Ceritasilat Novel Online

Pedang Medali Naga 10

Pedang Medali Naga Karya Batara Bagian 10


silatmu itu. Kami ingin menonton selain ilmu sulapmu!"
Ceng Liong tertegun. "Tapi hamba tidak bisa apa apa,
puteri. Yang hamba miliki hanyalah kepandaian sulap serta
sedikit ilmu meringankan tubuh itu."
"Bohong! Kalau begitu coba kuuji kau, Ceng Hwa. Aku jadi
gatal hatiku setelah melihat kepandaian ginkangmu tadi.
Awas...I" Ceng Liong tahu-tahu sudah diserang. Dia melihat Puteri
Kiok menggerakkan lengan, menampar kepala dan dadanya.
Tapi segan menangkis serangan ini Ceng Liong melompat
mundur. Bukan karena takut tapi khawatir lengan lawan lecet,
apalagi patah! Dan Puteri Kiok yang gemas tiba-tiba
membentak, "Ceng Hwa, hayo jangan mundur saja kau.
Tangkis dan tunjukkan kepandaian silatmu itu!"
Ceng Liong menyeringai "Hamba tak punya kepandaian
apa-apa, puteri. Hamba bisa mengelak karena hanya ilmu
meringankan tubuh itulah yang hamba kuasai. Hamba tukang
sulap, bukan tukang berkelahi!"
Sang puteri marah. Dia membentak dan melengking lagi,
mengejar Ceug Liong yang selalu melompat ke sana-sini
menghindarkan serangannya Dan ketika lawan mempergencar
serangan dan pukulan gadis itu rnulai bertubi - tubi bagai
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hujan dan angin ribut terpaksa Ceng Liong menambah
ginkangnya berkelebatan cepat. Dia tetap tak mau menangkis.
Takut lengan tawan terkilir atau patah. Karena sesungguhnya
ilmu silat yang dia pelajari adalah ilmu silat keras, ilmu silat
kaum hek-to yang ganas dan tak kenal ampun. Sekali
menangkis tentu membuat lawan dalam bahaya. Apalagi ilmu
silatnya Tok-hiat jiu itu. Pukulan Darah Beracun! Maka Ceng
Liong yang berlompatan ke sana ke mari dikejar pukulan
lawannya itu akhirnya tersenyum ketika melihat Puteri Kiok
kelelahan, gemas memaki-maki dirinya.
"Kenapa kau tak membalas, Ceng Hwa" Kenapa kau
melompat-lompat saja bagai pengecut"'
"Ah. hamba memangnya tak pandai silat, puteri Hamba
hanya belajar ginkang dan ilmu sulap itu!"
"Jadi kiu tak dapat membalas?"
"Tidak."
Dan Puteri Kiok yang menghentikan serangannya dan
mengusap peluh akhirnya membanting kaki. "Ceng Hwa. aku
tak percaya. Rupanya kau sengaja merendah!"
"Tidak, hamba betul-betul bicara apa adanya, tuanku
puteri. Tapi kalau paduka tak percaya boleh hamba buktikan
nantil" "Kenapa tidak sekarang"
"Karena hamba capai. Hamba merasa gerah. Tidakkah
paduka merasa gerah, tuanku puteri?"
Puteri Kiok terkejut. Dia baru melihat bahwa dua adiknya
yang lain sudah melepas baju, tinggal pakaian dalam saja
yang tipis menerawang. Hal yang aneh karena tempat itu
sejuk. Tapi begitu Ceng Liong bicara tentang gerah tiba-tiba
saja ia sadar bahwa iapun kepanasan, merasa gerah seperti
apa yang dikatakan Ceng Liong! Maka terkejut dan heran
mengapa tubuhnya tiba-tiba panas mendadak puteri ini
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuka kancing bajunva. "Ya, aku juga merasa gerah. Ceng
Hwa. Tapi mungkin dari gerakan-getakan ketika tadi aku
menyerangmu. Tapi kenapa dua adikku itu kegerahan pula"maka, memanding dua adiknya ini puteri itu bertanya, "Cingmoi, kenapa kalian melepas baju" Bukankah kalian tak
mengeluarkan tenaga" Kenapa berkeringat?"
Dua gadis itu juga heran. "Aku tak mengerti, enci. Tapi
hawa panas ini benar - henar membuat kami tak tahan.
Rasanya ingin mandi!"
"Nah," Ceng Liong menyambung. "Kalau begitu sama
dengan hamba, Cing-siocia. Hamba juga ingin mandi setelah
kepanasan begini. Bagaimana kalau paduka hamba turut di
dalam air agar kegerahan itu lenyap kembali" Lihat, air
demikian jernih, siocia. Dan kalian bertiga akan segar kembali
kalau mandi di sini. Apalagi kalau hamba mainkan sulap di
dalam air pula, menciptakan katak yang bisa bicara!"
"Ah...!" Puteri Cing berseri. "Kau benar-benar bisa
menciptakan katak yang bisa bicara, Ceng Hwa" Kau tidak
bohong?" "Ah, untuk apa hamba bohong, tuan puteri?" Ceng Liong
tertawa. "Bukankah hamba bisa menciptakan benda yang
bernyawa" Dan kalau itu bisa hamba lakukan tenitu
menciptakan katak yang bisa bicara juga dapat hamba
kerjakan. Lihatlah ..." Ceng Liong tiba tiba melempar sehelai
daun, memperkuat sihirnya untuk mempengaruhi pikiran tiga
orang gadis ini. Dan begitu daun itu meluncur di atas air tibatiba seekor katak telah hinggap di atas daun ini!
"Kwek-kwekl" katak itu berbunyi. "Apa yang harus hamba
lakukan, tuan puteri?"
Sang puteri terbelalak. Ia terkejut melihat katak j/ang
benar-benar bisa bicara, persis menusia! Dan sementara ia
kaget tak menjawab pertanyaan ini maka katak itupun tibatiba menunggingkan pantatnya memberi hormat, lucu sekali.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tuan putiri, apa yang harus hamba lakukan" Bukankah
paduka memanggil hamba?"
Puteri Cing tiba-tiba terkekeh. Sekarang ia sadar dan geli
bukan main, melihat katak itu lucu dan jenaka. Apalagi ketika
pantatnya menungging-nungging persis tawon yang mau
buang air besar! Maka terkekeh dan terbelalak memandang
katak ini tiba-tiba Puteri Cing mencebur di kolam dan berseru
nyaring. "Aku mau kau main-main denganku, katak jenaka.
Hayo jangan lari kalau kutangkap ... byurr!"
Sang pu:eii sudah mencebur. Ia mengejar dan menangkup
katak itu. T api sang katak yang melejit ke kiri tiba-tiba tertawa
dan bergerak lucu. "Puteri, hamba jangan ditangkap. Mati
hamba nanti....!"
Puteri Cing semakin terkekeh. Ia menjadi penasaran dan
menubruk kembali, tapi ketika untuk kesekian kalinya pula
katak vang jenaka itu melompat dan menghindarkan diri maka
puteri itu betteri k dan mengejar gemas. Sang katak diburu,
tapi katak yang melompat - lompat ini selalu menghindar. Dan
Puteri Cing yang mendapat permainan menarik dengan kejar
mengejar ini akhirnva lupa segala dan terkekeh-kekeh di
dalam kolam! Ceng Liong tersenyum, memandang Puteri Mei. "Bagaimana, tuan puteri" Paduka juga ingin main-ma in seperti
Cing-siocia?"
Puteri Mei tentu saja mengangguk. Dia jadi iri dan gembira
melihat seekor katak yang lucu dapat bicara, bermain-main
dengan encinya. Maka begitu Ceng Liong menawari permainan
serupa diapun mengangguk dan tertawa girang. "Boleh, aku
juga ingin seekor katak seperti itu, Ceng Hwa. Biarkan aku
main-main seperti enci Cing!"
Ceng Liong mengangguk. Dia sudah "menyulap" pula
seekor katak seperti yang pertama, dan begitu katak ke dua
muncul menggapai gadis ini segera Puteri Me i terkekeh dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencebur di kolam Dua gadis itu sekarang bermain-main
dengan katak ciptaan Ceng Liong, gembira dan terkekehkekeh. Dan Ceng Liong vang memandang Puteri Kiok yang
tampaknya bengong memandang semuanya itu tiba - tiba
tertawa dan menegur.
"Puteri, paduka ingin permainan serupa" Kalau suka akan
hamba cptakan seekor katak istimewa untuk paduka. Hamba
sendiri yang akan menjadi katak!"
Puteri Kiok terkejut Ia sudah masuk dalam pengaruh sihir
Ceng Liong Maka ketika Ceng Liong bicara seperti itu iapun
terbelalak tapi sedikit ngeri. Entah kenapa, melihat semuanya
itu tiba-tiba hatinya berdebar, tidak enak. Tapi melihat
permainan itu memang lucu sekali dan dia juga tertarik maka
Kiok B i mengangguk tanpa sadar. Dan Ceng Liong tahu - tahu
telah memegang lengannya.
"Puteri, paduka ingin mandi, bukan" Nah, lepas pakaian
paduka itu. Mari kita bermain-ma in di kolam!"
Puteri Kiok tersentak. Ia melihat Ceng Liong telah melepas
baju luarnya, tapi ketika pemuda itu hendak me lepas pakaian
dalamnya tiba-tiba ia menepiskan tangan Ceng Liong dengan
gugup. "Tidak, jangan lancang kau, Ceng Hwa. Dua adikku
yang lain mandi dengan pakaian dalam saja!"
Ceng Liong tersenyum. "Tapi tak bebas dalam bergerak,
puteri. Tubuh tak akan segar kalau mandi dengan pakaian
melekat!" "Biarlahl" gadis ini menggigil, merah mukanya. Tapi ketika
Ceng Liong mundur dan melepas cekalannya tiba-tiba ia
menjadi tenang dan tertarik ketika Ceng Liong tertawa dan
berjongkok dengan kedua lutut ditekuk, meniru sikap katak.
'Puteri, hamba akan memulai permainan ini. Hamba akan
menjadi katak... hup!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang puteri terbslalak. Dia melihat Ceng Liong tiba tiba
lenyap, berobah ujudnya menjadi katak tulen! Dan ketika dia
berseru kaget oleh kejadian ini tiba - tiba Ceng Liong
mencebur di kolam dan terkekeh memanggilnya
"Kiok - s iocia, ke marilah. Kita berempat main main di s ini!"
Puteri Kiok tertegun. Dia sudah dipengaruhi Ceng Liong luar
dalam, masuk dalam pengaruh sihir pemuda itu. Maka begitu
Ceng Liong memanggilnya dan merobah diri menjadi katak
tiba tiba puteri ini tertawa dan lenyap rasa takutnya. "Ceng
Hwa, kau benar benar manusia luar biasa. Kalau tidak
kubuktikan sendiri tentu kejadian ini tak akan kupercaya!"
Ceng Liong girang Dia melihat Puteri Kiok sudah masuk ke
dalam air, mencebur mengejarnya. Dan ingin memusatkan
permainan pada dirinya sendiri tiba - tiba Ceng Liong
"menarik" lenyap dua katak tiruan yang bermain-main dengan
Puteri Cing dan Puteri Me i. Tentu saja kakak beradik itu
kecewa. Tapi ketika Ceng Liong memanggil mereka dan
menarik perhatiannya agar bermain dengannya dua gadis
itupun terkejut dan membelalakkan matanya.
"Ih, siapa kau?"
Ceng Liong tertawa. "Hamba Ceng Hwa, Ji wi siocia.
Hamba merobah ujud hamba sebagai katak tunggal di sini.
Hayo kita main-ma in dan coba ji-wi menangkap hamba kalau
bisa!" Dua gadis itu tertawa. Mereka kembali gembira setelah
Ceng Liong memperkenalkan diri. Tapi ketika mereka mencoba
menangkap pemuda ini ternyata Ceng Liong melejit ke sanasini. Apalagi ketika Ceng Liong terkekeh-kekeh mempermainkan mereka.
"Hi-hik, hamba tak dapat kalian tangkap, siocia. Kecuali
kalau paduka memenuhi permintaan hamba!"
"Ah, apa permintaanmu, Ceng Hwa?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalian semua mandi tanpa busana. Melepas pakaian dalam
itu agar bebas bergerak menangkap hamba!"
"Ih, kau kurang ajar, Ceng Hwa. Kau cabul, kau tak tahu
malu!" "Heh-heh, kita sama-sama wanita, tuan puteri. Kenapa
cabul dan tak tahu malu?"
Tapi tiga gadis itu masih likat. Mereka terus mengejar
"katak" yang kurang ajar ini, memaki Ceng Liong dengan
genas - gemas marah. Dan ketika Ceng Liong mulai menggoda
mereka dengan hinggap di kepala dan dada dengan sikap
nakal tiba - tiba Puteri Cing yang khegi namun gembira tiba
tiba melepas pakaian dalamnya!
"Ceng Hwa, aku memenuhi permintaanmu. Hayo jangan
lari kau!"
Ceng Liong terbelalak. Dia tentu saja tersirap, melihat gadis
itu benar - benar telanjang. Dan semenrara dia terbelalak tiba
- tiba Puteri Mei dan Kiok Bi yang merasa "dipelopori"
mendadak juga melepas pakaian mereka dan berseru
padanya, "Ceng Hwa, sekarang ke sini kau. Aku memenuhi
permintaanmu...!"
Dan Ceng Liong yang tentu saja berdetak jantungnya tibatiba terkekeh. Dia melihat tiga gadis cantik itu sudah
menubruknya berbareng, masing-masing tanpa benang
sehelaipun juga. Dan begitu dirinya ditangkap tiba - tiba Ceng
Liong yang sudah bergolak darah mudanya ini menyambut
dan melepas pengaruh sihirnya. Kembali sebagai seorang
pemuda, menyambar dan memeluk mereka dengan penuh
nafsu dan bertubi - tubi memberikan ciuman!
"Kiok-moi, Cing-moi, kalian benar - benar cantik..!"
Kiok Bi dan adiknya terkejut. Mereka melihat Ceng Hwa
sebagai katak lenyap, terganti seorang pemuda tampan yang
terkekeh - kekeh menciumi mereka, memeluk dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggerayangi tubuh mereka dengan penuh nafsu. Dan Kiok
Bi serta adiknya yang tentu saja kaget bukan main oleh
kejadian ini tiba-tiba memekik dan meronta, melepaskan diri
keluar dari kolam. Tapi melihat mereka telanjang bulat tanpa
sehelaipun benang tiba-tiba ketiganya memekik dan menjerit
malu! "Pemuda lancang, siapa keu?"
Ceng Liong me lompat keluar. "Aku Ceng Liong, adik manis.
Sengaja datang ke sini untuk menghibur kalian!" Ceng Liong
tertawa, memandang penuh nafsu tiga tubuh yang montok


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menggairahkan itu. Dan kerena Kiok Bi yang paling dekat
dengannya maka Ceng Liong sudah menyambar gadis ini dan
langsung mendekapnya sambil terkekeh-kekeh.
Tapi K iok Bi tentu saja meronta. Ia menjerit dan memukul,
membentak dan memaki kalang kabut. Malu tapi juga marah.
Dan Ceng Liong yang sengaja menggodai gadis-gadis cant'k
ini lalu melepaskannya untuk kemudian menyambar Cing
siocia. Dan ketika gadis itu juga meronta den memaki-makinya
Ceng Liong sudah tertawa dan mecubruk Mei - siocia!
Begitulah, ganti berganti Ceng Lieng melompat ke sana-sini
mempermainkan tiga orang lawannya ini. Dan ketika Kiok Bi
kembali ditangkap untuk akhirnya diciumi dan Ceng Liong
sendiri sudah siap melepas pakaiannya maka pada saat itulah
terdengar dua bentakan nyaring disusul berkelebatnya dua
bayangan dara jelita.
"Manusia iblis, apa yang kaulakukan di s ini" Plak-dess!"
Ceng Liong terpelanting. Dia tahu - tahu mendapat
tamparan dan tendangan pada kepala dan punggungnya. Dua
serangan yang membuat dia mengaduh dan terguling-guling.
Dan ketika dia melompat bangun tahu-tahu di tempat ita
berdiri dua gadis cantik yang berapi - api memandangnya.
Dua dara jelita yang bermuka kembar!
"Ah, siapa kau?" Ceng Liong terkejut.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi dua gadis ini melompat maju. Seorang di antaranya
yang di sebelah kiri dan mengenakan pakaian hijau
membanting kaki, matanya penuh kemarahan memandang
Ceng Liong. Dan membentak dengan mata menyala gadis ini
bertanya, "Jahanam muda, kau siapa dan mengapa
mengganggu wanita" Siapa yang menyuruhmu ke mari?"
Ceng Liong tergetar. Dia melihat dua gadis ini cantik sekali,
juga gagah. T api menyeringai sambil melirik Kiok Bi dan adikadiknya yang kini sudah berpakaian kembali Ceng Liong
tertawa. "Aku tak mau merjawab peitanyaanmu kalau kalian
belum menjawab pertanyaanku, nona. Tapi kalau kalian bilang
aku mengganggu di tempat ini maka itu salah!"
Gadis baju hijau mendelik. "Kau ingin mampus?"
"Ha-ha, mampus itu tak kukenal, nona. Tapi kalau kalian
tak menjawab pertanyaanku maka pertanyaan kalian juga tak
akan kujawab!"
"Baik, aku Kui Hoa. Sekarang siapa kau?"
Ceng Liong terkejut. Dia baru tahu bahwa gadis inilah yang
disebut-sebut sebagai puteri Ok-ciangkun. Tapi sengaja
menggoda dan tertarik melihat gadis jelita ini Ceng Liong tiba
tiba tertawa dan menuding gadis satunya, 'Kalau begitu, s iapa
yang di sebelahmu itu" Kalian harus menjawab lengkap kalau
ingin mengetahui diriku secara lengkap pula!"
Gadis nomor dua membanting kakinya. "Aku Kui Lin. setan
keparat. Dan jangan main-main kau dengan kami berdua!"
"Aha, kalau begitu kalian kakak beradik" Wah, pantas. Yang
satu cantik yang lain jelita! Ha-ha, bagaimana kalau kita
berkenalan baik-baik, nona manis" Aku orang she Ceng,
namaku Naga (Liong). Jadi Naga Ceng!"
Dua gadis itu terbelalak. Kui Lin yang berbaju biru
mengerutkan kening, tapi membentak marah dia sudah
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggerakkan lengannya, menampar Ceng Liong. "Enci,
rupanya orang ini tidak waras. Biar kurobohkan dia!"
Tapi Ceng Liong menangkis. Dia tentu saja tak mau
menerima serangan itu. Karena tamparan yang tadi dia terima
sudah cukup membuatnya "puyeng" dan terkejut oleh kuatnya
sinkang lawan. Maka begitu Kui Lin menyerangnya de-^ ngan
jari - jari terbuka diapun menggerakkan . lengan menangkis
dengan jari-jari terbuka pula. "Plak!" dan Ceng Liong terkejut.
Dia tergetar, terdorong mundur. Dan kaget melihat lawan
membuatnya terhuyung tiba-tiba Ceng Liong terkesiap dan
terbelalak. "Wah, sinkangmu hebat, nona. Tapi jangan
sombong. Aku belum mengeluarkan semua tenagaku!"
Kui Lin mengeluarkan suara dari hidung. Dia percaya kalau
Ceng Liong belum mengeluarkan tenaga sepenuh bagian.
Karena ketika merangkis tadi Ceng Liong memang ugal-ugalan
memandang rendah. T api melihat lawan terhuvung dan kaget
oleh tamparan sinkangnya tiba-tiba ia pun memekik dan
membentak tinggi, "Orang she Ceng, sekarang robohlah
kau...!' Ceng Liong me lihat bayangan berkelebat. Dia melihat gadis
itu m-nyerangnya kembali, merapatkan jari menusuk dahi,
tidak lagi menampar Tapi Ceng Liong yang tak berani mainmain lagi segera mengelak dan melompat ke kiri. Tapi ce laka.
Kaki gadis itu tiba-tiba bergerak, menendang dari samping,
karena tusukan jari tadi rupanya tipuan Saja. Maka begitu
Ceng Liong me lompat dan kaki ini mengenai pinggangnya
kontan Ceng Liong menjerit dan terlempar roboh.
"Dess!"
Ceng Liong melompat bangun. Sekarang dia kaget betulbetul, tak mengira bahwa lawannya itu demikian lihai. Dan
Ceng Liong yang menggigit bibir dengan muka merah ini tibatiba mengerotokkan jarinya dan membentak, "Nona, dua kali
kau memukulku. Sekarang awas giliranku menyerang... wut!"
Ceng Liong yang sudah melompat ke depan tahu - tahu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghantam dengan telapak tangannya yang berwarna
merah. "Tok-hiat jm (Pukulan Darah Beracun)...!"
Ceng Liong tersenyum mengejek. Dia melihat dua gadis itu
hampir berbareng menyebut nama pukulannya. Tapi Kui Lin
yang benungkir balik ke depan tiba-tiba menyambut serangan
ini dengan telapak kakinya.
"Dess!"
Dan Ceng Licng tercengang. Dia tergetar, terhuyung
setindak. Sementara lawan yang sudah berdiri kembali dengan
mata bersinar-sinar tiba-tiba membentaknya, "Orang she
Ceng, apa hubunganmu dengan Tok-sim Sian-li murid
mendiang Cheng-gan Sian jin?"
Ceng Liong menyeringai. "Dia ibuku."
"Kalau begitu kau yang datang bersama tiga orang tua di
depan itu?"
"Hm, untuk apa menyebut-nyebut nama tiga orang tua iiu,
nona" Aku ke sini atas kehendakku sendiri Bukan atas suruhan
mereka!" "Kalau begitu kau murid Mayat Hidup?"
"Benar, dia guruku nomor dua. Karena guruku nomor satu
adalah Sin ihouw-lioug ( Naga Kepala Sakti ) Temu Ba! Kau
takut?" Kui Lin melengking, gemetar mukanya. "Siapa takut
padamu, bocah she Ceng" Biar gurumu sekalipun aku tak
takut menghadapinya. Keparat." dan Kui Lin yang tiba-tiba
menerjang ke depan tahu tahu berkelebat dan menyerang
Ceng Liong dengan marah.
Ceng Liong bertubi-tubi mendapat serangan. Dipukul
ditampar dan ditendang berulang-ulang. cepat dan naik turun
bagai gelombang samudera yang sedang mengamuk. Dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong yang mendengar angin bersiutan dari semua
pukulan yang bertubi - tubi ini tiba-tiba melompat mundur dan
tertawa mengejek.
"Nona, kau benar - benar ingin bermain-ma in denganku"*
"Siapa ingin bermain-main denganmu" Aku
ingin merobohkanmu, bahkan membunuhmu!" dan Kui Lin yang
mempergencar serangannya sekonyong konyong memekik
dan mengerahkan ginkang. Sekejap kemudian tubuhnya
lenyap, menjadi segunduk bayangan biru yang mengelilingi
Ceng Liong. Dan Ceng Liong yang tentu saja tak rnau
menerima gebukan lalu membentak dan mengerahkan pula
ilmu meringankan tubuhnya, Cui-beng Gin-krng ( Ginkang
Pengejar Roh )! Dan begitu dua orang muda ini sama
bergebrak dan pukul-memukul maka terjadilah pertandingan
seru di pinggir kolam itu.
Ceng Liong mainkan Cui - beng Ginkangnya dengan baik,
berkelebatan ringan bagai capung menari-nari. Tapi Kui Lin
yang juga mengerahkan kepandaiannya dan berkelebatan
lincah bagai walet menyambar - nyambar itu ternyata tak
kalah bebat dengan Ginkang Pengejar Rohnya! Maka Ceng
Liong yang terkejut oleh kenyataan ini lalu memperhebat
serangan dan tangkisannya, membentak dan mainkan Tokhiat-jiunya dengan lebih hebat dan cepat sambil menambah
kekuatan sinkangnya binggi membuat kerjoa Jenga? merah
roarcmg bagai besi dibakar, mengerikan dan mengeluarkan
bau amis Tapi lawan yang tak gentar beradu lengan dengan
lengannya yang mengandung darah beracun itu ternyata
membuat Ceng Liong kaget.
Betapa tidak" Pukulan Tok hiat jiunya yang biasa ditakuti
lawan itu ternyaia diterima begitu saja oleh gadis bernama Kui
Lin ini. Tanpa pelindung, tanpa sarung tangan untuk
menyelamatkan diri. Dan Ceng Liong yang setiap beradu
lengan tentu merasa tergetar dan ngilu itu jadi terheran heran
ketika melihat lawannya tak terpengaruh oleh hawa teracun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang memenuhi permukaan lengan-nya ini. Kebalkah gadis itu
terhadap racun" Atau sinkangnya yang lebih bebat dan
dirinya" Ceng Liong penasaran. Menurut pandangannya, sinkang
gadis itu tak lebih tinggi dari sinkangnya sendiri. Jadi mereka
berimbang. Begitu juga dalam hal ilmu meringankan tubuh.
Tapi kanapa gadis itu tak terpengaruh oleh hawa beracun T ok
hiat-jiunya" Betulkah kebal seperti yang dia duga" Ceng Liong
marah. Sebenarnya dia mengharap gadis itu roboh oleh hawa
beracun pukulannya. Karena racun itu sendiri merupakan
bahaya tersembunyi bagi lawan disamping pukulan sinkangnya. Maka melihat gadis itu rupanya tak terpengaruh
sama sekali oleh uap kemerahan di kedua lengannya tiba-tiba
Ceng Liong membentak dan mengerahkan Sin-gan-i huntonya. 'Nona, sekarang kau lelah. Kau ingin beristirahat.
Mundurlah...l"
Gadis berrama Kui Lin itu terkejut. Ia merasa getaran
berwibawa mendengung aneh, menguasai dirinya. T api balas
membentak dan tertawa mengejek ia membanting kaki.
"Orang she Ceng, tak perlu kau main-main dengan ilmu
setanmu itu. Aku tak mampu kau sihir!"
Ceng Liong terkejut. Dia melihat gadis itu benar-benar tak
terpengaruh, bahkan menerjangnya semakin hebat. Dan
penasaran bahwa Sin-gan-i-hun-tonya tak membawa hasil
dalam bentakan pertama diapun mengerahkan kekuatan dan
membentak untuk kedua kalinya, tentu saja lebih hebat dar
paia vang pertama, "Nona, kau sudah lelah. Sekarang mundur
dan beristirahatlah...!"
Tapi gadis baju biru itu bahkan memakinya. Ia menendang
Ceng Liong dengan kaki kirinya. Dan ketika Ceng Liong
merendahkan kepala untuk menghindar tahu-tahu ganti
lengan kanan gadis ini menyambar.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Orang she Ceng, aku sudah mengenal Sin-gan-i-hun-tomu.
Tak perlu menggertakku di s ini. Wutt....!"
Ceng Liong terbelalak. Dia hampir kena "tempeleng" oleh
jari yang menyambar di sisi kepalanya itu. Dan kaget bahwa
lawan benar benar tak mampu di sihir karena kekuatan
sinkang mereka berimbang tiba-tiba Ceng Liong membentak
dan mengerahkan kepandaian yang didapat dari gurunya
nomor dua, Mayat Hidup, ilmu yang mempergunakan dua jari
dan disebut Coan-kut-ci (Jari Penusuk Tulang) Dan begitu
lawan membalik dan menyerangnya kembali dengan telapak
terbuka mendadak Ceng Liong memapak dan membentak
marah. "Nona, jangan kau sombong... takl"
Gadis baju biru tiba-tiba berteriak. Telapak tangannya
ditusuk dua jari Ceng Liong, yang kini mempergunakan Coankui-ci untuk mengalahkannya. Dan begiiu Ceng Liong
mempergunakan ilmu barunya ini tiba-iiba gadis itu terhuyung
dan tampak kesakitanl
"Ha - ha, sekarang kau tahu rasa, nona?" Ceng Liong
gembira, tertawa bergelak me lihat gadis
itu pucat memandangnya. Tanda terkejut. Bukti bahwa dengan ilmu ini
dia dapat mendesak lawan. Dan girang bahwa Coan-kut-ci nya
membawa hasil tiba-tiba Ceng Liong terkekeh dan menerjang
kembali. "Nona, sekarang kau menyerahlah....!"
Kui Lin menggigit bibir. Ia tadi kesakitan benar oleh dua jari
Ceng Liong yang sekeras baja. Jari yang serasa mencoblos
bolong telapak tangannya sendiri. Serangan yang membuat
dia terbelalak karena CengLiong memiliki bermacam-macam
ilmu. Maka melihat Ceng Liong kembali menyerangnya dengan
Jari Penusuk Tulang itu tiba - tiba gadis ini mengeluh dan
menjadi gugup. Ia berlompatan ke sana ke mari, terdesak,
takut oleh dua jari Ceng Liong yang ampuh itu. Jari vang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meskipun tidak membuatnya terluka namun cukup membuatnya kesakitan karena rasa nyerinya benar - benar
menusuk tulang! Maka melihat Ceng Liong menyerangnya
dengan ilmu baru ini tiba - tiba saja gadis itu terdesak hebat.


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ceng Liong terbahak. "Bagaimana, nona" Kau tahu
kelihaianku, bukan?"
Kui Lin merah mukanya. Ia marah oleh ejekan itu, dan
ketika kembali jari Ceng Liong mengenai pundaknya dan ia
mengaduh kesakitan tiba-tiba Kui Hoa yang terbelalak
memandang pertempuran itu sudah berteriak padanya, "Linmoi (adik Ua), cabut pedangmu dan lawan dengan senjata.
Jangan takut oleh jarinya itu!"
Kui Lin teringat. Ia tiba-tiba mencabut pedang, sadar
bahwa ia menyimpan senjata. Maka ketika Ceng Liong
menubruknya kembali dengan dua jari maut itu tiba-tiba gadis
ini membentak dan melengking tinggi.
"Orang she Ceng, aku belum kalah.... trik!"
Ceng Liong terkejut. Jarinya tiba-tiba dibabat peding,
mental dan tak mengenai sasarannya. Dan sementara ia
berseru keras dan melompat mundur melihat lawannya itu
mencabut pedang maka Kui Lin juga terbelalak melihat jari
Ceng Liong tak putus dibabat pedang. Tanda benar benar
keras melebihi baja. Jari yang hebatl Tapi Kui Lin yang sudah
mengisi kesempatan melihat Csng Lioig mundur sudah
memekik dan memasuki posisi ini. Menyerang!
"Orang she Ceng, kau sekarang juga akan melihat
kepandaianku!"
Ceng Liong tertegun. Dia melibat gadis baju biru itu sudah
menerjangnya dengan pedang naik turun. Ilmu silat yang
membentuk gulungan panjang bagai sinar pelangi. Dan Ceng
Liong yang teringat akan sesuatu tiba-tiba berseru tertahan
melihat gerakan pedang ini.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jeng-ging-toat-beng-kiam-sut (Ilmu Pedang Seribu Pelangi
Pencabut Nyawa)...!"
Kui Lin tertawa mengejek. "Kau tahu ilmu silatku ini, setan
cilik?" Ceng Lione mendongkol. Dia marah mendengar makian itu
yang menyebutnya setan cilik padahal usia nsreka tak terraut
jauh. Tapi kaget bihwa Kui Lin mengakui ilmu pedangnya ini
sebagai Toat-beng-kiam-sut tiba-tiba Ceng Liong sadar dan
dapat menduga siapa sekarang adanya dua orang gadis
kembar itu. Kiranya puteri Ok-ciangkun yang bukan lain
adalah Ok Kui Lun itu. putera mendiang Wu-sam-tai-ciangkun
Ok Ciat, murid mendiang nenek iblis Mo i Thai houw (baca:
Hancurnya Sebuah Kerajaan)! Maka, tahu bahwa Ok-ciangkun
yang dimaksud itu ternyata bukan lain adalah murid mendiang
nenek iblis Mo-i Thai-houw sebagai pencipta ilmu pedang
Jeng-ging-toat-beng-kiam-sut itu yang beberapa tahun
kemudian juga menjadi murid ketua Gelang Berdarah (baca :
Pendekar Kepala Batu) yang tewas terbunuh oleh Malaikat
Gurun Neraka tiba - tiba saja Ceng Liong "mendusin" dan
sadar siapa kiranya dua oraug gadis kembar ini.
Dan memang betul. Kui Lin dan Kui Hoa itu adalah puteri
Ok Kui Lun ini, dua orang dara kembar yang kalau diurut
silsilah keperguru-annya memang termasuk cucu murid
mendiang nenek iblis Mo-i Thai - houw, juga cucu murid
mendiang ketua Gelang Berdarah yang masih sute (adik
seperguruan) Malaikat Gurun Neraka itu, yang tewas dan mati
sampyuh bersama sang su-heng (kakak seperguruan). Di
mana kalau diambil silsilah keperguruannya maka dua orang
gadis cantik ini adalah juga termasuk murid-murid keponakan
Pendekar Gurun Neraka, tokoh yang menjadi ketua atau
penghuni T a-pie-san. Maka, sadar bahwa dua gadis ini adalah
murid atau juga cucu murid dari dari orang tokoh sekaligus
antara Mo-i T hai - houw dan mendiang ketua Gelang Berdarah
maklumlah Ceng Liong akan semuanya ini.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
(Oo-dwkz-oO) Jilid 15 SEKARANG dia tahu mengapa gadis baju biru itu ternyata
demikian lihai. Mampu menandingi ilmu silatnya. Padahal sang
kakak belum maju! Dan kecut tapi juga girang bahwa untuk
pertama kalinya dia berhadapan dengan lawan yang seimbang
tiba-tiba Ceng Liong tak berani main-main lagi. Maka, melihat
Kui Lin mencabut pedang dan mainkan Jeng-ging-toat-bengkiam-sut dan mendesak dirinya cengan serangan-serangan
pedang tiba-tiba Ceng Liong membentak dan mengeluarkan
pula senjatanya. Bendera Iblis!
"Nona, aku juga akan memperlihatkan ke-pandaianku!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui Lin terbelalak. Ia mendengar suara "wuut-wuut" dua
kali, suara dari kain bendera yang berkibar. Bendera hitam,
Bendera Iblis. Dan tertegun melihat lawan mengeluarkan
senjatanya yang aneh tahu-tahu bendera itu telah menyambar
dirinya bagai kipas raksasa!
"Nona, aku akan merobohkanmu....!"
Kui Lin terkejut. Ia menggerakkan pedang, membabat. Tapi
ketika bendera menutupi pandangannya tahu-tahu dua jari
Ceng Liong menyambar dari bawah menusuk lengannya.
"Takk!" Kui Lin mengaduh. Ia melempar tubuh bergulingan,
kaget bahwa Ceng Liong ternyata masih mempergunakan
Coan-kut-cinya itu. "bersembunyi" di balik bendera Dan
melengking dengan penuh kemarahan Kui Lin melompat
bangun dan memaki lawannya.
"Orang she Ceng, kau manusia curang!"
Ceng Liong tertawa. "Curang apanya, nona" Kita
bertempur, dan di dalam pertempuran tentu setiap orang
mempergunakan segala kepandaian dan akalnya!"
Kui Lin memekik-mekik. Dia sekarang terpaksa berlompatan
ke sana ke mari dengan bingung, tak berani mendekati
bendera karena pandangannya bakal tertutup, yang berarti
memberi kesempatan pada Ceng Liong untuk me lancarkan
serangan jarinya yang bersembunyi di balik kibasan bendera,
hal yang oleh Ceng Liong memang disengaja! Maka begitu
lawan berlompatan ke sana ke mari menghindari Bendera
Iblisnya tak ayal Kui Lin kembali terdesak.
Ceng Liong tertawa. Dia sekarang menang posisi. Tapi Kui
Lin yang tetap berlompatan ke sana ke mari belum dapat
dirobohkannya membuat dia gemas dan penasaran. Apakah
begini terus sampai mereka sama - sama kelelahan" Ceng
Liong mendongkol. Dia memperhebat serangannya, mainkan
Bendera Iblis hingga mengeluarkan angin menderu deru Dan
Kui Lin yang juga mendongkol dan marah kepadanya tiba-tiba
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memekik. Kibasan bendera yang kembali menyambar
disambut bacokan pedang, tapi Kui Lin tetap menjaga jarak,
tak berani terlampau mendekat lawan. Dan gadis baju biru
yang sudah membacokkan pedang dengan penuh kemarahan
itu tiba-tiba bermaksud untuk merobek bendera.
"Bret."
Kui Lin terkejut. Pedangnya sudah membabat bendera di
tangan lawan, tapi kain bendera yang rupanya khusus dibuat
dari bahan yang aneh ternyata mampu menahan ketajaman
mata pedangnya. Tidak robek! Dan sementara dia terbelalak
kaget oleh kekuatan bendera ini tiba - tiba dua jari Ceng Liong
nyelonong menyambar pundaknya.
"Takk!" Kui Lin terpelanting roboh. Untuk kesekian kalinya
pula dia terguling - guling, mengaduh dan sadar bahwa dia tak
boleh mendelong oleh bendera di tangan lawan. Dan Kui Lin
yang cepat melompat bangun dengan mata berapi - api sudah
menggerakkan pedang ketika kembali Ceng Liong menyerangnya. "Orang she Ceng, Bendera Iblismu benar-benar bendera
keparat. Tak tahu malu menutupi pandangan orang!"
Ceng Liong tertawa gemas. Dia sudah berkali-kali menotok
gadis ini dengan tusukan Coan kut-cinya, yang membuat
lawan mengaduh tapi selalu bangun kembali. Tanda gadis itu
sebenarnya kesakitan tapi tidak sampai roboh, bukti bahwa
bagaimanapun juga gadis itu memiliki kekuatan tubuh dan
sinkang yang mengagumkan, sin-kang yang mampu
melindungi diri dari pengaruh jari mautnya. Maka melihat Kui
Lin membentak dan memakinya dengan marah Ceng Liongpun
ikut geram dan balas memaki.
"Ya, dan kaupun juga tak tahu diri, nona. Sudah terang
terdesak tapi masih juga tak mau menyerah!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Cih, siapa mau menyerah padamu" Biar mampuspun aku
tak sudi mengatakan menyerah. Aku masih dapat bergerak
dan melawan kecu-ranganmu!"
Ceng Liong tak bicara lagi. Dia melihat gadis itu
mempertahankan omongannya, mati-matian mempertahankan
diri. Berlompatan ke sana ke mari tak mau lagi berdekatan
dengan bendera. Karena tiga kali sudah dia "diserobot" Ceng
Liong dengan tusukan jari mautnya itu. Dan Ceng Liong yang
tentu saja menjadi marah oleh pertandingan yang selalu
berpindah - pindah tempat ini akhirnya diam-diam merogoh
tiga jarum hitamnya.
Sebenarnya, dari pertandingan yang telah berjalan ini dapat
dilihat bahwa sebetulnya dua orang muda itu berimbang.
Mereka sama - sama memiliki ginkang dan sinkang setingkat.
Tapi kenapa setelah Ceng Liong mengeluarkan Jari Penusuk
Tulangnya tiba - tiba Kui Lin terdesak" Hal ini dapat
diterangkan begini. Seperti diketahui, Tok-hiat-jiu yang dilatih
Ceng Liong adalah berkat ajaran ibunya. Begitu juga dengan
permainan Bendera Iblisnya itu. T api Coan-kut-ci yang didapat
Ceng Liong dari ajaran gurunya nomor dua yang memiliki
kepandaian yang lebih tinggi dari ibunya terang membuat
Ceng Liong memiliki kepandaian yang berbeda. Ibunya itu
adalah murid Cheng-gan Sian-jin. Sedang Mayat Hidup adalah
tokoh yang kepandaiannya setingkat dengan mendiang Cheng
- gan Sian-jin itu. Maka kalau Ceng Liong dilatih gurunya
nomor dua itu maka sama halnya kalau pemuda ini mendapat
didikan langsung dari sukongnya (kakek guru) sendiri. Maka
tentu saja lebih hebatl Dan Ceng Long yang berhasil m indesak
lawan dengan Jari Penusuk Tulangnya ini memang membuat
Kui Lin kelabakan.
Tapi, Kui Lin juga bukan gadis sembarangan. Ayahnya, Ok
Kui Lun itu adalah laki - laki yang menjadi murid dua orang
sakti sekaligus, mendiang Mo-i T hai-houw dan bekas penghuni
pulau Hek kwi-to yang mendirikan perkumpulan Gelang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berdarah itu. Maka, dari dua orang tokoh ini Kui Lun sendiri
lalu menciptakan semacam ilmu yang menjadi gabungan dari
bekas guru-gurunya itu. Terutama dari gurunya nomor dua
yang kepandaiannya amat hebat itu, tokoh yang memiliki
kekebalan aneh dengan ilmunya Hoat-lek-kim-ciong-ko
Kekebalan yang berbau hoat-sut (ilmu-hitam)! Dan Kui Lin
yang telah mewarisi kepandaian ayahnya ini tentu saja juga
memiliki kekebalan Hoat lek-kim-ciong-ko yang amat luar
biasa itu. Hingga, biarpun dia kesakitan dan jatuh bangun oleh
tusukan Jari Penusuk Tulang yang dilancarkan Ceng Liong
tetap saja gadis ini tak terluka biarpun diserang seribu kali.
Dan inilah yang membuat Ceng Liong jengkel!
Sebenarnya, diam - diam dia kagum bukan main pada Kui
Lio ini. Gadis yang cantik jelna dan gagah perkasa. Gadis yang
mampu menandingi dirinya dan jauh lebih hebat dibanding
Ciok K im, puteri mendiang Ciok Pang yung tewas terbunuh itu.
Dan Ceng Liong yaog penasaran serta kagum pada gadis baju
biru tapi tiba-tiba Saja merasa jatuh cinta!
Tapi Ceng Liong juga aneh. Dia tetap mirah pada gadis
yang belum dapat diobonkannya itu, meskipun dia merasa
jatuh cinta dan tergila-gila. Hal yang seharusnya membuat dia
mengalah dan sebagai lelaki sudah selayaknya dia mundur.
Dan Ceng Long yang semakin memperhebat serangannya itu
dan sudah menyiapkan tiga jarum di tangan kanannya tibatiba memindah pegangan bendera di tandan kri. Lalu, begitu
dia membentak dan melihat kesempatan terbuka mendadak
Ceng Liong mengebutkan bendera dan sudah me lepas tiga
jarum hitamnya ini ke arah bagian depan tubuh lawan,
menyembunyikan serangan curangnya ini ketika bendera
berkibar ke depan.
"Nona, sekarang kau roboh..,.!"
Kui Lin tersenyum mengejek. Ia tetap memasang jarak, tak
khawatir kalau Ceng Long menyerangnya dengan Coan kut-ci,
karena jarak mereka ada setombak. Tapi ketika dia mengelak
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan jarum hitam menyarnbarnya dan bawah ke atas tanpa
suara karena tertutup oleh kebutan bendera mendadak Kui Lin
menjerit kaget dan terjengkang rot-ohi
Ternyata gadis ini berhasil dicurangi Ceng Liong. Tiga
jarum itu mengenai tubuhnya, menancap di saat dia tengah,
menerobos kekebalannya karena Kui Lin memang tak
menyangka. Maka, begitu jarum mengenai tubuhnya dan Kui
Lin terlentang roboh segera Ceng Liong tertawa bergelak dan
melompat maju. "Nona, kau sekarang kalah....!"
Kui Lin mendelik penuh kemarahan. Ia tak senpat bangun
ketika Ceng Liong menotok lehernya dengan gagang bendera.
Karena ia kaget dan tak menyangka bahwa pemuda itu
curang, menyambitnya dengan senjata gelap. Tapi Kui Hoa
yang tentu saja tak membiarkan adiknya menjadi korban tiba
tiba berkelebat dengan bentakannya yang tinggi.
"Orang she Ceng, kau manusia hina ... plak!"
Bendera Ceng Liong tahu - tahu sudah ditangkis Pemuda
itu berseru kaget, terguling-guling dan roboh terjengkang.
Dan Kui Hoa yang sudah tahu kalau adiknya roboh karena
Ceng Long menyambitkan tiga jarum hitamnya tiba-tiba sudah
memekik dan menyerang Ceng Liong bertubi " tubi. Tentu
saja Cerg Liong terkejut. Dan me lompat bangun menghadapi
serangan yang amat gencar itu Ceng Liong langsung bertariak,
"Nona, kau hendak mengeroyokku setelah aku diperas


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tenaganya oleh adikmu" Kau tidak membiarkan aku
beristirahat dulu" Ah, kau curang. Kau tak tahu malu"
"Keparat, kaulah yang tak tahu malu, orang she Ceng. Kau
yang curang dan tak tahu malu menyambit adikku dengan
senjata gelap!"
Ceng Liong menyeringai. Dia sekarang tertawa saja
menghadapi serangan Kui Hoa ini, tak menjawab. Karena itu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memang betul. Tapi dirinya yang sudah kelelahan bertanding
dengan Kui Lin tadi membuat dia terdesak ketika diserang
gadis baju hijau ini. Yang dilihatnya memiliki kepandaian yang
tak kalah hebat dengan Kui Lin sendiri. Dan ketika dia mulai
kebingungan oleh desakan itu tiba-tiba Kui Lin yang sudah
bangkit berdiri dan berapi memandangnya tiba - tiba
melengking tinggi dan menyerangnya pula!
"Iblis Ceng Liong, aku akan membunuhmu kali ini.,."
Ceng Liong terkesiap. Ia kebingungan diserang Kui Hoa
Maka begitu Kui Lin menerjangnya marah, iapun berkaok-kaok
dan menjadi gugup. "Wah - wah, kalian tak dapat bersikap
ksatria, nona" Kalian tega mengerubut aku seorang?"
Kui Hoa dan Kui Lin tak menjawabnya. Mereka merah
padam menghadapi Ceng Liong ini, terlanjur geram. Dan dua
kakak beradik yang menyerang dengan hebat itu akhirnya
membuat Ceng Liong benar - benar gugup dan kewalahan.
Ceng Liong terdesak hebat, mundur-mundur dan mulai
mendapat pukulan. Bahkan padang Kui Lin membabat
pundaknya, menggores kulit melukai daging. Dan Ceng Liong
yang mulai pucat oleh keadaan yang tak mengantungkan
dinnya itu kembali menerima tamparan Kui Hoa. Ceng Liong
terpelanting. Dan ketika dia melompat bangun tahu tahu
pedang di tangan Kui Lin kembali mengenai paha kanannya!
"Brett...."
Ceng Liong meringis. Dia sudah mengerahkan sinkangnya,
melindungi kulit dari ketajaman pedang. Tapi karena dia harus
membagi perhatian karena dua serangan yang berbeda itu
mau tak mau fungsi kekebalan tubuhnya berkurang. Dan ini
berarti perlindungannya turun. Darah mulai mengucur. Dan
ketika kembali Ceng Liong mendapat gebukan dan tendangan
dari kakak beradik itu akhirnya Ceng Liong menjadi bulanbulanan dan kemarahan dua orang gadu ini. Ceng Liong sudah
mulai terhuyung, bajunya robek-robek. Dan Kui Hoa yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terbelalak memandang pemuda itu sudah membentak dengan
serangan yang tetap bertubi - tubi.
"Orang she Ceng, hayo kau minta ampun dan menyatakan
tobat agar kami menghentikan serangan!"
Tapi Ceng Liong tertawa Dia tetap berlompatan ke sanasini, berusaha sebisanya menghindar serangan berbahaya,
terutama tusukan pedang Kui Lin yang rupanya paling benci
kepadanya. Dan mendengar Kui Hoa menyuruhnya minta
ampun agar dua gadis itu menghentikan serangannya tiba-tiba
Ceng Liong terkekeh dan mencemooh.
"Aku tak biasa minta ampun pada orang lain, nona. Apalagi
wanita. Kalau kalian mau membunuhku dan itu mampu kalian
lakukan biarlah aku mampus dan tewas di sini!"
"Kau keras kepala?"
"Ha-ha, kenapa mengomel" Hajar saja aku habis-habisan.
Bunuh dan tusukkan pedang kalau kalian bisa!"
Maka Kui Hoa dan adiknya yang menjadi marah oleh
omongan ini tiba-tiba membentak dan menggerakkan tubuh
mereka. Hampir berbareng keduanya melompat bersamaan,
Kui Hoa dengan tamparannya ke arah kepala; sedang Kui Lin
dengan tusukan pedangnya mengancam dada. Dua serangan
maut! Tapi Ceng Liong yang tak berkedip oleh dua serangan
berbahaya ini benar-benar memiliki keberanian mengagumkan. Dia mencoba mengelak, tapi ketika kalah
cepat karena kakinya sudah menggigil dan tubuhnya gemetar
kelelahan maka saat itulah dua serangan kakak beradik ini
menyambar' dirinya.
"Orang she Ceng, mampuslah...'."
Ceng Liong tersenyum kecut. Dia tak dapat menphindftr
lagi sekurang, terlambat. Karena pedang dan tamparan kakak
beradik itu. telah tiba di depan matanya. Bahkan pedang Kui
Lin sudah menyentuh ujung bajunya! Tapi Ceng Liong yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak percuma dikagumi gurunya nomor satu dalam hal
keberanian ternyata menyambut dua serangan maut itu
dengan mata tidak berkedip dan... tertawa bergelak!
"Nona, sampaikan jenasahku pada ibuku di luar. Tapi
jangan Sombong, aku ingin mati dengan tawa gembira!"
Kui Lin dan kakaknya terbelalak. Mereka merasa pemuda ini
gila, kagum tapi juga kaget bahwa Ceng Liong bicara seperti
itu. Seperti orang tidak waras! Tapi ketika pedang dan
tamparan sudah menyentuh diri pemuda ini mendadak
terdengar bentakan berat disusul berkelebat-nya sebuah
bayangan menangkis dua serangan berbahaya itu.
"Kui Hoa, Kui Lin, tak boleh kalian mencelakai tamu... plakdess!" Kui Hoa dan Kui Lin berteriak. Mereka terpelanting roboh
oleh tangkisan ini, bahkan pedang Kui Lin mencelat terlepas.
Tapi ketika dua orang kakak beradik itu melompat bangun dan
melihat bayangan ini mendadak keduanya tertegun dan
berseru tertahan.
"Ayah..."
Ceng Liong terkejut. Dia melihat seorang laki-laki tua
berdiri di situ, gagah dengan janggut dicukur pendek, usianya
sekitar empatpuluh dua tahun, pakaiannya bersih dan rapi.
Dan Ceng Liong yang terbelalak mendengar seruan Kui Hoa
tiba-tiba melihat tiga bayangaa ibu dan gurunya muncul.
"Liong-ji, apa yang kau lakukan?"
Ceng Liong tertegun. Dia me lihat ibunya marah
memandangnya, langsung membentaknya dengan suara
tinggi. Dan Mu Ba serta Mayat Hidup yang juga terbelalak
memandang muridnya ini bertanya dengan kening dikerutkan,
"Apa yang kaulakukan, Liong ji" Kenapa kau ada di sini?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong tiba tiba tertawa. "Aku main-main di sini, suhu.
Dan kebetulan saja bertemu dengan Kui Hoa daa Kui Lin itu
ketika ayahnya datang."
"Hm. kau bentrok dengan Ok-taijin (pembesar Ok)?"
"Tidak, justeru dia yang menolongku dari pedang puterinya
suhu. Karena itu aku harus berterima kasih " dan Ceng Liong
yang sudah memberi hormat di depan laki-laki gagah ini
langsung menjura "Taijin. terima kasih atas pertolonganmu
Dua puterimu benar - benar hebat dan tak sanggup aku
menandinginya!"
Laki-laki berjanggut pendek ini tersenyum. Dia mengulapkan lengan, tertawa tapi alisnya berkerut. Dan
menyuruh Ceng Liong berdiri tegak dia sudah menegur anak anaknya sendiri, "Kui Hoa, Kui Lin, kenapa kalian menyerang
pemuda ini" Apa yang terjadi?"
Kui Lin langsung nerocos, "Dia membuat onar di tempat ini,
ayah. Pemuda itu menyelinap masuk tanpa meminta ijin!"
"Ya, dan dia juga mengganggu tiga orang penghuni
kaputren ini, ayah. Pemuda itu mengajak Puteri Kiok dan dua
saudaranya untuk mandi bersama!" Kui Hoa menyambung,
mengejutkan semua orang yang ada di s itu termasuk gurunya
hingga Mayat Hidup batuk - batuk. Dan laki- laki gagah yang
bukan lain Ok Kui Lun itu sudah memandang kaget ke arah
Ong Liong. "Betulkah itu, Liong-kongcu?"
Ceng Liong mengangguk, tertawa kecil. "Memang betul,
taijin. Tapi salahkah aku bila ingin mencari hiburan?"
Semua orang terbelalak. Mereka heran dan tertegun
melihat sikap pemuda ini, yang bicara blak-blakan dan jujur,
kejujuran yang tidak tahu malu namun berani Dan Mu Ba yang
tiba-tiba tertawa bergelak oleh jawaban muridnya itu
mendadak terguncang perutnya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Liong-ji, hiburan yang ingin kaucari memang tidak salah.
Tapi tempat yang kautuju salah! Kenapa mencari hiburan di
wilayah kaputren?"
Tapi ibunya tidak kuat. T ok-sim Sian-li sudah berkelebat ke
depan anaknya ini, dan begitu tangan bergerak iapun sudah
menampar Ceng Liong dengan muka merah padam "Liong ji,
kenapa kau membuat malu ibunya di tempat ini" Kau anak tak
tahu aturan, kau bocah kurang ajar, plak-plak...!" dan Ceng
Liong yang sudah ditampar ibunya yang penuh kemarahan ini
tiba tiba terpelanting dengan pipi pengap"
Ceng Liong melompat bangun. Dia kembali mendapat
tamparan dari ibunya yang marah itu, hingga mulutnya kini
pecah berdarah. Tapi ketika Tok-sim Sanli hendak menghajar
anaknya lagi tiba-tiba Mu Ba berkelebat menangkis dan
membentak, "Hujin, cukup. Ceng Liong telah mengakui
perbuatannya dan tak boleh terus dipukul!"
Tok-sim Sian-li mendelik, berombak dadanya. "Tapi anak
itu berbuat di luar batas, Mu Ba Dia membuat malu kita semua
dengan perbuatannya di wilayah kaputren ini!"
"Benar, tapi Ceng Liong mengakuinya dengan jantan, hujin.
Dan untuk kegagahannya ini kita harus memuji dan
memaafkan kesalahannya!"
Tok-sim Sian-li masih ngotot. Tapi ketika dua orang itu
berbantah-bantahan untuk urusan ini tiha-tiba Ok Kui Lun lakilaki yang gagah itu melangkah maju. "Lie hujin, dan kau Mu
Ba, biarlah urusan ini tak perlu diperpanjang lebar lagi. Aku
mengagumi keberanian muridmu itu, di samping menyesalkan
perbuatannya yang melanggar aturan Tapi karena dia adalah
murid kalian berdua biarlah memandang muka kalian semua
perbuatannya kumaafkan!"
"Tapi kalau sri baginda tahu bukankah urusan bakal
panjang, taijin" Mana bisa dimaafkan begitu saja?" Tok-sim
Sian-li terbelalak, gemas dan cemas memandang Ceng Liong.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Kui Lun yang tersenyum memandang semua orang
mengulapkan lengannya.
"Tak perlu khawatir, aku yang menjamin urusan ini tak
akan terdengar sri baginda. Asal saja Liong-kongcu tak
mengulangi lagi perbuatannya di kapuiren ini yang
pengawasannya di bawah dua orang puteriku!"
"Oh, mereka yang menguasai daerah ini, taijin?" Ceng
Liong tiba-tiba bertanya, terbelalak memandang Kui Hoa dan
Kui Lin yang cantik-cantik itu, dua dara kembar yang gagah
perkasa dan hampir saja membunuhnya dalam pertandingan
rrendebarkan tadi. Dan Ok taijin yang menganggukkan
kepalanya dengan mulut tersenyum ini memandang Ceng
Liong dengan sinar mata aneh.
"Ya, dan kau berjanii untuk tidak mengganggu kaputren
lagi, kongcu?"
"Ah...!" Ceng Liong tiba-tiba tertawa. "Tentu saja aku
berjanji untuk tidak mengganggu wilayah ini, taijin. Tapi
mohon diperkenankan untuk bersahabat dengan dua orang
puterimu itu. Terutama adik Kui Lin yang gagah perkasa!"
"Cis!" Kui Lin tiba-tiba membentak marah. "Supa sudi
bersahabat denganmu, Ceng Liong" Kau mata keranjang, kau
pemuda tak tahu malui"
Ceng Liong menyeringai. Dia tak tersinggung oleh makian
ini, tapi Ok Kui Lun yang tak enak melihat sikap puterinya tibatiba membentak. "Kui Lin, Liong-kongcu adalah tamu. Tak
boleh kau bersikap begitu padanya!"
Kui Lin cemberut, memandang ayahnya dengan sikap tidak
puas Tapi Ceng Liong yang dapat melihat kesempatan untuk
berkenalan baik-baik segera melangkah maju dan menjura
dengan sopan di depan dara cantik ini. "Lin-moi, maaf kan.
Aku memang pemuda mata keranjang. Tapi percayalah, asal
kau mau bersahabat denganku tentu semua sifat - sifatku
yang buruk akan lenyap!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui Lin mendengus. Ia tak menggubris pemuda itu. Dan
sementara Ceng Liong menjura di depannya tiba-tiba ia
memutar tubuh dan berkelebat pergi. "Ayah, aku sedang
sebal. Maafkan kalau aku tak dapat memenuhi permintaanmu!"
Ceng Liong kaget. Dia melihat gadis
itu pergi meninggalkannya, dan kecewa bahwa Kui Lin tak mau
bersahabat dengannya tiba - tiba ia menyeringai memandang
Kui Hoa. Tapi belum dia "menggaet" gadis ini tiba - tiba Kui
Hoa yang rupanya dapat mencium maksud Ceng Liong sudah
pula berkelebat pergi menyusul adiknya, berseru pada sang
ayah. "Ayah, aku akan menyusul Kui Lin. Tolong ini tamu kita itu
kautemani dulu,..!"
Ceng Liong kecewa bukan ma in. Dia sekarang terbelalak,
merah mukanya. Tapi Ok-taijin yang mengerutkan kening
melihat tingkah dua orang anaknya sudah menepuk-nepuk
pundak pemuda ini. "Liong-kongcu, mereka rupanya masih
baru kepadamu. Harap dimaafkan, mereka makin anak-anak."
dan memandang tiga orang tamunya yang lain pembesar ini


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mempersilabkan ramah, "Mu Ba, dan kau Lie hujin, mari kita
keluar untuk melanjutkan pembicaraan kita. Biarlah Liongkongcu ikut serta mengisi kekosongannya!"
Ceng Liong menggigit bibir. Dia kecewa dan mendongkol
bukan main, tapi karena yang bicara itu adalah Ok-taijin
sendiri maka diapun mengangguk kosong dan mengikuti
semua orang ketika pembesar ini mengajak mereka keluar dari
keputren, berjalan di belakang tapi pikiran selalu tertuju pada
Kui Lin, gadis yang tiba-tiba tak dapat dilupakannya itu. Dan
Ceng Liong yang untuk pertama kalinya jatuh cinta pada
seorang dara akhirnya benar-benar gelisah dan tak menentu
jajan pikirannya hingga tak tahu apa yang dibicarakan di meja
perundingan antara guru - gurunya dan Ok-taijin itu!
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Malam itu, setelah dua hari tinggal di kompleks istana Ceng
Liong tak dapat tidur. Dia selalu teringat Kui Lin, gadis cantik
yang gagah itu, puteri Ok taijin yang memiliki kepandaian
tinggi. Dan Ceng Liong yang berkali-kali naik turun di atas
pembaringannya tiba - tiba mendesis dan mengepalkan tinju.
Dia membuka jendela, membuang hawa pengap di dalam
kamar. Padahal kamar itu cukup besar baginya! Dan Ceng
Liong yang geregetan dua hari tak berhasil menjumpai Kui Lin
tiba-tiba menggebrak meja dengan marah.
"Sialan, kenapa aku tak tahu di mana gadis itu berada"
Haruskah aku kembali ke kaputren untuk mencari gadis ini?"
Ceng Liong geram. Dia sudah dua hari ini mencari gadis itu,
tapi tak ketemu. Dan Ceng Liong yang tak kuat menahan
kerinduan tiba tiba bertekad untuk kembali ke kaputren
mencari Kui Lin. Bukan untuk mengganggu puteri-puteri'
istana tapi semata-mata ingin mencari gadis
yang membuatnya tergila - gila itu. Tapi belum dia membulatkan
kemauannya mendadak gurunya nomor satu muncul.
"Ha-ha, apa yang kaupikiri, Liong-ji?"
Ceng Liong terkejut. Dia melihat gurunya berkelebat masuk
melompati jendela itu, tertawa memandangnya. Dan Ceng
Liong yang merasa mendapat jalan keluar tiba-tiba menjadi
girang. "Suhu, kau harus menolongku. Aku mendapat kerepotanl"
Mu Ba tertawa bergelak. "Kerepotan apalagi, anak setan"
Apa yang mau kauminta dari gurumu?"
Ceng Liong tersenyum. "Tidak banyak, suhu. Satu
permintaaan saja. Yakni kau tolonglah aku untuk melepas
rindu hati ini!"
"Weh" Rindu hati kepada siapa" Apa yang kan maksud?"
"Ah, tidak tahukah kau, suhu" Atau kau pura-pura saja?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mu Ba terbahak. "Aku betul-betul tidak tahu apa yang
kaubicarakan, Liong-ji. Sebaiknya kau bicara saja terus terang
dan jangan berputar-putar!"
Maka Ceng Liong langsung bicara, "Aku ingin menemui
puteri Ok-taijin itu, suhu. Gadis bernama Kui Lin yang
membuatku tergila - gila itu"
"Ha-ha, kau selamanya tergila-gila melihat gadis caotik,
Liong - ji. Masa untuk urusan perempuan saja kau meminta
tolong gurumu?"
"Ah, ini serius, suhu. Aku benar - benar jatuh cinta dan
tergila-gila pada gadis itu!"
"Kalau begitu cari saja. Kenapa minta tolong gurumu?"
"Hm, sudah kucari, suhu. Tapi dua hari ini tak kutemukan
juga gadis itu. Kabarnya tidur di kaputren!"
"Hah" Kau tidak main-ma in?"
"Siapa main-main, suhu" Aku sudah menyelidikinya Karena
itu aku gagal mencarinya ke sana ke mari."
Mu Ba terbelalak. Dia terkejut juga mendengar disebutnya
nama kaputren itu. Karena tempat ini dilarang keras dimasuki
lelaki. Tapi melihat muridnya tampak mengiba diapun bingung
juga. "Bagaimana, suhu" Kau dapat menolongku?"
"Hm, tentu dapat, Liong-ji. Tapi benar-benarkah kau jatuh
cinta pada gadis itu" Bagaimanakah kalau sekedar main main saja seperti biasanya?"
"Ah, ini serius, suhu. Aku tidak main-main seperti biasanya.
Aku benar jatuh cinta dan tergila-gila pada gadis itu!"
"Dan kau mau mengawininya?"
"Tentu, suhu. Aku ingin gadis itu menjadi isteriku!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, kalau begitu kita menghadap ayahnya saja. Kita
lamar gadis itu dan terang-terangan memintanya!"
Ceng Liong terkejut. "Ah, tapi...."
"Tapi kenapa?" gurunya terbelalak. "Apa kau tidak setuju
untuk meminta pada ayahnya dengan cara baik-baik?"
"Bukan, bukan begitu, suhu. Tapi yang kumaksudkan itu
adalah apakah gadis itu dapat menerima cintaku "
"Hm, kalau begitu bagaimana baiknya?"
"Begini, suhu. Kaubantulah aku untuk menemui gadis ini
dulu. Aku ingin menyatakan cin taku, kalau dapat dia terima
baru kita urus masalah perjodohan dengan ayahnya."
"Wah, kenapa berbelit-belit" Bukankah kau suka padanya"
Bilang saja pada ayahnya dan gadis itu tentu tunduk padamu!"
"Tidak, aku menyangsikan hal ini, suhu. Dan karena itulah
aku melarangmu untuk menemui ayahnya dulu!"
"Kenapa begitu?"
"Hm..." Ceng Liong mengerutkan keningnya, menunjuk
pada peristiwa dua hari yang lalu. "Kau tentu masih ingat"
ketika gadis itu membantah perintah ayahnya bukan, suhu"
Gadis itu tak mau berkenalan baik-baik denganku ketika
ayahnya menyuruh. Dia ma lah pergi, menyatakan sebal
segala. Dan kalau dia berani pada ayahnya jangan-jangan Ok
- taijin tak dapat menolak pula kalau anak perempuannya itu
menolak lamaran kita, suhu. Maka sebelum bicara pada orang
tuanya sebaiknya kupastikan dulu sikap anaknya!"
"Maksudmu?"
"Aku ingin menyatakan cintaku secara baik baik, suhu. Tapi
kalau dia menolak aku ingin memaksanya!"
"Heh?" Mu Ba terbelalak. "Kau mau main-ma in dengan
gadis itu, Liong-ji" Kau mau menyulut api permusuhan?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau kau membiarkan aku seorang diri melakukan ini,
suhu. Tapi kalau kau mau membantuku tentu semuanya akan
berjalan baik-baiki"
"Setan, kau sudah merencanakan sesuatu, Liong-ji?"
"Benar, dan satu satunya orang yang amat kuharap adalah
kau, suhu. Tapi kalau kau tidak mau membantuku biarlah aku
menghadapi bahaya ini seorang diri. Paling-paling mampus di
tangan Ok-taijin"
"Tidak!" Mu Ba tiba - tiba menggereng. "Kau muridku satusatunya, Liong ji Aku tak akan membiarkan kau mampus
menghadapi bahaya. Tapi apakah bahaya yang kaumaksud
itu" Dan kenapa kalau aku yang membantu maka semuanya
bisa berjalan baik-baik?"
Ceng Liong tersenyum "Itu akan kuceritakan kalau kau s iap
membantuku, suhu. Tapi berjanjikah kau untuk membantuku?"
"Tentu saja! Mana ada guru membiarkan muridnya celaka
sendirian?"
"Baiklah, kalau begitu kuceritakan sekarang, suhu. Dan
terima kasih untuk janji bantuanmu ini!" Ceng Liong girang,
berjingkrak di dalam kamar lalu berbisik-bisik di telinga
gurunya, tampak serius dan bersungguh-sungguh Dan
gurunya yang mendenparkan rencana muridnya itu tiba-tiba
terbelalak dan tampak terkejut. "Wah, begitu yang kau maui,
Liong-ji?"
"Ya, satu-satunya jalan untuk mendapatkan gsdis itu tanpa
kegagalan, suhu. Kau tentu menolongku, bukan?"
Mu Ba sejenak tertegun. Tapi begitu mukanya pulih kembali
dan menyeringai memandang Ceng Liong tiba-tiba raksasa ini
tertawa bergelak dan melompat keluar. "Baik, kita bergerak
sekarang, anak setan. Tapi hati-hati dengan gerak-gerikmu
sendiri!" http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong mengangguk, melompat pula dan menunip
jendela. Lalu me lihat gurunya lenyap ke arah barat diupun
menjejakkan kaki ke arah timur. Dan begitu dua bayangan ini
berpisah maka Ceng Liong dan gurunya sudah sama-sama
melaksanakan "tugas".
(OodwkzoO) Tidak seperti biasanya, malam itu Kui Lin dan Kui Hoa tidur
di kompleks kaputren. Sudah tiga hari ini mereka tak mau
tidur di rumah ayahnya. Alasan mereka adalah menjaga
keselamatan puteri - puteri istana sejak Ceng Liong membuat
onar itu. Dan Kui Lin serta Kui Hoa yang malam itu beristirahat
di kamarnya tampak bercakap-cakap dengan nada bersungut.
"Bagaimana kesanmu dengan pemuda ohe Ceng itu, Linmoi?" demikian Kui Hoa bertanya pada adiknya, yang tiba tiba mengepalkan tinju dengan mata berapi. Dan Kui Lin yang
tampak geram oleh pertanyaan ini langsung mengumpat.
"Kesan apa lagi, enci" Dia pemuda brengsek, cabul dan tak
tahu malu!"
"Dan kau tak mau kembali ke rumah ayah untuk tidur di
sana?" "Tidak. Aku tak mau ke sana dulu kalau pemuda itu belum
enyah, cici. Aku sebal dan muak melihat tingkahnya!"
"Dan kau tahu apa yang dilakukan pemuda itu selama ini?"
"Ya, aku tahu. Ceng Liong mencari-cariku tapi selalu tak
berhasil."
"Dan dia tentu penasaran, Lin - moi. Aku khawatir kalau dia
nekat dan mencari kita di sini, sebab di sinilah dia tahu tugas
utama kita."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, kalau berani begitu kita lapor saja pada sri baginda,
enci. Kita hilang dan buka rahasianya beberapa hari yang
lalu!" "Tapi kali ini berbeda, Lin-moi. Dia datang bukan untuk
mengganggu puteri puteri istana melainkan semata-mata ingin
menemui dirimul Bagaimana kalau terjadi demikian?"
"Aku akan melabraknya habis-habisan, enci. Kalau perlu
kubunuh dia dan habis perkara!"
"Hm, sekarang persoalannya tak semudah itu, Lin - moi.
Kau tahu dia sedikit unggul dibanding kepandaianmu. Jari
Penusuk Tulangnya hebat, kalau kita tak mempunyai ilmu
kebal Ho u-lek-ki-n-cio g-ko tentu kita tak mampu
melawannnya!' "Benar, tapi kalau kita berdua maju betapapun kita dapat
mengatasinya, enci. Dan kalau kau mau membantu tentu kita
dapat membunuh pemuda itu!"
"Hm, sekarang tak mungkin, Lin-moi. Jelek-jelek pemuda
itu adalah tamu ayah. Kalau saja tiga hari yang lalu ayah tak
menangkis pukulan kita tentu pemuda itu sudah tinggal
namanya saja!"
'Ya, dan kita tak akan diganggunya lagi, enci. Sungguh
sayang kenapa ayah menggagalkan serangan kita waktu itu!"
Kui Hoa menghela napas. "Lin-moi, tahukah kau kenapa
ayah mengundang orang - orang jahat itu" Bukankah Mu Ba
dan Mayat Hidup dikenal sebagai datuk-datuk sesat yang keji"
Dan Tok-sim Sian li juga ikut bersamm. Aku merasa tak
nyaman melihat orang orang ini!"
"Ya. dan tingkah laku mereka telah diperlihatkan oleh
pemuda brengsek itu, enci. Aku khawatir dan heran kenapa
ayah bersahabat dengan orang-orang macam mi!"
"Dan ke mana paman So-beng" Kenapa aku tak melihatnya
pula tiga hari ini?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui Lin tiba tiba membelalakkan matanya. "Ya, aku merasa
heran setiap ayah muncul dia selalu menghilang, enci. Kenapa
berkali kali terjadi seperti itu?"
"Hm, aku juga merasa ada sesuatu yang tak beres antara
ayah kita dan So - beng itu, Lin-moi. Apakah kau juga merasa
seperti apa yang kurasakan?"
"Ya, dan aku mulai curiga pida laki - laki ini, enci. Tapi yang
mengherankan hatiku ialah sikapnya yang sama baik seperti
ayah! Betulkan dia adik seperguruan ayah?"
"Hm, melihat ilmunya yang sealiran dengan kepandaian
ayah tentu cerita itu betul, Lin-moi. Tapi kenapa dia selalu
mengenakan kedok" Apakah mukanya buruk"'
"Tak tahulah. Aku juga bingung me lihat paman kita yang
satu ini, enci. Tapi karena dia baik kepada kita maka sudah
seharusnya kita berbaik pula kepadanya."
Dua kakak beradik itu terdiam sejenak. Mereka termenung,
mengunyah pembicaraan yang baru saja mereka katakan.
Tapi Kui Hoa yang bergerak telinganya tiba tiba berkelebat
keluar, membentak, "Siapa di situ?"
Dan sesosok bayangan tiba - tiba muncul. Dia adalah orang
yang dipercakapkan terakhir kalinya oleh Kui Hoa dan Kui Lin
.So-beng, Iblis Penagih jiwa itu. Dan Kui Hoa yang terkejut
melihat kedatangan laki-laki berpakaian merah ini segera
berseru tertahan, ''Oh! Kau, paman?" dan laki-laki itu
melompat masuk.
"Kui Hoa, Kui Lin, kalian tak melihat sesuatu yang
mencurigakan?"
Kui Lin sudah keluar pula. "Apa yang kau maksud, paman"
Kenapa kedatanganmu mengejutkan kami?"
"Ya, dan ke mana saja kau selama tiga hari ini, paman"
Kenapa tak kelihatan?" Kui Hoa juga menyambung, terbelalak
di samping laki-laki ini yang tampaknya celingukan ke sana ke
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mari. Tapi melihat Kui Lin dan Kui Hoa tak kurang suatu apa


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diapun menarik napas lega dan tertawa.
"Anak-anak,
kalian tak melibat sesuatu yang mencurigakan?"
Kui Hoa menggeleng. "Tidak. Tapi apa maksudmu, paman"
Kenapa datang dengan tiba-tiba begini" Dan ke mana kau
selama tiga hari ini?"
"Hm, aku diutus ayah kalian, anak - anak. Keluar kota raja
untuk menyelidiki perkumpulan Ho-han hwe."
"Dan kenapa malam-malam begini ke tempat kami?"
"Maaf, sekilas kulihat sebuah bayangan melompat - lompat
di wuwungan istana, Kui Hoa. lapi ketika kukejar tahu-tahu dia
melayang turun dan menghilang!"
"Ah, dia dapat meloloskan diri dari tangkapanmu, paman?"
"Ya, karena itu dapat kunilai bahwa orang ini
berkepandaian tinggi!"
"Tapi, siapa, paman?"
"Aku tak tahu. Tapi tubuhnya tinggi besar, memakai mantol
hingga mirip kelelawar raksasa!"
Kui Hoa dan adiknya terkejut. "Begitukah, paman" Tapi di
mana terakhir kalinya kau menemukan jejaknya?"
"Di luar kompleks kaputren. Karena itu aku ke mari untuk
menengok keadaan kalian."
"Hm.." Kui Lin tiba-tiba mengerutkan alisnya. "Apa bukan
pengawal rahasia yang disiapkan ayah, paman" Bukankah
ayah banyak mengundang orang - orang pandai untuk
membantu melindungi istana?"
"Kurasa tidak. Tapi akan kuselidiki kembali, anak-anak. Dan
kalian harap berhati - hati. Nanti aku kembali lagi!" dan Sohttp://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
beng yang sudah menggerakkan kakinya itu tiba-tiba
berkelebat lenyap di luar kamar.
Kui Hoa terkejut. Tapi Kui Lin yang sudah mengejar di luar
tiba-tiba berseru memanggil, "Paman, tunggu dulu. Apakah
ayan sudah tahu ini?"
Iblis Penagih Jiwa itu membalikkan tubuh. "Belum, tapi aku
akan memberitahunya, Lin-ji. Dan jangan kalian keluar dari
tempat ini sampai aku kembali lagi!" dan laki - laki misterius
yang sudah memutar tubuh itu tahu-tahu melanjutkan
gerakannya dan lenyap di luar taman.
Kini Kui Lin dan kakaknya tertegun. Kui Lin memandang
encinya itu, tapi sang enci yanj menghela napas mengajaknya
masuk. "Lin-moi, kita tunggu saja kedatangan paman So beng. Mari masuk!"
Kui Lin tak membantah. Mereka sekarang sudah kembali
berada di kamar, tapi Kui Li i yang bersinar matanya tiba-tiba
berbisik, "Enci, bukankah ini kesempatan bagus bagi kita"
Bagaimana kalau kita menyelidiki kecurigaan kita itu?"
"Kecurigaan yang mana, Lin-moi?"
"Tentang paman kita itu, enci. Tentang So-beng!"
"Maksudmu?"
"Sementara menunggu dia kembali seorang di antara kita
mencari ayah, enci. Dan kalau ayah tak ada di tempat maka
kita tunggu pamen So-beng dan langsung saja bertanya
terang-terangan kepadanya!"
"Hm, aku takut, Lin - moi. Aku khawatir parran So-beng
tersinggung dan marah kapada kita. Apalagi kalau ayah
dilapori!"
"Tapi kita tak akan diganggu lagi oleh tanda tanya, enci.
Setidak - tidaknya kita bersikap jujur dan menyatakan apa
yang menjadi ganjalan kita!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, untuk saat ini tak perlu kita tahu, Lin-moi.
Betapapun kalau benar di antara ayah dan paman So beng
ada apa-apanya tentu kelak kita tahu juga."
"Tapi aku semakin penasaran, enci."
"Boleh jadi. Tapi betapapun kita harus mengendalikan diri,
Lin-moi. Karena apa yang akan kita selidiki itu adalah orang orang dekat kita sendiri. Kita harus berhati-hati!"
Kui Lin diam. Dia patuh omongan kakaknya ini, dan bangkit
berdiri tiba-tiba ia mengambil pakaian kakaknya di atas meja.
"Enci, aku ingin mengenakan pakaianmu ini. Kupinjam
sebentar!"
Kui Hoa memandang aneh. "Untuk apa, Lin-moi" Sudah
larut malam, sebentar lagi kita akan tidur."
"Biarlah, aku tertarik oleh pakaian hijaumu ini, enci. Entah
kenapa malam ini aku ingin mengembarimu!"
Kui Hoa tertawa. "Kau lucu, Lin-moi. Kesukaanmu berbaju
biru kenapa tiba-tiba sekarang memilih hijau" Jangan - jangan
ayah sendiri sulit membedakan kita."
Kui Lin juga tertawa. "Aku hendak sedikit main - main, enci.
Ingin kulihat apakah paman So-beng juga tak terkecoh kalau
aku mengganti baju!" dan Kui Lin yang sudah mengenakan
baju encinya itu tiba tiba sudah tak dapat dibedakan lagi dari
kakaknya! Mereka memang saudara kembar. Baik muka maupun
tubuh keduanya benar - benar mirip. Sama-sama tinggi
semampai dan cantik - cantik. Maka begitu Kui Lin mengganti
pakaian birunya dengan pakaian hijau yang menjadi milik
encinya segera saja dua orang gadis ini tak dapat dibedakan
lagi. Baik Kui Lin maupun Kui Hoa menjadi sama, siapa kakak
siapa adik tak bakal diketahui lagi. Kecuali oleh orang dekat
yang dapat membedakan mereka dari suara masing-masing
yang sedikit berlainan. Karena kalau Kui Hoa memiliki suara
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang merdu halus adalah Kui Lin nyaring dan galak.
Selebihnya, biar ayah mereka sendiripun tak bakal tahu yang
mana Kui Hoa dan yang mana Kui Lin!
Maka, begitu Kui Lin mengemban encinya ini tiba-tiba gadis
itu terkekeh. "Bagaimana, enci" Siapa yang lebih cantik di
antara kita?"
Kui Hoa tersenyum. "Kita sama dan serupa, Lin - moi. Mana
bisa orang lain membedakan"'
"Ya, dan kalau paman So - beng ke mari biarlah kita tak
usah berbicara, enci. Kita lihat bagaimana dia mengenali kita!"
Tapi Kui Hoa tertawa kecut. "Jangan, betapapun orangorang yang dekat dengan kita mengenali kita dari suara kita,
Lin-moi. Kalau kita kelewatan tentu paman So-beng akan
marah. Jangan menggoda orang dengan keterlaluan!"
"Hi-hik, tapi dia tak pernah marah kepada kita, enci. Paman
So-beng selalu baik dan menyayang kita."
"Benar, tapi kita tak boleh menyalahgunakan perasaan
orang, Lin-moi. Betapapun dia adalah adik seperguruan ayah."
Kui Lin tertawa nakal. Dia tak bicara lagi, dan ketika
kentongan dipukul dua kali tanda malam semakin larut tibatiba bayangan merah berkelebat memasuki kamar.
"Bagaimana, anak-anak" Tak ada sesuatu apa di sini?"
Itulah suara So-beng. Kui Hoa sudah cepat berdiri
menyambut, menggelengkan kepala dan berkata tak ada apaapa di situ. T api Kui Lin yang tersenyum di samping kakaknya
dengan pakaian kembar membuat laki-laki ini tertegun. "Eh,
kenapa kalian mengenakan pakaian yang sama" Siapa yang
Kui Lin?" Kui Hoa tertawa, tapi Kui Lin yang nakal sengaja diam saja.
"Kau tebak sendiri, paman. Siapa kira-kira di antara kami
sebagai Kui Lin!" Kui Hoa menjawab, geli melihat paman
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka kebingungan. Karena yang memperkenalkan suara
hanya dia seorang. Dan baru setelah Kui Lin terkekeh tak
tahan menggoda Iblis Penagih Jiwa itu barulah laki laki ini
tersenyum dan menyentil telinga gadis itu.
"Kui Lin. setan kau. Kenapa menggoda pamanmu seperti
ini" Apa maksudmu?"
"Hi-hik. aku hanya ingin tahu bisakah kau membedakan
kami dengan segala - galanya yang kembar ini, paman. Tapi
kalau kau dapat membedakan kami dan suara kami memang
aku harus menyerah!" Kui Lin tenawa, tak dapat
menyembunyikan diri lagi karena sudah dikenal orang. Dan So
beng yang gemas memandangnya tiba-tiba memutar tubuh.
''Anak - anak, tak ada yang mengganggu kalian, bukan?"
Kui Lio menggeleng. "Tidak, dan bagaimana dengan
pencarianmu tadi, paman" Ketemukah laki laki itu?"
"Hm, aku mendapatkannya keluar melalui tembok sebelah
barat, Lin ji. Tapi ketika kukejar dia menghilang di luar hutan
dan tak kuketahui siapa adanya!"
"Jadi gagal, paman?"
"Ya. Tapi kukira sekarang aman. Setidak-tidaknya, untuk
malam ini tak ada sesuatu yang serius di kompleks istana
karena dia telah pergi dan kutunggu tak kembali lagi. Entah
apa maunya."
"Dan ayah sudah kauberi tahu, paman?"
"Sudah."
"Dan ayah juga ikut keluar?"
"Tentu, tapi kami terlambat, Lin-ji. Aku dan ayahmu
kehilangan jejak ketika bayangan itu memasuki hutan. Tapi
besok kami akan menyelidiki lagi!" So beng menghindar
pandangan, sedikit gugup oleh tatapan Kui Lin yang tajam,
yang tiba-tiba merasa aneh akan suara pamannya yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sumbang. Tapi Iblis Penagih Jiwa yang sudah memutar
tubuhnya iiu tiba - tiba berkelebat keluar meninggalkan
mereka. "Kui Hoa, hari sudah hampir pagi. Kalian tidur dan
beristirahatlah!"
Kui Hoa dan adiknya mengangguk. Mereka melihat orang
lenyap di luar kamar, maka menutup pintu dan menghela
napas dua kakak beradik itu lalu memadamkan lampu,
memasang lilin untuk sekedar menerangi kamar dengan
suasana remang-remang. "Lin-moi, benar apa yang dikata
paman So-beng. Kita istirahat dulu dan besok menemui ayah."
"Hm..." Kui Lin melempar tubuhnya di atas pembaringan.
"Tapi aku merasa tak enak, enci. Entah kenapa tiba - liba
hatiku tak nyaman. Apakah kau juga merasakan perasaan
gelisah?" Kui Hoa mengerutkan kening. "Memang benar, Lin-moi.
Tapi kukira hanya aku sendiri."
"Tidak, aku sudah gelisah sejak paman So-beng
menyatakan melihat bayangan seseorang, enci. Apakah kau
merasakan itu sejak saat yang sama?"
"Ya, tapi sudahlah. Mungkin hanya pengaruh sugesti kita
terhadap paman So-beng yang kita curigai itu." dan Kui Hoa
yang juga sudah melempar tubuhnya di sisi Kui Lin tiba-tiba
menguap dengan mata berat. "Lin-moi, aku mengantuk sekali.
Kau juga mengantuk?"
"Hm, tentu, enci. Tapi kenapa kurasa hawa demikian dingin
menusuk tulang" Sudahkah jendela kau tutup?"
"Aneh, aku juga merasa kedinginan, Lio-moi Padahal
jendela sudah kututup! Apa yang terjadi ini?"
Dan berbareng dengan itu tiba-tiba dua kakak beradik itu
mendengar desir angin lirih di lubang jendela. Ada semacam
hawa meniup di bawah s itu, hawa yang membuat kamar tibahttp://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tiba dingin bagai dimasuki bongkahan es. Kamar yang menjadi
dingin hingga tubuh mereka menggigil. Dan Kui Lin serta
kakaknya yang terbelalak mendengar desir lirih yang mirip
jengkerik mengibaskan bulu itu mendadak kaget dengan muka
berobah. "Penyirepan....!"
Dua kakak beradik itu melompat bangun. Mereka diserang
kantuk yang hebat, pucat mukanya. Karena sadar bahwa
seseorang menyerang mereka dengan pengaruh ilmu hitam.
Dan baru mereka melompat dengan kaki terhuyung tahu-tahu
jendela dicungkil orang dan sebuah bayangan tinggi besar
melompat masuk.
"Hei, awas....l"
Tapi Kui Lin dan Kui Hoa terlambat. Mereka melihat
bayangan itu telah menggerakkan jarinya menotok mereka,
dan karena mereka terhuyung diserang kantuk yang hebat
hingga mata berat dibuka tahu - tahu keduanya sudah roboh
tertotok dan terguling di atas lantai. Baik Kui Lin maupun
kakaknya mengeluh pendek, dan begitu keduanya terguling
maka kakak beradik ini pingsan di dalam kamar dan tak tahu
lagi apa yang terjadi!
Kini bayangan itu mengeluarkan suara aneh Dia bergumam
tidak jelas, terbelalak memandang korbannya yang pingsan
itu. Gadis kembar yang segala-galanya tak dapat dibedakan
lagi Sana dan serupa. Dan bingung memilih seorang di
antaranya tiba - tiba bayangan ini, yang bukan lain adalah Mu
Ba, menyambar Kui Hoa yang disangka Kui Lin! Lalu,
menggerendeng tidak jelas Mu Ba sudah melonpat keluar dan
menghilang di luar tembok kaputren.
(Oo-dwkz-oO) http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagaimana, suhu" Kau berhasil" Ksnipa lama amat?"
demikian Ceng Liong nerocos bertanya ketika gurunya datang.
Mereka berada di dalam hutan, di sebuah kuil rusak yang tidak
dipakai lagi, menegur gurunya itu dengan suara tidak puas.
Dan Mu Ba yang sudah melempar tubuh Kui Hoa di lantai kuil
tiba-tiba menbentak muridnya itu dengan marah marah.
"Keparat, enak saja kau memerintah gurumu, Liong ji.
Tidak tahukah kau bahwa keterlambatan ini karena adanya
gangguan" So-beng melihat bayanganku. Karena itu aku harus
mengecohnya dulu dua jam lebih sebelum gadis ini kuambil"
Ceng Liong terkejut. "Begitukah, suhu" Tapi dia tak
mengenalmu, bukan?"
"Tidak, karena aku menyembunyikan muka dengan mantol
hitam. Tapi betapapun juga kita harus berhati-hati dengan
manusia yang satu ini, Liong-ji. Karena sekali terbongkar tentu


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semuanya jadi berantakan. Salah-salah Ok - taijin sendiri
menendang kita dari persekutuan ini!"
Ceng Liong tersenyum, lega sekarang. Dan me lompat
menghampri Kui Hoa dia memeriksa, siap melempar pujian.
Tapi melihat bahwa gadis yang ditangkap gurunya itu bukan
gadis baju biru me lainkan gadis baju hijau mendadak Ceng
Liong berseru tertahan dan berobah mukanya.
"Ah, ini bukan Kui Lin, suhu. Tapi Kui Hoa yang menjadi
encinya!" "Hm, dari mana kau tahu?"
"Pakaiannya ini, suhu. Kui Lin mengenakan pakaian biru
bukan hijau!"
"Dan kalau mereka sama-sama mengenakan pakaian
hijau?" Ceng Liong terbelalak. "Apa maksudmu, suhu?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Mu Ba kini mendengus. "Aku tidak tahu apakah salah
ambil atau lidak, Liong-ji. Tapi ketika aku ke sana maka kulihat
kedua-duanya mengenakan pakaian hijau Aku tak tahu mana
Kui Lin mana Kui Hoa. Tapi kuharap saja gadis ini adalah Kui
Lin" Ceng Liong ternganga. Dia terkejut oleh cerita gurunya ini.
Tapi melihat baik Kui Lin maupun Kui Hoa benar-benar serupa
dan mirip Satu sama lain tiba - tiba Ceng Liong tertawa
bergelak. Dia tak me inperdulikan lagi sekarang, dan tertawa
dengan sinar mata keji tiba-tiba Ceng Liong mengeluarkan
sebotol arak dari balik sakunya.
"Suhu, aku akan menundukkan gadis ini sebelum dia sadar.
Kuharap pernyataan cintaku nanti tak akan ditolak!"
"Hm, kau mau memberikan Arak Sorga itu?"
"Ya, sesuai maksudku, suhu. Dan sekali dia telah kumiliki
maka selamanyapun gadis ini akan tunduk kepadaku, ha-ha!"
Ceng Liong membuka botol arak. Dia sudah gembira sekali
memandang korbannya. Karena itulah maksudnya ketika
berbisik-bisik dengan gurunya beberapa saat yang lalu,
"menembak" gadis ini agar tak mengalami banyak kesulitan
dalam menyalurkan hasrat cintanya. Cinta berahi! Dan Ceng
Liong yang siap menuangkan arak di mulut Kui Hoa tak perduli
lagi apakah gadis itu Kui Hoa atau Kui Lin!
Tapi, Mu Ba tiba tiba berseru, "Liong-ji, nanti dulu, aku tak
mau melihat apa yang akan kaulakukan. Tapi kalau gadis ini
sadar dan marah kepadamu panggillah aku di luar. Hati hatilah...!"
Mu Ba sudah berkelebat lenyap. Dia meninggalkan Ceng
Liong yang menyeringai kegirangan, mengangguk dan tertawa
memandang korbannya. Dan begitu mendekatkan botol
araknya ke mulut Kui Hoa maka Cepg Liong sudah
menuangkan isinya sambil terkekeh. "Jangan khawatir, aku
dapat menjaga diri, suhu. Dan sekali gadis ini menjadi m ilikku
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentu hanya akulah yang dapat mengawininya dengan baikbaik, ha ha..,!"
Ceng Liorig menuangkan araknya. Dengan penuh
keyakinan dan rasa percaya diri yang besar dia mencekoki Kui
Hoa dengan arak perangsangnya itu. Arak yang mampu
membuat kuda jantan tergila-gila dan mabuk dalam nafsu
berahi. Tak bakal sudah kalau belum melampiaskan semua
nafsu berahi yang membakar tubuh! Tapi, baru botol arak
menempel di bibir Kui Hoa tiba-tiba sebutir batu hitam
menghantam pecah botol arak ini.
"Ceng Liong, kau manusia hina... prang!"
Ceng Liong terkejut. Dia melihat sssosok bayangan
berkelebat memasuki ruangan itu, memecahkan botol araknya
dan langsung menampar punggung Dan karena dia tak
menyangka bahwa di tempit itu ada orang ke tiga maka Ceng
Liong mengeluh ketika terlempar roboh.
"Bress....!"
Ceng Liong terguling-guling. Dia kaget bukan main oleh
tamparan yang membuat dia sesak napas ini, dan ketika dia
melompat bangun maka dilihatnya seorang pemuda tampan
dengan pakaian sederhana telah berdiri di depannya dengan
mata bersinar-sinar. Marahi
"Siapa kau?" Ceng Liong terkejut.
"Hm, aku orang yang sudah pernah kau kenal, Ceng Long.
Tapi melihat perbuatanmu yang hina hari ini sungguh tak
kusangka kalau kau demikian keji!"
Ceng Liong terbelalak. "Kau siapa?"
"Aku orang yang dulu pernah kaupatah-kan lengannya,
Ceng Liong. Kita bertemu sepuluh tahun yang lalu di kuil T ee kong bio!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, Bu beng Siauw - cut...!" Ceng Liong tiba-tiba
tersentak, kaget dan heran memandang bekas musuhnya di
waktu kecil ini, pemuda yang kini dia kenal sebagai Bu-beng
Siauw-cut, anak gelandangan itu! Dan tertawa bergelak
dengan suara tinggi tiba tiba Ceng Liong membentak, "Bubeng Siauw cut. apa maksudtnu menggangguku di sini" Kau
tidak jera setelah kupatabkan lenganmu itu" Kiu minta kuhajar
lagi?" Bu-beng Siauw cut, atau yang kini bernama Kun Houw itu
melangkah maju. Dia tersenyum mengejek mendengar katakata Ceng Liong ini. Tapi berkata dengan suara dingin pemuda
itu menjawab, "Ceng Liong, aku telah ganti nama sekarang.
Aku bukan Bu beng Siauw - cut, tapi Kun Houw. Dan kalau
dulu aku berani melawanmu maka sekarangpun aku juga tidak
takut pada kecongkakanmu. Kenapa kau demikian hina
hendak memperkosa gadis ini?"
Ceng Liong marah. "Dia calon isteriku sendiri, Siauw cut.
Aku..." "Hm, namaku Kun Houw, Ceng Liong. Aku telah membuang
nama Siauw-cut itu sepuluh tahun yang lalu. T elingamu pekak
tidak mendengai' perkataan orang?" Kun Houw atau Bu - beng
Siauw-cut itu memotong, memandang Ceng Liong dengan
sinar mata tajam dan marah. Dan Ceng Liong yang
membanting kakinya oleh potongan ini membentak.
"Kau bagiku tetap Bu-beng Siauw-cut, anak setan. Aku tak
pcrduli kau ganti nama atau tidak. Aku tak mau menyebutmu
Kun Houw!"
"Baiklah, kalau begitu kau tidak cepat-cepat membebaskan
gadis ini" Kau tunggu aku membalas dan menghajar
perbuatanmu yang hina dulu?"
Ceng Liong tertawa bergelak. "Siauw-cut, kau sombong
sekali. Apakah yang kauandalkan hingga sekarang kau berani
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memerintahku" Tak tahu diri kau berani bersikap begitu
kepadaku?"
"Hm, kau yang sombong, Ceng Liong. Kau memandang
rendah dan hina diriku seperti sepuluh tahun yang lalu.
Bagaimana kalau aku dapat menghajarmu?"
"Keparat!" Ceng Liong t iba-tiba menerjang. "Kau yang akan
kurooohkan bukannya aku yang roboh, Siauw-cut. Mampuslah
dengan mulutmu yang besar itu... dukk!"
Kun Houw menangkis. Dia terang tak mau menerima
mentah - mentah serangan ini, mengerahkan sinkang
membentur lengan Ceng Liong. Dan begitu kedua lengan
mereka bertemu tiba-tiba Ceng Liong berteriak kaget ketika
terpental ke belakang dan mencelat membentur tembok!
"Ah, kau ternyata memiliki sedikit kepandaian, Siauw cut"
Ceng Liong terbelalak, kaget tak menyangka bahwa lawannya
ini memiliki sinkang demikian hebat, menggetarkan lengannya
dan membuat dia terpental setombak. Tapi Ceng Liong yang
kurang percaya dan merasa penasaran tiba - tiba mencoba
lagi sambil menggereng. "Siauw - cut, kau terimalah kembali
pukulan ini. Haitt...!"
Kun Hcuw tersenyum mengejek. Dia tahu Ceng Liong tak
percaya pada kelihaiannya. Maklum, sepuluh tabun yang lalu
dia sama sekali belum memiliki kepandaian silat dan menjadi
bulan bulanan lawannya ini. Maka. begitu Ceng Liong
menyerangnya kembali dengan kedua lengan terlembang
memukul leher dan dada kirinya Kun Houwpun mengeluarkan
jengekan dan tertawa dingin.
"Ceng Liong, kau jangan selalu memandang rendah orang
lain. Aku bukan seperti bocah sepuluh tahun yang lalu!" dan
Kun Houw yang juga menggerakkan kedua lengannya untuk
menangkis pukulan lawan tiba-tiba membentak dan maju
setangkah. "Duk-dukk!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong menjerit. Untuk pertama kalinya dia percaya
benar, terlempar dan terguling-guling oleh tangkisan ini
Merasa sakit dan tulang lengannya seakan retak. Tapi Ceng
Liong yang sudah melonpat bangun dan marah bukan main
tiba-tiba membentak:rdan mengerahkan Tok hiat jiunya
"Siauw - cut, jangan sombong. Aku masih dapat
membunuhmu dengan ilmu-ilmuku yang lain...!"
"Hm, cobalah. Aku juga ingin menguji kepandaian yang
kudapat, Ceng Liong. Dan sekali aku mampu merobohkanmu
jangan harap kau mendapat ampun!"
"Keparat. aku tak akan minta ampun kepada mu, Siauw-cut
Karena sebelum aku roboh kaulah yang akan kukirim ke dasar
neraka. Haitt..!" dan Ceng Liong yang sudah menerjang
dengan pukulan Darah Beracunnya dan melompat ke depan
tiba-tiba menjulurkan lengan kanannya yang berbau amis
menghantam pelipis Kun Houw. Lalu, ketika Kun Houw
melompat mundur dan mengerutkan kening mencium bau
amis ini Ceng Liong mengejar dengan tamparan tangan kirinya
sambi! membentak.
"Siauw-cut, jangan lari kau...!"
Kun Houw mendengus. Dia bukannya lari seperti yang
dikata Ceng Liong, melainkan berhati-hati menghadapi
pukulan yang menjijikkan ini, serangan Darah Beracun yang
sudah pernah didengarnya dari mendiang gurunya, si jago
pedang, yang juga merupakan ayah angkatnya itu. Maka
melihat Ceng Liong mengejarnya dengan tamparan tangan kiri
yang menyambar lehernya tiba - tiba Kun Houw merendahkan
tubuh dan mengangkat kaki menendang pinggang lawannya.
"Dess!"
Ceng Liong terputar. Pemuda itu berteriak marah, dan
hampir terjelungkup oleh tendangan ini Ceng Liong memakimaki. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siauw - cut, terima lah pukulan Tok-hiat-jiuku kalau kau
berani. Jangan menghindar dan melompat-lompat seperti
pengecut!"
Kun Houw merah mukanya. Dia mulai gusar, maka ketika
Ceng Liong mengayun tubuh dan kembali menyerangnya
dengan pukulan Darah Beracun yang tampaknya diapul
agulkan itu tiba-tiba pemuda ini menyambut dan tertawa
mengejek. "Ceng Liong, jangan sombong dengan pukulan Darah
Beracunmu itu. Aku tidak takut. Marilah kita coba... plak!" dan
lengan Kun Houw yang sudah bertemu dengan lengan Ceng
Liong tiba-tiba disambut tertawa girang oleh murid Tok-sim
Sian-li ini. Ceng Liong menggeleserkan lengannya, bermaksud
memindah hawa beracun yang ada di permukaan kulit
lengannya ke lengan Kun Houw. Lalu begitu merayap turun
bagai seekor ular tahu-tahu Ceng Liong membuka kelima
jarinya dan mencengkeram muka lawan.
Tapi Kun Houw mendengus. Dia membentak dan mengikuti
gerakan lawan, dan begitu Ceng Liong mencengkeram
mukanya dengan telapak terbuka diapun membuka kelima
jarinya dan balas menangkap.
"Crep!"
Ceng Liong terbelalak. Dia melihat Kun Houw sudah
menyambut cengkeramannya, sepuluh jari saling bertaut dan
melekat, masing-masing saling meremas dan mengerahkan
tenaga. Tapi Ceng Liong yang tertegun melihat Kun Houw
seakan tak terpengaruh uap beracun di tangannya tiba-tiba
menjerit ketika Kun Houw menekuk kelima jarinya dan
mendorong balik pukulan Tok-hiat-jiunya!
"Aduh...!" Ceng Liong memekik, membanting tubuh dan
melepaskan diri dengan muka kaget bukan main. Tapi Kun
Houw yang selalu mengikuti gerakannya dan tidak mau
melepaskan pemuda ini tiba-tiba membuat Ceng Liong
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berteriak dan melancarkan Jari Penusuk Tulangnya dari
samping, dengan tangan kiri, mempergunakan dua jari
telunjuk dan jari tengahnya yang langsung menyambar
punggung pergelangan telapak tangan Kun Houw.
"Tak!"
Kun Houw tergetar dan ganti terkejut. Dia melepaskan jarijari lawan, terbelalak melihat Ceng Liong mempergunakan dua
jarinya untuk me lepaskan diri, yang memang berhasil. Dan
Kun Houw yang tiba-tiba mengeras pandangannya membentak dengan mata berapi, "Kau juga mahir Coan-kut-ci
(Jari Penusuk T ulang), Ceng Liong?" .
Ceng Liong bermandi keringat. Dia baru saja terlepas dari
cengkeraman Kun Houw yang demikian berbahaya, hampir
mematahkan jari-jari tangannya. Maka melihat Kun Houw
bertanya dengan mata demikian tajam dan menusuk dingin
tiba-tiba Ceng Liong menjadi gentar dan pucat. Betapapun, dia
melihat Kun Houw yang ada di depannya ini demikian hebat,
jauh bedanya dengan sepuluh tahun yang lalu! Dan Ceng
Liong yang tertegun dan tak menjawab pertanyaan itu karena
masih kaget dan heran tiba - tiba kembali dibentak Kun Houw.
"Kau juga mahir Coan-kut-ci, Ceng Liong" Kau juga menjadi
murid iblis si Mayat Hidup itu?"
Ceng Liong sadar. Sekarang dia dapat menenangkan hati,


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan teringat bahwa betapapun juga gurunya nomor satu ada
di luar tiba - tiba Ceng Liang mengusap peluh dan tertawa
mengejek, mencabut Bendera Iblisnya. "Ya, aku mempunyai
tiga orang guru yang melatihku, Siauw-cut Dan kalau kau
gentar oleh Coan-kut ciku sebaiknya kau keluar saja baik-baik.
Mayat Hidup memang guruku!"
"Hm, dan Sin-thouw-hong Mu Ba itu gurumu nomor
berapa?" "Nomor satu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagus, kalau begitu aku dapat menyelesaikan tugasku di
sini, Ceng Liong. Dan karena kau tak beda jauh dengan
gurumu itu biarlah kau kubereskan dulu!" Kun Houw tiba-tiba
berkilat matanya, membentak dan menyuruh Ceng Liong maju
dengan Bendera Iblisnya itu, senjata yang tak dipandang
sebelah mata oleh Kun Houw. Dan Ceng Liong yang tentu saja
marah oleh sikap ini tiba-tiba me lompat dan mengibaskan
benderanya. "Siauw-cut, kau manusia sombong!"
Kun Houw mengeluarkan suara dari hidung.
Dia sekarang dapat mengukur kepandaian Ceng Liong,
setelah dalam beberapa gebrakan tadi mereka mengadu
tenaga Dau melihat Ceng Liong mengebutkan bendera dan
tangan kirinya tiba-tiba menusuk dengan dua jari seperti tadi
mendadak Kun Houw memapak dan menendangkan kakinya.
"Plak-dess!"
Ceng Liong kembali terkejut. Dia tertolak mundur oleh
tangkisan lawan yang hebat, yang mengeluarkan angin
dahsyat dan membuatnya terdorong. Tapi Ceng Liong yang
pada dasarnya tak mengenal takut dan penasaran seria marah
melihat dia selalu terdesak tiba-tiba melengking dan
mengebutkan bendera bertubi - tubi Lalu membentak dan
menjejakkan kedua kakinya tiba tiba Ceng Liong berkelebat
lenyap mengerahkan Cui-beng Gin-kangaya. Ginkang Pengejar
Roh! "Siauw-cut, kau akan mampus di tanganku...!"
Kun Houw tersenyum. Dia tertawa dingin oleh suara besar
lawan. Tapi melihat bendera menderu dan menyambar
nyambar bagai kipas besar menyelubungi dirinya tiba - tiba
Kun Houw mengerahkan ginkangnya pula dan berkelebat
lenyap. "Ceng Liong, jangan kau bermulut besar...!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong terbelalak. Dia melihat Kun Houw lenyap
bayangannya, mengikuti gerakan bendera dan naik turun
bagai capung, cepat dan ringan sekali Tak kalah cepat dan
ringan dengan semua gerakannya! Dan kaget bahwa Kun
Houw ternyata juga memiliki ilmu meringankan tubuh yang
demikian hebat tiba-tiba Ceng Liong terkejut ketika melihat
Kun Houw mulai menggerak-gerakkan kedua lengannya
dengan aneh. Pemuda ini barsikap ganjil, mempergunakan
lengan seperti pedang Kadang menusuk kadang membacok.
Tapi setiap gerakan lengan yang selalu mengeluarkan desing
tajam bagai pedang sungguhan itu benar-benar membuat
Ceng Liong terkesiap kaget. Apalagi ketika tiba-tiba tangkisan
gagang benderanya mulai mengeluarkan suara "trang-trang"
begitu bertemu lengan Kun Houw. Seolah lengan Kun Houw
bukan lagi terbuat dari darah dan daging melainkan sebatang
logam yang kerasnya melebihi baja!
"Ah, kau mempergunakan ilmu apa, Siauw-cut?"
Kun Houw tak menjawab. Dia terus menggerak-gerakkan
lengannya seperti itu, membacok dan menusuk. Dan keiika
kembali bendera menyambar dan Ceng Liong membentak
marah tiba-tiba Kun Houw berseru keras dan menangkis
gagang bendera dengan lengan kanannya yang seperti
pedang. "Crak....!"
Ceng Liong terkejut. Dia berteriak kaget melibat gagang
benderanya patah. Dan geram Kun Houw merusak senjatanya
tiba-tiba lengan kiri Ceng Liong menyambar menusukkan dua
jarinya di balik kain bendera yang masih berkibar,
mempergunakan Coan-kut-cinya dalam gebrakan cepat. Tapi
Kun Houw yang rupanya ingin menyudahi pertandingan
sekonyong - konyong melambungkan perutnya, bagian yang
ditusuk Ceng Liong. Dan begitu Coan-kut-ci bertemu diri Kun
Houw tiba - tiba terdengar ledakan seperti balon pecah.
"Darr"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong berseru tertahan. Dia merasa perut Kun Houw
"meletup", mengira perut itu pecah ditusuk jarinya. Tapi ketika
Kun Houw tertawa dan "memelintir" kulit perutnya hingga jari
Ceng Liong terperangkap di situ dan dijepit tak dapat keluar
tiba - tiba Ceng Liong menjerit dan berteriak kesakitan. Dua
jarinya me nancap di perut Kun Houw, tak dapat dicabut. Dan
ketika Kuo Houw menggerakkan lengan menampar kepalanya
maka Ceng Liong mengaduh dan terlempar roboh!
"Plakk..!"
Ceng Liong terguling guling Dia merasa dihantam palu
godam, dabsyat dan membuat matanya berkunang-kunang.
Tapi Ceng Liong yang melompat bangun dan marah bukan
main itu tiba-tiba merogoh tiga jarum rahasianya. Lalu,
mengerahkan Sin gan i-hun tonya dan membentak bagai pekik
seekor gorila Ceng Liong menghamburkan tiga jarum
rahasianya itu.
"Siauw-cut, kau dikeroyok tiga ular berbisakul"
Kun Houw terkejut. Dia melihat Ceng Liong menggerakkan
lengan, menyambarkan tiga sinar hitam yang tiba-tiba
berobah bagai tiga ular terbang. Tapi Kun Houw yang
menepukkan kedua lengannya tiba tiba mendesis, "Ceng
Liong, barang mainanmu tak dapat menggigitku. Pergilah, dan
rasakan sendiri...!"
Ceng Long terbelalak. Dia melihat tiga "ularnya" itu
membalik, terdorong oleh tepukan tangan Kun Houw. Dan
belum dia mengelak atau melompat ke belakang tahu-tahu
tiga jarum hitam yang disihirnya sebagai tiga ular terbang itu
menyambar dan "mematuk" dirinya sendiri.
"Cep cep... aduhh!" Ceng Liong terpelanting. Untuk
pertama kalinya dia menjadi korban dari kecurangannya
sendiri. Dan senentara dia terguling-guling maka saat itulah
Kun Houw menusukkan jari pedangnya dengan tusukan jarak
jauh. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ceng Liong, sekarang robohlah. Aku bosan main-main
denganmu.... singg!"
Cong Liong terbelalak. Dia melihat sinar putih meluncur dari
ujung lengan lawan, persis pedang yang menikam dadanya.
Padahal Kun Houw berjarak dua tombak lebih! Dan Ceng
Liong yang tak sempat lagi menghindar tusukan jari pedang
ini tiba-tiba menjerit memanggil gurunya, "Suhu, tolong...!"
Sebuah bayangan berkelebat masuk. Dia adalah Mu Ba,
raksasa tinggi besar itu. Dan melibat Ceng Liong diserang jari
pedang yang mengeluarkan sinar putih berkeredep tiba-tiba
raksasa ini membentak dan mengebutkan bajunya.
"Brett!"
Mu Ba menggereng kaget. Dia melihat bajunya kecoblos
bolong, tertusuk sinar yang masih terus meluncur dan
mengeluarkan ledakan keras ketika membentur tembok. Dan
Mu Ba yang terhuyung setindak oleh gebrakan ini melihat
lawan tergetar selangkah dan terbelalak memandangnya.
"Kau membantu muridmu, Mu Ba?"
Raksasa ini tertegun. Dia meihat seorang pemuda tampan
berdiri di depannya, pemuda berpakaian sederhana tapi
memiliki mata yang berkilat bagai seekor mata naga. Naga
muda yang sakti! Dan Mu Ba yang melotot memandang
lawannya itu tiba-tiba membentak marah, heran di samping
kaget bahwa lawan yang demikian muda ini memiliki sinkang
yang mampu menandingi kekuatannya sendiri!
"Kau siapa, bocah" Kenapa datang - datang mengganggu
muridku?" Tapi Ceng Liong berteriak mendahului, "Dia Siauw-cut,
suhu. Bu-beng Siauw-cut yang dulu pernah kuhajar di kuil
Tee-kong-bio itu!"
"Ah, kau yang bersama Bu-tiong-kiam Kun Seng itu?" Mu
Ba tiba-tiba teringat, kaget untuk kedua kalinya mendengar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa pemuda ini adalah Siauw-cut, bocah yang dulu
bersama si jago pedang Kun Seng di puncak Gua Naga. Anak
yang dulu pernah ditangkap dan dicekiknya itu! Dan
tercengang bahwa Siauw-cut sekarang adalah seorang
pemuda tampan yang sebaya dengan muridnya tiba-tiba
raksasa tinggi besar itu tertawa menyeramkan.
"Ha - ha, sungguh tak kuduga kau masih hidup, bocah!
Bukankah kalian tertimbun reruntuhan bukit waktu itu" Dan di
mana sekarang tua bangka itu?"
Kun Houw bersinar matanya. "Suhu tewas akibat
kecuranganmu. Mu Ba. Dan sekarang aku datang untuk
menuntut balas!"
"Uwah, kau telah menjadi murid si jago pedang itu" Kau
menyebutnya suhu (guru)?"
"Ya dan beliau bukan saja guru bagiku, Mu Ba. Tapi
sekaligus juga ayah angkat dan orang tua bagiku. Aku
sekarang bernama Kun Houw, bukan Siauw-cut!"
"Hm, kau bernama Kun Houw" Jadi kau mengenakan she
(nama keturunan) dari gurumu yang telah mampus itu" Dan
kau mau membalas dendam, bocah" Ha - ha, boleh anak baik,
boleh saja kalau kau ingin membalas kematian gurumu itu.
Tapi serahkan dulu Pedang Medali Naga yang tentu kau
simpan!" Mu Ba tertawa bergerak, mengincar punggung Kun
Houw dengan air liur berketes, teringat peristiwa sepuluh
tahun yang lalu dalam perebutan Pedang Medali Naga yang
tidak berhasii dia dapatkan. Maka mendengar pemuda ini
menjadi murid Bu-tiong-kiam Kun Seng yang tewas di Gua
Naga tiba-tiba Mu Ba bangkit gairahnya untuk melanjutkan
niatnya memiliki pedang keramat itu, pedang yang ampuh,
pedang yang tentu dibawa Kun Houw karena di balik
punggung pemuda itu Mu Ba melihat sesuatu yang menonjol
tak kentara! http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Kun Houw mendengus. Dia sudah berapi memandang
lawannya ini, Mu Ba yang dulu mencurangi gurunya hingga
tewas di Gua Naga Dan membentak penuh kemarahan Kun
Houw tiba-tiba me lompat setindak, memasang kuda-kuda,
"Mu Ba, Pedang Medali Naga benar ada di tanganku. Tapi
jangan sombong, pedang itu yang akan mengirim nyawamu
ke dasar neraka!"
"Hm, kau tak mau menyerahkannya baik-baik?"
"Kalau kau mampu melangkahi mayatku!"
"Bagus, kalau beg'tu robohlah, bocah. Aku ingin
menerkammu sekarang. Ha-ha!" dan Mu Ba yang sudah
menjulurkan lengannya mencengkeram leher lawan tahu tahu
berkelebat dengan kecepatan luar biasa. Tapi Kun Houw
memutar kakinya ke kiri, lalu begitu membentak dan
meluruskan lengannya tiba - tiba Kun Houw menangkis
serangan raksasa tinggi besar itu.
"Dukk!"
Mu Ba terkejut. Dia terbelalak kaget melihat tubuhnya
terdorong setindak, sementara Kun Houw hanya tergetar dan
tetap dengan tangan kakinya. Kokoh dan tak tergeser! Dari
kaget serta terkesiap oleh gebrakan sinkang ini Mu Ba tibatiba bertenak dan menghambur maju. "Bocah, dari mana kau
mempelajari sinkang mujijat ini" Kau memperoleh warisan dan
gurumu pula?"
Kun Houw tak menjawab. Dia memusatkan perhatian pada
serangan kedua itu, menggerakkan lengan menangkis ulang.
Dan ketika kembali Mu Ba terdorong mundur dan terbelalak
dengan gerengan aneh sekonyong-konyong raksasa tinggi
besar itu memekik dan menyerudukkan kepalanya.
"Bocah, terima ilmu silatku Sin - thouw-liong-kun (Silat
Naga Kepala Sakti) ini... wuut-wuut!" dan Mu Ba yang sudah
memutar serta menumbuk - numbukkan kepalanya bagai
seekor kerbau liar itu mendadak menerjang Kun Houw dengan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedua lengan ikut bergerak naik turun menyambar dan
mencengkeram, dahsyat dan mengeluarkan angin merderu
hingga pakaian Kun Houw berkibar! Dan Kun Houw yang
terbelalak oleh serangan yang luar biasa ini tiba-tiba lengah
ketika perutnya sudah diseruduk Mu Ba.
"Dess!"
Kun Houw mencelat membentur tembok, jebol dindingnya
dan terlempar keluar ruangan, kaget dan berseru tertahan.
Tapi Mu Ba yang sudah mengejarnya dengan suara
menyeramkan terbahak gila dengan muka beringas. "Kau akan
kucincang, bocah. Kau akan kuantar menyusul mendiang
gurumu. Ha-ha...!"
Jilid 16 http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
KUN HOUW melompat bangun. Dia tentu saja terkejut oleh
serudukan yang luar biasa hebat ini. Serudukan yang
membuat isi perutnya seakan tercerai-bera? dari tempatnya,
mual dan ingin muntah! Tapi Kun Houw yang sudah menarik
kekuatan sinkangnya dan mengempiskan dada tiba-tiba
menggerakkan lengan membacok kepala Mu Ba yang kembali
menerjang dengan serudukannya yang mengerikan itu.
"Mu Ba, jangan sombong. Kau tak akan dapat
membunuhku. Plak!" dan telapak Kun Houw yang sudah
"membelah" kepala lawannya tiba-tiba tertolak balik ketika
menventuh hawa mujijat yang mengepul di ubun-ubun
lawannya. Dan Mu Ba yang tertawa bergelak oleh kekagetan
lawannya ini sudah menggereng dan menubruk kembali.
"Bocah, mampuslah...!"
Kun Houw berobah mukanya. Dia sekarang meloncat ke
kanan menghindar tubrukan maut itu Dan Mu Ba yang terus


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

meluncur dengan kepala saktinya yang dahsyat itu tiba - tiba
menghantam tembok kuil di belakang Kun Houw.
"Broll!" tembok itu jebol. Kun Kouw sudah melompit ke
depan mendahului lawan. Dan ketika Mu Ba membalik dan
menggereng marah tiba tiba tubuhnya berkelebat menghantam leher raksasa ini.
"Dess!" Mu Ba tidak apa-apa. Raksasa itu hanya terhuyung,
dan ketika Kun Houw terkejut oleh kekuatan lawannya ini tahu
- tahu Mu Bi tertawa bergelak dan menyambar lagi.
'Bocah, kau tak djpat merobohkan aku!"
Kun Houw terkejut. Dia benar - benar terbelalak melihat
tenaga sakti raksasa ini, yang demikian hebat dan membuat
kulitnya tebal. Tahan pukulan sinkang! Tapi Kun Houw yang
sudah berseru keras menyambut terjangan lawannya itu tiba tiba membentak dan menggerakkan kedua lengan seperti
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gerakan gerakan pedang. K ini Kun Houw menghadapi raksasa
itu dengan gerakan-gerakan yang sama seperti ketika tadi dia
melayani Ceng Liong. Ilmu silat pedang tapi yang tidak
mempergunakan pedang. Dan lengan Kun Houw yang mulai
bersiutan dan mendesing bagai senjata tajam itu tiba-tiba
berkeredep mengeluarkan cahaya putih disusul uap panas
yang menyelubungi kedua lengannya.
"Ah, Sin-ciang K iam-hoat (Ilmu Pedang T angan Sakti) yang
hebat. Bagus!" Mu Ba tiba-liba berteriak, gembira tapi terkejut
melihat gerakan Kun Houw yang mampu mencicil dan
mendesing bagai senjata sungguhan itu. Dan Kun Houw yang
tertawa mengejek oleh pujian ini sudah mulai balas
menyerang dan mengeluarkan suara dari hidung, bangga tapi
juga berhati-ha t.
"Tak perlu memuji, Mu Ba. Suhu telah berpesin padaku
untuk tidak mempergunakan pedang kalau kedua lenganku
mampu!" "Ha-ha, tapi kau tak dapat mengatasiku dengan Sin-ciang
Kiam-hoat ini saja. bocah. Biarpun hebat tapi kau tetap akan
kudesak hingga mengeluarkan pedang!"
Kun Houw tak menjawab. Dia sudah diserbu tumbukantumbukan kepala lawan, juga ke dua lengan Mu Ba yang
selalu menyambar-nyambar dari segala jurusan. Mirip lengan
gurita yang bergerak mengepung dirinya. Dan Kun Houw yang
mulai berkelebatan menghindari serta membalas serangan itu
tiba - tiba mendengar Mu Ba membentak dan menggedrukkan
kakinya. Lalu mengerutkan kening me lihat lawan melakukan
perbuatan aneh sekonyong-konyong Mu Ba berteriak dan
sudah menangkap kedua pundaknya.
"Bocah, kau akan mampus!"
Kun Houw terkejut. Dia sudah dicengkeram kedua
pundaknya, hebat dan sakit sekali. Maklum, jari-jari Mu Ba
sebesar pisang ambon dan kuat bagai baja, penuh kekuatan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sinkang yang dahsyat bukan main. Dan sementara Kun Houw
terkejut oleh cengkeraman ini tahu-tahu Mu Ba sudah
menumbukkan kepalanya ke ujung hidungnya!
"Ah...!" Kun Houw tak mau menerima bahaya. Dia sudah
melihat kehebatan kepala lawan, yang batoknya demikian
keras hingga mampu menjebolkan tembok. Maka membentak
dan mengerahkan ginkangnya tiba-tiba Kun Houw mengguncang tubuh. Gerakan ini mirip sikap anjing
membersihkan bulu, menggebher seraya mengangkat lengan
kanan ke atas, menghadapkan telapaknya untuk menerima
serudukan kepala lawan, menangkis. Dan begitu lengan kanan
bertemu kepala Mu Ba hingga mengeluarkan suara keras
maka lengan kiri Kun Houw mengibas untuk membabat kedua
tangan Mu Ba yang mencengkeram kedua pundaknya.
"Plak-bruss!"
Mu Ba tertawa mengejek. Batok kepalanya diterima telapak
Kun Houw, yang tentu saja mengerahkan sinkang dan
menahan sarudukan raksasa tbukan main. Dan lengan kiri Kun Houw yang sudah
menghantam kedua lengan lawan agar terlepas dan siap
memutar pinggang untuk melompat ke belakang ternyata jadi
kaget ketika mendapat kenyataan tak mampu menggeser
lengan lawan. Mu Ba masih tetap dengan cengkeramannya
yang kokoh itu, melekat bagai sebuah tanggem. Dan
sementara Kun Houw terkesiap bahwa lengan lawan tak dapat
disingkirkan dari pundaknya tiba-tiba kepala raksasa itu telah
bergerak maju mendorong telapak tangannya sendiri yang
menahan batok kepala raksasa itu!
"Ahh...!" Kun Houw terkesiap hatinya. Dia terdorong
mundur, dan sementara dia berseru kaget oleh dorongan yang
semakin dahsyat ini tiba-tiba Mu Ba tertawa bergelak
menambah tenaganya.
"Ha-ha, kau akan mampus, bocah. Kau akan mampus
kugencet kepala saktiku ini!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw terbelalak matanya. Dia merasa dorongan kepala
Mu Ba semakin bebal, mendorong dan terus mendorong
telapaknya hingga menggigil mendekati
dada. Maka melengking dan me lihat bahaya semakin besar tiba-tiba Kun
ouw mengempos semangat dan membanting kaki. Kun Houw
mengerahlkan ilmu yang dia dapat dari Bu-beng Sian-su,
tenaga sakti yang disebut Jing-liong Sinkang (T enaga Sakti
Seribu Naga), ilmu menghimpun tenaga yang didapatnya
pertama kali di Gua Malaikat dari Bu-beng Sian-su, kakek
dewa yang luar biasa saktinya itu. Dan begitu Kun Houw
menggerakkan lengan kiri untuk membantu lengan kanannya
menahan batok kepala lawan dengan sinkangnya yang didapat
dnri Bu - beng Sian-su itu mendadak Mu Ba menjerit kaget
ketika kepalanya tertumbuk.
"Plak!"
Mu Ba menggereng. Kepalanya tergetar, kaki terhuyung
dan mundur setindak, kalah oleh hantaman Jing-liong Sinkang yang dilancarkan Kun Houw ini. Dan sementara dia
terbelalak oleh kejadian yang membuat posisinya berobah itu
tiba - tiba kepalanya serasa dingin dimasuki uap putih yang
mengebul dari lengan Kun Houwl
"Setan, apa ini, bocah?"
Kun Houw tak menjawab. Dia sudah menambah
kekuatannya, mendorong kepala Mu Ba yang tampaknya
terkejut itu. Kaget bahwa kepalanya tiba-tiba menjadi beku!
Dan Kun Houw yang girang bahwa Jing-liong Sin-kangnya
berhasil mengatasi kekuatan lawan tiba-tiba mengalirkan
tenaganya dengan dahsyat dan mendorong sepenuh bagian.
Akibatnya Mu Ba melotot gusar. Raksasa ini kaget bahwa
tiba - tiba kekuatan yang luar biasa hebatnya mendorong
kepalanya, menahan semua kekuatannya sendiri yarg tadi
berhasil mendesak lawan. Kemenangan yang sudah siap
membuat dia menyeringai dan mengejek dengan muka
gembira. Tapi begitu keadaan berbalik dan kepalanya ditolak
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tenaga yang demikian dahsyat dan berhawa dingin tiba-tiba
Mu Ba menjerit ketika telapak lawan menge-cess tulang
dahinya, "Kress!" Mu Ba berkaok. Dia merasa tulang dahinya hancur,
maka berteriak dan menarik kepala tiba-tiba raksasa tinggi
besar itu menendang Kun Houw dengan lutut kanannya. Lalu
begitu Kun Hoiw terdorong mundur dan terbelalak
memandangnya tiba-tiba raksasa ini me lempar tubuh
bergulingan dan sudah mencabut senjatanya yang mengerikan, dua tengkorak kecil yang mengaung-ngaung
mirip tangis bayi!
"Bocah, kau betul-betul hebat. Sinkangmu luar biasa, tapi
aku masih belum kalah!" Mu Ba berteriak, melompat bangun
dan mendelik dengan muka gelap, kaget tapi juga marah
bahwa dalam gebrakan urakhir tadi dia terdesak hingga
keselamatan dirinya terancam. Nyaris binasa! Dan Mu Ba yang
sudah menggereng sambil memntar-mutar tengkorak bayinya
itu iba-tiba berteriak dan menerjang ke depan ketiKa melihat
Kun Houw tersenyum mengejek.
"Siluman cilik, mampuslah .!"
Kun Houw tertawa mengejek. Dia sudah merasa pirang
bahwa dengan Jing Iiong Sin-kang-nya tadi dia dapat
mendesak iblis tinggi besar ini, yang tentu saja membesarkan
hatinya. Maka melihat lawan mengeluarkan senjata dan kini
menyambarkan dua tengkorak bayi itu ke leher dan lambung
Hati Budha Tangan Berbisa 2 Istana Kumala Putih Karya O P A Panji Tengkorak Darah 3

Cari Blog Ini