Ceritasilat Novel Online

Kelelawar Hijau 3

Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 3


sementara waktu aku bisa melepaskan dirimu pergi dari sini
dalam keadaan hidup "
Rupanya Tong Hoei sendiripun menyadari bahwa tenaga
lweekang yang dimiliki pihak lawan jauh lebih lihay dari
pada dirinya. setelah pihak musuh menderita kerugian besar
tempo dalu senjata rahasia yang dilancarkan saat ini sudah
tak mampu untuk melukai dirinya lagi.
Maka mendengar seruan tersebut ia segera bertanya:
"Apa syaratmu itu?" coba katakanlah keluar "
"Asal kau serahkan air keras Sam Hoei ceng Swie itu
kepadaku, maka aku akan melepaskan dirimu berlalu dari
sini dalam keadaan selamat "
"Heeeh...heeeh...heeee,.. apa gunanya benda itu
bagimu?" jengek Tong Hoei sambil tertawa dingin.
"Kau harus tahu bahwa air keras beracun itu tiada
tandingannya dikolong langit, aku sendiripun tak berani
menggunakan seCara sembarangan apa lagi serahkan
kepada dirimu?" Hmm jangan bermimpi disiang hari
belong." "Lalu mengapa kau hadapi diriku dengan menggunakan
air racun itu?"" bentak Suma Ing.
Kembali Tong Hoei tertawa dingin.
"Heeeeb...heeeh...heeeh...sekalipun air beracun itu tak beleh
digunakan secara sembarangan tetapi lain halnya kalau
orang yang dihadapi itu adalah seorang manusia yang
kebejatan moralnya sudah tak tertolong lagi."
"Suma Ing kau adalah seorang manusia laknat yang
berhati kejam bagaikan binatang... ..manusia macam kau
sudah tak tertolong lagi...."
"Bangsat sebetulnya kau suka menyerahkan air itu
kepadaku atau tidak...?"?" hardik Suma Ing lagi.
"Kalau aku serahkan air racun ini kepadamu, maka aku
pasti akan mencelakai orang dimana-mana, bukankah aku
orarg she Tong akan berubah jadi...."
Laksana kilat tubuh Suma Ing secara tiba2 mendesak
maju kedepan dan mencengkeram urat nadi Tong Hoei.
Si Salju bulan keenam jadi terkesiap. buru-buru ia
meloncat mundur kebelakang. bersama itu pula kepalanya
meng-angguk2 pinggangnya mengegol, tangannya
menggapai kakinya menjejak. Ber-puluh2 macam senjata
rahasia beracun serentak meluncur kedepan menghajar
tubuh manusia itu.
Sejak tadi Suma Ing sudah melakukan persiapan,
sepasang tangannya segera disilangkan didepan dada dan
melancarkan satu pukulan dengan jurus ketiga dari ilmu
sakti payung sengkala, angin puyuh menderu-deru menyapu
seluruh jagad, bukan saja semua ancaman senjata rahasia
itu mencelat tak berbekas bahkan tubuh Tong Hoei
sendiripun tergetar mundur sejauh lima langkah lebih dari
tempat semula. Laksana kilat Suma Ing merangsek kedepan, dengan
suatu gerakan yang sukar dilukiskan dengan kata2 ia
sambar pinggang lawannya.
Tong Hoei terkesiap dan berusaha keras untuk
melindungi diri dari ancaman, sekali lagi badannya
meloncat mundur kebelakang,
"Beeet..." tiba2 pakaiannya tersambar robek, dan tahu2
dalam genggaman Suma Ing telah bertambah dengan
sebuah botol porselen kecil.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat. ia tahu andaikata air keras beracun Sam Hoei
ceng Swie itu sampai terjatuh ketangannya, maka jiwa
manusia didalam jagad akan terancam mara bahaya. Ia
segera membentak keras dan meluncur ketengah kalangan.
Sementara itu Suma Ing sedang mempersiapkan satu
serangan mematikan untuk menghabisi jiwa Tong Hoei,
ketika seCara mendadak ia jumpai kehadiran Lam-kong
Pak disitu, ia jadi ketakutan dan segera urungkan niat
tersebut, badannya buru2 diputar dan kabur dari situ.
"ooooh... kiranya Lam-kong sauwhiap yang telah
datang." seru Tong Hoei dengan tersipu-sipu. "Seandainya
sauwhiap tidak muncul tepat pada waktunya mungkin aku
orang she Tong sudah termakan oleh serangannya yang
mematikan- Air keras beracun Sam Hoei ceng Swie sudah
dirampas olehnya. ia pasti akan gunakan benda itu untuk
meracuni dunia...Aaaai... akulah yang membuat gara2
sehingga terjadinya peristiwa ini...."
"Tong-heng tak usah terlalu bersedih hati" hibur Lamkong
Pak, "meskipun air raCun itu sangat lihay, tetapi asal
kita hadapi seCara hati-hati rasanya masih bisa dihindari.
cuma...entah apa maksudnya merampas air beracun itu?""
"Keg unaan air beracun yang paling terutama adalah
merusak wajah asal tertetes sedikit saja maka seluruh
wajahnya akan hancur berantakan, Suma Ing adalah contoh
yang paling jelas, aku orang she Tong hanya meneteskan
separuh botol kecil saja, ia sudah berubah jadi begitu
mengerikan"
Mendengar penjelasan ini Lam-kong Pakjadi terkesisp.
pikirnya: "Jangan-jangan ia hendak membalas dendam terhadap
diriku. dan ia hendak menggunakan air beracun itu untuk
merusak wajah Ketiga orang gadis itu?"?"
Berpikir sampai disini ia lantas bertanya^ "Tong-heng,
apakah kau memiliki obat air yang anti air keras itu?""
"Ada ada kalau sauwhiap membutuhkan aku orang she
Tong akan menghadiahkan sebetol untukmu" Sambil
berkata ia segera merogoh kedalam sakunya dan ambil
keluar sebuah betol kecil, ujarnya lagi. "Air obat didalam
botol ini adalah khusus digunakan untuk memunahkan
daya kerja air keras Sam Hoei ceng Swie tersebut tapi obat
ini harus digosokkan dulu diatas wajah sebelum digunakan"
, "Terima kasih Tong-heng Siauwte rasa mungkin ia bisa
turun tangan terhadap beberapa orang gadis, maka aku mau
tak mau harus mempersiapkan diri terlebih dahulu".
"sauwhiap. bila obat itu telah habis kau gunakan,
katakanlah kepada siauwte, setiap saat aku buatkan sebetol
obat air lagi untukmu" .
Lam-kong pak pun segera berpamitan dengan Tong Hoei
dan berlalu dari situ, tidak jauh ia melanjutkan perjalanan
nampaklah dari tempat Kejauhan siperempuan naga
pengasingan coe Hong Hong sedang bergerak datang
dengan Cepatnya. bahkan dibelakang tubuh perempuan itu
seCara lapat2 kelihatan ada seseorang sedang
menguntilnya. Lam-kong Pak dengan cepat menyembunyikan diri disisi
jalan- terlihatlah gerakan tubuh orang yang ada dibelakang
itu makin lama semakin cepat. dalam sekejap mata ia sudah
berhasil menyusul perempuan itu.
coe Hong Hong mendengar suara langkah dibelakang
tubuhnya segera berpaling. tiba2 dengan hati terkejut
bentaknya^ "Bajingan anjing apakah kau disuruh si kakek ombak
menggulung untuk menangkap aku?"".
Kiranya orang yang menguntit dibelakang siperempuan
naga pangasingan ini bukan lain adalah ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang, padasaat itu wajahnya masih
tertutup oleh rambutnya yang berwarna hijau sehingga tak
dapat dilihat raut wajah yang sebenarnya.
"Heeeh.-.heeeh.. heeeh... anjing menggigit majikan. kau
benar2 tak dapat menghargai kebaikan hati orang lain-" seru
ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu sambil tertawa
dingin- "Disebabkan karena persoalan itu, aku telah
berulang kali mohon kepada Suhuku untuk melepaskan
dirimu, mengertikah kau?"?"
"Kenapa kau tidak unjukkan ujudmu yang
sebenarnya?"?" bentak coe Hong Hong.
"Sekarang waktunya belum tiba, sampai saatnya tentu
saja aku akan menemui orang dengan wajahku yang
sebenarnya.".
"Kau hendak menanti sampai kapan?"".
"Aku harus menunggu sampai ketiga orang manusia
tembaga itu tertangkap semua kemudian membiarkan lelaki
penghianat perempuan Cabul saling berjumpa muka".
coe Hong Hong tidak tahan mendengar ucapan itu, ia
membentak keras dan segera melancarkan serangan jurus
ketujuh dari ilmu sakti Payung Sengkala,
Angin pukulan men-deru2, rumput dan pasir terCabut
dari tanah dan melayang memenuhi angkasa...
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu juga tidak
lemah. menghadapi datangnya ancaman dahsyat itu ia
segera maju ke depan dan menyambutnya dengan keras
lawan keras. "Blaaam. ." ditengah ledakan dahsyat, tubuh coe Hong
Hong mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula. menggunakan kesempatan itu ia segera putar badan
dan kabur. Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu segera
tertawa dingin. sumpahnya: "Suatu hari aku pasti berhasil
membunuh kau siperempuan lonte yang Cabul dan tak tahu
malu" . Habis berkata dengan penuh kebencian ia berlalu
dari situ. Lam-kong Pak yang bersembunyi disana dan sempat
mengikuti pembicaraan tersebut diam2 jadi bingung dan tak
habis mengerti sebab kalau ditinjau dari nada ucapan ketua
dari perkumpulan Liok Mao Pang itu rupanya ia
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan coe Hong
Hong, lalu siapakah yang dimaksudkan suami pengkhianat
dan isteri cabul oleh ketua dari perkumpulan Liok Mao
Pang itu?""
Tiba2 ia dengan suara tertawa terkekeh-kekeh yang genit
dan tengik berkumandang datang memecahkan kesunyian,
Lam-kong Pak segera kenali suara tertawa itu sebagai suara
dari sijanda kawin tujuh kali Poei Koen, segera pikirnya:
"Keaapa siperempuan janda sialan ini berada disekitar
sini?"" kalau begitu mungkin saja disekeliling tempat ini
masih ada para anggota dari perkumpulan Liok Mao
Pang...." Perlahan-lahan ia memasuki hutan belantara
dihadapannya, sedikitpun tidak salah disana ia temui
seorang perempuan bermulut lebar berbibir tebal, memakai
celana warna merah dengan tepi warna hijau dan memakai
pupur yang tebal sekali, dia bukan lain adalah sijanda kawin
tujuh kali Poei Koen.
Dihadapannya berdiri seseorang yang bukan lain adalah
Swie Sang-Piauw atau simelayang diatas air Ma Tie.
"Poei Koen" terdengar Ma Tie mengoceh. "Kita berdua
benar-benar sepasang jodoh yang ideal, inilah yang
dinamakan si katak buduk mendapat anjing...."
Poei Koen putar sepasang biji matanya dan mengeriing
sekejap kearah Ma Tie lalu omelnya:
"Huuh sekalipun semua lelaki yang ada dikolong langit
sudah modar semua, aku juga tak sudi kawin dengan
dirimu." "Kenapa?"?"".
"Huh selama hidupmu kau paling suka royal da
npelesiran. menyengat sana mengantup sini bikin semua
perempuan jadi bunting dan cacingan, sedikit tabunganpun
tidak punya IHmm... itulah yang dinamakan tidak takut
dibakar api langit, hanya takut tersandung batu. pakaian
satu2nya yang dimiliki pun sudah dikenakan dibadan- kalau
aku sampai kawin dengan dirimu bukankah aku bakal mati
kelaparan?"?".
"Aku sih bukan sungguh2 mau kawin dengan dirimu,
kita... hiiih-hiiih... mari kita indehoy dan main naik
kuda2an, soal harga terserah deh padamu... pokoknya
beres...."
Poei Koen bertambah genit, ia segera pasang aksi dan
goyang2 pinggang jual lagak. Jangan dilihat usianya sudah
melampaui empat kepala ternyata kegenitan dia tidak kalah
dengan perempuan muda.
Ma Tie jadi kesemsem dan semakin terangsang, matanya
terbelalak lebar sementara air liurnya menetes keluar dan
tiada hentinya.
"Memandang diatas uang perak milikmu. belehlah kita
bermain satu babak... ingat" cuma satu kali hajat saja
lhoo..." seru Poei Koen, kemudian sambil menunjuk tiga
jarinya ia menambahkaa. "Soal biaya untuk bermain satu
babak... Hiii...Hiii... tidak mahal, cuma segini saja, murah
toh?"" Ma Tie jadi kegirangan.
"Hoooreeee tiga tahil perak untuk bermain satu babak. .
.adduuuh.."
Dengan sempoyongan Ma Tie mundur tiga langkah
kebelakang. bentaknya^ "Hmm, kau jangan salahkan aku
kalau bertindak kejam terhadap dirimu."
Sambil berkata ia rentangkan senjata garpunya dan
secepat kilat melepaskan tujuh delapan jurus serangan
berantai yang segera memaksa Poei Koen terdesak mundur
lima langkah kebelakang.
Sijanda kawin tujuh kali tak mau unjukkan
kelemahannya, kesepuluh jari tangannya segera
direntangkan- Sreeet Sreeet sreeet ditengah desiran tajam
sepuluh biji Kuku "Liok Eng Ka" telah melancur kedepan
bagaikan sambaran anak panah.
Ma Tie tak berani menghadapi langsung berhadapan
muka, dengan senjata garpunya ia pukul mencelat lima
enam biji kuku tersebut sementara tubuhnya meloncat
mundur tiga langkah kebelakang.
Siapa tahu Poei Koen juga bukan manusia yang
gampang dianiaya, rupanya ia sudah menduga kalau
musuhnya pasti akan mundur kebelakang. tubuhnya
bagaikan bayangan segera mengejar kedepan dan segera
melepaskan tiga belas buah sapuan maut.
Ma Tie jadi kepepet dan kelabakan setengah mati, ia
menjerit kesakitan dan tahu2 sebiji kuku "Liok Eng Ka"
telah bersarang di atas dada kirinya.
Merasakan dirinya terluka Ma Tie jadi gusar, ia maju
sambil mengirim satu serangan balasan-..
"craaaat" Poei Koen menjerit kesakitan dada luarnya


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tertusuk pula oleh senjata garpu lawan hingga darah segar
segera meluncur keluar dengan derasnya.
Ma Tie segera mundur kebelakang dan cabul keluar kuku
Liok Eng Ka tadi, ketika dilihatnya diujung kuku itu
mengandung racun ia tak berani berdiam lebih lama lagi
disitu, badannya segera berputar dan kabur dari situ.
Setelah musuhnya berlalu Poei Koen duduk diatas batu
dengan napas tersengkal-sengkal bagaikan kerbau, dua
tulang kiri dadanya terhajar patah membuat keadaannya
jadi amat payah.
Lam-kong Pak mendengus dingin, sementara ia hendak
berlalu dari situ mendadak tampaklah sesosok bayangan
manusia melayang datang, begitu melihat siapakah orang
itu, pemuda Lam-kong ini jadi terkejut, sebab orang itu
bukan lain adalah Suma ing.
Ketika dilihatnya Poei Koen sedang terluka, Suma ing
segera maju menghampirinya sambil berkata:
"Poei Koen sekarang kau sedang menderita luka parah,
kalau aku ingin membunuh dirimu maka pekerjaan ini bisa
aku lakukan dengan sangat gampang sekali bagaikan
membalik telapak sendiri ".
"Akupun merupakan anggota perkumpulan Liok Mao
Pang, apakah kau berani membunuh aku?" seru sijanda
kawin tujah kali.
"Hmmm sekalipun kau sudah menggabungkan diri
menjadi anggota perkumpulan Liok Mao Pang tapi kau
sama sekali tidak punya kedudukan. Sedangkan aku adalah
seorang pelindung hukum, setelah kubunuh dirimu maka
aku bisa mencari alasan saja untuk mempertanggung
jawabkan peristiwa ini....lagi pula kalau kubunuh dirimu
pada saat ini, maka tak seorang manusia pun yang
mengetahui perbuatanku ini"
Sijanda kawin tujuh kali menyadari bahwa dirinya bukan
tandingan, maka dia lantas mengalah dan berseru:
"Kau hendak memerintahkan aku untuk berbuat apa?"
cepat katakan, tak usah belok-belok memutar balikkan
urusan lagi ".
"Sebentar lagi bakal ada beberapa orang gadis akan lewat
disini, kau harus berteriak-teriak minta tolong. bila mereka
mendekati dirimu maka totoklah jalan darah mereka hingga
orang-orang itu menggeletak tak berkutik asal tugas ini kau
laksanakan secara baik aku segera akan melepaskan
dirimu." "oooh...cuma urusan sekecil ini saja" gampang, aku
segera akan melakukannva untukmu"
Suma Ing pun segera berkelebat dan menyembunyikan
diri dibelakang sebuah batu besar, Sedanpkan Poei Keen
sijanda kawin tujuh kali mulai berteriak keras minta tolong,
suaranya mengalun sampai beberapa li jauhnya.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu segera
menghela napas panjang untuk menghindari ibunya jadi
susah dan sedih beberapa kali ia sudah lepaskan Suma Ing
dalam keadaan hidup, ia kuatir diejek orang sebagai
pembunuh saudara sendiri, tak nyana kejahatan yang
dilakukan pemuda itu sudah kelewat batas hingga tak
tertolong lagi.
Tidak lama kemudian dari tempat kejauhan benar-benar
muncul beberapa orang. orang pertama adalah Pek-li Gong
serta Siang Hong Tie, sedang dibelakang mereka mengikuti
coe Lie Yap. Yoe Tien serta Pek-li Hiang.
Ketika Pek-li Gong melihat Poei Koen berbaring disitu
dengan dada berpelepotan darah. ia segera tertawa dan
menegur: "Perempuan tua rupanya napsu jahatmu masih belum
hilang juga hingga dipukul orang sampai terluka ?"".
"ooh. pencuri tua" rintih Poei Koen dengan nada
kesakitan, "Cepatlah datang menolong diriku."
Pek-li Gong maju menghampiri dan slap ulapkan
tangannya. tiba2 sijanda kawin tujuh kali berseru kembali:
"Walaupun aku sudah berusia melebihi empat puluh
tahun, tapi bagaimanapun juga aku tetap seorang
perempuan antara laki dan perempuan ada batasnya, kau
musti tahu bukan akan tata kesopanan ini".
"Hiiih. .hiii. .hiiih... perempuan rongsokan, rupanya kau
masih ingat juga akan tata kesopanan segala?"" Huuh apa
itu tidak keliru ..." jengek Pek-li Gong sambil tertawa
Cekikikan. "oooh. pencuri sakti, kau musti tahu bahwa nasibku
amat buruk dan selalu dalam keadaan sengsara. sejak tujuh
orang suamiku modar semua hingga detik ini aku selalu
menjaga kesucianku secara baik-baik, belum pernah timbul
pikiran menyeleweng dalam benakku, dan lagi celana
dalamkupun, belum pernah terbuka bagi orang lain-"
Siang Hong Tie serta Pek-li Gong yang mendengar
ocehan orang itu tak bisa menahan gelinya lagi, mereka
tertawa terbahak-bahak.
"Haaaah-haaaah-haaaah bagus sekali, tak nyana siluman
tua ini bisa bicara serius dan genah pada hari ini" .
"Hiang-jie " si pencuri tua itu segera berseru. "coba
bubuhilah obat diatas lukanya."
"Tunggu sebentar" mendadak Lam-kong Pak berseru dan
meloncat keluar dari tempat persembunyiannya. "Harap
kalian menyingkir ke belakang"
"Hey kau mau apa?"?" tegur Pek-li Gong terCengang.
Lam-kong Pak tidak menjawab kembali ia berteriak
keras: "suma Ing. ayoh menggelinding keluar dari tempat
persembunyian ini"
Iaulangi teriakan itu sampai tiga kali namun tiada
jawaban, sianak muda itu segera berkelebat menuju kebalik
batu Cadas tapi bayangan tubuh pemuda she Suma itu
sudah lenyap tak berbekas. jelas ketika menyaksikan
kemunculan musuh bebuyutannya itu Suma telah
mengeloyor pergi dari situ
"Hey bocah keparat, permainan setan apa yang sedang
kau persiapkan buat kami ?" teriak Pek-li Gong keras2.
Lam-kong Pak segera membeberkan siasat busuk yang
direncanakan Suma Ing berserta sijanda kawin tujuh kali.,
Mendengar perkataan itu Pek-li Gong kontan memaki:
"Barang rongsokan rupanya kau sudah bosan hidup
didunia yah?" berani betul punya pikiran jahat terhadap
kami?"".
Sijanda kawin tujuh kali Poei Koen membungkam dalam
seribu bahasa, sambil gertak gigi ia segera merangkak
bangun dan dengan langkah sempoyongan lari dari situ.
= =ooooooooo= =
SEPENINGGALNYA sijanda kawin tujuh kali. Siang
Hong Tie baru berkata:
"Keponakan Lam-kong bagaimana dengan perjalananmu
menyatroni markas besar perkumpulan Liok Mao Pang kali
ini?" Apakah berhasil mendapatkan sesuatu ?""
Lam-kong Pak segera menceritakan kisahnya menghajar
kutung payung sengkala palsu yang dimiliki si kakek ombak
menggulung lalu balik tanyanya: "cianpwee sekalian selama
ini telah pergi kemana ?"".
"Kurang lebih setengah jam setelah kalian ibu dan anak
memasuki markas besar perkumpulan Liok Mao Pang,
kami telah menemukan seorang manusia tembaga meluncur
keluar dari dalam markas, kami segera melakukan
pengejaran, siapa tahu makin dikejar semakin jauh dan
akhirnya jejak orang itu lenyap tak berbekas, ketika kami
mendengar teriakan minta tolong tadi segera memburu
kemari.". "Menurut dugaan beanpwee, payung sengkala yang
dimiliki sikakek ombak menggulung pastilah sebuah payung
palsu. tetapi manusia tembaga yang munculkan diri itu pun
tidak mempunyai payung sengkala, hal ini sungguh
membuat orang kebingungan dan tak habis mengerti. ..."
"Manusia tembaga toh semuanya berjumlah tiga orang,
darimana kau bisa tahu kalau manusia tembaga itulah yang
memiliki payung sengkala?"?" seru Pek-li Gong.
Lam-kong Pak berpikir sebentar dan merasa benar juga
ucapan itu, setelah manusia tembaga itu tidak memiliki
payung sengkala. sudah tentu dia bukan tandingan sikakek
Ombak menggulung .Jelas yang diserukan terimalah sebuah
serangan payungku adalah gertak sambal belaka untuk
menolong dirinya berdua lolos dari mara bahaya.
Karena berpkir begitu, maka ia bertanya kembali:
"Apakah kalian tidak berjumpa dengan ibuku?""
"Tidak bahkan si Loo Liang-janpun tidak kelihatan-"
"Kalau begitu mari kita segera berangkat si Loo tua
masih menunggu diriku didalam gua tersebut mungkin
ibuku pun telah berkumpul disitu menantikan
kehadiranku."..
Berangkatlah beberapa orang itu menuju kearah gua,
setibanya disitu tampak Sun Han Siang serta Loo Liang-jan
sedang melangkah keluar dari dalam gua.
Begitu bertemu muka Sun Han Siang kontan berteriak^
"Hey pencuri tua. kalian sudah pergi kemana?"
Huuuh...sungguh membuat aku jadi kelabakan dan mencari
kau di-mana2."...
Pek-li Gong segera menceritakan kembali
pengalamannya beberapa waktu berselang, lalu kepada
Lam-kong Pak katanya:"Bocah keparat kenapa kau
patahkan rantai yang membelenggu tubuh Suma Ing si
bangsat itu" gara2 perbuatanmu maka sejak kini didalam
dunia persilatan bakal muncul banyak urusan lagi, terutama
sekali yang bakal menimpa kalangan dan kerepotan adalah
ketiga orang budak ini. Aaaaai..., terserah deh pada dirimu
sendiri, pokoknya aku sipencuri tua telah serahkan putriku
kepadamu, kalaU kau tidak mampu melindungi ketiga
orang binimu ini...oohooo... sungguh merupakan suatu
lelucon yang paling menggelikan dikolong langit"
"Ayah kalau bicara dapatkah bernada halus sedikit?""
masa omongnya kasar amat" omel Pek-li Hiang.
"Aaai. kenapa kau musti halus2 macam kapas?""
pokoknya kalian toh sudah menjadi bininya. apakah ia
bukan kejadian sesungguhnya?" siapa yang bakal tertawain
diriku?" Tiba2 dari tempat kejauhan muncul seorang gadis muda,
ia berhenti kurang lebih sepuluh tombak jauhnya dari
beberapa orang itu dan berseru kepada Lam-kong Pak.
"Lam-kong Pak Siuwhiap. harap kemarilah sebentar. aku
ada urusan hendak disampaikan kepadamu."
begitu mengetahui orang yang muncul adalah siauw
Hong. sianak muda itu kontan mendengus dingin.
"Hmm kalau ada urasan cepat katakan kenapa musti
sembunyi2 amat mencurigakan orang..,"
"Kesinilah sebentar, urusan ini rasanya kurang leluasa
kalau dibicarakan secara terbuka" pinta Siauw Hong.
Mendengar sampai disitu ketiga orang gadis itu serentak
segera mendengus, terdengar coe Lie Yap menyindir:
"Sudahlah... tak usah banyak bertingkah kesanalah orang
lain toh ada rahasia penting mau disampaikan kepadamu
secara pribadi... kesanalah nanti kami ikut mengetahui
rahasiamu lhoo"
"Apanya yang leluasa atau tidak. kalau ada urusan ayoh
cepat katakan terus terang" teriak Lam-kong Pak.
"Kalau aku sudah mengatakannya keluar dan sampai
terjadi keonaran, kau jangan salahkan diriku yaah".
Dengan cepat otak Lam-kong Pak berputar ia tahu yang
hendak dikatakan pastilah hubungan antara dirinya dengan
Liuw Hoei Yan, sekalipun peristiwa itu bukan salah dirinya
tapi mana boleh dikatakan dihadapan umum secara
terbuka?" Akhirnya sianak muda itu maju kedepan dan
menghampiri Siauw Hong.
Pek-li Hiang segera berbisik kepada coe Li Yap. katanya:
"Adik Yap. tahukah kau sedari kapan ia punya hubungan
dengan Siauw Hong?"".
"Mungkin dia punya hubungan dengan Liuw Hwie Yan
siauw Hong paling banter cuma seorang pcrantara yang
menyampaikan berita saja".
"Adik berdua tak usah menduga dan memikirkan yang
bukan-bukan-" sela Yoe Tien dari samping. "Menurut apa
yang aku ketabui adik Pak sama sekali tidak mempunyai
hubungan yang mendalam dengan nona Liuw, mungkin
saja mereka betul-betul ada urusaa lain"
Sementara itu Lam-kong Pak sudah mendekati Siauw
Hong, segera tegurnya: "Kau ada urusan apa?"" cepat
katakan-" "Lam-kong sauwhiap. tahukah kau bahwa nona kami
telah....."
"Telah kenapa?"" seru Lam-kong Pak pura2 bertanya,
padahal ia sudah tahu apa yang akan dikatakan.
sepasang pipi siauw Kong berubah jadi merah jengah,
dengan tersipu-sipu katanya: "Dia sudah bunting besar"
"Bunting toh sutu kejadian yang lumrah bagi seorang
wanita, kenapa kau musti kaget dan kelabakan tak
karuan?"?" jengek sianak muda itu sambil tertawa hambar.
siauw Hong jadi gelisah, buru buru ^erunya: "Lam-kong
sauw-ya cabang bayi yang ia kandung adalah anakmu
sendiri" "Kau jangan ngaco belo tak karuan yaaah, berani ngoceh
yang tidak genah lagijangan salahkan kalau aku tak akan
berlaku sungkan-sungkan lagi terhadap dirimu"
"Lam-kong Sauw-ya kejadian ini adalah sesungguhnya.
kalau kau hendak menyalahkan seharusnya kau salahkan
diriku dan tak usah salahkan nona kami, karena ia tahu
kalau kau hendak menelan jimson naga berusia sepuluh
ribu tahun dan membutuhkan lima enam orang gadis untuk
mewujudkan tenagamu. maka ia ingin menyempurnakan
dirimu. maka akupun mendapatkan satu akal".
"Apakah nonamu tidak tahu?"?" jengek Lam-kong Pak
sambil tertawa dingin.
"Dia sudah tentu tidak tahu, akulah orang pertama yang
naik keatas pembaringan waktu itu aku masukkan obat
perangsang kedalam mulutmu lewat bibirku. kemudian
ketika tiba gilirannya untuk naik keatas pembaringan- obat
perangsang yang berada didalam tubuhmu mulai bekerja
tatkala bibir bertemu dengan bibir obat perangsang yang
berada dimulutmu sekarang masuk kedalam mulut nona,


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akhirnya kalian berdua sama-sama terpengaruh oleh obat
perangsang hingga tak kuat menahan diri dan terjadilah".
Lam-kong Pak mendengus, ia putar badan siap berlalu
dari situ. Buru2 siauw bong berkata kembali: "Nona kami tahu
bahwa perbuatannya ini sangat memalukan sekali, maka ia
hendak bertemu sekali lagi dengan dirimu kemudian
mencukur rambut jadi nikouw"
Lam-kong Pak terkesiap. sebenarnya kesannya terhadap
Liuw Hwie Yan tida kjelek, tetapi sejak ia mengetahui
kejadian didalam benteug Hwie Him Poo tempo dulu,
ditambah pula permusuhan pada generasi yang lalu.
hubungan diantara mereka jadi lebih renggang dan jauh.
Kini setelah mendengar perkataan dari Siauw Hong,
timbullah rasa kasihan didalam hatinya. segera pemuda itu
bertanya: "Sekarang dia berada dimana?"?"
"la sedang menanti dirimu didalam sebuah selat gunung
kurang lebih tiga empat li dari sini."
"cepat bawa jalan" kepada Sun Han Siang la berseru.
"ibu, aku ada sedikit urusan hendak kuselesaikan, satu jam
kemudian aku pasti akan menyusul kalian, berangkatlah
kekota Lok-yang lebih dulu dan tunggu aku disitu".
"Kami akan menunggu disini saja, cepat2lah pergi dan
cepat kembali" ,
Sementara itu tatkala ketika orang itu melihat sianak
muda tersebut telah pergi. Yoe Tien jadi tak kuat menahan
diri. ia melotot sekejap kearah Siauw Hong dan
menyaksikan sepergian mereka dengan hati mendongkol.
Beberapa saat kemudian sampailah Lam-kong Pak serta
Siauw Hong disebuah mulut selat, tiba2 mereka mendengar
suara orang sedang bertempur. Ketika kedua orang itu
menyusul ketempat kejadian, terlihatlah Liuw Hwie Yan
sedang bertempur sengit melawan cioe cien cien.
Liuw Hwie Yan sedang bunting besar gerak geriknya
sangat tidak leuasa dan terganggu sekali, saat itu posisinya
sudah terdesak dibawah angin. sedangkan cioe cien cien
sedikitpun tiada maksud untuk mengendorkan serangannya,
makin lama ia makin meCeCar musuhnya habis2an bahkan
setiap serangan yang dilancarkan semuanya diarahkan
keatas mulut lawan.
Dalampada itu Lam-kong Pak serta siauw Hong sudah
berada seratus tombak dari kalangan pertempuran, dayang
itu segera berteriak keras: "Nona cioe harap tahan, Lamkong
sauw-ya telah datang."
cioe cien cien berpaling, ketika dilihatnya Lam-kong Pak
berada ber-sama2 Siauw Hong, sadarlah dia bahwa
kehadiran sianak muda itu pastilah atas panggilan dan
Siauw Hong, hawa gusar yang berkobar dalam dadanya
semakin memuncak.
Sejak ia mengetahui bahwa jabang bayi yang dikandung
Liuw Hwie Yan adalah hasil hubungannya dengan Lamkong
Pak. dalam hati perempuan itu sudah timbul niat
jahatnya untuk menghabisi jiwa gadis she Liuw ini.
Seandainya Siauw Hong tidak berteriak tadi mungkin
keadaan masih mendingan, dengan teriaknya itu segera
memancing napsu membunuh dalam benak cioe cien cien
berkobar makin ganas, ilmu Cakar mautnya Boe Khek-HekHongJiauw
segera dikerahkan keluar dengan segenap
tenaga. "Tahan" bentak Lam-kong Pak. tubuhnya laksana kilat
meluncur ketengah selat.
cioe cien cien mengerti asal sianak muda itu telah tiba
disana maka usahanya akan menemui kegagalan, tanpa
mengucapkan sepatah katapun telapak tangannya segera
berputar dan melancarkan satu serangan dengan ilmu
Thong Thian it coe Hiang.
Begitu serangan tersebut dilancarkan, Liuw Hwie Yan
mundur kebelakang dengan sempoyoogan, ia rasakan
segulung angin puyuh yang amat dahsyat bagaikan timpaan
baja seberat selaksa kati menekan perutnya yang bunting, ia
jadi kaget segenap tenaga dalam yang dimilikinya segera
dihimpun dan balas melancarkan serangan dengan satu
jurus serangan dari ilmu Hwie Him Pat-sih.
"Blaaam," ditengah benturan dahsyat, tubuh Liuw Hwie
Yan mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula
dan terbanting keras diatas tanah. darah segar
bermuncratan keempat penjuru. perutnya robek dan
ususnya berhamburan diatas tanah.
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat menyaksikan
peristiwa itu, saking tertegunnya ia sampai berdiri
menjublak. Menanti cioe cien cien telah melarikan diri dari situ, ia
baru mendusin kembali dari impian. Sambil memeluk
jenasah Liuw Hwie Yan menangislah pemuda itu ter-sedu2.
Liuw Hwie Yan yang telah bunting lima enam bulan,
janin bayi yang dikandungnya telah berwujud sebagai
manusia, Kini setelah perutnya robek dan kandungannya
berlubang maka muncullah batok kepala mayat bayi yang
muncul diluar kulit perut, keadaan perempuan itu benarbenar
mengerikan sekali.
Walaupun kesan Lam-kong Pak terhadap diri Liuw
Hwie Yan telah berubah sama sekali, tetapi bagaimana pun
juga bayi yang dikandung perempuan itu adalah darah
dagingnya sendiri, lagi pula kedatangannya ketempat itu
adalah untuk mewujudkan apa yang diinginkan Liuw Hwie
Yanla tahu bahwa gadis itu sama sekali tidak salah, sebab
Siauw Honglah yang telah menaruh obat perangsang
didalam mulutnya, cinta kasihnya yang begitu mendalam
terhadap dirinya membuat sianak muda itu merasa sangat
terharu. Air mata telah kering dan yang mengalir keluar dari
kelopak matanya adalah titik darah segar, butiran darah itu
jatuh membasahi jenasah Liuw Hwie Yan yang berbaring
diatas tanah dalam keadaan mengerikan- bisiknya dengan
suara serak: "Enci Yan siauw-te pasti akan membalaskan dendam
sakit hatimu ini, beristirahat dengan tenang"
Dalam pada itu Siauw Hong telah maju menghampiri
dirinya sambil menghibur.
"Lam-kong sauw-ya kau jangan menangis terus hingga
merusak kesehatan serta badanmu, orang yang telah mati
tak dapat hidup kembali, kau harus. . . ."
Mendadak Lam-kong Pak berpaling, dengan mata merah
berapi-api dan wajah menyeringai seram ia tatap wajah
Siauw Hong tanpa berkedip. sorot matanya tajam bagaikan
pisau. Siauw Hong jadi terkesiap dan ketakutan ia mundur tiga
langkah kebelakang sambil berbisik: "Lam... Lam-kong
sauw-ya... aku.. .aku...demi nona... aaa...aaaku...."
"Kaulah bibit bencananya....perempuan rendah macam
dirimulah yang sudah menanamkan bibit bencana ini
bagiku maupun baginya....aku hendak membinasakan
dirimu". Sekujur tubuh Siauw Hong gemetar keras giginya saling
beradu dengan penuh ketakutan, per-lahan2 ia mundur
kebelakang, Selangkah demi selangkah Lam-kong Pak mendesak
maju kedepan, teriaknya dengan suara dingin: "Perempuan
rendah beberapa kali kau telah membokong diriku, manusia
semacam kau tak boleh dibiarkan hidup lebih jauh dikolong
langit." Telapak tangannya disilangkan didepan dada dan siap
didorong kemuka.
Tiba2 dari mulut selat muncul tiga orang gadis muda.
mereka adalah Yoe Tien, coe Lie Yap serta Pek-li Hiang.
Kiranya mereka bertiga merasa tidak lega hati
membiarkan Lam-kong Pak pergi mengikuti Siauw Hong,
mereka ingin tahu apa yang sedang dilakukan sianak muda
itu bersama dayang genit tadi. maka mereka minta
persetujuan dari Sun Han Siang dan menyusul kesana.
Ketika menyaksikan kemunculan ketiga orang dara ayu
itu biji mata Siauw Hong segera berputar, tiba2 teriaknya.
"Tolong... Tolong ..dia mau memperkosa diriku..
.tolong,...aku mau diperkosa"
Lam-kong Pak jadi kaget mendengar teriakan itu, segera
bentaknya, "Perempuan rendah, apa yang kau teriakan?""
jang an ngaco-belo tak karuan-"
Siauw Hong tidak gubris bentakan lawan, kembali ia
berteriak tiada hentinya:
"cici bertiga cepat datang menolong aku karena dia gagal
memperkosa diriku sekarang mau turun tangan
membinasakan diriku."
Hampir saja Lam Kong Pak tidak mempercayai telinga
sendiri. telapak tangannya laksana kampak segera dibacok
kemuka. pada saat itu pula coe Lie Yap bertiga telah menyusul
kesitu, mereka mendengus dingin- Yang dua menarik
lengan Lam-kong Pak agar tidak meneruskan serangannya,
sedang yang lain menarik siauw Hong untuk menyingkir
dari situ, "Siauw Hong, sebenarnya apa yang sudah terjadi?""
herdik coe Lie Yap dengan suara keras.
Siauw Hong tergagap sejenak. kemudian jawabnya^
"Antara nona kami dengan dirinya sudah mempunyai
hubungan suami- istri secara resmi. jadi aku disuruh panggil
dia karena nona kami sudah bunting besar, nona kami
berharap bisa cepat2 melangsungkan perkawinan dengan
dia, siapa tahu Lam-kong Sauw-ya... dia....".
Dengan pandangan dingin coe Lie Yap melirik sekejap
kearah sianak muda itu, sementara Lam-kong Pak
membungkam dalam seribu bahasa, sebab apa yang
dikatakan siauw Hong memang benar2 terjadi, dan ia
memang sudah mempunyai hubungan dengan Liuw Hwie
Yan "cepat lanjutkan perkataanmu" bentak coe Lie Yap
kembali. "cici kalau aku mengatakannya keluar dia pasti akan
mencabut jiwaku. aku tak berani bicara" seru Siauw Hong
berlagak ketakutan"Jangan kuatir" sahut coe Lie Yap setengah berteriak.
"Ada kami bertiga disini, tanggung ia tak akan berani
mengganggu seujung rambutmupun." Siauw Hong raguragu
sejenak kemudian berkata:
"Nona kami berkata kepadanya bahwa ia sudah bunting
lima enam bulan bahkan mendesak dia agar cepat2
meresmikan hubungannya, siapa tahu hati orang ini benar2
terlalu kejam dan telengas, suatu ketika mendadak ia
lancarkan serangan membunuh nona kami. oooh .. cici
bertiga, coba lihatlah nona kami menemui ajalnva dalam
keadaan yang mengerikan sekali...."
Ketiga orang gadis itu sama-sama berpaling menyaksikan
kematian Liuw Hwie Yan yan-begitu mengerikan tanpa
terasa air muka mereka sama2 berubah hebat.
Lam-kong Pak sendiri setelah mendengar ocehan dari
Stauw Hong itu, saking gusarnya sekujur tubuhnya gemetar
keras. teriaknya: "Perempuan lonte kau berani mengoceh
tidak karuan, memfttnah orang lain,., kemanakah liang-sim
mu?"?"...."
"cici coba lihat, setelah dia membunuh orang sekarang
malah tidak mau mengaku.. ...Huuuh lelaki apa itu
namanya?"?"" seru Siauw Hong.
coe Lie Yap melirik sekejap kearah sianak muda itu, lalu
katanya: "Siauw Hong. lanjutkan kata-katamu"
"Setelah nona kami menemui ajalnya ditangan bangsat
itu. aku menangis ter-sedu2. siapa tahu dia bukan saja tidak
bersedih hati, malahan-...malahan-..."
"MALAHAN kenapa?" bentak coe Lie Yap.
"Aku...aku merasa malu dan jengah untuk mengatakan
peristiwa ini..." bisik Siauw Hong lirih.
"Apakan dia mempermainkan dirimu?".
"Kalau Cuma digoda dan dipermainkan sih, budak
anggap se-olah2 tidak mendengar siapa tahu dia memegang
dan mempermainkkan sepasang tetekku sambil berkata. . .".
"cuuh cuuh" pada saat yang bersamaan ketiga orang itu
segera meludah keatas wajah Lam-kong Pak. serunya
sambil tertawa dingin.
"IHmm kami semua benar2 sudah buta sepasang
matanya. ternyata bisa tertarik dengan srigala maCam kau".
Sampai disini Lam-kong Pak sudah tak kuasa menahan
diri lagi, otaknya terasa mau meledak dibuatnya, ia segera
berteriak keras: "Kalian tak boleh mendengarkan ocehan
dari sepihak saja..,."
coe Lie Yap tertawa dingin. katanya: "Sepasang mata
Thian masih belum buta, ia suruh kami menemukan
kejadian ini, kalau kami tidak datang kedua orang majikan
dan pelayan pasti sudah mati ditengah gunung tanpa
diketahui siapakah pembunuhnya. Lam-kong Pak sungguh
tak nyana raut wajahmu yang begitu halus dan sopan
ternyata memiliki hati yang keji bagaikan srigala."
"Siauw Hong, lanjutkan perkataanmu" ujar Yoe Tien.
Air muka Lam-kong Pak berubah pucat ke-hijau2an- otot
hijau pada keningnya pada menonjol keluar semua,
bentaknya: "Kalau kau menfitnah diriku lagi. segera kucabut
selembar jiwamu."
"Heeeh-heeeh-heeeh...apakah kau hendak membunuh
orang untuk melenyapkan saksi?"" jengek coe Lie Yap
sambil tertawa dingin.
"Hmm sekarang kalau kau ingin melenyapkan saksi
maka masukkanlah kami bertiga kedalam hitungan. Ayoh
bunuh kami sadar bahwa kami bertiga bukan tandinganmu.
. ." "Adik Yap..." saking gelisahnya Lam-kong Pak sambil
memukul dada sendiri, "coba kalian pikirlah, mungkinkah
siauw-heng melakukan perbuatan rendah semaCam itu?"
"Aku ingin bertanya," tukas coe Lie Yap dengan suara
keras^ Jabang bayi yang dikandung dalam perut Liuw Hwie
Yan apakah merupakan hasil hubungan gelap dengan
dirimu?""


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lam-kong Pak tak dapat menjawab pertanyaan ini
karena ia sendiripun tak tahu duduk perkara yang
sebenarnya kalau tidak mengaku ia merasa tidak tega
sebaliknya ingin mengaku namun ia merasa tidak begitu
yakin. sebab siauw Hong dapat membokong dirinya tentu
saja dapat membokong lelaki lain"Hmm" akhirnya dia mengaku.
Ketiga orang gadis itu segera mendongak dan tertawa
terbahak-bahak hati mereka telah hancur berantakan, bisa
dibayangkan betapa hancur mumurnya hati mereka setelah
mengetahui bahwa sesuatu yang penting bagi mereka dan
diperjuangkan untuk mendapatkannya dengan susah payah
ternyata adalah suatu benda yang sama sekali tak berharga.
"Siauw Hong, lanjutkan perkataanmu" ujar Pek-li Hiang.
"cici bertiga. setelah aku mengatakannya keluar harap
kalian segera membiarkan aku pergi dari sini. Kalau tidak ia
pasti akan membinasakan diriku."
"Selesai kau mengatakan kisah itu. aku yang akan
menghantarkan kau untuk keluar dari selat ini, ia tak akan
melukai dirimu" Pek-li Hiang memberikan jaminannya.
"la mempermainkan sepasang buah dadaku sambil
berkata. "siauw Hong buah dadaku... buah dadamu jauh
lebih montok daripada yang dimiliki nonamu, mari...
mari... kita masuk kedalam gua sana untuk bermain satu
babak...."
Saking gusarnya Lam-kong Pak merasakan pandangan
matanya jadi gelap. hampir saja ia jatuh tak sadarkan diri.
la tahu penjelasan dari Siauw Hong makin lama semakin
merunyamkan dirinya, ia cuma bis ageleng kepala sambil
menghela napas tiada hentinya.
Serentak ketiga orang gadis itu berjalan mendekati tubuh
sianak muda itu, wajah mereka begitu ketus. dingin dan
memandang hina.
Didesak secara begitu Lam-kong Pak malahan
melangkah mundur kebelakang.
"cici bertiga kalian harus berhati-hati....." teriak siauw
Hong memperingatkan- "Dia bisa membinasakan kalian
semua" Lam-kong Pak benar-benar tak kuasa menahan diri lagi,
ia berputar menghindari ketiga orang itu lalu menubruk
kearah Siauw Hong, hardiknya:
"Perempuan anjing sebenarnya apa maksudmu
memfitnah diriku dengan kata-kata yang tidak senonoh
itu?""
"Tolong....:" jerit Siauw Hong ketakutancoe
Lie Yap segera menubruk kedepan, dengan sekuat
tenaga ia lancarkan sebuah pukulan dengan menggunakan
ilmu sakti Payung Sengkala.
Lam-kong Pak sama sekali tidak menduga akan hal
ini...Blaaam dengan telak serangan tersebut bersarang
ditubuhnya membuat badannya mencelat dua tombak
jauhnja dari tempat semula dan muntah darah segar.
siauw Hong yang melihat kejadian sudah berlangsung
jadi semakin besar, ia sadar bila dirinya berada disitu lebih
lanjut hingga rahasianya terbongkar, jiwanya pasti bakal
terancam bahaya maut, karena itu kepada Pek-li Hiang
serunya: "cici. tolong hantarlah aku pergi dari sini."
"Ayoh berangkat, aku hantar kau keluar dari selat ini."
sahut Pek-li Hiang tanpa berpikir panjang.
= =ooocoooQoo= =
LAM KONG PAK merangkak bangun, darah kental
mengucur keluar dari ujung bibirnya. dengan suara keras ia
berterlak: "Jangan lepaskan perempuan rendah anjing itu, aku...
aku pasti akan membinasakan dirinya"
Sambil berkata kembali ia lancarkan tubrukan kedepanYoe Tien tertawa dingin, jengeknya "Bukankah
disebabkan kedokmu sudah terbongkar maka kau jadi sakit
hati dan akan membinasakan dirinya?"?""
"Enci Tien" seru Lam-kong Pak dengan hati amat sedih,
"Apakah kaupun tidak percaya dengan siauw-te?"?""
"Bukti yang nyata sudah tertera didepan mata, apa yang
hendak kau katakan lagi?"".
"Apakah kalian tak mau mendengar penjelasanku
lagi?"?"
"Tak usah. sekalipun kau hendak memberi penjelasan
sampai lidahmu hancurpun kami tetap tak akan percaya"
sahut coe Lie Yap ketus.
Diam2 Lam-kong Pak menghela napas panjang sekarang
hatinya benar-benar sudah membeku, ia percaya bahwa
perempuan memang merupakan bibit bencana. Karena itu
dari sedih ia malah jauh lebih tenang.
Perlahan-lahan senjata tanduk nagany adiambil keluar,
lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia menggali liang
kubur disitu. coe Lie Yap serta Yoe Tien berdiri disisi kalangan sambil
tertawa dingin tiada hentinya, mereka tidak memberi
komentar juga tidak membantu.
Selang tidak lama kemudian Pek-li Hiang pun telah
kembali, ketiga orang gadis itu hanya berpeluk tangan
belaka menyaksikan si anak muda itu bekerja keras.
Ketika Lam-kong Pak menggali liang sampai ditengah
jalan, tiba2 ia berhenti, seakan akan sedang memikirkan
sesuatu urusan yang amat penting, akhirnya ia simpan
kembali senjata tanduk nag anyadan sambil membopong
jenasah Liuw Hwie Yan berlalu dari selat tersebut.
"la hendak pergi kemana?" tanya Yoe Tien"Perduli amat" sahut coe Lie Yap tidak senang hati.
"Terhadap manusia yang Cabul dan tidak setia semaCam
dia. aku jadi ogah untuk mencampuri urusannya"
"Tapi aku rasa dia bukanlah manusia maCam itu." kata
Pek-li Hiang pula, "Mari kita ikutin dirinya dari belakang,
coba kita lihat apa yang hendak dilakukan?"?""
Demikianlah ketiga orang gadis itu segera membuntuti
dibelakang Lam-kong Pak. setelah keluar dari Selat
terlihatlah sianak muda itu sambil membopong jenasah
Liuw Hwie Yan meluncur kearah Utara, sepanjang
perjalanan air matanya mengucur keluar membasahi
seluruh wajahnya.
Kurang lebih setelah melakukan perjalanan sejauh lima
enam puluh lie. sampailah dia disebuah bukit gunung. Lamkong
Pak berhenti didepan sebuah kuburan baru dan
meletakkan mayat tadi keatas tanah.
la Cabut keluar senjata tanduk naganya, kemudian mulai
menggali kuburan batu itu.
Ketiga orang gadis itu jadi terCengang dan tidak habis
mengerti, berhubung mereka menyembunyikan diri disisi
samping dari kuburan itu. maka siapapun tak sempat
melihat jelas tulisan yang tertera diatas batu nisan tersebut.
Dalam pada itu Lam-kong Pak telah masukkan jenasah
dari Liuw Hwie Yan kedalam liang kubur itu, gumamnya:
"Enci Yan- siauw-te bersumpah akan menuntut balas
bagi sakit hatimu selama aku masih bernapas, niatku ini
selamanya tak akan padam. . . .beristirahatlah kau disini
dengan tenang"
la tutup kembali liang kubur itu dengan tanah, lalu
mencari sebuah batu besar dan meratakan permukaan batu
tadi dengan telapak tangannya.
"Sreeet" permukaan batu yang tidak rata dalam sekali
gosokan segera menjadi rata bagaikan Cermin.
Setelah itu dengan jari telunjuknya menggantikan pit, ia
salurkan tenaga dalamnya dan menulis beberapa huruf
diatas batu nisan tadi.
"Sreeeeeet-sreeeet" beberapa saat kemudian batu nisan
itu telah selesai diukir dengan tulisan dan didirikan didepan
kuburan tersebut, sementara tongkat kayu yang semula
berdiri disana segera dicabut keluar,
Dengan sikap yang serius dan ber-sungguh2 ia berlutut
dihadapan kuburan tadi dan menjalankan penghormatan
sebanyak tiga kali, lalu gumamnya:
"Mulai sekarang aku akan mengakui cioe It Boen sebagai
istri kesayanganku. semoga istriku berdua bisa saling
membantu dan hidup rukun dialam baka, asal kalian bisa
beristirahat dengan hati tenang, akupun ikut berlega hati."
Habis berdoa ia segera bangkit dan berlalu dari situ.
Sementara itu coe Lie Yap sekalian tiga orang gadis yang
bersembunyi didekat kuburan itu dibuat tidak habis
mengerti apa sebabnya jenasah dari Liuw Hwie Yan
dikubur didalam kuburan tersebut.
Karena diliputi perasaan heran dan ingin tahu, akhirnya
mereka bertiga keluar dari tempat persembunyian dan
mendekati kuburan itu.
Terlihatlah diatas batu nisan terukir beberaapa huruf
yang kira2 berbunyi demikian^ "Pusara dari isteriku
terCinta Cioe It Boen serta Liuw Hwie Yan-"
Disudut bawah batu nisan tadi terukit nama Lam-kong
Pak serta bulan tanggal dan tahun dibuatnya nisan itu.
Ketiga orang gadis itu jadi tertegun dan berdiri melongo,
kemudian tanpa sadar mendengus dingin.
Ujar coe Lie Yap dengan nada tidak senang hati:
"coba lihat bagaimana ini?" Hmm aku sudah tahu kalau
dia memang bukan manusia baik2, dahulu apakah kalian
pernah mendengar bahwa ia mempunyai ikatan perkawinan
dengan cioe It Boen adik perempuan cioe cien cien?"?"
"Tidak" jawab kedua orang gadis lainnya hampir
berbareng. "Huuuh pokoknya orang itu memang tidak genah dan
Campur aduk macam sayur asin, ia sudah pergi hal itu
memang jauh lebih baik, yang jelas aku sudah tak sudi
untuk bertemu lagi dengan dirinya"
Kedua orang gadis lainnya membungkam dalam seribu
bahasa. setelah keluar dari tempat itu merekapun segera
berangkat menuju ketempal dimana sun Han Siang berada.
Sementara itu Lam-kong Pak yang berlalu meninggalkan
kuburan Liuw Hwie Yan dengan hati yang sedih berjalan
tanpa ujung pangkal ia mulai merasa membenci setiap
orang terutama kaum wanita ia hendak meninggalkan
semua orang dan hidup sebatang kara.
Pertama-tama ia hendak membinasakan cioe cien cien
lebih dahulu karena itu setelah pikirannya agak tenang
berangkatlah si anak muda itu menuju keperkampungan
Toa Loo San-cung.
Tingkah lakunya pada saat ini sudah mendekati bagaikan
seorang kalap. ia bersumpah hendak membunuh setiap
orang yang dibenci ketika tiba diperkampungan Toa Loo
San cung, ditemuinya cioe cien cien tidak ada, mungkin
gadis itu belum pulang kerumah.
Lebih- lebih ia membeCCi diri Siauw Hong, ia
bersumpah hendak mencabik-cabik tubuhnya hingga hancur
berantakan, maka berangkatlah pemuda itu menuju
kebenteng Hwie Him Poo,
Kedatangannya kali ini dilakukan secara terang-terangan
dan terbuka, ia masuk melalui pintu besar dan hendak
memaksa Liuw Hauw Siang untuk menyerahkan Siauw
Hong kepadanya.
Pintu besar benteng Hwie Him Poo tertutup rapat,
dengan sekuat tenaga ia mengetuk tiga kali, Kurang lebih
setengah harian kemudian baru kelihatan muncul seorang
pria kekar. Terdengar orang itu dengan suara ketus menegur. "Siapa
yang mengetuk pintu diluar?""
"Aku Lam-kong Pak. datang kemari untuk bertemu
dengan Liuw Poocu...".
"harap tunggu sebentar. aku segera masuk kedalam
untuk memberi laporan."
Kurang lebih dua perminum teh setelah pria kekar itu
masuk kedalam untuk memberi laporan- terdengar suara
langkah kaki manusia berkumandang keluar dari balik
benteng. Menyaksikan kesemuanya itu, Lam-kong Pak segera
mendengus dingin. pikirnya didalam hati: "Gede amat gaya
orang ini...sialan"
Setetah pintu terbuka munculah Liuw Hauw Siang
menyambut kedatangannya terdengar pemuda itu berkata:
"oooh... kiranya Lamkong-heng yang sudah datang...
silahkan masuk... bilamana aku sudah terlambat
menyambut ke datanganmu harap kau suka dimaafkan,
sebab dalam waktu dekat ini pengaruh perkumpulan Liok
Mao Pang terlalu hebat mau tak mau perkampungan kami
harus melakukan persiapan untuk menghadapi segala hal
yang tidak diinginkan-"
Lam-kong Pak merasakan walaupun sikap Liuw Hauw
Siang masih tetap menghormat dan ramah, tapi wajahnya
kelihatan murung dan kusut gerak geriknya jauh berbeda
dengan keadaan tempo dulu.
"Aaaah, mana mana... ini hari sia uw-te kembali datang
untuk mengganggu ketenanganmu "sahut pemuda kita
cepat. Sambil berkata merekapun segera masuk kedalam ruang
tamu. "Siauw-te dengarpada waktu akhir2 ini ilmu silat yang
dimiliki Lamkong-heng telah memperoleh kemajuan yang
amat pesat, kejadian ini sungguh mengagumkan hatiku."
kata Liuw Hauw Siang kemudianSenyuman yang menghiasi wajahnya nampak terlalu
dipaksakan Lam-kong Pak mengira hal itu pasti berkenan
atas kematian Liuw Hwie Yan dalam keadaan
mengenaskan, ia anggap kejadian itu sudah jamak. Maka
segera sahutnya:
"Liuw-heng terlalu memuji. dewasa ini dipihak
perkumpulan Hok Mao Pang telah kedapatan seorang jago
lihay yang bernama si kakek ombak menggulung, ilmu silat
yang dimilikinya sangat lihay tiada tandingannya dikolong
langit. kepandaian yang siauw-te miliki masih belum
terhitung seberapa."
"Lamkong-heng, secara tiba2 kau datang berkunjung
kedalam benteng kami. sudah tentu siauw-te akan
menyambutnya dengan senang hati. tetapi entah ada urusan
apa Lamkong-heng datang kemari?""
sepasang alis Lam-kong Pak berkerut kencang. sahutnya:


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Liuw-heng, terus terang saja kedatangan siauw-te kali
ini bukan lain adalah disebabkan karena persoalan Siauw
Hong..:." Liuw Hauw Siang tersenyum ia segera ulapkan
tangannya mencegah sianak muda itu berkata lebih jauh,
selanya: "Aaaai itu toh cuma suatu urusan kecil, nanti siauw-heng
pasti akan menyerahkannya kepadamu. Lamkong-heng
setelah kau datang kemari sudah sepantasnya kalau siauwte
sebagai tuan rumah harus menjamu dirimu "
Bicara sampai disini, ia segera berterlak keras: "siapkau
meja perjamuan"
Suara sahutan berkumandang nyaring dari balik
ruangan, tidak lama kemudian meja perjamuan telah
disiapkan dan kedua orang itupun segera saling
menghormat arak dan menghabiskan beberapa cawan
besar. "Lamkong-heng, entah dikarenakan persoalan apa kau
hendak menangkap diri Siauw Hong?"?"" tanya Liuw Hauw
Siang ditengah perjamuanLam-kong Pak mendengus dingin, sementara ia hendak
membeberkan rahasia dimana sebanyak dua kali Siauw
Hong telah menjerumuskan dirinya kedalam lembah
kenistaan, tiba2 ia merasakan matanya berkunang-kunang
dan kepalanya pusing tujuh keliling tetapi ia masih tetap
belum menaruh curiga bahwa Liuw Hauw Siang telah
mencampuri obat racun didalam sayur dan arak itu.
Tapi makin lama rasa pusing yang menyerang kepalanya
makin bertambah hebat sehingga akhirnya ia tak sanggup
mempertahankan diri.
Pada saat itulah Siauw Hong munculkan diri dari balik
pintu belakang. sambil bertolak pinggang katanya :
"Siauw-ya, seandainya aku tidak menggunakan akal ini,
jangan dikata kita berdua. sekalipun ditambah tiga lima
orangpun kita masih bukan merupakan tandingannya."
Sementara itu kesadaran Lam-kong Pak belum punah,
begitu mendengar ocehan dari Siauw Hong hatinya segera
tertegun keras. ia tidak mengira kalau Liuw Hauw Siang
bisa bersekongkol dengan dayangnya untuk merobohkan
dia dengan cara yang begitu rendah.
Siapa tahu tubuh Liuw Hauw Siang pun mundur dengan
sempoyongan akhirnya ia mendekam diatas meja tak
berkutik lagi. Tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak amat
sempurna, ia masih sanggup untuk mempertahankan diri,
saat inilah ia barutahu bahwa peristiwa ini adalah hasil
pemikiran dari Siauw Hong, bahkan Liuw Hauw Siang
sendiripun tertipu dan masuk kedalam perangkapnya.
Dengan susah payah ia bangkit berdiri lalu menubruk
kearah tubuh siauw Hong, siapa tahu baru maju tiga
langkah kedepan bumi terasa berputar kencang, ia tak
sanggup menahan diri dan segera roboh keatas tanah.
siauw Hong goyangkan pinggulny aberjalan mendekat
kepada diri Lam-kong Pakjengeknya sambil mendengus:
"Walaupun wajahmu tampan dan menarik hati, tetapi
kau sudah pernah berhubungan dengan beberapa orang
gadis aku tidak sudi mendekati badan bobrok seperti
dirimu. Hmmm aku Siauw Hong sudah banyak tahun
menginginkan jejaka dari Liuw-siauwya malam ini
keinginanku baru terkabulkan...".
Sambil berkata ia membopong tubuh Liuw Hauw Siang
masuk kedalam kamar, kain horden yang berwarna merah
darah diturunkan menutupi jendela, lampu lenterapun
segera ia dipadamkanMaka didalam kamarpun segera terjadi suatu pergulatan
manusia antara sang majikan dengan dayangnya.
Mereka berdua sama2 mengerahkan tenaganya untuk
mencapai KepUasan badaniah bagi diri sendiri. dengusan
napas memburU rintihan kenikmatan bergema menghiasi
sUasana ditengah malam itu,
Lam-kong Pak yang menggeletak diatas tanah
kesadarannya sama sekali belum punah. Sejak ia salah
makan Buah merah serta menghisap hawa murni bayi
"Goan Eng-ceng Khie" didalam tubuhnya sudah terjadi
perubahan besar dan jauh berbeda dengan orang lain,
ditambah pula beberapa saat berselang telah makan sebuah
jimson naga berusia sepuluh ribu tahUn hal ini membUat
daya tahan tubuhnya berlipat ganda lebih hebat dari orang
lain- = =ooooooooo= =
SEMENTARA itu sambil menggeletak diatas tanah.
dalam hati pikirnya:
"Aku berulang kali telah mendapat penemuan aneh.
pelbagai raCun tidak mempan di tubuhku. asal diam2
kukerahkan hawa murni untuk menolak daya kerja obat
pemabok itu ketepi tubuh. bukankah aku segera bisa
membebaskan diri dari Cengkeraman musuh."
Karena itu dia menggeletak tak berkutik diatas tanah,
hawa murninya per-lahan2 di salurkan menyelusuri seluruh
bagian tubuh. Kurang lebih seperminun teh kemudian tenaga dalam
tubuhnya telah pulih kembali sebagian, ia percaya dalam
keadaan seperti ini walaupun bertemu kembali dengan
Siauw Hong ia masih bukan tandingannya.
Suara dengusan napas memburu serta rintihan
kenikmatan masih berkumandang keluar dari dalam kamar,
pemuda itu semakin menyadari asal Siauw Hong telah
menyelesaikan pekerjaannya maka perempuan itu pasti tak
akan melepaskan dirinya begitu saja.
Dengan sekuat tenaga ia meranngkak diatas tanah,
kepalanya terasa berat bagaikan membawa beban seberat
beberapa ratus kati, tetapi ia berusaha terus untuk
menggeserkan badannya keluar dari ruangan itu.,.
Demikianlah dengan susah payah dia mengerahkan
segenap tenaga yang dimilikinya ia merangkak keluar dari
ruangan itu. kurang lebih setengah perminum teh kemudian
akhirnya ia berhasil meninggalkan tempat itu.
la tak berani berhenti sampai disitu saja, sebab ia merasa
andaikata dirinya mati ditangan seorang jago kenamaan
maka kematiannya masih terhitung berharga, sebaliknya
kalau dia harus mati ditangan datang terkutuk ini. sekalipun
mati ia tak akan pejamkan matanya.
Tiba2... dariarah ruang tamu berkumandang datang
suara jeritan kaget. "Aaah... dia sudah lari, sungguh aneh
apakah ia tidak mempan dlobat bius?"?"
Tiba2 terdengar suara bentakan lagi berkumandang
memecahkan kesunyian: "Siapa yang telah lari?""
begitu mendengar suara gadis itu Lam-kong Pak
merasakan hatinya tergetar keras sebab dia kenali suara itu
sebagai suara dari cioe cien cien .
"Tii. . .tiiidak mee. . .mengapa." terdengar Siauw Hong
menjawab dengan tergagap.
cioe cien cien tertawa dingin, disusul siauw Hong
menjerit ngeri sambil berteriak: "Lepas tanganmu aku aku
akan beritahukan kepadamu ".
"cepat bicara" hardik cioe cien cien. Rupanya cioe cien
cien merasa agak tertegUn, lalu bertanya^
"Mau apa Lam-kong Pak datang kemari?" kenapa dia
melarikan diri?"?"
"Nona cioe lepaskan dulu Cekalanmu, aku akan
memberitahukannya kepadamu. aku.,.sejak keCil hidupku
amat sengsara sungguh tak nyana Liuw Sauw-ya menaruh
niat busuk terhadap diriku, ia telah mencampuri obat
perangsang didalam arakku dan memabokkan budak serta
Lam-kong Pak. akhirnya. budak telah diperkosanya secara
brutal..."
"Bajingan terkutuk" maki Lam-kong Pak didalam hati
sambil menggertak gigi, "Pandai bena rperempuan rendah
ini mengarang cerita bohong"
"sekarang Lam-kong Pak berada dimana?"" bentak cioe
cien cien. "Barusan ia masih berbaring diatas lantai ruang tamu,
tapi dalam sekejap mata ia sudah lenyap tak berbekas."
"Aduh Celaka..," teriak Lam-kong Pak dalam hati. buru2
ia merangkak kedepan lebih cepat lagi. pikirnya: "Asal aku
dapat merangkak masuk kedalam hutan bambu yang
terbentang didepan mungkin jejakku tidak sampai ketahuan
cioe cien cien."
Siapa tehu belum habis ingatan tersehut berkelebat dalam
benaknya. tiba2 terdengar jeritan tertahan berkumandang
dari belakang tahu-tahu cioe cien cien sudah berdiri disitu,
hal membuat hatinya jadi gelisah berCampur mendongkol,
ia tak ambil perduli apakah perempuan itu dapat
membinasakan dirinya atau tidak. yang penting ia tak ingin
bertemu dengan dirinya dalam keadaan yang begitu
mengenaskan. Terdengar cioe cien cien mendengus sambil mengepit
tubuh Lam-kong Pak ia putar badan sembari melancarkan
sebuah pukulan kedepan, jeritan ngeri berkumandang
memeCah kesunylan, tubuh Siau Hong yang berada disitu
segera terhantam sampai mencelat beberapa tombak dari
tempat semula. . . .
Dengan cepat cioe cien cien meluncur keluar dari
benteng Hui Him Poo, larinya semakin lama semakin
kencang hingga akhirnya mereka sudah amatjauh
meninggalkan tempat semula.
Diam2 Lam-kong Pak salurkan hawa murninya untuk
memulihkan kembali kekuatan tubuhnya setelah merasa
keadaan semakin baik ia segera membentak keras: "Hey,
cepat lepaskan aku"
cioe cien cien tidak ambil perduli ia lanjutkan
perjalanannya semakin kencang.
"Eeei. cepat lepaskan aku" sekali lagi Lam-kong Pak
berterlak keras. kali ini suaranya dingin lagi ketus,
Namun perempuan itu tetap bungkam dalam seribu
bahasa. "sebetulnya apa maksudmu?" maki si anak muda itu
dengan suara yang amat sinis.
"Tidak ada maksud apa2." sahut cioe cien cien
mendadak sambil menghentikan gerakan tubuhnya, "Aku
merasa kasihan melihat kau merangkak diatas tanah
bagaikan anjing, maka aku hendak menolong dirimu"
Lam-kong Pak membenci perempuan ini karena dia telah
membunuh Liuw Hui Yan yang sedang bunting tua,
sebetulnya pemuda ini memang ada maksud untuk
membalas dendam. sekarang setelah dilihatnya pihak lawan
ada maksud mempermainkan dirinya, ia jadi naik pitam:
Sekuat tanaga ia meronta tapi tak berhasil melepaskan diri.
Akhirnya ia jadi putus asa dan membatin- "Sudah...
sudahlah... anggap saja aku orang she Lam-kong memang
lagi sial, setiap kali harus berjumpa dengan perempuan yang
tak tahu malu macam begini."
Mendadak satu ingatan berkelebat didalam benaknya, ia
segera berteriak keras:
"Eeei... kalau kau tak mau lepas tangan lagi jangan
salahkan kalau aku akan mulai mencaci maki dirimu "
"Silahkan memaki selamanya belum pernah aku dengar
kau mencaci maki orang lain-.. ayoh cepat lakukan"
Lam-kong Pak jadi kehabisan akal dibuatnya. kembali ia
membentak. "cepat lepaskan diriku aku hendak melakukan duel
dengan dirimu secara adil. karena aku hendak membunuh
mati kau siperempuan busuk"
cioe cien cien tertawa dingin-..Bruuuk^ ia banting tubuh
sianak muda itu keatas tanah secara keras2, kemudian
sambil bertolak pinggang teriaknya:
"Ayohlah sedari dulu aku memang sudah pingin mati
ditanganmu, ayoh cepat bunuh aku" Bantingan keras itu
bukan saja tidak melukai pemuda itu,justra karena tindakan
tadi maka daya kerja obat pemabok yang masih bersarang
didalam tubuhnya segera terpencar keluar dari dalam
tubuhnya. Ia segera meloncat bangun. setelah menyalurkan hawa
murninya mengelilingi seluruh badan, serunya penuh rasa
benci: "Mengapa kau membinasakan diri Liuw Hui Yan?""
"Aku?"" ejek cioe cien cien sambil tertawa dingin,
"Heeeh...heeeh...heeeh.^. karena aku senang sekali
membinasakan dirinya"
"Aku akan membinasakan dirimu dengan menggunakan
tangan kiri serta lima bagian tenaga dalam. dengan begitu
andaikata kau mati maka tiada perkataan yang bisa kau
ucapkan lagi"
cara membunuh orang semaCam ini belum pernah
kedengar ataupun terjadi dikolong langit. cioe cien ciea
seketika dibikin tertegun untuk beberapa saat lamanya,
kemudian dengan marah ia berteriak:
"Kau tak usah berlagak sok berjiwa besar. aku tak sudi
menerima kebaikan hatimu itu"
"Siapa sih yang pingin memberi hati kepadamu?"" aku
berbuat demikian adalah untuk mententeramkan hatiku
sendiri" "Bagus kalau begitu bersiap siaplah. ..." cioe cien cien
masih tetap bertolak pinggang, air mukanya sama sekali
tidak kelihatan jeri atau takut.
Perbuatan gadis itu segera menyentuh hati kecil pemuda
kita, ia jadi tetingat akan kesan pertamanya sewaktu ia
memasuki perkampungan Toa Loo-san- Chung tempo dulu,
ketika itu dia sudah menaruh kesan yang baik terhadap
dirinya bahkan menemukan bahwa gadis itu mempunyai
jiwa jantan yang jarang ditemuipada gadis lainSementara
itu cioe cien cien sambil bertolak pinggang,
mencibirkan bibirnya yang kecil. sikap semaCam ini segera
membuat Lam-kong Pak jadi tertegun dan ragu2.
Dalam hati kecilnya dia mulai berpikir sebenarnya salah
siapakah ini?"...tapi sejenak kemudian ia merasa bahwa
perbuatan gadis ini memang terlalu telengas. dengan mata
kepala sendiri ia saksikan pertempuran yang berlangsung
antara dia dengan Liuw IHui Yan, waktu itu ujung
telapaknya tak pernah menjauhi perut gadis she Liuw
tersebut. Berpikir sampai disini, napsu membunuhnya


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

segera berkobar. teriaknya keras2: "Lihat serangan"
Bersamaan dengan bergemanya teriakan itu sebuah
pukulan dengan menggunakan ilmu Thian So Jiu ajaran
perguruannya telah dilancarkan kedepan, dalam hati
kecilnya ia telah ambil keputusan bahwa gadis itu tak akan
dibunuh dengan menggunakan ilmu sakti Payung Sengkala.
Tetapi...ia telah melupakan sesuatu, tenaga dalam yang
dimilikinya sekarang sudah jauh berbeda dengan keadaan
dahulu, walaupun hanya sebuah serangan yang dilancarkan
dengan gerakan biasa namun daya kekuatannya amat luar
biasa. cioe cien cien sendiripun tahu bahwa pemuda itu telah
dipengaruhi oleh napsu membunuh yang berkobar-kobar,
mau tak mau dia harus himpun segenap kekuatan yang
dimilikinya untuk menyambut datangnya ancaman
tersebut, Siapa sangka sewaktu serangannya mencapai tengah
jalan, tiba 2gerakan telapak Lam-kong Pak sama sekali
berubah dari ilmu Thian So Jiu dia berubah memakai ilmu
pukulan "Lian Tiong Sam Goan ciang Hoat".
"Bluuum Bluuuum Bluuuum "pukulan demi pukulan
dilancarkan dengan hebatnya, tubuh cioe cien cien seketika
terdorong mundur tiga langkah kearah belakang.
Sebenarnya dalam hati kecil dara she cioe itu ada
maksud untuk menyudahi persengketaan diantara mereka
sampai disini saja, ia mengira Lam-kong Pak pasti akan
memaafkan perbuatannya .
Siapa tahu dugaannya sama sekali meleset kematian dari
Liuw Hui Yan terlalu mengenaskan, dalam anggapan
sianak muda itu bila ia tak berhasil membunuh gadis ini
untuk membalas dendam atas kematiannya, maka ia akan
merasa tidak tenang hatinya hingga akhir hayat nanti.
Menyaksikan serangan pemuda itu kian lama kian
bertambah gencar. cioe cien cien dibuat naik pitam juga
oleh perbuatannya itu, ia membentak keras dan segera balas
melancarkan serangan dengan menggunakan ilmu Too
Thian It cu Hiang.
Pada saat itulah Lam-kong Pak sedang melancarkan
serangan dengan menggunakan lima bagian tenaga dalam,
suatu benturan keras tak terelakkan lagi....
"Duuuk..." tubuh cioe cien cien terpukul sempoyongan
tiga langkah lebar kearah belakang.
Lam-kong Pak tidak berhenti sampai disitu saja, sekali
lagi ia membentak keras. jurus "Nu-To-Thian so" atau
Murka melempar senjata langit satu jurus serangan yang
paling ampuh dari ilmu Thian-So Jiu segera dilancarkan
keluar.... Dalam waktu singkat angin desiran tajam bertiup menderu2.
seluruh angkasa jadi gelap tertutup awan hitam.
Tedengar cioe cien cien mendengus berat, badannya segera
terlempar sejauh tiga tombak dari tempat semula....
Meskipun Lam-kong Pak amat membenci dirinya hingga
serangan yang dilancarkan agak berat dan membuat gadis
itujatuh pingsan, tapi dalam hati kecilnya ia merasa tak
tega. Melihat gadis itu roboh keatas tanah, ia segera memburu
kesisi tubuhnya sambil teriak keras:
"cien cien... cien cien...."
= =ooooooooo= =
PERLAHAN- LAHAN cioe cien cien siuman kembali
dari pingsannya, melihat sianak muda itu berada disisinya,
dengan wajah Cemberut dan sorot mata memancarkan api
dendam yang membara makinya:
"Kau.., kau...anjing keparat.. enyah dari sini,
aku...selama hidup .. aku tak ingin bertemu lagi
de....dengan dirimu...enyah...."
Lam-kong Pak ingin mengucapkan sesuatu tiba2 ia
merasa datangnya desiran angin tajam mengancam batok
kepalanya, disusul seseorang membentak keras: "Lihat
senjata rahasia."
Lam-kong Pak terkejut. dengan tangkas ia geserkan
badannya tiga langkah dari tempat semula kemudian
melancarkan sebuah babatan, angin pukulan yang maha
dahsyat kebelakang.
"criiit..." bunga air bunga bermuncratan ke empat
penjuru, terdengar cioe cien cien menjerit ngeri.
Lam-kong Pak jadi amat terkejut, untuk beberapa saat
lamanya ia berdiri tertegun dan tak tahu apa yang musti
dilakukanKiranya
yang barusan mengancam tubuhnya bukan lain
adalah air keras beracun Sam Wi ceng Swie, setelah
termakan oleh angin pukulannya yang maha dahsyat itu.
percikan bunga air segera berhamburan keempat penjuru
dan sebagian besar bersarang diatas wajah cioe cien cien.
Asap kuning segera mengepul dari atas wajah gadis itu,
daging dan kulit pipinya jadi membusuk dan hancur
berantakan- jeritan ngeri yang menyayatkan hati bergema
memeCahkan kesunyian- wajah yang semula Cantik jelita
kini berubah jadi jelek melebihi setan atau kuntilanak.
Suma ing dengan wajah menyeringai seram berdiri
kurang lebih lima tombak dari kalangan, saat itu dengan
suaranya yang sinis sedang berkata:
"cioe cien cien, aku sama sekali tiada maksud untuk
mencelakai dirimu, aku berbuat demikian karena ingin
merusak wajahnya yang memuakkan itu, sungguh tak
nyana telah menggetarkan air racun itu hingga mengenai
wajahmu yang halus. . .bisa kau bayangkan sekarang,
betapa kejam dan telengasnya orang itu aku tak usah
kuterangkan lebih jauh"
Mendengar ocehan orang yang tidak karuan, ingin sekali
Lam-kong Pak meludahi mulutnya yang kotor itu. dengan
marah yang meluap-luap ia menubruk kedepan, bentaknya:.
"Berhenti"
"Nanti dulu.., " tiba2 cioe cien cien menjerit dengan
suara yang tinggi bagaikan lengkingan setan, "Kalau kau
hendak binasakan dirinya. bunuhlah dahulu diriku "
Lam-kong Pak jadi tertegun melihat tindak gadis itu,
serunya dengan Cepat.
"Dia...dia. ..hatinya kejam bagaikan kala wataknya
busuk melebihi binatang, apakah kau. . . ."
"Kau lebih kejam daripadanya kau lebih ganas dan
berutal" jerit cioe cien cien sambil menutupi wajahnya yang
makin membusuk. darah kental mengucur keluar lewat
celah2 jari tangannya, "kalau mau bunuh, bunuhlah kami
berdua seCara berbareng. kalau tidak biarkaniah kami pergi
dari sini..."
Kemudian ia menoleh kearah Suma ing dan
menambahkan. "Engkoh Ing, meskipun air beracun itu
kaulah yang melepaskan tapi dia yang telah menggetarkan
keatas wajahku. Aku tak akan menyalahkan dirimu, setelah
aku berubah jadi begini jelek. kau tentu tak akan menampik
diriku bukan?"?"
"Ooh adik cien, aku sungguh2 mencintai dirimu
sekalipun wajahmu telah rusak dan musnah, tetapi aku
masih tetap Cinta dan setia kepadamu"
UCapan yang begitu merdu merayu dalam pendengaran
cioe cien cien benar2 mendatangkan kehangatan yang tak
terkirakan, ia berjalan kedepan Suma ing lalu menggandeng
tangannya dan berlalu dari situ,
Memandang bayangan punggung mereka berdua yang
makin menjauh, Lam-kong Pak berdiri ter-mangu2.
seperminum teh lamanya ia berdiri mematung tanpa
mengetahui apa yang musti dilakukan.
dalam hati keCilnya ia merasa benci dan keCewa,
kepada angin malam yang berhembus sepoi2 serunya:
"oooh..,. Thian mengapa kau atur demikian diri kami"
kau terlalu kejam aku mau balas dendam aku mau
bunuh....."
Suaranya penuh mengandung napsu membunuh yang
ber kobar2, begitu keras suaranya hingga menggema
diseluriih angkasa.
Mendadak sesosok bayangan manusia yang tinggi besar
muncul dari balik kegelapan. dia bukan lain adalah
simalaikat raksasa Lo Liang-jenKetika Loo Liang jen menjumpai Majikan mudanya
berdiri mematung sama sekali tak berkutik, segera maju
menghampiri sambil berkata.
"Lam-kong sauw-ya. aku tahu bahwa kau mendapat
penghinaan serta cercaan. Tetapi Pek li Gong, Siang Hong
Tie serta ibumu dapat memahami watak serta
perbuatanmu, mereka secara berpisah sedang mencari
jejakmu. Ayohlah ikutlah aku pulang kerumah."
Dengan termangu-mangu Lam-kong Pak menatap wajah
simalaikat raksasa itu tanpa berkedip. sekarang ia merasa
amat mengagumi akan nasib dari Loo Liang-jen, setiap hari
tahunya makan dan berbuat menurut suara hati sendiri,
rasanya tiada kesulitan atau kemurungan apapun yang
pernah dirasakan olehnya.
"Lam-kong sauw-ya, tahukah kau bahwa aku si-Loo tua
tak bisa kau tinggalkan, iKutlah aku pulang kerumah"
kembali malaikat raksasa merengek dengan nada penuh
pengharapan. Lam-kong Pak jadi amat terharu setelah menyaksikan
kesetiaan rekannya ini. ia merasa andaikata dalam dunia
persilatan terdapat beberapa orang macam Loo Liang-jen
niscaya tiada kelicikan serta kekejaman yang akan terjadi
dikolong langit.
Saat ini hampir saja hatinya jadi lembek dicairkan oleh
kesetiaan orang, rasa setia kawan Loo Liang-jen yang begitu
hangat membuat ia merasa amat terharu.
Tatkala menyaksikan sianak muda itusudah
menunjukkan tanda2 mau pulang kerumah, Loo Liang-jen
segera jatuhkan diri berlutut diatas tanah. dengan air mata
bercucuran ujarnya:
"sauw-ya. tahukah kau meskipun aku si Loo tua adalah
gentongan nasi tetapi aku masih mengetahui cara
seorangjadi manusia yang baik. selama hidup aku belum
pernah berlutut dihadapan siapapunjua. kecuali hari ini...
sauw-ya tak usahlah mendongkol akupun jengkel terhadap
nona bertiga, pulanglah kerumah"
Menyinggung soal ketiga orang gadis itu, Lam-kong Pak
segera merasa kepalanya bagaikan diguyur dengan
sebaskom air dingin, niatnya untuk pulang kontan larut tak
berbekas. la merasa selama hidupnya belum pernah melakukan
perbuatan yang menyalahi suara hatinya tetapi ketiga orang
gadis itu tanpa menanyakan mana yang merah dan mana
yang hijau telah memandang dirinya begitu rendah dan tak
ada harganya. ia merasa tersinggung perasaannya dan tak
bisa memaafkan perbuatan mereka itu. Air mukanya
seketika berubah jadi ketus, dengan suara hambar segera
ujarnya. "Loo tua aku telah mengambil keputusan untuk tidak
pulang kerumah, yang paling aku kuatirkan sekarang
adalah nasib dari ibuku serta beberapa orang cianpwee
lainnya. semoga kau bisa baik melindungi mereka. Pergilah
akupun akan melanjutkan perjalanan"
Loo Liang-jen jadi amat gelisah, dengan susah payah ia
baru berhasil menemukan jejak sianak muda ini, tentu saja
dia tak akan melepaskan tenaganya dengan begitu saja.
Sambil mencekat pergelangan kaki orang, terlaknya:
"Sauw-ya, kalau kau tak mau pulang hajarlah aku sampai
mati sebab akupun tak ingin pulang lagi"
Lam-kong Pak benar2 terharu dibUatnya oleh kesetiaan
rekannya ini. air mata tanpa terasa jatuh berlinang
membasahi pipinya, tapi dengan cepat ia keraskan hatinya
sambil berseru dangan suara berat:
"Omong kosong kalau kau tak mau dengarkan
perkataanku lagi, jangan salahkan kalau aku tak akan
berlaku sungkan2 lagi terhadap dirimu...."
Bukannya lepas tangan, Loo Liang-jen malah semakin
kencang mencekal pergelangan kakinya, kembali ia
merintih: "sauw-ya, daripada aku harus tinggalkan dirimu lebih
baik aku mati saja ditanganmu. kau.. .kabulkahlah
permintaanku ini."
Lam-kong Pak mendengus dingin. hawa murninya
segera disalurkan kedalam kaki, sambil membentak gusar
satu tendangan segera dilepaskanTubuh Loo Liang-jen yang tinggi besar bagaikan pagoda
segera mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula dan jatuh mencium tanah.
Lam-kong Pak menghela napas panjang, ia putar badan
dan segera berlalu dari situ. Jeritan sedih dari Loo Liang-jen
berkumandang ditengah angkasa bagaikan guntur
membelah bumi, membuat orang yang mendengar ikut
beriba hati karenanya.
Sekuat tenaga Lam-kong Pak lari meninggalkan tempat
itu, seluruh kekesalan serta kemangkelan yang bersarang
dalam dadanya dilampiaskan keluar, pikirnya didalam hati:
"Sejak kini aku mau berkelana didalam dunia persilatan
seorang diri, akan kubasmi semua kaum laknat dan kaum
iblis yang ada didalam sungai telaga untuk itu tenaga
dalamku harus kulatih lebih dahulu agar peroleh kemajuan
yang lebih pesat"
Karena berpikir demikin ia lantas masuk kedalam
gunung yang sunyi. mengunjungi tempat yang jarang
didatangi manusia dan mencari tempat yang tersembunyi
untuk melatih diri secara giat selama satu bulan.
Saat itulah sesosok bayangan manusia diam2 menguntit
terus dibelakang tubuhnya tanpa ia sadari, hingga akhirnya
sampailah mereka disuatu selat yang terpencil.
Diantara celah2 bukit terjal Lam-kong Pak temukan
sebuah goa yang tersembunyi letaknya, suatu tempat yang
paling cocok untuk melatih diri,
Ia masuk kedalam gua itu. suasana gelap gulita tapi tidak
begitu lembab udaranya. setelah mengumpulkan buah2an
sebagai ramsum kembalilah dia kedalam gua itu.
Langkah pertama yang ia harus tempuh adalah
menggabungkan dua kekuatan besar yaag mengalir didalam


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tubuhnya hingga mencair dan membaur jadi satu kekuatan
besar. Ia duduk bersila dan pusatkan semua perhatiannya.
seperminum teh kemudian pemuda ini sudah berada dalam
keadaan lupa segalanya. . . .
Tiga hari kemudian dua kekuatan hawa murni itu sudah
makin mendekat satu lainnya, tetapi untuk mencair dan
membaur jadi satu masih membutuhkan beberapa hari
latihan lagi. pemuda itu segera ambil keputusan untuk
berlatih diri lebih jauh.
Yang aneh. selama dalam latihannya itu ia merasakan
munculnya siau kekuatan lain yang mangalir didalam
tubuhnya, setiap kali ia sedang bersemedi kekuatan itu
segera muncul lewat ubun2nya.
Ia tak tahu dari mana asalnya aliran hawa panas itu"
dalam anggapan Lam-kong Pak pastilah suatu penemuan
aneh lagi yang berhasil ia dapatkan, atau mungkin itulah
hawa murni yang pernah disalurkan Coe Lie Yap kedalam
tubuhnya. Setengah bulan kemudian kedua kekuatan hawa murni
yang mengalir didalam tubuhnya telah berhasil membaur
jadi satu. ia segera merasakan perubahan yang amat besar
didalam badannya, tiga sampai lima hari tidak makan atau
minum sedikitpun tidak merasa haus atau lapar.
Disamping itu diapun merasakan suatu kesegaran yang
sangat aneh. se-olah2 badannya sedang terbang diudara.
Lewat dua puluh hari kemudian,ia mulai merasa bahwa
hawa aliran hawa panas muncul dari ubun2nya itu makin
lama semakin lemah, kehebatannya tidak menyerupai
keadaan dulu lagi, walaupun merasa heran namun sianak
muda itu tidak sampai memikirkannya didalam hati.
Masa berlatih selama satu bulan akhirnya telah penuh,
dengan hati riang gembira keluarlah sianak muda itu dari
dalam gua dibalik celah bukit, waktu itu bukan saja
ketajaman mata serta pendengarannya bertambah. bahkan
tubuhnya enteng bagaikan kertas, hawa murni yang
mengalir dalam tubuhnya penuh dan segar, sampai suara
lirih yang terjadi ditempat beberapa lie dari tempat dimana
ia beradapun dapat ditangkap dengan jelas.
Setelah kepandaian silatnya mengalami kemajuanpertamatama yang hendak ia lakukan adalah mengunjungi
markas besar perkumpulan Liok Mao Pang dan berduel
melawan si Kakek ombak Menggulung, kemudian mencari
jejak ketiga orang manusia tembaga dan secara diam2
menengok ibunya.
Keesokan harinya ia telah tiba dimarkas besar
perkumpulan Liok Mao Pang, tiba2 satu ingatan berkelebat
didalam benak Lam-kong Pak^ pikirnya didalam hati:
"Kemajuan yang berhasil kucapai dalam tenaga dalam
sudah jauh melebihi keadaan dahulu, sekalipun belum tentu
aku bisa menangkan si-kakek ombak menggulung, paling
sedikit perbedaan diantara kami tidaklah terlalu jauh. aku
harus unjukan diri dengan raut wajah yang lain"
Satu ingatan bagus muncul dalam benaknya, maka ia
segera melakukan pencarian didalam markas besar itu.
Dengan tenaga dalam yang dimilikinya sekarang, ilmu
meringankan tubuh yang ia yakini pun sudah memperoleh
kemajuan yang pesat. datang perginya enteng bagaikan
hembusan angin meskipun penjagaan yang diatur dalam
markas besar perkumpulan Liok Mao Pang itu berlapis,
jago lihaynya amat banyak namun tak seorangpun diantara
mereka yang berhasil mengetahui jejaknya.
Akhirnya ia sampai didalam ruang penyimpanan barang.
disitu ia temukan dua stel pakaian tembaga terletak disitu,
hal ini membuat hatinya jadi sangat girang.
Ia pilih salah satu diantaranya yang sesuai dengan
potongan tubuhnya lalu dikenakan dibadannya.
Setelah mengenakan baju tembaga tersebut ia baru tahu
bahwa pakaian itu bukan terbuat dari baja asli, melainkan
merupakan campuran dengan bahan logam lainnya.
walaupun keras dan kuat tapi empuk dan bisa dilipat-lipat
sekehendak hatinya.
Disamping itu terdapat pula beberapa buah persendian
yang bisa membebaskan gerak-geriknya, walaupun
memakai pakaian itu gerakannya tetap leluasa seperti sedia
kala. ^ Sekarang ia baru sadar dan mengetahui apa sebabnya
ketiga orang manusia tembaga itu bisa datang dan pergi
sekehendak hatinya ketika Liok Mao Pangcu mengadakan
pertemuan besar dibukit Lok Hua-Poo tempo dulu,
seandainya pakaian tembaga itu tidak luas dan bisa
bergerak dengan leluasa mungkin untuk mendaki bukit itu
belum tentu sanggup,
Setelah keluar dari gudang penyimpanan barang. si-anak
muda itu langsung menuju keruang tengah ia masih ingat
ketika tempo dulu mengunjungi tempat itu, kakek ombak
menggulung pernah menggunakan payung sengkala palsu
untuk bergebrak melawan dirinya. tapi senjata itu berhasil
dipukul patah oleh tanduk naganya yang sakti.
Tapi bagaimanapun juga kekuatan tenaga dalam yang
dimiliki Kakek ombak menggulung jauh lebih tinggi
beberapa kali lipat dari pada dirinya, akhirnya ia terpukul
oleh tenaga pukulannya itu hingga melesat sejauh beberapa
tombak dan jatuh tak sadarkan diri.
Dalam pada itu Lam-kong Pak temukan bahwa
penjagaan disekitar ruang tengah amat ketat,pada setiap
sudut bangunan terdapat seorang jago lihay yang
melakukan penjagaan, bahkan mereka semua terdiri dari
jago kelas satu didalam perkumpulan Liok Mao Pang.
Diantaranya terdapat si-Lentera hitam mengejar nyawa
Leng Cing Cioe, sikakek moyang berwajah kepiting, sisetan
gantung hidup GouwJit serta sirasul hitam tebal Chin
Thong. Lam-kong Pak ada niat untuk menguji ilmu
kepandaiannya, ilmu meringankan tubuhnya segera
dikerahkan hingga mencapai pada puncaknya, cepat
bagaikan hembusan angin ia berkelebat lewat disisi tubuh
Lentera hitam pengejar nyawa, diikuti mengitar pula Sekitar
tubuh kakek moyang berwajah kepiting, sisetan gantung
hidup serta sirasul hitam tebal, sambil berputar jari
tangannya bergerak cepat menotok jalan darah keempat
orang tokoh lihay tersebut.
Kepandaian yang amat mengejutkan ini sangat
menggirangkan hatinya. belum pernah ia merasa seriang
dan gembira seperti ini selama satu bulan terakhir.
Ketika ia melongok keruang dalam, tampaklah kakek
ombak menggulung duduk dikursi kebesaran, pangcu dari
perkumpulan Liok Mao Pang duduk disisi tubuhnya,
sedang dikursi paling bawah duduklah bersanding dua
orang manusia berkerudung hitam satu pria dan satu
wanita. Para jago lihay lainnya berdiri sejajar di kedua belah
samping. suasana dalam ruangan sunji senyap tak
kedengaran sedikit suarapun, hingga keadaan waktu itu
kelihatan bertambah seram.
Tiba2 kakek ombak menggulung buka suara dan berkata:
"malam ini aku Tay-sang pangcu sekali lagi
mengumumkan bahwa aku terima Suma Ing sebagai
muridku, bahkan mengangkat dia sebagai wakil ketua dari
perkumpulan kita. Ngo Hoa Bak berulang kali gagal
menunjukan prestasinya gemilang. perbuatan itu sudah
mencemarkan nama baik perkumpulan kita dimata umum.
oleh sebab itu kedudukannya aku turunkan jadi seorang
pelindung hukum"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, sekujur tubuh
Ngo Hoa Bak gemetar keras, wajahnya yang burik nampak
berubah jadi amat jelek. Terdengar kakek ombak
menggulung bicara lebih jauh.
"Sedangkan sisetan gantung hidup Gou Jit sirasul hitam
tebal sekalian tak dapat pula menunjukkan kehebatannya
sebagai pelindung hukum. maka kedudukan mereka aku
turunkan jadi seorang Thiancu, bila dikemudian hari
membuat prestasi yang gemilang kemungkinan naik
pangkat masih terbuka"
Pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang mengiakan
berulang kali, sementara pria berkerudung itu segera
bangkit berdiri dan jatuhkan diri berlutut dihadapan kakek
ombak mengguluag sambil menjalankan penghormatan
besar, kemudian balik lagi ketempat duduknya semula.
Lam-kong Pak tahu bahwa pria berkerudung ini bukan
lain adalah Suma Ing. sedangkan perempuan berkerudung
itu bila dilihat dari potongan badannya, jelas bukan lain
adalah Cioe Cien Cien yang wajahnya telah rusak.
Diam2 ia menghela napas panjang. sikap seseorang
untuk menentukan lurus atau sesatnya hawa telapak pada
perbedaan ingatan disatu detik yang amat singkat, dahulu
Cioe Cien Cien amat lurus dan amat jujur. siapa tahu
setelah berkumpul dengan Suma Ing ia telah berubah jadi
begini rupa. Terdengar Kakek ombak menggulung berkata lagi.
"Cioe Cien Cien telah tinggalkan rumah bergabung
dengan perkumpulan kita. kejadian inipatut dihargai dan
diberi selamatan untuk itu kuhadiahkan kedudukan
pelindung hukum baginya"
Cioe cien cien bangkit berdiri dan menjura dalam2
sahutnya. "Aku yang rendah banyak2 mengucapkan terima
kasih atas budi pemeliharaan dari Tay-sang Pangcu"
Setelah upacara selesai, ketua dari perkumpulan Liok
Mao Pang tampil kedepan dan berkata^
"Selama satu bulan belakangan ini. bukan saja jejak dari
Lam-kong Pak sudah lenyap tak berbekas. ketiga orang
manusia itupun belum pernah munculkan diri, aku pikir
mereka sedang menyusun rencana busuk untuk menghadapi
ketiga orang bila mana tujuan dari perkumpulan kita adalah
merajai dunia persilatan, aku pikir menghadapi mereka2 itu
kita musti bersikap lebih berhati-hati"
Tiba2 kakek ombik Menggulung mendongak dan tertawa
terbahak-bahak, "Haaaa...ha.,.haaaah....haaaa. . .baru saja
kita bicarakan cho Cho, ternyata Cho Cho sudah datang,
orang yang kau maksudkan sedari tadi sudah muncul
disini." Lam-kong Pak jadi amat terperanjat setelah mendengar
perkataan itu. ia mengira jejaknya sudah ketahuan- Baru
saja tubuhnya akan loncat keluar dari tempat
persembunyian mendadak dari atas wuwungan rumah
dihadapannya melayang turun sesosok bayangan manusia
yang langsung melayang ketengah halamanBegitu orang tadi munculkan diri. seluruh ruangan jadi
gempar. sebab orang itu bukan lain adalah seorang manusia
tembaga. Terdengar manusia tembaga itu dengan suara yang
rendah dan serak berkata:
"Kakek ombak Menggulung andaikata kau sanggup
menyambut tiga buah serangan payungku sejak detik ini
aku tak akan mencampuri urusan dunia persilatan lagi. aku
akan biarkan dirimu malang melintang diseluruh Bu-lim
dan merajai kolong langit"
Kakek ombak Menggulung segera tertawa dingin.
"Heeeeh...heeeeeh...heeeh.,, untuk membereskan
manusia seperti kau, kenapa aku mesti turun tangan
seadiTi?" Pangcu dengarkan perintah"
Ketua diri perkumpulan Bulu Hijau segera mengiakan
dan tampil ketengah gelanggang menunggu perintah . Kata
kakek ombak menggulung lagi.
"Aku beri batas lima puluh jurus kepadamu untuk
mengusir pergi orang ini dari markas besar perkumpulan
kita ini" "Baik "
Dengan langkah lebar ketua perkumpulan Liok Mao
Pang berjalan keluar dari ruang tengah, turun dari
undak2an batu dan berdiri saling berhadapan dengan
manusia tembaga itu.
"Hiiiih.,. Hiiih...Hiiiih..." ia tertawa cekikikan, "sekarang
kau boleh unjukan kehebatan dari ilmu sakti Payung
Sengkalamu itu"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun manusia tembaga
itu melancarkan sebuah babatan kedepan
Dengan wajah tetap tenang bahkan tersungging satu
senyuman mengejek, Liok Mao pangcu mengirim pula satu
pukulan menyambut datangnya ancaman tersebut. . . .
"Blaaam ,." satu ledakan keras segera bergeletar
diangkasa, kedua orang itu sama terpukul mundur tiga
langkah kebelakang untuk kemudian saling menyerang
kembali dengan serunya.
Lam-kong Pak yang menyaksikan jalannya pertarungan
dari tempat persembunyian dapat melihat dengan jelas
keadaan mereka berdua, ia dapat temui bahwa tenaga
dalam yang dimiliki manusia tembaga itu tidak cukup kuat,
dibawah teteran pukulan Liok Mao Pangcu yang ber-tubi2
ternyata ia terdesak mundur sejauh lima enam langkah dari
tempat semula. Diam2 Lam kong Pak merasa amat gelisab dia siap
untuk turun tangan membantu. tetapi pemuda itu masih
sangsi ia mengira ada kemungkinan besar manusia tembaga
itu bisa mengeluarkan payung sengkalanya yang maha
dahsyat itu. Tapi keadaan dari manusia tembaga itu kian lama kian
bertambah payah. ia terdesak hebat dan mundur kebelakang
tiada hentinya. Sementara kedua orang itu baru
melewatkan tiga puluh jurus gebrakan, agaknya tidak
sampai mencapai lima puluh jurus manusia tembaga itu
bakal roboh keatas tanah,
Mendadak manusia tembaga itu membentak keras:
" Lihat payung sengkala "
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu jadi
tertegun, ambil kesempaian yang sangat baik itulah manusia
tembaga tadi segara meloncat naik keatas atap rumah.
Liok Mao Pangcu sadar kena tertipu, sambil membentak
keras dia segera menyusul dari belakang.
Diatas rumah atap kedua orang itu kembali


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melangsungkan pertempuran sengit, sedang kawanan iblis
lainnya ber-duyun2 ikut meloncat naik keatas atap rumah
dan mengurung kedua orang itu ditengah kalangan.
Empat puluh jurus telah lewat, Liok Mao Pangcu
selangkah demi selangkah maju mendesak lebih kedepan,
keadaan dari manusia tembaga itu kian lama kian
bertambah bahaya. Lam-kong Pak ingin maju membantu
tapi sayang tindakannya itu terlambat.
Terdengar ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu
membentak keras, dia cengkram tubuh manusia tembaga itu
lalu diangkat tinggi2 keatas, kawanan iblis lainnya yang
menyaksikan kejadian itu segera bersorak sorai kegirangan.
Tindakan dari Liok Mao Pangcu ini sangat mengejutkan
sekali. bukan saja ia berhasii memenangkan musuhnya
sebelum batas waktu lima puiuh jurus yang teiah ditetapkan
oieh Tay-sang pangcu. bahkan berhasii pula menawannya
dalam keadian hidup, hidup tanpa terasa ia tertawa aneh.
Sambil melemparkan tubuh manusia tembaga itu
kebawah. terlaknya:
"Kalau kau tidak puas mari kita bertanding satu kali lagi"
belum habis ia berkata...
"Sreeet... ^ tiba2 manusia tembaga itu menyusupkan
batok kepalanya kedalam cerobong asap yang ada ditengah
ruangan hingga yang tertinggal diluar hanya sepasang
kakinya belaka, ia sama sekali tak berkutik,
Lam-kong Pak membentak keras. tubuhnya dengan cepat
berkelebat keluar dari tempat persembunyiannya .
Ketika kawanan iblis itu melihat disitu kembali muncul
seorang manusia tembaga suasana jadi gempar dan mereka
sama mengundurkan diri kebelakang.
Setelah memperoleh kemenangan yang pertama. Liok
Mao Pangcu jadi semakin bersemangat, sambil tertawa
cekikikan serunya:
"Bila kau sanggup menyambut lima puluh Jurus
seranganku, maka aku bertanggung jawab untuk melepasan
kedua orang manusia tembaga itu dalam keadaan hidup,"
Lam-kong Pak tertawa seram. sambil merubah suaranya
hingga tidak dikenal orang ejeknya^
"Jangan dibilang lima puluh jurus andaikata kau
sanggUp menerima tiga bUah pukulanku, maka aku akan
membelenggU sepasang tanganku sendiri untuk menunggu
keputusan hukum darimu."
Setelah ucapan itu dlutarakan keluar bukan saja sekujur
badan Liok Mao Pangcu bergetar keras, sampai2 kakek
ombak menggulung yang berada ditengah ruangan pun
segera bangkit berdiri.
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu mengira
pihak lawan sedang menggertak dirinya dengan ucapan
yang sesumbar sekuat tenaga ia lancarkan sebuah babatan
kemuka. angin puyuh seketika menyapu seluruh permukaan
bumi membuat atap dan debU berterbangan diangkasa.
Lam-kong Pak tertawa dingin. ia himpUn delapan
bagian tenaga murninya lalu melancarkan sebuah pukulan
dengan gunakan jurus ketiga dari ilmu sakti Payung
Sengkala. "Blaaam.. " seluruh bangunan rumah itu bergoncang
keras, secara beruntun Liok Mao Pangcu terpukul mundur
sejauh tujuh langkah kebelakang. atap rumah yang
diinjaknya pada hancur berantakan.
Kejadian ini sangat mengejutkan kakek ombak
menggulung, ia percaya bahwa orang ini pastilah manusia
tembaga yang memiliki payung sengkala itu.
Dalam pada itu Liok Mao Pangcu telah himpUn segenap
tenaga dalamnya untuk menerjang kembali kedepan- angin
pukulan men-deru2. yang digunakan dalam jurus ketujuh
dari ilmu sakti payung sengkala.
Angin topan bagaikan sebuah dinding baja yang tak
berWujud menggulung kearah depan. kawanan iblis itu
tergencet diatas atap rumah dan pada menjerit kesakitan.
Kepercayaan Lam-kong pak terhadap diri sendiri semikin
bertambah, ia sambut datangnya serangan itu dengan jurus
keenam dari ilmu payung sengkala tersebut.
Suatu benturan yang maha dahsyat dan menggetarkan
seluruh angkasa kembali meledak memecahkan kesunyian,
sebagian ujung dari bangunan itu segera roboh dan hancur,
sedang tubuh ketua dari perkumpulan bulu hijau itu
terlempar jatuh kedalam halamanLam-kong Pak sangat menguatirkan keselamatan
manusia tembaga itu. apalagi setelah dilihatnya setengah
harian lamanya orang itu sama sekali tak berkutik.
Menurut anggapannya manusia tembaga itu kalau bukan
si tamu angin dan guntur Lam-kong Liuw pastilah sijago
yang suka pelancongan Lu ItBeng, atau kalau tidak dialah
siorang tembaga yang memiliki payung sengkala.
Tetapi kemungkinan terakhir tak mungkin terjadi. sebab
tenaga dalam yang dimiliki orang itu sangat tinggi dan lihay
sedikitpun tak ada dibawah kekuatan kakek ombak
menggulung jadi tak mungkin kalau ia sampai menderita
kekalahan ditangan Liok Mao pangcu.
sementara itu Kakek ombak menggulung sudah bangkit
dari tempat duduknya dan meloncat keatas atap rumah.
Lam-kong Pak tiada kesempatan untuk menemui jago lihay
ini lagi. Ia gerakan tubuhnya mendekati cerobong asap dan
segara cabut keluar manusia tembaga itu lalu dibawa kabur.
Setelah keluar dari markas besar perkumpulan Liok Mao
Pang, ia baru merasakan bahwa manusia tembaga itu
enteng sekali, hatinya jadi amat terperanjat, pikirnya:
"Seseorang bila mengenakan seperangkat pakaian
tembaga. paling sedikit beratnya akan mencapai seratus
lima enam puluh kati, kenapa berat manusia tembaga ini
begitu enteng?""
Ia segera berhenti dan memeriksa manusia tembaga itu
dengan lebih seksama, mendadak ia berseru kaget. ternyata
bagian kepala dari orang tembaga itu sudah retak. sedang
isinya kosong melompong.
Lam-kong Pak jadi terjeblos hatinya. bagaikan diguyur
sebaskom air dingin ia berdiri termangu-mangu. bukankah
manusia tembaga itu telah jatuh tak sadarkan diri ketika
dibanting oleh Liok Mao Pangcu hingga menancap didalam
cerobong asap itu?" kenapa sekarang mendadak bisa lenyap
tak berbekas?"
Lagi pula walaupun cerobong asap itu besar, tak
mungkin seseorang bisa melewati tempat itu, lewat
manakah manusia tembaga itu meloloskan diri?"?" ...
Tapi sejenak kemudian Lam-kong Pak telah mengetahui
duduknya perkara. bagi seorang jago lihay yang sudah
tinggi ilmunya kepandaian menyusutkan tulang bukanlah
termasuk suatu hal yang aneh, jelas manusia tembaga itu
sudah menggunakan ilmu menyusut tulang untuk ngeloyor
pergi lewat cerobong asap,
Lalu siapakah manusia tembaga itu?" apakah ayahnya
sitamu angin geledek Lam-kong Liuw" tenaga dalam yang
dimilikinya jelas sudah peroleh kemunduran yang amat
banyak bila dibandingkan dengan keadaan dulu, apa
sebabnya bisa begitu?"
Mendadak Lam-kong Pak teringat akan sesuatu. ia masih
ingat ketika untuk pertama kalinya ia menelan jinsom
berusia sepuluh ribu tahun kemudian duduk bersemedi,
mendadak dirasakannya ada segulung aliran hawa panas
menyusup kedalam tubuhnya, ketika ia selesai bersemedi
ditemuinya seorang manusia tembaga sedang melarikan diri
lewat jendela. ia baru tahu kalau manusia tembaga itulah
yang telah menyempurnakan dirinya.
Lagi pula ia temukan langkah kaki manusia tembaga itu
amat gontai seolah-olah tubuhnya akan roboh bila
terhembus angin, tanda itu jelas menunjukkan bila kekuatan
tubuhnya mengalami pengurangan yang amat besar.
Berpikir sampai disini, tanpa terasa ia bergumam seorang
diri, "Ditinjau dari hal ini. jelaslah sudah bahwa manusia
tembaga itu kalau bukan ayah tentulah guruku "Siau Yau
sianseng" Lu It Beng....,"
MENDADAK terdengar suara hiruk pikuk
berkumandang datang dari tempat kejauhan, disusul
seseorang berteriak keras^
"Cepat lihat manusia tembaga itu berada disini, kita
harus menangkapnya hidup,hidup,"
Lam-kong-Pak terkejut, ketika ia menoleh kearah mana
berasalnya suara itu tampaklah ibunya Sun Han Siang,
Siang Hong Tie, Pek-li Gong^ sepasang manusia jelek dari
Hay-thian, simalaikat raksasa serta ketiga oraog gadis itu
sedang memburu datang.
= =ooooooooo= =
DALAM waktu singkat Lam-kong Pak merasakan
hatinya bergolak keras, ia sudah mengambil keputusan
untuk berkelana seorang diri hingga perkumpulan Liok
Mao-Pang musnah dan ketiga orang manusia tembaga itu
ditemukan, tentu saja ia tak ingin menjumpai beberapa
orang itu dengan wajah aslinya.
Berhadapan muka dengan ibu kandUngnya sendiri tanpa
berani mengakuinya. tanpa terasa ia mengucUrkan air mata
sedih. tapis iapa yang bisa menyelami perasaannya saat
itu?""
Terlihatlah ketiga orang dara muda itu sangat gembira,
seakan-akan mereka telah menemUkan sesuatu yang
menyenangkan hati, seru mereka hampir berbareng^ "Kali
ini jangan biarkan dia lolos dari cengkeraman kita"
Diam2 Lam-kong Pak mendengus. walau-pun ia tahu
ketiga orang gadis itu menaruh kesalah pahaman terhadap
dirinya, tapi ia menganggap cinta mereka terhadap dirinya
kurang kokoh, sebab perkenalan diantara mereka toh sudah
cukup mendalam^ mengapa mereka masih percaya dengan
fitnahan orang"
Pokoknya perduli menghadapi kejadian macam apapun
sepantasnya kalau mereka hadapi dan selidiki dengan hati
tenang dan tanpa emosi, bila ternyata ia memang bersalah,
rasanya belum terlambat kalau mereka baru cekcok.
Karena itulah hawa amarahnya segera berkobar. dia
ingin memberi sedikit pelajaran terhadap mereka bertiga.
sementara itu beberapa orang itu telah mengepung
dirinya rapat2, semua orang bersiap sedia menghadapi
segala kemungkinan, rupanya mereka kuatir kalau dirinya
berhasil meloloskan diri.
Terdengar Sun Han Siang menegur:
"Beberapa kali kau telah unjukkan diri, tapi setiap kali
tak berani menemui orang dengan wajah aslimu,
sebenarnya apa sebabnya?"
Lam-kong Pak tak berani menjawab, karena sekalipun ia
sudah ganti suaranya namun ibunya tentu akan kenal
dirinya. "Menurut dugaan dari aku sipencUri tua." ujar Pek-li
Gong pula. "Kalau kau bukan Lam-kong Liuw pastilah Lu
ItBeng, apakah kau masih akan meneruskan penyaruanmu
itu?"?"
Lam-kong Pak ada mulut sukar berbicara ia tetap
membungkam diam seribu bahasa. . . . Siang Hong Tie
menghela napas dan ikut berbicara:
"Lamkong-heng sejak kau menemui bencana banyak
bencana hebat melanda dunia persilatan- perkumpulan
Liok-Mao Pang punya ambisi besar untuk merajai seluruh
kolong langit, dan sekarang muncul pula kakek ombak
menggulung yang hampir boleh dikata tiada tandingannya.
Lamkong-heng dengan cita2mu yang luhur serta budimu
yang tebal, se-tidak2nya kau tentu akan mencampuri urusan
ini bukan agar kaum iblis gagal untuk mewujudkan
harapannya?"?"
Lam-kong Pak tetap tidak menjawab atau pun bergerak.
tindak tanduknya ini segera menggelikan hati ketiga orang
gadis itu, tanpa terasa mereka tertawa cekikikan.
"Apa yang musti kalian tertawa kan?" tegur Siang Hong
Tie, "Bagaimana yang terjadi hari ini kita harus menahan
dirinya, kita jangan biarkan ia lolos lagi dari tangan kita"
"Sekarang kita kurang orang itu dalam dua lapis
lingkaran, kita harus bekerja secara erat untuk meringkus
dirinya." kata Sun Han Siang pula.
"Sun Han Siang" seru Pek li Gong "Kalau begitu biarlah
kau yang beri komando. kita akan turun tangan secara
berbareng"
Dalam pada itu Lam-kong Pak sedang mengawasi ketiga
orang dara muda itu. tiba2 ia perdengarkan suara
tertawanya yang aneh dan menyeramkan.
Kawanan jago lihay itu jadi tertegun dan tak habis
mengerti, gelak tertawa orang itu penuh dengan napsu
membunuh, se-olah2 seseorang yang sedang melampiaskan
hawa amarah "Sebetuinya siapakah kau?"" bentak Sun Han Siang
kembali, "jelas kau bukan seorang bisu bukan?""
suasana hening dan sunyi tak kedengaran sedikit
suarapun, Lam-kong Pak tetap membungkam dalam seribu
bahasa. "Serbu" akhirnya perempuan itu memberi
komando. Sembilan orang jigo lihay berbareng menerjang kedepan,
mereka tidak melanccarkan pukulan udara kosong
sebaliknya melakukan pertarungan jarak cepat, serentak
mereka menerjang kesisi tubuh Lam-kong Pak.
Sedari tadi sianak muda ini sudah bikin persiapan, ia
mendengus dingin, dengan suatu gerakan yang amat cepat
hingga sukar dilukiskan dengan kata-kata ia terobos kemuka
dan mendekati tubuh ketiga orang dara muda itu.
"Ploook Ploook Ploook" tiga buah gaplokan nyaring
dilancarkan, pipi kiri ketiga orang gadis itu seketika
membengkak besar dan mundur kebelakang sejauh tiga
langkah dengan sempoyongan.
Sedang Lam-kong Pak sendiri telah berdiri pada jarak
empat tombaK dari kalanganGerakan
apakah itu?"" bukan saja angkatan yang lebih
tua dibikin tertegun, bahkan ketiga orang gadis yang tertera
gaplok-pun sama-sama berdiri terbelalak dengan mulut
melongo, mereka tak habis mengerti dengan cara apakah
dirinya ditampar?"


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lam-kong Pak tertawa seram, sehabis memerseni satu
tamparan kepipi tiga orang gadis itu, ia putar badan dan
segera berlalu.
Sembilan orang jago lihay itu hanya bisa saling
berpandangan dengan mulut melongo, begitu lihay ilmu
silat yang dimiliki orang ini sehingga tak seorangpun yang
sempat menyaksikan demgan gerakan apakah ketiga orang
gadis itu diserang.
Jangan dikata menampar. andaikata manusia tembaga
itu ada maksud membunuh mereka bertiga pun bukan suatu
pekerjaan yang terlalu sulit.
Sementara itu setelah Lam-kong Pak menggaplok ketiga
orang gadis itu, dadanya terasa jauh lebih lega. Perjalanan
segera dilakukan dengan sangat cepat.
Suatu ketika mendadak ia temukan sesosok bayangan
manusia yang hitam hangus sedang bergerak dihadapannya.
Satu ingatan segera berkelebat didalam benaknya,
hampir saja ia berseru tertahan, pikirnya:
"orang itu pastilah manusia tembaga yang terjerumus
kedalam cerobong asap, dilihat dari badannya yang hitam
dan hangus, jelas dugaanku tak bakal salah lagi...."
Ia segera percepat larinya mengejar kedepan. tampak
gerakan tubuh orang yang hitam hangus itu makin lama
semakin cepat, sedikitpun tidak menunjukkan tanda kalau
ia sedang terluka.
Tidak lama kemudian sampailah mereka ditepi sebuah
sungai keciL rupanya orang yang hitam hangus itu telah
mengetahui bahwa Lam-kong Pak sedang meng until
dibelakangnya, ia tak pernah berpaling bahkan wajahnya
kelihatan bertambah cemas.
Mendadak dari tengah semak belukar ditepi sungai itu
meluncur keluar sebuah sampan kecil, seorang pria berusia
pertengahan dengan memakai topi yang lebar sambil
mendayung sampannya bersenandung lantang.
"Siang menyeberang sungai. malam menyeberang
sungai. Dua orang menyeberang seorang yang sampai.
Tiga arah menghadap air satu arah menghadap langit.
Raja akhirat diistana lima tertawa terbahak-bahak"
orang yang hangus hitam itu tertegun kemudian
mendengus dan segera loncat naik ke atas sampan tersebut.
Walaupun sungai itu kecil, luasnya mencapai tiga lima
puluh tombak, jago Bu-lim yang bagaimana lihaypun sukar
untuk meloncati tempat itu sekaligus, apalagi airnya dalam
dan alirannya sangat deras.
Dari syair lagu yang dinyanyikan orang dalam sampan
itu Lam-kong Pak merasa suatu gelagat yang tak beres tapi
disebabkan topi lebar yang dikenakan olehnya terlalu
rendah hingga menutupi hampir seluruh wajahnya, sulitlah
bagi pemuda itu untuk melihat jelas raut mukanya.
Kedatangan Lam-kong Pak terlambat satu langkah,
ketika ia tiba disitu tampaklah sampan kecil itu sudah
meluncur ketengah sungai mengikuti aliran yang deras,
terpaksa si anak muda itu harus melakukan pengejaran
disepanjang tepi sungai itu. Terdengar orang yang berada
diatas sampan itu kembali bersenandung:
"malam menyeberangi sungai, siang menyeberangi
sungai. Dua orang menyeberang seorang hidup,
Satu arah menghadap langit tiga penjuru menghadap air.
Raja akhirat mati sekarat karena kegelian" ^
Kembali orang yang hangus hitam itu mendengus seolah2
ia sama sekali tidak ambil perduli atas peringatan dari
orang itu. Ketika sampan kecil itu mencapai tengah sungai
mendadak pendayung itu berkata: "harap serahkan uang
ongkos perahu ini"
orang hitam hangus itu merogoh sakunya, namun tiada
benda apapun yang dimilikinya maka ia menjawab"
"Lain kali pasti akan kubayar ongkos tersebut tolong
tanya berapa besar ongkosnya?"
"Seratus tahil perak untuk satu kali penyeberangan
setengah pun tak boleh kurang lagi pula tak ada jaman
untuk main hutang. Kalau kau tak ada uang untuk
membayar ongkos dan tiada benda berharga sebagai
tanggungan terpaksa aku persilahkan dirimu untuk
mencebur kesungai "
Bersamaan dengan selesainya ucapan itu. ia segera
mengerahkan tenaga dalamnya dan membalik sampan kecil
tadi sehingga mereka berdua bersama-sama tercebur
kedalam air. Lam-kong Pak jadi amat terperanjat menyaksikan
kejadian itu sedari tadi ia sudah kenali pendayung sampan
itu sebagai si Melayang diatas air Ma Tie, sedangkan
siapakah pria hitam hangus itu sama sekali tak terlihat
olehnya. Tanpa berpikir panjang sianak muda itu segera
menceburkan diri kedalam sungai dan menjelam kedasar
air, tampaklah orang yang hitam hangus itu sedang
melangsungkan pertempuran yang amat sengit melawan
simelayang diatas air Ma Tie.
Posisinya waktu itu sudah jelas terlihat. Ma Tie yang
dipersenjatai senjata garpu berhasil menguasai keadaan dan
duduk diatas anginLam-kong Pak kuatir kalau orang yang hitam hangus itu
terluka. cepat2 ia berenang mendekati kedua orang yang
sedang bertempur itu,
Sungguh hebat kepandaian Ma Tie didasar air, dari
gerakan air yang agak keras ia segera menyadari bahwa ada
seseorang sedang mendekati kearahnja, ia segera berpaling.
Ketika mengetahui bahwa orang yang sedang mendekati
dirinya adalah seorang manusia tembaga. ia jadi amat
terperanjat. buru2 ia lepaskan cairan hitam bagaikan tinta
yang disemburkan ikan cumi2 untuk menutup pandangan
disekeliling sana.
Dalam sekejap mata daerah seluas sepuluh tombak
disekeliling tempat itu berubah jadi hitam pekat, Lam-kong
Pak tahu bahwa orang itu hendak melarikan diri. buru2 ia
menyusup keluar dari permukaan.
Siapa tahu kali ini dia telah tertipu, diatas permukaan
sama sekali tiada bayangan manusia, menanti ia menyelam
lagi kedasar sungai tinta hitam itu telah buyar tapi bayangan
Pendekar Setia 3 Golok Halilintar Karya Khu Lung Kisah Pendekar Bongkok 9

Cari Blog Ini