Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 4
tubuh orang yang hitam hangus serta Ma Tie telah lenyap
tak berbekas. Apa boleh buat terpaksa Lam-kong Pak munculkan
kembali dari dalam air, ditepi sungai dia mencari suatu
tempat yang tersembunyi dan melepaskan baju tembaga
serta pakaian yang dikenakan olehnya untuk dijemur diatas
batu cadas. Mendadak dari sisi tepi suagai berkumandang
suara pembicaraan manusia:
"Cepat lihat. disitu ada orang sedang mandi, seluruh
pakaiannya telah dilepaskan semua"
"ooh. manusia tembaga" Sambung orang lain sambil
berteriak. "Coba lihat pakaian tembaganya telah dilepaskan" Dari nada suara itu Lam-kong Pak kenal sebagai suara
dari Pek-li Hiang, ia jadi amat gelisah, tidak sempat
memakai baju lagi dia sambar baju tembaga serta pakaian
sendiri lalu menceburkan diri kedalam sungai dan
menyelam kedasar air.
Kurang lebih satu li ia berenang kemudian baru muncul
kembali diatas permukaan, disitu bayangan ketiga orang
gadis tadi sudah tidak kelihatan lagi, dengan hati kesal
bercampur murung pemuda itu segera berenang ketepi
pantai. Kali ini ia tak berani telanjang bulat lagi, dengan masih
tetap mengenakan baju tembaga ia jemur pakaiannya diatas
batu. Mendadak dari sekitar tempat itu berkumandang datang
suara pembicaraan manusia, Lam-kong Pak segera
menyusup kedalam celah-celah batu. Terdengar salah
seorang diantaranya sedang berkata^
"Toa-ya disini masih ada sebuah paha ayam, sekerat
daging panggang serta delapan biji bakpao,entah bagaimana
baiknya untuk dibagi?"
"Jie-ya sakit perut yang baru saja menyerang dirimu
apakah sudah sembuh atau belum?"
Dari pembicaraan tersebut Lam-kong Pak segera kenali
mereka sebagai Hay Thian-siang Cho sepasang manusia
jelek dari Hay Thian.
"Sudah baik...sudah sembuh ...terdengar IHek Sim
Wangwee menyahut dengan suara panik, sekarang aku bisa
makan makanan apa pun"
"Kalau memang begitu. paha ayam serta daging
panggang itu biarlah Jie-ya saja yang makan"
"Apa?"" jadi Toa-ya cuma mau makan bakpao keras
belaka?"?"
"Aaai... kita berdua sudah berkumpul hampir setengah
abad lamanya, apakah kau masih tidak jelas dengan
watakku?"" selamanya aku selalu mengalah kepada orang
lain, aku lebih rela menyiksa diri sendiri daripada membuat
sahabat jadi menderita"
"oooh toa-ya sungguh tak nyana kalau kau punya hati
welas seperti Buddha, kalau memang kau ada maksud
demikian seandainya kutolak permintaanmu itu, rasanya
tindakanku ini agak kurang hormat terhadap
dirimu....baiklah. biar kuterima saja keinginanmu itu"
Selesai berkata, terdengarlah suara orang mengunyah
makanan dan ditelan kedalam perut.
Suasana heniag untuk beberapa saat lamanya, mendadak
terdengar Wang wee berhati hitam berteriak keras:
"Toa-ya, kau... kau... apa yang kau makan?"?""
"Bukankah paha ayam serta daging panggang itu telah
aku serahkan kepadamu, tentu saja yang kumakan adalah
bakpao keras"
"Tidak benar. Toa-ya kalau yang kau makan adalah
bakpao keras kenapa didalam ada isi dagingnya?"?""
"Ehmm tidak salah didalam bakpao keras ini memang
ada isinya, sudah setengah harian aku makan belum
kurasakan juga. Aah ... mungkin pelayan rumah makan
sudah salah mengambil"
Mendengar sampai disitu tanpa terasa Lam-kong Pak
gelengkan kepalanya berulang kali, pikirnya:
"Dua orang manusia ini, yang satu lebih lihay daripada
yang lain, sungguh luar biasa" Mendadak terdengar Wang
wee berhati hitam berteriak lagi:
"Aaaah, tidak benar, masa didalam bakpao keras
terdapat daging tiga macam, terdapat daging ayam dan
daging babi. itu toh bukan bakpao keras...waaaah...waaaah
...kau main curang"
"Jie-ya" sahut sicatatan mati dan hidup, "lebih baik kau
terima nasib saja, itu toh atas pilihanmu sendiri karenanya
janganlah kau salahkan diriku..."
Sementara itu Lam-kong Pak sudah ganti pakaian,
diam2 dia naik ketepi sungai. Terdengar suara ribut
sepasang manusia jelek dari Hay thian itu kian lama kian
bertambah ramai. ia angkat bahu dan segera berlalu dari
situ. Ketika itu diapun merasa agak lapar, sementara pemuda
itu sedang mencari sedikit makanan untuk menangsal
perutnya. mendadak tampak sesosok bayangan manusia
berkelebat lewat dihadapannya.
Ketajaman mata Lam-kong Pakpada saat ini sudah jauh
berbeda dengan keadaan dulu, terutama sekali disiang hari
yang cerah ia sanggup memandang pamandangan yang
berada puluhan lie jauhnya. sekilas memandang ia segera
kenali bayangan kecil itu bukan lain adalah Siauw Hong.
Pemuda itu segera teringat kembali akan nasibnya yang
jadi begini jelek dan musti ter-lunta2 seorang diri dalam Bulim,
kesemuanya ini adalah hadiah dari Siauw Hong,
teringat perbuatan dayang itu, napsu membunuh segera
berkobar didalam dadanya, dengan cepat tubuhnya melesat
kedepan melakukan pengejaranSetelah melewati sebuah tikungan bukit, tampakiah
Siauw Hong sedang berdiri dibawah sebuah pohon besar
bersama seorang pria berkerudung kain hitam.
"Lonte yang tak tahu malu" maki Lam-kong Pak didalam
hati. Rupanya pria berkerudung itu bukan lain adalah Suma
Ing, sekarang ia telah mengadakan hubungan gelap dengan
Siauw Hong. Menyaksikan tingkah lakunya itu, diam2 Lam-kong Pak
merasa penasaran bagi diri Cioe Cien Cien, ia tahu moral
Suma Ing sudah bejat, apa bila ia sampai bergaul terlalu
dengan Cioe Cien Cien maka akhirnya gadis itupasti akan
mengalami akhir yang tragis. Dalam pada itu terdengar
Siauw Hong sedang berkata:
"Aku....aku...aku telah menyerahkan tubuhku
kepadamu, lagi pula... lagi pula aku masih seorang perawan
suci.,.." Suma Ing tertawa enteng, sambil angkat bahu selanya:
"Eeei...eeei... tak usah bohong, aku Suma Ing bukanlah
bocah cilik yang barusan muncul didalam dunia persilatan
betulkah kau masih perawan atau tidak rasanya hati
kecilmu jauh lebih jelas daripada aku sendiri"
Siauw Hong ternyata cerdik dan pandai melihat gelagat,
melihat sianak muda itu jauh lebih licik daripada dirinya, ia
segera berseru kembali:
"Apakah...apakah kau tidak melihat darah diatas
pembaringan itu?"... aku...aku toh benar- benar masih
perawan" Berbicara sampai disitu, kepalanya sengaja ditundukkan
dengan tersipu-sipu lagaknya macam gadis perawan yang
merasa amat jengah. Kontan Suma Ing tertawa dingin.
"Huuuh lebih baik kau tak usah mempergunakan siasat
lapuk semacam itu, kau anggap aku tidak mengerti dengan
siasat macam begitu?" cairan darah diatas pembaringan itu
toh hasil dari persiapanmU sebelumnya, bukankah kau
telah sebarkan bubuk warna marah disitu?" Hmmm kau
anggap dengan siasat seperti itu maka aku lantas bisa tertipu
?"" sekujur badan Siauw Hong segara gemetar keras.
"Aku... aku....aku memang sudah di.... diperkosa oleh
Liuw Hauw Siang. ..." bisiknya kemudian"Liuw Hauw Siang" dia toh seorang pendekar sejati dari
golongan kaum lurus masa dia pun melakukan perbuatan
semacam ini"
"Betul dia telah mencampurkan obat perangsang
kedalam arak yang disuguhkan kepadaku dalam keadaan
tidak sadar aku telah diperkosanya secara brutal. . . ."
Lam-kong Pak jadi teramat gusar mendengar fitnahan
itu, saking tak tahannya ia sampai menggigit bibirnya
kencang-kencang belum sempat ia munculkan diri
mendadak dari balik batu cadas meloncat keluar sesosok
bayangan manusia yang kecil ramping sambil bertolak
pinggang, bentaknya penuh kemarahan: "Suma Ing apa
yang hendak kau katakan sekarang?"
orang itu bukan lain adalah cioe clen clen, wajahnya
masih tertutup oleh kain kerudung.
Sekujur badanSuma ing gemetar keras ketika melihat
kehadiranperempuan itu Cepat katanya^
"Kebetulan saja aku bertemu dengan p^rempuan ini, bermain2
dengan dia toh tak ada salahnya bukan?" apa sih
ruginya bagimu?""
cioe clen clen semakin naik pitam. kembali teriakny a
:"Sumpah setiamu masih mendengung disisi telingaku.
apakah kau telah melupakannya?"?""
"Heeeh-heeeh-heeeh... akusuka mainp^rempuantetap
mainperempuan, kau ini manusia macam apa?" terus terang
kuberitahukan kepadamu. Karena tertarikoleh
selaputperawanmu itu maka aku suka bermain beberapa
kali dengan dirimu. bicara sesungguhnya. Huuh coba
cermin dulu raut wajahmu yangjelek itu kalau
bukanperawan. IHmmtak usah yaah..."
Berbicara sampai disitu ia segera peluk tubuh Siauw
Hong dan menciumpipinya: "Siauw Hong. ayoh kitapergi."
dia mengajak. Sekujur badan cioe clen clen gemetar keras, rasa benci
dan kesalnya berCampur aduk didalam hati. Setelah
gelagapan setengah harian lamanya ia baru memaki:
"Anjing bajingan, aku menyesal tidak mendengarkan
nasehat dari Lam-kong Pak. kau....kau lebih bejad daripada
seekor anjing, aku akan beradu jiwa dengan dirimu..,."
Sambil berkata tubuhnya segera menerjang kearah Suma
ing. "Siauw Hong" pemuda itu segera berseru "Hadiahkan
sebuah pukulan baginya, perempuan
semacam ini betul2 tak tahu malu."
Siauw Hong dalampelukanSuma ing betulbetulsangatpenurut.
telapak tangannya segera berputar
menghajar kearah batok kepala gadis she coe itu.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat. untuk turun tangan sudah tak sempat lagi
baginya, kelihatan gadis itu bakal termakan oleh pukulan
orang. dalam pada itu cioe clen clen sendiri sudah tentu tak sudi
dirinya terhajar oleh siauw Hong, kemudian dengan
menghimpun segenap kekuatannya ia balas melancarkan
sebuah serangan dengan ilmu "Tong-Thian-It ci ciang".
Suma ing tertawa seram telapaknya mendadak berkelebat
melancarkan sebuah pukulan dengan ilmu sakti Payung
sengkala. Anginpuyuh menggulung seluruh permukaan, cioe clen
clen mendengus berat dan segera terpental sejauh
tigatombak dari tempat s emu la. untuk kemudian tak
berkutik lagi. Suma ing segera tertawa ter-baha^2 sambil menurunkan
siauw Hong dari bopongannyaia berkata:
"Siauw Hong. majulah kesitu danperseni sebuah pukulan
lagi keatas tubuhnya?"
"Engkoh ing." bisik siauw Hong dengan genit, "apakah
kemudian hari kaupun akan menggunakan Cara yang sama
untuk menghadapi diriku?"?"
"Haaah haaah haaah... Sia uw- hong, janganpikir yang
bukan2, Mana kau bisa dibandingkan dengan dirinya?" kau
Cantik lagipula kepandaianmu bermain diatas ranjang
Sangatpintar. mana aku tegauntuk membinasakan dirimu"
Siauw Hong mencubitperlahan lenganpemuda itu lalu
melangkah maju mend ekati tubuh
perempuan itu. Lam-kong Pak yang bersembunyi ditempat kegelapan tak
kuasa menahan diri lagi ia segera berkelebat keluar dari
tempatpersembunyiannya dan berdiri dibelakang Suma ing
tanpa diketahui oleh pemuda itu.
B aru saja siauw Hong ayunkan telapaknya siap mencabut
nyawa cioe cien clen, Lam-kong
Pak telah membentak keras. "Tahan"
Suma ingamat terperanjat, baru saja ia mau meloncat
mundur kebelakang tahu-tahu sebuah lengan tembaga dari
Lam-kong Pak telah mencengkeramjalan darah clan cin-hiat
pada bahunya. siauw Hong jadi ketakutan setengah mati. terutama
setelah dilihatnya Suma ing jatuh ditangan orang, dia ping
in melarikan diri tapi sianak muda itu sudah keburu
berkata. "Aku akan biarkan dirimu lari satu li lebih dahulu nanti
aku akan mengejar dirimu dan mencabutjiwa anjingmu
yang kotor"
Grm^etar keras sekujur badan Siauw Hong, serunya terpatah2.
"Aku...aku toh tidak berbuat salah terhadap dirimu,
kenapa kau hendak membunuh aku"
"IHmm apa dosanya Lam-kong Pak?"?" danpermusuhan
apapula yang terikat antara kau dengan orang itu?"
mengapa kau fitnah dirinya dengan kata2 yang tak
senonoh?""
siauw Hong tundukkan kepalanya tidak berb icara.
sekujur badannya gemetar keras sedang Celananya basah
kuyup, Rupanya saking kuat dan ngerinya perempuan ini
sampai ter-kencing2.
"Suma ing" kembali Lam-kong Pak berkata, "untuk
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sementara waktu aku tak akan mengungkap kembali
dosa2mu yang telah lampau. berbicara mengenai kejadian
sekarang ini. Bagaimanakah sikap cioe clen clen terhadap
dirimu?" kau toh tidak mencintai dirinya, mengapa kau
nodai kesuciannja sebagai seorang gadis?""
"Siapakah kau?"" tegur Suma ing dengan suara berat.
"Kau musti tahu bahwa aku Suma Ing bukanlah seorang
manusia yang bisa diganggu seenaknya"
Lam-kong Pak mengubah suaranya jadi dingin dan berat
hingga Suma ing maupun Siauw Hong berhasil dikelabuhi
olehnya, sambil tertawa seramjengeknya.
"Kau tak usah mengajukanpertanyaan yang begitu
banyak, Cepatjawab dulu perta ny aanku"
"Menangkan dahulu diriku. kemudian baru berbicara"
seru Suma ing sambil mundur tigalangkah kebelakang.
Sekali lagi Lam-kong Pak tertawa seram, gelak tertawa
yang penuh mengandung g eta ran tenaga dalam membuat
semua orang yang hadir disitu jadi terkesiap.
"Bukannya aku mengibul atau bicara besar." kata sianak
muda itu sambil tertawa dingin, meskipun kau telah
menjadi anak murid kakek ombak menggulung. belum
tentu kau sanggup menyambut setengahjurus
seranganku...."
"Setengah jurus?"?" Suma ing mendongak dan tertawa
keras, "Andaikata aku sanggup untuk menerima pukulan
itu?"?"
"Kalau kau mampu berbuat demikian itu, berarti
umurmu masih Cukup panjang untuk hidup dikolong
langit" Kendati Suma ing dengan mata kepala sendiri telah
menyaksikan bahwa manusia tembaga ini berhasil
mengalahkan ketua dariperkumpulan Liok Mao Pang serta
merampas manusia tembaga yang lain dari cerobong asap.
tapi ia tidakpercaya kalau dirinya tak mampu menerima
setengah jurus pukulan orang.
Segenap tenaga dalam yang dimilikinya segera dihimpun
didalam tangan, kemudian sambil membentak keras ia
lancarkan sebuah pukulan dengan gerakan Koea Tun Kang
Khie. Lam-kong Pak mendengus dingia dia himpun
kekuatannya mencapai delapan bagian lalu menyerang
dengan jurus kelima dari ilmu sakti payung sengkala.
^Blaaam..." ditengah ledakan dahsyat yang membelah
bUmi, pasir dan debU beterbangan memenuhi angkasa.
tubuh Lam-kong Pak masih tetap berdiri tegak ditempat
semula. Dalam dUgaan sianak muda itu, tubuh Suma ing pasti
akan terpukul mencelat sejauh satu tombak lebih, siapa tahu
setelah pasir dan debu sirap kembali tampaklah Suma ing
masih tetap berdiri ditempat semula, wajahnya kelihatan
menunjukkan rasa sesakitan, kaget bercampur heran.
Lam-kong Pakjadi melongo dan tak habis mengerti, ia
percaya pukulan yang dilancarkan dengan mengerahkan
tenaga dalam sebesar delapan bagian ini cukup memukul
mundur ketua dari partai Liok Moa Pang hingga sejauh
beberapa langkah. dengan sendirinya bagi Suma ing
sekalipun ia sudah pelajari ilmu Kun-tun- kang- khie selama
beberapa hari belum tentu mampu bertahan.
Sementara itu Suma ing telah tertawa seram. ejeknya.
"Bagaimana?" aku boleh pergi bukan?"?"
Sekalipun Lam-kong Pak sangat membenci dirinya
hingga merasuk ketulang sumsum, tapi sebagai seorang pria
sejati tentu saia ia tak ingin mengingkarijanji sendiri, segera
bentaknya: "Suma ing, aku akan memberikan kesempatan yang
terakhir bagimu untuk bertobat, bilamana lain kali kau
berbuat kejahatan lagi.. .I Heeeh.. .heeeh. .tak usah aku
katakan lagi, kau tentu bisamenduga sendiri hukuman apa
yang bakal menimpa dirimu" suma ing tertawa dingin, ia
putar badan dan segera kabur dari situ.
Tiba2 dari balik batu besar berjalan keluar seorang
manusia tembaga, sambil tertawa ter-baha^2 pujinya.
"Haaah-haaah haaah. . janji yang telah diucapkan selalu
ditepati, kau tidak malu d is ebut seorang pria sejati lelaki
gagah. bagus ,.bagus.. ." Habis berkata ia lenyap kembali
dibalik batu. Lam-kong Pak siap mengejar manusia tembaga itu,
mendadak ia temukan siauw Hong masih berada disekitar
situ, Sambil teetawa seram tubuhnya segera berkelebat
mendekati dirinya.
Pada dasarnya Siauw Hong adalah seorang perempuan
yang bernyali kecil, selama ini nyalinya sudah pecah karena
ketakutan, melihatpemuda itu berjalan mendekati
kearahnya. dengan suara gemetar segera rengeknya,
"Aku mohon kepadamu sudilah kiranya
mengampunijiwaku untuk kali ini saja, dikemudian hari
aku...." Lam-kong Pak mendengus dingin. Laksana kilat
tangannya berkelebat kedepan "Breeet" terdengar Siauw
Hong menjerit ngeri dan mundur tiga langkah kebelakang
dengan sempoyongan, bibirnya yang kecil mungil telah
tersambar robek sepanjang tigacoen lebih, hampir saja
robek hingga mencapai kearah telinga.
"Perempuan anjing" maki Lam-kong Pak dengan suara
ketus. Kau anggap hanya begini saja lantas lepaskan
dirimu" Hmmjangan mimpi disiang hari belong, akan
kusuruh kau rasakan matitak bisahid up pun menderita..."
"Sreet" kembali Siauw Hong menjerit ngeri suaranya
bergema memecahkan kesunyian ya mencekam sekeliling
tempat itu, sepasang telinganya kena tersambar dan kutung
jadi dua. Dalam wakiu singkat ia telah berubah jadi manusia
darah, tubuhnya jatuh terjungkal diatas tanah.
Sekali lagi Lam-kong Pak maju menyerang kedepan baru
saja ia akan turun tangan keji, mendadak terdengar suara
teriakan keras bergema datang: "Tunggu sebentar "
Tampa klah cioe clen clenperlahan-lahan bang kit
berdiri, ujarnya kembali. "Aku sudah tahu siapakah kau"
"Tahu atau tidak sama saja artinya. sekali salah
melangkah selamanya akan menyesal, sekarang kau tentu
sudah menyadari bukan?"?".
"Selama aku orang she cioe terikat d end am sakit hati
itupasti akan kubalas." seru cioe- clen clen sambil
menggertak giginya kencang-kencang, "aku bersumpah tak
akan melepaskan Suma ing bajingan anjing ini kini
akupunya satupermintaan, dapatkah kau
kabulkanpermintaanku itu"..." "Katakanlah "
"Setelah kubunuh mati nonanya dalam hati aku
merasaamat menyesalperduli apa dosa serta kesalahannya
aku berharap agar kau bisa mengampunijiwanya. dan
menganggap sebagai usahaku untuk menebus dosa."
"Baiklah. tetapi kalau ia masih tetap berbuat kejahatan
dan lain kali sampai bertemu lagi dengan aku. Hmmm
seiembar jiwa anjingnya pasti akan kucabut"
"Terima kasih atas kebaikan hatimu, sekarang aku baru
tahu bahwa Kaulah yang benar, tapi segala sesuatunya
sudah terlambat, Aaaai... aku buKanlah seorang manusia
yang takui mati, aku akan gunakan sisahidupku untuk
membalas d end am atas sakit hati yang telah menimpa
diriku" "Ing in membalas d end am aku rasa sukar untuk
te^wujud, sebab Suma Ing telah masuk jadi anak murid
kakek ombak menggulung, tenaga dalam yang dimilikinya
telah berlipat ganda, semoga kau bisa baik baik menjaga
diri, selamat tinggal" Habis berkata iaputar badan dan
berlalu. Dengan mulut membungkam cioe clen clen hanya bisa
melelehkan air mata sambil memandang
bayanganpunggung Lam-kong Pak lenyap dari panda ng an,
hampirsaja ia berteriak keras uutuk melampiaskan hawa
mangkel yang terkumpul dalam dadanya.
sementara itu Lam-kong Pak setelah tinggalkan cioe cien
cien sambil melanjutkan perjalanan, otaknya berputar terus.
tiba2 satu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia merasa
kemunculan simanusia tembaga itu agak mencurigakan,
jangan2 dia.... Lam-kong Pak segera menyadari apa yang
telah terjadi, pikirnya:
"Aaah benar, tadiSuma ing sanggup menyambut delapan
bagianpukulan dahsyatku, hal
inipastilah manusia tembaga itu yang sudah membantu
dirinya secara diam-diam^ dari balik batu, kalau tidak
darimana ia mampu untuk mempertahankan diri?""
Tapi Lam-kong Pak ma rasa tidak habis mengerti,
mengapa manusia tembaga itu membantu Suma Ing?"?"
apakah manusia tembaga itu adalah ayahnya Lam-kong
Liuw kalau benar dia, orang tua itu tentulah merasa tidak
tegamelihat kedua orang putranya saling membunuh.
Tapi tahukah ayahnya bahwa watak Suma Ing sudah
bejad dan terlalu serius melakukan kejahatan dikolong
langit?"?"
Sudah lama Lam-kong Paktak pernah bersantap
kenyang. setelah melepaskan baju tembaganya ia masuk
kekota Lim-tay dan menuju kesebuah rumah makan kecil.
Dalam keadaan begini ia berusaha keras untuk
menghindaripertemuannva dengan ketiga orang gadis,
karena itu ia tak berani memasuki rumah makan yang agak
besar, Baru saja tubuhnya melangkah masuk ke dalam rumah
makan itu, mendadak sorot matanya terbentur dengan
seseorang, ia jadi kaget buru2 tubuhnya berputar dan
berusaha keluar dari situ.
Tapi orang itu sudah keburu menemukanjejaknya, ia
segera bang kit berdiri dan mendekati kearahnya sambil
berkata: "Siau-te tidak panda i mencaripembantusehingga
membuat Lamkong-heng hampirsaja kena dicelakai oleh
Siau Hong harap saudara suka ^^^^^ kepergianku dari
benteng kami inipun bermaksud untuk menangkap Siauw
Hong dayangjahanam itu agar bisa dijatuhi hukuman yang
setimpal" Lam-kong Pak telah mengetahui bahwa Liuw Hauw
Siang telah tertipu oleh akal licik
^iau Hong segera tanyanya: "Waktu itu setelah Liuwheng
dibikin mabuk olehnya entah apa yang kemudian
terjadi Merah padam selembar wajah Liuw Hauw Siang setelah
sangsi sebentarjawabnya:
"Sungguh tak nyana dayang jahanam itu adalah seorang
perempuan cabul yang tak tahu diri, apa yang kemudian
terjadi aku rasa Lamkong-heng tentu bisa menebak sendiri
bukan ?""
Lam-kong Pak terkesiap. dengan cepat dia pun
menceritakan tentang kisah pertemuannya dengan Siau
Hong yang berkumpal ber-sama2 Suma Ing. Mendengar
cerita itu Liuw Hauw Siang segera berkata^
"Lamkong-heng sepantasnya kalau kau bunuh b udak
cabul yang tak tahu malu itu, selama dia berada ber-sama2
Suma Ing tak akan ada perbuatan baik yang bakal dia
kerjakan."
"Siau-te sudah memberikan sebuah jalan kehidupan baru
bagi dirinya, jika dia tidak menyesal dan tetap
melakukanperbuatan2 yang terkutuk. bila sampaijatuh
kembali ke tanganku. akupastitak akan melepaskan dirinya
dengan begitusaja"
Suasana hening untuk beberapa saat lamanya, mendadak
Liuw Hauw Siang buka suara dan berkata kembali.
"Baru2 ini aku dengar berita yang mengatakan dalam
waktu dekat pihakperkumpulan Liok Mao Pang akan
membuka sebuah pertemuan besar manusia2 tembaga,
apakah kau sudah mendengar tentang berita tersebut?""
"Pertemuan besar manusia tembaga?"" seru Lam-kong
Pak tertegun, "Siau-te belum
pernah mendengar ada orang yang membicarakan
tentang persoalan itu, apakah yang disebut sebagai
pertemuan besar manusia tembaga itu?" apakah kau tahu?""
"Bukankah belakangan ini telah muncultiga orang
manusia tembaga?" Lagipula ketiga orang manusia tembaga
itu merupakan musuh-musuh besar serta bib it bencana
bagipihak perkumpulan Bulu IHijau" Nah itulah sebabnya
pihak mereka segera berpikir untuk menyelenggarakansuatu
pertemuan besar antara manusia tembaga yang katanya
akan dia d akan ditebing Toan ciang Gak digunung IHu
Gou-san, akupikir kemungkinan besar ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang serta sikakek ombak
menggulung akan menyarupula sebagai manusia tembaga
untuk menghadiri pertemuan tersebut. Bila waktunya sudah
tiba dan lima orang manusia tembaga muncul ber-sama2,
siapapun tak akan tahu siapakah pihak lawannya, sampai
waktunya terpaksa masing2 pihak harus mengandaikan
keCerdasan serta ilmu silat masing2 untuk
mempertahankan diri."
Satu ingatan dengan Cepat berkelebat dalam benak Lamkong
Pak, pikirnva didalam hati:
"Seandainya apa yang dia katakan bukan berita
isapanjempol belaka. maka aku rasa sesungguhnya bukan
ketiga orang manusia tembaga itu yang dituju, melainkan
kemungkinan besar tujuannya adalah untuk menghadapi
aku simanusia tembaga gadungan." Karena berpikir
demikian, dia lantas berkata:
"Kapan pertemuan besar manusia tembaga itu akan d is
elenggarakan?""
"Tehgah malam bulan tigatanggal lima belas. katanya
keCuali manusia tembaga, siapapun tidak diperkenankan
ikut serta didalam pertemuan besar itu, barang siapa yang
berani melanggar ancamannya adalah hukuman mati
akupikir pertemuan itu d is elenggarakan
bukan lain adalah bermaksud untuk. membengkar
rahasia yang sesungguhnya dan asal-usul ketiga orang
manusia tembaga itu, jika pihak perkumpulan Liok Mao
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pang tidak menyembunyiKan kekuatan disekeliling tempat
itu dan melakukanpengeroyokan di saat yang penting.
pertemuan yang ters elenggara kali inipastisemarak dan ra
ma i sekali, lagipula kemungkinan besar satu atau dua
orang manusia tembaga diantaranya akan ketahuan rahasia
asal-usulnya."
Lam-kong Pak mengangguk tanda membenarkan ucapan
tersebut, sedang dalam hati pikirnya,
"Tujuan yang terutama dari kakek ombak menggulung
meny elenggarakan pertemuan besar manusia tembaga kali
ini, bukan lain adalah untuk menghadapi aku si manusia
tembaga gadungan serta manusia tembaga yang memiliki
senjata Payung sengkala tersebut, dengan diberikannya
tantangan secara terbuka inijelas dibalik kesemuanya itu
nanti sudah tersusun suatu rencana busuk, aku harus
berjaga-jaga terhadap intrikjahatnya"
"Lamkong-heng, apakah kau ada minat untnk ikutpula
didalam pertemuan besar itu?"" tanya Liuw Hau Siang.
"Sampai waktunya kita bica rakan lagi toh kalau dihitung
mulai sekarang waktunya masih ada satu bulan lebih.
"Lamkong-heng tahukah kau sebetulnya
adikperempuanku menemui ajalnya ditangan siapa?" aku
tidak berani mempercayaiperkataan dari siauw Hong..."
Mendengar pertanyaan itu Lam-kong Pak segera
menceritakan kisah kejadian yaag sebenarnya ketika itu.
Mendengar cerita tersebut, denganpenuh kebencian Liuw
Hauw Siang segera berkata kembali^
"Selama masih hidup adikku tak dapat hidup sebagai sua
mi isteri dengan Lamkong-heng, setelah mati ia bisa
mendapat kehormatan tersebut anggaplah kematiannya
tidak sia-sia belaka, cuma saja kata-kata bohong yang di
ucapkansiau Hong sehingga menyebabkan Lamkong-heng
bentrok muka dengan ketiga orang nona lainnya, hal ini
sungguh membuat hati orang jadi panas dan benci.... "
Lam-kong Pak menghela napas panjang.
"Yang sudah lewat biarkanlah berlalu, aku sudah
memandang enteng persoalan macam itu, terutama sekali
terhadap kaum wanita dalam hatiku sudah timbulperasaan
was- was dan ngeri, mulai sekarang aku hendak
menghimpun segenap kekuatan serta pikiran yang kumiliki
untuk berusaha menemukanjejak ketiga orang manusia
tembaga itu serta berusaha untuk membengkar rahasia asalusul
mereka, setelah itu akan kuajak mereka bekerja sama
untuk ber-sama2 menyapu bersih perkumpulan Liok Mao
Pang dari muka bumi..."
"Dengan andaikan kecerdasan serta kepandaian yang
dimiliki saudara, aku rasa semua persoalan bisa berjalan
dengan la near." kata Liuw Hauw Siang kemudian, "Aku
ucapkan selamat kepadamu semoga kau sukses selalu. Nah
sampai disini saja perjumpaan kita kali ini, aku ada maksud
untuk mohon diri terlebih dahulu"
I Habis berkata pemuda itu berebut membayar rekening.
kemudian berpisahlah kedua orang pemuda tadi.
Sebenarnya Lam-kong Pak ada maksud menjumpai
ibunya secara diam2 agar rasa kang en
orang tua itu terhadap dirinya bisa sedikit terhibur. tetapi
setelah mendengar kabar
berita penting dari mulut Liuw Hauw Siang barusan ia
ambil keputusm untuk mencarijejak
ketiga orang manusia tembaga itu terlebih dahulu.
Sebab secara lapat2 ia telah merasakan bahwa tenaga
dalamnya dua kaliperoleh kemajuanpesatsecara misterius ia
merasa ada kemungkinan besar hal itu disebabkan dua
orang manusia tembaga telah menyumbangkan tenaga
dalamnya kepada dia, dalam keadaan begini tenaga dalam
yang dimiliki kedua orang manusia tembaga tersebut pasti
akan peroleh kerusakan hebat, dan kemungkinan pula
mereka berdua adalah ayahnya serta gurunya.
Beberapa waktu kemudian tibalah pemuda itu ditengah
gurung Hu Gou-san setelah tiba disuatu bukit yang sunyi
danterpencil. dia segera tukarpakaiannya dengan baju
tembaga. Suasana disekitar tebing tersebut sunyi senyap tak
nampak sesosok bayangan manusia pun, batu cad as
berserakan dimana-mana pikirnya didalam hati:
"Aku sudah hampir beberapa bulan lamanya berputar
dan berkeliaran disekitar gunung IHu Gou-san, tetapi tebing
ini baru kudatangi untuk pertama kalinya... hal ini
bukankah menunjukkanpula bahwa luas bukit IHu gou-san
sebenarnya luar biasasekali?"
Sementara dia masih termenung, tiba2 tigasosok cahaya
merah yang amat menyilaukan mata berkelebat
membungbung diangkasa dibawah sorot cahaya sang surya
tampaklah cahaya merah tersebutamat menusukpandangan.
Lam-kong Pakjadi kegirangan bercampur terkejut,
rupanya tanpa sengaja ia telah jumpai tigaorang manusia
tembaga dengan masing2 mencekal sebuah rpayung
sengkala sedang berdiri tegak dalam posisi segi tiga tidak
jauh dari tempat itu.
Tiba2 terdengar salabhseorang diantara manusia
tembaga itu membentak keras, "Berubah "
Ketiga orang manusia tembaga itu segera menggerakkan
tubuhnya, dalam waktu singkat
mereka telah berubah tempit kedudukan walaupun masih
berada dalamposisisegitiga,
^ ^J Sekilas memandang Lam-kong Pak segera mengetahui
bahwa ketiga orang g manusia misterius itu sedang berlatih
semacam ilmu barisan yang ampuh. ia heran dan
tercengang. tercengang karena ketiga orang itu ^^^^^^
mencekal sebuah payung sengkala. payung yang manakah
yang asli?"
Mendadak manusia tembaga tadi membentak kembali
dengan suara keras: "Berubah"
Dengan suatu gerakan yang cepat dan sukar dilukiskan
dengan kata-kata ketiga orang itu kembali bertukar tempat
kedudukan mas ing- mas ing, kali iniarah perputaran
mereka merupakan kebalikan daripada perputaran yang
pertama kali tadi. Dalam hati sianak muda itu kembali
berpikir. "Mungkinkah mereka bertiga sudah mengetahui kalau
kakek ombak menggulung hendak membuka suatu
pertemuan besar manusia tembaga satu bulan mendatang"
dansekarang mereka berkumpul disini untuk berlatih
semacam ilmu barisan untuk menyongsong kedatangan
musuh tangguh?"?"
Dalampada itu setelah ketiga orang manusia tembaga
tadi berdiri kaku kurang lebih eperminum teh lamanya,
manusia tembaga yang memberi komando tadi kembali
berkata. "harap kalian berdua suka memperhatikan dengan
seksama. pertukaran yang bakal
terjadi kali ini adalah pihak kiri dan pihak kanan
masing2 mengitari titikpusat satu kali, terutama sekali
disaatpertukaransenjata tajam gerakan itu harus dilakukan
dengan cepat dan rapat sekali."
Selesai berkata ia lantas membentak: "Berubah lagi"
Dalam waktu singkat tigasosok bayangan kuning
berkelebat dan saling berg era k kesamping kiri dan kanan
dengan gerakan yang cepat, begitu cepat gerakannya s eh
ing gasepintas lalu seakan-akanporos kiri dan kanan
masing2 hanya berputarsatu kali.
Tetapi Lam-kong Pak yang memiliki ketajaman mata
yang luar biasasempat menyaksikan gerakan itu dengan
jelas sekali, ia saksikanpada putaran yang terakhir tadi
bukan saja ketiga orang manusia tembaga itu mas ing- mas
ing sudah bertukar tempat kedudukan bahkan senjata
Payung sengkala yang berada didalam genggaman
merekapun sudah bertukar satu sama lainnya, andaikata
manusia tembaga tadi tidak memberi keterangan terlebih
dahulu mungkin pemuda Lam-kong tidak sampai menaruh
perhatianpada pertukaran senjata tersebut.
"Ehmm. latihan kita kali ini sudah cukup lumayan." kata
manusia tembaga yang memberi komando itu, cuma
perubahan yang dilakukan masih kurang hapal dan matang.
akupikir rencana busuk yang disusun oleh pihak lawan kali
inipastijahat dan hebat karena itu kita musti
menghadapinya secara hati2. Marilah kita berlatih sebanyak
beberapa kali lagi
Lam-kong Pak yang selama ini menontonjalannya
latihan itu dari tempat kesunyian, dalam hati segera
berpikir. "Kemungkinan besar manusia tembaga yang
memberi komando itu adalah manusia yang memiliki
senjata payung sengkala tersebut, diantata ketiga orang
manusia tembaga itu tenaga dalamnya yang paling tinggi
dan sempurna meskipun sekarang mereka berhasil
menciptakan ilmu barisan semacam ini sampai waktunva
mampukah mereka rebut kemenangan dari tangan kakek
ombak menggulung serta membongkar asal-usul yang
sebenarnya dari ketua perkumpulan Liok-Mao Pang masih
merupakan suatu tanda tanya besar.. ..sebaliknya jika aku
bisa pula ikut serta dalam barisan itu siapa tahu kalau daya
kekuatannya malah berlipat ganda?"...,"
Berpikir demikian ia segera menyapu sekejap keadaan
disekeliling tempat itu, setelah temukan suatu tempat yang
agak datar ia turuni tebing curam itu dan meluncur kearah
ketiga orang manusia tembaga itu.
Dengan sangat hati2 ia mengepos tenaga agar
gerakannya tidak sampai menimbulkan sedikit suarapun
tetapi ketika tubuhnya tiba pada jarak lima sampai tujuh
tombak dari permukaan tanah tiba2 manusia tembaga yang
memberi komando itu telah merasakan akan kehadirannya,
terdengar ia mendengus dan menegur^ "Siapa yang berani
menyusup datang kemari?"
Lam-kong Pak menyusup keluar dari balik semak
belukar, tatkala ketiga orang manusia tembaga itu melihat
dihadapan mereka muncul kembali seorang manusia
tembaga macam mereka. jelas terlihat hati ketiga orang itu
terkejut keras. salah satu diantara mereka segera berseru:
"Kau kalau bukan ketua perkumpulan dari Liok Mao
Pang pastilah kakek ombak menggulung. terimalah sebuah
pukulanku..."
"Weees. .." sebuah angin pukulan yang maha dahsyat
segera meluncur kedepan dan
mendekati tubuh sianak muda itu, dalam keadaan
demikian Lam-kong Pak tidak ing in menunjukkan asal
usulnya, dengan ilmupukulanSam-Ho It-ciang-hoat ia
sambut datangnya ancaman tersebut.
"Blaaam..." ditengah bentrokan yang amat keras,
masing2 pihak tergetar mundur satu langkah lebar
kebelakang, dengan cepat Lam-kong Pak merasakan bahwa
manusia tembaga yang sedang bertarung melawan dirinya
ini bukanlah manusia tembaga yang memiliki senjata
payung sengkala tersebut.
Tetapi pihak lawanpun rupanya sudah merasakan pula
bahwa Lam-kong Pak bukanlah kakek ombak menggulung
ataupun ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang yang
mereka benci. Salah seorang manusia tembaga diantara
ketiga orang itu segera menegur kembali. "sebenarnya siapa
kah kau?""^
Lam-kong Pak tidak berani buka suara, sebab ia
menduga kemungkinan besar gurunya bisa mengenali
suaranya, karena itu ia membungkam dalam seribu bahasa.
dengan ilmu pukulan Sam Ho It ciang-hoat kembali dia
lancarkan sebuah pukulan dahsyat kedepan. Manusia
tembaga yang lain dengan cepat berkelebat maju kedepan,
serunya: "Biar aku yang sambut datangnya serangan ini...."
"Blaaam..." benturan nyaring yang memekakkan telinga
kembali berkumandang diangkasa, pasir dan batu
beterbangan memenuni udara, mas ing- mas ing pihak
tergetar mundur satu langkah kebelakang akibat benturan
keras itu. Lam-kong Pak yang hanya menggunakan tenaganya
sebesar tujuh delapan bagian saja itu, dengan cepat dapat
mengenali kembali bahwa manusia tembaga inipun bukan
manusia tembaga
yang memiliki senjata payung sengkala tersebut.
Manusia tembaga yang lain dengan cepat berg era k maju
Kedepan, sementara ia siap untuk turun tangan mendadak
terdengar desiran angin tajam berkumandang datang dari
tempat kejauhan.
Dengan cepat Lam-kong Pak berpaling kebelakang dia
lihat dari situ muncul kembali dua orang manusia tembaga.
Menyaksikan kehadiran dua orang manusia tembaga
yang terakhir itu ketiga orang manusia tembaga pertama
sama2 tertegun, kemudian tanpa mengucapkan sepatah
katapun mereka putar badandankabur masuk kebalik batu2
cad as yang berserakan disekitar tempat itu.
Dalam hati kecilnya Lam-kong Pak mengetahui bahwa
dua orang manusia tembaga, yang muncul belakangan ini
kemungkman besar adalah Kakek ombak menggulung,
serta ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang.
Dalam hati timbullah ingatan untuk menjajal kekuatan
tenaga dalam dari kakek ombak menggulung, tanpa
menimbulkan sedikit suarapun ia segera menerjang
kedepan- Dengan meng g una kan jurus kelima dari ilmu
sakti payung sengkala ia la ncarkan sebuah pukulan dahsyat
kearah salah satu diantara dua orang manusia tembaga itu.
"Blaaam.,." ditengah benturan keras, pihak lawan
tergetar muadur tiga langkah kebelakang, melihat hal itu
dalam hati kecilnya Lam-kong Pak segera mengetahui
bahwa orang itupastilah ketua dari perkumpulan Liok Mao
Pang.... Sekali lagi Lam-kong Pak menghimpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian kemudian
mengirimpula satu pukulan dahsyat kearah manusia
tembaga yang lain"Blaam .." Termakan oleh pukulannya yang maha
dahysat itu pihak lawan segera tergetar mundur pula
tigalangkah kebelakang.
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menyaksikan hal itu Lam-kong Pak tak bisa menahan
rasa tertegunnya lagi, dalam hati segera pikirnya:
"Masakekuatan tenaga dalam dari kakek ombak
menggulung begitu tak becus. . .?" atau tenaga
dalamkutelah memperoleh kemajuan yang
sangatpesatsehingga berhasil melampaui dirinya?"?"
Tetapi Lam-kong Pakpercaya, sekalipun tenaga
dalamnya memperoleh kemajuan yang amat pes at. tak
mungkin ia sanggup mengalahkan kakek ombak
menggulung dalam masawaktu ya demikian pendek.
Kalau b eg itu siapa kah kedua orang manusia tembaga
itu?" pemuda itupercaya kecuali tigaorang manusia tembaga
yang lain hanya kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang saja yang sanggup menerima
pukulan dengan tenaga sebesar delapan bagian itu, atau
lebih tegasnya saja Sun Han Siang ibu kandungnya pun tak
mampu menerima datangnya serangan tersebut.
Jika dua orang manusia tembaga yang datang terakhir ini
benar2 adalah Kakek ombak menggulung mungkinkah dia
menyembunyikan kepandaiannya dan sengaja hendak
membikin dirinya jadi kebingungan " ataukah ia takut
dirinya berhasil menebak asal usulnya itu maka sengaja ia
sambut serangan tersebut dengan tidak sepenuh tenaga ?"
Pada saatpikirannya sedang berputar dengan penuh
kebingungan dua orang manusia
tembaga tadi dengan cepat menyusup pula ke balik batu
cadas dan lenyap disana.
Lam-kong Pak segera melakukanpencarian yang
seksama disekeliiing tempat itu namun tiada hasil yang
didapatkan- akhirnya dengan perasaan murung ia mendaki
kembali keatas tebing.
Tibatiba... jeritan ngeri yang menyayatkan hati dari
seorang gadis berkumandang datang dari tempat kejauhan,
Lam-kong Pak terkejut dan cepat-cepat ia memburu
ketempat berasalnya suara tadi.
Tampa klah Yu Tien dengan sepasang tangan
memegangi muka sendiri berdiri dengan badan gemetar,
jeritan yang memilukan hati tadi berkumandang keluar dari
mulutnya. coe Li Yap serta Peksli Hiang dengan mata terbelalak
dan mulut melongo berdiri menjublak disisi kalangan,
tampak sekali kedua orang gadis itu dibikin gugup dan
kelabakan setengah mati.
Tepat dihadapan ketiga orang gadis tadi berdirilah
seorang manusia berkerudung. dia bukan lain adalah Suma
ing, ditangannya mencekal sebuah botol keCil terbuat dari
porselen. sambil tertawa seram ujarnya:
"Siapa yang berani merusakorang lain harus b era ni pula
menanggung pembalasan yang setimpal, sejakjaman dahulu
kala hukuman itu selalu berlaku terus. Aku Suma ing bisa
berubah jadi sedemikian mengenaskan kesemuanya adalah
berkat perb uatan dari Lam-kong Pak Hmm...I
Hmm....karena itulah dari tubuh kalian akan kutatik
kembali uang modalku"
Hampirsaja Lam-kong Pak jatuh pingsan karena gusar
serta mendongkolnya ia tahu manusia tembaga yang
berulang kali menyelamatkanjiwa Suma ing kemungkinan
besar adalah ayahnya Lam-kong Liuw, sungguh tak nyana
pengharapan orang tua selama ini ternyata hanya sia-sia
belaka, tabiat busuk dari pemuda itu sudah mengakar
daging dalam tubuh ny, bukannya bertobat kelakuan serta
perbuatannya klan lama klan bertambah nekat.
Da rah kental mengucur keluar lewat celah-celah jari
tangan Yu Tien, dengan menahan rasa sakit yang tak
terhingga perempuan itu duduk diatas tanah sambil
menjeritjerit dengan suara yang memilukan hati, membuat
siapapun yang ikut mendengar tanpa terasa bulu kuduk
akan bangun berdiri semua.
Lam-kong Pak tahu bahwa kecantikan wajah Yu Tien
sudah musnah dan tak tertolong lagi, ia segera mengambil
keputusan dalam hati kecilnya. hari ini dia akan
membinasakan pemuda laknat itu dengan cara yang paling
keji serta hukuman yang diluarperikemanusiaan-Dalam
pada itu Suma ing sambil tertawa s era m telah berkata
kembali: "Isi dari botol porselen ini adalah air keras Sam Wi ceng
Swi milik Lak-gwee-soat si saiju bulan keenamTong IHui,
asalterkena sedikitsaja maka raut wajahnya akan hancur
berantakan, kini isi botol ini masih ada separuh lebih,
Cukuppersediaan untuk merubah wajah kalian berdua
menjadi buruk seperti keadaan Yu Tien...haaah..haaah
haaah. .mulai hari ini kalian bertiga akan berubah jadi setan
iblis yang paling jelek danpaling mengerikan wajahnya
dikolong langit"
Dengan hati berdebar keras kedua orang gadis itu ambil
keluar bubuk obat dan ditaburkan Keatas wajah Yu Tien
yang hancur, sementara Suma ing telah maju dua langkah
kedepan, terdengar ia membentak keras:
"Aku memberi batas waktu selama setengah perminum
teh kepada kalian, kalau kalian
berdua tak mau datang kesisiku, IHmm., ...IHmm..."
"Anjing laknat" teriak cu Li Yap dengan wajah
menyeramkan. kalau punya kepandaian ayoh tunjukkan
keluar. suatu hari kau akan berjumpa kembali dengan Lamkong
Pak. dan waktu itu dia akan suruh kau merasakan
siksaan hidup yang paling hebat, dia akan membuat kau
mati tak bisa hiduppun tak dapat..." Suma ing angkat
kepala dan tertawa lebih seram lagi.
"Heeeh heeeh heeeh... menurut apa yang kuketahui.
Lam-kong Pak sudah bertengkar dengan kalian bertiga. dia
sih tak akan mencampuri urusan kalian lagi... bocah manis,
sedikitlah tahu diri...mari kesini, temanilah Siau-ya mU
bermain-main, aku tanggUng kalianpasti akan merasakan
kenikmatan yang tak terhingga..."
"Setelah wajah Cici hancur seperti itu, kamipun tidak
ingin hidup lebih lanjut," seru Peksli Hiang dengan suara
keras, "anjing laknat ayoh lekas turun tangan-"
"Hmm,.. janganlah bermimpi disiang hari belong. terus
terang kuberitahukan kepada kalian, sekalipun aku telah
merusak wajah kalian semua, tak nantt kalian kulepaskan
dengan begitu saja. , haaah., haaaah,..haaaah... seCara
bergilir aku hendak menikmati kehangatan tubuh kalian
serta mencicipi keperawanan kalian-..."
Terkesiaplah hati kedua orang gadis itu setelah
mendengar ancaman tersebutjika wajah mereka saja yang
hancur itu masih agak mend ing an, sebaliknya bila wajah
mereka telah rusak harus merasakan pula perkosaan yang
berutal dari lawannya sekalipun mati jadi setanpun mereka
akan merasa tidak tenang...
Dengan hati terCekat dan mata terbelalak lebar kedua
orang gadis itu menatap botol
kecil ditangan lawannya tanpa berkedip. otak mereka
bekerja cepat untuk mercari akal guna melepaskan diri dari
tersebut. Suma ing tertawa seram, kembali serunya,
"Siauw-ya akan memberi bukti kepada kalian bahwa apa
yang kuucapkan bukan hanya main2 saja... lihatlah
kejantananku "
I Habis berkata ia cabut lepas tutup botol porselen itu
dan menuang sedikit keatas tanah
"Bess..." asap kuning segera mengepul keluar dari atas
permukaan tanah, rumput yang tumbuh disekitar tempat itu
seketika hangus dan musnah tak ada bekasnya.
Air muka kedua orang gadis itu seketika berubuh hebat,
meskipun mereka tidak takut menghadapi kematian, tetapi
siksaan hidup yang melebihi kematian itu cukup
menggetarkan hati mereka berdua,
"Bagaimana ?" jengek Suma ing sambil tertawa seram
berulang kali. "Kalian lebih suka menemani siau-ya untuk
bermain cinta ataukah lebih suka wajah kalian kuhancurkan
dengan air keras ini?""
Tiba2 Yu Tien bang kit berdiri, dengan kedua belah
tangannya masih menutupi wajah ia berseru.
"Suma ing, biar aku yang melayani kebutuhanmu itu,
harap lepas kanlah mereka berdua"
"Kau?"?" haaah haaah haaah...." Suma ing mengejek
sambil tertawa dingin, "wajahmU sudah rusak dan tak
berwujUd lagi, meskipun kau masih perawan dan belum
dijamah lelaki tetapi siau-ya sudah tidak berminat lagi
terhadap dirimu"
Yu Tien membentak keras, sambil meraung kalap ia
menerjang kedepan dengan hebatnya. "Tahan"
Bentakan keras yang memekikkan telinga berkumandang
memecahkan kesunyian, semua orang yang hadir dalam
kalangantidakterkecualipula Suma ing amattercekat hatinya
mendengar bentakan tersebut, tatkala mereka berpaling
tampaklah pada jarak kurang lebih dua tombak dari sisi
kalangan berdiri tegak seorang manusia tembaga.
"IHmmm. . .IHmmm. setiap gelak tertawa manusia
tembaga itu memaksa Suma ing tanpa sadar mundur satu
langkah kebelakang.
Sementara itu cu Li Yap bertiga jadi kegirangan setengah
mati ketika melihat munculnya bintang penolong ditempat
itu, mereka segera berteriak keras:
"Lociaopwee, jangan biarkan sekali-kali bajingan anjing
laknat itu terlepas diri tempat ini dalam keadaan hidup"
Lam-kong Pak mendengus dingin, begitu ketus suaranya
membuat cu Li Yap sekalian seketika membungkam dalam
seribu bahasa. "Suma ing" kembali Lam-kong Pak berseru dengan nada
menyeramkan- "Tahukah kau aku hendak membinasakan
dirimu dengan Cara apa?""
Rupanya Suma Ing tahu bahwa dia masih bukan
tandingan lawannya, tetapi berada dihadapan ketiga orang
dara muda itu ia tak mau unjukkan kelemahannya, dengan
suara keras ia berseru:
"Saudara kau tidak merasa tekebur dengan perkataanmu
itu?"" Sembari berkata perlahan-lahan ia mundur terus
kebelakang. "Aku akan membiarkan kau melarikan diri terlebih
dahulu sejauh setengah li." ujar Lam-kong Pak sinis.
"sekalipun begitu kau tak akan mampu melepaskan diri dari
cengkeramanku, percaya tidak" cuma kalau sampai
demikian keadaannya. maka kau akan merasakan siksaan
yang jauh lebih hebat..."
Suma ing segera menghentikan gerakan tubuhnya setelah
mendengar ucapan itu dia tahu bahwa manusia tembaga
tersebut bukan sedang bicara bohong, sekalipun melarikan
diri ia tak akan lolos dari cengkeramannya.
"Aku hendak membinasakan dirimu." seru Lam-kong
Pak kembali. "akupun hendak membinasakan dirimu s eh
ing gakau mati dengan hatipuas, kau harus berhati-hati....
dikala kuhitung sampaipada hitungan ketiga maka akan
kupatahkan sebuah tulang igamu teriebih dahulu...."
Suma ing tercekat hatinya mendengarkan ancaman itu,
diam2 dia himpun segeoap kekuatannya didalam tubuh
untuk bersiap-siap menjaga diri. "Satu.... "
Lam-kong Pak tidak berg era k dari tempat semula,
sedang tigaorang gadis muda itu karena tegang tanpa terasa
mundur beberapa langkah kebelakang, enam buah biji mata
yang jeli menatap kearah kalangan tanpa berkedip. mereka
ing in menyaksikan manusia tembaga tersebut akan turun
tangan dengan cara apa?"" "Dua..."
Sekujur badan Suma ing gemetar keras. dengan sekuat
tenaga ia berusaba untuk menahan rasa tegang serta rasa
ngeri yang mulai mencekam seluruh pikiran serta
perasaannya. "Tiga..."
Bersamaan dengan selesainya ucapan tersebut, sekilas
cahaya kuning segera meluncur kedepan dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat. sebelum Suma Ing sempat berbuat
sesuatu tahu2 pihak lawan telah berada disisi tubuhnya.
"Kraaak..." Suma Ing menjarit kesakitan, tahu2 manusia
tembaga itu sudah mundur kebelakang dengan didalam
genggamannya telah bertambah dengan sekerat tulang iga
yang belumuran darah.
Suma Ing mundur kebelakang dengan sempoyongan,
darah segar mengucur keluar dari dadanya yang
terluka....air mukanya pucat pas i sedang badannya
menggigil keras.
Dalam pada itu ketiga orang gadis muda tersebut dibUat
amat kagUm dengan kelihayan manusia tembaga itu, Pek-li
Hiang yang tak dapat mengendalikan emosinya segera
berteriak keras^
"Locianpwee, patahkan lagi sebuah lengannya...."
Dengan mata melotot Lam-kong Pak mendengus berat,
dengusan yang begitu mantap membuat gadis she Pek-li itu
menjulurkan lidahnya dan tak berani berbicara lagi.
"Kali ini aku hendak menggunakan tulang anjing ini
untuk mematahkan lengan kirimu seperti juga semula akan
kuhitung sampai angkka yang ketiga..." kata Lam-kong Pak
kemudianselesai
berkata ia segera mulai menghitung: "Satu,."
Suma Ing kesakitan setengah mati, peluh dingin telah
mengucur keluar membasahi
seluruh tubuhnya, dia himpun sisatenaganya dan
berusaha untuk mempertahankan diri, "Dua..."
Ketika Lam-kong Pak menghitung sampai angka kedua.
Suma Ing sudah tak dapat menahan diri lagi. ia membentak
keras dan mendahului menerjang maju kedepan sambil
melancarkan sebuah pukulan dahsyat dengan jurus ketujuh
dari ilmu sakti payung sengkala.
Anginpuyuh yang amat dahsyat berh embus men-deru2.
rumput tercabut lepas dari permukaan bumi dansekilas
cahaya kuning serta terkepung ditengah h embusan
anginpuyuh tadi. "Tiga...."
Kembali terdengar suara gemeratukan nyaring, untuk
kesekian kalinya Suma Ing menjerit kesakitan- dengan
sempoyongan dia mundur tujuh delapan langkah
kebelakang, tangan kirinya terhajar sampai hancur dan
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
remuk sama sekali...
Sebaliknya Lam-kong Pak masih tetap berdiri pada jarak
satu tombak dari sisi kalangan.
Ketiga orang gadis muda itu sama2 bersorak kegirangan,
mereka merasa gembira sekali menyaksikan musuh yang
paling dibenci itu disiksa dan dihajar setengah mati oleh
manusia tembaga tersebut.
"Tutup mulut" bentak Lam-kong Pak dengan suara
keras. Bentakan itu mengejutkan hati ketiga orang gadis tadi,
dengan ketakutan mereka berhenti tertawa, pikirnyadidalam
hati dengan perasaaan tercengang:
"Sungguh aneh manusia ini?" apa sih salahnya kalau
orang lain tertawa kegirangan?"
kenapa dia musti turut campur dalam masala h ini?"
Sementara mereka masih membatin dengan perasaan
bingung Lam-kong Pak telah berkata kembali:
"Kali ini aku harus menghajarpula kaki kirimu biar
kutung..."
Suma Ing gemetar keras.., ia ngeri juga menyaksikan
cara lawannya menjatuhkan hukuman yang begitu keji
terhadap dirinya. meskipun sebuah tulang iganya sudah
patah serta lengan kirinya telah hancur namun ia tetap
nekad dan keras kepala, walaupun kesakitan ia tak mau
merintih ataupun menjerit kesakitan-..
Tiba2 sekilas cahaya kuning muncul ditengah kalangan.
kembali seorang manusia tembaga muncul disitu.
Mendengar manusia tembaga yang baru muncul itu
berkata: "Saudara. aku harap kau suka bermurah hati. ampunilah
jiwanya untuk terakhir kali ini."
"Bila kau suka memperlihatkan raut wajahmu terlebih
dahulu, akan kupertimbangkan permintaanmu itu,
sebaliknya kalau kau menolak. maaf terpaksa aku tak dapat
menuruti kehendakmu itu..."
"Thian mengharapkan umat manusia bisa hidup dengan
cinta damai dan tidak saling membunuh, terutama sekali
dia adalahsaudarasedarah sedaging dengan dirimu, berilah
kesempatan yang terakhir baginya untuk bertobat. aku rasa
kaupasti bisa memberikan kepadanya satujalan kehidupan
baru." Selesai berkata tanpa manantijawaban lagi, laksana kilat
manusia tembaga itu
berlalu dari sana.
UNTUK beberapa saat lamanya Lam-kong Pak berdiri
dengan hati sangsi akhirnya sambil menggertak gigi ia
berseru: "cepat enyah dari sini "
Suma Ing membungkam dalam seribu bahasa, dengan
tubuh sempoyongan ia segera berlalu dari tempat itu.
Sepeninggalnya Suma Ing, Lam-kong Pak baru berpaling
dan menatap wajah ketiga orang gadis muda itu diamZ ia
menghela napas panjang pikirnya didalam hati: "Selama
hidup mungkin aku tak dapat hidup bersama dengan kalian
lag .....mungkin aku tak bisa mengawini kalian semua...
sebab...."
Ketika menyaksikaa raut wajah Yu Tien yang sudah
hancur dan tidak berwujud muka lagi itu. diam2 ia
merasakan hatinya pedih tetapi apa yang harus dikatakan
lagi?" nasi telah berubah jadi bubur.
Maka sambil ambil keluar botol porselen yang berisikan
obat anti air keras yang dihadiahkan Lak -gwe-soat
kepadanya itu, ia berkata:
"Isi botol ini merupakan air anti racun air keras. "Sam
Wi ceng Swie" tersebut ambilah lain kalijika bertemu lagi
dengan Suma Ing bubuhkan lebih dahulu obat tersebut
diatas wajahmu, maka kalian tidak akan terluka oleh
semburan air keras" Selesai berkata ia serahkan botol
porselen itu ketangan cu Li Yap. kemudian putar badan
berlalu dari situ.
"LoCianpwe seru cu Li Yap dengan cepat,
"budipertolongan yang telah Locianpwee
berikan kepada kami semua, suatu ketika boanpwee
semua akan berusaha untuk membalas^ dapatkah kami
mengetahui nama dari cianpwee?""
"Aku adalah kakek bersedih hati. nama serta she-ku
sudah lama kulupakan disamping itu akupun tidak
mengharapkan balasan dari kalian"Locianpwee seru Pek-li Hiang pula, jika kudengar dari
suaramu yang serak agaknya kau tidak terlalu tua."
"Tahun ini aku telah berusia delapan puluh sembilan
tanun, cucu serta buyutkupun jauh lebih tua dari kalian
semua, HHmmm berani benar kau mengatakan aku belum
tua " "Loocianpwee, ilmu silat yang kau miliki toh sudah
mencapaipada puncak yang tiada taranya, persoalan apa
yang tidak berkenan dihatimu s eh ing gakau menyebut diri
sebagai kakek bersedih hati?""
"Tempo dulu aku telah ditipu cinta kasih serta rasa
sayangku oleh tiga orang gadis muda. dalam gusarnya aku
segera berlalu tanpa pamit sehingga berakhir dengan
keadaan yang tragis. dalam sedihnya aku lantas menyebut
diriku sebagai kakek bersedih hati sebelum aku pergi dari
sini ada sepatah dua patah kata hendak kusampaikan
kepada kalian semua. cinta Kasih antara pria dan wanita
bisa berlangsung dengan langgeng jika kedua belah pihak
menaruh perasaan saling percaya mempercayai saling
hormat menghormati, janganlah dikarenakan suatu
persoalan yang kecil segera menaruh curiga terhadap tabiat
dari lawan jenisnya, seringkali karena persoalan ini
hubungan cinta yang murni bisa rusak dan hancur
berantakan-.."
Ketiga orang gadis itu tertegun mendengar ucapan dari
manusia tembaga itu, sebelum mereka sempat menyaksikan
sesuatu Lam-kong Pak telah berlalu dari sana.
Meskipun pemuda itu tidak berhasil membinasakan diri
Suma ing, namun boleh dibilang ia berhasil memberi
peringatan yang paling berat terhadap dirinya rasa
mendongkol dan gusar yang berkecambuk dalam hatinya
sedikit banyak jauh telah berkurang.
Tanpa terasa ia teringat kembali akan diri Yu Tien serta
ciu cien cien, meskipun mereka telah menaruh perasaan
salah paham terhadap dirinya, bagaimanapun juga antara
mereka pernah terjalin hubungan cinta, Lam-kong Pak
merasa sedih dan simpatik terhadap nasib buruk yang telah
menimpa mereka berdua.
Tetapi apa gunanya merasa simpatik" seseorang yang
wajahnya telah hancur berantakan tak berwujud lagi mana
dapat ditolong lagi?" Sekalipun ada obat mujarab pun
belum tentu bisa memulihkan kembali kecantikan wajah
mereka berdua. "Berhenti "
Ketika Lam-kong Pak sedang berjalan sambil melamun.
mendadak terdengar suara bentakan keras berkumandang
datang, dengan hati terkesiap ia segera menghentikan
langkah kakinya.
Si-Naga pengasingan cu Hong Hong dengan sorot mata
memancarkan Cahaya tajam telah berdiri ditengah jalan
menghadang jalan perginya, terdengar perempuan itu
menegur: "Kau adalah Lam-kong Liu atau Lu-It Beng?"?"
"Kedua-duanya bukan, aku adalah Kakek bersedih hati"
jawab Lam-kong Pak Cepat.
"Kakek bersedih hati?"?" cu Hong Hong berdiri tertegun.
"Kau jangan ngaco belo tak karuan, dikolong langit dewasa
ini hanya ada tiga orang manusia tembaga belaka. yang satu
adalah Lam-kong Liu. yang kedua adalah Lu-It Beng
sedang yang ketiga adalah manusia bersenjatakan payung
sengkala tersebut, tetapi diapun tidak bernama kakek
bersedih hati.,.."
"Antara aku dengan ketiga orang itu sama sekali tiada
hubungan ataupun sangkut paut apapun juga , kakek
bersedih hati adalah aku dan aku adalah kakek bersedih
hati" cu Hong Hong mendengus dingin, tanpa mengucapkan
sepatah katapun ia menerjang lalu mencengkeram urat nadi
dari pemuda itu.
Lam-kong Pak tertawa dingin, ia kebaskan tangannya
kebawah, setelah memukul mundur cu Hong Hong
sehingga tersurut dua langkah kebelakang ujarnya kembali,
"Kalau kau berani turun tangan maka itu berarti kamu
hendak mencari penyakit buat diri sendiri"
cu Hong Hong terkejut, ia perCaya tenaga dalam yang
dimiliki manusia tembaga ini sama sekali tidak berada
dibawah Lam-kong Liu ataupun Lu-It Beng, sedangkan bila
dibandingkan dengan manusia yang memiliki senjata
payung sengkala itu, maka kekuatannya adalah seimbang.
karena itu kembali dia menegur,
"Sebenarnya siapakah kau?" kenapa kau menyaru
sebagai manusia tembaga?" apakah kau juga bersiap-siap
untuk ikut serta menghadiri pertemuan besar manusia
tembaga?" "Mau ikut atau tidak itu urusan pribadiku sendiri dan
sama sekali tiada hubungannya dengan dirimu, sedangkan
siapakah aku yang sebenarnya kau lebih lebih tak usah
tahu. karena urusan ini tiada berkepentingan dengan
dirimu" Pemuda itu berhenti sebentar untuk tukar napas, setelah
itu lanjutnya kembali:
"Menurut apa yang kuketahui, sebetulnya antara kau
dengan Sun Han Siang sebenarnya sama sekali tidak terikat
dendam sakit hati yang terlatu mendalam, kesalahan paham
yang terjadi dimasa lampau seharusnya dibikin beres seCara
damai dengan jalan berunding"
"Hmmm Apa urusannya persoalan ini dengan dirimu?"
dengus cu Hong Hong tidak senang hati.
"Badai pembunuhan yang mengerikan sudah menjelang
tiba dalam dunia persilatan, seandainya didalam pertemuan
para manusia tembaga itu pihak perkumpulan Liok Mao
Pang tidak berhasil mendapatkan sesuatu mereka pasti akan
mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya untuk
melakukan pembunuhan seCara besar-besaran terhadap
seluruh umat Bu-lim setiap manusia yang tidak termasuk
perkumpulannya tak akan terhindar dari pembunuhan
tersebut. kau berdiri sebagai seorang jago kalangan lurus
masa tega hanya berpeluk tangan belaKa menyaksikan
badai pembunuhan ini melanda kolong langit?"?"
"Kalau memang kau memiliki perasaan welas asih
terhadap sesama umat manusia lagi pula memiliki ilmu silat
yang begitu lihay apa sebabnya kau tidak secara resmi
unjukkan diri didalam dunia persilatan untuk memimpin
para jago dari golongan lurus guna melakukan pertarungan
yang menentukan dengan pihak PerkumPulan Liok Mao
Pang?""
"Waktu masih belum tiba, sampai saatnya aku pasti akan
turun tangan dengan sendirinya. Sekarang aku ingin
bertanya kepadamu bukankah payung sengkala adalah
benda mustika yang berhasil kau temukan dimasa yang
lampau?""
"Sedikitpun tidak salah."
"Masih ingatkah bagaimana bentuk dari senjata mustika
tersebut?"?"
"Tentu saja masih ingat... panjangnya kurang lebih
empat depa dengan cahaya merah darah, bisa dibuka dan
bisa ditutup dengan gampang dan leluasa. Bagi mereka
yang memiliki ilmu meringankan tubuh dapat membantu
seseorang untuk melayang diangkasa, pada gagang payung
terdapat sebuah lambang yang berbentuk Kelelawar hijau,
inilah ciri2 yang kuingat?"
"Kitab ilmu silat Payung sengkala telah hilang dari saku
suamimu Sian Yang Ping dimasa yang telah silam, dimana
secara kebetulan telah ditemukan oleh Sun Han Siang
sedangkan payung sengkala itu sendiri sama sekali tidak
lenyap. tetapi yang aneh secara bagaimana bisa terjatuh
ketangan manusia tembaga itu?""
"Siapa bilang kalau payung sengkala itu tidak lenyap dari
tanganku?"" tempo dulu senjata mustika itulah yang lenyap
terlebih dahulu, kemudian baru kuketahui bahwa kitab
pusaka payung sengkala pun ikut lenyap tak berbekas,
sedangkan mengetahui bagaimana keadaan selanjutnya
sehingga bisa terjatuh ketangan manusia tembaga itu, aku
sendiripun tidak tahu"
"Bagus, terima kasih atas keteranganmu itu. putrimu
berada tidak jauh dari sini, kurasa lebih baik cepat2lah pergi
kesitu untuk melindungi keselamatannya. jangan sampai
membuat dia menderita kerugian besar seandainya sampai
berjumpa dengan Suma ing"
Habis berkata tanpa menanti jawaban lagi ia loncat tiga
puluh tombak jauhnya dari tempat itu. dengan gerakan
kuda langit melayang diawan ia meluncur kedepan dan
lenyap dari pandangan.
cu Hong Hong menjerit kaget, uotuk beberapa saat
lamanya ia berdiri menjublak ditempat semula karena
terkejut menyaksikan kelihayan lawannya.
Sementara itu dengan Cepatnya Lam-kong Pak telah
jauh meninggalkan cu Hong Hong ya masih berdiri
menjublak ditempat semula, sambil melanjutkan perjalanan
dalam hati ia berpikir keras.
Dahulu ia pernah menaruh Curiga bahwa manusia
tembaga yang memiliki senjata payung sengkala itu adalah
si-Awan hitam mengejar rembulan oei ci Hu yaitu jago sakti
yang hawa murni bayinya dipeCahkan olehnya itu. tetapi
setelah mengetahui akan hubungan persahabatan antara oei
ci Hu Yang Peng serta cu Hong Hong ia merasa tak
mungkin jago tua itu mencuri payung sengkala tersebut.
Lalu siapakah kakek tua yang pernah dijumpai sewaktu dia
dirumah makan tempo dulu?"
mungkinkah kakek desa itu adalah manusia tembaga
yang memiliki senjata payung sengkala?""
Secara beruntun puluhan hari sudah lewat tanpa
terasa,jarak dengan disenggarakannya pertemuan besar
antara manusia tembaga sudah tinggal setengah bulan lagi,
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lam-kong Pak segera mencari bahan makanan Sebagai
rangSum. dan mencari Sebuah gua yang tersembunyi
letaknya untuk berlatih ilmu silat dengan tekun.
Suatu hari ketika ia telah menyelesaikan latihannya.
kentongan ketiga baru saja menjelang tiba, rembulan
bersinar terang dan cuaca bersih sekali, Lam-kong Pak yang
berdiri dibawah keheningan malam tanpa terasa terbayang
kembali akan beberapa orang gadis muda kekasihnya,
pada waktu itulah tiba2 ia menemukan dua sosok
bayangan manusia muncul dibalik jeram yang terdapat
didekat tempat itu,
Angin malam berhembus lewat mengibarkan ujung baju
sang perempuan, sedang ujung baju yang lelaki sama sekali
tidak bergoyang suatu kejadian yang aneh sekali.
Siapakah mereka?" dan apa yang hendak mereka
lakukan" ingatan tersebut dengan cepat berkelebat didalam
benaknya. = =oo^^o^^= = DIAM-DIAM pemuda itu telah menyusup maju
kedepan dan bersembunyi dibelakang sebuah batu cadas
yang besar. Ketika sinar matanya dialihkan kearah sepasang lelaki
perempuan itu, seketika hatinya terasa bergetar keras,
tampaklah olehnya ditepi jeram berdiri seorang manusia
tembaga, sedang perempuan yang berada dihadapan
manusia tembaga itu bukan lain adalah ibunya Sun Han
Siang. Satu ingatan dengan cepat berkelebat di dalam benaknya.
ia membatin. "Aaah benar rupanya manusia tembaga itu
adalah ayahku Lam-kong Liu, tetapi kenapa mereka saling
berhadapan muka tanpa bergerak ataupun berbicara?""
Jarak diantara kedua orang itu hanya terpaut tiga empat
tombak. namun sekalipun saling berhadapan muka tak
seorangpun yang berkutik atau buka suara terlebih dahulu.
Kurang lebih seperminum teh kemudian dengan sedih
Sun Han Siang menghela napas panjang dan berkata:
"Karena kau aku telah dicaci-maki oleh seluruh umat Bulim
yang ada dikolong langit bahkan ada orang yang
menuduh aku telah meracuni suami sendiri sampai mati,
namun kau harus mengetahui bahwa tempo dulu andaikata
aku tidak pergunakan ilmu hipnotis Tong-bian-tai-hoat
mungkin jiwamu sukar untuk dipertahankan hingga saat
ini" Manusia tembaga yang berada dihadapannya tetap
membungkam dan sama sekali tak berkutik, seolah-olah dia
sama sekali tidak tergerak hatinya oleh keluhan tersebut.
Terdengar Sun Han Siang melanjutkan kembali kata
katanya: "Sekarang kedua orang bocah itu sudah berdiri pada
posisi yang saling bermusuhan mereka sama2 bersumpah
tak mau berdiri dan hidup bersama dikolong langit, coba
bayangkanlah apa yang harus kulakukan dalam keadaan
begini?" Sejak Suma Ing masuk menjadi anggota
perkUmpulan Liok Mao Pang kejahatan yang dilakukan
olehnya bukan saja tidak mereda bahkan jauh lebih gencar
lagi. aku rasa kau pasti sudah mendengar atau mengetahui
sendiri bukan akan kejadian ini"
Manusia tembaga itu tetap membungkam dalam seribu
bahasa. tingkah lakunya yang aneh itu diam-diam membuat
Lam-kong Pakjadi teramat gelisah.
"Tempo dulu demi menyelamatkan jiwamu aku telah
mencuri kitab pusaka payung sengkala dan harus bertempur
melawan cu Hong Hong." ujar Sun Han Siang lebih jauh,
"tidak sampai sepuluh jurus aku telah memukulnya hingga
jatuh kedalam Celah batu besar didekat puncak Beng-gwathong
digunung Thay-san, waktu itu aku merasaamat
menyesal sekali dengan terjadinya peristiwa tersebut, tetapi
setelah kupikir lebih lanjut timbul kecurigaan dalam hatiku,
sebab waktu itu ia telah berhasil menguasahi ilmu silat
payung sengkala meskipun jauh dari kesempurnaan namun
kepandaiannya jauh diatas ilmu silatku. bagaimana aku
mampu menjatuhkan dirinya kedalam celah batu" kejadian
mencurigakan sekali, siapa tahu secara diam2 ada orang
yang telah turun tangan terhadap dirinya...."
Manusia tembaga itu tetap membungkam dan tidak
menunjukkan suatu reaksi apapun juga , sekali pun Sun
Han Siang telah berbicara setengah harian lamanya tetppi ia
hanya mendengarkan saja tanpa memberi komentar.
Lama kelamaan perempuan she Sun itu jadi naik pitam
juga , segera tegurnya: "Kenapa tidak berbicara" kau bisu
?"" Sekujur badan manusia tembaga itu gemetar keras
namun dia masih tetap membungkam dalam seribu bahasa.
"sebenarnya kau adalah Lam-kong Liu atau bukan ?""
bentak Sun Han Siang keras- keras.
Manusia tembaga itu tidak mengaku pun tidak
membantah ia tidak berbicara dan tetap berdiri kaku
ditempat semula.
Lama kelamaan Sun Han Siang kehabisan akal juga
dengan suara keras teriaknya:
"Jika kau mempunyai kesulitan yang tak bisa dikatakan
sehingga untuk sementara waktu tak dapat unjukkan wajah
aslimu, kaupun bisa memakluminya. Masa terhadap isteri
sendiripun kau tidak percaya" sebenarnya kau adalah Lamkong
Liu atau bukan?""
Manusia tembaga itu masih tetap membungkam.
Sun Han Siang segera tertawa dingin, teriaknya.
"Baiklah. kalau kau membungkam terus aku akan
menanggap dahulu dirimu." Sembari berkata ia segera
menerjang kedepan.
Lam-kong Pak ketika itu masih mengenakan pakaian
tembaganya, segera berpikir didalam hati:
"Kenapa aku tidak membantu ibu untuk menangkap
dirinya" aku ingin tahu siapakah sebenarnja orang itu?""
Sementara itu manusia tembaga tadi dengan gerakan
yang manis telah berhasil meloloskan diri dari cengkeraman
Sun Han siang, ketika Lam-kong Pak menerjang datang
dariarah belakang dengan gerakan secepat kilat manusia
tembaga itu terperanjat.
Sebenarnya dia mau mundur kebelakang untuk
menghindar, tetapi dengan datangnya terjangan tersebut
jalan mundurnya segera tersumbat.
Sun Han Siang sendiri seketika berdiri tertegun ketika
dilihatnya dari arah depan muncul kembali seorang
manusia tembaga, karena rasa tertegun itulah gerakan
tubuhnya jadi agak terlambat.
Manusia tembaga itu tak mau membuang kesempatan
baik itu dengan begitu saja. secepat kilat ia loncat masuk
kedalam jeram dan lenyap didasar air....
Lam-kong Pak serta Sun Han Siang jadi melotot melihat
tindakan manusia tembaga tadi, mereka tidak mengira
kalau orang itu akan bertindak secerdik ini. Beberapa waktu
kemudian Sun Han Siang buka suara dan menegur:
"Siapakah kau?"" ^
Lam-kong Pak merasa amat sedih. sebenarnya dia tidak
ingin membohongi ibunya sendiri. tetapi sekarang diapun
tidak ingin rahasianya ketahuan orang, sebab bila ibunya
tahu siapakah dia maka gerak-geriknya pasti akan dikekang
dan ia tak akan diijinkan untuk berlalu lalang seorang diri.
Kesalahan pahamnya dengan beberapa orang gadis itu
belum lenyap. hidup bersama beberapa orang itu
merupakan sesuatu siksaan yang berat bagi dirinya. Karena
itu setelah termenung sebentar akhirnya dengan suara serak
sahutnya: "Aku adalah kakek bersedih hati."
"Apa?"" siapakah kau?""
"Kakek bersedih hati."
"oooh.Jadi kau yang telah menolong ketiga orang budak
itu pagi tadi?""
"Sedikitpun tidak salah."
"Menurut apa yang kuketahUi. dikolong langit tiada
seorang jago yang mempergUnakan julukan sebagai kakek
bersedih hati?"
"SesUai dengan nama julukanku sikakek bersedih hati.
aku tiada berambisi dan tidak menginginkan nama besar,
hidupku terasing dari keramaian dunia, tentu saja tak ada
yang mengetahui siapakah aku."
"Apakah payung sengkala berada didalam sakumu?"?"
"Tidak kau salah paham, aku bukan manusia tembaga
yang mempunyai payung sengkala tersebut."
Sun Han Siang tertawa dingin.
"Kalau memang kau tiada bermaksud untuk mencari
nama dan hidupmu menjauhkan diri dari keramaian dunia.
mengapa tindakanmu terhadap Suma ing begitu kejam tak
berperikemanusiaan?"?" "
"Sampah masyarakat adalah musuh umum setiap
manusia. siapapun pantas untuk untuk melenyapkan
dirinya dari muka bumi"
"Sreeeeet... sreeeet... sreeeet..." secara beruntun ditengah
kalangan telah muncul sembilan sosok banyangan manusia.
mereka adalah Pek-li Hiang. cu Li Yap. YuTien, Pek-li
Gong, Siang Hong Tie, Loo Liang-jan, Hay Thian-siangcho
serta naga pengasingan cu Hong Hong.
Yu Tien mengenakan kain kerudung diatas wajahnya,
jelas raut mukanya yang rusak masih belum sembuh.
Ketika itu Lam-kong Pak serta Sun Han Siang berdiri
ditepi jeram, kesembilan orang itu dengan Cepat
mengepung sekeliling tempat itu dengan ketat dan rapat.
"Kali ini jangan biarkan dia lolos lagi dari Cengkeraman
kita" teriak Pek-li Gong.
"Bila kau adalah seorang jago dari kalangan lurus, maka
kau tidak akan turun tangan terhadap orang2 ini" seru Sun
Han Siang kemudian terhadap diri Lam-kong Pak. "Mereka
tidak lebih hanya ingin menyaksikan raut wajahmu yang
sebenarnya, kami sama sekali tidak mengandung rasa
permusuhan terhadap dirimu"
Lam-kong Pak merasa benar juga perkataan itu, tentu
saja ia tidak ingin rahasia asal usulnya diketahui mereka.
tetapi posisinya ketika itu sudah terkepung. walahpun dia
tidak mau turun tanganpun rasanya sudah tak mungkin
lagi. "Aku adalah kakek bersedih hati." kembali Lam-kong
Pak berseru dengan suara mendalam. "Aku tidak berambisi
untuk merebut kedudukan atau nama besar, akupun tidak
ingin ribut dengan orang lain, aku harap kalian jangan
memaksa diriku keterlaluan-"
"Bibi Lam-kong." cu Li Yap segera berseru. "Dia adalah
kakek bersedih hati dia pernah menyelamatkan jiwa kami
semua." "Aku sudah dibikin bingung dan tidak habis mengerti
oleh tingkah laku beberapa orang manusia tembaga ini.
malam ini aku bersumpah ingin melihat raut wajah yang
sebenarnya."
"Kakek bersedih hati." teriak Pek-li Hiang, "biarkanlah
kami menyaksikan raut wajahmu...."
Lam-kong Pak segera mendengus dingin. "Hmm
janganlah membuat kegusaranku. berkobar, andaikata aku
sampai marah maka terhadap kalian aku tak akan sungkan2
lagi, kamu semua haruslah sedikit tahu diri..."
Sun Han Siang sama sekali tidak menggubris perkataan
orang, dia ulapkan tangannya, kesembilan orang jago lihay
itu per-lahan2 segera maju kedepan, termasuk juga naga
pengasingan, mereka siap2 menangkap manusia tembaga
dihadapannya. Lam-kong Pakjadi mengeluh menyaksikan kejadian ini,
ia tak mungkin melukai orang orang itu maka terpaksa
hanya melarikan diri dari tempat itu secepat-cepatnya.
Berpikir demikian, tanpa banyak bicara lagi tubuhnya
laksana kilat segera terjun kedalam jeram.
Tiba-tiba air didasar jeram beriak keras, dari balik
permukaan air munculpula sesosok batok kepala manusia
tembaga, yang mana segera membentak keras: "Manusia
laknat, kali ini kau hendak lari kemana...."
Lam-kong Pak terkejut dia himpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian dan mengirim satu pukulan dahsyat
keatas permukaan air, pukulan itu sama sekali tidak
ditujukan kearah tubuh mnnusia tembaga didalam air itu
sebaliknya mengancam permukaan air tepat di hadapannya.
Sungguh dahsyat angin pukulan yang diterbitkan oleh
serangannya tersebut "Blaaaam" suatu gulungan air yang
menyembur tinggi keangkasa muncul didepan mata,
semburan air tadi membentuk sebuah jalur setinggi dua tiga
puluh tombak yang memecah ditepian dan seketika
menimbulkan gulungan ombak yang amat dahsyat.
Jeritan kaget bergema dari tepi jeram, menggunakan
kesempatan baik itulah Lam-kong Pak segera menyelam
kedasar air. Pemuda itu menyadari bahwa manusia tembaga tadi
sama sekali tidak mengetahui asal-usulnya. tetapi pukulan
yang baru dilancarkan dengan dahsyatnya itu mungkin
telah melukai dirinya,
Denggn cepat dia menyelam kedasar air dan berenang
menuju kearah mana manusia tembaga tadi berada. tetapi
jejak dari manusia tersebut sudah lenyap tak berbekas.
Demikianlah dengan berenang didasar air pemuda itu
berlalu dari tempat kejadian beberapa li kemudian ia baru
mendarat dan melepaskan pakaiannya yang basah untuk di
jemur. Sementara menunggu pakaiannya kering permuda itu
mencari tempat yang tersembunyi untuk beristirahat serta
memulihkan kembali tenaganja.
Tiba-tiba.... Sultan nyaring yang aneh dan memekik di telinga
bergema memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh
jagad, suara itu begitu lengking dan memilukan hati seolah2
ada binatang sebangsa gorilla yang sedang
melangsungkan pertarungan seru.
Buru2 sianak muda itu mengenakan pakaiannya dan
segera memburu kearah mana datangnya suara tadi, belum
sempat ia mencapai tempat tujuan mendadak terdengar
kembali suara benturan keras, seolah-olah ada suatu benda
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang berat jatuh keatas tanah.
Dengan cepat Lam-kong Pak menyusup kebalik sebuah
tebing, disitu ia saksikan seekor gorilla yang amat besar
telah menggeletak mampus dibawah sebuah pohon besar,
begitu besar binatang itu sehingga cukup mengejutkan hati
orang. Tinggi gorilla tadi mencapai tujuh delapan depa seluruh
tubuhnya berbulu emas, lengan kirinya telah dipotong
orang sebatas bahu sedang bagian dadanya termakan
sebuah pukulan keras, begitu dalam bekas telapak itu
terbenam didalam tubuhnya sehingga nampak amat nyata.
Ditinjau dari dalamnya bekas telapak yang tertera diatas
dada binatang itu bisalah ditarik kesimpulan bahwa
pukulan itu dilancarkan oleh seseorang yang berkepandaian
sangat lihay, kecuali kakek ombak menggulung serta
manusia tembaga yang memiliki senjata payung sengkala,
mungkin tak ada orang lain yang mampu untuk
melakukannya. Yang aneh lengan kiri gorilla yang terpapas kutung itu
tidak nampak disekitar tempat itu, kemana perginya lengan
tersebut?"" atau mungkin telah dilalap oleh binatang lain?"?"
Kalau tidak jelas orang yang telah membinasakan gorilla
itulah jang telah mengambil pergi lengan tersebut, tetapi apa
gunanya orang itu mengambil lengan kirinya ?"
Kenapa tidak berhasil memecahkan itu akhirnya Lamkong
Pak menuruni tebing-tebing tadi.
Dari jarak seratus tombak ia lihat pada sebuah kalangan
berdiri beberapa orang jago lihay dari perkumpulan Liok
Mao-pang yang sedang mengerubuti seorang padri dan
seorang toosu. Para jago lihay itu bukan lain adalah "Ngo-hoa-bak"
daging lima warna oei Hun sirasul hitam tebal chin Tong.
sisetan gantung hidup Gau Jit sikakek asap berawan Si cu
Lok sijago arak dari Lam-hay It-bun Ko serta janda kawin
tujuh kali Poei Kun.
Sedangkan sang padri serta sang toosu yang dikerubuti
bukan lain adalah saksi dalam pertemuan urutan nama
yakni padri naga serta toosu harimau dua orang.
Diam-diam Lam-kong Pak merara terCenggang
menyaksikan peristiwa itu ia tahu bahwa kedua orang tokoh
sakti itu selamanya tak pernah memperebutkan nama serta
kedudukan dengan orang bu-lim, bahkan sejak pertamuan
besar para jago tempo dahulu belum pernah mereka
munculkan diri didalam dunia persilatan, apa sebabnya
pihak perkumpulan Liok Mao Pang hendak melenyapkan
kedua orang itu?""
Sementara itu terdengar sidaging lima warna telah
berseru: "Aku mendapat perintah dari Thay-sangpangcu
perkumpulan kami untuk menyampaikan kartu undangan
kepada kalian berdua, Thay-sang pangcu kami berharap
agar kalian berdua suka hadir ditebing Toa-ciang-gay
digunung Hoa-goan-sanpada bulan ini tanggal lima belas
guna bertindak sebagai saksi didalam pertemuan besar
manusia tembaga.
Sambil berkata dia ambil keluar dua lembar kartu
undangan berwarna merah dan segera diangsurkan
kedepan. "omitohud" padri naga berseru memuji keagungan
buddha, "aku merasa tidak berkemampuan untuk memikul
tugas berat tersebut, dan takut menyia2kan harapan dari
Thay-sang pangcu perkumpulan kalian, dari pada merasa
malu, tolong sampaikanlah permintaan maaf kami yang
mana tak dapat menerima tawaran tersebut"
Daging lima warna segera tertawa dingin.
"Thay-sang pangcu dari perkumpulan kami bisa
mengirim kartu undangan kepada kalian berdua, itu berarti
bahwa dia memandang tinggi kalian berdua. apakah kalian
berani mela wn perintahnya?" "
"Bu-liang-so-hud" seru toosu harimau dengan suara
lantang. "Ketika diadakan pertemuan puncak para jago
untuk menentukan urutan nama tempo dulu secara paksa
akan diri kami masih mampu untuk bertugas sebagai saksi,
tetapi dalam pertemuan yang diadakan kali ini yang hadir
hanyalah beberapa gelintir mauusia tembaga yang tidak
berani unjukkan diri dengan wajah aslinya, lagipula tidak
disaksikan oleh seluruh umat Bu-lim yang ada dikoloog
langit, terhadap pertemuan rahasia semacam ini kami
merasa tidak pantas untuk bertindak sebagai saksi.
karenanya maafkanlah kami jika kami berdua tak dapat
menerima undangan tersebut"
Habis berkata ia menganggukkan kepalanya terhadap
padri naga, kemudian mereka berdua putar badan dan siap
berlalu dari sana.
"Hey toosu hidung kerbau," bentak janda kawin tujuh
kali Pui Kun dengan suara melengking, "rupanya kalian
diberi arak kehormatan tak mau menerima sebaliknya
malah memilih arak hukuman. Hmm tak mau
menerimapun harus diterima, kalau tidak terimalah lebih
dahulu sebuah tendangan mautku..." Sembari berseru kakinya segera mengirim satu tendangan
kuat kedepan- celananya yang memang sengaja berlubang
segera mempertontonkan gumpalan daging hitam yang
muncul dari balik celana tersebut...
Padri naga serta toosu harimau adalah dua orang
beribadah yang tebal imannya, menyaksikan pemandangan
seram itu. mereka berdua segera berseru memuji keagungan
Buddha. secara beruntun tubuh mereka mundur beberapa
langkah kebelakang untuk meloloskan diri dari tendangan
tersebut. Janda kawin tujuh kali Pui Kun mengira pihak lawan jeri
terhadap dirinya, melihat pihak musuh mundur kebelakang
ia segera mendesak lebih jauh kedepan, pada saat yang
bersamaan tendangan berantai penggaet sukma serta
ilmujari Liok-eng-kanya dilancarkan secara gencar.
Pertama-tama padri naga yang tak kuat menaban diri,
rmenyaksikan datangnya ancaman tersebut ujung bajunya
segera dikebaskan kedepan, bagaikan ular yang cerdik
dengan cepat ia membelenggu kaki Pui Kun yang sedang melancarkan
tendangan itu. "Blaaaam" dalam sebuah kebasan dahsyat tubuh Pui
Kun mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula,
tubuhnya segera terbanting keras-keras diatas tanah dengan
badan menghadap kebawah, seluruh wajahnya kontanjadi
kotor oleh tanah .
Serangan itu dilakukan dengan cekatan dan manis sekali,
bukan saja kawanan iblis itu tidak menyangka bahkan Lamkong
Pak yang ikut menyaksikan peristiwa itupun merasa
amat kagum. Dalam perkiraan sementara orang, ilmu silat yang
dimiliki padri naga serta toosu harimau paling banter hanya
seimbang dengan kekuatann dari tiga miskin empat kaya.
tetapi setelah meninjau dari kelihayannya didalam
melemparkan tubuh Pui Kun sejauh satu tombak lebih ini
bisa di tarik kesimpulan bahwa kepandaian silat yang
dimiliki kedua orang itu sebetulnya sangat luar biasa.
"Heeeh heeeh heeeh... ternyata luar biasa juga ," seru
daging lima warna sambil tertawa seram, "tidak aneh kalau
pangcu bisa tertarik kepada kalian berdua. It Bun Ko.
dimana kau?"?"
Jago arak dari Lam-hay, It-bun Ko segera mengiakan
dan loncat keluar dari barisan, "Hamba menanti perintah
dari Ho-hoat" serunya.
"Bagus. temanilah liong taysu untuk bermain beberapa
jurus," Dalam hati It- bun Ko bisa menyadari sampai
dimanakah taraf kepandaian silat yang dimilikinya, kalau
dibandingkan dengan Pui Kun sebenarnya ia tidak selisih
seberapa. janda kawin tujuh kalipun dibikin keok dalam
satu jurus apa lagi dirinya.
Tetapi diapun tak dapat mengundurkan diri dengan
begitu saja, terpaksa sambil melepaskan cupu2 araknya
untuk meneguk setegukan ia segera maju kedepan"Tunggu sebentar," tiba2 padri naga membentak keras,
"It-bun tayhiap. selamanya kau selalu bertindak jujur dan
ksatria. sudah lama aku mendengar tentang kegagahanmu
itu... jika kau sekarang dapat cepat bertobat dan
mengundurkan diri. maka.. . ."
It-bun Ko tidak tahu mendengar perkataan semacam itu,
belum sampai padri itu menyelesaikan kata2nya dia sudah
membentak keras. dengan menggunakan cupu2 tersebut dia
hantam batok kepala padri naga, sedang pada waktu yang
bersamaan arak dalam mulutnya segera disemburkan
kedepan- Lam-kong Pak baru untuk pertama kali ini menyaksikan
It-bun Ko turun tangan. tampaklah padri naga
mengebaSkan ujung bajunya kedepan, Semburan arak yang
gencar dan tajam iiu Setelah termakan oleh tangkisan angin
pukulannya itu segera berbelok arah dan meluncur kearah
kakekawan berasap Si cu Lok yang berada disisi kalanganSeandainya It-bun Ko tahu diri dan segera
mengundurkan diri. mungkin dia tak akan sampai perasaan
lupa dan menerima keadaan yang begitu mengenaskan,
tetapi berada didalam keadaan demikian sulit baginya
untuk mengendalikan emosi yang telah berkobar, bukannya
mundur dia malah semakin maju kedepan, sebab dengan
hadirnya daging lima warna disitu tak mungkin lagi baginya
untuk menyusut kebelakang.
It-bun Ko segera membentak keras, laksana kilat cupu2
araknya melancarkan belasan jurus serangan tajam, sedang
pada saat yang bersamaan semburan arak diri mulutnya
kembali meluncur kearah tubuh bagian bawah dari padri
Naga. Hweeslo itu mendengus dingin, ujung jubahnya kembali
dikebaskan kedepan, sambil meloncattiga tombak ketengah
udara dia mengirim pula satu pukulan gencar kebawah.
"Krarak..." termakan oleh pukulan yang maha dabsyat
itu, cupu2 arak dalam genggaman It-bun Ko hancur
berantakan jadi berkeping-keping. cairan arak menyembur
keluar membasahi seluruh wajah dan tubuhnya, dengan
perasaan kaget ia meloncat mundur tiga langkah
kebelakang. Sekarang Lam-kong Pak baru menyadari bahwa ilmu
silat yang dimiliki dua orang tokoh Bu-lim itu sebenarnya
sangat lihay, ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan
bahwa para iblis itu tak mungkin bisa mengalahkan mereka
berdua walaupun beberapa orang jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao pang itu maju secara berbareng,
Daging lima Warna tertawa mengekeh dengan suara
yang aneh, rupanya ia sudah dibikin gusar oleh kenyataan
yang ada didepan mata, sambil melangkab maju dengan
tindakan lebar serunya:
"Pu Hu-hoat akan menyambut sebuah pukulanmu"
sepasang telapak bekerja cepat dan serentak melancarkan
pukulan dahsyat kearah depan,
Agaknya padri naga sudah tahu, bila mereka ingin
meloloskan diri dari tempat itu dalam keadaan selamat
maka satu-satunya jalan adalah mengalahkan orang ini
terlebih dahulu, hawa murninya segera dihimpun dan
sepasang ujung baju dikebaskan secara berbareng.
"Blaaam,.." ditengah bentrokan keras, pasir dan debu
beterbangan memenuhi seluruh angkasa, mereka berdua
sama2 tergetar mundur tiga langkah kebelakang.
Sekali lagi Daging lima warna menghimpun tenaga
dalamnya sebesar sepuluh bagian, secara beruntun ia
lancarkan tiga buah pukulan secara berantai.
Padri Naga dengan cepat merangkap sepasang
telapaknya didepan dada, ketika direntangkan kesamping
seketika itu juga terdengarlah suara pekikan guntur yang
menggeletar membelah bumi,
Daging lima warna tersurut mundur kebelakang sejauh
satu tombak dengan ketakutan, pasir dan debu dalam waktu
singkat menyelimuti seluruh udara dan membuat
pemandangan jadi kabur.
Ditengah jeritan kaget yang amat nyaring padri naga
serta toosu harimau tiba2 lenyap tak berbekas dari tempat
itu. Kawanan iblis itu jadi tertegun dan berdiri dengan mata
terbelalak. terutama sekali daging lima warna yang
bertindak sebagai pelindung hukum, wajahnya nampak
jengah dan sukar dilukiskan dengan kata2.
Tetapi Lam-kong Pak dapat menyaksikan kesemuanya
itu dengan jelas, kiranya dikala Padri naga merentangkan
sepasang telapaknya tadi dan pasir serta debu mengepul
memenuhi angkasa, dia telah menarik tangan toosu
harimau untuk berkelebat pergi dari situ lewat sisi tubuh
Janda kawin tujuh kali Pui Kun.
Buru2 Lam-kong Pak mengejar dari belakang, terdengar
toosu harimau bertanya: "Apakah kita akan menghadiri
pertemuan besar manusia tembaga atau tidak?"?""
"Tentu saja harus hadir cuma caranya harus kita ganti..."
Kedua orang itu tertawa terbahak-bahak. gerakan tubuh
mereka semakin cepat dan segera lenyap dibalik
pepohonan. Suatu ingatan segera berkelebat dalam benak Lam-kong
Pak setelah mendengar pembicaraan itu, pikirnya:
"Apakah yang dimaksudkan dengan kedua orang itu
sebagai tukar cara?"?" cara apa yang hendak dipergunakan
oleh mereka?"?"
Tanpa terasa Lam-kong Pak membayangkan kembali
tentang manusia tembaga yang ditemuinya didepan gua
kemarin malam, siapa dia" benarkah orang itu adalah
manusia tembaga yang memiliki payung sengkala?"?"
Demikianlah, sejak itu haripemuda Lam-kong masih
tetap menyembunyikan diri disekitar tebing tersebut untuk
melatih ilmu silatnya dengan lebih tekun, tanpa terasa lima
enam hari kembali sudah lewat dan ilmu silatnya pun
memperoleh kemajuan kembali, terutama sekaii didalam
hal tenaga dalam serta ilmu meringankan tubuh.
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
malam itu ketika kentongan ketiga baru saja belangsung,
ia berjalan keluar dari gua-nya untuk menikmati keindahan
malam. Ketika itu malam tak berbintang dan angin gunung
berhembus kencang, ia bersuit nyaring dan meloncat
ketengah udara dengan ilmu meringankan tubuhnya yang
lihay, sekali meleset ternyata dua puluh tujuh delapan
tombak lebih dilewatkan tanpa terasa.
Kejadian ini sangat mengejutkan hatinya, ia tahu kedua
gumpal hawa murni yang terdapat dalam tubuhnya telah
bersatu padu. atau dengan perkataan lain tenaga dalamnya
telah memperoleh kemajuan pesat.
Ia jadi sangat kegirangan, sambil mengempos tenaga
tubuhnya segera melesat ketengah udara dan meluncur
kedepan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
Tidak sampai seperminun teh lamanya dan dua tiga buah
puncak telah dilalui tanpa terasa akhirnya Sampailah dia
didalam sebuah selat sempit.
Andaikata ilmu meringankan tubuhnya tidak peroleh
kemajuan yarg pesat ia percaya tak mungkin dirinya bisa
tiba didalam selat ini, sebab sekeliling selat tersebut
merupakan tebing curam yang tingginya mencapai ratusan
tombak. lagi pula licin dan tiada bersemak, bukan saja tak
bisa dijamah dengan tangan- Bahkan untuk didakipun tak
mungkin- Setibanya didasar selat pemuda itu sekali lagi merasa
keheranan bercampur kagum, ternyata rumput yang
tumbuh ditempat itu subur sekali, bunga beraneka warna
menyiarkan bau harum, kicauan burung serta aliran air
membuat suasana disekeliling tempat itu terasa nyaman.
Dengan perasaan yang kagum dan tenang Lam-kong Pak
segera melanjutkan perjalanannya menuju kedepan,
Tiba-tiba ia berseru kaget dan menghentikan langkah
kakinya bahkan ia merasa ragu-ragu dengan pandangan
mata dihadapannya..-,
Tampak olehnya dua orang bayi bertubuh telanjang yang
berbadan putih lagi gemuk sambil bergandengan tangan
sedang berjalan mondar-mandir disekitar bebungaan
dihadapannya, bayi itu kira2 berusia empat bulan dan
semuanya merupakan bocah pria.
Dengan cepat Lam-kong Pak menyusup masuk kebalik
tumbuhan bebungahan sambil menyembunyikan diri
gumamnya^ "Aaaaah ... rupanya bayi hawa murni sedikitpun tidaK
salah, pastilah bayi hawa murni tokoh silat darimanakah
yang sedang berlatih kepandaiannya ditempat ini?" kalau
ditinjau dari keadaan dua sosok bayi hawa murni itu
rupanya jauh lebih besar dan segar jika dibandingkan
dengan bayi hawa murni dari awan hitam pengejar
rembulan oei ci Hu "
Kiranya bayi hawa murni dari oei ci Hu tempo dahulu
meskipun dapat meloncat dan lari tetapi belum bisa
berbicara, sebaliknya kedua orang bayi tersebut dapat
bercakap-cakap hanya saja suaranya lirih dan perlahan
sekali dan menyerupai suara nyamuk.
Lam-kong Pak amat terkesiap. ia tak berani bergerak
secara sembarangan lagi, sebab bisa untuk melatih bayi
hawa murni maka seorang paling sedikit harus memiliki
tenaga dalam sebesar enam puluh tahun hasil latihan, lagi
pula jika dasarnya kurang kuat maka akan mengakibatkan
hal2 yang tidak diinginkan.
Dalam pada itu kedua orang bayi hawa murni tersebut
telah berjalan kebawah pohon yang pendek dan rindang,
mereka berbicara lirih sekali dan entah apa saja yang sedang
dibicarakan, setelah itu memanjat keatas pohon dan duduk
dirantingnya. Pohon kecil itu luar biasa sekali bentuknya, dahan
berwarna putih dengan daun berwarna merah lagi pula
bentuk daun itu aneh sekali bersusun-susun bagaikan buah
anggur. Tampaklah kedua orang bayi hawa murni itu sambil
memetik daun segera memasukkannya kedalam mulut.
dengan nikmat mereka kunyah dan makan daun- daun tadi.
Tidak sampai seperminum teh kemudian, sebagian besar
daun-daun pohon itu sudah habis termakan oleh mereka
berdua, perutnya yang kecil nampak menggunung besar.
keadaannya semakin menarik hati.
Makin melihat Lam-kong Pak merasa semakin tertarik,
ingin sekali ia tangkap kedua orang bocah itu dan dicium
dengan penuh kasih sayang, tetapi dia tak berani berkutik
secara sembarangan- sebab pengalaman yang lampau
membuat tindak tanduknya kali ini bertambah waspada.
Setelah turun dari atas pohon, kedua orang bayi hawa
murni itu berjalan menuju ketepi sungai disitu mereka
minum air dengan riang gembira.
"Belum pernah kujumpai pohon kecil yang begini aneh
bentuknya " pikir Lam-kong Pak didalam hati, "pastilah
pohon itu termasuk benda mustika yang langka sekali
dikolong langit, sedang air itu kemungkinan besar adalah
air inti bumi yang luar biasa... sungguh tak nyana ditempat
seperti ini terdapat aneka ragam benda yang aneh2..,."
Ketika itulah Lam-kong Pak baru sempat melihat jelas
bentuk wajah dari bayi hawa murni tersebut, rupanya bayi
yang satu berkepala gundul seperti padri dan yang lain
punya rambut yang digulung keatas menyerupai toosu
hanya gulungan rambut itu jarang sekali.
"Mungkinkah orang yang sedang menjalankan latihan
bayi hawa murni ini adalab seorang padri dan seorang
toosu?"" pikir pemuda itu didalam hati kecilnya. Mendadak
satu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia membatin lebih
jauh. "Jangan2 mereka adalah padri naga serta Toosu
harimau?"?"
Tetapi pendapat tersebut dengan cepat dibantah kembali
olehnya, ia merasa walaupan tenaga dalam yang dimiliki
Padri Naga serta Toosu harimau sudah mencapai pada
puncak kesempurnaan, namun kepandaian itu masih belum
mencapai pada taraf untuk berlatih bayi hawa murni.
Lalu siapakah mereka?"" mungkin dua orang diantara
tiga orang manusia tembaga itu?"?"
Dikala ia masih termenung dengan pelbagai pikirannya,
kedua orang bayi hawa murni itu sambil bergandengan
tangan telah masuk kebalik taman bunga yang lebat....
Lam-kong Pak mengetahui bahwa disekitar selat itu
terdapat dua orang tokoh maha sakti sedang berlatih ilmu
tenaga dalamnya, ia segera berhenti sebentar dengan hati
ragu-ragu, ketika dilihatnya suasana disekeliling tempat itu
tetap sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun, ia baru
berjalan keluar.
Per-tama2 ia mendekati lebih dahulu tepi pohon yang
pendek dan bentuknya sangat aneh itu, ia merasa tercium
bau harum yang semerbak tersiar keluar dari pohon aneh
tersebut, segera pikirnya didalam hati:
"Kalau kulihat cara kedua orang bayi hawa murni itu
menikmati daun hasil dari pohon ini yang demikian nikmat,
mungkin daun dari pohon ini memang enak sekali
dimakan...."
Sebagai pemuda yang belum hilang sifat kekanakkanakannya.
setetah timbul rasa ingin tahu serta keheranan
dalam hatinya ia segera memetik beberapa lembar daun
tersebut dan segera dimasukan kedalam mulut,
Semula dia mengira daun pohon yang begitu harum
semerbak pasti akan menghasilkan rasa yang manis dan
enak dimakan, siapa tabu setelah masuk kedalam mulutnya
ternyata rasa yang didapatkan justru kebalikan dari apa
yang didUga semula, kalau dikatakan kecut tidak kecut.
pedas tidak pedas pokoknya sangat tak sedap dan
memuakkan sekali.
Pemuda itu mengira dirinya tertipu, dengan cepat ia
berusaha untuk memuntahkannya kembali siapa sangka
ketika daun aneh itu bercampur dengan air liurnya segera
membuih dan cair jadi air yang dengan cepat mengalir
masuk kedalam tenggorokannya. Lam-kong Pak jadi amat
terperanjat, pikirnya didalam hati:
"Seandainya daun pohon itu beracun... waah bukankah
aku bakal mati secara penasaran "
Tetapi nasi sudah menjadi bubur, daun tadi telah
mencair dan mengalir masuk kedalam perut sekali pun dia
merasa gelisah juga tak ada gunanya dalam hati dia lantas
berpikir: "Sungguh pahit dan memuakkan sekali rasa mulutku...
kenapa aku tidak meneguk sedikit air selokan itu untuk
menghilangkan perasaan tersebut ?"...."
Ia segera berjalan mendekati selokan tersebut, kali ini
pemuda itu tak berani bertindak secara gegabah lagi, ia
jongkok dan mencium dahulu air selokan tadi, setelah
merasa tiada bau apapun ia meneguk sedikit dicicipinya
lebih dahulu. Dugaannya kali ini ternyata jauh diluar dugaan, air
selokan itu terasa manis segar dan nikmat sekali bahkan
terasa nyaman disekitar badan, secara beruntun ia segera
meneguk puluhan tegukan setelah itu baru bangkit berdiri.
Tidak lama kemudian perutnya terus mual dan bergolak
keras sekali, ia terperanjat dan buru2 mencari sebuah gua
kecil untuk duduk mengatur pernapasan.
Tidak sampai seperminum teh kemudian- bunyi
gemerutukan didalam perutnya telah berhenti. hanya saja
dari antara kelangkangannya timbul suatu perasaan yang
sangat aneh. Seperminum teh kembali sudah lewat tanpa terasa, kali
ini dia merasa ubun2 diantara kepalanya se-akan2 terbuka
sebuah lubang, ketika ia membuka matanya rasa terkesiap
seketika menyelimuti benaknya, rupanya tepat dihadapan
tubuhnya berdiri pula seorang bayi hawa murni yang
nampak montok dan segar sekali.
Lam-kong Pak jadi terkejut bercampur girang. buru2 ia
pusatkan perhatiannya dan menekan golakan perasaan yang
berkecamuk didalam dada, ia tak menyangka secara
kebetulan berhasil melatih ilmu bayi hawa murni tetapi
pemuda itu sadar keberhasilannya ini pasti ada
hubungannya dengan daun pohon pendek serta air selokan
tersebut. Setelah golakan perasaan dalam hatinya berbasil
dikuasai, Lam-kong Pak membuka matanya kembali
danperhatikan bayi hawa murni dihadapannya itu, ia lihat
bentuk bsaan dari bayi hawa murni tersebut dua kali lipat
lebih besar dari bayi hawa murni semula, bahkan berwajah
bagaikan pinang di belah dua dengan dirinya, waktu itu
sambil berloncatan dengan riang gembira bayi hawa murni
itu berlarian keluar dari gua,
Didepan mulut gua bayi hawa murni itu berdiri sambil
bertolak pinggang, sejenak kemudian ia angkat kepala seakan2
sedang berteriak keras, hanya suaranya kedengaran
lirih sekali. Tidak lama kemudian dua orang bayi hawa murni yang
pertama tadi sambil bergandengan tangan telah muncul
disekitar sana, sewaktu menyaksikan kehadiran bayi hawa
murni lainnya mereka kelihatan agak tertegun, tapi
akhirnya dihampiri juga bagi hawa murni tersebut.
Bayi hawa murni yang keluar dari tubuh Lam-kong Pak
itu masih tetap berdiri sambil bertolak pinggang, sikapnya
sangat jumawa dan memandang rendah lawannya, suatu
ketika mendadak dia ayun kepalanya yang kecil dan
menjotos dada salah seorang bayi hawa murni yang berada
dihadapannya, Walaupun Lam-kong Pak merasa amat gelisah sekali
menyaksikan peristiwa tersebut, namun ia tak mampu buka
suara ataupun berkutik dari tempat semula, terpaksa
dilihatnya bayi hawa murni dirinya itu mengirim satu
pukulan keras kedada lawan"Buuuuk...." benturan keras terjadi dan tubuh bayi hawa
murni yang termakan oleh jotosan tersebut tergetar mundur
satu langkah kearah belakang....
Rupanya bayi hawa murni yang lain merasa tidak puas
setelah melihat rekannya termakan oleh pukulan lawan,
diapun ayunkan kepalan kecilnya untuk menjotos bayi
hawa murni dari Lam-kong Pak.
"Bruuuk..." benturan keras kembali berkumandang
ditengah udara, bayi hawa murni dari Lam-kong Pak hanya
bergoncang sebentar tubuhnya oleh pukulan itu, sebaliknya
bayi hawa murni yang melancarkan serangan tadi tergetar
mundur satu langkah kebelakang.
Peristiwa ini segera membangkitkan hawa amarah dari
dua orang bayi hawa murni itu, mereka serentak ayunkan
kepalannya dan melancarkan pukulan gencar kearah bayi
hawa murni dari Lam-kong Pak.
Rupanya bayi hawa murni milik pemuda tersebut tidak
bodoh, menyaksikan datangnya ancaman ia segera pasang
kuda2 sambil membacokkan telapaknya kesamping. bukan
begitu saja bahwa diantara pukulannya disertaipula
denganang in tajam.
"Bruuuk... Brauck" dua kali benturan keras memaksa
tubuh kedua orang bayi hawa murni itu mundur tiga
langkah kebelakang dengan sempoyongan.
Rupanya mereka tahu akan kelihayan lawannya. tanpa
banyak bicara mereka putar badan dan kabur dari situ
dalam sekejap mata bayangan tubuh mereka sudah lenyap
tak berbekas. Satu ingatan segera berkelebat dalam benak Lam-kong
Pak. ia merasa bayi hawa murni sama artinya dengan
nyawa kedua dari kehidupan seorang manusia, bukan saja
raut mukanya bagaikan pinang dibelah dua bahkan
tabiatnya setali tiga uang.
contohnya perangai yang diperlihatkan bayi hawa
murninya tadi, bukan saja menunjukkan rasa ingin menang
sesuai dengan Wataknya, bahkan diapun tidak jeri
menghadapi kerubutan lawan yang jumlahnya jauh lebih
banyak. Dalam pada itu setelah menyaksikan kedua orang
musuhnya kabur, bayi hawa murni itu segera berlarian dan
berlompatan masuk kedalam gua. Kemudian lenyap tak
Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berbekas. Lam-kong Pak merasa bayi hawa murni tadi
menerobos masuk lewat ubun-ubun dikepalanya dan
terbenam diantara selangkangannya, dimana perasaan aneh
tersebut seketika lenyap tak berbekas.
Lam-kong Pak segera meloncat bangun dan berjalan
keluar dari gua itu, rasa girang yang berkeCambuk didalam
dadanya ketika itu sukar dilukiskan dengan kata-kata, ia tak
pernah menyangka kalau ilmu sakti yang paling sukar untuk
dilatih itu berhasil dikuasai olehnya tanpa sengaja.
Mendadak.. . . dari balikpohon2 bunga kurang lebih puluhan tombak
disisi gua berjalan ke luar seorang padri dan seorang toosu,
Lam-kong Pak terkesiap.
Ternyata dugaannya sedikitpun tidak salah, mereka
adalah Padri Naga serta Toosu Harimau.
Sementara itu Padri Naga serta Toosu Harimaupun
berseru kaget ketika dilihatnya dihadapan mereka berdiri
seorang manusia tembaga dan bayi hawa murni yang
dijumpainya tadi, mereka sadar bahwa kepandaian silat
yang dimiliki orang itu sangat lihay dan sudah mencapai
pada puncak kesempurnaan. Padri Naga segera maju
kedepan dan berseru dengan suara lantang:
"Keberhasilan yang dicapai sicujauh diatas
kemampuanku serta Hau Too-yu, hal ini merupakan suatu
kejadian yang sangat menggembirakan dan patut diucapkan
selamat, dapatkah kami mengelahui nama besar dari sicu
?"" "Taysu terlalu memuji." jawab Lam-kong PaK. "untuk
menyelidiki kepandaian tersebut aku telah mengorbankan
waktu selama hampir enam puluh tahun lamanya, tetapi
hasil yang berhasil kucapai masih terbatas sekali, hal ini
membuat diriku merasa amat kecewa dan menyesal,
sebaliknya kalian berdua dalam waktu yang singkat telah
berhasil mencapai tingkat setinggi itu, itulah baru
merupakan suatu kejadian yang patut dikagumi, sedang
mengenai siapakah namaku, untuk sementara waktu tak
dapat kuberitahukan kepadamu harap kalian suka memberi
maaf" "Kalau memang begitu aku sekalian akan mohon diri
terlebih dahulu." kata Padri Naga kemudian. "cuma
sebelum itu ada sepatah dua patah kata hendak kukatakan
kepadamu, selat ini merupakan suatu daerah rimba
belantara yang jarang sekali disinggahi manusia, banyak
tumbuhan mujijad yang tumbuh disekitar tempat ini. Sicu
dapat menemukannya berarti kaupun berjodoh dengan
tempat ini. aku harap kau suka memegang rahasia untuk
sementara waktu, janganlah biarkan orang lain tahu sebab
untuk melatih bayi hawa murni seseorang harus seringkali
makan daun dari pohon itu serta minum air dari selokan
itu, dengan demikian ilmunya baru bisa cepat memperoleh
kemajuan" "Sampai kapan bayi hawa murni baru bisa dilatih hingga
sempurna?" dan setelah sempurna bagaimana jadinya?"?"
Pertanyaan ini membuat Padri Naga serta Toosu
harimau jadi melengak. sebenarnya mereka mengira Lamkong
Pak adalah seorang tokoh silat yang maha sakti, tetapi
setelah mengutarakan pertanyaan semacam itu timbullah
rasa curiga didalam hatinya.
Tetapi kenyataan membuktikan bahwa pihak lawan telah
berhasil melatih ilmu bayi hawa murni, keberhasilannya itu
menunjukkan pula bahwa tenaga dalam yang ia miliki
paling sedikit sudah mencapai enam puluh tahun hasil
latihan, bila dikatakan ia tak tahu bagaimana caranya
melatih kepandaian hebat itu tentu saja hal tersebut
merupakan suatu lelucon yang aneh sekali.
Sekalipun curiga baik Padri Naga maupun Toosu
harimau sama2 tak berani memandang rendah pihak
lawannya. apalagi mereka semua merupakan tokoh silat
yang bersifat terbuka, terhadap pertanyaan itu tanpa
berpikir panjang mereka segera menjawab.
"Dengan hasil yang berhasil dicapai sicu pada saat ini.
kurang lebih satu tahun kemudian bayi hawa murni itu pasti
akan sudah berhasil bersatup adu dengan tub uhmu." kata
Padri Naga. "Waktu itu asal pikiranmu bergerak maka
pihak lawan segera akan terluka oleh serangannya, bila kau
tekun berlatih sepuluh tahun lagi, maka kau akan berhasil
melatih tubuhmu jadi kebal dan kuat terhadap segala
serangan penyakit ataupun senjata tajam...."
Lam-kong Pak banyak mengucapkan terima kasih atas
penjelasan itu, maka mereka pun lantas saling berpisah.
= =oodoooowo= =
SEJAK itulah Lam-kong Pak selama tiga hari berlatih
tekun dalam selat yang terpencil dan jauh dari keramaian
dunia itu, kemudian ia bersuit nyaring dan meluncur keluar
dari tempat itu.
Setelah berada diatas tebing, pemuda itu baru teringat
bahwa pertemuan besar manusia tembaga akan
diselenggarakan esok pagi, ia segera berangkat menuju
ketebing pemutus usus.
Kentongan pertama keesokan harinya Lam-kong Pak
telah tiba ditempat pertemuan itu diselenggarakan, yang
dimaksudkan sebagai tebing pemutus usus sama sekali tiada
keistimewaan apapun kecuali tempatnya curam berbahaya,
lagipula disekelilingnya menjulang tinggi batu tebing yang
tingginya mencapai puluhan tombak.
Diantara tebing2 batu curam itu terdapat sebuah tanah
datar yang sepintas lalu nampak merupakan tanah
berumput biasa. namun dalam kenyataan tempat itu
merupakan rawa2 yang bertanah lunak. siapapun yang
berdiri ditempat itu seketika akan tenggelam dan terhisap
oleh bumi. Dengan tindakan yang enteng dan hati2 Lam-kong Pak
bersembunyi dibalik tebing batu itu, perhatiannya
dicurahkan kearah rawa2 bertanah lunak tadi,
Suasana disekeliling sana sunyi senyap tak nampak
Angrek Tengah Malam 2 Puteri Es Seri 5 Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai Harimau Mendekam Naga Sembunyi 6
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama