Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Bagian 4
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Cemeng yang sudah siap pula untuk mengejar dan mengeroyok dua orang utusan Blambangan.
Mendengar ucapan Bagus Sajiwo yang lembut namun berwibawa itu para anggauta Sardulo Cemeng menahan langkah mereka. Juga, kedua orang ketua itu berhenti. Akan tetapi mereka semua memandang ke depan, ke arah dua orang yang melarikan diri itu karena ternyata ada orang yang menghadang mereka.
Orang ini bukan lain adalah Joko Darmono. Tadi ketika Joko Darmono yang ikut Bagus Sajiwo melakukan perjalanan tiba di situ dan melihat ada keributan di perkampungan Sardulo Cemeng, Bagus Sajiwo minta kepada kawannya ini untuk berhenti, tidak mencampuri dan menonton saja. Joko Darmono hanya menonton pertandingan Bagus Sajiwo yang dikeroyok dua, tidak mencampuri karena dia maklum bahwa Bagus Sajiwo tidak akan kalah. Akan tetapi melihat dua orang itu melarikan diri, ia segera menghadang. Ia tahu bahwa dua orang pertapa ini adalah di antara mereka yang bersekutu dengan Adipati Blambangan untuk menentang Mataram, karena tadi dia pun mendengarkan percakapan mereka. Dia tahu bahwa dua orang itu diutus Blambangan untuk memaksa perkumpulan yang dipimpin kakek dari Bagus Sajiwo untuk membantu 260
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan. Dia pun mendengar dari percakapan tadi bahwa Blambangan hendak memberontak kepada Mataram. Ketika dia melihat mayat seorang anggauta Sardulo Cemeng menggeletak di situ, dia pun mengerti bahwa tentu dua orang utusan Blambangan itu telah membunuh orang di sini. Maka, melihat mereka berdua melarikan diri setelah dikalahkan Bagus Sajiwo, dia cepat menghadang mereka.
"Eit-eit, perlahan dulu. Enak saja kalian, sesudah mengacau di tempat orang, membunuh lagi, kini setelah kalah mau kabur begitu saja!" kata Joko Darmono sambil tersenyum mengejek.
Resi Sapujagad dan Bhagawan Dewokaton
sedang jengkel karena tadi dikalahkan Bagus Sajiwo.
Kekalahan mereka dari seorang pemuda itu bagi mereka merupakan tamparan hebat. Mereka mengeroyok dan bersenjata, namun pemuda yang bertangan kosong itu mengalahkan mereka. Sungguh memalukan sekali dan dengan hati jengkel mereka melarikan diri. Maka, dapat dibayangkan kemarahan hati mereka ketika tiba-tiba muncul seorang pemuda lain yang menghadang dan mengejek mereka. Akan tetapi karena yakin bahwa tidak mungkin di dunia ini ada pemuda yang baru lewat remaja sesakti Bagus Sajiwo, maka mereka memandang rendah dan hendak 261
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menumpahkan kekesalan dan kekecewaan hati mereka kepada pemuda yang cengar-cengir mengejek mereka ini.
Resi Sapujagad yang lebih galak dibandingkan rekannya itu sudah menudingkan telunjuknya ke arah muka Joko Darmono. "Bocah lancang, siapa kamu berani menghadangku?"
"He-he, mau tahu namaku" Namaku Joko
Darmono dan mengapa aku tidak berani menghadang dukun-dukun lepus seperti kalian?"
"Keparat! Kami adalah pendeta-pendeta,
pertapa!" "Hemm, pendeta yang suka bertapa berarti mengasingkan diri dan berlatih untuk menyucikan hatinya, menjauhkan diri dari urusan dunia agar tidak melakukan perbuatan dosa. Akan tetapi kalian ini bertindak sewenang-wenang, bahkan membunuh orang, hal itu hanya pantas dilakukan para dukun lepus!"
"Joko Darmono, kuperintahkan padamu,
berlutut dan merangkaklah!" Resi Sapujagad yang marah sekali itu mengerahkan kekuatan sihir untuk mempermalukan Joko Darmono.
Akan tetapi, sejak tadi Joko Darmono telah mempersiapkan diri karena dia pun tahu bahwa dua 262
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang yang mengaku sebagai pendeta itu memiliki kesaktian dan menguasai ilmu sihir. Maka, ketika serangan ilmu sihir itu hendak mempengaruhi dan memaksanya untuk berlutut dan merangkak seperti seekor binatang, dia hanya tersenyum saja, bahkan dia lalu bertolak pinggang dengan kedua tangannya dengan sikap menantang!
"Resi Sapujagad, sudah cukupkah engkau
melawak" Hayo keluarkan semua ilmu setanmu!"
Tentu saja Resi Sapujagad menjadi penasaran dan semakin marah. Tidak mungkin dia harus kalah pula menghadapi pemuda yang tampaknya masih remaja dan lebih muda dari Bagus Sajiwo ini.
Dicabutnya kerisnya dan tanpa banyak cakap dia sudah menerjang maju menusukkan kerisnya ke arah dada Joko Darmono. Pemuda itu mengelak dengan lincah ke kiri lalu dengan gerakan cepat bukan main tangan kanannya menampar sambil mengerahkan suaranya membentak nyaring.
"Heeeiiittt!" Tangan itu menyambar, "Plakk!"
Saking cepatnya, Resi Sapujagad yang memandang ringan tidak sempat menghindarkan diri. Dia hanya dapat miringkan tubuhnya sehingga tamparan ke arah dadanya itu hanya mengenai pundaknya. Namun, 263
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tubuhnya terhuyung dan hampir terpelanting saking kuatnya tamparan itu.
"Yeaahhh ....!" Melihat rekannya terhuyung, Bhagawan Dewokaton cepat menyerang dengan pedang hitamnya yang menyambar ke arah leher Joko Darmono!
Pemuda ini memang memiliki kepandaian yang lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dua orang utusan Blambangan itu dan dia tahu benar akan hal ini maka dia berani mempermainkan dan menghadang mereka.
Dia dapat mengukur tingkat kepandaian dua orang itu ketika mereka mengeroyok Bagus Sajiwo tadi.
"Hyaaattt .... !" Dia mengeluarkan teriakan melengking dan ketika pedang itu menyambar, dia menekuk lutut merendahkan diri sehingga pedang hitam lewat di atas kepalanya dan dari bawah kakinya mencuat dalam sebuah tendangan kilat menghantam perut gendut penyerangnya.
"Blukkkkk .... !" Tubuh Bhagawan Dewokaton terjengkang dan dia cepat menggulingkan tubuhnya ke belakang agar terhindar dari serangan selanjutnya.
Akan tetapi sebelum Joko Darmono
melanjutkan hajarannya, Bagus Sajiwo sudah berada di dekatnya.
264 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Cukup, Joko! Tidak perlu mendesak mereka yang sudah kalah dan biarkan mereka melarikan diri!"
Ki Mundingloyo yang mendekat pula bersama kakaknya berkata, "Akan tetapi, Angger. Mereka itu telah membunuh seorang anggauta kami .... "
"Sudahlah, Eyang. Saya kira tidak perlu memperbesar permusuhan. Memaafkan jauh lebih baik daripada mendendam. Bukankah begitu, Joko?"
Joko Darmono cemberut, masih tak senang karena niatnya menhajar dua orang itu dicegah Bagus Sajiwo sehingga orang itu keburu melarikan diri.
"Begitulah, barangkali!"
Ki Mundingsosro menghampiri dan merangkul Bagus Sajiwo. "Aduh, Angger, cucuku Bagus Sajiwo.
Kedatanganmu menyelamatkan perkumpulan kami dari malapetaka. Dan pemuda ini siapakah, Bagus?"
"Perkenalkan, Eyang. Ini adalah Joko
Darmono, seorang sahabat saya."
"Wah, selamat datang, anakmas Joko Darmono dan banyak terima kasih atas bantuan Anakmas tadi yang telah menghajar dua orang utusan Blambangan yang sewenang-wenang itu."
"Ah, tidak perlu berterima kasih, Paman .... eh, boleh kan kalau saya juga menyebut Eyang seperti Bagus?"
265 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Tentu saja! Kami merasa berbahagia sekali mendapatkan seorang cucu lagi seperti engkau!" kata Ki Mundingloyo.
"Mari, Cucuku berdua yang tampan dan gagah!
Mari kita masuk dan bicara di dalam."
Dua orang muda itu lalu diajak masuk ke dalam di mana mereka disambut penuh kegembiraan oleh dua orang kakek itu. Bagus Sajiwo terpaksa harus menceritakan semua pengalamannya sejak dia diculik orang dalam usia enam tahun dan selama empat belas tahun dia berpisah dari orang tuanya sampai dia kembali setelah berusia dua puluh tahun.
Ketika Bagus Sajiwo menceritakan tentang Ki Tejomanik dan Retno Susilo, kedua orang tuanya, telah didatangi dan diserang orang-orang sakti yang juga mengaku sebagai tokoh Blambangan, kemudian juga tentang Ki Cangak Awu yang diganggu pula para warok sesat yang ternyata kemudian bergabung dengan orang-orang Blambangan, Ki Mundingloyo dan Ki Mundingsosro mengangguk-angguk.
"Jelaslah kalau begitu bahwa Blambangan benar-benar hendak melakukan pemberontakan terhadap Mataram. Agaknya aksi mereka yang pertama adalah membujuk perkumpulan-perkunpulan dan aliran-aliran persilatan untuk membantu 266
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan. Juga mereka mengutus orang-orang sakti untuk membasmi para tokoh yang setia kepada Mataram, hal ini tentu dengan tujuan untuk melemahkan pertahanan Mataram kalau kelak mereka melakukan penyerbuan ke Mataram."
"Saya kira pendapat Eyang itu benar." kata Bagus Sajiwo. "Sungguh menyedihkan. Blambangan memusuhi Mataram dan kalau terjadi perang akan jatuh banyak korban. Padahal kita semua masih bangsa sendiri, satu tanah air."
"Adipati Blambangan, yaitu Adipati Santa Guna Alit bahkan melakukan hal yang lebih memalukan lagi. Untuk memperkuat pasukannya, dia tidak segan menerima bantuan dari Kerajaan Klungkung di Bali dan lebih gila lagi, dia juga dibantu oleh Kumpeni Belanda." kata Joko Darmono.
"Ah, kalau begini Adipati Blambangan benar-benar tersesat! Kumpeni Belanda adalah musuh bangsa kita, mengapa dia malah bersekutu dengan Belanda?" seru Ki Mundingloyo. "Akan tetapi, bagaimana Andika mengetahui itu semua, Joko Darmono?"
"Hal itu mudah saja diketahui, Eyang. Sejak dahulu Blambangan memang berhubungan dengan Nusa Bali, maka kalau Blambangan merencanakan 267
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pemberontakan terhadap Mataram, sudah pasti mereka minta bantuan Bali. Mengenai kerjasamanya dengan Belanda, mudah diduga dan sudah terbukti.
Ketika para warok sesat itu menyerbu Jatikusumo dan dapat diusir, kemudian Paman Cangak Awu dan Bibi Pusposari mengejar sampai di bukit Srendil, para warok itu dibantu oleh Iblis Betina Candra Dewi dan seorang kakek muka mayat yang mempergunakan senjata api. Pasti orang itu merupakan antek Belanda, maka dia pandai mempergunakan senjata api. Jadi, tidak dapat disangsikan lagi bahwa Blambangan tentu bergabung dengan Bali dan Kumpeni Belanda."
"Pendapat Joko benar," kata Bagus Sajiwo.
"Selain Bali dan Belanda, agaknya Blambangan berhasil membujuk para tokoh sakti seperti dua orang pertapa tadi untuk membantu Blambangan menentang Mataram. Sungguh mengherankan sekali para pendeta dan pertapa seperti mereka mau saja diperalat oleh Adipati Blambangan."
"Apa sih anehnya, Bagus" Para pendeta itu pun hanya manusia biasa dan mereka itu dapat terbujuk tentu karena tertarik oleh imbalan jasa yang dijadikan iming-iming dan data tarik. Mereka itu hanyalah kaum pria yang biasanya mempunyai kelemahan 268
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com terhadap tiga hal, setidaknya tentu lemah terhadap satu diantara tiga itu."
"Wah, Andika agaknya mengerti akan keadaan hidup yang sebenarnya. Masih begini muda sudah bijaksana. Aku menjadi kagum dan tertarik sekali, Joko. Coba katakan, apakah adanya tiga hal itu?"
"Tiga hal itu adalah harta, wanita, dan kuasa.
Sedikitnya satu di antara yang tiga itu pasti menjadi kelemahan kaum pria." kata Joko Darmono dengan sikap dan suara agak bangga karena merasa diperhatikan dan dikagumi kepintarannya!
"Ha-ha-ha! Semuda ini engkau sudah
berpemandangan tajam dan waspada, Joko!
Ucapanmu itu memang tepat sekali dan
sesungguhnya, tiga hal itulah yang mendatangkan segala macam kekacauan di dalam kehidupan manusia di dunia ini. Sejarah sudah membuktikan betapa banyaknya raja-raja besar jatuh oleh harta, wanita atau kekuasaan. Pendapatmu itu tidak dapat dibantah kebenarannya!" Ki Mundingloyo berseru gembira.
"Kakang Mundingsosro, sayang sekali bahwa diantara kita berdua tidak ada yang mempunyai anak perempuan."
"Hee" Kalau mempunyai bagaimana?" Tanya Ki Mundingsosro.
269 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kalau aku mempunyai anak perempuan, pasti akan kujodohkan dengan Joko Darmono!" kata Ki Mundingloyo tanpa ragu-ragu.
"Aih, Eyang!" kata Bagus Sajiwo sambil
tertawa. "Puteri Eyang tentu usianya sebaya dengan ibu saya, pantas menjadi Ibu, Bude atau Bulik Joko!"
Semua orang tertawa.
"Wah, benar juga, aku lupa! Maksudku ...., kalau saja aku mempunyai seorang cucu perempuan, aku akan merasa berbahagia kalau mempunyai cucu mantu seperti Joko Darmono ini."
Semua orang kembali tertawa dan suasana menjadi gembiara sekali. Bagus Sajiwo yang tidak pernah membiarkan batinnya hanyut dalam perasaan tertentu, baik itu senang atau pun susah, teringat akan kematian seorang anggauta Sardulo Cemeng dan dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan kedua orang eyangnya dia berkata.
"Eyang, bukankah tadi ada seorang anggauta Sardulo Cemeng menjadi korban dan tewas" Kasihan sekali keluarganya."
Biarpun ucapan itu dikeluarkan dengan hati-hati sekali, tetap saja kedua orang ketua itu menghentikan kegembiraan mereka dan alis mereka sedikit berkerut.
270 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ah, Sartijo itu seorang duda tanpa anak. Dia sebatang kara dan tidak ada sanak keluarga. Para anggauta lainnya telah mengurus jenazahnya." kata Ki Mundingloyo. "Dia seorang gagah perkasa dan jujur, maka berani dia menentang dua orang utusan Blambangan tadi."
"Kami tidak akan pernah melupakan jasanya terhadap perkumpulan kami." sambung Ki
Mundingsosro. Bagus Sajiwo mengangguk-angguk dan dengan bijaksana dia mengalihkan pembicaraan itu." O ya, saya ingin memberi tanggapan kepada pendapat Joko tadi tentang tiga hal yang menjadi sebab lemahnya seorang pria, bahkan menjadi sebab terjadinya pertentangan dan permusuhan antara manusia di bumi ini. Menurut pendapat saya, di antara tiga hal itu, ada satu yang paling utama, paling besar pengaruhnya dalam kehidupan ini dan paling banyak diperebutkan manusia."
"Hemm, kau maksudkan wanita, Bagus?" tiba-tiba Joko Darmono memotong dengan pertanyaan itu.
"Bukan, bukan wanita dan juga bukan harta, melainkan kekuasaan. Kekuasaan inilah yang selalu diperebutkan orang, karena kekuasaan saja yang dapat mendatangkan segala yang lain itu. Dengan memiliki 271
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kekuasaan, orang bisa mendapatkan harta maupun wanita dengan mudah. Karena itulah, di mana-mana orang saling memperebutkan kedudukan yang berarti kekuasaan. Harta belum tentu dapat membeli kekuasaan, sebaliknya dengan kekuasaannya, orang mudah saja mendapatkan harta atau apa saja yang dikehendakinya."
**kz** Bagus Sajiwo dan Joko Darmono tinggal di perkampungan Sardulo Cemeng selama satu minggu.
Kemudian mereka berdua meninggalkan
perkampungan Sardulo Cemeng setelah menerima nasihat dan pesan kedua orang ketua perkumpulan itu agar dua orang ketua perkumpulan itu agar dua orang muda itu mempergunakan kesaktian mereka untuk membela kebenaran dan keadilan, dan membela Mataram kalau diserang oleh Blambangan yang bersekutu dengan Kerajaan Klungkung di Bali dan Kumpeni Belanda.
Setelah mereka tiba di luar perkampungan, dua orang pemuda itu berhenti di persimpangan jalan.
"Joko, sekarang engkau hendak pergi ke
mana?" 272 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Dan engkau sendiri, Bagus?"
"Dua pesan orang tuanku sudah kulaksanakan, yaitu singgah di Jatikusumo dan di Sardulo Cemeng, bertemu dengan Paman Cangak Awu sekeluarga dan kedua Eyang Mundingsosro dan Mundigloyo.
Sekarang aku bebas, akan melaksanakan pesan mendiang Eyang Guru Ki Ageng Mahendra, juga Ayah Ibuku, yaitu bahwa selain menegakkan kebenaran dan keadilan, menentang kejahatan, aku juga harus membela Mataram di mana perlu. Jadi, aku belum mempunyai perjalanan tertentu. Mungkin aku akan pergi ke kota raja Mataram."
"Hemm, mau apa ke sana" Tidak ada sesuatu yang dapat kau bantu di kota raja Mataram. Disana terdapat banyak pamong praja, para senopati yang sakti mandraguna sehingga tidak ada bahaya mengancam kota raja."
"Habis, ke mana?"
"Bagus, kita sudah mendengar akan gerakan yang dilakukan Blambangan untuk mengadakan pemberontakan dan menentang Mataram. Dan mereka sudah mulai mengadakan kekacauan, berusaha membunuhi para tokoh yang setia kepada Mataram dan menggunakan kekerasan memaksa perkumpulan untuk membantu Blambangan. Jelas tindakan ini tidak 273
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com benar dan kalau hendak menentang kesewenang-wenangan ini, kita harus pergi ke Blambangan atau ke daerah-daerah yang berdekatan dengan Blambangan di mana tentu mereka pertama-tama mengadakan penyerbuan dan pengacauan."
"Kita ....?"
"Ya, tentu saja kita berdua. Kecuali kalau engkau tidak sudi melakukan perjalanan bersamaku, kita boleh saling berpisah di sini!" kata Joko Darmono ketus.
Bagus Sajiwo tersenyum memandang kepada sahabatnya itu. "Wah, mengapa marah, Joko" Siapa bilang aku tidak suka melakukan perjalanan bersamamu" Bukankah kita sudah melakukan perjalanan bersama, menghadapi lawan-lawan tangguh bersama pula, selama ini" Aku bahkan girang sekali dapat melakukan perjalanan bersamamu, apalagi mengingat engkau seorang yang sudah mengenal baik daerah Blambangan."
Wajah Joko Darmono berseri kembali. "Bagus, terus terang saja aku merasa .... eh, merasa aman kalau melakukan perjalanan bersamamu."
Bagus Sajiwo tertawa. "Ha-ha, engkau ini lucu sekali! Dengan kemampuanmu membela diri, apa sih yang dapat membuatmu tidak merasa aman" Seorang 274
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com diripun engkau akan dapat melakukan perjalanan ke manapun tanpa merasa khawatir karena tidak banyak orang yang akan mampu menandingi dan
mengalahkanmu, Joko!"
Joko Darmono juga tersenyum. "Benar .... , akan tetapi, kita berdua akan lebih kuat lagi menghadapi lawan, bukan" Ingat, Blambangan mengerahkan banyak tokoh yang amat sakti. Yang pernah kudengar saja, selain dalam persekutuan itu terdapat Resi Sapujagad dan Bhagawan Dewokaton tadi, juga ada pula Arya Bratadewa antek Kumpeni Belanda dan murid-murid Bhagawan Ekabrata dari Gunung Agung di Nusa Bali, yaitu yang bernama Tejakasmala dan dua orang putera Adipati Santa Guna Alit yang bernama Dhirasani dan Dhirasanu yang kembar. Terutama sekali di sana ada Bhagawan Kalasrenggi dan dua orang muridnya yang bernama Kaladhama dan Kalajana yang terkenal dengan julukan Dwikala, dan dua orang senopati dari Kerajaan Klungkung di Bali, yang bernama Cakrasakti dan Cakrabaya. Nah, itu baru yang kuketahui, yang belum masih lebih banyak lagi. Apa tidak mengerikan?"
"Waduh, engaku hebat sekali, Joko. Engkau mengetahui banyak tentang kekuatan Kadipaten 275
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan! Untung ada engkau, kalau tidak, aku akan menjadi binging di daerah Blambangan yang memiliki demikian banyak orang sakti mandraguna.
Nah, mari kita lanjutkan perjalanan dan engkau kuangkat menjadi penunjuk jalan!"
"Hemm, biasanya seorang penunjuk jalan
mendapat upah. Kalau aku kaujadikan penunjuk jalan, upah apa yang akan kau berikan padaku?"
"Upahnya hebat! Aku akan membujuk Paman Cangak Awu dan Bibi Pusposari untuk menerima engkau sebagai mantu mereka, dijodohkan dengan Nimas Nawangsih yang cantik jelita dan lincah jenaka itu!"
Muka Joko Darmono menjadi kemerahan.
"Hemm, jangan berpura-pura, Bagus! Aku tahu, Nawangsih kagum dan cinta padamu dan orang tuanya tentu lebih condong mengambil engkau sebagai mantu mereka. Dan engkau tentu tertarik kepada gadis manis itu, bukan" Jangan berbohong dan coba menyangkal!"
Bagus Sajiwo tertawa. "Ha-ha, gadis itu adalah Adikku, Joko!"
"Hemm, bukan adik kandung, hanya Adik
misan. Tidak ada salahnya, malah lebih baik untuk mengumpulkan balung pisah (tulang terpisah)!"
276 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Wah, jangan begitu, Joko. Apakah perjodohan itu hanya cukup didasari pertimbangan tentang mendekatkan kekeluargaan" Hayo jawab yang jujur, apakah engkau mau kalau dijodohkan dengan pertimbangan seperti itu, tanpa mempedulikan perasaan hatimu terhadap gadis yang akan dijodohkan denganmu" Apakah tidak perlu mempertimbangkan perasaan hatimu terhadap calon jodohmu, yaitu apakah engkau cinta kepadanya ataukah tidak?"
"Akan tetapi, Nawangsih itu cantik jelita, lincah gagah, puteri ketua Jatikusumo, keturunan satria, aku tidak percaya engkau tidak tertarik dan jatuh cinta kepadanya!"
Bagus Sajiwo tersenyum. "Apakah seorang laki-laki harus langsung jatuh cinta kalau melihat seorang perempuan cantik" Kalau itu yang menjadi ukuran, bukanlah cinta namanya dan laki-laki seperti itu akan berulang-ulang jatuh cinta, setiap kali dia bertemu dan melihat perempuan cantik! Tidak, Joko, itu bukan cinta namanya, melainkan nafsu yang membuat laki-laki menjadi mata keranjang!"
Joko Darmono tampak tertarik sekali, "Kalau begitu, engkau tidak cinta kepada Nawangsih?"
"Tentu saja aku mencintainya, akan tetapi mencintanya sebagai seorang Kakak terhadap Adik 277
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com misannya, bukan perasaan cinta seorang laki-laki terhadap seorang perempuan yang menjadi pilihan hatinya untuk dijadikan calon isterinya."
Joko Darmono tersenyum. "Wah, bicaramu
seperti seorang kakek pendeta saja, Bagus! Aku jadi heran dan ingin sekali mengetahui apakah engkau sudah mempunyai pilihan hati untuk menjadi isterimu?"
Bagus Sajiwo juga tersenyum dan menggeleng kepalanya. tanpa terasa oleh mereka, percakapan itu menjadi semakin gayeng dan tahu-tahu mereka sudah berhenti melangkah dan berdiri di bawah sebatang pohon besar, tenggelam ke dalam percakapan tadi.
"Tidak, Joko, aku belum mempunyai pilihan hati." Tanpa disengaja terbayang wajah Maya Dewi dalam benak Bagus Sajiwo. Dia harus mengaku bahwa dia mempunyai perasaan cinta, kasih sayang mendalam terhadap Maya Dewi, akan tetapi bukan cinta seorang laki-laki terhadap pilihan hatinya seperti yang dimaksudkan. Dia tidak pernah menginginkan Maya Dewi menjadi isterinya.
"Eit, kenapa kita enak-enak berhenti di sini"
Mari kita lanjutkan perjalanan kita, Bagus!" Joko Darmono berseru dan mereka berdua melangkah lagi, seolah hendak menebus kelambatan perjalanan tadi 278
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com karena mereka berhenti di situ untuk mengobrol, kini tanpa kesepakatan lebih dulu keduanya menggunakan aji kesaktian mereka berlari cepat. Tubuh mereka berkelebat dan meluncur cepat sekali. Mereka seperti berlomba, atau lebih tepat lagi, Joko Darmono seolah hendak menguji kemampuan Bagus Sajiwo. Dia yang menjadi penunjuk jalan, maka dia berlari di depan mengerahkan seluruh tenaga sehingga dapat berlari cepat sekali untuk melihat apakah Bagus Sajiwo mampu mengimbangi kecepatan larinya.
Akan tetapi Joko Darmono kecelik. Setelah mengerahkan seluruh tenaga sehingga dia berlari cepat seperti seekor kijang, ternyata Bagus Sajiwo tidak pernah terpisah darinya, tetap berlari di belakangnya dalam jarak sekitar tiga depa!
Setelah berkeringat, Joko Darmono berhenti berlari. Mereka sudah berlari cukup jauh. Dia berhenti dan Bagus Sajiwo juga berhenti. Joko Darmono memandang temannya itu dan dia kagum bukan main.
Dia sendiri berkeringat dan napasnya agak memburu.
Akan tetapi dia melihat betapa Bagus Sajiwo masih biasa saja, tidak berkeringat dan sama sekali tidak terengah. Hal ini sudah membuktikan bahwa Bagus Sajiwo memiliki ilmu berlari cepat yang lebih tinggi 279
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com daripada tingkatnya sendiri dan memiliki daya tahan tubuh kuat, napas lebih panjang!
Mereka kini berjalan biasa, berdampingan.
Melihat kain pengikat rambut Joko Darmono yang dipakai menyeka keringat sudah basah, Bagus Sajiwo memberikan kain pengikat rambutnya yang masih kering.
Joko Darmono menerimanya dan
mempergunakannya untuk menghapus kering sisa keringat di lehernya. Bagus Sajiwo lalu menjulurkan tangan untuk menerima kembali kain pengikat rambutnya, akan tetapi Joko Darmono tidak menyerahkannya.
"Terkena keringatku, Bagus. Biar nanti kucuci dulu."
"Aih, Joko! Apa-apaan sih engkau ini" Masa pinjam kain untuk menyeka keringat saja baru akan dikembalikan setelah dicuci dulu" Apa keringatmu beracun?" Bagus Sajiwo menggerakkan tangannya dengan cepat merebut kain dari tangan Joko Darmono yang tidak menyangka sehingga kain itu terampas.
"Ih, Bagus, kain itu kotor terkena keringatku!"
"Keringatmu tidak kotor, hanya basah!" Bagus Sajiwo mengelak ketika Joko Darmono hendak merampas kembali kain itu. Dia sengaja menggoda, 280
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bahkan mendekapkan kain itu ke depan hidungnya.
"Hemm, baunya sedap pula, seperti kayu cendana!"
Wajah Joko Darmono berubah kemerahan. "Uh, engkau mengejek, ya" Mana ada keringat berbau kayu cendana" Semua keringat tentu asam baunya!"
"Kalau engkau sudah tahu begitu, mengapa ribut tentang keringat yang membasahi kain ini"
Keringatmu atau keringatku ya sama saja." Bagus Sajiwo lalu mengikatkan kain itu dikepalanya.
"Bagus, tentang pilihan hati tadi ...."
"Perempuan yang dicinta dan diharapkan
menjadi isteri, maksudmu?"
"Ya, katakanlah, apakah engkau dapat
menceritakan, perempuan macam apa kiranya yang akan menjadi pilihan hatimu" Macam bagaimana kecantikan wajahnya, kemolekan tubuhnya, watak dan sikapnya?"
"Walah-walah! Engkau ini menanyakan yang aneh-aneh. Bagaimana aku bisa tahu kalau aku belum menemukannya" Calon jodoh bukanlah benda yang dapat kupilih karena kebagusan atau sifatnya cocok dengan seleraku. Kalau ada perempuan yang membuat aku merasa ingin hidup bersamanya. membangkitkan rasa kasih, iba, haru, membuat aku percaya, ingin melindungi dan ia lindungi, ah, pendeknya aku tidak 281
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tahu yang bagaimana ia itu. Kalau suatu saat aku bertemu dengan jodoh, tentu perasaan hatiku akan mengetahuinya. Nah, sekarang tiba giliranmu, kalau engkau, perempuan seperti apa yang kau inginkan menjadi jodohmu, Joko?"
"Aku?" Joko Darmono menengadah,
memandang ke arah langit di mana terdapat awan bergerombol, putih seperti sekumpulan domba-domba putih bergerak perlahan. "Hemm, aku akan memilih seorang perempuan yang cantik jelita seperti bidadari kahyangan, anggun dan bersusila, lembut seperti kapas akan tetapi juga gagah perkasa seperti Dewi Woro Srikandi, pendeknya, yang tanpa cacad serambut pun."
Bagus Sajiwo tertawa geli sampai terpingkal-pingkal.
Joko Darmono memandang kepadanya dengan alis berkerut dan mulutnya cemberut, marah. "Hei, Bagus! Engkau menertawakan aku" Hemm, jangan dikira bahwa aku takut padamu dan engkau tidak boleh menghinaku sesuka hatimu! Kalau engkau menantang berkelahi, hayo kulayani, aku tidak gentar melawanmu!"
282 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus Sajiwo yang sedang tertawa geli itu tiba-tiba menghentikan tawanya dan memandang wajah temannya dengan sinar mata penuh keheranan.
"Eh, Joko, engkau mengapakah" Tiba-tiba marah dan menantang" Siapa yang menghinamu?"
"Engkau tertawa-tawa, apanya yang lucu"
Engkau mentertawakan aku!"
"Aih, sabarlah, Joko. Aku memang terawa karena mendengar uraianmu tentang permpuan yang menjadi pilihan hatimu itu."
"Mengapa kau mentertawakan" Apanya yang lucu?"
"Penggambaranmu itu lucu, tak masuk akal dan menunjukkan bahwa engkau sombong, Joko!"
"Hei, hati-hati dengan omonganmu, Bagus!
Aku sombong" Apa maksudmu?"
"Engkau tadi menggambarkan seorang
perempuan khayal. Mana ada seorang perempuan yang demikian sempurna dalam dunia ini" Tanpa cacad sedikitpun" He-he, seorang bidadari pun masih bekum sempurna, Joko. Yang maha sempurna itu hanya Gusti Allah saja. Kalau kau lanjutkan cita-citamu ini, hanya akan berjodoh dengan seorang gadis seperti yang kau gambarkan itu engkau akan menjadi 283
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com joko selama hidupmu, cocok benar dengan namamu, he-heh!"
Joko Darmono tampak termenung mendengar ucapan ini. Kemarahannya mereda setelah dia tahu bahwa bukan maksud Bagus Sajiwo untuk
menghinanya. "Bagus, jadi menurut pandanganmu yang picik itu, di dunia ini engkau tidak akan menemukan seorang perempuan yang sempurna seperti yang kugambarkan tadi?"
"Mustahil ada perempuan seperti itu! Aku tidak pernah bertemu dengan seorang perempuan sempurna seperti yang kaugambarkan tadi."
"Hemm, karena engkau memang belum
bertemu dengannya, Bagus. Engkaulah yang sombong dan aku yakin, sekali engkau bertemu dengan seorang perempuan seperti yang kugambarkan tadi, engkau akan menyembah-nyembahnya, mohon cintanya, dan engkau dengan senang hati akan mencium kakinya!
"Walah! Tidak mungkin sama sekali itu!"
Bagus Sajiwo berseru. Memang, pemuda ini sejak kecil mendapat gemblengan batin dan sedikit pun dia belum mempunyai pengalaman tentang wanita.
Pergaulannya dengan wanita hanyalah dengan Maya 284
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dewi seorang. Dia sama sekali belum mengenal artinya cinta dan wanita yang sesungguhnya.
"Hemm, kita lihat nanti. Kalau engkau bertemu dengan pilihan hatimu seperti yang kugambarkan tadi dan engkau bertekuk lutut, ingat, akulah yang akan menertawakanmu, Bagus Sajiwo!"
Setelah berkata demikian, Joko Darmono
melanjutkan perjalanan itu dengan langkah cepat walaupun tidak berlari lagi. Dia berjalan cepat dan kaku, tidak bicara apa-apa lagi. Bagus Sajiwo hanya merasa heran atas sikap temannya yang dianggapnya aneh itu. Mungkin hati temannya itu sedang jengkel atau merisaukan sesuatu sehingga sikapnya demikian kaku.
**kz** Biarpun beberapa usaha yang diatur Bhagawan Kalasrenggi sebagai penasihat sang Adipati Blambangan, untuk membunuh para tokoh yang dianggap setia kepada Mataram dan akan menjadi penghalang gerakan Blambangan telah mengalami kegagalan, namun hal itu tidak mencegah keputusan persekutuan di Blambangan untuk melanjutkan gerakan mereka menentang Mataram. Pada suatu 285
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com malam, adipati Santa Guna Alit dari Blambangan mengadakan pertemuan besar dengan para tokoh yang menjadi sekutunya. Malam itu langit gelap sejak sore dan ketika malam tiba, hujan turun dengan lebatnya selama beberapa jam. Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tertutup dalam gedung istana Sang Adipati Blambangan, hujan sudah berhenti.
Hawa malam itu dingin sekali dan seluruh Blambangan basah kuyup. Langit masih gelap pekat.
Malam itu memang belum waktunya bulan muncul, akan tetapi tidak ada bintang tampak karena tertutup mendung.
Rapat pertemuan pada malam hari ini lengkap sekali, lebih lengkap daripada pertemuan-pertemuan yang sudah. Malam ini memang hadir tokoh-tokoh penting.
Bhagawan Kalasrenggi yang menjadi penasihat utama dari Adipati Santa Guna Alit, tetap diserahi untuk memimpin pertemuan penting itu. Adipati Blambangan sendiri hadir bersama kedua orang puteranya yang kembar, tampan dan gagah perkasa, yaitu Dhirasani dan Dhirasanu. Mereka berempat inilah yang duduk di kepala meja sebagai tuan rumah.
Adapun para sekutu yang hadir adalah
Tejakasmala bersama Cakrasakti dan Candrabaya, 286
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tiga orang sakti yang menjadi utusan atau wakil Kerajaan Klungkung di Bali dan mereka kini ditemani dua orang senopati dari Bali yang baru datang membawa pasukan sebesar dua laksa orang untuk membantu Blambangan. Dua orang senopati itu adalah Made Sukasada dan Kyai Ngurah Pacung.
Ternyata Raja Klungkung bergabung dengan para raja lain mengumpulkan pasukan sebanyak itu dipimpin dua orang senopati ini, untuk membantu Blambangan menghadapi Mataram. Pasukan itu kini telah berkumpul di pantai Blambangan.
Hadir pula Arya Bratadewa yang menjadi telik sandi atau antek Kumpeni Belanda. Dia hadir ditemani seorang Belanda bernama kapten Pieter Van De Camer yang berusia lima puluh tahun bertubuh raksasa, berambut kuning dan bermata biru. Kapen Pieter Van De Camer ini juga mendarat di pesisir Blambangan. Dia menjadi kapten kapal Nieuwicheijt, sebuah kapal Belanda besar yang mempunyai meriam-meriam besar dan persenjataan lengkap.
Kedatangan Kapten Pieter dengan kapal perangnya ini membawa berita yang amat menggembirakan pihak sekutu Blambangan. Kapten Pieter mengabarkan bahwa kapalnya telah merontokkan dan
menghancurkan armada kapal Mataram yang terdiri 287
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dari sebelas buah kapal dengan dua ribu lebih anak buahnya. Dia bercerita bahwa kapalnya telah mengusir mereka, menenggelamkan beberapa buah kapal dan membunuh ratusan orang perajurit Mataram dengan meriam-meriamnya. Semua orang
memandang kagum ketika kapten Belanda itu bercerita. Tentu saja ceritanya itu, walaupun memang benar terjadi antara kapalnya dengan kapal-kapal Mataram, terlalu ditambah dan dilebihkan.
Selain sekutu dari Bali dan Kumpeni Belanda, masih hadir pula beberapa orang dari Madura yang diam-diam mendendam kepada Mataram dan
membantu Blambangan dengan beberapa ribu anak buah mereka.
Para datuk yang hadir adalah Resi Sapujagad, Bhagawan Dewokaton, Candra Dewi yang sudah menjadi rekan Arya Bratadewa, Ki Kaladhama dan Ki Kalajana murid-murid Bhagawan Kalasrenggi dan masih banyak lagi.
"Sauudara-saudara sekalian," kata Bhagawan Kalasrenggi setelah Sang Adipati mengucapkan selamat datang kepada semua tamu. "Saya mewakili kanjeng Adipati Blambangan untuk merundingkan rencana kita. Melihat keadaannya, saat inilah yang paling tepat untuk mulai dengan penyerbuan kita ke 288
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mataram. Pasukan dari Bali telah datang, demikian pula dari Madura. kami mohon kepada utusan-utusan dari semua pihak untuk melaporkan kekuatan mereka agar semua orang dapat mengetahui dengan jelas dan dapat membesarkan hati."
"Kami dari Kerajaan Klungkung yang
bergabung dengan kerajaan lain membawa dua puluh ribu orang perajurit yang telah kami siapkan di pesisir." kata Made Sukasada, senopati yang memimpin pasukan dari Bali itu.
"Pasukan kami terdiri dari para perajurit pilihan." kata pula Kyai Ngurah Pacung, senopati ke dua dari Bali.
Pemimpin ribuan orang dari Madura yang
datang hendak membantu Blambangan melawan Mataram adalah seorang tinggi besar yang mukanya penuh brewok, matanya lebar, sikap dan budi bahasanya kasar. Dia bernama Randujapang, berusia lima puluh tahun dan dia pernah berguru kepada mendiang Ki Harya Baka Wulung, datuk yang dulu selalu menentang Mataram dan juga tewas dalam perang melawan Mataram. Randujapang ingin membalas dendam atas kematian guru dan banyak sanak keluarganya dan dia berhasil menghimpun sekitar tiga ribu orang untuk membantu Blambangan.
289 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mendengar orang-orang dari Bali sudah
memperkenalkan diri, dia pun berkata dengan suaranya yang lantang dan kasar.
"Kami Randujapang dari Sumenep telah
menghimpun sekitar tiga ribu orang untuk membantu Blambangan melawan Mataram. Sungguhpun jumlah kami hanya sedikit, namun kami terdiri dari orang-orang berani mati yang tidak gentar mengorbankan nyawa untuk menentang musuh besar kami, yaitu Mataram.
Bhagawan Kalasrenggi atas nama Sang Adipati Blambangan mengucapkan terima kasih dan memberi pujian kepada pimpinan pasukan dari Bali dan dari Madura.
Sang Bhagawan ini adalah orang cerdik. Dia tahu benar bahwa kalau ingin menang menghadapi Mataram, bantuan dari Kumpeni Belanda amat diharapkan. Maka dia lalu memandang kepada Kapten Pieter yang duduk di sebelah Arya Bratadewa, lalu berkata sambil tersenyum.
"Tuan Kapten Pieter, Tuan Adipati dan kami semua ingin sekali mendengar, apa yang dapat diberikan Kumpeni untuk membantu kami melawan Mataram."
290 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kapten Pieter tidak mampu berbahasa daerah dengan lancar, maka dia bicara dalam bahasa Belanda kepada Arya Bratadewa yang menerjemahkannya dengan suara lantang dan sikap sombong dan bangga bahwa dia paham bahasa Belanda.
"Tuan Adipati tentu maklum akan kedudukan Kumpeni sekarang. Semenjak Mataram menyerbu Batavia, sekarang ada semacam perdamaian, walaupun tidak resmi, namun tidak ada perang permusuhan terbuka. Tentu saja Kumpeni tidak dapat membantu Blambangan dengan pasukan karena hal itu akan menyulut api peperangan baru dengan Mataram. Hal ini tidak dikehendaki Kumpeni. Maka dalam gerakan Blambangan untuk menyerang Mataram ini, Kumpeni hanya dapat membantu dengan pemberian senjata dan kalau ada tenaga yang membantu, maka tenaga itu adalah para telik sandi Kumpeni seperti Arya Bratadewa, Ni Candra Dewi, dan yang lain-lain. Mereka semua memiliki tanda sebagai pembantu Kumpeni, yaitu dinar emas bergambar singa."
Adipati Blambangan dan Bhagawan
Kalasrenggi mengangguk-angguk. Bagi mereka, bantuan senjata api jauh lebih baik daripada pasukan Kumpeni Belanda. Bhagawan Kalasrenggi atas nama 291
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Adipati Blambangan mengucapkan terima kasih kepada mereka semua yang telah mebantu untuk memperkuat pasukan Blambangan yang akan menyerang Mataram.
Kemudian perundingan dimulai untuk mengatur siasat. Bhagawan Kala srenggi yang memang sudah mengatur siasat sebelumnya bersama Adipati Blambangan, berkata dengan lantang.
"Benteng pertama Mataram yang akan kita hadapi adalah Pasuruan. Pertahanan Mataram di daerah timur ini berpusat di Pasuruan. Karena itu, pertama-tama kita harus dapat merebut Pasuruan.
Dengan demikian kedudukan kita akan menjadi kuat untuk melanjutkan penyerbuan ke barat sampai ke kota raja Mataram."
Semua setuju dengan rencana ini, lalu mereka mengatur siasat selanjutnya untuk menyerbu Pasuruan dan membuat persiapan.
Setelah siasat penyerbuan Pasuruan diatur dengan matang dan pertemuan itu dilanjutkan dengan pesta makan minum. Tiba-tiba perajurit penjaga melapor kepada Bhagawan Kalasrenggi bahwa ada seorang anak buah para penyelidik datang memohon menghadap.
292 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Bawa dia masuk." perintah Bhagawan
Kalasrenggi. Perajurit itu keluar lalu masuk kembali bersama seorang laki-laki setengah tua yang melaporkan bahwa ada sebuah perahu pedagang Cina sedang menuju ke Blambangan lewat Selat Bali dan perahu itu membawa penumpang yang dicurigai adalah seorang telik sandi Mataram yang hendak menyelidiki keadaan di Blambangan.
Mendengar laporan ini, Bhagawan Kalasrenggi lalu memandang penyelidik yang melapor itu dan bertanya, "Bagaimana Andika dapat tahu dan yakin bahwa laporanmu itu benar" Ingat, banyak sekali perahu pedagang Cina hilir mudik dan biasanya mereka itu hanya berdagang. Bagaimana Andika dapat mengetahui dengan pasti bahwa ada perahu pedagang Cina membawa seorang mata-mata Mataram?"
Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Hamba tidak akan berani melapor kalau tidak yakin. Akan tetapi yang memberi kabar kepada hamba itu adalah seorang Cina pula, bahkan masih ada hubungan dengan pemilik perahu itu. Agar Paduka tidak ragu, maka orang itu sekarang hamba ajak ke sini dan menanti di luar."
"Bagus, ajak dia masuk menghadap!"
293 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mata-mata itu keluar
dan kembali bersama seorang Cina yang berusia sekitar tiga puluh tahun, bertubuh tinggi tegap dan wajahnya tampan dan gagah, sinar matanya membayangka n keberanian, namun senyumnya mengandung ejekan seorang yang tinggi hati. Pakaiannya serba kuning dan ringkas, rambutnya digelung ke atas dan diikat kain putih. Di punggungnya tergantung sebatang pedang dengan ronce-ronce merah. Agaknya pemuda Cina ini sudah cukup lama berada di Jawa-dwipa karena tanpa canggung dia memberi hormat dengan membungkuk dan menyembah di depan dada. Juga suara tidak terdengar kaku ketika dia menujukan kata-katanya 294
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kepada Sang Adipati Blambangan dalam bahasa daerah, walaupun masih pelo (cedal).
"Sang Adipati, saya menghaturkan hormat."
Adipati Santa Guna Alit mengangkat tangan sebagai tanda menerima penghormatan itu dan memberi isayarat kepada Bhagawan Kalasrenggi untuk bicara dengan pemuda Cina itu.
"Heh, Kisanak, siapakah namamu?" Bhagawan Kalasrenggi bertanya dan sepasang matanya mencorong, menatap tajam pemuda Cina itu untuk melihat apakah pemuda asing itu dapat dipercaya ataukah tidak.
"Nama saya Kam Leng." jawab pemuda itu
sambil membalas pandang mata bhagawan itu dengan berani dan dari sinar matanya yang tajam, Bhagawan Kalasrenggi dapat mengetahui bahwa pemuda asing itu bukan orang sembarangan, melainkan orang yang
"berisi" atau yang memiliki tenaga dalam yang kuat.
"Kam Leng, engkau berhadapan dengan
Bhagawan Kalasrenggi yang mewakili Sang Adipati Blambangan. Jawablah pertanyaan kami ini. Benarkah pemberitahuanmu bahwa ada sebuah perahu pedagang Cina yang ditumpangi seorang mata-mata Mataram?"
"Benar sekali, Sang Bhagawan."
295 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Hemm, bagaimana engkau bisa yakin bahwa ada seorang mata-mata Mataram di perahu itu?"
"Perahu itu milik seorang pedagang dari Tuban yang saya kenal. Dia membawa barang dagangan hasil bumi dan rempah-rempah, dan sekali ini Tan Beng Ki, pemilik perahu itu, melakukan pelayaran bukan hanya untuk berdagang, akan tetapi juga untuk mengajak puterinya dan calon mantunya berpesiar untuk merayakan pertunangan mereka. Keterangan saya ini tidak mungkin salah, karena saya mengetahui sendiri bahwa mereka sedang berlayar ke sini. Gadis puteri Tan Beng Ki dan tunangannya itu keduanya adalah adik-adik seperguruan saya."
"Hemm, Kam Leng! Kalau mereka itu masih ada hubungan persaudaraan denganmu, mengapa engkau melaporkan kepada kami" Apakah
pamrihmu?"
"Saya akan menunjukkan yang mana perahu itu dengan satu syarat."
Bhagawan Kalasrenggi mengerutkan alisnya.
"Syarat" Apa itu?"
Dengan tenang Kam Leng menjawab. "Saya
akan menunjukkan perahu itu kepada Andika sekalian dan bahkan siap membantu menyerbu kalau para penghuni perahu melawan, asalkan Andika berjanji 296
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com lebih dulu bahwa setelah berhasil, perahu dan gadis yang berada di situ harus diserahkan kepada saya.
Yang lain-lain boleh dibunuh atau ditangkap, terserah."
"Heh-heh-heh, jadi itukah pamrihmu"
Merampas perahu dan gadis tunangan Adik seperguruanmu sendiri?"
"Ya, kalau Andika mau berjanji, saya akan menunjukkan yang mana perahu yang ditumpangi mata-mata dari Tuban itu. Kalau Andika tidak mau berjanji lebih dulu, saya pun tidak mau menunjukkan."
"Uh-uh, kami tadinya mengira bahwa engkau datang hendak membantu Blambangan melawan Mataram! Tidak tahunya engkau malah mengajukan persyaratan. Siapakah engkau ini yang berani berlagak dan mengajukan persyaratan dengan kami?"
"Saya adalah seorang pendekar, murid
perguruan Siauw-lim-pai di Cina. Saya tidak mempunyai kepentingan dengan Blambangan atau Mataram dan saya tidak peduli akan permusuhan antara kedua kerajaan itu. Saya mengajukan persyaratan karena saya seorang pedagang, mengajak kerja-sama yang saling menguntungkan. Andika dapat menangkap seorang mata-mata Mataram yang Andika 297
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com musuhi dan saya dapat memperoleh perahu dan gadis yang saya inginkan. Sudah adil, bukan?"
"Ha-ha-ha, enak saja engkau hendak bekerja sama dengan kami. Kami tidak mau bekerja sama dengan orang sembarangan. Akan tetapi engkau mengaku sebagai murid perguruan Siauw-lim-pai di Cina dan nama perguruan itu sudah sering kami mendengarnya. Untuk melihat apakah engkau cukup berharga untuk bekerja sama dengan kami, kami harus menguji dulu sampai di mana kepandaianmu.
Bersediakah engkau untuk diuji?"
Kam Leng tersenyum lebar sehingga tampak semakin mengejek lagi. "Andika sudah terlalu tua untuk menguji ilmu silatku, Sang Bhagawan!"
"Ho-ho, selain terlalu tua, aku juga terlalu kuat bagimu, Kam Leng! Karena itu, biar kusuruh muridku saja untuk mengujimu. Selain dia lebih muda, juga lebih ringan. "Kalajana, kau wakili aku menguji kepandaian Kam Leng ini agar kita semua melihat apakah dia pantas untuk bekerja sama dengan kita."
Kalajana mengangguk dan dia pun berdiri dan menghampiri pemuda Cina itu. Mereka berdiri berhadapan dan saling pandang seolah hendak mengukur sampai di mana kekuatan lawan melalui pandang mata itu.
298 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kalajana adalah murid Bhagawan Kalasrenggi.
Usianya sekitar empat puluh dua tahun, tubuhnya tinggi besar seperti raksasa, mukanya kasar, burik (bopeng) dan tubuhnya berbulu. Seperti para murid Bhagawan Kalasrenggi lainnya, Kalanjana ini pun seorang ahli silat yang tangguh, juga ahli racun dan pandai pula menggunakan ilmu sihir.
Kalajana mengamati calon lawannya. Seorang laki-laki bermata sipit, usianya sekitar tiga puluh tahun, tubuhnya sejangkung dia akan tetapi tubuhnya yang tegap tidaklah sebesar tubuhnya, dan melihat punggung pemuda Cina itu tergantung sebatang pedang beronce merah, Kalajana berkata dengan suara yang besar dan lantang.
"Kam Leng, aku Kalajana mewakili Bapa Guru Bhagawan Kalasrenggi ingin menguji
kedigdayaanmu. Aku melihat engkau mempunyai sebatang pedang. Katakan, engkau ingin diuji pertandingan tangan kosong atau bersenjata?"
"Sesukamu, Ki Kalajana. Aku sudah siap untuk kedua-duanya."
"Kalajana, engkau cobalah kemampuannya
bersilat tangan kosong!" tiba-tiba Bhagawan Kalasrenggi berseru.
299 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Nah, engkau sudah mendengar perintah
guruku, Kam Leng" Bersiaplah engkau!" Kalajana mengembangkan kedua lengannya yang besar panjang berbulu, sikapnya mengancam dan menyeramkan, seperti seekor biruang yang berdiri dan siap menerkam.
"Aku sudah siap!"
"Sambutlah ini!" Tiba-tiba Kalajana
menggerakkan kedua tangannya. Dari kanan kiri kedua tangan yang lebar dengan jari-jarinya yang besar itu mencengkeram ke arah kedua pundak Kam Leng. Akan tetapi dia hanya menangkap angin karena dengan gerakan yang ringan dan gesit sekali Kam Leng sudah mengelak dari terkaman itu dengan menggeser kaki ke kiri, lalu smbil membalikkan tubuhnya dia membalas dengan pukulan lurus ke arah lambung kanan lawan.
"Hyaaahhh ....!"
"Plakk!" Kalajana menangkis dengan
lengannya yang besar, Dua lengan bertemu dan keduanya terdorong dua langkah ke belakang.
Pertemuan dua tenaga kasar ini menunjukkan bahwa mereka memiliki tenaga otot yang sama kuatnya.
Dengan hati penasaran, Kalajana menyerang lagi, namun serangannya yang bertubi-tubi itu selalu dapat 300
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dihindarkan oleh Kam Leng dengan elakan maupun tangkisan. Terjadilah perkelahian yang seru dan seimbang. Semua orang melihat betapa Kam Leng memiliki gerakan yang ringan dan gesit sekali, terutama kedudukan kedua kakinya amat kokoh sehingga dengan sedikit geseran atau putaran saja selain dapat mengelak, dia dapat pula membalas dengan serangan yang tidak kalah kuatnya. Melihat betapa Kam Leng dapat menandingi muridnya sampai belasan jurus, Bhagawan Kalasrenggi mengangguk-angguk. Pemuda Cina ini boleh juga untuk memperkuat pasukannya!
Akan tetapi setelah lewat dua puluh jurus, Kalajana mulai terdesak hebat. Ternyata, kelebihan Kam Leng dalam hal keringanan tubuh dan kecepatan gerakan, membuat dia lebih unggul. Saking cepatnya dia bergerak dengan serangan bertubi-tubi dengan kedua tangan dan kedua kakinya, Kalajana hanya mampu menangkis. Dia menjadi sibuk dan terdesak, tidak mampu membalas karena tidak mendapat kesempatan sama sekali. Biarpun dia sudah menggerakkan kedua tangan secepatnya untuk menangkis semua serangan, tetap saja sebuah tendangan mengenai perutnya.
301 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Bukk .... !" Untung bahwa Ki Kalajana telah mengerahkan tenaga saktinya untuk melindungi perutnya sehingga menjadi kebal. Tendangan itu tidak melukainya, hanya membuat ia terhuyung ke belakang sampai dua tombak. Dia merasa penasaran dan cepat dia mengerahkan tenaga saktinya dan ketika dia menggerakkan kedua tangannya lalu saling menggosok telapak tangan, tampaklah kedua tangannya itu seperti membara.
"Sambut Aji Tatit Geni!" bentaknya dan ia mendorongkan kedua telapak tangannya ke arah Kam Leng. Ada kilatan api menyambar dari kedua tangan itu ke arah lawan.
"Auuughhh ....!"
Kam Leng tidak mengenal aji seperti itu, namun dia dapat menduga bahwa itu adalah pukulan sakti yang mengandung tenaga sakti yang amat berbahaya. Kalau dia mengelak, tentu lawan mengira dia takut dan akan menyerang terus dengan pukulan yang mengandung kilatan api itu. Maka dia lalu memasang kuda-kuda, mengerahkan seluruh tenaga dalamnya lalu menyalurkannya lewat kedua tangannya lalu mendorong ke depan menyambut pukulan itu.
302 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Syuuuttt .... desss ,,,, !" Dua tenaga sakti yang kuat bertemu di udara dan akibatnya, dua orang itu terdorong ke belakang dan terhuyung-huyung!
Mereka menderita guncangan hebat karena tenaga sendiri yang membalik, namun tidak sampai terluka.
Dalam adu tenaga sakti ini, keduanya ternyata seimbang, Ki Kalajana masih merasa penasaran dan meraba gagang goloknya, akan tetapi Bhagawan Kalasrenggi berkata.
"Sudah cukup, Kalajana, mundurlah! Kam
Leng, setelah diuji, kepandaianmu lumayan dan engkau cukup berharga untuk bekerja sama dengan kami. Nah, sekarang jadilah engkau penunjuk jalan.
Beberapa orang akan mengikutimu untuk menangkap mata-mata mataram itu."
"Akan tetapi, Sang Bhagawan. Saya harap Andika mengirim orang-orang yang berkepandaian tinggi karena mata-mata Mataram itu adalah orang yang sakti. Bahkan saya sendiri pernah bertanding melawan dia dan saya kalah."
"Hemm, begitukah" Nah, kami harap Andika berdua suka membantu Kaladhama dan Kalajana menemani Kam Leng menangkap atau membunuh mata-mata Mataram itu, Arya Bratadewa dan Candra Dewi. Kalau mata-mata itu memang sakti seperti yang 303
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com diceritakan Kam Leng, tentu Andika mudah untuk membunuhnya dengan senjata api Andika. Para perajurit masih sedang belajar menembak dengan senjata api pemberian Kumpeni dan belum mahir.
Harap Andika berdua suka membantu."
"Tentu! Tenu saja, Paman Bhagawan
Kalasrenggi! Kami berdua akan membereskan mata-mata Mataram itu, jangan khawatir." jawab Arya Bratadewa sambil tersenyum dan sikapnya memandang ringan kepada mata-mata Mataram seperti yang diceritakan Kam Leng. Kaladhama, Kalajana, Arya Bratadewa dan Candra Dewi menuju ke tempat di mana perahu yang dimaksudkan berlabuh.
**kz** Jauh sebelum jaman itu, bahkan sebelum jaman Mojopahit, sudah terdapat bangsa Cina yang merantau sampai ke Nusa Jawa, Kalau jaman dahulu mereka datang dengan perahu-perahu jung mereka sebagai pedagang, setelah Kumpeni Belanda menjejakkan kaki mereka ke Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya, semakin banyak bangsa Cina berdatangan karena 304
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kumpeni mendatangkan banyak bangsa Cina sebagai tenaga kerja, terutama yang ahli pertukangan.
**kz** Jilid VII ADA waktu itu, sudah banyak bangsa Cina yang tinggal di daerah pasisiran, di kota-kota P pantai utara. Pada umumnya mereka adalah pedagang-pedagang yang ulet, nelayan-nelayan, atau pengrajin-pengrajin kayu dan rotan yang mahir.
Setelah mendengar betapa sanak keluarga dan rekan-rekan mereka berhasil mencari nafkah di negara selatan atau daerah selatan ini, dapat hidup berkecukupan, maka makin banyaklah orang Cina berlayar untuk mencari nafkah di Nusa Jawa. Pada waktu itu, bangsa Mancu mulai menyerbu Cina dan makin mendesak ke selatan. Keadaan ini, terancam oleh penjajahan dan keadaan hidup yang serba kekurangan, juga takut akan datangnya bahaya peperangan dari utara, berbondong-bondong bangsa Cina mempergunakan segala kesempatan menempu bahaya pelayaran dengan peahu sederhana, menyeberang ke selatan. Ada yang mendarat dan 305
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menetap di pulau-pulau lain seperti Malaysia dan Philipina, akan tetapi sebagian besar mereka menuju ke Pulau Jawa.
Tan Beng Ki adalah seorang di antara banyak perantau Cina yang datang dan menetap di Pulau Jawa. Tadinya dia datang seorang diri dalam usia empat puluh tahun, meninggalkan isteri dan seorang anak perempuan Cina. Lima tahun kemudian dia telah berhasil maju, bahkan telah mampu memiliki sebuah perahu yang cukup besar untuk berdagang. Dia teringat akan isteri dan anaknya lalu dia pulang ke Cina untuk menjemput mereka. Akan tetapi setelah tiba di Cina, ternyata isterinya telah meninggal dunia setahun yang lalu, meninggalkan anak perempuan mereka yang berusia tiga belas tahun. Tan beng Ki lalu membawa Tan Swi Hong, anak perempuannya itu ke Pulau Jawa, di mana dia tinggal di Tuban dan telah memiliki sebuah rumah yang lumayan besarnya.
Karena pada jaman itu, semua perjalanan, baik yang melalui air mapun darat, tidak aman, apalagi yang membawa barang dagangan berharga, maka Tan Beng Ki membutuhkan bantuan piauw-su (pengawal keamanan). Dia sendiri bukan seorang lemah karena dia pernah belajar ilmu silat ketika masih tinggal di Cina. Akan tetapi untuk menjaga keamanan dari 306
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com serangan dan gangguan para bajak laut dan perampok, Tan Beng Ki membutuhkan bantuan piauw-su.
Setelah mencari-cari, akhirnya pada suatu hari dia mendapatkan seorang pemuda yang memiliki ilmu silat tinggi, murid Siauw-lim-pai yang sudah tiga tahun berada di Pulau Jawa. Pemuda itu bernama Kam Leng yang pada waktu itu diterima bekerja sebagai pengawal oleh Tan Beng Ki berusia sekitar dua puluh enam tahun. Kemudian ternyata bahwa keberadaan Kam Leng yang tinggi ilmu silatnya itu dapat menjamin keamanan barang kiriman yang
dikawalnya, baik dengan perahu maupun dengan kereta melalui darat. Tentu saja hal ini menyenagkan hati Tan Beng Ki dan Kam Leng dianggap sebagai saudara sendiri, diberi pembagian keuntungan sehingga pemuda ini dapat menabung agar kelak dia dapat memiliki modal sendiri untuk berdagang.Selain bekerja sebagai pengawal, Kam Leng juga mengajarkan ilmu silat kepada Tan Swi Hong yang berusia empat belas tahun ketika dia mulai bekerja di situ. Swi Hong pernah belajar ilmu silat ketika berda di Cina, dan kini dilatih Kam Leng, tentu saja kepandaiannya meningkat. empat tahun kemudian, setelah Swi Hong berusia delapan belas tahun, ia telah 307
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memiliki ilmu silat yang lebih tinggi daripada tingkat kepandaian ayahnya!
Setahun yang lalu, ketika Swi Hong berusia tujuh belas tahun, datang seorang pemuda lain bernama Sie Tiong yang ketika itu berusia dua puluh satu tahun. Sie Tiong ini memang diundang oleh Kam Leng untuk bekerja di Tuban membantu Tan Beng Ki karena Sue Tiong adalah sute (adik seperguruan) Kam Leng. Tidak seperti Kam Leng yang sudah hampir sepuluh tahun tinggal di Pulau Jawa, Sie Tiong baru datang tiga tahun yang lalu, mengikuti pamannya dan tinggal di daerah Semarang. Mendapat panggilan suheng (kakak seperguruan) itu, Sie Tiong datang dan mulailah dia bekerja pada Tan Beng Ki, selain sebagai pengawal juga mengerjakan pembukuan karena tidak seperti Kam Leng yang hanya pandai ilmu silat, Sie Tiong ini merupakan seorang bun-bun-coan-jai (ahli silat dan sastra).
Berbeda dengan watak Kam Leng yang agak kaku dan tinggi hati, sebaliknya Sie Tiong seorang pemuda yang bersikap lembut dan bijaksana, mungkin karena dia terpelajar dan sudah membaca kitab-kitab Su-si Ngo-keng yang mengandung pelajaran tentang prikemanusiaan dan kesusilaan dari Khong Cu (Confucius) dan kitab-kitab Agama Buddha. Selain itu 308
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com juga Sie Tiong seorang pemuda yang tampan dengan sepasang mata lebar dan mulutnya selalu menyungging senyum ramah.
Maka terjadilah hal yang tidak dapat
dihindarkan lagi. Tan Swi Hong yang cantik manis itu saling jatuh cinta dengan Sie Tiong! Sebagai seorang ayah yang penuh perhatian dan amat menyadari puterinya, Tan Beng Ki segera memaklumi akan hubungan batin antara puterinya dan Sie Tiong ini.
Dia tidak merasa keberatan karena hati saudagar ini pun merasa suka kepada pemuda yang selain lihai ilmu silatnya, juga pandai mengatur pembukuan dan sikapnya sopan dan lembut menyenangkan hati.
Akan tetapi, ada orang yang tidak senang melihat keakraban hubungan antara Sie Tiong dan Swi Hong ini. Biarpun keduanya dalam bergaul tetap sopan dan menjaga kesusilaan, namun dalam pandang mata dan suara kedua orang itu, dengan mudah Kam Leng mengetahui bahwa antara sute-nya dan Swi Hong terdapat hubungan kasih sayang. Dia diam-diam menjadi khawatir dan marah sekali. Dia sendiri, diam-diam sejak Swi Hong mulai berkembang dewasa, menaruh hati kepada gadis itu.. Dia yang melatih gadis itu dalam ilmu silat, melihat gadis itu dari remaja tumbuh menjadi dewasa, seolah melihat 309
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mekarnya setangkai bunga yang diidamkan, dan kini setelah mekar semerbak harum akan dipetik orang lain! Tentu saja dia tidak rela dan dia pun mengambil keputusan untuk mendahului sebelum kedua orang itu terikat secara resmi.
Pada suatu sore, Kam Leng yang mengetahui kebiasaan Swi Hong yang suka duduk seorang diri dalam taman di belakang rumahnya, memasuki taman itu.
"Eh, engkau, Leng-ko (Kakak Leng)?" tegur Swi Hong ketika melihat Kam Leng.
"Hong-moi (Adik Hong), aku .... aku ingin bicara denganmu."
"Bicaralah, Leng-ko. Eh, duduklah dan katakan apa yang ingin kau bicarakan."
Kam Leng duduk di bangku depan gadis itu.
Dia adalah seorang gagah yang tidak mengenal takut, dan tidak muda lagi karena usianya sudah tiga puluh tahun. Akan tetapi dia belum pernah bergaul rapat dengan wanita. Kini, berhadapan dengan Swi Hong yang dikenalnya sejak empat tahun yang lalu, yang hampir setiap hari dia latih ilmu silat, dia menjadi gugup dan sulit untuk bicara. Sukar baginya untuk bicara menyatakan cintanya kepada gadis itu.
"Hong-moi, aku .... anu .... aku mau bicara .... "
310 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Hei, Leng-ko, engkau ini mengapakah" Kalau mau bicara, ya bicaralah, mengapa ragu-ragu dan gagap begini" Ada apakah, Leng-ko?"
Kam Leng mengerahkan kekuatan batinnya dan memberanikan diri, berkata tegas sambil membusungkan dada untuk menekan rasa gugupnya.
"Begini, Hong-moi. Aku ingin agar engkau menjadi isteriku!"
"Ahhh .... Leng-ko!" swi Hong terbelalak dan mukanya berubah merah, sama sekali tidak menyangka pembantu ayahnya yang juga menjadi gurunya dalam ilmu silat ini akan bicara seperti itu.
"Hong-moi." Kam Leng menjadi berani
sekarang setelah ucapan pertama tadi dikeluarkan.
"Aku mencintaimu, tidak tahukah engkau, Hong-moi bahwa sejak engkau remaja dulu aku sudah mencintamu" Kini engkau telah dewasa dan aku ingin engkau menjadi isteriku."
"Leng-ko, singkirkan jauh-jauh pikiran itu. Aku sudah menganggap engkau sebagai Kakakku sendiri, juga Guruku. Tidak, aku tidak bisa menjadi isterimu, Leng-ko."
"Akan tetapi aku mencintamu, Hong-moi.
Apakah engkau tidak cinta padaku" Aku sudah berjasa besar terhadap Ayahmu dan aku sudah 311
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bersusah payah mengajarimu ilmu silat,
menyayangmu sejak dulu ...."
"Tidak .... tidak!" Swi Hong bangkit berdiri.
"Leng-ko, hentikan itu, jangan merusak hubungan antara kita yang sudah baik!" Swi Hong lalu berlari meninggalkan Kam Leng yang duduk tertegun di atas bangku dalam taman itu.
Hatinya terpukul. Kecewa dan penasaran. Jelas bahwa Swi Hong telah menolaknya! Akan tetapi hal ini tidak membuat dia putus asa. Di sana masih ada Tan Beng Ki, ayah gadis itu. Dialah yang akan memutuskan, Kalau dia melamar kepada ayah gadis itu, besar kemungkinan lamarannya diterima dan kalau si Ayah sudah menyetujui, tentu Swi Hong tidak dapat menolak pula!
Karena khawatir terlambat, malam itu juga, setelah makan malam, Kam Leng menghadap Tan Beng Ki di ruangan dalam. Mereka duduk
berhadapan. "Kam Leng, ada apakah" Engkau tampaknya mempunyai urusan penting untuk kau sampaikan kepadaku." kata Tan Beng Ki sambil menatap tajam wajah orang muda yang sudah hampir lima tahun membantunya itu.
312 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Berhadapan dengan Tan Beng Ki, hati Kam Leng lebih tabah dibandingkan ketika dia berhadapan dengan Swi Hong sore tadi.
"Paman, bagaimana pendapat Paman tentang bantuan tenaga saya selama empat tahun lebih ini"
Apakah Paman anggap saya cukup berguna dan berjasa?"
"Ah, tentu saja, Kam Leng! Bantuanmu besar sekali dan engkau amat berjasa ikut memajukan usahaku!"
"Saya berterima kasih kepada Paman karena saya merasa betapa Paman memperlakukan saya sebagai keluarga sendiri, bukan sebagai karyawan."
"Memang, engkau sudah kuanggap sebagai
keluarga sendiri, Kam Leng."
"Nah, karena itulah, Paman. Saya mempunyai keinginan untuk memperkuat hubungan dan ikatan kekeluargaan antara Paman dan saya."
"Maksudmu ....?" Tan Beng Ki memandang
dengan sinar mata heran dan tidak mengerti.
"Begini, Paman. Terus terang saja, maksud saya menghadap Paman ini adalah untuk melamar Adik Tan Swi Hong untuk menjadi jodoh saya."
Agak terkejut hati Tan Beng Ki mendengar pinangan ini walaupun hal ini tidak terlalu 313
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengherankan. Kam Leng, biarpun sudah berusia tiga puluh tahun, belum menikah dan dia tahu bahwa pemuda ini bukan laki-laki yang suka pelesir dengan wanita. Dan Swi Hong adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun yang cantik manis. Sudah wajar kalau Kam Leng mengajukan pinangan. Sebenarnya dia agaknya tidak akan ragu menerima Kam Leng sebagai mantunya akan tetapi dia sudah tahu akan adanya hubungan cinta walaupun secara diam-diam antara anaknya dengan Sie Tiong!
"Kam Leng, aku mengerti apa yang kau
maksudkan. Engkau melamar Swi Hong untuk menjadi isterimu. Hal itu sudah sewajarnya. Akan tetapi untuk memberi jawaban atas pinanganmu ini, aku harus bertanya kepada Swi Hong lebih dulu dan merundingkan urusan ini."
Kam Leng mengerutkan alisnya. Memang dia sudah khawatir akan mendapat jawaban seperti itu.
"Akan tetapi, Paman. Sebagai seorang wanita tentu Hong-moi merasa malu untuk memutuskan urusan perjodohannya. Saya kira hal ini cukup berada di tangan Paman untuk memutuskan, dan Hong-moi hanya akan menurut saja keputusan Paman."
314 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Tidak begitu, Kam Leng. Aku tidak ingin memaksakan
kehendakku dalam urusan perjodohan Swi Hong kepadanya. Aku tidak akan memaksanya menerima kalau ia tidak setuju dan tidak akan memaksanya menolak kalau ia memang sudah setuju. Swi Hong, kesinilah!" Tan Beng Ki berteriak memanggil puterinya, tanpa mempedulikan pandang mata Kam Leng yang tak senang.
"Ayah memanggilku" Ada apakah, Ayah?" Swi Hong memasuki ruangan itu dan bertanya sambil melirik ke arah Kam Leng.
315 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Duduklah, Swi Hong." Setelah puterinya mengambil tempat duduk, dia melanjutkan, "Begini, Anakku. Kam Leng datang untuk melamarmu, aku tidak dapat mengambil keputusan sebelum menanyakan pendapatmu tentang lamaran ini."
Swi Hong menoleh dan memandang kepada
Kam Leng dengan sinar mata mencorong karena marah. "Leng-ko, aku sudah bilang tidak, mengapa engkau masih juga mengajukan lamaran kepada Ayahku" Sekali lagi aku bilang tidak, aku tidak mau menjadi isterimu!" setelah berkata demikian, Swi Hong bangkit berdiri dan dengan marah
meninggalkan ruangan itu, kembali ke kamarnya.
Wajah Kam Leng agak pucat, lalu berubah merah sekali. Tan Beng Ki menghela napas dan berkata dengan nada menghibur. "Maafkan Anakku, Kam Leng. Mungkin karena terlalu kumanjakan ia bersikap seperti itu. Engkau mendengar sendiri penolakannya, Kam Leng, maka tidak mungkin aku dapat menerima lamaranmu."
Kam Leng dengan muka kemerahan
menundukkan mukanya. Ruangan itu hanya diterangi lampu gantung yang berada di bagian belakang tubuh Kam Leng sehingga Tan Beng Ki tidak dapat melihat betapa sepasang mata itu berkilat.
316 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Saya mengerti, Paman. Lamaran saya telah ditolak."
"Jangan kecil hati, Kam Leng. Anggap saja Swi Hong bukan jodohmu. Sekarang banyak gadis Cina dalam keluarga Cina di Tuban maupun di kota-kota pesisir. Engkau pilih saja yang mana, aku pasti akan menjadi walimu untuk mengajukan pinangan."
"Terima kasih, Paman dan permisi."
Setelah Kam Leng meninggalkan ruangan itu untuk pergi ke kamarnya sendiri yang berada di bangunan belakang rumah induk itu, Tan Beng Ki segera mencari puterinya. setelah bertemu dia berkata.
"Swi Hong, Kam Leng sudah menerima
kenyataan, bahwa dia bukan jodohmu. Coba katakan Swi Hong, mengapa engkau menolak lamaran Kam Leng" Bukankah dia seorang yang sudah berjasa terhadap kita dan dia pasti dapat menjadi seorang suami yang baik?"
"Ayah, aku tidak .... tidak mencintanya. Aku hanya menganggap dia sebagai Kakakku dan Guruku.
Aku tidak ingin menjadi isterinya."
"Hemm, kalau begitu, siapakah yang menjadi pilihan hatimu" Katakan saja kepadaku, aku akan mengurus perjodohanmu. Engkau sudah cukup dewasa untuk berumah tangga, Swi Hong."
317 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ihh, Ayah ....!" Swi Hong menundukkan
mukanya, yang berubah merah. Ia tersenyum-senyum malu.
"Swi Hong, aku melihat pergaulanmu dengan Sie Tiong ...."
"Ah, Ayah! Pergaulanku dengan Tiong-ko
(Kakak Tiong) biasa-biasa saja!" dengan cepat Swi Hong memotong.
"Aku tahu. Kalian bergaul dengan sopan dan menjaga kesusilaan. Akan tetapi, tanpa kalian mengaku, dari sikap kalian aku yakin bahwa Sie Tiong menaruh hati padamu dan engkau .... hemm, agaknya engkau tidak keberatan."
"Ihh, Ayah ....!"
"Swi hong, katakan terus terang. Engkau mencinta Sie Tiong?"
Swi Hong menundukkan muka, lalu
menggeleng kepala dan menjawab lirih. "Aku .... aku tidak tahu, Ayah ...."
Tan Beng Ki maklum bahwa anaknya bicara terus terang. Seorang gadis muda seperti anaknya ini, mana ia dapat menentukan apakah ia jatuh cinta ataukah tidak" Ia belum pernah mengenal cinta!
"Engkau suka padanya?"
Sekali ini Swi Hong mengangguk!
318 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Andaikata Sie Tiong melamarmu untuk
menjadi isterinya, apakah engkau juga akan menolaknya seperti tolakanmu terhadap Kam Leng?"
Sampai lama Swi Hong tidak menjawab, lalu sambil tetap menundukkan muka, dengan malu-malu ia berbisik "Aih, Ayah .... bagaimana Ayah sajalah ....
" Tan Beng Ki tertawa bergelak. Tidak ada yang lebih jelas lagi daripada jawaban itu! Bagaimana ayah saja itu berarti mau!
"Begini, anakku." Tan Beng Ki bicara dengan suara serius sehingga Swi Hong mendengarkan penuh perhatian. Mereka duduk berhadapan dalam kamar gadis itu. "Aku merasa tidak enak hati atas penolakan kita terhadap Kam Leng. Aku tahu bahwa dia kecewa, penasaran dan terpukul. Mungkin sekali merasa malu dan bahkan mendendam. Oleh karena itu, sebaiknya diatur secepatnya agar engkau terikat dengan pria lain.
Dan pria itu menurut pandanganku, adalah Sie Tiong.
Bagaimana, engkau suka bukan berjodoh dengan Sie Tiong?"
"Ayah, aku .... aku belum ingin menikah sekarang ...."
"Tidak perlu menikah sekarang. Kita menanti sampai engkau siap dan bersedia. Akan tetapi 319
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sementara ini, sebaiknya engkau terikat dan kalau engkau setuju, kita dapat merayakan pertunanganmu dengan Sie Tiong. Walaupun belum menikah, kalau engkau sudah terikat dengan pria lain dan menjadi calon isterinya. Dengan begitu maka tidak akan ada pemuda lain yang mengharapkanmu menjadi jodohnya, termasuk Kam Leng. Nah, sekarang jawab sejujurnya. Engkau mau kalau kita resmikan pertunanganmu dengan Sie Tiong?"
" .... terserah Ayah sajalah ...."
Ini berarti mau lagi! Tan beng Ki tertawa-tawa gembira dan dia segera menemui Sie Tiong malam itu juga! Sie Tiong adalah seorang pemuda berusia dua puluh dua tahun, baru setahun bekerja kepada Tan Beng Ki. Tubuhnya sedang, wajahnya tampan dan lembut. Sikapnya juga sederhana dan dia rendah hati, ramah. Ketika Tan Beng Ki memanggilnya dan terang-terangan menyatakan keinginan hatinya untuk menjodohkan Swi Hong dengannya, pemuda ini tentu saja merasa berbahagia sekali. Dia tidak berpura-pura lagi dan segera menerimanya karena memang sudah ada hubungan kasih antara dia dan Swi Hong. Hal ini mereka berdua juga sudah mengetahui, apa lebih tepat lagi merasakan melalui sinar mata dan suara masing-320
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com masing. Dia merasa terharu dan berterima kasih sekali atas kebaikan Tan Beng Ki.
Tan Beng Ki lalu merayakan hari pertunangan puterinya dengan Sie Tion. sbuah perta diadakan dan di mengundang para relasi dahanh, juga orang-orang penting di Tuban, termasuk para pamong prajanya.
Kam Leng tidak tampak dalam pesta itu. semenjak lamarannya ditolak, dia memang jarang tampak di rumah keluarga pedagang itu. Bahkan stelah ada rencana pesta pertunangan antara Tan swi Hong dan Sie Tiong, tiga hari sebelum pesta dirayakan, Kam Leng sudah tidak tampak lagi. Tidak ada yang mengetahui ke mana dia pergi.
Sebelum dia pergi, pada sore hari kemarinnya, dia berhasil menemui Sie Tiong dan bicara berdua saja.
"Sute, engkau sungguh seorang yang tidak mengenal budi. Engkau seperti seekor harimau jahat, setelah dipelihara, diberi makan sejak kecil, setelah besar malah menerkam pemeliharanya sendiri."
Sie Tiong menatap wajah suhengnya dengan tajam dan heran. "Eh, Suheng, mengapa engkau berkata demikian" Apa kesalahanku?"
"Sute, jangan pura-pura tidak tahu! Coba jawab, siapakah yang menolongmu, mengajakmu 321
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com datang ke sini dan memintakan pekerjaan kepada Paman Tan Beng Ki" Siapa yang menanggungmu sehingga engkau dipercaya dan dapat diterima?"
"Aku masih ingat benar, Suheng. Suhenglah yang menolongku dan untuk itu aku berterima kasih sekali padamu."
"huh, mulutnya saja berkata begitu. Akan tetapi buktinya" Engkau mencaplok apa yang kuidam-idamkan sejak bertahun-yahun. akulah yang mendidik Swi Hong, kalau ia dahulu kuncup bunga, akulah yang menyirami dan menjaga setiap hari dengan harapan kalau sudah mekar dewasa, aku yang akan memetinya. Akan tetapi engkau begitu datang makah mengganggu dan bunga yang kudambakan setelah mekar engkau yang memetik. Engkau menghancurkan harapanku, engkau merusak hidupku."
Sie Tiong terkejut bukan main mendengar ucapan suhengnya ini, karena sungguh dia sama sekali tidak menyangka bahwa suhengnya ini agaknya diam-diam mencinta Swi Hong.
"Aduh, Suheng. Mengapa tidak suheng katakan sejak dulu" Aku memang mencinta Hong-moi, tetapi kalau aku tahu bahwa Suheng juga mencintainya tentu aku rela mengalah. Sungguh, Suheng, aku tidak merampas Hong-moi darimu. Aku hanya menurut saja 322
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kehendak Paman Tan Beng Ki untuk menjodohkan Hong-moi dengan aku. Suheng, kalau Suheng mencinta Hong-moi, mengapa tidak sejak dulu Suheng melamarnya" Sekarang, apa yang Suheng ingin kulakukan" Apakah aku harus menghadap Paman Tan Beng Kid an terus terang memberitahu padanya bahwa Suheng mencinta Hong-moi dan aku rela untuk membatalkan perunangan itu agar Suheng dapat berjodoh dengan Hong-moi?"
Kam Leng mengerutkan alisnya. Hatinya
semakin panas mengenang betapa lamarannya telah ditolak oleh Swi Hong.
Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sudahlah!" Dia mendengus. "Tidak ada
gunanya lagi! Akan tetapi ingatlah bahwa engkau telah menyakitkan hatiku, maka berhati-hatilah engkau!" Setelah berkata demikian, Kam Leng meninggalkan sutenya dan sejak saat itu, dia menghilang. Semua pakaian juga lenyap dari dalam kamarnya. Tahulah keluarga itu bahwa Kam Leng pergi tanpa pamit, Sie Tiong merasa menyesal sekali, akan tetapi dia pun tidak dapat berbuat sesuatu. Da hanya merasa kasihan kepada suhengnya, akan tetapi dia tidak merasa bersalah karena memang perjodohan itu atas prakasa Tan Beng Ki. Andaikata tidak ada usulan dari pedagang itu, biarpun diam-diam amat 323
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mencinta Tan Swi Hong, mana dia ada keberanian untuk melamar puteri majikannya sendiri"
Pesta pertunangan itu cukup meriah. karena bangsa Cina yang tinggal di Tuban belum banyak, dan terutama karena hubungan Tan Beng Ki dengan para pejabat pamong praja dan penduduk pribumi di situ akrab, maka sebagian besar para tamunya adalah pribumi, tamu Cina hanya sekitar dua puluh orang saja.
Biarpun bukan pesta pernikahan, hanya
pertunangan, namun karena puterinya merupakan anak tunggal, Tan Beng Ki merayakannya dengan meriah. Para tamu makan minum sambil
mendengarkan suara merdu waranggana menembang diiringi gamelan dan menonton para penari melenggang-lenggokkan tubuh mereka yang denok dan lentur.
Di antara para tamu itu terdapat Bagus Sajiwo dan Joko Darmono. Bagaimana kedua orang muda itu dapat menjadi tamu dalam pesta pertunangan itu"
Seperti kita ketahui, Bagus Sajiwo dan Joko Darmono melanjutkan perjalanan dengan niat untuk menuju Blambangan. Akan tetapi dalam perjalanan mereka itu mereka mendengar bahwa memasuki daerah Blambangan amatlah sulitnya. Semua daerah 324
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com perbatasan dijaga ketat dan semua orang yang datang dari luar Blambangan diperiksa dan digeledah dengan teliti. Bagus Sajiwo lalu mengusulkan untuk mendatangi Blambangan lewat lautan, dengan naik perahu. Kalau naik perahu, tentu mereka akan dapat mendarat di pantai daerah Blambangan bagian timur dan dapat memasuki kadipaten itu tanpa diketahui orang Blambangan. Bagus Sajiwo pernah mendengar dari ayahnya bahwa Bupati Tuban merupakan orang yang setia kepada Mataram. Bahkan ketika Mataram menundukkan Madura, Bupati Tuban merupakan orang yang setia kepada Mataram. Bahkan ketika Mataram menundukkan Madura, Bupati Tuban banyak membantu. Maka dia lalu mengajak Joko Darmono pergi ke Tuban dan setelah tiba di situ mereka menghadap sang Bupati Tuban. Ketika mendengar bahwa Bagus Sajiwo putera Ki Tejomanik yang dulu bernama Sutejo, Bupati Tuban menerima mereka dengan gembira. Di situ Bagus Sajiwo dan Joko Darmono mendengar lebih banyak tentang gerakan Blambangan yang merencanakan
pemberontakan terhadap Mataram. Ketika Sang Adipati mendengar bahwa dua orang muda itu bermaksud pergi ke Blambangan untuk melihat 325
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com keadaan dalam usaha mereka membantu Mataram, dia segera berkata dengan nada gembira.
"Kebetulan sekali. Kini ada kesempatan baik sekali bagi Andika berdua untuk menyusup ke Blambangan tanpa dicurigai. Hari ini seorang pedagang Cina bernama Tan Beng Ki sedang merayakan pertunangan anaknya dan kami mendengar bahwa besok pagi, dia hendak mengajak anak dan calon mantunya ikut dengan perahu dagangannya ke Blambangan. Nah, kalau kalian ikut dalam perahu mereka, menyamar sebagai karyawan atau tukang perahu, tentu kalian tidak dicurigai dan dapat memasuki Blambangan dengan mudah."
Bagus Sajiwo dan Joko Darmono merasa
girang. Demikianlah, Bupati Tuban lalu
memerintahkan seorang pamong paraja yang mendapat undangan dari Tan Beng Ki untuk mengajak dua orang pemuda itu dan
memperkenalkannya kepada Tan Beng Ki sebagai dua orang kepecayaan Sang Bupati yang akan turut dalam perahu pedagang itu besok pagi ke Blambangan.
Pegawai kabupaten yang membawa dua orang pemuda itu sengaja datang lebih dulu sebelum para tamu datang dan dia memperkenalkan Bagus Sajiwo dan Joko Darmono sebagai dua orang kepercayaan 326
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Sang Bupati yang diutus pergi menyusup ke Blambangan dan ikut dalam perahu saudagar itu, menyamar sebagai pegawai atau tukang perahu. Tan Beng Ki tentu saja menerima mereka berdua dengan baik, karena pedagang ini juga mempunyai hubungan baik dengan pamong praja setempat dan dia menghormati Bupati Tuban.
Mereka berdua ikut makan minum dan
menikmati tontonan, mendengarkan tembang dan gamelan. Mulai saat itu, Joko Darmono tidak dapat lagi menjadi penunjuk jalan karena yang dikenalnya hanyalah daerah Blambangan, akan tetapi belum pernah dia melakukan pelayaran dengan perahu besar.
Ketika mereka melihat Tan Swi Hong yang mengenakan pakaian baru, dengan potongan biasa, bukan pakaian pengantin yang menutupi wajahnya yang cantik, duduk bersanding namun agak berjauhan dengan Sie Tiong yang juga mengenakan pakaian baru, Joko Darmono berbisik kepada Bagus Sajiwo.
"Lihat, Bagus. Puteri Pedagang Tan itu cantik sekali, ya?"
Bagus Sajiwo memandang dan dia pun harus mengakui bahwa Tan Swi Hong itu cantik, akan tetapi yang lebih mengherankan dan juga mengagumkan lagi, gadis itu tampak bersemangat dan gagah!
327 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Pandang matanya tidak malu-malu seperti gadis kebanyakan, melainkan bersinar terang dan tajam.
"Memang ia canyik, Joko. Seperti itukah gadis yang kau idam-idankan?"
"Husshh! Ngawur kau! Aku justeru ingin sekali tahu apakah engkau dapat jatuh cinta kepada gadis seperti itu?"
"Engkau juga ngawur! Lihat, ia sudah
mempunyai calon suami dan tunangannya itu juga tampan dan gagah!"
Joko Darmono kini memandang ke arah Sie Tiong. "Memang dia cukup ganteng. Akan tetapi aku seperti melihat mendung menutupi wajahnya. Lihat, senar matanya muram."
"Engkau benar, Joko. Heran, bagaimana
mungkin pemuda itu bermuram durja (berwajah sedih) dalam keadaan seperti ini" Kurang bagaimana"
bertunangan dengan seorang gadis cantik jelita, mertuanya berkecukupan dan pertunangannya dirayakan begini meriah."
"Jangan-jangan dia tidak cinta kepada calon isterinya." kata Joko Darmono. "Engkau pernah bilang bahwa tanpa adanya perasaan cinta kasih kedua pihak, pasangan hidup tidak akan berbahagia hidupnya?"
328 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Begitulah. Akan tetapi belum tentu dia tidak mencinta tunangannya itu. Siapa tahu ada persoalan lain yang merisaukan hatinya."
Ucapan Bagus Sajiwo itu memang benar.
Dalam keadaan semeriah dan segembira itu, hati Sie Tiong merasa tertekan. Bagaimana dia dapat merasakan kegembiraan kalau dia ingat akan Kam Leng, suhengnya yang dia tahu merana, kecewa dan berduka karena patah hati dalam kegagalan cintanya"
Saat itu dia merasa seolah menari-nari di atas hati suhengnya, menginjak-injak hati itu! Padahal selama ini hubungan batin yang erat antara dia dan suhengnya. Mereka berdua sama-sama, senasib sependeritaan, akan tetapi sekarang, karena seorang perempuan, hubungan itu retak, bahkan patah.
Suhengnya tentu kecewa dan membencinya. Inilah yang membuat wajahnya muram dan dia tidak dapat menikmati keberuntungannya. Dia merasa kasihan kepada Kam Leng, apalgi setelah dia bercakap-cajap dengan Swi Hong dan menceritakan bahwa
suhengnya mencintanya, gadis itu memberitahukan bahwa suhengnya memang sudah mengajukan lamaran kepadanya namun ditolaknya karena ia tidak mencinta suhengnya.
329 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Beberapa kali Swi Hong menoleh kepada
tunangannya. Ia tahu apa yang menyebabkan pemuda itu bermuram durja. Ini tidak baik kalau dibiarkan terus, pikirnya. Para tamu tentu akan merasa heran melihat pemuda yang sedang dirayakan
pertunangannya itu tampak tidak gembira. Ia lalu mengambil sebiji kedele dari atas meja, lalu tanpa diketahui orang, dengan telunjuk kanannya, dia menyentil kedele itu ke arah tunangannya.
Kedele itu menyambar bagaikan seekor lalat ke arah Sie Tiong dan tepat mengenai lengannya. Sie Tiong terkejut menengok ke kiri ketika merasa lengan kirinya terkena sesuatu yang kecil namun kuat. Dia melihat Swi Hong memandang kepadanya dan tersenyum dengan pandang mata menegur. Dia menyadari bahwa sejak tadi dia termenung dengan perasaan tertekan, maka dia juga membalas dengan senyum dan mengangguk, tanda bahwa dia mengerti dan diapun lalu menghilangkan kerut alisnya dan kemuraman wajahnya.
"Wah, hebat juga gadis itu!" Joko Darmono berbisik kepada Bagus Sajiwo. Bagus Sajiwo juga mengerti dan dia pun merasa kagum. Dia melihat betapa kedele itu dapat disentil sehingga meluncur amat cepat mengenai lengan pemuda yang duduk 330
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sejauh kurang lebih tiga tombak lebih darinya. Kedele itu mengenai lengan yang tertutup baju yang kainnya cukup tebal namun pemuda itu tampak terkejut, tanda bahwa benturan kedele itu kuat sekali dan hal ini menunjukkan bahwa gadis Cina itu memiliki tenaga dalam yang kuat! Jelas bukan gadis yang tangguh, memiliki ilmu kanuragan yang kuat! Kedua orang pemuda ini memandang kagum dan heran.
Setelah pesta itu selesai dan para tamu mulai berpamit dan bubaran, Bagus Sajiwo dan Joko Darmono tetap duduk menanti karena tadi sudah ada permufakatan dengan Tan Beng Ki bahwa mereka berdua akan diterima sebagai tamu dan bermalam di rumah itu karena perahu akan berangkat besok pagi-pagi sekali. Tentu saja Tan Beng Ki menerima dan menghormati kedua orang pemuda itu karena mereka adalah orang-orang kepercayaan Sang Bupati dan melalui pamong paraja tadi telah "dititipkan"
kepadanya. Setelah semua tamu pulang, Tan Beng Ki
mempersilakan dua orang pemuda itu masuk ke ruangan dalam rumah besar itu dan mereka diperkenalkan kepada Tan Swi Hong dan Sie Tiong.
Mereka saling memberi hormat dengan merangkap 331
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kedua tangan depan dada sebagai sembah
penghormatan. "Swi Hong dan Sie Tiong, dua orang pemuda ini adalah orang-orang kepercayaan kanjeng Bupati.
Mereka ini bernama .... wah, saya lupa lagi nama yang diperkenalkan pamong tadi ...."
"Nama saya Bagus Sajiwo."
"Dan saya Joko Darmono."
"Saya merasa senang berkenalan dengan andika berdua. Nama saya Sie Tiong."
"Saya Tan Swi Hong, puteri dari Ayah Tan Beng Ki ini."
Dua orang pemuda itu harus menanamkan
benar-benar tiga nama itu dalam ingatan mereka agar tidak mudah lupa karena bagi mereka nama-nama asing itu agak sukar diingat.
Tan Beng Ki lalu berkata sambil tersenyum kepada dua orang tamunya. "Maafkan saya. Saya masih mempunyai banyak urusan yang harus saya kerjakan. Silakan kalian berempat bercakap-cakap dan mempererat persahabatan. Kita akan melakukan pelayaran bersama seperahu untuk beberapa hari lamanya, sudah sepatutnya kalau kita dapat mengenal diri masing-masing lebih baik."
332 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Silakan, Tuan." kata Bagus Sajiwo. Tadi dia sudah minta keterangan kepada pamong yang mengantar dia dan Joko Darmono ke situ bagaimana harus menyebut tuan rumah. Pamong itu
menasihatkan agar dia menyebut babah atau tuan.
Karena sebutan babah masih asing baginya, dia memilih sebutan tuan karena dia pernah mendengar dari ayah ibunya bahwa bangsa asing sebaiknya disebut tuan.
Tan Beng Ki tersenyum lebar. Dia sudah lama tinggal di Nusa Jawa dan sudah menyerap kebiasaan bangsa peribumi yang rendah hati.
"Wah, harap jangan menyebut Tuan kepadaku, anakmas Bagus Sajiwo. Sebutan Tuan itu hanya untuk bangsa Belanda. Sebut saja aku Paman."
"Terima kasih, Paman Tan Beng Ki."
"Cukup Paman Tan saja agar jangan terlalu panjang dan mudah kau ingat." kata pula pedagang itu, lalu dia meninggalkan ruangan menuju je belakang.
Kini tinggal empat orang muda itu di ruangan yang cukup luas itu. Sejenak mereka saling berpandangan, saling senyum dan Joko Darmono yang lincah dan pandai bicara itu segera membuka percakapan.
333 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Wah, kalau kita berempat hanya diam saja, saling pandang dan senyum-senyum, orang akan mengira kita berempat ini gagu. Sayang sekali, tiga orang pemuda ganteng dan seorang gadis jelita ternyata gagu!"
Mendengar ucapan yang berupa kelakar ini, mereka berempat tertawa. Swi Hong menutupi mulutnya ketika tertawa matanya bersinar dan wajahnya berseri.
"Mas Joko Pramono .... "
"Wah, engkau belum selamatan sudah
mengubah namaku, Nona! Namaku Joko Darmono, boleh kau panggil Joko saja."
"Maaf, Mas Joko, akan tetapi jangan sebut aku Nona, sebut saja namaku, Swu Hong."
"Baik, Swi Hong. Akan tetapi engkau panggil saja aku Joko. Begitu lebih akrab, bukan?"
"Baiklah, Joko. engkau sungguh pandai
berkelakar. Kami gembira sekali berkenalan dengan kalian berdua." kata Swi Hong sambil tersenyum manis.
"He-he, kalian berdua hati-hati, Jangan terlalu akrab, nanti Sie Tiong bisa sangat cemburu!" Bagus Sajiwo ikut pula berkelakar, menggoda.
334 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Sie Tiong orangnya lembut dan sederhana, agak pendiam, akan tetapi tidak kaku. "Aih, Bagus Sa ....
da-apa, aku lupa lagi!"
"Heh-heh, Bagus Sa .... Sapi, begitu!" Joko Darmono berseru dan kembali semua orang tertawa.
"Sebut saja aku Bagus, Sie Tiong."
"Aih, namanya sesuai dengan orangnya." Kini Tan Swi Hong makin berani dan akrab ikut bercanda.
"Waduh, sekarang Sie Tiong akan cemburu kepadamu, Bagus. Tunangannya memuji engkau tampan."
"Sama sekali tidak ada cemburu di antara kami, Bagus dan Joko. Hong-moi (Adik Hong) mengatakan yang sebenarnya, bukan untuk merayu dengan pujian."
"Benar apa yang dikatakan oleh Tiong-ko.
Cemburu hanya terdapat dalam pikiran orang yang dangkal pandangannya dan palsu cintanya." kata Tan Swi Hong.
"Wah, nama kalian sekarang berubah pula! Swi Hong menjadi Hong-moi dan Sie Tiong menjadi Tiong-ko!" Joko Darmono mencela.
Swi Hong tertawa. "Tidak berubah, Joko. Moi atau moi-moi berarti diajeng, dan ko atau ko-ko berarti kakangmas, begitu!"
335 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Aduh mesranya!" Joko Darmono menggoda
lagi. "Nanti dulu, Swi Hong. Engkau tadi
mengatakan bahwa cemburu hanya terdapat dalam pikiran orang yang dangkal pandangannya dan palsu cintanya. Aku tertarik sekali. Coba jelaskan!" kata Bagus Sajiwo.
Tan Swi Hong tersenyum dan mengerling
kepada tunangannya, lalu berkatalah dia yang memberi penjelasan."
Sie Tiong tersenyum. "Terus terang saja.
Akupun pertama tahu akan hal itu dari baca kitab-kitab kuno lalu kurenungkan sehingga dapat melihat kebenaran yang terkandung didalamnya. Begini, Bagus dan Joko. Cemburu merupakan pemikiran yang dangkal karena semua orang juga mengetahui bahwa cemburu mendatangkan kebencian dan kemarahan yang membuat orang dapat melakukan kekejaman.
Cemburu muncul dari kemelekatan, ingin memiliki dan menguasai demi kesenangan diri sendiri. Orang yang berpandangan luas tidak akan membiarkan cemburu meracuni hatinya yang akibatnya akan menggelapkan pandangan dan mematahkan
pertimbangan akal budi. Cemburu hanya mengotorkan cinta dan kalau ada cemburu, berarti cintanya palsu.
336 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Cinta yang sejati mengandung kepercayaan mutlak dan sepenuhnya kepada orang yang dicintanya. Nah, demikianlah yang kuketahui dari kitab-kitab kuno."
Bagus Sajiwo mengangguk-angguk kagum,
"Wah, tidak kusangka kalian ini muda-mudi Cina juga memiliki pandangan yang mendalam tentang kehidupan. Sie Tiong, engkau pandai membaca kitab kuno, tentu engkau seorang yang terpelajar tinggi."
"Ah, Bagus. Semua orang juga pelajar kalau saja dia mau belajar. Hidup ini sesungguhnya mempelajari segalanya melalui pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain, bukan?"
"Heh-heh, percakapan antara dua orang kakek yang sepatutnya menjadi pertapa dan pendeta. kering dan tidak menarik! Swi Hong, lebih baik kita bicara tentang hal lain yang lebih menggembirakan. Aku melihat tadi engkau seorang gadis yang memiliki tenaga hebat. Sentilanmu pada sebiji kedele kepada tunanganmu tadi benar-benar mengagumkan!"
Bukan hanya Swi Hong, juga Sie Tiong tampak terkejut dan keduanya memandang kepada Joko Darmono dengan mata terbelalak. "Joko! Engkau ....
engkau tahu akan hal itu?" Tanya Swi Hong.
Joko Darmono tersenyum. "Tentu saja aku tahu dan Bagus juga tahu. Aku pernah mendengar bahwa 337
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bangsa Cina banyak yang pandai bermain silat. Aku yakin engkau tentu pandai silat, Swi Hong! Betul, kan?"
Swi Hong mengerling ke arah tunangannya sambil tersenyum. "Ah, aku tidak sepandai dia."
"Hebat! Tentu engkau seorang ahli silat yang pandai, seorang pendekar, Sie Tiong!" kata pula Joko Darmono.
"Wah, tidak berani aku mengaku sebagai
seorang pendekar yang pandai. Bagiku, seorang pendekar bukan asal dia pandai bersilat dan pandai berkelahi, melainkan seorang yang dengan gigih membela kebenaran dan keadilan dan siap mengorbankan dirinya untuk membela orang-orang tertindas dan menentang orang yang sewenang-wenang dan jahat."
"Kami percaya bahwa engkau tentu seorang pendekar yang pandai silat dan juga seorang ahli sastra, Sie Tiong." kata Bagus Sajiwo.
"Jangan memandang terlalu tinggi, Bagus.
Terus terang saja, aku suka mempelajari sastra dan tentang ilmu silat, aku tahu sedikit-sedikit. Aku pernah belajar ilmu silat di biara Siauw-lim-si."
338 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ah, aku pernah mendengar bahwa perguruan Siauw-lim merupakan perguruan silat yang paling besar dan terkenal di Cina!"
Sie Tiong mengangguk. "Memang benar, akan tetapi bukan berarti aku memiliki kepandaian tinggi.
aku hanya mempelajari sedikit saja, hanya untuk bekal memebela diri."
Bagus Sajiwo teringat akan nasihat mendiang Ki Ageng Mahnedra, bahwa orang yang omongannya besar dan sombong tidak perlu ditakuti karena biasanya seperti gentong kosong yang nyaring buinyinya, akan tetapi harus berhati-hati terhadap orang yang bicaranya merendahkan diri karena orang seperti itu suka menyembunyikan kemampuan yang hebat. Batang padi yang kosong tegak, akan tetapi yang padat berisi merunduk.
"Sie Tiong dan Swi Hong, bolehkah kami
melihat kalian berlatih silat sebentar" Kami ingin sekali melihat ilmu silat kalian!" kata Joko Darmono.
"Ah, ilmu silat kami masih rendah ...."
"Sie Tiong, aku juga mengharap engkau dan Swi Hong mau memperlihatkan ilmu silat kalian kepada kami. Bukankah kita telah menjadi sahabat baik" Jadi, tidak usah sungkan!" Bagus Sajiwo juga membujuk.
339 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Dan engkau sendiri, apakah juga murid Siauw-lim, Swi Hong?" tanya Joko Darmono.
"Boleh dibilang begitu, Joko. Aku dilatih oleh Ayahku sendiri, kemudian aku mempelajari ilmu silat Siauw-lim."
"Wah, kalau begitu kalian ini pasamngan hebat!"
"Marilah, Sie Tiong dan Swi Hong, perlihatkan ilmu silat kalian kepada kami. Kami ingin sekali melihatnya." Bagus Sajiwo membujuk lagi.
Sie Tiong tampaknya tak dapat menolak lagi, akan tetapi Swi Hong mendahuluinya. "Bagus dan Joko, kami tidak keberatan memperlihatkan ilmu silat kami, akan tetapi hanya dengan satu syarat!"
"Wih! Pakai syarat-syaratan segala! Dasar berdarah pedagang, tidak mau kalah dan tidak mau rugi. Nah, katakan apa syaratnya?"Joko Darmono berseru, namun nada suaranya jelas berkelakar sehingga Swi Hong tidak merasa tersinggung. Gadis itu tersenyum memandang Joko Darmono.
"Kalian dapat melihat ketika diam-diam tadi aku menyentil kedele, hal itu menunjukkan bahwa kalian memiliki penglihatan yang tajam. Kami dapat menduga bahwa kalian tentu bukan orang-orang sembarangan, tentu memiliki aji kesaktian. Maka, 340
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kami mau memperlihatkan ilmu silat kami kalau kalian juga nanti menunjukkan kepandaian kalian kepada kami. Bagaimana, setuju?"
"Aku setuju! Usul itu bagus sekali!" Sie Tiong berseru gembiara.
Jolo dan Bagus saling berpandangan, lalu keduanya tertawa.
"Wah, terpeleset kita sekarang, Bagus! Gadis ini benar-benar cerdik sekali. Bailah, Swi Hong dan Sie tiong, kalian berdua perlihatkan dulu ilmu silat kalian, setelah itu nanti giliran kami untuk memperlihatkan kebodohan kami."
"Aih, jangan begitu, Joko. Di antara kita tidak perlu saling merendah. Tidak ada yang pintar atau bodoh. Kita sama-sama memperlihatkan apa yang pernah kita pelajari dan masing-masing memberi saran kalau ada kekurangannya. Nah, mari kita pergi ke lian-bu-thia." kata Sie Tiong.
"Apa itu?" Bagus bertanya heran.
"Lian-bu-thia artinya Ruangan latihan silat.
Kami mempunyai ruangan itu, disebelah belakang.
Mari kita ke sana."
Mereka berempat lalu menuju ke belakang.
Ruangan yang dimaksudkan itu berada di jajaran gudang-gudang barang, sebuah ruangan tertutup yang 341
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com luas dan disudut terdapat sebuah rak tempat berbagai macam senjata. Ada toya, tombak, ruyung, trisula, golok, pedang dan lain-lain.
"Wah, bagus sekali ruangan untuk latihan ini!"
Joko berseru. Mereka lalu duduk di atas bangku yang terdapat di samping dekat dinding. "Hayo, mulailah kalian!" Joko
mendesak. Sie Tiong dan Swi Hong saling pandang,
kemudian keduanya melangkah ke tengah ruangan, berdiri saling berhadapan. Pertama mereka memutar tubuh menghadapi Bagus Sajiwo dan Joko Darmono, mengangkat kedua tangan depan dada dan
membungkuk sebagai penghormatan kepada mereka 342
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com yang menonton, kemudian mereka saling memberi hormat.
"Siap!" kata Sie Tiong sambil memasang kuda-kuda Ji-ma-she (Menunggang Kuda), kedua kakinya terpentang dan lututnya ditekuk, tubuhnya tegak lurus, seperti orang sedang menunggang kuda, kedua tangan diletakkan di sisi pinggang.
"Siap!" kata pula Swi Hong dan gadis ini juga memasang kuda-kuda, kaki kiri di depan, ditekuk lututnya dan kaki kanan di belakang dengan lutut ditekuk sedikit, tubuhnya juga tegak lurus dan kedua tangan disilangkan depan dada.
"Lihat serangan!" Swi Hong membentak dan tiba-tiba ia menerjang ke depan, menyerang Sie Tiong dengan gerakan yang cepat dan tangan kanannya yang menampar itu mengandung tenaga kuat, hal ini dapat diketahui dari suara angin menyambar bersiut. Namun dengan cepat Sie Tiong mengelak dan membalas dengan tamparan dari samping ke arah pundak Swi Hong. Gadis itu pun dapat mengelak dengan gerakan ringan sekali. Mereka segera terlibat dalam pertandingan yang seru, saling serang.
Bagus Sajiwo dan Joko Darmono memandang kagum. sebagai ahli-ahli kanuragan mereka berdua maklum bahwa dua orang itu saling serang dengan 343
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pukulan-pukulan dan tendangan-tendangan yang benar-benar, cepat dan kuat. Hanya orang-orang yang sudah ahli dan mahir saja berani berlatih saling serang seperti itu tanpa khawatir saling melukai. Semua serangan kedua pihak dapat dihindarkan dengan elakan atau tangkisan. Tubuh kedua orang itu berubah menjadi dua bayangan yang berkelebatan. Tiba-tiba dua bayangan itu melompat ke belakang dan mereka berdiri saling berhadapan dan saling memberi hormat.
Napas mereka tidak terengah, hanya tampak dahi dan leher Swi Hong agak basah oleh keringat yang segera diusapnya dengan sehelai saputangan.
Bagus Sajiwo dan Joko Darmono bertepuk
tangan memuji. mereka benar-benar kagum, terutama akan kecepatan gerakan dua orang itu. Pada dasarnya ilmu silat Cina tidak ada bedanya dengan ilmu silat yang mereka pelajari, akan tetapi mereka harus mengakui bahwa gerakan silat sepasang tunangan ini luar biasa cepatnya. Setelah bertepuk tangan, Joko Darmono berkata.
"Kami melihat banyak senjata di sana, harap kalian suka memperlihatkan ilmu silat yang menggunakan senjata!"
Sie Tiong dan Swi Hong sedang merasa
gembira dan hati mereka senang mendapatkan dua 344
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang sahabat baru yang cocok, maka setelah saling pandang mereka segera berlari ke arah rak senjata.
Swi Hong memilih siang-kiam (sepasang pedang dan Sie Tiong mengambil sebatang toya (tongkat). Seperti tadi, mereka saling berhadapan dan Swi Hong membuka serangan lebih dulu. Sepasang pedangnya menyambar-nyambar dengan serangan kilat yang bertubi. Namun Sie Tiong menggerakkan toyanya dan terdengarlah bunyi berdentangan berulang kali diikuti percikan bunga api. Mereka saling serang dengan seru. Sepasang pedang itu seolah menjadi sepasang garuda yang menyambar-nyambar dahsyat, sedangkan toya itu seolah seekor naga sakti melayang-layang dengan perkasa.
Kembali Bagus Sajiwo dan Joko Darmono
memandang kagum sekali. Gerakan kedua orang itu bersungguh-sungguh, serangan-serangan tidak berpura-pura namun keduanya sudah demikian mahirnya sehingga dapat melindungi seluruh tubuh.
Mereka tampak seperti pasangan yang menari-nari dengan indahnya.
Setelah bertanding selama dua puluh jurus lebih, keduanya melompat ke belakang menghentikan permainan mereka. Bagus Sajiwo dan Joko Darmono kembali bertepuk tangan.
345 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Aih, mengapa kalian memamerkan ilmu silat"
Memalukan saja karena ilmu silat bukan untuk pamer-pameran!" tiba-tiba Tan Beng Ki yang bertubuh agak gemuk itu muncul di pintu, menegur anak dan calon mantunya, akan tetapi teguran itu dilakukan dengan mulut tersenyum.
"Maafkan saya, Gak-hu (Ayah Mertua)." kata Sie Tiong.
"Ayah, kami bukan pamer. Joko dan Bagus ini yang mendesak kami agar memperlihatkan ilmu silat kami dan sekarang tiba giliran mereka untuk memperlihatkan kesaktian mereka."
Kisah Sepasang Rajawali 15 Tiga Mutiara Mustika Karya Gan Kl Bentrok Rimba Persilatan 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama