Pedang Medali Naga Karya Batara Bagian 9
Ciok Pang menggigil, pipinya merah dan gusar bukan
kepalang, hingga berketrukan giginya. Tapi mendengar
omongan lawan ada benarnya diapun mendesis dan melompat
mengambil mayat puteriya itu, dengan satu tangan karena
tangan yang lain patah. Lalu mengancam dan mendelik pada
Ceng Liong dia menumpahkan kebenciannya, "Orang she
Ceng, kau telah berhutang satu jiwa kepadaku. Tunggulah
pembalasanku kelak..!"
"Hm, tak perlu banyak omong. Ciok-pangcu. Kau pergi dan
menyingkirlah cepat dari s ini.. !"
Dan Ciok-pangcu yang memutar tubuh dengan pekik
kecewanya itu segera berkelebat pergi setelah mengancam
lawan dengan pandangannya yang penuh kebencian. Maklum
bahwa dia tak dapat menuntut balas saat itu. Tapi baru
beberapa tindak laki-laki gagah ini meninggalkan gua
mendadak pekik ngerinya mengejutkan Ceng Liong.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong me lihat laki-laki itu mencelat ke arahnya,
terlempar bagai daun kering ditiup angin. Dan begitu Ceng
Liong terbelalak kaget tahu-tahu gurunya nomor satu muncul
di situ, berkelebat sambil tertawa bergelak. "Huah, buat apa
laki-laki ini kaubebaskan, Liong ji" Bunuh saja dia. Tak perlu
meninggalkan ancaman....!" dan Mu Ba yang muncul di situ
dengan kaki tegak dan tangan berkacak pinggang sudah
memandang Ciok Pang yang menjadi mayat, tewas dihantam
pukulannya yang mengandung sinkang jarak jauh!
"Ah, kau membunuhnya, suhu?" Ceng Liong kaget.
Tapi raksasa tinggi besar ini tertawa lebar. Dia tak
menghiraukan kekagetan muridnya itu, yang terbelalak
memandangnya. Dan Mu Ba yang sudah menendang mayat
ketua Pek-houw-pang ini masuk ke dalam jurang di samping
pintu gua balas memandang muridnya itu dengan mulut
menyeringai keji. "Ya, kenapa tidak, Liong-ji" Bukankah ia
merupakan ancaman bagimu di kelak kemudian hari?"
Ceng Liong tidak puas. "Tapi aku tidak takut ancamannya,
suhu. Dia tak berarti bagiku meskipun berlatih duapuluh tahun
lamanya!" "Benar, tapi aku tak suka membiarkan bibit dendam
berkembang biak, Liong-ji. Betapapun dia harus dibunuh agar
tak merepotkan kita!"
Dan sementara Ceng Liong mau membantah lagi tiba-tiba
ibu dan gurunya nomor dua muncul. "Liong-ji, apa yang dikata
twa-suhumu benar. Kita tak boleh membiarkan orang macam
Ciok-pangcu itu hidup lebih lama kalau kita dapat
membunuhnya!"
Ceng Liong tak berkata-kata lagi. Dia jadi segan berdebat
setelah tiga orang tua itu datang bersama. T api maklum apa
yang dikata suhunya memang benar maka diapun menarik
napas dan menghampiri mayat Ciok Kim yang terlempar ketika
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ayahnya roboh. Namun baru dia menyentuh mayat itu tibatiba suhunya nomor dua terkekeh.
"Liong-ji. apa yang mau kaulakukan?"
"Hm, mengubur gadis ini, ji-suhu. Kenapakah?"
Mayat Hidup batuk-batuk. "Wah, biarkan aku yang
melakukannya, murid bodoh. Kau rupanya lemah benar
setelah berhubungan dengan gadis ini. Lihat, kuburan paling
bagus adalah di sana. Karena itu biarlah dia menyusul pula
tubuh ayahnya di sana...!" dan Mayat Hidup yang tahu-tahu
menendang mayat Ciok Kim telah melempar jenesah gadis ini
ke dalam jurang!
"Suhu...!"
Tapi Mayat Hidup terkekeh. Dia telah melempar mayat
gadis itu bersama ayahnya. Lalu batuk-batuk dan menyeringai
lebar diapun berkelebat masuk menepuk pundak muridnya.
"Liong-ji, jadi laki laki haruslah tabah. Ke mana kekerasan
hatimu yang dulu dulu itu?" dan Mayat Hidup yang telah
memasuki gua tertawa di dalam dengan suaranya yang khas
serak tapi menyakitkan telinga. Dan Ceng Liong yang tertegun
oleh semuanya ini lalu menghela napas dan menyeringai pula,
memandang guru dan ibunya yang menyusul Mayat Hidup ke
dalam gua. "Liong ji, dua hari lagi kita semua turun gunung. Tak perlu
kausesali nasib puteri Pek-houw pang itu!"
Ceng Liong menganguk-angguk. Dia menyesali kematian
Ciok K im yang demikian cepat, diluar dugaannya. Tapi maklum
gadis itu tak mungkin hidup kembali dan kata-kata suhunya
benar diapun lalu tepekur di luar gua dan menarik napas
berulang-ulang. Sesungguhnya, dia tertarik dan kagum pada
puteri Pek-houw-pang itu yang demikian gagah dan berani
sekali. Tapi teringat betapa permainan cintanya dengan gadis
itu tak berumur panjang diapun lalu menyesali diri sendiri
kenapa tak membunuh saja ketua Pek-houw-pang itu yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
datang mengganggu, yang mengusik kesenangannya dia
bermain cinta! Dan Ceng Liong yang termenung di luar gua
memandang jurang yang ada di depannya tiba-tiba
mengumpat dan menyalahkan ketua Pek-houw-pang itu yang
dikata tidak tahu diri. Mengganggu kesenangan orang orang
muda! (Oo-dwkz-rhg-oO)
Dua hari kemudian. Mu Ba dan Mayat Hidup memanggil
Ceng Liong yang termenung di luar gua. Lalu melihat pemuda
itu masuk dengan langkah ogah ogahan Mayat Hidup batukbatuk dan menegur muridnya ini. "Ada apa lagi. Liong ji" Kau
belum dapat melupakan gadis she Ciok itu?"
Ceng Liong menggeleng. "Tidak, bukan itu, suhu. Tapi aku
memikirkan bagaimana dapat penggantinya."
"Heh-heh, kenapa murung" Besok akan kaudapat gadisgadis cantik, Liong-ji. Ada banyak persediaan untukmu di
tempat baru nanti!"
Ceng Liong mengangkat mukanva. "Di tempat baru, suhu"
Jadi kita akan pindah!"
Mu Ba kali ini yang menjawab, tertawa bergelak. "Ya, kita
akan ke kota raja. Liong-ji. Sri baginda Fu Chai memanggil
kita. Hayo berkemas-kemas, ambil buntalanmu dan kita
berangkat!"
Ceng Liong tertegun. Tapi sementara dia mematung di
tempatnya itu tiba - tiba ibunya muncul berkelebat. "Mayat
Hidup, kita tak boleh menunda waktu lagi. Sri baginda
menghendaki kita tiba di sana jam sembilan pagi!"
"Heh-heh, memang benar, Mo-li. Tapi anakmu ini yang
bikin terlambat. Dia ogah-ogahan ketika kami panggil."
"Hm, ada apa, Liong-ji" Kau tidak suka?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong menarik napas. "Tidak, bukan begitu, ibu. T api
aku tak tahu kalau kita akan ke kota raja meninggalkan
tempat ini."
"Ya. dan selanjutnya kita tinggal di istana, Liong-ji. Sri
baginda telah resmi mengundang kita untuk menghadapi
urusan besar."
"urusan apa itu, ibu?"
"Hm, kau belum diberi tahu kedua gurumu?" wanita ini
mengernyitkan keningnya, menoleh pada dua orang datuk
sesat itu yang tertawa kepadanya, menggelengkan kepala.
Dan Tok sim sian-li yang kembali memandang puteranya
memberi tahu, "Kita dipanggil istana untuk menghadapi
urusan penting, Liong-ji. Urusan pemberontakan yang
dipimpin oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya Ho
han-hwe (Perkumpulan Orang orang Gagah)!"
Ceng Liong terkejut. "Ho-han-hwe, ibu?"
"Ya."
"Siapa mereka itu?"
"Orang - orang dari golongan pendekar, Liong ji. Manusiamanusia sombong yang menamakan diri mereka orang-orang
berani atau kaum pek-to (golongan putih)!"
"Hm, kalau begitu kenapa tidak dihancurkan saja
perkumpulan ini, ibu?"
"Karena kita harus berhati-hati, Liong-ji. Mereka dipimpin
oleh orang-orang tangguh yang menjadi musuh besar kita
juga, ayahmu sendiri!"
"Apa?"
"Ya, Ho-han-hwe dipimpin Pendekar Gurun Neraka itu,
Liong -ji. Dan kabarnya mereka mengadakan gerakan rahasia
di bawah tanah!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong terbelalak. Dia terkejut sekarang, berdebar
hatinya. Dan Mu Ba yang bersinar matanya dengan muka
merah itu tiba-tiba menggeram. "Liong - ji, kita tak perlu
berpanjang lebar membicarakan urusan ini di sini. Biarlah kita
beritahukan itu padamu di tengah jalan!" lalu, bangkit berdiri
memandang wanita cantik itu raksasa ini bertanya, "Kau
sudah siap, hujin! K ita berangkat sekarang ! Jangan sampai sri
baginda mengomel menunggu keterlambatan kita!"
"Baik" aku sudah siap, Mo Ba. Dan biarlah Ceng Liong
dengarkan cerita di tengah jalan untuk urusan ini, seperti
katamu tadi," lalu memandang puteranya itu wanita ini
berkata, "Liong ji, siapkan bekalmu sekarang. Bawa
pakaianmu beberapa potong saja!"
Ceng Liong mengangguk. Dengan cepat dia lalu masuk ke
dalam, membawa beberapa potong pakaiannya untuk di
dalam perjalanan. Dan begitu dia keluar lagi menemui tiga
orang tua itu ternyata mereka telah tak sabar menanti. Mu Ba
langsung berkelebat keluar, dan begitu dia berteriak pada dua
temannya yang lain raksasa ini lenyap di luar gua. "Hujin,
ayolah !" Tok-sim Sian Li menyambar lengan puteranya. Ia sudah
berkelebat pula mengikuti raksasa tinggi besar itu. dan Ceng
Liong yang mandah ditarik ibunya ini segera bertanya, "Ibu,
apakah sebenarnya yang akan kita hadapi ini" Benarkah
perkumpulan Ho ban hwe itu akan memberontak?"
"Hm" Sri baginda memang mendengarnya begitu, Liong ji.
Tapi karena perkumpulan itu rahasia sekali sifatnya dan
dipimpin orang-orang berkepandaian tinggi maka kita harus
menyelidiki untuk mendapatkan kepastiannya!"
'"Dan di mana sarang perkumpulan itu, ibu?"
"Belum jelas. Tapi kemungkinan besar di Beng-san!"
"Ah, di tempat Pendekar Gurun Neraka, ibu?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya."
"Kalau begitu kenapa tidak ke sana saja. Kita berempat,
ibu. Kau dan suhu berdua serta aku tentu dapat mengobrakabrik sarang mereka itu!"
"Hm, jangan sombong, Liong-ji. Betapapun ayahmu itu
hebat sekali, masih dbantu lagi oleh dua orang isterinya dan
anak-anaknya!"
"Tidak takut. Aku tidak gentar, ibu. Aku siap membalas
hinaan sepuluh tahun yang lalu itu bila kita ke sana'"
"Tidak, jangan gegabah dulu, Liong-ji. Kita harus ke kota
raja dulu menemui Sri baginda!" Dan Tok sim Sian-li ynng
menceritakan tentang perkumpulan itu pada puteranva sambil
berlari cepat lalu berkisah dengan panjang lebar.
Ternyata Ho han-hwe sekarang sudah jauh berbeda
dengan Ho-han-hwe pada sepuluh tahun yang lalu. Karena,
kalau dulu perkumpulan ini hanya "dihuni" oleh kaum
pendekar saja ternyata sekarang sudah pula diikuti oleh kaum
jelata yang ribuan jumlahnya. Hal ini tidak lain karena rakyat
jelata yang menjadi anggauta perkumpulan kaum patriot itu
merasa simpati terhadap Pangeran Kou Cien, yang menjadi
tawanan dan dihina Raja Muda Fu Chai yang tindasannya kian
hari kian banyak dimusuhi orang, terutama karena kaki
tangannya yang rata-raia kejam dan tidak berperikemanusiaan
terhadap rakyat kecil. Maklum, orang-orang sesat membantu
raja muda Wu itu sejak tewasnya Cheng-gan Sian-jin yang
dulu "mengkoordinir" anak buahnya. Dan orang orang
golongan hitam yang banyak membantu raja muda ini tentu
saja dimusuhi orang-orang kecil yang mendapat perlakuan
sewenang-wenang dari kaum bajak dan perampok itu, yang
kini menduduki semacam "kekuasaan " di kerajaan Wu setelah
kerajaan Wu tumbang terhadap kerajaan lawannya, Yueh.
Dan orang orang jahat yang tentu saja pandainya hanva
menindas dan menekan orang yang lemah itu sama sekali tak
"mahir" dan tak pantas untuk duduk di kursi pemerintahan.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena mereka lebih mengandalkan pengumbaran nafsu dan
kekuatan otot untuk menundukkan orang lain, dalam hal ini
adalah rakyat jelata itu!
Maka, ketika perkumpulan Ho-han-hwe bangkit dan banyak
di antaranya yang merupakan para pendekar itu terjun ke
bawah membantu orang-orang lemah yang banyak ditindas
oleh kaki tangan Fu Chai yang sewenang-wenang ini tentu
saja rakyat kecil menjadi gempar dan mengenal sepak terjang
anggauta perkumpulan itu.
Sebenarnya anggauta perkumpulan ini tak berurusan
dengan rakyat banyak. Artinya mereka "disiapkan" untuk
urusan lain, berhubungan langsung dengan istana Yueh yang
diwakili Fan Li, itu panglima muda yang dulu menjadi
'pembantu setia Yap Bu Kong atau yang kini terkenal dengan
julukan Pendekar Gurun Neraka itu. Tapi karena mereka
"gatal" melihat rakyat kecil ditindas dan jiwa pendekar mereka
bangkit melihat kesewenang - wenangan di depan mata maka
para anggauia perkumpulan Ho-han-hwe ini turun tangan,
menolong dan menyelamatkan orang-orang kecil itu dari
tindakan biadab orang-orang hek-to (golongan hitam) yang
kini menjadi "penguasa" di daerah piaggiran luar kota raja.
Dan begitu orang orang Ho-han-hwe ini muncul membantu
rakyat kecil tiba - tiba saja nama mereka dikenal cepat dari
mulut ke mulut. Apalagi ketika sebulan yang lalu timbul
kegemparan besar di kota Ye-kiang!
Saat itu komandan kota yang bernama Lao Ti didatangi
seorang pemuda, namanya Yu Kang. Pemuda ini datang
dengan marah-marah karena ayahnya ditangkap, dituduh
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghiana komandan kota itu dalam peristiwa kecil dua hari
yang lalu, yakni ketika komandan itu datang untuk melamar
adiknya yang baru berusia limabelas tahun, Yu Lin, yang tentu
saja ditolak ayahnya dengan tegas mengingat orang she Lao
itu adalah bandot tua! Dan Lao Ti yang marah oleh penolakan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini tiba-tiba menangkap ayahnya dengan alasan menghina
aparat pemerintah!
Tentu saja Yu Kang gusar. Dia tahu duduk perioalan
sebenarnya, tahu bihwa tuduhan itu hanyalah dicari - cari saja
untuk kemenangan diri komandan kota itu. Maka ketika dua
hari ayahnya tidak dipulangkan dan pihak pembesar itu juga
tidak memberi tahu lebih lanjut tentang keadaan ayahnya
maka hari itu Yu Kang datang seorang diri untuk menghadap
komandan kota ini.
Tapi sial. Lao Ti tak mau menemuinya. Para pengawalnya
mencegah Y u Kang masuk, yang tentu saja kian meledakkan
kemarahan anak muda ini. Dan ketika para pengawal tetap tak
memberi ijin kepada pemuda ini untuk menemui Lao Ti tibatiba dengan nekat Yu Kang menerobos masuk! Pemuda itu
dengan amat beraninya lari ke dalam, dikejar para pengawal.
Dan ketika dengan susah payah dia memasuki rumah
pembesar itu dan mengobrak-abrik semua kamar tiba-tiba saja
komandan kota itu ditemuinya sedang asyik di kamar pribadi
bersama seorang gundiknya yang telanjang bulat!
"Lao ciangkun, bebaskan ayahku... "
Komandan itu terkejut. Dia kaget setengah mati melihat
pemuda ini mendobrak pintu kamarnya. Maka melompat turun
dan buru - buru mengenakan pakaian sebisanya pembesar ini
sudah membentak dengan muka merah padam, "Bocah she
Yu, kau tidak tahu adat memasuki rumah orang secara liar?"
Yu Kang tak perduli. Dia melompat maju, menerkam
pembesar ini, berteriak mengulang kembali kata katanya agar
pembesar itu membebaskan ayahnya. Tapi Lao Ti yang bukan
orang sembarangaa ini mengelak. Dia dulunya adalah bekas
anak buah bajak sungai, tangan kanan Hek-kiang-tie (Buaya
Sungai Hitam) yang beroperasi di Propinsi Kiang-su. Maka
begitu mengelak dan menggerakkan kakinya tahu-tahu
pemuda she Yu ini telah dilempar roboh hingga mencelat
keluar pintu. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bocah she Yu, kau tak tahu adat....bluk!" dan Yu Kang
yang terguling-guling di luar kamar pembesar itu segera
mengeluh panjang sambil menekan pinggangnya. Tapi Yu
Kang tak takut. Dia melompat bangun, dan ketika para
pengawal datang berhamburan ke tempat itu langsung saja
komandan kota ini berseru penuh kemarahan,
"Pengawal, tangkap dan hajar pemuda itu. Jebloskan ke
dalam penjara bersama ayahnya!" dan Yu Kang yang segera
dikeroyok lima orang pengawal ini mempertahankan diri dan
membabi buta balas menyerang. Tapi Yu Kang bukanlah
pemuda yang pandai silat Dia adalah pelajar lemah, maka
ketika para pengawal itu menyergapnya secara serentak Yu
Kangpun tak dapat berkutik dan roboh terjerembab.
"Lao-ciangkun, kau pembesar terkutuk!"
Pembesar ini mendelik. Dia mendengar Yu Kang
memakinya kalang- kabut, maki - makian yang membuat
telinganya merah. Dan ketika Yu Kang diseret dan sempat
memakinya sebagai bandot tua yang tidak tahu malu
mendadak laki laki ini mengeram. Dia melompat maju,
menggaplok muka Y u Kang pulang balik. Lalu melihat Y u Kang
masih juga tak jera dan memakinya habis-habisan tiba tiba
pembesar ini menggerakkan tangannya menghantam tengkuk
pemuda itu. Yu Kang pingsan. Sekarang dia tak bisa memaki-maki lagi.
Dan Lao-ciangkun yang terlanjur marah oleh makian pemuda
ini menarik kembali perintahnya untuk menjebloskan Yu Kang
di penjara bersama ayahnya. Pemuda itu dibawa ke ruang
belakang, digantung dengan kepala di bawah di atas sebuah
perapian yang penuh bara menyala. Dan gusar oleh sepak
terjang pemuda yang dianggap kurang ajar itu Lao-ciangkun
menyiksa pemuda ini dan menyuruh panggil ayahnya untuk
menonton. "Pengawal, bawa orang tua she Yu itu ke sini. Lihat apa
yang akan kulakukan terhadap puteranya!" Pengawal yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diperintah mengangguk. Dia mengambil ayah Yu Kang di
penjara bawah tanah, searang kakek berusia enampuluh
tahun yang kurus dan pucat tapi memiliki sinar mata penuh
keberaa an. Seorang kakek yang gagah namun lemah fisiknya.
Dan begitu dibawa ke ruang belakang menemui komandan
she Lao itu kakek tua ini tertegun ketika melihat anaknya
digantung di atas sebuah perapian yang menyala,Yu Kang...!"
Tapi Y u Kang masih pingsan. Dia belum siuman, dan Lao Ti
yang tertawa mengejek melihat keterkejutan kakek itu sudah
bangkit berdiri sambil memelintir kumisnya. "Tua bangka she
Yu, anakmu datang membuat onar. Apa yang kauinginkan dan
anakmu yang tidak tahu adat ini?"
Kakek Yu terbelalak. "Bebaskan dia, ciang kun. Dia tentu
mencariku untuk menuntut pertanggung-jawabanmu!"
"Hm, demikian mudah?"
Kakek Yu tertegun. "Jadi apa maumu, Ciangkun?"
Komandan kota ini menyeringai "Aku ingin menghukumnya,
tua bangku. Membawamu ke sini agar kausaksikan anakmu
yang kurang ajar itu mendapatkan hukumannya!" lalu,
menoleh pada pengawal di sebelah laki-laki itu berseru, "Ci
Ho, ambil air dan siram mukanya. Sadarkan dia...l"
Pengawal yang ditunjuk mengangguk cepat. Dia mengambil
air dingin, lalu menyiram kasar maka Yu Kang dia
menyadarkan pemuda itu. Dan begitu Yu Kang siuman dan
membuka matanya tiba-tiba dia mengeluh dan terbelalak
melihat dirinya digantung, apalagi ketika dia melihat ayahnya
di s itu. "Ayah!"
Kakek Yu melompat. Dia gemetar dan pucat mukanya
melihat keadaan anaknya ini, tapi seorang pengawal yang
menghadang di depan menodongkan tombaknya menyuruh
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mundur kaket tua itu. "Yu-lopek, jangan dekat-dekat. Laociangkun hanya menyuruhmu melihat, bukan menolong!"
Kakek Yu memberontak. "Tapi kalian tak boleh
menyiksanya, manusia-manusia biadab. Dia tidak bersalah dan
tidak boleh dihukum!" lalu berteriak parau merebut tombak di
tangan pengawal itu kakek ini tiba-tiba melompat untuk
menolong Yu Kang.
Tapi dua orang pengawal membentak marah. Mereka
menyerang dan mengemplang kepala kakek itu. Dan begitu
kakek ini kalah kuat dan terhuyung ke belakang tiba-tiba
kepalanya sudah dikemplang gagang tombak yang membuat
dirinya tersungkur roboh.
"Tua angka jangan macam-macam kau... plak!"
Kakek Yu menjerit. Dia terang tak dapat menghadapi
pengawal-pengawal itu, dan ketika dia bangkit berdiri dengan
mata melotot tahu-tahu kedua lengannya telah ditelikung ke
belakang. Dan begitu Lao Ti memberi tanda maka kakek yang
lemah fisiknya ini telah diikat hingga tak dapat melepaskan
diri! Tentu saja kakek ini beringas. 'Tapi karena dia tak dapat
melepaskan dirinya dan lawan terlalu berat baginva maka
satu-satunya jalan untuk me lampiaskan semua kemarahan
adalah dengan memaki-maki lawan. "Lao-ciangkun, kau
pembesar terkutuk! Kau manusia hina yang menginjak - injak
rakyat kecil!"
Lao Ti mendengus. Dia mendelik pada kakek itu, dan ketika
ayah Yu Kang ini tak dapat dikekang mulutnya diapun menjadi
marah dan memberi aba-aba pada pengawal pertama. "Ci Ho,
bungkam mulutnya. Sumpal dengan bajunya itu!"
Sang pengawal me lompat maju. Dia menampar kakek itu
tiga kali, dan kakek Yu yang kontan pecah bibirnya segera
disumbat mulutnya dengan baju yang dirobek kasar, berteriak
- teriak tapi tak ada suara yang keluar. Dan ketika dia diikat di
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebuah tiang maka kakek iiupun terbelalak dan berapi-api
memandang ke depan.
Lao Ti tersenyum mengejek. "Bagaimana, tua bangka" Kau
ingin melihat pertunjukan segera dimulai?"
Orang tua itu terengah napasnya. Dia tak dapat berbuat
apa-apa, kecuali me lolot dan memandang penuh kemarahan
pada pembesar itu, cemas dan gelisah melihat nasib anaknya
yang amat mengkhawatirkan. Tapi Yu Kang yang tak kenal
takut pada semuanya itu berteriak pada ayahnya, "Ayah, tak
perlu kau takut. Orang she Lao ini paling-paling hanya dapat
menyakiti kita tapi tak dapat merobah keputusan kita. Dia
bandot tua bangka yang tak pantas untuk Yu Ling."
Lao-ciangkun mendesis. Dia gusar pada omongan pemuda
itu, maka membentak dan memberi aba-aba dia menyuruh
pengawalnya menurunkan Yu Kang agar lebih dekat pada bara
api yang uapnya cukup membuat orang merasa terpanggang.
"Ci Ho, turunkan pemuda itu semeter lagi di atas perapian.
Dekatkan kepalanya dan panggang dia!"
Sang pengawal menyeringai. Dia mengerek turun tubuh
pemuda itu, yang terbelalak me lihat bara api menyala di
bawah kepalanya. Dan begitu Yu Kang dekat dengan tempat
perapian ini tiba tiba pemuda itu mengeluh ketika merasa
kepalanya terbakar oleh uap yang panas.
"Lao-ciangkun, kau manusia keji.....!"
Tapi laki-laki ini tertawa. Dia melihat pemuda itu meronta,
naik turun tidak menentu dalam usahanya menjauhkan diri.
Tapi karena Yu Kang terikat dan digantung oleh tali berkerek
tentu saja usahanya itu sia-sia. Dan ketika semenit saja
pemuda itu didekatkan mukanya dengan tempat perapian
yang panas luar biasa ini tiba-tiba keringat sebesar jagung
menetes-netes turun di wajah Yu Kang yang merah padam,
mendelik dan berkaok-kaok memaki pembesar itu.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lao-ciangkun, kau tak tahu malu. Kau manusia keji yang
terkutuk yang hina-dina! Semoga api neraka kelak
membakarmu lebih hebat dari ini!"
Lao-ciangkun tertawa bergelak. "Ha - ha, kau tahu apa
tentang api neraka, bocah" Kau boleh berkaok-kaok sepuas
hatimu tapi aku tetap akan memanggangmu sampai menjadi
daging bakar. Kecuali dengan syarat adikmu mau kuambil
sebagai isteri!" dan komandan kota yang tertawa dengan
tubuh berguncang - guncang itu semakin terbahak ketika
melihat Yu Kang meronta-ronta di tali gantungan, bal yang s ia
- sia saja dilakukan pemuda itu. Dan ketika Yu Kang melemah
gerakannva dan mengeluh dengan keringat bercucuran tibatiba pemuda itu tak bergerak lagi dan lemas di atas tali
gantungannya. Pingsan. Tak tahan oleh api yang membuat
tubuhnya serasa dibakar hidup-hidup itu.
Komandan she Lao ini kecewa. Dia melihat pertunjukan
berjalan tak lebih dari lima menit. Hal yang membuat dia
kecewa karena d?a ingin melihat pemuda itu dihajarnya habis
- habisan dalam penderitaan yang lama. Tapi melihat kakek
Yu tampaknya girang dan lega melihat puteranya pingsan tiba
- tiba membuat komandan itii marah dan menghampiri orang
tua itu. "Yu Lo, kau ingin puteramu benar-benar kupanggang
hidup-hidup di atas perapian
itu" Kau ingin aku menurunkannya sedikit lagi dan membenamkan kepala
anakmu diatas bara itu?"
Kakek Yu terbelalak. Dia ah-ah-uh-uh tak dapat bicara,
maklum sumbat mulutnya masih belum dilepas. Dan Laociangkun yang akhirnya melepas sumbat ini agar orang tua itu
dapat bicara sudah memandangnya dengan penuh ancaman,
"Bagaimana, tua bangka" Kau ingin anakmu benar benar
kurebus hidup hidup?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kakek Y u berteriak lantang, "Kau tak boleh melakukan itu,
Lo-ciangkun. Biarlah aku yang kau bakar sebagai penggantinya. Bebaskan Yu Kang!"
"Hm, aku akan membebaskannya kalau kalian mencabut
kembali hinaan itu, orang tua. Menerima maksud hatiku dan
menyerahkan anak gadismu untuk menjadi isterikul"
"Cih, kau tak tahu malu, Lao - ciangkun. Kau tak menengok
dirimu yang sudah tua ini! Siapa mau mengorbankan anak
sendiri untuk diserahkan pada bandot tua macammu ini" Biar
matipun tak sudi aku me lakukannya. Kau manusia iblis. Kau
manusia terkutuk...!"
"Keparat, kau justeru memaki-makiku, tua bangka" Kau
memperberat dosamu" Baiklah, lihat anakmu kupanggang
hidup-hidup di sini!" dan Lao-ciangkun yang gusar oleh
kekerasan kepala kakek itu lalu memberi isyarat mengerek
naik Yu Kang yang masih pingsan untuk disadarkan. Lalu
begitu pemuda itu mengeluh dan siuman untuk yang kedua
kalinya laki-laki inipun memberi aba-aba, "Ci Ho, turunkan
tubuhnya dan panggang lebih dekat lagi. Sentuhkan
rambutnya itu dan tarik kembali kalau dia mau pingsan!" ,
Kakek Y u berteriak-teriak, "Tidak... jangan, Lao-ciangkun...
biarkan aku saja yang mengganti anakku....!"
Tapi laki-laki itu tak perduli. Dia menyuruh pengawalnya
menjalankan perintah, dan begitu Yu Kang dikerek turun dan
disentuhkan kepalanya pada bara api yang menyala itu tibatiba Yu Kang menjerit dan meronta tidak karuan. Pemuda ini
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kesakitan, dan begitu dia dinaik-turunkan di atas bara api
yang menyala itu segera pemuda ini mengalam i penderitaan
yang hebat. Dia tak dapat pingsan lagi sekarang, karena
setiap mau pingsan selalu tubuhnya ditarik lebih dulu, di
angkat ke atas. Dan begitu sadar kembali dan menjerit-jerit di
tali gantungan segera tubuhnya diturunkan untuk didekatkan
lagi pada permukaan api yang tentu saja membuat Yu Kang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mandi keringat. Pemuda ini mulai terbakar rambutnya, hangus
disentuh uap panas yang luar biasa itu.
Dan ketika kejadian ini berulang-ulang dilakukan kepadanya
maka ayahnya yang tak tahan oleh pemandangan itu tiba-tiba
roboh pingsan lebih dulu. Tak kuat melihat penderitaan sang
anak! (Oo-dwkz-rhg-oO)
"Lao - ciangkun, kau iblis bertubuh manusia...!"
Lao - ciangkun mengernyitkan kening. Dia melihat kakek Yu
pingsan, roboh dan pucat mukanya. Tapi Ci Ho yang
merupakan orang kepercayaannya itu tiba-tiba berseru
kepadanya, menghentikan sejenak tarikan kereknya.
"Ciangkun, sebaiknya bocah perempuan she Yu itu dibawa
ke mari saja. Perempuan biasanya lebih lemah perasaannya
dibanding lelaki!"
Komandan itu mengerutkan kening. "Apa maksudmu, Ci
Ho?" "Begini, ciangkun. Untuk memenuhi tuntutanmu itu
sebaiknya anak perempuan itu dibawa ke mari, disuruh lihat
keadaan ayah dan kakaknya ini. Kalau dia mau tukar-menukar
denganmu untuk kebebasan orang tua dan kakaknya ini maka
ia harus menerima tawaranmu diambil isteri! Bukankah ini
pasti berhasil?" pengawal itu tertawa.
"Hm..." Lao - ciangkun berseri mukanya, "Usulmu cocok
sekali, Ci Ho. Itu memang satu-satunya jalan untuk
menundukkan keluarga yang keras kepala ini. Ha-ha, memang
betul. Itu bagus sekali!" dan tertawa bergelak memandang
dua pengawal lain yang ada di situ laki-laki inipun mengangkat
lengannya, memberi perintah.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Chi Pao, Lauw Kam, bawa anak perempuan itu ke mari.
Cepat...!"
Dua pengawal di sudut mengangguk. Mereka melompat
keluar, tapi Y u Kang yang terbelalak mendengar ini semuanya
tiba-tiba merontak dan berteriak, "Lao-ciangkun, kau jahanam
keparat. Jangan ambil adikku di rumah...!"
Komandan ini tertawa mengejek. "Memangnya kenapa,
bocah she Y u" Bukankah itu untuk kebebasan dirimu sendiri"
Aku sekedar mengajukan tawar-menawar. Kalau adikmu tak
mau tentu saja aku juga tak akan memaksa tapi kalian semua
akan kubunuh!"
Yu Kang memaki kalang-kabut. Dia pucat dan marah bukan
main. Tapi karena tak berdaya menghadapi semuanya itu
maka diapun hanya berkaok-kaok bagai ayam disembelih. Dan
ketika satu jam kemudian dua orang pengawal itu kembali ke
tempat mereka maka tampaklah di antaranya seorang gadis
cantik yang menangis tersedu-sedu dengan air mata
bercucuran. Dialah Yu Lin, adik satu-satunya Yu Kang itu. Dan
begitu tiba di tempat dan melihat keadaan kakaknya yang
tersiksa di atas bara perapian tiba-tiba gadis ini menjerit dan
berlari menghampiri
"Kang-koko, apa yang kau alami" Di mana ayah?"
Lao-ciangkun memberi isyarat. Dia sudah bersinar matanya
melihat gadis cantik ini. Perawan limabelas tahun yang segar
dan ramping. Ranum bagai mangga yang siap masak! Dan
pengawalnya yang melompat menghadang den.an tombak
dipalangkan menyuruh gudis ini jangan maju mendekat.
"Yu-siocia, dengarkan kata-kata Lao ciangkun. Jangan
menyentuh kakakmu dulu!"
Gadis itu tersedu sedu. Ia berhenti, menghadapi tombak
yang dipalangkan itu. Dan Lao-ciangkun yang batuk-batuk
kecil di belakangnya tahu-tahu melompat ke depan dengan
mulut menyeringai.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nona, kakak dan ayahmu menghina aparat pemerintah.
Bagaimana sikapmu dengan semuanya ini?"
Yu Lin terguncang pundaknya. "Bebaskan mereka,
ciangkun. Bebaskan mereka dan biar aku menuruti semua
permintaanmu!"
"Hm, kau mau memberi imbalan jasa untuk kebaikanku ini,
nona" Kau benar-benar mau menolong. mereka?" Lao
ciangkun gembira, tersenyum lebar.
"Ya-ya, apa yang kauminta akan kuturuti, ciangkun. Aku
akan melakukan apa saja asal kau membebaskan ayah dan
Kang-koko!"
Tapi Yu Kang tiba-tiba berteriak, "Tidak! Jangan gila, Linmoi. Pembesar itu akan meminta imbalan jasamu sebagai
isteri. Kau akan dijadikan gundik?"
Yu Lin tersedu-sedu. "Aku tahu, koko. Dm pengawal ini
telah memberitahuku di tengah jalan. Tapi aku rela asal kalian
selamat dan pulang baik-baik ke ramah...!"
Yu Kang mencak-mencak. "Tidak bisa. Kau tak perlu
menjual harga dirimu, Lin - moi. Aku dan sudah siap mati
untuk membela kehormatanmu Pulanglah, dan cepat lari dari
sini!" Tapi gadis itu mengguguk, menggelengkan kepalanya dan
menubruk komandan she Lao. "Lao ciangkun, bebaskan kakak
dan ayahku. Aku rela memenuhi permintaanmu demi
keselamatan orang-orang yang kucinta!"
Yu Kang melotot marah. Dia gusar bukan kepalang oleh
jawaban adiknya itu. Dan Lao-ciangkun yang tcrtawa bergelak
oleh kata-kata gadis cantik ini tiba-tiba mengangkat pundak
orang dia mengelus pipinya, bersinar penuh kegembiraan.
"Kau benar-benar tidak menarik janjimu, nona" Kau tidak
menipuku?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak... tidak.., aku tak menarik janjiku, ciangkun. Aku
sungguh-sungguh bicara benar asal kau membebaskan Kangkoko dan ayah...!"
Maka Lao-ciangkun yang tertawa bergelak oleh jawaban ini
segera menoleh pada pengawal kepercayaannya.
"Ci Ho, lepaskan saudara Yu Kang. Dia calon adik iparku
yang baik" dan menyeringai pada gadis cantik itu komandan
she Lao ini tiba-tiba memeluk pinggang orang, membawanya
keluar dari ruang siksaan itu. "Yu siocia, kau memang gadis
yang amat berbakti. Aku sungguh kagum dan cinta padamu!"
Tapi Y u Kang yang dibebaskan dari ta li gantungannya tibatiba berteriak, mengejar pembesar itu. "Lao ciangkun,
lepaskan adikku. Kau laki-laki biabab!"
Lao - ciangkun mengerutkan kening. Dia mengelak dan
memasang Yu Lin di mukanya, dijadikan perisai. Dan
pembesar yang marah ini mengancam, "Yu-siocia, tidak
dapatkah kau menasehati kakakmu itu" Baik-baik aku
memenuhi permintaanmu, karena itu tolong pula kausadarkan
kakakmu yang nekat ini!"
Yu Lin tersedu-sedu. Dia tahu kemarahan kakaknya. Tapi
maklum ayah daa kakaknya itu berada di sarang harimau
diapun mencegat dan berseru, "Kang-koko.
jangan menyerang. Aku siap membebaskanmu dengan taruhan ini!"
"Tapi kau hanya akan dijadikan barang permainannya saja,
Lin-moi. Laki-laki itu hanya mencintai tubuh dan kecantikanku
belaka!" "Tidak, jangan persoalkan itu, koko. Aku tak perduli sifat
cintanya asal kau dan ayah selamat!"
"Tapi kau akan menderita, Lin-moi. Laki-laki ini bukan
manusia melainkan binatang. Kau akan tersiksa lahir batin!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lao-ciangkun mendelik. "Saudara Yu Kang, tahan
omonganmu yang kasar iiu. Kalau tidak aku akan membunuh
kalian di sini!"
"Aku tak takut. Kau iblis berkedok manusia, Lao-ciangkun.
Kau binatang berhati keji yang tidak dapat dipercaya!" dan Yu
Kang yang menyerang pembesar ini dengan gerakan tiba-tiba
tahu-tahu mendaratkan tinjunya di muka orang.
Tapi Lao-ciangkun berkelit. Dengan cepat tentu saja dia
menghindari serangan itu, dan marah oleh sepak terjang Yu
Kang vang dinilai kurang ajar sekonyong-konyong Y u Lin yang
ada di depannya didorong maju, menerima pukulan Yu Kang.
"Plak!" dan Yu Lin yang menjerit oleh tinju kakaknya ini
segera terpelanting roboh dengan hidung berdarah!
"Kang-koko, hentikan itu., hentikan kenekatanmu aku bisa
bunuh diri kalau kau tidak mau mendengar kata-kataku...!"
Yu Kang tertegun. Dia terkesima melihat adiknya roboh,
menjerit-jerit dan minta agar dia tidak menyerang lagi. Dan Yu
Lo yang saat itu siuman dan kaget melihat puterinya juga ada
di situ sekonyong-konyong gemetar tubuhnya dan bangkit
berdiri. "Lin ji, kenapa kau ke sini?"
Yu Lin tersedu-sedu. "Aku ingin membebaskan kalian, ayah.
Aku datang agar kalian cepat pulang dan sini dan kembali
dengan selamat!"
"Tapi Lao-ciangkun menyiksa kami, Lin-ji. Mana mungkin
aku dan kakakmu pulang?"
"Tidak, aku telah memenuhi permintaan Lao-ciangkun,
ayah. Aku menerima cintanya dan siap diperisteri!"
Kakek Yu kaget. "Apa" Kau gila, Lin-ji?"
Tapi Yu Lin mengsuauk dan menggelengkan kepalanya
keras-keras. "Tidak... tidak... aku telah berjanji, ayah. Lao
ciargkun akan membebaskan kalian asal aku memenuhi
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
permintaannya. Kau pergilah, bawa Kang - koko jauh - jauh
dari s ini...!"
Kakek Yu melompat ke depan. "Aku tak mengijinkan, Lin-ji.
Kau hanya dijadikan korban nafsu binatangnya saja. Tidak
boleh!" dan kakek yang sudah menarik lengan puterinya ini
tiba-tiba menyeret puterinya untuk melarikan diri.
Tapi Lao-ciangkun tertawa mengejek. "Yu-lopek, anakmu
telah baik-baik berjanji denganku. Apakah kini headak ditarik
begitu saja dengan mudah?" dan para pengawal yang telah
mendapat isyarat dan menghadang di depan pmtu keluar tibatiba membuat Yu Lin meronta, melepaskan diri dari ayahnya
dan menubruk komandan kota itu.
"Lao-ciangkun, jangan ganggu mereka. Lepaskan ayah dan
kakakku....!"
Kakek Yu membelalakkan mata. Dia melihat para pengawal
sudah memandangnya penuh ancaman dan Yu Kang yang
cemas oleh keselamatan ayahnya itu tiba- tiba melompat
menghampiri ayahnya, melindungi di depan dengan gagah
sekali. "Ayah, Lin-moi sengaja membebaskan kita dengan
mempertaruhkan kehormatannya. Apa yang akan kaulakukan?"
Kakek Yu mengepal tinju. "Aku akan menyuruhnya lari,
Kang-ji. Biarlah aku mati asal adikmu selamat!"
Tapi Yu Lin berteriak, menangis tersedu-sedu, "Tidak, aku
tak mau lari, ayah. Aku akan tinggal di sini bersama Laociangkun. Kau pergilah, jangan sia-siakan pengorbananku...!"
Ayah dan anak itu saling pandang. "Bagaimana
pendapatmu, Yu Kang?"
"Aku siap mempertaruhkan jiwaku, ayah. Sebaiknya kau
larilah bersama Lin-moi!"
Tapi Yu Lin berteriak, semakin deras tangisnya, "Tidak,
jangan lakukan itu, Kang-koko. Kita bertiga bakal tewas kalau
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalian melawan. Pergilah, aku siap menyelamatkan kalian.
Kalau tidak aku akan bunuh diri sebelum kalian menyerang...!"
Dan Yu Kang serta ayahnya yang menjublak oleh teriakan
ini seketika bingung dengan muka pucat. Mereka mengenal
kekerasan hati Yu Lin yang akan menjalankan kata - katanya
kalau ditentang. Maklum bahwa gadis itu akan bunuh diri bila
mereka memberontak. Yang berarti ketiga-tiganya akan
binasa dan tak mungkin selamat lagi dari tangan laki - laki
jahanam itu, komandan she Lao! Maka memberi isyarat dan
sedikit kedipan pada ayahnya yang tertegun di tempat segera
Yu Kang berbisik, "Ayah, tak perlu melawan lagi. Nanti saja
kita kembali secara diam-diam untuk menyelamatkan Linmoi!" Sang ayah menarik napas. Dia maklum akan suasana saat
itu, yang tegang dan benar-benar membahayakan pihaknya.
Terutama dua anaknya yang masih muda-muda itu Maka
mengangguk dan menangis memandang Yu Lin kakek ini
terisak dan memutar tubuhnya. "Baiklah, aku memenuhi
keinginanmu, Lin ji. Tapi hati-hati dan jaga dirimu baik-baik!"
lalu melompat dengan air mata bercucuran kakak ini mengajak
Yu Kang keluar.
Kini menanglah laki-laki she Lao itu. Dia tersenyum lebar,
tertawa bergelak dan memberi isyarat agar para pengawalnya
jangan menghalangi kepergian dua orang ayah dan anak itu.
Dan Yu Kang serta ayahnya yang keluar meninggalkan tempat
yang amat menyakitkan ini dengan muka merah padam
akhirnya kembali ke rumah mengumpulkan tenaga baru.
Mereka tak berkutik oleh ancaman Yu Lin yang mereka sayang
itu. Tapi membayangkan adiknya itu bakal dijadikan barang
permainan saja oleh komandan she Lao itu Y u Kang berkerotkerot giginya sambil mengepal tinju.
Dan benar. Yu Lin saat itu juga menyerahkan
kehormatannya pada laki-laki yang menguasainya ini. Dia
melayani nafsu binatang komandan she Lao itu. Tapi karena
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia me layani dengan sikap terpaksa dan menangis terus di
kamar pribadi laki-laki itu akhirnya Lao-ciangkun tidak puas
dan kecewa. Apalagi ketika Yu Lin tak mau mengulang hasrat
nafsunya yang masih berkobar, belum terpuaskan dalam
permainan cinta yang berat sebelah itu.
"Eh, kenapa menolak, Y u-siaocia" Bukankah kaubilang siap
menjadi isteriku" Kemarilah, aku sayang padamu. Aku cinta
padamu..." dan Lao-ciangkun yang coba merayu gadis ini
dengan segala cara sudah memeluk dan mengangkat gadis itu
kembali ke atas pembaringan.
Tapi Yu Lin menangis. Dia mandah dilempar ke
pembaringan, tapi ketika laki-laki itu minta untuk dilayani
kedua kalinya gadis ini mengguguk dan diam saja. Hal yang
membuat Lao ciangkun marah.
"Lin-moi, kau sudah menjadi isteriku, bukan" Kenapa diam
saja?" Yu Lin terguncang-guncang pundaknya. Dia tak menjawab,
dan ketika Lao-ciangkun menjambak rambutnva dan mulai
bersikap kasar tiba-tiba gadis ini me lompat turun dan
menghambur ke tembok ruangan. Dengan tidak disangkasangka ia membenturkan kepalanya, keras sekali. Dnn begitu
tembok dibentur kuat tiba-tiba saja gadis ini mengeluh dan
terguling roboh.
"Dukk...!"
Lao-ciangkun terkejut. Dia melompat turun dengan kaget,
terbelalak mendekati gadis yang baru dihisap madunya ini.
Tapi melihat Yu Lin tak bergerak lagi dan tengkoraknya retak
oleh benturan itu tiba-tiba komandan ini menggeram dan
mengumpat. "Keparat, kau gadis sialan, bocah she Y u. Kau tak tahu diri
dan membuatku marah!" dan Lao-ciangkun yang sudah
menggerakkan kakinya itu tiba tiba menendang tubuh gadis
yang telanjang bulat ini keluar kamar. Yu Lin yang sudah
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjadi mayat terlempar, dan begitu mencelat di luar pintu
segera komandan ini memanggil para pengawalnya, 'Ci Ho,
Lauw Kam, kembalikan gadis itu ke rumah si tua bangka.
Bilang dia bunuh diri di tembok kamar....!"
Dua tangan kanan komandan she Lao itu tertegun. Mereka
tak menyangka gadis yang baru memasuki kamar ini sudah
menjadi mayat. Tapi melihat gadis itu retak kepalanya dan
betul bunuh diri seperti apa yang dikatakan komandan mereka
segera dua orang ini mengangkat mayat gadis itu dan
membawanya ke rumah Yu Lo.
Dan Yu Kang serta ayahnya tentu saja geger. Mereka
marah bukan main, dan melihat Yu Lin menjadi mayat dengan
kepala pecah tiba-tiba saja mereka menyerang dua orang
pengawal itu tanpa banyak cakap! Ayah dan anak sama-sama
nekat. Tapi karena mereka orang - orang lemah yang hanya
memiliki keberanian besar tanpa ditunjang ilmu silat sebagai
pelengkap hidup maka tentu saja dua orang ini tak dapat
berbuat banyak terhadap dua orang pengawal komandan she
Lao itu. Golok dan pisau yang membabi-buta di tangan Yu
Kang dan ayahnya tak berarti banyak. Dan ketika dua orang
pengawal itu marah dan mencabut tombak mereka maka Yu
Kang dan ayahnya menjerit roboh, terkapar dengan dada
berlubangl "Nah, apa kataku, orang-orang she Yu" Kalian tak tahu diri.
Menghina dan menyerang aparat pemerintah!" dan dua orang
pengawal yang menendang lalu memutar tubuh itu sudah
meninggalkan Yu Kang dan ayahnya yang luka parah,
menggeletak tanpa dapat berbuat apa - apa. Dan Yu-lopek
yang rupanya tak kuat menahan tiba-tiba sudah terkulai tewas
di samping anaknya dengan mata mendelik, menggegerkan
tetangga sekitar yang sejak tadi tik berani keluar karena takut
pada pengawal Lao-ciangkun yaag terkenal bengis dan kejami
Tapi begitu dua orang ini meninggalkan rumah tiba-tiba
sesosok bayangan langsing berkelebat masuk.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saudara yang gagah, apa yang terjadi ini?"
Yu Kang terbelalak. Dia melihat seorang gadis cantik
muncul di dalam rumahnya, muncul begitu saja bagai
bayangan setan. Tapi Yu Kang yang melihat pandangan mata
penuh persahabatan dari gadis yang belum dikenal ini segera
mengeluh dan bangkit duduk, mendekap dadanya yang
terluka parah oleh tusukan tombak. Tapi tak kuasa menahan
sakit diapun terjengkang kembali dan menuding-nuding tak
jelas. "Nona, mereka.... mereka membunuh adikku...!"
Gadis ini melompat maju. Dia sudah menolong Yu Kang
untuk bangun sebisanya, tapi melihat luka yang parah ini tibatiba alisnya yang menjelimut indah berkerut dalam. Itulah luka
yang amat gawat sekali. Luka vang benar-benar tak dapat
ditolong! Tapi mencoba menotok jalan darah di pundak
pemuda ini gadis cantik itu merebahkan Yu Kang dengan hatihati kembali di atas lantai.
"Sobat, kau tak boleh banyak bicara. Lukamu gawat."
"Ya, aku tahu, nona... tapi jahanam-jahanam itu... mereka
itu..." Yu Kang batuk-batuk tersendat bicaranya, tampak
menahan sakit sekaligus menahan marah, "... mereka itu
membunuh adikku, nona... mereka juga membunuh a..ayahku
sebagai orang tua satu-satunya... keparat...!"
Gadis ini mengerutkan kening. "Siapakah mereka yang
kaumaksudkan itu, sobat" Dan apa yang terjadi" Siapa kau?"
Yu Kang menangis penuh dendam. "Aku Yu Kang, nona.
Aku dan ayah baru saja kembali dari rumah Lao ciangkun.
Dia... manusia terkutuk itu, membunuh adikku...!"
"Hm, apa yang terjadi, Yu-twako" Siapa adikmu itu?"
"Dia Yu Lio, nona. Baru saja membebaskan kami di rumah
Lao - ciang kun. Tapi... tapi tiba-tiba saja dia telah menjadi
mayat dari rumah jahanam she Lao uh...!" dan Yu Kang yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terpatah-patah menceritakan peristiwa itu sudah menangis
dan tersendat-sendat bicaranya. Dia menahan sakit dan
dendam yang amat besar, menceritakan semua peristiwa dan
awal hingga akhir pada gadis yang belum dikenalnya ini. Gadis
yang telah memberikan simpati dan rasa perhatian yang
sungguh-sungguh. Dan ketika Yu Kang habis bercerita dengan
lengkap dan jelas sekonyong - konyong pemuda itu mengeluh
dan terguling roboh.
"Nona, tolong kaubalaskan sakit hati ini. Bunuh jahanam
keparat she Lao itul"
Gadis ini bangkit berdiri. Mukanya sudah merah padam
mendengar cerita Yu Kang itu, pemuda yang sekarat dalam
menanti mautnya ini. Dan mengangguk dengan mata berapiapi iapun mendesis dan mengepalkan tinjunya. "Yu-twako, tak
perlu khawatir. Aku pasti menghajar manusia jahanam itu!"
"Ah, terima kasih, nona... terima kasih... aku, ugh...l" Yu
Kang tak sempat melanjutkan kata-katanya. Dia sudah
terguling dan kejang-kejang seperti ayam disembelih, dan
ketika pemuda itu mengeluh sambil menuding-nuding keluar
mendadak tubuhnya menggeliat dan roboh tak bergerak-gerak
lagi. Yu Kang tewas, menyusul adik dan ayahnya di alam
baka. Dan gadis cantik yang tertegun melihat semuanya itu
tiba-tiba berkelebat keluar.
"Lao-ciangkun, kau manusia tak mempunyai perasaan...!"
Para tetangga di kiri kanan geger. Mereka kini
berhamburan keluar memasuki rumah Yu-lopek itu, melihat
sepintas betapa gadis yang bergerak bagai setan terbang itu
menuju ke rumah komandan she Lao. Dan mereka yang
gempar melihat mayat Yu-lopek serta dua anaknya
bergelimpangan mandi darah segera menolong dan merawat
tiga jenazah itu, merubung bagai tawon merubung sarang,
membicarakan kejadian yang menggegerkan ini sekaligus
kedatangan si gadis cantik yang tak mereka kenal. Dan begitu
rumah Yu-lopek dijadikan ajang keributan pembicaraan ramai
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka di tempat lain kegemparan serupa juga melanda rumah
Lao-ciangkun. Saat itu gadis yang tak dikenal ini telah tiba di rumah
komandan kota itu, berdiri tegak di luar pintu gerbang karena
dihadang dua orang pengawal yang menjaga rumah
komandan ini. Dan melotot memandang mereka gadis ini
membentak, "Mana Lao-ciangkun, tikus-tikus busuk" Mana
manusia iblis yang telah membunuh keluarga Yu-lopek itu?"
Dua orang pengawal itu terkejut. Mereka tentu saja
tertegun melihat kedatangan gadis cantik yang marah-marah
ini, yang berapi matanya idan melotot pada mereka. Tapi
mendengar gadis itu menyebut-nyebut nama Y u - lopek tibatiba saja mereka tertawa mengejek dan mengacungkan
tombak. "Nona, kau siapakah dan apa hubunganmu dengan
Yu-lopek itu" Kenapa kau memaki atasan kami?"
"Tak perlu cerewet. Lao - ciangkun telah membunuh orang
orang tak berdosa, tikus - tikus busuk. Karena itu panggil dan
suruh dia keluar kalau tak ingin kulabrak di dalam!'
Dua pengawal ini marah. Mereka tentu saja geli,
memandang gadis yang tampaknya lemah uu, gadis biasabiasa saja yang tidak memiliki sesuatu yang menonjol, kecuali
kecantikannya itu tentu saja. Dan seorang di antaranya yang
tertawa mengejet oleh sikap gadis itu tiba - tiba menyeringai
lebar dan mengulurkan lengannya, mengusap dada orang.
"Nona, sebaiknya kautemani saja kami berdua di sini. Tak
perlu marah-marah begitu., wutt!" tapi si gadis yang sudah
mengelak ke kiri dan membuat sambaran luput tahu tahu
ganti menggerakkan lengannya menampar muka orang.
"Manusia ceriwis, tak perlu kau kurang ajar... plakk!" dan si
pengawal yang sudah terpelanting roboh tahu-tahu menjerit
dengan muka kaget dan pipi bengap, pecah bibirnya! Dan
begitu kaget dan melompat bangun sadarlah pengawal ini
bahwa yang dihadapi itu bukanlah gadis sembarangan. Maka
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
begitu berteriak dan menusukkan tombaknya bergeraklah
pengawal ini memberi aba-aba pada temannya.
"A-swi. dia gadis liar. Serang. !"
Pengawal di sebelah terkejut. Dia juga kaget melibat
temannya roboh, ditampar jari yang tampaknya lembut itu
Tapi sadar bahwa gadis yang datang ini bukan gadis
sembarangan maka pengawal inipun mengangguk dan
menggerakkan tombaknya, menusuk dan menyerang gadis
yang belum mereka kenal itu, mengetoyok. Tapi gadis yang
mengeluarkan suara dan hidung ini tiba-tiba mendengus. Dia
tidak mengelak, juga tidak melompat mundur. Tapi begitu
tombak datang menyambar dari depan sekonyong-konyong
lengannya bergerak menangkis dengan lemparan ringan.
"Tikus - tikus busuk, kalian minta dihajar dulu" Baiklah...
plak-plak!" dan dua tombak yang ditangkis dua batang lengan
yang tampaknya halus dan lembut itu tabu - tahu tertolak ke
belakang dan... patah menjadi dua potong!
"Ah...!" dua pengawal ini terbelalak Mereka berseru kaget,
dan baru mereka melotot melihat tombak yang patah di
tangan sekonvong-konvong gadis itu menggerakkan kakinya
dan.... menendang mereka.
"Tikus-tikus busuk, pergilah. Des - dess..!" dan dui
pengawal yang menjerit dengan suara keras iiu tahu-tahu
terlemrar jauh bagai layang-layang putus talinya. Mereka
terguling - guling, dan kaget bahwa gadis yang mereka hadapi
ini ternyata demikian lihai mendadak mereka melompat
bangun dan berteriak-teriak:, memukul besi yang bersuara
"teng-teng" untuk memanggil bala bantuan.
"Kawan-kawan, keluar! Kita menghadapi gadis siluman....!"
Rumah Lao-ciangkun tiba-tiba menjadi ribut. Duapuluh
penjaga yang ada di belakang dan samping rumah tahu-tahu
berlompatan keluar, menuju ke halaman di mana dua
pengawal ini berteriak-teriak. Dan begitu mereka muncul
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan golok dan tombak di tangan maka gadis cantik itu
tahu-tahu sudah dikepung!
"Nona, kau siapa?"
Gadis ini menjengek. "Aku siapa tak perlu kalian tahu, tikus
tikus busuk. Yang penting suruh komandan kalian orang she
Lao itu muncul. Aku hendak meminta pertanggungjawabannya
atas pembunuhan keluarga Yu lopek!"
Para pengawal ribut. Mereka marah dan kaget, tapi dua
pengawal pertama yang sudah dihajar gadis ini menyela
dengan seruan keras, "Tak perlu banyak tanya, kawan-kawan.
Serang dan tangkap saja dia...!"
Maka duapuluh pengawal yang mengangguk dan
membentak itu sudah sama menggerakkan senjata. Mereka
menyerang dan mulai menggerakkan golok dan tombak,
menghujani gadis yang mereka kepung itu dengan suara
ramai. Tapi gadis yang ada di tengah ini tiba-tiba
mengeluarkan suara dari hidung. Dia menjengek, dan ketika
hujan senjata menyambar dirinya mendadak tubuhnya
melompat tinggi di udara, berjungkir balik dengan amat cepat
tapi juga indah. Lalu sementara semua senjata lewat di bawah
kakinya tiba-tiba dia sudah turun di atas kepala seorang
pengawal, hinggap bagai seekor burung besar. Kemudian,
begitu dia membentak dan memutar kakinya tahu - tahu
delapan orang pengawal yang ada di dekat dirinya sudah
ditendang bergantian dengan luar biasa cepat.
"Des-des-dess ..!" para pengawal berteriak kaget. Mereka
tahu-tahu terpelanting roboh, senjata yang mereka cekal
terlepas. Lalu ketika kaki yang telah merobohkan delapan
pengawal ini membentur dahi pengawal yang diinjak
kepalanya tahu tahu pengawal terakhir itupun menjerit keras
dan roboh pingsan.
"Dukk...!" pengawal itu tak dapat bangun kembali. Dia
sudah roboh di atas tanah, daa ketika gadis yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempergunakan kepala pengawal yang pingsan itu melompat
turun ke bawah maka gemparlah duabelas pengawal lain yang
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
belum mendapat serangan.
"Ah, dia gadis berbahaya, kawan - kawan. Serang dan
tangkap dia secara hati-hati..!"
Tapi seruan itu percuma. Gadis ini sudah tertawa
mengejek, dan begitu dia menjajakkan kakinya berkelebat ke
depan mendadak tubuhnya lenyap berputaran mengelilingi
duapuluh pengawal yang terbelalak memandangnya itu. Lalu
ketika lawan bengong tak dapat mengikuti gerakannya tibatiba kaki dan tangannya sudah memberi gaplokan pulang balik
ke pundak lawan, tamparan ringan yang tidak membawa
maut. Tapi begitu para pengawal disentuh jari-jari tangannya
yang lembut ini mendadak semuanya menjerit dan... roboh
bergelimpangan.
"Tikus-tikus busuk, kalian panggil orang she Lao itu kalau
tidak ingin kubunuh.... plak-plak- plak!"
Semua pengawal berteriak kesakitan. Mereka tak ada yang
tahan oleh tamparan ini, yang membuat pundak seakan retak
dan golok serta tombak terlepas berkerontangan. Maka begitu
terguling-guling dan maklum gadis vang cantik itu bukan
tandingan mereka tiba-tiba duapuluh orang pengawal ini
melompat bangun dan... lari ke dalam, berkaok-kaok.
"Lao-ciangkun. kita didatangi wanita siluman... kita
didatangi wanita siluman....!''
Tempat itu segera ribut. Gadis cantik yang tidak mengejar
ini tersenyum mengejek, tegak dengan muka geli memandangi
para pengawal yang terbirit-birit itu. Lalu ketika seorang lakilaki pendek melompat keluar membentak para pengawal yang
berlarian ke dalam itu dengan muka merah segeralah keadaan
menjadi tegang dalam suasana mencekam.
"Kerbau-kerbau dungu, kenapa kalian berteriak-teriak?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Para pengawal menundukkan kepalanya. "Kami didatangi
seorang siluman, ciangkun. Dia datang dan menghajar kami
pulang balik !"
"Hm, siapa dia" Mana orangnya?"
"Itulah. Dia mencarimu, ciangkun. Katanya datang dari
rumah Yu-lopek untuk meminta pertanggungjawabanmu!"
Laki-laki ini terkejut. Dia adalah Lao-ciangkun sendiri, bekas
tangan kanan Hek-kiang-gu itu. Maka terbelalak keluar
memandang gadis cantik yang berdiri tegak ini mendadak
darah komandan itu tersirap dengan muka berubah. Tapi,
melihat bahwa yang ditunjuk para pengawalnya itu adalah
seorang gadis yang usianya belum dua-puluhan yang cantik
dengan pipi kemerahan tiba-tiba komandan ini menyeringai
dan melompat ke tengah halaman, memandang gadis yang
berdiri tegak ini dengan mata berseri.
"Nona, kau siapakah dan ada apa mencariku" Betulkah kau
dari rumah si tua she Yu itu?"
Gadis ini mendengus, sikapnya tiba-tiba dingin. "Benar, aku
dari rumah Yu lopek itu, orang she Lao. Datang kemari untuk
menuntut pertanggungjawabanmu kenapa kau membunuh
orang baik-baik!"
"Ha kau ada hubungan apa dengan tua bangka itu, nona"
Apakah kau, hm,.. kau pacar pemuda she Yu itu?"
Gadis ini berkilat matanya. "Tahan omonganmu yang kotor,
orang she Lao. Aku tidak ada hubungan apapun dengan
keluarga Yu itu selain dorongan rasa kemanusiaan melihat
kesewenang-wenanganmu!"
"Hm, kalau begitu kesewenang - wenangan dalam hal apa
maksudmu" Kau menuntut tewasnya anak perempuan Yulopek itu?"
"Ya!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak membunuhnya, nona. Dia bunuh diri atas
kemauannya sendiri!"
"Bohong. Kau dusta, orang she Lao. Yu Kang menceritakan
padaku bahwa kau membunuh adiknya dan kini ma lah
membinasakan pula dua orang ayah dan anak itu !"
Lao-ciangkun mengerutkan kening. "Nona, aku benar-benar
tidak membunuh bocah perempuan itu. Kau boleh melihat
tengkorak kepalanya kalau tidak percaya. Tapi kalau kau mau
membela orang-orang tak tahu diri itu aku juga tidak takut.
Apa maumu?"
Gadis ini tertawa mengejek. "Mencabut nyawamu, orang
she Lao. Atau kau minta ampun seribu kali dan kuarak keliling
kota untuk berjanji pada penduduk tidak akan berbuat
sewenang-wenang lagi!"
Lao-ciangkun marah. Dia mendelik pada gadis itu, tapi
melihat kecantikan orang tiba-tiba dia tertawa lebar dan
mencabut golok. "Nona, kau cantik. Bicaramu menyengat tapi
menarik sekali bagiku. Bagaimana kalau kau yang tunduk saja
dan menggantikan kedudukan anak perempuan she Yu itu dan
masuk ke kamarku?"
Gadis ini merah mukanya. "Kau memang bandot tak tahu
malu, orang she Lao. Sungguh tepat kalau begitu berita yang
kudengar. Nah, lempar golokmu itu sebelum aku naik darah!"
"Ha-ha, memangnya kau dapat mengalahkan aku, nona"
Golokku ini akan kubuang setelah kau kupeluk. Tapi sebelum
aku merobohkan-mu sebut dulu siapa nama dan dari mana
kau berasal!"
"Cerewet, tak perlu banyak cakap, tikus she Lao. Hayo
gerakkan golokmu itu dan nanti akan kuberi tahu siapa aku
setelah kau robohkan!"
Maka Lao ciangkun yang jadi marah oleh sikap dan katakata gadis ini tiba - tiba tertawa bergelak Dia menubruk dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggerakkan golok nya, marah tapi juga bangkit nafsunya
melihat gadis yang amat pemberani ini. Tapi begitu goloknya
menusuk ke depan tiba-tiba dia kehilangan lawannya. Dia
hanya melihat gadis itu menggerakkan kakinya, berkelebat
dan entah ke mana sekarang lawannya itu. Dan ketika dia
bingung oleh lawan yang hilang ini mendadak dia mendengar
suara dari belakang, "Orang she Lao, aku di sini!"
Lao ciangkun terkejut. Dia membalikkan tubuh, melihat adis
yang diserangnya itu sudah ada di belakangnya, berdiri
dengan senyum mengejek. Maka kaget dan heran bagaimana
gadis itu tahu tahu berada di belakangnya tiba - tiba
komandan ini membentak dan menyerang lagi. Dua kali
goloknya menusuk dan membacok, tapi ketika lawan tertawa
mengejek dan berkelebat lenyap lagi-lagi dia kehilangan
lawannya itu! "Ah kau mempergunakan ilmu s iluman, nona cantik!" Lao ciangkun terkesiap, kaget dan kembali membalik ke belakang
ketika dia mendengar ejekan di belakang punggungnya. T api
begitu dia menyerang dan menggerakkan golok hgi-lagi
lawannya itu tak ada. Begitu hingga empat kali berturut turut!
Maka Lao - ciangkun yang jadi marah tapi juga gentar ini tibatiba berteriak, "Nona, kau jangan mempergunakan ilmu
siluman. Hadapi golokku secara berdepan kalau kau berani!"
"Hm, begitukah?" gadis ini menjenguk. "Baik, kalau begitu
permintaanmu akan kupenuhi, orang she Lao. Tapi setelah itu
matamu harus dibuka lebar-lebar dan kau harus roboh!"
Dan begitu Lao-ciangkun membalik untuk yang kelima
kalinya maka gadis itupun benar-benar ada di belakang dan
tidak "menghilang" lagi. Lao-ciangkun gembira, berteriak dan
menyerbu lawannya ini dengan serangan gercar yang bertubitubi, menusuk dan membacok untuk segera merobohkan
lawan. Tapi gadis cantik yang bersikap tenang dan tidak
gentar menghadapi semua serangannya itu tertawa mengejek
dan mengelak kesana kemari. Gerakannya lincah, juga ringan.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan ketika Lao ciangkun menjadi marah dan menggerakkan
golok secara membabi-buta maka gadis inipun mendengus
dan berseru dingin, "Orang she Lao, awas hati-hati golokmu.
Pegang erat-erat....!"
Lao-ciangkun mendelik. Dia penasaran sekali mengapa
belum satupun juga serangan goloknya mengenai sasaran.
Maka mendengar gadis itu memperingatkannya untuk berhatihati komandan inipun menjadi berang dan buas sepak
terjangnya. Dia menggerakkan golok lebih membabi-buta,
mendesak dan merangsek penuh nafsu. Dan ketika lawan
berkelit ke kiri untuk menghindari bacokan goloknya yang
menyambar pundak sekonyong-konyong
gadis itu menggerakkan jarinya menyentil golok dengan bentakan
pendek, "Orang she Lao, lepaskan golokmu... tring!" dan golok
yang tiba - tiba mencelat dari tangan komandan she Lao itu
sudah disambut teriakan kaget laki - laki ini yang berobah
mukanya. Lao-ciangkun terkejut, lalu sementara dia terbelalak
dan melempar tubuh bergulingan untuk menyelamatkan diri
tahu-tahu gadis itu telah berkelebat di depannya dan menotok
pundak. "Tuk!" Lao ciangkun roboh terjerembab. Dia mengeluh dan
kaget bukan main melihat kelihaian gadis ini. Lalu ketika gadis
itu menginjak perutnya diapun mendengar kata-kata yang
dingin mendirikan bulu romanya, kata kata halus tapi penuh
ancaman, "Nah, apa kataku, orang she Lao" Masihkah kau
ingin mengandalkan kepandaianmu yang rendah itu?"
Lao - ciangkun menggigil. "Tidak... tidak"nona!" dia
berseru pucat. "Aku mengakui kelemahan diriku dan mohon
ampun. Jangan kaubunuh atau sakiti diriku.....!"
"Hm, lalu bagairaana pertanggung-jawabanmu tentang
keluarga Yu itu" Bukankan kau telah membunuh mereka
dengan mata tak berkejap?"
"Tidak.... tidak, sungguh mati aku tidak membunuh
mereka, nona. Yang membunuh itu adalah dua orang anak
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buahku yang menyerahkan kembali mayat anak perempuan
Yu-lopek itu!"
"Tapi kau yang menyuruhnya, bukan?"
"Tidak, bukan aku yang menyuruh, nona. Mereka
membunuh karena Y u-lopek dan anak laki-lakinya menyerang
dua orang pengawalku!"
"Hm, sama saja, tikus busuk. Betapapun kaulah yang
menjadi gara-gara dari kematian anak perempuan Yu lopek
itu. Kau harus membayar setimpal dengan nyawamu pula!"
"Ah, jangan!" Lao-ciangkun pucat pasi mukanya. "Jangan
kaubunuh aku, nona. Aku sungguh - sungguh tidak
membunuh anak perempuan itu. Dia bunuh diri sendin dengan
membenturkan kepalanya di tembok!"
"Hm, betulkah?"
"Sungguh mati, aku tidak bohong, nona. Sebaiknya boleh
kaubuktikan sekarang kalau tidak percaya!" dan gadis cantik
yang mengerutkan kening ini tiba-tiba membebaskan
totokannya. "Baik, kalau bsgitu mari kita buktikan, orang she Lao. Tapi
betapapun juga kau tak dapat kubebaskan begitu saja
meskipun anak perempuan itu bunuh diri" Lalu menendang
pantat laki-laki itu gadis ini membentak, "Hayo, jalan. Kita ke
rumah Yu - lopek, tikus busuk. Dan jangan coba coba
melarikan diri kalau kau tak ingin menambah dosamu!" dan
Lao-ciangkun yang melompat bangun dengan muka pucat
segera terseok-seok menuju rumah Yu-lopek. Dia tahu bahwa
gadis ini bukan lawannya, maka maklum keselamatannya
benar-benar di tangan gadis itu komandan inipun tak banyak
cakap lagi dan menuju ke rumah Yu-lopek dengan kaki
gemetar. Ternyata di situ para tetangga keluarga Yu ini masih
berkumpul merawat dan mengurus tiga jenasah yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keadaannya menyedihkan itu. Tapi ketika melihat rombongan
Lao - ciangkun datang mendadak mereka menyingkir din
tampak ketakutan. Tapi gadis ini berderu, "Saudara-saudara.
tak perlu takut. Kami hendak memeriksa mayat-mayat
keluarga Yu itu. Tenang..!" lalu menghampiri mayat Yu Lin
yang ada di tengah gadis impun memeriksa tengkorak
kepalanya. Dan ternyata benar. Gadis itu memang bunuh diri
seperti apa yang dikatakan komandan she Lao ini, maka
membalikkan tubuh memandang laki-laki ini gadis inipun
bertanva, "Orang she Lao, kau ternyata benar, lalu hukuman
apa yang sekarang kauinginkan?"
Laki-laki ini menjatuhkan dirinya berlutut. "Asal tidak
kaubunuh atau kausakiti aku terima mendapatkan hukuman
apa saja, nona. Tapi sebelum kau menjatuhkan hukuman
kepadaku sudilah kau memberi tahu namamu dulu."
"Hm, kau mau membalas dendam?"
"Tidak... tidak, mana berani aku melakukan itu, nona" Kau
lihai dan memiliki kepandaian tinggi. Tak mungkin aku dapat
mengalahkan-mu. Aku hanya sekarang menagih janjimu
sendiri di halaman rumahku!"
"Hm...l" gadis itu menienrek. "Aku Y ap Bi Lan, tikus busuk.
Aku tak kuat'r meskipun kelak kau akan mencariku!"
"Ah...!" laki - laki ini terkejut. "Kau she Yap, nona" Kalau
begitu apa hubunganmu dengan Pendekar Gurun Neraka Yap
Bu Kong?" "Dia ayahku!"
Dan begitu Lao-ciangkun mendengar jawaban ini tiba tiba
dia sudah mendeprok lemas di atas lantai, tak menyangka
bahwa gadis yang menjadi lawannya itu adalah puteri
Pendekar Gurun Neraka yang terkenal! Maka mangut-manggut
dan gentar bukan ma in laki-laki inipun membentur-benturkan
jidatnya dengan suara memelas. "Ah, maafkan aku yang tak
bermata. Yap-lihiap (pendekar wanita she Yap). Aku sungguhhttp://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sungguh tak tahu kalau kaulah yang datang...!" dan menggigil
dengan muka pucat komandan ini tak berani mengangkat
mukanya barang sedikitpun.
(Oo-dwkz-rhg-oO)
Jilid 14 DAN BI LAN. gadis cantik vang ternyata sudah dewasa dan
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tersenyum mengejek itu tiba-tiba berseru, "Kalau begitu kau
harus diarak, orang she Lao. Kau harus mengakui dan berjanji
pada penduduk kota Y e-kiang untuk tidak menjadi bandot lagi
dan tak boleh sewenang-wenang pada rakyat kecil. Kau
menerima hukuman ini?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lao ciangkun pucat. Dia terang tak berkutik lagi, menerima
"hukuman" itu dengan hati berat dan kecut bukan main. Maka
ketika sebuah kereta disediakan untuknya dan Bi Lan meloncat
di atas menyuruh komandan itu naik menjalankan
hukumannya maka kota Ye-kiang menjadi gempar. Mereka
mendengar komandan itu berseru sepinjang jalan, berjanji tak
akan menjadi bandot lagi dan bersikap baik - baik pada rakyat
kecil, diarak mengelilingi kota. Dan begitu mereka melihat
kejadian yang menggegerkan ini dengan muka terheran-heran
maka seluruh penduduk menjadi ribut.
Sebagian besar dari mereka merasa girang. Tapi melihat
gadis di belakang Lad - ciangkuo yang cantik dan memandang
mereka dengan mulut tersenyum-senyum itu tiba-tiba banyak
pemuda menjadi kagum dan jatuh cnta pada gadis ini. Mereka
tak tahu siapa gadis itu. Tapi ketika berita dari mulut ke mulut
memberitahukan bahwa gadis yang gagah dan cantik itu
bukan lain adalah puteri Pendekar Gurun Neraka tiba-tiba saja
mereka menjadi gempar dan ramai. Kaget tapi juga senang
bahwa ternyata seorang keluarga dari pendekar yang amat
terkenal itu datang membantu mereka. Maka begitu semua
orang ribut dan kasak-kusuk sendiri nama Bi Lan pun menjadi
terkenal di kota ini.
Tapi Bi Lan tak bermaksud memamerkan diri. Dia
mengawal terus komandan she Lao itu mengucapkan janjinya.
Dan ketika mereka tiba di pintu gerbang timur sebagai tempat
terakhir komandan ini menjalankan hukumannya maka Bi Lan
pun tiba-tiba melompat keluar dari dalam kereta. Dia cukup
puas. Dan begitu melompat turun dari atas kereta Bi Lan
sudah melayang naik ke tembok kota yang tinggi.
"Lao-ciangkun, harap ini menjadi pelajaran bagimu. Kalau
kau tak menepati kata - katamu sendiri maka aku akan datang
untuk membunuhmu!"
Lao-ciangkun mengangguk. Dia kecewa dan malu bukan
main oleh hukuman yang diterimanya itu. Maka ketika Bi Lan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lenyap di luar tembok kota diapun membedal keretanya kem
bali ke rumah. Tapi laki-laki ini rupanya terkena "shock". Dia
sudah kehilangan muka pada seluruh penduduk Ye-kiang.
Maka begitu sampai di rumah dan memasuki kamarnya tibatiba komandan ini mencabut golok dan... menusuk dadanya
sendiri. Lao ciangkun bunuh diri. Dan ketika keesokan harinya
para pengawal menemukan komandan ini terkapar dengan
tubuh mandi darah tentu saja keadaan kembali ribut dan
gempar. Kota Ye-kiang dihebohkan oleh kematian komandan itu.
Tapi karena sebagian besar memang tak suka pada komandan
she Lao itu maka kematiannya justeru disambut gembira oleh
orang banyak, terutama rakyat kecil yang sering ditindas oleh
komandan ini. Dan karena kematian komandan itu adalah
gara-gara Bi Lan maka nama gaais ini melejit di seluruh kota
hingga menjalar pula di kota raja. Apalagi ketika diketahui
bahwa gadis itu juga adalah anggauta perkumpulan Ho hanhwe. Perkumpulan yang tiba tiba saja menarik simpati rakyat
banyak dengan sepak terjang anggautanya yang menolong si
lemah! Begitulah, apa yang terjadi di Ye-kiang ini diceritakan Tok
sim Sian li kepada puteranva. Dan Ceng Liong yang sejak tadi
diam mendengarkan cerita ibunya tiba-tiba bersinar matanya
begitu mendengar nama Bi Lan.
"Jadi dia sudah dewasa, ibu" Dia memiliki kepandaian
tinggi"' "Ya. sekarang umurnya sekitar sembilanbe-las tahun, Liong
ji. Dan karena in digembleng ayah ibunya sendri tentu saja ia
lihai dan memiliki kepandaian tinggi."
"Hm, kalau begitu ingin kucari dia, ibu. Aku ingin menjajal
dan melihat kepandaiannya itu."
Tok sim Sian li mengangguk. "Ya, dan gadis itu harus kita
bunuh. Liong ji. Karena betapapun juga dia adalah musuh!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi jelek jelek bukankah dia adik tiriku, ibu?"
"Hm, adik tiri apa" Dia puteri Souw Ceng Bi itu, Liong ji.
cucu Pendekor Kepala Batu yang membunuh kakek gurumu
itu!" Ceng Liong manggut-manggut. D;a tak bicara lagi, dan
ketika mereka telah tiba di kota raja maka Ceng Li?ng serta
ibu dan dua orang gurunya itu langsung menuju istana.
Mereka berempat disambut seorang panglima muda, perwira
tinggi bernama Kek Wan, orang yang menjadi pembantu atau
orang kepercayaan istana untuk urusan menyambut orangorang kang-ouw. Dan ketika mereka berempat dipersilahkan
masuk ke dalam dan duduk di sebuah meja besar dengan
kursi-kursi yang berukir indah maka tiba - tiba muncullah Sobeng yang berpakaian serba merah itul
"Aha, kalian sudah datang, Mu Ba?"
Raksasa ini tertawa bergelak. "Ya, memenuhi undanganmu,
Penagih Jiwa. Bukankah sri baginda minta kamu datang
melalui dirimu?"
"Benar, tapi siapa anak muda ini?"
"Ha-ha, dia muridku, So-beng. Yap Ceng Liong yang dulu
kuceritakan padamu itu!"
"Ah, putera Lie-hujin?"
"Benar," Tok-sim Sian-li menyela. "Dia kubawa atas
permintaan gurunya, So - beng. Dan maaf kalau dia tidak
bersikap hormat padamu!" l?lu, menegur puteranya wanita ini
berseru agar Ceng Liong bangkit berdiri, "Liong-ji, beri hormiit
pada pamanmu itu. Dialah So-beng yang sering kuceritakan
itu!" Ceng Liong bangkit berdiri. Dia memberi hormat pada lakilaki ini, yang didengarnya memiliki kepandaian tinggi dan
merupakan orang ke dua setelah sri baginda. T api Ceng Liong
yang tiba - tiba bersinar matanya dan tampak tertarik melihat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
iblis Penagih Jiwa itu tiba-tiba menjura sambil mengerahkan
sinkangnya, mendorong tangan ke depan sambil memukul!
"Paman, aku Ceng Liong menghaturkan hormat padamu...."
So-beng tersenyum lebar. Dia mengangguk kan kepalanya
membalas hormat. Tapi ketika melihat angin berkesiur
menyambar tubuhnya mendadak laki-laki ini tertawa aneh dan
mengibaskan sebelah lengannya. "Ceng Liong, tak perlu kau
sungkan-sungkan pada pamanmu. Duduklah yang baik....
bress!" Ceng Liong terkejut. Dia merasa hawa pukulannya
membalik. Dan sementara dia berseru kaget tahu - tahu
tubuhnya terangkat naik dan terjerembab di atas kursi, duduk
setengah terbanting!
"Ah. apa yang kaulakukan, Liong-ji?" ibunya terkejut,
mencelat dari kursinya menghampiri puteranya ini. Tapi Ceng
Liong yang terbelalak memandang So-beng tiba - tiba
menyeringai dan bangkit berdiri, menepuk - nepuk pantatnya
yang sakit! "Paman, kau hebat sekali. Maaf atas kekurangajaranku!"
Ceng Liong membungkuk, kali ini menjura dengan kagum dan
tidak main-main lagi. Dan tiga orang tuanya yang segera tahu
apa yang telah d lakukan pemuda ini tiba - tiba saja menjadi
marah dan bangkit berdiri.
"Liong-ji, kurang ajar kaul Kau coba-coba menguji
kepandaian pamanmu?"
Tok sim Sian-li juga membentak, "Dan kau bersikap
lancang, Liong - ji. Kau membuat malu ibu dan suhumu di s ini
dengan perbuatanmu itu. Hayo berlutut. Mohon ampun!"
Tapi So-beng tertawa nyaring. "Mayat Hidup, dan kau Li
hujin, tak perlu memarahi puteramu ini. Dia tak menyerangku
sungguh-sungguh. Hanya mencoba dan menguji saja.
Bukankah begitu. Ceng Liong?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Liong menyeringai. "Benar, paman. Tapi kalau ibu
menyuruhku berlutut dan minta ampun biarlah itu kukerjakan
sekarang," dan Ceng Liong yang benar benar menjatuhkan
dirinya berlutut di depan laki laki berpakaian merah ku sudah
membenturkan dahinya tiga kali, "Paman, ampunkan
kekurangajaranku. Aku hanya ingin membuktikan benarkah
cerita suhu bahwa kau orang yang betul betul hebat. Dan
ternyata benar, kau betul-betul hebat dan tidak kalah oleh
kepandaian dua orang suhuku sendiri!"
Laki-laki ini tersenyum. "Nah, apa kataku, hujin" Bukankah
perbuatan anakmu itu hanya didorong oleh rasa ingin tahu
belaka" Sudahlah, tak perlu kalian menegur anak-anak ini
karena betapapun juga Ceng Liong tidak bersungguh-sungguh
dalam, serangannya tadi!"
Tapi Tok-sim Sian-li terlanjur khawatir. Dia takut Ceng
Liong ugal ugalan lagi, maka memandang Mu Ba dia bertanya,
"Mu Bi, bagaimanu jika anak itu kita suruh jalan-jalan di luar
saja" Bukankah kita hendak menghadap sri baginda?"
Mu Ba terbahak. "Boleh. Aku juga khawatir muridku itu tak
bersikap hormat pada sri baginda, hujin. Tapi jangan anggap
ini sebagai hukuman anakmu"
Tok-sim Sian-li sudah menghadapi pntera-nya. "Nah, kau
dengar persetujuan suhumu. Liong ji. Kau keluarlah jalan jalan di luar sementara kami orang-orang tua akan
menghadap sri baginda!"
Ceng Liong nvengir. "Aku tak boleh ikut kalian ibu?"
"Demi kebaikanmu sendiri. Kami khawatir kau ugal-uealan
di dalam!"
Dan Ceng Liong yang mengangguk serta tidak tampak sakit
hari itu sudah tersenyum lebar dan berkelebat keluar. Tentu
saja setelah memberi hormat pada iblis Penagih Jwa itu yarg
berkedudukan sebagai tuan rumah. Dan Ceng Liong yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lenyap di luar ruangan itu sama sekali tak dibayangkan oleh
ibunya bahwa akan menimbulkan kegegeran di lain tempat!
Kita ikuti pemudi ini. Seperti dituturkan di atas, Ceng Liong
"diusir" ibunya untuk tidak bersama-sama menghadap sri
baginda. Dan Ceng Liong yang tidak kecewa oleh keputusan
ibunya itu sudah tiba di luar ketika matanya menumbuk
seorang dayang. Dia terbelalak, bersinar matanya. Tapi
melompat dengan ringan bagai seekor kucing tahu-tahu Ceng
Liong telah menowel pundak dayang muda ini.
"Adik manis, kau mau ke mana?"
Dayang itu terkejut. Dia tentu saja menjerit lirih, tapi
melihat Ceng Liong adalah seorang pemuda tampan yang
gagah dan tampaknya Jenaka tiba-tiba dia tersenyum lebar
dan memutar tubuhnya.
"Korgcu (tuan muda), kau siapa dan mengapa ada di sini"
Tidak tahukah kau bahwa ruang ini tak boleh diinjak orang
luar?" "Hm, apa ruang ini, dayang" Dan ke mana kau pergi"'
"Ini ruang Giok bi-hoa, koipcu. Khusus untuk tamu - tamu
istimewa yang diundang Ok-ciangkun untuk urusan pribadiAku mau ke kaputren (tempat puteri-puteri istana). Kau
siapa?" Ceng Liong tersenyum. "Aku Ceng Liong, dayang. Kau mau
ke kaputren" Hm, minuman siapa yang hendak kauantar itu?"
Dayang itu terkejut. 'Oh, kau Ceng-kongcu itu, kongcu"
Kau yang datang bersama tiga orang tamu yang diundang sri
baginda itu?"
"Ya, dari mana kau tahu?"
"Aih...!" dayang ini tiba-tiba tertawa. "Kalau begitu kau
yang dilihat majikanku, kongcu. T uan ku puteri bicara tentang
kedatanganmu ini yang disambut panglima Kek Wan!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, siapa tuanmu puteri itu?" Ceng Liong terbelalak.
"Hong Kiok Bi kongcu. Kami memanggilnya Puteri Kiok!"
"Dan cantik dia?"
Dayang ini ganti terbelalak. "T entu saja, kongcu. Mana ada
puteri istana tidak cantik" Dan dia pandai silat, suka bun
(sastra) dan bu (silat)!'
Ceng Liong tertarik. "Kalau begitu boleh aku berkenalan
dengannya?"
Dayang ini terkejut. "Ih, itu dilarang, kongcu. Laki-laki tak
boleh memasuki ruang kaputren tanpa seijin sri baginda!"
"Tapi guruku tamu istimewa di sini, dayang. Tentu sri
baginda tak marah kalau aku jalan-jalan di kaputren!"
"Ah, jangan, kongcu. Sebaiknya maksud hatimu itu dibuang
saja jauh-jauh. Kaputren bukan tempat sembarangan. Lelaki
yang masuk bakal dibunuh!"
Ceng Liong tertawa. "Tapi aku tidak mengganggu tempat
itu, dayang. Dan aku bisa menghilang kalau itu kukehendaki!"
Davang ini terbelalak. "Masa, kongcu" Kau punya ilmu
siluman?" Ceng Liong kembali tertawa. "Dayang, kau bisa
menolongku, bukan" Asal kau tidak bicara pada orang lain
maka kedatanganku di kaputren tentu juga tak bakal diketahui
orang. Aku ingin berkenalan dengan tuanmu puteri itu. Kalau
diterima tentu kau akan kuberi hadiah sendiri sebagai
imbalannya."
Dayang ini tertarik. "Apa yang hendak kau-berikan,
kongcu?" "Ini...!" Ceng Liong tiba tiba membungkukkan tubuhnya,
menjulurkan leher dan mencium pipi dayang itu hingga
terdengar suara "ngok" yang keras! Dan sementara dayang ini
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terkejut dan mengeluarkan jerit lirih tiba-tiba Ceng Liong
sudah menyusupkan cincin di jari manisnya ke buah dada
dayang ini! "Ah...!" dayang itu
kaget sekali, mundur
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan pucat serta merah
mukanya berganti ganti, terbelalak memandang Cing Liong. T api Ceng Liong
yang tertawa kepadanya sudah bertanya dengan mulut
tersenyum, "Bagaimana,
dayang" Kau masih
kurang" Kalau begitu
nanti kita sambung berdua. Kau cukup cantik dan manis
bagiku!" Dayang itu tiba-tiba mengeluh. Dia gemetar memanding
Ceng Liong, tapi tak tahan oleh mata Ceng Liong vang nakal
kepadanya mendadak dayang ini tersipu-sipu memutar tubuh
dan... melarikan diri!
"Kongcu, kau nakal...!"
Ceng Liong tertawa. Dia melihat dayang itu tidak marah.
Bahkan dari suaranya dapat ditangkap kalau dayang itu
berdebar girang menerima perlakuannya, mungkin minta
tambah! Dan Ceng Liong yang sudah berkelebat mengejar
dayang ini tiba-tiba turun di depannya dan berdiri
menghadang. "Dayang manis, kau belum memberikan jawabanmu!"
Dayang itu tersentak. Dia melihat Ceng Liong tiba-tiba
sudah berdiri di depannya, tertawa dan tersenyum kepadanya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan dayang yang berseru tertahan dengan jeritan lirih itu
kontan berhenti dan terbelalak ke depan.
"Kongcu, apa yang kau minta?" suaranya menggigil.
Ceng Liong tertawa. "Tidak banyak, dayang. Hanya minta
tolong padamu agar memperkenalkan aku dengan tuan
puterimu itu!"
"Ah, tapi itu berbahaya, kongcu Ruang kaputren tak boleh
dimasuki laki - laki!"
"Kalau begitu aku bisa jadi perempuan. Aku dapat pian hoa (beralih rupa) kalau dikehendaki!"
Dayang ini terkejut. "Kau tidak main-main, kongcu?"
"Siapa main-ma in?" Ceng Liong tertawa. "Aku bersungguhsungguh, dayang. Dan hadiah untukmu akan kutambah kalau
kau mau membantuku!"
Dayang ini merah mukanya. Ia jengah, tersipu memandang
Ceng Liong. Tapi ingin membuktikan dulu omongan Ceng
Liong benar ataukah tidak ia lalu menghilangkan rasa likatnya
dan bertanya, "Bagaimana caranya kau beralih rupa, kongcu"
Bisakah kaubuktikan di s ini?"
"Hm, kau tidak percaya?"
"Tidak, bukan begitu, kongcu. Tapi aku ingin memastikan
diri agar kita berdua sama-sama tak menghadapi bahaya!"
"Baiklah," dan Ceng Liong yang tertawa me mandang
dayang ini tiba tiba mengerahkan Sin-gan-i hun-tonya, ilmu
sihir yang didapatnya dari sang itu itu. Lalu menggedruk kaki
dan terkekeh bagai wanita tiba tiba Ceng Liong menggoyang
tubuh dan menggeliatkan pinggang dua kali dengan bentakan
parlahan "Nah, bagaimana sekarang, dayang" Tidakkah aku
seorang wanita cantik yang tidak kalah dengan tuan puterimu
itu?" http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dayang itu terkejut. Dia me lihat Ceng Liong lenyap,
berganti seorang wanita cantik yang tiba-tiba berdiri di
depannya. Begitu s;ja dalam waktu sekejap! Duu dayang yang
tentu saja kaget dan berseru tertahan ia tiba-tiba bengong
dan terbuka mulutnya.
"Aih, siapa ini7"
"Hi hik, aku Ceng Lio dayang. Orang yang kaulihat sebagai
pemudi tadi!" dan Ceng Liong yang mengembalikan dirinva
sebagai laki-laki seperti semula dengan menarik ilmu sihirnya
itu sudah membuat dayang itu terbelalak dan berobah
mukanya. "Kongcu...!"
"Ya, sekarang aku kembali pada ujudku semula, dayang.
Kini kau percaya pada kemampuanku, bukan?"
Dan dayang yang tiba-tiba tertegun dengan mata berseri
itu mendadak tertawa. Dia sekarang yakin akan kepandaian
pemudi ini. Dan terkekeh dengan sikap genit mendadak dia
memutar tubuh dan berlari lari kecil. "Kongcu, ikuti aku kalau
begitu. Junjunganku tentu gembira bertemu denganmu!"
Ceng Liong mengangguk. Dia tersenyum dan mengikuti
dayang itu, masuk keluar dalam lorong-lorong panjang untuk
akhirnya tiba di sebuah tempat yang dikelilingi tembok tinggi,
di depan sebuah pintu gerbang yang dijaga empat orang
pengawal. Tempat di mana puteri - puteri cantik berkumpul.
Wilayah kaputren! Dan Ceng Liong yang cepat mengerahkan
Sin-gan-i-hun-tonya untuk mempengaruhi empat orang
penjaga itu segera "mengubah" ujudnya menjadi wanita!
"He, siapa orang di belakangmu itu, dayang?"
Dayang ini berdebar. Dia terkesiap oleh bentakan itu. Tapi
ketika menoleh dan melihat Ceng Liong sudah merobah
dirinya menjadi wanita cantik maka diapun tenang kembali
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
daa tertawa pendek. "Ia temanku, pengawal. Kuajak ke mari
atas permintaan Puteri K iok!"
"Hm, kenapa kami sebagai penjaga pintu gerbang tak diberi
tahu dan dalam" Sudahkah mendapat ijin dari Ok-siocia?"
Dayang ini terkejut. "Puteri K iok tak sempat memberi tahu,
pengawal. Tapi kami tak akan lama di sana setelah keperluan
majikanku selesa i."
"Hm, dan siapa nama temanmu ini" Kenapa selama ini
belum pernah kami kenal?"
Sang dayang kebat - kebit. Dia tak dapat menjawab, pucat
mukanya. Tapi Ceng Liong yang melenggak-lenggok
menggoyang pinggul sudah menghampiri pengawal yang
bertanya ini dengan tawanya yang genit. "Penjaga, aku adalah
Ceng Hwa. Kalau ingin tahu segalanya tentang diriku maka
tanya saja di ruang Giok bi hoa. Aku pengiring tamu agung
Ok-ciangkun!"
"Ooh...?" penjaga ini terkejut. "Kiu pembantu tiga orang
sakti yang datang di depan itu, nona" Kau teman...."
"Ya, betul. Aku teman Puteri K iok!" Ceng Liong memotong,
tertawa geli. "Sekarang masih juga kau hendak menanyai
kami, penjaga?"
"Ah, maaf," sang penjaga mengkeret nyalinya. "Kalau
begitu silahkan masuk, nona. Kami tak berani mengganggumu. Silahkan masuk...!"
Ceng Liong berlenggang kangkung. Dia sudah mendorong
dayang yang ada di depannya itu, yang tentu saja girang
bahwa Ceng Liong berhasil mengelabuhi sang penjaga. Tapi
Ceng Liong yang mendengar empat penjaga itu kasak-kusuk
membicarakan dirinya tiba-tiba berhenti dan membalikkan
tubuh. "Aoa yang kalian bicarakan tentang diriku, pengawal"
Kalian ngrasani, ya?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Empat penjaga itu terkejut. "Ah, tidak. Kami hanya... hanya
membicarakan tentang kecantikanmu, nona. Kami tidak bicara
apa - apa selain itu!"
Ceng Liong tertawa. Dia memang mendengar empat
pengawal itu bicara tentang "kecantikannya", hal yang
membuat dia geli dan hampir terpingkal. Tapi maklum bahwa
dia harus menjaga d;n maka Ceng Liong pura - pura cemberut
dan... kembali masuk dengan lenggang yang semakin dibuatbuat! "Hi-hik, empat tikus itu bicara tentang kecantikanku,
dayang. Kalau mereka bicara yang lain tentu sudah kugampar
mulutnya itu!"
Sang dayang mengangguk-angguk. Dia sendiri kalau tidak
menyadari betul bahwa "wanita" yang ada di belakangnya itu
adalah Ceng Liong tentu juga terkoceh seperti empat
pengawal di pintu gerbang. Karena Ceng Liong yang merubah
dirinya jadi wanita cantik itu memang menarik perhatian
sekali. Tapi karena mereka memasuki wilayah kaputren yang
khusus dihuni wanita-wanita pula dan cantik -cantik maka
empat penjaga di depan tak mencurigai mereka selain heran
bahwa Puteri Kiok tiba - tiba mendapat tamu!
Kini Ceng Liong sudah masuk semakin dalam. Dia melihat
tempat yang indah luar biasa di dalam kaputren ini Tamantaman bunga yang indah di sana-sini dengan selingan kolam
atau empang yang terisi ikan warna-warni. Bahkan di sudutsudut jalan terdapat pondok mungil untuk tempat
peristirahatan. Atau mungkin tempat bercanda puteri-puteri
cantik! Dan Ceng Liong yang mulai melongo melihat
keindahan di wilayah Kaputren ini tiba-tiba berdebar ketika
melihat dua orang puteri sedang terkekeh dan bermain di
sebuah kolam ikan emds.
"Ah, siapa mereka itu, dayang?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang dayang menoleh. "Puteri Cing dan adiknya, kongcu.
Mereka biasa bermain - main di s itu setiap hari."
"Dan Puteri Kiok! juga mengenal baik mereka itu?"
"Tentu saja. Mereka berkawan karib, kongcu. Tapi Puteri
Mei yang menjadi adik Puteri Ong itu galak dan tidak ramah
terhadap para dayang!"
"Hm," Ceng Liong tersenyum. "Kalau begitu nanti mereka
berdua akan kuajak berkenalan pula, dayang. Tapi
sebelumnya biar kukenal dulu tuanmu puteri itu."
Dayang itu terkekeh. "Kongcu, kau rupanya penggemar
wanita-wanita cantik. Bagaimana caramu berkenalan dengan
mereka" Dua orang puteri itu terkenal galak pada laki-laki.
Jangan-jangan kau malah diusirnya keluar!"
"Hm, aku punya cara, dayang. Dan aku dapat
menundukkan mereka seperti juga akan menundukkan
tuanmu puteri!"
Dayang ini berhenti. Sekarang mereka tiba di sebuah
tempat rimbun, di luar kamar berjendela mungil. Dan dayang
yang rupanya ragu ragu ini tiba tiba berbisik pada Ceng Liong,
"Kongcu, apa alasanmu menemui majikanku?"
Ceng Liong tak kurang akal. "Bilang saja aku pandai sulap,
dayang. Ingin mendemonstrasikan kepandaianku di depan
puterimu!"
"Kalau menolak?"
"Ah, siapa menolak sulap" Pertunjukan ini selalu menarik.
Tua mudapun suka dan tak mungkin menolak!"
Sang dayang kalah berdebat. Ia mengangguk, menenangkan guncangan hatinya. Dan Ceng Liong yang
disuruh menunggu di situ lalu ditinggalkannya sejenak dengan
pesan lirih, "Baiklah, dan tunggu sebemar kedatanganku,
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kongcu. Aku kembali tak lama kemudian sete lah menemui
tuanku puteri!"
'Boleh," Ceng Liong tertawa. "Tapi jangan panggil aku
kongcu. dayang. Karena mulai sekarang kau harus
menyebutku siocia (nona). Ceng Hwa-siocial"
Dayang itu tersenyum. Dia melihat pemuda ini Jenaka,
maka mengangguk dan tertawa kecil iapun melompat masuk
membawa penampannya. Ditunggu Ceng Liong dengan
jantung berdebar, bersembunyi di tempat itu sambil
mengelilingkan matanya memandang sekitar untuk melihat
keadaan. Tapi melihat tempat itu aman dan amat indah Ceng
Liong menjadi tidak sabar menunggu kembalinya sang
dayang. Sebenarnya, setelah dia tiba di tempat ini maka
sesungguhrya dayang itu tak diperlukannya lagi. Karena
dengan kepandaiannya yang tinggi dia tentu dapat masuk
dengan mudah. Tapi mengingat dayang itu adalah satusatunya orang yang mengetahui rahasia dirinya dan juga
merupakan "perantara" agar mudah berkenalan dengan
puteri-puteri cantik maka Ceng Liong bersikap sabar dan
menunggu. Dan akhirnya apa yang ditunggu itupun datang. Dayang ini
keluar, tidak seorang diri me lainkan bersama seorang gadis
cantik berpakaian kembang. Seorang dara muda yang berkulit
putih dan bermata indah. Gadis yang dapat diduga tentu
Puteri Kiok adanya! Dan Ceng Liong yang ternganga melihat
kecantikan gadis ini tiba-tiba mendecah dan bengong di
tempat. Tapi dayang muda itu telah menghampirinya.
"Hwa-siocia, tuanku puteri telah datang. Hayo beri hormat!"
Ceng Liong sadar. Dia tetap mempertahankan sihirnya itu,
merobah wujud sebagai wanita. Maka ketika si dayang
menyadarkan bengongnya dengan seruan itu cepat - cepat dia
membungkukkan tubuhnya dan tertawa serak.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Puteri, hamba Ceng Hwa ingin berkenalan dengan paduka
Ma fkan sikap hamba yang lancang masuk tanpa memberi
tahu dulu!"
Puteri ini tersenyum. "Aku mendengar keinginanmu yang
aneh, Ceng Hwa. Tapi kenapa suaramu bagai laki-laki?"
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ceng Liong terkejut. "Eh... hi-hik, hamba tersedak
harumnya bunga, puteri. Dan maafkan hamba kalau
mengganggu paduka!"
Puteri itu tertawa merdu. "Ceng Hwa, kau katanya pandai
silat, juga sulap. Bisakah kau tunjukkan padaku dua
kepandaianmu itu?"
Ceng Liong jungkir balik. Dia tergetar mendengar suara
merdu sang puteri ini, yang demikian lembut dan amat renyah
Tawa yang membuat giginya berderet rapi bagai biji
mentimun. Tawa yang mengeluarkan bau harum seribu
bunga! Dan Ceng Liong yang serasa mabok mendengar ini
tiba - tiba batuk - batuk dan tersedak tanpa sengaja!
"Eh, kenapa kau, Ceng Hwa?"
Ceng Liong pura-pura terhuyung. "Hamba tak tahan
mendengar tawa paduka, tuan puteri. Hamba mabok
mendengar tawa paduka itu!"
"Eh, kenapa?" puteri ini mengerutkan alis. "Suaraku jelek?"
"Bukan... bukan begitu, tuanku puteri. Tapi justeru tawa
paduka yang merdu itu membuat jantung hamba berdebaran
dan paru-paru hamba menguncup naik turun!"
"Ah....!" puteri ini tertawa geli. "Kau seperti lelaki saja,
Ceng Hwa. Kata-katamu seperti omongan lelaki yang sedang
merayu wanita!"
Ceng Liong tersenyum. "Puteri, hamba kagum mendengar
berita tentang paduka Bagaimana kalau kita saling memberi
dan menerima?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, memberi dan menerima apa maksudmu, Ceng Hwa"
Bukankah kau ingin menunjuk-kan ilmu sulapmu kepadaku?"
"Benar. Tapi hamba juga mendengar paduka pandai silat,
tuan puteri. Dan terus terang hamba ingin tahu kepandaian
paduka juga."
"Ih. siapa yang memberi tahu" A-liok, ya?" puteri itu
menuding dayangnya.
"Benar tapi bukankah itu tidak salah, tuanku puteri" Maka
hamba ingin tukar-menukar kepandaian dengan paduka."
Puteri itu tertawa. "Ceng Hwa, kau bilang maksudmu ke
sini adalah untuk menujukkan kepandaian sulapmu itu.
Kenapa sekarang ingin tawar-menawar" Aku memang suka
silat. Tapi kepandaian yang kumiliki tidak seberapa!"
"Tapi hamba ingin menambih pengetahuan, tuan puteri.
Dan hamba akan berterma kasih sekali bila paduka tak
menolak keinginan rumba!"
"Hm," sang puteri tersenyum. "Kalau kau ingin menambah
pengetahuan sebaiknya kautemui Saja enci Kui Hoa, Ceng
Hwa. Atau enci Kui Lin yang lihai - lihai itu. Mereka adalah
guruku yang mengajari aku ilmu silat!"
Ceng Liong mengerutkan alis. "Siapa itu Kui Hoa dan Kui
Lin, tuan puteri" Apakwh juga penghuni kaputren ini?"
"Tidak, mereka puteri Ok - ciangkun. Dua gadis cantik yang
benar-benar lihai!"
Ceng Lian tertarik.' "Dan di mana mereka sekarang, tuan
puteri?" "Baru saja pulang. Mereka baru kembali setelah ayahnya
memanggil "
Ceng Liong kecewa. Dia tiba tiba saja tertarik mendengar
berita baru ini Berita tentang dua orang gadis yang lihai.
Puteri Ok-ciangkun (Panglima Ok), nama yang samar - samar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lupa melekat di ingatannya. T api karena Puteri Kiok sudah di
situ dan dia telah berkenalan dengan puteri ini maka Ceng
Liongpun menghapus kekecewaannya dan tertawa dibuat-buat
"Tuan puteri, hamba ingin menunjukkan kepandaian hamba
kepada' paduka. Tapi boleh hamba usul sedikit?"
"Htn, usul apa Ceng Hwa?"
"Mohon permainan sulap hamba ditonton teman-teman,
paduka yang lain, tuan puteri. Terutama teman paduka
terdekat Puteri Cing dan Puteri Mei!"
"Eh, kau sudah mengenal mereka?" sang puteri terkejut.
"Tidak, hamba melihatnva di tengah jalan, tuan puteri.
Sepintas saja ketika mereka bermain-main di kolam ikan
emas." "Hm, kalau begitu A-!iok pula yang memberi tahu namanya
kepadamu?"
Ceng Liong tersenyum. "Benar, tuan puteri. Dan hamba
iogin permainan sulap ini ditonton lebih banyak orang agar
lebih meriah dan gembira"
"Baiklah," sang puteri tertawa. "Kalau begiitu kita ke
tempat mereka, Ceng Hwa. Sekalian perkenalkan dirimu pada
dua adikku itu!"
Ceng Liong girang Sekarang dia dapat 'menggaet" tiga
puteri cantik sekeligus Hal yang membuat dia hampir
terbahak. Dan sang puteri yang sudah berkelebat menuju ke
kolam ikan di mana Puteri Cing dan Puteri Mei sedang bermain
tiba-tiba mendemonstrasikan kelincahan kakinya dalam
pengerahan ginkang tingkat menengah. Ceng Liong terbelalak,
melihat puteri ini lumayan kepandaiannya. Tapi tersenyum
dan tertawa gembira dia sudah mengikuti puteri itu ke kolam
ikan http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitulah. Ceng Liong tiba di tempat ini ketika sang puteri
berseru pada adiknya, memberhentikan permainan dua kakak
beradik itu untuk menunjuk pada Ceng Liong Dan begitu Ceng
Liong tiba di tempat ini maka Puteri Kiok tertawa dan
menuding gembira, "Cing-moi, Mei moi ada tukang sulap
datang ke tempat kita. Inilah Ceng Hwa yang ingin
menunjukkan kepandaiannya kepada kita!"
Puteri Cing dan adiknya terkejut. "Siapa dia, cici"
Bagaimana bisa datang?"
Ceng Liong buru - buru memberi hormat. "Hamba datang
atas undangan Puteri Kiok, tuan puteri berdua. Maaf kalau
hamba datang mengganggu!"
"Hm" Puteri Cing mengerutkan alis. "Benarkah, enci" Dan
siapa yang membawanya masuk?"
Puteri Kiok tertegun. Ia terkejut mendengar Ceng Liong
bilang bahwa dialah yang mengundang tukang sulap ini.
Padahal Ceng Liong datang atas kehendaknya sendiri! Tapi
melihat tak ada bahaya untuk sedikit berbohong iapun
mengangguki dan berkata, "Benar, aku yang membawanya ke
mari, adik Cing. Dan A - liok inilah yang mengantarnya masuk
sampai ke sini."
"Dan enci Kui Hoa atau Kui Lin sudah tahu?"
"Belum."
"Ah, itu melanggar tata tertib, enci Kiok. Jangan-jangan kau
mendapat teguran keras bila mereka berdua tahu!"
"Tapi mereka sedang dipanggil ayahnya ketika dia datang,
adik Cing. Aku tidak sempat memberi tahu pada Hoa-cici
ketika Ceng Hwa masuk!"
Ceng Liong tergetar. Untuk kedua kalinya pula dia
mendengar nama dua orang gadis yang menjadi puteri
Pang.ima Ok itu disebut - sebut. Nama yang agaknya memiliki
pengaruh besar di wilayah kaputren ini. Nama yang agaknya
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memiliki kekuasaan! Dan Ceng Liong yang berdebar hatinya
tiba-tiba menjadi tidak enak dan agak gelisah. Tapi Ceng Liong
tertawa, menyela keributan kecil itu.
"Tuan puteri bertiga, maaf kalau hamba dianggap lancang.
Hamba tidak bermaksud membuat nbut-ribut. Tapi kalau samwi bertiga tak suka kedatangan hamba biarlah sekarang juga
hamba angkat kaki. Tak jadi bermain sulap!"
Puteri Kiok terkejut. "Tak perlu kau terburu-buru, Ceng
Hwo. Kukira adik Cing dan adik Mei tak menolak
kedatanganmu bila kau menunjukkan ilmu sulapmu yang
hebat. Bukankah begitu, Cing-moi?"
"Hm, aku tak menolak kedatangannya, enci. Tapi aku
khawatir bila enci Hoa atau enci Lin menegur kita atas
kedatangan tamumu ini!"
"Tapi dia seorang wanita juga seperti kita, Cing-moi.
Bukankah tak melanggar peraturan bila datang tanpa ijin Kui
Hoa - cici karena aku tak sempat memberitahunya" Dan lagi
Ceng Hwa datang untuk menghibur, bukan mengganggu!"
Puteti Mei kali ini bicara, "Tapi ilmu sulapnya sudah kaulihat
atau belum, enci Kiok?"
"Belum."
"Bagaimana kalau hanya sulap murahan saja?"
"Maksudmu?"
"Di istana telih ada tukang sulap jempolan, enci Kiok. Dan
kau tahu kepandaian paman Kim yang hebat dengan ilmu
sulapnya itu. Apakah Ceng Hwa ini bisa menunjukkan
kepandaiannya yang lebih jempolan dari paman Kim tukang
sulap kita itu?"
Puteri Kiok tertegun. menoleh pada Ceng Liong "Ceng Hwa,
betul juga kata adikku Mei-mei ini. Sebenarnya ilmu sulap apa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saja yang telah kaumiliki" Bisakah kau menandirgi sulap
paman Kim?"
"Hm, permainan sulap tukang sulap itu hamba belum
melihatnya, tuanku puteri.
Mana hamba tahu cara
perbandingannya" Tapi, kalau betul paman Kim yang paduka
sebut-sebut itu adalah tukang sulap jempolan bisakah dia
memberikan nyawa pada benda yang tak bernyawa" Hamba
bisa melakukan ini. Kal.u tukang sulap itu tak dapat berarti
kepandaian hamba lebih hebat dari orang she Kim itu!"
Tiga gadis itu terkejut. "Kau tidak membual, Ceng Hwa?"
"Ah, kenapa mesti membual, tuan puteri" Hamba dapat
membuktikannya sekarang kalau sam-wi (kalian bertiga) tak
percaya!" Crng Liong menjumput batu, meletakkannya hati-hati di
telapak tangannya. Lalu memutar-mutar batu ini dan
mengerahkan ilmu sihirnya Ceng Liong bertanya, "Apa yang
kalian lihat, tuan puteri" Bukankah batu hitam ini telah
berobat menjadi seekor burung" Nah, kalian lihat. Burung kecil
ini akan terbang!" dan begitu Ceng Liong selesai
mengucapkan kata-katanya tiba-tiba batu yang sudah berobah
menjadi burung itu mendadak terbang ke udara, melejit dari
tangan Ceng Liong!
"Ah. hebat. Luar biasa sekali...!" Puteri Cing kali ini berseru,
kaget dan kagum bahwa Ceng Liong dapat merobah sebutir
batu menjadi seekor burung Benda yang bernyawa! Dan
sementara tiga puteri itu terbelalak keheranan tiba tiba Ceng
Liong bersuit dan memanggil "burungnya"
"Miauw-miauw, kembali. Ambil tusuk konde di rambut
Puteri Mei!"
Puteri itu terkejut. Ia melihat burnng yang dipanggil Miauwmiauw ini membalik, menukik dan menyambar kepalanya. Lalu
begitu mencicit panjang tahu-tahu hiasan rambutnya "kabur"
disambar burung ini, yang sudah kembali dan hinggap di
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan Ceng Liong dan berobah kembali ujudnya sebagai batu
hitam! "Nah, bagaimana, Puteri" Bukankah permainan hamba
lebih hebat daripada tukang sulap itu?" Ceng Liong tertawa,
mengejutkan tiga orang gadis ini yang terbelalak memandangnya, kagum sekaligus kaget, juga heran! Dan
Puteri Mei yang berseru tertahan tiba-tiba memuji dengan
suaranya yang merdu,
"Ih, ilmu sulapmu benar-benar hebat, Ceng Hwa. Tapi mirip
sihir daripada sulap!"
"Aha, itu memang kelebihan hamba, Puteri. Tapi hamba
bisa membuat yang jauh lebih hebat daripada ini!"
"Masa?"
"Sang puteri ingin melihatnya lagi?"
Tiga orang puteri itu terlanjur tertarik. Mereka mengangguk, bangkit rasa ingin tahunya dan gembira
memandang Ceng Liong. Dan Ceng Liong yang tertawa
memandang tiga orang puteri ini lalu mendemonstrasikan ilmu
"sulapnya" seperti yang dijanjikan. Tentu saja mengibul,
mempergunakan Sin-gan i hun tonya itu untuk mempengaruhi
pikiran lawannya" Dan Pulen Kok serta dua adiknya yang
segera berteriak dia terheran-heran oleh "ilmu sulap" Ceng
Liong akhirnya terkekeh dan memekik mekik kecil. Ceng Liong
membuat pertunjukan yang lucu - lucu, merobah bunga
menjadi ular, daun merjadi kelinci. Dan ketika Ceng Liong
menyulap hiasan rambut Puteri Mei menjadi seekor tupai yang
menari-nari tiba- tiba saja tiga orang gadis itu me ledak
tawanya dan terpingkal-pingkal. Mereka geli bukan main.
menganggap tupai itu mahluk sungguhan Lupa bahwa itu
adalah hiasan rambut yang dicipta Ceng Liong! Dan ketika
tupai ini melompat dan tercebur di kolam tiba - tiba saja Puteri
Mei berteriak dan mengejar binatang itu.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, jangan suruh dia melompat di air, Ceng Hwa. Tupai itu
tak pandai berenang!"
Ceng Liong tersenyum. Dia melihat Puteri Mei mencebur
pula di kolam, mengejar binatang ini Tapi begitu tupai itu
tertangkap dan berobah kembali sebagai hasan rambut
mendadak puteri ini kecewa dan keluar dengan tubuh basah
kuyup, membanting kakinya. "Ceng Hwa, kenapa kau menipu
aku" Kau membiarkan aku jadi bahan tertawaan, ya?"
Ceng Liong terbelalak. Dia melihat gadis ini memandangnya
Pedang Medali Naga Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
marah. Tapi tubuhnya yang basah kuyup oleh air kolam
mencetak bentuk tubuhnya menjadi luar biasa sekali.
Pinggangnya memateri penuh daya pikat, pinggulnya
membulat bagai bola. Dan mata yang bersinar - sinar
memandangnya marah itu tiba - tiba nampak bagai bintang
yang berkedip - kedip kepadanya Indah luar biasa! Dan Ceng
L ong yang berdetak jantungnya oleh nafsu berahi tiba - tiba
tertawa dan memeluk puteri, ini.
"Puteri, paduka sungguh cantik. Hamba benar-benar
kagum... ngok"
Puteri Mei menjerit. Dia sudah dicium Ceng Liong, yang
mendaratkan serangangya di pipi yang halus kemerahan itu.
Dan Puteri Mei yang tentu saja kaget dan tak menyangka
perbuatan itu tiba tiba menampar muka Ceng Liong dengan
penuh kemarahan!
"Ceng Hwa, kau kurang ajar padaku" Plak"
Ceng Liong terkejut. Dia sudah digampar gadis ini, yang
membuat tubuhnya terhuyung mundur dan terbelalak kaget.
Tapi menyadari bahwa dia melakukan kesalahan dengan
mencium sang puteri tiba - tiba Ceng Liong menjatuhkan diri
berlutut dan pura-pura menyesal. "Puteri. maafkan hamba.
Hamba memang lancang, tapi kenapa paduka memiliki wajah
demikian cantik dan tubuh menggairahkan" Bukankah itu juga
kesalahan paduka sendiri yang membuat orang lain gemas?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Puteri Mei tertegun. "Apa katamu, Ceng Hwa" Kau bilang
aku bersalah?"
"Ah, maaf. Paduka memang bersalah karena memiliki
wajah cantik, puteri. Tapi kalau hamba bersalah karena tak
tahan memandang paduka biarlah sekarang hamba akan
mengeringkan tubuh paduka. Lihatlah!" Ceng Liong tiba-tiba
meniup, mengerahkan khikangnya "menyembur" Puteri Mei.
Dan begitu hawa mulut bertiup dari mulutnya tiba - tiba
pakaian puteri itu menjadi kering dan hilang semua bekasbekas airnya. Tak kedinginan lagi Dalam sekejap mata!
"Nah, bagaimana, puteri" Hamba sudah menebus
kesalahan, bukan?"
Puteri Mei terbelalak, kemarahannya lenyap, terganti
keheranan. Tapi masih khegi oleh ciuman tadi puteri ini masih
cemberut dengan muka merah. "Ceng Hwa, kau seperti lakilaki saja! Kenapa kau mencium diriku?"
"Maaf, hamba terpesona oleh kecantikan paduka, tuan
puteri. Apakah hamba masih harus dihukum" Baiklah, hamba
akan mencium kaki paduka kalau begitu .." dan Ceng Liong
yang buru - buru berlutut di depan gadis ini lalu mencium
kakinya tapi sekaligus menotok jalan darah di atas
pergelangan dengan cara memencetnya perlahan. Jalan darah
pi-kiat-hu yang akan membuat orang kegerahan dan ingin
mandi! Dan begitu bangkit berdiri dengan sikap menunggu
Ceng Liongpun tertawa dan menjura di depan dua gadis lain.
"Ji - wi s iocia, maaf kalau hamba bersikap lancang. Apakah
ji-wi masih ingin melihat permainan sulap hamba?"
"Hm," Puteri Cing mengerutkan alis. "Aku senang pada
permainan sulapmu, Ceng Hwa. Tapi kenapa kau suka
mencium wanita" Apakah kau banci?"
Ceng Liong tertawa. "Hamba bukan banci, tuan puteri. Tapi
hamba dapat membuat A-liok ini banci kalau paduka
menghendaki!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
A-liok dayarag yang mengiringi Puteri Kiok terkejut. Dia
tentu saja menjerit kecil, ketakutan. Tapi isyarat mata Ceng
Liong yang menghendaki dia pergi dari tempat itu sudah
disambut pengertian dayang muda ini. Maka terkekeh dan
pura-pura ngeri dayang ini langsung memutar tubuh dan
melarikan diri.
"Ceng Hwa, jangan kau membuat aku sebagai kelinci
percobaan...!"
Ceng Liong tertawa lebar. Dia melihat dayang itu mengerti
maksudnya, yang tentu saja membuat dia girang. Tapi purapura mengejar dia berteriak pada dayang itu, "Hei, tunggu
dulu, A-liok. Jangan kautinggal aku bersama junjungan mu!"
dan Ceng Liong yang sengaja menyerimpet sebuah akar di
atas tanah tiba tiba terguling dan roboh di atas kaki Puteri
Cing. Dan saat itulah dipergunakan Ceng Liong. Karena begitu
pura-pura mengaduh dan terjerembab di kaki puteri ini
secepat kilat Ceng Liong memencet jalan darah pi kiat hu di
atas pergelangan kaki Puteri Cing itu sementara jari yang lain
menyambar kerikil untuk diiambitkan pula ke jalan darah yang
sama di kaki Puteri Kiok!
"Aduh....!"
Ceng Liong berhasil. Dia mendengar dua gadis itu menjerit.
Tanda mereka "disengat" totokan jarinya, yang sedikit
menimbulkan rasa sakit bagai digigit semut. Dan Ceng Liong
yang sudah bangkit berdiri dengan mulut pura - pura meringis
itu lalu mengebut-ngebutkan pakaiannya dan pura-pura
ketakutan. "Ji-wi siocia, maafkan hamba. Hamba ke-serimpet, tak
sengaja!" Puteri K iok dan adiknya tertegun. Mereka tahu bahwa Ceng
Liong betul-betul keserimpet, tapi Puteri Kiok yang mendapat
totokan di atas pergelangan kakinya tiba - tiba mengerutkan
alis dan sedikit curiga Tapi, ketika merasa tubuhnya tak apahttp://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
apa dan kerikil yang mengenai jalan darah pi-kiat-hunya
rupanya "kebetulan"
saja segera puteri ini hilang kecurigaannya dan tersenyum kecil, menegur, "Ceng Hwa, kau
rupanya banyak ilmu. Tapi sulap apalagi yang dapat
kauberikan kepada kami" Masih adakah yang lebih hebat?"
"Tentu saja. Hamba dapat mengabulkan apa saja yang
paduka minta, tuanku puteri. Asal tidak rembulan dan
matahari yang tda di langit sana!"
"Hi-hik, siapa minta begitu" Tapi kau bisa memberikan
pada kami barang sungguhan, Ceng Hwa" Misalnya burung
yang ada di atas pohon itu atau memanggil kura-kura?"
"Ah, tentu saja bisa, tuanku puteri. Itu pekerjaan mudah
bagi hamba!" Ceng Liong membual, menyanggup. tanpa pikir
panjang lagi. Dan begitu dia melihat seekor burung berwarna
indah menyanyi merdu di atas pohon yang ditunjuk Puteri
Cing tiba - tiba Ceng Liong menjejakkan kakinya "terbang" ke
atas! "Cit!" burung itu tercekik, sudah tertangkap Ceng Liong.
Dan Ceng Liong yang meluncur turun tiba-tiba tertawa dan
kembali tegak di hadapan Puteri Cing sambil menyerahkan
tangkapannya. "Bagaimana, tuan puteri" Bukankah hamba
bisa memberi barang sungguhan?"
Puteri Cing kagum. Tapi Puteri Kiok yang kaget melihat
ginkang pemuda ini tiba-tiba membelalakkan matanya dan
berseru heran, "Ah, kau memiliki ilmu meringankan tubuh
yang hebat, Ceng Hwa! Siapa gurumu?"
Ceng Liong terkejut. Dia lupa dengan mendemonstrasikan
kepandaiannya itu, sadar bahwa di antara tiga orang puteri
cantik ini justeru Hong Kiok Bi - lah yang mengerti ilmu silat,
meskipun sedikit-sedikit teperti pengakuannya tadi. Tapi Ceng
Liong yang terlanjur dan tertawa kecil dapat menenangkan
hatinya dan buru - buru membungkukkan tubuh.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Puteri, ginkang yang hamba tunjukkan tadi bukanlah
kepandaian istimewa, biasa-biasa saja. Bukankah paduka yang
justeru memiliki ke panduian bu ( silat ) yang tentu jauh di
atas hamba?"
"Ah, tidak. Kau rupanya terlampau merendah, Ceng Hwa.
Ginkangmu itu kulihat setingkat dengan kepandaian yang
dimiliki Kui Hoa - cici atau Kui Lin-cici!"
Ceng Liong tersentak. Untuk ketiga kalinya dia mendengar
nama dua orang gadis itu kembali disebut. Dan belum dia
menjawab tahu-tahu Puteri K iok telah me lompat maju dengan
muka berseri-seri "Ceng Hwa, hayo tunjukkan sekarang ilmu
Kisah Si Rase Terbang 14 Tujuh Pedang Tiga Ruyung Karya Gan K L Pendekar Laknat 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama