Ceritasilat Novel Online

Kelelawar Hijau 5

Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 5


sesosok bayangan manusiapun. tetapi tidak jauh dari tebing
batu secara lapat2 pemuda itu dapat menangkap bayangan
manusia yang bergerak....
Haruslah diketahui malam itu adalah malam bulan tiga
tanggal lima belas, Rembulan bersinar dengan terangnya
diatas awang2 membuat suasana disekitar tebing batu itu
terang benderang bagaikan disiang hari saja, bila bayangan
manusia yang bergerak maka Lam-kong Pak segera akan
mengetahuinya, Waktu berlalu bagaikan siput yang merangkak,
kentongan kedua sudah lama lewat dan Lam-kong Pak
sudah ber-jam2 lamanya mengawasi kearah sekitar tempat
itu namun tak nampak seorang manusia tembaga pun yang
munculkan diri ditempat itu.
Kentongan ketiga sudah hampir menjelang tiba, sang
rembulan sudah bergeser dari tempat kedudukannya dan
bayangan yang tertera dibumipun semakin menyusut kecil.
Tiba2 berkumandang datang suara gemuruh yang
nyaring dan tempat kejauhan tampaklah dua orang manusia
tembaga muncul ditempat itu dengan kecepatan bagaikan
kilat. Lam-kong Pak segera menduga bahwa kedua orang
manusia tembaga yang barusan munculkan diri ini pastilah
Kakek ombak menggulung serta pangcu dari perkumpulan
Liok Mao Pang. Dengan mulut membungkam dan tidak menunjukkan
suatu tindakan apapun, dua orang manusia tembaga tadi
berdiri ditepi rawa2 berpasir itu, se-akan2 mereka sedang
menantikan sesuatu.
Seperminum teh kembali sudah lewat tanpa terasa. Dari
kejauhan meluncur datang kembali tiga orang manusia
tembaga. Kedua orang manusia tembaga yang datang duluan itu
dengan cepat meloncat keatas rawa-rawa berpasir tadi,
tubuh mereka enteng sekali dan bagaikan berdiri ditempat
datar saja. Tiga orang manusia tembaga yang datang terakhir itu
segera memberi tanda dan mereka pun menerjunkan diri
kedalam rawa-rawa berpasir tadi, dalam posisi mengepung
dengan rapat dua orang manusia tembaga yang pertama
tadi dikurung ditengah kalangan.
Lam-kong Pak yang menyembunyikan diri dengan cepat
mengenali kembali ketiga orang manusia tembaga itu
sebagai tiga orang manusia tembaga yang masing-masing
membawa sebuah senjata payung sangkala serta
mempelajari suatu ilmu barisan ketika berada diselat
terpencil itu Sedang dua orang manusia tembaga yang terkurung
kemungkinan besar adalah kakek ombak menggulung serta
ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang.
Suasana hening untuk beberapa saat lamanya, kemudian
dua orang manusia tembaga yang terkepung itu turun
tangan lebih dahulu, mereka membentak kemudian masingmaking
orang melancarkan tiga buah pukulan dahsyat.
Menyaksikan datangnya ancaman, salah satu diantara
tiga orang manusia tembaga itu segera membentak keras:
"Berubah"
Bayangan manusia saling berseliweran, dalam sekejap
mata ketiga orang manusia itu sudah saling bertukar tempat
kedudukan. Tiga gulung angin pukulan yang maha dahsyat
berhembus lewat dan mengena ditempat kosong...
BlaaamBlaaam.,. Blaaam... pasir dan debu berterbangan
memenuhi seluruh angkasa. bagaikan hujan gerimis pasir
tadi berhamburan diudara dan rontok kembali kebumi.
Manusia tembaga yang berdiri diposisi tengah itu
kelihatan agak tertegun, dengan cepat ia memberi tanda
kepada rekannya, dua orang itu bersamaan waktunya
segera melancarkan serangan, masing2 mengirim satu
pukulan dahsyat menghajar ruang kosong diantara ketiga
manusia tembaga tadi.
Melihat datangnya ancaman yang demikian dahsyat, tiga
orang manusia tembaga itu segera manghentikan gerakan
tubuhnya dan bersiap siaga menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Siapa sangka serangan yang dilancarkan kedua orang
manusia tembaga itu cuma serangan kosong belaka, ketika
mencapai tengah jalan setelah ditarik kembali dan sekuat
tenaga mereka kirim tiga buah pukulan berantai yang amat
dahsyat. "Berubah" bentakan keras kembali berkumandang
memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh jagad.
Dengan menuju kearah yang saling berlawanan
porosnya, tiga orang manusia tembaga itu saling bertukar
tempat kedudukan. dalam waktu yang bersamaan
merekapun mengirim satu pukulan gencar.
"Blaaam.,. Blaaam... Blaaam..." tiga benturan keras
memaksa tiga orang manusia tembaga itu tergetar mundur
satu langkah kebelakang,
Dua orang manusia tembaga itu segera tertawa seram,
jurus2 serangan yang aneh dan Sakti segera bermunculan.
mereka tidak beri peluang bagi lawannya untuk merubah
posisi barisannya, serangan kiri suara kanan yang
dipergunakan dua orang manusia tembaga itu dalam taktik
serangannya seketika itu juga membuat tiga orang manusia
tembaga itu jadi kelabakan dan bingung dengan sendirinya.
"Berubah lagi ... mendadak salah seorang diantata tiga
manusia tembaga itu membentak keras bersamaan
waktunya pula payung sengkala yang memancarkan cahaya
merah darah bermunculan diudara.
Poros sebelah kiri serta poros sebelah kanan berputar
kencang gerakan ini memaksa dua orang manusia tembaga
itu jadi silau dan pening kepalanya....
"Traang.. Traarg... Traaang ..." tiga batang senjata
payung sengkala bersama-sama menghajar telak ditubuh
dua orang manusia tembaga itu membuat lempengan baju
tembaga mereka hancur dan berserakan ditanah.
Kiranya pakaian tembaga bagian celana yang dikenakan
dua orang manusia tembaga itu sudah terhajar hancur dan
robek sehingga kelihatan pakaian dalam mereka,
keberhasilan yang dicapai ini seketika mempertebal
kepercayaan tiga orang manusia tembaga itu terhadap
kekuatan sendiri, payung sengkala disebelah kiri serta
payung sengkala disebelah kanan dengan cepatnya
memaksa dua orang manusia tembaga itu terjebak dan
sama sekali terkurung.
"Traang... Traaang...." benturan nyaring tiada hentinya,
lempengan tembaga berhamburan diatas bumi rawa
berpasir jadi bergolak keras membuat suasana nampak
mengerikan sekali.
Dibawah kepungan ilmu barisan yang amat sakti dan
kuat itu, dalam waktu singkat dua orang manusia tembaga
tadi sudah dipaksa berada dibawah angin.
Tidak sampai lima enam puluh jurus kemudian seluruh
lempengan tembaga ditubuh bagian bawah kedua orang itu
sudah terpukul hancur sama sekali, bahkan pakaian dalam
mereka penuh berpelepotan lumpur dan pasir, keadaan
mereka mengenaskan sekali,...
Dalam pada itu bayangan manusia nampak bermunculan
dari balik tebing batu disekeliling tempat itu, rupanya
disekitar sana telah hadir jago-jago Bu-lim yang amat
banyak sekali sedang mengikuti jalannya pertarungan itu
secara diam2. Suasana ditengah kalangan dengan cepat terjadi kembali
perubahan besar tampaklah salah seorang manusia tembaga
itu mendadak merubah gerakan tubuhnya dengan gerakan
yang cepat bagaikan hembusan angin, ia sambar payung
sengkala ditangan orang,
Serangan yang dilancarkan sangat mendadak dan sama
sekali berada diluar dugaan ini sangat mengejutkan manusia
tembaga yang mencekal senjata tersebut, untuk menghindar
sudah tak sempat lagi terpaksa ia kerahkan tenaganya untuk
membetot kembali.
"Kraak..." dalam perebutan senjata itu tiba-tiba terdengar
bunyi nyaring menggema di angkasa, payung sengkala yang
dibuat perebutan tadi mendadak patah jadi dua bagian.
Rupanya orang yang merampas payung itu menyadari
bahwa dirinya tertipu dan payung tersebut bukaniah payung
sengkala yang asli, dengan cepat ia tinggalkan lawannya
untuk menubruk kearah manusia tembaga yang lainLam-kong Pak menduga manusia tembaga yang turun
tangan merampas payung sengkala itu pastilah kakek
ombak menggulung, keadaannya yang mengenaskan
sewaktu kena dihajar tadi bukan lain adalah siasat untuk
mengelabuhi pandangan musuh, dan bukannya kepandaian
yang ia miliki tidak becus.
Dalam pada itu manusia tembaga tersebut telah berganti
menubruk kearah manusia tembaga lain- dengan suatu
serangan yang jitu payung sengkala milik orang itupun kena
dicengkeram dengan telak.
Manusia tembaga itu tidak melawan, tiba2 ia lepas
tangan dan mendorong sang perampas itu hingga tergetar
mundur kebelakang.
Kebetulan sekali ketika itu manusia tembaga yang ketiga
telah berputar kearah situ, payung sengkala dalam
genggamannya segera diayun kearah depan"Traaang...." sebuah benturan keras berkumandang
keangkasa, sang perampas menangkis datangnya ancaman
itu dengan payung sengkala hasil rampasannya....
Lempengan tembaga kembali berhamburan diangkasa,
payung yang berhasil dirampas tadi kembali terpukul
hancur jadi berapa bagian termakan oleh getaran keras
tersebut yang tersisa hanyalah sebuah pegangan payung
yang kecil sekali.
DENGAN demikian maka tinggal sisa sebuah payung
sengkala belaka dan payung itulah merupakan payung
sengkala yang asli, bahkan orang yang memegang payung
tersebut kemungkinan besar adalah manusia tembaga yang
memiliki ilmu silat paling tinggi.
Dua orang manusia tembaga itu segera tertawa seram.
dengan gerakan yang ganas mereka segera menerjang
kedepan. "Berubah" bentak manusia tembaga yang memegang
senjata payung tersebut.
Tiga orang manusia tembaga bersamaan waktunya
segera berubah tempat kedudukan, payung sengkala itupun
pada saat yang berbareng sudah berpindah tangan kearah
manusia tembaga lainnya.
Dengan terjadinya perubahan ini maka tubrukan dari
dua orang manusia tembaga itu mengenai sasaran yang
kosong. Tiga orang manusia tembaga itu kembali merubah posisi
barisan mereka, bahkan payung sengkala itupun untuk
kesekian kalinya berganti tanganSekali lagi tubrukan kedua orang manusia tembaga itu
mengenai sasaran yang kosong. tatkala tubuh mereka
bergerak agak lambat itulah manusia tembaga yang
memegang payung sengkala itu membentak keras. serangan
segera dilancarkan dan cahaya merah berhamburan
diangkasa, hembusan angin puyuh menderu2 menebarkan
lumpur dan pasir, suasana seketika berubah jadi mengerikan
sekali. "BlaamBlaam.." secara beruntun dua orang manusia
tembaga itu termakan oleh dua pukulan dahsyat.
lempengan tembaga berhamburan dan tubuh mereka
terpukul mundur lima enam langkah kebelakang dengan
langkah sempoyongan.
Setelah terjadinya benturan keras ini, boleh dibilang
hampir seluruh pakaian tembaga yang dikenakan oleh dua
orang manusia tembaga itu hancur berantakan, yang
tertinggal hanya topi tembaga yang menutupi raut wajah
mereka belaka. oleh karena itulah semua orang masih tetap tidak tahu
siapakah mereka?" kecuali topi tembaga terpukul hancur
pula sulit rasanya untuk mengetahui siapakah mereka,
Diam-diam Lam-kong Pak terkesiap juga menyaksikan
kejadian tersebut, ia mengetahui sampai dimanakah
kedahsyatan payung sengkala itu, bagi orang yang memiliki
tenaga dalam agak lumayan, asal memegang senjata itu saja
niscaya sudah cukup baginya untuk merajai seluruh kolong
langit. Kedua orang manusia tembaga itu segera memberi tanda
dan bersama-sama menerjang kearah manusia tembaga
yang memegang payung sengkala itu, ilmu barisan dari tiga
orang manusia tembaga tersebut segera berubah kembali
dan payung sengkala tadi berpindah tangan lagi kearah
orang lain- Tetapi rupanya kedua orang manusia tembaga itu sudah
dapat meraba perubahan gerak dari barisan tersebut, salah
satu diantaranya segera tertawa seram dan laksana kilat
menerjang kedepan sambil menyambar ujung payung itu.
Lam-kong Pak merasa amat terperanjat. andaikata
payung sengkala yang ma ha dahsyat itu sampai terjatuh
ketangan pihak perkumpulan Liok-Mao-pang maka bisa
dibayangkan akibatnya pasti mengerikan sekali.
Terdengar suara bentakan keras berkumandang
memecahkan kesunyian, ketika dua orang manusia tembaga
itu membetot dengan sepenuh tenaga, tahu2 payung
sengkala tersebut sudah berpindah tangan"Adu....h. ..celaka" seru Lam-kong Pak dalam hati, ia
siap unjukkan diri untuk menolong situasi tersebut, tetapi
sebelum ia sempat berbuat sesuatu kembali terdengar
desiran angin tajam menyambar lewat, tahu-tahu diatas
rawa-rawa berpasir itu telah bertambah pula dengan dua
orang manusia tembaga.
Tatkala menyaksikan senjata payung sengkalanya kena
dirampas orang, ketiga orang manusia tembaga itu slap
melancarkan terjangan kedepan untuk merampasnya
kembali, siapa tahu ternyata dua orang manusia tembaga


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang datang terakhir rupanya satu komplotan dengan dua
orang manusia tembaga yang pertama tadi, terdengar
mereka berseru dengan suara berat :
"Bukankah kalian berdua telah berhasil?" ayoh cepat
mundur kebelakang.^.."
Dua orang manusia tembaga itu tertegun karena rupanya
mereka sendiripun tidak tahu siapakah dua orang manusia
tembaga yang datang terakhir itu, disaat mereka masih
berdiri dengan wajah tertegun itulah salah seorang diantara
dua manusia tembaga itu merentangkan sepasang
telapaknya kearah samping, dua pukulan angin puyuh yang
dahsyat seketika meluncur kearah depan.
"Blaaaam ombak dahsyat terjadi diatas rawa berpasir itu,
ditengah jeritan kaget payung sengkala tersebut kembali
kena dirampas oleh manusia tembaga yang datang terakhir
itu. Sekali lagi Lam-kong Pak tercengang di-buatnya oleh
peristiwa itu, sekarang dia baru tahu bahwa dua orang
manusia tembaga yang datang terakhir itu sebenarnya
bukan satu komplotan dengan dua manusia tembaga yang
pertama, rupanya apa yang dilakukan oleh mereka hanya
suatu tipu muslihat belaka...,
Tetapi siapa pula dua orang manusia tembaga itu?" jika
panyung sengkala sampai kena dirampas oleh mereka. apa
akibatnya sukar dibayangkan mulai sekarang.
Begitulah tujuh orang manusia tembaga berdiri pada
posisi yang saling berbeda, bersiap sedia untuk turun tangan
secara berbareng....
Manusia tembaga yang saat itu berbasil mencekal senjata
payung sengkala sama sekali tidak kelihatan jeri
menahadapi musuh musuhnya itu. karena ia tahu babwa
lima orang manusia tembaga yang datang itu tak mungkin
akan bekerja sama untuk menghadapi dirinya.
Tiba2 manusia tembaga yang barusan kehilangan senjata
payung itu membantak keras dan segera menerjang maju
kedepan. sedang tiga orang manusia tembaga yang lain
tanpa mengucapkan sepatah katapun juga bergerak maju
kedepan sambil mencengkeram kepada dua orang manusia
tembaga itu. Jelas tujuan dan ketiga orang manusia tembaga itu
adalah untuk mengetahui raut wajah yang sebenarnya dari
dua orang manusia tembaga itu, sedang merebut kembali
payung tersebut merupakan tujuan yang kedua.
Menghadapi ancaman yang seperti ini mau tak mau
kedua orang manusia tembaga itu terpaksa harus
mengundurkan diri kebelakang. mereka takut topi tembaga
yang menutupi raut wajah mereka itu terlepas sehingga
muka mereka ketahuan.
Posisi seperti inipun segera berlarut lebih Jauh, andai
kata ketiga orang manusia tembaga itu berusaha merampas
payung sengkala itu maka dua orang manusia tembaga yang
pertama tentu akan berusaha untuk merebutnya kembali.
dengan demikian posisi dari manusia tembaga yang
memegang payung sengkala kokoh bagaikan batu karang,
telapi bila dia ingin berlalu sambil membawa benda itu
tentu saja urusan jadi tidak mudah. Tiba2 terdengar
manusia tembaga yang memegang payung sengkala itu
berkata: "Payung ini merupakan benda mustika dari partai kami,
be-ratus2 tahun lamanya turun temurun dalam partai kami,
tiba2 puluhan tahun berselang benda ini lenyap tak berbekas
dan hingga malam ini baru jatuh kembali ketanganku,
itulah yang dikatakan sebagai barang kembali pada pemilik
semula. Andaikata Naga pengasingan hadir ditempat ini
maka dia akan bertindak sebagai saksi untuk ucapanku itu."
begitu ucapan tersebut diutarakan keluar lima orang
manusia tembaga yang lain jadi tertegun, sedangkan Lamkong
Pak segera menyadari akan sesuatu, ia teringat
kembali akan perkataan dari ibunya Sun Han Siang
terhadap diri Naga Pengasingan yang dikatakan payung
sengkala itupun bukan benda milik nenek moyangnya.
Tiba2 dari balik tebing batu melayang keluar sesosok
bayangan manusia, dia adalah Naga Pengasingan cu Hong
Hong. Sambil berdiri tegak ditepi rawa berpasir serunya
dengan suara keras:
"Aku tidak akan membantah kebenaran dari ucapanmu
itu. tetapi yang kuketahui payung sengkala berasal dari
partai Gobie. andaikata kau mengatakan bahwa benda itu
kembali pada pemilik yang sebenarnya maka aku berharap
agar kau suka menemui kami dengan wajah aslimu. agar
kami semua bisa membuktikan benar atau tidak ucapanmu
itu" Dua orang manusia tembaga tersebut jadi merasa serba
salah tetelah mendengar ucapan itu, mereka berdiri termangu2
untuk beberapa saat lamanya, tentu saja mereka
tak dapat unjukkan diri didepan umum dengan wajah
aslinya. cu Hong Hong segera tertawa dingin, ujarnya
kembali: "Kalau kau tidak mau unjukkan raut wajahmu yang
sebenarnya, itu berarti bahwa perkataanmu adalah bohoog.
Malam ini setiap orang yang hadir disini berhak untuk ikut
serta dalam perebutan ini"
Bersamaan dengan selesainya perkataan itu dari balik
tebing batu segera bermunculan bayangan manusia.
sembilan sosok manusia dengan cepat munculkan diri
dibelakang perempuan Naga pengasingan itu.
Orang pertama yang munculkan diri adalah Sun Han
Siang, berikutnya adalah tiga orang gadis. Loo Liang-jan,
sepasang manusia jelek dari Hay-thian, Siang Hong Tie
serta Pek li Gong.
Ditambah cu Hong Hong berarti ada empat belas orang
jago yang sangat lihay mengurung sekeliling tempat itu.
Suasana berubah jadi tegang dan keritis sekali, setiap saat
suatu pertarungan sengit bakal berlangsung... pada saat
itulah dari balik tebing batu kembali nampak bayangan
manusia bermunculan, puluhan jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao-pang hampir pada saat yang
bersamaan pada menampakkan diri ditempat itu.
Dengan kemunculan para jago sakti itu maka keadaaa
posisi ketika itupun segera berubah, kali ini rombongan dari
Sun Han Siang sekalianlah yang malahan kena terkepung.
Nafsu membunuh menyelimuti seluruh daerah rawa2
berpasir itu. pertarungan sengit setiap saat bakal meletus
ditempat itu. "Siapa yang tidak puas silahkan turun tangan untuk coba
merampas sendiri benda ini." seru manusia tembaga yang
mencekal senjata payung sengkala itu. "Karena benda ini
aku telah berkelana selama puluhan tahun lamanya dalam
dunia persilatan, setelah ini hari aku berbasil
mendapatkannya kembali. tentu saja tak akan kuberikan
lagi kepada orang lain dengan demikian mudah kecuali
kalau orang itu memang punya kemampuan untuk merebut
sendiri dari tanganku...."
Dua orang manusia tembaga yang tinggal mengenakan
tutup tembaga diatas kepalanya itu membentak keras,
serentak mereka terjang kedepan- yang satu menerjang
kearah manusia tembaga yang memegang payung sedang
yang lain menerjang kearah tiga orang manusia tembaga
lainnya, ia takut mereka turun tangan untuk menghalangi
niatnya tersebut.
Manusia tembaga yang mencekal payung itu sama sekali
tidak turun tangan, rekannya yang berdiri disamping
dengan cepat berkelebat kedepan dan menyambut
datangnya serangan itu....
"Blaaaam.-" ditengah benturan keras, tubuh manusia
tembaga itu terpukul mundur satu langkah kebelakang.
Sedang manusia tembaga lain yang menerjang kearah
tiga orang manusia tembaga itu. tidak sampai lima jurus
serangan dia sudah kena didesak mundur sejauh tiga empat
langkah lebih, posisinya kritis dan sangat berbahaya
sekali.... "Aku rasa kalian semua tak usah membuang tenaga serta
pikiran dengan sia2." teriak manusia tembaga yang
mencekal senjata payung itu, "Kecuali kalian berlima turun
tangan secara berbareng, aku rasa benda ini dengan mudah
akan kubawa pergi dari sini"
"Tunggu sebentar ....." mendadak terdengar bentakan
keras bergema diseluruh angkasa, dari balik tebing batu
yang tingginya mencapai dua puluh tombak itu kembali
meluncur datang seorung manusia tembaga, gerakan
tubuhnya cepat dan luar biasa sekali.
Ketika hampir tiba diatas rawa-rawa berpasir tadi.
manusia tembaga itu kembali mendorong telapaknya
mengirim satu pukulan keras.
Getaran keras bagaikan guntur membelah bumi hampir
saja menggoncangKan seluruh permukaan rawa itu. suatu
gusuran angin bercampur pasir yang mencapai ketinggian
puluhan tombak terjadi ditengah rawa itu.
Pada waktu itulah tampak sekilas cahaya putih meluncur
keluar dari atas batok kepala manusia tembaga itu, diikuti
jeritan kaget bergema diangkasa.
Menanti pasir dan lumpur sudah reda, terlihatlah payung
sengkala tadi sudah terjatuh ketangan manusia tembaga
yang datang terakhir.
Sedangkan manusia tembaga yang lain serta para jago
baik dari kalangan lurus mau-pun dari kalangan sesat yang
mengepung disekitar tempat itu telah berubah jadi manusia
berlumpur, Angin malam berhembus kencang, keheningan serta
kesunyian mencekam seluruh jagad, sebagian besar para
jago yang hadir ditempat itu tidak sempat melihat jelas
dengan cara apakah manusia tembaga itu merampas
payung sengkala tadi dari tangan lawannya.
orang yang terakhir munculkan diri itu bukan lain adalah
Lam-kong Pak, sedangkan cahaya putih yang terlintas
keluar dari batok kepalanya adalah bayi hawa murni, ketika
ingatan untuk merebut payung sakti itu terlintas dalam
benaknya, bayi hawa murni langsung menerobos keluar
dari selangkangan dan menyambar payung sengkala itu.
Meskipun sebagian besarjago-jago lihay itu berhasil
dikelabuhi oleh gerakannya yang maha sakti itu, dua orang
manusia tembaga yang ketika itu sedang mencekal payung
tersebut dapat mengikuti semua peristiwa itu dengan jelas,
mereka tahu bahwa Lam-kong Pak adalah manusia
tembaga yang telah munculkan diri dilembah terpencil itu.
Dengan adanya dugaan ini maka kitapun segera bisa
menebak siapakah gerangan dua orang manusia tembaga
ini, mereka bukan lain adalah Padri Naga serta toosu
harimau. Dengan payung sengkala ditangan semangat Lam-kong
Pak semakin berkobar, pertama-tama ia hendak
membongkar lebih dahulu raut wajah dari ketua
perkumpulan Liok Mao-pang, dengan gerakan yang cepat
bagaikan sukma gentayangan ia segera menerjang kedepan"Blaaam...." payung sengkala terbentang lebar, tubuhnya
menyusup diudara dan meluncur kedepan dengan suatu
gerakan aneh tangannya langsung mencengkeram batok
kepala manusia tembaga itu.
Melihat begitu hebat datangnya ancaman, tentu saja
manusia tembaga itu tak berani menyambut datangnya
ancaman payung sengkala dengan keras lawan keras,
tubuhnya buru2 berkelit tiga langkah kesamping dan segera
melancarkan satu babatan kedepan"Blaaaam.. " tubuh orang itu bergetar keras, dengan
sempoyongan ia terpukul mundur tiga langkah kebelakang.
Lam-kong Pak tidak menghentikan gerakannyaa sampai
disitu saja, ia menerjang kembali kedepan dan tiba-tiba
berbelok kearah lain, sewaktu mencapai tengah jalan kali ini
ia menerjang manusia tembaga ke-dua.
"Traaang...." pukulan yang jitu bersarang telak diatas
batok kepala manusia tembaga tadi, lempengan tembaga
segera hancur berkeping-keping dan rontok keatas tanah,
raut wajah aslinyapun nampak dengan jelas.
Kiranya orang itu bukan lain adalah ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang, dan dengan sendirinya
manusia tembaga yang lain bukan lain adalah kakek ombak
mengggulung. Dalam hati kecilnya Lam-kong Pak segera
berpikir: "Setelah aku mengetabui bahwa manusia tembaga ini
adalah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, maka tak
usah diragukan lagi manusia tembaga yang satu ini adalah
kakek ombak Menggulung, aku tak usah menggubris
dirinya lagi .....sekarang yang penting adalah membongkar
rahasia dari tiga manusia tembaga itu serta mencari tahu
siapakah sebenarnya ketua dari perkumpulan Liok Mao
pang itu itu?"". . .
Ia segera pura2 menerjang kearah tiga orang manusia
tembaga itu, cahaya merah yang amat menyilaukan mata
memancar keluar dari senjata payung itu. membuat
pandangan mata setiap orang jadi silau.
Ketika tubuhnya mencapai tengah jalan. ia segera
berbalik dan menyambar keatas batok kepala dari ketua
perkumpulan Liok Mao-pang itu.
Nampaknya cengkeraman itu segera akan mengenai
sasaran, pada saat yang keritis itulah sekuat tenaga Kakek
ombak menggulung melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
Lam-kong Pak segera tarik kembali cengkeceramannya
dan mendorong senjata payung kedepan untuk
menyongsong datangnya ancaman itu.
"Bruuuk.." benturan keras terjadi dan kedua belah pihak
sama2 terpukul mundur sejauh satu langkah kebelakang.
Melihat kehebatan musuhnya Lam-kong Pakamat
terperanjat, ia tak mengira kalau tenaga dalam yang dimiliki
Kakek ombak menggulung telah mencapai tingkat yang
sedemikian sempurna, andaikata ia tidak peroleh penemuan
aneh Secara berkali kali, niscaya Sulit baginya untuk
menundukkan muSuh tangguhnya ini.
Kakek ombak menggulung Sendiri walaupun dalam hati
meraSa terkejut, tetapi ia sama sekali tidak merasa gentar.
ia menganggap pihak lawan berhasil merebut diatas angin


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena ditangannya membawa senjata mustika, andaikata
tidak maka keadaan pastilah merupakan kebalikan"Sebenarnya siapa kau?"" terdengar kakek ombak
menggulung menegur dengan suara berat
"Aku adalah kakek bersedih hati"
"Apa?" Kakek bersedih hati?" belum pernah aku dengar
tentang nama ini"
"sekarang bukankah sudah kau dengar?" Nah terimalah
kembali sebuah pukulanku...."
Laksana kilat dia himpun tenaga dalamnya dan
mengirim satu pukulan kedepan, pada saat yang bersamaan
tubuhnya mendadak meluncur kedepan tiga manusia
tembaga itu serta melancarkan sebuah cengkeraman"criiing.." seorang manusia tembaga berhasil
ditangkapnya dengan jitu, dalam hati segera pikirnya:
"Kali ini aku ingin melihat siapa kah sebenarnya dirimu
itu." Siapa tahu belum sempat ingatan tadi berkelebat dalam
benaknya, manusia tembaga yang lain telah menerjang
maju kebelakang tubuhnya. dia tidak ingin rahasia tentang
dirinya ketahuan orang, terancam oleh bahaya terpaksa ia
lepaskan mangsanya dan mengundurkan diri tiga langkah
kebelakang. Dengan demikian maka dirinya segera terkepung oleh
tujuh orang manusia tembaga, sekalipun begitu ketujuh
orang tadi sama sekali tiada bermaksud untuk turun tangan
berr-sama2. "Kakek bersedih hati." tiba2 cu Lie Yap berteriak keras,
"bukankah kau telah berhasil mendapatkan payung
sengkala, kenapa tidak cepat2 berlalu darisinit, apakah
kau...." "Hmm" Lam-kong Pak mendengus dingin, "tujuanku
menghadiri pertemuan pada malam ini bukanlah untuk
merebut payung sengkala, kecuali Kakek ombak
menggulung serta dua orang manusia tembaga yang
memegang payung sengkala tadi, sisanya empat orang
manusia tembaga bila berani unjukan raut wajah aslinya
maka akan kuserahkan payung sengkala ini kepadanya, aku
pasti tak akan mengingkari janji"
Beberapa orang manusia tembaga itu tetap
membungkam dalam seribu bahasa, mereka saling bertukar
pandangan namun tak seorang manusiapun yang
menanggapi tawa ran tersebut. jelas mereka merasa rahasia
asal-usul mereka jauh lebih penting daripada paayung
tersebut. Tiba2 terdengar tiga manusia tembaga itu berseru
berbareng: "Kalau. memang begitu. kami tak mau ikut
perebutan ini lagi...."
Sambil berkata mereka segera mengundurkan diri dari
situ dan berlalu.... Manusia tembaga yang barusan
kehilangan payung sengkala itupun berkata.
"Setelah payung sengkala itu terjatuh ketanganmu,
kamipun merasa berlega hati. Nah. Sampai jumpa . "
Habis berkata kedua orang itupun segera putar badan
dan berlalu dari situ.
Sekarang yang tertinggal hanya Kakek ombak
menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang
saja, terdengar orang itu dengan suara menyeramkan
berseru: "Sebenarnya kau hendak serahkan payung sengkala
itu kepadaku atau tidak.. ,?"
"Bukankah payung sengkala berada disini?"" sahut Lamkong
Pak, "kalaupunya kepandaian, silahkan untuk
merampasnya sendiri. "
"Hmm kau anggap aku tak mampu untuk merebutnya
dari tanganmu?""
"Sahabat. lebih baik kurangilah ulahmu itu, hanya bicara
kosong sama sekali tak ada gunanya. yang penting dicoba
dulu." Kakek ombak menggulung segera angkat kepala dan
tertawa ter-bahak2.
"Haaah haah-haabh... kalau kutinjau dari kepandaian
silat yang kau miliki, rupanya tidak berada dibawah
kepandaian silat kelima orang manusia tembaga itu, tetapi
sayang sekali kau tak punya otak dan kurang cerdas, bila
kau sanggup mempertahankan jiwamu pada malam ini, hal
itu sudah merupakan suatu keberuntungan bagimu "
Sambil berkata bersama-sama dengan ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang satu dari arah kiri yang lain
dari sebelah kanan perlahan-lahan menerjang maju
kedepan- Kawanan jago dari kalangan lurus yang menyaksikan
kejadian itu segera ikut maju pula kedepan untuk
menghadapi segala kemungkinan, tetapi para jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao Pang yang mengetahui akan hal itu
segera membentak dan menyerang kedepan-suatu
pertarungan sengit pun segera berkobar dengan ramainya.
Dengan senjata payung sengkala ditangan, keberanlan
serta semangat bertempur dari Lam-kong Pak seketika
berkobar, ia membentak keras dan mengayun senjatanya
menghantam batok kepala Kakek ombak menggulung.
Desiran angin puyuh menderu-deru, cahaya merah
berhamburan diudara... suasana jadi tegang dan
mengerikan sekali.
Kakek ombak menggulung tidak berani menyambut
dengan keras lawan keras, sambil melancarkan sebuah
pukulan buru-buru dia mengundurkan diri kebelakang.
"Blummm.... pasir dan lumpur beterbangan diempat
penjuru, Lam-kong Pak segera menyusul maju kedepantetapi
Kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang segera mengundurkan diri
sejauh satu tombak lebih dari tempat semula.
Lam-kong Pak mengira mereka jeri dan tak berani
melanjutkan pertandingan- ia tutup kembali payung
sengkala itu kemudian menghimpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian dan melancarkan sebuah pukulan
dengan ilmu Sam Hoo It-ciang-hoat.
= =ooooooooooo= =
SIAPA TAHU baru saja angin pukulannya dilancarkan
kedepan, tiba2 permukaan bumi yang diinjaknya
bergoncang keras. "Aduuuuh celaka...." serunya didalam
hati. Sebelum dia sempat membuyarkan pukulan untuk
mengundurkan diri, tiba2 dari balik rawa yang berlumpur
muncul sebuah tangan berbulu yang mengerikan sekali,
tangan berbulu itu dengan cepat dan hebat langsung
menyambar payung sengkala yang berada digenggamannya.
Lam-kong Pakamat terperanjat, dengan cepat ia kirim
satu pukulan dahsyat kearah munculnya tangan berbulu itu.
"Bruuuuk...." lumpar dan air kembali beterbangan
memenuhi angkasa.
Melihat payung sengkala tersebut telah berhasil dirampas
oleh tangan berbulu aneh itu, Kakek ombak menggulung
serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang sama2
tertawa keras. mereka melayang mundur kebelakang sambil
bentakan keras-keras: "Mundur semua"
Dengan cepat kawanan jago lihay dari perkumpulan
Liok Mao-pang sama2 menarik diri dan mundur
kebelakang, tidak selang beberapa saat kemudian ditempat
itu hanya tertinggal Lam-kong Pak serta Sun Han Siang
sekalian belasan jago.
Payung sengkala yang berhasil didapatkan ternyata
lenyap kembali, Lam-kong pak merasa murung bercampur
kesaL yang paling menyedihkan hatinya adalah payung itu
sebetulnya milik salah seorang diantara tiga manusia
tembaga itu, sedang manusia tembaga tersebut berulang kali
telah memberi pertolongan kepadanya, kini bukan saja budi
kebaikannya belum dibalas malahan payung sengkalanya
dihilangkan- Untuk beberapa saat lamanya karena merasa dongkol dia
hanya bisa berdiri ditepi rawa dengan menjublak kedepan
dan berkata "cianpwee bersedih hati, menurut dugaanku lengan
berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur itupastilah
merupakan salah satu siasat busuk yang dipersiapkan
sebelumnya oleh Kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan LiokMao-pang. sekarang tentulah payung
sengkala itu sudah jatuh kembali ketangan pihak mereka."
Lam-kong Pak pun mengetahui babwa dugaan gadis
tersebut tidak salah, walaupun begitu dia menaruh curiga
yang besar terhadap lengan berbulu itu, dia teringat kembali
akan gorilla yang mati terbunuh beberapa waktu berselang.
ketika itu diapun merasa heran
kenapa justru bhnya tangan kirinya saja yang hilang,
mungkinkah tangan berbulu yang berusaha munculkan diri
itu adalah lengan kiri gorilla tersebut?"
Tapi apa gunanya lengan binatang berbulu itu?" kalau
ditinjau dari kekuatan lengan berbulu itu jelas kelihatan
bahwa tenaganya sangat luar biasa sekali, walaupun
perampasan terhadap payung sengkala dilakukan dikala
pikirannya bercabang, namun kekuatan yang dipergunakan
lengan berbulu itu memang sangat hebat.
Lalu bagaimana caranya lengan berbulu itu
menyembunyikan diri dibalik rawa2 berlumpur?"
Lam-kong Pak merasa tidak habis mengerti, disamping
itu rasa benci seketika menyelimuti benaknya, sambil
meloncat kedepan secara beruntun dia lancarkan tiga
pukulan dahsyat keatas rawa2 itu.
Serangan yang dilancarkan dalam keadaan gusar ini
boleh dibilang telah menggunakan segenap kekuatan
tubuhnya. bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan
itu. Lumpur dan pasir seketika muncrat setinggi puluhan
tombak dari atas permukaan, laksana ombak dahsyat
seluruh bumi bergetar, andaikata dibalik lumpur ada
manusia yang menyembunyikan diri, maka orang itu pasti
akan ketahuan tempat persembunyiannya.
Tetapi ketika lumpur telah mereda tiada sesuatu apapun
yang kelihatan, rupanya lengan berbulu itu sudah pergi
jauh, hanya tidak diketahui dari mana ia pergi dan
bagaimana caranya....
Lam-kong Pak jadi gemas sekali, ia loncat naik keatas
daratan dan siap berlalu dari sana. Sun Han Siang serta cu
Hong Hong dengan cepat meloncat kedepan dan
menghadang jalan perginya.
"Tolong tanya siapakah kau?"" tanya mereka hampir
berbareng. "Kakek bersedih hati"
"Apa kah kau mempunyai suatu pengalaman yang
menyedihkan hati sehingga bernama demikian?"" tanya cu
Hong Hong. "sedikitpun tidak salah, kesedihan yang sudah mendarah
daging, seperti pula keadaanmu aku hampir saja rusak
nama hancur badan hanya dikarenakan soal Cinta"
"Nada pembicaraanmu membawa nada anak kecil,
kaupasti bukan seorang kakek yang telah berusia delapan
puluh tahunan" seru Sun Han siang dengan nada curiga.
"oooh... kau keliru besar, tahun ini usia-ku telah
mencapai delapan puluh sembilan tahun, sedang nada
suaraku yang membawa nada kekanak-kanakan hal itu
disebabkan aku sudah melatih ilmuku hingga mencapai
pada puncaknya, maka suara yang tua berubah jadi muda
kembali." Habis berkata ia segera meloncat keudara setinggi dua
puluh tombak lebih, ditengah jeritan kaget yang
menyelimuti angkasa tubuhnya tahu-tahu sudah lenyap dari
pandangan- Dengan tanpa tujuan Lam-kong Pak berlarlan sepanjang
jalan- ia merasa murung dan kesal sekali andaikata ketika
itu ia cepat-cepat berlalu niscaya terhindarlah dirinya dari
musibah tersebut.
Bila payung sengkala yang maha sakti sampai terjatuh
ketangan Kakek ombak menggulung, itu berarti
pembantaian besar dalam dunia persilatan sudah hampir
menjelang tiba.
Ia merasa amat bersalah sekali terhadap ketiga orang
manusia tembaga itu, perduli mereka adalah ayahnya atau
gurunya, paling sedikit mereka semua pernah melepaskan
hudi serta memberi pertolongan kepadanya..
Didalam sedihnya tanpa terasa ia teringat kembali akan
ciu It Boen serta Liu Hui Yan yang mati seCara
mengenaskan, tanpa terasa ia bergerak menuju kearah
tanah pekuburan mereka,
Ketika ia mencapai jarak kurang lebih satu lie dari
termpat tujuan- tiba2 dari atah kuburan berkumandang
datang jeritan ngeri yang menyayatkan hati. suara itu
muncul dari mulut seorang gadis yang rupanya sudah
berada diambang kematian.
Lam-kong Pak merasa amat terkejut. buru2 ia meluncur
kearah mana berasalnya suara
Tampaklah didepan kuburan berbaringlah seorang gadis
muda yang raut wajahnya telah hancur sama sekali, gadis
itu bukan lain adalah ciu cien cien yang mukanya sudah
rusak oleh air keras.
Pada waktu itu ia menggeletak dalam keadaan telanjang
bulat, bagian alat kelaminnya sudah hancur sama sekali,
dadanya terbekas sebuah Cakar kuku yang besar dan
panjang sekali, tulang dadanya hancur dan nyawanya sudah
melayang. Jelas sebelum menemui ajalnya gadis she- ciu itu telah
diperkosa lebih dahulu kemudian baru dicakar sampai mati,
ditinjau dari cakar yang ditinggalkan tidak mungkin kalau
perbuatan itu dilakukan oleh tangan manusia.
Mungkinkah ia diperkosa oleh binatang buas kemudian
dicakar sampai mati" tapi tak mungkin hal itu bisa terjadi,
peristiwa itu tak masuk diakaL... binatang buas hanya tahu
menerkam mangsanya untuk dilahap dan tiada binatang
buas yang pandai memperkosa manusia kecuaii binatang itu
adalah sebangsa monyet atau gorilla yang sudah mengerti
akan sifat kemanusiaanTanpa
terasa Lam-kong pak terbayang kembali akan


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangan berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur, ia
mulai termenung dan berpikir mungkinkah bekas cakar
yang besar dan memanjang ini ada hubungannya deengan
tangan berbulu itu?"
Menyaksikan kematian dari gadis itu tanpa terasa air
mata jatuh bercucuran membasahi wajah pemuda itu. ciu
cien Cien adalah gadis yang pertama-tama dicintai olehnya,
sungguh tak njana semasa hidupnya banyak kejadian
mengenaskan yang diaalami dan akhirnya mati pula dalam
keadaan yang mengerikanTiba2. ia temukan beberapa buah bekas telapak kaki
yang samar, telapak itu ditinggalkan belum lama berselang
dan ternyata telapak kaki manusia, bukan monyet sebangsa
gorilla seperti apa yang dibayangkan semula.
Lam-kong Pakjadi tidak habis mengerti, bila perbuatan
itu dilakukan oleh manusia kenapa dia memiliki cakar yang
begitu besar?" mungkinkah setelah manusia itu melakukan
perkosaan, kemudian ia memerintahkan sebangsa monyet
untuk membinasakan dirinya?"
Tetapi dikolong langit dewasa ini, ia tidak pernah
mendengar ada orang yang lihay dengan memelihara
sebangsa monyet.
Dengan perasaan sedih Lam-kong Pak segera menggali
kuburan dan mengebumikan jenasah dari ciu cien cien satu
liang dengan dua orang gadis pertama, disana dia mengukir
nama pula dibatu nisan.
Rasa malu, menyesaL dendam, benci danama rah
berkecamuk dalam hati pemuda ini, dia bersumpah hendak
menuntut balas, dia hendak menemukan jejak pembunuh
itu serta membalas dendam bagi kematian ciu cien- cien
yang mengenaskan itu.
Tujuannya sekarang adalah berangkat menuju kemarkas
besar perkumpulan Liok Mao-pang, ia menduga
kemungkinan besar senjata payung sengkala itu berada
ditangan gembong2 iblis dari perkumpulan itu. ia berusaha
hendak mencurinya kembali agar tidak sampai me-nyia2kan
pengharapan bagi ketiga orang manusia tembaga.
Hari kedua ketika kentongan keempat baru menjelang
tiba. ia telah tiba disekitar markas besar perkumpulan Liok
Mao-pang, diam2 pemuda itu merasa terperanjat setelah
memeriksa sejenak keadaan disekeliling tempat itu. dia lihat
penjagaan disitu ketat sekali, dan sebelumnya belum pernah
dijumpai,jelas bila dia ingin menyusup masuk kedalam
maka satu2nya jalan adalah membinasakan lebih dahulu
beberapa orang penjaga.
Disuatu tempat yang sunyi dan tersembunyi. sianak
mudaitu melepaskan pakaian tembaganya dan dibungkus
kemudian diikat diatas punggung, dengan keadaan
demikian ia merasa gerak-geriknya jauh lebih leluasa,
lagipula dalam melakukan perjalanan sama sekali tidak
menimbulkan sedikit suara punDengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang
amat sempurna, bagaikan sukma gentayangan ia berkelebat
maju kedepan dalam sekali gebrakan pemuda itu berhasil
meringkus sibangku besi oh Sak Kay serta Golok tanpa
tandingan Hong GanSetelah melepaskan pakaian tembaganya. ia merasa
seluruh tubuh jadi enteng seperti kapas, pergi datangnya
ringan melebihi hembusan angin- Setelah berhasil
meringkus dua orang jago lihay itu dia langsung berkelebat
menuju kearah bangunan loteng di tengah markas.
Ditempat itu dia tidak temukan jejak dari Kakek ombak
menggulung maupUn ketua dari perkumpulan Liok Maopang,
maka dengan cepat ia bergerak menuju Keruang besar
ditengah markas besar.
Dalam ruang besar itupun ia tidak menemukan sesosok
bayangan manusiapun kecuali penjagaan disana yang amat
ketat. Tidak lama kemudian sampailah Lam-kong Pak ditengah
sebuah hutan bambu yang lebat, dibalik pepohonan tadi
tampak tiga buah bangunan berdiri dengan megahnya
diantara tiga bangunan tadi sorot cahaya lampu memancar
keluar dari bangunan sebelah tengah.
Dengan suatu gerakan yang manis ia berhasil menyusup
kebawah jendela bangunan tersebut, setelah melubangi
kertas jendela pemuda itu mengintip kedalam.
Bila tidak melihat mungkin keadaan masih mendingan,
dengan cepat pemuda itu berseru keheranan, bulu kuduknya
tampak pada bangun berdiri semua.....
Kiranya ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang sedang
duduk didepan meja sedang menyisiri rambut hijaunya
yang panjang, setelah itu dengan pergunakan sepasang
tangannya ia memegang kepala sendiri lalu dicopot dari
atas tenggorokan dan diletakkan diatas meja.
Hampir saja Lam-kong Pak menjerit kaget karena tak
kuat menahan diri. sudah banyak cerita setan yang pernah
didengar olehnya tetapi sebagai orang Bu-lim ia tak mau
mempercayainya. Tetapi apa yang terlihat didepan mata
merupakan suatu kenyataan yang tak bisa di bantah, ketua
dari perkumpulan Liok mao-pang benar2 telah mencopot
batok kepala sendiri dan kemungkinan meletakkannya di
atas meja, sementara sisirnya masih menyisiri rambutnya
dengan tenang. Darah dan daging bekas bacokan nampak mengerikan
sekali diantara bekas lukanya di atas tenggorokan, namun
luka itu rata bagaikan dibacok dengan pisau.
Ditengah malam buta ditengah hutan bambu yang sunyi
dengan mata kepala sendiri melihat seorang manusia tanpa
kepala menyisir rambut, bagi orang yang bernyali kecil
tentu akan mati karena ketakutan.
Mungkinkah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang
adalah setan?" kalau tidak kenapa rambut hijaunya
mencapai kepanjangan beberapa depa?" kalau dia bukan
setan, kenapa batok kepalanya bisa dicopot dan diletakkan
di meja?" yang paling mengerikan bagi Lam-kong Pak
adalah sepasang biji matanya masih tetap mengerling
kesana kemari dengan sorot mata tajam itu,...benar2
membuat orang hampir semaput.
Mungkinkah dia memiliki ilmu hitam, kalau benar
demikian mengapa selama ini tak pernah ia pergunakan
ilmu sihirnya itu.
Sementara pemuda Lam-kong masih tercekam oleh
ketakutan dan peluh dingin membasahi seluruh tubuhnya,
Liok Mao Pangcu sudah bangkit berdiri dan berjalan hilir
mudik dalam ruangan itu.
Manusia tanpa kepala bisa berjalan hilir mudik dalam
kamar, peristiwa ini benar- benar luar biasa sekali.
Tiba-tiba ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu
menghentikan langkahnya seakan- akan teringat akan suatu
masalah besar cepat-cepat ia sembunyikan batok kepalanya
kemudian membuka jendela dan melayang keluar.
Lam-kong Pak ada maksud untuk melakukan
pengejaran, mendadak satu ingatan berkelebat dalam
benaknya, ia berpikir :
"Kenapa aku tidak curi saja batok kepalanya?" akan
kulihat sebenarnya dia adalah seorang manusia atau setan
?"" Pertama-tama ia melayang lebih dahulu kebelakang
bangunan itu, setelah melihat ketua dari perkumpulan Liok
Mao-pang meloncat keluar dari tembok pekarangan dan
berlalu dari markas, tanpa ragu2 lagi pemuda itu segera
meloncat masuk kedalam ruangan, dari bawah
pembaringan dia ambil batok kepala tadi, sementara
jantungnya merasa berdebar keras.
Tanpa diperhatikan lagi dia meluncur keluar dari markas
besar perkumpulan Bulu hijau dan menuju kearah utara, dia
ingin menyaksikan lebih jauh kemana perginya ketua dari
perkumpulan Liok-mao-pang itu.
Tetapi walaupun sudah dikejar sejauh puluhan li
bayangan tubuhnya belum nampak juga, akhirnya dia
berhenti dan memperhatikan batok kepala itu dengan
seksama. Dengan cepat pemuda itu tertawa terbahak-bahak
karena kegelian.
Ternyata batok kepala itu adalah sebuah batok kepala
palsu, bukan saja rambut hijaunya palsu sepasang biji mata
itupun palsu. rupanya biji mata itu bisa bergoyang karena
dihubungkan satu sama lainnya dengan kawat besi.
Sekarang Lam-kong Pak baru memahami apa yang
sebetulnya telah terjadi, rupanya batok kepala dari ketua
perkumpulan Liok-mao-pang itu disembunyikan dibalik
bajunya, atau dengan perkataan lain bekas bacokan diatas
lehernya itu bukan lain adalah barang bikinan belaka.
Ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa
Kakek ombak menggulung sendiripun belum tentu pernah
menyaksikan raut wajah yang sebenarnya dari Liok Maopangcu
itu. Ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu saling
menyebut guru dan murid dengan Kakek ombak
menggulung, tetapi Naga pengasingan cu Hong Hong serta
Sun Han Siang sekalian jago lihay tak seorangpun yang
mengetahui asal-usul sebenarnya dari Liok Mao-pangcu itu,
sekalipun mengetahui sedikit itupun tidak pasti. hal ini jelas
merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi.
Dalam hati Lam-kong Pak merasa yakin bahwa
pengangkatan guru oleh Liok Mao-pangcu terhadap Kakek
ombak menggulung pasti dilakukan pada saat belakangan
ini, tidak mungkin pengangkatan guru itu dilakukan sejak
dahulu kala, atau dengan perkataan lain seharusnya para
jago dari kalangan Putih mengetahui siapakah sebenarnya
ketua dari perkumpulan bulu hijau itu.
Lam-kong Pak tertawa dingin, ia hendak
menghancurkan batok kepala palsu itu tiba2 satu ingatan
berkelebat dalam benaknya.
Kenapa tidak kuserahkan saja batok kepala palsu ini
untuk cu Hong Hong..." mungkin Sekali dengan
perbuatanku ini malah membantu dirinya untuk
mengetahui siapakah dia sebenarnya" karena dia toh pernah
berkata kepada ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu
bahwa dia mengetahui siapakah dirinya.
la segera bertukar pakaian tembaga dan membungkus
batok kepala palsu itu didalam buntalannya.
Setelah melakukan perjalanan sejauh beberapa puluh li,
fajar telah menyingsing, ia segera berhenti untuk
beristirahat sambil mengisi perut.
Tiba2 terdengar suara langkah kaki manusia
berkumandang datang, tampaklah Sun Han siang sekalian
bermunculan dari kejauhan dan bergerak menuju
kearahnya. Dalam rombongan itu tampak cu Hong Hong serta cu Li
Yap melakukan perjalanan bersama, sedang sisanya
mengikuti dibelakang Sun Han Siang. Ketika tiba disuatu
tempat datar terdengar Sun Han Siang berkata
"Mari kita bersantapan dahulu ditempat ini selama
beberapa hari ini kita terus menerus mencari jejak beberapa
orang manusia tembaga itu, aku rasa kalian semua tentu
sudah Cukup lelah bukan...",
Maka para jagopun duduk sambil mengelilingi Sun Han
siang, hanya cu Hong Hong serta cu Li Yap dua orang yang
memisahkan diri dari rombongan dan duduk disudut yang
lain- "lbu" terdengar cu Li Yap berkata, " mari kita duduk
kesana, sekarang seharusnya kita bersatu padu untuk
menghadapi musuh tangguh dari dunia persilatan"
"Hmm" cu Hong Hong mendengus, kepada Sun Han
Siang dia berseru, "Sun Han siang, budi dan dendam
lampau tak usah kita bicarakan, setelah putramu lenyap tak
berbekas bagaimana tindakanmu terhadap putriku ini?".."
"Putraku lenyap toh bukan berarti dia sudah mati,
putrimu saja tidak gelisah kenapa kau gelisah lebih dahulu"
tidak aneh kalau kau tidak mampu menjaga suami
sendiri...."
cu Hong Hong jadi naik pitam setelah mendengar
perkataan itu, dia loncat bangun sambil teriaknya:
"Sun Han Siang, kau perempuan lonte yang pandainya
merebut lelaki orang, ayoh enyah dari sini"
Sejak Lam-kong Pak lenyap tak berbekas, tabiat Sun Han
Siang boleh dibilang berubah jadi jelek sekali, Iapun ikut
bangkit berdiri. serunya dengan suara dingin:
"Siapakah yang suka merebut lelaki orang, setiap
manusia dikolong langit telah mengetahuinya, kau ucapkan
kata2 semaCam itu bukankah berarti ditujukan pada diri
sendiri?" haaah...haaah...haaah.... suatu lelucon yang
menggelikan sekali"
cu Hong Hong semakin gusar, sambil membentak keras
ia segera menerjang kedepan.
"Blaaam..." kedua belah pihak saling beradu pukulan
satu kali dan masing2 orang terpukul mundur satu langkah
kebelakang, Menyaksikan dua orang jago itu saling bertempur, Pek-li
Gong segera meloncat maju kedepan dan terjun kedalam
gelanggang, sambil berdiri diantara kedua orang itu
serunya: "Kalian semua tidak ada yang rebut lelaki orang,
bagaimana kalau aku Pek-li Gong yang suka rebut lelaki
orang?" sekarang kita sedang menghadapi musuh yang amat
tangguh, kenapa kalian musti saling bunuh membunuh
hanya disebabkan urusan kecil yang telah berlalu"
tindakanmu semacam ini dihadapan kaum muda apakah
tidak merasa memalukan sekali?""
Mendengar perkataan itu, beberapa orang gadis muda
tadi segera tertawa ter-bahak2.
cu Hong Hong jadi makin kalap. bentaknya: "Pek-li
Gong, kau Cepat menyingkir dari sini"
"Kalau aku tidak menyingkir?""
"Jangan salahkan kalau aku akan berbuat keji dan
melakukan serangan maut terhadap dirimu"
"Baiklah. aku memang sudah bosan hid up,
hadiahkanlah sebuah pukulan untukku"
"sebetulnya kau hendak menyingkir tidak?""
Menyaksikan keadaan yang begitu kritis. Lam-kong Pak


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dirinya harus segera munculkan diri.
Sambil meloncat keluar dari tempat persembunyiam ia
berseru dengan suara berat:
"Sejak perkumpulan Liok Mao Pang berhasil merebut
payung sengkala. bencana besar telah mengancam seluruh
dUnia persilatan- kalian berdUa bukannya bekerja sama
untuk menghadapi musuh, kenapa karena urusan kecil yang
sepele harus bertengkar sendiri" apakah kalian tidak merasa
bahwa perbuatanmu itu menggelikan?""
"Siapakah kau?"" tegur cu Hong Hong.
"Kakek bersedih hati"
Kembali kakek bersedih hati, para jago berdiri tertegun
dan memperhatikan manusia tembaga itu lebih tajam.
"Apakah kau adalah manusia tembaga yang berhasil
merampas payung sengkala kemudian kehilangan kembali
itu?" tanya cu Hong Hong.
"sedikitpun tidak salah"
"Dari mana kau bisa tahu kalau pihak perkumpulan
Liok-mao-pang yang berhasil merampas benda mustika
itu?" "Itu hari seCara beruntun kakek ombak menggulung
tidak berani menerima seranganku dan mundur seCara
berulang kali, ketika aku berhenti tepat diatas tangan
berbulu itu ia tidak mundur lagi dan disitulah payung
sengkala itu kena dirampas, hal ini jelas sekali
menunjukkan bahwa peristiwa itu merupakan siasat busuk
dari kakek ombak menggulung, lagi pula mereka segera
melarikan diri tanpa ada maksud untuk memeriksa tangan
berbulu dalam lumpur, hal ini semakin membuktikan
bahwa tangan berbulu merupakan satu komplotan dengan
dirinya" "Dugaanmu itu memang masuk diakal, tetapi apakah
kau mengetahui siapakah dua orang manusia tembaga yang
lain ?""
"Maaf bila aku tak dapat menjawab pertanyaan ini, tetapi
aku dapat beritahu kepada kalian bahwa kedua orang
manusia tembaga itu juga merupakan jago-jago lihay dari
golongan putih, siapapun tak akan menduga kedudukan
mereka yang sebenarnya. . . ."
Pemuda itu berhenti sebentar, setelah tarik napas
panjang-panjang katanya kembali, "Saudara cu, aku lihat
rupanya kau mengetabui akan asal-usul yang sebenarnya
dari Liok Mao Pangcu, dapatkah kau memberi keterangan
kepadaku?""
"Aaaah itu hanya suatu dugaan belaka, sekarang rasanya
terlalu pagi untuk diucapkan keluar...."
"Baiklah aku hendak memperingatkan akan sesuatu yang
penting kepada kalian semua, mulai sekarang terutama
sekali para gadis muda harus waspada dan lebih berhati-hati
dalam setiap tindakan, baru ini didalam dunia persilatan
telah muncul seorang mahluk aneh yang misterius sekali,
perbuatannya amat keji... sering kali dia memperkosa kaum
gadis muda kemudian membunuhnya seCara kejam. aku
harap kalian semua lebih waspada dalam tindak tanduk...."
Habis berkata dia melemparkan batok kepala palsu itu
kearah cu Hong Hong sambil serunya:
"Mungkin benda ini bisa membantu dirimu untuk
menduga kedudukan serta asal-usul yang sebenarnya dari
ketua perkumpulan Liok Mao Pang. Nah sampai jumpa...."
Habis berkata dia segera berkelebat dan berlalu dari tempat
itu. Dari arah belakang terdengar jeritan kaget
berkumandang memeCahkan kesunyian, rupanya cu Hong
Hong telah membuka buntalan itu serta menemukan kalau
isinya merupakan kepala palsu.
Beberapa lie sudah dilewatkan dengan Cepat, tiba2
jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang dari
seratus tombak dihadapannya. suara itu jelas berasal dari
mulut seorang gadis.
Lam-kong Pak mengira suara jeritan itu berasal dari Yu
Tien- cu Li Yap atau Pek-li Hiang, tetapi setelah
membedakan arah berasalnya suara itu dia merasa suara itu
muncul dari arah depan, bukan begitu saja dia pun merasa
ketiga orang gadis itu tak mungkin akan menjumpai mara
bahaya, sebab mereka berada bersama Sun Han Siang
sekalian para jago.
Dengan Cepat dia memburu kearah berasalnya suara itu,
tampaklah Siauw Hong dalam keadaan telanjang bulat
menggeletak di atas batu, alat kelaminnya robekk dan
hancur darah kental masih mengucur keluar tiada hentinya
dari tempat itu. tulang dadanya hancur dan sebuah bekas
Cakar yang besar dan panjang membekas diatas dadanya.
Siauw Hong sudah seringkali melakukan kejahatan,
sekali pun mati boleh dibilang itulah hukuman yang
setimpal baginya, tetapi Cara sang pembunuh membereskan
jiwanya betul-betul kejam dan tiada berperikemanusiaan,
bukan saja diperkosa lebih dulu bahkan tulang dadanya
hancur dan meninggalkan bekas cakar yang panjang.
Manusia atau binatangkah pembunuh itu ?"
Lam-kong Pak melocat naik sebuah pohon dan
melakukan pemeriksaan disekeliling tempat itu, tetapi
apapun tak terlihat olehnya kecuali kesunyian serta
keheningan yang mencekam seluruh jagat.
Hatinya terasa semakin terkejut bercampur tercekat,
seandainya Perbuatan itu dilakukan oleh manusia maka
bisa ditarik kesimpulan ilmu meringankan tubuh yang
dimiliki orang ini lihay sekali, sebaliknya kalau di-akukan
binatang buas maka binatang itu pastilah binatang ajaib
yang langka sekali.
Setelah meloncat turun dari atas pohon, ia menggali
sebuah liang dan mengubur jenasah Siau Hong yang
mengerikan itu. kemudian sambil duduk diatas sebuah batu
ia termanggu-manggu, sekarang ia tak dapat bertemu
dengan ibunya walaupun telah saling berjumpa, ia
membayangkan kembali ayahnya yang telah lenyap dan
tidak diketahui jejaknya itu. terbayang pula kesalahan
paham yang sudah terjadi antara dia dengan tiga orang
gadis yang telah mengikat janji sehidup semati dengan
dirinya.,.. Tetapi kesemuanya itu peristiwa lenyapnya payung
sengkala merupakan persoalan yang paling menggemaskan
hatinya. karena masalah itu hatinya jadi tak tenang walau
hanya sedetikpun.
Mendadak selembar kertas melayang jatuh dari atas
angkasa, bagaikan kupu2 yang amat besar kertas tadi
kebetulan sekali terjatuh tepat dihadapan Lam-kong Pak.
Pemuda itu segera memungut kertas tadi dan membaca
isinya, terbaca olehnya surat itu berbunyi demikian.
"Atas berkah Thian serta firman dari Pangcu, mulai saat
ini perkumpulan Liok-Mao Pang dirubah namanya menjadi
perkumpulan "Kun-Tun-Kau" atau ombak menggulung,
dan akan diresmikan pembukaannya pada tanggal lima
bulan lima pada tengah hari, barang siapa yang merasa satu
golongan serta satu tujuan dengan kita dipersilahkan ikut
serta didalam upacara peresmian itu bagi mereka yang tak
mau menggabungkan diri dengan perkumpulan kami
semuanya akan diusir keluar dari wilayah Tlong-goan,
perkumpulan kami telah menyiapkan be-ratus2 meja
perjamuan serta atraksi untuk dinikmati bersama dengan
kalian kawan setujuan, jika ada pengacau yang hendak
bikin keonaran ketika itu, kamipun telah menyiapkan beratus2
liang kubur siap untuk mengebumikan
jenasahnya...harap yang mengetahui maklum adanya...."
Membaca tulisan itu tanpa terasa Lam-kong Pak angkat
kepala dan tertawa ter-bahak2.
"Haaah...haaah...haaah-.. lagaknya sungguh besar sekali
macam surat firman dari kaisar saja .. sungguh menggelikan
sekali...."
Meskipun nada surat itu terlalu jumawa dan tekebur,
namun Lam-kong Pak mengagumi juga akan kelihayan
gerakan tubuh yang dimiliki sang penyebar surat undangan
itu. Lagipula Payung sengkala telah terjatuh ke tangan Kakek
ombak Menggulung, kalau ditinjau keadaan sesungguhnya
sampai detik itu boleh dibilang ia memang lihay sekali dan
sukar dicarikan tandingannya.
Tiga hari kemudian Lam-kong Pak telah datang kembali
kepusara ciu It Bun, Liu Hui Yan dan ciu cien cien untuk
bersiarah menghadapi gundukan tanah liar yang penuh
dengan rumput, sianak muda itu hanya bisa memandang
awan diangkasa sambil merenungkan kembali semua
kenangan yang pernah berlangsung dimasa lampau.
Ia menghela napas panjang. terasa olehnya bahwa
kematian gadis-gadis itu sebagian besar adalah karena
perbuatannya. meskipun Pak-jin bukan aku yang bunuh,
tapi Pak-jin mati lantaranaku.
Dari tempat kejauhan terdengar suara hiruk pikuk
berkumandang memeCahkan kesunyian, salah seorang
yang sedang berbicara ternyata adalah ciu Li Yap.
"Enci berdua, mari kita Cari tempat untuk beristirahat,
bagaimana kalau kita sekalian makan rangsum?".
"Adik Yap. apakah engkau ingin makan rangsum yang
kita bawa?" suara Pek-li Hiang berkumandang .
"Masa sudah tidak ada lagi?"
"Heeeehh-heeeeh-heeehh.,... coba bayangkan saja siapa
yang membawa kantong rangsum kering itu....?" jengek
Pek-li Hiang sambil tertawa dingin tiada hentinya.
Lam-kong Pak segera berkelebat menyembunyikan diri
keatas sebuah pohon besar, ketika ia menengok kebawah
tampaklah kantong rangsum yang dibawa Malaikat raksasa
Loo Liang-jen telah kosong melompong, sementara tiga
orang dara cantik mengikuti dibelakangnya.
Sementara itu, ketika cu Li-yap melihat kantong
rangsumnya telah kosong, dengan gusar ia segera menegur:
"Loo tua, kemana larinya rangsum kering itu?"
"Aduuuh...maaf nona.... rangsum.... rangsum kering itu
sudah berpindah semua kedalam perutku, padahal...paa...
padahal..." rengek Loo Liang-jan dengan muka masam.
"Padahal kenapa" engkau memang dasarnya gentong
nasi... sekali gentong nasi selamanya tetap gentong nasi"
"Padahal aku cuma setengah kenyang belaka, waah ..
selama aku Loo-tua mengikuti nona bertiga, setiap hari
musti menahan lapar.. belum pernah aku merasa kenyang
barang satu haripun. . . aaai teringat ketika Lam-kong sauya
masih berada bersama aku, oooh betapa nikmatnya aku
Loo-tua, setiap hari aku selalu kenyang dan puas.., aku
masih ingat ada satu kali dia pernah mencukongi aku
makan Liang-jen Loo ..nyaamm...nyaaamm,..aduuuh
lezatnya" "Hmm kenapa engkau ungkap tentang dirinya lagi?"
tegur cu Li Yap dengan suara dalam. " kami sudi bertemu
dengan dirinya lagi?"
Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu diam2
menghela napas sedih, sementara ia hendak berlalu
mendadak terdengar Yu Tien berkata:
"Adik berdua tak usah menyalahkan dirinya, ia memang
berkekuatan besar dengan daya makanan yang
mengejutkan, tentu saja tak bisa dibandingkan dengan
keadaan kita, selama dia ikut Lam-kong Pak memang tak
pernah menderita, tentang soal ini aku tahu jelas,
sedangkan mengenai adik Pak...dia...."
Berbicara sampai disini ia berhenti sebentar, lalu dengan
terbata2 sambungnya lebih jauh: "Aku perCaya ia tak akan
melakukan perbuatan terkutuk yang memalukan seperti itu"
cu Li Yap segera mendengus dingin.
"Hmmm lalu apakah kita yang memfitnah dirinya?" ia
berseru, "Siau-hong toh tiada hubungan sakit hati apapun
dengan dirinya"
"Berdiri sebagai seorang perempuan- sebenarnya tidaklah
pantas bagi enci untuk merendahkan derajat kaum wanita.
tapipada umumnya perkataan seorang wanita memang tak
boleh diperCaya dengan begitu saja, oleh sebab itulah para
pujangga pernah berkata: ^wanita dan manusia rendahlah
yang sukar diperCayai. siapa tahu kalau siau-hong memang
sengaja mengaco-belo serta menfitnah diri adik Pak?"
= =000000= = PEK LI HIANG membungkam dalam seribu bahasa.
SedangKan cu Li Yap kembali mendengus dingin dan
berkata: "Dugaan semacam itu sama sekali tak ada dasarnya, kita
tak boleh menilai atau menodai akhlak siau-hong secara
sembarangan, kita tak boleh menduga yang bukan2
terhadap perbuatan gadis itu dan sebaliknya malah
mempercayai perkataan dari Lam-kong Pak?"
Mendadak sesosok bayangan manusia berkelebat lewat.,
setibanya ditengah kalangan orang itu segera berkata:
"Kalian keliru besar didalam kenyataan dalam peristiwa
tersebut memang Siau-hong lah yang sudah berbicara tidak
karuan serta menodai nama baik Lam-kong Pak. dalam hal
ini siau-te bersedia menjadi saksi"
orang yang baru datang bukan lain adalah Liu Hau
Siang, ia merasa berterima kasih kepada Lam-kong Pak
karena beberapa kali jiwanya diselamatkan. karena itu
sesudah mengetahui tentang pembicaraan beberapa orang
gadis itu secara kebetulan. ia segera menampilkan diri
untuk mencuci bersih fitnahan yang dilontarkan keatas
tubuh Lam-kong Pak itu.
"Oooh.... kiranya Liu tayhiap yang datang." kata cu Li
Yap. "apakah perkataan dari Liu tayhiap itu didasarkan
bukti-bukti yang sangat kuat ?"
Dengan wajah tersipu-sipu karena malu, Liu Hau Siang
menhela napas panjang.
"Aaaii didalam kenyataan bukan saja Lam-kong pak
menjadi korbannya, aku orang she liupun sudah merasakan
akibat dari perbuatan yang terkutuk itu"
Maka sianak muda itupun segera berCerita bagaimana
ciu cien cien membinasakan Liu Hui Yan dan secara
kebetulan diketahui oleh Lam-kong pak dengan
memperhubungi siau Hong berulang kali mencelakai
pemuda Lam-kong dengan mencekoki obat pemabuk dan


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

obat perangsang kepadanya, maka sesudah bertemu muka
pemuda itu berhasrat membinasakan dirinya,
Siapa tahu gadis itu berteriak minta tolong, kebetulan
tiga nona lewat disana, maka Siau Hong segera berfitnah
Lam-kong Pak dengan mengatakanya hendak memperkosa
dirinya hingga akhirnya terjadilah kesalah pahaman itu.
Mendengar penjelasan tersebut. ketiga orang gadis itu
merasa amat terperanjat, paras muka mereka berubah hebat
dan air mata bercucuran membasahi pipinya.
Sekarang mereka baru menyesal atas perbuatan mereka
yang sudah dilakukan atas diri Lam-kong Pak, sikap yang
sangat keterlaluan itu sudah tentu tak dapat diterima oleh
sang pemuda yang berwatak keras itu.
Akhirnya ketiga orang dara muda itu menangis terisak
karena sedihnya yang bukan kepalang....
"Nona bertiga tak usah bersedih hati." hibur Liu Hau
Siang, "beberapa hari berselang aku orang she Liu pernah
berjumpa muka dengan Lam kong-heng, bukan saja ia sehat
wal'afiat bahkan tenaga dalamnya telah memperoleh
kemajuan yang amat pesat"
"Bolehkah aku mengetahui dengan cara apakah Liu
tayhiap bisa terperangkap. dan apa pula yang terjadi atas
dirimu?" tanya Yu Tien beberapa saat kemudian.
"Ini...ini... aku sudah dicekoki obat perangsang
sehingga...sehingga...."
Tiga orang gadis muda itu bukan gadis yang bodoh,
tentu saja mereka tahu apa yang dimaksudkan, sesudah
dipikir kembali mereka segera menyadari bahwa Siau Hong
benar2 bukan seorang manusia baik, gadis2 itu jadi
mendongkol dan menggertak gigi tiada hentinya karena
marah bercampur benci.
Setelah Liu Hau Siang berpamitan dan berlalu dari sana,
tiga orang gadis itu saling menggerutu dan mengeluh tiada
hentinya. Beberapa saat kemudian, Yu Tien berkata:
"Sekarang kita tak usah saling menggerutu dan
menyalahkan, siapapun diantara kita tak ada yang salah,
kalau mau mencari yang salah maka orang itu bukan lain
adalah Siau Hong perempuan rendah itu, satu2nya
perbuatan yang harus segera kita lakukan adalah mencari
jejak adik Pak"
"Beberapa hari terakhir ini dalam dunia persilatan secara
beruntun telah terjadi beberapa kali peristiwa besar, tapi ia
tak pernah memunculkan diri...." kata Pek-li Hiang, "aku
rasa mungkin perasaan hatinya sudah tawar dan mulai
sekarang sulitlah bagi kita untuk berjumpa kembali dengan
dirinya" "Begini saja" kata cu Li Yap kemudian, "kita berempat
dibagi menjadi dua rombong an, aku dan adik Hiang satu
rombongan melakukan pengusutan kearah timur menuju ke
selatan, sedang enci Yu dan Loo-tua mencari dari arah
barat menuju keutara, perduli ada atau tidak jejaknya besok
malam kita harus mengumpulkan kembali disini,
bagaimana pendapat kalian?"
Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu merasa
sangat terharu, tapi ketika ia terbayang kembali peristiwa
yang terjadi hari itu, dalam hati segera berpikir:
"Akan kusuruh kalian ribut dan kepayahan lebih dahulu,
daripada lain kali sedikit2 lantas ngambek dan marah"
Empat orang itu telah terbagi jadi dua rombongan dan
berlalu dari situ, Lam-kong Pak segera loncat turun dari
atas pohon, sementara ia masih mempertimbangkan akan
mengejar rombongan yang mana, mendadak terdengar
suara bentakan keras berkumandang tidak jauh dari sana.
jelas suara bentakan itu berasal dari Loo Liang-jenSianak muda itu sadar bahwa mereka pasti telah bertemu
dengan musuh tangguh. ia tak berani berayal lagi, sambil
enjotnya badan laksaca kilat ia meluncur kearah mana
berasalnya suara tadi.
Jeritan ngeri yang memilukan hati bergema kembali
diangkasa, memecahkan kesunyian yang mencekam hutan
belantara itu, Lam-kong Pak tercekat hatinya, ia percepat
gerakan tubuhnya menyusul kearah mana terjadinya
peristiwa itu. Sesosok manusia berbentuk aneh sedang menghajar Loo
Liang-jan hingga tergetar mundur tujuh delapan langkah
kebelakang, kemudian dengan suatu gerakan yang terkutuk
mencengkeram dada Yu TienSekarang Lam-kong Pak dapat melihat jelas bentuk
badan manusia itu dari atas kepala sampai kekaki, orang itu
membungkus tubuhnya dengan kain hijau, dari balik ujUng
baju sebelah kirinya muncul suatu cakar berbulu yang besar
dan mengerikan.
pemuda itu segera sadar babwa makhluk aneh inilah
yang secara beruntun telah memperkosa dan membunuh
beberapa orang gadis muda, ia segera membentak keras dan
menerjang kedepanRupanya makhluk aneh itu merasa segan dan takut
terhadap Lam-kong Pak, ketika menyaksikan datangnya
terjangan itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun ia putar
badan dan melenyapkan diri dibalikpepokonan yang lebat.
Terihatlah tulang dada Yu Tien remuk dan hancur tak
keruan, kematiannya mengenaskan sekali, Loo Liang-jan
berdiri menjublak ditempat semula, air mata sebesar kacang
kedelai mengalir keluar tiada hentinya membasahi pipi dan
bajunya. Lam-kong Pak menggertak gigi menahan golakan hawa
amarah dalam dadanya, sepasang mata berubah merah
membara, tubuhnya sedikit gemetar dan napsu membunuh
menyelimuti seluruh wajahnya, ia tak menyangka kalau
kehidupan Yu Tien bakal diakhiri dengan keadaan yang
demikian mengerikan.
"Sreeet.. Sreeet..." dua sosok bayangan manusia
meluncur masuk kedalam gelanggang, mereka adalah Pek-li
Hiang dan cu Li Yap yang berlalu jauh, ketika mendengar
jeritan ngeri itu mereka segera menyusul kembali.
Ketika dua orang gadis itu menyaksikan seorang
manusia tembaga berdiri disamping Yu Tien dan melihat
pula gadis she Yu itu mati dalam keadaan mengenaskan,
mereka segera mengira manusia tembaga itulah yang sudab
turun tangan, hawa amarah berkobar dalam benaknya.
Dua orang gadis itu membentak keras, mereka ber-sama2
melancarkan satu pukulan dahsyat kearah dada Lam-kong
Pak. Tenaga dalam yang dimiliki dua orang gadis itu luar
biasa sekali, Pek-li Hiang pernah salah makan buah merah,
sedang cu Li Yap menguasai ilmu sakti dari Payung
sengkala. gabungan tenaga dari kedua orang ini bisa
dibayangkan betapa dahsyatnya.
Lam-kong Pak mendengus dingin, dengan mengerahkan
tujuh bagian tenaga dalamnya ia dorong telapaknya
kemuka untuk menyambut datangnya ancaman tersebut.
"Blaaam..." benturan keras mengakibatkan suara ledakan
yang memekikkan telinga, dua orang gadis itu terdorong
mundur sejauh lima langkah dari tempat semula. hal ini
semakin mengobarkan hawa amarah dalam dada dua orang
gadis itu. "Bangsat bajingan sialan.... sesudah membunuh orang.
engkau masih berani mengumbar napsu?" hardiknya keras2.
"Eeeei... kalian keliru... kamu berdua keliru besar" teriak
Loo Liang-jan, "nona Yu bukan mati ditangannya...."
Dua orang gadis itu terperangah. "Kalau bukan dia yang
membunuh, siapa yang melakukan pembunuhan
tersebut..?" tanya mereka hampir berbareng.
"seorang manusia aneh.. ooh, bukan seekor makhluk
aneh yang sangat mengerikan"
"Macam apakah makhluk aneh itu" mengapa engkau
tidak berusaha untuk melindungi dirinya?" bentak cu Li
Yap gusar. "Ketika aku Loo-tua menyambut serangan yang
dilancarkan makhluk aneh itu, badanku terpental hingga
sejauh beberapa tombak. pada waktu itulah makhluk aneh
itu menjulurkan cakar bulunya yang besar dan mencekeram
nooa Yu sampai mati"
"Apa" tangan berbulu ?" jerit dua orang gadis itu dengan
hati terperanjat.
"TIDAK salah, tangan berbulu itu panjang dan besar
sekali, lagi pula memiliki kekuatan yang besarnya luar
biasa, tatkala ia lihat kehadiran manusia tembaga itu segera
melarikan diri ter-birit2"
Lam kong Pak tertawa dingin dengan seramnya.
"Heeeh.. heeehhh...heeh... kalian tak bisa menghadapi
setiap persoalan dengan hati yang tenang. tapi mengikuti
emosi dan angkara murka. sedikit lantas turun tangan
melukai orang... Hemm kamu berdua sungguh tolol dan tak
berguna. Huuh kalau aku tidak memandang diatas wajah
Pek-li Gong dan cu Hong Hong, pasti akan kuberi pelajaran
setimpal kepada kalian berdua"
Dua orang gadis itu tahu bahwa mereka telah salah
menuduh orang, maka walaupun ditegur mulutnya tetap
membungkam dalam seribu bahasa, menyaksikan keadaan
Yu Tien yang mengerikan, mereka menangis ter-sedu2.
Dalam kenyataan pada waktu itu pakaian yang
dikenakan Lam-kong Pak sudah basah oleh air mata, hanya
saja orang lain tidak melihat keadaannya.
Dengan suara berat Lam-kong Pak berkata, "Boponglah
jenasah gadis itu, ikutilah aku"
Pek-li Hiang segera membopong tubuh Yu Tien, tiga
orang itu berlalu mengikuti dibelakang Lam-kong Pak.
Setibanya didepan pusara ciu cien cien sekalian, pemuda
itu berkata kembali. "Kebumikan tubuhnya jadi satu dengan
mereka" "Apa maksud cianpwe dengan perbuatan itu?" seru cu Li
Yap agak terCengang"Aku tahu kalau kalian semua adalah calon-calon istri
dari Lam-kong Pak bukankah begitu?"
"Darimana cianpwe bisa tahu dengan begitu jelas?"
"Aku adalah kakek bersedih hati. terhadap semua
kejadian yang menyedihkan hati dari orang yang sedang
bersedih hati mengetahui bagaikan melihat jari tangan
sendiri, tentu saja kalau cuma persoalan itu saja aku lebih
dari tahu"
"coba tebaklah cianpwee, apakah kami mempunyai
persoalan yang menyedihkan hati?" tanya Pek-li Hiang.
"menurut air muka kalian berdua, bintang bencana
sedang bersinar terang, kesialan sudah diambang pintu,
tentu saja ada persoalan yang menyedihkan hati kamu
sekalian. bahkan dalam seratus hari mendatang kalian harus
lebih ber-hati2"
Dua orang gadis itu merasa amat terperanjat, seru
mereka hampir berbareng: "Bencana apa yang hendak kami
hadapi" harap cianpwee suka memberi keterangan"
"Bocah perempuan yang mati sekarang dan ciu cien cien
adalah contoh yang paling jelas. makhluk aneh itu khusus
merusak kaum wanita, lagipula diperkosa lebih dulu
sebelum dibunuh, masa ia mau lepaskan kalian dengan
begitu saja?"
Dua orang gadis itu semakin ketakutan. cu Li Yap
berseru: "cianpwee, dapatkah engkau tebak kesedihan
apakah yang sedang kami alami?""
"Menurut penglihatanku. kesedihan yang kalian alami
sekarang adalah hasil dari-pada mencari penyakit buat diri
sendiri, sekalipun aku tidak terangkan rasanya dalam hati
kalian jauh lebih jelas"
Dua orang gadis itu merasa batinnya terpukul, untuk
beberapa saat lamanya mereka tak mampu mengucapkan
sepatah katapun"
Kuburlah bocah perempuan itu jadi satu dengan yang
sudah ada." perintah Lam-kong Pak lebih jauh. "tulis pula
kata-kata diatas batu nisan, terangkan kalau dia adalah istri
dari Lam-kong Pak"
"Hmm kalau cianpwee mengetahui dengan jelas semua
orang yang sedang bersedih hati dikolong langit, tolong
tanya Lam-kong Pak adalah seorang baik2 atau seorang
jahat?" "Dia orang baik atau jahat mestinya kalian lebih tahu
hubungan antara pria dan wanita baru bisa harmonis jika
mereka saling percaya mempercayai dan saling menyelami
perasaan masing2... Hmmm kalau rasa cinta kalian kurang
teguh dan tidak kokoh, masa depan kalian boleh dikata
terlalu berbahaya."
Sesudah berhenti sebentar, sambungnya lebih jauh:
"Mulai sekarang kalian tak boleh saling berpisah lagi, paling
sedikit harus berkumpul tiga sampai empat orang. lagipula
sikap kalian harus lebih waspada dan hati2, Nah nasehatku
hanya sampai disini, selamat tinggal..."
Selesai berkata dengan cepat ia meluncur keudara dan
berlalu dari sana, dikarenakan usia Yu Tien lebih besar.
lebih tahu urusan dan lagi rasa cintanya jauh lebih
mendalam daripada cintanya terhadap gadis manapun. oleh
sebab itu sianak muda itu segera ambil keputusan untuk
mencari makhluk aneh itu sampai dapat.
Setelah berlarian beberapa lijauhnya dan melewati
sebuah bukit yang tinggi, mendadak ia temukan ada tiga
orang sedang berdiri saling berhadapan ditepi hutan,
rupanya mereka siap bertarung.
Lam-kong Pak terkejut. sebab ketiga orang itu adalah
dua orang manusia tembaga dan kakek ombak menggulung,
ketika itu kakek ombak meuggulung tidak mengenakan
pakaian tembaga.
Terdengar gembong iblis itu sedang berkata:
"Meskipun aku tidak tahu siapakah kalian- tapi setelah
perkumpulan ombak menggulung berdiri, semua jago silat
baik dari golongan putih maupun dari golongan hitam
harus menggabungkan diri dengan kami, jika kalian tak
suka mendengarkan nasehatku. janganlah menyesal
dikemudian hari"
"cita-cita yang berbeda tidak akan saling berkomplot."
seru salah seorang diantara dua manusia tembaga itu. "iblis
sesat tidak akan berhasil menguassi seluruh jagad" Kakek
ombak menggulung jadi amat gusar terlaknya:


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kalau aku hendak membereskan kalian berdua,
sekalipuntak usah mengandalkan payung sengkala juga
dapat, mari-mari, mari....sambutlah dahulu tiga buah
pukulanku" Sambil berkata dua telapak dirapatkan, lalu
didoreng kedepan sejajar dada.
Dari nada pembicaraan itu Lam-kong Pak sudah dapat
mengenali bahwa dua orang manusia tembaga itu bukan
lain adalah Padri Naga dan imam Harimau, dalam hati
segera pikirnya:
"Dengan tenaga gabungan dari kedua orang ini rasanya
untuk menyambut serangan dari kakek ombak mengulung
masih bukan merupakan satu persoalan-..."
Siapa tahu, baru saja ingatan tersebut lewat
mendadak..."Blaaam" pasir dan debu beterbangan
diangkasa, dua orang manusia tembaga itu terpental
mundur satu langkah kebelakang.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat, ia tak menyangka kalau tenaga gabungan dua
orang manusia tembaga itu ternyata masih kalah setingkat
dari lawannya. tidak aneh kalau iblis tua itu lagaknya sok
sekali.- Rupanya dua orang manusia tembaga itu tidak puas
dengan hasil serangan tersebut kembali mereka membentak
keras dan melancarkan satu pukulanDalam serangannya kali ini mereka telah mengerahkan
segenap kekuatan yang dimilikinya, deruan angi npukulan
mengibarkan ranting dan daun-.."Blaaaam". ditengah
benturan keras, kembali dua orang manusia tembaga itu
terdorong mundur satu langkah kebelakang.
Dengan terjadinya bentrokan kedua masing-masing
pihak telah mempunyai gambaran atas kekuatan masing2,
kenyataan membuktikan bahwa tenaga dalam yang dimiliki
iblis tua itu betul2 hebat.
"Kalau kalian berdua bersedia masuk kedalam
perkumpulan kami, akan kuberi kedudukan yang tinggi
kepada kalian-" kembali kakek ombak menggulung berkata,
"aku tak akan memendam bakat bagus, aku harap kalian
suka berpikir tiga kali sebelum ambil keputusan"
Dua orang manusia tembaga itu tertawa terbahak-bahak.
mendadak mereka enjotkan badannya dan berlalu dari situ.
Kakek ombak menggulung siap menghadang jalan
perginya. tiba2 sesosok bayangan manusia melayang turun
ketengah gelanggang, gerakan tubuhnya sama sekali tidak
menimbulkan suara se-akan2 sukma gentayangan.
Kakek ombak menggulung merasa terperanjat. ia lihat
pendatang berperawakan tinggi berjubah merah api dan
memakai kain kerudung merah diatas kepalanya sehingga
yang kelihatan hanya sepasang matanya belaka.
"Siapa engkau ?"?" bentak kakek ombak menggulung.
"apakah engkau datang karena mencari aku?""
ManuSia aneh baju merah itu hanya mengangguk dan
sama sekali tidak berbicara.
Kakek ombak menggulung tertawa dingin, kembali
ujarnya: "Bag us, kalau engkau tak mau bicara, sambutlah
dahulu sebuah pukulanku ini...."
Dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar delapan
bagian ia lancarkan sebuah pukulan kedepan,
Manusia baju merah itu sama sekali tidak
menghindarkan, diapun dorong telapaknya menyambut
ancaman tersebut dengan keras lawan keras.
"Blaaam..." bumi menggoncang pasir beterbangan,
manusia aneh baju merah itu hanya tergetar mundur sejauh
setengah langkah sebaliknya kakek ombak menggulung
terdorong sampai satu langkah setengah.
Hampir saja Lam-kong Pak menjerit tertahan saking
kagetnya, ia tak mengira kalau tenaga dalam yang dimiliki
orang itu satu tingkat lebih tinggi daripada kakek ombak
menggulung, pemuda itu mulai men-duga2 siapakah
gerangan orang itu"
Kakek ombak menggulung tak kalah kagetnya
menghadapi kenyataan tersebut, sebenarnya dia hendak
mengandalkan kehebatan payung sengkala untuk merajai
kolong langit dan perkumpulan ombak menggulung akan
memimpin umat persilatan.
Siapa sangka mendadak muncul seorang manusia aneh
baju merah yang memiliki tenaga dalam sangat tinggi,
bahkan ilmu meringankan tubuhnya jauh diatas kepandaian
sendiri, sudah tentu rasa kaget yang dialaminya pada saat
ini sukar dilukiskan dengan kata-kata.
"Bukankah kedatanganmu kemari adalah karena payung
sengkala?" hardik kakek ombak menggulung.
Manusia aneh baju merah itu tetap membungkan dalam
seribu bahasa, ia cuma gelengkan kepalanya sebagai tanda
bahwa ia tidak berambisi terhadap senjata mustika itu.
Kalau tujuan kedatangannya bukan karena payung
sengKala maka sekarang dapat dibuktikan bahwa
kedatangannya adalah untuk mencari satori.
Sekali lagi kakek ombak menggulung menghimpun
sepuluh bagian tenaga murninya dan mengirim satu
pukulan lagi. Dalam sekejap mata puluhan tombak disekitar tempat
itupenuh diliputi oleh debu dan pasir yang beterbangan
diangkasa, hawa hitam meng-gulung2 bagaikan hembusan
taupan, pohon dan tumbuh2an berguguran ke atas tanah.
Manusia aneh baju merah itu sama sekali tidak berkelit,
diapun mendorong telapaknya untuk menerima serangan
itu. "B la a am..." laksana guntur yang
menyambarpermukaan bumi, ledakan dahsyat bergelegar
diangkasa, kakek ombak menggulung terdorong mundur
sejauh tiga langkah kebelakang. ementara manusia aneh
baju merah hanya mundur satu langkah setengah.
s = =ooooooo= = KENYATAAN sekarang membuktikan bahwa tenaga
dalam yang dimiliki manusia aneh baju merah itu jauh lebih
tinggi satu tingkatjika dibandingkan dengan kakek ombak
menggulung. Kun Tun-siu merasa amat terperanjat, ia segera merogoh
kesakunya dan ambil keluar payung Sengkala yang
memancarkan cahaya ke-merah2an- teriaknya dengan
geram: "Sambut lagi seranganku ini"
Manusia aneh baju merah itu hanya tertawa dingin,
seperti selambar kertas yang enteng sekali enjot badan ia
sudah melenyapkan diri daripandangan mata.
Kakek ombak menggulung merasa tercengang, ia
tahupihak lawan bukan kabur karena takut dengan payung
Sengkalanya, sebab orang itu memiliki g era kan tub uh
yang sang at aneh.
Lam-kong Pak tak mau membuang kesempatan yang
sangat baik ini, mengunakan kesempatan ketika kakek
ombak menggulung sedang tertegun- ia salurkan ilmu
meringankan tubuhnya hingga titik tertinggi, sekali
berkelebat ia sambar payung sengkala tersebut.
Gerakan tubuhnya ini bukan saja sangat cepat bahkan
sukar dilukiskan dengan kata2, tetapi kakek ombak
menggulung bagaimana pun juga merupakan seorang
gembong iblis yang luar biasa, ia segera menyadari akan
bahaya dan sembari putar badan melepaskan satu babatan
kilat. "Bluuum.,," masing2 pihak tergetar mundur satu langkah
kebelakang. Lam-kong Pak merasa kan tenaga dalamnya masih kalah
setingkatjika dibandingkan dengan musuhnya. ia merasa
terperanjat .sebab hal ini menunjukkan bahwa ia masih
selilih jauh kalau dibandingkan dengan manusia aneh baju
merah. Kakek ombak menggulung tertawa seram. diaangkat
payung sengkalanya tinggi2, dan selangkah demi selangkah
majU mendekati sianak muda itu.
Lam-kong Pak sadar bahwa tenaga dalamnya masih
kalah setingkat jika dibandingkan dengan lawannya, apa
lagi sekarang ia membawa payung sengkala bisa
dibayangkan sampai dimanakah dahsyatnya serangan
orang. Tapi ia adalah seorang pemuda keras kepala. baginya
hanya ada maju dan tiada mundur. tentu saja ia tak sudi
melarikan diri karena tahu bukan tandingan.
Kakek ombak menggulung tertawa seram tiada hentinya.
sambil mendesak kedepan serunya berulahg kali:
"Heeeh-heeeh-heeehh... aku akan memaksa engkau
untuk memperlihatkan wajah aslimu"
Payung sengkala itu memancarkan cahaya merah yang
amat menyilaukan mata. membuat siapapun yang
memandang terasa ber-kunang2 dan pusing tujuh keliling.
benda tersebut benar- benar suatu benda mustika yang
langka dari dunia persilatan , Lima langkah.... Tiga
langkah.... Mendadak kakek ombak menggulung membentak keras.
Payung sengkala direntangkan lebar-lebar.... diiringi
ledakan dahsyat senjata mustika itu menekan batok kepala
pemuda itu. Disaat yang amat kritis itulah. tiba-tiba serentetan cahaya
merah laksana kilat meluncur kedalam gelanggang. Kakek
ombak Menggulung terperanjat buru-buru ia melancarkan
satu pululan- Ledakan dahsyat kembali bergeletar diangkasa,
bayangan manusia saling berpisah dan tahu-tahu kakek
ombak menggulung sudah terlempar hingga sejauh tujuh
langkah dari tempat semula.
Ternyata manusia aneh baju merah yang telah pergi telah
muncul kembali disitu,
Lam-kong Pak amat terperanjat, ia bukan kaget karena
tenaga dalam yang dimiliki manusia baju merah itu terlalu
tinggi, tapi disebabkan karena jurus serangan yang barusan
dia pergunakan ternyata adalah jurus ampuh dari ilmu
payung sengkala, dan jurus tersebut belum pernah dilihat
olehnya sebelum ini.
Sementara pemuda itu masih berdiri tertegun manusia
aneh baju merah itu sudah lenyap dari pandangan,
sedangkan kakek ombak menggulung membentak keras dan
segera mengejar lawannya.
Lam-kong Pak benar- benar amat terperanjat, ia heran
dan kagum atas kedahsyatan ilmu silat yang dimiliki
manusia baju merah itu, jelas tenaga gabungan beberapa
orang manusia tembaga masih bukan apa-apa jika
dibandingkan dengan orang itu.
Lagipula rupanya manusia aneh baju merah itu sengaja
memancing pergi iblis tua itu sehingga ia bisa lolos dari
bahaya kematianJarak hari itu sampai bulan lima tanggal lima masih ada
satu bulan lamanya. teringat akan kematian dari Yu Tien,
ciu It Bun dan ciu clen clen tanpa terasa Lam-kong Pak
menghela napas sedih.
Tiba-tiba segulung desiran angin dingin berhembus
lewat, seorang kakek desa berbaju biru tahu-tahu sudah
berdiri dibelakang tubuhnya. Lam-kong Pak segera
memberi hormat dan berkata.
"Jejak cianpwee amat rahasia bagaikan naga sakti yang
kelihatan kepala tidak nampak ekornya, bolehkah aku
mengetahui siapa nama besarmu?"
"Bukankah engkau adalah kakek bersedih hati" menurut
apa yang kudengar kakek bersedih hati sudah tersohor sejak
puluhan tahun berselang, kalau dihitung dari usianya jelas
tidak berada dibawahku, kenapa engkau malah sebut aku
sebagai cianpwee?"
"Karena pelbagai alasan, mau tak mau terpaksa
boanpwee harus menyaru sebagai manusia tembaga, aku
harap cianpwee bersedia merahasiakan persoalan ini"
"Apakah sedang menghindarkan diri dari keributan
dengan bocab2 parempuan itu?"
"Tidak yang paling penting boanpwee ingin tahu
siapakah ketiga orang manusia tembaga itu" siapakah
pangcu dan perkumpulan bulu hijau" serta siapakah...."
"Siapakah aku" bukan begitu?"
"Sedikitpun tidak salah menurut dugaan boanpwee,
kemungkinan besar cianpwae adalah salah seorang diantara
tiga manusia tembaga itu"
"Sekarang engkau tak usah ter-buru2 untuk menyelidiki
asal usul dari beberapa orang itu, yang paling penting
adalah terlatih ilmu silat dengan lebih tekun dan rajinKetahuilah selewatnya bulan lima tanggal lima kakek
ombak menggulung akan melakukan pembantaian secara
besar2an, apa yang kuucapkan bukan gertak sambal atau
sengaja hendak menakut-menakuti dirimu, payung sengkala
sudah terjatuh ketangannya dan tiada seorang manusia pun
yang bisa menandingi dirinya lagi"
"cianpwee. aku lihat engkau menguasahi sepenuhnya
urusan2 yang menyangkut dunia persilatan, aku rasa
engkau pasti mengetahui bukan akan jejak dari ayah dan
guruku?" "Tentu saja tahu. Mereka berada dalam keadaan baik
dan engkau tak usah menguatirkan keselamatan mereka,
sekarang mereka sedang berlatih ilmu silat dengan tekun
dan rajin untuk sementara waktu tak bisa bertemu dahulu
dengan kalian ibu dan anak"
"Tolong tanya apakah ajahku dan guruku termasuk dua
diantara tiga manusia tembaga itu?"
"Benar atau tidak tak lama lagi engkau akan tahu dan
sekarang aku hendak memberitahukan satu rahasia besar
kepadamu, yakni ilmu silat yang dimiliki pangcu
perkumpulan bulu hijau tidaklah berada dibawah
kepandaian silat dari kakek ombak menggulung."
"Aah hal ini tidak mungkin bisa terjadi?" seru Lam Kong
Pak dengan hati bergetar keras, "kakek ombak menggulung
adilah gurunya ketua perkumpulan bulu hijau, masa ada
murid mempunyai ilmu silat yang jauh lebih tinggi dari
gurunya?" "Kalau tidak begitu, mana bisa dikatakan sebagai suatu
rahasia besar...." asal engkau suka memperhatikan dengan


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebih seksama maka hal ini akan segera kau temukan, hanya
saja sampai sekarang kakek ombak menggulUng masih
tetap tidak tahU"
"Kenapa ia musti mengelabuhi kakek ombak
Menggulung" apakah ia mempunyai maksud2 tertentu atas
diri kakek ombak menggulung?" tanya sang pemuda dengan
wajah terperanjat.
"Tentang soal itu sih aku kurang jelas Pokoknya diantara
ketua perkumpulan bulu hijau dengan kakek ombak
menggulung terdapat perselisihan juga, mungkinkah
diantara mereka terikat dendam sakit hati" hal ini masih
merupakan suatu tanda tanya besar"
Tiba-tiba dari tempat kejauhan berkelebat datang tiga
sosok bayangan manusia, orang berjalan dipaling depan
adalah malaikat raksasa Loo Liang-jan, dibelakangnya
mengikuti dua orang gadis yakni cu Li Yap serta Pek li
Hiang. "cianpwee" seru Lam-kong Pak dengan Cepat. "aku
harap engkau suka menjaga rahasia ku,..."
Belum habis ia berkata, kakek desa itu sudah tertawa
teirgelak2 sambil berkata:
"Haaah,..haaah...haah.. .Lebih baik aku pergi saja jadi
engkau pun punya kesempatan untuk bermesraan dengan
mereka" Selesai berkata, tanpa menunggu jawaban lagi laksana
kilat ia berlalu dari situ. Satu ingatan berkelebat dalam
benak Lam-kong Pak, dia ambil keputusan hendak
menghindari kedua orang gadis itu, dengan cepat tubuhnya
menyembunyikan diri dibelakang batu.
dalam waktu singkat ketiga sosok bayangan manusia itu
sudah tiba ditengah kalangan, terdengar cu Li Yap berseru
keras: "Sungguh heran barusan seperti melihat ada dua sosok
bayangan manusia berdiri disini, kenapa sebentar saja
sudah lenyap" aku lihat salah satu diantaranya adalah
manusia tembaga"
"Akupun seperti melihat seorang manusia tembaga
berada disini" sambung Pek-li Hiang, "kenapa bisa lenyap
tak berbekas" Mari kita cari disekitar tempat ini, mungkin
saja ia menyembunyikan diri dibalik semak belukar atau
batu karang tersebut."
"ooh... sudah tengah harian lamanya kita berlarian
terus." keluh Loo Liang-jan, "sekarang sudah tiba waktunya
kita menyembah dewa isi perut...waduuh perutku lapar
kembali,.."
cu Li Yap segera tertawa dingin. "Engkau benar2
gentong nasi satu bungkus rangsum kering sudah kau
habiskan seorang diri, sekarang masih mengomel terus
kalau perutnya lapar... sialan benar"
"Aah makanan sedikit seperti itu paling banter hanya
bisa mencuci bibir saja, mana mungkin perutku bisa
kenyang" kalau dilihat begini Lam-kong sau-ya jauh lebih
baik daripada kalian, melakukan perjalanan bersama
dirinya makan minumku terjamin, aku tak usah pusing
kepala karena harus menderita kelaparan"
Tiga orang itu segera memasuki sebuah hutan batu yang
tinggi, tidak lama kemudian terdengar jeritan kaget
berkumandarg memecahkan kesunyian, Lam-kong Pak
merasa amat terperanjat, dengan cepat ia menyusul
ketempat berasal jeritan tadi.
Tampaklah pakaian yang dikenakan Pek li Hiang telah
tersambar robek. belahan dadanya dan gumpalan bola
dagingnya nampak menongol separuh dari balik robekan.
Sesosok makhluk aneh berkain hitam berkerudung hitam
dan memiliki ujung baju kiri yang lebar dan panjang berdiri
disamping Pek li Hiang, tangan berbulunya secara lapatlapat
tersembul keluar dari balik bajunya.
"Aah-. " Lam-kong Pak berseru kaget dia masih ingat
makhluk aneh inilah yang pernah membinasakan ciu cien
cien, Yu Tien serta Siau Hong.
Makhluk aneh itu bersuit aneh dengan suatu gerakan
tubuh yang aneh dan sukar dilukiskan dengan kata-kata, ia
Cengkeram tubuh cu Li Yap.
"Breeet.,." pakaian bagian dada gadis she-cu itu
tersambar robek pula hingga kelihatan sepasang
payudaranya yang putih bersih.
Loo Liang-jan membentak gusar, ia menubruk maju
kedepan sambil melancarkan pukulan... "Bluum ia tergetar
mundur satu langkah lebar kebelakang...
Tangan berbulu yang amat besar dari makhluk aneh itu
seakan-akan jepitan baja yang kuat, ketika menghajar diatas
dada Loo Liang-jan, pakaian yang dikenakan segera koyak
dan kulitnya robek.
Namun ia sama sekali tidak memperdulikan lukanya,
dengan menggunakan telapaknya yang besar ia balas
mencengkeram Cakar bulu dari makhluk aneh itu.
Menghadapi datangnya ancaman semaCam ini, makhluk
aneh itu tak berani menyambut dengan kekerasan ia berkelit
kesamping dan melancarkan satu babatan maut disertai
pukulan hawa khikang.
Lam-kong Pak tertegun menyaksikan peristiwa itu,
Pukulan tersebut jelas merupakan satu pukulan yang
ampuh, mana mungkin seekor binatang mampu
menggunakan ilmu silat yang begitu tingginya"
Sementara ia masih termenung, dua orang gadis itu
sudah membentak keras dan ber-sama2 menubruk kedepan.
cu Li Yap menggunakan ilmu sakti payung sengkaia,
sedangkan Pek-li Hiang menggunakan ilmu pukulan Samhoit-ciang-hoat... "Ploook Ploook" dua orang gadis itu
tergetar mundur sejauh lima enam langkah dari tempat
semula dengan sempoyongan.
Lam-kong Pak makin terkesiap. ibunya sendiri Sun Han
siang pun tak berani menghadapi serangan gabungan dari
ketiga orang itu seCara sembarangan tak nyana makhluk
aneh itu ternyata dapat mengatasi seCara mudah, ini
menunjukan bahwa kepandaian silatnya betul2 lihay sekali.
cakar bulunya yang besar dan luar biaSa panjangnya itu
dengan membawa hawa khikang dan desiran angin tajam,
menguaSahi daerah SeluaS empat tombak. memaksa ketiga
orang itu terdesak hebat dan kaCau tak karuan.
Kendatipun begitu. makhluk aneh itupun tak mungkin
bisa melukai tiga orang tersebut dalam waktu singkat.
Mendadak... ,makhluk aneh itu merogoh kedalam
sakunya dan ambil keluar sebuah botol porselen. kemudian
diguyurkan kearah wajah dua orang gadis tersebut.
Lam-kong Pak tercekat hatinya untuk turun tangan
sudah tak sempat lagi, "cesss" sekujur badan Loo Liang-jan
mengepulkan asap kuning, sambil menjerit kesakitan ia
mundur tiga langkah kebelakang.
Lam-kong Pak terperangah menyaksikan kejadian itu.
tapi ia segera mengerti, rupanya dua orang gadis itu sudah
memoleskan air penawar raCun diatas wajah dan tubuhnya,
maka dari itu tidak sampai menderita luka bakar yang
hebat. Makhluk aneh itupun kelihatan agak tertegun sewaktu
dilihatnya air raCun itu bukannya berhasil melukai dua
orang gadis itu, sebaliknya malah melukai Loo Liang-jan,
ketika itulah Lam-kong Pak telah munculkan diri dari
tempat persembunyiannya.
Sekujur badan makhluk aneh itu gemetar keras, ia tak
tahu slapakah manusia tembaga itu" karena beberapa waktu
berselang telah muncul kembali dua orang manusia
tembaga, satu diantaranya ada seorang yang memiliki ilmu
silat paling dahsyat, ia tak berani mendekati lawannya
seCara gegabah...
Melihat kemunculan Lam-kong Pak. dua orang gadis itu
segera berteriak kegirangan dan lari menghampirinya
sambil berseru:
"LoCianpwee, untung engkau berikan obat penawar
raCun kepada kami, kalau tidak wajah kami sudah hancur
berantakan"
"Berhenti" bentak Lam-kong Pak.
Dua orang gadis itu berhenti dengan hati ketakutan,
katanya kembali:
"LoCianpwee, tangkap saja binatang itu, coba kita lihat
dia adalah manusia atau binatang?"
Lam-kong Pak mendengus dingin, selangkah demi
selangkah ia maju kedepan menghampiri makhluk aneh itu.
Makhluk aneh itu sama sekali tidak berhenti, terlihatlah
dia rentangkan cakar bulunya siap melakukan tubrukan"Binatang" hardik Lam-kong Pak dengan suara berat,
"secara beruntun eogkau telah membinasakan Yu Tien, cu
cien cien, Siau Hong, sebenarnya apa tujuanmu?"
Makhluk aneh itu tidak bicara maupun berkutik, ia
hanya menatap tajam sepasang bahu Lam-kong Pak,
seorang jago yang berpengalaman, cukup memperhatikan
bahu lawan sudah dapat meraba apakah ia akan di serang
atau tidak Lam-kong Pak berpaling memandang sekejap kearah
tubuh Loo Liang-jan yang hangus, hawa amarahnya
berkobar hebat karena hUbungannya dengan malaikat
raksasa erat sekali bagaikan terhadap saudara sendiri.
Diam2 bayi hawa murninya dihimpun, tiba2 sesosok
bayi hawa murni yang kekar sehat muncul dari
selangkangan dan menampakkan diri melalui ubun2.
Makhluk aneh itu menjerit kaget, ia enjotkan badan dan
melarikan diri ter-birit2.
Bayi hawa murni itu sama sekali tidak mengejar lebih
jauh. sebab Lam-kong Pak tahu bahwa bayi hawa murninya
belum berhasil dilatihnya hingga sempurna, ia tak berani
menempuh bahaya, Karena ingatan itu bayi hawa
murninya segera masuk kembali kedalam selangkanganLoo Liang-jen sendiri walaupun sudah terbakar dengan
hebatnya, namun ia sama sekali tidak ambil perduli
terhadap lukanya itu, sambil menghampiri sianak muda itu
serunya: "Lociaopwee, aku dengar nada suaramu se-olah2 sangat
kukenal sekali...."
Sebenarnya Lam-kong Pak hendak mengejar makhluk
aneh itu. tapi setelah mendengar pertanyaan dari Loo
Liang-jan itu, ia jadi terperanjat. buru" menjawabnya,
"Aku belum pernah saling mengenal dengan dirimu,
darimana engkau bisa kenal dengan aku?"
"Aah tidak salah." sambung dua orang gadis itu pula seakan2
berhasil menemukan sesuatu, "nada suara canpwee
tidak terlalu tua, aku merasa pernah mendengarnya disuatu
tempat" "Ketika aku serahkan obat penawar racun kepada kalian
tempo hari, bukankah kita pernah berbicara satu kali?"
Dua orang gadis itu merasa benar juga perkataan
tersebut, mereka pun tidak mendesak lebih jauh.
"cianpwee. tahukah engkau akan asal usul dari makhluk
aneh itu?" tanya Pek-li Hiang kemudian"Sewaktu diadakannya pertemuan manusia tembaga
tempo hari, dari dasar telaga pasir mendadak muncul
sebuah tangan berbulu yang merampas payung sengkala,
kemungkinan besar perbuatan itu dilakukan oleh makhluk
aneh ini, dari sini dapat diketahui bahwa dia adalah
anggota perkumpulan bulu hijau."
"Sebenarnya dia manusia atau binatang ?" tanya cu Li
Yap pula. "Tentu saja manusia, cuma saja aku tak habis mengerti
dari mana ia bisa memiliki sebuah tangan berbulu yang
begitu besar dan aneh ?""
Mendadak satu ingatan berkelebat dalam benak Lamkong
Pak seakan-akan menyadari akan sesuatu ia berseru
tertahan dan berguman seorang diri
"oooh.,.. mungkin ada orang yang membinasakan seekor
monyet raksasa, memotong lengannya dan disambungkan
pada lengannya?"
Ketika dua orang gadis itu melihat bahwa manusia
tembaga tersebut agaknya sudah menyadari akan sesuatu
dengan cepat mereka bertanya: "Menurut dugaan cianpwee.
siapakah dia?"
"Walaupun aku tak dapat menebak siapakah dia tapi aku
berhasil menemukan suatu kejadian yang mencurigakan."
"Apakah cianpwee dapat beritahu kepada kami,
kecurigaan apa yang berhasil kau dapatkan?"
"Tidak lama berselang ketika aku berada di sebuah bukit
yang terpencil. kudengar ada pekikan monyet yang sedang
kesakitan, aku segera memburu kesana dan kutemukan ada
seekor monyet raksasa terkapar ditengah selokan dengan
lengan kirinya putus dan diatas dadanya tertera bekas
telapak tangan, bulu dada yang terpukul itu pada rontok
semua, ini membuktikan bahwa ia terkena pukulan udara
kosong dari seorang jago lihay, pada waktu itu aku merasa
curiga, monyet raksasa memiliki kekuatan tubuh yang luar
biasa, kawanan binatang buas biasa tak mungkin dapat
melukai dirinya, kalau tak dibunuh jago lihay kenapa
lengan kirinya dikutungi?" sekarang kalau dipikir kembali,
pastilah ada orang yang kehilangan tangan kiri dan hendak
disambung kembali dengan memakai lengan monyet"
"Lengan monyet diatas badan manusia, jadi macam
apakah manusia itu?" ujar dua orang gadis tersebut sambil
gelengkan kepalanya berulang kali.
"kejadian kemungkinan besar dapat terjadi, tabib
kenamaan dimasa lampau Hoa To dapat membelah otak
untuk mengambil tumor masa untuk menyambung sebuah
lenganpun tak bisa?"
Gadis itu berpikir sebentar, mereka merasa benar juga
perkataan tersebut, kalau makhuk itu adalah monyet atau
gorilla maka tak mungkin ia bisa main silat selihay itu,
apalagi sewaktu manusia tembaga itu mengeluarkan bayi
hawa murninya, jeritan kaget yang diperdengarkan adalah
suara manusia...
"cianpwee, siapakah orang itu?" tanya cu Yap. "tak
nyana ia mampu menghadapi serangan gabungan kami
bertiga tanpa menunjukan tanda-tanda kalah"
"Sebenarnya kamu bertiga masih mampu untuk
menangkan dirinya tapi berhubung pakaian kalian berdua


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

telah robek hingga perhatiannya peCah maka tenaga murni
yang kalian miliki tak dapat dihimpun sebagaimana
mestinya. sedangkan mengenai siapakah dia, asal kalian
berpikir dengan seksama maka akan segera
mengetahuinya.."
Dua orang gadis itu berpikir sebentar ketika mereka gagal
untuk menemukan siapakah orang itu Pek-li Hiang segera
bertanya: "cianpwee, katakanlah siapakah dia?"
Lam-kong Pak tertawa dingin. "Kalian toh dikenal orang
karena Cerdas dan banyak akal" sungguh tak nyana ketika
hendak dipergunakan keCerdikannya, ternyata kalian sama
sekali tidak becus"
Merah padam paras muka dua orang gadis itu karena
jengah, mereka mendengus dingin dan tidak bicara.
Sesudah hening beberapa saat, Lam-kong Pak berkata
kembali: "Kalau kalian hendak menebak masalah aneh ini maka
per-tama2 harus berpikir dahulu baru2 ini jago silat
manakah yang baru saja kehilangan tangan kirinya...."
Sepasang mata gadis itu terbelalak lebar, mereka menjerit
kaget dan serunya tak tahan:
"Apakah dia adalah Suma Ing?" Lam-kong Pak kembali
tertawa dingin.
"Heeehh ..heehh...heehh... coba bayangkansaja kalau
bukan dia siapa lagi" pertama, belum lama berselang dia
kehilangan tangan kirinya. kedua ia telah merampas air
keras beracun milik salju bulan keenam Tong Hui dan
ketiga kecuali dia siapa lagi yang gemar turun tangan
terhadap kaum wanita, bahkan dengan tindakan yang
begitu brutal ?" Mendengar penjelasan tersebut dua orang
gadis itu merasa kagum dan takluk sekali. "cianpwee benarbenar
sangat itihay boanpwee sekalian merasa amat
kagum....."
"Aku hanya seorang lelaki biasa yang pernah menderita
kheki karena ulah beberapa orang gadis bau yang ada
sekarang hanya seorang kakek bersedih hati "
Dua orang gadis itu tertegun, pikirnya: ^cianpwee ini
pasti pernah dihina oleh kaum wanita kalau tidak mengapa
ia begitu benci terhadap perempuan?"
"ciaepwee " cu Li Yap segera berkata, "Engkau pasti
pernah menderita kerugian ditangan kaum wanita,
bolehkah boanpwee sekalian mengetahui kisahnya ?"
Sejak dahulu Lam-kong Pak sudah ingin melampiaskan
rasa dongkol dalam dadanya ia segera tertawa dingin dan
berkata: "Hanya perempuan dan manusia rendah yang paling
susah dilayani begitu. ujar pujangga lama itu mengartikan
perempuan itu hatinya gampang berubah menghadap
persoalan tak mau membedakan dulu mana benar mana
salah tapi main pukul dulu dengan emosi,... Hmm
perempuan memang menyebalkan sekali "
"Hmm perkataan dari pujangga besar itu hanya
merupakan suatu perumpamaan belaka toh tidak
mengartikan seluruh perempuan yang ada dikolong langit ?"
"Ketika pujangga itu mengatakan kata-kata tersebut ia
tidak memberi keterangan lebih jauh meskipun tidak
termasuk seluruh perempuan dikolong langit dalam
kenyataan jumlahnya besar sekali "
cu Li Yap segera tertawa dingin.
"Kalau apa yang dikatakan cianpwee benar, boanpwee
jadi menaruh curiga atas pendapat dari pujangga tersebut"
"Apa " engkau berani menghina pujangga?" seru Lamkong
Pak dengan hati bergetar.
"IHehhh....heehhh....heehhh...jangan salahkan aku
dalam kenyataan dialah yang menghina kaum wanita lebih
dahulu " "Bagian manakah dari kata-kata Pujangga itu patut
dicurigai?"
Wajah cu Li Yap Cemberut. ia Cibirkan bibirnya yang
kecil dan berkata: "Tolong tanya bagaimana tabiat dari Yau
Sun?" "Yau Sun adalah Kaisar suci jaman dahulu kala, Para
pujangga memuji akan pahala yang mereka lakukan, nama
besarnya harum dan diketahui setiap masyarakat, mereka
adalah orang2 besar yang terpuji"
cu Li Yap mendengus dingin, kembali ia bertanya:
"Bagimanakah dengan tabiat dari Toa-gi?"
"Toa Gi mengatasi banjir dan menolong rakyat jelata,
walaupun tiga kali dia lewat pintu rumahnya tapi sama
sekali tidak masuk untuk menjenguk keluarnya, ia dianggap
sebagai orang bijaksana yang mementingkan umum
daripada kepentingan pribadi"
"Bagaimana dengan Sian-yang Bun-Bu?"
"Mereka adalah kaisar2 bijaksana dari jaman kuno, tentu
saja tak usah dikatakan lagi"
"Masih ada lagi ciu-kong, apakah engkau katakan dia
adalah seorang suci yang bijaksana?"
"Apa yang musti kukatakan lagi" "jawab Lam-kong Pak,
"para kaisar suci dan pujangga kenamaan itu dikenal oleh
setiap orang, anak keCilpun mengetahuinya, masa engkau
tidak mengakui?"
Kembali cu Li Yap tertawa dingin.
"Hehh ,.heeeh...heehhh... dengarlah orang sekarang
sering berkata bahwa makin hari watak manusia makin
rusak, sekarang banyak orang berwatak rendah dan tidak
ada orang jujur dan polos seperti dulu, dari sini bisa ditarik
kesimpulan bahwa banyak orang mengeluh karena tak bisa
kembali seperti jaman dulu. kalau kita amati seCara
seksama, yang dimaksudkan oleh sementara orang
bukankah perbuatan beberapa orang dijaman dulu bukan?"
"Banyak benar yang kau ketahui, tidak salah, yang
Pedang Tanpa Perasaan 13 Panji Wulung Karya Opa Pendekar Pemetik Harpa 23

Cari Blog Ini