Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 1
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id SERIAL MANUSIA HARIMAU
1 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id TOKOH-TOKOH KISAH:
Untuk mengingatkan kembali pada penggemar yang telah mengikuti beberapa kisah tentang si Manusia harimau, baik dalam buku ini maupun melalui buku-buku yang telah diterbitkan, dan bagi pembaca baru baiklah kami jelaskan, bahwa tokoh-tokoh utama dalam cerita nyata ini adalah:
Erwin, lelaki yang pada tahun delapan puluh telah mencapai usia tiga puluh tahun, kini, dia yang masih hidup, berumur sekitar tiga puluh tiga tahun. Sebenarnya pada hakekatnya ia manusia biasa, tetapi oleh suatu warisan yang tidak dapat dielakkannya ia kadangkala berubah bentuk. Berkepala manusia tetapi bertubuh harimau. Betapapun aneh kedengaran, bagi penduduk di Tapanuli Selatan, adanya manusia harimau bukanlah suatu khayalan. Hampir semua orang sana mengetahui, sekurang-kurangnya mendengar ceritanya. Walaupun tidak sangat banyak, tetapi makhluk aneh ini bukan pula hanya satu dua. Sejak zaman dahulu mereka memang ada dan kiranya tidak akan pernah lenyap lama sekali, karena tiap yang mati akan mewariskannya kepada anak lelakinya yang tertua. Kalau seseorang atau satu manusia harimau tutup usia tanpa meninggalkan anak lelaki maka terpaksa anak perempuannya dijadikan pewaris. Kalau sama sekali tidak mempunyai anak, maka akan diturunkan kepada salah seorang saudaranya. Erwin merupakan salah satu dari tidak seberapa manusia harimau yang sampai kini masih hidup. Di antara masyarakat biasa. Dia telah meninggalkan kampung halaman, yang lebih banyak dilanda kemiskinan daripada kecukupan. Ia telah merantau ke Medan, di mana ia ditakdirkan berjumpa dengan seorang gadis bernama Indahayati, yang diselamatkannya dari keganasan beberapa lelaki yang hendak memperkosanya. Wanita ini jatuh cinta padanya walaupun ia telah melihat sendiri bahwa Erwin disaat yang amat menyedihkan berubah jadi manusia harimau. Yang mestinya amat mengerikan, tetapi Indahayati yang semula terkejut dan takut, tetap cinta padanya, karena ternyata manusia bertubuh harimau ini mempunyai hati amat lembut. Dengan hati amat tersayat-sayat ia menganjurkan supaya Indahayati meninggalkannya, karena gadis secantik dan sebaik dia tidaklah patut menjadi teman hidup dari makhluk yang kadangkala jadi harimau.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
2 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Mereka nikah dan dikarunia seorang anak lelaki biasa, montok dan lucu. Takkan ada orang percaya, bahwa hanya ibunyalah yang manusia normal sementara ayahnya mempunyai dua kehidupan. Yang normal dan yang aneh, menakutkan dan menyedihkan.
Yang kadangkala tidak dikehendakinya, tetapi tidak dapat ditolaknya. Tetapi senyampang ia ingin berubah rupa, tetapi ia tidak mendapatkannya, sehingga ia tidak dapat melaksanakan pembalasan yang jadi tuntutan hatinya. Dalam petualangannya ia berlainan kepentingan dengan seorang berilmu tinggi, terkenal dengan sebutan Ki Ampuh, karena ia benar-benar ampuh. Ki Ampuh ini punya niat jahat terhadap Erwin, tetapi akhirnya mereka jadi sahabat.
Orang pandai dari Jawa itu ikut ke Sumatera untuk menambah ilmu. Kemudian kembali ke Jawa. Tetapi pada suatu saat, Ki Ampuh yang telah bersumpah untuk selalu bersahabat setia itu, melanggar sumpahnya. Ia membunuh Indahayati dan anaknya ketika Erwin merantau. Sejak itu dendam Erwin membara. Walaupun Ki Ampuh, sesuai dengan sumpahnya telah berubah menjadi seekor babi hutan yang amat malang.
Bekas manusia ini menyesali segala kejahatan dan kesadisannya. Ia bukan hanya tidak berkemanusiaan, tetapi dengan mudah melupakan budi baik keluarga yang berkali-kali telah menyelamatkan nyawanya. Ia pun rupanya dimakan sumpahnya sendiri sebagai suatu tauladan bagi mereka yang mudah bersumpah dengan hati penuh kecurangan, nada suatu saat bisa dimakan sumpahnya sendiri. Akan ada sajalah bencana yang menimpa, entah dalam bentuk apa dan bagaimana, tetapi pastilah amat menyakitkan.
Jumlah insan yang dengan mudah bersumpah setia jabatan, setia pada bangsa dan nusa sampai sekarang masih banyak Al Our'an di atas kepala atau tangan di atas injil dan cara lain, sesuai dengan agama masing-masing, sebagai manusia yang benar-benar boleh diandalkan tetapi sebagian dari mereka ternyata merupakan bandit-bandit yang dengan wewenang dan kelihaiannya merampok dan secara tak langsung melakukan pembunuhan besar-besaran.
Dja Lubuk, ayah Erwin yang meninggal ditahun sekitar enam puluhan di Mandailing, Tapanuli Selatan. Di masa hayatnya ia seorang pedagang amat kecil, yang mencari biaya hidup dari pekan (hari pasar atau poken bahasa Mandailing) kampung yang satu ke SERIAL MANUSIA HARIMAU
3 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id pekan desa lain. Di waktu itu sudah diketahui sebagian masyarakat bahwa ia bukan hanya memelihara beberapa harimau yang patuh kepadanya, seperti halnya beberapa orang ternama di lingkungannya yang juga memelihara harimau liar sekedar untuk menjaga kebun dari tangan-tangan jahil atau menunggui ternak yang sedang dilepas di padang rumput supaya jangan dicuri orang atau diterkam harimau kelaparan. Dja Lubuk lebih daripada itu. Telah ada sejumlah orang yang melihat ia berubah jadi harimau (hanya seluruh tubuhnya, sementara kepalanya tetap kepala manusia tanpa perubahan apa pun). Dalam saat-saat seperti itu ia biasanya menyembunyikan diri karena merasa malu. Perubahan ujud itu pada umumnya bukan atas kehendak hati, tetapi nasib yang tidak dapat dielakkan, guna mencegah bencana lain. Orang yang berilmu harimau akan membiarkannya, berbuat seperti tidak tahu. Dalam hati merasa kasihan pada Dja Lubuk. Tetapi ada pula masyarakat yang menghina dan menjauhi dirinya.
Ada yang begitu benci, sehingga memandang makhluk semacam itu tidak berhak hidup di antara manusia, harus dipunahkan. Ada lagi orang-orang yang melakukan penyerangan secara beramai-ramai untuk membunuh. Perbuatan beginilah yang membuat ia dan makhluk-makhluk semacam dia, menjadi terpojok lalu melakukan perlawanan untuk mempertahankan nyawa. Ada kalanya manusia harimau kalah dan tewas di tangan massa, tetapi selalu setelah menumbangkan beberapa penyerangnya.
Ada juga yang dapat meloloskan diri. Baik oleh ilmu tingginya maupun oleh bantuar, orang berpengetahuan sangat hebat yang tidak tega melihat makhluk bernasib malang itu jadi korban masyarakat yang tidak mengenal rasa kasihan.
Setelah meninggal, Dja Lubuk yang amat cinta pada anaknya Erwin, selalu keluar dari kuburannya untuh mendampingi anak tersayang itu, manakala ia dalam kesulitan atau nyawanya sampai terancam. Itulah sebabnya Dja Lubuk juga beberapa kali dating ke Jakrta tempat anaknya bertualang mengadu nasib manakala Erwin dalam bahaya yang amat besar. Ia pernah mengeluarkan Vrwin dari tahanan setelah lebih dulu menewaskan beberapa petugas. Tanpa seorang pun melihatnya datang dan pergi. Tanpa ada kerusakan pada pintu yang mengurung Erwin di dalam sel tahanannya.
Raja Tigor, ayah Dja Lubuk dan ompung (kakek) Erwin, yang serupa dengan Dja Lubuk, SERIAL MANUSIA HARIMAU
4 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id semasa hidupnya juga manusia harimau. Ketika meninggal mewariskan ilmu dan sifatnya kepada Dja Lubuk. Ia meninggal ditahun 1952, menyedihkan orang sekampungnya, karena dia terkenal sebagai guru silat yang amat ramah dan baik budi.
Walaupun ia kadang-kadang berubah jadi harimau dan memelihara beberapa harimau liar yang dapat diperintahnya. Ia sangat sayang pada Erwin, cucunya yang baru berumur dua tahun, tatkala Raja Tigor tutup usia. Ia pun beberapa kali bangkit dari kuburannya, hanya untuk membantu cucunya, manakala ia sudah kewalahan menghadapi musuh-musuhnya yang salah sangka terhadap dirinya atau ingin beradu ilmu dengan dia.
Mbah Penasaran, seorang wanita yang punya ilmu tinggi, sudah berusia lebih seratus lima puluh tahun, tetapi tetap kelihatan muda. Bermukim di sebuah hutan belantara di daerah Banten. Ia seperti seorang ratu yang punya tempat kediaman sangat indah dengan banyak anak buah, laki-laki dan wanita. Pada waktu-waktu tertentu ia menugaskan pesuruhnya mencari anak-anak muda tampan ke kota. Dengan kekuatan ilmu ia membuat mereka jatuh cinta dan tidur bersamanya. Melalui cara inilah ia memelihara kemudaannya yang tidak pernah pudar. Kalau ia sudah bosan, maka bekas gendaknya itu dijadikan pesuruh tanpa punya daya lagi untuk membebaskan diri.
Erwin pun pernah hampir meniduri dirinya, tetapi sempat diselamatkan oleh kakek dan ayahnya.
Ki Ampuh, seorang pandai dari daerah Cirebon. Beberapa kali berhadapan dan bertarung dengan Erwin. Namanya terkenal sebagai dukun dan tukang teluh. Maksudnya membinasakan Erwin tidak pernah tercapai. Terkutuk oleh sumpahnya, ia menjadi babi.
Sabrina, seorang wanita teramat cantik, anak Sutan Mandiangin, yang cindaku (harimau jadi-jadian) di sebuah desa dekat Sungai Penuh Sumatera Barat. Ayahnya tewas dikeroyok masa ketika ia berubah menjadi harimau. Sebenarnya waktu itu ia mendadak berubah dan terjadinya di tengah sebuah pasar. Ia melarikan diri untuk bersembunyi karena malu. Sama sekali tidak punya niat untuk mengganggu siapa pun.
Tetapi ada beberapa orang menghasut dan ia dikeroyok sampai mati. Isterinya yang SERIAL MANUSIA HARIMAU
5 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id datang berlari untuk menyelamatkan suaminya tidak sempat berbuat apa-apa, karena dia pun dilumpuhkan oleh massa.
Sabrina kemudian sekolah di Jawa, tinggal pada pamannya. Kiranya, di luar kehendak hatinya, ia pun jadi cindaku, sama dengan ayahnya. Penyakitnya yang terberat adalah pada saat datang kehausan pada dirinya. Bukan dahaga biasa, tetapi haus darah. Yang paling digemarinya pada saat-saat seperti itu hanya darah bayi. Dan dia mencari rumah yang ada bayinya. Bilamana ia dengan segala keramah tamahannya memandangi seorang bayi, maka sepeninggalnya bayi itu akan menangis lalu menggelepar, karena darahnya telah dihisap oleh Sabrina. Hanya dengan pandangan. Ia pernah berhubungan baik, bahkan jatuh cinta pada Erwin. Ia yakin, bahwa Erwinlah yang sesuai bagi dirinya karena mempunyai sifat-sifat yang hampir sama. Tetapi oleh berbagai macam kejadian yang amat tidak disukai Erwin, mereka tidak pernah sampai sungguh-sungguh menjalin cinta. Dalam keadaan kecewa akhirnya Sabrina jatuh hati pada sahabat akrab Erwin, yang kemudian dibunuhnya.
Datuk nan Kuniang, sudah meninggal. Dikuburkan di sebuah pemakaman tua di pinggir jalan raya Kebayoran Lama. la bukan manusia harimau, tetapi semasa hidupnya bersahabat dengan Raja Tigor kemudian dengan Dja Lubuk. la pernah keluar dari kuburannya berkunjung ke rumah-rumah orang di sekitar tempatnya. Tidak mengganggu, tetapi meninggallkan bekas-bekas lumpur dan jejak kaki sehingga membuat takut orang-orang yang didatangi. Dja Lubuk, Raja Tigor dan Erwin pernah ke kuburannya pada malam hari. Di masa hidupnya Datuk nan Kuniang juga seorang yang amat disegani karena punya ilmu tinggi.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
6 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id ORANG-ORANG yang mengenal Erwin, terutama para tetangganya tertanya-tanya ke manakah lelaki muda yang dikenal sebagai dukun pintar tanpa mengutip bayaran itu. Karena selama lebih kurang enam bulan tidak terdengar kabar beritanya.
Di antara- mereka yang amat tertarik oleh lenyapnya Erwin secara tiba-tiba, tanpa pamit, termasuk Kapten Siregar. Ketika enam bulan yang lalu Erwin ke Bangkok atas biaya Dr Anton, ia masih mengantarkan mereka ke Halim Perdanakusumah. Pada waktu itu, selain dokter Anton, turut serta Lydia yang kekasih dokter itu, Christine yang diguna-gunai Sumarta dan seorang wanita bernama Susanty yang disembuhkan Erwin dari penyakit gilanya.
Gadis cakep dan anak orang kaya ini tergila-gila pada Erwin yang miskin dan ingin dikawinkan dengannya di Pattani, Muangthai Selatan. Tetapi Erwin menolak dengan halus.
Ia akan melamar Susanty dulu secara sopan di Jakarta. Dengan janji kalau sekiranya orang tua Susanty menolak, mereka berdua tetap akan meneruskan maksud mereka. Pada saat itu Erwin sadar bahwa ia mendustai Susanty, karena ia tidak akan pernah melamar. Mengetahui bahwa Susanty yang kaya bukan pasangan yang cocok dengannya.
Setibanya kembali di Jakarta, Erwin masih tetap menumpang di rumah dr Anton yang sudah memulai hidup baru dengan Lydia. Itu pun masih diketahui oleh Kapten Siregar, perwira polisi yang telah menangani beberapa kasus yang ada kaitannya dengan petualangan si manusia harimau, kemudian kasus Sumarta dengan kucing suruhannya, di mana akhirnya Erwin turut terlibat.
Susanty yang tiap hari mengunjungi Erwin di rumah tempat ia menumpang, akhirnya ketiadaan akal untuk menjawab, mengapa ia belum juga melamar. Walaupun dengan berat hati dan sadar sepenuhnya, bahwa langkah yang akan diambilnya merupakan perbuatan seorang pengecut, namun Erwin tidak punya pilihan lain.
Hanya kepada dr Anton dan isterinya Lydia, manusia harimau muda itu menceritakan, bahwa ia akan menyingkir guna mengelakkan Susanty. Dokter itu dan isterinya berdaya upaya membujuk dan memberi pengertian kepada Erwin, supaya jangan meninggalkan Susanty.
"Orang yang jatuh cinta tanpa sebab atau dorongan tertentu, mudah emosi, bahkan mudah putus asa. Dan orang yang putus asa, tanpa sadar mungkin melakukan tindakan-tindakan yang amat nekat. Bisa berakhir dengan tragedi. Kalaupun tidak cinta, kau harus SERIAL MANUSIA HARIMAU
7 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kasihan padanya Erwin," bujuk dr Anton bersama-sama Lydia.
"Justru karena kasihan padanyalah maka aku menyingkir. Sekiranya keadaanku mengizinkan untuk mencintainya, kurasa aku pasti mencintainya. Tetapi justru keadaan inilah yang tidak memungkinkan. Dan aku tidak akan memulai sesuatu yang kuperkirakan akan menjadi bencana di kemudian hari! Aku bukan manusia normal. Itu saja sudah jadi sebab untuk tidak mungkin. Aku tidak akan pamit padanya. Kupinta kalianlah yang tolong menjelaskan. Dia terlalu muda, baik dan rupawan. Tidak layak menjadi korban dari suatu keterikatan dengan diriku yang serba kekurangan," kata Erwin. Suaranya membuka apa yang sesungguhnya dirasakannya. Bahwa ia sangat sedih, sangat terharu.
Lalu pergilah dia. Kepada Sumarta, Christine dan Kapten Sahata Siregar pun ia tidak pamit. Ia sadar bahwa tindakan itu hanya dilakukan oleh seorang pengecut. Dia telah jadi pengecut. Tetapi demi kebaikan orang lain.
Begitulah yang terjadi ketika Erwin baru kembali dari Muangthai. Dan ia pergi meninggalkan teman-teman terbaik tanpa punya rencana apa yang dilakukan. Atau akan ke mana. Dan ia menyesali dirinya, walaupun bukan kesalahannya mengapa Susanty yang kaya dan terpelajar itu sampai ingin mempersuaminya.
*** DENGAN susah payah dr Anton dan Lydia memaksa Erwin agar mau menerima sedikit uang untuk diperjalanan. Sebagai biasa ia menolak pemberian karena iba kasihan. Ia tidak suka dikasihani, walaupun ia sadar bahwa wajarlah kalau kawan-kawan terbaik menaruh simpati kepadanya karena mereka mengetahui bahwa ia tidak mempunyai apa-apa. Ia ingat kembali kepada almarhum isteri teramat setianya, Indahayati, ketika melihat dengan mata sendiri bagaimana ia berubah menjadi bertubuh harimau. Ia akhirnya mau menerima wanita itu sebagai isterinya, karena ia yakin, bahwa perempuan itu benar-benar cinta kepadanya.
Bukan karena iba, bukan pula karena ia telah menyelamatkannya dari dua manusia ganas perenggut kehormatan kaum lemah.
Apakah masih akan ada wanita seperti Indah" Selama dua tahun sejak isterinya itu meninggal telah beberapa wanita, baik gadis maupun istri orang yang terang-terangan menyatakan cinta kepadanya. Mendambakan dirinya sebagai teman hidup. Tak seorang pun SERIAL MANUSIA HARIMAU
8 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id di antara mereka yang sekedar wanita kampungan. Penentuan menghendaki, semuanya mereka wanita-wanita terpelajar dan mampu. Ada dua orang di antara mereka yang merana karena Erwin menyingkir. Memandangi diri mereka di cermin besar. Tiada cacat.
Memenuhi syarat untuk dikatakan cantik. Mereka pun benar-benar menyenangi Erwin.
Tetapi tiada seorang pun yang diterimanya. Suatu ketika, ia masih ingat, hampir saja ia takluk kepada seorang gadis, anak seorang pesihir kenamaan. Tetapi pada saat penentuan, datang ayahnya memberi nasihat agar ia jangan meneruskan maksud hatinya. Hanya akan membawa bencana, kata ayahnya.
"Sukar memperisteri perempuan yang cantik, Nak," begitu nasihat Dja Lubuk. Begitu pula nasihat Datuk nan Kuniang yang sengaja bangkit dari kuburannya di Kebayoran Lama.
"Aku dulu pernah mempunyai isteri yang cantik dan kaya. Kami kawin atas kehendak bersama. Tetapi setelah cinta yang berapi-api selama beberapa bulan, timbullah kejemuan atau kejenuhan. Apalagi ia termakan pula oleh hasutan orang. Dan ia meninggalkan aku tanpa pamit," kata Datuk nan Kuniang.
"Lalu?" tanya Erwin yang ingin tahu.
"Aku membiarkan. Tak kutahan. Tidak kutanya ke mana ia akan pergi."
"Inyiek tidak peduli, walaupun Inyiek dan dia pernah saling menyayang" Sama sekali tidak menghiraukan nasibnya?" tanya Erwin.
Agak lama Datuk nan Kuniang, yang seperti biasa hanya berkain kafan berlumpur di tubuhnya, tidak menyahut. Ia seperti teringat pada masa-masa yang telah lama berlalu.
"Aku bukan tidak peduli Erwin. Aku tidak tahu apa yang dapat kulakukan untuknya.
Aku yang menyadari kemiskinan. Aku hanya memandangi dia pergi. Tanpa doa, tetapi juga tanpa kutuk!"
"Setelah itu Inyiek tidak pernah lagi mendengar tentang dirinya" Tidak pernah bersua dengannya?" Datuk nan Kuniang terdiam lagi. Mukanya yang tidak berubah, walaupun telah puluhan tahun di dalam bumi, tampak sedih.
"Tak usahlah ceritakan, kalau Inyiek merasa berat!"
"Aku perlu menceritakannya. Kepadamu yang masih hidup. Dan masih mempunyai masa depan yang cukup lama. Aku mendengar tentang nenekmu itu. Aku pernah bersua dengannya!"
Erwin dan Dja Lubuk yang belum pernah mendengar kisah mengenai bekas isteri SERIAL MANUSIA HARIMAU
9 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Datuk nan Kuniang, walaupun dulu bersahabat, menanti.
Sejenak kemudian baru mayat yang tidak mati itu berkata, "Aku mendengar ia kawin dengan seorang pemuda kaya. Tampan. Tetapi hanya beberapa bulan pula. Pemuda yang banyak pemujanya itu membuangnya. Bukan menceraikan, karena mereka tidak pernah nikah. Yang mereka katakan kawin itu rupanya sekedar hidup bersama!"
"Lalu?" tanya Dja Lubuk. Si manusia harimau tua ini pun rupanya sangat tertarik.
"Pada suatu hari aku bertemu dengannya. Keluar dari sebuah hotel seorang diri. Ia melihatku. Kukira ia akan buang muka. Kiranya tidak. Ia menegur dan mengajakku ke sebuah rumah makan! Terbengong oleh sikapnya itu aku tak kuasa menolak. Mengikut saja naik mobil yang rupanya memang menantikannya."
"Lalu Inyiek makan bersama?" tanya Erwin.
"Aku diajaknya makan. Aku menolak, tetapi ia kelihatan sedih dan aku jadi ikut makan.
Sedang makan itulah ia berkata, "Maafkan aku Bang!"
"Tiada dosamu kepadaku," kataku, polos. Tidak ada maksud menyindir.
Kulihat air matanya tergenang, kemudian mengaliri pipinya, lalu kutanya, "Mengapa"
Apa yang menyusahkan hatimu" Adakah sesuatu yang dapat kuperbuat?"
"Tidak ada," katanya, begitu ujar Datuk nan Kuniang menirukan.
"Yah, aku tahu, memang tak ada. Apalah yang dapat dibuat oleh orang seperti aku! Lalu dia berkata, "Jangan tambah beban hatiku. Aku jadi tak mengerti," kata Datuk nan Kuniang.
"Mengapa dia berkata begitu?" tanya Dja lubuk.
"Aku seperti tak percaya kepada telingaku. Katanya, tak ada orang sebaik abang.
Kelihatannya aku hebat, bergaya. Aku kini hanya wanita panggilan. Mobil itu hanya taksi gelap dan kusewa jam-jaman."
Sampai di situ Datuk nan Kuniang diam. Erwin dan ayahnya juga diam. Cukup jelas, ke mana maksud cerita itu. Dan Erwin membatalkan keinginannya. Sampai datangnya seorang Susanty ke dalam hidupnya ia tetap bertahan. Tidak mau lagi bercinta. Lebih baik menduda.
Tiada risiko sebanyak suami.
Sebelum ia melangkah pergi dengan hanya sebuah ransel berisi pakaian dan pisau tuanya, dr Anton masih bertanya, "Tak bolehkah kami tahu, ke mana tujuanmu Erwin"
Bukankah kita ini sudah lebih daripada sahabat" Kami merasa kau sudah menjadi keluarga kami. Rasanya pantaslah kami mengetahui kota mana tujuanmu! Kau tentu tidak bermaksud SERIAL MANUSIA HARIMAU
10 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id memutuskan hubungan kita hingga di sini!"
Erwin sangat terharu, "Tidak dokter. Sesekali aku akan berkirim surat. Tetapi, kalau tujuanku yang dokter tanya, sungguh aku tak dapat menjawab. Aku belum tahu, akan ke mana."
"Jadi pergi tanpa tujuan?" tanya Lydia.
"Hanya untuk menyelamatkan Susanty. Ia terlalu muda, polos. Dia belum mengenal diriku yang asli. Kalau sudah tahu, dia pun akan benci atau takut kepadaku. Barangkali dapat dikatakan, bahwa tujuanku adalah untuk kebaikan Susanty. Tempat tujuan, belum tahu Lydia," kata Erwin.
Tak tahu lagi hendak menahaninya cara bagaimana, dr Anton dan isterinya diam.
Uluran tangan Erwin mereka terima dan lelaki muda itu melangkah.
Tetapi apa hendak dikata, begitu dia keluar pintu, sebuah mobil berhenti, dikemudikan oleh Kvorang wanita. Dan wanita cantik itu tak lain dmi pada Susanty sendiri.
"Hendak ke mana?" tanya Susanty begitu turun dari mobil.
Erwin tergugup. Bahkan dr Anton dan Lydia pun turut gugup.
"Mau ke rumah teman sebentar," kata Erwin irdusta. Padahal tidak sifatnya berdusta.
"Membawa apa pun?" tanya gadis yang telah disembuhkannya.
Erwin tambah gugup. Tetapi sesaat kemudian ia menjawab, "Sedikit oleh-oleh untuk temanku yang sedang sakit itu!"
Susanty curiga. Menurut naluri atau karena tak yakin orang semiskin Erwin membawa oleh-oleh satu ransel untuk sahabatnya.
Tanpa kata Susanty menghela tangan Erwin masuk rumah kembali. Dan ia menurut.
Tak sopan menolak. Gadis itu baru tiba. Tentu untuk menemuinya.
"Aku punya satu pemintaan Er," kata Susanty.
"Akan kuberi, kalau ada padaku!"
"Ranselmu itu. Aku mau melihat isinya. Oleh-oleh apa saja yang kaubawa untuk sahabat baikmu itu. Kalau kulihat kurang, akan kita tambah. Bukankah yang sakit itu sahabat akrabmu!" Begitu kata Susanty dengan nada biasa. Sama sekali tidak mengandung sindiran. dr Anton memandang Lydia. Lalu memandang Erwin yang hanya tertunduk.
Dukun hebat yang manusia harimau itu seperti tidak punya daya apa pun. Bahkan seperti ditinggalkan semangatnya. Dia bukan takut, tetapi malu. Dan malu bisa lebih hebat SERIAL MANUSIA HARIMAU
11 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id daripada sekedar takut.
Susanty membuka rensel, mengeluarkan isinya. Ia cinta kepada Erwin, cinta sepenuh hati dan perasaan. Dia merasa berhak mengetahui. Dan ia mengeluarkan isinya. Lalu menangis. Ia tidak ingin menangis, tetapi ia tak kuasa menahan air mata yang tak terbendung.
Lydia meraih Susanty, membujuk.
"Kau mau pergi meninggalkanku. Diam-diam. Tega hatimu," kata Susanty tersendat-sendat. Erwin diam. Tak tahu mau bilang apa.
"Jangan kira aku pergi dengan senang hati Susan," kata Erwin setelah cukup lama tidak memberi tanggapan. "Aku bukan orang yang tepat untuk mu Susan. Sungguh bukan aku.
Kau bukan mengenalku: Kau hanya melihat lahiriah dan itu saja pun sebenarnya sudah cukup menjadi alasan, bahwa bukan aku orangnya!"
"Karena kau tidak punya apa-apa" Kau pikir aku apa?"
"Bukan kupikir, tetapi aku tahu bahwa kau terlalu baik. Itulah makanya kukatakan bahwa bukan aku orangnya. Percayalah kepadaku dan percayalah juga kepada ketulusan hatiku!"
"Aku tahu tentang dirimu Erwin. Bahwa kau hanya orang tak punya. Hanya dukun.
Aku mau sama orang tak mampu yang hanya dukun itu. Siapa akan membantah atau mencegah. Kecuali kau. Mungkin aku tidak memenuhi syarat bagirnu!"
"Kau keliru. Kau belum mengenalku. Pendeknya aku tidak mau membuat kau menderita. Itulah makanya aku mau menyingkir. Dan si pengecut ini memang mau menghindar dengan diam-diam. Tak punya cukup keberanian untuk mengatakannya."
Susanty tidak mengerti. Ia tetap menduga, bahwa Erwin hanya terlalu tahu diri, punya rasa minder. Tidak seimbang dengan dia yang anak terpelajar dan orang kaya. Baginya sendiri, semua itu tidak jadi soal. Ia mencintai Erwin. Kenapa" Ia sendiri tidak tahu.
Pokoknya dia mencintainya dan dia hanya menghendaki Erwin.
Namun begitu, Susanty tidak minta dikasihani. Ia tidak mengharapkan iba kasihan.
Yang dikehendakinya hati Erwin. Kasih sayangnya. Itu yang dibutuhkannya. Dan ia yakin benar, bahwa Erwinlah orang yang paling tepat untuk itu.
Susanty berpaling kepada dr Anton dan Lydia. Lalu katanya pelan seperti menyesali,
"Dan dokter serta Kak Lydia sampai hati membiarkan dia pergi tanpa memberitahukan SERIAL MANUSIA HARIMAU
12 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id daku. Mentang-mentang kalian sudah nikah," katanya mengikuti iri hatinya melihat kedua orang itu bisa nikah dan kelihatannya amat bahagia.
Dokter dan isterinya tidak berkata apa pun. Mereka merasa salah terhadap Susanty, tetapi merasa benar terhadap Erwin. Dan bagi mereka yang mesti diutamakan adalah Erwin.
Mereka sudah mendengar alasannya dan alasan itu dapat pula diterima akal sehat. Suatu pengorbanan dari seorang lelaki untuk seorang wanita.
Marilah bersamaku ke rumah, bicara dengan orang tuaku. Aku mau memikul semua risiko. Aku yakin, kita akan bahagia Erwin!"
Susanty mengharapkan jawaban atau gerak Erwin. Mengatakan, "Baiklah," atau berdiri.
Suatu jawaban tanpa kata dan tanpa gerak. Tetapi cukup jelas. Ia keberatan. Ia tidak mau.
Sesaat kemudian Susanty memasukkan kembali pakaian Erwin yang hanya beberapa potong itu ke dalam ransel. Kini dia yang diam. Cukup jelas pula, bahwa ia tidak menunjukkan keputusasaan. Ia tidak akan mengemis-ngemis lagi. Suasana di ruangan itu jadi hening.
Erwin pun tak tahu akan berbuat apa atau bagaimana yang terbaik. Hatinya bagaikan hancur. Kasihan kepada Susanty. Sadar akan ketidakpantasan dan ketidakmampuan dirinya.
Ia menyesali dirinya, mengapa ditakdirkan selalu digemari wanita. Semestinya kenyataan itu menjadi kebanggaan. Siapa sih yang tidak bangga selalu disukai oleh lawan jenisnya" Banyak orang malah akan jadi sok. Kalau mempergunakan istilah dagang, mempunyai pasaran kuat.
Lain halnya dengan Erwin. la tahu benar dia lianya apa dan siapa. Tidak layak berdampingan hidup dengan salah seorang di antara mereka yang antik-cantik, terpelajar dan kaya raya itu.
Cukup lama suasana di ruangan, bahkan di rumah itu sunyi sepi, tak seorang pun yang berkata. Mencekam walaupun bukan karena ketakutan. Lebih benar kalau dikatakan sangat menyedihkan. Seperti menghadapi seorang keluarga yang sakit keras, sekarat menantikan elmaut datang menjemput. Semuanya sudah pasrah. Pada saat seperti itulah Sumarta datang dengan isteri hasil kerja guna-gunanya. Christine.
Mereka heran melihat semua orang berdiam diri.
Seperti orang-orang bisu saja. Mereka pandangi wajah seorang demi seorang. Dapat dibaca dengan mudah bahwa mereka sedang murung. Entah memurungkan apa. Tetapi pasti suatu hal yang menyedihkan mereka semua. Suatu kenyataan yang membuat mereka SERIAL MANUSIA HARIMAU
13 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id semua sudah putus asa. Kalau baru sangat sedih masih dapat dihibur, kemudian diatasi.
Tetapi putus asa tiada obatnya.
Sumarta dan Christine tidak berani bertanya. Mereka pun jadi terbisu. Sampai beberapa saat kemudian Susanty bangkit dan bergerak ke pintu. Tanpa sepatah kata pun. Tidak pula ada yang bertanya, hendak ke mana dia. Dengan langkah berat dia meninggalkan mereka.
Ke mobilnya. Membuka pintu tanpa semangat. Tampak tak berdaya, tiada bertenaga.
Sebelum mampu masuk kendaraan, ia roboh. Kedua kakinya sudah tak kuat menopang tubuhnya. Semua terkejut. dr Anton bergegas membopong Susanty ke dalam, membaringkannya di atas sofa. Ia pingsan. Kini baru semua mereka berlutut di hadapan tubuh masih bernyawa tetapi tiada bergerak itu. Lydia berlari ke kamar tidur, kemudian menciumkan saputangan yang telah ber-odokolonye ke hidung Susanty. Ia bergerak sedikit tanpa membuka matanya.
Dan kini serentak bermufakat, mereka memandang ke arah Erwin yang berdiri mematung. Dan mereka melihat apa yang belum pernah mereka lihat. Air mata mengalir melalui pipinya yang pucat.
*** SUMARTA dan Christine kini mengerti duduk kemuraman ketika mereka datang tadi.
Seorang wanita cantik, Susanty, yang dikecewakan atau merasa sangat terhina oleh seorang Erwin yang sebenarnya bukan apa-apa. Sekedar insan terlalu sederhana, bahkan miskin yang dukun tetapi mampu menolak cinta yang dicurahkan atas dirinya. Dalam lubuk hati Sumarta bukan hanya kagum, tetapi amat malu. Berkali-kali ia punya prasangka buruk terhadap lelaki ini. Beberapa kali pula terbukti bahwa Erwin bukanlah manusia yang pantas dicurigai. Sekarang, setelah ia, berhasil mempersunting Christine dan melihat seorang gadis jelita sampai pingsan karena mendambakan kasih Erwin tanpa hasil, ia kian merasa betapa kecil dirinya dibanding dengan pendatang dari seberang ini. Yang dicintai, tetapi tidak mencintai, atau sekurang-kurangnya mampu untuk tidak berani mencintai.
Lydia mengulurkan saputangan bekas diciumkan pada Susanty tadi kepada Erwin agar ia menyeka air mata. Erwin menerima dan mempergunakannya seperti yang dimaksudkan oleh Lydia.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
14 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Dia amat mencintaimu Erwin. Kau telah melihatnya. Tinjaulah kembali keputusan hatimu. Ia membutuhkanmu. Dan kini dia bukan hanya kecewa, tetapi juga putus asa," kata dr Anton lembut.
Erwin tidak menjawab, tetapi air mata yang telah diseka tadi, digantikan dengan baru.
"Kasihan Susanty, Erwin," kata Sumarta pelan.
Semua orang bisa jatuh cinta. Apalagi mengucapkan kata-kata cinta. Bisa lebih lancar dari kata-kata seorang pengarang roman. Tetapi cinta seperti yang dirasakan Susanty, sehingga membuat dia pingsan tak berdaya dalam kenyataan, tidak mudah tersua dua di antara seribu.
Erwin tidak menanggapi dorongan Sumarta. Dia tidak perlu diajari untuk merasa kasihan. Dia tahu arti kasihan dan dia punya rasa kasihan yang amat mendalam terhadap Susanty. Dia pun tahu artinya jatuh hati. Karena pengetahuannya itulah makanya ia menolak dan merasa wajib menyingkir. Jatuh hati yang menerjang hati Susanty tidak jelas dikarenakan apa. Kalau Susanty nanti mendengar, apalagi melihat suatu kenyataan yang mengerikan, bukan tak mungkin Susanty akan merasa tertipu, karena ia bukan manusia yang sebenar manusia.
Erwin mengembalikan saputangan Lydia, tetapi dengan lembut wanita itu berkata,
"Simpanlah. Untuk kenang-kenangan." Sekali lagi Erwin meneteskan air mata oleh katakata "untuk kenang-kenangan" itu. Mestinya Lydia berkata, "Untuk penyeka air mata."
Kemudian air mata itu kian deras mnengalir. Ia teringat pada sebuah lagi. Lagu Tudung Periuk.
Tudung periuk pandailah menari
Permainan anak Raja Malaka
Kain buruk berilah kami
Untuk penyapu si air mata.
Kini Lydia dan Christine pun tak kuat menahan kesedihan. Pecah menjadi deraian air mata. Mereka tidak tahu apa yang dipikir atau dikenang Erwin, tetapi mereka dapat turut merasakan betapa luluh hatinya. Lalu laki-laki yang amat tahu diri itu mengangkat ranselnya. Pergi tanpa kata, sebagaimana Susanty tadi mencoba pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia masih terus mempergunakan saputangan pemberian Lydia untuk menyeka pipinya.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
15 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Seperti telah pernah beberapa kali dilakukannya, ia hanya menurutkan gerak kakinya.
Masih tidak tahu akan ke mana.
*** DR ANTON, Lydia dan Christine dengan perasaan amat sedih menanti Susanty sadarkan diri kembali. Tidak cemas akan nyawanya, karena dr Anton telah mengatakan, bahwa ia hanya tak kuat menahan derita. Ia akan sadar kembali, tetapi nanti akan amat lemas.
Hampir setengah jam kemudian barulah Susanty membuka matanya. Memandang kosong. Tiada berkata. Seperti orang yang baru bebas dari mimpi yang amat menyakitkan.
Padahal ia baru saja dan masih mengalami kenyataan yang amat pahit.
Lydia memberinya minum. Ia menurut. Karena haus atau karena tak kuasa menolak.
Atau ia sadar, bahwa kawan-kawan baik itu tentu melakukan yang terbaik untuknya.
Agak lama kemudian ia bertanya, "Mana dia?" Itupanya ia telah melihat bahwa Erwin tidak ada di antara mereka.
Tidak dr Anton, tidak Lydia, juga tidak Christ ine menjawab. Dan itu sudah jawaban bagi Susanty. Air mata kembali mengalir. Dan dia tidak bertanya lagi.
Sampai dua jam kemudian ia diantar pulang oIch ketiga orang itu, Susanty tidak bertanya atau berkata sepatah kata pun.
Kedua orang tuanya terkejut melihat keadaan anak kesayangan mereka. Yang tanpa kata langsung rnasuk ke kamar tidurnya, merebahkan diri. Hamidy dan isterinya tidak menanyainya. Susanty begitu layu dan loyo. Kambuhkah penyakitnya"
Dr Anton hanya berpesan kepada ayah dan ibu yang cemas dan bingung itu agar membiarkan Susanty.
"Dia hanya letih," kata dr Anton. "Nanti akan pulih kembali!"
"Tetapi mengapa" Apa yang terjadi?" tanya Hamidy.
"Besok kami kembali untuk menerangkannya. Tidak ada apa-apa yang mengkhawatirkan," tambah dr Anton. Dan mereka meninggalkan Hamidy dengan isterinya dalam kebingungan, kecemasan dan banyak tanda tanya.
Tak kurang dari tiga jam kemudian baru Susanty keluar dari kamar tidurnya. Jelas ia belum mandi.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
16 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Mukanya pucat. Kelihatan sangat lesu, seperti orang baru sembuh dari sakit berat.
Ayah dan ibunya secara hati-hati bertanya apakah ada sesuatu yang merisaukan hatinya.
Tanpa menjawab, ia masuk kembali ke kamarnya, kini pintu dikuncinya. Suatu bahasa bahwa ia tidak sudi diganggu. Hamidy dan isterinya merasa bahwa pertanyaan mereka tadi telah mengganggu Susanty. Apakah yang telah menimpa, maka ia bersikap demikian" Ia tidak mau berkata. Ia merahasiakannya. Apa yang dirasa dan diderita hendak disimpan untuk diri sendiri. Tak ada orang yang perlu tahu. Karena tiada seorang pun di antara mereka dapat membantu.
Baik Hamidy maupun isterinya tidak ada yang berani mengetuk pintu. Padahal mereka bingung dan bimbang, apakah gerangan yang dilakukan atau akan dilakukan Susanty.
Menenangkan pikiran sampai normal ataukah akan berbuat sesuatu yang paling mengerikan" Guna mengakhiri penderitaan" Hanya terbuka satu jalan untuk itu.
Detik-detik menegangkan berlalu hingga menjadi menit-menit yang amat mendebarkan dan menyakitkan. Berlanjut menjadi satu, dua dan tiga jam. Pintu tidak juga dibuka. Keberanian untuk mengetuknya tidak ada. Takut kalau lebih mengganggu manusia yang pasti sudah sangat terganggu itu. Ibu dan ayah Susanty hanya berani mendekatkan telirsga ke pintu. Tiada apa pun yang terdengar. Tiada tanda-tanda kehidupan di dalam kamar terkunci itu.
Akhirnya Hamidy menelpon dr Anton supaya hi;mg, karena mereka tidak tahan lagi dengan kesepian yang amat mencekam itu. Dan dr Anton dengan Lydianya datang.
Betapapun beratnya, kedua insan yang baru jadi suami isteri itu menceritakan dengan sangat hati-hati apa yang telah terjadi.
Ibu Susanty menangis. Karena teramat sayang kepada anak, melebihi sayang kepada derajat, ia berkata pelan di antara isak dan kesedihannya.
"Kami tiada keberatan ia nikah dengan Erwin, kalau sudah itu jadi kehendak mutlaknya! Tolong katakan kepada Erwin. Atau panggilkan dia kemari hiar kami yang menyampaikannya!" Pada saat itu lenyap segala gengsi yang selama ini merajai hati dan pendirian mereka.
"Ya, kami tiada keberatan," kata Hamidy meiiguatkan. "Tolonglah bawa dia kemari."
Dr Anton memandang Lydia. Dan hanya berpandangan itulah yang mereka lakukan.
Tiada kata. SERIAL MANUSIA HARIMAU
17 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Tolonglah bawa dia kemari," kata isteri Hamidy lagi. "Kami tidak berani mengetuk pintu. Kami takut. Kecuali kalau Erwin sudah tiba."
Tetapi dr Anton dan Lydia tetap juga tidak menanggapi. Baik dengan kata, maupun dengan gerak berdiri untuk pergi mengambil Erwin.
"Tolonglah pergi sekarang, Dokter," pinta Hamidy.
Kini dr Anton harus bicara. "Tetapi Erwin sudah pergi. Dan kami tidak tahu dia ke mana!" Hamidy dan isterinya tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.
Secercah harapan dibangkitkan oleh kata-kata dr Anton, "Tetapi kami meminta Kang Sumarta untuk mengikutinya. Agar tahu ke mana dia. Sampai kami kemari tadi Kang Sumarta belum kembali! Entahlah kalau sekarang. Baiklah saya pergi melihat!" dr Anton pergi sementara Lydia tinggal di sana. Barangkali kehadirannya di sana dapat menjadi sedikit keringanan bagi keluarga yang sedang dirundung kesedihan dan ketakutan itu.
Dr Anton mendapatkan Sumarta sudah kembali dari membuntuti Erwin, yang naik sebuah Bajaj Tua berkeliling-keliling seperti orang mencari suatu alamat, tetapi juga seperti orang yang tidak punya tujuan. Untunglah Sumarta tidak sampai kehilangan jejaknya.
Ataukah malang baginya karena ia dapat mengikuti dengan menjaga suatu jarak sehingga tidak tampak oleh Erwin. Biasanya dalam hal begitu, Erwin punya firasat. Tetapi kali ini ia tidak merasakan apa-apa, mungkin karena beratnya penderitaan batin oleh penderitaan yang menimpa diri Susanty. Juga dirinya.
Erwin masuk ke sebuah rumah yang lebih tepat dikatakan gubuk. Yang pernah ditempatinya sebelum dia dibawa pindah oleh dr Anton. Tempat itu masih dalam kontrakannya. Sengaja tak dilepaskannya, karena dulu pun terpikir bahwa bukan tak mungkin pada suatu saat ia membutuhkannya kembali, karena tinggal di gedung dr Anton tidak dapat dianggapnya suatu kepindahan guna menetap. Namanya saja ajakan. Tinggal dan makan di sana tanpa membayar. Dan ia pindah ke sana karena pernah menyelamatkan dr Anton dan Lydia dari serangan penjahat-penjahat bayaran seorang kaya bukan Indonesia asli yang telah mempunyai nama Jaya Wijaya.
Tetapi kegembiraan dr Anton melihat Sumarta telah ada di rumahnya segera berubah bingung, karena lelaki tukang buah itu tidak seperti biasanya. Dia hanya duduk termenung, tidak menghiraukan tuan rumah atau sama sekali tak tampak olehnya karena ia masih terpengaruh oleh sesuatu yang menyebabkan dia bukan Sumarta yang normal.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
18 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Setelah dr Anton bertanya ada apa, barulah Sumarta sedikit kaget dan memandang. Dia tunduk, tidak lantas menceritakan apa yang menyebabkannya demikian.
Dr Anton sendiri mengambil segelas air es, memberikan kepada Sumarta dan ia menerima lalu meminumnya tanpa mengucapkan terima kasih. Sudah pasti ada sesuatu yang masih sangat menguasai dirinya sehingga ia jadi seperti dungu.
Dokter yang masih dipengaruhi kepergian Erwin tanpa pesan, keadaan Susanty yang mencemaskan dan kini keadaan Sumarta pula, duduk di samping si tukang buah sambil meletakkan tangan kanannya berbentuk setengah lingkaran di atas bahu kanan kawannya itu.
"Ceritakanlah tenang-tenang," pintanya.
"Saya telah melihatnya," ujar Sumarta lalu diam sejenak. "Dia berpesan hanya boleh dikatakan kepada Dokter. Tidak kepada siapa pun selain Dokter."
"Baiklah aku tidak akan menceritakannya kepada orang lain."
"Saya takut Dokter pada suatu saat kelepasan. Dan saya takut murkanya. Bersumpahlah Dokter akan merahasiakannya!"
"Kalau Kang Marta menghendaki aku bersumpah, baiklah aku bersumpah. Apakah ada orang lain yang meminta Kang Marta supaya menyuruhku bersumpah?"
"Tidak. Ini hanya kemauanku. Karena takut. Lain tidak!"
Dokter Anton berpikir-pikir dan diam-diam menebak apa kira-kira yang akan diceritakan Sumarta. Dia berharap, hendaknya jangan yang terburuk. Ia mengkhawatirkan keselamatan Erwin yang pergi dalam keadaan sedih dan bingung, tetapi juga tidak melihat jalan lebih baik dari pada pergi.
Sumarta lalu menceritakan. Bahwa ia tidak kehilangan jejak Erwin. Sahabat mereka itu akhirnya masuk ke sebuah rumah tua dan buruk. Setelah menanti seketika, khawatir kalau-kalau Erwin keluar lagi dan pergi pula entah ke mana, barulah Sumarta melangkah dan kemudian mendekatkan telinganya ke dinding yang terbuat dari gedek (bambu yang dianyam). Semula ia tidak mendengar apa-apa. Dan ia pun tidak melihat apa-apa, karena Erwin di dalam.
Tidak diketahuinya bahwa Erwin masuk ke sana karena tiada pilihan lain dan karena ia harus bersemhunyi agar tidak dilihat oleh orang lain. Ia teringat akan cerita Sabrina, bahwa ayahnya mati dikeroyok massa ketika mengharimau di pasar. Walaupun ia tidak punya niat SERIAL MANUSIA HARIMAU
19 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id untuk mengganggu apalagi menyerang siapa pun.
Di kendaraan tadi sudah mulai dirasakannya, tetapi ia masih berdoa agar jangan sampai kejadian. Bukan tidak pernah pertanda-pertanda itu lenyap kembali dan ia tidak jadi mengharimau.
Tetapi yang dialaminya hari ini tidak memenuhi harapan. Sebaliknya membuat dirinya jadi takut dan masuk ke gubug itu.
Ia duduk di lantai yang hanya terbuat dari adukan semen dan pasir tak seimbang sehingga di sana sini sudah pecah-pecah. Ia menanti, karena hanya itu yang dapat dilakukannya. Menanti perubahan yang pasti datang.
Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dimulai dari tangan dan kakinya, seperti telah berkali-kali dialaminya, dia berubah wujud. Ia sedih dan takut. Diwaktu sebagian dari tubuhnya sudah berubah jadi harimau itulah Sumarta mendorong pintu yang hanya dirapatkan. Erwin lupa menguncinya karena gugup. Dan Sumarta mendorongnya karena mendengar suara mendengus. Ia pikir Erwin diserang penyakit dan perlu bantuan.
Dan ia terkejut tak kuasa melangkah maju atau mundur melihat kenyataan itu. Erwin memandanginya tanpa kata, sementara tubuhnya kian sempurna menjadi tubuh harimau.
*** BANYAK keajaiban yang didengar Sumarta melalui dongeng atau cerita, yang dikatakan kisah nyata. Ia sendiri pun mempunyai seekor kucing ajaib yang diperolehnya melalui seorang petapa di scbuah gua yang letaknya tak jauh dari tepian sungai di kawasan Rajamandala, antara Ciranjang dan Padalarang, Jawa Barat. Dapat disuruh apa saja. Hanya di waktu-waktu belakangan kucing suruhan itu agak menjauhinya, karena ia berubah pendirian. Hendak menyingkirkan seorang wanita kaya dan cantik yang telah jatuh hati kepadanya yang hanya penjual buah-buahan melalui guna-guna.
Apa yang disaksikan Sumarta dengan mata sendiri sekarang lebih tak masuk akal daripada dongeng. Seorang manusia muda yang dukun kawakan dengan wajah tampan dan hati melebihi kerasnya baja, berubah menjadi manusia harimau. Berkepala manusia normal, kepala Erwin sendiri tanpa perubahan apa pun dengan badan harimau loreng dewasa. Besar dan sempurna. Perubahan bagian terakhir dilihatnya sendiri. Sumarta tak sanggup berkata, SERIAL MANUSIA HARIMAU
20 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bahkan tak kuasa menjerit walaupun ia sangat terkejut dan kemudian takut. Tetapi harimau yang tak lain adalah sahabat setianya itu memandanginya dengan wajah sedih.
"Kau telah melihat aku yang sebenarnya, Kang Marta!" kata Erwin dengan suara biasa.
Jelas terdengar nada sedih.
Sumarta tidak menanggapi, tetapi rasa takutnya menurun.
"Kang Marta, mengapa Kakang mengikutiku?" tanya Erwin.
"Karena kami semua sayang kepadamu Erwin. Dan kami tidak mau kehilangan kau!"
jawab Sumarta. "Terima kasih. Kalian sahabat-sahabat terbaik. Dan hanya kalian pulalah sahabatku.
Kini Kang Marta dapat memaklumi, bukan?"
Pemilik kucing suruhan itu hanya memandang. Seperti ingin bertanya, karena kurang jelas baginya apa yang dimaksud Erwin.
"Ini salah satu sebab mengapa aku harus menjauhi Susanty."
Sumarta paham, rasa takut tadi telah lenyap sama sekali. Digantikan oleh perasaan iba melihat kenyataan ini. Jadi, bukan karena Erwin tidak mencintai Susanty. Melainkan karena ia bukan manusia normal. Kasihan. Dan tukang buah itu menangis.
"Jangan terlalu sedih Kang Marta. Ini sudah bagianku. Kang Marta tahu, aku tidak selalu begini, bukan?"
Rasa sedih Sumarta kini dilengkapi dengan rasa kagum. Begitu kuat iman dan mental Erwin. Ia menerima takdir tanpa mengeluh.
"Bagaimana Susanty, Kang Marta?" Tanya Erwin.
Pertanyaan ini menguatkan keyakinan Sumarta bahwa sebenarnyalah Erwin cinta kepada Susanty. Nasib gadis itu ternyata jadi perhatiannya. Dia tidak akan menanyakan itu kalau ia tidak punya perhatian dan rasa sayang.
"Sepeninggalku tadi masih belum sadarkan diri!" jawab Sumarta.
Kini Erwin pula yang tidak sanggup menahan air mata. Mengingat Susanty yang malang dan menyadari dirinya. Walaupun ia tidak menyesali nasib.
"Pulanglah, Kang Marta. Jangan ceritakan apa yang Kakang lihat ini kepada siapa pun.
Terkecuali Dokter Anton. Dia telah mengetahui!"
"Aku tahu. Percayalah. Tetapi aku belum mau pulang!"
"Mengapa. Tak ada faedahnya Kang Marta di sini."
SERIAL MANUSIA HARIMAU
21 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Aku ingin menemanimu! Kau larang?"
"Tidak. Hanya, apalah gunanya. Kang Marta telah melihat diriku sejak mengalami perubahan wujud tadi. Tak ada yang dapat Kang Marta buat. Dan aku menerima penentuan ini dengan ikhlas!"
"Memang tak ada yang dapat kulakukan. Sekedar menemani saja. Aku senang sekali kepadamu Erwin!"
"Walaupun sudah melihat keadaanku begini?"
"Apa bedanya. Bagiku kau tetap Erwin sahabat terbaikku!"
Erwin terharu. Sumarta telah duduk di hadapannya.
"Aku ingin mendengar kisahmu Erwin. Kalau boleh," kata Sumarta hati-hati.
Erwin lalu menceritakan. Bukan seluruh riwayat hidupnya. Hanya tentang kakek dan ayahnya, yang kedua-duanya telah meninggal. Bahwa ia semula merantau dari kampungnya di Mandailing ke Medan. Kemudian ke Jawa.
"Kalau aku boleh bertanya Erwin. Pernahkah kau berkeluarga?" tanya Sumarta. Setelah termenung sejenak bagaikan mangenang masa lalunya, baru ia berkata, "Pernah. Aku pun mempunyai anak!"
"Di mana mereka?"
Erwin menitikkan air mata. "Sudah tiada."
"Tak mengapa Kang Marta. Menyedihkan memang. Tetapi aku juga jadi ingat kembali pada masa-masa indah kami. Isteriku, aku dan anak kami!" Erwin lalu menceritakan, bahwa isteri dan anaknya dibunuh oleh Ki Ampuh.
"Ki Ampuh?" tanya Sumarta.
"Kau mengenalnya?"
"Tidak. Tetapi aku pernah mendengar namanya."
Seketika Erwin terdiam membiarkan kenangannya melayang ke masa lampau.
Mengenang isteri dan anaknya dan Ki Ampuh yang membinasakan kedua manusia tak berdosa itu.
"Telah kaubinasakan Ki Ampuh jahaman itu?" tanya Sumarta memecah kesepian.
"Kalau belum kita suruh kucingku membunuhnya."
"Dia telah menjadi babi dimakan sumpahnya sendiri. Dan kami telah bersahabat kembali."
SERIAL MANUSIA HARIMAU
22 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Sumarta seperti tak percaya. Ada orang yang sepemaaf Erwin. Menurut pendapat Sumarta, makhluk semacam Ki Ampuh, walaupun sudah jadi babi, harus dibinasakan.
Tetapi ia tidak mengungkapkannya. Ia hanya berkata, "Kau terlalu baik Erwin!"
"Takkan ada wanita seperti isteriku yang dibunuh itu Kang Marta," kata Erwin.
"Dia tentu sayang sekali kepadamu Erwin, sehingga kau tidak bisa lagi jatuh cinta kepada perempuan lain. Apakah"maafkan aku"dia mengetahui bahwa kau kadangkadang seperti ini" Sekali lagi maafkan aku," tanya Sumarta lembut.
"Dia tahu. Sebelum kami nikah, dia sudah melihat sendiri tatkala aku berubah wujud.
Waktu itu aku telah mengatakan, bahwa beginilah aku. Dan aku merasa wajar kalau dia membatalkan keinginannya untuk hidup bersama diriku!" Erwin lalu diam lagi.
Sehingga Sumarta berkata kembali, "Dan dia tetap mencintaimu lalu kalian menikah?"
"Ya, sampai dikarunia seorang anak lelaki mungil. Dan kami hidup bahagia. Dari Medan kami, kemudian hijrah ke Jakarta ini. Kepergiannya dan anakku amat menyedihkan dan tidak pemah lekang dari ingatanku."
Sumarta mencium kepala Erwin sambil mengelus-elus punggung harimaunya. Ia turut sedih, seperti dapat merasakan apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Sepanjang ingatnya ia belum pernah selembut dan sesedih ini!
Erwin memandang Sumarta. Betapapun sedihnya, disaat seperti itu, ia merasa penderitaannya agak ringan. Ini seorang sahabat yang tentunya benar-benar seorang sahabat.
"Dokter Anton pernah melihat kau dalam keadaan seperti ini?"
"Tidak, tetapi ia mengetahui. Aku pernah berubah wujud di dalam salah sebuah kamarnya. Aku permisi menguncikan diri. Sebab aku merasa akan datangnya perubahan.
Sahabatku yang terdekat dan terbaik sekarang hanyalah kang Marta dan dr Anton. Jangan ceritakan ini kepada isterimu!"
"Tidak. Aku akan merahasiakannya. Dia tidak perlu tahu. Tetapi," kata Sumarta tanpa meneruskan kalimatnya. Sehingga Erwin bertanya, apa yang hendak dikatakannya dengan
"tetapi" itu.
"Menurut pendapatku, kepada Susanty boleh kuceritakan. Supaya ia mengetahui mengapa sebenarnya sampai kau menyingkir. Mungkin hal ini akan membuat dia lebih mengetahui. Kau pergi bukan hanya karena kau merasa dirimu miskin tetapi terutama karena kau mempunyai penentuan seperti ini. Kurasa dia akan lebih memaklumi dan dapat SERIAL MANUSIA HARIMAU
23 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menerima alasan kepergianmu. Dan aku yakin dia akan sangat menghargai dirimu, walaupun sekiranya kalian tidak akan pernah bertemu lagi!"
Setelah diam pula sejurus, Erwin merasa bahwa pendapat Sumarta ini benar juga, lalu ia berkata sedih, "Kalau Kang Marta merasa perlu dan dapat meringankan beban hatinya, ceritakanlah. Masalahya nanti apakah ia percaya akan cerita Kang Marta!"
"Kurasa ia akan percaya. Dia tentu akan ingat, bagaimana kau bersahabat dengan harimau sangat besar kepunyaan nenek di Muangthai itu. Dia melihat sendiri, bagaimana harimau itu mendekati dirimu, nencium lalu duduk di hadapanmu. Aku masih ingat katakata nenek tua dalam bahasanya yang diterjemahkan oleh Lydia. 'Kau hebat sekali, anak muda. Siapa gurumu" Dari mana asalmu"' Lalu nenek itu meletakkan tangannya di atas kepalamu sambil membacakan mantera. Jelas terdengar. Dalam bahasanya yang juga diterjemahkan oleh Lydia. tahwa dia memandangmu sebagai cucunya. Supaya kau menyampaikan salam hormatnya kepada ayah dan kakekmu!"
"Ya, aku juga ingat. Dan aku akan melakukannya. Walaupun hanya pesan, berkirim salam, tetapi aku akan menyampaikannya."
"Jadi kau akan pulang ke negeri asalmu. Aku lupa, apa nama negerimu itu?"
"Mandailing. Memang bukan daerah terkenal. Banyak orang yang tak pernah mendengarnya. Yang dikenal orang hanya Batak, yaitu daerah yang letaknya di utara.
Kawasannya memang sama, yaitu Tapanuli. Tetap di Tapanuli itu ada beberapa daerah.
Satu di antaranya Mandailing. Negeri kami itu miskin. Tetapi tidak ada orang yang mati kelaparan," cerita Erwin dalam keadaannya bertubuh harimau dan berkepala manusia itu.
Seolah-olah ia manusia biasa. Dan pelan-pelan Sumarta pun merasa bahwa ia sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya yang sama dengan manusia lainnya. Tidak terasa olehnya bahwa ia sedang berdampingan dengan manusia harimau.
Berbeda dengan biasanya kali ini Erwin sampai hampir tiga jam dalam keadaan begitu.
"Kau percaya Kang Marta, takkan ada wanita seperti almarhum isteriku, Indahayati.
Takkan ada, Kang Marta," kata Erwin menegaskan keyakinannya.
"Belum tahu juga Erwin. Jangan kecil hati, menurut dugaanku, tanpa mengecilkan arti almarhum bagimu, bukan tidak mungkin ada wanita lain yang sama dengan isterimu tercinta yang telah pergi itu. Kita tidak dapat memastikan. Kau dengan keyakinanmu.
Keyakinan belum kepastian, Er. Aku dengan dugaanku. Juga belum suatu kepastian!"
SERIAL MANUSIA HARIMAU
24 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Tetapi kurasa aku yang benar. Tidak ada yang menyamai isteriku itu. Dan percayalah, aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi."
"Jangan berkata begitu. Kalau aku tak salah, itu yang namanya takbur!"
"Bukan takbur. Di dalam takbur tercakup perasaan sombong. Aku tidak punya sifat sombong. Aku tidak akan jatuh cinta lagi, karena selalu sadar akan keadaan diriku. Yang tak punya dan yang kadang-kadang seperti sekarang ini." Pada waktu itu Sumarta seperti diingatkan kembali bahwa ia sedang bersama makhluk aneh. Tetapi kesadaran itu tidak inembuat dia takut. Erwin hanya punya nasib hegitu. Selebihnya ia manusia yang normal.
Baik dalam berpikir maupun dalam berkata-kata.
"Aku boleh omong kosong, Er?" tanya Sumarta.
"Boleh saja, Kang Marta. Bukankah kita sedang bersantai," sahut Erwin yang sudah tidak sedih lagi, karena suasana yang diciptakan Sumarta membuat dia tidak lagi merasa bahwa dia sedang mengharimau.
"Sekiranya aku menceritakan kenyataan ini, lalu Susanty mengatakan bahwa dia tetap mencintaimu dan dia tidak menginginkan laki-laki sebagai suami selain dirimu, bagaimana?"
"Tidak perlu kita bicarakan itu, Kang Marta, karena ia tidak mungkin menyukai makhluk semacam aku! Ia akan takut, jijik dan bersyukur atas terhindarnya dia dari malapetaka. Tetapi sekaligus ia juga akan sangat menghargai diriku, karena kepergianku semata-mata dikarenakan kekerasan hati untuk menyelamatkan dirinya. Mungkin dia akan menyadari, bahwa karena benar-benar sayanglah maka aku menghindar."
Setelah hampir tiga jam, barulah Erwin merasakan tanda-tanda, bahwa ia akan jadi manusia biasa kembali.
"Kang Marta, kau memang sahabat setia. Walaupun kau dulu pernah beberapa kali curiga kepadaku," kata Erwin. Sumarta merasa mukanya berubah merah karena malu. "Kau boleh melihat aku berubah kembali jadi manusia biasa."
Muka Erwin bersimbah peluh. Tubuhnya yang harimau itu menggeliat. Dimulai dengan hilangnya loreng-loreng berwarna hitam pada tubuhnya, secara bertahap kuku-kukunya pula menghilang. Lalu kaki depan dan belakang pula berubah kembali menjadi tangan dan kaki manusia biasa. Yang tak dapat dipecahkan oleh otak Sumarta dan oleh siapa pun yang memandang, ketika tubuh manusianya normal kembali dia sudah dalam keadaan SERIAL MANUSIA HARIMAU
25 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id berpakaian seperti ia belum mengharimau tadi.
Tampak oleh Sumarta bahwa Erwin letih sekali.
Dia bukan bermimpi, tetapi apa yang nyata-nyata disaksikannya lebih menakjubkan dari apa yang dapat dialami orang dalam sebuah mimpi. Orang yang terbangun sehabis mimpi akan mengetahui bahwa ia baru saja bermimpi. Dan mimpi, bagairnanapun anehnya, hanya suatu hal yang biasa. Tetapi bila seseorang selesai melihat suatu kenyataan yang hanya bisa tersua di dalam mimpi, maka orang itu merasa suatu keanehan menyelinap ke dalam seluruh dirinya. Dan itulah yang dirasakan Sumarta. Ia tidak mungkin tidak percaya, karena ia mengalami dan melihatnya sendiri.
Setelah beberapa kali Erwin mendesak Sumarta untuk pulang, barulah ia pulang dengan janji, bahwa keesokan harinya ia masih akan kembali.
"Ajari aku sedikit saja dari apa yang kau miliki, Erwin. Aku ingin jadi muridmu!" pinta Sumarta. Erwin menjawab bahwa ia bukan guru dan tak punya kuasa untuk menerima orang yang ingin belajar.
*** PENGALAMAN Sumarta itulah yang diceritakan kepada dr Anton.
Ia percaya. Lalu katanya, "Kita harus dapat membawanya ke Susanty. Begitu keinginan ayah dan ibunya. Susanty sudah tidak mau atau tidak pandai berkata-kata."
"Saya berpendapat, lebih baik menceritakan apa yang saya lihat kepada Susanty. Erwin yakin, dengan cara itu Susanty bukan hanya takut, tetapi juga sangat jijik. Dan ia akan merasa syukur," begitu kata Sumarta mengulangi kata-kata Erwin ketika sedang jadi harimau tadi.
Mereka berdua bergegas ke rumah Hamidy untuk bermufakat, apa yang terbaik dilakukan.
Pertanyaan pertama yang dilemparkan ayah Susanty, apakah sudah diketahui di mana Erwin. Mendengar bahwa lelaki itu sudah ketemu, Hamidy dan isterinya girang. Harapan yang mati telah hidup kembali.
"Mengapa dia tidak dibawa langsung kemari?" tanya Nyonya Hamidy.
Setelah berpikir sejurus Sumarta menerangkan, bahwa ia telah mendengar bahkan SERIAL MANUSIA HARIMAU
26 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id melihat alasan Erwin mengapa ia tidak kembali. Bahwa memang sesungguhnyalah ia mempunyai alasan cukup untuk menjauhkan diri.
"Tetapi ini berarti bahwa ia membuat Susanty sakit kembali, bahkan bisa lebih parah daripada itu. Kurasa anak kami tidak akan bisa sembuh tanpa dia. Kami bersedia mengawinkan Susanty dengan Erwin," kata kedua ayah dan ibu itu.
"Tetapi ia benar-benar merasa dirinya tidak sepadan dengan anak Tuan dan Nyonya,"
kata Sumarta. Ia tidak mau menceritakan seluruh apa yang dilihatnya. Ia merasa berdosa kepada Erwin, karena dianggapnya ketidaknormalan sahabatnya sebagai suatu aib. Memang Erwin tidak menceritakan, bahwa Sumarta harus menyembunyikan tentang perubahan dirinya itu, tetapi ia sendirilah yang merasa bahwa yang satu itu tidak perlu diceritakan.
"Kemiskinan tidak menjadi halangan Pak Marta," kata Nyonya Hamidy. "Lagi pula ia bukan terlalu bodoh. Ia tentu pernah duduk di bangku sekolah. Ia sopan. Kesopanan seperti yang ada padanya belum tentu ada pada orang yang sarjana sekali pun. Ia bukan penipu. Ia bahkan seorang pemurah. Tidak mata duitan. Padahal, kalau ia mau, dari kami pun ia boleh menerima jutaan sebagai upah atas pengobatannya terhadap diri anak kami!" Wanita itu mendadak bisa berpendirian dan bicara seperti itu.
Sumarta memandang dr Anton seperti mohon nasihat.
"Ceritakan saja semua, apa yang Pak Marta lihat," pinta dr Anton.
"Tuan dan Nyonya tak akan percaya," kata Sumarta.
"Kami percaya. Apa pun yang Pak Marta ceritakan, tidak akan mengubah pendirian kami. Bahwa kami sangat suka menerima Erwin sebagai suami anak kami."
"Sekiranya . . ." Sumarta terhenti.
"Badannya penuh panau. Mudah diobati," jawab ayah Susanty sambil berkata kepada dr Anton, "Bukankah begitu, Dok?"
"Ya, itu soal mudah."
"Sekiranya, yah, berat saya mengatakannya," kata Sumarta membuat ayah dan ibu Susanty kian tak sabar.
"Sekarang katakanlah, Pak Marta," kata ibu Susanty memohon.
Tanpa mereka sangka, Susanty telah keluar dari kamar dan turut duduk mendengarkan.
"Mana dia?" Susanty sendiri bertanya.
Semua terkejut. Apakah ia sejak tadi mendengarkan" Apakah ia menjadi sadar, SERIAL MANUSIA HARIMAU
27 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id manakala nama Erwin disebut-sebut"
"Sudah enakan, Sus?" tanya Nyonya, Hamidy.
"Aku tidak apa-apa. Aku hanya menantikan Erwin. Kata Pak Marta ada. Mana" Tak maukah dia kemari" Bawa aku ke sana. Kalau ibu dan ayah keberatan aku kawin dengan dia, aku keluar saja dari rumah ini. Aku hanya mau hidup bersamanya!" kata Susanty mantap.
"Walau bagaimanapun keadaannya?" tanya Sumarta. Sekarang dia nekat.
Bagaimanapun soal ini harus dibereskan.
"Aku inginkan dirinya. Tidak ada sangkut paut dengan keadaan."
"Kalau sekiranya dia kini mendadak sudah jadi orang bisu?"
"Kang Marta jangan mempermainkan aku. Mentang-mentang Kakang sudah mendapatkan Christine dengan cara?" tetapi Susanty tidak meneruskan. Tampak muka tukang buah itu memerah padam.
"Jangan gusar Susanty. Sebenarnya aku pun ingin kalian berdua bisa berbahagia. Dan aku mau melakukan apa saja untuk itu. Tetapi dalam hal ini aku tidak dapat menolong!"
"Menolong apa" Bukan untuk bicara dengannya. Atau mengobatinya, Kang Marta,"
sekali lagi Sumarta merasa malu. "Aku minta dia dibawa kemari atau aku dibawa ke sana."
"Kau mau aku bicara terus terang?"
"Dari tadi pun itu yang kukehendaki. Tidak ada yang perlu dirahasiakan," kata Susanty.
"Ia bukan orang biasa Susanty!"
"Aku sudah tahu. Dia dukun. Sudah kulihat dia disembah harimau di Muangthai tempo hari. Harimau takut kepadanya. Itu tidak jadi soal Kang Marta. Malah bagus. Dan hebat bukan! Suami si Susanty ditakuti harimau!" kata Susanty. Dia merasa bangga.
Setelah diam sejenak dan keadaan tenang, Sumarta berkata sejelas mungkin, "Ia sendiri pun
harimau, Susan. Maksudku, dia pun kadang-kadang jadi harimau. Aku telah melihatnya. Tadi!"
"Kau bohong. Biar dia jadi babi hutan pun aku tetap mau. Busuk akalmu Kang Marta.
Betapa hinanya Kakang mengatakan dia pun harimau. Kalau sampai dia mengetahui.
Ataukah dia yang menyuruh Kakang berbohong supaya aku mundur?"
"Demi Tuhan, aku tidak bohong. Aku telah melihatnya. Aku bicara dengannya ketika dia sedang berubah wujud tadi!"
"Aku tetap tidak percaya. Walaupun Kakang bersumpah. Dan andaikata Kakang SERIAL MANUSIA HARIMAU
28 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bersumpah benar pun, aku tetap mencintainya. Aku mau sama manusia harimau itu.
Ataukah ibu dan ayah keberatan?"
Tak ada yang menjawab. Lydia memandang kepada Susanty kemudian kepada Kang Sumarta. Seperti bertanya. Sumarta menunduk. Suatu isyarat bahwa dia berkata benar.
Lydia heran. Dia tahu ada orang-orang Thai pintar yang dapat menundukkan harimau.
Banyak yang mampu jadi pawang gajah. Tetapi belum pernah ia tahu tentang adanya manusia yang kadang-kadang jadi harimau. Yang ada harimau jadi-jadian. Yaitu, orang berilmu atau terkutuk oleh sumpahnya, mati lalu jadi harimau, buaya, babi, bahkan ada yang jadi anjing dan kucing. Bukan pula tidak ada yang hanya jadi tikus atau ular. Karena Lydia memandang terus, pelan-pelan Sumarta mengangguk. Kini Lydia yang tunduk. Dalam hati dia begitu berhasrat hendak bertemu dengan Erwin. Dia ingin ngomong-ngomong.
Menyatakan kekaguman dan simpatinya.
"Di mana dia sekarang?" tanya Lydia.
"Di gubuknya," jawab Sumarta.
"Bawa aku ke sana. Pendirianku tidak berubah. Ayah dan ibu harus mengawinkan aku dengannya. Biarlah aku bersuamikan harimau! Sudah memang dia jodohku," kata Susanty begitu yakin kepada dirinya. Secuil dugaan masih melekat di dalam hatinya, bahwa Sumarta berkata begitu hanya untuk menjauhkannya dari Erwin atas permintaan Erwin sendiri.
Ataukah Erwin sengaja hendak menguji sampai di mana benar kasihnya" Apakah dia masih juga mau, kalau sekiranya dia benar-benar manusia yang kadang-kadang berubah jadi harimau" Susanty tidak tahu, apakah ia menghadapi suatu kenyataan atau sedang dalam ujian.
*** MEREKA bergegas ke tujuan dengan Sumarta sebagai penunjuk jalan. Bukan hanya Sumarta, tetapi juga Lydia dan Susanty dipenuhi oleh aneka nacam pikiran. Bahkan kedua orang tua Susanty dan dr Anton juga setengah bingung ditambah setengah takut, apakah yang akan mereka hadapi.
Sebenarnya Sumarta telah mengusulkan tadi, agar ia saja dengan dr Anton yang menemui dan mengajak Erwin dengan mengemukakan segala kesediaan dan harapan SERIAL MANUSIA HARIMAU
29 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id keluarga Hamidy, tetapi Susany berkeras hendak turut pergi, takut kalau-kalau ia nanti dikibuli. Mungkin saja atas permintaan Erwin, akan dikatakan oleh dr Anton dan Sumarta, bahwa Erwin telah tidak ada lagi di tempat itu.
Dalam pada itubukan tidak terpikir dan terbayang dalam otak Susanty dan Lydia, bagaimana nanti kalau yang mereka hadapi benar-benar seekor atau seorang manusia yang sedang berwujud harimau. Apakah akan sanggup" Tidakkah akan pingsan atau sekurang-kurangnya menjerit. Baik oleh rasa takut maupun oleh iba yang tidak terkendalikan.
Dan jauh di lubuk hatinya Susanty menanyai diri, apakah benar-benar dia nanti masih akan tetap mencintai Erwin, kalau dilihatnya Erwin sedang bertubuh harimau seperti yang dikatakan oleh Sumarta.
Tetapi dicobanya menjawab sendiri, berdasarkan cerita Sumarta dari Erwin, bahwa manusia harimau itu dulu pernah punya isteri bernama Indahayati yang sangat cinta kepadanya. Bahwa wanita itu nikah dengannya sesudah"bukan sebelum"ia mengetahui, bahwa Erwin sebenarnyalah bukan manusia normal seperti manusia lainnya. Dan mereka mendapat seorang anak, yang kemudian bersama ibunya dibunuh oleh Ki Ampuh yang telah menjadi babi oleh kutuk sumpahnya sendiri. Sebenarnya apa yang diceritakan oleh Sumarta itu sudah merupakan suatu alasan yang amat kuat bagi Susanty untuk membatalkan niatnya bahkan barus merasa bersyukur bahwa semuanya belum terlanjur terjadi. Ia mestinya sudah dapat membayangkan, bagaimana banyak liku, jurang dan kepahitan yang akan ditempuhnya, kalau ia jadi isteri Erwin. Dia harus berkenalan dengan babi, harus bersebelahan tidur dengan makhluk berkepala manusia, bertubuh harimau.
Huh, buat apa memikirkan itu. Pasti hanya suatu akal licik Sumarta atau Erwin. Bodoh sekali untuk berkhayal yang menyiksa diri sendiri.
Dan tempat yang dituju telah dicapai. Sumarta turun dengan jantung berdebar. Dia tidak pernah dapat izin dari Erwin untuk membawa tamu ke sana. Jangankan membawa tamu, untuk memberitahukan alamatnya saja pun tidak. Tetapi ia sudah tidak dapat mengelak.
Susanty seperti tidak percaya, bahwa mereka telah sampai di pintu gubuk Erwin. Begitu pula Hamidy dan isterinya. Padahal semuanya suatu fakta pada hari siang bolong.
Pintu diketuk oleh Sumarta. Tiada jawaban. Dipanggil-panggilnya nama Erwin. Tiada sahutan. Ia tahu, bahwa sebagaimana ia tadi masuk ke sana melihat Erwin yang mengerikan, SERIAL MANUSIA HARIMAU
30 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id sekarang pun ia dapat menolak pintu itu dengan mudah. Akan terbuka. Tetapi dia tidak mau melakukan itu, khawatir Erwin terkejut dan marah. Dalam hal orang kaget dan marah, macam-macam bisa terjadi. Sampai pada hal-hal yang sama sekali tidak disangka.
"Bang Erwin," panggil Lydia kini. Dengan suara lembut.
Tidak juga ada sahutan.
Sekali lagi Lydia mencoba, "Bang Erwin, kami datang!"
Sepi. Tidak ada respons.
"Barangkali dia tidur," kata ibu Susanty. "Atau dia tidak suka diganggu!"
"Boleh jadi juga sedang samadi," ujar Hamidy.
Akhirnya Susanty sendiri bicara. Ia sudah tidak kuasa menahan diri, dan barangkali pun sudah tidak mengenal dirinya. Katanya, "Bukalah Erwin, ayah dan ibuku semua setuju.
Kami semua datang menjemputmu kemari." Tetapi tetap tiada sahutan. Beberapa tetangga terdekat datang dan mengatakan, bahwa mereka tadi melihat dia masuk.
"Kami juga melihat bapak itu tadi dari sini," kata seorang tetangga. Yang dimaksudkannya bapak tak lain dari Sumarta. "Saya rasa Erwin masih tidur," sambungnya lagi, sehingga menimbulkan harapan bagi semuanya. Bagaimanapun ia masih ada di runiah.
Belum pergi. Tetapi sial memang tak dapat ditolak. Tak lama antaranya datang pula seorang tetangga Erwin yang baru kembali dari menarik bajaj.
"Kalau Bapak-bapak dan ibu-ibu mencari Erwin, sudah terlambat. Dia sudah pergi.
Saya yang mengantarkan dengan bajaj saya tadi!" kata orang itu.
Tanpa berkata apa pun, Susanty mendorong pintu. Untuk menemukan suatu ruangan kosong melompong. Semua mereka masuk.
Semua memandang ke Sumarta seperti minta penjelasan. Dan laki-laki itu mengerti. la berkata pelan, "Di sinilah kami tadi. la menangis dan aku memeluk lehernya. Tiada rasa takut. Sampai ia jadi manusia kembali." Sampai di situ Sumarta diam. Tak kuasa meneruskan kata-katanya.
Apa pun yang menjadi sebab, Susanty tak kuasa menahan tangis. Ayah dan ibunya, begitu pula Lydia berusaha membujuk. Walaupun tahu tidak akan mencapai hasil sepenuhnya. Sedikit meringankan mestinya ada.
"Dia pergi tandanya dia cinta kepadamu. Dia tidak mau membawamu turut menderita SERIAL MANUSIA HARIMAU
31 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bersama dirinya. Ia tidak dapat berbuat lebih baik daripada itu!"
"Tetapi aku tetap mencintainya. Jangan tanya mengapa. Karena aku pun tak dapat menjawab. Aku rela menderita bersamanya, kalau itu dinamakan penderitaan!" jawab Susanty sangat mantap. Memang benar apa yang dikatakannya. Jangan tanya, mengapa ia tetap cinta. Memang banyak cinta bersendikan aneka sebab. Karena hubungan persahabatan yang secara perlahan atau bahkan sangat cepat berubah menjadi jalinan cinta yang bagaimanapun mencakup unsur seks di dalamnya.
Ada dua manusia saling mencintai karena saling membutuhkan. Ada pula karena yang wanita tertarik oleh harta si lelaki dan lawan jenisnya ini terpukau oleh kejelitaan sang wanita. Karena budi, karena patuh pada kehendak orang tua dan aneka sebab lain. Pokoknya semua cinta yang bersebab. Tetapi di samping itu semua ada sejenis cinta antara dua manusia atau oleh seorang insan terhadap lawan jenisnya tanpa diketahuinya dengan pasti apakah yang membuat dia jadi begitu tertarik dan tak inginkan yang lain. Sekurang-kurangnya pada waktu itu. Misterius memang. Dan cinta semacam ini memanglah suatu keajaiban yang tidak dapat dikupas menurut hukum logika.
Cinta inilah yang melanda Susanty. Dan benarlah ia tidak kuasa menjawab kalau ditanyakan apakah sebenarnya yang menjadi sebab.
*** SEDANG Susanty bergelut dengan pikirannya mengenai manusia harimau yang dicintainya itu, Lydia dan dr Anton diam-diam memperhatikan lantai tempat Erwin tadi berbaring. Kejelian mata mereka akhirnya menghasilkan penemuan beberapa helai bulu.
Jelas bulu harimau.
"Ini dia, Tuan Hamidy," kata dr Anton. "Pak Marta telah menceritakan yang sebenarnya!"
Dan tanpa mereka duga, pada saat itu Susanty terpekik.
"Berikan padaku. Ini milik Erwin dan miliknya adalah juga milikku. Bagaimanapun aku harus mencarinya. Sampai dapat. Aku hanya mau nikah dengan dia. Tidak mau dengan siapa pun lain daripada dia.
"Aku bersumpah," kata Susanty. Karena emosi dan terlanjur.
"Mengucaplah sayang," bujuk Nyonya Hamidy.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
32 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Mengucapkan apa" Aku sudah mengatakan, hanya mau kawin dengannya. Harus mengucapkan apa lagi. Panggil tukang bajaj yang mengantarkannya tadi," kata Susanty. Ia setengah panik. Dan semua mereka tahu, bahwa cara atau sekedar usaha menenangkannya hanyalah dengan mematuhi kehendak hati dan perintahnya.
*** TUKANG bajaj, kendaraan rakyat beroda tiga yang dapat masuk gang-gang sempit tak terlewati mobil, dipanggil. Ditanyai ke mana ia mengantar Erwin. Orang kecil yang tidak punya dosa apa-apa itu semula agak ketakutan. Disangkanya Erwin telah melakukan suatu kejahatan atas para pendatang itu dan ia telah menyelamatkan Erwin dari penyergapan.
Tetapi setelah dr Anton menerangkan bahwa Erwin sebenarnya saudara misannya yang ingin merantau u tanpa perbekalan, si abang bajaj mau diajak mengantarkan mereka ke tempat ia menurunkan Erwin di stasiun kereta api Gambir.
Mereka lalu berpencar mencarinya kalau-kalau belum berangkat.
Erwin yang memang masih ada di sana, masih berpikir ke mana akan pergi, kaget setengah mati melihat dr Anton bersama Lydia. Kemudian melihat Susanty pula lagi. Cepat ia bersembunyi. Dia bukan takut, hanya malu, kalau mau disebut dengan "Hanya." Padahal rasa malu bisa jauh lebih menyakiti daripada takut.
Ia berhasil lolos tanpa kelihatan. Lalu menumpang bajaj lagi meninggalkan tempat yang dianggapnya akan membawa petaka itu.
"Ke mana, Pak?" tanya bang bajaj.
"Ayolah lekas. Ke mana saja!" jawab Erwin agak keras. Bukan marah. Oleh panik semata-mata. Tetapi bang bajaj berpikir lain. Disangkanya Erwin baru habis mencopet atau menodong, lalu kini hendak menyelamatkan diri. Dia takut terlibat. Melarikan penjahat.
Bisa-bisa dituduh sekongkol. Tetapi mau memaksanya turun; dia tidak punya cukup keberanian. Orang semacam ini, terjepit, mampu melakukan apa saja. Dan sudah pasti dia tidak tanpa senjata. Kalau bukan senjata api, sekurang-kurangnya pisau belati atau badik.
Kalau makan perut atau dada, bisa berpisah dengan dunia yang masih ia cintai, walaupun hidup melaratnya bukan alang kepalang. Pokoknya bagaimanapun pahitnya, lebih baik hidup daripada mati.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
33 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Akhirnya bajaj sampai di Tanah Abang pasar. Erwin memerintahkan berhenti. Legalah hati si penarik.
"Berapa, Bang?" tanya Erwin.
"Terserah Bapak saja," jawab bang bajaj. Baginya tak dibayar pun sudah tidak soal.
Yang penting bebas dari dia.
Sialan, baru turun bertemu pula dengan Ashar, tetangganya.
"Tadi ada banyak orang mencari Bapak. Naik dua sedan. Tampaknya orang-orang kaya.
Karena bapak tidak ada, mereka pergi lagi. Tiga di antaranya wanita. Tampaknya perlu sekali mau bertemu," kata Ashar. Sebenarnya Erwin tak sabar mendengarkan, tetapi kini ia sudah mampu menguasai diri. Dan Ashar melanjutkan, "Mengapa Bapak menjauhi sanak famili Bapak yang kaya-kaya itu?" Ia seperti ingin tahu. Dan ia selalu menunjukkan rasa hormat dan simpati, sehingga Erwin juga senang kepadanya.
Erwin memegang tangan anak tanggung itu. Pegang senang dan sayang. Anak itu memandangnya dan Erwin juga balas memandang, sehingga mata mereka bertemu. Tanpa kata, tetapi mata mereka bicara. Dengan bahasa yang sama. Dan perasaan yang sama pula.
"Abang tak suka sama orang-orang kaya itu?" tanya Ashar. Ia belum puas, karena pertanyaannya tadi tidak terjawab.
"Ceritanya panjang!"
"Abang mau ke mana?"
Erwin hanya tersenyum. Bukan senyum berarti seperti yang banyak dilakukan orang, kalau ia hendak menyimpan sesuatu. Bukan pula senyum rahasia atau senyum kemenangan atau putus asa. Senyum Erwin hanya sebuah gerak bibir yang kosong. Sekosong hatinya pada saat itu.
Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Pulanglah," pinta Erwin. "Nanti orang tuamu tercari-cari. Jadi risau memikirkanmu.
Kasihan mereka!"
"Aku tidak al.an pulang!" jawab Ashar.
Erwin jadi heran. Tidak akan pulang" Memang mau ke mana dia!
"Mengapa kau tidak akan pulang?"
"Seperti Abang. Tak suka kepada mereka. Karena mereka pun tidak suka kepadaku."
"Jangan mengada-ada. Tidak lucu begitu," kata Erwin.
"Aku tidak melucu. Bukan tak suka, tak dapat!"
SERIAL MANUSIA HARIMAU
34 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Kalau kau salah dan sesekali orang tuamu marah, itu wajar. Lain halnya dengan aku.
Tidak punya orang tua. Yang berdatangan tadi bukan sanak keluargaku. Paling-paling kenalan."
"Sama. Aku juga tidak. punya orang tua. Aku menumpang di situ. Rumah pamanku.
Kaya. Ayahku miskin ketika mati di situ. Makku sudah lama tidak ada!"
Mendadak Erwin berubah. Timbul rasa iba. Barangkali lebih iba kepada diri Ashar daripada kepada dirinya sendiri. Senasib" Tidak! Jenis saja sudah lain. Ashar manusia biasa.
Dia hanya manusia harimau. Tetapi dia cukup menarik rasa kasih Erwin. Dia tidak mau pulang karena dia tidak betah. Mungkin banyak sindiran, kerja berat makan kurang. Atau sudah diusir. Tidak diperkenankan lagi tinggal berteduh sambil hidup merana di situ. Lain halnya dengan dia. Dia menyingkir. Bukan karena tidak disukai, tetapi justru sebaliknya.
Pahitnya lebih kurang sama. Mesti pergi. Akibatnya itulah yang diperhitungkan. Mesti pergi.
"Ke mana tujuanmu?" tanya Erwin sejurus kemudian.
"Tidak tahu. Belum ada tujuan. Bagaimana kalau aku ikut Abang" Ikut saja. Tidak akan menjadi beban Abang. Sumpah, aku tidak akan menyusahkan Abang! Yang kurasa sekarang aku butuh teman. Dan aku punya semacam keyakinan, bahwa Abang pasti teman yang amat baik. Abang tidak usah membawaku. Tetapi perkenanlah aku ikut!"
Erwin tidak menyahut. Tidak atau belum tahu mau mengatakan apa. Ia melangkah lagi dan Ashar mengikuti. Tujuan" Sama-sama belum tahu. Biarlah langkah Erwin yang menentukan.
Mereka berjalan di tengah-tengah manusia yang berjubel, khas kebiasaan di pasar serba ada dan murah Tanah Abang itu. Ashar waspada benar jangan sampai kehilangan jejak Erwin, walaupun dia yakin bahwa orang itu tidak punya niat untuk sengaja mengelakkan diri.
Dalam otak kedua insan itu berkecamuk berbagai pikiran. Yang tidak seragam. Ashar menyerah kepada nasib, sama sekali belum tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperpanjang umur hari demi hari. Ia tidak akan mengharapkan makan minum atas biaya Erwin. Ia telah mengatakan itu dan dia akan berpegang pada janjinya. Ia tahu benar, bahwa Erwin bukan orang mampu. Malah termasuk miskin. Seperti beberapa tetangga Erwin lainnya, ia juga mendengar bahwa anak muda dari seberang itu punya ilmu untuk mengobati SERIAL MANUSIA HARIMAU
35 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id berbagai macam penyakit, tetapi ia tidak pernah memperkenalkan diri sebagai dukun. Jadi tidak mengadakan promosi. Yang terlebih aneh baginya, walaupun belum melihat sendiri, adalah cerita sejumlah orang bahwa Erwin dukun aneh. Yang tidak mau terima bayaran atas jasa-jasa yang diberikannya. Inilah sebab utama, mengapa Ashar dan orang-orang yang mengenal Erwin menaruh simpati dan respek cukup tinggi terhadap diri perantau dari Tapanuli itu. Inilah pula suatu bukti gamblang bagi siapa pun yang tidak mau mengingkari kenyataan, bahwa orang sangat keliru kalau menganggap, bahwa orang miskin tidak ada maknanya. Orang-orang ekstrim materialistis malah memandang kaum tak punya dan melarat ini sebagai makhluk-makhluk yang hanya menyemakkan dan mengotori lingkungan. Sebaiknya mereka tidak ada saja. Betapa jahatnya cara mereka berpikir kir dan mengukur. Padahal di antara orang-orang tak mampu ini cukup banyak yang mempunyai sifat dan hati yang lebih baik bahkan jauh lebih mulia daripada sementara orang kaya. Justru di antara mereka inilah terdapat orang-orang beriman, tawakal, bersyukur pada pemberian dan anugerah Cuhan. Mereka inilah yang menyadari bahwa rezeki datangnya dari Tuhan, sementara para hamba Allah hanya berusaha, Dan itu pulalah yang menyebabkan nereka mudah bersyukur. Dan dalam kesyukuran itu pulalah letaknya rasa bahagia.
Lain benar halnya dengan orang yang tidak muaah puas, bahkan tidak kenal puas.
Serakah tanpa tara, tamak dan loba tanpa batas. Yang begini terdapat di antara orang-orang kaya, yang kebanyakan semakin jauh dari Tuhan mereka, dari sang Pencipta.
Erwin, yang selain miskin juga bukan manusia normal, merupakan sebuah tauladan di antara tidak cukup banyak manusia teladan di masa keruntuhan moral dan mental.
*** AKHIRNYA kedua manusia yang baru bergabung itu bebas dari lautan semut-manusia itu. Erwin menarik tangan Ashar, masuk ke sebuah warung tenda kecil yang menyediakan makanan murah. Tentu saja kualitas rendah. Tetapi cukup baik untuk mengganjal perut yang kosong. Erwin memesan nasi pakai kuah sayur saja. "Dua," katanya. Tetapi Ashar buru-buru menolak. "Satu saja Bang, aku belum lapar. Abang sajalah!" Erwin yang sebcnarnya tahu, bahwa Ashar juga perlu mengisi perut, tetapi juga ingat akan kata-katanya tadi, "tidak mau menjadi beban," mengubah pesanannya jadi satu piring saja. Teh tanpa SERIAL MANUSIA HARIMAU
36 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id gula, gratis, tidak usah bayar. Dia makan sendiri. Melihat Ashar mengisi sebuah gelas setengah berdaki yang dipintanya dari tukang warung dengan teh. Tidak perlu bayar.
Untung masih ada pewarungpewarung amat kecil yang punya hati begitu sosial.
Erwin diam saja. Tidak menawarkan makan untuk kedua kalinya. Padahal ia tahu, bahwa Ashar pasti kehausan dan kelaparan. Dahaga sudah diobat. Tetapi perutnya"
Dibiarkannya karena ia mau memberi kesempatan kepada Ashar untuk menggembleng diri.
Biar dia jadi manusia konsekuen dengan kata-katanya sendiri, walaupun untuk itu harus lapar.
"Boleh juga," kata Erwin setelah nasi yang hanya berkuah selesai dilahapnya. Ashar diam saja. Mencoba tersenyum. Dan Erwin melihat tanpa keliru, bahwa senyumnya itu senyum lapar!
Erwin bangkit dari bangku, mengajak Ashar pergi. Jauh di lubuk hati anak muda tanggung itu menyadari bahwa ia mulai menerima konsekuensi dari apa yang tadi diucapkannya. Tetapi ia tidak menyesal. Sebaliknya ia mulai merasa sebagai manusia baru yang mesti percaya kepada diri sendiri. Harus berani menanggung risiko. Meninggalkan ru-inah pamannya yang bagaikan hidup di neraka itu adalah hasil kebulatan hati. Tidak boleh disesali, bahkan harus disyukuri karena dengah begitu dia dapat memulai hidup yang sebenarnya. Yang dirasanya sekarang lapar. Dilengkapi dengan tak punya uang lebih daripada lima puluh rupiah.
"Kau hebat," kata Erwin tiba-tiba. "Dan aku suka kepada anak yang hebat. Orang hebat boleh dibikin kawan dan boleh dipercaya!"
Ashar memandang Erwin. Dia bangga juga. Dalam menanggung lapar dikatakan hebat.
Lebih baik daripada dikatai, "Rasain lu. Karena pura-pura malu jadi lapar!" Itu kan sakit.
"Apa betul aku hebat, Bang?"
"Tentu. Laki-laki yang berpegang teguh pada kata-katanya adalah orang hebat. Kau lapar, tetapi kau tidak mau membebani aku. Begitu katamu tadi. Dan itulah yang kaulakukan. Bagus. Sungguh suatu awal yang amat bagus. Kau boleh dipercaya!"
"Mana Abang tahu?"
"Aku tahu. Karena kau boleh dipercaya, maka kuberi kaupinjaman dua ratus rupiah.
Nih. Masuk ke pondok itu. Makan. Seperti aku tadi. Kalau nasib kita kelak agak baik, makan dengan lauk! Sekarang latihan. Dan tiap latihan itu baik. Menambah kepercayaan SERIAL MANUSIA HARIMAU
37 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kepada diri supaya kuat menahan derita. Ayo, makan. Nanti kita teruskan!"
Tanpa sanggup membantah, Ashar melnatuhi perintah Erwin. Dia makan, sementara Erwin menunggu. Kini dia pula yang meminta segelas teh tanpa gula. Yang tidak usah bayar itu.
Ashar mulai kagum kepada Erwin. Orang miskin yang dukun. Yang tak suka uang.
Yang keras dan tegar hati. Membiarkan dia tadi lapar, padahal dia tahu. Tetapi kemudian meminjaminya uang untuk makan. Aneh manusia ini. Orang biasa tidak akan bersifat dan bersikap begitu.
"Kini kita sama-sama kenyang," kata Erwin setelah Ashar selesai memberi sedikit alas di dalam perutnya.
"Ke mana kita?" tanya Erwin kemudian. Mereka berdiri sebentar, berpandangan.
"Terserah Abang. Aku tak tahu," jawab Ashar.
"Aku lupa. Kau tak tahu. Dan aku pun tidak tahu. Kita ini jadi semacam pengembara tanpa tujuan!" kata Erwin.
"Biarlah. Akan banyak pengalaman," kata Ashar. Anak tanggung itu jadi seperti orang mulai dewasa. Sudah "berani" berkata begitu.
Erwin senang dengan sikap kawannya yang tidak ragu-ragu itu.
"Kau tahu, dalam perjalanan atau petualangan kita mungkin bertemu banyak kesulitan.
Barangkali akan banyak berjalan kaki. Mungkin juga menempuh hutan yang banyak binatang buasnya. Ular-ular pemakan hewan dan manusia, gajah, babi hutan dan badak!"
Dia tidak menyebut harimau tetapi sebaliknya Ashar bertanya, "Apakah kita juga akan hertemu dengan harimau" Aku ingin sekali melihat yang masih bebas!"
Erwin tidak menjawab. Dia memang tidak mau menyebut hewan buas yang satu itu.
"Maksud Abang kita akan Sumatera" Di sana yang ada gajah dan harimau. Abang sudah bertemu dengan harimau di hutan?" tanya Ashar. Lagi-lagi Erwin tidak menjawab.
Karena sudah dua kali masalah harimau tidak ditanggapi, Ashar jadi berpikir. Bukan jauh-jauh! Barangkali hewan yang satu ini tidak boleh disebut-sebut.
"Bang, apakah sebenarnya pantang menyebut harimau" Maaf, kalau aku salah!" kata Ashar. Khavvatir kalau-kalau ia membuat kekeliruan oleh ketidaktahuannya.
"Oh tidak," jawab Erwin. "Di negeri kami sana, kami menyebutnya 'nenek' atau
'ompung.' Tahu 'ompung"' Kalau di Jawa mbah!"
SERIAL MANUSIA HARIMAU
38 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Ashar akan ingat. Kalau Tiba di Sumatera"siapa tahu"ia tidak akan pernah menyebut harimau.
"Kenapa kau begitu ingin bertemu dengan , ompung?" tanya Erwin.
"Karena aku kagum dengan kegagahannya. Dengan garis-garis loreng yang sangat indah. Kulihat di gambar. Juga pernah di bioskop!" '
"Ya, harimau memang gagah. Tetapi tidak ganas, kalau dia tidak diganggu atau disakiti.
Di negeriku banyak!" Pada saat itu kian besar hasrat Ashar untuk ke Sumatera. Ia tahu, Erwin asal Sumatera. Mudah-mudahan dia kembali ke sana.
*** SEMENTARA Erwin bersama teman tanggungnya masih belum punya ketentuan akan ke mana, orang-orang yang gagal mengejarnya ke stasiun Gambir telah tiba di rumah Susanty.
Gadis itu tampak murung. Namun demikian wajahnya membayangkan suatu tekad untuk meneruskan pencarian. Ia menyesali Sumarta mengapa tadi tidak langsung membawauya ke rumah. Mengapa membiarkannya di gubuk itu sendirian, padahal sudah tahu, bahwa dia ingin menghindar. Tampak perasaan jengkel Susanty terhadap Sumarta. Dianggapnya orang ini selalu egoistis. Sudah mendapat Christine, sudah selesai baginya. Dia lupa bahwa Christine saudara misan Susanty. Hamidy dan isterinya gelisah melihat perubahan kelakuan anak mereka. Yang terpelajar, yang cantik dan tergila-gila secara tak wajar.
Tetapi dalam hati mereka merasa kagum akan kekerasan dan kemuliaan hati Erwin, yang menghindar dari sebuah cinta kasih yang dilimpahkan gadis sekaya dan secantik Susanty. Betapa bedanya Erwin dan Sumarta. Orang yang hanya berkaliber amat kecil dalam materi dan ilmu keduk.unan ini begitu tega merebut hati seorang wanita yang bukan tarafnya dengan guna-guna. Sehingga Christine yang kemenakan mereka itu jatuh terjerembab secara tidak wajar. Walaupun mereka sangat risau memikirkan nasib anak mereka, namun mereka jadi kian malu oleh prasangka mereka dulu bahwa Erwin mengguna-gunai Susanty. Kalaulah Erwin bukan seorang laki-laki yang kuat iman, pasti
"rezeki" yang demikian akan diterkam habis-habisan. Di sinilah letak kemuliaan seorang hamba Allah yang sukar ditemui di lingkungan mana pun, terrnasuk di kalangan masyarakat terpelajar, apalagi yang hanyak duit.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
39 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Atas permintaan Hamidy dan isteri, malam itu Lydia menginap di rumah mereka, tidur bersama Susanty.
Berbagai cara digunakan Lydia untuk menyadarkan Susanty, bahwa apa yang dilakukan Erwin adalah yang terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang yang berbudi luhur. Yang lebih suka mengorbankan perasaan dan dirinya daripada kelak pada saatnya melihat orang lain menyesal sepanjang usia. Dan usia manusia tidak terlalu panjang, bahkan terlalu pendek jika dibandingkan dengan hidup abadi di dunia lain yang harus diterima oleh tiap makhluk di permukaan bumi Allah. Betapa jahatnya seseorang yang membuat hidup di dunia menjadi begitu pahit dan penuh penyesalan bagi orang lain. Padahal hidup ini seharusnya dinikmati sebaik mungkin dalam jalur yang diridhoi oleh Yang Empunya Alam Semesta.
"Kau amat beruntung Susan mempunyai seorang pujaan yang begitu luhur budi dan rela berkorban demi kebahagiaan hidup orang yang aku yakin amat disayanginya. Kalau ia tidak sayang kepadamu, pasti ia dengan segala senang hati, bahkan penuh kerakusan menerima cintamu. Cinta tanpa alasan yang kuat, yang hanya mengikutkan perasaan dan barangkali emosi yang hanya singgah sekejap mata untuk kemudian menghilang pula tanpa bekas!" kata Lydia.
"Aku rasa apa yang kakak katakan itu benar. Karena bukan kakak yang jatuh cinta.
Karena kakak bukan aku. Aku yang merasa. Akulah yang lebih tahu. Meskipun aku belum pernah mengalami cinta , yang sampai menggores di hati, tetapi aku tahu pasti bahwa aku benar-benar menyukainya dan aku pasti hidup bahagia dengannya. Kepergiannya dengan mengorbankan diri sendiri, seperti kakak katakan itu memperbesar keyakinanku, bahwa inilah lelaki yang tahu makna cinta. Yang dia tidak tahu dalam pengorbanannya itu ialah bagaimana tersiksanya sisa hidupku. Aku dapat memahami kebesaran jiwanya. Tetapi dia tidak mengetahui penderitaanku yang tidak akan pernah lagi mengenal cerah dan ceria,"
jawab Susanty. Melihat usianya yang masih amat muda, seyogianya ia tidak mampu berkata demikian. Tetapi apa yang dikatakannya tidak ada hubungan dengan umur. Ia hanya menyatakan apa yang dirasa dan diderita.
Menyadari bahwa hati Susanty sudah sekeras baja dingin yang tak dapat diubah bentuknya, Lydia hanya dapat berkata, "Aku salut kepadamu, Dik. Aku dapat mengatakan apa saja, tetapi memang kaulah yang menanggung merasakannya. Kuhargai kebesaran kasihmu. Benar-benar melebihi cinta Romeo terhadap Julia. Kau percaya, kalau kukatakan, SERIAL MANUSIA HARIMAU
40 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bahwa aku dan suamiku sangat sayang kepadamu?"
"Percaya," jawab Susanty. "Teman-teman dalam kemalangan ini hanya kalian. Kalau ada yang dapat menolong pun hanya kalianlah."
"Aku mau berbuat apa saja untuk kebahagiaanmu sayang," kata Lydia. Susanty menciumnya, terasa butir-butir air nestapa menimpa pipi Lydia. Dan ia pun tak berdaya lagi menahan kesedihannya. Ia sangat tahu artinya cinta dan ia lebih tahu lagi bagaimana derita seseorang yang mendambakan kasih dan belaian sayang.
"Kalau begitu carikanlah Erwin sampai dapat," pinta Susanty.
"Aku akan mencarinya."
"Kakak dan suami kakak pasti akan dihubunginya. Jadi akan mengetahui alamatnya."
"Barangkali dia juga akan menghubungimu Susan. Dengan surat atau telepon. Akan menceritakan semuanya. Orang yang menyayangi seseorang pasti tidak akan selama-lamanya membiarkan orang yang disayang tanpa berita. Tidak akan sanggup. Karena ia selalu dikejar rasa berdosa, mengapa pergi tanpa pesan!"
"Kakak yakin dia akan menghubungiku?"
"Bukan hanya yakin. Aku tahu. Dia tidak akan pernah tenang sebelum menyampaikan sendiri apa yang membuat dia merasa harus pergi!"
Begitu Lydia selesai mengucapkan kalimatnya, di kamar itu terasa ada angin bertiup.
Tidak mungkin angin dari luar, karena tiada jalan ia dapat masuk. Kamar itu mempergunakan alat pendingin atau penyejuk ruangan.
Kedua wanita itu saling pandang. Mungkin sama-sama mendapat perasaan aneh.
Sekurang-kurangnya merasa heran mengapa ada angin bertiup. .
Kemudian terdengarlah suara itu. Suara orang yang diharap-harapkan kekembaliannya.
Suara Erwin. Lydia dan Susanty terdiam. Tetapi debar jantung mereka nyaris terdengar dalam ruangan sunyi sepi itu.
"Aku tahu perasaanmu Susan. Aku juga tahu perasaan Lydia," kata Erwin. Suara itu begitu jelas, begitu lembut. Tetapi yang punya suara tidak kelihatan.
"Jadi, kau tahu?" tanya Susanty. Entah dari mana datangnya kekuatan dan kesanggupan ia bertanya. Lalu Erwin berdiri di sana, sekitar dua meter dari ranjang tempat mereka berbaring.
Keajaiban itu mengalahkan kerinduan Susanty. Ia bukan berteriak girang lalu SERIAL MANUSIA HARIMAU
41 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id memagutnya. Ia terbengong seperti mimpi atau ditipu oleh matanya sendiri. Padahal yang berdiri itu sesungguhnya bukan lain dan tak kurang daripada Erwin.
"Aku telah datang Susan. Memenuhi etiket yang lazim bagi insan yang sopan. Dan aku ini, bagaimanapun keadaanku, aku ingin digolongkan pada yang tahu bersopan santun.
Seperti kata Lydia yang amat baik hati dan rupanya menguasai ilmu jiwa, aku takkan pernah tenteram kalau tidak mengatakan sendiri kepadamu mengapa aku pergi. Hidup tanpa ketenteraman hati pasti amat tersiksa. Menambah siksaan yang kadang-kadang tanpa ampun menghunjam diriku," kata Erwin. Tenang dengan penuh perasaan.
"Terima kasih Erwin. Kau sungguh luhur budi halus perasaan," ujar Lydia yang tidak memikirkan dari mana datangnya Erwin. Tetapi melihat kenyataan, bahwa yang berdiri dan bicara itu memanglah sahabat mereka yang pergi membawa nasibnya. Semata-mata karena tahu diri dan tak mau melibatkan orang lain yang disayanginya.
"Susan, aku tak tahu berbuat apa yang lebih daripada pergi. Aku pun tak tahu harus berbuat apa terhadap kesucian kasihmu. Kalaulah aku ini bukan Erwin yang Erwin di hadapanmu ini, aku akan mencium kakimu tanda bahagia. Tetapi aku hanyalah aku yang ditakdirkan begini. Suatu takdir yang bukan kupinta, tetapi juga tidak kusesali!"
Susanty yang menangkap seluruh kata-kata yang amat jelas itu tidak bisa mengerti.
"Aku tidak mengerti Erwin."
Di dalam hati Erwin mohon supaya Susanty bisa mengerti melalui penglihatannya sendiri. Dan permohonannya itu terkabul. Seperti biasa ia merasakan tanda-tanda akan datangnya perubahan. Ia bersyukur kepada yang mengabulkan permintaannya. Begitulah dia. Si orang kecil yang menyandang nama Erwin. Ada saat ia amat ketakutan dengan datangnya perubahan wujud dirinya. Ada pula waktunya ia amat membutuhkannya. Seperti sekarang. Di hadapan Susanty dan Lydia.
Perubahan itu berlangsung pelahan, bagian demi bagian. Dan Lydia bersama Susanty menyaksikannya dengan perasaan yang tak dapat diuraikan. Tanpa jerit bahkan tanpa suara.
Yang terlihat hanya turun naik dada mereka. Perasaan takut atau ngeri tidak ada sama sekali.
Semua tertimbun oleh keajaiban yang tak masuk akal, tetapi bukan suatu khayalan. Apa yang terjadi di hadapan mereka, lebih daripada khayalan orang yang punya daya khayal tak bertara.
Akhirnya sempurnalah perubahan itu. Seluruh tubuh Erwin telah berubah menjadi SERIAL MANUSIA HARIMAU
42 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id harimau dewasa. Besar dan tegap. Namun wajahnya tidak mengalami perubahan sehelai rambut pun. Tetap Erwin yang tampan tetapi miskin. Kelainan pada wajah itu hanyalah kemuraman yang tidak dapat disembunyikan. Dengan wajah sedihpya itu ia memandang ke lantai, tidak mau menatap Susanty. Supaya wanita itu dapat memandang dan mengamatinya sepuas hati. Dan Susanty serta Lydia memang memandanginya. Entah dengan rasa apa, tetapi pasti bukan rasa takut.
Dalam keadaan tertunduk itu, Erwin berkata pelan, "Sudah kaulihat sendiri Santy"
Inilah aku. Mengerikan, bukan?"
Tiada tanggapan. Baik dari Susan maupun dari Lydia. Semua rasa ada, hanya perasaan ngeri itu yang tidak ada.
"Cerita Sumarta semua benar. Kau tidak lagi menyalahkanku, bukankah begitu Santy"
Ini takdir. Kau tahu arti takdir?" Tiada tanggapan. Dengan perasaan tak menentu air mata Susanty lepas dari bendungannya. Kalau ia mengatakan sesuatu, maka dengan air mata itulah ia mengatakannya. Lydia yang telah merasa Erwin sebagai saudara sendiri pun tak kuat menahan kesedihannya.
"Sudah kaulihat Santy?" tanya Erwin. Lembut, bagaikan bertanya kepada orang yang disayang dan dicinta.
Susanty tidak menjawab, membiarkan saja air mata mengalir sernau-maunya. Ia tak kuasa berbuat lain, karena ia tidak tahu harus berbuat atau mengatakan apa.
"Lydia, aku sudah mengatakannya dengan kenyataan. Bukan sekedar kata-kata, yang dapat diucapkan semau lidah. Kalian telah melihatnya. Bukan lagi sekedar cerita dari Pak Marta."
"Ya, kau telah memperlihatkannya, Erwin," kata Lydia.
"Kau tidak takut?" tanya Erwin.
"Tidak, mengapa harus takut. Bagaimanapun wujudmu, kau tetap Erwin yang kami sayang. Sekarang pun kuulangi, agar kau jangan meninggalkan kami. Bukankah kita sudah merasa berkeluarga dan cukup tenteram bersama-sama. Bukankah ketenteraman menjadi salah satu dasar hidup serumah?" `
"Lydia, Lydia. Kau terlalu baik. Setelah melihat kenyataan kau masih menawarkanku tempat berteduh untuk menyambung hidup. Kudoakan, semoga Tuhan selalu memberkahimu. Tetapi aku harus pergi Lydia. Ada semacam panggilan yang tak dapat SERIAL MANUSIA HARIMAU
43 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kuuraikan, menyuruhku pergi. Untuk kebaikan kita semua!"
"Kau tahu, bahwa kepergianmu juga pasti untuk kebaikanmu?"
"Aku tidak dapat memastikan. Pantang. Memastikan masa depan sama dengan menduai Tuhan!"
Lydia tambah hormat kepada Erwin. Ia benar orang beriman, menerima takdir dengan pasrah dan tetap takut kepada larangan Allah.
Susanty mendengar semua dialog. Dia tidak turut berkata, sarat dengan perasaan dan pikirannya sendiri.
Kini terjadi lagi apa yang sukar dipercaya kalau tidak melihat sendiri. Sebagaimana Erwin tadi secara perlahan berubah wujud menjadi berbadan harimau, maka kini tubuhnya berubah kembali jadi biasa. Dan Erwin menjadi lelaki normal. Seolah-olah bukan dia yang mengharimau tadi.
"Ya Tuhan, memang Engkau Mahabesar. Dapat berbuat sekehendak-Mu. Segala puji dan syukur bagi-Mu ya Tuhan," kata Lydia di dalam hati. Di samping itu kini ia melihat sendiri betapa hebatnya manusia harimau Erwin ini. Patutlah dia mempunyai banyak ilmu.
Orang-orang pandai di Muangtha pun mengatakan kepada Lydia, bahwa Erwin adalah seorang hebat yang sukar dicari tandingannya. Bukan tidak ada, tetapi sangat langka.
Susanty dan Lydia tidak kuasa berkata-kata. Sehingga Erwin jugalah yang memulai,
"Aku sudah datang. Kita sudah berkata-kata, bahkan lebih daripada itu. Kini tiba saatnya aku pergi!"
"Jangan," ucap Susanty, sadar atau terkeluar begitu saja. Lalu ia diam lagi.
Erwin mendekat, merogoh saku celana, lalu mengeluarkan benda terbungkus dengan kain putih yang sudah agak kumal. Diberikannya kepada Susanty.
"Bukan begitu," kata Erwin memberi petunjuk. "Buka telapak tanganmu. Setelah kuletakkan benda ini di tengah, jangan segera mengepal. Biarkan dulu beberapa saat untuk menguji, apakah ia serasi untukmu."
Karena Erwin sudah bicara seperti orang biasa, perasaan Susanty dan Lydia pun berubah. Bertanya Susanty, "Apakah isinya?"
"Kuku harimau putih."
"Mengapa tak boleh segera digenggam?"
"Akan kulihat dulu tanda-tanda yang diberinya. Kalau ternyata tidak serasi, tidak jadi SERIAL MANUSIA HARIMAU
44 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kuberi. Kalau cocok untuk dirimu, itulah sebuah kenang-kenangan dari aku yang tidak punya apa-apa selain dari pada sayang tanpa noda atas dirimu!"
Lydia terharu mendengarnya. Begitu pula Susanty. Katanya sebuah kenang-kenangan dari orang yang tidak punya apa-apa. Susanty mengikuti petunjuk, membuka telapak tangan kanannya. Lydia menyaksikan dengan penuh perhatian. Dia memang menaruh perhatian besar sekali terhadap segala apa pun yang berbau mistik. Sebab, negerinya sendiri masih penuh oleh keajaiban yang musykil-musykil.
Erwin meletakkan kuku harimau putih berbungkus kain itu di tengah telapak tangan Susanty. Tak lama kemudian benda itu memerah seperti warna api, tetapi Susanty tidak kepanasan olehnya. Lydia heran, mengapa bara itu tidak membakar kulit dan memakan daging tangan gadis itu. Kemudian tampak keanehan lain. Bara itu mengepulkan asap berwarna kuning.
"Genggamlah," kata Erwin. "Ia sesuai untukmu." Dan gadis itu melaksanakan perintah tanpa tanya.
Lydia memandangi Erwin. Walaupun tanpa kata, wajahnya jelas mengandung pertanyaan untuk apakah itu.
"Ia akan melindungimu dari segala maksud dan usaha jahat. Insya Allah," kata Erwin.
Setelah sunyi seketika, Lydia bertanya apakah Erwin tidak mampir dulu ke rumahnya untuk bertemu dengan dr Anton.
"Tak usah, sampaikan salamku. Walaupun aku tidak tampak, aku akan selalu bersama kalian. Selamat tinggal Susanty. Anggaplah kuku tadi sebagai pengganti diriku!" Dan Erwin hilang dari pandangan Lydia dan Susanty.
Susanty menangis terisak-isak, "Kak Lydia, apakah ini. Khayalan atau mimpi?"
Lydia memeluk Susanty, "Bukan, sayang. Ini suatu kenyataan!"
"Aku tidak percaya," kata Susanty dalam tangisiya.
Rajawali Hitam 3 Kisah Sepasang Rajawali Karya Kho Ping Hoo Harpa Iblis Jari Sakti 29
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama