Ceritasilat Novel Online

Kisah Para Naga 2 1

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 1


TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kisah Para Naga di Pusaran Badai
Oleh : Marshall
BAGIAN II Pdf by Dewi KZ http://kangzusi.com/ dan http://dewi-kz.info/
Daftar Isi : BAGIAN II Daftar Isi : Episode I: Mengawal Tokoh-Tokoh Dunia Persilat
Episode 2: Pertempuran2 Di kaki Gunung Siong San
Episode 3: Menghadapi Penghadangan
Episode 4: Perang Tanding
Episode 5: Pertandingan Puncak
Episode 6: Diburu, Memburu
Episode 7: Majikan Kerudung Putih
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Episode 8: Kemelut di Thai San Pay dan Tiam Jong Pay
Episode 9: Kolomoto Ti Lou - Bintang Selatan Nan
Sakti Episode 10: Kemelut di Shih Li Fo Shih
Episode 11: Pendeta Sakti Jawadwipa
Episode 12: Perebutan (Lembaran) Kitab Pusaka
Episode 13: Tragedi Shih Li Fo Shih (Sriwijaya)
Episode 14: Kisruh di Thian San Pay
Episode 15: Ilmu Pedang (Rahasia) Thian San Pay
Episode 16: Misteri di Perguruan Tiam Jong Pay
Episode 17: Perebutan Harta Tiam Jong Pay
Episode 18: Siapakah "Majikan Kerudung Putih?"
Episode 19: Munculnya Siangkoan Tek & Lamkiong Bu
Sek Episode 20: Berkunjung (Lagi) Ke Kuil Siauw Lim Sie
Episode 21: Penyerangan Kwi Cu
Episode 22: Markas Utama Thian Liong Pang
Episode 23: Menyerbu Markas Utama
Episode 24: Lembah Pualam Hijau Vs Thian Liong Pang
Episode 25: Akhir Teror Thian Liong Pang
EPILOG TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Episode I: Mengawal TokohTokoh Dunia Persilat
Sepuluh hari telah lewat setelah meninggalnya salah seorang Tokoh Ajaib Rimba Persilatan, Kian Ti Hosiang.
Bahkan jasadnyapun sudah diperabukan melalui upacara keagamaan yang sangat khusyuk dan diiringi sejumlah tokoh besar rimba persilatan jaman itu. Dan malam itu, memasuki malam pada hari kesebelas, ataupun 3 hari
setelah perdebatan masalah bengcu rimba persilatan
yang berujung pada pengembalian mandat bengcu oleh
Kiang Ceng Liong.
Malam yang sungguh-sungguh kelam. Dan
kesenyapan juga melingkupi gunung Siong San, bahkan juga lingkungan sekitar Kuil Siauw Lim Sie di Gunung terkenal itu. Bahkan mereka yang berjaga-jaga di seputar gunung Siong San, yakni para pendeta kelas rendahan di Kuil itu, juga berdiri dengan disiplin tinggi, nyaris seperti orang mati.
Suasana senyap itu, bahkan juga menjalari Kuil Siauw Lim Sie, yang nampak lengang, kendatipun masih banyak tokoh besar rimba persilatan yang masih tetap tinggal.
Sebetulnya, tinggalnya para tokoh tersebut, bukan
semata masih kangen dan berat meninggalkan Siong
San. Bukan juga karena kerasan alias betah dan terkesan dengan keindahan pemandangan si Gunung Siong San
yang memang sangat terkenal itu. Tetapi, lebih karena tiba-tiba mereka menjadi sadar, bahwa pertikaian 3 hari beselang, bakal meninggalkan banyak kerumitan bagi
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
rimba persilatan yang sedang dalam ancaman terror
pembunuhan yang mengerikan.
Bahkan, banyak dan sebagian besar tokoh persilatan
tersebut, mulai menyesalkan beberapa orang dari antara mereka yang memicu dan menimbulkan huru hara. Huru-hara yang pada akhirnya membuat dan mendorong Ceng
Liong menanggalkan kewajibannya sebagai bengcu.
Meskipun juga secara jantan Ceng Liong menyatakan
tetap akan memanggul tugas untuk mengamankan rimba
persilatan bukan sebagai bengcu, tetapi sebagai
tanggungjawab insan persilatan, dan tanggungjawab
Lembah Pualam Hijau bersama Siauw Lim Sie, Bu Tong
dan Kay Pang. Selain itu juga, lebih banyak lagi yang merasa seram dan menjadi sangat ketakutan karena Siong San barusan diganggu oleh tokoh-tokoh hitam yang sangat
menakutkan. Siapa yang berani menjamin, bahwa
gerombolan pembunuh Thian Liong Pang tidak akan
mencegat mereka di perjalanan dan kemudian
membasmi mereka satu persatu" Bukankah merupakan
kesempatan besar bagi Thian Liong Pang untuk
mengurangi kekuatan kelompok Pendekar" Dan
bukankah itu sangat mungkin dalam perjalanan turun
dari Kuil Siauw Lim Sie"
Beralasan apabila kemudian banyak diantara tokoh
rimba persilatan yang merasa ngeri untuk melakukan
perjalanan terpisah dari rombongan para pendekar turun dari Siong San. Siapa pula yang bersedia kehilangan nyawa cuma-cuma, terlebih setelah melihat dan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mendengar kehebatan para penyerang, yang bukan tidak mungkin adalah Kim-i-Mo Ong dan Koai Tung Sin Kay.
Dan, siapa pula Pendekar jaman ini yang tidak merasa seram dengan kedua maha iblis yang pernah mengganas 40 tahun sebelumnya, dan hanya dengan turun
tangannya tokoh sekelas Kiong Siang Han dan Kiang Sin Liong sajalah yang sanggup mengikat mereka puluhan
tahun. Dan, mereka sadar betul, bahwa mereka belum
nempil melawan kedua maha iblis itu, bahkan mungkin mendekati sajapun masih belum, apalagi nempil
menandingi keduanya.
Begitulah gambaran pada tokoh yang masih berada di
Siuw Lim Sie, meskipun waktu untuk turun gunung sudah tiba. Tetapi, masih belum ada yang memiliki keberanian untuk mengambil insiatif turun gunung dengan alasan yang tentu berbeda-beda. Ciangbunjin Siauw Lim Sie
sebagai salah seorang sesepuh dunia persilatan sungguh mengerti keadaan ini, dan karena itu, orang tua saleh ini sedang berdaya upaya keras untuk memikirkan
bagaimana cara mengatasi keadaan terakhir ini.
Bersama dengan beberapa sesepuh atau yang
dituakan di dunia persilatan dewasa ini, seperti
Ciangbunjin Bu Tong Pay, Ciangbunjin Kun Lun Pay dan Hu Pangcu Kay Pang serta juga Jin Sim Todjin, Sian Eng Cu, utusan Thian San Pay dan Wakil Ciangbunjin Siauw Lim Sie, mereka merundingkan sesuatu di sebuah
ruangan khusus yang tersedia bagi mereka. Karena itu, percakapan mereka sama sekali tidak menarik perhatian dan tidak ketahuan siapapun. Siapa lagi pulakah yang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nekad untuk mengintip percakapan tokoh-tokoh besar
dunia persilatan beraliran putih itu"
Sementara itu, ke-enam tokoh muda, Kiang Ceng
Liong, Liang Mei Lan, Liang Tek Hoat, Siangkoan Giok Lian dan Pendekar kembar Siauw Lim Sie, Souw Kwi
Beng dan Souw Kwi Song, juga mengadakan pertemuan
sejenis. Sebetulnya, topik dan keprihatinan merekapun tidak berbeda jauh dengan topik para sesepuh dunia
persilatan. Jikapun ada bedanya, maka percakapan para anak
muda ini adalah membicarakan bagaimana melaksanakan tugas yang dititipkan suhu mereka masing-masing terkait dengan masa depan Rimba Persilatan Tionggoan. Serta juga, mereka masing-masing merasa agak kaget dan
terkejut dengan pengunduran diri Ceng Liong, justru pada saat-saat menentukan untuk melakukan
perlawanan dan pembasmian atas para pengacau Thian
Liong Pang. Karena itu, para pendekar muda ini,
bercakap dengan tindak lanjut dan bagaimana mereka
akan berupaya untuk melakukan tugas mereka terkait
dengan masalah di Tionggoan.
Karena tingginya kepandaian para pemuda ini, maka
percakapan mereka nyaris tidak diketahui siapapun.
Sama juga dengan percakapan para sesepuh yang
sedang menganalisis kejadian-kejadian terakhir dengan penuh keprihatinan. Percakapan yang tidak saja sangat serius, tetapi terkesan sangat genting karena sejumlah besar persoalan dunia persilatan sangat penting untuk sesegera mungkin dipecahkan dan ditangani.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Percakapan para sesepuh yang terpisah dari
percakapan para pendekar muda itu, dibuka oleh suara Ciangbunjin Siauw Lim Sie yang nampaknya berbicara
dengan mimik sangat serius dan penuh dengan
keprihatinan itu:
"Saudara-saudara, punco sangat terkejut dengan
perkembangan terakhir. Pengunduran diri Kiang Bengcu yang masih muda sungguh akan mengakibatkan banyak
persoalan dan banyak kerumitan. Kita paham bersama, bahwa bahkan jalan turun dari bukit inipun masih
rahasia, dan belum tahu ada perkembangan apa
nantinya. Memang, setelah penyerangan waktu lalu,
tidak nampak lagi aktifitas Thian Liong Pang disekitar Siong San, tetapi keadaan ini justru semakin
mengkhawatirkan punco. Sangat mungkin mereka akan
mengurangi kekuatan kaum pendekar dengan
menyergap satu persatu dalam perjalanan dari Siong San ini. Bagaimana pendapat saudara saudara, siancai-siancai"
"Kekhawatiran Ciangbunjin sangat beralasan. Pikiran serupa juga sudah lohu pikirkan sejak beberapa hari terakhir. Terlalu mencurigakan tingkah dan pola Thian Liong Pang, dan tidak mungkin mereka tidak menyiapkan langkah lebih jauh. Karena itu, dibutuhkan kesiagaan tinggi dari para pendekar, baik sejak turun dari Siong San, maupun untuk keadaan selanjutnya. Tapi
sayangnya, kenyataan bahwa Kiang Ceng Liong dipaksa oleh keadaan dan darah mudanya untuk mengundurkan
diri sebagai Bengcu, justru tambah membuat kacau
keadaan kita. Lohu melihat, lebih banyak ruginya
ketimbang untungnya bagi kita" Pengemis Tawa Gila, Kay TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pang Hu Pangcu berkomentar juga dengan nada yang
sangat serius. Betapapun, rasa terima kasih dan
hormatnya kepada Ceng Liong tidak bisa disembunyikan.
"Benar, benar sekali saudara Hu Pangcu. Dari kita
semua, nampaknya lohu dan Pengemis Gila Tawa yang
paling sering melihat sepak terjang bekas Bengcu muda itu. Kepandaiannya sungguh mengagumkan, bahkan
sudah jauh melampaui lohu, sudah mendekati para guru besar kita. Tetapi kepahlawanan dan pribudinya sungguh mengagumkan. Caranya mengalahkan Bouw Lim Couwsu
yang sangat sakti itu dan bahkan kemudian mengampuni nyawa orang tua sesat itu, sungguh sangat
mengesankan. Karena itu, sungguh kerugian besar
menciptakan kondisi yang memaksa Ceng Liong
mengundurkan diri. Lohu melihat, dibutuhkan saran dan masukan dari para sesepuh, Ciangbunjin sekalian untuk menjernihkan masalah ini. Baik kepada Kiang Ceng
Liong, maupun terhadap para pendekar" Sian Eng Cu
angkat bicara, yang dibenarkan dengan anggukan kepala oleh Hu Pangcu Kay Pang yang langsung berkata
singkat; "Lohu sangat sependapat, usulan Tong Hengte sangat
masuk akal. Hanya kekuatan dan pengaruh para sesepuh yang mungkin bisa mengatasi masalah ini secepatnya"
"Bila Ji Suheng sampai memuji anak itu, maka bisa
dimengerti bahwa Kiang Ceng Liong bukan orang
sembarangan. Artinya, sangat dibutuhkan tokoh muda
semacam dia, disamping anak muda lainnya yang sudah sanggup memperlihatkan kemampuan mereka
menghadapi para perusuh. Murid locianpwe Kiong Siang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Han, Liang tek Hoat dan adiknya, Sumoy kami, juga
nampak sudah bisa diandalkan. Dan jangan lupa, juga kedua murid kembar Siauw Lim Sie didikan dari Kian Ti Suhu, serta nona dari Bengkauw. Hanya, sebelum
tercipta suasana kebersamaan, rasanya sangat sulit
mencapai hasil yang baik" Jin Sim Todjin Menambahkan segera setelah Pengemis Tawa Gila menyetujui usulan Sian Eng Cu.
Suasana sejenak berubah menjadi lebih hening, ketika para sesepuh tersebut merenungkan semua yang
disampaikan tokoh-tokoh yang sangat mengenal keadaan rimba persilatan, yakni Sian Eng Cu, Tong Li Koan dan Pengemis Tawa Gila. Beberapa dari mereka menjadi
teperanjat mendengar Ceng Liong sanggup mengalahkan Bouwl Lim Couwsu. Dalam usia mudanya dan
kemampuannya mengalahkan Bouw Lim Couwsu,
sungguh membayangkan betapa hebat dan dahsyatnya
anak muda itu. Fakta bahwa dia dari Lembah Pualam Hijau memang
hebat, tetapi fakta dia mengalahkan Bouw Lim Couwsu, sungguh berita yang terlampau besar. Tetapi, semua
juga sadar, bahwa melakukan tugas menjernihkan
persoalan benar-benar membutuhkan energi yang besar.
Terutama menjelaskan dan membuat mengerti para
tokoh rimba persilatan di satu sisi, dan setelah itu, masih belum tentu Kiang Ceng Liong akan menerima begitu
saja meskipun para jago telah dibuat paham. Karena itu, para sesepuh yang berkumpul ini menjadi serba salah, memikirkan langkah terbaik apa yang bisa ditempuh
dalam suasana yang sangat tidak menyenngkan ini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tidak mungkin menampung semua jago di Siong San,
tapi juga tidak mungkin membiarkan mereka semua
turun gunung dengan resiko terbunuh satu persatu.
Apalagi, nyaris semua perguruan tinggi ternama, memiliki utusan khusus di Siong San saat itu, dan bila dihitung jumlah tamu masih cukup banyak, sekitar 150-an orang dari demikian banyak perguruan silat dan pendekar
pengelana. Keheningan para jago kemudian ditingkahi dan dipecahkan keheningannya oleh Ciangbunjin Bu
Tong Pay; "Menurutku begini saja, melihat posisi dewasa ini,
paling benar Ciangbunjin Siauw Lim Sie didampingi
Ciangbunjin Kun Lun Pay, Hu Pangcu Kay Pang dan
nantinya Lohu sendiri untuk menjelaskan posisi yang serba sulit dewasa ini. Sangat dibutuhkan perjuangan bersama, bukannya saling curiga seperti saat ini dan saling tidak percaya. Paling utama, kita yakinkan dulu para jago saat ini, kemudian urusan dengan Kiang Ceng Liong, nanti kita pikirkan menyusul" sarannya.
"Benar, lohupun setuju dengan usulan Ciangbunjin Bu Tong Pay. Sebaiknya segera kita percakapkan hal dan upaya meyakinkan para jago tersebut, baru setelah itu kita menjumpai para jago muda untuk kelak menjadi
tokoh utama dalam pertarungan melawan Thian Liong
Pang" Ciangbunjin Kun Lun Pay menimpali dan
nampaknya sangat setuju dan mendukung apa yang
telah menjadi usulan Ciangbunjin Bu Tong Pay. Dan tak lama kemudian terdengar Ciangbunjin Siauw Lim Sie
menarik nafas panjang, dan beberapa saat kemudian
pada akhirnya berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baiklah, kita tetapkan demikian. Biarlah kita bersama menghadapi para pendekar yang masih ada, tetapi punco mengusulkan agar Sian Eng Cu Tayhiap bersama yang
lainnya yang lebih mengenal Kiang Ceng Liong untuk
menjajaki pikiran anak muda itu, juga para pendekar muda lainnya untuk menghadapi situasi yang sangat
rumit ini"
Beberapa kepala nampak mengangguk-angguk
menyetujui pembagian tugas tersebut. Bahkan Sian Eng Cu Tayhiap juga nampaknya mendukung penugasan atas
dirinya serta sesepuh lainnya untuk bercakap dengan para pendekar muda. Dan selanjutnya para sesepuh
tersebut nampaknya melanjutkan tukar pikiran dan
strategi yang akan mereka lakukan terhadap tugas yang mesti segera mereka laksanakan.
Percakapan para sesepuh ini sendiri terasa agak
tegang dan panas, meski udara sekitar Siong San agak dingin menusuk dan ditengah kesenyapan malam yang
terasa mencekam. Percakapan mereka berlangsung
sampai jauh malam, sampai tiba saat mereka beristirahat dan saling berjanji melakukan tugas masing-masing
besok harinya. Sementara itu para pendekar muda, di ruangan yang
lain nampak juga sedang melakukan perundingan atas
prakarsa Ceng Liong dan Tek Hoat dan dengan dibantu fasilitas oleh Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song.
Kepedulian anak-anak muda ini, sebetulnya tidak jauh berbeda dengan para sesepuh, meski mengambil jalan
yang berbeda untuk menanganinya. Bahkan mereka
sudah berpikir lebih maju dari ketimbang membicarakan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
persoalan mundurnya Ceng Liong dan keributan dalam
pertemuan para jagi sebelumnya.
Anak-anak muda ini, sudah menganggap hal tersebut
lewat meski merasa masih sangat penasaran dengan
kejadian tersebut. Terlebih Tek Hoat dan Mei Lan yang sangat dekat dengan Ceng Liong. Pertemuan para anak muda itu, memperlihat kepemimpinan dan wibawa Ceng
Liong dan kecerdasan Tek Hoat dan Kwi Song, serta
ketelitian Mei Lan serta kesabaran Kwi Beng. Menariknya, kehadiran Giok Lian diantara mereka, sama sekali tidak menimbulkan pesoalan, malah sebaliknya.
Terlebih bagi Kwi Song yang semakin hari semakin
jelas nampaknya menaruh hati terhadap Giok Lian, juga Tek Hoat yang juga memiliki perasaan yang sama
terhadap gadis itu. Dan, Giok Lian juga menunjukkan tingkat pemahaman atas situasi dan ketelitian yang tidak di bawah Mei Lan. Seperti itulah kondisi para pendekar muda yang bertemu di sebuah ruangan dalam kuil Siauw Lim Sie atas bantuan kedua pendekar kembar asal Siauw Lim Sie itu. Dan seperti telah bersepakat sebelumnya, Ceng Liong yang kemudian membuka pertemuan itu dan
mengarahkan percakapan mereka:
"Kawan-kawan, kita sedang menyaksikan suasana
yang berkembang menjadi tidak menyenangkan dan
lama-kelamaan akan menyulitkan Siauw Lim Sie. Bahkan, juga lama-kelamaan menyebabkan suasana disini dan
suasana rimba persilatan menjadi semakin runyam.
Masalah pertemuan dengan para jago dan mundurnya
aku dari jabatan Bengcu, tidak usah kita persoalkan lebih jauh. Lebih baik kita segera membicarakan tugas yang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
diembankan para guru kita dalam melawan Thian Liong Pang. Menurut perkiraanku, tugas tersebut harus segera kita mulai bersama sejak dari Siauw Lim Sie ini.
Bagaimana pemikiran kawan-kawan sekalian, baik atas suasana terakhir dan bagaimana cara kita memulai
perlawanan terhadap perusuh Thian Liong Pang?"
"Saudara Ceng Liong, sebetulnya, akupun sangat kesal dengan tingkah para jago yang seakan-akan merasa
sangat jago itu. Tapi, mempersoalkannya tidaklah
mungkin lagi dewasa ini. Lawan-lawan kita, terbukti bukan olah-olah kehebatannya, dan kita semua sudah
menyaksikan dan mengalaminya masing-masing.
Ketimbang membicarakan persoalan siapa memimpin
siapa, adalah lebih baik kita membicarakan bagaimana kita melakukan tugas guru kita masing-masing. Dalam hal ini, apabila saudara Ceng Liong memimpin kita dan mengkoordinasikan bagaimana kita melakukan tugas itu, dan masing-masing kita membagi tugas dalam
keseluruhan perlawanan kita itu. Misalnya, Saudara Tek Hoat menggunakan keunggulan Kay Pang dalam
mengendus informasi dan lawan, Hong Moi juga
melakukan hal yang sama dengan kawan-kawan Beng
Kauw, Lan Moi juga melakukan yang sama dengan
jaringan Bu Tong Pay, sementara kami dengan jaringan Siauw Lim Sie. Rasanya kemungkinan kita melaksanakan tugas dengan baik cukup besar" Kwi Song memaparkan
secara cemerlang apa yang dipikirkannya, dan dengan semangat yang sangat terekspresikan di wajahnya.
"Usulan Kwi Song Heng rasanya sangat masuk akal.
Hanya, tugas bukannya menanti jauh disana, tetapi
justru didepan mata sekarang. Bahkan untuk keluar dan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
turun dari Kuil Siauw Lim Sie, sangat mungkin dan
bahkan nyaris pasti sangat berbahaya. Saya
mengkhawatirkan nasib para jago yang bukan tidak
mungkin terbantai satu demi satu dalam perjalanan turun gunung. Karena itu, selain membicarakan tugas kedepan, mengkoordinasikannya, kita juga harus membicarakan
bagaimana mengawal para jago keluar dari Siauw Lim
Sie. Dalam tugas ini, sepakat dengan Song heng, maka sudah seharusnya yang memimpin kita adalah engkau


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Liong-Ko. Biarlah kita semua bersama keluar mengawal para jago untuk turun gunung, dan kemudian dalam
perjalanan turun gunung kita kali ini, sekaligus
menjalankan rencana melawan pengaruh Thian Liong
Pang, jika mungkin langsung dengan pentolannya" Tek Hoat menunjukkan tingkat kematangan dan kecerdikan
yang tidak disebelah Kwi Song. Gaya dan ucapannya
yang simpatik membuat semua orang mau tidak mau
mengaguminya. Dan Giok Lian nampaknya semakin lama
semakin condong menyukai pemuda ini. Tapi, sudah
tentu dipendamnya jauh-jauh di lubuk hatinya. Apalagi, dia sadar betul, disudut lain pandang mata Kwi Song bersinar dengan nada yang sama kearahnya.
"Pikiran-pikiran Saudara Kwi Song dan Tek Hoat
tidaklah salah. Tapi, apakah para jago itu tidak
tersinggung di bawah pengawalan kita yang muda-muda ini" Giok Lian mengajukan pertanyaan yang cukup
menyentak. Dan mebuat semua nampak berpikri cermat
atas suasana itu.
"Benar Hong Moi, keadaan ini hampir pasti
menimbulkan salah sangka diantara para jago.
Bagaimana sebaiknya menurut saudara Kwi Beng atau
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Lian Moi" Ceng Liong yang secara langsung sudah
merasakan penolakan para jago beberapa hari
sebelumnya nampak memang terpengaruh oleh
pertanyaan Giok Lian.
"Liong Ko, rasanya kita boleh melakukan tugas kita
berterang ataupun dengan tidak berterang. Maksudku, kita berterang mengatakan bahwa mulai besok kita akan turun gunung melawan Thian Liong Pang. Kita lihat nanti bagaimana reaksi para jago. Atau, kita mengawal mereka secara diam-diam, dan turun tangan pada saat dan
waktu yang tepat" Mei Lan mengusulkan sebuah saran
yang pantas dipertimbangkan.
"Benar saudara Ceng Liong, usulan Lian Moi rasanya
sangat masuk akal. Kita tinggal memilih salah satu dari kedua saran tersebut, atau bisa juga keduanya kita
lakukan" Kwi Song menyarankan sambil memandang Tek
Hoat yang mengangguk-angguk dan kemudian
menambahkan: "Benar, kita bisa mencoba keduanya sekaligus. Ada
saat kita berterang dan ada saat kita melakuan secara diam-diam"
"Mungkin sebaiknya kita meminta bantuan atau
pertolongan para sesepuh kita untuk beberapa hal.
Pertama, menyangkut dukungan partai dan golongan kita masing-masing. Kedua, untuk melakukan tugas
pengawalan agar tidak menyinggung orang lain. Ini perlu karena saudara Ceng Liong sudah meletakkan jabatan
bengcunya. Ketiga, untuk membangun perlawanan
secara menyeluruh sejak kita turun dari Siong San ini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bila secara menyeluruh kaum pendekar Tionggoan
bergerak, maka kemungkinan suksesnya sangatlah
besar" Kwi Beng yang sebelumnya banyak berdiam diri dan menyimak, menyampaikan pikirannya yang nampak
sangat matang dan terukur.
"Tapi, apakah para sesepuh itu mau membantu kita
koko?" Kwi Song bertanya ragu
"Mereka, mau tidak mau membantu kita adikku.
Karena masing-masing guru besar 4 perkumpulan besar sudah jelas menunjuk siapa yang mewakili dalam
pertarungan dengan Thian Liong Pang"
"Jika demikian, bagaimana bila kita menghubungi para sesepuh itu sesegera mungkin, karena tidak mungkin kita membuat keadaan ini berlarut-larut dan lebih tidak
mungkin lagi memberi banyak ketika bagi Thian Liong Pang untuk mengganas dan kemudian membantai
banyak pesilat yang tidak berdosa?" Tek Hoat bertanya sambil mengusulkan.
"Ya, memang sebaiknya begitu Liong Ko, lebih cepat
lebih baik. Karena waktu terus berjalan, dan tidak
mungkin selamanya kita membiarkan kesusahan ini
banyak mengganggu para pendeta di Siauw Lim Sie.
Kebetulan lagi, hampir semua perguruan dan
perkumpulan besar memiliki utusan dan anak murid di sini. Dengan demikian memudahkan kita untuk
menggalang persatuan ketimbang mengunjungi
perguruan itu satu demi satu" Mei Lan menambahkan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Ceng Liong dan anak-anak muda itu nampak terdiam
sejenak sebelum kemudian akhirnya Ceng Liong
memecahkan keheningan itu dengan sebuah kesimpulan
bagi mereka semua untuk segera mereka lakukan.
"Hm, baiklah kawan-kawan. Satu hal yang pasti,
jabatan bengcu sudah kutanggalkan. Dan tidak pernah lagi akan kupertimbangkan menjabatnya sebelum Thian Liong Pang dihancurkan. Untuk tugas melawan Thian
Liong Pang, tugas memimpin kita, para anak murid 4
guru besar Tionggoan, sanggup kulaksanakan dengan
bantuan dan kerjasama kita semua. Terlebih, leluhur perguruan kita masing-masing, sudah sering melakukan kerjasama seperti ini. Seharusnya kitapun mampu dan bisa melakukannya dengan baik. Tugas untuk berbicara dengan para sesepuh, kuminta dilakukan bersama
dengan saudara Kwi Beng dan Hong Moi, sementara
yang lainnya melakukan kontak dengan perguruan
masing-masing untuk memberitahu rencana kita. Paling tidak, kita butuh persiapan 1-2 hari sebelum turun dari Siong San. Bukan cuma mengawal para jago, tetapi
melawan Thian Liong Pang, jika mungkin sampai
menghancurkan pusat kekuatan mereka. Karena
kepergian kita, waktunya atau lamanya belum bisa
dipastikan, maka kita harus menyiapkan diri kita selama 1-2 hari terakhir. Nampaknya, lawan terakhir yang
datang, sudah merupakan bagian dari inti kekuatan
Thian Liong Pang. Jika tidak salah, maka Kim-i-Mo Ong yang kemarin menjadi lawanku, dan kemungkinan Koai
Tung Sin Kai yang menyerang Lan Moi. Musuh kita
sangat kuat, maka kita perlu meningkatkan kemampuan kita setiap ada saat dan ketika, karena itu akan
menentukan kesuksesan kita kelak. Baiklah, malam ini TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kita beristirahat dan melakukan latihan-latihan terakhir, dan besok kita mulai dengan tugas masing-masing.
Malamnya, kita kembali bertemu disini, dan 2-3 hari kemudian kita mulai bergerak"
Demikianlah, 2 pertemuan terpisah itu kemudian
ditutup dan selanjutnya para tokoh itu kemudian
beristirahat. Tetapi, semangat dibenak dan dada anak-anak muda itu, membuat mereka selanjutnya melakukan latihan di tempat istirahat masing-masing. Terutama latihan tenaga dalam mereka. Dan setelah melakukan
perkelahian terakhir, masing-masing secara perlahan kembali mengalami peningkatan kemampuan, terutama
kematangan dalam pemahaman gerak silat dan
kematangan penguasaan tenaga dalam mereka.
Benarlah, semakin lama mereka semakin matang dan
semakin hebat, akibat tempaan ajaib yang dilakukan
guru mereka masing-masing. Hasil yang mereka capai, sungguh sulit dipercaya, padahal mereka berlatih paling lebih kurang 15 tahun lamanya. Tetapi capaian mereka, baik pemahaman atas gerak silat, maupun kematangan
penguasaan tenaga dalam sudah sangat tinggi.
===================
Hari itu, genap 2 pekan sejak kematian Kian Ti
Hosiang, atau 14 hari selang berpulangnya bekas ketua biara Siauw Lim Sie. Masih pagi-pagi benar di depan pintu ruangan tempat Ceng Liong beristirahat nampak telah berdiri Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau
yang terkenal ampuh di dunia persilatan tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dimanakah Ceng Liong" Meskipun masih pagi benar,
Ceng Liong sudah kedatangan 3 orang tamu, yaitu
Ciangbunjin Siauw Lim Sie, Hu Pangcu Kaypang dan Sian Eng Cu Tayhiap. Sudah tentu Ceng Liong tergopoh
menyambut ketiga tamu agungnya pagi-pagi benar, di
hari yang telah ditentukannya sebagai hari mereka
memulai gerakan perlawanan terhadap Thian Liong Pang dengan mengawal para jago turun gunung.
"Ach, sungguh kehormatan besar ketiga locianpwe
datang mengunjungi tecu pagi-pagi benar" Ceng Liong menyambut ketiga tetua itu sambil membungkukkan
badan memberi hormat. Tetapi dengan cepat
Ciangbunjin Siauw Lim Sie sudah menahan tubuhnya
untuk menghormat sambil berucap:
"Siancai, siancai. Kiang Ceng Liong, punco bertiga
dengan Kaypang Hu Pangcu dan Sian Eng Cu Tayhiap
datang mengunjungimu untuk menyatakan bahwa kami
semua mendukung upaya dan keputusanmu. Masa depan
dunia persilatan memang ditentukan oleh gebrakan
kalian sejak hari ini, karena itu Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kay Pang, Thian San Pay, Kun Lun Pay dan
sejumlah besar Perguruan Silat lainnya telah memberi restu untuk perjuangan kalian para anak muda. Setelah kalian mengawal para pendekar turun gunung, masing-masing Perguruan akan mengirimkan jago-jago mereka
masing-masing untuk membantu kalian menempur Thian
Liong Pang. Tetapi, perintisnya tetaplah kalian sebagai inti perjuangan tersebut. Maka, kami mewakili para
tetuah datang memberi restu atas apa yang akan kalian lakukan, Amitabha"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Dan mengenai persoalan Bengcu, biarlah seperti yang telah engkau katakana dan putuskan Ceng Liong. Kita tetapkan setelah perjuangan ini selesai. Dan lohu sangat yakin bahwa engkau akan berhasil melakukannya" Ucap Pengemis Tawa Gila sambil menepuk-nepuk pundak
Ceng Liong. "Terima kasih para locianpwe, tecu merasa beban bagi terasa berat, tetapi tetap harus kami kerjakan. Tentu restu para tetua akan menambah semangat juang kami"
Ceng Liong menyambut sambil merendah.
"Hahahaha, anak muda, untuk saat ini nampaknya
memang engkaulah yang paling tepat merintisnya.
Bahkan suhu, pek Sim Siansu sendiripun tidak segan
mengeluarkan pujiannya untukmu. Bila sudah demikian, maka masakan harus kuragukan pandangan guruku?"
Sian Eng Cu berucap dengan penuh optimisme sekaligus membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme bagi
Ceng Liong. Terlebih, karena orang tua itupun memang mengagumi dan menyukai anak muda perkasa itu.
"Terima kasih locianpwe, semoga kami berlima
sanggup mengerjakannya"
"Baiklah anak muda, kami sudah menyampaikan restu
dan rencana kedepan. Untuk itu, mulailah dengan
merintis perlawanan itu. Siang ini, para jago sudah siap untuk turun gunung. Kawal mereka hingga ketempat
aman dan lanjutkan perjuangan kalian setelah itu, kami memberkati kalian semua. Siancai, siancai", Ciangbunjin Siauw Lim Sie menegaskan dukungan dan restu mereka
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bagi para anak muda yang akan memulai perjuangannya pada siang hari tersebut.
Setelah menyampaikan pesan-pesannya, maka ketiga
tetua atau sesepuh itu kemudian meninggalkan ruangan kamar Ceng Liong. Sementara anak muda itu sendiri
nampak tercenung dan merasa tersanjung atas
kepercayaan dan optimisme serta dukungan para
sesepuh tersebut.
Beberapa saat kemudian, Ceng Liong kemudian
kembali bersemadhi mengumpulkan semangatnya dan
juga melatih kembali kepandaiannya. Selain melakukan percakapan dengan para tetua dan juga anak muda
lainnya, 2 hari terakhir Ceng Liong secara khusus kembali melatih kemampuan individu Barisan 6 Pedang
Lembahnya, sementara malam harinya digunakannya
untuk melatih dirinya sendiri. Bagi Barisan 6 Pedang, terutama ditekankannya penggunaan latihan ginkang
yang sebelumnya dikhususkan bagi Duta Perdamaian 1
dan 6, serta juga pematangan jurus gabungan Toa Hong Kiam Sut dan Soan Hong Kiam Sut dalam permainan
Barisan mereka.
Menjelang siang, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk
orang dan menyadarkan Ceng Liong dari latihan dan
samadhinya. Tubuhnya terasa semakin segar dan ringan ketika meloncat untuk kemudian membuka pintu
kamarnya. Ternyata yang dating adalah ?" Liang Mei
Lan. Dengan sedikit kaget, Ceng Liong kemudian
menyapa Mei Lan dengan lembut:
"Lan Moi, engkau rupanya. Ada apakah gerangan?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Liong Ko, aku khawatir saja, semakin siang engkau
malah belum kelihatan. Apakah engkau baik-baik saja?"
Ceng Liong terharu dengan perhatian yang tidak
tersembunyikan dari nada suara dan pandangan Mei Lan.
Sungguh dia terharu dan sangat gembira, tetapi
sekaligus terasa sakit dan pahit didadanya. Tapi dengan menindas perasaan itu dia menjawab Mei Lan:
"Tidak apa-apa Lan Moi, mungkin aku rada tegang
saja. Apakah engkau tidak merasakannya Lan Moi" Dan apakah teman-teman lain sudah siap?" tanpa sadar Ceng Liong juga menyambut dengan sama lembut dan penuh
perhatiannya terhadap Mei Lan.
"Semua sudah siap Liong Ko, termasuk Barisan 6
Pedang yang sejak pagi sudah menunggui pintu
kamarmu. Marilah, kita sebentar lagi akan memulainya"
Ajak Mei Lan dengan manis, semanis rasa hati nona itu menerima perlakuan Ceng Liong.
"Baik Lan Moi, akupun sudah siap" Ceng Liong
kemudian bergegas masuk sebentar dan tidak lama
kemudian berjalan keluar melalui pintu dan berjalan berendeng dengan Mei Lan untuk menjumpai kawan-kawan lainnya. Tidak terpancar lagi ketegangan dari wajah Ceng Liong, terlebih karena disampingnya ada Mei Lan, meski rasa getir masih atau bahkan sangat sering menghinggapi dadanya menyadari bahwa dia mencintai
Mei Lan. Tetapi sepertinya rasa itu terhalang sebuah tembok tebal. Sangat tebal. Dan hanya seringai pahit yang bisa muncul dari bibirnya mengenangkan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Nampaknya semua persiapan sudah hampir beres.
Liang Mei Lan sudah bersiap dengan sebuah pedang
yang tersoren dipunggungnya, sama halnya dengan
Siangkoan Giok Lian yang juga sudah membekal secara terbuka Pedang bawaannya yang selalu tersembunyi.
Keduanya nampak sangat cantik, Mei Lan dalam
kemungilannya nampak sangat rupawan, dan sulit
menduga bahwa dalam diri gadis cantik nan mungil ini tersembunyi kepandaian sakti yang sangat digdaya.
Demikian juga Siangkoan Giok Lian, diapun seramping dan secantik Mei Lan, bahkan sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan Mei Lan. Sungguh dua gadis cantik yang sangat cantik dan rupawan. Tidak heran bila Ceng Liong bangga berjalan bersama Mei Lan dan mata Kwi
Song dan Tek Hoat tak ada puas puasnya memandangi
Giok Lian. Sementara Liang Tek Hoat sendiri nampak hanya
membekal sebuah tongkat yang nampaknya mulai
dibekalnya sejak memasuki Kuil Siauw Lim Sie. Sebuah tongkat kayu yang nampak biasa, serupa dengan tongkat hijau pemukul anjing ketua Kaypang. Tetapi tiruannya ini, merupakan dahan sebuah pohon yang tumbuh
ratusan tahun di Thian San dan pernah digunakan dulu bahkan oleh guru Kiong Siang Han dan sekarang
diwariskan kepada Liang Tek Hoat. Tongkat Kayu biasa yang sekilas tidak memberi kesan hebat, tetapi
sebetulnya tahan diadu dengan pedang dan golok tajam sekalipun.
Sementara kedua pendekar kembar Siauw Lim Sie,
nampak sama sekali tidak membekal senjata tajam, sama TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
seperti Ceng Liong. Kedua pendekar kembar ini memang dilatih khusus bertangan kosong oleh guru mereka.
Tetapi mereka berpakaian persis Pendekar Kelana Siauw Lim Sie dan membayangkan kegagahan yang luar biasa
dari penampilan dan wajah mereka.
Sementara itu, Ceng Liong, seperti biasanya kembali tampil dengan jubah hijaunya, membayangkan dan
melambangkan Lembah Pualam Hijau darimana dan
dimana kini dia menjadi penanggungjawabnya. Tiba-tiba dia menjadi bangga dengan keadaan kini, bahwa diapun akan seperti leluhurnya, membela kalangan persilatan Tionggoan. Semangat merasuki dadanya.
Dan, pada akhirnya waktunya tiba. Tiba-tiba terdengar Ceng Liong bersuara dengan wibawanya:
"kawan-kawan, nampaknya waktunya sudah tiba" Dia
berhenti sejenak dan menatap kawan-kawannya satu
persatu yang rata rata mengangguk-angguk, dan
kemudian melanjutkan:
"Barisan 6 Pedang"
"Siap Duta Agung"
"Kalian membuka jalan dan dilarang terpisah seorang dengan yang lain, sedapat mungkin tidak terpisah jauh dengan Liang Tek Hoat dan ketiga orang dari Cap it
Hohan Kay Pang"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Siap Duta Agung" dan dengan tertib kemudian ke-6
orang itu berjalan menuju pintu keluar Kuil Siauw Lim Sie.
"Tek Hoat, karena kemampuanmu yang kebal akan
racun, maka sebaiknya pasukan perintis di depan berada dalam pengawasanmu bersama dengan ketiga orang dari Kay Pang Cap It Hohan" Ceng Liong dengan tepat
menugaskan Tek Hoat yang diketahuinya dari Gurunya
dan Kakek Kiong Siang Han, sudah kebal terhadap racun, dan tentu dia tidak takut terhadap kemungkinan
penggunaan racun oleh Thian Liong Pang. Dan Tek Hoat nampaknya juga memiliki perasaan yang sama. Selain
itu, dia juga paham betul bahwa Kaypang Cap It Hohan adalah didikan langsung Kiong Siang Han, sehingga
kepandaian mereka tidaklah cetek.
"Baik Liong Ko, mari kita berangkat" Tek Hoat dengan segera menyahut dan menggapai kearah 3 orang dari
Cap It Hohan didikan Kiong Siang Han. Dan merekapun segera berangkat. Mendahului rombongan pendekar.
"Pendekar Kembar, Saudara Kwi Beng dan Kwi Song,
kalian menjelajahi sisi kanan dari jalur jalan keluar bersama-sama dan terus menjaga hubungan satu
dengan yang lain"
"Baik, kami berangkat" Kwi Beng dengan segera
menyahut sebelum adiknya yang dia tahu lebih ingin
bergabung dengan Giok Lian. Dan keduanya dengan
segera berangkat dan keluar dari pintu keluar kuil.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Lan Moi dan Lian Moi, kalian berdua membuntuti sisi kiri rombongan para jago dan keluar setelah semua jago keluar dari pintu kuil. Bersiaplah karena isyarat itu akan segera kukeluarkan" Setelah berkata demikian,
sebagaimana disepakati dengan Ciangbunjin Siauw Lim Sie bertiga dengan Sian Eng Cu Tayhiap dan Pengemis Tawa Gila, Ceng Liong segera mengeluarkan lengkingan rendah. Dan tidak lama kemudian, rombongan para jago mulai bergerak keluar dari Kuil Siauw Lim Sie. Tidak lama kemudian setelah orang terakhir keluar, nampak melesat 2 bayangan membayangi rombongan tersebut, tetapi
bergerak tanpa ketahuan rombongan besar para
pendekar. Sementara itu, Kiang Ceng Liong nampak kemudian
melesat kearah para sesepuh, memberi hormat dan
kemudian mohon diri. Kepergiannya diiringi oleh tatapan penuh arti dan keprihatinan dari para jago yang masih tersisa, yakni Siauw Lim Sie Ciangbunjin dan Ciangbunjin Bu Tong Pay, Sian Eng Cu serta Jin Sim Todjin dan
beberapa anak murid Bu Tong Pay yang akan bergerak
menyusul kemudian bersama dengan 18 Arhad atau Lo
Han Tin Siauw Lim Sie.
Malam sebelum keberangkatan mereka mendiskusikan
bahwa perlu untuk berjaga jaga atas keselamatan para jago. Karena itu, sementara di rombongan para jago
yang lebih kurang berjumlah 150an orang, disepakati dipimpin oleh Pengemis Tawa Gila dan Ciangbunjin Kun Lun Pay serta Hu Pangcu Thian San Pay. Dan rombongan lain akan menyusul secara diam-diam. Malam terakhir, para sesepuh akhirnya bersepakat untuk akhirnya
melakukan perang dan pertandingan terbuka dengan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Thian Liong Pang. Dan waktunya adalah, ketika para jago turun dari Siong San. Gendang perang akhirnya ditabuh.
Tidak diduga, setelah berjalan lebih dari 3 jam,


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ternyata tiada satupun penyerangan dilakukan oleh Thian Liong Pang. Sebagaimana disepakati, titik aman pertama akan dicapai setelah mencapai sebuah dusun kecil di kaki gunung Siong San dengan jarak tempuh sekitar 6 jam
dari kuil Siauw Lim Sie karena berjalan dalam
rombongan. Meskipun demikian, Tek Hoat yang
memimpin pasukan pelopor tidak pernah mengurangi
kewaspadaannya bersama dengan Barisan 6 Pedang
disisi kiri jalan dan dia bersama 3 orang saudara
perguruannya di sisi kanan jalan.
Hal yang sama juga dialami dan disikapi dengan
sangat awas dan waspada oleh Kwi Beng dan Kwi Song
yang berjalan sedikit didepan para jago. Juga dialami oleh kedua nona berkepandaian tinggi di belakang
barisan para jago. Bahkan Pengemis Tawa Gila dan
Ciangbunjin Kun Lun Pay, juga merasa heran sampai
sejauh ini tiada satupun gangguan dialami oleh para jago. Demikian juga Ceng Liong yang berjalan agak
kebelakang dan mengawasi perjalanan para jago dengan sebentar-sebentar melampaui barisan itu dan berada di depan dan kadang di belakang.
Bahkan ketika matahari semakin condong ke Barat dan memasuki jam ke-4 perjalanan, masih tetap tidak ada tanda-tanda akan terjadi pencegatan dan penyerangan.
Bahkan beberapa orang jago mulai merasa tidak sabar dan beranggapan bahwa Thian Liong Pang merasa takut untuk menyerang mereka. Tetapi, para jago yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
memiliki intuisi tinggi, justru semakin tercekam dan kagum akan permainan mental yang dilakukan oleh
Thian Liong Pang.
Sudah jelas, bahwa mereka membiarkan barisan
perjalanan ini seakan tidak terganggu, dan bisa sewaktu-waktu menyerang ketika kelengahan dan awas diri
berkurang jauh. Itu sebabnya banyak jago tanggung
yang menjagi lengah, sementara mereka yang
berpengalaman justru merasa semakin gelisah dan
merasa diteror habis-habisan oleh Thian Liong Pang.
Semakin mendekati titik aman pertama, masih tetap
tidak ada gangguan. Tetapi tiba-tiba terdengar bentakan jauh di depan dari rombongan tersebut:
"Berhenti semua" bentakan yang berasal dari mulut
Tek Hoat membuat Barisan 6 Pedang langkahnya
tertahan, juga 3 orang dari Kay Pang Cap it Hohan:
"Mundur, dan menjauh dari tempatku berdiri" tambah
Tek Hoat yang dengan segera dituruti oleh ke 9 orang pendekar itu. Perlahan-lahan mereka membentuk barisan dan siap bertempur, sementara itu, nampak Tek Hoat
seperti sedang memusatkan perhatian melawan sesuatu.
Dan tidak lama kemudian dia melompat ke belakang
sambil berguman:
"Sungguh berbahaya. Untung Liong Ko sempat
memikirkan cara seperti ini, kalau tidak, semua jago sangat mungkin tewas secara mengerikan. Racun ini
cukup kuat, dan untungnya suhu sudah pernah melatihku menawarkan racun dengan pengerahan tenagaku"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tidak berapa lama kemudian, rombongan para jago
mulai mencapai tempat itu, sementara Tek masih belum mengerti bagaimana memunahkan racun yang
nampaknya dioleskan di dedaunan dan rerumputan yang akan dilalui oleh para jago. Untungnya, karena berjalan paling depan, maka Tek Hoat yang dengan cepat
mendeteksi adanya racun karena tubuhnya bereaksi
hebat menawarkan racun. Dan dia mampu menahan
langkah kawan-kawannya. Jika tidak, sungguh sulit untuk diperkirakan apakah kiranya sebab yang akan
ditimbulkan bila racun itu tidak terdeteksi.
Pengemis Tawa Gila yang duluan tiba, dengan cepat
berdiskusi dengan Tek Hoat dan mendapati bahwa jenis racun yang dioleskan di dedaunan adalah jenis campuran racun ular, mungkin 3-5 jenis racun ular dan
kalajengking yang cukup kuat dan mematikan. Dan jika terkena, maka tidak butuh waktu lama bagi korban untuk menderita dan bahkan kemudian akan dengan cepat juga meregang nyawa begitu racunnya mencapai jalan darah penting.
"Racun jenis seperti ini, biasanya bisa ditawarkan
dengan api atau panas membara Hoat Ji. Jika kita
mengerahkan kekuatan Pek Lek Sin Jiu dan
mengarahkannya ke lokasi yang diolesi daunan, maka
racun tersebut akan bisa tawar atau ditawarkan oleh panas membara itu. Kelihatannya hanya engkau dan
Ceng Liong yang bisa melakukannya Hoat Ji, dengan
pengerahan kekuatan panas atau api menyengat".
"Baiklah Hu Pangcu, biarlah tecu mencobanya, siapa
tahu bisa membantu menawarkan dan menghilangkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
racun di deaunan tersebut" Tek Hoat berkata sambil
mempersiapkan dirinya diiringi tatapan tidak mengerti banyak jago yang tidak mengerti apa kejadiannya.
Mereka hanya sempat melihat seorang Liang Tek Hoat
mempersiapkan kuda-kudanya dan kemudian tak lama,
rasa panas yang luar biasa membara menyebar dari
tubuh anak muda itu. Membuat mereka pada mundur
dari tempat dan menjauhi Tek Hoat dan dengan mata
terbelalak menyaksikan betapa dedaunan dan rumput
seputar Tek Hoat tidak lama layu seperti terbakar,
bahkan juga termasuk tanah yang dipijak Tek Hoat.
Tidak berapa lama, nampaknya Tek Hoat melompat
kedepan dan terdengar suara desisan, seperti sesuatu sedang terbakar, dan beberapa desisan kembali
terdengar begitu Tek Hoat melompat lagi dan begitu
seterusnya sampai desisan itu tidak terdengar lagi.
"Cukup Hoat Ji, sudah cukup. Nampaknya daerah yang
dilumuri racun hanya sekitar 20 meteran, tetapi lebih dari cukup untuk membunuh seluruh rombongan" Pengemis
Tawa Gila menghentikan Tek Hoat yang kemudian
menghentikan pengerahan tenaga panas dari tubuhnya.
Bahkan kemudian sebuah jurus Pek lek Sin Jiu dilepaskan Tek Hoat untuk melihat apakah jalanan di depan
terlumuri racun atau tidak.
Dan ternyata, setelah 20 meteran, tidak ada lagi racun di rerumputan dan dedaunan di sisi kiri dan kanan jalan.
Para jago memandang Tek Hoat dengan penuh rasa
terima kasih dan juga kekaguman yang sangat kentara.
Tidak salah, anak ini memang jago muda yang telah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
angkat nama dengan julukan Sie yang sie Cao, tunas
muda Kay Pang yang bersinar terang dan yang kini
mereka saksikan kehebatannya. Kebal racun dan
bertenaga panas yang luar biasa.
"Tek Hoat dan Hu Pangcu, nampaknya tiada kawanan
Thian Liong Pang sekitar tempat ini lagi. Radius 100
meteran sudah keteliti dan tiada ditemui seorangpun.
Nampaknya mereka yakin kalau kita akan terjebak disini.
Untung ada engkau Tek Hoat. Perjalanan boleh
dilanjutkan lagi" terdengar suara mendenging di telinga Tek Hoat dan Pengemis Tawa Gila, dan juga setelah itu Ceng Liong memberi tahu kawan-kawannya yang lain.
Pada akhirnya perjalanan menegangkan selama 6
jampun boleh dilalui, dengan hanya satu insiden
berbahaya yang mereka lalui, yakni penyerangan gelap melalui penggunaan racun yang bisa digagalkan Tek
Hoat. Tidak pelak lagi, Tek Hoat dengan segera
memperoleh keharuman nama yang semakin cemerlang
dan menjadi buah bibir para jago ketika mereka
memutuskan beristirahat di luar dusun karena hari telah menjelang malam.
Dusun Bun Cou sebetulnya hanyalah sebuah dusun
kecil. Tetapi menjadi penting, karena dusun ini adalah tempat pemukiman terakhir untuk mencapai kuil Siauw Lim Sie di Gunung Siong San. Dusun ini terletak di kaki Gunung Siong San dan berjarak kurang lebih 6 jam
berjalan kaki disisi sebelah timur Gunung.
Dari dusun ini, berjalan kaki selama kurang lebih 5 jam lagi akan bertemu sebuah kota kecil lain lagi yang sedikit TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
lebih ramai dan baru dari kota kecil itu, berjalan sejauh 2
jam akan bertemu jalan bersimpang 5 menuju ke 5 arah dan tempat berbeda. Dusun Bun Cou sendiri masih
berhawa dingin dan jumlah penduduknya yang rata-rata petani tidaklah banyak. Bahkan penginapan di dusun
tersebut terbilang sangat sederhana dan hanya memiliki kamar atau ruang istirahat yang sangat terbatas.
Itulah sebabnya para jago kemudian memilih untuk
beristirahat di luar dusun dengan jarak yang cukup jauh dengan hutan yang rimbun, dan kurang lebih berjarak 500 meter dari gerbang dusun.
Karena bergerombol dalam jumlah besar, maka cara
istirahat para jago inipun terkesan seadanya. Ada yang duduk bersemadhi, ada yang memutuskan memanaskan
diri dengan membuat api unggun, ada yang
menghabiskan malam dengan bercakap-cakap dan
sejumlah aktivitas lainnya untuk mengatasi ketegangan dan kepenatan.
Sementara itu, di sudut yang berbatasan dengan
hutan berjaga Tek Hoat dengan 3 orang dari Kaypang
Cap it Hohan, dan disebelah belakang berjaga barisan 6
pedang, disisi kiri dan kanan berjaga sepasang pendekar kembar dan sepasang gadis cantik rupawan, para
pendekar muda itu. Sementara Ceng Liong memiliki
kebebasan untuk mengadakan peninjauan dari sudut
kesudut untuk memastikan keamanan para jago.
Terutama dengan mengunjungi kawan-kawannya
untuk tukar menukar informasi dan sambil mengingatkan agar tetap waspada. Dan dengan formasi ini, maka
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hingga tengah malam rombongan sama sekali tidak
mengalami gangguan. Bahkan sebagian besar mulai ayal dan sesekali meninggalkan rombongan besar untuk
buang hajat tanpa memberitahu Pengemis Tawa Gila
maupun Kun Lun Ciangbunjin.
Hari sudah melewati atau lepas tengah malam.
Keadaan masih belum menunjukkan tanda-tanda
mencurigakan hingga waktu kembali bergeser kurang
lebih 2 jam. Tetapi, beberapa suara normal diwaktu
malam, tiba-tiba hilang dan hanya telinga terlatih yang sanggup membedakan hilangnya beberapa suara khas
waktu malam. Orang-orang dan pesilat terkemuka diantara para
jago, yakni Ceng Liong, Tek Hoat, Mei Lan, Giok Lian, Kwi beng, Kwi Song, Pengemis Tawa Gila dan Kun Lun
Ciangbunjin bersama sedikit pendekar mampu
menangkap ketidakwajaran tersebut. Kesenyapan yang
kemudian timbul merupakan kesenyapan yang tidak
wajar. Dan kali ini, seperti juga yang terjadi di Kuil Siauw Lim Sie, bahkan dengan tataran yang lebih kuat, tiba-tiba sebuah kekuatan yang luar biasa memaksa orang untuk merindukan "tidur". Para pendekar kelas rendahan,
dengan cepat tertidur pulas dan tidak ingat dirinya sama sekali.
Sementara itu, para jago utama, menyadari bahwa
mereka sedang terserang sebuah kekuatan tak berujud.
Bahkan Ceng Liong yang pernah mengalami hal yang
sama dan memunahkannya di kuil Siauw Lim Sie,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menyadari bahwa kali ini kekuatan penyerang masih 2
kali lipat dari yang dialaminya di Siauw Lim Sie. Karena itu, dia segera menghimpun kekuatan batinnya sama
seperti yang biasa dilakukannya dengan ilmu hipnotisnya.
Hanya, kali ini, tenaga batinnya disalurkan melalui udara dan tak lama kemudian sebuah suara yang
mendengung berkumandang di lingkungan para jago:
"Cuwi sekalian, bersiaplah. Pusatkan kekuatan dalam masing-masing dan jaga kesadaran. Kita kemungkinan
menghadapi serangan musuh. Tek Hoat, Mei Lan, Giok
Lian, Kwi Song dan Kwi Beng, Barisan 6 Pedang, Cap it Hohan lawan kekuatan itu dan siaga di tempat masing-masing, jaga pintu masuk"
Suara Ceng Liong tersebut sangat membantu
memecut dan menyadarkan banyak orang atas serangan
tak berwujud tersebut. Bahkan banyak para jago yang kemudian bisa menemukan kesadarannya dengan
dengungan suara Ceng Liong yang menelusup diantara
sanubari dan kesadaran mereka yang dirusak oleh
sebuah kekuatan hitam.
Sebuah kekuatan sihir yang mempengaruhi orang dari
jarak tertentu dengan menghilangkan kesadaran orang hingga mirip orang tidur dalam jangka waktu tertentu.
Meskipun hanya pertandingan melalui ilmu tidak lumrah dan tidak kelihatan oleh mata, tetapi pertarungan tadi sebetulnya sangat menentukan nasib banyak orang.
Dan nampaknya, penyerang dengan kekuatan hitam
tadi menyadari bahwa memang ada seorang jago dari
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kelompok yang diserangnya yang sanggup menawarkan
kekuatan hitam yang dilancarkannya tadi. Hal yang
tentunya sangat mengagetkan hatinya dan tidak
menyangka ada yang bisa meladeninya di tempat itu.
"Hm, tidak disangka ada seorang sahabat yang
sanggup menahan kekuatan ilmu pengendali tidur orang di daerah Tionggoan. Hebat-hebat, mudah-mudahan kita bertemu dilain waktu dan kesempatan. Anggaplah ini
salam perkenalan kita" sebuah suara mendengung mirip suara Ceng Liong bergema dan dengan jelas tertangkap semua terlinga para jago yang sudah siuman karena
bantuan suara Ceng Liong tadi.
Mereka menjadi kagum atas kekuatan pengendali dari
penyerang dan bertanya-tanya, siapa gerangan yang
telah membantu mereka. Tidak ada seorangpun yang
mengetahui kalau suara yang membantu mereka adalah
suara Ceng Liong, karena memang dalam getaran mujijat semacam itu, maka wibawa suara berubah menjadi
sangat dominant, bahkan mengetuk sampai kesanubari
orang. Setelah beberapa saat ternyata tidak ada lagi
gangguan, nampak kemudian Pengemis Tawa Gila
mengumumkan: "Cuwi enghiong, nampaknya bahaya telah lewat.
Sebaiknya kita kembali mengendorkan syaraf. Kita
mengucapkan terima kasih kepada Kiang Ceng Liong
yang membuyarkan kekuatan hitam tadi dan
menyadarkan banyak dari kita akan akibat tidur kita yang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tidak bisa kita kuasai. Lebih baik kita beristirahat sampai pagi"
Apa yang disampaikan Pengemis Tawa Gila tentu saja
mengagetkan banyak orang. Terutama mereka yang
pernah mendesak Ceng Liong meletakkan jabatan
bengcu. Tidak mereka sangka bila Ceng Liong ternyata begitu ampuh, bahkan bisa melawan pengaruh hitam dan membebaskan mereka dari cengkeraman Ilmu Hitam itu.
Tapi, tidak sedikit juga yang beranggapan itu hanyalah strategi Pengemis Tawa Gila untuk meningkatkan kualitas seorang Ceng Liong. Karena itu, kekaguman dan
keraguan terhadap Ceng Liong tetap berkecamuk
diantara sebegitu banyak orang itu. Terlebih, karena Ceng Liong sendiri tidak pernah tampil menonjolkan diri.
Atau mempertunjukkan kepandaiannya ditengah banyak
orang itu. Sementara itu, para jago muda sama sekali tidak
melonggarkan kesiagaan mereka bahkan sampai dengan
fajar menyingsing menyongsong pagi hari. Mereka dalam keadaan berwaspada sambil bersamadhi dan mengontrol sekeliling peristirahatan para jago untuk memastikan keamanan.
Sementara Ceng Liong bergantian dengan Tek Hoat
dan terutama Mei Lan berkali-kali melakukan
penyelidikan sekeliling lokasi tersebut untuk memastikan tiadanya serangan gelap lawan. Memasuki pagi hari
mereka kemudian melakukan percakapan dengan
Pengemis Tawa Gila dan Kun Lun Ciangbunjin atas
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perkembangan terakhir dan meminta kesiagaan penuh
untuk melanjutkan perjalanan.
Terutama hal ini disebabkan medan yang akan dilalui relatif jauh lebih memudahkan penyerang untuk
melakukan penyerangan secara bergelap. Dan dengan
tiadanya gangguan pada tahap pertama perjalanan,
kemungkinan besar karena dipusatkan dalam perjalanan tahap kedua. Hal itu bisa dipastikan, karena sejauh ini, serangan yang dialami dilakukan secara enteng dan tidak begitu membahayakan.
Menjelang perjalanan dilanjutkan kembali, bergabung Bu Tong Ciangbunjin dan Jin Sim Todjin yang berjalan bersama 18 Pendeta Siauw Lim Sie yang tergabung
dalam Lo Han Tin. Kedatangan mereka semakin
memperbesar kekuatan dan keyakinan para jago yang
merasa semakin bisa melakukan perlawanan.
Sementara itu, atas persetujuan Ceng Liong, Liang Mei Lan dengan didampingi oleh Kakaknya Liang Tek Hoat
telah melakukan perjalanan mendahului rombongan. Dan tidak lama kemudian, Ceng Liong dengan mengajak tiga jago dari Cap it Hohan menyusul setelah memberi atau membagi tugas dengan Pendekar kembar agar
mendampingi rombongan bersama dengan barisan 6
Pedang. Ceng Liong percaya penuh atas kemampuan Mei Lan
dan Tek Hoat, tetapi tugas penghubung kali ini
diperankannya sendiri. Karena dengan berada di tengah, memudahkannya untuk melakukan pengawasan atas
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
rombongan di belakang dengan tugas perintis dan
pengintaian yang dikerjakan kedua kakak beradik itu.
Pada mulanya Mei Lan ingin melakukan pengintaian
sendirian dan disetujui Ceng Liong yang mengenal
kehebatan ginkang Mei Lan yang bahkan mengatasi
mereka semua. Boleh dibilang ginkang tertinggi sekarang dikuasai Liong-i-Sinni berdua dengan muridnya ini, murid bersama dengan Pek Sim Siansu.
Tetapi, Tek Hoat yang mengkhawatirkan adiknya juga
meminta ijin melakukan hal yang sama, tetapi titik berat ke perintisan. Ceng Liong menyetujuinya karena takut akan racun, selain juga dalam dasar hatinya terdapat kekhawatiran atas keselamatan Mei Lan. Gadis yang
semakin menjerat hatinya, oleh cinta dan oleh rasa
bersalah atas gadis lain yang belum ditemukannya.
Semakin mencintai Mei Lan, semakin sakit hatinya
karena menyadari bahwa hal tersebut nyaris mustahil terjadi. Dan karena itu pula dia memilih berada di tengah untuk mengetahui perkembangan di depan dan di
rombongan. Tek Hoat yang mendampingi adiknya, sebetulnya
bukan hanya ingin menjaga adiknya, tetapi juga ingin melewatkan waktu berdua dengan adiknya untuk
beberapa hal. Terutama, dia ingin memastikan apa benar dugaannya bahwa adiknya nampaknya menaruh hati
kepada Ceng Liong dan ingin meminta bantuan adiknya untuk menjalin hubungannya dengan Giok Lian.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi karena malu memulai menanyakan prihal Giok
Lian, maka dia memulai dengan menanyakan persoalan
Mei Lan sendiri. Tetapi, gaya khas dan pengenalan akan adiknya membuat dia membawa suasana percakapan


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menjadi ringan dan seperti lelucon:
"Hahahaha, Lan Moi, nampaknya kokomu ini
menangkap ada sinyal aneh antara engkau berdua
dengan Liong Ko. Hayo, kamu mesti mengakui dulu
kepada kakakmu ini, biar kakakmu bisa membantu"
Tidak diduga, Mei Lan malah menanggapi dengan
serius, dan bukannya marah. Hal yang membuat Tek
Hoat sadar bahwa yang dihadapinya bukan lagi Mei Lan 15 tahun lalu, yang selain sangat menyayanginya, juga tergantung padanya.
Seperti saat ini, Mei Lan ternyata menanggapi serius, dan memang hatinya sedang gundah ingin membagi rasa pepat dan masalahnya dengan orang terdekat. Siapa lagi jika bukan kakaknya, Tek Hoat.
"Koko, apakah aku salah jika mencintainya?"
Pertanyaan yang mengagetkan Tek Hoat. Dan dia
yakin akhirnya, kalau memang benar adiknya menaruh
hati kepada Ceng Liong. Dia bahagia dan bangga
mendengarnya. Mengapa pula itu dikatakan salah"
"Lan Moi, kokomu akan heran bila engkau tidak
mengakuinya. Dan, kokomu ini juga bahagia, karena
pasti tidak salah melihat bahwa Ceng Liong juga
menaruh perasaan yang sama terhadapmu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ach, tapi, dia lebih sering kelihatan serius dan seperti tidak balas mencintaku koko, makanya sering aku
bingung" "Tidak usah bingung Lan Moi, kakakmu tidak akan
keliru mengatakan bahwa Ceng Liong juga memiliki
perasaan yang sama"
"Kadang aku memang yakin dia juga demikian koko,
tetapi sering dia terlihat misterius dan seperti
menyembunyikan sesuatu"
"Apapun yang disembunyikannya, dia tak sanggup
menyembunyikan perasaannya atas kamu Lan Moi. Soal
itu, kamu tenang saja, kokomu juga akan membantumu"
"Apa betul begitu koko" suara Mei Lan terdengar
sedikit antusias dengan tawaran bantuan kakaknya.
"Mengapa tidak, Ceng Liong juga manusia yang punya
perasaan, termasuk cinta"
"Tapi, koko, jangan bikin adikmu ini malu nantinya ya"
"Bagaimana mungkin seorang kakak mempermalukan
adiknya?" Lagipula, bagi kita Ceng Liong bukanlah orang lain lagi Lan Moi"
"Iya koko, tapi masalah percintaan kan tidak boleh
kalau dipaksakan" desis Mei Lan.
Mendadak Tek Hoat yang memiliki pendengaran dan
perasaan yang tajam berhenti. Mei Lan yang sedang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
terpecah konsentrasinya akibat percakapan masalah
cintanya berkurang jauh kewapadaannya.
"Perlahan Lan Moi, nampaknya ada gerakan-gerakan
yang terasa agak berat langkah atau hmmm, malah
larinya menuju kearah kita"
"Benar koko, dan nampaknya sebentar lagi akan tiba
di tempat ini" jawab Mei Lan setelah menemukan kembali kewaspadaannya.
"Biarlah kita menunggu ditempat ini, entah siapakah mereka gerangan"
Tidak berapa lama kemudian benar, dari kejauhan
nampak 2 bayangan tubuh manusia bergerak pesat
mendekat kearah mereka. Tapi langkah lari mereka
nampaknya tidak leluasa, sepertinya keduanya sedang terluka.
Dan luka mereka yang membuat lari mereka semakin
lama nampak semakin melamban. Tetapi, yang membuat
Mei Lan kaget, ketika semakin dekat dia mengenali
kedua orang itu sebagai Beng San Siang Eng atau
Sepasang Pendekar dari Beng San. Keduanya adalah
Pouw Kui Siang dan Li Bin Ham, sepasang Pendekar
budiman dari golongan putih yang sangat terkenal
keramahan dan kesaktiannya.
Sangat mengagetkan mendapati keduanya dalam
keadaan terluka dan nampaknya sedang berusaha
menghindari kejaran orang tertentu. Begitu tiba di dekat kedua anak muda itu, langkah kaki keduanya otomatis TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
melambat dan memandang penuh curiga. Tetapi, begitu mengenali meski sangat sepintas Liang Mei Lan,
keduanya saling pandang ragu. Belum lagi mereka
bicara, Mei Lan sudah menyapa mereka ramah:
"Lupa lagikah jiwi locianpwe terhadap tecu Liang Mei Lan?"
"Ach, orang sendiri. Tapi, kita tetap harus menyingkir"
Li Bin Ham yang lebih muda berusaha mengajak Tek
Hoat dan Mei Lan menyingkir dan nampaknya diiyakan
oleh saudaranya yang lebih tua, Pouw Kui Siang.
"Jiwi locianpwe lebih baik beristirahat. Jika berkenan, ceritakan apa yang sedang terjadi kepada tecu" Mei Lan membujuk, selain melihat keadaan Beng San Siang Eng memang nampak terluka dan butuh istirahat banyak.
"Waktunya tidak banyak. Tapi sebaiknya begini, Li
Sute ceritakan kejadiannya dan informasinya kepada
kedua anak muda ini, biar disampaikan kepada para
jago. Biar kita menghambat para perusuh itu" Pouw Kui Siang berkata penuh semangat.
"Jiwi locianpwe, apa sebenarnya yang terjadi?" Mei
Lan menjadi semakin curiga denga keadaan kedua orang ini
"Nona Mei Lan, sampaikan kabar kepada para jago
yang kabarnya sedang turun dari Siauw Lim Sie.
Perjalanan kedepan sangat banyak jebakannya, baik
serangan gelap maupun jenis serbuan lain yang
disiapkan Thian Liong Pang.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan kabarnya, sebagian besar kekuatan mereka
diturunkan guna menghadang dan menghabisi para jago yang turun dari Siauw Lim Sie. Dan sepanjang perjalanan hari ini dan seterusnya, mereka menyiapkan sejumlah serangan terhadap para jago. Kekuatan inti mereka
bahkan ditumplekkan di sekitar sini, terutama 2-3 jam perjalanan kedepan" Li Bin Ham menjelaskan dengan
terburu-buru, sementara Pouw Kui Siang dengan berhati-hati selalu memandang kebelakang. Seakan dia sedang menunggu sesuatu.
Kemudian terdengar dia bicara:
"Nona Mei Lan, itulah garis besar informasi yang kami bawa. Nah, karena nona lebih segar, sebaiknya nona
segera membawa informasi itu ke para jago. Biarkan
kami merintangi para pengejar kami yang berusaha
menghambat kami menjumpai para jago"
Begitu selesai Pouw Kui Siang bicara, terdengar
sebuah suara lirih dari jauh, tetapi seakan sangat dekat dengan mereka. Terdengar lirih namun dingin dan penuh ancaman.
"Hm, jangan harap ada yang akan mampu
meninggalkan tempat ini"
"Ach, mereka akan segera tiba. Kedua anak muda,
segeralah pergi. Kami mempertaruhkan keselamatan
kami untuk informasi ini" Pouw Kui Siang mendesak.
"Hm, jiwi Locianpwe, sebaiknya beristirahat, biarkan kami menunggu mereka. Memang kami sedang memburu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
para perusuh itu" Tek Hoat yang biasanya ramah, sudah menjadi marah melihat keadaan luka kedua pendekar
budiman yang namanya sudah kesohor dan dia kenal itu.
"Anak muda, tapi kami mempertaruhkan nyawa kami
agar informasi itu sampai ke para jago. Bukan saatnya kita unjuk kekuatan dan info itu kemudian raib"
"Locianpwe, jangan khawatir. Kami sudah
memutuskan untuk memburu balik para perusuh itu, dan kami sudah lebih dari siap. Kami berdua adalah barisan perintis yang mendahului rombongan besar" bisik Tek Hoat dengan suara lrih kepada kedua pendekar budiman tersebut.
Beng San Siang Eng memandang terbelalak kearah
Tek Hoat dan Mei Lan. Dan keduanya heran melihat
sepasang muda-mudi yang rada mirip wajahnya itu
bersikap sangat tenang, penuh percaya diri dan
nampaknya berisi.
Tetapi, mereka masih tetap belum yakin akan
kemampuan mereka melawan para pengejar yang ratarata sakti mandraguna itu. Tapi, sebuah ingatan
melayang dan cepat Pouw Kui Siang sudah memaklumi
siapa anak muda berpakaian biru, bersikap tenang
dengan wajah ramah itu:
"Anak muda, jika tak salah engkau adalah murid yang tehormat locianpwe Kiong Siang Han, dan merupakan
anak kedua dari Pangeran Liang di Kota Raja. Hm, Li Sute, mata kita sudah nyaris buta. Baiklah, mari kita songsong mereka" Pouw Kui Siang bangkit semangatnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan nampaknya Li Bin Ham juga terbangkit semangatnya oleh suhengnya yang dengan tepat mengenali Tek Hoat.
Tapi terdengar Tek Hoat berkata:
"Jiwi Locianpwe sebaiknya beristirahat sejenak.
Kumpulkan semangat dan pusatkan kembali kekuatan
dalam. Akan sangat bermanfaat untuk mengembalikan
dan memusatkan tenaga dalam, meski belum
menyembuhkan luka dalam secara keseluruhan. Biarkan kami berdua melawan orang-orang yang datang itu" Tek Hoat berbisik.
"Koko, mereka datang berenam nampaknya" bisik Mei
Lan. Dan benar saja, sekejap kemudian dihadapan
mereka telah berdiri 6 orang dengan siap sangat
menyeramkan. Nampaknya seorang yang berpakaian dan
berkerudung putih yang memimpin para pendatang yang dengan sangat pesat tiba dihadapan Mei Lan berempat.
"Ya, mereka berenam, dan nampaknya bersikap buasbuas. Mereka lebih mirip disebut binatang daripada
manusia Lan Moi" Tek Hoat sudah menyambut
kedatangan mereka dengan ejekan yang disambut
dengan jengekan dingin oleh para pendatang.
Nampaknya mereka irit bicara.
"Hm, kami butuh dua orang itu" Si kerudung putih
berbicara lirih, dan nampaknya dia yang mengeluarkan suara lirih tadi meski masih di kejauhan. Dari sini, Tek Hoat dan Mei Lan sudah bisa mengukur, betapa hebat
lawan kali ini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sayangnya, kalianpun butuh kami berdua. Karena
semua informasi sudah kami pegang, hahahahahaha"
Tek Hoat masih sempat-sempatnya tertawa.
"Atau lebih tepat lagi, kamipun jadi butuh kalian"
timpal Mei Lan "Hm, benar. Kalian berduapun harus kami bawa.
Kalian bersiaplah" Si kerudung putih kemudian
mengibaskan tangannya, dan dengan segera kelima
pendatang yang menyertainya bergerak mengurung Tek
Hoat dan Mei Lan. Apabila kelima orang berwajah dingin dan garang itu memandang enteng muda-mudi yang
mereka kurung, maka si kerudung putih nampak lebih
awas. Ketenangan Tek Hoat dan Mei Lan menggugah
kewaspadaannya.
Karena itu dia berkata:
"Hati-hati, nampaknya kedua orang ini malah lebih
berisi" Serentak kemudian kelima manusia garang itu
menggerang dan membuka serangan kearah Mei Lan.
Tetapi semua tamparan, totokan dan sodokan mereka
terlampau gampang dihindarkan Mei Lan. Bahkan
beberapa kali tendangan dan pukulan dari
pengeroyoknya dengan mudah dikelit atau sesekali
disampoknya. Dan beberapa gerakan kemudian yang
nampak mudah, membuat kelima pengeroyoknya
menjadi semakin garang dan murka.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, kemurkaan mereka malah membuat Mei Lan
menjadi semakin santai mempermainkan mereka.
Gerakannya menghindar dan berkelit benar-benar
membuat frustasi kelima penyerang itu, selain terlalu licin, juga terlalu gesit dan tak terimbangi. Keadaan perimbangan perkelahian itu membuat si kerudung putih sangat terkejut.
Dia tahu betul taraf kepandaian kelima orangnya bila maju bersama. Bahkan mereka berlimapun hanya sedikit dibawah kemampuan Beng San Siang Eng yang tersohor
itu. Tapi sekarang, menghadapi si anak gadis yang
mungil itu, kelima orang itu malah seperti anak-anak yang sedang berlari-lari mengejar orang dewasa yang memegang permen mempermainkan mereka.
Wajah Mei Lan malah terlihat santai dan sesekali
memperlihatkan wajah yang meremehkan dan terasa
unsur kasihan darinya karena kelima penyerangnya tak mampu mendekatinya. Menjadi lebih kaget lagi, baik
kelima penyerang maupun si kerudung putih, karena
ketika terpaksa menangkis, Mei Lan membuat dorongan tenaga yang keluar dari tangannya sanggup bahkan
mengimbangi gabungan tenaga kelima lelaki berangasan itu.
Melihat kedigdayaan Mei Lan, si kerudung putih
merasa bahwa tugasnya mengenyahkan Beng San Siang
Eng mendapatkan hambatan serius. Karena itu, tiba-tiba dia bersiut nyaring yang melahirkan gelombang suara yang melengking.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan sejurus dengan itu, dia berkata kepada kelima
kawannya, "gunakan pedang dan habisi gadis itu".
Sementara dia sendiri kemudian tanpa melirik Tek Hoat kemudian melakukan sebuah serangan cepat, bukan
kearah Tek Hoat tetapi kearah Beng San Siang Eng yang telah memasuki tahapan akhir dari proses penyembuhan mereka.
Tetapi, secepatnya si kerudung putih menyerang,
secepat itu pula Tek Hoat mengulurkan tangannya, dan meluncurlah serangkum angin serangan yang sangat
tajam mencicit kearah si kerudung putih. Tek Hoat
menyadari bahwa si kerudung putih bukan tokoh
sembarangan, karena itu, sudah langsung dikerahkannya tenaganya mengikuti jurus Toa Hong Kiam Sut yang
menyemburkan tenaga sejenis Kiam Ciang (Tangan
Pedang) kearah si kerudung putih.
Mendapat serangan tersebut, si kerudung putih
terkejut, gusar dan penasaran. Karena itu dengan sangat terpaksa si kerudung putih menunda serangannya kearah Beng San Siang Eng dan kemudian menyambut serangan
Tek Hoat: "Cussssss, sret " sret" benturan tenaga mereka
bagaikan bertemunya dua tenaga dengan daya iris yang tajam. Karena tenaga Kiam Ciang (tangan pedang atau hawa pedang) Toa Hong Kiam Sut sudah dipapak oleh
tenaga dalam lawan. Tetapi, si kerudung putih jadi
terperanjat, tidak pernah disangkanya anak muda yang masih belia itu sanggup menahan terjangan tenaganya dan bahkan mampu membuatnya terdorong mundur 2
langkah. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara Tek Hoat masih berdiri tenang-tenang saja seakan tiada sesuatu yang terjadi. Lebih menyebalkan, karena dibibirnya tersungging senyuman. Bahkan
kemudian terdengar Tek Hoat berkata:
"Maaf, bila terpaksa kami yang akan berusaha
menahan kalian disini. Ada banyak hal yang perlu kami tahu dari kalian" jengek Tek Hoat.
"Meski kamu hebat, tetapi masih belum memadai
merendengi pemimpin kami. Bahkan dengankupun,
belum tentu engkau bisa memenangkan dengan mudah"
dan seusai bercakap demikian, si kerudung putih kali ini malah maju menyerang Tek Hoat. Serangannya kali ini jauh lebih dalam dan lebih tajam dibandingkan
sebelumnya. Dari kedua tangannya mendesis-desis serangan yang
mengarah ke sekujur tubuh Tek Hoat. Diam-diam Tek
Hoat sendiri mengagumi kesaktian lawannya, sambil
gegetun karena ternyata demikian banyak pesilat
tangguh di Thian Liong Pang.
Dengan tenang Tek Hoat menyambut setiap terjangan
si kerudung putih yang seperti membadai. Tetapi,
gerakan kaki Tek Hoat cukup lincah untuk menghindari serangan-serangan berbahaya tersebut, atau terkadang menyentil serangan si kerudung putih.
Dari gerakan yang matang, nampak sederhana namun
efektif, bisa ditebak jika Tek Hoat kali ini sudah jauh berbeda dengan Tek Hoat yang tampil ketika
membersihkan Kay Pang. Tempaan Kiong Siang Han
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menjelang kematian, serta penyempurnaan Kiang Sin
Liong, dua tokoh ajaib masa kini, telah mematangkan anak muda ini.
Karena itu, dengan gerakan-gerakan sederhana dari
perbendaharaan ilmu Kay Pang, dengan mudah dia
mengelit dan menyentil pergi setiap pukulan dan
tendangan yang mengarah ke tubuhnya.
Sementara itu, Mei Lan juga sudah berada di atas
angin. Dan perkelahiannya dengan kelima
pengeroyoknya nampak berlangsung santai bagi Mei Lan.
Perbedaan tingkat penguasaan ilmu masih sangat jauh, meskipun kelima orang itu sudah sanggup menahan dan sedikit mengimbangi Beng San Siang Eng, tetapi
menghadapi Mei Lan mereka mati kutu.
Bahkan ketika mereka menggunakan pedang
sekalipun dan menyerang habis-habisan, Mei Lan justru tetap dengan sabar dan tenang menghadapi mereka.
Bahkan, sesekali dengan berani dia menyentil pergi
ujung pedang lawan dengan mengandalkan kekuatan
jemari tangannya. Hal itu mengakibatkan kelima
lawannya menjadi ngeri dan takjub.
Masakan bocah semacam ini memiliki kemampuan
yang tidak lumrah" Sungguh heran dan ngeri karena
baru sekali ini mereka berjumpa lawan yang demikian tangguh yang sanggup mempermainkan mereka dengan


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

demikian mudahnya.
Di lain tempat, setelah beristirahat beberpa ketika, Beng San Siang Eng menjadi lebih bugar dan merasa
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mulai mampu menyembuhkan luka mereka. Karena itu,
mereka menyudahi upaya penyembuhan dan tinggal
butuh istirahat lebih banyak semata. Ketika mereka
kemudian siuman dan bermaksud untuk membantu
muda-mudi yang melindungi mereka, justru membuat
mereka sangat terkejut.
Mereka menyaksikan ketenangan, kegesitan dan
ketangguhan kedua anak muda putra teman mereka
Pangeran Liang. Awalnya mereka mengira, Mei Lan
hanya hebat ginkangnya saja. Tetapi, ketika melihat anak gadis itu berani menyampok dan menyentil ujung pedang lawan, tiba-tiba mereka menjadi sadar dan malu sendiri.
Demikian juga ketika melihat Tek Hoat yang melawan
si kerudung putih yang lebih lihay, tetapi melayaninya dengan tidak kekurangan satu apapun, malah nampak
sangat mendominasi perkelahian.
Ketika kedua orang pendekar budiman ini masih
ternganga heran melihat kedua muda-mudi ini
mempermankan lawannya, tanpa sepengetahuan mereka
berdua, di belakang mereka telah berdiri seorang anak muda lain. Berpakaian hijau dan nampak sangat kokoh dan berwibawa. Bahkan tak lama kemudian terdengar
suaranya yang mengagetkan Kui Siang dan Bin Ham:
"Lan Moi, Tek Hoat, sudah saatnya menghentikan
pertempuran. Di depan sana kelompok yang jauh lebih besar dengan jumlah tokoh lihay yang banyak sedang
menanti kita. Tapi kita membutuhkan informasi dan
keterangan mereka"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik Koko" Mei Lan yang dengan cepat menyadari
siapa yang bicara sudah dengan cepat merubah Ilmu
silatnya. Kali ini, tidak lagi menghindar, tetapi justru menyerang dan mencecar kelima lawannya dengan
menggunakan Thai Kek Sin Kun.
Tetapi tenaga pukulan terkandung Pik Lek Ciang, yang dengan cepat merubah suasana pertempuran. Bahkan
tidak beberapa lama kemudian, 2 orang lawannya sudah terkena sambaran tenaga dalamnya dan terpental jatuh sulit bangun lagi, terluka. Dan sejurus kemudian,
terdengar dentingan kecil diikuti melayangnya sebuah Pedang dan salah seorang kembali terjatuh, tapi kali ini dalam keadaan tertotok.
Setelah 3 lawannya dikuasai, seorang tertotok, dua
lawan sisanya berusaha keras untuk menggempur dan
membuka jalan lari. Tetapi kemanapun mereka bergerak, kecepatan Mei Lan tidak sanggup mereka tandingi.
Dalam keadaan terdesak seperti itu, sebelum mereka
kena dipukul Mel Lan, tiba-tiba tubuh mereka merosot jatuh, dan dengan sangat cepat wajah mereka berubah menghijau, dan sekejap kemudian tewas.
Nampaknya seperti biasa mereka membunuh diri
karena gagal dengan menggunakan racun yang telah
berada di mulut mereka.
Sementara itu, setelah melihat Mei Lan berhasil
menotok salah seorang lawan, Ceng Liong berpaling
kearah Beng San Siang Eng dan kemudian berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Mohon bantuan jiwi locianpwe untuk
menginformasikan kekuatan lawan yang berada di
depan. Biarlah siauwte yang berada disini membantu
kedua kakak beradik yang mendapat tugas sebagai
pelopor dan pembuka jalan. Dari sini, kurang lebih sejam berjalan kaki, jiwi locianpwe akan bertemu dengan
rombongan yang dipimpin Hu Pangcu Kay Pang dan Kun
Lun Ciangbunjin. Siauwte sendiri sudah menyaksikan
kekuatan di depan itu"
"Siapakah anda, anak muda?" Pouw Kui Siang
bertanya heran melihat anak muda yang kedatangannya tidak mereka ketahui, tetapi yang pasti memiliki
hubungan baik dengan Mei Lan dan Tek Hoat.
"Dia adalah Kiang Ceng Liong, Bengcu yang baru
dipaksa para jago meletakkan jabatan. Jangan khawatir jiwi locianpwe, dia bahkan masih lebih hebat lagi" Mei Lan memperkenalkan Ceng Liong sambil tersenyum
memandang Beng San Siang Eng dan Ceng Liong yang
menjadi risih diperkenalkan dengan cara demikian.
"Ach, penghuni Lembah Pualam Hijau rupanya. Maaf,
jika kami pangling"
"Bukan sekedar penghuni, sekarang dia adalah Duta
Agung Lembah, pemilik Lembah itu" tambah Mei Lan
dengan kandungan rasa bangga dalam suaranya.
"Maaf, jika demikian kami sedang berhadapan dengan
bengcu Tionggoan" suara Li Bin Ham terhenti
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ach, sudahlah jiwi locianpwe. Memang tecu adalah
Duta Agung Lembah kami, tetapi sebagai Bengcu,
sebagaimana ucapan nona Mei Lan, sudah tecu
tanggalkan"
"Tepatnya, dipaksa para jago yang merasa hebat itu
untuk meletakkan jabatan" Mei Lan yang masih
penasaran bagi Ceng Liong menegaskan.
"Bagaimana ini, bagaimana ceritanya Bengcu?" Kui
Siang bertanya heran dengan kening berkerut
"Sudahlah jiwi locianpwe, nanti Pengemis Tawa Gila
akan menjelaskan semuanya, Kita perlu bergerak cepat"
Ceng Liong memotong yang kemudian dianggukkan Kui
Siang. "Baiklah, jika demikian kami akan menemui dan
berbicara dengan mereka. Kami berangkat" Kui Siang
dan Bin Ham kemudian berangkat menemui para jago.
Sementara itu, Tek Hoat sendiri sudah mendesak
habis lawannya. Dia telah menggunakan salah satu ilmu kebanggaan perguruannya, yakni Sin Liong Cap Pik Ciang
" Pukulan Naga sakti, yang telah mendesak lawannya.
Sebetulnya kepandaian si kerudung putih tidak berada di bawah See Thian Coa Ong ataupun Pek Bin Houw
Ong, para datuk sesat itu. Tetapi, dengan kemajuan
yang dicapai Tek Hoat akhir-akhir ini, kelihayannya yang sudah berlipat itu tak sanggup diimbangi si kerudung putih.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Melihat jalan keluarnya semakin menipis, tiba-tiba si kerudung putih menjadi nekat. Dengan segenap
kekuatannya diterjangnya Tek Hoat, tetapi tidak sangugp memberi sedikit peluang dan angin baginya untuk kabur.
Apalagi dia melihat Ceng Liong telah menutup jalan
kaburnya. Dalam keputus asaannya dia bekakakan dan
berteriak: "hahahaha, tidak ada yang bisa kalian dapatkan
dariku" Dan sejurus kemudian, orang itupun kemudian
menghembuskan nafas pesis seperti anak buahnya
dengan jalan minum racun. Ceng Liong memburu
kedepan, tetapi tetap tak sanggup mengembalikan
nyawa si kerudung putih:
"Ah sayang, padahal orang ini nampaknya banyak
mengetahui organisasi Thian Liong Pang. Kita terlambat"
Ceng Liong mengeluh
"Maaf, Liong ko, aku tidak menduga dia akan bunuh
diri" Tek Hoat menyesali
"Tidak apa-apa, betapapun kita masih punya tawanan
yang lain"
================
Ceng Liong nampak menarik nafas panjang. Tidak ada
yang didapatkannya dari tawanan mereka melebihi dari yang sudah disaksikannya. Bahkan dia sudah
mengerahkan I Hun To Hoat untuk mempengaruhi
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kesadaran sang tawanan, tapi memang tak ada yang
rahasia yang dketahuinya.
Kecuali bahwa di kalangan Thian Liong Pang si
kerudung putih merupakan 1 diantara 12 Utusan
Kerudung Putih dan berendeng dengan 12 Utusan
Kerudung Hitam. Masing-masing, Utusan Kerudung Putih dan Hitam memiliki majikan dan meurpakan tokoh yang masih misterius dan bahkan tidak dikenal anggota Thian Liong Pang.
Semua anggota Thian Liong Pang membekal racun di
mulutnya, tetapi anggota taklukan dari perguruan silat lain, rata-rata tidak membekalnya karena tidak memiliki rahasia yang perlu diketahui orang.
Jikapun ada keuntungan dari tawanan itu, hanya
informasi yang menjadi semakin jelas soal struktur Thian Liong Pang. Yakni mereka memiliki 4 Pelindung Hukum yang sudah dikenal, dan kepandaiannya sungguh
menggiriskan hati: Bouw Lim Couwsu, Bouw Lek Couwsu, Kim-i-Mo Ong dan Koai Tung Sin Kay " ke empat maha
iblis yang sangat ditakuti.
Selain itu, rupanya mereka memiliki 3 Hu Hoat, yang dua diantaranya sudah dikenali, yakni Tibet Sin Mo Ong, dan Hu Hoat Pertama yang sudah dua kali bertanding
melawan Mei Lan. Kekuatan ke-enam orang ini saja
sudah sangat luar biasa, belum lagi mereka ditopang oleh 12 Utusan kerudung hitam dan 12 Utusan kerudung putih yang memiliki kepandaian rata-rata selihat See Thian Coa Ong.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan di atas 12 Utusan itu, bahkan berdiri Majikan
Kerudung Putih dan Majikan kerdudung hitam sebagai
pendamping kiri dan kanan Pangcu Thian Liong Pang
yang masih tetap misterius. Sampai dimana kesaktian Pangcu Thian Liong Pang dan kedua pengiringnya,
sungguh sulit untuk diperkirakan.
"Tek Hoat, Lan Moi, sungguh riskan untuk menembus
hadangan di depan sana. Kekhawatiran soal serangan
gelap, serangan racun, dan serangan keji lainnya
sungguh sulit diperkirakan. Belum lagi, sulit bagi kita untuk memperhitungkan jumlah kekuatan lawan. Aku
berpikir, kita berjalan lebih dahulu dan menyuruh
mundur atau berhenti para jago, dan menakar
kemampuan pihak lawan. Artinya kita mencoba untuk
menyusup ke daerah musuh. Bagaimana pertimbangan
kalian" "Liong Ko, usul itu layak kita pertimbangkan. Karena jika tidak, korban di pihak kita akan sangat banyak.
Mereka bergerak di tempat gelap sedang kita di tempat berterang" Sambut Tek Hoat
"Bagaimana Lan Moi, apakah engkau juga setuju?"
Ceng Liong mengerling Mei Lan yang juga sedang
memandangnya untuk meminta persetujuan atas usulnya menyusup ke daerah lawan guna menjajaki kemampuan
Thian Liong Pang yang disiapkan untuk melawan mereka.
"Aku setuju saja Koko" Mei Lan tiba-tiba kehilangan banyak kata-kata.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baiklah, biarlah kita bertiga mencoba untuk
menyatroni sarang musuh, dan ketiga Cap It Hohan
menyampaikan kabar agar para pendekar jangan
bergerak dulu lebih jauh. Tek Hoat, engkau sebaiknya memberi tahu ini kepada mereka bertiga, dan setelahnya kita berangkat"
Setelah ketiga orang dari Kay Pang Cap It Hohan
kembali ke rombongan, akhirnya Mei Lan, Tek Hoat dan Ceng Liong kemudian merundingkan strategi dan cara
untuk menyusup kedaerah musuh. Mereka bercakapcakap sebentar dengan suara lirih dan tidak berapa lama mereka nampak membelah hutan sebelah kiri yang
sangat lebat dan tidak mengikuti jalan umum yang sudah disiapkan penghadangannya oleh anak buah Thian Liong Pang.
Tapi, tidak berapa lama setelah ketiga orang itu
berlalu, di balik belukar yang lain, sepasang manusia nampak menarik nafas panjang. Nafas keprihatinan.
Terdengar keduanya saling berbisik:
"Koko, sebaiknya engkau mengawasi mereka bertiga,
dan biarkan pinni yang mengawasi rombongan para
pendekar".
"Baiklah, kita bertemu malam nanti di lingkaran
seputar rombongan pendekar itu"
Dan setelah itu, kemudian merekapun berlalu. Berlalu seperti terbang saja layaknya, ringan, pesat dan bukan main hebatnya kemampuan mereka. Yang seorang
nampak menyusul ketiga pendekar muda dan yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
seorang lagi, laksana terbang layaknya menyusul Ketiga orang dari Kay pang Cap It Hohan.
Sementara itu, setelah membelah hutan selama sekitar setengah jam, ketiga Pendekar Muda itu nampak
kemudian mengambil jalan sejajar kearah jalan yang
mereka tinggalkan tadi. Mereka berusaha untuk memutar dan menyelidiki keadaan para penghadang.
Tetapi, baru saja mereka berbelok kearah kanan,
firasat mereka merasakan ada sesuatu yang aneh, tidak jauh dari tempat mereka berbelok arah tadi. Ceng Liong adalah yang duluan menyadari adanya "sesuatu" itu, dan karenanya tiba-tiba dia behenti melangkah.
Dan tiba-tiba dia memalingkan wajahnya kembali
kearah dimana mereka berbelok tadi, dan ?"..
sanubarinya berdetak aneh. Disana ".. tepat di bawah sebatang pohon yang luar biasa besarnya, sosok mahluk aneh dengan potongan yang juga aneh sedang berdiri.
Tidak salah lagi, orang itu pastinya sudah tua sekali, atau sudah sangat tua malah.
Semakin memandangi orang aneh itu, semakin tidak
tentram hati Ceng Liong. Meskipun ketidaktentraman itu bukan karena sesuatu yang berbahaya baginya dan
kedua kawannya. Tetapi, seperti ada sesuatu yang sulit untuk diterjemahkan. Kharisma dan wibawa orang tua
aneh itu, bagaikan tak tertahankan bagi mereka bertiga, entah bagaimana.
Orang tua itu, nampak sama rentanya dengan guruguru mereka bertiga. Cuma, orang tua yang satu ini
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nampak berbeda dan sangat aneh. Rambutnya yang juga sudah memutih, nampak bergelombag-gelombang aneh
dan cenderung keriting dengan kulit agak kehitaman.
Bisa dipastikan, dia asli bukan orang Tionggoan, besar kemungkinan dari India.
Tetapi, ketiga anak muda itu sama sekali tidak bisa menebak dan tidak bisa menerka darimana asal orang
tua yang sama sekali tidak memandangi mereka bertiga.
Kepalanya dengan rambut aneh yang semua sudah
memutih nampak diikat oleh sejenis kain berwarna
merah, sebuah destar merah yang menghiasi kepalanya, tetapi tidak mampu menyembunyikan warna putih warna rambutnya saking tuanya orang itu.
Keheningan melanda keempatnya. Ketiga anak muda
itu memandangi orang tua aneh di bawah sebatang
pohon besar, tetapi orang tua itu, sama sekali tidak memandangi mereka. Ikat kepala merahnya melambai-lambai mengikuti tiupan angin.
Semua tanpa kata, dan anehnya, ketiga anak muda
itu, seperti terpaku ditempatnya. Diam dalam renungan dan khayalan masing-masing. Tetapi ".. dalam kediaman mereka, entah bagaimana bersama-sama mereka seperti mendengar dengungan sebuah suara ". entah darimana
datangnya, dan datang serta berlalu bagaikan semilir angin ".
"Kecepatan memang perlu ".. sangat perlu ?"
"Bergerak secepat mungkin memang hebat ".
sangat hebat malah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Bergerak secepat angin lebih hebat lagi "..
kemanapun arahnya
"Terhebat adalah bergerak lambat tapi cepat,
cepat tapi lambat ".
"Bergerak dengan hati, bukan dengan pikiran
".. "Mengetahui darimana asal angin dan kemana
dia berhembus "..
"Mengerti lebih baik dari tahu, mengalami lebih
baik dari mengerti ".
"Selamat tinggal ". datang bagai angin, pergi
seperti semilirnya ".
"Ada saat angin datang, ada saat angin berlalu
". Firasat Ceng Liong yang tajam segera membuatnya
menyadari sesuatu. Tetapi sayang, dia masih tetap
terlambat. Karena orang tua aneh di bawah pohon itu, dengan ikat kepala merahnya yang khas, entah sejak
kapan sudah menghilang dari hadapannya.
Dia yakin, orang tua itu yang berbicara kepadanya,
meski dia tidak melihat bibir orang tua itu bergerak sedikitpun. Tetapi sesaat kemudian suara itu seperti kembali mendenging di sanubarinya, bukan ditelinganya dan tampaknya juga Tek Hoat mengetahui dan
mendengarnya: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ada saat bertemu, ada saat berpisah. Memukul
tidak dengan benci, menyerang bukan dengan
amarah. Bukan untuk melukai, tapi untuk
melindungi dan menghidupkan. Pergilah, bila
berjodoh pasti bertemu kembali"
Ceng Liong juga Tek Hoat tercenung dan berdiri
menjublak, persis seperti Mei Lan yang merasa bahwa suara yang didengarnya tadi pasti adalah pesan
untuknya. Pesan soal kecepatan, pasti ditujukan
kearahnya, karena memang dia memiliki spesialisasi dan keunggulan dalam bergerak.
Tetapi, pesan soal "bergerak cepat tapi lambat, lambat tapi cepat" membuatnya menjadi bingung. Apalagi
ditambah dengan "bergerak dengan hati, bukan dengan pikiran" dan "mengetahui darimana asal angin dan
kemana dia berhembus". Dia memang mengerti
sebagiannya, tetapi selebihnya masih sangat gelap.
Setidaknya dia tahu, bahwa bergerak cepat tapi lambat, lambat tapi cepat, adalah soal ketepatan atas kebutuhan.
Tidak perlu bergerak secepat petir bila yang dilawan bergerak secepat lesatan seekor burung. Tapi,
mengaitkan cepat tapi lambat, lambat tapi cepat dengan kalimat sesudahnya, membuatnya pening.
Sementara itu, Tek Hoat dan Ceng Liong yang juga
mendengar pesan soal kecepatan dan gerakan, lebih
berkonsentrasi pada pesan terkahir yang nampaknya
ditujukan buat mereka masing-masing.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Memukul tidak dengan benci, menyerang bukan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dengan amarah. Bukan untuk melukai, tapi untuk
melindungi dan menghidupkan"
adalah alimat membingungkan. Meskipun bagi orang
biasa itu sebuah kerumitan tak berujung, tapi bagi Tek Hoat dan Ceng Liong yang cerdas, mereka seperti
memperoleh pesan penting, meskipun hanya atau baru
setengah bagian yang mampu mereka pahami. Mereka
terbiasa dengan pesan-pesan tersamar dari guru mereka.
Mereka terbiasa dengan filsafat yang tinggi dan dalam ajaran guru masing-masing, dan karenanya, sebagian
dari pesan si orang aneh bisa mereka mengerti. Apalagi, setelah keduanya pernah mengalami dan melewati
proses "memasak" tenaganya mengikuti puisi dalam
lembar kertas di gelang Ceng Liong. M
ereka berdua sadar betul, bahwa puisi pertama pasti berkaitan dengan puisi kedua. Memukul, juga bukan soal pikiran mengarahkan kemana, tetapi sama dengan
gerakan, seharusnya datang dari hati, dan bukan untuk mematikan, tetapi menghidupkan. Tetapi, pemahaman
itu, masih belum sanggup mereka kaitkan dengan Ilmu Silat mereka. Baru dipahami dan dimengerti, tetapi
belum tahu bagaimana gunanya bagi tata gerak Silat
mereka. Setelah kurang lebih 10 menit tenggelam dalam
lamunan dan berusaha mengurai pesan dari orang aneh yang mereka temui, akhirnya perlahan ketiganya mulai menemukan dirinya masing-masing. Adalah Mei Lan yang belakangan sadar, karena perlahan namun pasti, dia
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mulai mencerna makna dibalik kalimat bermakna dalam yang diterimanya.
Dia sadar betul, bahwa pesan itu pasti berkaitan
dengan kekuatan dan kecepatan ginkangnya. Dan
selama ini, dia cenderung menggunakan ginkangnya
dengan kecepatan yang kadang jauh melampaui
kebutuhan dari seharusnya dia bergerak.
Artinya, sejauh ini, keinginan pamer kekuatan dan
kecepatan geraknya mendominasi tata gerak ginkangnya.
Pesan tadi, dianggapnya sebagai kritik dan dia sekali lagi mengalami kemajuan dalam pemahaman dan
pendalamannya mengenai gerakan ginkangnya.
Padahal, masih ada setengah bagian lainnya yang
justru semakin memperdalam ginkangnya, tetapi Mei Lan sendiri belum sampai memecahkannya. Tetapi, setengah bagian saja sudah membuatnya sadar akan banyak hal
dan membuatnya sangat gembira. Dan senyum itu
ditanggapi Ceng Liong yang segera tahu Mei Lan sudah menemukan kembali kesadarannya:
"Bagaimana Lan Moi, ada sesuatu yang kau pahami?"
"Benar Liong ko, sepertinya ada suara yang
menuntunku memahami sesuatu mengenai ilmuku dari
nenekmu" "Baik jika begitu. Apakah engkau juga menerima
pesan sejenis Tek Hoat"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benar Ceng Liong, tetapi baru setengah bagiannya
yang kupahami. Selebihnya masih belum mampu
kemengerti"
"Nampaknya kita bertiga mengalami hal yang sama.
Nampaknya orang tua aneh itu bermaksud baik bagi kita.
Tapi sudahlah, waktunya kita untuk segera kembali
bergerak" "Baik" Tek Hoat dan Mei Lan menyahut berbareng.
Dan tidak lama kemudian tiga bayangan orang muda itu, kembali melesat kedepan.
Diiringi tatapan penuh makna dari si orang tua aneh yang kini nampak ditemani seorang tua lainnya,
meskipun nampaknya usianya masih lebih muda
dibanding si orang tua aneh berikat kepala merah. Ada beberapa saat keduanya nampak terlibat perbincangan serius dan dalam. Tetapi, tidak lama kemudian keduanya berpisah. Si orang tua aneh dengan cepat menghilang dari hadapan orang tua yang satu lagi. Dan setelah
menghela nafas kagum, ornag itupun kemudian
melanjutkan perjalanannya.
Sementara itu, Ceng Liong bertiga semakin
meningkatkan kehati-hatian mereka setelah menempuh
perjalanan sekitar setengah jam. Karena menggunakan kecepatan gerak, maka jarak tempuh mereka jadi lebih cepat dibanding kawanan pendekar yang menunggu
kabar mereka. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ceng Liong, firasatku menyebutkan tidak jauh dari
tempat ini adalah basis penyerangan mereka" Tek Hoat berbisik lirih
"Benar, akupun sudah merasakannya sejak tadi.
Hanya, kita tidak tahu kekuatan mereka. Mungkin kita harus berpencar sebentar untuk mengamati keadaan dari 3 tempat berbeda. Bagaimana"
"Sebaiknya begitu Liong ko. Tapi harus ada isyaratnya untuk bagaimana kita betemu dan dimana"
"Sebaiknya kita tetapkan bertemu ditempat ini lagi
setengah jam kedepan"
"Baik, jika begitu"
"Tapi, jika kita bertemu bahaya, maka isyarat siulan kita gunakan untuk saling memberi tahu"
Maka bergeraklah ketiga anak muda itu dengan
gesitnya. Mei Lan mengambil arah yang agak memutar, sementara Tek Hoat langsung menusuk ke depan, dan
Ceng Liong bergerak mendekati jalan yang akan
ditempuh para pendekar. Karena menyadari keadaan
yang berbahaya yang sedang dihadapi dan daerah
musuh sudah sangat terasa dengan firasat mereka, maka gerakan mereka sungguh sangat berhati-hati.
Tiga arah yang mereka tempuh memang dilakukan
dengan berbagai pertimbangan. Jika memang kekuatan
mereka besar, maka seharusnya ada basis penumpukan
kekuatan itu. Dan itu bisa saja di seberang atau sisi jalan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang satunya lagi, atau, bisa juga disisi jalan yang mereka selidiki saat itu.
Episode 2: Pertempuran2 Di
kaki Gunung Siong San
Tapi, pertempuran pertama justru terjadi di dekat
lokasi peristirahatan para pendekar Tionggoan. Diluar dugaan Ceng Liong, pengintaian juga dilakukan oleh
pihak Thian Liong Pang. Hanya, pengintaian mereka
dilakukan untuk memastikan apakah para pendekar akan melakukan perjalanan normal atau tidak.
Jadi bukanlah misi pengintaian. Tetapi, karena
kawanan pendekar memilih beristirahat menunggu
informasi dari Ceng Liong bertiga, akhirnya utusan Thian Liong Pang yang mengawasi perjalanan para jago, jadi ingin melakukan pengintaian.
Utusan yang terpilih adalah Ciu Lam Hok, pemuda
murid Liok te Sam Kwi yang telah mengalami kemajuan pesat setelah dididik keras guru-gurunya, dan bahkan 2
tahun terakhir menjadi murid kesayangan Kim-i-Mo Ong.
Ciu Lam Hok diutus berdua dengan Gan Bi Kim, salah
seorang dari Kelompok Kerudung Putih yang diangkat
menjadi murid terakhir Koai Tung Sin Kay 3 tahun
terakhir ini. Ciu Lam Hok sejak kemunculan kembali Kim-i-Mo Ong
menjadi beruntung karena merasa suka melihat bakatnya dan terutama kelicikannya. Karena itu, sejak 2-3 tahun TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
belakangan, dia justru dididik secara serius oleh Kim-i-Mo Ong yang tidak lagi menerima murid sejak dikalahkan puluhan tahun lalu.
Sementara Gan Bi Kim, juga memperoleh perhatian
dari Koai Tung Sin Kay dan memilihnya jadi murid, meski masih tetap bertugas dalam kelompok Kerudung Putih.
Nona ini menjadi andalan utama Majikan Kerudung Putih yang adalah salah satu pelindung Pangcu Thian Liong Pang.
Bahkan di kalangan Kelompok Kerudung Putih, Gan Bi
Kim telah menjadi seorang tokoh dengan kepandaian
tertinggi, meski masih di bawah majikan Keurudung Putih yang tidak dikenal siapapun. Meskipun baru dididik
selama 3 tahun, tetapi karena dasar kemampuan mereka sudah tinggi, membuat kemampuan keduanya dengan
cepat melambung cukup tinggi dewasa ini. Bahkan Ciu Lam Hok sudah jauh melampaui 3 orang bekas gurunya
yang mendidik dan membesarkannya, Liok te Sam Kwi.
Sayangnya, karena telah merasa berkemampuan
tinggi, Ciu Lam Hok menjadi pongah. Justru Gan Bi Kim yang lebih awas, karena lama dan berpengalaman.
sebagai anggota kelompok Kerudung Putih, dia biasa
bekerja cermat dan senantiasa bertindak awas.
Adalah Ciu Lam Hok yang sudah merasa hebat yang
membuat tugas keduanya bisa terendus orang. Dan
adalah Pendekar Kembar dari Siauw Lim Sie yang
memergoki kedua orang itu ketika Ciu Lam Hok memaksa untuk mendekati rombongan pendekar dalam jarak lebih dekat. Padahal, sebetulnya sudah lama kedua pendekar TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
muda Siauw Lim Sie menyadari adanya 2 orang pengintai berkepandaian tinggi memasuki area yang bisa mereka pantau.
Sebagaimana kesepakatan dengan Ceng Liong, kedua
pendekar muda ini, memang mengawasi sisi kanan dan
kiri jalanan dan terpisah tidak terlampau jauh dari rombongan pendekar. Dan adalah Souw Kwi Song yang
mampu melacak dan mengetahui upaya mengintai kedua
orang ini, tetapi membiarkan mereka terus mendekat
sambil mengirim isyarat ke kakaknya dan Giok Lian yang berada di sisi yang sama hanya agak ke belakang.
Benar saja, tidak lama kemudian, kedua orang
pengintai, Gan Bi Kim dan Ciu Lam Hok akhirnya
melewati tempatnya berjaga tanpa diketahui kedua anak muda utusan yang ingin mengintai itu.
"Jiwi hengte, ada apakah gerangan berjalan-jalan
mengendap-endap mencurigakan di hutan ini?"
Suara Kwi Song mengagetkan Ciu Lam Hok dan Gan Bi
Kim yang jadi salah tingkah karena tidak tahu disekitar situ ada orang.
"Hahahaha, ataukah kalian sedang pacaran sembunyisembunyi takut ketahuan orang tua kalian?"
"Kurang ajar, mengagetkan saja. Apa juga urusanmu
disini" Ciu Lam Hok menjadi murka. Tetapi Gan Bi Kim sudah menyadari bahwa ada bahaya mengancam
mereka. Fakta bahwa dia tak sanggup mencium
keberadaan Kwi Song adalah sinyal bahaya. Sayang Ciu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Lam Hok yang masih muda, cetek pengalaman sudah
murka duluan. "Hm, engkau seperti orang pacaran gelap-gelapan
yang ketahuan orang. Siapakah engkau?" Kwi Song
masih bernada main-main.
"Hm, sombong engkau. Akulah Ciu Lam Hok, orang
yang akan memberi hajaran setimpal kepadamu"
"Oooh, setelah ketahuan mau mengintai, kini engkau
ingin membungkamku juga?"
"Mengapa tidak, sebaiknya engkau bersiap"
Dan sudah dengan segera Lam Hok bersiap dan
mengirim serangan kearah Kwi Song. Karena belum
saling mengenal, keduanya menggunakan tenaga secara terbatas dan akibatnya keduanya sama kaget menemui
kehebatan lawannya.
Kwi Song memang hanya tergetar karena hanya
sekedar mencoba kekuatan lawan, tapi getaran tenaga lawan membuatnya paham bahwa anak muda
didepannya itu sangat lihay. Sementara Lam Hok yang tergetar mundur menjadi murka karena lawannya
ternyata hebat.
"Hm, jangan sombong, aku belum kalah, Lihat
serangan" Dan meluncurlah serangan Lam Hok dengan
menggunakan Kiam Ciang, ajaran khas gurunya 3 Setan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bumi. Hanya, ditangan Lam Hok, ilmu itu seperti berlipat-lipat kali kehebatannya. Belum lagi mengenai sasaran, hawa pedang yang diciptakannya seperti telah mengenai tubuh lawan, dan sanggup mengoyakkan jubah, bahkan
sanggup memotong benda keras sekalipun.
Tapi sayang, lawannya kali ini adalah pemuda
gemblengan Kian Ti Hosiang. Digembleng habis-habisan untuk menghadapi tokoh sekelas Kim-i-Mo Ong, sehingga bukan masalah serangan seperti Kiam Ciang.
Tanpa mengerahkan Ilmu mujijat Siauw Lim Sie yang
terakhir mereka kuasai, yakni Kim kong pu huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak), dia
masih sanggup bertahan. Dengan sebat dia bergerak
cepat sambil menyentil Kiam Ciang dengan
menggunakan Tam Ci Sin Thong dan menyebabkan Kiam
Ciang Lam Hok kehilangan ketajamannya.
Bukan benturan tajam yang terjadi, tapi suara seperti beradunya dua benda tajam yang terdengar, berturut-turut sampai tiga kali adu ketajaman jari tangan dan tangan pedang: cuuuus, cuuuu, cuuuus "..
Dan akibatnya kebali Lam Hok harus mendapati,
bahwa anak muda seusianya yang berada dihadapannya
sanggup memunahkan serangannya. Bukan, bukan Cuma
memunahkan serangannya. Malah memberinya
pelajaran, bahwa di kalangan anak muda, dia masih
memiliki saingan yang bahkan melebihinya.
Kenyataan ini memukul kesombongan dan tinggi
hatinya yang sudah merasa tak terkalahkan di kalangan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
generasi muda. Maka dengan cepat dikerahkannya Kiam Ciang disertai dengan hembusan hawa beracun Siang
Tok Swa. Sementara Kwi Song yang menyadari bahwa
anak muda lawannya cukup berisi, segera setelah
mencium serangkum angin harum, segera sadar bahwa
pukulan lawan beracun.
Sambil mengerahkan kemampuan sinkangnya lebih
tinggi guna melindungi tubuhnya dengan Kim kong pu
huay che sen (Ilmu ini, dalam tataran tinggi akan
membuat orang kebal racun), dan selanjutnya diapun
meladeni Lam Hok dengan tenang. Begitu kokoh dan
bervariasi gerakan Kwi Song, sampai Lam Hok kehabisan akal dan celah untuk memukul Kwi Song.
Bahkan, Siang Tok Swa juga tidak menghasilkan apaapa, dan seperti terbentur hawa tak kelihatan yang
keluar dari tubuh Kwi Song. Sebaliknya, Tam Ci Sin
Thong yang dikeluarkan Kwi Son berkali-kali mengancam Lam Hok dari banyak penjuru. Sungguh sakit rasanya
bagi Lam Hok, dia yang sudah kepalang merasa tinggi ilmunya, mendapati kenyataan sangat berat, didesak
oleh anak muda yang lain.
Tidak terima, kini dia mengganti ilmunya, memadukan Kiam Ciang dengan Ha Mo Kang. Ilmu ampuh lainnya
yang diperoleh dari 3 Setan bumi. Hebatnya tidak main-main, karena kemampuannya bahkan sudah jauh
melampaui 3 guru pertamanya itu.
Sambil berkaok-kaok bagaikan katak betulan, dia
mulai menyerang dengan pengerahan tenaga besar.
Tetapi, keanehan Lam Hok dibanding ketiga gurunya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
adalah: Apabila kedua dorongan tangan gurunya berisi tenaga Ha Mo Kang yang beracun, maka Lam Hok
menggubahnya menjadi lain.
Dorongan tangan yang satu tetap berisi hawa Katak
Buduk, sementara yang satu lagi berisi hawa Ha Mo Kang tetapi dengan daya serang Kiam Ciang. Dan karena itu, Lam Hok malah menjadi jauh lebih berbahaya. Ketika
membenturnya, Kwi Song yang untungnya terlindung
dengan hawa Kim kong pu huay che sen, memang tidak
terluka, tetapi dia terpental ke belakang. Tidak terluka.
Tetapi kejadian itu membuatnya menjadi lebih serius.
Bicara soal serangan berat, dia bisa melawannya dengan Tay Lo Kim Kong Ciang dan mengimbangi Kiam Ciang
dengan ilmu jari lainnya yang lebih berbahaya lagi, Kim Kong Ci. Tapi, Lam Hok sudah kembali menyerangnya.
Kwi Song kembali meningkatkan kekuatan
iweekangnya, dan sambil bergerak lincah dia kemudian memapaki dorongan kedua tangan berisi hawa Ha Mo
Kang dan Kiam Ciang tidak berhadapan, tetapi dari
samping. Kelemahan Ha Mo Kang adalah, kurang gesit dan
terlampau mengandalkan hawa murni yang besar. Dan
itu dimanfaatkan Kwi Song untuk mengundurkan Lam
Hok melalui sentilan kim kong ci, sambil kemudian
mempersiapkan diri menghadapi Ha Mo Kang Lam Hok.
Begitu tersentil dan tertahan langkahnya, Lam Hok sudah langsung kembali bergeser dan menyerang kwi Song
yang kali ini sudah bersiap.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sekali ini, dia tidak main-main lagi. Serangan hawa Ha Mo Kang disambutnya dengan kekuatan pukulan Tay Lo
Kim Kong Sin Ciang yang dibarengi dengan pengerahan kim kong ci. Dan kembali terdengar benturan-benturan baik benturan pukulan maupun antar serangan tajam jari dan tangan.
Tapi benturan itu segera nyata lebih menguntungkan
Kwi Song yang tenaga dan kematangannya mengatasi
Lam Hok. Tay Lo Kim Kong Sin Ciang masih menang
mutu menghadapi Ha Mo Kang, dan lebih murni. Lagipula masih lebih fleksibel dan lebih lincah ketimbang Ha Mo Kang yang bergerak lamban bagaikan katak buduk
melompat lompat.
Setelah beberapa kali terjadi benturan, sebuah sapuan tangan kanan Kwi Song melontarkan Lam Hok dengan
singgah dan hinggap di pundaknya, melontarkannya jauh ke belakang. Tetapi masih tidak mampu menembus hawa Ha Mo Kang dan melukai Lam Hok. Hanya, sudah cukup
memberi sinyal bagi Lam Hok bahwa lawannya tidak
terkalahkan olehnya.
Tapi, mana Lam Hok mau memahaminya" Tidak, dia
masih membekal ilmu lain, ilmu yang diyakininya lebih hebat dari sekedar Ha Mo Kang. Dan, kini, disiapkannya ilmu itu.
Nampak Lam Hok berdiri tegak, dan samara-samar
dari tubuhnya mengeluarkan sinar yang agak kemilau, menyilaukan mata. Kemudian sepasang tangannya
menyatu, sinar matanya mengeluarkan cahaya berkilat bagaikan nyala api.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Itulah pengerahan sinking khas Kim-i-Mo Ong yang
disebut Kim-i-Sin Kang atau Tenaga Jubah Emas dengan pasangan ilmunya Kim-i-Sin Kun (Silat Jubah Emas).
Dalam puncak penguasaan ilmu itu, seorang Kim-i-Mo
Ong akan menjadi kebal segala senjata tajam, bahkan kebal racun, dan dengan latihan sesat, cahaya yang
dikeluarkannya malah juga beracun.
Karena itu, Kim-i-Sin kang sebetulnya sudah berubah menjadi Ilmu sesat, dan sinar emasnya redup karena
dibarengi dengan penggunaan dan sisipan racun. Kwi
Song sudah pernah mendengarkan jenis ilmu ini dari
gurunya, dan karena itu dia sadar dengan siapa dia


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berhadapan. Bahkan menjadi lebih yakin ketika terdengar suara kakaknya:
"Song te, hati-hati, nampaknya dia murid Kim-i-Mo
Ong" Dan tanpa peringatan kakaknya, Kwi Song sudah tahu
apa yang harus dilakukannya. Dia meningkatkan
kemampuan Kim kong pu huay che sen dengan
pengerahan iweekang sampai 7 bagian, dan juga
menyiapkan Ban Hud Ciang untuk meladeni lawan muda
yang juga ternyata sangat digdaya ini.
Tetapi, setelah mengenal lawannya sebagai murid
Kim-i-Mo Ong, rasa sungkan dan kasihan di hati Kwi
Song mulai tawar. Mereka adalah lawan yang saling intai kemampuan masing-masing, dan demi keselamatan
banyak orang, Kwi Song harus segera bertindak. Kali ini dia tidak main-main lagi, menjadi serius dan mulai
berpikir untuk melukai lawan. Terutama setelah tahu, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bahwa tidak mungkin murid Kim-i-Mo Ong hanya sekedar tersesat dengan seorang gadis di dekat peristirahatan para pendekar Tionggoan.
Sementara itu, sebuah suara lain tiba-tiba terdengar:
"Beng koko, nampaknya kita memerlukan keterangan
mereka. Biarkan aku mencoba gadis temannya, mereka
pasti datang bukan untuk sengaja tersesat. Pasti ada maunya" Dan tanpa menunggu pesetujuan, Giok Lian
yang sudah lama berada didekat pertempuran itu sudah mendekati Gan Bi Kim. Mereka tidak saling kenal, dan belum saling menjajaki kemampuan.
Tetapi, sekali pandang, masing-masing juga tahu,
bahwa lawannya bukan gadis biasa. Apalagi, Gan Bi Kim yang sudah jauh lebih matang di usianya yang ke-25, dia sudah malang melintang di dunia Kang Ouw. Dia dididik secara ketat oleh seorang tokoh seberang lautan dan bahkan kemudian, karena bakat dan tubuhnya yang
menggiurkan, dididik lagi oleh tokoh sehebat Koai Tung Sin Kai.
Bisa dibayangkan seberapa hebat gadis itu. Tapi,
lawannya, Giok Lian, juga bukan gadis sembarangan,
meksi lebih kurang berpengalaman, tetapi bekal ilmunya, juga bukan sembarangan. Gemblengan sesepuh
Bengkauw lagi. Gebrakan awal mereka terkesan biasa-biasa saja, dan karena sudah tahu bahwa lawan masing-masing berisi, keduanya tidak terkejut ketika lengan masing-masing tergetar. Giok Lian yang kemudian berinisiatif lebih TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dahulu, menyerang lawan dengan Kang See Ciang dan
mencecar hebat lawannya.
Tetapi, Gan Bi Kim juga tidak tinggal diam, dia
mewarisi Hai Liong Kiang Sin Ciang (Ilmu Silat Tangan Sakti Menaklukan Naga Laut), ilmu dari Lam Hay Bun.
Dan karena itu, dia mampu menghadapi serbuan Giok
Lian, dan semakin lama keduanya semakin mengagumi
lawannya. Gan Bi Kim dalam kematangannya, tidak
menunjukkan watak sebagai seorang tokoh aliran hitam, justru dia bergerak gemulai dan terang-terangan.
Itulah sebabnya, Giok Lian masih pikir panjang untuk menyerang gadis itu dengan dahsyat. Karena, setelah mengalami gemblengan terakhir kakek buyutnya, gadis ini bahkan sudah berada dalam tataran tertinggi ilmu-ilmu Bengkauw, nyaris merendengi tokoh terlihay saat ini, ayahnya sendiri. Tapi karena kalah taktik dan
pengalaman, dia tidak mendesak Gan Bi Kim secara
keras. Kedua ilmu hebat yang biasanya bekerja sama, kali ini diadu di arena pertempuran oleh kedua gadis nan cantik ini. Gan Bi Kim menang pengalaman, tetapi Giok Lian menang tenaga dan keuletan. Beberapa kali tangan
Wanita Gagah Perkasa 11 Suling Emas Dan Naga Siluman Bu Kek Sian Su 11 Karya Kho Ping Hoo Pendekar Super Sakti 3

Cari Blog Ini