Ceritasilat Novel Online

Payung Sengkala 5

Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 5


tajam. hanya sayang tak dapat berbicara,
saking cemasnya bayi itu jadi gelisah, air muka berubah
merah padam dan menunjukkan perasaan takut.
Tiba2 suatu ingatan berkelebat dalam benak Lam Kong
Pak. la merasa bayi ini se-akan2 sangat mirip dengan wajah
seorang yang dikenalnya. hanya untuk sesaat tak teringat
olehnya siapakah orang itu.
Kembali bayi itu meronta beberapa waktu akhirnya ia
merasa putus asa dan tiba2 ber-henti. sedang badannya
yang gemuk dibawah sorotan cahaya sang surya makin
kabur, "Aaaah. sungguh aneh. ia mulai melenyapkan diri"
Teriak Lam Kong pak sambil berseru tertahanBELUM habis ia bicara, bocah tadi telah punah dan
berobah jadi dua gulung asap warna putih. bagaikan dua
buah mata rantai dengan cepat menerobos masuk kedalam
lubang hidung pemuda tersebut.
sedang pada saat yang bersamaan dari ujung selat buntu
tersebut menggema datang suara helaan napas panjang.
Pek Li siang menierit kaget, ia berdiri ter-mangu2 dan
untuk beberapa saat lamanya tak sanggup mengucapkan
sepatah katapun yang keluar.
sebaliknya Lam Kong Pak sendiri sama sekali tidak
merasa. Ia hanya kaget dan keheranan sebab bayi montok
itu ternyata benar2 hasil ciptaan siluman dan kini melarikan
diri dengan merubah diri jadi segulung asap putih,
"Aaaah... ternyata benar2 ciptaan siluman, dan telah
melarikan diri sungguh sayang."
"Tidak" seru Pek Li siang kaget.
"Ia tidak melarikan diri, ia telah menerobos masuk
melalui lubang hidungmu "
"Apa?"
"Kenapa siuw-moay harus bicara sembarangan apalagi
ngaco belo" aku melihat dengan mata kepala sendiri,
rasanya tidak bakal salah lagi "
"Aku tidak mau percaya "
"Aku tidak bakal salah melihat" seru Pek Li siang cemas,
ia cekal pundak Lam Kong Pak kencang2.
"Dengan sangat jelas aku dapat melihatnya dengan
nyata. bayi montok itu telah berubah jadi dua gulung asap
putih dan menerobos masuk melalui lubang hidungmu "
Melihat gadis itu bicara sangat serius, Lam Kong Pak
mengerti kelau ia bukan bicara bohong. hawa murninya
segera disalurkan mengelilingi seluruh badan. "Aaaaaah...."
Tiba2 badannya melayang keangkasa hingga mencapai
ketinggian tujuh, delapan belas tombak tingginya,
kemudian bergerak mengikuti hembusan angin- menanti ia
menjerit tertahan tubuhnya baru melayang turun kembali
keatas permukaan tanah.
Peristiwa aneh dan berada diluar dugaan ini seketika
membuat kedua orang itu saling berpandangan dengan
mulut melongo mata mereka mengira terbelalak. hampir2
saja mereka mengira berada dalam impian belaka.
oooo ooo oooo LAM KONG PAK kegirangan setengah mati, ia segera
ayunkan telapak tangannya kearah sebuah batu besar yang
berada kurang lebih tiga tombak dari tempat dan mengirim
sebuah pukulan udara kosong.
"Kraaaak" bagaikan memotong tahu , batu cadas yang
keras itu seketika terbelah jadi dua bagianKedua orang itu semakin kegirangan ia mereka merasa
dengan andalkan tenaga dalam sedahsyat ini, kendati Suma
Ing telah mempelajari kesembilan jurus ilmu sakti Payung
sengkala pun mereka tak usah merasa jeri lagi.
"Siang-moay " tiba2 Lam Kom Pak berkata. "sewaktu
bayi montok tadi berubah jadi asap putih. aku dengar
disebelah sana seakan- ada orang yang menghela napas
panjang, mungkinkah didalam selat buntu ini masih ada
penghuni lain" mari kita pergi periksa "
Pek Li siang mengangguk. demikianlah mereka berdua
segera menerobos masuk melalui celah yang berada
dihadapannya. Celah ini hanya dapat dilewati oleh seseorang, dalamnya
puluhan tombak, tiba2 jalan bercabang. sewaktu mereka
berbelok kekanan berjalan kurang lebih tujuh, delapan
tombak tiba2 daerah medan berubah jadi luas dan
muncullah sebuah ruangan batu.
Luas ruang baru itu hanya tiga tombak, kelihatannya
hanya berisikan sebuah pembaringan terbuat dari batu serta
sebuah meja batu.
Permukaan pembaringan batu itu sangat licin bagaikan
cermin, jelas pernah ada orang yang berdiam disini
beberapa saat lamanya.
Kedua orang itu kembali melakukan pemeriksaan
disekitar tempat itu akhirnya diatas meja batu tadi
menemukan beberapa tulisankan bahkan se-akan2 tulisan
itu baru saja ditinggalkan disana. karena goresannya jelas
masih kelihatan baru. Kata2 itu kira2 berbunyi demikian"Puluhan tahun berselang aku kena dilukai orang. dalam
keadaan kritis terjerumus didalam selat ini. akhirnya aku
temukan tempat ini merupakan tempat yang cocok untuk
melakukan latihan dan kuputuskan untuk berdiam disini
selama beberapa tahun ini hasil latihanku berhasil
mendapat kemajuan, bayi ciptaan hawa murni mulai jadi
kuat dan dapat berpesiar keempat penjuru menantikan
matangnya saja untuk mencapai puncak kesempurnaanSayang sekali nasib tidak menakdirkan demikian- karena
salah bertindak seluruh hasilnya hancur. puluhan tahun
berlatihpun hancur musnah bagaikan awan diangkasa.
Lenyapnya bayi hawa murni itu menciptakan tenaga Ban
Yo Kang Khie yang maha dahsyat, sejak ini asalkan kau
berniat berlatih dikemudian hari ada harapan besar untuk
menjagoi kolong langit,
asalkan kau suka bersemedi selama tiga hari tiga malam
disini dan mengalirkan tenaga murni tadi menembusi
seluruh urat dan nadi. maka jalan menuju puncak
kesempurnaan telah terbuka.
Ilmu sakti Payung sengkala walaupun berhasil
didapatkan oleh sipemilik pegadaian Bu-lim, namun masih
ada dua jurus yang telah lenyap dari peredaran- asalkan kau
berhasil mempelajari dua jurus terakhir ini tak perlu merasa
jeri lagi terhadap tujuh jurus sebelumnya.
Kalau ada minat datanglah kesebelah tebing Beng Gwat
Cang diatas gunung Thay-san pada malam Tiong cioe.
namun disana ada mahluk beracun yang menjaganya. asal
ber-hati2 tentu berhasil "
Dibawah tulisan itu tertera tanda tangan penghuni
tempat tersebut yang berbunyi "oei Ci Hu."
Membaca nama orang ini kepala lam Kong Pak langsung
terasa pening tujuh keliling, telinganya mendengung dan ia
roboh tidak sadarkan diri .
Dengan adanya perobahan secara mendadak ini
membuat Pek Li siang jadi kerepotan setengah mati buru2
ia menotok beberapa buah jalan darah diatas tubuh pemuda
tersebut. Lama....lama sekali Lam Kong Pak baru sadar kembali
dari pingsannya. dengan air mata jatuh berlinang ujarny
"Tidak kusangka tanpa sengaja siauw-heng telah melakukan
suatu perbuatan yang akan menanggung rasa penyesalan
sepanjang masa, membuat siauw-heng sepanjang hidup
merasa tidak tenteram "
"Kau telah melakukan kesalahan apa" cepat katakan"
seru Pek Li siang kebingungan ia tidak mengerti apa yang
sedang di- maksudkan pemuda ini.
"oei ci Hu pun penghuni tempat ini sebenarnya bukan
lain adalah sahabat karib dari ayah Coe Li Yap semasa
masih hidupnya"
"Kau tak usah bersedih hati, anggap saja peristiwa ini
merupakan takdir, kita sama sekali tidak tahu kalau bocah
montok tersebut sebenarnya adalah bayi ciptaan dari hawa
murni hasil latihannya. tentu saja tak bisa salahkan kita
orang " "Benar, maka dari itu oei cianpwee sama sekali tidak
menyalahkan kita orang dan berlalu dengan membawa
kesedihan, mungkin ia pun masih belum tahu akan
hubungan siauw-heng dengan coe Li Yap ia tentu tak
pernah menyangka bahwa hasil latihannya selama puluhan
tahun dengan susah payah bisa hancur berantakan
ditanganku. Aaaai....lain kali seandainya aku berjumpa
kembali dengan coe Li Yap. apa yang harus siauw-heng
katakan kepadanya?"
"Kalau kau tak bisa bicara, biarlah aku yang mewakili
dirimu untuk menerangkan peristiwa ini kepadanya,
bagaimanapun juga pokoknya tindakan kita kali ini bukan
suatu kesengajaan"
Kembali mereka berdua memeriksa keadaan disekitar
ruangan batu itu, setelah tidak berhasil menemukan
tinggalan lain, barulah kedua orang itu keluar dari celah
batu tersebut. Ujar lam Kong Pak kemudian sekeluarnya dari ruangan
tadi "oei cianpwee minta kita untuk berangkat ke tebing
Beng Gwat Cang diatas gunung Thay San untuk mencari
dua jurus terakhir dari kesembilan jurus ilmu sakti Payung
sengkala. aku rasa ia tak akan menipu kita. apalagi ilmu
sakti payung sengkala itupun merupakan penemuan dari
ibu kandung Coe Li Yap semasa hidupnya. mari lebih baik
kita cepat berangkat kesana "
"Kalau benar buah2 merah itu adalah benda-benda
mujarab, bagaimana kalau kita petik beberapa butir sebagai
bekal?" Lam Kong Pak mengangguk tanda setuju. Namun ketika
mereka kembali ketengah lembah, pemandangan disana
telah berubah seratus persen, "Aaaah...." tidak kuasa lagi
mereka berdua sama2 berseru tertahanKiranya buah2 merah yang telah masak dan memenuhi
lembah tadi, kini telah hancur dan berubah. bentuk
bagaikan bubuk busuk.
Pada saat inilah mereka berdua baru percaya bahwa
dikolong langit benar2 ada kata yang disebut sebagai jodohkalau
tidak ada jodoh bagaimana mungkin bisa begitu
kebetulan"
Tentu saja mereka tidak tahu kalau buah tersebut dalam
ribuan tahun hanya berbunga dan berbuah satu kali, bahkan
waktu masaknya hanya bertahan dalam dua puluh empat
jam belaka, setelah melewati batas waktunya maka buah itu
akan hancur dan musnah.
"secara bagaimana kita hendak keluar dari sini?" tanya
Pek Lie siang sambil memandang tajam2 wajah pemuda
itu. "Apakah kita hendak kembali dengan lewati dasar telaga
lagi ?" "Biar kita coba2 dulu, Tadi sewaktu mengepos napas.
tubuhku bisa melompat tinggi tujuh, delapan belas tombak
dari atas permukaan. asalkan buka suara hawa pun lantas
buyar dan melayang kembali kebawah selat buntu ini
tingginya ratusan tombak. tenaga dalam yang kau miliki
saat inipun lebih hebat dari keadaan tempo dulu, kita bisa
bekerja sama untuk meloncat berbareng. coba dilihat
dapatkah keluar dari selat buntu ini"^"
Lam Kong Pak segera membalik pakaian aneh tersebut
kemudian dikenakan kembali dengan demikian, ia berubah
jadi seekor macan ganas.
Mereka berdua segera bergandengan tangan. diam2 lam
Kong Pak salurkan hawa murninya mengelilingi badantubuh
ringan laksana kertas. dengan gerakan it Hok Cong
Thian- atau burung bangau menembusi langit badannya
segera menerobos setinggi dua puluh tombak lebih.
Angin men-deru2 bagaikan menembusi awan tebal,
sekali lagi Lam Kong pak berganti napas ditengah udara
dan meluncur tujuh delapan tombak lebih tinggi
Pada saat ini mereka sudah berada kurang lebih tiga
puluh tombak jauhnya ditengah udara kaki mereka bergerak
laksana melayang ditengah awang2.
Ber-turut2 beberapa kali loncatan mereka melayang
diatas tebing selat buntu tersebut, ketika mereka menengok
kebawah pemandangan dasar selat kelihatan samar2 dan
kepala terasa pening tujuh keliling.
Tiba tiba.... Terdengar suara gelak tertawa seram berkumandang
datang dari belakang tubuh mereka, dengan cepat Lam
Kong Pak serta Pek Li siang berpaling.
Kurang lebih tiga tombak dibelakang mereka berdirilah
suma Ing serta seorang berkerudung hitam yang
berperawakan kecil langsing. suma Ing berdiri agak
belakang dari orang berkerudung itu.
Musuh besar saling bertemu membuat mata ber-api2.
dengan penuh kebencian mereka berdua melototi suma Ing
tajam2. seandainya dengan sinar mata ia dapat membunuh
orang, saat ini mungkin suma Ing sudah roboh dengan
bermandikan darah.
"Suma Ing saat kematianmu sudah tiba" teriak Lam
Kong Pak sambil kertak gigi.
"oooouw... sekalipun kalian ingin cepat matipun- tidak
akan segampang itu" jawab si pelajar bertangan ganas suma
Ing sambil angkat bahu.
Tiba2 terdengar si orang berkerudung berperawakan kecil
mungil itu berpaling arah suma Ing dan barseru: "Tanya
kepadanya dari mana ia dapatkan ketiga jurus ilmu silat
sakti Payung sengkala itu?"
orang itu jelas adalah seorang wanita dari ucapannya
sangat dingin membuat orang bergidik. sementara bicara
badan sama sekali tidak berkutik bahkan ujung bajunya pun
tidak bergoyang barang sedikitpun juga.
"Baik... baik...baik, ..." sahut suma Ing berulang kali,
dengan suara berat ia segera berseru "sudah dengar belum"
pemilik pegadaian Bu-lim bertanya kepadamu dari mana
kau pelajari ketiga jurus ilmu sakti Payung sengkala tersebut
?"

Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kedua orang itu sama2 berseru tertahan dengan hati
terperanjat buru2 mengundurkan diri kebelakang. mereka
bukannya takut kelihayan ilmu silat yang dimiliki siorang
kerudung ini. melainkan mereka tidak menyangka kalau si
Pemilik Pegadaian Bu-lim sebenarnya adalah seorang
perempuansewaktu
berada dalam pertemuan menentukan urutan
nama. pernah dia orang ini gunakan ilmu menyampaikan
suara untuk mengakui bahwa suma Ing dapat mewakilkan
pemilik pegadaian Bu-lim namun dirinya waktu itu sama
sekali tak berhasil menangkap kalau suara itu adalah suara
se-orang perempuan.
Mereka berdua memiliki dendam berdarah dibadan
bahkan memperoleh pula penemuan aneh.
Tentu saja tidak pandang setelah matapun terhadap
pemilik pegadaian Bu-lim ini, seru Lam Kong Pak dengan
suara keras- "Dengan manusia hidup menciptakan tujuh manusia
emas. apakah permainan ini atas ide saudara?"
"Ayahku Pek Li Gong mempunyai ikatan permusuhan
apa dengan dirimu" kenapa kau bertindak telengas
kepadanya?" teriak Pek Li Siang pula keras2. Bicara sampai
disitu air mata jatuh berlinang, wajahnya berubah hijau
membesi. "Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan besar didalam
Bu-lim mau tak mau aku harus menggunakan jago2 Lihay
kelas wahid dalam dunia persilatan untuk meninggalkan
duplikat dari kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala
ini agar selamanya bisa tetap utuh." Jawab si pemilik
pegadean Bu-lim dengan kalemnya.
"Hmmm kau anggap dengan andalkan kesembilan jurus
ilmu sakti Payung sengkala lantas bisa menundukkan kami
?" "Heeeee...heee...heeee....." Sipemilik pegadean Bu-lim
tertawa ter-kekeh2. "Didalam kolong langit dewasa ini
belum pernah ada orang yang berani bicara sesumbar ini
dihadapanku. Hmmm ilmu silat kau belum tentu lihay,
namun nyalimu benar2patut dipuji"
"Apa yang sedang kau sesumbarkan?" kata Pek Li siang
amat gusar. "Terhadap perempuan busuk berhati keji dan
telengas macam kau, apanya yang patut dibanggakan"
apanya yang luar biasa ?"
sipemilik pegadaian Bu-lim tidak banyak bicara lagi. ia
segera ulapkan tangannya. "Ing-jie tangkap bocah itu"
suma Ing mengiakan dan segera berjalan keluar ketengah
kalangan, bentaknya^ " Kalau tahu diri cepat menyerah
mandah kubelenggu, dari pada menerima penyakit buat diri
sendiri" "Kau tak usah mengigau disiang hari bolong" Teriak Pek
Li siang sambil maju melangkah kedepan. "Terima dulu
serangan nonamu...."
Namun sebelum ia bergerak telah kena dibentak oleh
Lam Kong Pak. "siang-moay tunggu sebentar, biarlah
siauw-heng menghadapi dirinya lebih dahulu"
"siapapun yang maju juga sama saja. atau mau turun
tangan berbareng pun boleh saja. asalkan kau dapat
menerima tiga jurus seranganku aku akan ambil keputusan
sendiri untuk melepaskan satujalan hidup buat kalian "
"Haaaa...haaa...haaaa...."
Lam Kong Pak tertawa ter-bahak2, air mukanya jadi
adem. ia tidak menggubris diri suma Ing lagi sebaliknya
berpaling kearah sipemilik pegadean Bu-lim. serunya
"Bagaimana" sudah kau dengar ucapannya itu?""
"Perkataannya yang gagah, aku suka menggaris bawahi "
"Hmm heee...heeee...kau jangan keburu berbangga dulu.
seandainya untuk membereskan suma Ing manusia macam
itu-pun harus membutuhkan tiga jurus semua orang
dikolong langit tentu akan tertawa ter-bahak2 sampai
giginya pada rontok semua "
sipemilik pegadean Bu-lim jadi tertegun setelah
mendengar ucapan tersebut, ia balik bertanya
" Kebanyakan ataukah kekurangan?"
"Terlalu banyak "
"Kau membutuhkan berapa jurus?"
"Satu jurus pun sudah lebih dari cukup "
"satu jurus?"
"Ehmmm "
Dengan pandangan tajam sipemilik pegadaian Bu-lim
melototi wajah Lam Kong Pak tak berkedip kemudian
dengan suara berat ujarnya "siapakah sebenarnya dirimu"
kenapa menyaru sebagai si mahasiswa bertangan sakti sang
Hong Tie ?"
"Kalau didalam satu jurus berhasil menangkan diriku.
bukan saja kuberitahukan siapakah aku, bahkan batok
kepalaku inipun boleh kau ambil"
sementara itu sipemilik pegadean Bu-lim memeras otak
berpikir beberapa waktu lamanya, namun bagaimana pun
juga ia tidak percaya kalau Lam Kong Pak bisa menandingi
kepandaian silat yang dimiliki suma Ing.
"Karena dari antara ketujuh buah jurus serangan ilmu
sakti Payung sengkala, ketujuh2nya sudah ia turunkan
semua kepada suma Ing, sedangkan Lam Kong Pak dewasa
ini hanya paham tiga jurus belaka,
"Baik " dengan cepat ia menyanggupi.
Ujung baju tanpa bergoyang. menggunakan gerakan apa
pemilik pegadean Bu-lim ini sudah mundur tiga langkah
kebelakang, terusnya"
"Ing-jie dengan jurus kelima tangkap dirinya. namun
harus kau tawan dalam keadaan hidup2"
"Baik" Dengan tingkah laku jumawa suma Ing maju
kedepan- "Bersiap sedialah "
Lam Kong Pak tidak berani berlaku gegabah ia tahu
Jurus kelima yang dimaksudkan sipemilik pegadean Bu-lim
barusan- tentu mengartikan jurus kelima dari ilmu sakti
Payung sengkala.
jurus ketiga saja sudah demikian lihaynya apalagi jurus
kelima. tak usah dilihat bisa dibayangkan bagaimana
dahsyatnya. seluruh perhatian segera dipusatkan kesatu arah. hawa
murni disalurkan dari pusar mengelilingi badan- sepasang
kakitun meninggalkan permukaan tanah setinggi satu coen"Lihat serangan" terdengar suma Ing membentak keras.
Badannya mencelat dua, tiga belas tombak tingginya
ketengah udara, sembari jumpalitan sepasang telapak
didorong kemuka. dengan mengiringi dua rentetan cahaya
merah berbentuk payung desiran angin tajam menghantam
kebawah, Tubuh Lam Kong Pak dengan cepat mundur kebelakang
iapun mengirim sebuah serangan dengan serentetan cahaya
merah berbentuk payung pula.
Tiga gulung hawa murni berbentuk payung saling
berbenrokan satu sama lainnya, deruan angin sambaran
geledek menggema memenuhi angkasa.
Pasir debu beterbangan memenuhi angkasa angin puyuh
berhembus menguasai daerah seluas puluhan tombak.
Diikuti ledakan dahsyat, suma Ing mendengus berat.
badannya berjumpalitan beberapa kali ditengah udara dan
terlempar kurang lebih lima, enam tombak dari kalangansedangkan
Lam Kong Pak sendiri tergetar masuk
kedalam tanah sepasang kakinya masuk ketanah sedalam
satu depa lebih.
Debu dan pasir beterbangan memenuhi Angkasa, lama
sekali suasana baru sirap dan menjadi tenang kembali.
suasana ditengah kalangan sunyi senyap tak kedengaran
sedikit suara pun, dalam keadaan seperti ini seandainya ada
jarum terjatuh keatas tanah pun dapat terdengar nyata.
"Kau...kau tidak...terluka bukan?"" tegur Pek Li siang
sambil membimbing Lam Kong pak keluar dari liang tanah
kemudian membersihkan debu yang melekat diatas
badannya. "siauw-heng tidak terluka mari kita pergi...."
"Berhenti" si pemilik pegadaian Bu-lim membentak keras
tidak melihat ia menggunakan gerakan apa tahu2
perempuan berkerudung itu sudah berada satu tombak
dihadapannya, "Perkataan dariku belum kalian jawab"
"Persoalan apa?" tanya Lam Kong Pak ketus.
"Darimana kau pelajari ketiga buah jurus serangkaian
ilmu sakti Payung sengkala itu?"
Lam Kong Pak tertawa dingin. "Sayang sekali Suma Ing
tidak becus dan berhasil cayhe kalahkan dalam satu jurus.
seandainya saudara masih belum lupa dengan janji sendiri
buat apa masih banyak bertanya, maaf cayhe tidak dapat
beritahukan soal ini kepadamu " Bicara sampai disitu ia
tarik tangan Pek li siang dan sambungnya lebih jauh:
"suma Ing punya ikatan dendam sakit hati atas
terbunuhnya ayah serta guruku, pembunuhan berganda ini
pada suatu hari pasti akan kutuntut balas. Hutang darah
bayar darah. Mengenai darimana aku pelajari ketiga buah
jurus serangan ilmu sakti Payung sengkala itu lain kali
saudara bakal tahu sendiri bahkan harus membayar suatu
nilai yang amat besar atas perbuatan2 suma Ing. selamat
tinggal" Diiringi bentakan keras, ia tarik tangan Pek Lie siang dan
melayang setinggi dua puluh tombak kemudian meluncur
turun dari atas puncak. melihat kegesitan kedua orang
muda mudi itu, diam2 sipemilik pegadean Bu-lim merasa
terperanjat. Ia sama sekali tidak menyangka ilmu meringankan tubuh
yang dimiliki Lam Kong pak bisa demikian lihaynya.
seseorang bisa meloncat setingi dua puluh tombak sambil
menarik seseorang bahkan ia sendiri pun tidak punya
pegangan ternyata pihak lawan bisa, tak kuasa ia berdiri termangu2.
Mendadak ia membentak keras. ber-sama2 suma Ing
segera melakukan pengejaransementara
itu Lam Kong Pak serta Pek Li siang
melakukan perjalanan cepat, setiap kali loncatan ia berhasil
mencapai tujuh, delapan belas tombak. Cepatnya laksana
kilat sukar dibayangkan dengan kata2.
"Menurut pandanganmu suma Ing berhasil kau lukai
atau tidak ?" tanja Pek Li siang
"Tidak "
"Tadi bukankah sipemilik pegadaian Bu-lim suruh dia
mengeluarkan jurus kelima yang dimaksudkan jurus kelima
apakah menunjukkan ilmu sakti payung sengkala ?"
"Tidak salah. bukankah kau dapat melihat dua buah
bentuk payung berwarna merah bercahaya ?"
"Kalau begitu diantara kesembilan jurus ilmu sakti
Payung sengkala, makin kebelakang semakin lihay?"
"Menurut keadaan pada umumnya memang demikian "
"Kalau begitu keadaan jadi tidak beres, kalau tadi ia
mengeluarkan jurus kelima. Kenapa bisa dikalahkan oleh
jurus ketigamu ?"
"Mungkin hal ini disebabkan daya kekuatan dari bayi
hawa murni yang masuk kedalam tubuhku itu"
"Engkoh Lam Kong, seandainya jurus kelima itu
digunakan oleh sipemilik pegadean Bu-lim sendiri, menurut
pandanganmu dapatkah kau menangkan setingkat dari
kepandaiannya ?"
"sampai sekarang siauw-heng belum pernah bergebrak
secara resmi dengan sipemilik pegadean Bu-lim, namun
menurut gerakan tubuhnya. asal siauw-heng bisa bergebrak
seimbang dengan dirinya saja sudah boleh dihitung
lumayan " Diam2 Pek Li siang merasa terperanjat.
"jadi kalau begitu, seandainya barusan ia tidak
memperdulikan kedudukan sendiri dan turun tangan
kepada kita. mungkin keadaan kita lebih banyak bahaya
daripada rejeki "
"Inipun belum tentu benar"
" Engkoh Lam Kong, sekarang kita hendak pergi kemana
?" "Tebing Beng Gwat Cang gunung Thay-san"
"Menurut penglihatanku lebih baik ambil kesempatan
sewaktu sipemilik pegadaian Bu-lim tak ada didalam
sarangnya sekali lagi kita memasuki istana Naga mereka...."
"Mau apa....?"
"Bukankah disana tertinggal tujuh buah jurus serangan
ilmu Payung sangkala" kita harus pergi kesana untuk curi
belajar " "Hmmm siang- moay, caramu berpikir itu terlalu polos
dan ke-kanak2an, ilmu silat selihai itu hanya andalkan
gerakan belaka tanpa pelajaran inti sarinya mana bisa?"
"Aaaah aku lupa berpikir sampai disitu."
"Aaaaai siauw-heng mengerti maksud hatimu, belajar
ilmu silat adalah palsu. bukankah kau ingin melihat wajah
terakhir ayahmu untuk terakhir kalinya ?"
sementara itu air mata Peh Li siang jatuh bercucuran
dengan derasnya- sambil memeluk pinggang sang gadis
yang ramping, hibur Lam Kong Pak dengan suara lirihi
"siang-moay, semua kesalahan ini timbul karena sinuwheng
setiap kali aku melihat kau bersedih hati, hatiku sakit
bagaikan di-iris2 dengan sembilu. Aaaai padahal ketiga
orang sanak saudara siauw-heng pun menemui celaka
semua rasa sedih dan pedihku saat ini sukar dibayangkan
dengan kata2. Kita harus bersumpah untuk memperkokoh
niat kita, berusaha mendapatkan dua jurus terakhir dari
ilmu sakti payung sengkala tersebut secepat mungkin
sampai waktunya kita dapat membalas dendam dengan
tepat dan mantap"
"Kau jangan terlalu menyalahkan diri sendiri" kata Pek
Li siang sambil mengusap air mata,
"Padahal waktu itu kau halangi siauw-moay munculkan
diri disebabkan memikirkan keselamatan seluruh Bu-lim,
jiwa besarnja ini sudah cukup membuat siauw-moay kagum
dan terhibur "
"sudahlah, tak usah dibicarakan lagi. lebih baik kita
cepat2 melanjutkan perjalanan "
Demikianlah kedua orang ini melakukan perjalanan
cepat siang malam kalau lapar lantas membeli makanan
untuk dibawa, setelah lewat dua hari dua malam sampailah
mereka dikeresidenan san Tong.


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

siapa sangka jago2 Bu-lim yang melakukan penguntitan
dari belakang makin lama makin banyak mereka sama
sekali tidak menyangka si pemilik pegadean Bu-lim yang
licik sepanjang jalan telah menyebarkan kabar berita yang
mengatakan sembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala
telah muncul ditebing Beng Gwat cang digunung Thay-san
pada malam bulan Tiong cioe nanti, sewaktu cahaya sang
rembulan menyorot ke-celah2 tebing, pusaka itu bakal
muncul dengan sendirinya
Terhadap benda mustika Bu-lim. siapa yang tidak ingin
mendapatkannya "
Apalagi para jago2 Bu-lim rata2 mengetahui apabila
berita ini berasal dari si pemilik pegadean Bulim.
ooo OOOO ooo KIRANYA sipemilik pegadaian Bu-lim yang secara
diam2 menguntil perjalanan kedua orang itu, tanpa sengaja
dapat menangkap pembicaraan mereka berdua yang
menyangkut dua jurus ilmu sakti tersebut
Timbul pikiran licik dalam benaknya, ia segera
memancing datangnya jago2 lihay Bulim dengan maksud
menghalangi gerak gerik kedua orang itu sementara diam2
ia memungut keuntunganPada
petang hari keempat, mereka berdua telah
memasuki daerah pegunungan gunung Thay-san. dan pada
saat itulah mereka baru menemukan banyaknya orang yang
menguntit perjalanan mereka.
sekalipun dalam hati baik Lam Kong Pak maupun Pek
Li Siang menaruh rasa curiga namun berhubung persoalan
ini kecuali oei Ci Hu seorang tak ada yang tahu lagi maka
kendati merasakan banyaknya jago yang menguntit, mereka
berdua tidak ambil kebetulanDalam anggapan mereka berdua peristiwa ini mungkin
terjadi karena suatu kebetulan belaka, karena itu tidak ambil
perhatian lebih jauh. Dengan kerahkan ilmu meringankan
tubuh berkelebat ketebing Beng Gwat Cang.
SETELAH memperhatikan keadaan disekeliling tempat
itu, mereka berdua teringat kembali akan perkataan dari oei
Ci Hu yang mengatakan "Pada malam bulan Tiong cioe.
dicelah tebing Beng Gwat Cang digunung Thay-san akan
berhasil mendapatkan apa yang dicari.
Diatas tebing Beng Gwat Cang sama sekali tidak ditemui
celah yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan
pusaka, kedua orang itu dengan cepat melayang ketebing itu
dan tibalah disuatu lekukan tanah yang agak dalam.
Kedua belah dinding dari lekukan tersebut berupa bukit
yang tinggi menjulang keangkasa, keadaannya amat
berbahaya. Ditengahnya terdapat sebuah batu cadas besar yang
tingginya puluhan tombak dan merekah jadi dua bagian,
dari bagian rekahan tadi manusia dapat menerobos masuk
ke dalam. Menemukan tempat itu Lam Kong Pak jadi kegirangan,
serunya "siang moay, sudah kau temukan celah batu itu"
disini hanya terdapat sebuah celah belaka mungkin disinilah
letaknya...."
Belum habis ia bicara, dari puluhan tombak disisi
kalangan mulai bermunculan jejak musuh.
Dengan cepat Lam Kong Pak dan Pek Li siang
bersembunyi dibalik sebuah batu cadas dibelakang tebing
itu suara langkah kaki serta sampokan ujung baiu makin
lama semakin mendekat, kalau dengar suaranya paling
sedikit ada tiga, empat orang.
Mereka berdua segera melongok keluar, tanpa terasa
mereka tertegunKiranya orang yang baru saja muncul semuanya
berjumlah empat orang, yang berjalan dipaling depan
adalah sepasang muda mudi. mereka adalah kakak beradik
she-Liuw dari benteng Hwie Him Poo.
"Giok Bian wie Tuo" atau si Wie Tuo berajah Pualam
Liuw Han siang serta Tok so Tiauw san- atau si Tiauw san
tampan beracun Liuw Hwie Yen-.
Dibelakangnya mengikuti dua orang lelaki kekar yang
tempo dulu menyaru sebagai rombongan kesenian dan
menyelundup masuk dalam perkampungan Toa Loo
sancung dengan menyaru sebagai Kiem Chee Pauw.
si Wie Tuo berwajah kumala memperhatikan sekejap
keadaan disekelilingnya, kemudian kepada si Tiauw san
tangan beracun ujanya^ "Yen-moay. barang mustika itu
kemungkinan besar disimpan didalam celah batu, kita harus
menyembunyikan diri lebih dahulu sampai melihat
keadaan-" selesai bicara ia tarik tangan Liuw Hwie Yen dan
bersembunyi dibalik sebuah batu cadas kurang lebih tiga
tombak disisi batu dimana lam Kang Pak menyembunyikan
diri Baru saja keempat orang itu menyembunikan diri, dari
balik tikungan bukit muncul kembali tiga sosok bayangan
manusia. orang pertama adalah sang ketua partai keluarga Tang
dari keresidenan su Tzuan 'Lak Gwat soat' atau si Enam
Bulan sat Tang Hwie, dibelakangnya mengikuti dua orang
pemuda. Keadaan dari kedua orang pemuda ini agak mirip
dengan wajah Tang Kwie, usianya antara dua puluh lima,
enam tahunan. jelas mereka adalah putra dari Tang Hwie.
Ketiga orang itu setelah memperhatikan sejenak suasana
disekelilingnya, segera menyembunyikan diri dibalik batuan
cadas. sementara itu rembulan nan bulat baru saja munculkan
diri dari sebelah timur. suasana disekitar tebing itu masih
lapat2 dan tidak begitu jelas.
Kembali terdengar suara ujang baju tersampok angin
menggema datang dari balik bukit, tak kuasa lagi Lam
Kong Pak karutkan alisnya rapat2.
orang yang berjalan paling depan adalah sorang lelaki
dan seorang perempuan, usia mereka diantara empat puluh
tahunan. Yang lelaki adalah sang ketua perkampungan Toa Loo
San-cung, cioe Ci Kang. sedang yang perempuan adalah
Cioe HujienDibelakang
cioe Hujien mengikuti cioe cien cien sedang
dibelakang cioe ci Kang mengikuti lima orang lelaki kekar.
Ditinjau gerak gerik mereka yang lincah dan sebat, jelas
orang2 itu adalah jago lihay yang paling diandalkan dalam
perkampungan Toa Loo sancung.
Cioe Ci Kang ulapkan tangannya semua orang segera
berkelebat menyembunyikan diri dibalik batuan kurang
lebih empat tombak disebelah kanan Lam Kong Pak. Bulan
purnama telah jauh di-awang2. udara bersih tak nampak
sedikit awanpun- juga tak terasa adanya hembusan angin
malam berlalu. saat inilah merupakan waktu paling tepat
bagi para penyair untuk membuat bait-bait syair sembari
minum arak. Namun disekitar tebing gunung Thay-san ini penuh
diliputi oleh hawa napsu membunuh, setiap saat suatu
pertarungan sengit bakal berlangsung.
Diam2 Lam Kong Pak serta Pek Li siang merasa amat
terkejut dan keheranan setelah melihat peristiwa tersebut,
mereka tahu maksud tujuan para jago itu sama halnya
seperti apa yang mereka tuju.
Namun yang membuat mereka tidak mengerti: secara
bagaimana kabar berita ini bisa didengar oleh para jago
kangouw" bahkan menyebarnya sangat cepat"... Apakah oei
cianpwe yang sengaja menyebarkan kabar berita ini"
Tidak, hal ini pasti tidak mungkin terjadi Ia tidak akan
melakukan tindakan yang tolol dan tidak masuk akal ini.
Namun, kenyataan sudah tertera didepan mata dan tak
bisa diragukan lagi. Ditinjau dari sikap para jago2 kangouw
itu agaknya mereka sudah bikin persiapan yang matang.
Mendadak dari arah sebelah kanan batuan
berkumandang suara pembicaraan manusia yang amat lirih.
Tenaga lweekang yang dimiliki Lam Kong Pak pada saat
ini boleh dikata telah melebihi enam puluh tahun hasil
latihan, pendengaran maupun perasaannya amat tajam.
Rontokan daun kering pada tiga, lima puluh tombak
disekelilingnya tak bakal bisa mengalabuhi dirinya apalagi
suara pembicaraan manusia.
Pada saat ini ia dapat mendengar suara Cioe Cien Cien
sedang berkata: "lbu, kita harus menanti sampai kapan ?"
"Kita baru bisa bergerak setelah menanti sinar rembulan
menyorot masuk kedalam celah batu."
"Kenapa?"
"Karena pada saat itulah celah batu baru bisa
merekah...."
"sssttt diam" Tegur Cloe Ci Kang lirih.
setelah mendengar pembicaraan itu baik Lam Kong Pak
maupun Pek Li siang baru mengerti apa sebabnya seluruh
jago tetap. bersembunyi tanpa bergerak barang sedikitpunKiranya mereka hendak menanti sang rembulan tepat
berada diatas awang2, cahaya rembulan menyorot masuk
melalui celah2. dari celah2 itu membuka baru bergerak.
Lam Kong Pak yang mendengar suara Cioe Cien cien,
hatinya bagaikan diguyur dengan lima belas gentong air
dingin ia tak dapat mengucapkan bagaimanakah
perasaannya pada saat ini.
Ia mencintai Cioe Cien cien, bagaikan cioe Cien cien
mencintai kakak misannya suma Ing, mati2an mencintai
dirinya. Cinta itu adalah egois, tidak akan memperkenankan
pihak ketiga untuk menerjuni diri dalam kalangan tersebut.
sewaktu Pek Li siang melihat Lam Kong Pak tertegun, ia
segera menjawil dirinya sembari menegur "Apa yang
sedang kaupikirkan?"
"oooouw tidak. aku tidak memikirkan apa2" jawab Lam
Kong Pak agak kaget.
"Hmmm sekalipun tidak kau katakan aku pun tahu, kau
tentu sedang memikirkan cioe Cien cien"
"Aaaaai" siauw-heng sudah putus hubungan dengan
dirinya, "buat apa pikirkan dirinya lagi?"
"Kalau tidak tentu kau sedang memikirkan Liuw Hwie
Yen" "Eeeeei....kau melamun sampai ke mana saja" siauwheng
tiada ikatan apapun dengan dirinya. buat apa aku
pikirkan gadis itu?"
"siauw moay berkenalan setelah kau berkenalan lebih
dahulu dengan dirinya...."
kata Pek Li siang sedih. "Aku tidak akan egois atau
mencari untung sendiri, bahkan siauw-moay pun tahu
kesulitan serta susah sebagai seorang perempuan.
seandainya kau mencintai dirinya, terus teranglah pergi
mencintai dirinya. jangan karena siauw-moay kau harus
merusak semua kebahagiaannya "
"siang-moay, kau...."
"sungguh semua perkataan siauw-moay diucapkan
sejujurnya, aku percaya Cioe Cien cien pun sangat
mencintai dirimu "
"siang-moay, kau amat agung dan mengagumkan. siauwheng
semakin menghormati dirimu" seru Lam Kong Pak
sambil memeluk pinggang Pek Li siang dan menciumnya
penuh kasih sayang. Tiba2 Pek Li siang menuding kearah
dinding sebelah depan serunya^ "Cepat lihat"
Lam Kong Pak angkat muka, tampak olehnya dari
dinding sebelah depan pada saat yang sangat dikenal. dapat
ditangkap kalau mereka adalah anak buah dari sipemilik
Pegadean Bu-lim.
Diantaranya terdapat Hay Thian siang cho atau sepasang
manusia jelek dan Hay Thian- ... sin si Boh atau si Catatan
mati hidup Pek Boe. Hek sim Wangwee atau si Wangwee
berhati hitam Coe sim, Im Yen Mo shu atau sikakek iblis
Asap berawan si Coe Lok 'Wu Im' Atau siawan hitam Chi
Jie Tiauw Gwat Atau si rembulan pagi Guw Yang dan
terakhir 'Toa Lek sin' atau si Malaikat Raksasa Loo Liang
Jen- Keenam orang itu setelah melayang turun dari atas
tebing segera menyebarkan diri di sekeliling sana,
Diikuti melayang turun delapan orang perempuan,
mereka adalah Im Yang pat Khie atau Delapan manusia
banci yang segera menyembunyikan diri pula diantara batu
berserakansetelah
semua orang menyembunyikan diri dengan wajah
serius Lam Kong Pak berbisik lirih "Perduli kabar berita ini
siapa yang bocorkan, rasanya malam ini kita bakal
kerepotan setengah mati untuk mendapatkan dua jurus
terakhir dari antara sembilan jurus maha sakti ilmu Payung
sengkala. Cukup membicarakan dari empat belas jagoan
dari sipemilik Pegadaian Bu-lim ini. sudah dapat membuat
kita berdua kewalahan "
"Apakah sipemilik Pegadaian Bu-lim serta suma Ing
tidak datang ?" Tanya Pek Li siang
"Kalau mereka berdua tidak datang, mungkin kita masih
ada harapan."
"Terhadap peristiwa sedemikian besarnya, mana
mungkin mereka tidak datang" Mungkin pada saat ini
mereka sudah berada disekitar sini "
Baru saja ucapan itu selesai diutarakan tiba2 tampak dua
sosok bayangan hitam berkelebat lewat dari antara serakan
batu. ^ secara lapat2 Lam Kong Pak dapat melihat bahWa
mereka adalah sipemilik pegadean Bu-lim serta suma Ing.
sang rembulan makin meninggi dan tergantung diatas
awang2, walaupun disekitar tebing sama sekali tak bersinar,
namun tebing sebelah Lam Kong Pak sini terang benderang
bagaikan disiang hari bolong.
Tempat persembunyian dari Lam Kong Pak sangat tidak
menguntungkan, diam2 ia merasa amat gelisah. asalkan
dirinya munculkan diri sekalipun memiliki ilmu
meringankan tubuh lebih bagus pun akan sulit untuk
mengelabuhi perhatian orang banyak.
Tiba2 serentetan cahaya ke-perak2an entah muncul dari


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sebelah mana tahu2 berkelebat .dan menghajar diatas tebing
batu sebelah kiri Lam Kong Pak sehingga memercikkan
bunga-bunga api.
Lam Kong Pak tahu Kakak beradik she-Liuw
bersembunyi dibalik batu karang itu, dari rentetan cahaya
ke-perak2an tersebut jelas disambit mengancam kakak
beradik she-Liauw berdua.
Namun dari balik batu karang itu tidak kelihatan gerak
gerik apapun, diikuti dua kali rentetan cahaya ke-perak2an
menghajar pula diatas batu karang menimbulkan percikan
bunga api jelas tenaga sambitan orang sangat luar biasa.
"Tong Hwie" tiba2 dari balik batu karang berkumandang
keluar suara bentakan keras. " Lebih btaik kurangi
permainan macam ini didepan aku orang she Liuw. kalau
tidak jangan salahkan aku tidak akan berlaku sungkan2 lagi
". suara ini jelas berasal dari si Wie Tuo wajah kumala
Liuw Hauw siang, tanpa terasa kedua orang muda mudi itu
diliputi oleh rasa ragu2. pikirnya didalam hati:
"Apakah antara mereka kakak beradik mengikat tali
permusuhan dengan si salju Bulan Keenam Tong Hwie"
sekalipun ada ganjalan hati, tidak seharusnya perhitungan
dilakukan dalam saat yang demikian kritis ini "
"criiiing, criiiing, criiiing" kembali tiga rentetan cahaya
ke-perak2an berkelebat datang.
Liuw Hauw siang tak dapat menahan hawa gusar dalam
hatinya lagi. ia meloncat keluar dari tempat
persembunyiannya dan berteriak lantang dari atas batu
cadas "Tong Hwje ayo serahkan diri uttuk menerima
kematian "
Begitu ucapan tersebut diutarakan, si salju bulan keenam
munculkan diri dari antara serakan batu, jarak masing2
pihak terpaut di antara lima, enam belas tombak. melihat
jarak sejauh itu tak urung Liuw Hauw siang tertegun juga
dibuatnya, pikirnya dalam hati:
"Jarak sedemikian jauhnya, mana mungkin senjata
rahasia Yen ci Piauwnya bisa sampai disini" tak mungkin
tenaganya begitu besar "
Tetapi pikiran lain dengan cepat berkelebat didalam
benaknya, ia tertawa dingin. Karena sebagai orang cikal
bakal yang menguasai ilmu melepaskan senjata rahasia,
tenaga sambitannya tentu amat mengejutkan hati.
"Eeeei... orang she-Liuw, kenapa kau sembarangan
menuduh orang....?" Bentak si Enam Bulan sai ju Tong
Hwie dengan suara berat.
"Tong Hwie, sungguh pandai benar kau ber-pura2
Heeee...heeee ...heeee... lelaki sejati tidak akan melakukan
perbuatan yang merugikan orang lain, dan setelah berbuat
tak berani bertanggung jawab acaknya kau hanya seorang
jago yang cunya nama kosong belaka"
"Liuw Hauw siang" Bentak si Enam Bulan salju Tong
HHwie keras2, ia mulai naik pitam. "Aku orang she-Tong
menghormati akan sifat kependekaranmu, ini bukan berarti
aku jeri kepadamu. malam ini berapa kali kau bicara secara
sembarangan menuduh diriku. sebenarnya apa
maksudmu?"
sembari bicara ber-sama2 dua orang pemuda lainnya
segera berkelebat keluar dari tempat persembunyian.
"Haaaa... haaaa... haaaa... selamanya Tong Hwie
menjagoi kolong langit dengan andalkan ilmu menyambit
senjata rahasia" Liuw Hauw siang tertawa ter-bahak2.
"Namun dalam pandangan aku orang she Liuw sama sekali
tak bernilai. apa maksudmu melancarkan enam batang
senjata rahasia Yen ci Piauw kepadaku barusan ?"
"omong kosong kapan aku orang she Tong melancarkan
serangan dengan senjata, piauw ?"
Dari dalam sakunya Liuw Hauw Siang ambil keluar
sebatang senjata rahasia Yen ci Piauw yang amat besar dan
diangsurkan kehadapan Tong Hwie seraya berkata "Coba
kau lihat sendiri "
Tong Hwie menerima benda itu dan seketika berdiri
tertegun- sedikitpun tidak salah senjata rahasia tersebut
memang benar2 adalah senjata rahasia Yen ci Piauwnya.
"sekarang kau masih mau coba mungkir?" seru Liuw
Hauw siang sambil mengejek.
"Suatu peristiwa yang sangat aneh tadi aku orang she
Tong sama sekali tidak melancarkan serangan dengan
senjata rahasia."
"Kawanan tikus yang tidak tahu malu kenyataan sudah
berada didepan matanya. kau masih ingin bicara bohong?"
Tubuhnya meloncat kedepan laksana kilat sepasang
telapak bergerak berbareng dengan menggunakan ilmu sakti
Hwie Him Pat si, ia melancarkan serangan dahsyat
kemuka. Tong Hwie sadar dibalik peristiwa ini masih ada hal2
yang mencurigakan, namun iapun tak dapat mandah
dipukul. segera digunakan ilmu pukulan ^Ku Lang cianuntuk
menyambut datangnja serangan tersebut.
Braak...braaak...braaak...."
Ditengah bentrokan beberapa kali, Tong Hwie yang
kalah setingkat dalam hal tenaga dalam tergetar mundur
dua langkah kebelakang.
Kedua orang pemuda yang ada disisinya segera
masukkan tangannya kedalam saku siap melancarkan
serangan dengan senjata rahasia.
"Tunggu sebentar" Bentak si Enam Bulan salju Tong
HHwie dengan cepat, kedua orang pemuda itu segera
menarik kembali serangannya dan berdiri tak berkutik, sekonyong....
"Braaak" Dari arah sebelah kanan Lam Kong Pak timbul
percikan bunga2 api diikuti suara bentakan cioe Ci Kang
yang segera bangun berdiri
"Liuw Hwie Yen kau perempuan hina. ayoh serahkan
diri untuk terima kematian"
"Cioe Ci Kang, kaupun seorang ketua perguruan besar.
kenapa sembarangan menuduh orang lain?" Teriak si Tiauw
san Tangan Beracun Liuw Hwie Yen sambil loncat keluar
dari tempat persembunyiannya .
Cioe Ci Kang segera mengangsurkan sebatang senjata
garpu pengejar sukma Cu Mu Lee Hun cha kearah depan
sembari berteriak, "Kau kenal tidak dengan benda ini?"
sembari bicara ia lempar benda tadi kehadapan Liuw Hwie
Yen- Tanpa dipungut kembali si Tiauw san Tangan Beracun
sudah tahu kalau senjata tersebut merupakan senjata
rahasia andalan mereka berdua, tak kuasa lagi ia dibikin
terbelalak dan tak sanggup mengucapkan sepatah katapun.
Terdengar cioe ci Kang tertawa dingin"Aku lihat sebelum kau menjumpai peti mati tak akan
mengucurkan air mata, tempo dulu kau menyaru sebagai
rombongan kesenian menyelundup masuk kedalam
perkampungan kami, kendati kerugian tidak seberapa
namun kesempatan tersebut telah digunakan penghianat2
untuk mengacau dan membakar sehingga seluruh isi
perkampungan kalang kabut. Heeee...heeee....hutang
piutang tersebut sudah sepantasnya kalau kita perhitungkan
malam ini juga "
"Hmmm" siapa yang jeri kepadamu "
Kedua orang itu segera meloncat naik keatas batu cadas
dan melangsungkan pertarungan seru disana.
Lam Kong Pak serta Pek Li siang saling bertukar
pandangan sekejap. mereka sadar persoalan ini tidak
semudah itu, mungkinkah kedatangan mereka malam ini
hanya ingin berkelahi saja disini"
sementara itu si Enam Bulan salju Tong Hwie sudah
kena dipaksa Liuw Hauw siang mundur sejauh enam, tujuh
langkah kebelakang, jelas ia bukan tandingan dari pemuda
tersebut. Namun ia pun menyadari peristiwa ini ada sedikit tidak
beres, maka dari itu ia berusaha menahan sabar dan tidak
menggunakan senjata rahasianya.
Tetapi situasi makin lama berubah semakin kacau,
seandainya ia tidak mengeluarkan senjata rahasianya, maka
dalam tiga lima puluh jurus mendatang pasti akan
menderita kalah.
Dipihak lain setelah Liuw Hwie Yen saling bergebrak
dua tiga puluh jurus dengan cioe Ci Kang, kendati gadis
tersebut merasa agak kepayahan juga ia masih dapat
mempertahankan diri tidak sampai menderita kalah dalam
ratusan jurus mendatang.
Lam Kong Pak yang bersembunyi ditempat kegelapan
diam2 pasang mata memperhatikan keadaan
disekelilingnya. ia temukan para anak buah dari si pemilik
pegadean Bulim lambat2 mulai bergerak kedepan
melakukan pengurungan, tanpa terasa suatu ingatan
berkelebat di-dalam benaknya.
"Aduuh celaka, kita sudah masuk perangkap" serunya
tertahan. "Masuk perangkap siapa ?"
"sipemilik Pegadaian Bu- lim"
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Keenam batang senjata rahasia Yen Ci Piauw yang
menyambar lewat tadi kendati tanda milik si Enam Bulan
salju Tong Hwie namun Tong Hwie kelihatan bimbang dan
linglung. hal ini jelas menunjukkan kalau senjata tersebut
bukan dia yang melancarkan dengan kedudukannya tidak
mungkin ia bicara bohong."
"sedangkan disebelah cioe ci Kang sana, tiba2 dihajar
dengan sebatang senjata garpu pengejar sukma, dan
sekalipun bararg itu milik kakak beradik she- Liuw tetapi
Liuw Hwie Yen pun tidak mengaku kalau benda tersebut
dia yang lancarkan- Coba dipikirkan kecuali ketiga
rombongan tersebut adalah rombongan kita. dan bisanya
adalah anak buah pemilik pegadaian Bu- lim, jadi
permainan ini jelas hasil permainan setan sipemilik
pegadaian Bu-lim"
"Apa tujuannya berbuat demikian?"
"Hal ini apa perlunya ditanyakan lagi" ia ingin
membangkitkan rasa permusuhan diantara para jago
sehingga melakukan saling bunuh. Menanti waktunya
sudah tiba, ia dapat masuk kedalam celah gua tanpa
halangan dan kesulitan "
"Ehmmm sangat beralasan" Pek Li siang mengangguk.
"Jadi...kalau begitu. orang yang membocorkan rahasia ini
pastilah sipemilik pegadaian Bu-lim"
"Kemungkinan sekali apa yang kita bicarakan selama
dalam perjalanan telah dapat ditangkap olehnya, ia lantas
sebarkan berita ini diempat penjuru untuk memancing
datangnya para jago Bu-lim "
"seandainya ia tidak bocorkan rahasia ini kekcolong
langit bukankah jauh lebih baik?"
"Tentu saja ia mempunyai rencana kejinya sendiri sebab
tujuan utama dari sipemilik pegadaian Bu-lim adalah kita
berdua, terhadap para jago macam mereka ia tidak pikirkan
didalam hati. Mungkin sekali tidak lama kemudian ia akan
mulai turun tangan terhadap kita "
"Aku tidak percaya seandainya tidak mengundang
datang begitu banyak jago lihay dan pusatkan semua
kekuatan untuk menghadapi kita berdua, bukankah hal ini
akan jauh lebih gampang diselesaikan?"
"Karena ia sudah bulatkan tekad untuk pasti
mendapatkan pusaka itu, tentu saja ia tidak akan
melakukan perbuatan tanpa pegangan- Para jago semua
yang hadir disini boleh dikata sudah terkana siasat sekali
timpuk dapat dua ekor burung. Kejadian ini hanya
mendatangkan keuntungan tanpa memberikan kerugian
kepadanya, akhirnya para jago ini bakal hancur sendiri dan
musnah ber-sama2, Kalau kau tidak percaya lihat saja nanti
Cepat kau kutudungi wajahmu"
Pek Li siang menurut, ia ambil keluar sapu tangan dan
dikenakan diatas wajahnya.
Tiba-tiba terdengar Tong Hwie membentak keras: "Liuw
Hauw siang, kau sangat keterlaluan Aku orang she Tong
akan adu jiwa dengan dirimu."
Bicara sampai disitu ia bungkukkan badannya, angkat
kaki mengangguk. dalam sekejap mata suara desiran tajam
bergema memenuhi angkasa, berbagai senjata rahasia
laksana tawon berbareng meluncur kearah seluruh tubuh
Liuw Hauw siang.
Liuw Hauw siang membentak keras, dari kedua belah
ujung bajunya segera meluncur keluar belasan batang
senjata garpu pengejar sukma.
"Bruuuk...." senjata memecahkan diri berubah jadi berpuluh2
batang garpu kecil dan menyambut datangnya
sambaran senjata rahasia itu.
Masing2 pihak semuanya jago dalam hal senjata rahasia,
pertarungan ini seketika berubah makin seru, suara ting,
tang, ting, tang bentrokan senjata rahasia menggema tiada
hentinya diseluruh angkasa.
Liuw Hauw Siang tertawa ter-bahak2,
"Haaa..haaaa...haaa...kiranya seorang ahli senjata
rahasia yang tersohor diseluruh kolong langit pun hanya
begini saja agaknya kepandaian kau si Enam Bulan salju
Tong Hwie terbatas pada itu iuga."
Tong Hwie tertawa dingin. "Nih. coba rasakan-"
Dari kedua belah ujung bajunya tiba2 meluncur keluar
dua buah benda bulatan hitam melayang keatas kepala
Liuw Hauw Siang kemudian melesak dan memercikan
ribuan kuntum bunga api.
Liuw Hauw Siang angkat muka, ia tidak kenal apa nama
dari bunga api tersebut.
Siapa sangka justru inilah cara suara di Timur
menghantam di Barat dari Tong Hwie, jika Liuw Hauw
Siang dongakkan kepala, laksana kilat Tong Hwie segera
pentang mulutnya, tiga buah bulatan merah sebesar buah
touw dengan dahsyatnya menyambar tubuh pemuda
tersebut. Untuk menghindar tidak sempat lagi, dua butir yang
pertama dengan susah payah berhasil dihindari tetapi
butiran yang ketiga dengan telak bersarang diatas
pundaknya, seketika badannya terdorong mundur tiga


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

langkah lebar kebelakang.
Hancuran baju beterbangan, badan hancur dan darah
segar mengucur keluar dengan derasnya, seluruh lengan
kanannya tak sanggup diangkat kembali.
Sementara itu pertarungan antara Cioe Cie Kang dengan
Liuw Hwie Yen pun telah mencapai ratusan jurus, pada
dasarnya kepandaian Liuw Hwie Yen memang sudah kalah
setingkat daripada kepandaian cioe Ci Kang. setelah kini
melihat kakaknya terluka pikiran makin bercabang, seketika
tubuhnya kena didesak mundur sejauh lima enam langkah.
Merasa dirinya terdesak Liuw Hwie Yenjadi gusar,
kedua belah ujung bajunya diayunkan kedepan, lima batang
senjata garpu pengejar sukma dengan mengubah diri jadi
puluhan batang laksana kilat meluncur kedepan.
Cioe Cie Kang kaget, dengan sekuat tenaga ia
mengeluarkan ilmu cakar Boe Khek Hek Hong cau-nya.
sang badan laksana kilat bergeser tiga langkah kesamping,
dengan sangat tepat sekali ia berhasil meloloskan diri dari
ancaman bahaya maut.
sekali lagi Liuw Hwie Yen ayunkan tangannya, tujuh.
delapan batang senjata garpu kembali meluncur kedepan.
Cioe Ci Kang membentak keras. sementara ia siap
mundur kebelakang. Tiba2 Cioe Cien cien berkelabat
kedepan, sepasang tangan direntangkan dengan
menggunakan ilmu "Tong Thian it Coe siang" disambutnya
serangan lawan itu.
Angin pukulan men-deru2 pasir debu beterbangan
memenuhi angkasa. dua puluh batang senjata garpu
berhasil disapu rontok semua keatas tanah, namun cioi Cien
cien tidak mau lepas tangan begitu saja, jurus pertama habis
digunakan jurus kedua menyusul datang.
Liauw Hwie Yen mengerti bagaimana lihaynya ilmu
"Tong Thian it Coe siang" tersebut, dengan sekuat tenaga ia
mengirim sebuah pukulan dengan menggunakan gerakan
dari "Hwie Him Pat sih"
"Braaaak " ditengah suara benrokan keras menimbulkan
pusaran angin kencang. masing-masing pihak tergetar
mundur tiga langkah lebar kebelakang.
Jelas ilmu sakti "Tong Thian it coe siang" yang dimiliki
Cioe Cien cien baru memperoleh kesempurnaan tiga empat
bagian belaka. seandainya berganti Cioe Hujien yang turun
tangan, Tentu saja Liaw Hwie Yen tak bakal sanggup untuk
menerimanya. Dalam pada itu antara Liuw Hauw siang dengan Tong
Hwie telah melangsungkan pertarungan kembali, kali ini ia
lebih ber-hati2, serangann dilancarkan dengan segenap
tenaga, ia tidak memberi kesempatan lagi bagi lawannya
untuk menyambit senjata rahasia. kembali Tong HHwie
berhasil didesak mundur beberapa langkah kebelakang.
Ketika Lam Kong Pak melihat kakak beradik she Liuw
sudah menderita rugi hatinya merasa sangat gelisah. karena
kakak beradik she- Liuw pernah memberi bantuan
kepadanya sewaktu ada diperkampungan Toa Loo san-cung
sehingga ia bisa lolos dari kekejian cioe Ci Kang.
Sementara mereka berdua masih merasa ragu2
mendadak dari sisi tubuh mereka berdua menyambar lewat
sebutir batu besar dan menghantam kearah batuan sebelah
kanan. "BRRAAAAAK " Batuan kecil beterbangan memenuhi
angkasa, Cioe Hujien membentak keras, badannya
berkelebatan menerjang kearah tempat persembunyian
mereka berdua. Lam Kong Pak serta Pek Li siang sadar ada orang
ditempat kegelapan yang sedang mengadu mereka
melakukan sesuatu. cioe Hujien telah berdiri diatas batu
dan menuding kearah mereka berdua sembari menegur
"Darimana datangnya bajingan keparat, berani
membokong diriku ?"
Karena tempat persembunyiannya sudah ketahuan Lam
Kong Pak serta Pek Li siang terpaksa harus keluar dari balik
batu. ujar sang pemuda
"Hujien- jangan se-kali2 kena terpergauh oleh siasat
sekali sambit dapat dua hasil dari orang lain, cayhe sama
sekali tidak...."
Cioe Hujien yang melihat dengan mata kepala sendiri
batu tersebut meluncur datang dari arah Lam Kong Pak.
mana mau mempercayai perkataan pemuda tersebut"
Dengan penuh kegusaran segera bentaknya: "Lihat
serangan- ...."
Jurus pertama dari ilmu sakti "Tong THian it coe siang"
yang disebut sebagai It Cie Cing Thian- atau satu Tiang
menyanggah langit segera dilancarikan keluar.
Gerak-gerik seorang jagoan tersohor ternyata jauh
berbeda, gerakannya lebih mantap ber-puluh2 kali lipat
daripada gerakan cioe Gen cien tadi
segulung angin taupan yang maha dahsyat dengan cepat
menggulung keluar menyapu tubuh Lam Kong Pak.
"Aku dengar orang berkata, ilmu sakti Tong Thian it coe
siang merupakan kepandaian dahsyat dikolong langit" Pikir
Lam Kong pak dalam hati. ini hari aku harus mencobanya."
setelah pikiran itu berkelebat lewat dalam benaknya,
hawa murni segera disalurkan melalui pusar mengelilingi
badan, sepasang tangan direntangkan memperlihatkan
suatu jurus serangan yaug amat hebat.
Jurus ini bukan lain adalah salah satu jurus serangan dari
ilmu ciptaan barunya yang disebut sebagai satu telapak sam
Hoo It Ciang Hoat hasil gabungan dari ilmu Thian sun soe,
ilmu telapak Lian Tiong sam Yen ciang Hoat serta ilmu
pukulan kilat sien Thian cap sah sih.
Angin pukulan men-deru2 membuat seluruh angkasa
penuh dengan pasir serta debu yang beterbangan, diikuti
dua gulung angin pukulan terbentur satu sama lainnya
mengakibatkan ledakan keras.
seluruh bumi bergetar, pandangan mata jadi kabur dan
se-olah2 semua bukit dilanda oilh gempa yang maha
dahsyat. Cioe Hujien terdesak mundur lima langkah kebelakang
badannya, sempoyongan- ..lama sekali ia baru dapat
menenangkan hati.
sebaliknya Lam Kong Pak sendiripun terdesak mundur
empat. lima langkah kebelakang, seluruh lengan kanannya
jadi kaku dan linu, diam2 ia merasa terkesiap.
"Ilmu sakti Tong Thian it coa siang ternyata bukan nama
kosong belaka...." pujinya.
Sementara itu Cioe Cien cien telah tertarik perhatiannya
sehingga berpaling kearah Lam Kong Pak akibat bentrokan
yang barusan terjadi, ia sama sekali tidak menyangka sang
manusia aneh berpakaian macan toreng ini ternyata
sanggup menerima datangnya serangan ilmu sakti "Tong
Thian it coe siang" yang jadi andalan itu
setelah melengak beberapa saat, cioe Hudjien tertawa
dingin tiada hentinya.
"Jago Bu-lim yang bisa menerima seranganku dengan
tenaga delapan bagian, dewasa ini bisa dihitung dengan jari
tangan- siapa anda" jurus serangan dari ilmu apakah yang
barusan kau gunakan?"
Karena takut Cioe Cien cien mengenali suaranya, Lam
Kong pak segera mengubah suaranya jadi serak tua,
jawabnya "Loohu sudah lama tidak menggunakan namaku yang
sebenarnya, sedang mengenai jurus serangan barusan loohu
beri nama sebagai ilmu telapak sam Hoo It Ciang hoat"
sekali lagi Cioe Hujien dibikin tertegun, nama ilmu
telapak sam Hoo It Ciang Hoat baru untuk pertama kali ini
ia dengar, tidak disangka suatu ilmu silat yang tidak
tersohor bisa bertanding seimbang dengan ilmu sakti Tong
Thian it coe siangnya.
sekalipun begitu dalam hati ia merasa tidak puas, dengan
tenaga sepuluh bagian sekali lagi sepasang telapaknya
direntangkan kemudian sekuat tenaga mendorong kedepanIa menggunakan jurus kedua dari ilmu "Toa shia Ciang
Cing" atau Bangunan besi hampir Roboh.
Lam Kong Pak Pun tidak ingin menunjukan
kelemahannya, sekali lagi ia mengirim serangan dahsyat
dengan ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoatnya.
"Braaaak..."
Kali ini tenaga pukulannya makin besar, batuan cadas
dikedua belah dinding pada berguguran, seluruh jago yang
sedang melakukan pertarungan ditengah kalanganpun
sama2 berhenti,
Kedua orang itu sama2 mandur lima langkah kebelakang
menang kalah masih belum berhasil ditentukanTimbul
hawa amarah dalam dada Cioe Hujien ia
membentak keras. jurus ketiga "Liong Hoo Hwi Pah." atau
loteng Naga menghantam paku. jurus keempat Thian coe
Wie Bun- atau Tiang langit melindungi Pintu ber-sama2
dilancarkan- Lam Kong Pak tidak berani berayal, ia kumpulkan
semua tenaganya mengirim satu pukulan gencar.
seketika itu juga angin pukulan men-deru2, pasir debu
beterbangan. angin taupan melanda empat penjuru
membuat orang tak sanggup pentang mata. para jago
disekitar kalangan sama2 terdesak mundur beberapa
tombak kebelakang.
Lam Kong Pak merasakan tenaga tekanan diatas
dadanya makin bertambah lipat ganda hampir2 tak sanggup
bernapas. tubuhnya mundur delapan langkah kebelakang
dengan sempoyonganKali ini coe Hujien hanya mundur empat langkah
kebelakang jelas ia berhasil merebut posisi diatas anginCioe Cien cien sewaktu melihat pendekar aneh itu sangat
luar biasa, ia takut Pek li siang yang berada disisi kalangan
ikut turun tangan membantu. sebelum musuh bergerak ia
mendahului menubruk kearah gadis si Pek li siang tersebut.
"Berhenti " Bentak Pek Li siang gusar. "Apa yang hendak
kau lakukan "..."
"Aku hendak melepaskan kedok wajahmu"
"Hmm kau belum sesuai untuk berbuat demikian "
CIOE CIEN CIEN mendengus dingin badannya
bergerak menubruk kedepan kedua orang itupun segera
melangs ungka suatu pertarungan sengit.
seandainya peristiwa ini terjadi pada sepuluh hari
berselang, dua orang Pek Li siang turun tangan berbareng
pun masih bukan tandingan cioe Cien cien, tapi keadaan
sekarang sama sekali berbeda.
Bukan saja jalan darah serta urat2 nadi seluruh badan
Pek Li siang berhasil ditembusi oleh Lam Kong pak.
bahkan ia telah menghabiskan lima, enam bayi buah
misterius berusia ribuan tahunTenaga dalamnya telah memperoleh kemajuan sangat
pesat. Ditambah pula Lam Kong pak telah menurunkan
ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoat kepadanya.
Kedua orang gadis tersebut setelah saling bergebrak
balasan jurus. karena cioe cien Cien terlalu memandang
enteng pihak lawan ia kena didesak mundur tiga, empat
langkah kebelakang.
sebagai seorang gadis berhati angkuh dan tidak ingin
dikalahkan orang, tentu saja Cioe Cien cien tidak mau
memperlihatkan kelemahannya, ia segera mengeluarkan
ilmu sakti Tong Thian it cie siang-nya untuk menggenjot
pihak lawan, Pek Li siang sama sekali tidak gentar, ia salurkan tenaga
murninya mencapai delapan bagian menyambut serangan
tersebut dengan keras lawan keras. "Bluuuuumm "
Tubuh Cioe Cien cien terpental sejauh satu tombak lebih,
hampir2 saja roboh keatas tanah. sedangkan Pek Li siang
sendiri hanya mundur tiga langkah kebelakang.
Dengan adanya kejadian ini memang kalah sudah dapat
ditentukan- namun cioe Cien cien sebagai seorang dara
bertabiat keras tidak mau sudahi sampai begitu saja. ia
membentak gusar, sekali lagi badannya menubruk kedepan
sembari melancarkan tiga buah serangan berantai.
Pek Li Siang adalah seorang gadis berhati ramah dan
welas kasih, memandang diatas wajah Lam Kong Pak ia
tidak tega melukai gadis tersebut. karena itu kendati pihak
lawan mendekati kalap ia layani dengan hati tenang.
Dalam pada itu Lam Kong Pakpun mengandung maksud
hati yang sama. ia tidak tega turun tangan keji terhadap diri
Cioe Hujien, karena ia dapat melihat bahwasanya Cioe
Hujien jauh2 lebih baik daripada cioe ci Kang.
Pertarungan antara Liuw Hauw seng dengan Tong Hwie
pun telah mencapai pada puncaknya, Tong Hwie bukan
tandingan dan ia pun tidak berkesempatan melepaskan
senjata rahasia. posisinya sangat terdesak. Kendati ada dua
orang pemuda berdiri disisi kalangan namun mereka tak
berani turun tangan secara gegabah. tampak wajah dua
orang pemuda itu kelihatan amat gelisah.
sebaliknya Liuw Hwie Yen yang bertanding melawan
cioe cie Kang kena didesak berada dibawah angin- namun
dalam tiga lima jurus lagi ia tak akan dikalahkanPada saat itu rembulan telah berada diatas awang2 dan
menerangi seluruh jagat dengan terangnya.
Tiba2 terdenar suara suitan keras bergema memenuhi
angkasa. suara itu amat tinggi melengking bagaikan jeritan
iblis. membuat bulu tengkuk semua orang pada bangun
berdiri. Diikuti ujung baju tersempok udara bergema datang
puluhan sosok bayangan manusia munculkan diri dari balik
bukit. orang2 itu bukan lain adalah delapan manusia banci "Im
Yang Pat Khie" serta sepasang manusia aneh dari Hay
Thian Hay Thian siang Gho sekalian- Diantaranya Sikakek
iblis Asap Berawan Si coe Lok serta si MalaiKat raksasa
Loo Liang Jen berlari mendekati Lam Kong Pak.
si Rembulan pagi Guw Yang serta si Awan Hitam ChiJie
berjalan mendekati Pek Li siang.
Loo-toa dari sepasang manusia aneh si Catatan Mati
Hidup Pak Boe mendekati si Enam Bulan salju Tong
HHwie. sedang loo-tienya si Wang wee Berhati Hitam Coe
Sin menubruk kearah Cioe Ci Kang.


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sepasang telapak tangan simalaikat raksasa Loo Liang
Jen yang besar bagaikan kipas membabat batok kepala Lam
Kong Pak keras2.
Melihat kejadian tersebut Lam Kong Pak segera merasa
bahwa dugaannya sama sekali tidak melesat.
Tentunya si Pemilik Pegadean Bu-lim melihat waktunya
sudah tiba. ia segera kerahkan seluruh kekuatannya untuk
menghadang para jago, sementara ia sendiri masuk kedalam
celah batu untuk mengambil mustika.
Terhadap si malaikat raksasa ini Lam Kong Pak
menaruh rasa suka, karena ia merasa orang ini adalah
searang manusia kasar yang jujur dan berpikiran lurus,
melihat datangnya serangan dengan sebat ia menyingkir
kesamping. sedangkan sikakek iblis Asap berawan yang menubruk
kearah cioe Hujien, segera ayunkan Huncweenya yang
panjang melancarkan delapan buah serangan berantai,
sedang mulutnya menghembuskan s eg ulung asap rokok
yang tebal. Pengetahuan cioe Hujien sangat luas, ia tahu asap
tebalnya ini bisa digunakan mengikuti kemauan hati,
seandainya ia kena dikurung maka mudah sekali masuk
perangkap. Badannya segera berkelebat kesamting dan
mengirim serangan dengan ilmu sakti Tong-Thian it Coe
siangnya. Dalam sekejap mata seluruh tebing telah digetarkan oleh
bentakan2 keras serta bentrokan- bentrokan senjata. Pasir
dan debu memenuhi angkasa angin pukulan men-deru2.
REMBULAN per-lahan2 merambat ketengah udara,
namun para jago se-akan2 sudah lupa dengan waktu,
mereka pusatkan seluruh perhatiannya melakukan
pertarungan- kerahkan semua tenaganya, tenaganya untuk
merobohkan pihak lawanTentu saja mereka tak mungkin tidak harus kerahkan
semua tenaganya, karena setelah anak buah para pemilik
pegadean Bu- lim terjunkan diri kedalam kalangan,
pertarunganpun berubah jadi pertarungan besar2ansebentar
memukul sini sebentar lagi memandang sebelah
sana, lagi pula masing2 pihak tidak mau bekerja sama,
situasi semakin gawat.
Jelas. kalau keadaan demikian terus menerus para jago
akan rontok satu persatu dan akhirnya menggeletak semua
diatas tebing ini.
Lam Kong Pak yang harus melawan cioe Hujien serta
simalaikat raksasa Loo liang Jen mulai kepayahan, hal ini
bukan dikarenakan ilmu silatnya tidak sanggup menghadapi
mereka, adalah karena ia tidak tega turun tangan keji
terhadap mereka berdua.
Yang satu adalah ibu kandung dari kekasihnya, sedang
yang lain adalah seorang jago jujur yang ia kagumi.
seandainya ia tidak mengeluarkan ilmu payung seng
kalanya, jelas sukar untuk memukul mundur kedua orang
itu. Lam Kong Pak merasa amat gelisah. menjumpai
rembulan telah mendekati ditengah awang2. ia takut
tindakannya didahului oleh sang pemilik pagadean Bu-lim
sehingga bukan saja dendam berdarahnya sukar dibalas
bahkan merasa berdosa terhadap oei ci Hu cianpwee.
Diam2 Lam Kong Pak melirik kesisi kalangan,
dilihatnya Pek Li Siang sedang melangsungkan pertarungan
sengit melawan si awan hitam cai Jie serta Rembulan pagi
Gun Yang, bahkan ia menemukan pula kalau kedua orang
iblis tersebut se-akan2 tidak terlalu memperhatikan cioe cien
cien, perhatian utama ditujukan kepada Pek Li siang
seorang. Sedangkan cioe cien cien sendiripun tidak membantu
Pek Li Siang ia hanya melancarkan serangan secara
serampangan sementara perhatiannya diarahkan kepada
cioe Hujien. Lam Kong Pak membentak keras tubuhnya meloncat
ketengah udara, jurus kedua dari ilmu sakti Payung Sang
kala segera dilancarkan keluar.
Seketika itu juga cahaya merah laksana payung dengan
dahsyatnya mengurung datang. cioe Hujien tergetar keras,
dengan sekuat tenaga ia melancarkan satu pukulan dengan
ilmu Tong Thian It coe Siangnya.
Simalaikat raksasa pun mengirim sebuah serangan
kedepan . "Bluuuum...." Ditengah suara bentrokan keras cioe
Hujien mendengus, ia muntahkan darah segar dan jatuh
terduduk satu tombak dari kalangan.
Bagaimana pun juga si Malaikat raksasa memiliki bakat
alam, ia hanya terpukul mundur tujuh, delapan langkah
kebelakang. pakaian yang dikenakan koyak2 dan hampir2
mendekati telanjang.
cioe cien cien menjerit kaget, ia lari kesisi cioe Hurien
dan berseru dengan air mata bercucuran
"lbu. kau... kau tidak mengapa bukan ?"
"cien-jie. aku menderita sedikit luka dan tidak mengapa.
Hanya saja kita sudah masuk perangkap orang lain "
"Maksudmu kita masuk perangkapnya si pemilik
Pegadaian Bu-lim ?"
"Tidak salah. mungkin kali ini kita hanya datang dengan
sia2 belaka. bisa meloloskan diri dari sini dalam keadaan
selamatpun sudah beruntung "
"lbu. siapakah tamu aneh ini" kenapa ilmu silatnya bisa
demikian lihay"."
"Tempo dulu aku menyangka ilmu sakti "Tong Thian it
Coe siang" yang kumiliki kecuali sang pemilik Pegadean
Bu-lim dewasa ini tanpa tandingan- siapa sangka harus
menderita kalah ditangan seorang pemuda"
"Apa" Pendekar aneh ini adalah seorang pemuda "
bukankah ia menyebut dirinya sebagai Loohu?"
"Menyebut dirinya Loohu atau tidak apa pentingnya,
sejak semula aku sudah dapat melihat kalau dia adalah
seorang pemuda yang berusia diantara dua puluh tahunan.
bukan saja jurus serangannya sangat aneh, tenaga dalamnya
pun amat sempurna. sungguh luar biasa "
Dengan wajah penuh rasa terperanjat Cioe Cien Cien
alihkan sinar matanya kearah Lam Kong Pak dan
memandangnya tak berkedip.
sementara itu Lam Kong Pak sudah berkelebat kesisi Pek
Li siang menyambut datangnya serangan si awan hitam
ChiJie. Begitu turun tangan ia mengeluarkan ilmu telapak
"sam Hoo It Gang Hoat" tidak sampai sepuluh jurus ia
berhasil memaksa tubuh ChiJie mundur kebelakang dengan
sempoyongan. setelah tenaga tekanan berkurang, semangat Pek Li siang
berkobar kembali. ber-turut2 ia melancarkan serangan
memaksa si Rembulan Pagi Guw Yang terdesak mundur.
setelah menelan obat luka Cioe Hujien lambat2 bangun
berdiri, sementara ia mau berbicara sambil meraung keras
simalaikat raksasa Loo Liang Jen telah menubruk datang.
telapak tangannya membabat keluar mengirim sebuah
serangan. Cioe Hujien tidak mengerti kalau ia memiliki tenaga
dalam yang luar biasa, pikirnya: "Apakah untuk
membereskan kerbau dungu inipun aku tidak sanggup ."
Dengan jurus Loteng Naga Menumbuk Paku ia sambut
datangnya serangan Loo Liang Jen dengan keras lawan
keras. "Braaaak...." terdengar suara bentrokan keras menggema
diangkasa, tubuh Loo Liang Jen yang tinggi besar bagaikan
pagoda sama sekali tak bergeming. sebaliknya Cioe Hujien
tergetar mundur setengah langkah kebelakang.
Peristiwa ini seketika membuat Cioe Hujien berdiri
melengak. ia tidak menyangka kerbau dungu inipun tidak
mudah dihadapi. Kembali Loo Liang Jen membentak keras,
suaranya menggema diseluruh lembah membuat telinga
mendengung. Tangannya diayun mencengkeram tubuh cioe
Hujien. Tiba2 Cioe Cien cien berpaling, melihat kejadian itu ia
jadi amat gusar. dengan ilmu cengkeraman angin hitam Boe
Khek Hek Hong cau ia ancam sepasang pinggang dari Loo
Liang Jen- "Krooook" Cioe Cien cien menjerit tertahan, sambil
memegang pergelangan sendiri ia meloncat mundur
selangkah kebelakang.
Kiranya dalam serangan barusan- Loo Liang Jen sama
sekali tidak menderita luka sebaliknya sebuah lengan
kanannya amat sakit bagaikan retak.
Baru saja telapak tangan Loo Liang Jen yang besar
bagaikan kipas tiba didepan dada Cioe Hujien, perempuan
itu tiba2 kertak gigi dan melancarkan serangan dengan
gerakan Thian Teh Mang" atau langit bumi lebar meluas.
jurus terakhir dari ilmu sakti Tong Thian it soe siang.
Kembali terjadi suatu bentrokan yang menggetarkan
seluruh jagat. tubuh Loo Liang Jen yang tinggi besar
mencelat sejauh satu tombak menghantam sebuah batu
karang dibelakangnya .
"Bruuuk...." Hancuran batu beterbangan memenuhi
angkasa. debu dan kerikil menghalangi pandangan mata.
Cioe Hujien sendiri mundur beberapa langkah lebar
kebelakang. Tampak Loo Liang Jen duduk melongo. ia tak sanggup
merangkak bangun lagi sementara sepasang matanya yang
besar bulat memancarkan cahaya menggidikkan, tiba2 ia
meraung keras sekali lagi tubuhnya meloncat kedepan.
sebenarnya Cioe Cien Cien sedang memperhatikan
seluruh tubuh Lam Kong Pak dengan hati curiga, namun
dalam keadaan seperti ini ia tiada kesempatan untuk
melihat lebih jauh. ibu dan anak bekerja sama untuk
menghadapi simalaikat raksasa Loo Liang JenLam
Kong pak sendiri, ketika dilihatnya situasi makin
lama semakin mendesak ia segera membentak keras Jurus
ketiga dari ilmu sakti Payung seng kala, Ban san Tiauw
Thian- Atau selaksa Payung menghadap kelangit segera
dilancarkan. Terdengar jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memenuhi angkasa, sebuah lengan kanan
dari si Awan Hitam Chi Jie terbabat putus jadi dua bagian,
tak sanggup lagi ia roboh keatas tanah.
Pek Li siang membentak keras, iapun memainkan ilmu
telapak "sam Hoo it Ciang Hoat" hingga mencapai pada
puncaknya. "Bruuuk " satu hantaman dengan telak bersarang ditubuh
si Rembulan Pagi Guw Yang membuat orang itu muntah
darah segar dan mundur kebelakang sejauh lima, enam
langkah dengan sempoyongan" Waktunya sudah hampir tiba bukan?" Teriak Pek Li
siang dengan napas ter-engah2.
Melihat cahaya rembulan tepat menyoroti celah batu
tersebut Lam Kong Pak merasakan seluruh tubuhnya
tergetar keras, sementara ia bermaksud menggapai Pek Li
siang untuk diajak melayang kedalam celah batu, tiba2
terdengar suara tertawa seram menggema memenuhi
angkasa, bagaikan bayangan setan tahu2 suma Ing telah
muncul dihadapannya.
"Tidak kalian sangka bukan" jengeknya dingin"Heeeee... heeeee...heeeee... susah payah kalian kali ini
bakal sia2 belaka...."
Begitu ucapan selesai diutarakan, jurus2 serangan ampuh
ilmu sakti Payung sang kala telah dikeluarkanMenemui
musuh besarnya munculkan diri, hawa amarah
segera berkobar didaLam dada Lam Kong pak. ia tidak
memperduli sisa kekuatan yang ada lagi mengirim satu
pukulan kedepan.
"Bluuuuum " Ditengah bentrokan, mereka berdua sama2
mundur selangkah kebelakang,
"Anjing keparat, serahkan nyawamu...." Bentak Pek Li
siang penuh kegusaran-Ia menyerang dengan gunakan ilmu
telapak sam Hoo It Ciang Hoat.
"Bruuuuk" tubuh Pek Li siang mundur beberapa langkah
kebelakang hampir2 saja ia jatuh terjengkang keatas tanah.
Namun ia sudah lupa akan mara-bahaya yang
mencekam dirinya, kepada Lam Kong Pak sadis ini segera
berseru: "serahkan andjing keparat ini kepada siauw- moay
kau cepat pergi...."
Walaupun Lam Kong Pak tahu saatnya sudah tiba dan
kemungkinan besar sipemilik Pegadaian Bu-lim sudah
masuk kedalam celah batu, namun bagaimanapun juga ia
tak dapat meninggalkan Pek Li siang seorang diri, agar ia
menempuh mara bahaya. Ia segera berteriak kesas: "siangmoay,
kau cepat mundur kebelakang "
"Tidak lebih baik siauw-moay bekerja sama dengan
dirimu untuk membereskan jiwa anjing keparat ini...."
"Jangan bermimpi disiang hari bolong. Lihat
serangan...."
serangan ini dilancarkan suma ing dengan sekuat tenaga.
cahaya hijau menyilaukan mata, deruan angintaupan
melanda empat penjuru. batu dan pasir beterbangan
memenuhi angkasa. Keadaan sangat mengerikanLam
Kong Pak tidak mau menunjukkan kelemahan,
iapun mendorong satu pukulan dengan segenap tenaga.
"Bruuuk " suara bentrokan menggelegar keras. suma Ing
terpukul mundur lima langkah kebelakang sedangkan Lam
Kong Pak sendiri mundur enam langkah.
Dia mana tahu kalau jurus serangan ini telah
menggunakan gerakan keenam dari ilmu sakti Payung seng
kala, seandainya ia tidak memperoleh penemuan aneh
mungkin sejak tadi sudah menggeletak keatas tanah.
suma Ing tertawa seram, sekali lagi ia mengirim satu
pukulan dahsyat.
Angin puyuh melanda keampat penjuru mengiringi
menggeletarnya guruh membelah bumi. Rembulan tak
bersinar. puluhan batu besar beterbangan diangkasa.
Pada saat yans bersamaan Lam Kong Pak serta Pek Li
siang melancarkan satu pukulan secara berbareng, Terasa
suatu getaran yang amat keras menggetarkan seluruh tubuh
mereka disusul jeritan lengking menggema ditengah ledakan


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tersebut. Kiranya tubuh Pek Li siang telah terpukul hingga
mencelat sejauh dua tombak dari tengah kalanganInilah gerakan yang ketujuh dari ilmu sakti Payung sang
kala, kekuatannya sangat luar biasa sukar dilukiskan
dengan kata2, Lam Kong Pak merasakan darah panas
bergolak didalam rongga dada dan akhirnya iapun muntah
darah segar. Ia melayang kesisi Pek Li siang, tampak olehnya pundak
gadis itu berpelepotan darah paras mukanya pucat pasi dan
saat ini sudah jatuh tidak sadarkan diri
Perasaan menyesal yang tak terkira memenuhi benaknya.
Kalau bukan ia banyak bicara, gadis ini tidak akan
kehilangan satu2nya orang yang paling dikasihi, seandainya
Pek Li Gong tidak menemui bencara. malam ini iapun tidak
akan menderita luka separah ini.
Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Pek
Li siang yang lembut dan ayu itu.
Tiba2..... suma Ing bergerak kedepan, sambil tertawa seram
jengeknya: "Baik2lah mengundurkan diri dari lembah ini,
kemungkinan selembar jiwamu masih bisa tertolong"
sepasang mata Lam Kong Pak berubah merah be-api2.
bibirnya digigit kencang2. saat ini ia sudah lupa akan
mustika yang berada didalam celah batu, ia hanya ingin
menggigit daging suma Ing dan menghirup darahnya.
"suma Ing" Bentak Lam Kong Pak keras-keras. "Asalkan
cayhe masih ada hawa murni tiga coen pun pasti akan
kubalas dendam sakit hati ini "
"Haaaaa...haaaa....haaaaa...." suma Ing tertawa terbahak2.
"saat kematianmu sudah tiba."
Tiba2 terdengar suara jeritan kaget berkumandang
ditengah malam buta, ada orang yang ber-kaok2 keras:
"Cepat lihat Celah batu itu mulai membuka ....."
Lam Kong Pak segera berpaling, tampak dari balik celah
batu itu menyembur keluar suatu sumber air yang amat
deras sekali diikuti menyebar keatas permukaan tanah.
Kemudian dari antara celah2 batu itu menggema suara
gemerutukan laksana guruh membelah bumi.
suma Ing membentak keras, sekali lagi ia melancarkan
satu serangan dahsyat kearah Lam Kong Pak.
Pemuda she- Lam Kong tidak berani menerima serangan
tadi dengan keras lawan keras sambil menggendong tubuh
Pek Li siang ia menyingkir lima langkah kesamping.
Pada saat yang amat kritis itulah mendadak semburan air
yang memancar keluar dari balik celah batu semakin santar,
suara gemerutukpun makin nyaring.
se-konyong2 terdengar suara ledakan yang amat keras
menggetar memenuhi angkasa, celah batu itu membelah
jadi dua bagian disusul dari balik ruangan celah itu
berkumandang suara jeritan babi yang sangat mengerikan.
Dalam sekejap mata suma Ing telah melancarkan tujuh
buah serangan berantai, ia ada maksud membinasakan Lam
Kong Pak. dalam pukulannya. Lam Kong Pak terdesak
hebat, terpaksa ia harus meloncat kekanan menyingkir
kekiri untuk meloloskan diri dari bahaya maut. sekalipun
demikian tubuhnya terkena beberapa hajaran pula sehingga
sebuah tulang iganya patah.
suma Ing tertawa seram tiada hentinya. Lambat2 ia
bergerak kedepan makin mendekati mangsanya.
Tiba2 dari telinga Lam Kong Pak menggema keluar
suara bisikan yang amat lirih: "Hawa murni salurkan
melalui Nie Tan berkumpul dipusar, kembali ke Ce Hu dan
dorong satu pukulan kedepan- cepat"
Lam Kong Pak tidak ambil pertimbangan lain, ia
mengikuti bisikan tersebut melancarkan satu pukulan.
"Braaaak...." suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memenuhi angkasa disertai suatu getaran
keras. Tubuh suma Ing mencelat sejauh tiga tombak lebih dan
roboh disisi celah batu itu dalam keadaan tidak sadarkan
diri Dalam pada itu sipemilik Pegadean Bu-lim sedang
menghalangi serbuan para jago Bu-lim dengan sekuat
tenaga, ia tidak membiarkan orang2 itu mendekati celah
batu. Banyak diantara mereka roboh terluka parah dan tak
sanggup merangkak bangun kembali.
Lam Kong Pak sendiripun tidak berani ragu2 lagi, sambil
menahan luka2 dibadan ia bopong tubuh Pek Li Siang dan
berkelebat mendekati celah batu tersebut.
Pada saat itu jeritan babi yang mengerikan dari balik
celah berkumandang semakin keras. semburan air telah
berhenti dan bau amis yang sangat memuakkan berhembus
keluar. Lam Kong Pak gertak gigi meloncat kedepan, tubuhnya
laksana kilat melayang masuk kedalam gua gelap itu
Dalam sekejap mata jeritan mengerikan serta semburan
air telah berhenti semua.
Namun bau amis semakin menebal membuat perut
terasa mual. Tubuhnya yang meluncur masuk kedalam pun
terjatuh kedalam lumpur.
Pada dasarnya sebuah tulang iga Lam Kong Pak telah
patah, iapun harus menggendong Pek li Siang.
Bantingannya barusan membuat kepala pusing tujuh
keliling. mereka berdua telah menjadi manusia lumpur.
Diam2 pemuda itu hela napas panjang sembari berpikir:
"Aaaaaai...habislah sudah aku kali ini?"
Keadaan di dasar gua itu gelap gulita sukar melihat jari
tangan sendiri. bau sangat menusuk hidung. karena ia takut
tubuh Pek Li Siang tenggelam didasar lumpur tanpa pikir
panjang lagi tubuh gadis itu diangkat keatas.
Jeritan babi telah berhenti, namun suara dengusan berat
semakin kuat. seakan2 ada alat pompa yang besar dan
banyak sedang bekerja dalam saat bersamaanWalaupun Lam Kong Pak tak dapat melihat makluk
apakah itu, namun ia pasti tahu binatang ini pastilah
binatang beracun peninggalan dari jaman dahulu kala.
Ia tentu berhenti berteriak karena mendengar dirinya
berdua terjatuh kedalam lumpur dan saat ini siap
melancarkan terkamanTiba2 terdengar segulung angin sambaran yang keras
mengapu datang Lam Kong Pak yang ada didasar lumpur
tidak leluasa untuk bergerak.
Ia hanya merasa tangannya jadi ringan, Pek Li siang
tahu2 sudah digulung pergi oleh sesosok makhluk hitam
yang besar sekali,
Rasa terkejut yang mencekam dalam hatinya saat ini
sukar dibayangkan- ia mendengar suara gemurutukan keras
se-olah2 binatang raksasa tadi sedang menelan suatu benda.
Hati Lam Kong Pak hancur lebur, kemungkinan besar
Pek Li siang telah ditelan hidup2 oleh makhluk aneh itu,
hal ini membuat ia jadi sangat gusar.
se-konyong2.... Muncul dua buah lentera merah yang
amat besar menerangi seluruh dasar gua tersebut,
Ambil kesempatan itu Lam Kong Pak memperhatikan
keadaan disekelilingnya, hati terasa menjelos.
Kiranya diempat dinding gua itu penuh dengan ular aneh
berkaki empat yang tak diketahui namanya sedang
merambat kesana kemari, lidah merah menjulur tiada
hentinya. Kedua buah tentera merah itu bergerak makin mendekat.
hembusan angin men-deru2, bau busuk semakin menusuk
hidung. Lam Kong Pak menjerit kaget, buru2 ia kumpulkan
semua tenaga untuk meloncat keatas
Tubuhnya melayang setinggi satu tombak lebih lima
enam, hawa murni sukar dikumpulkan jadi satu lagi.
Badannya sekali lagi melayang turun kebawah.
sementara badanya masih berada ditengah udara itulah
secara lapat2 ia dapat melihat bilamana kedua buah lentera
tersebut kiranya adalah sepasang mata dari makhluk aneh
itu. Hawa gusar seketika memuncak membuat ia lupa akan
mara bahaya, ia tahu Pek Li siang telah ditelan hidup2 oleh
makhluk aneh itu.
sepasang lengan mendadak bergetar keras kemudian
bagaikan kilat menubruk kearah binatang aneh itu.
Karena hanya menubruk kearah mana ia baru bisa lolos
dari dalam lumpur sementara jarak kedua buah lentera
merah itu tinggal tiga empat tombak dihadapannya.
Tubuhnya melayang tepat disisi tepi telaga lumpur itu
badannya maju kedepan dengan sempoyongan. setelah
melihat lebih cermat lagi tak kuasa ia menjerit kaget.
Kiranya batok kepala dari makhluk aneh tersebut besar
bagaikan suatu gundukan tanah bukit, diatas kepalanya
tumbuh dua buah tanduk raksasa, mulutnya bagaikan
mulut gua, taring yang runcing muncul dari balik mulut,
kedua buah lubang hidungnya laksana cerobong asap.
Tubuhnya besar bulat dengan duri tajam disepanjang
punggungnya memancarkan cahaya tajam. sewaktu
binatang itu bergerak kedepan seluruh dinding gua itu
bergeser se-akan2 tertimpa oleh gempa bumi yang amat
keras. Pengetahuan Lam Kong pak sangat luas, teringat
olehnya akan pelajaran yang pernah ia terima:
"Naga yang jantan bertanduk dan yang betina tanpa
tanduk. Naga yang memiliki tanduk tunggal disebut ciauw,
memiliki dua tanduk disebut cioe dan tanpa tanduk disebut
Ghi". Makhluk aneh ini memiliki sepasang tanduk. panjang
tubuh mencapai puluhan tombak jelas ia termasuk jenis
naga yang disebut Ku Cioe Liong.
Jangan dikata saat ini ia menderita luka parah, kendati
tenaga murninya masih utuh pun susah juga untuk
melenyapkan binatang ini.
Naga bertanduk itu makin lama bergerak makin dekat
jaraknya tinggal dua tombak. Mulutnya terpentang lebar
dan mengelarkan suara yang amat aneh.
Lam Kong Pak kumpulkan semua tenaganya dikedua
belah lengan, diiringi bentakan keras ia melancarkan satu
pukulan dengan jurus Ban san Tiauw Thian- atau selaksa
Payung Menghadap kelangit.
Dua gulung cahaya merah berbentuk payung laksana
kilat mengurung sekitar batok kepala naga bertanduk itu
dan menghantamnya keras2.
siapa nyana naga bertanduk ini merupakan binatang
raksasa yang telah berusia ribuan tahun- mana mungkin ia
jeri terhadap pukulan ini, lagipula Lam Kong Pak sudah
teriuka. serangannya barusan hanya menggunakan tenaga
sebesar tiga empat bagian belaka.
"Braaaak...." Terjadi bentrokan keras. naga bertanduk itu
tampak tak berkutik sedangkan Lam Kong Pak tergetar
mundur tiga langkah kebelakang, hampir2 saja ia terjatuh
kedalam telaga lumpur.
oleh hantaman tadi menimbukkan rasa gusar dari naga
bertanduk tersebut. kepalanya yang besar menggeleng
kemudian memperdengarkan jeritan keras yang
mengerikan, tubuh melengkung kemudian menyusut sejauh
tiga tombak. sementara Lam Kong pak mempersiapkan serangan yang
kedua, tiba2 naga bertanduk itu mementangkan mulutnya
lebar2 dan meraung keras, tubuhnya tiada hentinya
dihentakkan keatas tanah.
seketika itu juga seluruh bumi bergetar keras. batu cadas
berterbangan memenuhi seluruh ruangan, hampir2 saja
Lam Kong Pak tak sanggup berdiri tegak. Tiba2 ia
terdengar jeritan keras berkumandang datang secara lapat2,
suara itu se-olah2 datang dari tempat kejauhan namun
kalau didengarkan lebih cermat jelas bergema dari tempat
yang sangat dekat.
Lam Kong Pak berseru tertahan ia temukan suara itu
berasal dari jeritan Pek Li siang bahkan muncul dari mulut
Naga Bertanduk itu.
"Apakah seseorang yang telah ditelan naga Bertanduk
selama setengah harian lamanya belum juga mati" pikiran
ini berkelebat dalam benaknya.
Namun jeritan itu semakin lama semakin santar. Lam
Kong Pak tidak memperdulikan keselamatan dirinya lagi, ia
melompat ketengah udara dan meluncur masuk kedalam
mulut besar sang naga yang terpentang lebar2 itu.
Perbuatan ini sangat mengena dihati naga bertanduk itu,
dengan sekuat tenaga ia menghisap.
seketika itu juga Lam Kong Pak merasakan seluruh
badannya panas seperti dibakar mengikuti tenggorokan
yang licin dari naga tadi ia terjerumus masuk kedalam
lambung makhluk tersebut.
= = ooo OOOOO ooo = =
"SIANG MOAY siang moay...." sembari meluncur
masuk kebawah ia ber-teriak2.
Dalam keadaan seperti ini seluruh badannya terasa amat
panas dan kering sukar ditahan- Namun napasnya tidak
menjumpai kesulitan, laksana dalam dunia luas,
Berada didalam lambung naga bertanduk itu ia tak
sanggup bangun berdiri. laksana berada dikolong meja.
Terasa tubuh naga tadi. Berguling, melingkar terus tiada
hentinya, mungkin pula merasa sangat tidak enak dibadan"Siang- moay, siang- moay....sembari bergulingan ia
berteriak memanggil tiada hentinya.
suaranya sangat mengharukan itulah nasib para pendekar
muda yang selalu diselubungi rintangan dunia.
"ENGKOH LAM KONG, Engkoh Lam Kong "
Mendengar suara itu Lam Kang Pak jadi kegirangan,
dengan sekuat tenaga ia berteriak kembali. namun tidak
berhasil menemukan berasal dari arah manakah suara
tersebut, ia tahu lebar tubuh naga bertanduk raksasa ini
mencapai tujuh, delapan tombak dan panjangnya puluhan
tombak bahkan isi perutnya beraneka macam, sukar untuk
mencari seseorang dalam keadaan seperti ini. "Engkoh Lam
Kong, kau berada dimana?"
suara itu berkumandang se-olah2 datang dari tempat


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang sangat jauh.
"Aku berada disini, aku berada disini" Lam Kong pak
segera berteriak keras. "Engkoh Lam Kong, kau berada
dimana?" "Siang moay aku sendiri pun tidak tahu, karena sama
sekali tak dapat kulihat jelas"
Bantingan tubuh naga bertanduk itu semakin lihay,
berhubung naga itu menggerakkan kepalanya terus maka
makin lama Lam Kong pak terperosok semakin jauh.
menurut dugaannya ia sudah berada dilambung Naga
tersebut. Dengan tangannya ia raba empat penjuru namun
sekeliling sana terasa amat licin sekali sukar mencekal
sesuatu. "siang-moay, siang- moa y kau berada dimana ?"
Kali ini tidak kedengaran adanya suara jawaban, Lam
Kong Pak semakin gelisah pikirnya: " Kalau demikian terus
menerus kami bakal mati kepanasan, katanya orang yang
tertelan oleh ikan besar atau ular besar lama kelamaan ia
bakal hancur jadi air darah dalam perutnya, seperti pula
manusia menelan udang serta ikan hidup2, lama kelamaan
akan hancur sendiri"
Karena cemas, keringat dingin mengucur keluar
membasahi seluruh tubuhnya, membuat seluruh badan
basah kuyup sangat enak dibadan"Siang moay, siang moay... ," suasana kembali hening
dan sunyi tak kedengaran sedikit sua rapun, bahkan ia
mulai merasa dari empat penjuru serasa ada suatu benda
yang lunak dan licin sedang mengisap dirinya.
Ia tidak berani meluncur lebih kebawah. buru2
dicekalnya sebuah bulatan daging yang amat besar erat2,
Dengan adanya kejadian ini sang naga bertanduk
bergolak semakin keras, suara jeritan keras secara lapat2
menggema datang,
Namun jeritannya kali ini jauh berbeda dengan keadaan
semula, se-akan2 ia memperdengarkan jeritan sedih.
Pikiran Lam Kong Pak sedikit bergerak, dalam
perkiraannya naga bertanduk itu tentu tidak tahan karena ia
mencekal bulatan daging itu erat2. mungkinkah bulatan
daging ini adalah hati sang naga"
seketika timbul suatu pikiran didalam benaknya, ia
berpikir asalkan hatinya ini bisa dihantam sampai hancur
maka ia tak bakal bisa hipup lagi.
seandainya naga bertanduk itu mati maka ia bisa bangun
berdiri, dengan sendirinya dapat berusaha pula untuk keluar
dari kurungan- Berpikir sampai disitu ia segera pusatkan seluruh
tenaganya disepasang tangan, dengan ilmu telapak sam
Hoo It Ciang Hoat dihantamnya bulatan daging itu tiga
kali. Kejadian selanjutnya sangat luar biasa. seluruh tubuh
naga itu menggulung dan meng-hentak2 semakin keras.
Dari arah depan terdengar suara gemuruh yang amat keras
laksana terjadi gempa yang dahsyat, namun ia tetap
mencekal bulatan daging itu erat2, sampai mampus tak
akan mau dilepaskanLama sekali suasana baru jadi tenang kembali, namun
Lam Kong Pak tidak mau berdiam sampai disitu saja,
dengan segenap tenaga ia menghantam daging bulat itu
keras-keras. "Bruuuuuuk...." Dengan telak kepalanya menembusi
bulatan daging tadi, bahkan ada serentetan cairan yang
dingin meluncur keluar tepat menyemprot kedalam
mulutnya dan masuk kedalam perut.
Naga bertanduk itu tidak berkutik kembali, mungkin ia
sudah mati. Lam Kong Pak yang merasa cairan tadi masuk kedalam
mulutnya, ia berusaha untuk memuntahkan kembali keluar,
namun ia tidak berhasil tanpa terasa segera pikirnya
"seandainya cairan itu beracun, habislah sudah diriku...."
Cairan dingin yang masuk kedalam mulutnya barusan
amat banyak. mungkin ada satu mangkuk besar. Begitu
masuk. kedaLam perut segera menimbulkan perasaan yang
amat dingin-bagaikan minum air es ditengah hujan salju.
seluruh tubuhnya gemetar.
Rasa panas luar biasa yang mengeram diseluruh
tubuhnya tadi kini sudah lenyap tak berbekas. bahkan
tulang iganya yang patah terhajar pukulan sisastera wan
bertangan keji pun tidak terasa sakit lagi.
Namun ia tidak memperhatikan hal tetek bengek ini,
karena ia sama sekali tidak tahu kalau cairan yang
diminumnya barusan bukan lain adalah cairan berasal dari
nyali naga, cairan tersebut merupakan benda yang paling
mustika diseluruh kolong langit ia telah meneguknya sangat
banyak. "siang-moay, siang- moa y"
Tiba2 ia terkejut sendiri, karena terasa olehnya jeritan
dan teriakannya sangat kuat dan penuh bertenaga bahkan
telinga sendiri-pun secara lapat2 tergetar keras.
Ia bangun berdiri, seluruh rasa sakit dibadannya telah
lenyap tak berbekas. badan jadi nyamanDalam
pada itu ia sudah lupa bagaimana adalah kepala
naga dan bagian mana adalah ekornya.
Karena asal ia ingin keluar maka dia harus menerobos
keluar maka dia haras menerobos keluar dari mulut naga,
sedangkan badan naga bertanduk itu sangat kuat dan keras.
sewaktu berada diluar tadi ia dapat melihat sisik naga itu
bercahaya dan begitu kuat dan keras.
Apa lagi pada saat ini ia tidak bersenjata tajam, tidak
mungkin untuk membelah perut untuk menerobos keluar.
Kembali ia berteriak dua kali, tetapi tidak kedengaran
juga suara jawaban. pikirnya kemudian:
"sudah setengah harian lamanya aku berada disini,
namun belum juga menunjukkan tanda hendak mencair,
mungkin karena dalam tubuhku ada hawa murni "Yen Ing
cing Khie." kenapa aku tidak me-lihat2 kesebelah sana"
seandainya disana tidak tembus bisa saja kembali lagi
kemari, bagaimana pun salah satu adalah bagian
mulutnya...."
setelah ambil keputusan ia lantas berjalan kedepankurang
lebih tiga lima tombak kemudian mendadak kakinya
terbentur dengan suatu benda yang amat lunak sekali, ia
segera merasa bahwa benda tersebut adalah manusia yang
berbaring disana.
IA TERPERANJAT, dalam dugaannya orang ini pasti
Pek li siang. Karena itu ia mulai meraba disekeliling tubuh
orang itu, rabaannya ini menambah keyakinannya orang ini
bukan lain adalah Pek-li siang, sebab bentuk tubuh orang ini
kecil mungil dan padat berisi.
Ia mencekal denyut jantungnya, terasa detakan nadi
masih berdenyut, ini pertanda gadis tersebut belum
menemui ajalnya. "siang-mooay, siang- moay...." serunya
berulang kali. Tiada sahutan dan tak ada suara pantulan, Lam Kong
Pak makin terkesiap. ia sadar Pek Li siang tiba disana jauh
lebih pagian, bahkan tenaga lweekangnya tidak sempurna
yang dimilikinya, kemungkinan ia sudah tidak tahan"siang-moay, cepat sadar.. cepat bangun-" Tetap tiada
jawaban, Mendadak tangan Lam Kong Pak meraba pada bagian
pinggangnya, ia merasa seakan-akan tangannya telah
meraba sejilid kitab. namun pemuda tersebut tidak ambil
perhatian, telapak tangannya ditempelkan keatas jalan
darah Leng Tay Hiatnya dan bantu menyadarkan gadis
tersebut. sementara bawa murni disalurkan kedalam tubuh gadis
itu, sang badan segera menggetar keras, seakan dari telapak
tangannya muncul suatu kekuatan tak berwujud yang
menyerang kedalam tubuhnya kemudjan mendapatkan
penolakan dari dalam badan gadis tadi.
Lam Kong Pak ter-heran2, ia tak tahu apa sebabnya bisa
terjadi begini, ia masih mengira Pek- li siang menderita luka
dalam yang amat parah.
Ia mana tahu peristiwa ini terjadi berhubung tanpa
sengaja ia telah menelan cairan dari nyali naga, tenaga
lweekangnya memperoleh kemajuan pesat. tenaga murni
yang dimiliki dewasa ini sudah bukan tandingan jago2 kelas
satu dalam dunia persilatan lagi.
Tidak selang seperminum teh kemudian- tubuh yang
kecil mungil itu mulai ber-gerak2 jelas tenaganya sudah
pulih kembali dan ia-pun sadar dari pingsannya.
Terhadap Pek-li siang gadis mungil ini Lam Kong Pak
merasa menyesal bercampur kasih. ia pernah ambil
keputusan untuk membuat ia bergembira selalu sepanjang
masa. oleh karena itu hawa murninya yang paling dahsyat dan
tiada bandingan itu per-lahan2 disalurkan kedalam
tubuhnya, siapa nyarna perbuatan gegabahnya ini hampir
saja membuat ia menyesal sepanjang masa.
Sementara tenaganya disalurkan mencapai pada puncak,
mendadak sang gadis bertubuh langsing itu meloncat
bangun, diiringi gelak tertawa seram sang telapak diayun
kedepan mengirim sebuah seranganTenaga lweekang Lam Kong Pak pada saat itu sudah
hampir habis. lagi pula ia tidak ber-jaga2, serangan tadi
dengan telak bersarang diatas jalan darah dari cin Kiat pada
pundaknya ditambah pula tenaga pukulan orang itu sangat
dahsyat. jangan dikata untuk salurkan tenaga melakukan
periawanan, sekalipun hawa murninya berhasil
dikumpulkan pun belum tentu bisa terhindar dari mara
bahaya. Tubuhnya terhajar hingga terpental sejauh satu tombak
lebih, ia muntah darah dan berseru:
"Adik Siang. aku adalah Lam Kong Pak"
Dalam pemikiran Lam Kong Pak, ia mengira Pek-li
Siang sadar dari pingsannya dan salah menganggap dia
sebagai orang jahat. karena itu turun tangan lebih dahulu
untuk merubuhkan pihak musuh. pemuda kita sama sekali
tiada maksud menyalahkan perbuatannya.
Kalau ia membungkam masih baikan, karena suasana
dalam lambung naga tersebut gelap gulita jangan dikata
orang lain, sekali pun ia yang telah memiliki tenaga
lweekang amat sempurna pun belum bisa melihat di-tempat
kegelapan, dengan seruan itu sama halnya memberi tahu
kepada lawan dimana saat ini ia berada.
"Braaaaaaaak...." satu serangan berat kembali bersarang
diatas pinggangnya, bahkan ia merasa hantamannya kali ini
jauh lebih keji dari serangan pertama, se-kan2 orang itu ada
maksud membinasakan dirinya dalam sebuah pukulan itu.
"Adik siang, Adik siang... aku adalah....."
"Braaaaak...." kembali satu serangan menghantam
datang, pukulan ini kontan membuat tubuh Lam Kong Pak
terpental sejauh tiga tombak dan seketika jatuh tidak
sadarkan diri "Ha..haaa...haaaa...haanaa...." Diiringi gelak tertawa
seram yang menggidikkan hati terdengar suara seseorang
berseru "siapa yang jadi adik siangmu" heeeee....heeee....ini
namanya kau cari mati buat diri sendiri, jangan salahkan
aku simajikan pemilik pegadean Bu-lim bertindak telengas
sebetulnya aku orang sudah kempas- kempis tinggal ajalnya
dan mengira malam ini akan mati dalam lambung naga,
siapa sangka karena bencana malah mendapat untung.
bukan saja tanpa sengaja menemukan kitab pusaka payung
sengkala dalam lambung naga ini bahkan memperoleh juga
tenaga murnimu yang maha dahsyat itu " Dengan bangga ia
ter-kekeh2, sambungnya
"Sejak ini, aku akan muncul kembali dikolong langit
dengan kedudukan seorang Bu-lim Bengcu, aku tak perlu
jeri dan takuti lagi segala macam persoalan
heeee...heeee....heeeee...."
sekali lagi ia tertawa seram, terusnya kemudian"
Dengan pukulanku terakhir yang menggunakan delapan
bagian hawa murni. aku percaya kau keparat cilik tak bakal
bisa hidup lebih jauh kau tak usah menyalahkan aku
bertindak telengas"
Bicara sampai disitu sembari me-raba2 ia bergerak
menuju kebagian lain,
sementara itu Pek-li siang pun sudah sadar kembali dari
pingsannya, ia tahu pemilik pegadaian Bu-lim berada tiga
tombak dihadapannya ia tak berani berkutik maupun
menghembuskan napas panjang ia sadar saat ini dia bukan
tandingan, seandainya ia terhajar mati itu soal kecil, namun
engkoh Pak-nya pun selama hidup tak ada yang menolong
lagi. oleh karena itu diam2 ia mengertak gigi kencang2 dan
membungkam dalam seribu bahasa, menanti pemilik
Pegadaian Bu-lim sudah pergi jauh ia baru bergerak
mendekati Lam Kong Pak.
Ketika denyutan nadi diperiksa, detak jantung terasa
sebentar ada sebentar hilang dan ter-putus2 seakan sebentar
lagi akan berhenti.
Ia jadi amat gelisah. air mata jatuh berlinang. sembari
berteriak keras tubuhnya segera menubruk keatas badan
Lam Kong Pak dan menangis ter-sedu2.
Namun dengan cepat ia memperingatkan diri, kalau
tidak cepat menolong pemuda itu maka kekasihnya akan
binasa dan sejak itu mereka akan dipisahkan oleh dunia
yang berbeda, karena itu sepasang telapaknya segera
ditempelkan keatas jalan darah 'Leng Tay Hiat' Lam Kong
Pak, sisa tenaga yang dimilikinya tiada putus disalurkan
keluar. Walaupun Pek-li siang pernah makan buah dewa dan
pernah pula merasakan berganti kulit, namun dibandingkan
dirinya Lam Kong Pak ia masih terpaut sangat jauh, karena
itu seperminum teh lamanya salurkan hawa murninya
kedalam tubuh pemuda itu. Lam Kong Pak tetap tak
berkutik, Siapa nyana pada saat Pek-li siang berteriak 'Engkoh Pak'
tadi telah mengejutkan Pemilik Pegadaian Bu-lim,
sebetulnya ia sudah berada didekat Mulut Naga tapi setelah


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendengar jeritan itu ia segera berhenti.
Ia tahu jeritan tersebut kemungkinan besar berasal dari
'siang-moay' yang diteriakkan Lam Kong Pak tadi, dan
iapun sadar kemungkinan besar apa yang diucapkan tadi
sudah didengar olehnya.
Ia tidak ingin melepaskan seorangpun yang mengetahui
rahasianya. apalagi Pek-li siang sudah setengah harian
berada dilambung naga tanpa jatuh tidak sadarkan diri, ia
makin terperanjat dan tidak ingin melepaskan orang itu.
Kembali ia putar badan dan berjalan balik kearah lambung
naga. Namun ia tak berani gegabah. karena masing2 pihak tak
bisa saling kelihatannya, ia tak mengerti apa sebabnya Pekli
siang tidak jatuh pingsan" bahkan iapun tidak tahan,
seandainya bukan Lam Kong pak salah mengira dia adalah
Pek Li siang. mungkin dirinya pun kini sudah menemui
ajal. sementara itu Pek-li siang sedang salurkan hawa
murninya untuk menolong Lam Kong Pak. saat ini amat
gawat. jangan dikata sipemilik pegadaian Bu-lim yafng
begitu lihay. cukup seorang jago Bu-lim biasa pun sudah
dapat mencabut selembar jiwanya
Dia....sipemilik pegadaian Bu-lim sudah tiba disekitar
kedua orang itu, namun ia tidak langsung turun tangan,
karena ia ada maksud sekali hantam mencabut jiwa lawanIa pusatkan perhatian untuk mengamati napas mereka
berdua untuk membedakan posisi sepasang muda-mudi itu.
akhirnya ia tiba dua tombak dibelakang Pek-li siang.
Membicarakan tenaga lweekang yang dimilikinya
dewasa ini, benda lempengan besi yang berada pada jarak
dua tombak pasti akan hancur ber-keping2 kalau terhantam
telak pukulannya.
Diam2 ia salurkan hawa murninya hingga mencapai dua
belas bagian- ia menyadari asalkan serangan ini dilepaskan
maka kedua orang itu kontan akan hancur dan berubah jadi
daging kumal. Detik dimana ia mempersiapkan suatu serangan gencar,
mendadak serentetan cahaya tajam memancar datang dan
tepat menyerbu telapak kanannya.
Walaupun lingkaran cahaya itu tidak luas, namun sangat
terang benderang membuat telapak kanannya yang telah
dipersiapkan suatu pukulan tersorot amat jelas, se-akan2
orang itu sudah tahu bahwasanya ia hendak melancarkan
serangan bokongansi
Pemilik pegadean Bu-lim terkesiap. ia tahu dalam
lambung Naga kembali muncul seorang jago lihay, buru2
niatnya untuk membinasakan kedua orang itu dihilangkan,
badan mundur tiga langkah kesamping untuk meloloskan
diri dari sorotan cahaya tajam itu.
siapa sangka se-olah2 sang pelepas cahaya itu sudah
memahami rahasia hatinya, bagaikan bayangan ia
mengikuti terus dan kembali menyoroti wajahnya terang
benderang. seandainya ia tidak mengenakan kain kerudung,
seluruh raut mukanya akan terlihat amat jelas.
Ia mendengus dingin, badannya bergerak cepat. sekilas
pandang orang akan merasa ia berkelit kekanan dalam
kenyataan ia berkelit kekiri, kemudian dua langkah bergeser
kedepan dan meloncat satu tombak kekananDengan perbuatannya ini sang cahaya tajam tadi
setengah harian lamanya tak berhasil menemukan sasaran,
sebab si Pemilik Pegadaian Bu-lim sudah bersembunyi
dibelakang jantung naga tersebut.
"siapa kau?" bentak pemilik Pegadaian Bu-lim amat
gusar. "Tay tei Liong in" suara yang seram dan tua menjawab.
Pemilik Pegadaian Bu-lim tertegun, pikirnya:
"siapakah orang ini" belum pernah ku- dengar nama si
Naga Pengasingan " Ia segera bertanya: "Tahukah kau
siapakah diriku?""
"Seorang perempuan cabul yang mencelakai suami
sendiri " "Tutup mulut"
"KALAU kutinjau dari nada suara anda agaknya suara
seorang wanita." seru Pemilik Pegadaian Bu-lim lagi
dengan senyum berat.
"Aku tiada ikatan dendam sakit hati dengan dirimu,
mengapa tanpa sebab kau memusuhi diriku?"
" Heeee...heee...heeeee... kita mempunyai ikatan dendam
sedalam lautan, loo-nio saking gemasnya ingin sekali
kusantap daging tubuhmu "
"siapakah sebenarnya anda" apakah gelar Naga
Pendekar Gila 1 Tujuh Pendekar Pedang Gunung Thian San Karya Liang Ie Shen Pedang Asmara 14

Cari Blog Ini