Ceritasilat Novel Online

Petualangan Manusia Harimau 3

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 3


hina mohon diberi ampun suhu! Saya orang bodoh tidak tahu kalau
suhu berkenan datang ke gubug saya yang reot ini! Kalau tahu
tentu saya bikin penyambutan yang semesti nya!" TNH berkata
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
demikian karena ia teringat pada film dan cerita silat, di mana
orang-orang jahat selalu didatangi oleh orang-orang sakti yang tidak
mau menampakkan diri tetapi menghukum penjahat-penjahat yang
tidak disukainya.
Setelah itu kelihatan meja dibalikkan, tetapi siapa yang
membalikkan dan bagaimana rupanya tetap tidak kelihatan. Ketiga
pembunuh bayaran turut-turut berlutut dengan membuat tangan
mereka menyusun sembah.
Cukup lama suasana sepi mencekam. Manusia harimau telah
pergi, tetapi rasa takut tetap tinggal di sana.
"Sekarang gua sudah lihat. Gua percaya," kata TNH. Dia buru-buru buka lemari besi, keluarkan tiga geblok tukaran sepuluh ribu.
Tiap orang dapat seberkas, yang nilainya sejuta. Jadi jauh lebih
banyak daripada yang mereka harap. TNH juga tidak perdu li berapa
itu uang. Dia merasa takut, dirinya dalam bahaya, dia ingin bebas
dari bahaya dan ancaman itu.
Ketiga pembunuh yang untuk pertama kali gagal melaksanakan
tugas dan untuk pertama kali pula dapat upah yang sebegitu besar,
pergi dari sana, meninggalkan boss mereka dalam keadaan gugup
dan tidak bisa meramalkan apa lagi yang akan menimpa dirinya.
Segala perasaan hebat dan berkuasa lenyap sama sekali. Kini dia
merasa dirinya kecil. Makhluk sakti yang tidak mau memperlihatkan
diri itu tentu dapat mencabut nyawanya kapan saja dia mau.
*** MALAM itu turun hujan lebat bagaikan dicurahkan dari langit.
Sesuatu yang tidak diduga tetapi amat menguntungkan bagi ketiga
pembunuh bayaran yang untuk pertama kali dalam carier mereka
akan melakukan penculikan atas dua orang pasien yang sedang
terbaring di rumah sakit. Kalau si manusia harimau hanya menyuruh
bunuh saja, maka tugas akan jauh lebih mudah. Maskun dan Jufri
dibunuh di kamar mereka dirawat dan mereka kabur. Kalau ada
yang berani menghalangi, tembak, habis perkara. Mudah sekali.
Pekerjaan rutin. Tetapi menculik, aduk mak, ini sih lain! Kalau
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menculik koruptor yang melimpah ruah duitnya untuk dimintai uang
tebusan masih lumayan. Seimbang resiko dan kemungkinan hasil.
Tetapi menculik orang sakit, betul-betul pekerjaan berbahaya dan
gila. Tetapi karena si manusia harimau yang memerintah,
terpaksa harus dilaksanakan.
Untunglah hujan lebat. Dengan sapu tangan yang sudah diberi
banyak obat bius dan senjata api genggam,- mereka akhirnya
berhasil sampai ke tempat kedua pasien itu terbaring. Seorang
perawat wanita, kebetulan cantik, yang sedang ada di sana, kaget
bukan alang kepalang.
"Nona, jangan halangi kami, demi keselamatan nona dan kedua
pasien yang mau kami ambil ini." Perawat ini memang tidak berani berkutik. David menciumkan sapu tangan ber-cairan bius ke hidung
si perawat sehingga ia terlena.
Setelah itu David dan Masto menggendong Maskun dan Jufri
dengan muka yang hampir seluruhnya diverban, sehingga tidak
kelihatan luka yang amat mengerikan itu.
Dari kamar ke luar harus menempuh jarak yang lumayan jauh.
Tetapi berkat senjata api yang siap tembak dan ancaman yang
berwibawa, mereka ber hasil sampai ke luar, di mana Mudakir sudah
menanti dengan sebuah mobil pick-up. Kini timbul masalah baru.
Mau diapakan kedua pasien itu" Si manusia harimau tidak memberi
instruksi apa-apa mengenai itu. Kalau salah tindak, dia bisa marah.
Sedangkan kemauannya yang sebenarnya tidak mereka ketahui.
Sedang mereka berpikir dan belum mendapat jalan keluar
selanjutnya, Maskun dan Jufri yang sejak tadi tidak berani bicara,
kini bertanya, mau dibawa ke mana mereka.
"Bukan urusanmu," jawab Mudakir kasar, membuat kedua pasien itu jadi tambah takut. Mereka diculik dari hospital, itu sudah pasti.
Mau diapakan" Mau diminta uang tebusan kepada keluarganya"
Akhirnya Masto berkata: "Kita tidak pernah dilarang membunuh
mereka ini. Manusia harimau hanya memerintahkan agar kita
membawanya keluar dari rumah sakit. Tidak ada instruksi lanjutan.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jadi kurasa tidak salah kalau kita bunuh saja mereka ini!" Kedua rekannya setuju. Untuk memperpendek urusan dan meniadakan
resiko lebih lanjut.
Tetapi dasar sial, pada saat itulah beberapa suara sekaligus
memerintahkan: "Angkat tangan. Jangan bikin gerakan yang kami
tidak suka. Kalian sudah terkepung!"
Oleh terlalu terkejut dan diluar dugaan sama sekali, maka ketiga
pembunuh bayaran itu tidak melawan. Mereka ditangkap.
Dari pengakuan mereka jelaslah apa peranan Maskun dan Jufri.
Dan Polisi pun mendapat alamat toko TNH di Senen yang
sesungguhnya sangat mereka ragukan kebenarannya. Tidak masuk
akal. Cina yang masih WNA itu jadi kepala organisasi pembunuh
bayaran. Dia seorang pedagang bonafide, punya cukup banyak
kenalan di kalangan instansi dan perdagangan. Tidak masuk akal.
Tetapi kalau dipikir-pikir, bahwa yang tidak masuk akal selalu
merupakan kenyataan, maka kebenaran keterangan David, Masto
dan Mudakir bukan suatu kemustahilan.
Beberapa reserse diketuai oleh Kapten Bahdur dikirim ke toko
TNH. Tidak sukar mencarinya. Tetapi manusia yang dicari tidak ada
lagi di sana. la telah terbang entah ke mana. Tidak heran.
Sedangkan penjahat-penjahat yang sudah dipenjara atau di rumah
tahanan lagi bisa bisa kabur. Apa lagi TNH yang masih di tokonya
sendiri. Dengan segala akal dan cara ia akan dapat meninggalkan
Indonesia. Tidak terlalu sulit. Mudah kalau uang dalam jumlah besar
disuruh bekerja. Dan pada suatu hari ia akan kembali lagi, sebab
baginya cari uang di Indonesia sudah dirasakan amat mudah. Ironis
memang dengan berjuta-juta penduduk asli yang hidup dibawah
kemiskinan. TNH pasti akan kembali. Boleh jadi dengan wajah yang
itu juga. Tetapi besar kemungkinan dengan wajah baru hasil operasi
plastik. Dia akan meneruskan prakteknya. Mungkin dengan cara
yang lebih kejam.
PADA suatu petang yang tidak diatur, Erwin dengan pakaian
sederhana lengkap dengan sandal jepitnya bertemu dengan orang
yang pernah jadi sahabat akrabnya Sabaruddin yang sedang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bergandengan tangan mesra sekali bersama Sabrina. Pasangan
yang serasi. Sabrina kelihatan lebih cantik dari biasa. Melihat Erwin mereka terkejut. Terutama sekali Sabaruddin. Muka Erwin
memerah, berbagai pikiran timbul dalam benaknya. Betapa tidak,
yang satu bekas sahabat baik yang lainnya pernah jadi orang yang
amat dicintainya.
*** TIDAK seorang pun di antara mereka mciiy inginkan jumpa
begitu, tetapi pertemuan yang demi kian adalah sesuatu yang tidak
dapat dielakkan seperti halnya dengan langkah, rezeki, perceraian
dan maut. Sabaruddin yang merasa dirinya sangat bersalah, berdaya upaya
bersikap seramah mungkin. Begitu pula Sabrina si wanita cindaku
yang telah dua kali berturut-turut mengisap kering darah dua bayi
sehingga pasti tewas kalau Erwm tidak dibantu Tuhan
mengembalikan nyawa mereka.
Sabaruddin mengulurkan tangan. Erwin menerimanya.
"Lama nian kita tidak bertemu Er. Kami rindu sekali padamu,"
kata Sabaruddin memanis maniskan bahasa.
"Ya Er, memang sudah lama sekali rasanya. Bagaimana
kabarmu?" tanya Sabrina.
"Ya, begini begini saja. Tiada perubahan. Tetap si manusia yang
malang," kata Erwin mencetuskan perasaan hatinya. Ketiga orang
itu saling mengetahui kehidupan dan rahasia masing-masing.
"Er, kau tidak menolak kami ajak ke rumah, bukan?" tanya
Sabrina. Matanya melirik Sabaruddin, yang tidak memperlihatkan
tanda-tanda keberatan. "Untuk apa?" tanya Erwin.
"Untuk apa ya?" kata Sabrina. "Katakanlah untuk reuni."
"Kalian baik hati sekali, tetapi kurasa lebih baik lain kali saja!"
"Kita tetap bersahabat, bukankah begitu Er?" tanya Sabaruddin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tentu, selama kalian masih menghendaki dan bisa memandang
aku sebagai sahabat!"
"Mengapa kau berkata begitu" Kita tetap bersahabat, dunia dan
akhirat," kata Sabaruddin. "Banyak yang ingin kami tanyakan!" "
"Kapan kalian ke Kerinci?" tanya Erwin. Sabrina terkejut tetapi dapat menyembunyikannya. Dari siapa pula dia tahu bahwa mereka
akan ke Kerinci. Sepanjang tahunya rencana itu hanya dia dan
Sabaruddin yang mengetahui. Apakah dia juga tahu apa tujuan
mereka ke Kerinci dan bahwa mereka telah melakukan perzinahan"
Sudah tentu Sabaruddin juga merasa heran mengapa Erwin
mengetahui maksud mereka itu.
"Mari," kata Sabaruddin mengajak Erwin. "Mobilku diparkir di situ," katanya menunjuk ke suatu tempat. Pada saat itu Erwin
teringat bagaimana dia dulu disuruh turun dari mobil oleh
Sabaruddin ketika ia mengatakan bahwa mungkin Sabrina yang
mengisap darah bayi di dalam suatu pesta yang mereka hadiri. Dia
coba ingat-ingat kembali apa yang dikatakannya waktu itu. "Kau
yang punya obil Turun katamu, aku turun," lalu waktu itu ia turun dari mobil Sabaruddin dan meneruskan perjalanan dengan kaki. Kini
ditatapnya mata Sabaruddin, yang lalu menunduk. Dia pun ingat
akan peristiwa itu. Dia sadar betapa sakit perasaan hati Erwin
diperlakukan begitu.
"Ya Er, aku ingin sekali kau ke rumah kami," kata Sabrina. Dia sudah mempergunakan kami. Dianggapnya rumah Sabaruddin juga
rumahnya. Bukankah mereka akan menikah.
Pada saat itu pulalah kebetulan Sutan Mandi angin lewat dan
berhenti karena melihat Erwin ada di sana. Orang ini yang
menyelamatkan cucunya tempo hari. Melihat pamannya, Sabrina
tidak bisa lagi menahan diri. Dia yang mengisap darah cucu
pamannya. Dia melangkah, bukan, dia berlari, menuju mobil,
membuat orang-orang jadi heran dan menonton dirinya dengan
tanda tanya. Siapa yang membuat dia takut" Ataukah wanita cantik
itu kadangkala dilanda penyakit gila" Kasihan!
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sabaruddin menyusul, berlari pula seperti cindaku cantik yang
semula dicintai, kemudian ditakuti, dan kini dicintainya kembali.
Tinggallah Erwin dengan Sutan Mandiangin saja di sana.
Orang asal Kerinci itu bertanya: "Kau ada kesulitan Er?"
"Tidak, biasa-biasa saja," jawab Erwin. la mengerti mengapa Sutan Mandiangin bertanya demikian. Tentu karena melihat
pakaiannya yang menunjukkan kemiskinan.
"Kau perlu uang barangkali Er. Anggaplah aku ini pamanmu
sendiri, kalau kau suka. Bagi kami, kau sudah dianggap keluarga
sendiri!" "Terima kasih. Saya tidak memerlukan apa-apa. Bila ada
kesempatan saya pasti akan datang!"
"Apakah Sabrina sudah nikah dengan Sabaruddin?" tanya Sutan Mandiangin.
"Entah pak, saya tak tahu. Setidak-tidaknya mereka tidak
mengabarkan kepada saya. Tetapi kalau sudah, tentu baik sekali!"
"Hmh, bagaimana mau baik. Pada suatu ketika pasti ia
membinasakan Sabaruddin. Sedangkan ke menakannya sendiri ia
tega. Kalau tidak karena bantuanmu, tentu cucuku itu sudah mati!"
"Bukan karena saya pak. Yang menyembuhkannya Tuhan. Saya
hanya hamba yang digunakan Tuhan untuk penyembuhan itu. Tiada
daya dan akal manusia, tanpa diberi daya dan akal oleh Tuhan.
Maksud saya akal yang baik. Akal yang jahat datangnya dari setan!"
"Kau orang baik dan berilmu. Sering-seringlah datang ke rumah.
Aku suka ngomong ngomonq dengan kau." Sutan Mandiangin diam
sejenak. Erwin melihat bahwa masih ada yang mau dikatakannya.
Dan dugaannya benar. Bertanya orang Kerinci itu: "Apakah ada
korban-korban baru Sabrina?"
"Saya tidak mengetahuinya," jawab Erwin.
"Aku kasihan padanya, tetapi juga kasihan pada bayi-bayi yang
jadi korban."
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sifat itu bukan kehendak hati Sabrina. Itu warisan yang tidak
dapat dielakkan!" kata Erwin.
"Tidakkah kau dapat menolongnya" Bagaimanapun dia
kemenakanku!" kata Sutan Mandiangin yang ingin kemenakannya
sembuh. "Saya tidak punya kesanggupan untuk itu," jawab Erwin.
Mereka berpisah, masing-masing dengan pikirannya, tetapi
kedua-duanya mengenai diri Sabrina.
*** SABARUDDIN dan Sabrina telah tiba di rumah mereka. Perasaan
malu amat mengacaukan pikiran dan hati wanita cantik itu.
Tak lama kemudian Erwin juga tiba di sana. Dia ingin memberi
bantuan seberapa bisa, walaupun sekedar bantuan moril.
Menyembuhkan Sabrina rasanya ia tidak akan sanggup, la tidak
pernah mempelajari ilmu memanusiakan kembali wanita yang
cindaku. Kakek dan ayahnya pun tidak dapat membuat dirinya
menjadi manusia biasa.
"Jangan kau terlalu bersedih Sab," kata Erwin. "Semuanya ini penentuan. Kita tidak dapat n? je-lakkannya. Pamanmu sama sekali
tidak marah padamu, Sebab ia pun tahu bahwa apa yang terjadi itu
bukan kehendak hatimu. Kau bahkan tidak menyukainya, Tetapi
juga tidak mampu melawannya," kata Erwin.
Benar juga, cerita Erwin agak meringankan beban hati Sabrina.
Dalam keadaan wajar, manalah mungkin ia tega menyakiti apalagi
membunuh kemenakannya! Tetapi kalau sedang mengharimau,
maka dalam dirinya sifat harimau atau cindakulah yang menguasai
dirinya. Sama halnya dengan Erwin, tetapi manusia harimau ini tidak
mempunyai kegemaran menghisap darah, la hanya menyerang atau
membunuh mereka yang menyakitinya atau merupakan bahaya bagi
keluarga dan sahabat yang disayanginya.
"Erwin, dengan apa aku menebus dosaku padamu?" tanya
Sabaruddin. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kau tidak punya dosa padaku. Jadi tak ada yang harus kau
tebus! Aku selalu berhadap agar kau dan
Sabrina bisa hidup bahagia. Lebih baik kalian mempercepat
pernikahan kalau sudah ada kebulatan persetujuan untuk itu.
Jangan sampai terjadi sesuatu yang terkutuk, sebab kalian akan
celaka!" kata Erwin.
Sabrina dan Sabaruddin berpandangan sekilas. Dalam hati samasama mengatakan bahwa Erwin rupanya belum tahu tentang
keterlanjuran yang telah mereka lakukan. Tetapi ia mengetahui,
bahwa kedua sejoli itu hendak ke Kerinci.
"Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki di dalam hidupku Er,"
kata Sabrina, tetapi sebaik ia selesai dengan ucapannya itu, ia
merasakan bahwa dirinya akan berubah pula jadi harimau. Keringat
dingin mulai mengucur dan dengan sepenuh hati ia berdoa agar
janganlah sampai terjadi. Betapa akan malunya, di hadapan Erwin
dan Sabaruddin. Yang tidak disukainya itu tak terlawan oleh


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sabrina. Bahkan prosesnya berjalan cepat. Bulu-bulu harimau mulai
tumbuh di tangan lalu di kakinya dan setelah itu seluruh tubuhnya.
Yang aneh dan tak dapat diuraikan dengan hukum akal, adalah
bertanggalan nya pakaiannya seolah-olah sengaja di tanggalkan.
Sabaruddin merasa takut, tetapi yang lebih daripa-pada itu ialah
malu. Bukan main malunya ia kepada Erwin. Sabrina, tetap dengan
wajahnya yang cantik telah mempunyai tubuh harimau.
Dipandanginya Sabaruddin dan Erwin. Air mata membasahi pipinya
menandakan dukacita yang menjalari seluruh hatinya.
"Sabaruddin, pandanglah aku baik-baik dan lama-lama. Aku yang
calon istrimu. Kau tahu apa yang kupikirkan?" tanya Sabrina.
Sabaruddin tidak menjawab. Otaknya penuh tanda tanya. Apakah
yang akan dilakukan Sabrina" Mungkinkah ia akan membunuh
Sabaruddin untuk kembali ke Erwin yang lebih kurang sejenis atau
sedikitnya hampir senasib dengan dirinya. Ataukah ia akan meminta
agar Sabaruddin jangan takut, karena perubahan itu hanya
sebentar, la segera akan jadi Sabrina yang biasa lagi. Berbadan
indah dan berparas cantik. Tidak malu untuk dibawa ke mana pun!
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sabaruddin, aku pernah mengancammu untuk jangan
meninggalkan diriku, karena aku telah meninggalkan Erwin
untukmu!" kata Sabrina. Mendengar ini laki-laki dari Ujungpandang itu jadi berdebar dan amat tertarik. Apa yang hendak dikatakan atau
dilakukannya" Juga Erwin begitu. Tetapi celakanya bagi manusia
harimau yang anak Dja Lubuk ini, ia sendiri pun mulai merasakan
apa yang biasa dirasanya kalau ia akan mengharimau. Bagaimana"
Akan bergegas pulangkah ia supaya jangan terjadi di rumah
Sabaruddin" Tetapi apakah ia sempat mencapai rumahnya yang
begitu jauh letaknya" Kalau mengharimau di hadapan orang
banyak, mungkin akan lebih celaka baginya, la akan dikeroyok
orang ramai dan kalau sampai terjadi begitu, maka ia akan terpaksa
melakukan pembunuhan-pembunuhan, karena itu tidak rela
dibunuh. Ada kalanya orang terpaksa membunuh untuk tidak
terbunuh. "Sabaruddin, seharusnya aku tidak kemari tadi!" kata Erwin.
"Mengapa. Kau menyesal" Kau sudah sangat membenci kami?"
tanya Sabaruddin.
"Bukan begitu. Aku datang hanya menyusahkan kalian!" kata
Erwin. "Apanya yang susah?" tanya calon suami Sabrina yang belum
menyelesaikan kata-katanya karena dipotong oleh Erwin.
"Aku akan berubah ujud kawan. Aku akan jadi harimau.
Kumohon maaf dan mohon kau jangan takut. Kau tahu, aku tidak
berbahaya bagi Kawan!" kata Erwin dan perlahan-lahan ia pun
berubah bentuk. Jadi manusia harimau. Tubuh harimau dengan
kepala Erwin. Anak Dja Lubuk cucu Raja Tigor dari Mandailing.
Sabaruddin benar-benar jadi takut, sangat takut, tetapi tidak
dapat berbuat lain daripada menunggu apa lagi yang akan terjadi.
Bencana atau kembalinya mereka jadi manusia kembali. Sebagai
dongeng, padahal ini suatu kenyataan. Seorang manusia di hadapan
dua makhluk, seorang sahabat laki-laki dan seorang kekasih wanita,
kedua-duanya dalam bentuk yang hanya sedikit manusia di
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
permukaan bumi ini cukup beruntung untuk pernah
menyaksikannya: tubuh harimau dengan kepala manusia.
Sungguh tak masuk akal. Tetapi suatu kenyataan bagi
Sabaruddin, karena mata kepalanya sendiri mempersaksikannya dan
jantungnya yang berdebar-debar oleh kegelisahan dan ketidak
pastian apakah kelanjutan dari semuanya ini.
Sabrina memandang Erwin yang juga memandang dirinya. Tetapi
Sabrina segera menundukkan kepala, la teringat pada rasa
sayangnya yang amat sangat dulu pada manusia harimau di
hadapannya itu yang ternyata juga amat mencintainya. Meng.ip.i ia
sampai berpaling pada Sabaruddin yang manusii seutuhnya, yang
selalu takut menghadapi dinny manakala ia sedang mengharimau.
Sabaruddin pun merasa, bahwa sebenarnya kedua makhluk di ha
dapannya itulah yang harus hidup rukun berdam pingan, saling
tunjang menunjang dan menghibur manakala salah satu menjelma
jadi harimau. Tiba-tiba Sabrina berkata: "Aku tadi belum selesai dengan
kalimatku Sab. Dulu aku mempertahankan kau mati-matian, bahkan
aku akan membunuhmu kalau engkau meninggalkan aku. Aku telah
membuat kau ketakutan ketika aku berubah ujud di rumah paman,
ingat" Kau melarikan diri waktu itu. Kemudian kau kembali lagi
padaku. Kau yang manusia, dengan aku yang bukan manusia dan
bukan pula harimau sepanjang waktu. Aku rasa aku telah salah
jalan. Dan kurasa, batinmu sangat tertekan. Aku tak dapat
memastikan apa yang kau rasakan pada detik-detik ini. Tetapi kau
sekali lagi melihat kenyataan, bahwa aku tidak dapat melawan,
manakala saat seperti ini datang. Aku sayang padamu, aku tak mau
kau menderita lebih lama!"
"Jangan berkata begitu," kata Sabaruddin menukas. "Aku tidak menderita. Sudah pernah kukatakan padamu, bahwa saat seperti ini
tidak selalu datang dan aku sudah siap untuk saban waktu
menerimanya. Sabrina, bukankah kita tidak dapat mundur lagi!"
Mendengar ucapan itu cindaku cantik itu memandang Erwin! Dan
Erwin juga bertemu mata dengannya. Ah, Erwin tentu tahu apa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang tersimpul di dalam kalimat Sabaruddin.
Malang memang selalu tak dapat ditolak. Pada waktu itu keluar
seorang wanita muda membawa baki berisi minuman dan makanan
kecil untuk dihidangkan. Melihat dua makhluk yang tak pernah
dikhayalkannya itu, Ijah hanya sempat menjerit yang kemudian
tersendat dan ia rubuh dengan suara cangkir-cangkir yang
berantakan. Kemudian terdengar suara yang biasa didengar Erwin
dalam keadaan semacam itu. Suara mengaum. Ketiganya terkejut
dan saling pandang. Kemudian Sabaruddin, cindaku dan manusia
harimau mendekati Ijah untuk memberi pertolongan. Tetapi maut
sudah lebih dulu menjemput wanita yang malang itu. Sabaruddin
jadi takut dan bingung sekali.
KALAU Sabaruddin bingung karena mungkin harus
mempertanggungjawabkan kematian Ijah, maka Erwin dan Sabrina
dengan otak manusianya jadi amat sedih, karena seorang insan lagi
mati disebabkan ujud mereka. Andaikata mereka tidak sedang
mengharimau tentu Ijah tidak akan menemui ajalnya, bahkan akan
mempersilakan mereka semua minum dan mencicipi kue buatannya
sendiri. Lemper ayam yang amat lezat. Tidak seperti yang biasa
dijual oleh para penjaja kue atau di warung dan toko sekali pun.
Sabrina yang menghadapi mayat wanita itu kemudian tak dapat
menahan isak tangisnya, la merasakan bahwa dirinya seorang
pembunuh, walaupun tadi dia tidak berbuat apa-apa. Kesalahannya,
kalau mau dikatakan kesalahan, hanyalah karena ia tidak dapat
melawan perubahan ujudnya dari perempuan yang begitu cantik
jadi makhluk yang sangat menakutkan. Lalu ia teringat pada dua
bayi tak berdosa yang beberapa waktu yang silam tentu mati pula
karena ia menghisap darah mereka untuk memuaskan dahaganya
sebagai seekor cindaku. Huu betapa kejam dia. la, yang dalam
keadaan biasa benar-benar seorang wanita cantik penakluk hampir
setiap pria. Suatu pemandangan yang sangat aneh memang. Wanita jelita
bertubuh harimau menangis karena melihat betapa buruk akibat
dari nasib dirinya. Nasib yang bukan buatannya sendiri, tetapi takdir http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang tidak dapat dielakkan.
Dalam Sabrina menangis sehingga tubuhnya tergoncang goncang
itulah pula ia perlahan-lahan berubah jadi manusia kembali. Dan
dia meneruskan tangisnya untuk menyalurkan pukulan bathin yang
mendera. "Kau lihat sendiri Sabaruddin, aku ini pembunuh, walaupun di
luar kehendakku. Aku sadar kini, bahwa aku tidak berhak mendapat
kasih. Apalagi dicintai. Oleh karenanya, lebih baik kita berpikir dan berbuat menurut pertimbangan yang wajar. Kau, bukan hanya laki-laki ganteng. Ningrat lagi. Kau bisa mendapat gadis mana saja yang
kau ingini. Jangan kau kira aku beriba-iba. Aku kini benar-benar
menyadari keadaan diriku. Bagaimana tidak. Mak Ijah yang baik ini
mati karena aku. Akulah pembunuhnya, walaupun aku tidak
menjamahnya. Walaupun aku tidak menghisap darahnya," kata
Sabrina. Tetapi Erwin segera menukas: "Kau keliru Ina, dia bukan mati karena kau. Tetapi karena aku. Jangan berati pikiranmu. Aku
yakin bahwa melihat aku tadilah maka perempuan malang ini
terkejut, takut, lemas, Suatu komplikasi tersendiri yang sudah diluar kesanggupan jiwanya untuk diatasi."
"Kalau begitu, karena aku dan kaulah," kata Sabrina yang tahu, bahwa Ijah mati bukan karena Erwin semata-mata. Mereka berdua
sama-sama mempunyai rupa yang bisa membuat orang mati
ketakutan atau tewas karena terkejut. Namun begitu ia menghargai
cara Erwin hendak mengambil alih semua dosa. Manusia harimau
yang pernah dikhianatinya ini memang jantan. Lebih daripada itu.
Merasa dendam pun kiranya tidak. Erwin lebih baik dan lebih lembut
dari kebanyakan manusia yang bukan manusia harimau, la sama
dengan ayah dan ompung-nya. Manusia-manusia harimau yang
lebih berkemanusiaan dari orang-orang yang selalu bicara tentang
kemanusiaan. Sebuah ironi dalam kenyataan.
Erwin heran mendengar pendirian Sabrina kini, yang dengan
sukarela mau melepaskan Sabaruddin, padahal dulu
dipertahankannya mati-matian. Dan ia lebih heran lagi ketika
mendengar Sabaruddin tanpa ragu-ragu berkata: "Tidak Ina, yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pernah keliru tempo hari adalah aku. Bukan kau. Aku yang
ketakutan dan menyingkir, hanya karena kau kebetulan memperoleh
takdir yang begitu. Aku sayang padamu Ina, walaupun kau selama
hidup mengharimau. Kita tinggal di rumah saja sayang, tak usah
bertemu dengan siapa pun juga. Bagiku, hidup di dunia ini sudah
amat bahagia selama berdampingan dengan kau. Tahu kau Ina apa
yang kuingini sekarang" Aku ingin jadi cindaku seperti kau. Lalu kita mencari tempat tinggal jauh dari masyarakat. Di desa, di pinggir
hutan. Bagiku, hidup ini akan terasa meriah dan bahagia kalau kita
bisa terus bersama-sama!"Sabrina jadi heran dan sekaligus terharu. Apakah sudah begini
besar perubahan yang terjadi atas diri orang pertama yang
mencicipi dirinya beberapa waktu berselang" Tidak lagi punya rasa
takut" Betul-betul hendak hidup bersamanya sepanjang umur" Mau
hidup ke pinggir hutan untuk menjauhi masyarakat"
Bukan hanya Sabrina. Orang Mandailing yang masih belum
berubah ujud itu pun serasa tak percaya atas apa yang baru
didengarnya. Tetapi mengapa pula tak mungkin. Kalau dulu
Indahayati, almarhumah istrinya pernah amat kasih dan setia
padanya, padahal ia pun pernah melihat Erwin menjadi harimau,
mengapa pula seorang Sabaruddin, betapa tinggi pun
keningratannya tidak bisa mencintai cindaku yang amat cantik itu"
"Kau hebat Sabaruddin. Aku bangga sekali mempunyai sahabat
seperti kau!" kata Erwin.
"Kau mau menerima aku sebagai sahabat kembali seperti dulu,
sebelum terjadi keretakan di antara kita?" tanya Sabaruddin yang secara spontan lalu memeluk tubuh manusia harimau itu dan
mendekatkan kepalanya ke kepala Erwin. Kini Erwin jadi terharu.
"Di waktu yang akhir-akhir ini aku hampir tak pernah tenteram,
mengingat budi baikmu dan batasanku terhadap kau Erwin. Aku
merasa diriku begitu jahat terhadap engkau yang berhati mulia,"
dan sekarang laki laki dari Ujungpandang itu tak dapat menahan air
mata. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sabrina dengan matanya yang begitu jeli memandangi Erwin.
Betapa lapang dada dan baik hati orang yang pernah disakitinya ini.
Adakah manusia biasa, yang pintar dan berkedudukan tinggi punya
hati semulia Erwin" Dia bertanya begitu di dalam hati, karena ia
menyadari bahwa di zaman rusak jiwa dan mental ini, terlalu banyak
orang yang pandai bicara, indah, enak didengar telinga, tetapi
sebenarnya berhati culas. Orang-orang yang selalu indah dalam
bicara tetapi buruk bahkan terkutuk dalam perbuatan. Seharusnya
orang-orang palsu ini disambar geledek atau dibinasakan oleh
makhluk-makhluk seperti sahabatnya itu. Manusia harimau.
Untuk pertama kali selama hidupnya, Erwin dipeluk dengan haru
oleh seorang manusia. Sabrina memandang, Sabaruddin tidak
melepaskan pelukannya. Orang Tapanuli Selatan itu tidak juga
menjadi manusia kembali. Suatu pemandangan yang sangat aneh,
mengharukan dan juga mencekam.
Di tengah-tengah suasana itu terdengar satu suara yang sudah
tak asing. Suara Dja Lubuk: "Aku berbahagia sekali melihat kalian.
Lupakan semua yang buruk Erwin. Orang pemaaf adalah orang yang
paling bahagia di dunia ini!"
Tetapi selesai Dja Lubuk bicara, terdengar suara lain: "Kendalikan dirimu Sabrina. Jangan lupa bahwa kau adalah kau! Kau tentu
mengerti maksudku. Kau anakku. Jangan sampai menemui nasib
seperti ayahmu yang malang ini!" Yang bicara tak lain daripada
Sutan Rimbogadang.
Sabrina tertunduk kemudian mengatakan kepada Erwin bahwa
yang baru bicara adalah ayahnya. Jadi pada kesempatan itu telah
datang ayah si manusia harimau dan ayah si cindaku. Sabaruddin
lalu rengambil keputusan untuk segera saja berangkat ke Padang,
lalu ke daerah Kerinci sana. Barangkali wanita yang dicintainya itu
dapat memohon kepada para leluhur dan ayahnya untuk membuat
dia jadi manusia biasa. Oh, kalau itu nanti terkabul, betapa akan
lebih bahagianya dia. Mempunyai istri yang begitu cantik.
"Kami akan segera ke Sungai Penuh, Erwin," kata Sabaruddin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kurasa baik. Aku pun pernah kembali ke kampung untuk
menziarahi kuburan keluarga. Permintaan roh kadangkala lebih
makbul daripada permohonan insan-insan yang masih hidup," jawab
Erwin. Erwin gelisah, mengapa ia belum menjadi manusia kembali.
Mengapa Sabrina hanya sebentar saja berubah ujud. Tetapi sedang
ia bertanya pada diri sendiri itulah ia mendengar suara kakeknya
berkata: "Pulanglah kau cucuku. Ada suatu tugas yang harus kau
laksanakan nanti. Tugas kemanusiaan dan tugas pengamanan!"
Raja Tigor tidak selalu memperdengarkan suara atau mengunjungi
cucunya. Kalau ia datang tentu ada sesuatu yang amat penting.
"Tugas apa ompung?" tanyanya.
"Tugas berat. Suatu tantangan lagi bagimu!" kata Raja Tigor.
"Tetapi keadaanku begini ompung!" kata Erwin.
"Begini bagaimana?"
"Ujud diriku ini!"
"Apa yang kau risaukan! Bukankah dulu pun kau pernah berjalan
dalam ujudmu seperti sekarang. Bukankah kau pernah memasuki
kantor polisi dalam keadaanmu sedang seperti ini" Kau hilang
kepercayaan pada dirimu sendiri?"
"Tidak ompung," jawab Erwin agak malu. "Aku berangkat
sekarang. Ompung, aku sudah lama tidak berhadapan dengan
ompung. Aku sudah rindu," kata Erwin manja pada kakeknya yang
amat sakti itu.
"Ya, nanti aku datang. Kerjakan dulu apa yang harus kau
kerjakan!"
Erwin mohon diri kepada Sabrina dan Sabaruddin. Mereka yang
juga mendengar suara ompung Erwin cukup mengerti bahwa Erwin


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mempunyai tugas. Tetapi mereka bagaimana" Mayat Ijah masih
terbaring di sana.
"Erwin, kami masih belum tahu apa yang harus dilakukan dengan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mayat ini. Kami tentu akan berhadapan dengan Polisi dan
mempertanggungjawabkannya!" kata Sabaruudin.
"Tidak usah pikirkan itu," kata Suara baru. Suara Sutan
Rimbogadang. "Kematiannya amat disesalkan, tetapi bukan salah
Sabrina atau Erwin. Aku akan mengurusnya." Bersamaan dengan
selesainya kalimat Sutan Rimbogadang yang tidak memperlihatkan
dirinya, tampak mayat Ijah diangkat entah oleh apa, lalu dibawa
pergi. Erwin sendiri pun merasa amat takjub, walaupun ia
mempunyai kebolehan kebolehan yang luar biasa.
"Ayah," kata Sabrina lalu dia menangis lagi karena terharu oleh cinta kasih ayahnya. Di saat ia dan Sabaruddin sudah kehilangan
akal, ayahnya datang. Betapa cinta hati ayah kepada anak. Apakah
anak juga begitu besar cintanya kepada ayah dan ibu, tanyanya
kepada diri sendiri.
Erwin berangkat dengan perasaan lega, karena kedua
sahabatnya telah tertolong, la keluar dalam ujud tubuh harimau
dengan muka manusia. Tetapi hatinya tidak sedikit pun goyah,
sesuai dengan pesan ompungnya. Dan memang tidak ada orang
menghiraukannya karena ia tidak kelihatan.
Berbeda dengan orang banyak yang tak melihatnya itu, ia dapat
mempersaksikan segala kegiatan di sekitarnya. Mobil-mobil
mengkilap yang meluncur wajar sopan untuk menghindari
kemungkinan tabrakan atau menabrak pejalan kaki atau
pengendara sepeda motor. Sedan-sedan yang dilarikan kencang
ugal-ugalan tanpa memikirkan resiko fatal bagi dirinya dan orang
lain. Seolah-olah mereka yang paling hebat dan boleh berbuat
semaunya di jalan-jalan raya. Manusia harimau itu juga melihat
bagaimana berbagai jenis bis kota berhenti sesuka isi perut supirnya
yang busuk. Agak ke tengah jalan sehingga kendaraan-kendaraan di
belakangnya harus menunggu dia selesai menurunkan atau
menaikkan penumpang, anak-anak sekolah, para pekerja. Dan kalau
yang naik itu wanita, tidak perduli cantik atau sedangan, hampir
semuanya dicolek atau dipegang pinggangnya di tangga seakanakan memberi pelayanan yang baik sekali. Kalau tidak berhenti di
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tengah jalan menghambat lalu lintas maka bukan jarang supir-supir
bis itu menghentikan kendaraan besarnya di tikungan. Kejengkelan
atau sumpah serapah orang yang merasa dihalangi tidak pernah
mereka pedulikan. Sebodo amat, pikir mereka. Tetapi kalau yang
terhalang oleh cara-cara supir bis demikian kebetulan termasuk
"batu" yang menilai perbuatan itu keterlaluan, maka ada
kemungkinan si supir diseret dari bisnya, dihajar. Kalau tidak
setengah ya seperempat matilah. Bisa juga kepala bocor oleh
pukulan laras atau gagang senjata. Salah memang, main hakim
sendiri. Tetapi ada kalanya orang sukar mengendalikan diri oleh
ketidak pedu-lian supir-supir bis. Tidak banyak di antara mereka
yang bisa menimbulkan respek dari pengendara lain. Yang sopan
dan mematuhi ketentuan lalu lintas sungguh tidak banyak! Dalam
hati Erwin berpikir bahwa semakin ramai, kota metropolitan ini
semakin sulit mengurusnya dengan baik.
Itu tentang kendaraan. Erwin yang manusia harimau tak tampak
oleh orang lain itu juga sempat melihat jambret-jambretan di tengah
orang ramai. Di perapatan yang ada lampu pengatur lalu lintasnya
ia sempat melihat pengemudi sedan yang tidak menutup kaca
jendelanya ditodong oleh seorang laki-laki yang menekankan ujung
senjata tajamnya ke leher si pengemudi. Kira-kira dia berkata
dengan sopan: "Saya minta jam tangan dan cincinnya!" Itu sudah cukup, bahasa yang lebih jelas dilaksanakan oleh si pisau penekan
leher. Dan arloji serta cincin akan bertukar pemilik.
Tetapi ketika melihat seorang wanita muda membimbing anaknya
berjalan kaki didekati seorang laki-laki yang dengan sigap lalu
merenggut kalung dari lehernya sehingga perempuan terjerit
ketakutan dan kesakitan, si manusia harimau tidak bisa menahan
diri. Dia mengejar, tentu saja tidak terlihat oleh siapa pun, juga
tidak oleh si penjambret. Tiba di belakangnya kaki depan
memukul punggung si penjahat sehingga ia tersungkur dengan
luka mengeluarkan darah membasahi bajunya. Orang-orang di
sekitarnya jadi terperanjat, kemudian takut. Bagaimana bisa
terjadi" Tidak ada yang menyerang dirinya, tetapi ia jatuft dan
belakangnya mengeluarkan darah. Orang segera berkerumum. Si
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penjambret yang ketakutan coba berdiri, tetapi tak mampu. Terasa
ada benda berat menimpa dirinya dan kemudian melukainya lagi.
Pasti bukan dengan senjata tajam. Lalu dengan apa" Begitu berat
dan sakit. Bukan hanya dia, tetapi puluhan orang yang
mengerumuninya itu juga ketakutan dan menghindar dari sana.
Mereka tidak bisa mengerti. Setan atau jinkah" Baru kali ini mereka
mempersaksikan pemandangan yang begitu menakutkan. Tidak bisa
diduga, tidak dapat diraba.
DUA buah luka di punggung penjahat keci! itu terus
mengeluarkan darah. Tak seorang pun di antara para saksi berani
memberikan bantuan. Selain daripada yang melarikan diri dan saling
tabrakan, ada sejumlah orang melihat dari jauh. Kini laki-laki itu
tidak berusaha lagi bangkit untuk melarikan diri. Perhatian orang
banyak beralih pada wanita yang membimbing anak dan
mendapatkan penjambret yang tertelungkup itu.
la melihat kalungnya di samping tangan kanan penjahat yang
terpentang di atas kepalanya. Tanpa rasa takut, karena miliknya
sendiri, wanita itu mengambil hartanya. Lalu bergegas pergi dengan
anaknya. Dia tidak mengucapkan terima kasih karena tidak tahu
kepada siapa akan diucapkan, la pun belum sempat memikirkan
mengapa penjahat itu sampai jatuh tersungkur, la lihat darah di
belakang tubuh laki-laki itu, tetapi dia tidak menghiraukannya.
Baginya yang penting hanya kalungnya. Cukup lama ia menghemat
uang belanja untuk akhirnya dapat membelinya, karena ia hanya
istri pegawai negeri yang tidak turut mencuri harta negara. Dia tidak pernah iri hati melihat istri bawahan suaminya memakai banyak
perhiasan. Beberapa saat kemudian barulah seorang petugas keamanan
datang, la mendekat melihat darah, bertanya kepada orang-orang di
situ, ke manakah larinya si penikam.
"Tidak ada yang menikam Pak," kata seorang saksi mata.
"Dia toh tidak bisa menikam dirinya sendiri di bagian
punggungnya!" kata polisi itu sinis. "Kalian semua penakut. Tetapi melihat satu manusia luka parah begini tanpa berbuat suatu apa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pun. Pengecut! Aku hanya minta tolong diberi tahu ke arah mana
larinya si penikam! Dia sudah lari, apa layi yang kalian takutkan/'
sambung polisi itu jengkel.
"Tidak ada yang menikam dan tidak ada orang yang lari!" kata saksi mata lain.
"Pendusta!" bentak polisi itu. Karena dia rupanya tergolong pada sedikit polisi yang suka sok aksi dan ugal-ugalan, maka dicabut
pistolnya untuk memaksa saksi-saksi buka mulut. Rupanya polisi ini
mau menyabot keinginan dan usaha Menhankam memanunggalkan
ABRI dengan rakyat. Dan yang punya sifat tengik begitu bukan
hanya anggota Polri yang sersan Warsito ini. Ini baru cabut pistol,
yang main tendang dan tembak juga ada.
"Nah, sekarang mau ngomong hah!" bentak Warsito.
Tetapi bentakannya jadi bertukar dengan muka pucat dan lutut
goyah, ketika pistol dipukul dan jatuh dari pegangannya tanpa
terlihat siapa yang telah begitu berani terhadap penegak hukum ini.
"Aku yang melukai dia, mau apa kau?" tanya satu suara. Juga tanpa orangnya.
Sebetulnya Warsito ingin ambil langkah seribu, tetapi langkah
permulaan pun tak dapat dilakukannya, la tidak sanggup beranjak
dari sana. "Panggilkan ambulans, bawa dia ke rumah sakit. Dia bukan orang
jahat. Hanya musuh pribadiku sejak di sekolah dulu. Aku yang
memukul dari belakang, jadi kalau mau ditangkap akulah orangnya!"
kata Erwin. Setelah suara itu tidak meneruskan ceritanya, ambulans ditelpon
dan orang luka itu diangkut ka RSCM. Betapa heran dan tak
mengertinya para dokter ketika melihat dua luka di punggung
korban jelas bekas cengkeraman binatang buas berkuku panjang
dan kuat. Tampaknya kuku harimau dewasa.
Dokter-dokter saling pandang. Tiada berkata. Mereka semua
sudah mendengar tentang sedang beradanya di Jakarta mahluk
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dinamakan manusia harimau. Yang mau membunuh, tetapi
hanya yang bersalah padanya atau keluarganya. Atau membela si
lemah terhadap orang-orang kuat yang tiada berkemanusiaan.
Belum lama ini mereka juga mendengar tentang dua pasien yang
dilukai mukanya dengan cara yang sama seperti ini, dan tiap kali
dokter mau mengobati, terdengar suara harimau marah. Setelah
seorang manteri yang agak berisi membaca doa dan mohon izin,
barulah luka-luka kedua manusia malang itu dapat dibalut. Tetapi
pada malamnya ada tiga orang menculik mereka. Di depan rumah
sakit mereka dikepung polisi yang sudah dapat pemberitahuan
telpon dari orang yang tak mau memperkenalkan dirinya bahwa
pada malam itu akan ada tiga penculik membawa dua pasien dari
rumah sakit. Kemudian ketiga penculik itu mengakui di hadapan
pemeriksa, bahwa mereka melakukan itu atas suruhan seseorang
yang mereka tidak mau sebut namanya, karena kuatir akan
mendapat pembalasan. Setelah Polisi mempergunakan cara yang
kadangkala tidak dapat dielakkan terhadap penjahat-penjahat besar,
berkatalah Mudakir,
David dan Masto, bahwa yang memerintah mereka bukan
manusia biasa, tetapi satu mahluk yang amat aneh. Lebih dari itu
mereka tidak mau bicara.
"Tembak sajalah kami," kata mereka bertiga. "Kematian begitu masih lebih menguntungkan daripada didatangi oleh mahluk itu!"
Dan pada saat, sebagaimana sudah seringkali terjadi, terdengar
suara harimau mengaum di dalam ruangan pemeriksaan itu, keras
sekali. Kemudian suara menggeram. Diam sejenak lalu
menggeram lagi. Semua pemeriksa yang tadi begitu hebat
menghadapi tiga tangkapan mereka, kini jadi kehilangan seluruh
semangat. Mendengar suara yang tidak kelihatan harimaunya.
Memang itu suara harimau. Dan mereka pun lantas ingat pada
kejadian-kejadian pada waktu yang belakangan ini. Adanya manusia
harimau yang sedang bertualang di Jakarta. Sudah beberapa korban
jatuh. Dan dia masih saja berkeliaran. Kalaulah ini hanya harimau
biasa, jangankan hanya seekor, biar selusin pun pasti akan dapat
dirubuhkan. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketiga penculik yang telah banyak membunuh itu terus ditahan.
Kepada kedua pasien yang dirawat kembali kelak akan dipinta
keterangan, mengapa ketiga orang ini mau menculik mereka. Apa
hubungannya dengan sang manusia harimau y ng memerintah
penculikan itu. Mungkin akan terb ogkar serentetan rahasia yang
selama ini masih gelap bagi polisi. Bagaimanapun pintar dan
hebatnya, ada sejumlah kasus yang mereka tidak bisa pecahkan.
Ada kalanya beberapa tahun kemudian baru terbongkar.
*** SETELAH menolong wanita tak dikenal yang dijambret kalungnya
itu dan memukul senjata genggam dari tangan Sersan Warsito,
manusia harimau meneruskan perjalanannya. Apakah ini tugas yang
dimaksudkan ompungnya tadi" Ah, agak mustahil, karena yang
demikian hanya perkara kecil dan bahkan sudah menjadi kejahatan
sehari-hari di Jakarta, la terus berjalan, jalan biasa, tidak
mempergunakan ilmu gerak cepat yang dikuasainya. Dalam ia
berjalan itu, ia teringat pada Sabrina, Sagita yang anak dukun
modern dan Amalia, anak Maskun dan isterinya Juariah. Kasihan
ia pada Amalia yang jatuh cinta padanya. Dan hal itu telah
menyebabkan jatuh beberapa korban yang tadinya punya niat untuk
menamatkan riwayat hidupnya, la juga teringat pada ayah Sabrina
yang datang mengangkat dan membawa pergi mayat Ijah yang mati
karena terkejut melihat dirinya dan Sabrina yang tadi mengharimau.
Pada waktu itulah Erwin terkejut melihat seorang wanita berdiri di
pinggir jalan. Sagita. Yang mula pertama dikenalnya beberapa
waktu yang lalu, juga sedang berdiri bercakap-cakap dengan
temannya di pinggir jalan. Hanya jalannya berlainan, tetapi Sagita
nya adalah Sagita yang itu juga, yang baru kehilangan ayah karena
bunuh diri dengan menembak kepalanya.
la ingin menegur gadis yang baik hati itu, tetapi bagaimana
caranya, la dalam keadaan begitu dan tidak pula bisa dilihat oleh
Sagita. Kini terasalah olehnya betapa sedih dan celakanya kalau diri
berubah ujud dalam keadaan semacam itu. Keinginan menegur dan
bercakap-cakap dengan Sagita tak dapat dilaksanakan, la bermohon
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan sepenuh hati agar ia dimanusiakan kembali, tetapi
permintaannya tidak terkabul. Dari jarak dekat dipandanginya Sagita
yang kelihatan masih murung dan bagaikan tak punya tujuan, la
yakin Sagita bukan mengingat dirinya, karena ia bukan Amalia yang
telah tergila-gila kepadanya. Di luar kehendak Erwin sendiri.
Tetapi manusia harimau itu tak kuat menahan diri. la menegur:
"Hendak kemana kau Sagita?" Gadis itu terkejut, la ingat suara itu.
Suara anak muda ya:ig membuatnya dulu begitu patuh
membawanya ke rumah sesuai dengan kehendak hati orang yang
baru dikenalnya itu. la tidak keliru. Itu suara Erwin. Tetapi mana
dia" "Ah, khayalan," kata Sagita dalam hati untuk melupakan yang yang didengarnya itu.
Tetapi suara itu berulang lagi: "Kau baik-baik saja Gita?" Suara itu begitu enak didengar dar penuh rasa simpati. Alangkah akan
bahagianya Erwin, mungkin juga Sagita kalau ia pada saat itu
mendadak bisa jadi manusia kembali.
Tetapi manusia atau makhluk apa pun di atas bumi Allah ini tidak
selalu mendapat apa yang diharap dan di dicita-citakannya. Bahkan
diusahakannya dengan kerja keras sekali pun.
Sagita semakin heran. Jantungnya berdebar. Mengapa ia
mendengar suara Erwin padahal sudah pasti Erwin tidak ada di situ.
Pertanda apakah ini. Apakah ia mulai digerayangi suatu perasaan
lain terhadap laki-laki itu" Mustahil, la tidak pernah berpikir ke arah itu. Juga tidak mengharapkannya. Kesedihan oleh kehilangan ayah
saja belum meringan.
Kepergian ayahnya itu bukan hanya menyebabkan dan
meninggalkan rasa pilu, tetapi juga rasa malu karena bunuh diri itu
menjadi pembicaraan orang banyak. Beberapa keluarga yang
datang selalu bertanya apakah sebabnya orang baik dan kaya itu
sampai mengambil jalan singkat mengakhiri hidupnya" Dalam
agama Islam yang begitu dinamakan mati sesat. Mengapa ia sampai
menempuh cara itu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ada apa sebenarnya Gita, sampai ayahmu nekad begitu?" tanya keluarga.
"Entahlah, Gita juga tidak tahu! Begitu mendadak. Dan ayah
pergi tanpa meninggalkan pesan!"
"Aku benar-benar heran, kalian hanya berdua! Mesti ada sesuatu
yang amat berat, makanya ia tak sanggup lagi hidup di dunia ini!"


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Memang mereka hanya berdua, ayah dan anak. Sejak kemattan isterinya ia tak mencari yang lain. Dan Sagita adalah anak satusatunya. Anak kesayangan. Apa maunya diturut. Katakanlah Sagita
anak yang amat disayang dan dimanjakan. Karena tiada tempat lain
untuk mencurahkan atau membagi kasih itu. Mereka sama sekali
tidak -tahu bahwa Afandi mempunyai ilmu amat tinggi dalam dunia
sihir. Sepanjang tahu mereka dia adalah seorang baik hati yang
dermawan. Kini terdengar olehnya suara Erwin. Menjerit, pertanda apakah
ini" Rumah laki-laki itu pun ia tidak pernah tahu. Erwin tidak
mengatakan dan ia pun tidak bertanya.
"Jangan gelisah Gita. Kuatkan hatimu melupakan apa yang telah
berlalu. Betapa pun pahit dan sakitnya. Barangkali semua itu sudah
merupakan satu penentuan yang harus dilalui. Yang tidak dapat
diduga dan tidak pula dapat dielakkan oleh manusia," kata suara
tanpa rupa itu.
Erwin melihat Sagita menarik napas lalu pergi dari sana. la mau
membuang khayalan yang bisa membuat dirinya bingung. Derita
hati akan jadi lebih berat.
Dan Erwin dengan sedih memperhatikannya pergi. Dan dia pun
mulai bertanya pada dirinya apakah ia menaruh hati pada gadis itu!
la sendiri tidak dapat menjawab. Gila, pikirnya. Mengapa mesti
menanyai diri tentang Sagita. Kadang-kadang Erwin memang lupa
apa dia sebenarnya. Hanya manusia yang punya kekurangan.
Ataukah kelebihan" Bukan, ia manusia yang punya kelainan.
Sedangkan Sagita seorang gadis cantik terpelajar. Heran, mengapa
ia tidak memikirkan Amalia yang terang-terangan jatuh hati
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
padanya. Hidup ini aneh. Bagi laki-laki maupun wanita. Kadangkala
menyukai seseorang yang sama sekali tidak memperhatikannya.
Dan tidak menghiraukan orang lain yang benar-benar menyenangi
atau bahkan mencintai dirinya.
SANG manusia harimau meneruskan perjalanan. Apakah masih
ada tugas yang harus dilaksanakan" Orang sakit karena buatan
manusia jahil ataukah insan lemah yang diperlakukan sewenangwenang oleh kelompok jagoan yang merasa boleh berbuat
semuanya, karena merasa kebal terhadap hukum"
Akhirnya Erwin sampai juga ke rumahnya. Pintu depan tertutup.
Memang ditutupnya tatkala ia pergi. Sebenarnya hanya namanya
saja pintu. Sekali tendang pun akan copot dari engselnya. Pintu
dibuka, Erwin masuk. Masih dalam ujud harimau berkepala manusia
yang tak tampak oleh siapa pun. Kecuali kalau ia bertemu dengan
orang yang punya ilmu melihat iblis dengan mata kasarnya.
Memang ada manusia yang punya ilmu untuk melihat jin dan
syaitan, yang biasa disebut dengan orang halus. Erwin terkejut,
melihat ada manusia di dalam rumah itu. Dan manusia itu pun amat
terkejut melihat pintu terbuka, tetapi tidak ada manusia yang
masuk. Jantung Erwin berdebar. Mengapa orang ini datang ke
tempatnya. Dari mana dia masuk" Barangkali dari pintu belakang,
yang memang mudah sekali dibuka. Apa maunya" Tetapi manusia
harimau itu tidak bertanya. Tidak sebagaimana ia dipinggir jalan tadi menyapa Sagita tatkala dilihatnya gadis itu berdiri bingung di tepi
jalan. Yang lebih mengherankan sang manusia harimau adalah
terletaknya sebuah kopor yang berharga mahal di gubugnya yang
reot itu. Kopor itu tentu milik si tamu tak diundang.
Pendatang itu nampak sedih sambil membenahi apa yang patut
dibereskan. Sedih memikirkan dirinya atau melihat keadaan rumah
yang begitu miskin. Tak banyak yang dapat dibenahinya karena di
gubug itu hampir tidak ada apa-apa. Dua buah kursi kayu berikut
mejanya.' Harga murah seperti yang biasa dijual di pinggir jalan. Di
belakang penyekat ada bale bale kayu hanya beralaskan tikar
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan perlengkapan bantal berisi kapuk yang banyak bijinya. Erwin
akhirnya merasa kasihan. Sampai sejauh itukah sudah
tenggelamnya Amalia dalam penyakit cinta yang belum diketahuinya
akan berbalas atau hanya dikasihani" Sekali lagi Erwin dihadapkan
dengan masalah yang mungkin akan menyulitkan dirinya.
SEMBILAN diantara sepuluh laki-laki akan merasa bangga
dan menilai dirinya hebat sekali kalau selalu disenangi apalagi
dicintai oleh wanita. Dan pada umumnya mereka itu tidak akan
pernah menolak, apalagi kalau yang jatuh hati punya rupa yang
dapat diketengahkan. Kalau pun si laki-laki mengetahui bahwa dia
tidak akan mungkin melayani curahan cinta oleh sekian banyak
wanita, tetapi mereka tidak akan menampik. Ada yang
memanfaatkan untuk dilagakkan kepada kawan-kawan. Kalau
si wanita kaya raya, ada juga yang mau "menembak" hartanya.
Barangkali Anda juga tahu, kalau seorang wanita sudah cinta
setengah mati sama satu laki-laki, maka ia akan bersedia
mengorbankan apa saja yang ada. Apalagi kalau cuma namanya
harta benda, uang, mas dan permata. Ada banyak wanita yang
punya hati sekeras graniet. Kalau dia mau, dia harus
mendapatkannya. Kalau dia tahu ada saingan, dia akan berbuat
segala yang masuk akal dan juga tidak masuk akal untuk
mengalahkan rivalnya. Dan si laki-laki yang tahu betapa tinggi nilai
dirinya itu akan menguras habis apa yang bisa dikuras. Kemudian ia
akan menghilang. Tanpa pamit atau dengan mengemukakan
aneka alasan. Yang begitu mudah dicari dan dikemukakan selama
lidahnya masih bisa bergoyang. Belum kelu bagaikan lidah mayat.
Barulah si wanita sadar bahwa ia ditipu. Dan sebenarnya dia masih
bersedia ditipu demi cinta gilanya, tetapi sudah tidak punya modal.
Lalu ia akan merana. Atau ia akan jadi kalap dan tidak gentar untuk
membunuh si laki-laki.
Tidak begitu halnya dengan Erwin. la sudah beberapa kali
dikejar-kejar cinta, antara lain di Surabaya, sampai ia terpaksa
meninggalkan kota itu untuk membebaskan dirinya. Dia tidak
mengerti mengapa Amalia yang cantik dan punya orang tua kaya
bisa jatuh hati padanya! Sepanjang pengetahuan Amalia ia hanya
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seorang dukun miskin. Tidak ada arti apa-apa jika dibandingkan
dengan puluhan laki-laki berbagai umur yang tergila-gila padanya.
Dia sendiri heran, mengapa ia tertarik pada Erwin. Dan masalah
cinta memang sesuatu yang kadangkala tak dapat di analisa dan tak
dapat dimengerti. Mengapa harus pada laki-laki miskin itu! Karena
dia menyembuhkan dirinya dari penyakit gila oleh guna-guna"
Tidak, dia tahu, bukan karena itu. Dia jatuh hati bukan oleh
dorongan ingin balas budi. Bahkan ia sendiri belum tahu apakah
Erwin membalas cintanya. Tetapi menurut perhitungannya, Erwin
tentu menerima karena dirinya memenuhi persyaratan untuk
dicintai. Dalam pada itu yang sebaliknya juga bisa saja terjadi.
Erwin merasa tidak sepadan, karena ia hanya dukun, la mungkin
terlalu tahu diri sehingga tidak berani mencurahkan kasih pada
gadis semacam Amalia. Tidak pantas, sumbang!
Tetapi kini ia sudah ada di sana. Di gubug orang yang dimauinya
itu. Benar dia mau sama laki-laki yang dukun itu. la tinggalkan
rumahnya dengan sebuah kopor kecil berisi pakaian seperlunya, la
mau menyerahkan diri pada Erwin. Gila memang! Dan dia tahu
bahwa perbuatannya itu termasuk gila! Tapi Amalia tidak sudi
menerima kalau dikatakan bahwa cinta itu buta. Dia jatuh sayang
pada Erwin bukan karena mata atau hatinya buta. Dia benar-benar
mencintainya. Karena apa tidak jadi soal. Kalau orang bilang dia
gila, biar saja! Dia toh tidak rugi apa-apa.
Manusia harimau terharu melihat Amalia termenung. Tiba-tiba dia
teringat, kalau mendadak dia berubah ujud, bisa membuat gadis itu
terkejut dan mati kejang di situ. Buru-buru Erwin ke luar dari rumah
itu. Amalia tersentak dari renungan, ia merasa ada sesuatu yang
bergerak dalam rumah itu. Tetapi ia tidak sempat memikirkannya, la
hanya mengharap Erwin lekas tiba. la akan merasa malu sekali
nanti. Sekarang pun sudah malu. Tetapi rasa malu ini tidak cukup
kuat melawan kehendak hatinya.
Apa akan dipikir atau dikatakan Erwin melihat dia ada di sana"
Lalu apa akan dikatakannya kepada Erwin" Menyatakan cinta"
Keterlaluan! Bagaimana pun, biasanya harus laki-laki yang memulai.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Andaikata Erwin tidak mengatakan suka padanya atau bahkan heran
melihat kehadirannya di sana, bagaimana" Inilah problema cinta
bagi Amalia. Tetapi ia sudah ada di sana, jadi harus berani
menghadapinya. *** SI manusia harimau Erwin pergi bersembunyi ke sebuah garasi
kosong tak jauh dari gubugnya. la meminta dengan air mata agar ia
dimanusiakan kembali, la panggil ayah dan ompungnya. la sebut
nama gurunya Siti Hawa dan Datuk nan Kuniang yang kadangkadang terbaring dan senyampang ke luar dari kuburannya di
Kebayoran Lama. Permohonan dan jerit hatinya akhirnya terkabul.
Sebagian demi sebagian ia menjadi manusia kembali.
Erwin yang berpakaian sederhana dengan sandal jepit setengah
usang kembali ke rumahnya. Sudah dipikir dan direncanakan apa
yang akan dikatakan dan diperbuatnya nanti.
la pura-pura terkejut melihat Amalia ada di rumahnya. Sesaat ia
tidak sanggup membuka mulut. Tidak tahu hendak mengatakan
atau bertanya apa. Sehingga, sesuai dengan perhitungannya,
Amalia lah yang menyapa duluan.
"Kau terkejut melihat aku di sini?" tanya Amalia. Semula
memandang, kemudian menundukkan kepala.
"Terus terang, aku memang agak terkejut. Tetapi lebih daripada
itu, sesungguhnya aku sangat heran."
"Ya, aku juga heran Er. Mengapa aku sampai kemari atau sampai
begini!" sahut Amalia. Dia berkata benar. Heran mengapa dirinya
sampai begitu. Mendatangi rumah seorang laki-laki miskin oleh
suatu dorongan tanpa mengetahui bagaimana penerimaan orang
yang didatangi.
"Adakah sesuatu yang dapat kuperbuat untukmu" Aku akan
mengerjakannya dengan senang hati, kalau aku sanggup!"
Kalau Amalia sudah kehilangan seluruh rasa malu, maka
sebenarnya jalan sudah terbuka. Dia tinggal menjawab, bahwa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memang ada yang dapat diperbuat Erwin untuknya. Yaitu
mencintainya. Tetapi rasa malu itu belum seluruhnya lenyap dari
sifatnya yang wanita. Karena itu ia tidak segera dapat menjawab.
"Amalia, ada sesuatu yang aku ingin jelaskan padamu dan
kuharap kau percaya. Apa yang dituduhkan ayahmu terhadap diriku
tidak benar. Aku tidak pernah mengguna-gunaimu Amalia.
Bersumpah bagaimana pun aku berani!"
"Apakah dengan itu kau hendak mengatakan bahwa kau tidak
menyukai kehadiranku" Aku tidak pernah merasa bahwa kau telah
mempengaruhi aku dengan jalan apa pun," kata Amalia.
"Oh bukan begitu Am. Aku senang kau datang. Cuma aku heran
mengapa kau sampai ke gubug burukku ini."
"Kau pikir karena apa aku datang?" Amalia memancing.
"Aku belum tahu. Kau belum menjawab pertanyaanku. Kalau ada
yang dapat kulakukan untukmu, aku akan bersedia
mengerjakannya! Katakan saja Am, tidak perlu malu-malu!"
"Kau tidak akan mentertawakan aku?"
"Kalau kau menceritakan sesuatu yang lucu mungkin aku akan
tertawa. Tetapi sudah pasti aku tidak akan menertawakan kau
Amalia. Sebab, mentertawakan itu buruk. Bisa menyinggung
perasaan orang lain. Kurasa aku belum pernah melakukannya dan
semoga tidak akan sampai pernah."
"Kau polos sekali Erwin!"
"Terima kasih. Hanya itulah modal hidupku!"
Dalam hati Amalia tambah kagum terhadap orang muda yang
tinggi ilmu ini. Begitu rendah hati. Modalnya hanya kepolosan atau
keterusterangan.
"Erwin," kata Amalia, setelah diam sejenak baru ia meneruskan:
"Aku ingin mengikuti cara hidupmu!"
"Maksudmu?" tanya Erwin minta penjelasan. Amalia tidak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menjawab. "Tidak mungkin Amalia. Hidupku hidup berat. Terlatih sejak kecil.
Selalu sengsara, selalu pula dikejar bahaya, tetapi di samping duka
dan kecemasan aku juga selalu merasa bahagia dengan apa
adanya." "Aku sanggup Er. Sudah kutanyai diriku!" kata Amalia tanpa
ragu-ragu. "Itu hanya khayalan atau impian orang yang masih terlalu muda
usia." "Kau keliru Er. Aku sudah dewasa. Hampir sembilan belas!"
"Kalau begitu dewasamu dalam hidup berkecukupan. Sudah sulit
untuk belajar hidup seperti aku!"
"Aku yakin aku bisa. Aku mau ikut kau saja Erwin. Boleh kan?"
kata Amalia. Sudah ada pembuka kata yang lumayan sehingga tidak
berat lagi mengatakan begitu. Seperti kelakar tetapi serius.
Dalam hati Erwin memuji Amalia. Sebagai wanita yang pasti
mempunyai sifat-sifat pemalu ia dapat juga menyampaikan hasrat
hatinya melalui jalan keliling. Erwin sendiri tahu bahwa Amalia telah jatuh hati padanya. Kalau tidak karena itu, ia tidak akan sampai di
gubug ini. Dengan kalimat-kalimatnya tadi Erwin sudah berusaha
agar Amalia jangan sampai meneruskan dorongan hatinya yang
benar-benar tidak punya alasan sesuai dengan hukum akal.
Melainkan karena apa yang dirasakannya sebagai jatuh cinta
semata-mata. Dan ia sendiri, bagaimana" la tidak pernah menanyai
dirinya, karena ia tidak punya perasaan apa-apa terhadap Amalia
selain daripada keinginan untuk membebaskannya dari pengaruh
dukun Afandi yang telah membuatnya jadi gila. Yang sekali-sekali
terlintas dalam hatinya justeru Sagita anak ahli ilmu hitam yang
akhirnya bunuh diri, karena malu pada anaknya dan apa yang telah
dilakukannya dengan ilmu sihirnya itu.
"Hei Er, kau tidak menjawab pertanyaanku," kata Amalia yang melihat Erwin sebagai berpikir. Padahal sebenarnya Erwin hanya
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membiarkan pikirannya menerawang.
"Jangan cari penyakit Am! Bukan aku orangnya yang pantas jadi
ikutan. Ibumu sangat baik dan sayang sekali padamu. Beliau lah
yang harus kau ikuti, bukan aku yang berkeadaan seperti ini!"
Amalia berpendapat bahwa Erwin bukan tidak menyukainya
tetapi merasa dirinya tidak layak untuk jadi ikutan. Menurut
perasaan hatinya Erwin tentu sayang juga padanya. Mustahil tidak!
la memenuhi syarat untuk disenangi dan disayangi. Tetapi Erwin
terlalu banyak pertimbangan dan tidak menyukai keadaan yang
timpang, la mengetahui dirinya miskin, tidak layak berdampingan
dengan Amalia. Sebenarnya hanya itu hambatannya. Sedangkan
Amalia sendiri menganggap itu bukan' hambatan.
Dia yang punya diri, dia mau! Apa lagi!
Erwin melihat ke kopor yang di sana. Amalia mengetahui. Dia
tidak menunggu Erwin bertanya, tetapi langsung Berkata: "Aku


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sudah bawa pakaian seperlunya. Aku sudah ambil keputusan! Diriku
tidak perlu kau ragukan."
Erwin diam, tak tahu mau mengatakan apa dan bagaimana
supaya gadis yang "kalap-cinta" itu jangan sampai merasa
tersinggung. Sebenarnya Erwin bersedia membantu apa saja, tetapi
untuk mencintainya sebagaimana yang diharapkan Amalia ia benarbenar tidak sanggup. Bukan karena Amalia kekurangan syarat. Juga
bukan karena ia miskin, karena bagi Amalia semua itu sudah tidak
merupakan hambatan. Tetapi hatinya tidak terbuka untuk
menampung cinta gadis itu. Mengapa begitu tak dapat dijelaskan,
karena dalam masalah cinta memang banyak hal-hal yang tidak bisa
dimengerti, kadang-kadang merupakan kenyataan yang sangat
aneh. "Kau tidak menyukai aku Er?" tanya Amalia. Membuat Erwin
tambah terjepit, karena ia tidak mau melukai hati gadis yang sudah
berterus terang itu.
"Aku sayang sekali padamu Amalia, karena kau juga seorang
wanita yang polos. Mungkin lebih polos dari diriku sendiri.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karenanya aku menginginkan kau hidup bahagia. Kau berhak hidup
bahagia. Dan Aku bukan orangnya yang dapat memberikan
kebahagiaan padamu!"
"Aku akan merasa bahagia di sampingmu Erwin. Aku punya
firasat yang tajam dan aku tahu bahwa kau tidak akan pernah
menyia-nyiakan aku. Itu yang jadi keyakinanku dan aku tahu bahwa
keyakinanku itu tidak keliru."
Selagi Erwin mencari kata-kata untuk menjawab, tiba-tiba di
ambang pintu telah berdiri seorang wanita, cantik sekali. Tidak kalah cantik dari Amalia, tetapi Amalia juga tidak di bawah kecantikan
pendatang yang tiba-tiba itu.
"Hai, maaf, aku tak tahu ada tamu. Kalau kedatanganku
mengganggu, aku akan pergi," kata pendatang itu. la tak lain dari Sabrina.
"Oh tidak," kata Amalia. "Kami hanya ngomong ngomong
enteng." Sabrina melirik ke kopor Amalia. Dalam hatinya timbul
tanda tanya. Dan anehnya juga rasa cemburu. Hih, dasar sifat
wanita. Bisa mendadak benci atau cemburu tanpa sebab yang wajar
serta mudah dipahami. Tentu saja rasa cemburu itu tidak
diperlihatkannya.
"Masuk Sab, kenalkan nona Amalia," kata Erwin yang heran
bukan main-main melihat kedatangan Sabrina. Ada apa dia datang"
Bukankah dia akan ke Kerinci bersama calon suaminya Sabaruddin!
Sabrina bersalaman dengan Amalia. Mereka saling pandang
dengan tanda tanya dan dugaan yang berlainan. Adanya kopor di
sana menimbulkan persangkaan pada Sabrina bahwa perempuan ini
tentu kekasih Erwin yang baru. Adanya yang baru ini karena ia
meninggalkan Erwin.
Amalia menyangka bahwa pendatang ini tentunya pacar Erwin.
Dan itu sebabnya ia mengajukan berbagai alasan tadi kepadanya.
Halus memang, tetapi semua itu disebabkan adanya orang ketiga
ini, yang memperkenalkan diri dengan nama Sabrina.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa kabar Sab" Sabaruddin tidak turut?" tanya Erwin. Siapa Sabaruddin, tanya Amalia di dalam hati. Saudara Sabrina ataukan
suaminya" Syukur kalau suaminya.
"Tidak, seperti kau lihat, aku datang sendiri. Mengapa kau
bertanya tentang dia?" Sabrina kelihatan tidak senang.
"Ai, namanya kawan akrab, kan biasa kalau ditanya mengenai
dirinya?" kata Erwin.
"Kurasa kedatanganku ini mengganggumu Erwin," kata Sabrina
dan tanpa pamit ia pergi.
*** AMALIA memandang Erwin, seakan-akan ingin tahu mengapa
wanita itu bersikap demikian. Tetapi ia tidak menanyakannya, la
menafsirkannya sebagai suatu rasa cemburu yang amat sangat. Dan
kecemburuan itu tentu disebabkan kehadiran dirinya di sana.
"Aneh," kata Erwin memecah kesepian. "Apanya yang aneh?"
tanya Amalia. "Sikapnya!"
"Kurasa ia tidak menyukai kehadiranku di sini. Tentunya karena
merasa cemburu. Mungkin kecemburuannya itu wajar!"
"Maksudmu?" tanya Erwin.
"Menurut jalan pikiranku dia itu pacarmu Jadi wajar kalau dia
cemburu!" "Kau keliru, benar-benar keliru. Dia calon is-teri sahabatku.
Sabaruddin yang kutanyakan padanya tadi."
"Lalu mengapa dia bersikap begitu. Tak suka kau bertanya
tentang orang yang katamu calon suaminya. Pergi tanpa pamit."
"Terus terang aku tidak dapat menjawabnya. Tetapi apa yang
kukatakan bukan cerita yang kubuat buat. Dia akan kawin dengan
sahabatku Sabaruddin. Sebelum nikah akan ke Kerinci dulu. Kau
tahu bukan dimana Kerinci?"
"Pernah kupelajari di sekolah. Kalau tak khilaf di Sumatera Barat http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahagian paling selatan. Ada kawan-kawanku bercerita bahwa
daerah itu tempat cindaku. Orang yang kadang-kadang jadi
harimau. Kalau wanita suka mengisap darah orok! Tapi aku tidak
percaya. Mana ada manusia kadang-kadang jadi harimau. Satu hal
kurasa pasti Er. Sekiranya pun betul apa katamu tentang
Sabaruddin, ia tadi cemburu. Sorot matanya waktu berangkat tadi
memperlihatkan kebenciannya padaku. Aku rasa dia cinta padamu.
Hanya orang yang menaruh cinta yang bisa cemburu."
Apa yang dikatakan Amalia memang benar. Hanya orang bercinta
yang bisa merasa cemburu. Tetapi adalah suatu kenyataan bahwa ia
telah putus hubungan dengan Sabrina. Jadi kisah cinta mereka
sudah habis. Kalau berkayuh tak mencapai pulau, kalau berjalan tak
sampai ke batas. Ketika Amalia mengatakan, bahwa menurut cerita
yang didengarnya Kerinci itu tempat cindaku, darah Erwin ter-srap
dan jantungnya berdebar. Karena Sabrina adalah salah satu dari
wanita cindaku. Amalia tidak mengetahui, bahkan tidak percaya
tentang adanya cindaku'.
"Aku telah mengatakan yang sebenarnya Am. Aku tidak bisa
memaksa kau untuk percaya, tetapi aku tidak berdusta!"
"Cantik sekali dia," kata Amalia.
"Ya dia cantik. Kau tidak kalah cantik dengan dia!"
"Kau pandai juga gombal ya!" Senang dan geli juga hati Amalia mendengar kata-kata Erwin. Sebenarnya apa yang diucapkan Erwin
itu sekali lagi menunjukkan kepolosannya. Diakuinya bahwa Sabrina
cantik, tetapi dikatakannya pula bahwa Amalia tidak kalah cantiknya.
Amalia sendiri pun merasa begitu. Dia tahu bahwa dirinya cantik.
Dia juga menganggap bahwa rupanya tidak kalah cantik
dibandingkan dengan wanita yang jadi jengkel tadi.
"Aku tak suka dengan gombal-gombalan Am. Tentu saja kau
boleh tidak percaya. Aku juga tidak meminta agar kau percaya!"
kata Erwin. Wah ini laki-laki memang lain. Punya kesombongan
juga! Dia tidak minta agar kata-katanya dipercaya..
"Kau betul-betul hebat," kata Amalia.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apanya yang hebat! Kau menyindir aku ya!"
"Tidak, kau boleh percaya boleh tidak, aku berkata yang
sebenarnya. Kau betul-betul hebat. Lain dari semua kawan laki-laki
yang pernah, kukenal atau yang masih kawan-kawanku sampai kini.
Kau tidak minta dipercaya, itulah yang kunilai hebat. Umumnya lakilaki ingin sekali agar semua omongannya dipercaya oleh wanita.
Selalu bersumpah, walaupun tidak disuruh bersumpah. Kau lain dari
mereka semua. Kau punya rasa sombong dan aku menyukai orang
yang tidak mempunyai sifat mengemis. Aku percaya bahwa kau
berkata benar. Tetapi kau tentu sependapat denganku bahwa
wanita tadi cemburu melihat kehadiranku di sini. Iya atau tidak?"
"Entahlah Am, aku tidak mau memikirkannya. Hanya
menghabiskan enersi tanpa ada gunanya. Kalau dia cemburu, aku
betul-betul tidak mengerti kenapa dia harus cemburu!"
"Karena dia menyukai dirimu!"
"Dia segera akan nikah dengan sahabatku!"
"Itu tidak menutup kemungkinan bahwa dia menyukai dirimu.
Bisa terjadi seorang wanita kawin dengan seorang pria yang kurang
disukainya atau bahkan tidak berkenan di hatinya, karena ia
sebenarnya menyukai laki-laki lain. Dalam hal ini kaul la tidak
mendapatkan kau, tetapi sampai menjelang pernikahannya dia
masih belum putus asa. Itulah makanya ia datang kemari. Tentu
ada maksudnya. Dan aku dianggapnya sebagai penghalang!"
Cerdas sekali wanita ini, pikir Erwin. Kalaulah dia tahu,
bagaimana hubungan Erwin dengan Sabrina dulu dan diketahuinya
pula bahwa kedua-duanya hampir sejenis, bisa jadi harimau, Erwin
tidak bisa meramalkan apa yang akan dikatakan atau dilakukan oleh
Amalia yang sudah jatuh cinta pada dirinya.
"Amalia," kata Erwin lembut. "Ku ulangi lagi, bahwa aku sayang padamu, aku mau berbuat apa saja yang mungkin untukmu. Tetapi
caramu ini tidak benar. Kau punya ibu yang sayang padamu sedang
ayahmu masih dirawat di rumah sakit. Ibumu tentu tidak menyetujui
caramu ini dan ayahmu akan tambah parah kalau mendengar
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahwa kau ke mari. Dia benci, sangat benci padaku. Walaupun apa
yang dituduhkannya tidak benar. Yang paling baik Am, kau kembali
ke rumahmu. Jangan sampai ibumu panik dan jangan sampai
tetangga atau keluargamu tahu. Caramu ini akan membuat mereka
semua membenci diriku. Jadi bukan terbatas sampai ayahmu saja.
Kau tidak ingin aku dibenci oleh mereka semua, bukan?"
Kelembutan Erwin membuat kalimat-kalimat itu meresap ke
dalam pikiran Amalia. la merasa bahwa apa yang dikatakan Erwin,
semuanya benar. Erwin juga sudah mengatakan bahwa ia sayang
pada dirinya. Bukankah sayang itu sama juga dengan cinta, atau
setidak-tidaknya membuka jalan ke arah itu. Mungkin Erwin
mengatakan sayang, karena ia malu untuk mengatakan cinta!
"Perempuan tadi benar-benar bukan pacarrtiu Er?" tanya Amalia lagi. la ingin suatu kepastian untuk menenteramkan perasaannya.
"Sudah kukatakan, ia calon isteri sahabat akrabku!"
"Baiklah, apa yang kau katakan tadi memang benar. Aku mau
pulang mematuhi nasehatmu, tetapi kau harus selalu datang
melihatku ke rumah. Mau?"
"Aku akan selalu ke rumahmu!"
"Kalau kau bohong aku akan angkut semua barang-barangku ke
sini!" Amalia berkata manja. Atau mengancam"
"Beres," jawab Erwin berkelakar. Dia merasa lega dengan
bersedianya Amalia menerima pendapat dan nasehatnya. "Kau
tunggu, aku carikan taksi gelap."
"Kenapa mesti taksi gelap. Yang meteran saja. Lebih murah. Kan
aku akan segera meru bah cara hidup!" '
"Jangan dimulai hari ini, besok saja. Hari ini pakai taksi gelap saja. Lebih baik. Tunggu sayang, ya!" kata Erwin tanpa mengetahui bahwa kata-kata sayangnya yang sepotong itu begitu berkesan dan
besar maknanya bagi Amalia. la kini tambah percaya, bahwi Erwin
sesungguhnya sayang dan cinta padanya. Hanya dia mau caranya
yang halus. Sekaligus Amalia merasakan, bahwa ada orang miskin
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang lebih mengutamakan nama baik daripada orang kaya dan
ternama, bahkan orang terkemuka yang sudah tak mengindahkan
harga diri. Yang penting bagi orang-orang yang sudah gila duniawi
ini adalah mencapai maksud melalui jalan apa saja. Apakah yang
diingini itu harta kekayaan atau wanita. Melalui kelicikan, ayo!
Dengan jalan wewenang, tidak keberatan. Melalui ancaman halus
atau kasar juga dapat dilakukan. Amalia menambah suatu
pengalaman berupa kenyataan, bahwa manusia benar-benar tidak
selalu bisa dinilai dari keadaan lahiriahnya. Tidak dari
penampilannya, juga tidak dari kata-katanya.
Agak lama juga baru Erwin kembali dalam sebuah taksi gelap
yang mempunyai cukup banyak pangkalan di Jakarta. Supir taksi
menyangka, bahwa Erwin ini tentu pesuruh, la pun termasuk insan
yang menilai manusia dari keadaan lahiriah. Ketika Erwin menjinjing
kopor Amalia dari dalam si supir lantas menyangka, bahwa wanita
cantik yang berpakaian rapi yang mengenakan beberapa potong
perhiasan itu tentu majikannya. Si supir tidak merasa perlu
membukakan pintu belakang, karena toh sudah ada pesuruh wanita
yang akan memakai mobilnya itu. Dan Erwin memang membukakan
pintu bagi Amalia. Setelah wanita itu masuk ia menutupnya. Lalu
membuka pintu depan di samping supir. Dan ia masuk, duduk di
sebelah pengemudi itu. Tetapi Amalia yang tidak mengira bahwa
Erwin akan mengantarkannya, karena ia tidak mengatakannya tadi,
buru-buru berkata: Hei kenapa kau duduk di depan! Sini, duduk
bersamaku!" Bung supir jadi heran bukan main di dalam hati. Ada
pula majikan secantik itu mengajak pesuruhnya duduk di
sampingnya. Bisa dikatakan bahwa wanita itu rendah hati
memandang sama pada semua manusia, termasuk pesuruhnya.
"Aku di sini saja1" kata Erwin menolak ajakan Amalia.
Pengemudi taksi yang belum menggerakkan kendaraan karena
belum dapat perintah dari si wanita jadi tambah heran, mengapa
Erwin menyebut dirinya dengan aku. Dia tentunya seorang
pembantu yang tidak kenal sopan santun. Logatnya orang seberang.
"Aku bilang duduk bersamaku di sini," kata Amalia. Baginya Erwin http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
adalah kekasih sedangkan bagi si supir ia hanya pesuruh. "Kalau
kau tidak mau duduk di sini, lebih baik tidak usah mengantarkan!"
Daripada berdebat berkepanjangan didengar supir, lebih baik
menurut, pikir Erwin. Dia pindah duduk di belakang. Amalia merasa
senang sekarang. Supir mencuri lihat dari kaca spion. Aneka
pertanyaan timbul dalam dirinya. Bukan urusannya, tetapi dia mau
bertanya jawab sendiri. Biasa, salah satu sifat dari sementara
manusia. Mobil menuju tempat yang dikatakan Amalia setelah Erwin
duduk di sampingnya tadi. Ke Jalan Ir. Haji Juanda. Erwin heran,
kenapa ke sana. Rumah Amalia di daerah Menteng. Tetapi manusia
harimau itu tidak bertanya. Semau nyalah. Pokoknya Amalia kembali
ke rumahnya, itu yang penting bagi Erwin.
Erwin tidak tahu, bahwa sejak ia ke luar rumah mencari taksi
gelap, sampai kembali dan berangkat bersama Amalia ada
sepasang mata yang mengikutinya dengan hati tidak menentu.
Dimulai dengan ingin tahu mau ke mana Erwin sendirian dengan
meninggalkan Amalia. Kemudian merasa agak lega karena Amalia
pergi dengan kopor yang dibawakan Erwin. Itu sih biasa. Masakan
Amalia harus mengangkat sendiri kopornya. Si pengintai itu juga
masih lega karena Erwin duduk di sebelah supir, menandakan dia
bukan apa-apa bagi wanita cantik itu. Pesuruh sih bukan, itu dia
tahu! Paling banter juga kawan atau kenalan.
Mengapa dia mengintai" Karena dia Sabrina, yang penasaran. Dia
pergi tanpa permisi dari gubug Erwin tadi karena jengkel dan
cemburu yang meluap. Setibanya di jalan ia jadi penasaran, mau
tahu, hubungan bagaimana sih yang ada di antara gadis cantik itu
dengan Erwin. Sabrina yang mula-mula lega, jadi panas bukan tanggungtanggung, ketika Erwin pindah dari depan duduk di samping Amalia.
Sialan bener. Ini tentu atas permintaannya perempuan itu. Kok dia
yang begitu cakep dan pasti orang kaya mau duduk bersama-sama
Erwin, yang setengah kumal dan hanya bersandal jepit! Mesti ada
apa-apa. Si Erwin itu kan dukun kawakan. Apa saja bisa dibuatnya.
Menyembuhkan yang sakit bahkan yang hampir mati. Apa lagi kalau


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
cuma menundukkan hati wanita. Dengan pandangan mata saja dia
sanggup! Aneh, cemburu wanita cindaku itu membara. Padahal
sudah ada Sabaruddin. Tetapi bisa juga tidak aneh. Bukan dia satusatunya wanita yang punya sifat "serakah" di permukaan bumi ini.
*** ERWIN dan Amalia tidak sadar bahwa mereka dibuntuti. Supir
taksi tidak bisa menahan diri untuk dengan caranya melihat dari
kaca spion. Kenyataan yang dihadapinya amat menarik. Siapa lakilaki ini dan siapa pula perempuan itu"
Dari Jalan Juanda supir diperintahkan membelok ke Jalan Pintu
Air. Di depan sebuah rumah makan Padang, Amalia menyuruhnya
berhenti. "Kita makan dulu Er," kata Amalia. la keluarkan lembaran seribu di berikan kepada supir sambil menyuruhnya makan pula. Tidak
semua penumpang begini. Nona ini orang baik hati, begitu kesan si
pengemudi. Erwin sudah tidak kuasa membantah. Lebih baik menurut saja.
Hanya ia tak urung berkata: "Aku ini berpakaian begini Am, rasanya tak pantas!"
"Husy, jangan ngomong begitu juga lagi. Sudah kuno. Hanya
orang bodoh yang menilai dari pakaian. Aku merasa bangga makan
bersamamu di sini. Kau orang Su m a tera, tentu senang masakan
Padang, bukan" Hih, orang Sumatera itu kok doyan bener sama
cabe. Tapi aku juga akan membiasakan diri!" Mereka mengambil
tempat duduk. Memang banyak pasang mata memandang. Persetan
sama mereka. Melihat taksi berhenti di depan restoran dan Erwin bersama
Amalia masuk, hati Sabrina yang terus membuntuti jadi tambah
panas. "Pakai makan bersama segala," kutuk Sabrina. Dan ia masih
sanggup mendesis: "Betul-betul perempuan tidak tahu diri," seorah olah dialah wanita yang paling tahu diri. Cemburu, cemburu. Itulah
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang jadi sebab. Dan Sabrina menyuruh otaknya bekerja apa yang
paling baik dilakukannya. Tentu saja terhadap wanita yang berani
menyaingi dirinya itu.
*** SIFAT dan keinginan wanita kadang-kadang sulit dimengerti.
Sabrina yang dahulu meninggalkan Erwin dan sudah bertekad akan
ke Kerinci bersama Sabaruddin untuk ziarah ke kuburan ayahnya
guna mohon pembebasan dari kecindakuan yang melekat pada
dirinya, akhirnya berbalik pikiran. Dan perubahan pendirian dan
sikap ini disebabkan kenyataan bahwa dirinya dan Erwin sama-sama
mengharimau di hadapan Sabaruddin yang manusia wajar
sebagaimana lazimnya manusia, la telah memutuskan secara sefihak
untuk tidak jadi ke Kerinci. Persetan amat jadi cindaku sampai maut
merenggut nyawa dari dirinya. Itu toh bukan kemauannya. Nasib,
itulah yang membuat dia jadi cindaku. Buat apa lagi susah payah
mohon perubahan penentuan atau takdir yang sudah ditentukan
bagi dirinya. Dan buruknya, Sabrina yang kini mau meninggalkan Sabaruddin,
jadi teringat pada perasaan-perasaan lama, tatkala ia mati-matian
mengharapkan kasih dari Erwin. Kenangan itu membuat Sabrina jadi
rindu, la mau mengaku salah dan mohon maaf pada Erwin.
Menyembah kakinya pun ia mau asalkan Erwin dapat memaafkan
dan menerimanya kembali, la sadar bahwa ia telah melakukan suatu
perbuatan yang dinamakan zinah dengan Sabaruddin. Bahwa ia
tidak perawan lagi. Tetapi apakah keperawanan menjadi syarat
mutlak untuk dicintai" setahunya tidak! Erwin sendiri kan sudah
pernah ber-isten. Sedangkan laki-laki yang masih "bersih," belum tahu berhubungan dengan perempuan pun, banyak yang mau sama
janda, isteri orang atau bahkan tidak sungkan-sungkan masuk ke
luar ke dunia hitam. Ber-"mesraan" dengan wanita-wanita yang dinamakan tunasusila, yang sudah biasa mengadakan kontak-intiem
dengan ratusan laki-laki yang selalu membayar untuk menyalurkan
nafsu dengan segala macam risikonya.
Sabrina bertekad untuk memiliki Erwin. Karena itulah makanya
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dia menyusul si manusia harimau yang baru meninggalkan
rumahnya dalam tubuh harimau dengan kepala manusia, la tidak
mengatakan kepada Sabaruddin akan kemana ia sebenarnya.
Katanya hendak ke rumah kawannya. Itulah sebabnya ia kaget dan
kecewa dicampur panas bukan kepalang ketika melihat ada seorang
wanita muda dan cantik di gubug Erwin. Dan itulah sebabnya maka
Sabrina marah sekali ketika melihat wanita itu bersama Erwin masuk
ke restoran Padang di Jalan Pintu Air. Pada waktu itu juga dia
mengambil keputusan untuk melenyapkan Amalia, supaya tidak ada
yang merintangi hasrat hatinya. Dia tidak ragu-ragu bahwa Erwin
akan sudi menerimanya kembali, sebab bagaimana pun kejamnya ia
tempo hari, tetapi manusia harimau itu tentu menyadari bahwa
yang paling cocok untuk teman hidupnya tentulah wanita yang lebih
kurang sejenis dengannya. Dan wanita itu adalah dirinya, Sabrina
yang amat cantik.
Menunggu memang suatu pekerjaan yang amat menyiksa dan
menegangkan syaraf. Itulah yang dilakukan Sabrina dari jarak lebih
kurang seratus meter. Lama sekali rasanya. Seakan-akan Erwin dan
wanita yang bernama Amalia itu tidak akan keluar lagi dari rumah
makan itu. Mengapa begitu lama"
Tentu karena sama-sama merasa senang, saling merayu.
Barangkali juga membicarakan masa depan. Memang jahanam
benar perempuan itu, pikir Sabrina. Memilih kekasih, mengapa mesti
Erwin. Ada ribuan pemuda-pemuda ganteng yang tentu dapat
diraihnya dengan mudah, karena dia cantik! Mengapa memilih Erwin
yang kadang-kadang jadi harimau.
Lebih setengah jam kemudian barulah Amalia ke luar,
berdampingan dengan si manusia harimau yang cukup ganteng dan
simpatik manakala ia sedang sebagai manusia biasa. Walaupun
keadaan lahiriahnya jelas-jelas menandakan kemiskinan.
Taksi yang membawa Erwin dan Amalia dibuntuti lagi oleh mobil
Sabrina. la mau tahu dimana rumah wanita saingannya itu. Jika
sudah mengetahui tempat tinggalnya, segalanya nanti akan mudah
diatur dan dilaksanakan, la menghendaki Erwin, tidak ada satu
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
syaitan pun boleh menghalangi.
Akhirnya taksi sampai di tempat tujuan. Rumah Maskun yang
bersama Jufri masih terbaring di rumah sakit dengan luka-luka
bekas cakaran yang tidak akan pernah utuh kembali. Ketiga orang
pembunuh bayaran mereka yang akhirnya menculik mereka sendiri
dari rumah sakit, sudah berada dalam tahanan Polisi dengan
penjagaan ketat. Supaya jangan bisa melarikan diri sebagaimana
sudah agak sering berhasil dilakukan oleh para tahanan atau orangorang yang sudah dijatuh' hukuman. Dengan berbagai macam cara
sehingga mengundang kecurigaan terhadap sementara orang dalam
yang mestinya dapat mencegah. Bisa karena lalai, tetapi bisa juga
karena dibeli! *** IBU Amalia terkejut, heran, tetapi juga merasa lega. Anak satusatunya yang disangka menghilang kiranya kembali lagi. Dengan
sang dukun yang mengobatinya pula lagi. Nyonya Maskun atau
Juariah tidak sependapat dengan suaminya, bahwa Amalia digunagunai oleh Erwin. la hanya heran mengapa anaknya yang secantik
itu bisa jatuh hati pada seorang dukun, padahal dia mempunyai
begitu banyak sahabat, sebagian dari mereka sangat mendambakan
kasih, kalau boleh cinta dari anak perawannya itu.
"Ibu, aku dari rumah Erwin. Tetapi dia menyuruh aku kembali ke
ibu. Itu makanya aku ada di sini sekarang," kata Amalia tanpa
menyembunyi-ka apa yang telah dilakukannya.
Erwin tidak memberi komentar.
"Apakah benar begitu Tuan dukun?" tanya Juariah.
"Benar nyonya," jawab Erwin. "Tetapi saya harap nyonya jangan menyebut saya dengan tuan. Saya tidak merasa diri saya tuan."
"Baiklah, kalau kau suka kusebut nama saja! Kau orang baik, aku
merasakannya. Kau pun orang berbudi. Maafkanlah suamiku yang
lancang mulut. Kemarin ia diculik dari rumah sakit, bersama-sama
dengan kemenakannya Jufri. Untunglah dapat digagalkan Polisi.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kabarnya yang menculik tiga orang. Orang mengatakan, mereka itu
penjahat-penjahat yang sudah banyak membunuh korbannya. Aku
tak mengerti, mengapa orang yang sudah tak berdaya masih mau
diculik. Kalau dukun masih punya rasa kasihan, tolonglah lindungi
mereka. Kami heran bagaimana ia dan Jufri sampai mendapat lukaluka begitu. Dukun sudah tahu tentu bahwa mereka didatangi dan
dicakar harimau' pinta nyonya Maskun.
"Yang dapat melindungi seseorang hanya Tuhan. Maksudku
perlindungan yang sempurna. Di negara ini ada Polisi atau para
penjaga keamanan lain yang dapat dimintai bantuan untuk maksudmaksud begitu. Saya tidak dapat melakukannya," kata Erwin.
"Dia sudah berjanji akan selalu kemari melihat aku Bu," kata Amalia.
Erwin merasa mukanya memerah padam. Malu. Tentu ibu Amalia
menyangka, bahwa Erwin membalas cinta anaknya dan menuduh
dirinya tak tahu diri, walaupun ia tidak mengatakannya terus terang,
karena takut akan kekuatan gaibnya sebagai dukun. Dan memang
begitulah dugaan Juariah sekarang. Anaknya jatuh cinta pada
seorang dukun dan si dukun membalas cinta anaknya. Tadinya dia
tidak pernah membenci Erwin, bahkan marah pada suaminya karena
menuduh Erwin mendukuni Amalia agar tergila-gila padanya. Kini
perasaannya berubah! la, akan bermenantukan dukun" Miskin lagi.
Bah! Tanpa menanggapi kata-kata Amalia untuk tidak mengeruhkan
suasana dan merusak hati gadis itu, maka Erwin merelakan diri
menerima sebala macam dugaan buruk Juariah atas dirinya, la
melihat perubahan pada wajah perempuan itu, ia dapat merasakan
betapa hebatnya kutuk hati ibu Amalia atas dirinya. Dengan
perasaan malu dan jiwa yang amat tertekan, Erwin mohon diri.
Juariah tidak menya-hutinya. la tidak sanggup berpura-pura.
Amalia mengetahui bahwa ibunya tidak menyukai Erwin lagi. Jadi
kini, baik ayah maupun ibunya menentang dia. Tetapi tanpa
mengeluarkan kata-kata untuk memprotes sikap ibunya, ia
mengambil ke putusan bulat di dalam hati untuk hidup bersama
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Erwin, tidak perduli apakah ia hanya seorang dukun miskin. Sekali
lagi terlihat betapa seorang wanita dapat keras bagaikan karang,
walaupun ia pada lain kesempatan akan lunak bagaikan ongol-ongol
atau serupa kerak yang direndam dalam air.
Baru beberapa menit saja si dukun yang manusia harimau
meninggalkan Amalia dengan ibunya, telah terdengar orang
mengetuk pintu, yang tanpa menunggu jawaban langsung saja
masuk, membuat pemilik rumah sedikit kaget bercampur heran dan
merasa dilanggar haknya oleh seorang perempuan yang tak kenal
sopan santun. Amalia sendiri bukan hanya heran, tetapi benci,
sangat benci. Karena yang masuk itu tak lain daripada Sabrina yang
sudah dikenalnya di rumah Erwin belum lama berselang.
"Kalian tentu memandang aku tidak sopan, bukan?" kata Sabrina.
"Aku memang bukan orang penuh sopan santun semacam kalian.
Namun begitu kedatanganku bukan mau menyusahkan kalian, tetapi
sebaliknya. Hendak menyelamatkan kalian dari suatu bencana yang
akan merenggut nyawa kalian semua!"
Juariah jadi tertarik, tetapi Amalia jadi bertambah benci.
Perempuan ini tentu menginginkan Erwin. Dia datang untuk
memfitnah. "Kami tidak punya musuh!" kata Juariah dan mempersilakan
tamu itu duduk untuk menceritakan bencana yang dikatakannya itu.
"Memang kau tidak punya sopan santun Sabrina!" kata Amalia.
"Dan kau tentu akan menyebar fitnah kemari!"
"Kau sudah mengenalnya?" tanya Juariah kepada anaknya.
"Ya, tadi di rumah Erwin. Dia ini tergila-gila pada Erwin,
walaupun dia segera akan menikah dengan sahabat Erwin.
Perempuan ini bukan hanya tidak sopan, tetapi juga rakus!" kata
Amalia sengit. Sabrina malu! Tetapi hanya sedikit, karena jauh lebih besar
daripada rasa malu itu adalah tekad bulatnya untuk memiliki Erwin.
Dengan jalan apa saja. Kalau perlu membunuh Amalia yang bisa jadi
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penghalang ini.
"Katakanlah apa sukamu," kata Sabrina tenang. "Nanti kalian akan menilai aku lain. Kalian akan merasa bahwa aku ini sebenarnya
juru penyelamat. Si Erwin itu dukun. Kawakan dia. Dia bisa
menaklukkan raja dengan kekuatan ilmunya. Dia bisa
menyembuhkan segala macam penyakit. Dia tidak suka menerima
bayaran atas jasa-jasanya," kata Sabrina lalu diam sejenak. Dengan sengaja untuk menimbulkan ingin tahu pada saingan dan ibunya.
"Dia tidak suka uang, karena dia pantang hidup mewah. Sekedar
senang saja pun tidak boleh. Itulah pantangan bagi ilmunya. Tetapi
sayang, dia punya suatu cacad. Dia suka darah. Dan darah yang
digemarinya adalah darah manusia. Sebab dia bukan manusia wajar
seperti kita-kita ini. Seperti kalian dan aku. Dia manusia harimau.
Ayahnya manusia harimau. Kakeknya juga manusia harimau!"
"Fitnah!" kata Amalia dengan suara membentak.
Sebaliknya, Juariah amat tertarik dengan cerita ini. Bukankah
muka Jufri dan suaminya dicakar binatang buas yang di duga
harimau! "Teruskan ceritamu," kata Juariah.
"Aku sudah lama mengenal dia. Asalnya dari Mandailing, daerah
penuh misteri di Tapanuli selatan. Kalian tentu tidak percaya.
Sampai sekarang di sana masih ada manusia harimau. Yang masih
hidup atau yang bangkit kembali dari kuburannya. Ayah si Erwin itu
sudah mati. Tetapi selalu ke luar dari kuburan dan mendatangi
anaknya. Begitu pula kakeknya. Ini bukan omong kosong. Biar aku
jadi batu sekarang kalau aku bohong!" Bulu kuduk Juariah jadi
berdiri. Merasa seram. Merasa takut. Tanpa tahu sebab-sebabnya
Amalia sendiri juga merasa bulu romanya berdiri. Lalu, rumah itu
bergoyang-goyang bagaikan digoncang gempa. Kemudian
terdengarlah suara yang amat menakutkan. Harimau mengaum.
Bukan hanya Amalia dan ibunya, tetapi Sabrina juga jadi pucat.
Lalu suara penuh wibawa: "Sabrina, kau benar-benar jahat.
Anakku Erwin tidak pernah menyakiti engkau. Kau diselamatkan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
oleh sahabatnya Datuk nan Kuniang. Kau telah berniat akan
menikah dengan Sabaruddin yang pernah ditolong oleh anakku.
Mengapa engkau tidak ceritakan siapa dirimu dan apa yang telah
kau lakukan!" Mendengar ini si perempuan cantik yang cindaku itu tambah takut dan badannya terasa mulai mengeluarkan keringat
dingin. Celaka, celaka, pikirnya. Dia berdiri dan menghambur ke
luar. Cepat dia masuk mobil dan melarikan kendaraan yang
disetirnya sendiri itu. Mau kemana"
Ke rumah Sabaruddin yang sudah seperti rumahnya sendiri"
Tidak! Lalu ke mana" Dalam ketakutan, akhirnya ia masuk ke
sebuah jalan yang agak sunyi dari kendaraan atau manusia berlalu
lalang. Mobil dihentikan, ia merebahkan diri. Dipandanginya
tangannya, yang dirasanya segera akan berbulu, la telah


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bermandikan peluh. Kedua tangannya gemetar.
"Kau jahat sekali Sabrina," terdengar lagi suara Dja Lubuk.
"Katakan tanpa henti: Aku cindaku, aku cindaku, aku cindaku!" la tak berdaya melawan perintah itu. la mematuhinya. Tanpa henti ia
mengatakan bahwa dirinya cindaku. Pelan-pelan bertumbuhanlah
bulu di kedua belah tangannya. Pikirannya tetap bekerja, tetapi
perintah tidak terlawan olehnya. Kemudian terasa olehnya bahwa
mobilnya bergerak, bagaikan didorong. Bukan khayalan.
Mobilnya benar-benar bergerak. Apakah ia ke luar" Tidak mungkin.
Kalau ada orang lalu tentu akan melihat dirinya dengan tangan
harimau. Dan ia akan dikeroyok orang banyak sebagaimana
ayahnya dulu dipukuli orang sampai mati. Mobil itu masuk parit di
pinggir jalan. Tidak terbalik, dan parit itu tidak dalam. Sabrina
tambah takut, kemudian tak sadarkan diri.
Sebenarnya tak ada manusia yang mendorong mobil Sabrina
sehingga masuk ke dalam parit. Tetapi kendaraan itu memang
bergerak seperti yang dirasa oleh Sabrina. Yang menggerakkannya
adalah tenaga yang tidak kelihatan karena sengaja tidak mau
memperlihatkan dirinya. Dan dia tidak lain daripada Dja Lubuk, yang
selalu tidak bisa tenang di kuburannya karena anak tersayangnya
selalu saja ditimpa musibah.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sabaruddin gelisah menantikan Sabrina. la sudah bersedia
mengambil segala risiko, la benar-benar mau ke Kerinci bersama
Sabrina agar wanita yang sekarang amat disayanginya itu bisa
menjadi wanita wajar. Tiba-tiba hatinya tergerak, sebagai diperintah
oleh suatu kekuatan untuk menolong Sabrina yang sedang
mendapat kecelakaan.
*** DALAM keadaan tidak sadar, Sabrina berubah bentuk. Di jok
depan yang terdiri atas dua tempat duduk ia terbaring. Bagian kaki
dan pantat ditempat-nya duduk mengemudi dan bagian pinggang ke
kepala di jok sebelahnya.
Dua suami isteri yang lalu di sana dalam sebuah taksi meteran
tertarik melihat sebuah sedan kelas mahal terperosok ke dalam parit
tanpa ada seorang pun mengambil sesuatu langkah untuk
membantu. Suami isteri itu turun dan menghampiri, disusul oleh
supir taksi yang telah memparkir kendaraannya di pinggir.
Tiba-tiba wanita yang menjenguk ke dalam mobil melalui kaca
jendela, terjerit lalu roboh, pingsan. Suaminya pun tak kuat
menahan jerit. Kemudian supir taksi juga terkejut serta ketakutan,
walaupun makhluk aneh yang tidak bergerak itu jelas sedang
tertidur nyenyak atau mati. Supir dan penumpangnya menggotong
si wanita pingsan ke dalam mobil dan taksi dilarikan ke Kantor Polisi di Jati baru yang tak jauh letaknya dari tempat kejadian.
Begitu panik dan tegang perasaan supir dan penumpangnya,
sehingga petugas yang mendengar cerita sukar mengerti apa yang
sebenarnya telah terjadi. Apalagi cerita itu tidak masuk akal sama
sekali. "Dia pingsan, tidur atau mati Pak," kata supir taksi. "Mukanya cantik."
"Anda tertarik pada kecantikannya atau mau menceritakan
kecelakaan?" tanya Masduki yang sudah berpangkat Lettu Polisi. Dia jadi agak jengkel.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Si penumpang taksi yang bernama Cahya Buana alias Bu Beng
Kiam sebelum ganti nama berkata: "Kepala perempuan, badan
harimau Pak! Saya berani sumpah mati kalau saya bohong.
Sekarang masih ada. Bapak boleh lihat sendiri! Kalau saya bohong
boleh tahan sama saya!" kata Beng Kiam menguatkan kisah
nyatanya. Dan ia memang menceritakan yang sebenarnya. Yang
dilihatnya adalah Sabrina yang telah berubah rupa. Dalam keadaan
tak bergerak, karena ia pingsan oleh perasaan malu dan panik yang
memburu dirinya sejak ia menceritakan Erwin di rumah Amalia.
Cerita yang membuat Dja Lubuk memperdengarkan suaranya
karena amat marah.
Lettu Pol Masduki bukan tidak pernah mendengar tentang
adanya makhluk misterius yang disebut-sebut orang sebagai
manusia harimau. Tetapi makhluk itu jantan atau laki-laki. Yang
diceritakan supir dan Beng Kiam ini lain. Dan dalam mobil pula lagi.
Di belakang setir. Tandanya dia yang mengemudikan mobil itu.
Gila bener, masa iya ada wanita bertubuh harimau menyetir mobil.
Isteri Beng Kiam yang sudah ditolong sehingga siuman kembali
masih menjerit-jerit dan dadanya turun naik dengan kencang, la
belum melupakan dan barangkali tidak akan pernah dapat
melupakan apa yang dilihatnya dengan matanya sendiri tadi.
Lettu Pol Masduki dengan dua orang anak buahnya mengikuti
taksi ke tempat mobil yang diceritakan masuk ke dalam parit. Tiba
di sana bersamaan dengan sebuah taksi lain yang ditumpangi oleh
Sabaruddin. Calon suami si cindaku bergegas ke mobilnya, begitu pula
Masduki, dua anak buah disertai supir taksi dan Bu Beng Kiam.
Mereka semua melihat melalui kaca jendela yang tertutup, karena
kendaraan itu memakai alat penyejuk hawa.
Yang jadi takut adalah supir taksi dan Beng Kiam, karena apa
yang mereka lihat sekarang bukan wanita harimau tetapi seorang
perempuan cantik yang kelihatannya letih. Sabaruddin membuka
pintu yang tidak dikunci dari dalam, mendudukkan Sabrina.
Masduki memandang Beng Kiam, marah dan minta penjelasan.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Saya sumpah Pak. Ini muka sama, tapi dia punya badan tadi
badan harimau. Ini supir saksi. Saya punya nyonya juga lihat sampai
pingsan. Saya sumpah Pak, saya tidak omong kosong!" Bagaimana
pun Masduki jadi bingung. Yang dilihatnya seorang wanita cantik
dalam keadaan letih. Yang dikatakan si supir taksi dan Beng Kiam
harimau berkepala perempuan.
"Apakah nona ini famili Saudara?" tanya Masduki kepada
Sabaruddin. "Calon isteri saya Pak," kata Sabaruddin. Wah, semakin kabur.
Bagaimana pula seorang laki-laki seganteng Sabaruddin akan kawin
dengan makhluk seperti yang dikatakan supir taksi, Beng Kiam dan
isterinya. Masduki tidak sanggup bertanya kepada Sabaruddin
apakah yang dikatakan supir dan penumpangnya itu benar. Itu
terlalu menghina.
Dalam pada itu orang sudah ramai berkerumun. Mobil
Sabaruddin dapat didorong ke luar parit tanpa alat-alat pengangkat.
Melihat sekian banyak orang mengamati dirinya, Sabrina jadi
sangat gugup, tetapi sebaik mengetahui bahwa ia sudah manusia
wajar kembali, lega jugalah hatinya, ia tahu betul, bahwa tadi ia
mengharimau dan ia masih sempat merasakan bahwa mobilnya
bergerak dari pinggir jalan masuk ke dalam parit.
Sabaruddin mengucapkan terima kasih kepada perwira polisi
Masduki tanpa berkata apa-apa kepada supir taksi dan Beng Kiam
yang bersumpah-sumpah telah mempersaksikan wanita bertubuh
harimau di dalam mobil mewah itu. Dalam hatinya ia percaya,
bahwa kedua laki-laki itu telah berkata yang sebenarnya.
Sabrina duduk di samping Sabaruddin tanpa kata. Laki-laki itu
juga tidak bertanyatan apa-apa. la tahu bahwa wanita yang telah
diperawaninya itu masih dalam keadaan tidak sewajarnya. Masih
dihantui berbagai perasaan yang amat mencekam.
Setiba di rumah, Sabaruddin mengantarkan Sabrina ke
kamarnya. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Minum valium dan istirahatlah. Kau tentu letih sekali," kata laki-laki itu.
Tanpa komentar, Sabrina menurut, la memang amat perlu
istirahat untuk menenangkan dirinya, la merebahkan diri,
memejamkan mata, tetapi tak dapat tidur. Pikirannya menerawang.
Mulai dari gubug Erwin, sampai ke Jalan Pintu Air ketika ia
mengintai dan menantikan Erwin dan Amalia keluar dari restoran,
terus ke rumah Amalia. la ingat kembali apa katanya mengenai diri
laki-laki harimau itu supaya Amalia jadi takut dan menjauhkan diri.
Lalu ia ingat bagaimana mendadak Dja Lubuk marah tanpa
memperlihatkan diri sehingga ia sendiri yang ketakutan karena
merasa dirinya akan mencin-daku. Betapa malunya kalau ia jadi
harimau di rumah Amalia. Bukan hanya malu, barangkali pun ia
sudah mati di dikeroyok tetangga-tetangga Amalia yang
dianggapnya sebagai saingannya untuk memiliki Erwin.
Sabrina menilai dirinya. Mengapa ia mempunyai sifat seburuk itu"
la telah pernah merusak hati Erwin. Memberi angin pada sahabat
akrab orang yang disakitinya. Sampai Sabaruddin cinta setengah
mati padanya. Sampai ia rela mengkhianati Erwin yang pernah ke
Ujungpandang membantu mereka dalam menumpas musuhmusuh yang sudah menyebabkan kematian adik Sabaruddin"
Sehingga akhirnya Sabaruddin mengetahui rahasia keanehan hidup
Sabrina dan jadi takut padanya, suatu rasa takut yang tadinya
belum pernah dialaminya. Tetapi ia mengancam akan menuntut
balas kalau laki-laki yang ningrat Bugis itu meninggalkannya.
Begitulah kehidupannya dengan Sabaruddin berjalan penuh lika-liku
sampai si laki-laki ganteng dan si cantik yang cindaku mengadakan
hubungan paling terlarang antara dua manusia yang belum diikat
akad nikah. Masih terngiang-ngiang di telinganya apa kata ayahnya
yang datang dari Kerinci sana' karena amat sedih dan merasa
dirinya menjadi lebih dina oleh perbuatan terkutuk anaknya.
Mengenang semua ini air mata Sabrina berlinang kemudian
mengalir melalui pipi membasahi bantal. Hidup sebagai wanita
cindaku adalah takdir.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bukan kehendak hatinya, la malah ingin bebas dari penderitaan
itu. Tetapi perangai dan sifat yang buruk bukan takdir dan bukan
diturunkan oleh Tuhan. Pikiran dan perbuatan jahat dibisikkan dan
dianjurkan oleh iblis dan setan. Yang tidak kuat iman akan
bersahabat dengan setan.
"Ya Tuhan, ampuni aku yang terlalu banyak membuat derita bagi
orang lain demi kepuasan hatiku sendiri," kata Sabrina sambil
terisak-isak. la menangisi kelemahannya. Pada waktu itu ia berjanji
untuk tidak lagi mengganggu Amalia. Tetapi apakah Amalia masih
menyayangi Erwin yang telah dikatakannya manusia harimau pada
suatu saat kan merenggut nyawa Amalia karena ia selalu haus
nyawa dan haus darah. la tertidur dalam tangis. Sabaruddin
membiarkan. Dia pun memang tidak dapat berbuat lain daripada
membiarkan Sabrina meredakan hati dan pikiran sendiri.
BU BENG KIAM dan supir taksi ditanyai Polisi, apakah sebenarnya
yang telah terjadi. Apakah mereka bukan mimpi atau berkhayal.
Istri Bu Beng yang sudah siuman dan menjadi normal kembali
mengulangi ceritanya, bahwa ketika ia melihat ke dalam mobil, ia
terkejut dan takut bukan main. Badan harimau dengan kepala
wanita yang amat cantik tertidur atau mati. la bersumpah-sumpah
bahwa ia tidak mimpi. Mana ada orang mimpi sedang berdiri dan
melihat ke dalam sebuah mobil yang masuk parit, karena ingin tahu
apakah ada orang yang cedera di dalam, katanya. Dan keterangan
wanita itu masuk akal. Keterangan supir taksi dan Bu Beng Kiam
juga sama. Apakah mungkin ada wanita harimau selain daripada
manusia harimau jantan yang kembali bertualang dan mengganas di
Jakarta setelah lebih kurang setahun tidak terdengar ceritanya lagi.
Masduki yang pernah mendengar kisah tentang manusia-manusia
harimau di Tapanuli menghubungi rekannya Kapten Polisi Sahata
Siregar di kantor Kodak MetroJaya. Kebetulan Kapten Polisi itu ada
di tempat. Masduki langsung saja bertanya apakah selain manusia harimau
jantan, juga ada wanita yang bisa berubah jadi harimau, la
menerangkan, bahwa ada tiga orang saksi mata yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melaporkannya dibawah sumpah, walaupun mereka tidak diminta
bersumpah untuk kebenaran ceritanya itu. Siregar terkejut. Karena
dia tahu. Bukan hanya laki-laki, tetapi wanita pun ada yang pada
waktu-waktu tertentu berubah jadi harimau. Di Tapanuli hanya
beberapa perempuan yang dikabarkan menerima warisan dari ibu
atau neneknya. Ayah biasanya mewariskan kepada anak laki-laki.
Tetapi Siregar juga mengetahui tentang banyak cerita cindaku di
Kerinci. Wanita cindaku bisa pergi ke mana saja. Sebab rupanya
sebagai wanita-wanita lainnya, tidak kentara. Ada yang tua. Yang
muda usia pun ada. Tentu saja cindaku bisa pindah dan bermukim
di Jakarta. Namun begitu, Kapten Polisi itu tahu, bahwa masyarakat
tidak ooleh dibikin jadi panik. Tiap kepanikan masyarakat selalu
digunakan penjahat untuk mencari keuntungan melalui akal dan tipu
muslihat. "Sebaiknya Letnan catat saja apa yang mereka ceritakan. Kita
harus menyelidikinya secara teliti," kata Siregar kepada Masduki.
"Tapi apakah itu mungkin Kap?" tanya Masduki ingin suatu
kepastian. "Segalanya mungkin. Kalau Anda ada waktu nanti malam kita
ngomong-ngomong. Mau datang ke rumahku?" tanya Sahata
Siregar. Tanpa pikir, Masduki menerima tawaran Siregar dengan senang
hati. Sahata orang Tapanuli dari Sipirok. Dia tentu banyak tahu
tentang manusia-manusia harimau yang sudah dua kali menghebohgemparkan Jakarta. Apa lagi di antara anggota Polisi juga ada yang
jadi korbannya. Anehnya, makhluk itu hanya memilih polisi-polisi
yang menyakiti dirinya. Tidak pernah kedengaran mengganggu
orang yang tidak bersalah padanya.
MASDUKI datang ke rumah Kapten Polisi Sahata Siregar seorang
diri. Dengan kendaraan Dinas. Atas permintaan tuan rumah yang
menerimanya sebagai kawan, bukan sebagai bawahan, ia
mengulangi apa yang diceritakan oleh Bu Beng Kiam, supir taksi dan
kemudian diperkuat lagi oleh Nyonya Bu setelah ia siuman dari
pingsannya. Siregar teringat pada peristiwa baru beberapa hari yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lalu ketika ia melakukan pemeriksaan atas terluka beratnya Maskun
dan kemenakannya Jufri di rumah mereka sendiri oleh cakaran kuku
yang diduga keras kuku harimau dewasa. Waktu itu Juariah yang
istri Maskun dan Amalia yang anak mereka tidak melihat terjadinya
penyerangan. Mereka tidak melihat siapa atau apa yang
dilakukannya. Mereka juga tidak menceritakan, bahwa Amalia
baru sembuh dari penyakit gila karena guna-guna dan yang
mengobati lalu menyembuhkannya adalah seorang dukun muda
bernama Erwin. Jadi Siregar belum mengetahui seluruh duduk
permasalahan sampai terjadinya bencana atas Maskun dan Jufri.
Tetapi Kapten Polisi itu mengikuti kejadian setelahnya, yaitu
penculikan kedua korban dari rumah sakit oleh tiga orang yang
termasuk dalam daftar hitam Polisi, tetapi belum dapat ditahan
karena tidak cukup alasan untuk itu. Barulah pada malam
penculikan itu mereka ditangkap. Itu pun atas pemberitahuan
seseorang yang tak mau menyebutkan namanya kepada Polisi
bahwa pada malam tersebut akan terjadi suatu kejahatan berupa
penculikan pasien.
Siregar sendiri minta turut memeriksa perkara tersebut. Tetapi
ketiga penculik David, Mudakir dan Masto tidak mau menerangkan


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

siapa yang memerintahkan penculikan. Mereka lebih suka ditembak
mati saja daripada harus menerangkan siapa yang memerintah.
"Kalian takut pembalasan dendam dari anggota komplotan yang
memerintah?" tanya Siregar memancing. "Keselamatan kalian kami jamin. Bantulah kami dalam soal ini. Selagi mereka berkeliaran,
masyarakat akan selalu terancam."
"Kami tidak pernah takut pada sindikat mana pun," kata Masto karena tidak suka diduga takut pada sesama manusia. Sama-sama
terdiri dari daging, darah dan tulang-tulang, mengapa mesti takut
pada sesama manusia, begitulah pendirian Masto. Dan begitu pula
pendirian David dan Mudakir.
"Jadi kenapa takut menyebutkan nama-nama mereka atau
pemimpinmu, kalau kalian diperintah oleh sindikat kalian sendiri!"
pancing Siregar lagi.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sudahlah Pak. Kami sudah mengaku salah, dua pasien. Cukup
alasan untuk menyeret kami ke Pengadilan. Kami akan terima
hukuman Pak Hakim tanpa naik banding. Apa lagi. Sudah cukup,
bukan?" kata David.
Siregar jadi curiga. Tidak takut pada manusia mana pun, tetapi
tidak mau menyebut siapa yang memerintah penculikan. Apakah
yang memberi perintah bukan manusia" la ingat pada peristiwa
perobekan muka Maskun dan Jufri.
Apakah si manusia harimau yang diketahui sedang bertindak di
sana sini pegang peranan" Bulu kuduk Siregar berdiri. Persis seperti
ketika ia memeriksa Maskun dan Jufri yang dicakar oleh harimau
atau manusia harimau.
MELIHAT kekerasan hati ketiga penculik itu disertai dengan
perasaan aneh yang kembali menjalari dirinya, Sahata Siregar tidak
meneruskan pertanyaan atau desakan. Beberapa bawahannya
mengusulkan supaya pemeriksaan diserahkan kepada mereka
dengan jaminan bahwa ketiga penjahat itu pasti menjawab semua
pertanyaan. "Mereka pasti akan mengaku Pak," kata Tirto yang sudah sersan polisi. Dia dikenal sebagai petugas yang tegas dan keras. Dia tahu
ada larangan penggunaan kekerasan terhadap para tersangka,
tetapi dia sangat tahu, bahwa pada orang-orang tertentu kekerasan
harus dipergunakan, kalau diyakini bahwa mereka memang pasti
bersalah. Apa ooleh buat. Kebenaran kadang-kadang harus dikorek
melalui kekerasan. Memang benar, kekerasan yang salah tempat
bisa menyebabkan pengakuan dosa yang sama sekali tidak pernah
dilakukan oleh tersangka.
"Jangan Tirto," kata Kapten Siregar. "Saya hargai maksud baikmu. Tetapi kurasa kasus ini bukan kejahatan biasa!"
"Maksud - Bapak penculikan politik?" tanya Tirto.
"Bukan, bukan. Aku cuma merasa bahwa perkara ini bukan
seperti yang biasa kita hadapi! Aku tidak dapat menerangkan. Aku
hanya merasakannya," kata Siregar.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tirto dan kawan-kawannya tidak menjawab. Kapten Pol Siregar
pergi. Setengah jam kemudian Tirto dengan dua orang kawannya
Sukarna dan Do dy memeriksa ketiga penculik yang bandel itu.
*** SETELAH mendengar seluruh cerita Letnan Masduki dan
mengingat kembali pemeriksaan yang dilakukannya atas tiga
penculik yang merahasiakan orang yang memberinya perintah.
Kapten Siregar bertanya apakah Masduki percaya pada apa yang
diceritakan suami istri Bu Beng Kiam dan supir Taksi.
"Tidak ada sebab bagi mereka untuk berbohong," kata Masduki.
"Walaupun saya tidak melihat makhluk itu, tetapi saya percaya
mereka berkata benar. Apa lagi kalau memang ada wanita-wanita
Pedang Dan Kitab Suci 4 Maling Budiman Berpedang Perak Karya Kho Ping Hoo Neraka Hitam 11

Cari Blog Ini