Misteri Elang Hitam Karya Aryani W Bagian 2
sedang pingsan saja.
Penjaga yang bertugas jaga di depan atau di regol
(gerbang muka) tidak terluput pula, mereka semua telah
tertidur di tempat itu. Di mana mereka itu berada dan
nampak lucu keadaan posisi mereka saat itu. Bersandar
di tembok dengan tangan masih mendekap tombak di
dada, bagaikan sedang memeluk guling layaknya.Tidak
jauh dari tempat itu, di mana terdapat gardu penjagaan
nampak pula orang tertidur tidak karuan. Ada yang saling
tumpang tindih dan ada pula yang mulutnya masih
menempel sebatang rokok kelobot (rokok yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibungkus dengan daun jagung muda) yang apinya
berkelap-kelip tertiup angin.
Sedangkan kepala jaga tidur tengkurap ditindih oleh
seorang perajurit gendut. Ini semua terjadi tatkala kepala
jaga sedang menikmati pijitan dari perajurit gendut
bawahanya itu. Meram melek merasakan tangan
perajurit gendut itu memijit tubuhnya bagaikan tangan
seorang ahli pijat. Ketika itulah tenaga magis aji
panyirepan itu datang melanda. Tanpa ampun lagi
membuat kedua orang itu saling tumpang tindih dalam
keadaan tertidur.
Kejadian lucu dan menggelikan terjadi pula di samping
tembok luar di tempat yang agak jauh dari situ. Ternyata
ada penjual makanan dan minuman yang diusung
(dipikul). Orang-orang itupun terkena hikmat aji itu dan
ada orang yang mulutnya sedang menggigit pisang
goreng, tidur di atas meja. Di sebelahnya nampak
seorang laki-laki sedang memasukkan sebuah bungkusan
ke dalam sarung, sedangkan si penjual makanan
tangannya masuk ke dalam tempat cucian gelas dan
kepalanya jatuh tertidur di atas nasi tumpang yang
belum siap dihidangkan!
Kalau kebetulan ada orang lewat di tempat itu dan
melihat para penjaga sedang tertidur, mungkin mereka
itu memaklumi! Mengira karena lelahnya telah tertidur
dengan tanpa terasa. Tiigas tambahan jaga itu membuat
mereka tidak dapat menahan kantuk.
Elang Hitam melangkah maju dengan pasti. Percaya
penuh bahwa ajinya telah bekerja dengan baik,
langkahnya tetap tanpa ragu sedikit pun dan agaknya dia
telah mengenai tempat itu dengan baik. Tanpa mencariTIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
cari lagi, langsung menuju ke sebuah jendela di mana
agaknya Suryo sedang menginap. Tangan kanan meraba
daun jendela. "Takk!" Bunyi kayu pengganjal daun itu patah. Tenaga
dalam Elang Hitam mampu menembus daun jendela dan
mematahkan kayu di balik daun jendela itu. Angin dingin
menyerbu masuk melalui jendela yang terbuka itu.
Kelambu dalam kamar tersingkap dan membuka tutup
dimainkan angin. Dalam keremangan itu nampaklah
sesosok tubuh yang tergolek di tempat tidur. Tubuh
Suryo dan mukanya yang tampan kelihatan nyata
terkena sinar penerangan dari luar. Nampak senyum kecil
menghiasi mulut itu dalam keadaan tertidur itu.
"Takkk!" Sebuah benda mendarat di kepala Elang
Hitam. Elang Hitam kaget setengah mati. Mengapa ada benda
mengenai kepalanya walaupun tidak menimbulkan rasa
sakit. Penuh keheranan bercampur dengan rasa ngeri!
Bagaimana dia dapat terkena sambitan tanpa dapat
mendengar desir angin tatkala benda itu melayang"
Memang mengherankan bagaimana benda yang
melayang cepat tanpa menimbulkan desir atau kesiur
angin. Sungguh tak mungkin sama sekali. Dia yang telah
mempunyai ilmu silat yang tinggi dan pendengaran yang
tajam terlatih, akan tetapi bagaimana dia sampai dapat
terkena benda itu. Terkena kepala, malah!
Bagaikan gasing saja tubuhnya berputar. Membalik
cepat untuk meneliti dari mana benda itu berasal.
Pandang matanya yang tajam bagaikan mata elang itu
mengawasi semua tempat dengan teliti. Suatu gerak
kecil saja tidak akan terlewat oleh pandang matanya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi aneh. Tidak nampak sesuatupun yang dapat
membuat ia menjadi curiga! Pendengarannya yang tajam
pun tidak dapat menangkap sesuatu.
Elang Hitam merasa heran sekali melihat kenyataan
ini. Tidak mungkin tidak ada orang yang menyambitnya.
Pasti ada, tapi di mana" Iapun lalu membalik lagi,
mungkin benda yang jatuh pikirnya. Karena terlalu
memperhatikan calon korbannya dia menjadi lengah dan
tidak menyadari benda jatuh dan menimpa kepalanya.
Terbukti benda tadi tidak membuat kepala sakit
sedikitpun juga.
Kembali tubuhnya bergerak. Elang Hitam bermaksud
memasuki jendela kamar itu. Begitu Elang Hitam
membalik, kembali datang meluncur sebuah buah
tanjung. "Plaakkkk!" Sekarang pipinya yang terkena. Sekarang
Elang Hitam melihat dari mana benda itu meluncur.
"Siutt-siuuttt-siuuuttt!!" Tiga kali belati terbang
meluncur saling susul ke arah daun-daun gelap di pohon
tanjung. Elang Hitam menanti sebentar untuk melihat
hasil dari sambitannya. Dia merasa pasti bahwa orang itu
bersembunyi di balik rimbunnya daun itu. Tiga belati
yang melayang itu tidak menimbul kan suara apapun,
hanya suara belati ketika menembus daun lalu senyap
tiada apa-apa lagi. Hilang entah kemana"
Elang Hitam tidak jadi memasuki kamar itu, dengan
sekali enjotkan kaki tubuhnya meluncur bagai anak
panah terlepas dari busurnya. Berkelebat cepat ke kiri, di
mana ia menyambitkan ketiga belati itu. Tangan kanan
nya bergerak memukul.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Dukkk!" Dengan tenaga terarah Elang Hitam
memukul pohon. Batang pohon tanjung itu bergetar dan
buah-buah tanjung setengah masak berhamburan ke
bawah, berjatuhan bagaikan hujan saja layaknya. Akan
tetapi yang dikehendakinya meleset! Belum habis semua
buah tanjung yang berjatuhan, sebuah benda menyambar kembali ke arah Elang Hitam yang sedang
berdiri mengawasi.
"Taaakkkk!" Tahu-tahu kepala Elang Hitam mendapat
hadiah buah tanjung lagi. Elang Hitam mencak-mencak
marah sekali dan rasa penasaran mengaduk-aduk
hatinya, membuatnya seperti elang kebakaran ekornya!
"Wiirrr!!" Bagaikan kilat cepatnya tubuh Elang Hitam
meluncur, kini ke kanan ke arah pohon tanjung di sudut
taman itu. Sekali menjejakkan kaki tubuhnya melayang
naik menembus rimbunnya dedaunan, lalu berloncatan di
cabang-cabang pohon itu. Hasilnya nihil! Hanya burungburung saja yang kaget melihat ulahnya dan terbang
pergi sambil menggerutu.
"Buus-syyeeeettttt?".!!"
Elang Hitam kembali turun dengan hati yang
mendongkol sekali. Entah setan mana yang mengganggunya kali ini. Elang Hitam pun lalu nekat
untuk memasuki kamar di mana Suryo telah tertidur
karena terkena aji panyirepnya itu. Bagaikan seekor
burung yang besar tubuhnya meluncur memasuki kamar
Suryo dari jendela yang terbuka.
Kembali terjadi keanehan! Ketika Elang Hitam
meluncur datang mendekati jendela, dari dalam kamar
bertiup angin dingin yang lembut. Angin yang halus
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengusap di wajah yang tidak tertutup topeng itu. Akan
tetapi akibatnya sungguh hebat!
Bukannya dapat memasuki kamar di mana jendela
yang terbuka itu menantinya, akan tetapi tubuh Elang
Hitam yang meluncur itu bagaikan mendapat dorongan
membalik dan membuat luncurannya membalik ke atas
dan meluncur kembali ke belakang dengan cepatnya
tanpa dapat dikuasainya lagi. Ketika kedua kaki Elang
Hitam dapat menyentuh tanah, tak ampun tubuhnya
terhuyung-huyung
karena hebatnya tenaga yang mendorongnya! "Aaiihh".. iblis, setan laknat!" Keluarlah umpatan
kemarahan dari mulutnya. Elang Hitam tidak dapat
mengontrol dirinya lagi. Kemarahan telah naik ke ubunubun kepalanya membuatnya menjadi mata gelap.
"Keluar kau bangsat! Hayo hadapi aku, kalau kau
memang jantan. Tunjukkan batang hidungmu, setann!"
Tantangan dari Elang Hitam ini tidak mendapat sambutan
sama sekali dan yartg menyambutnya malah bunyi
burung hantu di pojok taman. Elang Hitam bertambah
marah dan ia menantang-nantang terus.
Tiba-tiba berkelebat sinar putih bergulung-gulung
datang dari atas tembok. Meluncur cepat ke arah di
mana Elang Hitam berdiri. Angin dingin mendahului
kelebatan pedang yang bergulung-gulung menyerang
Elang Hitam itu. Dengan elakan cepat sekali Elang Hitam
pun lalu membalas serangan itu dengan cakaran tangan
kanan. Sedangkan pedang yang dielakkan dan luput
mengenai sasaran itu diputar menahan serangan tangan
Elang Hitam. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keduanya lalu terlibat dalam pertempuran yang sengit.
Hanya kelebatan sinar putih dari pedang yang bergulunggulung membuat pandang mata menjadi nanar, bergulat
dengan asap hitam yang tertiup pergi datang di antara
sambaran pedang. Pemandangan yang indah namun
mendebarkan hati. Serang menyerang silih berganti,
dengan jurus-jurus pilihan.
Pada suatu saat, Elang Hitam dapat menyentil pedang
itu. Suara berdenting nyaring terdengar dan kedua
bayangan itupun terpisah. Nampak seorang gadis yang
cantik sekali berdiri dengan pedang di tangan kanan.
Pedang yang bersinar putih saking tajamnya dan berkilat
tertimpa cahaya lampu di sudut taman. Gadis itu masih
muda sekali dan mengenakan pakaian serba hijau
sehingga kulitnya yang putih nampak menyolok di malam
yang agak gelap itu.
Elang Hitam memandang kagum pada gadis yang
berdiri di depannya ini. Sungguh cantik bukan main,
pikirnya. Walaupun usianya masih muda sekali, sekitar
lima belasan tahun. Kulit nya yang putih itu agak
kemerahan karena darah yang naik ke wajahnya dan
oleh gerakan pedangnya dalam menyerang orang
berkedok membuat darahnya berjalan lebih cepat.
Pemandangan di depannya ini membuat Elang Hitam
tanpa terasa mengeluarkan pujian.
"Cantik sekali, bagaikan dewi yang turun dari
surgaloka. Hemmm!"
"Bangsat hina! Apa yang kaucari malam-malam berada
di tempat ini!" bentak gadis itu.
"Ha-ha-ha?" aku mencarimu, bocah ayu.Aku rindu
kepadamu!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar jawaban ini sepasang mata gadis yang jeli
itu membelalak marah. Bagaikan ada api kecil di
sepasang matanya yang memandang orang berkedok di
depannya. "Bangsat mau mampus. Hadapilah Melati, murid Ki
Jenggrik !"
Elang Hitam tersenyum di balik kedoknya mendengar
kata-kata si gadis itu. "Keluarkanlah
seluruh kepandaianmu, bocah ayu yang merak ati! Aku ingin
main-main denganmu di malam yang dingin ini. Malam
akan terasa lebih nikmat bila kita dapat bersama
memadu kasih. Ha-ha-ha?""
"Mampus kau bangsat!" Pedang itu membabat leher
Elang Hitam dengan kecepatan kilat. Elang Hitam
runduk-kan kepala lalu memajukan kaki kanan dan
tangan kanannya terulur menyambar sepasang bukit di
dada Melati. Melihat pedangnya tidak mengenai sasaran
dan dia mendapat serangan balasan yang kurang ajar itu
Melati mengeluar kan dengusan mengejek. Memutar
pergelangan tangannya dan membuat pedang itu
membalik cepat menangkis tangan yang kurang ajar itu.
Sambil tertawa Elang Hitam menarik tangan kanannya
dan membuat putaran kaki, sebuah tendangan kaki yang
cepat sekali meluncur mengarah tangan Melati yang
meme-gang pedang. Melati waspada, melompat ke
samping lalu membalas menyerang lagi dengan
hebatnya. Ia mengeluarkan Ilmu Pedang Badai
Mengamuk. Elang Hitam menghadapinya dengan hatihati sambil mengeluarkan ilmu Cakar Elangnya yang
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jarang menemui tanding itu. Pertempuran yang
berlangsung kini bertam bah seru. Jurus-jurus pedang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pilihan dilawan dengan ilmu Cakar Elang yang jarang
menemui tanding. Saling mengincar kelemahan lawan,
kalau Melati dengan niat agar dapat membunuh lawan,
sedangkan Elang Hitam hanya ingin me-nangkap saja.
Sehingga Elang Hitam agak kesukaran dalam gerakannya. Kalau untuk membunuh lawannya terang
akan dapat dilakukan dengan mudah, tetapi kalau untuk
dapat menangkap hidup-hidup tanpa melukainya itulah
susahnya! Kepandaian yang dimiliki Melati ternyata masih lebih
tinggi dari kepandaian Kenangasari. Ini terasa sekali oleh
Elang Hitam. Tadinya ia memandang rendah murid Ki
Jenggrik yang masih muda ini. Karena gadis yang lebih
muda dari Kenangasari yang telah menjadi korbannya
itu, pasti tidak mempunyai kepandaian yang berarti.
Maka pertempuran itu kini berlangsung seru, lambat tapi
pasti Elang Hitam mendesak Melati yang melawan
dengan mengeluarkan seluruh kepandaiannya itu. Elang
Hitam mengejek sambil mengeluarkan kata-kata jorok,
mengacaukan pemusatan konsentrasi Melati dalam
memainkan jurus-jurus ilmu pedangnya. Melati mengeluarkan keringat dingin karena dia tidak mengangka sama sekali bahwa lawannya sekali ini betulbetul hebat di luar perhitungannya. Kata-kata yang jorok
itu sungguh sangat mengganggu dirinya.
Sambil mundur-mundur karena didesak oleh serangan
cakar elang, Melati berusaha untuk memperbaiki posisi
agar dapat menyerang lawan. Tiba-tiba telinganya
mendengar suara halus bagaikan orang yang sedang
berbisik di telinganya.
"Melati, pergilah kau, nak. Iblis ini bukan lawanmu,
mintalah pada gurumu untuk mengajarkan ilmunya yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terakhir. Kakak seperguruanmu, si Kenangasari telah
dibunuh oleh lawan mu ini. Kaularilah, nak!"
Sepasang mata bintang Melati terbelalak memandang
tak percaya. Hatinya tidak karuan rasanya mendengar
berita bahwa kakak seperguruannya Kenangasari telah
tiada. Dibunuh orang bertopeng di depannya ini.
Kemarahan menguasai hatinya dan ingin rasanya ia
dapat melumatkan orang bertopeng ini. Tapi apa daya,
kepandaiannya tidak menunjang. Benar bisikan aneh di
telinga yang memperingatkannya itu. Dia harus segera
melaporkan pada gurunya Ki Jenggrik. Tentang apa yang
telah terjadi yang menimpa dirinya dan kakak
seperguruannya,
Kenangasari. Melati memutar pedangnya mengarah dada lawan dan tangan kirinya
menyusul bergerak, jarum-jarum halus menyerang Elang
Hitam dari jarak dekat, akan tetapi si iblis ini betul-betul
hebat. Lengkingan yang tinggi dan nyaring keluar dari
mulut Elang Hitam lalu tubuh nya meloncat ke atas, di
udara tubuhnya membuat putaran sampai tiga kali baru
meluncur turun jauh dari tempat itu.
Akan tetapi alangkah menyesalnya hati Elang Hitam
ketika ia telah berdiri kembali ternyata tidak melihat
Melati berada di situ. Agaknya serangan tadi hanyalah
tipuan saja. Maksud yang sebenarnya ialah meloloskan
diri dari depannya.
"Siialaannnn"..!!"
Elang Hitam pun teringat dengan maksud tujuan
kedatangannya ke sini, yaitu ingin membunuh anak
muda yang menjadi tamu Ki Jagabaya. Dia agaknya
merasa takut kalau anak muda itu mengetahui
rahasianya. Elang Hitam takut akan bayangannya sendiri
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
karena kedok mukanya telah terengut oleh Kenangasari
dan Kenangasari telah mengetahui siapa sebenarnya
dirinya! (Oo-dwkz-oO) TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bab 7 "HEH " HEH -HEH?". sungguh hebat! Sungguh
perkasa kau, Elang Hitam!"
Elang Hitam membalik dengan kaget, bagaimana tahutahu di belakangnya telah ada orang yang tertawa-tawa.
Sepasang matanya mengawasi dengan tajam. Ternyata
yang berdiri di depannya sekarang adalah seorang
pengemis. Pengemis tua yang alisnya telah putih semua!
Keheranan memenuhi lubuk hatinya karena dia sama
sekali tidak tahu kapan pengemis ini datang ke tempat
itu dan pendengarannya yang tajam kenapa tidak dapat
menangkap kehadirannya!
"Siapa kau?"
"Aku siapa?". hayo".. aku siapa".. heh-hehheh"..!"
"Bangsat tua bangka! Sebutkan namamu sebelum kau
mampus di tanganku!"
"Heh-heh?". aku".. aku".. heh-hehh!"
"Sebutkan! Apa kau ingin mampus tak bernama?"
Bentakan ini dikeluarkan oleh Elang Hitam yang
sebetulnya merasa keder. Pengemis ini betul-betul aneh,
bagaimana tahu-tahu berada di belakangnya. Apa bukan
kakek ini yang telah main-main dengannya tadi! Elang
Hitam mengancam hanya untuk membesarkan hatinya
sendiri. Pengemis Alis Putih hanya tersenyum saja dan
terkekeh geli. Dia tahu apa yang dipikirkan oleh Elang
Hitam. Tatapan matanya yang lembut itu berseri
memandang sepasang mata Elang Hitam dan sorot
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
matanya tenang bagai air telaga yang dalam.
Menghanyutkan orang yang dipandangnya. Elang Hitam
menjadi salah tingkah dan kemarahan yang memuncak
membuat ia menjadi nekad. Tubuhnya meloncat maju
menerjang ke arah Pengemis Alis Putih. Dengan
mengerahkan seluruh tenaga dalamnya ke ujung jari-jari
tangan yang membentuk cakar elang itu, membuat
serangan itu mengeluarkan angin yang dahsyat
mendahului menerjang ke depan.
"Heh-heh-hehh?"!" Pengemis Alis Putih tertawa dan
serangan itupun lewat di samping tubuhnya. Tangan
kirinya bergerak ke depan.
"Tasss!" Telinga kiri Elang Hitam kena disentil. Tidak
terlalu keras tetapi cukup mendatangkan rasa pedas di
telinga yang tersentil itu.
Semangat Elang Hitam bagai melayang meninggalkan
tubuhnya. Agaknya pengemis ini bukan manusia,
pikirnya. Mungkin setan gentayangan yang datang
menggodanya! Serangan yang dahsyat tadi, menurutnya
telah mengenai tubuh pengemis itu dengan telak, akan
tetapi kenapa Pengemis Alis Putih tidak merasakan sama
sekali" Pukulannya tadi tidak membekas seakan ia
memukul sebuah bayangan saja. Bulu-bulu di sekujur
badannya berdiri semua melihat kenyataan ini. Hatinya
yang penasaran membuat ia kembali menyerang dengan
bertubi-tubi melancarkan cakaran dengan tangan kiri dan
kanannya bergantian ke arah tubuh Pengemis Alis Putih.
Sedangkan sepasang kakinya juga turut membantu
dengan tendangan-tendangan yang dapat membuat
batang pohon sebesar lengan menjadi patah.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hi-hi-hi?"..!" Bagai asap saja Pengemis Alis Putih
berputaran dan anehnya semua serangan itu bagaikan
menyerang asap. Tubuh itu sama sekali tidak dapat
disentuh oleh serangan yang datang bagaikan hujan itu.
Seperti ada hawa ajaib berputaran melindungi di sekitar
tubuhnya, membuat semua serangan meleset sebelum
mengenai tubuh yang berputar.
"Tas-tas-tas-tass?"!" Kembali telinga kanan dan
telinga kiri Elang Hitam mendapat hadiah sentilan jari
tangan. Walaupun sentilan itu tidak mendatang kan luka,
akan tetapi tetap saja terasa pedas di telinganya. Ulu hati
Elang Hitam seakan tertusuk oleh jarum-jarum beracun
ketika dia mendapat perlakuan yang seperti itu. Hatinya
mencelos, entah bagaimana pengemis ini bergerak dan
ilmu apa yang dihadapinya ini. Mengapa semua
kepandaiannya tidak berdaya dan si pengemis ini seperti
seorang guru yang menghukum murid mbeling (nakal).
Elang Hitam pun berkata dengan gagahnya, walaupun
sebetulnya dia telah merasa gentar sekali.
"Huhh, aku merasa lelah sekali setelah bertempur tadi.
Aku tidak punya waktu untuk melayanimu lebih lama,
aku pergi dulu!" Sekali kakinya menjejak tanah tubuhnya
telah mela-yang ke atas genteng rumah dan lenyap di
balik wuwungan rumah.
Pengemis Alis Putih hanya tersenyum saja dan ia
membiarkan orang bertopeng itu pergi. Lalu melangkah
perlahan memasuki jendela dan mengangkat tubuh
Suryo terus dipanggulnya di pundak. Sekali enjot
tubuhnya telah melayang keluar dari kamar dan lenyap di
balik tembok. "Suryo, tahukah kau mengapa kubawa ke sini?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Saya tidak tahu, eyang. Mohon petunjuk eyang yang
bijaksana."
"Hemmm, agaknya sudah menjadi suratan bahwa
yang selama ini kutunggu-tunggu dan harapkan telah
menjadi kenyataan. Terima kasih, segala puja puji atas
kebesar-Mu!" Pengemis Alis Putih bicara sendiri, tidak
menjawab pertanyaan Suryo.
"Eyang, saya tidak mengerti maksud eyang."
"Nanti kau akan mengerti sendiri, Suryo. Kau akan
kumatangkan dulu ilmu silatmu Mliwis Putih ajaran
ayahmu itu. Kugembleng di sini, di tepi Bengawan Solo
ini. Serta ilmu tongkatku akan kuturunkan kepadamu,
yaitu Ilmu Tongkat Pengemis Gila. Ilmu silat ini ciptaanku
sendiri dan pernah kucoba untuk menghadapi tokohtokoh besar di dunia persilatan dewasa ini dan
hasilnya?". hi-hi-hi"."
Memang benar Pengemis Alis Putih telah malang
melintang di dunia persilatan dan jarang sekali dia
mendapat lawan yang dapat menghadapi ilmu tongkatnya. Suatu keuntungan yang besar sekali diterima
oleh Suryo ketika dia digembleng oleh pengemis ini.
Mulai saat itu Suryo digembleng oleh kakek pengemis
yang beralis putih itu. Mungkin sekali pengemis ini
tertarik kepada Suryo ketika melihat Suryo memainkan
ilmu silat Mliwis Putih. Apalagi dia menerima nasi pecel
lele dari anak muda itu ketika sedang duduk di dekat
rumah makan dekat pintu gerbang utara itu. Ilmu silat
Mliwis Putih adalah ilmu silat dari sahabat karibnya yang
telah lama tidak dijumpainya. Melihat ilmu itu dimainkan
Suryo, membongkar kenangan lamanya dengan sahabat
nya itu. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketika Suryo dibawa dan disuruh mencerita kan
tentang kuda putih itu di rumah Ki Jagabaya, tanpa
sepengetahuan orang-orang di sana Pengemis Alis Putih
ini telah mendengarkan semua pembicaraan itu. Dengan
duduk nongkrong di atas cabang pohon di dekat ruangan
pendopo. Maka ketika secara kebetulan ia melihat kedatangan
Iblis Elang Hitam yang menyatroni rumah kediaman Ki
Jagabaya. Ia hanya melihat untuk mengetahui maksud
kedatangan iblis itu di sana. Dia sengaja tidak
membuyarkan pengaruh sirep yang dilepas Elang Hitam.
Hanya mempermainkan Elang Hitam dengan sambitan
buah-buah tanjung itu. Akan tetapi kedatangan Melati di
luar dugaannya sama sekali dan iapun lalu membisikkan
kata-kata melalui tenaga dalam yang hebat yang hanya
dapat terdengar oleh orang yang dibisikinya saja. Setelah
mengusir pergi Elang Hitam iapun lalu pergi dengan
memanggul tubuh Suryo yang masih tetap dalam
pengaruh aji panyirep dari Elang Hitam dan membawanya menuju ke tepinya Bengawan Solo.Suryo
lalu membuat pondok darurat dan iapun lalu menerima
gemblengan ilmu silat tingkat tinggi dari kakek pengemis
itu. Caranya mengajar kakek ini sungguh berbeda
dengan cara ayahnya mengajar. Sehingga sebentar saja
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
semua ilmu silat yang dikuasainya telah menjadi berlipat
ganda ampuhnya. Segala petuah dan nasehat kakek
inipun tidak terluput dari perhatian Suryo. Pada suatu
malam, Pengemis Alis Putih mengajak Suryo ke tepi
bengawan. Air kali bengawan yang melimpah itu terkena
sinar bulan. mengkilap bagaikan jalan raya beba
hambatan. Pengemis A lis Putih menyerahkan dua batang
bambu, lalu menyuruh Suryo untuk turun ke sungai.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Merendam tubuh sebatas leher dengan kedua tangan
memegang bambu.
"Dua batang bambu itu kaucengkeram yang kuat,
kerahkan seluruh tenagamu dan salurkan ke sepasang
tanganmu. Jangan memikirkan apapun, hanya ikuti
tenaga yang mengalir di tubuhmu itu dan air sungai yang
deras akan membantu menimbulkan tenaga berlipat
ganda. Atur pernapasanmu dan ikuti ilmu terakhir yang
kuberikan. A papun yang terjadi janganlah mempengaruhi
dirimu, serahkan semua kepada-Nya."
Sambil menerima dua bilah bambu Suryo berkata,
"Semua petunjuk eyang, akan saya lakukan."
Keduanya lalu turun ke sungai untuk membiasakan diri
dengan ilmu ini. Suryo menyelam tiga kali dan
memasang kuda-kuda. Tubuhnya telanjang terendam air
dan yang nampak hanya kepalanya di atas air. Pengemis
Alis Putih lalu naik dan duduk bersila di tepi sungai,
bersamadhi dengan khusuknya! Ketika tengah malam
baru saja berlalu, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari
arah di mana Suryo berada. Ternyata kedua bilah bambu
yang dipegang di kedua tangan Suryo telah pecah!
Pengemis Alis Putih lalu membisikkan sesuatu ke telinga
Suryo. Kedua tangan Suryo tampak bergerak-gerak aneh.
Keduanya lalu tenggelam dalam keadaan masing-masing.
Entah untuk berapa lama Pengemis Alis Putih itu
menggembleng Suryo di Bengawan Solo itu.
(Oo-dwkz-oO) TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bab 8 HARIPUN berlalu dengan cepatnya. Tanpa terasa lagi
oleh manusia yang disibukkan oleh problem setiap
harinya itu. Pagi pun berganti sore dan malam berlalu
untuk kembali lagi digantikan oleh pagi hari. Begitu
seterusnya, tanpa kita sadari lagi telah menelan segala
sesuatu. Tahu-tahu kita telah menjadi tua dan diganti
oleh kelahiran bayi yang mungil! Semua berlalu tanpa
terasa oleh kita lagi dan kita terkadang kaget melihat
kenyataan ini! Padahal ini sudah menjadi hukum yang
berlaku di dunia ini! Tiada yang kekal di dunia ini, semua
akhirnya akan kembali kepada-Nya! Semua hanya terjadi
menurut kehendakNya semata!
Kita manusia bebas untuk menentukan jalan yang
akan kita lalui ! Ke mana jalan itu menuju" Inilah yang
menjadi persoalan! DIA menginginkan kita kembali
kepadanya dan dengan kasihNya telah menunjukkan
jalan untuk ditempuh dan dilewati oleh manusia, jalan
lurus menuju ke sorga di mana ada kehidupan yang
abadi! Tetapi kenapa" Kita acap kali tidak mendengar
suaraNya yang memanggil nama kita! Malah menuruti
kemauan sendiri dan hidup me nurut kehendak pribadi.
Tidak peduli akan Dia dan meninggalkannya begitu saja.
Menutup mata dan menulikan telinga! Mengikuti bisikan
setan yang menawarkan janji-janji kosong dan kesenangan dunia yang semu. Akhirnya kita pun akan
menjadi budaknya dan berkumpul di neraka jahanam.
Api neraka yang abadi menjadi upah para pengikut
setan! Kita yang acap kali membuat dosa ini masih
dikasihi dan diampuni dosa-dosa kita. Asal saja kita mau
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bertobat dan menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepadaNya! Menyerah dengan penuh ketulusan, dengan
segala akal budi kita yang lama dan siap untuk diganti
oleh yang baru. Dia akan mengubah kita menjadi baru
dan membimbing kita di jalan yang benar. Akan
membawa kita ke padang rumput yang menghijau
dengan air bersih yang melimpah ruah!
Elang Hitam yang telah menjadi budak iblis itu
perbuatannya semakin menggiriskan! Mencuri, memperkosa dan membunuh orang di daerah Wonowoso
dan sekitarnya. Para pesilat golongan putih menjadi
marah dan berusaha untuk menangkap atau kalau perlu
membunuhnya. Tetapi sampai saat ini belum juga ada
yang dapat menangkapnya.
Banyak sudah korban diantara para pesilat yang
berusaha untuk melawannya. Dibunuh dengan sadisnya
tanpa mengenai kasihan lagi. Sekalipun begitu, tetap saja
berdatangan para jago silat dari delapan penjuru.
Mencoba untuk membasmi Elang Hitam.
Tiga bulan telah berlalu semenjak kejadian di rumah Ki
Jagabaya. Sekarang pedukuhan Wonowoso penuh
dengan kedatangan para pesilat dari berbagai golongan.
Banyaknya para pesilat ini di samping menimbulkan rasa
tenang dan tenteram, juga menimbulkan persoalan baru
lagi. Perkelahianpun tak terelakkan lagi terjadi di
sembarang tempat dan di sembarang waktu. Semua ini
masih ditambah lagi dengan gangguan dari orang-orang
yang mengail di air keruh, mencari keuntungan demi
menyenangkan diri sendiri. Merampok rumah-rumah
penduduk dusun maupun orang yang kebetulan lewat di
jalan yang sunyi. Merampas harta benda tanpa pilih bulu
lagi! Semua ini bukan meringankan tugas para perajurit,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tetapi malahan menambah beban yang tidak ringan. Para
petugas berusaha untuk menanggulangi para perampok
dan pencoleng amatiran ini. Tetapi karena jumlah
petugas yang sedikit sekali dibandingkan dengan
kejadian-kejadian yang terjadi hampir setiap hari dan di
sembarang tempat itu. Membuat kewalahan Ki Jagabaya
dan semua perajurit yang bertugas menjaga keamanan!
Untung sekali para pendekar dari golongan putih tidak
tinggal diam dan berpeluk tangan saja. Mereka selalu
berusaha untuk mencegah apabila ada penindasan yang
dilakukan oleh si kuat terhadap yang lemah. Membasmi
para pencoleng dan perampok yang mengganggu
penduduk dan menolong orang-orang di mana saja
mereka berada! Para pendekar tanpa pamrih ini betulbetul membantu para petugas keamanan dan menjadi
pelindung orang-orang yang lemah dari perbuatan
sewenang-wenang.
Di desa Kalikebo yang terletak di sebelah timur
Wonowoso, ramai sekali dengan banyaknya orang-orang
yang berdatangan. Para pesilat dengan golok dan
pedang di pinggang dan bermacam-macam senjata di
tubuh mereka juga memenuhi desa itu. Desa Kalikebo
hari ini jatuh pada hari pasaran yang hanya terjadi
sepasar (lima hari) sekali. Di mana para penduduk
biasanya berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Apalagi dengan peristiwa pembunuhan di desa itu dua
hari yang lalu, dan yang menjadi korbannya Elang Hitam
adalah anak kepala desa.
Para pesilat berdatangan untuk mencari jejak dan
kalau mungkin menemukan di mana iblis itu bersembunyi. Membasminya sekalian untuk membuat
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aman dan tenteram desa-desa yang berada di Wonowoso
dan sekitarnya.
Dalam ramainya orang berlalu-lalang di desa itu,
seorang gadis cantik berjalan di tengah keramaian pasar.
Pakaiannya yang berwarna hijau itu ketat membungkus
tubuhnya sehingga menonjolkan lekuk lengkung tubuhnya yang aduhaaiiii".! Baju yang berwarna hijau
itu membuat kulitnya yang putih nampak sangat
menyolok. Seakan bercahaya saja layaknya. Membuat
wajahnya yang cantik itu tambah menarik! Walaupun
tanpa bedak dan pemerah bibir. Mulutnya yang kecil
dengan bibir yang tipis itu tersenyum menantang,
membuat orang yang memandang menelan ludah.
Sepasang bintang kembar menghiasi wajah yang berseriseri seakan mengajak orang tersenyum, apabila
kebetulan ada yang bertemu pandang dengannya.
Rambutnya disisir rapi dan dijadikan satu. Diikat
dengan sutera hijau bagaikan bentuk ekor kuda.
Bergerak-gerak manis sekali dan sedap dipandang mata.
Karena gerak tubuhnya membuat rambut itu bergoyanggoyang, indah bukan main. Untaian bunga melati segar
menutupi pita itu. Meninggalkan bau harum di
belakangnya kalau dara ini lewat.
Sungguh seorang dara pilihan. Siapa yang melihatnya
akan terpukau! Terpesona oleh keelokan dan senyu"m di
bibir serta sorot mata berseri-seri itu. Akan tetapi,
sebatang pedang yang menghiasi punggungnya membuat orang segan untuk berbuat kurang ajar. Dilihat
dari depan nampak gagang pedang yang menyembul ke
atas di belakang pundak membuatnya nampak gagah
perkasa! Kedua kakinya melangkah bagaikan orang yang
sedang menari saja layaknya. Begitu gesit dan ringannya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kedua kakinya melangkah di jalan, menggoyang pinggul,
dan membuat pinggul itu menari-nari sangat indah.
Mempunyai daya tarik tersendiri dan membuat orang
berkhayal yang bukan-bukan! Dara yang berjalan ini
bukan lain adalah Melati, murid Ki Jenggrik. Melati
mohon izin turun gunung untuk mencari pembunuh
kakak seperguruannya, Kenangasari ! Melati merengek
kepada gurunya agar diizinkan untuk menuntut balas!
Ki Jenggrik berusaha menahan karena ilmu yang baru
saja diturunkan dan dikuasai Melati belumlah sempurna
betul. Masih banyak keku-rangan yang dibuat oleh
Melati, tetapi Melati nekad mencari Elang Hitam untuk
menuntut balas.
Melati yang berjalan di tengah pasar, melihat-lihat
keadaan di situ dan tersenyum memandang ke kanan
kiri. Kadang dia menyenggol tubuh orang lain karena
jalan itu penuh sesak.
Tiga orang lelaki bertampang keren berjalan di
belakang Melati. Salah seorang yang bermuka codet,
mengulur tangan kanan untuk mengelus pinggul yang
merangsang hatinya. Agaknya si Codet ini tidak dapat
menahan diri melihat keindahan pinggul dara jelita ini
dan pikiran kotor telah meracuni otaknya! Melati
bergoyang sedikit, tangan terulur ke belakang dan
menangkap serta menarik tangan yang kurang ajar itu.
Tanpa dapat dicegah si pemilik tangan menyelonong ke
depan. Kaki Melati bergerak sedikit dan si Codet kakinya
terkait sehingga tubuhnya menubruk penjual telur di
depan?"! Penjual telur yang manis itu terpekik kaget melihat
dirinya ditubruk. Sayang sekali?" tubuh yang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menyelonong itu tidak sampai pada si penjual telur yang
hitam manis itu. Mukanya jatuh tepat di tempat telur
yang didasarkan di depannya. Tak ampun lagi si Codet
mukanya bagaikan batu menghantam telur !
"Preekkkk".! Crootttt?"!!"
Ketika si Codet berdiri, bangun dari kejatuhannya itu
ternyata wajahnya telah dihiasi cairan putih dan kuning!
Kedua orang kawannya hanya berdiri dengan melongo.
Mereka kaget melihat ulah temannya itu. Bagaimana
sedang berjalan di keramaian dapat tersandung jatuh. Si
Codet dengan kedua tangannya berusaha untuk
membersihkan muka dari cairan itu. Memandang
mencereng ke arah Melati dengan sepasang mata
mengancam penuh kemarahan karena" melihat Melati
yang sedang tertawa geli. Si Codet lalu mengajak kedua
temannya untuk lekas-iekas meninggalkan tempat itu.
"Eeee".. pak".. e-eee Pakde".. tunggu! Eeee pakpakde eeee den?" eeee tungguu".! E Pak Pakde?", ee den tunggu!!"
Sambil berteriak-teriak penjual telur berusaha untuk
menahan si Codet, untuk minta tanggung jawabnya dan
mengganti kerugian karena telah memecahkan banyak
telur. Baru saja penjual itu nekad mau mengejar ketiga
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang yang berlalu pergi itu, pundaknya terpegang orang
dan hal ini membuatnya berhenti. Kiranya Melati telah
menahan pundaknya sambil tersenyum dan mengulurkan
uang. "Ini untuk mbakyu. Tidak perlu dikejar lagi! Uang ini
cukup kan?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Penjual telur yang hitam manis itu mengawasi tangan
kanan yang menerima uang dan kedua matanya
terbelalak heran. Begini banyak uang pengganti
kerugiannya, ia tidak percaya. Tanyanya ragu. "Seee"..
see". semua, den roro !"
"Iya, semua itu untuk mbakyu." Melati tersenyum lalu
pergi meninggalkan tempat itu. Mencari penginapan
untuk melewatkan malam.
Tiga bayangan hitam mengendap-endap di belakang
rumah penginapan dan menuju ke tempat di mana tadi
Melati memasuki kamar. Jendela yang terletak di
belakang dicokel dengan golok sehingga terbuka lebar.
Kamar itu gelap karena tiada penerangan sama sekali
sehingga tidak nampak gerakan di dalam kamar.
Si Codet masuk dengan cara meloncati jendela dan
tangan kanan memegang golok terhunus. Agaknya si
Codet ingin membalas dendam. Maka siang tadi ia
bersama dengan si Kembar menguntit ke mana Melati
pergi. Ketika Melati memasuki penginapan, Giyo saiah
seorang dari si Kembar mengikuti masuk. Melihat ke arah
kanan yang akan ditempati oleh Melati. Setelah tahu,
Giyo pun pergi dari penginapan itu untuk menemui si
Codet. "Buk-buk-bukk!" Terdengar suara benda dipukul di
dalam kamar gadis itu. Tiba-tiba sesosok tubuh terlempar
dari jendela dan jatuh berdebuk di tanah, si kembar Giyo
dan Giman maju mendekat. Kagetlah mereka melihat si
Codet telentang di tanah. Membangunkannya lalu
mereka bertiga bersiap dengan golok telanjang di
tangan. Entah pergi ke mana teman nya si Brewok salah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seorang dari Empat Golok Setan itu. Mengapa tidak
bersama mereka!
Melati berkelebat datang dan mengawasi mereka
bertiga dengan senyum mengejek. "Orang-orang yang
tak tahu diri. Setelah kuampuni siang tadi masih berani
lagi menunjukkan batang hidung di depanku. Agaknya
kalau kalian tidak dihajar, kalian tidak akan kapok!"
katanya kepada tiga orang itu.
"Keparat! Hari ini, jangan harap kau dapat terlepas
dari tanganku. Ketahuilah kami bertiga adalah sisa dari
Empat Golok Setan. Menyerahlah sebelum golokku ini
yang bicara!" Si Codet mengenalkan diri dan mengancam
Melati. Sedangkan yang diancam hanya mengeluarkan suara
mengejek. "Majulah kalian tiga kerbau dungu. Nonamu
akan memberi hadiah yang adil. Kalian bertiga akan
menerimanya segera!" Melati menatap ketiga lawannya.
Berdiri tenang di tengah siap untuk menerima serangan
lawan. Si Codet yang pertama kali membuka serangan.
Goloknya berkelebat mengarah leher dan Giyo serta
Giman datang membantu. Giyo membacok kaki
sedangkan Giman menusukkan goloknya ke arah perut.
Melati yang diserang dari tiga jurusan, melompat ke
samping kanan menghindar sambil memutar kaki dan
melayangkan tendangan ke arah Giyo.
"Plaakkkk!" Tangan Giyo yang memegang golok
terkena tendangan. Ini semua terjadi karena Giyo
memandang rendah gadis remaja itu. Tidak tahunya
gadis yang masih begitu muda itu ternyata telah memiliki
kegesitan dan kecepatan yang sangat mengagumkan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melihat temannya dalam sekali serang telah tertendang
tangannya. Ketiganya lalu berlaku hati-hati. Mereka
menyerang secara teratur dan rapi, saling melindungi
dalam serangan yang saling bantu bergantian.Melati
berkelebatan cepat di antara sambaran golok lawan.
Kadang tangannya bergerak cepat mengadakan serangan
balasan. Pertempuran itu telah membangunkan para
penghuni penginapan, yang merasa berani lalu keluar
sambil membawa obor.
Diterangnya cahaya sinar obor, ketiga orang itu
mengamuk dengan golok mereka berkelebat an mencari
mangsa. Telah puluhan jurus mereka bertempur dan
Ketiga Golok Setan merasa kecele. Dara remaja
lawannya itu ternyata adalah dara pendekar yang luar
biasa. Walau pun dengan tangan kosong ia dapat
membuat ketiga orang itu kewalahan.
Melati yang melihat kedatangan para penghuni
penginapan merasa bahwa saatnya telah tiba untuk
segera bertindak. Ternyata sejak tadi Melati yang hanya
mengelak saja dari serangan ketiga orang itu kini mulai
melakukan serangan balasan.
"Plakk! Plakk! Plakkk!"
Terdengar suara nyaring dari pipi yang tertampar.
Entah bagaimana tahu-tahu ketiga orang itu telah
mendapat tamparan di pipi kanan. Kini ketiganya
semakin bertambah marah. Tamparan itu walaupun tidak
keras namun karena sekarang telah banyak orang
menonton perkelahian itu mereka merasa malu sekali.
"Mampus kau!" Si Codet memutar goloknya menerjang. Dua orang menjaga di kanan kiri. Kelebat
golok si Codet dielakkan dengan loncatan tinggi di udara
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dan kedua kakinya me-nendang ke kanan kiri. Tahu-tahu
kedua orang kembar menjerit di belakangnya. Ketika si
Codet menengok, sepasang matanya terbelalak! Apakah
sebetulnya yang terjadi" Ternyata Giyo dan Giman telah
menggeletak pingsan akibat terkena tendangan terbang
Melati. Tendangan yang mengenai kepala keduanya
hampir berbareng.
Si Codet merasa jerih, tanpa dapat dicegah lagi
tubuhnya gemetar. Mau lari, malu kepada para penonton
yang memenuhi tempat itu dan kalau tidak lari dia akan
celaka. Daripada menjadi korban cemoohan lebih baik ia
melawan mati-matian untuk mempertahankan kebesaran
nama Empat Golok Setan. Walau kalah namanya tidak
akan terlalu jatuh di mata para penghuni penginapan itu.
Memang kemarahan akan membuat darah berjalan lebih
kencang karena jantung lebih cepat berdenyut. Sabar
itulah jalan yang terbaik, sabar menerima keadaan yang
menimpa diri dan mengakuinya dengan terbuka.
Bukannya kemarahan yang menguasai hati dan meng
gelapkan jalan pikiran. Si Codet seharusnya menyadari
kekalahannya. Secara jantan mengaku kalah dan
menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. Bukannya
malah menggerakkan golok dan menyerang membabi
buta seperti yang dilakukan oleh si Codet terhadap
Melati. Tanpa kesukaran Melati lalu menghajar orang yang
telah menjadi nekat ini. Begitu golok si Codet datang
membelah kepala, Melati miringkan tubuhnya dan tangan
kirinya bergerak mengetok sambungan siku serta kaki
kirinya menyusul dengan tendangan menyam-ping.
Tanpa ampun lagi perut si Codet terhajar dengan telak
dan isi perut bagaikan dihantam besi. Tangan kanan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang memegang golok begitu kena totokan, membuat
golok yang dipegangnya terlepas. Tanpa ampun lagi si
Codet terpental dan pingsan sebelum mencapai tanah.
Melati melihat sejenak ketiganya lalu memanggil
orang-orang yang menonton di situ untuk membantu
mengangkat tubuh ketiga orang Golok Setan yang
pingsan dan membawa mereka ke dalam penginapan.
Orang-orang itu setelah meletakan ketiganya di meja lalu
berusaha untuk menyadarkannya! Melati lalu ke tempat
kasir dan membayar sewa kamar. Ia tidak mau menjadi
perhatian dan pembicaraan penghuni penginapan itu. Dia
memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu. Dia
kembali ke kamar mengambil bekalnya dan keluar
dengan cepat menggunakan ilmunya meringankan tubuh.
Sekali menggenjot kaki, tubuhnya telah melayang
menembus gelapnya malam. Dengan cepat Melati lalu
me ninggalkan desa Kalikebo, mencari tempat untuk
bermalam di tempat terbuka.
(Oo-dwkz-oO) TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bab 9 "CEPAT DI SANA. Cegatt! Jangan sampai lolos!"
"Kepungggg"..! Tangkaappp".!!"
"Dia beriari ke utara! Haayooooo, keejaarrr?"!"
Teriakan banyak orang menguak keheningan malam.
Para pesilat yang memergoki Elang Hitam berusaha
untuk mencegat dan mengeroyok dengan senjata
mereka. Akan tetapi, Elang Hitam dapat meloloskan diri
dan lari menuju ke utara, ke arah hutan yang
membentang dengan lebatnya.
Teriakan-teriakan riuh memenuhi udara di malam yang
dingin itu ketika mengejar ke utara dengan senjata
terhunus dan menyambit dengan segala macam senjata
rahasia. Tiba-tiba berkelebat bayangan kecil menghadang di depan Elang Hitam. Tanpa banyak suara
terus melakukan serangan dengan pedang menusuk
perut. Elang Hitam mengelak kesamping dan tangan
kanannya mencakar wajah. pielakkan lawan dan dibalas
dengan putaran pedang membabat lehernya. Elang
Hitam membungkuk mengelak, dan tangan kanannya
kembali mencakar perut dengan maksud membelah
perut orang yang telah membuat pelariannya menjadi
tertunda. Elang Hitam agaknya hendak menewaskan
lawannya ini dengan cepat. Serangan susulan dengan
ganas sekali menggebu datang ketika serangannya tadi
dapat dielakkan. Ternyata yang mencegatnya ini adalah
seorang dara remaja yang cantik jelita, mengenakan
pakaian hijau yang bukan lain adalah Melati! Benar!
Melati yang melihat orang berkejaran dari arah selatan
dan sayup-sayup terdengar teriakan-teriakan dari banyak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang yang mengejar penjahat Elang Hitam yang beriari
cepat menuju ke arahnya. Maka tanpa ragu sedikitpun,
biarpun hanya seorang diri Melati mencegat Elang Hitam.
Dia ingin mem balas dendam atas kematian kakak
seperguruannya, Kenangasari !
Begitu bayangan Elang Hitam datang, pedangnya
berkelebat menyambutnya, sayang sekali tidak mengenai
sasaran. Elang Hitam sekarang ini piawai luar biasa dan
agaknya ada daya gaib yang membentengi badannya.
Cakaran Elang Hitam mengeluarkan desir angin dingin
yang berbau amis, mungkin sekali tangan itu
mengandung racun yang sangat ampuh.
Melati pun segera mengeluarkan segala ilmu yang
telah dipelajarinya dari Ki Jenggrik gurunya. Berusaha
untuk menahan serangan Elang Hitam dan membalas tak
kalah hebatnya. Keduanya segera terlibat dalam
pertempuran yang seru dan memperjuangkan untuk
dapat dengan cepat membunuh lawan. Melati yang ingin
membalas dendam terhadap pembunuh kakak seperguruannya itu, sedangkan Elang Hitam ingin cepat
dapat meloloskan diri dan lepas dari pengejaran para
pesilat di belakangnya. Suara kaki para pengejar sudah
semakin nyata terdengar, menandakan tidak berapa lama
lagi mereka akan datang ke tempat itu.
"Keroyokkk! Maajuuuuu?" bunuh Elang Hitam!!"
"Kawan-kawannnn?" majuuuu"..! Kita bikin lumat
tubuh Elang Hitam keparat itu! Maajuuuuu?"!!"
Dan hujan senjata meluruk ke arah Elang Hitam.
Sambil mengeluarkan suara melengking nyaring Elang
Hitam menggerakkan tangan mengibas senjata yang
datang. Angin menderu keluar dari tangan yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengibas membuat banyak senjata terpental ke udara
dan jatuh di tanah mengeluarkan suara nyaring. Tetapi
para pengeroyok berdatangan semakin banyak. Melati
sendiripun menjadi tidak leluasa geraknya karena
banyaknya para pengeroyok membuat permainan
pedangnya tidak dapat dikembangkan. Melati hanya
berjaga-jaga saja dan kadang menyerang untuk
mengundurkan Elang Hitam yang mendesak para
pengeroyok itu.
Kemarahan yang meluap-luap melebihi takaran
memenuhi benak Elang Hitam, kedua tangannya lalu
bergerak ke balik baju dan cepat sekali kedua tangan itu
ditarik keluar memba-bat ke arah pengeroyoknya.
"Wuttt! Wuttt-wutt-wuttt!!"
"Aduhhhhh mati aku!"
"Aduhhh perutku robek!"
"Edan ane. Sikilku kecakar!"
"Aduhhh". aduhhhh, tolonggggg!!"
Teriakan-teriakan kesakitan terdengar saling susul dari
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang-orang yang terluka. Melihat hasil ini Elang Hitam
tertawa bergelak-gelak saking senangnya dapat membuyarkan pengepungan itu dalam sekali serang saja.
Tanpa mengenai ampun Elang Hitam menggerakkan
cakar besi di tangan mencari mangsa, mencakar tubuhtubuh yang belum menjadi korbannya. Dengan buas dan
kejamnya Elang Hitam menggerakkan cakarnya merajang
tubuh yang telah berjatuhan itu. Korbanpun berjatuhan
dengan cepatnya. Pesilat-pesilat yang masih tanggungtanggung itu bagaikan rumput-rumput yang dibabat
saling susul berjatuhan!
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melati mengeluarkan siulan tinggi melengking menembus kegaduhan. Pedangnya diputar cepat sekali di
depan muka sehingga dari ujung pedang yang diputar
cepat itu keluar angin menyedot yang kuat sekali.
Pakaian Elang Hitam berkibar karena tarikan ini. Elang
Hitam kaget sekali melihat dara remaja ini ternyata telah
mendapat ilmu yang ampuh sekali. Agaknya ilmu yang
baru saja diciptakan Ki Jenggrik, karena belum pernah ia
mendengar pedang dapat mengeluarkan angin yang
dapat menyedot. Sedotan yang luar biasa kuatnya
seakan angin pusing beliung berlalu yang menghancurkan semua yang dilanda. Inilah yang
menjadi inti ilmu pedang Melati.
Elang Hitam mengeluarkan lengkingan tinggi menggetarkan jantung. Membuat para pendekar yang
tidak kuat tenaga saktinya saling berjatuhan sambil
mendekap dada dan telinga bergantian. Mereka bingung
mana yang terasa lebih sakit, jantung atau telinganya.
Saking sakitnya mereka tidak dapat mengontrol dirinya
lagi. Bergulingan di atas tanah sambil menahan sakit.
Malah ada yang menjerit-jerit.
Belum hilang gema lengkingan itu, tangan kanan
Elang Hitam mendorong ke depan. Senjata yang tadi
dipegang di tangan kanan telah pindah ke tangan kirinya.
Sinar kehitaman meluncur dari tengah telapak tangan itu
langsung menuju ke tengah pusaran pedang Melati.
"Duarrrr!"
Ledakan dahsyat sekali terdengar akibat dari dua
tenaga raksasa yang bertemu. Keduanya terpelanting ke
belakang, Elang Hitam terlempar dua langkah sedangkan
Melati terlempar bagaikan sehelai daun kering tertiup
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
angin kencang. Dengan kepala lebih dulu meluncur ke
arah sebatang pohon di belakang dengan cepat. Dapat
diduga nasib Melati! Kepala itu pasti akan pecah kalau
kena batang pohon! Ternyata Melati telah pingsan akibat
benturan tenaga tadi!
Berkelebat bayangan bagaikan asap menanti tubuh
Melati di depan pohon, tangannya terulur menerima
tubuh Melati. Bagaikan menangkap benda yang ringan
sekali orang itu menerima tubuh Melati lalu membaringkannya di tanah. Memeriksa sebentar, lalu
mengurut sana-sini menyadarkan Melati. Melati membuka mata dan melihat wajah tampan penuh
senyum di atasnya, segera dia meloncat berdiri dengan
kaget dan heran sekali, bagaimana dia dapat terbaring di
dekat pohon. "Siapa kau?"
"Tenang, nona. Nona tidak kurang suatu apa. Hanya
pingsan akibat benturan tenaga dalam yang membalik
membuat nona jatuh pingsan."
"Ohh," Melati ingat apa yang baru saja terjadi. Ketika
ia memutar pedang menahan pukulan Elang Hitam dan
terjadi benturan dahsyat. Dia mengawasi ke arah
pertempuran di mana Elang Hitam masih dikeroyok
banyak pesilat.
Suryo mengawasi wajah di depannya penuh kagum.
Sungguh cantik dan senyum itu". wah, manisnya! Bagai
tertarik magnit seluruh perha tian Suryo menatap wajah
nan jelita di depannya. Suryo kaget ketika Melati
menegur. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa yang kau pandang" Mengapa tidak lekas
membantu mereka?"
"Aku". aku". cantik". aku cantik, ohh cantik!"
Melati tertawa melihat si pemuda gagap. Pertanyaannya mendapat jawaban yang lucu. Tidak
sejalan. "Sialan!" pikirnya. Tampan-tampan kok linglung!
Melati menunjuk ke arah pertempuran dan kembaii
berkata. "Bantulah mereka!"
Suryo sadar! Warna merah jambu memenuhi
wajahnya yang tampan. Pandangan matanya beralih dari
wajah itu dan melihat ke arah medan pertempuran.
Begitu melihat Elang Hitam membantai para pengeroyok,
tanpa berkata sesuatu Suryo menggerakkan kakinya.
Bagaikan asap saja tubuhnya telah lenyap dari depan
Melati. Begitu hebatnya kepandaian pemuda yang
tampan itu. Melati pun meleletkan lidahnya! Tangan
kanan pemuda baju putih itu terulur ke depan,
menyambar ke arah senjata cakar di tangan kanan Elang
Hitam. Melihat angin dingin meluncur ke arah senjata
Elang Hitam mengeluarkan dengus mengejek. Tangan
kanannya berputar menyambut tubuh itu dengan sejata
cakar besinya. "Plakkk!"
Para penonton hanya melihat tubuh Elang Hitam yang
terlempar ke udara, akan tetapi tidak tahu bagaimana
pemuda itu bergerak. Elang Hitam sendiripun kaget tidak
terkira! Begitu cakar besinya menyambut bayangan itu,
tiba-tiba ia merasa tangan yang memegang cakar besi itu
lumpuh dan tahu-tahu tubuhnya telah dilempar ke udara.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Semangat Elang Hitampun terbang melayang mengikuti tubuhnya yang mengapung cepat seakan bola
yang dilempar ke udara. Elang Hitam menenangkan diri
dan mengatur keseimbangan tubuhnya ketika meluncur
turun. Elang Hitam mengawasi lawan yang baru datang
dan pandang matanya bertemu dengan sepasang mata
yang tajam, akan tetapi lembut. Wajah seorang pemuda
belasan tahun yang tampan sekali dengan senyumnya
yang menawan. Elang Hitam menjadi penasaran! Tidak
mungkin bocah itu telah memiliki kepandaian yang begitu
tinggi dan dalam satu gebrakan saja dapat membuatnya
terlempar. Mungkin tadi ia terlalu memandang rendah
lawannya. Suryo memandang ke sekeliling sambil tersenyum, lalu
berkata perlahan. "Harap semua mundur. Biarlah saya
yang menghadapi iblis ini sendiri saja." Begitu habis
ucapannya, Suryo melihat dari arah utara datang
serombongan orang. Nampak paling depan berjalan Ki
Jagabaya. Sungguh. tajam sekali pandang mata Suryo
sekarang yang dapat melihat orang dalam jarak
sedemikian jauhnya! Elang Hitam pun menoleh ke
belakang. Celaka dari depan dan belakang dia telah
terkepung. Para pesilat yang berada di Wonowoso
agaknya juga mendapat kabar. Sehingga dipimpin oleh Ki
Jagabaya sendiri datang mencegat. Mata di balik topeng
itupun menyorot tajam penuh kemarahan yang menyala
di sepasang matanya. Diapun lalu membuat gerakan
untuk mengeluarkan ilmu yang tertinggi yang dimilikinya.
Melihat lawan telah membuat persiapan untuk
menyerangnya, Suryo pun lalu menyiapkan dirinya.
Kedua kakinya bergerak maju mundur depan dan ringan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali. Menanti kalau lawannya menyerang lebih dahulu
untuk dapat membalas dengan tepat.
Elang Hitam melihat Suryo hanya maju mundur di
tempat dan senyum mengejek tersungging di mulut,
menjadi tidak sabar. Tanpa memberi peringatan lebih
dulu dia lalu menggerakkan sepasang cakar besinya.
Tangan kanan mengarah pelipis dan tangan kiri merobek
perut. Melihat serangan ini Suryo berputar cepat sambil
tundukkan kepala mengelak dan melangkah maju ke
depan menghindari cakaran kearah perut. Ia seolah
dapat membaca serangan lawan. Kalau ia mundur
mengelak, maka sepasang cakar itu pasti datang
menyerang tanpa ampun lagi. Tanpa memberi kesempatan untuk menyusun strategi. Suryopun lalu
menggerakkan tangannya untuk menusuk ketiak lawan
yang terbuka. Mengarah jalan darah ke jantung.
Elang Hitam pun bukanlah jagoan kemarin sore. Dia
telah berpengalaman dengan pertem-puran seru dan
telah banyak lawan-lawan tangguh dibabatnya dengan
mudah. Mampus oleh senjata cakar besinya, sehingga
sampai sekarang dia dapat malang melintang dan
merajalela mengumbar nafsunya yang bejad dan
kesadisan dalam membunuhi lawan yang dikalahkannya.
Elang Hitam meloncat maju ke depan lalu membalik
dan tangan kanan bergerak menyerang ke belakang
kepala Suryo didahului angin dingin yang menyambar.
Suryo menekuk sebelah kakinya dan membalik dengan
cepat sambil menyapu kedua kaki Elang Hitam. Elang
Hitam kaget sekali mendapat sapuan beruntun ini yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kelihatannya sederhana, akan tetapi semua gerakan
silatnya sungguh mengagetkan dan di luar dugaan.
Begitu mendapat serangan balik itu Elang Hitam
meloncat ke atas dan dari atas kedua cakar besinya
bergerak bergantian. Suryo pun mengelak dan membalas
serangan itu. Serangan ilmu silat cakar itu dilawan
dengan ilmu silat Mliwis Putih yang kelihatan jinak namun
sukar sekali ditangkap. Keduanya berkelebatan cepat
yang nampak hanya bayangan hitam dan putih
bergabung menjadi saling belit dan berkejaran cepat,
terkadang berputar-putar.
Penonton yang memenuhi lapangan di dekat hutan
selatan Wonowoso menjadi kagum dan heran, merekapun menduga-duga siapa gerangan anak muda
yang tampan dengan senyum di bibir amat manisnya.
Tiada seorangpun yang mengenai pemuda itu.
Ki Jagabaya telah sampai di tempat itu. hatinya marah
sekali. Inilah orang yang telah melukainya dan
membunuh anaknya, Kenangasari. Ingin dia menuruti
dorongan hatinya untuk mencacah Elang Hitam dijadikan
bakso. Tapi, melihat pertempuran itu hatinya mendelong!
Keduanya sungguh sukar untuk dilihat mana yang
menang mana yang kalah, tidak seorangpun yang tahu.
Melihat juga datang mendekat untuk dapat melihat
dengan jelas, dia maju untuk bersiap diri kalau-kalau
elang Hitam dapat mengalahkan pemuda itu.
Begitu melihat kedatangan Ki Jagabaya Melati lalu
menghampiri untuk memberi salam dan keduanya
bercakap-cakap sambil menonton perkelahian adu nyawa
itu. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ki Jagabaya menanyakan siapa sebenarnya pemuda
itu. Melati menerangkan ciri-ciri si pemuda sambil
menunjuk ke arah pertempuran.
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ki Jagabaya mengerutkan kening, mengingat-ingat, mungkinkah anak
itu anak yang lenyap dari rumahnya secara misterius"
Diapun kembali teringat kejadian itu. Tatkala dia tersadar
dari pengaruh aji penyirepan orang. Ki Jagabaya
mengolet menarik otot-otot punggung yang terasa kaku,
Sejenak bingung mengapa ia tertidur di kursi, pastilah
ada yang tidak beres di rumahnya, hatinya berdebar dan
dia meneliti seluruh ruangan dan kamar, akan tetapi
kamar Suryo kosong dan jendela kamar itu terbuka. Pergi
ke mana gerangan anak itu" Otaknya penuh tanda tanya.
Ketika Ki Jagabaya memeriksa para penjaga, diapun
bertambah kaget melihat para penjaga tertidur. Tidak
biasanya semua ini terjadi dan Ki Jagabaya semakin
bingung. Harta bendanya masih lengkap tidak ada yang
hilang, hanya anak muda yang menjadi tamunya. itu
lenyap tak berbekas. Ki Jagabaya melihat ke arah adu
jiwa itu. Tepat pada saat kedua orang yang sedang
bertarung itu terpisah beberapa langkah. Ki Jagabaya
mengawasi si pemuda tampan dan tak terasa berbisik.
"Tak salah lagi! Pasti dia. Wajahnya itu".. aku tak akan
lupa sampai kapanpun. Suryo".. ya, Suryo".. kelana
dari Mataram itu!!"
Orang yang di samping kirinya dan Melati yang berada
di kanannya itu menoleh memandang Ki Jagabaya yang
berbisik pelan. Salah dengar membuat orang mendengar
nama SURYO LELONO dari Mataram. Tanpa sadar lagi,
berteriaklah orang yang berdiri di kiri Ki Jagabaya.
"Hidup Suryo Lelono! Pendekar Suryo Lelono?"
hiduuuppppp!!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Teriakan ini disambut oleh teriakan yang sambung
menyambung dari banyak pesilat membelah angkasa.
"Hidup Suryo Lelono! Hidup Suryo Lelono!"
"Hiiduuppppppp?"..!!"
"Hiiduuupppppppp?"..!!"
"Bunuh Elang Hitam!!"
"Buunuuuhhhhhhh?""!!"
Sorakan gegap gempita ini menciutkan hati Elang
Hitam. Matanya jelalatan memandang ke sekeliling.
Ternyata dia telah terkepung. Tanpa sadar para pesilat
itu telah membuat lingkaran mengepung Elang Hitam
sambil berteriak-teriak
memberi semangat dan mengacung-acungkan senjata ke atas. Suara teriakan ini
membuat Elang Hitam menjadi lengah.
Tangan Suryo yang menyambar dari jarak dekat tadi
tak dapat dielakkannya, pundaknya terkena tamparan
tangan kiri dan kancing baju depan dadanya lepas
tercomot sambaran tangan kanan Suryo. Suryo
mengamati kancing baju itu. Tangannya merogoh saku
bajunya mengeluarkan kancing baju hitam yang
dipungutnya dari tangan Kenangasari di hutan itu.
Mengamati kedua kancing baju itu dan melihat
persamaannya. Ternyata keduanya sama benar! Jadi
inilah iblis yang sadis dan telah membuat teror di
Wonowoso itu. Melihat keadaan pemuda itu, Elang Hitam mengira
mendapat kesempatan baik. Sambil meloncat Elang
Hitam menggerakkan sepasang cakarnya menyerang
Suryo yang sedang diam mematung itu. Inilah kesalahan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
fatal yang dibuat Elang Hitam. Sebetulnya Suryo selalu
siaga menghadapi lawan ini. Melihat serangan sepasang
cakar besi itu Suryo menggerakkan kedua tangan
menyambut dilambari dengan tenaga dalam yang hebat.
"Plaakk! Plaakkkk!!"
Sepasang cakar mencelat ke udara! Melayang jauh
entah ke arah mana" Akibat tangkisan Suryo yang telah
mengetahui siapa Elang Hitam itu.
Para penonton yang melihat serangan Elang Hitam
tatkala Suryo sedang menunduk melihat kancing itu,
kaget dan merasa pasti bahwa pemuda itu tentulah
menjadi korban sepasang cakar besi yang ampuhnya
menggila. Tapi, apa yang terjadi sungguh-sungguh di
luar dugaan mereka semua!
"Hooreeeee?"..!!"
"Mampus kau sekarang elang keparat!"
"Menyerah saja! Aku akan membuat perkedel dari
dagingmu!"
Tubuh Elang Hitam kelihatan menggigil, gentar! Tetapi
kemarahan lebih menguasai hatinya maka diapun lalu
berkata. "Keparat aku belum kalah!"
"Mampus kau sekarang, elang brondoll!"
"Ha-ha-ha?"!!"
Elang Hitam menggerak-gerakkan tangan. Suara
berkerotokan terdengar nyata. Mata penonton melotot
melihat tubuh Elang Hitam bergetar hebat. Tiba-tiba dari
tubuhnya keluar lah asap hitam melindungi tubuh itu dari
pandangan. Elang Hitam telah terbungkus kabut hitam
yang berbau bangkai! Inilah agaknya ilmu tingkat tinggi
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dianut Elang Hitam. Suatu ilmu hitam yang dahsyat
dari pemuja setan yang sudah tidak ketulungan lagi!
Udara dingin menyelimuti arena pertempuran. Orangorang yang bersorak-sorai menjadi sirap dan meremang
bulu kuduk mereka. Semua terkena pengaruh ilmu yang
dikeluarkan Elang Hitam. Suryo menatap tajam semua
gerakan yang dilakukan Elang Hitam, hati kecilnya
berbisik, "Sungguh hebat itu. Orang ini agaknya sudah
menjadi budak setan, dan kuasa gelap telah me nyelimuti
tubuh itu sampai tiada nampak lagi!" Teringat Suryo
akan petuah gurunya, Pengemis Alis Putih. Terang akan
mengalahkan kuasa gelap. Semua kuasa gelap tiada
satupun yang akan dapat mengalahkan terang dari
Tuhan. Suryo menetapkan hatinya dan memejamkan
sepasang matanya, menujukan segenap akal budi, hati,
dan jiwanya kepada Dia! Menggerakkan kedua tangannya dan?" kedua tangan itu bergetar makin lama
makin cepat saking cepat nya kelihatan seakan-akan
berhenti! Suryo membuka matanya lalu memandang ke
depan. Sepasang mata itu bersinar lembut menembus
segala kabut yang menutup tubuh Elang Hitam. Iapun
dapat melihat gerakan yang dilakukan Elang Hitam di
dalam kabut hitam itu. Tiba-tiba ia melihat Elang Hitam
menggerakkan kedua tangannya mendorong ke depan.
Bau bangkai menyengat hidung dan nampak kedua
tangan bercahaya, dari tengah-tengah telapak tangan itu
keluar sinar hitam meluncur ke arah Suryo berdiri. Suryo
pun mengangkat kedua tangan dan mendorongkannya
ke depan. Orang-orang yang mengelilingi tempat itu melongo,
takjub! Kejadian malam ini tidak akan mereka lupakan
seumur hidup! Menjadi dongeng bagi anak cucu mereka,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
apa yang dilihatnya malam ini. Sungguh sukar diterima
oleh akal akan tetapi mereka menyaksikannya dengan
mata kepala sendiri. Tangan Suryo yang mendorong ke
depan dan memapaki dorongan kedua tangan Elang
Hitam itu dari tengah-tengah telapak kanannya meluncur
sinar merah, sedangkan tangan kiri itupun tengahnya
keluar sinar putih. Kedua sinar merah dan putih meluncur
ke depan menyongsong sinar hitam!
Apa yang terjadi kemudian" Kedua sinar merah dan
putih itu bertemu dengan kedua sinar hitam di tengah
udara di antara mereka berdua. Sinar merah dan putih
itu mendorong kedua sinar hitam kembali ke arah
pemiliknya tak tertahankan oleh apapun. Menembus
kabut hitam! "Aauuhhh?"!" Terdengar teriakan lirih Elang Hitam.
Kabut hitam menghilang! Elang Hitam telentang di
atas tanah, mati! Kedua matanya melotot tak percaya!
Ternyata sinar dwiwarna telah melanggar dadanya.
Tiada luka yang nampak di kulit. Aneh tetapi nyata! Jalan
hitam tak dapat menahan ampuhnya dwiwarna, senjata
sinar yang bersatu padu! Menghancurlumatkan angkara
murka yang dikuasai iblis yang mengganggu ketenangan
dan ketenteraman penduduk dan rakyat di sekitar
Wonowoso. Hanya dengan persatuan sinar merah dan
putih itu dapat menerobos kuasa gelap yang dikeluarkan
Elang Hitam. Orang-orang yang tadinya terkesima, kemudian
bersorak lalu maju sambil mengangkat senjata. Siap
untuk membuat daging cacahan dari tubuh Elang Hitam.
Mereka bergerak se-rentak maju bagaikan mendapat
komando. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tahan! Tahan saudara. Tahan senjata!"
Terdengar suara lantang mencegah. Orang-orang itu
berhenti. A kan tetapi siap untuk maju kembali. Senjata di
tangan mereka bergerak-gerak. Suryo berdiri sambil
mengangkat kedua tangan. "Jangan tergesa dulu,
tunggu! Kita semua bukanlah iblis yang haus darah!
Ingat, tubuh Elang Hitam itu tidak berdosa sama sekali.
Biarpun perbuatan Elang Hitam telah nyata, tidak perlu
kita contoh!" Suryo memandang tajam ke sekeliling.
Orang yang bertemu pandang menunduk, malu! Mereka
sadar telah terbakar emosi dan mau menghancurkan
jasad yang tiada tahu apa-apa itu. Ucapan anak muda itu
menyadarkan mereka! Mereka mundur kembali, menanti
apa yang akan terjadi. Kemarahan dan sakit hati telah
terusir pergi dari hati mereka. Memandang tubuh Elang
Hitam yang tergolek di tengah.
"Buka topengnya!!"
Entah siapa yang bicara ini. Semua hampir bersamaan
menyambut. "Setujuuu!!" Mereka semua ingin tahu, siapakah orang
bertopeng yang telah mengacau dan membuat
kerusuhan di Wonowoso dan sekitarnya itu. Ki Jagabaya
maju ke depan, menarik kedok hitam dan?" bengong
terlongong dengan mulut terbuka dan matanya
terbelalak lebar! Mukanya pucat, pandangan matanya tak
percaya! Mengapa Ki Jagabaya sampai terlongong begitu kedok
itu terbuka dan melihat wajah itu. Ia segera
mengenalnya dengan baik! Elang Hitam ternyata adalah
Ki Wonowoso, orang yang paling terpandang dan
terhormat di Wonowoso! Hatinya seakan membantah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melihat kenyataan ini. Tidak mungkin orang yang
demikian baik, rela mengorbankan banyak uang untuk
berpesta tiga hari tiga malam. Ternyata adalah penjahat
terkutuk! Sedangkan Ki Wonowoso telah mengumumkan,
barang siapa dapat membekuk atau membunuh Elang
Hitam si penjahat keji, akan menerima hadiah seribu
uang emas, pengumuman ini dipasang di seluruh tempat
di Wonowoso. Tetapi apa kenyataannya" Kiranya dia
sendirilah biang keladinya. Sungguh sukar untuk diterima
dengan akal sehat, tetapi kenyataannya tidak dapat
dibantah! Kenyataan adalah bukti paling kuat. Bukti dari
segala perbuatan yang kita lakukan dan lihat atau
dengarkan. "Dia?" dia Ki Wonowoso!!"
"Ya benar. A ku juga mengenalnya!"
"Uaaahhhhhh, edan".. kurang apalagi orang itu?"
"Busyeeettttt?".!"
"Remuk saja mayatnya, beres!!" Orang-orang itu
bicara saling sahut tidak karuan. Begitu mereka
mengenai orang di balik topeng itu! Mendongkol, marah,
tidak percaya dan entah perasaan apalagi yang
memenuhi benak mereka! Sambil menyumpah-nyumpah
mereka pergi, kembali ke tempat masing-masing di mana
mereka tadi menginap. Yang tertinggal di tempat itu
hanyalah Melati, Ki Jagabaya dan para perajuritnya,
Suryo juga belum meninggalkan tempat itu, memandang
wajah Melati yang membetot pandang matanya.
Ki Jagabaya lalu menyuruh para perajurit untuk
mengurus jenazah Ki Wonowoso. Mengubur mayat itu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan semestinya. Ki Jagabaya memandang Melati dan
Suryo bergantian dan berkata, "Melati, semua telah
selesai dengan lancar. Rahasia Elang Hitam telah
tersingkap dan semua sungguh di luar dugaan. Aku tidak
menyangka sama sekali ! Ki Wonowoso yang begitu baik,
dermawan dan terhormat itu adalah".." Ki Jagabaya
tidak meneruskan bicaranya. Termenung! Lama sekali ia
berada dalam keadaan seperti itu.
Suryo dan Melati saling beradu pandang, diam dalam
keadaan seperti patung. Semua orang berdiam diri
mengikuti jalan pikiran masing-masing.
Suryo sadar dari keadaan yang tidak semestinya itu
dan diapun lalu berkata. "Paman Jagabaya." Suryo
sekapang memanggil Ki Jagabaya dengan sebutan
paman. Ki Jagabaya tersentak, lalu memandang Suryo
sejenak kemudian memandang Melati. Pasangan yang
serasi, bisiknya dalam hati. Kemudian ia menjawab.
"Suryo, paman mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya. Paman juga mewakili seluruh penduduk sekitar
Wonowoso mengucapkan terima kasih kepadamu yang
telah berhasil menyingkap misteri Elang Hitam!"
Misteri Elang Hitam Karya Aryani W di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aahhh, Paman. Itu sudah sewajarnya, Paman tidak
usah repot-repot mengucapkan terima kasih segala."
"Tidak Suryo. Paman tadi benar." Melati pun menyela.
"Ha-ha-ha?".. mengapa harus bertengkar?" Dan
ketiganya saling pandang, tertawa hampir bersamaan
karena merasa lucu. Lucu tentang keadaan mereka ini.
Suryo pun teringat bahwa dia belum memberitahu di
mana tempatnya Kenangasari dikuburkan. Lalu iapun
menjelaskan kepada Ki Jagabaya di mana letaknya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kuburan Kenangasari itu. Melati memandang Suryo
penuh kagum. Ini semua tidak terlepas dari pandang
mata Ki Jagabaya yang telah banyak pengalaman.
Hemmm, agaknya si Melati menaruh hati pada anak
muda itu. Sebelum Ki Jagabaya berkata, Suryo telah
mendahului. "Paman, semua persoalan telah selesai.
Saya mohon pamit, untuk melanjutkan perjalanan."
Melati tidak dapat menahan diri untuk tidak berbicara,
tetapi tidak jadi. Memandang wajah Suryo penuh
pertanyaan. Suryo kebetulan juga menoleh memandangnya dan
dua pasang mata beradu pandang. Berbagai perasaan
mengaduk dalam hati kedua teruna itu dan membuat
keduanya tersenyum dan wajahnya kemerahan tersipu
malu. "Ke mana nak Suryo akan pergi?"
Pertanyaan ini membuyarkan kedua teruna itu dari
keadaannya. Tanpa disadari hampir berbareng keduanya
menunduk, sambil tersenyum kecil.
"Melanjutkan perjalanan untuk mencari arti kehidupan
dan meluaskan pengalaman, Paman."
"Sungguh nikmat dan senangnya. Dapat mengembara
bagaikan seekor burung di udara terbang bebas ke mana
pun ia suka." Melati menyela.
"Melati, mari, antarkan aku untuk mencari tempat di
mana kakak seperguruanmu itu dimakamkan."
Ketiganya lalu berpisah. Suryo kembali ke timur,
berjalan pelan. Baru belasan langkah menoleh ke arah Ki
Jagabaya dan Melati yang pergi berdua menuju utara.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kebetulan pada saat itupun Melati menoleh, memandang ke arah mana Suryo tadi berjalan dan tidak
dapat dicegah lagi merekapun saling beradu pandang.
Suryo dan Melati hampir bersamaan melambaikan
tangan. Ki Jagabaya menoleh lalu ikut pula melambaikan
tangan! Lambaian tangan perpisahan, entah kapan lagi
dapat bertemu dan bercengkerama sepuasnya, menceritakan keadaan diri masing-masing saling menuturkan pengalaman-pengalaman yang dialami
setelah perpisahan ini!
Dalam sekejap mata saja dua sosok bayangan yang
menuju ke utara itu lenyap di kegelapan, tertutup kabut
pagi. Sebentar lagi agaknya Sang Bagaskara bangun dari
peraduannya. Membawa sinar kehidupan dan cahayanya
yang membakar, menggugah semangat untuk mencari
makan demi keluarga dan anaknya! Cahaya kemerahan
muncul dari timur di balik Gunung Lawu.
Mentari pagi membangunkan segala makhluk ciptaanNya untuk memulai hidup baru! Hidup penuh
kesukacitaan. Hidup di dalam terang mentari dan dapat
melihat jelas apa yang dilakukan di siang hari. Bangun
dari mimpi dan melihat kenyataan hidup yang
scsungguhnya! Bukan lagi alam mimpi di kala tidur!
Suryo berjalan sambil berdendang riang. Suaranya
melengking nyaring memecah keheningan di pagi itu.
Sinar matahari yang menyehatkan menimpa tubuhnya
seakan menambah tenaga untuk melakukan tugasnya
dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan penuh percaya
diri dia berjalan sambil bernyanyi-nyanyi dan terkadang
melompat kecil, melompati parit yang menghalang di
jalan. Di dalam terang nampak nyata jalan yang
membentang di depannya. Semua dijalani dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sukacita penuh dengan percaya diri! Sampai di sini, kita
berpisah dengan Suryo kelana dari Mataram itu. Karena
salah dengar maka orang-orang lalu menyebutnya Suryo
Lelono. Dan kitapun selanjutnya akan menyebutnya
begitu dan bertemu dengan SURYO LELONO ini dalam
pengalamannya yang lain. Semoga buku ini dapat
menjadi penghibur di kala senggang.
Sampai jumpa lagi di lain kisah!
T A M A T Tusuk Kondai Pusaka 9 Maling Budiman Berpedang Perak Karya Kho Ping Hoo Sepasang Garuda Putih 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama