang mendadak sadar dirinya ditanya orang
seperti seorang terdakwa, segera wajahnya menjadi merah,
dia berteriak aneh berkata, "Bocah, apa kau sedang
menyelidik satu perkara?"
Tertawa dingin, Xiao Dai berkata, "Aku hanya ingin
tahu apakah kau pantas mati tidak."
Saking marahnya jadi tertawa, Lin Zhen-jiang berteriak,
"Kau yang harus mati...."


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dua buah kail tangan, satu atas satu bawah, bisa
menyobek orang tiba-tiba muncul.
Xiao Dai dengan wajah kaku menatap datangnya kail
sampai pada jarak satu che, dua tangannya yang bertopang,
dengan santainya menyabet kepinggir.
Tidak tampak akibat yang hebat, juga tidak bisa
dimengerti, Lin Zhen-jiang sudah mundur satu zhang,
ketika orang lain masih belum mengerti apa sebenarnya
yang terjadi, tulang pergelangan tangan kanannya sudah
patah, kailnya juga sudah jatuh ke tanah.
Xiao Dai menghentikan gerakan, dia seperti sudah
menghitung dengan tepat, lawannya pasti mundur.
"Kau.... kau.... ini kau...."
Tenggorokan Lin Zhen-jiang seperti disumbat dengan
pasir. "Tidak salah, memang aku."
Lin Zhen-jiang akhirnya mengerti, dia akhirnya mengerti
kenapa Xiao Dai menyebut dirinya adalah orang mati.
Sekarang dia seperti benar telah menemukan orang mati,
matanya membelalak mulut tidak bisa bicara, tidak tahu
harus berbuat apa.
Dia tidak berani berpikir orang yang mati ini
mungkinkah dia sendiri.
Orang berkata 'seorang ahli sekali mengulurkan tangan,
sudah tahu berisi tidaknya.'
Dan orang berkata lagi 'Nama orang, bayangan pohon.'
Bisa menduduki kursi ketua Perkumpulan Perairan
Zhang Jiang, Naga Pembalik Sungai yang menguasai
perairan Zhang Jiang didaerah Chuan, Lin Zhen-jiang tentu
saja bukan seorang idiot.
Dia bukan saja bukan seorang idiot, malah luas
pengetahuannya, mengenal orang tentu saja tidak bisa
ditandingi oleh orang biasa.
Setelah Xiao Dai dengan santainya menyerang, dia
sudah sadar siapa yang dia hadapi.
Sambil menggigit gigi, Lin Zhen-jiang menahan sakitnya
akibat patah tulang, sulit dibayangkan rasa takutnya, dia
berkata, "Kau.... kau tidak mati....?"
Xiao Dai dengan santai tertawa tidak menjawab.
Tidak diragukan lagi, seperti melihat tawanya dewa
mati, Lin Zhen-jiang mundur lagi dua langkah bergumam,
"Pisau Telapak.... Pisau Telapak.... Pisau Telapak sekali
keluar, tanpa...."
"Tanpa nyawa, nyawa tidak kembali," Xiao Dai
melanjutkan. Benar, "Telapak Tangan Sekali Keluar, Nyawa Tidak
Kembali", tidak aneh Lin Zhen-jiang bisa begitu ketakutan,
begitu takutnya, bagaimanapun didunia ini orang yang
bermusuhan dengan Xiao Dai, semuanya sudah menjadi
orang mati. Lin Zhen-jiang tidak bisa memikirkan kapan telah
berbuat dosa pada dewa penular ini, yang raja neraka
sajajuga tidak berani menerimanya.
Dia lebih tidak tahu dewa penular ini mengapa bisa
mendatangi gunungnya"
Dia melirik pada anak buahnya yang membacking dia,
dengan serak berkata, "Tangan Cepat Xiao Dai, aku.... aku
Naga Pembalik Sungai merasa.... merasa tidak pernah
berbuat dosa pada Tuan.... mengapa.... mengapa, tuan....
tega.... membumi.... h...."
"Orang yang menginginkan aku mati pasti mati," kata
Xiao Dai dengan dingin.
Tangan Cepat Xiao Dai empat kata ini keluar dari
mulutnya Lin Zhen-jiang, seperti sebuah bom yang
menggetarkan hati semua orang.
Sekejap saja setiap orang dengan tidak sadar mundur
beberapa langkah, sorot matanya seperti melihat setan,
begitu ketakutan, begitu memudar.
Kabar dari dunia persilatan Tangan Cepat Xiao Dai
sudah mati, mati di sungai Jin, mati di tangan Dua
Pengemis Cacad dari Gai-bang, bagaimana mungkin tibatiba
bisa muncul di sini"
Sehingga ada orang setelah terkejut, mulai jadi curiga.
Mereka curiga orang ini ingin memakai nama Tangan
Cepat Xiao Dai supaya ternama.
Mereka juga curiga orang ini sengaja jadi misterius,
bertujuan menakuti hati orang.
Tiga orang setelah saling memandang mereka melakukan
penyerangan mendadak, mereka tidak memperdulikan sorot
mata peringatan Lin Zhen-jiang, mereka juga tidak
memperdulikan Xiao Dai sudah mengawasi mereka dengan
tajam. Didunia ini banyak orang, tidak perduli masalah apa pun
semuanya harus dialami sendiri, atau dirinya pernah
melakukannya, baru bisa percaya 'katel adalah terbuat dari
besi'. 'Godam meteor', 'Kapak pencabut nyawa', 'Golok
pembelah gunung', tiga macam senjata yang satu macam
lebih berat dari lainnya, dari tiga arah dengan dahsyat, keji
menyerang kearah Tangan Cepat Xiao Dai.
Kali ini Xiao Dai tidak lagi santai, tangannya disilangkan
di depan dada dengan cepat menjadi huruf X dan
didorongkan ke depan, saat mata orang-orang masih belum
dapat menangkap benda apa itu sebenarnya, terdengar
suara "pak" "pak" berturut-turut terdengar oleh telinga
orang orang. Bersamaan itu tiga jeritan mengerikan, seperti ingin
merobek hati orang keluar dari tiga mulut orang.
Darah, darah seperti hujan turun dari langit, bertetestetes,
lengket dan kental.
Mereka, seperti orang terhukum yang datang dari
neraka, rambut tidak karuan, menyeramkan dan
mengerikan. Suara ketiga orang itu mendadak berhenti, Xiao Dai
bangkit berdiri, lengan kanannya terluka golok sepanjang
setengah che, dia menghindar 'Godam meteor',
menghindarkan Kapak pencabut nyawa, tapi tidak dapat
menghindarkan seluruh serangan Golok pembelah gunung.
Dia terluka, darah pun mengalir.
Namun tidak ada orang yang bersorak gembira, tidak
ada yang berloncat-loncat, karena tiga orang yang
mendadak menyerang itu, sekarang sudah jatuh ditiga
tempat yang berbeda.
Yang mengerikan adalah ditubuh mereka bertiga seperti
telah mendapat serangan pisau secara bersamaan waktu
dari tiga puluh orang, semuanya membentuk satu garis,
satu-satu guratan membentuk huruf X luka bersilang, tidak
ada satu pun yang masih bisa bernafas, dan posisi mereka
aneh, orang ahli sekali melihat langsung bisa tahu, ini pasti
bukan orang hidup yang dapat berposisi demikian.
Dilapangan mungkin jarum jatuh juga bisa didengar,
tidak ada orang yang membuka mulut lagi, juga tidak satu
orang pun yang berani bergerak.
Semua orang semuanya membelalakkan matanya,
matanya juga penuh dengan ketegangan dan ketakutan.
Mereka tidak ada lagi curiga, karena didunia ini selain
Tangan Cepat Xiao Dai siapa lagi yang dapat dengan sekali
gebrakan mengalahkan tiga ketua cabang Perkumpulan
Perairan Zhang Jiang"
Sambil menjilati bibir yang sedikit kering, tidak
memperdulikan luka dilengan, suara Xiao Dai membuat
orang gemetar, "Siapa lagi yang ingin mencoba?"
Coba"! Disaat ini siapa lagi yang berani mencoba dengan
taruhan nyawanya"
Orang yang tidak berani mulai melangkah mundur,
sedang yang berani walau tidak bergerak, tapi tidak tahan
gemetar. Sepasang mata Xiao Dai terkilas satu sinar dingin, dia
melihat pada gerombolan yang berada disekelilingnya,
berkata lagi, "Setelah aku habis menghitung sampai tiga,
siapa yang masih tinggal dilapangan, aku jamin mereka
pasti tidak dapat melihat matahari terbit esok...."
"Dua...."
"Dua" habis diteriakan, hanya tinggal lima, enam orang.
"Tiga...."
"Tiga!" baru saja diteriakan, di seluruh lapangan hanya
tinggal dua orang.
Sisa dua orang itu, adalah ketua Perkumpulan Perairan
Zhang Jiang Naga Pembalik Sungai Lin Zhen-jiang, dan
Penasehat Qin Shi Ren.
"Bagus sekali, Lin Zhen-jiang, didunia ini saat ketika
orang orang meninggalkan kau, kau tentunya tidak
terpikirkan ada orang yang mau sehidup semati denganmu,
bersama-sama menghadang kesulitan dengan kau, bukan?"
kata Xiao Dai melihat sekali pada Penasehat Qin.
Naga Pembalik Sungai Lin Zhen-jiang menahan
tangannya yang bengkak, dia hanya tahu masih ada orang
yang tidak pergi, tapi dia tidak membalikkan kepala melihat
siapa orang itu, dengan benci dan marah dia berkata,
"Tangan Cepat Xiao Dai kau terlalu menganggap rendah
Perkumpulan Perairan Zhang Jiang.... saudara saudara
Perkumpulan Perairan Zhang Jiang, mana mungkin
semuanya takut mati...."
"Betulkah?" kata Xiao Dai dengan anehnya, "Mungkin
kau akan hilang harapan, aku katakan Perkumpulan
Perairan Zhang Jiang ini semuanya adalah babi yang takut
mati...." "A.... Apa maksudnya"!" kata Naga Pembalik Sungai
dengan keras. "Kenapa kau tidak membalikkan kepala melihatnya."
Penasehat Qin Qin Shi Ren dengan memegang wajahnya
berdiri di belakangnya Naga Pembalik Sungai Lin Zhenjiang,
ketika Lin Zhen-jiang membalikkan kepala melihat,
hampir saja dia pingsan karena marahnya.
Ternyata Qin Shi Ren tinggal bukannya tidak mau
melarikan diri, sesungguhnya hanya tidak bisa lari saja.
Kerena sepasang kakinya sudah lemas karena ketakutan,
sampai sekarang masih gemetaran tidak hentinya, orang
yang matanya tajam malah bisa melihat celananya sudah
basah. Tidak aneh Xiao Dai bisa berkata begitu pasti, juga tidak
aneh Lin Zhen-jiang marah sekali sampai maju melangkah,
mengangkat tangan kiri yang tidak patah sekaligus
menampar sepuluh kali lebih tidak berhenti.
Kasihan Penasehat Qin, pipi yang tadinya juga sudah
bengkak, kali ini juga tidak menyerupai wajah orang,
mungkin sisa gigi di dalam mulutnya, satupun tidak ada
yang utuh lagi!
"Cukup." Xiao Dai dengan dingin berkata, "Kau tidak
perlu di depanku memamerkan kekuasaanmu sebagai
ketua." Terhadap musuh yang mengolok, menghina, yang sulit
dihadapi, yang menakutkan ini, Naga Pembalik Sungai
sudah benci sekali, marah sekali.
Dia sekarang sudah seperti binatang yang jadi gila,
berteriak sekali, memungut kail yang ada di tanah dengan
tanpa tujuan menyerang pada Xiao Dai.
Perlahan menggelengkan kepala, Xiao Dai memiringkan
tubuh menghindar, karena dia telah melihat semangatnya
Lin Zhen-jiang sudah berada dibatas kehancuran.
Bagaimanapun juga orang tidak akan tahan menghadapi
situasi dimana semua orang meninggalkan dirinya, dalam
keadaan yang sangat menyedihkan dan menyakitkan hati
ini, apa lagi Naga Pembalik Sungai Lin Zhen-jiang yang
sudah biasa memerintah"
Karena dia terus menerjang maju, dia mengayunayunkan
senjata di tangannya, seperti bertempur dengan
bayangan yang tidak terlihat, mulutnya berteriak-teriak,
"Aku bunuh kau, aku bunuh kau...."
Dia menerjang melewati sisi Xiao Dai, dan di belakang
Xiao Dai sepuluh zhang lebih adalah jurang tajam. Di
bawah jurang adalah Zhang Jiang yang deras, aliran yang
bergelombang, dan Naga Pembalik Sungai sudah terjun ke
bawah. Xiao Dai mengeluh pelan, kecuali dewa, siapa pun yang
terjun dari ketinggian seperti itu, walau punya sembilan
nyawa juga akan habis.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai membalikkan kepala, dia hanya berharap dari
mulutnya Penasehat Qin, bisa tidak mendapatkan sedikit
keterangan. Tapi dia tidak berani berharap terlalu banyak, terhadap
orang ini bisa memberikan keterangan yang jelas, karena,
karena dia telah berpikir, sebuah wajah jika telah dipukul
orang menjadi seperti apel busuk, ingin dia berbicara
sungguh hal yang sangat sulit, sangat sulit sekali.
Dengan langkah perlahan Xiao D
Pendekar Satu Jurus 9 Hikmah Pedang Hijau Karya Gu Long Pendekar Kembar 7

Cari Blog Ini