Ceritasilat Novel Online

Kisah Para Naga 2 10

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 10


gurumu Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang. Karena
memang, yang harus engkau kembangkan dan
sempurnakan adalah kemampuan puncak dari ilmu
tersebut yang merupakan pusaka terakhir keluargamu.
Meskipun mungkin, setelah engkau, baru akan hadir
pewarisnya yang setara dengan engkau dan gurumu
100-200 atau 300 tahun lagi"
"Terima kasih locianpwee, kupastikan apa yang
engkau katakan akan terlaksana seperti itu"
"Aku telah memberimu pandangan dan kemungkinan
untukmu, bagaimana menyempurnakan Pek Hong Caoyang-sut Sin Ciang dengan jalan yang mirip dengan ilmu keluargaku. Selanjutnya tinggal peruntunganmu saja
untuk menyempurnakannya. Terlebih karena penguasan
Ilmu baik Ginkang, Sinkang, Khikang maupun Tenaga
Batinmu secara aneh memang sudah cukup matang. Nah
anak muda, waktu kita untuk berpisah sudah tiba, aku tidak mengajarmu apa-apa, hanya membuka
wawasanmu, pemikiranmu atas kemungkinankemungkinan lain yang sangat luas untuk membuatmu
mampu menyempurnakan ilmu kepandaianmu. Bahkan
jika perlu, wawasan dan kemungkinan itu, juga engkau sempurnakan dan tingkatkan lebih jauh. Tugasku
terhadap gurumu sudah berakhir, kuharap engkau
berhasil ...... selamat berpisah" dan begitu selesai kalimat tersebut, orang tua aneh di depan Ceng Liongpun sudah lenyap.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Thian San Pay ........ adalah sebuah Perguruan Silat yang memiliki nama besar dan harum. Pada masa
keemasannya, Thian San Pay terkenal dengan Ilmu
Pedangnya yang "nyaris" tanpa tandingannya. Dan
memang, Ilmu Pedang adalah andalan dan ilmu pusaka
bagi perguruan yang berdiri di salah satu puncak yang terpencil itu.
Bahkan, puncak gunung Thian San itu selalu tertutupi oleh salju, dan udara disekitar Perguruan itupun rata-rata sangatlah dingin. Tetapi, di gunung itulah Thian San Pay membangun perguruannya, menanamkan nama dan
pengaruh di dunia persilatan Tionggoan, dan
mempertahankan keharuman dan kejayaannya untuk
waktu yang cukup lama.
Berbicara Ilmu Pedang, maka Ilmu Pedang Thian San
Pay masuk dalam kategori "UTAMA" dan "TERHEBAT" di
Tionggoan selain Ilmu Pedang dari beberapa perguruan Pedang lainnya, semisal Tiam Jong Pay, Bu Tong Pay, Hoa San Pay maupun Cin Ling Pay. Tetapi, Thian San Pay pernah merajai duna persilatan dan memiliki seorang pendekar pedang yang mumpuni dan tak terkalahkan
pada ratusan tahun silam.
Tokoh ini, bahkan berdiri dan berjejer setanding
dengan tokoh-tokoh utama pada masa itu. Seperti
misalnya Kakek Dewa Pedang, tokoh misterius dan
sangat hebat kepandaian pedangnya, tokoh yang
menciptakan Pedang Pualam Hijau bagi Kiang Sim Hoat, pendiri Lembah Pualam Hijau.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kakek ini selain lihay ilmu pedangnya, saking lihaynya dia dijuluki Kakek Dewa Pedang (Lo Sian Kiam), juga sungguh sangat misterius, tetapi kehebatannya diakui seantero dunia persilatan Tionggoan. Bahkan, pada masa sebelumnya, merekapun memiliki tokoh-tokoh hebat
yang melanglang buana dan menegakkan keadilan, dan
memperoleh julukan Perguruan Pedang Utama pada
jaman ratusan tahun silam.
Tapi itu dulu ...... Tokoh hebat terakhir yang dimiliki Thian San Pay adalah sute atau adik perguruan
Ciangbunjin pada seratusan tahun sebelumnya, dialah orang yang berjulukan Kakek Dewa Pedang. Kakek Dewa Pedang ini, terakhir muncul di Tiongoan pada masa
sukses Kiang Sim Hoat dan membuatkan Lembah Pualam
Hijau sebuah pedang bernama Pedang Pualam Hijau,
pusaka dan pengenal Duta Agung Lembah.
Setelah itu, Kakek Dewa Pedang tidak pernah
terdengar lagi kabar beritanya. Padahal, tokoh inilah yang dianggap paling sepuh dan menguasai tataran
tertinggi ilmu Thian San Pay, termasuk Ilmu Pedang
Terbang yang kini tinggal nama dan menjadi legenda di Thian San Pay dan bahkan di Tionggoan sekalipun.
Lenyapnya Kakek Dewa Pedang berarti lenyap pulalah
pusaka Thian San Pay yang sangat terkenal itu, karena generasi sesudahnya tidak ada lagi sanggup menguasai ilmu pusaka akibat keterbatasan bakat.
Dan itu jugalah sebabnya pada puluhan tahun
terakhir, posisi dan nama Thian San Pay mengalami
kemerosotan yang cukup parah. Bahkan sangat parah
malah. Tidak heran saat ini, Thian San Pay berada dalam TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
jajaran Perguruan Pedang Medioker semata, tidak lagi diperhitungkan sebagai Perguruan Pedang utama, jatuh dibawa merek Bu Tong Pay yang kini berdiri sendiri
dengan Ilmu Pedang Liang Gienya.
Apalagi, Liang Gie Kiam Sut telah dimatangkan oleh
salah satu Manusia Dewa Tiongoan, Wie Tiong Lan, dan boleh dikata merajai untuk saat ini.
Tetapi, jatuhnya mereka dan nama Thian San Pay
bukan berarti mengurangi minat orang menjadi
anggotanya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 500 anak murid Perguruan Pedang itu, selain lebih 100 lain lagi yang berkelana di dunia pesilatan meski memiliki nama yang kurang diperhitungkan.
Dan, menjadi lebih menyedihkan lagi, ketika Thian
Liong Pang merajalela, Thian San Pay sedang dalam
masa-masa suramnya. Itu jugalah sebabnya, mengapa
salah satu tokoh Thian San Pay yang bergabung dengan para pendekar merasa memiliki nama besar, tetapi
kurang dihargai. Sebabnya sederhana, memang Thian
San Pay jauh tertingal dewasa ini, dan merek perguruan tersebut tinggal mengandalkan kegemilangan pada masa lampau, sementara kekuatan mereka sendiri sudah jauh berkurang dan jauh tertinggal.
Merasa memiliki nama besar pada masa lalu
perguruannya, Tang Hauw Sek, seorang sute dari
Ciangbunjin Thian San Pay berjuluk It Kiam Tang Sam Hai (Pedang Tunggal Menggetarkan 3 Samudra), merasa tidak dihargai. Meski memang sedikit congkak, tetapi orang ini masih memiliki jiwa dan semangat orang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
gagah, terlebih karena di Thian San Pay, dialah tokoh terlihay di bawah Ciangbunjinnya itu. Jadi, masuk diakal bila dia menginginkan penghormatan dan pengharaan
sebagai salah satu "bekas" perguruan ternama.
Tang Hauw Sek sendiri, merasa terkejut ketika
kelompok mereka menerima surat untuk menarik diri dari pertikaian dunia persilatan dan meminta mereka pulang segera ke Thian San Pay. Meskipun kurang enak dengan para pendekar, tetapi Tang Hauw Sek mematuhi pesan
Ciangbunjinnya, meski surat dituliskan oleh Tee Kong dengan cap dan tanda kebesaran Ciangbunjin, dengan
perasaan kebat kebit dan kurang mengerti.
Dan kini, rombongan Thian San Pay yang berjumlah
kurang dari 10 orang melakukan perjalanan cepat pulang ke perguruannya. Perjalanan tersebut dilakukan terburu-buru karena ada beberapa dugaan mencurigakan dibalik kepala Tang Hauw Sek, terutama terkait dengan
perjuangan melawan Thian Liong Pang.
Meskipun tinggi hati dan angkuh, tetapi tokoh ini
memang termasuk orang gagah, masih menghargai
kependekaran dan selau menjujung tinggi kebenaran.
Tetapi, memang sangat temaha dengan nama dan
kebesaran. Itulah sebabnya beberapa kali dia
menunjukkan sikap cemburu atas prestasi Ceng Liong
dan beberapa tokoh muda lainnya yang dianggapnya
berlebihan. Padahal, seharusnya, sebagai tokoh Thian San Pay, seharusnya, diapun diperlakukan cukup tinggi oleh kalangan pendekar yang sedang bersatu waktu itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Rombongan Tang Hauw Sek yang berjumlah 9 orang
termasuk Hauw Sek sendiri, kini mulai memasuki kaki gunung Thian San dan berarti mulai memasuki kawasan yang berada dalam lingkungan perguruan mereka.
Tetapi, pada pos penjagaan pertama di kaki gunung, dari 7 orang murid yang berjaga, ketujuhnya bersikap aneh kepada Tang Hauw Sek.
Tetapi kondisi ini tidak diperhatikan secara saksama oleh Tang Hauw Sek, dan begitu seterusya sampai
memasuki Pos Penjagaan ketujuh, yang sudah berada di areal markas utama Perguruan Thian San Pay. Meski
belum di puncak gunung Thian San, tetapi keadaan di markas atau bangunan utama Thian San Pay sudah
teramat dingin. Dan bagi orang-orang biasa, jangan
harap sanggup bertahan lama atau berdiam lama di
daerah tersebut.
Dan di pos penjagaan terakhir yang dijaga oleh 5
orang murid angkatan pertama atau murid langsung
Ciangbunjin yang berjaga disana. Tetapi, sebagaimana Pos Penjagaan pertama sampai keenam, di Pos Penjagan ini, keadaanpun cukup aneh. Ke lima orang murid
angkatan pertama atau murid keponakan Tang Hauw Sek tersebut memang memberi hormat, tetapi dengan wajah yang aneh seperti memendam beban berat.
Setelah melalui 6 pos penjagaan, baru di Pos terkahir ini Tang Hauw Sek agak memperhatikan keadaan para
penjaga itu. Terlebih, karena sebagai murid keponakan, ke-5 murid itu memang sesekali memperoleh pengarahan darinya, sehingga praktis hamper semua murid angkatan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertama yang berjumlah 23 orang, dikenal semua oleh Tang Hauw Sek.
Tapi, kelima murid ini, memberi hormat dengan wajah yang kurang wajar, bahkan seperti menyembunyian
sesuatu. Bahkan, salah seorang diantara kelima murid itu, bahkan sama sekali tidak dikenalnya, atau asing wajahnya. Karena itu, dengan segera Tang Hauw Sek
bertanya: "Hei, engkau, siapa namamu?"
"Tecu bernama Liok Cau Sui, menemui Susiok" tetapi
gaya menghormat orang itu tidak mengesankan dia
sednag berhadapan dengan orang yang benar layak
dihormatinya. Seadanya.
"Sejak kapan Murid Angkatan Pertama memiliki nama
asing seperti engkau?"
"Maaf susiok, tecu baru diangkat menjadi murid oleh Ciangbunjin atas usulan Tee Kong suheng"
"Hm, maksudmu engkau direkomendasikan Tee Kong
menjadi murid Ciangbunjin Thian San Pay?"
"Benar susiok"
Tang Hauw Sek menjadi semakin bingung dengan
keadaan Thian San Pay. Menerima murid di angkatan
pertama adalah maha sulit selama ini di Thian San Pay.
Mengapa seorang Liok Cau Sui bisa dengan mudah
menjadi murid angkatan pertama" Bahkan tanpa
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sepengetahuan dirinya pula. Sungguh memang sesuatu
yang aneh nampaknya sedang tejadi.
"Baiklah, aku ingin memasuki markas dan menemui
Ciangbunjin" ujar Tang Hauw Sek kemudian, dan bersiap memasuki markas. Betapapun sudah cukup lama dia
meninggalkan gunung Thian San, dan dia sendiri sudah merindukan suasana di perguruannya tersebut:
"Silahkan Susiok" secara serentak ke lima murid
angkatan pertama menyambut. Tetapi, mata jeli Hauw
Sek sempat melihat salah seorang murid angkatan
pertama yang cukup dekat dengannya memberi kode
tanda ada sesuatu yang tak beres kepadanya. Dan
hatinya tecekat oleh isyarat tersebut.
Isyarat dari seorang yang dikenalnya dekat dan seperti memperingatinya bahwa ada sesuatu yang berbahaya
didalam sana. Tetapi, seberbahaya apapun, Hauw Sek
memutuskan tetap harus memasuki markas utama
perguruannya. Itulah sebabnya dengan penuh
kewaspadaan Tang Hauw Sek kemudian melangkahkan
kakinya memasuki markas tersebut dan terus memasuki gerbang perguruan yang hanya dijaga oleh penjaga pintu dan terus berjalan menuju ruang utama.
Dan ketika ingin memasuki ruangan utama, atau
ruangan tempat menghadap Ciangbunjin, Tang Hauw
Sek kembali terkejut, karena bukan orang-ornag lama yang menjaga pintu masuk tersebut. Bahkan, Wakil
Ciangbunjin yang seharusnya menyambut pertama kali
sebelum bertemu Ciangbunjin, juga tidak kelihatan
batang hidungnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sebaliknya, yang menjaga pintu tersebut adalah
sepasang orang yang telah paro baya, tetapi nampak
masih gagah tubuhnya, tetapi sikap dan pandangan
mereka kearah Tang Hauw Sek nampak tidaklah
menghormat. Perasaan Hauw Sek semakin tidak enak.
"Sesuatu memang telah terjadi, tetapi entah apa sesuatu itu" pikirnya.
"Menghadap Ciangbunjin suheng" Tang Hauw Sek
menjalankan tata karma perguruannya, yakni
menghormati Ciangbunjin sebelum memasuki ruangan
tempat sehari-hari Ciangbunjin Thian San Pay menerima kunjungan siapapun secara resmi. Karena Hauw Sek baru pulang dalam bertugas, maka dia harus menemui
Ciangbunjinnya secara resmi.
"Thian San Pay Ciangbunjin sedang berhalangan dan
sakit, karena itu telah dimandatkan kepada Tee Kong sebagai Wakil CIangbunjin untuk mengurus urusan
keseharian Thian San Pay" salah seorang dari kedua
penjaga pintu itu memberi keterangan. Keterangan yang menyentakkan Hauw Sek ".. Dia mengenal sekali
suhengnya, Thian San Sin Kiam (Pedang Sakti Thian San) Tik Bong Peng, dan tidaklah mungkin suhengnya itu
meninggalkan pekerjaan hanya untuk urusan kecil.
Apalagi, dia semakin kaget karena Tee Kong bahkan
sudah menjadi Wakil Ciangbunjin. Jika demikian, kemana perginya Wakil Ciangbunjin Yap Jiu Pek suheng?"
Keraguannya semakin memuncak dan semakin ingin
bertemu Ciangbunjin Thian San Pay. Tetapi, tata
kramanya, dia harus melaporkan pekerjaannya kepada
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Ciangbunjin Thian San Pay atau siapapun yang
mewakilinya. "Baiklah, Tang Hauw Sek, mohon bertemu dengan
Wakil Ciangbunjin mewakili Thian San Ciangbunjin" Tang Hauw Sek mengajukan permohonan. Dan kedua penjaga
ruangan masuk Ciangbunjin yang masih asing bagi Hauw Sek nampak berpikir sebentar. Tetapi, tak lama
kemudian keduanya saling mengangguk dan
membukakan pintu bagi Tang Hauw Sek untuk masuk
menemui pelaksana tugas Ciangbunjin Thian San Pay
yang sekarang dilaksanakan oleh Tee Kong, murid
Angkatan Pertama Thian San Pay.
"Tang Hauw Sek menghadap Wakil Ciangbunjin"
"Silahkan Tang Hauw Sek susiok, berita apakah yang
engkau bawa dari hasil pekerjaanmu selama beberapa
bulan terakhir?" Tee Kong yang biasanya menghormat, kali ini berbicara sebagai atasan kepada susioknya yang dia tahu rada angkuh ini. Dan Hauw Sek sungguh gemas dengan keadaannya saat ini, tetapi dia perlu tahu
keadaan Thian San Pay dan Ciangbunjin Suhengnya.
"Dalam menjaga nama besar Thian San Pay, bersama
15 murid Thian San Pay, kami sudah bertarung matimatian melawan pengganas Thian Liong Pang. Kami
memang kehilangan 6 murid dalam pertempuran
tersebut maut tersebut, tetapi juga mampu mendesak
mundur Thian Liong Pang selama beberapa minggu
terakhir ini"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sudahkah susiok mendengar terintah terakhir
mengenai keterlibatan Thian San Pay dalam pertempuran tersebut?" Tee Kong memotong dengan cepat laporan
Tang Hauw Sek "Sudah wakil Ciangbunjin, dan karena itu dengan
cepat kami meminta diri dari persekutuan para pendekar untuk segera kembali ke Markas. Bolehkah kami
mengetahui alasan Thian San Pay untuk menarik diri dari persekutuan itu, dan bagaimana pulakah keadaan
Ciangbunjin Suheng?"
"Hahahaha, susiok, Thian San Pay harus melihat
kemana arah angin bergerak. Rasanya Susiok masih
mengerti pepatah ini. Atas perkenan Ciangbunjin, kami telah melihat bahwa kekuatan utama Thian Liong Pang mulai dikerahkan, sementara kekuatan utama kaum
pendekar semakin terjepit. Ketimbang menanggung
beban diserbu dan dibumihanguskan Thian Liong Pang, maka Thian San Pay merubah kebijakannya untuk tidak terlibat alias netral."
"Wakil ciangbunjin sutit, tapi apakah nama besar
Thian San Pay akan dikorbankan?"
"Tidak Susiok, lebih baik engkau sadar baha ini
kebijakan tepat Thian San Pay. Bahkan bila mungkin, aku setuju membantu Thian Liong Pang, tetapi Ciangbunjin belum menginjinkan. Kita sama lihat aranya dalam
berapa waktu kedepan nanti" Betapapun angkuh dan
sombognya, Hauw Sek sadar, bahwa dia harus menjaga
diri akibat belum diketahuinya perkembangan teakhir.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Karena itu, sedapat mungkin dia menahan amarahnya
dan kemudian bertanya:
"Wakil CIangbunjin, bolehkah aku bertemu dengan
Ciangbunjin?"
"Kenapa tidak, lebih baik engkau segera bertemu
Susiok. Huang Ting Kok .,"."
"Siap wakil CIangbunjin" salahs eorang penjaga pintu utama bergegas masuk dan memberi hormat kepada Tee
Kong "Antarkan dan temani Susiok Tang Hauw Sek untuk
bertemu dengan Ciangbunjin" perintah Tee Kong bukan cuma mengantar tetapi juga menemani. Sementara itu, Tang Hauw Sek terkejut, karena langkah kaki orang yang dipanggil Huang Ting Kok demikian ringan, tand abahwa kepandaiannya tidaklah ringan. "Heran, siapa orang-ornag ini sebenarnya?" piker Hauw Sek semakin curiga dan berhati-hati.
"Mari, silahkan" Huang Ting Kok mempersilahkan Tang Hauw Sek untuk mengikutinya. Dan seperti yang telah diduga oleh Hauw Sek, Ciangbunjin memang berada
dalam sebuah ruangan khusus, ruangan orang sakit yang dijaga dengan sangat ketat. Dimana-mana bahkan Hauw Sek melihat banyak sekali ornag yang tidak dikenalnya yang berjaga-jaga, seakan takut Ciangbunjin Thian San Pay ini meloloskan dirinya.
Tang Hauw Sek diantarkan dan terus ditemani Huang
Ting Kok bahkan hingga memasuki kamar tempat
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pengobatan dilakukan terhadap Ciangbunjin Thian San Pay itu. Dan alangkah terharunya Tang Hauw Sek
melihat keadaan suhengnya yang tubuhnya sudah susut jauh, padahal usianya baru menjelang 60 tahunan dan waktu ditinggalkannya masih sangat gagah memimpin
Perguruan. Bahkan ketika dengan perlahan dan sangat susah
Ciangbunjin Thian San Pay ini akhirnya bangun, tetapi sinar matanya sudah pudar dan seperti tanpa semangat.
Tetapi, begitu mengenali Tang Hauw Sek, segera dia
sadar dan sekilas sorot mata penuh harap terpancar dari matanya. Tetapi, melihat keberadaan Huang Ting Kok
yang dengan cermat mengawasinya, membuat Thian San
Sin Kiam Tik Bong Peng, Ciangbunjin Thian San Pay itu sadar diri dan menjadi awas. Dia memandang sute
terbungsunya itu penuh haru dan berkata:
"Bagaimana keadaanmu sute?"
"Baik-baik saja suheng, bagaimana suheng bisa


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terkena penyakit seperti ini, dan apa sebenarnya
penyakit itu suheng?"
"Biasalah, ini penyakit orang tua. Dan nampaknya
kesehatanku memang sudah lama semakin mundur, dan
sudah waktunya terjadi pergantian kepemimpinan di
Perguruan kita" Thian San Sin Kiam nampak mencoba
menerima keadaan, tetapi Hauw Sek yang mengenal
suhengnya luar dalam semakin paham bahwa kedudukan
mereka memang sedang runyam. Toa suhengnya yang
bijaksana dan sakti inipun nampak sednag tidak sanggup TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
memikirkan apa apa, sementara dia sendiripin kurang tahu bagaimana keadaan perguruannya sekarang ini.
"Ciangbunjin Suheng, mengapa demikian banyak
tokoh baru yang nampak berkeliaran d Thian San Pay"
Apakah Ciangbunjin Suheng menerima banyak murid
baru dalam 6 bulan teakhir ini?"
"Ach sute, perguruan kita semakin mundur. Itu
sebabnya terpaksa penerimaan tokoh baru menjadi
intensif akhir-akhir ini. Nampaknya kebijaka itu cukup berarti juga, ada gunanya ,". ada gunanya" Thian San Sin Kiam berguma, tetapi sang sute yang sangat
mengenal suhengnya tahu belaka, bahwa suhengnya
tidak berani mengatakan sesuatu.
"Baiklah jika demikian kebijakan suheng. Adakah hal lain yang perlu kulakukan suheng?"
Nampak Thian San Sin Kiam berdiam diri sejenak,
matanya meneawang seperti sedang memikirkan
sesuatu. Sementara Huang Ting Kok dengan rajin
mengawasi kedua kakak beradik perguruan ini dalam
bercakap-cakap. Tak ada satu detailpun yang berusaha dilewatkannya, termasuk mengawasi gerak-gerik kedua suheng-sute itu. Sampai kemudian terdengar keheningan dipecahkan oleh suara Thian San Sin Kiam:
"Sute, aku tiba-tiba teringat cerita suhu. Ingatkah engkau ketika suhu menceritakan peristiwa Gua Pedang kepada kita puluhan atau ratusan tahun sebelumnya?"
wajah tokoh tua itu tenang tanpa ekspresi, tetapi Hauw Sek yang bergetar mendengar cerita itu. Untung dia
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sadar, Ciangbunjin Suhengnya sepertinya sedang
berusaha memberitahunya sesuatu. Huang Ting Kok juga menjadi tegang, tetapi karena dia tidak mengerti
sedikitpun cerita Persitiwa Gua Pedang, membuatnya
bertanya-tanya.
"Maksud Ciangbunjin Suheng, peristiwa perebutan
Ilmu Pusaka Thian San Pay ratusan tahun sebelumnya?"
Hauw Sek membantu untuk ikut bersandiwara, dan
Huang Ting Kok menjadi ikut berselera
"Benar sute, aku khawatir jangan-jangan kejadian
semacam itu akan terulang lagi. Jadi, harap engkau lebih berhati-hati"
"Maksud Ciangbunjin Suheng?"
"Bantulah Tee Kong untuk mengatasi terjadinya
peristiwa serupa itu" desis Thian San Pay Ciangbunjin.
Tetapi, dengan desisan itu, Hauw Sek segera paham,
bahwa keadaan memang sedang genting. Sebagai tokoh
Thian San Pay, sudah tentu Hauw Sek mengerti cerita Peristiwa Gua Pedang dan maknanya dalam sejarah
Perguruan mereka. Apalagi, karena gurunya pernah
beberapa kali mengingatkan mereka mengenai cerita
yang mengawali keruntuhan Perguruan mereka hingga
mereknya jatuh seperti sekarang.
Cerita Gua Pedang bagi Thian San Pay dan terutama
bagi Tik Bong Peng dan Tang Hauw Sek sudah tentu
memiliki pemahaman yang sama. Beda dengan Huang
Ting Kok yang sama sekali tidak paham akan kisah
tersebut. Untungnya, kisah itu hanya diwariskan kepada TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
angkatan Ciangbunjin, dan baru ketika suatu angkatan memiliki Ciangbunjin, maka angkatan tersebut akan
diberitahu. Makanya, mana mungkin Huang Ting Kok
mengerti" Dan penyebutan kisah itu, membuat Tang
Hauw Sek paham, bahwa kejadian yang mirip
nampaknya sedang terjadi.
Kisahnya, pada 100an tahun sebelumnya, salah
seorang dari murid utama Ciangbunjin secara diam-diam ternyata belajar ilmu rahasia perguruan. Murid tersebut adalah adik kembar dari murid utama yang dicalonkan untuk kelak menjadi pewaris jabatan Ciangbunjin. Tetapi, kakak beradik kembar itu ternyata memiliki karakter yang bertolak belakang.
Adik kembar tersebut, ternyata sering diam-diam
mengintip kakaknya berlatih, bahkan juga belajar dari
"Gua Pedang" Thian San Pay yang terlarang karena
disana dikurung salah seorang tokoh sesat asal Thian San Pay. Setelah masak beajar dari tokoh sesat itu, dia kemudian menghasilkan keributan besar karena berusaha merebut jabatan Ciangbunjin dengan terlebih dahulu
membebaskan tokoh sesat Thian San Pay yang masih
suheng dari Ciangbunjin waktu itu.
Ciangbunjin kemudian diracuni dan ditahan ketika
murid utamanya, kakak kembar si penghianat bertugas keluar selama sebulan. Betapa kagetnya sang kakak
kembar ketika kembali dan menemukan betapa adik
kembarnya sudah mendeklarasikan diri sebagai
"Pelaksana Ciangbunjin" dengan menahan dan meracuni gurunya sendiri. Alias telah berkhianat.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, Kakak Kembar si penghianat yang memiliki
hubungan yang dekat dengan gurunya, dengan segera
mencium ketidakberesan itu lewat sekali pertemuan
dengan gurunya. Bahkan, 5-6 kalimat gurunya yang
maha bijaksana dan sakti itu, membuat dia paham apa yang terjadi. Hebatnya, keenam kalimat itu, sekaligus adalah rahasia ilmu silat Thian San Pay dan rahasia melawan tokoh sesat di Thian San Pay.
Selama 3 bulan, sang Kakak kembar berpura-pura
tidak tahu meskipun kondisinya semakin terang dan
jelas. Tetapi, karena kalimat rahasia itu belum
disempurnakannya, maka dia menunggu waktu yang
tepat sambil terus berhubungan dengan saudara
perguruannya yang lain.
Penyimpangan di Thian San Pay memang sudah
meresahkan, bahkan beberapa anak murid Thian San Pay menghilang secara misterius, atau bahkan ada yang
terbunuh dengan tusukan istimewa yang hanya diketahui oleh sedikit tokoh Thian San Pay belaka. Ilmu pedang Thian San Pay yang istimewa yang hanya dikuasai oleh Ciangbunjin semata.
Tetapi, sang Kakak Kembar yang merasa berdosa
terhadap Thian San Pay akibat penghianatan adiknya, pada akhirnya tampil menantang adik kembarnya yang
takabur itu. Dan di Gua Pedang itulah mereka bertempur dengan disaksikan oleh 7 murid utama Ciangbunjin
lainnya pada masa itu.
Sang Kakak memenangkan pertempuran tersebut dan
kemudian menghukum sang adik dengan membuntungi
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kedua tangannya dan menjebloskanya kedalam penjara
Gua Pedang. Bahkan, ketika tokoh sesat Thian San Pay membela adiknya, secara luar biasa, si Kakak melawan dan mengalahkannya dengan ilmu mujijat Thian San Pay, Ilmu Pedang Terbang yang diyakinkannya selama 3
bulan terakhir di bawah petunjuk tesembunyi Ciangbunjin yang diracuni dan tertawan itu.
Thian San Pay akhirnya terselamatkan, tetapi
Ciangbunjin yang memiliki kesaktian istimewa itu
berpulang 2 tahun setelah peristiwa memalukan itu
tertangulangi. Baik karena racun yang diakibatkan oleh penahanan atas dirinya, maupun karena kecewa atas
penghianatan muridnya serta penolakan sang Kakak
Kembar yang malu menjadi Ciangbunjin setelah adik
kembarnya berhianat.
Setahun setelah kejadian itu, si Kakak Kembar berhasil menguasai ilmu rahasia Thian San Pay dan berjanji
menjadi "Pelindung Utama" Thian San Pay dan tetap
menolak untuk menduduki kurisi Ciangbunjin Thian San Pay.
Dan setahun kemudian, gurunya yang bijaksana dan
sakti itu meningal dunia setelah mengangkat salah
seorang muridnya menjadi pengganti Ciangbunjin Thian San Pay. Setelah beberapa tahun, sang Kakak Kembar
kemudian berkelana dan di dunia persilatan dan terkenal kemudian dengan nama KAKEK DEWA PEDANG.
Cerita "Gua Pedang" di atas, adalah cerita tersamar yang ingin disampaikan Thian San Sin Kiam mengenai
keadaan Thian San Pay saat ini kepada Tang Hauw Sek.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan Hauw Sek dengan segera paham, bahwa Thian San
Pay sedang terancam mara bahaya. Dan nampaknya,
Tee Kong adalah penghianat yang ingin mengangkangi
jabatan Ciangbunjin, dan karena itu dia menahan dan memperlakukan Ciangbunjin sebagai orang sakit.
Sudah tentu Huang Ting Kok tidak mengetahui cerita
tersebut, yang dipikirkannya justru hanyalah "Pusaka di Gua Pedang" tanpa tahu bahwa tempat itu adalah
penahanan tokoh-tokoh sesat Thian San Pay. Dan
dengan demikian, Tang Hauw Sek akhirnya paham apa
yang sedang terjadi dan nampaknya, tergantung
kepadanya apa yang akan terjadi pada masa mendatang di Thian San Pay.
Meski merasa kurang berkemampuan, tetapi Hauw
Sek memiliki semangat. Dan karena itu dengan bekal
pengalamannya selama ini, Hauw Sek mencoba
memikirkan langkah apa gerangan yang harus
diambilnya. Terutama karena dia sadar, dirinya pasti akan selalu dikuntit dan dibuntuti lawan, sementara dia kurang tahu dan kurang mengenal, siapa-siapa saja yang sudah ikut mendukung Tee Kong.
Keesokan harinya, desas-desus soal Gua Pedang di
Thian San Pay menjadi santer. Siapa lagi jika bukan karena pekerjaan Huang Ting Kok" Tetapi, Hauw Sek
nampak justru lebih adem, lebih anteng dan lebih bisa menahan diri. Cerita Gua Pedang suhengnya,
mengingatkan dia betapa Kakek Dewa Pedang harus
menahan diri selama 3 bulan, untuk berlatih dan
mengenal bagaimana keberpihakan murid-murid Thian
San Pay. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara cerita Gua Pedang, untuk saat ini, selain dia dan Ciangbunjin, relatif tiada lagi yang tahu. Karena angkatan dia dan suhengnya yang tertingal hanyalah
mereka bertiga, yakni Ciangbunjin, wakil Ciangbunjin dan dirinya sendiri. Selain itu, sebenarnya mereka masih memiliki 2 saudara seperguruan yang lain, tetapi
keduanya sudah lama mengembara dan hidup di tempat
lain secara terpisah. Sementara ini, wakil Ciangbunjin menurut pendengaran Tang Hauw Sek, sudah mati entah dengan cara bagaimana.
Karena itu, soal Goa Pedang dipastikan tiada satupun murid yang paham dan mengerti soal keberadaannya.
Lagipula, toch tiada satu barangpun yang perlu
diselamatkan dari Goa tersebut. Tetapi, suatu saat Tee Kong kemudian memanggilnya:
"Susiok, benarkah ada legenda dan cerita mengenai
Goa Pedang di Thian San Pay kita?" tidak malu-malu, dan tidak menghormat lagi Tee Kong dalam menanyai Tang
Hauw Sek "Benar wakil Ciangbunjin. Goa itu, sebenarnya bukan Goa penyimpanan barang, karena penyimpanan barang
dan pusaka Thian San Pay, sudah diketahui oleh wakil Ciangbunjin. Goa Pedang dimaksudkan sebagai
peringatan, agar semua murid utama Thian San Pay
berusaha mencapai puncak tertinggi ilmu pedang Thian San Pay" jelas Hauw Sek. Dan penjelasannya memang
tidak salah, penjelasan itu penjelasan standar. Yang mengetahui tragedy Goa Pedang hanya mereka beberapa orang saja.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Apa benar demikian, dan untuk apa Ciangbunjin
sampai mengingatkanmu soal Goa Pedang jika hanya
karena soal itu?" Tee Kong jelas seorang yang cerdik
"Wakil Ciangbunjin, Thian San Pay merosot tajam, soal dan masalah susul menyusul, apa sebabnya" Nampaknya menurut Ciangbunjin Suheng, dikarenakan latihan dan bibit pendekar Thian San Pay mengalami kemerosotan.
Seperti itu juga dulu mendiang suhu mengingatkan kami suheng sute pada masa lalu mencermati kemerosotan
Thian San Pay" jawaban Hauw Sek cukup meyakinkan.
"Engkau yakin bukan kaena sebuah rahasia susiok?"
Tee Kong tetap mengejar dan menekan Hauw Sek
"Sangat, sangat yakin malahan"
"Hm, baiklah. Biarlah kuselidiki untuk sementara cerita tersebut, suatu saat kita akan tahu bersama makna
dibalik cerita Gua Pedang. Baiklah susiok, terima kasih atas informasimu. Aku harus menemui seornag tamu
lainnya, silahkan Susiok" dengan cara tengil, Tee Kok mempersilahkan Susioknya, Tang Hauw Sek untuk
meninggalkan ruangan. Meskipun sebal dan murka,
tetapi sedapat mungkin Tang Hauw Sek menahan diri.
Tetapi, hari-hari selanjutnya, kesabaran dan
kemengkalan Tang Hauw Sek menghasilkan buah.
Beberapa anak muridnya menghubungi secara rahasia
dan memberi tahu, bahwa ada beberapa tokoh lihay,
yang malah jauh lebih lihay dari Tee Kong yang
bersembunyi di Thian San Pay. Tetapi, murid Thian San TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pay yang membelot hanya sedikit, sebagian terbesar
masih tetap setia.
Hanya, pihak musuh menambah jumlah pndukungnya
dari luar, tetapi itupun tidaklah cukup banyak.
Pengetahuan dan informasi ini, kemudian terus berlanjut dari waktu ke waktu dan semakin membesarkan hati
Hauw Sek untuk merencanakan pembalasan. Dan
menjadi lebih besar lagi harapan Hauw Sek ketika pada malam hari ke-7 dia kembali ke Thian San Pay, secara aneh dan tidak terduga tahu-tahu dalam kamarnya telah bertambah 2 orang.
Entah dengan cara bagaimana datangnya kedua orang
tersebut, yang pasti tahu-tahu keduanya sudah berada di hadapanya, menyapanya, dan nampaknya keduanya
adalah orang yang telah dikenalnya. Dan yang lebih
penting, keduanya kelihatannya tidak datang dengan niat buruk kepadanya:
"Tang Locianpwee, maafkan kami mengejutkan
locianpwee di malam seperti ini. Kami berdua, Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan terpaksa betindak tidak sopan karena keadaan Thian San Pay sungguh sangat
mengejutkan" adalah Liang Tek Hoat yang dengan cepat memperkenalkan diri agar keadaan tidak berubah
menjadi mengejutkan dan menggembarkan. Tetapi, Tek
Hoat menyampaikannya dengan lirih, dan nampaknya
Hauw Sek cukup mengerti.
"Ach, kiranya Liang Tayhiap dan Liang Lihiap kakak
beradik. Nampaknya persoalan Thian San Pay akan bisa terselesaikan" di luar dugaan Tek Hoat, Tang Hauw Sek TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sekarang berubah banyak. Watak angkuh dan
sombongnya seperti menguap entah kemana, dan
pertama kali inilah dia mendengar sebutan "Tayhiap"
bagi dirinya dari tokoh utama Thian San Pay ini yang dulunya terkenal sombong bukan main.
"Locianpwee, kami telah mengawasi keadaan Thian
San Pay selama 3 hari terakhir ini. Keadaannya sungguh kurang wajar, tetapi nampaknya penjelasan terbaik mesti ditanyakan kepada locianpwee" kembali terdengar
bisikan lirih yang kali ini dari Liang Mei Lan
"Benar lihiap, tetapi bahan tempat ini sendiripun tidaklah aman lagi" bisik Tang Hauw Sek dengan sedikit gelisah.
"Jangan takut locianpwee, radius 10 meter dari tempat ini masih bisa kami control. Locianpwee cukup
menceritakan keadaan sambil berbisik, biar nanti aku yang mengamati keadaan d luar" tegas Mei Lan
"Koko, sebaiknya engkau yang bercakap dengan Tang
locianpwee" bisik Mei Lan lirih ke Tek Hoat kakaknya.
"Baik moi-moi"
Dan selanjutnya sementara Mei Lan berkelabatan
ringan kesana-kemari dan menggunakan ketajaman
indranya untuk mengontrol keadaan sekitar, Tek Hoat dan Tang Hauw Sek melanjutkan percakapan keduanya
soal keadaan Thian San Pay yang terakhir. Tang Hauw Sek yang sudah mengenal kesaktian kakak beradik ini sudah tumbuh harapannya untuk membersihkan Thian
San Pay, karena itu dia menceritakan kondisi Thian San Pay sejelas-jelasnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan termasuk rahasia Goa Pedang yang pernah
digunakan oleh Ciangbunjin suhengnya sebagai isyarat bahaya bagi perguruan mereka. Bahkan termasuk
informasi murid-muridnya bahwa ada beberapa tokoh
lihay yang berada di Thian San Pay dewasa ini.
"Hm, sudah diduga. Kelihatannya peristiwa ini ada
sangkut pautnya dengan Thian Liong Pang Tang
locianpwee" desis Tek Hoat
"Lohu juga sudha menduga demikian, hanya sampai
sekarang hanya Tee Kong yang munculkan diri. Sama
sekali tiada tokoh Thian Liong Pang yang munculkan diri dan membuat semua dalang dibalik kisruh ini bisa
ditebak" "Ach, bukan Thian Liong Pang dalangnya jika begitu
mudah ditebak ekornya locianpwee. Aku yakin benar,
tokoh-tokoh itu pasti bersembunyi disini setelah dikejar kemana-mana mereka tiba-tiba menghilang. Atau
sebagian bersembunyi disini, sebagian lagi pastilah berada di Tiam Jong Pang. Tetapi, bagaimana mungkin mereka bisa menghilang secepat itu dari Tionggoan
dibawah pengawasan ketat dari kami berlima?"
"Benar tayhiap, kelihatannya mereka menggunakan
keberadaan Thian San Pay dan Tiam Jong Pang untuk
bersembunyi dan mengalihkan serangan para pendekar.
Sangat mungkin, di Kwi Cu kita sudah dekat markas
besar mereka. Dan untuk menyelamatkan diri, mereka
mengalihkan perhatian kita dari Kwi Cu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Tepat locianpwee, akupun berpikiran demikian. Dan
jika begitu, maka konsentrasi kekuatan merekapun
terpecah dua, di Thian San Pay dan Tiam Jong Pang"
analisa Tek Hoat
"Dalam keadaan kekuatan mereka terpecah dua,
sementara murid Thian San Pay dalam hitungan kami
masih ada 400an yang setia, maka kekuatan mereka
disini nampaknya bisa dipatahkan" Hauw Sek sambil
merenung. "Untuk urusan menghadapi tokoh asing yang
menyusup, terpaksa merepotkan tayhiap dan lihiap"
lanjut Hauw Sek
"Jangan khawatir locianpwee, tanpa dimintapun kami
pasti membantu dengan segenap kekuatan. Karena
bukan hanya untuk kepentingan Thian San Pay, tetapi untuk kepentingan umat persilatan di Tionggoan" tegas Tek Hoat
"Terima kasih, terima kasih, biarlah aku bersujud


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kepada kalian atas nama seluruh anak murid Thian San Pay" tetapi, baru saja Tang Hauw Sek berusaha untuk bersujud guna menyatakan rasa terima kasihnya, tiba-tiba terdengar suara lirih dari Mei Lan:
"Ada orang lihay datang"
Dengan serentak ketiganya menahan nafas dan
berdiam diri, tetapi Tek Hoat dan Mei Lan napak sangat serius mengikuti perkembangan. Bahkan sempat
terdengar desisannya kaget:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Subo?", sempat kakinya berjengkit untuk berdiri, tetapi tiba-tiba dia sadar sesuatu dan kemudian dia tersenyum.
Dia lupa, jika subonya berlari, siapakah gerangan yang mampu menyandaknya" Siapakah yang mampu
mengejar si "Jago Ginkang Nomor Wahid" dewasa ini"
Tetapi, yang membuat Mei Lan selanjutnya menjadi
terperangah, adalah karena dia menyadari bahwa
kecepatan subonya menjadi lebih hebat dan lebih aneh saat ini.
Dan, lebih kaget lagi, karena pengejarnya kelihatannya juga memiliki ginkang yang luar biasa, bahkan mungkin sejajar dengannya saat ini. "Siapa gerangan tokoh itu?"
bukan tak ada maksud Subo berlari dekat rumah ini, apa maksud Subo sebenarnya?"
"Moi-moi, apa maksudmu dengan berdesis "subo"
tadi?" Tanya Tek Hoat
"Koko, engkau tahu, siapa pemilik ginkang terhebat
saat ini?"
"Liong-i-Sinni, guru keduamu, tapi ?"" Tek Hoat
berkata sambil memandang Mei Lan dengan bingung ".
"Benar, tidak salah lagi. Pemilik ginkang seperti tadi hanya Subo seorang dan aku muridnya" desis Mei Lan
"Maksud lihiap, Liong-i-Sinni, si pertapa sakti itu juga berada disini" Tanya Tang Hauw Sek harap-harap cemas.
Sudah tentu, jika benar, maka harapan Thian San Pay terselamatkan semakin besar. Siapa yang tidak mengenal TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nama besar dan kesaktian Liong-i-Sinni yang berkibar sejak puluhan tahun silam"
"Benar locianpwee, tidak salah lagi, tokoh tadi yang berkelabat menjauh adalah Subo. Tetapi, apa gerangan maksud Subo mendekati tempat ini dan kemudian
berkelabat menjauh" Apakah subo telah mengikuti kita berdua selama beberapa hari ini koko?"
"Jika tidak salah, ya. Nampaknya dia mengikuti kita beberapa hari terakhir dan ingin memberitahu sesuatu kepadamu"
"Tapi, pengejar Subo barusan, juga adalah seorang
tokoh luar biasa. Bahkan ginkang pengejar itu tidak berada dibawahku koko?"
"Maksudmu?" Tek Hoat terkejut
"Tokoh yang mengejar subo, meski tidak sehebat
subo, tetapi termasuk tokoh luar biasa dewasa ini, entah siapa dia gerangan" jelas Mei Lan.
Kembali ketiganya terdiam, dan dalam ketegangan
memikirkan apa yang baru saja terjadi. Tetapi beberapa sat kemudian, tiba-tiba Tek Hoat bertanya lirih kepada Tang Hauw Sek:
"Locianpwee, adakah tempat bersembunyi yang aman
di temat tinggalmu ini?"
"Ada tayhiap, mengapa ada apakah?" Tanya Hauw Sek
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ada beberapa orang yang sedang datang kemari
untuk menemui locianpwee, nampaknya lawan"
"Hm, baiklah. Mari "." Hauw Sek kemudian berdiri dan berjalan ke belakang tempat biasa dia duduk, menggeser beberapa perabot dan lukisan gunung, dan nampaklah
sebuah tombol kecil yang kemudian dipencetnya. Dan
sebuah ruang rahasia telah terbentang, untuk kemudian Tek Hoat dan Mei Lan masuk kedalamnya, sementara
Tang Hauw Sek kembali menata sebentar ruangannya
dan menantikan orang-orang yang akan datang
menjumpainya. Benar saja, tidak sampai beberapa menit, 2 orang
yang selama ini dikenal Hauw Sek berjaga di ruang
masuk menemui Ciangbunjin telah datang
menjemputnya: "Atas perintah "Pelaksana Ciangbunjin" meminta
kehadiran Tang Hauw Sek ke ruangan Ciangbunjin, ada urusan penting yang harus dirundingkan"
"Baik, lohu segera datang" Hauw Sek tidak berlamalama, dan tidak bermaksud bertanya macam-macam hal.
Tetapi, diam-diam dia bercuriga, bahwa bukan tidak
mungkin kehadiran kedua pendekar muda, dan Liong-iSinni menimbulkan keguncangan bagi para penghianat
itu. Karena itu, Hauw Sek malah menjadi lebih
bersemangat, dan hilanglah sebagian kecemasannya
pada hari-hari yang telah lewat. Siapa pula yg tidak gentar bila tokoh aliran putih sekaliber Liong-i-Sinni campur tangan"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan benar dugaannya. Begitu dia menghadap si
Pelaksana Ciangbunjin yang nampaknya mengangkat
dirinya sendiri, Tee Kong, dia sudah disambut dengan nada kurang menyenangkan:
"Apakah engkau yang mengundang tokoh-tokoh lihay
untuk meluruk ke Thian San Pay susiok?"
"Hm, apa maksudmu?"
"Dua hari terakhir, ada beberapa tokoh lihay yang
menyatroni Thian San Pay susiok, entah siapa yang
harus bertanggungjawab atas semua kejadian ini?"
"Thian San Pay adalah perguruan terbuka, mengapa
pula kita harus ketakutan jika ada tokoh-tokoh lihay dan tokoh esar sahabat yang mendatangi Thian San untuk
sekedar menyambangi dan membangun persahabatan?"
Tang Hauw Sek malah balik bertanya
"Benar, memang kita partai terbuka, tetapi dalam
kondisi Ciangbunjin sedang sakit, kita kurang leluasa menerima tamu dari luar"
"Jika demikian, sudah ada berapakah tamu dari luar
yang minta bertemu dengan Ciangbunjin sejauh ini?"
Hauw Sek bertanya
"Hm, susiok, aku hanya bertanya apakah benar tamutamu tersebut memang datang atas undanganmu?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sejak dari awal, kami sudah buru-buru pulang ke
Thian San, mana ada lagi kesempatan mengundang
tamu segala untuk daang ke Thian San?"
"Hm, baiklah bila memang bukan susiok yang
mengundangnya. Kami hanya heran, mengapa begitu
banyak tamu dan tokoh asing yang berkeliaran di Thian San akhir-akhir ini" Tee Kong nampak agak bergelisah, tetapi kurang leluasa untuk mengutarakannya kepada
Hauw Sek, dan Hauw Sek sendiri tahu benar apa
sebabnya. "Baiklah susiok, bila memang bukan susiok, tidak apa-apa. Tetapi, dalam waktu dekat ini, aku meminta susiok untuk menunjukkan dan menjelaskan hingga terang
persoalan Gua Pedang kita. Ciangbunjin sudah
mengijinkannya dan meminta Susiok yang melakukannya untukku"
Tang Hauw Sek agak tersentak sebenarnya dengan
permintaan Tee Kong tersebut. Meskipun bahkan Tee
Kong adalah Pelaksana Ciangbunjin dewasa ini, tetapi mendengar perijinan dari Ciangbunjin sudah turun, mau tak mau Hauw Sek menjadi bimbang hati. Dan karena
itu, dengans egera dia berkata:
"Apakah lohu boleh bertemu dengan Ciangbunjin hari
ini?" "Mengapa tidak, biarlah Huang Ting Kok yang
menemani Susiok untuk mengunjungi Ciangbunjin kita"
"Terima kasih"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan dengan segera Tang Hauw Sek dengan
didampingi Huang Ting Kok berjalan keluar dan
selanjutnya menuju ke kamar Ciangbunjin Thian San Pay yang masih terbaring sakit. Tetapi, sang Ciangbunjin ketika diberitahu Tang Hauw Sek meminta ijin untuk
bertemu, dengan segera memberi diri untuk ditemui dan bercakap-cakap.
Tang Hauw Sek menjadi terharu ketika masuk
kedalam kamar sang Ciangbunjin dan melihat betapa
wajak Toa Suheng yang menjabat Ciangbunjin itu
semakin pucat dan semakin turun kondisi badannya.
Betapapun, toa suhengnya inilah yang menjadi pengganti keluarganya sejak dulu, bahkan yang sering membelanya dihadpan guru mereka.
Karena itu, rasa hormatnya kepada toa suhengnya ini, bahkan melebihi rasa hormat secara structural, tetapi rasa hormat yang datang dari hati dan nurani.
"Ciangbunjin suheng, bagaimana keadaanmu sekarang
ini?" Tanya Hauw Sek berkhawatir melihat kondisi toa suhengnya yang malah bukannya membaik.
"Rasanya keadaanku semakin memburuk sute,
kondisiku semakin hari menjadi semakin memburuk.
Pengobatan yang diupayakan Tee Kong nampaknya juga
tidak banyak membantu. Engkau sendiri, bagaimana
keadaanmu sute" Bagaimana pula keadaan murid-murid
Thian San Pay" Adakah sesuatu yang penting terjadi
akhir-akhir ini"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Keadaanku baik-baik saja suheng. Menurut pelaksana Ciangbunjin, beberapa hari terkahir ini, banyak tokoh aneh dan lihay yang menyambangi Thian San Pay, tetapi sampai saat ini tidak terjadi apa-apa"
"Hm, dan bagaimana keadaan murid murid kita?"
"Sebagian besar masih baik-baik Ciangbunjin suheng, setidaknya itu yang kusaksikan beberapa hari terakhir ini"
Nampak Ciangbunjin tua, si Thian San Sin Kiam
berdiam diri beberapa saat. Bahkan seperti sedang
mengumpulkan tenaga dan semangat, dan sepertinya
ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikannya.
Dan memang benar juga, Hauw Sek sempat
membantunya sejenak, tetapi alangkah kagetnya, ketika mencoba menyalurkan tenaganya, tubuh Ciangbunjin
suhengnya panasnya minta ampun.
Meksipun dari luar kelihatan biasa-biasa saja. Dan hal itu semakin mencurigakan hatinya, sebenarnya dengan racun apa dan dengan cara apa suhengnya dicelakai"
Sungguh sulit dia memikirkannya. Sampai akhirnya
kemudian, nampak Ciangbunjin Thian San Pay akhirnya mampu memperbaiki keadaannya dan kemudian
memandang kepada Hauw Sek:
"Sute, ada hal yang ingin kusampaikan kepadamu. Hal yang terkait dengan Goa Pedang dan juga terkait dengan permintaan Tee Kong untuk menjelaskan Goa Pedang itu bagi Thian San Pay. Apakah engkau mengerti maksudku dengan cerita Goa Pedang dulu itu?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Jelas suheng, sangat jelas" tegas Tang Hauw Sek.
"Baiklah bila itu jelas bagimu, maka engkau juga jelas sute, bahwa dalam sejarah Thian San Pay, berada di Goa Pedang berarti penyelesaian beberapa urusan kita.
Apakah engkau paham sute?"
Hauw Sek memandang wajah Toa Suhengnya, dan
melihat betapa sinar mata suhengnya nampak berharap banyak kepadanya. Karena memang tinggal dia yan
tersisa yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan urusan Thian San Pay dewasa ini. Dan kemudian, terdengar
Ciangbunjin berkata lagi:
"Karena itu, maka kululuskan permintaan Tee Kong
untuk dating ke Goa Pedang. Tetapi, karena aku sedang tidak berdaya, maka aku telah meminta kepada Tee
Kong, agar engkau sute, atas namaku untuk
menunjukkan Goa Pedang dan menjelaskan kedudukan
Goa itu, sejujurnya kepada Tee Kong, pelaksana
Ciangbunjin. Disana, selesaikan semua urusan yang kita hadapi dewasa ini. Nah, apakah engkau sanggup sute?"
"Aku pasti akan menyanggupinya Toa suheng, pasti
kulakukan. Meksipun bahkan tenagaku kurang memadai
untuk mampu menyelesaikan semuanya" tegas Hauw
Sek. Sementara Huang Ting Kok kebingungan untuk
mengerti apa sebenarnya yang dipercaapkan kedua
tokoh Thian San Pay itu.
Karena memang, keduanya berbicara berdasarkan
pengalaman bersama selaa puluhan tahun dan
menggunaka peristiwa khusus yang hanya mereka bedua TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang paham. Akibatnya, Huang Ting Kok yang bertugas memata-matai, jadi tidak punya petunjuk apapun soal percakapan kedua kakak beradik perguruan tersebut.
Padahal, jika dia paham dan mengerti, maka
berbahayalah kondisi dari kedua kakak beradik
perguruan itu, karena rahasia mereka akan mudah
terbongkar. Tetapi untungnya, yang terjadi justru
sebaliknya, Huang Ting Kok tidak sangup mengerti
apapun dari percakapan itu.
"Kamu pasti sanggup sute, bawalah dan jelaskanlah
seputar Goa Pedang kepada Tee Kong. Tetapi sebaiknya, 2-3 hari kedepan engkau melakukannya, dan sampaikan kepada Tee Kong, seperti itulah perintahku"
"Baik toa suheng, aku mengerti" sambil berkata
demikian, Hauw Sek tiba-tiba menangkap tulisan kalimat singkat di tempat tadinya toa suhennya berbaring.
Kalimat itu singkat saja:
"Orang-orang di kamarmu akan membantumu
dan membantu suhengmu"
"Apakah engkau mengerti sute?"
"Baik, aku mengerti toa suheng"
"Jika engkau mengerti, baguslah. Segeralah
rundingkan waktunya dengan Tee Kong, dan beritahu
waktu tepatnya nampaknya 3 hari kedepan"
"Baik suheng"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Episode 15: Ilmu Pedang
(Rahasia) Thian San Pay
Yang dinamakan Goa Pedang di Thian San Pay,
ternyata bukanlah sebuah tempat yang menyeramkan.
Justru sebaliknya, meskipun sebuah tempat yang sangat tersembunyi, tetapi dia memiliki panorama alam yang justru sangat sangat mempesona.
Tokoh Thian San Pay yang mengetahui jalan ke Goa
Pedang, biasanya hanya seorang, yaitu Ciangbunjin
Thian San Pay semata. Karena itu, dongeng dan legenda Goa Pedang di Thian San Pay menghasilkan pengaruh
mistis dan seram di kalangan anak murid Thian San Pay.
Untuk mencapai tempat itu, harus melalui sebuah Goa buatan yang memotong tebing di belakang rumah tinggal Ciangbunjin, dimana liang masuk Goa itu sendiri tertutup rapat, dan hanya bisa dibuka dari ruangan kamar
Ciangbunjin. Tak ada seorangpun yang tahu, bahwa
ketika rombongan Tee Kong dan Hauw Sek memasuki
pintu itu, Thian San Sin Kiam sudah membukanya
terlebih dahulu.
Goa itu tidak cukup panjang, mungkin hanya sekitar
150 meter, memotong tebing yang tegak mengitari
markas Than San Pay. Tetapi, begitu sampai ke sisi
tebing sebelah, pemandangan atau panorama alam yang luar biasa indah segera terhampar di hadapan mata.
Goa Pedang itu sendiri sebetulnya adalah Goa Buatan yang terletak di tebing sebelah, persis kelihatan begitu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
keluar dari Goa yang menjadi jalan masuk. Di depan atau ujung Goa masuk, berdiri tebing lainnya yang tidak kalah garangnya menjulang keangkasa.
Deretan tebing, baik yang menjadi jalan masuk atau
yang memiliki goa tembus, maupun tempat bercokol goa pedang, berdiri berhadap-hadapan. Tetapi bila dipandang kesamping kanan goa masuk, ternyata kedua tebing itu kemudian menyatu, kurang lebih 200-300 meter ke
belakang dan membentuk lengkungan tamaj bagai
segitiga. Dari lekukan pertemuan tebing itu nampak air terjun tipis, sangat tipis airnya dan jatuh dari ketinggian mungkin lebih dari 500an meter dan kemudian di
bawahnya mengalir sebuah sungai yang lebarnya tidak ada 2 meteran, mengalir sepanjang 200-300 meter dari lekukan untuk kemudian kembali jatuh ke bawah.
Dari ujung air tersebut jatuh hingga ke bawah, hanya halimun semata yang bisa disaksikan, selebihnya tiada mata yang sanggup menyingkap apa gerangan yang
berada di bawah sana, tempat air yang jatuh itu bertemu kembali dengan bumi.
Dengan keadaan alam yang demikian, maka begitu
keluar dari Goa tembus dari markas Thian San Pay, maka Goa Pedang sudah bisa disaksikan mata, terletak kurang lebih 50-60 meter dari pintu keluar goa masuk. Dari air terjun tipis di tempat lekukan pertemuan tebing yang membentuk segitiga atau mirip huruf V mendatar, hingga ke air terjun kedua yang batas bawahnya tidak kelihatan, terdapat ruang yang nampaknya cukup luas.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan, rerumputan serta bahkan bebatuan yang berada
disana, nampaknya bukanlah rerumputan dan bebatuan
yang bebas dari sentuhan manusia. Apalagi, karena
memang sungai atau kali yang mengalir, meski dengan kelebaran yang hanya 2 meteran tetapi dengan air yang jernih, mengalir sejauh 500-600 meter, membayangkan keluasan areal dataran yang tersembunyi itu.
Artinya, kehidupan manusia di area atau tempat
tersembunyi itu sangatlah dimungkinkan. Bahkan Hauw Sek sendiri yang diberitahu bahwa tempat itu juga tidak pernah didatangi Ciangbunjin selama hampir 20 tahun melengak heran.
Karena tanda-tanda kehidupan manusia di areal
tersembunyi itu begitu nyata. "Ada apa gerangan?" pikir Hauw Sek bingung dengan keadaan Goa Pedang yang
menjadi "mistis" dan legenda bagi perguruannya itu.
Tetapi keraguan dikepala Tang Hauw Sek serta
keramah-tamahan aroma alam yang sangat menawan itu
segera dipecahkan oleh suara Tee Kong:
"Susiok, apakah goa di atas itu yang disebutkan Goa Pedang?" Tee Kong melirik Tang Hauw Sek sambil
menunjuk sebuah Goa yang diatasnya tergambar sebuah Pedang Tunggal yang tegak lurus menghadap keatas dan di sisi kiri kanannya tergambar dua buah symbol
Perguruan Thian San Pay.
"Benar" jawab Hauw Sek yang tiba-tiba menjadi
gelisah. "Apakah semua akan berjalan baik-baik saja"
Dimanakah Tek Hoat dan Mei Lan" Bagaimanakah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pengaturan anak buah di Thian San Pay" Akankah badai ini berlalu?" sungguh pening Hauw Sek memikirkan
semuanya, belum lagi nasib Ciangbunjin Suhengnya yang ditahan secara halus dan bahkan diracuni. Tetapi,
pikirannya kembali terinterupsi oleh perkataan menusuk Tee Kong:
"Hm, apa sebenarnya hebatnya tempat yang
tersembunyi ini" Smeua murid Thian San Pay takut
mendengar Goa Pedang, padahal Goanya sendiri biasa
saja. Ayo Susiok, jelaskan apa sebenarnya yang berada dalam Goa Pedang itu"
"Tidak ada yang luar biasa. Goa Pedang adalah tempat tahanan manusia manusia penghianat Thian San Pay.
Dan kelihatannya, tempat ini akan kembali menjadi saksi kejadian yang mirip" jelas Hauw Sek dengan rasa bangga
"Apa maksudmu susiok?" Tee Kong menjadi marah
"Di tempat ini, penghianatan dalam perguruan Thian
San Pay ditumpas lebih 100 tahun sebelumnya. Lohu dan Ciangbunjin suheng berdoa, semoga arwah para leluhur merestui agar penghianatan yang sama, saat ini boleh diselesaikan"
"Kurang ajar, penghianatan yang mana maksud
susiok?" "Penghianatanmu Tee Kong. Ciangbunjin suheng
sudah memberi isyarat bahwa sedang terjadi
penghianatan dalam perguruan ketika menceritakan Goa Pedang kepadaku. Dan sudah jelas kusaksikan,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penghianatan itu engkau lakukan Tee Kong. Dan
Ciangbunjin suheng serta aku berharap, roh para leluhur membantu kami membersihkan Perguruan" tegas Hauw
Sek, dan tiba-tiba Tee Kong tertawa terbahak-bahak "..:
"Hahahahahahahaha, rupanya masih ada permainan
menarik juga yang tersedia di Thian San Pay. Tetapi baiklah, kutegaskan bahwa memang adalah niatku untuk membesarkan Thian San Pay dengan menggunakan
kebesaran Thian Liong Pang dan mengangkat kembali
Thian San Pay menjadi perguruan ternama. Apakah hal itu bukan sebuah ide yang menarik Tang Hauw Sek"
Apalagi dengan kemampuan kalian sekarang, sudah
bukan perguruan yang bisa ditinggikan lagi" dengan nada menghina memandang Hauw Sek
"Sayangnya Tee Kong, engkau lupa, Thian San Pay
sudah memilik sejarah ratusan tahun. Jauh lebih megah dibandingkan Thian Liong Pang yang sekarang menjadi musuh dan buruan para pendekar untuk dibasmi dan kini menjadi sampah dunia persilatan" Tang Hauw Sek yang sadar tidak boleh emosi, sungguh hebat mampu
melayani Tee Kong yang nampak sudah marah.
"Hm, kurang ajar, jika aku sudah tidak
membutuhkanmu lagi, sudah sejak siang-siang engkau
kehilangan nyawamu orang tua" Tee Kong yang menjadi emosi secara tidak sadar membuka kartu
penghianatannya.
"Hm, bukankah memang sudah engkau rencanakan
Tee Kong" Engkau menyusup masuk ke Thian San Pay,
menawan Ciangbunjin suheng, meracuninya dan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
membunuh Wakil Ciangbunjin dan mempengaruhi
sebagian kecil murid Thian San Pay yang lemah iman.
Engkau sudah melakukan pengianatan itu, dan disini Tee Kong, adalah tempat untuk membersihkan Thian San Pay dari anasir jahat dalam sejarahnya"
"Diam, tutup mulutmu" sambil berteriak murka,
tangan Tee Kong sudah melayang menampar wajah
Hauw Sek. Tetapi, sebelum lengan itu menyentuh pipi Hauw Sek, justru lengan Tee Kong yang terpental jauh dan dia mengaduh kesakitan karenanya:
"Aduuuuh, ada yang membokongku?" jeritnya gelisah.
Dan serentak orang-orang yang mengiringinya
celingukan. Tetapi, salah seorang dari mereka, dan
nampaknya yang paling lihay diam saja dan dengan
kecepatan tinggi dia melesat kearah pintu masuk gua sambil mendesis:
"Disini"
Dan benar saja, tiba-tiba sebuah bayangan melayang
keluar dan menyambut serangan orang itu:
"Blaaaaaar" dan keduanya terdorong mundur.
Bayangan dari dalam goa masuk yang menyambut
serangan lawan nampak senyam-senyum menatap
semua rang, dan siapa lagi jika bukan si Si-yang-sie-cao (matahari bersinar cerah), Liang Tek Hoat". Sambil
berjalan perlahan-lahan dia menjura kepada semua
orang, termasuk ke rombongan Tee Kong dan berkata:
"Selamat bertemu " selamat bertemu kembali,
hahahahaha tidak disangka kalian semua kini berkumpul TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
di Thian San Pay. Sungguh kebetulan yang tidak
disangka-sangka"
Sementara itu, sebuah bayangan lain berkelabat nyaris sulit diikuti pandangan mata. Dia, bayangan itu, siapa lagi jika bukan Liang Mei Lan. Waktunya hampir
bersamaan dengan benturan antara Tek Hoat dengan
tokoh dari kelompok Tee Kong.
Dan bayangan itu berkelabat untuk mendampingi dan
melindungi Tang Hauw Sek dan kemudian keduanya
perlahan-lahan berkisar mendekati posisi Tek Hoat.
Beberapa saat kemudian terdengar Tang Hauw Sek
membuka percakapan dengan berkata:
"Terima kasih tayhiap, nampaknya akhir penghianatan mereka memang sudah semakin dekat ke ujung
penyelesaiannya. Hm, Tee Kong, engkaupun sudah harus siap menanggung dosamu terhadap Thian San Pay"
"Hahahaha, Thian San Pay hanya dengan
mengandalkan kedua bocah ini sudah mengertak kami"
Engkau sudah mimpi barangkali Tang Hauw Sek Susiok"
Tee Kong menjadi besar hatinya melihat yang datang
hanya Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan. Dia tidak
melihat betapa pengiringnya yang berjumlah 5 orang itu sudah berubah wajahnya. Kelihatannya mereka tidak
menyangka jika dalam waktu dekat mereka akan kembali bersua. Dan lebih kaget lagi ketika kemudian mereka mendengar Tee Kong berkata:
"Locianpwee, tolong tunjukkan kekuatan kita untuk
membuka mata Tang Susiok, taklukkan bocah-bocah itu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Hm, benar-benar tolol. Setelah kedua orang yang
engkau sebut bocah ini berada disekitar ini, jelas bahwa selaku calon Ciangbunjin Thian San Pay engkau tidak becus" dengus salah seorang dari 5 pengiring itu.
"Hu Pangcu, maksudmu?" Tee Kong nampak menjadi
sangat terkejut mendengar perkatan salah seorang dari tokoh yang diandalkannya untuk menempur Thian San
Pay ini. "Sudah jelas, para pendekar akan segera meluruk
kemari, dan apakah engkau pikir masih aman tempat ini menjadi tempat bercokol Thian Liong Pang" Dan
bagaimana bisa mereka berada di tempat se rahasia ini jika bukan karena keteledoran dan kebodohanmu?"
orang yang dipanggil Hu Pangcu nampak semakin sewot dan marah.
"Tapi Hu Pangcu, sebenarnya siapakah kedua anak
muda itu?"
Tetapi tokoh yang dipanggil Hu Pangcu itu, kemudian tidak menggubris Tee Kong yang sebagaimana dugaan
Tek Hoat, Mei Lan dan Hauw Sek hanyalah boneka
semata. Dan nampaknya, peran boneka itu sudah
menjelang akhirnya, terutama karena kondisi Thian San Pay sudah bisa ditebak oleh dunia persilatan Tionggoan.
Nampak Hu Pangcu itu melirik semua anggota
rombongannya, ketiga kawan lainnya sama seperti
dirinya menyembunyikan diri dibalik topeng hitam hingga tidak bisa dikenali. Meskipun, mata tajam Mei Lan dan Tek Hoat sudah bisa menduga bahwa dibalik topeng
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tersebut adalah Hu Pangcu Pertama, Hu Pangcu Kedua, si Samurai Jepang, serta Koai Tung Sin Kay dan Bouw Lek Couwsu dua orang dari 4 Tianglo Thian Liong Pang.
Sementara orang kelima, nampaknya rada-rada asing
bagi kedua kakak beradik itu, karena orang tersebut nampak memang orang asing yang belum mereka kenal.
Tetapi, melihat keadaannya, orang itu nampaknya tidak berada dibawah Hu Pangcu kelihayannya, dan hal ini
membuat Tek Hoat dan Mei Lan menjadi sangat
berkhawatir. Betapapun, lawan nampaknya sangat lihay
dibandingkan dengan jumlah dan kekuatan mereka
berdua. Tetapi, tidak cukup waktu untuk merenungkan kondisi yang tidak imbang itu. Meskipun semua tokoh lawan pernah mereka kalahkan, tetapi jika mereka maju berbareng, betapapun keadaan akan sangat merugikan
mereka sendiri.
Menandingi satu lawan satu, siapapun lawan mereka,
masih bisa kemenangan diraih. Tetapi, jika mereka
dikerubuti tokoh-tokoh selihay itu, keadaan pasti akan berbalik.
"Bagaimana Hu Pangcu, apakah tidak lebih baik jika
kalian mengundurkan diri dari Thian San Pay?" Tek Hoat membuka suara dan sedikit agak lunak, meski kesan
"jenaka" masih ada.
"Baik, tapi, adakah jaminan bahwa kalian tidak akan memburu Thian Liong Pang selamanya?" dengan cerdik
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Hu Pangcu Petama membuka penawaran karena melihat
kondisi dan keadan masing-masing.
"Aku tidak sanggup memutuskannya sendiri Hu
Pangcu. Karena yang memulai mengaduk-aduk dunia
persilatan adalah pihakmu" Tek Hoat mencoba berkelit, terlebih karena dia sadar kondisi sangat berbahaya bagi mereka saat ini di Thian San Pay. Kekuatan kurang
imbang. "Jika demikian, kapan kita bisa bernegosiasi" Dan
kapan lagi kami memiliki posisi yang lebih baik dari saat ini anak muda?"
"Posisi kami memang lebih lemah, tetapi bukan tidak berkemampuan untuk melawan sama sekali" tegas Tek
Hoat "Apakah artinya jalan kekerasan menjadi pilihan kalian saat ini?"
"Karena kami memang tidak bisa memutuskan, maka
memilih juga akan terserah kepada kalian. Biarlah kami ladeni pilihan kalian"
"Bagus koko, aku setuju" timpal Mei Lan
"Apakah kalian berkeyakinan mampu mengalahkan
kami?" tanya Hu Pangcu
"Mengalahkan mungkin sulit, tetapi menahan lama
kalian, pastilah bisa" Tek Hoat menegaskan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Dan jika mungkin, juga mengalahkan mereka koko"
Mei Lan memberi semangat
"Benar moi-moi, jika perlu mengalahkan mereka" Tek
Hoat sambil tersenyum
"Hm, kali ini kalian benar-benar besar kepala. Baiklah, terpaksa kamipun membuang pantangan bagi orang
gagah. Maaf, demi tujuan yang lebih besar, terpaksa kami melakukannya"
Dan seperti telah diatur, pertempuran kemudian
berlangsung dalam dua arena. Kali ini, menyadari
kekalahan pada pertempuran sebelumnya, Hu Pangcu
Pertama dengan dibantu oleh Bouw Lek Couwsu maju
mengeroyok Liang Mei Lan, sementara Koai Tung Sin Kay mengeroyok Tek Hoat bersama Hu Pangcu Kedua.
Tetapi, begitu benturan terjadi, masing-masing pihak terkejut setengah mati. Hu Pangcu Pertama yang
mengeroyok Mei Lan bersama Bouw Lek Couwsu terkejut menemukan kenyataan betapa kemampuan Mei Lan
kembali telah meningkat lebih tajam.
Nampaknya, bertempur satu lawan satu dengan Bouw
Lek Couwsu juga akan dimenangkan gadis itu tidak
sesulit sebelumnya. Karena itu, Bouw Lek Couwsu yang awalnya jengah untuk mengeroyok, kini malah
mencurahkan perhatiannya untuk benar-benar mencecar Mei Lan dengan serangan-serangan tajam.
Sementara Mei Lan yang sadar bahwa kedua lawannya
adalah tokoh wahid Thian Liong Pang, juga tidak berayal TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dan segera mengerahkan kemampuannya, terutama
kemampuan ginkangnya yang istimewa. Tubuhnya
berkelabat-kelabat indah, dan dengan mudahnya
mengelak maupun membagi serangan kearah Bouw Lek
Couwsu dan juga Hu Pangcu Pertama Than Lion Pang.
Hu Pangcu Pertama inipun bukanlah orang lemah,
bahkan dalam rasa penasarannya kepada Liang Mei Lan, dalam pengejaran dan pelarian mereka yang terkahir, tokoh inipun menggembleng dirinya habis-habisan, dan karena itu, diapun mencapai kemajuan yang
mengejutkan. Tetapi, dia menemui kenyataan betapa Mei Lan juga
mengalami kemajuan yang sangat mengejutkannya.
"Sungguh heran, seperti tak ada habisnya peningkatan ilmu anak gadis ini" pikirnya sengit.
Sementara itu, Tek Hoat sendiri juga dicecar habishabisan oleh Koai Tung Sin Kay dan Hu Pangcu Kedua.
Hanya, karena Hu Pangcu Kedua ini mengandalkan
kecepatan samurainya, membuat paduannya dengan
Koai Tung Sin Kay malah berkurang kehebatannya.
Akhirnya, Hu Pangcu ini lebih banya menunggu ketika dan peluang yang tepat untuk melancarkan serangannya, dan ini membuat Tek Hoat bisa banyak bernafas. Tetapi, Koai Tung Sin Kay segera sadar, bahwa anak muda ini kembali telah meningkat kemampuannya. Memang, sejak dikalahkan Ceng Liong, kakek sakti ini sudah tawar
hatinya, dan menyesal karena telah "ditaklukkan" dan dimanfaatkan orang.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Melihat kembali seorang tunas muda
mengimbanginya, hanya karena "sumpahnya" saja
membuatnya tetap bertahan membantu Thian Liong
Pang dan terus menyerang Tek Hoat. Kakek ini, sedikit beda dengan Bouw Lek Couwsu yang memang masih
memiliki ambisi yang menyala dalam dirinya bersama
Tibet Sin Mo Ong.
Karena kekurang ngototan Koai Tung Sin Kay, Tek
Hoat mendapatkan banyak peluang untuk menandingi
kedua tokoh yang selisih dengan kepandaiannya sangat tipis itu. Dia bertarung penuh semangat dengan
menggunakan Ilmu Perguruannya, Hang Liong Sip Pat
Ciang dan menghalau semua serangan musuh dengan
serangan dan pukulan yang keras mematikan.
Bahkan, sambil menyerang dan berkelit dari cecaran
kedua lawannya, Tek Hoat masih sanggup mengedarkan
pandangannya menilai kondisi di lain arena. Dan dia segera lega, karena meski keadaan Mei Lan lebih repot, tetapi dengan kemampuan ginkangnya, sulit bagi kedua lawannya untuk melukai dan menundukkannya.
Apalagi, dia melihat Mei Lan sendiri masih belum
bertempur dalam puncak kekuatannya, meski kedua
lawannya menyerang dengan sengit dan jelas berusaha untuk menjatuhkannya. Tetapi yang membuatnya kaget
adalah, Tee Kong dan si orang asing yang satunya lagi, kelihatannya adalah orang yang berbahaya.
Dia belum tahu bagaimana kemampuan Hauw Sek,
tetapi melihat keadaan, nampaknya Tang Hauw Sek
takkan sanggup menghadapi salah satu dari Tee Kong
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ataupun terlebih si orang aneh itu. Melihat keadaan tersebut, jelas posisi mereka benar-benar terjepit.
Setidaknya, posisi dan kondisi Hauw Sek sungguh sangat berbahaya.
Tetapi, betapapun daerah ini adalah daerah rahasia
Thian San Pay, sehingga penguasaan kondisi dan
keadaan dari Tang Hauw Sek pastinya jauh lebih baik.
Dan berpikir demikian, membuat Tek Hoat kemudian
menjadi sedikit lebih mantap, "setidaknya tetap ada sedikit peluang bagi Hauw Sek untuk dimanfaatkan
menghadapi situasi yang sulit bagi mereka saat ini" pikir Tek Hoat.
Dan dengan kemantapan hati tersebut maka Tek Hoat
akhirnya kembali berkonsentrasi menghadapi kedua
musuh lihay yang tengah mengerubuti dirinya. Akibat membagi konsentrasi, Tek Hoat sempat kehilangan posisi dan membuat dirinya dicecar habis oleh Hu Pangcu
Kedua dengan samurai tajam yang mengejar-ngejar
dirinya dan bahkan sempat menyentuh lengan jubah dan merobeknya sangat tipis dan nyaris tak terasa. Tetapi, sudah cukup untuk membuat Tek Hoat kembali
berkonsentrasi menghadapi musuhnya.
Di arena lain, Mei Lan nampak mulai menunjukkan
kemampuannya dengan tidak hanya berkelabat-kelabat
menghindar tetap mulai balas menyerang dengan ilmuilmu puncaknya. Bahkan untuk mengimbangi kedua
lawannya, dia memainkan Sian Eng Sin Kun (Silat Sakti Bayangan Dewa) yang membuatnya mampu
mengimbangi kedua lawannya yang juga mulai
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menyerangnya dalam kemampuan puncak masingmasing. Karena itu, hanya seketika saja Mei Lan sanggup
mengejutkan lawan dalam perubahan penggunaan Ilmu
Silatnya, terlebih karena memang ilmu tersebut juga sudah berkal-kali diadunya dengan Hu Pangcu Pertama.
Dengan kata lain, keduanya sudah saling mengenal
kemampuan dan kekuatan masing-masing.
Ditambah lagi, seorang Bouw Lek Couwsu yang juga
seorang yang mumpuni dengan Ilmu Budha dari Tibet,
sehingga mampu membendung kekuatan serangan Mei
Lan dan bahkan mementahkannya. Hanya saja, Mei Lan
memang sanggup memainkannya lebih cepat lagi
sekarang ini, dan karena itu kekuatan serangannya
otomatis memang belripat ganda.
Apalagi, karakter Sian Eng Sin Kun, justru pada
kecepatan bayangan pukulan. Bahkan bayangan pukulan Mei Lan nampak seperti berubah ratusan kepalan yang menyambar-nyambar kedua lawannya. Untungnya,
kedua lawannya juga bukan tokoh kacangan yang bisa
dikelabui oleh bayangan pukulan palsu.
Meksipun bingung sejenak, tetap ketajaman mata
keduanya sangup menilai dan membedakan mana
kepalan serangan yang asli dan mana yang bayangan
semata. Akhirnya pertempuran kembali berjalan seperti biasa, dengan Mei Lan yang berkelabat kesana kemari, sambil menghindar, juga membagi-bagi kepalan
serangan kearah kedua lawannya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tiba-tiba nampak Bouw Lek Couwsu menggerakkan
kedua tangannya dan berbareng kedua lengan jubahnya seperti menggelembung. Tetapi pada saat bersamaan
Mei Lan sedang diserang secara hebat oleh salah satu jurus andalan Hu Pangcu Pertama dengan ilmu Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi sakti rahasia alam).
Akibatnya luar biasa, hembusan angin dan badai yang mengelora seperti menghantam kearah Mei Lan, tetapi anak gadis ini, juga sudah kenyang pengalaman
bertempur dengan banyak tokoh hebat. Jangan kata
usianya masih muda, tetapi dalam hal kepandaian dan pengalaman bertempur, Mei Lan sudah masuk kategori
"hebat".
Dalam menghadapi serangan Hu Pangcu Pertama, dia
bahkan masih sempat melihat serangan hebat yang juga disiapkan oleh Bouw Lek Couwsu, dan dia sadar, jika dia harus mengadu keras dengan keras atas tawaran kedua penyerangnya, maka peluang menangnya malah tipis.
Tetapi, menghindari kedua serangan itu sekaligus,
sementara ruang baginya telah dibatasi oleh kekuatan sinkang lawan, juga bukan perkara mudah. Yang
diperlukannya bukan hanya ginkang dan tenaga sakti
atau sinkang yang ampuh, tetapi juga kematangan,
ketelitian dan ketepatan waktu. Dan dalam hitungan
detik saja, Mei Lan sudah memutuskan kekuatan mana
yang harus dibenturnya hingga menguntungkannya.
Pada sat itu, Bouw Lek Couwsu juga sudah
menjulurkan kedua tangannya kearahnya tetapi
menyamping, tidak berada dalam garis lurus dengan Hu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pangcu Pertama. Pukulan itulah yang justru menutup
semua pintu keluar dan karena itu harus dibentur dengan kekuatannya juga. Maka sambil menguatkan dirinya,
pada saat menerima lontaran Hu Pangcu Pertama, Mei
Lan telah mengerahkan ginkang istimewanya Te Hun


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Thian (Mendaki awan langit) dan mengerahkan kekuatan sinkangnya dalam model penyaluran "liang gie".
Maka sambil melayang, dia mengerti kalau kekuatan
Bouw Lek luar biasa kerasnya, tetapi dengan penuh
keberanian dan perhitungan dia membenturnya. Dan
sesaat setelah benturan itu, dia kembali mengatur hawa dalam tubuhnya, menata dan mengaturnya hingga ketika melayang, justru netralisasi benturan itu dilakukannya.
Dan sesaat kemudian, dia kembali siap menghadapi
pukulan Hu Pangcu Pertama. Begitu berkali-kali Mei Lan menghadapi dua lawan beratnya dan mampu
diimbanginya dalam waktu yang cukup lama. Tetapi, jika metode dan caranya tercium lawan dan nampaknya itu
hanya soal waktu, maka benturan keras antara mereka sudah pasti tidak dapat dihindari lagi.
Berbeda dengan Tek Hoat, dasar ilmunya justru
adalah ilmu-ilmu beraliran keras. Semua ilmu utamanya, kecuali yang dajarkan Kiang Sin Liong, adalah ilmu ilmu yang-kang. Menghadapi kedua lawannya, yakni Koai
Tung Sin Kay dan Hu Pangcu Kedua, yang merupakan
paduan Yang-Kang dan Im-Kang (kelemasan dan
kecepatan), sebenarnya sangat tidak menguntungkan
Tek Hoat. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, dia tertolong oleh kenyataan betapa Koai Tung Sin Kay tidak lagi dalam ambisi menyala untuk mengejar pemuasan ambisinya. Karena itu, serangan tajam dan
berbahaya, justru lebih banyak dari Hu Pangcu Kedua.
Sementara Tek Hoat merasa benar, bahwa Koai Tung Sin Kay tidak begitu berminat menyerangnya dengan
kekuatan penuh dan bahkan seperti tidak berselera
melukainya. Bahkan tatap wajahnyapun terasa seperti kosong dan
tidak punya ambisi apa-apa. Keadaan yang diam-diam
membuat Tek Hoat menjadi heran, bahkan lama-lama
menjadi kasihan juga kepada kakek tua ini. Apalagi, jelek-jelek kakek ini memakai julukan "Sin Kay" yang berarti dekat dengan keluarga perguruan gurunya yang adalah "Guru Besar" para pengemis di Tionggoan.
Dan kondisi itulah yang membuat keadaan Tek Hoat
jauh lebih mending dibandingkan Liang Mei Lan yang
harus menguras seluruh kekuatan dan kepandaiannya
untuk mengimbangi dua tokoh yang mengeroyoknya itu.
Tek Hoat lama-kelamaan mengalihkan perhatiannya
untuk mengalahkan Hu Pangcu Kedua, karena dia sadar kondisi mereka akan sangat berbahaya nantinya. Karena masih ada dua lawan yang harus ditangani, dan
nampaknya keduanya juga cukup berbahaya dan bukan
tandingan Tang Hauw Sek.
Untungnya lagi, meskipun Koai Tung Sin Kay
bertarung bukan pada puncak kekuatannya, tetapi
kehebatannya membuat penonton yang lihay sekalipun
tidak merasakannya. Apalagi, kemudian Tek Hoat
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
membuat sandiwara yang bahkan Hu Pangcu Kedua yang
ikut bertempurpun meski curiga tetapi tidak menemukan gelagat yang memperkuat kecurigaannya.
Karena itu, pertempuran akhirnya berjalan dengan
seru, dan bahkan belakangan Tek Hoat mulai mencoba
memadukan Soan Hong Sin Cian dengan Toa Hong Kiam
Sut. Untuk menambah daya serangnya, dia sengaja
memainkan Tongkat Hijaunya sebagai pedang dan efek
mujijatnya banyak membuat serangan Hu Pangcu Kedua
nyeleweng. Bahkan dengan Soan Hong Sin Ciang, diapun memainkan dan mendorongkan tangannya untuk
membentuk bayangan-bayangan pukulan yang maha
hebat. Pertempuran tersebut lama-kelamaan membuat Hu
Pangcu Kedua semakin keteteran, dan mulailah dia
memandang curiga kearah Koai Tung Sin Kay yang
segera sadar akan kekeliruannya. Tetap berbahaya
baginya jika dia membiarkan orang bercuriga atasnya, sebab efeknya akan menambah hukumannya dan
membuatnya akan semakin terkekang.
Akhirnya meledaklah serangan Koai Tung Sin Kay,
dengan menggunakan ilmu Lui-tai-hong-tung (Tongkat
Kilat dan Badai), dia kemudian memunahkan serangan
Tek Hoat atas Hu Pangcu Kedua. Dan dengan segera
keduanya terlibat dalam pertempuran kelas atas, saling menggunakan tongkat untuk menyerang, menyodok,
mengait dan menotok.
Tek Hoat kaget atas perubahan mendadak ini, dan
segera dia sadar, Kakek Aneh itu nampaknya seperti
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tersadarkan dan kini sedang berusaha keras
mengalahkannya. Dan sudah tentu Tek Hoat tidak akan membiarkan dirinya terkalahkan dalam kondisi seperti itu.
Diapun melakukan perlawanan hebat, bahkan kali ini
dia memainkan Toa Hong Kiam Sut berganti-ganti
dengan Tah Kauw Pang yang juga mujijat dari pintu
perguruan Kay Pang. Warisan Kiong Siang Han, guru
yang dihormatinya.
Betapapun hebatnya Lui-tai-hong-tung (Tongkat Kilat dan Badai) dan dimainkan oleh tokoh utamanya saat ini, tetapi Tah Kauw Pang yang sudah punya nama dan
sejarah panjang, juga bukan olah-olah hebatnya. Apalagi sesekali, angin kesiuran yang keluar dari tongkat hijau itu membawa perbawa angin pedang yang teramat tajam.
Karena itu, ilmu mujijat Koai Tung Sin Kay itu tertahan juga dan menghambat daya majunya, meskipun berhasil mengatasi dan menghindarkan Hu Pangcu Kedua dari
kekalahan yang sudah diambang pintu. Akhirnya, kembali kedua orang itu mengerubuti Tek Hoat, dan kini keadaan menjadi berbalik, Tek Hoat menjadi dalam kedudukan
sedikit tertekan, meskipun untuk mengalahkannya juga sulit luar biasa.
Baik Tek Hoat maupun Mei Lan kini dalam posisi
tertekan, meski tidak dalam posisi yang berbahaya.
Dengan dikeroyok secara serius oleh Koai Tung Sin Kay dan Hu Pangcu Kedua, Tek Hoat akhirnya mulai
memaksakan diri untuk mengimbangi keduanya dalam
tataran puncak kekuatannya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dia sudah memainkan gabungan Soan Hong Sin Ciang
dan Toa Hong Kiam Sut dan membuatnya mampu
menahan gelombang serangan kedua lawannya. Bahkan
hampir saja menjatuhkan Hu Pangcu Kedua, tetapi tetap sulit baginya untuk memenangkan pertarungan itu.
Apalagi, karena kedua lawannya juga terus
meningkatkan kemampuan bertempurnya dan membuat
arena mereka yang terbagi dua seperti dipenuhi oleh dahsyatna angin pedang dan kesiuran ilm pukulan
mujijat yang dimainan oleh 6 tokoh besar dunia
persilatan dewasa ini. Bahkan sesekali air yang mengalir di sungai kecil yang membelah celah mereka bertempur itu, juga bagaikan diaduk-aduk oleh kekuatan mujijat yang tidak nampak itu.
Bahkan pada akhirnya, Tek Hoat memutuskan untuk
menggunakan Ilmu Pukulan andalannya, Pek Lek Sin Jiu atau Pukulan Geledek. Salah satu ilmu andalan yang bila dikerahkan secara otomatis akan melindungi dirinya
dengan Khikang mujijat akibat pengerahan kekuatan
dalam yang besar. Dan dengan khikang pelindung badan, dia menjadi tidak gentar untuk menghadapi senjata
tajam sekalipun.
Dan Hu Pangcu Kedua menjadi terperanjat
mengetahui bahwa lawannya kini bahkan sulit ditembus dengan angin pedangnya sekalipun, karena terlindung oleh sebuah hawa pelindung badan. Tetapi, meskipun
demikian, lawan-lawan Tek Hoatpun bukanlah orangorang lemah yang akan dengan mudah tergertak oleh
kekuatannya. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Terlebih karena Koai Tung Sin Kay juga mulai
memainkan ilmu-ilmu mujijatnya, selain Lui Tai Hong Tung juga berseling dengan Koai Tung Cim Jip Liong Hiat (Tongkat Aneh Serbu Masuk Guha Naga). Bahkan pada
akhirnya menggabungkannya dengan kekuatan
mujijatnya Kang Kin Sinkang (Tenaga Dalam Otot Baja) yang juga membuatnya kebal terhadap pukulan lawan.
Dan masih ditambah dengan tebasan-tebasan mujijat
si Samurai Jepang yang juga sudah mengerahkan
ilmunya pada tataran puncak. Pada akhirnya pertarungan ketiganya memasuki tahapan menentukan, dimana
kematangan tenaga dan dorongan tenaga batin sangat
menentukan. Karena semua gerakan sekecil apapun akan bermakna dan berefek sangat besar, dan karena itu
ketenangan, kegesitan dan perhitungan matang akan
sangat menentukan siapa yang akan terdesak.
Untunglah, Tek Hoat yang memasuki gelanggang kali
ini sudah kembali mengalami peningkatan penguasaan
kemampuan atas ilmu-ilmunya akibat pertempuranpertempuran pucak yang dialaminya. Karena itu, meski agak kesulitan, tetapi untuk jatuh dalam tekanan hebat lawannya juga bukanlah sesuatu yang gampang. Suatu
hal yang pasti, keadaan Tek Hoat bila dibiarkan berlarut-larut pastilah akan memakan korban, bukan hanya
dirinya akan tetapi juga lawan-lawannya.
Bahkan Koai Tung Sin Kay, semakin menyayangkan
lawan mudanya yang sangat berbakat dan gagah ini. Dan posisi dan kondisi itulah yang banyak membantu Tek
Hoat untuk tidak terlibas dalam pertarungan mati hidup.
Sejauh itu, meski telah menggunakan tenaga yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kangnya secara luar biasa, tetapi Tek Hoat masih
sanggup menahan dirinya untuk tidak mengerahkan
semua simpanan tenaganya habis-habisan.
Bersamaan dengan Tek Hoat yang memainkan ilmu
Pek Lek Sin Jiu dan ditandingi dengan ilmu mujijat
lawannya, Mei Lan juga mulai mengerahkan ilmu
simpanan lainnya: Ban Hud Ciang (Selaksa Tapak Dewa).
Ilmu ini menjadi memiliki perbawa aneh jika digunakan oleh Liang Mei Lan, karena selain mengerahkan perbawa Yang-Kang, Mei Lan juga melambarinya dengan
kecepatannya. Karena itu, Ban Hud Ciang Liang Mei Lan boleh dikata menjdi bervarian lain, namun juga tidak kalah hebatnya.
Dan dengan ilmu itu dia mampu menahan desakan kedua lawannya, bahkan peningkatan penggunaan ilmunya
mampu membuatnya menjajari dan mengimbangi
keroyokan kedua lawannya. Tetapi, lama-kelamaan, Mei Lan mau tidak mau juga harus meningkatkan
penggunaan tenaganya, bahkan sampai pengerahan
otomatis khikang pelindung badan ketika menggunakan jurus-jurus simpanan dari Ban Hud Ciang.
Pada jurus-jurus ke tujuh dan kedelapan, Mei Lan
sanggup mendorong mundur lawannya, yang kemudian
dengan terpaksa juga menggunakan ilmu pamungkasnya
masing-masing untuk bisa mengimbangi dan kembali
mendesak Mei Lan. Keadaan menjadi ramai, karena
ledakan Pek Lek Sin Jiu di arena satunya lama kelamaan berpadu dengan desisan pujian Budha yang lahir dari perbawa Ban Hud Ciang.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pada saat-saat pertempuran yang meningkat dengan
perbawa mengerikan itu, barulah nampak Tee Kong
paham, mengapa Hu Pangcu Pertama seperti
mengkhawatirkan kedua anak muda yang sedang
bertarung itu. Ternyata, memang keduanya merupakan
lawan yang teramat berat. Dan ketika dia melirik kearah si pemuda asing dan mengedipinya, keduanya segera
paham, bahwa saat untuk masuk gelanggang sudah tiba.
Dan tidak berapa lama kemudian, si pemuda aneh dan
asing itu, nampak mulai bersiap-siap. Kelihatannya dia lebih memilih untuk menyerang dan mengeroyok Tek
Hoat, karena dia merasa risih untuk menyerang seorang anak gadis, meski anak gadis itu bukan lawan ringan.
Perlahan kakinya berkisar kearah pertempuran Tek Hoat melawan kedua lawan berat Koai Tung Sin Kay dan Hu
Pangcu Kedua. Kisaran dan geseran kakinya tidak bisa diikuti oleh Tang Hauw Sek yang sedang terpana
mengikuti kedua arena pertarungan yang luar biasa itu.
Adalah Tek Hoat yang cepat menyadari bahaya dan
menjadi khawatir, karena dia mengenal lawan ampuh
yang mungkin malah tidak disebelah bawah Hu Pangcu
Pertama sekalipun. Diam-diam dia menggigit bibir,
karena paham bahwa kesulitan sedang menghampiri
dirinya, dan dia harus segera memutuskan melakukan
sesuatu. Sebelum lawan ketiganya bergerak, tiba-tiba Tek Hoat menghentakkan kekuatannya pada jurus
terakhir dari Pek Lek Sin Jiu, jurus Pamungkas, Jurus Kedelapan: Halilintar Meledak Bumi Melepuh.
Jurus Pamungkas yang malah disempurnakan bersama
dengan Kiang Ceng Liong dan meluncur kesasaran tanpa TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
terdengar bunyi ledakan sebagaimana mestinya. Tetapi, justru disitulah keampuhan jurus tersebut yang sulit diduga oleh lawan-lawan hebat sekalipun.
Bersamaan dengan diluncurkannya jurus pamungkas
tersebut, kedua lawannya, terutama Koai Tung Sin Kay, dengan cepat menyadari keadaan yang sangat
berbahaya. Sementara Hu Pangcu Kedua, meskipun
sedikit terlambat tetapi masih sanggup menyingkir begitu melihat bahkan Koai Tung Sin Kay sendiripun malah
menyingkir dan enggan menyambut pukulan atau jurus
mematikan yang dilontarkan Tek Hoat.
Meski tidak terasa angin pukulannya, tetapi udara
sekeliling bagaikan sedang dalam tungku membara
dengan kekuatan panas yang luar biasa. Dan, meskipun keduanya telah menyingkir, tetapi ledakan sesungguhnya masih terasa di telinga batin keduanya. Untungnya
keduanya tidak mencoba menangkis keras lawan keras, sebab jika demikian mereka semua pasti akan terluka, terutama kedua penyerang yang menjadi sasaran utama oleh Tek Hoat.
Sudah menghindarpun, tetapi mereka masih terkena
serempetan serangan maut tersebut yang membuat
sejenak kesadaran mereka menghilang, tetapi sebagai tokoh-tokoh kelas wahid, kondisi tersebut hanya
berlangsung sekejap. Tetapi waktu sekejap itu sudah dimanfaatkan oleh Tek Hoat untuk bersiap menghadapi penyerang yang baru.
Tetapi, rupanya keadaan dan arena sudah bertambah
orang lain lagi, bukan hanya seorang, tetapi bahkan lebih TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dari seorang. Dan salah satu dari yang baru tiba itu, sedang menempur sengit calon lawan Tek Hoat, si
pemuda asing yang tadinya berniat untuk menyerang
dan menempurnya secara menggelap.
Apa gerangan yang terjadi" Dalam kondisi berbahaya
bagi Tek Hoat, atau pada saat dia melontarkan jurus pamungkas Pek Lek Sin Jiu, si pemuda asing yang
mengincarnya juga melakukan hal yang sama atas
dirinya. Tetapi, sesaat sebelum serangannya memasuki area pertahanan Tek Hoat yang berdiri menyamping dan sedang mengerahkan kekuatannya, atau saat berbahaya bagi Tek Hoat, tiba-tiba terdengar kesiur angin serangan yang mengarah ke si pemuda asing yang sedang
menyerang secara mengggelap.
Akibatnya, si pemuda asing itu menahan serangannya
dan terjadi benturan hebat antara keduanya:
"Blaaaaar" dan keduanya terdorong kebelakang,
malah terlontar kebelakang akibat adanya kekuatan
mujijat lain dari Tek Hoat yang menambah daya lontar tenaga mereka. Tetapi dengan cepat keduanya menyatu kembali tanpa saling sapa dan membentuk arena ketiga yang tidak kalah serunya dibandingkan dengan arena
pertama dan kedua.
Hanya, segera ternyata, si pemuda yang munculkan
dirinya paling akhir dan membantu Tek Hoat, nampaknya masih lebih unggul melawan si pemuda asing. Padahal, sebagaimana dugaan Tek Hoat, si pemuda asing
kelihayannya malah tidak berada di bawah Hu Pangcu
Pertama. Kekuatan pukulan dan serangannya yang aneh, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
membawa perbawa yang sangat hebat, bahkan
nampakya tidak berada dibawah keampuhan Hu Pangcu
Pertama, dan sedikit saja di bawah kedua tokoh utama, Pelindung Thian Liong Pang, Koai Tung Sin Kay dan
Bouw Lek Couwsu.
Tetapi yang hebat, malah lebih hebat lagi, adalah si pendatang baru. Seorang pemuda yang pastinya melum
melampaui usia 30 tahunan, berkulit sedikit gelap dan halus dan dengan rambut hitam. Dia berperawakan
sedang namun gagah, dan ternyata sanggup melawan si pemuda asing yang nampaknya berasal dari India (Thian Tok).
Bahkan si pemuda berambut hitam lurus dan
berperawakan sedang itu, malah mampu mengimbangi
dan menekan si pemuda dari India, dan dengan cepat
keduanya juga meningkat tajam dalam penggunaan ilmu-ilmu perguruan masing-masing. Hanya, semakin
meningkat kekuatan mereka, semakin kelihatan bahwa si pemuda berambut hitam lurus itu memang sedikit lebih matang, meskipun bukan perkara gampang untuk
mengalahkan lawannya yang juga tak kurang saktinya.
Efek kehadiran pemuda itu sangat menguntungkan
Mei Lan dan Tek Hoat yang kembali bertempur penuh
semangat dan terhindar dari bokongan dan keroyokan
lawan yang hebat lagi. Terlebih bagi Tek Hoat sendiri, dia merasa sangat berterima kasih atas bantuan sipendatang yang bahkan ternyata sanggup mengimbangi si pemuda
India tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan nampaknya bisa mengatasi lawannya
meskipun bukan perkara mudah untuk memenangkan
pertempuran. Keadaan arena baru, arena yang ketiga, membuat sedikit perimbangan pertempuran antara
orang-orang tersebut. Tek Hoat dan Mei Lan seperti
mendapatkan tenaga tambahan, dan otomatis secara
moral meningkatkan semangat tempur mereka hingga
daya tahan dan daya tarung mereka menjadi lebih baik dan terkontrol.
Pertempuran kedua pemuda asing di Tionggoan itu
mestinya sangat menarik perhatian, apalagi jika mata ahli yang menyaksikannya. Mengapa" Karena serang
menyerang antara keduanya merupakan ciri khas pintu perguruan seberang lautan yang nyaris tidak pernah
disaksikan di Tionggoan.
Jika si pemuda asal Thian Tok, pergerakan dan
ilmunya yang aneh nampaknya sudah pernah disaksikan di Tionggoan, maka lawannya, lebih aneh lagi. Karena jurus-jurus serangannya benar-benar baru disaksikan di Tionggoan, dan dimainkan dengan cara yang lihay dan benar-benar hebat. Ilmu-ilmu itu dengan sebat mampu menandingi ilmu lihay dari Thian Tok dan bahkan dalam penguasaannya masih lebih matang, dan karena itu
dengan cepat dia mampu menekan dan mendesak
lawannya. Anak muda berkulit hitam halus itu bergerak-gerak
bagaikan macan dan menggeber serta meningkatkan
ilmunya dengan lemas namun berkekuatan besar.
Sementara lawannya bergerak-gerak licin bagaikan ular dan banyak menyelamatkan dirinya dengan gerakan-TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
gerakan licin namun sangat bermanfaat itu. Meskipun sekali lagi, segera jelas bahwa si pemuda asal India selalu dalam posisi diserang dan ditekan.
"Suhu, orang itu licik sekali. Jelas-jelas dia ikut membuat kekacauan di Thian San Pay, jangan dia
dilepaskan" terdengar seruan si anak muda lainnya yang baru datang, usianya paling sekitar 16 " 17 tahun.
"Hahahaha, benar. Engkau tenang saja, akan kubuat
dia menyesal telah mengganggu perguruan Thian San
Pay" "Terima kasih guru"
Sementara itu, Tee Kong mengamat-amati kedua


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pemuda yang baru datang yang saling memanggil "Guru dan Murid" itu. Samar-samar dia seperti mengenali si anak muda yang memanggil "Suhu" kepada pemuda
yang sedang berkelahi itu. Anehnya, usia mereka paling banter berbeda 10 tahunan, atau kalaupun lebih paling hanya lebih 1 atau 2 tahun saja, betapa mungkin dia pantas menjadi guru" Tetapi, jika melihat gelagat
pertempuran itu, memang anak muda itu luar biasa
hebatnya. Dia mampu mendesak si Pemuda India dengan sebat,
berkelahi dengan ilmu-ilmu aneh yang belum pernah
disaksikannya di Tionggoan. Tetapi, lebih aneh lagi ketika dia melihat si anak muda tadi. Mukanya seperti sudah dikenalnya, tetapi entah dimana dan entah siapa anak muda itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Mengapa aku seperti mengenal wajah itu?" Tang
Hauw Sek sungguh bingung, bahkan saking bingungnya
dia lupa bahwa dia berada di tengah 3 pertempuran
besar yang melibatkan raksasa dunia persilatan
Tionggoan dewasa ini.
"Peng ji, awasi si licik itu. Dia nampaknya yang paling bertanggungjawab atas penghianatan di Thian San Pay"
terdengar kembali suara si Pemuda asing yang sednag bertempur. Dan mendengar panggilan "Peng ji", Tang
Hauw Sek tersentak. "Jangan-jangan dia", pikirnya ragu dan masih belum yakin. Sementara itu terdengar
jawaban si anak muda berusia 16-17 tahunan itu:
"Iya suhu, biar dia kuperhatikan" dan si anak muda itu mengalihkan perhatian kearah Tee Kong yang semakin
gelisah melihat keadaan pertempuran yang masih belum menunjukkan tanda-tanda kalah menang. Sementara
pihak musuh, malah kini bertambah dua orang yang
kelihatannya kekuatannya tidak bisa diremehkan.
Bahkan pendatang baru yang seorang, nampaknya
mampu mendesak kawannya yang dia tahu juga sudah
lihay luar biasa kepandaiannya. Dan kondisi itu
membuatnya serba salah dan mulai berkhawatir, apalagi karena Hu Pangcu Pertama jelas-jelas telah menegur dan meragukan kemampuannya barusan sebelum
perempuran dimulai.
Sedang seru-serunya pertempuran di tiga arena
tersebut: Ketika Liang Mei Lan telah memulai memasuki jurus terakhir Ban Hud Ciang yang mujijat, sementara Tek Hoat bahkan sudah bersiap memasuki ilmu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pamungkasnya dan ditandingi oleh kedua lawannya
dengan cara yang sama, dan arena satu lagi dimana si pemuda India semakin keteteran, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang sangat mujijat. Suara tersebut
mendengung perlahan pada mulanya, tetapi perlahanlahan segera kelihatan hasilnya.
Suara tersebut ternyata ditujukan mengganggu
konsentrasi Mei Lan, Tek Hoat dan si Anak muda yang baru datang. Dengan segera ketiganya kelihatan
kebingungan dan jatuh dalam kesulitan, dan mudah
ditebak, sebentar lagi ketiganya akan dijatuhkan lawan.
Untungnya, meskipun sesat, Bouw Lek Couwsu dan Koai Tung Sin Kay, masih memiliki gengsi sebagai angkatan tua dan enggan menjatuhkan tangan besi terhadap
lawan muda mereka.
Terlebih Koai Tung Sin Kay yang mengerti bahwa
betapapun Tek Hoat menampilkan diri dari kalangan
Pengemis dan menjadi murid Kiong Siang Han, lawan
yang dibenci tetapi sekaligus dihormatinya. Karena
keraguan itu, kondisi Tek Hoat dan Mei Lan tidak dengan segera jatuh. Mereka hanya menghadapi gelombang
serangan Hu Pangcu Pertama dan Kedua yang lebih
mudah mereka tangani. Sementara si Anak Muda
satunya, meski terpengaruh, tetapi masih sanggup
mengimbangi musuhnya.
Tiba-tiba, suara mengiang dan mendengung itu
berubah menjadi lebih meninggi, dan semakin merusak konsentrasi bertempur orang-orang yang diserang.
Karena, meski mereka mampu mengatasi dan melawan
suara itu, tetapi karena membagi diri dengan juga
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menjaga diri dari serangan lawan, membuat mereka
dalam kesulitan besar.
Ibaratnya, mereka harus bertarung dengan ilmu silat dan ilmu batin sekaligus, dan sudah tentu kerugian besar mereka alami karena tidak mungkin fokus dalam dua
arena pertarungan semacam itu sekaligus. Tetapi
untungnya tidak berapa lama kemudian terdengar semilir suara yang merdu, diiringi dengan sebuah suara
berpengaruh: "Amitabha ..... Ilmu hitam .... Ilmu Hitam, Budha
memberkati" Suara inipun memiliki daya mujijat,
khususnya melawan suara mujijat sebelumnya yang
merusak konsentrasi Mei Lan, Tek Hoat dan si Pemuda asing.
"Subo" terdengar desisan di mulut Mei Lan. Benar,
Liong-i-Sinni yang datang. Dan sungguh tepat
kehadirannya, dan saat yang tepat juga dia memasuki arena dan menandingi lontaran suara mujijat lawan yang mempengaruhi secara licik muridnya serta kawan-kawannya.
Sampai akhirnya alunan pujian kepada Budha perlahan mendesak suara mujijat yang dilontarkan duluan. Tetapi, tiba-tiba berkumandang suara di angkasa:
"Hahahahaha, Liong-i-Sinni ternyata adalah si Bidadari Tionggoan Kiang In Hong yang berubah menjadi Pendeta
........ Hahhahaha, apa gerangan yang merubahmu
menjadi Pendeta In Hong?" terdengar seperti sapamenyapa biasa, tetapi getaran suara itu sungguh
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sanggup merontokkan jantung. Bahkan karena getaran
suara itu, pertempuran di 3 arena sudah terhenti, dan masing-masing berkonsentrasi mencari dari mana
gerangan asal suara mujijat tersebut.
"Amitabha, Mahendra, di usia tuamu keusilanmu
masih belum berkurang juga. Apakah kabarmu dengan
adikmu Gayatri baik-baik saja?" terdengar sahutan Liong-i-Sinni dengan suara yang lembut dan sabar dan
mendatangkan rasa tentram, rasa sebaliknya dari
getaran suara Kakek Mahendra.
"Hahahaha, In Hong, engkau sungguh berbeda dari
yang dulu. Dulu bawaanmu adalah mengajak kami kakak beradik untuk mengadu ilmu, tetapi sekarang engkau
benar-benar menjadi Pendeta Budha ...... sayang aku tidak pernah berhasil untuk menjadi kekasihmu"
"Amitabha, Budha memberkati ..... Sudahlah
Mahendra, masa lalu sudah jauh dibelakang kita. Tetapi, masihkah engkau memiliki nafsu yang tak pernah padam untuk menularkan kekisruhan kepada angkatan muda
ini?" Sejenak keadaan menjadi hening. Bahkan, orangorang di arena itu, seperti mampu mendengar tarikan nafas Mahendra. Dan semua menjadi paham, bahwa
pertarungan mujijat yang terjadi tadi, adalah
pertarungan antara dua seteru lama. Dua orang yang
sering bertemu pada masa lalu, dan kini telah menjadi kakek-kakek dan nenek-nenek, tetapi suatu hal yang
pasti kedua orang itu memiliki Ilmu yang luar biasa hebatnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Tetapi, aku melihat bahwa ada murid seorang
sahabatku dari sebrang lautan. Apakah dia juga berada disini In Hong?"
"Amitabha, Liong-i-Sinni, itulah panggilan sekarang ini.
Pinni tahu yang engkau maksudkan, tetapi sepanjang
pengamatanku, dia tidak berada disini"
"Apakah engkau yakin?" kejar Mahendra
"Apakah engkau sudah kurang yakin dengan
pengamatanmu sendiri?"
"Hm, engkau benar. Tetapi, dia juga ternyata
meninggalkan seorang murid yang lebih dari tidak
mengecewakan. Bahkan murid kesayangankupun masih
belum sanggup mengalahkannya"
"Semua orang berkembang menurut bakat dan
kemampuan masing-masing Mahendra ..... Amitabha"
"Engkau benar Sinni" setelah itu tidak terdengar apa-apa dari Mahendra. Sepertinya kakek itu sedang
merenungkan sesuatu sampai kemudian dia bertanya
kepada si anak muda yang datang belakangan bersama
muridnya: "Hei, engkau, anak muda" si anak muda asing yang
datang belakangan tahu belaka, bahwa dia sedang diajak bicara. Dari mengikuti percakapan lewat alunan suara di angkasa, dia tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan orang-orang sakti. Dan bahkan kedua orang sakti itu mengenal gurunya dengan baik, karena itu dengan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
saksama dia mengikuti percakapan leat getaran suara mujijat yang dia sendiri bisa mengikuti.
"Dimanakah gerangan gurumu, sahabat atau musuh
lamaku itu?"
"Guruku berpisah denganku 5-6 tahun lampau
locianpwee, dan sekarang ini, entah beliau berada
dimana" "Engkau muridnya yang berasal dari Shih Li Fo Shih?"
kembali Mahendra mengajukan pertanyaan
"Benar locianpwee" jawab si anak muda
"Siapa namamu jika demikian?"
"Nenggala, locianpwe", terdengar juga jawaban
perkenalan dari si anak muda yang ternyata adalah
Nenggala, anak bungsu Panglima Jayeng Kencana yang
dibawa gurunya mengembara hingga ke Tionggoan
mengejar lembaran pusaka kakek gurunya. Tetapi,
mengapa pula sampai Nenggala berada di Goa Pedang
Thian San Pay" (penjelasannya akan hadir di bagian
akhir episode ini).
"Artinya, gurumu Bintang Sakti Membara, masih tetap berburu Lembaran Pusaka itu ..... hahahahahahaha"
Terdengar Mahendra seperti tertawa geli, sekaligus
seperti merasa penasaran. Entah apa isi pikirannya yang sebenarnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baiklah anak muda, sampaikan salam Mahendra
kepada gurumu nanti"
"Mudah-mudahan jika bertemu guru akan
kusampaikan locianpwee" tegas Nenggala sopan dan
dengan bahasa Tionggoan yang sangat fasih.
"Sinni, bolehkah kami segera berlalu dari tempat ini?"
Mahendra bertanya cerdik dan langsung kepada Liong-i-Sinni yang dia tahu berhati lembut. Terlebih, karena dia sendiri ragu, jika bertempur dengan Liong-i-Sinni apakah akan sanggup memenangkan pertempuran ataukah
tidak. Dari pertarungan lewat getaran suara saja, dia sudah bisa menilai bahwa meskipun dia mengalami kemajuan
pesat selama puluhan tahun terakhir, bahkan berlatih dengan Gayatri berdasarkan sobekan kertas itu, tetapi Liong-i-Sinni juga maju sangat jauh. Bahkan pertarungan tadi jelas dia keteteran.
"Apakah dengan janji pihak kalian tidak akan
menganggu Thian San Pay seterusnya?"
"Kalau janji itu, tidaklah bisa dariku Sinni, karena aku hanya diminta melindungi beberapa orang belaka.
Terlebih karena muridku juga berada disini"
"Jika demikian, siapakah yang bisa memberikan
jaminan atas pertanyaan yang kuajukan itu?"
Hening kemudian, sepertinya sedang terjadi
percakapan antara Mahendra dan para tokoh Thian Liong TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pang. Dan keadaan itu berlangsung sampai beberapa
ketika, sampai kemudian terdengar akhirnya Hu Pangcu Pertama Thian Liong Pang berkata:
"Lohu yang memberikan jaminan Sinni" dan begitu Hu
Pangcu memberi jawaban, tiba-tiba disekitar Mei Lan, Tek Hoat, Nenggala, Tang Hauw Sek dan di anak muda
yang dipanggil "Peng ji" sudah bertambah dengan
seorang Pertapa Perempuan berbaju hijau dan membawa hudtim khas pendeta.
Dan dengan segera Mei Lan yang sebenanya sudah
tahu gurunya berada dimana sejak beberapa waktu
sebelumnya, dengan segera berlutut dan menyapa
gurunya dengan suara terisak:
"Subo, tecu Liang Mei Lan memberi hormat ......
bagaimana keadaanmu" Baik-baik sajakah subo?"
"Amitabha, muridku, aku bangga kepadamu .....
bangunlah. Kita mesti dahulukan menyelesaikan kemelut di Thian San Pay" perlahan dan lembut Liong-i-Sinni membelai rambut Mei Lan dan membangunkannya
"Baik guru" ujar Mei Lan perlahan dan kemudian
bangkit berdiri di belakang gurunya itu.
"Tecu Liang Tek Hoat memberi hormat kepada Sinni"
Tek Hoat juga merangkapkan tangan memberi hormat
kepada, dan diikuti kemudian oleh Tang Hauw Sek, Nenggala dan "Peng ji"
"Apakah sudah berakhir ramah tamah diantara kalian
Sinni?" terdengar suara Mahendra yang ternyata juga TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sudah berada diantara kawanan Thian Liong Pang dan
disambut hormat oleh rombongan itu. Mahendra yang
sekarang, jauh berbeda dengan Mahendra yang pernah
muncul di Bumi Sriwijaya, masih tetap tinggi besar, dengan rambut yang kini sudah memutih semuanya.
Tetapi matanya menjadi jauh lebih tajam menusuk,
perbawanya nampak lebih menyeramkan dbandingkan
dahulu. Dan sebagaimana Gayatri, keduanya selalu
menenteng ular kemanapun mereka pergi, dan karena
memang keduanya terkenal sebagai "Sepasang Ular
Dewa". "Amitabha, Bagaimana gerangan keputusan kalian
terhadap permasalahan sekarang ini?" Liong-i-Sinni
bertanya. Dan nampak Mahendra kemudian melirik
kearah Hu Pangcu Pertama yang kemudian angkat
bicara. "Sinni, apakah lolosnya kami dari sini tergantung
kemampuan kami ataukah ada jalan lain yang ingin Sinni usulkan?"
"Amitabha, Pinni ingin mengusulkan agar kalian
berlalu secara baik-baik dari Thian San Pay dan
mengurangi jumlah korban karena nafsu yang sia-sia"
"Tapi apakah pihak Thian San Pay bersedia
menerimanya?" bertanya Hu Pangcu cerdik. Tetapi
sebelum Liong-i-Sinni menjawab, terdengar suara si anak muda yang dipanggil "Peng jie" tadi:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Kecuali murid Thian San Pay yang berhianat, maka
pihak luar boleh meninggalkan Thian San Pay, meskipun telah berdosa mengotori daerah Goa Pedang ini"
Hening sejenak. Bukan apa, bahkan Liong-i-Sinni
sekalipun terhenyak dengan keberanian anak muda itu.
Tetapi, siapa gerangan anak muda itu" Pertanyaan itu yang menggelayuti beak banyak tokoh yang saling
berhadapan itu.
Dan adalah Liong-i-Sinni yang cepat menyadari
keadan dan bertanya dengan nada sabar dan halus:
"Amitabha, anak muda, sipakah engkau sebenarnya?"
"Tik Hong Peng, pewaris Ciangbunjin Thian San Pay
angkatan ke-11" tegas terdengar jawaban anak muda
itu. Tetapi, Tang Hauw Sek dengan segera menjerit
gembira: "Peng jie, benarkah engkau itu?" sambil memandangi
penuh kagum dan haru kearah si anak muda yang seusia muda ini telah menampakkan ketegasan dan wibawa
yang luar biasa. Sungguh terharu, karena anak yang
dikira telah hilang beberapa tahun sebelumnya, justru munculkan diri dari Goa Pedang dalam keadaan yang
sehat-sehat saja.
"Susiok, bagaimana gerangan keadaan ayahanda dan
Thian San Pay kita?"
"Sebagai putra ayahmu dan mengaku pewaris
Ciangbunjin angkatan ke-11, maka tugasmu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menyelesaikan urusan disini. Biarlah susiok menyaksikan.
Mengenai ayahmu, dia dihianati Tee Kong dan ditahan bahkan diracuninya"
"Hm, baiklah susiok. Biarlah aku yang menanganinya.
Dan mohon petunjuk dan perkenan Suhu dan Sinni"
sambil melirik kearah Nenggala yang tersenyum
mendukungnya dan Liong-i-Sinni yang mau tidak mau
harus mengijinkannya karena memang ini urusan dalam Thian San Pay.
"Sebagai pewaris Ciangbunjin Angkatan ke-11,
perkenankan ..."
"Ciangbunjin apa" Akulah pelaksana Ciangbunjin
sekarang ini dan ..... aduuh" belum habis suara Tee Kong yang memotong penyampaian Tik Hong Peng, dia sudah
mengadu, sambil terdengar suara singkat "crooot",
sebuah daun telinganya entah bagaimana telah
meninggalkan tempat biasanya.
Hanya terlihat sebuah tangan Hong Peng bergerak
mengibas, kendati ditangannya tidak ada pedang atau sejenis senjata apapun. Untuk kemudian terdengar
kembali Hong Peng melanjutkan:
"Itu hukuman awal bagi penghianat. Engkau telah
menghianati Thian San Pay, menawan dan meracuni
Ciangbunjin Angkatan 10, maka Ilmu Rahasia Hawa
Pedang Terbang yang raib hampir 100 tahun lamanya
boleh engkau cicipi" Tegas sekali sikap Hong Peng.
Terlebih, karena dia juga masih murka dan terbawa
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
darah panas oleh penghianatan Tee Kong dan ditawan
serta diracunnya ayahnya yang terkasih.
Sontak semua orang, terlebih Hauw Sek, kaget melihat bagaimana sebuah sabetan tangan belaka, tetapi mampu memapas kutung telinga kiri Tee Kong dalam kecepatan yang luar biasa. Sementara Liong-i-Sinni manggut-mangut kagum dan segera sadar apa yang telah dan
sedang terjadi. Mata awasnya paham, bahwa Thian San Pay akan kembali menemukan puncak kegemilangannya


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ditangan bocah ini.
"Baiklah, sebagai pewaris Ciangbunjin Angkatan Ke11, menurut amanat Kakek Dewa Pedang dan Sucouw,
Ciangbunjin angkatan ke-9, maka aku ingin menegaskan, yang berkhianat di Thian San Pay harus tinggal dan
memperoleh hukuman setimpal. Pihak lain, entah siapa, meskipun telah menganggu dan memasuki areal
terlarang ini, silahkan meninggalkan Thian San Pay"
"Amitabha, sungguh bijaksana. Nampaknya Lo Sian
Kiam locianpwee telah menemukan pewaris sejatinya .....
kami Lembah Pualam Hijau memberi selamat kepada
Thian San Pay" Liong-i-Sinni kagum melihat keputusan tegas meskipun sedikit merendah dari calon Ciangbunjin Thian San Pay yang masih sangat muda itu.
"Terima kasih locianpwee, biarlah hal-hal lain diurus dikemudian hari" ujar Hong Peng merendah.
"Benar Sinni, Thian San Pay nampaknya telah
menemukan kembali tunas mudanya. Mari, kitapun
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sebaiknya segera pergi" Mahendra segera mengajak
kawan-kawannya untuk berlalu.
"Sinni, sampai berjumpa lagi" Sambil menghormat,
sebuah jalur kekuatan yang luar biasa besar berhembus kearah Liong-i-Sinni
"Hm, Amitabha, Mahendra benar-benar belum
kehilangan kegilaannya" dan Liong-i-Sinni juga
menyembah dan dua kekuatan luar biasa bertemu.
Beberapa orang saja yang menyadari apa yang baru
terjadi, dan menyaksikan betapa Liong-i-Sinni tubuhnya tetap kokoh, sementara Mahendra sedikit terguncang, namun dengan segera menggerakkan kakinya berlalu.
Tapi masih terdengar suaranya:
"Hahahaha, Sinni, sungguh hebat-sungguh hebat.
Jangan engkau khawatir, tidak akan ada yang dirusak saat kami berlalu meninggalkan Thian San Pay"
"Amitabha, aku mempercayaimu Mahendra"
Sementara itu, Tee Kong yang terpapas kutung
telinganya memandang kearah Hu Pangcu pertama
ketika rombongan itu ingin berlalu. Tetapi, Hu Pangcu Pertama hanya mengeluarkan dengusan singkat:
"Huh, manusia tidak berguna" dan kemudian manusia
itupun berlalu bersama rombongannya. Ketika Tee Kong bangkit berdiri untuk ikut berlalu bersama rombongan itu, tiba-tiba dia merasa kakinya kesemutan, dan tak lama kemudian tubuhnya roboh tak berdaya di tanah.
Adalah Tang Hauw Sek yang kemudian meringkus Tee
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kong, dan kemudian ingin segera ke Goa Tembus ke
Markas Thian San Pay. Tetapi Liong-i-Sinni berkata:
"Tidak usah tergesa-gesa. Ciangbunjin Thian San Pay sudah menguasai keadaan dan mengendalikan semua
murid Thian San Pay meski keadaannya masih agak
lemah. Dan Mahendra telah mengeluarkan jaminan tidak akan mengganggu. Biarlah waktu singkat ini kita
gunakan untuk hal-hal yang perlu. Anak muda, jika tidak salah engkau adalah murid "Bintang Sakti Membara"
seorang tokoh sakti dari Jawadwipa dan Swarnadwipa, benarkah?"
"Benar locianpwee, namaku Nenggala. Suhu pernah
bercerita mengenai Sinni dan beberapa tokoh sakti di tanah Tionggoan ini"
"Benarkah engkau tidak mengetahui kemana perginya
gurumu?" "Guru meninggalkan aku kira-kira 6-7 tahun lalu, dan beliau sedang memburu seseorang yang masih susiokku sendiri"
"Amitabha, keadaannya menjadi semakin jelas" desis
Liong-i-Sinni "Maksud subo?" tanya Mei Lan penasaran
"Amitabha, hampir pinni lupa. Baiklah, biarlah kalian saling berkenalan, karena pekerjaan kalian kedepan akan saling membantu dan saling mengisi"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Demikianlah akhirnya Selat sempit di seputar Goa
Pedang Thian San Pay menjadi saksi perkenalan anakmuda anak muda perkasa itu. Liang Tek Hoat, Liang Mei Lan, Nenggala, Tik Hong Peng saling memperkenalkan
diri dan saling menceritakan pengalaman selama ini.
Kisah Para Pendekar Pulau Es 3 Senyuman Dewa Pedang Karya Khu Lung Tusuk Kondai Pusaka 2

Cari Blog Ini