Ceritasilat Novel Online

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan 9

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung Bagian 9


Tanpa menanti serangan tiba, Ong Tiong Yang berdiri dari duduknya, tubuhnya dimiringkan tahu2 hudtimnya telah digerakkan memukul bergantian pada kedua batang potongan sumpit itu, sehingga potongan sumpit itu telah terjatuh kelantai kembali.
Menyaksikan ini, Sie Hun Bian kian meluap darahnya, ia telah memukul meja dengan keras, sampai piring dan mangkok araknya terpental keatas.
"To jin bau........ engkau benar2 hendak
menantangku, heh ?" teriaknya dengan suara yang dingin, namun dalam suara bentakannya itu terdapat nafsu membunuh yang mengerikan sekali.
Ong Tiong Yang tersenyum sabar, la menghampiri Sie Hun Bian, kemudian merangkapkan kedua tangannya menjura memberi hormat.
"Maafkan, bukan se-kali2 Pinto hendak, mencari urusan dengan tuan.... tetapi tadi tindakan tuan keterlaluan dalam mencelakai kasir dan pelayan rumah makan ini, maka terpaksa Pinto tidak bisa berdiam diri.......!"
Sie Hun Bian tertawa dingin, ia berkata tawar:
"Hemm....., engkau rupanya memang merasa angkuh TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan kepandaian yang engkau mililiki itu....., apakah engkau menduga bahwa kepandaian mu itu sudah tidak ada tandingannya lagi" Baiklah, aku hari ini jika tidak bisa memperlihatkan kepadamu, bahwa Sie Hun Bian bukanlah orang yang mudah dipermainkan, untuk
selanjutnya percuma aku malang melintang didalam rimba persilatan......!"
Setelah berkata begitu, Sie Hun Bian bangkit berdiri, ia memandang tajam kepada Ong Tiong Yang.
Melihat keadaan sudah demikian rupa, Ong Tiong
Yang juga ber-siap2 penuh kewaspadaan karena ia tahu jika sampai dirinya lengah, niscaya ia bisa terluka ditangan Sie Hun Ban yang memang selalu turun tangan tanpa mengenal kasihan.
"Tuan jangan terlalu mengumbar kemarahan, karena itu tidak baik untuk tuan sendiri," kata Ong Tiong Yang sabar.
"Hemm......., engkau tidak perlu menasehatiku, kerbau busuk...!" bentak Sie Hun Bian kian meluap darahnya.
la sebagai tokoh yang terkenal dari kalangan penjahat, yang setiap tingkah lakunya seenak hati dan belum pernah ada orang yang bisa melarang dan
mengekangnya, justru sekarang ini ia hendak diberi nasehat oleh seorang tojin muda seperti Ong Tiong Yang, membuat ia jadi murka sekali.
"Engkau memang perlu dihajar.......!" kata Sie Hun Bian yang sudah tidak bisa menahan kemarahan hatinya.
la juga bukan hanya berkata saja, karena tangan kanannya telah digerakkan dengan jurus: "Menutup dengan terali besi", tampak kelima jari tangannya itu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terpentang lebar-lebar, ia berusaha menutup kepala Ong Tiong Yang dengan kelima jari tangannya.
Sesuai dengan nama jurus itu, yaitu "Menutup dengan terali besi", maka kelima jari tangan Sie Hun Bian seperti juga terali2 besi yang akan menutupi kepala Ong Tiong Yang.
Yang luar biasa adalah tenaga menutup dari telapak tangan Sie Hun Bian, karena telapak tangannya itu menyambar kuat sekali dan kelima jari tangannya itu kaku dun keras telah dialiri oleh tenaga lwekang, jika sampai mengenai sasaran, niscaya akan membuat kepala Ong Tiong Yang remuk.
Ong Tiong Yang tidak jeri, karena ia memang telah mempelajari ilmu dari aliran lurus, dimana ketiga orang gurunya memberi pelajaran ilmu yang bersih dan lurus padanya, berbeda dengan ilmunya Sie Hun Bian yang agak sesat tersebut.
Ketika melihat telapak tangan Sie Hun Bian hampir mengenai kepalanya, tampak Ong Tiong Yang mengelak kesamping kanan, tetapi ia tidak berkelit begitu saja, hudtim ditangannya telah dikebutkannya, tangkisan yang dilakukannya itu membuat tangan Sie Hun Bian jadi tergetar keras disaat bulu2 hudtim Ong Tiong Yang membentur tangannya dan berusaha melibatnya.
Keadaan demikian membuat Sie Hun Bian tambah
marah, ia telah memusatkan tenaga lwekangnya lebih kuat pada kelima jari tangannya, sama sekali ia tidak berusaha menarik tangannya, hanya diteruskan untuk mencengkeram bahu Ong Tiong Yang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bian Kie Liang yang bergelar Sie Hun Bian itu memang benar2 merupakan seorang tokobh sakti yang memiliki kepandaian tinggi sekali, karena disamping ia memiliki kepandaian yang aneh, juga kekuatan tenaga dalam yang dimilikinya sudah mencapai taraf yang tinggi, Ong Tiong Yang sendiri merasakan betapa telapak tangannya jadi sakit, dan ia juga merasakan hudtimnya seperti akan tertarik kena direbut oleh lawannya.
Hal ini membuat Ong Tiong Yang harus mengerahkan seluruh tenaga lwekangnya, dimana tenaga murninya itu disalurkan untuk melindungi Hudtimnya, agar tidak sampai direbut oleh lawannya yang mempunyai tenaga dalam yang kuat dan jurus ilmu silat yang aneh.
Kiang Bun melihat partempuran yang tengah
berlangsung antara Ong Tiong Yang dan Bian Kie Liang jadi memandang dengan mata terpentang lebar2, ia mengawasi deagan penuh perhatian.
Disaat itu Ong Tiong Yang merasakan jari tangan lawannya hanya terpisah beberapa dim saja dari
bahunya, dan jika saja jari2 tangan Sie Hun Bian berhasil mencengkeram pundaknya, niscaya akan membuat
tulang pie-pee nya terancam kerusakan yang cukup parah.
Harus diketahui kalau sampai tulang pie-pee
seseorang hancur atau remuk, ilmu silat orang yang bersangkutan akan punah, tenaga pada pergelangan tangannya, berarti tangannya akan menjadi lumpuh.
Hal ini membuat Ong Tiong Yang tidak berayal, ia telah menekuk kedua kakinya, se hingga tubuhnya jadi rendah kebawah, kemudian sambil mengenalkan suara TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seruan perlahan Ong Tiong Yang menggerakkan
Hudtimnya mengghantam kearah perut Sie Hun Bian.
Kalau sampai ujung hudtim dari Ong Tiong Yang
mengenai perutnya, niscaya akan membuat perut dari Sie Hun Bian terluka berat dan berarti juga tenaga dalamnya akan tergempur.
Karena itu, Sie Hun Bian tidak berani berlaku ayal, dia menarik pulang tangannya membatalkan
cengkeramannya, dan kemudian menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat kebelakang. Dengan cara demikian ia berhasil mengelakkan diri dan berkelit dari serangan yang dilancarkan oleh Ong Tiong Yang.
Kiang Bun yang menyaksikan jalannya pertempuran kedua orang tersebut demikian rupa jadi kagum sekali.
Semuanya terjadi begitu cepat, dan seperti tidak terjadi suatu perkelahian antara Ong Tiong Yang dan Sie Hun Bian, mereka seperti juga saling memberi hormat.
Jika memang orang yang tidak mengerti ilmu silat, tentu tidak mengetahui bahwa dalam beberapa detik itu dua orang jago telah mengeluarkan kepandaian masing2
yang hebat, yang membuat salah seorang diantara mereka bisa terbinasa.
Keadaan seperti ini benar2 membuat Kiang Hun jadi duduk bengong, karena ia yakin kepandaian yang
dimilikinya tidak sehebat itu.
Diam2 ia merasa malu tadi telah terlalu banyak bicara pada Ong Tiong Yang, dimana Ong Tiong Yang
membawa sikap seperti juga tidak mengerti ilmu silat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sie Hun Bian tertawa dingin, ia berkata tawar:
"Apakah kita akan meneruskan pertempuran kita?"
tanyanya. Ong Tiong Yang tersenyum.
"Tetapi semua itu bukan atas kehendakku, justru Siecu yang telah melancarkan serangan beberapa kali kepada Pinto... memang bukan se-kali2 Pinto hendak bertempur denganmu. .. hanya Pinto mengharapkan agar Siecu dilain waktu tidak selalu cepat marah seperti itu dan menurunkan tangan kejam kepada seseorang yang tidak berdaya......!"
Muka Sie Hun Bian jadi berobah merah, ia marah
tetapi ia tidak bisa melampiaskan kemarahannya itu, karena ia mengetahui bahwa pendeta yang ada
dihadapannya ini merupakan lawan yang tidak ringan.
Maka dari itu, Sie Hun Bian yang bernama Pian Kia Liang tersebut menahan kemarahannya, ia memaksakan diri untuk tersenyum, katanya: "Cinjin sebenarnya murid dari pintu perguruan mana ?"
Ong Tiong Yang kerutkan alisnya sejenak, kemudian sambil tertawa ia menyahuti : "Pinto kira hal itu kurang begitu penting buat siecu!"
"Mengapa kurang penting" Bukankah jika memang Cinjin murid dari salah seorang sahabatku; urusan kita akan bisa diselesaikan sampai disini saja.......?"
"Jadi jika Pinto ini murid dari orang yang tidak dikenal oleh siecu, apakah Pinto tidak akan diberi ampun olehmu
?" . Ditanya begitu Sie Hun Bian tersenyum ngejek.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baiklah, jika memang engkau tidak bersedia menyebutkan siapa gurumu, sekarang jawablah
pertanyaanku yang satu ini. Apakah Cinjin memang sengaja, hendak memusuhi diriku?"
"Mana berani aku memusuhi diri Siecu, bukankah kita tidak pernah saling berkenalan "
"Hem......., lalu kenapa Cinjin campuri urusanku!"
"Semua itu hanya disebabkan keadilan belaka, dimana Pinto tidak bisa menyaksikan perbuatan yang se-wenang2 dilakukan terhadap orang yang tak berdaya... l"
"Tetapi pelayan itu tadi telah berlaku kurang ajar kepadaku, bukankah pantas jika aku menghajarnya?"
tanya Sie Hun Bian yang naik darah lagi.
Tetapi justru Ong Tiong Yang, berkata dengan suara yang sabar :
"Cara untuk menegur pelayan hu bukan dengan hajaran, tatapi cukup dengan memberitahukan
saja......kukira dengan diberitahukan saja ia akan mengerti.......!"
Sie Hun Bian mendengus, ia jadi serba salah.
Tetapi disamping tengah, mempertimbangkan
kekuatan dan kepandaian Tojin muda ini, juga ia tengah memikirkan apakah akan diteruskannya untuk
melancarkan serangan kepada Ong Tiong Yang, atau memang urusan itu dihabisi sampai disitu saja "
Ong Tiong Yang merangkapkan sepasang tangannya, ia berkata ramah : "Nah, kukira cukup, pinto hendak kembali kemeja pinto....... !"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan tanpa menantikan jawaban dari Sie Hun Bian, tampak Ong Tiong Yang telah memutar tubuhnya, ia kembali kemeja Kiang Bun,
Waktu itu Kiang Bun berkata sambil memperlihatkan jari tangannya : "Hebat kau Totiang........kepandaianmu luar biasa.... !"
Tetapi Ong Tiong Yang tersenyum lebar, ia bilang dengan suara yang merendah : "Itu hanya kepandaian biasa saja, ilmu mengebut lalat....!"
Justru kata2 Ong Tiong Yang yang merendah diri itu telah didengar oleh Sin Hun Bian, membuat marah Bian Kie Liang jadi meluap lagi, tahu2 ia memukul meja dengan keras.
"Brakkk........!" meja itu telah dipukulnya kuat sekali.
"Hidung kerbau kurang ajar......!" bentaknya.
"Mari kita bertempur seribu jurus lagi....!" Dia menantang sambil berdiri.
Ong Tiong Yang jadi menoleh dan katanya dengan
tawar: "Mengapa harus berangasan seperti itu Siecu?"
"Engkau menganggap diriku sebagai lalat" Hayo buktikan, apakah aku seekor lalat yang begitu mudah dikebut oleh hudtimmu......!"
Ong Tiong Yang baru tersadar, bahwa perkataannya itu justru didengar oleh Sie Hun Bian.
Cepat2 Ong Tiong Yang bangkit dari duduknya, ia merangkapkan tangan memberi hormat.
"Maaf, sama sekali aku tidak bermaksud menyindir Siecu, aku hanya mengatakan kepada sahabat Pinto ini, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahwa kepandaian yang dimiliki itu bukan kepandaian yang berarti..........!"
Waktu Ong Tiong Yang berkata sampai disitu. tiba2
dari luar melangkah masuk seseorang. Semua mata menoleh, dan ruangan rumah makan tersebut seketika tersiar bau harum semerbak, karena yang memasuki ruangan rumah makan itu tidak lain seorang gadis yang memiliki paras sangat cantik.
Ong Tiong Yang yang melihat gadis secantik itu, diam2 telah mengucapkan doa untuk dapat
menenangkan goncangan hatinya.
Sebagai seorang pendeta muda, dengan sendirinya melihat seorang gadis yang begitu cantik, membuat hatinya tergoncang, benar2 merupakan suatu dosa buat Ong Tiong Yang. Dan ia tidak berani memandanginya terlalu lama, walaupun dihatinya ia heran sekali bahwa didunia ini ternyata terdapat gadis secantik itu.
Sedangkan gadis yang baru datang tersebut,
mengenakan pakaian warna biru dan memakai ikat
pinggang berwarna merah, dengan di ujung satunya diganduli oleh sebuah ukiran kepala burung Hong, dan juga ujung yang satunya lagi diganduli oleh sebuah bentuk bola kecil yang berkilauan karena terbuat dari emas, telah melangkah menghampiri sebuah meja, dan memesan makanan kepada pelayan.
Sie Hun Bian sendiri yang melihat gadis cantik itu, untuk sejenak tidak memperhatikan Ong Tiong Yang, karena matanya memandang tidak berkedip kepada
sigadis itu. ---oo~dwkz^Tah~oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 40 : LIE SIU MEI SI GADIS
CANTIK SAMA SEKALI sigadis tidak memperlihatkan sikap yang canggung walaupun ia menjadi pusat perhatian dari orang2 didalam ruang rumah makan tersebut.
Waktu itu tampak Kiang Bun sudah berkata dengan suara yang setengah berbisik : "Lihatlah Totiang, betapa cantiknya gadis itu..........!"
Pipi Ong Tiong Yang berobah merah, ia hanya
mengangguk dan duduk kembali dikursinya.
Sedangkan Sie Hun Bian juga telah kembali duduk, tetapi matanya tidak lepas-lepas mengawasi gadis tersebut.
Disaat itu, sigadis telah berkata dengan suara yang merdu: "Aku minta cepat disediakan dua kati teh dan dua buah bakpauw !"
Sipelayan dengan cepat melayani apa yang dipesan sigadis.
Pelayan itu yang menyaksikan kecantikan gadis
tersebut juga seperti lenyap semangatnya, ia berjalan dengan tubuh yang terhuyung, seperti juga orang yang telah kehilangan semangat.
Sigadis kemudian memandang sekelilingnya, menyapu semua orang yang berada didalam ruangan itu.
Sedangkan saat itu tampak Ong Tiong Yang tengah mencuri pandang kearah sigadis. KebetuIan sekali sigadis tengah memandangnya. Dengan sendirinya mata mereka TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
saling bertemu. Tetapi sigadis tidak mengalihkan pandangannya ia terus memandangi Ong Tiong Yang.
Keruan saja Pipi Ong Tiong Yang jadi berobah merah, ia cepat membuang pandangannya kelain arah,
sedangkan hatinya tergoncang cukup keras.
Sigadis tiba2 telah bangkit dari duduknya menghampiri Ong Tiong Yang.
Waktu telah dekat, ia merangkapkan kedua tangannya memberi hormat sambil kstanya: "Totiang, bisakah aku meminta sedikit pertolongan darimu.......?"
Hal ini membuat Ong Tiong Yang jadi sibuk sekali, ia cepat2 bangkit dari duduknya.
Dibalasnya hormat sigadis dengan merangkapkan
kedua tangannya juga, katanya: "Pertolongan apakah yang bisa kuberikan untuk nona?"
"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu kepada Totiang dan ingin memperoleh sedikit penjelasan.......!" sahut sigadis.
"Soal apakah itu, nona?" tanya Ong Tiong Yang dengan hatid yang mulai tidak tenang. Sigadis terlampau cantik, jarang sekali Ong Tiong Yang melihat ada gadis secantik gadis tersebut.
"Maukah Totiang duduk semeja denganku agar aku
bisa menjelaskan urusan itu per-lahan2 ?" tanya sigadis.
Mendengar gadis itu memintanya untuk pindah
kemeja sigadis, muka Ong Tiong Yang jadi berobah merah.
la melirik kepada Kiang Bun.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu itu Kiang Bun tengah mengawasinya, dan
ketika Ong Tiong Yang melirik kepadanya, ia
mengedipkan matanya, membuat muka Ong Tiong Yang kian berobah merah.
"Maafkanlah Siecu, aku harus menemani nona ini dulu" kata Ong Tiong Yang.
Kiang Bun mengangguk cepat sambil tertawa
"Si!ahkan......silahkan, aku tidak keberatan !" katanya.
Mendengar Kiang Bun mengijinkan, maka Ong Tiong Yang mengikuti sigadis, pindah kemeja gadis itu.
Sedangkan gadis tersebut tampaknya girang sekali melihat Ong Tiong Yang tidak keberatan pindah
kemejanya. Tangan sigadis telah dilambaikan memanggil pelayan, ia memesan dua kati teh lagi dan dua buah bakpau yang tidak memakai isi.
Pesanannya itu akan disediakan untuk tamu
undangannya ini.
"Urusan apakah yang hendak nona tanyakan ?" tanya Ong Tiong Yang yang jadi tidak enak hati kalau berdiam diri ber-lama2.
Gadis itu tersenyum manis sekali.
"Waktu aku memasuki ruang rumah makan ini, aku melihat Totiang, maka diwaktu itu aku yakin Totiang tentu bisa memberikan keterangan kepadaku.......
sedangkan orang2 lainnya yang berada dalam ruangan ini seperti bukan manusia baik", hanya Totiang seorang pendeta yang beragama, tentunya bisa memberikan keterangan yang sejujurnya dan sebenarnya.......!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan gadis tersebut, Ong Tiong Yang agak tenang.
"Katakanlah nona, apakah yang hendak ditanyakan nona ?" tanya Ong Tiong Yang.
"Sesungguhnya aku tengah mencari jejak seseorang,"
menjelaskan gadis itu.
"Mencari jejak seseorang ?" Gadis itu mengangguk.
"Tepat ! Tetapi ketika orang itu memasuki kota ini, justru ia telah lenyap tanpa meninggalkan jejak, sehingga aku kehilangan jejaknya, yang hendak
kutanyakan kepada Totiang, apakah Totiang melihat orang itu.......?"
"Siapakah yang nona maksudkan ?"
"Seorang pemuda, berusia dua puluh tahun memakai baju berwarna kuning........!"
"Tetapi...... sulit Pinto memberikan keterangan, tentunya banyak sekali pemuda yang mengenakan
pakaian serupa itu dikota ini........!"
"Namun pernuda itu memiliki tanda2 tersendiri, yaitu wajahnya sangat tampan, Disamping itu ia juga
merupakan seorang pemuda yang memiliki kepandaian yang tinggi. Kulihat Totiang memiliki kepandaian yang tinggi, matamu memiliki sinar yang tajam, tentunya Totiang bisa melihat pemuda itu dengan baik, yaitu pemuda yang memiliki kepandaian atau yang
tidak........!"
Ong Tiong Yang berpikir sejenak, berusaha
mengingat-ingat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi justru ia tidak berhasil untuk mengingat apakah ia pernah bertemu dengan orang yang dimaksudkan sigadis. Maka ia berkata sambil menggelengkan
kepalanya : "Sayang sekali aku belum pernah bertemu dengan pemuda yang nona maksudkan itu.....!"
Kalau demikian kata gadis itu kemudian. "Baiklah, terima kasih atas keterangan Totiang, sayang Totiang tidak bertemu dengan orang yang tengah kucari
itu.......!"
"Apakah nona memiliki urusan yang cukup penting dengan pemuda itu ?" tanya Ong Tiong Yang.
Muka sigadis jadi berobah merah, tetapi ia
mengangguk cepat.
"Ya," sahutnya.
"Kalau memang demikian, biarlah Pinto bantu mencari jejak pemuda itu. Apakah pemuda itu sahabat nona atau memang orang yang nona musuhi ?"
"Ia. . , ia sahabatku. ....!"
"Baiklah, Pinto bersedia membantu nona untuk mencari jejak sahabat nona itu......!"
"Terima kasih Totiang..... siapakah gelaran Totiang ?"
tanya sigadis. Ong Tiong Yang tersenyum sambil katanya: "Pinto belum memiliki gelaran, karena Pinto masih muda dan belum berhasil mempelajari agama Pinto dengan baik.
Sedangkan nama Pinto Ong Tiong Yang.........!"
"Ohhh..........!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah ada sesuatu yang janggal pada nama Pinto
"7" tanya Ong Tiong Yang ketika melihat sigadis memperlihatkan wajah yang agak luar biasa dan
sepasang alisnya itu mengerut dalam-dalam.
Ditanya begitu, sigadis berkata dengan suara ragu2:
"Aku.... aku seperti pernah mendengar nama itu........!"
Ong Tiong Yang tersenyum.
"Di mana nona pernah mendangar nama Pinto........?"
Tetapi gadis itu telah menggeleng.
"Entahlah, aku tidak mengingatnya lagi." Disaat itu Ong Tiong Yang hendak mengundurkan diri untuk
kembali kemeja Kiang Bun. Namun pelayan justru telah mengantarkan makanan yang dipesan sigadis.
"Sayang jika totiang tidak memakannya, jika memang Totiang tidak menerima undanganku untuk menjamu totiang, berarti totiang tidak mau memberi muka kepadaku....!!'
"Tetapi.... !" suara Ong Tiong Yang ragu2.
Sigadis tersenyum sambil mengambil sebuah bakpauw dan mulai memakannya.
Sikapnya manis dan terbuka sekali.
Ong Tiong Yang tidak bisa menampik untuk menemani gadis itu bersantap.
Setelah menghabiskan sebuah bakpauwnya dan baru saja Ong Tiong Yang bermaksud meninggalkan meja gadis ini, justru sigadis telah memandang kearah pintu rumah makan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Di waktu itu seseorang melangkah masuk, Ong Tiong Yang juga ikut meliriknya, ia melihat seorang pemuda berusia antara dua puluh tahun dengan memakai baju warna kuning melangkah masuk ! Seketika Ong Tiong Yang menduga pemuda inilah yang tengah dicari oleh gadis itu.
Tetapi waktu itu sigadis menundukkan kepalanya
dalam-dalam, iapun berkata dengan suara yang perlahan
: "Biarkan saja dia, jangan sampai ia melihat diriku," kata sigadis.
Melihat sikap sigadis, Ong Tiong Yang jadi heran.
la menatap dengan sorot mata tidak mengerti, sampai akhirnya setelah pemuda berbaju kuning itu memiliki bentuk tubuh tegap dan wajah tampan telah mengambil tempat duduk membelakangi mereka, Ong Tiong Yang bertanya dengan suara perlahan : "Apakah pemuda itu yang tengah dicari oleh nona ?"
Sigadis mengangguk.
"Ya.... tetapi aku tidak mau memperlihatkan diri padanya ditempat ini," sahut sigadis.
"Siapa nama pemuda itu ?" tanya Ong Tiong Yang jadi tertarik.
"Dia she Auwyang bernama Hong....!" menjelaskan gadis itu.
"Ohhhh ......!"
"Kepandaiannya tinggi sekali, kita harus, bicara perlahan, jangan sampai ia mendengar, karena
pendengarannya sangat tajam .......!" kata gadis itu lagi,
"Siapa nona sebenarnya ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gadis itu tersenyum, untuk sejenak ia tidak menyahuti pertanyaan Ong Tiong Yang.
Sedangkan Ong Tiong Yang yang telah terlanjur
menanyakan nama gadis itu, jadi berobah mukanyanya, karena dia merasa lancang telah menanyakan langsung nama seorang gadis yang baru dikenalnya.
"Aku she Lie dan bernama Sin Mei," menjelaskan sigadis akhirnya.
"Nona Lie," kata Ong Tiong Yang.
"Apakah engkau tidak mau menemui sahabatmu sekarang saja" Bukankah kelak jika ia sempat pergi engkau akan sulit mencari jejaknya lagi?"
Tetapi sigadis telah menggelengkan kepalanya dan ia berkata: "Tidak," dan kemudian menghela napas dengan wajah yang berobah seperti juga, ia memiliki kesulitan.
Ong Tiong Yang menyaksikan hal itu jadi heran, ia bertanya lagi: "Apakah nona tengah ribut dengan pemuda itu?"
Ong Tiong Yang bertanya seperti itu karena ia
menduga tentu sigadis adalah kekasih pemuda berbaju kuning yang katanya bernama Auwyang Hong tersebut.
Kembali gadis itu telah menggelengkan kepalannya.
"Apakah ada alasan lainnya" tanya Ong Tiong Yang semakin tertarik ingin mengetahui.
"Aku benci akan sifatnya yang angkuh........." kata sigadis.
Jawaban si gadis tersebut membuat Ong Tiong Yang tambah heran.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bukankah nona telah mencari jejaknya dengan bersusah payah ....... " Mengapa nona harus
membencinya" Bukankah dengan mencari jejaknya
berarti nona mau bertemu dengannya?"
Ditanya begitu, muka sigadis she Lie itu jadi berobah merah lagi.
"Totiang, maukah engkau menolongi aku sekali lagi ?"
tanya Lie Siu Mei,
Ong Tiong Yang tidak segera menjawab pertanyaan sigadis, ia hanya mengawasi sigadis.
"Bagaimana Totiang ?" tanya Lie Siu Mei seperti tidak sabar.
"Baiklah," sahut Ong Tiong Yang.
"Katakanlah nona, bantuan apa yang bisa kuberikan untuk nona ?"
Sigadis ragu2 sejenak, tetapi kemudian ia menyahuti juga, dengan suara yang perlahan : "Totiang temui pemuda itu, kemudian belajar kenal dengannya...."
"Untuk apa ?" tanya Ong Tiong Yang terkejut dan heran memotong perkataan sigadis.
"Jika memang Totiang berhasil berkenalan dengannya, maka disaat itulah Totiang bisa me-mancing2 apakah ia menaruh perhatian.......perhatian kepadaku........!"


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Waktu mengucapkaa kata-katanya yang terakhir itu, wajah sigadis berobah merah, tampaknya ia likat sekali.
Ong Eiong Yang tersenyum, seketika ia mengerti
maksud gadis ini.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baiklah," kata Ong Tiong yang kemudian "Kalau begitu, tentu, persoalan yang tidak terlalu sulit........!"
setelah berkata begitu, Ong Tiong Yang meneguk habis tehnya dan bangkit berdiri,
Tetapi Lie Siu Mei telah berkata dengan suara yang perlahan : "Tunggu du!u Totiang, ada yang perlu kujelasksn........ !" kata sigadis:
Ong Tiong Yang duduk kembali.
"Apa yang hendak nona katakan ?" tanyanya kemudian.
"Totiang harus berusaha mencari jalan untuk dapat berkenalan dengannya dan mencari akal agar bisa membawa pembicaraan kearah diriku...!" pesan sigadis.
"Ya, itu tidak terlalu sulit," kata Ong Tiong Yang.
"Tetapi Totiang, begitu Totiang tengah menghampiri pemuda itu, aku akan segera menyelinap keluar
meninggalkan ruangan ini. Nanti hasilnya boleh totiang sampaikan kepadaku malam ini, akan kunantikan totiang dipintu kota sebelah berat."
Ong Tiong Yang mengangguk.
Gadis itu demikian cantik, dan tampaknya ia mencintai pemuda berbaju kuning yang katanya bernama Auwyang Hong itu.
Namun rupanya gadis tersebut memiliki kesukaran untuk menyampaikan isi hatinya, sehingga ia telah meminta bantuan Ong Tiong Yang. Untuk pertolongan seperti itu tentu saja Ong Tiong Yang tidak akan menolaknya, yang tentunya akan mengecewakan si
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gadis, terlebih lagi memang urusannya pun merupakan urusan yang ringan sekali.
---oo~dwkz^^Tah~oo--BAGIAN 41 : PEMUDA BERBAJU
KUNING ONG TIONG YANG bangkit dari duduknya, kemudian
melangkah kedekat meja pemuda berbaju kuning itu.
Sekilas ia melirik kepada Lie Siu Mie, ternyata sigadis tengah melangkah meninggalkan ruang rumah makan tersebut.
Ong Tiong Yang telah merangkapkan kedua
tangannya memberi hormat kepada pemuda baju kuning itu, membuat pemuda itu jadi terkejut dan cepat2
melompat bangun dan membalas hormat dari pendeta ini.
"Maafkan Pinto mengganggu sebentar....!" kata Ong Tiong Yang.
Pemuda itu mengangguk dengan ramah, kemudian
katanya dengan suara yang sabar: "Siapakah totiang........ apakah kita pernah bertemu ..... maafkan aku seperti lupa segalanya.......!"
Mendengar sampai disitu, Ong Tiong Yang tersenyum, ia berkata: "Apakah Hengtai (saudara) yang bernama Auwyang Hong ?"
"Ihhh..... !" seru pemuda baju kuning itu mengandung keterkejutan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Ong Tiong Yang tetap yakin bahwa
pemuda ini benar2 bernama Auwyang Hong. "Bolehkah Pinto mengganggu Hengtai sejenak?" tanyanya.
"Ya....,ya boleh......!" sahut pemuda itu.
"Tetapi tunggu dulu, totiang darimana totiang mengetahui she dan namaku begitu jelas?"
"Pinto diberitahukan oleh seseorang" menjelaskan Ong Tiong Yang.
"Justru Pinto menemui Hengtai akan menyampaikan sesuatu.......!" "
"Mengetahui dari seseorang " Siapakah orang itu?"
tanya Auwyang Hong tidak sabar.
"Sabar, nanti Hengtai akan lekas mengetahuinya!"
kata Ong Tiong Yang.
"Bolehkah Pinto duduk bersama dengan Hengtai ?"
"Oh silahkan...., silahkan.....!"kata Auwyang Hong cepat.
"Maafkanlah, karena heran, sampai aku lupa untuk mengundang duduk pada Totiang...!"
Ong Tiong Yang duduk disebuah kursi yang
berhadapan dengan pemuda itu, kemudian katanya
dengan sabar: "Beberapa waktu yang lalu Pinto bertemu dengan seseorang dan justru orang itu telah
memberitahukan bahwa nama Hengtai adalah Auwyang Hong.
"Memang benar namaku Auwyang Hong, dan
bolehkah Siauwte (adik) mengetahui siapakah nama TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang yang memberitahukan Totiang mengenai namaku itu" Dan juga siapa& Totiang?"
Ong Tiong Yang tersenyum.
"Pinto bernama Ong Tiong Yang...!" menjelaskan pendeta ini.
"Ohh........!" dan Auwyang Hong mengawasi dengan penuh tanda tanya pada pendeta ini.
"Dan mengenai nama orang yang memberi tahukan prihal diri Hengtai, adalah......l"
"Siapa dia, Totiang?" tanya Auwyang Hong tidak sabar.
"Dia itu seorang gadis ......!"
"Seorang gadis?"
"Siapa dia?"
"Dia mengaku she Lie.....!"
Kedua alis Auwyang Hong jadi mengkerut dalam2, ia tampak berpikir keras.
"Siapakah namanya?" tanya Auwyang Hong kemudian.
"Aku rasanya tidak memiliki kenalan seorang gadis she Lie ........!"
"Oh ..." Ong Tiong Yang mengawasi Auwyang Hong dengan sinar mata yang agak tajam, kemudian katanya:
"Apakah memang benar2 Hengtai tidak kenal seorang nona yang bernama Lie Siu Mei....?"
Disebut namanya Lie Siu Mei, wajah Auwyang Hong jadi berobah, dan kemudian berkata: "Jika memang gadis itu.....kukira ........ ku kira aku memang mengenalnya......
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tetapi itu terjadi baru beberapa saat yang lalu. Kapankah Totiang bertemu dengan gadis itu?"
"Ia .... ia tadi memberitahukan-ku, bahwa ia yang bernama Auwyang Hong tampaknya, nona itu terlalu memperhatikan keadaan anda........!"
Kembali Auwyang Hong berobah, agak memerah
karena likat. "Totiang jadi bergurau," katanya kemudian.
"Justru . . !"
"Justru kenapa" tanya Ong Tiong Yang tertarik sekali.
"Justru beberapa waktu yang lalu kami telah bertemu dan bertengkar, malah gadis she Lie itu bermaksud untuk membinasakan diriku!"
"Ohhhh.......... !"
"Dan ia telah melancarkan serangan2 yang
mematikan, untung saja aku bisa meloloskan diri dari tangannya dan berhasil melarikan diri.......!"
"Oh........!" sekali lagi Ong Tiong Yang tercengang, karena sama sekali ia tidak menyangka bahwa Lie Siu Mei merupakan lawan dari Auwyang Hong.
"Apakah gadis itu tidak menceritakan kepada totiang bahwa kami memang telah bertempur satu dengan yang lainnya ?" tanya Auwyang Hong.
Ong Tiong Yang menggeleng.
"Pinto Pinto tidak tahu menahu hal itu......!" katanya agak gugup.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah totiang sahabatnya ?" tanya Auwyang Hong lagi sambil mengawasi tojin itu dengan sorot mata yang tajam.
Kembali Ong Tiong Yang telah menggelengkan
kepalanya."
"Bukan...." sahutnya.
"Dan maksud kedatangan totiang hendak menemuiku
?" tanya Auwyang Hong sambil tetap mengawasi pendeta itu.
Disaat itu Ong Tiong Yang sudah tidak bisa berdusta.
la murid dari sebuah pintu perguruan yang lurus selamanya belum pernah berdusta. Maka kali inipun ia tidak bisa berdusta, tertebih lagi keterangan yang diberikan sigadis ternyata berlainan dengan kenyataan yang ada.
Maka ia segera menceritakan urusan itu sebenarnya.
Auwyang Hong yang mendengar hal ini jadi tertawa agak keras, rupanya ia menganggap urusan itu
merupakan urusan yang lucu.
"Kalau memang demikian," kata Auwyang Hong kemudian "Totiang telah diperalat oleh sigadis itu........!"
"Aku diperalat oleh gadis itu ?" tanya Ong Tiong Yang tidak mengerti.
"Ya, Totiang diperalat hanya sekedar untuk memperoleh keterangan dari mulutku.......!" sahut Auwyang Hong.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tetapi gadis itu memang sungguh2 menaruh
perhatian kepada Auwyang. Hengtai....!" menegaskan Ong Tiong Yang.
"Mengapa Totiang bisa mengetahui hal itu dengan pasti ?" tanya Auwyang Hong.
Ong Tiong Yang jadi gugup. "Ini..... ini.....!" katanya dengan suara yang gugup.
"Bukankah menurut pengakuan totiang baru pertama kali bertemu dengan gadis itu?" tanya Auwyang Hong.
Ong Tiong Yang mengangguk.
"Benar ....... tetapi dalam waktu yang singkat itu justru Pinto melihatnya betapa gadis itu memang benar2
menaruh perhatian kepadamu Hengtai........!" kata Ong Tiong Yang.
"Mengapa begitu "''
"Karena sebelum Hengtai datang kerumah ini, justru ia telah menjelaskan kepada Pinto bahwa ia tengah mencari jejak Hengtai, karena ia...., ia terlalu memperhatikan Hengtai, bahkan menurut pengakuannya, dia adaIah sahabat Auwyang Hengtai......!"
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang seperti itu
Auwyang Hung tersenyum, dan kemudian berketa
dengan suara yang pasti: "Aku tidak yakin gadis itu memperhatikan diriku, karena ia sebelumnya bersikeras hendak membinasakan diriku.......!''
"Mengapa begitu ", tentunya terdapat suatu kesalah pahaman ?" tanya Ong Tiong Yang.
"Gadis itu menuduh bahwa aku telah mencuri sesuatu barangnya, tetapi aku merasa tak pernah mencuri TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
barangnya dan aku tentu saja membantahnya ........
tetapi justru gadis she Lie itu tetap dengan tuduhannya, bahkan ia tetah melancarkan serangan dengan ilmu pedangnya. Memang aku bisa memberikan perlawanan, namun jika aku mempergunakan kekerasan, jelas akan membuat gadis itu terluka bukankah jika memang hal ini terjadi harus dibuat sayang dimana gadis secantik itu harus terluka ditanganku ........... ?"
Ong Tiong Yang tidak segera menyahuti, ia berdiam diri sejenak, kemudian mengangguk.
"Ya. . .. memang tampaknya Hengtai memiliki kepandaian yang tinggi. Nona Lie Siu Mei juga
mengatakan, disamping Hengtai memiliki kepandaian yang tinggi, juga memiliki watak dan sifat yang angkuh
.......!" ---oo0oo--- Tiba-tiba terdengar suara yang dingin mengandung ejakan : "Hemmm......, meributi segala urusan wanita, pemuda tidak tahu malu dan imam hidung kerbau yang menyeleweng.........nah, tentu kena sekali dan cocok!"
Begitu terdengar suara dingin itu, ternyata suara Sie Hun Bian Bian Kie Liang, ia telah tidak sabar rupanya mendengar percakapan yang berlangsung antara
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang.
Bian Kie Liang berkata lagi dengan dingin dan
sikapnya yang ugal-ugalan: "Kalian memang berusia masih muda, tapi tidak bisa kalian seenaknja
membicarakan uruasan seorang gadis begitu saja.......!"
setelah berkata, dengan cepat ia ulurkan tangannya, ia memegang tepi meja dan menjungkir balikan meja itu, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membuat Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang cepatcepat menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat ringan sekali.
Dicaat itu Ong Tiong Yang berkata dengan perasaan tidak senang: "Bian Sie-cu, mengapa kau begitu usil "''
katanya begitu, tampak Bian Kie Liang mengeluarkan suara tawa dingin, ia berkata l: "Hemm......, engkau tidak perlu berkata dan pura2 bertanya seperti orang tolol.......
urusanmu denganku masih belum selesai........ mari, mari, mari; kita selesaikan.........!"
Ong Tiong Yang jadi semakin tidak menyukai laki2
ubal2an ini, ia juga tidak jeri walaupun mengetahui bahwa Bian Kie Liang memiliki kepandaian sempurna.
Namun belum lagi ia menyahuti, justru Auwyang Hong teIah mendahuluinya berkata : "Lelaki tua bangka, terlalu kurang ajar, kita belum pernah saling kenal, tetapi mengapa mejaku kau balikan seperti itu ?"
Ban Kie Liang tertawa mengejek, ia mendengus
dengan sikap yang sinis.
"Engkau tidak perlu banyak rewel anak muda, nanti mulutmu akan kurobek. . .!"
Auwyang Hong dengan suara bearnada tidak senang :
"Baik..., baik..., aku Justru jadi tertarik sekali ........
apakah engkau benar-benar bisa merobek Mululku ......?"
Dengan tidak membuang waktu lagi tampak Bian Kie Liang menggerakkan kedua tangannya; dan
mengeluarkan suara seruan sambil melancarkan
serangan, kedua tangannya itu bergerak disertai oleh kekuatan tenaga lwekang, maka angin serangan
tersebut-berkesiuran dengan cepat sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi Auwyang Hong juga bukan pemuda
sembarangan, ia telah mengelakkan serangan yang dilancarkan Bian Kie Liang dengan gerakan lincah dan mudah.
Gerakan tangan Auwyang Hong secepat kilat itu
memang tidak pernah diduga oleh Bian Kie Liang, mengingat bahwa usia pemuda tersebut mungkin baru dua puluh tahun.
Auwyang Hong memang berusia masih muda samun
ia berani dan tabah sekali.
Disamping itu dengan gerakan yang aneh tangan
kanannya diulurkan untuk menotok, dan tangan kirinya menghantam perut Bian Kie Liang.
"Ihhh........," Bian Kie liang mengeluarkan suara seruan tertahan.
la telah melompat mundur sambil mengibaskan
tangannya. Namun tidak urung tubuh Bian Kie Liang terhuyung oleh dorongan tenaga Auwyang Hong.
"Tahan........!" bentak Bian Kie Liang dengan suara nyaring.
Auwyang Hong yang semula hendak melancarkan
serangan berikutnya, jadi menahan gerakan tangannya.
"Hemmm......, engkau seorang tua keladi tidak tahu adat, apa yang hendak kau, katakan?" tegur Auwyang Hong.
"Apakah engkau murid dari pendekar tua Lo Sin ?"
tanya Bian Kie Lang penasaran.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Auwyahg Hong jadi terdiam sejensk, ia tertegun, tetapi kemudian mengangguk pula.
"Benar .....!" sahutnya.
Tiba2 muka Bian Kie Liang jadi berobah, ia telah memandang dengan muka yang bengis.
"Dimana situa bangka Lo Sin itu?" tanyanya dengan suara mengandung ancaman.
Auwyang Hong melihat sikap Bian Kie Liang,
mengetahui bahwa orang itu bukan sahabat gurunya, maka ia menyahut dingin.
"Mau apa kau menanyakan guruku .....?"
"Aku bertanya, dimana kini beradanya situa bangka Lo Sin ?" bentak Bian Kie Liang.
"Hemmm..., enak saja kau bertanya dengan
membentak seperti itu ......apa yang kau inginkan " Jika memang aku tidak memberitahukan apa yang hendak kau lakukan ?"
Muka Bian Kie Liang telah berobah jadi bengis sekali, ia berkata dingin: "Jika benar engkau tidak mau mengatakannya, aku akan memaksanya........!"
Auwyang Hong tertawa dingin, katanya tawar: "Coba jika memang engkau bisa melakukannya. ..!" tantangnya.
Benar-benar Auwyang Hong seorang pemuda yang
amat berani, karena ia telah menantang begitu dengan sikap tidak mengenal takut dan gentar.
---oo^dwkz0^Tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 42 : PERTARUNGAN
MELAWAN SI WAJAH EMPAT ARWAH
BIAN KIE LIANG SEDANGKAN Bian Kie Liang mengeluarkan suara
dengusan, tak mengucapkan sepatah kata..... tiba2
tubuhnya melompat melancarkan serangan yang cepat dan kuat. Tubuh Bian Kie Liang bergerak secara aneh seperti menyambar kearah kiri, tetapi serangan itu justru menuju kearah kanan.
Serangan yang dilakukannya itu membingungkan
Auwyang Hong, karena ia sama sekali tidak mengetahui arah mana yang, hendak dijadikan sasaran oleh
lawannya. Sedangkan Ong Tiong Yang yang menyaksikan
pertempuran itu, diam2 merasa kuatir akan keselamatan Auwyang Hong, karena ia mengetahui bahwa Bian Kie Liang adalah seorang jago tua yang memiliki kepandaian tinggi sekali.
Disaat itu Ong Tiong Yang menarik napas dalamdalam, ia menyalurkan kekuatan lwekangnya pada
hudtimnya. Karena jika Auwyang Hong mengalami
ancaman bahaya, ia akan segera mempergunakan
hudtimnya itu untuk menyerang, guna menolongi
Auwyang Hong. Keadaan seperti itu memang cukup tegang, karena tampaknya Bian Kie Liang melancarkan serangan dengan kekuatan tenaga lwekang penuh tidak segan2 lagi Bian Kie Liang berkata dengan suara dingin: "Jika engkau tidak mau mengatakan dimana sekarang ini Lo TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sin situa bangka itu berada, biarlah aku akan
membinasakan dirimu...........!"
Dan Bian Kie Liang ber-siap2 melancarkan serangan berikutnya, namun Ong Tiong Yang telah menghadang didepan Auwyang Hong menghadapi Bian Kie Liang, sambil katanya dengan suara yang sabar : "Tahan.......!"
Mata Bian Kie Liang jadi berkilat tajam.
"Kau hendak mencampuri urusanku?" bentak Bian Kie Liang dengan suara yang tawar.
Tetapi Ong Tiong Yang membawasikap yang tenang ia berkata dangan suara yang tetap sabar: "Tahan dulu....
jika memang. Lopeh terus-terusan mendesak, berarti Lopeh tidak mengindahkan kedudukan Lopeh, bukankah dengan demikian sebagai orang golongan Ciapwe, maka Lopeh akan menampar muka sendiri ............."''
Ditegur begitu oleh Ong Tiong Yang, tampak Blan Kie Liang berkata tawar : "Aku tidak maemperdulikan kedudukan dan gelaran, kalau rnemang anak muda itu tidak mau menurut perintahku, biarlah akan ku-potong2
tubuhnya, engkau tidak perlu mencampurinya.........!"
Mendengar ancaman Bian Kie Liang, Ong Tiong Yang tersenyum sabar, katanya : "Sejak tadi Pinto melihat Lopeh selalu membawa sikap yang keras, walaupun berurusan dengan kaum Boanpwe, ternyata Cianpwe tidak mengindahkan kedudukanmu,..... tidakkah itu menimbulkan perasaan malu" ''
Mendengar sampai disitu, rupanya Bian Kie Liang tidak bisa mempertahankan kesabarannya, dengan mata
beringas ia membentak : "Kau mau menyingkir atau tidak
"'' TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tampak Ong Tiong Yang tertawa tawar.
Bian Kie Liang sudah tidak bisa menahan kemarahan hatinya, ia mengeluarkan suara seruan nyaring, tahu2
kedua tangannya diulurkannya, maksudnya hendak
mencengkeram Ong Tiong Yang.
Ong Tiang Yang memiliki sinkang dari aliran putih dan lurus, maka serangan Hudtimnya merupakan serangan bisa menindih kekuatan sesat yang dimiliki, Bian Kie Liang.
Terpaksa Bian Kie Liang melompat mundur dari
tempatnya, karena jika tidak tentu perutnya akan tertotok oteh bulu2 hudtim tersebut.
Diwaktu itu Auwyang Hong berkata deagan dingin
kepada Ong Tiong Yang : "Totiang, minggir, biar aku yang menghadapinya !"
Dan sambil berkta begitu, ia melompat kedepan
melintang didepan Ong Tiong Yang.
Gerakan yang dilakukan Auwyang Hong membuat Ong Tiong Yang terkejut, cepat2 ia menarik pulang
Hudtimnya. Auwyang Hong telah menekuk kedua kakinya, ia
mengambil sikap berjongkok.
Sikap yang diperlihatkan Auwyang Hong membuat
Bian Kie Liang dan Ong Tiong Yang jadi heran.
Mareka tidak tahu entah apa yang hendak diiakukan Auwyang Hong.
Waktu itu tampak Auwyang Hong sambit berjongkok seperti itu telah mengeluarkan suara "Ngrokkkk....., TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ngroookkkk....." beberapa kali, dan tahu2 kedua telapak tangannya didorongkan kepada Bian Kie Liang.
Semula Bian Kie Liang hanya berdiri tertegun melihat kelakuan Auwyang Hong, namun akhirnya ketika melihat pemuda itu mempergunakan kedua telapak tangannya mendorong seperti itu, ia jadi terkejut sekali.
Karena gulungan angin yang kuat dan santer telah, menyambar kearah dirinya.
Cepat-cepat Bian Kie Liang, telah menangkis dengan mengibaskan tangannya.
Tetapi tidak urung waktu tenaga mereka saling
bentur, tubuh Bian Kie Liang jadi ter-huyung2 tiga langkah kebelakang.
Sedangkan Auwyang Hong sendiri mengalami hal yang kurang menggembirakan.
Tubuh yang dalam keadaan berjongkok itu terpental dan terjengkang kebelakang.
Untung saja Auwyang Hong cukup gesit dan cepat
sekali bisa mengerahkan tenaganya,
Disaat itu, tampak Bian Kie liang telah berdiri dengan mata terpentang lebar2.
"Apakah ilmu silatmu seperti itu juga di ajarkan situa bangka Lo Sin kepadamu ?"
Auwyang Hng mengeluarkan suara tertawa
"Engkau tiidak perlu menanyakau perihal guruku, karena percuma saja. Jika memang guruku berada disini, tentu dengan mudah kau akan dihajarnya hingga babak belur..........!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar ejekan Auwyang Hong, Bian Kie Liang


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

meluap darahnya, dengan cepat menggerakkan kedua tangannya, berusaha mencengkeram batok kepala
Auwyang Hong. Namun Auwyang Hong berkelit dengan cepat, dan
Ong Tiong Yang yang berada disamping Auwyang Hong mempergunakan Hudtimnya menyerang tubuh Bian Kie Liang.
Dengan demikian terpaksa Bian Kie Liang harus
menarik kembali serangannya karena jika ia meneruskan serangannya kepada Auwyang Hong, jelas ia sendiri akan menjadi korban totokan Hudtim yang dilancarkan Ong Tiong Yang dimana jalan darah pada pinggangnya akan ter totok oleh bulu-bulu Hudtim tersebut.
Bian Kie Liang menggerakkan kedua tangannya yang diangkat keatas, ia memusatkan seluruh kekuatan lwakangnya pada kedua telapak tangannya dan
melakukan serangan, serangan yang dilakukannya itu menimbulkan angin berkesiuran keras.
Tetapi Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang telah
bersiap sedia, cepat2 mereka melompat mengelakkan diri dengan gerakan yang gesit, sehingga serangan yang diiancarkan Bian Kie Liang jatuh ditempat kosong, dan yang menjadi korban pukulan tersebut adalah meja yang terdapat disitu.
Segera terdeogar suara "Brakkkk......!'' keras sekali, dimana segera terlihat meja itu hancur terpukul oleh serangan Bian Kie Liang, bahkan kayu2 meja itu telah menjadi ber-keping2.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hal itu merupakan peristiwa yang mengejutkan sekali, sebab bisa dibayangkan betapa hebat tenaga serangan yang dilakukan Bian Kie Liang.
Ong Tiong Yang tercekat hatinya, sedangkan Auwyang Hong tetap membawa sikap yang periang.
Melihat serangannya tidak berhasil mengenai sasaran, dengan tidak sabar Bian Kie Liang telah membentak:
"Ayo kita mulai lagi....!"
Auwyang Hong yang melihat sikap lawannya yang
tidak sabar, telah mengeluarkan suara tertawa mengejek dia berkata dingin: "Hmm, apakah engkau telah yakin bahwa kepandaianmu bisa dan sanggup menghadapi
menandingi kepandaian kami?"
Ditanya begitu muka Bian kie Liang jadi berobah merah padam, memancarkan nafsu membunuh, ia juga berjingkrak sambil katanya dengan keras: "Baik aku akan membuktikan kepada kalian, siapa adanya Bian Kie Liang."
Dan setelah berkata begitu, dengan cepat Bian Kie Liang menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat dengan gerakan yang sangat cepat, kedua tangannya telah melnncarkan serangan.
Tangan kanannya melancarkan serangan kepada
Auwyang Hong, tangan satunya menyerang Ong Tiong Yang.
Waktu diserang, Auwyang Hong mengambil sikap
berjongkok dan menekuk kedua kakinya seraya
mengeluarkan suara seperti kodok menggerok, dan tahu-tahu kedua tangannya didorongkan menangkis serangan yang dilancarkan Bian Kie Liang. Terdengar suara TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benturan yang kuat, tetapi kali ini tubuh Auwyang Hong tidak sampai terguling hanya ber-goyang2 saja. Tubuh Bian Kie Liang juga tidak terpental, hanya tergetar sejenak.
Yang Iuar biasa, justru Bian Kie Liang sekarang menghadapi dua orang jago muda usia namun memiliki kepandaian tinggi sekali, dimana ia pun tidak berhasil merubuhkannya. Hal ini membuat Bian Kie Liang jadi penasaran sekali.
Disaat itu, tampak Bilan Kie Liang dengan penasaran mengeluarkan suara bentakan yang nyaring dan
melancarkan serangan yang lebih gencar lagi.
Setiap serangan dilakukannya merupakan jurus2 yang mengandung hawa mematikan.
Maka dari itu Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong
tidak berani terlalu ceroboh untuk menghadapi serangan Sie Hun Bian yang berangasan ini.
Begitulah, cepat sekali mereka telah bertempur
beberapa puluh jurus dalam sekejap mata saja telah dilewatkan.
Auwyang Hong memperoleh kenyataan ilmu
kodoknya, yaitu Ha Mo Kang tidak memberikan hasil.
Selanjutnya Auwyang Hong menghadapi lawannya ini dengan mempergunakan ilmu lainnya. Dengan
mengeluarkan suara siulan yang nyaring, tampak
Auwyang Hong berdiri dikaki kanannya, sedangkan kaki kirinya diangkat, jadi ia berdiri dikaki tunggal Gerakan seperti itu adalah gerakan yang mirip dengan jurus Kim Kee Tok Pit atau Ayam Emas berdiri dengaa TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kaki tunggal. Namun justru yang luar biasa, sambil berdiri dikaki tunggalnya itu, Auwyang Hong ber-putar2
tidak hentinya. Tubuhnya seperti juga sebuah gasing saja.
Bian Kiit Liang yang melihat cara bertempur Auwyang Hong aneh, jadi tertegun kembali, iapun harus berpikir keras, berusaha mencari jalan untuk merubuhkan
lawannya. Pertempuran begitu serunya, mereka saling gempur dengan menggunakan tenaga yang besar karena harus saling mengimbangi serangan2 lawannya secara
bergantian. Pertempuran seru ini berlangsung dalam waktu yang panjang, akhirnya kedua jagoan muda inipun terdesak dan jatuh dibawah angin.
Bian Kie Liang teerus melancarkan serangan2-nya, tenaga serangan yang dilancarkan oleh Bian Kie Liang memaksa Ong Tiong Yang maupun Auwyang Hong selalu harus main mundur.
Namun Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong tidak
menyerah mereka selalu membarengi dengan
melancarkan serangan balasan, walaupun setiap
serangan mereka akhirnya selalu berhasil dipunahkan Bian Kie Liang.
Begitulah, ketiga orang ini bertempur hampir seratus jurus lebih, tetapi Bian Kie Liang hanya berhasil mendesak kedua lawannya tanpa sanggup untuk
merubuhkannya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu pertempuran tengah berlangsnng dengan seru, tiba2 berkelebat sesosok bayangan biru. Dan ditempat tersebut telah bertambah Iagi dengan seseorang.
Ong Tiong Yang telah mengelakkan diri dari serangan Bian Kie Liang, ia mempergunakan kesempatan tersebut untuk melirik, segera ia mengenali orang baru datang itu
..... yang tidak lain adalah sigadis she Lie.......!
Auw Yang Hong juga rupanya telah melihat
kedatangan Lie Siu Mei, ia menyalurkan kekuatan tenaga lwekangnya untuk mendesak Bian Kie Liang, dan waktu lawannya itu melompat mundur, Auwyang Hong berkata
: "Nona Lie, tidakkah engkau ingin membantui kami menghajar kambing tua ini ?"
Lie Siu Mei yang berdiri tiga tombak dari gelanggang pertempuran itu mengeluarkan suara tawa yang nyaring, merdu sekali suara tertawanya, dan ia pun berkata dengan suara yang manis dan lembut : "Sayang sekali aku tidak memiliki kepandaian yang berarti jika memang aku ikut bertempur, jangan2 nanti aku akan terluka dan terbinasa ditangan situa bangka itu !"
Mendengar dirinya pulang pergi disindir sebagai situa bangka, muka Bian Kie Liang jadi merah padam karena gusar, ia memperhebat serangannya kepada Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang.
"Haya...., haya....., kalian harus huti-hati !" teriak Lie Siu Met sambil tertawa kecil.
Dan sambil berteriak begitu, seperti orang kaget, tangan kanannya juga ber-gerak2 seperti menunjuk.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bian Kie Liang terkejut, karena ia merasakan
menyambarnya angin serangan dari senjata rahasia dibelakangya.
Hal itu membuat Bian Nie Liang harus menunda
serangannya kepada Auwyang Hong dan Ong Tiong
Yang, untuk mengelakkan diri dari samberan senjata rahasia tersebut.
Sambil berjongkok memiringkan tubuhnya Bian Ki
Liang mengibaskan lengan bajunya, maka samberan senjata rahasia itu ternyata adalah belasan batang jarum, telah gagal mengenai sasarannya dan runtuh keatas tanah.
Rupanya sambil meng-gerak2-kan tangannya Lie Siu Mei melancarkan serangan dengan senjata rahasianya itu untuk membantui Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong, memecahkan perhatian Bian Kie Liang.
Se-konyong2 Bian Kie Liang menjejakkan kedua
kakinya, tubuhnya seperti terbang cepat sekali melesat kesamping sigadis.
Belum lagi kedua kakinya menginjak tanah, justru ia telah membarengi melancarkan serangan dengan
mempergunakan telapak tangan kanannya.
Lie Siu Mei yang tidak menyangka bahwa Bian Kie Liang akan melompat kedekatnya, telah berusaha
mengelakkan diri.
Tetapi serangan datangnya begitu tiba-tiba sekali, membuat Lie Siu Mei walaupun ia berkelit dengan cepat, tidak urung pundaknya kena keserempet telapak tangan Bian Kie Liang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lie Siu Mei mengeluarkan suara jeritan yang cukup nyaring, sedangkan Bian Kie Liang tampak melompat lebih dekat lagi melancarkan serangan kepada sigadis yang telah berhasil diserangnya. Kembali Lie Siu Mei menjerit kesakitan, ia berusaha menggerakkan kedua tangannya, untuk balas menyerang.
Tetapi Bian Kie Liang melancarkan serangannya begitu cepat, dengan sendirinya kembali Lie Siu Mei harus terpental oleh desakan tenaga serangan yang begitu keras dan kuat.
Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong yang melihat
keadaan Lie Siu Mei terancam bahaya tidak kecil, cepat2
melompat dan membantui sigadis, dengan melancarkan serangan yang berbareng kepada Bian Kie Liang.
Serangan yang dilakukan aleh Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong memang bisa membendung tenaga
serangan Bian Kie Liang, sebab jago tua itu terpaksa harus menghadapi serangan vang dilancarkan Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang.
Mempergunakan kesempatan itu, tampak Lie Siu Mei menjejakkan kakinya menjauh dari Bian Kie Liang, wajah sigadis agak pucat, tubuhnya menggigil, tadi ia nyaris terluka ditangan si jago tua yang ganas dan berangasan itu.
Waktu itu Bian Kie Liang melimpahkan keganasan dan kemendongkolan hatinya kepada Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong. Dimana serangan2 yang dilacarkannya lebih dahsyat dari yang tadi.
Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong jadi terdesak
hebat. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Napas Ong Tiong Yang juga mulai memburu,
sedangkan wajah Auwyang Hong mulai dikucuri oleh keringat yang deras sekali. Mereka berdua sangat letih sekali.
Bian Kie Liang yang melihat keadaan kedua lawanya itu, jadi girang.
la te!ah memperdengarkan suara mendengus dan
kemudian katanya dengan suara yang tawar: "Hari ini jika aku Bian Kie Liang tidak bisa membinasakan dirimu, biarlah aku tidak akan mengembara lagi di dalam rimba persilatan...!" dan sambil berkata begitu, kedua tangannya berkesiuran lebih cepat dan kuat.
Lie Siu Mei yang tadi mengalami hal yang kurang menggembirakan, dimana dirinya nyaris terluka ditangan Bian Kie Liang, sekarang tidak berani terlalu dekat dan ia tidak berani menimpukkan senjata rahasianya lagi, sebab gadis itu melfhat tenaga dalam yang dimiIiki, Bian Kie Liang telah mencapai tingkat tinggi sekali.
Auwyang Hung dan Ong Tiong Yang diam2 telah
mengeluh didalam hatinya, karena mereka tidak pernah menyangkanya bahwa Bian Kie Liang merupakan seorang jago tua yang benar2 memiliki kepandaian demikian tinggi.
Tetapi sekarang mereka telah terlibat dalam
pertempuran seperti ini, memaksa Ong Tiong Yang maupun Auwyang Hong harus berusaha mengeluarkan seluruh kepandaian yang ada pada mereka untuk
melindungi diri masing2.
Disaat itu, Auwyang Hong yang merasakan tenaganya telah banyak berkurang, tengah memutar otak, sampai TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
akhirnya waktu ia merasa jika bertempur sepuluh jurus lagi dirinya akan rubuh ditangan Bian Kie Liang, dan tidak bisa meaghadapi serangan selanjutnya dari lawannya.
Auwyang Hong memikirkan sebuah daya.
Dengan mengeluarkan suara bentakan keras ia
melancarkan serangan kearah dada Bian Kie Liang, waktu Bian Kie Liang meloncat mundur mengelakkan diri, kesempatan itu dipergunakan oleh Auwyang Hong itu untuk menyingkir.
la pun berkata dengan suara nyaring: "Tahan, aku hendak bicara... !"
"Katakanlah!" seru Bian Kie Liang dengan suara yang tawar.
"Aku bersedia mengatakan dimana beradanya guruku sekarang ini........!" kata Auwyang Hong.
Muka Bian Kie Liang berubah berseri sejenak, tetapi kemudian jadi ganas dan bengis kembali.
"Cepat kau katakan, dimana kini gurumu itu berada?"
tergur Bian Kie Liang dengan suara yang keras dan mantap tajam sekali.
---oo~dwkz^0^Tah~oo--BAGIAN 43 : TIPU DAYA AUWYANG
HONG AUWYANG HONG tersenyum, "tempat yang
dipergunakan oleh guruku untuk mengasingkan dirinya TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu merupakan tempat yang sulit sekali untuk
dicapai........."
"Yang perlu kau katakan, dimana kini gurumu itu barada!" bentak Bian Kie Liang degan suara tidak sabar.
"Cepat kau katakan, dimana Kim Hek Lo Sin itu"
Auwyang Hong sambil menaban diri, ia berusaba
untuk dapat berdiam diri tanpa mendesak hanya
matanya saja yang memancarkan sinar sangat tajam sekali.
Auwyang Hong tersanyum lagi, katanya dengan suara yang satu-satu dan hati-hati: "Jika memang eagkau menghendaki aku membantumu memberitahukan
dimana tempat sekarang ini guruku berada, maka kau juga harus mengerti, bahwa kau harus memberikan imbalannya untukku.............bagaimana" Kau setuju bukan?"
"Apa syaratnya ?"
"Yang kuharapkan adalah imbalannya....!"
"Imbalan apa yang engkau kehendaki ?"
"Tentunya barang yang tidak murah"
Bian Kie Liang tidak sabar, ia mendesak : "Cepat katakan, imbalan apa yang eng kau kehendaki ?".
"Jika memang engkau bisa memberikan padaku pelajaran dari seluruh ilmu silatmu, maka aku akan memberitahukan tempat guruku berada."
Bian Kie Liang tampak jadi terkejut dan memandang tidak mengerti : "Jika memang engkau bersedia TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengajari aku seluruh ilmu silatmu, aku bersedia memberi tahukan dimana sekarang guruku berada!"
"Beritahukan dimana tempat gurumu berada .......!"
"Cepat katakan"
Bian Kie Liang tambah tidak sabar : "Kelak jika engkau hendak mengangkat aku menjadi gurumu, aku tentu tidak keberatan ....!"
"Siapa Yang kesudian mengangkat Lelaki tua bangka seperti engkau menjadi guruku?" tanya Auwyang Hong dengan suara mengejek
Muka Bian Kie Liang jadi berobah merah, tanyanya dengan tidak senang: "Bukankah tadi engkau menginginkan aku mengajari engkau ilmu silat?"
"Benar, aku hanya menghendaki engkau mengajari aku seluruh dari ilmu silatmu dengan baik-baik .......
tetapi aku tidak sudi mengangkat manusia seperti kau ini untuk menjadi guruku.......!"
"Baiklah jika memang engkau menghendakinya begitu, akupun tidak keberatan...!" kata Bian Kie Liang kemudian dengan disertai tertawa mengejeknya.
"Ilmu apa yang hendak kau ajarkan dulu kepadaku?"
tanya Auwyang Hong, "dan berapa banyak ilmu yang engkau miliki?"
Bian Kie Liang tertawa dingin, katanya : "Soal itu bisa kita urus nanti saja......!"
"Mengapa harus nanti.... bukankah aku telah.
mengatakannya jika engkau telah mengajari aku seluruh ilmu silatmu, baru aku akan memberitahukan tempat guruku berada"''
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi sejak tadi bercakap-cakap Auwyang Hong juga telah bersiap siaga, maka begitu melihat lawannya itu melancarkan serangan, cepat sekali ia mengelakkannya dengan melompat kesamping sambil memperdengarkan suara tertawa yang nyaring.
Disaat itu, Ong Tiong Yang baru menyadari bahwa Auwyang Hong hanya ingin mempermainkan Bian Kie Liang, bukan bersungguh-sungguh hendak mengkhianati gurunya. Dan kesempatan ber-cakap2 seperti itu
memang telah memberikan kesempatan buat Auw yang Hong dan Ong Tiong Yang ber-istirahat.
Diam2 Ong Tiong Yang jadi memuji kecerdikan yang dimiliki Auwyang Hong.
Namun sejauh itu, tetap saja Bian Kie Liang tidak bisa merubuhkan mereka.
Lie Siu Mei telah berdiri diluar gelanggang
memperhatikan jalannya pertandingan.
Berulang kali Lie Siu Mei mengeluarkan suasa
teriakan2 kecil seperti kaget, hal itu untuk mengalihkan dan memecahkan perhatian Bian Kie Liang. la juga sering mengejek dengan kata kata yang selalu membangkitkan kemarahan Bian Kie Liang. Sejauh itu nona Lie tidak ikut turun gelanggang dalam pertempuran im, karena ia merasakan bahwa kepandaian yang dimilikinya itu memang tidak bisa mengimbangi kepandaian yang
dimiliki Bian Kie Liang. Jika ia memaksakan diri ikut bertempur, tentu hanya akan merepotkan Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang guna melindungi dirinya.
Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Lie Siu Mei. Dan ia hanya berdiri saja diluar gelanggang pertempuran itu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sambil tidak henti2-nya ber-teriak2 untuk memecahkan perhatian Bian Kie Liang.
---oo~dwkz^0^Tah~oo--Bertempur lagi beberapa saat, Ong Tiong Yang yakin bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk
memperoleh kemenangan, karena walaupun bagaimana memang kenyataannya Bian Kie Liang merupakan
seorang lawan yang sulit sekali dihadapi, kepandaiannya juga sangat tinggi.
Dalam suatu kesempatan. Ong Tiong Yang berseru
kepada Auwyang Hong : "Hengtai...., mari kita tinggalkan kambing tua ini .... tidak guna menghadapi dengan kekerasan !"
"Oh Tunggu dulu totiang.......kambing tua seperti ini seharusnya kita beri hajaran biar tahu rasa....!"
"Itu, kita lakukan nanti saja, sekarang yang terpenting kita berusaha meninggalkannya....... !" kata Ong Tiong Yang.
Dan setelah berkata begitu Ong Tiong Yang juga
berteriak menyampaikan kepada Lie Siu Mei : "Nona Lie, engkau pergi dulu meninggalkan tempat ini, kami berdua akan segera menyusul."
Lie Siu Mie tertawa. kemudian katanya : "Baik..., baik..., tetapi aku akan menantikan kalian dimana ?"
"Jangan kita bicarakan disini, karena kambing tua ini yang telah menjadi demikian jinak tentu akan
membuntuti kita terus ........... kau pergi saja dulu, nanti juga kita akan bertemu ....... !"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu, Ong Tiong Yang
memperhebat serangannya.
Bahkan jurus2 ilmu pukulan yang dipergunakannya semakin lama semakin kuat, dimana ia telah mendesak Bian Kie Liang lebih gencar.
Sedangkan Auwyang Hong juga tidak tinggal diam, ia melancarkan serangan2 yang lebih kuat kepada Bian Kie Liang.
Disaat Bian Kie Liang tengah mengelakkan diri, justru kesempatan itu telah dipergunakan mereka untuk
melompat kebelakang guna menjauhkan diri.
Bian Kie Liang mengeluarkan suara tertawa dingin, sambil bentaknya : "Jangan harap engkau bisa meloloskan diri dari tanganku !"
Dan sambll berkata begitu, Bian Kie Liang
mengejarnya. Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong seperti telah
berjanji, mereka tidak mengambil satu jurusan, karena mereka telah membagi diri untuk melarikan ke dua jurusan.
Bian Kie Liang jadi terkejut sekali, karena justru kepada Auwyang Hong itulah ia memiliki kepentingannya untuk mengengetahui tempat tinggal nya Lo Sin.
Sedangkan dengan Ong Tiong Yang dia hanya benci karena tojin itu memang terlalu usil selalu mencampuri urusannya, tetapi selain itu tidak terdapat urusan pula.
Karena ini, akhirnya Bian Kie Liang mengerahkan tenaga melakukan pengejaran kepada Auwyang Hong.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Auwyang Hong mengerahkan seluruh kekuatan
ginkangnya, namun kenyataannya dia tidak bisa
meloloskan diri dari kejaran Bian Kie Liang.
Bian Kie Liang berhasil mengejarnya semakin cepat dan dekat.
Auwyang Hong mengempos semangatnya dan
berusaha melarikan diri lebih cepat lagi.
Tapi jarak mereka semakin dekat, dan Bian Kie Liang menjejakkan kedua kakinya tubuhnya mencelat ketengah udara, tahu2 meluncur menubruk kearah Auwyang Hong.
Bian Kie Liang berhasil mengejar Auwyang Hong,
langsung memperhebat serangannya, ia berusaha untuk menundukkan Auwyang Hong dalam waktu yang singkat.
Bertepatan dengan itu, dengan tak terduga tahu2 Ong Tiong Yang telah muncul pula ditempat tersebut.
Hal ini disebabkan Ong Tiong Yang melihatnya ketika Bian Kie Liang mengarahkan pengejarannya kepada Auwyang Hong, maka Ong Tiong Yang merasa kuatir sekali akan keselamatan Auwyang Hong. Itulah sebabnya ia cepat2 berbalik arah kearah larinya Auwyang Hong.
Melihat Ong Tiang Yang kembali muncul disitu, Bian Kie Liang jadi mendongkol dan gusar, dengan munculnya Ong Tiong Yang berarti ia mengalami kesulitan untuk mencari tahu keberadaan Lo Sin .... gurunya Auwyang Hong.
Disaat pertempuran itu tengah berlangsung dengan seru dan angin pukulan mereka telah berkesiuran keras sekali, justru terdengar suara langkah kaki yang ringan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dan berkelebat sesosok bayangan, lalu tampak seseorang telah berdiri diluar gelanggang pertempuran.
Baik Ong Tiong Yang, Auwyang Hong maupun Bian
Kie Liang, mereka telah melihatnya bahwa orang
tersebut tidak lain dari seorang lelaki berpakaian Thungsia panjang dan memakai selubung penutup muka yang berwarna merah.
---oo~dwkz^0^Tah~oo--BAGIAN 44 : DITOLONG SI ORANG
BERTOPENG MERAH
DENGAN memakai topeng seperti itu, Ong Tiong Yang bertiga dengan Auwyang Hong dan Bian Kie Liang tidak melihat wajah lelaki yang baru muncul itu. Mereka juga telah melihat betapa orang itu datang dengan gerakan yang ringan dan gesit sekali, suara langkah kakinya hampir tidak terdengar jika memang bukannya mereka mempunyai pendengaran sangat tajam sekali.
Diwaktu itu tampak Auwyang Hong berusaha berteriak
:"Paman, inilah Bian Kie Liang yang perlu dibasmi........!"
Bian Kie Liang tertawa mergeiek.
"Hemm......., engkau tidak perlu menggertak aku....
orang itu bukan sahabatmu dan juga engkau tidak mengenalnya !" kata Bian Kie Liang.
Sedangkan orang yang menutupi mukanya dengan
secarik kain merah, telah mempererdengarkan suara dengusan mengejek sambil katanya dengan dingin :
"Memang aku tidak kenal dengan kalian bertiga !"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah berkata begitu orang bertopeng merah tersebut berdiri ditempatnya tanpa bergerak, ia hanya
menyaksikan jalannya pertempuran tersebut.
Auwyang Hong yang sesungguhnya hendak
menggertak Bian Kie Liang, jadi kecele karena orang itu membuka maksudnya, ia jadi mendongkol sekali, maka katanya : "Jika dilihat dari cara engkau berpakaian seperti itu, tentunya engkau seorang ........." dan Auwyang Hong tidak meneruskan perkataanya.
"Seorang apa ?" tanya orang bertopeng merah itu ingin mengetahuinya.
"Aku tidak berani mengatakannya.........!"
"Kenapa ?"
"Aku kuatir engkau akan marah ?"
"Apakah engkau ingin mengeluarkan kata kata yang kurang ajar ?"
"Tidak !"`
"Lalu mengapa engkau kuatir aku nanti memarahimu
?" tanya orang itu lagi.
"Justru aku kuatir setelah hal yang sebenarnya kukatakan, engkau akan marah padaku"
"Jika memang demikian, katakanlah.......!" kata orang bertopeng merah itu.
"Hmmm........," dengus Auwyang Hong, yang kemudian disusul dengan suara tertawa dinginnya. "Aku tidak yakin engkau tidak akah marah......!" dan baru berkata sampai disitu ia harus mengelakkan diri dari serangan yang dilancarkan Bian Kie Liang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jika bukan perkataan kurang ajar, aku ....... tentu tidak akan marah.......!"
"Baik, aku hendak mengatakan, jika dilihat dari cara engkau berpakaian seperti itu, tentunya atau setidak2nya engkau ini adalah seorang banci...!"
Orang bertopeng merah itu telah mengeluarkan suara seruan mengandung kemarahan, tubuhnya juga bergerak sedikit, rupanya tergetar menahann perasaan marahnya, tetapi ia telah memperdengarkan suara tertawa
dinginnya dan katanya: "Baiklah, nanti setelah engkau selesai bertempur dengan orang itu, aku hendak
meminta pertanggungan jawabmu, apakah memang
benar benar aku seorang banci.......!"
Setelah berkata begitu, orang yang memakai topeng warna merah itu telah berdiri ditempatnya mengawasi jalannya pertempuran tersebut.
Bian Kie Liang yang melihat bahwa orang yang
bertopeng merah itu bukan kawan Auwyang Hong
maupun Ong Tiong Yang, hatinya jadi tenang.
Orang bertopeng merah itu ber-ulang kali


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengeluarkan suara dengusan, lalu katanya : "Bian Kie Liang, apakah gelaranmu sebagai Sie Hun Bian masih bisa dipergunakan terus ......."
Bian Kie Liang jadi terkejut.
Mendengar dari kata-katanya, orang bertopeng merah itu rupanya kenal padanya.
Tampaknya ia memandang rendah padanya
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang, namun sambil
melancarkan serangannya, ia menegur :"Siapa engkau TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku ?"
"Ya...!"
"Aku adalah aku!"
"Aku ingin mengetahui nama dan gelarmu!"
"Sayang sekali aku tidak biasa memberikannya sekarang ini....!"
"Kenapa begitu?"
"Bukankah anak muda itu telah mengatakan aku seorang banci, aku ingin memperlihatkan kepadanya nanti, apakah aku ini memang sama seperti apa yang disebutkannya atau memang perkataannya itu yang salah se-tidak2nya aku ingin sekali untuk merobek mulutnya yang lancang itu.... !".
Bian Kie Liang tertawa tawar, katanya : "Jika memang engkau merasa tidak seperti yang dikatakan pemuda itu, mengapa engkau tidak berani menyebutkan nama dan gelarmu?"
"Hemm....., nanti juga engkau akan mengetahuinya
......!" sahut orang bertopeng merah itu.
"Tetapi apa yang kusaksikan sekarang ini, justru memperlihatkan bahwa kepandaianmu tidak memperoleh kemajuan sama sekali di bandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu...!"
"Hemm......, nanti setelah aku membereskan kedua anak domba ini, aku ingin meminta pengajaran
darimu.....!" kata Bian Kie Liang dengan suara mendongkol.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Boleh..., boleh......, namun aku sangsi dan tidak yakin bahwa engkau bisa merubuhkan kedua bocah itu.......!"
kata orang bertopeng merah itu.
"Mengapa begitu ?"
"Kepandaian mereka tinggi dan cukup liehay, sedangkan kepandaianmu tidak memperoleh kemajuan dalam sepuluh tahun belakangan ini, dengan demikian, aku yakin bahwa engkau tidak mungkin bisa merubuhkan kedua anak muda itu........!"
"Baik, baik, aku akin memperlihatkan kepadamu bagaimana caranya Bian Kie Liang memberikan pelajaran kepada mereka!" Dan setelah berkata begitu, serangan2
yang dilancarkan oleh Bian Kie Liang jadi semakin kuat.
Angin serangan kedua telapak tangannya itu
berkesiuran menderu-deru.
Tetapi orang bertopeng merah itu mengawasi jalannya pertempuran tersebut dengan berulang kali
memperdengarkan suara tertawa dingin.
Disamping itu, juga terlihat betapa 0ng Tiong Yang dan Auwyang Hong melancarkan serangan lebih baik, karena setelah bertempur sekian lama diantara mereka telah terjalin hubungan kerja sama yang lebih baik, dimana mereka melancarkan serangan secara bergantian dan juga saling melindungi.
Orang bertopeng merah itu mengeluarkan suara
tertawa mengejek berulang kali.
Bian Kie Liang merasakarn dadanya seperti juga ingin meledak mendengar ejekan yang dilontarkan oleh orang bertopeng merah tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi ia tengah melakukan pertandingan yang tidak bisa ditunda-tunda dengan Auyang Hong dan Ong Tiong Yang, dengan sendirinya tidak bisa ia memecahkan perhatiannya untuk melampiaskan kemendongkolannya kepada orang bertopeng itu.
Saat itu tampak orang bertopeng merah itu berkata dengan suara dan sikap tidak acuh : "Ambil Iangkah tiga dim dikanan dan pukul disebelah atas Tan Tian dua dim......!"
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang waktu itu tengah melancarkan serangan mereka, tetapi mendengar
perkataan orang bertopeng merah tersebut, mereka jadi merandek, dan dasarnya memang cerdas, maka cepat sekali mereka bisa menangkap maksud orang bertopeng merah itu, yang kata-katanya merupakan petunjuk yang ditujukan kepada mereka berdua.
Maka Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong merobah
kedudukan mereka, keduanya berusaha untuk
melancarkan serangan menurut yang dikatakan oleh orang bertopeng merah itu.
Hasil yang diperoleh Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang memang luar biasa, ketika itu terlihat betapa Bian Kie Liang berhasil didesak mundur oleh serangan mereka.
Keadaan demikian menggembirakan Auwyang Hong
dan Ong Tiong Yang.
"Lalu apa yang harus kami lakukan lagi?" tanya Auwyang Hong cepat.
"Agar aku bisa segera berurusan dengan kau setelah membereskan kambing tua ini.....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Orang bertopeng merah itu telah memberikan
petunjuk-petunjuknya pula.
Dan Auwyang Hong maupun Ong Tiong Yang
menurutinya. Bian Kie Liang kewalahan menghadapi serangan
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang yang menuruti
petunjuk2 dari orang bertopeng merah itu. Dengan demikian membuat Bian Kie Liang jadi terkejut dan penasaran sekali.
Waktu suatu kali ia mengelakkan diri dari serangan yang dilancarkan Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang, Bian Kie Liangtelah berteriak: "Jika memang tanganmu gatal, silahkan engkau sendiri maju untuk main-main denganku, jangan mengambil sikap pengecut seperti itu
.......!" Orang bertopeng merah itu tertawa dingin, tetapi dia tetap memberikan petunjuk-petunjuknya kepada
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang.
Semakin lama Bian Kie Liang jadi semakin terdesak dan sibuk mengelakkan diri kekiri dan kekanan, tidak jarang Bian Kie Liang harus melompat kebelakang sejauh beberapa tombak. Hal ini disebabkan ia memang jadi kewalahan dan jatuh dibawah angin setelah Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang melancarkan serangan
mereka menuruti petunjuk2 yang diberikan oleh orang bertopeng merah tersebut.
Tampak Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang
bersemangat saja, terlebih lagi orang bertopeng merah itu terus juga memberikan petunjuknya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keringat memenuhi sekujur tubuh Bian Kie Liang, sampai akhirnya ia mengeluh juga, karena jika ia mempertahatakan keadaan seperti ini terus-menerus, tentu dirinya sendiri yang bisa celaka, disamping itu, jelas ia yang akan jadi pecundang.
Dalam suatu kesempatan, Bian Kie Liang melompat mundur menjauhkan diri, ia memutar tubuhnya sambil berseru : "Nanti aku akan datang mencari kalian.......!"
dan ia terus melarikan diri dalam sekejap mata lenyap dari pandangan.
Orang bertopeng merah itu tertawa keras.
Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang menghampirinya, mereka merangkapkan sepasang tangannya mesnjura memberi hormat kepada orang bertopeng merah Itu, sambil mengucapkan terima kasih karena mereka telah memperolehlz petunjuk dari orang bortopeng merah ini.
Tetapi disaat Ong Tiong Yang dan Auw Yang Hong
tengah menjura memberi hormat, justru orang bertopeng merah itu mengibaskan tangannya.
Hebat kesudahannya ......
Tubuh Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang seperti
disamprok oleh suau kekuatan yang tidak tampak, tahu2
tubuh mereka terjungkel sejauh empat tombak.
Untung saja Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang
memiliki ginkang yang tinggi dengan sendirinya mareka tidak sampai terbanting ......!
Saat itu Orang bertopeng meragh itu tertawa keras, dan berkata :
Disaat itu orang yang pakai topeng merah berkata: TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Monyet2-kecil, ternyata kalian tidak memiliki kepandaian apa2, selain memiliki mulut yang kurang ajar
...... dasar monyet2 kecil.......!
Auwyang Hong melompat berdiri dan berkata : "Kau
:.. kala tadi membantu kami, tetapi sekarang ini mengapa justru memaki kami?"
Ditanya begitu orang bertopeng mengeluarkan suara mengejek : "hemm......., tentu saja aku membantu kalian agar kalian tidak tercelakakan ditangan Bian Kie Liang, sehingga aku bisa membuat perhitungan dengan
kalian......!"
Mendengar perkataan orang bertopeng merah itu.
Auwyang Hong tertawa dingin.
"Kalau begitu, apa yang kuduoa ternyata tidak salah !"
katanya. "Tidak salah apanya ?" bentak orang berrtopeng merah itu dengan sorot matanya bersinar tajam, yang terlihat dari kedua lobang topengnya itu.
"Tentu tidak akan meleset apa yang telah kuduga, bahwa engkau...... engkau.......!"
Dan Auwyang Hong tidak meneruskan ucapannya lagi.
"Aku kenapa ?" tanya orang bertopeng merah itu sambil menatap tajam sekali.
"Kau seorang banci... .!" sahut Auw yang -Hong dengan berani.
"Kau. . .?" suara orang bertopeng merah itu terdengar keras sekali, kemudian ia melancarkan serangan dengan tangan kanannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Auwyang Hong hanya melihat berkelebatnya tangan orang bertopeng itu, tahu2 muka-nya telah kena dihajar keras sekali oleh tempilingan telapak tangan orang itu.
Keruan saja Auwyang Hong jadi kesakitan tubuhnya melayang ketengah udara.
Tetapi Auwyang Hong berhasil turun ketanah dengan kedua kaki terlebih dulu.
Orang bertopeng merah itu berkata kepada Ong Tiong Yang, dengan suara yang dingin : "Tadi dan sekarang, pemuda itu Yang berani bicara kurang-ajar engkau sebagai kawannya tentu juga seorang tojin yang tidak baik hatinya ....... !"
Dan sambil berkata begitu, tampak orang bertopeng merah itu menggerakkan tangannya dengan gerakan yang cepat sekali, akan melancarkan serangan kepada Ong Tiong Yang.
"Tunggu dulu locianpwe.....!" seru Ong Tiong Yang yang mencegah kehendak orang itu melancarkan
serangan, karena Ong Tiong Yang yakin orang ini, adalah seorang tokoh tua yang memiliki kepandaian tinggi sekali.
"Apa, yang hendak kau katakan ?" tegur orang bertopeng merah itu dengan dingin.
"Aku hendak mengatakan babwa Locianpwe telah salah paham, Pinto dan sahabatku ini sesungguhnya bukan manusia2 rendah"
Tetapi....... orang bertopeng merah itu berkata dengan suara yang dingin.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hemmm.......alasan apapun yang engkau kemukakan, dalam hal ini janagan harap engkau bisa mengelakkan hajaranku.....!"
Sambil berkata begitu, tampak orang bertopeng merah itu mengerahkan tenaga dalamnya, dan ia melancarkan serangan dengan kuat, Ong Tiong Yang mengetahui hal itu karena angin serangan tersebut berkesiuran kuat sekali.
Sebagai seorang yang sejak kecil selalu berlatih diri dengan sinkang aliran lurus dan bersih, Ong Yang mengetahui bahwa tenaga Iwekang yang dipergunakan oleh orang itu merupakan ilmu tenaga dalam aliran lurus.
Dan juga disaat itu, Ong Tiong Yang melihat cara menyerang orang tersebut mirip2 seperti ilmu silat dari Siauw Lim Sie.
Tampak Auwyang Hong memaki dengan suara tidak
senang : "Manusia banci hanya berani menghina yang muda.......!" tepiaknya.
Orang bertopeng merah itu jadi menahan telapak
tangannya yang hendak menyerang Ong Tiong Yang, kemudian ia memutar tubuhnya menghadapi Auwyang Hong.
"Jika memang demikian, engkau rupanya hendak minta dihajar lagi ........."
Lalu belum lagi suaranya itu habis diucapkan tampak ia melompat dan melancarkan serangan pula kepada Auwyang Hong.
Sebenarnya Auwyang Hong telah bersiap sedia hendak menghadapi serangan orang bertopeng merah itu, tetapi TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gerakan orang tersebut cepat sekali, sehingga tanpa ampun lagi ia telah kena dihajar pundaknya, tubuhnya berguling-guling diatas.
Begitu cepat cara menyerang orang tersebut dimana ia melancarkan serangannya dengan gerakan yang
sangat aneh sekali.
Hal ini benar2 membuat Ong Tiong Yang jadi berpikir dua kali untuk berurusan dengan orang tersebut.
Tetapi Ong Tiong Yang juga menyadarinya bahwa ia tidak bisa berdiam diri saja menyaksikan Auwyang Hong disiksa oleh orang bertopeng merah itu.
Maka ia melompat kedekat orang ber topeng merah tesebut, ia juga menggerakkan hudtimnya menyerang punggung orang itu,
Angin serangan hudtimnya berkesiuran kuat orang bertopeng merah tanpa menoleh lagi mengibaskan
tangan kanannya, menyampok hudtim Ong Tiong Yang.
Seketika Ong Tiong Yang merasakan betapa telapak tangannya itu, seperti pecah dan pedih sekali, tubuhnya juga tergetar keras.
Waktu itu, orang bertopeng merah menggerakkan
tangannya yang satunya, melancarkan serangan kepada Ong Tiong Yang dengan tubuh agak dimiringkan.
Serangan itu di lakukannya sangat cepat sekali, Ong Tiong Yang hanya sempat melihat betapa serangan orang bertopeng merah itu meluncur kearah dirinya, belum lagi ia keburu berkelit, saat itu tampak tubuhnya meluncur ketengah udara terkena serangan yang
menyampoknya dengan kuat sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi disebabkan Ong Tiong Yang memiliki sinkang yang murni dan lurus bersih, la bisa mengendalikan tubuhnya tidak sampai terbanting.
"Lain kali jaga mulutmu yang kurang ajar itu, kali ini aku mengampunimu dengan tidak merobek mulutmu,
aku memandang pada tojin muda itu....!" kata orang bertopeng merah, dan ia telah menjejakkan kakinya, tubuhnya mencelat dengan gesit, dalam sekejap mata telah lenyap dari pandangan mata Ong Tiong Yang dan Auwyang Hong.
Setelah orang bertcopeng merah itu lenyap dari
pandangan mereka, Ong Tiong Yang menghela napas.
"Orang itu memiliki kepandaian yang tinggi sekali......ilmunya sulit dijajaki, entah siapa dia.........."!"
setelah berkata begitu, Ong Tiong Yang menghela napas panjang.
---oo~dwkz^0Tah~oo--BAGIAN 45 : RENCANA AUWYANG
HONG AUWYANG HONG tersenyum sinis, tampaknya ia tidak senang menerima perlakuan yang kasar dari orang bertopeng merah itu, maka ia telah berkata dengan suara mengandung kemen dongkolan : "Hemm....., orang itu hanya memiliki kepandaian yang lebih tinggi dari kita, karena usianyapun lebih tua dari kita, ia dari tingkatan tua. Coba kalau memang kita telah sempat berlatih dari sepuluh atau dua puluh tahun lagi, tentu kita bisa menghadapinya....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang tersenyum.
"Salah jika memang kau memilki pandangan seperti itu, Hengtai," katanya kemudian. "Orang itu memiliki hati yang cukup baik, karena ia tidak menurunkan-tangan keras kepada kita, dan ia telah menolongi kita
menghadapi Bian Kie Liang, setelah itu ia pergi begitu saja....."
Tetapi Auwyang Hong tampaknya kurang senang dan ia berkata dengan suara yang tawar: "Hemm....., jika dilihat dari gerak geriknya, tentunya orang itu juga bukan manusia baik-baik," katanya.
"Dan jika kelak aku telah berlatih diri lebih giat dan memiliki kepandaian yang lebih kuat, aku akan
mencarinya, untuk meminta pengajaran lagi kepadanya, sayangnya aku tidak bisa melihat wajahnya yang
disembunyikan itu, sehingga aku tidak mengetahui entah siapa adanya orang itu ..........?"
Ong Tiong Yang tertawa saja mendengar perkataan Auwyang Hong.
"Mari kita kembali kekota!" katanya mengajak.
Auwyang Hong berdiam sejenak, tampak nya ia ragu-ragu.
"Apakah disana kita tidak akan bertemu dengan Bian Kie Liang ?" tanyanya.
Ong Tiong Yang menganggap bahwa pertanyaan
Auwyang Hong ada benarnya-juga.
"Jadi Hengtai ingin pergi kemana ?" tanyanya.
"Entahlah, aku masih belum tahu ......!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lalu jika memang Bian Kie Liang kembali kekota dan nona Lie itu kebetulan kembali kesana, sehingga mereka bertemu, apa yang akan terjadi pada diri nona Lie itu ?"
Ditanya begitu, Auwyang Hong berdiam sejenak.
Namun akhirnya ia mengguk-angguk.
"Baiklah, mari kita kembali kesana untuk melihat keadaan .....!"
Dan setelah berkata begitu, ia mendahului Ong Tiong Yang berlari dengan cepat.
Dalam waktu sekejap mata saja, Ong Tiong Yang dan Auw yang Hong telah tiba dirumah makan yang telah mereka tinggalkan tadi.
Setengah harian mereka mencari Lie Siu Mei, tetapi gadis itu tidak berhasil mereka jumpai .
Begitu juga halnya dengan Bian Kie Liang mereka tidak melihat Sie Hun Bian tersebut.
Waktu itu Auwyang Hong dan Ong Tiong Yang
memutuskan untuk bermalam dikota tersebut, mereka telah bermalam disebuah rumah penginapaa yang tidak jauh dari rumah makan itu.
Kiang Bun, teman ber-cakap2 Ong Tiong Yang waktu pertama kali ia mendatangi kota ini, ternyata sudah tidak terlihat mata hidung nya.
Malam itu Ong Tiong Yang tidur dengan nyenyak,
karena ia memang letih sekali setelah bertempur begitu lama dengan Bian Kie Liang.
Tetapi waktu menjelang tengah malam. Ong Tiong
Tang terbangun dari tidurnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
la seperti mendengar sesuatu, suara yang perlahan sekali.
Namun sebagai seorang yang telah terlatih benar pendengarannya, segera ia bisa menangkap bahwa
diatas genting kamarnya ada dua orang yang tengah berjalan, berlari ringan.
Ong Tiong Yang dengan ringan melompat dari
pembaringannya, ia segera mengbampiri jendela dan memasang pendengarannya.
Tetapi orang yang tengah berlari diatas genting itu tidak melompat turun, malah suara larinya itu semakin menjauhi.
Ong Tiong Yang jadi curiga.
la mendengarkan lagi beberapa saat, sampai akhirnya ia melompat keluar dari jendelanya dan melompat naik keatas genting.
Gerakan yang dilakukannya itu sangat cepat, lalu iapun melakukan pengejaran pada orang yang telah berlari begitu jauh sekali.
Dalam keadaan demikian, tampak Ong Tiong Yang
memang bersikap hati2 sekali.
Ia telah mengejar orang yang tengah berlari diatas genting itu.
Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki Ong Tiong Yang memang telah mencapai tingkat yang tinggi, sehingga ia bisa mengikuti sosok tubuh yang tengah berlari itu tanpa disadari oleh orang yang tengah diikutinya itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Saat itu tampak sosok tubuh yang mengenakan
pakaian ringkas berwarna hitam itu telah berlari menuju kearah selatan.
Ketika sampai disebelah pintu Koa dan terpisah dua puluh tombak, orang itu telah melompat turun.
Gerakan orang itu gesit sekali, tetapi Ong Tiong Yang berhasil mengikuti terus dengan baik.
Selama menguntit orang itu, Ong Tiong Yang melihat bentuk tubuh orang itu seperti dikenalnya.
Setelah lewat sekian lama, tampak sosok bayangan itu berhenti didepan sebuah kuil tua yang telah banyak kerusakan disana-sini.
Waktu itu, orang tersebut segera menegur dengan suara yang perlahan : "Mei-moay..!"
"Auwyang Koko.... engkau telah datang?" terdengar suara seorang wanita menyahuti dari dalam kuil itu, dan disusul munculnya seorang gadis.
Ong Tiong Yang yang tengah mengintai segera
melihat, betapa gadis itu dan pria yang baru datang yang mengenakan pakaian ringkas berwarna hitam tersebut, saling bercekalan tangan, mulut mereka tersenyum dan sinar mata mereka memancarkan cinta kasih.
Yang membuat Ong Tiong Yang terkejut dan heran, dia segera mengenali bahwa wanita itu tidak lain dari Lie Siu Mei, sigadis yang telah bertemu dengannya beberapa kali.
Sedangkan orang yang mengenakan pakaian warna
hitam itu, tidak lain dari pada Auwyang Hong!
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tentu saja Ong Tiong Yang jadi heran bukan main, sebelumnya Auwyang Hong maupun Lie Siu Mei selalu memperlihatkan sikap seperti juga diantara mereka terdapat jurang pemisah yang dalam.
Tetapi sekarang justru Ong Tiong Yang telah
menyaksikan sikap mereka yang begitu mesra.
Dangan sendirinya hal ini membuat Ong Tiong Yang benar2 tidak mengerti.
Sedangkan Auwyang Hong tampak telah menarik
tangan sigadis, katanya dengan suara yang lembut: "Mei-moy... mengapa engkau selalu mempermainkan aku ?"
"Mempermainkan engkau " Bukankah engkau sendiri yang mencari urusan seperti itu" sahut sigadis dengan suara yang manja.
Auwyang Hong tersenyum.
"Kau selalu membuat susah hatiku, Mei-moy...
tahukan engkau, selama beberapa hari lamanya aku selalu disiksa oleh perasaan rindu ingin bertemu denganmu...... ?"
Lie Siu Mei tertawa juga, manis sekali tertawanya itu.
"Akupun demikian, Auwyang Koko.......!" kata sigadis manja, bahkan ia telah merebahkan kepalanya didada sipemuda, dengan sikap yang mesra sekali.
Ong Tiong Yang yang menyaksikan ini, jadi tersenyum sendirinya, ia membuang pandangannya kelain arah dengan pipi yang berobah merah.
Baru saja Ong Tiong Yang ingin meninggalkan tempat tersebut, disaat itu ia mendengar Auwyang Hong berkata TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
: "Mei-moy........ apakah engkau berhasil menguasai pendeta muda itu ?"
"Maksudmu Tojin muda itu ?" tanya Lie Siu Mei.
"Yang bernama Ong Tiong Yang itu .........?"
Ong Tiong Yang jadi tercekat hatinya, ia memasang pendengarannya terus, karena ia jadi tertarik ingin mengetahui apa yang akan dibicarakan oleh kedua orang itu, bukankah nama nya telah disebut-sebut.
Auwyang Hong waktu itu mengiyakan, dan Lie Siu Mei juga terdengar membuka suara yang agak perlahan :
"Aku sebenarnya berhasil menguasainya, jika memang tidak timbul urusan dengan Bian Kie Liang, dimana engkau terlibat didalamnya, aku tentu sudah berhasil menguasai keseluruhannya !"
Ong Tiong Yang jadi heran, entah apa yang dimaksud kedua orang ini, karena ia tahu, bahwa kedua orang tersebut justru tengah mempergunjingkan dirinya.
Malah jika didengar dan dilihat sikap mereka yang begitu mesra, tampaknya mereka telah telah saling kenal lama sekali dan intim.
Waktu itu, Ong Tiong Yang mendengar pula perkataan Auwyang Hong :
"Benar, justru timbulnya urusan Bian Kie Liang membuat rencana kita berantakan ....!" katanja.
Lie Siu Mei menghela napas.
Kedua muda-mudi itu jadi berdiam ditempat
persembunyiannya dengan hati yang berpikir keras , dan mereka tenggelam dalam kemesraan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Ong Tiong Yang jadi berdiam, ia tidak tahu entah rencana apa yang tengah di laksanakan oleh Auwyang Hong dan Lie Siu Mei.
Tetapi didengar dari nada suara mereka,
memperlihatkan bahwa mereka mengandung masksud
tidak baik padanya.
"Auwyang Koko......!" terdengar suara berbisik Lie Siu Mei, ia berbisik dengan suara perlahan namun
disebabkan Ong Tiong Yang memiliki pendengaran yang tajam, ia bisa mendengar suara sigadis dengan jelas.
"Hemm......?" sahut sipemuda sambil menundukkan kepala dan mereka te!ah menuju kebawah sebatang pohon liu yang tumbuh di samping kuil itu.
"Sekarang tojin muda itu berada dimana?" tanya si gadis.
"Masih dirumah penginapan, ia tentu tengah tertidur nyenyak sekali."
"Hemm......., jika memang demikian, besok saja kita mulai kembali dengan rencana kita, agar kita bisa menguasai dirinya........!"
"Baiklah Mei-moy tetapi engkau harus melakukannya dengan hati-hati, agar rencana kita, itu berhasil dengan baik," kata Auwyang Hong.
Pasangan muda-mudi itu terus juga bercakap-cakap dengan mesra.
Sedangkan Ong Tiong Yang yang berada di tempat
persembunyiannya diliputi oleh tanda tanya tidak mengerti, ia men-duga2 entah rencana apa yang dimiliki pasangan muda-mudi tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia tidak mengetahuinya dengan jelas, karena waktu justru memang Ong Tiong Yang belum mendengar apa rencana mereka.
Karena tertarik dan ingin sekali mengetahui rencana mereka, sebab urusan menyangkut dirinya.
GAMBAR 08

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pasangan muda-mudi itu terus juga, bercakap-cakap dengan mesra.
Ong Tiong Yang tetap bersembunyi ditempatnya.
Ia ingin mendenqarkan terus, rencana apakah yang tengah direncanakan oleh pasangan muda-mudi
tersebut. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hanya saja didengar dari percakapan antara Auwyang Hong dengan Lie Siu Mei, memang tampaknya mereka-tengah merencanakan sesuatu yang tidak benar.
Waktu itu, Ong Tiong Yang mendengar lagi Lie Siu Mai berkata :
"Auwyang Koko ...... coba kamu jelaskan,
sesungguhnya kepandaian Tojin muda itu apakah lebih tinggi dari kau ?" tanya sigadis.
Ong Tiong Yang mendengar Aauwyang Hong
menghela napas.
"Mengenai kepandaian mungkin kami berimbang, tetapi justru ia merupakan murid dari aliran bersih, aku melihat dari sinar matanya dan tenaga lweekang yang dimilikinya, maka dari itu, alangkah menariknya jika kita bisa memperoleh keterangan mengenai pelajaran ilmu sinkang dari aliran putih dan lurus. Sedangkan aku sendiri merupakan murid dari pintu perguruan yang ilmunya agak sesat, seperti ilmu kodokku, yaitu Ha Mo Kang ....... jika memang aku bersih, terus tanpa berusaha mengalihkan kesesatannya itu, tentu akan mencelakakan diriku sendiri. Itulah sebabnva aku meminta bantuan Mei-moy untuk memancing tojin itu, agar ia bersedia memberikan penjelasan mengenai pelajaran sinkang dari aliran bersih, yaitu dari aliran pintu perguruannya . . . . !"
Lie Siu Mei menghela napas dalam2, untuk sejenak lamanya ia tidak membuka mulut, sampai akhirnya ia berkata dengan suara ragu-ragu : "Tetapi jika gagal...........?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku mohon kau usahakan jangan sampai gagal.....!"
kata Auwyang Hong.
Lie Siu Mei menghela napas lagi, kedua remaja itu tenggelam dalam kebisuan.
Sedangkan darah Ong Tiong Yang tengah bergolak
dan hatinya tidak senang setelah mengetahui rencana pasangan muda-mudi itu.
Segera ia menyadari bahwa sigadis rupanya hanya pura2 hendak meminta pertolongannya untuk
merujukkan dengan Auwyang Hong rupanya sigadis
hanya ingin memancing pelajaran sinkang dari aliran murni lewat mulutnya.
Tentu saja Ong Tiong Yang sama sekali tidak
menyangka bahwa Auwyang Hong dan Liu Siu Mei
merupakan pemuda-pemudi yang tidak mengenal malu.
Disaat itu, tampak Lie Siu Mei telah melompat berdiri, ia berkata kepada Auwyang Hong : "Baiklah Auwyang Koko, engkau kembali menemui pendeta muda itu,
engkau harus membawa sikap agar pendeta muda itu tidak menaruh kecurigaan. Nanti setelah aku berhasil mengambil hatinya dan rasa kasihannya, iatentu tidak.
keberatan untuk memberikan pelajaran sinkang yang dimilikinya!"
Auwyang Hong melompat, ia mengiyakan.
Pasangan muda-mudi itu berciuman dan kemudian
berpisah. Ong Tiong Yang menantikan sampai Auw yang Hong
pergi lenyap dari pandangan matanya, baru ia keluar dari tempat persembunyiannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan mempergunakan ginkangnya, Ong Tiong Yang kembali kerumah penginapan dan langsung masuk
kekamarnya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Ong Tiong Yang tersenyum dan memejamkan matanya untuk tidur.
---oo~Dwkz~0~Tah~oo--BAGIAN 46 : KELICIKAN AUWYANG
HONG KEESOKAN PAGINYA, ia bertemu dengan Auwyang
Hong, dimana pemuda tersebut membawa sikap yang tetap manis kepadanya. Ong Tiong Yang juga
menyembunyikan perasaannya, ia melayani Auwyang Hong dengan sikap yang biasa saja, mereka telah makan bersama-sama pula.
Diwaktu itu tampak Auwyang Hong berkata dengan
tersenyum manis: "Totiang, aku sesungguhnya sangat berterima kasih kemarin Totiang telah berusaha merecoki kami, antara aku dengan gadis she Lie itu tetapi sayang nya gadis she Lie itu memiliki adat yang berangasan, sehingga kurang kusenangi."
Ong Tiong Yang tersenyum, ia tidak memperlihatkan sikap tidak senangnya, hanya hanya berpikir: "Pemuda ini ternyata seorang licik sekali...... !"
Tetapi dimulutnya ia telah berkata: "Jika memang bisa kubantu tentu akan kubantu, asal memang menurut kemampuan yang ada pada Pinto...... !"
Auwyang Hong tersenyum.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Memang Totiang tampaknya seorang pendeta yang welas asih sekali.......!" kata Auwyang Hong kemudian sambil tersenyum.
Ong Tiong Yang membalas senyumnya.
"Tetapi tentu saja tidak bisa dikatakan begitu, kalau saja Siecu (tuan) memerlukan baatuanku, dan aku tidak bisa memberikannya tentu Siecu akan menganggap
bahwa diriku ini seorang pendeta yang sangat
jahat........!"
Mendengar dirinya disindir, disaat itu juga segera Auwyang Hong terdiam, ia melirik kepada Ong Tiong Yang, tetapi ia tidak melihat sikap sinis dari pendeta itu, tetapi justru yang dirasakan bahwa adanya perobaban panggilan terhadapnya.
Ong Tiong Yang padanya, sebelummya panggilan
terhadap dirinya adalah hengtay (saudara), justru hari ini Ong Tiong Yang memanggilnya dengan sebutan Siecu, yaitu tuan. Kejanggalan inilah yang membuat Auwyang Hong jadi berpikir.
Sejenak lamanya mereka hanya bersantap, tanpa berkata2 lagi.
Setelah selesai bersantap, Ong Tiong Yang tertawa sambil katanya : "Bagaimana pendapat Siecu mengenai nona Lie itu, apakah ia seorang gadis yang manis dun patut dijadikan kekasih atau memang ia seorang gadis yang memuakkan."
Auwyang Hong tersenyum.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Memang parasnya cantik, jika ia memilihii sifat yang lembut, tentu senang sekali aku bisa mengambilnya menjadi kekasihku...!"
"Bagaimana jika gadis itu meminta agar Siecu menjadi kekasihnya, apakah kau akan menolaknya?" tanya Ong Tiong Yang.
Auwyang Hong tertawa.
"Kukira aku tidak memiliki peruntungan sebesar itu,"
katanya. "Kenapa ?" tanya Ong Tiong Yang "bukankah Siecu juga seorang pemuda yang gagah, tampan dan menarik
?" Auwyang Hong telah menghela napas.
"Gadis itu tampaknya tidak menyukai diriku," kata Auwyang Hong.
Mendengar ini, Ong Tiong Yang telah berpikir lagi:
"Pemuda ini memang seorang pemuda yang senang sekali berdusta, rupanya memang sudah menjadi
sifatnya, di mana ia tak bisa menjadi seorang pemuda yang jujur dan baik........"
Tetapi dimulutnya Ong Tiong Yang berkata dengan sabar: "Tetapi jika memang Siecu mau berusaha dengan sabar, tentu Siecu bisa mempersunting dirinya.... pernah Pinto bertemu dengannya dan bercakap-cakap
dengannya, justru Pinto melihatnya bahwa ia seorang gadis yang menarik dan lembut sekali, disamping parasnya yang cantik...........!"
Auwyang Hong tartawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Soal itu biarlah nanti saja kita lihat lagi, mungkin juga pendapat, Totiang benar, tetapi dalam hal ini jelas aku tidak berani terlalu ceroboh untuk mencari teman hidup........!"
Ong Tiong Yang mengangguk, tetapi ia berkata
dengan sabar : "Baiklah jika memang demikian. Dan semoga saja Siecu bisa memperoleh seorang kawan hidup yang baik,"
"Terima kasil Totiang."
"Nah, Pinto kira, kita telah berkumpul cukup lama, disamping itu juga, Pinto masih memiliki banyak urusan, maka dari itu kita berpisah sampai disini saja........"
Mendenger itu, muka Auwyang Hong jadi berobah, dia telah berkata dengan nada suara yang agak ter-gesa2 :
"Mengapa Totiang begitu kesusu hendak berpisah denganku, bukankah kita baru saja berkenalan dan bisa menggalang persahabatan beberapa saat lamanya" Jika memang Totiang tidak menolak, akupun bermaksud
untuk mengikat tali persahabatan dengan Totiang".
"Sayangnya Pinto masih memiliki banyak persoalan yang harus diselesai... menyesal sekali pinto harus berpisah dengan Siecu... dan kelak kitapun akan berjumpa kembali.......!"
Auwyang Hong jadi muram, ia memperlihatkan wajah yang mengandung penyesalan waktu mengangguk.
"Baiklah Totiang, selamat jalan, sampai jumpa dilain waktu .... !"
Ong Tiong Yang segera pamitan dan melangkah keluar dari rumah makan tersebut.......
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Auwyang Hong mengantarkan sampai dipintu luar.
Justru waktu itu Auwyang Hong seperti teringat
sesuatu. "Tunggu dulu Totiang ...... !" katanya.
Ong Tiong Yang menoleh.
"Ada apa lagi Siecu ...?" tanyanya.
"Apakah Totiang masih ingat orang yang mengenakan topeng merah pada kemarin hari ?" tanya Auwyang Hong.
Ong Tiong Yang mengangguk sambil tersenyum.
"Tentu saja Pinto masih ingat dengan baik, bukankah orang bertopeng merah itu justru telah berurusan dengan kita juga ?"
Auwyang Hong mengangguk.
"Begini Totiang, justru semalam secara diam2 aku telah pergi menyelidiki dan aku berhasil mencari jejaknya
......!" kata Auwyang Hong.
"Mencari jejak orarg bertopeng merah itu?" tanya Ong Tiong Yang sambil memperlihatkan wajah keheranan.
Auwyang Hong mengangguk.
"Benar Totiang, jika memang Totiang mau pergi bersama-sama denganku, mari kita datangi dia. ..!"
Ong Tiong Yang tersenyum sabar waktu mendengar
pekataan Auwyang Hong.
"Sayangnya Pinto tidak merasa punya sakit hati pada orang bertopeng merah itu ...... dimanakah jejak orang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bortopeng merah itu berhasil kau jumpai?" tanya Ong Tiong Yang.
"Disebuah kuil didekat pintu kota......!" sahut Auwyang Hong.
"Disebuah kuil rusak!"
"Ohhh... !" pikiran Ong Tiong Yang seketika teringat kepada Lie Siu Mei.
Segera Ong Tiong Yang juga dapat menduganya,
tentunya Auwyang Hong ingin mempertemukan dirinya dengan Lie Siu Mei setelah ia melihat pendeta ini bermaksud pergi, dan tidak-bisa ditahan lebih
dipertemukan dengan Lie Siu Mei, setidak-tidak nya kekasih Auwyang Hong itu memiliki jalan untuk melibat Ong Tiong Yang pula.
Menduga begitu, Ong Tiong Yang jadi tersenyum
lebar, akhirnya ia, mengangguk.
"Baiklah," ia menyanggupi ajakan Auwyang Hong, karena Ong Tiang Yang juga jadi tertarik untuk
mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh Auwyang Hong bersama Lie Siu Mei
Tampak Auwyang Hong jadi girang, ia telah
merengkapkan sepasang tangannya memberi rormpt
kepada Ong Tiong Yang, katanya :"terima kasih....., terima kasih.....!" katanya berulang kali.
Begitulah, mereka berdua telah berangkat dalam
waktu yang singkat mereka telah tiba di kuil yang rusak didekat pintu kota.
Ong Tiong Yang menduga dengan tepat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ia memang di kekuil rusak dimana semalam Auwyang Hong telah mengadakan pertemuan dengan Lie Siu Mei.
Waktu itu, Ong Tiong Yang hanya berdiam diri saja, karena ia ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh Auwyang Hong.
Ia hanya mengikuti saja.
Sedangkan Auwyang Hong telah menunjuk kearah kuil rusak yang tampaknya sepi ini.
"Semalam aku melihat dia memasuki kuil itu...!''
katanya. Ong Tiong Yang tertawa.
"Apakah semalam kau hanya mengintai dan melihat orang bertopeng merah itu memasuki kuil tersebut?"
tanyanya. Auwyang Hong mengangguk.
"Benar...!" dan ia menoleh memandang kepada Ong Tiong Yang, dilihatnya pendeta itu tengah tertawa mengawasi padanya.
"Siecu," kata Ong Tiong Yang. "Kau tentu mengerti, kemungkinan bahwa orang bertopeng merah itu hanya singgah dikuil ini untuk beristirahat saja... dan sekarang dia telah pergi lagi entah kemana...!"
"Muagkin juga ia masih berada didalam bukankah kuil ini merupakan kuil rusak?"
Ong Tong Yang mengangguk.
"Baiklah, jika memang demikian, mari kita melihatnya kedalam.....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mereka berdua telah mendekati kuil itu.
Hanya yang membuat,Ong Tiong Yang hampir tertawa justru melihat Auwyang Hong membawa sikap yang
berhati-hati sekali, melangkah dengan hati-hati dan mementang matanya lebar lebar berwaspada sekali, padahal orang yang berada didalam kuil itu tentunya sigadis Lie Siu Mei, kekasihnya.
Ong Tiong Yang mengikuti dibelakang Auw yang
Hong, dengan mulut hanya tersenyum-senyum saja.
Sedangkan Auwyang Hong telah berkata dengan suara perlahan : "Mari kita menyergap nya dengan mendadak
........!"
Ong Tiung Yang dengan hati yang merasa geli telah mengiyakan, dan mereka telah melompat masuk
kedalam kuil rusak itu.
Tetapi didalam ruangan kuil itu justru mereka tidak menjumpai seorang manusiapun juga.
Disaat itu, tampak Auwyang Hong telah mencari-cari kesana kemari.
"Jika dilihat keadaan demikian, tampaknya dugaan Totiang memang benar" katanya.
"Dan orang bertopeng merah itu rupanya telah berlalu.........!"
Ong Tiong Yang tersenyum.
"Tunggu dulu," kata Ong Tiong Yang: "Justru aku seperti mencium bau harumnya minyak wangi seorang wanita . . . . !"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang, wajah
Auwyaug Hong jadi berobah merah.
"Apakah memang orang memakai topeng merah itu seorang yang memiliki sifat banci seperti yang kuduga "
Hmm......., mungkin dia yang memakai bau harumharuman itu............!"
Ong Tiong Yang telah tersenyum lagi, tetapi sebelum ia sempat berkata, disaat itu telah muncul sesosok tubuh dengan gerak yang gesit, sesosok tubuh yang ramping dan seketika juga didalam ruangan itu tercium bau harum semerbak.
"Kau.........?" Auwyang Hong memperlihatkan sikap terkejut, dan ia telah memandang kepada orang yang baru muncul, yang tidak lain dari Lie Siu Mei.
Ong Tiong Yang tersenyum dan berkata : "Jika tidak salah, nona tentunya adalah nona Lie Siu Mei, kekasih dari Auwyang Siecu ini".
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang, Lia Siu Mei memperlihatkan sikap seperti orang yang kebingungan, tetapi cepat ia memandang kepada Auwyang Hong,
seperti meminta isyarat dari kekasihnya itu.
Auwyang Hong diam-diam mengedipkan matanya.
Lie Siu Mei yang memperoleh isyarat kedipan mata dari Auwyang Hong, segera tersenyum memperlihatkan sikap seperti orang yang malu-malu.
"Totiang, rupanya rupanya engkau telah berhasil menolong aku !" katanya dengan su ara yang setenang mungkin, dan juga tidak lu pa melontarkan senyumnya.
Ong Tiong Yang membalas senyumnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ya, apa yang telah nona pesankan telah kulakukan, dan aku memperoleh kenyataan bahwa Auwyang Hengtai ini mencintaimu, siang dan malam selalu merindukan nona !"
Muka sigadis berobah merah, ia memperlihatkan sikap seorang gadis yang sngat merasa malu.
Hal ini membuat Ong Tiong Yang berpikir didalam hatinya :"Pandai sekali gadis ini bersandiwara !" dan iapun telah berkata dengan suara yang tawar : "Dan sekarang, pinto kira urusan dan tugas pinto telah selesai, kalian telah saling bertemu, maka pinto bermaksud hendak pamitan untuk melanjutkan perjalanan...!"
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang, tampaknya Lie Siu Mei jadi terkejut, ia segera menoleh kepada Auwyang Hong, namun secepat itu pula ia bisa memutuskan sendiri langkah-langkah apa yang perlu dilakukannya.
Maka segera ia merangkapkan sepasang tangannya
menjura memberi hormat kepada Ong Tiong Yang.
Ong Tiong Yang tidak bersedia menerima pemberian hormat itu, ia menyingkir kesamping.
"Untuk apa pemberian hormat nona Lie ?" tanyanya.
ter-sipu2. Lie Siu Mei segera berkata : "Totiang, bukankah Totiang masih ingat ketika dirumah makan kemarin itu, aku pernah meminta pertolongan kepada Totiang, yaitu inginkan sesuatu bantuan dari totiang....... ?"
Ong Tiong Yang mepngangguk.
"Benar......!" sahutnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kalau memang demikian, tentunya Totiang
membantuku tidak setengah jalan, dan Totiang tentunya akan memberikan pertolongan tidak tanggung2 dan akan melakukannya sampai selesai urusan itu . . . !"
Ong Tiong Yang tersenyum. "Maksud nona ?"
tanyanya. "Justru aku hendak meminta bantuan Totiang jangan setengah jalan," kata Lie Siu Mei lagi."
"Kalau begitu, bantuan apalagi yang harus Pinto berikan ?" tanya Ong Tiong Yang.
"Bantuan apa, nona Lie ?" tanya Ong Tiong Yang lagi.
"Bantuan yang tidak begitu sulit, jika memang Totiang bersedia untuk membantu...!'' kata Lie Siu Mei dengan nada yang mana.
"Cobalah nona katakan dengan jelas........!"
"Sesungguhnya. .. aku akan menyampaikan hal itu hanya empat mata pada Totiang ........!" sahut Lie Siu Mei dengan suara sangat perlahan sekali.
Ong Tiong Yang tersenyum lebar sambil menoleh
kepada Auwyang Hong.
Sedang Auwyang Hong cepat2 berkarta: "Kalau memang ada sesuatu yang ingin dibicarakan empat mata, biarlah aku pergi saja dulu," dan Auwyang Hong memutar tubuh, hendak keluar dari kuil tersebut Tetapi Ong Tiong Yang mengeluarkan tangannya
mencekal tangan Auwyang Hong katanya "Tidak perlu Hengtai keluar, kita, ber-cakap2 disini saja...!" sengaja Ong Tiong Yang memanggil Auwyang Hong dengan
sebutan Hengtai lagi, untuk menutupi kecurigaan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Auwyang Hong, karena ia mengetahui Auwyang Hong adalah seorang pemuda yang memiliki otak encer dan sangat cerdas.
Auwyang Hong tersenyum katanya: "Apakah dengan hadirnya aku di sini tidak akan mengganggu kalian ...?"
Kisah Pendekar Bongkok 8 Rumah Judi Pancing Perak Pendekar 4 Alis Karya Khu Lung Ilmu Ulat Sutera 5

Cari Blog Ini