Ceritasilat Novel Online

Pendekar Muka Buruk 20

Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D Bagian 20


? Baiklah, akan kuberitahukan kepadamu. Untuk menjadi
seorang perempuan yang biasa maka dia harus melakukan dua hal,
menikah dan punya anak ?.
? Aaaahhhh, kau cuma mengaco belo saja ? seru Bo Lo Bo gusar.
? Haaahhh .haahhhh .haaahhhh . aku tidak mengada ada,
kecuali perempuan itu mempunyai cacat pembawaan sehingga dia
enggan kawin dan tak bisa mempunyai anak. Aku rasa kecuali orang kangzusi.com
orang seperti ini, setiap wanita pasti ingin cepat kawin dan cepat membopong anak. Disamping itu masih ada tugas yang lebih
sederhana lagi, pergi kedapur untuk memasak dan pergi kepasar
untuk berbelanja. Bukankah begitu " ?.
? Aku tak mau mendengarkan pendapat semacam itu ?.
? Nah, lagi lagi kau keliru besar. Bila pendapatku ini dianggap sebagai pendapat yang keliru maka kau sama artinya bukan
perempuan biasa. Seharusnya kau kembali ke goamu untuk menjadi
Say Lo Seng Bo ! ?.
? Tidak. Aku tak ingin menjadi perempuan suci ! ?.
? Bila kau berkeras kepala terus menerus bukan saja orang lain
akan dirugikan, diri sendiripun akan menjadi korban ?.
? Mengapa " ?.
? Mengapa kau tidak berpikir sendiri dengan lebih seksama " ?.
Ketika masih menjadi Say Lo Seng Bo, dia memang mempunyai
wajah yang cantik dan tetap awet muda, disamping itupun
mempunyai murid murid perempuan yang cantik dan muda.
Kesemuanya itu segera mendatangkan perasaan dengki dihati kakak seperguruannya. Berbagai pengalaman pahit yang dialaminya
sendiri, tentu saja dia mengetahui dengan jeas.
Setelah termenung sampai lama sekali, akhirnya dia berkata
sambil menghela nafas sedih :
? Aaaiii . Kau memang tak malu disebut Bocah Ajaib. Aku akui
bahwa aku tidak mampu memenangkan perdebatan denganmu.
Tapi kalau menginginkan aku kembali kebukit Ngo Kui San maka
kau harus memenuhi dua tuntutanku
. ?. ? Apa tuntutanmu " ?.
? Kesatu kau harus membawa serta Sim Li Ji dalam setiap
perjalananmu . ?. ? Baik !" ?.
kangzusi.com ? Kau tak boleh mempermainkan atau menyia nyiakan dirinya
. ?. ? Tentu saja, aku akan menganggapnya sebagai adik kecilku
?. ? Ngaco belo. Aku minta kau menganggapnya sebagai istrimu,
bahkan membantunya untuk menuntut balas ?.
? Membantunya untuk membalas dendam sih boleh saja. Tapi
kalau disuruh memperistri dirinya jelas tidak mungkin. Sebab
kesatu, aku sudah mempunyai beberapa istri. Kedua umurnya masih terlalu kecil, selisihnya dengan usiaku terlalu banyak ?.
Say Lo Seng Bo nampak agak tertegun. Tapi segera katanya
sambil tertawa :
? Apalagi kau sudah beristri banyak. Ditambah seorangpun
rasanya tidak menjadi soal. Apalagi usianya meski kecil namun
banyak selisih tak banyak dengan usiamu, dia hanya suka bergaya sok dewasa saja. Pokoknya kalau kau menolak maka akupun tidak
akan pulang ?. Karena harus memikirkan untuk Ku Kongnya, dengan perasaan
apa boleh buat Giam In Kok segera mengangguk :
? Baiklah, aku akan menyuruh nenekku untuk mengambilkan
keputusan dan membuatkan ikatan untukku ! ?.
? Baiklah, kita tetapkan dengan sepatah kata ini, apalagi akupun sudah memberitahukan kepadanya. Bila kau menolak berarti akan
mencelakai pula selembar jiwanya. Tentang soal kedua, kau harus menjamin Ku Kongmu tak akan merecoki diriku terus menerus ?.
? Waaahhh,,, kalau soal ini sih aku tidak bisa menjamin ?.
? Kalau kau tidak bisa menjamin maka akupun tak akan kembali.
Coba bayangkan sendiri dengan keadaanku sekarang mana mungkin
bisa kawin dengan orang lain
. "?. ? Kawin dengan orang lain memang tak boleh, tapi untuk
menjadi Engkimku aku rasa masih bisa ! ?.
kangzusi.com Tak tahan lagi Say Lo Seng Bo tertawa terbahak bahak, serunya
cepat : ? Setan cilik. Coba utarakan alasannya ?.
? Biar aku saja yang mengutarakan alasannya ! ? tiba tiba
seseorang menyambung dengan cepat.
Menyusul seruan itu nampak Suto Liong melompat keluar dari
tempat persembunyiannya. Ketika melihat Giam In Kok sudah
menggengam tangan Bo Lo Bo, cepat cepat dia maju menjura
seraya berkata :
? Adikku. Sudah sepantasnya bila kau memaklumi kerinduanku
selama banyak tahun, bahwa mendapat sikap bermusuhan dari
perbagai perguruan besar didaratan Tionggoan ?.
? Hemmmm, tak usah mengutarakan kemampuanmu dihadapan
orang. Aku paling tak suka dengan gayamu seperti ini ?.
? Adikku. Aku pasti akan merubah sikapku ini, aku berjanji pasti akan kurubah
.. ?. Giam In Kok yang mendengar pembicaraan tersebut menjadi
kegelian dan tak tahan lagi segera tertawa terbahak bahak. Say Lo Seng Bopun turut tertawa pula.
Suto Liong berpaling kearah Giam In Kok dan berseru dengan
mata melotot : ? Setan cilik. Apakah kau menganggap aku sedang bermain
sandiwara " ?.
Belum habis perkataan itu diucapkan Giam In Kok telah tertawa
nyaring dan berlalu dari situ dengan kecepatan tinggi.
Sementara itu suasana didalam goa Say Lo Seng Bo sedang
dirundung kesedihan
. Ciau Li Leng sekalian para gadis sedang berkumpul
mendengarkan isi surat gurunya yang ditulis untuk mereka, mata
mereka nampak merah sementara air mata jatuh bercucuran.
kangzusi.com Suto Hong berkata kepada Suto Eng dengan sedih :
? Moga moga saja anak Kok berhasil menyusul kembali dan
membujuk agar mengurungkan niatnya semula ?.
? Yaaa, biarpun aku sudah lama tak pernah bertemu anak Kok,
namun berdasarkan gerakan tubuhnya tadi, dimana kehebatannya
beberapa kali lipat ketimbang aku, aku yakin dia pasti berhasil mengejar saudara Bo. Yang kukuatirkan justru wataknya yang keras kepala dan enggan menuruti bujukan orang itu ?.
? Aku rasa anak Kok pandai bersilat lidah, ia pasti berhasil
mengejarnya dan Enci Bo tak bakal dapat mengusirnya pergi ?.
? Ik-po telah salah duga ? mendadak terdengar seseorang
berseru sambil tertawa. ? Karena buktinya aku telah diusirnya pergi
?. Menyusul perkataan tersebut Giam In Kok telah melayang turun
kedalam goa tersebut.
Para gadis segera memburu kedepan dan mengurungnya rapat
rapat. Sedangkan Suto Hongpun segera saling tukar pandangan sekejap
dengan adiknya Suto Eng ketika melihat anak muda ini kembali
seorang diri. Tapi setelah melihat senyuman yang menghiasi wajah Giam In
Kok, segera bentaknya keras :
? Setan cilik, mengapa kau tidak mengatakan saja keadaan yang
sebenarnya " ?.
? Ik-po menyuruh aku mengatakan apa " ?.
? Setan cilik, apakah kau ingin dipukul " ?.
Giam In Kok segera terawa. Melihat ini para gadispun turut
tertawa. Dengan senyuman menghiasi ujung bibirnya Suto Eng
kangzusi.com segera berkata serius :
? Anak Kok, kau harus menjelaskan keadaan yang sebenarnya
agar semua orang dapat mendengarnya dengan lega ?.
Giam In Kok tak ingin mempermainkan orang tua tersebut lebih
jauh, maka ujarnya sambil tertawa :
? Kalian tak usak kuatir lagi sebab anak Kok telah mengajarkan
kepadanya bagaimana cara untuk menjadi perempuan suci yang
sesungguhnya . ?. ? Apa maksud perkataanmu itu " ? tanya Suto Hong dengan
wajah tertegun dan tidak habis mengerti.
? Untuk menjadi seorang perempuan sejati maka dia harus bisa
melahirkan anak. Kalau tidak kawin lantas darimana datangnya anak
". Padahal dia ingin menjadi seorang perempuan yang sejati. Itulah sebabnya terpaksa aku membujuknya untuk kawin ?.
? Kau membujuknya untuk kawin dengan siapa " ? kembali Suto
Hong bertanya dengan cemas.
? Tentu saja kawin dengan Ku Kong ! ?.
Begitu perkataan tersebut diutarakan para gadis segera
membentak bersama :
? Kau jangan mengaco belo ! ?.
Sambil tertawa Giam In Kok menyahut :
? Aku mengaco belo ". Coba tolong Toa Suci menjelaskan atas
dasar apa kau berkata demikian " ?.
? Hemmmm siapa tahu kau tidak berhasil menyusul guruku " ?
seru Ciau Li Leng sambil mendengus dingin.
? Atas dasar apa kau berkata begitu " ?.
? Apakah Suhu telah menyerahkan suatu tanda kepercayaan
kepadamu " ?.
? Tanda pengenal sih tidak ada, tapi bukti yang hidup ada
. ?. kangzusi.com Kepada Sim Li Ji segera ujarnya lebih jauh :
? Adik cilik, sejak aku pergi dari sini tentunya kau tahu bukan kalau aku belum sempat aku bersua dengan gurumu. Ini berarti apa yang dikatakan suhu kepadamu pasti tak akan kuketahui. Tapi bila aku dapat mengatakannya dengan benar tentu kau percaya bukan
kalau aku telah bersua dengan dirinya " ?.
Belum habis perkataan tersebut diutarakan, paras muka Sim Li Ji telah berubah menjadi merah padam bagaikan kepiting rebus.
Segera teriaknya :
? Jangan kau katakan ! ?.
Meski begitu tak urung dia mempermainkan Kipas Emas yang
berada ditangannya.
Dengan keheranan Ciau Li Leng segera bertanya :
? Pat Sumoay, persoalan apa sih yang tak boleh diketahui orang
lain . " ?. ? Kau jangan percaya dengan perkataannya, yang pasti dia telah
bertemu dengan suhu. ?.
? Aneh benar sikap sibudak hari ini, persoalan apa yang tak
boleh diketahui orang lain ". Sungguh membikin hati orang tak
habis mengerti, memangnya ada sangkut pautnya dengan dirimu "
?. Tiba tiba Sim Li Ji berseru gemas dan cepat cepat pergi
meninggalkan ruangan.
Dengan cepat Ciau Li Leng sekalian mengerti apa yang terjadi.
Gelak tertawapun segera bergema memecah keheningan.
? Budak Ji jangan pergi !? teriak Ciau Li Leng cepat.
Dengan langkah cepatpun dia mengejar dari belakang.
Malam itu dalam goa diselenggarakan perjamuan yang amat
kangzusi.com meriah. Semua orang bersantap dan minum arak dengan riang
gembira. Ketika perjamuan telah usai dan semua orang telah kembali
kekamarnya untuk beristirahat Giam In Kok baru mencari Suto Hong berdua serta menanyakan sekitar masalah Chin To Han yang
dikatakan Tiangsun Beng sebagai ayah kandungnya itu.
Ternyata Suto Eng sendiripun tidak mengetahui persoalan itu
secara pasti, malah sambil menggertakkan gigi serunya dengan
gemas : ? ? Apapun yang terjadi, yang pasti keluargamu telah hancur
berantakan. Anak Kok yang penting kau harus membinasakan
kawanan siluman tua itu dari muka bumi ?.
? Hemmmm, sungguh besar omongan itu. Apakah akupun
termasuk salah seorang diantaranya " ? mendadak terdengar
seseorang berseru keras.
Tak terlukiskan rasa kaget Suto Hong sekalian setelah
mendengar perkataaan itu. Mereka tak mengira kalau ada orang
berhasil menyusup ketempat itu tanpa diketahui jejaknya sama
sekali. Ditinjau dari nada suaranya, sudah jelas orang itu memiliki
tenaga dalam yang sempurna.
? Siapa kau " ? Suto Eng segera membentak keras.
Bersamaan dengan selesainya perkataan, dia melesat kedepan
bersama Suto Hong untuk melakukan pemeriksaan.
Giam In Kok takut kedua orang tua itu dibokong musuh, cepat
cepat dia melompat keluar dari goa dan memeriksa keadaan
disekitar sana, namun tak nampak sesosok bayangan manusia.
Tanpa terasa dia berseru sambil tertawa dingin :
? Hemmmm, manusia cecunguk dari manakah yang telah datang
". Apakah kau hanya pandai menyembunyikan diri " ?.
Baru selesai perkataan itu diutarakan, segera terdengar
kangzusi.com seseorang menjawab dengan nyaring :
? Siapa bilang aku main sembunyi ". Hem bila kau
mengharapkan nyawa Chin To Han tetap hidup, dalam sebulan
mendatang kau harus datang ke Hway Im dan menebusnya dengan
cairan mustika ?.
? Sebenarnya siapakah kau " ? bentak Suto Eng lagi dengan
penuh amarah. Gelak tawa yang amat nyaring segera bergema memenuhi
seluruh angkasa. Begitu kerasnya suara tersebut sehingga menusuk pendengaran siapapun.
Dengan perasaan gelisah Giam In Kok segera berteriak lantang :
? Bajingan keparat, bila kau berani menganggu seujung rambut
dari ayahku, siauya akan menghancur lumatkan tubuhmu lebih
dahulu ! ?. ? Siapa sih orang ini " Suto Eng segera bertanya kepada Giam In Kok dengan keheranan.
? Raja Akherat Pencabut Nyawa ?.
? Seingatku Raja Akherat Pencabut Nyawa tidak memiliki
kepandaian silat yang begitu hebat. Tapi kalau didengar dari ilmu menyampaikan suara yang didemontrasikan tadi nampaknya dia
memiliki tenaga dalam yang jauh lebih hebat daripada kepandaianku
" ?. ? Ya nasibnya memang mujur. Ketika baru belajar ilmu Cing Khi
Pit Kip, ia pernah kalah ditanganku, aku rasa dia pasti mempunyai dukungan dibelakangnya sehingga berani menantangku untuk
bertarung. Aaaiiii
yang kuherankan sekarang adalah kenapa ayah
bisa terjatuh ketangannya ". Belum lagi kuselamatkan ibuku,
sekarang bertambah lagi dengan masalah ayah, aaaa
aku jadi tak tahu apa yang harus kuperbuat " ?.
Sekalipun dia berotak cerdik namun menghadapi masalah sepelik
ini tak urung keningnya berkerut juga.
kangzusi.com Setelah termenung sejenak, Suto Eng segera berkata :


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

? Aku rasa ibumu sudah terlalu lama hidup dalam alam siksaan,
apalagi diapun sudah disekap dalam lembah Giam Ong Kok,
sekalipun tidak ditolong secepatnya tak mungkin jiwanya akan
terancam. Berbeda dengan sekali ayahmu, dia telah terjatuh
ditangan Raja Akherat Pencabut Nyawa yang termasyur
kekejamannya, apalagi diapun sudah memberi batas waktu sebulan
kepadamu. Aku rasa paling tepat bila kau menyelamatkan jiwa
ayahmu lebih dahulu ?.
? Tapi bagaimana dengan keadaan disini " ? tanya Giam In Kok.
? Karena bakal Engkimmu sudah serahkan masalahnya kepadaku
tentu saja aku yang akan mengurusnya ?.
? Tapi siluman tua Tiong Giok Kisu belum mampus, seandainya
dia datang kembali bersama Tang Lo Seng Kong, bukankah keadaan
akan menjadi berabe " ?.
Suto Hong berdua segera bungkam seribu bahasa. Setelah
termenung beberapa saat Suto Engpun berkata pula :
? Sebenarnya akupun bermaksud ikut bersamamu, tapi kalau
memang Tiong Giok Kisu belum mampus, bisa saja aku tetap tinggal disini untuk membantu nenekmu, tapi kau
. ?. Belum selesai perkataan itu diucapkan Giam In Kok telah
menukas dengan cepat :
? Aku belum memandang sebelah mata terhadap kemampuan si
Raja Akherat Pencabut Nyawa. Aku rasa dalam soal menolong ayah, lebih baik Kok-ji laksanakan sendiri, Cuma
.. ?. Belum habis perkataan itu diutarakan mendadak dia berseru
tertahan dan katanya lagi :
? Aku dengar ada orang sedang saling memaki, coba biar Kok-ji
memeriksanya dulu. Aku takut Ku Kong telah bertarung melawan
Iblis tersebut ?.
Ditengah keheningan malam, lamat lamat memang terdengar
kangzusi.com suara caci maki yang amat ramai.
Dengan kecepatan tinggi Giam In Kok segera melesat kearah
sumber suara tersebut. Tak sampai dua puluh li kemudian ia telah mendengar suara si Raja Akherat Pencabut Nyawa sedang
membentak : ? Jika peristiwa ini berlangsung pada tiga tahun yang lalu,
mungkin aku si si Raja Akherat Pencabut Nyawa akan mengalah tiga bagian kepada kau si Iblis Langit. Tapi hari ini aku sudah
mempunyai ilmu simpanan yang cukup hebat, biarpun kau maju
bersamapun mungkin keadaan kita hanya seimbang. Karena itu
kuanjurkan kepadamu jangan maju seorang diri, karena hal itu bisa menyebabkan kau akan kehilangan nyawa ?.
Mendengar suara itu si Raja Akherat Pencabut Nyawa Giam In
Kok segera berpikir :
? Rupanya bajingan tua itu sudah bertemu dengan Ku Kong, tapi
siapakah orang yang satunya " ?.
Sementara itu Giam In Kok masih berpikir, terdengar Say Lo
Seng Bo telah berseru keras :
? Engkoh Liong suruh dia merasakan dulu beberapa buah
pukulan, sebab bila si setan cilik itu sudah datang kau tak bakal mendapatkan bagian lagi ?.
? Haahhh .haaahhhh .haahhhh . rupanya Seng Bo telah
berpasangan dengan Iblis Langit. Sungguh lucu, sungguh lucu
. ? terdengar si si Raja Akherat Pencabut Nyawa mengejek sambil
tertawa dingin.
Sementara itu Giam In Kokpun merasa gembira sekali, pikirnya
sambil tertawa geli ?
? Rupanya Enci Bo kuatir aku datang sehingga membuatnya
malu. Baik aku akan segera munculkan diri. Akan kulihat bagaimana sikapmu nanti ?.
kangzusi.com Berpikir demikian Giam In Kok segera melintas dengan kecepatan
tinggi lalu diiringi gelak tertawa keras ia sudah melintas diatas kepala si Raja Akherat Pencabut Nyawa dan melayang turun
dibelakang tubuhnya.
Dengan demikian maka si Raja Akherat Pencabut Nyawa segera
terkepung ditengah arena.
Siapa tahu si Raja Akherat Pencabut Nyawa segera melejit
keudara begitu melihat kedatangan Giam In Kok, malah sebelum
kabur dia sempat berseru sambil tertawa :
? Karena Sute telah datang, terpaksa aku harus pergi dari sini ?.
Tak terlukiskan rasa jengkel Giam In Kok melihat kejadian itu,
segera bentaknya keras :
? Bangsat kau hendak kabur kemana " ?.
Tapi setelah kejar mengejar berlangsung sejauh beberapa li,
anak muda itu baru teringat kembali akan keselamatan Suto Hong
sekalian, maka teriaknya dengan keras :
? Engkim, cepat kau pulang dulu ke goa, suasana disana
mungkin sudah kacau balau ?.
Pemuda itu berpendapat asal Say Lo Seng Bo serta Suto Liong
mau kembali kedalam goa untuk bergabung dengan Suto Hong
sekalian maka mereka tak usah takut lagi untuk menghadapi Tiong Giok Kisu dan Tang Lo Seng Kong, apalagi kalau yang datang cuma pemuda sebangsa Lim Pek.
Berpikir begitu maka dengan perasaan tenang Giam In Kok
melanjutkan pengejarannya terhadap Raja Akherat Pencabut
Nyawa. Tanpa terasa fajar telah menyingsing diufuk timur.
Berbicara soal ilmu silat, kemampuan si Raja Akherat Pencabut
Nyawa masih kalah setingkat, tapi berhubung dia mempunyai
kangzusi.com maksud memancing musuhnya dan perjalanan mereka sengaja
melewati jalan bukit yang berliku liku, maka betapapun lihainya ilmu silat yang dimiliki Giam In Kok, untuk sesaat sulit juga untuk
mengejarnya. Padahal Giam In Kok sendiri mengetahui niat musuhnya. Tapi
sebagai pemuda yang bernyali, dia justru mengejar terus dengan
ketat karena ingin mengetahui apa maksud musuhnya yang
sebenarnya. Ketika mentari semakin tinggi dan orang yang berlalu lalangpun
semakin banyak, mendadak satu ingatan melintas dalam benak
Giam In Kok, dengan suara keras ia segera berseru :
? Hei Raja Akherat Pencabut Nyawa bila kau tidak berhenti lagi, jangan salahkan bila siauya akan merobek kulit mukamu agar kau
tak bisa bertemu muka lagi dengan umat persilatan ?.
Tanpa menghentikan gerak tubuhnya, si Raja Akherat Pencabut
Nyawa menjengek sambil tertawa seram :
? Seorang Sute mengejar Kakak seperguruannya. Kejadian
seperti ini sudah merupakan suatu kejadian yang luar biasa. Siapa yang sudi mencampuri urusan ini ". Apalagi nama besar Bocah Ajaib Bermuka Seribu sangat tersohor seantero jagat. Aku memang
berniat mengundangmu pulang agar bisa membangun perguruan
Cing Khu Pay kita. Ahh,,, silahkan berteriak keras keras menyebut namaku, karena dengan begitu akupun akan turut dikenal
orang . ?. Giam In Kok betul betul dibuat kehabisan akal, terpaksa
bentaknya keras keras :
? Sebetulnya kentut apa yang sedang kau keluarkan ". Beranikah
kau berhenti berlari untuk bertarung melawanku " ?.
? Tak usah tergesa gesa. Tak lama lagi kita akan tiba di istana partai kita. Kedatanganmu pasti akan disambut meriah oleh segenap anak murid partai kita ?.
Memanfaatkan kesempatan pihak lawan berbicara, Giam In Kok
segera mempercepat larinya dengan memperpendek selisih jarak
kangzusi.com diantara mereka hingga tinggal sepuluh kaki.
Tapi sekarang dia tidak membawa senjata rahasia, padahal ia
butuh untuk menimpuk musuhnya dengan senjata rahasia agar
musuhnya menghentikan larinya. Apa yang mesti diperbuatnya ".
Mendadak ia teringat akan sesuatu, diambilnya sekeping uang
perak dan diremasnya hingga menjadi bubuk, lalu sambil diayunkan kedepan ia membentak keras :
? Lihat senjata rahasia ! ?.
Cahaya perak segera menyebar diangkasa denganmembawa
desingan suara yang amat tajam.
Begitu hebatnya serangan ini sehingga andaikata terkena
sambaran tersebut niscaya lawannya akan roboh terjungkal.
Mimpipun si Raja Akherat Pencabut Nyawa tidak mengira kalau
Giam In Kok bakal menyerangnya dengan menggunakan senjata
rahasia. Dari desingan suaranya saja yang begitu tajam ia sudah merasa ngeri, apalagi menghadapi ancaman tersebut secara
langsung. Buru buru Raja Akherat Pencabut Nyawa merendahkan badannya
sambil melesat kedepan. Namun tak urung badannya tersambar
juga hingga berlubang. Darah segar bercucuran keluar dengan
derasnya. Dalam keadaan begini dia melarikan diri semakin cepat lagi. Tak lama kemudian dia sudah memasuki sebuah selat yang sempit
sambil berpekik nyaring.
Giam In Kok sendiri meski ia berhasil melukai musuh dengan
hancuran uang perak, namun akibatnya dia sendiripun terhadang
jalan perginya oleh serangan tersebut.
Menanti dia berhasil menyusup kedepan, si Raja Akherat
Pencabut Nyawa sudah keburu memasuki selat sempit itu.
Tanpa terasa diapun berpikir dengan keheranan :
kangzusi.com ? Entah permainan busuk apa yang sedang dikerjakan bangsat
itu ". Mengapa dia berkaok kaok seperti setan kelaparan " ?.
Sekalipun timbul kecurigaan dalam hatinya, namun dia
mempercepat langkahnya untuk memasuki selat sempit itu.
Diujung selat tersebut dia saksikan sebuah dinding batu yang
bertiang besar. Pada dinding tadi tertera empat huruf dari warna emas yang menyolok sekali. Tulisan itu berbunyi :
? CING KHI HENG KIONG ?
Biarpun Giam In Kok merasa keheranan terhadap tingkah laku si
Raja Akherat Pencabut Nyawa. Walaupunn merasa sangsi setelah
melihat keempat huruf besar yang berarti Istana Cing Khu itu,
namun dari tulisan tersebut dapat ditarik kesimpulan kalau si Raja Akherat Pencabut Nyawa bermaksud menggunakan nama besar
Cing Khu Sianjin untuk mengambil simpati umat persilatan
kepadanya hingga dia dapat melakukan perbuatan keji yang tak
terbayangkan sekarang.
Pikir punya pikir, hawa amarah yang berkobar didalam dada
Giam In Kok terasa makin membara. Segera bentaknya keras keras
: ? Manusia keparat, serahkan nyawa anjingmu ! ?.
Bentakan itu begitu keras dan dipancarkan dengan tenaga
dalamnya yang sempurna sehingga suara tadi menggema diseluruh
lembah dan menggetarkan ranting dan pepohonan yang tumbuh
disekelilingnya.
Mendadak Dari balik hutan lebat bergema suara genta yang berbunyi
nyaring. Kemudian tampak sebuah panji kain yang memanjang
kebawah dinaikkan pelan pelan ketengah udara, ketika terhembus
angin maka berkibarlah panji tersebut dengan gagahnya.
Ketika Giam In Kok memperhatikan tulisan yang tercantum dalam
kangzusi.com panji tadi, maka terbacalah sebagai berikut :
? Selamat Datang Paman Guru Chin In Kok Yang Kembali Ke
Istana Untuk Menurunkan Ilmu Silat ?.
Membaca tulisan tersebut, Giam In Kok menjadi mendongkol
bercampur geli, sambil berpekik nyaring Giam In Kok melejit
ketengah udara dan melayang turun kearah panji tersebut.
Dalam waktu singkat tempik sorak yang gegap gembitapun
bergema memecahkan keheningan. Tampak puluhan manusia sama
sama berlutut dan menyembah kearahnya.
Sebetulnya Giam In Kok berniat untuk menghancurkan panji
tersebut. Ia tak mengira bakal bertemu dengan begitu banyak orang yang mau dibodohi si Raja Akherat Pencabut Nyawa. Untuk sesaat
ia melenggong. (Oo-dwkz-oO) Jilid : 45 Ketika sorot matanya mencoba untuk memandang sekejap
sekitar situ, ia tak berhasil menjumpai si Raja akhirat pencabut nyawa, terpaksa sambil melayang turun kembali ke tanah bentaknya keras-keras:
?Ayoh cepat kalian bangkit berdiri!?
?Terima perintah!?
Kembali kawanan manusia itu berteriak dengan gegap gempita
dan bersamasama bangkit berdiri.
Seorang lelaki setengah umur segera tampil kedepan dan berseru
sambil menjura:
?Silakan susiok semua masuk kedalam istana!?
Giam In Kok benar-benar merasa gusar melihat sekali tapi
kangzusi.com berhubung pihak lawan berbuat demikian karena dilolosi orang,
tentu saja dengan tak bisa mengumbar hawa amarahnya terpaksa
dengan suara dingin dia berkata:
?Siapa namamu" Kemana kaburnya di Raja akhirat pengejar
nyawa"? ?Tecu dari marga Kim bernama Seng Sui, orang persilatan
menyebutku sebagai siluman setan gantung, siapa sih si Raja
akhirat pencabut nyawa yang susiok maksudkan tadi"? Tecu belum
pernah melihatnya?
Giam In Kok tidak menyangka kalau orang-orang itu bukan saja
telah terjebak dalam perangkap si Raja akhirat pencabut nyawa,
bahkan siapakah si Raja akhirat pencabut nyawa pun tidak tahu,
kejadian seperti ini benar-benar amat tragis.
Terpaksa dia mencoba mengawasi sekeliling tempat itu dengan
pandangan tajam, tiba-tiba dia menemukan selembar wajah yang
telah dikenalnya, tak kuasa lagi dia berseru tertahan:
?Hey, bukankah orang yang berada disitu adalah Koan Ki"?
?Benar!? jawab Kim Seng Sui cepat, lalu sambil berpaling serunya dengan suara lantang:
?Koan suheng, susiok mencarimu!?
Koan Ki segera membantu datang, lalu serunya sambil menjura
dalam-dalam: ?Tak disangka memang Chin siau..susiok, semula Koan Ki
mengira cerita yang mengatakan susiok telah mendirikan perguruan Cing Khu Pay hanya berita isapan jempol belaka, tak disangka kabar ini memang benar, susiok, seandainya kau tidak memanggilku lebih dulu, dengan wajah yang sekarang ini hampir saja Koan Ki tak mengenalnya kembali!?
Menyaksikan murid Bu tong pay ini pun kena dibodohi oleh si
Raja akhirat pencabut nyawa, Giam In Kok merasa amat kegelian,
tapi sebelum ia sempat mengucapkan sesuatu, tiba-tiba dari balik pepohonan di sisi arena telah muncul kembali sepasukan gadis-kangzusi.com
gadis muda, Terdengar pimpinan dari rombongan tersebut segera berseru
nyaring: ?Engkoh In, ternyata kau benar-benar telah datang!?
Ketika mengenali gadis itu sebagai Sim Soh-sim, cepat-cepat
Giam In Kok berseru:
?Enci Sim, mengapa kau menyebutku dengan panggilan begitu"?
Sepasang mata Sim Soh-sim segera berubah menjadi merah,
serunya dengan gemas:
?Kau ingin mungkir"?
Giam In Kok memandang sekejap tempat itu, melihat berpuluh
pasang mata bersamasama ditujukan kearahnya dengan
pandangan tercengang, pemuda ini segera mengetahui bahwa
persoalan tak akan bisa dijelaskan dalam dua tiga patah kata saja, terpaksa ujarnya dengan serius:
?Nanti saja kita bicarakan lagi persoalan tersebut!?
Ketika mendengar perkataan itu, Sim Soh-sim menjadi begitu
gembira seakan-akan menang lotre, serunya sambil tertawa:
?Aku tahu kau pasti akan berubah pikiran, sebentar datanglah ke pesanggrahan, aku akan persiapkan hidangan dulu untuk menjamu
kedatanganmu"?
Selesai berkata dalam dua tiga lompatan saja dia telah berlalu
dari situ dengan mengajak serta anak buahnya.
Diam-diam Giam In Kok menghela napas panjang, ia tak tahu
bagaimana gadis itu tertipu sehingga menunjukkan sikap yang
begitu kegirangan kepadanya, kepada Koan Ki dan Kim Seng Sui
katanya kemudian:
?Baiklah, sekarang tunjukkan dahulu tempat beristirahat bagiku.?


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kangzusi.com Kim Seng Sui kembali menjura dalam-dalam katanya dengan
hormat: ?Susio baru saja datang dari jauh, sudah sepantasnya kalau
beristirahat dulu, tempat telah disediakan, silakan Koan suheng mengajak susiok untuk beristirahat, nanti tecu akan mengatur
rekan-rekan seperguruan untuk bersamasama datang
menyambang..? Terutama atas perkataan yang terakhir ini, Giam In Kok menduga
dibalik kesemuanya itu pasti terselip rencana busuk lainnya.
Tapi sebagai seorang pemuda yang bernyali serta berilmu tinggi, dia tidak memandang sebelah mata pun terhadap si Raja akhirat
pencabut nyawa serta komplotannya, maka setelah mengulapkan
tangannya mengundurkan Kim Seng Sui lagi ke hadapannya
bersama Koan Ki dia masuk ke balik pintu gerbang.
Gedung itu sangat besar dan megah, sementara pada pelataran
dihiasi dengan aneka tetumbuhan serta gunung-gunungan sekilas
pandangan semuanya itu seperti dekorasi saja, tapi seorang yang ahli dalam sekilas pandangan saja telah diketahui bahwa dibalik kesemuanya itu sesungguhnya mengandung perubahan yang hebat.
Giam In Kok sebagai pewaris ilmu silat Cing khu pit kip, tentu
saja dia dapat melihat bahwa si Raja akhirat pencabut nyawa telah mengatur dekorasi taman dengan ilmu barisan Lak jie ngo tian yang hebat, diam-diam pikirnya kemudian:
?Biarpun bajingan itu menggemaskan, tampaknya tidak sedikit
tenaga dan biaya yang telah dihamburkan untuk menyiapkan
kesemuanya ini.?
Dengan mulai membusungkan dada dia berjalan mengikuti di
belakang Koan Ki, sementara sepanjang perjalanan dia awasi setiap dekorasi dalam ruangan itu dengan seksama, atas petunjuk serta
penjelasan dari Koan Ki pun dia hanya manggut-manggut belaka.
Akhirnya sampailah mereka di gedung lapisan keempat dengan
merupakan sebuah gedung yang terpencil.
kangzusi.com Tiba-tiba Koan Ki menghentikan langkahnya kemudian berkata
sambil tertawa:
?Tempat ini khusus disiapkan untuk susiok, kamar ini adalah
tempat beristirahat, sedang tempat itu adalah ruang semadi, suhu pernah berkata bahwa perguruan kami mempunyai peraturan yang
ketat sekali, setiap anggota perguruan tidak diperbolehkan
memasuki gedung ini sehingga tidak mengganggu konsentrasi
susiok dalam melatih ilmu silatnya.?
Tiba-tiba Giam In Kok mendengus dingin seraya menegur:
?Hmmmm, mengapa sih kau begitu bodoh dan pikun"?
Teguran yang datangnya sama sekali tak berujung pangkal ini
segera membikin Koan Ki tertegun, cepat-cepat dia bertanya:
?Susiok, kesalahan apakah yang telah tecu lakukan"?
?Tahukah kau siapa nama gurumu itu"?
?Tentu saja tahu, suhu berasal dari marga Ong dan bernama Wi-wa!?
?Ong Wi-wa" Sejak kapan dia berganti nama ini" Siapa pula
nama julukannya"?
?Tecu tidak tahu!?
?Kau benar-benar sangat tolol dan pikun, sudah bolak-balik
menjadi anak murid Bu tong pay mengapa kau justru memilih
seorang pembunuh keji tak berkedip yang disebut orang sebagai
Raja akhirat pencabut nyawa sebagai guru"?
Begitu mendengar nama Raja akhirat pencabut nyawa, seketika
itu juga Koan Ki dibuat terperanjat setengah takut.
?Bagaimana" Sekarang kau baru tahu"? tegur Giam In Kok lagi
sambil tertawa geli.
Merah padam selembar wajah Koan Ki serunya kemudian sambil
tergagap: kangzusi.com
?Koan Ki percaya siauhiap tak akan membohongi aku, tapi Ong
suhu benar-benar memiliki kotak kemala penyimpan kitab pusaka,
enso Sim pun mengakui bahwa dia adalah abang seperguruan
siauhiap bahkan nona itu mengakui sebagai istri siauhiap, coba
bayangkan saja apakah hal ini masih perlu ditegaskan lagi"?
?Sejak kapan nona Sim"?
Sebetulnya dia hendak membantah kalau Sim Soh siu adalah
istrinya, tetapi begitu teringat bagaimana gadis itu telah memanggil sebagai ?engkoh In? dihadapan Koan Ki ia menjadi tak tega untuk memungkiri hal tersebut.
Karenanya setelah berpikir sejenak, diapun segera berkata:
?Sejak kapan kau kenal dengan nona Sim dan Ong Wi-wa"?
?Sudah sejak lama nona Sim dikenal umat persilatan sebagai
sepasang pedang terbang diapun mempunyai hubungan yang akrab
dengan pihak Bu-tong pay, karenanya tecu cukup mengenalinya.
Bulan berselang aku melihat dia melakukan perjalanan bersama Ong suhu, katanya hendak ke selatan untuk melacak jejakmu, bahkan
memperkenalkan Ong suhu sebagai abang seperguruannya
siauhiap. Waktu itu akupun tak percaya, tapi setelah Ong suhu
mendemonstrasikan ilmu It goan khikang dan menunjukkan kotak
kemala Cing-khu, akupun percaya semua perkataannya. Disamping
itu akupun berpendapat bahwa aku tak lebih hanya murid preman
dari Bu tong pay dan bagaimanapun juga tak mungkin bisa mewarisi seluruh kepandaian perguruan tersebut, sedangkan ilmu silat Cing-khu terhitung ilmu lurus, ditambah lagi hidupku berhutang budi
kepada siauhiap akhirnya tecu pun memutuska untuk menjadi
anggota perguruang Cing-khu bun dan mengangkat Ong suhu
sebagai guru, kini tecu mendapat kepercayaan untuk mengurusi
gedung ini.? Dari semua penuturan ini dengan cepat Giam In Kok dapat
meraba sebagian besar dari duduknya persoalan, sambil manggut-manggut ujarnya kemudian:
?Kalau begitu aku telah salah menegurmu tapi bagaimana pula
kangzusi.com dengan asal-usul anggota perguruan lainnya"?
?Aku belum lama tiba disini, kurang leluasa bagiku untuk
melakukan penyelidikan yang mendalam, aku hanya tahu ketua dari pada tiga gedung lainnya bernama Thio Kim, Huan Kiat dan Khu Sau cian, nama mereka dalam dunia persilatan tidak begitu jelek,
misalnya Kim Seng sui bertugas sebgai kepala gedung bagian
belakang, selain hatinya agak keji, orangnya sih terhitung jujur dan beroikiran lurus, sikapnya terhadap Ong suhu amat menghormat!?
?Kalau toh di tempat ini merupakan istana cabang, apakah di
Hway im masih terdapat istana Ching khu kiong yang lain"?
?YA! Ada. Jumlah orang yang berada disana jauh lebih banyak
lagi..? ?Apakah ada yang disuap ditempat itu"?
?Soal ini mah kurang tahu, bila persoalan ini ditanyakan secara langsung kepada nona Sim, mungkin dia akan mengetahui lebih
jelas lagi!? ?Ehmmm? Giam In Kok segera manggut-manggut, setelah
berpesan dengan beberapa patah titah, tiba-tiba katanya lantang:
?Saat ini gurumu bersembunyi dimana"?
?Ia berada di gedung belakang, setelah pulang dari penyambutan
kedatangan susiok tadi tergesa-gesa dia kembali ke gedung
belakang, tampaknya sedang melatih diri lagi di ruang rahasia!?
?Baik, kalau begitu ajaklah aku pergi mencarinya!?
Belum lagi mereka beranjak pergi, tiba-tiba terdengar seseorang berseru:
?Tak usah dicari lagi, abang seperguruanmu sudah lama
menyadap pembicaraan kalian.?
Bersama dengan selesainya perkataan itu, tiba-tiba si Raja
akhirat pencabut nyawa telah melejit keluar dari bawah kolong
kangzusi.com ranjang, tentu saja kemunculannya yang tiba-tiba ini sangat
mengejutkan mereka berdua.
Sambil tertawa dingin Giam In Kok segera mengejek:
?Ooh..rupanya kau si Raja akhirat lagi bersembunyi di kolong
ranjang menjadi cucu kura-kura, mari kita keluar dari ruangan dan berduel di depan situ!?
Si Raja akhirat pencanbut nyawa segera tertawa, katanya dengan
wajah serius: ?Walau pun secara beruntun aku telah menderita kerugian
karena terkena bokonganmu, namun saat ini masih belum berminat
untuk berkelahi denganmu"!?
?Kapan sih aku pernah membokongmu"?
?Heeeh..heeehh..heeh..kau masih ingat dengan pengalaman kita
sewaktu berada di sumber hawa dingin gua Gi-hiat"?
Dulu, disaat Giam In Kok secara tak sengaja terjerumus di gua
hawa dingin, pemuda tersebut telah bertemu dengan si Raja akhirat pencabut nyawa yang menyambung hidup dengan mendahar daging
manusia, karena takut dia sendiripun akan disantap lawan, dengan menggunakan kesempatan disaat iblis tersebut tak siap, ia telah menceburkannya kedalam sumber air dingin.
Peristiwa tersebut memang dialaminya, tentu saja pemuda
tersebut masih teringat dengan jelas.
Maka dengan tertawa dingin ia berkata:
?Kalau masih ingat kenapa"? Waktu itu aku toh bertindak demi
menyelamatkan diri sendiri.?
?Untuk membela diri memang benar, tapi kejadian semacam itu
khan merupakan suati tindak pembokongan"?
?Waktu itu aku takut tak mampu mengungguli dirimu dan
dimakan olehmu, jadi aku rasa meski kudorong tubuhmu secara
mendadak, kejadian ini masih terhitung lumrah?
kangzusi.com ?Baiklah anggap saja kau memang yang benar tapi setelah
kupelajari ilmu Cing khu hun pit dan berniat kembali ke jalan yang benar, mengapa kau masih tetap membokongku"?
?Kau berniat kembali ke jalan yang benar" Hmmm, apakah
matahari sudah mulai terbit dari langit barat"?
?Coba kau dengarkan dulu keteranganku, apa gunanya aku
membohongimu..?
?Tentu saja kau harus berbohong, karena kau takut kubunuh
dirimu sekarang juga!?
Mendengar perkataan tersebut, tiba-tiba saja si Raja akhirat
pencabut nyawa mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak, kemudian dengan serius dia berkata:
?Jangan lagi setelah peristiwa tempo hari aku telah memperoleh
penemuan aneh sekalipun sebelum meninggalkan gua Giat hiat pun
belum tentu kau dapat membunuhku dengan sekali pukulan. Aku
bilang aku sudah bertobat dan kembali ke jalan yang benar, tapi kalau kenyataannya kau tak mau percaya ya sudahlah, hanya
kuminta demi tegaknya kembali kejayaan serta kebesaran nama
partai Cing khu pay serta demi menegakkan keadilan serta
kebenaran didalam dunia persilatan, aku berharap kau sudi
menjabat sebagai ketua istana ini!?
?Hmm, sayang sekali aku tidak berminat dengan jabatan seperti
ini..? ?Bila kau enggan berdiam di istana cabang ini, silahkan saja
menjabat sebagai ketua Cing khun kiong!?
?Kau tak usah mencampurbaurkan duduknya persoalan, sekarang
jawab dulu, ayahku telah kau sembunyikan dimana"?
?Kau tak usah kuatir, aku telah mengangkat ayahmu sebagai Tay
sang ciang-kun dan ketua kehormatan dari perguruan kita..?
?Ngaco belo, kau hendak menyandera dirinya untuk
mengancamku"?
kangzusi.com ?Tidak berani, dia"?
Mendadak dari kejauhan sana berkumandang datang suara
gembrengan yang dibunyikan nyaring, si Raja akhirat pencabut
nyawa kelihatan tertegun, lalu serunya cepat:
?Koan Ki, coba kau periksa siapa yang datang!?
Tapi baru selesai perkataan tersebut diutarakan, suara
gembrengan telah dibunyikan lagi dari luar gedung disusul
terdengar seseorang berseru keras:
?Lapor ciangbun suhu, musuh telah menyerang masuk dari mulut
lembah"!? ?Khu Soe-cuan, cepat masuk, macam apakah musuh yang datang
menyerang"? tanya Raja akhirat pencabut nyawa.
Seorang lelaki kekar berusia tiga puluh tahunan segera muncul
didalam ruangan, setelah memberi hormat kepada si Raja akhirat
pencabut nyawa serta Giam In Kok, sahutnya segera:
?Mereka terdiri dari enam tujuh orang yang dipimpin oleh Bu
liang siu hud..?
Belum selesai laporan itu diucapkan, suara gembrengan telah
dibunyikan semakin gencar.
Dengan hawa amarah meluap di wajah, Raja akhirat pencabut
nyawa segera berseru:
?Tak usah dilanjutkan, aku segera akan pergi memberi pelajaran
kepadanya.? Lalu sambil berpaling ke arah Giam In Kok katanya pula:
?Sute, bila kau berniat, silahkan turut aku menjumpai mereka.?
Giam In Kok memang kuatir si Raja akhirat pencabut nyawa
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melarikan diri, tentu saja kangzusi.com
dia segera menyusul dibelakangnya.
Sementara berjalan di belakang Raja akhirat pencabut nyawa,
dalam hati kecil dia berpikir keras, benarkah pihak lawan telah bertobat serta telah kembali ke jalan yang benar"
Sejak dulu hingga kini, tidak sedikit orang yang melepaskan golok pembunuh untuk kembali ke jalan yang benar, tapi hal tersebut
hanya bisa dilakukan apabila didorong oleh suatu tekad yang besar.
Dalam setengah kehidupan si Raja akhirat pencabut nyawa,
boleh dibilang ia sudah banyak melakukan kejahatan, apalagi
dimasa tuanya ia berhasil pula mempelajari ilmu silat dari Cing khu sangjin, benarkah dia sudah bertobat dari segala perbuatannya
dulu" Siapa yang mau percaya dengan kenyataan tersebut"
Terutama sekali setelah bertemu dengan Giam In Kok dia bukan
saja tidak menunjukkan sikap menyesal bahkan berniat hendak
memperkosa Sim Soh-sim, terutama bila ditinjau dari sikapnya yang memancing kedatangannya semalam, tak sedikit rasa bertobat yang diperlihatkan olehnya.
Tapi kini teringat sikap Biau koh seng hui yang bertobat pula
setelah berlangsung pertarungan sengit belum lama berselang,
Giam In Kok menjadi ragu-ragu.
Sementara otaknya berputar memikirkan masalah ini, tanpa
terasa sampailah mereka di depan lembah.
Dari kejauhan sudah terdengar suara Bu liang siu hud yang
sedang berkata sambil tertawa seram:
?Heeehh"heeehh"heehhh kukira Cing khu pay memiliki
kekuatan yang luar biasa, ternyata tak lebih cuma sekawanan
gentong nasi yang tak ada gunanya!?
?Belum tentu begitu!? bentak si Raja akhirat pencabut nyawa
keras-keras. Tampak tubuhnya meluncur kedepan bagaikan anak panah yang
terlepas dari busurnya kemudian melesat ke ujung hutan sana.
kangzusi.com Walau pun Giam In Kok tidak menaruh simpatik terhadap si Raja
akhirat pencabut nyawa, namun hatinya merasa tak senang juga
setelah mendengar pihak lawan memandang hina kemampuan ilmu
silat Cing khu sin kang, maka dengan cepat dia menyusul
dibelakang si Raja akhirat pencabut nyawa dan melayang turun di tengah arena.
Dalam sekilas pandangan ia segera mengenali orang itu sebagai
Bu liang siu hud, Hwesio setan serta beberapa orang kakek yang
asing wajahnya.
Sebaliknya dari pihak Cing khu pay tampak banyak orang yang
bergelimpangan diatas tanah sambil merintih kesakitan, yang masih bertahan tinggal Kim Seng Sui serta belasan orang jago yang
berkumpul dengan wajah sedih bercampur gusar.
Si Raja akhirat pencabut nyawa memandang sekejap murid"
muridnya, lalu dengan gemas dia berkata:
?Kim Seng sui, coba tolonglah dahulu rekan-rekan yang terluka
itu..? ?Apa gunanya mesti repot-repot..? tiba-tiba Bu liang siu hud
sambil tertawa dingin, ?Sebentar lagi pun tak seorang manusia yang bisa hidup terus disini!?
Raja akhirat pencabut nyawa segera tertawa dingin, jengeknya
pula: ?Aku dengar dalam perkumpulan Bu liang kauw terdapat seorang
manusia rongsokan, kaukah orangnya"?
Hwesio setan yang berdiri disisi arena segera menukas:
?Tua bangka Ku, semula kukira siapakah Ong Wi wa itu, ternyata
tak lain adalah kau si rongsokan tua, kuanjurkan kepadamu agar
berhati-hati kalau berbicara, disisiku ini adalah Bu liang siu hud!?
?Haaahh..haaah..haah..Bu liang siu, usia yang tidak terhingga"
Hmm aku takut usianya bakal berakhir disini!?
kangzusi.com ?Ooooh..rupanya kau adalah Raja akhirat pencabut nyawa, tapi
sayang kemampuanmu masih belum berada dalam sebelah
mataku!? ?Haaah"haaah"haaah..kita tak usah banyak berdebat lagi,
pokoknya pertarungan ini adalah pertarungan yang akan


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menentukan nasib kita selanjutnya, tapi sebelum itu aku ingin
bertanya apa sebabnya kau mencari gara-gara di istana cabang Cing khu kiong ku ini"?
?Haaaa"haaah"haaah..apa istana cabang Cing khu kiong" Kau
tahu istana Cing khu kiong mu sudah berubah menjadi seonggok
puing-puing yang berserakan..?
?Apa"? ?Kasihan kelima enam puluh orang anak muridmu yang kau taruh
disini, mereka..?
Raja akhirat pencabut nyawa tak mampu menahan diri lagi, dia
segera membentak keras dan melepaskan sebuah pukulan yang
maha dahsyat ke depan"
?Tunggu sebentar!? tiba-tiba Giam In Kok melepaskan pukulan
untuk mendorong serangan dari Raja akhirat pencabut nyawa
kesamping, setelah itu katanya dengan suara lantang:
?Bu liang siu hud, kau mengatakan semua orang yang berada di
istana Cing khu kiong di Hway im telah kau bantai habis"?
Bu liang siu hud tidak langsung menjawab segera tegurnya:
?Bocah keparat, siapa kau"?
?Chin In Kok!? ?Hmmmm, Chin In Kok"? jengek Bu liang siu hud sinis, ?Aku
hanya mengetahui seorang bocah liar yang bernama Giam In Kok
dengan julukan bocah ajaibi berwajah seribu, dari mana munculnya Chin In Kok"?
kangzusi.com ?Bangsat tua, kau tak usah banyak cingcong lagi, cepat jawab
pertanyaan siauya mu tadi.?
?Haaahhh..haaahhh..haah"kalau sudah kubantai habis lantas
kenapa"? Mendongkol dan gelisah segera mencekam perasaan Giam In
Kok, kembali dia berpaling kearah Raja akhirat pencabut nyawa
sembari menegur:
?Benarkah ayahku berada di Hway im"?
?Benar!? ?Hmmm, akan kubunuh kau si pembuat gara-gara lebih dulu
sebelum membantai kawanan manusia laknat ini.?
?Eei..tunggu dulu, bagaimana mungkin kau menuduh aku sebagai
pencelaka ayahmu"?
?Kalau kau tidak membawanya ke Hway im, bagaimana mungkin
dia bisa mati dibunuh orang"?
?Dia adalah murid buangan dari Bu liang kau yang berusaha
melacak jejakmu dimana-mana, aku kuatir dia ditangkap oleh pihak Bu liang kau dan ditahan, maka kuundang dia untuk berdiam di
Hway im. Hmm..pikirlah sendiri apakah tindakanku ini keliru"?
Mendengar perkataan dari Raja akhirat pencabut nyawa ini,
untuk sesaat lamanya Giam In Kok jadi tertegun dan tak mampu
mengucapkan sepatah kata pun.
Bu liang siu hud yang selama ini membungkam, tiba-tiba
menjengek sambil tertawa dingin:
?Rupanya cucu murid Hud-ya yang sedang dicari-cari memang
telah kau tampung, baiklah sekarang kau tentu sudah tahu bukan
mengapa Hud ya berniat untuk membasmi semua anggota Cing khu
pay"? Tiba-tiba Giam In Kok menemukan titik kelemahan dibalik
kangzusi.com perkataan itu, dengan gusar dia berseru:
?Bajingan tua, kau berniat membohongi siauya mu" Hmm..jawab
saja kau pingin hidup atau mampus..?
?Bocah keparat, kau tidak usah berjualan lagak dihadapan Hud
ya mu, bagaimana pun juga kau harus membuat
pertanggungjawaban atas hilangnya butiran obat yang kuberi dulu.?
?Apa yang hendak kau lakukan"?
?Akan kuhisap hawa murnimu kemudian melebur tulang dan
dagingmu untuk kujadikan obat mestika.?
Berbicara soal menghisap darah murni, hawa amarah segera
berkobar didalam dada Giam In Kok, teriaknya keras-keras:
?Raja akhirat, coba kau hadapi beberapa orang tua bangka itu,
serahkan bajingan tua ini kepadaku.?
?Baik, tapi kau jangan biarkan ia pergi, aku harus membalaskan
dendam bagi anak buah kita yang mati terbunuh.?
?Hmm, apakah kau kuatir dia bisa kabur dari sini"?
?Bersama denganselesainya perkataan tersebut, ia segera maju
tiga langkah kedepan dan berkata dengan suara dingin:
?Siluman Bu liang, mengingat aku pernah makan obat obatanmu,
hari ini siauya sengaja akan mengalah lima jurus kepadamu, ayoh cepat maju kedepan untuk menerima kematianmu!?
?Sombong benar kau ini, akan kusuruh kau rasakan ilmu pukulan
penembus hatiku!? teriak seseorang secara tiba-tiba.
Orang itu bernama si Pukulan penembus hati Oh Kiong, sejak
tiga puluh tahunan berselang namanya sudah termashur di tiga
propinsi di barat laut, walaupun usianya sekarang telah mencapai tujuh puluh tahunan namun ilmu silat yang dimiliki justru bertambah maju lebih pesat.
Sementara itu seusai berkata dia segera tampilkan diri ke tengah kangzusi.com
arena dengan langkah lebar.
Dengan cepat si Raja akhirat pencabut nyawa melompat kedepan
serta menghadang jalan perginya, ujarnya sambil tertawa:
?Tua bangka Oh, nyawamu telah digadaikan oleh sute kepadaku,
tolong tanya sampai kapan nyawamu hendak kau serahkan
kepadaku.."?
Rupanya si Pukulan penembus hati Oh Kiong cukup dibuat jeri
oleh nama busuk si Raja akhirat pencabut nyawa yang termashur
itu, tanpa terasa dia mundur selangkah ke belakang, lalu sambil menarik muka bentaknya keras-keras:
?Lihat serangan!?
Sebuah babatan kilat segera dilontarkan ke depan.
?Enyah kau dari sini!? Raja akhirat pencabut nyawa membentak
pula sambil mengayunkan tangannya.
Segulung tenaga pukulan It goan khi kang yang maha dahsyat
pun segera menggulung kemuka dengan cepatnya.
?Blaaammm"!?
Ditengah benturan nyaring, tubuh Oh Kiong terpental kebelakang
sejauh beberapa depa dan"?Duuuk!? jatuh terduduk diatas tanah, lalu setelah berkelejetan sebentar, ia tak pernah bergerak lagi.
Si pukulan penembus hati yang sudah lama termashur di wilayah
barat laut dalam kenyataan telah kehilangan nyawanya hanya dalam satu gebrakan saja di tangan si raja akhirat pencabut nyawa, kontan saja peristiwa tersebut membuat paras muka Bu liang siu hud
berubah hebat. Giam In Kok yang menyaksikan peristiwa tersebut diam-diam
berpikir: ?Tampaknya tenaga dalam yang dimiliki bangsat ini telah
memperoleh kemajuan yang amat pesat, tapi"haruskah kubunuh
orang ini"? kangzusi.com
Sementara dia masih berpikir kembali ada seorang kakek tampil
kedepan seraya membentak:
?Bajingan tua Ong, mengapa kau membunuh rekanku dengan
begitu keji" Kepandaian silat apa yang kau andalkan"?
?Haahh..haah..haaah"aku hanya mengandalkan ilmu It goan khi
kang!? ?Apa kesalahan Oh Kiong terhadapmu"?
?Apa pula kesalahan dari murid-murid Cing khu pay kami" Kalian
dapat membunuh delapan puluh sembilan orang murid Cing khu
pay, mengapa aku orang she Ong tak boleh mencabut seratus tujuh puluh delapan lembar nyawa kalian"?
Sebagai seseorang yang sudah termashur karena kekejamannya,
apa yang dikatakan Raja akhirat pencabut nyawa besar
kemungkinan akan dilakukan pula sampai ke arah itu.
Kakek itu kelihatan agak gemetar hatinya, tapi sambil
memancarkan sinar matanya yang berwarna biru, dia membentak
keras-keras: ?Baiklah, aku akan menggunakan dua ratus lembar jiwa dari Hiat
gin kok untuk bertaruh denganmu.?
?Haaah"haaah"haahh bagus sekali, kuterima taruhan ini, tapi aku lihat masih ada berapa orang lagi hadir disini, apakah kau tidak masukkan sekalian didalamn daftar"?
?Hmmm..kau tak usah banyak ngebacot lagi, aku akan
mengirimmu pulang ke rumah kakek.?
?Bagus sekali, aku memang sudah lama bosan hidup, makin
cepat kau turun tangan aku semakin gembira!?
Melihat keadaan bertambah tegang, tak tahan lagi Giam In Kok
merentangkan tangannya untuk menghalangi mereka, lalu katanya:
?Tunggu sebentar, benarkah orang-orang dari lembah dewa
darah harus dibantai semua"?
kangzusi.com ?Bukan cuma dibantai, bahkan harus dicincang hingga hancur
berkeping-keping? sahut Raja akhirat pencabut nyawa sambil
tertawa. Sementara itu kakek tadi sudah membentak keras, sebuah
pukulan dahsyat segera dilancarkan kemuka.
Tampak cahaya darah menggulung bagaikan air pasang, dengan
membawa desingan hawa dingin dan bau busuk yang menusuk
penciuman langsung menyambar ke depan.
Agaknya orang itu sudah cukup mengetahui akan kekejaman
Raja akhirat pencabut nyawa
Sehingga begitu turun tangan ia menggunakan tenaga dalam
yang sebesar sepuluh bagian, bahkan disertai pula pukulan yang
amat beracun. Hanya didalam sekilas pandangan Giam In Kok telah mengenali
ilmu pukulan yang dipergunakan lawan adalah pukulan bayangan
berdarah, cepat-cepat dia membendung serangan tersebut seraya
berteriak: ?Tunggu sebentar!?
Waktu itu si Raja akhirat pencabut nyawa telah menghimpun
tenaga dalamnya untuk membendung serangan tersebut, bahkan
kalau bisa ingin membinasakan musuhnya dalam satu gebrakan
saja. Ia menjadi tertegun setelah menyaksikan Giam In Kok bertindak
lebih dulu dengan mementahkan serangan dahsyat dari kakek
tersebut, sambil tertawa paksa segera ujarnya:
?Bajingan tua ini pantas dibunuh, sute mengapa kau
menghalangi kesempatannya untuk berangkat ke alam baka"?
Walau pun Giam In Kok merasa kurang senang hati karena selain
dipanggil sebagai ?sute?, namun berhubung dia ingin cepat-cepat kangzusi.com
menyelidiki persoalan tersebut maka tukasnya cepat:
?Kau jangan menimbrung dulu!?
Lalu kepada si kakek bentaknya keras-keras:
?Siapa namamu, dimanakah letak lembah dewa darah. Dari siapa
kau pelajari ilmu pukulan bayangan berdarah itu" Hayo cepat beri pengakuan sejelasnya.?
?Hmm, kau si bocah keparat masih belum berhak untuk
menyelidiki diriku!?
?Kau tak bersedia menjawab"? seru Giam In Kok dengan penuh
amarah, ia segera mencelat maju kedepan kakek tersebut.
Bu liang siu hud segera membentak nyaring, pada saat yang
bersamaan dia melepaskan lagi sebuah pukulan dari sisi arena.
Giam In Kok segera mundur setengah langkah, kemudian
menyongsong datangnya serangan tadi dengan ayunan tangan
kirinya. ?Blaaammmmm"!?
Benturan keras terjadi menimbulkan pusaran angin berpusing,
akibat dari benturan tersebut kuda-kuda Bu liang siu hud menjadi gempur dan secara beruntun mundur sejauh lima langkah dari posisi semula.
Sambil tersenyum Giam In Kok segera mengejek:
?Hey, sekali pun kau tergesa-gesa ingin mampus, sekarang
belum sampai giliranmu, apalagi akupun masih membutuhkan
keterangan darimu nanti!?
?Sute tak usah berbelas kasihan lagi? tukas Raja akhirat pencabut nyawa tiba-tiba, ?Apa yang ingin kau ketahui sudah kuketahui
sebagian besar..?
?Tidak, bagaimanapun jua aku harus membekuk mereka dalam
kangzusi.com keadaan hidup-hidup!?
?Baik, aku akan menuruti perkataanmu!?
Tampaknya Raja akhirat pencabut nyawa menurut sekali dengan
setiap perkataan ?adik seperguruan?nya ini, sambil berpaling kembali ke arah kakek dari lembah dewa darah itu serunya sambil tertawa dingin:
?Siau Ciau, sudah kau dengar jelas" Sekarang kau sudah
mendapat kesempatan untuk hidup, ingat kesempatan seperti ini
susah dijumapi.?
Kakek Siau berpekik keras, sekali lagi pukulan bayangan
berdarah dilontarkan dengan hebatnya, diantara desir angin pukulan tampak bayangan darah menggulung bagaikan roda dan langsung
menyambar kehadapan si Raja akhirat pencabut nyawa.
Raja akhirat pencabut nyawa tak berani mengerahkan tenaga
dalamnya kelewat batas karena ia berkeinginan menangkap
lawannya hidup-hidup, dengan cepat sepasang tangannya
diayunkan sambil kemuka untuk menyambut datangnya ancaman
tersebut.. ?Blaaamm"blaam"blammm"?
Serentetan benturan nyaring bergema dengan kerasnya, tampak
tubuh kakek Siau terhajar hingga mundur dengan sempoyongan,
paras mukanya berubah sangat hebat.
Melihat keadaan tersebut si hwesio setan segera berteriak:
?Siau tua,,jangan gugup!?
Dengan sekali lintasan ia telah menerjang maju kemuka.
Sebagai salah satu diantara pentolan lima manusia aneh,
kepandaian seilat yang dimilikinya tak jauh berbeda dengan
kemampuan si Raja akhirat, maka dengan terjunnya iblis tersebut ke arena pertarungan, maka suasana pun segera mengalami
perubahan. kangzusi.com
Diantara getaran telapak tangannya terasa angin pukulan
menderu-deru, jangan dilihat dia hanya mengandalkan tangan kiri saja, namun dibawah pancaran hawa murninya kekuatan yang
dihasilkan tak kalah dengan menggunakan dua belah tangan.
Gulungan angin pukulan dahsyat segera mendorong bayangan
berdarah yang dihasilkan Siau Ciau tadi dan menggulung kedepan.
Raja akhirat pencabut nyawa tak berani berayal, sambil berpekik nyaring tubuhnya melejit setinggi sepuluh kaki ketengah udara, dari situ dia mengeluarkan pukulan Cing khu ciang hoat yang dahsyat.
Dalam waktu singkat seluruh angkasa telah diliputi bayangan
tangan yang berlapis-lapis seakan-akan muncul selapis kabut hitam yang menyelimuti seluruh angkasa.
Bersamaan dengan bergemanya serentetan suara nyaring, tiga
sosok bayangan manusia pun segera muncul menjadi satu.
Giam In Kok tahu, gara-gara ingin membekuk musuhnya dalam
keadaan hidup maka posisi Raja akhirat pencabut nyawa menjadi
kurang menguntungkan, dia manggut-manggut diam-diam dan
berpikir: ?Tampaknya manusia laknat ini sudah berubah tingkah lakunya,
kalau begitu aku tak usah terlalu memojokkan posisinya lagi!?
Sementara dia mulai berpikir untuk mengampuni jiwa Raja
akhirat, di pihak lain Bu liang siu hud yang kena dipaksa mundur oleh serangan lawan telah menjadi naik darah, sambil menghimpun tenaga dalamnya secara tiba-tiba ia membentak keras dan segera
menerjang kemuka.
Di dalam serangannya kali ini, Bu liang siu hud telah
mengerahkan segenap tenaga dalam yang dimilikinya, hawa
pukulan Jit goat ceng khi yang mengandung dua unsur yang
berbeda, yaitu unsur panas dan dingin segera menyapu dan
mengurung seluruh badan Giam In Kok.
Giam In Kok yang sedang melamun tidak menyangka kalau
kangzusi.com musuhnya akan melancarkan serangan secara mendadak, dalam
kagetnya ia jadi lupa dengan maksudnya yang semula yaitu
menangkap musuhnya hidup-hidup.
Sambil tertawa dingin, hawa pukulan Cing khu hoat khi segera
dilontarkan keluar.
?Blaaammm..!? Menyusul benturan dahsyat yang menggetarkan seluruh arena,
tampak tubuh Bu liang siu hud ke belakang bagaikan layang-layang yang putus benang.
?Aduh celaka!? Jeritan kaget bergema dari kubu musuh, menyusul kemudian
tampak sesosok bayangan manusia berkelebat kedepan mengejar
tubuh Bu liang siu hud serta menyambar badannya kemudian


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melayang turun kembali keatas tanah, orang itu segera membentak:
?Bocah keparat, kau amat keji!?
?Apakah dia telah mampus"? tanya Giam In Kok ragu-ragu.
Belum diperoleh jawaban, terdengar kembali suara jeritan ngeri
yang memilukan hati bergema dari arah arena.
Rupanya si Raja akhirat pencabut nyawa tidak mengetahui kalau
Giam In Kok telah menyerang, dia menyangka hanya perlu satu dua orang saja untuk dikorek keterangannya. Karenanya dengan
mengerahkan segenap kekuatannya dia menghajar si Hwesio setan
hingga isi perutnya hancur.
Satu pukulan menghasilkan satu, dua pukulan menghasilkan
sepasang, seketika itu juga peristiwa mana membuat kawanan
musuh menjadi terperanjat dan berubah hebat paras mukanya.
?Berhenti!? buru-buru Giam In Kok berteriak.
Waktu itu si Raja akhirat sudah bersiap-siap membunuh Siau
Ciau, ketika mendengar seruan itu dia segera menarik kembali
tenaga pukulannya sambil melompat mundur ke belakang, katanya
kangzusi.com sambil tertawa:
?Mengapa pertarungan dihentikan lagi"?
?Aku hendak bertanya pula kepada mereka? sahut Giam In Kok
kemudian sambil berpaling kearah pihak musuh, katanya lagi
dengan wajah bersungguh-sungguh:
?Apa yang telah terjadi hari ini tentu sudah kalian saksikan
sendiri, nah apakah masih ada diantara kalian yang ingin
menghantar kematian" Ketahuilah, siauya hanya ingin menangkap
dalan dari kesemuanya ini yaitu Bu liang siu hud serta hwesio setan, tapi beri tahu aku asal usul dari pukulan bayangan berdarah
mempunyai arti penting buat siauya, aku harap Siau loji
menerangkan dulu kepadaku sebelum pergi dari sini.?
Siau Ciau mendengus dingin, serunya:
?Bajingan kecil, kau tak usah berlagak sok berbelas kasihan
kepada kami, hari ini kita tak akan buyar sebelum salah satu
mampus!? Orang yang menyambar tubuh Bu liang siu hud pun turut
berteriak: ?Bocah ajaib bermuka seribu, tak nyana kau berhati begitu keji
dan buas, sekalipun It goan khikang mu sudah termashur dalam
dunia persilatan, jangan harap kau bisa lolos dari tuntutan keadilan hari ini!?
Dengan kening berkerut Giam In Kok segera menegur:
?Jadi kalian benar-benar ingin mampus"?
Mendadak dari arah mulut lembah berkumandang datang suara
seruan seseorang yang diiringi gelak tertawa keras:
?Haaah"haahh"hahhh..masih ada rombongan yang pingin
mampus baru datang"?
kangzusi.com Di tengah seruan, tampak belasan sosok bayangan manusia
meluncur datang dengan kecepatan tinggi.
Giam In Kok segera mengenali orang yang berjalan di paling
depan adalah Khong Beng-yu sedang lainnya berwajah asing. Tak
tahan lagi ia berseru sambil tertawa dingin:
?Khong Beng-yu, kau lagi-lagi datang dengan membawa setan-setan pengganti nyawamu, tapi hari ini, siauya justru akan
mengambil nyawamu paling dulu.?
Khong Beng-yu kelihatan agak terperanjat, tapi segera ujarnya
sambil tertawa seram:
?Setiap saat batok kepalaku boleh kau ambil tetapi dengan
kehadiran pangcu tianglo dan rekan-rekan persilatan lainnya aku kuatir keinginanmu itu susah terkabul.?
Giam In Kok mendengus dingin:
?Sudah seharusnya perkumpulan Su-hay pang dilenyapkan dari
urutan nama partai persilatan, tapi karena siauya belum punya
waktu untuk mencarimu selama ini aku masih berdiam diri saja, tak disangka kau telah datang menghantar diri, bagus sekali, dengan begitu akupun tak usah repot-repot lagi"?
Tampaknya Siau Ciau makin berani setelah melihat kedatangan
rekan-rekannya, mendadakl ia tampil kedepan dan membentak:
?Bajingan cilik, kau hendak bertarung melawan siapa lebih dulu"?
Melihat kebengisan lawan, Giam In Kok segera menyahut:
?Tentu saja siapa datang lebih dulu dia yang bakal mampus
nomor satu..? ?Sute, serahkan saja rombongan yang baru datang ini
kepadaku!? mendadak Raja akhirat pencabut nyawa berseru.
?Baik, setiap lelaki dari Su hay pang memang pantas dibunuh
sampai habis"?
kangzusi.com Tiba-tiba seorang kakek berjubah tinggi besar yang memlihara
jenggot sepanjang dada tertawa tergelak lalu berkata:
?Haah"haaah"haahhh..semula aku masih sangsi ketika
diberitahu orang kalau si bocah ajaib bermuka seribu adalah
penjahat cabul, sekarang baru kuketahui bahwa berita itu memang benar, kalau tak berniat cabul, mengapa hanya kaum wanita yang
dibiarkan hidup terus"?
Giam In Kok tertawa dingin.
?Siapa suruh kalian mempelajari ilmu Tiong giok sam keng!?
?Apa itu ilmu Tiong giok sam-keng" Aku tidak mengerti!?
?Hmm, kalau kalian tidak mempelajari Tiong giok sam-keng
mengapa mendirikan gedung Liong hou wan serta Koan wa kiong"?
Ketua Su hay pang segera menarik muka dan membentak:
?Kau menuduh perkumpulan kami mendirikan Liong yang wan
serta Koan wa kiong mana buktinya"?
Giam In Kok segera mendongakkan kepalanya dan tertawa
terbahak-bahak:
?Haahh..haah..haahhh..Liong yan wan serta Koan wa kiong yang
didirikan perkumpulan Su hay pang kalian telah siauya ringkus dan bersihkan dari tanah, masih ada sebuah gedung lagi Tay goan tian pun sebentar lagi akan mengalami kehancuran total!?
Sebetulnya dia tidak mengetahui di tempat manakah orang-orang
Su hay pang melakukan perbuatan mesumnya, tapi setelah
perkataan tersebut diucapkan keluar, paras muka ketua Su hay
pang ini langsung beubah hebat, bahkan sempat berpaling dan
memandang sekejap kearah Khong Beng-yu.
Kembali Giam In Kok berkata lebih jauh:
?Buat apa kau mesti memperhatikan paras muka dari Tongcu
bagian hukuman dari perkumpulan anda" Apakah kau kenal dengan
kangzusi.com benda ini"?
Teringat dengan lencana emas dari Tiong giok sam tiong yang
pernah diperolehnya dia segera merogoh kedalam saku dan
memperlihatkan kehadapan mereka.
Mendadak ketua dari Su hay pang membentak keras:
?Lihat serangan!?
Selapis bubuk beracun yang menyebar bagaikan asap kabut
segera memancar kemuka dan menyerang tubuh Giam In Kok.
Melihat serangan mana, buru-buru si Raja akhirat pencabut
nyawa berteriak keras:
?Hati-hati dengan bubuk racun merobah niat mengenai hati
miliknya..: Sembari berkata ia melepaskan beberapa pukulan secara
beruntun membuat bubuk beracun tersebut terpental setinggi
berapa kaki dari atas permukaan tanah.
Namun bubuk beracun itu tidak menjadi buyar lantaran angin
serangannya, meskipun telah melambung tinggi ke udara namun
pelan-pelan melayang turun kembali.
Raja akhirat pencabut nyawa kuatir Giam In Kok dan anak
muridnya termakan oleh bubuk racun tersebut hingga keracunan,
pukulan demi pukulan segera dilontarkan secara beruntun keatas
untuk membuyarkannya tetapi dengan begitu diapun tidak mampu
menghadapi serangan musuh.
Khong Beng-yu yang melihat kesempatan baik ini segera
membentak keras:
?Hayo kita turun tangan lebih dulu jangan buat dia akan
tangguh..!? Kawanan musuh yang baru datang serentak meraung keras,
kangzusi.com bayangan manusia pun saling membabat dan menerjang maju
kemuka. Koan Ki membentak nyaring, bersama Kho Soh siau mereka
menerjang kedepan menyambut serbuan musuh.
Tapi tindakan Giam In Kok jauh lebih cepat lagi, sepasang
tangannya dipentangkan dan selapis hawa pun terbentuk untuk
mendesak kedua orang tersbut hingga mundur setindak.
Bersamaan waktunya segulung hawa pukulan yang lembut tapi
tajam dengan cepatnya menyebar luas kemana-mana dan
menyelimuti seluruh angkasa.
Tatkala bubuk beracun yang menyebar bagaikan kabut itu
terbentur oleh udara yang lembut dan harum ini, seketika itu juga hilang lenyap tak berbekas.
Dalam serangannya barusan, si bocah ajaib bermuka seribu telah
mengerahkan tenaga Cing goan hiat ki nya untuk mendesak keluar
sari cairan mustika, sari buah Tho ko, sari obat mustika api, mutiara Giok hiat li cu serta empedu ular bunga, dengan begitu hawa harum yang memancar keluar bukan saja berhasil memunahkan pengaruh
racun bubuk lawan, bahkan membuat anak buahnya merasakan
tubuhnya makin segar.
Begitu usahanya dengan bubuk beracun mengalami kegagalan,
ketua Su hay pang segera sadar kalau keadaan tidak
menguntungkan pihaknya, dengan cepat dia turunkan perintah
untuk mempersiapkan senjata tajam.
Dalam waktu singkat semua orang telah meloloskan senjata
masing-masing, cahaya tajam pun berkilauan menusuk pandangan
mata. Siau Ciau sekalian tak berpeluk tangan belaka, sambil
membentak keras serentak mereka pun ikut maju kedepan.
Raja akhirat pencabut nyawa segera berpekik nyaring, suaranya
melengking tinggi bagaikan pekikan naga, sambil merogoh
kepinggangnya mencabut keluar sepasang senjata swastika yang
kangzusi.com terbuat dari emas, dia menggerakannya kencang-kencang
membentuk selapis cahaya emas dan berseru sambil tertawa:
?Sudah banyak tahun aku tak pernah menggunakan senjata
swastika pencabut nyawa ini, tampaknya hari ini aku cukup
menghormati orang Su hay pang sehingga mempergunakannya
kembali. Nah, siapakah diantara kalian yang ingin menghantar
kematiannya lebih dulu"?
Sementara itu Giam In Kok telah memandang sekejap kearah
rombongan pihak Su-hay pang, diantara mereka semua ada lima
orang bersenjatakan panji Ban siu toh kui ki, empat orang yang lain meski tidak membawa panji Ban siu toh kui ki namun senjata
mereka pun berbentuk sebuah panji sedangkan sisanya
menggunakan pelbagai macam senjata yang tidak tentu.
Melihat hal ini, dia segera berseru keras:
?Semua yang bersenjatakan panji harus dibunuh!?
?Tak usah kuatir,? sahut Raja akhirat pencabut nyawa sambil
tertawa, ?Aku tak bakal salah membunuh!?
Sementara itu ketua Su hay pang telah membentak keras,
panjinya digetarkan keatas menyusul kesembilan buah panji lainnya turut digerakkan.
Dalam waktu singkat tampaklah cahaya terang berkilatan
menusuk pandangan dengan tajam menderu-deru bagaikan suara
guntur masing-masing mengurung raja akhirat pencabut nyawa dari tiga arah yang berlawanan.
Si Raja akhirat pencabut nyawa memang berharap Giam In Kok
memberi ijin menawan orang kepadanya, maka begitu ijin diberikan, dia segera tertawa seram, senjata-senjata mestika pencabut
nyawanya diputar membentuk gerak satu lingkaran busur, lalu
menerjangnya ke kesimbilan buah panji tersebut.
?Traaannnggg"!?
Di tengah benturan nyaring, ada dua diantara kesembilan buah
kangzusi.com panji itu yang mencelat ketengah udara.
Khong Beng-yu segera berteriak keras:
?Locianpwee sekalian tak usah berbelas kasihan lagi!?
Dengan teriakan itu dia berniat untuk mengajak segenap anak
buahnya untuk mati bersama.
Siapa tahu baru selesai dia berseru, terasa pandangan mata
menjadi kabur dan tahu-tahu Giam In Kok telah melayang turun ke hadapannya sambil menegur:
?Khong tongcu, silahkan kemari!?
Betapa terkejutnya Khong Beng-yu hingga paras mukanya
berubah hebat, ia tak sempat lagi menggerakkan senjatanya untuk melancarkan serangan, tahu-tahu segulung desingan angin tajam
telah menyambar jalan darah kakunya.
Begitu dia roboh, Giam In Kok segera menyambar tubuhnya serta
dilemparkan kehadapan Koan Ki.
Ketua Su hay pang menjadi berang ketika melihat seorang anak
buahnya tertawan, dia membentak keras dan menerjang ke depan
Giam In Kok sambil memutar senjata mestikanya membentuk
selapis cahaya emas.
Sambil tertawa Raja akhirat pencabut nyawa berkata:
?Kau telah mencari sasaran yang keliru!?
Sepasang senjata swastika pencabut nyawanya segera
membentuk dua kilatan cahaya emas yang menyilaukan mata dan
menggunting kearah panji Ban siu toh kui ki lawan.
?Traaaang"!?
Di tengah suara dentingan nyaring terdengar satu jeritan ngeri
yang memilukan hati, tahu-tahu ketua dari perkumpulan Su hay
pang itu sudah roboh binasa.
kangzusi.com Dengan terbunuhnya sang ketua dan tertawannya sang tongcu,
beberapa orang kakek dari Su hay pang lainnya menjadi terkesiap sehingga tanpa terasa mundur selangkah kebelakang.
Mendadak muncul seorang kakek bersenjata kipas maju ke
hadapan Giam In Kok, katanya ?Bocah ajaib bermuka seribu, kau
sungguh jumawa, sekarang tuanmu Ciu Ki ingin minta pelajaran
darimu? Tidak terbaca"..
(Oo-dwkz-oO) Jilid : 46 Djvu : Masrizki
convert & edit : Lovecan
dikirim dgn format doc ke :
http://kangzusi.com/ atau http://dewi-kz.info/
http://kangzusi.info/
Ketika Giam In Kok mengetahui orang yang menyebut diri
sebagai Ciu Ki ini, dia mengenali sebagai ketua perkumpulan pelajar rudin, satu ingatan segera melintas dalam benaknya, buru-buru
katanya: ?Aku menghendaki orang ini dalam keadaan hidup!?
Raja akhirat pencabut nyawa segera mengiakan, kepada Ciu Ki
katanya kemudian:
?Sudah kau dengar perkataannya"?
Ciu Ki tertawa dingin, pergelangan tangannya segera digerakkan
mengeluarkan ilmu kuntum bunga pedang, kemudian dengan
membawa desingan tajam yang menyayat badan, sebuah serangan
maut dilontarkan kehadapan musuhnya.
kangzusi.com Raja akhirat pencabut nyawa berseru tertahan, sambil melayang
mundur sejauh setengah kaki lebih serunya:
?Ciu Ki, darimana kau berhasil mencuri belajar jurus bunga bwee menyebar di angkasa ini"?
?Heeeeh heeeh..heeehh tajam amat pandangan matamu, tapi
sayang otakmu bebal, buat apa aku mencuri belajar jurus serangan tersebut"?
?Si manusia latah dari alam semesta tak nanti memiliki seorang
murid seperti kau!?
?Tak usah banyak bacot, lihat serangan!?
Menyusul getaran pedangnya secepat kilat dia menerjang maju
kemuka. Serentak kawanan manusia lainnya membentak nyaring dan


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menggerakkan senjata masing-masing untuk menerjang maju
kemuka. Rupanya mereka yang bersenjata aneka ragam itu merupakan
anak buah dari ketua perkumpulan pelajar rudin, seakan-akan dari si manusia latah dari alam semesta, kekuatannya beberapa kali lipat lebih hebat daripada anak buah Su hay-pang.
Sementara itu pihak Su hay pang yang telah kehilangan ketuanya
mulai menjadi panik karena tanpa pemimpin, namun setelah melihat kawanan jago lainnya melancarkan serangan, dipimpin oleh seorang kakek bersenjata panji Toh hun ki, serentak mereka turut
menyerang dari samping.
Raja akhirat pencabut nyawa segera berpekik nyaring sambil
memutar senjata pusaka pencabut nyawanya dan terjang kedalam
barisan musuh. Ditengah suara benturan senjata yang amat nyaring, tampak
beberapa orang musuh yang berkepandaian silat agak lemah segera kangzusi.com
kehilangan senjatanya yang terpental ke tengah udara.
Namun kekuatan musuh tidak menjadi lemah karena
berkurangnya beberapa orang malah sebaliknya karena
berkurangnya beberapa orang maka lingkungan gerak mereka
menjadi bertambah luas, otomatis daya serang yang dipancarkan
pun semakin tangguh dan kuat.
Giam In Kok melirik sekejap ke arena pertarungan, dia tahu si
Raja akhirat pencabut nyawa masih mempunyai sisa kekuatan
namun untuk membekuk Ciu Ki dalam keadaan hidup dan sekarang
tinggal menunggu saatnya saja maka dengan perasaan lega ia
berpaling lagi kearah Siau Ciau dan serunya lantang:
?Siauya telah mengatakan akan mengalah tiga jurus untukmu,
apabila kau tak segera turun tangan, siauya akan segera member
pelajaran kepadamu..?
?Hmmm, Siau Ciau tak pernah melancarkan serangan lebih dulu!?
?Huuuuh..tua Bangka Siau, kau tak usah membual lagi
dihadapanku, tolong Tanya serangan yang kau lancarkan terhadap
si Raja akhirat tadi dibilang masuk hitungan atau tidak" Lebih baik kalian maju saja secara bersamasama!?
Merah padam selembar wajah Siau Ciau setelah mendengar
perkataan ini, tiba-tiba dia berpaling dan serunya:
?Kalau toh bocah keparat ini begitu latah dan takabur, aku rasa kita pun tak perlu sungkan-sungkan lagi!?
?Nah, begitu baru betul!? kata Giam In Kok sambil tertawa,
?Sebab dengan maju bersamasama akupun lebih gampang
untuk ? Baru selesai ia berkata, Siau Ciau tiba-tiba membentak keras dan bersama kelima orang kakek lainnya menyerbu kedepan.
Gulungan angin pukulan yang menderu-deru bagaikan amukan
ombak di samudera dengan diselipi roda berdarah yang berwarna
tajam dan berbau amis menusuk penciuman segera memancar
kangzusi.com keempat penjuru dan meluncur kemuka dengan amat cepatnya.
Mencorong sinar tajam dari balik mata Giam In Kok menghadapi
keadaan tersebut, hawa murni Ceng Goan Hiat Khi segera
dikerahkan keluar, diantara ayunan sepasang telapak tangannya
segulung kabut berwarna hijau dan putih segera meluncur kemuka
menyongsong datangnya roda darah tersebut.
?Blaaaammmm..!?
Ditengah benturan nyaring, bayangan roda darah yang
dilancarkan Siau Ciau tahu-tahu sudah digetarkan oleh hawa sakti Ceng Goan Hiat khi sehingga membuyar dan lenyap tak berbekas.
Giam In Kok segera mendesak maju sambil melepaskan pukulan
bentaknya keras-keras:
?Hayo, kemari kau!?
Belum habis perkataan tersebut diutarakan kelima jari tangannya telah disentilkan kedepan, beberapa desingan tajam pun segera
mengurung seluruh badan Siau Ciau.
Siapa tahu pada saat itulah mendadak Bu liang siu-hud melompat
bangun dari atas tanah, sepasang tangannya diayunkan kedepan,
segulung hawa dingin dan segulung hawa panas yang tercipta dari ilmu Ji gi ceng khi-nya seperti amukan topan menyerang tubuh
Giam In Kok dari sisi arena.
Seandainya Giam In Kok tidak memiliki kepandaian silat yanbg
luar biasa, dia tentu akan mati atau paling tidak menderita luka dalam oleh sergapan tiba-tiba yang dilancarkan tenaga sebesar itu.
Sayang musuh yang dihadapi adalah Giam In Kok yang berilmu
silat sangat lihay, disaat yang amat kritis inilah mendadak sepasang tangannya menekan keatas permukaan tanah.
?Blaaaaaammmmmmmm
.!? Di tengah suara ledakan keras, sebuah liang yang cukup dalam
kangzusi.com segera terbentuk diatas permukaan tanah, menggunakan tenaga
pantulan tersebut tubuhnya segera berjumpalitan dan
mengundurkan diri dibelakang barisan musuh.
Dengan begitu maka serangan dari Bu liang siu hud yang
dilepaskan dengan bersusah payah itu pun mengenai sasaran yang
kosong, bahkan pusaran angin yang memancar keempat penjuru
sampai menyambar kawanan iblis yang sedang bertarung melawan
Raja akhirat pencabut nyawa.
Betapa terperanjatnya para jago dari perkumpulan pelajar rudin
serta Su hay pang menghadapi serangan balik pukulan dari Bu liang siu hud itu, tatkala angin pukulan sudah hamper menyentuh badan, mereka segera menjerit kaget dan bersamasama melompat
mundur kebelakang.
Raja akhirat pencabut nyawa membentak nyaring, sepasang
senjata mestikanya dengan membentuk selapis bianglala berwarna
emas langsung mengurung tubuh musuh-musuhnya.
Dalam waktu singkat jeritan ngeri yang memilukan hati pun
segera bergema memecahkan keheningan, kembali ada beberapa
orang kakek yang tewas diujung senjata swastika pencabut
nyawanya. Sementara itu Giam In Kok meski berhasil menghindarkan diri
dari serangan maut yang dilancarkan Bu Liang siu hud, namun
dengan kehilangan kesempatan baik untuk membekuk Siau Ciau
tanpa terasa serunya sambil tertawa dingin.
?Heeehhh heehehh heeeehh..tak disangka kau siluman tua
cuma berlagak mampus untuk membohongi orang, hampir saja
siauya termakan oleh tipu muslihatmu itu, baiklah hutang tersebut lebih baik sekalian kita perhitungkan!?
Sejak mengangkat nama didalam dunia persilatan selama
puluhan tahun belakangan ini Bu liang siu hud telah berhasil melatih ilmu silatnya hingga ke tingkatan yang luar biasa, tapi dia tak mengira kalau serangan yang dilancarkan secara mendadak tadi tak berhasil membinasakan musuhnya.
kangzusi.com Sudah beberapa kali dia pernah bertarung melawan Giam In Kok,
diapun sadar bahwa kepandaian silatnya bukan tandingan lawan,
berada dalam keadaan begini maka dia mengambil keputusan untuk
berlagak mati sambil menunggu kesempatan baik.
Menurut perhitungannya, asal Giam In Kok sudah berhasil
dibunuh maka dengan bekerjasama dengan dua perkumpulan yang
lain maka tak susah untuk menyingkirkan si Raja akhirat pencabut nyawa dan membasmi seluruh anak murid dari Cing khu pay.
Diluar dugaan ternyata serangannya mengenai sasaran yang
kosong, malah sebaliknya dia termakan oleh ejekan Giam In Kok
yang tajam sekali, sebaliknya jago-jago dari dua perkumpulan yang harus menyingkir dari sisa tenaga serangannya justru berhasil
dibunuh oleh si Raja akhirat pencabut nyawa, didalam malu dan
gusarnya ia segera membentak nyaring:
?Tutup bacotmu, lihat serangan!?
Kembali sepasang telapak tangannya diayunkan kedepan, dua
gulung tenaga pukulan yang dilancarkan dengan Ig ki ceng khi
segera menggulung kemuka dengan hebatnya.
Siau Ciau yang nyaris tertawan seandainya Bu liang siu hud tidak melepaskan serangan maut untuk menolongnya, kini tak ambil diam saja, secara beruntun diapun melancarkan berpuluh-puluh gulung
bayangan merah yang menyelimuti angkasa.
Sementara itu musuh-musuh yang hadir di arena telah
menyaksikan akan kelihayan musuhnya, menggunakan kesempatan
yang baik untuk turun tangan bersama ini, masing-masing segera
mengeluarkan segenap kepandaian yang dimilikinya untuk
melakukan pengeroyokan.
Berapa puluh gulung tenaga pukulan yang maha dahsyat segera
bergabung menjadi satu tercipta segulung gulungan suatu pukulan yang memekikkan telinga dalam waktu singkat tenaga serangan
gabungan itu sudah mengancam di hadapan pemuda itu.
Akan tetapi pada saat itu pula Giam In Kok telah menghimpun
kangzusi.com segenap kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi ancaman
tersebut. Tampak dia sudah mempunyai perhitungan yang masak, dengan
senyuman dikulum ditunggunya sampai tenaga serangan lawan
hamper menyentuh bandannya, disaat yang terakhir inilah tiba-tiba dia melejit ketengah udara dan melompat keluar dari arena
pertarungan. ?Blaaaaammmm ..!? Suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga bergema
memecahkan keheningan, tenaga pukulan itu menjulang tinggi
belasan kaki ke tengah udara sementara beberapa sosok bayangan
manusia terpental keluar dari arena.
Pada saat itulah terdengar seseorang berteriak keras:
?Sambut orang ini!?
Kembali tampak sesosok bayangan manusia dilemparkan
kehadapan Koan Ki.
Dengan menggunakan kesempatan disaat pihak musuh
melancarkan serangan gabungan tadi Giam In Kok telah melejit
kesamping dan membekuk Siau Ciau dalam keadaan hidup-hidup
kemudian dilemparkan kearah Koan Ki untuk dibelenggu.
Padahal ketua lembah dewa darah Siau Ciau memiliki kepandaian
silat yang sangat tangguh dan sama sekali tidak berada dibawah
kepandaian empat iblis lima manusia ..yang merupakan datuk dunia persilatan.
Tapi dalam kenyataannya, sekalipun sekalipun ia berada dibawah
lindungan beberapa orang jago persilatan serta Bu liang siu hud, akhirnya berhasil ditangkap juga oleh si Bocah ajaib bermuka seribu secara mudah.
Melihat kejadian ini, merah padam selembar wajah Bu liang siu
hud karena malu bercampur marah, rambutnya pada berdiri keras
seperti landak, bentaknya keras-keras:
kangzusi.com ?Bajingan cilik, kalau berani ayoh kita beradu kepandaian
senjata ? ?Siluman dungu, besi rongsokan apalagi yang kau miliki" Silahkan saja dikeluarkan semua, siauya akan melayanimu dengan sepasang
tangan kosong ? ?Sute, jangan gegabah!? teriak Raja akhirat pencabut nyawa tiba-tiba.
Kemudian tampak ia melayang turun mendekati pemuda kita, lalu
katanya lebih lanjut:
?Hati-hati dengan senjata Ji gi pematah nyawanya, jangan kuatir, aku telah membawa kemari senjatamu!?
Berubah hebat paras muka Giam In Kok setelah menyaksikan
senjata tersebut, segera bentaknya:
?Ternyata kaulah yang telah menyamar sebagai diriku untuk
mencuri kitab pusaka di ruang Tat mo wan kuil Siau lim-si"?
?Sute jangan menuduh orang secara sembarangan, coba kau
periksa dulu apakah cakar elang ini cakar yang asli atau bukan"?
Giam In Kok segera menerima cakar tersebut dan diperiksa
sekejap, betul juga ternyata cakar itu memang senjata cakar elang yang tertinggal di lidah ular bunga dibalik kabut, tanpa terasa serunya tercengang:
?Kau berhasil mendapatkannya dimana"?
Sambil tertawa si Raja akhirat pencabut nyawa berkata :
?Sekalipun aku mengetahui kalau sute telah datang ke selatan,
namun tidak kuketahui jejakmu yang sebenarnya, kebetulan aku
bersua dengan Ban keh seng hud yang berhasil mengambil cakar
elang tersebut, dari lidah ular bunga, ketika kutanya baru keketahui bahwa dia baru saja bertarung sengit melawanmu dan sekarang
telah melepaskan golok pembunuh serta kembali ke jalan yang
kangzusi.com benar. Menggunakan kesempatan mana dia titipkan cakar tersebut
kepadaku agar disampaikan kembali kepadamu, malah dalam
kesempatan mana atas bantuan dari Ban keh seng hud lah aku
berhasil mendapatkan sari tenaga yang dihasilkan ular bunga itu, coba kalau bukan demikian, bagaimana aku bisa peroleh
kemampuan seperti sekarang ini" Dari situlah aku baru sadar bahwa orang yang berbuat baik akan banyak mendatangkan rejeki
? Meski hanya beberapa patah kata yang singkat, namun Giam In
Kok sudah mengetahui akan kesungguhan hati si Raja akhirat
pencabut nyawa untuk kembali ke jalan yang benar. Dengan
perasaan terharu dia segera berseru:
?Baiklah, persoalan diantara kita berdua dibicarakan nanti saja, sekarang kita harus menghabisi kawanan iblis ini lebih dulu.?
Raja akhirat pencabut nyawa menjadi kegirangan setengah mati,
sahutnya sambil tertawa:
?Sute tak usah kuatir, serahkan saja semuanya kepadaku!?
?Tidak, aku hendak membekuk siluman Bu liang siu hud itu untuk
dikorek keterangannya!?
Mendadak Bu liang siu hud tertawa terbahak-bahak:
?Haaah haaa..haaa bocah keparat, kau telah kehilangan
kesempatan yang baik!?
Ketika Giam In Kok mengalihkan sorot matanya ke arena, tampak
para iblis dari kedua perkumpulan telah bergabung menjadi satu
dengan rombongan Bu liang siu hud, bahkan sekarang dia serta
Raja akhirat pencabut nyawa telah dikepung dalam arena.
Selain itu terlihat pula ada dua orang kakek sedang bergerak
mendekati Koan Kid dan Khu See-cuan yang sedang menjaga
tawanan, buru-buru dia membentak keras dan melejit ke udara,
dengan jurus ?angin semi berubah hujan? dia serang kedua orang
kakek tersebut dengan hebatnya.
Waktu itu kedua orang kakek tadi baru saja akan bergerak
mendekati Koan Ki berdua ketika secara tiba-tiba merasakan
kangzusi.com datangnya desiran angin tajam yang memekikkan telinga mereka
menjerit kaget dan cepat-cepat menyingkir kesamping untuk
meloloskan diri.
Sambil tertawa Giam In Kok segera berseru:
?Hendak kabur kemana kalian"?
Tanpa banyak berbicara lagi sepasang lengannya direntangkan
lebar-lebar, lalu kesepuluh jari tangannya disentilkan bersama
kemuka, tahu-tahu kedua orang kakek itu pun roboh keatas tanah
dalam keadaan tertotok jalan darahnya.
Tapi pada saat itulah mendadak ia mendengar ada suara
pertarungan sedang berlangsung pula di pihak yang lain, tempat
tersebut merupakan sebuah gedung yang terpisah dari situ, maka
dengan keheranan dia bertanya:
?Koan Ki, siapakah yang berdiam di gedung itu"?
?Tempat itu merupakan gedung yang didiami oleh susiok-bo!?
Walau pun kata ?susiok-bo? terasa amat menusuk pendengaran,
namun setelah Giam In Kok mengetahui kalau Sim Soh-sim sedang
menghadapi ancaman bahaya, dia tak tak bisa berdiam diri saja
untuk tidak member bantuan.
Mendadak saja dia teringat kembali dengan kerjasama antara
perkumpulan pelajar rudin, perkumpulan kaum pengemis serta
perkumpulan empat samudera, dengan munculnya kedua
perkumpulan itu berarti perkumpulan penegemis pun kemungkinan
besar sedang terlibat dalam pertarungan melawan Sim soh-sim
sekalian. Maka dengan hati gelisah serunya cepat:
?Raja akhirat, cepatlah ke gedung sana untuk membantu
mereka!? Sambil tertawa nyaring Raja akhirat pencabut nyawa segera
menjawab: ?Tempat itu merupakan urusan rumah tanggamu, lebih baik kau
kangzusi.com sendiri yang membereskan!?
Dalam keadaan segawat ini, tentu saja Giam In Kok tak sempat
untuk rebut dengannya, dengan jengkel dia segera berseru:
?Awas kau nanti, aku akan membuat perhitungan denganmu!?


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kemudian kepada Koan Ki berdua katanya pula:
?Kalian cepat sembunyikan keempat orang ini di suatu tempat
yang terpencil, jangan biarkan mereka direbut orang lagi!?
Selesai berkata ia segera berkelebat dan beberapa lompatan
kemudian telah tiba di gedung samping.
Dari kejauhan dia sudah melihat ada beberapa orang lelaki kekar yang memakai baju compang-camping sedang terlibat dalam
pertarungan melawan beberapa orang gadis berbaju putih.
Sim Soh-sim sendiri dengan sepasang pedang terhunus dan
dibantu dua orang gadis yang lain, dalam posisi segi tiga sedang membendung serangan dari empat orang kakek, disamping itu
tampak pula lima orang kakek berdiri berjajar di sisi arena.
Melihat itu Giam In Kok segera membentak keras:
?Tahan!? Tapi pertarungan sedang berlangsung dengan serunya, siapa
yang bersedia untuk menghentikan pertarungan tersebut"
Sementara itu Sim soh-sim sudah mandi keringat karena
kehabisan tenaga, apa boleh buat musuhnya amat tangguh
sehingga sama sekali tak berkesempatan untuk menarik diri dengan gelisah teriaknya kemudian:
?Kekasih In, cepat kau bunuh kawanan tua Bangka ini!?
Giam In Kok sudah merasa tak senang hati ketika menyaksikan
beberapa orang pengemis keluar mengerubuti kawanan gadis
lemah, apalagi setelah menjumpai mereka enggan menghentikan
meski dia telah membentak nyaring.
kangzusi.com Maka begitu Sims oh-sim berteriak keras, ia segera menyelinap
kesamping seorang kakek dan mencengkeram tubuhnya lalu
dilemparkan kearah lelaki kekakr yang lain seraya membentak:
?Kalian mau berhenti tidak"?
?Duuuuuukkk !? Dua orang musuh yang saling bertumbukan menyebabkan
mereka samasama bergulingan diatas tanah sambil menjerit
kesakitan. Seketika itu juga suasana menjadi panik, dua musuh yang
sedang menyerang pun serentak menghentikan serangannya dan
mundur selangkah dengan perasaan terperanjat.
Sims oh-sim bersorak gembira, bersama kawanan gadis lainnya
mereka menyerbu kearah tubuhnya.
?Kekasih In,? kata si nona kemudian, ?Aku tahu kau pasti akan
datang membantu kami!?
Tampaknya pihak musuh tidak mengira sama sekali akan
munculnya seorang pemuda yang mengacau suasana, setelah
tertegun sejenak, kakek yang berada ditengah dan berada disisi
arena itu segera menegur:
?Siapa kau" Mengapa tanpa membedakan mana benar mana
salah telah melukai orang"?
Dari nada suara orang tersebut, Giam In Kok tahu kalau tenaga
dalam yang dimiliki orang tersebut sangat tangguh, segera
jawabnya sambil tersenyum:
?Bila anda adalah jagoan dari perkumpulan pengemis, tentunya
mengetahui akan Giam In Kok bukan"?
?Ooohh, rupanya kau adalah si bocah ajaib bermuka seribu"?
?Tidak berani!?
?Baik, aku memang sedang mencarimu!?
?Siapa kau"?
kangzusi.com ?Manusia kelana!?
?Oooh, rupanya kau adalah Hua-pangcu dari perkumpulan
pengemis, maaf tolong tanya ada urusan apa kau mencariku"?
?Betulkah si Raja akhirat pencabut nyawa adalah abang
seperguruanmu"?
?Kalau benar bagaimana, kalau bukan kenapa"?
?Aku sedang bertanya kepadamu!?
?Aku pun sedang bertanya kepadamu!?
Si kakek yang berdiri di sisi kanan manusia kelana itu segera
maju selangkah kedepan dan berseru dengan suara dingin:
?Bocah keparat, berapa sih usiamu, berani benar bersikap begitu kurang ajar kepada Hu-pangcu"?
?Pengemis gadungan, siapa pula dirimu"?
?Bocah keparat, kau jangan kaget setelah mengetahui namaku
nanti, aku adalah si pengawas dari delapan propinsi di wilayah
Kanglam yang disebut orang Tong Tin-it!?
?Hmmm, percuma kau makan nasi tapi pandainya cuma
menganiaya beberapa orang anak gadis, siauya pingin tanya, si
pengawas tersebut bekerja buat Kay-pang ataukah untuk Tiong giok tiong"?
Tong Tin-it segera menarik mukanya dan membentak:
?Hmm, Kay pang itu perkumpulan apa" Masa kau tak kenal kami
dari kaum pengemis"?
Giam In Kok segera tertawa sinis:
?Tak heran kalau kalian dipelihara oleh kaum pengemis ternyata
cuma pengemis gadungan!?
Kemudian setelah berhenti sejenak, sambungnya lebih jauh:
?Baiklah, pihak aliran Tiong-giok memelihara manusia tak
kangzusi.com berguna semacam kalian sebenarnya
? ?Apa sih aliran Tiong giok itu"?
?Pengemis gadungan, kau jangan mangkir lagi di hadapanku,
kujamin dalam saku Hu-pangcu kalian pasti terdapat sebuah lencana tengkorak emas, siauya hanya berniat memperingatkan dirimu, bila masih ingin hidup lagi cepat-cepat enyah dari sini!?
?Enyah" Haaahh,
haaah..haahh..bocah keparat, kau telah salah
perhitungan, justru aku datang kemari untuk mewakili Giam Ong-hui mencabut nyawamu!?
?Dimanakah bajingan tua Giam itu sekarang"? bentak Giam In
Kok sambil melangkah maju setindak.
Mendadak si manusia kelana menggerakkan bibirnya seperti
mengucapkan sesuatu namun tak sepotong suarapun yang
terdengar. Sambil tertawa dingin Giam In Kok segera berkata:
?Hua-loji, kau tak usah bermain gila dihadapan siauya, ilmu
menyampaikan suaramu belum mencapai ke tingkatan yang luar
biasa, kau tak perlu melarang si tua Tong untuk berbicara, karena siauya akan memaksa kau untuk mengatakannya.?
Melihat ilmu menyampaikan suaranya ternyata didengar pihak
lawan, si manusia kelana merasa terkejut bercampur gusar, dia
maju kembali selangkah kedepan.
Buru-buru Tong Tin-it berseru:
?Pangcu tak usah repot-repot untuk turun tangan sendiri!?
Dia maju dua langkah kemuka dengan wajah menyeringai seram,
siapa tahu baru saja bibirnya digetarkan mendadak Giam In Kok
membentak keras-keras:
?Bekuk dia!? Belum sempat Tong Tin it melancarkan serangannya tahu-tahu ia
sudah ditangkap dan dilemparkan kehadapan Sim soh-sim, tentu
saja peristiwa ini sangat mengejutkan hatinya.
kangzusi.com Seandainya Tong Tin it tidak memiliki kepandaian silat yang
mengejutkan hati mustahil dia bisa memangku jabatan sebagai si
pengawas dari delapan propinsi di kawasan Kanglam.
Akan tetapi kenyataannya menujukan bahwa seorang jagoan
kelas wahid dari perkumpulan kaum pengemis ternyata berhasil
dibekuk lawan dalam keadaan hidup belum lagi sempat melancarkan serangan, kontan saja peristiwa ini membuat kawanan jago lainnya saling berpandangan dengan wajah amat terkejut.
Manusia kelana sebagai ketua perkumpulan kaum pengemis
dibuat tertegun juga oleh kejadian ini, segera bentaknya keras-keras:
?Lihat serangan!?
Dengan jurus ?naga terbang di angkasa? kemudian disusul
dengan ?naga liar bergolak di udara? segera melepaskan
serangkaian pukulan yang menimbulkan deruan angin pukulan yang
amat mengerikan hati.
Melihat ketuanya sudah turun tangan sendiri, kawanan jago dari
perkumpulan kaum pengemis pun serentak membentak keras dan
ikut menerjang kearah kawanan gadis tersebut.
Dengan gusar Giam In Kok membentak:
?Kalian bermaksud main keroyok" Baik, siauya akan melayani
kalian seorang diri!?
Tubuhnya bergetar bagaikan kitiran titiran, begitu lolos dari
sergapan maut manusia kelana, ia segera menggetarkan tangannya
mencengkeram sorang pengemis tua dan melemparkannya ke
hadapan Sim soh-sim.
Mendongkol bercampur gelisah perasaaan Manusia kelana
menghadapi kejadian seperti ini, segera teriaknya:
?Ringkus dulu bocah keparat ini!?
kangzusi.com ?Nah, begitu baru betul!? seru Giam In Kok sambil tertawa.
Dalam kenyataan keadaan memang tidak memberi kesempatan
kepada jago-jago perkumpulan kaum pengemis untuk bertarung
melawan orang lain
bagaikan pusaran angin kencang, tangannya
bergetar kian kemari, dalam waktu singkat kembali ada dua orang pengemis tua yang dilemparkan ke tengah arena.
Manusia kelana bertambah penasaran, dia mengejar terus secara
ketat sambil melancarkan serangkaian serangan secara bertub-tubi, seandainya gerakan tubuh Giam In Kok melamban sedikit saja,
niscaya tubuhnya akan termakan oleh serangan tersebut.
Tapi Giam In Kok tetap bersikap santai, sambil tertawa dia
berputar kian kemari melepaskan rangkaian pukulan yang gencar
dan hebat, setiap serangannya tak pernah gagal membekuk musuh.
?Hua loji!? jengeknya kemudian sambil tertawa, ?kawanan
pengemis gadunganmu cuma mengganggu pertarungan saja, lebih
baik kusingkirkan mereka lebih dulu sebelum kita langsungkan
pertempuran sepuasnya.?
Tak terlukiskan rasa gusar Manusia kelana, dia sampai berkaok-kaok macam orang gila, suaranya keras menggetarkan seluruh
lembah. Melihat gelagat tidak menguntungkan, kawanan pengemis tua itu
segera berteriak dan kabur membubarkan diri keempat penjuru,
kemudian baru lari kembali dan berkumpul kembali di belakang
ketuanya. Menyaksikan keadaan tersebut Giam In Kok segera tahu bahwa
untuk berhasil membekuk kawanan pengemis tersebut, terpaksa dia mesti memperkecil dahulu pertahanan manusia kelana.
Karenanya sambil menghentikan gerakan tubuhnya, ia berkata
sambil tertawa:
?Hua loji, sebetulnya kau lebih suka berbicara sejujurnya ataukah lebih senang mencari kesusahan untuk diri sendiri"?
kangzusi.com ?Bocah keparat, kau jangan keburu bangga, sekalipun kau
musnahkan perkumpulan kaum pengemis, jangan harap
perbuatanmu itu bias memaksa aku Hua Yu-thian untuk berbicara
setengah patah saja!?
?Waah, kalau begitu mah namanya tidak akan melelehkan air
mata sebelum melihat peti mati, siauya pasti akan memenuhi
keinginanmu itu!?
Ditengah pembicaraan Giam In Kok mengerakkan sepasang
bahunya dan bergerak mendesak kearah Manusia kelana sampai
jarak berapa depa dihadapannya.
Dengan perasaan terkesiap Manusia kelana segera melompat
mundur sejauh beberapa kaki dari posisi semula, tongkat
penggebuk anjingnya diputar membentuk gumpalan cahaya
berwarna merah lalu sambil menerjang maju kemuka bentaknya
keras-keras: ?Hmmk, tongkatmu toh cuma bisa dipakai untuk menggebuk
anjing, bagaimana mungkin bias menghantam siauya"?
Bocah ajaib bermuka seribu yang berilmu tinggi dan hawa sakti
Ceng goan hiat khi nya sudah tiada tandingan di kolong langit tentu saja tak memandang sebelah mata pun terhadap ancaman lawan,
apalagi sewaktu menyelamatkan perkumpulan Kay-pang di kota
Kim-leng tempo hari, dia pun pernah mendapat warisan ilmu
tongkat penggebuk anjing, boleh dibilang ilmu tersebut telah
dikuasai sama sekali olehnya.
Ia seperti hendak menikmati suatu permainan ilmu tongkat
penggebuk anjing yang indah saja, sambil tersenyum dikulum dia
mengawasi si Manusia kelana dan lima orang pengemis tua sisanya memegang sebatang tongkat bamboo yang berwarna kuning emas.
Walaupun keenam gumpalan cahaya kuning itu pelan-pelan
bergerak menuju kesisi arena namun kekuatan yang terpancar
keluar benar-benar luar biasa, pada jarak sepuluh kaki pun sudah terasa desingan tajam yang menyergap badan.
kangzusi.com Mendadak Giam In Kok berseru lantang:
?Enci Soh, tolong bebaskan beberapa orang pengemis gadungan
itu!? ?Menangkap harimau mudah melepaskannya kembali susah,
mengapa kau malah berniat melepaskan harimau pulang gunung"?
?Pukul saja tulang leher mereka baju, jalan darahnya tentu akan bebas dengan sendirinya!?
?Baiklah, aku mau menuruti perkataanmu!?
Rupanya Sim soh-sim dan para gadis lainnya menganggap orang-orang kaum pengemis terlalu dekil, mereka keberatan untuk
melepaskan ikat pinggang sendiri guna mengikat orang-orang
tersebut. Maka dengan menggunakan timpukan baju mereka
membebaskan jalan darah kawanan pengemis yong tertotok itu.
Tak lama kemudian kawanan pengemis tersebut telah mendusin
kembali, tapi belum sempat mengetahui apa gerangan yang
sebenarnya terjadi, tahu-tahu hujan batu telah meluncur datang
kembali, mereka mengira kawanan gadis tersebut sedang
mempermalukan mereka, sambil membentak keras orang-orang itu
siap melakukan terjangan kedepan.
Mendadak terdengar suara bentakan yang keras bagaikan
geledek bergema membelah keheningan, begitu kerasnya suara
bentakan tersebut membuat kawanan pengemis yang siap
melakukan terkaman itu menjadi terkejut dan samasama
mengurungkan niatnya.
Menyusul kemudian terdengar Giam In Kok berkata sambil
tertawa dingin:
?Hey kalian sekawanan pengemis gadungan, mengapa tidak
segera kemari agar siauya dapat memberi petunjuk beberapa jurus ilmu tongkat penggebuk anjing kepada kalian"?
Ilmu tongkat penggebuk anjing merupakan ilmu silat andalan
kangzusi.com Kay-pang serta perkumpulan kaum pengemis, tapi sekarang ada
orang berani memandang hina kepada mereka, tentu saja kawanan
pengemis itu menjadi terkejut bercampur gusar.
Akan tetapi sewaktu mereka saksikan enam gulung cahaya
kuning telah membentuk gumpalan cahaya sebesar gentong emas,
bahkan dibalik cahaya tadi lamat-lamat terlihat ada sesosok tubuh manusia yang sedang berputar, dengan cepat mereka jadi mengerti apa gerangan yang terjadi.
Sambil bersorak gembira, serentak mereka meloloskan tongkat
penggebuk anjing masing-masing dan turut menerjang kemuka.
Dengan ikut terjunnya kawanan pengemis tersebut kedalam
arena pertarungan, maka seluruh tongkat penggebuk anjing yang
ada segera membentuk tiga lapis dinding cahaya yang mengurung
sekeliling tubuh Giam In Kok rapat-rapat.
Bayangan tongkat seketika berlapis-lapis, cahaya tajam
berkilauan dan desingan angin serangan pun menggulung tiba
selapis demi selapis.
Nyata sekali ilmu tongkat penggebuk anjing dari perkumpulan
kaum pengemis memang bukan bernama kosong belaka, saat itu
setiap serangan yang menyambar ke tubuh Giam In Kok boleh
dibilang mengandung kekuatan yang luar biasa.
Akan tetapi Giam In Kok tetap santai dan tak panik sedikitpun
jua, dengan mengeluarkan kepandaian silatnya yang tangguh, dia
masih dapat bergerak kian kemari diantara bayangan tongkat secara leluasa dan tanpa halangan sedikitpun jua.
Lebih kurang setengah perminum teh kemudian, pemuda itu
berseru sambil tertawa dingin:


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?Hmmm, ilmu tongkat penggebuk anjing yang terjatuh ke tangan
kalian kawanan pengemis gadungan ternyata sama sekali tak ada
gunanya, lebih baik enyah saja dari sini!?
kangzusi.com Begitu selesai berkata, tampak selapis cahaya kabut warna-warni mengembang luas dengan cepatnya, lalu
?Blaaammm .? Diiringi suara ledakan keras yang memekikkan telinga, bayangan
tongkat hilang lenyap tak berbekas, bayangan manusia terpental
keempat penjuru, sementara bau harum semerbak menyebar luas
kemana-mana. Kawanan nona yang berdiri di sisi arena segera merasakan
semangatnya bangkit kembali, senyum pun menghiasi ujung bibir
mereka. Sementara itu Giam In Kok masih berdiri tegak di tengah arena
dengan wajah yang segar dan gagah, sebaliknya ketua kaum
pengemis, si Manusia kelana Hua Yu-thian berdiri lunglai
dihadapannya. ?Hua loji!? terdengar ia membentak keras.
?Aku tak lebih memandang kalian masih punya hubungan dengan
pihak Kay pang sehingga langkah terakhir ini untukmu, bila kalian belum juga mau bertobat serta mengatakan hal sebenarnya, jangan salahkan bila siauya akan bertindak keji dengan membantai kalian semua.?
Manusia kelana Hua Yu thian memandang sekejap kearah rekan-rekannya yang sedang duduk bersila disekeliling arena, lalu katanya dengan sedih:
?Kau telah apakan mereka semua"?
?Seperti apa yang dilakukan terhadapmu, kupunahkan sebagian
dari tenaga dalamnya!?
?Aaaa ? seketika itu juga Manusia kelana merasakan
semangatnya luluh, setelah menghela napas panjang ujarnya:
?Apa yang harus kukatakan kepadamu"?
?Giam Ong hui serta segenap penghuni perkampungan Ang in
san ceng apakah mendapat perlindungan dari orang perkumpulan
kangzusi.com pengemis kalian"?
?Dugaanmu keliru besar, kaum pengemis adalah manusia yang
makan tak kenyang dan pakaian tak lengkap, untuk mengurusi
sandang pangan sendiripun masih merupakan masalah, darimana
datangnya uang untuk memelihara orang-orang dari perkumpulan
Ang in san ceng"?
?Lantas mengapa kau melarang Tong loji mengatakan hal yang
sebenarnya tadi"?
?Giam Ong hui adalah salah satu diantara lima rasul dari
perguruan kenamaan, tentu saja kami mengetahui jejaknya.?
?Apa itu lima rasul dari lima perguruan kenamaan" Ia berdiam
dimana"? ?Lima rasul terdiri dari rasul darah Giam Ong hui, rasul racun
Khong Tiong bun, racun aliran Lim Yang wen, Rasul cinta Song Kun lun dan Rasul ilmu lintah, konon mereka semua berasal dari
keturunan keluarga kenamaan..?
?Ooo rupanya kawanan manusia pengacau inipun berasal dari
keturunan keluarga kenamaan..? seru Giam In Kok tanpa terasa.
?Apa kau mengetahui tentang mereka"?
?Soal ini bukan urusan, yang penting bagimu sekarang adalah
menunjukkan tempat yang seringkali mereka gunakan sebagai
tempat untuk masuk keluar.?
?Bila ingin mengetahui tempat yang sering mereka pakai untuk
masuk keluar, maka kau harus
? Baru berbicara sampai disitu, tiba-tiba dari balik pepohonan
berkelebat lewat serentetan cahaya emas yang amat menyilaukan
mata. Giam In Kok yang bermata tajam segera melangkah maju
kemuka diatas kepala si Manusia kelana dan menyambar cahaya
emas tersebut, kemudian tanpa menghentikan gerakan tubuhnya,
kangzusi.com hampir pada saat yang bersamaan dia menerjang kearah
pepohonan sana serta melepaskan sebuah sapuan yang dahsyat.
Segulung angin pukulan segera menyambar lewat dan
mematahkan batang pepohonan yang tumbuh di sekeliling situ.
Terdengar dari balik pepohonan seorang perempuan berseru
sambil tertawa keras:
?Haaa haah..haah sebuah gerakan tangan sakti menarik bunga
yang sangat hebat, tapi mampukah kau menghajar diriku
"? Dalam sambarannya tadi Giam In Kok telah berhasil menangkap
sebatang jarum emas yang lembutnya bagaikan bulu sapi, dia tahu pihak lawan hendak membunuh orang untuk membungkamkan
mulut, sama sekali tak diduga serangannya cukup cepat sehingga
sergapan tersebut berhasil digagalkan secara total.
Sekalipun begitu dia pun merasakan juga betapa tangguhnya
ilmu silat yang dimiliki pihak lawan, sambil tertawa dingin segera serunya:
?Perempuan rendah, mengapa kau tidak berani menampilkan diri
untuk mencoba kemampuanku"?
?Hmm, beranikah kau maju sepuluh langkah mendekati
pepohonan ini"? tantang perempuan tersebut mendadak.
?Mengapa tak berani"?
Terangsang oleh tantangan tersebut Giam In Kok segera
mendesak kemuka menghampiri sumber dari suara tersebut,
sepasang tangannya diayunkan berulang kali dan deruan angin
serangan pun membuat pepohonan disekitar situ bertumbangan
kian kemari. Tapi saat itulah terdengar Sim Soh sim membentak nyaring.
Giam In Kok segera berpaling dan melejit kembali setelah
mendengar suara itu, namun dia hanya menyaksikan sesosok
kangzusi.com bayangan manusia menyelinap masuk kembali kebalik pepohonan,
sementara Manusia kelana sudah tergeletak tak berkutik lagi diatas tanah,
Baru pertama kali ini Giam In Kok terkecoh oleh tipu muslihat
lawan, kontan saja dia mengumpat kalang kabut:
?Perempuan rendah perempuan cabul..kalau berani membunuh
orang disini, mengapa tak berani berhadapan muka dengan siauya
mu"? ?Hmm..hari ini aku akan mengampuni jiwamu satu kali, suatu
ketika aku pasti akan menyuruh kau rasakan kelihayan bulu emasku, ketahuilah sepuluh orang bocah cilik seperti kau pun belum tentu bisa memberi kepuasan kepadaku!?
Giam In Kok segera mengalihkan sorot matanya kearah mana
berasalnya suara tersebut, sementara hidungnya mendengus gusar
sekali. Tapi baru saja dia hendak melakukan pengejaran kembali, Sim
Soh sim telah menarik ujung bajunya seraya berbisik:
?Tadi aku sempat melihat kau lakukan sambaran, sebetulnya
benda apa sih yang berhasil kau dapatkan"?
Mendengar pertanyaan itu Giam In Kok segera membuka telapak
tangan kanannya, dari sela-sela jari dia mengambil keluar jarum emas berbentuk lembut itu dan ujarnya:
?Apakah kau kenal dengan benda ini"?
Sim Soh sim segera memperhatikan benda itu dengan seksama,
tiba-tiba perasaan terkejut melintas diatas wajahnya, tanpa terasa dia berseru tertahan:
?Jangan-jangan dia"?
?Siapakah orang itu"? Giam In Kok bertanya cepat.
?Aku pernah mendapat keterangan dari abang seperguruanmu
tentang sejenis senjata rahasia yang amat beracun bernama bulu
kangzusi.com sapi penembus tulang. Entah ke bagian tubuh manapun jarum
tersebut bersarang maka akibatnya peredaran darah seseorang
akan tersumbat yang menyebabkan kematiannya, malah bagi kaum
awam, tertempel oleh hawa beracunnya pun sudah cukup mengirim
nyawanya berpulang kealam baka. Bila kulihat dari bentuk senjata rahasia tersebut kemudian kulihat kemampuan orang tadi untuk
membunuh si pengemis tua hanya dalam sekejap saja, aku jadi
curiga jangan-jangan diapun tewas dikarenakan jarum bulu kerbau penembus tulang itu"?
Sementara mendengarkan penjelasan dari Siim Soh sim, jari
tangan Giam In Kok meraba senjata rahasia tersebut dengan
seksama, dia merasakan benda itu keras tapi melentur, ringan
seakan-akan sama sekali tak berbobot, benar-benar merupakan
Pendekar Sejagat 5 Kait Perpisahan Serial 7 Senjata Karya Gu Long Peristiwa Burung Kenari 3

Cari Blog Ini